sljdc masn

41
TANAMAN HERBAL SEBAGAI OBAT KANKER KARYA TULIS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis SMA Negeri 81 Jakarta Oleh: Nama : Haniifa H. Hendy Kelas : XI MIA 2 NIS : 9196

Upload: lathifahendy

Post on 08-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

AM ASM ANSXM

TRANSCRIPT

TANAMAN HERBAL SEBAGAI OBAT KANKER

KARYA TULIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis

SMA Negeri 81 Jakarta

Oleh:

Nama : Haniifa H. Hendy

Kelas : XI MIA 2

NIS : 9196

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 81 JAKARTA

2015

TANAMAN HERBAL SEBAGAI OBAT KANKER

KARYA TULIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis

SMA Negeri 81 Jakarta

Oleh:

Nama : Haniifa H. Hendy

Kelas : XI MIA 2

NIS : 9196

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 81 JAKARTA

Jalan Kartika Eka Paksi Komplek Perumahan Angkatan Darat Jatiwaringin

Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makassar Jakarta Timur DKI Jakarta

2015

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis yang berjudul Tanaman Herbal Sebagai Obat Kanker

Telah diperiksa dan disahkan oleh:

Pembimbing Teknis Pembimbing Materi

Zol Viandri M.Pd Tri MaryatiNIP. 196908022008011015

iii

ABSTRAK

Karya tulis yang berjudul Tanaman Herbal Sebagai Obat Kanker membahas bagaimana zat-zat tertentu yang ada di dalam macam-macam tanaman herbal tertentu yang dapat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit Kanker.

Tujuan pembahasan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat akademis di SMA Negeri 81 Jakarta dan untuk memberi informasi tentang manfaat tanaman herbal dalam mencegah, mengobati penyakit Kanker.

Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode studi kepustakaan yaitu sumber-sumber dari internet dan buku-buku yang telah penulis baca.

Dalam proses penelitian, penulis mendapatkan responden yaitu seorang yang terkena penyakit kanker dan berhasil sembuh dari penyakit tersebut karena salah satu tanaman herbal yang dapat menyembuhkan penyakit kanker, penulis melakukan wawancara tertulis terhadap responden tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa ada senyawa yang terkandung di dalam tanaman herbal tertentu yang lebih baik dari kemoterapi yang dapat mencegah dan mengobati penyakit kanker namun dapat merusak sel sel lain di dalam tubuh.

Harapan penulis agar karya tulis ini dapat berguna bagi masyarakat yang menderita penyakit kanker khususnya yang menggunakan metode penyembuhan kemoterapi yang merusak sel-sel lain di dalam tubuh dapat dikurangi.

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang penulis beri judul “Tanaman Herbal Sebagai Obat Kanker”

Karya tulis yang berjudul “Tanaman Herbal Sebagai Obat Kanker” ini dibuat untuk memenuhi salah satu kompetensi nilai dalam bidang studi Bahasa Indonesia kelas XI tahun ajaran 2014/2015. Cara penyusunan karya tulis ini adalah studi kepustakaan dengan mengambil informasi dari buku buku referensi juga wawancara dengan salah satu responden penderita kanker yang telah berhasil sembuh dari penyakit kanker dengan salah satu tanaman herbal.

Ucapan terimakasih pada pihak-pihak yang telah berperan dalam penulisan karya tulis ini, antara lain:

1. Bapak Drs. Shohibul Bakri, MM selaku Kepala SMA Negeri 81 Jakarta.

2. Bapak Zol Viandri M.Pd selaku guru pembimbing teknis.

3. Ibu Tri Maryati selaku guru pembimbing materi.

4. Orang tua penulis yang senantiasa memberi dukungan.

5. Bapak Agus Timorwoko selaku wali kelas XI MIA 2.

6. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 81 Jakarta.

7. Kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu.

Dengan terselesaikannya karya tulis ini penulis berharap dapat menambah pengetahuan pembaca.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, supaya menghasilkan karya tulis ilmiah yang lebih baik dikesempatan berikutnya.

Penulis berharap, karya tulis ini dapat memberi wawasan baru tentang pengolahan limbah dan dampak-dampaknya.

Jakarta, Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

ABSTRAK........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR...................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 7

1.2 Pembatasan Masalah .............................................................. 8

1.3 Tujuan Karya Tulis................................................................ 8

1.4 Ruang Lingkup ...................................................................... 9

1.5 Landasan Teori....................................................................... 9

1.6 Metodologi.............................................................................. 9

1.7 Sistematika Penulisan............................................................. 9

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi .................................................................................. 10

2.2 Penyebab ................................................................................ 11

2.3 Macam-Macam Penyakit Kanker........................................... 13

2.4 Macam-Macam Obat Herbal ................................................. 15

2.5 Kelebihan Obat Herbal........................................................... 25

v

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 27

3.2 Saran....................................................................................... 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saya memilih topik kanker sebagai karya tulis ilmiah dikarenakan oleh

kanker merupakan masalah kesehatan dari banyak negara di dunia

dan termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Hal

ini disebabkan oleh jumlah korban yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan

belum ditemukan cara yang efektif untuk pengobatannya (Sajuthi, 2001).

Pengobatan kanker secara medis yang selama ini dilakukan adalah melalui

pembedahan (operasi), penyinaran (radiasi) dan terapi kimia (kemoterapi). Salah

satu yang menjadi perhatian adalah kemoterapi, yaitu penggunaan bahan-bahan

bioaktif dari hasil sintesis atau isolasi bahan alam. Penggunaa bahan bioaktif dari

isolasi bahan alam terus dikembangkan sampai saat ini karena sifatnya yang

“renewable”, mudah terdekomposisi dan dapat dikeluarkan dari dalam tubuh,

sedangkan bahan sintetis dapat tertinggal atau menjadi residu yang berbahaya bagi

tubuh. Menurut Ramanthan, ia mengemukakan hal sebagai berikut:

Hal yang menyebabkan pelacakan senyawa-senyawa antikanker dari bahan

alam banyak dilakukan adalah, untuk mendapatkan senyawa yang berpotensi

7

vi

sebagai antikanker baru dalam strategi pengembangan kemoterapi (Ramanthan,

1992).

Tumbuhan, telah lama kita ketahui merupakan sumber yang sangat penting

dalam upaya mempertahankan kesehatan masyarakat. Catatan dari badan

kesehatan dunia (WHO), 80% penduduk dunia masih menggantungkan hidup

sehat pada penggunaan obat tradisional yang berasal dari tumbuhan dan 25%

dari obat-obat modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang

diisolasi dan dikembangkan dari tumbuhan sampai saat ini.

1.2 Pembatasan Masalah

Didalam karya tulis ini, ada beberapa masalah yang harus dibataskan yaitu:

1. Apa itu kanker?

2. Apa saja jenis jenis kanker?

3. Apa saja jenis tanaman herbal yang bisa menyembuhkan?

4. Bagaimana kanker disembuhkan dengan tanaman herbal?

5. Mengapa tanaman herbal lebih baik dibandingkan dengan

Kemoterapi?

1.3 Tujuan Karya Tulis

Adapun tujuan penulis memilih tema karya tulis dengan judul “Tanaman

Herbal Sebagai Obat Kanker” adalah agar orang-orang lebih mengenal dan

mengetahui bahwa banyak obat obat herbal yang ada untuk menyembuhkan

kanker, dan untuk menyembuhkan kanker tidak harus selalu menggunakan

kemoterapi tetapi bisa dengan obat herbal, dan karya tulis ini penulis buat

dengan tujuan salah satu syarat akademis SMA Negeri 81 Jakarta.

1.4 Ruang Lingkup

Karena obat-obatan herbal untuk menyembuhkan leukemia sangatlah banyak,

maka penulis memilih ‘Mecodia’ sebagai obat herbal yang akan penulis bahas di

karya tulis ini. Dan penulis juga membatasi masalah sampai mengapa Mecodia

lebih baik dibandingkan dengan kemoterapi.

1.5 Landasan Teori

Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Report ( New York Time ) 1 Juni 1999 dan juga oleh pakar Fakultas Farmasi ataupun PAU Bioteknologi serta PPOT UGM Yogyakarta dalam beberapa obat herbal mengandung :1. RIP ( Ribosome Inacting Protein ) berfungsi:menonaktifkan, merontokan, memblokir perkembangan sel kanker.2. Zat Anti Oksidan, mencegah kerusakan gen.3. Zat anti Curcumin, sebagai anti inflamasi ( anti peradangan ).

1.6 Metodologi

Cara penyusunan karya tulis ini adalah studi kepustakaan dengan mengambil

informasi dari buku buku referensi juga wawancara dengan salah satu responden

penderita kanker yang telah berhasil sembuh dari penyakit kanker dengan salah

satu tanaman herbal.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I: berisi tentang latar belakang, pembatasan masalah, tujuan karya tulis,

ruang lingkup, landasan teori, metodologi, dan sistematika penulisan.

BAB II: berisi tentang definisi, penyebab, macam-macam penyakit kanker,

macam-macam obat herbal, dan kelebihan obat herbal.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Kanker merupakan penyakit yang menakutkan dan momok bagi semua

orang. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara

berkembang. Kanker yang muncul di permukaan tubuh bisa dikenali secara dini

dalam bentuk benjolan. Sementara itu, kanker yang tumbuh di dalam tubuh

biasanya diketahui setelah stadium lanjut sehingga sulit diobati.

Kanker disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan yang tidak normal

dalam tubuh manusia. Sel-sel kanker ini akan cepat berkembang secara tidak

terkendali, bahkan dapat menyebar dan menyerang organ-organ penting lainnya.

Dalam keadaan normal, sel dalam tubuh kita akan membelah diri jika ada

pergantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Namun, sel kanker ini justru akan

membelah terus-menerus meskipun tubuh kita tidak membutuhkannya.

Akibatnya, akan terjadi penumpukan sel-sel baru yang disebut tumor ganas atau

kanker.

Kanker dapat terjadi di berbagai jaringan dalam organ tubuh kita, mulai dari

kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di permukaan tubuh kita, akan mudah

diketahui dan diobati. Namun, jika terjadi di dalam tubuh., akan lebih sulit

diketahui dan kadang tidak memiliki gejala.

9

Tumor tidak sama dengan kanker. Tumor adalah pertumbuhan jaringan

biologis yang tidak normal. Pertumbuhan tumor ini ada yang jinak dan ganas.

Tumor jinak bukanlah kanker, tumor jinak ini mudah diangkat dengan operasi,

tidak tumbuh lagi setelah diangkat, tidak dapat tumbuh lagi setelah diangkat,

serta tidak menyebar ke anggota tumbuh lainnya. Sebaliknya, tumor yang ganas

adalah kanker. Sel tumor ganas atau kanker ini dapat menyebar ke anggota tubuh

lainnya.

Kanker biasanya diobati dengan kemoterapi, terapi radiasi dan pembedahan.

Kemungkinan berhasil mengatasi penyakit ini sangat bervariasi menurut jenis

dan lokasi dari kanker dan luasnya penyakit pada awal pengobatan.

2.2 Penyebab

Berikut ini penyebab penyebab kanker;

A. Faktor Keturunan

Faktor genetik merupaka penyebab beberapa keluarga

memiliki resiko lebih tinggi terkena kaner daripada keluarga yang

lain. Contohnya, resiko wanita menderita kanker akan meningkat

1,5 sampai 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya

menderita kanker payudara.

Jenis kanker yang cenderung dapat diturunkan dalam keluarga

antara lain kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit, dan

kanker usus besar.

10

B. Faktor Lingkungan dan Perilaku

Faktor lingkungan yang mampu meningkatkan resiko

terjadinya kanker yaiut asap kendaraan bermotor yang mengadung

radikal bebas, asap rokok, dan sinar ultraviolet dari matahari.

Merokok mampu meningkatkan resiko terjadinya kanker paru-

paru, kanker mulut, kanker laring (pira suara), dan kanker kandung

kemih. Sinar matahari yang terik pada siang hari pada pukul 10

siang sampai 4 sore akan meningkatkan resiko kanker kulit.

Sementara itu, faktor perilaku yang dapat meningkatkan resiko

terjadinya kanker adalah kebiasaan merokok, perilaku seksual di

usia dini, dan sering berganti-ganti pasangan.

C. Faktor Makanan

Pola makan maupun minum merupakan faktor penyebab

kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Berbagai

makanan yang dapat menyebabkan kanker antara lain makanan

yang diasapkan, makanan yang mengandung zat pewarna, makanan

cepat saji, makanan kalengan yang telah diberi pengawet

mengandung berbagai macam radikal bebas yang akan

meningkatkan resiko kanker terutama kanker kerongkongan,

minuman beralkohol juga akan meningkatkan resiko kanker

kerongkongan.

11

D. Faktor Kejiwaan dan Emosional

Keadaan kejiwaan maupun emosi seseorang akan

mempengaruhi sistem imunitas tubuh. Keadaan tegang yang terus

menerus akan menyebabkan sel akan hiperaktif dan merubah

sifatnya menjadi ganas sehingga dapat menyebabkan kanker.

Kanker merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh keadaan

pikiran, tubuh, dan jiwa seseorang. Jiwa yang positif akan

membantu mengurangi resiko kanker dan dapat membantu

penderita kanker untuk sembuh. Perasaan dendam, kemarahan, dan

pikiran negatif akan membuat tubuh kita menjadi tegang dan

membuat penyakit akan semakin mudah muncul dalam tubuh. Cara

untuk mengatasinya adalah dengan belajar menjadi pemaaf dan

berjiwa lebut yang akan membuat kita lebih menikmati hidup.

2.3 Macam-Macam Penyakit Kanker

Macam-macam penyakit kanker adalah sebagai berikut:

1. Karsinoma

Kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan

saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, sel testis,

sel ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher

rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan esofagus.

12

2. Limfoma

Kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah,

misalnya jaringan limfe (getah bening), lacteal, limfa, berbagai

kelenjar limfe, timus, dan sum- sum tulang. Limfoma spesifik

antara lain adalah penyakit Hodgkin

(kanker kelenjar limfe dan limfa).

3. Leukemia

Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi

memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel

darah normal.

4. Sarkoma

Kanker di mana jaringan penunjang yang berada di

permukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel-sel yang

ditemukan di otot dan tulang.

5. Glioma

Kanker susanan syaraf, misalnya sel-ssel gila (jaringan

penunjang) di sususan saraf pusat)

6. Karsinoma in situ

Istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel

abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga

masih dianggap kelainan/luka yang belum menyebar.

13

2.4 Macam-Macam Obat Herbal:

Pengobatan kanker tidak hanya dengan kemoterapi atau pembedahan, tapi

bisa juga menggunakan obat-obatan herbal seperti;

Jinten Hitam (Nigella sativa l.)

Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme(lodd.) bi.)

Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

Daun Sirsak (Annona muricata l.)

Sarang Semut (Myrmecodia peudens)

Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)

Tapak Dara (Catharantus roseus)

A. JINTEN HITAM (Nigella Sativa L.)

Jinten hitam atau habbatus sauda merupakan salah satu tanaman

obat

berkhasiat, berbentuk biji hitam yang telah banyak dikenal sejak ribuan

tahun yang lalu.

Habbatus sauda digunakan secara luas oleh masyarakat India,

Mesir, Pakistan, dan Timur Tengah hanya untuk mengobati beberapa

macam penyakit. Jinten hitam juga dikenal dengan nama nama lain, seperti

black cumin, black-seed atau black carraway seed, habbatul baraka

(Inggris dan Amerika) sedangkan nigella sativa nama botanical plans

numenklatune.

14

Habbatus sauda adalah salah satu tanaman obat famili dari

Ranunculaceae dan tanaman obat ini mudah tumbuh di Eropa Timur,

India, Pakistan, serta Timur Tengah. Asal tanaman jinten hitam ini adalah

dari Turki dan Italia. Kemudian berkembang ke beberapa negara Asia.

Saat ini, jinten hitam sudah mulai marah dikembangkan sebagai obat di

Indonesia.

Nigella sativa atau jinten hitam merupakan salah satu obat mejarab

yang tertera dalam ilmu peramuan pengobatan nabi. Jinten hitam

merupakan jenis tanaman berbunga dan tumbuh setinggi 20-50 cm.

Biji buahnya memiliki rasa pahit yang tajam dan bau seperti buah

strawberry, warna biji hitam pekat. Buah tanaman ini keras seperti buah

buni, berisi 3-7 kulit unit folikel, masing-masing berisi banyak biji yang

sering digunakan sebagai bahan obat dan bahan rempah.

Penelitian uji in vitro ekstrak minyak atsiri jinten hitam yang

diujikan pada sel tumor tikus selama 30 hari. Dari hasilnya diketahui

bahwa ekstrak minyak atsiri jinten hitam mampu mencegah sel tumor pada

tikus. Hal ini dilihat dengan tidak adanya peningkatan volume sel tumor.

Pada hari 0 - 12 terdapat pebedaan signifikan pada voume el tumor.

Sementara itu, pada hari ke 13 - 30 sel tumor cenderung menunjukan

volume yang konstan. Dapat disimpulkan bahwa perubahan volume pada

sel tumor pada hari ke 12 disebabkan oleh efek sitotosik dari ekstrak yang

menyebabkan kematian pada sel-sel tumor tersebut. Sementara itu, pada

15

16

hari ke 13 – 30 ekstrak jinten hitam menyebabkan penghambatan

pertumbuhan sel-sel tumor, sehingga volume sel tumor cenderung konstan.

B. KELADI TIKUS (Typhonium Flagelliforme(Lodd.) BI.)

Keladi tikus termasuk familia araceae, banyak ditemukan dan

tumbuh liar di beberapa daerah di Indonesia, terdapat juga di Malaysia,

dan Korea. Di pulau Jawa mudah ditemukan di sepanjang pantai utara.

Keladi tikus tumbuh di tempat yang lembab dan cenderung tumbuh subur

bila terkena panas matahari langsung.

Keladi tikus mengandung senyawa alkalodi, triterpenoid, dan

politenol. Pertama kali diteliti oleh ahli dari Malaysia, Prof. Dr. Chris. K.

H.Teo, Dip Agrie(M), BSc. Agric (Hons), MS, Ph.D yang juga pendiri

Cancer Care, Penang, Malaysia. Sejak tahun 1995, Prof. Chris Teo

meneliti tanaman ini, hasilnya menunjukan bahwa ekstrak typhonium

flagelliforme dan campuran bahan alami lainnya membantu detoksifikasi

jaringan darah. Keladi tikus akan semakin baik dalam menggempur kanker

bila diformulasikan dengan tanaman obat lain, seperti sambiloto, temu

putih, dan rumput mutiara. Ramuan ini mengandung ribosome inacting

protein (RIP), zat antioksidanm dan zar antikurkumin. Kombinasi ketiga

zat dalam campuran ramuan tersebut memproduksi mediator yang mampu

menstimulasi penguatan sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk

memberantas sel kanker.

16

Berdasarkan penelitian ekstrak etanol 50% umbi keladi tikus pada

konsentrasi 89,15 ug/ml dapat menghambat 50% proliferasi sel MCF7.

Dari hasil ini diketahui bahwa ekstark umbi keladi tikus dapat digunaka

untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.

C. MAHKOTA DEWA (Phaleria Marcocarpa)

Mahkota dewa sering disebut sebagai buah simalakama karena

kandungan racunnya. Jika dikonsumsi dalam keadaan segar atau mentah

dapat menyebabkan keracunan, pingsan dan efek lainnya berupa

tenggorokan kering, sariawanm mual dan pusing. Karenanya agar aman,

sebaikanya tidak mengonsumsi buah mahkota dewa yang masih mentah.

Menurut data penelitian Dra. Vivi Lisdawati Msi.Apt menunjukan

bahwa daging buah dan cangkang biji mahkota dewa mengandung

beberapa senyawa seperti alkaloid, flavonoid, plifenol, dan tanin, senyawa

ini erat kaitannya dengan aktivitas antikanker dan antioksidan yang

dikandungnya.

Semntara itu, menurut menurut penelitian dr. Regina Sumastuti.

SpFK, dari farmasi UGM menyatakan bahwa ekstrak buah dan dan

mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan sel kanker rahim. Buah

mahkota dewa memiliki potensi menyembuhkan empat kali lebih besar

dibanding daunnya.

Penelitian lain tentang kandungan antioksidan pada beberapa

bagian tanaman mahkota dewa yang dilakukan oleh Aarif Soeksmanto,

17

dkk (2007) dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, menunjukan

bahwa bagian buah mahkota dewa muda dan tua memiliki aktivitas

antioksidan lebih tinggi dari kulit batang, daun, biji, ranting, dan akarnya.

Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa ekstrak etanol uah mudah

memiliki daya inhibisi (penghambatan) sebesar 78,48 % dan buah tua

83,08 %. Hasil tersebut menggambarkan bahwa buah mahkota dewa

mengandung senyawa flavonoid yang tinggi di samping senyawa lainnya

yaitu alkaloid, saponin, fenolik hidrokuinon, tanin, steroid, monoterpen,

dan sesqui terpen. Flavonoid adalah suatu antioksidan yang dapat

menghambat berbagai reaksi oksidasi dan mencegah timbulnya sel kanker.

Semakin tinggi kandugnan flavonoid makan potensi antioksidannya juga

semakin tinggi.

D. DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.)

Sirsak atau nangka belanda berasal dari Karibia, Amerika Tengah

dan Amerika Selatan. Di Indonesia banayk tumbuh di tanah pekarangan.

Daun Sirsak mengandung senyawa acetogenin, minyak essensial,

reticuline, loreximine, coclaurine, annomurine, dan higenamine.

Daun Sirsak berkhasiat menghambat sel kanker dengan

menginduksi apoptosis, antidiare, analgetik, antidisentri, antiasma,

anthelmitic, dilatasi pembuluh darah, menstimulasi pencernaan, dan

mengurangi depresi.

Salah satu penelitian yang menganalisis tentang manfaat daun

sirsak adalah “In Vitro Antioxidant Studies in Leaves of Annona Species”.

Penelitian oleh R. Baskar dkk.(2006) dari Departement of Biotechnology,

India, meneliti potensi aktivitas antioksidan dari tiga spesies daun annona,

sebagai berikut:

a. Annona muricata (sirsak).

b. Annona squasmosa (srikaya).

c. Annona reticulata (mulwo.

Ketiga spesies daun ini diuji potensi antioksidannya dengan

menggunakan beberapa model in vitro berbeda yaitu 1,1-difenil-2-picryl

hydrazyl (DPPH), 2,2-azinobis-(3 ethylbenzothizoline-6-sulfonat)

(ABTS), oksida nitrat, superoksida, radikal hidroksi peroksidasi, dan lipid

yang berperan sebagai radikal bebas yang dapat menyebabkan timbulnya

sel kanker.

Berdasarkan hasil diatas, diketahui bahwa nilai penghambatan

(inhibition) dari ketiga ekstak bervariasi berdasarkan model in vitro

radikal bebasnya. Konsentrasi ekstrak yang digunakan antara 100-500

ug/ml Dari ketiga spesies daun annona tersebut, ekstrak daun annona

muricata (sirsak) paling banyak memiliki daya hambat pada model in vitro

radikal bebas yang berbeda dibandingkan dengan yang lainnya.

Nilai daya hambat annona muricata pada ABTS, nitric oxide,

hydroxil radical, lipid peroxidation masing-masing 90,05%, 72,60%,

85,88% dan 58,47%. Nilai daya hambat annona reticulata pada DPPH dan

19

superoxide radical masing-masing 89,73 dan 80,88. Sementara itu, annona

squasmosa memiliki daya hambat paling rendah bila dibandingkan dengan

yang lain.

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun

annona muricata memiliki daya antioksidan yang paling kuat

dibandingkan dengan annona reticulata dan annona squasmosa, karena

memiliki nilai hambat (inhibition) terhadap model in vitro radikal bebas.

Aktivitas antioksidan ini yang akan menyebabkan daun Annona muricata

dapat digunakan dalam pengobatan kanker karena dapat mencegah

pertumbuhan sel kanker.

E. SARANG SEMUT (Myrcemodia Peundens)

Sarang semut berasal dari papua. Termasuk tmbuhan famili

rubiaceal yang hidupnya menempel pada tumbuhan lain. Sarang emut

yang merupakan tanaman epifit, sejak lama telah dimanfaatkan oleh

masyarakat Papua sebagai tanaman yang memiliki khasiat untuk

mengobati beberapa penyakit.

Ciri khas tanaman ini berbentuk bulat lonjong, bagian luarnya

terdapat duri sebagai pelindung, dan bagian dalamnya ada rongga-rongga

yang terhubung. Dinamakan sarang semut karena bagian rongga-rongga

ini disukai semut sebagai sarangknya. Rongga-rongga tersebut banyak

mengandung zat manis yang dapat dimanfaatkan semut sebagai sumber

makanan.

21

Sarang semut memiliki beberapa spesies antara lain myrmecodia

tuberosa, myrmecodia peundens, dan hydrophitum formicarum.

Berdasarkan penelitian, sarang semut mengandung senyawa kimia

flavonoid, tanin, serta senyawa mineral penting lainnya diantaranya

antioksidan tokoferol (Vit.E), kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor,

dan magnesium.

Sarang semut mengandung antioksidan, flavonoid, glikosida, dan

polifenol. Sehingga dapat digunakan untuk pengobatan kanker.

Kandungan flavonoid dalam sarang semut dapat mencegah sekaligus

mengatasi serangan kanker dengan cara mengiaktifasi karsinogen,

menangkal radikal bebas, serta mengjambat siklus sel kanker. Sarang

Semut juga memiliki antipoliferasi dalam menghambat proses

perkembangan sel kanker yang tumbuh secara cepat dan abnormal.

Dalam penelitian, bahwa dia kg tanaman sarang semut yang

diekstraksi dengan tiga pelarut berbeda yaiut air, metanol, dan campuran

metanol air. Hasilnya ekstrak tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel

kanker serviks, kanker paru-paru, dan kanker usus. Dalam uji tersebut

terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak

metanol, artinya dengan dosis 9,97 mg/ml ekstrak sarang semut dapat

menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sementara itu, EC50 pada

ekstrak air 22 mg/ml dan campuran metanol air 11,3 mg/ml.

Tanaman sarang semut tumbuh secara lair di hutan-hutan Papua,

sehingga untuk mendapatkan tanaman segar sarang semut tidak semudah

22

mendapatkan bahan ramuan herbal lainnya yang sehari-hari dapat kita

temui.

F. RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa)

Rumput mutiara adalah tanaman rumput-rumputan yang kini

banyak diperbincangkan dikalangan pemerhati herbal, lantaran berpotensi

sebagai antikanker. Kandungan asam oleanolat dan asam ursolat diduga

dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, kandungan

glikosida flavonoid pada rumput mutiara berpotensi menghambat proses

karsinogenesis, baik secara in vitro mau pun in vivo.

Penghambatan terjadi pada tahap insiasi, promosi, maupun

progresi melalui melalui mekanisme molekuler, antara lain inaktivasi

senyawa karsinogen, antipoliteratif, penghambatan angiogenesis, cell cycle

arrest, induksi apoptosis, dan antioksidan. Rumput Mutiara termasuk

famili rubiaceae yang ada di Indonesia sering disebut rumput siku-siku.

Rumput mutiara sangat mudah ditemui dan tumbuh subur di tanah yang

lebab.

Tanaman ini mempunyai percabangan yang tumbuh subur berserak

mengambat di permukaan tanah dan sering terlihat tumpang tindih dengan

tanaman rumput lain. Batangnya bersegi 2-3mm, mudah patah, letak daun

berhadapan silang, dan memiliki tangkai daun yang pendek dengan bagian

ujung daun meruncing. Ukuran panjang daun 1-3 cm, bunga berwarna

putih yang keluar dari ketiak daun, bentuknya menyerupai payung, dan

23

berupa bunga majemuk dan berujung pecah- pecah. Rumput mutiara

tumbuh liar di berbagai tempat dan sampai saat ini belum dibudidayakan

secara massal.

Di Cina, rumput mutiara dinamakan shui xian cau dan diduga

memiliki khasiat hampir sama dengan rumput-rumput lain, seperti lidah

ular (hedyotis diffusa wild). Rumput mutiara mempunyai khasiat

mengobati beberapa penyakti seperti kanker payduara, kanker prostat,

radang usus buntu, hepatisis, infeksi saluran kemih, sumbatan saluran

sperma, radang amandel, bronkhithis, gondongan, melancarkan pererdaran

darah, dan toksin.

Kandungan kimia rumput mutiara antara lain stigmasterol, ursalic

acid, oleanolic acid, hentria contane, sitisterol-D-glucoside, p-coumonaric

acid, flavonodi glycosides, dan baihuasheshecaosu.

Dosis yang dianjurkan tidak melebihi takaran yaiut 15-50 gram

sekali rebus atau sekali konsumsi. Secara tradisional pemakaian rumput

mutiara sering dipadukan dengan tanaman obat lain, khususnya untuk

melawan penyakit kanker.

G. TAPAK DARA (Catharantus roseus)

Tapak dara banyak ditanam sebagai tanaman hias, umunya

bewarna merah muda dan putih. Perbanyakan tapak dara dari stek batang

24

dan bijinya. Pertumbuhannya memerlukan tanah yang gembur berpasir

dan banyak mengandung humus.

Tapak dara mengandung senyawa alkaloid yang disebut vinblastin

dan vincristine. Kedua senyawa ini memiliki sifat antineoplastik, yang

mampu menghambat perkembangan sel- sel kanker. Akarnya mengandung

zat alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.

Vinblastin digunakan sebagai kemoterapi leukimia, tumor pada

prostat, paru-paru, ginjal, kanker payudara dan jenis kanker ganas lainnya.

Di samping itu tapak dara selain memiliki antikanker, juga

berkhasiat meredakan beberapa penyakit akut seperti diabetes.

2.5 Kelebihan Obat Herbal Dibandingkan Dengan Kemoterapi

Kelebihan-kelebihan tanaman-tanaman herbal dalam menyembuhkan

kanker dibandingkan dengan kemoterapi adalah sebagai berikut;

a. Menyerang sel kanker secara efektif dan alami, tanpa rasa

mual, tanpa berat badan turun, tanpa rambut rontok, seperti

yang terjadi pada kemoterapi.

b. Melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi

mematikan.

c. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.

d. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12

tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker usus besar,

kanker payudara, kanker prostat, kanker pankreas.

25

e. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat

pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan

terapi kemo yang biasa digunakan.

f. Tidak seperti terapi kemo, sel buah ini secara efekstif hanya

membunuh dan memburu sel jahat dan tidak membahayakan

atau tidak merusak sel yang baik.

26

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ditinjau dari permasalahn yang terdapat di dalam bab sebelumnya, penulis

dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Tumbuhan obat yang telah dipatenkan menjadi obat penyembuh kanker

atau tanaman yang digunakan untuk pendukung penyembuhan penyakit

kanker semuanya mengandung saponi, flavonodal, dan polifenol yang

berkhasiat sebagai antineoplastik dan antioksidan yang mana merupakan

bahan yang penting untuk penyembuhan kanker.

2. Tanaman herbal hanya membunuh sel- sel jahat atau buruk dan tidak

membunuh sel- sel baik sehingga tidak menyebabkan kerontokan rambut,

dsb.

3.2 SARAN

Saran-saran pencegahan kanker dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan

pengawet, serta makan makanan yang bergizi seimbang.

2. Hindari stres dan konflik berkepanjangan.

3. Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.

27