skripsi - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/29374/1/skripsi011.pdf · yang mempengaruhi...
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA
WARUNG INTERNET (Studi Pada Warung Internet Di Sekitar UNDIP Peleburan)
SKRIPSI
Disusun oleh :
DUHITA AYU PARAMITHA
C2A006047
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Duhita Ayu Paramitha
Nomor Induk Mahasiswa : C2A006047
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
Judul Skripsi :
Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Indi Djastuti, MS
Semarang, 29 Maret 2011
Dosen Pembimbing,
(Dr. Hj. Indi Djastuti, MS) NIP. 19570218 198403 2001
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA WARUNG INTERNET (Studi Pada Warung Internet Di Sekitar UNDIP Peleburan)
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN Nama Penyusun : Duhita Ayu Paramitha Nomor Induk Mahasiswa : C2A006047 Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen Judul Skripsi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA WARUNG INTERNET (Studi Pada Warung Internet Di Sekitar UNDIP Peleburan)
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 15 April 2011. Tim Penguji : 1. Dr. Hj. Indi Djastuti, MS ( .......................................................... ) 2. Drs. H. Mudiantono, M.Sc. ( .......................................................... )
3. Drs. Harry Soesanto, MMR ( .......................................................... )
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Duhita Ayu Paramitha, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA WARUNG INTERNET, adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas, baik disengaja atau tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemungkinan terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Semarang, 29 Maret 2011
Yang membuat pernyataan,
(Duhita Ayu Paramitha) NIM : C2A006047
MOTTO
“ Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, dia tak menghukummu. Dia hanya membuka tanganmu tuk menerima
sesuatu yang lebih baik ”
“ Ketika mimpi kita hanya menjadi sebatas mimpi disitulah kita belajar berusaha dan yakin bahwa Tuhan punya cara lain
untuk kita “
“ Berusaha untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tetapi berusaha menjadi manusia yang berguna “
“ Alizwell.. Hakuna Matata.. Man Jadda Wa jada.. “
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh timbulnya fenomena persaingan antar penyedia jasa warung internet. Maju dan berkembangnya suatu usaha warung internet ini ditentukan oleh banyaknya jumlah konsumen yang berkunjung dan menggunakan jasa internet pada warung internet tersebut. Keputusan konsumen dalam memilih jasa warnet dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : kecepatan akses, harga per jamnya, kelengkapan fasilitas pendukung yang ada, profesionalitas pelayanan para pegawainya. Dalam penelitian ini, penyusun berusaha menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa warung internet, yang meliputi variabel akses, harga, fasilitas, pelayanan, promosi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner terhadap 100 orang pengunjung warung internet di sekitar Undip Pelaburan yang diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji Goodness of Fit melalui koefisien regresi (R2), uji F, dan uji t. Analisis kualitatif merupakan interpretasi data yang diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang sudah dilaksanakan dengan memberi keterangan dan penjelasan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yang diuji berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen melalui uji F dan uji t, sedangkan angka Adjusted R Square sebesar 0,537 menunjukkan 53,7% kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh pelayanan, lokasi dan fasilitas warung internet dan sisanya 46,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
Kata Kunci : Keputusan Konsumen, Akses, Harga, Fasilitas, Pelayanan, Promosi.
ABSTRACT This research is motivated by the emergence of the phenomenon of
competition among Internet cafes or Cybercafes. The development of an Internet cafe is determined by the number of consumers who visit and use the Internet service at the internet cafe. Consumer decision in choosing to use the services of an Internet cafe is influenced by several factors, namely: the speed of access, the price per hour, the completeness of existing support facilities, the professionalism of service employees. In this study, authors tried to analyze the factors that influence consumer decisions use the services of internet cafes, which includes variable access, price, facilities, services, promotions.
This research was conducted using questionnaires to 100 people visitors Internet cafes around Undip resurfacing obtained by using accidental sampling technique. Then we performed an analysis of data obtained in the form of quantitative and qualitative analysis. A quantitative analysis include validity and reliability test, the classic assumption test, multiple regression analysis, Goodness of Fit test through regression coefficient (R2), F test and t test Qualitative analysis is an interpretation of the data obtained in this study, and results of data processing that have been implemented with a description and explanation.
The results showed that all independent variables are tested has a positive and significant impact on consumer decisions through F test and t test, whereas the numbers Adjusted R Square of 0.537 indicates 53.7% customer satisfaction can be influenced by service, location and internet cafes facilities, and the remaining 46.3% is explained by other factors beyond this research.
Keywords: Consumer Decision, Access, Price, Facilities, Services, Promotions.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan
limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Menmpengaruhi Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa
Warung Internet”
Skripsi ini disusun tidak hanya sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
program Sarjana (S1) tapi juga sebagai ajang bagi penulis untuk menuangkan ide dan
pemikirannya yang bersangkutan dengan bidang keilmuan yang telah ditempuh.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan
terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran dari semua
pihak. Untuk itu, Pada kesempatan yang baik ini penulis dengan segala kerendahan
hati ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu, khususnya kepada :
1. Prof. Drs. Mohamad Nasir, M.Si., Ak., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang.
2. Dr. Hj. Indi Djastuti, MS. sebagai Dosen pembimbing yang telah mencurahkan
perhatian dan tenaga serta dorongan kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
3. Drs. H. Prasetiono, M.Si. sebagai Dosen wali atas segala bantuan yang telah
diberikan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Semua responden atas kesediannya meluangkan waktu demi kelancaran penulisan
skripsi ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang telah
mengajarkan ilmunya kepada penulis, semoga dicatat sebagai amal baik yang
tidak akan putus pahalanya.
6. Kedua orang tua penulis Bapak H. Ibnu Hartanto dan Ibu Ida Parwati tercinta
yang telah membesarkan saya, merawat saya, dan telah memberikan segalanya
yang terbaik untuk saya, juga senantiasa memberikan dorongan baik dorongan
mental, spiritual, dan juga finansial. Keluarga besar penulis yang senantiasa
memberikan dukungan kepada penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
7. Segenap staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro atas
pelayanannya selama penulis menempuh studi.
8. Wahyu Sigid Purnomo dan Yulia Endah S.P yang selalu ada untuk penulis, tidak
pernah lelah memberikan bantuan, semangat dan selalu memberi keceriaan.
Terima kasih untuk semuanya.
9. Sahabat-sahabat terbaikku Jojo, Kijul, Aji, Regina, Donuts and Coffee, rekan
Manajemen 2006 khususnya Citra, Fisa, Phyna, Febby, Fajar, Fitrah yang selalu
memberikan dukungan yang dapat membangkitkan semangat bagi penulis
sehingga skripsi ini dapat selesai.
10. Teman-teman tim KKN 2010 Kab. Kendal Desa Sarirejo Abang Gian, Marhadi,
Putra, Ruth, Dodi, Adi, Rini, Indah, Arum, Arman, Reza, Sumarno, Adit yang
sudah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis di dalam pengerjaan
skripsi ini.
11. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mohon maaf apabila ada kekurangan. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, 20 Maret 2011
Duhita Ayu Paramitha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ............................................................ iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................... iv
MOTTO.................................................................................................... ........... v
ABSTRAKSI ....................................................................................................... vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 9
1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... ......... 10
1.5 Sistematika Penulisan................................................................. ....... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 13
2.1 Landasan Teori .................................................................................... 13
2.1.1 Pengertian Pemasaran ............................................................... 13
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ........................................... 17
2.1.3 Konsep Pemasaran .................................................................... 19
2.1.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .......................................... 21
2.1.5 Akses ......................................................................................... 23
2.1.6 Harga ......................................................................................... 25
2.1.7 Fasilitas ..................................................................................... 26
2.1.8 Pelayanan .................................................................................. 28
2.1.9 Promosi ........................................................................... ......... 29
2.1.10 Keputusan Konsumen ....................................................... ..... 33
2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 35
2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 36
2.4 Hipotesis ............................................................................................ 38
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 39
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................... 39
3.1.1 Variabel Penelitian ............................................................ ....... 39
3.1.2 Definisi Operasional Variabel ............................................. .... 40
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel ......................................................... 44
3.2.1 Populasi ..................................................................................... 44
3.2.2 Sampel ....................................................................................... 44
3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 46
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 47
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................... 48
3.6 Metode Analisis Data .......................................................................... 50
3.6.1 Uji Alat Ukur ............................................................................. 50
3.6.1.1 Uji Validitas................................................................... 50
3.6.1.2 Uji Reliabilitas........... .................................................... 50
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 51
3.6.2.1 Uji Normalitas........... .................................................... 51
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas ..................................................... 52
3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas ................................................... 52
3.6.3 Analisis Regresi Berganda ......................................................... 53
3.6.4 Uji Ketepatan Model .................................................................. 54
3.6.4.1 Uji T............................................................................... 54
3.6.4.2 Uji F ............................................................................... 55
3.6.4.3 Koefisien Determinasi ................................................... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 58
4.1 Deskripsi Objek Penelitian.................................................................. 58
4.1.1 Profil Warnet ............................................................................. 58
4.1.1.1 Baviernet ....................................................................... 58
4.1.1.2 Indonet .......................................................................... 58
4.1.1.3 Jazznet ........................................................................... 61
4.1.2 Deskripsi Responden.................................................................. 62
4.1.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 63
4.1.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ...................... 63
4.1.2.3 Deskripsi Berdasarkan Pendidikan ............................... 65
4.1.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ............... 66
4.1.3 Analisis Deskriptif ..................................................................... 67
4.1.3.1 Deskripsi Variabel Akses ............................................... 68
4.1.3.2 Deskripsi Variabel Harga ............................................... 71
4.1.3.3 Deskripsi Variabel Fasilitas ........................................... 74
4.1.3.4 Deskripsi Variabel Pelayanan ........................................ 77
4.1.3.5 Deskripsi Variabel Promosi .......................................... 79
4.1.3.6 Deskripsi Variabel Keputusan Konsumen..................... 82
4.2 Analisis Data ....................................................................................... 85
4.2.1 Uji Kuesioner ............................................................................. 85
4.2.1.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............ 85
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 87
4.2.2.1 Uji Normalitas ............................................................... 88
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas ...................................................... 89
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................. 90
4.2.3 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................... 91
4.2.4 Pengujian Hipotesis .................................................................. 93
4.2.4.1 Uji Parsial (Uji t) ........................................................... 93
4.2.4.2 Uji F (Uji Simultan)....................................................... 96
4.2.4.3 Koefisien Determinasi ................................................... 97
4.3 Pembahasan ......................................................................................... 98
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 103
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 103
5.2 Implikasi Manajerial ........................................................................... 106
5.3 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 110
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 113
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Jumlah Pemasukan Warnet di Sekitar Undip Peleburan ...... 7
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 63
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ........................................................ 64
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan .............................................. 65
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................................ 66
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Akses ...................................... 69
Tabel 4.6 Deskripsi Indeks Variabel Akses .................................................. 71
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Harga ....................................... 71
Tabel 4.8 Deskripsi Indeks Variabel Harga ................................................... 73
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas .................................... 74
Tabel 4.10 Deskripsi Indeks Variabel Fasilitas ............................................... 76
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan ................................. 77
Tabel 4.12 Deskripsi Indeks Variabel Pelayanan ............................................ 79
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Promosi .................................... 80
Tabel 4.14 Deskripsi Indeks Variabel Promosi ............................................... 82
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Konsumen .............. 83
Tabel 4.16 Deskripsi Indeks Variabel Keputusan Konsumen ......................... 84
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Validitas ............................................................... 85
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Reabilitas ............................................................. 87
Tabel 4.20 Pengujian Multikolinieritas ............................................................ 89
Tabel 4.22 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 91
Tabel 4.23 Hasil Uji Simultan (Uji F).............................................................. 96
Tabel 4.24 Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 97
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 37
Gambar 4.19 Gambar Uji Normalitas .............................................................. 88
Gambar 4.21 Gambar Uji Heterokedastisitas ................................................. 90
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner ...................................................................................... 113
Lampiran B Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel ............. 123
Lampiran C Tabel Induk Penelitian .................................................................. 130
Lampiran D Hasil Uji Validitas ........................................................................ 134
Lampiran E Hasil Uji Reabilitas ....................................................................... 138
Lampiran F Hasil Uji Regresi Linear ................................................................ 147
Lampiran G Charts ............................................................................................. 149
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Zaman sekarang, Internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena
dengan Internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh
dunia dengan cepat dan mudah. Kebutuhan Internet sangat penting sehingga
peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun selalu meningkat di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri jumlah pemakai Internet selalu meningkat dengan peningkatan
yang cukup besar.
Teknologi Informasi (TI) kini berkembang amat pesat. Peran Internet tidak
bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman globalisasi ini,
kebutuhan untuk memperoleh informasi yang cepat, mudah dan murah sangat penting
sehingga internet bisa dikatakan menjadi kebutuhan mendasar manusia. Di Indonesia
yang merupakan negara berkembang, kebutuhan informasi akan sangat tinggi, dan
salah satu alat untuk memperoleh informasi tersebut yang dirasakan paling sesuai
adalah Internet. Sekarang komunitas internet Indonesia meyakini bahwa Internet
dapat menjadi obat mujarab untuk menjembatani kesenjangan informasi di Indonesia
(Sujoko, 2007).
Secara harfiah, Internet (kependekan daripada perkataan 'interconnected-
networking') ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian.
Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung
secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan
Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan
internetworking. Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969
sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of
Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang
disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised
network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching). Pada 1
Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke
TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini. Pada sekitar 1990-
an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan pengguna jaringan-
jaringan komputer yang ada. Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan
spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara
rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet
Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini
mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments).
Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan
Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet
yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3,
IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL. Beberapa
layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat
elektronik, Usenet, Newsgroup, perkongsian file (File Sharing), WWW (World Wide
Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH.
Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap
digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis
(Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time
service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain
itu melalui internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua
pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin
(Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live
Messenger (www.wikipedia.com).
Seperti kita ketahui dunia Internet bagaikan hutan belantara pusat informasi
yang maha luas. Semakin hari semakin banyaknya bertebaran di Internet hasil karya
lewat website/blog baik dalam bentuk tulisan, gambar, video audio dan lainnya. Hal
ini memberikan banyak kemudahan bagi para pencari informasi baik secara gratis
ataupun membayar. Sekarang komunitas Internet Indonesia meyakini bahwa Internet
dapat menjadi obat mujarab untuk menjembatani kesenjangan informasi di Indonesia.
Semakin berkembangnya dunia komunikasi dan komputer, teknologi Internet menjadi
relative murah dan terjangkau bagi konsumen. Tetapi penggunaan Internet oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap sebagai kegiatan yang mahal.
Dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 220 juta jiwa, baru sekitar lima juta
yang mengakses Internet. Selain itu mahalnya biaya pulsa telpon menjadikan
masyarakat masih enggan untuk memasang Internet sendiri dirumah. Sehingga tidak
mengherankan bahwa sebagian besar pengguna Internet lebih memanfaatkan jasa
Internet melalui fasilitas komputer di tempat umum (Sujoko, 2007).
Manfaat yang dapat dirasakan dengan menggunakan Internet yaitu orang
dapat secara langsung dan mudah mendapatkan informasi-informasi yang diinginkan,
misalnya mengirim surat (e-mail), komunikasi jarak jauh (chatting), browsing, game
online, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, masih banyak orang-orang yang
belum mampu memilikinya sendiri. Dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan
kebutuhan masyarakat akan internet ini, mendorong badan usaha atau perorangan
untuk mendirikan usaha warnet (Warung Internet). Warnet merupakan salah satu
jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Pengertian
dari jasa yaitu, ”aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan
konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer
kepemilikan”. Menurut Phillip Kotler pengertian jasa adalah setiap tindakan atau
unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip
intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya
bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik. Mengapa mayoritas
masyarakat menggunakan warung internet (warnet). Hal itu terjadi karena bisa
mengontrol biaya yang akan dikeluarkan. Warnet merupakan sebuah tempat di mana
seseorang bisa mengakses internet. Tempat tersebut biasanya dilokasikan sebagai
tempat umum mirip dengan sebuah restoran, sementara biaya sewanya biasanya
dipatok perjam (Sujoko 2007).
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan internet ini,
mendorong badan usaha atau perorangan untuk mendirikan usaha warnet ( Warung
Internet ). Karena warnet merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang jasa,
kita juga harus mengetahui bahwa ada lima dimensi kualitas jasa (Tjiptono 2004) :
1. Bukti langsung (Tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi.
2. Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Daya tangkap (Responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
4. Jaminan (Assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
resiko, dan keraguan.
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.
Karena usaha warnet memberikan prospek dan memberikan keuntungan yang
baik bagi para pemilik maupun pengelolanya, mengakibatkan jumlah warnet semakin
lama menjadi semakin banyak. Dengan semakin banyaknya jumlah warnet, maka
mendorong para konsumen atau pelanggan untuk lebih selektif dalam memilih
warnet. Untuk memenangkan persaingan dalam mengumpulkan pelanggan sebanyak-
banyaknya, para pengusaha warnet dituntut untuk mengetahui beberapa factor yang
menjadi pertimbangan konsumen di dalam mengambil keputusan memilih warnet,
faktor-faktor tersebut adalah : akses, harga, pelayanan, fasilitas, dan promosi.
Kesemua faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan menunjang satu sama lain.
Dalam arti bahwa, apabila salah satu faktor tersebut ada yang kurang baik kualitasnya
maka konsumen akan merasa tidak puas dan akan berfikir dua kali dalam
menggunakan jasa internet pada warnet tertentu, begitu pula sebaliknya, jika semua
faktor tersebut berkualitas baik, maka konsumen akan merasa puas dan dengan
senang hati akan menggunakan jasa internet pada warnet kembali. Hal ini akan
menimbulkan persaingan antar warnet itu sendiri, terutama dalam masalah pelayanan
serta penyediaan fasilitas-fasilitas pendukungnya untuk menarik pelanggan sebanyak-
banyaknya.
Customer Satisfaction atau kepuasan pelanggan merupakan strategi bisnis
yang paling baik, karena upaya perusahaan untuk memuaskan pelanggannya ujung-
ujungnya adalah untuk membangun loyalitas pelanggan, mereka butuh itu karena
pelangganlah yang bisa mendatangkan profit pada perusahaan di masa yang akan
datang. Cara terbaik untuk memelihara loyalitas konsumen adalah dengan memahami
konsumen dalam menggunakan komunikasi yang efektif dan tepat untuk loyalitasnya.
Cara ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu pengukuran tingkat kepuasan
konsumen untuk menentukan strategi pemasaran dan waktu pelaksanaan yang tepat
bagi usaha jasa internet ini. Maka dari itu untuk menjaga keunggulan bersaing suatu
warnet dengan warnet lainnya dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen menggunakan jasa warung internet. Penelitian ini mengambil
beberapa sampel warung internet yang ada di sekitar Undip Peleburan yaitu Bavier,
Jazznet, dan Indonet.
Dari data yang diberikan oleh pengelola dari masing-masing warnet
menunjukkan bahwa pendapatan warnet sangat fluktuatif selama periode januari -
desember 2010. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat dari table 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1 Jumlah Pemasukan Warnet Di Sekitar UNDIP Peleburan
Januari - Desember 2010
Sumber : Warnet Bavier, Jazznet, Indonet 2010 Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pemasukan disetiap warnet ada
yang mengalami penurunan. Seperti pada warnet Bavier mengalami penurunan di
Bulan Baviernet Jazznet Indonet
JANUARI 8.088.500 24.188.000 13.920.500 FEBUARI 7.290.000 18.850.000 11.325.000 MARET 8.801.625 27.956.000 9.499.000 APRIL 10.296.500 25.613.000 15.234.500 MEI 10.042.500 27.009.000 16.644.000 JUNI 10.895.000 24.392.000 16.632.000 JULI 7.649.000 21.120.000 15.296.500 AGUSTUS 7.183.500 19.317.000 14.156.000 SEPTEMBER 8.044.500 12.912.000 12.950.000 OKTOBER 11.313.000 20.215.000 12.542.000 NOVEMBER 8.275.200 17.236.000 15.296.500 DESEMBER 9.173.001 18.744.000 19.226.000 TOTAL 107.052.326 257.552.000 181.744.500
bulan febuari lalu mengalami kenaikan terus sampai bulan juni, setelah bulan juni
sampai dengan agustus mengalami penurunan lalu mengalami kenaikan september
dan mencapai puncaknya pada bulan oktober lalu mengalami penurunan di bulan
november dan sedikit kenaikan di bulan desember. Pada warnet Jazznet mengalami
penurunan di bulan febuari lalu mengalami kenaikan dan dari bulan juni hingga
September mengalami penurunan. Pada warnet Indonet pun sama di bulan febuari
hingga maret mengalami penurunan, lalu bulan berikutnya ada kenaikan hingga bulan
juni, tetapi setelah itu bulan berikutnya mengalami penurunan hingga bulan oktober,
tetapi setelah itu November dan desember mengalami sedikit kenaikan.
Dari data diatas dapat diketahui terjadinya fluktuasi penggunaan jasa internet
pada masing-masing warnet, yang harus kita perhatikan dan mengkajinya lebih lanjut
yaitu seringnya terjadi penurunan pada jumlah pemasukan yang dikarenakan
beberapa faktor yang dikeluhkan oleh para pengunjung warnet, sementara para
pengelola warnet tidak mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan para
pengguna jasa internet pada warnet mengambil keputusan untuk tidak menggunakan
jasa internet di warnet lagi. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA WARUNG
INTERNET”
1.2 Perumusan Masalah
Dewasa ini persaingan yang terjadi antar warnet sangatlah ketat, banyak
bermunculan warnet-warnet baru yang mungkin ditinjau dari fasilitasnya hampir
setara satu sama lain apalagi yang sudah lama bermain di pasar tersebut. Maju dan
berkembangnya suatu usaha warung internet ini ditentukan oleh banyaknya jumlah
konsumen yang berkunjung dan menggunakan jasa internet pada warnet tersebut.
Keputusan konsumen dalam memilih jasa warnet dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu : kecepatan akses, harga per jamnya, kelengkapan fasilitas pendukung yang ada,
profesionalnya pelayanan para pegawainya, dan promosi yang menarik untuk para
konsumen. Dengan adanya pemikiran tersebut diatas, maka yang menjadi pokok
permasalahan yang akan dianalisa dan dibahas dalam penulisan skripi ini adalah :
• Bagaimana pengaruh akses terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa warnet ?
• Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa warnet ?
• Bagaimana pengaruh fasilitas terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa warnet ?
• Bagaimana pengaruh pelayanan terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa warnet ?
• Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa warnet
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sebuah arahan yang menjadi pedoman pada
setiap penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian yang
dirumuskan. Setiap aktifitas atau kegiatan yang dilaksanakan di dalam mengadakan
suatu penelitian pasti mempunyai tujuan dan kegunaan, baik itu bagi perusahaan
maupun bagi pihak lain yang terkait.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh akses terhadap terhadap keputusan
konsumen dalam menggunakan jasa warnet.
2. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa warnet.
3. Untuk menganalisis pengaruh fasilitas terhadap keputusan konsumen
dalam menggunakan jasa warnet.
4. Untuk menganalisis pengaruh pelayanan terhadap keputusan konsumen
dalam menggunakan jasa warnet.
5. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen
dalam menggunakan jasa warnet.
1.4 Manfaat Penelitian
Kegunaan yang dapat dirumuskan dari dilakukannya penelitian ini terdiri dari
dua kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang manajemen
pada khususnya.
2 Kegunaan Praktis
a. Bagi perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang
objektif dalam mengambil keputusan serta sebagai pedoman untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan,
juga sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan strategi
pemasaran di masa yang akan datang.
b. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang pemasaran
khususnya tentang perilaku konsumen, disamping itu penulis
diharapkan mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan
dengan mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh dibangku
kuliah.
c. Bagi Pihak Lain
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi
peneliti berikutnya yang berminat di bidang perilaku konsumen.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, sistematika penulisan disusun berdasarkan bab demi bab
dengan uraian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tinjauan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi mengenai landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran, hipotesis, dan model penelitian yang digunakan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi mengenai jenis penelitian, sumber data, metode
pengumpulan data, definisi variabel, definisi operasional variabel, penentuan
sampel, serta metode analisis yang digunakan.
BAB IV : PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini berisi mengenai gambaran umum perusahaan, analisis, dan
hasil analisis data.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari penelitian, serta
saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu
dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekomoni itu sendiri menentukan harga
barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,
pemasar dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan
konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang
diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini
disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan
meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan
hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha
menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam
kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan
manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses
pertukaran. Di bawah ini terdapat beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli.
Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar
penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi pemasaran adalah :
“Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran
segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain”.
Sedangkan Assauri (1999) mendefinisikan pemasaran:“Sebagai usaha
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang
yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan
komunikasi yang tepat”.
Dari definisi di atas menunjukkan bahwa pemasaran merupakan serangkaian
prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market), mengevaluasi kebutuhan
konsumen, mengembangkan barang dan jasa, pemuas keinginan, memberikan nilai
kepada konsumen dan laba bagi perusahaan.
Pemasaran merupakan konsep kunci keberhasilan suatu bisnis dimana
pemasaran dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan pemenuhan pelanggan
untuk tercapainya kepuasan, memberi dampak positif bagi perusahaan, di era
persaingan bisnis yang begitu canggih dewasa ini.
Pemasaran merupakan salah satu bidang fungsional yang sangat penting
dalam suatu organisasi bisnis sebagai penunjang utama, bagi kelangsungan hidup
operasional suatu dunia usaha. Pemahaman pemasaran bagi pihak pemasaran sangat
penting dalam rangka pengenalan kebutuhan dan keinginan pelanggan, penentuan
pasar sasaran mana yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan, serta
merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut.
Kotler dan Amstrong (2001) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
"Marketing is a social and managerial process by which individuals and groups
obtain what need went trough creating, offering and exchanging productof value with
others.” Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan perutukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Pemasaran menurut Sunarto (2003) adalah proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain.
Payne (2001) Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan,
menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus
dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut,
Boyd.et al (2000) mengemukakan pemasaran adalah suatu proses sosial yang
melibatkan kegiatan kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan
pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Theodore Levit dalam Kotler (2002) memberikan perbedaan permikiran yang
kontras antara penjualan dan pemasaran: “Penjualan berfokus pada kebutuhan
penjual, pemasaran berfokus pada kebutuhan membeli penjualan, memberi perhatian
pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai, pemasaran
mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana sarana
produk don keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal
menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsi.
Menurut H.T. Gitosudarmo (2001) mendefinisikan pemasaran sebagai proses
sebagai pengusaha dapat memebuhi, mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik,
senang, kemudian membeli dan akhirnya puas produk yang dibelinya. Proses untuk
mencapai proses diatas harus melalui perumusan jenis produk yang inginkan
konsumen, perhitungan berapa banyak kebutuhan produk itu, bagaimana
menyalurkan produk tersebut kepada konsumen, seberapa tinggi yang harus
ditetapkan terhadap produk tersebut yang cocok dengan kondisi konsumennya,
bagaimana cara promosi mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen,
serta bagaimana menghadapi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan.
Kemudian oleh Peter Draker dikatakan bahwa tujuan pemasaran bukan untuk
memperluas penjualan hingga kemana-mana, tujuan pemasaran adalah untuk
mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu
cocok dengan pelanggan. Pemasaran idealnya adalah untuk menciptakan seseorang
pelanggan yang siap untuk membeli produk atau jasa itu Phillip Kotler (2002).
Menurut Keegan (1997) pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai
sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan
lingkungan.
Selanjutnya Al. Ries dan Jack Trout yang merupakan pionir dari konsep
positioning mengemukakan bahwa “Marketing is the battle of ideas” Disini Al. Ries
ingin menegaskan bahwa dalam pemasaran, perusahaan perlu memenangkan
pertempuran yang terjadi “di benak” konsumen. Siapa yang sudah punya tempat
dibenak konsumen dan sudah cukup kokoh, dialah yang akan menang karena
bagaimanapun keputusan konsumen untuk menjatuhkan pilihan sangat dipengaruhi
oleh persepsi yang ada di benaknya. (Hermawan Kartajaya, 1998).
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan usaha memenuhi kebutuhan manusia, melalui proses pendistribusian
barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Boyd et. Al (2000), mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah proses
menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-
program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari
produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Proses manajemen pemasaran meliputi :
1. Merencanakan strategi pemasaran
2. Mengarahkan implementasi rencana dan program
3. Mengendalikan rencana.
Perencanaan pemasaran mencakup :
- Menetapkan tujuan
- Menilai peluang
- Menciptakan strategi pemasaran
- Mengembangkan program pemasaran (A. W Tunggal, 2001)
Dharmaseta Swastha dan Handoko (2004) mendefinisikan manajemen
pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan dan pengawasan program-program
yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasaran yang dituju dengan maksud
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks dan kuat yang memerlukan
perhatian dari pimpinan perusahaan atau organisasi agar tujuan organisasi perusahaan
dapat tercapai.
Manajemen pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran.
Menurut Tjiptono (2002) adalah:“proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi penentuan harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk
menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan
dan organisasi”.
Sedangkan menurut Rismiati (2001) adalah:“Sebagai analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian atas program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun dan menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan organisasional”.
2.1.3 Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efisien menjalankan
konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik.
Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan
dikelola dengan cara yang lebih baik.
Filsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep
pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara devinitif
dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan (Swastha, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan
perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu
memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi
perusahaan yang menetapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi perusahaan.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan
organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan
kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran
(Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar
sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju
sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi
hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia.
Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat
(Swastha, 1996).
Tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran
(Swastha, 1996) :
1. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi
konsumen ini, maka :
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjulan.
c. Menentukan produk dan program pemasarannya.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah dan model
yang menarik.
2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua
elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya
pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara
penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat
menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta
dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan
konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba.
Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan
kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari
sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping
laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan
dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan
bagi perusahaan.
2.1.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah titik sentral dari tejadinya kegiatan pemasaran. Tanpa
adanya alat-alat pemasaran tersebut, maka tidak akan terjadi kegiatan pemasaran.
Menurut Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2006), definisi
bauran pemasaran adalah : “Bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran”
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa bauran pemasaran adalah
ragkaian alat-alat yang dapat dikendalikan, yang berfungsi sebagai strategi pemasaran
yang dibaurkan oleh perusahaan untuk membuat respon yang diinginkan dari pasar
sasaran.
Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2006), juga menjelaskan
bahwa ada 4 (empat) komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran
(marketing mix) yang terkenal dengan sebutan 4Ps :
1. Product
Product (Produk) berarti barang dan jasa yang dikombinasikan oleh perusahaan
yang akan disampaikan kepada target market.
2. Price
Price (Harga) adalah sejumlah uang yang akan dibayarkan oleh konsumen atau
pelanggan untuk mendapatkan suatu produk dari perusahaan.
3. Place
Place (Tempat/saluran distribusi) termasuk aktivitas dari perusahaan untuk
membuat produk yang dihasilkan sampai ke tangan konsumen.
4. Promotion
Promotion (Promosi) adalah aktivitas untuk mengkomunikasikan berbagai
keunggulan yang dimiliki suatu produk, dan mempengaruhi target market untuk
membeli produk tersebut.
2.1.5 Akses
Akses adalah suatu pengolahan data atau instruksi program dari sarana
penyimpanan sekunder atau beberapa sarana komputer online lainnya. Dengan akses
inilah para pengguna jasa (konsumen) akan dapat membaca informasi yang mereka
inginkan. Menurut Hanson (2000) yang dimaksud dengan ”Ketertinggalan akses
adalah suatu penundaan yang dilakukan oleh kapasitas transmisi yang terbatas dari
seorang pemakai ke internet.” Penundaan atau keterlambatan akses disebabkan oleh
penggunaan jaringan yang melebihi batas, misalnya, apabila satu input hanya
mempunyai kapasitas untuk dua output jaringan internet, tetapi pada warnet tersebut
digunakan untuk tiga atau lebih output jaringan internet, sehingga aksesnya menjadi
lambat.
Cepat atau lambatnya akses juga sangat dipengaruhi oleh tinggi atau
rendahnya teknologi yang digunakan, semakin tinggi atau maju teknologi yang
digunakan, maka akan mengakibatkan semakin cepat pada akses dapat dilakukan.
Misalnya, dengan penggunaan komputer yang paling canggih teknologinya dengan
disertai perangkat-perangkat pendukung berteknologi tinggi akan menyebabkan
cepatnya akses pada warnet tersebut. Faktor lain yang dapat mempengaruhi
kecepatan akses adalah sistem jaringan yang digunakan oleh warnet tersebut, yang
dimaksud dengan sistem jaringan disini adalah penyedia jaringan internet pada
warnet tersebut, misalnya SARVA (sistem satelit), Telkom, dan lain sebagainya.
”Dengan akses via satelit, komunikasi tidak saja tergantung kepada panjangnya kabel,
melainkan akses broadband yang cepat dan realible.”. Semakin baik, lancar, dan
jarang erornya sistem jaringan yang dipakai, maka akan mengakibatkan semakin
cepat pula akses pada warnet tersebut.
Kecepatan akses sangat berhubungan erat dengan keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa internet pada warnet tersebut. Hal ini didukung dengan adanya
pernyataan yang mengatakan ”Bisnis warung internet saat ini kurang berkembang
manakala masih menggunakan infrastruktur kabel atau line telepon, karena aksesnya
kurang cepat”. ”Akses wireless merupakan pilihan utama karena kebutuhan
konsumen yang semakin menginginkan kemudahan akses kapan saja, kemana saja,
dimana saja, dan dengan kecepatan koneksi yang tinggi”. Hal ini berarti bahwa
semakin cepatnya akses dapat dilakukan akan mengakibatkan semakin banyak para
konsumen memutuskan untuk menggunakan jasa internet pada warnet tersebut,
karena cepat lambatnya akses internet akan mempengaruhi besarnya biaya yang harus
dikeluarkan. Apabila akses lambat, maka konsumen akan berpaling dan memutuskan
untuk menggunakan jasa internet pada warnet-warnet pesaing lain yang berda di
sekitarnya yang dapat melakukan akses lebih cepat. Dari uraian di atas maka dapat
dikemukakan suatu hipotesa yang akan diuji kebenarannya sebagai berikut :
H1 : Akses berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
2.1.6 Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari
seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau
menggunakan suatu barang dan jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari
seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan mamiliki atau
menggunakan suatu barang dan jasa.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena
harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari
penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu
tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah
akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Banyak
perusahaan mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan
yang hendak dicapainya. Adapun tujuan tersebut dapat berupa meningkatkan
penjualan, mempertahankan market share, mempertahankan stabilitas harga,
mencapai laba maksimum dan sebagainya.
Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari suatu produk, dimana
konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang mahal biasanya mempunyai
kualitas yang baik. Menurut pada umumnya harga mempunyai pengaruh yang positif
dengan kualitas, semakin tinggi harga maka akan semakin tinggi kualitas. Konsumen
mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif antara harga dan kualitas suatu
produk, maka mereka akan membandingkan antara produk yang satu dengan produk
yang lainnya, dan barulah konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk. Dari uraian diatas maka dapat dikemukakan suatu hipotesa yang akan diuji
kebenarannya sebagai berikut :
H2 : Harga berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
2.1.7 Fasilitas
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang bersifat peralatan fisik yang
disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen. “Tugas
pokok dari fasilitas adalah untuk melindungi operasi-operasi manufakturing dan
pelayanan operasi” (Handoko, 1994). Kata-kata tersebut berarti bahwa dengan
adanya fasilitas yang baik dan memadai pada suatu warnet, maka akan memberi
doktrin yang positif di benak konsumen, dan itu sangat berguna untuk
mempertahankan konsumen apabila terjadi kekurangan pada bagian-bagian yang lain,
misalnya jika pelayanan konsumen pada warnet “X” kurang memuaskan, maka
konsumen masih tetap menggunakan warnet tersebut karena konsumen berpikir
bahwa pada warnet tersebut masih memiliki fasilitas yang lebih baik daripada warnet-
warnet lainnya.
Konsumen merupakan sumber utama pendapatan warnet yang salah satunya
diperoleh melalui penyediaan fasilitas yang memadai, karena hal ini akan menambah
kenyamanan dan kepuasan bagi para pengguna jasa internet. Untuk melengkapi
fasilitas yang ada, maka suatu warnet harus melakukan pengembangan fasilitas yang
terdapat di dalamnya. Dalam melakukan pengembangan fasilitas, harus dilaksanakan
dengan desain yang tepat. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam desain fasilitas jasa
(Tjiptono : 2004) :
a. Sifat dan tujuan organisasi jasa
Sifat suatu jasa seringkali menentukan berbagai persyaratan desainnya
b. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang dan tempat
Setiap perusahaan jasa yang membutuhkan tanah untuk mendirikan lokasi
fasilitasnya perlu mengembangkan kemampuan finansialnya, peraturan
pemerintah berkaitan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan tanah,
dan lain-lain.
c. Fleksibilitas
Fleksibilitas desain sangat diperlukan apabila volume permintaan sering
berubah dan apabila spesifikasi jasa cepat berkembang sehingga rasio
keusangan menjadi besar.
d. Faktor estetis
Fasilitas jasa yang tertata secara rapi dan menarik akan dapat
meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa.
e. Masyarakat dan lingkungan sekitar
Masyarakat dan lingkungan di sekitar fasilitas jasa memerankan peran
penting dan berpengaruh besar terhadap perusahaan.
Hal ini berarti bahwa semakin lengkap fasilitas yang disediakan dan didukung
oleh desain yang menarik, maka semakin banyak pula konsumen yang tertarik oleh
desain yang menarik, maka semakin banyak pula konsumen yang tertarik sehingga
memutuskan untuk menggunakan jasa pada perusahaan tersebut pasti juga
mempunyai kualitas yang bagus. Akibat lain dengan adanya fasilitas yang lengkap
dengan desain yang menarik yaitu bisa membuat konsumen menjadi lebih nyaman
dan betah dalam menggunakan jasa pada perusahaan tersebut. Begitu pula dengan
sebaliknya, apabila fasilitas yang disediakan sangat sedikit dengan desain yang tidak
menarik bagi konsumen, maka konsumen akan berpikir dua kali untuk menggunakan
jasa pada perusahaan tersebut. Dari uraian diatas maka dapat dikemukakan suatu
hipotesa yang akan diuji kebenarannya sebagai berikut :
H3 : Fasilitas berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
2.1.8 Pelayanan
Warung internet merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa,
maka dari itu warung internet harus mampu melakukan kegiatan pemasaran secara
aktif di dalam menarik konsumen. Salah satu cara untuk menarik konsumen adalah
melalui pelayanan. Apabila keinginan konsumen sudah terpenuhi, maka pelayanan
yang diberikan pada konsumen akan menjadi suatu usaha yang berhasil, karena
perusahaan telah mempunyai keunggulan bersaing.
“Pelayanan merupakan suatu tindakan yang ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya pelayanan tersebut merupakan kegiatan atau
tindakan yang tidak dapat dilihat dan tidak menghasilkan hak milik terhadap sesuatu,
serta produksinya dapat berkenaan dan dihargai dengan sebuah produk fisik maupun
non fisik” (Kotler, 1999). Pelayanan berhubungan sangat erat dengan keputusan
konsumen. Salah satu hal yang terpenting adalah pelayanan yang baik kepada
konsumen. Hal ini mungkin akan membuat harga lebih mahal, tapi akan lebih
memberikan kepuasan pada pelanggan. Hal ini berarti bahwa semakin baik kita
memberikan pelayanan bagi para konsumen maka konsumen akan merasa senang
sehingga memutuskan untuk memakai produk atau jasa yang kita tawarkan, begitu
pula dengan sebaliknya apabila kita memberikan pelayanan yang buruk bagi
konsumen maka konsumen akan kecewa dan memutuskan untuk tidak memakai lagi
produk yang kita tawarkan. Dari uraian diatas maka dapat dikemukakan suatu
hipotesa yang akan diuji kebenarannya sebagai berikut :
H4 : Pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
2.1.9 Promosi
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam
memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk
agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut.
Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat
alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam
penjualan.
Menurut Basu Swastha dan Irawan (1999), promosi merupakan insentif
jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau
jasa.
Menurut Stanson (1999), promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik
dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang
semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi dari para
penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli
suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu
respon.
Menurut Kotler (2006), promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan
antar perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk
meyakinkan konsumen sasaran agar membelinya. Promosi bertujuan untuk
mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembelian. Promosi juga
bertujuan untuk memotivasi masyarakat untuk membeli produk atau jasa sebuah
perusahaan, serta menjadi sarana untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
Sedangkan menurut Kotler (1999), tujuan promosi dapat dibagi menjadi 3,
antara lain :
1. Menginformasikan agar masyarakat tahu bahwa perusahaan telah
mengeluarkan suatu produk, menginformasikan keberadaan dan kegunaan
produk, menjelaskan bagaimana cara kerja produk, membangun citra
perusahaan, menginformasikan perubahan nama atau harga produk.
2. Membujuk agar masyarakat tertarik dan melakukan pembelian produk dan
membentuk persepsi konsumen.
3. Mengingatkan agar konsumen tetap ingat dan membeli produk yang sama
berulang ulang jika produk yang dipakai telah habis masa berlakunya,
mengingatkan konsumen dimana konsumen bisa mendapatkan produk,
mempertahankan citra dan perusahaan dalam ingatan konsumen.
Adapun fungsi dari promosi yaitu :
1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon
pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan
keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
2. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli.
Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan
pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan
tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini
yang akan menjadi fungsi utama promosi.
3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki
barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap
sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa
ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga,
cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini
semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.
Suatu produk yang memiliki kualitas tinggi dan harga yang murah, namun
tidak dikenal oleh pasar maka segala kelebihan atribut yang dimiliki produk tersebut
menjadi sia-sia. Usaha untuk mengenalkan produk kepada pasar yaitu dilakukan
strategi promosi. Konsep yang dipakai untuk mengenalkan produk yaitu promotion
mix, kegiatan-kegiatan yang mengkombinasikan keunggulan produk dan menunjuk
konsumen untuk membeli (Swasta, 2003).
Menurut Tjiptono (2004), bauran promosi tradisional meliputi berbagai
metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada potensial dan aktual.
Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, penjualan
perseorangan dan hubungan masyarakat. Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas
yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan
membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah
komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjulan.
Menurut Kotler dan Gary (2000), Bauran promosi adalah ramuan khusus dari
iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.
Menurut Swastha (1999), promotion mix adalah “Kombinasi Strategi yang
paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi
lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjulan”.
Promotion Mix terdiri dari :
1. Periklanan, adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide,
barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
2. Promosi Penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
3. Penjualan Perorangan, merupakan interaksi langsung antara satu atau
lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjulan.
4. Hubungan Masyarakat, adalah berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
Dari uraian diatas maka dapat dikemukakan suatu hipotesa yang akan diuji
kebenarannya sebagai berikut :
H5 : Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
2.1.10 Keputusan konsumen
Pemasar dalam mencapai keberhasilan harus melewati bermacam-macam
pengaruh pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen
melakukan keputusan pembelian. Keputusan konsumen adalah preferensi konsumen
atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan dan niat konsumen untuk
membeli merek yang paling disukai (Kotler, 2005). Menurut Mowen dan Minor
(2002), keputusan konsumen merupakan semua proses yang dilalui konsumen dalam
mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara
pilihan-pilihan pembelian mereka.
Untuk memahami pembuatan keputusan konsumen, terlebih dahulu harus
dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen dengan produk atau jasa (Sutisna, 2003).
Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk atau jasa berarti pemasar
berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus terlibat
atau tidak dalam pembelian suatu produk atau jasa.
Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh
stimulus (rangsangan). Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa terlibat atau
tidak terhadap suatu produk ditentukan apakah dia merasa penting atau tidak dalam
pengambilan keputusan pembelian produk atau jasa. Oleh karena itu, bisa dikatakan
bahwa ada konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam pembelian suatu
produk atau jasa, dan ada juga konsumen yang mempunyai keterlibatan yang rendah
atas pembelian suatu produk atau jasa. Menurut Kotler (2005), indikator keputusan
penggunaan antara lain :
a. Mempunyai keyakinan terhadap produk.
b. Pengambilan keputusan yang tepat untuk membeli.
c. Mempunyai rasa percaya diri menggunakan produk.
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Sebelumnya penelitian mengenai keputusan perpindahan merek sudah banyak
dilakukan oleh peneliti, antara lain : Arya Pradana pada tahun 2009 meneliti tentang
”Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian” dengan studi
kasus pada Y Internet Cabang Dr. Cipto Semarang. Variabel bebas yang digunakan
adalah citra merek, harga, kualitas pelayanan. Sedangkan variabel terikatnya adalah
keputusan pembelian. Sampel penelitian tersebut berasal dari populasi konsumen
yang datang mengunjungi Y Internet cabang Dr. Cipto Semarang. Tehnik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling, yaitu Tehnik yang
dikenakan pada individu yang secara kebetulan berkunjung di Y Internet cabang Dr.
Cipto Semarang, dengan jumlah responden 110 orang. Adapun metode penelitian
adalah menggunakan program SPSS dengan menggunakan analisis data kuantitatif
yang dugunakan adalah uji asumsi klasik multikoilinieritas, uji asumsi klasik
heteroskedasitas, uji asumsi klasik normalitas, ujia auto korelasi, analisis regresi
berganda dan analisis korelasi berganda. Dari hasil analisis diketahui bahwa secara
keseluruhan konsumen mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan
pembelian pada Y Internet Cabang Dr. Cipto Semarang baik secara partial
(individual) maupun secara simultan (bersama-sama).
Sulistyanto pada tahun 2010 meneliti tentang ”Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Keutusan Pemakaian Jasa Warnet Di Kota Wonogiri. Variabel bebas
yang digunakan adalah produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, bukti fisik.
Sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pemakaian Untuk menganalisis
pengaruh faktor lingkungan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di Wonogiri
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemakai warnet yang ada pada kota
Wonogiri. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 110 responden. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan metode analisis data menggunakan
analisis regresi berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran yang berpengaruh signifikan
terhadap keputusan konsumen dalam memakai jasa warnet adalah produk, tempat,
promosi, orang, proses dan sarana fisik, sedangkan untuk variabel harga tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel individu yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
adalah pendapatan dan pendidikan dan hasil analisis untuk menunjukkan bahwa
lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen.
2.3 Kerangka pemikiran
Sebagaimana telah dijelaskan di depan, bahwa perilaku konsumen dalam
melaksanakan suatu keputusan untuk menggunakan jasa warnet selalu dilandasi
dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang telah dimiliki atau yang telah ada
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Pertimbangan tersebut meliputi
akses, harga, fasilitas, pelayanan, dan promosi. Dengan meningkatkan kinerja dari
kelima faktor tersebut, maka tingkat kepuasan konsumen akan meningkat. Secara
ekonomi dikatakan bahwa tujuan dari suatu bisnis adalah untuk memaksimalkan
tingkat keuntungan. Untuk mencapai tingkat penjualan yang optimal, maka pihak
warnet harus berupaya meningkatkan kinerja dari faktor-faktor yang dilandasi
keputusan konsumen dalam menggunakan jasa warnet, yaitu : akses, harga, fasilitas,
pelayanan, promosi.
Berdasarkan alur pemikiran tersebut, maka kerangka pemikiran dari penelitian
ini bisa dijelaskan pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Sumber : Data yang diolah, 2011
AKSES X1
HARGA X2
FASILITAS X3
PELAYANAN X4
KEPUTUSAN KONSUMEN
MENGGUNAKAN JASA WARUNG INTERNET (Y)
H1
H2
H3
H4
PROMOSI X5
H5
2.4 Hipotesis
Sebagai landasan kerja, untuk mengadakan pendekatan dalam usaha
menganalisa suatu permasalahan diperlukan adanya analisa hipotesa. Perumusan
hipotesa dalam hal ini sangatlah penting, karena hipotesis merupakan jawaban
sementara daripada permasalahan yang dihadapi. Apabila telah dirumuskan secara
tepat, maka akan benar-benar mampu menunjukkan data yang diperlukan untuk diuji
lebih lanjut.
Perumusan hipotesis dari penelitian diatas yaitu :
H1 : Variabel akses berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
menggunakan jasa warung internet.
H2 : Variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
menggunakan jasa warung internet.
H3 : Variabel fasilitas berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
menggunakan jasa warung internet.
H4 : Variabel pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
menggunakan jasa warung internet.
H5 : Variabel promisi berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
menggunakan jasa warung internet.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Variabel Penelitian
Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi-informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2000).
Variabel dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel yang tergantung dengan variabel lain, atau variabel yang dapat
dipengaruhi oleh variabel lain. Sering disebut variabel respon yang dilambangkan
dengan Y.
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai
penyebab atau yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel ini ada juga yang
menamakan dengan variabel pendorong dan variabel masukan. Yang sering
disebut sebagai prediktor yang dilambangkan dengan X.
Berkaitan dengan penelitian ini maka variabel dependen dan independen
adalah sebagai berikut :
a. Variabel dependen yaitu :
Y = Keputusan Konsumen
b. Variabel independen terdiri dari :
X1 = Akses
X2 = Harga
X3 = Fasilitas
X4 = Pelayanan
X5 = Promosi
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang diteliti sehubungan dengan pengaruh akses, harga,
fasilitas, pelayanan, promosi untuk meningkatkan jumlah penggunaan jasa warung
internet, adalah :
1 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Y = Keputusan konsumen
Yang dimaksud dengan keputusan konsumen disini adalah suatu
keputusan yang diambil oleh konsumen untuk menggunakan jasa warung
internet, dan tentu saja melibatkan frekuensi penggunaan yang tidak hanya
sekali itu saja, tetapi akan diulang-ulang sesering mungkin. 2 indikator
keputusan pembelian, yaitu :
a. Menggunakan jasa warung internet kembali.
b. Merekomendasikan warung internet yang bersangkutan kepada
orang lain.
2 Variabel Bebas (Independent Variable)
X1 = Akses
Akses adalah suatu pengolahan data atau instruksi program dari sarana
penyimpanan sekunder atau beberapa sarana komputer online lainnya.
Dengan akses inilah para pengguna jasa (konsumen) akan dapat membaca
informasi yang mereka inginkan. Kecepatan pengaksesan akan sangat
berpengaruh terhadap konsumen, apabila aksesnya cepat maka konsumen
akan merasa puas dan begitu pula dengan sebaliknya. 2 indikator akses, yaitu :
a. Kecepatan akses mempengaruhi keputusan konsumen.
b. Gangguan pada akses internet mempengaruhi keputusan konsumen.
X2 = Harga
Yang dimaksud dengan harga di dalam penelitian ini yaitu harga yang
sesuai dengan persepsi kelayakan konsumen, semakin naiknya persepsi
kelayakan harga pada konsumen (tanggapan konsumen terhadap harga sewa
internet yang semakin layak sesuai dengan bagusnya kualitas warnet), maka
jumlah konsumen yang memutuskan untuk menggunakan jasa warung intrnet
juga akan semakin meningkat. 3 indikator Harga, yaitu :
a. Penetapan harga yang sesuai dengan harapan konsumen.
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk yang ditawarkan.
c. Program penghematan dalam pembayaran
X3 = Fasilitas
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang bersifat peralatan fisik yang
disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen.
Fasilitas turut menentukan pertimbangan konsumen dalam mengambil
keputusan dalam memilih warnet. Untuk memberikan suasana yang nyaman,
tenang, warnet menyediakan berbagain fasilitas, seperti : komputer (pentium
IV), games, AC, softdrink, toilet, wifi, dan lain sebagainya. Konsumen
perupakan sumber utama pendapatan warnet yang salah satunya diperoleh
lelalui penyediaan fasilitas yang memadai, karena hal ini akan menambah
kenyamanan dan kepuasan bagi para pemakai jasa internet (konsumen). 3
indikator fasilitas, yaitu :
a. Ketersediaan fasilitas bilik-bilik dan sofa yang nyaman.
b. Tersedianya fasilitas-fasilitas tambahan.
c. Tersedianya fasilitas toilet dan tempat parkir yang memadai.
X4 = Pelayanan
Pelayanan merupakan setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan
pelayanan yaitu cara-cara atau tindakan yang dilakukan oleh para pengelola
warnet kepada para pengguna jasa internet pada warung internet agar mereka
merasa puas setelah menggunakan jasa internet pada warnet ini, misal : para
pengelola warnet merasa sigap dan cekatan dalam membantu para pengguna
jasa internet yang mendapat kesulitan dalam hal pengoperaisan komputer,
para pengelola warnet akan secara cepat mengatasi apabila ada keluhan dari
para pengguna jasa internet, dan lain sebagainya. 3 indikator pelayanan, yaitu:
a. Keramahan dan kesopanan para karyawan dalam memberikan
pelayanan.
b. Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan.
c. Profesionalitas dalam melayani.
X5 = Promosi
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan
dimana penjelasan tersebut akan meyakinkan calon konsumen tentang barang
dan saja yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Identifikasi dari promosi ini
adalah biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan. 3 indikator promosi,
yaitu :
a. Iklan sering ditemukan di media promosi.
b. Iklan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan.
c. Iklan mampu membujuk para konsumen.
Indikator-indikator diatas diukur dengan skala penilaian Likert yang
mempunyai lima tingkat preferensi jawaban yang masing-masing mempunyai
skor 1-5 dengan rincian sebagai berikut :
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek, satuan atau individu yang
karakteristiknya hendak diduga atau diteliti. Populasi di dalam penelitian ini
jumlahnya tidak diketahui, yaitu semua konsumen jasa internet pada warnet di sekitar
Undip Peleburan. Populasi ini bersifat heterogen, yang dapat dilihat dari beragamnya
usia, pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2007). Sampel diambil karena dalam banyak kasus tidak
mungkin peneliti meneliti seluruh anggota populasi.
Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah dengan non probability
sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2007). Sedangkan
penentuan pengambilan jumlah responden (sampel) dilakukan melalui teknik
accidental sampling. Teknik accidental sampling yaitu pada teknik ini, peneliti hanya
melakukan sampel pada konsumen yang menggunakan jasa warnet di sekitar Undip
Peleburan, lalu bertanya apakah calon responden bersedia untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Bila bersedia, segera proses wawancara dilakukan.
Dengan kata lain disini sampel terdiri dari orang yang bersedia dan mudah bagi
penelitinya untuk memulai wawancara (Ferdinand, 2006).
Penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini akan
menggunakan rumus sebagaimana tertera di bawah ini :
(3.1)
Keterangan :
n = jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam
penelitian (95 persen = 1,96)
moe = margin of error (kesalahan maksimum yang
bisa ditolerir sebesar 10 persen).
n = Z2
4 (moe)2
Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah sampel minimal yang dapat digunakan
adalah 96,04 atau dibulatkan menjadi 96 responden (Supranto, 2001). Guna
melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini, maka peneliti mengambil sampel
sebanyak 100 orang. Jumlah tersebut ditetapkan dengan maksud untuk
mengantisipasi kuesioner yang tidak terisi lengkap atau jawaban responden yang
kurang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Data kualitatif
Data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur serta
teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
2. Data kuantitatif
Data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang dibuat menjadi angka
(scoring).
n = Z2
4 (moe)2
n = 1,962
4 (0,1)2
n = 96,04
Ada dua jenis sumber data yang digunakan untuk menunjang penelitian ini,
yaitu:
1. Data primer
Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek
penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan
kepada sampel yang yang telah ditentukan sebelumnya yaitu pengguna
warung internet di sekitar UNDIP Peleburan.
2. Data sekunder
Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi. Data
sekunder bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian
ilmiah serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai
dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap.
Contohnya data-data yang diperoleh dari pemilik warung internet, buku
referensi, majalah, internet, dan lainnya.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,
2007). Skala Pengukuran untuk semua indikator pada masing-masing variabel
menggunakan skala Likert (skala 1 sampai dengan 5) dimulai dari Sangat Tidak
Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS). Skala pengukuran ini berarti bahwa
jika nilainya semakin mendekati 1 maka berarti semakin tidak setuju. Sebaliknya, jika
semakin mendekati angka 5 berarti semakin setuju. Secara visual bentuk
pengukurannya dapat berupa gambar seperti berikut ini:
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Hasil pertanyaan terstruktur ini nantinya digunakan untuk mendapatkan
jawaban kuantitatif sesuai dengan skala yang dikehendaki serta sesuai dengan desain
penelitian. Sedangkan pertanyaan terbuka dugunakan untuk mendapat jawaban
kualitatif guna mengkonfirmasi jawaban kuantitatif dalam pernyataan terstruktur serta
untuk memberikan “fakta empiris” bagi jawaban kuantitatif yang diberikan.
3.5 Teknik Analisis Data
Kegiatan menganalisis data dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap dasar
tahap tersebut di antaranya :
1 2 3 4 5
1. Proses editing
Tahap awal analsis data adalah melakukan edit terhadap data yang telah
dikumpulkan dari hasil survey di lapangan. Pada prinsipnya proses editing
data bertujuan agar data yang nanti dianalisis telah akurat dan lengkap.
2. Proses coding
Proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan mengklasifikasikan
jawaban yang ada menurut kategori-kategori yang penting (pemberian kode).
3. Proses scoring
Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan
membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau
opini responden.
4. Tabulasi
Menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel sehingga diharapkan
pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulasi
selesai, kemudian data-data dalam tabel tersebut akan diolah dengan bantuan
software statistik yaitu SPSS 17.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Uji Alat Ukur
3.6.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji apakah kuesioner tersebut valid atau
tidak. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Apabila sebuah instrumen yang diujikan
sesuai, maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid (Agusty, 2006). Kriteria
penilaian uji validitas adalah :
rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut valid
rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut tidak valid
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat
pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu (Ghozali, 2001).
Uji relabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur
suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin
stabil pula alat pengukur tersebut.
Dalam melakukan perhitungan alpha, digunakan alat bantu program komputer
yaitu SPSS for windows 17 dengan menggunakan model alpha. Sedangkan dalam
pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2001).
Rumus (Wurgiyantoro, dkk, 2000)
Rumus : ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
−= ∑
2
2
11 σ
σα
ik
k (3.2)
Keterangan :
α = Koefisien reliabilitas
k = Jumlah butir pertanyaan soal
σi2 = Varians butir pertanyaan soal
σ2 = Varians skor tes
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis
regresi berganda, yaitu variabel-variabel independen dan dependen harus
berdistribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2007). Untuk menguji apakah
data-data tersebut memenuhi asumsi normalitas, maka dilakukan proses uji
normalitas, dimana :
1. Jika data menyebar di sekitar daerah diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari sekitar daerah diagonal dan atau tidak
mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel-variabel bebas atau tidak (Ghozali, 2001). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independan. Jika
variabel bebas saling berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama
dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikoliearitas di dalam model regresi adalah melihat dari nilai Varience Inflation
Factor ( VIF ) dan nilai tolerance , di mana nilai tolerance mendekati 1 atau tidak
kurang dari 0,10, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model
regresi.
3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2005).
Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik,
apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas
(Ghozali,2005). Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3.6.3 Analisis Regresi Berganda
Analisa regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas perubahan dari setiap peningkatan
atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat.
exbxbxbxbaY +++++= 44332211 (3.3)
Dimana :
Y = Keputusan Konsumen
a = konstanta
b = koefisien regresi
X1 = Kesadaran Merek
X2 = Asosiasi Merek
X3 = Kualitas Persepsi
X4 = Loyalitas Merek
e = error
3.6.4 Uji Ketepatan Model (Goodness of Fit)
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai
dengan goodness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistif t.
Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis di mana H0 ditolak, sebaliknya disebut tidak
signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana H0 diterima.
3.6.4.1 Uji Parsial (Uji – t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen
(Ghozali, 2001).
Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah :
1. Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1)
H0 : β1 = 0
Tidak ada pengaruh masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)
terhadap variabel terikat (Y).
H1 : β0 > 0
Ada pengaruh masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap
variabel terikat (Y).
2. Penentuan harga t table berdasarkan taraf signifikan dan taraf derajat
kebebasan
• Taraf signifikansi = 5% (0,05)
• Derajat kebebasan = (n-1-k)
3.6.4.2 Uji F (Anova)
Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan α = 0,05 dan juga
penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah :
1. Merumuskan hipotesis
Ho1 : Tidak ada pengaruh yang positif antara akses, harga, pelayanan,
fasilitas, dan promosi terhadap keputusan konsumen secara bersama-
sama.
Ha1 : Ada pengaruh yang positif antara akses, harga, pelayanan, fasilitas, dan
promosi terhadap keputusan konsumen secara bersama-sama.
2. Mencari F hitung
Rumus :
)(/)1()1(/
2
2
knRkRF
−−−
= (3.4)
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
k = Banyaknya variabel bebas
n = Banyaknya sampel
Dengan asumsi (F hitung) :
Ho : diterima bila sig. > α = 0,05
Ho : ditolak bila sig. ≤ α = 0,05
3.6.4.3 Koefisien Determinasi (Adjusted RSquare)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model (Akses, Harga, Fasilitas, Pelayanan, Promosi) dalam menerangkan variasi
variabel dependen/tidak bebas (Keputusan Konsumen). Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif
rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi (Ghozali,2005).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap
jumlah variabel independen yang dimaksudkan kedalam model. Setiap tambahan satu
variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak
peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 (Adjusted R Square)
pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted
R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
model (Ghozali,2005). Dalam penelitian ini, untuk mengolah data digunakan alat
bantu SPSS (Statistical Package for Social Science).