skripsi upaya peningkatan hasil belajar memukul …/upaya...jurusan/program studi : pjok/pendidikan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA DALAM
PERMAINAN KIPPERS MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JONO 1
KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh :
BUDI SUSILO
X 4711028
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
JULI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Budi Susilo
NIM : X 4711028
Jurusan/program Studi : PJOK/Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN KIPPERS
MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA
SISWA KELAS V SD NEGERI JONO 1 KECAMATAN TANON
KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar
merupakan hasil hasil karya saya sendiri selain itu sumber informasi yang dikutip
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat di buktikan skripsi ini hasil
jiplakkan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.
Surakarta, 30 Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Budi susilo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA DALAM
PERMAINAN KIPPERS MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JONO 1
KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh:
BUDI SUSILO
X 4711028
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
JULI 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK Budi Susilo. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN KIPERS MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JONO 1 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/ 2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan memukul
bola dalam permainan kipers pada siswa kelas V SD Negeri Jono 1 Kecamatan
Tanon Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/ 2012. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun
pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 14 siswa terdiri dari 5 siswa putra dan 9
siswa putri. Teknik pengumpulan data dengan tes pengukuran dan observasi
proses kegiatan pembelajaran memukul bola dalam permainan kipers dengan
menggunakan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang didasarkan pada
analisis kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa menggunakan alat bantu
dapat meningkatkan kemampuan memukul bola dalam permainan kipers pada
siswa kelas V SD Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun
pelajaran 2011/ 2012. Dari hasil analisis yang diperoleh, ternyata terdapat
peningkatan kemampuan memukul bola dalam permainan kipers dan prosentase
ketuntasan hasil belajar siswa, dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II.
Prosentase ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal (14%), siklus I (43%) dan
siklus II (86%), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar
(72%). Dengan demikian penelitian ini dengan menggunakan media bantu
pembelajaran yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT Budi Susilo. STUDY OF IMPROVEMENT EFFORTS IN THE STRIKE BALL
GAME KIPERS MODIFIED THROUGH THE MEDIA HELP STUDENTS IN
CLASS V SD JONO 1 TANON SRAGEN LESSONS YEAR 2011/2012. Thesis,
Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, University of Surakarta
Eleven March, in Juny 2012.
The purpose of this study is to improve the ability to hit the ball game
preformance kipers in Elementary School fifth grade students Jono Tanon Sragen
school year 2011/2012. The subject of this study were elementary school students
in grade V Jono Tanon Sragen school year 2011/2012 which amounted to 14
students consisted of 5 boys and 9 girls students. Data collection techniques to the
test measurements and observations of the learning activities kipers hit the ball in
the game using a modified learning tool. Data analysis techniques used in this
study is descriptive, based on qualitative analysis. The procedure of this study
include the planning, implementation, observation and reflection.
This study uses a Class Action Research (PTK). Based on the results of
the study, obtained the conclusion that the use of physical education teaching aids
can improve the ability to hit the ball in the game kipers in Elementary School
fifth grade students Jono Tanon Sragen school year 2011/2012. Obtained from the
analysis there is an increased ability to hit the ball in the game and the percentage
of completeness kipers student learning outcomes, from the initial conditions, the
cycle I to cycle II. Percentage completeness learning outcomes in the initial
conditions (14%), cycle I (43%) and cycle II (86%), so the increase of the initial
conditions until the second cycle of (72%). Thus this study using a modified
media learning aids to enhance student learning outcomes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”
(Q.S. Al Mujadillah , : 11)
”Belajarlah kamu karena tidak seorangpun lahir dalam keadaan berilmu”
(Khaliq Abd. Muien , :9)
”Ilmu menunjukkan kebenaran akal, maka barang siapa berakal, niscaya dia
berilmu”
(Sayyidina Ali bin Abi Tholib)
”Barang siapa yang ingin bahagia dunia harus berilmu dan barang siapa ingin
bahagia di akhirat amalan-amalan harus didasari dengan ilmu”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Bapak dan Ibu tercinta yang telah membimbing dan mendidik Aku tanpa pamrih
agar menjadi anak yang berguna
Keluarga ku, istri, anak dan cucu ku yang menjadi semangat, dorongan dan
motivasi ku
Teman dan sahabat mahasiswa PPKHB Program Studi Penjaskesrek FKIP UNS
Surakarta yang selalu kompak dan bersama dalam belajar memperkaya ilmu dan
wawasan serta pandangan hidup
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta, kampus tempat
menuntut ilmu untuk bekal dalam dunia kerja yang penuh dengan edukasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahka rahmat dan hidayah-Nya, sehigga dapat mengyelesaikan
penulisan sekripsi ini.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi
berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unuversitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes., sebagai pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
5. Waluyo, S.Pd, M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus
memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
7. Jumangin, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon
Kabupaten Sragen yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian
di sekolah yang dipimpin.
8. Muji Lestari, Ama.Pd., guru Penjasorkes SD Negeri Padas 2 yang telah
bersedia menjadi mitra kolaborator.
9. Siswa kelas V SD Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun
pelajaran 2011/ 2012 yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik saran yag membangun penulis harapkan. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, 30 Juli 2012
Penulis Budi Susilo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL …………………………………………………………………….
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...............................................
PENGAJUAN................................................................................................
PERSETUJUAN............................................................................................
PENGESAHAN ……………………………………………………………
ABSTRAK......................................................................................................
ABSTRACK................................................................................................
MOTTO..........................................................................................................
PERSEMBAHAN..........................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
DAFTAR GRAFIK.............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
BAB I . PENDAHULUAN ………………………………………………
A. Latar Belakang Masalah……………………………….……..
B. Perumusan Masalah …………………………………………
C. Tujuan Penelitian …………………………………………….
D. Manfaat Penelitian ………………………………………….
BAB II. LANDASAN TEORI ………………………………………….
A. Tinjauan Pustaka ……………………………………………
1. Permainan Kipers……………………………………...
a. Pengertian Permainan Kipers…………...…………
b. Peralatan dan Perlengkapan Permainan Kipers…..
c. Teknik Dasar Dalam Permainan Kipers…………..
d. Cara Bermain Kipers…………………………….
e. Peraturan Permainan Kipers………………………
2. Pembelajaran..................................................................
I
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xv
xvi
xvii
xviii
1
3
3
3
3
5
5
5
5
6
9
11
11
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
3. Media Pembelajaran…………………………………...
4. Evaluasi Pembelajaran…………………………………
5. Karakteristik Siswa……………………………………
6. Keterkaitan Pembelajaran, Permainan dan Modifikasi
Alat……………………………………………………
7. Pengertian Modifikasi………………………………….
8. Modifikasi Pemukul Dalam Permainan Kipers………
a. Pembelajaran Permainan Kipers Dengan Pemukul
Yang Dimodifikasi………………………………...
b. Aspek Psikologis Anak Terhadap Modifikasi Alat
Pemukul Berpenampang Lebar…………………....
B. Kerangka Berpikir….......………………………………….
C. Hipotesis Tindakan......……………………………………
BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………..
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………
B. Subjek Penelitian…………………………………………
C. Sumber Data……………………………………………...
D. Teknik Pengumpulan Data……………………...............
E. Teknik Analisis Data……………………………………..
F. Prosedur Penelitian………………………………………
BAB IV. HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN…….....……
A. Deskripsi Pra Siklus...……………………………………
B. Deskripsi Data…………………………………………….
C. Siklus 1…………………………………………………...
1. Siklus I Pertemuan 1..…………………………………..
2. Siklus I Pertemuan 2..…………………………………..
D. Siklus 2…………………………………………………...
1. Siklus II Pertemuan 1..………………………………….
2. Siklus II Pertemuan 2…………………………………...
E. Pembahasan dan Analisis Data…..………………………
1. Siklus I…………………………………………………
14
16
17
19
19
20
21
21
22
23
24
24
25
25
25
26
27
30
30
30
32
32
36
39
39
43
47
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
2. Siklus II………………………………………………...
BAB V. PENUTUP SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN…......
A. Simpulan………………………………………………….
B. Implikasi………………………………………………….
C. Saran……………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..
LAMPIRAN …………………………………………………………….
48
51
51
51
52
53
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian ...……….
Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpul Data……..……………………….
Tabel 3. Indikator Target Pencapaian Nilai Rata-rata Permainan Kipers.
Tabel 4. Data Awal Hasil Belajar Memukul Bola Dalam Permainan
Kipers Siswa Kelas V................................................................
Tabel 5. Data Nilai Belajar Memukul Bola Dalam Permainan Kipers
Kelas V Siklus 1 Pertemuan 1...………………………………
Tabel 6. Data Nilai Belajar Memukul Bola Dalam Permainan Kipers
Kelas V Siklus 1 Pertemuan 2...................................................
Tabel 7. Data Nilai Belajar Memukul Bola Dalam Permainan Kipers
Kelas V Siklus 2 Pertemuan 1…..……………………………
Tabel 8. Data Nilai Belajar Memukul Bola Dalam Permainan Kipers
Kelas V Siklus 2 Pertemuan 2………………………………..
Halaman
24
26
29
31
33
36
40
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lapangan Kipers...................................................................
Gambar 2. Bola...................................................................................
Gambar 3. Pemukul Bola Kipers............................................................
Gambar 4. Tiang Hinggap...................................................................
Gambar 5. Tiang Bendera Batas............................................................
Gambar 6. Tiang Kecil........................................................................
Gambar 7. Modifikasi Alat Pemukul....................................................
19
20
20
21
23
25
31
32
33
34
34
34
34
35
35
35
Halaman
6
7
7
8
8
9
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Data Awal Pra Siklus.........................................................
Grafik 2. Data Perkembangan Hasil Belajar Memukul Bola Dalam
Permainan Kipers Siklus 1 Pertemuan 1..............................
Grafik 3. Data Perkembangan Hasil Belajar Memukul Bola Dalam
Permainan Kipers Siklus 1 Pertemuan 2.............................
Grafik 4. Data Perkembangan Hasil Belajar Memukul Bola Dalam
Permainan Kipers Siklus 2 Pertemuan 1..............................
Grafik 5. Data Perkembangan Hasil Belajar Memukul Bola Dalam
Permainan Kipers Siklus 2 Pertemuan 2.............................
Halaman
31
33
37
40
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Siklus 1…………………………………………………
Lampiran 2. Rekapitulasi Penilaian Siklus 1 pertemuan 1………………..
Lampiran 3. Lembar Penilaian Psikomotorik Siklus 1 Pertemuan 1……..
Lampiran 4. Lembar Penilaian Kognitif Siklus 1 Pertemuan 1……………
Lampiran 5. Lembar Penilaian Afektif Siklus 1 Pertemuan 1…………….
Lampiran 6. Lembar Penilaian Aktivitas Gerak Siklus 1 Pertemuan 1……
Lampiran 7. Rekapitulasi Penilaian Siklus 1 pertemuan 2………………..
Lampiran 8. Lembar Penilaian Psikomotorik Siklus 1 Pertemuan 2……..
Lampiran 9. Lembar Penilaian Kognitif Siklus 1 Pertemuan 2……………
Lampiran 10. Lembar Penilaian Afektif Siklus 1 Pertemuan 2..………….
Lampiran 11. Lembar Penilaian Aktivitas Gerak Siklus 1 Pertemuan 2..…
Lampiran 12. RPP Siklus 2………………..………………………………
Lampiran 13. Rekapitulasi Penilaian Siklus 2 pertemuan 1..……………..
Lampiran 14. Lembar Penilaian Psikomotorik Siklus 2 Pertemuan 1……..
Lampiran 15. Lembar Penilaian Kognitif Siklus 2 Pertemuan 1..…………
Lampiran 16. Lembar Penilaian Afektif Siklus 2 Pertemuan 1..………….
Lampiran 17. Lembar Penilaian Aktivitas Gerak Siklus 2 Pertemuan 1…..
Lampiran 18. Rekapitulasi Penilaian Siklus 2 pertemuan 2..……………..
Lampiran 19. Lembar Penilaian Psikomotorik Siklus 2 Pertemuan 2……..
Lampiran 20. Lembar Penilaian Kognitif Siklus 2 Pertemuan 2..…………
Lampiran 21. Lembar Penilaian Afektif Siklus 2 Pertemuan 2..………….
Lampiran 22. Lembar Penilaian Aktivitas Gerak Siklus 2 Pertemuan 2..…
Lampiran 23. Lembar Penilaian RPP……………………………………...
Lampiran 24. Implementasi RPP Instrumen Peilaian RPP……………….
Lampiran 25. Instrumen Penelitian Praktik Pembelajaran…...…………..
Lampiran 26. Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1
Pertemuan 1……………………………...…………….
Halaman
55
74
76
77
78
79
80
82
83
84
85
86
107
109
110
111
112
113
115
116
117
118
119
122
124
126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Lampiran 27. Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1
Pertemuan 2..………………………………...…………….
Lampiran 28. Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2
Pertemuan 1..………………………………...…………….
Lampiran 29. Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2
Pertemuan 2……..…………………………...…………….
Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa……………….
Lampiran 31. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran…………………….
Lampiran 32. Surat Ijin Penelitian……………………………………….
Lampiran 33. Surat Keterangan Melakukan Penelitian……..…………...
128
130
132
134
135
141
142
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha orang dewasa secara sengaja untuk
mempengeruhi pertumbuhan dan perkembangan anak didik menuju kedewasaan
baik jasmani maupun rohani. Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan
dengan menggunakan jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani
tidak lepas dari usaha pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan
usaha untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anakke arah
kehidupan yang sehat jasmani dan rohani, usaha tersebut berupa kegiatan jasmani
atau fisik yang diprogram secara ilmiah, terarah dan sistematis yang disusun oleh
lembaga pendidikan yang berkompeten.
Menurut Cholik Mutohir (1992) yang dikutip oleh Syamsudin (2008:2)
pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seorang sebagai perorangan
atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui
berbagai kegiatan aktifitas jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
Pendidikan Jasmani dilaksanakan disekolah oleh karena itu guru
pendidikan jasmani pada umumnya, melalui kegiatan jasmani. Dalam
International Character Of Physical And Sport dari UNESCO disebutkan bahwa
pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai
perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik, melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh peningkatan
kemempuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan membentuk
watak. Hal tersebut menunjukkan betapa berat hubungan antara jasmani dan
rohani dalam kegiatan pendidikan jasmani.
Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
0413/U/1987 tanggal 14 juli 1987 dinyatakan adanya perubahan dari istilah
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pendidikan olahraga dan kesehatan menjadi pendidikan jasmani. Di dalam surat
keputusan tersebut dijelaskan pula tentang tujuan pendidikan jasmani, yaitu
mengembangkan individu atau anak didik secara organis, neuromuscular,
intelektual serta emosional.
Pendidikan jasmani di sekolah didalamnya berisi menjadi beberapa cabang
olahraga, diantaranya : atletik, senam dan permainan. Adapun cabang olahraga
permainan diantaranya adalah sepak bola, bola voli, sepak takraw, bola basket,
bulu tangkis, tenis meja, rounders, kippers, kasti dan lain-lain.
Permainan kippers hampir sama atau mirip dengan permainan kasti yang
di sekolah dasar sangat popular itu, sesungguhnya banyak mengandung unsur-
unsur, yang dalam prakteknya kadang-kadang tidak dapat memenuhi salah satu
tujuan olahraga. Permainan kippers lebih kepada dasar kerjasaama untuk
mematahkan perjuangan lawan.
Kita masih sering melihat dalam pertandingan-pertandingan kasti, bahwa
ada seseorang pemain dari party lapangan yang berlari-lari sendirian untuk
mengejar partai pemukul. Bukankah ini bertentangan dengan dasar kerja sama?
Justru untuk memupuk dasar kerja sama itulah permaianan kippers sangat
tepat. Sayang bahwa hingga kini belum banyak pertandingan-pertandingan
kippers secara resmi. Permainan ini memerlukan teknik lempar tangkap yang
lebih sempurna, dan taktik berposisi yang tepat. Sekali bola terlepas dari
tangkapan party lapangan yang sedang mengepung lawan, pada umumnya
selamatlah sipelari untuk meneruskan perjalanannya. Dengan begitu seorang
pelari yang selemah-lemahnya, masih belum semudah “dimatikan” seperti pada
permainan kasti.
Peneliti sebagai guru Penjasorkes di SD Negeri 01 Jono Kecamatan Tanon
Kabupaten Sragen sehingga mengetahui hasil belajar memukul bola dalam
permainan kippers sangat kurang. Kondisi yang demikian ini memicu peneliti
untuk menerapkan upaya peningkatan hasil belajar memukul bola dalam
permainan kippers, dengan mencermati kendala-kendala yang dihadapi dalam
kegiatan pembelajaran. Sehingga perlu upaya peningkatan hasil belajar memukul
bola dalam permainan kippers melalui media bantu yang dimodifikasi pada siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kelas V SD Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran
2011/2012?”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
sebagai berikut : “Bagaimanakah upaya peningkatan hasil belajar memukul bola
dalam permainan kippers melalui media bantu yang dimodifikasi pada siswa kelas
V SD Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran
2011/2012?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, bertujuan
mengetahui peningkatan hasil belajar memukul bola dalam permainan kippers
melalui media bantu yang dimodifikasi pada siswa kelas V SD Negeri Jono 1
Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan mempunya manfaat yang
berarti sebagai berikut :
1. Bagi Lembaga Pendidikan
Sebagai bahan masukan, saran dan inforamasi terhadap kelas V SD
Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen untuk meningkatkan
kualitas proses dan kuantitas hasil belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Dengan penerapan belajar memukul bola dalam permainan kippers
melalui media bantu yang dimodifikasi, mempermudah siswa kelas V SD
Negeri Jono 1 dalam memahami dan mengerti materi yang disampaikan
oleh guru khususnya dalam pembelajaran memukul bola dalam permainan
kippers. Sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuanya dalam
menguasai ketrampilan dasar serta hasil belajar khususnya pada memukul
bola dalam permainan kippers.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3. Bagi Guru
a. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru penjaskes di SD
Negeri Jono 1 yaitu bahwa memukul bola dalam permainan kippers
melalui media bantu yang dimodifikasi dapat meningkatkan
kemampuan serta hasil belajar siswa pada materi permainan kippers.
b. Sebagai bahan masukan atau saran bagi guru penjaskes SD Negeri
Jono 1 dalam memilih alternative media bantu pembelajaran yang
dapat meningkatkan keterlibatan atau partisipasi siswa dalam proses
belajar mengajar.
c. Memotivasi guru di SD Negeri Jono 1 untuk membuat dan
mengembangkan model media bantu yang digunakan untuk
mempermudah dalam mentransfer ilmu pengetahuan terhadap siswa
atau peserta didik.
4. Bagi Peneliti
Peneliti mendapat fakta bahwa melalui model pembelajaran memukul bola
dalam permainan kippers melalui media bantu yang dimodifikasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Kippers
a. Pengertian permainan kippers
Menurut Soetoto, Mukholid, Siti Aminah, dan Soetarti (1993:1)
Permainan merupakan cabang olahraga yang kita gunakan sebagai alat dalam
usaha pendidikan. Nama permainan kippers berasal dari bahasa Belanda, yaitu
kiepers. Permainan ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu
terdiri atas 12 orang. Regu pemukul harus mengumpulkan angka atau nilai
sebanyak mungkin. Sementara itu regu penjagaharus berusaha supaya lawan
tidak memperoleh angka atau nilai. Seorang pemain dapat memperoleh nilai
jika dapat memukul dengan baik. Selanjutnya lari menuju tiang hinggap dan
kembali ke daerah regu pemukul.
Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik
dari segi teknik melempar, menangkap, maupun memukul bola. Perbedaannya
hanya pada permaianan kasti ada regu penjaga yang bertugas sebagai pelempar
atau pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si
pemukul sendiri yang melambungkan bola dan kemudian memukulnya.
Permainan kippers memang belum terkenal atau belum banyak yang
melakukannya bahkan jarang sekali dilakukan, padahal didalam permainan ini
mengandung nilai positif bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani anak didik, meingkatkan solidaritas antar individu, meningkatkan
ketangkasan dan ketrampilan serta meningkatkan kreatifitas dan rekreatif.
Dengan bermain kippers dapat dipupuk sifat-sifat mental diantaranya, disiplin,
jujur, kerja sama, tanggung jawab dan sifat-sifat positif lainya. Permainan ini
sangat sesuai bagi anak-anak usia sekolah dasar terutama untuk kelas 4 dan 5,
karena bentuk dan cara permainannya sangat sederhana dan mudah dilakukan,
lagipula didalamnya mengandung unsur-unsur kerjasama dan kegembiraan.
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Permainan kippers boleh dikatakan merupakan perkembangan dari
permainan kasti karena permainannya yang hampir sama.
b. Peralatan dan Perlengkapan Permainan Kippers
1. Lapangan
Permainan kippers ukuran lapangan sama dengan permainan kasti
yang berbentuk persegi panjang, ruang pemukul, seluruh lebar lapangan,
ruang bebas, dibelakang ruang pemukul (party pemukul berderet-deret
sepanjang lebarnya lapangan, untuk memberhentikan setiap bola yang
masuk melewati garis pemukul). Kayu pemukul, bola, hak memukul, cara
mematikan, lama permainan, cara member nilai dan jumlah pemain sama
dengan permainan kasti. Begitu pula yang disebut pukulan betul dan
pukulan salah. Berikut ukuran lapangan kippers :
a) Panjang lapangan 45 meter sampai 60 meter (ditambah ruang bebas
5 meter)
b) Lebar 30 meter
c) Ruang bebas 5 x 30 meter
d) Ruang regu pemukul 5 x 30 meter
e) Penonton harus 5 atau 10 meter diluar batas
60 meter
30 meter
Gambar 1. Lapangan kippers
Ruang pemukul
Ruang bebas
10m 10m 10m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Bola
Bola yang digunakan adalah bola tenis, tapi apabila anak-anak telah
pandai memukul bola, dapat digunakan bola kasti. Adapun bola kasti
tersebut terbuat dari karet yang didalamnya berisi kapuk, ijuk atau serabut.
Berat bola kasti antara 70 gram – 80 gram dengan keliling bola antara 19
cm – 21 cm. Bola tidak keras tetapi cukup elastis. Bola kasti lebih berat
daripada bola tenis.
Gambar 2. Bola
3. Alat Pemukul
Alat pemukul terbuat dari kayu, sehingga disebut kayu pemukul.
Bahannya lebih ringan dari pada kayu pemukul kasti. Panjang kayu
pemukul seluruhnya 50 atau 60 sm. Panjang tempat pegangan 20 cm dan
lebarnya 3 – 4 cm. Panjang bidang untuk memukul 30 cm dan lebarnya 5
cm, sedangkan tebal kayu adalah 1 cm – 2 cm.
Gambar 3. Pemukul Kippers
4. Tiang Hinggap
Dalam permainan kippers diperlukan 2 buah tiang hinggap yang
diberi nomor, mulai dari nomor 1 sampai dengan nomor 2. Tiang hinggap
dapat dibuat dari kayu, bambu atau besi. Bagian atasnya harus dibikin
sedmikian rupa sehingga tidak membahayakan bagi para pemain saat
hinggap. Apabila tiang hinggap terbuat dari besi, bagian atas harus dibikin
lengkungan. Tinggi tiang hinggap 1,5 meter dari permukaan tanah. Agar
memudahkan pandangan dari jarak jauh, sebaiknya tiang hinggap di cat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
pada ujungnya diikatkan bendera berwarna yang berlainan dengan warna
bendera batas.
Gambar 4. Tiang Hinggap
5. Tiang Bendera Batas
Ukuranya sama dengan tiang hinggap, berjumlah 2 buah dan di
bagian atas tiang diberi bendera dengan warna terang agar mudah terlihat.
tiang hinggap / bebas terlaetak di belakang lapangan dengan dua buah
tiang. Jarak antar tiang adalah 10 m. dan berjarak 5 m dari garis belakang.
Keduanya berdiri di dalam lingkaran dengan diameter 1m. tinggi tiang
bebas minimal 1,5 meter dan harus dapat dengan mudah dibeadakan
dengan tiang-tiang gais-garis batas
Gambar 5. Tiang Bendera Batas
6. Tiang Kecil
Tiang kecil diletakkan disudut-sudut lapangan, ujung tiang diberi
bendera.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Gambar 6. Tiang Kecil
c. Taknik Dasar Dalam Permainan Kippers
Agar dapat bermain kippers dengan baik dan benar, diperlukan adanya
ketrampilan teknik dasar dalam permain terebut. Teknik dasar permainan
kippers adalah sebagai berikut :
1) Menangkap bola
Cara menangkap bola dalam permainan kippers adalah sebagai berikut :
a) Buka kaki agak lebar, lutut agak ditekuk
b) Kedua tangan didepan dada dengan jari-jari tangan terbuka
c) Perhatikan datangnya bola, bola ditangkap dengan rileks dan searah
dengan arah larinya bola
2) Melempar bola
Mengoper bola harus menggunakan teknik yang benar. Tujuan adalah
supaya bola mudah untuk ditangkap oleh teman satu dengan yang lainya
dalam satu regu. Beberapa cara melempar bola dalam permainan kippers
adalah sebagai berikut :
a) Lemparan ayunan atas
Lemparan ayunan atas, sikap kaki kuda-kuda. Kaki kanan dan
tangan kanan memegang bola direntangkan ke kanan belakang agak ke
atas. Awalan melempar condongkan badan ke belakang, tangan kanan
ditarik ke belakang dan tangan kiri mengambil sikap keseimbangan.
Ayunkan tangan kanan kuat ke depan (sebagai gerak ikutan).
Pada akhir pelepasan bola, pergelangan tangan melecut hingga jari-jari
tangan menghadap ke bawah.
b) Lemparan ayunan bawah
Sikap kuda-kuda kaki kanan ke belakang, tekuklah kaki lebih
dalam. Julurkan tangan kanan memegang bola dengan lurus, dan tegak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
lurus dengan badan. Ayunkan lengan kanan ke atas untuk melmpar
bola.
3) Memukul
Teknik memukul dapat dibedakan, yaitu :
a) Pukulan melambung jauh
(1) Peganglah pemukul pada bagian pangkalnya
(2) Setelah bola dilambungkan, rentangkan salah satu kaki sesuai
tangan yang digunakan untuk memukul
(3) Berat badan pada kaki yang direntangkan, badan condong
kebelakang, tekukkan lutut yang direntangkan sedalam mungkin,
tetapi tetap dalam keseimbangan
(4) Tangan pemukul dijulurkan lurus, tegak lurus dengan badan dan
membentuk sudut 450
dengan garis datar
(5) Usahakan bola terkena tepat pada ujung pemukul, hingga lengan
ayunan pukulan sepanjang mungkin dan lepasnya bola membentuk
sudut 450
(6) Perkenaan bola kurang lebih setinggi bahu
(7) Arah bola tergantung arah pemukul saat perkenaan dengan bola
b) Pukulan datar ke depan
(1) Sikap seperti pada pukulan melambung jauh, hanya badan tetap
tegap dan kaki tidak di tekuk
(2) Perkenaan kayu pemukul dan bola saling tegak lurus dan kayu
pemukul dalam gerakan horizontal
(3) Arah bola akan ke kanan atau ke kiri tergantung kepada arah hadap
kayu pemukul saat perkenaan dengan bola
c) Pukulan menyamping ke kiri
(1) Sikap seperti pada pukulan mendatar ke depan, tetapi kanan diubah
ke depan agak ke kanan
(2) Badan diputar searah dengan arah pukulan
(3) Ayunan lengan sedemikian rupa hingga perkenaan kayu pemukul
dan bola sedikit dari atas menuju ke bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d) Pukulan menyamping ke kanan
(1) Ayunan dari belakang kepala menuju ke depan
(2) Sikap seperti pada pukulan datar ke depan hanya lengan ditarik ke
atas sedikit ke belakang
(3) Arah pukulan dari atas menuju ke bawah dengan sudut pukulan
sesuai dengan arah yang dikehendaki
d. Cara Bermain Kippers
1) Siswa dibagi menjadi dua regu, yaitu masing-masing regu terdiri atas 12
orang dengan nomor dada 1 sampai 12
2) Sebelum bermain kapten tim melakukan undian
3) Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain pembebas
(pemain terakhir), dia berhak memukul sampai tiga kali
4) Pemukul dengan pukulan benar dan dapat kembali dengan selamat,
mendapat nilai dua
5) Pemukul dengan pukulan yang benar dan dapat kembali dengan selamat,
bila ada teman lainya memukul dengan benar maka mendapatkan nilai satu
6) Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai
kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu pemukul
e. Peraturan Permainan Kippers
Peraturan permainan kippers adalah sebagai berikut :
1) Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai
kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu pemukul).
2) Satu regu terdiri atas duabelas pemain menggunakan nomor dada dari satu
sampai dua belas.
3) Kewajiban regu pemukul: memukul bola, lari ketiang hinggap, dan kembali
keruang pemukul.
4) Kewajiban regu penjaga:
a) Menangkap bola yang dipukul.
b) ”Mematikan” pelari dengan melempar bola.
c) ”Membakar ruang” regu pemukul bila tidak ada pemukul lagi.
5) Pemukul harus melambungkan bolanya sediri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
6) Pemukul dinyatakan baik, bila bola jatuh didaerah lapangan (tiga puluh
meter) dan boleh berlari menuju tiang hinggap.
7) Ketentuan pelari sebagai berikut:
a) Bila bola dikembalikan keruang regu pemukul atau ruang pukul, baik
melambung atau menyusur tanah, melewati garis batas ruang regu
pemukul dari lapangan permainan, pelari harus berhenti ditempat.
b) Bila bola hilang pelari harus berhenti, dan boleh berlari lagi bila bola
sudah ditemukan dan dimasukkan kedalam lapangan.
c) Seorang pemain yang tidak terkena lemparan boleh langsung masuk
keruang pemukal, tanpa menuju ruang hinggap lebih dulu.
d) Seorang pemukul yang sah pukulannya, boleh tetap tinggal diruang
pukul, kalau dipandangnya membahayakan.
e) Seorang pelari yang menurut perhitungannya dalam situasi
membahayakan, boleh kembali ketiang hinggap atau keruang pukul.
f) Pemukul yang salah atau meleset pukulannya tidak boleh berlari, tetapi
harus menunggu atas pukulan yang sah dari teman berikutnya.
g) Bila regu pemukul tinggal seorang lagi maka pemukul ini diberi
kesempatan untuk memukul tiga kali pukulanyang sah.
8) Lemparan untuk mematikan lawan.
Lemparan harus mengenai bagian bahu kebawah. Penjaga tidak boleh
berlari dengan membawa bola. Jadi, harus mengoper dengan lawan supaya
dapat mendekati pelari. Lemparan yang mengenai pelari dapat
menyebabkan pergantian, operan bola harus dilakukan dengan satu tangan.
9) Bola tangkap dan cara pergantian.
Bola tangkap harus dilakukan dengan cara satu tangan, poada waktu bola
tangkap yang ketiga si penangkap harus melemparkan bola tegak lurus
keatas, dengan membelakangi ruang pukul dan regu jaga secepatnya
menuju ruang regu pemukul atau ke tiang hinggap.
10) Penilaian.
a) Bola tangkap memperoleh satu nilai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b) Kembali keruang partai pemukul, dengan pukulan yang sah atas
pukulan sendiri memperoleh nilai dua.
c) Kembali atas pukulan kawan, dan pelari itu tidak melakukan kesalahan
pukul, mendapat nilai satu.
2. Pembelajaran
a. Pengertian pembelajaran
Dalam aktifitas sehari-hari manusia hampir tidak pernah dapat lepas
dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktifitas sendiri,
maupun didalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami,
sesungguhnya sebagian besar aktifitas di dalam kehidupan sehari-hari kita
merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada
ruang dan waktu dimana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegitan
belajar, dan itu pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun
waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktifitas belajar itu juga
tidak pernah berhenti.
Menurut Samsudin (2008: 48) belajar pada hakekatnya merupakan
interaksi proses perubahan didalam kepribadian yang berupa kecakapan,
sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara anak dengan anak,
anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik. Kegiatan
pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam
lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar
bersifat individual dan konstektual, artinya proses belajar terjadi dalam diri
individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungan.
b. Tujuan pembelajaran
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari disekolah. Belajar merupakan
hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua
subjek, yaitu siswa dan guru. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu
proses. Siswa mengalami mental dalam menghadapi bahan belajar. Bahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
belajar tersebut berupa keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia,
dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran. Dari segi guru,
proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal.
c. Prinsip-prinsip pembelajaran
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegitan mengajar ini
tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan
teori-teori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat.
Oleh karenanya dalam proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip
belajar yang tepat. Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar
dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam
melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip
belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. Menurut
Dimyati dan Mudjiono, (2002: 42) terdapat prinsip belajar yang relatif berlaku
umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik guru
dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan:
1). Perhatian dan motivasi
2). Keaktifan
3). Keterlibatan langsung
4). Pengulangan
5). Tentangan balikan dan penguatan
6). Pembedaan individual
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian media pembelajaran
Memahami media pembalajaran paling tidak ditinjau dari dua aspek,
yaitu pengertian bahasa dan pengertian terminologi. Kata media berasal dari
bahasa Latin dan merupakan “bentuk jamak dari kata medium yang harfiah
berarti ”perantara” atau ”pengantar”. Kata kunci media adalah ”perantara”.
Pengertian media secara terminologi cukup beragam, sesuai sudut
pandang media pendidikan. Musfiqon (2012: 26) mengatakan bahwa ”Media
adalah alat bantu yang digunakan guru dengan desain yang disesuaikan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
meningkatkan kualitas pembelajaran. Media pembelajaran didefinisikan
sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan
sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi
pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Menurut Sri Anitah (2008: 2) bahwa media pembelajaran adalah setiap
orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan pelajar menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
Beberapa manfaat dari pengguna media pembelajaran, yaitu:
a) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran
b) Meningkatkan gairah belajar siswa
c) Meningkatkan minat siswa dan motivasi belajar
d) Menjadikan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan
e) Mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam
f) Mengefektifkan proses komunitas dalam pembelajaran
g) Meningkatkan kualitas pembelajaran
Dari berbagai manfaat media diatas, tujuan akhirnya adalah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran ini dibangun
melalui komunikasi yang efektif. Sedangkan komunikasi efektif hanya terjadi
jika menggunakan alat bantu sebagai perantara interaksi antara guru dengan
siswa. Oleh karena itu, fungsi media adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan indikator pembelajaran dengan indikator semua materi
tuntas disampaikan dan peserta didik memahami secara lebih mudah dan
tuntas.
b. Macam-macam media pembelajaran
Menurut Samsudin (2008: 67) media pembelajaran secara umum dapat
diartikan sebagai alat atau sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi
dari suatu pihak ke pihak lain. Media pendidikan jasmani artinya sarana yang
digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan yang berkaitan dengan
pendidikan jasmani. Media dimaksudkan harus menunjang tujuan proses
belajar mengajar dan juga membantu proses berfikir siswa agar dapat dengan
segera memahami informasi yang dimaksudkan. Media pendidikan jasmani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
secara umum juga bisa disampaikan melalui berbagai macam media seperti:
surat kabar, majalah, radio, televisi, film, video, OHP, gambar-gambar, dan
sebagainya.
Menurut Bretz dalam Yamin (2007: 204) yang dikutip Musfiqon
(2012: 70) membagi media menjadi 3 macam , yaitu media visual, media
audio, media gerak (kinestetik).
a) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja. Memiliki
unsur gambar
b) Media audio, yaitu media yang menekankan pada aspek pendengaran.
c) Media kenestik, yaitu media yang penggunaan dan pengfusiannya
memerlukan sentuhan (touching) antara guru dan siswa atau perlu
perasaan mendalam agar pesan pembelajaran bisa diterima dengan
baik.
Menurut Sri Anitah (2008: 3) ada beberapa media pembelajaran yaitu:
a) Alat peraga, pada hakekatnya merupakan suatu alat yang digunakan
untuk menunjukkan sesuatu yang riil sehingga memperjelas
pengertian pembelajaran.
b) Alat pelajaran, adalah alat-alat yang dipakai untuk kegiatan sehari-
hari dikelas.
c) Audio-visual-aids, dapat diartikan sebagai sesuatu yang membantu
pendengaran dan penglihatan.
4. Evaluasi Pembelajaran
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 221) evaluasi pembelajaran
merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan
pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran. Evaluasi
pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan tentang jasa, nilai atau manfaat
program, hasil, dan proses pembelajaran.
Penggunaan hasil evaluasi yaitu:
1) Untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan seorang siswa yang
terlibat dalam evaluasi hasil belajar tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2) Untuk mengadakan diagnosa dan remidial terhadap siswa yang
membutuhkan
3) Untuk menentukan perlu tidaknya suatu penyajian isi pelajaran/ sub-isi
pelajaran tertentu diulang
4) Untuk menentukan pengelompokan dan penempatan para siswa
5) Untuk membangkitkan motif dan motifasi belajar siswa
6) Untuk membuat laporan hasil belajar
5. Karakteristik siswa
a. Pengertian karakteristik siswa
Dalam http://tamamijaya.blogspot.com/2011/10/karakteristik-anak-
anak-sd-dari-kelas-1.html karakter menurut Purwadarminta adalah ”watak,
tabiat atau sifat-sifat kejiwaan sedang menurut IR Pedjawinjatna
mengemukakan karakter atau watak adalah seluruh tingkah laku yang ternyata
dalam tindakan (insani)”. Dalam beberapa pengertian tersebut dapat penulis
katakan bahwa karakteristik siswa adalah merupakan semua watak yang nyata
dan timbul dalam suatu tindakan siswa dalam kehidupan setiap saat. Sehingga
dengan demikian, karena watak dan perbuatan manusia yang tidak akan lepas
dari kodrat, sifat, serta bentuknya akan berbeda-beda, maka tidak heran jika
bentuk dan karakter siswa juga berbeda-beda.
b. Bentuk-bentuk karakteristik siswa SD
Adapun bentuk dan karakteristik siswa SD khususnya adalah dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Senang bermain
Karakteristik ini menentukan guru SD untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah.
Guru SD seyogyanya merancang model pengajaran yang serius tapi
santai.
2) Senang bergerak
Orang dewasa dapat duduk berjam-jam sedangkan anak SD duduk
dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
hendaknya merancang model pembelajaran anak berpindah atau
bergerak.
3) Anak senang bekerja dalam kelompok
Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek
yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi
aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung
pada diterimanya dilingkungan, belajar menerima tanggung jawab,
belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif).
4) Senang merasakan, melakukan atau memperagakan sesuatu secara
langsung.
Ditinjau dari teori perkembangan koknitif, anak SD memasuki tahap
operasional konkret. Dari apa yang dipelajari disekolah, ia belajar
menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama.
c. Karakteristik siswa kelas 5-6
1) Karakteristik fisik
a) Otot kaki dan lengan lebih berkembang
b) Anak-anak menjadi sadar akan keadaan jasmaninya
c) Pertumbuhan tinggi dan berat tidak cepat lagi
d) Ada perbaikan kecepatan reaksi
e) Gemar akan olahraga pertandingan
2) Karakteristik mental
a) Lebih berminat pada olahraga beregu
b) Jiwa kepahlawananannya besar
c) Konsentrasi terus bertambah
d) Bangga akan prestasi yang diraih
e) Mudah putus asa
3) Karakteristik sosial-emosional
a) Tidak stabil
b) Perempuan menaruh minat pada laki-laki
c) Biasa berontak
d) Bersifat kritis dan ingin diberi penghargaan dari kelompoknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
6. Keterkaitan pembelajaran, permainan dan modifikasi alat
Menurut Clack dalam Angkowo dan Kokasih (2007: 50) yang dikutip oleh
Musfiqon (2012: 8) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Ini
menunjukkan faktor internal pada diri siswa lebih dominan dalam mempengaruhi
hasil belajar.
Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan,
ada juga faktor lain yaitu motifasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar,
ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis.
Pembelajaran dikatakan baik apabila kegiatan belajar mengajar tersebut
berjalan dengan lancar dan partisipasi siswa tinggi didalam pembelajaran tersebut.
Dalam permainan kippers partisipasi siswa akan tinggi apabila didalam
pelaksanaannya terdapat kemudahan-kemudahan yang disajikan oleh guru.
Dengan adanya modifikasi alat pembelajaran, yaitu modifikasi pemukul
berpenampang lebar maka kemungkinan berjalannya pembelajaran permainan
kippers akan lancar dan partisipasi siswa akan tinggi.
7. Pengertian modifikasi
a. Konsep modifikasi
Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani penting untuk diketahui
guru penjas. Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
olehpara guru dalam proses pembelajaran. Menurut Samsudin (2008: 71)
bahwa esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan
materi pelajaran dengan cara meruntutkannya dalam bentuk aktivitas belajar
yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya.
1) Apa yang dimodifikasi
Minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang
dimiliki sekolah-sekolah, menurut guru penjas untuk lebih kreatif
akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang
sudah ada akan tetapi disajikan dengan cara lebih menarik, sehingga
anak merasa senang mengikuti pelajaran penjas yang diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dengan melakukan modifikasi sarana maupun prasarana, tidak
akan mengurangi aktivitas siswa dalam melaksanakan pelajaran
penjas. Bahkan sebaliknya, karena siswa bisa difasilitasi untuk lebih
banyak bergerak, melalui pendekatan bermain dalam suasana riang
gembira. Jangan lupa bahwa kata kunci penjas adalah ”Bermainan-
bergerak-ceria”.
2) Mengapa dimodifikasi
Menurut Lutan (1988) yang dikutip oleh Samsudin (2008: 73)
menyatakan bahwa modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani diperlukan, dengan tujuan agar:
a) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran
b) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi
c) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada
didalam kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor anak.
Dengan melakukan modifikasi, guru penjas akan lebih mudah
menyajikan materi pelajaran yang sulit menjadi mudah dan
disederhanakan tanpa harus takut kehilangan makna dan apa yang
akan diberikan. Anak akan lebih banyak bergerak dalam berbagai
situasi dan kondisi yang dimodifikasi.
8. Modifikasi Pemukul Dalam Permainan Kippers
Memodifikasi sarana dalam mata pelajaran penjas dilakukan dengan
tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran,
meningkatkan kemungkinan untuk berpartisipasi. Tugas gerak dengan
keterampilan memukul bola prinsipnya, modifikasi pemukul dilakukan pada
proses pembelajaran permaianan kippers yang dapat digunakan seperti:
1. Perkenalan pemukul dimodifikasi dengan penampang lebar
2. Melakukan memukul bola dalam permaianan kippers
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Modifikasi pemukul 1 Modifikasi pemukul 2
Gambar 19. modifikasi alat pemukul
Untuk modifikasi alat pemukul 1 mempunyai ukuran panjang keseluruhan
50 cm, lebar penampang 12 cm, panjang pegangan 10 cm, lebar pegangan 4 cm.
Sedangkan modifikasi alat pemukul 2 mempunyai ukuran panjang keseluruhan 50
cm, lebar penampang 15 cm. Panjang pegangan 10 cm, lebar pegangan 4 cm.
a. Pembelajaran permainan kippers dengan pemukul yang dimodifikasi
Pembelajaran permainan kippers pada siswa sekolah dasar hendaknya
disesuaikan dengan karakteristik siswa. Pada usia sekolah dasar umumnya
cenderung lebih suka dalam bentuk pembelajaran yang sifatnya mudah dan
menyenangkan atau menggembirakan. Nuansa mudah, dan menyenangkan
atau menggembirakan adalah faktor penting dalam pembelajaran penjas di
sekolah dasar. Untuk itu dalam pembelajaran permainan kippers modifikasi
alat pemukul sangatlah diperlukan.
b. Aspek psikologis anak terhadap modifikasi alat pemukul berpanampang lebar
Menurut Mahmud (2010: 14) Psikologi merupakan ilmu yang
mempelajari sesuatu yang abstrak, yaitu jiwa. Psikologi terbagi beberapa,
salah satu yang termasuk psikologi yaitu psikologi kepribadiannya yaitu
sebuah kajian tentang perilaku individu khusus dilihat dari aspek kepribadian,
contohnya: senang, sedih, marah, dll. Menurut Ngasmain & Soepartono
(1997: 3) modifikasi adalah ”perubahan dalam permainan dari teknik bermain
yang baku menjadi teknik yang sederhana sesuai dengan perkembangan
anak”. Permainan modifikasi adalah perubahan dalam permaianan baik itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
teknik, alat, dan peraturan menjadi lebih sederhana sesuai dengan aspek
perkembangan anak, tanpa menghilangkan karakteristik dari permainan
tersebut. Dengan permainan modifikasi dapat memudahkan anak dalam
mengikuti pembelajaran gerak, karena pemebelajaran gerak ada tahapan-
tahapannya. Selain itu permainan modifikasi membuat anak senang dan
tereksplorasi kemampuan gerak dan kognitifnya seperti halnya bahwa salah
satu kelemahan mental anak SD khususnya kelas 5-6 adalah mudah putus asa
jika gagal didalam melakukan suatu hal. Begitu halnya dalam pembelajaran
memukul bola anak tersebut mengalami kesulitan pada perkenaan pemukul,
sehingga partisipasi anak kurang maka dengan adanya modifikasi alat
pemukul berpenampang lebar diharapkan mampu membuat anak lebih
antusias sehingga partisipasi dalam pembelajaran memukul bola permaianan
kippers menjadi tinggi.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
pembelajaran penjas seorang guru harus mampu dan bisa menuangkan ide kreatif
yang adapat membuat siswa tertarik, senang dan semangat untuk mengikuti
pembelajaran, seorang guru bisa menggunakan pendekatan, metode, atau
menerapkan media bantu pembelajaran sesuai dengan keadaan yang terjadi.
Dalam permasalahan di atas penggunaan penerapan media bantu pembelajaran
merupakan suatu cara yang bisa diterapkan seorang guru untuk memberikan
materi pelajaran dengan cara tertentu yang efektif agar materi pelajaran dapat
diterima atau dikuasai dengan baik oleh siswa.
Pembelajaran pada permainan kippers dengan media bantu pembelajaran
merupakan penggunaan pemukul yang dimodifikasi, dimana alat yang digunakan
dalam proses pembelajaran di buat sedemikian rupa agar siswa tertarik senang dan
tidak cepat bosan dalam melaksanakan materi yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran yang dilakukan guru nantinya dengan penerapan media bantu
pembelajaran, karena seperti yang dikemukakan para ahli diatas bahwa media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
bantu pembelajaran dapat mnembah minat, merangsang siswa, serta memotifasi
siswa untuk serius dan semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Maksud dan tujuan pembelajaran permaianan kippers dengan penerapan
media bantu pembelajaran pemukul yang dimodifikasi adalah untuk memenuhi
hasrat gerak anak, dapat menimbulkan rasa senang dan gembira, meningkatkan
kemampuan memukul dalam permainan kippers. Melalui penerapan media bantu
siswa lebih mudah menerima materi yang diberikan oleh guru, dengan demikian
kemampuan memukul bola pada permainan kippers bisa dikuasai siswa dengan
baik, baik pukulan melambung, mendatar, maupun merendah.
Berdasarkan pengertian dari media bantu pembelajaran tersebut
menunjukkan bahwa, media bantu pembelajaran merupakan cara yang tepat yang
digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dapat memberikan
pengaruh pada perkembangan anak. Dengan demikian diduga penerapan media
bantu memiliki pengaruh terhadap peningkatan partisipasi siswa memukul bola
dalam permainan kippers.
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat
dirumuskan hipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian adalah sebagai
berikut:
Melalui penerapan modifkasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan
hasil belajar memukul bola dalam permainan kippers pada siswa kelas V SD
Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun ajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jono
Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan April sampai
bulan juli 2012, pukul 08.00 sampai 01.00 WIB.
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian
No. Rancangan Kegiatan
Waktu (Bulan)
April
2012
Mei
2012
Juni
2012
Juli
2012
1. Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi Masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Ijin Penelitian
2. Pelaksanaan
a. Seminar Proposal
b. Pengumpulan data penalitian atau
pelaksanaan tindakan
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3. Penyusunan Laporan
a. Penulisan Laporan
b. Ujian Laporan
B. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V SD
Negeri 01 Jono Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun pelajaran 2011/2012.
Berjumlah 14 anak yang terbagi atas: 5 anak berjenis kelamin laki-laki dan 9 anak
berjenis kelamin perempuan.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
adalah sebagai berikut :
1. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang upaya peningkatan hasil belajar
memukul bola dalam permainan kippers pada siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri 01 Jono Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran
2011/2012.
2. Guru Penjasorkes Kolaborator
Untuk melihat tingkat keberhasilan dan tingkat keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran upaya peningkatan hasil belajar memukul bola
dalam permainan kippers di Sekolah Dasar Negeri 01 Jono Kecamatan
Tanon Kabupaten Sragen.
D. Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini diantaranya melalui; tes
praktik, observasi lapangan. Menurut H.E. Mulyasa (2011: 183) data penelitian
dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi: sumber
data, jenis data, teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan.
Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
1. Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar memukul
bola dalam permainan kippers yang dilakukan oleh siswa.
2. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam
objek penelitian. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data
tentang keaktifan siswa dan hasil belajar selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan alat bantu alat pukul yang telah dimodifikasi.
3. Wawancara, adalah metode pengambilan data dengan cara menayakan
sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden.
Wawancara dipergunakan sebagai teknik untuk menilai kepuasan siswa
terhadap pembelajaran dengan penerapan media bantu yang dimodifikasi.
Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Teknik dan Alat pengumpul Data Penelitian
No Sumber
Data
Jenis Data Teknik
Pengumpulan
Instrumen
1 Siswa Hasil memukul bola dalam
permainan kippers
Tes Praktek Tes
memukul
bola kippers
2. Siswa Partisipasi dan keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran
Observasi Lembar
Observasi
E. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dianalisis secara deskriptif kualitatif
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam pembelajaran permainan
kippers. Menurut Moh Nazir (2005 : 54), ”metode deskriptif adalah suatu
metodedalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
atau lukisan secar sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Jenis penelitian deskriptif salah satunya adalah Action Research. Menurut
Beni Ahmad Saebani (2008: 122) menyatakan bahwa ”metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek
yang alamiah”. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh
teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditentukan pada saat penelitian
dilapangan.
Analisis kualitatif bertujuan untuk melakukan penafsiran terhadap
fenomena sosial. Menyajikan data atau narasi data secara sederhana dalam bentuk
kata-kata, dapat dilakukan dengan membentuk tabel, grafik dan sejenisnya.
Melalui penyajian data tersebut, maka data akan terorganisir dan tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam tahap
pengumpulandata sebelumnya, peneliti sudah membuat simpulan-simpulan
sementara. Pada tahap ini peneliti mengecek hasil simpulan-simpulan tersebut
untuk dijadikan sebuah kesimpulan pasti dari hasil penelitianya.
Untuk uji validitas data ini dilakukan dengan triangulasi data antar guru
penjasorkes dengan guru penjasorkes kolaborator. Uji validitas data ini
dipergunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh guru
dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Langkah
selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang akan dilakukan dalam setiap
siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang
berlangsung secara terus meneruspada subyek penelitian.
Langkah-langkah Penelitian Tindakan kelas secara prosedural
dilaksanakan secara pertisipatif atau kolaboratif antara guru dengan guru
kolaborator bekerjasama mulai dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana
tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik kemudian
dilanjutkan refleksi evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi atau pembetulan dan
penyempurnaan pada siklus berikutnya.
Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,
prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap persiapan observasi (kondisi awal)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah
atau kelas yang akan digunakan sebagai tempat Penelitian Tindakan
Kelas. Meninjau sejauh mana pembelajaran permainan kippers diterapkan
dalam sekolahan tersebut.
2. Tahap seleksi informasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Menentukan subyek penelitian
b. Menyiapan instrumen penelitian serta evaluasi
c. Menetapkan indikator ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa
dengan nilai KKM 70 sebesar 60% dari keseluruhan jumlah siswa
3. Tahap pengumpulan data dan tindakan
Pada tahap penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang :
a. Hasil belajar memukul bola dalam permainan kippers
b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Alat bantu pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran
f. Semangat dan keaktifan siswa
4. Tahap analisa data
Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif
kualitatif. Teknik analisa tersebut dilakukan karena sebagian besar data
yang dikumpulkan berupa uraian diskriptif tentang perkembangan proses
pembelajaran memukul bola dalam permainan kippers
5. Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari awal survei.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tabel 3. Indikator target pencapaian nilai rata-rata permainan kippers
No Target Capaian Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
1 Hasil belajar memukul
bola dalam permainan
kippers
14% 43% 86%
2 Jumlah ketuntasan
siswa 14% 43% 86%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pra Siklus
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di
lapangan. Hasil dari kegiatan survey awal tersebut sebagai berikut:
1. Siswa kelas V SD Negeri Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen tahun
pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 14 siswa terdiri dari 5 putra dan 9 putri
2. Dalam membelajarkan pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya
didasarkan pada keterampilan yang sebenarnya tanpa memodifikasi atau
menggunakan alat bantu pembelajaran
3. Siswa mengalami kendala atau kesulitan dalam mengikuti pembelajaran
memukul bola dalam permainan kippers yang sebenarnya
4. penyampaian materi masih monoton, tidak menarik, membosankan dan
melelahkan
5. siswa mengeluh capek dan malas mengikuti pembelajaran
6. partisipasi siswa dalam pembelajaran memukul bola dalam permainan kippers
masih rendah, masih banyak siswa yang nilainya masih dibawah nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM)
B. Deskripsi Data
Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap subjek
penelitian yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes lompat
jauh dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran penjas
menggunakan alat bantu pembelajaran, setelah diberi siklus I dan siklus II.
Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal kemampuan memukul
bola dalam permainan kippers dan presentase ketuntasan hasil belajar, setelah
diberi siklus I dan siklus II pembelajaran memukul bola dalam permainan kippers
melalui media bantu yang dimodifikasi adalah sebagai berikut:
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1. Kondisi Awal Kemampuan Memukul Bola Dalam Permainan Kippers
dan Presentase Ketuntasan Hasil Belajar
Hasil evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran
Tabel 4. Data awal hasil belajar memukul bola dalam permainan kippers
pada siswa kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah
L P
1 60-69 4 8 12
2 70-79 1 1 2
3 80-89 0 0 0
4 90-100 0 0 0
Jumlah 5 9 14
Presentasi Ketuntasan 20% 11% 14%
0
2
4
6
8
10
12
60-69 70-79 80-89 90-100
Presentase Ketuntasan
Grafik 1. Data awal pra siklus
Data awal hasil belajar memukul bola dalam permainan kippers pra
siklus, hasil sebelum perbaikan menunjukkan banyaknya siswa yang
belum berminat dan mengerti pelajaran kippers karena:
a) Belum pernah sama sekali bermain kippers sebelumnya
b) Sulit menggunakan peralatan karena terlalu berat
c) Lingkungan kurang mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Dari tabel diatas dapat dilihat data awal sebelum perbaikan (pra
siklus) hasil belajar siswa memukul bola dalam permainan kippers adalah
sebagai berikut:
a) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 60-69 ada 12 anak
b) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 70-79 ada 2 anak
c) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 80-89 ada 0 anak
d) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 90-100 ada 0 anak
C. SIKLUS I
1. Siklus 1 Pertemuan 1
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, hasil perencanaan berupa
observasi sekolah atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian
tindakan kelas, meninjau sejauh mana pembelajaran kippers diterapkan
pada sekolah tersebut, merancang pembelajaran memukul bola dalam
permainan kippers melalui pendekatan taktis, membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan alat pelajaran, menyusun lembar
observasi, merancang tes/penilaian dan mengevaluasi hasil penilaian yang
dapat menunjang proses pembelajaran secara sistematis artinya susunan
program atau struktur dapat diketahui dengan tersedianya ruang lingkup
atau rincian materi dan analisis materi yang telah disusun untuk
dikembangkan oleh guru.
Dalam hal ini peneliti dalam melaksanakan pembelajaran memukul
bola dalam permainan kippers menggunakan media bantu yang di
modifikasi dengan harapan belajar siswa dapat meningkat sehingga hasil
belajarpun dapat meningkat sesuai batas minimal yang telah ditentukan
yaitu KKM 70 dengan ketuntasan belajar minimal 60%.
b. Hasil Pelaksanaan
Hasil evaluasi perbaikian pembelajaran siklus 1 pertemuan 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 5. Data awal hasil belajar memukul bola dalam permainan kippers
siswa kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah
L P
1 60-69 3 7 10
2 70-79 2 2 4
3 80-89 0 0 0
4 90-100 0 0 0
Jumlah 5 9 14
Presentasi Ketuntasan 40% 22% 29%
0
2
4
6
8
10
60-69 70-79 80-89 90-100
Presentase Ketuntasan
Grafik 2. Data perkembangan hasil belajar memukul bola dalam
permainan kippers
Dari tabel diatas dapat dilihat data hasil belajar siswa pada
pembelajaran memukul bola dalam permainan kippers pada perbaikan
pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 adalah sebagai berikut:
a) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 60-69 ada 10 anak
b) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 70-79 ada 4 anak
c) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 80-89 ada 0 anak
d) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 90-100 ada 0 anak
c. Hasil Pengamatan
a. Hasil observasi kegiatan siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 1
pertemuan 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
No Aktivitas Siswa Kurang Sedang Baik
1 Perhatian siswa terhadap materi
2 Kemampuan siswa yang mampu untuk
memberikan penjelasan tentang materi
pada siswa yang kurang
3 Keberanian bertanya antar anggota
dalam kelompok
4 Adanya interaksi positif antar siswa
5 Keberanian bertanya kepada guru
apabila siswa mengalami kesulitan
6 Kemauan tiap individu dalam
mendemonstrasikan tugas yang
diberikan
b. Hasil observasi pengamatan guru pada perbaikan pembelajaran siklus 1
No Aktivitas Guru Kurang Sedang Baik
1 Pra pembelajaran
2 Membuka pembelajaran
3 Penguasaan materi pelajaran
4 Pendekatan/strategi pembelajaran
5 Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
6 Bimbingan terhadap siswa/kelompok
yang mengalami kesulitan
7 Penilaian proses dan hasil belajar
8 Penggunaan bahasa
9 Pelaksanaan sesuai alokasi waktu
Indikator Pengamatan Guru
Keterangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Baik : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran dimanfaatkan oleh
guru dan anak
Sedang : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran hanya dimanfaatkan
oleh guru saja
Kurang : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran tidak dimanfaatkan
oleh guru dan anak
Observer mengamati jalanya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan
guru dan kegiatan siswa yang hasilnya:
1) Kegiatan Guru
a. Pendahuluan dilaksanakan dengan baik
b. Penguasaan guru terhadap materi sudah cukup baik
c. Penggunaan pendekatan pembelajaran cukup baik
d. Penggunaan alat bantu sudah sesuai dengan materi
e. Pengelolaan siswa cukup baik
f. Sudah memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya dengan
hasil cukup
g. Bahasa yang digunakan cukup kompetitif
h. Sudah memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
i. Penampilan guru cukup baik
2) Kegiatan Siswa
a. Perhatian siswa terhadap materi cukup baik
b. Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang
c. Semangat siswa dalam pembelajaran baik
d. Aktifitas siswa dan kerja sama dalam kelompok sudah baik
e. Kemampuan siswa memukul bola dalam bermain kippers masih
kurang
d. Hasil Refleksi
Secara umum implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) model pembelajaran teknik tidak ada permasalahan, bahkan sangat
menyenangkan. Hal ini terbukti dengan antusiasme siswa terhadap
pembelajaran baik interaksi antara guru – siswa maupun siswa dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
siswa, siswa dengan materi yang disampaikan dengan menggunakan alat
peraga dan sumber belajar yang telah dipersiapkan.
2. Siklus 1 pertemuan 2
a. Perencanaan
Hasil perencanaan berupa: merancang pembelajaran dengan
metode demonstrasi denan pendekatan taktis, membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan alat pelajaran, menyusun lembar
observasi, merancang tes/penilaian dan mengevaluasi hasil penilaian yang
dapat menunjang proses pembelajaran secara sistematis artinya susunan
program atau struktur dapat diketahui dengan tersedianya ruang lingkup
atau rincian materi dan analisis materi yang telah disusun untuk
dikembangkan oleh guru.
Dalam hal ini peneliti dalam melaksanakan pembelajaran memukul
bola dalam permainan kippers menggunakan media bantu yang di
modifikasi dengan harapan belajar siswa dapat meningkat sehingga hasil
belajarpun dapat meningkat sesuai batas minimal yang telah ditentukan
yaitu KKM 70 dengan ketuntasan belajar minimal 60%.
b. Hasil Pelaksanaan
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 pertemuan 2
Tabel 6. Data nilai belajar memukul bola dalam permainan kippers kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah L P
1 60-69 2 6 8
2 70-79 2 3 5
3 80-89 1 0 1
4 90-100 0 0 0
Jumlah 5 9 14
Presentasi Ketuntasan 60% 33% 43%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
0
1
2
3
4
5
6
7
8
60-69 70-79 80-89 90-100
Presentase Ketuntasan
Grafik 3. Data perkembangan hasil belajar memukul bola dalam
permainan kippers
Dari tabel diatas dapat dilihat data hasil belajar siswa pada
pembelajaran memukul bola dalam permainan kippers pada perbaikan
pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
a) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 60-69 ada 8 anak
b) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 70-79 ada 5 anak
c) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 80-89 ada 1 anak
d) Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 90-100 ada 0 anak
c. Hasil Pengamatan
a. Hasil observasi kegiatan siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 1
pertemuan 2
No Aktivitas Siswa Kurang Sedang Baik
1 Perhatian siswa terhadap materi
2 Kemampuan siswa yang mampu untuk
memberikan penjelasan tentang materi
pada siswa yang kurang
3 Keberanian bertanya antar anggota
dalam kelompok
4 Adanya interaksi positif antar siswa
5 Keberanian bertanya kepada guru
apabila siswa mengalami kesulitan
6 Kemauan tiap individu dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
mendemonstrasikan tugas yang
diberikan
b. Hasil observasi pengamatan guru pada perbaikan pembelajaran siklus 1
No Aktivitas Guru Kurang Sedang Baik
1 Pra pembelajaran
2 Membuka pembelajaran
3 Penguasaan materi pelajaran
4 Pendekatan/strategi pembelajaran
5 Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
6 Bimbingan terhadap siswa/kelompok
yang mengalami kesulitan
7 Penilaian proses dan hasil belajar
8 Penggunaan bahasa
9 Pelaksanaan sesuai alokasi waktu
Indikator Pengamatan Guru
Keterangan
Baik : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran dimanfaatkan oleh
guru dan anak
Sedang : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran hanya dimanfaatkan
oleh guru saja
Kurang : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran tidak dimanfaatkan
oleh guru dan anak
Observer mengamati jalanya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru
dan kegiatan siswa yang hasilnya:
1) Kegiatan Guru
a. Pendahuluan dilaksanakan dengan baik
b. Penguasaan guru terhadap materi sudah cukup baik
c. Penggunaan pendekatan pembelajaran cukup baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
d. Penggunaan alat bantu sudah sesuai dengan materi
e. Pengelolaan siswa cukup baik
f. Sudah memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
dengan hasil cukup
g. Bahasa yang digunakan cukup kompetitif
h. Sudah memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
i. Penamplan guru cukup baik
2) Kegiatan Siswa
a. Perhatian siswa terhadap materi cukup baik
b. Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang
c. Semangat siswa dalam pembelajaran baik
d. Aktifitas siswa dan kerja sama dalam kelompok sudah baik
e. Kemampuan siswa memukul bola dalam bermain kippers masih
kurang
d. Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran melalui
media bantu yang dimodifikasi dalam pembelajaran memukul bola dalam
permainan kippers pada siklus 1 pertemuan 2. Siswa mengalami
peningkatan bila dibandingkan sebelum diadakan perbaikan pembelajaran,
ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada pertemuan 1 hasil ketuntasan
belajar baru mencapai 29% dari jumlah siswa 14 anak dan setelah
diadakan perbaikan pada siklus 1 pertemuan 2 hasil belajar siswa dengan
ketuntasan belajar mencapai 43% sehingga masih banyak perbaikan yang
perlu dilakukan, maka peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran
pada siklus 2.
D. SIKLUS II
1. Hasil Pembahasan Siklus II pertemuan 1
a. Perencanaan
Hasil perencanaan berupa: merancang pembelajaran dengan metode
demonstrasi denan pendekatan taktis, membuat rencana pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
pembelajaran, menyiapkan alat pelajaran, menyusun lembar observasi,
merancang tes/penilaian dan mengevaluasi hasil penilaian yang dapat
menunjang proses pembelajaran secara sistematis artinya susunan program
atau struktur dapat diketahui dengan tersedianya ruang lingkup atau rincian
materi dan analisis materi yang telah disusun untuk dikembangkan oleh guru.
Dalam hal ini peneliti dalam melaksanakan pembelajaran memukul
bola dalam permainan kippers menggunakan media bantu yang dimodifikasi
dengan harapan belajar siswa dapat meningkat sehingga hasil belajarpun dapat
meningkat sesuai batas minimal yang telah ditentukan yaitu KKM 70 dengan
ketuntasan belajar minimal 80%.
b. Hasil Pelaksanaan
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 pertemuan 1
Tabel 7. Data nilai belajar memukul bola dalam permainan kippers kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah
L P
1 60-69 1 6 7
2 70-79 2 2 4
3 80-89 2 1 3
4 90-100 0 0 0
Jumlah 5 9 14
Presentasi Ketuntasan 80% 33% 50%
0
1
2
3
4
5
6
7
60-69 70-79 80-89 90-100
Presentase Ketuntasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Grafik 4. Data perkembangan hasil belajar memukul bola dalam permainan
kippers
Dari tabel diatas dapat dilihat data hasil belajar siswa pada pembelajaran
memukul bola dalam permainan kippers pada perbaikan pembelajaran siklus 2
pertemuan 1 adalah sebagai berikut:
a. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 60-69 ada 7 anak
b. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 70-79 ada 4 anak
c. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 80-89 ada 3 anak
d. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 90-100 ada 0 anak
c. Hasil Pengamatan
a. Hasil observasi kegiatan siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 2
pertemuan 1
No Aktivitas Siswa Kurang Sedang Baik
1 Perhatian siswa terhadap materi
2 Kemampuan siswa yang mampu untuk
memberikan penjelasan tentang materi
pada siswa yang kurang
3 Keberanian bertanya antar anggota
dalam kelompok
4 Adanya interaksi positif antar siswa
5 Keberanian bertanya kepada guru
apabila siswa mengalami kesulitan
6 Kemauan tiap individu dalam
mendemonstrasikan tugas yang
diberikan
b. Hasil observasi pengamatan guru pada perbaikan pembelajaran siklus 2
No Aktivitas Guru Kurang Sedang Baik
1 Pra pembelajaran
2 Membuka pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3 Penguasaan materi pelajaran
4 Pendekatan/strategi pembelajaran
5 Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
6 Bimbingan terhadap siswa/kelompok
yang mengalami kesulitan
7 Penilaian proses dan hasil belajar
8 Penggunaan bahasa
9 Pelaksanaan sesuai alokasi waktu
Indikator Pengamatan Guru
Keterangan
Baik : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran dimanfaatkan oleh
guru dan anak
Sedang : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran hanya dimanfaatkan
oleh guru saja
Kurang : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran tidak dimanfaatkan
oleh guru dan anak
Observer mengamati jalanya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru
dan kegiatan siswa yang hasilnya:
3) Kegiatan Guru
a. Pendahuluan dilaksanakan dengan baik
b. Penguasaan guru terhadap materi sudah cukup baik
c. Penggunaan pendekatan pembelajaran cukup baik
d. Penggunaan alat bantu sudah sesuai dengan materi
e. Pengelolaan siswa cukup baik
f. Sudah memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
dengan hasil cukup
g. Bahasa yang digunakan cukup kompetitif
h. Sudah memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
i. Penamplan guru cukup baik
4) Kegiatan Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
a. Perhatian siswa terhadap materi cukup baik
b. Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang
c. Semangat siswa dalam pembelajaran baik
d. Aktifitas siswa dan kerja sama dalam kelompok sudah baik
e. Kemampuan siswa dalam bermain kippers masih kurang
d. Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran melalui media
bantu yang dimodifikasi dalam pembelajaran memukul bola dalam permainan
kippers pada siklus 2 pertemuan 1. Siswa mengalami peningkatan bila
dibandingkan sebelum diadakan perbaikan pembelajaran, ini dapat dilihat dari
hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya hasil ketuntasan belajar baru
mencapai 43% dari jumlah siswa 14 anak dan setelah diadakan perbaikan pada
siklus 2 pertemuan 1 hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar mencapai
50% sehingga masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan, maka peneliti
perlu melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan 2.
2. Hasil Pembahasan Siklus II Pertemuan 2
a. Perencanaan
Hasil perencanaan berupa: merancang pembelajaran dengan metode
demonstrasi denan pendekatan taktis, membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, menyiapkan alat pelajaran, menyusun lembar observasi,
merancang tes/penilaian dan mengevaluasi hasil penilaian yang dapat
menunjang proses pembelajaran secara sistematis artinya susunan program
atau struktur dapat diketahui dengan tersedianya ruang lingkup atau rincian
materi dan analisis materi yang telah disusun untuk dikembangkan oleh guru.
Dalam hal ini peneliti dalam melaksanakan pembelajaran memukul
bola dalam permainan kippers menggunakan media bantu yang di modifikasi
dengan harapan belajar siswa dapat meningkat sehingga hasil belajarpun dapat
meningkat sesuai batas minimal yang telah ditentukan yaitu KKM 70 dengan
ketuntasan belajar minimal 80%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Hasil Pelaksanaan
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 pertemuan 2
Tabel 8. Data nilai belajar memukul bola dalam permainan kippers kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah
L P
1 60-69 0 2 2
2 70-79 1 4 5
3 80-89 3 3 6
4 90-100 1 0 1
Jumlah 5 9 14
Presentasi Ketuntasan 100% 78% 86%
0
1
2
3
4
5
6
60-69 70-79 80-89 90-100
Presentase Ketuntasan
Grafik 5. Data perkembangan hasil belajar memukul bola dalam permainan
kippers
Dari tabel diatas dapat dilihat data hasil belajar siswa pada pembelajaran
memukul bola dalam permainan kippers pada perbaikan pembelajaran siklus 2
pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
a. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 60-69 ada 2 anak
b. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 70-79 ada 5 anak
c. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 80-89 ada 6 anak
d. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 90-100 ada 1 anak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
c. Hasil Pengamatan
a. Hasil observasi kegiatan siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 2
pertemuan 2
No Aktivitas Siswa Kurang Sedang Baik
1 Perhatian siswa terhadap materi
2 Kemampuan siswa yang mampu untuk
memberikan penjelasan tentang materi
pada siswa yang kurang
3 Keberanian bertanya antar anggota
dalam kelompok
4 Adanya interaksi positif antar siswa
5 Keberanian bertanya kepada guru
apabila siswa mengalami kesulitan
6 Kemauan tiap individu dalam
mendemonstrasikan tugas yang
diberikan
b. Hasil observasi pengamatan guru pada perbaikan pembelajaran siklus 1
No Aktivitas Guru Kurang Sedang Baik
1 Pra pembelajaran
2 Membuka pembelajaran
3 Penguasaan materi pelajaran
4 Pendekatan/strategi pembelajaran
5 Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
6 Bimbingan terhadap siswa/kelompok
yang mengalami kesulitan
7 Penilaian proses dan hasil belajar
8 Penggunaan bahasa
9 Pelaksanaan sesuai alokasi waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Indikator Pengamatan Guru
Keterangan
Baik : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran dimanfaatkan oleh
guru dan anak
Sedang : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran hanya dimanfaatkan
oleh guru saja
Kurang : Jika pendekatan taktis serta alat pelajaran tidak dimanfaatkan
oleh guru dan anak
Observer mengamati jalanya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru
dan kegiatan siswa yang hasilnya:
5) Kegiatan Guru
a. Pendahuluan dilaksanakan dengan baik
b. Penguasaan guru terhadap materi sudah cukup baik
c. Penggunaan pendekatan pembelajaran cukup baik
d. Penggunaan alat bantu sudah sesuai dengan materi
e. Pengelolaan siswa cukup baik
f. Sudah memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
dengan hasil cukup
g. Bahasa yang digunakan cukup kompetitif
h. Sudah memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
i. Penampilan guru cukup baik
6) Kegiatan Siswa
a. Perhatian siswa terhadap materi cukup baik
b. Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang
c. Semangat siswa dalam pembelajaran baik
d. Aktifitas siswa dan kerja sama dalam kelompok sudah baik
e. Kemampuan siswa dalam memukul bola pada permainan
kippers sudah cukup baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
d. Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran melalui media
bantu yang di modifikasi dalam pembelajaran memukul bola pada permainan
kippers pada siklus 2 pertemuan 2. Siswa mengalami peningkatan bila
dibandingkan sebelum diadakan perbaikan pembelajaran, ini dapat dilihat dari
hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya hasil ketuntasan belajar baru
mencapai 50% dari jumlah siswa 14 anak dan setelah diadakan perbaikan pada
siklus 2 pertemuan 2 hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar mencapai
86% sehingga tinggal 2 anak yang belum mampu melakukan memukul bola
dalam permainan kippers melalui alat bantu yang dimodifikasi karena kondisi
anak lemah, dengan hasil belajar yang telah dicapai pada siklus 2 pertemuan 2
maka pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan belajar memukul bola
dalam permainan kippers dapat dikatakan berhasil dengan baik dan sudah
mencapai target minimal 80% maka penelitian dihentikan.
E. Pembahasan dan Analisis Data
1. Siklus I
a. Uraian Pelaksanakan Perbaikan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 mei sampai dengan 29 mei
2012. Sebelum peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti
terlebih dahulu menyusun Rancangan Perbaikan Pembelajaran (RPP).
Dalam pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus I, yang
dilakukan peneliti adalah menjelaskan materi pembelajaran dengan
menggunakan media bantu yang di modifikasi dalam bentuk permainan
dan membagi dalam 2 kelompok bermain untuk melakukan permainan
memukul bola dalam permainan kippers.
Selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran berlangsung,
peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati dan mencatat
keberhasilan dan kegagalan tentang permasalahan yang muncul selama
pelaksanaan pembelajaran memukul bola dalam permainan kippers
melalui media bantu yang di modifikasi. Setelah pelaksaan perbaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
pembelajaran siklus I selesai, peneliti melakukan analisis data dan
merefleksi kembali keberhasilan maupun kegagalan dalam tindakan
perbaikan yang telah dilakukan untuk menentukan tindakkan berikutnya.
b. Temuan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran
1) Ketika guru menggunakan media bantu berupa alat pemukul dari kayu
berpenampang lebar dan bola tenis, anak antusias untuk segera
menerimanya dan segera bermain.
2) Setelah anak mendapatkan alat pemukul dari kayu dan bola, guru
segera memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan memukul
bola dalam permainan kippers melalui media bantu yang dimodifikasi
secara bertahap, akan tetapi masih banyak anak yang merasa kesulitan
sehingga anak sering melakukan kesalahan.
c. Keberhasilan dan Kegagalan
Secara umum pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada
siklus I dapat dikatan berhasil dengan melihat peningkatan siswa dalam
melaksanakan memukul bola dalam permainan kippers. Secara
keseluruhan pelaksaan pembelajaran dapat dikatan sudah sesuai dengan
RPP yang telah disusun, akan tetapi masih ada siswa yang belum mampu
memenuhi skenario pembelajaran yang telah ditentukan. Sebagai contoh
pada perbaikan siklus I ketika anak diminta untuk melakukan memukul
bola dalam permainan kippers, masih banyak anak yang belum dapat
melakukan dengan cara yang benar yaitu cara melemparkan masih banyak
salah dan memukul bola belum tepat mengenai bola. Kegagalan ini oleh
guru dijadikan refleksi sebagai bahan tindak lanjut untuk melakukan
perbaikan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Uraian Pelaksanaan Perbaikan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 6 juni samapai dengan 23 juni
2012. Sebelum peneliti melakukan perbaikan pembelajaran, peneliti
terlebih dahulu menysun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Dalam pelaksanaan tindakan perbaiakan pembelajaran siklus II,
yang dilakukan peneliti adalah menjelaskan materi dan membagi dalam 2
kelompok serta memberi tugas pada anak untuk melakukan lemparan dan
memukul bola dalam permainan kippers; pertama siswa melakukan gerak
dasar memegang bola, kedua melakukan gerak dasar melambungkan bola,
ketiga melakukan gerak dasar memukul bola, keempat melakukan gerak
dasar melempar boladan kelima melakukan gerak dasar menangkap bola
dengan menggunakan alat bantu yang dimodifikasi (alat pemukul dari
kayu berpenampang lebar dan bola tenis).
Selama pelaksanaan tindakan pembelajaran berlangsung, peneliti
meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati dan mencatat
keberhasilan atau kegagalan tentang permasalahan yang muncul selama
pelaksanaan pembelajaran memukul bola dalam permainan kippers
melalui modifikasi alat bantu. Setelah pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus II selesai, peneliti melakukan analisis data dan
merefleksi kembali keberhasilan maupun kegagalan dalam tindakan
perbaikan yang telah dilakukan untuk menentukan tindakan berikutnya.
Dan melalui pendekatan taktis minat belajar siswa dapat meningkat dan
hasil belajar siswapun dapat meningkat mencapai target yang telah
direncanakan.
b. Keberhasilan dan Kegagalan
Secara umum pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada
siklus II dapat dikatan berhasil dengan melihat peningkatan siswa dalam
memukul bola pada permainan kippers melaui modifikasi alat bantu.
Secara keseluruhan pelaksaan pembelajaran dapat dikatan sudah sesuai
dengan RPP yang telah disusun dan skenario pembelajaran yang telah
ditentukan sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil
evaluasi terhadap siswa dalam melakukan memukul bola pada permainan
kippers dapat dilakukan dengan benar dan dengan hasil 86% dari 14 siswa
sudah tuntas. Dengan demikian perbaikan pembelajaran memukul bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
pada permainan kippers melalui modifikasi alat bantu dapat meningkatkan
minat belajar siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB V
PENUTUP
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Melihat uraian dari bab I sampai dengan Bab III serta hasil penelitian pada
Bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada upaya
peningkatkan hasil belajar memukul bola dalam permaian kippers melalui media
bantu yang dimodifikasi, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang dimodifikasi (alat
pemukul dari kayu berpenampang lebar dan bola tenis) dapat meningkatkan hasil
belajar memukul bola dalam permainan kippers pada siswa kelas V SD Negeri
Jono 1 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. Dengan rincian peningkatan per
siklus, pencapaian pra siklus 14%, siklus 1 43% dan silus 2 sebesar 86%. Jadi
peningkatan dari pra siklus sampai dengan siklus 2 mencapai 72%.
B. Implikasi
Hasil penelitian yang diperoleh ini mempunyai implikasi bagi
perkembangan pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umunya
dan khususnya di SD Negeri Jono 1, Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen. Guru
pendidikan jasmani dapat menetapkan pembelajaran memukul bola dalam
permainan kippers melalui modifikasi alat bantu, modifikasi alat bantu ini juga
dapat digunakan untuk pembelajaran pada kompetensi, permainan dan pada
materi pembelajaran yang lain, sebagai variasi dari pembelajaran dan daya tarik
terhadap materi, sehingga siswa tidak jenuh atau malas dengan memukul bola
dalam permainan kippers serta meningkatkan hasil pembelajaran memukul bola
dalam permainan kippers.
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
C. Saran-saran
Berdasarkan hasil simpulan ada beberapa hal yang sebaiknya diterapkan
oleh guru pendidikan jasmani dalam meningkatkan kualitas mengajarnya,
khususnya bidang pengembangan memukul bola pada permainan kippers. Adapun
saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Dalam penyampaian pembelajaran khususnya peningkatan pola memukul bola
dalam permainan kippers terhadap siswa sebaiknya dilakukan melalui
modifikasi alat bantu yang menarik agar anak lebih tertarik untuk belajar dan
mengikuti proses pembelajaran.
2. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebaiknya memberikan
yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak dan bentuknya sederhana dan
menyenangkan.
Apabila anak masih merasa kesulitan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sebaiknya guru menginovasi model pembelajaran yang lebih efektif,
inovatif dan menyenangkan.