skripsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/322/1/09210056 pendahuluan.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
PERAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) DAN TOKOH
MASYARAKAT DALAM MENCEGAH PERNIKAHAN DINI
DI DESA TAMAN SARI KECAMATAN DRINGU
KABUPATEN PROBOLINGGO
SKRIPSI
Oleh:
Ana Billah
NIM 09210056
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
ii
PERAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) DAN TOKOH
MASYARAKAT DALAM MENCEGAH PERNIKAHAN DINI
DI DESA TAMAN SARI KECAMATAN DRINGU
KABUPATEN PROBOLINGGO
SKRIPSI
Oleh:
Ana Billah
NIM 09210056
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah,
Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan
keilmuan, penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PERAN KUA DAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENCEGAH
PERNIKAHAN DINI DIDESA TAMANSARI KECAMATAN DRINGU
KABUPATEN PROBOLINGGO
Benar-benar merupakan karya ilmiyah yang disusun sendiri, bukan
dublikat atau memindah data milik orang lain, kecuali yang disebutkan
referensinya secara benar. Jika ditemukan hari terbukti disusun orang lain, ada
penjiplakan, duplikasi, atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan
atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang penulis peroleh karenanya,
batal demi hukum.
Malang 24 maret 2014
Penulis,
Ana Billah
NIM 09210056
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Ana Billah
NIM.09210056 Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul :
PERAN KUA DAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENCEGAH
PERNIKAHAN DINI DIDESA TAMANSARI KECAMATAN DRINGU
KABUPATEN PROBOLINGGO
Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi
syarat-syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang,26 Maret 2014
Mengetahui,
Ketua Jurusan , Dosen Pembimbing,
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah
Dr. Sudirman MA. Erfaniah Zuhriah M.H
NIP 19770822 2005011003 NIP 19730118199802004
v
KETERANGAN
PENGESAHAN SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini, saya pembimbing skripsi dari mahasiswa :
Nama : Ana Billah
NIM : 09210056
Fakultas : Syariah
Jurusan : Al Ahwal Al Syakhshiyyah
Menyatakan bahwa skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah selesai dan
siap diujikan oleh tim penguji skripsi.
Demikian untuk dijadikan maklum
Malang, 26 Maret 2014
Dosen Pembimbing,
Erfaniah Zuhriah,M.H
NIP 19730118199802004
vi
PERSEMBAHAN
Skiripsi ini tidak akan pernah terselesaikan seperti saat ini
Tanpa adanya dukungan serta dorongan dari
orang yang hadir dalam kehidupan saya selama menembah ilmu
di kampus UIN Maliki Malang.
Karya ini saya persembahkan
Sebagai tanda baktiku kepada Ayahanda serta Ibunda tercinta
yang senantiasa membimbingku,
Saudara-saudaraku, Lidya Rahmah, alm Ali Mahbub dan Dek
Laila Nur Hamidah, Dek Ifan, Dek Fadlur,
Teman-teman kos yang tiada hari tanpa bercanda yang
membuatku bahagia,Teman-teman Ipnu-Ippnu yang memberi
berbagai saran.
Aku mencintai kalian semua.
vii
MOTTO
,فانو أ غض للبرص, من اس تطاع منمك الباءة فليزتوج,اي معرشالش باب
وأ حصن للفرج
ومن مل يس تطع فعليو ابلصوم فانو هل وجاء,
“Wahai sekalian pemuda.! Siapa diantara kalian yang sudah
sanggup berkeluarga maka hendaklah ia menikaah.karena hal
itu menjaga pandangan,dan memelihara syahwat/kemaluan,dan
baraang siapa yang belum sanggup menikah,maka hendaklah ia
berpuasa karena itu merendahkan syahwat”
(رواه البخاري واملسمل)
viii
PRAKATA
Dengan kasih sayang dan rahmat Allah yang selalu terlimpahkan,
penulisan skripsi yang berjudul “Peran Kantor Urusan Agama (KUA) dan
Tokoh Masyarakat dalam mencegah pernikahan dini di desa Tamansari
Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo” dapat diselesaikan. Shalawat serta
salam tercurahkan pula kepada Baginda kita yakni Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan uswah dan qudwah kepada umatnya, sehingga dalam proses
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari nilai-nilai kehidupan yang hanya
menjadikan Allah sebagai tujuan, sebagaimana yang Baginda Rasulullah ajarkan.
Semoga kita tergolong orang-orang yang dapat merasakan dan mensyukuri
nikmatnya iman dan di akhirat kelak mendapatkan syafaat dari beliau. Amiin...
Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, doa, bimbingan maupun
pengarahan dan hasil diskusi dengan berbagai pihak dalam proses penulisan
skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terima kasih, Jazakumullah khoiron katsiron, kepada :
1. Prof.Dr.H. Mudjia Raharjo M.Si , selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. H. Roibin, M.Hi, selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Dr. Sudirman, M.A, selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal AL-Syakhshiyyah
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Erfaniah Zuhriah,M.H sebagai dosen pembimbing skripsi ini. Terima kasih
penulis haturkan atas banyaknya waktu yang telah diluangkan untuk
ix
konsultasi, diskusi, bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Semoga setiap pahala ilmu yang sekiranya diperoleh dari karya
sederhana ini, juga menjadi amal jariyah bagi beliau. Amiin.
5. Dr. H. Roibin, M.Hi, selaku dosen wali penulis. Terima kasih penulis
haturkan atas waktu yang telah diluangkan untuk bimbingan, arahan, serta
motivasi selama penulis menempuh perkuliahan.
6. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang yang telah bersedia memberikan pengajaran, mendidik,
membimbing serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Semoga Allah SWT
menjadikan ilmu yang telah diberikan sebagai modal mulia di akhirat nanti
dan melimpahkan pahala yang sepadan kepada beliau semua.
7. Staf dan karyawan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang. Terima kasih penulis ucapkan atas partisipasi maupun
kemudahan-kemudahan yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Para informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan
informasi yang sangat penting demi kelanjutan penelitian ini.
9. Orang tua penulis sendiri, Abdurraahman dan huzzaimah, atas doa, nasihat,
perhatian, motivasi dan semangat yang telah diberikan baik selama penulis
kuliah, maupun selama penulisan skripsi ini diselesaikan.
10. Kakak kandung saya Lidya rahmah yang selalu memotivasi penulis dikala
menurunnya semangat dan selalu memberikan bimbingan dan saran kepada
penulis
x
11. Segenap Rekan-Rekanita IPNU-IPPNU. Terima kasih atas semua yang telah
kalian berikan sehingga penulis mempunyai karakter yang kuat untuk
menjalankan kehidupan sehari-hari di Malang.
12. Segenap teman-teman angkatan AS 2009. Terima kasih penulis haturkan atas
segala doa, dukungan, semangatnya serta kesediaan meluangkan waktu untuk
menjadi teman diskusi bahkan pengoreksi bagi karya sederhana ini.
13. Adik penulis Laila Nur Hamidah yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi dikala penulis kehilangan semangat dan selalu menemani penulis di
malang.
Semoga apa yang telah peneliti peroleh selama kuliah di Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini, bisa bermanfaat
bagi semua pembaca, khususnya bagi penulis pribadi. Disini Penulis menyadari
bahwa karya sederhana ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan
pengetahuan, kemampuan, wawasan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi ini.
Malang, 28 Maret 2014
Penulis,
Ana Billah
NIM 09210056
xi
TRANSLITERASI
A. Umum
Transliterasi adalah pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan
Indonesia (Latin), bukan terjemahan bahsa Arab kedalam bahasa Indonesia.
Termasuk dalam kategori ini ialah nama Arab dari bangsa Arab, sedangkan nama
Arab dari bangsa selain Arab ditulis sebagaimana ejaan bahasa nasionalnya, atau
sebagaimana yang tertulis dalam buku yang menjadi rujukan.
B. Konsonan
dl = ض Tidak dilambangkan = ا
th = ط b = ب
dh = ظ t = ت
(koma menghadap keatas) „ = ع ts = ث
gh = غ j = ج
f = ف h = ح
q = ق kh = خ
k = ك d = د
l = ل dz = ذ
m = م r = ر
n = ن z = ز
w = و s = س
h = ه sy = ش
y = ي sh = ص
Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal
kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun
apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma
di atas (‟), berbalik dengan koma („) untuk pengganti lambing “ع”.
C. Vokal, panjang dan diftong
Setiap penulisan Bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah
ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan
panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut :
xii
Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadi qâla
Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadi qîla
Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadi dûna
Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “î”,
melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat
diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis
dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut :
Diftong (aw) = و misalnya قول menjadi qawlun
Diftong (ay) = ي misalnya خير menjadi khayrun
D. Ta’marbûthah (ة)
Ta’marbûthah (ة) ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah
kalimat, tetapi apabila ta’marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka
ditransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya الرسالة للمدرسة menjadi al-
risalat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengah kalimat yang terdiri
dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan
menggunakan t yang disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya فى
.menjadi fi rahmatillâh رحمة هللا
E. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah
Kata sandang berupa “al” (ال) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletask
di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalalâh yang berada di tengah-
tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihalangkan. Perhatikan contoh-
contoh berikut ini:
1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan ........
2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ..........
xiii
3. Masyâ’ Allah kânâ wa mâlam yasyâ lam yakun
4. Billâh ‘azza wa jalla
F. Nama dan Kata Arab Terindonesiakan
Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis
dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama
Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak
perlu ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Perhatikan contoh berikut:
“... Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI keempat, dan Amin Rais,
mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatan untuk
menghapuskan nepotisme, kolusi dan korupsi dari muka bumi Indonesia, dengan
salah satu caranya melalui pengintensifan salat di berbagai kantor pemerintahan,
namun ....”
Perhatikan penulisan nama “Abdurrahman Wahid”, “Amin Rais” dan kata
“salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang
disesuaikan dengan penulisan namanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari
bahasa Arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan terindonesiakan,
untuk itu tidak ditulis dengan cara “Abd al-RahmÂn Wahîd”, “Amîn Raîs”, dan
bukan ditulis dengan “shalât”.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii
PRAKATA ................................................................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITRASI ...................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiv
ABSTRAK ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
C. Batasan Masalah................................................................................ 7
D. Defenisi Operasional ......................................................................... 7
E. Tujuan penelitian ............................................................................... 8
F. Manfaat penelitian ............................................................................. 8
G. Sistematika Pembahasan.................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
A. Penelitian Terdahulu.......................................................................... 11
B. Kerangka Teori ................................................................................. 14
1. Pengertian Pernikahan ................................................................. 14
a. Hukum Menikah .................................................................... 17
b. Syarat dan Rukun Perikahan .................................................. 20
c. Tujuan Perikahan ................................................................... 23
d. Batas Usia Menikah ............................................................... 25
2. Pernikahan Dini ........................................................................... 29
a.Pengertian Pernikahan Dini ....................................................... 29
3. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Pasal 26............................... 32
4. Pengertian KUA .......................................................................... 33
5. Tugas-Tugas KUA....................................................................... 33
I. Keputusan Menteri Agama No. 517 Tahun 2001 .................... 34
II. Undang-undang No. 22 Tahun 1946 ....................................... 34
xv
III. Peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun 1994 .......................... 35
IV. Peraturan Menteri Agama No. 11 Tahun2007 ......................... 36
V. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 ................................ 38
VI. Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ......... 42
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................
A. Jenis Penelitian Pendekatan Penelitian .............................................. 43
B. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 43
C. Lokasi penelitian ............................................................................... 44
D. Sumber Data...................................................................................... 45
1. Sumber Data Primer ................................................................. 45
2. Sumber Data Skunder ............................................................... 45
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 46
1. Observasi ................................................................................. 46
2. Wawancara ............................................................................... 47
3. Dokumentasi ............................................................................ 48
F. Teknik Pengolahan Data .................................................................... 48
a. Proses Editing .......................................................................... 49
b. Classifying ............................................................................... 49
c. Verifying .................................................................................. 49
d. Analysing ................................................................................. 50
e. Concluding ............................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 52
a. Sejarah Desa ............................................................................. 52
b. Profil Desa ............................................................................... 53
B. Diagram Pernikahan Dini .................................................................. 57
C. Paparan Data ..................................................................................... 58
D. Analisis Data .................................................................................... 71
BAB V PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................................... 79
B. Saran-Saran ....................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ABSTRACT
Ana Billah, Student ID Number 09210056, 2014. The Role of Religious Affairs
Office (KUA) and The community leaders in preventing of early
marriage in the Taman Sari village subdistrict Dringu Probolinggo. Sharia Faculty. The State Islamc University of Maulana Malik Ibrahim
of Malang. Supervisor: Erfaniah Zuhriah, M.H.
Key Words: Role of KUA, The Community Leaders and Preventing of Early
Marriages
Early marriage is a marriage conducted by a person who is under age.
Peoples in Taman Sari village subdistrict Dringu Probolinggo are one of the areas
that are still doing early marriage, but after the year 2003 to 2010 this
phenomenon is wane. The problems in this study are the strategy and the obstacle
of the Religious Affairs Office (KUA) and the community leaders in preventing
early marriage. In this case, KUA and the Community Leaders have been
successful in reducing early marriage in the Taman Sari village.
This study is a qualitative approach, using observation and interview data
collection as the research methods. Analysis of the data in this study is descriptive
aims to describe exactly the nature of an individual, the state, or the symptoms of
certain groups in society.
Based on the results of the study showed that the role of KUA and
Community Leaders in preventing early marriage. The form of prevention made
by KUA is not married under age unless there is a marriage dispensation from
Reigious Court. Provide advice to refrain from early marriage and knowing the
negative impact that will make early marriage. Changing people's habits with
giving information and understanding about the ideal age to get married for their
children and provide counseling agencies to junior high school (SMP) and senior
high school (SMA). And increasing the role of the village chief and community
leaders to provide education to the villages also contribute to giving especially for
RT and RW heads to the local community about the impact and dangers of early
marriage. Moreover, in the administrative requirements are very difficult when it
will implement early marriage. The results and the obstacle of KUA and
Community Leaders in preventing early marriages is the number of early marriage
actors is always reduced, the young people interest are to continue their education
to the next higher level, and also the views change of parents on his child
marriage. The obstacle that exists at the time is while the extension is not in
listening, and always underestimated, the extension of time left to sleep and did
not attend counseling, more interested in hanging out with the neighbors of the
participating counseling, counseling begins joke at a time.
ABSTRAK
Ana Billah, 2014, 09210056, Peran Kantor Urusan Agama (KUA) dan Tokoh Masyarakat dalam
mencegah pernikahan dini di Desa Taman Sari Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.
Fakultas Syari’ah Universitas Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pembimbing : Erfaniah Zuhriah, M.H
Kata Kunci : Peran KUA, Pernikahan Dini
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh seseorang yang masih dibawah
umur. Desa Taman Sari kecamatan Dringu kabupaten Probolinggo merupakan salah satu daerah
yang masih ada masyarakat yang melakukan pernikahan dini, namun selepas tahun 2003 sampai
2010 pernikahan dini di desa Taman Sari mengalami penurunan. Sedangkan permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah Strategi Kantor Urusan Agama (KUA) dan Tokoh
Masyarakat dalam mencegah pernikahan dini dan hasil dan hambatan dalam mencegah
pernikahan dini. Dimana KUA dan Tokoh Masyarakat telah berhasil mengurangi pernikahan dini
di Desa Taman Sari.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sesuai
dengan pendekatan yang dipakai penelitian menggunakan metode observasi, wawancara dalam
pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan
menggambarkan secara tepat sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu dalam
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa strategi KUA dan tokoh masyarakat
dalam mencegah pernikahan dini. dari kepala KUA bentuk pencegahan yang dilakukan adalah
tidak menikahkan dibawah umur kecuali ada dispensasi nikah pengadilan Agama. Memberikan
saran agar tidak melakukan pernikahan dini dan memberikan dampak negative bagi yang akan
melakukan pernikahan dini. Mengubah kebiasaan masyarakat dengan memberikan penyuluhan
dan pemahaman mengenai usia ideal menikah bagi putra-putrinya serta memberikan penyuluhan
ke lembaga-lembaga sekolah tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan menengah atas
(SMA). Serta peran dari kepala desa maupun tokoh masyarakat untuk memberikan penyuluhan
ke dusun-dusun juga ikut andil memberikan terutama bagi kepala RT maupun RW kepada
masyarakat setempat akan dampak maupun bahaya pernikahan dini. Dalam administrasi
persyaratannya sangat sulit ketika akan melaksanakan pernikahan dini. Adapun hasil dan
hambatan KUA dan Tokoh Masyarakat dalam mencegah pernikahan dini yakni Setiap tahun
jumlah pelaku pernikahan selalu berkurang,adapun animo remaja untuk melanjutkan ke jenjang
berikutnya semakin tinggi,dan juga perubahan pandangan orangtua terhadap pernikahan
anaknya.Adapun hambatan yang ada yakni pada waktu penyuluhan tidak di dengarkan,dan selalu
diremehkan,pada waktu penyuluhan ditinggal tidur dan tidak menghadiri acara penyuluhan, lebih
mementingkan berkumpul dengan tetangga dari pada ikut penyuluhan,guyon pada waktu
penyuluhan dimulai.
ملخص البحث
و رئيس اجملتمع يف منع (KUA)دور إدارة الشؤون الدينية . 2014، 09210056أنا باهلل، كلية الشريعة، قسم . النكاح املبكر يف قرية متان سري منطقة ثانوية دريعو عاصمة فروبولنجو
عرفانية زهرية، : املشرف. يف اجلامعة اإلسالمية موالنا مالك إبراهيم ماالنج. األحوال الشخصية. املاجستري
.دور إدارة الشؤون الدينية، نكاح املبكر: الكلمات الرئيسية
نكاح املبكر هو النكاح الذي يفعله الشخص الذي مل يبلغ سن الرشد، و يقع ذلك يف 2010 إىل 2003قرية متان سري منطقة ثانوية دريعو عاصمة فروبولنجو و ينقص ذلك منذ سنة
و ركيز هذا البحث يف اسرتاتيجية إدارة الشؤون الدينية و رؤساء اجملتمع يف منع وقوع النكاح املبكر .و نتائجها و موائعها يف منع وقوع النكاح املبكر
و حتليله وصفي يقصد منه . هذا البحث نوعي مبنهج املالحظة و املقابلة يف مجع البيانات . تصوير اجملتمع املعني أو احلالة املعينة يف بيئة معينة
يف منع النكاح (KUA)اسرتاتيجية إدارة الشؤون الدينية نتيجة هذا البحث تدل على أن و إعطاء التوصية لئال يفعل النكاح . املبكر عدم إنكاح العروش إال بوجودالتوصية من احملكمة الدينية
و دور إدارة الشؤون الدينية يف منع النكاح املبكر بإفهام اجملتمع عن . املبكر ألنه يورث آثرا سلبياالعمر الذي يباح فيه النكاح عند النطام الوضعي اإلندونيسي و عن العمر النضج للنكاح يف
املدرسة الثانوية و العالية و رئيس القرية له دور مهم يف منع النكاح املبكر، و سوف يعسر كل من و أما موانع اسرتاتيجية إدارة الشئون . و نتيجة ذلك ينقص عدد النكاح املبكر. يريد أن ينكح مبكرا
الدينية و رؤساء اجملتمع يف حماربة النكاح املبكر فإمهال اجملتمع و عدم إنصاهتم عندما ألقيت . التوصية و اجملتمع يفضلون االجتماع مع جرياهنم من إنصات التوصية