skripsi pengaruh penggunaan residue catalityc (rcc

14
i SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC) SEBAGAI PENJERAP KADAR PEMURNIAN BIOETANOL Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kurikulum Pada Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Oleh : Deri Yulianzah 122017066 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2021

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

i

SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC) SEBAGAI

PENJERAP KADAR PEMURNIAN BIOETANOL

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kurikulum

Pada Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Palembang

Oleh :

Deri Yulianzah 122017066

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2021

Page 2: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

ii

Page 3: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

iii

Page 4: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

iv

Page 5: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

v

Page 6: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal penelitian yang

berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN RESIDU CATALITYC (RCC)

SEBAGAI PENYERAP KADAR PEMURNIAN BIOETANOL “ ini dengan baik.

Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata

satu di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah

Palembang dan bertujuan untuk menggali dan menerapkan ilmu yang telah didapat

selama kuliah. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan Proposal Penelitian

masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran dari semua pihak agar penyusunan ini dapat lebih sempurna.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr.Ir.Kgs.A.Roni,M.T Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Palembang

2. Ibu Ir. Erna Yuliwati, M.T,Ph.D Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas

Muhammadiyah Palembang

3. Ibu Dr.Mardwita,S.T,M.T Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Kimia Universitas

Muhammadiyah Palembang

4. Ibu Netty Herawati S.T,M.T selaku Dosen Pembimbing I

5. Ibu Ir. Rifdah M.T selaku Dosen Pembimbing II

6. Rekan-rekan Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas

Muhammadiyah Palembang.

Semoga tugas Penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua,Aamiin

Palembang, September 2021

Penulis

Page 7: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

vii

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC) SEBAGAI

PENJERAP KADAR PEMURNIAN BIOETANOL

Bioetanol dapat diproduksi melalui proses fermentasi dari tanaman penghasil

karbohidrat dan gula. Salah satu bahan baku yang dapat digunakan untuk pembuatan

bioetanol ini adalah kulit nanas. Penelitian ini dilakukan dengan maksud dan

bertujuan untuk meningkatkan kemurnian kadar bioetanol. Bioetanol yang digunakan

sebagai umpan yaitu Bioetanol dari kulit nanas dengan kadar 12%. Untuk

mendapatkan kemumian bioetanol yang terbaik maka pada penelitian ini

menggunakan tahapan proses Adsorpsi-Distilasi Pada proses adsorpsi, jenis adsorbent

yang digunakan untuk pemurnian bioetanol adalah RCC yang telah di aktivasi secara

fisika.dengan perbandingan pengaruh variasi berat RCC 2,5 gram, 7,5 gram, dan 12,5

gram yang kemudian dikombinasikan dengan variasi waktu lamanya distilasi 30

menit, 90 menit, dan 150 menit. Proses yang paling efektif untuk pemurnian dan

kenaikan kadar etanol adalah Dari variasi berat RCC diperoleh kadar etanol yang

paling tinggi yaitu sebesar 22% dengan kadar etanol awal sebesar 12% dan berat

RCC yang digunakan sebanyak 12,5 gram. Untuk pengaruh waktu proses adsorpsi-

distilasi terhadap kenaikan kadar etanol didapatkan variasi waktu yang paling efektif

adalah selama 150 menit. dengan hasil pemurnian kadar etanol 24% dengan berat

RCC yang digunakan sebanyak 10 gram.

Kata Kunci : Kulit Nanas,Adsorben,Bioetanol,Katalis

Page 8: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

viii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bioethanol .......................................................................................... 5

2.2. Kulit nanas ........................................................................................ 9

2.3. Bahan Pembantu Pada Proses Pembuatan Bioetanol ......................... 13

2.4. Katalis bekas proses cracking ............................................................ 15

2.5. Proses pembuatan bioetanol ............................................................... 16

2.6. Penelitian terkait ................................................................................. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 21

3.2. Bahan dan Alat ................................................................................... 21

3.3. Prosedur Penelitian ............................................................................ 22

3.4. Diagram Proses ................................................................................. 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian .................................................................................. 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 29

5.2. Saran ................................................................................................... 30

LAMPIRAN ......................................................................................................... 31

Lampiran Perhitungan ....................................................................................... 30

Lampiran Alat dan Bahan ................................................................................. 31

Lampiran Gambar .............................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 39

Page 9: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri energi merupakan sebuah industri yang memproduksi dan

menjual energi. Yang dimana energi itu sendiri meliputi proses ektraksi,

manufaktur, pemurnian dan distribusan. Di masyarakat modern saat ini energi

merupakan kebutuhan yang tak terhindarkan untuk menopang infrastruktur

suatu negara. Dimana setiap Industri membutuhkan energi, namun banyaknya

energi yang digunakan saat ini merupakan energi yang tak rebarukan

(unrenewable) dan menyebabkan dunia industri mau tidak mau akan

menghadapi krisis energi dalam beberapa tahun mendatang.

Tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil terutama minyak

bumi (sekitar 47%), batubara (27%) dan gas alam (20%) mengakibatkan

ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis. Sumber daya fosil merupakan

sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan lamakelamaan akan habis

apabila di eksplorasi secara terus menerus. Sehingga diperlukan adanya

pengembangan energi terbarukan seperti produktivitas etanol Poernomo,

(2014). Menurut Andayana, (2014) masalah yang sering dihadapi pada industri

kimia adalah pemanfaatan bahan tidak berguna yang murah menjadi bahan-

bahan yang lebih berguna dan bernilai tinggi.

Dunia industri dimasa sekarang sedang terfokus pada pencarian energi

alternatif bahan bakar biomassa sebagai sumber energi terbarukan (renewable).

Hal ini disebabkan oleh semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil,

harga minyak dunia yang tidak stabil yang mengakibatkan ketergantungan

terhadap energi minyak bumi, sehingga mendorong penelitian dan

pengembangan sumber energi alternatif dari sumber yang diperbaharui (Safitri,

2014) .

Sumber energi alternatif yang cukup potensial adalah bioetanol.

Bioetanol merupakan etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula)

Page 10: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

2

yang dilanjutkan dengan proses distilasi. Proses distilasi dapat

menghasilkan etanol dengan kadar 95% volume, untuk digunakan sebagai

bahan bakar (biofuel) perlu lebih dimurnikan lagi hingga mencapai 99% yang

lazim disebut Fuel Grade Ethanol (FGE). Proses pemurnian dengan prinsip

dehidrasi umumnya dilakukan dengan metode Molecular Sieve, untuk

memisahkan air dari senyawa etanol (Musanif, 2012).

Bioetanol dapat diproduksi melalui proses fermentasi dari tanaman

penghasil karbohidrat dan gula. Salah satu bahan baku yang dapat digunakan

untuk pembuatan bioetanol ini adalah kulit nanas. Kulit nanas mengandung

81,72% air, 17,53% karbohidrat, 4,41% protein, 13,65% gula pereduksi, dan

20,87% serat kasar. (Wijana., 1991). kulit nanas mengandung 81,72 % air;

20,87 % serat kasar; 17,53 % karbohidrat; 4,41 % protein dan 13,65 % gula

reduksi. Mengingat kandungan karbohidrat dan gula yang cukup tinggi tersebut

maka kulit nanas memungkinkan untuk diman-faatkan sebagai bahan baku

bioetanol (Setyawati, 2012).

Nanas (Ananas comosus L. Merr) adalah salah satu jenis buah yang

terdapat di Indonesia yang pemasarannya cukup merata di daerah-daerah

Indonesia. Berdasarkan hasil studi kasus di lapangan, beberapa usaha olahan

keripik nanas di Kualu Nanas, Pekanbaru, Riau memiliki kapasitas rata-rata 12-

15 kg/hari, dengan jumlah buah nanas yang digunakan sebagai bahan baku

sekitar 200 kg/hari. Tahir (2008) menyatakan limbah kulit nanas yang

dihasilkan dari satu buah nanas berkisar 21,73 – 24,48 %, sehingga limbah

kulit nanas yang dihasilkan dapat mencapai 40-50 kg/hari.

Ada banyak metode yang digunakan dalam pembuatan bioethanol dari

kulit nanas ini. Namun yang paling sering digunakan yaitu dengan metode

fermentasi, yaitu denngan menggunakan ragi. Dalam proses ini juga terdapat

beberapa faktor yang menjadi penentu besarnya konsentrasi ethanol yang

dihasilkan. Mulai dari metode, jenis ragi, banyaknya penambahan ragi sampai

jangka waktu melakukan fermentasi akan sangat mempengaruhi produk yang

dihasilkan.

Page 11: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

3

Berdasarkan penelitian terdahulu, Setyawati (2011), bioetanol yang

dihasilkan dari kulit nanas hanya sebesar 3,9 %. Pemurnian yang telah

dilakukan adalah proses destilasi dengan ulangan sebanyak tiga kali. Kadar

etanol hasil fermentasi tidak dapat mencapai level diatas 18 hingga 21 persen,

sebab etanol dengan kadar tesebut bersifat toxic terhadap ragi yang

memproduksi etanol tersebut sehingga untuk memperoleh etanol dengan kadar

yang lebih tinggi perlu dilakukan destilasi. Destilasi adalah proses pemanasan

yang memisahkan etanol dan beberapa komponen cair lain dari substrat

fermentasi sehingga diperoleh kadar etanol yang lebih tinggi.

pada penelitian yang dilakukan oleh Astuti dkk (2012) dengan

penggunaan proses absrobsi sebagai pemurnian tambahan, absorben yang

digunakan adalah Zeolit alam dan batu kapur. Peningkatan bioetanol yang

dihasilkan sebesar 27,22%. Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut

penggunaan alternative adsorben lain juga diperlukan. Adsorben alternatif

tersebut adalah “Limbah katalis dari hasil cracking di pertamina RU III” yang

mana limbah tersebut sering tidak terpakai dan dibuang begitu saja. Dan

dengan harapan limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dari

penggunaan zeolit alam yang mahal. Dalam penelitian ini akan dilakukan

pembuatan Bioethanol dari kulit nanas dengan pemurnian tambahan dengan

menggunakan media Adsorben.

Page 12: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

4

1.2 Permasalahan

1. Bagaimana proses peningkatan kadar Bioethanol dari kulit nanas dengan

menggunakan Residue Catalityc (RCC) yang di aktivasi secara fisika?

2. Bagaimana pengaruh banyaknya adsorben terhadap Bioethanol yang

dihasilkan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan kemurnian kadar bioethanol ?

2. Untuk Mengetahui pengaruh banyaknya adsorben terhadap kadar

Bioethanol yang dihasilkan?

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memanfaatkan Limbah dari bekas cracking RU III sebagai katalis dalam

proses peningkatan kadar bioethanol.

2. Mengetahui banyaknya kadar bioethanol yang dihasilkan setelah di

lakukan proses pemurnian bioethanol menggunakan adsorben Residue

Catalityc(RCC).

3. Memberikan informasi bagi pembaca mengenai pemanfaatan limbah

katalis bekas cracking pertamina RU III Sebagai adsorben dalam

peningkatan kadar bioethanol.

Page 13: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

39

39

DAFTAR PUSTAKA

Alcazar, A., J. M. Jurado, F. Pablos, A. G. Gonzalez, and M. J. Martin. 2006.

HFLC Determination Of 2-L'uraldehyde And 5~Hydroxymelhyl-2-

Furaldehyde In Alcoholic Beverages. Microchemical Journal. 82(1): 22-28

Alley, E. R. 2007. Water quality control handbook. New York, N.Y.: McGraw-

Hill.

Bailey, P. S. 1982. Ozonation In Organic Chemistry. New York, N.Y.: Academic

press. Inc.

Barrer, FRS, R.M., 1978, Zeolites And Clay Minerals As Sorbents And

Molecules, Academic Press, New York.

Boonfung, C and Rattanaphanee, P., 2010, "Pressure Swing Adsorption With

Cassava Adsorbent For Dehydration Of Ethanol Vapor". World Academy

of Science, Engineering and Technology, 71.

Campo, E., J. Cacho, and V. Ferreira. 2007. Solid Phase Extraction,

Multidimensional Gas Chromatography Mass Spectrometry Determination

Of Four Novel Aroma Powerful Ethyl Esters: Assessment Of Their

Occurrence And Importance In Wine And Other Alcoholic Beverages.

Journal of Chromatography A. 1140: 180-188.

Desroir. Norman. 1988. Unit Processing Organic Synthesis, ed 5. McGraw-Hill

Book Company. New York.

Febriana, V., Pengaruh Suhu Kalsinasi Pada Aktivasi Zeolit Alam Terhadap

Kemampuan Mengadsorpsi Ion Besiflll), Skripsi S1, Universitas Negeri

Malang, Malang, 2009.

Groggins, P.H., 1992, ""Unit Process In Organic Synthesis", Mc Graw Hill Book

Company, New York. Heraldy, E.; Hisyam, S. W., Characterization And

Activation Of Natural Zeolite From Ponorogo. Indonesian Journal Of

Chemistry, 2003, Vol. 3, 91-97.

Igbokwe, P. K., Okolomike, R.O, and Nwokolo, S.O., 2008, "Zeolite For Drying

Og Ethanol-Water System From A Nigerian Clay Resource", Journal of

the University of Chemical Technology and Metallurgy, 43, 1, 109-112.

Page 14: SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN RESIDUE CATALITYC (RCC

40

40

Levine, I. N., Physical ChemistryMb Ed, McGraw Hill, New York, 2002; p. 570.

Lee S, Speight JG, Loyalka SK. Hand Book Of Alternative Fuel Technologies.

USA: CRC Taylor and Francis Group; 2007.

Ma'ruf, A., dan Mulyadi, A.H., 2010, "Pembuatan Zeolit Pelet Sebagai Adsorben

Pada Pembuatan Bioetanol Tradisional", Laporan Penelitian, Program

Studi Teknik Kimia, UMP, Purwokerto.

Mccabe, L. W.; Smith, C. J.; Harriot, P., Unit Operation of Chemical Engineering,

7th Ed., McGraw-Hill, New York, 2004.

McMillan, J.D. (1997) Bioethanol Production: Status And Prospects. Renewable

Energy, 10, 295.

Mustain, Konversi Zeolit Alam menjadi ZSM-5, Tesis S2, Universitas Institut

Teknologi Bandung, Bandung, 1997.

Niven, R.K. (2005) Ethanol in gasoline: environmental impacts and .sustainability

review article. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 9, 535.

Osamu K, Carl HW. Biomass Handbook. Gordon Breach Science Publisher;

1989. Perry, R.H., "

Perry Chemical Engineering Hands Book", Mc Grow Hill, Singapore. 1984.

Plham, C.B., Mansigan, V.E., and Luis, V.S., "Development Of Low Energy

Process Of Water Adsorption From Ethyl Alcohol", National Institutes of

Biotechnology and Applied Microbiology, U.P. at Los Banos, College,

Laguna, Philippines.

Poedjiadi A. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Jakarta.

Prescott. S. G and C. G, Said. 1959. Industrial Microbiology, ed 3. McGraw-Hill

Book Company. New York.

RaklimatuUah, D.K.A., wiradini, G., dan Ariyanto, N.P., 2007, "Pembuatan

Adsorben Dari Zeolit Alam Dengan Karakteristik Adsorption Properties

Untuk Kemurnian Bioetanol", Program Studi Teknik Fisika, FTI, ITB,

Bandung.

Rini, D. K., Optimasi Aktivasi Zeolit Alam untuk Dehumifikasi Udara, Skripsi SI,

Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.