sljdc masn
DESCRIPTION
AM ASM ANSXMTRANSCRIPT
TANAMAN HERBAL SEBAGAI OBAT KANKER
KARYA TULIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis
SMA Negeri 81 Jakarta
Oleh:
Nama : Haniifa H. Hendy
Kelas : XI MIA 2
NIS : 9196
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 81 JAKARTA
2015
TANAMAN HERBAL SEBAGAI OBAT KANKER
KARYA TULIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis
SMA Negeri 81 Jakarta
Oleh:
Nama : Haniifa H. Hendy
Kelas : XI MIA 2
NIS : 9196
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 81 JAKARTA
Jalan Kartika Eka Paksi Komplek Perumahan Angkatan Darat Jatiwaringin
Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makassar Jakarta Timur DKI Jakarta
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis yang berjudul Tanaman Herbal Sebagai Obat Kanker
Telah diperiksa dan disahkan oleh:
Pembimbing Teknis Pembimbing Materi
Zol Viandri M.Pd Tri MaryatiNIP. 196908022008011015
iii
ABSTRAK
Karya tulis yang berjudul Tanaman Herbal Sebagai Obat Kanker membahas bagaimana zat-zat tertentu yang ada di dalam macam-macam tanaman herbal tertentu yang dapat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit Kanker.
Tujuan pembahasan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat akademis di SMA Negeri 81 Jakarta dan untuk memberi informasi tentang manfaat tanaman herbal dalam mencegah, mengobati penyakit Kanker.
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode studi kepustakaan yaitu sumber-sumber dari internet dan buku-buku yang telah penulis baca.
Dalam proses penelitian, penulis mendapatkan responden yaitu seorang yang terkena penyakit kanker dan berhasil sembuh dari penyakit tersebut karena salah satu tanaman herbal yang dapat menyembuhkan penyakit kanker, penulis melakukan wawancara tertulis terhadap responden tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa ada senyawa yang terkandung di dalam tanaman herbal tertentu yang lebih baik dari kemoterapi yang dapat mencegah dan mengobati penyakit kanker namun dapat merusak sel sel lain di dalam tubuh.
Harapan penulis agar karya tulis ini dapat berguna bagi masyarakat yang menderita penyakit kanker khususnya yang menggunakan metode penyembuhan kemoterapi yang merusak sel-sel lain di dalam tubuh dapat dikurangi.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang penulis beri judul “Tanaman Herbal Sebagai Obat Kanker”
Karya tulis yang berjudul “Tanaman Herbal Sebagai Obat Kanker” ini dibuat untuk memenuhi salah satu kompetensi nilai dalam bidang studi Bahasa Indonesia kelas XI tahun ajaran 2014/2015. Cara penyusunan karya tulis ini adalah studi kepustakaan dengan mengambil informasi dari buku buku referensi juga wawancara dengan salah satu responden penderita kanker yang telah berhasil sembuh dari penyakit kanker dengan salah satu tanaman herbal.
Ucapan terimakasih pada pihak-pihak yang telah berperan dalam penulisan karya tulis ini, antara lain:
1. Bapak Drs. Shohibul Bakri, MM selaku Kepala SMA Negeri 81 Jakarta.
2. Bapak Zol Viandri M.Pd selaku guru pembimbing teknis.
3. Ibu Tri Maryati selaku guru pembimbing materi.
4. Orang tua penulis yang senantiasa memberi dukungan.
5. Bapak Agus Timorwoko selaku wali kelas XI MIA 2.
6. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 81 Jakarta.
7. Kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu.
Dengan terselesaikannya karya tulis ini penulis berharap dapat menambah pengetahuan pembaca.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, supaya menghasilkan karya tulis ilmiah yang lebih baik dikesempatan berikutnya.
Penulis berharap, karya tulis ini dapat memberi wawasan baru tentang pengolahan limbah dan dampak-dampaknya.
Jakarta, Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
ABSTRAK........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 7
1.2 Pembatasan Masalah .............................................................. 8
1.3 Tujuan Karya Tulis................................................................ 8
1.4 Ruang Lingkup ...................................................................... 9
1.5 Landasan Teori....................................................................... 9
1.6 Metodologi.............................................................................. 9
1.7 Sistematika Penulisan............................................................. 9
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi .................................................................................. 10
2.2 Penyebab ................................................................................ 11
2.3 Macam-Macam Penyakit Kanker........................................... 13
2.4 Macam-Macam Obat Herbal ................................................. 15
2.5 Kelebihan Obat Herbal........................................................... 25
v
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................ 27
3.2 Saran....................................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saya memilih topik kanker sebagai karya tulis ilmiah dikarenakan oleh
kanker merupakan masalah kesehatan dari banyak negara di dunia
dan termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Hal
ini disebabkan oleh jumlah korban yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan
belum ditemukan cara yang efektif untuk pengobatannya (Sajuthi, 2001).
Pengobatan kanker secara medis yang selama ini dilakukan adalah melalui
pembedahan (operasi), penyinaran (radiasi) dan terapi kimia (kemoterapi). Salah
satu yang menjadi perhatian adalah kemoterapi, yaitu penggunaan bahan-bahan
bioaktif dari hasil sintesis atau isolasi bahan alam. Penggunaa bahan bioaktif dari
isolasi bahan alam terus dikembangkan sampai saat ini karena sifatnya yang
“renewable”, mudah terdekomposisi dan dapat dikeluarkan dari dalam tubuh,
sedangkan bahan sintetis dapat tertinggal atau menjadi residu yang berbahaya bagi
tubuh. Menurut Ramanthan, ia mengemukakan hal sebagai berikut:
Hal yang menyebabkan pelacakan senyawa-senyawa antikanker dari bahan
alam banyak dilakukan adalah, untuk mendapatkan senyawa yang berpotensi
7
vi
sebagai antikanker baru dalam strategi pengembangan kemoterapi (Ramanthan,
1992).
Tumbuhan, telah lama kita ketahui merupakan sumber yang sangat penting
dalam upaya mempertahankan kesehatan masyarakat. Catatan dari badan
kesehatan dunia (WHO), 80% penduduk dunia masih menggantungkan hidup
sehat pada penggunaan obat tradisional yang berasal dari tumbuhan dan 25%
dari obat-obat modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang
diisolasi dan dikembangkan dari tumbuhan sampai saat ini.
1.2 Pembatasan Masalah
Didalam karya tulis ini, ada beberapa masalah yang harus dibataskan yaitu:
1. Apa itu kanker?
2. Apa saja jenis jenis kanker?
3. Apa saja jenis tanaman herbal yang bisa menyembuhkan?
4. Bagaimana kanker disembuhkan dengan tanaman herbal?
5. Mengapa tanaman herbal lebih baik dibandingkan dengan
Kemoterapi?
1.3 Tujuan Karya Tulis
Adapun tujuan penulis memilih tema karya tulis dengan judul “Tanaman
Herbal Sebagai Obat Kanker” adalah agar orang-orang lebih mengenal dan
mengetahui bahwa banyak obat obat herbal yang ada untuk menyembuhkan
kanker, dan untuk menyembuhkan kanker tidak harus selalu menggunakan
kemoterapi tetapi bisa dengan obat herbal, dan karya tulis ini penulis buat
dengan tujuan salah satu syarat akademis SMA Negeri 81 Jakarta.
1.4 Ruang Lingkup
Karena obat-obatan herbal untuk menyembuhkan leukemia sangatlah banyak,
maka penulis memilih ‘Mecodia’ sebagai obat herbal yang akan penulis bahas di
karya tulis ini. Dan penulis juga membatasi masalah sampai mengapa Mecodia
lebih baik dibandingkan dengan kemoterapi.
1.5 Landasan Teori
Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Report ( New York Time ) 1 Juni 1999 dan juga oleh pakar Fakultas Farmasi ataupun PAU Bioteknologi serta PPOT UGM Yogyakarta dalam beberapa obat herbal mengandung :1. RIP ( Ribosome Inacting Protein ) berfungsi:menonaktifkan, merontokan, memblokir perkembangan sel kanker.2. Zat Anti Oksidan, mencegah kerusakan gen.3. Zat anti Curcumin, sebagai anti inflamasi ( anti peradangan ).
1.6 Metodologi
Cara penyusunan karya tulis ini adalah studi kepustakaan dengan mengambil
informasi dari buku buku referensi juga wawancara dengan salah satu responden
penderita kanker yang telah berhasil sembuh dari penyakit kanker dengan salah
satu tanaman herbal.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I: berisi tentang latar belakang, pembatasan masalah, tujuan karya tulis,
ruang lingkup, landasan teori, metodologi, dan sistematika penulisan.
BAB II: berisi tentang definisi, penyebab, macam-macam penyakit kanker,
macam-macam obat herbal, dan kelebihan obat herbal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kanker merupakan penyakit yang menakutkan dan momok bagi semua
orang. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara
berkembang. Kanker yang muncul di permukaan tubuh bisa dikenali secara dini
dalam bentuk benjolan. Sementara itu, kanker yang tumbuh di dalam tubuh
biasanya diketahui setelah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Kanker disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan yang tidak normal
dalam tubuh manusia. Sel-sel kanker ini akan cepat berkembang secara tidak
terkendali, bahkan dapat menyebar dan menyerang organ-organ penting lainnya.
Dalam keadaan normal, sel dalam tubuh kita akan membelah diri jika ada
pergantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Namun, sel kanker ini justru akan
membelah terus-menerus meskipun tubuh kita tidak membutuhkannya.
Akibatnya, akan terjadi penumpukan sel-sel baru yang disebut tumor ganas atau
kanker.
Kanker dapat terjadi di berbagai jaringan dalam organ tubuh kita, mulai dari
kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di permukaan tubuh kita, akan mudah
diketahui dan diobati. Namun, jika terjadi di dalam tubuh., akan lebih sulit
diketahui dan kadang tidak memiliki gejala.
9
Tumor tidak sama dengan kanker. Tumor adalah pertumbuhan jaringan
biologis yang tidak normal. Pertumbuhan tumor ini ada yang jinak dan ganas.
Tumor jinak bukanlah kanker, tumor jinak ini mudah diangkat dengan operasi,
tidak tumbuh lagi setelah diangkat, tidak dapat tumbuh lagi setelah diangkat,
serta tidak menyebar ke anggota tumbuh lainnya. Sebaliknya, tumor yang ganas
adalah kanker. Sel tumor ganas atau kanker ini dapat menyebar ke anggota tubuh
lainnya.
Kanker biasanya diobati dengan kemoterapi, terapi radiasi dan pembedahan.
Kemungkinan berhasil mengatasi penyakit ini sangat bervariasi menurut jenis
dan lokasi dari kanker dan luasnya penyakit pada awal pengobatan.
2.2 Penyebab
Berikut ini penyebab penyebab kanker;
A. Faktor Keturunan
Faktor genetik merupaka penyebab beberapa keluarga
memiliki resiko lebih tinggi terkena kaner daripada keluarga yang
lain. Contohnya, resiko wanita menderita kanker akan meningkat
1,5 sampai 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya
menderita kanker payudara.
Jenis kanker yang cenderung dapat diturunkan dalam keluarga
antara lain kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit, dan
kanker usus besar.
10
B. Faktor Lingkungan dan Perilaku
Faktor lingkungan yang mampu meningkatkan resiko
terjadinya kanker yaiut asap kendaraan bermotor yang mengadung
radikal bebas, asap rokok, dan sinar ultraviolet dari matahari.
Merokok mampu meningkatkan resiko terjadinya kanker paru-
paru, kanker mulut, kanker laring (pira suara), dan kanker kandung
kemih. Sinar matahari yang terik pada siang hari pada pukul 10
siang sampai 4 sore akan meningkatkan resiko kanker kulit.
Sementara itu, faktor perilaku yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker adalah kebiasaan merokok, perilaku seksual di
usia dini, dan sering berganti-ganti pasangan.
C. Faktor Makanan
Pola makan maupun minum merupakan faktor penyebab
kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Berbagai
makanan yang dapat menyebabkan kanker antara lain makanan
yang diasapkan, makanan yang mengandung zat pewarna, makanan
cepat saji, makanan kalengan yang telah diberi pengawet
mengandung berbagai macam radikal bebas yang akan
meningkatkan resiko kanker terutama kanker kerongkongan,
minuman beralkohol juga akan meningkatkan resiko kanker
kerongkongan.
11
D. Faktor Kejiwaan dan Emosional
Keadaan kejiwaan maupun emosi seseorang akan
mempengaruhi sistem imunitas tubuh. Keadaan tegang yang terus
menerus akan menyebabkan sel akan hiperaktif dan merubah
sifatnya menjadi ganas sehingga dapat menyebabkan kanker.
Kanker merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh keadaan
pikiran, tubuh, dan jiwa seseorang. Jiwa yang positif akan
membantu mengurangi resiko kanker dan dapat membantu
penderita kanker untuk sembuh. Perasaan dendam, kemarahan, dan
pikiran negatif akan membuat tubuh kita menjadi tegang dan
membuat penyakit akan semakin mudah muncul dalam tubuh. Cara
untuk mengatasinya adalah dengan belajar menjadi pemaaf dan
berjiwa lebut yang akan membuat kita lebih menikmati hidup.
2.3 Macam-Macam Penyakit Kanker
Macam-macam penyakit kanker adalah sebagai berikut:
1. Karsinoma
Kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan
saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, sel testis,
sel ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher
rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan esofagus.
12
2. Limfoma
Kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah,
misalnya jaringan limfe (getah bening), lacteal, limfa, berbagai
kelenjar limfe, timus, dan sum- sum tulang. Limfoma spesifik
antara lain adalah penyakit Hodgkin
(kanker kelenjar limfe dan limfa).
3. Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi
memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel
darah normal.
4. Sarkoma
Kanker di mana jaringan penunjang yang berada di
permukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel-sel yang
ditemukan di otot dan tulang.
5. Glioma
Kanker susanan syaraf, misalnya sel-ssel gila (jaringan
penunjang) di sususan saraf pusat)
6. Karsinoma in situ
Istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel
abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga
masih dianggap kelainan/luka yang belum menyebar.
13
2.4 Macam-Macam Obat Herbal:
Pengobatan kanker tidak hanya dengan kemoterapi atau pembedahan, tapi
bisa juga menggunakan obat-obatan herbal seperti;
Jinten Hitam (Nigella sativa l.)
Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme(lodd.) bi.)
Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Daun Sirsak (Annona muricata l.)
Sarang Semut (Myrmecodia peudens)
Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)
Tapak Dara (Catharantus roseus)
A. JINTEN HITAM (Nigella Sativa L.)
Jinten hitam atau habbatus sauda merupakan salah satu tanaman
obat
berkhasiat, berbentuk biji hitam yang telah banyak dikenal sejak ribuan
tahun yang lalu.
Habbatus sauda digunakan secara luas oleh masyarakat India,
Mesir, Pakistan, dan Timur Tengah hanya untuk mengobati beberapa
macam penyakit. Jinten hitam juga dikenal dengan nama nama lain, seperti
black cumin, black-seed atau black carraway seed, habbatul baraka
(Inggris dan Amerika) sedangkan nigella sativa nama botanical plans
numenklatune.
14
Habbatus sauda adalah salah satu tanaman obat famili dari
Ranunculaceae dan tanaman obat ini mudah tumbuh di Eropa Timur,
India, Pakistan, serta Timur Tengah. Asal tanaman jinten hitam ini adalah
dari Turki dan Italia. Kemudian berkembang ke beberapa negara Asia.
Saat ini, jinten hitam sudah mulai marah dikembangkan sebagai obat di
Indonesia.
Nigella sativa atau jinten hitam merupakan salah satu obat mejarab
yang tertera dalam ilmu peramuan pengobatan nabi. Jinten hitam
merupakan jenis tanaman berbunga dan tumbuh setinggi 20-50 cm.
Biji buahnya memiliki rasa pahit yang tajam dan bau seperti buah
strawberry, warna biji hitam pekat. Buah tanaman ini keras seperti buah
buni, berisi 3-7 kulit unit folikel, masing-masing berisi banyak biji yang
sering digunakan sebagai bahan obat dan bahan rempah.
Penelitian uji in vitro ekstrak minyak atsiri jinten hitam yang
diujikan pada sel tumor tikus selama 30 hari. Dari hasilnya diketahui
bahwa ekstrak minyak atsiri jinten hitam mampu mencegah sel tumor pada
tikus. Hal ini dilihat dengan tidak adanya peningkatan volume sel tumor.
Pada hari 0 - 12 terdapat pebedaan signifikan pada voume el tumor.
Sementara itu, pada hari ke 13 - 30 sel tumor cenderung menunjukan
volume yang konstan. Dapat disimpulkan bahwa perubahan volume pada
sel tumor pada hari ke 12 disebabkan oleh efek sitotosik dari ekstrak yang
menyebabkan kematian pada sel-sel tumor tersebut. Sementara itu, pada
15
16
hari ke 13 – 30 ekstrak jinten hitam menyebabkan penghambatan
pertumbuhan sel-sel tumor, sehingga volume sel tumor cenderung konstan.
B. KELADI TIKUS (Typhonium Flagelliforme(Lodd.) BI.)
Keladi tikus termasuk familia araceae, banyak ditemukan dan
tumbuh liar di beberapa daerah di Indonesia, terdapat juga di Malaysia,
dan Korea. Di pulau Jawa mudah ditemukan di sepanjang pantai utara.
Keladi tikus tumbuh di tempat yang lembab dan cenderung tumbuh subur
bila terkena panas matahari langsung.
Keladi tikus mengandung senyawa alkalodi, triterpenoid, dan
politenol. Pertama kali diteliti oleh ahli dari Malaysia, Prof. Dr. Chris. K.
H.Teo, Dip Agrie(M), BSc. Agric (Hons), MS, Ph.D yang juga pendiri
Cancer Care, Penang, Malaysia. Sejak tahun 1995, Prof. Chris Teo
meneliti tanaman ini, hasilnya menunjukan bahwa ekstrak typhonium
flagelliforme dan campuran bahan alami lainnya membantu detoksifikasi
jaringan darah. Keladi tikus akan semakin baik dalam menggempur kanker
bila diformulasikan dengan tanaman obat lain, seperti sambiloto, temu
putih, dan rumput mutiara. Ramuan ini mengandung ribosome inacting
protein (RIP), zat antioksidanm dan zar antikurkumin. Kombinasi ketiga
zat dalam campuran ramuan tersebut memproduksi mediator yang mampu
menstimulasi penguatan sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk
memberantas sel kanker.
16
Berdasarkan penelitian ekstrak etanol 50% umbi keladi tikus pada
konsentrasi 89,15 ug/ml dapat menghambat 50% proliferasi sel MCF7.
Dari hasil ini diketahui bahwa ekstark umbi keladi tikus dapat digunaka
untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.
C. MAHKOTA DEWA (Phaleria Marcocarpa)
Mahkota dewa sering disebut sebagai buah simalakama karena
kandungan racunnya. Jika dikonsumsi dalam keadaan segar atau mentah
dapat menyebabkan keracunan, pingsan dan efek lainnya berupa
tenggorokan kering, sariawanm mual dan pusing. Karenanya agar aman,
sebaikanya tidak mengonsumsi buah mahkota dewa yang masih mentah.
Menurut data penelitian Dra. Vivi Lisdawati Msi.Apt menunjukan
bahwa daging buah dan cangkang biji mahkota dewa mengandung
beberapa senyawa seperti alkaloid, flavonoid, plifenol, dan tanin, senyawa
ini erat kaitannya dengan aktivitas antikanker dan antioksidan yang
dikandungnya.
Semntara itu, menurut menurut penelitian dr. Regina Sumastuti.
SpFK, dari farmasi UGM menyatakan bahwa ekstrak buah dan dan
mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan sel kanker rahim. Buah
mahkota dewa memiliki potensi menyembuhkan empat kali lebih besar
dibanding daunnya.
Penelitian lain tentang kandungan antioksidan pada beberapa
bagian tanaman mahkota dewa yang dilakukan oleh Aarif Soeksmanto,
17
dkk (2007) dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, menunjukan
bahwa bagian buah mahkota dewa muda dan tua memiliki aktivitas
antioksidan lebih tinggi dari kulit batang, daun, biji, ranting, dan akarnya.
Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa ekstrak etanol uah mudah
memiliki daya inhibisi (penghambatan) sebesar 78,48 % dan buah tua
83,08 %. Hasil tersebut menggambarkan bahwa buah mahkota dewa
mengandung senyawa flavonoid yang tinggi di samping senyawa lainnya
yaitu alkaloid, saponin, fenolik hidrokuinon, tanin, steroid, monoterpen,
dan sesqui terpen. Flavonoid adalah suatu antioksidan yang dapat
menghambat berbagai reaksi oksidasi dan mencegah timbulnya sel kanker.
Semakin tinggi kandugnan flavonoid makan potensi antioksidannya juga
semakin tinggi.
D. DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.)
Sirsak atau nangka belanda berasal dari Karibia, Amerika Tengah
dan Amerika Selatan. Di Indonesia banayk tumbuh di tanah pekarangan.
Daun Sirsak mengandung senyawa acetogenin, minyak essensial,
reticuline, loreximine, coclaurine, annomurine, dan higenamine.
Daun Sirsak berkhasiat menghambat sel kanker dengan
menginduksi apoptosis, antidiare, analgetik, antidisentri, antiasma,
anthelmitic, dilatasi pembuluh darah, menstimulasi pencernaan, dan
mengurangi depresi.
Salah satu penelitian yang menganalisis tentang manfaat daun
sirsak adalah “In Vitro Antioxidant Studies in Leaves of Annona Species”.
Penelitian oleh R. Baskar dkk.(2006) dari Departement of Biotechnology,
India, meneliti potensi aktivitas antioksidan dari tiga spesies daun annona,
sebagai berikut:
a. Annona muricata (sirsak).
b. Annona squasmosa (srikaya).
c. Annona reticulata (mulwo.
Ketiga spesies daun ini diuji potensi antioksidannya dengan
menggunakan beberapa model in vitro berbeda yaitu 1,1-difenil-2-picryl
hydrazyl (DPPH), 2,2-azinobis-(3 ethylbenzothizoline-6-sulfonat)
(ABTS), oksida nitrat, superoksida, radikal hidroksi peroksidasi, dan lipid
yang berperan sebagai radikal bebas yang dapat menyebabkan timbulnya
sel kanker.
Berdasarkan hasil diatas, diketahui bahwa nilai penghambatan
(inhibition) dari ketiga ekstak bervariasi berdasarkan model in vitro
radikal bebasnya. Konsentrasi ekstrak yang digunakan antara 100-500
ug/ml Dari ketiga spesies daun annona tersebut, ekstrak daun annona
muricata (sirsak) paling banyak memiliki daya hambat pada model in vitro
radikal bebas yang berbeda dibandingkan dengan yang lainnya.
Nilai daya hambat annona muricata pada ABTS, nitric oxide,
hydroxil radical, lipid peroxidation masing-masing 90,05%, 72,60%,
85,88% dan 58,47%. Nilai daya hambat annona reticulata pada DPPH dan
19
superoxide radical masing-masing 89,73 dan 80,88. Sementara itu, annona
squasmosa memiliki daya hambat paling rendah bila dibandingkan dengan
yang lain.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun
annona muricata memiliki daya antioksidan yang paling kuat
dibandingkan dengan annona reticulata dan annona squasmosa, karena
memiliki nilai hambat (inhibition) terhadap model in vitro radikal bebas.
Aktivitas antioksidan ini yang akan menyebabkan daun Annona muricata
dapat digunakan dalam pengobatan kanker karena dapat mencegah
pertumbuhan sel kanker.
E. SARANG SEMUT (Myrcemodia Peundens)
Sarang semut berasal dari papua. Termasuk tmbuhan famili
rubiaceal yang hidupnya menempel pada tumbuhan lain. Sarang emut
yang merupakan tanaman epifit, sejak lama telah dimanfaatkan oleh
masyarakat Papua sebagai tanaman yang memiliki khasiat untuk
mengobati beberapa penyakit.
Ciri khas tanaman ini berbentuk bulat lonjong, bagian luarnya
terdapat duri sebagai pelindung, dan bagian dalamnya ada rongga-rongga
yang terhubung. Dinamakan sarang semut karena bagian rongga-rongga
ini disukai semut sebagai sarangknya. Rongga-rongga tersebut banyak
mengandung zat manis yang dapat dimanfaatkan semut sebagai sumber
makanan.
21
Sarang semut memiliki beberapa spesies antara lain myrmecodia
tuberosa, myrmecodia peundens, dan hydrophitum formicarum.
Berdasarkan penelitian, sarang semut mengandung senyawa kimia
flavonoid, tanin, serta senyawa mineral penting lainnya diantaranya
antioksidan tokoferol (Vit.E), kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor,
dan magnesium.
Sarang semut mengandung antioksidan, flavonoid, glikosida, dan
polifenol. Sehingga dapat digunakan untuk pengobatan kanker.
Kandungan flavonoid dalam sarang semut dapat mencegah sekaligus
mengatasi serangan kanker dengan cara mengiaktifasi karsinogen,
menangkal radikal bebas, serta mengjambat siklus sel kanker. Sarang
Semut juga memiliki antipoliferasi dalam menghambat proses
perkembangan sel kanker yang tumbuh secara cepat dan abnormal.
Dalam penelitian, bahwa dia kg tanaman sarang semut yang
diekstraksi dengan tiga pelarut berbeda yaiut air, metanol, dan campuran
metanol air. Hasilnya ekstrak tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel
kanker serviks, kanker paru-paru, dan kanker usus. Dalam uji tersebut
terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak
metanol, artinya dengan dosis 9,97 mg/ml ekstrak sarang semut dapat
menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sementara itu, EC50 pada
ekstrak air 22 mg/ml dan campuran metanol air 11,3 mg/ml.
Tanaman sarang semut tumbuh secara lair di hutan-hutan Papua,
sehingga untuk mendapatkan tanaman segar sarang semut tidak semudah
22
mendapatkan bahan ramuan herbal lainnya yang sehari-hari dapat kita
temui.
F. RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa)
Rumput mutiara adalah tanaman rumput-rumputan yang kini
banyak diperbincangkan dikalangan pemerhati herbal, lantaran berpotensi
sebagai antikanker. Kandungan asam oleanolat dan asam ursolat diduga
dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, kandungan
glikosida flavonoid pada rumput mutiara berpotensi menghambat proses
karsinogenesis, baik secara in vitro mau pun in vivo.
Penghambatan terjadi pada tahap insiasi, promosi, maupun
progresi melalui melalui mekanisme molekuler, antara lain inaktivasi
senyawa karsinogen, antipoliteratif, penghambatan angiogenesis, cell cycle
arrest, induksi apoptosis, dan antioksidan. Rumput Mutiara termasuk
famili rubiaceae yang ada di Indonesia sering disebut rumput siku-siku.
Rumput mutiara sangat mudah ditemui dan tumbuh subur di tanah yang
lebab.
Tanaman ini mempunyai percabangan yang tumbuh subur berserak
mengambat di permukaan tanah dan sering terlihat tumpang tindih dengan
tanaman rumput lain. Batangnya bersegi 2-3mm, mudah patah, letak daun
berhadapan silang, dan memiliki tangkai daun yang pendek dengan bagian
ujung daun meruncing. Ukuran panjang daun 1-3 cm, bunga berwarna
putih yang keluar dari ketiak daun, bentuknya menyerupai payung, dan
23
berupa bunga majemuk dan berujung pecah- pecah. Rumput mutiara
tumbuh liar di berbagai tempat dan sampai saat ini belum dibudidayakan
secara massal.
Di Cina, rumput mutiara dinamakan shui xian cau dan diduga
memiliki khasiat hampir sama dengan rumput-rumput lain, seperti lidah
ular (hedyotis diffusa wild). Rumput mutiara mempunyai khasiat
mengobati beberapa penyakti seperti kanker payduara, kanker prostat,
radang usus buntu, hepatisis, infeksi saluran kemih, sumbatan saluran
sperma, radang amandel, bronkhithis, gondongan, melancarkan pererdaran
darah, dan toksin.
Kandungan kimia rumput mutiara antara lain stigmasterol, ursalic
acid, oleanolic acid, hentria contane, sitisterol-D-glucoside, p-coumonaric
acid, flavonodi glycosides, dan baihuasheshecaosu.
Dosis yang dianjurkan tidak melebihi takaran yaiut 15-50 gram
sekali rebus atau sekali konsumsi. Secara tradisional pemakaian rumput
mutiara sering dipadukan dengan tanaman obat lain, khususnya untuk
melawan penyakit kanker.
G. TAPAK DARA (Catharantus roseus)
Tapak dara banyak ditanam sebagai tanaman hias, umunya
bewarna merah muda dan putih. Perbanyakan tapak dara dari stek batang
24
dan bijinya. Pertumbuhannya memerlukan tanah yang gembur berpasir
dan banyak mengandung humus.
Tapak dara mengandung senyawa alkaloid yang disebut vinblastin
dan vincristine. Kedua senyawa ini memiliki sifat antineoplastik, yang
mampu menghambat perkembangan sel- sel kanker. Akarnya mengandung
zat alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.
Vinblastin digunakan sebagai kemoterapi leukimia, tumor pada
prostat, paru-paru, ginjal, kanker payudara dan jenis kanker ganas lainnya.
Di samping itu tapak dara selain memiliki antikanker, juga
berkhasiat meredakan beberapa penyakit akut seperti diabetes.
2.5 Kelebihan Obat Herbal Dibandingkan Dengan Kemoterapi
Kelebihan-kelebihan tanaman-tanaman herbal dalam menyembuhkan
kanker dibandingkan dengan kemoterapi adalah sebagai berikut;
a. Menyerang sel kanker secara efektif dan alami, tanpa rasa
mual, tanpa berat badan turun, tanpa rambut rontok, seperti
yang terjadi pada kemoterapi.
b. Melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi
mematikan.
c. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
d. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12
tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker usus besar,
kanker payudara, kanker prostat, kanker pankreas.
25
e. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat
pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan
terapi kemo yang biasa digunakan.
f. Tidak seperti terapi kemo, sel buah ini secara efekstif hanya
membunuh dan memburu sel jahat dan tidak membahayakan
atau tidak merusak sel yang baik.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ditinjau dari permasalahn yang terdapat di dalam bab sebelumnya, penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Tumbuhan obat yang telah dipatenkan menjadi obat penyembuh kanker
atau tanaman yang digunakan untuk pendukung penyembuhan penyakit
kanker semuanya mengandung saponi, flavonodal, dan polifenol yang
berkhasiat sebagai antineoplastik dan antioksidan yang mana merupakan
bahan yang penting untuk penyembuhan kanker.
2. Tanaman herbal hanya membunuh sel- sel jahat atau buruk dan tidak
membunuh sel- sel baik sehingga tidak menyebabkan kerontokan rambut,
dsb.
3.2 SARAN
Saran-saran pencegahan kanker dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan
pengawet, serta makan makanan yang bergizi seimbang.
2. Hindari stres dan konflik berkepanjangan.
3. Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
27