slide bph

15
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT HIPERPLASIA PROSTAT BENIGNA DI RUMAH SAKIT HAJI MINA MEDAN TAHUN 2014 KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN 2014 1. RISA AYU ANGELA 091001252 2. SYAFIQ KOBRI 121001456 3. WIOZHA ARMANDA 091001307

Upload: nafsiyatusysyukriya

Post on 16-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

mklh

TRANSCRIPT

Slide 1

Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit Hiperplasia Prostat Benigna di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 2014KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARAMEDAN2014

1. RISA AYU ANGELA0910012522. SYAFIQ KOBRI 1210014563. WIOZHA ARMANDA 091001307BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLanjut usia (Lansia), pada umumnya mengalami perubahan-perubahan pada jaringan tubuh, yang disebabkan proses degenerasi, terjadi terutama pada organ-organ tubuh, dimana tidak ada lagi perkembangan sel seperti otot, jantung, dan ginjal tetapi kurang pada organ-organ dimana masih ada mitosis seperti heparFungsi kandung kencing dan uretra pada manula dipengaruhi proses fisiologis ketuaan pada beberapa sistem. Kontrol serebral dari miksi dipengaruhi oleh atrofi yang progresif pada korteks serebri dan neuron. Fungsi otonom juga lambat laun menurun menyebabkan refleks otonom terganggu. Misalnya dapat dilihat pada anatomi kandung kencing

Kelenjar prostat adalah organ tubuh pria yang paling sering mengalami pembesaran, baik jinak maupun ganas. Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hiperplasia yang disingkat BPH merupakan penyakit tersering kedua penyakit kelenjar prostat di klinik urologi di Indonesia. Kelenjar periuretra mengalami pembesaran, sedangkan jaringan prostat asli terdesak ke perifer menjadi kapsul. BPH akan timbul seiring dengan bertambahnya usia, sebab BPH erat kaitannya dengan proses penuaan

Menurut data world health organization (WHO) tahun 2010 umur >25 tahun sebanyak 25%, 40-50 tahun sebanyak 50%, >80 tahun sebanyak 90%.3Prevalensi umur 41-50 tahun sebanyak 20%, 51-60 tahun 50%, >80 tahun sekitar 90%. Angka di Indonesia, bervariasi 24-30 persen dari kasus urologi yang dirawat di beberapa rumah sakit. Dalam rentang 2004-2007, jumlah penderita di RS Cipto Mangunkusumo menangani 462 kasus, di RS Hasan Sadikin Bandung selama kurun 1976-1985 tercatat 1.185 kasus, pada rentang 10 tahun terakhir (1993-2002), tercatat 1.038 kasus. Di RS Dr. Soetomo Surabaya terdapat 1.948 kasus BPH pada periode 1993-2002 dan di RS Sumber Waras punya 602 kasus pada rentang waktu itu juga.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit Hiperplasia Prostat Benigna di Rumah Sakit Haji Mina Medan Tahun 20141.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan UmumUntuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyakit Hiperplasi Prostat Benigna.1.3.2 Tujuan KhususAdakah hubungan antara umur dengan penyakit hiperplasia prostat benigna.Adakah hubungan obesitas dengan penyakit hiperplasia prostat benigna.Adakah hubungan pendidikan dengan penyakit hiperplasi prostat benigna

1.4 Manfaat PenelitianHasil pendidikan diharapkan akan bermanfaat untuk:PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam menulis dan melakukan penelitian serta dapat digunakan sebagai sumber data untuk kepentingan penelitian selanjutnya.Pelayanan KesehatanSebagai masukan dalam merencanakan program pencegahan dan pengendalian terhadap penderita hiperplasia prostat benigna.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKATERLAMPIR BAB 3KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL3.1 Kerangka Konsep Penelitian

UmurObesitasPendidikan

Prostat Hiperplasia

3.2 Definisi OperasionalVariabelDefenisi operasionalAlat dan cara pengukuranHasil PengukuranSkala pengukuranBPHHiperplasia Prostat Benigna adalah pembesaran non-kanker (noncancerous) dari kelenjar prostat (prostat gland) yang dapat membatasi aliran urin dari kandung kemih (bladder).Rekam MedisBPHTdk BPHNominalUmursatuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati.Rekam Medis40 tahunIntervalObesitasObesitas akan membuat gangguan pada prostat dan kemampuan seksual, tipe bentuk tubuh yang mengganggu prostat adalahRekam MedisObesitasTdk ObesitasOrdinalPendidikanPendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan,atau perubahan ke arah yang lebih dewasa lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.Rekam MedisPendidikan RendahPendidikan TinggiOrdinal3.3 HipotesisHa :Ada hubungan umur dengan terjadinya BPH di Rumah Sakit Haji Mina Medan.Ha :Ada hubungan Status Gizi dengan terjadinya BPH di Rumah Sakit Haji Mina Medan.H0:Tidak ada hubungan pendidikan dengan terjadinya BPH di Rumah Sakit Haji Mina MedanBAB 4METODE PENELITIAN4.1Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok kontrol berdasarkan status paparan.

4.2 Lokasi dan Waktu PenelitianLokasi penelitianPenelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Haji Mina Medan.4.2.2Waktu penelitianWaktu penelitian ini direncanakan dimulai dari 27 November 24 Desember 2014.4.3 Populasi dan Sampel Penelitian4.3.1 Populasi penelitianPopulasi adalah keseluruhan penderita hiperplasia prostat benigna.Adapun populasi dalam penelitian ini adalahKeseluruhan Penderita BPH yang berobat di Poli bedah Rumah Sakit Haji Mina Medan pada tahun 2014.Keseluruhan yang tidak penderita BPH yang berobat di Poli bedah Rumah Sakit Haji Mina Medan tahun 2014.4.3.2 Sampel penelitianSeluruh data populasi kasus dijadikan sampel kasus pada penelitian ini.Seluruh data populasi kontrol dijadikan sampel control pada penelitian ini.

4.4 Metode Pengumpulan DataData yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dari data kunjungan pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit Haji Mina Medan.

4.5 Teknik Pengukuran DataPenelitian ini merupakan proses pemasukan dan pengolahan data menggunakan program komputer.

4.6 Metode Analisis DataA. Analisa Data UnivariatPada analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisa univariat pada Penelitian ini dilakukan pada masing-masing variabel yang diteliti yaitu Umur, Status Gizi dan Tingkat pendidikan.B. Analisa Data BivariatAnalisa bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif. Melakukan analisa hubungan dengan cara membandingkan proporsi antara kelompok subjek resiko dan kelompok subjek tidak resiko pada kelompok kasus dengan proporsi kelompok subjek resiko dan kelompok subjek tidak resiko pada kelompok kontrol.C. Analisa Data Chi SquareHubungan antara variabel dependen dengan variabel independen digunakan uji Chi Square dengan menggunakan Stasistical and Service Solution (SPSS).