slide epistaksis

Upload: dimas-f-hidayat

Post on 13-Oct-2015

123 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Epistaksis

TRANSCRIPT

  • Pelangi Damayanti S

  • DEFINISIKeluarnya darah dari hidung yg penyebabnya bisa lokal atau sistemik.

    Merupakan suatu keluhan atau tanda, bukan merupakan penyakit.

    Puncak kejadian usia < 10 th dan > 50 th.

  • ETIOLOGILOKALTraumaInfeksiNeoplasmaKelainan kongenitalSebab2 lain termasuk benda asing dan perforasi septumPengaruh lingkungan

  • TraumaSeperti; mengorek hidung, mengeluarkan sekret dgn kuat, kena pukul, jatuh atau kecelakaan, adanya benda asing tajam, trauma pembedahan.

    InfeksiSeperti; Infeksi hidung, rhinitis, sinusitis.

    NeoplasmaSeperti; hemangioma, karsinoma, angioma

  • Kelainan kongenitalSeperti; teleangiektasis hemoragik herediter (kelainan bentuk pembuluh darah)/ Osler-Rendu-Weber disease, Von Willenbrand disease.

    Sebab lainSeperti; perforasi septum nasi atau abnormalitas septum.

    Pengaruh LingkunganSeperti; tinggal di daerah yg sangat tinggi, tekanan udara rendah, atau lingkungan udara yg sangat kering.

  • Osler-Weber-Rendu

  • SISTEMIKKelainan darah, seperti; trombositopenia, hemofilia, dan leukemiaPenyakit kardiovaskular, hipertensi dan kelainan pembuluh darah seperti aterosklerosis, nefritis kronis, sirosis hepatis, sifilis, DMInfeksi sistemik, seperti; demam berdarah, demam tifoid, influenza, morbili.Gangguan endokrin, seperti; pada wanita hamil, menarche, menopause.

  • LOKASI EPISTAKSISEpistaksis AnteriorBerasal dari pleksus Kiesselbach, sumber darah paling sering dijumpai pd anak2. Perdarahan dpt berhenti sendiri (spontan) dan dapat dikendalikan dgn tindakan sederhana

  • Epistaksis PosteriorBerasal dari arteri sphenopalatina dan arteri ethmoid posterior. Perdarahan lebih berat dan jarang berhenti sendiri, sering ditumukan pd pasien dgn penyakit kardiovaskular.

  • Patomekanisme epistaksis Karena sel kanker >>Butuh suply darah >>Mbuat pembuluh darah bru/angiogenesisTdk sempurna krn sel kanker mengubah proses proliferasi sel2 pembuluh darah => endotel
  • Tumor tipe vaskuler banyak mengandung pembuluh darahdinding pembuluh darahnya non kontraktil karena tidak mempunyai tunika muskulariskalau terjadi Iuka darah sukar berhenti. Biasanya penderita datang karena epistaksis yang hebat, pucat karena anemi, atau hidung terasa buntu.

  • PENATALAKSANAANPerbaiki keadaan umum penderita, penderita diperiksa dalam posisi duduk kecuali bila penderita sangat lemah atau keadaaan syok.

    Pada anak yang sering mengalami epistaksis ringan, perdarahan dapat dihentikan dengan cara duduk dengan kepala ditegakkan, kemudian cuping hidung ditekan ke arah septum selama beberapa menit.

  • c)Tentukan sumber perdarahan dengan memasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan pantokain/ lidokain 2%, serta bantuan alat penghisap untuk membersihkan bekuan darah.

  • Packing - anterior

  • e.) u/ perdrahan anteriorjika sumber perdarahan dapat dilihat dengan jelas, dilakukan kaustik dengan larutan nitras argenti 20%-30%, asam trikloroasetat 10% atau dengan elektrokauter. Sebelum kaustik diberikan analgesia topikal terlebih dahulu.

  • Bila dengan kaustik perdarahan anterior masih terus ber-langsung, diperlukan pemasangan tampon anterior dengan kapas atau kain kasa yang diberi vaselin yang dicampur betadin atau zat antibiotika. Dapat juga dipakai tampon rol yang dibuat dari kasa sehingga menyerupai pita dengan lebar kurang 3 cm, diletakkan berlapis-lapis mulai dari dasar sampai ke puncak rongga hidung. Tampon yang dipasang harus menekan tempat asal perdarahan dan dapat dipertahankan selama 1-2 hari.

  • f.) u/ perdarahan posteriordiatasi dengan pemasangan tampon posterior atau tampon Bellocq, dibuat dari kasa dengan ukuran lebih kurang 3x2x2 cm dan mempunyai 3 buah benang, 2 buah pada satu sisi dan sebuah lagi pada sisi yang lainnya. Tampon harus menutup koana (nares posterior)

  • Packing - posterior

  • Teknik PemasanganUntuk memasang tampon Bellocq, dimasukkan kateter karet melalui nares anterior sampai tampak di orofaring dan kemudian ditarik ke luar melalui mulut.

  • Ujung kateter kemudian diikat pada dua buah benang yang terdapat pada satu sisi tampon Bellocq dan kemudian kateter ditarik keluar hidung. Benang yang telah keluar melalui hidung kemudian ditarik, sedang jari telunjuk tangan yang lain membantu mendorong tampon ini ke arah nasofaring.

  • Jika masih terjadi perdarahan dapat dibantu dengan pemasangan tampon anterior, kemudian diikat pada sebuah kain kasa yang diletakkan di tempat lubang hidung sehingga tampon posterior terfiksasi.

  • Sehelai benang lagi pada sisi lain tampon Bellocq dikeluarkan melalui mulut (tidak boleh terlalu kencang ditarik) dan diletakkan pada pipi. Benang ini berguna untuk menarik tampon keluar melalui mulut setelah 2-3 hari. Setiap pasien dengan tampon Bellocq harus dirawat

  • Ligasi arteri dilakukan pada epistaksis berat dan berulang yang tidak dapat diatasi dengan pemasangan tampon posterior

  • PROGNOSIS90 % kasus epistaksis dapat berhenti sendiri. Pada pasien hipertensi dengan/atau tanpa arteriosklerosis, biasanya perdarahan hebat, sering kambuh dan prognosisnya buruk.

  • KOMPLIKASIAkibat perdarahan hebat :1. Syok dan anemia2. Tekanan darah yang turun mendadak dapat menimbulkan iskemia otak, insufisiensi koroner dan infark miokard dan akhirnya kematian. Harus segera dilakukan pemberian infus atau transfusi darah.

  • Akibat pemasangan tampon :1. Pemasangan tampon dapat menimbulkan sinusitis, otitis media bahkan septikemia. Oleh karena itu pada setiap pemasangan tampon harus selalu diberikan antibiotik dan setelah 2-3 hari harus dicabut meski akan dipasang tampon baru bila masih berdarah.2. Sebagai akibat mengalirnya darah secara retrograd melalui tuba Eustachius, dapat terjadi hemotimpanum dan air mata yang berdarah.3. Pada waktu pemasangan tampon Bellocq dapat terjadi laserasi palatum mole dan sudut bibir karena benang terlalu kencang dilekatkan.

    ************************