slide sidang proposal ferdy
DESCRIPTION
ferdiTRANSCRIPT
-
Company
LOGO
STUDI KEPUTUSAN MEMILIKI KARTU KREDIT BRI
DI CABANG SURABAYA
KAPAS KRAMPUNG
PROPOSAL TESIS
FERDY EKA PRADANA, SE
NPM 1361020023
PROGRAM PASCASARJANA
UPN VETERAN JAWA TIMUR2015
-
PROPOSAL TESIS
1. Pendahuluan
2. Kajian Pustaka
3. Metode Penelitian
-
1. PENDAHULUAN
Bisnis kartu kredit di Indonesia berkembang dengan pesat. Pada zaman
modern saat ini dibutuhkan suatu instrumen transaksi yang simpel dan relatif
aman, sehingga kartu kredit saat ini dipilih sebagai salah satu instrumen
transaksi bisnis antar orang per orang dengan jaminan efisiensi
waktu, kecepatan transaksi tanpa mengesampingkan rasa aman dalam
melakukan transaksi. Data mengenai jumlah pemegang kartu kredit dan
jumlah transaksi menurut Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), sebagai
berikut :Tahun Jumlah Kartu Jumlah Transaksi
Nilai Transaksi
(Juta)
2009 12.259.295 177.817.542 132.651.567
2010 13.574.673 194.675.233 158.687.057
2011 14.785.382 205.303.560 178.160.763
2012 14.817.168 217.956.183 197.558.986
2013 15.091.684 235.695.969 219.026.985
2014 16.043.347 250.543.218 250.177.517
Januari 2015 16.045.270 20.951.073 20.973.888
A. Latar Belakang Masalah
-
Pencapaian produk kartu kredit BRI masih tergolong rendah dibandingkan
dengan produk E-Banking BRI lainnya. Selama tahun 2014 pencapaian kartu
kredit BRI hanya mencapai 105% dengan jumlah kartu yang di setujui
sebesar 8.209 kartu, sedangkan ekspektasi yang diharapkan oleh kantor
pusat BRI sebesar 120. Pencapaian kartu kredit BRI yang paling rendah yaitu
di Cabang Surabaya Kapas Krampung. Data mengenai pencapain kartu
kredit BRI Kantor Cabangg Surabaya Kapas Krampung sebagai berikut :
14
2
6
4
0
6
0
10
4
10
5
12
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Jumlah Realisasi Kartu
Realisasi pencapaian jumlah kartu yang disetujui cabang Surabaya Kapas
Krampung per bulan masih belum stabil dan fluktuatif yang cenderung
menurun
-
Fenomena diatas mengindikasikan bahwa minat
masyarakat untuk memiliki kartu kartu kredit BRI
cenderung menurun. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa nasabah yang
berkunjung ke BRI Cabang Surabaya Kapas Krampung
dengan metode interview dan dengan didukung oleh hasil
penelitian terdahulu serta pendapat para ahli diketahui
bahwa terdapat beberapa faktor penyebab diantaranya
yaitu Harga, Promosi, Citra Perusahaan dan Gaya Hidup.
Oleh sebab itu maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Studi keputusan memilikikartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas
Krampung.
-
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut di atas, maka
masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
Apakah faktor harga berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalammemiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung?
Apakah faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalammemiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung?
Apakah faktor citra perusahaan berpengaruh terhadap keputusannasabah dalam memiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas
Krampung?
Apakah faktor gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan nasabah
dalam memiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung?
-
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan nasabah dalammemiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung.
Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan nasabahdalam memiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung.
Untuk menganalisis pengaruh citra perusahaan terhadap keputusannasabah dalam memiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas
Krampung.
Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap keputusan nasabahdalam memiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung.
-
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Instansi Terkait
Sebagai bahan masukan mengenai strategi dalam aspek
harga, promosi, citra perusahaan dan gaya hidup serta pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian di lingkungan perusahaan
2. Bagi Pihak lain
Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti selanjutnya yang
berhubungan dengan masalah keputusan pembelian.
-
2. Kajian Pustaka
A. Penelitian Terdahulu
1) Nanang Susanto (2013) dengan judul penelitian Pengaruhharga, produk, promosi dan saluran distribusi terhadap keputusan
pembelian konsumen pengguna laptop merek HP di kota Semarang.
2) Tri Novi Sriwijayanti (2008) dengan judul penelitian Pengaruh bauranpemasaran terhadap keputusan konsumen memiliki kartu kredit BRI (Studi
kasus pada BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi).
3) Ida Ayu Harmaita Wijayanti, dkk (2013) dengan judul penelitian Pengaruhgaya hidup terhadap perilaku pembelian handphone Blackberry dengan
merek sebagai pemoderasi. Jurnal Manajemen Fakultas EkonomiUniversitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia.
4) Sella Kurnia Sari (2013) dengan judul penelitian Pengaruh citraperusahaan terhadap minat konsumen (evaluasi penjualan jasa kamar Aston
Karimun City Hotel).
-
B. Hubungan Kausalitas
1) Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan
para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Tjiptono (2008
: 151-152 ). Menurut Marwan Asri, 2001 penilaian harga dapat
memberikan pengaruh yang besar bagi konsumen untuk memilih produk
tertentu maupun toko atau penjual tertentu.
Hasil penelitian Nanang Susanto (2013) dengan judul penelitian
Pengaruh harga, produk, promosi dan saluran distribusi terhadapkeputusan pembelian konsumen pengguna laptop merek HP di kota
Semarang menyatakan bahwa semakin menarik harga yang ditawarkan
dalam pembelian produk maka akan semakin dapat meningkatkan
keputusan konsumen untuk membeli produk.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin menarik
harga yang ditawarkan maka dapat meningkatkan keputusan konsumen
untuk membeli produk (H1).
-
2) Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian
Gitosudarmo (2000:237) promosi merupakan kegiatan yang di tujukan
untuk mempengaruhi konsumen agar mereka menjadi kenal akan produk
yang di tawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan mereka menjadi
senang lalu membeli produk itu.
Hasil penelitian Nanang Susanto (2013) dengan judul penelitian
Pengaruh harga, produk, promosi dan saluran distribusi terhadapkeputusan pembelian konsumen pengguna laptop merek HP di kota
Semarang menyatakan bahwa semakin sering promosi dilakukan maka
akan semakin dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen untuk
membeli produk. Karena dengan adanya promosi maka konsumen akan
menarik minat untuk membeli produk.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin sering
promosi dilakukan maka akan semakin dapat meningkatkan keputusan
pembelian konsumen untuk membeli produk (H2).
-
3) Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Buchari Alma (2003,66) , Citra didefinisikan sebagai kesan yang
diperoleh sesuai pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang
sesuatu. Citra dibentuk berdasarkan impresi, berdasarkan pengalaman
yag dialami seseorang terhadap sesuatu untuk mengambil keputusan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Marjuki, dkk (2014) tentang Pengaruh
Tenaga Penjualan dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi Kasus Pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor) menyimpulkan bahwa
Citra persahaan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Artinya semakin baik citra persahaan maka
semakin cepat dan berpengaruh positif melakukan keputusan pembelian
di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa semakin baik citra
perusahaan suatu produk maka keputusan konsumen untuk
menggunakan produk tersebut akan semakin meningkat (H3).
-
4) Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian
Assael (1992) dalam Fatmanovita (2006) menyatakan gaya hidup
berpengaruh pada pembelian, perubahan kebiasaan, citarasa, perilaku
pembelian konsumen. Disamping itu penelitian yang dilakukan oleh
Prasetyo (2009) menyatakan bahwa variabel gaya hidup memiliki
hubungan yang positif dan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap
variabel keputusan pembelian.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian Ayu Puspita Ardy
(2013), dengan judul pengaruh gaya hidup, fitur dan harga terhadap
keputusan pembelian Blackberry Curve 9300 menyatakan bahwa gaya
hidup mempengaruhi keputusan pembelian BlackBerry Curve 9300. Hal
ini terbukti dimana menurut Engel (1995:383) gaya hidup yang dianut
seseorang ikut menentukan pemilihan serta keputusan pembelian sebuah
produk.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
gaya hidup yang dianut oleh konsumen maka keputusan konsumen untuk
menggunakan produk akan semakin meningkat (H4).
-
C. Kerangka Konseptual
Keputusan
Memiliki
KK BRI
Harga (X1)
Promosi
(X2)
Citra
Perusahaan
(X3)
Gaya Hidup
(X4)
-
D. Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya adalah kesimpulan atau dugaan sementara atas
permasalahan berdasarkan kerangka pemikiran yang dilandasi oleh teori.
Adapun hipotesis untuk penelitian ini adalah :
1. Harga berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memiliki kartu
kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung.
2. Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memiliki
kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung.
3. Citra perusahaan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam
memiliki kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung.
4. Gaya hidup berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memiliki
kartu kredit BRI di Cabang Surabaya Kapas Krampung
-
3. Metode Penelitian
A. Populasi dan Sampela) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan calon nasabah kartu kredit BRI
yang berkunjung (walk in client) dan masuk dalam list prospecting kartu kredit BRI
Cabang Surabaya Kapas Krampung maupun calon nasabah yang mengajukan
permohonan melalui tim marketing atau agency BRI Cabang Surabaya Kapas
Krampung.
b) Sampel
Metode pengambilan sampel dengan metode non probability sampling dengan
teknik accidental yaitu sampel dipilih secara kebetulan. Penentuan jumlah sample
mengacu pada pendapat (Ghozali, 2008). Ukuran sampel dalam PLS dengan
perkiraan sebagai berikut:
Sepuluh kali jumlah indikator formatif (mengabaikan indikator refleksif) Sepuluh kali jumlah jalur struktural (structural paths) pada inner model. Sample size kecil 30 50 atau sampel besar lebih dari 200. Karena terdapat 4 jalur structural (structural paths) maka jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah (10 x 4 = 40) maka sampel yang digunakan adalah minimal
sebesar 40 responden.
-
B. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode SEM berbasis
komponen dengan menggunakan PLS dipilih sebagai alat analisis pada
penelitian ini. Teknik Partial Least Square (PLS) dipilih karena perangkat ini
banyak dipakai untuk analisis kausal prediktif yang rumit dan merupakanteknik yang sesuai untuk digunakan dalam aplikasi prediksi dan
pengembangan teori seperti pada penelitian ini.
PLS tidak membutuhkan banyak asumsi. Data tidak harus berdistribusi
normal multivariate dan jumlah sampel tidak harus besar (Ghozali
merekomendasikan antara 30-100). Karena jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini kecil (100) maka digunakan PLS sebagai alatanalisisnya. Untuk melakukan pengujian dengan SEM berbasis komponen
atau PLS, digunakan dengan bantuan Smart PLS. PLS mengenal dua
macam komponen dalam model kausal yaitu model pengukuran
(measurement model) dan model struktural (structural model).
-
C. Model Pengukuran Penelitian (Diagram Jalur)
-
SEKIAN
Terima Kasih
PENELITI MOHON MASUKAN AGAR PROPOSAL INI MENJADI LEBIH BAIK