skripsi miadi

Upload: irianti-anty

Post on 07-Jul-2015

727 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan Keberadaan aparatur Negara disetiap unit organisasi

pemerintah merupakan nadi untuk dapat terlaksananya tugas tugas pada organisasi yang bersangkutan. Karena aparatur Negara yang menyelenggarakan segala sesuatu yang menyangkut dengan kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan yang memuaskan dari organisasi yang bersangkutan. Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten atau kota yang dipimpin oleh seorang Camat yang mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat dalam wilayah Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan diatas maka perlu adanya unsur aparatur Negara yang dapat melaksanakan kedisiplinan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Tata kedisiplinan aparatur Negara atau Pegawai Negeri Sipil telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 tentang peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Di dalam penjelasan umum Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil tersebut dijelaskan bahwa dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan nasional diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara yang

1

bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelanggarakan pelayanan dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan undang undang Dasar 19945. Dengan berlakunya Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, harus didorong desentralisasi urusan Kepegawaian kepada daerah. Untuk memberikan landasan yang kuat bagi pelaksanaan desentralisasi Kepegawaian tersebut, diprlukan adanya pengaturan kebijaksanaan manajemen Pegawai Negeri Sipil secara nasional terhadap norma, standar dan prosedur yang sama dan bersifat nasional dalam setiap unsur manajemen Kepegawaian. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 telah diatur mengenai hukuman bagi Pegawai Negeri Sipil yang melanggar kewajiban dan larangan yang telah ditetapkan. Tingkat hukuman disiplin yang diberikan menurut ketetapan dalam pasal 6 ayat ( 1 ) yaitu : a. Hukuman disiplin ringan b. Hukuman disiplin sedang c. Hukuman disiplin berat Jadi pelaksanaan kedisiplinan oleh Pegawai Negeri Sipil adalah serangkaian kegiatan yang harus dijalankan oleh setiap Pegawai mengenai pelaksanaan tugas seperti yang telah ditetapkan dan tidak melanggar larangan serta memberikan tindakan hukuman kepada yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan.

2

Namun

dalam

kenyataanya

berdasarkan

penelitian

pendahuluan menunjukkan bahwa pelaksanaan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Camat Trienggadeng belum sepenuhnya dapat terlaksana dikarenakan ditemui beberapa faktor penghambat.

B. Perumusan Masalah Dengan dilandasi kepada uraian uraian dalam latar belakang permasalahan, maka disini akan dirumuskan permasalahannya antara lain adalah sebagai berikut : 1. Sejauhmana pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja pada Kantor Camat Trienggadeng, apakah telah

Pegawai

membawa hasil sebagaimana mestinya. 2. Hambatan hambatan apa saja yang ditemui sehingga

kedisiplinan kerja Pegawai belum berjalan secara maksimal. 3. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menanggulangi

hambatan tersebut.

C. Ruang lingkup dan Tujuan Penelitian a. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek yang berkaitan dengan kedisiplinan kerja Pegawai terhadap produktivitas kerja Pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie.

3

b.

Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan dalam pelaksanaan penelitian ini

antara lain adalah : 1. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng 2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang ditemui sehingga ada pegawai yang disiplin dalam bertugas 3. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk

penanggulangannya.

D. Hipotesis Hipotesis yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini berbunyi : Pengaruh disiplin terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

Pada Kantor Camat Trienggadeng belum terlaksana secara maksimal, dikarenakan masih ditemui pegawai yang kurang disiplin dan produktivitas kerja pegawai masih rendah.

E. Metode Penelitian a. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Camat

Trienggadeng Kabupaten Pidie. Populasi penelitian adalah seluruh Pegawai Kantor Camat Trienggadeng yang terdiri dari 25 orang Pegawai.

4

b.

Cara Pengambilan Sampel Pengambilan Sampel dilakukan dengan cara total

sampel, yang artinya semua populasi ditetapkan sebagai sampel. Berhubung jumlah populasi relative sedikit, maka semua sampel ditetapkan sebagai responden. c. Cara Mengumpulkan Data Data Primer, data ini diperoleh dengan

melakukan penelitian lapangan yaitu menggunakan teknik wawancara dan observasi dan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data Sekunder, adalah data

kepustakaan, diperoleh dengan menelaah sejumlah literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas. d. Cara Menganalisa Data Apabila semua data telah dikumpulkan dari hasil penelitian, maka semua data tersebut diolah lalu dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

F. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi ke dalam 5 ( lima ) bagian dengan uraian masing masing adalah sebagai berikut : Bab Pertama : Ini adalah bab pendahuluan latar yang

menguraikan

tentang

belakang

5

permasalahan, perumusan masalah, ruang lingkup dan tujuan penelitian, hipotesisi, metode penulisan. Bab Kedua : yang merupakan bab tinjauan kepustakaan atau disebut juga bab tiori, didalam bab ini akan disajikan beberapa hal yang meliputi disiplin produktivitas, pegawai dan Kantor Camat. Selanjutnya akan dikemukakan pula tentang tugas dan fungsi Camat, Hak dan kewajiban Pegawai Negeri Sipil, penelitian dan sistematika

Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipli dan pelangaran Disiplin, serta tata cara

peningkatan disiplin Pegawai Negeri Sipil. Bab Ketiga : adalah bab hasil penelitian yang berisikan antara lain Struktur Orgnisasi Kantor Camat Trienggadeng, Pengaruh Disiplin terhadap produktivitas kerja Pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng, hambatan

hambatan yang ditemui dan upaya yang dapat dilakukan. Bab Keempat : Bab yang keempat merupakan bab

pembahasan atau menganalisa tentang

6

pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai dalam melaksanakan tugas, analisis ditemui, hambatan analisis hambatan yang yang dapat

upaya

dilakukan dan tinjauan hipotesis Bab Kelima : Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran saran.

7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Beberapa Pengertian 1. Disiplin Dalam rangka pelaksanaan tugas tugas Pegawai Negeri Sipil untuk mencapai tujuan berdaya guna dan berhasil guna diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang undang Dasar 1945 Negara dan Pemerintah yang bersatu padu, bermental baik, berwibawa, berdaya guna , bersih bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawab untuk menyelenggarakan tugas tugas pemerintah dan pembangunan. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil adalah suatu unsur kedisiplinan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Di dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah tersebut dinyatakan bahwa : a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. b. Mengutamakan Kepentingan Negara diatas kepentingan

golongan atau diri sendiri, serta menghindari segala sesuatu

8

yang

mendesak

kepentingan

Negara

oleh

kepentingan

golongan diri sendiri atau pihak lain. c. Menjungjung tinggi kehormatan dan martabat Negara

Pemerintah dan Pegawai Negeri Sipil d. Mengangkat dan mentaati sumpah, janji Pegawai Negeri Sipil dan sumpah/ janji jabatan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku e. Menyimpan rahasia negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik baiknya f. Memperhatikan pemerintah baik dan melaksanakan maupun segala tidak ketentuan yang

lansung

lansung

menyangkut dengan tugas kedinasan maupun yang berlakun secara umum g. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab h. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan Negara i. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan

persatuan dan kesatuan korp Pegawai Negeri Sipli j. Segera melaporkan kepada atasan, apabila mengetahui ada hal hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara/ Pemerintah, terutama dibidang keamanan, keuangan dan material

9

k. Mentaati peraturan jam kerja l. Menciptakan dan memelihara suasana yang baik m. Menggunakan dan memelihara barang barang milik Negara dengan sebaik baiknya n. Memberikan pelayanan dengan sebaik baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya masing masing o. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya p. Membimbing bawahanya dalam melaksanakan tugasnya. q. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya r. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya s. Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengembangkan kariernya t. Mentaati Peraturan Perundang undangan yang berlaku u. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat, sesama Pegawai Negeri Sipil dan terhadap atasan v. Hormat menghormati sesama warga negara yang memeluk agama/ kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. w. Menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat x. Mentaati segala peraturan perundang undangan yang berlaku

10

y. Mentaati perintah atasan yang berwenang z. Memperlihatkan dan menyelesaikan dengan sebaik baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin. 2. Produktivitas Pengertian produktivitas menurut pendapat yang

dikemukakan oleh S.Simajuntak ( 1998 :13 ) yaitu : Mencakup dari pada sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari kemarin. Pengertian diatas menjelaskan bahwa produktivitas

bukanlah berarti dilihat secara filisofis sebaiknya dibalik pengertian yang sederhana terkandung suatu kekuatan yang dapat

mempercepat proses pertumbuhan suatu daerah atau bangsa. Kemudian Agus Ahyari ( 2000 : 3 ) merumuskan definisi produktivitas yaitu suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang nyata dengan yang seharusnya. Apabila dinyatakan dalam suatu angka, maka besarnya produktivitas antara 0 sampai dengan 1 atau dari 0 % sampai dengan 100 %. Pengertian diatas mengandung makna bahwa sebagai hubungan hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya, oleh karena itu masukan ini dibatasi terhadap tenaga kerja sedangkan keluaran diukur dalam nilai. Menurut Manullang ( 1999 : 17 ) menyatakan antara lain yaitu ; Pengkuran produktivitas kerja diartikan sebagai keseluruhan

11

dari semua teknik ilmiah yang diperlakukan untuk meneliti dan mengukur pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia. Berpijak pada pengertian diatas, maka pengkuran

produktivitas kerja menurut sistim pemasukan perseorangan atau perjam kerja orang diterima secara luas. Artinya perbandingan hasil kerja orang dengan jumlah jam kerja yang terpasang berdasarkan jam kerja standar. Oleh karena itu untuk menganalisa produktivitas kerja pegawai Kantor Camat Trienggadeng digunakan dua jenis ukuran yaitu jam kerja harus dibayar dengan jam kerja yang harus dipakai. 3. Pegawai Yang disebut dengan pegawai disini adalah Pegawai Negeri Sipil yang bertugas pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie. Pengertian Pegawai Negeri Sipil menurut Undang undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok pokok Kepegawaian adalah : Mereka yang setelah memenuhi syarat syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri dan diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang undangan dan digaji menurut peraturan perundang undangan yang berlaku Sedangkan didalam Undang undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan Atas Undang undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah :

12

Setiap warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat syarat ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku Dari uraian diatas, pengertian, maka pengertian Pegawai Negeri sipil yang terkandung didalamnya menunjukkan bahwa, Pegawai Negeri Sipil adalah tiap tiap mereka yang telah memenuhi syarat syarat yang ditentukan dan berdasakan ketentuan yang seperti yang telah ditetapkan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang serta diberikan tugas dalam suatu jabatan negeri dan gaji berdasarkan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya pengertian Pegawai Negeri menurut pendapat yang dikemukakan oleh Soewarno Handayaningrat ( 2001 : 49 ) adalah : Pegawai Negeri adalah unsur aparatur Negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 Negara dan Pemerintah pembangunan. Apabila diperhatikan isi dari definisi definisi tersebut di atas, maka dapat diartikan bahwa Pegawai Negeri adalah mereka yang berstatus selaku aparatur negara dan merupakan abdi masyarakat dengan menunjukkan dedikasi yang setia kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 serta taat kepada peraturan perundang undangan yang berlaku. menyelenggarakan tugas Pemerintah dan

13

4.

Kantor Pengertian Kantor menurut pendapat yang dikemukakan

oleh P. Siahaan ( 2002 : 8 ) adalah : Kantor adalah suatu bangunan atau ruangan yang dipergunakan sebagai tempat kegiatan kerja dimana meliputi penyampaian informasi secara tertulis atau lisan dan perbuatan surat surat/ catatan catatan yang meringkaskan hal hal yang berhubungan dengan memudahkan pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian diatas dapat memberiakn

gambaran bahwa Kantor ditinjau dari segi keberadaan sebuah gedung sebagai tempat menjalankan kegiatan segala aktivitas dan

pelaksanaan

kegiatan

dalam

tersebut

seperti

menyampaikan informasi catat mencatat dan pengemunikasian yang berada dalam suatu system manajemen yang telah ditetapkan dalam kantor tersebut. Sedangkan Komaruddin menjelaskan pengertian kantor dalam bukunya Manajemen Kantor ( 2001 : 10 ) yaitu : Kantor dalam ilmu manajemen berarti keseluruhan ruangan yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan manajemen atau tugas pimpinan lainnya dalam sebuah organisasi yang berhubungan dengan jasa dalam perolehan, pencatatan dan pengemunikasian dengan cara itu manajemen suatu usaha menjadi aktiva, memperkembangkan kegiatan dan pencapaian tujuan. Berpijak pada pengertian diatas menjelaskan bahwa kantor adalah sebuah ruangan yang keseluruhannya dipergunakan untuk melaksanakan tugas tugas oleh bawahan dan atasan dari sebuah organisasi. Tugas tugas yang dijalankan oleh pegawai tersebut

14

merupakan proses yang terkandung dalam sistem manajemen untuk mencapai tujuan dari kantor tersebut. 5. Kecamatan Didalam Peraturan Daerah Kabupaten Pidie nomor 26 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan tata Kerja Pemerintah Kecamatan dalam Kabupaten Pidie pada pasal 2 disebutkan bahwa : 1) Kecamatan adalah wilayah Kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten dipimpin oleh Camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah 2) Wilayah Kerja Camat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 ) merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan peraturan daerah ini Lebih lanjut dalam pasal ( 3 ) disebutkan pula bahwa Camat mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas, menyelenggrakan pemerintahan, pembangunan dan

pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah Kecamatan. Susunan sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. Camat Sekretaris Seksi Pemerintahan Seksi Pembangunan Masyarakat Desa/ Kelurahan Seksi Kesejahteraan Sosial Kelompok Jabatan Fungsional Organisasi Pemerintah Kecamatan adalah

15

B. Tugas dan Fungsi Camat Didalam Qanun Kabupaten Pidie Nomor 1 Tahun 2001 tentang pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan dalam Kabupaten Pidie disebutkan dalam pasal 3 antara lain, Camat mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas, penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat dalam wilayah Kecamatan. Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksudkan pada pasal 3, Camat mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan tugas tugas pemerintahan umum dan pembinaan keagrariaan serta pembinaan social politik dalam negeri b. Pembinaan Pemerintahan Desa/ Kelurahan c. Pembinaan Ketentraman dan ketertiban wilayah Kecamatan d. Pembinaan Perekonomian yang meliputi pembinaan perekonomian, produksi dan distribusi serta pembinaan sosial. Berdasarkan kepada uraian uraian yang telah disajikan diatas, maka dapat dikatakan bahwa betapa lengkap dan konpleknya tugas dan fungsi Camat, karena Camat merupakan administrator pemerintahan, pembangunan dan juga selaku administrasi

kemasyarakatan ditingkat Kecamatan. Dengan sendirinya Camat harus melaksanakan berbagai macam tugas yang berkenaan dengan penyelenggaraan administrasi dibidang pemerintahan, melaksanakan tugas pembangunan dan juga membina kehidupan masyarakat dalam wilayah Kecamatan.

16

C. Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipli berkedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan jujur adil pelayanan dan merata kepada dalam

masyarakat

secara

profesional,

penyelenggaraan tugas Negara, pemerintah dan pembangunan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam pasal 4 Undang Undanng Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 8 Tahun1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian disebutkan antara lain adalah : a. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil Kewajiban Pegawai Negeri Sipil sebagaimana disebutkan dalam pasal 4 Undang undang Nomor 43 Tahun 1999 yaitu : Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib setia dan taat kepada Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah serta harus selalu menjungjung tinggi persatuan dan kesatuan bengsa dan tidak boleh memecah belahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Hak Pegawai Negeri Sipil Sedangkan didalam pasal 7 ayat ( 1, 2, 3 ) , Undang undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Hak bagi seorang Pegawai Negeri Sipli yaitu :

17

Pasal

( 1 ) Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya. ( 2 ) Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil harus mampu memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraannya. ( 3 ) Gaji Pegawai Negeri Sipil yang adil dan layak sebagaimana disebutkan dalam pasal ( 1 ) ditetapkan dengan peraturan pemerintahan

Pasal

Pasal

c. Tata Cara Peningkatan Kedisiplinan Pegawai Negara Sipil Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil merupakan modal dasar yang sangat penting untuk dapat terlaksananya tugas tugas secara berdaya guna dan berhasil guna seperti yang telah

dibebankan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu adanya suatu pembinaan terhadap kedisiplinan pegawai negeri yang tergantung kepada kepemimpinan dari atasan. Karena kedisiplinan memberikan arti bahwa pelaksanaan dengan peraturan tugas perundang para undangan sangat yang berlaku. dari

Pelaksanaan

pegawai

tergantung

kepemimpinan atasanya. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Y. W Sunindha dan Ninik Widiyanti ( 2001 : 41 ) menjelaskan bahwa : Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang orang agar mereka ini berusaha mencapai tujuan organisasi atau tujuan kelompok. Berdasarkan kutipan diatas dapat dikatakan bahwa untuk mewujudkan pegawai supaya suka bekerja atau disiplin dalam

18

menjalankan tugasnya perlu adanya suatu pengaruh dari pimpinan berdasarkan susunan hirarkhi kerja dalam suatu organisasi. Sehingga masing masing pejabat yang menduduki jabatan pimpinan dapat membina kedisiplinan pegawai menurut job description yang didudukinya. Jadi pembinaan kedisiplinan

Pegawai didasarkan kepada struktur yang ada dalam suatu organisasi. Hukuman disiplin bagi pegawai yang melanggar ketentuan disiplin bagi pegawai negeri sipil akan diberikan hukuman atau sanksi sesuai dengan ketentuan dari peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipli. Tingkat dan jenis hukuman disiplin yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipli yang melanggar ketentuan daripada peraturan disiplin seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan disiplin pegawai negeri sipil adalah sebagai berikut : 1. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari :

a. Hukuman Disiplin Ringan b. Hukuman Disiplin Sedang c. Hukuman Disiplin Berat 2. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :

a. Teguran lisan b. Teguran Tulisan c. Pernyataan tidak puas secara tertulis 3. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari :

19

a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 ( satu ) tahun b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 ( satu ) tahun c. Penundaan kenaikan pangkat paling lama 1 ( satu ) tahun 4. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari :

a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 ( satu ) tahun b. Pembebasan dari jabatan c. Pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil d. Pemberhentian tidak hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil Dari uraian uraian diatas, dapat dikatakan bahwa seorang pegawai negeri harus mentaati peraturan disiplin, karena bagi pegawai yang melanggar ketentuan disiplin akan dikenakan sanksi hukuman disiplin sesuai dengan hukuman yang dilanggar oleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan.

D. Peningkatan Manajemen dalam Produktivitas Faktor faktor yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai sangat tergantung pada manajemen, perencanaan kebijaksanaan yang baik, prosedur keputusan kerja yang yang lebih efektif, dan

pembuatan

ditingkatkan

20

komunikasi yang lebih baik dan sebagainya. Menejemen yang lebih baik bahwa pemilihan yang beriimpah bagi meningkatkan

produktivitas. Semua usaha untuk meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, sektor niaga atau Negara memerlukan organisasi serta manajemen yang kokoh adalah menyatukan langkah dalam semua system produksi. Pendekatan system system produktivitas

manajemen berlandaskan pada dua konsep dasar yaitu : a. Memutuskan pada output ( hasil hasil sistemnya ) b. Keterpaduan bagian bagian sub system organisasinya dalam satu kesatuan. Memperkenalkan dua konsep tersebut pada praktek

manajemen membantu menggantikan input atau proses berorientasi pada manajer. Jika kedua katagori, pertama manajer lebih banyak memikirkan dokumen pemrosesan, volume data, pemeliharaan aturan dan instuksi, maka akan lebih meningkatkan format dan organisasinya dibandingkan manajemen sebenarnya. Sedangkan katagori yang berorientasi pada hasilnya akan berkaitan dengan penambahan nilai baru terhadap sumber sumber perusahaan serta pencapaian hasil akhir yang lebih baik sehingga lebih sesuai dengan perusahaan, organisasi yang menghasilkan output yang lebih baik. Manajemen yang berorientasi pada hasil itu, lebih tepat bagi pengadaan dan pelaksanaan sistem manajemen, produktivitas,

21

sedangkan pelaksanaan yang berorientasi pada hasil akan lebih dinamis dan fleksibel. Komunikasi mereka dan penghargaan

berdasarkan pada hasil bukannya pada prosedur atau tujuan. Kesemuanya itu menggalakkan inovasi dan inisiatif bawahan. Itulah sebabnya suatu sistem efektif pengaturan

produktivitas harus melandaskan pendekatan manajemen. Sistem manajemen produktivitas terdiri dari dua bagian pokok : a. Memutuskan pada output yang meliputi : Penilaian Pengembangan bawahan Komunikasi Delegasi dan pengawasan Daya kepentingan dan organisasi

b. Pengaturan kerja ini meliputi : Menentukan tujuan Pemecahan masalah Pembuatan Keputusan Perencanaan aksi Pengaturan waktu Untuk meningkatkan produktivitas, setiap menajemen

menggunakan/ mempraktekkan metode metode manajemen lain pada semua tingkatan, sedangkan penerapannya yang terpenting

22

terdapat pada tingkat menajemen menengah dan pengawasan terhadap nilai nilai atau hasil yang akan dicapai. Konsekwensinya, ada potensi besar bagi pengembangan itu sendiri, dimana pertanggung jawaban produktivitas terumuskan dengan jelas. Tanggung jawab pokok manajemen dalam

meningkatkan produktivitas pada perusahaan adalah penetapan tujuan, membuat program peningkatan produktivitas serta

memantapkan satu sistem pengukuran produktivitasnya.

E. Sistem Penyusunan Formasi Tenaga kerja merupakan sumber daya manusia yang berkwalitas sangatlah dibutuhkan pada masa sekarang ini dan masa mendatang, masing masing jenis sumber daya yang diperlukan akan sangat tergantung pada prespek ekonomi dan kebijaksanaan lembaga untuk melaksanakan ekspensinya. Analisa kebutuhan pegawai dilakukan untuk menyusun formasi yang tepat tentang kebutuhan pegawai antara lain : a. Untuk dapat menyusun formasi yang tepat

adalah, maka harus disusun terlebih dahalu analisa kebutuhan pegawai b. Analisa Kebutuhan pegawai adalah suatu

proses analisa secara logis dan teratur untuk dapat mengetahui jumlah dan kwalitas pegawai yang diperlukan oleh suatu unit

23

organisasi agar mampu melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berlansungan. Tujuan dari analisa kebutuhan pegawai adalah sebagai salah satu usaha agar setiap pegawai yang ada pada setiap unit organisasi mempunyai pekerjaan tertentu, jangan sampai ada yang tidak mempunyai pekerjaan. c. Salah satu alat untuk membuat analisa

pegawai negeri sipil adalah adanya uraian jabatan yang tersusun rapi. Dengan adanya uraian jabatan, ruang lingkup tugas yang akan dilaksanakan, sifat pekerjaan, syarat syarat pejabatan dan dapat pula diketahui perkiraan kapasitas pegawai dalam jangka waktu tertentu. Penetuan formasi pegawai pada umumnya dapat ditempuh dengan 2 ( dua ) cara yaitu : 1. Sistem sama, yaitu sistem yang menetukan jumlah

dankwalitas yang sama bagi semua unit organisasi yang sama dengan tidak memperhatikan besar kecilnya beban kerja. Sitem ini biasanya digunakan pada organisasi yang telah

distandarisasi. Dalam angkatan bersenjata sistem ini dikenal dengan sistem TOP ( Tabel Organisasi dan Perlengkapan ), umpamanya setiap battalion infantri mempunyai jumlah personil yang sama tanpa memperhatikan dimana Batalion tersebut diletakkan/ ditetapkan.

24

2.

Sistem ruang lingkup adalah sistem yang menentukan

jumlah dan kwalitas yang sama bagi semua unit organisasi dan beban kerja yang dipikulkan kepada unit organisasi yang bersangkutan. Menurut sistem ini walaupun tingkat satuan organisasi sama, tetapi kalau beban kerjanya berbeda, maka berbeda pulalah jumlah pegawai yang ditentukan bagi masing masing unit organisasi itu. Dalam organisasi Pemerintah Sipil, kiranya sistem ruang lingkup yang paling cocok atau sesuai karena dalam organisasi yang mempunyai tingkatan yang sama tetapi beban kerjanya berbeda.

25

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Struktur Organisasi Kantor Camat Trienggadeng Struktur Organisasi Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie sebagaimana terlampir dalam Bagan Organisasi adalah sebagai berikut : Camat Drs. Helmi Yahya, membawahi : 1. Sekretaris Kecamatan Drs. Ismail Ahmad, yang terdiri dari 5 orang staf masing masing yaitu : Abdullah Imarusiani Lela Jumiati Nurdin Morhaban Syukrimiadi

2. Kasi PMD

26

Fuadi Iskar, BA yang terdiri dari 5 orang staf masing masing adalah : 3. Sulaiman Ishak Ratna Salbiah Maimunah Sulaiman

Kasi Pemerintahan Muhammad Yusuf, yang mempunyai staf 5 orang antara lain : Anwar Nyak Puteh Rohana Abdul Halim M. Saleh

4.

Kasi Kesra Helmi, SE membawahi beberapa orang staf antara lain : Jafaruddin Saudah Nuraini Darmawati M. Taeb

27

B. Pengurus Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng Sebelum diuraikan lebih lanjut tentang pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai, ada baiknya terlebih dahulu akan dikemukakan keadaan pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng berdasarkan beberapa kriteria, yang masing masing criteria akan dikemukakan dalam tabel yang ada dibawah ini.

TABEL III 1 KRITERIA PEGAWAI KANTOR CAMAT TRIENGGADENG MENURUT PANGKAT / GOLONGAN

NO 1 1 2 3 4

PANGKAT/ GOLONGAN 2 Pembina / IV Penata / III Pengatur / II Juru / I JUMLAH

JUMLAH ( ORANG ) 3 1 5 8 11 25

PERSENTASE (%) 4 4 20 32 44 100

Sumber Data : Kantor Camat Trienggadeng, 2006 ( diolah )

Dari data tersebut yang telah disajikan dalam table diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Pegawai Kantor Camat

28

Trienggadeng Kabupaten Pidie lebih didominasi oleh pegawai yang berpangkat sebagai Juru atau golongan I. Selanjutnya akan dikemukakan pula keadaan Pegawai Kantor Camat Trienggadeng berdasarkan pangkat dan jabatan yang diemban oleh pegawai yang mempunyai jabatan dalam struktur organisasi, yang diuraikan dalam tabel berikut ini.

TABEL III 2 KEADAAN PEGAWAI KANTOR CAMAT TRIENGGADENG MENURUT PANGKAT / JABATAN

NO 1 1 2 3 4 5 6

NAMA 2 Drs. Helmi Yahya Drs. Ismail Ahmad Muhammad Yusuf Helmi Daud, SE Fuadi Iskar, BA Abdullah, SE

GOL/ RUANG. 3 IV/a III/d III/d III/d III/d III/a

JABATAN 4 Camat Sekcam Kasi Pem Kasi Kesra Kasi PMD Bendahara

KET 5

Sumber Data : Kantor Camat Trienggadeng, 2006 ( Diolah ) Klasifikasi Pegawai yang didasari kepada latar belakang pendidikan dari masing masing pegawai akan disajikan dalam tabel berikut ini.

29

TABEL III 3 KEADAAN PEGAWAI KANTOR CAMAT TRIENGGADENG MENURUT LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

NO 1 1 2 3 4 5

PENDIDIKAN 2 SD SLTP SLTA Sarjana Muda Sarjana JUMLAH

JUMLAH ( ORANG ) 3 5 5 11 1 3 25

PERSENTASE (%) 4 20 20 44 4 12 100

Sumber Data : Kantor Camat Trienggadeng, 2006 ( diolah ) Dari data diatas, maka dapat dikatakan bahwa Pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie hamper rata rata berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP ). Bagi pegawai yang mengikuti latihan jabatan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja sebagaimana yang

30

diharapkan. Berdasarkan kenyataan menunjukkan bahwa pegawai yang telah mengikuti latihan jabatan pada Kantor Camat Trienggadeng akan dikemukakan berikut ini.

TABEL III 4 KEADAAN PEGAWAI KANTOR CAMAT TRIENGGADENG YANG TELAH MENGIKUTI LATIHAN JABATAN

NO 1 1 2

JENJANG LATIHAN JABATAN 2 SPAMA ADUMLA JUMLAH

JUMLAH ( ORANG ) 3 1 4 5

PERSENTASE (%) 4 20 80 100

Sumber Data : Kantor Camat Trienggadeng, 2006 ( diolah )

Dari data diatas menunjukkan bahwa hanya 5 ( lima ) orang dari Pegawai Kantor Camat Trienggadeng yang telah mengikuti latihan, bagi yang telah mengikuti latihan jabatan tersebut yang mendapat jabatan atau duduk dalam jabatan struktural. Dan yang terakhir akan diuraikan keadaan pegawai berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam table dibawah ini.

31

TABEL III 5 KLASIFIKASI PEGAWAI KANTOR CAMAT TRIENGGADENG MENURUT JENIS KELAMIN

NO 1 1 2

JENIS KELAMIN 2 Laki - laki Perempuan JUMLAH

JUMLAH ( ORANG ) 3 15 10 25

PERSENTASE (%) 4 60 40 100

Sumber Data : Kantor Camat Trienggadeng, 2006 ( diolah )

Kesempurnaan aparatur Negara pada dasarnya sangat tergantung kepada kesempurnaan Pegawai Negeri Sipil yang

mempunyai kemampuan, pengabdian, disiplin dan keteladanan. Selain daripada itu, pegawai negeri harus mampu melayani, mengayomi serta menumbuhkan prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan serta tanggap terhadap pandangan pandangan dan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.

32

Salah satu sasaran pokok dalam rangka pembinaan pegawai negeri sipil adalah menumbuhkan disiplin kerja pegawai yang tinggi, yang merupakan persyaratan mutlak bagi lancarnya perjalanan organisasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pembinaan disiplin merupakan suatu usaha yang

dilakukan secara sadar, berencana, teratur dan terarah yang meliputi kegiatan serta hubungannya dengan penyusunan, pelaksanaan, semangat dan daya untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, dan kepuasan batin para pegawai dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada Kantor Camat Trienggadeng pembinaan disiplin pegawai dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu formasi,

penggajian, kepangkatan, jabatan, Daftar Penelitian Pelaksanaan pekerjaan ( DP-3 ), Daftar Urut Kepangkatan, kesejahteraan, pendidikan dan latihan. Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu tahapan yang sangat penting untuk menetukan kwalitas dan kwantitas pegawai, guna memenuhi kebutuhan organisasi atau lembaga untuk masa sekarang dan masa yang akan dating. Salah satu pengendalian perencanaan itu adalah formasi. Berdasarkan kenyataan, tujuan dari penetapan formasi pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie adalah agar dapat dipenuhi jumlah dan mutu pegawai yang sesuai dengan beban kerja yang dipikulkan kepadanya. Dengan adanya

33

formasi tersebut dapat diharapkan pelaksanaan tugas sehari hari secara berdaya guna dan berhasil guna. Pelaksanaan tugas sehari hari secara berdaya guna dan berhasil guna merupakan juga salah satu hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pembinaan disiplin Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie Pembinaan itu telah dimulai sejak seorang pegawai negeri sipil malai bertugas atau pada saat mengikuti latihan prajabatan. Semua Pegawai Negeri Sipil pada hakikatnya telah mengetahui peraturan disiplin pegawai negeri, karena dalam latihan prajabatan hal tersebut telah diajarkan. Oleh karena itu hanya diperlukan pengawasan dan pembinaan agar peraturan disiplin itu

dapat berjalan. Untuk dapat berjalannya dimaksud diperlukan pula adanya hukuman disiplin bagi pegawai yang telah melanggar disiplin. Tujuannya adalah untuk mendidik pegawai agar tidak melakukan kesalahan kesalahan baik didalam maupun diluar kedinasan. Dalam kenyataanya pelaksanaan pembinaan disiplin

pegawai negeri sipil, pada hakikatnya tidak ada suatu ketentuan khusus yang mengatur tentang system pembinaan. Oleh karena itu prakteknya hanya dilakukan upaya upaya agar setiap pegawai mentaati peraturan disiplin pegawai, misalnyamelalui rapat rapat, pengarahan pada apel pagi yang disampaikan oleh Camat atau Sekretaris Kecamatan dan lain lain yang kesemuanya itu

34

dimaksudkan sebagai upaya prevektif, agar pegawai tidak berjerumus untuk melakukan pelanggaran disiplin. Didalam pelaksanaan pembinaan disiplin pegawai negeri sipil dalam Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie ada tiga bentuk disiplin tentang ketetapan waktu kerja, disiplin dalam berpakaian dinas dan disiplin dalam mengikuti upacara. 1. Disiplin tentang Ketetapan waktu jam kerja Disiplin mengenai ketetapan waktu jam kerja merupakan salah satu bentuk disiplin yang ingin ditegakkan secara bertahap dan berkelanjutan pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie. Ketetapan waktu baik jam masuk maupun jam pulang kantor itu sangat diperhatikan berkaitan dengan disiplin waktu karja, yaitu hari senin sampai kamis jam. 08.00 sampai jam 14.30, hari jumat jam 08.00 sampai dengan jam 12.00 dan hari sabtu jam 08.00 sampai dengan jam 13.00. 2. Disiplin dalam berpakaian dinas. Disamping disiplin tentang ketentuan hari serta waktu kerja, disiplin dalam berpakaian dinaspun merupakan bagian dalam rangka pembinaan disiplin pegawai negeri sipil dilingkungan Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie. Semangat kerja dalam loyalitas kepada tugas merupakan tujuan utama dari pemberian pakaian dinas kepada pegawai dan mempunyai suatu kebanggaan korps dalam arti

35

positif disamping akan merupakan identitas begi pegawai itu sendiri khususnya mengenai tempat tugasnya. Berpakaian dinas merupakan kewajiban yang harus ditaati oleh Pegawai Negeri Sipil dalam menjalankan tugasnya sehari hari. Pakaian dinas diharapkan dipakai pada hari hari yang telah ditetapkan sesuai menurut jenis pakaian. 3. Disiplin dalam mengikuti upacara Selain dari disiplin tentang kepatuhan hari dan waktu kerja serta disiplin dalam berpakaian dinas, maka disiplin dalam mengikuti upacara juga merupakan salah satu disiplin pegawai negeri sipil yang ingin ditegakkan, baik upacara yang bersifat nasional maupun daerah atau hari hari besar lainnya untuk memupuk disiplin dan perasaan kebangsaan. Pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie bentuk upacara yang dilaksanakan secara rutin yaitu upacara hari senin, upacara hari hari besar nasional dan upacara rutin lainnya. Dalam hal keikutsertaan dalam upacara, maka dapat dikatakan bahwa pada umumnya para pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie selalu hadir untuk mengikutinya, baik upacara setiap hari senin maupun upacara nasional serta yang lainnya. Di samping upacara nasional dan upacara tiap hari senin, maka untuk mendidik agar para pegawai mematuhi disiplin yang telah ditetapkan, maka dalam rapat rapat tertentu peraturan disiplin selalu

36

dibahas agar semua pegawai mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

C. Kebijaksanaan Disiplin dan Absensi Dalam rangka menciptakan aparatur Negara yang bersih, berwibawa dan berdisiplin tinggi, maka disiplin merupakan hal yang tidak dapat ditunda tunda lagi khususnya dilingkungan Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie. Sebagai pedoman dalam disiplin tentu berkaitan dengan hukuman disiplin yang terlarang atau tidak melakukan hal hal yang diharuskan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pagawai Negeri Sipil. Di dalam menerapkan kebijaksanaan disiplin kerja bagi karyawan/ Pegawai yang tidak mematuhi kewajiban dan melanggar larangan dalam hal hal ini pimpinan mengenakan sanksi dan mengambil tindakan kepada mereka yang melanggar disiplin

pemerintah mengenai hukuman dan sanksi yang berupa : 1. Hukuman disiplin ringan yaitu : a. Teguran lisan b. Teguran Tulisan c. Pernyataan tidak puas secara tertulis 2. Hukuman disiplin berat

37

a. Penundaan kenaikan gaji untuk paling lama satu tahun b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama satu tahun c. Pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil. Walaupun undang undang yang menyangkut dengan disiplin telah dibuat dan diberlakukan untuk setiap pegawai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemui pegawai yang melanggar ketentuan disiplin tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie untuk menekan sekecil mungkin pelanggaran disiplin yang akan datang. Untuk lebih terperinci penulis sajikan pada tabel dibawah ini menurut data yang ditemui pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie adalah sebagai berikut :

TABEL III 6 DATA PELANGGRAN DISIPLIN YANG TERJADI PADA KANTOR CAMAT TRIENGGADENG SELAMA TIGA TAHUN TERAKHIRJUMLAH PELANGGARAN DISIPLIN Thn. Thn. Thn. 2004 2005 2006 3 4 5 1 1 2 1 2 1 1

N O 1 1 2 3 4

BENTUK HUKUMAN 2 Pendidikan Kenaikan Pangkat Penundaan kenaikan Gaji berkala Teguran lisan Teguran tertulis

JUMLA H 6 1 2 1 5

38

5

Pernyataan tidak puas secara tertulis JUMLAH

4

1 4

2

1 10

Sumber Data : Kantor Camat Trienggadeng, 2006 ( diolah )

Pada table diatas dapat dilihat bahwa sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 pemberian sanksi terhadap pegawai hanya terjadi 1 ( satu ) orang penundaan kenaikan pangkat, adapun pada tahun 2005 ada dua orang pegawai yang mendapatkan sanksi penundaan kenaikan gaji berkala, teguran lisan 1 orang, teguran tertulis sebanyak 5 orang dan pernyataan tidak puas selama tahun 2005 sebanyak 1 orang pegawai. Absensi merupakan alat pengukur produktivitas kerja dalam memupuk disiplin yang berdaya guna dan berhasil guna penerapan absensi yang rapi dan ketat akan dihindari terjadinya kepatuhan dalam jam masuk dan jam pulang kantor.

Pelaksanaan tata tertib dan peraturan ini tercermin pada kedisiplinan pegawai dalam bekerja menurut jam kerja yang

ditetapkan. Tingkat disiplin yang telah dicapai diperhatikan dari tinggi rendahnya tingkat absensi, untuk lebih jelas diperhatikan sebagai berikut :

39

TABEL III 7 TINGKAT ABSENSI PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TRIENGGADENG SELAMA TIGA TAHUN TERAKHIR

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH

S 2 3 1 1 2 1 1 1 12

2004 I A 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 1 14 12

C 1 2 2 1 1 7

S 3 1 2 4 1 1 2 1 1 1 17

2005 I A 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 16 12

C 1 2 1 1 1 6

I 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 12

2006 C A 2 3 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 11 15

I 4 1 2 1 2 1 1 1 12

JUMLAH 21 19 17 17 13 9 11 12 7 11 8 7 153

Sumber Data : Kantor Camat Trienggadeng, 2006, yang diolah Keterangan : S Sakit A = Alpa I = Izin C = Cuti

40

D. Produktivitas Kerja Di dalam meningkatkan produktivitas kerja pada suatu lembaga sangatlah diperlukan kedisiplinan, agar tugas yang

dibebankan dapat terlaksana dengan baik, karena disiplin merupakan suatu keadaan, dimana tingkah laku, sifat, sikap dan kelakuan dari orang orang yang teratur baik yang mempunyai hubungan erat, ditaatinya peraturan, prosedur dan kebijaksanaan kerja, sehingga dapat berperan sebagai unsur penggerak dalam suatu organisasi. Untuk melihat sejauhmana pegawai mau bekerja secara sukarela untuk meningkatkan produktivitas kerja pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie akan diperlihatkan dalam tabel dibawah ini : TABEL III 7 KESEDIAAN BEKARJA LEBIH GIAT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KANTOR CAMAT TRIENGGADENG

N O 1 1 2 3

URAIAN 2 Mau karena tugas Mau bila dibayar Tidak mau

JUMLAH ( Orang ) 3 18 5 2

PERSENTASE (%) 4 72 20 8

41

JUMLAH

25

100

Sumber Data : Kantor Camat Trienggadeng, 2006 ( diolah ) Berdasarkan data dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa kesedian berkaja lebih giat untuk meningkatkan produktivitas kerja pada Kantor Camat Trienggadeng sebanyak 18 orang atau 72 % mau bekerja karena merupakan tugas, 12 orang atau 20 % mau bekerja bila dibayar dan 2 orang ( 8 % ) tidak mau bekerja. E. Hambatan hambatan yang ditemui Ada beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie. Hambatan hambatan tersebut antara lain adalah : 1. Masih ditemui pegawai Kantor Camat Trienggadeng yang

kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya 2. 3. Produktivitas kerja pegawai masih dalam katagori rendah Kurangnya pembinaan yang dilakukan terhadap bawahan

sehingga pegawai kurang mentaati peraturan disiplin.

F. Upaya Upaya Yang Dapat Ditempuh Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk

menanggulangi berbagai kendala dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai, upaya upaya dimaksud antara lain :

42

1.

Perlu

ditingkat

disiplin

terhadap

pegawai

dan

perlu

diberlakukan peraturan disiplin bagi pegawai yang melanggarnya. 2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai, maka perlu

diberikan berbagai insentif atau perangsang agar pegawai lebih memotivasi dalam bekerja. 3. Pimpinan hendaknya lebih meningkatkan pembinaan

terhadap bawahannya agar mereka lebih termotivasi dalam menjalankan tugasnya.

43

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengaruh Disiplin Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik dan penuh kedisiplinan, bagi karyawan/ Pegawai perlu menciptakan lingkungan kerja yang insah dan menyenangkan apa yang dinamakan safety dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja. Dengan lingkungan kerja yang aman sangat menentukan gairah dan disiplin kerja pegawai, dengan keamanan kerja dan senang dalam melaksanakan pekerjaan, akan tetapi apabila keamanan dalam kantor tidak aman atau kurang terjamin maka akan menimbulkan perasaan khawatir, konsentrasi kerja berkurang mudah menjadi kecelakaan yang berakibat kurang

mendorong pegawai untuk lebih giat bekerja dengan sendirinya kedisiplinan berkurang sehingga produktivitas kerja menjadi turun. Kebersihan dan faktor kesehatan juga merupakan faktor penting dalam lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang bersih dan sehat akan menimbulkan perasaan senang dan energi tinggi sehingga akan mendorong pegawai untuk lebih berprestasi, namun sebaliknya apabila lingkungan kerja yang kurang bersih akan menimbulkan perasaan tidak senang, energi dan semangat kerja berkurang dan

44

kemampuan kerja juga akan berkurang sehingga produktivitas kerja pegawai menurun. Dengan lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan akan menumbuhkan disiplin kerja baik terhadap karyawan dan akan dapat meningkatkan produktivitas yang baik. Kantor Camat

Trienggadeng Kabupaten Pidie dalam penerapan disiplin kerja terhadap pegawai telah dapat meningkatkan produktivitas kerja. Mengenai data data pelanggaran yang terjadi pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie masih dapat ditekan sehingga diharapkan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang. Secara universal bahwa manusia itu merupakan makhluk social, oleh karenanya dalam kehidupan berorganisasi mereka akan selalu berhubungan satu sama lain, mereka akan senang, jika perasaannya dapat diterima oleh orang lain, tidak diremehkan, mereka ingin maju dan ingin diikutsertakan dalam berbagai hal kehidupan terutama yang menyangkut dengan kepentingan kantor. Sebagaimana data yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa Pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie semua berjumlah 25 orang dengan berbagai kriteria sebagaimana

sebagaimana telah disebutkan dalam bab hasil penelitian antara lain, pegawai yang berpangkat Pembina sebanyak 1 orang ( 4% ), Penata/ III 5 orang ( 20% ), Pengatur/ II 8 orang ( 32% ) dan yang berpangkat sebagai Juru 11 orang ( 44% ).

45

Selain data tersebut diatas juga diklafikasikan pegawai menurut pangkat dan jabatan dan nana dari masing masing pegawai tersebut. Camat Trienggadeng Drs. Helmi yahya yang berpangkat sebagai Pembina, Sekretaris Kecamatan adalah Drs. Ismail Ahmad yang berpangkat sebagai Penata ( III/d ), Kasi Pemerintahan adalah Muhammad Yusuf dengan pangkat Penata ( III/d ), Kasi Kesejahteraan Rakyat Helmi Daud yang berpangkat Penata ( III/d ), Kasi Pembangunan Masyarakat Desa Fuadi Iskar, BA yang berpangkat juga Penata ( III/d ) dan Bendahara Abdullah, SE yang berpangkat Penata Muda ( III/a ). Ditinjau dari latar belakang pendidikan Pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie sesuai dengan kenyataan yang ada menunjukkan bahwa, pegawai yang berlatar belakang pendidikan Sekolah Dasar ( SD ) 5 orang ( 20% ), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP ) 11 orang ( 44% ), Sarjana Muda 1 orang ( 4% ) dan Sarjana 3 orang ( 12% ). Berkenaan dengan latihan jabatan yang telah diikuti oleh Pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie berdasarkan kenyataan yang ada menunjukkan hanya 20% dari mereka atau sebanyak 5 orang yang pernah mengikutinya. Adapun jenis atau jenjang latihan jabatan yang diikuti antara lain SPAMA 1 orang ( 20 % ), dan ADUMLA 4 orang ( 80% ). Dari kenyataan tersebut suatu kesimpulan bahwa hanya sedikit sekali dari Pegawai Kantor Camat

46

Trienggadeng yang telah diberikan kesempatan untuk mengikuti latihan jabatan, hal ini menandakan bahwa hanya kepada pegawai yang mempunyai jabatan saja yang diberikan kesempatan untuk mengikuti latihan jabatan, sedangkan pegawai lainnya belumpernah mengikutinya,dan kenyataan ini pula dapat dilihat dari latar belakang pendidikan pegawai yang relatif masih rendah, bahkan ada pegawai yang masih berlatar belakang pendidikan sekolah dasar. Sedangkan jenis kelain Pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng menurut data yang ada 60 % dari pegawai berjenis kelamin laki laki dan 40 % berjenis kelamin perempuan.

Berdasarkan kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah pegawai laki laki dan perempuan dapat dikatakan seimbang. Dalam upaya meningkatkan produktivitas pegawai perlu dilakukan berbagi upaya, seperti pembinaan pegawai yang disebut manajemen pegawai negeri sipil, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai agar lebih berdaya guna dan berhasil guna sehingga hasil dari pekerjaan pegawai sesuai dengan yang diharapkan oleh instansi yang bersangkutan. Apabila continue, maka pembinaan kedisiplinan pegawai dalam dapat dilakukan tugas secara dapat

menjalankan

terlaksana sebagainama mestinya, baik kedisiplinan tentang waktu dan jam kerja, kedisiplinan dalam berpakaian Dinas maupun kedisiplinan

47

dalam mengikuti upacara baik upacara nasional maupun upacara lainnya. Sesuai dengan kenyataan yang ada menunjukkan bahwa pimpinan Kantor Camat Trienggadeng belum melakukan pembinaan terhadap bawahannya secara continue, hal ini dapat dibuktikan masih jumpai pegawai yang kurang disiplin atau lalai dalam menjalankan tugasnya berdasarkan data yang dijumpai dari hasil absensi pegawai yang menyatakan pegawai tidak masuk Kantor/ Dinas tanpa pemberitahuan atau alpa, dan ada pula dari Pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie yang dikenakan sanksi hukuman disiplin.

B. Penilaian Tenaga Kerja Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie dalam

melaksanakan aktivitas pemerintahan, masing masing personil melaksanakan tugasnya sesuai telah digambarkan dalam struktur organisasi yang dianut adalah struktur organisasi Garis dan Staf. Bentuk ini sangat lazim digunakan pada berbagai organisasi di Indonesia, karena bentuknya sangat sederhana dan praktis

penggunaanya. Pengklasifikasikan Pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie disesuaikan berdasarkan tingkat pendidikan. Kalau diperhatikan dalam penyusunan formasi dari tahun ketahun selalu

48

berobah komposisinya, perubahan tersebut karena adanya mutasi, pension dan meninggal dunia. Kegiatan mutasi ini dapat terjadi karena adanya pemindahan pegawai ke unit kerja antar satuan, bias juga perpindahan satu Kabupaten atau kelain Kabupaten. Promosi pegawai/ karyawan sangat penting artinya untuk memotivasikan pegawai, dengan adanya program ini, maka setiap pegawai akan berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dan dapat menggunakan layaknya jabatan, kesempatan manusia diketahui untuk selalu dipromosikan. menginginkan kebutuhan

Sebagaimana kedudukan

setiap seperti

dan

bahwa,

diklasifikasikan pada kebutuhan fisikologis kebutuhan akan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan ego dan kebutuhan actualisasi diri. Dari pengklasifikasian diatas pimpinan dapat

menggolongkan tingkat mana seseorang karyawan berada, jika ditingkat lower menejemen biasanya dikaitkan pemenuhan kebutuhan fisikologi, karenanya taraf kebutuhannya sangat dominan dan masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Dan lain halnya dengan mereka yang tergolong tingkat Tom Management, biasanya mereka ini tingkat kebutuhan fisikologisnya relative sudah sempurna dibandingkan dengan lower management. Bentuk motivasi yang efektif adalah dengan memperhatikan masala masalah yang berhubungan dengan ego dan aktualisasi diri.

49

Kalau diperhatikan pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie, pegawai yang sebagian besar adalah tergolong Midle Management, maka bentuk motivasi yang cocok adalah gabungan antara motivasi Top Management dan Lower Management. Manajemen yang merupakan suatu keahlian untuk

menggerakkan orang lain dan melakukan pekerjaan mencapai

dalam rangka

tujuan didalam perkantoran, maka dengan demikian

seorang tenaga kerja yang baik harus betul betul memahami dan mengetahui tugas apa yang dibebankan karena hal ini sangat besar pengaruhnya didalam mencapai satu tujuan pada kantor tersebut, sebab tingkah laku seorang pegawai yang baik tentu adanya suatu penilaian yang disebut DP-3 ini merupakan salah satu penilaian yang dirahasiakan, nilai tersebut akan diberikan oleh atasan lansung tanpa diketahui bawahan. Kesetiaan antara bawahan dan atasan ini merupakan suatu penilaian ketaatan, ketrampilan, disiplin, prakarsa dan kepemimpinan yang sangat mempengaruhi juga dengan absensi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah didalam didalam melakukan pekerjaan pekerjaan di dalam sebuah organisasi perkantoran.

C. Analisis Produktivitas kerja Yang menjadi tantangan berat bagi seorang pimpinan untuk menghadapi tuntutan zaman dalam kehidupan globalisasi ini, kerena

50

setiap

pimpinan

menginginkan

pencapaian

tujuan

yang

telah

ditetapkan itu harus tercapai dengan sukses, tetapi dalam pencapaian tujuan tersebut harus menggunakan tenaga orang lain, hal ini adalah para bawahan. Untuk menggerakkan bawahan dalam meningkatkan

produktivitas kerja, pimpinan harus dapat mengetahui tiori apa yang harus ditetapkan. Karena volume kerja kian hari kian meningkat, interaksi manusia semakin konplek dan tuntutan sumber daya manusia harus dialokasikan secara akurat bagaimana setiap unsure pimpinan dapat menggerakkan orang lain dalam mecapai produktivitas kerja kerja sebagai menejer tentunya tidak melakukan pekerjaan tersebut secara sendiri tetapi dengan cara membagi tugas dan tanggung jawab kepada bawahannya. Dalam hal melaksanakan tugas dan tanggung jawab seorang pegawai sudah melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang diinginkan pimpinan ini berarti tingkat produktivitas telah tercapai, adakalanya sebagian dari mereka yang tidak melakukan tugas dengan semestinya. Maka pihak pimpinan memberikan motivasi kepada mereka yang menyimpang dari apa yang telah direncanakan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja ini dapat ditempuh dengan cara yang dapat disesuaikan dengan latar belakang penyebab kurang semangatnya para pegawai dalam bekerja. Secara umum dapat dijadikan patokan dalam memotivasikanpegawai dengan jalan

51

memberikan insentif yang berbentuk moril dan non moril. Walaupun berbagai caratelah dilakukan oleh para ahli, namun uang merupakan alat yang penting dalam mencapai produktivitas kerja dan nominan sampai saat ini. Salah satu cara untuk mengetahui sejauhmana setiap pegawai mempunyai keinginan terhadap tugas yang dibebankan kepadanya pimpinan dapat melihat tingkat kedisiplin kerja secara menyeluruh dari masing masing pegawai mempunyai absensi dan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan yang telah dipersiapkan. Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja Pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie telah ditempuh langkah langkah dengan mempromosikan pegawai ke jenjang yang lebih tinggi bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan,

mengikutsertakan beberapa pegawai untuk mengikuti latihan jabatan dan bentuk pendidikan khusus lainnya. Tujuan dari pada pemberian latihan dan bentuk pendidikan supaya dapat meningkatkan produktivitas kerja dan agar karyawan/ pegawai dapat mengembangkankariernya dan bertingkah laku sesuai dengan perilaku yang telah direncanakan dengan sebaik baiknya.

D. Analisis Hambatan Hambatan yang Ditemui Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa ada beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam meningkatkan disiplin

52

terhadap

produktivitas

kerja

pegawai

pada

Kantor

Camat

Trienggadeng Kabupaten Pidie, hambatan hamabatannya meliputi : 1. Masih ditemui pegawai Kantor Camat yang kurang disiplin

dalam menjalankan tugasnya, hal ini dapat dilihat dari sejumlah pegawai yang tidak menjalankan tugas tanpa pemberitahuan kepada pimpinan dan adanya pegawai yang dikenakan sanksi hukuman disiplin karena lalai dalam menjalankan tugasnya. 2. Produktivitas pegawai masih dalam katagori rendah, ini

dapat dilihat dari latar belakang pendidikan pegawai dan jumlah pegawai yang telah mengikuti latihan jabatan relatif sedikit. Latar belakang pendidikan pegawai sangat berpengruh terhadap

produktivitas kerja. Berdasarkan data yang diperoleh masih dijumpai pegawai Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie yang berpendidikan sekolah Dasar dan juga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, hal tersebut dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai, sehingga pelaksanaan tugas belum terlaksana secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan. 3. Kurangnya pembinaan yang dilakukan terhadap bawahan.

Hal ini dapat dilihat masih ada pegawai yang lalai dalam menjalankan tugasnya, meskipun telah diberikan berbagai motivasi, namun pelaksanaan tugas belum berjalan sebagaimana mestinya

E. Analisis Upaya Upaya Yang Dilakukan

53

Berbagai upaya dapat dilakukan agar hambatan hambatan dalam peningkatan disiplin pegawai dapat terlaksana sehingga produktivitas kerja pegawai juga meningkat. Upaya upaya dimaksud antara lain adalah : 1. Perlu peningkatan disiplin pegawai dan diberlakukan

peraturan disiplin bagi pegawai yang melanggarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai motivasi dan insentif bagi pegawai yang disiplin dalam bertugas sehingga pegawai yang kurang disiplin dapat termotivasi untuk bekerja secara maksimal. 2. Pemberian insentif dapat meningkatkan produktivitas kerja

pegawai, insentif yang diberikan dapat berupa materil atau non materil sehingga pegawai lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya. 3. Pimpinan Kantor Camat Trienggadeng lebih memperhatikan

bawahannya dengan melakukan berbagai pembinaan baik melalui rapat rapat Dinas ataupun melalui kegiatan lainnya, agar setiap karyawan lebih disiplin dan dapat melaksanakan tugasnya secara lebih berdaya guna dan berhasil guna diinginkan oleh setiap organisasi/ kantor. sesuai dengan yang

F. Pengujian Hipotesis Sesuai dengan yang telah diutarakan dalam bab

pendahuluan tentang hipotesis yang digunakan untuk penelitian ini

54

berbunyi : Pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng belum terlaksana secara maksimal, dikarenakan masih ditemui pegawai yang kurang disiplin dan produktivitas kerja pegawai masih rendah. Sesuai dengan data data yang ditemui dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis tersebut benar dan terbukti.

55

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dengan berpijak kepada uraian uraian yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka disini diambil beberapa kesimpulan, antara lain adalah 1. Pengaruh disiplin terhadap terhadap produktivitas kerja

pegawai pada Kantor Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie belum terlaksana secara maksimal, kerena ditemui beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaannya. 2. Hambatan hambatan yang ditemui untuk meningkatkan

disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai antara lain adalah ; masih ditemui pegawai yang kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya, produktivitas kerja pegawai masih dalam katagori rendah, dan kurangnyapembinaan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya. 3. Upaya upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah :

Perlu peningkatan disiplin terhadap pegawai dan perlu diberlakukan disiplin/ peraturan disiplin bagi pegawai yang melanggarnya, perlu diberikan berbagai insentif atau perangsang agar pegawai lebih termotivasi dalam bekerja, dan pimpinan lebih meningkatkan

56

pembinaannya terhadap bawahan agar mereka dalam menjalankan tugasnya secara maksimal. B. Saran saran 1. Disarankan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai,

maka kepada pegawai perlu diberikan berbagai motivasi supaya semua pegawai dapat menjalankan tugas secara berdaya guna sesuai dengan tuntutan organisasi. 2. Disarankan supaya pemberian insentif dapat diberikan bagi

pegawai yang menjalankan tugasnya dengan baik dan mentaati peraturan disiplin 3. Disarankan supaya pimpinan/ Camat pembinaan bertugas Kecamatan terhadap

Trienggadeng karyawannya mestinya.

lebih supaya

meningkatkan mereka dapat

sebagaimana

57

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Anonimous,

( 2003 ), Qunun Provinsi NAD Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Susunan Kedudukan dan Kewenangan Kabupaten/ Kota dalam Provinsi NAD. ( 2003 ), Qunun Provinsi NAD Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Susunan Kedudukan dan Kewenangan Pemerintah Kecamatan dalam Provinsi NAD, Banda Aceh ( 2002 ), Undang - undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok - pokok Kepegawaian Panca Usaha, Jakarta ( 1980 ), Peraturan Pemerintah RI Nomor 30 Tahun 1980. Tentang Peraturan Disiplin PNS, Jakarta ( 1996 ) Sosiologi Sustu Pengantar CV. Rajawali , Jakarta Soewarnao, ( 1990 ), Administrasi Kepegawaian, CV. Haji Mas Agung, Jakarta ( 1996 ), Manajemen Kantor, Sinar Baru, Bandung WJS, ( 2000 ) , Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta ( 1996 ), Pedoman Umum Pelaksanaan Administrasi Kantor, Bina Aksara, Jakarta Ninik Widiyanti, ( 1998 ) Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern, Bina Aksara, Jakarta

---------------- ,

---------------- ,

---------------- ,

Hassan Shadily Handayaningrat, Komaruddin, Poewadrminta, Siahan P. Sunindhia Y . W.

58

Bumi Ayu,

Fungsi dan Wewenang Camat IPP UU Nomor 11 Tahun 2006, Orda UU Nomor 32 Tahun 2004

59