skripsi -...

150
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 BALAPULANG-TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh: MOHAMAD ALWI NIM: 083511035 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: nguyenkhanh

Post on 06-Feb-2018

287 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

i

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE

LEARNING PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER GASAL

SMP NEGERI 2 BALAPULANG-TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

MOHAMAD ALWINIM: 083511035

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2012

ii

DEKLARASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mohamad Alwi

NIM : 083511035

Jurusan/Progam Studi : Tadris Matematika

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 29 Mei 2012Saya yang menyatakan,

Mohamad AlwiNIM: 083511035

iii

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 28 Mei 2012

Kepada Yth. Dekan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongodi Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.

Nama : Mohamad AlwiNIM : 083511035Jurusan : TadrisProgam Studi : Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing I,

Saminanto, M. Sc.NIP. 19720604 200312 1002

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 28 Mei 2012

Kepada Yth. Dekan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongodi Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.

Nama : Mohamad AlwiNIM : 083511035Jurusan : TadrisProgam Studi : Matematika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing II,

Hj. Nur Asiyah, M. SINIP. 19710926 199803 2002

vi

ABSTRAK

Judul : Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012

Penulis :Mohamad Alwi

NIM :083511035

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A semester gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A yang jumlahnya ada 40 peserta didik terdiri dari 22 putra dan 18 putri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi, observasi, kuesioner, dan metode tes. Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data-data tentang permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian tindakan, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui berapa jumlah, nama-nama, dan nilai-nilai peserta didik pada materi sistem persamaan linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya, metode observasi digunakan untuk mengetahui gambaran umum peserta didik, metode kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar peserta didik, sedangkan metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik pada saat penelitian. Pengumpulan data mengenai motivasi belajar peserta didik menggunakan angket motivasi belajar, sedangkan pengumpulan data mengenai hasil belajar peserta didik menggunakan soal tes evaluasi yang dilakukan di setiap akhir siklusnya.

Data yang terkumpul dianalisis deskriptif sederhana. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap prasiklus, motivasi belajar peserta didik mempunyai persentase 48,5% dan rata-rata hasil belajar 59,46 dengan ketuntasan klasikal 48,75%. Pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan motivasi belajar peserta didik meningkat menjadi 65,11% dan rata-rata hasil belajar 74,43 dengan ketuntasan klasikal 72,5%. Sedangkan pada siklus II motivasi belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu dapat dipersentasekan menjadi 76,3% dan rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 79,6 dengan ketuntasan klasikal 92,5%. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah digunakannya media pembelajaran Mobile Learning jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan momentum bagi guru maupun peserta didik bahwa belajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.

vii

PERSEMBAHAN

Perjalan pencarian ilmu telah membawaku ke suatu proses perjalanan hidup.

Proses perjalanan hidup itu telah membawa ke jenjang pendewasaan diri, dari situ

penulis dapat mengerti arti sebuah pengorbanan, segelintir kasih sayang, dan setetes

keringat kesabaran. Kini penulis persembahkan hasil pencarian yang tulus ini

kepada:

1. Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala

pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh

kesabaran.

2. Kakak-kakakku tersayang yang senantiasa memberikan motivasi dan kasih

sayang yang tak ternilai harganya.

3. Sahabat-sahabatku kosan “Day Live” yang selalu menjadi teman untuk

bermuhasabah dan bertafakur di dalam menghadapi kehidupan ini.

4. Sahabat-sahabat seperjuangan TM’08 yang menjadi teman bercanda dan belajar

penulis, bagiku “Kau Yang Terindah, dan Akan Selalu Terindah”.

5. Keluarga besar pengurus HIMATIKA Walisongo periode 2010/2011, kalian

adalah para pendidik-pendidik penulis tentang arti kebijaksanaan, kebersamaan,

dan tanggung jawab.

viii

KATA PENGANTAR

حیمالرحمنالرهللابسم

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan

beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan

jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul

“Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media

Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal Smp Negeri 2 Balapulang-Tegal

Tahun Pelajaran 2011/2012” dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, karena berkat

perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman

yang terang benderang ini yaitu zaman Islamiyah.

Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung

jawab, Allah SWT telah meridlai penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan dan

bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak DR. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak Saminanto, M. Sc. selaku Pembimbing I dan ibu Hj. Nur Asiyah, M.S.I.

selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan

pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi

ini hingga selesai.

3. Dosen Tadris Matematika, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang

yang membekali berbagai pengetahuan.

4. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan

karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.

5. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang

telah memberikan pelayanan yang terbaik.

ix

6. Bapak Mohamad Sofam, S. Pd. selaku kepala SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal

yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Guru matematika bapak Kartomoyo, S. Pd., kepala TU beserta staf, karyawan,

dan peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal yang selalu

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas cinta, kasih, do’a, nasihat, dan dukungan

serta segala pengorbanan dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.

9. Teman seperjuangan Tadris Matematika dan sahabat-sahabat TM’08 yang

senantiasa menjadi penyemangat penulis.

Kepada mereka semua, penulis ucapkan “Jazakumullah Khairal Jaza”.

Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-

baiknya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Semarang, 29 Mei 2012Penulis

Mohamad AlwiNIM. 083511035

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

DEKLARASI .................................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................. 4

C. Rumusan Masalah ................................................................. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori ...................................................................... 9

B. Kajian Pustaka ....................................................................... 39

C. Hasil Belajar .......................................................................... 40

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian .................................................................. 41

1. Model penelitian ................................................................ 42

2. Subjek penelitian dan jenis data ........................................ 43

3. Kolaborator ....................................................................... 45

4. Waktu dan tempat penelitian ............................................. 45

5. Rancangan penelitian ........................................................ 45

6. Jadwal pelaksanaan penelitian .......................................... 59

xi

B. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 50

C. Metode Analisis Data ............................................................ 52

D. Indikator Keberhasilan .......................................................... 55

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ..................................................................... 56

1. Pra Siklus .......................................................................... 56

2. Siklus I .............................................................................. 57

3. Siklus II ............................................................................. 66

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 71

1. Pra Siklus .......................................................................... 71

2. Siklus I .............................................................................. 72

3. Siklus II ............................................................................. 73

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................... 76

B. Saran-saran ............................................................................ 77

C. Penutup .................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Peserta Didik kelas VIII A

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Lembar Refleksi

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II dan Lembar Motivasi

Lampiran 4 : Lembar Wawancara dan Angket Motivasi Pra Siklus

Lampiran 5 : Angket Motivasi Siklus I dan Siklus II

Lampiran 6 : Daftar Nama Anggota Kelompok

Lampiran 7 : Lembar Kerja Siklus I

Lampiran 8 : Lembar Kerja Siklus II

Lampiran 9 : Soal Tes Evaluasi Siklus I

Lampiran 10 : Jawaban Tes Evaluasi Siklus I

Lampiran 11 : Soal Tes Evaluasi Siklus II

Lampiran 12 : Jawaban Tes Evaluasi Siklus II

Lampiran 13 : Nilai Materi SPLDV Kelas VIII A Tahun Pelajaran 2010/2011

Lampiran 14 : Nilai Materi SPLDV Kelas VIII A Tahun Pelajaran 2009/2010

Lampiran 15 : Hasil Angket Motivasi Pra Siklus

Lampiran 16 : Tabel Hasil Belajar Siklus I

Lampiran 17 : Tabel Hasil Belajar Siklus II

Lampiran 18 : Hasil Angket Motivasi Siklus I

Lampiran 19 : Hasil Angket Motivasi Siklus II

Lampiran 20 : Dokumentasi Penelitian

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII A

Tabel 2 : Jadwal Penelitian

Tabel 3 : Jadwal Pelaksanaan Siklus I

Tabel 4 : Jadwal Pelaksanaan Siklus II

Tabel 5 : Perolehan Hasil Belajar, Ketuntasan Klasikal, dan Motivasi Pra

Siklus

Tabel 6 : Motivasi dan Hasil Belajar Siklus I

Tabel 7 : Motivasi dan Hasil Belajar Siklus II

Tabel 8 : Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus dan Siklus I

Tabel 9 : Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I, dan

Siklus II.

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Gambar 2 : Alur Penelitian Tindakan Kelas

DAFTAR DIARGAM

Diagram 1 : Perbandingan Perolehan Nilai Pra Siklus dan Siklus I

Diagram 2 : Perbandingan Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan

Siklus II

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu yang sangat penting. Matematika digunakan

oleh semua orang disegala kehidupan, karena matematika merupakan sarana

untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika juga

merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh dunia.

Salah satu materi dalam matematika tersebut adalah materi sistem persamaan

linear dua variabel, materi ini merupakan tidak lanjut dari materi persamaan garis

di kelas VIII SMP/MTs semester gasal.

Di dalam kehidupan sehari-hari materi ini sangat penting terutama dalam

kaitannya dengan matematika ekonomi. Materi sistem persamaan linear dua

variabel ini merupakan materi yang menjelaskan bagaimana dalam mencari

himpunan penyelesaian dari dua persamaan linear atau lebih yang menggunakan

variabel-variabel yang sama baik dengan menggunakan metode grafik, subtitusi,

eliminasi, dan campuran, serta membahas bagaimana cara membuat dan

menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan

dengan materi ini. Penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel ini

merupakan pasangan terurut bilangan yang memenuhi semua persamaan dalam

sistem tersebut.1

Akan tetapi materi ini sangat berbeda dengan materi matematika lainnya,

salah satu yang paling menonjol adalah tidak digunakannya rumus yang pasti,

melainkan langkah-langkah yang sistematis dalam mencari penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel tersebut. Sehingga materi ini sangat cocok jika

dalam metode pengajarannya melibatkan peserta didik secara langsung, dan

menggunakan media pembelajaran yang praktis dan efisien sehingga diharapkan

dapat memotivasi peserta didik belajar secara mandiri dimanapun dan kapanpun.

1 Tatag Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih, Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas

VIII, (Jakarta: PT. Penerbit Erlangga, 2007), hlm. 104

2

Di dalam bukunya Azhar Arsyad menyatakan bahwa dalam suatu proses

belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu metode mengajar dan

media pembelajaran.2 Metode pembelajaran adalah suatu teknik atau cara untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata

dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan media pembelajaran

itu sendiri merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,

kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan guru. Kombinasi

metode dan media pembelajaran yang serasi juga akan menimbulkan suasana

proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.

Sehingga dengan adanya suasana proses pembelajaran yang menyenangkan dan

bermakna tersebut akan menumbuhkan motivasi dan pandangan positif peserta

didik terhadap mata pelajaran matematika. Matematika tidak lagi dipandang

sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dan menyeramkan, peserta didik akan

lebih menikmati proses pembelajaran, serta pandangan akan keseraman guru

matematika sedikit demi sedikit akan terhapus karena kekreatifan guru dalam

meramu metode dan media pembelajaran.

Akan tetapi berbeda dengan realita yang terjadi di SMP Negeri 2

Balapulang-Tegal, karena menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan

guru matematika kelas VIII A bapak Kartomoyo, S. Pd. ternyata dalam proses

belajar-mengajarnya peserta didik hanya bersikap pasif dan terlihat tidak ada

upaya dari diri peserta didik tersebut dalam hal mendalami materi yang sudah

diajarkan. Hal ini bisa dilihat dalam kasus kesehariannya yaitu masih banyak

peserta didik yang belum mengerjakan tugas rumahnya dan masih sering

dijumpai buku paket matematika yang ditinggalkan oleh peserta didik di ruang

kelas, bagaimana peserta didik mau belajar sedangkan buku paketnya saja tidak

dibawa pulang ke rumah. Terlebih lagi menurut bapak Kartomoyo menuturkan

bahwa peserta didik sekarang telah menjadi korban kemajuan teknologi, banyak

peserta didik tidak lagi menyadari mana waktunya untuk belajar dan mana

waktunya bermain, hal ini terlihat jelas dengan masih banyaknya peserta didik

2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 15.

3

yang ketahuan sedang asyik bermain HP pada jam pelajaran, padahal berbagai

upaya pencegahan sudah dilakukan oleh pihak sekolah, akan tetapi hasilnya

masih nihil. Sehingga tidak khayal motivasi dan hasil belajar peserta didik pada

materi sistem persamaan linear dua variabel pada tahun sebelumnya tidak sesuai

dengan yang diharapkan.

Setelah melihat realita pembelajaran di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal

tersebut, peneliti melihat ada beberapa masalah yang sangat berpengaruh

terhadap menurunnya motivasi dan hasil belajar terutama pada materi pokok

sistem persamaan linear dua variabel. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai

berikut: pertama materi ini sangat memerlukan ketekunan dan keaktifan peserta

didik dalam mencoba dan belajar mandiri, jadi tidak hanya sekedar menghafal

rumus, akan tetapi hal ini belum terlihat jelas dalam proses pembelajarannya.

Kedua penggunaan media pembelajaran yang masih monoton dan konvensional

seperti papan tulis dan buku paket saja sehingga membuat peserta didik jenuh,

ketiga penggunaan telepon seluler/HP yang semakin menyebar ke peserta didik,

hal ini dibuktikan dengan hampir 65% peserta didik telah memiliki telepon

seluler/HP, keempat penggunaan telepon seluler/HP masih sering disalahgunakan

seperti hanya digunakan untuk game atau membuka facebook pada saat jam

pelajaran berlangsung.

Melihat realita dan permasalahan yang ada peneliti mencoba menawarkan

media pembelajaran Mobile Learning. Pemilihan media pembelajaran ini karena

melihat Hal ini dapat dilihat dari data statistik bahwa dari 240 juta jumlah

penduduk Indonesia 45-50 juta di antaranya adalah pengguna/konsumen seluler.3

Sedangkan sebagian dari jumlah pengguna ini adalah peserta didik, pendidik dan

kalangan akademisi. Telepon genggam yang dimiliki para peserta didik inipun

konon rata-rata memiliki fitur-fitur yang sudah canggih dan mampu untuk

menjalankan aplikasi-aplikasi pembelajaran. Sehingga diharapkan dengan

menggunakan media pembelajaran yang begitu praktis ini peserta didik dapat

mempelajari materi di-manapun dan kapanpun dia berada.

3 http://m.p4tkmatematika.org. 13 Juli 2011

4

Dari kenyataan ini, timbul sebuah pertanyaan dapatkah kita meningkatkan

motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan teknologi seluler

ini pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel?. Sehingga guna

menjawab pertanyaan tersebut peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan

kelas dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN

MOBILE LEARNING PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN

LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP

NEGERI 2 BALAPULANG-TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

B. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas dan agar permasalahan tidak terlalu

komplek maka peneliti membatasi sasaran penelitian sebagai berikut:

1. Sasaran penelitian terbatas pada peserta didik SMP Negeri 2 Balapulang-

Tegal kelas VIII A semester gasal, tahun pelajaran 2011/2012.

2. Sasaran penelitian terbatas pada materi pokok sistem persamaan linear dua

variabel.

3. Materi dalam sistem persamaan linear dua variabel ini terbatas hanya pada

pengertian dan pembahasan metode-metode dalam menyelesaikan sistem

persamaan linear dua variabel.

4. Sasaran motivasi belajar peserta didik terbatas pada motivasi belajar dalam

materi pokok sistem persamaan linear dua variabel.

5. Sasaran hasil belajar terbatas pada hasil belajar dalam menyelesaikan soal

sistem persamaan linear dua variabel.

Dan untuk memudahkan dan menghindari salah penafsiran dalam

memahami judul skripsi ini, maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang

terdapat dalam judul skripsi sebagai berikut:

1. Motivasi belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara

5

potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced

practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan

keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita–cita.

Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan

belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus

diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga

seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan

semangat.4 Meningkatkan motivasi belajar peserta didik menurut peneliti

adalah adanya peningkatan motivasi peserta didik yang diperoleh dari angket

yang diberikan oleh guru kepada peserta didik setelah evaluasi dilakukan

pada setiap siklus.

2. Hasil belajar

Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan

pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan tertentu. Hasil yang diperoleh

dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar.5 Peningkatan hasil

belajar peserta didik menurut peneliti adalah adanya peningkatan nilai peserta

didik yang diperoleh dari tes evaluasi di akhir pertemuan siklus.

3. Media pembelajaran Mobile Learning

Menurut pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Azhar Arsyad

secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang

secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang

terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video camera, video

recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan

kompeter. 6

4 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),

hlm. 23.

5 Nana Sudjana, Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2000), hlm. 111

6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 3

6

Media pembelajaran Mobile Learning merupakan media pembelajaran

yang menggunakan fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam HP/telepon seluler,

fasilitas-fasilitas tersebut misalnya aplikasi Java, dan WAP. Media

pembelajaran yang dimaksud peneliti ini adalah produk yang telah dihasilkan

oleh P4TK Matematika, maupun bahan ajar yang dapat diperoleh dari

internet melalui WAP.

4. Sistem persamaan linear dua variabel

Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih

yang menggunakan variabel-variabel yang sama.7 Materi ini hanya terbatas

pada pengertian sistem persamaaan linear dua variabel dan metode-metode

dalam mencari himpunan penyelesaiannya. Materi ini merupakan materi yang

diajarkan di kelas VIII SMP/MTs semester gasal tahun pelajaran 2011/2012.

Dari beberapa penjelasan di atas maka arti seutuhnya dari judul skripsi ini

adalah suatu upaya/usaha meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik

kelas VIII A dalam materi sistem persamaan linear dua variabel pokok

pembahasan pengertian dan metode-metode dalam menentukan penyelesaian

sistem persamaan linear dua variabel dari tahun pelajaran sebelumnya.

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik ini menurut peneliti adalah

peningkatan motivasi belajar yang diperoleh dari angket dan peningkatan hasil

belajar yang diperoleh dari tes evaluasi pada setiap siklusnya, sedangkan

mengenai media pembelajaran Mobile Learning yang dipakai adalah produk

P4TK Matematika dan beberapa Web yang mengandung materi penelitian.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

7 Tatag Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih, Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas

VIII, hlm. 104

7

1. Bagaimana implementasi media pembelajaran Mobile Learning pada materi

pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 2

Balapulang-Tegal?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile

Learning dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi

pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 2

Balapulang-Tegal?

3. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile

Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP

Negeri 2 Balapulang-Tegal pada materi pokok sistem persamaan linear dua

variabel?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian :

a. Mengetahui implementasi penggunaan media pembelajaran Mobile

Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas

VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.

b. Mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi belajar

peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di

kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.

c. Mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal pada materi pokok

sistem persamaan linear dua variabel.

2. Manfaat Penelitian :

a. Bagi Peserta Didik

1) Memotivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika.

2) Peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran yang bermakna

dan menyenangkan.

8

3) Mengubah sikap dan pemikiran positif peserta didik pada mata

pelajaran matematika.

4) Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam materi pokok

persamaan linier dua variabel.

5) Peserta didik dapat belajar kapanpun dan di manapun berada dengan

menggunakan telepon seluler yang dimilikinya.

b. Bagi Guru

1) Memotivasi guru dalam menumbuhkan kreativitas untuk melakukan

pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

2) Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran Mobile Learning

pada materi lainnya yang telah disediakan oleh Pusat Pengkajian dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK)

Matematika.

3) Dengan meningkatnya hasil belajar dan antusias peserta didik

membuat guru lebih senang dan bersemangat dalam mengajar.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bahan kajian untuk sekolah dalam upaya meningkatakan kualitas sekolah.

d. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan model dan media pembelajaran yang baik dan menyenangkan.

9

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto kritik

terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya,

sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan untuk

menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan

yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan

dalam bentuk tulisan lainnya maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk

tulisan yang suda ada. Ada beberapa bentuk tulisan penelitian yang akan penulis

paparkan.

Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk tulisan yang penulis

temukan, masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya

dengan skripsi yang akan penulis susun.

Beberapa penelitian yang sudah teruji keshahihannya diantaranya meliputi:

penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Drs. Khusnul Huda, beliau adalah

guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada MTs Hasyimiyah Bungah

Gresik yang disahkan pada tanggal 27 november 2007. Dalam penelitian beliau

ini yang berjudul “Penggunaan Handphone sebagai Media Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam” menggambarkan bahwa penggunaan Handphone sebagai

media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik ditandai

dengan meningkatnya peserta didik yang mencapai ketuntasan minimal 78%

pada siklus I, dan 96% pada siklus II.1

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Nurrohmatin (063511018) Mahasiswi

Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, dengan judul

“Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dengan

Menggunakan LKS untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar

1 Khusnul Huda, http://khusnulhuda.wordpress.com/2010/06/29/ptk-penggunaan-

handphone-sebagai-media-pembelajaranelajar/. 01 Oktober 2011

9

10

Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”. Di dalam penelitiannya dijelaskan

bahwa persentase keaktifan meningkat, yaitu 51,79% pada siklus I, dan 75%

pada siklus II. Mengenai hasil belajar peserta didik dijelaskan bahwa rata-rata

hasil belajar 60,15 dengan ketuntasan klasikal 60,71% pada siklus I, sedangkan

pada siklus II rata-rata hasil belajar peserta didik 71,44 dengan ketuntasan

klasikal 78,57%.2

Menurut analisa penulis, dari berbagai kajian yang telah penulis sebutkan

di atas belum ada yang membahas tentang peningkatan motivasi belajar dan hasil

belajar melalui penerapan media pembelajaran Mobile Learning pada materi

pokok sistem persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu layak kiranya jika

penulis mengangkat judul tersebut sebagai bahan kajian yang akan disusun dalam

bentuk skripsi, yang nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangsih

kekayaan wacana dalam dunia pendidikan dan melalui penelitian tindakan kelas

yang dilakukan oleh peneliti diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam

pemecahan masalah khususnya pada pelajaran matematika.

B. Landasan Teori

1. Belajar

a. Pengertian belajar

Belajar merupakan keseluruhan proses pendidikan bagi tiap orang

yang meliputi pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan sikap dari

seseorang. Seseorang dikatakan belajar apabila dapat diasumsikan bahwa

pada dirinya terjadi proses perubahan sikap dan tingkah laku. Perubahan

ini biasanya berangsur-angsur dan memakan waktu cukup lama.

Perubahan ini akan semakin tampak bila ada upaya dari pihak

yang terlibat. Tanpa adanya upaya, walaupun terjadi proses perubahan

tingkah laku, tidak dapat diartikan sebagai belajar. Ini dapat diartikan

bahwa pencapaian tujuan pembelajaran sedikit banyak bergantung kepada

cara proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.

2 Sri Nurrohmatin, “Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Dengan Menngunakan LKS Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”, Skripsi (Semarang: Progam Strata Satu IAIN Walisongo, 2010), hlm. 60

11

Menurut teori Carl Rogers yang dikutip oleh Mustaqim,

mengatakan bahwa belajar yang bermakna diperoleh peserta didik dengan

melakukannya, dan belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan peserta

didik seutuhnya baik perasaan maupun intelek merupakan cara yang dapat

memberikan hasil yang mendalam dan lestari.3 Untuk mengetahui lebih

lanjut mengenai masalah belajar ini, akan dikemukakan pendapat dari

para ahli pendidikan tentang pengertian belajar.

1) Nana Sudjana menyatakan belajar bukan menghafal dan bukan pula

mengingat, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang.4

2) Nana Sudjana dan Ahmad R, tujuan pendidikan pada dasarnya

mengarahkan pada peserta didik untuk menuju pada perubahan-

perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar

dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahkluk sosial.5

3) Thursan Hakim mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses

perubahan tersebut ditampakkan dalam peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir

dan kemampuan lain.6

4) Slameto menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam reaksi dengan lingkungannya.7

3 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008),

hlm. 62

4 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), hlm. 28.

5 Nana sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 1

6 Thursan Hakim, Balajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2005), hlm. 1.

7 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 2

12

5) Oemar Hamalik mendeskripsikan belajar sebagai suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan

dalam cara-cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan.8

6) Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku karangan Gordon

mendefinisikan belajar sebagai berikut.

“Learning is the process by which an activity originates or is changed through reacting to an encountered situation, provided that the characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation, or temporary states of the organism.” 9

(Belajar adalah proses dimana sebuah aktifitas berawal atau dirubah melalui reaksi terhadap situasi yang dihadapi, dengan catatan bahwa karakteristik pada perubahan dalam aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan pribadi seseorang, kedewasaan, atau keadaaan sementara pada seseorang).

7) Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa

Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:

فيحدثسابقةةرب ى خعليطرأاملتعّلمذهنىفتغيريهوالتعّلمنإ

10جديداتغيريافيها

(Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada diri (jiwa) Si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru).

8) Slameto, belajar yaitu suatu proses perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.11 Batasan-batasan di atas secara umum bisa

disimpulkan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang secara relatif

tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.

8 Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito,

1990), hlm. 21

9 Gordon H. Bower, Theories of Learning, (Washington, D.C.: National Gallery of Art, 1981), hlm. 2

10 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, al-tarbiyah wa Thuruqu al-Tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169.

11 Slameto, Belajar dan Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya Pendidikan, hlm. 2.

13

Sebagimana sabda Rosulullah SAW:

:قال ,وسلمعليهاهللاصلىاهللارسولان,عنهاهللارضي,هريرةأبىوعن

))الجنةالىطريقابهلهاهللاسهل .علمافيهيلتمسطريقاسلكومن ((

12)مسلمرواه(

“Dari Hurairah RA, sesungguhnya Rosulullah SAW bersabda: Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu maka, maka Allah akan memudahkan baginya menuju surga. (HR. Muslim)”

Berdasarkan pendapat beberapa tokoh pendidikan di atas, dapat

disimpulkan bahwa seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi

perubahan tingkah laku, menuju ke arah yang semakin baik.

b. Hasil belajar

Menurut kamus umum bahasa Indonesia kata hasil berarti (1)

sesuatu yang diadakan oleh usaha; (2) pendapatan, perolehan, buah; (3)

akibat kesudahan.13 Sehingga hasil belajar berarti pandangan atau akibat

dari proses perubahan tingkah laku akibat interaksi seseorang dengan

orang lain atau lingkungannya. Herman Hudaya mengemukakan bahwa

belajar menyangkut proses belajar dan hasil belajar itu sendiri.14

Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai

bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan

tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya

reaksi, daya penerimaannya dan aspek-aspek lain yang ada pada

individu.15 Dengan belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah laku.

Namun demikian, tidak semua perubahan perubahan tingkah laku itu

dapat dikatakan sebagai hasil dari belajar.

12 Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf AnNawawi, Riyadhus Shalihin, (Libanon : Darul

Kutub Al Ilmiah, 676 Hijriyah), hlm. 370.13 Poerdaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 408

14 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, (Malang: Angkasa Raya, 1990), hlm.1.

15 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 28

14

Benyamin S. Bloom mengusulkan tiga taksonomi yang disebut

dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik.16 Belajar yang berkenaan dengan hasil (dalam pengertian

banyak hubungannya dengan tujuan pengajaran), Gagne mengemukakan

5 jenis/ 5 tipe, hasil belajar yakni:

1) Belajar kemahiran intelektual (kognitif).

2) Belajar informasi verbal.

3) Belajar mengatur kegiatan intelektual.

4) Belajar sikap.

5) Belajar ketrampilan motorik. 17

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dalam diri

(faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. Pengenalan

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali

artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai hasil

belajar yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor intern dan ektern tersebut

meliputi:18

1) Faktor internal terdiri dari:

a) Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor psikologis meliputi intelegensisi, perhatian, minat, bakat,

motif/motivasi, kematangan dan kesiapan.

c) Faktor kelelahan.

16 Griya Astuti, Model Penilaian Kelas, (Jakarta: Puslitbang, 2006), hlm. 7.

17 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2007), hlm. 288.

18 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan, hlm. 21.

15

2) Faktor ekternal terdiri dari:

a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi

antar anggota keluarga, suasana rumah, keaadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah meliputi model pengajaran, kurikulum, relasi guru

dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,

metode belajar dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan peserta didik dalam

masyarakat, media massa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan

masyarakat.

d) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) merupakan cara

atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang

keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi

tertentu. Jadi dapat dinyatakan bahwa faktor diri sendiri, sekolah

dan masyarakat serta cara atau strategi pengajaran sangat

mempengaruhi proses dan hasil belajar itu sendiri.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi

Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal

tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari

kondisi internal tersebut adalah “motivasi”. Motivasi adalah dorongan

dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada

pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang

sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Secara istilah motivasi berasal

dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat

dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau

berbuat.

16

Motif secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

1) Motif biogenetis

Motif biogenetis adalah motif-motif yang berasal dari

kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya

lapar, haus, dan sebagainya.

1) Motif sosiogenetis

Motif ini berkembang dari lingkungan kebudayaan tempat

orang tersebut berada. Jadi, motif ini tidak berkembang dengan

sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat.

Misalnya, keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan

cokelat, dan lain-lain.

2) Motif teologis

Dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang

berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan Tuhan-

Nya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya

keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk

merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.19

Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajar

menerangkan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri

(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi

untuk mencapai tujuan.20

Sedangkan Martinis Yamin dalam bukunya strategi pembelajaran

berbasis kompetensi menjelaskan motivasi belajar merupakan daya

penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan

kegiatan belajar dan menambah ketrampilan dan pengalaman. Motivasi

mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapainya suatu tujuan.21

19 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya, hlm. 3.

20 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Bumi Aksara, 2001), hlm.158.

21 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2006), hlm. 80.

17

Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan peserta

didik untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Dorongan itu hanya

mungkin muncul dalam diri peserta didik manakala peserta didik merasa

membutuhkan (need). Peserta didik yang merasa butuh akan bergerak

dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhannya.22

b. Faktor -faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling berpengaruh.

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara

potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguat yang dilandasi

tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi belajar dapat timbul karena ada faktor-faktor sebagai

berikut :

1) Faktor intrinsik, yaitu faktor yang berupa hasrat dan keinginan

berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita masa

depan yang lebih baik.

2) Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang dipengaruhi karena adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar

yang menarik.23

Ada empat kondisi motivasional yang harus diperhatikan oleh

seorang guru dalam usaha menghasilkan pembelajaran yang menarik,

bermakna, dan memberikan tantangan. Keempat kondisi motivasional

tersebut adalah:

1) Perhatian (Attention)

Perhatian peserta didik muncul didorong rasa ingin tahu. Oleh

sebab itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga

peserta didik akan memberikan perhatian, dan perhatian tersebut

terpelihara selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu ini dapat

dirangsang atau dipancing melalui elemen–elemen yang baru, aneh,

22 Wina Sanjaya, Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm. 135.

23 Wina Sanjaya, Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm. 23

18

lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Apabila

elemen-elemen seperti itu dimasukkan dalam rancangan

pembelajaran, hal ini dapat menstimulir rasa ingin tahu peserta didik.

Namun perlu diperhatikan agar stimulus tersebut tidak berlebihan,

sebab akan menjadikan stimulus hal biasa dan kehilangan

keefektifannya.

2) Relevansi (Relevance)

Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi

pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi

peserta didik akan terpelihara apabila mereka menganggap apa yang

dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi, atau bermanfaat dan sesuai

dengan nilai yang dipegang. Kebutuhan pribadi (basic needs)

dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu motif pribadi, motif

instrumental dan motif kultural. Nilai motif pribadi (personal motive

value), menurut Mc Mlelland mencakup tiga hal, yaitu:

a) Kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement),

b) Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power), dan

c) Kebutuhan untuk berfasilisasi (needs for affiliation).

3) Kepercayaan diri (Confidance)

Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk

dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang

berlaku dalam hal ini adalah motivasi akan meningkat sejalan dengan

meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini seringkali

dipengaruhi oleh pengalaman sukses dimasa yang lampau. Dengan

demikian ada hubungan spiral antara pengalaman sukses dan

motivasi. Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang membawa

keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut

akan memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas berikutnya.

4) Kepuasan (Satisfaction)

Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan

kepuasan, dan peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha

19

untuk mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai

tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal

dari dalam ataupun dari luar peserta didik. Untuk meningkatkan dan

memelihara motivasi peserta didik, guru dapat meggunakan

pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian

kesempatan, dsb.24

c. Cara Menggerakkan atau Membangkitkan Motivasi

Dalam belajar motivasi sangat berperan penting, karena motivasi

dapat merangsang peserta didik untuk lebih giat dalam mencapai tujuan

belajar itu sendiri. Sehingga dalam belajar guru seharusnya dapat

membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Menurut

Fathurrohman dan Sutikno ada beberapa cara untuk menggerakkan atau

membangkitkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya adalah

sebagai berikut:25

1) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu

seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus

yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin

besar pula motivasi dalam belajar.

2) Hadiah.

Hadiah akan memacu semangat peserta didik untuk bisa

belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk mereka yang berprestasi.

Di samping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi

untuk bisa mengejar peserta didik lain yang berprestasi.

3) Saingan/kompetisi.

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara peserta

didiknya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha

memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

24 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT UNNES, 2006), hlm. 4825 http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/ 13 – 12 – 2011

20

4) Pujian.

Peserta didik yang berprestasi sudah sewajarnya untuk

diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat

membangun. Dengan pujian peserta didik akan lebih termotivasi

untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.

5) Hukuman.

Hukuman akan diberikan kepada peserta didik yang berbuat

kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan

dengan harapan agar peserta didik tersebut mau merubah diri dan

berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang

diberikan kepada peserta didik adalah hukuman yang bersifat

mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.

6) Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke

peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat peserta didik

tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan

metode yang menarik dan mudah dimengerti oleh mereka.

7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara

adanya jadwal belajar.

8) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual

maupun kelompok.

Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan

proses dan hasil belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberapa

unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan

materi kepada para peserta didik. Metode yang menarik yaitu dengan

gambar dan tulisan warna-warni akan menarik peserta didik untuk

mencatat dan mempelajari materi yang telah disampaikan.

9) Menggunakan metode yang bervariasi.

Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses

belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan

21

mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada peserta

didik.

10) Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

3. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan

terciptanya pendidikan.26 Dalam makalahnya Amin Suyitno menjelaskan

bahwa pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam

agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik antara peserta

didik dengan peserta didik.27

Menurut Erman Suherman, matematika adalah ilmu yang

dikembangkan untuk matematika itu sendiri. Matematika itu ilmu tentang

struktur yang bersifat deduktif atau aksiomatik, akurat, abstrak, ketat dan

sebagainya.28 Sedangkan menurut Herman Hudaya matematika adalah suatu

yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun

secara hirarkis dan penalaran deduktif.29

Jerome Bruner mengemukakan bahwa pembelajaran matematika

adalah pembelajaran tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika

yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-

hubungan antara kosep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.30

Sedangkan pendapat ZP. Oine yang dikutip oleh Herman Hudaya

menyatakan bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti

26 Kelvin Seifat, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, terj. Yunus Anas,

(Yokyakarta: IRCisod, 2007)27 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya Di sekolah,

(Bahan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Mata Pelajaran Matematika di SMP, 2007), hlm. 1.

28 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Malang: UPI, 2003), hlm. 15.

29 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 38

30 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 38.

22

secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepada peserta didik

dalam bentuk-bentuk konkret.31

Pembelajaran matematika sekolah bertujuan mengembangkan

kemahiran atau kecakapan matematika yang diharapkan dicapai seperti

berikut:

a. Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari,

menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep atau

algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan

masalah.

b. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,

grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah.

c. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

d. Menunjukkan kemampuan strategik dalam membuat (merumuskan),

menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan

masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki: 1) rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, 2) sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) yang akan dibahas

pada penelitian kali ini adalah:

Standar Kompetensi :

2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

31 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 66.

23

Materi ini terdapat pada SMP/MTs semester gasal. Dalam penelitian

kali ini yang akan dibahas adalah mengenai definisi SPLDV dan metode-

metode yang digunakan dalam mencari himpunan penyelesaian SPLDV.

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih

yang menggunakan variabel-variabel yang sama. Penyelesaian dari SPLDV

tersebut merupakan pasangan terurut bilangan yang memenuhi semua

persamaan dalam sistem tersebut.

ax + by = c

dx + ey = f

Kedua persamaan di atas disebut sebagai sebagai sistem persamaan

linear dua variabel, sementara setiap persamaan pembentuk disebut

persamaan linear dua variabel.

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat

menggunakan cara (metode) grafik, substitusi, eliminasi atau campuran

(eliminasi dan substitusi).

a. Metode grafik

Pada prinsipnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem

persamaan linear dengan metode grafik adalah penggaris, buku petak,

dan pen atau pensil. Karena tanpa benda-benda ini (terutama buku petak

dan penggaris), maka penggunaan metode ini kurang maksimal.

Contoh.

7x + 6y = 84

x + y = 13

Penyelesaian

7x + 6y = 84

X 0 12

Y 14 0

x + y = 13

X 0 13

Y 13 0

y

x

(6,7)

126

7

13

13

14

24

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa himpunan penyelesaiannya

adalah (6,7).

b. Metode substitusi

Metode substitusi pada prinsipnya adalah menggantikan variabel

satu ke variabel yang lain.

Contoh:7x + 6y = 84 ………. (i)

x + y = 13 ……… (ii)

Penyelesaian

x + y = 13 x = 13 – y (di substitusikan ke persaman i)

7x + 6y = 84

7 (13 – y) + 6y = 84

91 – 7y + 6y = 84

y = 7

Sehingga, x + y = 13

x + 7 = 13

x = 6

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7).

c. Metode eliminasi

Metode eliminasi pada prinsipnya adalah menghilangkan salah

satu variabel.

Contoh:

7x + 6y = 84

x + y = 13

Penyelasaian

7x + 6y = 84 . 1 7x + 6y = 84

x + y = 13 . 7 7x + 7y = 91 -

-y = -7

y = 7

25

7x + 6y = 84 . 1 7x + 6y = 84

x + y = 13 . 6 6x + 6y = 91 -

x = 6

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7).

d. Metode campuran (eliminasi dan substitusi)

Metode campuran pada prinsipnya adalah perpaduan antara metode

substitusi dan eliminasi.

Contoh.

7x + 6y = 84

x + y = 13

Penyelasaian

Metode eliminasi

7x + 6y = 84 . 1 7x + 6y = 84

x + y = 13 . 7 7x + 7y = 91 -

-y = -7

y = 7

Metode substitusi

x + y = 13 y = 13 – x

disubstitusikan ke persamaan

7x + 6y = 84

7x + 6 (13 – x) = 84

7x + 78 – 6x = 84

x = 6

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7).

5. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara atau pengantar. Pendapat Gerlach dan Ely yang

dikutip oleh Azhar Arsyad mengatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun

26

kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan,

ketrampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam

proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal. Sedangkan pendapat Gagne dan

Briggs yang dikutip oleh Azhar Arsyad secara implisit mengatakan bahwa

media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku,

tape-recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar

bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan kompeter. 32

Menurut Darhim, nilai atau fungsi khusus media pendidikan

matematika antara lain:

1) Untuk mengurangi atau menghidari tejadinya salah komunikasi.

2) Untuk membangkitkan minat atau motivasi belajar peserta didik.

3) Untuk membuat konsep matematika yang abstrak, dapat disajikan

dalam bentuk konkret sehingga lebih dapat dipahami, dimengerti, dan

dapat disajikan sesuai dengan tingkat-tingkat berpikir peserta didik.33

b. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Bruner ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu

pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktoral/ gambar (iconic),

dan pengalaman abstrak (symbolic). Pengalaman langsung adalah

mengerjakan, misalnya arti kata “simpul” dipahami dengan langsung

membuat simpul. Pada tingkatan kedua yang diberi label iconic (artinya

gambar atau image), kata “simpul” dipelajari dari gambar, lukisan, foto,

atau film. Meskipun peserta didik belum pernah mengikat tali untuk

membuat simpul mereka dapat mempelajari dan memahaminya dari

gambar, lukisan, foto, atau film. Selanjutnya, pada tingkatan simbol,

32 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003 ), hlm. 333 Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: RaSAIL Media

Group, 2010), hlm. 96

27

peserta didik membaca (atau mendengar) kata simpul dan mencoba

mencocokannya dengan simpul pada image mental atau mencocokannya

dengan pengalaman membuat simpul. Ketiga tingkat pengalaman ini

saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan,

ketrampilan, atau sikap) yang baru.34

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai

landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s

Cone of Experience (kerucut pengalaman Dale) yang dikemukakan oleh

Edgar Dale. Kerucut tersebut merupakan elaborasi yang rinci dari konsep

tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner.35

c. Media Pembelajaran Mobile Learning

Mobile Learning merupakan bagian dari E-Learning, E-Learning

adalah penggunaan teknologi-teknologi network (jaringan) untuk

34 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 735 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 9

Abstrak

Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Edgar

Lam-bang Kata

LambangVisual

Gambar Diam, Rekaman Radio

Gambar Hidup Pameran

Televisi

Karyawisata

Dramatisasi

Benda Tiruan/ Pengamatan

Pengalaman Langsung Konkret

28

menciptakan, menumbuhkan, memberikan, dan mendorong pembelajaran

kapan pun dan di mana pun.36

Mobile Learning didefinisikan oleh Clark Quinn sebagai : The

intersection of mobile computing and e-learning: accessible resources

wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful

support for effective learning, and performance-based assessment. E-

Learning independent of location in time or space.37

Merujuk dari definisi tersebut maka, Mobile Learning adalah

model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut Mobile Learning

membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat diakses setiap saat

dan visualisasi materi yang menarik.

Mobile Learning adalah suatu media pembelajaran yang

memanfaatkan fasilitas atau aplikasi mobile yang bisa diakses kapanpun

dan dimanapun peserta didik berada. Dengan berbagai potensi dan

kelebihan yang dimilikinya, Mobile Learning diharapkan akan dapat

menjadi sumber belajar alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan

efektivitas proses dan hasil belajar peserta didik di Indonesia di masa

datang. Hal ini beralasan karena menurut data statistik bahwa dari 240

juta jumlah penduduk Indonesia 45-50 juta diantaranya adalah

pengguna/konsumen seluler. Sedangkan secara teknis, perangkat mobile

yang beredar saat ini sebenarnya telah memiliki kapabilitas untuk

menjalankan konten-konten berupa multimedia maupun aplikasi software

untuk proses pembelajaran.38

Mobile Learning yang dimaksud penulis di sini adalah Mobile

Learning yang telah disediakan oleh P4TK (Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Matematika

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Yogyakarta, di-

36 Taylor Francis, ELEARNING terj. Robin Mason dan Frank Rennie, ( Yogyakarta: Pustaka Baca, 2010), hlm. xiii

37 http://matematikaonline.ueuo.com/index.php 21 Oktober 2011

38 http://m.p4tkmatematika.org. 13 Juli 2011

29

mana aplikasi tersebut dapat di download secara gratis di alamat

http://m.p4tkmatematika.org. Mobile Learning ini hampir menyerupai

aplikasi buku digital yang terdapat dalam komputer, hanya saja bedanya

adalah aplikasi Mobile Learning ini dapat dijalankan di telepon seluler

yang sudah mendukung Java. Akan tetapi karena masih terbatasnya

aplikasi tersebut sehingga peneliti mencoba untuk menggabungkannya

dengan Mobile Learning tambahan yang memanfaatkan WAP yang

tersedia dalam HP/telepon tersebut.

Media pembelajaran ini sebenarnya hampir menyerupai

LKS/ringkasan buku, hanya saja media pembelajaran ini tampilannya

digital dan menyatu dalam HP/telepon seluler. Secara keseluruhan media

pembelajaran Mobile Learning materi sistem persamaan linear yang

dibuat oleh P4TK Matematika berisi sebagai berikut:

1) Intro/Pengantar

Suatu ketika kamu bermain dengan temanmu. Kamu

melempar mangga ke atas dan temanmu berusaha ”menem-

bak”mangga tadi dengan batu dari ketapelnya. Mungkin mangga tadi

langsung kena, atau mungkin setelah beberapa kali percobaan baru

mangga tadi kena ”tertembak”.

Permainan ini mengasyikkan ya? Mari kita analisa permainan

tadi secara matematis. Kamu melemparkan mangga ke atas. Mangga

akan mencapai titik tertinggi, dan akhirnya jatuh ke tanah.

Seperti apakah bentuk grafiknya? Ya betul, bentuk grafiknya

adalah parabola, yang merupakan grafik dari suatu fungsi kuadrat.

Sementara itu, temanmu menembakkan batu dari ketapelnya.

Batu akan mencapai titik tertinggi dan akhirnya jatuh ke tanah.

Grafiknya juga berbentuk parabola, sehingga juga merupakan grafik

dari suatu fungsi kuadrat yang berbeda dengan yang pertama.

Tetapi, tentu saja ketika mangga dan batu bertemu di udara,

grafik ”perjalanan” mangga dan batu belum membentuk parabola

yang sempurna.Ternyata, permainan yang kamu lakukan itu adalah

30

kejadian sehari-hari (bentuk kontekstual) mencari penyelesaian dari

suatu sistem persamaan kuadrat.

2) Pers.Linear 2 Variabel

Kedua persamaan di atas merupakan bentuk umum sistem

persamaan linear dengan dua variabel dalam x dan y. a1 atau b1

boleh nol, tetapi tidak boleh kedua-duanya nol. Grafik sistem

persamaan linear a1x + b1y = c1 dan a2x + b2y = c2 berupa dua buah

garis yang berpotongan, sejajar atau berhimpit.

Ada 3 kemungkinan himpunan penyelesaian sistem persamaan

linear, yaitu:

a) Jika (a1/a2) <> (b1/b2) maka hanya mempunyai satu titik potong

yang merupakan himpunan penyelesaian. ("<>": tanda tidak sama

dengan)

Perhatikan gambar di bawah ini.

b) Jika (a1/a2) = (b1/b2) <> (c1/c2) maka kedua garis tersebut sejajar

atau tidak mempunyai himpunan penyelesaian. Perhatikan

gambar di bawah ini.

31

c) Jika (a1/a2) = (b1/b2) = (c1/c2) maka kedua garis berhimpit

sehingga anggota himpunan penyelesaiannya tak berhingga.

Perhatikan gambar di bawah ini.

Untuk mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan

linear dengan dua variabel menggunakan 3 cara, yaitu: (1) Substitusi,

(2) Eliminasi dan (3) Campuran eliminasi dengan substitusi.

3) Latihan

~Latihan 1

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

2x + y = 8 dan x+y= 6. Jawab:

a.{(2,3)} b.{(2,4)} c.{(4,3)}

d.{(3,1)} e.{(2,1)}

Jawaban: b

~Latihan 2

Tentukan himpunan penyelesaian sistem dari sistem

persamaan linear 5x + 4y = 24 dan 2x - 3y = 5. Jawab:

a.{(4,1)} b.{(2,4)} c.{(3,4)}

d.{(2,3)} e.{ }

Jawaban: a

~Latihan 3

Tentukan himpunan penyelesaian dari system persamaan

linear 2x + y = 4 dan 6x + 3y = 18. Jawab:

a.{(3,4)} b.{(1,3)}

c.{(2,5)} d.{ }

32

e.Setiap titik pada garis 2x + y = 9.

Jawaban: d

~Latihan 4

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

x + 3y = 6 dan 2x + 3y = 12. Jawab:

a.{(0,3)} b.{(3,6)} c.{(6,0)}

d.{ } e.Setiap titik pada garis x + 3y + 6.

Jawaban: e~Latihan 5

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

(1/x) + (1/y) = 5 dan (2/x) - (3/y) = -5. Jawab:

a.{(1/4,1/4)} b.{(1/2,1/4)}

c.{(1/3,1/4)} d.{(1/2,1/2)}

e.{(1/2,1/3)}.

Jawaban: e

~Latihan 6

Diketahui persamaan garis px + qy = 8, tentukan nilai p dan q

bila garis tersebut melalui titik (4,2) dan (2,3). Jawab:

a. p=2 & q=3

b. P=3 & q=1

c. P=1 & q=2

d. P=2 & q=2

e. p=3 & q=2.

Jawaban: c

~Latihan 7

Sebuah pabrik garmen memproduksi pakaian pria dan wanita.

Penerimaan dari penjualan 100 pakaian pria dan 140 wanita adalah

Rp 8,2 jt.

33

Penerimaan dari penjualan 150 pakaian pria dan 80 pakaian

wanita adalah Rp 8,4 jt. Hitunglah harga jual satu potong pakaian pria

dan pakaian wanita.

Jawab:

a. Rp.50rb & Rp.40rb

b. Rp.40rb & Rp.30rb

c. Rp.30rb & Rp.50rb

d. Rp.50rb & Rp.30rb

e. Rp.40rb & Rp.50rb.

Jawaban: b

~Latihan 8

Jumlah dua bilangan adalah 67 dan selisih bilangan itu adalah

45. Tentukan bilangan terkecil dari bilangan itu.

Jawab:

a. 9 b. 10

c. 11 d. 12

e. 13.

Jawaban: c

~Latihan 9

Jika garis g melalui titik (3,5) dan juga melalui titik potong

garis x – 5y = 10 dengan garis 3x + 7y = 8, maka persamaan garis g

adalah:

a. 3x + 2y -19 =0

b. x + 2y -14 = 0

c. 3x – y – 4 = 0

d. 3x + y + 14 = 0

e. 3x + y -14 = 0.

Jawaban: c

~Latihan 10

34

Sepuluh tahun lalu umur kakek 6 kali umur adikku. Lima

tahun yang akan datang jumlah umur kakek dan umur adikku 93

tahun. Jika umur nenek enam tahun lebih muda dari umur kakek,

berapakah umur umur nenek sekarang?

Jawab:

a. 0 thn b.63 thn

c.69 thn d.70 thn

e.57 thn.

Jawaban: e

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap media

pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-

masing, begitu pula media pembelajaran Mobile Learning yang tidak bisa

lepas dari dua hal tersebut. Secara rinci kelebihan dan kekurangan media

pembelajaran Mobile Learning tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan media pembelajaran Mobile Learning.

a) Dengan ukurannya yang kecil, memudahkan kita membawanya

kemana-mana.

b) Peserta didik dapat belajar di manapun dan kapanpun, karena

begitu mudahnya aplikasi Mobile Learning diakses.

c) Dengan dilengkapi soal-soal latihan, peserta didik akan lebih

tertantang untuk mencobanya.

d) Aplikasi Mobile Learning yang disediakan oleh P4TK mudah

didapatkan dan gratis.

2) Kekurangan media pembelajaran Mobile Learning.

a) Bagi peserta didik yang mengalami gangguan pada indera

penglihatan akan berdampak negatif pada kejelasan tulisan, ini

dikarenakan pada umumnya ukuran layar telepon seluler yang

kecil.

b) Mobile Learning yang telah disediakan oleh P4TK kurang begitu

lengkap, terutama pada pembahasan mengenai metode-metode

35

dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear

dua variabel.

c) Aplikasi Mobile Learning hanya bisa dijalankan pada telepon

seluler yang mendukung Java dan WAP.

d. Langkah-Langkah Menginstal Aplikasi Mobile Learning Ke Telepon

Seluler/HP

1) Menggunakan perangkat komputer

Pastikan komputer dan HP memiliki koneksi bluetooth,

Infrared, atau kabel. Pastikan juga HP mendukung instalasi langsung

melalui file (Sebagian merk HP keluaran terbaru biasanya sudah

mendukung instalasi dengan cara ini). Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut:

a) Download file JAR dari website ke komputer.

b) Transfer file tersebut ke HP (baik melalui bluetooth atau kabel

data).

File ini biasanya masuk sebagai SMS. Buka file ini,

jika HP anda mendukung instalasi langsung maka proses instalasi

akan berjalan (pilih lanjutkan atau Agree jika ada konfirmasi

apakah software ini aman atau tidak. Jangan khawatir, aplikasi ini

tidak mengandung virus).

c) Jika ada konfirmasi error, maka kemungkinan besar HP Anda

hanya mendukung instalasi melalui OTA/GPRS.

2) Menggunakan WAP yang sudah tersedia di telepon seluler/HP

a) Pastikan GPRS di HP dan SIM card anda sudah tersetting.

b) Buka WAP browser di HP dan masuklah ke alamat

http://m.p4tkmatematika.org.

c) Pilih (klik) aplikasi yang diinginkan, jika ada dua file (JAD dan

JAR) pilih file yang bertipe JAD.

d) Jika HP Anda mendukung Java dan memory HP masih cukup,

download dan instalasi akan berjalan.

36

e) Anda akan dikenai biaya transfer GPRS (dihitung dari besar file

yang didownload). Jangan khawatir, biayanya sangat murah,

biasanya hanya ratusan rupiah.

e. Langkah-Langkah Menjalankan Media Pembelajaran Mobile

Learning Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Pastikan telepon seluler/HP yang akan digunakan sudah aktif dan

terinstal aplikasi Mobile Learning sebagaimana caranya seperti di atas.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Buka menu telepon seluler/HP

2) Pilih menu java, bagi sebagian telepon seluler/HP menu ini tersedia

dalam menu hiburan atau permainan.

3) Pilih dan buka java PLinear 1, tunggu sebentar sampai mucul menu

pers. Linear (1), PLinear 1 merupakan kependekan dari Persamaan

Linear bagian 1.

4) Di dalam menu Pers. Linear (1) terdapat berbagai menu, yaitu:

a) Pengantar, berisi mengenai contoh kejadian dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear maupun

persamaan kuadrat.

b) PL 2 Variabel, berisi mengenai ringkasan materi sistem persamaan

linear dua variabel (definisi, kemungkinan himpunan penyelesaian

dan cara-cara dalam mencari himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel).

c) Latihan, berisi soal-soal latihan sistem persamaan linear dua

variabel.

d) PL 3 Variabel, berisi mengenai ringkasan materi sistem persamaan

linear tiga variabel.

e) Latihan, berisi mengenai soal-soal latihan sistem persamaan linear

tiga variabel.

f) Selesai, menu ini digunakan untuk mengakhiri aplikasi Mobile

Learning.

37

5) Pilihlah salah satu menu dalam Pers. Linear yang ingin anda buka,

gunakan arah atas bawah atau kanan kiri untuk membuka halaman

berikutnya atau kembali ke halaman sebelumnya.

Akan tetapi karena masih ringkasnya materi yang terdapat dalam

aplikasi ini sehingga penggunaan WAP yang terdapat dalam HP juga menjadi

penambahan sumber materi sistem persamaan linear dua variabel ini.

Mengenai cara penggunaannya sama seperti ketika mau menjelajah di

internet dalam HP, yaitu dengan cara memasukkan kata yang ingin kita cari

di menu dalam WAP, kemudian tunggu WAP mencari alamat tersebut,

kemudian kita pilih mana yang sesuai dengan yang kita perlukan.

6. Penerapan Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Penggunaan Mobile Learning sebagai media pembelajaran tidak jauh

beda dengan buku paket atau LKS (lembar kerja siswa) yang sekarang sudah

menjadi barang pokok di berbagai sekolahan. Akan tetapi Mobile Learning

lebih diunggulkan, karena penyajian materi yang ringkas dengan tampilan

digitalnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta didik. Mobile

Learning akan menjadi media pembelajaran generasi baru karena menjadi

solusi yang bagus sebagai media pembelajaran yang mudah dibawa sehingga

memungkinkan peserta didik belajar di manapun dan kapanpun.

Langkah-langkah penggunaan media pembelajaran Mobile Learning

pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel secara lengkapnya

sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi dengan cara mengingat kembali pelajaran

sebelumnya.

2) Guru memberikan motivasi dengan mengkonstektualkan materi ke dalam

kehidupan sehari-hari.

3) Guru membentuk peserta didik dalam kelompok-kelompok dan

membagikan lembar kerja.

38

4) Guru menerangkan garis besar materi yang akan dipelajari sekaligus

menjelaskan aturan jalannya diskusi.

5) Guru memberikan bimbingan bagi kelompok-kelompok tertentu yang

masih mengalami kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja.

6) Peserta didik mengerjakan lembar kerja dengan bantuan media

pembelajaran Mobile Learning, dan jika diperlukan peserta didik boleh

menggunakan aplikasi internet guna mencari jawaban lembar kerjanya.

7) Antar kelompok dibolehkan bekerja sama dengan cara menggunakan

fasilitas sms yang terdapat dalam Mobile Learning.

8) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan guru

sebagai moderator dan fasilitator.

9) Guru Bersama peserta didik mengevaluasi dan menyimpulkan meteri

yang telah dipelajari.

10) Memberikan tes evaluasi, angket dan pekerjaan rumah.

Nilai tes evaluasi dan angket dijadikan sebagai gambaran kemajuan

peserta didik dalam motivasi dan hasil belajarnya di setiap siklusnya.

7. Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media

Pembelajaran Mobile Learning

Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, bahwa ada beberapa faktor

yang sangat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta didik. Faktor-

faktor tersebut akan sangat berdampak pada berlangsungnya proses belajar

mengajar, motivasi dan hasil belajar akan menurun ketika terdapat faktor

yang kurang berperan secara maksimal.

Motivasi belajar ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam

diri peserta didik tersebut, sehingga faktor ini tidak perlu adanya rangsangan

dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri

peserta didik, faktor ini akan aktif atau berfungsi jika terdapat rangsangan

dari luar, hal ini dapat meliputi lingkungan belajar maupun kegiatan belajar.

39

Lingkungan belajar yang baik dan kegiatan belajar yang menarik akan

berdampak positif terhadap motivasi belajar peserta didik. Lingkungan

belajar yang baik dan kegiatan belajar yang menarik tidak akan lepas dari

peran guru dalam menyajikan pembelajaran tersebut, salah satu caranya

adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Peserta

didik akan antusias dalam mengikuti pembelajaran dan mudah untuk

mengingat materi karena pemilihan media pembelajaran yang tepat dan

menarik. Sehingga peneliti mencoba menawarkan media pembelajaran

Mobile Learning, hal ini sangat beralasan karena media pembelajaran ini

masih merupakan hal yang baru walaupun penggunaan telepon seluler/HP

sudah menjalar kemana-mana, apalagi dengan tampilan digitalnya yang

begitu menarik pasti akan membuat peserta didik kagum dan termotivasi

untuk belajar, ditambah lagi dengan ukuran dan praktisnya karena Mobile

Learning ini menyatu di dalam telepon seluler/HP sehingga memudahkan

untuk dibawa kemana-mana dan dapat dibaca setiap waktu dan dimanapun

peserta didik berada.

Hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan atau diperoleh oleh usaha

belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil

interaksi antara dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri

dan faktor eksternal yang berasal dari luar individu. Salah satu faktor

eksternal yang mempengaruhi adalah faktor sekolah yang meliputi model

pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, media

pembelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Menurut

Fyans dan Maers sebagaimana yang dikutip oleh Mustaqim, menyatakan

bahwa ada tiga faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu latar

belakang keluarga, kondisi sekolah, dan motivasi.39

Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning sebagaimana saya

sampaikan di atas akan sangat mempengaruhi motivasi belajar, sehingga

39 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009),

hlm. 62

40

secara berkelanjutan akan berdampak terhadap hasil belajar juga, bahkan

menurut Mc. Clelland pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

adalah 64%.40 Ditambah lagi karena penggunaannya yang hampir menyerupai

buku paket/LKS yang sekarang sudah menjadi barang pokok di berbagai

sekolahan. Apalagi bisa dengan mudahnya peserta didik dalam mengakses

aplikasi ini, serta begitu mudah dibawa kemana-mana karena aplikasi ini

menyatu dalam HP/telepon seluler. Materi yang ditampilkan juga sudah

cukup ringkas, bahkan untuk materi sistem persamaan linear dua variabel ada

berbagai pilihan, diantaranya mengenai contoh kejadian dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi, ringkasan materi, dan soal-soal

latihan.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian masalah yang ada di atas, maka hipotesis tindakan

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem

persamaan linear dua variabel dapat meningkatkan motivasi belajar peserta

didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.

2. Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem

persamaan linear dua variabel dapat meningkatkan hasil belajar belajar

peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.

40 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hlm. 62

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

(CAR).1 Mengutip definisi yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis seperti

dikutip dalam D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide To

Classroom Research, Bristol, PA, Open University Press, 1993, halaman 44

dapat dijelaskan pengertian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan

rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

memeperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan,

serta dilakukan secara kolaboratif.2 PTK dapat diartikan sebagai upaya atau

tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah

pembelajaran melalui kegiatan penelitian. Upaya ini dilakukan dengan cara

merubah kebiasaan (misalnya metode, strategi, media) yang ada dalam kegiatan

pembelajaran, perubahan tindakan yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan

proses dan hasil pembelajaran. Pada umumnya PTK dibagi kedalam dua jenis,

yakni (1) PTK individual, yakni guru sebagai peneliti, dan (2) PTK kolaborasi,

yakni guru bekerjasama dengan orang lain, orang lain ini sebagai sebagai peneliti

sekaligus pengamat.3 Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kolaborasi.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), hlm. 93.

2 Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2010), hlm. 2-3.

3 Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 15.

41

42

Sumber data penelitian ini adalah peserta didik dan guru. Jenis data yang

diperoleh adalah kuntitatif dan kualitatif. Adapun lokasi penelitiannya yaitu SMP

Negeri 2 Balapulang-Tegal. Penelitian ini mengkaji tentang motivasi belajar dan

hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika.

1. Model Penelitian

PTK merupakan proses pengkajian melalui sistem bertaraf dari

berbagai kegiatan pembelajaran. Secara garis besar prosedur penelitian

tindakan mencakup empat taraf: perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Secara lebih rinci prosedur

pelaksanaan PTK dapat digambarkan sebagai berikut:4

4 Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 8.

Gambar 2 : Alur Penelitian Tindakan Kelas

Permasalahan

Hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik pada materi pokok SPLDV masih rendah,peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran

Alternatif Pemecahan

Penerapan media pembelajaran Mobile Learning dalam pembelajaran matematika materi pokok SPLDV

PelaksanaanTindakan I

Guru mengadakan proses pembelajaran materi pokok SPLDV dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning

Observasi I

Mengobservasi kinerja peserta didik dalam kelompok, memberikan tes hasil belajar matematika materi SPLDV dan memberi angket.

Analisis Data I

Menganalisis hasil tes belajar dan hasil angket.

Refleksi I

Hasil refleksi siklus 1 digunakan untuk acuan perbaikan pada pelaksanaan siklus II

BELUM

Alternatif Pemecahan II

Penerapan media pembelajaran Mobile Learning dalam pembelajaran matematika materi pokok SPLDV

PelaksanaanTindakan II

Guru mengadakan proses pembelajaran materi pokok SPLDV dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning

Observasi II

Mengobservasi kinerja peserta didik dalam kelompok, memberikan tes hasil belajar matematika materi SPLDV dan memberi angket.

Analisis Data II

Menganalisis hasil tes belajar dan hasil angket.

Refleksi II

Jika belum berhasil, refleksi siklus II digunakan untuk acuan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.

Masalah terselesaikan? Berhenti pada siklus ini!

43

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam empat tahap,

secara rinci empat tahap tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan indikator

keberhasilan penelitian.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas.

3) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis proses

dan hasil tindakan.

b. Pelaksanaan

Kegiatan dalam tahap ini adalah mengimplementasikan

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning

pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dalam upaya

meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik yang telah

direncanakan.

c. Pengamatan/observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati terhadap tindakan-tindakan yang

sedang dilaksanakan. Peneliti melihat kondisi pembelajaran dan mencatat

peserta didik yang aktif dalam pembelajaran.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan,

dianalisis dan didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pelajaran

matematika dan dicari solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah

berlangsung guna perbaikan pada siklus berikutnya.

2. Subyek penelitian dan Jenis Data

a. Subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada kelas VIII A yang

berjumlah 40 peserta didik yang terdiri dari 22 putra dan 18 putri.5

5 Dokumen SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

44

Tabel. 1 Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal

No. NIS NAMA L P1 5745 ALDI SUNARTO 2 5661 ANGGA DWI PERKASA 3 5662 ARIS GUNAWAN 4 5746 ARUM MAULINA 5 5663 ASTRI PUJI RAHAYU 6 5664 AZIZUL HAKIM 7 5828 BRAM YUSWAR 8 5829 DINA SEPTI RESTIA 9 5831 ERLIN 10 5627 IKA NURHAYATI 11 5628 KRIS MUTYA SARIPUTRI 12 5629 M. FUAD DAHLAN 13 5630 MAULIDSA AYU JULI A. 14 5631 MOH. SENDI RESMANA 15 5632 MOHAMAD ALI 16 5718 MUGI BARKAH SETIA AJI 17 5719 MUHAMAD BUDIMAN 18 5720 MUSANNIF EFFENDI 19 5721 NIKI NOVI 20 5722 PANGESTU ARUM 21 5767 PRATAMA RAMADHAN 22 5769 PURIKHATUL JANAH 23 5723 RAGIL AJI RIYANTO 24 5771 RIKI NURHAKIM 25 5853 RISQON KHALALAN 26 5689 RIZKI ADE SAFITRI 27 5810 RIZKI YULIARTO 28 5811 ROIKHATUL JANAH 29 5812 ROY EFENDI 30 5813 SAELI FUJI ASTUTI 31 5897 SASI KARANI 32 5898 SEKHUL RIZQON KHALALAN 33 5899 SEPRIA ABDI WAHONO 34 5900 SRI WIRANTI 35 5901 SUSI ERMAWATI 36 5936 TIKA DIAN CRISTINA 37 5859 TRIO INDRA SOLEHUDIN 38 5937 VINA RAHMAWATI 39 5938 VINCENT MAXIMILIANO GGS 40 5941 YOHAN ADI PRIYATNA

45

b. Jenis datanya adalah data kuantitatif dan kualitatif yang berupa:

(a) Hasil evaluasi

(b) Angket motivasi belajar.

3. Kolaborator

Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang melaksanakan pembelajaran

adalah guru matematika kelas VIII A bapak Kartomoyo, S.Pd, sedangkan

sebagai kolaborator adalah mohamad alwi selaku peneliti.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 14 hari, dimulai tanggal 7-19

November 2011 di kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.

5. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang diterapakan disusun dalam 3 tahap/siklus

penelitian yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pra siklus dilakukan untuk

mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang belum menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning, sedangkan siklus 1 dan siklus 2 terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang pelaksanaanya

sudah menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif partisipasif antara guru

matematika kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang, yaitu bapak Kartomoyo,

S. Pd. dengan peneliti. Secara rinci tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan sebagai berikut:

a. Pra siklus

Dalam tahap ini peneliti belum memberikan media pembelajaran

yang akan ditawarkan pada guru pelajaran sehingga pengajaran yang di

gunakan masih murni belum tercampur oleh peneliti. Media pembelajaran

yang dipakai oleh guru kelas adalah media pembelajaran yang masih

bersifat konvensional dan kurang menarik minat peserta didik untuk

belajar matematika, seperti papan tulis dan buku paket. Sehingga proses

46

pembelajaran matematika materi pokok sistem persamaan linear dua

variabel pada dua tahun sebelumnya belum memperoleh hasil yang

memenuhi KKM, yaitu 68. Perolehan ini perlu ditingkatkan menjadi 68

sesuai KKM. Informasi tersebut diperoleh dari bapak Kartomoyo, S. Pd.

selaku guru matematika tahun ajaran 2009-2010 dan 2010-2011 di SMP

Negeri 2 Balapulang-Tegal dan juga dokumentasi pada tanggal 25

Oktober 2011.

b. Siklus I

Pada siklus ini pembelajaran sudah menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning. Materi yang dibahas adalah mengenai

pengertian persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua

variabel, dan perbedaan antara persamaan linear dua variabel dengan

sistem persamaan linear dua variabel.

Kegiatan-kegiatan dalam siklus ini secara rinci diuraikan sebagai

berikut:

1) Perencanaan

a) Menentukan kolaborasi dengan guru mitra.

b) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada materi

pokok sistem persamaan linear dua variabel kemudian peneliti

mencari apa penyebab peserta didik kurang aktif saat

pembelajaran matematika berlangsung.

c) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan

dalam bentuk RPP, lembar kerja, soal evaluasi, dan soal tugas

rumah dengan meminta bimbingan dan pendapat dari

kolaborator/guru matematika kelas VIII A.

d) Menyusun angket motivasi belajar untuk peserta didik.

e) Menginstal aplikasi Mobile Learning pada handphone peserta

didik.

2) Pelaksanaan

Peneliti meminta didampingi oleh Guru mata pelajaran

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan

47

oleh peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran materi pokok

sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunkan media

pembelajaran Mobile Learning pada siklus 1 ini secara garis besar

adalah sebagai berikut:

a) Guru memberikan apersepsi tentang materi pokok sistem

persamaan linear dua variabel.

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 peserta didik yang

heterogen.

d) Guru menugasi kelompok untuk mempelajari materi sistem

persamaan linear dua variabel yang tercantum dalam aplikasi

Mobile Learning.

e) Jika masih ada yang belum jelas maka dibolehkan bertanya, dan

jika diperlukan guru dapat menjelaskan di papan tulis atau

memberikan bantuan secara individu.

f) Guru membagikan lembar kerja ke setiap kelompok untuk

dikerjakan dengan bantuan materi yang ada di dalam Mobile

Learning.

g) Bagi kelompok yang sudah menyelesaikan lembar kerjanya, maka

bisa langsung di tulis di papan tulis, dan kelompok lain menilai.

h) Kelompok yang paling banyak maju dan jawabannya betul akan

mendapatkan hadiah.

i) Guru memberikan tes formatif secara individu.

3) Pengamatan

Observer melakukan pengamatan sebagai berikut:

a) Peneliti mengawasi aktivitas peserta didik ketika diskusi

kelompok dan keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan

tugas.

b) Mengamati aktivitas peserta didik saat mengisi lembar kegiatan.

48

c) Mengamati dan mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya

kepada guru, atau berani menjawab pertanyaan dari teman yang

belum paham dan berani mengerjakan tugas di papan tulis.

d) Pengamatan pada guru kelas dalam menjalankan RPP.

4) Refleksi

a) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu

refleksi yang perlu dipertahankan dan yang perlu diperbaiki untuk

siklus 2 nantinya.

b) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.

c. Siklus II

Pelaksanaan dalam siklus 2 ini secara teknis sama dengan

pelaksanaan siklus 1, hanya saja materi yang dibahas dalam siklus ini

adalah mengenai cara-cara dalam mencari himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam

siklus ini adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan

Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah

disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi

siklus 1.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning pada siklus 2 ini sama dengan

langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1.

3) Pengamatan

Observer melakukan pengamatan yang sama pada siklus 1.

4) Refleksi

Refleksi pada siklus 2 dilakukan untuk melakukan

penyempurnaan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning yang diharapkan dapat menumbuhkan

49

motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran, dan

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Nilai hasil belajar dikatakan meningkat apabila nilai rata-rata

tes akhir ditambah dengan evaluasi akhir pada siklus II lebih besar

dari siklus I. Motivasi belajar dikatakan meningkat apabila nilai rata-

rata angket semua peserta didik pada siklus II lebih tinggi daripada

siklus I.

6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berikut ini merupakan jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas di

SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.

Tabel. 2 Jadwal Penelitian

No. Rencana KegiatanBulan

Oktober November Desember

1. Observasi awal

2.

Persiapan

Menyusun Konsep Pelaksanaan pembelajaran

Menyusun instrumen penelitian.

Menyepakati jadwal dan tugas penelitian

Diskusi Konsep pelaksanaan penelitian.

3.

Pelaksanaan

Mempersiapkan bahan pembelajaran.

Pelaksanaan siklus 1. Melakukan Refleksi tindakan siklus I.

Pelaksanaan Siklus II Melakukan Refleksi tindakan

50

siklus II.

4.

Pembuatan Laporan

Menyusun konsep laporan penelitian.

Penyelesaian laporan

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Wawancara

Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan,

adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi dari terwawancara. Interview digunakan untuk menilai keadaan

seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang

murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.6

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data tentang

permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian

tindakan, diantaranya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan

dalam pembelajaran matematika, motivasi belajar dan hasil belajar peserta

didik sebelum pemberian tindakan pada materi pokok sistem persamaan

linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya.

2. Metode dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu bahan yang tertulis atau berbentuk

film.7 Metode ini digunakan untuk memperoleh data berapa jumlah, dan

nama-nama peserta didik, serta mengetahui nilai-nilai peserta didik pada

materi sistem persamaan linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya.

3. Metode observasi

Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara

sistematik terhadap segala yang tampak pada obyek penelitian.8 Metode ini

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 155.7 Lexy J. Moeliong, Metodologi Penelitian Kualitatif ,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), hlm. 216.

8 Amirudidn Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm. 137.

51

akan digunakan untuk memperoleh data secara umum atau gambaran umum

peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal dan

hal-hal yang dianggap perlu dalam penelitian ini.

4. Metode Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.9 Metode ini akan digunakan untuk memperoleh

data mengenai motivasi belajar peserta didik pada materi pokok sistem

persamaan linear dua variabel. Data ini akan digunakan sebagai acuan dalam

merancang siklus berikutnya dan digunakan untuk menjawab permasalahan

dalam penelitian ini.

5. Metode Tes

Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta

didik pada saat penelitian. Data ini digunakan sebagai acuan dalam

merancang siklus berikutnya dan digunakan untuk menjawab permasalahan

dalam penelitian ini.

C. METODE ANALISIS DATA

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh

diri sendiri maupun orang lain.10

Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008), hlm. 142

10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 244.

52

1. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan informasi yang

menggambarkan peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik

dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.

2. Analisis Kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai hasil belajar peserta

didik dan perolehan skor motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan

media pembelajaran Mobile Learning dalam materi pokok sistem persamaan

linear dua variabel.

Dalam penelitian ini data hasil kuesioner dan tes evaluasi diolah dengan

analisis deskriptif untuk menggambarkan hasil keberhasilan pembelajaran dengan

media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi belajar dan

hasil belajar peserta didik di setiap siklusnya. Metode analisis datanya adalah

dengan cara sebagai berikut:

1. Hasil kuesioner (angket) motivasi belajar peserta didik

Metode analisis dalam upaya mengetahui motivasi belajar peserta

didik terhadap penerapan media pembelajaran Mobile Learning adalah

dengan menggunakan teknik diskriptif, yaitu melalui persentase dan rata-rata

skor motivasi belajar peserta didik secara klasikal pada instrumen angket.

Instrumen angket terdiri dari 23 pertanyaan. Kriteria penilaian untuk

tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut:

a. Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan .

b. Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan.

c. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan.

d. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan.

Sehingga jumlah skor maksimal adalah 69.

Adapun perhitungan prosentase hasil angket motivasi belajar adalah:

Persentase (%) = %100xN

n

s

s

Keterangan:

sN = Jumlah seluruh skor

sn = Jumlah skor yang diperoleh oleh peserta didik

% = Tingkat persentase yang dicapai

53

Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:

Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.

65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.

45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.

Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.

Adapun rumus yang digunakan untuk rata-rata nilai motivasi belajar

semua peserta didik adalah:

pn

Xx

Keterangan:

x = Rata-rata nilai motivasi peserta didik

X = Jumlah seluruh nilai

pn = Jumlah peserta didik

Adapun rumus yang digunakan untuk persentase dari rata-rata nilai

motivasi belajar peserta didik adalah:

Persentase (%) = %100xN

n

s

rs

Keterangan:

sN = Jumlah seluruh skor

rsn = Jumlah rata-rata skor motivasi belajar peserta didik

% = Tingkat persentase yang dicapai

2. Hasil evaluasi siklus peserta didik

Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan

soal–soal, metode analisis yang dilakukan adalah dengan cara menghitung

rata–rata nilai ketuntasan belajar secara klasikal. Secara rinci tes yang

dilaksakan adalah sebagai berikut:

54

a. Siklus I

Dalam siklus ini peneliti menggunakan tes tertulis, yang terdiri

dari tugas rumah, dan evaluasi. Pada tugas rumah terdiri dari 2 soal essay,

dan evaluasi terdiri dari 8 soal essay, sehingga total semuanya adalah 10

soal essay.

Penilaian setiap soal essay pada siklus ini adalah jika setiap

jawaban benar maka bernilai 10, jika kurang sedikit nilainya 8, mendekati

benar bernilai 5, jika jawaban salah bernilai 3, dan bila tidak diisi bernilai

0.

b. Siklus II

Tes yang digunakan dalam siklus ini adalah tes tertulis, yang

hanya terdiri dari tes evaluasi. Pada tes evaluasi ini terdiri dari 5 soal

essay.

Penilaian setiap soal essay pada siklus ini adalah jika setiap

jawaban benar maka bernilai 20, jika mendekati benar nilainya 12, namun

jika jawaban salah bernilai 8, bila tidak diisi bernilai 0.

Sedangkan untuk rumus dan kriteria yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Ketuntasan Individu

Dikatakan tuntas belajar jika peserta didik memperoleh nilai lebih

dari atau sama dengan KKM yang ada yaitu 68.

b. Ketuntasan Klasikal

Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat

menentukan belajar klasikal menggunakan analisis diskriptif persentase,

dengan perhitungan:

Ketuntasan belajar klasikal = %100xN

n

p

pt

Keterangan: pN = Jumlah seluruh peserta didik

ptn = Jumlah peserta didik tuntas belajar individu

% = Tingkat persentase yang dicapai

55

Indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal ditentukan jika

rata–rata nilai yang diperoleh lebih dari nilai KKM dan minimal 75% dari

jumlah peserta didik di kelas tersebut mendapatkan 68.

D. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Motivasi di atas 75%.

2. Nilai rata-rata di atas 68.

3. Ketuntasan klasikal di atas 75%.11

11 Mansur Muskich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), hlm. 36

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Pada realitanya, ternyata matematika dianggap sebagai sesuatu yang

abstrak, menakutkan dan tidaklah menarik di mata sebagian peserta didik

pada umumnya. Sehingga hal ini berakibat pada rendahnya motivasi belajar

peserta didik untuk menguasai materi matematika yang pada akhirnya

berimbas kepada hasil belajar di bawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Sebenarnya pandangan negatif akan matematika tersebut bisa saja

diminimalisir oleh guru dengan cara mengaplikasikan pembelajaran yang

menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan bisa didapat salah satunya

jika guru menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan

tujuan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 2

Balapulang-Tegal kelas VIII yaitu bapak Kartomoyo S.Pd pada tanggal

tanggal 25 Oktober 2011, didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran

pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal masih

dirasakan jauh dari kenyataan yang diharapkan, hal ini disebabkan pada

waktu guru menjelaskan materi, peserta didik tidak mendengarkan malah

cenderung bercanda dengan teman dan ketika peserta didik diberi tugas,

peserta didik hanya mencontek tanpa mau memahami langkah-langkah

mengerjakannya. Motivasi belajar peserta didik juga sangat rendah untuk

mempelajari matematika. Mereka merasa jenuh karena bagi mereka

matematika itu merupakan momok dan sulit apalagi dalam materi sistem

persamaan linear dua variabel yang di dalamnya tidak hanya berisi rumus

tetapi langkah-langkah operasional dalam mencari penyelesaiannya, jadi

materi sangat membutuhkan uji coba dari diri peserta didik tersebut. Hal ini

juga ditunjukkan dari nilai harian kelas VIII pada tahun pelajaran sebelumnya

56

57

selalu di bawah hasil Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan

yaitu 68.

Berdasarkan data nilai dari bapak Kartomoyo S.Pd, nilai harian kelas

VIII A tahun pelajaran 2010-2011 nilai rata-rata peserta didik untuk materi

pokok sistem persamaan linear dua variabel (menyelesaikan sistem

persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode grafik, eliminasi,

dan substitusi) masih rendah yaitu 58.79 dengan ketuntasan belajar 40% (lihat

lampiran 13). Sedangkan nilai rata-rata untuk materi pokok sistem persamaan

linear dua variabel kelas VIII A pada tahun pelajaran 2009-2010 yaitu 60.13

dengan ketuntasan klasikal 57.5% (lihat lampiran 14), dan untuk motivasi

pada 2 tahun sebelumnya juga didapat masih rendah yaitu 48.5% (lihat

lampiran 15).

2. Siklus I

a. Implementasi tindakan

Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data yang

dapat diuraikan sebagai berikut.

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Siklus I

Hari/ Tanggal Waktu Jam ke-Implementasi

Tindakan

Selasa,08 November 2011

1 x 40’ 3

Penginstalan mediapembelajaran Mobile Learning.

Mengajari cara-cara dalam menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.

Jum’at,11 November 2011

2 x 40’ 1&2

Materi :Pengertian PLDV dan SPLDV

Mengerjakan lembar kerja

Tes Akhir Pertemuan

Pemberian Tugas Rumah

58

Sabtu, 12 November 2011

1 x 40’ 3 Tes Evaluasi Siklus I Pengisian Angket

Motivasi

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 08 November 2011 Waktu : 08.20 – 09.00 WIB

Implementasi Tindakan : Penginstalan media pembelajaran

Mobile Learning. Mengajari cara-cara dalam

menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.

Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik

menjawab dengan serempak. Guru menanyakan kabar peserta didik,

dan semuanya menjawab baik Alhamdulillah. Setelah itu guru

menanyakan tugas kemarin (yaitu peserta didik ditugasi untuk

membawa HP), dan serempak peserta didik mengangkatkan

tangannya sambil memegang HP, pada saat seperti itu Pratama

bertanya “apakah HP yang seperti ini bisa digunakan?” dan beberapa

peserta didik yang lainpun mengikuti apa yang ditanyakan oleh

Pratama, kemudian guru menanyakan balik kepada Pratama dan

lainnya “apakah HP tersebut ada aplikasi java atau yang bisa

digunakan untuk berinternet?” dan Pratama dan yang lainnya

serempak menjawab “ada pak”. Guru kemudian senyum dan

menjawab dengan tenang HP tersebut bisa kita gunakan untuk media

pembelajaran kali ini. Setelah itu guru meminta perwakilan 10 anak

maju ke depan guna pengiriman aplikasi Mobile Learning kepada HP

mereka, peserta didik yang sudah mendapatkan aplikasi tersebut

langsung mengirimkan ke peserta didik lainnya yang belum, setelah

semuanya sudah mendapat maka dilanjutkan penginstalan aplikasi

tersebut, guru menuliskan langkah-langkahnya (lihat halaman 33)

59

kemudian peserta didik yang lainnya mengikuti dengan seksama, tapi

ada peserta didik yang bertanya “pak HP ini tidak bisa”, kemudian

guru mendekati dan mencobanya kembali ternyata tidak bisa,

akhirnya guru menjawab “HP ini hanya bisa mendukung buat internet,

jadi untuk sementara pakai HP bapak dulu saja yah (sambil mengasih

HP yang satunya lagi yang sudah ada aplikasi Mobile Learning)”.

Setelah semuanya terinstalkan dengan baik kemudian guru

menlanjutkan menulis bagaimana langkah-langkah dalam

menggunakan media pemebelajaran Mobile Learning (lihat halaman

34) dan antusias peserta didik mengikuti petunjuk guru yang sudah

ada, dan sebagian peserta didik kagum misalkan saja Astri dengan

begitu polosnya dia mengatakan “wah pak ko bisa seperti ini yah,

materi matematika bisa dilihat langsung dengan menggunakan HP,

saya jadi lebih bersemangat belajar nih pak”, ada lagi Aldi yang

mengatakan “pak ini tidak bayarkan? Terus misalkan kita sudah

keluarkan bisa dibuka lagikan pak?” guru langsung menjawab “tidak

membayar sepeserpun, karena aplikasi ini seperti game yang ada di

HP dan bisa dibuka maupun ditutup kapanpun dan dimanapun”, dan

Arum dengan spontan langsung berkata “wah enak nih belajar

matematikanya bisa dimanapun aku mau, dan tidak ribet

membawanya seperti buku paket”.

Setelah selesai perbincangan tadi kemudian guru menyuruh

menutup dulu aplikasi tersebut dan peserta didik diminta untuk

membuka WAP atau OperaMini, guru terus langsung menuliskan

sistem persamaan linear dua variabel di papan tulis, kemudian peserta

didik disuruh menuliskan kalimat tersebut di halaman Wap atau

OperaMini dan setelah terhubung dengan halaman google yang

memuat entri kalimat tersebut maka peserta didik dipersilakan untuk

memilih mana yang ingin dibuka. Peserta didik terlihat sangat

antusias dalam mengikuti petunjuk dan arahan guru. Peserta didikpun

60

merasa senang karena bisa mencari materi tentang matematika

menggunakan internet.

Akhirnya guru menjelaskan bahwa belajar sekarang lebih

mudah karena hanya bisa menggunakan benda yang sekecil ini (HP)

kita bisa menemukan materi-materi yang kita butuhkan, dan peserta

didik disuruh untuk bersyukur atas kemajuan teknologi dewasa ini,

guru lalu mengingatkan kepada peserta didik bahwa pertemuan

selanjutnya kita akan mencoba belajar menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning sehingga HP harus dibawa setiap ada

pelajaran matematika, dan semua peserta didik menjawab dengan

semangatnya “iya pak”. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan

salam dan dijawab oleh peserta didik.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Jum’at, 11 November 2011Waktu : 07.00 – 08.20 WIB

Implementasi Tindakan : Materi :

Pengertian PLDV dan SPLDV Mengerjakan lembar kerja Tes Akhir Pertemuan Pemberian Tugas Rumah

Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik

menjawab dengan serempak. Guru apersepsi materi sebelumnya yaitu

mengenai persamaan garis lurus. Guru memberi motivasi kepada

peserta didik dengan cara mengkontekstualkan materi relasi dan

fungsi dengan kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dilakukan dengan

menyuruh peserta didik membaca intro yang ada dalam Mobile

Learning. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyuruh

peserta didik menggambarkan grafik dari persamaan-persamaan 2x +

y = 3 dan y = - 3x + 6. Setelah dua persamaan garis tersebut digambar

dalam satu grafik ternyata saling berpotongan di x = 3 dan y = - 3.

61

Setelah itu guru menjelaskan bahwa pada bab kali ini akan membahas

mengenai bagaimana cara mencari titik potong antara persamaan satu

dengan yang lainnya, dua persamaan garis tersebut bisa kita namakan

sistem persamaan linear dua variabel dan titik potongnya dinamakan

himpunan penyelesaian.

Setelah itu guru mengajak peserta didik untuk lebih

memahami sistem persamaan linear dengan cara membentuk peserta

didik menjadi beberapa kelompok heterogen terdiri dari 4-5 peserta

didik (lihat lampiran 6). Guru membagikan lembar kerja (lihat

lampiran 7) dan menjelaskan bagaimana jalannya diskusi kelompok.

Namun pada saat guru menjelaskan banyak peserta didik yang gaduh

sehingga tidak mendengarkan penjelasan guru, suasana kelas menjadi

gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berkelompok, ada

yang saling berebut tempat duduk, dan ada yang ribut mencari

anggota kelompoknya. Selang beberapa menit akhirnya bisa diatasi

dan suasana kondusif kembali, sehingga guru melanjutkan memberi

penjelasan bagimana jalannya diskusi sambil membagikan lembar

kerja.

Dengan bantuan media pembelajaran Mobile Learning peserta

didik mengerjakan lembar kerja dalam kelompoknya masing-masing,

ada yang saling bekerjasama dalam memecahkan soal namun ada juga

kelompok yang hanya orang tertentu yang mengerjakan sedangkan

yang lainnya hanya mempelajari lewat Mobile Learning.

Setelah waktu yang ditentukan untuk diskusi selesai, maka

guru memberikan kesempatan bagi perwakilan setiap kelompok untuk

menuliskan hasil diskusinya di papan tulis. Setelah itu guru

memberikan penilaian mana yang sudah benar dan yang masih keliru.

Pada kesempatan itu ada beberapa peserta didik yang bertanya,

misalkan saja Arum, dia bertanya “tolong pak jelaskan kembali

mengenai perbedaan persamaan linear dua variabel dengan sistem

persamaan linear dua variabel”. Setelah guru menjawab semua

62

pertanyaan peserta didik dan sudah tidak ada lagi yang betanya maka

guru menyuruh peserta didik menarik kesimpulan mengenai materi

yang telah dipelajari dengan membaca materi yang ada dalam Mobile

Learning dengan didampingi oleh guru.

Setelah itu guru memberikan tes akhir pertemuan sebagai tes

uji coba dan pembelajaran. Guru memberikan tugas rumah sebagai

pendalaman sekaligus dilanjutkan dengan mengakhiri pertemuan hari

itu dengan do’a dan salam.

3) Pertemuan III

Pertemuan II dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 12 November 2011 Waktu : 08.20 – 09.00 WIB

Implementasi Tindakan : Tes Evaluasi Siklus I Pengisian Angket Motivasi

Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik

menjawab dengan serempak. Dilanjutkan dengan do’a bersama-sama

dan absensi peserta didik. Setelah itu guru membagikan lembar soal

dan lembar jawaban tes evaluasi siklus I serta lembar angket motivasi

(lihat lampiran 5 dan 9) dengan dibantu oleh beberapa peserta didik.

Guru menjelaskan aturan-aturan dalam menjawab soal dan mengisi

angket motivasi tersebut. Peserta didik mengerjakan tes evaluasi

dengan tenang.

Setelah semuanya selesai kemudian lembar jawaban dan

lembar angket motivasi dikumpulkan di meja guru. Guru menutup

pertemuan hari itu dengan do’a dan dilanjutkan dengan salam.

Adapun hasil tes evaluasi dan angket motivasi belajar peserta

didik siklus I adalah sebagaimana terlihat dalam tabel sebagai berikut:

63

Tabel 4. Motivasi dan Hasil BelajarSiklus I

No. NamaHasil Belajar Motivasi Belajar

Nilai Ket. Skor Persentase Ket.

1 Aldi Sunarto 72 T 39 57 % C2 Angga Dwi Perkasa 74 T 48 70 % S3 Aris Gunawan 76 T 38 55 % C4 Arum Maulina 91 T 51 74 % S5 Astri Puji Rahayu 79 T 38 55 % C6 Azizul Hakim 65 TT 55 80 % S7 Bram Yuswar 74 T 51 74 % S8 Dina Septi Restia 74 T 47 68 % S9 Erlin 78 T 40 58 % C10 Ika Nurhayati 79 T 51 74 % S11 Kris Mutya Sariputri 74 T 32 46 % K12 M. Fuad Dahlan 67 TT 46 67 % S13 Maulidsa Ayu Juli A 58 TT 46 67 % S14 Moh. Sendi Resmana 82 T 45 65 % S15 Mohamad Ali 70 T 42 61 % C16 Mugi Barkah Setia A 86 T 47 68 % S17 Muhamad Budiman 65 TT 49 71 % S18 Musannif Effendi 83 T 43 62 % C19 Niki Novi 70 T 33 48 % C20 Pangestu Arum 65 TT 43 62 % C21 Pratama Ramadhan 65 TT 48 70 % S22 Purikhatul Janah 65 TT 46 67 % C23 Ragil Aji Riyanto 79 T 47 68 % S24 Riki Nurhakim 69 T 49 71 % S25 Risqon Khalalan 72 T 44 64 % C26 Rizki Ade Safitri 81 T 48 70 % S27 Rizki Yuliarto 77 T 41 59 % C28 Roikhatul Janah 81 T 49 71 % S29 Roy Effendi 64 TT 52 75 % S30 Saeli Fuji Astute 72 T 37 54 % C31 Sasi Karani 79 T 38 55 % C32 Sekhul Rizqon K. 67 TT 28 41 % C33 Sepria Abdi Wahono 67 TT 40 58 % C34 Sri Wiranti 82 T 52 75 % S35 Susi Ermawati 81 T 51 74 % S36 Tika Dian Cristina 86 T 53 77 % S37 Trio Indra Solehudin 86 T 51 74 % S38 Vina Rahmawati 65 TT 54 78 % S

64

Ket:

1. T : Tuntas 5. S : Sedang

2. TT : Tidak Tuntas 6. T : Tinggi

3. K : Kurang

4. C : Cukup

Selebihnya lihat lampiran 16 dan 18.

b. Hasil observasi

Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus I

diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Guru aktif memberikan pengarahan kepada peserta didik yang belum

paham, peserta didik yang ramai dan sudah berkeliling memantau

kerja kelompok.

2) Guru telah memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik.

3) Peserta didik belum sepenuhnya bisa menggunakan waktu yang ada

dengan baik.

4) Peserta didik kurang aktif berpendapat dan bertanya kepada teman

dalam kelompok ketika diskusi berlangsung, hanya sebagian saja yang

sudah berani menjelaskan kepada teman dan bertanya pada guru.

c. Hasil Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning pada siklus I masih banyak kekurangan-

kekurangan yang harus diperbaiki. Berdasarkan data yang diperoleh,

maka peneliti dan guru berdiskusi dan menyimpulkan hal-hal yang masih

kurang dalam siklus I dan perlu perbaikan adalah:

1) Materi yang telah disediakan dalam aplikasi Mobile Learning kurang

begitu lengkap terutama dalam materi metode-metode mencari

penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.

39 Vincent M. Ggg 74 T 44 64 % C40 Yohan Adi Priyatna 83 T 41 59 % C

65

2) Masih banyak peserta didik yang ramai sendiri dengan cara berbicara

dengan teman kelompok lain, banyak peserta didik belum berani

untuk bertanya, aktif mengungkapkan pendapatnya maupun memberi

komentar terhadap jawaban teman. Hanya beberapa peserta didik saja

yang sudah mulai berani bertanya dan berpendapat.

3) Pengkondisian waktu belum tertata dengan baik, sehingga peserta

didik merasa batas waktu yang diberikan kurang lama.

4) Penjelasan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik masih

kurang, sehingga peserta didik belum cukup paham dengan materi

yang diberikan.

5) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

yang ditetapkan.

Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan

guru untuk siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I

adalah sebagai berikut:

1) Guru menggunakan fasilitas internet yang ada di HP guna mencari

materi pelengkap :

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Sistem_Persamaan_Linear_Du

a_Variabel_8.1_(BAB_4)

2) Guru harus memberikan semangat agar peserta didik mau berpendapat

dan bertanya kepada guru ataupun teman sekelompok.

3) Guru akan lebih menyesuaikan waktu yang ada dan meminta peserta

didik lebih menghargai dan memanfaatkan waktu.

4) Guru membuat strategi agar peserta didik mudah menerima pelajaran

dengan waktu yang singkat.

5) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

sehingga perlu dilakukan siklus II.

66

3. Siklus II

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa tujuan

penelitian belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus ke II. Hal-hal

yang belum sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II.

a. Implementasi Tindakan

Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Siklus II

Hari/ Tanggal Waktu Jam ke-Implementasi

Tindakan

Senin,14 November 2011

2 x 40’ 1&2

Materi :Menyelesaikan SPLDV

Mencocokkan tugas rumah

Mengerjakan lembar kerja

Selasa, 15 November 2011

1 x 40’ 3 Evaluasi Mengisi angket

motivasi belajar

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Senin, 14 November 2011Waktu : 07.00 – 08.20 WIB

Implementasi Tindakan : Materi : Menyelesaikan SPLDV Mencocokkan tugas rumah Mengerjakan lembar kerja

Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik

menjawab dengan serempak dilanjutkan dengan doa. Guru mengabsen

dan menanyakan kabar peserta didik. Setelah itu guru meminta

peserta didik kembali mengelompok seperti kemarin (lihat lampiran

6). Guru menanyakan kesiapan tugas rumah kemarin (setiap

kelompok disuruh mencari menggunakan WAP yang ada di HP

mengenai cara-cara mencari himpunanan penyelesaian sistem

67

persamaan linear dua variabel), dan peserta didik secara serempak

menjawab “siap”. Guru menanyakan “ada berapa carakah dalam

mencari himpunan penyelesaian pada sistem persamaan linear dua

variabel?”, dan salah satu peserta didik yaitu Arum menjawab “ada

tiga pak”, gurupun melanjutkan “apa sajakah itu?”, Risqon langsung

menjawab dengan semangat “metode grafik, substitusi, dan eliminasi

pak”, gurupun akhirnya tersenyum dan menjawab iya benar.

Kemudian Guru membagikan soal/lembar kerja (lihat lampiran

8) untuk setiap kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan

warna kertas soal yang berbeda dan terdiri dari soal-soal yang berbeda

pula.

Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan mengenai tata aturan

dalam mengerjakan soal tersebut, masing-masing anggota kelompok

yang mendapatkan warna kertas yang sama membentuk kelompok

baru lagi. Di dalam kelompok baru ini kemudian peserta didik

berdiskusi mengerjakan soal tersebut dengan bantuan media

pembelajaran Mobile Learning. Di saat sela-sela tersebut ada peserta

didik yang bernama Susi Ermawati bertanya “pak saya belum paham

mengenai cara menyelesaikan soal ini”, kemudian guru langsung

menghampiri kelompoknya Susi dan menjelaskan lebih rinci lagi,

setelah Susi dan teman-temannya mendengarkan penjelasan dari guru

mereka serempak langsung menjawab “baik pak kami sudah paham”,

gurupun kemudian melanjutkan keliling dan menanyakan mengenai

kesulitan-kesulitan masing-masing kelompok.

Setelah semua kelompok sudah menyelesaikan soalnya, maka

anggota kelompok baru tadi bubar dan kembali ke kelompok lama dan

dilanjutkan dengan setiap anggota kelompok menjelaskan hasil dari

diskusinya dengan kelompok baru tadi kepada teman-teman dalam

kelompok lama. Masing-masing perwakilan dari kelompok

mengerjakan soal tersebut di papan tulis dengan soal yang berbeda

antara perwakilan kelompok lainnya.

68

Guru kemudian mengoreksi, dan jika ada yang masih belum

benar maka guru membenarkannya dan sekaligus menerangkan

kembali. Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi

yang sudah dipelajari dan dilanjutkan merangkum materi tersebut.

Guru mengakhiri pertemuan dengan mengajak peserta didik

berdoa, dan dilanjutkan dengan salam.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 15 November 2011Waktu : 08.20 – 09.00 WIB

Implementasi Tindakan : Evaluasi Mengisi angket motivasi belajar

Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik

menjawab dengan serempak dilanjutkan dengan doa. Guru mengabsen

dan menanyakan kabar peserta didik. Guru kemudian menanyakan

kepada peserta didik “ini waktunya apa?” dan peserta didik menjawab

dengan serempak “tes evaluasi dan pengisian angket pak”, dan guru

bertanya lagi “apakah sudah siap?” dan dibalas dengan jawaban yang

penuh semangat “siap pak”.

Guru membagikan lembar soal evaluasi (lihat lampiran 11)

kepada peserta didik dan mengingatkan bahwa dilarang mencontek

dan bekerjasama. Ruangan kelas kemudian menjadi hening dan semua

peserta didikpun mengerjakan lembar soal evaluasi tersebut dengan

tenang.

Setelah semuanya sudah selesai, guru menyuruh peserta didik

mengumpulkan lembar jawabannya di meja guru. Dan guru

membagikan angket motivasi (lihat lampiran 5) kepada peserta didik

dan menyuruhnya mengisi angket tersebut. Setelah selesai kemudian

angket tersebut dikumpulkan, guru kemudian mengucapkan terima

kasih dan menutup pertemuan dengan doa dan salam.

69

Adapun hasil tes evaluasi siklus I dan angket motivasi belajar

peserta didik adalah sebagaimana terlihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Motivasi dan Hasil BelajarSiklus II

No NamaHasil Belajar Motivasi Belajar

Nilai Ket. Skor Persentase Ket.

1 Aldi Sunarto 60 TT 48 70 % S2 Angga Dwi Perkasa 88 T 54 78 % S3 Aris Gunawan 92 T 60 87 % T4 Arum Maulina 100 T 42 61 % C5 Astri Puji Rahayu 72 T 61 88 % T6 Azizul Hakim 80 T 47 68 % C7 Bram Yuswar 76 T 61 88 % T8 Dina Septi Restia 100 T 61 88 % T9 Erlin 88 T 57 83 % S10 Ika Nurhayati 64 TT 45 65 % S11 Kris Mutya Sariputri 76 T 61 88 % T12 M. Fuad Dahlan 80 T 34 49 % C13 Maulidsa Ayu Juli A 72 T 51 74 % S14 Moh. Sendi Resmana 80 T 52 75 % S15 Mohamad Ali 72 T 52 75 % S16 Mugi Barkah Setia A 72 T 47 68 % T17 Muhamad Budiman 72 T 52 75 % S18 Musannif Effendi 92 T 56 81 % T19 Niki Novi 72 T 55 80 % S20 Pangestu Arum 72 T 35 51 % C21 Pratama Ramadhan 60 TT 39 57 % C22 Purikhatul Janah 92 T 54 78 % S23 Ragil Aji Riyanto 76 T 59 86 % T24 Riki Nurhakim 84 T 55 80 % S25 Risqon Khalalan 72 T 50 72 % S26 Rizki Ade Safitri 72 T 55 80 % S27 Rizki Yuliarto 76 T 56 81 % S28 Roikhatul Janah 80 T 54 78 % S29 Roy Effendi 84 T 45 65 % S30 Saeli Fuji Astute 72 T 58 84 % S31 Sasi Karani 76 T 54 78 % S32 Sekhul Rizqon K. 80 T 53 77 % S33 Sepria Abdi Wahono 80 T 59 86 % T34 Sri Wiranti 80 T 57 83 % S35 Susi Ermawati 84 T 61 88 % T36 Tika Dian Cristina 92 T 55 80 % S

70

Ket:

1. T : Tuntas 5. S : Sedang

2. TT : Tidak Tuntas 6. T : Tinggi

3. K : Kurang

4. C : Cukup

Selebihnya lihat lampiran 17 dan 19.

b. Hasil observasi

Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus II

diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Guru telah meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara

mengaplikasikan media pembelajaran Mobile Learning dan diskusi

kelompok dalam proses belajar mengajarnya.

2) Peserta didik lebih bisa memahami materi ketika guru

menyampaikannya dengan baik.

3) Guru dan peserta didik dapat menggunakan waktu secara baik dan

bermanfaat.

4) Peserta didik sudah dapat aktif berpendapat dan bertanya kepada

teman dalam kelompok/guru ketika diskusi berlangsung.

c. Hasil Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengadakan refleksi dengan guru partner,

hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut:

1) Guru mampu meningkatkan motivasi peserta didik dan memberikan

apersepsi kepada peserta didik sehingga peserta didik tidak

mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar.

2) Peserta didik sudah dapat aktif berpendapat dan bertanya kepada

teman dalam kelompok ketika diskusi berlangsung.

37 Trio Indra Solehudin 100 T 52 75 % S38 Vina Rahmawati 76 T 62 90 % T39 Vincent M. Ggg 92 T 48 70 % S40 Yohan Adi Priyatna 76 T 49 71 % S

71

3) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan.

B. Pembahasan1. Pra Siklus

Untuk pra siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai

harian materi pokok sistem persamaan linear dua variabel peserta didik kelas

VIII A tahun pelajaran 2009-2010 dan 2010-2011. Peneliti juga meminta

guru untuk mengisi angket motivasi peserta didik untuk data pra siklus. Nilai

rata-rata kelas VIII A tahun pelajaran 2009-2010 adalah 60.13 dengan

ketuntasan kasikal 57.5% sedangkan untuk tahun pelajaran 2010-2011 adalah

58.79 dengan ketuntasan kasikal 40%. Dari kedua tahun pelajaran tersebut

didapat nilai rata-rata 59.46 dengan ketuntasan kasikal 48.75%. Sedangkan

untuk motivasi belajar peserta didik diperoleh 48.5%.

Tabel 7. Perolehan Hasil Belajar, Ketuntasan Klasikal,

dan Motivasi Belajar Pada Pra Siklus.

Nilai Pra siklus

Rata-rata hasil belajar 59.46

Ketuntasan klasikal 48.75%

Motivasi belajar 48.5%

Selebihnya lihat lampiran 13, 14, dan 15.

2. Siklus I

Pelaksanaan siklus I adalah 3 hari pada hari Selasa, Jum’at, dan Sabtu

tanggal 08, 11 dan 12 November 2011. Pada hari pertama yaitu pada tanggal

08 November 2011 guru membagikan aplikasi Mobile Learning milik P4TK

Matematika serta mengajari bagimana cara menggunakan media

pembelajaran Mobile Learning untuk menunjang dalam belajar matematika.

Pada pertemuan kedua yaitu pada tanggal 11 November 2011 guru

mengajarkan materi tentang pengertian PLDV dan SPLDV dengan

menggunakan media pembelajaran Mobile Learning melalui diskusi

kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian tugas rumah untuk

72

mencari cara-cara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel dan diakhiri dengan memberikan tes akhir

pertemuan.

Pertemuan ketiga tanggal 12 November 2011 guru melakukan tes

evaluasi serta pengisian angket motivasi belajar guna mengetahui hasil dari

proses pembelajaran pada siklus I.

Dari data-data yang diperoleh didapat nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik 74.43 dengan persentase ketuntasan klasikal 72,5 % sedangkan

motivasi belajar peserta didik pada siklus I kurang optimal. Ini terlihat dari

pengamatan dan diperkuat dengan hasil angket motivasi belajar yang telah

diisi pada siklus I. Indikator motivasi belajar yang masuk kategori kurang

dengan persentase 3%, indikator motivasi belajar yang masuk kategori cukup

dengan persentase 42%, dan indikator motivasi belajar yang masuk kategori

sedang dengan persentase 55% dengan rata-rata motivasi belajar pada siklus I

sebesar 44.93 dan mencapai persentase 65.11 % (lampiran 18).

Dari nilai rata-rata hasil belajar dan hasil angket motivasi belajar

peserta didik pada siklus I tersebut maka indikator keberhasilan dari peneliti

belum tercapai, meskipun nilai rata – rata hasil belajar 68 akan tetapi

ketuntasan klasikal belum mencapai 75%, sehingga perlu diadakan siklus

II. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel dan diagram berikut :

Tabel 8. Perbandingan Perolehan Nilai Pada

Pra Siklus dan Siklus I

Nilai Pra siklus Siklus I

Motivasi belajar 48.5% 65.11 %

Rata-rata hasil belajar 59.46 74.43

Ketuntasan klasikal 48.75% 72,5 %

73

0

1020

30

4050

60

7080

Pra siklus Siklus I

Motivasi belajar (%)

Rata-rata hasil belajar

Ketuntasan klasikal (%)

Diagram 1. Perbandingan Perolehan Nilai

Pada Pra Siklus, dan Siklus I

Selebihnya lihat lampiran 16 dan 18.

3. Siklus II

Pelaksanaan siklus II adalah 2 hari yaitu pada tanggal 14 dan 15

November 2011. Pada hari pertama ini guru memberikan materi tentang cara-

cara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua

variabel. Pada pertemuan ini peserta didiklah yang dituntut berperan aktif,

dari mulai mencari bahan ajar lewat fasilitas WAP yang dimiliki oleh HP dan

dipadukan dengan model pembelajaran diskusi kelompok (Jigsaw). Guru

memberikan lembar soal yang berbeda dari anggota-anggota dalam satu

kelompok, kemudian berpencar dan mencari anggota kelompok dari

kelompok lain yang mendapatkan lembar soal yang sama kemudian

membentuk kelompok baru. Setelah selesai berdiskusi dan cara

menyelesaikan soal tersebut maka anggota kelompok tadi kembali ke

kelompok sebelumnya dan saling bertukar hasil diskusi dalam kelompok

barunya. Dan dilanjutkan dengan presentasi dari perwakilan anggota

kelompok.

Pertemuan kedua terjadi pada tanggal 15 November 2011, pada

pertemuan kedua ini adalah waktu dilaksanakannya tes evaluasi dan

pengisian angket motivasi. Tes evaluasi ini adalah tes untuk mengukur

pemahaman peserta didik dalam materi pada pertemuan pertama yaitu

74

0

20

40

60

80

100

Pra siklus Siklus I Siklus II

Motivasi belajar (%)

Rata-rata hasil belajar

Ketuntasan klasikal (%)

mengenai cara-cara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel.

Pelaksanaan pada siklus II sudah berlangsung optimal. Ini bisa

dilihat dari peningkatan perolehan nilai rata-rata yaitu sebesar 79.6 dengan

ketuntasan klasikal sebesar 92.5% dan peningkatan persentase motivasi

belajar peserta didik yang telah mencapai. Indikator motivasi belajar yang

masuk kategori cukup dengan persentase 13%, indikator motivasi belajar

yang masuk kategori sedang dengan persentase 62%, dan indikator motivasi

belajar yang masuk kategori tinggi dengan persentase 25% dengan rata-rata

motivasi belajar pada siklus II sebesar 52.65 dan mencapai persentase 76.3%

(lampiran 17 dan 19).

Adapun untuk perbandingan perolehan nilai antar pra siklus, siklus

I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut ini:

Tabel 9. Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II.

Nilai Pra siklus Siklus I Siklus II

Motivasi belajar 48.5% 65.11% 76.3%

Rata-rata hasil belajar 59.46 74.43 79.6

Ketuntasan klasikal 48.75% 72,5% 92.5%

Diagram 2. Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I,

dan Siklus II

75

Selebihnya lihat lampiran 17 dan 29.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar dan motivasi

belajar peserta didik meningkat dan sudah mencapai indikator keberhasilan

yang ditetapkan oleh peneliti yaitu motivasi belajar 75%, nilai rata-rata

hasil belajar 68 dan ketuntasan klasikal 75% sehingga siklus II

dipandang sudah cukup. Dan ternyata dengan penerapan media pembelajaran

Mobile Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik

pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A SMP

Negeri 2 Balapulang-Tegal tahun ajaran 2011/2012.

76

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang penerapan

media pembelajaran Mobile Learning dalam materi pokok sistem persamaan

linear dua variabel guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta

didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal semester gasal tahun

pelajaran 2011-2012 dari bab I sampai bab V, maka pada akhir skripsi ini dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran melalui media pembelajaran Mobile Learning dalam

meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok

sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII A SMP Negeri 2

Balapulang-Tegal adalah langkah-langkah pembelajaran operasional yang

disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam

pembelajaran matematika ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar

peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Hal ini

ditunjukkan pada peningkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra siklus

persentase motivasi belajar peserta didik hanya 47%, pada siklus I motivasi

belajar peserta didik sudah meningkat dari pada sebelumnya yaitu 65,11%,

dan pada siklus II terjadi peningkatan motivasi belajar menjadi 76,3%.

3. Dengan menggunakan media pembelajaaran Mobile Learning dalam

pembelajaran matematika ternyata dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Hal ini ditunjukkan pada

peninggkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra siklus rata-rata hasil

belajar sebesar 59,23 dengan ketuntasan belajar 48,5%, pada siklus I hasil

belajar sudah meningkat dari pada sebelumnya yaitu nilai rata-rata peserta

didik mencapai 74,43 dengan ketuntasan klasikal 72,5%, pada siklus II terjadi

76

77

peningkatan hasil belajar yaitu nilai rata-rata peserta didik mencapai 79,6

dengan ketuntasan klasikal 92,5%.

B. SARAN – SARAN

Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil penelitian yang diperoleh

selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas VIII A SMP Negeri 2

Balapulang-Tegal semester gasal peneliti menyajikan saran sebagai berikut:

1. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

menerapkan media pembelajaran yang kini telah menjamur sehingga peserta

didik tidak akan merasa bosan lagi ketika pelaksanaan proses belajar

mengajar berlangsung.

2. Media pembelajaran Mobile Learning sangat perlu diterapkan oleh guru kelas

VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal pada khususnya dan guru kelas VIII

disekolah lain pada umumnya, karena media pembelajaran ini dapat memacu

semangat/motivasi belajar peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik ditambah lagi karena semakin menjamurnya penggunaan HP di

kalangan peserta didik.

C. PENUTUP

Puji syukur kepada Allah Swt yang telah melimpahkan taufiq maupun

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sungguh hanya

dengan keagungan dan kebesaran-Nya segalanya bisa lancar tanpa kendala yang

berarti, karena firman-Nya “Sesungguhnya disetiap kesulitan terdapat

kemudahan”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan

Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang.

Akhirnya penulis hanya memohon keridlaan Allah Swt, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…. Sekian dari penulis dan rasa terima

kasih selalu tercurahkan kepada semua insan Ilahi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, Shaleh dan Abdul Aziz Majid. al-Tarbiyah Wa Thuruqu al-Tadris, Juz I. Mesir: Darul Ma’arif. t.th.

Abu Zakaria, Imam Yahya bin Syaraf AnNawawi. Riyadhus Shalihin. Libanon : Darul Kutub Al Ilmiah. 676 Hijriyah.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2006.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2003.

Astuti, Griya. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Puslitbang. 2006.

Bower, Gordon H. Theories of Learning. Washington D.C.: National Gallery of Art, 1981.

Francis, Taylor. ELEARNING terj. Robin Mason dan Frank Rennie. Yogyakarta: Pustaka Baca. 2010.

Hadi, Amirudidn dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 1998.

Hakim, Thursan. Balajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. 2005.

Hamalik, Oemar. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. 1990.

________. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. 2001.

Hudaya, Herman. Strategi Belajar Matematika. Malang: Angkasa Raya. 1990.

Moeliong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004.

Muhammad ‘Amarat, Mustofa. Jawahirul Bukhori. Libanon: Darul Kitabul Islami. 1940.

Murni, wahid dan Nur Ali. Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian. Malang: UIN Malang Press. 2008.

Muskich, Mansur. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.

Mustaqim. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 2008.

Nurrohmatin, Sri. “Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Dengan Menngunakan LKS Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”. Skripsi. Semarang: Progam Strata Satu IAIN Walisongo. 2010.

Poerdaminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2003.

Saminanto. Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: RaSAIL Media Group. 2010.

Sanjaya, Wina. Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 2007.

Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2011.

Seifat, Kelvin. Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan. terj. Yunus Anas. Yogyakarta: IRCisod. 2007.

Siswono, Tatag Yuli Eko dan Netti Lastiningsih. Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas VIII. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga. 2007.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2003.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2001.

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo. 2000.

____________. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2008.

Suherman, Erman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Malang: UPI. 2003.

Suyitno, Amin. Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya Di Sekolah. Bahan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Mata Pelajaran Matematika di SMP. 2007.

Tri, Catharina Anni. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES. 2006.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011.

Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. 2006.

Huda, Khusnul. http://khusnulhuda.wordpress.com/2010/06/29/ptk-penggunaan-handphone-sebagai-media-pembelajaranelajar/.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/

http://m.p4tkmatematika.org.

http://matematikaonline.ueuo.com/index.php

Lampiran 1TABEL NAMA PESERTA DIDIK KELAS VIII A

SMP NEGERI 2 BALAPULANGNo. NIS NAMA L P Ket.1 5745 ALDI SUNARTO

22 Laki-laki

18 Perempuan

2 5661 ANGGA DWI PERKASA 3 5662 ARIS GUNAWAN 4 5746 ARUM MAULINA 5 5663 ASTRI PUJI RAHAYU 6 5664 AZIZUL HAKIM 7 5828 BRAM YUSWAR 8 5829 DINA SEPTI RESTIA 9 5831 ERLIN 10 5627 IKA NURHAYATI 11 5628 KRIS MUTYA SARIPUTRI 12 5629 M. FUAD DAHLAN 13 5630 MAULIDSA AYU JULI A. 14 5631 MOH. SENDI RESMANA 15 5632 MOHAMAD ALI 16 5718 MUGI BARKAH SETIA AJI 17 5719 MUHAMAD BUDIMAN 18 5720 MUSANNIF EFFENDI 19 5721 NIKI NOVI 20 5722 PANGESTU ARUM 21 5767 PRATAMA RAMADHAN 22 5769 PURIKHATUL JANAH 23 5723 RAGIL AJI RIYANTO 24 5771 RIKI NURHAKIM 25 5853 RISQON KHALALAN 26 5689 RIZKI ADE SAFITRI 27 5810 RIZKI YULIARTO 28 5811 ROIKHATUL JANAH 29 5812 ROY EFENDI 30 5813 SAELI FUJI ASTUTI 31 5897 SASI KARANI 32 5898 SEKHUL RIZQON KHALALAN 33 5899 SEPRIA ABDI WAHONO 34 5900 SRI WIRANTI 35 5901 SUSI ERMAWATI 36 5936 TIKA DIAN CRISTINA 37 5859 TRIO INDRA SOLEHUDIN 38 5937 VINA RAHMAWATI 39 5938 VINCENT MAXIMILIANO GGS 40 5941 YOHAN ADI PRIYATNA

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Balapulang.

Mata Pelajaran : Matematika.

Kelas/Semester : VIII / Gasal

Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit

Standar Kompetensi :

2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

Indikator :

2.1.1 Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan PLDV dan

SPLDV.

2.1.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi SPLDV dalam

berbagai bentuk dan variabel.

I. Tujuan Pembelajaran: Dengan diskusi kelompok dan penggunaan media

pembelajaran Mobile Learning, peserta didik dapat

membedakan antara PLDV dan SPLDV serta dapat

mengidentifikasikan SPLDV berbagai bentuk dan variabel

secara benar.

II. Materi Ajar: PLDV dan SPLDV

1. Pengertian PLDV

Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua

variabel dan pangkat masing-masing variabelnya satu. Jika dua variabel

tersebut x dan y, maka PLDV-nya dapat dituliskan :

ax + by = c dengan a, b ≠ 0

Contoh : 1). 2x + 2y = 3

2). y = 3x -2

2. Pengertian SPLDV

SPLDV adalah suatu system persamaan yang terdiri atas dua persamaan

linear (PLDV) dan setiap persamaan mempunyai dua variabel. Bentuk umum

SPLDV adalah: ax + by = c.

px + qy = r ; dengan a, b, p, q ≠ 0

Contoh : x – y = 3 dan x + y = -5.

III. Metode Pembelajaran: demonstrasi, diskusi kelompok, inquiry

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa Waktu

Kegiatan Awal

5 menit

1 Salam, berdoa, dan presensi. K

2 Apersepsi (dengan mengingat kembali materi tentang

Persamaan garis lurus)

K

3 Motivasi (dengan mengkontekstualkan materi relasi

dan fungsi dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat

dilakukan dengan menyuruh peserta didik membaca

intro yang ada dalam Mobile learning).

K

4 Menyampaikan tujuan (Dengan diskusi kelompok,

peserta didik dapat membedakan antara PLDV dan

SPLDV secara benar).

K

Kegiatan Inti

Eksplorasi:

5 Guru Membagi peserta didik menjadi beberapa G 2 menit

kelompok heterogen terdiri dari 4-5 peserta didik.

6 Guru membagikan lembar kerja dan menjelaskan

jalannya diskusi kelompok

G 3 menit

Elaborasi:

7 Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi

mengenai lembar kerja yang sudah dibagikan dengan

bantuan media pembelajaran Mobile Learning, dan

peserta didik dibolehkan menggunakan internet yang

telah tersedia di HP. Guru mengawasi jalannya diskusi

dan memberi bimbingan terhadap kelompok yang

membutuhkan.

G 20 menit

Konfirmasi:

8 Masing-masing kelompok secara bergantian

mempersentasikan hasil diskusinya, kelompok yang

lain menanggapi.

G 15 menit

Penutup

9 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan

tentang definisi dan perbedaan PLDV dengan SPLDV.

K 10 menit

10 Evaluasi dan tes akhir I 15 menit

11 Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman

materi dan refleksi untuk merenungi kemajuan

teknologi (terlampir)

I 2 menit

12 Peserta didik mengisi angket motivasi I 7 menit

13 Berdoa dan salam K 1 menit

Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal.

V. Bahan ajar: Buku paket matemaika kelas VIII semester gasal, spidol, dan

telepon seluler.

VI. Penilaian:

1. Prosedur Tes:

- Tes awal : ada

- Tes Proses : ada

- Tes Akhir : ada

2. Jenis Tes:

- Tes awal : lisan

- Tes Proses : Pengamatan

- Tes Akhir : Tertulis

3. Alat Tes:

- Tes awal: Sebutkan contoh PLSV ?

1. Tes proses

NO Indikator NILAI

1 2 3 4 5

1 Keaktifan peserta dalam menjawab

pertanyaan

2 Keaktifan dalam berdiskusi

3 Keaktifan dalam bertanya

2. Tes akhir:

Manakah di antara berikut yang merupakan persamaan linear satu variabel,

persamaan linear dua variabel dan SPLDV?

a. 3x + 2x = 6

b.

5

3

yx

yx

c. i – 3j = 9

d.

55

42

qp

qp

3. Tugas Rumah:

1) Carilah contoh kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel. (tugas individu)

2) Dengan bantuan mobile learning carilah mengenai cara-cara mencari

himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. (tugas

kelompok)

Tegal, ………………….Peneliti,

Mohamad AlwiNIM : 083511035

Mengetahui,

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lembar RefleksiMERENUNGI KEMAJUAN TEKNOLOGI

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)

Setelah ditemukannya pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell pada

tahun 1877, yang dahulu pesawat telepon hanya bisa digunakan untuk menelepon

saja, kini di zaman yang serba modern ini perkembangannya sudah jauh berbeda

seperti pada awal ditemukannya. Pesawat telepon tidak hanya dijadikan sebagai alat

komunikasi yang canggih tapi juga media hiburan bahkan dewasa ini sedang gempar-

gemparnya penggunaan media komunikasi ini untuk membantu pembelajaran.

Dengan menyatunya aplikasi Java dan Wap pada telepon modern ini menjadikan

manusia bisa menjalankan aplikasi-aplikasi tambahan dan dapat mengetahui

informasi dari berbagai penjuru dunia.

Oleh karena itu kita sebagai umat Islam sudah sepatutnya bersyukur kepada

Allah Swt. atas kemajuan teknologi telepon seluler ini. Cara bersyukur yang paling

optimal adalah dengan menggunakan teknologi ini sebagai sarana mendekatkan

kepada Sang Kholiq, dengan menggunakannya untuk media belajar, dan media untuk

mencari informasi yang bermanfaat. Karena Allah berfirman:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”. (QS. Ali Imran : 190-19)

Lampiran 3RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Balapulang.

Mata Pelajaran : Matematika.

Kelas/Semester : VIII / Gasal

Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit

Standar Kompetensi :

2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

Indikator :

2.1.1 Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode

grafik

2.1.2 Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode

substitusi

2.1.3 Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode

eliminasi

I. Tujuan Pembelajaran: Dengan menggunakan media pembelajaran Mobile

Learning peserta didik dapat menentukan himpunan

penyelesaian SPLDV berturut-turut dengan metode grafik,

subtitusi, dan eliminasi dengan benar.

II. Materi Ajar: Menyelesaikan SPLDV

1. Metode grafik

Prinsip dari metode grafik yaitu mencari koordinat titik potong grafik

dari kedua persamaan. Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari

SPLDV berikut:

22

4

yx

yx

Penyelesaian:

4 yx

x 0 4

Y 4 0

(x,y) (0,4) (4,0)

22 yx

X 0 -2

Y 1 0

(x,y) (0,1) (-2,0)

Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik

potong (2,2) merupakan penyelesaiannya.

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (2, 2).

2. Metode eliminasi

Caranya sebagai berikut :

a. Menyamakan salah satu koefisien dan pasangan suku dua persamaan

bilangan yang sesuai.

b. Jika tanda pasanganan suku sama, kedua persamaan di kurangkan.

c. Jika tanda pasangan suku berbeda, kedua suku persamaan ditambahkan.

Contoh : Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2

dengan metode eliminasi!

Jawab :

Mengeliminir peubah x

x + y = 4

4

2

3

2

1

-2 -1 1 2 3 4

x + y = 4

x – 2y = -2

(2,2)

x – 2y = - 2

3y = 6

y = 2

Mengeliminir peubah y

x + y = 4 • 2 2x + 2y = 8

x – 2y = - 2 •1 x – 2y = -2

3x = 6

x = 2

Jadi, himpunan penyelesaianya adalah (2, 2).

3. Metode subtitusi

Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu

variabel dengan variabel dari persamaan kedua.

Contoh :

Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2

dengan metode substitusi!

Jawab :

x + y = 4 x = 4 – y

x = 4 – y disubstitusikan pada x – 2y = - 2 akan diperoleh :

x – 2y = - 2

(4 – y ) – 2y = - 2

4 – 3y = - 2

-3y = -6

23

6

y

Selanjutnya untuk y =2 disubstitusikan pada salah satu persamaan,

misalnya ke persamaan x + y = 4, maka diperoleh :

x + y = 4

x + 2 = 4

x = 4 – 2 = 2

Jadi, himpunan penyelesaianya adalah (2, 2).

III. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok (jigsaw).

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

No Kegiatan PembelajaranPengorganisasian

Siswa Waktu

Kegiatan Awal

6 menit

1 Mengucapkan salam, berdo’a dan presensi K

2 Apersepsi dengan menanyakan kembali mengenai tugas

kemarin

K

3 Motivasi, mengintegrasikan materi sistem persamaan

linear dua variabel dalam aspek islami (terlampir)

K

4 Menyampaikan tujuan. K

Kegiatan Inti

Eksplorasi:

5 Guru menyuruh peserta didik kumpul kepada kelompok

yang kemarin

G 2 menit

6 Guru menanyakan tugas kelompok yang kemarin, dan

jika perlu guru memberikan penjelasan lebih lanjut

dengan memberikan contoh soal.

G 12 menit

7 Guru menjelaskan jalannya diskusi selanjutnya G 1 menit

8 Tiap kelompok diberi tugas atau soal 4-5 (sesuai jumlah

peserta didik dalam kelompok). Setiap anggota

kelompok mendapat satu tugas atau soal yang berbeda.

G 1 menit

Elaborasi:

9 Kelompok dibubarkan sementara. Anggota kelompok

yang mendapatkan tugas atau soal yang sama,

berkumpul membentuk kelompok baru (disebut

kelompok ahli)

G 1 menit

10 Di kelompok ahli, peserta didik berdiskusi untuk

menyelesaikan tugas atau soal dengan bantuan media

pembelajaran Mobile Learning. Guru sebagai nara

sumber dan fasilitator.

G 15 menit

11 Kelompok ahli bubar, dan setiap peserta didik kembali

ke kelompoknya semula

G 1 menit

12 Tiap anggota dari setiap kelompok, menjelaskan

penyelesaian tugas atau soal kepada teman-teman

dalam kelompoknya

G 10 menit

13 Konfirmasi :

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas, serta mencocokkan hasil jawabannya

G 10 menit

14 Penutup

Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang

cara menyelesaikan SPLDV

K 2 menit

15 Tes Evaluasi I 12 menit

16 Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman

materi

K 1 menit

17 Peserta didik mengisi angket motivasi I 3 menit

18 Pemberian tugas rumah serta mengucapkan salam dan

do’a

K 1 menit

Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal.

V. Bahan ajar: Buku paket matemaika kelas VIII semester gasal, spidol, dan

telepon seluler.

VI. Penilaian:

1. Prosedur Tes:

o Tes awal : ada

o Tes Proses : ada

o Tes Akhir : ada

2. Jenis Tes:

o Tes awal : lisan

o Tes Proses : Pengamatan

o Tes Akhir : Tertulis

3. Alat Tes:

o Tes awal: Sebutkan bentuk SPLDV ?

o Tes proses

NO IndikatorNILAI

1 2 3 4 5

1 Keseriusan peserta didik dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar

2 Keaktifan peserta didik dalam

mengikuti instruksi dari guru

3 Keaktifan peserta didik dalam

berdiskusi

4 Keaktifaan peserta didik dalam

Menjelaskan

5 Kesesuaian peserta didik dalam

menjawab soal

o Tes akhir:

Peserta didik mengerjakan soal latihan yang terdapat di media

pembelajaran Mobile Learning (latihan 2).

o Tugas Rumah:

Kerjakan soal latihan yang ada di media pembelajaran Mobile

Learning (latihan 3 dan 4) dengan menggunakan metode grafik,

substitusi, dan eliminasi.

Lembar Motivasi

INTEGRASI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DALAM

ISLAM

……..

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah 275)

Sistem persamaan linear dua variabel sangat erat kaitannya dengan ilmu

ekonomi, terutama mengenai jual beli. Dalam ekonomi ada rumus permintaan dan

penawaran yang semua itu disajikan dalam bentuk sistem persamaan linear dua

variabel.

Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa riba itu haram sedangkan jual beli

itu halal. Riba itu ada dua macam: Nasiah dan Fadhl. Riba Nasiah ialah pembayaran

lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba Fadhl ialah penukaran

suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena

orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan

emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Dan secara jelas di dalam matematika hal

ini pun adalah salah karena dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel

itu harus sama-sama memenuhi persamaan-persamaan pembentuknya (dalam hal ini

sesuai dengan prinsip jual beli).

Aspek karakter yang ditanamkan dengan mempelajari materi sistem

persamaan linear dua variabel adalah :

1. Jujur (adil)

“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar (jujur/adil). Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. Al-Isra’ : 35)

Tegal, ………………….Peneliti,

Mohamad AlwiNIM : 083511035

Mengetahui,

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 4

LEMBAR WAWANCARA

1. Siapakah nama lengkap guru Matematika kelas VIII A?

Bapak Kartomoyo : Nama lengkap saya Kartomoyo S.Pd. saya sudah

berkeluarga dengan dikarunia 5 anak.

2. Sudah berapa lama bapak mengajar di sekolahan ini?

Bapak Kartomoyo : untuk di SMP negeri 2 Balapulang ini saya sudah mengajar

sekitar 7 tahun, dan alhamdulilah sekarang dipercaya selain guru matematika

kelas VIII A saya juga menjadi wakil kepala bagian kurikulum.

3. Kendala apa saja yang sering dihadapi bapak sebagai guru matematika dalam

proses pembelajaran dengan peserta didik?

Bapak Kartomoyo : mengenai kendala yang sering dihadapi adalah kurang

antusias/termotivasinya peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga ini

sangat berpengaruh juga pada hasil belajar peserta didik tersebut. Ibarat

pepatah “kalah sebelum bertanding”, hal ini karena menurut peserta didik

matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan menakutkan.

4. Terutama pada materi pokok apa yang peserta didik terlihat kurang

termotivasi/merasa masih kesulitan?

Bapak Kartomoyo : mengenai materi jika melihat hasil pembelajaran pada

tahun-tahun sebelumnya untuk semester gasal biasanya peserta didik kesulitan

pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Ini mungkin karena

karakteristik dari materi ini adalah tidak terlalu banyaknya rumus yang

digunakan, akan tetapi langkah-langkah yang sistematis guna menyelesaikannya

sehingga membutuhkan kesabaran dan tingkat teliti yang tinggi.

5. Sudah sejauh mana usaha bapak/sekolah dalam mengatasi masalah tersebut?

Bapak Kartomoyo : mengenai usaha yang sudah dilakukan adalah dengan

disediakannya kelas multimedia yang sebenarnya tujuan utamanya agar

pembelajaran bisa dilakukan dengan menyenangkan dan bermakna tapi pada

kenyataannya hal itu belum bisa dirasakan hasilnya karena memang terbatasnya

kelas multimedia tersebut, yaitu hanya satu kelas padahal penggunanya juga

banyak sehingga dalam seminggu hanya dikasih kesempatan satu kali.

6. Metode dan media apa yang sering digunakan bapak dalam pembelajaran?

Bapak Kartomoyo : karena memang masih terbatasnya media pembelajaran

terutama untuk mata pelajaran matematika maka saya lebih menekankan ke buku

paket yang telah disediakan dan juga LKS sebagai pelengkapnya. Mengenai

metode yang sering adalah metode kelompok dan ceramah saja.

7. Menurut bapak apa penyebab utama terjadinya masalah tersebut?

Bapak Kartomoyo : penyebab utamanya adalah peserta didik masih belum

memahami mana waktunya belajar dan mana waktunya bermain, hal ini terlihat

jelas masih banyak peserta didik yang ketahuan sedang asyik main HP disaat

jam pelajaran, dan juga malasnya peserta didik untuk mempelajari materi di

rumah hal ini tergambar secara jelas dengan masih banyaknya dijumpai buku

paket yang ditinggalkan di laci meja dan tidak dirawat atau dibawa pulang pada

jam pelajaran telah usai.

ANGKET PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)UNTUK MENGETAHUI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

PADA PRA-SIKLUS

Bacalah petunjuk terlebih dahulu.Petunjuk :

1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar.

Keterangan :SS : Sangat SetujuS : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Kisi – kisi Indikator Pertanyaan SS S TS STS1.Perhatian peserta didik terhadap pelajaran matematika.

Kehadiran saat pelajaran

1.Saya sedih jika tertinggal mata pelajaran matematika.

2.Saya sangat bersemangat jika mengikuti mata pelajaran matematika.

3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah.

Persiapan Pelajaran

4.Saya belajar malam hari jika besoknya ada pelajaran matematika.

5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika.

Usaha mendalami pelajaran

6.Saya selalu mengulang/mempelajari pelajaran matematika di manapun dan kapanpun.

7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Partisipasi peserta didik dalam belajar mengajar.

Mendengarkan pelajaran

8.Saya selalu mendengarkan penjelasan guru bila pelajaran matematika berlangsung.

9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.

Kemauan untuk bertanya

10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok.

Kemampuan menjawab dalam kuis.

11.Saya menjawab dengan benar soal kuis.

12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis.

Kemauan untuk mencatat pelajaran

13.Saya mencatat apa yang diterangkan oleh guru.

14.Saya mencatat apa yang ditulis di papan tulis.

Kemampuan menjelaskan

15.Saya selalu menjelaskan kepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham.

Penilaian peserta didik terhadap pelajaran

Tanggapan tentang pelajaran

16.Menurut saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mudah.

17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika.

Tanggapan tentang media pembelajaran

18.Saya lebih paham jika menggunakan media pembelajaran.

Sikap peserta didik terhadap tugas dari guru

Kemauan untuk mengerjakan

19.Bila ada soal yang sulit saya akan berusaha sampai saya bisa menyelesaikannya.

20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan.

Kemauan mengumpulkan tugas

21.Saya berusaha mengumpulkan tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai.

22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semuasudah selesai saya kerjakan.

Kriteria penilaian untuk tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut:a. Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan .b. Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan.c. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan.d. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan.

Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.

Adapun rumus yang digunakan untuk rata – rata skor motivasi belajar semua peserta didik adalah:

P

Xx

Keterangan:

x = Rata – rata skor motivasi peserta didik

X = Jumlah seluruh skor

P = Jumlah peserta didik

Tegal, ………………….Peneliti,

Mohamad AlwiNIM : 083511035

Mengetahui,

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 5

ANGKET PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)UNTUK MENGETAHUI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

PADA SIKLUS I DAN SIKLUS IIBacalah petunjuk terlebih dahulu.Petunjuk :

1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar.

Keterangan :SS : Sangat SetujuS : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Kisi – kisi Indikator Pertanyaan SS S TS STS1.Perhatian peserta didik terhadap pelajaran matematika menggunakan media pembelajaran MobileLearning.

Kehadiran saat pelajaran

1.Saya sedih jika tertinggal mata pelajaran matematika.

2.Saya sangat bersemangat jika mengikuti mata pelajaran matematika.

3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah.

Persiapan Pelajaran

4.Saya belajar malam hari jiak besoknya ada pelajaran matematika.

5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika.

Usaha mendalami pelajaran

6.Saya selalu mengulang pelajaran matematika dirumah.

7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Partisipasi peserta didik dalam belajar mengajar menggunakan media pembelajaran Mobile

Mendengarkan pelajaran

8.Saya selalu mendengarkan penjelasan guru bila pelajaran matematika berlangsung.

9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.

Learning. Kemampuan untuk bertanya

10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok.

Kemampuan menjawab dalam kuis.

11.Saya menjawab dengan benar soal kuis.

12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis.

Kemauan untuk mencatat pelajaran

13.Saya mencatat apa yang diterangkan oleh guru.

14.Saya mencata apa yang ditulis dipapan tulis.

Kemampuan menjelaskan

15.Saya selalu menjelaskan kepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham.

Penilaian peserta didik terhadap pelajaran

Tanggapan tentang pelajaran

16.Menurut saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mudah.

17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika.

Tanggapan tentang media pembelajaran

18. Saya lebih paham jika menggunakan media pembelajaran.

Sikap peserta didik terhadap tugas dari guru

Kemauan untuk mengerjakan

19.Bila ada soal yang sulit saya akan berusaha sampai saya bias menyelesaikannya.

20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan.

Kemauan mengumpulkan tugas

21.Saya berusaha mengumpulkan tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai.

22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semua sudah selesai saya kerjakan.

Sikap peserta didik terhadap

23.Saya sangat senang jika guru menggunakan media pembelajaran

media pembelajaran Mobile Learning.

Mobile Learning.

Kriteria penilaian untuk tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut:a. Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan .b. Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan.c. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan.d. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan.

Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.

Adapun rumus yang digunakan untuk rata – rata skor motivasi belajar semua peserta didik adalah:

P

Xx

Keterangan:

x = Rata – rata skor motivasi peserta didik

X = Jumlah seluruh skor

P = Jumlah peserta didik

Tegal, ………………….Peneliti,

Mohamad AlwiNIM : 083511035

Mengetahui,

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 6

DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 31. Arum maulina2. Mugi barkah setia aji3. Musannif effendi4. Risqon khalalan5. Rizki ade safitri

1. Aldi Sunarto2. Erlin3. Ika nurhayati4. Vincent m. ggg5. Sekhul rizqon k.

1. Susi ermawati2. Sri wiranti3. Sepria abdi

wahono4. Mohamad ali5. Bram yuswar

Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 61. Angga Dwi perkasa2. Aris gunawan3. Vina rahmawati4. Sasi karani5. Saeli fuji astute

1. Rizki yuliarto2. Roikhatul janah3. Tika dian cristina4. Trio indra

solehudin5. Yohan adi priyatna

1. Niki novi2. M. fuad dahlan3. Kris mutya

sariputri4. Ika nurhayati5. Azizul hakim

Kelompok 7 Kelompok 81. Roy effendi2. Ragil aji riyanto3. Maulidsa ayu juli a.4. Moh. sendi resmana5. Dina septi restia

1. Astri puji rahayu2. Muhamad budiman3. Riki nurhakim4. Pratama ramadhan5. Purikhatul janah

Lampiran 7

LEMBAR KERJA SIKLUS I

1. Jelaskan pengertian dari persamaan linear satu variabel dan berikan contohnya !

2. Jelaskan pengertian dari persamaan linear dua variabel, dan berikan contohnya !

3. Jelaskan pengertian sistem persamaan linear dua variabel, dan berikan contohnya !

4. Manakah berikut ini yang merupakan PLSV, PLDV, dan SPLDV !a. x + y = 4b. 3x + 4x = 7c. 9p + 10p = 38d. 2x + 2y = 10 dan 3x + 5y = 20e. 3m + 2n = 10

f.

Lampiran 8

LEMBAR KERJA SIKLUS II

KARTU SOAL

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

6 yx dan 2 yx dengan metode Grafik

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

6 yx dan 2 yx dengan metode Substitusi

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

6 yx dan 2 yx dengan metode Eliminasi

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

82 yx dan 6 yx dengan metode Grafik

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

82 yx dan 6 yx dengan metode Substitusi

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

82 yx dan 6 yx dengan metode Eliminasi

Lampiran 9

Soal Tes Evaluasi Siklus I

1. Selesaikan persamaan linear satu variabel berikut:a. 5 - x = -3b. 2m + 8 = 3m

2. Jelaskan pengertian sistem persamaan linear dua variabel !

3. Nyatakan pernyataan berikut dalam bentuk persamaan linear dua variabel!a. Atira membeli 4 buku tulis dan 3 pensil dengan harga seluruhnya Rp.

10.000,00.b. Keliling sebuah persegi panjang 100 cm2.

4. Manakah persamaan berikut ini yang merupakan persamaan linear satu variabel dan persamaan linear dua variabel !a. -4 + 8x = 12b. x + 3 = 6c. 3x + y = 6d. y = 2x + 4

5. Manakah persamaan berikut ini yang merupakan sistem persamaan linear dua variabel !a. a + 3b = 8

b.

c.

d.

6. Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 6. Bilangan pertama adalah bilangan bulat diantara -3 dan 3. Bilangan kedua adalah bilangan asli. Tentukan model matematikanya! Tentukan pula bilangan-bilangan itu!

Lampiran 10

Jawaban Tes Evaluasi SIklus I

1. Selesaikan persamaan linear satu variabel berikut:

a. 5 – x = 3 -x = 3 – 5

-x = -2

x = 2 (Skor 10)

b. 2 m + 8 = 3m 2m – 3m = - 8

-m = -8

m = 8 (Skor 10)

2. Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih yang

menggunakan variabel-variabel yang sama. (Skor 10)

3. a. misalkan buku tulis kita lambangkan x, dan pensil dilambangkan dengan y,

maka bentuk persamaannya adalah sebagai berikut: 4x + 3y = 10.000

(Skor 10)

b. 2p + 2l = 100 cm2

* p Panjang

* l Lebar

(Skor 10)

4. Manakah berikut ini yang merupakan persamaan linear satu variabel dan

persamaan linear dua variabel !

a. -4 + 8x = 12 Persamaan linear satu variabel b. x + 3 = 6 Persamaan linear satu variabel c. 3x + y = 6 Persamaan linear dua variabeld. y = 2x + 4 Persamaan linear dua variabel

(Skor 10)

5. Manakah berikut ini yang merupakan sistem persamaan linear dua variabel !

a. a + 3b = 8

b. Sistem persamaan linear dua variabel

c. Sistem persamaan linear dua variabel

d.

(Skor 10)

6. Misalkan bilangan pertama dilambangkan dengan x dan bilangan kedua y, maka

model matematikanya adalah 2x + 3y = 6.

Karena bil. pertama antara -3 dan 3 maka bil. pertama hanya bisa diisi oleh -2, -1,

0, 1, 2. Sedangkan bil. kedua adalah bilangan asli.

Bilangan tersebut adalah x = 0, maka y = 2

(Skor 10)

Lampiran 11

Soal Tes Evaluasi Siklus II

1. Sebutkan metode-metode dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.

2. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berikut dengan ketentuan sebagai berikut !

a. (Metode Substitusi)

b.

22

4

yx

yx(Metode Grafik)

c. (Metode Eliminasi)

3. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berikut dengan salah satu metode yang anda inginkan !

Lampiran 12

Jawaban Tes Evaluasi SIklus II

1. Metode-metode dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel ada 3, yaitu:a. Metode grafikb. Metode substitusic. Metode eliminasi

(Skor 20)

2. a. (Metode Substitusi)

Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu

variabel dengan variabel dari persamaan kedua.

Penyelesaian dari SPLDV : 2x + y = 4 dan y = -x dengan metode substitusi

adalah sebagai berikut:

Jawab :

2x + y = 4

y = -x disubstitusikan pada 2x + y = 4 akan diperoleh :

2x + y = 4

2x + (-x) = 4

2x - x = 4

x = 4

Selanjutnya untuk x = 4 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya

ke persamaan 2x + y = 4, maka diperoleh :

2x + y = 4

(2*4) + y = 4

8 + y = 4

y = 4 – 8

y = -4

Jadi, himpunan penyelesaianya adalah .

(Skor 20)

b.

22

4

yx

yx(Metode Grafik)

Penyelesaian:

4 yx

x 0 4

y 4 0

(x,y) (0,4) (4,0)

22 yx

x 0 -2

y 1 0

(x,y) (0,1) (-2,0)

Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik

potong (2,2) merupakan penyelesaiannya.

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah .

(Skor 20)

c. (Metode Eliminasi)

Tentukan penyelesaian dari SPLDV : 3x + 2y = 8 dan 2x +2 y = -4 dengan

metode eliminasi!

Jawab :

Mengeliminir peubah y

3x + 2y = 8

2x + 2y = - 4

x + 0 = 12

x = 12

4

2

3

2

1

-2 -1 1 2 3 4

x + y = 4

x – 2y = -2

(2,2)

Mengeliminir peubah x

3x + 2y = 8 • 2 6x + 4y = 16

2x + 2y = - 4 •3 6x + 6y = -12

0 – 2y = 28

y =

y = -14

Jadi, himpunan penyelesaianya adalah .

(Skor 20)

3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut:

Penyelesaian dari SPLDV tersebut dengan metode substitusi adalah sebagai

berikut:

Jawab :

2x - y = 2

x = 3 + y disubstitusikan pada 2x - y = 2 akan diperoleh :

2x - y = 2

2(3+y) - y = 2

6 + 2y - y = 2

6 + y = 2

y =2 – 6

y = -4

Selanjutnya untuk y = -4 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya

ke persamaan 2x - y = 2, maka diperoleh :

2x - y = 2

2x – (-4) = 2

2x + 4 = 2

2x = 2 – 4

2x =-2

x =

x = -1

Jadi, himpunan penyelesaianya adalah . Begitu pula dengan

menggunakan metode grafik atau eliminasi hasilnya sama.

(Skor 20)

Lampiran 13

Nilai sub materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A pada tahun pelajaran 2010-2011

No. Nama Nilai Ket.1 Adi Cahyono 43 TT2 Andini Gita Cahyani 54 TT3 Andri Purwanto 35 TT4 Anis Satu Nuroh 50 TT5 Atik Mauludi 52 TT6 Ayu Kurniasih 75 T7 Ayu Silvia 80 T8 Cipto Sugiarto 35 TT9 Danu Wijaya 72 T10 Deni Indra Setiawan 54 TT11 Desi Sugiarti 55 TT12 Devi Siska Putri 72 T13 Didik Wicaksono 75 T14 Dwi Aji Apriliani P. 40 TT15 Febi Widiastuti 75 T16 Gita Isnur Khayatun 50 TT17 Indah Fitriyani 53 TT18 Indah Hari Untari 54 TT19 Indra Aji Pamungkas 71 T20 Jepri Setiawan 63 TT21 Joko Darsono 42 TT22 Lia Faizah 59 TT23 M. Sukroni 53 TT24 Moch. Sobirin 75 T25 Muhamad Attabikal Ay 56 TT26 Muhamad Ikbal 75 T27 Muhamad Khaeroni 73 T28 Mukhamad Ali Sohibi 72 T29 Musfik Amrulloh 53 TT30 Nur Widiyanti 71 T31 Nurfaizah 40 TT32 Nurul Aisah 75 T33 Singgih 51 TT34 Sinta Maryani 71 T35 Siti Maelatul U. 42 TT36 Slamet Riyadin 43 TT37 Sufyani 71 T38 Sugiarti 73 T39 Sukheti 71 T40 Syahrizal Agit 42 TT

41 Tia Ade Pani 63 TT42 Tri Aji Gunawan 40 TT

Jumlah 2469Nilai Rata-rata 58.79

Ketuntasan Klasikal 40%

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 14Nilai sub materi sistem persamaan linear dua variabel

kelas VIII A pada tahun pelajaran 2009-2010No. Nama Nilai Ket.1 Akhmad Fauzan F. 46 TT2 Akhmad Yazidul Falah 41 TT3 Angga Arif Putranto 74 T4 Aries Ginanjar S. 73 T5 Ayu Laelatul Sofa 32 TT6 Ayu Larasati 71 T7 Azik Masindo 36 TT8 Efi Sulistiawati 72 T9 Febri Ivana Nur I 75 T10 Febri Joko Susanto 71 T11 Fitrotul Umami 74 T12 Ikhri Fitriyani 75 T13 Ipung Sapariyani 80 T14 Iswatun Asaroh 23 TT15 Khiqni Assidqi 42 TT16 Lilis Arumningsih 71 T17 Linda Pujiarti 34 TT18 Liyana Saputri 51 TT19 Moh. Ikhsan Febrianto 74 T20 Moh. Syefudin 79 T21 Mohamad Ulul Azmi 43 TT22 Muhamad Nazar 76 T23 Muhamad Rosyadi 28 TT24 Nella Sofiatun 73 T25 Nurhalimatusy S. 78 T26 Oki Dwi Julianto 50 TT27 Pupun Wijayanto 75 T28 Riska Devi Sari 73 T29 Rizki Eka Putra 74 T30 Sab A Riyanto 45 TT31 Santi Fuji Lestari 78 T32 Suci Roma Yunita 35 TT33 Sugih Yanto 77 TT34 Tri Wulandari 34 TT35 Triyana Rohmawati 71 T36 Vickri Amarta 50 TT37 Widiyaningsih 51 TT38 Windy Aprilliani 75 T39 Yunita Alfiani 72 T40 Zulkham Walhudan 53 TT

Jumlah 2405Nilai Rata-rata 60.13

Ketuntasan Klasikal 57.5%

Dari data 2 tahun pelajaran berturut-turut didapat :

Nilai rata-rata pra siklus : 46.592

92.118

2

13.6079.58

2

NBNA

Jadi untuk pra siklus nilai rata-ratanya adalah 59.46

Ketuntasan Klasikal pra siklus : %75.482

%5.97

2

%5.57%40

2

KKBKKA

Jadi untuk pra siklus ketuntasan klasikalnya adalah 48.75%

Keterangan:

Ket. : Keterangan

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

NA : Nilai rata-rata tahun pelajaran 2010-2011

NB : Nilai rata-rata tahun pelajaran 2009-2010

KKA : Ketuntasan Klasikal tahun pelajaran 2010-2011

KKB : Ketuntasan Klasikal tahun pelajaran 2009-2010

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 15ANGKET DIISI GURU

Bacalah petunjuk terlebih dahulu.Petunjuk :

1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar

.Keterangan :SS : Sangat SetujuS : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Kisi – kisi Indikator Pertanyaan SS S TS STS1.Perhatian peserta didik terhadap pelajaran matematika.

Kehadiran saat pelajaran

1.Saya sedih jika tertinggal mata pelajaran matematika.

2.Saya sangat bersemangat jika mengikuti mata pelajaran matematika.

3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah.

Persiapan Pelajaran

4.Saya belajar malam hari jika besoknya ada pelajaran matematika.

5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika.

Usaha mendalami pelajaran

6.Saya selalu mengulang/mempelajari pelajaran matematika di manapun dan kapanpun.

7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Partisipasi peserta didik dalam belajar mengajar.

Mendengarkan pelajaran

8.Saya selalu mendengarkan penjelasan guru bila pelajaran matematika berlangsung.

9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.

Kemauan untuk bertanya

10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok.

Kemampuan menjawab dalam kuis.

11.Saya menjawab dengan benar soal kuis.

12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis.

Kemauan untuk mencatat pelajaran

13.Saya mencatat apa yang diterangkan oleh guru.

14.Saya mencatat apa yang ditulis di papan tulis.

Kemampuan menjelaskan

15.Saya selalu menjelaskankepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham.

Penilaian peserta didik terhadap pelajaran

Tanggapan tentang pelajaran

16.Menurut saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mudah.

17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika.

Tanggapan tentang media pembelajaran

18.Saya lebih paham jika menggunakan media pembelajaran.

Sikap peserta didik terhadap tugas dari guru

Kemauan untuk mengerjakan

19.Bila ada soal yang sulit saya akan berusaha sampai saya bisa menyelesaikannya.

20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan.

Kemauan mengumpulkan tugas

21.Saya berusaha mengumpulkan tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai.

22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semua sudah selesai saya kerjakan.

Motivasi belajar :

%5.48%10066

22x

Dari angket yang diisi oleh guru pada tahun pelajaran sebelumnya didapat

bahwa motivasi peserta didik masih rendah yaitu 48.5%.

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 16TABEL HASIL BELAJAR KELAS VIII A

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 BalapulangMata Pelajaran : MatematikaMateri Pelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua VariabelKelas / Semester : VIII A / GasalTahun Pelajaran : 2011 – 2012

No. Nama

Nilai Yang Diperoleh

Nilai KetTugas Rumah

Evaluasi

1 2 1 2 3 4 5 6 7 81 Aldi Sunarto 10 10 10 10 5 5 3 8 8 3 72 T2 Angga Dwi Perkasa 10 10 8 5 5 5 8 10 10 3 74 T3 Aris Gunawan 10 10 10 10 5 5 3 3 10 10 76 T4 Arum Maulina 10 10 10 10 10 5 8 10 10 8 91 T5 Astri Puji Rahayu 10 10 10 8 5 5 8 10 10 3 79 T6 Azizul Hakim 5 10 8 8 5 5 8 5 8 3 65 TT7 Bram Yuswar 10 10 5 10 10 5 8 10 3 3 74 T8 Dina Septi Restia 10 10 10 10 5 5 10 8 3 3 74 T9 Erlin 10 10 10 10 5 5 5 10 10 3 78 T10 Ika Nurhayati 10 10 5 10 10 5 8 8 8 5 79 T11 Kris Mutya Sariputri 10 10 10 8 5 5 10 10 3 3 74 T12 M. Fuad Dahlan 10 10 5 8 5 5 10 8 3 3 67 TT13 Maulidsa Ayu Juli A 10 10 8 5 5 5 0 10 5 0 58 TT14 Moh. Sendi Resmana 10 10 10 10 10 10 3 8 8 3 82 T15 Mohamad Ali 10 10 10 5 8 5 3 8 8 3 70 T16 Mugi Barkah Setia A 10 10 10 10 10 5 8 10 10 3 86 T17 Muhamad Budiman 10 10 8 5 5 3 8 10 3 3 65 TT18 Musannif Effendi 10 10 10 10 5 5 8 10 10 5 83 T19 Niki Novi 10 10 3 8 5 5 8 10 8 3 70 T20 Pangestu Arum 10 10 8 5 5 3 8 10 3 3 65 TT21 Pratama Ramadhan 10 10 5 5 8 5 3 8 8 3 65 TT22 Purikhatul Janah 10 10 8 5 5 3 3 10 8 3 65 TT23 Ragil Aji Riyanto 10 10 10 8 5 5 8 10 10 3 79 T24 Riki Nurhakim 10 10 8 5 5 5 8 5 10 3 69 T25 Risqon Khalalan 10 10 10 10 10 5 3 8 3 3 72 T26 Rizki Ade Safitri 10 10 5 10 10 5 8 10 10 3 81 T27 Rizki Yuliarto 10 10 5 10 5 8 8 10 8 3 77 T28 Roikhatul Janah 10 10 10 10 5 5 8 10 10 3 81 T29 Roy Effendi 10 10 8 10 5 5 3 10 10 3 64 TT30 Saeli Fuji Astute 10 10 8 5 3 5 8 10 10 3 72 T31 Sasi Karani 10 10 10 10 5 5 8 8 8 5 79 T32 Sekhul Rizqon K. 10 10 5 8 5 5 10 8 3 3 67 TT

33 Sepria Abdi Wahono 10 10 10 10 5 5 3 8 3 3 67 TT34 Sri Wiranti 10 10 10 10 8 5 8 8 10 3 82 T35 Susi Ermawati 10 10 10 10 5 5 8 10 10 3 81 T36 Tika Dian Cristina 10 10 10 10 10 5 8 10 10 3 86 T37 Trio Indra Solehudin 10 10 10 10 10 5 8 10 10 3 86 T38 Vina Rahmawati 10 10 8 5 5 3 8 10 3 3 65 TT39 Vincent M. Ggg 10 10 10 10 5 5 8 8 5 3 74 T40 Yohan Adi Priyatna 10 10 5 10 10 5 8 10 10 5 83 T

JUMLAH 2977RATA - RATA 74.43

Keterangan :T : TuntasTT : Tidak TuntasNilai Hasil Akhir = Nilai Tugas Rumah + Nilai EvaluasiDengan Kriteria :Jawaban benar sepenuhnya : nilai 10Jawaban benar kurang sedikit : nilai 8Jawaban mendekati benar : nilai 5Jawaban salah : nilai 3Tidak diisi : nilai 0Nilai rata – rata = 74.43Jumlah peserta didik yang tuntas belajar = 29Ketuntasan Klasikal = 72,5 %Ketuntasan dapat dilihat dari peserta didik yang mampu menyelesaikan / mencapai nilai minimal 68.

Tegal, ………………….Peneliti,

Mohamad AlwiNIM : 083511035

Mengetahui,

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 17TABEL HASIL BELAJAR KELAS VIII A

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 BalapulangMata Pelajaran : MatematikaMateri Pelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua VariabelKelas / Semester : VIII A / GasalTahun Pelajaran : 2011 – 2012

No. NamaNilai Yang Diperoleh

NilaiKetEvaluasi

1 2 3 4 51 Aldi Sunarto 12 20 8 8 12 60 TT2 Angga Dwi Perkasa 20 20 8 20 20 88 T3 Aris Gunawan 20 20 12 20 20 92 T4 Arum Maulina 20 20 20 20 20 100 T5 Astri Puji Rahayu 20 12 12 8 20 72 T6 Azizul Hakim 20 20 12 8 20 80 T7 Bram Yuswar 20 20 12 12 12 76 T8 Dina Septi Restia 20 20 20 20 20 100 T9 Erlin 20 20 20 8 20 88 T10 Ika Nurhayati 20 12 12 8 12 64 TT11 Kris Mutya Sariputri 20 12 12 12 20 76 T12 M. Fuad Dahlan 20 12 20 8 20 80 T13 Maulidsa Ayu Juli a. 20 20 8 12 12 72 T14 Moh. Sendi Resmana 20 12 8 20 20 80 T15 Mohamad Ali 20 12 12 8 20 72 T16 Mugi Barkah Setia Aji 20 12 12 8 20 72 T17 Muhamad Budiman 20 12 12 8 20 72 T18 Musannif Effendi 20 20 12 20 20 92 T19 Niki Novi 20 20 12 8 12 72 T20 Pangestu Arum 20 12 12 8 20 72 T21 Pratama Ramadhan 20 12 8 8 12 60 TT22 Purikhatul Janah 20 20 12 20 20 92 T23 Ragil Aji Riyanto 20 12 12 12 20 76 T24 Riki Nurhakim 20 12 12 20 20 84 T25 Risqon Khalalan 20 12 12 8 20 72 T26 Rizki Ade Safitri 20 20 12 8 12 72 T27 Rizki Yuliarto 20 20 8 8 20 76 T28 Roikhatul Janah 20 20 8 20 12 80 T29 Roy Effendi 20 12 12 20 20 84 T30 Saeli Fuji Astute 20 12 12 8 20 72 T31 Sasi Karani 20 20 8 8 20 76 T32 Sekhul Rizqon k. 20 12 8 20 20 80 T33 Sepria Abdi Wahono 20 20 12 8 20 80 T

34 Sri Wiranti 20 20 12 8 20 80 T35 Susi Ermawati 20 20 12 12 20 84 T36 Tika Dian Cristina 20 20 12 20 20 92 T37 Trio Indra Solehudin 20 20 20 20 20 100 T38 Vina Rahmawati 20 20 8 8 20 76 T39 Vincent M. Ggg 20 20 12 20 20 92 T40 Yohan Adi Priyatna 20 12 12 20 12 76 T

JUMLAH 3184RATA - RATA 79.6

Keterangan :T : TuntasTT : Tidak TuntasNilai Hasil Akhir = Nilai EvaluasiDengan Kriteria :Jawaban benar sepenuhnya : nilai 20Jawaban benar kurang sedikit : nilai 12Jawaban salah : nilai 8Tidak diisi : nilai 0Nilai rata – rata = 79.6Jumlah peserta didik yang tuntas belajar = 37Ketuntasan Klasikal = 92.5 %Ketuntasan dapat dilihat dari peserta didik yang mampu menyelesaikan / mencapai nilai minimal 68.

Tegal, ………………….Peneliti,

Mohamad AlwiNIM : 083511035

Mengetahui,

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 18Hasil Angket Motivasi Belajar Peserta Didik

Pada Siklus I

NAPerolehan Skor

J P K

%1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 39 57 C

2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 48 70 S

3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 38 55 C

4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 74 S

5 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 38 55 C

6 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 55 80 S

7 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 1 3 51 74 S

8 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 47 68 S

9 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 40 58 C

10 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 51 74 S

11 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 0 1 2 2 1 2 32 46 K

12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 46 67 S

13 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 46 67 S

14 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 45 65 S

15 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 42 61 C

16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47 68 S

17 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 49 71 S

18 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 43 62 C

19 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 33 48 C

20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 43 62 C

21 2 2 2 1 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 0 3 2 2 0 48 70 S

22 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 46 67 C

23 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47 68 S

24 3 3 3 0 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 49 71 S

25 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 1 2 2 44 64 C

26 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 1 48 70 S

27 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 41 59 C

28 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 49 71 S

29 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 52 75 S

30 2 1 3 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 37 54 C

31 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 38 55 C

32 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 0 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 28 41 C

33 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 40 58 C

34 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 52 75 S

35 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 74 S

36 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 53 77 S

37 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 51 74 S

38 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 54 78 S

39 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 44 64 C

40 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 41 59 CJumlah Nilai Keseluruhan : 1797

Rata – rata : 44.93

Persentase : 65.11 %

Keterangan :NA : Nomor AbsenJ : Jumlah SkorP : PersentaseK : Keterangan

Keterangan Penilaian:T : TinggiS : SedangC : CukupK : Kurang

Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:

Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.

65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.

45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.

Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.

Dari hasil angket motivasi belajar yang diberikan kepada peserta didik didapat:

Jumlah skor peserta didik scara keseluruhan adalah 1797

Rata-rata motivasi belajar peserta didik adalah 44.93

dan persentase motivasi belajar peserta didik sebesar 65.11%.

Tegal, ………………….Peneliti,

Mohamad AlwiNIM : 083511035

Mengetahui,

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 19Hasil Angket Motivasi Belajar Peserta Didik

Pada Siklus II

NAPerolehan Skor J

PK

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 70 S

2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 54 78 S

3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 60 87 T

4 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 42 61 C

5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 61 88 T

6 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 47 68 C

7 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 61 88 T

8 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 61 88 T

9 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 57 83 S

10 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 45 65 S

11 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 61 88 T

12 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 34 49 C

13 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 51 74 S

14 2 2 3 1 3 1 2 2 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 52 75 S

15 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 1 2 3 2 3 3 52 75 S

16 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 47 68 T

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 52 75 S

18 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 56 81 T

19 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 2 55 80 S

20 0 2 2 0 1 2 2 2 0 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 35 51 C

21 3 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 3 2 39 57 C

22 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 54 78 S

23 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 59 86 T

24 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 55 80 S

25 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 50 72 S

26 3 3 3 1 2 2 1 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 55 80 S

27 2 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 56 81 S

28 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 54 78 S

29 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 45 65 S

30 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 58 84 S

31 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 54 78 S

32 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 53 77 S

33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 59 86 T

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 57 83 S

35 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 61 88 T

36 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 55 80 S

37 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 52 75 S

38 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 62 90 T

39 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 1 3 48 70 S

40 2 1 3 2 2 1 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 1 1 2 2 2 3 2 49 71 S

Jumlah Skor Keseluruhan : 2106

Rata – rata : 52.65

Persentase : 76.3 %Keterangan :NA : Nomor AbsenJ : Jumlah SkorP : PersentaseK : Keterangan

Keterangan Penilaian:T : TinggiS : SedangC : CukupK : Kurang

Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:

Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.

65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.

45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.

Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.

Dari hasil angket motivasi belajar yang diberikan kepada peserta didik didapat:

Jumlah skor peserta didik scara keseluruhan adalah 2106

Rata-rata motivasi belajar peserta didik adalah 52.65

dan persentase motivasi belajar peserta didik sebesar 76.3%. Ternyata terjadi peningkatan motivasi belajar peserta didik

setelah menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Dari siklus I yang awalnya 65.11% meningkat menjadi 76.3% pada

siklus II.

Tegal, ………………….Peneliti,

Mohamad AlwiNIM : 083511035

Mengetahui,

Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang

Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005

Guru Mapel Matematika

Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005

Lampiran 20

DOKUMENTASI SELAMA PENELITIAN

Guru sedang menjelaskan sedikit materi dan peraturan jalannya diskusi kelompok

Peserta didik terlihat antusias dalam mengerjakan lembar kerjadengan memanfaatkan media pembelajaran Mobile Learning

Terlihat perwakilan kelompok sedang menuliskan kembali hasil diskusinyadi papan tulis

Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari

RIWAYAT PENDIDIKAN

Nama : Mohamad Alwi

Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 30 Agustus 1989

Alamat : Jl. Flamboyan Rt/Rw: 03/01, Desa Srengseng,

Kec. Pagerbarang, Kab. Tegal

Pendidikan : - SD Negeri 01 Srengseng, lulus tahun 2002

- SMP Negeri 03 Jatibarang, lulus tahun 2005

- MAN Pagerbarang, lulus tahun 2008

Demikian riwayat singkat pendidikan penulis dan dibuat dengan sebenar-

benarnya.

Semarang, 19 Maret 2012

Penulis

Mohamad Alwi

NIM. 083511035