skripsi perbedaan pemberian senam tai chi dan · pdf data dilakukan dengan cara penilaian...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PERBEDAAN PEMBERIAN SENAM TAI CHI DAN SENAM
LANSIA TERHADAP TINGKAT NYERI PADA LANSIA
YANG MENDERITA OSTEOARTRITIS
Studi Dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Gerokgak I
Buleleng
OLEH:
NI KADEK SUCI RISKA JULIANTI
NIM. 1202105038
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
JUNI, 2016
i
PERBEDAAN PEMBERIAN SENAM TAI CHI DAN SENAM LANSIA
TERHADAP TINGKAT NYERI PADA LANSIA
YANG MENDERITA OSTEOARTRITIS
Studi Dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Gerokgak I
Buleleng
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
OLEH:
NI KADEK SUCI RISKA JULIANTI
NIM. 1202105038
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
JUNI, 2016
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ni Kadek Suci Riska Julianti
NIM : 1202105038
Fakultas : Kedokteran Universitas Udayana
Program studi : Ilmu Keperawatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat
dibuktikan bahwa Skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi
atas perbuatan tersebut.
Denpasar, Juni 2016
Yang membuat pernyataan,
(Ni Kadek Suci Riska Julianti)
Materai 6000
i
i
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul PERBEDAAN
PEMBERIAN SENAM TAI CHI DAN SENAM LANSIA TERHADAP TINGKAT
NYERI PADA LANSIA YANG MENDERITA OSTEOARTRITIS.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan proposal penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:
1. Prof.Dr.dr.Putu Astawa, Sp.OT(K),M.Kes, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
2. Prof.dr.Ketut Tirtayasa, M.S.,AIF, Sp.Erg, sebagai Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
3. Ns. Ni Made Aries Minarti, S.Kep, M.Ng, sebagai pembimbing utama yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
waktu.
4. Ns. IGA Ari Rasdini, S.Kep, M.Pd, sebagai pembimbing pendamping yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
waktu.
5. Kepala Puskesmas Gerokgak I Buleleng yang telah memberikan kesempatan
melaksanakan penelitian pada instansi yang dipimpin
6. Kedua orang tua, saudara kandung, pacar saya, serta seluruh keluarga yang berada
di Karangasem, Buleleng dan Kelungkung atas segala bantuan materi dan dukungan,
baik moral maupun spiritual.
7. Sahabat baik saya atas segala dukungannya selama ini berupa semangat dan doa
khususnya Shantivani, Dayu Ani, Ayu Sita, Yuwinda.
8. Teman–teman PSIK A 2012 FK UNUD “ETACOSTAVERA” atas segala dukungan
berupa semangat dan doa khususnya Dewi Wulandari, Dwi Mahartini, Utami, Vera,
dan Sukmarini.
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
i
Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis membuka diri menerima segala saran dan masukan yang membangun.
Denpasar, Juni 2016
Penulis
i
ABSTRAK Salah satu penyakit degeneratif yang banyak dijumpai pada lansia adalah perubahan
pada sistem musculoskeletal. Tulang akan mengalami pengeroposan, pembesaran sendi,
dan keterbatasan gerak yang disebut dengan osteoarthritis, sehingga penderita yang
mengalami osteoartritis ini akan mengalami nyeri. Salah satu terapi nonfarmakologis
yang dapat diberikan untuk menurunkan tingkat nyeri adalah senam Tai Chi dan senam
lansia. Senam Tai Chi merupakan kombinasi meditasi, pengaturan pernafasan, dengan
gerakan yang lamban yang nantinya secara bertahap dapat meningkatkan kekuatan otot
yang ada pada anggota tubuh lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan pemberian senam Tai Chi dan senam lansia terhadap tingkat nyeri pada
lansia yang mengalami osteoarthritis. Penelitian ini merupakan studi quasy-
eksperimental dan menggunakan pendekatan pre test-post test control group design.
Sampel terdiri dari 34 orang yang dipilih dengan teknik non probability sampling,
dibagi menjadi dua yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara
acak.Pengumpulan data dilakukan dengan cara penilaian terhadap tingkat nyeri serta
melakukan wawancara mengenai karakteristik sampel yang diteliti. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata beda selisih tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi pada
kelompok perlakuan 4 dan kelompok kontrol 0,18. Berdasarkan uji Independent T-Test
nilai p=0,000 (p<0,05) yang bermakna ada perbedaan pemberian senam tai chi dan
lansia terhadap tingkat nyeri pada lansia yang menderita osteoarthritis. Berdasarkan
hasil temuan di atas, disarankan kepada perawat untuk memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga pasien tentang efektifitas senam tai chi dalam mengurangi tingkat
nyeri yang dirasakan lansia dan melakukan latihan secara FITT untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
Kata kunci :Proses menua,Nyeri Osteoartritis, Senam Tai Chi
Referensi (143: 1996-2015)
i
ABSTRACT One of the degenerative diseases that are often found in the elderly is a change in the
musculoskeletal system. The bones will suffer loss, enlarged joints, and limitation of
motion called osteoarthritis, so patients who have osteoarthritis will experience pain.
One nonpharmacologic therapy that can be given to reduce pain is Tai Chi exercises and
elderly gymnastics. Tai Chi gymnastics is a combination of meditation, breathing
adjustment, with a slow movement that will gradually be able to increase muscle
strength in his limbs that no elderly. This study aims to determine differences in the
provision of Tai Chi exercises and elderly gymnastics on the level of pain in the elderly
who have osteoarthritis. This research is an experimental study quasy and approach
pretest-posttest control group design. The sample consisted of 34 people chosen by non
probability sampling technique, is divided into two treatment groups and the control
group in random. Data collection is done by assessing the level of pain and conducted
interviews about the characteristics of the studied sample. The results showed an
average difference of pain level difference before and after the intervention in the
treatment group 4 and the control0.18. Based on Independent T-Test test p-value =
0.000 (p <0.05), which means there are differences award the elderly gymnastics and tai
chi exercises on the level of pain in the elderly who suffer from osteoarthritis. Based on
the findings above, it is suggested to the nurse to provide education to patients and their
families about the effectiveness of tai chi exercises in reducing the level of pain
experienced elderly and do the exercises in FITT to get maximum results.
Keywords: The process of aging, osteoarthritis pain, Gymnastics Tai Chi
Reference (143: 1996-2015)
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
ABSTRAK……………………………………………………………………….vii
ABSTRACT…………………………………………………………...………...viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………..............1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………6
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..6
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………………………..6
1.3.2 Tujuan Khusus…………………………………………………………….6
1.4 Manfaat........................................................................................................6
1.4.1 Manfaat Praktis……………………………………………………………6
1.4.2 Manfaat Teoritis…………………………………………………………...7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….8
2.1 Konsep Lanjut Usia………………………………………………………..8
2.1.1 Pengertian Lanjut Usia ................................................................................ 8
2.1.2 Proses Menua ............................................................................................... 8
2.1.3 Perubahan Sistem Tubuh Pada Proses Menua…………………………….9
2.2 Osteoartritis………………………………………………………………14
i
2.2.1 Pengertian Osteoartritis ............................................................................. 14
2.2.2 Penyebab Dan Faktor Resiko .................................................................... 15
2.2.3 Tanda Dan Gejala Osteoartritis ................................................................. 17
2.3 Nyeri Osteoartritis………………………………………………………..18
2.3.1 Pengertian Nyeri ........................................................................................ 18
2.3.2 Proses Nyeri Pada Osteoartritis ................................................................. 19
2.3.3 Cara Pengukuran Nyeri ............................................................................. 21
2.3.4 Penatalaksanaan Nyeri Osteoartritis .......................................................... 25
2.4 Senam Tai Chi……………………………………………………………27
2.4.1 Pengertian senam Tai Chi .......................................................................... 27
2.4.2 Manfaat senam Tai Chi.............................................................................. 28
2.4.3 Prosedur Pemberian Senam Tai Chi .......................................................... 29
2.5 Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Tingkat Nyeri………………………36
BAB 3 KERANGKA KONSEP .......................................................................... 39
3.1 Kerangka Konsep………………………………………………………...39
3.2 Variabel Penelitian……………………………………………………….40
3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable) .................................................... 40
3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) ..................................................... 40
3.3 Definisi Operasional……………………………………………………...40
3.4 Hipotesis………………………………………………………………….42
BAB 4 METODE PENELITIAN ....................................................................... 43
4.1 Jenis Penelitian…………………………………………………………...43
4.2 Kerangka Kerja…………………………………………………………..44
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………45
4.3.1 Waktu Penelitian ....................................................................................... 45
4.3.2 Tempat Penelitian ...................................................................................... 45
4.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian………………………45
4.4.1 Populasi Penelitian .................................................................................... 45
4.4.2 Teknik Sampling ....................................................................................... 45
4.4.3 Sampel Penelitian ...................................................................................... 47
i
4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data……………………………………….47
4.5.1 Jenis Data yang Dikumpulkan ................................................................... 47
4.5.2 Cara Pengumpulan Data ............................................................................ 47
4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 51
4.5.4 Etika Penelitian .......................................................................................... 51
4.6 Pengolahan Data dan Analisis Data……………………………………...53
4.6.1 Pengolahan Data ........................................................................................ 53
4.6.2 Analisis Data ............................................................................................. 54
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………….... 56
5.1 Hasil Penelitian………………………………………………………………56
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... ….62
5.3 Keterbatasan Penelitian ……………………………………………………...70
BAB 6 PENUTUP ................................................................................................ 72
6.1 Simpulan………………………………………………………………....72
6.2 Saran…………………………………………………………..………….73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 41
Tabel 4.1. Desain Penelitian ...................................................................... 44
Tabel 5.1. Karakteristik Responden berdasarkan usia .......................................... 58
Tabel 5.2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 59
Tabel 5.3. Hasil Analisis Tingkat Nyeri Sebelum Dan Setelah Diberikan Senam Tai Chi
.............................................................................................................. 59
Tabel 5.4. Hasil Analisis Tingkat Nyeri Sebelum Dan Setelah Diberikan Senam Lansia
.............................................................................................................. 60
Tabel 5.5. Hasil Analisis Perbedaan Tingkat Nyeri Pada Lansia Yang Menderita
Osteoarthritis Pada Kelompok Perlakuan Dan Kelompok Kontrol Setelah
Diberikan Senam Tai Chi Dan Senam Lansia .................................... 61
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Verbal Rating Scale (VRS) ............................................................... 22
Gambar 2.2. Numerical Rating Scale (NRS) ......................................................... 22
Gambar 2.3. Visual Analog Scale ......................................................................... 24
Gambar 2.4. Pain Rating Scale .............................................................................. 24
Gambar 2.5. Berdiri Tenang .................................................................................. 30
Gambar 2.6. Twisting ............................................................................................ 31
Gambar 2.7.Rocking on heels and toes ................................................................. 31
Gambar 2.8. Preparation ........................................................................................ 32
Gambar 2.9. Opening ............................................................................................ 32
Gambar 2.10. Turn Right ....................................................................................... 33
Gambar 2.11. Ward Off ......................................................................................... 33
Gambar 2.12. Grasp the Bird Tail ......................................................................... 34
Gambar 2.13. Separate Hands and Push ................................................................ 34
Gambar 2.14. Single Whip .................................................................................... 35
Gambar 2.15. Relaxed Movement ......................................................................... 36
Gambar 3.1. Kerangka Konsep.............................................................................. 39
Gambar 4.1. Kerangka Kerja ................................................................................. 44
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Penjelasan Penelitian
Lampiran 3 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 4 Surat Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 5 Lembar Identitas Responden
Lampiran 6 Lembar Wawancara Skala Nyeri Numerik
Lampiran 7 Prosedur Senam Tai Chi
Lampiran 8 Rencana Anggaran Penelitian
Lampiran 9 Master Tabel Responden Penelitian
Lampiran 10 Hasil Uji Homogenitas Data
Lampiran 11 Hasil Analisis Statistik Deskripsi
Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
Lampiran 13 Hasil Uji Analisis Sebelum Dan Setelah Di Berikan Senam Tai Chi Dan
Senam Lansia
Lampiran 14 Hasil Uji Analisis Bivariat
Lampiran15. Surat Permohonan Izin Melakukan Studi Pendahuluan Ke Puskesmas
Gerokgak I Buleleng
Lampiran16. Surat Rekomendasi Melakukan Studi Pendahuluan Di Puskesmas
Gerokgak I Buleleng
Lampiran 17. Surat Permohonan Izin Ethical Clearance
Lampiran 18. Surat keterangan kelaikan etik (Ethical Clearance)
Lampiran 19. Surat Izin Melakukan Pengumpulan Data Penelitian
Lampiran 20. Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian oleh Pemerintah Provinsi Bali
Lampiran21. Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian oleh Pemerintah Kabupaten
Buleleng
Lampiran 22. Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian oleh Kepala Puskesmas
Gerokgak I Buleleng
Lampiran 23. Lembar Konsultasi
Lampiran 24. Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Lampiran 25. Biodata Peneliti
i
DAFTAR SINGKATAN
ACTH : Adrenocorticotropic Hormone
AINS : Anti Inflamasi Non Steroid
BMR : Basal Metabolic Rate
BUN : Blood Urea Nitrogen
COX-2 : Inhibitor Siklooksigenase-2
FSH : Follicle Stimulating Hormone
IGF I : Insulin-Like Growth Faktor I
IRA : Indonesian Rheumatology Association
Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
LSH : Lutein Stimulating Hormone
TGF β : Transforming Growth Faktor Β
TSH : Thyroid - Stimulating Hormone
WHO : World Health Organization
17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang baik wanita maupun laki-laki yang telah
berusia 60 tahun keatas. Menurut WHO (1989), batasan lansia dibagi menjadi 4
kelompok diantaranya usia 45-59 tahun sebagai usia pertengahan (middle/young
elderly), usia 60-74 tahun disebut lansia (ederly), usia 75-90 tahun disebut tua
(old), usia diatas 90 tahun disebut sangat tua (very old). Umur harapan hidup
lanjut usia dari tahun ketahun semakin meningkat. Keberadaan lanjut usia
memerlukan upaya pemeliharaan serta peningkatan kesehatan dalam rangka
mencapai masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna, dan produktif (Pasal 19
UU No 23 Tahun 1992 Mengenai Kesehatan). Menurut Butler (2007) dalam
Hutapea (2011) kualitas hidup lansia di Indonesia masih dikatakan rendah, hal
tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator seperti masalah kesehatan, ekonomi,
hubungan dalam keluarga dan psikologis.
Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) akan meningkat cepat di masa yang
akan datang terutama di negara-negara berkembang. Dilihat melalui peningkatan
penduduk lansia yang signifikan dimana pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut
usia sebesar 18,96 juta jiwa dan jumlah ini meningkat menjadi 20,54 juta jiwa
pada tahun 2009 (Census Bereau, International Data Base, 2009). Menurut World
Health Organization (WHO) pada tahun 2025, Indonesia akan mengalami
peningkatan lansia sebesar 41,4%, yang merupakan peningkatan tertinggi di
dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memperkirakan bahwa jumlah warga
Indonesia mencapai kurang lebih 60 juta jiwa pada tahun 2050 dan menunnjukan
bahwa Indonesia termasuk empat besar Negara dengan jumlah penduduk lansia
terbanyak di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat (Notoadmojo, 2007).
Susunan umur penduduk di beberapa provinsi di Indonesia sedikit lebih tua dari
provinsi lainnya artinya proporsi penduduk yang berusia lanjut usia 65 tahun
keatas lebih tinggi. Lima provinsi dengan persentase penduduk 65 tahun keatas
18
yang paling besar pada tahun 2035 adalah Jawa Tengah (14,9%), Jawa Timur
(14,1%), DI Yogyakarta (14,0%), Bali (12,1%), dan Sulawesi Utara (12,0%)
(Bappenas, 2013). Provinsi Bali dengan jumlah penduduk mencapai 4.157.800
jiwa pada tahun 2015 memilik lansia sebanyak 427.000 jiwa. Provinsi Bali
termasuk memiliki jumlah lansia terbanyak di Indonesia (BPS,2015). Berdasarkan
hasil proyeksi, penduduk Bali akan mengalami aging population dimulai pada
tahun 2015 dengan presentase penduduk 60 tahun ke atas (lansia) sebesar 10,30%
(BPS,2015).
Meningkatnya jumlah penduduk lansia berdampak terhadap peningkatan
permasalahan khusus yang terjadi pada lansia. Masalah kesehatan yang dialami
saat usia lanjut biasanya akan dialami karena masa transisi dari usia dewasa ke
usia lanjut oleh proses penuaan. Menua (Aging) merupakan suatu keadaan yang
terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan suatu proses alami
yang dapat terjadi sepanjang hidup yang telah memulai tahap-tahapan
kehidupannya yaitu neonatus, bayi, toodler, pra sekolah, sekolah, remaja, dewasa,
dan lansia (Padila, 2013). Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur
dan fungsi sel, jaringan serta sistem organ (Darmojo, 2004). Ketika memasuki
masa usia lanjut semua orang akan mengalami tanda-tanda penuaan di dalam
dirinya antara lain perubahan pada fisik, perubahan pada mental, perubahan pada
psikososial, dan perubahan pada spiritual. Proses penuaan akan menyebabkan
perubahan anatomis, fisiologis, biokimia, dan hormonal pada tubuh sehingga
semakin bertambah usia seseorang maka tubuh akan semakin mudah terserang
suatu penyakit hal ini disebabkan karena adanya penurunan pada sistem tubuh.
Dampak perubahan epidemologis penyakit pada lansia cenderung kearah penyakit
degeneratif. Salah satu dari penyakit degeneratif yang banyak dijumpai pada
lansia adalah perubahan pada sistem muskuloskeletal dimana tulang akan
mengalami pengeroposan, pembesaran sendi, pengerasan tendon, dan keterbatasan
gerak yang disebut dengan osteoartritis (Smeltzer & Bare,2004).
Osteoartritis adalah suatu penyakit sendi degeneratif terutama terjadi pada
individu dengan usia lajut dan ditandai oleh degenerasi kartilago artikularis,
perubahan pada membran sinovial, serta hipertrofi tulang pada tepinya
19
(Misnadiarly, 2010). Osteoartritis ini merupakan penyakit reumatik sendi yang
paling banyak dijumpai terutama pada individu diatas 40 tahun. Suatu survey
radiografi wanita di bawah 40 tahun hanya 2% mempunyai osteoartritis, akan
tetapi pada usia 45-60 tahun angka kejadinyya 30%, sementara pada orang-orang
diatas 61 tahun angka kejadiannya lebih dari 65%.
Di Indonesia prevalensi oasteoartritis lutut yang tampak secara radiologis
mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita yang berumur antara 40-60
tahun (IRA, 2014). Osteoartritis juga menjadi salah satu penyakit yang menjadi
keluhan oleh lansia di Bali, pada tahun 2012 di Bali angka kejadian osteoartritis
jumlahnya mencapai 7825 dengan persentase 11,8 % (Dinkes Prov.Bali, 2012).
Data tahun 2013 dari Dinkes Provinsi Bali tercatat 439 kasus di Kabupaten
Buleleng memiliki keluhan pada sistem muskuloskeletal. Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng pada tahun 2014 kasus osteoartritis
dikelompokkan ke dalam kasus artritis yang merupakan bagian dari sepuluh pola
penyakit yang terbanyak dengan jumlah 9.280. Laporan bulanan program sistem
pencatatan pelaporan terpadu Puskesmas Gerokgak I Buleleng tahun 2014 dari
bulan Januari sampai Desember didapatkan 193 penderita osteoartritis. Rata-rata
kunjungan perbulan sebanyak 30-40 penderita osteoartritis.
Gejala umum yang sering muncul pada penderita osteoartritis yaitu nyeri pada
sendi dan nyeri bertambah saat beraktivitas yang berlebihan dan sedikit berkurang
setelah istirahat, rasa kaku pada persendian, pembengkakan pada daerah sekitar
sendi yang meradang dan adanya krepitasi saat sendi digerakkan (Corwin, 2009).
Sendi yang sering menjadi sasaran penyakit osteaoartritis adalah sendi yang
digunakan sebagai penopang tubuh seperti lutut, tulang belakang, dan juga pada
sendi tangan atau sendi kaki. Jaringan tulang rawan yang sudah menipis akan
semakin rusak, tulang mulai berubah bentuk sehingga tulang menjadi mudah
keropos atau patah apabila tidak segera ditangani maka kerusakan tulang ini akan
menimbulkan rasa nyeri hebat yang dapat mengganggu aktivitas. Masalah
keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan gangguan pada persendian
adalah nyeri kronis.
20
Nyeri sendi merupakan keluhan utama yang seringkali dirasakan oleh penderita.
Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk melindugi diri
apabila seseorang mengalami nyeri maka perilakunya akan berubah (Perry &
Potter, 2005). Nyeri juga merupakan keluhan utama yang seringkali membawa
pasien ke dokter. Dampak dari nyeri sendi ini antara lain nyeri pada sendi dapat
mengganggu aktivitas, tulang mudah patah dan mudah keropos, susah berjalan,
perilaku mencari pengobatan terus menerus dan menimbulkan gejala-gejala
seperti cemas (ansietas), depresi, dan gangguan tidur (insomnia). Gejala tersebut
dapat dikatakan sebagai dampak nyeri yang dapat menurunkan kualitas hidup.
Penatalaksanaan pasien osteoartritis bertujuan untuk mencegah dan menahan
kerusakan yang lebih lanjut pada sendi tersebut, mengatasi nyeri, dan kaku sendi
bertujuan untuk mempertahankan mobilitas (Price, 2006). Penatalaksanaan
osteoartritis secara umum dapat dibedakan menjadi penatalaksanaan
farmakologis, non farmakologis, dan tindakan pembedahan. Penatalaksanaan
farmakologis dapat berupa pemberian obat-obatan seperti anti inflamasi
nonsteroid untuk mengurangi nyeri, namun pemberian obat AINS (Anti Inflamasi
Non Steroid) dilakukan dalam jangka panjang maka dapat memperberat kerusakan
tulang rawan sendi pada osteoartritis. Jika penatalaksanaan secara farmakologis
tidak memberikan hasil yang adekuat berupa peningkatan fungsi sendi serta
adanya kelainan yang progresif maka dapat dilakukan tindakan pembedahan
(Price, 2006). Tindakan keperawatan dapat diberikan berupa latihan termasuk
terapi nonfarmakologis yang bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan
memperkuat otot. Penanganan penderita osteoarthritis difokuskan pada cara
mengontrol rasa sakit seperti nyeri, mengurangi kerusakan sendi dan
meningkatkan serta mempertahankan fungsi dan kualitas hidup. Terapi
nonfarmakologis yang diberikan untuk lansia adalah senam tai chi.
Senam Tai Chi adalah senam yang berasal dari cina yang telah berkembang di
negeri tirai bamboo sejak abad ke 16, tai chi merupakan latihan Cina kuno yang
bekerja menurut teori Cina yin dan yang Hong (2000) dalam Lee (2009). Teori ini
menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam adalah saling terjalin ke dalam dua
kekuatan energi, yaitu, yin dan yang. Olahraga ini terdiri dari berbagai urutan
21
gerakan untuk melatih koordinasi tubuh dan keseimbangan. Senam ini merupakan
kombinasi meditasi, pengaturan pernafasan, dan berbagai gerakan olah tangan dan
kaki dengan kecepatan lambat (Wang, 2009). Sutanto (2015) menyatakan Tai Chi
merupakan gabungan gerakan lembut dan lambat, dimana gerakan ini harus
terkontrol untuk mempertahankan badan dalam gerakan konstan, senam Tai Chi
ini dapat dilakukan oleh mereka yang tua maupun muda, wanita maupun pria yang
berkeinginan untuk menjaga kesehatan, mempertahankan kualitas hidup yang
prima serta nantinya dapat mencapai successful aging yaitu usia bertambah
dengan badan yang sehat dan hidup berkualitas. Adapun manfaat senam Tai Chi
yang telah terbukti apabila Tai Chi ini dilakukan secara teratur antara lain
meningkatkan kesehatan, mengurangi stress, menambah energy, meningkatkan
konsentrasi, memperbaiki kualitas tidur, meningkatkan fleksibilitas,
meningkatkan fungsi hati dan paru-paru, menstabilkan tekanan darah,
memperkuat tulang dan otot, mencegah osteoporosis dan yang terakhir efektif
untuk mengontrol rasa sakit dan meningkatkan fungsi fisik pada pasien dengan
nyeri osteoartritis (Kang JW, 2011). Senam Tai Chi ini merupakan senam yang
memiliki gerakan yang lembut dan lambat ini mudah diakses dan ekonomis.
Dapat dilakukan setiap saat, di setiap tempat dan tanpa peralatan yang khusus
Hong (2000) dalam Lee (2009).
Teori di atas didukung oleh penelitian Wang (2009) pada 20 orang lansia yang
menilai efektifitas senam tai chi terhadap penurunan nyeri osteoartritis
menunjukan bahwa selama 2 minggu perlakuan ternyata senam tai chi dapat
mengurangi rasa nyeri, depresi, dan meningkatkan fungsi fisik, kemampuan diri,
dan kesehatan. Berdasarkan dari fenomena yang terjadi di masyarakat dan
didukung oleh teori-teori yang ada, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Perbedaan Pemberian Senam Tai Chi Dan Senam Lansia
Terhadap Tingkat Nyeri Pada Lansia Yang Menderita Osteoartritis”
22
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan
pemberian senam tai chi dan senam lansia terhadap tingkat nyeri pada lansia yang
menderita osteoartritis di Puskesmas Gerokgak I Buleleng Tahun 2016?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemberian
senam tai chi dan senam lansia terhadap tingkat nyeri pada lansia yang menderita
osteoartritis di Puskesmas Gerokgak I Buleleng Tahun 2016
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan:
a. Mengidentifikasi karakteristik demografi responden (umur dan jenis kelamin)
di Puskesmas Gerokgak I Buleleng.
b. Menganalisis tingkat nyeri pada lansia yang menderita osteoartritis pada
kelompok perlakuan sebelum dan setelah diberikan senam tai chi di Puskesmas
Gerokgak I Buleleng.
c. Menganalisistingkat nyeri pada lansia yang menderita osteoartritis pada
kelompok kontrol sebelum dan setelah diberikan senam lansia di Puskesmas
Gerokgak I Buleleng.
d. Menganalisis perbedaan tingkat nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol setelah diberikan senam tai chi dan senam lansia.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang didapat dari penelitian ini, yaitu :
a. Sebagai pedoman bagi petugas puskesmas dalam memberikan perawatan non
farmakologis yang dapat menurunkan tingkat nyeri, terutama nyeri pada lansia
yang menderita osteoartritis dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
23
b. Sebagai acuan bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk
membantu lansia dalam memenuhi rasa nyaman dengan mengurangi tingkat
nyeri yang dirasakan lansia.
c. Sebagai masukan kepada masyarakat khususnya keluarga yang memiliki lansia
sehingga dapat melakukan tindakan untuk menurunkan tingkat nyeri.
d. Sebagai masukan kepada lansia yang menderita nyeri akibat osteoartritis
sehingga dapat melakukan tindakan untuk menurunkan tingkat nyeri.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Adapun manfaat praktis yang didapat dari penelitian ini, yaitu :
a. Menambah pengetahuan dalam bidang keperawatan tentang terapi non
farmakologi terhadap penurunan nyeri pada osteoartritis.
b. Sebagai bahan untuk peneliti selanjutnya dalam memanfaatkan senam tai chi
ini sehingga bisa digunakan dalam tindakan keperawatan.