smgr annual report 2014 revisi
TRANSCRIPT
Memantapkan Langkah Menuju Level Baru
Assuring the Move Into Next LevelMemantapkan Langkah Menuju Level Baru
Assuring the Move Into Next Level
Laporan Tahunan 2014
Menunjukkan Kemantapan PosisiKendati menghadapi kondisi usaha yang kurang kondusif dengan intensitas persaingan yang meningkat, realisasi penambahan kapasitas produksi dan penguatan jaringan distribusi membuat Kami mampu mengikuti dinamika pasar dan mencatatkan volume penjualan yang mampu memimpin pangsa pasar Indonesia
Pangsa Pasar Indonesia
43,7%
Total Volume Penjualan naik
menjadi2,6%
28,5juta ton
Konsisten Menunjukkan Kinerja yang Berkesinambungan
Konsistensi kami dalam menerapkan fokus strategi yang meliputi revenue management, capacity management, cost management, increasing competitive advantage dan investment management memberikan hasil yang cukup membesarkan hati, yakni peningkatan pendapatan 10% menjadi Rp27,0 triliun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 3,6%, atau mencapai Rp5,6 triliun dan EBITDA yang meningkat menjadi Rp8,3 triliun
Kapasitas Produksi terus Meningkat
2014 2013 2012
(juta ton/tahun)Kapasitas Produksi
31.8
28.5
30.0
2014 2013 2012
Utilisasi Kapasitas(%)
88.9
95.0
92.0
Peningkatan Volume Produksi Menuju
Level Kinerja Baru
Penerapan capacity management dengan dukungan fasilitas produksi baru dan jaringan distribusi yang kuat membuat kami
mampu mengikuti dinamika pertumbuhan pasar di seluruh daerah pemasaran dengan tingkat efisiensi yang baik
Sebagai antisipasi terhadap perbaikan kondisi pasar di masa mendatang, kami merealisasikan rencana pembangunan unit-unit produksi baru di kawasan potensial guna mendukung tercapainya
level kinerja baru
Partisipasi pada Perbaikan
Kualitas Lingkungan
Kami memiliki komitmen tinggi terhadap perbaikan kualitas lingkungan. Kami berpartisipasi pada upaya mitigasi gas
rumah kaca dengan menerapkan pola produksi yang efisien, memanfaatkan energi alternatif, mengelola dan memanfaatkan limbah, menerapkan inovasi dalam seluruh rangkaian kegiatan
operasional dan melaksanakan program penghijauan serta konservasi lingkungan secara terstruktur dan terencana
Setiap langkah ekspansi, kami realisasikan setelah memperhitungkan daya dukung dan kelestarian lingkungan
dengan terlebih dahulu menyiapkan program rehabilitasi lingkungan sebagai wujud komitmen kami terhadap perbaikan
kualitas lingkungan
Komitmen untuk Membangun Komunitas Sekitar
Seiring dengan kemajuan usaha, kami menambah alokasi dana program TJSL menjadi sebesar Rp180,2 miliar, menyalurkan dana Kemitraan sebesar Rp88,2 miliar, dan dana Bina Lingkungan sebesar Rp0,4 miliar
Kami memiliki komitmen tinggi untuk berperan aktif pada upaya peningkatan kesejahteraan komunitas sekitar melalui pelaksanaan berbagai program pengembangan komunitas baik dalam bentuk realisasi Program PKBL maupun program pengembangan komunitas lainnya dengan sasaran membaiknya kualitas kehidupan masyarakat dan Lingkungan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level10
Memantapkan Langkah Menuju Level Baru
Assuring the Move Into Next LevelMemantapkan Langkah Menuju Level Baru
Assuring the Move Into Next Level
Assuring the Move Into Next Level
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 11
Melanjutkan rencana besar untuk menjadi perusahaan persemenan terunggul di level lokal maupun regional, Semen Indonesia konsisten merealisasikan berbagai program korporasi yang mencakup: pengembangan usaha, peningkatan kompetensi seluruh jajaran, perbaikan kehidupan masyarakat sekitar dan perbaikan kualitas lingkungan.
Realisasi program pengembangan usaha yang dilaksanakan secara konsisten dengan perhitungan yang matang menunjukkan hasil nyata - semakin kokohnya posisi Perseroan di industri persemenan domestik dan membaiknya kinerja operasional maupun keuangan di tengah kondisi perekonomian yang menantang.
Realisasi beragam program peningkatan kompetensi juga membuat jajaran insan Perseroan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam rancang bangun fasilitas produksi dengan kualitas berstandar global.
Perseroan juga menunjukkan konsistensi tinggi terhadap perbaikan kehidupan masyarakat sekitar serta berpartisipasi aktif dalam perbaikan kualitas lingkungan. Hasilnya, indeks kepuasan masyarakat meningkat dan membaiknya kualitas lingkungan sekitar.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level12
(dalam jutaan Rupiah)
IKHTISAR POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 2 0 1 4 2 0 13 2 0 12
Aset lancar 11.648.545 9.972.110 8.231.297
Investasi pada entitas asosiasi 146.980 127.510 102.828
Aset tetap 20.221.067 18.862.518 16.794.115
Aset tak berwujud 1.103.697 1.158.475 1.003.033
Aset tidak lancar lainnya 1.194.377 672.271 447.811
Total Aset 34.314.666 30.792.884 26.579.084
Liabilitas jangka pendek 5.273.269 5.297.630 4.825.205
Liabilitas jangka panjang 4.038.945 3.691.278 3.589.024
Total Liabilitas 9.312.214 8.988.908 8.414.229
Total Ekuitas 25.002.452 21.803.976 18.164.855
Pengeluaran modal 2.968.145 2.707.065 3.407.903
Modal kerja bersih 6.375.276 4.674.480 3.406.092
IKHTISAR LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
Pendapatan 26.987.035 24.501.241 19.598.248
Laba bruto 11.598.604 10.944.094 9.297.581
Laba usaha 7.155.668 7.062.993 6.181.524
Laba tahun berjalan 5.573.577 5.354.299 4.926.640
Total laba komprehensif tahun berjalan 5.587.346 5.852.023 4.924.791
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 5.565.858 5.370.247 4.847.252
Laba/Rugi yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali 7.720 (15.949) 79.388
Total 5.573.577 5.354.299 4.926.640
Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 5.576.106 5.716.494 4.845.403
Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepadakepentingan non pengendali 11.240 135.529 79.388
Total 5.587.346 5.852.023 4.924.791
EBITDA a) 8.303.439 8.099.042 6.869.077
Kapitalisasi Pasar 96.090.624 83.931.008 94.014.592
Rata-rata tertimbang saham beredar (dlm ribu) 5.931.520 5.931.520 5.931.520
Laba per saham dasar (Rp) 938 905 817
RASIO KEUANGAN KONSOLIDASI 2 0 1 4 2 0 13 2 0 12
Marjin laba bruto (%) 43,0 44,7 47,4
Marjin laba usaha (%) 26,5 28,8 31,5
Marjin EBITDA (%) 30,8 33,1 35,0
Rasio EBITDA terhadap bunga 21,7 23,8 65,5
Rasio laba terhadap ekuitas (%) b) 23,2 25,7 27,9
Rasio laba terhadap total aset (%) 16,2 17,4 18,2
Rasio lancar (%) 220,9 188,2 170,6
Rasio laba terhadap investasi / Return on Investasi (%) 29,8 33,8 35,6
Rasio liabilitas terhadap ekuitas c) 16,3 19,6 22,2
Rasio liabilitas terhadap total aset (%) 11,4 13,3 14,5
Rasio kewajiban terhadap kapital (%) 13,5 15,8 17,5
a) Dihitung dengan laba usaha (selain pendapatan dan beban operasi lainnya) ditambah dengan deplesi, depresiasi dan amortisasib) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas indukc) Total liabilitas yang berefek bunga dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Ikhtisar Keuangan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 13
BIDANG INDUSTRI Satuan 2 0 1 4 2 0 13 2 0 12
SEMEN
Kapasitas Produksi Total Ribu ton 31.800 30.000 28.500
Produksi Indonesia Ribu ton 26.435 25.559 22.846
Produksi Regional Ribu ton 1.825 1.355 -
Produksi Total 28.260 26.914 22.846
Penjualan Indonesia Ribu ton 26.163 25.410 21.824
Penjualan Regional Ribu ton 2.363 2.405 80
INDUSTRI KEMASAN
Produksi Sewn Kraft Lembar 320.225 - -
Produksi Sewn Woven Lembar 33.312.965 19.233.600 17.277.950
Produksi Pasted Kraft Lembar 229.542.343 199.458.456 187.109.916
Total Produksi Kemasan Lembar 263.175.533 218.692.056 204.387.866
INDUSTRIAL REAL ESTATE
Volume Penjualan
Penjualan Tanah Industri M2 40.429 109.736 215.693
Volume Penjualan
Sewa Tanah M2 46.644 42.398 41.344
PERTAMBANGAN
Jasa Tambang
Batu Kapur Ton 13.101.598 13.420.122 11.8113.856
Tanah Liat Ton 3.375.135 3.631.518 3.186.909
Surface Miner Ton 1.337.112 739.538 -
Subtotal Ton 17.813.835 17.791.178 15.000.765
Jasa Tambang Lainnya
Cut and fill BCM 630.258 627.779 780.063
Pertambangan lainnya Ton 5.991.443 9.047.420 9.642.722
Rental alat berat Jam 83.542 144.158 229.319
Catatan: Angka Entitas Konsolidasi
Ikhtisar Operasional
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level14
Ikhtisar Operasional
2014 2013 2012
31.8
(juta ton/tahun)
Kapasitas Produksi (Kapasitas Desain)
30.0
28.5Kapasitas produksi 2014 naik
menjadi6,0%
31,8juta ton
2014 2013 2012
(dalam %)
92,0
95,0
88,9
Tingkat Utilisasi
2014 2013 2012
(dalam juta ton)
Volume Produksi
26.9
22.8
28.3Volume produksi 2014 naik
menjadi5,2%
28,3juta ton
2014 2013 2012
(dalam juta ton)
Volume Penjualan
27.8
21.9
28.5
(dalam Rp miliar)
EBITDA2014 2013 2012
8.099
6.869
8.303
2014 2013 2012
(dalam Rp miliar)Pendapatan
24.501
19.598
26.987
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 15
Ikhtisar Operasional
2014 2013 2012
(Rp miliar)
Laba Bersih(yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk)
5.370
4.847
5.566
2014 2013 2012
(%)
Rasio Beban Usaha Terhadap Pendapatan
15,8 15,9
16,5
2014 2013 2012
(%)
55,3
52,6
57,0
Rasio Beban Pokok Terhadap Pendapatan
2014 2013 2012
(%)
Rasio Laba Terhadap Total Assets / ROA
17,4
18,2
16,2
2014 2013 2012
33,1
35,0
30,8
(%)
Rasio Marjin EBITDA
(%)
Rasio Laba Terhadap Ekuitas / ROE
2014 2013 2012
25,7
27,9
23,2
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level16
Peristiwa Penting
Peringatan ulang tahun pertama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Fasilitas Non Cash Loan Kerjasama penanganan Hukum
Ground Breaking Proyek Indarung VI Padang
Peringatan ulang tahun pertama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. ditandai dengan peresmian lima proyek strategis yaitu Vertical Cement Mill di pabrik Tuban, Peresmian Packing plant Banjarmasin, Launching Center of Engineering, E-Procurement, Launching pedoman pelaksanaan komunikasi perusahaan.
PT Semen Gresik sebagai anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mendapat fasilitas Non Cash Loan Rp1,4 Triliun dari Bank Mandiri untuk pembangunan pabrik semen baru di Rembang.
Semen Indonesia bekerjasama dengan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung dalam penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara.
Semen Indonesia melakukan Ground Breaking pembangunan pabrik Indarung VI di Padang. Pabrik dengan investasi Rp3,25 Triliun dan ditargetkan beroperasi tahun 2016.
21 17 26
Januari
Maret April Mei
Peresmian Pabrik Semen Tonasa Unit V dan PLTU
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Pabrik Tonasa V dan power plant di kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Tonasa V berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan dilengkapi pembangkit listrik 2 X 35 MW dengan nilai investasi mencapai Rp3,5 Triliun.
19 Februari
Peresmian Packing Plant Banjarmasin Semen Indonesia Resmikan Packing Plant Banjarmasin yang berkapasitas 600 ribu ton per tahun dengan investasi Rp120 miliar.
26 Februari09
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 17
Peristiwa Penting
Pembangunan pabrik ramah lingkungan di Rembang
Peresmian Anak Usaha di bidang IT
Kredit sindikasi dari Bank Mandiri,Standard Chartered dan SMBC
Semen Indonesia memulai pembangunan pabrik ramah lingkungan di Rembang dengan kapasitas 3 juta ton per tahun dengan investasi Rp4,4 triliun.
Semen Indonesia Resmikan Anak Usaha di bidang IT yaitu PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI). Semen Indonesia menerima
kredit sindikasi dari Bank Mandiri, Standard Chartered dan SMBC untuk refinancing Thang Long Cement di Vietnam.
18 18Juni
Penandatanganan perjanjian kerjasama dengan JFE Jepang
Semen Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama dengan JFE Jepang dalam hal pembangunan pembangkit listrik tenaga gas buang/Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) dengan kapasitas 30,6 MW.
15 Juli
Safari Ramadhan di Kabupaten Rembang
Peresmian kantor Pusat PT Semen Gresik
Semen Indonesia gelar Safari Ramadhan di Kabupaten Rembang dengan menyalurkan berbagai bantuan sosial.
23 Juli
Semen Indonesia meresmikan kantor pusat Semen Gresik di Kabupaten Tuban Jawa Timur.
08 Agustus
Juni Juni16
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level18
Packing Plant Mamuju Pembangunan pabrik pengolahan sampah
Pendirian UISI
Semen Indonesia Center of The Champs (SICC)
Perjanjian kerjasama cash polling system
Serikat Karyawan Semen Indonesia
Semen Indonesia menandatangani perjanian kerjasama cash polling system dengan bank Mandiri,BRI,BNI dan CIMB Niaga.
Semen Indonesia melalui Semen Gresik Foundation mulai pembangunan pabrik pengolahan sampah dengan kapasitas 240 ton per hari di Gresik dengan investasi Rp13,5 miliar.
Semen Indonesia meresmikan Packing Plant Mamuju untuk memperkuat distribusi semen wilayah Sulawesi.
Semen Indonesia mendirikan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) di Gresik yang merupakan bagian tanggungjawab korporasi di bidang Pendidikan.
Semen Indonesia mengembangkan potensi yang dimiliki tak hanya bisnis semen saja, namun juga berusaha mencetak SDM unggul dengan meresmikan Semen Indonesia Center of The Champs (SICC).
Pengurus Serikat Karyawan Semen Indonesia periode 2014-2016 terbentuk.
09
28 29
15 19
Agustus
September September Oktober
Agustus Agustus 28
Peristiwa Penting
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 19
28 November
CSR Award 2014
Semen Indonesia Grup (SMI) mendapat penghargaan dalam ajang Indonesian CSR Awards 2014 dari CFCD (Corporate Forum of Community Development).
10 Desember
Penghargaan Majalah Forbes
Semen Indonesia meraih penghargaan sebagai salah satu dari 50 perusahaan publik berkinerja terbaik dalam ajang best of the best dari majalah Forbes.
31 Desember
Penutupan kinerja akhir tahun 2014
Diselenggarakan video conference SI Grup yang meliputi pabrik Semen Padang, Semen Gresik, Pabrik Tuban, Pabrik Tonasa dan TLCC Vietnam untuk menandai produksi semen terakhir tahun 2014.
15 Oktober
Ground Breaking WHRPGPenghargaan Website terbaik
Ground Breaking Proyek Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG) di pabrik Tuban, dengan kapasitas 30,6 MW dan dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2016.
Semen Indonesia meraih penghargaan Website BUMN terbaik serta website sektor konstruksi favorit pilihan pembaca versi Berita Satu.
26 November
Penghargaan Majalah Warta Ekonomi
Semen Indonesia mendapat predikat sebagai Most Powerful and Valuable Company Category Cement (Basic Industry & Chemical) versi majalah Warta Ekonomi.
Oktober 22
Peristiwa Penting
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level20
Penghargaan & Sertifikasi
PENGHARGAAN 2014
Perseroan mendapatkan tidak kurang dari 10 penghargaan berbagai kategori dari pihak independen atas berbagai
prestasinya sepanjang 2014, mencakup diantaranya:
Tempat/Tanggal PENGHARGAAN
Jakarta 23 Maret Penghargaan IICD Top 50, Semen Indonesia menjadi salah satu diantara perusahaan dengan tata kelola terbaik berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecard.
Jakarta 10 Juni Semen Indonesia meraih The Best Listed Company Manufacturing Sector Basic dan Best CEO 2014 dari MNC Business berkat kinerja yang meliputi keuangan,saham dan tata kelola perusahaan yang positif.
Jakarta 13 Juni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menganugerahi Direktur Utama Semen Indonesia penghargaan Pena Emas atas peran dalam memajukan kualitas jurnalisme Indonesia.
Jakarta 18 Juni Semen Indonesia meraih penghargaan Best Green Industry Award 2014 untuk kategori "Penyelamatan sumber daya air,mengembangkan energi baru,mengembangkan keanekaragaman hayati, mempelopori pencegahan polusi dan mengembangkan pengolahan sampah terpadu".
Jakarta 21 Juli Semen Indonesia meraih penghargaan bidang CSR yaitu Antara news CSR dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.
Jakarta 18 Agustus Semen Indonesia meraih penghargaan Energi Pratama dari Kementerian Energi dan Sumber dan Mineral atas inovasi untuk pemanfaatan energi terbarukan.
Jakarta 19 Agutus Semen Indonesia masuk dan meraih Forbes Global award. Semen Indonesia masuk dalam jajaran 2.000 perusahaan terbaik di seluruh dunia.
Jakarta 15 Oktober Semen Indonesia meraih penghargaan Website terbaik versi Berita Satu di bidang konstruksi favorit pilihan pembaca.
Jakarta 16 Oktober Semen Indonesia meraih penghargaan Green Industri dari Kementerian Industri
Jakarta 17 Oktober Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto menerima penghargaan sebagai CEO pilihan dari Serikat Perusahaan Pers (SPS).
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 21
Penghargaan & Sertifikasi
SERTIFIKASI
ISO – 9001: 2008
Sistim Manajemen Mutu (sertifikasi oleh SGS-UK, 2002-2015)
ISO – 14001 : 2004
Sistim Manajemen Lingkungan (sertifikasi oleh SGS, 2010-2013)
OHSAS - 18001 : 2007
Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (sertifikasi oleh SGS-UK, 2012-2014)
SMK3 :
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sertifikasi oleh Sucofindo, 2014)
ISO/IEC - 17025 : 2008
Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan (LP-151-DN) (sertifikasi dari KAN, 2013-2016)
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level22
Daftar Isi
IKHTISAR12 Ikhtisar Keuangan
13 Ikhtisar Operasional
16 Peristiwa Penting
20 Penghargaan & Sertifikasi
22 DAFTAR ISI
24 LAPORAN MANAJEMEN
26 Sambutan Komisaris Utama
36 Laporan Direktur Utama
48 LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA
57 Transformasi Korporasi
66 Ekspansi Regional
71 Ekspansi Domestik
75 Dana Pengembangan Usaha
78 INFORMASI PERUSAHAAN
80 Nama Perseroan
82 Visi dan Misi
84 Sekilas Perseroan
86 Milestone
88 Keunggulan Perseroan
90 Struktur Organisasi
92Peta Wilayah Operasional dan Distribusi
94Jenis Produk dan Fasilitas Pendukung
97 Alamat kantor dan Akses informasi
98Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
100 INFORMASI BAGI INVESTOR
102 Grafik Kinerja Saham
103Ikhtisar Saham, Pembayaran Dividen dan Kronologi Pencatatan Saham
104 Komposisi pemegang saham
108 Struktur Kepemilikan Saham
108Kepemilikan Saham Oleh Komisaris dan Direksi
109 Dividen dan Kebijakan Dividen
110Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Saham Perseroan
112Nama Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
114 TINJAUAN OPERASIONAL
116 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
128Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
139 Inovasi Perseroan
147Teknologi Informasi dan Komunikasi
158 Risiko dan Manajemen Risiko
170 PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
172Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
180 Tinjauan Usaha
181 Segmen Usaha Industri Semen
183 Bidang Produksi
187Bidang Penelitian dan Pengembangan
190 Tinjauan Kinerja Keuangan
191Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasian
198Ikhtisar Posisi Keuangan Konsolidasian
207 Arus Kas
208 Kemampuan Membayar Hutang
210 Kebijakan Investasi
213Rencana Kerja Dibandingkan Realisasi
215Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 23
Daftar Isi
215 Segmen Usaha Semen
220 Segmen Usaha Non-semen
223 Segmen Usaha Lainnya
226 Informasi-Informasi Material
227 Transaksi Benturan Kepentingan
228Transaksi Material & Kejadian Luar Biasa
228
Perubahan Peraturan Dan Perundangan Yang Relevan Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perseroan (disajikan dalam bentuk tabel)
230Perubahan Standar Akuntansi Dan Pengungkapan
230Transaksi dengan Pihak Pihak yang Berelasi
233Aset Dan Liabilitas Moneter DalamMata Uang Asing
234 LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
236Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
256 Rapat Umum Pemegang Saham
263 Dewan Komisaris
275 Direksi
294Komite Penunjang Dewan Komisaris
306 Sekretaris Perusahaan
320Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal
322 Internal Audit
331 Akuntan Perseroan
333 Penerapan Manajemen Risiko
336Kode Etik Perusahaan dan Budaya Perusahaan
346 LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
347Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
354Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan
355Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
360Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan
364Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
368 DATA PERUSAHAAN
370 Profil Dewan Komisaris
373 Profil Dewan Direksi
377Informasi Tambahan – Pergantian Komisaris dan Dewan Direksi
378 Komite Audit
379 Komite Nominasi & Remunerasi
380Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
381 Sekretaris Dewan Komisaris
382Alamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
385 Informasi bagi Pemegang Saham
386Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
388Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
444 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Laporan Manajemen
26 Sambutan Komisaris Utama36 Laporan Direktur Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 25
Dalam pandangan Dewan Komisaris, Direksi beserta seluruh jajaran telah berhasil melalui ujian sebagai akibat dari kurang kondusifnya kondisi usaha dalam beberapa tahun terakhir dengan baik, demikian juga keputusan menjadi Strategic Holding adalah keputusan tepat yang akan membawa banyak kelebihan saat ini, maupun di masa mendatang.
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level26
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Tahunan Annual Report2014
MAHENDRA SIREGARKomisaris Utama
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan OperasionalLaporan Manajemen
Assuring the Move Into Next Level26
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 27
Kondisi usaha di tahun 2014 yang kurang kondusif dengan pertumbuhan permintaan semen terendah dalam beberapa tahun terakhir melahirkan tantangan sekaligus membuka peluang bagi pertumbuhan Semen Indonesia. Selesainya tahapan transformasi menjadi strategic holding company di tahun penuh tantangan tersebut menjadi moment ujian, moment perbaikan diri untuk memaksimalkan masing-masing keunggulan Opco menjadi kesatuan yang padu membentuk landasan yang semakin kuat untuk berkembang.
Semen Indonesia yang semakin kuat dan semakin padu siap mengatasi tantangan, mendukung pembangunan bangsa dan menciptakan peluang pertumbuhan di masa mendatang.
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.,
Pemegang Saham yang Terhormat,
Salam sejahtera dan puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karuniaNya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.,
berhasil melalui tahun 2014 yang penuh tantangan
dengan menorehkan kinerja cukup baik. Perseroan
berhasil meletakkan dasar-dasar yang semakin
kokoh untuk mendukung pertumbuhan usaha
berkelanjutan di masa mendatang.
Penilaian terhadap Kinerja Direksi
Menurut pengamatan Dewan Komisaris, ada
berbagai kondisi yang membuat tahun 2014 menjadi
salah satu tahun yang penuh tantangan, tahun ujian
bagi Semen Indonesia. Pada tahun 2014, agenda
politik nasional berlangsung dengan dinamis.
Sekalipun akhirnya terjadi suksesi kepemimpinan
nasional dengan damai, proses pemilihan yang
berlangsung sengit membuat kondisi politik di tanah
air sempat hangat, membuat realisasi investasi di
bidang properti relatif rendah.
Pada saat bersamaan, kondisi perekonomian global
masih belum kondusif, berdampak pada rendahnya
tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Akibatnya
daya beli masyarakat menurun. Di sisi lain turunnya
ekspor produk Indonesia dan tingginya subsidi
energi (BBM dan Listrik) membuat defisit neraca
perdagangan nasional melebar dan nilai tukar rupiah
melemah. Upaya Bank Indonesia mengantisipasi
pelemahan nilai tukar dan menjaga inflasi dengan
kembali menaikkan suku bunga rujukan pada
akhirnya membuat kegiatan pembangunan fisik
melemah.
Kondisi makro tersebut membuat permintaan semen
menurun. Pada sisi lain, pembangunan unit baru
dari beberapa pelaku industri semen, termasuk
Semen Indonesia, justru selesai dan memasuki tahap
komersial di tahun 2014. Akibatnya persaingan antar
pelaku industri semen semakin meningkat.
Di tengah kondisi usaha yang menantang tersebut,
Semen Indonesia memasuki tahap-tahap akhir
dari proses transformasi menjadi Strategic Holding
Company, yang membawahi empat anak perusahaan
“
“
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level28
Operating Company (OpCo), yakni PT Semen Gresik,
PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan TLCC.
Selesainya tahapan transformasi di tengah kondisi
usaha yang menantang, menjadi ujian tersendiri bagi
Semen Indonesia.
Dalam pandangan Dewan Komisaris, Direksi beserta
seluruh jajaran, telah berhasil melalui ujian tersebut
dengan baik, demikian juga keputusan menjadi
Strategic Holding adalah keputusan yang tepat yang
akan membawa banyak kelebihan saat ini, maupun
di masa mendatang.
Menghadapi ketatnya persaingan di tengah
menurunnya permintaan, Direksi merealisasikan
program pemeliharaan atas fasilitas-fasilitas produksi
yang sebelumnya tertunda karena harus berproduksi
untuk memenuhi permintaan. Berbekal kuatnya
“brand equity” yang dikenal dengan Semen Gresik,
Semen Padang, dan Semen Tonasa serta dukungan
fasilitas produksi baru, membuat Perseroan tetap
dapat memenuhi permintaan dan menjaga pangsa
pasar. Berkat perannya sebagai strategic holding,
Perseroan dapat mensinergikan kapabilitas masing-
masing Opco untuk memasok semen pada pasar-
pasar potensial sesuai kapasitas produksi masing-
masing.
Selain pasokan semen yang sesuai kebutuhan,
program pemeliharaan yang tengah berlangsung
juga dapat berjalan dengan efektif dan efisien karena
semakin meningkatnya sinergi dalam pasokan suku
cadang, yang membuat operasional unit produksi
yang lain lebih terjamin kehandalannya.
Sinergi yang semakin kuat tersebut, membuat
Perseroan mampu mulai merealisasikan rencana
pembangunan unit baru, yakni Unit Pabrik Rembang
di Jawa Tengah dan Indarung VI di Padang, Sumatera.
Pembangunan unit baru tersebut, sekalipun
juga menghadapi ujian tersendiri, khususnya
pembangunan unit Rembang, menunjukkan
perkembangan yang membesarkan hati. Progress
pembangunan kedua unit hingga akhir tahun 2014
sesuai dengan yang direncanakan.
Selain itu, di tahun yang menantang tersebut Direksi
juga berhasil meningkatkan volume penjualan,
sehingga pendapatan Perseroan meningkat dan
menjaga pangsa pasar di Indonesia tetap dominan
di kisaran 43,7%. Naiknya komponen biaya akibat
penyesuaian harga listrik dan BBM, disikapi dengan
penguatan sinergi pemasaran dan distribusi.
Pada akhirnya, peningkatan pendapatan disertai
upaya pengendalian biaya, membuat laba bersih
Perseroan kembali meningkat sebesar 3,6% dengan
nilai sebesar Rp5,6 triliun. Sehingga laba bersih per
saham meningkat menjadi Rp938,- dari angka di
tahun sebelumnya, Rp905,-. EBITDA Perseroan juga
meningkat menjadi Rp8,3 triliun dari angka Rp8,1
triliun di tahun sebelumnya.
Dewan Komisaris mencatat, dengan raihan tersebut
maka tahun 2014 adalah tahun ke-delapan secara
berturut-turut Perseroan mencatatkan pertumbuhan
laba bersih.
Dengan mempertimbangkan berbagai raihan
Perseroan tersebut di tahun yang menantang, Dewan
Komisaris memberi penilaian yang baik terhadap
raihan kinerja Direksi dalam menjalankan tugas
operasional di tahun 2014.
Seluruh perkembangan dan kinerja Perseroan tersebut
dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh
pemangku kepentingan, terutama kalangan investor
di pasar modal dan mendapatkan respon yang positif,
sebagaimana tercermin dari meningkatnya harga
saham Perseroan. Harga saham Perseroan ditutup
pada harga Rp16.200 per saham, meningkat 14,5%
dari penutupan tahun 2013, sebesar Rp14.150 per
saham.
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 29
Pelaksanaan Tugas Pengawasan dan
Penasehatan Kepada Direksi
Sepanjang tahun pelaporan, Dewan Komisaris
melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan
manajemen, mekanisme kepengurusan dan
operasional Perseroan yang dijalankan oleh Direksi
serta memberikan arahan kepada Direksi. Sesuai hasil
evaluasi atas kinerja operasional di tahun pelaporan,
Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk
terus menggali potensi-potensi dan memaksimalkan
beragam benefit yang mengiringi selesainya tahapan
transformasi Perseroan sebagai Strategic Holding.
Selain melakukan inovasi operasional, termasuk
implementasi 4 fokus strategi yang meliputi
revenue management, cost management, capacity
management dan improving competitive advantage,
Direksi sudah semestinya mencermati, apa yang
kemudian dapat dilakukan untuk mengoptimalkan
potensi dari status baru tersebut.
Disamping itu, dengan semakin luasnya cakupan
operasi Perseroan pasca akuisisi TLCC, Dewan
Komisaris mendorong ditingkatkan intensitas
dan kualitas pengelolan risiko. Pengelolaan risiko
melalui Enterprise Wide Risk Management (EWRM)
sudah selayaknya tidak hanya berhenti pada upaya
mengenali, mengidentifikasi dan memitigasi risiko,
namun mengenali adanya peluang peningkatan
usaha, sekaligus menentukan skala peluang
pengembangan usaha yang terbuka.
Dewan Komisaris juga mengawasi upaya yang
dilaksanakan Direksi dalam meningkatkan sinergi
antar OpCo baik dalam hal pemasokan produk
di pasar tertentu, maupun dalam hal mengelola
tekanan beban operasi dan distribusi yang meningkat
dengan status sebagai Strategic Holding yang
sudah semestinya memberi hasil yang lebih optimal
dibandingkan sebelumnya.
Dewan Komisaris secara konsisten melaksanakan
pengawasan atas pencapaian RKAP (Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan), realisasi belanja
modal, kemajuan pembangunan proyek strategis
dan pelaksanaan berbagai tugas operasional yang
dijalankan Direksi melalui pertemuan berkala,
penyelenggaraan rapat ad-hoc dan kunjungan
langsung ke lokasi proyek.
Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi dan
jalan keluar atas berbagai persoalan yang dihadapi
Direksi dalam merealisasikan beberapa program
besar yang membutuhkan dukungan dan berada di
luar kewenangan pengambilan keputusan Direksi.
Peningkatan Kualitas Penerapan Praktik Terbaik
Tata Kelola
Dewan Komisaris didukung oleh Komite
Penunjang Dewan Komisaris tidak henti-hentinya
mengamanatkan Direksi agar meningkatkan kualitas
penerapan GCG melalui sosialisasi terus menerus
dan berjenjang, seluruh aturan yang tercakup
dalam Pedoman GCG, Pedoman Kode Etik maupun
penjelasan nilai-nilai perusahaan. Dewan Komisaris
mengapresiasi Direksi atas selesainya proses
peninjauan dan perumusan ulang seluruh ketentuan
yang tercakup dalam Board Manual, Pedoman Kode
Etik dan kebijakan yang menyertai, sehingga semakin
selaras dengan perkembangan terkini.
Mengingat Perseroan telah bertekad, dan kini telah
menjadi pemain semen di tingkat regional, sementara
dalam waktu dekat segera berlaku Masyarakat
Ekonomi Asean, Dewan Komisaris mengamanatkan
untuk segera dikaji peningkatan standar penerapan
praktik tata kelola sesuai standar kawasan.
Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit;
Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
(SMRI) serta Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR),
serta Sekretaris Dewan Komisaris yang bekerja secara
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level30
full-time akan siap mengawal upaya peningkatan
kualitas penerapan praktik tata kelola terbaik
tersebut, disamping siap menjalankan tugas-tugas
pengawasan dan penasehatan.
Dalam kaitan pelaksanaan tugas tersebut, Dewan
Komisaris juga menilai bahwa Komite-komite
Dewan Komisaris telah menjalankan fungsinya
dengan baik, efisien dan efektif. Namun dengan
semakin besarnya skala usaha Perseroan dan akan
semakin beratnya tantangan yang dihadapi, Dewan
Komisaris mengamanatkan peningkatan kompetensi
dan kualitas dukungan dari seluruh unsur Komite
Komisaris.
Pengembangan SDM
Dewan Komisaris berpendapat, suksesnya program
ekspansi Perseroan selain bergantung pada modal
dan kapabilitas manajemen adalah kompetensi
sumber daya manusia. Menyusul berkembangnya
skala usaha, bertambahnya area operasional hingga
lintas batas dan berubahnya status sebagai holding,
membuat pengelolaan dan pengembangan sumber
daya manusia harus disesuaikan. Pengembangan SDM
tidak lagi terfokus kepada peningkatan kompetensi,
namun juga berfokus pada upaya merubah mind set,
cara pandang seluruh jajaran SDM.
Dalam kaitan tersebut, Dewan Komisaris mendukung
penuh prakarsa-prakarsa yang digagas dan
dijalankan Direksi untuk merubah mind set tersebut,
meningkatkan kompetensi sekaligus menggali
potensi-potensi SDM yang sebelumnya terpencar di
masing-masing OpCo.
Dewan Komisaris akan mengawal jalannya perubahan
mind set SDM dan menyatunya kompetensi internal
tersebut, serta turut mengambil peran sesuai
kewenangannya, agar di masa mendatang seluruh
jajaran insan Semen Indonesia menjadi satu kesatuan
yang utuh di dalam menyuarakan kehendak untuk
maju bersama-sama mendukung pembangunan
Indonesia.
Untuk memastikan tercapainya kondisi tersebut,
Dewan Komisaris terus mendorong dan mengawasi
implementasi tahapan Human Capital Master
Plan (HCMP) yang telah disusun sesuai dengan
perkembangan status korporasi. Dewan Komisaris
mendukung kebijakan Direksi untuk mendasarkan
pengelolaan sumber daya manusia berbasis
kompetensi “competency based” baik dalam
penetapan jenjang karir maupun pemberian
remunerasi yang kompetitif.
Dewan Komisaris juga mendukung upaya
peningkatan daya inovasi setiap insan Perseroan
melalui penyelenggaraan Semen Indonesia Award on
Innovation (SIAI) yang kini telah memasuki tahun ke-
lima dalam penyelenggaraannya.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dewan Komisaris mengingatkan Direksi untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan program
tanggung jawab sosial perusahaan melalui
koordinasi yang semakin baik agar pelaksanaan
berbagai program, baik dalam rangka PKBL maupun
program tanggung jawab lainnya. Mengingat
skala usaha Perseroan yang terus berkembang,
Dewan Komisaris mengingatkan agar keberhasilan
pelaksanaan program tanggung jawab sosial di satu
wilayah dipelajari, dievaluasi dan untuk kemudian
dikembangkan di tempat-tempat baru. Sehingga
dengan demikian akan lebih menjamin tercapainya
falsafah triple bottom line, yaitu harmoni antara Profit
(ekonomi), Planet (lingkungan) dan People (sosial)
dalam kegiatan operasional Perseroan, terutama
dengan lebih cepatnya peningkatan kesejahteraan
masyarakat sekitar.
Dewan Komisaris menggaris bawahi upaya konsisten
yang dijalankan manajemen dalam menjaga
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 31
kelestarian lingkungan melalui pelaksanaan berbagai
program yang mampu menyatukan pemenuhan
kebutuhan bahan penolong proses produksi dengan
program pemanfaatan limbah industri lain. Selain
itu Dewan Komisaris juga mendukung partisipasi
Perseroan dalam upaya menurunkan dampak
pemanasan global melalui pengembangan proyek
Clean Development Mechanism (CDM), program
upaya pengurangan emisi CO2 berskala global yang
diantaranya diwujudkan melalui pembangunan unit
WHRPG di Tuban.
Upaya-upaya tersebut menurut hemat Dewan
Komisaris menunjukkan wujud nyata dari komitmen
Perseroan dalam berpartisipasi terhadap upaya
melestarikan lingkungan yang dijalankan bersama-
sama warga dunia.
Pandangan dan Prospek Ke Depan
Keberhasilan Perseroan melalui tahun 2014 yang
menantang dengan tetap menunjukkan prestasi
kinerja yang baik menunjukkan besarnya potensi
yang dapat diraih dari perubahan status Perseroan
menjadi Strategic Holding. Sebagai Strategic
Holding, Perseroan memiliki peluang yang luas untuk
mengintegrasikan seluruh kompetensi dan potensi
yang telah ada, termasuk memaksimalkan ekuitas
dari tiga brand equity yang telah dikenal luas, dan
menunjukkan pola operasional yang semakin sinergis.
Efisiensi dan sinergi operasional yang berlangsung dari
berbagai sisi, baik dalam hal pengadaan bahan baku,
perawatan maupun distribusi pemasaran, terbukti
membuat Perseroan tetap dapat mempertahankan
pangsa pasar di tengah persaingan yang ketat.
Menyangkut prospek industri semen dalam negeri,
Dewan Komisaris berpandangan bahwa sekalipun
di tahun mendatang masih menghadapi tantangan,
perekonomian Indonesia akan terus tumbuh semakin
kuat di tahun-tahun mendatang, didukung oleh
terealisirnya berbagai proyek infrastruktur yang
sebelumnya masih terkendala perijinan dan ketidak
mampuan negara untuk memfasilitasi pengembangan
infrastruktur tertentu, seperti pengembangan jalan
antar wilayah, pembangunan pelabuhan maupun
infrastruktur ketenagalistrikan.
Berdasarkan prakiraan pertumbuhan ekonomi yang
konservatif, Dewan Komisaris berpendapat untuk
jangka pendek permintaan semen domestik masih
tumbuh pada kisaran 6-7 % selanjutnya secara
gradual akan meningkat lebih tinggi di tahun-tahun
berikutnya.
Namun demikian, Dewan Komisaris mengingatkan
bahwa peluang pertumbuhan sektor industri
semen dalam jangka panjang tersebut juga akan
mengundang pemain industri semen potensial untuk
turut berinvestasi di Indonesia, dan menjadi pesaing
bagi Perseroan.
Oleh karena itu, Dewan Komisaris mengamanatkan
Direksi konsisten menerapkan inisiatif strategi
jangka panjang, meliputi pertumbuhan kapasitas
produksi, pengamanan energi, penguatan citra
korporasi, pemenuhan kebutuhan konsumen dan
pengendalian resiko, untuk memastikan Perseroan
mampu memanfaatkan peluang yang terbuka
dan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang
berkesinambungan.
Dewan Komisaris, bersama Komite Penunjang Dewan
Komisaris akan senantiasa mengawasi pelaksanaan
program-program rencana aksi yang tercakup dalam
dokumen RJPP yang telah diajukan Direksi dan
disepakati bersama, serta siap memberikan masukan
dan saran untuk memastikan tercapainya setiap
tahapan pelaksanaan rencana aksi tersebut.
Perubahan Susunan Dewan Komisaris
Pada tahun pelaporan telah terjadi pergantian
susunan Dewan Komisaris Perseroan, melalui RUPST
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level32
Prawiranegara selama menjabat sebagai anggota
Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Selanjutnya pada tanggal 23 Januari 2015, melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Sdr
Sony Subrata diangkat menjadi Komisaris. Kami
mengucapkan selamat bergabung dan selamat
bertugas di jajaran Dewan Komisaris.
Purna Kata
Kami, Dewan Komisaris, menggunakan kesempatan
ini menyampaikan ungkapan syukur ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan
mencapai kinerja yang membanggakan berkat
dukungan dan dedikasi yang tinggi dari Direksi dan
segenap karyawan PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk. Kami juga mengucapkan terima kasih atas
sumbang saran serta dukungan seluruh pemangku
kepentingan sehingga Perseroan dapat memberikan
yang terbaik kepada pemegang saham, masyarakat
dan Pemerintah Indonesia. Semoga Tuhan Yang
Maha Pengasih dan Penyayang selalu memberikan
karuniaNya untuk kita semua.
Jakarta, 23 Maret 2015
Wassalamu’alaikum WrWb.
yang diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2014.
Sesuai keputusan RUPST tersebut, beberapa anggota
Dewan Komisaris telah mengakhiri masa tugasnya,
yakni Sdr. Sumaryanto Widayatin sebagai Komisaris;
Sdr. Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris dan
Sdr. Djawahir Adnan sebagai Komisaris Independen.
Perseroan mengucapkan terima kasih atas
pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota
Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Selanjutnya sesuai keputusan RUPST, beberapa
anggota Dewan Komisaris baru memulai masa
tugasnya sebagai anggota Dewan Komisaris, yakni:
Sdr. Marwanto Harjowiryono sebagai Komisaris,
dan Sdr. Wahyu Hidayat sebagai Komisaris, Sdr.
Muchamad Zaidun sebagai Komisaris Independen
dan Sdr. Farid Prawiranegara Sebagai Komisaris
Independen. Kami mengucapkan selamat bergabung
dan selamat menjalankan tugas bersama-sama
sebagai anggota Dewan Komisaris PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
Pada saat laporan ini disusun, jumlah anggota
Dewan Komisaris telah berkurang 1 orang, setelah
meninggalnya Sdr. Farid Prawiranegara pada tanggal
21 Agustus 2014. Kami sampaikan belasungkawa
kepada keluarga yang ditinggalkan, dan tak lupa
kami ucapkan terima kasih atas pengabdian Sdr. Farid
Laporan Manajemen
MAHENDRA SIREGARKomisaris Utama
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 33
Sambutan Komisaris Utama
Assuring the Move Into Next Level 33
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level34
Dewan Komisaris
ACHMAD JAZIDIEKomisaris
WAHYU HIDAYAT Komisaris
Laporan Manajemen
HADI WALUYOKomisaris
Independen
MARWANTO HARJOWIRYONO Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 35
MAHENDRA SIREGAR Komisaris Utama
Dewan Komisaris
SONY SUBRATA Komisaris Komisaris
Independen
MUCHAMMAD ZAIDUN
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level36
Laporan Direktur Utama
SUPARNIDirektur Utama
Laporan Tahunan Annual Report2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan OperasionalLaporan Manajemen
Assuring the Move Into Next Level36
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 37
Laporan Direktur Utama
Perseroan berhasil meresmikan beroperasinya 1 unit pabrik baru dan beberapa unit packing plant maupun grinding plant, meresmikan dimulainya tahap pembangunan 2 unit pabrik baru, melanjutkan program-program lanjutan sebagai strategic holding, dan mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 3,6% menjadi Rp5,6 triliun sebagai prestasi kinerja utama. Perseroan juga berhasil memperbaiki dasar-dasar operasional melalui konsolidasi dan sinergi antar OpCo untuk mengatasi tahun 2014 yang penuh dengan tantangan, sekaligus memperkuat fondasi kokoh bagi peningkatan pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Pertama-tama, atas nama Direksi, perkenankan kami
mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkah dan karuniaNya sehingga Perseroan
berhasil melalui tahun 2014 yang penuh tantangan
dengan tetap menorehkan berbagai prestasi kerja
yang baik. Tahun 2014 adalah tahun penuh ujian
bagi pengembangan usaha Perseroan namun juga
merupakan tahun pembuktian bagi ketangguhan
seluruh jajaran insan PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk sebagai pelaku industri persemenan terdepan di
Indonesia maupun kawasan regional.
Kondisi Perekonomian Dalam Negeri Tahun
2014
Pemulihan perekonomian global ternyata
berjalan lebih lambat dari prakiraan sebelumnya.
Perekonomian Amerika Serikat telah menunjukkan
perbaikan mendasar, sehingga membuat Pemerintah
dan The Fed mulai merealisasikan program
Quantitative Easing, namun di sisi lain, perekonomian
Eropa belum menunjukkan perbaikan. Demikian
juga di Asia, China dan Jepang belum menunjukkan
peningkatan pertumbuhan, sementara India mulai
menunjukkan perbaikan.
Lambatnya pemulihan ekonomi China sebagai
kekuatan ekonomi ke dua di dunia secara langsung
mempengaruhi permintaan komoditas primer
Indonesia, terutama kelapa sawit, batubara dan
komoditas mineral lainnya .
Hal tersebut pada akhirnya mempengaruhi neraca
perdagangan Indonesia. Angka defisit neraca
perdagangan kemudian semakin tertekan akibat
naiknya subsidi konsumsi BBM, sejalan dengan
pertambahan kendaraan di Indonesia. Dalam rangka
mengalihkan anggaran subsidi ke program-program
peningkatan kapasitas produksi nasional, Pemerintah
kemudian menyesuaikan harga BBM bersubsidi,
menyusul pencabutan subsidi listrik. Hal tersebut
mendorong tetap tingginya laju inflasi, mencapai
sebesar 8,36% lebih besar dari target 4,5 +1%
di awal tahun. Dalam rangka memperbaiki defisit
neraca perdagangan dan mengendalikan laju inflasi,
Bank Indonesia kemudian menaikkan suku bunga
rujukan, BI Rate, ke kisaran 7,75%. Langkah tersebut
berhasil menahan terjadinya pelemahan nilai tukar
menjadi di kisaran Rp12.440/$US dari Rp12.189/$US.
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level38
Selain tekanan kondisi makro yang begitu kuat, di
dalam negeri ada dua peristiwa politik penting yang
mewarnai perjalanan kebangsaan Indonesia di tahun
2014, yakni pemilihan umum untuk menentukan
komposisi anggota DPR, DPD dan DPRD, serta proses
pemilihan untuk suksesi kepemimpinan nasional.
Seluruh rangkaian kondisi tersebut berimbas pada
melemahnya daya beli masyarakat, mengurangi
laju pertumbuhan bisnis properti dan infrastruktur,
sehingga mengurangi permintaan semen di pasar
Indonesia. Pertumbuhan pasar semen tahun 2014
tercapai sebesar 3,3%, di bawah prediksi 6%.
Di lain pihak beberapa produsen semen, termasuk
Perseroan, di tahun 2014 telah menyelesaikan
pembangunan unit produksi baru maupun unit
pendukungnya. Akibatnya persaingan meningkat,
dan memaksa seluruh pelaku industri persemenan
nasional merealisasikan strategi-strategi operasional
untuk mempertahankan kinerjanya.
Memperkuat Landasan Pertumbuhan,
Memastikan Kinerja yang Optimal
Kondisi makro dan situasi persaingan yang
meningkat tersebut membuat Perseroan harus
mengatasi beberapa persoalan mendasar. Perseroan
meningkatkan konsolidasi internal dan sinergi baik
dari sisi operasional, maupun perencanaan strategis.
Penerapan fokus strategi cost management dengan
melakukan upaya-upaya pengendalian biaya produksi
maupun distribusi yang cenderung meningkat
dengan menerapkan beragam hasil pengembangan
inovasi. Perseroan juga menerapkan program
konservasi energi untuk lebih mengendalikan biaya
energi, yang merupakan komponen utama dalam
proses produksi semen.
Menghadapi penurunan permintaan, Perseroan
berupaya meningkatkan efisiensi operasional
diantaranya dengan menurunkan intensitas
pemakaian energi, menurunkan biaya energi,
menekan biaya pemeliharaan dan optimalisasi
pemakaian kemasan serta meningkatkan efisiensi
biaya distribusi dengan membangun packing plant
untuk menekan beban operasional per ton.
Penurunan biaya energi diantaranya dilakukan
dengan memaksimalkan unjuk kerja unit WHRPG
yang telah beroperasi di Padang, memaksimalkan
operasional power plant di Tonasa, penggunaan
batubara kalori lebih rendah dan inovasi penggunaan
sumber energi alternatif dalam memproduksi terak.
Perseroan menerapkan strategi Improving
Competitive Advantage, membuat Perseroan mampu
mempertahankan, bahkan meningkatkan loyalitas
pelanggan serta mampu mengikuti dinamika
persaingan industri semen yang meningkat.
Hasilnya, pada tahun 2014 Perseroan mencatatkan
pertumbuhan total volume penjualan sebesar 2,6%
menjadi 28,5 juta ton dari 27,8 juta ton di tahun
2013, dan mencatatkan pangsa pasar Indonesia
sebesar 43,7% .
Selanjutnya, konsistensi penerapan fokus strategi
Revenue Management dengan upaya mendapatkan
optimize revenue dilakukan dengan fokus pada
daerah-daerah pasar utama, pengembangan pasar
potensial serta sinergi group membuat Perseroan
berhasil meningkatkan nilai pendapatan sebesar
10,1% mencapai Rp27,0 triliun dari nilai sebesar
Rp24,5 triliun di tahun sebelumnya.
Beragam upaya dalam rangka penerapan inisiatif cost
management sebagaimana disebutkan sebelumnya
berhasil mengendalikan kenaikan biaya produksi
per ton, sehingga walaupun terjadi kenaikan beban
energi terutama tarif listrik, beban pokok penjualan
pada tahun 2014 hanya meningkat sebesar 13,5%
dari tahun 2013. Selain itu, melalui program
efisiensi yang dijalankan, Perseroan juga berhasil
Laporan Direktur Utama
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 39
Seluruh perkembangan dan kinerja Perseroan tersebut
direspon positif oleh pemangku kepentingan,
termasuk kalangan investor di pasar modal. Hal
tersebut tercermin dari meningkatnya harga saham
Perseroan menjadi sebesar Rp16.200 per saham
di akhir tahun 2014, meningkat 14,5% dari harga
penutupan akhir tahun 2013, sebesar Rp14.150 per
saham.
Memperkuat Landasan Pertumbuhan
Berkelanjutan di masa Mendatang
Selain mencatatkan kinerja tersebut, pada tahun
2014, Perseroan terus melanjutkan berbagai inisiatif
strategis sebagai bagian dari upaya memperkuat
landasan pertumbuhan usaha berkelanjutan di masa
mendatang. Berbagai langkah strategis yang tengah
dilaksanakan dan dipersiapkan meliputi:
• Peningkatan kapasitas produksi: pembangunan
unit pabrik baru di Jawa Tengah dan Sumatera
Barat, pembangunan cement mill, upgrading dan
perluasan quarry.
• Peningkatan fasilitas distribusi dengan
membangun packing plant di 3 daerah pemasaran
potensial.
• Peningkatan efisiensi biaya: pembangunan
WHRPG di Tuban berkapasitas 30,6 MW dan
peningkatan penggunaan Alternative Fuel
Resources (AFR).
• Penguatan faktor penunjang; meningkatkan
kompetensi SDM dan menyelesaikan
penyempurnaan ICT.
mengendalikan laju pertumbuhan beban usaha,
sehingga rasio beban usaha berada pada kisaran
16,5% sedikit meningkat dari 15,8% di tahun
sebelumnya. Sehingga EBITDA Perseroan meningkat
menjadi Rp8,3 triliun, naik 2,5% dibanding tahun
sebelumnya.
Secara keseluruhan laba yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk mencatat kenaikan
sebesar 3,6% menjadi Rp5,6 triliun dari Rp5,4 triliun
di tahun sebelumnya. Dengan demikian laba bersih
per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk meningkat 3,6% menjadi Rp938,- dari
Rp905,-.
Hasil kinerja operasional ini membuat kondisi
fundamental Perseroan tetap kokoh, dengan ROE
sebesar 23,2% dan ROA sebesar 16,2%. Posisi Debt
to Equity Ratio (DER) di akhir tahun 2014 menjadi
16,3% dari sebesar 19,6% dan rasio liabilitas
terhadap total aset menjadi 11,4% dari angka 13,3%
di tahun 2013 akibat penarikan fasilitas pinjaman
dalam rangka ekspansi. Sekalipun mengalami
peningkatan, rasio liabilitas tersebut masih berada
pada batas yang sangat sehat dan menunjukkan
kemampuan keuangan Perseroan yang kuat untuk
mendukung implementasi rencana pengembangan
di masa yang akan datang.
Gambaran ringkas hasil operasional tersebut
menunjukkan Perseroan berhasil membukukan
kinerja positif di tengah ketatnya persaingan, sebagai
berikut.
URAIAN 2014 2013 Perubahan %
Volume Produksi Semen (juta ton) 28,3 26,9 5,2%
Volume Penjualan (juta ton) 28,5 27,8 2,6%
Pendapatan (Rp miliar) 26.987 24.501 10,1%
Laba Usaha (Rp miliar) 7.156 7.063 1,3%
EBITDA (Rp miliar) 8.303 8.099 2,5%
Laba Bersih (Rp miliar) 5.566 5.370 3,6%
Laporan Direktur Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level40
• Melanjutkan program-program pasca
transformasi sebagai Strategic Holding.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah
berhasil di tahun 2014 dan akan dilaksanakan di
tahun mendatang, Perseroan siap memastikan
semakin kokohnya landasan pertumbuhan usaha
yang berkelanjutan di masa mendatang serta
memastikan dicapainya visi Perseroan sebagai salah
satu perusahaan persemenan internasional yang
terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
Perseroan berhasil mengatasi tantangan di tahun 2014 selain berhasil merintis berbagai langkah strat-egis sebagai bagian program strategis lanjutan untuk memperkuat fondasi bagi pertumbuhan usaha yang berkelanjutan di masa mendatang
Meralisasikan Program-program Strategis Pasca
Transformasi Korporasi
Pembangunan 2 Unit Baru di Rembang dan Indarung
Sumatera Barat merupakan salah satu program-
program strategis pasca transformasi korporasi.
Progres pembangunan fisik tersebut berjalan, namun
untuk pembangunan unit di Rembang masih ada
isu lingkungan dan sosial yang saat ini dalam proses
penyelesaian.
Perseroan telah berupaya keras meyakinkan mereka
bahwa pembangunan unit tersebut telah memenuhi
kaidah-kaidah lingkungan maupun sosial. Perseroan
menerapkan teknologi terkini dalam perancangan
maupun operasional, sehingga lebih ramah
lingkungan. Dengan segala pendekatan, penjelasan
dan pemberian pengertian tersebut Perseroan
berharap pembangunan unit di Rembang akan dapat
diselesaikan sesuai jadwal.
Sementara itu, dalam rangka mempersiapkan
kompetensi Human Capital agar mampu berkiprah
di kancah regional maupun global, Perseroan
melanjutkan upaya realisasi beragam inisiatif
strategis. Tujuannya adalah mengkapitalisasikan
seluruh kemampuan dalam rancang bangun maupun
kemampuan inovatif di bidang persemenan sebagai
keunggulan Perseroan dalam mengembangkan
usaha di masa mendatang.
Sebagai kelanjutan pembentukan Semen Indonesia
Center of the CHAMPS (SICC) Perseroan berupaya
mempertajam fungsi pilar-pilarnya, meliputi Dynamic
Learning, membangun Center of Engineering, Center
Laporan Direktur Utama
Laporan Manajemen
of Research dan selanjutnya membentuk Universitas
International Semen Indonesia.
Perseroan akan meningkatkan peran kunci
SICC sebagai pusat keunggulan yaitu dengan
menyiapkan SDM yang kompeten atau best people
sekaligus meningkatkan kinerja unggul (excellent
performance) dan penguatan struktur industri.
Untuk menyiapkan best people diwujudkan dengan
institusi dalam SICC: Center of Engineering, Center
of Research, Center of Dynamic Learning, dan Center
of Knowledge Management. Sementara pilar SICC
yang berorientasi ke luar meliputi Training and
Consulting Services dan Universitas Internasional
Semen Indonesia (UISI).
Inovasi
Perseroan menggulirkan program inovasi sebagai
satu modal intelektual untuk meningkatkan daya
saing menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam rangka menumbuhkan semangat berinovasi,
Perseroan secara berkelanjutan menggali ide-ide
kreatif yang sejalan dengan strategi Perseroan serta
memberikan penghargaan bagi inovator terpilih. Pada
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 41
tahun 2014 Perseroan kembali menyelenggarakan
Semen Indonesia Award on Innovation (SIAI) yang
ke-enam dengan pengelompokan inovasi pada
beberapa bidang utama antara lain bahan baku,
teknologi dan proses, manajemen, dan sebagainya.
Perseroan menerapkan beberapa hasil inovasi dari
lomba tersebut dalam kegiatan operasional untuk
mendapatkan peningkatan efisiensi dan daya
saing. Perseroan kemudian kembali mendapatkan
penghargaan Rintisan Teknologi untuk ke-empat
kalinya atas konsistensinya dalam menerapkan hasil
lomba inovasi tersebut pada kegiatan operasionalnya.
Perseroan juga mendapatkan beberapa penghargaan
lain terkait kepeloporannya dalam program-program
inovasi, mencakup penghargaan inovasi bidang
lingkungan dari Kementerian Perindustrian, dan
Kementerian Lingkungan Hidup berupa Proper hijau.
Meningkatkan Kualitas Penerapan Best Practice
Tata Kelola Perusahaan
Sebagai kelanjutan dari transformasi Holding
Company dan menjadi pemain semen regional
Perseroan melakukan penyesuaian-penyesuaian atas
aturan dan kebijakan yang menyertai pelaksanaan
kegiatan operasional sehari-hari. Sebagai wujud
komitmen untuk meningkatkan implementasi
Tata Kelola Perusahaan yang baik, Perseroan
menyelesaikan tahapan peninjauan aturan-aturan dan
kebijakan tersebut bersamaan dengan implementasi
program-program kerja lain yang relevan.
Perseroan menunjukkan komitmen tinggi untuk
meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik
GCG dengan melengkapi seluruh softstructure
maupun infrastructure bagi pelaksanaan tata
kelola yang berkualitas. Perseroan juga telah
mempersiapkan penyempurnaan berbagai aturan
tata laksana untuk disesuaikan dengan perubahan
struktur korporasi yang terjadi. Beberapa program
yang telah diberlakukan untuk meningkatkan kualitas
penerapan GCG di tahun 2014 mencakup:
• Peninjauan dan penyusunan ulang Pedoman
Sistim Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System Manual).
• Peningkatankualitas Integrated Enterprise Wide
Risk Management (IEWRM), yang membuat
seluruh risk owner mampu mengenali,
memperhitungkan dan melakukan mitigasi atas
risiko-risiko utama yang dihadapi.
• Peninjauan dan penyusunan kembali Board
Manual
• Peninjauan dan penyusunan kembali Pedoman
Etika Perusahaan
Menyeimbangkan Keberlanjutan Usaha
Dengan Perbaikan Kualitas Kehidupan Generasi
Mendatang
Perseroan konsisten dengan prakarsanya dalam
memastikan keselarasan pengembangan usaha
dengan memadukan upaya menjaga kelestarian
lingkungan hidup dan meningkatkan kompetensi
masyarakat sekitar untuk menjamin peningkatan
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini
dan masa depan yang semakin baik. Pada setiap
tahapan pengembangan usaha, Perseroan senantiasa
memastikan terpeliharanya kelestarian lingkungan
dan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat
sekitar.
Demikian juga halnya dengan kegiatan
pengembangan usaha yang tengah giat dilaksanakan
di Rembang dan di Padang. Perseroan telah
memenuhi seluruh prosedur yang ditetapkan,
termasuk menyusun dan mempresentasikan AMDAL
lengkap dengan rencana UKL dan UPL untuk
memastikan terjaganya lingkungan sekitar. Perseroan
bahkan telah merencanakan penerapan teknologi
penambangan maupun operasional pabrik terbaru
yang lebih ramah lingkungan. Perseroan bertekad
menerapkan keberhasilan pengelolaan lingkungan
Laporan Direktur Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level42
di Tuban yang pernah mendapatkan PROPER EMAS
dari Kementerian Lingkungan Hidup, di lokasi pabrik
lainnya.
Selain itu, Perseroan juga tetap konsisten menjalankan
upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan
sebagai bentuk partisipasi Semen Indonesia terhadap
mitigasi perubahan cuaca. Selain upaya penghijauan,
Perseroan menerapkan program Clean Development
Mechanism (CDM) secara konsisten, meliputi
penerapan konservasi energi melalui operasionalisasi
dan pengembangan unit WHRPG, penggunaan
biomass, penerapan AFR dan menyerap limbah
industri tertentu sebagai bahan penolong dalam
proses produksi terak.
Keseluruhan upaya tersebut membuat Perseroan
berhasil menurunkan angka emisi CO2 dan
mendapatkan sertifikasi Carbon Emission Reduction
(CER) sebagai bentuk pengakuan masyarakat global
akan upaya nyata yang dilakukan Semen Indonesia
dalam memperbaiki kualitas lingkungan.
Sebagai wujud komitmen yang kuat dalam
melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan (TJSL), di tahun 2014 Perseroan
mulai menerapkan blueprint kegiatan CSR yang
mencerminkan suatu konsep TJSL yang tidak hanya
merupakan kewajiban bagi perusahaan, namun
lebih dari itu, menekankan kegiatan CSR sebagai
media bagi peningkatan reputasi dan terjaminnya
keberlanjutan perusahaan. Perseroan menerapkan
empat pilar program-program CSR, yakni:
• “SI Cerdas” yang fokus pada peningkatan
kompetensi melalui program pendidikan.
• “SI Prima” yang bersinergi dengan program-
program Unit Pemasaran dan Litbang .
• “SI Lestari” yang fokus pada program-program
lingkungan.
• “SI Peduli” yangmerupakan rumah yang berisi
program-program sosial ekonomi.
Melalui pilar “SI Cerdas”, Perseroan melanjutkan
program sertifikasi tukang yang hingga tahun
2014, telah tersertifikasi sekitar 4.000 tukang.
Perseroan juga melanjutkan program KIRANA, upaya
pembangunan karakter generasi muda, melalui
kegiatan lomba menyanyi dan cipta lagu anak
yang dilaksanakan di 28 kota di seluruh Indonesia,
untuk menggugah terciptanya lagu anak-anak yang
berkualitas guna mengembalikan kepribadian anak
Indonesia sesuai dengan perkembangan usianya.
Perseroan juga memberikan pelatihan Information,
Communication, and Technology (ICT) bagi seluruh
siswa SD, SMP, dan SMA agar generasi penerus di
sekitar Perseroan melek IT selain memberi sumbangsih
program-program pelatihan peningkatan kompetensi
dan pengembangan karakter bagi guru untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
Melalui pilar “SI Lestari” Perseroan meningkatkan
intensitas program “Waste to Zero”, mengembangkan
Mangrove Center Tuban sebagai pusat pembelajaran
dan program perlindungan keanekaragaman hayati,
melestarikan habitat bagi berbagai organisme darat
dan air, serta memperbaiki lingkungan sekitar pantai
akibat abrasi, sekaligus sebagai ekowisata. Disamping
mengembangkan sebagian lahan pasca tambang
menjadi kebun percobaan dan laboratorium
hidup yang bermanfaat untuk pembelajaran dan
pendidikan serta menanamkan kesadaran hijau bagi
generasi penerus.
Perseroan juga konsisten meningkatkan intensitas
kegiatan “Green Belt” di seluruh area tambang dan
merealisasikan program penghijauan di areal-areal
tertentu. Program kelestarian lingkungan tersebut
di luar program-program lingkungan yang berkaitan
Laporan Direktur Utama
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 43
erat dengan operasional perusahaan sebagaimana
disinggung sebelumnya.
Melalui pilar “SI Peduli”, sampai akhir tahun 2014
Perseroan telah membina 30.067 mitra binaan
yang menyerap tambahan tenaga kerja mencapai
61.156 orang dengan omzet mencapai Rp1,71
triliun. Perseroan juga memberikan bantuan untuk
kepentingan pendidikan, olahraga, kesenian,
kesehatan, sarana dan prasarana umum, serta
bantuan untuk bencana alam yang terjadi di tanah
air. Sementara di Vietnam, Perseroan memberikan
bantuan sekolah, dan pengobatan siswa sekolah di
sekitar lokasi pabrik.
Prospek dan Strategi di Tahun 2015
Perseroan meyakini perekonomian Indonesia di tahun
mendatang masih akan menghadapi tantangan di
tingkat makro. Konsumsi domestik dan kegiatan
investasi masih tetap menjadi kontributor utama
dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tekanan
inflasi dan stabilitas nilai tukar belum ada titik terang
yang membuat suku bunga rujukan masih akan
tinggi. Sekalipun ada harapan dari realisasi proyek-
proyek infrastruktur, dampaknya terhadap perbaikan
ekonomi masih harus ditunggu.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut, sudah
barang tentu memberi prospek yang masih
menantang bagi industri persemenan, berupa
terbatasnya peningkatan permintaan pasar yang
diperkirakan mencapai 6-7%. Hal ini membuat
Perseroan harus tetap waspada untuk menjaga
kinerjanya dalam mengelola biaya dan menjaga
efisiensi operasional.
Perseroan kini berada pada kondisi yang lebih siap
untuk mengimbangi pertumbuhan permintaan pasar.
Selesainya program pemeliharaan dan program up-
grading di tahun mendatang diharapkan membuat
daya saing perusahaan meningkat terlebih dengan
telah selesainya realisasi pengembangan infrastruktur
distribusi termasuk tambahan packing plant
baru, memberikan Perseroan kesempatan untuk
memenangkan persaingan dan mengisi peluang
pertumbuhan.
Guna memastikan diperolehnya keunggulan bersaing
sekaligus memberikan hasil kinerja yang optimal,
Perseroan akan konsisten menerapkan inisiatif
strategis yang bersifat kritikal, yaitu: pertumbuhan
kapasitas, pengamanan energi, penguatan citra
korporasi, pemenuhan kebutuhan konsumen,
penguatan faktor penunjang dan pengendalian
resiko, dengan pola pengelolaan yang berfokus pada
revenue management, cost management, capacity
management, improving competitive advantage dan
investment management.
Perseroan meyakini selesainya fasilitas pendukung
baru, dan upaya penguatan landasan operasional
di tahun 2014 akan memberikan kontribusi kinerja
yang semakin baik kepada pemegang saham dan
para pemangku kepentingan di tahun mendatang.
Perubahan Susunan Direksi
Pada tahun pelaporan 2014 ini, telah terjadi
pergantian kepengurusan di jajaran Direksi Perseroan.
Sehubungan dengan tugas baru yang telah diberikan
Pemerintah sebagai pemegang saham Serie A, Sdr
Dwi Soetjipto telah mengundurkan diri sebagai
Direktur Utama Perseroan terhitung sejak tanggal 28
November 2014. Perseroan kemudian mengangkat
saya, Suparni sebagai Pejabat Pelaksana Tugas
Direktur Utama sampai penyelenggaraan RUPS Luar
Biasa tahun 2015.
Selanjutnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23
Januari 2015, saya, Suparni, dikukuhkan untuk
Laporan Direktur Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level44
menjabat sebagai Direktur Utama dengan masa
jabatan sampai penyelenggaraan RUPS tahun 2017
atau sesuai ketentuan yang berlaku.
Penutup
Demikian kami sampaikan laporan hasil kinerja
operasional tahun 2014. Selanjutnya dimohon
kepada pemegang saham untuk menyetujui Laporan
Tahunan dan jalannya Perseroan selama tahun 2014
serta mengesahkan Laporan Keuangan sekaligus
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab atas kepengurusan dan pengawasan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun buku
2014.
Sebagai penutup, atas nama Direksi Perseroan, kami
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
yang besar kepada para pemegang saham atas
kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan
kepada kami, kepada Dewan Komisaris yang
senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan,
serta para pelanggan dan mitra usaha Perseroan atas
kerjasama dan dukungannya.
Kami juga mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada seluruh Karyawan atas kerja
keras, dedikasi, dan kontribusinya kepada Perseroan
sehingga pada tahun 2014 ini dapat meraih kinerja
yang sangat membanggakan. Kami semakin optimis
bahwa berbagai usaha yang telah kita untai bersama
ini akan dapat meningkatkan kemampuan Perseroan
dalam menyambut peluang pertumbuhan yang
menjanjikan serta memberikan kinerja terbaik yang
berkesinambungan di masa yang akan datang.
Gresik, 23 Maret 2015
SUPARNIDirektur Utama
Laporan Direktur Utama
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 45
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 45
Laporan Direktur Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level46
DireksiLaporan Manajemen
12 43
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 47
Direksi
1. Suparni Direktur Utama
2. Gatot Kustyadji Direktur
3. Amat Pria Darma Direktur
4. Ahyanizzaman Direktur
5. Rizkan Chandra Direktur
6. Johan Samudra Direktur
7. Suharto Direktur
6 75
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level48
Laporan Pengembangan Usaha
57 Transformasi Korporasi66 Ekspansi Regional71 Ekspansi Domestik75 Dana Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 49
Perseroan telah menyusun strategi bisnis untuk memastikan terciptanya percepatan pertumbuhan sekaligus menjamin terwujudnya keberlanjutan perkembangan Perseroan. Strategi bisnis tersebut disusun untuk memberi manfaat optimal bagi para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham dengan tetap mempertimbangkan tingkat risiko yang dapat diterima
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level50
Laporan Pengembangan Usaha
Mengantisipasi pulihnya permintaan semen di pasar Indonesia maupun di pasar regional melalui realisasi pembangunan fasilitas produksi baru, fasilitas
pendukung kegiatan produksi maupun fasilitas distribusi dengan diiringi implementasi strategi bisnis jangka panjang yang telah dirancang dengan seksama untuk menciptakan pertumbuhan berkualitas yang berkelanjutan
dalam jangka panjang
Perseroan telah menyusun strategi bisnis untuk
memastikan terciptanya percepatan pertumbuhan
sekaligus menjamin terwujudnya keberlanjutan
perkembangan Perseroan. Strategi bisnis ini disusun
untuk memberi manfaat optimal bagi para Pemangku
Kepentingan dan Pemegang Saham dengan tetap
mempertimbangkan tingkat risiko yang dapat
diterima.
Berikut adalah uraian ringkas seluruh inisiatif strategis
yang diterapkan Perseroan.
RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG
Perseroan memproyeksikan permintaan semen
akan tetap tumbuh secara berkelanjutan pada masa
mendatang karena dipicu oleh sedikitnya enam
faktor.
Laporan Pengembangan Usaha
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 51
Laporan Pengembangan Usaha
telah menetapkan enam isu penting yang menjadi
landasan strategi pertumbuhan berkelanjutan,
sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Kapasitas
2. Pengamanan Energi
3. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen
4. Penguatan Citra Korporasi
5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan
6. Pengendalian Risiko Utama
1. Pertumbuhan Kapasitas
Perseroan senantiasa melakukan upaya-
upaya peningkatan kapasitas produksi, baik
melalui strategi organik maupun non-organik.
Strategi organik dilakukan dengan melakukan
penambahan kapasitas pada pabrik- pabrik
yang telah beroperasi (existing plant). Salah
satu implementasinya adalah pengoperasian
vertical cement mill di Dumai berkapasitas 0,9
juta ton. Strategi organik juga dilakukan dengan
penambahan pabrik baru pada anak-anak
Perusahaan, pembangunan Pabrik Indarung VI
di Sumatera Barat dan Pabrik Rembang di Jawa
Tengah.
Secara total di lingkungan grup Perseroan, pada
akhir tahun 2014, kapasitas produksi akan
menjadi 31,8 juta ton semen per tahun dan
diharapkan bisa mencapai 55 juta ton per
tahun pada tahun 2020.
2. Pengamanan Energi
Perseroan telah melaksanakan dan senantiasa
melakukan evaluasi pengamanan energi untuk
menjamin keamanan pasokan batubara dan
menjaga keseimbangan antara pasokan listrik
dari pihak ketiga dengan pembangkit listrik milik
sendiri.
Untuk mengamankan kebutuhan batubara,
Perseroan melakukan kontrak pengadaan jangka
Pertama, populasi penduduk Indonesia yang
sangat besar disertai laju pertumbuhan yang
tinggi merupakan potensi penting pendorong
meningkatnya permintaan semen.
Kedua, komitmen Pemerintah untuk menambah
belanja infrastruktur yang antara lain dengan
mengalihkan sebagian subsidi BBM pada sektor
infrastruktur untuk mendukung pembangunan
konektivitas antar pusat ekonomi di Indonesia bisa
meningkatkan permintaan semen.
Ketiga, konsumsi semen per kapita di Indonesia
yang masih berada di bawah rata-rata konsumsi
semen per kapita di Asia memberikan peluang
pertumbuhan permintaan semen di masa depan.
Keempat, prospek jangka panjang ekonomi
Indonesia yang akan terus bertumbuh meski pada
tahun 2013 dan 2014 dibayangi pelambatan.
Meski beberapa negara kunci dunia mengalami
perlambatan, pertumbuhan Indonesia masih relatif
tinggi. Kondisi ini menjamin ekonomi tetap tumbuh
untuk mendorong permintaan semen.
Kelima, Indonesia masih menjadi tujuan untuk
berinvestasi baik sektor industri maupun
pembangunan akses infrastruktur dasar, yang akan
menggerakkan potensi ekonomi di seluruh daerah,
sehingga akan meningkatkan permintaan semen.
Keenam, dengan berlakunya Pasar tunggal ASEAN
dalam ASEAN Economic Community tahun 2015,
sebagai perusahaan multinasional, Perseroan
memanfaatkan potensi adanya pasar baru terutama
di negara-negara ASEAN yang sedang tumbuh dan
berbenah seperti Vietnam, Myanmar, Laos dan
Kamboja.
Untuk menjawab potensi pertumbuhan konsumsi
semen yang semakin meningkat tersebut, Perseroan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level52
panjang yang ditinjau setiap periode tertentu,
baik yang dipasok oleh anak Perusahaan yaitu, PT
SGG Energi Prima atau pihak ketiga lainnya
Perseroan telah memulai pembangunan proyek
WHRPG di Tuban sebesar 30,6 MW dalam
upaya pengamanan pasokan energi listrik
dengan memanfaatkan sisa gas panas. Selain
menghasilkan listrik dari sisa gas panas, WHRPG
juga bermanfaat untuk menurunkan biaya listrik
dan mengurangi penggunaan listrik PT PLN
(Persero).
Untuk mengamankan pasokan energi listrik,
Perseroan selalu melengkapi pabrik baru dengan
pembangkit listrik milik sendiri dengan kapasitas
yang besar. Di antaranya adalah pembangunan
pembangkit listrik berkapasitas 2 x 35 MW
di Pabrik Tonasa V di Kabupaten Pangkep,
Sulawesi Selatan yang merupakan pembangkit
listrik terbesar yang pernah dibangun terintegrasi
dengan industri semen.
Perseroan juga meningkatkan porsi bahan
bakar alternatif untuk mengurangi biaya
belanja energi yang berbasis fosil sekaligus
untuk memastikan terwujudnya keberlanjutan
lingkungan
3. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen
Pemenuhan kebutuhan konsumen bertujuan
untuk mempertahankan pangsa pasar semen baik
di Indonesia maupun di Regional. Tiga strategi
yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan
konsumen yaitu menjamin ketersediaan semen
di setiap segmen pasar, produk-produk Perseroan
selalu menjadi pilihan utama konsumen dan
diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Untuk menjamin ketersediaan semen di setiap
segmen pasar, Perseroan terus memperluas
jaringan distribusi dengan menambah jumlah
mitra penjualan yang telah mencapai 361 di
seluruh Indonesia. Untuk menjamin pasokan
semen ke setiap wilayah Perseroan telah
membangun 24 packing plant yang tersebar
di seluruh Indonesia dan di Vietnam. Perseroan
senantiasa mengelola fasilitas distribusi dari
setiap unit produksi yang ada sehingga tercapai
jaminan pasokan yang handal serta biaya
distribusi yang optimal melalui sinergi OpCo.
Perseroan menyadari pentingnya peningkatan
ekuitas merk melalui program-program
pemasaran yang mendukung penjualan seperti
program komunitas pekerja konstruksi dan
komunikasi pemasaran yang efektif sehingga
produk perseroan selalu menjadi pilihan
utama konsumen. Untuk menjawab keluhan
pelanggan, Perseroan telah menyiapkan nomor
layanan dan jika diperlukan akan menggunakan
laboratorium bergerak (mobile laboratory) yang
akan langsung menuju ke lokasi pelanggan.
Perseroan juga mengembangkan diversifikasi
produk berupa beton siap pakai (Ready Mix
Concrete), beton pracetak (precast), serta
building material melalui anak perusahaan
Perseroan PT. SGG Prima Beton.
Perseroan telah melaksanakan berbagai inovasi
produk semen dan turunannya dengan kualitas
tinggi untuk menjawab kebutuhan konsumen.
Salah satu inovasi tersebut adalah pembuatan
produk beton dengan pengeringan kilat (rapid
strength concrete) dan beton penyerap air
(pervious concrete).
Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 53
4. Penguatan Citra Korporasi
Salah satu pilar pertumbuhan Perseroan adalah
pengembangan pengelolaan lingkungan hidup
dan lingkungan sosial. Sehingga, penguatan citra
Perseroan lebih menonjolkan usaha Perseroan
dalam dua aspek tersebut.
Dalam pengelolaan lingkungan hidup, Perseroan
berkomitmen dalam program reduksi CO2,
pemanfaatan limbah industri, penggunaan
Alternative Fuel Resources, serta pemanfaatan
sisa gas panas.
Perseroan juga terus melaksanakan program
Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan secara berkelanjutan untuk
membangun kondisi operasional pabrik yang
kondusif serta meningkatkan citra korporasi di
hadapan publik.
5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan
Untuk mendukung pengembangan usaha,
Perseroan telah melakukan penyempurnaan atas
seluruh sarana pendukung aktivitas Perseroan
untuk menjadi katalis secara langsung dalam
mempercepat pertumbuhan bisnis yang meliputi
penataan organisasi, peningkatan kualitas
teknologi informasi dan komunikasi, pengelolaan
sumberdaya manusia (SDM). Penguatan faktor
penunjang tersebut dilakukan secara terintegrasi
di seluruh lingkungan grup Perseroan.
6. Pengendalian Risiko Utama
Prinsip kehati-hatian senantiasa menjadi dasar
dalam operasional bisnis Perseroan meningkatkan
kualitas manajemen risiko melalui pemantauan
dan mitigasi atas setiap risiko utama sehingga
mampu memaksimalkan setiap potensi untuk
meningkatkan kinerja.
Dari seluruh kerangka strategi yang telah
kami susun, Perseroan berkeyakinan dapat
menyelaraskan penerapannya ke dalam
kegiatan jangka pendek melalui lima fokus
pengelolaan strategi – revenue management,
cost management, capacity management,
increasing competitive advantage dan
investment management – untuk mendukung
percepatan pertumbuhan dalam 10 tahun ke
depan dan seterusnya.
FOKUS PENGELOLAAN STRATEGI
Perseroan menyelaraskan penerapan strategi
pengembangan jangka panjang tersebut ke dalam
kegiatan jangka pendek melalui lima fokus
pengelolaan strategi; yaitu revenue management,
cost management, capacity management, increasing
advantage dan investment management; untuk
mendukung percepatan pertumbuhan.
Revenue Management
Strategi ini sangat erat dengan kegiatan pemasaran
Perseroan. Dengan strategi revenue management,
pengelolaan potensi pendapatan dilakukan Perseroan
dengan memetakan pola distribusi dan strategi
pemasaran di mana sebaran penjualan produk
diutamakan pada daerah yang memberikan marjin
laba usaha optimal seraya tetap mencari peluang
pasar baru di daerah-daerah potensial lainnya.
Cost Management
Dengan strategi ini, Perseroan senantiasa fokus pada
upaya efisiensi biaya melalui pengelolaan bahan
baku, kemasan, energi, pemeliharaan, pola distribusi
dan moda pengangkutan sehingga produk Perseroan
memiliki daya saing maksimal.
Capacity Management
Peningkatan kapasitas produksi dirancang dan
dilaksanakan baik melalui cara organik maupun
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level54
anorganik, termasuk menjaga kestabilan operasi
pada tingkat utilisasi tinggi, sehingga Perseroan
tetap mampu menjaga penguasaan pasar dan bisa
menjawab kebutuhan permintaan semen yang
semakin meningkat.
Increasing Competitive Advantage
Untuk meningkatkan keunggulan bersaing,
Perseroan melaksanakan implementasi program-
program restrukturisasi korporasi, restrukturisasi anak
perusahaan, pengembangan kompetensi SDM dan
penyempurnaan Information and Communication
Technology di lingkungan grup.
Investment Management
Dalam melakukan pengembangan kapasitas dan
pengembangan usaha, Perseroan melaksanakan
strategi investasi yang cermat sehingga investasi yang
dilakukan mampu memberikan hasil yang optimal
serta berkelanjutan.
PROGRAM SINERGI
Perseroan melaksanakan sinergi untuk
memanfaatkan keunggulan geografis dari letak
fasilitas produksi Perseroan yang tersebar di tiga
wilayah pertumbuhan utama Indonesia, sehingga
memiliki daya jangkau lebih luas. Sinergi yang
meliputi berbagai bidang termasuk engineering,
pengadaan, produksi, pemasaran, distribusi dan
keuangan ini memungkinkan penekanan biaya
operasional Perseroan sehingga lebih meningkatkan
daya saing.
Seiring dengan telah berubahnya Perseroan menjadi
Strategic Holding Company, maka Perseroan akan
semakin intensif merealisasikan berbagai program
sinergi. Hal tersebut sesuai tujuan perubahan
Perseroan, yakni agar berperan lebih aktif
sebagai Strategic Holding Company yang mampu
mensinergikan seluruh potensi yang dimiliki anak
usaha, atau Operating Company, baik yang bergerak
di bidang persemenan maupun non-persemenan,
menjadi satu kesatuan terintegrasi yang mampu
memberikan hasil kinerja optimal bagi grup.
Perseroan meyakini berbagai program sinergi
yang dijalankan akan berjalan semakin efektif,
sehingga akan memberikan kinerja konsolidasi yang
membanggakan dan memberi manfaat optimal bagi
seluruh pemangku kepentingan.
Sinergi Pengadaan Barang Strategis.
Seiring dengan transformasi korporasi menjadi
Strategic Holding, Program Sinergi di bidang
pengadaan dikoordinasikan di bawah Departemen
Pengadaan Strategis. Tugas utamanya adalah
mengkoordinasikan pengadaan barang dan jasa yang
masuk ke dalam kategori strategis dalam mendukung
Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 55
operasional Perseroan, agar diperoleh barang dan
jasa dari sumber terbaik dengan kualitas yang terjaga
dan proses serta harga yang lebih efisien.
Untuk meningkatkan dampak efisiensi maka pada
setiap periode, dilakukan upaya memperbanyak
jumlah ketegori barang dan jasa strategis. Hingga
akhir 2014 jumlah barang dan jasa yang sudah
dimasukkan ke dalam program sinergi pengadaan
bersama telah mencapai 12 produk meliputi:
batubara, kraft paper, gypsum, copper slag, bahan
bakar minyak (BBM), pelumas, castable, fire brick,
grinding ball, casting, belt conveyor, dan bearing.
Dampak dari program pengadaan secara bersama ini
dapat dilihat dari efisiensi penurunan nilai inventori
khusus barang strategis yang mencapai 40% dari
nilai inventori sebelumnya.
Program efisiensi ini akan terus ditingkatkan dengan
menambah jenis barang atau jasa strategis.
Pencapaian efisiensi lainnya di tahun 2014 juga
didukung dengan implementasi program-program
subsitusi bahan seperti copper slag terhadap pasir
besi dan penggantian granular gypsum dengan jenis
purified gypsum sehingga dapat menurunkan biaya
sebesar 37% untuk copper slag dan gypsum purified
sebesar 23%.
Dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan
pelayanan bidang Pengadaan Barang dan Jasa serta
memenuhi program pemerintah Indonesia, yaitu agar
seluruh instansi pemerintah termasuk BUMN benar-
benar melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
sangat mendukung program tersebut, salah satunya
dengan mengimplementasikan e-Procurement dalam
proses pengadaan barang dan jasa.
E-Procurement merupakan rangkaian proses
pengadan barang dan jasa secara elektronik berbasis
teknologi informasi dimulai dari proses registrasi
vendor, pra tender, penawaran, negosiasi sampai
dengan penunjukan pemenang.
Manfaat dari implementasi e-Procurement tersebut
adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,
bargaining power, kecepatan proses pengadaan,
serta akses informasi yang real time.
PROSPEK DAN STRATEGI BISNIS TAHUN 2015
Memasuki tahun 2015, perekonomian mulai
menunjukkan gejala pemulihan, kendati berjalan
dengan tidak seimbang. Amerika Serikat sudah
menunjukkan pemulihan, sementara negara-
negara utama lainnya, seperti Tiongkok, Jepang,
Jerman dan Inggris masih belum pulih ke kondisi
sebelum krisis. Hal ini menimbulkan tantangan
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level56
lain berupa penguatan nilai tukar dollar Amerika
Serikat terhadap hampir seluruh mata uang di
dunia, termasuk Indonesia. Sekalipun demikian, para
ekonom meyakini, bahwa perekononomian global
mulai menunjukkan ke arah perbaikan. Pelemahan
harga minyak dunia sepanjang tahun 2014 membuat
momen perbaikan perekonomian di tahun 2015 dan
tahun-tahun selanjutnya diyakini akan lebih baik lagi.
Dari dalam negeri, pemerintahan baru yang
terbentuk dari proses Pemilu yang berlangsung
cukup kondusif telah membawa harapan baru akan
semakin membaiknya kondisi perekonomian di masa
mendatang. Menyusul persetujuan DPR terhadap
RAPBN-P 2015, Pemerintah mulai merealisasikan
beberapa proyek infrastruktur dasar dengan alokasi
dana anggaran pembangunan yang jauh lebih besar,
sebagai wujud pengalihan subsidi BBM.
Bank Indonesia, di awal tahun 2015 menurunkan
suku bunga rujukan untuk mendukung pertumbuhan
kredit perbankan guna mendorong pertumbuhan
perekonomian yang lebih baik di masa mendatang.
Selain itu, Pemerintah mulai membenahi prosedur
perizinan, salah satu hal yang menghambat realisasi
rencana investasi selama ini. Dengan berbagai
rencana dan upaya yang telah dilakukan tersebut,
untuk tahun 2015, Pemerintah menargetkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% - 5,8%, dan
diproyeksikan terus meningkat pada kisaran 7,0%
dalam beberapa tahun kemudian.
Meski di sepanjang tahun 2014 dibayangi situasi
ekonomi yang penuh tantangan, Perseroan juga
optimistis bahwa kondisi usaha akan lebih baik di
tahun 2015 maupun di tahun-tahun mendatang.
Menyusul realisasi berbagai proyek pembangunan
infrastruktur dasar, pertumbuhan pembangunan
properti akan berkembang lebih baik, yang
akhirnya akan mendorong peningkatan konsumsi
semen. Dengan seluruh kondisi tersebut, Perseroan
memproyeksikan pertumbuhan permintaan semen
domestik pada kisaran 5-6%, untuk kemudian akan
meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Untuk bisa tetap meraih kinerja optimal pada 2015,
Perseroan telah mempersiapkan rencana, target,
dan strategi operasional. Perseroan tetap konsekuen
menjalankan lima elemen fokus pengelolaan strategi,
yaitu Revenue Management, Cost Management,
Capacity Management, Increasing Competitive
Advantage, dan Investment Management.
Penyelesaian pembangunan dua unit pabrik baru di
tahun 2012 lalu dan realisasi tahap pembangunan
pabrik baru di Padang dan di Rembang di tahun
2014, diikuti penyelesaian pembangunan beberapa
fasilitas pendukung produksi maupun fasilitas
pendukung distribusi membuat Perseroan siap
menyambut peluang pertumbuhan pasar semen di
pasar domestik pada tahun tahun mendatang.
Sementara itu realisasi akuisisi TLCC di Vietnam dan
keberhasilan program restrukturisasi kewajiban dan
berbagai perbaikan yang dilaksanakan, membuat
Perseroan juga semakin siap untuk berkiprah di
kancah persemenan di pasar regional.
Selesainya tahapan transformasi korporasi menjadi
Strategic Holding Group juga diyakini akan membuat
Perseroan mampu mengoptimalkan realisasi Program
Sinergi antar Operating Company dengan dukungan
teknologi informasi agar mendapatkan efisiensi
biaya distribusi dan operasional pemeliharaan yang
semakin rendah, sehingga semakin meningkatkan
kinerja keuangan. Seluruh perkembangan tersebut
menunjukkan kesiapan Perseroan untuk meraih
peluang pertumbuhan dari membaiknya kondisi pasar
semen di kancah domestik maupun regional untuk
menciptakan level kinerja baru di masa mendatang.
Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 57
Laporan Pengembangan UsahaTransformasi Korporasi
Pembentukan anak usaha yang bergerak di bidang persemenan dan persiapan pengelolaan fasilitas Tuban dengan pola KSO sebagai tahap akhir Proses Transformasi Korporasi menjadi Strategic Holding yang siap melanjutkan
langkah ekspansi dengan lebih efisien untuk mencatatkan level kinerja baru di masa mendatang
Perseroan merintis upaya restrukturisasi korporasi
melalui beberapa tahapan. Tujuan pelaksanaan
restrukturisasi adalah memenuhi permintaan semen
di dalam negeri yang diprakirakan terus meningkat
seiring dengan kemajuan pembangunan ekonomi
yang dicapai saat ini maupun pada masa mendatang.
Secara keseluruhan, proses restrukturisasi korporasi
tersebut terbagi menjadi empat tahap utama, yakni:
• TahapOperating Company.
• TahapOperating Holding
• TahapFunctional Holding
• Tahap Strategic Holding
Tahap Operating Company
Tahap ini dimulai sejak tahun 1991, saat Perseroan
merealisasikan program “Go Public”, sebagai BUMN
yang pertama mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (dahulu bernama Bursa Efek Jakarta /BEJ).
Menyusul langkah go public tersebut, Perseroan
melakukan serangkaian restrukturisasi korporasi,
meliputi pembenahan struktur organisasi, perbaikan
tata-cara pengelolaan, pola pemasaran, pola
pencatatan transaksi maupun pola pengelolaan dan
pelaporan keuangannya. Tujuan dari seluruh proses
tersebut adalah menjadi BUMN dengan kinerja yang
semakin baik, secara operasional maupun keuangan.
Berbagai program yang dijalankan membuat
Perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan
usaha dan kinerja yang baik, sehingga kapasitas
produksi maupun areal pemasaran terus meningkat.
Pada periode yang berlangsung sampai dengan
tahun 1995 tersebut, Perseroan bertindak sebagai
operating company yang independen, sama halnya
dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.
Ketiga perusahaan sama-sama berstatus sebagai
BUMN yang bergerak di industri semen dan bersaing
di pasar-pasar tertentu untuk mencatatkan kinerja
terbaik.
Tahap Operating Holding
Tahun 1995, Pemerintah sebagai pemegang saham
utama Perseroan menggagas pembentukan holding
di bidang industri semen dengan menyatukan tiga
BUMN di industri semen, yakni PT Semen Gresik
(Persero)Tbk (sebelum berganti nama), PT Semen
Padang dan PT Semen Tonasa. Mekanisme yang
ditempuh adalah Perseroan mengakuisisi dua
perusahaan persemenan nasional tersebut. Melalui
penggabungan beberapa BUMN persemenan
tersebut, dominasi perusahaan swasta dalam industri
semen di Indonesia berakhir. Kapasitas produksi total
tiga perusahaan BUMN yang tergabung bersama-
sama, mulai mengungguli kapasitas produksi
perusahaan swasta.
Pasca akuisisi, Perseroan mulai berperan sebagai
Operating Holding dan berupaya meningkatkan
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level58
Laporan Pengembangan Usaha
kinerja melalui perbaikan sistim operasional internal
maupun secara group. Perseroan mengalami
berbagai hambatan dalam implementasi di lapangan,
baik dalam pengaturan area pemasaran maupun
sinkronisasi kegiatan operasional. Akibatnya, kinerja
Perseroan sebagai group usaha kurang maksimal.
Tahap Functional Holding
Mulai tahun 2003-2005 Perseroan mengintrodusir
pola Functional Holding. Perseroan berupaya
meningkatkan kinerja operasional maupun kinerja
keuangan melalui penerapan sinergi dari masing-
masing kompetensi perusahaan baik di bidang
operasional maupun di bidang pemasaran. Perseroan
meningkatkan kualitas pengelolaan organisasi dan
melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan
pemangku kepentingan di masing-masing operating
company, sehingga semakin tercipta suasana saling
percaya yang membuat lingkungan kerja semakin
kondusif.
Perseroan juga berupaya meningkatkan kinerja
operasional dengan memaksimalkan keunggulan
geografis dari tiga lokasi pabrik yang tersebar di
wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur.
Maksimalisasi keunggulan geografis ditingkatkan
dari sisi area pemasaran dengan memasok melalui
lokasi pabrik terdekat. Selain itu, beberapa fungsi
lain, mencakup: pemeliharaan, suku cadang,
pasokan bahan bakar dan bahan pembantu dalam
proses produksi juga ditingkatkan sinerginya melalui
sistim pengadaan bersama.
Sejak tahun 2007, Perseroan selesai menyusun
cetak biru restrukturisasi korporasi dengan tujuan
menyatukan potensi produksi dari ketiga perusahaan
agar dapat mengisi pasar yang berkembang.
Sebagai langkah awal pelaksanaan restrukturisasi,
Perseroan menyusun struktur organisasi dan
rencana implementasinya terhadap masing-masing
perusahaan dalam grup.
Perseroan kemudian meningkatkan penerapan
konsep functional holding pada fungsi-fungsi
operasional utama (Pemasaran, Pengadaan, Capital
Project) untuk meningkatkan sinergi antar OpCo.
Tahap ini kemudian diikuti dengan penerapan inisiatif
grup untuk fungsi-fungsi utama tersebut.
Pada tahap selanjutnya, Perseroan mulai membentuk
fungsi-fungsi grup, meliputi kegiatan pemasaran,
pengadaan, pengembangan IT, pengelolaan
Keuangan, pengelolaan HR, dan pelaksanaan Internal
Audit. Perseroan merelease SKB untuk pengadaan
beberapa bahan pokok dan bahan penolong
kebutuhan produksi untuk meningkatkan efisiensi.
Perseroan juga mengintensifkan sinergi pemasaran
untuk meningkatkan dan mempertahankan
penguasaan pangsa pasar. Selain itu, pada tahap
ini Perseroan melakukan kajian untuk menentukan
struktur korporasi yang paling optimal setelah masa
satu tahun implementasi functional holding.
Pada kurun waktu 2010-2011, hasil kajian yang
dilakukan Perseroan menunjukkan bahwa penerapan
functional holding tersebut memberikan hasil yang
baik pada beberapa inisiatif fungsi operasional
tertentu yang dilakukan secara group, tetapi masih
menjumpai hambatan pada fungsi-fungsi lain.
Akibatnya kinerja Perseroan, meskipun menunjukkan
peningkatan yang konsisten, baik dari sisi operasional
maupun keuangan, tetapi diyakini kinerja yang diraih
belumlah optimal.
Melalui kajian yang lebih mendalam dengan
mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kajian
yang dilakukan oleh konsultan independen, Perseroan
kemudian menyimpulkan dan menyusun program
bagi terbentuknya strategic holding company yang
sesungguhnya, yang diikuti dengan proses kapitalisasi
kompetensi yang ada pada operating company untuk
mendukung pengembangan usaha dalam panjang.
Transformasi Korporasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 59
Transformasi Korporasi
Tahapan Transformasi Korporasi Perseroan Menjadi
Perusahaan Internasional Terkemuka
Menuju Strategic Holding Yang Lebih
Menjanjikan.
Pada tahun 2012, Perseroan semakin mengintensifkan
upaya membentuk strategic holding company yang
lebih menjamin terlaksananya sinergi pada seluruh
aspek operasional dari perusahaan yang bernaung di
bawah grup perusahaan.
Pembentukan strategic holding menjadi Semen
Indonesia dirancang menyinergikan seluruh
kegiatan di lingkungan grup meliputi bidang
pengelolaan keuangan, investasi dan belanja
modal, pemasaran, pengadaan, produksi, teknologi
informasi, penelitian dan pengembangan, serta
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Sinergi
ini diyakini bisa mempercepat pertumbuhan dan
mengoptimalkan kinerja Perseroan.
Melalui penerapan strategic holding, maka posisi
holding terhadap anak usaha (yakni perusahaan
semen dan anak perusahaan yang akan datang)
menjadi sangat jelas, yaitu Perseroan sebagai
strategic holding company menentukan arah bisnis
grup di masa kini dan masa mendatang. Transformasi
Perseroan menjadi holding company dengan nama
Semen Indonesia diikuti dengan pembentukan
operating company baru, yaitu PT Semen Gresik, yang
kedudukannya sama dengan operating company
lainnya, yaitu PT Semen Padang, Semen Tonasa, dan
Thang Long Cement Vietnam.
Sebagai BUMN pertama yang GO PUBLIC
ü Secara Group kapasitas Terbesar di Indonesia.
ü Cemex masuk sebagai pemegang saham.
ü SINERGI antar OpCo.
ü Inovasi di berbagai bidang.
ü Semen Indonesia Award on Innovation sebagai penghargaan kepada para Inovator.
ü Penetapan Blue Print.ü Perubahan AD OpCoü Pemisahan Fungsi
Strategi dan Operasi.ü HolCo fokus pada
Strategic policy.ü Opco fokus pada
Operational Exellence.ü Sebagai BUMN
Multinasional pertama.
ü International business Expansion.
ü Business Clustering• Cement• Cement Related• Non Cement
Related
IPO CONSOLIDATION SG-SP-ST
SYNERGY & INNOVATION
STRATEGICHOLDING
INTERNATIONALCOMPANY
YEAR
Go Public
Berdiri sendiri-sendiri Pasca Acquistion
Consolidation & Sinergy
Business Development
1991 1995 2005
FUNCTIONAL HOLDING
2012 2015
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level60
Dengan terbentuknya strategic holding, proses
fungsi holding dan fungsi operasional dapat
disinergikan, sehingga pengelolaan grup dapat
berjalan secara efektif, efisien, dan sistematis.
Transformasi korporasi ini diyakini bisa mempercepat
pencapaian visi Perseroan menjadi perusahaan
persemenan terkemuka di tingkat nasional dan
regional.
Semen Indonesia, Nama yang Menyatukan
Seluruh Potensi Group
Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen
Gresik (Persero) Tbk, menjadi PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut sekaligus
merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan
terbentuknya strategic holding company. Adapun
seluruh operating company tetap menggunakan
merek yang telah ada, dimana merek-merek
tersebut mempunyai ekuitas yang kuat dan sudah
menjadi top of mind di basis pemasarannya masing-
masing.
Perseroan menggunakan nama Semen Indonesia
dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang
krusial, mencakup:
• Nama tersebut bisa merefleksikan ambisi dari
grup untuk mempertahankan dan meningkatkan
penguasaan pasar di tingkat nasional, serta
perluasan ekspansi di kawasan regional.
• Merangkulkarakteristiknasionaldariperusahaan
yang mencakup operating company yang ada di
Indonesia
• Melalui nama tersebut sejarah dan tradisi
di masing-masing operating company tetap
dihormati
• Mencerminkan identitas Perseroan sebagai
grup perusahaan terintegrasi yang menjadi
kebanggaan Bangsa Indonesia
Perseroan juga telah mempertimbangkan bahwa
nama Semen Indonesia sangat sejalan dengan
sasaran pembentukan Holding dari berbagai aspek,
mencakup:
• KemampuanuntukmeningkatkanSinergi:
o Sesuai dengan positioning anak-anak
perusahaan yang bergerak dalam bidang
persemenan.
o Merefleksikan holding yang lebih besar dan
melambangkan ke- Indonesiaan
o Dapat memayungi anak-anak perusahaan
persemenan yang berada di lokasi geografis
yang berbeda (Gresik, Tonasa, dan Padang)
o Dapat diterima dengan mudah di lingkup
nasional dan regional, sejalan aksi Perseroan
mengakuisisi perusahaan di luar negeri
• KemudahanImplementasi:
o Tidak menimbulkan perubahan berarti yang
mungkin mempengaruhi tahapan-tahapan
pembentukan strategic holding.
o Mencerminkan gerakan perubahan ke arah
strategic holding sebagai gerakan nasional /
Indonesia.
• Meningkatkan potensi pemasaran dan
pertumbuhan
o Masing-masing merk eksisting (Semen Gresik,
Semen Tonasa dan Semen Padang) tetap
tumbuh dan eksis dan terus bertumbuh.
o Kemungkinan lebih bisa diterima oleh
perusahaan persemenan BUMN lainnya yang
menjadi target akuisisi oleh Perseroan.
Implementasi Strategic Holding, Landasan
Kokoh Menuju Perusahaan Persemenan
Terkemuka
Sebagai langkah awal upaya merealisasikan fungsi
strategic holding, Perseroan pada tahun 2013
melakukan penyempurnaan cetak biru pengelolaan
organisasi Perseroan. Langkah ini dilakukan
dengan melakukan penyesuaian Anggaran Dasar
Perseroan dan Anggaran Dasar seluruh entitas anak
Tinjauan KinerjaTransformasi Korporasi
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 61
Transformasi Korporasi
untuk menegaskan peran, tanggung jawab dan
fungsi masing-masing
PEMBENTUKAN PT SEMEN GRESIK
Perseroan telah mendirikan anak perusahaan baru,
yaitu PT Semen Gresik, pada tanggal 7 Januari
2014. PT Semen Gresik didirikan sebagai operating
company bagi Pabrik Tuban dan Pabrik Rembang
yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Pendirian PT Semen Gresik merupakan salah satu
bagian dari upaya memantapkan fungsi Perseroan
sebagai strategic holding company. Dengan berdirinya
PT Semen Gresik sebagai entitas anak terpisah,
Perseroan akan fokus pada peningkatan manfaat
sinergi yang lebih baik melalui peningkatan
kerjasama antar-operating company.
Sekilas Kegiatan PT Semen Gresik
PT Semen Gresik (Semen Gresik) didirikan untuk
menjalankan peran operating company, sama dengan
anak perusahaan Perseroan lain yang bergerak di
bidang persemenan. Pengelolaan pabrik eksisting di
Tuban oleh Semen Gresik kelak dilakukan dalam pola
KSO, sementara untuk pabrik baru Rembang akan
dikelola sebagaimana layaknya unit-unit operasional
lain yang sejak awal telah ditangani oleh Semen
Gresik.
Dalam rangka mempersiapkan peralihan pengelolaan
unit Pabrik Tuban ke dalam bentuk pengelolaan
bermodel KSO, jajaran manajemen puncak dari
Semen Gresik saat ini ditugaskan untuk terlibat dalam
pengelolaan operasional unit produksi dimaksud,
masuk ke dalam struktur organisasi Perseroan dan
bertugas pada posisi strategis yang berkaitan dengan
pengelolaan operasional, yakni di bawah Presiden
Direktur, Direktur Produksi & Riset Pengembangan,
Direktur Komersial dan Direktur Keuangan.
Posisi yang dijabat adalah sebagai Executive Vice
President (EVP) yang bertugas di bawah Presiden
Direktur dan Senior Vice President (SVP) yang
bertugas di bawah Direktur terkait.
Sementara dalam rangka mempersiapkan
pengoperasian Pabrik Rembang yang saat ini
masih dalam tahap pembangunan, Semen Gresik
sebagai pemilik proyek telah membentuk Team
Counterpart pelaksanaan pembangunan proyek.
Tugas Team Counterpart adalah mengawasi jalannya
pembangunan proyek dimaksud, yang sehari-hari
dilaksanakan oleh/dan di bawah koordinasi Tim
Proyek Rembang yang dibentuk oleh PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
Sebagai bagian dari persiapan untuk mengelola
fasilitas produksi Tuban dengan pola KSO dan
mengelola pabrik Rembang, Semen Gresik telah
menyusun struktur organisasi, merancang manning
organisasi, termasuk merancang dan merealisasikan
program rekrutmen calon karyawan. Pada tahun
2014 Semen Gresik telah merekrut 294 calon
karyawan hasil proses seleksi dan melanjutkan proses
rekrutmen tersebut dengan pelaksanaan program
pelatihan.
Pada saat proyek pembangunan pabrik selesai,
yang ditargetkan pada akhir kuartal III tahun 2016
mendatang, Semen Gresik akan bertanggung jawab
terhadap operasional pabrik Rembang tersebut.
Mempertimbangkan realisasi program persiapkan
yang telah dilakukan secara menyeluruh, terukur
dan terencana tersebut, pengelolaan Pabrik Baru
Rembang dan Pabrik Tuban di masa mendatang
diyakini akan berlangsung dengan baik sesuai
dengan target yang ditetapkan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level62
SEMEN INDONESIA CENTER OF THE CHAMPS
(SICC)
Menyusul selesainya tahapan transformasi menjadi
Holding Company, Perseroan memandang bahwa
dalam keseluruhan tahapan pengembangan
perusahaan tersebut, banyak kompetensi insani yang
masih terakumulasi di anak-anak perusahaan,
khususnya yang bergerak di bidang industri semen.
Kompetensi tersebut beragam, mulai dari
kemampuan rancang bangun, inovasi proses
penambangan, inovasi proses produksi, kompetensi
di dalam pengelolaan keuangan dan sebagainya.
Keseluruhan kompetensi tersebut terakumulasi
sebagai buah dari kerja keras seluruh jajaran
Perseroan dalam mempertahankan dan meningkatkan
dominasi perusahaan di segmen industri di dalam
negeri, yang kemudian mulai berkiprah di kancah
regional.
Perseroan bertekad menyatukan seluruh kompetensi
yang masih melekat pada personal yang sebelumnya
beraktifitas di anak usaha tersebut dalam satu
wadah, yang memungkinkan seluruh kompetensi
tergabung, saling menguatkan, dan menjadi satu
kekuatan bersama di level holding, sesuai dengan
status Perseroan.
Mengusung tagline “Tiba di masa depan Lebih
Cepat” Perseroan bertekad untuk tidak hanya mampu
bersaing di industri semen saat ini, mendapatkan
kepemimpinan produk, maupun memaksimalkan
rasio dari penjualan produk-produk baru, tetapi juga
bertekad untuk:
• Bersaing membentuk struktur industri masa
depan
• Bersaing untuk mendapatkan kepemimpinan
kompetensi inti
• Memaksimumkan kecepatan pembelajaran atas
pasar baru (rate of new market learning).
Untuk mencapai tujuan tersebut Perseroan
memerlukan dukungan sumber daya & kapabilitas
prima sebagai sumber keunggulan daya saing. Cara
yang paling efektif adalah dengan menyatukan
seluruh potensi insani pada seluruh lini usaha yang
ada di Perseroan, baik di tingkat holding maupun di
operating company.
Tinjauan KinerjaTransformasi Korporasi
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 63
Transformasi Korporasi
Perseroan kemudian membentuk Semen Indonesia
Center of The Champs (SICC), sebagai jembatan
yang menghubungkan kesenjangan kompetensi saat
ini dengan keunggulan strategis yang disyaratkan
sebuah world class company sesuai tujuan
perusahaan, yang mendorong :
• Penciptaan&PenguatanKeunggulanDayaSaing
Perusahaan Enjinering Kelas Dunia.
• Mendukung korporasi menjadi State-Owned
Powerhouse, berperan signifikan terhadap
tatanan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.
• Mendorong SINERGI di dalam Grup Semen
Indonesia, melalui pemberdayaan tata nilai
budaya CHAMPS dalam menciptakan mental
pemenang.
SICC, sebagai Pusat Keunggulan, kemudian akan
berfokus untuk mengembangkan akumulasi
kompetensi insan Perseroan tersebut ke dalam
bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan perusahaan, yang keseluruhannya
membentuk fungsi yang selaras dan terintegrasi,
meliputi:
• Center of Dynamic Learning (CDL): Institusi
pembelajaran strategis yang merupakan bagian
dari Semen Indonesia Center of the CHAMPS
(SICC).
• Center of Knowledge Management (CKM):
Institusi pengelolaan pengetahuan yang
merupakan bagian dari Semen Indonesia Center
of the CHAMPS (SICC).
• Center of Engineering (COE): Institusi strategis di
bidang rancang bangun yang merupakan bagian
dari fokus internal Semen Indonesia Center of the
CHAMPS (SICC).
• Center of Research (COR): Institusi riset yang
merupakan bagian dari fokus internal Semen
Indonesia Center of the CHAMPS (SICC).
• Universitas InternasionalSemen Indonesia (UISI):
Institusi perguruan tinggi yang merupakan fokus
eksternal dari Semen Indonesia Center of the
CHAMPS (SICC)
• Semen Indonesia Training And Consulting
Services (SITCS) : Institusi yang berfokus pada
penyediaan dan penyelenggaraan jasa pelatihan
dan konsultansi di bidang industri persemenan
dan industri yang relevan lainnya.
Center of Engineering
Center of Consulting
Services
Center of Knowledge
Management
Center of Dynamic Learning
Center of Coporate Education
Center of Research
Semen Indonesia Center of The
CHAMPS (SICC) as a Power House
Accelerate
Objectives
World Class Human Capital competencies in :
1. Cement Producer2. Engineering Services3. Trading and Logistic4. Investment management5. Project Management
Model Integrasi dan Keselarasan Fungsi-Fungsi dalam SICC
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level64
MERINTIS PEMBENTUKAN KELOMPOK USAHA
(BUSINESS CLUSTER)
Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan
usaha dalam rangka mempertahankan pertumbuhan
Perseroan berkelanjutan (sustainable growth) sebagai
bagian tindak lanjut dari transformasi korporasi.
Empat misi strategis yang dikembangkan dalam
pengembangan usaha adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan revenue, untuk meningkatkan
keunggulan daya saing, untuk meningkatkan tingkat
pertumbuhan laba, dan untuk meningkatkan nilai
tambah Perseroan.
Misi strategis dari pengembangan usaha dapat
dikembangkan sebagai berikut:
Pengembangan usaha tersebut dilakukan dengan
berlandaskan akumulasi pengetahuan saat ini dan
dengan dukungan peningkatan kompetensi insan
Perseroan hasil dari kegiatan SICC sebagai Center of
Excellence Semen Indonesia.
Berdasarkan kombinasi keunggulan pada bidang
bisnis eksisting dan dukungan ketersediaan human
capital berstandar global dari SICC, Perseroan
mencanangkan untuk merintis pembentukan
kelompok usaha (business cluster) sebagai wujud
pengembangan usaha berkelanjutan dengan kinerja
yang berkualitas dalam jangka panjang. Terwujudnya
aspirasi pembentukan kelompok usaha tersebut,
akan merintis jalan terciptanya level kinerja baru
bagi Semen Indonesia di masa mendatang, yang
Laporan Pengembangan Usaha
Tinjauan KinerjaTransformasi Korporasi
SUSTAINABLE
GROWTH
INCREASE REVENUE GROWTH
(Core Business)
• Cement Business (Indonesia &
International)
• Ready Mix Concrete
CREATE VALUE ADDED
(Research and Technology)
• Engineering R & D
• IT R & D
IMPROVE COMPETITIVE ADVANTAGE
(Vertical Diversification)
• Trading & Logistic Trucking,
Shipping, Port)
• Energy (Coal & Electricity)
• Raw Material
• Ready Mix Concrete
IMPROVE PROFITABILITY GROWTH
(Horizontal Diversification)
• Building Materials
• Infrastructure
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 65
akan mengantar Perseroan menjadi perusahaan
persemenan internasional yang terkemuka di Asia
Tenggara dengan berbasiskan industri semen
sebagai core business dan didukung oleh keberadaan
kelompok-kelompok usaha yang berhubungan erat
dengan kegiatan operasional industri semen.
Untuk mewujudkan aspirasi jangka panjang tersebut,
Perseroan kini telah memulai tahap transformasi
korporasi lanjutan, dengan memperkuat fondasi
sinergi dari kegiatan Holding Company di bidang
semen, dan kegiatan anak-anak usaha yang selama
ini mendukung kegiatan operasional Perseroan.
Penguatan fondasi tersebut mencakup berbagai
aspek, yakni: struktur organisasi, sistim kerja,
standar penilaian kinerja, arah pengembangan dan
sebagainya.
Gambaran pengembangan kelompok Usaha dari
Group Semen Indonesia di masa mendatang, adalah
sebagai berikut.
Cement
Cement
ConcreteRawMaterial
NonCement Infrastructure
Trading & LogisticEnergy
Others
Technology
Transformasi Korporasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level66
“
“
Merealisasikan rencana ekspansi regional berdasarkan perhitungan yang matang dengan mengenali potensi pertumbuhan pasar dan keselarasan
dengan strategi pengembangan jangka panjang untuk memastikan dicapainya level kinerja baru di masa mendatang
LATAR BELAKANG
Sesuai dengan prediksi pertumbuhan perekonomian
Nasional, permintaan semen domestik pada
beberapa tahun mendatang diperkirakan meningkat
dengan laju kenaikan sekitar 5-6%. Konsumsi semen
per kapita Indonesia, saat ini berkisar 243 kg/kapita,
masih relatif rendah dibandingkan negara-negara di
kawasan regional yang telah mencapai kisaran 400-
500 kg/kapita (Thailand dan Vietnam) atau Malaysia
dan Singapura yang telah mencapai konsumsi semen
Laporan Pengembangan Usaha
di atas 700kg/kapita. Dengan demikian, tampak
bahwa potensi kenaikan permintaan semen di masa
mendatang sangat terbuka. Hal tersebut memberikan
peluang bagi pertumbuhan usaha Perseroan,
sekaligus memberi tantangan yang harus diantisipasi
dengan seksama.
Dengan tingkat kenaikan konsumsi domestik
tersebut, guna mempertahankan pangsa pasar,
Perseroan harus membangun pabrik baru setiap 2
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 67
Laporan Pengembangan Usaha
tahun sekali. Setelah masa 5 tahun pertama, maka
Perseroan harus membangun 1 pabrik setiap tahun.
Penyelesaian pembangunan 2 pabrik berkapasitas
disain masing-masing 3 juta ton pada tahun 2012
lalu diperkirakan membuat Perseroan mampu
memenuhi peningkatan permintaan semen
hingga tahun 2014. Oleh karenanya, Perseroan
kini merealisasikan pembangunan 2 unit pabrik
baru di Padang dan Rembang. Mengingat cukup
kompleksnya permasalahan yang harus dihadapi
dalam pembangunan pabrik semen baru, Perseroan
mencanangkan wacana pengembangan an-
organik, yakni akuisisi produsen semen dalam
mengembangkan kapasitas produksi dan usahanya.
Perseroan melakukan kajian secara seksama
dalam merealisasikan pola ekspansi an-organik.
Kajian tersebut melibatkan konsultan independen
bereputasi internasional dan telah melakukan
beberapa penjajagan ke perusahaan target akuisisi
yang memiliki fondasi cukup kuat dan memiliki
prospek untuk dikembangkan dalam pola sinergi
yang memberi benefit timbal balik dalam jangka
panjang.
Perseroan lebih berkonsentrasi pada produsen di
kawasan regional, dengan mempertimbangkan
beberapa hal, mencakup:
• Produksemenlebihekonomisjikadidistribusikan
dekat dengan daerah pemasaran utama.
• Wujud dari realisasi visi perusahaan menjadi
pemain industri persemenan terkemuka di pasar
regional.
• Partisipasi pada upaya meningkatkan peran
Indonesia dalam bidang ekonomi di kawasan
regional.
• Menurunkan risiko kondisi negara sebagai
area pemasaran utama melalui perluasan area
pemasaran ke kawasan regional.
• Kawasan regional Asia Tenggara merupakan
daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
yang relatif stabil di tengah gejolak perekonomian
global.
• SebagaiantisipasipemberlakuanketentuanMEA
(Masyarakat Ekonomi Asean).
THANG LONG JOINT STOCK COMPANY (TLCC).
Setelah mempertimbangkan berbagai kajian,
masukan dan keyakinan prospek pengembangan di
masa mendatang, pada tahun 2012 Perseroan telah
merealisasikan program pengembangan ke Vietnam
dan mengakuisisi perusahaan produsen semen di
Vietnam, Thang Long Joint Stock Company (“TLCC”).
TLCC adalah salah satu produsen semen tekemuka
di Vietnam dengan total kapasitas produksi sebesar
2,3 juta ton semen per tahun. TLCC memiliki
pabrik semen terintegrasi yang berlokasi di Provinsi
Quang Ninh dengan pelabuhan laut Cai Lan, dan
pabrik penggilingan yang terletak di pinggiran
kota Ho Chi Minh dengan jalur transportasi
sungai Mekong, serta jalan raya antar daerah
dan pelabuhan internasional, menjadikan sistem
distribusi akan efektif dan efisien. TLCC juga
memiliki persedian bahan baku yang besar, sehingga
memiliki peluang untuk pengembangan di masa
mendatang.
Pertimbangan Akuisisi TLCC
Keputusan akusisi TLCC dilakukan setelah
mempertimbangkan dengan seksama berbagai
penelitian internal dan rekomendasi dari beberapa
pihak yang kompeten dibidangnya. Ada sejumlah
alasan mengapa Perseroan memilih mengakuisisi
TLCC.
Pertama, Vietnam merupakan negara yang memiliki
garis pantai yang panjang. Kondisi ini memberikan
keuntungan bagi Perseroan karena memiliki lokasi
yang sangat baik untuk dapat memasok sebagai hub
Perseroan ke pasar regional.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level68
Laporan Pengembangan Usaha
Kondisi saat dilakukan akuisisi
Saat proses akuisisi terhadap TLCC oleh Perseroan,
kondisi ekonomi Vietnam mengalami pelambatan,
sehingga merupakan peluang yang baik bagi
Perseroan untuk berinvestasi di Vietnam.
Perekonomian Vietnam saat itu tidak menguntungkan
bagi TLCC. Tingkat suku bunga mencapai 23% untuk
pinjaman dalam mata uang Vietnam (VND) dan 8%
untuk pinjaman USD. Nilai tukar USD terhadap VND
meningkat sekitar 9%. Tarif listrik naik 15%, harga
minyak meningkat 5%, batubara naik 88%, dan biaya
bahan bakar secara umum melambung 32%-43%.
Inflasi melonjak menjadi dua digit di level 18,6%
pada tahun 2011, menyebabkan pengurangan
pada belanja pemerintah, melemahnya pasar real
estate, dan penundaan kegiatan konstruksi.
Pada periode tersebut TLCC mempunyai beban
utang yang besar. Target pangsa pasar juga menurun
karena banyak kegiatan konstruksi yang dihentikan,
dan juga akibat ketidakselarasan pengelolaan operasi
TLCC.
Pada periode 2008-2012, TLCC sebagai pemain
baru industri semen di Vietnam masih belum
memiliki cukup tenaga ahli di bidang persemenan.
Oleh karena itu, kegiatan operasional dan
produksi tidak mampu mengatasi situasi tersebut.
Kecenderungan marjin EBITDA TLCC menurun dari
sekitar 19% di 2009 menjadi 4% di 2011.
Tim PMI (Post Merger Integration), Masuk,
Mengurai dan Menyelesaikan Persoalan
Setelah Tim Uji Tuntas menyelesaikan tugasnya,
Perseroan membentuk Tim Post Merger Integration
(PMI) untuk menyinergikan bisnis TLCC dan
Perseroan, untuk meningkatkan kinerja TLCC.
Tim beranggotakan Dewan Eksekutif, Penasihat
Internal, Ketua Tim PMI, Wakil Ketua Tim PMI, Ketua
Kedua, Vietnam baru saja mengalami penurunan
kinerja perekonomian. Hal ini membuat lebih
mudah bagi Perseroan untuk masuk berinvestasi,
karena negara yang perekonomiannya sedang turun
akan lebih baik dalam menyambut investor. Apalagi,
Indonesia dan Vietnam mempunyai hubungan
kenegaraan yang sangat baik.
Ketiga, TLCC adalah sebuah perusahaan semen
terkemuka di Vietnam yang dilengkapi dengan
teknologi Eropa dan infrastruktur yang terintegrasi.
Total kapasitas produksi TLCC adalah 2,3 juta ton
semen per tahun.
Proses akuisisi
Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
proses akuisisi TLCC. Tim internal mengamati
dan membuat studi pada beberapa perusahaan
potensial di Vietnam, yang kemudian menghasilkan
studi kelayakan awal sebagai dasar bagi Dewan
Direksi untuk memutuskan dan mengusulkan
kepada Dewan Komisaris.
Setelah Dewan Komisaris menyetujui proposal
tersebut, Perseroan membentuk Tim Uji Tuntas
(due diligence) dengan staf ahli Perseroan dan
konsultan independen. Perseroan menunjuk JP
Morgan sebagai konsultan independen untuk
melaksanakan uji tuntas aspek keuangan dan Melli
Darsa & Co untuk uji tuntas aspek hukum. Perseroan
juga menunjuk konsultan penilai publik, Ruky,
Safrudin & Rekan (KJPP RSR) untuk mempersiapkan
pendapat kewajaran atas proyek akuisisi ini.
Dimulai pada Juli 2012, proses due diligence selesai
pada September 2012. Setelah itu, proses negosiasi
dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan. Pada
tanggal 18 Desember 2012, Perseroan secara legal
telah mengakuisisi 70% kepemilikan TLCC sekaligus
menjadi pemegang saham pengendali.
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 69
Laporan Pengembangan Usaha
Sub Tim Human Capital, Ketua Sub Tim ICT, Ketua
Sub Tim Keuangan, Akuntansi dan Pajak, Ketua
Sub Tim Produksi, Ketua Sub Tim Perencanaan dan
Pengadaan, Ketua Sub Tim Pemasaran, Penjualan,
dan Distribusi, Ketua Sub Tim Komunikasi, dan
Ketua Sub Tim Hukum. Tim ditugaskan ke Vietnam
bersamaan dengan akhir dari proses akuisisi, tanggal
18 Desember 2012 dan diperbantukan di TLCC
selama satu tahun.
Tim PMI telah melakukan langkah-langkah
perbaikan kinerja TLCC dengan cara menerapkan
praktik operasional terbaik (best practices) yang
diambil dari Perseroan. Secara rinci perbaikan yang
telah dilakukan oleh Tim PMI pada berbagai aspek
adalah sebagai berikut:
• Produksi
o Mengembalikan kondisi peralatan sesuai
standardnya.
o Melaksanakan pemeliharaan secara berkala
dan terencana untuk memastikan semua
peralatan bekerja dengan baik dan stabil.
o Mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang
tersedia.
• Pemasaran
o Mengoptimalkan pasar domestik untuk
menjaga pangsa pasar, seiring peningkatan
volume ekspor untuk mengimbangi
rendahnya permintaan di pasar domestik
Vietnam.
• Distribusi.
o Mengurangi biaya transportasi dan distribusi
melalui seleksi pemasok yang andal dan
berpengalaman .
• PerencanaanStrategisdanPengadaan
o Memperbarui studi kelayakan terhadap dua
pabrik semen yang baru.
o Merundingkan perjanjian-perjanjian yang ada
dan yang baru untuk mendapatkan harga
yang lebih bersaing terkait bahan baku, suku
cadang, dan layanan.
• TeknologiInformasi
o Menerapkan ERP SAP yang go live pada 1
Juli 2013 untuk menyatukan sistem teknologi
informasi ke dalam sistem yang telah
diterapkan di Semen Indonesia.
• Keuangan
o Memperbaiki modal kerja perusahaan dan
siklus konversi keuangan melalui perbaikan
dan pengendalian manajemen keuangan,
manajemen piutang, manajemen persediaan,
dan manajemen utang usaha.
• SumberdayaManusia
o Mengubah struktur organisasi, melakukan
penilaian karyawan, menghentikan
pengelolaan yang tidak sesuai, memperbaiki
peraturan perusahaan, gaji dan sistem
penggajian, serta menerapkan indikator
penilaian kinerja (key performance indicator/
KPI) .
o Menugaskan beberapa karyawan TLCC ke
lingkungan grup Semen Indonesia, baik di
Semen Padang, Semen Tonasa, maupun
Semen Gresik untuk pembelajaran,
pemahaman standard kinerja, dan
memahami proses bisnis di SMIG.
o Melaksanakan program tanggung jawab
sosial perusahaan sebagai salah satu
kunci keberhasilan dalam mencapai target
perusahaan.
Operasional Perusahaan saat ini dan Kondisi
Keuangan
Pasca-akuisisi TLCC oleh Perseroan, penanganan oleh
tim manajemen yang baru telah berhasil membawa
banyak perubahan. Berikut adalah beberapa
pencapaian indikator kinerja keuangan hingga akhir
2014:
• Peningkatan marjin EBITDA dari 19,4% pada
2013 menjadi 21,2% pada 2014 .
• PeningkatanLabaUsahadariVND125miliarpada
2013 menjadi VND252 miliar pada 2014.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level70
• Peningkatan beban pokok pendapatan (cost of
good sold/COGS) dikontribusi oleh kenaikan
bahan bakar, listrik dan bahan baku.
• Penetapanbelanjaperusahaansecara tepatdan
efektif, dan sekaligus restrukturisasi sumberdaya
keuangan perusahaan yang lebih murah.
• Peningkatanmutuprodukdanpenciptaanproduk
baru bernama PCB 50 yang sesuai dengan syarat
mutu dari pasar yang akan dimasuki.
• Perluasanpasar-pasareksporbarudariTLCCke:
Filipina, Singapura, Kamboja, Peru, dan Papua
Nugini.
Rencana Ke Depan
Untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan,
ke depan TLCC berencana meningkatkan
kapasitas produksi. Proyek investasi Pabrik TLCC
2 telah disiapkan dan tercatat dalam “Rencana
Pengembangan Industri Persemenan Vietnam
periode 2011-2020 dan visi 2030” yang disetujui oleh
Pemerintah (Perdana Menteri) melalui Keputusan No
1488/QD-TTg tertanggal 29 Agustus 2011. Hal ini
memberikan gambaran bahwa Pabrik TLCC 2 dan
An Phu Cement JSC (APCC) secara prinsip telah
mendapat perizinan untuk dibangun dalam periode
2016-2020.
Saat ini, Perseroan juga masih melanjutkan kajian
proyek TLCC2 dan APCC untuk menambah kapasitas
produksi di Vietnam.
EKSPANSI NON-ORGANIK SELANJUTNYA
Untuk memperkuat posisi di kawasan Regional,
Perseroan tengah mempertimbangkan langkah
akuisisi atas perusahaan produsen semen lainnya.
Perseroan memperhitungkan berbagai aspek dalam
mengkaji program ekspansi non-organik, meliputi
ketersediaan bahan baku, ketersediaan utilitas
pendukung, potensi pasar setempat dan sinerginya
dengan program pengembangan perusahaan dalam
jangka panjang.
Laporan Pengembangan Usaha
Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 71
Ekspansi Domestik
Merealisasikan rencana pembangunan dua unit pabrik baru dan memperkuat jaringan distribusi dengan dukungan pengembangan packing plant di daerah
prospek untuk memantapkan posisi Perseroan sebagai pemain industri persemenan terkemuka di kawasan domestik dan regional
PENGEMBANGAN FASILITAS PRODUKSI DAN
DISTRIBUSI
Dalam rangka mengembangkan usaha, Perseroan
merealisasikan berbagai rencana investasi dengan
tujuan meningkatkan kapasitas produksi maupun
untuk mendukung efisiensi distribusi. Untuk
meningkatkan kapasitas produksi, Perseroan
menempuh tiga cara, yakni akuisisi perusahaan
produsen semen, membangun pabrik baru
dalam skema pembangunan proyek strategis dan
menjalankan program upgrading.
Sementara untuk mendukung efisiensi
dan memperluas cakupan pasar, Perseroan
memprioritaskan pembangunan packing plant,
diikuti dengan peningkatan fasilitas pelabuhan,
gudang penyangga dan mengembangkan teknologi
informasi untuk mendukung distribusi produknya.
Sesuai keputusan RUPSLB per tanggal 26 Juni 2012,
Perseroan kini tengah merealisasikan pembangunan
pabrik baru di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Proyek pembangunan pabrik semen baru di Sumatera
berlokasi di Indarung, Padang, berdampingan dengan
pabrik yang telah ada. Ini merupakan pabrik Indarung
yang keenam atau disebut dengan Pabrik Indarung
VI. Pembangunan pabrik baru di Jawa mengambil
lokasi di area baru (green field) di Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah. Kedua proyek pabrik baru
tersebut masing-masing memiliki kapasitas 3 juta ton
per tahun dan ditargetkan akan selesai pada akhir
tahun 2016.
PEMBANGUNAN PABRIK INDARUNG VI DI
PADANG
Pelaksanaan pembangunan Pabrik Indarung VI
dilakukan dengan konsep swakelola di mana
PT Semen Padang sebagai pemilik proyek telah
membentuk Tim Proyek untuk pelaksanaan dan
pengelolaannya. Konsep swakelola sebelumnya
telah sukses diterapkan dalam pembangunan
pabrik Perseroan di tempat lainnya, menunjukkan
kemampuan Perseroan dalam membangun pabrik
semen modern. Konsep swakelola ini meliputi
kegiatan engineering, procurement, construction,
dan commissioning.
Sampai dengan 31 Desember 2014, tahapan
pengerjaan telah sampai pada tahapan konstruksi
untuk berbagai fasilitas. Realisasi Proyek Indarung
VI lebih tinggi dari rencana dengan progres total
16.67% dari rencana sebesar 15.56%, dengan
rincian sebagai berikut.
• Preparation mencapai 53,58% dari rencana
32,02%.
• Engineering mencapai 79,69% dari rencana
91,09%.
• Procurement mencapai 18,85% dari rencana
17,12%.
• Construction mencapai 2,83% dari rencana
3,40%.
• Management mencapai 43,24% dari rencana
43,22%, sementara Commissioning belum
dilaksanakan, karena tahap pembangunan
masih berlangsung.
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level72
Laporan Pengembangan Usaha
Tabel progres pembangunan Pabrik Indarung VI,
Desember 2014 adalah sebagai berikut
Aktifitas Biaya (Rp Juta) Bobot Rencana Realisasi Varian
Preparation 96,165 2.50% 32.02% 53.58% 21.56%
Management 161,772 4.21% 43.22% 43.24% 0.02%
Engineering 82,615 2.15% 91.09% 79.69% -11.40%
Procurement 2,223,492 57.89% 17.12% 18.85% 1.73%
Construction 1,196,882 31.16% 3.40% 2.83% -0.57%
Commissioning 79,924 2.08% 0.00% 0.00% 0.00%
Total 3,840,851 100.00% 15.55% 16.67% 1.12%
Sampai akhir bulan Februari 2015 progres
pembangunan proyek Rembang telah mencapai
24,73%.
Proyek Pabrik Rembang juga dilakukan dengan
konsep swakelola di mana PT Semen Gresik sebagai
pemilik proyek, telah membentuk Counterpart Team
PEMBANGUNAN PABRIK DI REMBANG, JAWA
TENGAH
Ekspansi Domestik
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 73
Ekspansi Domestik
pelaksanaan pembangunan proyek. Sementara
sebagai pelaksana dan koordinator proyek, Perseroan
telah membentuk Tim Proyek Rembang.
Proyek Rembang merupakan pembangunan
pabrik green field, sehingga aktifitas pelaksanaan
pembangunan pabrik berlangsung lebih kompleks,
meliputi aktifitas pembebasan dan pematangan
tanah, pembangunan infrastruktur pendukung dan
pembangunan fasilitas produksi.
Ground Breaking tanda dimulainya pelaksanaan
pembangunan dilakukan pada tanggal 16 Juni 2014.
Kapasitas produksi pabrik adalah 3 juta ton per
tahun dengan perkiraan nilai proyek adalah sebesar
Rp4.452,7 miliar, dan target penyelesaian kuartal III
tahun 2016.
Pada akhir tahun 2014 realisasi pembangunan fisik
Pabrik Rembang telah mencapai 17,27%, sedikit di
atas target realisasi yang sebesar 17,23%, dengan
penjelasan ringkas sebagai berikut.
• Preparation mencapai 43,90% dari rencana
43,89%.
• Engineering mencapai 70,46% dari rencana
79,28%.
• Procurement mencapai 14,31% dari rencana
12,91%.
• Construction mencapai 3,6% dari rencana
5,32%.
• Management mencapai 31,72% dari rencana
31,7%, sementara Commissioning belum
dilaksanakan, karena tahap pembangunan
masih berlangsung.
Tabel progres pembangunan Pabrik Rembang,
Desember 2014 adalah sebagai berikut.
Aktifitas Biaya (Rp Juta) Bobot Rencana Realisasi Varian
Preparation 400,719.64 9.00% 43.89% 43.90% 0.01%4
Management 337,479.15 7.58% 31.70% 31.72% 0.02%
Engineering 146,225.62 3.28% 79.28% 70.46% -8.82%
Procurement 2,401,935.20 53.94% 12.91% 14.31% 1.40%
Construction 1,095,983.34 24.61% 5.32% 3.60% -1.72%
Commisioning 70,366.20 1.58% 0.00% 0.00% 0.00%
Total 4,452,709.15 100.00% 17.23% 17.27% 0.04%
Sampai akhir bulan Februari 2015 progres
pembangunan proyek Rembang telah mencapai
27,69%.
PROYEK UPGRADING
Upgrading merupakan upaya modifikasi atau
penggantian peralatan produksi yang ada untuk
meningkatkan kapasitasnya. Perseroan melakukan
langkah upgrading fasilitas pabrik yang ada yang
dilakukan secara bertahap sejak tahun 2008 dan akan
berlangsung secara terus menerus. Peralatan yang
ditingkatkan kapasitasnya meliputi area pyroprocess,
coal, dan cement grinding.
Pada tahun 2014, Perseroan telah menyelesaikan
proyek yang meliputi:
• Semen Padang
Perseroan telah menyelesaikan cement mill
baru di Dumai berkapasitas 150ton per jam dan
sampai akhir tahun 2014 masih dalam tahap
commissioning.
Untuk mengkonversi konsumsi batubara
berkalori lebih rendah, Perseroan telah
Laporan Tahunan 2014
Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level74
menyelesaikan konstruksi pembangunan satu
unit coal mill di Pabrik Indarung IV, dengan
kapasitas 50 ton per jam dan telah beroperasi
di tahun 2014.
• SemenTonasa
Perseroan melakukan peningkatan kapasitas di
pabrik Tonasa IV dari kapasitas 7.800 ton per
hari menjadi 8.500 ton per hari, yang dilakukan
secara parsial.
Seiring dengan peningkatan kapasitas Pabrik
Semen Tonasa, saat ini Perseroan sedang
membangun satu unit coal mill di Pabrik Tonasa
IV, berkapasitas 80 ton per jam dengan realisasi
progres pembangunan di akhir tahun 2014
mencapai 88,49%.
• SemenGresik
Di tahun 2014, Perseroan telah menyelesaikan
pembangunan 1 unit vertical cement mill di Pabrik
Tuban dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun.
Dengan selesainya proyek tersebut total kapasitas
desain Pabrik Tuban meningkat menjadi 14,7 juta
ton semen per tahun.
Seiring dengan peningkatan kapasitas
tersebut, Perseroan juga telah menyelesaikan
pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung
sebagai berikut:
- Centralized Coal Storage, yang dapat melayani
kebutuhan batubara di Pabrik Tuban I, II, III,
dan IV.
- Penambahan kapasitas pemuatan Bulk
Cement ke kapal.
- Centralized Trass Storage, untuk memenuhi
kebutuhan trass di cement mill Pabrik Tuban
I, Tuban II dan vertical cement mill baru.
Perseroan telah menyelesaikan kontrak
pengadaan peralatan utama untuk modifikasi
Clinker Cooler Tuban II dan Tuban III dengan
teknologi terbaru Cross bar Cooler.
Untuk Pabrik Tuban II pemasangan Clinker Cooler
tersebut telah selesai dilakukan pada tahun 2014.
Sedangkan untuk Pabrik Tuban III ditargetkan
selesai pada tahun 2015.
Pembangunan Packing Plant
Untuk mendukung sarana distribusi, Perseroan saat
ini telah memiliki 24 unit packing plant yang tersebar
di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2014
Perseroan telah menyelesaikan tambahan 1 packing
plant di Mamuju, Sulawesi Barat dan 1 packing plant
di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Saat ini Perseroan tengah menyelesaikan
pembangunan beberapa packing plant lain, masing-
masing di Lampung, Pontianak dan Balikpapan.
Tujuan pembangunan packing plant tersebut
adalah:
• Efisiensibiayatransportasi,distribusidan
pengantongan.
• Menjaminkontinuitaspasokansemendiwilayah
pemasaran Perseroan.
• Perluasanpasar.
Penyelesaian pembangunan berbagai fasilitas
pendukung distribusi tersebut membuat Perseroan
semakin siap menyambut peluang peningkatan
permintaan domestik dan meningkatkan pangsa
pasar di masa mendatang.
Laporan Pengembangan Usaha
Tinjauan KinerjaLaporan Pengembangan Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 75
Dana Pengembangan Usaha
Mengelola dana internal secara optimal dan mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang sebagai komplemen dengan biaya yang efektif
dan sesuai kebutuhan untuk mendukung pengembangan usaha untuk mencapai level kinerja baru di masa mendatang
PENGEMBANGAN FASILITAS PRODUKSI DAN
DISTRIBUSI
Perseroan selama ini dikenal sebagai perusahaan yang
memiliki kelebihan kas yang cukup guna memenuhi
kebutuhan pendanaan untuk investasi yang bersifat
reguler, seperti pemeliharaan fasilitas produksi,
kegiatan upgrading, pengembangan fasiitas distribusi
dan sebagainya. Perseroan sejak beberapa tahun
terakhir telah dan sedang merealisasikan berbagai
program pengembangan usaha, dengan beragam
kegiatan investasi dalam rangka pengembangan
usaha, meliputi: akuisisi, pendirian perusahaan anak
usaha/lini bisnis baru, pembangunan pabrik baru,
termasuk pengembangan sarana produksi maupun
sarana distribusi.
Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam
rangka pengembangan investasi tersebut, Perseroan
memandang perlu menggali sumber dana eksternal,
dalam batas-batas yang layak, agar kegiatan
pendanaan yang dilakukan memberi benefit optimal
dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Untuk maksud tersebut, dalam rangka mendapatkan
dukungan sumber dana eksternal guna membiayai
sebagian kebutuhan investasi pengembangan usaha,
Perseroan telah menjalin kerjasama dengan berbagai
lembaga keuangan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pendanaan
pengembangan usaha sebagaimana diuraikan
sebelumnya (Lihat kembali Sub-Bab-“Ekspansi
Regional” dan “Ekspansi Domestik”), Perseroan
menggunakan dana pinjaman dari perbankan,
dalam bentuk berbagai fasilitas pinjaman sesuai
kebutuhan. Sehingga sumber dana seluruh kegiatan
pengembangan Perseroan pada umumnya ada dua,
dana kas internal dan dana perbankan.
Guna mengintensifkan penggunaan dana internal
maupun dana dari perbankan secara optimal dalam
mendukung kegiatan investasi, Perseroan telah
menetapkan kebijakan persetujuan investasi yang
diantaranya menentukan jenis-jenis kegiatan investasi
dan besaran dana yang bisa mendapatkan dukungan
dana sesuai peruntukannya.
Perseroan telah menerapkan beberapa kebijakan dan
program untuk memenuhi kebutuhan pendanaan
investasi pengembangan, mencakup:
• Mengendalikan pinjaman dalam batas
kemampuan.
• Mengupayakan kombinasi sumber dana yang
mendukung capaian IRR yang maksimal untuk
memberi benefit optimal terhadap kinerja
keuangan.
• Mengupayakancovenant yang memberi benefit
optimal bagi Perusahaan.
• Memaksimalkan pemanfaatan dana internal
korporasi
• Fund rising dilakukan secara terpusat di holding
sehingga dapat diperoleh pricing dan term
condition yang kompetitif
REALISASI PENDANAAN 2014
Pada tahun 2014 Perseroan telah merealisasikan
pendanaan untuk membiayai berbagai proyek
pembangunan pabrik baru hingga sebesar Rp1,95
triliun. Kebutuhan dana tersebut mencakup 50%
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level76
Laporan Pengembangan Usaha
dari nilai proyek yang dibiayai, yakni total senilai
Rp3,9 miliar.
Total belanja modal Perseroan sepanjang tahun 2014
adalah sebesar Rp2,969 miliar, terdiri dari belanja
modal dalam rangka investasi pembangunan pabrik
baru, pembangunan sarana distribusi, pembangunan
sarana pendukung distribusi dan pemeliharaan
sarana produksi maupun distribusi.
Dari total belanja modal tersebut, 87% atau senilai
Rp2.581 miliar pendanaan berasal dari kas internal,
sedang 13% atau senilai Rp388 miliar berasal dari
pendanaan bank. Rincian hasil realisasi pendanaan
pada tahun 2014 adalah:
Realisasi Kegiatan Pendanaan Perseroan
(Rp miliar)
Sumber Dana Tahun 2014
Pendanaan Kas Internal 2.581
Pinjaman Bank 388
TOTAL BELANJA MODAL 2.969
Pada tahun 2014 Perseroan mendapatkan komitmen
pendanaan untuk pembiayaan berbagai proyek
pengembangan usaha, dengan rincian:
1. Penandatangan fasilitas kredit investasi dengan
Bank Mandiri senilai Rp1,95 triliun untuk
membiayai pembangunan Pabrik Indarung VI
2. Penandatanganan fasilitas non cash loan
dengan Bank Mandiri senilai Rp1,4 triliun untuk
membiayai pembangunan pabrik Rembang di
Jawa
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 77Assuring the Move Into Next Level 77
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level78
80 Nama Perseroan82 Visi dan Misi84 Sekilas Perseroan86 Milestone88 Keunggulan Perseroan90 Struktur Organisasi92 Peta Wilayah Operasional dan Distribusi94 Jenis Produk dan Fasilitas Pendukung97 Akses Informasi98 Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Informasi Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 79
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan produsen semen terbesar dan tercatat sebagai BUMN Multinasional pertama di Indonesia yang memiliki anak usaha di luar negeri yang hingga saat ini konsisten dengan rencananya dalam mengembangkan usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan dalam rangka membangun bangsa.
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level80
Nama Perseroan
Perseroan terus melanjutkan proses Transformasi Korporasi dan memantapkan peran fungsi Strategic Holding dengan membentuk anak perusahaan baru PT
Semen Gresik serta merintis upaya kapitalisasi kompetensi seluruh sumber daya yang dimiliki dengan menginisiasi pembentukan Semen Indonesia
Center of the Champs
Informasi Perusahaan
Nama Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Bidang Usaha Industri Semen
Kepemilikan Pemerintah Indonesia 51,01%
Publik 48,99%
Tanggal Pendirian 25 Maret 1953
Dasar Hukum Peraturan Pemerintah No. 132 tahun 1961
Bursa Bursa Efek Indonesia
Modal Dasar Rp2.000,00 miliar
Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh Rp593,15 miliiar
Modal ditempatkan 180.132.000.000
Pencatatan di Bursa Saham Perseroan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta, melalui IPO yang
dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 1991 dengan kode perdagangan saham:
SMGR
Alamat Kantor PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Pusat
Jl. Veteran Gresik 61122
Jawa Timur, Indonesia
P. + 62-31-398-1732
F. + 62-31-398-3209
Website : www.semenindonesia.com
Kantor Perwakilan Jakarta
Gedung The East Lantai 18th
Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung
Kuningan, Jakarta -12950
P. + 62-21-5261174-5
F. + 62-21-5261176
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 81
Nama Perseroan
Assuring the Move Into Next Level 81
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level82
Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang Terkemuka di Asia Tenggara.
VisiInformasi Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 83
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan kepuasan konsumen.
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
4. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan (stakeholders).
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia.
Pernyataan Visi dan Misi Perseroan tersebut ditetapkan
oleh Direksi pada tanggal 25 Oktober 2014 dan disetujui
oleh Dewan Komisaris pada tanggal 25 Oktober 2014
Misi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level84
Sekilas Perseroan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya
bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang industri semen.
Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957
oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang
250.000 ton semen per tahun.
Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
(kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan
BUMN pertama yang go public dengan menjual 40
juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi
pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan
masyarakat 27%.
Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang
mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi
Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal
15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi
dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.
Total kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar
8,5 juta ton semen per tahun.
Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas
kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14%
melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh
Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang
berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham
berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%,
dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September
1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi:
Pemerintah Republik Indonesia 51,01%, masyarakat
23,46% dan Cemex 25,53%.
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan
saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepada Blue Valley
Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan
saham berubah menjadi Negara RI 51,01% Blue
Valley Holdings PTE Ltd. 24,90%, dan masyarakat
24,09%.
Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE
Ltd, menjual seluruh sahamnya melalui private
placement, sehingga komposisi pemegang saham
Perseroan berubah menjadi Pemerintah 51,01% dan
publik 48,99%.
Pada April tahun 2012, Perseroan berhasil
menyelesaikan pembangunan pabrik Tuban IV
berkapasitas 2,5 juta ton. Setelah menjalani masa
commissioning, pada bulan Juli 2012 pabrik baru
tersebut diserahterimakan, diikuti peresmian
operasional komersial pada bulan Oktober 2012.
Selanjutnya, pada kuartal ketiga 2012, Perseroan
juga berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik
semen Tonasa V di Sulawesi. Pabrik baru berkapasitas
2,5 juta ton tersebut menjalani masa commissioning
sejak September 2012, dan ditargetkan mulai
beroperasi komersial pada kuartal pertama 2013.
Pada tanggal 18 Desember 2012 Perseroan resmi
mengambil alih 70% kepemilikan saham Thang
Long Cement Joint Stock Company (TLCC) dari
Hanoi General Export-Import Joint Stock Company
(Geleximco) di Vietnam, berkapasitas 2,3 juta ton.
Aksi korporasi ini menjadikan Perseroan tercatat
sebagai BUMN Multinasional yang pertama di
Indonesia. Dengan akuisisi TLCC tersebut, hingga
akhir 2012, kapasitas desain Perseroan menjadi
sebesar 28,5 juta ton (26,2 juta ton di Indonesia dan
2,3 juta ton di Vietnam) semen per tahun.
Pada tanggal 20 Desember 2012 Perseroan resmi
berperan sebagai Strategic Holding Company
sekaligus merubah nama, dari PT Semen Gresik
(Persero) Tbk menjadi PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk.
Pada tangggal 20 Desember 2013 Perseroan
menandatangani akta pendirian Perusahaan
patungan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI) yang
Informasi Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 85
Sekilas Perseroan
akan membangun pabrik pengolahan limbah berupa
slag powder sebagai bahan baku pembuatan semen.
Selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2013,
Perseroan melanjutkan proses Transformasi
Korporasi dan memantapkan peran fungsi Strategic
Holding dengan membentuk anak perusahaan baru
PT Semen Gresik.
Tahun 2014 Perseroan kembali melanjutkan
program pengembangan usaha dengan memulai
pembangunan 2 pabrik semen di Padan dan
Rembang serta memperkuat dukungan teknologi
informasi dengan mendirikan entitas anak usaha PT
Sinergi Informatika Semen Indonesia.
MilestoneInformasi Perusahaan
Tahun pendirian Perseroan,
memiliki satu fasilias
produksi berkapasitas
250,000 ton ton per tahun
(kapasitas disain)
Akuisisi perusahaan semen
dalam negeri, PT Semen
Padang (Persero) dan PT
Semen Tonasa (Persero).
Initial Public Offering (IPO)
Perseroan, Nilai kapitalisasi
pasar: Rp0,63 triliun. Struktur
kepemilikan Perseroan:
Pemerintah Indonesia : 73%
Public : 27%
Cemex menjadi strategic
partner, dengan kepemilikan
saham sebesar 14,0%.
Struktur kepemilikan
Perseroan menjadi:
Pemerintah Indonesia: 51%
Public : 35%
Cemex : 14,0%
Nilai kapitalisasi pasar
menjadi Rp4,9 triliun
Cemex meningkatkan
kepemilikan saham
Perseroan mejadi sebesar
26%, kepemilikan menjadi:
Pemerintah Indonesia: 51%
Public : 23%
Cemex : 26%
Nilai kapitalisasi pasar
menjadi Rp6,6 triliun
1957
1995
1991
1998
1999
Assuring the Move Into Next Level86
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 87
Sekilas Perseroan
Blue Valley Holdings
membeli 24,9%
kepemilikan Cemex
pada saham SMGR;
Nilai kapitalisasi:
Rp 21.5 triliun.
Kepemilikan:
Pemerintah Indonesia:
51%
Public : 24,1%
Blue Valley : 24,9%
Memulai tahap
pembangunan 2
pabrik semen baru dan
1 pembangkit listrik.
Tanggal 31 Maret,
Blue Valley Holdings,
menjual seluruh
kepemilikan saham
SMGR. Nilai pasar
(April, 2010):
Rp72,31 triliun.
Kepemilikan:
Pemerintah
Indonesia: 51%
Public : 49%
Nilai kapitalisasi per
31 Desember 2012
Rp94 triliun, kapasitas
produksi (installed)
sebesar 28,5 ton per
tahun.
Menyelesaikan
pembangunan 2 unit
pabrik semen.
Akuisisi Thang Long
Cement Joint Stock
Company (TLCC), di
Vietnam.
Menjadi Strategic
Holding Company dan
merubah nama menjadi
PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk
Mendirikan PT
Krakatau Semen
Indonesia, Joint
venture company di
bidang pengolahan
limbah slag powder
untuk bahan baku
pembuatan semen.
Diikuti pendirian PT
Semen Gresik sebagai
langkah lanjutan dari
proses Transformasi
Korporasi.
Mendirikan PT
Sinergi Informatika
Semen Indonesia,
ground breaking
pembangunan pabrik
semen di Rembang
dan di Padang, dan
peresmian dua packing
plant.
2006
2010
2012
2013
2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level88
Keunggulan Perseroan
Perseroan memiliki beragam keunggulan tambahan selain keunggulan dari sisi letak geografis anak perusahaan, meliputi jaringan distribusi, ketersediaan bahan baku, brand image, fundamental keuangan yang kokoh dan sumber daya manusia yang mumpuni
“
“
Selain berbagai keunggulan yang telah disampaikan
di bagian awal laporan, Perseroan memiliki berbagai
keunggulan lain, mencakup.
JANGKAUAN DISTRIBUSI
Keunggulan jaringan distribusi Perseroan didukung
oleh 30 unit gudang penyangga, pengoperasian 24
packing plant di lokasi yang strategis serta didukung
oleh 361 distributor nasional untuk menjamin
kelancaran pasokan semen ke seluruh penjuru
Nusantara. Adapun distributor TLCC di Vietnam
berjumlah 78 yang tersebar di Vietnam Utara,
Tengah, dan Selatan.
BAHAN BAKU
Area-area tambang Perseroan memiliki cadangan
bahan baku dengan kualitas terbaik dan dalam
jumlah besar, sehingga menjamin kelangsungan
produksi semen di seluruh pabrik Perseroan dalam
jangka panjang.
BRAND IMAGE
Perseroan memiliki tiga merk yang lekat di hati
konsumen. Pangsa pasar domestik (Indonesia)
terbesar, mencapai sekitar 43,7%, menunjukkan
keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan
corporate dan brand image Perseroan.
FUNDAMENTAL KEUANGAN
Perseroan berhasil mengelola fundamental keuangan
yang tetap kuat, sehingga memberikan kesempatan
lebih luas bagi Perseroan untuk melakukan perluasan
kapasitas produksi serta ekspansi usaha terkait
lainnya.
Informasi Perusahaan
(dalam %)
Return On Equity (ROE) Perseroan
2014 2013 2012
25.7
27.9
23.2
2014 2013 2012
(dalam %)
Return On Assets (ROA) Perseroan
17.4
18.2
16.2
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 89
Struktur Usaha dan Anak Usaha Perseroan
Catatan : Angka 2014 masih sementara Catatan : Angka 2014 masih sementara
(dalam %)
Debt to Equity Perseroan
2014 2013 2012
19.6
22.2
18.6
2014 2013 2012
(dalam %)
Debt to EBITDA Perseroan
0.560.50
0.6
SUMBER DAYA MANUSIA
Selain kemampuan memproduksi semen berkualitas
tinggi, Perseroan juga memiliki SDM dengan
Struktur Usaha dan Entitas Anak
kompetensi tinggi di bidang perekayasaan teknis dan
jasa konsultasi dalam industri persemenan maupun
industri terkait.
Perkembangan Jumlah Pegawai2014 2013 2012
6.336* 6.320* 6.659** Tidak termasuk pegawai Anak perusahaan Non Semen
SEMEN GERSIK
99,2%
SWABINA GATRA
1,67%
PT KAWASAN INDUSTRI GRESIK (KIG)
65,0%
SGG ENERGI PRIMA
97,0%
PT VARIA USAHA
24,95%
PT UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK (LTSG)
55,0%
PT SGG PRIMA BETON
99,99%
PT INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK (IKSG)
60,0%
PT SWADAYA GRAHA
25,0%
PT BIMA SERAJA ABADI
80,0%
APCC
69,93%
PT SEPATIMSATAMTAMA
97,0%
TLCC
69,36%
PT KRAKATAU SEMEN INDONESIA
50,0%
PT ETERNIT GRESIK
17,6%
PT SISI
85%
SEMEN PADANG
99,9%
SEMEN TONASA
99,9%
THANG LONG CEMENTJOINT STOCK COMPANY
70,0%
VARIA USAHA BAHARI
15,97%
VARIA USAHA BATAM
15,8%
VARIA USAHA DHARMA SEGARA
11,98%
VARIA USAHA LINTAS SEGARA
14,97%
WARU ABADI
24,83%
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level90
Manajemen Proyek
•
Manajemen Proyek
•
Struktur OrganisasiInformasi Perusahaan
Dir PUSB
Rizkan Chandra
Dir Produksi & Litbang
Johan Samudra
Dir Enjiniring & Proyek
Suharto
Dep Peng. Perusahaan
Sumarwanto
Dep Capex Grup
M. Ludfi Setyadi
Dep Perluasan Bahan Baku
Donny A.
Dep Litbang
Teknologi &
Produk
Teguh Sutrisno
Dep Litbang Energi Matrl &
Ling.M. Yusuf
Dep Litbang Aplikasi Produk
Rudi Hermawan
Dep Teknik dan Produktivitas
Heru Sasono
Dep Rancang Bangun
Eko Wiranto
Dep Eng Know. & Inovasi
Ahmad Aris
Dep Layanan Proyek
Durain P.
Manajemen Proyek
*
* Tim Proyek Rembang : Ari Wardhana, Heru Indra Wijayanto & Fardhi Sjahrul Ade* Tim Plant Performance Improvement : Bambang Tridoso Oktanto* Tim Distribution Improvement : Achmed Vaival Istiadi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 91
OOTC
••
OOTC
••
Struktur Organisasi
DIR UTAMA
Suparni
Dir. Komersial
Amat Pria Darma
Dir SDM & Hukum
Gatot Kustyadji
Dir Keuangan
Ahyanizzaman
OOTC
**
Internal Audit Grup
Ginarko Isnubroto
Sekretaris Perusahaan
Agung Wiharto
Dep CSR
Wahjudi Heru
Dep Distribusi & Logistik
Rudi Hartono
Dep Pemasaran
Tino Darusman
Dep Pengadaan Strategis
Mat Sulkan
Dep Center
of Dynamic
Learning
Guntoro
Dep Strategic Performance Management
Fuad Salim
Dep Pengembangan
Sistem SDMWedo Wiroaji
Dep Keuangan Grup
M. Supriyadi
Dep Hukum & GRC
M. Soffan Heri
Dep Aset Grup
Suhandik
Dep ICT Strategis
Adel Rahadi
Dewan Inovasi
Indrati
** OOTC-Vision & Mission : Mufti Arimurti** OOTC-Performance Improvement : Soni Asrul Sani** OOTC-Special Project : Agus Subroto
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level92
Peta Wilayah Operasional dan Distribusi
Informasi Perusahaan
Kiln 4 unit
CementMill
6 unit
Kiln 4 unit
Cement Mill
10 unit
Cement Mill
1 unit
Cement Mill
1 unit
Kiln 1 unit
Cement Mill
1 unit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 93
Peta Wilayah Operasional dan Distribusi
Kiln 4 unit
Cement Mill
6 unit
Integrated Cement Plant 4 Lokasi
Kiln 13 Unit
Cement Mill 25 Unit
Grinding Plant 2 Lokasi
Gudang Penyangga Tersebar
Packing Plant 24 Lokasi
Packing Plant Project 3 Lokasi
Pelabuhan 11 Lokasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level94
Jenis Produk dan Fasilitas Pendukung
Jenis Produk Product Type
Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen
utama yang diproduksi adalah semen Portland Tipe
II-V (Non-OPC). Di samping itu juga memproduksi
berbagai tipe khusus dan semen campur (mixed
cement), untuk penggunaan yang terbatas. Berikut
ini penjelasan mengenai jenis semen yang diproduksi
serta penggunaannya.
Semen Portland Tipe I
Dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement
(OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan
secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi
bangunan yang tidak memerlukan persyaratan
khusus, antara lain bangunan perumahan, gedung-
gedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan raya.
Semen Portland Tipe II
Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai
ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah
rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan
bendungan.
Semen Portland Tipe III
Semen jenis ini merupakan semen yang
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal
yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan
memerlukan penyelesaian secepat mungkin, seperti
pembuatan jalan raya dan jalan bebas hambatan,
bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.
Semen Portland Tipe V
Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi
bangunan-bangunan pada tanah/air yang
mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk
instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi
dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan
pembangkit tenaga nuklir.
Special Blended Cement (SBC)
Adalah semen khusus yang diciptakan untuk
pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-
Madura (Suramadu) dan sesuai digunakan untuk
bangunan di lingkungan air laut, dikemas dalam
bentuk curah.
Portland Pozzolan Cement (PPC)
Adalah semen Hidrolis yang dibuat dengan
menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan.
Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan
yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi
sedang, seperti: jembatan, jalan raya, perumahan,
dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi
dan fondasi pelat penuh.
Portland Composite Cement (PCC)
Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan
bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih
bahan anorganic. Kegunaan semen jenis ini sesuai
untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,
plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan
khusus seperti beton pra-cetak, beton pra-tekan dan
paving block.
Super Masonry Cement (SMC)
Adalah semen yang dapat digunakan untuk
konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur
betonnya maksimal K225, dapat juga digunakan
untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow
brick, paving block dan tegel.
Oil Well Cement (OWC) Class G HRC
Merupakan semen khusus yang digunakan untuk
pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan
konstruksi sumur minyak di bawah permukaan
laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah
Class G, High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga
sebagai “Basic OWC”. Aditif dapat ditambahkan
untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan
temperatur tertentu.
Informasi Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 95
Peta Wilayah Operasional dan Distribusi
Semen Portland Tipe I, PCC, dan PPC tersedia di
pasar retail, sementara jenis lainnya hanya diproduksi
berdasarkan pesanan dalam jumlah tertentu.
Produk-produk tersebut dipasarkan terutama untuk
kebutuhan pasar dalam negeri dan sebagian lainnya
diekspor. Sebagian besar produk dipasarkan dalam
bentuk kemasan zak, sedangkan selebihnya dalam
bentuk curah.
Fasilitas Pendukung
Supporting Facilities
SEMEN PADANG
Memiliki empat pabrik semen, kapasitas desain
7,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di
Indarung, Sumatera Barat. Semen Padang juga
mempunyai delapan pengantongan semen, yaitu
di Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok,
Ciwandan, Malahayati, Lhokseumawe dan Dumai
serta mempunyai 14 gudang penyangga dan satu
pelabuhan
Pelabuhan Teluk Bayur
Kapasitas : 40.000 DWT
Kedalaman : 12.5 m
Panjang : 150 m
Jumlah Dermaga : 3
SEMEN INDONESIA
Mengoperasikan empat pabrik dengan kapasitas
desain 14,4 juta ton semen per tahun yang berlokasi
di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik juga mempunyai
dua pelabuhan, yaitu: Pelabuhan Khusus Semen Gresik
di Tuban dan Gresik. Semen Gresik mengoperasikan
11 gudang penyangga yang tersebar di seluruh Jawa
dan Bali serta mengoperasikan lima packing plant
di Ciwandan, Banyuwangi, Sorong, Balikpapan dan
Dumai
Pelabuhan Khusus Gresik
Tipe : Line Jetty
Panjang : 290.8 meter
Lebar : 15.5 meter
Kapasitas : 10.000 DWT
Kedalaman : 9 M LWS
Pelabuhan khusus Tuban
Dermaga I
Tipe : Line Jetty
Panjang : 175 meter
Lebar : 45.5 meter
Kapasitas : 7.000 DWT
Kedalaman : 8 M LWS
Dermaga II
Tipe : Line Jetty
Panjang : 225 meter
Lebar : 45.5 meter
Kapasitas : 40.000 DWT
Kedalaman : 13 M LWS
SEMEN TONASA
Memiliki tiga pabrik semen, kapasitas desain 7,8
juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep,
Sulawesi Selatan. Semen Tonasa juga mempunyai
9 pengantongan semen dan dilengkapi dengan
dermaga, yaitu: Biringkassi, Makassar, Samarinda,
Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon dan
Celukan Bawang Bali. Semen Tonasa mempunyai 5
gudang penyangga.
Pelabuhan Biringkassi
Tipe : Line Jetty
Panjang : 445.5 meter
Kapasitas : 30.000 DWT
Kedalaman : 13 M LWS
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level96
Informasi Perusahaan
Jenis Produk dan Fasilitas Pendukung
THANG LONG CEMENT
Memiliki satu pabrik, kapasitas desain 2,3 juta ton
semen per tahun, berlokasi di provinsi Quang Ninh
dengan pelabuhan milik sendiri (Thang Long Jetty)
untuk kapasitas muat kapal sampai 30.000 DWT.
Sedangkan untuk kapasitas muat kapal yang lebih
besar menggunakan pelabuhan laut Cai Lan yang
berjarak sekitar 3 km dari pelabuhan milik sendiri.
Di samping itu, TLCC memiliki pabrik penggilingan
yang terletak di pinggiran kota Ho Chi Minh. TLCC
juga mempunyai 3 pengantongan semen (rotary
packer).
Pelabuhan Thang Long
Tipe : Line Jetty
Panjang : 160 meter
Kapasitas : 30.000 DWT
Kedalaman : 9 M LWS
Pelabuhan Cai Lan
Tipe : Line Jetty
Panjang : 826 meter
Kapasitas : 75.000 DWT
Kedalaman : 12 M LWS
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 97
Alamat kantor dan Akses informasi
Untuk mendapatkan Laporan Tahunan PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk, atau untuk memperoleh
informasi lainnya dapat menghubungi.
Alamat Kantor
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Gedung Utama Semen Gresik
Jl. Veteran Gresik 61122
Tel. (62-31) 3981732
Fax. (62-31) 3983209
Atau
Kantor Perwakilan Jakarta
The EAST Tower Lt. 18
Mega Kuningan Business District
Jln Lingkar Mega Kuningan
Kuningan, Jakarta 12950
Tel. (62-21) 5261174-5
Fax. (62-21) 5261176
Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan
informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh
melalui:
Investor Relations
Kantor Perwakilan Jakarta
The EAST Tower Lt. 18
Mega Kuningan Business District
Jln Lingkar Mega Kuningan
Kuningan, Jakarta 12950
Tel. (62-21) 5261174-5
Fax. (62-21) 5261176
Situs Internet
E-mail : www.semenindonesia.com
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level98
Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
Perseroan memiliki entitas anak, entitas asosiasi
maupun afiliasi yang bergerak dalam bidang usaha
terkait persemenan, dari produksi semen, distribusi
Informasi Perusahaan
Penyertaan Perseroan pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Afiliasi
PerusahaanCompany
LangsungDirect
Tidak LangsungIndirect
KegiatanActivities
PT Semen Padang 99,99% Produsen Semen
PT Semen Gresik 99,2% Produsen Semen
PT Semen Tonasa 99,99% Produsen Semen
PT Thang Long Joint Stock Company (*) 70,00% Produsen Semen
PT Thang Long Joint Stock Company 269,36% / Melalui TLCC
Produsen Semen
An Phu Cement Joint Stock Company69,93% / Melalui TLCC
Produsen Semen
PT SGG Energi Prima (SEP) 97,00%Pertambangan, perdagangan dan pengangkutan batubara
PT SGG Prima Beton (SPB) 99,99% Produksi beton siap pakai
PT United Tractors Semen Gresik 55%Eksplorasi dan eksploitasi bahan tambang darat kecuali minyak dan gas bumi
PT Industri Kemasan Semen Gresik 60%
Pengolahan bahan-bahan pokok pembuat kemasan atau kantong menjadi berbagai kemasan atau kantong yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
PT Kawasan Industri Gresik 65%
Penjualan tanah industri, penjualan ruko, persewaan bangunan pabrik siap pakai, persewaan gudang, persewaan kantor, dan persewaan ruko
PT Swadaya Graha 25%
Developer, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal dan elektrikal, bengkel dan manufaktur, fabrikasi baja, jasa penyewaan dan pemeliharaan alat berat, biro engineering, industri dan perdagangan
hingga penggunaan produk semen. Seluruh entitas
tersebut berstatus operasional.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 99
Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
Penyertaan Perseroan pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Afiliasi
PerusahaanCompany
LangsungDirect
Tidak LangsungIndirect
KegiatanActivities
PT Varia Usaha 24,95%
Jasa pengangkutan;perdagangan umum, termasuk pula impor, ekspor, ekspor, antar pulau dalam negeri, juga bergerak dalam keagenan, distributor, dan usaha perdagangan lainnya
PT Eternit Gresik 17,51%memproduksi lembaran fiber-semen, panel dan bahan bangunan lain dari fiber-semen
PT Varia Usaha Beton 16,66%Industri beton dan bahan-bahan bangunan, yang terdiri dari Unit Beton Siap Pakai (batching plant & mixer truck)
PT Waru Abadi 23,45%Perdagangan bahan bangunan, angkutan & perdagangan, jasa konstruksi & kayu olahan
PT Varia Usaha Bahari 15,97%Bongkar muat barang dari dan ke kapal, serta sewa alat berat dan rental kendaraan
PT Varia Usaha Dharma Segara 11,98%
Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), meliputi: pengurusan pengeluaran barang impor di pelabuhan, pengurusan pengiriman barang antar pulau, pengurusan barang ekspor melalui pelabuhan, angkutan darat untuk jenis barang: general cargo, bulk cargo, container, heavy lift.
PT Varia Usaha Lintas Segara 14,97%Bergerak dalam bidang pelayaran dengan ruang lingkup kegiatan perusahaan, meliputi: bidang pelayaran, keagenan, dan penyediaan kapal
PT Swabina Gatra 1,67%
Jasa pembersihan kantor (cleaning service), persewaan gudang dan kendaraan, travel biro, produksi air mineral dalam kemasan, serta taman wisata “Giri Wana Tirta”
PT Sepatim Batamtama 97% / melalui SPPerdagangan umum, pengantongan semen, kontraktor, jasa dan pengangkutan umum
PT Bima Sepaja Abadi 80% / melalui SPPerdagangan umum dan peragenan, pengantongan semen, dan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan semen
PT Krakatau Semen Indonesia 50% Produksi ground granulated blast furnace slag
PT Sinergi Informatika Semen Indonesia 85% Jasa Sistem Informasi
Catatan (*) TLCC diakusisi tgl 18 Des 2012, memiliki 2 anak perusahaan, yaitu Thang Long Joint Stock Company 2 à 99,9% sahamnya dimiliki TLCCAn Phu Cement Joint Stock Company 99,9% sahamnya dimiliki TLCCSeluruh anak perusahaan tersebut masih dalam proses persiapan untuk pengembangan pabrik semen baru.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level100
Informasi bagi Investor
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 101
Perseroan Go Public pada tahun 1991, Stock Split 1 : 10 pada tahun 2007. Saat ini saham Perseroan dengan tick mark SMGR termasuk kedalam anggota dari Jakarta Mining Index, LQ 45 (45 saham terlikuid di BEI), Jakarta Islamic Index, Indeks Bisnis - 27, Indeks Kompas 100 dan Indeks Sri Kehati. Perseroan setiap tahun membagikan dividen tunai dengan jumlah berdasarkan perolehan laba dan persetujuan RUPS.
“
“
Grafik Kinerja Saham
102
Ikhtisar Saham, Pembayaran Dividen dan Kronologi
Pencatatan Saham103
Komposisi pemegang saham 104
Struktur Kepemilikan Saham 108
Kepemilikan Saham Oleh Komisaris dan Direksi 108
Dividen dan Kebijakan Dividen 109
Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Saham Perseroan 110
Nama Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
112
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level102
Informasi Bagi Investor
Informasi Bagi Investor
Grafik Kinerja Saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia 2013 dan 2014
Grafik Harga Saham SMGR (Share price and trading volume) Vs IDX (Rebased)
Januari – Desember 2014
Grafik Harga Saham SMGR (Share price and trading volume) Vs IDX (Rebased)
Januari – Desember 2013
22.000
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
1 / 2
3 / 3
6 / 2
10 /
12
/ 35
/ 29
/ 14
/ 18
/ 47
/ 111
/ 3
12 /
1
12 /
30
50.000
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
Awal:
SMGR : Rp 14.150
IHSG : 4.274,17
Volume (per ‘000) – (RHS)
22,3 %
14,5 %
Akhir:
SMGR : Rp 16.200
IHSG : 5.226,94
Price (Rp/share)SMGR (LHS) IHSG (LHS)
Key market data IDR USD
Current share price 16.200 1,30
52 week high 17.050 1,37
52 week low 13.875 1,12
Market Cap. 96.090bn 7.7242mm
22.000
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
1 / 2
3 / 1
6 / 3
10 /
12
/ 15
/ 19
/ 24
/ 18
/ 17
/ 111
/ 1
12 /
2
12 /
30
50.000
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
Awal:SMGR : Rp 15.850IHSG : 4.316,68 Volume (per ‘000) – (RHS)
-1,0%
-10,7
Akhir:SMGR : Rp 14.150IHSG : 4.274,17
Price (Rp/share)
SMGR (LHS) IHSG (LHS)
Key market data IDR USD
Current share price 14.150 1,16
52 week high 19.000 1,56
52 week low 12.000 0,98
Market Cap. 83.931bn 6.885mm
Jakarta Composite Index is rebased to Semen Indonesia share priceNote: US$ 1 = IDR 12,189 as per Dec 31, 2013 *middle rate BI
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 103
Ikhtisar Saham, Pembayaran Dividen dan Kronologi Pencatatan Saham
IKHTISAR SAHAM
Harga dan Volume Saham per Kuartal di Bursa Efek Indonesia (Rupiah)
Period2014 Market Cap.
Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan Lembar saham Volume (Rp miliar)
1st Quarter 14,500 16,500 13,875 15,800 5,931,520,000 520,311,400 93,718
2nd Quarter 16,500 17,000 14,275 15,075 5,931,520,000 578,076,605 89,418
3rd Quarter 15,075 17,050 15,025 15,425 5,931,520,000 444,139,700 91,494
4th Quarter 15,150 16,675 14,625 16,200 5,931,520,000 368,610,500 96,091
Period2013 Market Cap.
Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan Lembar saham Volume (Rp miliar)
1st Quarter 15,950 18,450 15,000 17,700 5,931,520,000 426,058,000 104,988
2nd Quarter 17,950 19,000 15,300 17,100 5,931,520,000 603,532,000 101,429
3rd Quarter 16,900 17,050 12,000 13,000 5,931,520,000 689,679,100 77,110
4th Quarter 13,300 14,700 12,600 14,150 5,931,520,000 466,588,000 83,931
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM
Perseroan mencatatkan sahamnya pertama kali /
Initial Public Offering (IPO) atau ‘Go Public’ di Bursa
Efek Jakarta (sekarang BEI) pada tanggal 8 Juli 1991.
Sejak IPO sampai tanggal pelaporan 2014 Perseroan
3 kali mencatatkan aksi korporasi yang menyebabkan
perubahan jumlah saham beredar, yakni :
• Right Issue pada tangggal 2 Juni 1995
yang membuat jumlah saham berubah dari
148.288.000 lembar menjadi 593.152.000
lembar, disertai perubahan nilai modal dasar dan
modal disetor.
• Stock Split 1:10 pada tanggal 7 Agustus 2007
yang membuat jumlah saham bertambah menjadi
5.931.520.000 lembar.
• Buy-back dan sellback saham antara tanggal 13
Oktober 2008 – 9 Jan 2009 (untuk buy back) dan
6-7 Oktober 2009 (untuk sell back) yang pada
akhirnya tidak mempengaruhi jumlah saham
yang beredar.
Seluruh aksi korporasi terkait saham tersebut
diringkaskan dalam tabel berikut.
Keterangan SatuanGo Public
(8 Juli 1991)Peningkatan Modal dasar
Right IssuePeningkatan Modal dasar
Stock Split Share Buyback Share SellbackPer
31 Des 2014
Modal dasar Lembar 500.000.000 741.440.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000
Modal ditempatkan dan disetor
Lembar 148.288.000 148.288.000 593.152.000 593.152.000 5.931.520.000 5.251.200.000 5.931.520.000 5.931.520.000
Saham yang dibeli kembali
Lembar 68.032.000
Saham dijual kembali
Lembar 68.032.000
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level104
KRONOLOGI PENCATATAN EFEK LAINNYA
Perseroan tidak memiliki efek lain yang dicatatkan.
PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN /
KARYAWAN BERBASIS SAHAM (MSOP/ESOP)
Perseroan tidak pernah melaksanakan Program Opsi
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2014
Pembelian Saham bagi Manajemen (Management
Stock Ownership Programme/MSOP) maupun
Program Opsi Pembelian Saham bagi Karyawan
(Employee Stock Ownership Programme/ESOP).
Diluar Pemerintah, pada tahun 2014 saham SMGR dimiliki oleh berbagai institusi asing
dengan total persentase kepemilikan 78,76% saham non pemerintah.
Grafik Komposisi Pemegang SahamPer 31 Desember 2014
Grafik Komposisi Pemegang Saham di Luar PemerintahPer 31 Desember 2014
51,01%
78.76%
38,59%
0.02%
0.01%
19.85%
9.73%
1.37%
0.67%
Government RI
ForeignInstitution
Foreign Institution
Foreign Individual
Foreign Individual
DomesticInstitution
DomesticInstitution
DomesticIndividual
DomesticIndividual
Informasi Bagi Investor
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 105
Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2013
20 Besar Pemegang Saham
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah saham yang
diterbitkan dan disetor berjumlah Rp593.152.000.000,-,
terdiri atas 5.931.520.000 lembar saham, masing-masing
bernilai Rp100 per lembar. Tahun 2014 tercatat ada
Grafik Komposisi Pemegang SahamPer 31 Desember 2013
Grafik Komposisi Pemegang Saham di Luar PemerintahPer 31 Desember 2013
51,01%
77.99%
38.21%
0.02%
0.01%
20.26%
9.93%
1.73%
0.85%
Government RI
ForeignInstitution
Foreign Institution
Foreign Individual
Foreign Individual
DomesticInstitution
DomesticInstitution
DomesticIndividual
DomesticIndividual
6.596 investor pemegang saham Perseroan. Tabel
berikut menjelaskan informasi yang terkait dengan
kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember
2014.
Informasi Bagi Investor
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level106
No. Nama Investor Nama Pemenang Rekening Jumlah Saham %
1 Pemerintah RI, cq. Menteri Keuangan RI DirJend Pembinaan BUMN, Dept Keuangan RI, .kt 3.035.405.000 51,01
2 JPMCB-OPPENHEIMER DEVELOPING MARKET FUND-2157804215
BUT DEUTSCHE BANK AG 159.847.300 2,69
3 BPJS Ketenagakerjaan-JHT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), PT 156.661.700 2,64
4 GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE BUT. STANDARD CHARTERED BANK 127.036.632 2,14
5 BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND-2039844119
BUT DEUTSCHE BANK AG 122.253.600 2,06
6 SSB 4545 S/A LAZARD EMERGING MARKET EQUITY PORTFOLIO - 214461
BUT DEUTSCHE BANK AG 84.078.000 1,42
7 JPMCB-STICHTING DEPOSITARY APG EME MRKT EQ POOL - 2157804478
BUT DEUTSCHE BANK AG 77.220.954 1,30
8 HSBC BANK PLC S/A SAUDI ARABIAN MONETARY AGENCY
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation L 58.765.745 0,99
9 BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD CITIBANK, N.A 55.845.304 0,94
10 PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE-REF CITIBANK, N.A 41.091.300 0,69
11 BBH LUXEMBOURG S/A GENESIS EM MKTS INV CO CITIBANK, N.A 38.419.222 0,65
12 GIC S/A MONETARY AUTHORITY OF SINGAPORE BUT. STANDARD CHARTERED BANK 38.407.632 0,65
13 SSB 1LND THE GENESIS GROUP TRUST FOR EMPLOYEE BENEFIT PLANS-2144
BUT DEUTSCHE BANK AG 35.132.443 0,59
14 PT Taspen (Persero) - THT BANK MANDIRI, PT - CUSTODY 33.405.200 0,56
15 THE BANK OF NEW YORK MELLON DR The Hongkong and Shanghai Banking Corporation L 32.091.080 0,54
16 DB SPORE DCS A/C T NAVIS ASIA NAVIGATOR MASTER FUND-864134131
BUT DEUTSCHE BANK AG 27.608.200 0,47
17 PT AIA FINL - UL EQUITY CITIBANK, N.A 26.474.600 0,45
18 JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS - 2157804006
BUT DEUTSCHE BANK AG 24.370.892 0,41
19 SSB OBIH S/A ISHARES MSCI EMERGING MARKETS ETF-2144609616
BUT DEUTSCHE BANK AG 24.220.700 0,41
20 JPMCB-JPMORGAN EMERGING MARKET EQUITY FUND-2157804201
BUT DEUTSCHE BANK AG 22.520.900 0,38
Total 4.210.857.400 70,99
6,596 Pemegang Saham Lainnya 1.720.662.596 29,01
GRAND TOTAL 5.931.520.000 100,00
Informasi Bagi Investor
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 107
Untuk tahun 2013, jumlah pemegang saham perseroan adalah 6.375 investor dengan data 20 besar kepemilikan
adalah sebagai berikut.
No. Nama Alamat Jumlah Saham %
1 Pemerintah RI, cq. Menteri Keuangan RI DirJend Pembinaan BUMN, Dept. Keuangan RI, 3.025.406.000 51,01
2 GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE BUT. STANDARD CHARTERED BANK 101.880.988 1,72
3 JPMCB-OPPENHEIMER DEVELOPING MARKET FUND-2157804215
BUT DEUTSCHE BANK AG 91.923.000 1,55
4 BPJS Ketenagakerjaan-JHT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), PT 88.013.000 1,48
5 SSB 4545 S/A LAZARD EMERGING MARKET EQUITY PORTFOLIO - 214461
BUT DEUTSCHE BANK AG 81.763.300 1,38
6 BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND-2039844119
BUT DEUTSCHE BANK AG 81.383.000 1,37
7 JPMCB-SCHRODER INTERNASIONAL SELECTION FUND-2157804159
BUT DEUTSCHE BANK AG 68.324.000 1,15
8 JPMCB-EUROPACIFIC GROWTH FUND-2157804056 BUT DEUTSCHE BANK AG 62.317.000 1,05
9 BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD CITIBANK, N.A 56.750.004 0,96
10 BPJS Ketenagakerjaan Trading (dh PT Jamsostek) BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK 55.568.000 0,94
11 JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS - 2157804006
BUT DEUTSCHE BANK AG 52.907.798 0,89
12 BBH LUXEMBOURG S/A GENESIS EM MKTS INV CO CITIBANK, N.A 51.678.822 0,87
13 SSB 1LND THE GENESIS GROUP TRUST FOR EMPLOYEE BENEFIT PLANS-2144
BUT DEUTSCHE BANK AG 47.432.443 0,80
14 JPMCB-STICHTING DEPOSITARY APG EME MRKT EQ POOL - 2157804478
BUT DEUTSCHE BANK AG 43.599.154 0,74
15 JP MORGAN CHASE BANK RE ABU DHABI INVESTMENT AUTHORITY - 215780
BUT DEUTSCHE BANK AG 42.670.029 0,72
16 JPMCB - NORGES BANK - 2157804128 BUT DEUTSCHE BANK AG 36.175.654 0,61
17 THE NORTHERN TRUST CO S/A SAUDI ARABIAN MONETARY AGENCY
BUT. STANDARD CHARTERED BANK 35.412.500 0,60
18 JPMCB-VIRTUS EMERGING MARKET OPPORTUNIES FUND-2157805248
BUT DEUTSCHE BANK AG 33.927.606 0,57
19 PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE-REF CITIBANK, N.A 30.813.500 0,52
20 PT AIA FINL - UL EQUITY CITIBANK, N.A 29.929.500 0,50
Total 4.117.875.298 69,43
6,375 Pemegang Saham Lainnya 1.813.644.702 30,57
GRAND TOTAL 5.931.520.000 100,00
Informasi Bagi Investor
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level108
Struktur Kepemilikan Saham
Note:
*) Sampai dengan 31 Des 2014
TLCC memiliki 2 anak perusahaan, yaitu
1. Thang Long Joint Stock Company 2 - 99,9% sahamnya dimiliki TLCC
2. An Phu Cement Joint Stock Company - 99,9% sahamnya dimiliki TLCC
**) Persetujuan PT Semen Gresik dari Kementerian Hukum dan HAM tanggal 10 Januari 2014
Informasi Bagi Investor
Kepemilikan Saham Oleh Komisaris dan Direksi
Untuk tahun 2014 salah seorang Direksi Perseroan
memiliki saham Semen Indonesia dalam jumlah
terbatas. Sementara jajaran anggota Dewan Komisaris
dan Direksi lainnya, maupun keluarga intinya, tidak
memiliki saham Perseroan, baik secara langsung
maupun tidak langsung, sebagaimana ditunjukkan
dalam tabel berikut. (Lihat juga) “Laporan Tata
Kelola, Kepemilikan Saham Direksi”
MASYARAKAT
48,99%
PT SEMEN GRESIK**)INDUSTRI SEMEN
99,23%
PT SEMEN TONASAINDUSTRI SEMEN
99,99%
7 ENTITAS ANAK
NON INDUSTRI SEMEN
THANG LONG CEMENT*)INDUSTRI SEMEN
70,00%
2 ENTITAS ANAK
NON INDUSTRI SEMEN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
51,01%
PT SEMEN PADANGINDUSTRI SEMEN
99,99%
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 109
Struktur Kepemilikan Saham
Tabel Kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, 2014.
Nama Jumlah Saham Persen Saham Jabatan
Mahendra Siregar 0,00 0% Komisaris Utama
Hadi Waluyo 0,00 0% Komisaris Independen
Muchammad Zaidun 0,00 0% Komisaris Independen
Farid Prawiranegara 0,00 0% Komisaris
Marwanto Harjowiryono 0,00 0% Komisaris
Achmad Jazidie 0,00 0% Komisaris
Wahyu Hidayat 0,00 0% Komisaris
Suparni 0,00 0% Plt. Direktur Utama
Ahyanizzaman 0,00 0% Direktur
Suharto 0,00 0% Direktur
Johan Samudra 0,00 0% Direktur
Gatot Kustyadji 58,400 0,0009846% Direktur
Amat Pria Darma 0,00 0% Direktur
Dividen dan Kebijakan Dividen
Perseroan membagikan dividen dengan
memperhatikan kondisi keuangan untuk
pengembangan usaha dan imbal hasil bagi para
pemegang saham, namun demikian, sesuai kebijakan
Manajemen, rasio pembagian dividen berkisar 45-
55% dari laba bersih. Direksi Perseroan, dengan
persetujuan Dewan Komisaris dapat membagikan
dividen interim, sepanjang kondisi keuangan
perusahaan memungkinkan, dan dividen interim
yang dibagikan ini adalah bagian dari dividen final
yang jumlahnya diputuskan dalam RUPS.
Sesuai dengan hasil RUPS tahun 2014, Perseroan
membagi dividen sebesar 45% dari laba bersih yakni
sebesar Rp2.416,6 miliar atau sebesar Rp407,2
persaham. Dengan demikian tingkat pertumbuhan
rata-rata tahunan (CAGR) dividen yang dibagikan
dalam enam tahun terakhir sebesar 38,8%
Tanggal RUPS Recording Date
Date of Payment
Tahun buku Dividend Payout Ratio
Dividend (billion) Dividen Per Saham
April 16, 2015 *) *) *) *) *) *)
March 25, 2014 May 2, 2014 May 19, 2014 2013 45% Rp2.416,6 Rp407,42
April 30, 2013 June 3, 2013 June 17, 2013 2012 45% Rp2.181,2 Rp367,7
June 26, 2012 July 20, 2012 Aug 3, 2012 2011 50% Rp1.962,7 Rp330,89
June 28, 2011 Aug 01, 2011 Aug 15, 2011 2010 50% Rp1.816,7 Rp306,26
June 25, 2010 July 22, 2010 Aug 5, 2010 2009 50% Rp1.829,5 Rp308,45
June 26, 2009 July 24, 2009 Aug 7, 2009 2008 55% Rp1.216,7 Rp215,19
May 7, 2008 June 3, 2008 Jun 17, 2008 2007 50% Rp887,7 Rp149,66
*) Menunggu keputusan RUPST yang akan diselenggarakan pada tanggal 16 April 2015
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level110
Kondisi Pasar Modal
Pada tahun 2014, sekalipun kondisi perekenomian
belum kondusif sebagai dampak dari gejolak ekonomi
global, pelaksanaan agenda politik nasional Pemilu
DPR dan Presiden, yang berlangsung aman membawa
sentimen positif terhadap pasar modal. Terpilihnya
pemerintahan baru yang sesuai ekspektasi pelaku
pasar membuat kepercayaan investor meningkat,
sehingga membuat investor, luar negeri maupun
dalam negeri tertarik menanamkan investasinya di
pasar modal Indonesia.
Sentimen beli tersebut membuat volume dan
frekuensi transaksi di pasar modal Indonesia
meningkat, membuat IHSG naik hingga sempat
menyentuh titik tertinggi di posisi 5.246,4. Perubahan
satuan perdagangan saham (lot size) dari 1 lot = 500
lembar menjadi 1 lot = 100 lembar saham, juga
disambut positif oleh pelaku pasar retail, sehingga
perdagangan saham berlangsung semakin intens
dengan frekuensi transaksi yang meningkat.
Kebijakan pemerintahan baru yang kemudian mulai
diterapkan, termasuk pengalihan subsidi BBM
untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan
penguatan sektor kemaritiman membuat keyakinan
pelaku pasar meningkat, setelah sempat turun di
pertengahan tahun.
Pada akhir tahun 2014, Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada
hari terakhir transaksi di 30 Desember 2013,
membukukan kenaikan sebesar 22,29%, ditutup
pada posisi 5.226,95, dari posisi sebesar 4.274,17 di
akhir tahun 2012.
Capaian tersebut membuat pasar modal Indonesia
mencatatkan kenaikan terbesar kedua di Asia
Tenggara, setelah Bursa saham Filipina dan kelima
tertinggi di Asia, setelah Shanghai, Shenzen, India
dan Filipina. Nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia
dengan kenaikan tersebut menjadi sebesar ekivalen
US$414,29 miliar dari nilai sebesar ekivalen US$
345,54 miliar di tahun 2013.
Pada tahun 2014 tercatat adanya tambahan 19
emiten baru dan beberapa aksi korporasi yang
dilakukan 21 emiten dengan total nilai aksi korporasi
dimaksud sebesar Rp47,62 triliun. Di tahun 2014 juga
terdapat 86 emiten yang melakukan emisi obligasi
korporasi dan sukuk total senilai Rp48,04 triliun.
Semakin kondusifnya kondisi politik di dalam
negeri dan besarnya keyakinan pelaku pasar bahwa
berbagai program pembangunan infrastruktur
dasar (jalan, pelabuhan dan ketenaga listrikan) akan
terealisasikan mulai tahun 2015 diperkirakan akan
membuat pasar saham Indonesia semakin bergairah
di masa mendatang.
IHSG di tahun 2014 naik sebesar
22,29% dan tercatat pada poisi ke-
lima bursa berkinerja terbaik di Asia.
Seiring volatilitas yang terjadi di bursa, saham-
saham dalam kelompok blue chips mencatat
kinerja yang bervariasi. Sebagian besar mencatat
kenaikan, termasuk saham SMGR, hanya sedikit
yang mengalami penurunan harga dibandingkan
penutupan di tahun 2013 lalu.
Kinerja Saham Perseroan
Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia
(dahulu BEJ) sejak tahun 1991, merupakan salah
satu dari dua BUMN industri semen di bursa. Kode
perdagangan saham Perseroan di BEI adalah SMGR.
Selain tercatat di papan utama, saham SMGR tercatat
sebagai anggota dari Jakarta Mining Index, LQ45 (45
saham terlikuid di BEI), Jakarta Islamic Index, Indeks
Bisnis-27, Indeks Kompas 100 dan Indeks Sri Kehati,
yang menunjukkan Perseroan termasuk kelompok
saham blue chips yang memiliki kepedulian tinggi
terhadap pelestarian lingkungan.
Struktur Kepemilikan Saham
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 111
Volatilitas pasar modal sepanjang tahun 2014 dan
kondisi perekonomian domestik turut mempengaruhi
pergerakan saham SMGR, baik dari sisi harga maupun
volume transaksi. Harga penutupan saham Semen
Indonesia di akhir Desember 2014 adalah Rp16.450
per saham. Sebagaimana diketahui, pada tahun
2014, pertumbuhan sektor konstruksi dan properti
melambat, menurunkan tingkat pertumbuhan
permintaan semen hingga ke batas yang terendah
dalam 5 tahun terakhir. Akibatnya, harga saham
produsen semen di akhir tahun cenderung bergerak
searah dengan pergerakan IHSG, termasuk harga
saham Perseroan.
Seiring dengan dinamika pasar, harga saham
SMGR pada kuartal pertama 2014 sempat turun
dan menyentuh harga terendah sebesar Rp13.875
sebelum akhirnya ditutup menguat pada posisi
Rp15.800 per saham. Volume perdagangan
saham SMGR selama kuartal pertama mancapai
520.311.400 lembar saham.
Pada kuartal II, selaras dengan membaiknya ekspektasi
pasar akan hasil Pemilu, pasar modal nasional kembali
dilanda sentimen beli. Realisasi pembangunan pabrik
Rembang direspons positif dan berimbas pada
kenaikan saham SMGR hingga sempat menyentuh
titik tertinggi dalam perdagangan intraday di tahun
2014, yakni sebesar Rp17.400,- naik 20,0% dari
posisi pembukaan di awal tahun, untuk kemudian di
tutup pada posisi Rp15.075,- per saham.
Memasuki kuartal ke III, harga saham SMGR kembali
meningkat, hingga mencapai harga intraday tertinggi
di Rp17.150 dan ditutup pada harga Rp15.425 per
saham. Volume perdagangan saham SMGR terjaga
pada kisaran 444.139.700 selama periode kuartal ke
III tersebut.
Pada kuartal ke IV, saham SMGR kembali berfluktuasi
mengiringi kondisi pasar semen yang melemah yang
terkompensasi oleh antusiasme Pemilu Presiden,
sehingga harga sempat turun sampai pada posisi
terendah di kuartal keempat pada posisi Rp14.500,-
untuk kemudian kembali mengalami peningkatan
harga, hingga pada akhir tahun 2014 ditutup pada
posisi Rp16.200,- per saham. Posisi penutupan
ini menunjukkan harga SMGR meningkat sebesar
14,5% dari posisi penutupan tahun 2013.
Pola pergerakan saham SMGR, seperti ditunjukkan
pada grafik di awal pembahasan bergerak searah
dengan grafik pergerakan IHSG.
Harga saham SMGR
Naik 14,5 %
Assuring the Move Into Next Level
Struktur Kepemilikan Saham
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level112
Informasi Bagi Investor
NAMA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG
PASAR MODAL
Kantor Akuntan Publik
Osman Bing Satrio & Eny
Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited
The Plaza Office Tower 32nd Floor
Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30
Jakarta 10350
Ph. : (021) 2992 3100
Fax : (021) 2992 8200 / 8300
Biro Adminstrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo
Belakang Wisma Diners Club
Jl Jendral Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220
Tel. (62-21) 5709009
Fax (62-21) 5709026
e-mail : www.datindo.com
PT Datindo Entrycom merupakan Biro Administrasi
Efek Saham Perseroan. Semua pertanyaan pemegang
saham terdaftar tentang hal-hal yang berhubungan
dengan status pendaftaran pemegang saham,
dividen, kehilangan atau kecurian sertifikasi saham,
penggantian alamat, dan hal-hal lainnya dapat
dialamatkan ke alamat tersebut diatas.
Kantor Notaris
Leolin Jayayanti, SH
Jl. Pulo Raya VI/I, Keb. Baru - Jakarta 12170
Telp. (62-21) 727 87 232
Fax. (62-21) 723 4607
Kantor Notaris & Pejabat Pembuat Akta Tanah
Hana Tresna Widjaja, SH.
Wijaya Grand Center Blok F.45
Jl. Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan 12160
Telp. (62-21) 7245187
Fax. (62-21) 7202973
Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Struktur Kepemilikan Saham
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 113
Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Saham Perseroan
Assuring the Move Into Next Level 113
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level114
Tinjauan Operasional
116 Pengelolaan Sumber Daya Manusia128 Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan139 Inovasi Perseroan147 Teknologi Informasi dan Komunikasi158 Risiko dan Manajemen Risiko
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 115
Kami meyakini sumber daya manusia merupakan salah satu aset utama yang memiliki peran sentral dan strategis dalam mendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karenanya kami berupaya meningkatkan peran dan kapabilitas SDM dalam satu proram pengembangan kompetensi yang holistic melalui wadah Semen Indonesia Center of The Champs yang menyatukan dan mengembangkan kemampuan strategic Perseroan untuk memastikan kepeberhasilan rencana pengembangan usaha dalam jangka panjang
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level116
Pengelolaan Sumber Daya ManusiaTinjauan Operasional
PENGEMBANGAN SISTEM SDM MENUJU WORLD
CLASS HUMAN CAPITAL
Sejalan dengan program Transformasi Korporasi
menjadi perusahaan Strategic Holding berkelas
dunia dengan cakupan business cluster cement dan
non cement, Perseroan melakukan Pengembangan
Sistem SDM secara terpadu selaras dengan Rencana
Jangka Panjang Perusahaan yang telah ditetapkan.
Pengembangan Sistem SDM mencakup optimalisasi
3 komponen utama, yaitu process, technology dan
people.
Proses bisnis SDM dikembangkan dari best practice
proses bisnis SDM yang dijalankan oleh perusahaan-
perusahaan World Class, yang terdiri dari proses :
1. Human Capital Planning
2. Human Capital Acquiring
3. Human Capital Development
4. Human Capital Maintaining
5. Human Capital Retaining
Departemen Sumber Daya Manusia Grup
Departemen Center of Dynamic
Learning
KEBIJAKAN CDL
• LDP untuk Semua Eselon• Pengelolaan Knowledge Management• Pengembangan Spesialist• Internalisasi CHAMPS
KEBIJAKAN SDM GROUP
• Struktur Organisasi sd Eselson 1• Kebijakan rekruitmen• Kebijakan Comben/Grading• Pengelolaan Talent• Harmonisasi dan Komunikasi Grup• Optimalisasi SDM untuk Anak Usaha
OPERATIONAL ExCELLENT
• pengelolaan Karyawan (Kesehatan, Lembur dan Travel)• Pengelolaa Rekrutmen (Biaya dan Pemenuhan)• Pengelolaan Pelatihan (Biaya dan Efektifitas)
• Standarization
• Best Practice
• Continuous Improvement • Cost Efficiency • Implement Holding Program
• Best Practice • Best Practice • Best Practice
• Planning • Control
• Policy • Join Program
SDM SDMSDM SDM SDM
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 117
kebijakan dan menjalankan inisiatif fungsi
Knowledge Management di seluruh elemen
perusahaan.
- Job Management : Perseroan melakukan
Evaluasi & Reevaluasi Bobot Jabatan (Job
Grade) di seluruh fungsi perusahaan, selaras
dengan program transformasi korporasi dan
pengembangan struktur organisasi. Evaluasi
& Reevaluasi dilaksanakan bersama Konsultan
berpengalaman di bidang Job Evaluation.
Perseroan telah menetapakan Komite Evaluasi
Jabatan (KEJ), sehingga secara bertahap
kapabilitas/kompetensi Evaluasi Jabatan dimiliki
oleh internal perusahaan, dan dapat melakukan
Evaluasi Jabatan tanpa pendampingan konsultan.
- Man Power Planning : Sejalan dengan
implementasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP), Perseroan melakukan review terhadap
perencanaan SDM, dengan tujuan mem-validasi
alignment kualifkasi, jumlah dan penambahan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Di proses Human Capital Planning, Perseroan
melakukan inisiatif di aspek :
- Organization Development : sejalan
dengan Transformasi Korporasi perusahaan
mengembangkan fungsi SDM dengan
pembentukan 2 Unit Kerja setingkat Departemen
di Holding, yaitu :
oDepartemen Pengembangan Sistem SDM
yang berfokus pada pembenahan kebijakan
dan sistem SDM yang berlaku di seluruh Grup,
serta pengelolaan Talenta khususnya Direksi,
Eselon 1 dan Eselon 2 dan Proses Bisnis dan
Teknologi SDM.
oDepartemen Center of Dynamic Learning
(CDL) menjalankan fungsi Corporate
University, yaitu unit kerja yang didirikan selaras
dengan strategi perusahaan untuk mengelola
fungsi pendidikan dan pembelajaran dalam
perusahaan dengan tujuan mempersiapkan
sumber daya manusianya guna membantu
perusahaan meraih tujuannya. Tugas
Departemen CDL diantaranya: melaksanakan
penyusunan dan pengelolaan Kamus
Kompetensi, Kurikulum, Silabus dan Modul
Pembelajaran, mengkordinasikan dan
melaksanakan Leadership Development
Program (LDP) untuk Eselon 1 sampai dengan
Eselon 4 di seluruh Grup dan menetapkan
Staf Staf
Biro Sistem Manajemen
SDM
Biro Manajemen
Talenta
Departemen Pengembangan
Sistem SDM
Staf Staf
Biro Perancangan Kompetensi & Pembelajaran
Biro Knowledge
Management
Departemen Center of Dynamic Learning
Biro Pusat Pembelajaran
Grup
Seksi Pelaksanaan
Pembelajaran Grup
Seksi Persiapan Pembelajaran
Grup
Seksi Evaluasi Pembelajaran
Grup
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level118
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
SDM agar sesuai dengan perkembangan usaha.
Untuk memperkuat validitas review, Perseroan
melakukan Workload Analysis. Melalui upaya
tersebut, Perseroan kemudian merumuskan
jumlah optimal SDM pendukung operasional
perusahaan di masa depan dalam dokumen
Manpower Planning sampai dengan tahun 2030.
- Proses umum yang ditempuh manajemen
Human Capital dalam setiap aksi korporasi
seperti ekspansi bisnis baik di dalam maupun di
luar negeri adalah melakukan perhitungan Man
Power Planning. Bila dari internal perusahaan
dinyatakan cukup memadai maka akan digunakan
tenaga dari internal Perseroan. Namun bila dinilai
kurang, maka akan ditindaklanjuti dengan
Program Rekrutmen, sesuai dengan bidang yang
dibutuhkan dan kompetensi yang dipersyaratkan
untuk setiap posisi jabatan.
- Sedangkan bila organisasi baru di luar negeri ada
kekosongan posisi, maka yang pertama dilakukan
bidang HC adalah melakukan pengisian posisi
dengan menggunakan penilaian standar
kompetensi dan kinerja yang dibutuhkan di posisi
tersebut dan akan diisi dengan karyawan yang
memiliki kinerja dan kompetensi yang tepat. Hal
ini akan dapat diperoleh dari pemetaan Talent
dalam Talent Management Program Perseroan.
Di proses Human Capital Acquiring, Perseroan
telah melakukan inisiatif di aspek :
- Recruitment : sesuai dengan Man Power Planning
yang telah ditetapkan sebelumnya, perusahaan
melakukan rekrutmen karyawan baru. Jalur
penerimaan karyawan baru di Perseroan terdiri
dari :
oManagement Trainee : dari lulusan setara
Sarjana (S1), diproyeksikan menduduki
jabatan Kepala Seksi (Eselon 3)
oSupervisory Trainee : dari lulusan setara
Diploma (D3), diproyeksikan menduduki
jabatan Kepala Regu (Eselon 4)
oOperator Trainee : dari lulusan setara SMK,
menduduki jabatan Pelaksana (Eselon 5)
- On Boarding : karyawan baru yang telah
direkrut, diberikan pembekalan materi yang
mendukung proses pemahaman dan penerimaan
karyawan baru terhadap Budaya, Lingkungan
Kerja dan Kompetensi yang dibutuhkan untuk
memberikan kinerja terbaik di perusahaan. Proses
On Boarding terdiri dari Susbintal, Corporate
Profile, Corporate Culture (CHAMPS), Basic
Management, Kompetensi Teknis, Personal
Mastery, ESQ, Safety Riding, Plant & Office Visit,
On the Job Training (OJT) dan pemberian Tugas
selama masa OJT.
CHAMPS:
Compete with a clear and synergized vision
Have a high spirit for continuous learning
Act with high accountability
Meet Customer expectation
Perform ethically with high integrity
Strengthening teamwork
Di proses Human Capital Development, Perseroan
telah melakukan inisiatif di aspek :
- Job Competencies : sesuai dengan
kebutuhan bisnis perusahaan pada saat ini dan
pengembangan ke depan sesuai RJPP, Perseroan
mengembangkan rencana untuk meng-update
Kompetensi Karyawan. Pengembangan Job
Competencies ini akan sesuai dengan Job
Description dan Job Family dari masing-masing
jabatan, sehingga identifikasi tingkat kompetensi
dan assesment gap untuk masing-masing
kompetensi dapat dilakukan secara terpadu
Tinjauan Operasional
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 119
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
dengan metode yang valid sesuai kebutuhan
perusahaan.
- Training Program : untuk mendukung inisiatif
Semen Indonesia Center of CHAMPS (SICC)
sebagai power house Semen Indonesia menjadi
World Class Company, khususnya Center of
Dynamic Learning (CDL) dan Center of Knowledge
Management (CKM), Departemen CDL, telah
menetapkan kerangka kerja & struktur organisasi
CDL yang akan menjalankan fungsi Corporate
University. Kerangka kerja dan struktur organisasi
CDL adalah sebagai berikut :
LEARNING SOLUTION ARCHITECTURE
LEARNING FOCUS LEA
RN
ING
INFR
A-S
TRU
CTU
RE
KN
OW
LED
GE
MA
NA
GEM
ENT
Prod
uctio
n &
Res
earc
h A
cade
my
Fina
nce
& O
pera
tiona
l A
cade
my
Engi
neer
ing
& P
roje
ct
Aca
dem
y
Cor
pora
te C
ultu
reSc
hool
Mar
ketin
g &
Dis
trib
utio
n A
cade
my
Lead
ersh
ip A
cade
my
Busi
ness
Dev
elop
men
t A
cade
my
Cus
tom
er &
Sta
keho
lder
C
ente
r
LEARNING STRATEGY GOVERNANCE
LEARNING SOLUTIONS DELIVERY SYSTEM
Learning Program
Learning Program
Learning Program
Learning Program
Learning Program
Learning Program
Learning Program
Learning Program
Kompetensi inti
Kompetensi Leadership
Kompetensi Fungsional
Kompetensi Karyawan
Team Work, Continuous Learning, Service Orientation, Professionalism and Integrity
Adaptability, Problem Solving, Change Leadership, Visionary Leadership. Planning Organizing, Developing People, Personal Resilience, Manage, Execution and Change Management
General Management, Business Development, R&D, Production, Maintenance, Engineering, Marketing, Logistic, Audit, Finance, Corporate Communication, Human capital, General Affair, Administration, Legal and Information System
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level120
Kerangka Kerja CDL
Struktur Organisasi CDL
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Tinjauan Operasional
STEERING COMMITEE
Dynamic Learning Principal
LEARNING COUNCIL
ORGANIZING COMMITEE
ACADEMY
Production & Research Academy
Customer & Stakeholder
Center
Marketing & Distribution Academy
Engineering & Project Academy
Operational Academy
Steering Commitee
Board
Leadership Academy
Chief Dynamic Learning Officer
Head of Learning Design
Head of Knowledge
Management
Head of Learning
Solution Delivery
Head of Learning Quality
Assurance
Business Development
Academy
Corporate Culture School
Dean Of Production & Research Academy
Dean Of Marketing & Distribution Academy
Dean Of Engineering &
Project Academy
Dynamic Learning Principal
Dean Of Operational Academy
Dean Of Leadership Academy
Dean Of Business
Development Academy
Production & Research
Business Owner
Marketing & Distribution
Business Owner
Engineering & Project Business
Owner
Operational Academy
Business Owner
Leadership Academy
Business Owner
Business Development
Business Owner
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 121
Dari sisi pelatihan, sebagian karyawan di fungsi
SDM yang memiliki role sebagai Administration
Expert, Business Strategic Partner, Change Agent
dan Employee Champion, telah menjalankan
program Sertifikasi Profesi SDM bekerja
sama dengan Praktisi dan Akademisi SDM
terkemuka. Untuk fungsi lainnya, Perseroan telah
mengembangkan kompetensi sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan potensi karyawan yang
dirumuskan dalam Training Need Analysis (TNA).
Sebagai realisasi pelaksanaan program pelatihan
dan pengembangan berdasarkan TNA, pada
tahun 2014 Perseroan telah menyelenggarakan
berbagai program pelatihan internal dan eksternal
yang diikuti oleh karyawan dari berbagai tingkat
jabatan. Jenis pelatihan yang diselenggarakan
juga beragam sesuai dengan kebutuhan dan
program pengembangan kompetensi yang telah
ditetapkan.
SEMEN INDONESIA GROUP
Jenis PelatihanType of Training
PelaksanaAssociate
Kepala ReguSupervisor
Kepala SeksiManager
Kepala BiroSenior manager
Kepala DepartemenSenior manager
Jumlah Peserta
Participant
Jam Pelatihan
Hours Training
Jumlah Peserta
Participant
Jam Pelatihan
Hours Training
Jumlah Peserta
Participant
Jam Pelatihan
Hours Training
Jumlah Peserta
Participant
Jam Pelatihan
Hours Training
Jumlah Peserta
Participant
Jam Pelatihan
Hours Training
Teknis FungsionalTechnical Functionality
4.199 43.825 1.780 32.355 1.646 23.408 877 15.237 239 3.910
ManajemenManagement
161 4.087 453 7.529 627 19.908 347 8.127 72 1.182
UmumGeneral
1.556 22.353 1.494 23.502 684 9.502 493 6.809 171 2.960
SertifikatSertification
190 6.165 60 2.025 28 1.686 8 272 - -
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Alokasi dana untuk pelaksanaan pelatihan dan
pendidikan adalah sebesar Rp45,3 miliar atau
rata-rata sebesar Rp2,97 juta per karyawan,
dengan rincian jenis pelatihan, jumlah peserta
dan biaya pelatihan sebagai berikut :
Jenis PelatihanSMIG Total
Peserta Biaya
Umum 4.418 15.466.512.948
Manajemen 1.603 9.220.413.626
Teknik 9.214 20.576.944.200
Total 15.235 45.263.870.774
Total Biaya Pelatihan / Karyawan 2.971.045
- Performance Management : Dalam hal penilaian
kinerja Karyawan, Perseroan akan menggunakan
penilaian kinerja unit kerja dan individu berbasis
Balanced Scorecard. Dengan menggunakan
Human Resources Information System (HRIS),
penilaian kinerja unit kerja dikelola dalam Aplikasi
CPMS (Corporate Performance Management
System) dan penilaian kinerja karyawan dikelola
dalam aplikasi ePMS (Employee Performance
Management System). Perseroan akan memiliki
data penilaian kinerja dan kompetensi karyawan
yang dilakukan secara rutin dan dikelola secara
terintegrasi di seluruh perusahaan. Data ini akan
sangat berguna untuk menentukan besaran
insentif kinerja karyawan, pelaksanaan promosi,
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level122
mutasi dan berbagai kepentingan dalam
pengelolaan Human Capital lainnya. Secara
korporat, Key Performance Indicator dan target
- target penilaian kinerja individu karyawan
diturunkan dari KPI dan target-target penilaian
kinerja unit kerja. Penilaian kinerja unit kerja yang
disebut Corporate Performance Management
System (CPMS) dimulai dari tingkat korporasi
hingga unit terkecil di Perseroan maupun di
perusahaan-perusahaan anak lainnya. Dengan
penilaian kinerja individu, penempatan karyawan
untuk mengisi posisi dalam organisasi khususnya
bila ada ekspansi ke luar negeri, maka karyawan
yang terpilih adalah yang memiliki kinerja dan
kompetensi terbaik.
- Career Path : Sehubungan dengan perkembangan
perusahaan yang meningkat dengan pesat serta
kebutuhan akan adanya Sistem Career Path yang
pasti dan tertata di seluruh jenjang pekerjaan pada
struktur organisasi perusahaan yang bertujuan
untuk menjamin keberlangsungan jenjang karir
bagi seluruh karyawan di lingkungan Semen
Indonesia Group maka Perseroan merencanakan
implementasi Career Path, dibantu oleh konsultan
SDM terkemuka, bertujuan agar bisa didapatkan
hasil yang optimal dalam perencanaan karir
karyawan.
- Knowledge Management : sejalan dengan
inisiatif Center of Knowledge Management
(CKM) dalam power house SICC, Perseroan
menetapkan kerangka kerja Knowledge
Management dan mengembangkan teknologi
pendukung yang mendukung kegiatan
Knowledge Management & Collaboration.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Tinjauan Operasional
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 123
Aktifitas Knowledge Management yang telah
dilakukan selama 2014 adalah :
- Leader Cafe : Sebagai salah satu praktek
Knowledge Management, diselenggarakan
Leader Cafe sebulan sekali. Leader cafe
merupakan salahsatu bentuk knowledge
sharing dengan pembicara Direksi, Komisaris
atau pembicara luar yang selevel. Acara
dikemas seperti dalam cafe, dengan tatanan
meja bundar dan alunan musik seperti
halnya dalam cafe, agar pembicara dan
peserta merasa nyaman dan mendapatkan
pengalaman pembelajaran dengan suasana
berbeda.
- Learn and Share Unit Kerja : Selain Leader
Cafe, learn and share juga dilakukan di unit-
unit kerja. Sepanjang tahun 2014, telah
dilaksanakan kurang lebih 150 aktivitas
learn and share. Hal ini cukup memuaskan,
mengingat tahun 2014 adalah tahun pertama
dimulainya praktek learn and share di
Semen Indonesia. Dengan adanya learn and
share, diharapkan mampu secara signifikan
meningkatkan pengetahuan karyawan
sehingga tercipta para knowledge worker.
- Peer Assist : Bentuk praktek Knowledge
Management yang lain adalah Peer Assist.
Menurut Dunamis, pengertian Peer Assist
adalah berbagi pengetahuan antar dua pihak
sebelum terlibat di dalam sebuah proyek
atau siklus bisnis yang berdampak dan/atau
berisiko besar, sehingga melalui pembelajaran
dari pihak yang lebih berpengalaman
dapat mengurangi risiko yang akan timbul.
Di Semen Indonesia, praktek Peer Assist
dilakukan melalui sertijab (serah terima
jabatan) karyawan yang mengalami mutasi
atau promosi pada level eselon 3 keatas.
Melalui peer assist, proses perpindahan
jabatan diharapkan dapat berjalan lancar dan
menghindari risiko yang berulang.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level124
Di proses Human Capital Maintaining, Perseroan
telah melakukan inisiatif di aspek :
- Remuneration : Perseroan telah menyelesaikan
dan meng-implementasikan standardisasi job
grading sebagai dasar pelaksanaan reward
management system dengan menggunakan Hay
reference level, walau masih memerlukan tahap
sosialisasi yang lebih intensif.
-
- Selain meletakkan dasar grading system,
Perseroan juga telah mendesain standarisasi
struktur remunerasi di seluruh Operating
Company (OpCo). Didukung dengan HRIS
maka standarisasi tersebut memudahkan proses
administrasi kepersonaliaan terutama terkait tour
of duty bagi karyawan ke seluruh opco.
- Sejalan dengan standardisasi struktur
remunerasi dilakukan juga upaya pembentukan
performance based culture dengan model
insentif berdasarkan kinerja. Dalam sub proyek
Employee Performance Management, Perseroan
menetapkan standardisasi penilaian karyawan
dengan berdasarkan kriteria KPI dan kriteria
Kompetensi. Hasil penilaian kedua kriteria akan
mendasari keputusan penetapan merit increase
dan pemberian insentif. Melalui cara tersebut
diharapkan akan terbentuk perilaku karyawan
yang selaras dengan KPI perusahaan.
Perseroan memberikan remunerasi berupa gaji
pokok, tunjangan tetap (tunjangan jabatan) dan
tunjangan tidak tetap (presensi, uang bantuan
makan, tugas, pengawasan, lembur, lokasi),
bantuan & sumbangan (perkawinan, ongkos
pindah, duka cita, sewa rumah, bantuan hukum)
serta adanya insentif yang didasarkan atau
dikaitkan langsung dengan kinerja perseroan
bagi karyawan berupa insentif kinerja 3 bulanan
dan jasa produksi tahunan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Tinjauan Operasional
No. Jenis Imbal JasaStatus Pegawai
Tetap Tidak Tetap
1 Gaji P P
2 Tunjangan Tetap P
3 Tunjangan Tidak Tetap P P
4 Tunjangan Hari Raya P P
5 Uang Perjalanan Cuti P
6 Program Pensiun P
7 Insentif Kinerja dan Jasa Produksi P
8 Tanda Kesetiaan dan Ikatan Batin P
9 Bantuan & Sumbangan P
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 125
- Industrial Relation : Untuk membangun
Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis
dan berkeadilan antara Manajemen Perseroan
dan Karyawan, maka dibuatlah Perjanjian Kerja
Bersama (PKB). Tujuannya adalah untuk menjamin
kepastian hak dan kewajiban dengan saling
mengakui keberadaan masing-masing pihak,
untuk meningkatkan motivasi / produktivitas
kerja yang berdaya guna sehingga menjamin
terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik
dan benar.
Di dalam PKB diatur tentang hubungan kerja,
waktu kerja & cuti, dispensasi, remunerasi, dan
fasilitas & kesejahteraan.
Di dalam PKB Perseroan menyatakan dengan
tegas bahwa dalam hal melaksanakan hubungan
industrial, Perseroan berkewajiban memberikan
kesejahteraan kepada karyawan secara terbuka,
demokratis dan berkeadilan serta memberikan
hak-hak karyawan sebagaimana diatur dalam
ketentuan perusahaan yang disesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah yang berlaku.
- Benefit & Working Facility : Perseroan terus
berupaya meningkatkan motivasi karyawan
untuk terus berkontribusi dan berinovasi melalui
permberian penghargaan yang layak bagi
karyawan yang berprestasi seperti: juara GKM
(Gugus Kendali Mutu), SIAI (Semen Indonesia
Award on Innovation), SS (Sistem Saran), 5R,
kesenian, olahraga dll, penghargaan kepada
Karyawan Teladan serta Tanda Ikatan Batin
dengan masa kerja 10, 15, 20, 25, 30 dan 35
tahun.
Dalam menunjang kelancaran operasional
khususnya dari aspek peningkatan kebugaran
fisik karyawan (physical fitness), Perseroan
memberikan pelayanan pemeliharaan kesehatan
bagi karyawan dan keluarga tertanggung sebagai
berikut :
No. Jenis Pelayanan Diberikan
1 Pelyanan Rawat Jalan (Outpatient) oleh Dokter Umum dan Spesialis P
2 Pelayanan Rawat Gigi P
3 Pelayanan KB P
4 Pelayanan Gizi P
5 Pelayanan Imunisasi/Vaksinasi P
6 Pemeriksaan Kesehatan Berkala P
7 Pelayanan Rawat Inap (inpatient) P
8 Pelayanan Unit Rawat intensif P
9 Pelayanan Pembedahan P
10 Pelayanan Gawat Darurat P
11 Pelayanan Transport Medis (Ambulans) P
12 Pelayanan Persalinan & Kesehatan Ibu Anak P
13 Pelayanan Promotif, Preventif dan Rehabilitatif P
14 Pelayanan Farmasi P
15 Pelayanan Penunjang Medis P
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level126
- Employee Demography : Sebagai bagian dari
pelaksanaan proses regenerasi, sekaligus reposisi
dan reorganisasi seiring dengan pengembangan
Perseroan dan rencana ekspansi di masa
mendatang, Perusahaan melakukan penyesuaian
jumlah karyawan seiring dengan perkembangan
usaha.
Jumlah karyawan Perseroan komparatif
perbandingan 2 (dua) tahun terakhir mengalami
perubahan. Pada tahun 2012 jumlah karyawan
Perseroan tercatat sebesar 6.659 orang
sedangkan pada tahun 2013 tercatat sebesar
6.320 orang. Perincian karyawan Perseroan tahun
2014 berdasarkan jenjang manajemen, umur,
dan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Tinjauan Operasional
Jenjang Manajemen / Management LevelTotal
2014 2013 2012
Kepala Departemen dan Sederajat/Departement Head and Equivalent 138 129 134
Kepala Biro & Sederajat / Bureau Head & Equivalent 345 338 335
Kepala Seksi & Sederajat / Section Head & Equivalent 644 622 615
Kepala Regu & Sederajat / Team Leader & Equivalent 2.003 1.977 1.924
Pelaksana / Foreman 3.194 3.243 3.629
Jumlah Total* 6.336 6.320 6.659
* Tidak termasuk karyawan di anak perusahaan Non Semen
Umur
Total
2014 2013 2012
Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan %
>=51 tahun 1.010 15,94% 1.209 19,13% 1.323 19,87%
46-50 tahun 552 8,71% 521 8,24% 567 8,54%
41-45 tahun 1.080 17,05% 985 15,60% 855 12,84%
36-40 tahun 1.154 18,21% 1.220 19,30% 1.270 19,07%
31-35 tahun 625 9,86% 569 9,00% 627 9,42%
26-30 tahun 1.144 18,06% 998 15,79% 989 14,85%
<=25 tahun 771 12,17% 817 12,93% 1.026 15,43%
Jumlah Total 6.336 100% 6.320 100% 6.659 100%
Jenjang Pendidikan
Total
2014 2013 2012
Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan % Jumlah Karyawan %
Pascasarjana 447 7,05% 444 7,05% 481 7,22%
Sarjana 1.269 20,03% 1.204 10,05% 1.173 17,62%
D3 773 12,20% 712 11,27% 906 13,61%
SLTA 3.847 60,72% 3.960 62,66% 4.099 61,56%
Jumlah Total 6.336 100% 6.320 100% 6.659 100%
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 127
Di proses Human Capital Retaining, Perseroan
telah melakukan inisiatif di aspek :
- Talent Management : Perseroan telah
melakukan promosi sebanyak 336 karyawan dan
mutasi sebanyak 1.730 karyawan. Pelaksanaan
promosi dilakukan dengan metode assessment
dan fit & proper test. Dalam seluruh rangkaian
proses rekrutmen, pelatihan, promosi dan
pemberian remunerasi, Perseroan melakukan
proses rekrutmen berdasarkan kompetensi
dan kebutuhan operasional perusahaan tanpa
membedakan ras, agama dan gender.
- Separation : Terdapat 370 orang yang tidak lagi
berstatus sebagai karyawan per 31 Desember
2014. Hal ini membuat turn over rate dari
Perseroan menjadi sebesar 1 %.
Alasan KeluarSMIG Total
Peserta %
Pensiun Normal 282 76,22
Pensiun Dini / Dipercepat 8 2,61
Mengundurkan Diri 59 15,95
Meninggal Dunia 21 5,68
Jumlah Total 370 100
INDONESIA HUMAN CAPITAL STUDY (IHCS)
2014
Indonesia Human Capital Study 2014 adalah studi
mengenai pengelolaan human capital di organisasi/
perusahaan, yang diselenggarakan oleh Dunamis
Human Capital dan Majalah Business News Indonesia,
serta didukung oleh FHCI (Forum Human Capital
Indonesia - organisasi human capital BUMN), PMSM
Indonesia (Perhimpunan Manajemen Sumber Daya
Manusia Indonesia), SBM ITB (School of Business
& Management ITB), dan Prasetya Mulya Business
School.
Semen Indonesia, dalam hal ini yaitu jajaran
Departemen Pengembangan Sistem SDM,
berpartisipasi menjadi peserta studi IHCS dengan
terlebih dahulu menyiapkan dokumen internal yaitu:
1. Survey SDM
2. Fill out HC Index form
3. Fill out HC Initiative form
Tujuan dari studi ini adalah:
•Hasil studi IHCS diharapkan akan menjadi tolok
ukur terhadap pendekatan, proses dan hasil
dari penerapan Human Capital System di Semen
Indonesia, sehingga proses pembelajaran dan
transformasi yang dilakukan dapat berjalan lebih
cepat ke arah yang dicita-citakan.
• Tercipta Human Capital yang efektif dan selaras
dengan strategi organisasi, para praktisi Human
Capital semakin memantapkan posisi strategisnya
sebagai business partner dalam mendorong laju
pertumbuhan organisasi di tengah pertumbuhan
ekonomi Indonesia saat ini dan juga di masa yang
akan datang.
•Memperoleh Human Capital Index Norm dari
berbagai industri di Indonesia.
•Semen Indonesia dapat menetapkan tolak
ukur dan arah perbaikan yang perlu dilakukan
dalam aspek Human Capital, guna mendukung
perkembangan bisnis perusahaan demi mencapai
visi-misi SMI.
PT semen Indonesia (Persero) Tbk. mendapatkan
penghargaan yaitu sebagai: Best of Employee Net
Promoter Score - Kategori Aneka Industri
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level128
Perseroan secara terencana dan sistematis
melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup
di dalam proses bisnis melalui kegiatan: penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan dan pengendalian
lingkungan hidup. Bagi Perseroan, pengelolaan dan
perbaikan kualitas lingkungan merupakan bagian
tak terpisahkan dari program pengembangan
usaha yang dilakukan dengan mengedepankan
keseimbangan kinerja di bidang ekonomi, sosial
maupun lingkungan.
Keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup, yang
ditunjukkan diantaranya melalui terpeliharanya
kualitas lingkungan, merupakan salah satu pilar
untuk menjamin pertumbuhan berkelanjutan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini
dan generasi masa depan.
Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan sebagai bagian dari upaya pengembangan usaha yang memegang teguh komitmen terhadap kelestarian lingkungan melalui penerapan sistem operasi yang didukung teknologi operasi ramah lingkungan dan pelaksanaan program-program
perbaikan kondisi lingkungan
Tinjauan Operasional
“
“
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 129
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Komitmen Perseroan dalam melaksanakan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dituangkan ke dalam
Kebijakan Lingkungan Perseroan, yaitu :
Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan yang
dapat memberikan manfaat bagi para pemangku
kepentingan (stakeholders) dengan senantiasa
menaati peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, melakukan pengelolaan lingkungan yang
lebih baik, termasuk upaya pencegahan pencemaran,
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
selalu memperhatikan dampak penting, risiko dan
praktik terbaik Good Corporate Governance (GCG)
dalam mewujudkan visi “Menjadi Perusahaan
Persemenan Internasional yang terkemuka di Asia
Tenggara”.
Bagi Perseroan, pengelolaan dan perbaikan kualitas lingkungan merupakan bagian tak terpisahkan dari program pengembangan usaha yang dilakukan dengan mengedepankan keseimbangan kinerja di bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Sebagai wujud dari komitmen dalam mengelola,
menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan,
Perseroan merealisasikan berbagai program terkait
lingkungan, sebagai berikut.
(Lihat juga uraian “Tanggung jawab Persahaan di
Bidang Lingkungan”, Halaman 360)
Program Pantau Lingkungan
Merupakan kegiatan monitoring lingkungan yang
dilakukan secara rutin dalam upaya pemenuhan
terhadap peraturan perundangan Lingkungan.
Pemantauan rutin dilakukan terhadap: emisi
udara cerobong pabrik; kualitas udara ambien;
tingkat kebisingan lingkungan; konsentrasi debu
dan kebisingan area Pabrik; iklim kerja; kualitas air
buangan, air badan air dan air laut; serta pemantauan
keberadaan air bawah tanah.
Pengukuran pada beberapa titik pengambilan sampel
dan analisa parameter lingkungan dilakukan secara
berkala baik oleh internal Perseroan maupun oleh
badan independen yang berkompeten dengan
menggunakan parameter Baku Mutu Lingkungan
(BML) dan Nilai Ambang Batas (NAB) sebagai rujukan
dalam mengukur keberhasilan program pengelolaan
lingkungan. Perseroan senantiasa berupaya agar
seluruh paramater BML dan NAB tersebut dapat
dipenuhi.
Dalam prakteknya, Perseroan berupaya agar
kegiatan-kegiatan operasional yang dilakukan,
memberi dampak yang minimal terhadap lingkungan,
yang ditunjukkan oleh jauh lebih rendahnya
hasil pengukuran parametar BML maupun NAB
yang ditetapkan. Perseroan bahkan menargetkan
realisasi program-program terkait lingkungan yang
dilaksanakan akan mampu memberi sumbangsih
yang berarti bagi perbaikan kualitas lingkungan,
baik di sekitar maupun di luar kegiatan operasional
perusahaan. Komitmen Perseroan tersebut, sejauh ini
menunjukkan hasil positif, yakni capaian parameter
lingkungan yang dipantau secara rutin selalu
berada jauh di bawah nilai BML maupun NAB yang
ditentukan, seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel hasil pemantauan sesuai parameter BML yang
berlaku adalah sebagai berikut.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level130
Tinjauan Operasional
• Hasil Pemantauan Lingkungan Pabrik Tuban
Emisi Cerobong rata-rata, Tuban, Tahun 2014
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
- Raw Mill :
Nitrogen dioksida, NO2 1000 mg/m3 158.42
Sulfur dioksida, SO2 800 mg/m3 2.85
Partikel debu 80 mg/m3 11.55
- Clinker Cooler 80 mg/m3 19.37
- Coal Mill 80 mg/m3 27.68
- Cement Mill 80 mg/m3 14.40
- Cement Packer 80 mg/m3 12.05
Udara Ambiet rata-rata,Tuban, Tahun 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
Karbon monoksida, CO 22600 ppm 1009.11
Oksida Nitrogen, NOX 92.5 ppm 21.20
Sulfur Dioksida, SO2 262 ppm 3.31
Hidrogen sulfida, H2S 42 ppm 0.62
Amonia, NH3 1360 ppm 44.89
Oksidan, O3 200 ppm 17.03
Partikel debu 0.26 mg/m3 0.17
Timah hitam, Pb 0.06 mg/m3 0
Hidrokarbon, HC 160 ppm Tidak terdeteksi
Air Limbah Domestik, rata-rata Tuban dan Gresik, Tahun 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
pH 6,0-9,0 mg/m3 7.84
BOD 100 mg/m3 11.82
TSS 100 mg/m3 5.67
Minyak/Lemak 10 mg/m3 0.5
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 131
• Hasil Pemantauan Lingkungan Pabrik Indarung, Padang
Emisi Cerobong rata-rata Indarung, Padang 2014
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
- Raw Mill :
Nitrogen dioksida, NO2 1000 mg/m3 11.10
Sulfur dioksida, SO2 800 mg/m3 35.80
Partikel debu 80 mg/m3 32.40
- Clinker Cooler 80 mg/m3 57.57
- Coal Mill 80 mg/m3 58.04
- Cement Mill 80 mg/m3 57.07
- Cement Packer 80 mg/m3 -
Udara Ambiet rata-rata Indarung, Padang Tahun 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
Karbon monoksida, CO 30000 µg/Nm3 3111.10
Oksida Nitrogen, NOX 400 µg/Nm3 14.92
Sulfur Dioksida, SO2 900 µg/Nm3 28.74
Hidrogen sulfida, H2S - µg/Nm3 -
Amonia, NH3 - µg/Nm3 -
Oksidan, O3 235 µg/Nm3 93.05
Partikel debu 230 µg/Nm3 68.93
Timah hitam, Pb 2 mg/m3 0.03
Hidrokarbon, HC 160 ppm 105.1
Air Limbah Domestik, rata-rata Indarung, Padang Tahun 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
pH 6,0-9,0 8.93
BOD5 50 mg/l 2.38
TSS 200 mg/l 49.36
Minyak/Lemak 10 mg/l -
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level132
• Hasil Pemantauan Lingkungan Pabrik Pangkep - Tonasa
Emisi Cerobong rata-rata, Pangkep - Tonasa 2014
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
- Raw Mill :
Nitrogen dioksida, NO2 1000 mg/m3 14.32
Sulfur dioksida, SO2 800 mg/m3 12.11
Partikel debu 80 mg/m3 34.76
- Clinker Cooler 80 mg/m3 27.89
- Coal Mill 80 mg/m3 37.05
- Cement Mill 80 mg/m3 35.77
- Cement Packer 80 mg/m3 30.74
Udara Ambiet rata-rata, Pangkep, Tonasa Tahun 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
Karbon monoksida, CO 30000 µg/Nm3 45.51
Oksida Nitrogen, NOX 400 µg/Nm3 15.78
Sulfur Dioksida, SO2 900 µg/Nm3 18.92
Hidrogen sulfida, H2S 0.02 ppm 0.01
Amonia, NH3 - - -
Oksidan, O3 - - -
Partikel debu 230 µg/Nm3 77.62
Timah hitam, Pb 2 µg/Nm3 0.19
Hidrokarbon, HC - - -
Dustfall 20 ton/km2/month 3.14
Temperatur - °C 33.78
Kecepatan angin - m/det 3.09
Kelembaban - % 53.87
Air Limbah Domestik, rata-rata, Pangkep - Tonasa Tahun 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
pH 6 - 9 - 8.16
BOD 100 mg/L 9.04
TSS 100 mg/L 19.37
Minyak/Lemak 10 mg/L 2.8
Tinjauan Operasional
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 133
Emisi Cerobong rata-rata TLCC 2014 TLCC Average Chimney emision 2014
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
- Raw Mill : QCVN23:2009/BTNMT
Nitrogen dioksida, NO2 800 mg/Nm3 19.68
Sulfur dioksida, SO2 400 mg/Nm3 82.00
Partikel debu / dust 80 mg/Nm3 29.69
- Clinker Cooler 80 mg/Nm3 16.66
- Coal Mill 80 mg/Nm3 26.98
- Cement Mill 80 mg/Nm3 39.33
- Cement Packer 80 mg/Nm3 21.61
Udara Ambiet rata-rata TLCC Tahun 2014 : TLCC Average ambient air 2014
Parameter lingkunganBaku Mutu
SatuanHasil Pengukuran
QCVN 05:2013/BTNMT
Karbon monoksida, CO 30,000 mg/m3 2473
Oksida Nitrogen, NOX - mg/m3 19.1 (NO2)
Sulfur Dioksida, SO2 350 mg/m3 30.12
Oksidan, O3 200 mg/m3 No measurent
Partikel debu / dust 300 mg/m3 166
Timah hitam, Pb / Plumbum / Lead 1.5 (8 hours) mg/m3 No measurent
QCVN 06:2009/BTNMT
Hidrokarbon, HC 5000 mg/m3 No measurent
Hidrogen sulfida, H2S 42 mg/m3 No measurent
Amonia, NH3 200 mg/m3 No measurent
Air Limbah Domestik, rata-rata TLCC Tahun 2014 : TLCC Avrg Dom Waste Water 2014
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
QCVN 40:2011/BTNMT
pH 5.5-9 - 6.25
BOD - Biologycal Oxygen Demend 50 mg/l No measurent
TSS - Total Suspended Solid 100 mg/l 35.65
Minyak/Lemak - Oil/fat 10 mg/l 0.161
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level134
Program Kelola Lingkungan
Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan Program
Kelola Lingkungan dalam upaya pencegahan
pencemaran dan polusi, serta membangun ”Budaya
Produksi Hijau” dalam pengoperasian pabrik melalui
kegiatan:
• PengendalianPencemaranAir
Untuk mengendalikan pencemaran air akibat
terbawanya zat pencemar oleh air hujan,
Perseroan melakukan upaya pencegahan melalui:
pembuatan slabing beton, pembuatan saluran air,
dan pengoperasian oil trap, diikuti pemantauan
kualitas air secara periodik baik oleh
internal Perseroan maupun oleh laboratorium
independen.
o Pengendalian Pencemaran Udara
Dalam upaya pencegahan pencemaran udara,
seluruh fasilitas produksi yang dimiliki Perseroan
dilengkapi dengan peralatan penangkap debu
seperti Electrostatic Precipitator (EP), cyclone,
conditioning tower, dan bag house filter.
Selain penggunaan peralatan yang memadai,
Perseroan menyediakan buffer zone, melakukan
penanaman pohon pada area green belt di sekitar
lahan bahan baku dan green barrier di dalam dan
sekitar pabrik yang berfungsi untuk mengurangi
pencemaran udara.
Program Konservasi Sumberdaya
Perseroan juga memberi perhatian pada upaya
efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan energi
untuk menjaga kelangsungan dan ketersediaannya.
Oleh sebab itu Perseroan melakukan langkah
konservasi sumberdaya, melalui program sebagai
berikut:
•Efisiensi Energi
Dalam rangka pengamanan energi, Perseroan
melakukan program efisiensi energi melalui
upaya-upaya:
o Pemanfaatan BBMA (Bahan Bakar dan
Material Alternatif) dari produk samping
industri lain dan limbah pertanian sebagai
pengganti bahan yang berasal dari alam.
Energi alternatif sebagai bahan bakar yang
digunakan misalnya oil sludge dan biomassa
dari sekam padi, cocopeat, sisa tembakau,
serbuk gergaji dan lain-lain. Sampai dengan
tahun 2014 realisasi pemanfaatan BBMA
mencapai 5% dari total pemakaian energi.
o Melakukan audit dan pengelolaan energi
dalam upaya efisiensi energi listrik dan energi
panas. Langkah ini ditindaklanjuti dengan:
o Melakukan peningkatan unjuk kerja
peralatan dan pengendalian operasi pabrik
dalam rangka penghematan energi.
o Meningkatkan kapasitas produksi dan
mengoptimalkan pengendalian operasi,
sehingga index biaya bahan bakar/ton
produk menjadi lebih kecil
•Pengelolaan limbah B3 dan non-B3.
Pengelolaan limbah B3 dan non B3 dilakukan
dengan cermat dan hati-hati, dengan selalu
Tinjauan Operasional
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Bongkar muat biomassa menuju sistem pembakaran calciner
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 135
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
mengutamakan aspek pemenuhan terhadap
peraturan perundangan. Upaya ”co-processing”
lebih diutamakan untuk menjamin bahwa
limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
kembali ke dalam proses produksi sesuai
dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle),
sebagai berikut:
o Memanfaatkan oli bekas untuk pelumasan
peralatan pabrik.
o Memanfaatkan majun & kaos tangan yang
terkontaminasi dengan oli/minyak untuk
bahan bakar alternatif.
o Melakukan recycle tumpahan material reject
untuk dikembalikan ke proses produksi.
Disamping pengelolaan limbah internal, Perseroan
juga melakukan pemanfaatan limbah dari
industri lain sebagai bahan baku dan bahan bakar
alternatif dengan metode co-processing. Kegiatan
ini bertujuan untuk membantu memberikan
solusi bagi upaya penanganan limbah industri
dengan aman dan ramah lingkungan.
•Konservasi Air
Pengelolaan konservasi air dilakukan melalui
upaya pemanfaatan air hujan dan air buangan
pabrik untuk digunakan kembali (recycle) sebagai
air proses dalam rangka efisiensi penggunaan air.
Pengelolaan juga dilakukan melalui kegiatan
pemeliharaan dan inspeksi saluran distribusi
air (perpipaan, valve, dll) secara kontinyu,
yang salah satu manfaatnya untuk air bersih dan
pengairan area persawahan milik masyarakat
sekitar.
Selain melalui konservasi penggunaan air,
Perseroan berupaya menjaga keutuhan badan
air, terutama air tanah dengan memperbaiki
proses pengambangan batu kapur dan tanah liat.
Penambangan bahan baku utama tersebut kini
dilakukan dengan sistim ‘Grading’, yang terbukti
mampu memperbaiki proses penyerapan air hujan
ke dalam tanah, sehingga tidak mengganggu
keutuhuan sumber air tanah.
Perseroan juga mengembangkan beberapa
kolam penampung air, sebagai bagian dari proses
konservasi.
Konservasi air, pemipaan air sawah penyediaan air bersih MCK di sekitar Pabrik
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level136
• Keanekaragaman Hayati
Perlindungan keanekaragaman dilakukan melalui
upaya reklamasi lahan pasca penambangan
dan penghijauan.
oReklamasi lahan pasca penambangan.
Kegiatan reklamasi lahan pasca penambangan
dilakukan sesuai dengan dokumen AMDAL-
UKL/UPL.
Beberapa kegiatan reklamasi yang telah
dilakukan oleh Perseroan meliputi:
- Pemanfaatan bekas lahan tambang
tanah sebagai waduk penampungan air,
perikanan dan sarana hiburan.
- Pemanfaatan bekas tambang untuk
kegiatan pertanian, perumahan,
perkantoran, industri dan sebagai
tempat usaha.
- Revegetasi sebagian bekas lahan tambang
dengan melakukan penanaman tanaman
pelindung dan tanaman produktif.
oPenghijauan
Perseroan melakukan upaya penghijauan
secara terencana dan kontinyu, dengan
serangkaian kegiatan meliputi:
o Penghijauan Green Belt dan Green Barrier
dikelola dengan pola kemitraan bersama
warga sekitar Perseroan.
o Penanaman pohon di tepian jalan raya
antara Gresik-Lamongan-Sedayu-Tuban
sepanjang sekitar 150 Km.
o Pengembangan Mangrove Center di
pantai Tuban berupa penanaman bibit
pohon mangrove.
Selama tahun 2014 melalui pelaksanaan
berbagai program penghijaun di berbagai
area, Perseroan telah berhasil menanam
berbagai jenis pohon penghijauan dengan
jumlah tanaman mencapai 144.058 batang
pohon, dengan rincian jenis kegiatan, lokasi
dan jumlah penanaman sebagai berikut.
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Tinjauan Operasional
Kegiatan penghijauan di Mangrove Center Tuban: Penanaman pohon, pembelajaran, pembibitan dan pemberdayaan masyarakat
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 137
No Kegiatan
Satuan Lokasi
Totalha btg
Kuari Batu Kapur
Temandang
Kuari Batu Kapur Tuwiri
Kuari Tanah Liat
Telogowaru
Kuari Tanah Liat Mliwang
1 a. Green Belt √ 35.42 15.52 4.68 12.39 68.01
b. Green Belt √ 20,226 6,000 6,868 12,503 45,597
2 a. Green Barrier √ 8.16 -- -- -- 8.16
b. Green Barrier √ 17,099 -- -- -- 17,099
3 a. Glory Hole √ 23.00 -- -- -- 23.00
b. Glory Hole √ 42,918 -- -- -- 42,918
4 a. Lantai Pasca Tambang √ 7.66 -- -- -- 7.66
b. Lantai Pasca Tambang √ 14,444 -- -- -- 14,444
5 a. Jenjang Akhir Tambang √ -- -- -- -- -
b. Jenjang Akhir Tambang √ 4,102 -- 4,257 5,985 14,344
6 a. Fasilitas (jalan, view point, dll) √ -- -- -- -- -
b. Fasilitas (jalan, fasilitas, dll) √ 58,930 -- 19,927 21,923 100,780
Implementasi CDM
Perseroan sudah mengembangkan Proyek Clean
Development Mechanism (CDM) sejak tahun 2009,
sebagai bentuk partisipasi atas upaya bersama
mengatasi efek pemanasan global. Partisipasi dalam
proyek CDM ini sekaligus menunjukan wujud
komitmen Perseroan dalam memperbaiki kualitas
lingkungan sekitar.
Progres proyek CDM hingga akhir tahun 2014,
adalah sebagai berikut:
• Proyek CDM ”Partial substitution of fossil fuels
with biomass at Semen Gresik cement plant in
Tuban” sudah teregistrasi di UNFCCC pada
tanggal 25 Februari 2011.
oDirencanakan pada akhir 2015 akan
dilakukan verifikasi monitoring CER tahap
pertama.
o Jumlah CERs yang akan diverifikasi di
tahap pertama sebesar 94.000 ton eqCO2.
oKerjasama jual beli CERs dilakukan dengan
negara Swedia hingga tahun 2018.
• Proyek CDM “Partial subtitution of fossil fuel
with biomass at cement plant in Tonasa” sudah
teregistrasi di UNFCCC pada tanggal 22 Mei
2012.
oDirencanakan pada akhir 2015 akan
dilakukan verifikasi monitoring CER tahap
pertama.
o Jumlah CERs yang akan diverifikasi di
tahap pertama sebesar 66.000 ton
eqCO2.
oKerjasama jual beli CERs dilakukan dengan
negara Swedia hingga tahun 2019.
• Proyek Waste Heat Recovery Power
Generation (WHRPG) di Semen Padang saat ini
telah operasional dan memberikan tambahan
daya listrik sebesar 8 MVA.
Penghargaan
Berbagai upaya perbaikan terhadap kinerja
lingkungan yang terus dilakukan dalam upaya
membangun lingkungan perusahaan yang
berwawasan hijau dan sebagai bentuk kepedulian
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level138
Komitmen Pada Pelestarian Lingkungan:
Membangun WHRPG, Menyediakan Tambahan Listrik dan Memperbaiki Kualitas Lingkungan
Setelah berhasil membangun dan mengoperasikan instalasi pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas buang
atau Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) pertama di Pabrik Padang yang berkapasitas sebesar 8 MW,
Perseroan kini tengah membangun fasilitas serupa di Pabrik Tuban dengan kapasitas pembangkit yang lebih besar,
yakni 30,6 MW.
Ground Breaking pelaksanaan pembangunan fasilitas pendukung operasi pabrik tersebut dilaksanakan pada tanggal
22 Oktober 2014 dan direncanakan selesai dalam 26 bulan mendatang, atau pada tahun 2016. Pembangunan
WHRPG ini akan menggunakan mesin dengan kandungan lokal sebesar 52 persen sedangkan sisanya akan dipasok
dan Jepang.
Terdapat empat aspek penting dalam proyek WHRPG tersebut, yakni efisiensi, lingkungan, employment dan
transfer teknologi. Aspek efisiensi diperoleh, karena dari proyek tersebut perusahaan dapat menghemat biaya
listrik hingga Rp120 miliar per tahun, dari substitusi penggunaan listrik yang sebelumnya dipasok oleh PLN, sebesar
152 juta KWh per tahun. Aspek Lingkungan berasal dari pemanfaatan gas buang pabrik Tuban l-IV, sehingga akan
menekan emisi CO2 sebesar 122 ribu ton per tahun, dihitung dari jumlah listrik yang selama ini dipasok oleh PLN,
dimana PLN menggunakan bahan bakar sebagai sumber pembangkit listriknya.
Aspek employment berasal dari pasokan kandungan lokal yang sebesar 52% dari total nilai proyek. Sementara
aspek teknologi berasal dari adanya klausul alih teknologi dalam kerjasama pembangunan proyek dimaksud
dengan Jepang.
Pembangunan WHRPG dengan demikian memberi manfaat ganda bagi Perseroan, yakni menyediakan tambahan
listrik yang berujung pada efisiensi biaya produksi, sekaligus memberi dampak membaiknya kualitas lingkungan
sekitar pabrik, mengingat emisi panas gas buang kelak akan berkurang secara signifikan.
terhadap Perseroan terhadap kualitas lingkungan,
membuat Perseroan pada tahun 2014 memperoleh
PROPER Hijau.
Tinjauan Operasional
Tinjauan KinerjaMeningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan
Perseroan juga mendapatkan penghargaan: GREEN
INDUSTRY, Level 5 untuk yang kedua kalinya
dari Kementerian Perindustrian di tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 139
Inovasi Perseroan
Berkembangnya ide-ide kreatif dan inovatif para
karyawan Semen Indonesia Group (SMIG) dalam
kegiatan inovasi yang dikemas dalam Manajemen
Inovasi Semen Indonesia (MI-SI), semakin
mengukuhkan eksistensi Perseroan sebagai BUMN
Inovatif dalam membangun budaya inovasi yang
kokoh dan mengakar kuat di seluruh karyawan.
Seiring dengan transformasi korporasi yang
dimulai dengan tahapan konsolidasi, sinergi dan
pengembangan bisnis. Perseroan telah menerapkan
Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI) yang
dikelola oleh Dewan Inovasi, dimulai sejak tahun
2009 sebagai salah satu keunggulan kompetitif di
era globalisasi ini.
Memperkokoh sinergi korporasi melalui Gerakan Inovasi Semen Indonesia (GISI) untuk mendukung pertumbuhan berkualitas yang berkelanjutan
menuju level baru kinerja Perseroan sebagai pelaku industri persemenan terunggul di Kawasan Regional maupun Nasional
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level140
Tinjauan Operasional
Perseroan berkeyakinan bahwa inovasi merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing
menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam
rangka menumbuhkan semangat berinovasi,
Perseroan secara berkelanjutan melakukan
penggalian ide-ide kreatif yang sejalan dengan
strategi Perseroan.
Kategori Inovasi
Inovasi yang diterapkan di Perseroan terdiri atas dua
kategori yaitu :
• Incremental Innovation
Adalah suatu usaha/kegiatan untuk menemukan
dan mengeliminasi penyebab utama suatu
permasalahan serta memastikan tidak
terulangnya permasalahan tersebut, melalui
kegiatan GKM (Gugus kendali Mutu), SS (Sistem
Saran), Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin), dan TPM (Total Productive Maintenance)
• Breakthrough Innovation
Adalah suatu usaha untuk menemukan,
merencanakan, dan mengimplementasikan ide
baru yang memberikan dampak positif secara
signifikan melalui penerapan Manajemen Inovasi
di lingkungan Perseroan (MI-SI) dan kegiatan
kompetisi inovasi.
Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI)
adalah tata kelola yang meliputi promosi, stimulasi,
inisiasi, implementasi dokumentasi dan apresiasi
inovasi di lingkungan Semen Indonesia Grup dalam
menumbuhkan budaya inovasi, meningkatkan
Inovasi Perseroan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 141
Inovasi Perseroan
kompetensi, memperkuat konsolidasi, penciptaan
nilai tambah dan daya saing Perseroan.
Upaya peningkatan pengelolaan Manajemen Inovasi
terus dilakukan untuk memudahkan para inovator
berperan aktif dalam berinovasi, yaitu:
1. Mengintegrasikan Incremental Innovation
dan Breakhtrough Innovation dalam satu
kerangka Gerakan Inovasi Semen Indonesia,
2. Pengembangan aplikasi Innovation
Management System yang meliputi
Innovation Quality Management System
(IQMS), Innovation Project Management
System (IPMS), Innovation Patent
Management System (IPtMS) dan Innovation
Dashboard Management System (IDMS).
3. Pengembangan Innovation Sharing melalui
Forum TAHU ISI yang merupakan wadah
saling sharing ide inovasi bagi para inovator
di lingkungan Semen Indonesia Group.
4. Partisipasi dalam kegiatan Semen Indonesia
Award on Innovation telah menjadi KPI
wajib yang di-cascading ke seluruh unit
kerja.
Pencapaian Tahun 2014
Keberhasilan penerapan Gerakan Inovasi Semen
Indonesia (GISI) perseroan dibuktikan dengan tren
partisipasi para inovator yang terus meningkat dari
tahun ke tahun hingga pada tahun 2014 perseroan
membukukan pencapaian benefit sebesar Rp777
Miliar.
PBB
32
119
26
5
12
16
13
17
100
2
1011
63
14
19
27
TPP T-RM TPP K-P MANAJ. APA
SMI SP ST TLCC
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level142
Inovasi Perseroan
Untuk mendukung efektivitas pengelolaan gerakan
inovasi di lingkungan Semen Indonesia, Perseroan
membangun dan mengembangkan aplikasi
Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI) sebagai
media :
o Knowledge Creating
o Knowledge Clasifying
o Knowledge Sharing
o Knowledge Using
o Knowledge Documenting
Aplikasi tersebut mencakup seluruh kegiatan yang
meliputi proses registrasi inovasi, penyusunan
dokumen inovasi, penilaian inovasi, monitoring/
pemantauan implementasi ide inovasi, profil inovator,
publikasi Inovasi, sosialisasi-promosi-edukasi inovasi,
sharing inovasi, reward system, pemantauan progress
pendaftaran paten produk Inovasi dan pelaporan
kinerja pengelolaan inovasi.
Tinjauan Operasional
EFFECTIVENESS IMS-SGG
KNOWLEDGE SHARING
KNOWLEDGE DOCUMENTING
KNOWLEDGE CREATING
KNOWLEDGE USING
KNOWLEDGE CLASSIFYING
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 143
Inovasi Perusahaan
Tahun 2014 ini, Perseroan mengembangkan
aplikasi Manajemen Inovasi Semen Indonesia (MI-SI)
dengan membangun dan mengintegrasikan aplikasi
Innovation Project Management System (IPMS)
sekaligus merubah user interface dan bilingual untuk
memperkenalkan Gerakan Inovasi Semen Indonesia
(GISI) diseluruh lingkungan Semen Indonesia Group,
khususnya Thang Long Cement guna menciptakan
best practice Perseroan.
Perseroan juga memberikan perlindungan terhadap
produk-produk Inovasi Semen Indonesia Grup
melalui pendaftaran hak paten sebagai upaya
menumbuhkan semangat dan sekaligus memberikan
apresiasi kepada inovator atas hasil inovasinya.
Melalui berbagai rangkaian proses pendaftaran paten
terhadap hasil inovasi digambarkan dalam bagan di
bawah ini:
Sebagai bentuk komitmen dan keseriusan Perseroan
dalam mengelola kegiatan inovasi, seiring dengan
proses transformasi korporasi, Perseroan telah
membentuk Innovation Council yang mengelola
32
9
12
13
0
2
11
3
GUGUR PATEN
PERMOHONAN PATEN
DRAFTING PATEN
PENELUSURAN PATEN
WAWANCARA PATEN
WAITING PROCESS
REKOMENDASI PATEN
KAJIAN KELAYAKAN
Gerakan Inovasi Semen Indonesia (GISI) di lingkungan
Semen Indonesia Grup secara berkelanjutan.
Inovasi-inovasi yang dihasilkan sangat berpengaruh
terhadap peningkatan nilai tambah bagi Perseroan
secara dramatikal baik dalam perspektif peningkatan
kinerja Perseroan melalui efisiensi yang dihasilkan
maupun dalam perspektif peningkatan produktivitas
karyawan melalui peningkatan budaya inovasi bagi
karyawan. Hasil-hasil Inovasi juga mendapatkan
penghargaan di tingkat nasional maupun
internasional, antara lain:
1. Penghargaan Rintisan Teknologi 2014
dari Kementerian Riset & Teknologi
2. Asean Energy Award 2014 dari Forum
Antar Kementerian Energi dan Sumberdaya
Mineral (ESDM)
3. SNI Award 2014 dari Badan Standarisasi
Nasional
4. Inovasi bidang Lingkungan 2014
Mendapatkan penghargaan :
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level144
Inovasi Perseroan
• Kementerian Perindustrian: Industri
Hijau 2014
•Kementerian Lingkungan Hidup
o Semen Tonasa : Proper Hijau
o Semen Padang : Proper Biru
o Semen Indonesia : Proper Hijau
5. Konvensi Inovasi Tingkat Nasional 2014
Mendapatkan prestasi :
•Semen Tonasa: 1 Silver, 5 Gold, dan 1
Diamond
•Semen Padang: 3 Gold
•Semen Indonesia: 14 Gold, 1 Diamond,
dan 1 Platinum
6. Konvensi Inovasi Tingkat Internasional
2014
Mendapatkan prestasi :
• Semen Tonasa: 1 Gold di ICQCC, dan
Two Star di APQC
• Semen Padang: Triple Star di APQC
• Semen Indonesia: 1 Silver si IETEX, 2
Gold di ICQCC, 1 Gold di ICQ, dan
Triple Star di ICQ
Salah satu hasil inovasi kategori produk dan bahan
baku yang mendapatkan penghargaan Semen
Indonesia Award on Innovation adalah Inovasi dari
Tim Progressive yang berjudul “Dust Return sebagai
material baru untuk pengembangan produksi
PPC” dengan potensi benefit yang didapatkan
sebesar Rp. 453 Miliar.
Kegiatan Semen Indonesia Award on Innovation
(SMI-AI)
Melalui kegiatan Semen Indonesia Award on
Innovation (SMI-AI) diharapkan mampu menciptakan
budaya baru untuk berinovasi sebagai karakteristik
tata nilai karyawan Semen Indonesia, meningkatkan
keunggulan kompetitif dan meningkatkan
konsolidasi di lingkungan Semen Indonesia sekaligus
memberikan apresiasi terhadap karyawan, unit
bisnis dan korporasi yang berdampak positif pada
peningkatan kinerja Perseroan secara umum.
Dengan diselenggarakannya kegiatan Semen
Indonesia Award on Innovation (SMI-AI) diharapkan
mampu memberikan dorongan kepada seluruh
karyawan Semen Indonesia Grup untuk mengasah
kepekaan dalam melihat masalah maupun peluang
untuk menciptakan ide-ide kreatif dan solutif yang
memberi nilai tambah dalam peningkatan kinerja
Perseroan, setelah ide ditemukan para inovator akan
didorong untuk mengembangkan ide-ide kreatif
menjad lebih strategis dan mengaktualisasikannya ke
dalam metode problem solving maupun opportunity
solving dalam bentuk dokumen inovasi. Sehingga
para inovator akan lebih peka dan lebih jeli dalam
melakukan analisa masalah dan analisa peluang, yang
berdampak pada peningkatan kompetensi karyawan
dan penciptaan best practice dalam pengelolaan
Perseroan.
Tinjauan Operasional
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 145
Inovasi Perusahaan
Guna memperkokoh pembangunan budaya inovasi Perseroan, Dewan Inovasi telah menetapkan Key Performance
Indicator (KPI) terkait dengan Inovasi yang dihasilkan oleh setiap Karyawan dan di-cascading ke seluruh Unit Kerja
di lingkungan Semen Indonesia Group, sehingga Perseroan dapat memonitoring, mengevaluasi dan meningkatkan
partisipasi setiap karyawan dalam Gerakan Inovasi Semen Indonesia sebagaimana bagan partisipasi inovasi berikut:
Selain hal diatas, Dewan Inovasi juga menetapkan reward system kepada para inovator yang telah berpartisipasi
dalam Gerakan Inovasi Semen Indonesia (GISI) sebagai bentuk apresiasi Perseroan atas kontribusi karyawan dalam
menciptakan nilai tambah bagi Perseroan.
Penganugerahan Semen Indonesia Award on Innovation (SMI-AI) merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara
konsisten mulai tahun 2010 sampai dengan saat ini (SMI_AI 2014)
16631924 1874
327 265 190
791
44
Jumlah Karyawan Jml Karyawan Berinovasi
SP ST TLCCSMI
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level146
SMI-AI dilaksanakan secara konsisten setiap
tahun dilingkungan Perseroan, setelah melihat
pertumbuhan partisipasi para inovator cukup
signifikan maka Perseroan mengembangkan
kelompok Inovasi dari 3 kelompok inovasi di tahun
2011 telah berkembang menjadi 5 kelompok inovasi,
sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut:
• Bahan baku dan produk
• Teknologi dan proses produksi : Tambang -
Raw mill
• Teknologi dan proses produksi : Kiln - Packer
• Manajemen
• Anak Perseroan dan Afiliasi
Kelompok Inovasi diatas telah diperoyeksikan
akan mengalami pengembangan ditahun-tahun
mendatang dengan melibatkan rekanan, akademik,
masyarakat untuk berkontribusi dalam peningkatan
daya saing Perseroan.
Hasil kegiatan SMI-AI diimplementasikan dan
dilakukan pemantauan/monitoring secara periodik
terutama bagi para nominator SMI-AI untuk
memastikan bahwa inovasi tersebut membawa
dampak peningkatan efisiensi bagi Perseroan serta
disinergikan antar strategic business unit lainnya.
Penerapan Manajemen Inovasi merupakan media
pemberian apresiasi kepada karyawan yang
berprestasi dalam menumbuhkan semangat
berinovasi dan berkompetisi dalam upaya
menciptakan budaya inovasi untuk berfikir kritis dan
kreatif.
Tinjauan Operasional
Tinjauan Kinerja Inovasi Perseroan
Jml Implementasi Inovasi Jumlah Nominee
% Implementasi Inovasi
SP ST SMIGSMI
25 21 2212
24
48
71
15
60,00%
95,45%
50,00%67,61%
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 147
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perseroan menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi / Information and Communication
Technology (ICT) yang andal dan selaras dengan
kebutuhan operasional. Peran ICT sangat penting bagi
Perseroan guna mendukung strategi ekspansi, mulai
dari penyediaan sistem dan data untuk riset pasar,
forecasting dan simulasi pasar, simulasi dan portofolio
cadangan bahan baku, due diligence dalam akuisisi
pabrik semen lain, project management, operasional
fasilitas produksi baru, sinergi antar fasilitas produksi,
serta monitoring, evaluasi dan konsolidasi laporan
kinerja Perseroan.
PEDOMAN
Sejak tahun 2013 Perseroan memantapkan
Kebijakan Tata Kelola dan Standar ICT sebagai
pedoman pelaksanaan dan pengelolaan ICT yang
disusun mengacu kepada best practice ICT serta
comply terhadap regulasi eksternal yang relevan
baik Undang-Undang, Peraturan Menteri, PSAK, dan
peraturan terkait lainnya.
STRUKTUR ORGANISASI ICT
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 055/Kpts/
Dir/2014 tanggal 20 Nopember 2014, terdapat 1
(satu) fungsi yang menangani ICT untuk Perseroan,
yaitu Departemen Strategic ICT (Information &
Communication Technology = Teknologi Komunikasi
& Informasi). Fungsi tersebut berada di bawah
koordinasi dan bertanggung jawab kepada Direktur
Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi terkini sesuai dengan kebutuhan operasional untuk mendukung terjadinya efisiensi dan strategi ekspansi yang akurat dalam rangka memastikan pencapaian level kinerja
terbaik di masa mendatang.
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level148
GM of Strategic ICT
GM of Strategic ICT
GM of Strategic ICT
Tinjauan Operasional
Struktur organisasi ICT per 1 Desember 2014
Teknologi Informasi dan Komunikasi
GM of Strategic ICT
Mgr. ITSM
Mgr. ICT Archi-tecture
Mgr. Infra Strategy
Mgr. BI & Analystic
Mgr. ICT Project Control & ITFM
Mgr. BI & Analytics
Mgr. Performance
Mgr ITSM
Mgr Documentation
Mgr. Demand Mgt
Mgr. Demand
Mgr. Demand & Process Mgt.
Mgr. Demand & Process Mgt.
GM of Strategic ICT
Staff Process Designer (5)
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 149
anak perusahaan ICT yang sekaligus bertindak
sebagai counterpart ICT yang menangani kegiatan
operasional dan pengembangan ICT di lingkungan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pada bulan Juni tahun 2014, Perseroan membentuk
anak perusahaan baru yang bergerak di bidang ICT,
yaitu PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (PT
SISI), dengan tugas utama mendukung kegiatan
operasional dan pengembangan ICT di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
Hubungan Koordinasi User, Departemen
Strategic ICT dan Anak Perusahaan ICT
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan layanan ICT,
Departemen Strategic ICT berkoordinasi dengan
Dengan adanya PT SISI maka terjadi transformasi lanjutan Organisasi ICT di SMIG.
Fungsi-fungsi ICT di Holding PT SI berubah menjadi Strategic ICT Function
Tim Pengembangan
ICT
Dept Operasi ICT
SENTRALISASI
FEB 2014
Fungsi ICT Hanya ada di Holding PTSI
Tim Pengembangan ICT
Dept Operasi ICT
STRATEGIC + SBU
DES 2014
Fungsi Strategic ICT di Holding + Operasional & Pengembangan ICT
di SBU
Fungsi ICT di TLCC
Fungsi ICT di PTSP
Fungsi ICT di PTST
Fungsi ICT di PTSI
DESENTRALISASI
Fungsi ICT di masing-masing Organisasi
ICT Operation
ICT Services Usage
ICT Development
• SLA/Contact• Performance
Evaluation
• Requirement Definition
• Quality
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level150
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Garis Koordinasi User, Departemen Strategic ICT
dengan Anak Perusahaan ICT
Tinjauan Operasional
ICT Services Usage
Services Operation
Marketing
Marketing
Requirements & Policies
Strategy & Demand Mgt
New Service
Change
Support
Service
Demand Management
Performance Mgt.
ICT Governance Performance
Services Development
CONTRACT• Scope• SLA• Tariff
STRATEGIC ICT
SMIG USERS PT SISI
ICT Services
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 151
Teknologi Informasi dan Komunikasi
ASSESSMENT MATURITY LEVEL
Untuk meningkatkan kualitas ICT, setiap tahun telah ditunjuk pihak eksternal untuk melakukan maturity level
assessment pengelolaan ICT serta memberi masukan terkait penyempurnaan pengelolaan ICT Perseroan. Pada tahun
2014, skor Maturity Level Perseroan adalah 3,58 naik dari tahun sebelumnya 3,34 .
Skala ICT Maturity Level:
DUKUNGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) TERHADAP PROSES BISNIS PERSEROAN
Sesuai dengan visi dan misi perseroan, implementasi sistem informasi di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan para Pemangku
kepentingan (Stakeholder). Oleh sebab itu, langkah strategis yang dilakukan adalah mengimplementasikan Sistem
Informasi Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis SAP, yang menangani semua lini proses bisnis dengan kategori
sebagai berikut:
Core Process
Proses-proses berada pada jalur supply chain perusahaan.
Supporting Process
Proses-proses yang bertujuan untuk penyediaan sumber daya untuk core processes.
0 2 41 3 5
3 32.85
Non Existent InitialRepeatable Defined
Maturity Level2012
Maturity Level2013
Maturity Level2014
Managed Optimized
5 - Optimizing
4 - Managed
3 - Defined
2 - Repeatable
1 - Initial
Focus on process improvement
Process are measured and controlled
Processes are characterized for specific projects and organization is often reactive
Processes is unredictable, poorly controlled and reactive
Projects tailor their processes from the organizations development methodology
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level152
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Monitoring and Improvement Process
Proses-proses yang ditujukan untuk pemastian pencapaian sasaran dan perbaikan kinerja.
Kinerja Fungsi ICT di tahun 2014
Sepanjang tahun 2014 fungsi ICT telah melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan KPI fungsi ICT sebagai berikut:
NO AKTIFITAS TARGET PENCAPAIAN
1 Maturity Level 3.5 3.58
2 Availability sistem ERP 99.95% 99.98%
3 Pemenuhan SLA operasional ICT 75% 86.25%
4 Tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan ICT 75% 89%
Tinjauan Operasional
VISION, MISSION, POLICY, STRATEGY, CULTURE
STAKEHOLDERSVALUEADDED
STAKEHOLDERS REQUIREMENTS
SUPPORTINGPROCESS
UTILITY
COMMUNICATION & INFORMATION
HUMAN RESOURCES
FINANCE
ASSET & INVENTORY MANAGEMENT
IDENTIFICATION OF STAKEHOLDERS’ NEED
OPERATIONAL CONTROLSTRATEGIC PLANNING
IMPROVEMENT & BREAKTHROUGHPERFORMANCE EVALUATION
MONITORING, MEASUREMENT & ACTIONAUDIT & ACTION
COMMUNITY DEVELOPMENT
COREPROCESS
MONITORING & IMPROVEMENT
PROCESS
ORDER TO CASH
DISTRIBUTIONPRODUCTIONPROCURE TO
PAY
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
Dalam rangka mendukung percepatan pengambilan
keputusan bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas operasional, Perseroan mengembangkan
dan meningkatkan kualitas aset utamanya, yaitu
information capital. Peningkatan kualitas dilakukan
melalui pengembangan peran Teknologi Informasi
sebagai katalis yang dapat secara langsung
mempercepat pertumbuhan bisnis Perseroan.
Oleh karenanya, sejalan dengan penyusunan strategi
dan roadmap pengembangan bisnis, Perseroan
secara konsisten menjalankan inisiatif-inisiatif yang
tertuang dalam master plan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT Master plan) agar dapat menunjang
strategi bisnis serta memperkuat daya saing di industri
persemenan, dimana efisiensi biaya adalah salah
satu kunci utama untuk memenangkan persaingan.
Perseroan juga menyusun Target Operating Model ICT
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 153
Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk memastikan dukungan IT dalam implementasi
strategi bisnis dengan berprinsip pada adanya:
• Standarisasi Proses Bisnis dan Sistem di seluruh
group Semen Indonesia
• Peningkatan level otomasi proses
• Peningkatan kontrol
Skema Target operating model ICT untuk
mendukung strategi bisnis digambarkan dalam
skema berikut.
• Business Strategy• Business
RequirementsDri
vers
Components of Target Operating Model
• ERPApplication Architecture
• CRM• Security
Architecture• IT Vision &
Organization
Other Projects
• Business Intelligence
Integration Architecture
Collaboration tools for Customer Portal
Unified Communication Architecture
• IT Governance
• Knowledge Management
Network Architecture
• Human Resource*
• BCM• Managed
Services
• IT Requirements •As Is Analysis •Guiding Principle
IMPLEMENTASI ICT MASTER PLAN
Perseroan telah menyusun ICT master plan dengan
metodologi yang menjamin keselarasan (alignment)
antara kebutuhan bisnis dan inisiatif-inisiatif ICT.
Seluruh kebutuhan dan rencana bisnis semua
operating company (OpCo) diidentifikasi, baik di
tingkat operasional maupun di tingkat strategis.
Kemudian, dari seluruh kebutuhan dan rencana bisnis
tersebut ditentukan inisiatif-inisiatif ICT yang dapat
mendukung dan bahkan mempercepat pencapaian
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level154
target bisnis dan dibagi dalam kategori infrastruktur
ICT, Manajemen ICT, dan Business services.
ICT master plan Tahap II (ICTMP II) untuk periode 2014-
2017 merupakan kelanjutan dari Tahap I (ICTMP I).
Sementara ICTMP I berkonsentrasi pada penyediaan
satu plat form sistem ERP sehingga dapat melakukan
strandarisasi proses bisnis antar OpCo, ICTMP II
berusaha untuk merevitalisasi dan meningkatkan
modul ERP serta memperluas kemampuan untuk
mendukung CRM (Customer Relation Management)
dan SCM (Supply Chain Management). CRM dan
SCM adalah kunci untuk meningkatkan daya saing
Perseroan di pasar domestik dan regional untuk
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tinjauan Operasional
“meningkatkan pertumbuhan perusahaan“.
CRM akan memungkinkan Perseroan untuk
“bergerak lebih dekat kepada pelanggan” dengan
memberikan pengetahuan pelanggan yang lebih
baik dan dukungan pelanggan untuk memenangkan
pasar. SCM akan memperkuat jaringan supply
chain Perseroan dengan mempersatukan dan
mengintegrasikan jaringan pasokan serta
meningkatkan kerja sama dengan vendor. SCM akan
memimpin dan mendukung strategi perusahaan
untuk “mengelola keamanan energi” dan untuk
“mengelola risiko kunci” . Keseluruhan ICTMP II akan
“meningkatkan citra perusahaan”.
ICTMP I ICTMP II Expected Benefit
Theme SIG ICT Centralized Single PLATFORM to ENABLE Business Synergy
Capacity and CAPABILITY to ENABLE Business Growth Enhanced Capability
Business Process Support
• Internal Process: Core ERP (SAP ECC 6)• Standard Best Practices
• Integrated Supply Chain : Extended ERP (CRM & SCM)
• Improved Best Practices
• Integrated Supply Chain• Customer Retention• Competitive Advantage
Information Level Emphasized on Transactional Emphasized on Analytical & Consolidation
• Performance tracking• Decision making process
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 155
Adapun inisatif-inisiatif ICT Master Plan periode
2014-2017 yang diimplementasikan sepanjang
2014, di antaranya:
ICT DEVELOPMENT INITIATIVE RISK REDUCTION OPPORTUNITY TO BE CAPTURED
1 ERP-SAP process enhancement • Reduce complexity and time in some business processes
• Enhance ERP features• Increase performance• Process simplification
2 Employee Performance Management System
• Reduce the late visibility of Employee information/data
• Build good employee performance monitoring system
3 Corporate Performance Management System
• Reduce the late visibility of Corporate information/data
• Build good corporate performance monitoring system
4 Banking Online System • Reduce time for financial transactions
• Quick payment collection
5 E-Procurement • Reduce cost of procurement • Increase opportunity for saving money
6 Business Planning & Consolidation • Reduce time to prepare consolidation report
• Effective & efficient financial report
7 Customer Relationship Management (CRM)
• Reduce inefficiency of order and delivery handling
• Build/educate market• Increase customer loyalty
8 Supply Chain Management (SCM) • Reduce inefficiency• Reduce underserve market
• Build strong networks with partners
9 Supplier Relationship Management (SRM)
• Reduce uncertainty in material/spare part supply
• Effective sourcing
10 E-Tax • Reduce late payment• Reduce inaccurate payment
• Effective & efficient Tax payment
11 Business Intelligence • Reduce the late visibility of key information/data
• Analyze more granular information• Monitor corporate performance• Early warning system
12 Capex Management • Reduce project risks• Reduce inefficiency
• Leverage resources to faster investment and benefit realization
13 Strategy Management • Reduce misalignment between strategy and operational strategy
• Leverage resources to business growth
14 Maturity Level Assessment • Reduce ICT regulation, policy and procedure violation risk
• Increase ICT Governance & Performance
• Comply with ICT regulation, policy & procedure
15 ICT infrastructure • Reduce Business disruptionRisk
• Reduce SLA violation risk
• Leverage IT resources tovalue to business and itsstrategy
Strategi implementasi
Untuk menjamin keberhasilan implementasi ICTMP,
mendukung Strategic Alignment dan meningkatkan
efisiensi, maka Perseroan melakukan penyatuan
organisasi ICT di tingkat Holding. Dengan penyatuan
ini maka perencanaan, standarisasi layanan,
Teknologi Informasi dan Komunikasi
strategi eksekusi dan pemantauan proyek-proyek
ICT dilakukan secara terpusat, begitu juga dengan
operasional ICT.
Dengan Tata Kelola ICT yang baik diharapkan akan
mendukung pencapaian KPI dan peningkatan
maturity level sebagaimana ditargetkan. Untuk itu
dibentuklah Biro ICT Performance & Governance
yang secara khusus mengawal pelaksanaannya.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level156
Selain itu, pada tahun 2014 telah resmi didirikan anak
perusahaan PT Sinergi Informatika Semen Indonesia
yang tugas pokoknya adalah membantu kelancaran
operasional dan pengembangan Sistem Informasi
di semua perusahaan group PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk.
HAL-HAL YANG MENDUKUNG IMPLEMENTASI
SISTEM INFORMASI DI PERSEROAN
Integrated Computer Network
Perseroan telah memiliki satu jaringan backbone
group sehingga komunikasi data, voice dan video
dapat diakses dari setiap end point cabang Perseroan.
Perseroan juga telah menerapkan sentralisasi server,
sehingga seluruh aplikasi bisnis berada di satu tempat
sentral yang dapat diakses dari semua tempat baik
dari lokasi kantor, pabrik, Packing Plant, Distributor,
Ekspeditur, Vendor maupun Kantor Perbankan.
Virtual Meeting
Virtual Meeting untuk koordinasi antar unit kerja,
bahkan antar perusahaan di lingkungan Semen
Indonesia Group telah membudaya. Hampir semua
ruang pertemuan dilengkapi dengan peralatan Video
Conference yang canggih, sehingga memungkinkan
pengguna untuk melakukan rapat koordinasi jarak
jauh secara efektif dan efisien. Dengan demikian,
proses pengambilan keputusan dapat berlangsung
cepat, biaya perjalanan dinas dapat dihemat dan
pengguna tidak perlu banyak kehilangan waktu dan
tenaga untuk melakukan koordinasi.
ICT Service Desk / Call Center
Agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan
terukur kepada pengguna ICT, telah dibentuk unit
Service Desk / Call Center ICT dengan pengelolaan
yang terpusat. Semua problem ICT yang di Operating
Company dapat dilaporkan kepada unit Service
Desk untuk dicatat dalam sistem dan diberi nomor
tiket. Selanjutnya tiket tersebut akan diselesaikan
oleh teknisi dan dilaporkan kembali status
penyelesaiannya. Dengan demikian, segala problem
atau komplain dari Pengguna dapat dikelola dengan
baik dan dapat memuaskan Pengguna.
Business Process Automation
Untuk mengidentifikasi dan memantau angkutan
truk yang keluar masuk pabrik dan gudang-gudang
penyangga, Perseroan telah mengimplementasikan
teknologi RFID yang secara otomatis akan menginput
data ke dalam sistem SAP jika melewati pos-pos
tertentu. Hal ini tentu akan memperlancar proses
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level156
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 157
pendistribusian produk. Di tahun 2014 lebih banyak
lagi area distribusi yang sudah menggunakan
teknologi RFID ini.
Kinerja mesin-mesin industri di semua lokasi pabrik
juga dapat dipantau secara real time dan di tampilkan
dalam bentuk dashboard agar dapat dideteksi sedini
mungkin potensi terjadinya masalah.
Teknologi Global Positioning System selain dipakai
untuk memonitor posisi kapal, juga digunakan
oleh Area Manager untuk melaporkan posisi toko
baru yang belum teridentifikasi. Dengan demikian,
manajemen transportasi laut dan manajemen toko
dapat dilakukan dengan baik.
DAMPAK BISNIS DARI PENGEMBANGAN ICT
•BudayaPerusahaan
Single system ERP SAP juga menumbuhkan
persamaan terminologi, sehingga komunikasi
antar perusahaan dalam perseroan semakin lancar.
Transparansi informasi semakin meningkat, sehingga
antar perusahaan dalam grup Perseroan dapat saling
berbagi strategi dan pengalaman untuk menghadapi
peningkatan persaingan dan memanfaatkan peluang-
peluang yang tercipta dari pertumbuhan pasar.
Dengan penyatuan organisasi ICT di tingkat holding,
pola perencanaan ICT perseroan tidak lagi dilakukan
secara terpisah, namun dirancang road map-nya
secara profesional untuk memenuhi kebutuhan
semua OpCo dalam jangka panjang.
•ITSharedservices
Sejalan dengan penerapan sistem layanan bisnis
(business service) secara tunggal dan tersentralisasi di
holding, maka semua layanan bisnis (business service)
yang diminta OpCo disediakan oleh organisasi ICT
yang ada di holding, dan kemudian akan dibebankan
sesuai dengan layanan yang diterima.
Dengan penerapan shared service ini, maka kebijakan-
kebijakan strategis grup dan standarisasi proses bisnis
dapat dijaga, kualitas layanan dapat ditingkatkan dan
biaya operasional menjadi lebih efisien.
Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung
pengembangan program ICT dan mengharapkan
kerja keras seluruh pihak terkait dari level
manajemen, pelaksana maupun vendor demi
menjamin keberhasilan serta optimalnya peran
ICT dalam meningkatkan kinerja Perseroan secara
berkesimbungan di masa mendatang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Assuring the Move Into Next Level 157
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level158
Risiko dan Manajemen Risiko
Dalam merealisasikan berbagai program
pengembangan usaha maupun menjalankan aktivitas
bisnis rutin untuk mewujudkan visi perusahaan
dengan tetap menerapkan praktek tata kelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance),
Perseroan dihadapkan pada berbagai risiko sebagai
tantangan yang harus diatasi yang dalam prosesnya
dapat menghadirkan peluang pertumbuhan usaha.
Untuk mengatasi risiko-risiko dimaksud, sekaligus
mengenali peluang-peluang pengembangan usaha
yang menyertai, lebih menjamin realisasi berbagai
rencana strategis Perseroan dan memastikan
keberlangsungan usaha, maka sejak tahun 2005
Perseroan menerapkan Enterprise Wide Risk
Management (EWRM) yang terintegrasi pada seluruh
sistem manajemen perusahaan. EWRM secara
konsisten dan berkesinambungan telah diterapkan
pada seluruh proses bisnis dan pengambilan
keputusan strategis maupun operasional.
Manajemen risiko Perseroan dibangun melalui
beberapa tahapan, yaitu :
Ø Tahap Persiapan (2005 – 2007)
Tahap persiapan dilakukan untuk
mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan manajemen risiko yang
dilaksanakan dalam jangka waktu 3 Tahun,
dengan kegiatan meliputi.
• Pembentukan Unit Manajemen Risiko;
• Penyiapan kompetensi personil;
• Pilot project risk assessment di Divisi
Produksi dan Pemasaran;
• Pembentukan Komite Strategi, Manajemen
Risiko, dan Investasi oleh Dewan Komisaris
Perseroan;
• Audit pelaksanaan manajemen risiko
Perseroan oleh Komite Audit Dewan
Komisaris Perseroan;
• Penyusunan manual manajemen risiko
Perseroan;
• Inisiasi penyusunan kajian risiko strategis di
Perseroan;
• Penyusunan roadmap pengembangan
manajemen risiko Perseroan.
Ø Tahap Implementasi (2008 – 2009)
Sistem yang telah dirancang dan dianalisa pada
tahap persiapan selanjutnya diterapkan pada
tahap implementasi, dengan kegiatan meliputi:
• Penyusunan kebijakan manajemen risiko
Perseroan;
• Pembentukan tim manajemen risiko
Perseroan;
• Penyusunan prosedur manajemen risiko
Perseroan;
• Sosialisasi dan Training manajemen risiko di
seluruh elemen Perseroan.
• Melakukan Risk Assessment di seluruh unit
kerja Perseroan;
• Pengukuran Risk Maturity Level pertama
oleh lembaga independen;
• Melakukan kajian risiko terkait isu strategis
dan operasional yang dilakukan Perseroan.
Tinjauan Operasional
Meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen risiko untuk mengenali dan memitigasi dampak risiko sekaligus mengenali dan memanfaatkan
peluang pertumbuhan dari pendalaman terhadap upaya mitigasi risiko untuk mendukung pengembangan Perseroan menuju tercapainya level kinerja
baru di masa mendatang sekaligus sebagai perwujudan dari pengelolaan perusahaan yang prudent dan berkualitas
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 159
Risiko dan Manajemen Risiko
Ø Tahap Pengembangan (2010 – 2014)
Perseroan melakukan pengembangan terhadap
struktur dan sistem yang telah diimplementasikan
guna menguji konsistensi dan sustainability
dari sistem yang telah dimiliki Perseroan yang
ditargetkan selesai hingga tahun 2014, kegiatan
yang dilaksanakan meliputi:
• Penerapan Risk Based Audit;
• Integrasi manajemen risiko dengan
kebijakan dan prosedur yang dimiliki
Perseroan;
• Penyusunan pedoman evaluasi Risk Maturity
Level Perseroan untuk self assessment;
• Implementasi Value at Risk;
• Penerapan Internal Control of Financial
Reporting;
• Penerapan Key Risk Indicator (KRI) dan
Key Control Indicator (KCI) untuk Key
Performance Indicator (KPI);
• Pengukuran Risk Maturity Level oleh
lembaga independen;
• Implementasi framework ISO 31000;
• Pengembangan Website Risk Management
Portal;
• Penerapan Integrated Governance, Risk &
Compliance (GRC Terpadu);
• Inisiasi implementasi Corporate Loss Event
Database;
• Inisiasi implementasi Corporate Risk
Modeling.
Integrated Governance, Risk & Compliance (GRC
Terpadu)
Semakin kompleksnya kegiatan perusahaan yang
beroperasi di berbagai daerah di tanah air dan
di manca negara sebagai hasil realisasi program
pengembangan dan ekspansi yang dilaksanakan
dengan terencana dan terukut, menghadapkan
Perseroan pada tantangan yang semakin beragam.
Tantangan tersebut meliputi: proses pengambilan
keputusan investasi yang tepat, pengawasan
pelaksanaan kegiatan investasi, pengelolaan
Anak Perusahaan, perubahan lingkungan bisnis,
dan tuntutan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan perundangan yang berlaku, baik
didalam negeri maupun di unit yang beroperasi
di luar negeri. Tantangan-tantangan tersebut
harus dipahami dan dikelola secara efektif agar
Perseroan dapat mewujudkan sasaran-sasarannya
dan mempertahankan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan yang dikehendaki secara optimal
dan berkesinambungan (optimum and sustainable
growth).
Terkait dengan hal tersebut di atas, Perseroan
mengembangkan praktik pengelolaan perusahaan
secara profesional dan bertanggung jawab melalui
penerapan Good Corporate Governance (GCG),
Enterprise Risk Management (ERM), dan Corporate
Compliance System (CCS) secara terpadu. Perseroan
menetapkan Kebijakan dan Pedoman Penerapan
GRC Terpadu sebagai wujud komitmen terhadap
pengelolaan perusahaan secara profesional dan
bertanggung jawab dan menjadi dasar dalam
pengembangan sistem, struktur dan infrastruktur
GRC Terpadu yang berlaku bagi Semen Indonesia
Group dan Anak Perusahaan. Dengan governance,
risk, dan compliance (GRC) terpadu, pengelolaan
fungsi-fungsi pengawasan (assurance functions)
dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien dan
didukung dengan sistem pemantauan dan pelaporan
pelaksanaannya di seluruh Semen Indonesia Group
dan Anak Perusahaan.
Kerangka Kerja dan Komponen Utama GRC
Terpadu
Komponen-komponen utama dalam kerangka kerja
GRC Terpadu Perusahaan adalah:
• Tata Nilai dan Budaya Perusahaan,
• Corporate Governance,
• Enterprise Risk Management (ERM),
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level160
• Compliance Management System, dan
• Integration Enabler: GRC single-platform.
Hubungan dan proses di antara kelima komponen
GRC Terpadu terlihat pada Gambar 1 sebagai berikut:
PENGAWASAN & PENGENDALIAN PENERAPAN
GRC TERPADU
Sistem GRC Terpadu Perusahaan menganut konsep
keterlibatan seluruh lini secara terpadu dengan
bertumpu pada kompetensi dan integritas human
capital SIG. Hal tersebut dikarenakan kinerja,
pertumbuhan, dan keberlanjutan Perusahaan sangat
Risiko dan Manajemen Risiko
Tinjauan Operasional
I. Nilai-nilai dan Budaya SIG
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) - Single I-GRC Platform Across Group
Group & Board Governance - Prinsip, Manual, Piagam, Struktur, Perencanaan Strategis, dan Assurance (Laporan, Sertifikasi & Audit)
Penetapan Sasaran, Pengambilan Keputusan Strategik dan Formalisasi
Strategi Perusahaan
ICOFR & CSA KCIKepatuhan
terhadap Peraturan Perundangan
Penerapan Standar HSE
Dokumentasi dan Register Kewajiban
dan Kepatuhan Perusahaan
Group Portfolio & Investment Risk
Management
Group OPRISK Management
KPI-KRI & SM Terpadu
Business continuity
Management
II. Corporate Governance
IV. Compliance Management System
V. Integration Enabler
III. Enterprise Risk Management
ditentukan oleh human capital yang dimilikinya.
Tiga Lini Pengawasan dan Pengendalian (Three Lines
of Defence) berporos pada Direktur Utama sebagai
penanggung jawab tertinggi penerapan GRC
Terpadu di perusahaan, dimana untuk pengelolaan
sehari-harinya dapat dimandatkan kepada Direktur
yang ditunjuk.
Sesuai Gambar diagram 2 di atas, lini pengawasan
dan pengendalian GRC adalah sebagai berikut:
1. Lini terdepan adalah pemilik proses bisnis
(business process owner).
C - Level Officers GRC Excutives dan Risk & Compliance Managers Unit-unit kerja
Chief Risk & Complience Officer Corporate Risk & Compliance Officer
Fungsi GRC
BOC CEO (GRC Champion) Chief Audit
Officer Fungsi Internal Audit
12
3
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 161
2. Lini tengah adalah fungsi-fungsi assurance
yakni fungsi governance, manajemen risiko
dan kepatuhan.
3. Lini akhir adalah fungsi-fungsi penanggung
jawab tertinggi dalam penerapan GRC yang
terdiri dari fungsi Internal Audit; CEO sebagai
GRC Champion yang bertindak sebagai
penanggung jawab tertinggi dalam penerapan
GRC; dan BOC yang berperan penting bagi
efektivitas pengawasan dan pemantauan
jalannya Perusahaan dengan memberdayakan
Komite-komite Komisaris, Eksternal Auditor,
dan fungsi-fungsi GRC (Internal Audit,
Manajemen Risiko, dan Kepatuhan).
Framework Manajemen Risiko
Perseroan telah melakukan transformasi standar
manajemen risiko yang sebelumnya menggunakan
standar AS/NZS menjadi standar ISO 31000. Dengan
diterapkannya ISO 31000 dan ditopang oleh House of
Risk Perseroan maka keduanya menjadi infrastruktur
inti dalam penerapan manajemen risiko Perseroan.
Dengan menerapkan ISO 31000 sebagai framework
diharapkan penerapan manajemen risiko Perseroan
dilakukan sesuai dengan standar internasional dan
sejalan dengan visi dan misi Perseroan. Selain itu
manajemen risiko Perseroan diharapkan juga dapat
mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang
baik (GCG) sehingga proses bisnis yang dibangun
Perseroan dapat berjalan sesuai harapan stakeholders.
ISO 31000 adalah standar internasional yang
digunakan dalam pedoman penerapan manajemen
risiko yang diterbitkan oleh International Organization
for Standardization (ISO) dan tidak dikembangkan
untuk tujuan sertifikasi. ISO 31000 diterbitkan pada
13 November 2009, merupakan pengembangan
standar AS/NZS 4360:2004 yang dikeluarkan oleh
Standard Australia.
Sebagai pedoman pelaksanaan manajemen risiko,
Perseroan mengembangkan sistem dan kerangka
acuan internal yang disebut “House of Risk Semen
Indonesia” (HORSI). HORSI mengatur seluruh
infrastruktur manajemen risiko yang dimiliki oleh
Perseroan sehingga pelaksanaan manajemen risiko
Perseroan berjalan selaras dan mendukung kinerja
Perseroan.
Dalam menerapkan manajemen risiko maupun
implementasi berbagai program terkait yang
direncanakan, tidak jarang muncul beberapa
hambatan. Hambatan yang paling besar dari
Risiko dan Manajemen Risiko
Organization Structure
ReportingMonitoring &
Review
Risk Mitigation
Risk Policy Risk ProcedureRisk Evaluation
Guideline
Risk Management
Information System (IT)
Risk Management EvaluationRisk Based Audit
Risk Assessment
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level162
penerapan manajemen risiko adalah sosialisasi
kepada seluruh elemen baik internal maupun
eksternal Perseroan. Perseroan mengantisipasi hal
tersebut dengan menerapkan sosialisasi secara
berkala yang diintegrasikan dengan pengembangan
sistem yang ada. Dengan sosialisasi secara berkala
dan pengembangan sistem, diharapkan manajemen
risiko dapat menjadi budaya yang mendasari seluruh
aktivitas pada tiap elemen Perseroan.
Struktur Organisasi Manajemen Risiko
Perseroan telah membentuk Unit Manajemen Risiko
yang berperan sebagai koordinator dalam penerapan
manajemen risiko. Unit tersebut merancang sistem
manajemen risiko, merancang framework & road map
pengembangan dan penyempurnaan infrastruktur
yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen
risiko, memfasilitasi dan mensosialisasikan kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan penerapan
manajemen risiko, dan lain-lain.
Berbagai strategi dan program kerja dilakukan agar
pengelolaan risiko Perusahaan dilakukan secara
konsisten dan berkesinambungan, sehingga mampu
menghindarkan dampak risiko, meningkatkan
kepastian Perusahaan dalam mencapai sasaran serta
mampu mengenali dan merealisasikan berbagai
peluang bisnis yang ada.
Dalam pengelolaan risiko, terdapat keterkaitan yang
erat antara Unit Manajemen Risiko selaku Corporate
Risk Manager, pemilik proses bisnis (business
process owner) selaku Risk Coordinator, dan Unit
Internal Audit selaku Risk Control. Pengelolaan
risiko merupakan tanggung jawab pemilik proses
bisnis (business process owner), sehingga seluruh
pemilik proses bisnis bertanggung jawab atas risiko,
pengendalian atas risiko, serta penanganan risiko/
mitigasi. Perusahaan menunjuk risk officer di seluruh
proses bisnis yang bertanggung jawab untuk
Risk Assessment, Key Risk Indicator, dan Key
Control Indicator
Secara periodik, pemilik proses bisnis melakukan
risk assessment dan di tahun 2012 risk assessment
tersebut telah dilengkapi dengan Key Risk
Indicator (KRI) dan Key Control Indicator (KCI) yang
Risiko dan Manajemen Risiko
Tinjauan Operasional
Risk Owner
Risk Sponsor
Risk Control/AuditRisk Coordinator
Risk Officer
Corporate Risk Manager
Risk Manager
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 163
merupakan indikator-indikator yang digunakan
untuk mendeteksi adanya potensi risiko dalam
pencapaian indikator kunci dari kinerja perusahaan
(KPI). Sehingga KRI dapat digunakan sebagai leading
indicator dari pencapaian KPI. Diharapkan dengan
teridentifikasinya KRI dan KCI dapat meningkatkan
kepastian pencapaian sasaran (KPI) Perusahaan
karena telah dilakukan deteksi dini (early warning)
terhadap indikator-indikator risiko potensial dan juga
langkah pengendaliannya.
Hasil dari risk assessment yang dilakukan oleh
business process owner/risk owner disampaikan
kepada Unit Manajemen Risiko untuk dilakukan
monitoring dan selanjutnya disampaikan kepada Unit
Internal Audit. Hasil risk assessment dinilai efektifitas
dari pengendalian dan penanganannya (mitigasi
risiko) oleh Unit Internal Audit. Selain itu, hasil risk
assessment juga digunakan sebagai masukan dalam
melakukan audit yang berbasis risiko (risk based
audit).
Evaluasi Efektifitas Penerapan Manajemen
Risiko (Risk Management Maturity Level)
Perseroan secara periodik melakukan evaluasi atas
penerapan manajemen risiko (risk maturity level
assessment) dengan menggunakan kriteria AS:NZS,
melalui penyempurnaan dan peningkatan kualitas
penerapan manajemen risiko. Evaluasi dilakukan
terhadap tujuh kriteria yang terdiri dari penetapan
konteks, identifikasi risiko, analisis dan evaluasi risiko,
penanganan risiko, pengendalian risiko, informasi
dan komunikasi, serta monitoring dan review.
Penilaian evaluasi efektifitas penerapan manajemen
risiko memberikan rentang hasil penilaian dari
score 1 hingga 5, yang dimulai dari initial (level 1),
repeatable (level 2), defined (level 3), managed (level
4), dan optimised (level 5).
Dari hasil evaluasi menggunakan metode pemeriksaan
dokumen, pengiriman kuesioner, dan juga interview
dengan pihak-pihak yang terkait diperoleh score
maturity level 3,70 untuk penerapan manajemen
risiko di tahun buku 2013.
Adanya peningkatan score dari 3,48 menjadi
3,70 menandakan bahwa pengelolaan risiko
yang dilakukan Perusahaan lebih optimal dan
selalu dilakukan improvement. Berbagai program
kerja yang dilakukan di tahun ini dan di tahun-
tahun mendatang, diharapkan Perusahaan akan
memperoleh nilai tingkat kematangan (maturity
level) yang terus membaik.
NoKomponen
Penerapan MR
Nilai Maturity
2009 2011 2013
1. Penetapan Konteks 3,71 4,01 4,24
2. Identifikasi Risiko 4,08 3,3 3,75
3. Analisis Risiko 3,84 3,12 3,75
4. Evaluasi Risiko 3,84 4,16 3,75
5. Penanganan Risiko 3,20 3,12 3,21
6. Komunikasi dan Konsultasi 3,22 3,02 2,86
7. Pemantauan dan Reviu 1,75 3,75 3,54
Total Score Maturity 3,39 3,48 3,70
Risiko dan Manajemen Risiko
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level164
Mengelola risiko dan melakukan pemantauan
risiko. Perseroan terus berupaya untuk
menyempurnakan dan mengembangkan
sistem pengelolaan risiko, dengan berbagai
rencana/program kerja yang dilakukan di tahun
berikutnya, sehingga diharapkan pada periode
berikutnya Perusahaan memperoleh nilai
tingkat kematangan (maturity level) yang terus
meningkat.
Risiko dan Manajemen Risiko
Tinjauan Operasional
5
Oganisasi memiliki kemampuan yang telah dikembangkan dengan baik untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan memantau risiko; proses managemen risiko dinamis dan beradaptasi dengan perubahan risiko dan siklus yang bervariasi•Terdapatpernyataanformalakanselerarisikodanjugatoleransirisikodanbersifatdalampengambilan
keputusan•Risikosertainformasimanajemenrisikosecaraeksplisitdipertimbangkandalamprosespengambilan
keputusan manajemen•Penerapanyangkonsistenuntukmelakukananalisisdenganpenggabunganteknikkualitatiffanteknik
kuantitatif•Manajemenrisikodipandangdapatmemberikankeunggulankompetitifkarenafocuspadaoptimalisasipilihan
terbaik berdasarkan pertimbangan imbal baik antara hasil dan risiko dari setiap pilihan yang ada (risk-reward trade-offs)
4
Terdapat pemahaman yang jelas akan risiko utama di organisasi dan pelaksanaan kegiatan yang konsisten dalam penanganan risiko-risiko tersebut; sejumlah area fungsional dimungkinkan untuk dapat menggunakan teknik yang lebih canggih daripada area yang lainnya•Seperangkatpedomantentangpenerapantoleransidanbataskerugiantelahditentukansebelumnyaatau
sedang dikembangkan •Pertimbanganyangeksplisitakanrisikodaninformasimanajemenrisikodilakukandalamprosespengambilan
keputusan yang penting•Penerapanyangkonsistenpadaanalisisdenganpenggabunganteknikkualitatifdankuantitatif
3
Organisasi memahami dan menangani risiko-risiko utama; kemampuan untuk mengukur, mengelola, dan memantau risiko sudah tepat tetapi ada kemungkinan terjadinya ketidakkonsistenan pada tingkat organisasi secara keseluruhan•Pedomanuntukpenentuankerugiandantoleransirisikobelum(kurang)berkembang•Risikodaninformasimanajemenrisikodopertimbangkansecarainformasiatausecaraimplisitdalam
pengambilan keputusan•Penerapanyangkonsistenpadaanalisisdenganberfokuspadapendekatankualitatif
2
Terdapat ketidakkonsistenan pada pemahaman, pengelolaan, dan pemantauan risiko utama pada organisasi secara keseluruhan; kemampuan yang terbatas untuk secara konsisten dalam mengidentifikasi, menilai, mengelola dan memantau risiko•Kegiatanmanajemenrisikoterjadiditingkatfungsionaldaripadaditingkatkorporasi•Aktifitasmanajemenrisikolebihmenekankanpadakepatuhan•Risikodaninformasimanajemenrisikodipertimbangkansecarainformalatauimplisitdalampengambilan
keputusan, seringkali bersifat ad-hoc
1Apabila organisasi mengidentifikasi suatu risiko dan menangani risiko tersebut, hal ini dilakukan didalam bagian tertentu saja; komponen dan proses manajeman risiko baru dilakukan secara terbatas dan diimplementasikan secara ad-hoc.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 165
Dengan pencapaian Aon Risk Maturity Index 4,5
maka dapat disimpulkan bahwa Perseroan:
- Telah memiliki komitmen untuk menerapkan
manajemen risiko diseluruh aspek pengelolaan
perusahaan, yang di dukung oleh program-
program kerja yang telah dilakukan oleh
Direksi, serta monitoring pelaksanaannya oleh
Dewan Komisaris.
- Telah mengembangkan kemampuan untuk
mengidentifikasi, menilai, dan membangun
prioritas risiko secara konsisten dalam
keseluruhan operasional perusahaan.
- Telah melakukan analisis risiko secara konsisten
dengan menggunakan pendekatan kualitatif
dan kuantitatif.
- Telah memiliki budaya risiko yang melekat dalam
pengambilan keputusan serta pengelolaan
operasional perusahaan.
Aon Risk Maturity Index merupakan metode
yang digunakan untuk memotret dan melakukan
asessment terhadap seberapa jauh praktik
manajemen risiko telah diterapkan dalam suatu
perusahaan, serta memberikan umpan balik yang
berupa Risk Maturity Rating dan masukan untuk
perbaikan. Aon Risk Maturity Index menggunakan
berbagai variasi pertanyaan terkait implementasi
manajemen risiko, GCG dan proses pengambilan
keputusan, antara lain:
- Pemahaman dan komitmen akan manajemen
risiko di tingkat Direksi dan Dewan Komisaris
dalam pengambilan keputusan dan penciptaan
nilai.
- Transparansi perusahaan dalam
mengkomunikasikan risikonya kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
- Budaya risiko yang mendorong keterlibatan dan
akuntabilitas di semua tingkatan perusahaan.
- Identifikasi risiko, baik untuk risiko yang telah
ada maupun yang berpotensi muncul dengan
menggunakan data serta informasi internal dan
eksternal.
- Proses tata kelola perusahaan dan pengambilan
keputusan yang menggunakan pendekatan
formal dalam pengumpulan dan penggunaan
informasi risiko operasional dan keuangan.
- Pergeseran fokus dari penghindaran dan
mitigasi risiko menjadi pemanfaatan dan
pengelolaan risiko, sehingga perusahaan
mampu menciptakan nilai yang lebih besar.
Asesmen dan Mitigasi High Level Corporate Risk
Perseroan secara berkala melakukan asesmen risiko
setiap tahun. Pada tahun 2014, Perseroan telah
melakukan asesmen pada proses bisnis dan KPI
Perseroan serta telah mengidentifikasi 231 (dua
ratus tiga puluh satu) risiko signifikan pada seluruh
departemen. Dari risiko signifikan yang teridentifikasi,
Perseroan menetapkan high level corporate risk
untuk mengantisipasi potensi risiko yang dianggap
paling signifikan dalam menghambat pencapaian
tujuan Perseroan.
Untuk mengubah potensi risiko menjadi peluang
yang dapat menghasilkan profitabilitas bagi
Perseroan, maka Perseroan telah mengidentifikasi
beberapa langkah pengendalian dan mitigasi atas
seluruh risiko terutama high level corporate risk guna
meminimalkan kemungkinan dan dampak terjadinya
risiko.
Risiko dan Manajemen Risiko
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level166
Perseroan telah melakukan identifikasi 231 risiko signifikan dan melaksanakan mitigasi risiko yang masuk kategori high corporate risk
Beberapa risiko kelompok “High Level Corporate Risk “ yang di-identifikasi dan dilakukan mitigasinya selama tahun
2014 mencakup risiko-risiko pada tabel berikut:
Nama Risiko Indikator Risiko Mitigasi Yang Dilakukan
Risiko Bahan Baku - Peningkatan kapasitas produksi
- Kendala dalam pembebasan lahan
- Keterbatasan supplai dan kualitas
bahan baku
- Komunikasi aktif dengan pemasok,
masyarakat dan Pemda setempat.
- Perluasan dan pembebasan lahan penghasil
bahan baku.
Risiko Kapasitas
Produksi
- Naiknya permintaan semen dengan
cepat karena pembangunan
infrastruktur dan naiknya taraf
hidup masyarakat.
- Utilitas kapasitas sudah maksimal.
- Melakukan ekspansi regional.
- Pelaksanaan program debottlenecking.
- Percepatan penyelesaian pembangunan
pabrik semen baru.
Risiko Kompetisi
Bisnis
- Implementasi Perjanjian ACFTA yang
memungkinkan masuknya investor
baru di industri semen (terutama
dari China).
- Aktivitas pesaing yang semakin aktif
dan membangun pabrik baru.
- Perluasan jaringan pemasaran.
- Penambahan packing plant.
- Menambah pembangun pabrik baru.
Risiko Loyalitas
dan Kepuasan
pelanggan
- Turunnya volume penjualan di
daerah tertentu.
- Meningkatnya komplain/keluhan
pelanggan.
- Penurunan pangsa pasar di area
penjualan utama.
- Optimalisasi penanganan keluhan pelanggan.
- Pelaksanaan Program Promosi.
- Program Komunikasi pemasaran sejalan
dengan strategi Perseroan.
Risiko Kerusakan
Mesin/Peralatan
Utama Produksi
- Output produksi tidak stabil
- Overheating
- Proses produksi kurang lancar
- Produksi melebihi design kapasitas
yang ditetapkan sebelumnya
- Pemeliharaan secara teratur.
- Optimalisasi pengaturan pola produksi.
Risiko Teknologi
Informasi
- Sentralisasi IT Grup di Perusahaan. - Optimalisasi dan pengaturan sistem operasi.
- Pengembangan TI yang terencana dalam
ICTMP.
Risiko Distribusi dan
Transportasi
- Gangguan cuaca ekstrem.
- Terbatasnya moda angkutan.
- Peningkatan efektifitas distribusi melalui
pengurangan sistem multiple handling.
- Penambahan pembangunan packing plant di
daerah-daerah yang strategis
- Optimalisasi sinergi distribusi dan transportasi
Grup.
Risiko dan Manajemen Risiko
Tinjauan Operasional
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 167
Nama Risiko Indikator Risiko Mitigasi Yang Dilakukan
Risiko Valas - Fluktuasi nilai wajar arus kas masa
depan suatu instrumen keuangan
karena perubahan harga pasar,
yang terkait dengan tingkat suku
bunga dan nilai tukar mata uang.
- Eskposur/kewajiban dalam valas,
pendapatan dalam rupiah.
- Melakukan lindung nilai arus kas dengan
menggunakan instrumen keuangan non
derivatif melalui pembelian spot mata uang
asing.
- Monitor dan review kebijakan hedging.
- Optimalisasi pengelolaan excess cash.
- Sinergi pengelolaan keuangan secara Grup
(Notional Pooling, Cash Pooling).
Risiko SDM - Kurangnya produktifitas SDM.
- Ketidak puasan atas career path.
- Kurangnya apresiasi berkaitan
manajemen penilaian kinerja.
- Pelaksanaan HCMP dalam meningkatkan
kompetensi pegawai.
- Pemberian remunerasi berbasis kompetensi.
- Implementasi balanced scorecard dan KPI
dalam menentukan career path maupun
pemberian remunerasi.
- Implementasi Knowledge Management.
Risiko Lingkungan
dan Sosial
- Keresahan masyarakat sekitar
akan dampak lingkungan atas
operasional Perusahaan.
- Indikator pengukuran BML
terlampaui.
- Penerapan manajemen SHE dan proper
lingkungan.
- Perencanaan dan realisasi program tanggung
jawab sosial yang berkualitas dan tepat
sasaran.
Melalui berbagai langkah mitigasi terhadap risiko-risiko utama yang masuk kelompok high risk maupun extreem risk
secara berkesinambungan, maka pada tahun 2014 Perseroan juga berhasil mengelola dan menurunkan kategori
risiko dari risiko dari ekstrem dan tinggi menjadi risiko sedang (medium risk) atau manageable. Hal tersebut tampak
pada pada tabel berikut.
NO NAMA RISIKO TINGKAT RISIKO 2013 TINGKAT RISIKO 2014
1 Risiko bahan baku High Medium
2 Risiko kapasitas produksi High Medium
3 Risiko kompetisi bisnis High High
4 Risiko pengembangan usaha High Medium
5 Risiko batubara High Medium
6 Risiko teknologi informasi High High
7 Risiko penjualan & distribusi Medium Medium
8 Risiko valuta asing High High
9 Risiko sumber daya manusia Medium Medium
10 Risiko kerusakan mesin utama Medium Medium
11 Risiko energi listrik Medium Medium
12 Risiko likuiditas Medium Medium
13 Risiko pengelolaan capex Medium Medium
14 Risiko lingkungan & sosial High Medium
15 Risiko kepuasan & loyalitas pelanggan Medium Medium
Risiko dan Manajemen Risiko
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level168
Sebagaimana tampak pada tabel Risiko Tinggi
Perseroan 2013 dan 2014 tersebut, Perseroan
berhasil melakukan mitigasi atas beberapa risiko
kategori tinggi menjadi kategori menengah (medium
risk) yang lebih manageable. Risiko-risiko dimaksud
dan program mitigasi yang dilakukan mencakup:
• Risiko Bahan Baku
Perusahaan berhasil melakukan langkah-
langkah mitigasi untuk mengatasi risiko bahan
baku dengan melakukan komunikasi aktif
dengan Pemerintah, pihak pemasok, masyarakat
maupun pihak eksternal lainnya serta melakukan
studi kelayakan perluasan lahan bahan baku dan
pembebasan lahan bahan baku yang baru untuk
menjaga kelancaran supply bahan baku dengan
kualitas sesuai yang dibutuhkan untuk proses
produksi Perseroan.
• Kapasitas Produksi
Perusahaan melakukan langkah-langkah mitigasi
untuk mengatasi risiko kapasitas produksi
melalui pertumbuhan organik maupun non-
organik. Pertumbuhan organik dilakukan dengan
melakukan akusisi perusahaan semen di Vietnam
(Thang Long Cement Company). Pertumbuhan
non-organik dilakukan dengan membangun
proyek Tuban IV, Tonasa V, Pabrik Rembang, dan
Pabrik Indarung VI. Perseroan juga melakukan
optimalisasi produksi untuk meningkatkan
utilisasi peralatan produksi dan meningkatkan
output produksi, juga melalui Debottlenecking
Project yaitu melakukan modifikasi atau
penggantian peralatan produksi agar kecepatan
proses produksi meningkat.
Saat ini Perseroan sedang dalam tahap
pembangunan pabrik baru di Jawa dan Sumatera
dengan kapasitas total 6 juta ton per tahun.
Perseroan juga melakukan program upgrading
fasilitas pabrik yang ada untuk meningkatkan
yield dari kapasitas produksi eksisting. Perseroan
juga senantiasa melakukan kajian terkait peluang
untuk mengembangkan kepasitas melalui
pertumbuhan non-organik baik di dalam maupun
di luar negeri.
• Risiko Pengembangan Usaha
Mitigasi yang telah berhasil dilakukan Perusahaan
adalah dengan melakukan ekspansi dan
pengembangan usaha, baik melalui akuisisi dan
pendirian beberapa anak perusahaan. Akuisisi
Thang Long Cement Company (TLCC) merupakan
ekspansi non-organik pertama yang dilakukan
Perseroan, dan saat ini Perseroan juga tengah
menjajaki dan melaksanakan program ekspansi
organik melalui pembangunan beberapa pabrik
baru di Jawa dan Sumatra.
Perseroan telah mendirikan beberapa anak
perusahaan, yaitu PT SGG Energi Prima di bidang
energi (batubara), PT SGG Prima Beton di bidang
readymix concrete, PT Krakatau Semen Indonesia
di bidang pengolahan limbah, dan PT Sinergi
Informatika Semen Indonesia (PT SISI) di bidang
teknologi informasi.
• Risiko Batubara
Perusahaan melakukan langkah-langkah mitigasi
untuk mengatasi risiko pasokan batubara dengan
mendirikan anak usaha di bidang energi (PT SGG
Energi Prima), melakukan kontrak pengadaan
jangka panjang yang ditinjau setiap periode
tertentu, dan mempertimbangkan dengan
seksama pengelolaan lahan tambang yang akan
dilaksanakan oleh anak perusahaan.
• Risiko Lingkungan dan Sosial
Perusahaan telah berhasil melakukan langkah-
langkah mitigasi untuk mengatasi risiko
lingkungan dan sosial dengan melakukan
optimalisasi penerapan Health, Safety, and
Risiko dan Manajemen Risiko
Tinjauan Operasional
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 169
Environment Management melalui program
pantau lingkungan, program kelola lingkungan,
program konservasi sumber daya, dan juga
implementasi Clean Development Mechanism
(CDM). Selain itu Perseroan juga telah melakukan
perencanaan dan pelaksanaan program
Corporate Social Responsibility dengan efektif
dan tepat sasaran yang sesuai dengan tujuan
merupakan langkah solutif yang dilakukan oleh
Perusahaan untuk memitigasi risiko lingkungan
dan sosial.
Di tahun 2014 Perseroan mendirikan PT
Krakatau Semen Indonesia yang bertujuan untuk
mengoptimalkan pengelolaan limbah yang
selanjutnya akan diolah dan digunakan sebagai
bahan baku semen (pengganti pasir besi), yang
dikenal dengan ground granulated blast furnace
slag (GGBFS).
Mengingat pentingnya pengelolaan risiko dalam
mencegah Perseroan dari dampak yang ditimbulkan,
maka manajemen dan seluruh elemen terkait akan
semakin meningkatkan upayanya untuk menjadikan
pengelolaan risiko menjadi budaya dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan.
Risiko dan Manajemen Risiko
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level170
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
172Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
180 Tinjauan Usaha190 Tinjauan Kinerja Keuangan
215Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
226 Informasi-Informasi Material
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 171
Pangsa Pasar
43,7%Di tengah kondisi pasar yang sulit Semen Indonesia
mampu mempertahankan dominasi pasar semen di
Indonesia
Perseroan menyikapi ketatnya kondisi usaha di tahun 2014 dengan merealisasikan beragam program konsolidasi internal, termasuk penerapan program efisiensi produksi dan perbaikan efektivitas jaringan distribusi, namun dengan tetap mengantisipasi perbaikan kondisi usaha di masa depan melalui realisasi pembangunan fasilitas produksi maupun fasilitas pendukung produksi dan penguatan jaringan distribusi untuk memastikan terciptanya level kinerja baru di masa mendatang
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level172
Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia 2014
Perekonomian Indonesia di tahun 2014 secara umum
kurang kondusif bagi para pelaku bisnis di hampir
seluruh sektor ekonomi. Salah satu penyebabnya
adalah kondisi perekonomian global yang masih
juga belum pulih pasca krisis yang terjadi sejak tahun
2008 lalu.
Tahun 2014 perekonomian global berjalan tidak
seimbang. Perekonomian Amerika Serikat sebagai
salah satu negara adidaya, mulai menunjukkan
pemulihan, sehingga membuat Pemerintah AS dan
The Fed mulai merealisasikan program Quantitative
Easing, mengakhiri program stimulus yang telah
beberapa tahun dikucurkan untuk mendorong
Realisasi pembangunan pabrik baru untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan semen di masa mendatang disertai penambahan fasilitas
distribusi, dan pelaksanaan program optimasi serta pelaksanaan strategi pemasaran yang tepat untuk memenangkan persaingan menghadapi ketatnya
persaingan menyusul melemahnya permintaan semen domestik untuk memastikan pertumbuhan usaha dan tercapainya level kinerja baru dalam
jangka panjang
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 173
Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
pertumbuhan ekonomi. Langkah ini membuat mata
uang dollar AS menguat terhadap hampir semua
mata uang di dunia, termasuk rupiah.
Sementara itu, pertumbuhan perekonomian
Tiongkok yang telah berkembang menjadi kekuatan
utama ekonomi dunia, masih melemah. Demikian
juga perekonomian Jepang dan negara-negara Eropa
Barat lainnya yang masih mengalami perlambatan
pertumbuhan.
Kondisi perekonomian global tersebut membuat
permintaan produk-produk perkebunan dan
pertambangan primer, sebagai andalan produk
ekspor Indonesia menurun. Akibatnya adalah
Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan
yang diperparah dengan naiknya beban subsidi BBM
sepanjang tahun 2014 sehingga mencapai angka
lebih dari Rp250 triliun.
Kondisi tersebut, ditambah dengan kecenderungan
menguatnya nilai tukar dollar AS seperti telah
disinggung sebelumnya, membuat nilai tukar
rupiah cenderung tertekan. Hal tersebut membuat
BI akhirnya menaikkan tingkat bunga rujukan dari
7,50% menjadi 7,75%. Kondisi ini membuat suku
bunga kredit cenderung tinggi, demikian juga biaya
penghimpunan dana, membuat dunia perbankan
kesulitan menyalurkan kredit untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi, sehingga kredit perbankan
secara nasional hanya tumbuh 11,6%, jauh dibawah
pertumbuhan tahun 2013 yang sebesar 21,60%.
Hal lain yang membuat kondisi perekonomian
nasional di tahun 2014 kurang kondusif adalah
pelaksanaan agenda nasional, Pemilu DPR dan Pemilu
Presiden. Situasi Pemilu yang sempat berlangsung
‘hangat’, mempengaruhi keputusan investasi baik
oleh perseorangan maupun oleh kalangan dunia
usaha.
Seluruh kondisi tersebut membuat perekonomian
Indonesia di tahun 2014 lalu hanya mencatatkan
pertumbuhan sebesar 5,02%. Laju inflasi relatif tinggi
8,36%, relatif sama dengan tahun sebelumnya yang
sebesar 8,38%, sebagai dampak dari penyesuaian
harga BBM menjelang penutupan tahun 2014.
Hal yang cukup menggembirakan adalah neraca
pembayaran Indonesia tetap terjaga, dengan defisit
hanya sebesar 2,95% dari GDP, dengan jumlah
cadangan devisa mencapai US$111,9 miliar naik dari
posisi US$99,4 miliar di akhir tahun 2013 dan nilai
tukar hanya mengalami pelemahan sebesar 2,50%
pada posisi Rp12.440/US$ dari angka Rp12.189/
US$ di tahun 2013. Sementara indeks kepercayaan
konsumen tetap terjaga.
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
6.506.96
6.50 6.23
8.38 8.36
GDP
BI Rate
Inflation
4.50
6.50
6.00 5.75
7.50 7.75
2.78
6.10
3.794.30
5.585.02
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level174
Dengan seluruh indikator ekonomi makro tersebut,
banyak ekonom berpendapat, perekonomian
Indonesia di tahun-tahun mendatang berada pada
jalur pertumbuhan dengan prospek yang semakin
baik di masa mendatang. Terbentuknya Pemerintahan
baru yang di awal masa pemerintahan telah berani
menghapus beban subsidi BBM serta melanjutkan
pengurangan subsidi listrik untuk beberapa golongan
tarif dan mengalihkan dananya untuk mendukung
pembangunan sarana infrastruktur dasar yang lebih
produktif tampak diapresiasi oleh kalangan dunia
usaha.
Konsumsi domestik dalam beberapa tahun
mendatang akan tetap menjadi tulang punggung
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan
ekonomi berbasiskan konsumsi domestik tersebut
terbukti mampu menghindarkan Indonesia dari
dampak negatif perekonomian global yang lebih
besar. Dengan memperhatikan berbagai indikator
makro dan berbagai kebijakan yang diterapkan
oleh Pemerintah, diperkirakan trend pertumbuhan
ekonomi berbasis konsumsi domestik ini akan tetap
berlangsung hingga beberapa tahun mendatang.
Dengan demikian pada tahun-tahun mendatang,
seiring dengan realisasi pembangunan beragam
proyek infrastruktur dasar yang menyasar daerah-
daerah potensial, termasuk potensi kemaritiman
melalui pembangunan pelabuhan-pelabuhan,
konsumsi domestik tumbuh dan diikuti oleh
tumbuhnya kapasitas produksi nasional untuk
mengumbangi permintaan tersebut. Sehingga
ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi dan
permintaan semen nasional kembali meningkat.
Tinjauan Industri
Selama beberapa tahun terakhir, menyusul terjadinya
pertumbuhan permintaan semen nasional sebagai
konsekuensi meningkatnya pembangunan sektor
properti, industri semen berkembang menjadi salah
satu sektor yang menarik minat para investor.
Beberapa rencana pembangunan pabrik baru
kemudian bermunculan baik dari produsen eksisting,
dalam rangka ekspansi usaha, maupun dari calon
produsen semen baru, dalam rangka memperluas
cakupan usaha.
Beberapa dari rencana yang digagas oleh produsen
kemudian betul-betul direalisasikan, sehingga
berpotensi menambah kapasitas produksi semen
nasional dalam jangka pendek sampai menengah.
Demikian juga dengan rencana yang digagas oleh
calon investor di bidang semen.
Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
140
120
100
80
60
40
20
0
106,5 109,3116,6
117,6
116,6 117,6
Int’l Reserves
Cons Confidence66,1
96,2
111,3
126,6
99,4111,9
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 175
Dari 6 produsen semen eksisting, saat ini 5
diantaranya, termasuk Perseroan tengah membangun
pabrik baru dengan kapasitas bervariasi, dengan
potensi pertambahan kapasitas dalam 4 tahun
mendatang sebesar 23,4 juta ton. Sementara dari
calon pemain baru, tercatat ada 5 perusahaan yang
serius membangun pabrik semen, dengan kapasitas
total mencapai 10,8 juta ton. Sehingga dalam 4 tahun
mendatang, jika seluruh rencana pembangunan
tersebut terealisir, akan ada tambahan kapasitas
produksi semen secara nasional sebesar 34,2 juta
ton. Sebagai gambaran, total kapasitas produksi
semen nasional per akhir tahun 2014 adalah sebesar
71,5 juta ton. (sumber: Riset internal).
Perseroan telah memulai pembangunan dua unit
pabrik baru di Padang, Sumatera Barat dan di
Rembang, Jawa, dengan kapasitas masing-masing
sebesar 3,0 juta ton. Kedua unit pabrik baru tersebut
ditargetkan selesai pada kwartal III 2016 mendatang.
Penambahan kapasitas dari dua pabrik semen
tersebut akan membuat total kapasitas terpasang
Perseroan di akhir tahun 2016 meningkat menjadi
35,5 juta ton dari kapasitas di akhir tahun 2014 yang
masih sebesar 31,8 juta ton semen per tahun.
Dalam rangka mempertahankan dominasi pasar,
Perseroan berencana membangun beberapa unit
fasilitas produksi baru dalam beberapa tahun
mendatang, pasca penyelesaian pembangunan
pabrik di Padang dan di Rembang.
Produksi, Penjualan Semen Nasional dan
Prospek Usaha
Total produksi semen nasional pada tahun 2014 naik
sebesar 8,9% dari 55,2 juta ton di akhir tahun 2013,
menjadi 60,1 juta ton.
Sementara permintaan semen nasional di tahun
2014, dengan merujuk kepada laporan Asosiasi
Semen Indonesia (9 Januari 2015), mencapai 59,910
juta ton, tumbuh 3,3% dari 58,024 juta ton di
tahun 2013. Dibandingkan dengan tahun 2013,
pertumbuhan konsumsi semen nasional (3,3%) di
tahun 2014 lebih rendah dari pertumbuhan konsumsi
nasional di 2013 sebesar 5,6%.
Seperti ditunjukkan pada grafik pertumbuhan di
bawah, pada tahun 2014 konsumsi semen tertinggi
tetap didominasi wilayah Jawa sebesar (56,3%),
disusul berturut-turut oleh Sumatera (20,9%),
Kalimantan (7,6%), Sulawesi (7,6%), Bali dan Nusa
Tenggara (5,6%), dan Indonesia Timur (2,1%).
Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
1,21 Indonesia Timur
Nusa Tenggara
Sulawesi
Kalimantan
Sumatera
Jawa
Y2013 Y2014 Growth
2,364,274,39
12,18
32,71
1,27
3,344,534,55
12,49
33,73
5,6%
5,9%
2,3%
3,6%
3,1%
2,5%
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level176
Pertumbuhan konsumsi semen per wilayah, tahun 2014
Sekalipun konsumsi semen nasional di tahun 2014 lalu menurun, prospek pasar semen Indonesia di tahun-tahun
mendatang tetap menjanjikan, mengingat masih rendahnya konsumsi semen per kapita dibandingkan dengan negara-
negara utama di kawasan ASEAN, dan dengan mempertimbangkan jumlah penduduk serta potensi pertumbuhan
ekonomi di masa mendatang.
Hal tersebut ditunjukkan pada gambar berikut, yang menunjukkan konsumsi semen per kapita tahun 2013 dan
estimasi pertumbuhan konsumsi semen di beberapa negara di Asia Tenggara tahun 2014 (sumber: Asean Federation
Cement Manufacturer, diolah).
Konsumsi Semen per Kapita di Beberapa Negara ASEAN, Tahun 2013
Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
-
1.002
Brun
ei
mala
ysia
Singa
pore
Indon
esia
Philip
pine
Thail
and
Vietna
m
243
704
169
1.284
467511
10,0%
5,0%
0,0%
-5,0%
-10,0%
-15,0% -13,4%
3,3%5,0%
6,0%
-5,5%
-1,0%
8,6%
Brun
ei (e
st.)
Mal
aysi
a (e
st.)
Phili
ppin
e (e
st.)
Sing
apor
e (e
st.)
Thai
land
(est
.)
Vie
tnam
(est
.)
Indo
nesi
a (a
ct.)
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 177
Estimasi Pertumbuhan Konsumsi Semen di Beberapa
Negara ASEAN, Tahun 2014
Prospek Industri Semen Domestik
Di tahun 2015, pemulihan ekonomi global seperti
ditunjukkan dengan telah membaiknya perekonomian
Amerika Serikat di tahun 2014 lalu, diharapkan terus
meluas melingkupi negara-negara maju lainnya.
Perbaikan ekonomi global diyakini akan memberi
dampak posistif terhadap peningkatan perekonomian
nasional, meningkatkan permintaan produk-produk
primer pertambangan dan perkebunan, membuat
defisit neraca perdagangan Indonesia menjadi lebih
baik. Pada akhirnya hal ini akan kembali memperkuat
nilai tukar rupiah kepada kondisi fundamental yang
sesungguhnya, sehingga Bank Indonesia memiliki
ruang lebih baik untuk kembali menurunkan suku
bunga, sehingga perekonomian Indonesia menjadi
semakin kondusif.
Semakin kondusifnya situasi perekonomian
Indonesia, akan membuat pertumbuhan konsumsi
semen nasional kembali meningkat.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya,
Pemerintah Indonesia kini memiliki ruang fiskal lebih
baik untuk mendukung pembangunan infrastruktur
dasar, yang sebelumnya terbatas karena besarnya
subsidi BBM. Persetujuan RAPBN-P 2015 membuat
Pemerintah kini dapat berkonsentrasi untuk
merealisasikan program-program pembangunan
infrastruktur dasar, termasuk sarana jalan raya
dan pelabuhan, yang selama ini menjadi salah
satu penghambat masuknya arus investasi riil dan
mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi nasional.
Realisasi proyek-proyek infrastruktur tersebut pada
akhirnya akan meningkatkan konsumsi semen
nasional.
Dengan memperhatikan kondisi terkini tersebut,
Perseroan memperkirakan konsumsi semen nasional
di tahun 2015 dan 2016 akan tumbuh masing-
masing sebesar 6,3% dan 7,5%.
Proyeksi Konsumsi Semen Nasional Tahun 2015-
2016
Prospek Konsumsi Semen Regional
Sebagaimana diketauhi bersama, pada akhir tahun
2015 mendatang, berlaku ketentuan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA), satu zona ekonomi baru
yang meliputi seluruh negara yang tergabung dalam
ASEAN. Total penduduk di kawasan ini adalah
Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00 31,4
9
39,0
9
5
8,02
34,1
7
48,0
0
63,
68
31,9
2
4
0,78
59,9
1
38,0
9 54,9
6
6
8,48
20,0%
18,0%
16,0%
14,0%
12,0%
10,0%
8,0%
6,0%
4,0%
2,0%
0,0%
4,2% 1,2% 7,0%2,6% 4,3%
17,7%
14,5% 5,6% 3,3%6,3%
7,5%
Y2005
Y2009
Y2013
Y2007
Y2011
Y2015
(E)
Y2016
(E)
Y2006
Y2010
Y2014
Y2008
Y2012
Konsumsi (juta ton) Pertumbuhan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level178
sekitar 600 juta jiwa, dengan penduduk Indonesia
mendominasi, sekitar 40%.
Penyatuan zona ekonomi, akan membuat lalu-lintas
perdagangan di antara anggota MEA berlangsung
lebih dinamis, sehingga pertumbuhan ekonomi
di kawasan diharapkan lebih tinggi dari periode
tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi diharapkan berimbas positif pada
pertumbuhan permintaan semen untuk mendukung
kegiatan pembangunan fisik di seluruh kawasan.
Beberapa rencana pembangunan infrastruktur yang
dapat menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan
kawasan, saat ini mulai terdengar, dan diharapkan
terealisir dalam waktu dekat, sehingga akan
Box Text:
JARINGAN DISTRIBUSI DAN BAHAN BAKU – KUNCI SUKSES BISNIS SEMEN
Produk semen dengan bentuk fisik yang relatif berat dan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama (karena
bisa membatu), membuatnya harus diproduksi sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena sifat penggunaannya yang
spesifik, yakni untuk mendukung pembangunan infrastruktur fisik, baik perumahan, jalan, jembatan maupun
gedung-gedung perkantoran dan hunian, maka pabrik semen harus didirikan pada jarak yang relatif dekat dengan
kota-kota besar maupun kecil.
Pabrik semen juga membutuhkan pasokan bahan baku spesifik, yakni batu kapur dan tanah liat. Proses produksi
semen saat ini dilakukan dengan ‘cara kering” yakni pembakaran campuran kapur dan tanah liat serta beberapa
bahan lainnya, menjadi terak, untuk kemudian digiling bersama-sama bahan lain menjadi semen. Oleh karenanya
pabrik semen umumnya didirikan pada daerah dekat pegunungan kapur, yang umumnya berada di areal relatif
dekat kawasan pantai, yang juga didukung dengan ketersediaan tanah liat.
Karena dua hal tersebut, yakni tidak bisa disimpan dan hanya digunakan untuk aktifitas pembangunan fisik, maka
semen harus diangkut dari pabrik dan dipasarkan dalam rentang waktu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
pasar. Dengan syarat tersebut, maka kemampuan mendistribusikan produk semen menjadi salah satu kunci
utama dalam bisnis semen. Semakin jauh area pemasaran, maka ongkos transportasi menjadi semakin mahal.
Oleh karenanya setiap pelaku industri semen harus didukung dengan jaringan distribusi yang handal, mampu
menjangkau hingga ke konsumen akhir dengan effisien.
Dalam rangka membangun jaringan distribusi dan memastikan pengiriman produk semen ke konsumen dengan
effisien dan efektif, setiap pelaku industri semen, termasuk Perseroan, harus aktif membangun jaringan distribusi,
dengan pilihan moda transportasi kereta api atau armada truk distribusi yang dikelola sendiri atau bekerja sama
dengan pihak lain. Sebagai bagian dari jaringan distribusi tersebut, maka harus dibuat gudang-gudang penyangga
atau packing plant lengkap dengan pelabuhan khusus.
Dalam rangka membangun jaringan distribusi yang handal tersebut, Perseroan sejak beberapa tahun terakhir, aktif
membangun packing plant di beberapa daerah potensial. Perseroan meyakini kehadiran packing plant tersebut,
akan mampu memberi benefit baik kepada para pelanggan maupun bagi Perseroan.
mendorong pertumbuhan permintaan semen di
kawasan.
Ekonomi beberapa negara di kawasan ASEAN,
seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina dan
Thailand ditengarai memiliki seluruh persyaratan
untuk bertumbuh semakin pesat, dengan
mempertimbangkan kekayaan alam dan sumber
daya manusianya. Dengan mempertmbangkan
grafik konsumsi semen di beberapa negara kawasan
ASEAN di atas, konsumsi semen negara-negara
tersebut diperkirakan tumbuh semakin pesat, seiring
pertumbuhan ekonominya, sehingga prospek
konsumsi semen di pasar regional juga diperkirakan
membaik dalam beberapa tahun mendatang.
Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 179
Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Industri dan Prospek Usaha
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 179
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level180
Tinjauan Usaha
Kegiatan Perseroan dan entitas anak terdiri atas 2
segmen usaha, yakni Produksi Semen, dan Produksi
Non Semen. Produksi semen adalah segmen usaha
utama dengan kontribusi pendapatan di atas 97%
dari total pendapatan konsolidasi Perseroan. Produksi
non semen terdiri dari: kegiatan penambangan batu
kapur dan tanah liat, produksi kantong semen,
dan pengembangan kawasan industri dan beton
siap pakai. Kegiatan penambangan batu kapur dan
tanah liat serta kantong semen lebih ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan Perseroan akan bahan baku
maupun kebutuhan packing semen produksi sendiri.
Sementara kegiatan pengembangan kawasan
industri merupakan kegiatan ekonomi dalam rangka
mengelola lahan bekas areal penambangan bahan
baku menjadi areal yang dapat dimanfaatkan baik
untuk fasilitas umum, penghijauan maupun areal
komersial.
Saat ini segmen usaha Perseroan adalah bidang industri semen dan bidang industri non semen. Seiring terbukanya peluang usaha dan didukung oleh
kompetensi SDM dan kokohnya kondisi keuangan, Perseroan terus merintis pengembangan segmen usaha prospektif lain yang berkaitan erat dengan kegiatan utama di bidang persemenan untuk menjadikan Semen Indonesia
sebagai perusahaan terkemuka dengan struktur usaha terintegrasi yang saling mendukung dan konsisten mencatatkan kinerja yang membesarkan
hati.
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 181
Tinjauan Kinerja
Gambaran distribusi pendapatan Perseroan menurut
segmen usaha tahun 2013-2014 adalah sebagai
berikut.
Distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha
(dalam Rp juta)
Segmen Usaha 2014 % 2013 %
Semen 26.335.351 97,6 24.151.908 98,6
Non-Semen 651.685 2,4 349.333 1,4
Total Pendapatan 26.987.036 100 24.501.241 100
Dari tabel tersebut, tampak bahwa sepanjang periode
tahun yang dilaporkan tidak ada perubahan signifikan
pada komposisi distribusi pendapatan Perseroan.
Oleh karena itu, pembahasan berikut terkonsentrasi
pada uraian program dan realisasi kinerja operasional
segmen usaha semen.
SEGMEN USAHA INDUSTRI SEMEN
Bidang Pemasaran dan Distribusi
Volume Penjualan
Untuk mendapatkan kinerja penjualan yang optimal
Perseroan memfokuskan penjualan semen di pasar
Indonesia. Sesuai dengan keunggulan geografisnya
dimana Perseroan memiliki unit produksi yang
strategis baik di wilayah barat, tengah dan timur
wilayah Indonesia, Manajemen menerapkan sinergi
yang berfokus pada sumber pasokan terdekat, merek
dan efisiensi distribusi dan penjualan regional untuk
mendapatkan harga dengan profit margin yang
optimal.
Volume penjualan Perseroan di Indonesia tahun
2014 mencapai 26,2 juta ton, tumbuh 2,8% dari
tahun 2013 sebesar 25,4 juta ton.
Pertumbuhan penjualan naik cukup signifikan
di wilayah pemasaran Jawa, sebesar 5,9%,
sebagai upaya Perseroan untuk mengoptimalkan
profitabilitas penjualan, mengingat wilayah pasar
Jawa memberikan kontribusi marjin paling baik dan
permintaan pasar yang besar.
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Penjualan ekspor semen Perseroan dari pabrik di
Indonesia mencapai 197.284 ton, untuk tujuan
ekspor negara Timor Leste, dan negara Srilanka.
Ekspor dari TLCC untuk clinker sebesar 292.281 ton
ke negara tujuan: Malaysia, Bangladesh dan Taiwan
sedangkan untuk ekspor semen sebesar 434.021 ton
ke negara tujuan: Singapura, Philippine dan Papua
New Guinea.
Untuk pabrik dari Indonesia, Perseron secara rutin
melakukan penjualan ekspor semen ke Timor Leste,
mengingat posisi wilayah Timor Leste yang sangat
dekat dengan pabrik Tonasa di Sulawesi Selatan.
Penjualan ekspor semen dari pabrik di Indonesia ke
wilayah selain Timor Leste, hanya dilakukan pada
saat permintaan domestik menurun menjelang dan
saat hari raya Idul Fitri.
Pangsa Pasar Perseroan di Indonesia
Pertumbuhan pasokan semen nasional tahun 2014
sebesar 3,3% sedangkan penjualan Perseroan
tumbuh sebesar 2,8%. Pangsa pasar Perseroan
mengalami sedikit penurunan dari 43,8% di tahun
2013, menjadi 43,7% di tahun 2014. Namun
demikian pangsa pasar Perseroan di Pulau Jawa yang
merupakan pasar terbesar di Indonesia meningkat
dari 39,4% tahun 2013 menjadi 40,4% tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level182
Distribusi Pemasaran
Perseroan terus berupaya menyempurnakan
jaringan dan fasilitas pendukung distribusi yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk
meningkatkan jaminan pasokan semen kepada
seluruh konsumennya sebagai salah satu upaya yang
ditempuh untuk mempertahankan pangsa pasar.
Untuk mendukung kebijakan Perseroan tersebut,
maka di tahun 2014 Perseroan telah menyelesaikan
pembangunan 1 buah packing plant di Mamuju,
Sulawesi Barat dan 1 packing plant di Kendari,
Sulawesi Tenggara, sehingga secara total Perseroan
telah memiliki packing plant sebanyak 23 buah,
yang tersebar dari wilayah Indonesia Barat, Tengah
dan Timur. Tambahan beberapa packing plant yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia tersebut akan
lebih mendekatkan Perseroan ke pelanggan.
Pada tahun 2014 Perseroan mulai mengoperasikan1 packing plant di Mamuju, Sulawesi
Barat dan 1 packing plant di Kendari, Sulawesi Tenggara, dan membangun beberapa packing plant di daerah prospek lain untuk mengoptimalkan cakupan pasar Perseroan
Kebijakan Harga dan Harga Jual
Harga jual produk semen Perseroan ditinjau
secara periodik. Perseroan menetapkan harga jual
berdasarkan beberapa pertimbangan, mencakup
diantaranya:
• Daya beli masyarakat.
• Tingkat permintaan semen.
• Tingkat persaingan di pasar.
• Kenaikan biaya produksi.
(Lihat bahasan “Pendapatan Perusahaan” hal. 192)
Strategi Pemasaran
Perseroan melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan ekuitas merk dan loyalitas pelanggan
guna mempertahankan posisi market leader di pasar
domestik. Untuk itu Perseroan menerapkan tiga
strategi pemasaran, meliputi: komunikasi pemasaran,
Tinjauan Kinerja
pelaksanaan program promosi dan perluasan
jaringan distribusi.
• Komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran terutama dimaksudkan
untuk memelihara awareness dan cognitive
loyalty dari pelanggan sebagai bagian dari
proses untuk memelihara loyalitas pelanggan.
Komunikasi pemasaran dengan menyampaikan
tag line untuk komunikasi merek terutama
terutama dilakukan melalui media luar ruang
(billboard dan papan nama distributor/toko)
media cetak. Media elektronik lebih banyak untuk
mengkomunikasikan pesan dan citra korporasi.
Sementara Informasi kegunaan dan fungsi
spesifik dari produk disampaikan dalam kemasan,
spesifikasi teknis dan tata cara penggunaan atau
pencampuran bahan disampaikan dalam brosur
yang dikirimkan (ditujukan) kepada pelanggan-
pelanggan tertentu.
Pelaksanaaan komunikasi pemasaran dilakukan
dengan memanfaatkan media dan difokuskan
pada penggunaan media elektronik, media
cetak, dan media luar ruang (above the line)
untuk meningkatkan awareness dan penguatan
citra merek. Sedangkan pelaksanaan program
pemasaran melalui kegiatan temu pelanggan,
pelayanan pelanggan, pemberian penghargaan,
pelatihan dan sertifikasi bagi komunitas tukang
bertujuan untuk peningkatan loyalitas pelanggan
dan untuk menjaring pelanggan potensial.
Untuk mengukur efektifitas program komunikasi
yang telah dilaksanakan dan untuk mendapatkan
umpan balik atau harapan pelanggan, Perseroan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 183
Tinjauan Kinerja
melakukan survey pasar secara periodik agar
diperoleh informasi guna menyusun program
komunikasi pemasaran yang lebih baik.
Perkembangan teknologi dan media sosial
mempengaruhi perubahan perilaku konsumen
untuk lebih leluasa mencari informasi produk
secara interaktif, sehingga peran komunitas
diyakini sebagai media yang cukup efektif untuk
menggerakkan preferensi pelanggan terhadap
produk tertentu. Oleh karenanya, survey juga
dilakukan untuk menentukan media yang
paling efektif untuk digunakan sebagai sarana
meningkatkan loyalitas dan brand image.
Berdasarkan hasil survey tersebut, Perseroan
memilih beberapa media untuk melakukan
kegiatan komunikasi pemasaran, yakni: televisi,
media promo out door (billboard, neonbox,
baliho, papan nama toko), media cetak (koran,
majalah, tabloid), poster dan radio.
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan,
kemudian fokus pada pengembangan media
yang mengarah pada pembentukan komunitas
dan loyalitas pelanggan.
Selama tahun 2014, Perseroan kemudian
melakukan aktifitas atau program komunikasi
pemasaran sebagai berikut:
• penayangan iklan di stasiun televisi nasional
dan lokal
• melakukan edukasi kepada masyarakat
melalui media cetak mencakup komunikasi
produk ke masyarakat luas di majalah
nasional setiap bulan dan komunikasi
tentang aplikasi penggunaan produk dalam
program “rumah kokoh” di surat kabar dan
tabloid setiap dua minggu sekali.
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
• pemasangan media luar ruang dan
pemasangan papan nama toko untuk
toko di wilayah pemasaran Perseroan.
• Program Promosi
Program promosi diberikan untuk toko-toko
bangunan: seperti merchandising, wisata toko,
dsb.; selain ditujukan untuk mendorong toko
bangunan senantiasa menjaga kecukupan tingkat
kesediaan semen di pasar, juga secara spesifik
dilakukan untuk mengelola fluktuasi permintaan,
dimana distributor dan toko bangunan pada
periode tertentu bersedia mengelola persediaan
yang cukup tinggi.
• Perluasan Jaringan Distribusi dan Fasilitas
Pendukung Distribusi
Perseroan terus berupaya menyempurnakan
jaringan dan fasilitas pendukung distribusi yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk
meningkatkan jaminan pasokan semen kepada
seluruh konsumennya.
Untuk mendukung efektifitas jaringan distribusi yang
terdiri dari distributor utama, sub distributor dan
toko-toko bangunan, Perseroan terus membangun
dan menambah pelabuhan, packing plant, gudang
penyangga, serta media transportasi darat dan
laut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
(Selengkapnya lihat Segmen Fasilitas Pendukung
Distribusi, lihat juga uraian “Tanggung jawab
terhadap Konsumen/Pelanggan” di halaman 370).
BIDANG PRODUKSI
Kapasitas Produksi dan Volume Produksi
Total kapasitas produksi semen Perseroan sampai
akhir tahun 2014 adalah sebesar 31,8 juta ton terdiri
dari 29,5 juta ton di Indonesia dan Regional 2,3 juta
ton. Total kapasitas terpasang tersebut adalah sekitar
41,3% dari kapasitas produksi Nasional, 71,5 juta
ton.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level184
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja
Aspek Volume (ton)% Perubahan
2014 2013
Produksi Terak (Clinker)
Indonesia 21,301,171 20,813,258 2.3%
Regional 1,913,325 1,817,122 5.3%
23,214,496 22,630,379 2.6%
Produksi Semen
Indonesia 26,435,136 25,558,676 3.4%
Regional 1,825,413 1,355,131 34.7%
28,260,549 26,913,807 5.0%
Kapasitas Terpasang
Indonesia 29,500,000 27,700,000 6.5%
Regional 2,300,000 2,300,000 0.0%
31,800,000 30,000,000 6.0%
Utilisasi
Indonesia 89.6% 92.3% -2.7%
Regional 79.4% 58.9% 20.4%
88.9% 89.7% -0.8%
Produksi semen Perseroan di Indonesia pada tahun
2014 naik sebesar 3,4% dari 25.558.676 ton pada
tahun 2013 menjadi 26.435.136 ton. Peningkatan
realisasi produksi didukung oleh telah beroperasinya
Pabrik Tuban IV dan Pabrik Tonasa V, peningkatan
kinerja peralatan produksi yang lebih handal dan
keberhasilan program peningkatan kapasitas
terpasang perseroan melalui program upgrading
Penggunaan Energi
Penggunaan energi dalam proses produksi semen
terdiri dari 2 jenis energi, yaitu energi panas dan
energi listrik. Energi panas berasal dari pemakaian
batubara sebagai bahan bakar utama. Seiring
dengan peningkatan produksi clinker dan substitusi
pemakaian batubara dari medium ke low calory,
maka total konsumsi batubara domestik Perseroan di
tahun 2014 menjadi sebesar 4,8 juta ton, naik 1,4%
dari penggunaan batubara di tahun sebelumnya,
sebesar 4,7 juta ton.
Jenis Energi SatuanDomestik Perubahan
2014 2013 (%)
Batubara Ton 4,817,263 4,737,931 1.7%
Kebutuhan Listrik MWh 2,702,915 2,665,393 1.4%
Kenaikan konsumsi batubara tersebut terjadi karena
adanya peningkatan produksi clinker sebesar
2,3%. Sementara total konsumsi batubara regional
Perseroan ditahun 2014 adalah sebesar 315.698 ton.
Kebutuhan energi listrik domestik Perseroan di tahun
2014, meningkat 1,4% menjadi sebesar 2.702.915
MWH dari konsumsi sebesar 2.516.368 MWH di
tahun 2013, di bawah peningkatan produksi semen.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 185
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Total biaya energi berkontribusi sekitar 38% dari
beban pokok pendapatan. Mempertimbangkan tarif
dasar listrik yang cenderung meningkat, Perseroan
secara konsisten menerapkan langkah-langkah
efisiensi untuk menekan biaya energi.
Penerapan Produksi Berwawasan Lingkungan
Sebagai upaya menerapkan proses produksi
berwawasan lingkungan, Perseroan melakukan
kegiatan pengelolaan lingkungan secara
berkesinambungan dengan menerapkan sistem
manajemen terkait dengan lingkungan yang
meliputi: SML ISO-14001:2004, Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), OHSAS
18001:2007, menerapkan program continual
improvement, 5R dan Sistem Saran yang seluruhnya
terintegrasi dalam Sistem Manajemen Semen
Indonesia (SMSI).
Perseroan juga ikut berpartisipasi aktif dalam
upaya menurunkan laju pemanasan global (global
warming) sebagai bentuk dukungan terhadap
Pemerintah dalam upaya mengurangi emisi gas CO2
sebesar 26 % sampai tahun 2020 (unilateral), sesuai
dengan komitmen Presiden di G-20 Pittsburgh dan
COP15 Copenhagen. Beberapa program yang telah
diimplementasikan oleh Perseroan adalah sebagai
berikut :
• Pemanfaatan biomass (sekam padi, serabut
kelapa, bonggol jagung, tobacco waste, oil
sludge, limbah sepatu dan lain-lain) sebagai
bahan bakar alternatif.
• Implementasi teknologi Waste Heat Recovery
Power Generation (WHRPG), yaitu pembangkit
listrik yang memanfaatkan gas buang (panas) dari
peralatan produksi.
• Penggantian bahan perusak ozon secara bertahap
seperti: bahan APAR, freon,dll.
• Meningkatkan produksi Blended cement
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level186
Tinjauan Kinerja
Project WHRPG : Optimalisasi Potensi Penghematan Energi Sekaligus Meningkatkan Kualitas Lingkungan
Proses pembakaran terak menghasilkan panas buang yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber tenaga penggerak
generator yang mampu menghasilkan listrik untuk digunakan sendiri. Perseroan telah berhasil memanfaatkan
potensi energi dari gas buang tersebut melalui instalasi WHRPG di areal produksi Semen Padang yang kini
telah beroperasi dengan baik dan terbukti memberi benefit dengan mengurangi biaya listrik dari PLN sekaligus
mendapatkan sertifikasi CER dari reduksi emisi gas CO2 sebesar 43.000 ton per tahun yang berpotensi untuk
dijadikan sumber pendapatan tambahan.
Mempertimbangkan manfaat ganda dari operasional instalasi WHRPG tersebut, Perseroan saat ini mulai
membangun instalasi kedua dari unit serupa untuk diterapkan di fasilitas produksi Tuban, Jawa Timur. Penanda
tanganan kerjasama pembangunan WHRPG unit Tuban ini telah dilangsungkan pada bulan Oktober tahun
2013 lalu di kantor Pusat JFE Engineering Corporation di Yokohama. Kerjasama tersebut didukung penuh oleh
Pemerintah Jepang dalam skema khusus yakni Joint Credit Mechanism (JCM), merupakan bantuan dari Jepang
yang diberikan pada perusahaan – perusahaan di Asia Tenggara yang sudah teruji mengembangkan teknologi
ramah lingkungan guna mengurangi efek gas rumah kaca.
Sesuai dengan persetujuan kerjasama tersebut, WHRPG unit Tuban yang mulai dibangun sejak 22 Oktober 2014
akan berkapasitas cukup besar, yakni 30,6 MW. Ada empat aspek penting dari pembangunan proyek WHRPG
yang kedua ini. Pertama aspek efisiensi, mengingat dari proyek tersebut perusahaan dapat menghemat biaya listrik
hingga Rp120 miliar per tahun, berasal dari pengurangan penggunaan listrik PLN sebesar 152 juta KWh per tahun.
Kedua, pemanfaatan gas buang pabrik Tuban l-IV akan menekan emisi CO2 sebesar 122 ribu ton per tahun.
Ketiga, aspek penyediaan lapangan kerja, mengingat dalam pembangunan proyek tersebut dibutuhkan tenaga
kerja dalam jumlah yang memadai selama masa konstruksi yang diperkirakan selesai 26 bulan. Selain dari masa
konstruksi, 52% dari peralatan merupakan komponen lokal, jadi ada unsur penciptaan lapangan kerja. Yang
keempat adalah adanya alih teknologi, mengingat ini merupakan proyek yang kedua, sehingga Indonesia,
khususnya tenaga pendamping dari Semen Indonesia dapat belajar banyak. Untuk kemudian di masa mendatang
dapat merancang sendiri teknologi WHRPG.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 187
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Tinjauan Kinerja
BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Sebagai bagian proses transformasi korporasi,
Perseroan berupaya memperkuat kegiatan
penelitian dan pengembangan melalui penyatuan
seluruh kompetensi pada anak-anak usaha dengan
meluncurkan Center of Research. Seperti telah
disinggung pada uraian “Transformasi Korporasi”,
Center of Research merupakan bagian dari
inisiatif Semen Indonesia Center of the Champs
(SICC), inisiatif kapitalisasi seluruh keunggulan
Perseroan yang sebelumnya terakumulasi di
anak-anak usaha. Tujuannya adalah membangun
competitive advantage perusahaan dan memastikan
keberlangsungan bisnis serta menjaga kelestarian
lingkungan.
Semen Indonesia Center of Research terdiri dari tiga
kelompok bidang kegiatan utama, yang ditangani
oleh tiga Departement terkait, yakni: Technology
and Product Research & Development; Energy,
Material and Environment Research & Development;
dan Product Application Research & Development.
Energy, Material and Environment Research &
Development berfokus untuk melakukan penelitian
dan pengembangan di bidang konservasi energi,
penggunaan alternative fuel and raw material dan
konservasi lingkungan. Unit ini menjadi pusat inovasi
dalam bidang Energy, Material and Environment di
lingkup Perseroan.
Technology and Product Research & Development
berfokus pada pengembangan teknologi proses
dalam produksi semen yang efektif dan efisien.
Unit ini juga melakukan pengembangan produk
semen yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
dan menjadi pusat inovasi dalam pengembangan
teknologi dan produk semen Perseroan.
Product Aplication Research & Development berfokus
pada upaya mengembangkan aplikasi produk
terbaik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, dan
menjadi pusat inovasi dalam pengembangan aplikasi
produk semen Perseroan. Unit ini juga mendukung
pengembangan perusahaan dalam hilirisasi produk
semen seperti ready mix concrete, precast, prestress,
properti dan aplikasi terkait lainnya.
Kegiatan pada tiga kelompok secara keseluruhan
bertujuan untuk menjawab beragam tantangan yang
dihadapi Perseroan, mencakup: adanya kenaikan
biaya energi, terbatasnya ketersediaan bahan baku,
tuntutan untuk melakukan konservasi lingkungan,
pemanfaatan dan pengembangan teknologi proses
produksi yang lebih efektif dan efisien, pemenuhan
customer needs yang semakin spesifik baik semen
maupun produk turunannya. Melalui kegiatan
penelitian dan pengembangan yang berfokus
pada bidang-bidang tertentu tersebut, Perseroan
berkomitmen untuk menciptakan competitive
advantage agar dapat mengatasi persaingan.
Perseroan melakukan Penelitian dan Pengembangan
sebagai langkah strategis dalam upaya meningkatkan
kinerja Perseroan melalui program inovasi, efisiensi
dan continuous improvement yang dilakukan
secara konsisten dan berkelanjutan dalam upaya
menjamin meningkatnya pertumbuhan jangka
panjang Perseroan yang berkualitas. Hasil-hasil
kegiatan tersebut diyakini akan membuat Perseroan
mampu mengatasi periode penuh tantangan di
tahun 2014 dan selanjutnya memanfaatkan peluang
pertumbuhan saat iklim usaha membaik, berbekal
jaminan kualitas produk yang dikenal pasar.
Adapun kegiatan penelitian dan pengembangan
yang dilakukan di tahun 2014, mencakup:
Pengembangan Produk
Kegiatan penelitian dan pengembangan produk
dilakukan untuk menghasilkan produk kualitas tinggi
dengan biaya yang lebih efisien, meliputi:
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level188
• Pengembangan produk blended cement
meliputi: Portland Pozzolan Cement (PPC),
Special Blended Cement (SBC) dan Portland
Composit Cement (PCC) yang diimplementasikan
di semua pabrik milik Perseroan,
• Penelitian dan pengembangan di bidang aplikasi
produk untuk mendukung pelanggan pabrikan,
ready mix dan proyek
41,3% dari kapasitas produksi semen Nasional adalah total kapasitas Perseroan yang mencapai 29,5juta ton di tahun 2014
Contoh aplikasi hasil penilitian di bidang ini adalah:
• Produk porous concrete dan Biopori yang dapat
berfungsi sebagai pavement sekaligus sebagai
serapan air untuk diteruskan ke dalam tanah.
• Coloured concrete, yakni bahan semen
konstruksi dengan variasi warna untuk aplikasi
dekoratif. Aplikasi : Outdoor paving, aplikasi
dekoratif pada bangunan.
• Self compacting concrete, bahan semen
konstruksi dengan kemampuan untuk mengalir
dan memadat tanpa menggunakan vibrator
yang cocok diaplikasikan pada bangunan
dengan tulangan rapat.
Pengembangan Kemasan
Perseroan melakukan kegiatan pengembangan
kemasan dalam rangka efisiensi, menekan
pengaruh kenaikan harga bahan baku kemasan dan
menurunkan pemakaian kraft paper sebagai bentuk
kepedulian terhadap efek pemanasan global, melalui:
• Maksimalisasi penggunaan kantong yang lebih
ekonomis,
• Implementasi kantong kraft 2 lapis 85 gsm
• Menjajagi penggunaan kantong kraft 2 lapis 80
gsm.
Tinjauan Kinerja
• Implementasi woven 1 lapis, menggantikan
woven 3 lapis untuk area pasar luar pulau Jawa.
Penelitian dan Pengembangan Bidang Bahan
Baku dan Bahan Bakar Kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pengembangan ini meliputi:
• Melakukan penelitian dan pengembangan
dalam hal pemanfaatan bahan baku meliputi
antara lain : fly ash, bottom ash, copper slag,
gypsum purified, clay alumina, paper sludge,
spent earth, dust EAF, dan sebagainya.
• Melakukan penelitian dan pengembangan
dalam hal pemanfaatan bahan bakar alternatif
yaitu :ü Pemanfaatan biomass sebagai bahan bakar
alternatif untuk mendukung efisiensi serta
sebagai wujud kepedulian Perseroan dalam
hal pengurangan efek gas rumah kaca
(global warming).
ü Pembuatan RDF (Refuse Derived Fuel)
dari sampah kota (Municipal Solid Waste)
sebagai bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan.
• Melakukan kajian untuk mencari sumber bahan
baku baru antara lain melalui pemetaan lahan
potensial.
• Melakukan upgrade fasilitas produksi dan
penambahan Coal Mill baru untuk penggunaan
batubara low calorie.
• Penerapan dan pengembangan teknologi
upgrade batubara low calorie menjadi medium
atau high calorie.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 189
Intensifikasi Proyek RDF :
Mengolah Sampah Kota (Municipal Solid Waste) Sebagai Energi Alternatif sekaligus Meningkatkan
Kualitas Lingkungan.
Pengelolaan sampah kota (municipal solid waste) menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) yakni bahan-bahan yang tidak
terdegradasi oleh alam, seperti: kertas, plastik, kain, kayu, ban bekas, styrofoam dan sejenisnya, sebagai sumber
energi baru yang ramah lingkungan.
RDF menjadi salah satu program strategis Perseroan karena memiliki dampak positif yang sangat besar khususnya
pada kelestarian lingkungan.
Penerapan RDF membuat masalah besarnya volume sampah, dan keterbatasan lahan untuk pembuangan akhir
teratasi. Teknologi RDF membuat jumlah sampah dapat dikurangi secara kontinyu, dengan memanfaatkannya
menjadi salah satu bahan bakar alternatif dalam proses produksi, yakni pembakaran terak. Pemanfaatannya
selain memberi dampak berkurangnya biaya pembelian bahan bakar, terutama batubara, juga akan membantu
meningkatkan kualitas lingkungan di kota-kota besar, menengah maupun kecil.
RDF merupakan sumber energi baru yang sangat potensial sebagai bahan bakar alternatif karena memiliki nilai
kalori yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 3500 – 5000 kcal/kg.
Pengamanan Energi dan Efisiensi Energi
Dalam upaya menjamin ketersediaan pasokan
energi untuk keberlangsungan operasional pabrik
dan efisiensi energi, Perseroan melakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
• Melakukan kontrak jangka panjang batubara
dengan perusahaan pertambangan batubara.
• Melakukan kontrak kerjasama dengan PLN
dalam rangka pengamanan pasokan listrik dan
tarif listrik.
• Membangun Pembangkit Listrik 2 x 35 MW di
Pabrik Tonasa.
• Menerapkan Manajemen Energi.
Penelitian dan Pengembangan Bidang
Lingkungan
• Melakukan pengendalian ketaatan secara
periodik.
Tinjauan Kinerja
• Meningkatkan upaya konservasi sumberdaya.
• Meningkatkan kegiatan housekeeping.
• Melakukan upaya EPR untuk produk semen
yang terjual.
• Meningkatkan penggunaan limbah industri
sebagai AFR.
• Meningkatkan upaya penurunan CO2.
Penghargaan Penelitian & Pengembangan
Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja inovasi di bidang
penelitian dan pengembangan, pada tahun 2014,
Perseroan mendapatkan beragam penghargaan,
mencakup:
• GREEN INDUSTRY Level 5 dari Kementerian
Perindustrian
• INDONESIA GREEN AWARDS 2014
• BUMN Award 2014
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level190
Tinjauan Kinerja Keuangan
Uraian tinjauan kinerja keuangan berikut adalah
cerminan hasil operasional Perseroan yang dijelaskan
pada Bab Tinjauan Operasional. Pembahasan dan
analisis kinerja keuangan yang mengacu pada Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan
2013 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan
ini. Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing
Satrio & Eny - Member of Deloitte Touche Tohmatsu
Limited dengan menyajikan pendapat secara wajar
dalam semua hal yang material, posisi keuangan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan entitas anak
tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan
dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia. .
Didukung naiknya volume penjualan dan harga jual yang bersaing dari merk-merk yang telah dikenal baik di tengah masyarakat, Semen
Indonesia mencatatkan kenaikan pendapatan sampai sebesar 10%.Namun demikian kenaikan biaya-biaya produksi membuat Perseroan
mancatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 3,6% mencapai Rp5,6 triliun
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 191
Tinjauan Kinerja Keuangan
Pemahaman atas uraian tinjauan keuangan ini tetap memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan Keuangan
Konsolidasian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini.
IKHTISAR LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Tabel Ikhtisar Laba Rugi Konsolidasian Perseroan, 2014-2013
(dalam Rp juta, kecuali dinyatakan lain)
Laba Rugi 2014 2013 % Perubahan
Pendapatan 26.967.035 24.501.241 10,1
Beban Pokok Pendapatan (15.388.431) (13.557.147) 13,5
Laba Bruto 11.598.604 10.944.094 6,0
Beban Usaha (4.442.936) (3.881.101) 14,5
Laba Usaha 7.155.668 7.062.993 1,3
Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Enititas Induk 5.565.858 5.370.247 3,6
EBITDA (Laba usaha diluar pendapatan dan beban operasional lainnya, ditambah deplesi, depresiasi dan amortisasi)
8.303.439 8.099.042 2,5
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Beredar (dalam Ribuan) 5.931.520 5.931.520 -
Laba Per Saham Dasar (Rupiah) 938 905 3,6
PENDAPATAN Pada tahun 2014 pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 10,1% di atas tahun lalu dari Rp24.501 miliar, menjadi
Rp26.987 miliar. Kontribusi pendapatan tersebut terutama diperoleh dari pendapatan semen sebesar 97,6% dan
pendapatan produk lain sebesar 2,4%.
Distribusi pendapatan Perseroan menurut segmen usaha
Dalam Rp juta, kecuali dinyatakan lain.
Pendapatan 2014 % 2013 % % Perubahan
Semen 26.335.351 97,6 24.151.908 98,6 9,0
Non-Semen 651.685 2,4 349.333 1,4 86,6
Total 26.987.036 100 24.501.241 100 10.1
Peningkatan pendapatan semen tersebut disebabkan karena adanya peningkatan volume penjualan dan kenaikan
rata-rata harga jual produk baik di pasar domestik maupun di pasar regional (ekspor), sebagai berikut:
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level192
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan
Tabel total volume penjualan dan rata-rata harga jual menurut pasar.
Tujuan PemasaranVolume Penjualan (ton)
(%) Perubahan2014 2013
Indonesia 26.163.372 25.410.341* 3,0
Regional 2.362.994 2.405.157 -1,8
Total 28.526.366 27.815.498 2,6
Pendapatan (dalam Rp Juta)
Indonesia 25.610.861 23.369.656* 9,6
Regional 1.376.175 1.131.585 21,6
Tujuan PemasaranHarga Rata-rata (Rp/ton)
(%) Perubahan2014 2013
Indonesia 978.882 919.691 6,4
Regional 582.386 470.483 23,8
Catatan:* Tidak termasuk penjualan masa percobaan (commisioning)
Volume penjualan Indonesia yang dicapai oleh Perseroan pada tahun 2014 sebesar 26,2 juta ton atau tumbuh
3,0% diatas tahun lalu, sebesar 25,4 juta ton.
Kenaikan berbagai komponen harga yang berkaitan dengan komponen beban pokok mengakibatkan harga jual di
pasar domestik rata-rata menjadi Rp979 ribu/ton atau naik 6,4% di atas harga rata-rata tahun lalu. (Lihat bahasan
“Kebijakan harga” Hal.182)
Pendapatan Perseroan naik sebesar 10,1% menjadi Rp27,0 triliun terutama berasal dari naiknya volume
penjualan sebesar 2,6% dan naiknya rata-rata harga jual semen domestik sebesar 6,4%.
Di pasar Indonesia, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp25.611 miliar atau meningkat 9,6% di
atas tahun sebelumnya yang sebesar Rp23.370 miliar, sedangkan pendapatan ekspor mengalami kenaikan sebesar
21,6% menjadi sebesar Rp1.376 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp1.132 miliar. Pada tahun 2014,
Perseroan memberi perhatian pada pasar luar negeri, sekalipun tetap memfokuskan penjualan pada pasar di dalam
negeri.
Pendapatan (dalam Rp juta)
2014 % 2013 % % Perubahan
Dalam Negeri
Jawa 12.971.849 48,1 12.938.449 52,8 0,3
Luar Jawa 12.639.012 46,8 10.431.207 42,6 21,2
Luar Negeri
Asia 1.351.420 5,0 1.131.585 4,6 19,4
Eropa 24.755 0,1 - - -
TOTAL 26.987.035 100,0 24.501.241 100,0 10,1
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 193
Tinjauan Kinerja Keuangan
Wilayah pemasaran Jawa memberikan kontribusi
mencapai Rp12.972 miliar atau 48,1% dari total
pendapatan Perseroan, tumbuh 0,3% dari tahun
sebelumnya yang mencapai Rp12.938 miliar
sedangkan wilayah pemasaran luar Jawa memberikan
kontribusi pendapatan sebesar Rp12.639 miliar
atau 46,8% dari total pendapatan dan meningkat
21,2% dari tahun 2013 yang sebesar Rp10.431
miliar. Kontribusi pendapatan dari luar Jawa ini lebih
tinggi dari tahun 2013 karena naiknya permintaan
semen terutama di area pemasaran Kalimantan dan
Sulawesi.
Wilayah pemasaran Jawa berkontribusi sebesar 48,1% total pendapatan dan wilayah luar
Jawa berkontribusi sebesar 46,8% dari total pendapatan Perseroan
Total volume penjualan Perseroan tahun 2014,
termasuk penjualan luar negeri adalah sebesar 28,5
juta ton atau meningkat 2,6% dari tahun 2013
sebesar 27,8 juta ton, sementara volume penjualan
dalam negeri, adalah 26,2 juta ton, naik 3,0% dari
tahun sebelumnya yang mencapai 25,4 juta ton.
BEBAN POKOK PENDAPATANBeban pokok pendapatan Perseroan pada tahun
2014 sebesar Rp 15.388 miliar atau naik 13,5% dari
tahun sebelumnya yang sebesar Rp13.557 miliar.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya
volume produksi semen Perseroan sebesar 5,0% dari
26,9 juta ton menjadi 28,3 juta ton pada tahun 2014.
Kontributor utama beban pokok pendapatan dalam
proses pembuatan semen adalah biaya bahan bakar
(batubara), tenaga listrik, biaya distribusi dan biaya
kemasan.
Rp Juta
Beban Pokok Pendapatan 2014 % 2013 % % Perubahan
Bahan Bakar 3,335,417 21.7 3,401,501 25.1 -1.9
Listrik 2,530,080 16.4 1,876,500 13.8 34.8
Distribusi 2,422,649 15.7 2,120,327 15.6 14.3
Kemasan 867,790 5.6 818,338 6.0 6.0
Tenaga Kerja 1,372,373 8.9 1,398,625 10.3 -1.9
Pemeliharaan 1,365,447 8.9 1,285,212 9.5 6.2
Fabrikasi Lainnya 3,494,675 22.8 2,656,644 19.7 31.5
TOTAL 15,388,431 100.0 13,557,147 100.0 13.5
Perseroan berupaya merealisasikan berbagai
program efisiensi untuk mengendalikan peningkatan
komponen beban pokok pendapatan ini,
sebagaimana dijelaskan dengan ringkas sebagai
berikut.
•BiayaEnergi
– Komponen biaya energi yang utama adalah
bahan bakar dan listrik yang mencapai 38,1%
dari total beban pokok pendapatan.
– Biaya energi merupakan komponen terbesar dari
struktur beban pokok pendapatan Perseroan
dengan sumber yang terbatas. Tarif dasar listrik
untuk industri (golongan tarif I-4) ditahun 2014
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level194
naik sebesar 65% dan berdampak terhadap
kenaikan biaya listrik per ton produksi sebesar
27%. Oleh karena itu Perseroan melakukan
upaya yang serius dalam hal pengendaliannya,
meliputi:
•Mengatur komposisi pemakaian batubara
pada tingkat kalori yang tepat untuk
memperoleh harga yang efisien dan menjaga
optimasi tingkat Heat Consumption.
•PenambahanCoal Mill baru untuk penggunaan
batubara low calorie.
•Mengamankan pasokan batubara melalui
kontrak jangka panjang
•Membentuk entitas anak perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan batubara.
•Membangun power plant sendiri, seperti
direalisasikan di Tonasa.
•Memanfaatkan panas buang dari proses
pembakaran terak, dalam bentuk proyek
WHRPG (Waste Heat Recovery Power
Generator) yang telah direalisasikan di
Padang, dan kini tengah dilanjutkan di unit
Tuban.
•Optimalisasi penggunaan bahan bakar
alternatif.
• Distribusi
Upaya Perseroan meningkatkan jaminan
pasokan semen kepada seluruh konsumen
berdampak meningkatnya aktifitas pengiriman
ke gudang penyangga dan packing plant yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga
hal ini memberikan dampak meningkatnya
beban distribusi.
Untuk menekan laju peningkatan beban
distribusi dengan tetap menjamin ketepatan dan
ketersediaan pasokan, Perseroan melakukan
upaya antara lain:
•Penerapan sinergi distribusi dan pemasaran
dari seluruh entitas anak usaha yang memiliki
kegiatan di bidang persemenan dan distribusi
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan
semen untuk memasok semen ke pasar utama
dengan jarak yang terdekat. (lihat kembali
uraian “Program Sinergi” dan “Revenue
Management”)
•Optimalisasi packing plant, pembangunan
packing plant dan pelabuhan bongkar muat
di area strategis, untuk meningkatkan efisiensi
transportasi dan distribusi. (lihat kembali
uraian “Pembangunan Packing Plant”).
• Kemasan
Dalam rangka menekan pengaruh kenaikan
harga bahan baku kemasan, Perseroan
senantiasa melakukan kegiatan pengembangan
kemasan dalam rangka efisiensi. (Lihat
uraian “Penelitian dan pengembangan”,
Pengembangan kemasan). Upaya-upaya
yang dilakukan dalam bidang penelitian dan
pengembangan kemasan ini telah terbukti
memberikan dampak yang signifikan, komposisi
beban kemasan terhadap total beban pokok
pendapatan tahun 2014 sebesar 5,6% lebih
rendah sebesar 6,0% dari tahun sebelumnya.
• Biaya Pemeliharaan
Terjadi peningkatan biaya pemeliharaan di
tahun 2014 sebesar 6,2% dibanding tahun
lalu, terutama dikontribusi oleh peningkatan
harga suku cadang dan peralatan impor yang
sebagai dampak melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap US dollar. Perseroan memanfaatkan
kondisi melemahnya permintaan pasar dengan
melakukan kegiatan perbaikan tambahan,
sehingga secara keseluruhan tingkat utilisasi
tetap baik.
• Biaya Fabrikasi Lainnya
Meningkat hingga sebesar 31,5% terutama
disebabkan oleh kenaikan nilai Depresiasi dari
kapitalisasi pabrik serta adanya kenaikan harga
beli bahan baku penolong dan ongkos angkut
bahan baku.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 195
Tinjauan Kinerja Keuangan
Rp Juta 2014 2013 % Perubahan
Pendapatan 26.987.035 24.501.241 10,15
Beban Pokok Pendapatan (15.388.431) (13.557.147) 13,51
Beban Pokok Pendapatan / Ton (Rp/Ton) -539.446 -487.395 10,51
Beban Pokok Pendapatan / Pendapatan (%) (57,02) (55,33) 10,68
3,05
Berbagai upaya tersebut, membuat tingkat kenaikan
beban pokok pendapatan per ton produk pada
kisaran 10,7%, dari Rp487 ribu/ton di tahun 2013
menjadi sebesar Rp539 ribu/ton ditahun 2014.
Namun demikian jika dilihat dari rasio beban pokok
pendapatan terhadap pendapatan (COGS to Sales),
maka rasio ini di tahun 2014 sebesar 57,0% atau naik
sebesar 3,0% dari tahun sebelumnya yang sebesar
55,3%. Hal ini terutama karena kenaikan rata-rata
harga jual domestik yang sebesar 6% lebih rendah
dari inflasi tahun 2014 sebesar 8,36%.
Upaya-upaya sinergi, efisiensi dan aplikasi inovasi
yang telah dilakukan Perseroan untuk membatasi
laju kenaikan beban pokok pendapatan memberikan
hasil positif. Perseroan akan terus menerapkan hasil-
hasil kegiatan Penelitian dan Pengembangan,
Rp Juta
Beban Usaha 2014 % 2013 % % Perubahan
Beban Penjualan 2.692.903 60,6 2.283.452 58,8 17,9
Beban Umum dan administrasi 1.951.961 43,9 1.688.257 43,5 15,6
Pendapatan (beban) operasi lainnya -201.928 -4,5 -90.608 -2,3 122,9
Beban operasi lainnya - 0,0 - 0,0 -
TOTAL 4.442.936 100,0 3.881.101 100,0 14,5
Beban Usaha Pendapatan 16,5% 15,8% 0,6%
sehingga besaran beban pokok pendapatan ini dapat
ditekan dan dikendalikan melalui berbagai upaya
sinergi, efisiensi dan aplikasi inovasi.
Laba Bruto
Laba bruto Perseroan di tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 6,0% dari angka Rp10.944
miliar di tahun 2013 menjadi sebesar Rp11.599
miliar di tahun 2014 dan marjin laba kotor Perseroan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
menjadi 43,0% dibanding 44,7% di tahun 2013.
Namun demikian, kenaikan pendapatan Perseroan
yang sebesar 10,1% dari tahun lalu, belum
dapat mengimbangi laju kenaikan beban pokok
pendapatan.
BEBAN USAHABeban usaha Perseroan tahun 2014 sebesar
Rp4.443 miliar, meningkat 14,5% dari tahun
sebelumnya sebesar Rp3.881 miliar. Peningkatan
ini terutama dipengaruhi oleh naiknya beban
penjualan sebesar 17,9%, menjadi sebesar Rp2.693
miliar (2013:Rp2.283 miliar), serta naiknya beban
umum dan administrasi sebesar 15,6%, menjadi
sebesar Rp1.952 miliar (2013: Rp1.688 miliar).
Komponen utama beban penjualan di tahun 2014
terdiri atas ongkos angkut dan bongkar, sebesar
Rp2.097 miliar (19,9% ), biaya promosi sebesar
Rp352 miliar (17,5%), Gaji, upah dan remunerasi
lain sebesar Rp172 miliar (4,2%). Kenaikan beban
penjualan terutama disebabkan oleh naiknya
beban ongkos angkut dan bongkar seiring dengan
meningkatnya volume pengiriman semen ke
pelanggan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level196
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan
Rp Juta
Beban Penjualan 2014 % 2013 % % Perubahan
Ongkoa Angkut dan Bongkar 2.097.602 77,9 1.749.566 76,6 19,9
Promosi 351.850 13,1 299.335 13,1 17,5
Gaji, Upah dan Remunerasi 171.595 6,4 164.737 7,2 4,2
Beban penjualan lainnya 71.855 2,7 69.814 3,1 2,9
TOTAL 2.692.903 100,0 2.283.452 100,0 17,9
Untuk mengendalikan komponen beban penjualan, manajemen menerapkan strategi cost management, dimana
penjualan difokuskan pada area dengan tingkat marjin maksimal. Upaya lain yang dilakukan adalah optimalisasi
distribusi dan pembangunan packing plant untuk menekan biaya bongkar dan biaya transportasi per ton produk
yang didistribusikan.
Beban Umum dan Administrasi
Tabel rincian Beban Umum dan Administrasi
Rp Juta
Beban Umum dan Administrasi 2014 % 2013 % % Perubahan
Gaji, Upah, dan Remunerasi Lainnya 948.786 48,6 791.249 46,9 19,9
Program kemitraan dan Bina Lingkungan 180.171 9,2 141.823 8,4 27,9
Pemeliharaan 98.896 5,1 84.820 5,0 16,6
Beban Umum dan Administrasi Lainnya 724.109 37,1 670.365 39,7 8,0
TOTAL 1.951.961 100,0 1.688.257 100,0 15,6
Komponen utama beban umum dan adminstrasi di tahun 2014 adalah beban gaji, upah dan remunerasi lainnya
sebesar Rp949 miliar (19,9%), beban Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp180 miliar (27,0%),
beban pemeliharaan sebesar Rp99 miliar (16,6%), dan beban lainnya. Peningkatan beban gaji, upah dan remunerasi
ini selaras dengan meningkatnya jumlah pegawai untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka persiapan
operasional pabrik baru.
Terkait Biaya SDM, manajemen lebih memandang komponen biaya ini sebagai salah satu alat untuk memotivasi
peningkatan kinerja individual maupun Perseroan secara keseluruhan. Kenaikan komponen biaya SDM sebagian juga
disebabkan realisasi program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM, yang merupakan salah satu bentuk
investasi perusahaan.
Perseroan telah menerapkan kebijakan remunerasi berbasis kinerja, yang dinilai dengan alat balanced score card dan
ketercapaian key performance indicator (KPI) dengan peningkatan penghargaan terhadap karyawan, sebagai salah
satu jalan untuk mengukur keberhasilan investasi di bidang ketenagakerjaan (Lihat kembali uraian “Pengelolaan
SDM, Penilaian Kinerja”).
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 197
Kenaikan komponen biaya SDM sebagian juga disebabkan oleh realisasi program pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi SDM, yang merupakan salah satu bentuk investasi perusahaan di bidang ketenaga kerjaan
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN
Perseroan membukukan pendapatan lain-lain
sebesar Rp286 miliar, naik 75,5% dari nilai sebesar
Rp163 miliar di tahun 2013, yang disebabkan karena
kenaikan pendapatan bunga dari penempatan
deposito berjangka dalam rupiah maupun dalam
mata uang asing meningkat seiring dengan
peningkatan saldo penempatan dana kas perusahaan
yang menjadi Rp4.475 miliar dari sebelumnya sebesar
Rp3.767 miliar di akhir tahun 2013. (Lihat uraian
“Kas dan Setara Kas”).
Beban keuangan naik 12,6% menjadi Rp383 miliar
dari Rp340 miliar di tahun 2013, yang disebabkan oleh
pembebanan bunga pinjaman atas pembangunan
pabrik baru dan power plant.
Profitabilitas Dan Marjin (Rpjuta)
Laba Rugi 2014 2013 % Perubahan
Laba Bruto 11.598.604 10.944.094 6,0
Margin Laba Bruto (%) 43,0 44,7 -1,7
Laba Usaha 7.155.668 7.062.993 1,3
Margin Laba Usaha (%) 26,5 28,8 -2,3
EBITDA 8.303.439 8.099.042 2,5
Margin EBITDA (%) 30,8 33,1 -2,3
Laba Bersih 5.565.858 5.370.247 3,6
Margin Laba Bersih (%) 20,6 21,9 -1,3
Perseroan mencatat laba bruto tahun 2014 sebesar
Rp11.599 miliar atau meningkat 6,0% dibanding
tahun sebelumnya sebesar Rp10.944 miliar, laba
usaha tahun 2014 sebesar Rp7.156 miliar atau
meningkat 1,3% dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp7.063 miliar. Sedangkan EBITDA tahun
2014 mencapai Rp8.303 miliar atau meningkat 2,5%
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp8.099
miliar.
Tinjauan Kinerja Keuangan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Marjin profitabilitas di tahun 2014 secara umum
mengalami penurunan, dimana marjin laba bruto
menjadi sebesar 43,0%, marjin laba usaha sebesar
26,5%, marjin EBITDA sebesar 30,8% dan marjin
laba bersih sebesar 20,6%. Untuk tahun 2013
angka-angka tersebut adalah 44,7% untuk marjin
laba bruto, marjin laba usaha sebesar 28,8%, marjin
EBITDA sebesar 33,1% dan marjin laba bersih adalah
sebesar 21,9%.
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak Perseroan tahun 2014 adalah sebesar
Rp1.517 miliar turun 3,1% dari Rp1.566 miliar di
tahun 2013.
Perseroan memenuhi persyaratan memperoleh
penurunan tarif PPh Badan sebesar 5% masing-
masing untuk tahun fiskal 2014 dan 2013
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2007.
Sepanjang tahun pelaporan Perseroan senantiasa
memenuhi kewajiban pembayaran pajak dengan
baik, sehingga tidak ada sengketa perpajakan yang
harus diselesaikan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level198
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan
LABA BERSIH DAN LABA BERSIH PER SAHAM
DASAR
Dengan perhitungan beban pajak tersebut, Perseroan
mampu membukukan laba yang dapat diatribusikan
kepada pemilik induk (laba bersih) sebesar Rp5.566
miliar atau meningkat 3,6% dibanding tahun
sebelumnya sebesar Rp5.370 miliar sehingga net
margin mencapai 20,6% atau turun 1,3% dari tahun
lalu yang sebesar 21,9%.
Laba bersih per saham dasar menjadi Rp938 per
lembar atau meningkat 3,6% dari tahun 2013 yang
sebesar Rp905 per lembar saham yang menunjukkan
Perseroan kembali mampu memberikan peningkatan
nilai kepada pemegang saham.
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Perseroan memiliki pendapatan komprehensif lain
terkait dengan keuntungan yang belum direalisasi
atas investasi efek cadangan atas lindung nilai arus
kas, dan selisih kurs penjabaran, sehingga laba
komprehensif tahun berjalan setelah pajak adalah
sebesar Rp5.587 miliar, turun 4,5% dari tahun 2013
sebesar Rp5.852 miliar.
IKHTISAR PERUBAHAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Ikhtisar Posisi Keuangan Konsolidasi Perseroan, 2014 - 2013
(dalam Rp juta, kecuali dinyatakan lain)
Aset Lancar 2014 % 2013 % % Perubahan
Aset Lancar 11.648.545 42,3 9.972.110 32,4 168
Aset Tidak Lancar 22.666.121 0,1 20.820.774 67,6 8,9
Total Aset 34.314.666 100,0 30.792.884 100,0 11,4
Liabilitas Jangka Pendek 5.273.269 56,6 5.297.631 58,9 -0.5
Liabilitas Jangka Panjang 4.038.945 43,4 3.691.277 41,1 9,4
Total Liabilitas 9.312.214 100.0 8.988.908 100,0 3,6
Ekuitas didistribusikan kepada:
• Pemilik Entitas Induk 24.042.038 96,2 20.882.543 95,8 15,1
• Kepentingan Non Pengendali 960.414 3,8 921.433 4,2 4,2
Total Ekuitas 25.002.452 100,0 21.803.976 100,0 16,8
ASET
Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki
total aset sebesar Rp34.315 miliar, naik 11,4% dari
saldo 31 Desember 2013, sebesar Rp30.793 miliar.
Total aset tersebut terdiri dari 33,9% aset lancar dan
66,1% aset tidak lancar. Komposisi ini berubah dari
komposisi aset di tahun 2013 yang terdiri dari 32,4%
aset lancar dan 67,6% aset tidak lancar.
Aset Perseroan11,4%
34,3 triliun
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 199
Tinjauan Kinerja Keuangan
Perubahan komposisi tersebut terjadi karena adanya
kenaikan jumlah aset lancar sebesar 16,8% dari
sebesar Rp9.972 miliar di tahun 2013 menjadi sebesar
Rp11.649 miliar. Disisi lain terjadi peningkatan saldo
aset tidak lancar sebesar 8,9% dari saldo sebesar
Rp20.821 miliar di tahun 2013 menjadi sebesar
Rp22.666 miliar di akhir tahun 2014. Penjelasan
atas perubahan pada pos-pos laporan posisi
keuangan utama yang mempengaruhi perubahan
komposisi aset lancar maupun tidak lancar tersebut
adalah sebagai berikut:
Aset Lancar
Rincian Aset Lancar (dalam Rp juta)
Aset Lancar 2014 % 2013 % % Perubahan
Kas dan setara kas 4.925.950 42,3 4.070.493 40,8 21,0
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
13.697 0,1 37.599 0,4 (63,6)
Investasi jangka pendek 91.872 0,8 104.835 1,1 (12,4)
Piutang usaha - Net 3.301.247 28,3 2.825.109 28,3 16,9
Piutang lain-lain - Net 131.309 1,1 90.953 0,9 44,4
Persediaan - Net 2.811.704 24,1 2.645.893 26,5 6,3
Uang Muka 148.717 1,3 90.824 0,9 63,7
Pajak dibayar dimuka 171.261 1,5 57.782 0,6 196,4
Beban dibayar dimuka 52.788 0,5 48.622 0,5 8,6
Total Aset Lancar 11.648.545 100,0 9.972.110 100,0 16,8
Komposisi utama aset lancar adalah kas dan setara
kas, 42,3%, Piutang usaha-net, 28,3%, Persediaan
24,1%, investasi jangka pendek 0,8%, kas yang
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
dibatasi penggunaannya 0,1%, uang muka 1,3%
dan lainnya 3,1%.
Komposisi tersebut berubah dari tahun 2013,
sebagaimana tampak pada Tabel Rincian Aset Lancar
tersebut di atas. Penjelasan atas penyebab perubahan
posisi aset lancar tersebut adalah sebagai berikut.
Kas dan setara kas, serta kas dan setara kas
yang dibatasi penggunaannya.
Pengelolaan kas dan setara kas dilakukan secara
prudent melalui manajemen cash cycle yang optimal
dan pembentukan manajemen portfolio yang
sehat atas excess cash Perseroan dengan tetap
memperhatikan risk dan return yang memberi benefit
optimal.
Rincian Kas dan Setara Kas (Dalam Rp Juta)
Kas dan Setara Kas 2014 % 2013 % % Perubahan
Kas 2.994 0,1 2.262 0,1 32,4
Bank
Rupiah 280.572 5,7 198.729 4,9 41,2
Dolar Amerika Serikat 55.082 1,1 83.481 2,1 -34.0
Euro 97.560 2,0 19.043 0,5 412,3
Dolar Singapure 123 0,0 197 0,0 -37,6
Dong Vietnam 15.053 0,3 14.014 0,3 7,4
Total Bank 448.390 9,1 315.463 7,7 42,1
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level200
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan
Rincian Kas dan Setara Kas (Dalam Rp Juta)
Kas dan Setara Kas 2014 % 2013 % % Perubahan
Deposito
Rupiah 4.300.049 87,3 3.706.389 91,1 16,0
Dolar Amerika Serikat 37.320 0,8 46.379 1,1 -19,5
Euro 105.933 2,2 - - -
Dong Vietnam 31.264 0,6 - - -
Total Deposito 4.474.566 90,8 3.752.768 92,2 19,2
Total Kas dan Setara Kas 4.925.950 100,0 4.070.493 100,0 21,0
Total saldo kas dan setara kas di tahun 2014 adalah
sebesar Rp4.926 miliar, naik dibanding posisi tahun
2013 yang sebesar Rp4.070 miliar, terutama karena
adanya peningkatan kas dari aktifitas operasi.
Saldo kas dan setara kas termasuk investasi jangka
pendek pada akhir tahun 2014 yang terdiri dari kas
sebesar Rp2.994 miliar atau 0,1% dari jumlah kas
dan setara kas di bank sebesar Rp448 miliar atau
9,1% dari jumlah kas dan setara kas, serta deposito
berjangka dan call deposits sebesar Rp4.475 miliar
atau sebesar 90,8% dari jumlah kas dan setara kas.
Selaras dengan program pengembangan usaha
yang tengah dijalankan, dan sebagai bagian dari
mitigasi yang dilakukan terhadap perubahan nilai
tukar untuk membeli peralatan fasilitas produksi,
Perseroan menempatkan saldo kas dan setara kas
dalam beberapa mata uang, sesuai kebutuhan,
sebagai berikut.
Kas dan Setara Kas Per Mata Uang (dalam Rp Juta)
Kas dan Setara Kas 2014 % 2013 % % Perubahan
Rupiah 4.583.501 93,0 3.907.312 96,0 17,3
Dolar Amerika Serikat 92.411 1,9 129.861 3,2 -28,8
Euro 203.493 4,1 19.043 0,5 968,6
Dolar Singapura 123 0,0 197 0,0 37,6
Dolar Vietnam 15.053 0,3 14.014 0,3 7,4
Total Kas dan Setara Kas 4.925.950 100,0 4.070.493 100,0 21,0
Dalam tabel tersebut diatas tampak adanya
peningkatan kas dan setara kas dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat dan Euro. Hal ini karena kedua
jenis instrumen tersebut adalah komponen dana yang
dialokasikan untuk pembelian mesin dan peralatan
unit pabrik baru yang didatangkan dari Eropa
maupun Amerika. Perseroan menganggarkan dana
pembelian tersebut dalam mata uang yang relevan
agar terhindar dari risiko fluktuasi mata uang dan
oleh karenanya juga terhindar dari risiko penundaan
pengiriman karena keterlambatan pembayaran (lihat
juga uraian “Perkembangan Proyek Strategis”)
Selain untuk pembangunan pabrik baru, dan
pemeliharaan fasilitas produksi eksisting Perseroan
menyiapkan dana untuk membangun beberapa
fasilitas pendukung produksi (grinding mills), coal
handling maupun fasilitas pendukung distribusi,
yakni packing plant.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 201
Tinjauan Kinerja Keuangan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Perseroan juga menempatkan sejumlah dana kas dan
setara kas untuk mendukung keperluan modal kerja,
baik dalam rangka pembelian bahan baku, maupun
barang modal lain yang harus dilakukan dalam mata
uang rupiah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
kesiapan operasi pabrik sebagai antisipasi atas
naiknya permintaan semen di pasar domestik dimasa
mendatang.
Saldo kas dan setara kas Perseroan mayoritas
ditempatkan dalam bentuk deposito pada bank
dengan tingkat kesehatan yang baik antara lain: di PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, PT.Bank Tabungan Negara (Persero), PT. Bank
Bukopin Tbk, dan bank lainnya.
Atas penempatan dana tersebut, Perseroan
mendapatkan pendapatan bunga dengan tingkat
bunga untuk deposito rupiah sebesar 4,00%-11,0%.
(lihat juga uraian “Pendapatan/(Beban) Lainnya”.
Piutang Usaha / Trade Receivables
Piutang usaha Perseroan tercatat sebesar Rp3.301
miliar atau naik 16,9% dari akhir tahun 2013 sebesar
Rp2.825 miliar, terutama disebabkan oleh naiknya
kegiatan operasional Perseroan untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Peningkatan piutang usaha
juga diakibatkan oleh penerapan strategi pemasaran.
Rata-rata perputaran piutang tahun 2014 pada
kisaran 41 hari. Namun demikian dengan dukungan
teknologi informasi yang dikembangkan, Perseroan
mampu menjaga kualitas piutangnya agar
senantiasa terkelola dengan baik dan memiliki
tingkat kolektibilitas yang tinggi. Dengan demikian
jumlah cadangan yang dialokasikan sebagai
antisipasi dan kompensasi terhadap penurunan nilai
piutang usaha berada dalam tingkat yang wajar
sesuai kebijakan Perseroan.
Pada tabel berikut ditunjukkan persentase piutang
terhadap pendapatan tahun 2014 mencapai
12,23%. Meskipun lebih tinggi dari tahun 2013
namun komposisi piutang yang lewat jatuh tempo
mengalami peningkatan menjadi 3,4% dibanding
tahun 2013 sebesar 11,5%.
Piutang 2014 % 2013 % % Perubahan
Lancar 2.932.746 88,8 2.538.995 89,9 15,5
Lewat jatuh Tempo
1-45 hari 265.438 8,0 205.169 7,3 29,4
46-135 hari 63.654 1,9 24.458 0,9 160,0
136-365 21.369 0.6 37.211 1,3 -41,6
Lebih dari 365 hari 90.580 2,7 89.419 3,2 1,3
Cadangan Penurunan Nilai (72.541) -2,2 (70.143) -2,5 3,4
Piutang Usaha-Bersih 3.301.247 100,0 2.825.109 100,0 16,9
Pendapatan 26.987.035 24.501.241 10,1
Piutang Usaha-Bersih/Pendapatan 12,23 11,53 6,1
Peningkatan akun kas dan setara kas karena adanya peningkatan kas dari aktifitas
operasi
Persediaan
Nilai persediaan bersih pada akhir tahun 2014 adalah
Rp2.812 miliar atau naik 6,3% dibandingkan posisi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level202
akhir tahun sebelumnya sebesar Rp2.646 miliar.
Saldo persediaan tersebut terdiri dari suku cadang
bersih sebesar Rp1.164 miliar, persediaan bahan
baku dan penolong sebesar Rp832 miliar, barang
dalam proses sebesar Rp538 miliar, barang jadi
sebesar Rp242 miliar,dan barang dalam perjalanan
sebesar Rp132 miliar.
Peningkatan persediaan tersebut berkaitan erat
dengan pelemahan permintaan pasar, yang berakibat
Perseroan menahan pengiriman barang ke pelanggan
ataupun ke distributor. Pelemahan permintaan pasar
kemudian disikapi dengan penurunan kegiatan
produksi. Perseroan kemudian merealisasikan
program-program pemeliharaan fasilitas produksi
dari beberapa unit fasilitas yang dimiliki.
Aset Tidak Lancar
Tabel Komposisi Aset Tidak Lancar
(dalam Rp juta)
Kas dan Setara Kas 2014 % 2013 % % Perubahan
Aset 39.544 0,2 84.380 0,4 53,1
Investasi pada Entitas Asosiasi 146.980 0,6 127.510 0,6 15,3
Properti Investasi 183.318 0,8 48.655 0,2 276,8
Aset Tetap - Net 20.221.067 89,2 18.862.518 90,6 7,2
Beban Tangguhan - Net 113.317 0,5 100.627 0,5 12,6
Uang Muka Investasi 531.935 2,3 214.473 1,0 148,0
Aset Tidak Terwujud 1.103.697 4,9 1.158.475 5,6 -4,7
Aset Lain-lain 326.263 1,4 224.136 1,1 45,6
Total Aset Tidak Lancar 22.666.121 100,0 20.820.774 100,0 8,9
Komposisi aset tidak lancar 2014, terutama terdiri
atas aset tetap, 89,2% senilai Rp20.221 miliar
dan aset tidak berwujud 4,9% senilai Rp1.104
miliar, sehingga peningkatan pos neraca ini akan
berpengaruh besar pada total aset tidak lancar.
Aset tidak lancar pada akhir 2014 adalah sebesar
Rp22.666 miliar, meningkat 8,9% dibanding akhir
2013, sebesar Rp20.821 miliar. Peningkatan terbesar
dari aset tidak lancar tersebut berasal dari kenaikan
aset tetap bersih yang meningkat sebesar 7,2%
menjadi Rp20.221 miliar. Peningkatan tersebut
terutama karena adanya peningkatan aktifitas proyek
pembangunan pabrik semen, pembangkit listrik baru,
fasilitas pendukung produksi dan fasilitas pendukung
distribusi. (Lihat juga uraian “Perkembangan Proyek
Strategis” dan “Belanja Modal”).
Aset Tetap
Aset tetap Perseroan terdiri atas tanah, bangunan
dan peralatan produksi. Aset tetap tersebut
dikelompokkan menjadi dua, aset yang dimiliki
langsung oleh Perseroan dan aset sewa pembiayaan.
Total nilai buku netto aset tetap Perseroan tahun 2014
sebesar Rp20.221 miliar, meningkat 7,2% dari tahun
sebelumnya sebesar Rp18.863miliar. Peningkatan
tersebut selaras dengan penyelesaian pembangunan
pabrik baru, akuisisi entitas anak, packing plant,
bangunan lainnya dan adanya kenaikan pada aset
sewa pembiayaan untuk mendukung peningkatan
aktifitas produksi maupun menggantikan aset sewa
pembiayaan yang sudah kurang produktif.
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 203
Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud neto pada tahun 2014 sebesar
Rp1.104 miliar turun 4,7% dibanding tahun
2013 yang sebesar Rp1.158 miliar. Penurunan
ini sehubungan dengan telah berakhirnya nilai
ekonomis beberapa aset tidak berwujud.
Tabel Komposisi Liabilitas Jangka Pendek
(dalam Rp juta)
Liabilitas Jangka Pendek 2014 % 2013 % % Perubahan
Pinjaman 81.809 0,2 320.926 6,1 -74,5
Utang Usaha 3.031.508 0,6 2.501.734 47,2 21,2
Utang Lain-lain 215.001 0,8 320.384 6,0 -32,9
Utang Pajak 271.687 89,2 398.537 7,5 -31,8
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 681.537 0,5 774.818 14,6 -12,0
Beban Akrual 445.434 2,3 438.205 8,3 1,6
Uang Muka Penjualan 30.225 4,9 23.752 0,4 27,3
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang 516.068 1,4 519.274 9,8 -0,6
Total Liabilitas Jangka Pendek 5.273.269 100,0 5.297.631 100,0 -0,5
LIABILITAS
Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember
2014 adalah sebesar Rp9.312 miliar, meningkat
3,6% dibanding tahun sebelumnya Rp8.989 miliar.
Liabilitas Perseroan di tahun 2014 terdiri atas
Liabilitas Jangka Pendek dengan porsi 56,6%,
senilai Rp5.273 miliar atau turun sebesar 0,5%
dan Liabilitas jangka panjang dengan porsi 43,4%
senilai Rp4.039 miliar atau naik sebesar 9,4%.
(dalam Rp juta)
Liabilitas 2014 % 2013 % % Perubahan
Liabilitas Jangka Pendek 5.273.269 56,6 5.297.630 58,9 -0,5
Liabilitas Jangka Panjang 4.038.945 43,4 3.691.278 41,1 9,4
Total Liabilitas 9.321.214 100,0 8.988.908 100,0 3,6
Penjelasan berikut memberi gambaran hal-hal yang
mempengaruhi perubahan posisi liabilitas Perseroan
tersebut.
Liabilitas Jangka Pendek
Komposisi liabilitas jangka pendek Perseroan akhir
tahun 2014 terdiri atas utang usaha 57,5% sebesar
Rp3.032 miliar, liabilitas manfaat karyawan jangka
pendek 12,9% sebesar Rp682 miliar, utang lain-lain,
4,1% sebesar Rp215 miliar dan utang pajak 5,2%
sebesar Rp272 miliar, seperti tampak pada tabel
berikut.
Tinjauan Kinerja Keuangan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh semakin
tingginya aktifitas operasional serta adanya kenaikan
beberapa komponen beban pokok pendapatan
dalam rangka memenuhi peningkatan kegiatan
produksi untuk memenuhi permintaan pasar.
Penjelasan atas penyebab perubahan pada pos-pos
neraca tersebut serta upaya untuk mengelolanya
diuraikan dalam bahasan berikut.
Utang Usaha
Posisi utang usaha pada akhir tahun 2014 naik
sebesar 21,2% menjadi Rp3.032 miliar dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.502
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level204
Dari total nilai utang usaha di tahun 2014, sebesar
Rp2.241 miliar atau 73,9% terdiri dari utang lancar.
Hal ini menunjukkan tingginya komitmen Perseroan
untuk meningkatkan hubungan kerja yang semakin
baik dan berkualitas dengan para pemasok.
(dalam Rp juta)
Kolektabilitas 2014 % 2013 % % Perubahan
Lancar 2.241.483 74 1.899.172 75,9 18,0
Lewat Jatuh Tempo
1-45 hari 480.108 15,8 461.760 18,5 4,0
46-135 hari 128.623 4,2 50.284 2,0 155,8
136-365 hari 158.676 5,2 29.262 1,2 442,3
Lebih dari 365 hari 22.618 0,8 61.256 2,4 -63,1
Total Liabilitas Jangka Pendek 3.031.508 100,0 2.501.734 100,0 21,2
Dalam rangka menjaga hubungan dengan pemasok,
Perseroan memberikan jaminan pembayaran yang
on time sepanjang seluruh prosedur dan dokumen
penagihan lengkap. Perseroan mengandalkan
dukungan Teknologi Informasi yang terus
dikembangkan (Lihat juga uraian “Pengembangan
Teknologi Informasi”) untuk melakukan verifikasi
dokumen dan menerapkan e-procurement untuk
memperoleh kualitas jasa dan barang yang baik
dengan harga kompetitif serta untuk memonitor dan
mendapatkan pemasok yang bonafide.
Liabilitas Manfaat Karyawan Jangka Pendek
Estimasi liabilitas imbalan kerja 2014 adalah sebesar
Rp682 miliar atau turun 12,0% dari tahun 2013 yang
sebesar Rp775 miliar. Hal ini adanya penyesuaian
atas kesejahteraan pegawai sehubungan dengan
kinerja Perseroan.
Beban Akrual
Posisi beban akrual pada akhir tahun 2014 sebesar
Rp445 miliar, naik 1,6% dari posisi tahun 2013
yang sebesar Rp438,2 miliar. Hal ini terutama
diakibatkan oleh adanya penyesuaian atas program
promosi penjualan yang meningkat terkait dengan
semakin ketatnya tingkat persaingan di pasar
domestik yang mengalami pelemahan pertumbuhan,
sementara beberapa pemain industri persemenan,
termasuk Perseroan, justru baru saja menyelesaikan
pembangunan pabrik baru.
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan
Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang
Jumlah pinjaman yang akan jatuh tempo dalam
waktu dekat turun sebesar 0,6% menjadi sebesar
Rp516 miliar dari posisi tahun 2013 yang sebesar
Rp519 miliar. Perseroan membutuhkan dukungan
perbankan untuk merealisasikan pembangunan
beberapa proyek strategis yang dirancang sebagai
bagian dari rencana pengembangan usaha.
Peningkatan posisi akun ini menunjukkan Perseroan
harus segera menyiapkan skema pendanaan yang
memadai untuk mendukung posisi keuangan di
tahun mendatang.
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Komposisi liabilitas jangka panjang akhir tahun
2014, didominasi oleh pos neraca liabilitas jangka
panjang (setelah dikurangi bagian jangka pendek)
sebesar 82,1% senilai Rp3.315 miliar dan liabilitas
imbalan kerja, 11,8% senilai Rp479 miliar.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 205
Rincian Liabilitas Jangka Panjang
(Dalam Rp juta)
Liabilitas Jangka Panjang 2014 % 2013 % % Perubahan
Liabilitas Pajak Tangguhan 58.202 1,4 7.220 0,2 706,2
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 478.578 11,8 271.600 7,4 76,2
Liabilitas Jangka Panjang 3.315.145 82,1 3.242.382 87,8 2,2
Provisi Jangka Panjang 175.065 4,4 157.622 4,3 11,1
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 11.995 0,3 12.454 0,3 -4,0
Total Liabilitas Jangka Panjang 4.038.945 100,0 3.691.278 100,0 9,4
Secara total, posisi liabilitas jangka panjang akhir
tahun 2014 mengalami kenaikan 2,2% menjadi
sebesar Rp3.315 miliar terutama disebabkan oleh
pinjaman sindikasi bank jangka panjang oleh TLCC,
posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.237 miliar
(31 Desember 2013: Rp693 miliar).
Tabel Struktur Modal
Keterangandlm Rp miliar
2014 % Komposisi 2013 % Komposisi
Liabilitas 9.312 27,1 8.989 29,2
Ekuitas 25.003 72,9 21.804 70,8
Jumlah Ekuitas dan Liabilitas 34.315 100,0 30.793 100,0
STRUKTUR MODAL dan KEBIJAKAN STRUKTUR
MODAL
Struktur modal Perseroan di tahun 2014 terdiri dari
27,1% berupa liabilitas dan 72,9% berupa ekuitas.
Liabilitas Perseroan sebagian besar digunakan
untuk menambah kekurangan dana Perseroan
dalam membiayai kegiatan pengembangan usaha
yang meliputi: akuisisi perusahaan, pendirian anak
usaha, penambahan modal disetor pada anak usaha,
pembangunan fasilitas pabrik baru, pembangunan
fasilitas penunjang produksi, peningkatan
kapasitas produksi melalui program upgrading, dan
pembangunan fasilitas pendukung distribusi, selain
sebagian lainnya digunakan untuk memenuhi modal
kerja.
Sedangkan ekuitas seluruhnya digunakan untuk
membiayai modal investasi pengembangan usaha
tersebut diatas selain untuk untuk menutup risiko
usaha.
Tinjauan Kinerja Keuangan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Struktur modal yang optimal akan memaksimalkan
nilai Perseroan. Kondisi struktur modal yang optimal
dicapai dengan modal rata–rata tertimbang /
Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang
minimal. Dengan bertambahnya penggunaan utang,
akan meminimalkan WACC karena biaya utang (cost
of debt) lebih murah dari biaya modal sendiri (cost
of equity). Di samping itu, penggunaan utang juga
akan mengurangi biaya kena pajak sehingga akan
terjadi penghematan pajak. Meskipun demikian,
peningkatan utang yang dilakukan oleh Persreoan
akan meningkatkan biaya beban bunga yang
selanjutnya akan mengurangi nilai Perseroan secara
keseluruhan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level214
TARGET-TARGET KUANTITATIF 2015
Untuk tahun 2015, Perseroan optimis bahwa
kondisi perkonomian Nasional akan semakin baik,
didukung oleh membaiknya situasi politik dan
keamanan di dalam negeri dan semakin jelasnya
arah pembangunan nasional dalam beberapa
tahun kedepan. Rencana pembangunan tahun
2015 yang tertuang dalam RAPBN-P 2015 dengan
jelas menargetkan penyelesaian berbagai proyek
pembangunan infrastruktur dasar, berupa jalan,
pelabuhan dan ketenaga listrikan, dengan jumlah
anggaran yang jauh meningkat dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya.
Kondisi tersebut akan berdampak positif bagi
pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya
mendorong peningkatan konsumsi semen kembali
ke tingkat yang wajar, setelah pada tahun 2014 lalu
mengalami tingkat pertumbuhan terendah selama
empat tahun terakhir. Dengan mempertimbangkan
berbagai perkembangan dan kondisi terkini,
Perseroan mengasumsikan pertumbuhan ekonomi
nasional di tahun 2015 mencapai 5,8% dengan
tingkat inflasi sebesar +4,5%. Berdasarkan asumsi
tersebut permintaan semen nasional diprakirakan
tumbuh sebesar 6%.
Sementara itu, seluruh fasilitas produksi perseroan
di tahun 2015 ditargetkan dapat beroperasi dengan
baik. Tambahan kapasitas produksi dari dua unit
pabrik baru, yakni Pabrik Tuban IV dan Tonasa V
masing-masing dengan kapasitas produksi sebesar
3 juta ton ditergetkan telah dapat beroperasi secar
penuh. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi
Perseroan untuk mampu mengimbangi pertumbuhan
permintaan semen di tahun 2015.
Pada rencana anggaran tahun 2015 volume penjualan
meningkat, lebih tinggi dari prakiraan pertumbuhan
pasar semen (Lihat juga uraian Prospek dan Strategi
Bisnis 2015 pada bagian “Laporan Pengembangan
Usaha”)
Dari sisi operasional, konsistensi dalam penerapan
program efisiensi secara berkelanjutan diharapkan
dapat mendukung peningkatan efisiensi biaya,
sehingga beban pokok pendapatan per ton
diperkirakan hanya naik 4,0%, lebih rendah dari
asumsi tingkat inflasi sebesar 4,5%.
Perseroan akan memiliki kewajiban pembayaran
bunga pinjaman bank untuk realisasi akuisisi maupun
pembangunan pabrik baru dan fasilitas pendukung
distribusi, sehingga tingkat laba Perseroan
diproyeksikan naik sebesar 5%.
Perseroan akan tetap konsisten menerapkan empat
fokus pengelolaan dan telah menetapkan beberapa
target indikator untuk tahun 2015.
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Keuangan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 215
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
SEGMEN USAHA SEMEN
PT Semen Padang (SP)
SP dimiliki oleh Perseroan dengan persentase kepemilikan 99,99%, berlokasi di Indarung, Padang, Sumatera
Barat. Lokasi SP sangat strategis untuk mendistribusikan semen di daerah pasar utama SP di wilayah Sumatera dan
menjadikan SP sebagai pemasok kebutuhan semen terbesar di wilayah Sumatera dan sebagian Jawa. Pada tahun
2012 SP tidak melakukan ekspor karena mengutamakan penjualan semen domestik yang memberikan marjin lebih
tinggi. Untuk mendukung pemasarannya, SP mengoperasikan beberapa fasilitas pengantongan semen di daerah
pasar seperti Padang, Banda Aceh, Medan, Batam, Jakarta, Banten dan Dumai.
Jenis semen yang diproduksi oleh SP mencakup Ordinary Portland Cement (OPC), Portland Pozzolan Cement (PPC),
Portland Composite Cement (PCC), Oil Well Cement (OWC), Super Masonry Cement (SMC).
SP mempunyai kapasitas produksi terpasang sebesar 6.330.000 ton per tahun yang dihasilkan oleh 4 (empat) unit
pabrik. Selama tahun 2014, SP memproduksi semen sebanyak 6.671 ribu ton, dengan tingkat utilisasi sebesar 91%.
Perkembangan produksi semen dari SP adalah sebagai berikut.
Nama Pabrik Th. 2014 Th. 2013 % Perubahan
Indarung I 37 58 -36,5
Indarung II 811 780 4,0
Indarung III 920 879 4,6
Indarung IV 1.928 2.054 -6,1
Indarung V 2.953 2.841 3,9
Dumai 22 0,0
Total 6.671 6.613 0,9
Total Kapasitas 7.300 6.400 14,1
Total Utilitisasi 91 103 -11,9
Ikhtisar Kinerja Keuangan
Tabel ikhtisar kinerja keuangan SP selama 2014 dibanding 2013 disajikan sebagai berikut:
(dlm Rp juta)
Uraian Th. 2014 Th. 2013 % Perubahan
Pendapatan 6.408.767 6.200.414 3,4
Beban Pokok Pendapatan (4.708.039) (4.327.089) 8,8
Laba kotor 1.700.728 1.873.325 -9,2
Beban Usaha (525.418) (522.145) 0,6
Laba Usaha 1.175.310 1.351.180 -13,0
EBITDA 1.345.832 1.536.016 -12,4
Laba yang dapat diatribusikan kpd Entitas Induk 915.981 1.041.436 -12,0
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level216
(dlm Rp juta)
Uraian Th. 2014 Th. 2013 % Perubahan
Aset 5.884.804 5.083.673 15,8
Ekuitas 4.237.207 3.789.582 11,8
ROA 15,6% 20,5% -4,9
ROE 21,6% 27,5% -5,9
Margin Laba yang dapat diatribusikan kpd Entitas 14,3% 16,8% -2,5
Produksi dan Penjualan
Tahun 2014, produksi semen SP mencapai 6.671 ribu
ton atau naik 0,9% dari tahun 2013, sebesar 6.613
ribu ton. Peningkatan tersebut disebabkan seluruh
fasilitas produksi berjalan lancar terutama Indarung II,
Indarung III, Indarung IV, serta mulai berproduksinya
Cement Mill Dumai, masing-masing mengalami
peningkatan 4,0%, 4,6%, 3,9% dibanding tahun
2013. Dan optimalisasi pemakaian terak dengan
memperbanyak proporsi produksi jenis semen Non
OPC sebesar 78% dari total produksi semen
0,9%
Tingkat kenaikan produksi
Semen Padang dari tahun 2013
Di pasar domestik SP mencatat volume penjualan
sebesar 6.7 juta ton atau turun 2,7% dari 6,9 juta
ton pada tahun lalu, sedangkan pada tahun 2014
realisasi ekspor adalah sebesar 116 ribu ton. SP lebih
memprioritaskan penjualan di pasar domestik yang
memiliki marjin lebih baik.
Profitabilitas
Total pendapatan SP mencapai Rp6.409 miliar atau
naik sebesar 3,4% dari tahun 2013 sebesar Rp6.200
miliar, hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga jual
rata-rata sebesar 4,8%.
Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan
sebesar Rp4.708 miliar dan beban usaha sebesar
Rp525 miliar, maka diperoleh laba usaha sebesar
Rp1.175 miliar atau mengalami penurunan 13%
dari Rp1.351 miliar di tahun sebelumnya. Marjin laba
usaha menjadi sebesar 18,3% atau turun 3,5% dari
21,8% pada tahun 2013.
EBITDA mengalami penurunan 12,4% menjadi
Rp1.346 miliar dari tahun sebelumnya sebesar
Rp1.536 miliar sehingga marjin EBITDA menjadi
21,0% atau turun 3,8%.
Penghasilan (beban) operasional lainnya (bersih)
adalah sebesar Rp52,3 miliar dan beban pajak
sebesar Rp284 miliar, sehingga laba yang dapat
diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp916
miliar atau mengalami penurunan 12,0% dari
Rp1.041 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan
laba bersih terutama karena volume penjualan yang
tidak tercapai.
Dengan demikian Net Margin sebesar 14,3% atau
turun 2,5% dari tahun 2013 yang sebesar 16,8%.
Return on Equity pada tahun 2014 menjadi sebesar
21,6 % mengalami penurunan dari tahun 2013,
sebesar 27,5%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
telah memberikan opini menyajikan secara wajar
dalam semua hal yang material atas posisi keuangan
konsolidasian PT Semen Padang dan entitas anak
pada tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja
keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 217
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
SP telah mendapatkan akreditasi manajemen mutu
ISO 9001 : 2000 berupa sertifikat No. QSC 00517
dari Sucofindo ICS, pengakuan terhadap mutu jenis
semen OWC dari American Petroleum Institute
(API) berupa sertifikat No. 10A-0044 pada tahun
1995, dan akreditasi sistim manajemen lingkungan
ISO 14001: 2004, sertifikat No. EMS 00013 dari
Sucofindo ICS serta SMK3, OHSAS 18001 dan ISO
17025.
SP memiliki entitas anak:
• PT Sepatim Batamtama (SB)
SB berlokasi di Batam, Riau, yang bergerak di
bidang perdagangan umum, pengantongan
semen, kontraktor, jasa dan pengangkutan
umum. Penyertaan SP sebesar 85% dan Dana
Pensiun Semen Padang sebesar 15%. Pada
tahun 2013, PT. Bima Sepaja Abadi membeli
15% saham Sepatim dari dana Pensiun Semen
Padang, sehingga kepemilikan SP pada Sepatim
meningkat menjadi 97%. Nilai aset SB pada
akhir tahun 2014 sebesar Rp22,4 miliar
(dalam ribu ton)
Nama Pabrik Th. 2014 Th. 2013 % Perubahan
Tonasa 2 630 660 -4.6
Tonasa 3 680 612 11.1
Tonasa 4 2,493 2,515 -0.9
Tonasa 5 2,320 2,192 5.8
Total 6,122 5,979 2.4
Total Kapasitas 7,800 7,700 1.3
Tingkat Utilisasi (%) 78 78 0.8
• PT Bima Sepaja Abadi (BSA)
BSA berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta. Bidang
usaha BSA meliputi perdagangan umum dan
peragenan (perwakilan) perusahaan lain,
pengantongan semen, dan kegiatan yang
berhubungan dengan perdagangan semen. SP
memiliki saham sebesar 80% dan PT Bima Intan
Kencana sebesar 20%. Nilai aset BSA pada akhir
tahun 2014 sebesar Rp193,8 miliar.
PT Semen Tonasa (ST)
Saham ST dimiliki oleh Perseroan sebesar 99,9%,
bergerak di industri persemenan dan berlokasi di
Biringere, Pangkep, Sulawesi Selatan. ST mempunyai
kapasitas produksi terpasang sebesar 4,6 juta ton per
tahun yang dihasilkan oleh 4 (empat) unit pabrik,
yaitu; Tonasa II, Tonasa III, Tonasa IV dan pabrik baru
Tonasa V.
Jenis semen yang diproduksi oleh ST mencakup jenis
semen Ordinary Portland Cement (OPC), Portland
Composite Cement (PCC) dan Portland Pozzolan
Cement (PPC). ST kini telah dilengkapi dengan
pembangkit listrik sendiri dengan kapasitas 2x25MW
dan 2x35 MW.
Lokasi ST sangat strategis untuk mendistribusikan
semen di daerah pasar utama Perseroan di wilayah
Indonesia bagian Timur. Daerah pasar ST antara
Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
lain wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Nusa
Tenggara. Untuk mendukung pemasarannya, ST
mengoperasikan beberapa fasilitas pengantongan
semen antara lain di Bitung, Samarinda, Banjarmasin,
Bali, Ambon dan Palu.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level218
Ikhtisar Kinerja Keuangan
Tabel ikhtisar kinerja keuangan ST selama 2013
dibandingkan 2014 disajikan dalam tabel berikut:
Laba Rugi 2014 2013 % Perubahan
Pendapatan 5.492.515 4.965.375 10,6
Beban Pokok Pendapatan (3.670.629) (3.349.632) 9,6
Laba Bruto 1.821.886 1.615.743 12,8
Beban Usaha (522.119) (413.896) 26,1
Laba Usaha 1.299.768 1.201.847 8,1
EBITDA 1.631.322 1.440.610 13,2
Laba Bersih 713.523 676.119 5,5
Aset 8.241.179 8.125.325 1,4
Ekuitas 3.528.901 3.061.800 15,3
ROA 8,7% 8,3% 0,4
ROE 20,2% 24,3% -4,1
Margin Laba Bersih 13,0% 17,1% -4,1
Produksi Dan Penjualan
Pada tahun 2014 produksi Semen Tonasa mencapai
6.122 ribu ton atau naik 2,4% dari tahun 2013,
sebesar 5.979 ribu ton. Peningkatan tersebut
didukung oleh semakin lancarnya aktifitas operasi
berkat program total preventive maintenance
yang dilakukan secara rutin untuk mendukung
stabilitas produksi pabrik Tonasa II, III, IV dan telah
beroperasinya pabrik Tonasa V secara penuh.
2,4%
Tingkat kenaikan produksi
Semen Tonasa dari tahun 2013
Seiring dengan peningkatan permintaan kebutuhan
semen di pasar domestik, penjualan ST mencapai
volume 6,6 juta ton, atau naik 7,1% dari penjualan
sebesar 6,2 juta ton di tahun 2013 termasuk
penjualan ekspor ke Timor Leste dan Bangladesh.
Khusus untuk pasar Sulawesi, ST mampu memasok
semen sebesar 2,9 juta ton atau meningkat 4,2%
dibanding tahun 2013 sebesar 2,7 juta ton. Hal ini
seiring dengan peningkatan kebutuhan semen di
Sulawesi yang mencapai 4,5 juta ton atau meningkat
5,9% dari tahun 2013 yang sebesar 4,3 juta ton.
Keberhasilan ST dalam meningkatkan volume
penjualan di pasar domestik ini membuat pangsa
pasar ST di tahun 2014 menjadi 9,0% dari demand
nasional.
Profitabilitas
Peningkatan volume penjualan dan naiknya harga
jual rata-rata membuat pada tahun 2014, ST berhasil
membukukan pendapatan sebesar Rp5.493 miliar
atau naik 10,6% dari tahun 2013 yang sebesar
Rp4.965 miliar. Peningkatan dicapai berkat
kontribusi naiknya volume penjualan total sebesar
7,1%, disamping naiknya harga jual rata-rata sebesar
3,3%.
Setelah memperhitungkan beban pokok pendapatan
sebesar Rp3.671 miliar dan beban usaha sebesar
Rp522 miliar, diperoleh laba usaha sebesar Rp1.300
miliar atau naik 8,1% dari tahun 2013, sebesar
Rp1.202 miliar dengan marjin operasi sebesar 23,7%
lebih rendah dari nilai 24,2% di tahun 2013.
Hal ini membuat EBITDA ST di tahun 2014 menjadi
sebesar Rp1.631 miliar naik 13,2% dari tahun 2013
dan Marjin EBITDA sebesar 29,7% atau naik 0,7%
dari tahun sebelumnya, sebesar 29,0%.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 219
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Setelah memperhitungkan beban lain-lain (bersih)
sebesar Rp324 miliar dan beban pajak sebesar Rp262
miliar, maka diperoleh laba bersih sebesar Rp713
miliar atau meningkat 5,5% dari laba tahun 2013,
sebesar Rp676 miliar. Peningkatan profitabilitas
tersebut merupakan hasil dari semakin baiknya
sinergi dalam grup.
Laba Rugi 2014 2013 % Perubahan
Pendapatan 2,514,934 2,154,741 16.7
Beban Pokok Pendapatan (1,943,272) (1,734,852) 12.0
Laba Bruto 571,661 419,889 36.1
Beban Usaha (380,022) (315,305) 20.5
Laba Usaha 191,639 104,584 83.2
Laba (Rugi) Bersih (12,628) (183,295) 1451.5
Aset 5,238,044 5,423,965 -3.4
Ekuitas 2,292,465 2,305,092 -0.5
ROA -0.2% -3.4% 3.2
ROE -0.6% -8.0% 7.4
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
telah memberikan opini menyajikan secara wajar
dalam semua hal yang material atas posisi keuangan
PT Semen Tonasa tanggal 31 Desember 2014,
serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
ST telah mendapatkan akreditasi manajemen mutu
ISO 9001: 2000, sistem manajemen lingkungan
ISO 14001:2004 dari SGS Yarsley International
Sertification Services Limited, sertifikasi keselamatan
kerja di areal pelabuhan dan kapal laut dengan telah
diraih ISPS Code dan telah menerapkan SMK3.
Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC)
Pada tanggal 18 Desember 2012, Perseroan
mengakuisisi 70,00% saham TLCC yang berkantor
pusat di Hanoi, Vietnam, TLCC bergerak dalam sektor
industri semen dengan kapasitas produksi sebesar
2,3 juta ton semen per tahun.
Ikhtisar Kinerja Keuangan
Tabel ikhtisar keuangan TLCC tahun 2014
dibandingkan dengan 2013 disajikan dengan tabel
berikut: (dalam VND Juta)
Profitabilitas
Pada tahun 2014, TLCC meraih pendapatan sebesar
VND2.515 miliar atau naik 16,7% dari tahun
2013 yang sebesar VND2.155 miliar. Beban pokok
pendapatan sebesar VND1.943 miliar, laba usaha
sebesar VND192 miliar atau naik 83,2% dari tahun
2013, sebesar VND104,6 miliar.
TLCC mampu mengoptimalkan aset yang dimiliki
menjadi lebih baik sebagaimana yang tercermin
pada rasio Return on Asset yang mampu naik
sebesar 3,1% dari tahun sebelumnya dan Return on
Equity juga naik 7,4%.
TLCC memiliki dua entitas anak, yaitu:
1. •ThangLongCementJointStockCompany2
(“TLCC2”)
•TLCC2bergerakdibidangproduksisemen
dengan persentase kepemilikan TLCC sebesar
99,08%.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level220
2. An Phu Cement Joint Stock Company (“APCC”)
APCC bergerak di bidang produksi semen
dengan persentase sebesar 99,90%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Deloitte telah memberikan
opini menyajikan wajar dalam semua hal yang
material atas posisi keuangan konsolidasian TLCC
tanggal 31 Desember 2014 serta hasil usaha
konsolidasian dan arus kas konsolidasian untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
International Financial Reporting Standar.
SEGMEN USAHA NON SEMEN
Beton
PT SGG Prima Beton
PT SGG Prima Beton (SGGPB) didirikan pada tanggal
11 April 2012 dan berkedudukan di Gresik.
Perseroan bergerak dalam bidang segala jenis
beton, beton siap pakai (Ready Mix Concrete)
dan prestressing, berbagai macam komponen beton
pracetak, beton komposit dan pengembangan
bahan baku untuk produksi beton. SGGPB memulai
kegiatan operasional komersiil sejak bulan Januari
2013.
Saham SGGPB dimiliki oleh Perseroan sebesar
99,99% dan Koperasi Warga Semen Gresik sebesar
0,01%. Kegiatan utama SGGPB diprioritaskan untuk
memenuhi permintaan pasar terkait beton, beton
siap pakai (Ready Mix Concrete) dan prestressing.
Profitabilitas
Tahun 2014 merupakan tahun kedua beroperasi
komersial, SGGPB mencatatkan total pendapatan
sebesar Rp 438,1 miliar, naik 389% dari nilai ditahun
2013, yang sebesar Rp 89,6 miliar. Dari pendapatan
yang diperoleh tersebut, SGGPB membukukan
kerugian bersih sebesar Rp 9,77 miliar, turun dari rugi
bersih sebesar Rp 11,05 miliar di tahun 2013.
Tambang Batu Bara
PT SGG Energi Prima
PT SGG Energi Prima (SGGEP) didirikan pada tanggal
29 Desember 2011 dan berkedudukan di Gresik.
SGGEP bergerak dalam:
• Aktivitas pertambangan yang termasuk
diantaranya:
oPertambangan atas bahan tambang batubara.
oPenyelidikan umum
oEksplorasi, pengolahan, pemurnian, operasi
produksi, penyimpanan dan pasca tambang
oStudi kelayakan
oKonstruksi
• Aktivitas perdagangan umum yang meliputi
perdagangan, pemasaran dan distribusi hasil
produksi dan produk hasil pertambangan
batubara baik di dalam negeri maupun di luar
negeri.
• Aktivitas usaha pengangkutan yang meliputi
kegiatan transportasi untuk memindahkan hasil
produksi pertambangan batubara dari daerah
tambang sampai dengan ke tempat penyerahan,
termasuk kegiatan Hauling, operasi dermaga dan
pelabuhan bongkar muat.
Saham SGGEP dimiliki oleh Perseroan sebesar 97%
dan Koperasi Warga Semen Gresik sebesar 3%.
Kegiatan utama SGG Energi Prima diprioritaskan
untuk menunjang kegiatan produksi Perseroan,
khususnya dalam hal pengamanan pasokan batubara.
Profitabilitas
SGGEP memulai kegiatan komersial sejak Bulan
Mei 2013. Untuk tahun 2014 total pendapatan
mencapai Rp81,8 miliar, naik 289% dari pendapatan
tahun 2013 sebesar Rp 21,0 miliar. Dari pendapatan
yang diperoleh tersebut, pada tahun 2014 SGGEP
membukukan laba bersih sebesar Rp624,8 juta, naik
629% dari Rp 85,65 Juta di tahun 2013.
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 221
Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara
& Rekan telah memberikan opini wajar dalam
semua hal yang material atas laporan keuangan
SGGEP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014.
Real EstatePT Kawasan Industri Gresik (KIG)
KIG berlokasi di Gresik, Jawa Timur yang bergerak
di bidang industrial estate yang meliputi perolehan,
pengembangan, penjualan dan persewaan tanah
industri, gudang, ruko maupun bangunan pabrik siap
pakai (BPSP) di dalam dan luar kawasan, termasuk
konstruksi untuk pengembangan fasilitas umum
seperti jalan, penyediaan air, listrik dan lain-lain.
Kepemilikan saham Perseroan sebesar 65% dan PT
Petrokimia Gresik (Persero) sebesar 35%.
Profitabilitas
Total pendapatan pada tahun 2014 adalah sebesar
Rp52 miliar, turun dari nilai sebesar Rp57,0 miliar di
tahun 2013.
Laba usaha di tahun 2014 adalah sebesar Rp20,6
miliar, turun 20% dari tahun sebelumnya, sebesar
Rp25,7 miliar. Operating Margin adalah sebesar
40% di bawah periode tahun 2013 sebesar 45%.
EBITDA di tahun 2014 adalah sebesar Rp39,2 miliar
sehingga EBITDA Marjin 75% atau di bawah raihan
tahun 2013 dengan EBITDA sebesar Rp47,6 miliar
dengan EBITDA Marjin sebesar 84%.
Dengan memperhitungkan penghasilan lain-
lain (bersih) sebesar Rp 10,6 miliar dan beban
pajak sebesar Rp6,4 miliar, maka diperoleh laba
bersih sebesar Rp24,7 miliar atau 74% dari tahun
sebelumnya yang sebesar Rp33,4 miliar. Net Margin
menjadi sebesar 48%, mengalami penurunan dari
tahun 2013 sebesar 59%. Dengan raihan tersebut,
maka Return on Equity pada tahun 2014 menjadi
sebesar 9,1% atau turun 3,7% dari tahun 2013 yang
sebesar 12,8%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara
& Rekan telah memberikan opini wajar dalam semua
hal yang material atas laporan keuangan KIG untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014.
Kantong Kemasan
PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)
IKSG bergerak di bidang pembuatan kemasan atau
industri kemasan, perdagangan dan jasa, yang
berlokasi di Tuban Jawa Timur. Komposisi pemegang
saham adalah Perseroan sebesar 60%, PT Fajar Mas
Murni sebesar 30%, dan PT Newlong Indonesia
sebesar 10%.
Profitabilitas
Total pendapatan pada tahun 2014 sebesar Rp238,0
miliar atau naik 43% dari tahun 2013, sebesar
Rp165,8 miliar.
Laba usaha sebesar Rp34,4 miliar atau naik 11 % dari
tahun sebelumnya, sebesar Rp31,1 miliar, sementara
Operating Margin menjadi sebesar 14,5% atau 4,2%
di bawah tahun 2013, sebesar 18,7%.
Setelah memperhitungkan seluruh biaya, maka IKSG
memperoleh laba bersih sebesar Rp 27,4 miliar
atau naik 11% dibanding tahun sebelumnya yang
sebesar Rp24,6 miliar. Dengan demikian Net Margin
yang diperoleh adalah sebesar 11,5% atau turun
3,3% dari tahun 2013, sebesar 14,8%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
telah memberikan opini wajar dalam semua hal
yang material atas posisi keuangan IKSG tanggal 31
Desember 2014 serta kinerja keuangan dan arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level222
Industri Jasa Pertambangan
PT United Tractors Semen Gresik (UTSG)
UTSG berlokasi di Tuban, Jawa Timur dan bergerak
di bidang pertambangan, perdagangan dan
pemberian jasa. Saham UTSG dimiliki oleh Perseroan
sebesar 55% dan PT United Tractors Tbk sebesar
45%. Kegiatan utama UTSG diprioritaskan untuk
menunjang kegiatan produksi Perseroan, khususnya
dalam hal penyediaan jasa penambangan batu kapur
dan tanah liat.
Pendapatan UTSG pada umumnya diperoleh dari
hasil jasa tambang batu kapur dan tanah liat, jasa
peledakan, sewa peralatan dan penjualan tanah
liat. Profitabilitas UTSG diukur dari kemampuannya
dalam menyediakan bahan baku bagi Perseroan
dengan cara seefisien mungkin dan kemampuan
untuk memanfaatkan kompetensinya di bidang
penambangan maupun pengelolaan armada alat
berat yang dimiliki.
Profitabilitas
Pada tahun 2014 UTSG membukukan pendapatan
sebesar Rp457,5 miliar atau turun 5,8% dari
tahun 2013 yang sebesar Rp485,7 miliar. Setelah
memperhitungkan beban pokok pendapatan sebesar
Rp398,4 miliar dan beban usaha sebesar Rp38,5
miliar maka laba usaha yang dihasilkan pada
tahun 2014 adalah Rp 20,7 miliar atau naik 120%
dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,4 miliar.
Pencapaian ini menghasilkan Operating Margin
sebesar 4,4%, naik 2,5% dari tahun sebelumnya
sebesar 1,9%, Setelah memperhitungkan seluruh
biaya, maka UTSG memperoleh laba bersih sebesar
Rp6,0 miliar, sedangkan tahun sebelumnya
mengalami kerugian sebesar Rp8,9 miliar. Dengan
demikian Net Margin yang diperoleh pada tahun
2014 adalah sebesar 1,3%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang
material atas posisi keuangan UTSG untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
UTSG telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000
dari Quality Endorsed Company untuk manajemen
mutu dan sertifikat ISO 14001:2004 dari Certified
Environmental Company.
Industri Jasa Pengolahan Slag
PT Krakatau Semen Indonesia ( KSI )
Dilandasi dengan semangat sinergi antar BUMN,
pada tanggal 20 Desember 2013 atas kesepakatan
bersama antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk didirikan
perusahaan patungan dengan lokasi pabrik di
Cilegon Banten.
Saham KSI dimiliki oleh Perseroan sebesar 50% dan
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebesar 50%.
Produksi:
Mengolah Material Granulated Blast Furnace Slag
(GBFS) menjadi Ground Granulated Blast Furnace
Slag (GGBFS) atau Slag Power yang selanjutnya akan
dimanfaatkan dalam proses pembuatan semen oleh
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Profitabilitas
Pada tahun 2014 KSI membukukan pendapatan
sebesar Rp233,6 juta. Setelah memperhitungkan
beban pokok pendapatan, beban usaha dan beban
lainnya, KSI masih mengalami kerugian sebesar
Rp5,1 miliar.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
telah memberikan opini wajar dalam semua hal
yang material atas posisi keuangan KSI untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 223
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
Teknologi Informasi
PT Sinergi Informatika Semen Indonesia ( SISI )
PT Sinergi Informatika Semen Indonesia didirikan
pada 9 Juni 2014, dengan komposisi saham 85%
dimiliki Perseroan, sedangkan sisanya dimilki PT
Semen Gresik, PT Semen Padang, dan PT Semen
Tonasa masing-masing 5%.
SISI sebagai penyedia jasa ICT, memposisikan
sebagai one stop solution provider, dimana seluruh
kebutuhan layanan ICT meliputi operational support,
business solution delivery, hingga tata kelola ICT,
dapat disediakan oleh SISI sebagai paket-paket
layanan yang sesuai dengan kebutuhan customer.
Profitabilitas
Pada tahun 2014 SISI belum membukukan
pendapatan dan mengalami kerugian sebesar Rp1,05
miliar.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Ishak, Saleh, Soewondo &
Rekan memberikan opini wajar dengan pengecualian
dalam semua hal yang material dalam laporan
keuangan SISI untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
SEGMEN USAHA LAINNYAPerseroan memiliki beberapa perusahaan asosiasi
yang didalam laporan keuangan konsolidasian
dicatat dengan metode ekuitas dan biaya. Kegiatan
perusahaan asosiasi ini bervariasi, namun pada
umumnya dilakukan dalam rangka mendukung
operasional Perseroan. Beberapa perusahaan asosiasi
tersebut tercakup dalam uraian berikut:
PT Swadaya Graha (SWG)
SWG terletak di Gresik, Jawa Timur dan bergerak
dalam bidang fabrikasi baja, kontraktor sipil,
kontraktor mekanikal & elektrikal, persewaan alat-
alat berat & konstruksi, bengkel & manufaktur,
developer, jasa pemeliharaan, serta biro engineering.
Komposisi kepemilikan saham di SWG dipegang
oleh Perseroan sebesar 25,0%, Dana Pensiun Semen
Gresik 62,5%, PT Varia Usaha 8,1%, dan Koperasi
Warga Semen Gresik 4,4%.
Dalam bidang pengelolaan perusahaan, SWG telah
memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 dari Lloyd’s
Register Quality Assurance dan Sertifikat SMK3
standard OHSAS 18001:2007 dari PT Sucofindo
(Persero).
Profitabilitas
Pada tahun 2014 SWG membukukan pendapatan
sebesar Rp1.000,6 miliar, naik 48,9% dari tahun 2013,
sebesar Rp672 miliar. Setelah memperhitungkan
beban pokok pendapatan sebesar Rp890 miliar dan
beban usaha sebesar Rp34,8 miliar maka laba usaha
yang dihasilkan pada tahun 2014 adalah Rp75,7
miliar atau naik 94,3% dari tahun sebelumnya yang
sebesar Rp39,0 miliar.
Pencapaian ini menghasilkan Operating Margin
sebesar 7,6%, naik 1,9% dari tahun sebelumnya
sebesar 5,8%.
SWG mempunyai investasi dalam :
• PT Swabina Gatra:
Lokasi di Gresik, Jawa Timur, yang mempunyai
bidang usaha industri air minum dalam kemasan;
jasa tenaga kerja, pembersihan, pengantongan;
pergudangan, perdagangan, pemeliharaan
peralatan; travel, taman wisata Giri Wana Tirta
dan persewaan. Komposisi kepemilikan saham
terdiri dari SWG sebesar 6,7%, PT Varia Usaha
sebesar 6,7%, Koperasi Wredatama 13,3%, dan
Dana Pensiun Semen Gresik 73,3%.
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
telah memberikan opini wajar dalam semua hal yang
material atas laporan keuangan SWG untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level224
PT Varia Usaha (VU)
VU merupakan anak perusahaan Perseroan yang
berlokasi di Gresik, Jawa Timur, bergerak dalam
bidang jasa pengangkutan umum dan ekspedisi
dengan menggunakan/memakai truk dan/atau
dengan kereta api, perdagangan termasuk ekspor
impor antar pulau dalam negeri, keagenan,
distributor, usaha perdagangan lainnya, perindustrian
dan pembangunan, pertambangan (meliputi
kegiatan: penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi,
pemurnian, pengangkutan dan penjualan hasil
pertambangan). Komposisi kepemilikan saham di VU
dimiliki oleh Perseroan sebesar 24,9%, Dana Pensiun
Semen Gresik 48,7%, dan Koperasi Warga Semen
Gresik 26,4%.
Profitabilitas VU Grup
Pada tahun 2014 VU Group mencatat total
pendapatan konsolidasi sebesar Rp4,7 triliun
atau meningkat 14,7% dari tahun sebelumnya
Rp4,1triliun. Dari pendapatan yang diperoleh
tersebut, VU membukukan laba sebelum pajak
sebesar Rp152,6 miliar, turun 16,5% dari tahun
2013 sebesar Rp182,7 miliar.
Dari usaha dan langkah-langkah strategik yang
diambil manajemen dan dengan memperhitungkan
beban pajak sebesar Rp43,6 miliar, maka diperoleh
laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemiliki
entitas induk sebesar Rp104 miliar atau lebih rendah
18,3% dari tahun 2013 sebesar Rp127,2 miliar.
Margin Laba Bersih menjadi sebesar 2,2% atau turun
0,9% dari tahun 2013 yang sebesar 3,1%. EBITDA
yang dicapai tahun 2014 menjadi sebesar Rp264,3
miliar atau turun sebesar 0,4% dari tahun 2013
sebesar Rp265,3 miliar
Lain-lain
Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
Saptoto telah memberikan opini wajar dalam semua hal
yang material atas laporan keuangan Varia Usaha untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Dalam bidang pengelolaan perusahaan, VU telah
memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS
Indonesia.
Anak Perusahaan
Untuk meraih semua peluang usaha yang muncul
dengan berbagai aspek dan prasyaratnya, PT Varia
Usaha mengantisipasi melalui beberapa anak
usahanya, yaitu :
PT Varia Usaha Beton
Bergerak di bidang industry hilir produk semen
dengan beberapa produknya antara lain Beton Siap
Pakai, Beton Masonry, Beton Pracetak, dan Batu
Pecah.
Realisasi pendapatan pada tahun 2014 mencapai
Rp674 miliar, naik atau 103% dibandingkan realisasi
tahun 2013 yang sebesar Rp657 miliar. Kontribusi
laba setelah pajak tercapai Rp13,1 miliar, turun
40% dari realisasi tahun 2013 yang sebesar Rp22
miliar.
Dalam menunjang operasionalnya, PT Varia Usaha
Beton mempunyai area pertambangan batu adhesit
seluas 14,5 hektar yang terletak di Desa Sumber
Suko, Pasuruan Jawa Timur dan akan terus
dikembangkan. Dari berbagai langkah efisiensi
yang telah ditempuh, PT Varia Usaha mendapatkan
penghargaan antara lain dengan diraihnya Innovation
Award Semen Indonesia dengan tema pemakaian
steel slag untuk efisiensi bahan baku paving block.
PT Waru Abadi
Bergerak di bidang perdagangan bahan bangunan,
khususnya sebagai distributor Semen Gresik, besi dan
fiber semen.
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 225
Tinjauan Kinerja Entitas Anak Konsolidasi
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Tahun 2014 PT Waru Abadi kembali menunjukkan
kinerja yang sangat baik. Total pendapatan
mencapai Rp1.047,6 miliar atau naik 16% dari
realisasi tahun 2013 yang sebesar Rp 905,08 miliar.
Laba setelah pajak tahun 2014 mencapai Rp35,5
miliar atau turun 4% dari realisasi tahun 2013 yang
sebesar Rp37 miliar.
Sedangkan EBITDA menjadi sebesar Rp 48,2 miliar,
naik 6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 45
miliar. Tercapainya laba & EBITDA jauh di atas target
yang ditetapkan disebabkan oleh meningkatnya
volume penjualan dan realisasi margin penjualan
semen di atas rencana.
Sebagai salah satu upaya optimalisasi dan efisiensi
pasar, di tahun ini dibuka beberapa gudang, antara
lain Tasikmalaya, Cirebon,dan Banjar. Sampai
dengan akhir tahun 2014 jumlah gudang yang
dimiliki sebanyak 17 unit.
PT Varia Usaha Bahari
PT Varia Usaha Bahari adalah salah satu anak
perusahaan PT Varia Usaha yang berdiri sejak tahun
1992, bergerak di bidang bongkar muat barang di
pelabuhan baik barang curah, bag maupun general
cargo.
Pendapatan tahun 2014 tercapai sebesar Rp68,7
miliar, naik 50% dari realisasi tahun 2013 yang
sebesar Rp45,9 miliar. Kontribusi laba setelah pajak
mencapai Rp3,4 miliar atau turun 60% dari realisasi
2013 Rp8,6 miliar. .
PT Varia Usaha Dharma Segara
PT Varia Usaha Dharma Segara adalah salah
satu anak perusahaan Varia Usaha yang bergerak
dalam Jasa Pengurusan Transportasi (International
Freight Forwarder).
Realisasi pendapatan tahun 2014 adalah sebesar
Rp121,3 miliar atau naik 57% dari tahun 2013 yang
sebesar Rp 77,4 miliar. Kontribusi laba setelah pajak
mencapai Rp 6,4 miliar atau naik 20% dari realisasi
tahun 2013 sebesar Rp5,3 miliar.
PT Varia Usaha Lintas Segara
PT Varia Usaha Lintas Segara berdiri pada tahun
1997 di Gresik dan bergerak di Bidang Usaha
Pelayaran Interinsulair Nasional, Keagenan kapal
Interinsulair, Keagenan Ekspor/Impor, Logistik
Perkapalan, Pemilik/ Operator Tongkang.
Realisasi pendapatan dalam tahun 2014 mencapai
Rp160,1 miliar atau naik 21% dari tahun 2013
yang sebesar Rp132,7 miliar. Pada tahun 2013
kontribusi laba setelah Pajak sebesar Rp2,98 miliar,
sedangkan tahun 2014 perusahaan mengalami
kerugian sebesar Rp10,54 miliar akibat pembebanan
biaya periode sebelumnya.
PT Eternit Gresik (EG)
EG merupakan anak perusahaan Perseroan yang
berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Ruang lingkup
kegiatan perusahaan meliputi industri bahan
bangunan non asbestos dan cetakan. Saham EG
dimiliki oleh Perseroan sebesar 17,6% dan Team S.A.
82,4%.
Dalam bidang pengelolaan perusahaan, EG telah
memperoleh Sertifikat ISO 9001 : 2000 dan ISO
14001 : 2004 dari Benchmark Australia, serta OHSAS
18001 : 2007tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja juga dari Benchmark Australia.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level226
Informasi Kejadian Setelah Tanggal Neraca
INFORMASI MATERIAL MENGENAI :
• Investasi
Perseroan melakukan investasi untuk
meningkatkan kinerja operasional melalui
peningkatan efisiensi dengan membangun 2
unit packing plant, dan tengah dalam proses
membangun fasilitas pendukung kegiatan
produksi lain, yakni WHPRG.
• Ekspansi
Perseroan melakukan ekspansi penambahan
kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik
baru (pengembangan organik). Dalam rangka
ekspansi tersebut, pada periode pelaporan,
Perseroan tengah memulai pembangunan 2 unit
pabrik semen baru masing-masing berkapasitas
design 3 juta ton per tahun di Rembang (Jawa
Tengah) dan di Padang (Indarung VI, Sumatera
Barat). Selain pembangunan pabrik, cara lain
yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas
produksi adalah dengan pelaksanaan program
upgrading, yang saat ini tengah dijalankan di
Tuban, Padang dan Tonasa.
Selain ekspansi di industri semen, Perseroan
juga melakukan ekspansi di segmen industri non
semen dengan mendirikan anak usaha, yakni PT
SISI yang bergerak di bidang teknologi informasi
dan sistim informatika.
• Divestasi.
Tidak ada Divestasi usaha pada periode laporan.
• Penggabungan / Peleburan Usaha
Tidak ada penggabungan/peleburan usaha pada
periode laporan.
• Akuisisi
Tidak ada akuisisi perusahaan lain pada periode
laporan.
• Restrukturisasi Utang/Modal
Restrukturisasi Utang dilakukan atas pinjaman
terhadap anak usaha, TLCC, dimana melalui
restrukturisasi utang tersebut, yang dicapai pada
tanggal 28 April 2014 yang akan jatuh tempo
pada tahun 2019 (opsi perpanjangan selama
1 tahun), TLCC kini memiliki fasilitas jangka
panjang (sindikasi Standard Charterd Bank, PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Sumitomo Mitsui
Bank Corporation), per 31 Desember 2014
outstanding pinjaman senilai ekivalen Rp1.237,4
miliar.
Perseroan menggunakan dua sumber dana untuk
merealisasikan seluruh program investasi dan
ekspansi tersebut, yakni dari kas internal perusahaan
dan dari pinjaman perbankan. (lihat kembali uraian
“Dana Pengemban dan Usaha”).
IKATAN MATERIAL UNTUK BARANG MODAL
Dalam rangka merealisasikan pembangunan pabrik
semen baru di Padang dan di Rembang, Perseroan
melakukan ikatan pembelian barang modal untuk
peralatan mesin-mesin utama yang akan digunakan
dalam proses produksi. Sumber pendanaan ikatan
tersbut adalah dari kas internal perusahaan dan dari
pembiayaan perbankan (lihat kembali uraian “Dana
Pengemban dan Usaha”).
Ikatan pembelian dilakukan dalam mata uang Euro.
Perseroan telah menyiapkan sejumlah dana yang
dibutuhkan dalam mata uang Euro untuk membayar
ikatan tersebut.
Perseroan tidak melakukan lindung nilai atas ikatan
tersebut, mengingat dananya sudah disiapkan dalam
mata uang yang relevan sebagai bentuk perlindungan
atas risiko perubahan nilai tukar. (Lihat juga uraian
“Realisasi Belanja Modal”)
Informasi – Informasi Material
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 227
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Informasi – Informasi Material
TRANSAKSI LINDUNG NILAI
Perseroan tidak melakukan transaksi lindung nilai
selama tahun pelaporan
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
Pada periode pelaporan, tidak ada transaksi benturan
kepentingan yang dilakukan oleh Peseroan.
PINJAMAN PERBANKAN
Dalam rangka penyelesaian pembangunan pabrik,
maupun mendukung kegiatan operasional, yakni
untuk keperluan modal kerja, Perseroan melakukan
perjanjian pinjaman dengan perbankan baik berupa
fasilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka
panjang.
Pinjaman Jangka Pendek
Untuk pinjaman jangka pendek, fasilitas pinjaman
berupa, pembukaan L/C, penerbitan Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan Trust Receipt
yang dilaksanakan langsung oleh Perseroan maupun
melalui anak usaha dengan beberapa bank, termasuk
bank berelasi (entitas sepengendalian), yakni: PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk, Indonesia Eximbank,
Bank Pundi Indonesia, Tbk, Bank Internasional
Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pinjaman Jangka Pendek TLCC (anak usaha di
Vietnam)
Perseroan (melalui anak usaha, TLCC) memiliki
beberapa pinjaman jangka pendek dari berbagai
lembaga di Vietnam dengan range tingkat bunga
antara 4,55-5% untuk fasilitas dalam USD dan 7
– 15% untuk fasilitas dalam VND, dengan daftar
lembaga sebagai berikut.
• Fasilitas pinjaman An Binh Commercial Joint
Stock Bank (“An Binh Bank”)
• Fasilitas pinjaman Bui Thi The
• Fasilitas pinjaman Vietnam Bank for Agriculture
and Rural Development (“Agribank”)
• Fasilitas pinjaman Military Commercial Joint Stock
Bank
• Fasilitas pinjaman Vietnam Prosperity Joint Stock
Commercial Bank.
• Fasilitas pinjaman Sapa Vietnam JSC (dahulu
Sapa Geleximco JSC)
• Fasilitas Pinjaman dari Gelexim Trading and
Investment JSC (dahulu Geleximco Trading and
Investment JSC).
Pinjaman Jangka Panjang
• Entitas anak, TLCC, mendapatkan pinjaman
sindikasi dari 3 bank, (lihat kembali uraian
“Restrukturisasi Hutang, diatas), dengan
outstanding per 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp1.237,4 miliar.
• Entitas anak, PT United Tractors Semen Gresik
(UTSG), mendapatkan fasilitas kredit investasi dari
PT Bank CIMB Niaga Tbk, dengan outstanding
per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp10,0
miliar untuk fasilitas dari BCA dan Rp8,4 miliar
untuk fasilitas dari CIMB Niaga.
• Entitas anak, ST, mendapatkan pinjaman
sindikasi 5 bank, yang dipimpin oleh PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk dalam rangka dalam
rangka pembangunan satu unit pabrik semen
baru Tonasa V dan pembangkit listrik 2x35
MW dengan saldo per tanggal 14 Desember
2014 adalah sebesar RP2.376,5 miliar. Pinjaman
sindikasi ini ditanda-tangani pada tanggal 22
Juni 2009, mulai masa angsuran tigabulanan
sejak September 2013 sampai dengan Juni 2019.
Perseroan senantiasa melakukan pembayaran
cicilan dan bunga pinjaman tepat waktu.
• Entitas anak, UTSG mendapatkan pinjaman kredit
investasi dari BNI untuk pembelian alat berat,
dengan saldo per 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp3,9 miliar, untuk penarikan pertama
dan Rp8,1 miliar untuk penarikan kedua.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level228
• Entitas anak, IKSG mendapatkan pinjaman kredit investasi untuk pembelian Tubber dan Bottomer, dengan saldo
per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2,3 miliar.
Keterangan selengkapnya mengenai pinjaman perbankan tersebut dapat dilihat pada Catatan 20.a dan 20.b pada
Laporan Keuangan Audited Konsolidasian Perseroan tahun 2014.
TRANSAKSI MATERIAL DAN KEJADIAN LUAR BIASA
Transaksi Material
Tidak ada transaksi material yang dilakukan Perseroan selama tahun 2014. Batasan transaksi material adalah
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK no IX.E.2 tanggal 25 Nov 2009 (Kep-413/BL/2009) tentang
”Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”.
Kejadian Luar Biasa
Tidak ada kejadian luar biasa selama periode tahun pelaporan 2014.
PERUBAHAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG RELEVAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA
PERSEROAN
Perubahan Peraturan
Pada tahun Pelaporan tidak ada Perubahan Peraturan Baru yang berpengaruh signifikan terhadap operasional
Perseroan. Namun demikian, Perseroan melaksanakan beberapa penyesuaian terkait pemberlakuan beberapa
peraturan yang berlaku efektif di tahun 2014 maupun yang dikeluarkan pada tahun 2014. Beberapa peraturan
dimaksud adalah:
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TAHUN 2012, 2013 dan 2014
NO NOMOR PERATURAN ISI DAMPAK BAGI PT SEMEN INDONESIA
1 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan.
Peraturan Menteri BUMN ini mengatur tata cara penunjukan dan pengangkatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris di anak perusahaan BUMN.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memiliki guideline dalam rangka melakukan pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dimana Peraturan Menteri BUMN tersebut mencakup pengaturan tentang persyaratan orang yang dapat diangkat serta prosedur pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris di anak perusahaan
2 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara
Peraturan Menteri BUMN ini mengatur jenis dan persyaratan terkait organ pendukung Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. perlu menyesuaikan jumlah komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan satu Komite lainnya serta jumlah anggota untuk komite-komite tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN ini.
Tinjauan KinerjaInformasi – Informasi Material
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 229
Informasi – Informasi Material
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
3 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-15/MBU/2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Peraturan ini melakukan perubahan pada Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 9 Peraturan Menteri Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Terkait dengan pengadaan barang dan jasa, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dapat melakukan penunjukan langsung kepada:
a. Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
b. Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh BUMN lain
c. Perusahaan patungan dengan jumlah gabungan kepemilikan saham BUMN minimum 90%
d. Perusahaan terafiliasi yang sahamnya 90% dimiliki oleh Anak Perusahaan BUMN, gabungan anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., atau gabungan anak perusahaan dengan BUMN lain
4 Peraturan Menteri BUMN Nomor 16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN
Peraturan Menteri BUMN ini melakukan perubahan pada Pasal 4, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 24, Pasl 36 dan Pasal 41 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. apabila melakukan Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN mengikuti Peraturan Menteri BUMN Nomor 16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN.
5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak
Peraturan Menteri ESDM ini mengatur pengendalian penggunaan Bahan Bakar Minyak untuk menjaga besaran volume penggunaan Bahan Bakar Minyak sebagaimana yang ditetapkan dalam APBN.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tidak lagi diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas
6 Surat Edaran Menteri BUMN No.SE-08/MBU.WK/2012 tentang Penyertaan Modal BUMN Dalam Rangka Pendirian Anak Perusahaan/ Perusahaan Patungan Dan Kepada Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan
Surat Edaran Menteri BUMN ini mengatur pengamanan aktiva tetap BUMN berupa tanah dalam Penyertaan Modal BUMN.
Penyertaan Modal BUMN dalam bentuk tanah hanya dapat dilakukan apabila kepemilikan saham BUMN pada anak perusahaan/perusahaan patungan yang telah ada minimal 99%, atau setelah inbreng saham BUMN menjadi minimal sebesar 99%.
7 Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-01/MBU.WK/2012 tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi Dan Air
Surat Edaran Menteri BUMN ini mengatur tentang Penghematan Energi Dan Air di lingkungan BUMN.
a. BUMN diminta melakukan penghematan listrik sebesar 20% dihitung dari rata-rata penggunaan listrik dilingkungan masing-masing dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dikeluarkan Inpres.b. Penghematan BBM 10% bagi kendaraan dilingkungan BUMN.c. Penghematan air sebesar 10% dihitung dari rata-rata penggunaan air dilingkungan masing-masing dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dikeluarkan Inpresd. Pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi, dilakukan sepanjang BBM Non Subsidi tersedia di wilayah kerja masing-masing.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level230
8 Peraturan Menteri BUMN No.PER-04/MBU/2014
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan penyesuaian sesuai ketentuan tersebut.
9 Keputusan Direksi PT BEI No. KEP-00001/BEI/01/01- 2014 Tahun 2014 tentang Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat
Keputusan Direksi PT BEI ini mengatur tentang emiten yang tercatat dalam Bursa Efek harus memiliki direktur independen dalam lampiran I-A angka III.5
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direksi PT BEI No. KEP-00001/ BEI/01/01-2014 Tahun 2014 tentang Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran I-A angka III.5
PERUBAHAN STANDAR AKUNTANSI DAN
PENGUNGKAPAN
Perseroan telah menerapkan semua ISAK baru
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode
akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014,
meliputi:
• ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset
tetap oleh entitas yang menerima pengalihan
tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan
bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi
definisi aset dari perspektif entitas yang menerima,
entitas yang menerima harus mengakui aset
tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal
pengalihan.
• ISAK 28, ”Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas”.
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi
atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan
menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus,
ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen
ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian
tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan
setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas
keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang
dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.
Penerapan ISAK 27 dan 28 tidak mempunyai
dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun
berjalan dan tahun sebelumnya karena Perseroan
tidak melakukan transaksi tersebut. Lihat Catatan
2b, Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan dan entitas anak.
• ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam
Tahap Produksi pada Tambang Terbuka
Informasi selengkapnya mengenai pengaruh
perubahan ISAK yang berlaku efektif 1 Januari 2014
dapat dilihat pada Catatan 2b, Catatan atas Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan dan entitas anak.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG
BERELASI
Perseroan dan entitas anak mempunyai transaksi
dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi sesuai
dengan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK
No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik
yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua
BAPEPAM-LK Nomor Kep-347/BL/2012 tanggal 25
Juni 2012.
Informasi selengkapnya mengenai Transaksi Dengan
Pihak-Pihak yang Berelasi ini tercantum pada Catatan
42 “Transaksi dengan pihak berelasi” pada Laporan
Keuangan Audit Konsolidasian.
Tinjauan KinerjaInformasi – Informasi Material
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 231
Informasi – Informasi Material
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Akibat transaksi berelasi tersebut, Perseroan memiliki
saldo aset maupun liabilitas yang dicatat dalam
rangka transaksi dan dicatat dalam akun-akun: kas
dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang
usaha, utang lain-lain dan liabilitas jangka panjang.
Kebijakan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi
Dalam melakukan transaksi dengan pihak-pihak
yang berelasi tersebut, Perseroan memiliki kebijakan
sebagai berikut.
• Penjualan produk dan jasa kepada pihak
berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak
penjualan, yang pada umumnya menggunakan
dasar harga pasar yang berlaku ditambah margin
tertentu sesuai kesepakatan.
• Pengapalan dan pengangkutan produk
oleh pihak berelasi ditetapkan berdasarkan
kontrak pengangkutan yang disepakati
bersama berdasarkan hasil negosiasi dengan
memperhatikan unsur-unsur biaya yang ada
ditambah dengan marjin tertentu.
• Penempatan dana dilakukan berdasarkan
kebutuhan dan perjanjian yang saling
menguntungkan dan memberikan benefit
optimal pada Perseroan.
• Perolehan dana pinjaman dilakukan melalui
negosiasi term dan kondisi yang paling optimal
bagi kepentingan operasional Perseroan.
Adapun hubungan dan jenis transaksi dengan pihak
berelasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun
2014 diringkas dalam tabel berikut.
Nama Pihak Hubungan Transaksi
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Syariah Mandiri - PT Bank Syariah Bukopin - PT Bank Syariah BRI
Badan Usaha Milik Negara
Penempatan dana dan/atau pinjaman
- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)Badan Usaha Milik Negara
Pemakaian listrik
- PT Batubara Bukit Asam (Persero) TbkBadan Usaha Milik Negara
Pembelian Batubara
- PT Pertamina (Persero)- PT Petrokima Gresik (Persero)- PT Varuna Tirta Prakasya- PT Waskita Karya (Persero)- PT Hutama Karya (Persero)- PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk- PT Rekayasa Industri (Persero)- PT Kereta Api Indonesia (Persero)- PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)- PT Nindya Karya (Persero)- PT Adhi Karya (Persero) Tbk- PT Dahana (Persero)- PT Asuransi Jiwasraya (Persero)- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)- PT Jamsostek (Persero)- PT Sucofindo (Persero)- PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)- PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia- PT Aneka Tambang (Persero) Tbk- PT Barata Indonesia (Persero)- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk- Dsb
Badan Usaha Milik Negara
Pembelian produk dan jasa yang spesifik sesuai bidang usaha entitas sepengendalian.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level232
Nama Pihak Hubungan Transaksi
- PT Swadaya Graha- PT Varia Usaha- PT Igasar
Entitas AsosiasiPembelian dan/atau penjualan produk/jasa yang relevan
- Hanoi General Export - Import Company (Geleximco)- Thang Long Power JSC- Sapa Geleximco JSC - Geleximco Trading and Investment JSC- Southern General Import dan Export JSC
Perusahaan yang dikendalikan oleh suatu entitas yang memiliki pengaruh signifikan pada entitas anak
- Koperasi Warga Semen Gresik- PT Pelayaran Tonasa Lines- PT Swabina Gatra- PT EMKL Topabiring- PT Pasoka Sumber Karya- PT PBM Biringkasi Raya- PT Yasiga Sarana Utama- PT Prima Karya Manunggal- PT United Tractors Tbk- PT Varia Usaha Beton- Koperasi Karyawan Semen Tonasa- PT Varia Usaha Dharma Segara- Koperasi Keluarga Besar Semen Padang- PT Varia Usaha Bahari- PT Varia Usaha Lintas Segara- PT Sumatera Utara Perkasa Semen- Dana Pensiun Semen Padang- Dana Pensiun Semen Gresik- PT Konsulta- PT Cipta Nirmala- Lain-lain
Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perseroan dan memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas
Pembelian dan/atau penjualan produk/jasa yang relevan
Adapun ringkasan realisasi transaksi berelasi menurut masing-masing jenis transaksi adalah sebagai berikut:
Jenis transaksiNilai transaksi
(Rp miliar) KeteranganPersentasi (%)
2014 2013 2014 2013
Penjualan Produk 3.704,3 4.529,9 Persentase terhadap total pendapatan 13,7 18,5
Penjualan produk/jasa lainnya 37,0 23,4Persentase terhadap total pendapatan operasi lainnya
18,3 25,8
Pembelian produk dan jasa 20.033,3 17.528,9 Persentase terhadap total beban 26,55 26,83
Kompensasi manajemen kunci (Catatan 1)
81,3 67,4 Persentase terhadap total SGA 1,75 1,70
Pendapatan bunga 286,1 163,0Persentase terhadap total pendapatan bunga
49,78 54,44
Beban keuangan 382,9 340,2Persentase terhadap total biaya keuangan
6,65 2,38
Saldo aset – kas dan setara kas 3.232,8 2.632,5 Persentase terhadap total aset 9,42 8,55
Tinjauan KinerjaInformasi – Informasi Material
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 233
Informasi – Informasi Material
Pembahasan Dan Analisis Manajemen
Jenis transaksiNilai transaksi
(Rp miliar) KeteranganPersentasi (%)
2014 2013 2014 2013
Saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
13,7 37,6 Persentase terhadap total aset 0,04 0,12
Investasi jangka pendek 2,3 2,3 Persentase terhadap total aset 0,01 0,01
Piutang usaha - neto 747,6 586,7 Persentase terhadap total aset 2,18 1,91
Piutang lain-lain 27,5 17,3 Persentase terhadap total aset 0,08 0,06
Utang pihak berelasi 903,2 854,2 Persentase terhadap total liabilitas 9,70 9,50
Liabilitas jangka pendek 4,2 16,3 Persentase terhadap total liabilitas 0,05 0,18
Liabilitas jangka panjang 2.024,9 2.442,5 Persentase terhadap total liabilitas 21,74 21,17
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING
Perseroan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing, dan pada 31 Desember 2014 telah
dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs USD1 = Rp12.440 dan EUR1
= Rp15.133(nilai penuh) berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia.
•Nilainetdariseluruhasetdanliabilitasdalam
mata uang aset adalah berupa Net Aset
sebesar ekivalen Rp92,3 miliar.
Rincian aset dan liabilitas tersebut tercantum pada
Catatan 45 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian
Perseroan.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL
LAPORAN AKUNTAN
Ada 2 kejadian penting setelah tanggal laporan
akuntan.
1. RUPSLB dengan keputusan:
a. Memberhentikan dengan hormat: Dwi
Soetjipto sebagai Direktur Utama.
b. Mengangkat :
•SuparnisebagaiDirekturUtama
•RizkanCandraSebagaiDirektur
2. Penggantian Audit Internal Perusahaan.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Direksi Perseroan
mengangkat Ginarko Isnubroto sebagai Kepala
Audit Internal menggantikan Satriyo yang telah
memasuki masa pensiun tanggal 1 Desember
2014.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN
DAN/ATAU MANAJEMEN (ESOP/MSOP)
Perseroan belum pernah menyelenggarakan program
kepemilikan saham karyawan dan/atau manajemen.
PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM
Perseroan melakukan RUPS perdana pada tanggal 4
Juli 1991, dana yang terkumpul telah dipergunakan
sebagaimana disampaikan dalam Prospektus.
Sejak tahun 1991 hingga tahun pelaporan 2014,
Perseroan tidak pernah melakukan emisi saham lagi.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level234
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
238Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
258 Rapat Umum Pemegang Saham270 Dewan Komisaris282 Direksi300 Komite Penunjang Dewan Komisaris314 Koordinasi Dewan Komisaris Dan Direksi320 Sekretaris Perusahaan330 Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal332 Internal Audit342 Akuntan Perseroan344 Penerapan Manajemen Risiko348 Kode Etik Perusahaan dan Budaya Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 235
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) secara konsisten merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan perseroan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh perseroan yang semakin meningkat. Oleh karenanya, Perseroan konsisten dengan upaya untuk meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG pada setiap aspek operasional
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level236
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan praktek terbaik GCG yang berkualitas membuat Perseroan mendapatkan akuntabilitas yang tinggi di hadapan para pemangku
kepentingan baik dalam memaparkan rencana pengembangan usaha maupun dalam menyampaikan kinerja.
Menyadari pentingnya akuntabilitas dalam setiap tahapan operasional, Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan praktek GCG dengan melaksanakan seluruh aturan perundangan, kebijakan dan
pedoman kerja sesuai kaidah pengelolaan perusahaan terkini untuk menjamin pertumbuhan usaha yang berkualitas dalam jangka panjang dan
meningkatnya kesejahteraan para pemangku kepentingan
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 237
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tujuan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corpoprate Governance /GCG) secara
konsisten merupakan faktor yang sangat penting
dalam pengelolaan perseroan mengingat risiko
dan tantangan yang dihadapi oleh perseroan yang
semakin meningkat. Untuk menjamin penerapan
praktek terbaik GCG yang sejalan dengan
perkembangan terkini dan sejalan dengan ketentuan
peraturan perundangan terbaru dari OJK dan
sehubungan dengan statusnya sebagai salah satu
BUMN, dalam menjalankan pengelolaan perusahaan,
khususnya terkait dengan GCG Perseroan mengacu
pada beberapa ketentuan, mencakup:
• Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-01/
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corpoprate
Governance) pada BUMN dengan mengacu
pada kriteria dan metodologi yang ditetapkan
oleh Kantor Kementerian BUMN dalam SK-16/S.
MBU/2012.
• Surat edaran Menteri Negara BUMN nomor SE-
05/MBU/2013 tentang Roadmap Menuju BUMN
Bersih.
• Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional
Kebijakan Governance sebagai acuan dalam
mengembangkan pengelolaan dan penerapan
GCG.
• Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia No.
051/Kpts/Dir/2009 tanggal 07 Agustus 2009
tentang Penerapan Pedoman Good Corporate
Governance (GCG) di Lingkungan PT Semen
Indonesia Tbk.
• The Indonesian Corporate Governance Manual,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 2014.
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/
POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/
POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik.
Perseroan berkomitmen penuh melaksanakan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh tingkatan
dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada
berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang
diwujudkan diantaranya dalam:
o Pelaksanaan peran dan tanggung jawab yang
jelas dan terpisah antara Dewan Komisaris dan
Direksi.
o Fokus pada Rencana strategis jangka panjang
perseroan dan Kepatutan kegiatan usaha.
o Terbuka dan adil terhadap pemangku kepentingan
serta perlindungan hak-hak pemegang saham
minoritas.
o Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal
dan auditor eksternal
o Sistem pengambilan keputusan yang efektif.
o Tanggung jawab terhadap isuisu sosial,
lingkungan dan pembangunan.
o Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-
komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi
pengendalian internal.
o Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem
pengendalian internal.
o Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
perseroan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level238
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Perseroan berkomitmen penuh melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh proses bisnis untuk mendorong pengelolaan perseroan yang profesional, transparan dan
efisien dengan peningkatan keterbukaan, akuntabilitas, bertanggungjawab dan adil.
Untuk mengoptimalkan penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, perseroan melakukan
penguatan infrastruktur dan soft structure GCG,
restrukturisasi internal, perbaikan fungsi dan proses
pengendalian internal yang mengarah kepada praktek
terbaik GCG, penyesuaian dan pembaharuan sistem
dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan
efektif.
Sebagai bentuk penguatan tata kelola dan komitmen
manajemen, Perseroan telah melakukan proses
transformasi korporasi untuk memisahkan fungsi
strategis dan operasional. Proses transformasi
korporasi merupakan proses penguatan kepatuhan
dan responsibilitas dalam tata kelola perseroan.
Seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah
menandatangani komitmen penerapan GCG dan
menjadikan penerapan GCG sebagai KPI bagi seluruh
Unit Kerja dan Karyawan. Selain itu Perseroan juga
selalu konsisten melakukan asesmen penerapan GCG
yang dilakukan oleh pihak independen (BPKP Provinsi
Jawa Timur) dan hasil rekomendasinya selalu menjadi
bagian dari proses peningkatan penerapan GCG.
TUJUAN PENERAPAN GCG
Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perseroan
berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai
budaya dalam mengelola perusahaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Perseroan menetapkan
misi GCG sebagai berikut:
• Mewujudkan tercapainya kesinambungan
perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan
pada prinsip transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi serta kewajaran dan
kesetaraan.
• Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan
kemandirian masing-masing organ perusahaan,
yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan
Komisaris dan Direksi.
• Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam
pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh
nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik
untuk menjamin tercapainya hasil yang optimal
dalam penerapan GCG, meliputi:
• Meningkatnya kinerja Perseroan melalui
terciptanya proses pengambilan keputusan yang
lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional
Perseroan serta lebih meningkatnya pelayanan
kepada pemangku kepentingan.
• Meningkatnya corporate value, melalui
peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi
risiko keputusan investasi yang mengandung
benturan kepentingan.
• Meningkatnya kepercayaan investor.
• Tercapainya stakeholder satisfaction akibat
peningkatan corporate value dan deviden
Perseroan.
• Mengarahkan dan mengendalikan hubungan
kerja Organ perseroan yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
• Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan
Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap
memperhatikan kepentingan para stakeholders.
• Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara
perusahaan dengan para stakeholders.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 239
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
• Mengarahkan pencapaian visi dan misi perseroan
dan meningkatkan profesionalisme sumber daya
manusia.
• Mendorong dan mendukung pengembangan
usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan
pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga
dapat meningkatkan nilai perseroan.
Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi
terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang
baik, Perseroan meyakini akan dapat mencegah
praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam
pengelolaan Perseroan. Selain hal tersebut konsistensi
penerapan GCG diharapkan juga dapat meningkatkan
kinerja usaha dan pertumbuhan berkelanjutan, yang
pada akhirnya akan meningkatkan nilai Perseroan
(Corporate Value) bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya.
Komitmen Manajemen atas kepatuhan terhadap
GCG terdiri dari beberapa kebijakan dan ketentuan
terkait diantaranya dengan penetapan tugas dan
tanggung jawab dari setiap fungsi yang berhubungan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan
pengendalian internal perusahaan, menentukan
tingkat yang tepat atas pengelolaan pengendalian
internal perusahaan, pencapaian target, merancang
kebijakan prosedur dan pengendalian pengungkapan,
dokumentasi, pelaporan, dan menyediakan
pernyataan tertulis mengenai hasil efektivitas ICOFR
dan hasil self assessment yang dilakukan secara
periodik.
PEDOMAN, STRUKTUR dan MEKANISME TATA
KELOLA
Tata kelola perusahaan telah berjalan dengan
baik dan senantiasa dilandasi cara kerja yang etis,
transparan dan atas dasar Kepercayaan. Perseroan
juga memiliki struktur tata kelola yang lengkap:
memperhatikan kepentingan para pemangku
kepentingan, mengelola risiko bisnis, menjaga nama
baik dan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat, termasuk kesejahteraan
warga sekitar dan lingkungan, sedangkan standar
kerja yang diterapkan Perseroan mengutamakan
etika, kejujuran, keterbukaan dan akuntabilitas
yang berlaku untuk semua tingkatan dan jajaran
organisasi.
Pedoman
Perseroan telah menyempurnakan Board Manual,
Pedoman Etika Perusahaan, Pedoman Sistem
Pelaporan Pelanggaran, Pedoman Pengendalian
Gratifikasi dan Pedoman IT Governance sebagai
salah satu implementasi dari pelaksanaan Pedoman
GCG dan telah diberlakukan melalui surat keputusan
Direksi.
Board Manual tersebut disusun sesuai ketentuan
pasal 2 Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-
01/MBU/2011, merupakan pedoman kerja Dewan
Komisaris, Direksi dan Perangkatnya yang bertujuan
untuk:
1. mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi
dalam memahami peraturan-peraturan yang
terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan
Direksi.
2. menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi
kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas
hubungan kerja antar kedua organ.
3. menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
fairness (kewajaran).
Sebagai implementasi penerapan tata kelola,
Perseroan secara terus menerus melakukan
penyempurnaan atas Standard Operating Procedure
(SOP) pada seluruh proses bisnis yang tertuang di
dalam Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI).
Sebagai kerangka pelaksanaan GCG yang diprakarsai
oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan telah
melengkapi seluruh soft structure yang dibutuhkan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level240
dalam pengelolaan perusahaan sesuai kaidah
GCG. Kerangka kebijakan soft structure tersebut
meliputi Board Manual, Pedoman Pelaksanaan GCG,
Pedoman Etika Perusahaan, dan Kebijakan-kebijakan
Lainnya, yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris
dan Direksi.
Perseroan secara periodik melakukan penyempurnaan terhadap soft structure pengelolaan perusahaan sesuai kaidah GCG dan meningkatkan efektivitas pengelolaan infrastructure-
nya untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG
Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan
praktek terbaik prinsip GCG, Perseroan telah
melengkapi infrastruktur tata kelola yang dibutuhkan
dan senantiasa melakukan peninjauan dan
penyempurnaan terhadap soft structure-nya yakni
pedoman dan kebijakan, sesuai kaidah GCG guna
meningkatkan efektivitas pengelolaan perusahaan.
Tabel Kelengkapan Infrastruktur Penerapan Gcg Perseroan
Infrastructure Soft Structure
P RUPS P Budaya Perusahaan
P Dewan Komisaris P Pedoman GCG
P Direksi P Pedoman Etika Perusahaan
P Manual Board
P Komite Pendukung Komisaris P Charter
• Komite Audit P Kebijakan Perusahaan
• Komite Strategi, Investasi dan Risiko P SMS I
• Komite Nominasi & Remunerasi • Manual (level 1)
• Prosedur (level 2)
P Sekretaris Perusahaan • Work instruction
P Manajemen Resiko • Record
P Internal Audit P Whistle Blower System
P Eksternal Audit P Pedoman Pengendalian Gratifikasi
Pedoman dan kebijakan tersebut secara jelas
mengatur segala aspek pengelolaan perusahaan,
termasuk diantaranya memberikan definisi visi, misi
dan nilai-nilai Perseroan; menjelaskan kebijakan
penyusunan strategi, penyusunan organisasi,
kesekretariatan korporasi, manajemen risiko, sistim
pengendalian intern dan pengawasan, standar
etika, keuangan, akuntansi, pengelolaan SDM
dan sebagainya. Dengan kelengkapan kompetensi
pemrakarsa praktek GCG dan kelengkapan soft
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Indonesia”, UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas dan praktek-praktek GCG yang lazim
digunakan.
structure penunjangnya, maka Perseroan meyakini
tata kelola perusahaan sebagaimana tergambar
dalam struktur dibawah dapat berjalan dengan baik.
Keseluruhan pedoman dan aturan tersebut telah
memperhatikan butir-butir yang terkandung dalam
“Pedoman Umum Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 241
Struktur
Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007
tentang Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri
dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris dan Direksi. Kepengurusan perseroan
menganut system dua badan (two boards system),
yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki
wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai
fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan
dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-
Undangan.
Perseroan telah memiliki infrastruktur yang
diperlukan dalam rangka implementasi GCG,
dijajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komite-
komite fungsional untuk memberdayakan fungsi
kepengawasan. Demikian pula di jajaran Direksi telah
dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal
dan bertanggung jawab atas implementasi GCG dan
juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite-komite
di bawah Dewan Komisaris, sebagaimana bagan
dibawah ini.
Struktur tata kelola di Perseroan adalah sebagai
berikut.
Mekanisme Tata Kelola Perseroan
Sebagaimana tergambar dalam struktur tersebut,
dalam forum RUPS, para pemegang saham dapat
melakukan pengambilan keputusan penting berkaitan
dengan investasi yang telah ditanamkan di Perseroan.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan
pada kepentingan Perseroan. RUPS atau Pemegang
Saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap
tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan
Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS
untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran
Dasar dan Peraturan perundang-Undangan. Dengan
kedudukan yang setara, para pemegang saham akan
mempertimbangkan dengan seksama keputusannya
demi kepentingan jangka panjang Perseroan. Setelah
keputusan diambil, maka RUPS kemudian akan
menyerahkan segala kewenangan pengawasan dan
pelaksanaan keputusan tersebut kepada Dewan
Komisaris dan Direksi. Hal ini sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang
berlaku.
Pengelolaan perusahaan dan pelaksanaan atas setiap
keputusan RUPS tersebut dilakukan oleh Direksi.
Dewan Komisaris kemudian melakukan pengawasan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
DEWAN KOMISARIS DEWAN DIREKSI
Depart. SDM
Internal Audit
Tim Pengembangan
Kapasitas
Sekretaris Perusahaan
Hukum & Manajemen
Risiko
Pengelolaan Lingkungan
& Sosial Korporasi
Komite SMRI
Komite Audit
Komite Nominasi & Remunerasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level242
dan memberikan nasehat untuk memastikan
bahwa tujuan Perseroan serta keputusan RUPS
tersebut dilaksanakan dan dicapai. Dengan tugas
dan tanggung jawab yang sedemikian besar dalam
menjaga keberlangsungan Perseroan, Dewan
Komisaris dibantu oleh Komite Penunjang sedangkan
Direksi dibantu oleh unit kerja yang terkait dengan
mekanisme tata kelola tersebut.
KOMITMEN PENERAPAN GCG
Seluruh jajaran Semen Indonesia berkomitmen tinggi
untuk melaksanakan seluruh aturan dan kebijakan
sebagai bagian dari upaya menerapkan praktek
terbaik tata kelola perusahaan. Komitmen untuk
menerapkan praktek terbaik tata kelola perusahaan
ditunjukan oleh jajaran Manajemen Puncak dengan
selalu mendasarkan seluruh keputusan dan
penetapan kebijakan pokok perusahaan pada aturan-
aturan dan undang-undang yang relevan.
Selain itu Manajemen Puncak juga mempelopori
pelaksanaan penanda-tanganan Surat Pernyataan
Tahunan Karyawan untuk mematuhi seluruh aturan
yang terkandung pada pedoman Etika Perusahaan.
Pernyataan tersebut ditanda-tangani oleh istri/suami
seluruh jajaran Perseroan hingga level pelaksana.
Kepatuhan seluruh jajaran Perseroan terhadap Kode
Etik yang mengatur tata-cara dan etika berbisnis dan
berinteraksi dengan pihak internal maupun eksternal
merupakan salah satu bentuk komitmen seluruh
elemen perusahaan untuk menerapkan praktek
terbaik Tata-Kelola Perusahaan.
Pada level Dewan Komisaris, komitmen pelaksanaan
praktek terbaik tata kelola perusahaan dilaksanakan
melalui pengawasan atas kepatuhan Perseroan dalam
menetapkan kebijakan dan melaksanakan kegiatan
operasional sesuai aturan dan perundangan yang
berlaku.
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perseroan terus melengkapi dan menyempurnakan
aturan kebijakan operasional sebagai bagian dari
penerapan praktek GCG terbaik. Dalam menjalankan
segenap aktivitas bisnisnya, Perseroan menerapkan
prinsip-prinsip GCG sejalan dengan visi, misi dan
budaya Perusahaan. Prinsip-prinsip GCG merupakan
tuntunan sikap dan perilaku bagi segenap jajaran
perseroan dan pemangku kepentingan yang akan
dilaksanakan dengan mengacu pada kebijakan-
kebijakan pokok diantaranya:
Integritas Bisnis
Hubungan yang baik antara Perseroan dengan
Para Pemangku Kepentingan dan peningkatan nilai
Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya
dapat dicapai melalui integritas bisnis Perusahaan
dalam setiap kegiatan usaha.
Kode Etik Perseroan
Pelaksanaan GCG perseroan senantiasa dilandasi
oleh integritas yang tinggi dan menjadikannya
Pedoman Etika Perusahaan sebagai acuan bagi organ
perseroan dan segenap Karyawan.
Pedoman Etika Perusahaan tersebut merupakan
sekumpulan komitmen etika perilaku dalam
menjalankan bisnis di Perusahaan bagi Dewan
Komisaris, Direksi dan Pegawai, yang disusun dan
digunakan sebagai pedoman untuk mempengaruhi,
membentuk, mengatur dan melakukan tingkah
laku yang konsisten berdasarkan prinsip-prinsip
berkesadaran etik (ethical sensibility), berpikir etik
(ethical reasoning), dan berperilaku etik (ethical
conduct).
Manajemen Risiko
Perseroan melakukan penerapan manajemen
risiko yang menyeluruh (Enterprise-Wide Risk
Management). Penerapan manajemen risiko oleh
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 243
perseroan bertujuan untuk mengidentifikasi,
mengukur, dan melakukan mitigasi risiko.
Ruang lingkup Enterprise-Wide Risk Management
antara lain:
a. Risiko Keuangan, seperti risiko gagal bayar dalam
suatu transaksi keuangan, risiko kesalahan dalam
sistem akuntansi perusahaan dan/atau risiko
perubahan nilai mata uang.
b. Risiko Teknis, seperti risiko terhadap aset fisik
perusahaan, kerusakan peralatan dan/atau
infrastruktur.
c. Risiko Operasional, seperti risiko pada human
factor diantaranya human error, keselamatan dan
kesehatan pegawai, proses seleksi dan skill.
d. Risiko pasar, seperti perubahan yang terjadi
terhadap pasar produk dan jasa perusahaan.
Perseroan menindak lanjuti penetapan kebijakan
manajemen risiko dengan membentuk unit
Pengendalian Risiko. Unit ini dibentuk sebagai
upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara terus
menerus, tepat dan komprehensif. Pengelolaan risiko
disertai upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi,
sehingga Perseroan mampu meningkatkan kepastian
dalam mencapai tujuannya, mampu merealisasikan
peluang bisnis yang ada dengan meminimalisir
potensi risiko dan kerugian yang mungkin terjadi.
(Selengkapnya lihat uraian “Risiko dan Manajemen
Risiko”)
Standar Akuntansi
Kebijakan akuntansi Perseroan harus merefleksikan
setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta
menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat
secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia. Oleh karena itu :
a. Perseroan akan selalu memperbaiki kebijakan
akuntansi yang dimiliki agar selalu sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
b. Setiap Jajaran Perusahaan yang bertanggung
jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus
memahami dan menjalankan kebijakan
perusahaan bidang keuangan secara konsisten.
c. Setiap Jajaran Perusahaan yang bertanggung
jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus
memperlakukan informasi keuangan sesuai
dengan kewenangannya.
Transaksi Benturan Kepentingan
Perseroan telah menetapkan peraturan “Transaksi
Benturan Kepentingan”, dimana ditegaskan bahwa
pihak-pihak internal maupun eksternal Perseroan
yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi
dimaksud dilarang terlibat dalam proses pembuatan
keputusan menyangkut transaksi tersebut. Dengan
demikian, seluruh bagian organ Perseroan dapat
menghindari dominasi oleh satu pihak terhadap
pihak lainnya, bebas dari segala pengaruh dan
tekanan sehingga pengambilan keputusan mengenai
transaksi yang mengandung benturan kepentingan
dapat dilakukan secara obyektif. Untuk mencegah
terjadinya benturan kepentingan, seluruh jajaran
Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Seluruh Direksi
juga tidak diperkenankan memiliki saham pada
perusahaan terafiliasi dengan Perseroan maupun
saham pada entitas anak.
Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak
yang memiliki hubungan istimewa, yaitu Perusahaan-
Perusahaan di bawah Grup Semen Indonesia/Grup
Perseroan dan perusahaan-perusahaan lain yang
memiliki pengurus yang sama dengan dan/atau
berasal dari Semen Indonesia.Transaksi dengan pihak-
pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut
dilakukan secara transparan dan wajar sehingga
kepentingan Pemegang Saham dan Perseroan tidak
dirugikan.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level244
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Transaksi Orang Dalam (Insider Trading)
Sebagai salah satu perusahaan publik yang terdaftar
di BEI, Perseroan memiliki aturan mengenai transaksi
orang dalam. Selain diatur dalam kode etik, Perseroan
mengeluarkan aturan terkait hal ini dengan mangacu
pada Undang-undang Pasar Modal (Undang-Undang
No. 8 tahun 1995, Penjelasan Pasal 95) tentang Pasar
Modal dan Peraturan BAPEPAM yang melarang Orang
Dalam untuk membeli atau menjual efek perusahaan
tercatat, kecuali jika memenuhi pengecualian
sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM No.
XI.C.1, tentang “Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang
Bagi Orang Dalam”. Pedoman Etika Bisnis dan Etika
Kerja Perseroan juga menyatakan bahwa Perseroan
memegang teguh peraturan perundang-undangan
yang berlaku mengenai informasi orang dalam
khususnya dalam hal akses informasi yang sensitif
dan bersifat rahasia.
Dalam kasus-kasus tertentu, seperti pada saat
Program Pembelian Kembali Saham (Share Buy-
back) Perseroan mengeluarkan pengumuman yang
melarang Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai
untuk melakukan transaksi saham Perseroan selama
program tersebut berlangsung.
Pengendalian Gratifikasi
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Perseroan tidak
dapat terlepas dari interaksi dengan banyak pihak,
baik internal perusahaan maupun pihak di luar
perusahaan guna menjalin kerjasama bisnis yang
dinamis dan berkesinambungan. Untuk menjaga
hubungan bisnis tetap berada dalam koridor etika
dan prinsip tata perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) Perseroan menjadikan
Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagai panduan
atas tata laksana penerimaan, pemberian, penolakan
dan pelaporan gratifikasi di lingkungan Persroan.
Penerapan pengendalian gratifikasi ini dapat
menghidari benturan kepentingan dan meningkatkan
kepercayaan publik terhadap integritas Perseroan.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan setiap tahunnya diwajibkan membuat pernyataan tertulis di atas materai bahwa masing-masing yang bersangkutan tidak memberikan sesuatu dan atau
menerima sesuatu yang dapat menyebabkan benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas perusahaan termasuk dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Pengadaan Barang/Jasa
Perseroan menerapkan kebijakan pengadaan yang
transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-
prinsip efektif dan efisien, terbuka dan bersaing adil
dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang
dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku dan menghindari terjadinya transaksi
benturan kepentingan.
Pengendalian Kualitas Produk
Sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab
Perseroan terhadap para pelanggan dan konsumen
produknya, Perseroan menerapkan sistem manajemen
mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk
dan jasa yang dihasilkan oleh Perseroan. Jaminan
kualitas produk dan jasa merupakan hasil dari
serangkaian kegiatan proses produksi yang sesuai
dengan standar internasional yang dilakukan pada
setiap kegiatan produksi maupun distribusi Perseroan.
Remunerasi
Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja
perusahaan.
Remunerasi untuk Dewan Komisaris ditentukan
berdasarkan tingkat remunerasi Perseroan yang
ditetapkan oleh RUPS.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 245
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh RUPS
dengan memperhatikan usulan Dewan Komisaris.
Untuk kepentingan Perseroan, honorarium, tantiem
dan fasilitas
Keterbukaan Informasi
Pelaksanaan keterbukaan informasi didasarkan pada
kebijakan klasifikasi informasi yang dikembangkan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Informasi yang tidak bersifat rahasia dapat
dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat melalui
sarana dan fasilitas yang ada. Perseroan menyediakan
dan memberitahukan informasi-informasi yang
harus segera disampaikan kepada Para Pemangku
Kepentingan dalam rangka proses pengambilan
keputusan yang cepat.
Perseroan senantiasa menyampaikan informasi penting dengan tepat waktu, akurat, jelas dan objektif
Informasi penting diungkapkan secara tepat waktu,
akurat, jelas, dan obyektif dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada
Pemegang Saham dan Instansi Pemerintah yang
terkait sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peraturan lengkap mengenai kebijakan ini, misalnya
prosedur komunikasi dengan pihak eksternal,
merupakan pijakan bagi Sekretaris Perusahaan
menjalankan kegiatannya.
Manajemen Kinerja
Perseroan menetapkan Key Performance Indicator
(KPI) sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh
manajemen sebagai tolak ukur pencapaian target
dalam operasionalisasi strategi. Saat ini perseroan
mengimplementasikan pengukuran kinerja pada
level holding dan di-cascade ke Operational Company
pada level fungsional. Untuk memastikan bahwa
KPI yang ditetapkan selaras dengan pencapain visi
dan misi perseroan senantiasa dilakukan alignment
secara vertical dan horizontal.
Dalam upaya tercapainya sasaran strategi, perseroan
melakukan inisiatif strategi yang diantaranya:
Pembangunan Pabrik Baru dan Pembangkit Tenaga
Listrik, Implementasi ICTMP, Program Peningkatan
Kapasitas (Debottlenecking), Pengembangan
Usaha /Bisnis Perseroan, Pembangunan Packing
Plant, Implementasi HCMP, Inovasi dan Continuous
Improvement.
Pelaksanaan kebijakan manajemen kinerja ini
secara keseluruhan menggunakan alat Balanced
Scorecard yang meliputi pengukuran berdasarkan
prespektif financial, customer, internal business
process, dan learning and growth. Salah satu bentuk
implementasinya, progres pencapaian KPI dan
program optimalisasi kinerja korporasi dibahas secara
rutin, dengan periode setiap bulan dalam rapat
Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Dengan mengadopsi model Balance Score Card
(BSC) diharapkan seluruh strategi Perseroan dapat
dilaksanakan secara sistematis dan tersusun menurut
hirarki organisasi yang berjenjang untuk mendukung
pencapaian tujuan perusahaan, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
ASESMEN PENERAPAN GCG
Perseroan melakukan asesmen pelaksanaan
Praktek GCG dengan tujuan mengukur kedalaman
implementasi praktek GCG sekaligus mendapatkan
umpan balik bagi perbaikannya di masa mendatang.
Penilaian tersebut dibuat dengan menggunakan
parameter Company Corporate Governance
Scorecard, yang dikeluarkan oleh Kementerian
Badan Usaha Milik Negara berdasarkan Keputusan
Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level246
MBU/2012 tentang Indikator Parameter Penilaian
dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan
Usaha Milik Negara yang diterbitkan pada tanggal 6
Juni 2012.
Untuk tahun 2014, Perseroan dibantu oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Timur melakukan
assessment implementasi GCG tahun 2013 (1 Januari
2013-31 Desember 2013).
Hasil Assessment GCG Tahun 2014
Hasil Assessment GCG oleh pihak independen untuk
praktek GCG di lingkup Perseroan tahun 2014 yang
dilakukan oleh BPKP Provinsi Jawa Timur menunjukkan
hasil dengan predikat “SANGAT BAIK” dengan
capaian skor sebesar 91,38. Sedangkan capaian skor
hasil assessment GCG di tahun 2013 adalah 84,58
dengan predikat “BAIK”. Hasil penilaian asesmen
GCG selama dua tahun tersebut mencerminkan
komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan
praktek terbaik GCG di lingkungan Perseroan.
Ringkasan hasil penilaian/evaluasi atas penerapan
GCG Perseroan di tahun 2013 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Hasil Assessment GCG Tahun 2013 dan 2014
No Aspek Penilaian Bobot2013 2014
Capaian Perusahaan
PersentaseCapaian
PerusahaanPersentase
I Komitmen terhadap Penerapan tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan
7 5,644 80,63% 6,063 86,61%
II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9 7,537 84,74% 8,435 93,72%
III Dewan Komisaris 35 31,474 89,93% 32,851 93,86%
IV Direksi 35 31,708 90,59% 31,654 90,44%
V Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9 8,214 91,27% 8,006 88,96%
SUB TOTAL 95 84,577 87,009
VI Aspek Lainnya 5 0,000 0,00% 4,375 87,50%
TOTAL 100 84,577 91,384
Dalam penilaiannya, Assesor juga merekomendasikan
dilakukannya beberapa perbaikan dalam penerapan
praktek GCG yang meliputi:
1. Penjelasan dan pemenuhan hak dan tanggung
jawab Pemegang Saham (RUPS)
2. Penerapan GCG atas organ-organ Komisaris,
Komite Komisaris, Direksi, Satuan Pengawas
Intern dan Sekretaris Perusahaan
3. Pengungkapan Informasi (Disclosure)
4. Komitmen.
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 247
Tindaklanjut rekomendasi Assessment GCG
REKOMENDASI TINDAK LANJUT
Penyusunan pedoman pegangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dengan menambahkan pasal terkait dengan mekanisme penjaringan atau nominasi dan Uji Kelayakan dan Kepatuan (UKK) atas calon anggota Dewan Komisaris.
Penambahan Pasal yang mengatur dengan mekanisme penjaringan atau nominasi dan Uji Kelayakan dan Kepatuan (UKK) atas calon anggota Dewan Komisaris, pada proses revisi buku Pedoman dan Tata Tertib Komisaris / Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon anggota Komisaris
Selama ini Dewan Komisaris belum dilibatkan dalam penilaian kepatutan dan kelayakan bagi calon anggota Dewan Komisaris.
Menetapkan ketentuan / aturanmengenai jenis jabatan yang boleh dirangkap dan jumlah maksimum perangkapan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang Anggota Komisaris
Diinisiassi untuk dimasukkan pasal jenis jabatan yang boleh dirangkap oleh anggota Dewan Komisaris di Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual).
Menetapkan sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris secara individual dan melaksanakannya secara konsisten
Sudah disusun draft-nya untuk dijadikan ketetapan guna melengkapi KPI Dewan Komisaris.
Menetapkan sistem dan prosedur serta melakukan penilaian kinerja Direksi secara individual
KPI Direksi secara individual telah ditetapkan dan sistem penilaiannya adalah memperbandingkan antara target dan capaian.
Menandatangani revisi Pedoman Kode Etik Revisi Pedoman Etika Perusahaan telah ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama tanggal 26 November 2014
Menyelesaikan ICoFR Perseroan telah menyelesaikan program pengembangan dan implementasi Internal Control Over Financial Reporting (IcoFR) yang dimulai dari identifikasi, pemetaan, desain dan pengujian.
Menyelesaikan pedoman pelaksanaan audit TI dan audit efektivitas Internal Control.
Pedoman audit TI dan efektivitas Internal Control telah selesai dibuat dan telah dilakukan integrasi dalam Sistem Manajemen Semen Indonesia.
Menetapkan rencana program pengembangan bagi Komisaris beserta anggarannya, dan mencantumkannya dalam Program Kerja Komisaris
Sudah tercantum dalam rencana kerja tahunan Dewan Komisaris beserta anggaran biayanya.
Menyusun SOP yang dibutuhkan dan merevisi yang sudah ada untuk disesuaikan dengan kondisi perusahaan saat ini.
SOP telah dilakukan revisi seiring dengan adanya program transformasi korporasi dan perubahan proses bisnis perseroan termasuk melakukan intergrasi SOP yang berbasis risiko dan governansi.
Menetapkan KPI hingga level seksi KPI telah ditetapkan hingga level seksi oleh Departemen Strategic Performance Management pada tahun 2015.
Melakukan penyempurnaan terhadap Kebijakan Whistle Blowing System dengan memuat ketentuan mekanisme pelaporan gratifikasi dan ketentuan untuk melakukan peninjauan dan penyempurnaan secara berkala terhadap perangkat pendukung pengendalian gratifikasi dan mengevaluasi pelaksanaannya secara berkala.
WBS sudah disempurnakan dengan memuat ketentuan mekanisme pelaporan. Pelaporan gratifikasi sedang dalam proses finalisasi.
Membuat kebijakan peningkatan kapabilitas bagi Direksi yang mengatur pelatihan yang dibutuhkan Direksi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Telah tercantum dalam Board Manual tahun 2014 (3.7 Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas)
Menetapkan standar (jangka waktu) atas pengambilan keputusan Direksi
Telah tercantum dalam Board Manual tahun 2014 ( 3.11 Pengambilan keputusan Perusahaan oleh Direksi)
Menyempurnakan struktur organisasi pengelolaan Teknologi Informasi (TI).
Penyempurnaan Struktur Organisasi Perusahaan di SKSK 055/Kpts/Dir/2014 tanggal 20 November 2014 ttg Struktur Organisasi Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level248
ROADMAP PENERAPAN GCG
Tujuan dan sasaran awal road map penerapan
GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen
manajemen dalam menerapkan GCG dan senantiasa
diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi
penerapannya. Penyempurnaan soft stucture
bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain
meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga
segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan
infrastructure GCG dilengkapi dengan melakukan
penyempurnaan organisasi yang diperlukan.
Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan
penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi
perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab,
dengan menjadikan praktek tata kelola yang baik
sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan,
sebagai berikut:
Rencana Peningkatan Kualitas Penerapan GCG
Sebagai tindak lanjut dan komitmen tinggi atas
berkesinambungannya peningkatan praktek
GCG pada seluruh level operasional, Perseroan
merencanakan beberapa kegiatan penting terkait
praktek GCG. Kegiatan dimaksud mencakup
diantaranya :
1. Turut serta dalam program BUMN Bersih, sesuai
dengan surat edaran Menteri BUMN nomor SE-
05/MBU/2013 tentang Roadmap Menuju BUMN
Bersih. Bukti komitmen dan partisipasi Perseroan
dalam program BUMN Bersih tercantum dalam
lampiran surat nomor S-684/MBU/2013 tentang
Persiapan Survei BUMN Bersih. Program untuk
menjadi BUMN Bersih, bebas dari gratifikasi,
fraud, dan KKN ini dilakukan dalam 3 Tahapan,
yang akan dilakukan secara berjenjang setelah
melihat hasil positif pada tahap sebelumnya.
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
PERUSAHAAN YANG BERETIKA DAN BERTANGGUNG JAWAB
• Organ Peruahaan
• Organ Pendukung
Dewan Komisaris
• Pedoman GCG
• Pedoman Kode Etik
• Pedoman Kerja Dewan
Komisaris & Direksi
(Manual Board)
• Charter
• IT Governance
• Pedoman Pelaporan
Pelanggaran (Whistle
Blowing Policy)
• Sistem Prosedur
• Penerapan
• Review
• Assessement
• Audit
• GCG menjadi budaya
dalam mengelola
Perseroan
INFRASTRUKTUR & SOFT STRUCTURE
PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN
SASARAN
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 249
Perseroan telah melakasanakan tahapan I
survei BUMN Bersih yang dilakukan pada awal
tahun 2014 bersama tim penilai BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Timur menilai persepsi dalam
rangka pengukuran dan penilaian Komitmen
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk
bersih dan bebas dari Gratifikasi, Fraud dan KKN.
Hasil penilaian akhir Perseroan memperoleh
kategori “Berkomitmen” dengan nilai upaya
internal/dokumen aplikasi sebesar 8,59 dari
10,00 dan dari nilai persepsi/kuesioner sebesar
8,28 dari 10,00.
Sebagai bentuk persiapan tahap II dan III,
Perseroan akan melakukan sosialisasi program
BUMN Bersih kepada karyawan 1 (satu) dan 2
(dua) tingkat di bawah Direksi, serta tingkat
pelaksana. Melengkapi seluruh soft structure
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan
praktik terbaik penerapan GCG dan melakukan
kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi
meningkatkan kualitas penerapan GCG.
Perseroan akan melakukan monitoring,
pelaporan secara reguler dan review atas
penerapan GCG serta memfasilitasi assessment
oleh pihak independen terhadap implementasi
GCG di Perseroan untuk mendapatkan feed-
back penerapan GCG.
2. Melengkapi seluruh soft structure disesuaikan
dengan peraturan yang berlaku dan praktik
terbaik penerapan GCG serta melakukan kajian
bagi penyempurnaan yang sudah ada demi
meningkatkan kualitas penerapan GCG.
3. Perseroan akan melakukan monitoring,
pelaporan sercara reguler, dan review atas
penerapan GCG serta memfasilitasi assessment
oleh pihak independen terhadap implementasi
GCG di Perseroan untuk mendapatkan feed
back penerapan GCG.
Perseroan akan konsisten merealisasikan berbagai
program yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
penerapan GCG tersebut sebagai bagian dari realisasi
program perbaikan kualitas implementasi GCG yang
dilakukan secara bertahap dengan gambaran sebagai
berikut.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
GCG Perusahaan yang terkelola dengan baik
GCG Perusahaan yang berwarga masyarakat
yang baik
GCG Perusahaan yang baik Good Corporate Governance)
Mematuhi semua hukum & peraturan yang berhubungan dengan GCG (wajib & Sukarela)
Pengoperasian yang dikendalikan melalui kontrol internal yang baik, pengendalian risiko dan penerapan WBS
Menjadi Perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik melalui implementasi tanggung jawab sosial
GOVERNANCE PERUSAHAAN YANG BAIK & PENCIPTAAN NILAI-NILAI
PERSIAPANIMPLEMENTASI
Tahun <2006 Tahun <2006 - 2009 Tahun <2009 - 2012 Tahun <2012 - 2015
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level250
IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP DASAR GCG
YANG BERKUALITAS
Perseroan memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar
GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di
semua jajaran. Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan
meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), responsibilitas (responsibility),
independensi (independency) serta kewajaran dan
kesetaraan (fairness).
Sejalan dengan program transformasi korporasi
dan inovasi yang terus berkembang, Perseroan
senantiasa melengkapi berbagai pranata organisasi
dan membangun mekanisme pengelolaan bisnis
yang andal. Hal ini diwujudkan melalui penerapan
praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik
(GCG) pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi
secara konsisten, sehingga akan memastikan
terciptanya keseimbangan bisnis secara paripurna
dan menyeluruh (360 derajat) bagi seluruh
stakeholder dan seluruh kepentingan, baik ekonomi
maupun sosial, individu dengan kelompok, internal
juga eksternal, jangka pendek dan jangka panjang.
Kepentingan pemegang saham (shareholders) dan
pemangku kepentingan (stakeholders) akan menuju
pada titik keseimbangan Implementasi kelima prinsip
dasar GCG dalam kegiatan operasional perusahaan
sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas
penerapan praktek terbaik GCG diuraikan pada
penjelasan berikut.
Penerapan Asas Transparansi.
Penerapan asas transparansi dilakukan melalui
pelaksanaan berbagai kegiatan dan media komunikasi
yang intensif dan dikelola secara profesional,
sehingga para investor, pemegang saham, kreditur,
masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan
dapat mengetahui kinerja dan kegiatan pengelolaan
perusahaan secara merata
Informasi disediakan melalui berbagai saluran,
meliputi: media cetak, tatap muka melalui acara
press release, presentasi dan press gathering,
maupun media elektronik sebagaimana disediakan
pada website Perseroan. Adapun jenis informasi yang
disajikan melalui berbagai saluran tersebut beragam,
mulai yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif.
Perseroan senantiasa berupaya memberikan
informasi yang sifatnya segera untuk beberapa
kejadian yang memiliki dampak signifikan terhadap
kegiatan operasional dan akhirnya mempengaruhi
kesejahteraan para pemangku kepentingan.
Untuk memastikan informasi yang diberikan adalah
informasi yang tidak merugikan perusahaan,
Perseroan menerapkan kebijakan Keterbukaan
Informasi, yang didalamnya mengatur kebijakan
klasifikasi informasi yang dikembangkan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam tatanan
operasional berbagai langkah yang diterapkan untuk
memastikan peningkatan kualitas penerapan asas
transparansi meliputi:
○ Ditetapkannya prosedur standar untuk
menetapkan Misi, Visi, Strategi, Kebijakan dan
sasaran yang telah diturunkan sampai dengan
unit kerja terkecil serta dikelola menggunakan
aplikasi software yang baik, memberikan arahan
yang jelas dalam mewujudkan Misi dan Visi
Perseroan serta memudahkan para pemangku
kepentingan untuk melakukan monitoring dan
pengawasan melalui dashboard management
secara online.
○ Ditetapkannya prosedur standar yang mencakup
semua kegiatan dalam pengelolaan perseroan
dan penerapan ERP & sistem automasi online
menjamin keterbukaan dan kemudahan
akses bagi para pemangku kepentingan serta
kemudahan melaksanakan pengawasan dan
pengendalian internal dan eksternal.
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 251
○ Ditetapkannya prosedur standar untuk melakukan
evaluasi kinerja Perseroan yang dilakukan secara
periodik (harian, mingguan, bulanan, tahunan)
dengan tujuan memacu seluruh organ Perseroan
untuk melakukan continual improvement dan
innovation creation dalam meningkatkan kinerja
Perseroan dan meningkatkan nilai tambah bagi
para pemangku kepentingan.
Penerapan Asas Akuntabilitas
Perseroan melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan
menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan peran
setiap Organ Perusahaan dan Manajemen sehingga
pengelolaan usaha Perseroan dapat berjalan
dengan baik. Dalam rangka memastikan setiap
Organ Perusahaan dapat menjalankan fungsi dan
perannya dengan optimal, Perseroan menyusun dan
menerapkan berbagai aturan dan kebijakan untuk
digunakan sebagai pedoman masing-masing organ
perusahaan dan jajarannya dalam menjalankan
tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya dengan
baik.
Berbagai kebijakan yang telah disusun, dikaji ulang
dan diterapkan untuk mendukung ditegakkannya
akuntabilitas pada setiap tindakan meliputi: Pedoman
Kode Etik, Penetapan Standar Akuntansi, Pakta
Integritas, dan berbagai kebijakan lain sejenisnya.
Prinsip Akuntabilitas diterapkan melalui pembagian tugas Organ Perusahaan, yakni Direksi dan Dewan Komisaris senantiasa melakukan fungsi sesuai dengan amanah yang diberikan dengan
pembagian tugas yang jelas, terinci dan terukur serta bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.
Perseroan menerapkan sistim pengendalian internal
dengan sebagian tugasnya adalah melakukan
pengawasan internal, untuk menjamin seluruh
jajaran melaksanakan tugasnya secara terukur sesuai
kewenangan yang melekat padanya. Hal tersebut
dalam kegiatan operasional diterapkan dengan:
○ Ditetapkannya Struktur Organisasi yang selaras
dengan Misi, Visi, Strategi, dan sasaran; uraian
tugas dan tanggung jawab; dan persyaratan
kompetensi masing-masing organ Perseroan yang
menduduki jabatan maupun manajemen untuk
menjamin pengelolaan perusahaan berjalan
secara efektif dan efisien.
○ Ditetapkannya prosedur standar berdasarkan
siklus Plan, Do, Check, Action dan senantiasa
dilakukan review dan penyempurnaan melalui
Tim Penyempurnaan & Peningkatan Mutu SMSI
(Tim P2M-SMSI) secara periodik untuk menjamin
efektifitas pengelolaan bisnis dan peningkatan
akeselerasi pencapaian Visi Perseroan.
○ Ditetapakannya Prosedur Standar mengenai
Internal Audit untuk menjamin terselenggaranya
mekanisme check and balance dalam penerapan
sistem pengendalian internal Perseroan.
○ Ditetapkannya Key Performance Indicators
(KPI) masing-masing organ Perseroan dengan
mekanisme cascading dari KPI Korporat sampai
dengan Unit kerja terkecil untuk menjamin
konsistensi dan keselarasan dengan sasaran,
strategi, visi dan misi Perseroan.
○ Ditetapkannya pedoman Etika (code of conduct)
Perseroan yang merupakan pedoman tertulis
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
tentang kesadaran etik (ethical sensibility),
berpikir etik (ethical reasoning), dan perilaku etik
(ethical conduct), dalam rangka keberhasilan
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance).
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level252
Penerapan Asas Responsibilitas / Tanggung-
Jawab
Perseroan menerapkan asas responsibilitas /
tanggung-jawab dengan senantiasa berpegang
teguh pada prinsip kehati-hatian dan memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kepatuhan
tersebut juga diberlakukan terhadap butir-butir
pokok pada anggaran dasar perusahaan dan berbagai
kebijakan yang menyertainya.
Beberapa kebijakan yang diterapkan untuk
meningkatkan kualitas penerapan asas tanggung-
jawab, meliputi: Kebijakan Manajemen Risiko,
Business Continuity Plan, Penerapan Manajemen
Risiko, dan sebagainya.Berbagai kebijakan tersebut
direalisasikan melalui:
o Telah dilakukan pengelolaan terhadap potensi
risiko Perseroan agar dapat memberikan arahan
dalam pengambilan keputusan sebagai bentuk
kehati-hatian Perseroan dalam pengelolaan
bisnisnya.
o Ditetapkannya prosedur standar mengenai
identifikasi, pengacuan, dan evaluasi ketaatan
Peraturan Perundangan & Persyaratan Lain
untuk menjamin ke kepatuhan Perseroan dalam
pengelolaan bisnisnya.
o Ditetapkannya prosedur standar mengenai
kemitraan dan bina lingkungan dalam upaya
meningkatkan pemberdayaan masyarakat, sosial,
dan lingkungan untuk menjamin kesinambungan
bisnis Perseroan dengan berpedoman pada :
üUU Nomor 19/2003 Pasal 88 tentang
Pembinaan Usaha Kecil/Koperasi dan
Pembinaan Masyarakat sekitar BUMN
üUU Nomor 40/2007 Pasal 74 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(TJSL), dan
üPermen 005/MBU/2007 Pasal 5 tentang
Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL)
Penerapan Asas Kemandirian
Penerapan Asas kemandirian atau independency
dilaksanakan dengan proses pengambilan keputusan
yang bebas dari benturan kepentingan (conflict of
interest) serta pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat.
Seluruh Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris senantiasa menjalankan tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun dan mencegah terjadinya
pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan
Pada level manajemen maupun operasional
beberapa kebijakan yang diterapkan Perseroan
dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan
praktek terbaik GCG meliputi: Kebijakan Transaksi
Yang Mengandung Benturan, Larangan Pemberian
dan Penerimaan Hadiah dan Donasi, Penerapan
E-Procurement dalam proses pengadanaan Barang/
Jasa, dan sebagainya.
Berbagai kebijakan tersebut diformulasikan dari
rumusan falsafah, tata nilai, dan kode etik Perseroan
sebagai landasan pembentukan karakter Perseroan
dan mengacu pada prosedur standar yang telah
ditetapakan akan merefleksikan budaya Perseroan
yang baik, bersih dan mandiri dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab bagi seluruh organ
Perusahaan.
Penerapan Asas Fairness/Kesetaraan
Perseroan menerapkan azas kesetaraan dengan
memperlakukan seluruh stakeholder secara
berimbang (equal treatment) antara hak dan
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 253
kewajiban yang diberikan kepada dan oleh Perseroan.
Perseroan membuka akses informasi kepada
seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan
sumbang-saran bagi kemajuan Perseroan, namun
Perseroan juga menetapkan aturan kerahasiaan
informasi yang membatasi akses informasi oleh
pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Berbagai kebijakan operasional yang menunjukan
tingginya komitmen Perseroan untuk meningkatkan
kualitas penerapan asas kesetaraan meliputi:
Larangan Transaksi Orang Dalam, Penerapan
CSMS dalam menilai kinerja Pemasok Barang/Jasa,
Penerapan Manajemen Kinerja dalam mepromosikan
dan menetapkan jenjang karir dan remunerasi
karyawan, dan sebagainya. Kebijakan-kebijakan
tersebut ditindak lanjuti dengan:
• Ditetapkannya prosedur standar dengan mengacu
pada prinsip fairness sesuai dengan fungsi, tugas
dan tanggung jawab masing-masing organ
Perusahaan.
• Ditetapkannya prosedur standar mengenai
rekruitmen, mutasi, rotasi, dan promosi pegawai
dengan pada asas kesetaraan dan kewajaran
sesuai kompetensi yang dipersyaratkan.
Beberapa program yang dilaksanakan di tahun 2014
sebagai bukti komitmen manajemen Perseroan dalam
meningkatkan kualitas penerapan GCG diantaranya
adalah :
• Peninjauan, penyusunan ulang dan
penyempurnaan Board Manual sebagai pedoman
pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris dan
Direksi.
• Peninjauan, penyusunan ulang dan
penyempurnaan Pedoman Etika (Code Of Ethics)
Semen Indonesia.
• Peninjauan, penyusunan ulang dan
penyempurnaan Pedoman Sistem pelaporan
pelanggaran (Whistle blowing system).
• Penerapan secara optimal Pedoman IT
Governance.
• Pengkomunikasian dan Sosialisasi penerapan
GCG secara bertahap kepada pemangku
kepentingan.
• Pemenuhan fungsi liaison officer sesuai dengan
perencanaannya.
• Pemenuhan ketentuan Pasar Modal.
• Penyelesaian tindaklanjut rekomendasi BPKP atas
assessment tahun buku 2013.
• Excecutive Briefing GCG kepada Direksi Perseroan
dan Grup oleh BPKP terkait dengan perubahan
peraturan dan kriteria asesmen GCG.
• Memasukkan implementasi GCG sebagai laporan
yang harus disampaikan dalam Rapat Kerja
Perusahaan Grup 2014.
• Pelaksanaan assessment GCG oleh BPKP
Perwakilan Jawa Timur tahun buku 2014.
SISTEM MANAJEMEN SEMEN INDONESIA- PILAR
PENERAPAN PRAKTEK TERBAIK GCG
Sejalan dengan strategi dan target bisnis menjadi
World Class Company di tengah dinamika perubahan
iklim persaingan bisnis yang semakin ketat, maka
diperlukan kegesitan (agility) seluruh jajaran
dalam merespon dan menangkap peluang bisnis
sebagai upaya meningkatkan daya saing Perseroan.
Perubahan iklim bisnis tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain perubahan kebijakan
dari ownership, orientasi bisnis Perseroan, kondisi
persaingan dan tuntutan stakeholder yang semakin
meningkat. Oleh karenanya diperlukan tata kelola
Perseroan yang efektif dan efisien untuk menjamin :
• Pemenuhan kebutuhan dan harapan stakeholders
• Kecepatan Perseroan dalam merespon dinamika
perubahan strategi bisnis
• Kecepatan pengambilan keputusan strategis
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level254
• Kemudahan Perseroan dalam transfer knowledge
• Terwujudnya High Assurance Organization
SMSI merupakan wadah seluruh proses bisnis Perseroan yang menjamin seluruh aktivitas Perseroan dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi tata
kelola tersebut, Perseroan telah menerapkan
manajemen terintegrasi dengan mengacu pada
prinsip-prinsip tata kelola Perseroan yang baik (good
corporate governance), yaitu Sistem Manajemen
Semen Indonesia (SMSI), yang meliputi:
• Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001),
• Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001),
• Sistem Manajemen K3 (SMK3-OHSAS 18001),
• Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian (ISO/
IEC 17025),
• Sistem Manajemen Risiko (ISO 31000), dan
• Sistem Manajemen lainnya, serta
• Program-program peningkatan melalui
penerapan Manajemen Inovasi
Penerapan Sistem Manajemen Semen Indonesia
(SMSI), diharapkan mampu meningkatkan nilai
tambah bagi pemegang saham pada khususnya dan
Pemangku Kepentingan (Stakeholders) yang lain
pada umumnya.
Tinjauan KinerjaLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Assuring the Move Into Next Level254
Pengelolaan SMSI
Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI)
dibangun berlandaskan pada proses bisnis Perseroan
dengan basis integrasi pada Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 yang diharapkan mampu membangun
Sistem Manajemen yang komprehensif dan fleksibel
dalam merespon dinamika perubahan strategi dan
organisasi Perseroan dengan tetap berorientasi pada
stakeholders expectation.
Dalam pengelolaannya, Perseroan membentuk Tim
P2M-SMSI (Peningkatan dan Penyempurnaan Mutu-
SMSI) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
• Melakukan kajian ulang, penyempurnaan dan
peningkatan Sistem Manajemen sesuai pedoman
Sistem Manajemen Mutu ISO 9004;
• Melakukan integrasi sistem-sistem yang ada,
meliputi Integrasi Proses, Dokumentasi, dan
Implementasi;
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 255
• Melakukan Penyempurnaan dan Peningkatan
Sistem Otomasi Dokumen melalui software
pengendalian dokumen;
• Melakukan evaluasi efektivitas penerapan Sistem
manajemen dan closing out findings atas Hasil
Internal Audit dan Hasil Eksternal Audit.
Dalam pengelolaan Sistem Manajemen Semen
Indonesia (SMSI), juga dilaksanakan kegiatan Audit
secara terintegrasi (Integrated Audit) untuk menjamin
penerapan sistem manajemen dilakukan secara
konsisten dan konsekuen.
Untuk menjamin peningkatan secara
berkesinambungan, Perseroan juga menetapkan
kebijakan untuk menerapkan Innovation
Management System (IMS) yang terdiri dari
kegiatan Inovasi, kegiatan Gugus Kendali Mutu,
Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin),
Sistem Saran, Total Productive Maintenance. Total
Productive Maintenance kini telah ditingkatkan
dengan penerapan Realibility Centered Maintenance
(RCM) dan Proyek Kendali Mutu untuk mencapai
pengelolaan operasional berkelas internasional sesuai
dengan visi Perseroan.
• Peran Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI)
dalam proses transformasi korporasi menjadi
Strategic Holding Company, yaitu :
• Telah melakukan penyesuaian terhadap seluruh
sertifikasi Sistem Manajemen
• Telah melakukan penyesuaian atas sistem
dokumentasi SMSI
• Telah melakukan pemetaan dan penyusunan
proses bisnis Perseroan di Holding Company dan
Operating Company.
• Telah melakukan standarisasi Sistem Manajemen
di Semen Indonesia
Selain itu, Implementasi SMSI merupakan refleksi
dari prinsip-prinsip GCG yang meliputi keterbukaan
(transparency), akuntabilitas (accountability),
tanggungjawab (responsibility), kemandirian
(independency) serta kewajaran dan kesetaraan
(fairness), sebagaimana diuraikan pada bahasan
Implementasi Prinsip Dasar GCG tersebut diatas.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Assuring the Move Into Next Level 255
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level256
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan
lembaga tertinggi Perseroan. RUPS merupakan
wadah para pemegang saham untuk mengambil
keputusan penting yang kewenangannya tidak
diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
sesuai yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Wewenang tersebut antara lain adalah meminta
pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah
anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan
Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan
pembagian tugas dan wewenang pengurusan di
antara Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin
untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan
dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak
bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan
peraturan perundang-undangan.
Rapat Umum Pemegang Saham merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang kewenangannya tidak diberikan kepada Direksi
dan Dewan Komisaris.
Dalam RUPS seluruh pemegang saham, baik
pemegang saham mayoritas maupun minoritas
memiliki hak yang sama untuk memberikan suaranya
dalam pengambilan keputusan atas setiap rencana
investasi maupun rencana korporasi lainnya. Guna
menjamin terlindunginya kepentingan pemilik
saham minoritas, Perseroan menugaskan Komisaris
Independen untuk memastikan seluruh mekanisme
pengambilan keputusan dan pelaksanaan rapat
mampu mengakomodir suara pemegang saham
minoritas tersebut.
PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG
SAHAM
Tatacara pelaksanaan RUPS disesuaikan dengan
Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas serta peraturan BAPEPAM
No. IX.I.1 tentang rencana dan pelaksanaan
Rapat Umum Pemegang Saham.
Sesuai dengan penyelenggaraannya, Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), terbagi atas: Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST),
merupakan agenda rutin setiap tahun dan
diselenggarakan minimal satu kali; dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB),
yang waktu penyelenggaraannya bisa terjadi di
luar waktu RUPST.
Selama tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan
satu kali RUPST. RUPST diselenggarakan pada
tanggal 25 Maret 2014.
Keputusan RUPST 2014 Dan Tindak Lanjut.
Pelaksanaan RUPST pada tanggal 25 Maret 2014
telah diselenggarakan dengan tata cara sesuai
dengan ketentuan, yakni:
• Didahului dengan pemasangan iklan
pemeritahuan mengenai rencana RUPS
melalui iklan di surat kabar terkemuka satu
bulan sebelum pelaksanaan.
• Pemasangan iklan Panggilan pelaksanaan
pemanggilan pemegang saham disertai
dengan agenda-agenda yang akan dibahas 2
minggu (kini 3 minggu) sebelum pelaksanaan.
• Pemasangan iklan pemberitahuan
pelaksanaan RUPS, beserta hasil-hasil RUPS
satu hari setelah pelaksanaan.
• Dihadiri secara kuorum oleh para pemegang
saham atau perwakilannya.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 257
RUPS
Adapun keputusan RUPS yang dilaksanakan dan tindak lanjut yang telah dilakukan sebagai pelaksanaan
keputusan rapat tersebut diuraikan secara ringkas sebagai berikut.
Agenda Keputusan RUPST 25 Maret 2014 Tindak Lanjut
1
• Menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jajannya Perseroan selama Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2013.
• Mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Keputusan langsung berlaku
2
• Mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan dan pengurusan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Keputusan langsung berlaku
3
• Menyetujui penetapan penggunaan Laba bersih Perseroan tahun buku 2013 sebesar Rp5.370.247.117.000 (lima triliun tigaratus tujuh puluh miliar duaratus empat puluh tuju juta seratus tujuh belas ribu rupiah), sebagai berikut.o Dividen sebesar 45% atau Rp2.416.611.202.650,- atau senilai Rp407,2
per saham.
o Sisanya sebesar 55% atau Rp2.953.635.914.350,- dialokasikan sebagai cadangan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha.
• Pembagian saham dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014
• Keputusan mengenai cadangan langsung berlaku.
4
Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya tansiem Tahun Buku 2013 serta menetapkan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.
Surat Menteri Menteri BUMN no SR-154/MBU/D2/2014 tgl 7 April 2014 dan SR-175/MBU/D2/2014 tgl 17 April 2014 Perihal Penetapan Tantiem tahun 2013 dan Gaji atau Honorarium Tahun 2014 bagi Anggota Direksi dan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
5
• Menyetujui penunjukan KAP Osman Bing Satrio & Eny, member firm of Deloitte Touche Tomatsu Limited, untuk melaksanakan audit Umum Laporan Konsolidasian Tahun Buku 2014 dan/atau periode lainnya pada tahun buku 2014 serta Audit Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
• Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk:o Menetapkan penambahan ruang lingkup pekerjaan KAP sesuai
kebutuhan.o Menetapkan besaran imbalan jasa audit beserta persyaratan lainnya
yang wajar.
• Persetujuan KAP langsung berlaku.
• Surat Perikatan No162/05/14/GA/EIW tanggal 13 Mei 2014 perihal Audit Umum.
• Surat Perikatan No 163/05/14/GA/EIW tanggal 13 Mei 2014 perihal Audit PKBL.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level258
Agenda Keputusan RUPST 25 Maret 2014 Tindak Lanjut
6
Menyetujui Perubahan Pengurus Perseroan dan Perubahan Nomenklatur/Nama Jabatan Direksi.• Memberhentikan dengan hormat, sejak berakhirnya rapat:o Sdr Sumaryanto Widayatin sebagai Komisariso Sdr Imam Apriyanto Putro sebagai Komisariso Sdr Djawahir Adnan sebagai Komisaris Independen.
• Mengangkat sejak berakhirnya rapat, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu:oSdr Marwanto Harjowiryono sebagai KomisarisoSdr Wahyu Hidayat sebagai KomisarisoSdr Muchammad Zaidun sebagai Komisaris IndependenoSdr Farid Prawiranegara sebagai Komisaris Independen
Sehingga susunan keanggotaan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut.
No. Nama Jabatan Berakhir pada
1 Mahendra Siregar Komisaris Utama RUPS Tahun 2017
2 Hadi Waluyo Komisaris Independen RUPS Tahun 2016
3 Muchammad Zaidun Komisaris Independen RUPS Tahun 2019
4 Farid Prawiranegara Komisaris Independen RUPS Tahun 2019
5 Marwanto Harjowiryono Komisaris RUPS Tahun 2019
6 Achmad Jazidie Komisaris RUPS Tahun 2017
7 Wahyu Hidayat Komisaris RUPS Tahun 2019
• Memberhentikan dengan hormat:oSdr Bambang Sugeng SI sebagai Direktur oSdr Erizal Bakar sebagai Direktur
• Mengangkat sejak barakhirnya rapat, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu:oSdr Gatot Kustyadji sebagai DirekturoSdr Johan Samudra sebagai Direktur
• Mengubah nomenklatur/nama jabatan Direksi Perseroan, sebagai berikut, berlaku sejak 1 Januari 2014
No. Nama Jabatan
1 Direktur Utama Direktur Utama
2 Direktur Keuangan Direktur
3 Direktur produksi & litbang Direktur
4 Direktur Litbang dan Operasional Direktur
5 Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis
Direktur
6 Direktur Sumber Daya Manusia Direktur
7 Direktur Komersial Direktur• Menetapkan susunan Direksi sesuai nomenklatur sebagai berikut:
No. Nama Jabatan Berakhir pada
1 Dwi Soetjipto Direktur Utama RUPS Tahun 2015
2 Ahyanizzaman Direktur RUPS Tahun 2016
3 Suparni Direktur RUPS Tahun 2017
4 Suharto Direktur RUPS Tahun 2015
5 Amat Pria Darma Direktur RUPS Tahun 2017
6 Gatot Kustyadji Direktur RUPS Tahun 2019
7 Johan Samudra Direktur RUPS Tahun 2019
• Keputusan langsung berlaku
• Keputusan langsung
berlaku
• Keputusan langsung berlaku
• Keputusan langsung berlaku
• Keputusan langsung berlaku
• Keputusan langsung berlaku
Direksi telah membuat Akta Notariil perihal perubahan tersebut, dengan Akta no 42, tanggal 16 April 2014Notaris Leolin Jayayanti, SH.
Tinjauan KinerjaRUPS
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 259
Keputusan RUPSLB 2015 Dan Tindak Lanjut
Pada saat penyusunan Laporan Tahunan dan
Penyusunan Laporan Keuangan Audit Konsolidasian
Perseroan Tahun Buku 2014, Perseroan mengadakan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
pada tanggal 23 Januari 2015 yang dicatat sebagai
“Kejadian Luar Biasa”. Agenda utama RUPSLB
tersebut adalah Perubahan Pengurus Perseroan.
Pelaksanaan RUPSLB tersebut telah dilakukan dengan
tata cara yang sama dengan penyelenggaraan RUPST
sebelumnya, dan dihadiri oleh 76,11% pemegang
saham.
Adapun resume keputusan RUPSLB tersebut adalah
sebagai berikut.
No Keputusan RUPSLB 23 Januari 2015 Tindak Lanjut
1Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Perseroan terhitung sejak tanggal 28 November 2014 dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Direktur Utama.
Keputusan langsung berlaku
2Mengalihkan jabatan Sdr. Suparni menjadi Direktur Utama dengan masa jabatan melanjutkan sisa masa jabatan sebelumnya
Keputusan langsung berlaku
3Mengangkat Sdr. Rizkan Chandra sebagai anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, sehingga akan berakhir pada penutupan RUPS Tahun 2020, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu.
Keputusan langsung berlaku
4
Dengan dilakukannya pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi tersebut, maka susunan keanggotaan Direksi menjadi sebagai berikut:
No. Nama Jabatan Berakhir pada
1 Sdr Suparni Direktur RUPS Tahun 2017
2 Sdr. Ahyanizzaman Direktur RUPS Tahun 2016
3 Sdr. Suharto Direktur RUPS Tahun 2015
4 Sdr. Amat Pria Darma Direktur RUPS Tahun 2017
5 Sdr. Gatot Kustyadji Direktur RUPS Tahun 2019
6 Sdr. Johan Samudra Direktur RUPS Tahun 2019
7 Sdr. Rizkan Chandra Direktur RUPS Tahun 2020
Keputusan langsung berlaku
5
Memberhentikan dengan hormat Sdr. Farid Prawiranegara (Almarhum) sebagai Komisaris Independen, karena meninggal dunia terhitung sejak tanggal 21 Agustus 2014, dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Keputusan langsung berlaku
6Mengangkat Sdr. Sony Subrata sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, sehingga akan berakhir pada penutupan RUPS Tahun 2020, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu.
Keputusan langsung berlaku
7
Dengan dilakukannya pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut, maka susunan keanggotaan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut:
No. Nama Jabatan Berakhir pada
1 Sdr. Mahendra Siregar Komisaris Utama RUPS Tahun 2017
2 Sdr. Hadi Waluyo Komisaris Independen RUPS Tahun 2016
3 Sdr. Muchammad Zaidun Komisaris Independen RUPS Tahun 2019
4 Sdr. Achmad Jazidie Komisaris Independen RUPS Tahun 2017
5 Sdr. Marwanto Harjowiryono Komisaris RUPS Tahun 2019
6 Sdr. Wahyu Hidayat Komisaris RUPS Tahun 2019
7 Sdr. Sony Subrata Komisaris RUPS Tahun 2020
Keputusan langsung berlaku
8 Menegaskan pelarangan rangkap jabatan Komisaris dan Direksi di lingkup BUMN Keputusan langsung berlaku
RUPS
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level260
No Keputusan RUPSLB 23 Januari 2015 Tindak Lanjut
9
Menetapkan besarnya tunjangan akhir masa jabatan bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang telah habis masa jabatannya pada saat penutupan Rapat ini sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Dewan Komisaris mengeluarkan SK Dekom no 004/SI/Kep.DK/04.2014 tahun 2104, tentang “Remunerasi Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dan SK Dekom no 005/SI/Kep.DK/04.2014 tahun 2104, tentang “Remunerasi Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
10
Memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali keputusan dari RUPSLB dalam akta notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Dibuat Akta Notaris no 37, tanggal 30 Januari 2015 oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH.
PENYEMPURNAAN DAN PENERAPAN BOARD
MANUAL
Pada tahun 2014 Perseroan kembali melakukan
peninjauan, penyusunan dan penyempurnaan
Board Manual, agar seluruh tata laksana hubungan
Desan Komisaris dengan Direksi lebih sesuai dengan
proses transformasi yang telah berjalan di lingkup
perusahaan. Selain itu, program penyempurnaan
tersebut juga dilakukan dalam rangka menyesuaikan
peraturan internal yang mengatur hubungan Dewan
Komisaris dan Direksi dengan perkembangan
praktek-praktek GCG terkini.
Perseroan menjadikan Board Manual sebagai
pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi dan
Perangkatnya yang bertujuan untuk :
• mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi
dalam memahami peraturan-peraturan yang
terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan
Direksi.
• menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi
kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas
hubungan kerja antar kedua organ.
• menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
fairness (kewajaran).
• Meningkatkan efektivitas Dewan Komisaris dan
Direksi dalam menjalankan kewajiban fidusia
(fiduciary duties) mereka, sehingga terlindung
dari terjadinya pelanggaran yang dapat
dikategorikan piercing the corporate veil.
Board Manual ini mencakup penjabaran mengenai
hal-hal apa yang menjadi tugas dan kewenangan
Dewan Komisaris dan Direksi serta kesepakatan
mengenai mekanisme dan hubungan kerja di antara
kedua organ di lingkungan Perusahaan dengan
mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, dan arahan
Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengatur tata
kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Board Manual merupakan sistem yang menjamin
pengelolaan yang baik dalam penentuan dan
pencapaian tujuan perseroan sehingga dapat
bersaing secara efisien, efektif dan sehat serta selalu
dapat meraih dan mempertahankan posisi terdepan
dalam iklim persaingan yang semakin ketat.
Tinjauan KinerjaRUPS
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 261
Board Manual merupakan penjabaran dari kebijakan yang diatur dalam Pedoman GCG Perusahaan, khusus untuk menjelaskan tatalaksana hubungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi
TATA LAKSANA HUBUNGAN AFILIASI DEWAN
KOMISARIS, DIREKSI, PEMEGANG SAHAM
UTAMA DAN/ATAU PENGENDALI
Hubungan Kerja
Perseroan telah menetapkan tata laksana hubungan
Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan butir-
butir aturan dalam Board Manual tersebut. Dewan
Komisaris dan Direksi adalah organ perusahaan yang
berkedudukan setara di hadapan hukum. Hubungan
kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan
Direksi merupakan salah satu hal yang sangat
penting agar masing-masing organ tersebut dapat
bekerja sesuai fungsinya masing-masing dengan
efektif dan efisien. Prinsip-prinsip dalam menjaga
hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris
dengan Direksi adalah :
• Dewan Komisaris menghormati fungsi dan
peran Direksi dalam mengurus Perusahaan
sebagaimana telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan maupun Anggaran
Dasar Perusahaan;
• Direksi menghormati fungsi dan peran Dewan
Komisaris dalam melakukan pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan
pengurusan Perusahaan;
• Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris
dengan Direksi merupakan hubungan yang
bersifat formal, yaitu senantiasa dilandasi oleh
suatu mekanisme baku atau korespondensi
yang dapat dipertanggungjawabkan;
• Setiap hubungan kerja yang bersifat informal
dapat saja dilakukan oleh masing-masing
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun
tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal
sebelum melalui mekanisme atau korespondensi
yang dapat dipertanggungjawabkan;
RUPS
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
• Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun
sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam
kerja kantor Perusahaan berhak memasuki
bangunan dan halaman atau tempat lain
yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh
Perusahaan dan berhak memeriksa semua
pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,
memeriksa dan mencocokkan keadaan uang
kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui
segala tindakan yang telah dijalankan oleh
Direksi;
• Dewan Komisaris harus mendapatkan akses
informasi Perusahaan secara tepat waktu dan
lengkap;
• Direksi dan setiap Direktur wajib memberikan
penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan
oleh Dewan Komisaris;
• Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa informasi mengenai Perusahaan
diberikan kepada Dewan Komisaris secara
tepat waktu dan lengkap dan bertanggung
jawab untuk menyampaikan laporan-laporan
yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara
berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
• Dewan Komisaris mempunyai wewenang
meminta Direksi dan/atau pejabat lain dibawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk
menghadiri Rapat Dewan Komisaris
• Dewan Komisaris mempunyai wewenang
menghadiri Rapat Direksi dan memberikan
pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang
dibicarakan.
• Berbagai hal yang menyangkut hubungan
kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi yang
belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Board
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level262
Manual ini akan diatur melalui rapat Dewan
Komisaris tentang kesepakatan antara Dewan
Komisaris dan Direksi yang dilaksanakan sesuai
prinsip GCG. Hasil keputusan rapat tersebut
dituangkan dalam Risalah Rapat Dewan
Komisaris.
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga
Perseroan mensyaratkan tidak adanya hubungan
keuangan maupun hubungan keluarga antara
sesama anggota Dewan Komisaris dan / atau sesama
anggota Direksi hingga derajat kedua. Dengan status
bebas hubungan tersebut, seluruh Direksi Perseroan
senantiasa bertindak bertindak independen, dalam
arti tidak mempunyai benturan kepentingan
yang dapat mengganggu kemampuannya untuk
melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik
dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan
terhadap Dewan Komisaris. Direksi Semen Indonesia
dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal
dari pihak yang independen terhadap pemegang
saham pengendali.
Tabel Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
Pengendali
Nama
Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan
BOC BODPemegang
Saham Pengendali
BOC BODPemegang
Saham Pengendali
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Dewan Komisaris (BOC)
Mahendra Siregar √ √ √ √ √ √
Hadi Waluyo √ √ √ √ √ √
Muchammad Zaidun √ √ √ √ √ √
Achmad Jazidie √ √ √ √ √ √
Marwanto Harjowiryono √ √ √ √ √ √
Wahyu Hidayat √ √ √ √ √ √
Sony Subrata √ √ √ √ √ √
Direksi (BOD)
Suparni √ √ √ √ √ √
Ahyanizzaman √ √ √ √ √ √
Suharto √ √ √ √ √ √
Amat Pria Darma √ √ √ √ √ √
Gatot Kustyadji √ √ √ √ √ √
Johan Samudra √ √ √ √ √ √
Rizkan Chandra √ √ √ √ √ √
Tinjauan KinerjaRUPS
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 263
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
RUPSDewan Komisaris
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (“UUPT”) mewajibkan semua
Perseroan yang didirikan berdasarkan hukum
Indonesia mempunyai Dewan Komisaris yang
bertugas untuk melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan. Dewan Komisaris yang terdiri
lebih dari 1 orang anggota merupakan majelis
dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat
bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan
Keputusan Dewan Komisaris. Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perseroan (PERSERO)
mengatur bahwa Dewan Komisaris Badan Usaha
Milik Negara (“BUMN”) berhak untuk mengangkat
seorang Sekretaris Dewan Komisaris.
Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad
baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung
jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan
apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam
menjalankan tugasnya.
Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan
atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan
pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan
oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup
untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat
kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris
secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab
dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum
dilunasi.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan
rekomendasi dari Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (“RKAP”), termasuk dari sisi manajemen
risiko. Peranan Dewan Komisaris dalam Manajemen
Risiko lebih dititikberatkan pada proses persetujuan
(baik yang diajukan Direksi dalam RKAP maupun
yang diajukan secara terpisah di tengah tahun buku)
dan melakukan evaluasi atas kebijakan Manajemen
Risiko. Artinya, Dewan Komisaris tidak mencampuri
wewenang Direksi untuk melakukan pengurusan,
tapi lebih pada evaluasi pelaksanaan pengurusan
Perseroan serta melakukan analisa atas transaksi
yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan
Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan
yang diperlukan dari Direksi dan wajib untuk
memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi
kewenangan untuk memberhentikan sementara
anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar
Perseroan, ketentuan dan peraturan perundangan
yang berlaku.
Board Manual Dewan Komisaris
Sebagai bagian dari peningkatakn kualitas penerapan
praktek terbaik GCG, dalam menjalankan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi,
Dewan Komisaris mengacu kepada Pedoman Kerja
Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual).
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
dalam Board Manual Perseroan dijelaskan secara
khusus dalam Bab II yang mencakup:
• Fungsi Dewan Komisaris
• Persyaratan Dewan Komisaris
• Keanggotaan Dewan Komisaris
• Komisaris Utama
• Komisaris Independen
• Etika Jabatan Dewan Komisaris
• Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
• Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level264
• Pertanggungjawaban Dewan Komisaris
• Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Persyaratan Dan Keberagaman Komposisi
Dewan Komisaris
Persyaratan Dewan Komisaris dijelaskan dalam
Board Manual Bab 2.3, yang menegaskan adanya
Persyaratan Umum dan Khusus, yakni mencakup
diantaranya:
• Tidak pernah menjadi Direktur atau Anggota
Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan
pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum
pengangkatannya;
• Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak
pidana di bidang keuangan dalam waktu 5 tahun
sebelum pengangkatan
• Bukan pengurus partai politik dan/atau calon/
anggota legislatif;
• Tidak sedang menduduki jabatan yang berpotensi
menimbulkan benturan kepentingan dengan
Perusahaan atau bersedia mengundurkan diri jika
terpilih sebagai Anggota Dewan Komisaris.
• Pengetahuan yang memadai di bidang usaha
perusahaan;
• Kemampuan untuk melakukan pengawasan
strategis dalam rangka pengembangan
perusahaan;
• Pemahaman masalah-masalah manajemen
perusahaan yang berkaitan dengan salah satu
fungsi manajemen.
Sementara untuk menetapkan komposisi anggota
Dewan Komisaris, Perseroan memiliki kebijakan
untuk mempertimbangkan latar belakang
pengalaman dan kompetensi masing-masing
anggota Dewan Komisaris. Sebagai contoh,
mengingat kegiatan operasional Perseroan baik
dalam pemasaran maupun distribusi produk
yang berkaitan erat dengan kegiatan konstruksi
dan transportasi antar wilayah, maka dalam
komposisi Dewan Komisaris, Perseroan senantiasa
mempertimbangkan menempatkan anggota Dewan
Komisaris dengan latar belakang kompetensi di
bidang kemiliteran, pemerintahan dan perhubungan.
Kebijakan menyangkut persyaratan komposisi
anggota Direksi tersebut, mengacu pada ketentuan
Peraturan Menteri BUMN No Per-04/MBU/2014
tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan
dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Badan Usaha Milik Negara.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Komisaris bertugas melakukan pengawasan
terhadap Direksi, atas kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi
nasehat kepada Direksi.
Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan. (Pasal 108 UUPT).
Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-
hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada
Direksi, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan. Setiap
anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab
secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan
tugasnya. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari
atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih,
tanggung jawab tersebut berlaku secara tanggung
renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris (Pasal
114 UUPT).
Anggota Komisaris tidak dapat dipertanggung
jawabkan atas kerugian tersebut apabila dapat
Tinjauan KinerjaDewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 265
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
membuktikan bahwa (a) telah melakukan tugas
pengawasan dengan iktikad baik dan dengan prinsip
kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; (b)
tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan
yang mengakibatkan kerugian Perseroan; dan
(c) telah memberi nasehat kepada Direksi untuk
mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut
(Pasal 114 UUPT).
Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan
Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan
yang diperlukan dari Direksi dan wajib untuk
memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi
kewenangan untuk memberhentikan sementara
anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar
Perseroan, ketentuan dan peraturan perundangan
yang berlaku.
Mekanisme Kerja Dewan Komisaris
Untuk membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas pengawasan tersebut diatas,
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite, dan
seorang Sekretaris Dewan Komisaris.
Dalam melakukan tugas pengawasan yang efektif,
Dewan Komisaris membentuk 3 (tiga) Komite yang
saling berhubungan, yaitu Komite Audit; dan Komite
Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI),
serta Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR).
Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis,
yaitu Ketua dan Anggota yang merupakan anggota
Dewan Komisaris dan anggota non Dewan Komisaris
(profesional). Anggota komite non Komisaris terdiri
dari 2 orang untuk masing-masing Komite, yang
berasal dari profesional yang berpengalaman.
Sekretaris Dewan Komisaris bekerja secara full time,
dan berasal dari professional yang berpengalaman.
Dengan posisi Komite sebagai pembantu Dewan
Komisaris, maka dapat dipahami bahwa Program
Kerja Dewan Komisaris merupakan “payung” bagi
Program Kerja Komite-komite dimana tugas dan
tanggung jawab yang bersifat strategis tetap menjadi
Program Kerja Dewan Komisaris, dan yang bersifat
teknis operasional diturunkan menjadi Program Kerja
Komite, namun tetap merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Program Kerja Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris dalam memberikan nasihat dan
rekomendasi kepada Direksi dan perlakuan kepada
para stakeholders berpedoman kepada prinsip-
prinsip sebagai berikut:
• Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan dan memberikan
nasihat kepada Direksi dalam menjalankan
pengurusan Perseroan.
• Kebijakan dilandasi oleh itikad baik, kehati-
hatian dan rasa tanggung jawab dan ditujukan
pada kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
• Kebijakan diambil secara terbuka (transparent)
kepada Direksi maupun para stakeholders.
• Kebijakan dilandasi oleh obyektivitas (objectivity)
serta perlakuan yang adil dan konsisten (fair and
consistent treatment) pada data dan informasi
yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris.
Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah Anggota Dewan
Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi,
Anggota Dewan Komisaris lainnya, dan Pemegang
Saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis
atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen
atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan.
Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level266
Tinjauan KinerjaDewan Komisaris
Misi Komisaris Independen adalah mendorong
terciptanya iklim yang lebih obyektif dan
menempatkan kesetaraan (fairness) di antara
berbagai kepentingan, termasuk kepentingan
perusahaan dan kepentingan stakeholder sebagai
prinsip utama dalam pengambilan keputusan oleh
Dewan Komisaris. Beberapa hal berkenaan dengan
Komisaris Independen, mencakup:
• Komisaris Independen memiliki tanggung
jawab pokok untuk mendorong diterapkannya
prinsip tata kelola perusahaan yang baik di
dalam Perusahaan melalui pemberdayaan
Dewan Komisaris agar dapat melakukan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada
Direksi secara efektif dan lebih memberikan nilai
tambah bagi perusahaan.
• Komisaris Independen berjumlah paling kurang
30% (tiga puluh per seratus) dari jajaran anggota
Dewan Komisaris.
• Dalam upaya untuk melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik, maka Komisaris
Independen Secara proaktif mengupayakan agar
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi yang terkait
dengan, namun tidak terbatas, pada hal-hal
sebagai berikut:
o memastikan bahwa perusahaan memiliki
strategi bisnis yang efektif, termasuk di
dalamnya memantau jadwal, anggaran dan
efektivitas strategi tersebut;
o memastikan bahwa perusahaan mengangkat
eksekutif dan manajer-manajer profesional;
o memastikan bahwa perusahaan memiliki
informasi, sistem pengendalian, dan sistem
audit yang berjalan secara efektif;
o memastikan risiko dan potensi krisis selalu
diidentifikasikan dan dikelola dengan baik;
o memastikan prinsip-prinsip dan praktik GCG
dipatuhi dan diterapkan dengan baik;
o memastikan pengawasan dan pengelolaan
perusahaan dilaksanakan dalam kepatuhan
terhadap seluruh ketentuan yang berlaku
• Komisaris Independen mengetuai Komite Audit.
Independensi Dewan Komisaris
Seluruh anggota Dewan Komisaris bertindak
independen dan bebas intervensi dari pihak manapun.
Perseroan juga memiliki minimal dua orang Komisaris
Independen dari total tujuh orang anggota komisaris
pada kepengurusan terakhir, atau 30% total
anggota, yang berarti telah memenuhi peraturan
perundangan yang berlaku. Komisaris Independen
Perseroan tidak pernah memiliki hubungan usaha
apapun maupun hubungan afiliasi dan hubungan
keluarga dengan anggota Direksi maupun anggota
Komisaris lainnya sampai dengan hubungan derajat
ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke
samping atau hubungan semenda.
Beberapa orang anggota Komisaris Independen
memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di
bidang ekonomi dan keuangan, untuk menjamin
kompetensi pengawasan bidang keuangan
Perseroan. Anggota komisaris lainnya memiliki latar
belakang pendidikan rekayasa industri dan sistim.
Komposisi komite independen tersebut menjamin
kompetensi pengawasan bidang industri maupun
keuangan. Dengan dipenuhinya seluruh syarat dasar
tersebut Perseroan meyakini anggota komisaris
independen akan mampu memberikan masukan dan
pengawasan yang kredibel dan independen.
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan
Komisaris
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan
diberhentikan oleh RUPS setelah melalui proses
pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan pencalonan tersebut mengikat bagi
RUPS.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 267
Dewan Komisaris
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Sebagaimana layaknya BUMN, proses fit and proper test dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, guna
menjamin komisaris yang bersangkutan bebas dari afiliasi maupun benturan kepentingan lainnya, dan terpenuhinya
kepentingan pemegang saham minoritas secara wajar.
Susunan Dewan Komisaris Pada Tahun 2014
Susunan Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan 25 Maret 2014 terdiri atas seorang Komisaris Utama, dan 5 orang
Komisaris. Dari total 6 (enam) orang anggota Komisaris, dua (2) orang diantaranya adalah Komisaris Independen,
sebagai berikut.
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat
Mahendra Siregar Komisaris Utama 26 Juni 2012 RUPS th 2017
Sumaryanto Widayatin Komisaris 11 Maret 2011 RUPS th 2016
Achmad Jazidie Komisaris 10 Des 2007 RUPS th 2017
Imam Apriyanto Putro Komisaris 30 April 2013 RUPST 2018
Hadi Waluyo Komisaris Independen 11 Maret 2011 RUPS th 2016
Djawahir Adnan Komisaris Independen 26 Juni 2012 RUPST 2017
Berdasarkan RUPS tanggal 25 Maret 2014, dilakukan perubahan susunan Dewan Komisaris, menjadi sebagai berikut.
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat
Mahendra Siregar Komisaris Utama 26 Juni 2012 RUPST 2017
Achmad Jazidie Komisaris 10 Des 2007 RUPS T 2017
Marwanto Harjowiryono Komisaris 25 Maret 2014 RUPST 2019
Wahyu Hidayat Komisaris 25 Maret 2014 RUPST 2019
Hadi Waluyo Komisaris Independen 11 Maret 2011 RUPST 2016
Muchammad Zaidun Komisaris Independen 25 Maret 2014 RUPST 2019
Farid Prawiranegara1) Komisaris Independen 25 Maret 2014 RUPST 2019
1).Meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2014
Selanjutnya sesuai dengan keputusan RUPSLB yang berlangsung pada tanggal 23 Januari 2015, susunan personalia
Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut.
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat
Mahendra Siregar Komisaris Utama 26 Juni 2012 RUPST 2017
Achmad Jazidie Komisaris 10 Des 2007 RUPS T 2017
Marwanto Harjowiryono Komisaris 25 Maret 2014 RUPST 2019
Wahyu Hidayat Komisaris 25 Maret 2014 RUPST 2019
Sony Subrata Komisaris 23 Januari 2015 RUPST 2020
Hadi Waluyo Komisaris Independen 11 Maret 2011 RUPST 2016
Muchammad Zaidun Komisaris Independen 25 Maret 2014 RUPST 2019
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level268
Tinjauan KinerjaDewan Komisaris
KOORDINASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Untuk pencapaian tujuan jangka panjang Perseroan,
Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan
dan menyepakati tolok ukur kinerja bersama dan
dilakukan evaluasi serta pengendalian secara
periodik dalam rapat gabungan Dewan Komisaris
dan Direksi.
Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas
dan wewenang yang jelas sesuai dengan fungsinya
seperti yang diamanahkan dalam Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(fiduciary responsibility). Keduanya secara bersama-
sama memiliki tanggung jawab untuk memelihara
kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka
panjang. Oleh sebab itu keduanya harus memiliki
kesamaan pandangan atas visi, misi, nilai-nilai dan
strategi Perseroan.
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ
Perseroan terpenting senantiasa mengagendakan pertemuan berkala.
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan
suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan
usaha dan operasional Perseroan, Dewan Komisaris
dan Direksi sebagai dua organ Perseroan terpenting
senantiasa mengagendakan pertemuan berkala.
Koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi
dilakukan melalui Rapat Dewan Komisaris dengan
mengundang Direksi. Rapat ini diselenggarakan
oleh Dewan Komisaris secara berkala setiap bulan,
antara lain untuk membahas kinerja Perseroan bulan
sebelumnya, rencana Direksi bulan mendatang untuk
meraih peluang yang ada, serta isu-isu strategis yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Selain itu ada juga rapat BOC-BOD di luar
rapat bulanan yang telah terjadwal, yang
dilaksanakan jika ada persoalan yang mendesak
untuk segera diselesaikan. Hal ini dilakukan
sejalan dengan penerapan asas akuntabilitas dan
pertanggungjawaban dalam pelaksanaan GCG.
Agar tanggung jawab bersama antara Dewan
Komisaris dan Direksi dalam menjaga kesinambungan
berusaha jangka panjang terpenuhi, kedua badan
tertinggi Perseroan bersepakat menjadikan empat
sasaran pokok sebagai tolok ukur kinerja bersama,
yakni:
• Terlaksananya dengan baik kontrol internal dan
manajemen risiko.
• Tercapainya imbal hasil (return) yang optimal
bagi pemegang saham.
• Terlindunginya kepentingan pemangku
kepentingan secara wajar.
• Terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar
demi kesinambungan manajemen di semua lini
organisasi.
Pemenuhan tanggung jawab bersama untuk
mencapai kinerja seperti tersebut di atas bukanlah
tugas yang mudah. Untuk mencapainya kedua
badan tertinggi pada Perseroan mengagendakan
komunikasi intensif dalam bentuk rapat rutin
bulanan, pertemuan tambahan maupun media
komunikasi interaktif lain sesuai dengan urgensinya.
Beberapa agenda kerja kegiatan Perseroan terpenting
yang menjadi bahan pokok utama pada pertemuan
Dewan Komisaris dan Direksi di Perseroan, antara lain
adalah:
• Penetapan rencana jangka panjang, strategi
maupun rencana kerja dan anggaran tahunan.
• Pembahasan kebijakan dalam memastikan
pemenuhan dan ketaatan atas peraturan
perundang-undangan
• dan Anggaran Dasar Perseroan serta dalam
menghindari segala bentuk benturan
kepentingan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 269
Dewan Komisaris
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
• Penetapan kebijakan metode penilaian Perseroan,
unit usaha dan personalia pendukungnya.
• Pembahasan dan penetapan struktur organisasi
sampai satu tingkat di bawah Direksi yang dapat
mendukung
• tercapainya visi, misi dan nilai Perseroan melalui
strategi yang telah ditetapkan bersama.
Kebijakan Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara No. PER-01/M-MBU/2011 tanggal
1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara khususnya Pasal
14 dan Ketentuan Anggaran Dasar, Rapat Dewan
Komisaris harus diadakan secara berkala sekurang-
kurangnya sekali dalam setiap bulan, dan dalam
rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang
Direksi.
Rapat Dewan Komisaris
Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional
Perseroan dilakukan melalui mekanisme rapat-rapat
diantaranya sebagai berikut;
1. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Rapat Gabungan (RaGab) membahas tentang
kinerja bulanan Perseroan dan diselenggarakan
1 kali dalam sebulan, pada minggu kedua setiap
bulan. Sebelum RaGab diadakan, Komisaris dari
setiap anak perusahaan melakukan pertemuan
untuk memberi masukan terhadap hal-hal spesifik
dari masingmasing anak perusahaan.
Mekanisme Rapat Gabungan
1) Komisaris Utama menyetujui final agenda dan
disampaikan tertulis kepada Direksi.
2) Agenda bulanan/tahunan dikoordinasikan oleh
Sekretaris Dewan Komisaris dan Sekretaris
Perusahaan.
3) Materi rapat/supplement item disampaikan oleh
Sekretaris Perusahaan kepada Sekretaris Dewan
Komisaris, sebelum RaGab.
4) Laporan Direksi dalam Rapat mengenai:
a. Progres tindak lanjut dan issue penting bulan
sebelumnya
b. Laporan isu-isu yang menjadi perhatian
Dewan Komisaris sebagaimana disampaikan
kepada Direksi pada rapat sebelumnya.
5) Setelah Ragab, Dewan Komisaris menulis surat
ditujukan kepada Direksi terkait isu /concern yang
perlu ditindaklanjuti.
6) Progres tindak lanjut tersebut dilaporkan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris pada RaGab
berikutnya atau pada rapat Ad-Hoc (khusus).
7) MoM disampaikan oleh Sekretaris Dewan
Komisaris kepada Sekretaris Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level270
Tinjauan KinerjaDewan Komisaris
Adapun susunan acara dalam rapat adalah sebagai
berikut:
2. Rapat Ad-Hoc
Rapat Ad-Hoc/khusus Dewan Komisaris-Direksi,
untuk membahas hal-hal khusus atau spesifik,
dilakukan sesuai kebutuhan.
3. Rapat Internal Dewan Komisaris
Rapat Internal Dewan Komisaris, diselenggarakan
satu kali dalam sebulan. Salah satunya dilakukan
sebelum RaGab. Dewan Komisaris dapat juga
mengundang Komite-komite, dll.
4. Rapat atau Kunjungan Kerja
Rapat atau Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan
(SP, ST, SG), 1 kali dalam 3 bulan sebagai sarana
komunikasi /pertemuan, diadakan bergantian
di setiap lokasi Anak Perusahaan. Kegiatan
Kunjungan kerja ke anak usaha tersebut bisa
dibarengi dengan kegiatan lain bersifat edukatif,
misalnya outbound, team building dan seminar
dari pembicara luar dan dalam.
Sinkronisasi agenda rapat dengan siklus
manajemen:
Agenda rapat gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi diselaraskan dengan siklus manajemen,
sebagaimana terlihat pada diagram berikut:
DOD, Senior Management subject terkait, PIC subject terkaitPeserta
Siklus Manajemen
Focus1.KPI• Perseroan• KPI
2.Tindak Lanjut TLCC Post Acquisition Integration (PAI)
3. Implementasi Holding4.Perubahan RSJ Holding
• Quantify RJP into financial plans
• Quantify RJP into operating plans
Management Agenda• Strategic• Organisasi• Revisi-revisi
RSJP• 5 yrs
goals• Drivers
RKAP• Quantify goals
into financial (RKP)
Q1 Q3Q2 Q4
•Pembukaan, agenda dan arahan dekom
•Topik/thema yang disampaikan BoC ke BoD sebelumnya, yang memerlukan “alignment” dan “in-depth” discussion, serta paparan hal-hal yang membutuhkan persetujuan Dekom
•Penutup atau, Unclosed topik dan/atau item selanjutnya, jika ada
•Summary capaian kinerja•Target vs capaian•Penjelasan Deviasi, action dan corrective measure
•Rekapitulasi keputusan rapat, arahan.•Penentuan “difinisi” keputusan rapat misalnya terkait Person Incharge, Timeline,
Deadline, dsbnya
Informasi
Diskusi
Penutup
Monitoring
Rekapitulasi/Approval/
Acceptance
Topik yang didiskusikan Durasi Disampaikan oleh
5 menit
30 menit
1-2 jam
30 menit
10 menit
Komisari Utama
Direksi
Direksi, PIC, Dewan Komisaris
Dewan Komisaris & Direktur Utama
Komisaris Utama
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 271
Dewan Komisaris
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan sinkronisasi siklus manajemen dengan timeline Dewan Komisaris di atas, maka agenda rapat-rapat
dapat direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran dengan persiapan yang matang baik bagi Direksi maupun
Komisaris.
Sepanjang tahun 2014, rincian rapat-rapat serta kehadiran Dewan Komisaris sebagai berikut:
Nama JabatanBOC
Internal% Hadir
Rapat Khusus
BOC BOD% Hadir
Rapat Gabungan BOC BOD
% Hadir
Mahendra Siregar Komisaris Utama 19 90% 6 100% 10 83%
Achmad Jazidie Komisaris 12 57% 5 83% 7 58%
Wahyu Hidayat Komisaris 13 87% 4 100% 9 100%
Marwanto Harjowiryono Komisaris 12 80% 3 75% 7 78%
Hadi Waluyo Komisaris Independen 21 100% 6 100% 12 100%
Muchammad Zaidun Komisaris Independen 11 73% 3 75% 7 78%
Farid Prawiranegara Komisaris Independen 4 67% 2 100% 3 60%
Imam Apriyanto Putro Komisaris 3 50% - 0% 2 67%
Djawahir Adnan Komisaris Independen 6 100% 2 100% 3 100%
Sumaryanto Widayatin Komisaris - - - 1) Imam Apriyanto Putro - diangkat dalam RUPS 30 April th 2013, berakhir pada RUPS 25 Maret 20142) Djawahir Adnan - diangkat dalam RUPS 30 April th 2013, berakhir pada RUPS 25 Maret 20143) Sumaryanto Widayatin - diangkat dalam RUPS 11 Maret 2011, berakhir pada RUPS 25 Maret 2014 -- sakit4) Farid Prawiranegara - diangkat dalam RUPS 25 Maret 2014 - meninggal dunia 21 Agustus 20145) Wahyu Hidayat - diangkat dalam RUPS 25 Maret 2014 6) Marwanto Harjowiryono - diangkat dalam RUPS 25 Maret 2014 7) Muchammad Zaidun - diangkat dalam RUPS 25 Maret 2014
Risalah Rapat / Rekomendasi dan Memo Dewan Komisaris
Pada tahun 2014, selain memberikan nasihat dan arahan melalui forum rapat-rapat dengan Direksi, Dewan
Komisaris telah mengeluarkan surat-surat dan atau keputusan baik ditujukan kepada Direksi maupun antar Komite
di lingkungan Dewan Komisaris dengan rekapitulasi sebagai berikut: 81 surat keluar, 19 surat keputusan dan 33
memo internal.
• BOD, BOC• Jan: BOCBOD SI
• BOD, BOC• Jul: BOCBOD ST
• BOD, BOC• Des: BOCBOD SG
• BOD, BOC• Apr: BOCBOD SIPeserta
Siklus Manajemen
Focus1.Evaluasi• KPI Perseroan 2014• KPI BOD
2. Review• Tindak lanjut TLCC
Post Acquisition Integration (PAI)
3. Review Implementasi Holding (SI)
4. Review Perubahan RJP
Review/Approve• Organisasi• Strategic• Non Organic
P Akuisisi P InvestmentP Diversifikasi
Approve RSJP• Review target vs actual • Review rolling/update RJP, if any
Review/Approve• RKAP 2014
Q1 Q3Q2 Q4
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level272
Surat Keluar 58 16 terkait dengan KA
19 terkait dengan NR
14 terkait dengan KSMRI
1 terkait dengan AR
1 terkait dengan BPKP
1 terkait dengan KPI
6 terkait dengan RUPS
Surat Keputusan 19 14 SK Dekom terkait Nominasi dan Remunerasi
2 SK Dekom terkait Komite Audit
1 SK Dekom terkait Komite SMRI
1 SK Dekom tentang RJP
1 SK Dekom tentang RKAP
Memo 30 16 memo KSMRI
9 memo KA
5 memo KNR
Penilaian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Sesuai dengan aturan perundang-undangan yang
berlaku, Dewan Komisaris melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun
usaha Perseroan, dan memberi nasehat kepada
Direksi. Pengawasan dan pemberian nasehat
dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan (UUPT Nomor
40 tahun 2007).
Untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap
tugas operasional yang dijalankan Direksi, Dewan
Komisaris berpedoman pada aturan perundang-
undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar
Perseroan.
Untuk memastikan pencapaian tugas pengawasan
tersebut, Dewan Komisaris Perseroan melaksanakan
self-assessment kinerja secara berkala, dan
melaporkan secara menyeluruh kepada RUPS
Tinjauan KinerjaDewan Komisaris
Tahunan untuk disetujui. RUPS adalah pihak yang
berwenang untuk melaksanakan penilaian terhadap
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Prosedur Penetapan dan Besaran Remunerasi
Dewan Komisaris
Penetapan besaran remunerasi anggota Dewan
Komisaris ditetapkan setiap tahun dalam RUPS
bersamaan dengan penetapan besaran remunerasi
Direksi. Besaran remunerasi anggota Dewan
Komisaris diusulkan dalam RUPS, didasarkan atas
capaian kinerja Dewan Komisaris seusai hasil analisa
dan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi
(KNR)
Dalam menyusun dasar penetapan dan rekomendasi
besaran remunerasi yang kredibel, KNR selalu
melibatkan konsultan independen. Dengan
dukungan database yang kuat dari survey pasar
pada perusahaan sejenis dan sekelas Perseroan
dan mempetimbangkan arahan KNR, konsultan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 273
independen menyusun beberapa faktor utama dalam
mengusulkan besaran remunerasi Komisaris.
Dewan Komisaris menerima remunerasi tetap dan
tidak tetap yang terdiri atas honorarium, asuransi,
tantieme serta fasilitas dan tunjangan lainnya yang
jumlahnya direkomendasikan oleh Komite Nominasi
dan Remunerasi, dan diputuskan oleh pemegang
saham dalam RUPS Tahunan
Gambaran singkat prosedur penetapan Remunerasi
Dewan Komisaris disampaikan pada bagan berikut.
Struktur Remunerasi setiap anggota Dewan
Komisaris
Remunerasi untuk Komisaris dapat berbeda sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab setiap Komisaris.
Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota
Dewan Komisaris dilaporkan oleh perusahaan dalam
RUPS. Besaran tantieme yang diberikan kepada
anggota Komisaris maupun Direksi ditetapkan sesuai
dengan kinerja Perseroan dan ketercapaian KPI
untuk Komisaris maupun Direksi. (Lihat juga uraian
penetapan remunerasi / gaji Direksi) à Data tabel
minta/diisi oleh SDM
Penetapan remunerasi mengacu pada ketentuan
sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-04/
MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas
BUMN. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
BUMN tersebut, prinsip penetapan penghasilan
Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS, dimana
komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari:
a. Gaji/Honorarium;
b. Tunjangan;
c. Fasilitas; dan
d. Tansiem/Insentif Kinerja.
Pemberian remunerasi kepada setiap anggota Dewan
Komisaris dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris no 004/SI/Kep.DK/04.2014 tahun
2014, tentang “Remunerasi Dewan Komisaris PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan mengacu
Dewan Komisaris
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
• Mendapatkan masukan dari konsultan dalam menetapkan dasar penentuan remunerasi• Konsultan Independen memberikan masukan berdasarkan:• Peraturan Mentri BUMN no PER-04- MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 pasal 5• Survei remunerasi industri sejenis• Keberhasilan memitigasi risiko• Kemampuan Perseroan, Kompetensi dan pengalaman
• Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi kepada Dewan Komisaris (DK)
• Menyetujui honor dan tantiem Dewan Komisaris
• Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada RUPS
• Honor dan Tantiem Dewan Komisaris
KNR
KNR
DK
RUPS
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level274
kepada Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2013 tanggal 25 Maret 2014. Adapun besaran remunerasi Dewan
Komisaris Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan Honorarium T. Tunai Tantiem THR Jumlah
MAHENDRA SIREGAR Komisaris 769.111.200 168.946.680 2.417.348.837 64.092.600 3.419.499.317
SETIA PURWAKA Komisaris - - 725.204.651 - 725.204.651
ACHMAD JAZIDIE Komisaris 692.200.080 147.036.012 2.175.613.953 57.683.340 3.072.533.385
SUMARYANTO Komisaris 153.822.240 43.206.000 2.175.613.953 - 2.372.642.193
HADI WALUYO Komisaris 692.200.080 147.036.012 2.175.613.953 57.683.340 3.072.533.385
DJAWAHIR ADNAN Komisaris 153.822.240 43.206.000 2.175.613.953 - 2.372.642.193
IMAM APRIYANTO PUTRO Komisaris 153.822.240 43.206.000 1.450.409.303 - 1.647.437.543
MUCHAMMAD ZAIDUN Komisaris 532.175.304 107.082.070 - 19.848.031 659.105.405
MARWANTO HARJOWIRYONO Komisaris 532.175.304 107.082.070 - 19.848.031 659.105.405
WAHYU HIDAYAT Komisaris 532.175.304 107.082.070 - 19.848.031 659.105.405
FARID PRAWIRANEGARA Komisaris 301.441.944 60.935.398 - 19.848.031 382.225.373
Program Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengawasan dan pemberian arahan baik mengenai jalannya kepengurusan
maupun pengembangan Perseroan di masa-masa mendatang, Dewan Komisaris telah melakukan berbagai program
peningkatan kompetensi, baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar Perseroan. Program peningkatan
kompetensi Dewan Komisaris yang dilaksanakan Perseroan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Nama Pelatihan Tanggal Penyelenggara Tempat Peserta
Seminar Economic Outlook 2014 10-Jan-14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk JakartaMahendra Siregar, Achmad Jazidie, Hadi Waluyo, Imam Aprianto Putro, Djawahir Adnan
Peluang dan Tantangan Semester 2, 2014-2015 17-Jul-14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Jakarta
Mahendra Siregar, Achmad Jazidie, Marwanto Harjowiryono, Wahyu Hidayat, Hadi Waluyo, Muchammad Zaidun
Seminar Economic Outlook 2014 17-Jul-14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk JakartaMahendra Siregar, Achmad Jazidie, Marwanto Harjowiryono, Wahyu Hidayat, Hadi Waluyo, Muchammad Zaidun
Tinjauan KinerjaDewan KomisarisTinjauan KinerjaRUPS
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 275
Dewan Komisaris
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
RUPSDireksi
Dalam menjalankan perseroan Direksi mempunyai
visi untuk menjadi Organ Perseroan yang memiliki
kompetensi tinggi dan bekerja secara profesional
serta independen dalam melaksanakan tugasnya.
Sedangkan untuk penerapannya Direksi memiliki
misi yang dijalankan untuk mendukung pencapaian
visi tersebut yaitu melaksanakan fungsi pengelolaan
perusahaan berstandar internasional sesuai dengan
kaidah good corporate governance dalam rangka
mencapai visi korporasi, dan selalu mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar Perusahaan.
Dengan itikad baik penuh tanggung jawab Direksi
sebagai Organ Perusahaan melaksanakan tugasnya
mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan
serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun
diluar pengadilan dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar
dan Keputusan RUPS.
Direksi bertanggungjawab terhadap pengelolaan perusahaan dan memastikan terjadinya kesinambungan perusahaan serta mempertanggungjawabkan kepengurusannya kepada RUPS
Direksi bertanggungjawab terhadap
pengelolaan perusahaan dan memastikan
terjadinya kesinambungan perusahaan serta
mempertanggungjawabkan kepengurusannya
kepada RUPS
Board Manual Direksi
Dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan
perusahaan serta mengelola hubungan dengan
Dewan Komisaris, Direksi mengacu pada Pedoman
Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual).
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dalam
Board Manual Perseroan dijelaskan secara khusus
dalam Bab III yang mencakup:
• Fungsi Direksi
• Persyaratan Direksi
• Keanggotaan Direksi
• Komposisi dan Independensi Direksi
• Etika Jabatan Direksi
• Tugas dan Wewenang Direksi
• Pembagian Tugas Direksi
• Pengambilan Keputusan oleh Direksi
• Pertanggungjawaban Direksi
• Evaluasi Kinerja Direksi
Persyaratan Dan Keberagaman Komposisi
Direksi
Persyaratan Direksi dijelaskan dalam Board Manual
Bab 3.3, yang menegaskan adanya Persyaratan
Umum dan Khusus, yakni mencakup diantaranya:
• Tidak pernah menjadi Direktur atau Anggota
Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan
pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum
pencalonannya;
• Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak
pidana di bidang keuangan dalam waktu 5 tahun
sebelum pencalonan menjadi calon Direktur
• Tidak boleh merangkap jabatan Direksi dan
Dewan Komisaris pada perusahaan sejenis,
kecuali jabatan Dewan Komisaris pada anak
Perusahaan;
• Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai
pejabat dalam jabatan struktural dan fungsional
pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan/
atau daerah dan/atau militer
• Tidak boleh merangkap jabatan lain yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan secara
langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan
dan atau yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level276
• Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan
jabatannya;
• Pengalaman dan memiliki keahlian di persemenan;
• Kemampuan untuk melakukan pengawasan
strategis dalam rangka pengembangan
perusahaan;
• Pemahaman masalah-masalah manajemen
perusahaan yang berkaitan dengan salah satu
fungsi manajemen.
Sementara untuk menetapkan komposisi anggota
Dewan Komisaris, Perseroan memiliki kebijakan
untuk mempertimbangkan latar belakang
pengalaman dan kompetensi masing-masing
calon Direksi. Sebagai contoh: mengingat kegiatan
operasional Perseroan berkaitan erat dengan
serangkaian proses penambangan, produksi dan
distribusi produk, maka dalam komposisi Direksi,
Perseroan senantiasa mempertimbangkan latar
belakang kompetensi di bidang teknik mesin, teknik
pertambangan, manajemen umum dan keuangan.
Kebijakan menyangkut persyaratan komposisi
anggota Direksi tersebut, mengacu pada ketentuan
Peraturan Menteri BUMN No Per-16/MBU/2012
tentang Perubahan Kedua atas PerMen BUMN No
Per-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Badan Usaha Milik Negara.
Kebijakan Suksesi Direksi
Untuk mempersiapkan kader-kader pimpinan
masa depan, Perseroan menyelenggarakan program
Leadership Development Program serta program
akselerasi Talent Management. Kader-kader
potensial yang masuk kedalam Talent Pool akan
menjalani serangkaian program pelatihan dengan
muatan utama adalah peningkatan kapabilitas di
bidang manajemen, strategi pengembangan usaha,
evaluasi rencana strategis dan sejenisnya.
Pada saat tibanya pergantian kepemimpinan,
Perseroan akan mengajukan kandidat internal
melalui pemilihan yang dilakukan oleh Panitia
Adhoc dan difasilitasi oleh Dewan Komisaris. Hasil
pemilihan kandidat internal tersebut kemudian
diajukan kepada Kementerian BUMN untuk
menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
Ruang Lingkup Pekerjaan Dan Fungsi
Pengurusan Direksi
Direksi merupakan organ perseroan yang berwenang
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan perseroan. Sesuai
anggaran dasar, Direksi melaksanakan fungsi
pengurusan untuk memimpin dan mengurus
Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan yang
telah ditetapkan, yaitu:
•Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan;
•Melakukan pengurusan dengan itikad baik dan
prinsip kehati-hatian untuk kepentingan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
•Tidak mempunyai benturan kepentingan baik
langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian;
•Telah mengambil tindakan untuk mencegah
timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut;
•Tidak boleh mewakili Perseroan jika mempunyai
benturan kepentingan dengan Perseroan;
•Pada dasarnya Direksi bekerja secara kolegial,
putusan tiap anggota Direksi merupakan putusan
organ Direksi.
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara
kolegial dalam mengelola Perseroan agar value
driver berfungsi maksimal sehingga mampu
meningkatkan profitabilitas operasional dengan hasil
akhir meningkatnya nilai Perseroan. Masing-masing
anggota Direksi dapat melaksanakan dan mengambil
keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan
wewenangnya, namun demikian tanggung jawab
kolegial tetap berlaku.
Tinjauan KinerjaDireksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 277
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Direksi
Fungsi pengelolaan Perseroan oleh Direksi mencakup
5 (lima) tugas utama, yakni:
• Kepengurusan
Direksi menyusun visi, misi dan nilai-nilai
perusahaan, program jangka pendek maupun
panjang, mengendalikan sumber daya secara
efektif dan efisien, memperhatikan kepentingan
minority shareholder secara wajar dan memiliki
tata kerja dan pedoman kerja (charter) yang jelas.
• Manajemen risiko
Direksi menyusun dan melaksanakan manajemen
risiko yang mencakup seluruh aspek operasional
Perseroan
• Pengendalian internal
Direksi menyusun satuan pengendalian internal
untuk mengawasi dan mencegah terjadinya
fraud maupun kegagalan penerapan strategi
Perseroan.
• Komunikasi
Direksi memastikan kelancaran komunikasi
internal atau antar bagian dan eksternal dengan
pemangku kepentingan.
• Tanggung jawab sosial.
Direksi juga menyusun dan memastikan
melaksanakan kegiatan tanggung jawab
sosial perusahaan, sesuai dengan peraturan
perundangan yang belaku.
Disamping fungsi di atas, Direksi juga bertugas
memastikan informasi yang terkait dengan tanggung
jawab Direktorat dari masing-masing bidang selalu
tersedia untuk Dewan Komisaris.
Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan yang
memuat antara lain Laporan Keuangan, laporan
Kinerja Perusahaan, laporan pelaksanaan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah yang
timbul selama tahun buku yang bersangkutan.
Laporan Tahunan dimintakan persetujuan dari RUPS
dan Laporan Keuangan dimintakan pengesahan dari
RUPS.
Dengan diberikannya persetujuan atas Laporan
Tahunan dan pengesahan atas Laporan Keuangan,
berarti RUPS telah memberikan pembebasan
dan pelunasan tanggung jawab atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan
Perseroan selama tahun buku yang bersangkutan
sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku
Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku.
Tugas dan Wewenang Direksi
Mencakup diantaranya:
• Direksi bertanggung jawab penuh dalam
melaksanakan tugas untuk kepentingan
Perusahaan. Tugas pokok Direksi adalah: (a)
memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan;
dan (b) memelihara dan mengurus kekayaan
Perusahaan.1
• Direksi bertanggungjawab untuk merumuskan
dan menetapkan visi, misi, dan nilai-nilai
perusahaan serta Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) setelah melalui
pembahasan dan persetujuan Dewan Komisaris
dan RUPS.
• Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad
baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya dan bertindak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar,
keputusan-keputusan yang diambil dalam
RUPS, Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
berlandaskan prinsip-prinsip GCG
Tanggung Jawab Direksi Secara Tanggung
Renteng
Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan
itikad baik dan penuh tanggung jawab. Kebijakan
yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level278
Tinjauan KinerjaDireksi
kebijakan yang diambil melalui rapat direksi, atau
dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara
individual tanpa adanya rapat dimaksud.
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan.
Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar
yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung
jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan
tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi.
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara
penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng
atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan
bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai
dengan ketentuan perundangan-undangan.
Kebijakan umum terkait pembagian tugas Direksi yaitu
bertugas secara kolektif, namun agar lebih efisien
dan efektif, dalam melaksanakan tugas dilakukan
pembagian tugas di antara Direktur. Oleh karena
itu, sekalipun telah dilakukan pembagian tugas,
Direksi sebagai organ Perseroan (seluruh Direktur
secara kolektif) mempunyai wewenang pengurusan
atas tugas yang secara khusus dipercayakan kepada
seorang Direktur.
Job description maupun uraian tugas merupakan
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab
setiap Direktur. Kewenangan menetapkan Job
Description ada pada RUPS, namun pembagian tugas
dan wewenang tersebut ditetapkan berdasarkan
Keputusan Direksi.
Salah seorang anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat
Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan
dan pemantauan GCG di Perseroan.
Tugas Masing-Masing Direksi
Rincian tugas masing-masing anggota Direksi
diantaranya adalah sebagai berikut:
• Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinir
anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan
berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi,
kebijakan dan program kerja yang ditetapkan.
Secara spesifik, Direktur Utama bertanggung
jawab untuk menyelaraskan seluruh inisiatif
strategi Perseroan, mengkoordinasikan tugas
operasional di bidang audit internal, sumber daya
manusia, komunikasi, memastikan kepatuhan
terhadap hukum dan regulasi serta mengkoordinir
manajemen risiko dan pengembangan
perusahaan. Di samping itu juga mengendalikan
dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip
GCG dan standar etika secara konsisten dalam
Perseroan.
• Direktur Keuangan bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mengevaluasi tugas operasional di bidang
keuangan, anggaran, akuntansi, memastikan
penyediaan pendanaan bagi pengembangan
Perseroan dan sistim teknologi informasi.
• Direktur Komersial bertanggung Jawab atas
bidang, Penjualan, Distribusi, transportasi serta
pengembangan pemasaran dan juga pelaksanaan
tugas operasional atas bidang pengadaan dan
pengelolaan persediaan
• Direktur Produksi & Litbang bertanggung jawab
untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional
bidang produksi, teknik, keselamatan kerja,
lingkungan, mengembangkan program efisiensi
proses produksi serta mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksanaan rancang bangun,
penelitian & pengembangan dan menjaga
jaminan mutu produk.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 279
Direksi
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
• Direktur Produksi & Litbang bertanggung jawab
untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional
atas bidang pengadaan dan pengelolaan
persediaan, serta penelitian & pengembangan
produk.
• Direktur Sumber Daya Manusia bertanggung
jawab untuk mengkoordinasikan,
mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan
tugas operasional atas bidang Sumber Daya
Manusia, pengelolaan aset Perusahaan dan
kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan &
Perundangan-undangan yang berlaku serta
penerapan manajemen risiko di Perusahaan.
• Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis
bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan,
mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan
tugas operasional atas bidang strategi dan
pengembangan bisnis perusahaan, pengelolaan
strategi investasi capex, pengembangan energi
group dan pengamanan bahan baku.
• Direktur Enjiniring & Proyek bertanggung jawab
untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan rancang bangun
dan realisasi pembangunan proyek baik dalam
bidang Enjiniring maupun pembangunan fisik.
Kedudukan
Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk
Direktur Utama setara, dengan tugas Direktur Utama
adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Direksi
dapat mengambil keputusan, termasuk dalam rapat
Direksi, dan melaksanakan keputusan tersebut
sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya,
namun demikian tanggung jawab kolegial tetap
berlaku. Tindakan yang dilakukan oleh anggota
Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi
menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan
sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh
rapat Direksi.
Komposisi Direksi Dan Perubahan Susunan
Personalia Direksi
Komposisi Direksi ditetapkan berdasarkan
kompleksitas perseroan dengan tetap memperhatikan
efektifitas, ketepatan dan kecepatan dalam
pengambilan keputusan serta dapat bertindak secara
independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan
yang dapat mengganggu kemampuannya untuk
melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis.
Dalam proses pencalonan dan pengangkatan
Direksi dari luar BUMN, harus diupayakan agar
pendapat pemegang saham minoritas diperhatikan
sebagai wujud perlindungan terhadap kepentingan
pemegang saham minoritas.
Perubahan Personalia Direksi
Selama tahun 2014 telah terjadi perubahan komposisi
personalia Direksi sebagai berikut:
Mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 23 Maret 2014,
Komposisi Direksi Perseroan terdiri dari tujuh Direktur
sebagaimana ditetapkan dalam RUPST pada tanggal
30 April 2013, yakni:
Nama Jabatan Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat
Dwi Soetjipto Direktur Utama 28 Juni 2005 25 Juni 2015
Ahyanizzaman Direktur Keuangan 11 Maret 2011 10 Maret 2016
Suharto Direktur Litbang & Operasional 28 Juni 2005 25 Juni 2015
Erizal Bakar Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis 11 Maret 2011 10 Maret 2016
Bambang Sugeng SI Direktur SDM 11 Maret 2011 10 Maret 2016
Amat Pria Darma Direktur Komersial 26 Juni 2012 25 Juni 2015
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level280
Suparni Direktur Produksi & Litbang 10 Desember 2007 25 Juni 2015
Sesuai keputusan RUPST tertanggal 27 Maret 2014, dengan diberhentikannya Sdr Bambang Sugeng S.I dan Sdr Erizal
Bakar secara terhormat, maka susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut.
Nama Jabatan Pengangkatan Pertama Kali Masa Akhir Menjabat
Dwi Soetjipto Direktur Utama 28 Juni 2005 25 Juni 2015
Ahyanizzaman Direktur Keuangan 11 Maret 2011 10 Maret 2016
Suharto Direktur Litbang & Operasional 28 Juni 2005 25 Juni 2015
Amat Pria Darma Direktur Komersial 26 Juni 2012 25 Juni 2017
Suparni Direktur Produksi & Litbang 10 Desember 2007 25 Juni 2017
Gatot Kusttyadji Direktur SDM 27 Maret 2014 RUPS 2019
Johan Samudra Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis 27 Maret 2014 RUPS 2019
Pada tanggal 28 November 2014 Sdr Dwi Soetjipto mengundurkan diri, dan Sdr Suparni ditunjuk sebagai Pelaksana
Direktur Utama.
Kemudian sesuai keputusan RUPSLB tertanggal 27 Januari 2015 Sdr Suparni dikukuhkan sebagai Direktur Utama dan
Sdr Rizkan Chandra diangkat sebagai Direktur, sehingga susunan Direksi Perseroan, mulai tanggal 27 Januari 2015
adalah adalah sebagai berikut.
Nama JabatanPengangkatan Pertama Kali
Masa Akhir Menjabat
Suparni Direktur Utama 10 Desember 2007 25 Juni 2017
Ahyanizzaman Direktur (Keuangan) 11 Maret 2011 10 Maret 2016
Suharto Direktur (Enjiniring & Proyek) 28 Juni 2005 25 Juni 2015
Amat Pria Darma Direktur (Komersial) 26 Juni 2012 25 Juni 2017
Rizkan Chandra Direktur (Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis) 27 Januari 2015 RUPS 2020
Johan Samudra Direktur (Produksi & Litbang) 27 Maret 2014 RUPS 2019
Independensi dan Rangkap Jabatan Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi, antar para anggota Direksi
dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan kekeluargaan sedarah sampai
dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu
atau ipar). Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan perseroan secara keseluruhan, maka
independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka
perseroan menetapkan ketentuan sebagai berikut:
• Selain Direksi, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan perseroan;
• Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala
tekanan dari pihak manapun;
Tinjauan KinerjaDireksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 281
• Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat
mengganggu independensi dalam mengurus
perseroan.
Para anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan
pengurusan dan pengawasan pada perusahaan
sejenis, kecuali jabatan pengawasan pada anak
perusahaan. Untuk perangkapan jabatan Direksi dan
pengecualiannya, diperlukan persetujuan Dewan
Komisaris yang selanjutnya dilaporkan pada RUPS.
Rapat Direksi
Untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan,
mengawasi dan mengantisipasi hal-hal yang dapat
mengganggu operasional Perseroan, Direksi secara
rutin mengadakan Rapat Direksi. Rapat Direksi
dapat dilakukan setiap waktu bilamana dipandang
perlu atas permintaan Direktur Utama atau usulan
oleh sepertiga dari seluruh anggota Direksi dan atas
permintaan tertulis dari rapat Dewan Komisaris.
Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat hanya apabila
lebih dari tiga per empat anggota Direksi hadir atau
diwakili secara sah dalam rapat.
Pada setiap rapat Direksi, masing-masing Direktur
berhak atas satu suara dan memberikan satu suara
atas Direktur lain yang diwakili. Keputusan Direksi
harus diambil secara musyawarah untuk mufakat.
Apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan harus
diambil berdasarkan suara terbanyak dan apabila
suara setuju dan tidak setuju berimbang, maka
Direktur Utama yang menentukan. Direksi dapat
mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa
mengadakan rapat Direksi apabila seluruh anggota
Direksi menyetujui hal yang akan diputuskan dan
menandatangani berkas keputusan secara tertulis.
Selama tahun 2013, Perseroan telah
menyelenggarakan rapat Direksi sebanyak 36 kali
yang terdiri dari 24 kali adalah Rapat Internal
Direksi dan 12 kali Rapat Korporasi Direksi
Grup, membahas berbagai agenda pengelolaan
perusahaan, yang mencakup aspek-aspek
diantaranya:
• Bidang Kepengurusan, menyangkut
diantaranya:
oUmum, membahas pencapaian atas
RKAP 2014, Laporan Kinerja Bulanan
dibandingkan dengan RKAP 2014 dan
benchmarking, Optimalisasi Kinerja
Korporasi, Perkembangan Proyek Strategis
serta Asset-asset Non Produktif dan Non
Core dan Pengelolaan investasi.
oBidang Pemasaran: Membahas dan
mengevaluasi program distribusi dan
transportasi, Implementasi Marketing
Masterplan, Integrasi program pemasaran
dan produksi. Sinergi pemasaran grup,
keselarasan program produksi dan
pemasaran.
oBidang HRD: Pembahasan implementasi
program Human Capital Master Plan
(HCMP), Kesejahteraan pegawai, progres
mekanisme penetapan KPI, implementasi
Balanced Scorecard, Corporate
Restructuring, transformasi korporasi,
change management, pengembangan
program-program SDM, pembahasan
program-program yang terkait dengan
Serikat Pekerja.
oBidang Operasional: Optimalisasi
penggunaan Software ERP Perseroan,
evaluasi kinerja oleh Tim Office of the
CEO (OOTC), evaluasi progress project
dan capital expenditure, dan program
pengembangan perusahaan.
• Bidang Manajemen Risiko, menyangkut rencana
kerja Unit Manajemen Risiko, Evaluasi mitigasi
risiko, dan Pengendalian Risiko.
• Bidang Pengendalian Internal, menyangkut
rencana kerja Internal Audit dan Standarisasi
Direksi
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level282
Akuntansi.
• Bidang GCG: Pembahasan Pedoman
Pengendalian Gratifikasi, Pembahasan dan
kajian Board Manual, Pedoman GCG, Pedoman
Kode Etik dan Pedoman Sistem Pelaporan
Pelanggaran, Pembahasan implementasi
Pedoman GCG, ICT Governance, Konsultasi
dengan Kementerian BUMN, Optimalisasi Harga
Saham dan Program GCG BUMN.
• Bidang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan
/ CSR: Pelaksanaan CSR dan PKBL, dan
Pengelolaan Lingkungan (Green Industry &
Business ).Bidang Kepengurusan, menyangkut
diantaranya:
o Umum, membahas pencapaian atas RKAP
2012, Laporan Kinerja Bulanan dibandingkan
dengan RKAP 2013, Optimalisasi Kinerja
Korporasi, Perkembangan Proyek Strategis
serta Asset-asset Non Produktif dan Non
Core.
o Bidang Pemasaran: Implementasi Marketing
Masterplan, Integrasi program pemasaran
dan produksi.
o Bidang HRD: Pembahasan implementasi
program Human Capital Master Plan
(HCMP), Kesejahteraan pegawai, progres
mekanisme penetapan KPI, implementasi
Balanced Scorecard, Corporate
Restructuring
o Bidang Operasional: Optimalisasi
penggunaan Software ERP Perseroan,
evaluasi kinerja oleh Tim Office of the
CEO (OOTC), evaluasi progress project
dan capital expenditure, dan program
pengembangan perusahaan.
• Bidang Manajemen Risiko, menyangkut rencana
kerja Unit Manajemen Risiko, Evaluasi mitigasi
risiko, dan Pengendalian Risiko.
• Bidang Pengendalian Internal, menyangkut
rencana kerja Internal Audit dan Standarisasi
Akuntansi.
• Bidang GCG: Perubahan AD/ART anak usaha
konsolidasi, Pembahasan implementasi Pedoman
GCG, Kode Etik, Board Manual, Whistle Blowing
System, ICT Governance, Konsultasi dengan
Kementerian BUMN, Optimalisasi Harga Saham
dan Program GCG BUMN.
• Bidang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan
/ CSR: Pelaksanaan CSR dan PKBL, dan
Pengelolaan Lingkungan (Green Industry &
Business )
Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam Rapat
Direksi adalah sebagai berikut:
Nama Internal Korporasi Total Rapat
R H HADIR % R H HADIR % R H HADIR %
Dwi Soetjipto* 45 43 96% 12 12 100% 57 55 96%
Suharto 45 42 93% 12 12 100% 57 54 95%
Suparni 45 36 80% 12 12 100% 57 48 84%
Ahyanizzaman 45 38 84% 12 12 100% 57 50 88%
Amat Pria Darma 45 25 56% 12 10 83% 57 35 62%
Gatot Kustyadji** 45 30 67% 12 9 75% 57 39 68%
Johan Samudra** 45 27 60% 12 7 58% 57 34 60%
Erizal Bakar*** 45 7 16% 12 3 25% 57 10 18%
Bambang SSI*** 45 9 20% 12 3 25% 57 12 21%
*) mengundurkan diri pada 28 November 2014 **) diangkat pada RUPST 25 Maret 2014 ***) diberhentikan pada RUPST 25 Maret 2014
Tinjauan KinerjaDireksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 283
Penetapan Kebijakan Pengurusan Perusahaan
Oleh Direksi
Kebijakan pengurusan Perusahaan adalah suatu
keputusan atau tindakan yang diambil oleh
Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan
dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau
menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, di mana
substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud
belum diatur dalam suatu aturan yang baku.
Kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka Direktur yang
bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat
Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa
suatu kebijakan yang diambil melalui Rapat Direksi,
atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil
secara individual tanpa adanya rapat dimaksud.
Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh Direksi dalam
membuat kebijakaan meliputi:
• Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh
Direksi merupakan sesuatu yang substansinya
menyangkut citra Perusahaan, risiko atau
konsekuensi material maka kebijakan tersebut
harus mendapat persetujuan Rapat Direksi;
• Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh
Direktur Perusahaan sesuai dengan sektor/
bidang tugasnya, maka Direktur yang
bersangkutan bertanggung jawab atas
kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan
tersebut dapat disetujui Rapat Direksi;
• Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi
mempunyai substansi yang sama dan dilakukan
secara terus menerus sehingga menjadi suatu
kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka
Direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan
kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan
Direksi
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
yang dilakukannya sebagai suatu peraturan
yang mengikat;
• Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas
suatu permasalahan yang timbul, setiap Direktur
wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut:
oItikad baik;
oPertimbangan rasional dan informasi yang
cukup;
oInvestigasi memadai terhadap permasalahan
yang ada serta berbagai kemungkinan
pemecahannya beserta dampak positif dan
negatifnya bagi Perusahaan;
oDibuat berdasarkan pertimbangan semata-
mata untuk kepentingan Perusahaan;
oKoordinasi dengan Direktur lainnya khususnya
untuk suatu kebijakan yang akan berdampak
langsung maupun tidak langsung kepada
tugas dan kewenangan serta kebijakan
Direktur lainnya.
• Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi
senantiasa mempertimbangkan kesesuaian
tindakan dengan rencana dan tujuan Perusahaan;
• Pendelegasian wewenang Direksi kepada
Karyawan atau pihak lain untuk melakukan
perbuatan hukum atas nama Perusahaan wajib
dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan
disetujui oleh Direktur Utama;
• Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perusahaan
seperti Surat Keputusan dan lain-lain, diatur
dalam dokumen Perusahaan tersendiri.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level284
PROGRAM ORIENTASI DAN PENINGKATAN
KAPABILITAS
Program Orientasi
Dengan latar belakang Anggota Direksi yang berasal
dari berbagai pihak yang mewakili pemegang saham
dan stakeholders dan diantara Anggota Direksi
dimungkinkan belum saling mengenal dan/atau
belum pernah bekerja dalam satu tim sebelumnya,
maka keberadaan Program Orientasi sangat penting
untuk dilaksanakan.
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam
pelaksanaan Program Orientasi meliputi antara lain:
• Program Orientasi mengenai Perseroan wajib
diberikan kepada Anggota Direksi yang baru
pertama kali menjabat di Perseroan;
• Program Orientasi dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi;
• Biaya Program Orientasi dianggarkan dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Direksi;
• Tanggung jawab untuk mengadakan program
orientasi tersebut berada pada Direktur
Utama atau jika Direktur Utama berhalangan,
maka tanggung jawab pelaksanaan program
pengenalan berada pada Komisaris Utama atau
anggota Direksi yang ada;
o Materi yang diberikan pada Program Orientasi
meliputi hal-hal sebagai berikut:
o pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate
governance oleh Perusahaan;
o gambaran mengenai Perusahaan berkaitan
dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan,
produk yang dihasilkan, kinerja keuangan
dan operasi, strategi, rencana usaha jangka
pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif,
risiko dan berbagai masalah strategis lainnya;
o penjelasan yang berkaitan dengan
kewenangan yang didelegasikan, audit
internal, audit eksternal, sistem dan kebijakan
pengendalian internal serta tugas dan peran
Tim, Komite-komite lain yang dibentuk oleh
Perusahaan;
o tanggung jawab hukum Anggota Direksi;
o penjelasan mengenai hubungan kerja, tugas
dan tanggung jawab Direksi;
o team building, dalam kegiatan ini
menyertakan seluruh Anggota Direksi, baik
yang baru menjabat maupun yang pernah
menjabat sebelumnya dengan tujuan
mewujudkan kekompakan dan kerjasama tim
sebagai Direksi.
• Program Orientasi yang diberikan dapat berupa
presentasi, pertemuan atau kunjungan ke fasilitas
Perusahaan, perkenalan dengan para Anggota
Dewan Komisaris, Anggota Direksi dan Pegawai
di Perusahaan serta program lainnya berdasarkan
kebutuhan Anggota Direksi yang bersangkutan
dan tetap mengedepankan akuntabilitas dan
efisiensi biaya.
Program Peningkatan Kapabilitas
Program Peningkatan Kapabilitas merupakan
salah satu program penting agar Anggota Direksi
dapat selalu memperbaharui informasi tentang
perkembangan terkini dari aktivitas bisnis Perusahaan
dan pengetahuan-pengetahuan lain yang terkait
dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam
pelaksanaan Program Peningkatan Kapabilitas
Anggota Direksi adalah sebagai berikut:
• Program Peningkatan Kapabilitas dilaksanakan
dalam rangka meningkatkan fungsi dan
efektivitas kerja Direksi ;
• Biaya Program Peningkatan Kapabilitas
dimasukkan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Direksi;
Tinjauan KinerjaDireksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 285
• Setiap Anggota Direksi yang mengikuti Program
Peningkatan Kapabilitas seperti seminar,
pelatihan, workshop diharapkan dapat berbagi
informasi dan pengetahuan kepada Anggota
Direksi lain yang tidak mengikuti Program
Peningkatan Kapabilitas;
• Materi yang diterima dari Program Peningkatan
Kapabilitas harus terdokumentasi dengan
rapi dalam suatu bagian tersendiri. Tanggung
jawab dokumentasi terdapat pada Sekretaris
Perusahaan dan harus tersedia jika suatu saat
dibutuhkan.
Daftar Pelaksanaan Program Peningkatan
Kompetensi Direksi
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengawasan
dan pemberian arahan baik mengenai jalannya
kepengurusan maupun pengembangan Perseroan
dimasa-masa mendatang, Direksi telah melakukan
berbagai program peningkatan kompetensi, baik
yang dilaksanakan di dalam maupun diluar Perseroan.
Program peningkatan kompetensi Direksi yang
dilaksanakan Perseroan pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut:
Nama Pelatihan Tanggal Penyelenggara Tempat Peserta
Seminar Economic Outlook 2014 10 Jan 14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Jakarta Dwi Soetjipto, Ahyanizzaman, Suharto, Suparni, Amat Pria Darma, Bambang Sugeng SI, Erizal Bakar
Peluang dan Tantangan Semester 2 2014-2015
17 Jul 14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Jakarta Dwi Soetjipto, Ahyanizzaman, Suharto, Suparni, Amat Pria Darma, Gatot Kustyadji, Johan Samudra
Seminar Economic Outlook 2015 17 Jul 14 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Jakarta Dwi Soetjipto, Ahyanizzaman, Suharto, Suparni, Amat Pria Darma, Gatot Kustyadji, Johan Samudra
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan
Direksi
Proses Pelaksanaan Assessment
Proses penilaian atas kinerja Dewan Komisaris
dilaksanakan melalui RUPS. RUPS adalah rapat yang
diselenggarakan oleh Direksi untuk memenuhi
ketentuan atau atas permintaan tertulis dari seorang
atau lebih anggota Dewan Komisaris atau dari
seorang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-
sama mewakili 1/10 bagian atau lebih dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara.
Proses penilaian atas kinerja Direksi dilakukan
oleh Dewan Komisaris berdasarkan parameter
penilaian (Key Performance Indicator) yang telah
ditandatangani bersama antara Dewan Komisaris
dan Direksi.
Pelaksanaan pengukuran terhadap penilaian kinerja
Direksi dan Dewan Komisaris di lingkungan Perseroan
didasarkan kepada Pasal 44 Bab XII, Peraturan
Menneg BUMN no. PER-01/MBU/2011 tanggal 1
Agustus 2011 dan surat dari Kementerian BUMN
no. S-281/S.MBU/2014 tanggal 13 Oktober 2014
tentang Pelaksanaan Evaluasi Implementasi Kriteria
Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) Tahun 2014, serta
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Direksi mengusulkan konsultan penilai / assessor
independen untuk mendapatkan persetujuan
dan penetapan dari Dewan Komisaris.
2. Dewan Komisaris membahas usulan tersebut
dalam forum tersendiri.
Direksi
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
3. Hasil bahasan Dewan Komisaris disampaikan
kembali kepada Direksi sebagai keputusan.
4. Direksi menindaklanjuti keputusan Dewan
Komisaris dengan menunjuk assessor yang telah
disetujui untuk melakukan asesmen.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level286
Kriteria/Indikator Kinerja
Kriteria untuk menilai kinerja Dewan Komisaris
adalah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam
melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan
jalannya Perseroan, dan memberi nasihat kepada
Direksi untuk kepentingan dan tujuan Perseroan
serta pelaksanaan tugas yang secara khusus
diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar dan/
atau berdasarkan keputusan RUPS dalam koridor
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Parameter penilaian kinerja Direksi ditetapkan
berdasarkan kriteria umum sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-
masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar
Perseroan;
2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan
Tahun 2013;
3. Kinerja Direksi secara kolektif terhadap
pencapaian Perseroan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan Dewan Komisaris;
4. Pencapaian kinerja Direktur secara individual
mengacu kepada KPI yang diketahui Dewan
Komisaris;
5. Ukuran KPI yang dinilai berbasis Kriteria
Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang mencakup
5 perspektif:
- Perspektif Keuangan dan Pasar;
- Perspektif Fokus Pelanggan;
- Perspektif Efektifitas Produk dan Proses;
- Perspektif Fokus Tenaga Kerja; dan
- Perspektif Kepemimpinan, Tata Kelola dan
Tanggung Jawab Kemasyarakatan.
Tinjauan KinerjaDireksi
Evaluasi dan Penilaian Kinerja Direksi
Proses evaluasi dan penilaian atas kinerja Direksi
dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan
parameter penilaian (Key Performance Indicator)
yang telah ditandatangani bersama antara Dewan
Komisaris dan Direksi.
Parameter penilaian kinerja Direksi ditetapkan
berdasarkan kriteria umum sebagai berikut:
a. Kinerja Direksi secara kolektif terhadap
pencapaian Perseroan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan Dewan Komisaris;
b. Pencapaian kinerja Direktur secara individual
mengacu kepada KPI yang diketahui Dewan
Komisaris;
c. Ukuran KPI yang dinilai mencakup:
- Aspek keuangan yaitu Ebitda, Gross Revenue,
dan Volume Penjualan;
- Aspek Pelanggan meliputi indeks kepuasan
pelanggan eksternal;
- Aspek Efektifitas Produk dan Proses meliputi
Volume Produksi Semen, Persentase Progres
Fisik Capex, Lingkungan Hidup, termasuk di
pabrik-pabrik Tuban, Indarung, dan Tonasa;
- Aspek Tenaga Kerja meliputi Knowledge
Management point
- Aspek Kepemimpinan Tata Kelola meliputi
Information Communication Technology (ICT)
Maturity Level, Index GCG, dan Persentase
Kenaikan Score KPKU/IQAF;
Adapun hasil evaluasi dan penilaian Kinerja Direksi
tahun 2014 sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 287
No Perspektif KPKU Periode Bobot %2014 2013 2012
Target Realisasi Realisasi Realisasi
I Keuangan dan Pasar (7.5) 24
1-1 EBITDA M 6 8,72 8,30 8,10 6,87
1-2 Revenue/Pendapatan M 6 25,08 26,99 24,50 19,19
1-3 Laba bersih M 6 5,74 5,57 5,35 4,93
1-4 Volume Penjualan Semen M 6 29,95 28,53 27,80 22,60
II Fokus Pelanggan (7.2) 22
II-1 Kepuasan pelanggan eksternal A 8 75 91,3 82 74
II-2 Index loyalitas pelanggan A 7 75 81,4 84 81
II-3 Retensi Pelanggan A 7 90 100 100 100
III Efektifitas Produk dan Proses (7.1) 20
III-1 Volume Produksi Semen M 4 29,07 28,26 26,91 21,70
III-2 Volume Produksi Terak M 4 24,10 23,21 22,63 18,01
III-3 % Program Capex Q 5 100 89 91 77
III-4 % Progress Fisik capex Q 4 >75 97,6 95 92,97
III-5 alternative Fuel Q 3 3% 1,74 3,00 3,40
No Perspektif KPKU Periode Bobot %2014 2013 2012
Target Realisasi Realisasi Realisasi
IV Fokus Tenaga kerja (7.3) 17
IV-1 Jumlah Jam Pelatihan Q 7 40 47,06
IV-2 Keselamatan Kerja (Frequency Rate) M 73 5 1,62 0,51 1,04
IV-3 Turn Over Karyawan Q 0,5 - - -
V Kepemimpian, Tatakelola, dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan (7.4)
17
V-1 % Potensi jumlah nominator SI AI yang dapat diimplementasi
A 3 50 67,61
V-2 Index GCG A 5
V-2-1 Semen Indonesia 84 91,38 84,58 84,58
V-2-2 Semen Padang 73 84,17 77,37 70,13
V-2-3 Semen Tonasa 71 78,76 78,76 71,41
V-3 Proper Lingkungan A 5
V-3-1 Tuban Hijau Hijau Hijau Hijau
V-3-2 Indarung Hijau Biru Biru Biru
V-3-3 Tonasa Hijau Hijau Hijau Hijau
V-4 Efektivitas penyaluran CSR Q 4 >85 107,1 91,60 88,70
100
Pelaksana Asesmen Kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi
Asesmen Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
secara struktural dilakukan oleh Pemegang Saham
melalui mekanisme RUPS. Namun demikian secara
periodik Perseroan juga melakukan asesmen yang
dilaksanakan oleh eksternal asesor yaitu Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Jawa Timur dalam rangka asesmen
Direksi
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
GCG, dan Tim Asesor Kementerian BUMN yang
dibentuk berdasarkan surat Sekretaris KBUMN
nomor S-272/S.MBU/09/2014 tanggal 18 September
2014 dalam rangka penilaian implementasi KPKU.
Dalam melakukan asesmen terhadap kinerja Dewan
komisaris dan Direksi mengacu pada indikator
yang telah ditetapkan dalam Permen 01/MBU/2011
tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada
BUMN dengan metode kaji ulang (review) dokumen,
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level288
Tinjauan KinerjaDireksi
kuesioner, wawancara, analisis, presentasi dan
pelaporan.
Parameter dan kriteria yang digunakan dalam
asesmen Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari 44
parameter untuk Dewan Komisaris dan 52 parameter
untuk Direksi yang mencerminkan compliance dan
best practice dalam tugas dan tanggungjawabnya
yang meliputi
Dewan Komisaris:
a. Kesempatan pembelajaran bagi Dewan
Komisaris;
b. Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung
jawab dan otoritas;
c. Persetujuan Dewan Komisaris atas asumsi dan
rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAP;
d. Arahan Dewan Komisaris terhadap Direksi
atas implementasi rencana dan kebijakan
perseroan;
e. Kontrol Dewan Komisaris terhadap Direksi
atas implementasi rencana dan kebijakan
perseroan;
f. Akses bagi Dewan Komisaris atas
informasiperseroan;
g. Peran Dewan Komisaris dalam pemilihan
calon anggota Direksi;
h. Tindakan Dewan Komisaris terhadap (potensi)
benturan kepentingan yang menyangkut
dirinya;
i. Keterbukaan informasi dan pemantauan
efektifitas praktik GCG;
j. Pertemuan rutin, dokumentasi pelaksanaan
kegiatan Dewan Komisaris dan peran
Sekretaris Dewan Komisaris.
Direksi:
k. Kesempatan pembelajaran bagi Direksi;
l. Kejelasan fungsi, pembagian tugas,
tanggungjawab dan otoritas;
m. Peran Direksi dalam perencanaan perseroan;
n. Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja
perseroan;
o. Kontrol terhadap implementasi rencana
kebijakan perseroan;
p. Tindakan Direksi terhadap potensi benturan
kepentingan;
q. Keterbukaan informasi;
r. Pelaksanaan pertemuan rutin.
Dewan Komisaris dan Direksi
mempertanggungjawabkan hasil asesmen atas
pengawasan dan penasehatan serta pengurusan
pengelolaan perseroan dalam RUPS sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
Hasil asesmen GCG atas tingkat pemenuhan masing-
masing parameter dan kriteria, untuk Dewan
Komisaris dapat disimpulkan bahwa penerapan
parameter pada kategori sangat baik atau nilai
93,86% sedangkan untuk Direksi pada kategori
sangat baik atau nilai 90,44%. Sedangkan untuk
hasil asesmen pelaksanaan implementasi KPKU,
Perseroan mendapatkan nilai 606,50 dengan
kelompok “Emerging Industry Leader.”
Beberapa hasil asesmen yang telah mencapai
dan mendekati best practice tersebut diantaranya
Dewan Komisaris telah menetapkan mekanisme
pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan
Komisaris, pembagian tugas diantara anggota
Dewan Komisaris, telah menandatangani dokumen
rencana kerja, memberikan masukan dan menyetujui
RJPP, mengkaji kelayakan visi dan misi perseroan,
melakukan otorisasi atas transaksi yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris dan lain-lain.
Sedangkan untuk Direksi diantaranya penetapan
struktur organisasi yang sesuai dengan Perseroan,
penetapan uraian tugas dan tanggungjawab Direksi,
penyerahan RJPP dan RKAP kepada Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 289
tepat waktu, penetapan kebijakan operasional dan
standar operasional untuk menjalankan rencana-
rencana aksi guna menerapkan strategi perseroan,
memiliki rencana suksesi bagi pejabat kunci,
menetapkan sistem pengukuran kinerja dan lain-lain.
Remunerasi Direksi
Dasar dan Prosedur Penetapan
Besaran remunerasi Direksi ditetapkan setiap tahun
dalam RUPS. (lihat juga “Penetapan Remunerasi
Komisaris”). Pengkajian besaran remunerasi
dilakukan oleh konsultan independen yang sudah
memiliki pengalaman, mempunyai database
yang kuat dalam menangani perusahaan sekelas
Perseroan. Besaran remunerasi Direksi ditetapkan
dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Perseroan menetapkan remunerasi Direksi dikaitkan
dengan target pencapaian profit, kemampuan
menjaga keberlangsungan dan pengembangkan
usaha Perseroan.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas lima faktor utama dan terjaganya mekanisme check and balances
Perseroan, melalui Dewan Komisaris,
mempertimbangkan lima faktor utama dalam
menetapkan usulan remunerasi Direksi, yakni:
• Imbalan jasa untuk menutupi biaya-biaya yang
diperlukan dalam menjalankan usaha,
• Menghargai kompetensi dan pengalaman yang
dimiliki dan dibutuhkan oleh perseroan
• Ketersediaan waktu secara penuh dalam
mencurahkan tenaga dan pikiran guna
menjalankan tugas perseroan.
• Kemampuan memitigasi risiko bagi perseroan dan
memberi imbalan terhadap tindakan kedinasan
yang berisiko bagi pribadinya.
• Menghargai pencapaian target sesuai dengan
ukuran kinerja utama (key performance indicator)
yang ditetapkan.
Prosedur ringkas penetapan remunerasi Direksi tahun
2014 adalah sebagai berikut:
a. Komite Remunerasi dan Nominasi meminta
konsultan independen melakukan kajian
remunerasi tahun 2014 bagi anggota Direksi.
b. Konsultan independen menyusun kriteria dasar
penetapan remunerasi dengan memperhatikan
Peraturan Menteri BUMN No.Per-04/MBU/2014
tangal 10 Maret 2014, survei remunerasi
perusahaan industri yang sekelas, dan
menyusun rekomendasi usulan remunerasi
lengkap dengan dasar pertimbangan serta
alternatif-alternatif kepada Komite Nominasi
dan Remunerasi.
c. Komite Nominasi dan Remunerasi menyusun
rekomendasi remunerasi bagi anggota
Direksi
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Direksi tahun 2014 dengan memperhatikan
masukan hasil kajian dari konsultan kepada
Dewan Komisaris, lengkap dengan dasar
pertimbangannya.
d. Dewan Komisaris membahas usulan Komite
Nominasi dan Remunerasi, dan menetapkan
usulan remunerasi Direksi tahun 2014 yang
akan disampaikan kepada pemegang saham
mayoritas.
e. RUPS menetapkan memberi kewenangan dan
kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih
dahulu mendapat persetujuan pemegang saham
mayoritas untuk menetapkan besarnya tantiem
tahun buku 2013 serta menetapkan gaji/
honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi Direksi
dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level290
f. Surat Menteri Menteri BUMN no SR-154/MBU/
D2/2014 tgl 7 April 2014 dan SR-175/MBU/
D2/2014 tgl 17 April 2014 Perihal Penetapan
Tantiem tahun 2013 dan Gaji atau Honorarium
Tahun 2014 bagi Anggota Direksi dan Komisaris
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Bagan ringkas prosedur penetapan remunerasi
Direksi adalah sebagai berikut.
Tinjauan KinerjaDireksi
Besaran dan Komponen Remunerasi
Direksi menerima remunerasi tetap dan tidak tetap
yang mencakup gaji, tunjangan, tantieme dan
fasilitas serta tunjangan lainnya yang jumlahnya
direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan
Remunerasi dan Komisaris serta diputuskan dalam
RUPS. Besaran nilai tantieme yang diberikan,
disesuaikan dengan kinerja Perseroan dan
ketercapaian KPI Direksi. Ada pun rincian dari
•Meminta masukan konsultan independen*) dalam menetapkan dasar penentuan remunerasi
•Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi kepada Dewan Komisaris
•Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham
•Menetapkan besaran gaji dan tantiem Direksi
•Gaji dan Tantiem Anggota Direksi
KNR
KNR
DK
RUPS
Keterangan :
*) Konsultan independen: Menyusun dasar dan pertimbangan remunerasi dengan memperhatikan:
• Permen BUMN No Per-04/MBU/2014 tgl 10 Maret 2014 Pasal 5,
• Hasil survei remunerasi,
• Ketersediaan waktu,
• Kemampuan memitigasi risiko,
• Pencapaian target KPI
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 291
remunerasi yang diterima oleh seluruh anggota
Direksi dilaporkan dalam RUPS. (Lihat juga uraian
penetapan remunerasi / honorarium Komisaris)
Remunerasi Anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keseimbangan antara besarnya tugas, tanggungjawab dan kinerja masing-masing
Penetapan remunerasi Direksi mengacu pada
ketentuan sebagaimana diatur dalam SK Dewan
Komisaris 004/SI/Kep.DK/04.2014 untuk Dewan
Komisaris dan 005/SI/Kep.DK/04.2014 untuk Direksi
tenggal 16 April 2014, yang dibuat berdasarkan
peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris,
dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, prinsip
penetapan penghasilan Direksi ditetapkan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Komponen
penghasilan Direksi terdiri dari :
• Proporsi gaji Direktur ditetapkan 90% dari
Direktur Utama
• Tunjangan Direksi
oTunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan
kepada anggota Direksi sebesar 1 (satu)
bulan gaji.
oAnggota Direksi diberikan tunjangan
cuti tahunan sebesar 1 (satu) kali gaji.
Tunjangan cuti tahunan tetap diberikan
walaupun hak cuti tidak diambil atau ijin
cuti tidak diberikan karena kepentingan
Perusahaan.
oAnggota Direksi diberikan tunjangan cuti
besar sebesar 2 (dua) kali gaji. Tunjangan
cuti besar tetap diberikan walaupun hak
cuti tidak diambil atau ijin cuti tidak
diberikan karena kepentingan Perusahaan.
oAnggota Direksi diberikan tunjangan
komunikasi sebesar biaya pemakaian (at
cost)
oSantunan purna jabatan diberikan kepada
anggota Direksi dalam bentuk asuransi
purnajabatan, asuransi dana pensiun,
Direksi
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
atau bentuk lainnya terhitung mulai
diangkat sampai dengan berhenti dari
jabatan kedireksian. Premi atau iuran yang
ditanggung perseroan paling banyak 25%
(dua puluh lima persen) dari gaji dalam satu
tahun yang dianggarkan dalam RKAP setiap
tahun anggaran.
oPerseroan menyediakan bagi anggota
Direksi masing-masing 1 (satu) rumah
dinas beserta perlengkapan, pemeliharaan
dan pengamanannya.
• Fasilitas Direksi
oPerusahaan menyediakan fasilitas berupa
1 (satu) kendaraan jabatan beserta biaya
pemeliharaan dan operasional bagi masing-
masing anggota Direksi, yang jenisnya
dan besarannya ditetapkan dengan
memperhatikan aspek kepantasan dan
kemampuan keuangan Perusahaan
oPerusahaan menyediakan fasilitas kesehatan
kepada masing-masing anggota Direksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Perusahaan
oPerusahaan memberikan fasilitas bantuan
hukum kepada anggota Direksi dalam hal
terjadi tindakan/perbuatan untuk dan atas
nama jabatannya yang berkaitan dengan
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
Perusahaan
oPerusahaan memberikan fasilitas Club
Membership/Corporate Member kepada
anggota Direksi paling banyak 2 (dua)
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level292
keanggotaan dengan memperhatikan
kemampuan Perusahaan. Fasilitas Club
Membership yang diberikan hanya berupa
uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran
tahunan
• Tantiem/Insentif Kinerja
Penetapan tantiem/insentif kinerja bagi Direksi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
tersebut antara lain :
oPemberian tantiem kepada anggota Direksi
diberikan dalam hal BUMN memperoleh
keuntungan dalam tahun buku yang
bersangkutan.
oTantiem bagi Direksi diberikan sebagai
imbalan kerja tahunan berdasarkan kinerja
perseroan yang besarnya ditentukan oleh
Rapat Umum Pemegang saham.
Rincian dari remunerasi yang diterima oleh Direksi untuk tahun buku 2014 adalah sebagai berikut.
(dlm Rp)
Nama Jabatan Honorarium T. Tunai Cuti Besar Tantiem THR Jumlah
DWI SOETJIPTO Direksi 1.566.708.000 114.000.000 - 6.043.372.093 142.428.000 7.866.508.093
SUPARNI Direksi 1.538.222.400 102.600.000 - 5.439.034.884 128.185.200 7.208.042.484
SUHARTO Direksi 1.538.222.400 102.600.000 - 5.439.034.884 128.185.200 7.208.042.484
AHYANIZZAMAN Direksi 1.538.222.400 102.600.000 256.370.400 5.439.034.884 128.185.200 7.464.412.884
BAMBANG SUGENG SI Direksi 384.555.600 102.600.000 256.370.400 5.439.034.884 - 6.182.560.884
ERIZAL BAKAR Direksi 384.555.600 102.600.000 256.370.400 5.439.034.884 - 6.182.560.884
AMAT PRIA DARMA Direksi 1.538.222.400 102.600.000 - 5.439.034.884 128.185.200 7.208.042.484
GATOT KUSTYADJI Direksi 1.182.611.787 7.722.565 - - 44.106.735 1.234.441.087
JOHAN SAMUDRA Direksi 1.182.611.787 7.722.565 - - 44.106.735 1.234.441.087
Kepemilikan Saham dan Informasi Orang Dalam
Sesuai dengan asas keterbukaan dan untuk
menghindari konflik kepentingan, seluruh jajaran
Direksi
Dewan Komisaris, Direksi dan keluarganya tidak
memiliki saham Perseroan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kode Etik Perseroan juga
mensyaratkan Direksi untuk tidak memiliki saham
pada perusahaan terafiliasi dengan Perseroan
maupun saham pada anak usaha. Ketentuan ini
dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seluruh
jajaran Direksi.
Pedoman Kode Etik Perseroan juga mengatur
transaksi yang dapat dilakukan dan tidak dapat
dilakukan oleh orang dalam Perseroan (insider
trading) dan orang yang menerima informasi orang
dalam terkait dengan transaksi material yang terjadi
antara Perseroan dengan Perseroan lain termasuk
transaksi efek Perseroan lain yang belum menjadi
konsumsi publik. Dewan Komisaris, Direksi, dan
Karyawan Perseroan harus mengetahui dan menjaga
kerahasiaan yang dimaksud dengan informasi
material yang diketahuinya.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 293
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level294
Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap
jalannya operasional perusahaan, sampai akhir
tahun 2014, Dewan Komisaris didukung oleh tiga
Komite Komisaris, dan sekretariat yakni:
• Komite Audit,
• Komite Strategi, Manajemen Risiko dan
Investasi,
• Komite Nominasi dan Remunerasi,
• Sekretariat Dewan Komisaris.
Jumlah komite tersebut telah sesuai Peraturan
Menteri BUMN no PER-12/MBU/2012 tentang
“Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas BUMN. Adapun susunan personalia
Komite Komisaris pada akhir tahun pelaporan adalah
sebagaimana tercantum pada bagan berikut.
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap komite
mempunyai mitra kerjanya masing-masing yang
berada dijajaran manajemen baik sebagai departemen
tersendiri maupun sebagai unit kerja manajemen
yang terdiri dari beberapa buah departemen.
Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis,
yaitu Ketua dan Anggota yang merupakan
anggota Dewan Komisaris dan anggota non-
Dewan Komisaris (profesional) yang independen
dan berpengalaman sangat luas. Dengan posisi
Komite sebagai pembantu Dewan Komisaris, maka
dapat dipahami jika keputusan final tetap menjadi
tanggung jawab organ Dewan Komisaris.
Komite-Komite Dewan Komisaris
Ketua Anggota
:
:
Muchammad ZaidunWahyu HidayatIrham DilmyJemani H. Ikhsan* (berakhir 30-6-2014)
Ketua Anggota
:
:
Hadi WaluyoAchmad JazidieSahat PardedeElok Tresnaningsih
Ketua Anggota
::
Mahendra SiregarMarwanto Harjowiryono Wahyu HidayatSyafrizalYuki Indrayadi
Komite Audit
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Strategi, Manajemen Risiko dan
Investasi
Komite Penunjang Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 295
Tinjauan KinerjaTinjauan Kinerja
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Penjelasan atas fungsi, personalia dan dan laporan
kegiatan komite-komite tersebut adalah sebagai
berikut:
KOMITE AUDITKomite Audit dibentuk guna memenuhi ketentuan
hukum dan perundang-undangan di Indonesia untuk
perusahaan terbuka dan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dalam mendukung penerapan praktik
GCG, terutama prinsip akuntabilitas. Komite Audit
memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain,
untuk memastikan tercapainya sasaran: (i) informasi
keuangan Perseroan disajikan secara wajar sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(ii) memberikan pendapat independen dalam hal
terjadi perbedaan pendapat antara manajemen
dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; (iii)
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan
pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan
fee; (iv) struktur pengendalian internal Perseroan
dilaksanakan dengan efektif termasuk menelaah
pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi
dan pelaporan keuangan, (v) pelaksanaan audit
internal dan eksternal dilakukan sesuai standar audit
yang berlaku, dan (vi) ketaatan Perseroan terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab
Terkait dengan hal tersebut di atas, Komite Audit
bertugas, diantaranya, melakukan pengawasan
(oversight) terhadap proses pelaporan keuangan
termasuk melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap independensi dari auditor independen.
Laporan keuangan konsolidasian sepenuhnya adalah
tanggung jawab Manajemen.
Tanggung jawab oversight dari Komite Audit diatur
dalam Piagam (Charter) Komite Audit yang diterapkan
berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Piagam
Komite Audit secara rutin dievaluasi dan disesuaikan
untuk meyakinkan kesesuaian dengan peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan yang
berlaku.
Anggota Komite Audit secara kolektif bertanggung
jawab terhadap keefektifan pelaksanaan tugas
Komite Audit. Hal ini memungkinkan setiap anggota
untuk dapat memfokuskan perhatiannya pada tugas-
tugas tertentu, serta memastikan bahwa mandat dari
Komite Audit terpenuhi.
Kualifikasi Anggota Komite Audit
Kualifikasi keahlian dan latar belakang pendidikan
Anggota Komite Audit dapat dilihat pada uraian
profil Komite Audit.
Susunan Personalia dan Independensi Komite
Audit
Susunan Komite Audit dalam tahun 2014 adalah
sebagai berikut.
No Nama Jabatan
1 Hadi Waluyo Ketua - (Komisaris Independen)
2 Achmad Jazidie Anggota - (Komisaris non-Independen – tidak memiliki hak suara)
3 Farid Prawiranegara1) Anggota - (Komisaris Independen)
4 Sahat Pardede Anggota - (Profesional-Pihak Independen)
5 Elok Tresnaningsih Anggota - (Profesional-Pihak Independen)
Catatan:
1). Menjadi anggota Komite Audit sesuai SK-006/SI/Kep.DK/04.2014 dan meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level296
Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris
Seluruh anggota Komite Audit memenuhi persyaratan
independensi anggota Komite Audit sesuai dengan
peraturan dan kaidah praktek GCG dimana seluruh
anggota Komite Audit tidak memiliki afiliasi dengan
Dewan Komisaris, Direksi maupun pemegang
saham pengendali Perseroan, dan tidak mempunyai
hubungan usaha, baik langsung maupun tidak
langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha
Perseroan.
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat
Selama tahun 2014, Komite Audit mengadakan rapat
internal sebanyak 26 kali, turut menghadiri Rapat
Gabungan Direksi dan Komisaris sebanyak 12 kali.
Rapat tersebut diselenggarakan dan sesuai dengan
Piagam Komite Audit dan memfasilitasi pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab tiap anggota Komite
Audit. Tingkat kehadiran dan frekuensi masing-
masing rapat adalah sebagai berikut:
Nama Komite AuditRapat
Internal Komite
% Hadir
Rapat dengan Komisaris
% Hadir
Rapat Gabungan BOC BOD
% Hadir
Hadi Waluyo Ketua Komite Audit 24 92% 13 100% 12 100%
Achmad Jazidie Anggota Komite Audit 5 20% 9 69% 7 58%
Farid Prawiranegara 1) Anggota Komite Audit 5 71% 3 60% 3 60%
Sahat Pardede Anggota Komite Audit 26 100% 11 85% 11 92%
Elok Tresnaningsih Anggota Komite Audit 26 100% 12 92% 11 92%
1) Farid Prawiranegara - menjadi anggota KA sesuai SK 006/SI/Kep.DK/04.2014 dan meninggal dunia 21 Agustus 2014
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas Komite
Audit
• Penelaahan informasi keuangan.
Pengawasan (oversight) terhadap proses
pelaporan keuangan Perseroan dilakukan
melalui pertemuan secara periodik dengan
Auditor Independen, Unit Internal Audit,
dan Manajemen Perseroan untuk membahas
dan menelaah hal-hal yang terkait dengan
pengendalian internal, akuntansi, auditing, dan
pelaporan keuangan.
• Diskusi dengan Manajemen Perseroan.
Untuk laporan keuangan konsolidasian tahun
buku 2014, Komite Audit telah menelaah dan
mendiskusikan laporan keuangan konsolidasian
yang sudah diaudit dengan Manajemen
Perseroan termasuk diskusi kualitas dari prinsip
akuntansi yang diterapkan, dasar penggunaan
pertimbangan (judgement) yang signifikan,
dan kecukupan pengungkapan dalam laporan
keuangan konsolidasian. Manajemen Perseroan
telah mengkonfirmasikan kepada Komite Audit
bahwa laporan keuangan merupakan tanggung
jawabnya yang telah disiapkan dengan
integritas dan objektif serta telah sesuai dengan
standar akuntansi keuangan di Indonesia
• Evaluasi dan saran penunjukan Kantor
Akuntan Publik (KAP) kepada Dewan
Komisaris. Pada Triwulan I 2014, Komite
Audit telah mengusulkan kepada Dewan
Komisaris agar dilakukan penunjukan Auditor
Independen, KAP Osman Bing Satrio & Eny
(“KAP OBS&E”), anggota dari Deloitte Touche
Tohmatsu Limited, untuk melakukan audit
umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan dan Laporan Tahunan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) masing-
masing untuk tahun buku 2014. Dewan
Komisaris menyetujui usulan tersebut dan
mengusulkan ke RUPS, melalui Direksi. Hasil
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 297
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Komite Penunjang Dewan Komisaris
keputusan RUPS Tahunan Perseroan, tanggal
30 April 2014, menyetujui penunjukan KAP
OBSE sebagai Auditor Independen Perseroan
untuk melakukan audit umum atas Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan
Tahunan PKBL tahun buku 2014.
• Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh auditor internal. Komite Audit
berupaya lebih memberdayakan dan
bekerjasama dengan Internal Audit melalui
penekanan arah pemeriksaan Internal Audit,
bukan hanya terfokus pada audit operasional,
tetapi juga memfokuskan pada proses
pengawasan penyajian laporan keuangan dan
evaluasi kontrol internal Perseroan. Untuk itu,
Komite Audit juga menyarankan perbaikan
struktur organisasi program kerja dan
peningkatan kemampuan individual anggota
Internal Audit.
• Diskusi dengan auditor independen. Komite
Audit mendiskusikan dan menelaah dengan
auditor independen kualitas laporan keuangan
Perseroan. Auditor independen bertanggung
jawab untuk memberikan pendapat atas
kewajaran penyajian laporan keuangan
konsolidasian yang sudah diaudit sesuai standar
akuntansi keuangan di Indonesia. Telaahan
ini juga meliputi kualitas pertimbangan
(judgement) yang digunakan Manajemen
dalam penyusunan laporan keuangan dan hal
lainnya yang diharuskan oleh standar auditing
untuk didiskusikan dan dikomunikasikan
dengan Komite Audit.
• Independensi Aditor Independen.
Komite Audit mendiskusikan dengan auditor
indipenden mengenai independensi dari KAP
dan auditor-auditornya terhadap Manajemen
dan Perseroan termasuk hal-hal yang ada dalam
surat independensi dari KAP yang diharuskan
oleh standar auditing.
• Laporan tahunan Perseroan. Komite Audit
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris,
berdasarkan penelaahan dan diskusi tersebut
diatas, dan Dewan Komisaris telah menyetujui
bahwa, laporan keuangan konsolidasian
Perseroan dimasukkan dalam laporan tahunan
Perseroan tahun 2014 yang kemudian akan
dilaporkan ke OJK.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASIKomite Nominasi dan Remunerasi (KNR) sebagai
organ pendukung Dewan Komisaris menjalankan
tugas berdasarkan Pedoman Kerja Dewan Komisaris
dan Direksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Charter
Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Keputusan
Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
No. 011/SI/Kep.DK/05-2013 tanggal 17 Mei 2013
jo Keputusan Dewan Komisaris PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk No. 008/SI/Kep.DK/04.2014 tanggal 17
April 2014.
KNR berperan membantu Dewan Komisaris PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. dalam memberikan
rekomendasi pengawasan dan pemberian nasihat
kepada Dewan Komisaris, serta melaksanakan tugas-
tugas spesifik lainnya dengan tugas pokok:
• menentukan kriteria seleksi dan prosedur
nominasi dan rekomendasi jumlah anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi,
• memberikan rekomendasi remunerasi anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi, serta
anggota organ penunjang Dewan Komisaris,
dan
• memberi masukan pengawasan dan pemberian
nasihat dalam bidang pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) Perusahaan.
Kualifikasi Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
Kualifikasi keahlian dan latar belakang pendidikan
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level298
dilihat pada uraian profil Komite Nominasi dan
Remunerasi.
Susunan Personalia dan Independensi Komite
Nominasi dan Remunerasi
Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi di tahun
2014 adalah sebagai berikut.
No Nama Jabatan
1 Muchammad Zaidun Ketua - (Komisaris Independen)
2 Wahyu Hidayat Anggota - (Komisaris)
3 Irham Dilmy 2) Anggota - (Profesional)
4 Jemani H. Ikhsan 1) Anggota - (Profesional)
Keterangan:1). Berakhir masa tugas sebagai Anggota KNR pada 30 Juni 2014.2). Bergabung sebagai Anggota KNR sejak 1 Desember 2014.
Seluruh anggota KNR tidak pernah memiliki
hubungan dengan Perseroan atau hubungan
kekeluargaan dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan lainnya (independen).
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat
Komposisi dan Kehadiran Rapat Komite Nominasi
dan Remunerasi sepanjang tahun 2014 dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Nama Komite AuditRapat
Internal Komite
% Hadir
Rapat dengan Komisaris
% Hadir
Rapat Gabungan BOC BOD
% Hadir
Muchammad Zaidun 1) Ketua Komite NR 4 100% 10 77% 7 78%
Wahyu Hidayat 2) Anggota Komite NR 4 100% 13 100% 9 100%
Jemani H. Ikhsan 3) Anggota Komite NR 5 100% 7 100% 5 83%
Djawahir Adnan 4) Anggota Komite NR 2 100% 5 100% 3 100%
Sumaryanto Widayatin 5) Anggota Komite NR - - - 0% - -
Irham Dilmy 6) Anggota Komite NR - - 1 100% 1 100%1) Muchammad Zaidun menjadi Ketua KNR menggantikan Djawahir Adnan sesuai SK 008/SI/Kep.DK/04.2014 - 17 April 20142) Wahyu Hidayat - menjadi anggota KNR sesuai SK 008/SI/Kep.DK/04.2014 - 17 April 20143) Irham Dilmi - bergabung per tanggal 1 Desember 20144) Djawahir Adnan - berakhir RUPS 25 Maret 20145) Sumaryanto Widayatin - berakhir RUPS 25 Maret 20146) Jemani H. Ikhsan - berakhir 30 Juni 2014
Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi
Tugas-tugas KNR yang diselesaikan pada tahun 2014
antara lain adalah:
1. Memantau dan mengevaluasi talent
management program beserta aktivitas
yang terkait tahun 2014 untuk memastikan
pengembangan pegawai, terutama pegawai
Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris
satu level di bawah Direksi, khususnya nominasi
pegawai satu tingkat di bawah Direksi yang
berkompetensi memadai berkaitan dengan
penyiapan calon direksi perseroan dan direksi
anak perusahaan;
2. Menyusun dan memformulasikan perhitungan
usulan remunerasi bagi Direksi dan Dewan
Komisaris untuk tahun buku 2014 dan tantiem
tahun buku 2013, yang diajukan ke dalam
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 299
RUPS Tahun 2014, rekomendasi mengenai
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
mulai 1 Januari 2014, rekomendasi mengenai
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi tahun
2013 berdasarkan keputusan RUPS tahun 2014;
3. Memantau capaian kinerja (KPI) Dewan
Komisaris dan Direksi secara kolegial tahun
2014 sebagai dasar pelaksanaan fungsi
nominasi dan fungsi remunerasi sesuai dengan
kebutuhan;
4. Memantau perkembangan mutakhir dari
Human Capital Master Plan (HCMP) untuk
mengetahui hasil akhir dan implementasinya
dalam kebijakan SDM Perseroan sebagai
sarana untuk menghasilkan modal insani yang
berkompeten dan berkinerja unggul dalam
rangka menjawab tantangan bisnis melalui
penasihatan dan saran;
Tantangan perseroan pada tahun 2015 adalah
mempercepat upaya kesiapan SDM untuk
menunjang strategi bisnis Perseroan kedepan. Untuk
itu diperlukan kebijakan strategis bidang SDM
yang selaras dengan perkembangan strategi bisnis
Perseroan, termasuk dari anak-anak perusahaan
(Opco) baik dari Semen Padang, Semen Tonasa,
Semen Gresik dan termasuk Thang Long Cement
Joint-Stock Company (TLCC) maupun secara Holding
(PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dewan Komisaris,
melalui KNR, akan berupaya memberi masukan
dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat.
KOMITE STRATEGI, MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
(KSMRI) adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan
Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi atas jalannya pengelolaan Perseroan
baik secara keseluruhan maupun spesifik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan
Anggaran Dasar Perseroan, khususnya untuk hal-
hal yang terkait dengan proses penyusunan dan
implementasi aksi-aksi korporasi yang sifatnya
strategis, serta memastikan terlaksananya prinsip-
prinsip manajemen risiko di Perseroan dan melakukan
analisa dan pengkajian atas rencana investasi
Perseroan.
Tugas dan TanggungJawab
KSMRI menjalankan tugas dan tanggung jawab
secara profesional dan independen. Adapun tugas
dan tanggung jawab utama dari KSMRI adalah
membantu Dewan Komisaris melakukan pemantauan
dan evaluasi dalam penyusunan dan implementasi:
rencana strategis, RKAP, sistem manajemen risiko,
dan rencana investasi dengan rincian sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian secara komprehensif
atas usulan Rencana Jangka Panjang Perseroan
(RJPP) serta Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) yang diajukan oleh Direksi.
2. Melakukan penelaahan pelaksanaan RJPP dan
RKAP agar sesuai dengan sasaran RJPP dan
RKAP yang disahkan oleh Komisaris.
3. Melakukan evaluasi terhadap pengembangan
dan implementasi sistem risiko yang
dilakukan Perseroan dan memberikan saran
penyempurnaan lebih lanjut.
4. Melakukan evaluasi dan memberikan saran
perbaikan terhadap identifikasi dan mitigasi
risiko yang dapat mengancam pencapaian
target-target RKAP.
5. Melakukan evaluasi dan memberikan saran
perbaikan terhadap identifikasi dan mitigasi
risiko pada proyek-proyek pengembangan
Perseroan seperti pembangunan pabrik semen
baru, dan investasi atau pembelian pabrik
semen di luar negeri.
6. Melakukan penelaahan terhadap usulan
investasi/divestasi serta capital expenditure
Perseroan dalam batas nilai tertentu yang
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Komite Penunjang Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level300
diajukan oleh Direksi serta melakukan pemantauan proses pelaksanaannya.
7. Melakukan penelaahan terhadap usulan strategic actions perusahaan serta melakukan pemantauan proses
pelaksanaannya.
Tugas, tanggung jawab, dan wewenang KSMRI secara lengkap diatur dalam Surat Keputusan Komite Strategi,
Manajemen Risiko dan Investasi serta Piagam (charter) yang direview secara berkala.
Kualifikasi Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko, dan Investasi
Kualifikasi keahlian dan latar belakang pendidikan Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
(KSMRI) dapat dilihat pada uraian profil KSMRI .
Susunan Personalia dan Independensi Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
Susunan KSMRI di tahun 2014 adalah sebagai berikut:
No Nama Jabatan
1 Mahendra Siregar Ketua - (Komisaris)
2 Marwanto Harjowiryono a) Anggota - (Komisaris)
3 Wahyu Hidayat b) Anggota - (Komisaris)
4 Iman Apriyanto Putro c) Anggota - (Komisaris)
5 Syafrizal Anggota (Profesional-Pihak Independen)
6 Yuki Indrayadi Anggota (Profesional-Pihak Independen).
Catatan:a) Menjadi anggota Komite SMRI terhitung mulai tanggal 17 April 2014.b) Menjadi anggota Komite SMRI terhitung mulai tanggal 17 April 2014.c) Mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite SMRI pada tanggal 25 Maret 2014
Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) adalah para profesional yang memiliki kompetensi
cukup pada bidangnya masing-masing dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun. Para profesional ini tidak pernah
memiliki hubungan dengan Perseroan ataupun hubungan kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi
lainnya. Latar belakang para anggota KSMRI beragam, yakni manajemen strategis, pengelolaan kinerja, manajemen
risiko, teknik pertambangan, perbankan/keuangan dan akuntansi. Keberagaman latar belakang ini ditujukan untuk
dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dan indepedensi pendapat maupun rekomendasi yang diajukan.
Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 301
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat
Kehadiran Rapat Komite Strategi, Manajemen Risiko,
dan Investasi sepanjang tahun 2014 dapat dilihat
pada Tabel berikut.
No Nama Jabatan
Rapat
Internal
Komite
%
Hadir
Rapat
Internal
Komisaris
%
Hadir
Rapat
Internal
BOC BOD
%
Hadir
1 Mahendra Siregar Ketua - (Komisaris) 7 35% 14 88% 10 83%
2 Marwanto Harjowiryono 1) Anggota - (Komisaris) 1 25% 1 33% 2 67%
3 Wahyu Hidayat 2) Anggota - (Komisaris) 10 63% 12 92% 9 100%
4 Iman Apriyanto Putro 3) Anggota - (Komisaris) 6 38% 10 77% 7 78%
5 Syafrizal Anggota (Profesional-Pihak Independen)
17 85% 16 100% 12 100%
6 Yuki Indrayadi Anggota (Profesional-Pihak Independen)
20 100% 16 100% 12 100%
Catatan:1) Iman Apriyanto Putro - berakhir pada RUPS 25 Maret 2014.2) Wahyu Hidayat - menjadi anggota KSMRI sesuai SK 007/SI/Kep.DK/04.2014 tertanggal 17 April 20143) Marwanto Haryowiryono - menjadi anggota KSMR sesuai SK 007/SI/Kep.DK/04.2014 tertanggal 17 April 2014
Laporan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan
Investasi Tahun 2014
Pelaksanaan fungsi dan peranan Kegiatan Komite
Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya di sepanjang
tahun 2014 secara ringkas dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan
Komisaris untuk fokus pengawasan sepanjang
tahun 2014.
2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap
laporan kinerja bulanan Perseroan dan
mengadakan rapat dan diskusi dengan unit-
unit Manajemen yang terkait untuk memantau
pencapaian kinerja bulanan terhadap RKAP
2014 serta menyampaikan usulan-usulan
dan rekomendasi terhadap langkah-langkah
perbaikan yang dirasakan perlu.
3. Melakukan monitoring dan memberikan
masukan-masukan sehubungan dengan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Komite Penunjang Dewan Komisaris
strategi pemasaran dan pola distribusi serta
dampaknya terhadap pengamanan pasokan
semen dan mempertahankan pangsa pasar
(market share).
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi, serta
memberikan masukan-masukan terhadap
strategi perusahaan dalam hal pengamanan
pasokan bahan baku, pengamanan terhadap
kontinuitas pasokan bahan bakar terutama
batubara, serta inovasi-inovasi pemasaran serta
pola distribusi semen yang dilakukan untuk
menuju target pangsa pasar (market share)
sebesar 44%.
5. Melakukan pemantauan setiap bulan terhadap
pelaksanaan program Capex 2014 dan secara
periodik setiap triwulan melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan Capex 2014.
6. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
dalam mempertimbangkan pemberian
persetujuan terhadap Update Feasibility Study
(FS), perubahan nilai investasi dan ruang
lingkup investasi pembangunan pabrik baru di
Sumatera Barat dan Rembang.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level302
7. Melakukan pemantauan atas penyelesaian
proses commisioning power plant unit C dan
D di Tonasa.
8. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
dalam mempertimbangkan pemberian ijin
pemberian Shareholder Loan (SHL) dan
Corporate Guarantee (CG) kepada Operating
Company (OpCo): Semen Padang dan Semen
Gresik.
9. Melakukan pemantauan terhadap implementasi
awal dalam pelaksanaan pendirian pabrik SGG
3 di Indarung (Sumatera Barat) dan SGG 4 di
Rembang (Jawa Tengah).
10. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
dalam mempertimbangkan pemberian
persetujuan terhadap perubahan Anggaran
Investasi untuk pembangunan Packing Plant
(PP) Lampung dan Grinding Plant (GP) Dumai.
11. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
dalam mempertimbangkan pemberian ijin
pemberian tambahan anggaran Capex
pembangunan Packing Plant (PP) Balikpapan,
PP Kendari, Rotary Packer PP Bitung, dan
Reinforcement Silo 9 Biringkassi.
12. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
dalam mempertimbangkan pemberian
persetujuan terhadap pembentukan Joint
Venture Pembangunan Slag Grinding Plant dan
Pembangunan Cement Mill Plant di Jawa Barat,
usulan pendirian anak perusahaan di bidang
Information and Communication Technology
(ICT) dan di bidang properti.
13. Melakukan kajian dan penelaahan terhadap
usulan pemutakhiran Visi Semen Indonesia
2030 & Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP) Tahun 2015-2019.
14. Melakukan kajian terhadap usulan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Tahun 2015 serta sinkronisasinya terhadap
RJP Perusahaan, serta mengkaji kesiapan unit-
unit produksi serta kesiapan pabrik baru untuk
mendukung RKAP 2015.
Secara berkala (minimal 1 kali dalam sebulan), Komite
Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI)
melaporkan aktivitas dan rekomendasinya kepada
Dewan Komisaris. Beberapa catatan dari KSMRI
selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Bidang Strategi
1. Perlunya penajaman road map, termasuk
penyempurnaan proyeksi laporan keuangan,
dari seluruh cluster bisnis yang tercantum
dalam RJPP Tahun 2015-2019.
2. Dalam mengantisipasi tekanan kompetisi akan
semakin besar di tahun 2015, perlu dilanjutkan
upaya maksimal dalam meningkatkan
pendapatan dan efisiensi biaya di tahun 2015,
sehingga EBITDA dan laba bersih tahun 2015
dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan
proyeksi dalam RKAP 2015.
3. Memberikan masukan dalam penyusunan
strategi pemasaran yang komprehensif dengan
memanfaatkan sepenuhnya potensi sinergi
yang dimiliki dan memperhatikan penambahan
kapasitas produksi oleh pesaing sehubungan
dengan selama tahun 2014 telah terjadi
dinamika yang cukup tinggi dalam perebutan
pangsa pasar semen domestik oleh produsen
semen domestik.
4. Perlunya perhatian khusus terhadap perbaikan
kemampuan dan kehandalan fasilitas-fasilitas
produksi terak dan semen yang dimiliki
Perseroan, guna memastikan fasilitas-fasilitas
tersebut untuk minimal dapat menghasilkan
tingkat produksi yang sesuai dengan target
yang tercantum dalam RKAP 2015.
Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 303
5. Terus melakukan usaha-usaha dan inovasi
untuk efisiensi biaya produksi dengan
memanfaatkan best practices pada OpCo-
OpCo untuk diterapkan secara bersama-sama
pada tingkat holding.
6. Memperkuat sinergi pada aspek-aspek
produksi, distribusi, dan marketing, dalam
rangka peningkatan efisiensi Semen Indonesia
Group.
7. Meningkatan kesiapan sumber daya manusia
(SDM) menghadapi persaingan yang semakin
kompetitif, serta selaras dengan strategi
pengembangan bisnis Perseroan ke depan, dan
penyempurnaan implementasi program Human
Capital Master Plan.
8. Meningkatan program CSR Perseroan yang
tepat sasaran, dan berdampak langsung pada
masyarakat, lingkungan hidup, serta pemangku
kepentingan.
9. Memelihara keselarasan antara target dalam
Visi 2030 dan RJPP Tahun 2015-2019 dengan
target dalam RKAP.
10. Skema pendanaan eksternal baru digunakan
apabila dana internal grup tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan proyek
capex dan investasi.
11. Guna mendorong manajemen OpCo untuk
meningkatkan kedisiplinan dalam mengelola
kinerja operasional dan keuangannya, skema
pemberian Share-holder Loan (SHL) untuk
pendanaan proyek di OpCo, seyogyanya dapat
mengadopsi skema pinjaman eksternal (antara
lain meliputi syarat, ketentuan, bunga, dan
tenor) yang bersifat komersial.
Bidang Manajemen Risiko
1. Perlunya dilakukan optimalisasi pendanaan
capex dan investasi, terutama apabila kebutuhan
pendanaan eksternal meningkat seiring dengan
bertambahnya program capex dan investasi.
2. Guna mewujudkan target pertumbuhan yang
selaras dengan target dalam RJPP Tahun 2015-
2019, manajemen perlu untuk secara intensif
mengawal implementasi rencana pembangunan
proyek pabrik baru Rembang dan Indarung-VI
yang sesuai anggaran dan sesuai jadwal.
3. Guna meminimalkan risiko kehilangan
kesempatan (opportunity loss) untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar
pada beberapa wilayah di pulau Sumatera,
manajemen perlu memastikan proyek PP
Lampung dan GP Dumai dibangun sesuai
dengan spesifikasi teknis dan dilaksanakan
secara tepat jadwal.
4. Guna mencegah terjadinya peristiwa kerusakan
yang berulang pada fasilitas produksi dan
pendukungnya, manajemen perlu mengevaluasi
dan menarik pembelajaran dari kejadian
kerusakan yang terjadi dalam beberapa tahun
terakhir, untuk kemudian menetapkan langkah-
langkah pencegahan yang diperlukan.
5. Perlunya terus meningkatkan efektivitas
implementasi sistem manajemen risiko yang
telah dikembangkan Perseroan sehingga bisa
mencapai tingkat maturity level yang lebih tinggi
pada semua operating company.
Bidang Investasi
1. Perlunya melakukan penyesuaian terhadap
prosedur pengajuan dan persetujuan investasi
sehubungan dengan terbentuknya holding PT.
Semen Indonesia, Tbk.
2. Perlunya meningkatkan kualitas perencanaan,
disiplin pengajuan usulan anggaran, dan
implementasi Capex di lingkungan Semen
Indonesia Group.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Komite Penunjang Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level304
3. Perlunya melakukan evaluasi paska proyek
terhadap proyek-proyek Capex Strategis yang
telah selesai dilakukan, dalam rangka untuk
mendapatkan pembelajaran (Lesson-Learnt)
guna menyempurnakan pelaksanaan Proyek-
Proyek Investasi Strategis lainnya di kemudian
hari.
4. Terus melakukan usaha-usaha untuk menjaga
dan mengawal implementasi rencana
pembangunan pabrik semen baru di Sumatera
Barat dan Jawa Tengah sesuai dengan jadwal
dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip
tatakelola yang baik.
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS (SEKDEKOM)Sekretaris Dewan Komisaris (Sekdekom) bertugas
membantu Dewan Komisaris secara administrasi
dalam melakukan tugas pengawasan dan
penasehatan dan fiduciary duty Dewan Komisaris.
Sebagai kepala unit Sekretariat Dewan Komisaris,
Sekdekom membawahi 2 (dua) orang Staff
Sekretariat.
Sekdekom berasal dari Professional yang
berpengalaman dalam bidang-bidang pengelolaan
sekretariat, administrasi, SDM, regulatory/
compliances, corporate communication, serta
“oversight management” dalam bidang keuangan/
internal control, strategic planning, serta risiko
perusahaan, terutama untuk perusahaan publik.
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
bertugas melakukan kegiatan untuk
membantu Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
dalam melaksanakan tugasnya berupa :
a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan
rapat (briefing sheet) Dewan Komisaris /
Dewan Pengawas;
b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris
/ Dewan Pengawas sesuai ketentuan
anggaran dasar perusahaan;
c. Mengadministrasikan dokumen Dewan
Komisaris / Dewan Pengawas, baik
surat masuk, surat keluar, risalah rapat
maupun dokumen lainnya;
d. Menyusun Rancangan Rencana Kerja
dan Anggaran Dewan Komisaris / Dewan
Pengawas;
e. Menyusun Rancangan Laporan-laporan
Dewan Komisaris / Dewan Pengawas;
f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan
Komisaris / Dewan Pengawas.
2. Selain melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas selaku pimpinan
Sekretariat, melaksanakan tugas lain berupa:
a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris /
Dewan Pengawas mematuhi peraturan
perundang-undangan serta menerapkan
prinsip-prinsip GCG;
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu
apabila diminta;
c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika
diperlukan dalam rangka memperlancar
tugas Dewan Komisaris / Dewan
Pengawas.
d. Sebagai penghubung (liaison officer)
Dewan Komisaris / Dewan Pengawas
dengan pihak lain.
3. Dalam rangka tertib administrasi dan
pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang
baik Sekretariat Dewan Komisaris / Dewan
Pengawas wajib memastikan dokumen
penyelenggaraan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tersimpan dengan baik
di Perusahaan.
Tinjauan KinerjaKomite Penunjang Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 305
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Komite Penunjang Dewan Komisaris
4. Dalam melaksakanan tugasnya, Sekretaris
Dewan Komisaris mempunyai kewenangan
untuk melakukan koordinasi dan meminta
informasi dan atau keterangan dari pejabat,
pegawai dan atau pihak-pihak terkait
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
Komisaris di dalam Perseroan.
5. Sekretaris Dewan Komisaris wajib menjaga
kerahasiaan informasi, data dan dokumen
yang diperoleh dalam rangka menjalankan
tugas dan fungsinya.
Laporan Pelaksanaan Tugas/Kegiatan di tahun 2014:
No KegiatanPIC
OUTPUTL S
1 Pembuatan rencana kegiatan Komisaris Tahunan NED - Komite Rencana kegiatan tahunan
2 Pembuatan annual report (bagian Komisaris) NED - Komite Laporan tahunan
3Pembuatan laporan pelaksanaan pengawasan yang dilaporkan pada RUPS
NED NED Laporan
4Mengkoordinasikan laporan-laporan dari komite-komite yang menjadi organ membantu pendukung Dewan Komisaris
NED NED Bahan/ Materi Rapat
5
Menyelenggarakan rapat-rapat kerja/koordinasi dengan Direksi dan segenap jajarannya; dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan jika diperlukan
Dekom NED Agenda Rapat dan Minutes of Meeting
6
Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi (triwulan, tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perusahaan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham tepat pada waktunya
Dekom NED Minutes of Meeting dan surat
7
Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan baik dari informasi-informasi internal yang disediakan oleh Perusahaan maupun dari informasi-informasi eksternal yang berasal dari media maupun dari sumber-sumber lainnya
NED NED Rekomendasi NR
8Memberikan pemdapat dan saran bagi RUPS dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Direksi
Dekom KNR Laporan
9Membuat laporan tahunan pengawasan Dewan Komisaris
NED NED Laporan
10Membuat mekanisme Tata Kelola, fungsi pengawasan dan penasehatan Dewan Komisaris sesuai dengan aturan yang berlaku dan berdasarkan prinsip GCG
NED NED Laporan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level306
Sekretaris Perusahaan
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan merupakan suatu posisi
struktural di bawah Direksi dan bertanggung jawab
langsung kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan
membantu Direksi dalam menyelenggarakan
hubungan yang baik antara Perseroan sebagai Emiten
dengan Regulator dan lembaga-lembaga penunjang
pasar modal, kalangan investor, masyarakat luas
dan pemangku kepentingan pada umumnya, dan
pengelola informasi yang terkait dengan lingkungan
bisnis perseroan.
Sekretaris Perusahaan memastikan kelancaran komunikasi antara perseroan dengan para pemangku kepentingan serta menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar para pemangku kepentingan.
Tugas dan Tanggung Jawab.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan
dijelaskan dalam Peraturan Bapepam-LK IX.I.4 tentang
pembentukan Sekretaris Perusahaan serta Keputusan
Menteri BUMN No. KEP-117/ M-MBU/2002 tentang
Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik
Negara, serta yang terakhir adalah Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No35/POJK.04/2014 tanggal
8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Emitan Publik.
Tugas dan tanggung jawab serta kewajiban Sekretaris
Perusahaan adalah sebagai berikut:
• mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal;
• memberikan masukan kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang- undangan di bidang Pasar Modal;
• membantu Direksi dan Dewan Komisaris
dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang meliputi:
oketerbukaan informasi kepada masyarakat,
termasuk ketersediaan informasi pada Situs
Web Emiten atau Perusahaan Publik;
openyampaian laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan tepat waktu;
openyelenggaraan dan dokumentasi Rapat
Umum Pemegang Saham;
openyelenggaraan dan dokumentasi rapat
Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
opelaksanaan program orientasi terhadap
perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan
Komisaris.
• sebagai penghubung antara Emiten atau
Perusahaan Publik dengan pemegang saham
Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa
Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.
• Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan
secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun mengenai pelaksanaan fungsi
sekretaris perusahaan kepada Direksi dan
ditembuskan kepada Dewan Komisaris.
Fungsi Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta
tanggungjawab dalam penyusunan kebijakan,
perencanaan dan pengendalian komunikasi
perseroan, dan hubungan investors. Fungsi Sekretaris
Perusahaan antara lain (i) memastikan kelancaran
komunikasi antara perusahaan dengan para
pemangku kepentingan, (ii) menjamin tersedianya
informasi yang boleh diakses oleh pemangku
kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 307
Sekretaris Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
para pemangku kepentingan dan (iii) memenuhi
kewajiban Perseroan terkait dengan pasar modal dan
pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, (iv) membina identitas dan citra perseroan
untuk menunjang peningkatan nilai perseroan, (v)
mengelola media komunikasi internal dan eksternal
perseroan dan mengarahkan perusahaan anak dalan
aktivitas komunikasi korporat yang dilaksanakan.
Selain mempunyai fungsi sebagaimana disebutkan,
Sekretaris Perusahaan memiliki tugas diantaranya
(i) mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi
untuk membangun citra perseroan, (ii) bertindak
selaku wakil perseroan dan pejabat penghubung
antara perseroan dengan seluruh stakeholders dalam
mengkomunikasikan kegiatan perseroan secara akurat
dan tepat waktu, (iii) mengendalikan penyampaian
informasi kinerja perseroan dan corporate action
kepada otoritas pasar modal, otoritas bursa, investor,
analis dan para pelaku pasar lainya, (iv) menyampaikan
Laporan tahunan Perseroan dan Laporan Keuangan
berkala kepada otoritas pasar modal dan otoritas
bursa, (v) mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat
Direksi, rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan
Rapat Umum Pemegang Saham.
Sekretaris Perusahaan menjalankan empat fungsi yakni sebagai Compliance officer, stakeholders relation, liaison officer/contact person dan business information.
Fungsi Sekretaris Perusahaan tersebut wajib
diimplementasikan dalam beberapa fungsi sebagai
berikut:
• Compliance officer, mengikuti dan memberikan
masukan kepada Direksi atas perkembangan
ketentuan perundang-undangan dan peraturan-
peraturan yang berlaku serta memastikan bahwa
Perseroan memenuhi ketentuan /peraturan
tersebut.
• Stakeholders relation, memberikan pelayanan
kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris,
Direksi dan Stakeholders lainnya termasuk namun
tidak terbatas pada investor atas informasi yang
berkaitan dengan kondisi sesuai dengan Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pelayanan ini menunjukkan penerapan
asas transparansi dan disclosure oleh Perusahaan
terhadap Pemangku Kepentingan.
• Liaison officer/contact person, bertindak
sebagai pejabat penghubung antara Perusahaan
dengan OJK, bursa efek, dan masyarakat.
Business information, memberikan informasi segera
atas kejadian aktual yang sebenarnya terjadi sebagai
respon atas adanya rumor-rumor atau isu-isu, baik
yang bersifat positif maupun negatif kepada para
Pemangku Kepentingan.
Pelatihan Sekretaris Perusahaan
Sesuai ketentuan pasal 7 POJK No35/POJK.04/2014,
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman untuk membantu pelaksanaan
tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus mengikuti
pendidikan dan/atau pelatihan. Oleh karenanya pada
tahun 2014, Sekretaris Perusahaan Perseroan telah
mengikuti pelatihan sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level308
Course Name Begin End Provider
Functional (Business Mastery)
Good Corporate Goverance 2/7/13 2/8/13 Bureau of Training
Improvement GCG & Sharing Discussion 6/18/13 6/19/13 Bureau of Training
Others
Rapat Anggota Tahunan VI FHBUMN 6/5/13 6/5/13 BUMN
Workshop ttg Ekonomi, Leadership,& SDM 1/10/14 1/11/14 Bureau of Training
Leadership Development Program
Global Leadership Development Program 6/24/13 6/28/13 PPM Manajemen
Unassigned
INDONESIAN ECONOMIC OUTLOOK 2007 : MANAGING ASSET AND LIABILITIES IN DINAMIC MARKETS
9/15/06 9/15/06 DANAREKSA SEKURITAS
PENGARAHAN MENTERI TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI
12/26/06 12/26/06 DEPARTEMEN TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI
PRESENTASI PERATURAN2 PASAR MODAL 3/29/07 3/29/07 BEJ, PT
SEMINAR SEHARI : INDONESIA MACRO ECONOMY 12/19/08 12/19/08 ANALYST UBS INVESTMENT RESEARCH
PELATIHAN JURNALISTIK DAN PENANGANAN MEDIA 1/19/11 1/20/11 RANA COMMUNICATIONS
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun
2014
Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris
Perusahaan bertanggung-jawab langsung kepada
Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama. Sesuai
POJK No35/POJK.04/2014 Sekretaris Perusahaan
diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan
Direksi.
Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan
Kegiatan yang telah dijalankan selama ini meliputi
pengelolaan hubungan dengan investor, publik dan
hubungan internal, menangani data-data internal,
serta memberikan masukan kepada Direksi Perseroan
untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya, termasuk
pelaksanaan Governancy di Perseroan.
Sejak 9 Mei 2012 sampai dengan saat ini Sekretaris
perusahaan dijabat oleh Sdr. Agung Wiharto.
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2012.
Sebelumnya bertugas sebagai Kepala Biro Hubungan Investor sejak
tahun 2006. Menjabat sebagai Kepala Seksi Perwakilan Jakarta
(2001-2002) dan Kepala Seksi Dokumentasi & Penerangan (1996-
2001), Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1994.
Meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Gadjah
Mada pada tahun 1993. Selain itu mengikuti berbagai kursus dan
training yang relevan dengan tugasnya di dalam dan di luar negeri,
diantaranya “the 12th annual company secretary conference”,
“achieving greatness in a turbulent world”, “pelatihan certified
investor relations”, “pelatihan jurnalistik dan penanganan media”,
dan lain sebagainya.Agung Wiharto
Profil Sekretaris Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 309
Untuk memperlancar kegiatan yang dijalankan,
Sekretaris Perusahaan membawahi unit kerja:
• Biro Komunikasi Perusahaan
• Biro Hubungan Investor
• Biro Kesekretariatan dan Protokol
• Biro Arsip Pusat Perusahaan
• Biro Kantor Jakarta
• Biro Kegiatan Perusahaan
• Staf Sekretaris Perusahaan
Perseroan berupaya melakukan penyelarasan komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan agar berkontribusi positif dan memberi nilai tambah secara
berkesinambungan
Sebagai penghubung perusahaan dengan
komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain
yang berkepentingan, Perseroan telah membentuk
Bagian Hubungan Investor Relations dibawah
Corporate Secretary yang memiliki tanggung jawab
untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan
sebagai salah satu prinsip GCG kepada komunitas
pasar modal, membina hubungan dengan para
investor saham dan obligasi maupun surat berharga
lainnya, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga
pemeringkat, Self Regulatory Organization (SRO),
serta komunitas keuangan terkait lainnya.
Untuk memastikan bahwa pengungkapan informasi
sudah akurat serta dicatat, diolah, dirangkum
dan dilaporkan dalam jangka waktu tertentu,
sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi
yang berlaku dan sebagai pegangan Sekretaris
Perusahaan dalam menjalankan tugasnya, Perseroan
mengeluarkan kebijakan komunikasi yang dituangkan
dalam Pedoman GCG dan “Prosedur Komunikasi
Eksternal”.
Dalam rangka memenuhi peraturan dan
meningkatkan komunikasi yang efektif, Perseroan
mengadakan acara public expose, conference
Sekretaris Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
call, investor gathering, analyst meeting, non-deal
roadshow, investor forum serta distribusi siaran
pers untuk mengkomunikasikan perkembangan
operasional dan kondisi keuangan perusahaan
terkini. Di samping itu, Perseroan juga menyampaikan
informasi untuk seluruh pegawai melalui Program
Komunikasi Internal. Hal ini dilaksanakan untuk
menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi
kepada seluruh pemangku kepentingan.
Pada tahun 2014, beberapa kegiatan terkait
dengan pemangku kepentingan yang telah
dilakukan, Sekretaris Perusahaan diantaranya
telah menyelenggarakan RUPST sebanyak satu
kali; Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat Notulen
hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi;
Menjalin komunikasi dengan Kementerian Negara
BUMN, Departemen Keuangan, Sekretaris Negara,
OJK (Bapepam-LK), Self Regulatory Organisation
(BEI, KSEI, KPEI), BAE, dan lembaga-lembaga
terkait lainnya; menyelenggarakan rapat dengar
pendapat dan kunjungan kerja dengan DPR-RI;
menyelenggarakan/partisipasi Public Expose, Media
Site Visit, analist meeting, Conference, Exhibition
dan menyelenggarakan press conference dan
teleconference.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah melaporkan
dan mengumumkan informasi yang terdiri atas
informasi material yang dilaporkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, informasi korporasi lainnya,
serta press release. Selain itu Perseroan mengadakan
sejumlah kegiatan dengan rincian sebagaimana
tercantum pada tabel-tabel berikut.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level310
Tabel Kegiatan Sekretaris Perusahaan:
No Kegiatan Jumlah (Kali)
1 Analysts Visit 98
2 Investors Visit 102
3 Attending House Conf. 2014 6
4 Non Deal Road-show 2014 1
5 Analyst Meeting 2014 1
6 Analyst Plant Visit 2014 0
7 Monthly Sales Consumption 2014 11
8 Local Investors Gathering 2014 0
9 Public Expose 2014 2
10 Quarterly Reports 2013 - 2014 4
11 Global Conference Calls 1
Perseroan juga menyampaikan berbagai informasi terkait operasional perusahaan dalam rangka keterbukaan
informasi kepada OJK maupun melalui Siaran Pers, diantaranya.
Tabel Keterbukaan Informasi – Surat Menyurat Dengan Regulator dan Pengawas Pasar Modal
NO. BULAN TGL SURAT PERIHAL KEPADA
1 Januari 09-Jan-14Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Desember 2013
BEI
2 Februari
07-Feb-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Januari 2014 BEI
17-Feb-14Pemberitahuan Pelaksanaan RUPS PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. OJK-BEI-KSEI
21-Feb-14Laporan Keuangan Konsolidasian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2013 (audited) OJK-BEI-KSEI
24-Feb-14Iklan Pemberitahuan RUPS Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. OJK-BEI-KSEI
24-Feb-14Bukti Iklan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2013 (Audited) OJK-BEI-KSEI
Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 311
NO. BULAN TGL SURAT PERIHAL KEPADA
3 Maret
04-Mar-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Februari 2014 BEI
10-Mar-14Iklan Panggilan RUPS Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. OJK-BEI-KSEI
18-Mar-14 Konfirmasi Penyampaian Jadual Pembayaran Dividen BEI-KSEI
24-Mar-14
Pelaporan Transaksi Afiliasi dan Keterbukaan Informasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tentang Pemberian Jaminan Perusahaan antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan PT Semen Gresik untuk Memenuhi Ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
OJK-BEI
27-Mar-14 Hasil Keputusan RUPS Tahunan PT SI OJK-BEI-KSEI
27-Mar-14 Iklan Hasil Keputusan RUPS Tahunan PT SI OJK-BEI-KSEI
4 April
07-Apr-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Maret 2014 BEI
28-Apr-14 Rencana Penyelenggaraan Public Expose - Tahunan BEI - OJK
30-Apr-14Laporan Keuangan Konsolidasian Triwulan I Tahun 2014 (unaudited) BEI-OJK-KSEI
30-Apr-14 Perubahan Liabilitas Melebihi 20% OJK-BEI
5 Mei
02-Mei-14 Penyampaian Materi Public Expose - Tahunan BEI - OJK
02-Mei-14
Laporan Keterbukaan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor X.K.1 dan Laporan Transaksi Afiliasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Butir 2 huruf c angka 4) dan 5) Peraturan IX.E.1 dalam rangka Transaksi Jasa Koordinasi Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Rembang
OJK-BEI
09-Mei-14 Laporan Hasil Public Expose - Tahunan BEI - OJK
13-Mei-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek April 2014 BEI
20-Mei-14Penyampaian Keterbukaan Informasi terkait Transaksi Material Pembangunan Pabrik Indarung IV di Sumatera Barat dan Pabrik Rembang di Jawa Tengah
OJK-BEI
6 Juni
02-Jun-14
Pelporan Transaksi Afiliasi dan Keterbukaan Informasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tentang Penandatanganan Pinjaman Pemegang Saham antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan PT Semen Gresik untuk Memenuhi Ketentuan Peraturan Bapepam-LK No IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
OJK-BEI
09-Jun-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Mei 2014 OJK-BEI
20-Jun-14
Pelaporan Transaksi Afiliasi dan Keterbukaan Informasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tentang Penandatanganan Perjanjian Offtake antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dengan Thang Long Cement Joint Stock Company untuk Memenuhi Ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
OJK-BEI
Sekretaris Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level312
NO. BULAN TGL SURAT PERIHAL KEPADA
7 Juli
10-Jul-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Juni 2014 BEI
24-Jul-14Laporan Keuangan Konsolidasian Semester I Tahun 2014 (unaudited) OJK-BEI-KSEI
25-Jul-14Bukti Iklan Laporan Keuangan Konsolidasian Semester I Tahun 2014 (unaudited)
OJK-BEI-KSEI
8 Agustus
11-Agu-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Juli 2014 BEI-OJK
14-Agu-14 Rencana Penyelenggaraan Public Expose - Tahunan BEI - OJK
15-Agu-14 Penyampaian Materi Public Expose - Tahunan BEI - OJK
25-Agu-14 Laporan Hasil Public Expose - Tahunan BEI - OJK
9 September 08-Sep-14 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Agustus 2014 BEI-OJK
10 Oktober30-Okt-14
Laporan Keuangan Konsolidasian (Unaudited) Triwulan III TH 2014 OJK-BEI-KSEI
11 November
3 Nov 2014 Klarifikasi Pemberitaan Media Online LensaIndonesia.com BEI
12 Nov 2014Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek September 2014 BEI-OJK
12 Nov 2014 Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Oktober BEI-OJK
19 Nov 2014 Penjelasan atas Pemberitaan Media Massa BEI
12 Desember
03-Des-14 Pemberitahuan Penunjukan Plt Direktur Utama PT SI BEI -OJK
09-Des-14Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek November 2014 BEI -OJK
17-Des-14 Pemberitahuan RUPSLB PT SI OJK-BEI-KSEI
24-Des-14 Bukti Iklan Pemberitahuan RUPSLB PT SI OJK-BEI-KSEI
Tabel Siaran Pers 2014:
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
1 9 Januari 2014HUT Semen Indonesia pertama
Setahun Semen Gresik berubah nama menjadi Semen Indonesia
All Media
2 8 Januari 2014Peresmian Truck Varia Usaha
PT Varia Usaha Launching 15 Truck Berkapasitas 30 ton, Hingga 2013 miliki 1009 Unit Truck
All media
3 22 Januari 2014Temu Pelanggan Area I Jatim
Semen Indonesia tahun 2014 Targetkan Market Share 73% di Jatim, Gelar Customer Gathering untuk Wilayah Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto
Wartawan Surabaya
4 28 Januari 2014Perpanjangan Lomba Adicipta Mediatama Semen Indonesia
Lomba Karya Tulis dan Foto Adicipta Media Tama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 013/2014 Diperpanjang hingga 30 April 2014
All Media
5 30 Januari 2014
Telaah Hukum dan Kronologis atas laha PT Semen Indonesia di Madura
Telaah hukum dan kronologi legalitas hak ats tanah aset PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Kecamatan kamal Kab. Bangkalan Madura
Media di Madura
Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 313
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
1 4 Februari 2014 Launching Buku
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto launching buku transformasi korporasi " mengubah konflik menjadi kekuatan "
All Media
211 Februari
2014Press Conference Lahan di Gresik
Legalitas hak atas tanah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Desa gulomantung, ngargosari, giri, kelangonan, kembangan,randuagung dan sidomoro kec kebomas kab gresik
all media di gresik
314 Februari
2014
bantuan semen indonesia pada korban letusan gunung kelud
Semen Indonesia Salurkan Dana Rp 2,7 milliar untuk Korban gunung kelud
All Media
417 Februari
2014
Semen Indonesia berikan beasiswa pemenang lomba debat tingkat nasional
semen indonesia berikan beasiswa kepada tiga siswa SMA 2 Surabaya pemenang lomba debat tingkat nasional peringati HPN ke 68 di Bengkulu
All media
519 Februari
2014Peresmian Pabrik Tonasa V
Semen Indonesia resmikan pabrik tonasa V " dilengkapi pembangkit listrik terbesar di industri semen"
All Media
619 Februari
2014
Bantuan kendaraan penyisir debu sesuasi letusan gunung kelud
semen indonesia kirimkan kendaraan khusus bantu penyisir vulkani di kediri
All Media
720 Februari
2014Semen Indonesia Awards on Innovation
semen indonesia hemat Rp 2,57 Triliun karena program inovatif
All Media
822 Februari
2014
Bantuan CSR mesin pencetak batako korban letusan kelud
semen indonesia berikan bantuan 10 unit mesin pencetak batako kepada warga kediri korban gunung kelud
All Media
924 Februari
2014laporan keuangan
semen indonesia bukukan laba bersih Rp 5,37 triliun
All media
1026 Februari
2014Peresmian packing plant
semen indonesia resmikan packing plant berkapasitas 600 ribu ton per tahun di Banjarmasin dengan investasi Rp 120 Milliar
All Media
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
1 1 Maret 2014Kegitan CSR bidang pendidikan di Tuban
semen indonesia peduli pendidikan di Kabupaten Tuban
media tuban
2 15 Maret 2014 Bedah BukuSosialisasikan Transformasi Korporasi Semen Indonesia Lakukan bedah Buku di Kampus Universitas Airlangga Surabaya
wartawan Surabaya
3 19 Maret 2014Hari Pers Nasional Jawa Timur
KWSG Peringkat 233 Koperasi Tingkat Dunia Raih Penghargaan PWI Jatim Award 2014 Kategori Korporasi Daerah
All Media
4 21 Maret 2014Penandatanganan MoU
semen gresik mendapatkan fasilitas non cash loan Rp 1,4 triliun dari bank mandiri untuk pembangunan pabrik semen baru di rembang
All Media
Sekretaris Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level314
5 23 Maret 2014 Penghargaantata kelola perusahaan semen indonesia masuk jajaran terbaik IICD top 50 perusahaan terbuka 2013
Surabaya dan Gresik
6 25 Maret 2014 RUPSTsemen indonesia bagikan dividen 45% dari laba bersih
All media
7 30 Maret 2014 Grand Final Kirana29 finalis dari 29 kota seluruh indonesia berebut juara dalam kompetisi anak indonesia (Kirana) Semen indonesia
all media
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
1 11 April 2014 Bedah BukuSemen Indonesia bantu aukla " Oedjoe Djoeriaman " tehnik Kimia ITS
Wartawan Surabaya
2 16 April 2014 Temu PelangganJanita janet hibur pelanggan semen indonesia wilayah bangkalan, sampang, sumenep dan pamekasan madura
Wartawan Madura
3 17 April 2014
Penandatanganan MoU Semen Indonesia dengan kejaksaan Agung
Semen Indonesia bekerjasama dengan jaksa agung muda perdata dan tata usaha negara kejkasaan agung dalam penanganan maslah hukum di bidang perdata dan tata usaha negara
Wartawan gresik
4 26 April 2014Puncak peringatan Kartini
Tri Risma harini beserta lima tokoh emansipasi wanita mendapat penghargaan dari semen indonesia dalam puncak perayaan hari kartini tahun 2014
wartawan surabaya
5 29 April 2014 Seminar betondorong pembangunan infrastruktur di kalimantan timur semen indonesia selenggarakan seminar beton
Wartawan Balikpapan
6 30 April 2014 Temu Pelanggan
targetkan market share diatas 22 persen di jabar, semen indonesia gelar customer gathering untuk wilayah bogor, depok, bekasi
wartawan bogor
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
1 5 Mei 2014Pabrik Semen Indonesia di rembang
Pabrik semen indonesia di rembang selesai 2016
All Media
2 7 Mei 2014 Investor SummitSemen Indonesia wujudkan pertumbuhan berkelanjutan
All Media di Jakarta
3 8 Mei 2014Pembukaan Marching Band
Marching band semen indonesia (MBSI) raih juara 1 ajang Thailand International marching band festival 2014
Wartawan Gresik
4 9 Mei 2014Pembukaan Uji Kompetensi Wartawan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dukung UKW tiga kota di Jatim
All Media
5 12 Mei 2014 Temu Pelanggan targetkan Market share 74 persen di jatim Semen Indonesia intens gelar customer gathering
Wartawan Kediri, Surabaya, Gresik dan Tuban
6 20 Mei 2014 Pemberian pelatihanSemen Indonesia tingkatkan kompetensi masyarakat di kabupaten rembang
All Media
7 26 Mei 2014Gorund Breaking di pabrik Indaqrung VI
Semen Indonesia mulai Bangun Pabrik Baru Indarung VI di Padang dengan Investasi Rp 3,25 Triliun
All Media
Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 315
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
1 1 Juni 2014BEM STiMSI bagi pohon
Sekolah Tinggi manajemen Semen Indonesia (STiMSI) Bantu 1000 pohon untuk masyarakat gresik
Wartawan Gresik
2 1 Juni 2014 Pemberian SembakoKlup sepeda SGCC Semen Indonesia bagikan 4000 paket sembako untuk warga di sekitar kecamatan gunem
All media
3 3 Juni 2014 Pemberian BeasiswaSemen Indonesia berikan beasiswa kepada 2653 siswa mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi
Surabaya
4 6 Juni 2014Sosialisasi pembangunan pabrik baru
Semen Indonesia sosialisasikan manfaat dibangunya pabrik ke masyarakat di wilayah kecamatan gunem di tuban
All media
5 8 Juni 2014 Temu Pelanggantargetkan peningkatan penjualan di wilayah DKI jakrta, semen gresik intens gelar customer gathering
All media
6 10 Juni 2014 Bantuan CSRPrioritaskan lingkungan, semen indonesia partisipasi 10.000 " Mangrove" di rembang
All media
7 10 Juni 2014 Penghargaan MNC Semen indonesia raih the best listed company manufacturing sector basic industri dan the best CEO 2014 dari MNC Bussiness
All media
8 11 Juni 2014penghargaan Adiwiyata Mandiri
ciptakan inovasi bertema lingkungan, SMK dan SD Semen Gresik raih adiwiyata mandiri
wartawan Gresik
9 13 Juni 2014Penghargaan Pena Emas
PWI anugerahkan penghargaan pena emas untuk Dirut Semen Indonesia
All media
10 16 juni 2014Pembangunan pabrik di Rembang
semen indonesia mulai pembangunan pabrik ramah lingkungan di rembang dengan kapasitas 3 juta ton pertahun
All media
11 18 Juni 2014 Temu Pelanggantingkatkan loyalitas pelanggan semen curah, semen indonesia gelar program curahan rejeki
Wartawan Gresik
12 18 Juni 2014 PenghargaanSemen Indonesia Raih The Best Indonesia Green Awards 2014
All Media
13 18 Juni 2014Peresmian anak usaha TI
Semen Indonesia resmikan anak usaha di bidang IT " PT Sinergi Informasi Semen Indonesia "
All Media
14 18 Juni 2014MoU kredit untuk thang long sement
Semen Indonesia terima kredit sindikasi dari Mandiri, Standard Chartered dan SMCB untuk pengembangan pabrik thang long cement vietnam
All Media
15 23 Juni 2014Gebyar loyalitas pelanggan
Semen Indonesia bersama Distributor Gelar gebyar loyalitas pelanggan area 8 Jawa Timur
Wartawan Madura
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
1 1 Juli 2014 Temu PelangganSemen Indonesia bersama Distributor Gelar Loyalitas Pelanggan Area 8 Jawa Timur
Wartawan Gresik
2 10 Juli 2014 Temu Pelanggankenalkan Budaya Gresik Tempo Dulu , Semen Indonesia Selenggarakan Blanggur Ramdahan di Tujuh Kota di Jawa Timur
Wartawan Gresik
Sekretaris Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level316
3 7 Juli 2014 Kunjungan Industri
Semen Indonesia beri kesempatan masyarakat Kab.Rembang meninjau secara langsung manfaat keberadaan pabrik di Tuban
Wartawan Tuban
4 11 Juli 2014Penerimaan Certifikat Rumah Sakit Semen Gresik
RS semen meraih sertifikat akreditasi paripurna sesuai standart akreditasi versi 2012 yang mengacu pada Joint Commision Internasional (JCI)
Wartawan Gresik
5 15 Juli 2014 Pembangunan WHRPG
Pabrik Semen Indonesia di Tuban hemat listrik Rp 120 milliar " bangun WHRPG kapasitas desain 30,6 MW kerjasama WME engineering jepang"
All Media
6 21 Juli 2014
Semen Indonesia kembali raih penghargaan di bidang CSR
Semen Indonesia kembali raih penghargaan di bidang CSR
All Media
7 23 Juli 2014
Safari ramadhan di Kab Rembang, Semen Indonesia salurkan bantuan Rp1,2 milliar
Gelar Safari ramadhan di Kab Rembang, Semen Indonesia salurkan bantuan Rp 1,2 Milliar
Wartawan Rembang dan Semarang
8 25 Juli 2014Semen Indonesia Bukukan laba bersih Rp 2,78 triliun
Semen Indonesia Bukukan laba bersih Rp 2,78 triliun
All Media
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
107 Agustus
2014HUT Semen Gresik dan TIB
Peringati HUT ke 57 pabrik gresik Semen Indonesia berikan penghargaan Kesetiaan Kerja kepada 342 pegawai Masa Kerja
All Media
2 8 Agustus 2014Persemian Gedung Pusat
Semen Indonesia resmikan kantor pusat Semen Gresik di Kabupaten Jawa Timur
All Media
318 Agustus
2014Penghargaan Energi Pratama
Semen Indonesia Raih Energi Pratama All Media
419 Agustus
2014Penghargaan Forbes
Semen Indonesia kembali masuk dan raih Forbes 2000 awards
All Media
520 Agustus
2014Investor Summit
meski konsumsi semen menurun, penjualan Semen Indonesia hingga Juli tembus 14,42 juta ton
All media
622 Agustus
2014HUT Kab. Rembang
Semen Indonesia Semarakkan HUT ke 273 menampilkan reog , Marvhing Band dan Mobil Hias
Wartawan Rembang dan Jawa Tengah
725 Agustus
2014Pembukaan Expo HUT pabrik Semen Gresik
Seni reog tandai pembukaan Semen Indonesia Expo 2014, Di ikuti 325 Stand Pameran
Surabaya, Gresik,Tuban dan Rembang
827 Agustus
2014Temu Pelanggan
jaga penguasaan pasar semen indonesia gelar customer gathering area surakarta
Wartawan Solo
928 Agustus
2014Penandatanganan MoU
Semen Indonesia gandeng banl mandiri, BRI, BNI dan CIMB Niaga untuk kerjasama sistem cash pooling perseroan
All Media
Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 317
1028 Agustus
2014
Launching Semen Indonesia Center of the Champs
Wujudkan World Class enginering company, Semen Indonesia bentuk Center of the Champs
All Media
1129 Agustus
2014Kunjungan Menteri Menakertrans
Pengurus baru SKSI periode 2014 - 2017 selenggarakan temu kenal dengan Menakertrans dan federasi seluruh serikat pekerja BUMN dan Swasta
All Media
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
13 September
2014
Berita Pendukung Penolakan Warga Atas Rembang
Semen Indonesia Serius Tangani Lingkungan All Media
25 September
2014
Kunjungan warga Rembang ke Pabrik Tuban
Warga Timbrangan Buktikan Keberadaan Semen Indonesia di kabupaten Tuban Bermanfaat bagi Warga sekitar
All Media
36 September
2014Keberangkatan Jamaah Haji
Semen Indonesia berangkatkan 179 Calon jamaah haji Gresik
Wartawan Gresik dan Surabaya
49 September
2014Peresmian packing Plant
Resmikan Packing plant wilaqyah Mamuju , Semen Indonesia perkuat distribusi di wilayah Sulawesi
All Media
515 September
2014
Semen Gresik Foundation (SGF) Bangun Pabrik Peolahan Lingkungan Sampah, Kap Prod 240 ton/hari di Kab. Gresik, investasi sebesar Rp 13,5 Milliar
Semen Gresik Foundation (SGF) Bangun Pabrik Peolahan Lingkungan Sampah dengan Kapasitas Produksi 240 ton/hari di Kab. Gresik dengan investasi sebesar Rp 13,5 Milliar
Media Gresik
618 September
2014
PT Varia Usaha luncurkan 65 truck baru dengan investasi 65 milliar
PT Varia Usaha luncurkan 65 truck baru dengan investasi 65 milliar
all media
724 September
2014Temu Pelanggan
jaga penguasaan pasar, semen indonesia perkuat sinergi dengan mitra penjualan
All media Jawa Tengah
825 September
2014Pemberian Bantuan
Tingkatkan potensi usaha masyarakat di Rembang Semen Indonesia salurkan bantuan pinjaman Rp 600 juta
All Media
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
1 5 Oktober 2014 Idul Adhasemen indoensia salurkan 78 ekor sapi pada peryaan Idul Adha 1435 H
Tuban,Gresik,Surabaya, Rembang dan Semarang
2 8 Oktober 2014 Temu PelangganPenjualan Semen gresik di wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan mojokerto hingga Septemeber mencapai 1,17 juta ton
Surabaya
3 8 Oktober 2014 Temu PelangganPenjualan Semen Gresik di Kalimantan Barat hingga Septemeber 2014meningkat 17% mencapai 196.42 ribu ton
Pontianak, kalbar
415 Oktober
2014Penghargaan
Semen Indonesia Raih penghargaan terbaik versi berita satu
All Media
516 Oktober
2014Penghargaan
Semen Indonesia Raih Penghargaan Green indusrty dari kementrian perindustrian
All media
Sekretaris Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level318
617 Oktober
2014Penghargaan
Sukses jalankan strategi transformasi , Dwi Soetjipto Dirut Semen Indonesia raih penghargaan sebagai CEO poilihan oleh Serikat Perusahaan Pers
All media
719 Oktober
2014Pemberian SK Pendirian UISI
Semen Indonesia siap cetak SDM unggul melalui Universitas International Semen Indonesia
All Media
822 Oktober
2014Ground Breaking WHRPG
Semen Indonesia mulai pembangunan Pembangkit Listrik Berkapasitas 30,6 MW dengan memanfaatkan gas buang darin pabrik perseroan di Tuban Jawa Timur
All Media
923 Oktober
2014Temu Pelanggan
Gelar Loyalitas Pelanggan Penjualan Semen Gresik meningkat 20.3 Persen
Wartawan Surabaya, Gresik, Tuban dan Rembang
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
14 November
2014Temu Pelanggan
Penjualan Semen Gresik di wilayah Kalimantan Selatan hingga September mencapai 200 ribu ton dengan penguasaan pangsa pasar 28,41 persen
All Media
25 November
2014Seminar Beton
semen indonesia selenggarakan seminar beton untuk mendorong pembangunan infrastruktur di kalimantan Barat
All Media
318 November
2014Temu Pelanggan Kalteng
Penjualan Semen Gresik di Wilayah kalimantan tengah hingga Oktober mencapai 272 ribu ton dengan penguasaan pangsa pasar 65 persen
All Media
420 November
2014Sidang PTUN terkait Pabrik Rembang
Gugatan Dinilai tidak berdasar dan cacat hukum
All Media
529 November
2014
Kunjungan Redaktur Semarang dan Redaktur Jatim
ditargetkan beroperasi 2016, progress pembangunan pabrik Semen Indonesia di rembang 10,2 %
All Media
NOTANGGAL RELEASE
KEGIATAN JUDUL RELEASE Media
14 Desember
2014Sidang PTUN
Warga desak Pemda intervensi dukung investasi
All Media
24 Desember
2014Sidang PTUN
Sidang gugatan izin lingkungan pabrik semen di Rembang tim kuasa hukum Semen Indonesia optimis menang
All media
317 Desember
2014Penghijauan/CSR
Semen Indonesia dukung pencanangan gerakan 200 ribu Biopori Pemkab Tuban
Media Tuban
418 Desember
2014Sidang PTUN
Sidang Gugatan Izin Lingkungan untuk Pabrik Semen Gresik di Rembang Kuasa Hukum Siap beberkan bukti
All Media
Tinjauan KinerjaSekretaris Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 319
Sekretaris Perusahaan
Selain itu, setiap tahun Perseroan menerbitkan laporan tahunan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris, yang menyediakan informasi mengenai kinerja Perseroan. Laporan Tahunan Perseroan
dan informasi lainnya dapat diperoleh di Sekretariat Perusahaan di Kantor PT Semen Indonesia (Persero)Tbk.
Pemegang saham dan masyarakat umum juga dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan
Perseroan melalui situs http://www.semenindonesia.com.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level320
Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal
Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal adalah
mekanisme proses pengawasan yang ditetapkan oleh
Perseroan secara berkesinambungan (on going basis)
yang kualitas disain dan pelaksanaannya banyak
bergantung pada komitmen Dewan Komisaris,
Direksi, Manajemen Puncak, dan jajaran pelaksana.
Perseroan berkomitmen tinggi untuk senantiasa
berupaya mengembangkan Sistem Pengendalian
Internal sesuai ketetapan dalam Pasal 26 dan Pasal
28 Peraturan Menteri (PerMen) Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Nomor PAER-01/2011 (pengganti
Kep-Men BUMN No-KEP-11/M-MBU/2002 tentang
Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada
BUMN). Perseroan bertekad menerapkan kegiatan
pengendalian pada semua tingkatan fungsional
sesuai struktur organisasi.
Upaya tersebut dilakukan agar Perseroan
mendapatkan keyakinan yang memadai dalam
menjaga dan mengamankan seluruh aset yang
dimiliki, menjamin tersedianya laporan yang akurat,
meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang
berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan,
mencegah penyimpangan termasuk kejadian
kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati-
hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi
dan meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan Perseroan
menerapkan pengawasan dan pengendalian Internal
mencakup:
• Mendapatkan kepastian dipatuhinya seluruh
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dalam seluruh kegiatan operasional.
Termasuk dalam hal ini adalah ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan pemerintah, otoritas pengawas
pasar modal maupun kebijakan, ketentuan, dan
peraturan intern yang ditetapkan.
• Memastikan tersedianya informasi keuangan
dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat
waktu, terutama informasi-informasi relevan
yang diperlukan dalam rangka pengambilan
keputusan.
• Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari
kegiatan Perseroan, meliputi peningkatan
efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan aset
dan sumber daya lainnya serta dalam rangka
melindungi Perseroan dari risiko kerugian.
• Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan
termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran
aspek kehati-hatian.
Pengendalian Keuangan dan Operasional
Perseroan menerapkan pengendalian keuangan
dan operasional secara berjenjang meliputi seluruh
elemen yang terdapat di Perseroan. Lingkungan
pengendalian Internal dalam Perseroan dijalankan
dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang
tinggi, sejalan dengan nilai etika serta kompetensi
karyawan.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan
penasehatan terhadap proses bisnis Keuangan
dan Operasional terkait penyusunan dan penyajian
laporan keuangan serta pengelolaan risiko dengan
memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dalam hal ini,
Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh Komite
Audit.
Direksi menerapkan sistem pengendalian internal
melalui penerapan kebijakan dan prosedur Perseroan
secara konsisten serta memenuhi kepatuhan
terhadap perturan perundangan yang berlaku, baik
yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan,
manajemen risiko, rencana strategis, pembagian
tugas, maupun pendelegasian wewenang serta
kebijakan akuntansi yang memadai. Dalam hal
ini, Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian
Internal yang efektif untuk mengamankan investasi
dan aset Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 321
Sistim Pengawasan dan Pengendalian Internal
Evaluasi Efektivitas Pengawasan Dan
Pengendalian Internal
Perseroan melakukan evaluasi efektivitas penerapan
pengawasan dan pengendalian internal secara
berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan
dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring
Organizations of the Tradeway Commissions
(“COSO”). Berdasarkan penilaian tersebut,
manajemen Perseroan menyimpulkan bahwa,
pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Perseroan telah efektif.
Perseroan telah melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Internal Control-Integrated Framework
yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commissions (“COSO”). Hasilnya menunjukkan bahwa pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan
telah efektif.
Implementasi ICoFR
Seiring dengan telah selesainya pengujian atas
efektifitas pelaksaan kontrol di masing-masing proses
bisnis yang terkait dengan pelaporan keuangan
pada tahun 2013, maka bersamaan itu telah selesai
pula proyek ICoFR Perseroan yang sesuai rencana,
dimulai sejak 2010 sampai dengan 2012. Sebagai
kelanjutan atas proyek tersebut maka perseroan
pada tahun 2014 telah menetapkan ICoFR sebagai
salah satu sistem pengendalian internal yang
digunakan didalam perseroan. Sistem pengendalian
internal (ICoFR) merupakan kewengan dan tanggung
jawab bersama antara unit kerja Internal Audit dan
Departemen Keuangan Grup.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
kehandalan laporan keuangan, Perseroan
menerapkan program penerapan ICoFR. Selain itu
Perseroan senantiasa melaksanakan pemantauan dan
mitigasi risiko utama sebagai bagian dari kegiatan
aktifitas pengawasan dan pengendalian internal,
yang dilakukan oleh satuan-satuan kerja operasional
maupun oleh satuan kerja Internal Audit.
Perseroan telah melakukan penilaian efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013
menggunakan kriteria yang telah ditetapkan
oleh Internal Control-Integrated Framework yang
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level322
Internal Audit
Internal Audit merupakan satuan pengawasan internal
Perseroan, yang bertugas melakukan assurance dan
consulting yang independen dan obyektif, yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan
meningkatkan kegiatan operasi perseroan. Audit
Internal membantu perseroan untuk mencapai
tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis
dan teratur mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan
progres governance atas pelaksanaan kegiatan usaha
Perseroan beserta entitas anak.
Pedoman Kerja Internal Audit (Internal Audit
Charter)
Dalam melakukan tugasnya Internal Audit mengacu
pada Piagam Internal Audit (Audit Charter) yang
telah disahkan oleh Direktur Utama dan disetujui
oleh Komisaris Independen selaku Ketua Komite
Audit pada tanggal 27 Desember 2010 yang
disempurnakan tanggal 17 Februari 2012. Selain
sebagai pedoman kerja, Internal Audit Charter juga
berperan dalam penguatan peran dan tanggung
jawab serta dasar keberadaan dan pelaksanaan
tugas-tugas Internal Audit. Oleh karena itu,
Internal Audit Charter disebarluaskan agar
diketahui oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang
terkait sehingga terjalin saling pengertian dan kerja
sama yang baik dalam mewujudkan Visi, Misi, dan
Tujuan Perseroan.
Isi Internal Audit Charter adalah:
No Isi Uraian Perihal
1 Bab I Pendahuluan mengulas latar belakang, visi dan misi serta maksud tujuan Piagam
2 Bab II Internal Auditmenjelaskan definisi & tujuan, lingkup penugasan Internal Audit, wewenang, kedudukan, struktur organisasi dan komunikasi
3 Bab III Standar Pelaksanaan Tugas
Merupakan patokan yang harus dipenuhi oleh auditor dalam melaksanakan audit, memuat persyaratan profesional auditor dan Internal Audit, lingkup kerja, pelaksanaan dan laporan audit dan pengelolaan Internal Audit
4 Bab IV Kode EtikMerupakan suatu tuntunan disiplin bagi auditor untuk bersikap dan berperilaku melebihi tuntunan peraturan perundangan, memuat standar perilaku auditor
5 Bab V Penutup Menetapkan tanggal diberlakukannya Piagam
Aktivitas Internal Audit adalah bagian dari proses Tata
Kelola Perusahaan yang memberikan jaminan atas
sistim pengendalian internal, efektivitas dan efisiensi
operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundang-
undangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan
keuangan, sehingga dapat memberikan nilai tambah
bagi Perseroan dan memperbaiki operasional
organisasi.
Dalam pelaksanaannya aktivitas Internal Audit ini
diselaraskan dengan standar International Professional
Practices Framework (IPPF) yang diterbitkan oleh The
Institute of Internal Auditors. Keselarasan aktivitas
Internal Audit dengan IPPF diuji secara periodik
oleh lembaga independen maupun oleh internal
perseroan. Uji keselarasan atas aktivitas internal audit
dengan IPPF meliputi kegiatan usaha perseroan dan
entitas anak melalui “Quality Assurance Review”.
Kode Etik Auditor
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain
mematuhi Code of Conduct Perseroan yang berlaku
secara umum, Internal juga memiliki Kode Etik
Auditor yang tercantum di dalam Internal Audit
Charter:
1. Auditor Internal harus berperilaku dan bersikap
jujur, obyektif, dan cermat dalam melaksanakan
tugas.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 323
Internal Audit
2. Auditor Internal harus memiliki integritas dan
loyalitas tinggi terhadap profesi, Perseroan, dan
Internal Audit.
3. Auditor Inernal harus menghindari kegiatan atau
perbuatan yang merugikan atau patut diduga
dapat merugikan profesi Internal Audit atau
Perseroan.
4. Auditor Internal harus menghindari aktifitas
yang bertentangan dengan kepentingan
Perseroan atau yang mengakibatkan tidak dapat
dilakukannya tugas kewajiban secara obyektif.
5. Auditor Internal harus selalu bekerja berdasarkan
keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang
dimilikinya serta Standar Profesional yang ada dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta senantiasa mengembangkan keahlian,
keefektifan, dan mutu hasil kerja.
6. Auditor Internal tidak boleh menerima pemberian
dalam bentuk apapun dan dari siapapun, baik,
langsung maupun tidak langsung, termasuk dari
auditee, klien, pelanggan, pemasok, rekanan,
dan atau pihak yang berkepentingan dengan
Perseroan yang mengganggu atau patut diduga
dapat mengganggu pertimbangan professional
auditor.
7. Memelihara dan mempertahankan moral, dan
martabat auditor internal.
8. Menjaga teguh rahasia jabatan dan rahasia
Perseroan yang dipercayakan kepadanya dan
tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh
untuk kepentingan atau keuntungan pribadi.
9. Melaporkan semua hasil internal audit dengan
mengungkapkan kebenaran sesuai fakta yang
ada dan tidak menyembunyikan hal yang dapat
merugikan Perseroan dan atau dapat melanggar
hukum.
Kedudukan Unit Kerja Internal Audit
Untuk menjamin independensinya kedudukan Internal
Audit pada struktur organisasi perusahaan berada
pada satu level yang diatur sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin pelaksanaan kewenangannya secara
independen, bebas dari intervensi pihak lain. Adapun
struktur Internal Audit dalam organisasi Perseroan
digambarkan pada bagan berikut.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
DIREKTUR UTAMA
KOMITE AUDIT
KOMISARIS INDEPENDEN
STRUKTUR INTERNAL AUDIT
BIRO AUDITKOMERSIAL & SISTEM
MANAJEMEN
BIRO AUDITAKUNTANSI &KEUANGAN
BIRO AUDITTEKNIK
INTERNAL AUDIT
DEPARTEMENHUKUM & MR
KEPALA DEPARTEMEN
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level324
Kepala Internal Audit dan Jumlah Pegawai
Internal Audit
Unit Internal Audit Semen Perseroan dipimpin oleh
seorang Kepala Internal Audit yang bertanggung
jawab kepada Direktur Utama. Jumlah seluruh
anggota auditor internal Perseroan di tahun 2014
adalah 22 orang, terdiri dari Kepala Internal Audit,
4 Biro Audit dan setingkat Biro , dan 16 orang staf
Internal Audit. Adapun Segregasi tugas Internal Audit
2014 adalah sebagai berikut.
Struktur internal audit tersebut di atas juga diterapkan
di Semen Padang dan Semen Tonasa.
Jumlah seluruh anggota auditor internal di Semen
Padang pada tahun 2014 adalah 23 orang yang
terdiri dari Kepala Internal Audit, 3 Biro Audit, dan
19 orang staf Internal Audit. Sedangkan jumlah
seluruh anggota auditor internal di Semen Tonasa
pada tahun 2014 adalah 18 orang yang terdiri dari
Kepala Internal Audit, 3 Biro Audit, dan 14 orang staf
Internal Audit.
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala
Internal Audit
Ketua Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
Sampai dengan 1 Desember 2014 Kepala Internal
Audit dijabat Sdr. Satriyo, yang kini telah memasuki
masa pensiun. Selanjutnya mulai 1 Desember 2014
Perseroan menunjuk Sdri Hera Milarti sebagai pejabat
pelaksana tugas (Plt) sampai ditunjuk Kepala Internal
Audit definitif.
Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 2015, Direksi
Perseroan mengangkat Sdr Ginarko Isnubroto
sebagai Kepala Internal Audit Perseroan.
Tinjauan KinerjaInternal Audit
Internal Audit Group
Biro Audit Akt & Keuangan Grup
Auditor: 5 Orang
Biro Audit Teknik Grup
Auditor: 6 Orang
Biro Audit Komersial Grup
Auditor: 2 Orang
Biro Audit ICT
Auditor: 3 Orang
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 325
Hera Milarti
Profil Pejabat Pelaksana Tugas Internal Audit.
Hera Milarti menjabat sebagai Pejabat Pelaksana Tugas Internal Audit
Perseroan sejak 1 Desember 2014 sampai dengan 31 Desember
2014. Sebelumnya menjabat sebagai GM of Group Internal Audit
(2014), SM of Group Commercial Audit (2014) , SM of Commercial &
Management System Audit (2013), Kepala Bagian Audit Komersial &
Sistem Manajemen (2010) dan Ahli Madya – I Internal Audit (2010).
Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1987 sebagai Trainee
Bagian Pemasaran.
Menyelesaikan pendidikan Strata-1 Bidang Ekonomi dari Universitas
Airlangga pada tahun 1989. Selain pendidikan formal pernah
mengikuti beragam pelatihan, seminar maupun lokakarya di bidang
Audit maupun di bidang yang relevan dengan tugas-tugasnya.
Pelatihan yang diikuti meliputi pelatihan bersertifikat maupun
pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi.
Ginarko Isnubroto
Profil Kepala Internal Audit
Ginarko Isnubroto menjabat sebagai Kepala Internal Audit Perseroan
sejak 1 Januari 2015. Sebelumnya menjabat sebagai GM of Group
Finance Department (2014), GM of Group Finance Management
(2013), VP Office of The CEO Officer President Directorate (2013),
VP Office of The CEO Officer (2012) dan VP Chief Finance Officer
Finance Directorate (2011). Mulai bergabung dengan Perseroan sejak
1992 sebagai Trainee di Bagian Akuntansi.
Menyelesaikan pendidikan program S-1 Sarjana Akuntansi dari
Universitas Airlangga pada tahun 1992, selanjutnya menyelesaikan
pendidikan program S-2 Manajemen Strategik dari Universitas Gadjah
Mada pada tahun 2012. Selain pendidikan formal, Sdr Ginarko telah
mengikuti berbagai Seminar dan Pelatihan, baik bersertifikat maupun
tidak dalam rangka meningkatkan kompetensi utama di bidang
keuangan dan audit maupun bidang-bidang lain yang relevan.
Internal Audit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level326
Sertifikat Qualifikasi Audit.
Sebagaimana telah diamanahkan dalam peraturan
Bapepam (sekarang OJK), standar audit internasional
IPPF dan Internal Audit Charter, Auditor perseroan
dituntut untuk senantiasa memperbarui pengetahuan
dan meningkatkan ketrampilan audit. Dalam hal ini
Kepala Internal Audit telah mengambil kebijaksanaan
untuk melaksanakan amanah tersebut dengan
sertifikasi auditor sesuai bidang tugasnya. Berikut
ini adalah data Sertifikasi baik yang sedang diikuti
maupun yang telah berhasil menyelesaikannya, serta
beberapa workshop, seminar penting yang telah
diikuti auditor.
Perseroan berencana meningkatkan kualitas
pelaksanaan internal audit dengan meningkatkan
kompetensi dan kualifikasi internal audit dengan
sertifikat profesional yang meliputi Professional
Internal Auditor (PIA), Qualified Internal Auditor
(QIA), Certified Risk Management (CRM), Certified
Internal Auditor (CIA), Certified Information System
Auditor (CISA), Certified Control Self Assessment
(CCSA), Certified Fraud Examiner (CFE), International
Standard Organization (ISO) dan SMK3.
Pada tahun 2014, sebanyak 13 orang staf Internal
Audit sedang menjalankan pendidikan proses
sertifikasi secara bertahap, yang terdiri dari 6 orang
PIA, 2 orang QIA, 2 orang CISA dan 3 orang CIA.
Untuk memenuhi kompetensi Auditor Internal,
sehubungan dengan standar, tuntutan
perkembangan bisnis, dan perubahan sistem yang
mempengaruhi jalannya operasi Perseroan, dilakukan
peningkatan secara berkelanjutan terhadap seluruh
Auditor Internal.
Adapun sertifikasi berkaitan dengan pelaksanaan
tugas audit yang dimiliki, hingga akhir tahun 2014
adalah sebagai berikut.
Sertifikasi yang telah dimiliki oleh anggota Internal Audit Perseroan, 2014
Sertifikasi Certification Jumlah Total
Professional Internal Audit (PIA) 11
Qualified Internal Audit (QIA) 2
Certified Risk Management (CRM) 2
Certified Information System Audit (CISA) 1
International Standard Organization (ISO) 9
Selain melalui pendidikan sertifikasi di bidang Internal
Audit, Perseroan berupaya meningkatkan kompetensi
SDM di bidang audit melalui keikut sertaan dalam
berbagai workshop, seminar dan konferensi yang
diselenggarakan pihak eksternal dengan topik-topik
yang relevan dengan tugasnya. Pada tahun 2014,
tercatat ada 10 topik yang diselenggarakan dengan
diikuti oleh 36 SDM Internal Internal.
Pengembangan SDM Internal Audit
Pengembangan kompetensi Auditor perseroan telah
disusun menurut job group yang ada di Internal
Audit, untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
dengan melaksanakan pola pembelajaran (learning
intent) sebagai berikut:
Tinjauan KinerjaInternal Audit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 327
Job Group CompetencyRequirement
Learning Intent
Ka.IA, Kabiro, Kasi, Karu
Sertifikasi Internal Auditor (PIA, QIA, CIA, CISA, CEH, CRMA, CCSA)
Sertifikasi profesional Auditor sesuai dengan standar Bapepam/IPPF/Charter Internal Audit
Kasi, Karu Pelatihan Audit Pemasaran Mengetahui perkembangan dan tata audit bidang pemasaran.
Kasi, Karu Pelatihan Audit Pengadaan Pemahaman secara menyeluruh dan sistematis mengenai proses pengadaan barang dan jasa dan regulasi yang berlaku saat ini.
Kasi, Karu Pelatihan Audit SDM Mengetahui perkembangan dan tata audit bidang SDM.
Kasi, Karu Pelatihan Audit Manajemen transportasi
Memahami berbagai teknik dalam pengelolaan transportasi dan distribusi dan tata auditnya.
Kasi, Karu Pelatihan Perpajakan & asuransi Pengetahuan mengenai ilmu perpajakan dan perkembangan akuntansi terkini
Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan Audit Project Mengaplikasikan project planning, scheduling, controlling, and decision support concept and methodologies
Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan PSAK terkini • Untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi terkait dengan bidang Pelaporan Keuangan.
• Mendiskusikan permasalahan akuntansi yang dihadapi Perusahaan selama ini dan menemukan solusinya.
Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan IFRS • Memahami arti pentingnya penerapan IFRS• Mamahami ruang lingkup dan konsep pokok IFRS• Memahami accounting treatment dalam IFRS• Memahami konsep reporting and disclosure dalam IFRS• Memahami perbedaan antara IFRS dan PSAK dan konvergensi
PSAK ke dalam IFRS• Mendalami Financial Analysis and Interpretation dalam IFRS dan
perbandingannya dengan PSAK
Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan enterprise risk management
Memperluas pengetahuan mengenai implementasi ERM secara efektif
Kasi, Karu Pelatihan risk basedaudit
• wawasan bagi para internal audit melalui paradigma baru dan langkah-langkah praktis dalam melakukan audit
• memahami rincian dari seluruh proses audit internal berbasis resiko
• mengimplementasikan teknik-teknik yang digunakan dalam pengujian serta dapat melakukan review terhadap kertas kerja audit
Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan updating COSO
• Memahami bagaimana konsep internal control dengan menggunakan COSO-based approach
• Memahami bagaimana konsep COSO dapat meningkatkan kinerja departemen audit
• Memahami bagaimana konsep COSO yang mengacu pada Sarbanes – Oxley
• Mempelajari aplikasi IC berbasis COSO
Pelatihan ICoFR • Memahami, mengontrol dan mencegah terjadinya misstatement dalam laporan keuangan
• Memahami teknik mendefinisikan risiko dan mengapalikasikan internal control dalam proses bisnis
• Memahami teknik dalam mengevaluasi internal control design and operation
• Memahami system review dan test of control
Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan Control Self Assessment
Memberikan pemahaman umum tentang apakah CSA dan manfaatnya kepada manajemen dan staf perusahaan, sehingga penerapan CSA di organisasi dapat berlangsung dengan baik dan didukung penuh oleh seluruh manajemen dan staf yang terlibat.
Internal Audit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level328
Job Group CompetencyRequirement
Learning Intent
Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan GRC Audit Memberikan gambaran mengenai bagaimana proses pelaksanaan audit berkait aktivitas governansi perusahaan.
Kabiro, Kasi, Karu Pelatihan audit Kecurangan (anti fraud system)
Memberikan gambaran tentang aktivitas yang berkait dengan kecurangan, pendeteksian kecurangan, dan merancang sistem untuk mencegah terjadinya kecurangan
Kabiro, Kasi, Karu Financial Statement Fraud Pemahaman mengenai teori, dan practical advice yang bisa membantu mengenali dan menghentikan kecurangan pada Laporan Keuangan.
Kasi, Karu Pelatihan SAP Untuk memudahkan dalam proses audit
Kasi, Karu Pelatihan Qlikview Tools untuk melakukan ekstraksi, olah dan tampilkan data dari database Oracle
Kabiro, Kasi, Karu COBIT Panduan Implementasi Tata Kelola TI Perusahaan (Enterprise IT Governance)
Ka.IA, Kabiro, Kasi, Karu
Seminar Nasional dan Internasional Internal Audit
Memberikan wawasan perkembangan ilmu auditing terbaru
Kabiro, Kasi, Karu Audit Forensik IT Meningkatkan kemampuan auditor IT dalam menganalisa sebuah kejadian saat melakukan pemeriksaan
Kasi, Karu Effective Writing Memberikan keterampilan yang diperlukan untuk menulis sebuah laporan audit yang efektif yang akan menjadi acuan pengambilan keputusan manajemen.
Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit.
Sesuai dengan pedoman Internasional IPPF, unit Kerja
Internal Audit bertugas memastikan pencapaian
tujuan dan kelangsungan usaha dengan :
• Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
program kerja.
• Memberikan saran dalam upaya memperbaiki
efektivitas proses pengendalian risiko dan kontrol.
• Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap
peraturan, pelaksanaan GCG dan
perundangundangan.
• Memfasilitasi dan mendukung kelancaran
pelaksanaan audit oleh Auditor Eksternal.
Pelaksanaan Audit yang dilakukan oleh Unit Kerja
Internal Audit bertujuan memberikan jasa konsultasi,
evaluasi yang objektif dan independen melalui
analisa, penilaian, rekomendasi dalam lingkup
internal control, tata kelola, pengelolaan risiko,
termasuk penilaian ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan, penanganan pengaduan
masyarakat, untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi Perseroan.
Selain dilakukan oleh Unit Kerja Internal Audit,
Perseroan juga memiliki fungsi pengawasan dan
pengendalian yang melekat pada unit fungsional
(embedded internal control), antara lain:
• Pengawasan dan pengendalian yang berkaitan
dengan penggunaan atau realisasi dana sesuai
dengan anggaran (fungsi budgeting) yang
ditetapkan.
• Pengawasan dan pengendalian yang melekat
pada unit bisnis termasuk unit-unit pendukung
(embedded internal control) yang mengharuskan
unit pelaksana tersebut bertanggung jawab
kepada Direktur yang membawahi unit dimaksud.
• Fungsi yang dimaksud adalah preventive control,
yakni memastikan kepatuhan dan pemenuhan
Tinjauan KinerjaInternal Audit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 329
persyaratan yang telah ditetapkan sebelum suatu
kegiatan operasional dilaksanakan.
• Penerapan standar akuntansi yang harus
merefleksikan setiap transaksi keuangan dan
perubahan aset serta menjamin bahwa semua
transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Pelaksanaan Tugas Internal Audit
Selama tahun 2014 aktivitas audit dilakukan
berdasarkan Advanced Risk Based Audit yang
meliputi Audit Operasional, Audit Sistem Manajemen
dan Audit Khusus, sebagai berikut:
• Audit Operasional, dilakukan pembahasan atas
beberapa isu dan telah dilakukan tindak lanjut,
yang meliputi proses bisnis Penjualan dan
Distribusi, Pengadaan dan Pergudangan, Produksi
dan Capex, Akuntansi & Keuangan (Analytical
Review dan ICoFR), serta Sistem Informasi.
• Audit Sistem Manajemen Semen Indonesia,
meliputi beberapa Sistem Manajemen ISO 9001,
ISO 14000, ISO 18000, ISO 17025, SMK3,
Proper, Industri Hijau, dan Pengelolaan Sosial &
Lingkungan Korporasi. audit dilakukan di bawah
kendali wakil manajemen. Dalam hal ini internal
audit diperbantukan untuk bidang pendalian
audit.
Kegiatan internal audit tersebut juga dilakukan di
Semen Padang dan Semen Tonasa.
Seluruh tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi
Internal Auditor yang dilakukan oleh Auditee, akan
dimonitor secara periodik dengan memanfaatkan
aplikasi Monitoring tindak lanjut yang dikembangkan
sendiri oleh Perseroan.
Hasil Temuan Audit Tahun 2014 dan Tindak
Lanjut Hasil Audit
Sepanjang tahuan 2014, Internal Audit telah
melaksanakan pemeriksaan operasional dengan
jumlah temuan sebanyak 1.024 temuan, 769
diantaranya telah ditindak lanjuti, 54 sedang dalam
proses pemeriksaan, dan 201 akan dilakukan
pemeriksaan di tahun 2015.
Adapun Progres penyelesaian rekomendasi yang
dilakukan oleh unit kerja adalah sebagai berikut :
Internal Audit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level330
Department Findings Open Closed Inprogress
Department of Distribution & Trnsp 67 29 37 1
Department of Sales 40 16 22 2
Team of Distribution Improvement 27 24 3 -
Department of Group/SG Tecominfo Mgmt 63 15 36 12
Department of Group Finance 7 2 5 -
Department of Accounting & Finance 40 4 32 4
Department of Group Human Capital 41 15 25 1
Department of Group Asset 24 5 19 -
Department of Legal & Risk Management 3 - 2 1
Department of Procurement 76 24 52 -
Department of Design & Engineering 57 1 56 -
Department of Research Development & QA 73 - 73 -
Department of Strategic Procurement 3 1 2 -
Department of CSR 173 19 130 24
Corporate Secretary 9 3 6 -
Department of Communication and General Affair 9 6 2 1
Department of Energy, Material & Env RD 8 - 6 2
Department of Cement Production 68 14 54 -
Department of Raw Material Production 63 2 59 2
Department of Clinker Production II 24 3 21 -
Department of Technical 81 14 65 2
Department of Clinker Production I 66 4 60 2
Department of Corporate Development 2 - 2 -
Total 1.024 201 769 54
Tinjauan KinerjaInternal Audit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 331
Internal AuditLaporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanAkuntan Perseroan
Fungsi pengawasan independen terhadap
aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan
melaksanakan pemeriksaan kewajaran pencatatan
transaksi dan posisi keuangan yang dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik. Auditor Independen
Eksternal yang ditunjuk tidak boleh berada di bawah
kendali dari Dewan Komisaris, direksi atau pihak-
pihak berkepentingan lainnya dalam bentuk apapun.
Auditor Independen yang ditunjuk, bertanggung
jawab untuk menyampaikan opininya atas ketaatan
laporan keuangan konsolidasian yang diaudit
terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Tabel Kantor Akuntan Publik PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk.
Tahun Buku Akuntan Kantor Akuntan Publik Surat Penunjukan Fee Audit Pendapat
2013 Deloitte KAP Osman Bing Satriyo & Eny
0974/HK-06/50000733/07.2013 Rp3.825.000.000 “Wajar tanpa
pengecualian”
2014 Deloitte KAP Osman Bing Satriyo & Eny
0448/HK-06/50029553/05.2014 Rp4.100.000.000 “Wajar Tanpa
Pengecualian”
Kantor Akuntan Perseroan Tahun 2014
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal
25 Maret 2014 telah memutuskan menunjuk
Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio &
Eny member firm dari Deloitte Touche Tohmatsu
Limited dengan lisensi KMK No. 758/KM.1/2007
untuk memeriksa dan menyatakan pendapatnya
atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Berdasarkan Kontrak 0448/HK-
06/50029553/05.2014, tanggal 12 Mei 2014,
nama tim audit KAP Osman Bing Satriyo & Eny yang
melakukan audit Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan adalah sebagai berikut :
• Osman Sitorus (Lead Client Service partner)
• Eny Indria (Lead Engagement Partner and Signing
Partner)
• Xenia Ubhakti (Pemeriksa)
• Dahnu Teguh Adrianto (Pemeriksa)
Berdasarkan Kontrak 0449/HK-06/50029553/
05.2014, tanggal 13 Mei 2014, nama tim audit KAP
Osman Bing Satriyo & Eny yang melakukan audit
Laporan Keuangan Tahunan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan di Perseroan adalah sebagai berikut
:
• Osman Sitorus (Lead Client Service partner)
• Eny Indria (Partner)
• Muhammad Irfan (Partner)
• Xenia Ubhakti (Pemeriksa)
Eksternal Auditor yang ditunjuk telah menyatakan
akan bersikap independen terhadap Perseroan dan
bertanggung jawab untuk menyampaikan pendapat
secara independen atas kesesuaian laporan keuangan
yang diaudit terhadap prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
Periode Penugasan, Tugas dan Honorarium
Sesuai ketentuan yang berlaku, perusahaan publik
dapat menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
yang sama paling lama untuk 6 (enam) tahun buku
berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik
paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.
Penugasan kepada KAP Osman Bing Satrio & Eny
merupakan tahun yang kedua untuk melakukan
audit umum atas laporan keuangan Perseroan.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Dewan
Komisaris telah menetapkan jumlah biaya jasa audit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level332
umum Laporan Keuangan Konsolidasian sebesar
Rp4,53 miliar termasuk biaya Out of Pocket Expenses
(OPE) dan biaya pekerjaan jasa general audit dan
pelaksanaan prosedur yang telah disepakati (Agreed
Upon Procedure) atas Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
sebesar Rp292 juta termasuk biaya Out of Pocket
Expenses (OPE).
Ruang Lingkup Jasa Auditor
KAP Osman Bing Satrio & Eny ditunjuk berdasarkan
Surat Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk nomor 0448/HK-06/50029553/05.2014
tanggal 12 Mei 2014 melakukan pemeriksaan dan
menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan
Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dengan ruang lingkup pekerjaan
antara lain :
• Memberikan Jasa Audit umum atas Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan dan
melaksanakan audit umum atas laporan
keuangan konsolidasian Thang Long Cement
Joint Stock Company (IFRS Conversion) untuk
keperluan konsolidasi konsolidasian PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
• Menyampaikan Laporan Auditor Independen
atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk Tahun Buku yang berakhir tanggal 31
Desember 2014 berdasarkan standar auditing
yang berlaku di Indonesia
• Memberikan rekomendasi perbaikan sistem
pengendalian internal dalam bentuk Management
Letter.
Selain itu KAP Osman Bing Satriyo & Eny juga
ditunjuk untuk melakukan jasa general audit Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan berdasarkan Surat
Direktur Utama PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk,
nomor 0449/HK-06/50029553/05.2014 tanggal 13
Mei 2014 dengan ruang lingkup pekerjaan sebagai
berikut :
• Melaksanakan audit umum atas laporan
keuangan PKBL PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk. (Perseroan) untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan
standar audit yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia (“standard audit yang
berlaku di Indonesia”).• Melakukan review/telaah struktur pengendalian
internal termasuk sistem informasi berbasis
IT yang digunakan PKBL dan menyampaikan
usulan/rekomendasi perbaikannya atas struktur
pengendalian internal dalam bentuk Surat
Komentar kepada Manajemen (Management
Letter).
• Melaksanakan perikatan untuk menerapkan
prosedur yang telah disepakati untuk PKBL
(Agreed Upon Procedures) oleh PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk dengan tindak lanjut
temuan audit tahun 2013 dan penerapan aspek-
aspek tertentu atas :
oPeraturan Menteri BUMN No. PER-05/
MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang
PKBL sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri BUMN No. PER-20/
MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012,
sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri BUMN
No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September
2013.
Tinjauan KinerjaAkuntan Perseroan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 333
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Akuntan PerseroanInternal AuditLaporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPenerapan Manajemen Risiko
Perseroan memiliki komitmen untuk menerapkan
Manajemen Risiko secara berkesinambungan di
seluruh proses bisnis dan pengelolaan perusahaan
guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan
serta peningkatan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan.
Komitmen Perseroan tersebut tercermin dalam
Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan dan Prosedur
Penerapan Manajemen Risiko. Kebijakan Manajemen
Risiko digunakan sebagai dasar pengelolaan
risiko untuk pengambilan keputusan strategis
dan operasional Perseroan. Prosedur Penerapan
Manajemen Risiko merupakan penjabaran lebih lanjut
dari Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan yang
memberikan penjelasan detail proses pengelolaan
risiko Perseroan.
Proses pengelolaan risiko Perseroan dilakukan
dengan menggunakan pola pengelolaan risiko di
seluruh Unit kerja (bussines process owner), serta
pengelolaan risiko terkait dengan issue strategis dan
operasional. Evaluasi dan monitoring atas penerapan
manajemen risiko tersebut secara periodik dilakukan
untuk memastikan kecukupan rancangan dan
efektivitas pelaksanaan menajemen risiko.
Unit Kerja Manajemen Risiko
Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam penerapan
GCG yang efektif, Perseroan telah membentuk unit
kerja Manajemen Risiko yang bertanggung jawab
mengkoordinir, mengevaluasi dan memfasilitasi
kegiatan pengelolaan risiko di Perseroan. Hal ini
dilakukan untuk memastikan bahwa penerapan
manajemen risiko tercapai secara komprehensif,
efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan Perusahaan. Selain itu Unit Manajemen
Risiko juga berfungsi sebagai :
• Koordinator pengelolaan risiko korporat dan
risiko operasional yang berdampak signifikan
bagi Perusahaan.
• Memfasilitasi kegiatan-kegiatan penerapan
manajemen risiko di Perusahaan.
• Mengintegrasikan penerapan manajemen risiko
lintas fungsi.
• Memberikan saran kepada Kepala Unit Kerja
pemilik risiko dalam penerapan manajemen risiko
di unit kerja yang menjadi tanggungjawabnya.
• Melaporkan dan mengkomunikasikan secara
periodik penerapan manajemen risiko kepada
Direksi.
• Memastikan manajemen risiko diterapkan secara
konsisten dan efektif.
Struktur Unit Kerja Manajemen Risiko
DireksiRisk Sponsor
Ka DepartemenRisk Coordinator
Kapala unit KerjaRisk Owner
Ka Dep Hukum & MRCorporate Risk Manager
Ka Internal AuditRisk Control/Audit
Kepala BiroRisk Officer
Ka Biro MRRisk Manager
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level334
Dalam struktur di atas diuraikan bahwa Pengelolaan
risiko merupakan suatu hal yang melekat di seluruh
proses dan aktivitas Perusahaan, Sehingga Unit
Manajemen Risiko selalu berkordinasi dengan Unit
Kerja Pemilik Risiko (Risk Coordinator) dan Internal
Audit (Risk Control/Audit).
Selengkapnya lihat uraian “Risiko dan Manajemen
Risiko”.
PEDOMAN ETIKA PERUSAHAAN
Perusahaan menyusun dan menetapkan pedoman
etika bagi seluruh Insan Perusahaan yang dituangkan
dalam dokumen Pedoman Etika Perusahaan.
Pedoman Etika Perusahaan merupakan komitmen
yang terdiri dari etika usaha Perusahaan dan etika
perilaku setiap Insan Perusahaan yang disusun
untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan
melakukan kesesuaian perilaku berdasarkan prinsip-
prinsip berkesadaran (ethical sensibility), berpikir
etis (ethical reasoning), dan berperilaku etis (ethical
conduct) sehingga tercapai keluaran yang konsisten
yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan dalam
mencapai visi dan misinya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan
praktek terbaik GCG, pada tahun 2014 Perseroan
telah selesai menyusun dan memberlakukan
Pedoman Etika Perusahaan. Langkah tersebut diikuti
dengan sosialisasi dan pemberlakuan Pedoman Etika
Perseroan.
Maksud Dan Tujuan
Maksud penyusunan Pedoman Etika Perusahaan ini
adalah:
• Memberi petunjuk praktis Insan Perusahaan,
Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku
Kepentingan lainnya yang harus diikuti dalam
berinteraksi sehari-hari dengan semua pihak,
serta dijadikan landasan berpikir dalam proses
pengambilan keputusan.
• Sebagai standar perilaku terbaik bagi Insan
Perusahaan yang berlandaskan pada prinsip
prinsip GCG sehingga mendorong terciptanya
budaya Perusahaan yang diharapkan, baik yang
secara langsung maupun tidak langsung akan
meningkatkan nilai perusahaan.
• Sebagai sarana untuk membentuk karakter
Insan Perusahaan yang bertanggungjawab dan
beretika dalam berinteraksi baik dengan sesama
Insan Perusahaan maupun dengan pihak di luar
perusahaan.
• Sebagai sarana untuk menciptakan suasana
kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan
Perusahaan serta meminimalkan peluang
terjadinya penyimpangan.
• Sebagai sarana untuk terciptanya hubungan yang
harmonis, sinergi dan saling menguntungkan
antara Pemangku Kepentingan (stakeholders)
dengan Perusahaan.
• Sebagai salah satu panduan pengelolaan dan
pengembangan nilai Perusahaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan citra Perusahaan.
Sedangkan tujuannya adalah untuk:
• Pemegang Saham
• Menambah keyakinan dan kepastian kepada
Pemegang Saham bahwa Perusahaan dikelola
secara efisien, transparan, akuntabel, dan fair
sesuai prinsip-prinsip GCG untuk perkembangan
dan pencapaian tingkat profitabilitas yang
diharapkan oleh Pemegang Saham dengan tetap
memperhatikan kepentingan Perusahaan dan
Pemangku Kepentingan lainnya.
• Perusahaan
oMendorong kegiatan usaha Perusahaan
agar lebih efisien dan efektif dengan
memperhatikan standar etika bisnis terhadap
pelanggan, masyarakat, pemerintah, dan
Pemangku Kepentingan lainnya.
Tinjauan KinerjaPenerapan Manajemen Risiko
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 335
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Manajemen Risiko
oMembangun lingkungan kerja Perusahaan
untuk mewujudkan perilaku profesional dan
produktif.
oMemberikan kepastian dan perlindungan
kepada Pemangku Kepentingan dalam
berhubungan dengan Perusahaan
sehingga nilai perusahaan meningkat, yang
menjamin terwujudnya keberhasilan dan
kesinambungan usaha Perusahaan dalam
jangka panjang.
• Dewan Komisaris Direksi dan Karyawan (Insan
Perusahaan).oMemberikan pedoman dan arahan bagi
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
mengenai perilaku yang patut dan wajib
dilakukan, serta perilaku yang dilarang oleh
Perusahaan.
oMenciptakan lingkungan kerja yang
menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan
etika sehingga meningkatkan kinerja dan
produktivitas Dewan Komisaris, Direksi dan
Karyawan secara menyeluruh.
• Mitra Kerja
Menciptakan hubungan yang harmonis dengan
menjadikan mitra kerja sebagai mitra strategis
Perusahaan dalam menjalin kerjasama yang
lebih efisien dan efektif yang dilandasi sikap
profesional, transparan dan fairness.
• Masyarakat dan pihak lain yang terkait
Menciptakan hubungan yang harmonis, sinergis
dan saling menguntungkan dengan Perusahaan,
yang pada akhirnya akan menciptakan
kesejahteraan ekonomi-sosial bagi masyarakat
dan pihak lain yang terkait.
Ruang Lingkup
Pedoman Etika Perusahaan ini mengatur hal-hal yang
menjadi tanggung jawab Perusahaan, individu Insan
Perusahaan, maupun pihak lain yang melakukan
aktivitas dengan Perusahaan, yang meliputi:
• Etika Usaha Perusahaan.
Etika Usaha Perusahaan merupakan penjelasan
tentang bagaimana sikap, perilaku Perusahaan
sebagai suatu entitas bisnis bersikap, beretika
dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan
kepentingan Perusahaan dengan kepentingan
stakeholder sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
• Etika Perilaku Perusahaan.
Etika Perilaku Perusahaan merupakan penjelasan
tentang bagaimana Insan Perusahaan dalam
berhubungan, bersikap, beretika dan bertindak
sesuai kaidah-kaidah dan ketentuan yang berlaku.
• Pelaksanaan Pedoman Etika Perusahaan.
Menjelaskan tentang pelaksanaan etika
Perusahaan, melakukan sosialisasi dan tata
cara pelaporan, penanganan dan penegakan
pelanggaran serta sanksi yang diterapkan secara
efektif dan menyeluruh kepada Insan Perusahaan
dan stakeholder.
Pokok-Pokok Pedoman Etika Perusahaan.
Selanjutnya Pedoman Etika Perusahaan menjelaskan
berbagai etika yang harus diterapkan dalam
pelaksanaan Hubungan Perusahaan dengan para
pihak, yang meliputi.
• Hubungan dengan Pemegang Saham
(Shareholders)
• Hubungan dengan Karyawan
• Hubungan dengan Pelanggan (Customers)
• Hubungan dengan Pesaing(Competitor)
• Hubungan dengan Pemasok (Suppliers)
• Hubungan dengan Kreditur
• Hubungan dengan Investor
• Hubungan dengan Mitra Bisnis
• Hubungan dengan Pemerintah
• Hubungan dengan Masyarakat
• Hubungan dengan Media Massa
• Hubungan dengan Anak Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level336
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Sebagai perusahaan publik, Perseroan bertanggung
jawab untuk memenuhi harapan Pemegang Saham
dan Pemangku Kepentingan (stakeholders).
Perseroan dikelola secara profesional dengan
senantiasa menjaga dan membina hubungan dengan
semua Pemangku Kepentingan (stakeholders) sesuai
standar etika bisnis. Dalam mengemban tanggung
jawab tersebut, Perusahaan menerapkan Pedoman
GCG secara konsisten, yang ditunjang dengan
standar etika perilaku bisnis dan individu yang
dituangkan dalam Pedoman Kode Etik Perseroan,
yang ditinjau secara berkala.
Pedoman Kode Etik Perseroan ini digunakan sebagai
landasan untuk membentuk dan mengatur tingkah
laku yang konsisten berdasarkan prinsip-prinsip
berkesadaran etis (ethical sensibility), berpikir etis
(ethical reasoning), dan berperilaku etis (ethical
conduct) sebagai bagian upaya menumbuhkan
integritas yang tinggi. Pada akhirnya integritas tinggi
yang menyertai penerapan tata kelola yang baik akan
menjamin perwujudan visi, misi, falsafah, nilai-nilai
dan Budaya Perusahaan.
Pedoman tersebut memberikan petunjuk praktis dan
pedoman perilaku bagi seluruh Organ Perusahaan,
Pegawai Perusahaan, Anak Perusahaan dan Afiliasi
serta Pemangku Kepentingan (stakeholders) lainnya
yang harus dipatuhi dalam berinteraksi dengan semua
pihak, dan harus dijadikan landasan dalam proses
pengambilan keputusan, serta sebagai sarana untuk
menciptakan lingkungan kerja yang positif dalam
mendukung terlaksananya kegiatan Perusahaan
dengan baik dan benar, dalam batas-batas norma
dan etika berusaha sesuai dengan Pedoman GCG.
Selain hal tersebut Pedoman Kode Etik ini sebagai
sarana untuk terciptanya hubungan yang harmonis,
sinergis dan saling menguntungkan antara Pemangku
Kepentingan (stakeholders) dengan Perusahaan.
Pedoman Kode Etik Perseroan telah dilakukan
penyusunan ulang atas butir-butir ketentuan dalam
Pedoman Kode Etik Perusahaan yang telah ada,
menyesuaikan kembali aturan di dalamnya dengan
Pedoman GCG dan praktik-praktik lazim terkini.
Langkah tersebut diikuti dengan sosialisasi dan
pemberlakuan Pedoman Kode Etik Perseroan.
Perseroan senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan
bertanggungjawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing
Pokok-pokok Kode Etik
Pedoman Kode Etik Perseroan menjelaskan kebijakan
perilaku perusahaan, jenis-jenis pelanggaran,
mekanisme pengaduan pelanggaran maupun sanksi
bagi pelanggaran yang terjadi. Kebijakan perilaku
mengatur hal-hal yang menjadi tanggung jawab
Perseroan, individu jajaran Perseroan maupun pihak
lain yang melakukan bisnis dengan Perseroan,
meliputi:
• Etika Bisnis Perseroan.
Merupakan penjelasan tentang bagaimana sikap
dan perilaku Perseroan sebagai suatu entitas
bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam
upaya menyeimbangkan kepentingan Perseroan
dengan kepentingan stakeholder sesuai dengan
prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang
sehat.
• Etika Perilaku Individu.
Merupakan penjelasan tentang bagaimana
individu Jajaran Perseroan dalam berhubungan,
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 337
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
bersikap, beretika dan bertindak sesuai kaidah-
kaidah dan ketentuan yang berlaku.
Aturan pokok yang tercakup pada Etika Bisnis
Perseroan dengan aspek yang kritis terhadap
jalannya operasional perusahaan diantaranya:
(i) Etika dalam berhubungan dengan pemangku
kepentingan; (ii). Kepedulian terhadap
Lingkungan, kesehatan dan Keselamatan Kerja;
(iii) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan; iv) Kesempatan kerja yang adil; (v)
Pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi; (vi)
Hak kekayaan intelektual; (vii) Etika berkompetisi;
(viii) Etika hubungan dengan Stakeholders; (ix)
Etika hubungan kerja.
Sedangkan Etika Kerja yang harus dipenuhi oleh
individu jajaran Perseroan, meliputi: (i) Integritas
dan komitmen; (ii) Penyalahgunaan jabatan; iii)
Etika berhubungan dengan Manajemen dan
sesama karyawan; (iv). Kerahasiaan informasi; (v)
Insider Trading; (vi) Perlindungan dan penggunaan
aset secara efisien; (vii) Citra perseroan; (viii)
Keterlibatan dalam penyalahgunaan alkohol dan
napza.
Penandatanganan Pernyataan Kepatuhan, Benturan Kepentingan dan Kepemilikan Saham sebagai salah satu parameter dalam penerapan Kode Etik Perseroan.
Pernyataan Kepatuhan
Untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh
lini organisasi, Perseroan menyebarkan Pernyataan
Kepatuhan untuk semua Pegawai agar melaksanakan
standar etika yang harus ditanda-tangani. Penerapan
nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhan atas
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance - GCG). Perseroan
mewajibkan Organ Perusahaan dan Pegawai,
Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku
Kepentingan (stakeholders) lainnya untuk memahami
dan mematuhi Pedoman Kode Etik, Pedoman
GCG, Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang
mengatur mengenai tugas dan kewajiban masing-
masing pihak.
Pengaturan Bisnis Entitas Anak
Dalam melakukan pengelolaan terhadap bisnis
Anak Perusahaan, Perusahaan mendasarkan pada
prinsip-prinsip GCG dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, termasuk namun tidak
terbatas pada penetapan kriteria, pengangkatan dan
pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi Anak
Perusahaan dan Afiliasi.
Penyalahgunaan Jabatan
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang
terkait dengan jabatannya, anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pegawai dilarang :
1. Menyalahgunakan jabatan, baik langsung
maupun tidak langsung, untuk mendapatkan
keuntungan pribadi, keluarga, kelompok
tertentu, maupun pihak-pihak lainnya.
2. Memanfaatkan potongan harga (diskon) untuk
kepentingan pribadi. Potongan harga (diskon)
meliputi tetapi tidak terbatas pada pengadaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
perlengkapan dan peralatan kantor, transportasi,
potongan premi asuransi, penutupan asuransi,
pemberian uang, dan atau potongan harga
(diskon) sejenis lainnya.
3. Memanfaatkan fasilitas Perusahaan untuk
kepentingan pribadi.
Kepedulian terhadap Lingkungan, Kesehatan,
dan Keselamatan Kerja
Perusahaan senantiasa menjaga dan peduli terhadap
lingkungan sekitar serta kesehatan dan keselamatan
kerja Pegawai sesuai dengan peraturan perundang-
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level338
undangan yang berlaku. Hal ini merupakan tanggung
jawab bersama dari seluruh Dewan Komisaris, Direksi
dan Pegawai Perusahaan.
Sosialiasi Kode Etik
Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan
sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
• Melakukan sosialiasi code of conduct kepada
seluruh Jajaran Perseroan, Pelanggan dan Mitra
Kerja secara berkala melalui pelatihan, banner
maupun media intranet.
• Melakukan evaluasi atas pencapaian atau
pemahaman kepada Jajaran Perseroan, baik pada
masa orientasi maupun masa bekerja.
• Pengkajian secara berkala butir-butir aturan code
of conduct dalam rangka pengembangan code of
conduct lebih lanjut.
Penyelenggaraan sosialisasi ini dilakukan oleh
Bagian Sekretaris Perusahaan, selaku penanggung
jawab implementasi GCG dan code of conduct
berkoordinasi dengan unit kerja terkait.
PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI.
Sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk
menjalankan aktivitas bisnisnya dengan berdasarkan
praktek terbaik GG untuk meningkatkan nilai
perusahaan (corporate value) dalam jangka panjang,
Perusahaan menyusun dan menetapkan pedoman
Pedoman Pengendalian Gratifikasi bagi seluruh Insan
Perusahaan.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini merupakan
komitmen Perusahaan untuk memberikan arah,
mempengaruhi, membentuk, mengatur dan
melakukan kesesuaian perilaku berdasarkan prinsip-
prinsip berkesadaran (ethical sensibility), berpikir
etis (ethical reasoning), dan berperilaku etis (ethical
conduct) sehingga tercapai keluaran yang konsisten
yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan dalam
mencapai visi dan misinya.
Tujuan pengendalian gratifikasi di Perseroan
yaitu memberikan arah dan acuan bagi Insan
Perusahaan mengenai gratifikasi; memberikan
arah dan acuan bagi Insan Perusahaan mengenai
pentingnya kepatuhan melaporkan gratifikasi untuk
perlindungan dirinya sendiri maupun keluarganya
dari peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana
suap; dan membentuk lingkungan instansi/ organisasi
yang sadar dan terkendali dalam penanganan
praktik gratifikasi sehingga prinsip keterbukaan dan
akuntabilitas dalam menjalankan kegiaan operasional
dan melakukan transaksi bisnis sehari-hari.
Butir-Butir Kebijakan Pengendalian Gratifikasi
Perseroan:
• Penolakan Terhadap Gratifikasi
Insan Perusahaan dan/atau anggota Keluarga
Inti-nya WAJIB MENOLAK pada kesempatan
pertama apabila ditawarkan dan/atau diberikan
hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment)
dengan sopan dan santun serta melaporkannya
kepada UPG Semen Indonesia.
• Penerimaan Gratifikasi
oInsan Perusahaan dan/atau anggota keluarga
inti DILARANG menerima hadiah dalam
bentuk apapun yang bertujuan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan yang
melanggar ketentuan yang ada dan atau
menimbulkan pandangan ketidakwajaran.
Pengecualian untuk ini adalah menerima
barang promosi yang mencantumkan logo/
nama perusahaan pemberi
oPerusahaan, Insan Perusahaan dan/atau
anggota Keluarga Inti DILARANG untuk
menerima suap (uang, barang, jasa ataupun
bentuk lainnya) sebagai imbalan dari
manapun untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan yang bersangkutan yang
bertentangan/melanggar kewajiban yang
seharusnya dilaksanakan.
Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 339
• Pemberian Gratifikasi
o Insan Perusahaan DILARANG memberikan
atau menawarkan sesuatu, baik langsung
ataupun tidak langsung, kepada pejabat
negara dan atau individu yang mewakili
mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan
o Perusahaan, Insan Perusahaan dan/atau
anggota Keluarga Inti DILARANG untuk
memberikan suap (uang, barang, jasa
ataupun bentuk lainnya) sebagai imbalan
kepada pihak manapun untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan yang bersangkutan
yang bertentangan/melanggar kewajiban
yang seharusnya dilaksanakan
o Perusahaan DAPAT memberikan hadiah/
cindera mata yang wajar atas beban
Perusahaan dengan syarat :
• menunjang kepentingan Perusahaan, dan
• tidak dimaksudkan untuk menyuap, dan
• telah dianggarkan oleh Perusahaan, dan
• apabila hadiah/cindera mata berupa
benda maka harus mencantumkan logo/
nama perusahaan
Komitmen Pengendalian Gratifikasi Perseroan
tersebut dipegang teguh oleh seluruh jajaran
Pengurus dan jajaran pelaksana, untuk mendukung
upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di
lingkungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Prinsip Dasar:
oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk tidak
akan menawarkan atau memberikan suap,
gratifikasi atau uang pelicin dalam bentuk
apapun kepada lembaga pemerintah,
perseorangan atau kelembagaan, perusahaan
domestik atau asing untuk mendapatkan
berbagai bentuk manfaat/ kemudahan
sebagaimana dilarang oleh perundang-
undangan yang berlaku;
oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk tidak akan
meminta atau menerima suap, gratifikasi
dan uang pelicin dalam bentuk apapun dari
perseorangan atau kelembagaan, perusahaan
domestik atau perusahaan asing terkait
dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana dilarang oleh perundang-
undangan yang berlaku; dan
oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk bertanggung
jawab mencegah dan mengupayakan
pencegahan korupsi di lingkungannya dengan
meningkatkan integritas, pengawasan, dan
perbaikan sistem sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan
menerapkan dan melaksanakan fungsi
pengendalian gratifikasi di lingkungan PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk.
oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan
mempersiapkan anggaran yang diperlukan
dalam penerapan pengendalian gratifikasi
di lingkungan PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk, yang meliputi antara lain kegiatan
penyusunan aturan, Training of Trainers (ToT),
sosialisasi/diseminasi, pemrosesan pelaporan
penerimaan hadiah/fasilitas serta monitoring
dan evaluasi.
oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk akan
menyediakan sumber daya manusia, termasuk
membentuk pelaksana pengendalian
gratifikasi yang bertugas untuk menerapkan
pengendalian gratifikasi.
oPT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan KPK
akan menjaga kerahasiaan data pelapor
penerima hadiah/fasilitas kepada pihak
manapun, kecuali diminta berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Pernyataan komitmen perseroan ditandatangani
tanggal 3 Desember 2013 antara Direktur
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level340
Utama Perseroan dengan Pimpinan KPK. Sampai
dengan saat ini perseroan telah menyelesaikan
tahapan penerapan Pengendalian Gratifikasi yaitu
Penyusunan pedoman Pengendalian Gratifikasi,
Training of Trainer oleh KPK dan Pembentukan Unit
Pengendali Gratifikasi. Selama tahun 2014 Perseroan
telah melaporkan 16 barang yang diduga gratifikasi
dan dilaporkan ke KPK dengan hasil verifikasi oleh
KPK bahwa 11 barang tersebut dikelola oleh Unit
Pengendali gratifikasi, 1 dikembalikan ke penerima
dan 4 barang menjadi milik negara.
BUDAYA PERUSAHAAN
Sebagai bagian dari pengembangan usaha dan
mewujudkan visi, sejak tahun 2011 Perseroan
telah mengintrodusir rumusan budaya baru yang
diformulasikan dari nilai-nilai budaya yang berkembang
dan diyakini akan memberi kekuatan seluruh
jajaran untuk senantiasa berkarya dan berkembang
bersama-sama. Proses pembentukan budaya
korporasi berawal dari kesadaran bahwa perusahaan
memerlukan perekat untuk mempersatukan
perusahaan-perusahaan yang berada di dalam
group perseroan yaitu Semen Padang dan Semen
Tonasa dengan memformulasi budaya korporasi
yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi
karyawan. Dengan terbentuknya budaya korporasi
yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi
karyawan, budaya ini telah meresap dan dipraktikkan
dalam aktivitas sehari-hari karyawan dan menjadi
akselerator pertumbuhan kinerja Perseroan demi
mencapai visi untuk menjadi perusahaan persemenan
terkemuka di Asia Tenggara.
Budaya Perusahaan merupakan sumber dari
seluruh pranata organisasi (software) pengaturan
pengelolaan perusahaan, yang dikembangkan dari
falsafah dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan
keyakinan insan Perseroan dalam melaksanakan
tugasnya.
Budaya korporasi disusun dalam akronim “CHAMPS”
yang mengandung nilai-nilai budaya sebagai berikut:
• C ompete With a Clear & Synergized Vision
• H ave a High Spirit for Continuous Learning
• A ct with High Accountability
• M eet Customer Expectation
• P erform ethically with high Integrity
• S trengthening Teamwork
Kata CHAMPS merupakan penggalan dari kata
bahasa Inggris “CHAMPION” yang memiliki arti
“pemenang” atau ”juara”. Huruf S pada akhir
kata CHAMPS menunjukkan bahwa pemenang
berjumlah jamak/lebih dari satu orang, yaitu para
karyawan yang ada dalam semua perusahaan yang
tergabung dalam grup di Perseroan. Selanjutnya
nilai-nilai budaya tersebut diaktualisasikan ke dalam
perilaku kunci (key behavior). Redefinisi Budaya
Perusahaan ini adalah bagian dari upaya untuk
meningkatkan kesiapan seluruh jajaran Perseroan
dalam merealisasikan rencana jangka panjang dan
meraih peluang pertumbuhan usaha.
PEDOMAN SISTIM PELAPORAN PELANGGARAN /
WHISTLEBLOWING POLICY
Dalam rangka meningkatkan kualitas transparansi,
akuntabilitas dan fairness dalam praktek tata
kelola yang baik, perseroan telah mensosialisasikan
dan menerapkan pedoman sistem pelaporan
pelanggaran (Whistle Blowing Policy-“WBP”) yang
dapat menampung segala keluhan, pengaduan dan
laporan dari pihak internal maupun eksternal.
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System) yang efektif akan mendorong partisipasi balk
karyawan maupun stakeholders di luar Perusahaan
untuk lebih berani bertindak guna mencegah
terjadinya pelanggaran dengan melaporkannya ke
pihak yang dapat menanganinya. Hal ini berarti bahwa
Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 341
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System) nantinya diharapkan mampu mengubah
budaya “diam” menuju ke arah budaya “kejujuran
dan keterbukaan”.
Melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System) maka akan timbul persepsi
yang kuat bahwa apabila seseorang melakukan
pelanggaran, maka pelanggaran tersebut dapat
terdeteksi dan dilaporkan. Dengan demikian apabila
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System) ini dilaksanakan secara tegas dan konsisten,
akan dapat mewujudkan Insan Perusahaan yang
memiliki kinerja yang unggul, patuh terhadap hukum,
bersih dan menjunjung tinggi etika.
Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan
praktek tata kelola terbaik, Perseroan telah
memperbaiki dan menyempurnakan Pedoman Sistem
Pelaporan Pelanggaran PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk, yang diresmikan melalui SK pemberlakuan yang
ditanda-tangani oleh Komisaris Utama dan Direktur
Utama pada bulan November 2014.
Tujuan
Maksud penyusunan dan penerapan Pedoman Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) ini
adalah menangani dan menindaklanjuti terjadinya
pelanggaran sebagai bagian dari implementasi
GCGdi tingkat operasional.
Sasaran dari penerapan WBS Perseroan, diantaranya:
• Menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong
pelaporan terhadap hal hal yang dapat
menimbulkan kerugian finansial maupun non-
finansial, termasuk hal-hal yang dapat merusak
citra organisasi;
• Mempermudah manajemen untuk menangani
secara efektif laporan laporan pelanggaran
dan sekaligus melindungi kerahasiaan identitas
pelapor serta tetap menjaga informasi ini dalam
arsip khusus yang dijamin keamanannya.
• Membangun suatu kebijakan dan infra struktur
untuk melindungi pelapor dari balasan pihak-
pihak internal maupun eksternal;
• Mengurangi kerugian yang terjadi karena
pelanggaran melalui deteksi dini;
• Meningkatkan reputasi perusahaan.
Organisasi Penanganan Pelaporan Pelanggaran
Direksi bertanggung jawab atas terlaksananya sistem
pelaporan pelanggaran di Perusahaan dan Dewan
Komisaris bertanggungjawab dalam pengawasan
terhadap pelaksanaan sistem tersebut. Direksi
dan Dewan Komisaris bersama-sama membentuk
organisasi pelaporan pelanggaran di Perusahaan.
Organisasi ini bersifat sentralistik mencakup
pengelolaan pelaporan pelanggaran (whistleblowing)
di Perusahaandan di Anak Perusahaan.
Organisasi penangnan pelaporan pelanggaran terdiri
atas empat elemen utama, yakni:
• Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3),
bertugas untuk:
o Menerima, mencatat (meregistef) dan
mengelompokkan laporan pelanggaran
berdasarkan kategori terlapor.
o Melaksanakan program perlindungan
pelapor sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan, termasuk menjaga kerahasiaan
pelapor dan terlapor (asas praduga tidak
bersalah).
o Menjaga komunikasi teratur dengan Pelapor.
o Melaporkan laporan perkembangan (activity
report) setiap 6 bulan sekali kepada Dewan
Komisaris.
• Tim Investigasi, terdiri dari Tim Investegasi
Internal, Tim Investigasi Eksternal, dan Tim
Investigasi Anak Perusahaan.
Tugasnya secara keseluruhan adalah melakukan
investigasi lebih lanjut terhadap substansi
pelanggaran yang dilaporkan dengan tujuan
untuk mencari dan mengumpulkan bukti-bukti
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level342
yang diperlukan guna memastikan bahwa telah
terjadi pelanggaran.
• Dewan Komisaris, dengan tugas utama.
o Melakukan seleksi, konfirmasi (dari aspek
kategori jenis pelanggaran, siapa yang
melakukan dan kelengkapan dokumennya)
dan verifikasi, serta memutuskan apakah
laporan akan ditindaklanjuti atau diarsip
untuk pelanggaran yang dilakukan oleh
Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Organ
Pendukung Dewan Komisaris.
o Apabila laporan pelanggaran diputuskan
untuk ditindaklanjuti, maka Dewan Komisaris:
− Menugaskan Tim Investigasi untuk
melakukan investigasi, apabila
pelanggaran dilakukan oleh Anggota
Dewan Komisaris (individu), Direksi dan
Organ Pendukung Dewan Komisaris, atau
− Merekomendasikan kepada Direksi (selaku
Pemegang Saham Anak Perusahaan)
untuk menindaklanjuti melalui proses
investigasi, apabila pelanggaran dilakukan
oleh Dewan Komisaris dan Direksi Anak
Perusahaan.
• Direksi, dengan tugas utama:
o melakukan seleksi, konfirmasi (dari aspek
kategori jenis pelanggaran, siapa yang
melakukan dan kelengkapan dokumennya)
dan verifikasi, serta memutuskan apakah
laporan akan ditindaklanjuti atau diarsip
untuk pelanggaran yang dilakukan oleh
Karyawan.
o Direksi berwenang menugaskan lim
Investigasi untuk melakukan investigasi
terkait pelanggaran yang dilakukan oleh
Dewan Kornisarls, Direksi dan Karyawan
Anak Perusahaan.
Jenis Pelanggaran
Perseroan mengelompokan pelanggaran kedalam
tiga jenis pelanggaran, dengan penanganan yang
berbeda-beda, yakni.
• Kategori I (Korupsi dan Tindak Pidana Ekonomi):
• Kategori 2 (Tindak kejahatan terkait pidana
umum):
• Kategori 3 (Pelanggaran terkait kebijakan
Perusahaan):
Perseroan menjamin kerahasiaan identitas pelapor,
kecuali apabila pengungkapan tersebut diperlukan
dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang
dilakukan oleh pihak berwajib. Perseroan bahkan
memberikan penghargaan yang sesuai untuk laporan
yang terbukti kebenarannya dan manakala pelapor
tidak terlibat didalamnya.
Perlindungan Pelapor
Perseroan berkomitmen untuk melindungi pelapor
pelanggaran (whistleblower protection) yang
beritikad baik dan perseroan akan patuh terhadap
segala peraturan perundangan yang terkait serta
best practices yang berlaku dalam penyelenggaraan
sistem pelaporan pelanggaran.
Karyawan yang menjadi pelapor yang beritikad baik
akan dilindungi dari tindakan pemecatan, penurunan
jabatan atau pangkat’ pelecehan atau diskriminasi
dalam segala bentuk dan catatan yang merugikan
dalam file data pribadinya.
Penyampaian laporan secara anonim tetap akan
diterima oleh petugas yang diberi kewenangan
untuk menerima laporan tersebut, tetapi harus
disadari bahwa terdapat kesulitan untuk melakukan
klarifikasi, namun laporan tersebut tetap akan
ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang ada.
Perseroan menetapkan sangsi atas penyalah gunaan
WBS dan ditegaskan bahwa para pihak (baik internal
maupun eksternal) yang menyampaikan laporan
berupa fitnah atau laporan palsu akan diberikan sanksi
termasuk proses hukum dan tidak memperoleh baik
jaminan kerahasiaan maupun perlindungan Pelapor.
Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 343
Kasus Pelaporan dan Perkembangan
Penanganan Pelaporan (Edy –ok)
Sepanjang tahun 2014 ada 2 kasus yang telah
dilaporkan melalui mekanisme WBS dan 2 kasus yang
merupakan laporan tahun 2013 dan penyelesaiannya
sampai dengan pertengahan tahun 2014. Hasil
penanganan adalah: 1 kasus yang merupakan
pelanggaran serius dan memberikan sanksi kepada
3 orang dengan pemberhentian dan 5 karyawan
dilakukan mutasi dan pemberian teguran keras.
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tata Cara Pelaporan dan Penanganan
Pelanggaran
Dalam Pedoman WBS juga dijelaskan tata cara
penyampaian pelaporan dan prosedur penanganan
pelanggaran, lengkap dengan skema cara pelaporan
sesuai dengan dugaan terlapor. Berikut adalah
beberapa skema proses pengelolaan pelaporan
pelanggaran.
Skema Pelaporan Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran diduga dilakukan Dewan
Komisaris (Board) PTSI
Sekper (Anggota TP3)
Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3) (Sekdekom. Sekper, Hukum & GRC)
Dewan Komisaris
Tim Investigasi
Dewan Komisaris
Pelanggaran Kategori 2
Kepolisian/Kejaksaan
Tindak Lanjut sesuai Peraturan Perundang-undangan
Pelanggaran Kategori 1
KPK/Kepolisian/Kejaksaan
Pelanggaran Kategori 3
Tindak Lanjut sesuai Kewenangan dan Prosedur
Sekper (Anggota TP3)
ditindaklanjuti
Tidak memenuhi unsur kejahatan dan pelanggaran
Memenuhi unsur kejahatan dan pelanggaran
Tidak
Ya
TP3
(031) 398 1732 ext. 3132 atau 3028 atau 5027
www.semenindonesia.com/pelaporan pelanggara
Saluran Pelaporan
Kotak 5000
Arsip
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level344
Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan
Skema Pelaporan Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran diduga dilakukan Dewan
Komisaris (Board) PTSI
Sekper (Anggota TP3)
Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3) (Sekdekom.
Sekper, Hukum & GRC)
Pemegang Saham (Mayoritas)
Melakukan investigasi yang berkordinasi dengan instansi dan
pihak-pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku
Tindak lanjut sesuai Peraturan Perundangan-undangan atau Kebijakan Pemegang Saham
Sekper (Anggota TP3)
(031) 398 1732 ext. 3132 atau 3028 atau 5027
www.semenindonesia.com/pelaporan pelanggara
Saluran Pelaporan
Kotak 5000
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 345
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Skema Proses Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran diduga dilakukan Direksi dan
Dewan Komisaris anak Perusahaan PTSI
Sekper (Anggota TP3)
Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3) (Sekdekom. Sekper, Hukum & GRC)
Dewan Komisaris PTSI
Direksi PT SI selaku pemegang saham
Direksi PT SI selaku pemegang saham
Tim Investigasi Eksternal
Pelanggaran Kategori 2
Kepolisian/Kejaksaan
Tindak Lanjut sesuai Peraturan Perundang-undangan
Pelanggaran Kategori 1
KPK/Kepolisian/Kejaksaan
Pelanggaran Kategori 3
Tindak Lanjut sesuai Kewenangan dan Prosedur
Sekper (Anggota TP3)
ditindaklanjuti
Tidak memenuhi unsur kejahatan dan pelanggaran
Memenuhi unsur kejahatan dan pelanggaran
Tidak
Ya
TP3
(031) 398 1732 ext. 3132 atau 3028 atau 5027
www.semenindonesia.com/pelaporan pelanggara
Saluran Pelaporan
Kotak 5000
Arsip
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level346
OFFICE OF THE CEO (OOTC)Office of the CEO (OOTC) merupakan tim khusus yang bertugas sebagai think tank bagi Direktur Utama yang mencakup 3 (tiga) bidang, yaitu:
• Visi dan Misi (Vision & Mission)Membantu Direktur Utama dalam menetapkan visi dan misi Perseroan serta menyusun strategi dan pengembangan usaha secara menyeluruh. Pada bidang ini, tim bertugas:§Memberi masukan dalam mengkaji ulang dan
menetapkan kembali Visi dan Misi Perseroan.§Bersama Kepala Divisi /Kepala Departemen
mengidentifikasi isu dan permasalahan strategis bagi perusahaan, pengembangan strategis dan peluang-peluang bisnis dengan pendekatan bottom up.
§Mengembangkan ide-ide dan agenda trategis, meliputi:o Mempertimbangkan data dan fakta
pendukung dalam menganalisa dan menjawab isu-isu strategis
o Mengkaji dan menetapkan prioritas pelaksanaan rencana strategis seusai alokasi sumber daya (modal, kompetensi), manfaat dan keuntungan strategis
o Mengkaji dan mengembangkan rencana jangka panjang dan Rencana Strategis lima tahunan selaras dengan perubahan lingkungan bisnis.§Melakukan analisa dan rekomendasi
atas peluang usaha secara berkala dengan melibatkan pimpinan fungsional.
§Evaluasi isu-isu strategis Perseroan.
• Peningkatan Kinerja (Performance Improvement)Membantu Direktur Utama dalam menetapkan ukuran pencapaian kinerja sesuai dengan target Perseroan, serta memantau dan merekomendasikan peningkatan kinerja operasional. Aktifitas-aktifitas dalam bidang ini meliputi:
Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan
§Mengawasi mekanisme pengelolaan untuk menjamin transparansi dan memonitor kegiatan operasional melalui perbandingan pencapaian target strategis.
§Penyusunan ukuran pencapaian kinerja perusahaan agar diperoleh kinerja yang optimal.
§Mengembangkan kemampuan Perseroan dalam mencapai transparansi kinerja lintas perusahaan dalam grup usaha.
§Monitoring kemajuan operasional terhadap target kinerja.
§Mengkaji dan memberikan masukan atas pengelolaan dan mitigasi risiko-risiko utama Perseroan.
§Mengelola dan mengembangkan knowledge management untuk kemajuan bersama.
§• Proyek-proyek Khusus (Special Project)
Membantu Direktur Utama dalam melakukan
pengawasan terhadap proyek–proyek strategis
perusahaan, menyusun ringkasan kemajuan
inisiatif/proyek strategis, dan melakukan mitigasi
atas risiko-risiko proyek. Beberapa peran yang
dialksanakan dalam kaitan ini, mencakup:
§Memastikan pemahaman seluruh pihak atas
inisiatif strategis, mencakup:
o nilai strategis, tujuan, target, ruang
lingkup, penanggung jawab, sumber saya
termasuk ketergantungan satu dengan
yang lain.
o Menetapkan ukuran kinerja yang harus
dipenuhi dan diawasi
o Identifikasi risiko potensial dan
mitigasinya.
§Monitor - Melaksanakan pengawasan
terhadap inisiatif strategis, mencakup:
o Monitor ukuran kinerja inisiatif strategi
o Mengkaji dan mengawasi kinerja inisiatif
strategis, yakni aktivitas utama dan jalur
kritisnya.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 347
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
§Eksekusi - Melakukan mitigasi atas risiko-risiko
kecil maupun sedang, bersama-sama dengan
tim manjemen pelaksana proyek, sebelum
membesar. Termasuk memberikan bantuan
dan memfasilitasi pelaksana proyek dalam
mengelolan inisiatif strategis lintas fungsi.
§Memberikan laporan ringkas mengenai
kemajuan inisiatif strategis, mencakup:
o Desain panel kinerja dari kemajuan inisiatif
strategis
o Desain panel kinerja lengkap dari inisiatif
strategis.
OOTC senantiasa memastikan arah pengembangan,
KPI dan pelaksanaan proyek strategis Perseroan
sesuai program-program yang telah dituangkan di
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
TATA KELOLA YANG PERLU MENDAPAT
PERHATIAN
Berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh BPKP
Perwakilan Jawa Timur ada beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian dalam tata kelola perseroan
sehingga dapat terhindarkan dari terjadinya tata
kelola perusahaan yang kurang baik (bad corporate
governance).
Beberapa kondisi yang memerlukan perhatian dan
upaya peningkatan/perbaikan (area of improvements)
segera untuk mencapai atau mendekati best practice
diantaranya:
ü Penyusunan LHKPN secara tepat waktu: Dari 386
pegawai yang harus mengisi dan menyampaikan
LHKPN, baru 262 pegawai yang melaksanakan
ü Pemberian teguran/sanksi bagi yang belum/tidak
menyampaikan LHKPN: Tidak ada penetapan
sanksi.
ü Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kebijakan
whistle blowing secara berkala: Belum terdapat
evaluasi/pembahasan atas pelaksanaan kebijakan
sistem pelaporan pelanggaran.
ü Keputusan RUPS memuat alasan pemberhentian
Direksi: Keputusan RUPSLB tanggal 25 Maret 2014
tidak mencantumkan alasan pemberhentian.
ü Proses penilaian calon Dewan Komisaris
didukung dengan Berita Acara Penilaian: Tidak
ada dokumen Berita Acara Penilaian.
ü RKAP tidak memuat secara spesifik kegiatan
rencana kerja untuk kegiatan pelatihan bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
ü Rencana kerja pelatihan tidak dianggarkan secara
terpisah dari rencana pelatihan untuk karyawan.
ü Tidak semua ketidakhadiran rapat didukung
dengan surat kuasa dan Rapat intern Komisaris
belum seluruhnya didukung risalah rapat
Terhadap kelemahan dari hasil assessment sebagai
area of improvements, Perseroan telah melakukan
tindaklanjut sebagai prioritas dalam melakukan
perbaikan.
PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI
PERSEROAN
Perseroan dan entitas anak menghadapi 6 (enam)
tuntutan-tuntutan hukum, dengan ringkasan
perkaran dan perkembangan penanganan
sebagai berikut. Sedangkan untuk mengetahui
penjelasan lebih rinci mengenai pokok perkara, dan
perkembangannya dapat dilihat pada Catatan 48.4.
Informasi Penting Lainnya dari Laporan Keuangan
Audit Konsolidasian Perseroan tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level348
Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan
No Pokok Perkara dan Perkembangan Terakhir Dampak Finansial
1 Pada tanggal 24 Oktober 2008, Semen Padang (“SP”) mengajukan Gugatan No. 99/Pdt.G/2008/PN.PDG di Pengadilan Negeri Padang (“PN Padang”), terhadap kegagalan PT Berkala International (“PT BI”) untuk memenuhi kewajibannya (wanprestasi) menyerahkan batubara sesuai dengan Perjanjian Jual Beli yang dibuat pada tahun 2008 oleh SP dengan PT BI.
Tidak ada, SP telah menyiapkan Provisi Rp23,76 miliar
Dalam gugatannya yang disampaikan kepada PN Padang SP memohon tiga hal:- Pembatalan perjanjian jual beli batubara antara SP dan PT BI.- Larangan mencairkan / mengklaim / mengakseptasi / mendebit rekening milik SP melalui
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) untuk terkait transaksi jual beli batubara oleh pihak Bank Mandiri, PT BI, PT Eksplorasi Mantap Indonesia (selaku beneficiary), PT Maybank Indocorp (selaku bank koresponden) (Maybank).
Pada tanggal 17 April 2009, PN Padang mengeluarkan Putusan yang mengabulkan permohonan Provisi dan gugatan SP sebagai berikut:Melarang PT BI, Bank Mandri, PT Eksplorasi Mantap Indonesia, Maybank Indocorp atau pihak manapun juga maupun kuasanya untuk mencairkan / mengklaim / mengakseptasi / mendebit rekening milik SP atau rekening lainnya di Bank Mandiri.- Membatalkan Perjanjia Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI berikut segala akibat
hukumnya.- Menyatakan batal SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli Batubara.
Atas putusan PN Padang tanggal 17 April 2009, maka Bank Mandiri dan Maybank mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Barat, dan mengeluarkan putusan pada tanggal 27 Januari 2010 yang menguatkan putusan PN Padang tanggal 17 April 2009
Selanjutnya atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Bank Mandiri dan Maybank Indocorp mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Meii 2010, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan Kasasi No. 217 K/PDT/2011 yang memenangkan SP, dan menolak Kasasi Bank Mandiri dan Maybank Indocorp.
Terhadap putusan Kasasi Mahkamah Agung, Bank Mandiri mengajukan Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung.
Pada tanggal 14 Maret 2013, MA ditingkat PK mengeluarkan putusan No. 527/PK/Pdt/2012 yang membatalkan semua putusan sebelumnya dan mengadili sendiri dengan mengabulkan sebagian permohonan SP, antara lain :Menyatakan PT BI dan PT Eksplorasi Mantap Indonesia telah wanprestasi.- Membatalkan Perjanjian Jual Beli Batubara antara SP dengan PT BI.- Memberlakukan SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli Batubara antara
SP dengan PT BI.
Pada tanggal 30 Januari 2014 atas putusan yang telah mempunyai hukum tetap SP telah melakukan pembayaran sebesar Rp.25.903.089,-
Perkembangan perkembangan perkara terkini.- Pada tanggal 4 November 2014, PN Jakarta Pusat mengeluarkan putusan atas gugatan yang
diajukan SP, sebagai berikut :- Menyatakan bahwa PT BI dan PT Eksplorasi Mantap Indonesia dinyatakan melakukan
perbuatan melawan hukum (onrechtmatigdaad) sebagaimana diatur dalam pasal 1365 KUH Perdata.
Memutuskan bahwa PT BI dan PT Eksplorasi Mantap International mengganti kerugian kepada SP secara tanggung renteng sebesar Rp26.050.404 secara tunai dan sekaligus.
Selanjutnya atas putusan PN Jakarta Pusat, PT BI dan PT Eksplorasi Mantap pada tanggal 17 November 2014 mengajukan banding, namun hingga tanggal laporan dokumen memori banding belum diserahkan ke Pengadilan Tinggi.
2 Pada tanggal 1 September 2014, WALHI dan Joko Priyanto dan 6 orang warga rembang mengajukan gugatan tata usaha negara terhadap Izin Lingkungan Pendirian Pabrik Semen No. 660/177 tanggal 7 Juni 2012 milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Dan saat ini masih dalam tahap persidangan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 349
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
3 Pada tahun 1954, Perseroan membeli tanah seluas 2.876 ha di Desa Sidorukun Kecamatan Gresik Kab. Gresik kepada H. Mardjuki. Pada tahun 1977, H. Yusuf sebagai ahli waris H Mardjuki menjual tanah tersebut seluas 2.500 m2 kepada H. Ashari
Tidak ada dampak keuangan materia
Selanjutnya pada tahun 1978 s.d 2014 terjadi permasalahan hukum antara Perseroan dengan H. Yusuf dan ahli warisnya (lengkapnya dapat dilihat dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.)
Yang kami sampaikan disini adalah permasalahan hukum terhitung sejak tahun 2008 s.d 2014.
Pada tahun 2008, H. Slamet juga mengajukan gugatan kembali di PN Gresik, kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya (PT). Pada 2 Maret 2009 PT menerbitkan keputusan yang memenangkan Perseroan dan kemudian H. Slamet mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Oktober 2010, Mahkamah Agung menerbitkan keputusan yang memenangkan H. Slamet.
Pada tanggal 12 April 2011, Perseroan mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung dan pada tanggal 30 April 2013 dalam websitenya Mahkamah Agung dalam keterangannya telah mengabulkan PK dari Perseroan.
Perseroan secara resmi telah mendapatkan salinan secara lengkap atas putusan PK tersebut dan telah mengajukan pencabutan sita pada tanggal 2 Desember 2014 melalui Pengadilan Negeri Gresik.
4Pada tanggal 24 Mei 2012, Sunarto, Sunoto, Sudi (“Sunarto dkk”) mengajukan gugatan hukum terhadap Perseroan sebagai Tergugat dan Balai Lelang PT Tri Agung Lumintu sebagai Turut Tergugat di Pengadilan Negeri Tuban (“PN Tuban”).
Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp5.000.000 dan gugatan immaterial sebesar Rp10.000.000 karena Sunarto dkk menganggap Perseroan telah ingkar janji dalam memprioritaskan Sunarto dkk untuk mengikuti lelang barang bekas (afval) di Pabrik Tuban.
Pada tanggal 29 Januari 2013, PN Tuban telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menolak gugatan Sunarto dkk.
5 Pada tanggal 27 September 2012 Perseroan, sebagai Penggugat, mengajukan gugatan hukum terhadap PT Trimarta Nusaperdana (“Trimarta”) di Pengadilan Negeri Bekasi (“PN Bekasi”). Disebabkan Trimarta telah mendirikan bangunan berupa gedung futsal (indoor futsal) di atas tanah milik Perseroan seluas 3.167 m2. Tanah tersebut merupakan bagian dari Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2249
Tidak ada dampak keuangan materia
Pada tanggal 4 Maret 2013, PN Bekasi telah mengeluarkan putusan No.329/PDT.G/2012/PN.Bks, yang pada intinya memenangkan Perseroan. Terhadap putusan tersebut PT Trimarta tidak mengajukan banding, dengan demikian, keputusan PN Bekasi telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht). Selanjutnya Perseroan telah mengajukan eksekusi ke PN Bekasi dan akan dikoordinasikan dengan PN Gresik dan PT Surabaya.
6 Pada tanggal 11 November 2013, Suhartini mengajukan gugatan hukum terhadap Koperasi Warga Semen Gresik (“KWSG”) sebagai Tergugat dan Perseroan (sebagai Turut Tergugat) di Pengadilan Negeri Yogyakarta (“PN YK “).
Tidak ada dampak keuangan materia
Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp674.230.980 dari Suhartini kepada KWSG karena Suhartini menganggap bahwa KWSG telah ingkar janji dengan tidak membayarkan ongkos kirim semen yang telah dibeli oleh Suhartini dari KWSG.
Pada tanggal 23 April 2014, PN YK telah mengeluarkan Putusan Sela terhadap gugatan Suhartini, pada intinya menolak gugatan Suhartini dengan pertimbangan Kompetensi Relatif bahwa PN YK tidak berwenang untuk memutus gugatan yang diajukan oleh Suhartini.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perseroan secara resmi belum mendapatkan salinan lengkap atas Putusan Sela PN YK tersebut.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level350
Tinjauan KinerjaKode Etik dan Budaya Perusahaan
Dampak Keuangan Atas Seluruh Perkara Hukum
Perseroan meyakini seluruh kasus hukum tersebut
tidak memiliki dampak signifikan terhadap kegiatan
operasional maupun kondisi keuangan perusahaan. Selain
kasus tersebut, pada tahun pelaporan Perseroan tidak
menghadapi kasus lain, juga tidak pernah mengalami
sanksi administratif dari otoritas yang berwenang, baik
terhadap perusahaan maupun terhadap anggota Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.
Sanksi Administratif dari Otoritas Terkait
Selama tahun pelaporan, seluruh perkara yang tengah
ditangani Perseroan tidak ada yang melibakan jajaran
Pengurus maupun jajaran pelaksana Semen Indonesia,
sehingga tidak ada sanksi administratif yang diberikan
oleh otoritas terkait (OJK dan BEI) terhadap Perseroan, baik
sebagai institusi maupun terhadap individu Pengurus dan
pelaksana.
Komitmen Penegakan Hukum
Perseroan berkomitmen kuat terhadap penegakan hukum
dan pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan.
Setiap pelanggaran kode etik ataupun pelanggaran hukum
yang melibatkan Karyawan senantiasa dikenakan sanksi
hukum sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
Assuring the Move Into Next Level350
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 351
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Pada kasus pelanggaran disiplin berat yang terindikasi
melibatkan kalangan internal dan external berdampak
secara langsung maupun tidak langsung kepada Perseroan
dan didukung bukti-bukti yang kuat, Semen Indonesia
memberlakukan sanksi tegas berupa penghentian status
hubungan kerja disertai proses hukum sesuai ketentuan
yang berlaku.
Perseroan dalam komitmen penegakan hukum juga berkerja
sama dengan beberapa intsansi penegak hukum :
1. Kesepakatan Bersama No. 0233/HK-
06/50031940/04.2014 dan B-105/G/Gs.1/04/2014
tanggal 17 April 2014 antara PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. dengan Jaksa Agung Muda Perdata
Dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Republik Indonesia
Tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata
Dan Tata Usaha Negara.
2. Pernyataan Komitmen Penerapan Pengendalian
Gratifikasi antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi tanggal 3
Desember 2014.
Assuring the Move Into Next Level 351
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
347 Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
354Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan
355 Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja360 Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan364 Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Perseroan senantiasa mengupayakan keselarasan antara kinerja operasional dan pertumbuhan profit dengan tanggung jawab sosial, pengembangan lingkungan yang bersih dan sehat, serta kesejahteraan masyarakat.
““
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level354
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Meningkatkan kualitas pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang meliputi tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan, dengan
mengedepankan proses-proses pelaksanaan kegiatan sesuai kaidah tata kelola perusahaan yang baik untuk memastikan interaksi timbal balik yang
memberi benefit kepada kedua belah pihak dengan berlandaskan 4 pilar kegiatan CSR untuk memastikan pertumbuhan berkualitas bersama dengan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar yang lebih menjamin keberlanjutan usaha
DASAR ACUAN
• Undang-undang RI No 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
• Undang-undang RI No 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
“
“
• Undang-undang RI No 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas yang ditunjang oleh Peraturan
Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
• PeraturanMenteri BUMN No Per-05/MBU/2007
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 355
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Keselaran capaian kinerja yang meliputi ketiga aspek
dasar tersebut menyaratkan pemenuhan tanggung
jawab kepada seluruh pemangku kepentingan,
yang utamanya terdiri dari: lingkungan, pemegang
saham, masyarakat sekitar, pemerintah, pegawai,
penyandang dan pelanggan.
Masyarakat sekitar dan lingkungan merupakan
pemangku kepentingan yang paling banyak
menerima dampak, positif maupun negatif,
dari kehadiran perusahaan, akibat dari kegiatan
operasional penambanga, proses produksi maupun
kegiatan transportasi.
Masyarakat sekitar merupakan bagian dari
perusahaan sehingga menjadi kewajiban Perseroan
untuk terus berkembang bersama masyarakat
sekitarnya. Sementara lingkungan sekitar merupakan
tempat dari seluruh komponen pendukung
perusahaan,terutamaSDM,tinggaldanberaktifitas,
baik dalam rangka melaksanakan tugas-tugas
Dengan semakin berkembangnya Perseroan, maka
akan membawa dampak positif kepada masyarakat
sekitar, antara lain berupa:
• Bagian keuntungan yang dialokasikan untuk
program tanggung jawab sosial dan lingkungan
semakin meningkat.
• Meningkatnya aktifitas ekonomi di sekitar
perusahaan.
KEBIJAKAN
Bagi Perseroan, suksesnya penerapan kebijakan triple
bottom line, yang menyelaraskan pengembangan
ketiga aspek, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan
merupakan ukuran keberhasilan pengembangan
Perseroan secara berkelanjutan. Sebagai salah satu
implementasi di bidang lingkungan, Perseroan
mengembangkan konsep Green Productivity yang
berorientasi pada kesejahteraan keluarga dan
lingkungan sebagai dasar dari upaya penyelamatan
lingkungan.
PEOPLE PLANET
PROFIT
“Harmonisasi 3P”
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Permen No Per-08/MBU/2013 tentang Program
Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan
Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.
• Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25
Tahun 2007
• Undang-undangNomor13Tahun2011Tentang
PenangananFakirMiskin.
• Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 Tahun
2012 tentang Forum tanggungjawab dunia
usaha dalam penyelenggaraan Kesejehteraan
Sosial pada level Provinsi.
TUJUAN
Perseroan tetap dengan komitmennya untuk turut
serta mensejahterakan kehidupan masyarakat dan
memelihara lingkungan menjadi salah satu bagian
dari fokus dan strategi Perseroan. Hal teresebut
sejalan dengan visi menjadi perusahaan persemenan
internasional terkemuka di Asia Tenggara, Perseroan
senantiasa mengupayakan keselarasan antara
kinerja operasional dan pertumbuhan profit dengan
tanggung jawab sosial, pengembangan lingkungan
yang bersih dan sehat, serta kesejahteraan
masyarakat.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level356
Tinjauan KinerjaLaporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab
sosial, Perseroan berupaya mengoptimalkan
hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar
serta bekerjasama dengan berbagai pihak seperti
Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat,
Organisasi Massa dan lain-lain melalui Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dirancang
dengan seksama. Pelibatan seluruh stakeholders
dimaksudkan agar program yang dilaksanakan
tepat guna dan menyentuh sendi-sendi kehidupan
masyarakat serta membuat masyarakat sekitar turut
terlibat menjadi pelaku program.
Sejalan berubahnya Perseroan menjadi Strategic
Holding Company, Perseroan mulai meninjau
penyusunan kerangka baru yang menyeluruh dalam
mengelola dan menyalurkan dana PKBL maupun dana
community development. Perseroan mencanangkan
perubahan meliputi tujuan pelaksanaan program,
strategi pelaksanaan dan fokus kegiatan, dasar-
dasar pelaksanaan berlandaskan praktek terbaik
GCG, mencakup tiga pilar kinerja untuk mendukung
tercapainya pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pertumbuhan Berkelanjutan
Good Corporate Governance (GCG)Transparancy ResponsibilityAccountability Independency Fairness
Sumber Daya, Nilai, Budaya dan Kode Etik
TIGA PILAR UTAMA
EKONOMI (Profit)
MenghasilkanKinerjakeuangan sesuai yang
selalu tumbuh
LINGKUNGAN (Planet)
Mengendalikandampak negatif
lingkungan
SOSIAL (People)
Mengembangkandampak positif sosial
masyarakat
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 357
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Proses peninjauan dan penyusunan kerangka baru
tersebut telah diselesaikan pada tahun 2013 dan
di-implementasikan secara optimal. Kini, Perseroan
kembali mematangkan berbagai program CSR
lanjutan sebagai upaya memberikan kontribusi lebih
kepada masayarakat sekitar dan lingkungan. Program
PKBL dan community development yang Perseroan
susun mencerminkan sinergi dengan kegiatan
operasional yang ditujukan untuk mendukung peran
Semen Indonesia sebagai perusahaan persemenan
terbesar di Indonesia dan di kawasan regional.
SASARAN STRATEGIS
Perseroan menetapkan sasaran strategis pelaksanaan
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang
mencakup:
• Mewujudkan hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan masyarakat.
• Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha
kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh
dan berdaya saing, mampu meningkatkan
penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan
yang profesional.
• Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil
dan koperasi, baik terkait atau tidak terkait
dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran
dana dan pembinaan berkesinambungan,
dengan mengedepankan aspek pemerataan,
kemandirian, profesional, dan etika.
• Memelihara kelestarian lingkungan hidup,
serta membantu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat yang meliputi bidang pendidikan,
kesehatan dan kesejahteraan.
Perseroan telah menetapkan parameter efektivitas
pelaksanaan keempat langkah strategis tersebut,
yakni: selaras dengan visi dan misi perusahaan,
meningkatnya kesejahteraan masyarakat,
meningkatkan kualitas lingkungan, memperbaiki dan
meningkatkan Corporate Image dan memberikan
nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Perseroan
melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan yang mencakup pelaksanaan tanggung
jawab terhadap komunitas sekitar, konsumen, mitra
kerja, karyawan dan tanggung jawab terhadap
lingkungan.
Dengan rincian realisasi pengelolaan dana adalah
sebagai berikut:
(dalam Juta Rupiah)
Uraian 2013 2014
Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan 141.822,57 180.170,91
Program Kemitraan 107.962,90 88.156,31
Program Bina Lingkungan 38.777,40 413,95
Total 288.562,87 268.741,17
BLUE PRINT PROGRAM CSR PERSEROAN
Untuk menunjukan komitmen yang kuat dalam
melaksanakan program tangggung jawab sosial
dan lingkungan (TJSL), pada tahun 2013 Semen
Indonesia telah selesai menyusun blue print kegiatan
CSR yang mencerminkan suatu konsep TJSL yang
tidak hanya merupakan kewajiban bagi perusahaan
yang operasinya berkaitan dengan sumber daya
alam, namun lebih dari itu CSR diyakini merupakan
medium bagi peningkatan reputasi Perseroan serta
terbentuknya sustainability perusahaan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level358
Tinjauan KinerjaLaporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TEMA PILAR DAN PROGRAM CSR
Tema
Untuk tahun Tahun 2011 – 2015, tema CSR Perseroan
adalah : BERSINERGI yang memiliki makna BERsama
Semen INdonesia cERdaskan neGerI.
Pilar
Perseroan menetapkan empat pilar utama dalam
penerapan “BERSINERGI” untuk memperkokoh
pemberdayaan masyarakat sekitar yaitu:
- SI CERDAS
-SIPRIMA
- SI LESTARI
- SI PEDULI
LINGKUNGAN
•Pemanfaatan energi
alternatif terbarukan
•Pemanfaatan lahan
bekas tambang
untuk pemberdayaan
masyarakat
•Penggunaan
teknologi ramah
lingkungan
•Pengendalian
dampak lingkungan
yang berkelanjutan
•Pengelolaan dan
pemanfaatan sampah
domestik sebagai
energi alternatif
PENDIDIKAN
•Pelatihan & sertifikasi
pekerja bangunan
•Pelatihan dan
pendampingan sosial
ekonomi masyarakat
•Pelatihan dan
peningkatan
kompetensi calon
tenaga kerja lokal
•Pendidikan dan
keterampilan
dan kejuruan
sesuai kebutuhan
perusahaan
•Employee
volunteering
SOSIAL EKONOMI
•Bantuan tanggap
bencana alam
•Pemberdayaan
sosial dan ekonomi
masyarakat
•Pemberdayaan bisnis
danUKM
PRODUK & LAYANAN
•Perumahan yang
terjangkau dan
berkelanjutan
• Inovasi produk
turunan semen yang
berkelanjutan
SI PEDULISI LESTARISI PRIMASI CERDAS
BERSINERGIUntukKeberlanjutandenganmeningkatkanSDMdanmengaSDA
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 359
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Program Pendidikan
Pendidikan merupakan prioritas SI dalam upaya
meningkatkankualitasSDMinternaldaneksternal
yang menunjang proses bisnis.
• Program unggulan dalam pilar ini adalah
SI Cerdas yang mengutamakan pendidikan,
pelatihan dan pendampingan kepada:
oPekerja bangunan
oMitrabisnislokal
oCalon tenaga kerja lokal melalui pendidikan
kejuruan dan keterampilan..
Pelibatan karyawan di berbagai bidang terkait untuk
menjadi sukarelawan program CSR melalui kegiatan
“employee volunteering/social hour”
Program Produk dan Layanan Pelanggan
Melalui program SI Prima, Semen Indonesia akan
terus meningkatkan kualitas pelayanan prima
dan menjaga hubungan yang win-win dengan
pelanggan, tukang bangunan, distributor, agen,
kontraktor, supplier, dan pengembang. Hal ini
merupakan bagian dari upaya kami dalam meraih
predikat produk semen ramah lingkungan.
Program Lingkungan
Aktivitas operasional bisnis SI bersandar pada upaya
pelestarian SDA yang berkelanjutan. Semen Indonesia
melalui program SI Lestari senantiasa melakukan
inovasi, menggunakan teknologi terkini yang ramah
lingkungan serta berkontribusi dalam penggunaan
energi alternatif terbarukan.
Program Sosial Ekonomi
Sosial Ekonomi. SI selalu berupaya meningkatkan
kualitasSDMmasyarakat sesuaidengankebutuhan
secara wajar dan berimbang. Tujuan SI adalah
bersama-sama berkontribusi dalam peningkatan
kualitas sosial ekonomi masyarakat melalui program
SI Peduli serta terus memaksimalkan pengelolaan
dampak operasional.
SI PEDULI
SI LESTARI
SI PRIMA
SI CERDAS
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level360
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di Bidang
Lingkungan
Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
lingkungan dilaksanakan dengan merealisasikan
beragam program lingkungan serta melaksanakan
kegiatan produksi dan kegiatan operasional terkait
lainnya dengan mengacu kepada Pilar SI Lestari.
Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan operasional
yang ramah lingkungan, Perseroan selau mengacu
pada pedoman panduan dokumen Penyusunan
AMDALuntukkegiatanterpadu Industri semen
dan penambangan dari Kementerian Lingkungan
Hidup. Kemudian di dalam pelaksanaan kegiatan
operasional, mulai dari aktifitas penambangan, tahap
produksi dan distribusi, Perseroan memperhatikan
seluruh aspek-aspek terkait dengan lingkungan,
meliputi: penerapan aspek pencegahan kerusakan
lingkungan; pengelolaan fasilitas produksi dan cara
produksi yang ramah lingkungan, yang meliputi
pengelolaan kebutuhan energi, pengendalian emisi,
konservasi air, pengelolaan limbah, pengelolaan
kebutuhan material dan pemantauan serta
pengendalian lingkungan.
Selain merealisasikan berbagai kegiatan operasi
yang mempertimbangkan upaya pengendalian
dampak lingkungan seminimal mungkin, Perseroan
merealisasikan beragam kegiatan peningkatan
kualitas lingkungan, seperti reklamasi, rehabilitasi
dan kegiatan penghijauan lingkungan, baik
dilakukan secara mandiri, maupun dilakukan dalam
rangka partisipasi terhadap inisiatif kegiatan terkait
lingkungan yang digagas oleh Pemerintah, maupun
komunitas lain.
Penjelasan lebih detail terhadap program-program
Pengelolaan Lingkungan yang dilaksanakan
Perseroan selama tahun pelaporan 2014 dapat dilihat
pada Sub-Bab “Pengelolaan Lingkungan”, halaman
128.
Perseroan juga merealisasikan kegiatan tanggung
jawab lingkungan bersama-sama dengan masyarakat
sekitar, sebagai bagian dari edukasi terhadap
pelestarian lingkungan dalam rangka realisasi
kegiatan CSR.
Dampak Keuangan
Total dana yang dikeluarkan untuk membiayai
berbagai kegiatan di bidang lingkungan ini mencapai
Rp5,2 miliar, sebagai berikut.
Unit Produksi Biaya Lingkungan (Rp Juta)
2013 2014
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk : Unit Tuban 1.240,3 1.892,9
PT Semen Padang 1.298,5 1.690,2
PT Semen Tonasa 1.148,4 1.598,0
Thang Long Cement Company - -
Total 3.687,2 5.180,1
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan
Sebagai perwujudan Pilar SI Lestari, Semen Indonesia merealisasikan beragam program lingkungan serta melaksanakan kegiatan produksi dan kegiatan operasional dengan mengedepankan dan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Untuk memastikan ketaatan dan pemenuhan aturan perundangan dibidang lingkungan, Perseroan juga melakukan kegiatan-
kegiatan pemantauan, pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 361
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanTanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan
Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
KETENAGAKERJAAAN
Uraian mengenai pelaksanaan tanggung jawab
perusahaan atas aspek Ketenaga kerjaan yang
menyangkut pengelolaan karyawan dapat dilihat
pada sub-Bab “Tinjauan Operasional-Pengelolaan
SumberDayaManusia”.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pelaksanaan pelatihan yang diikuti dengan pemantauan kepatuhan terhadap prosedur kerja berbasis K3 untuk menumbuh kembangkan budaya sadar akan risiko K3, disertai investasi
dan pemeliharaan alat pemadam kebakaran dan maupun alat pelindung diri sebagai bagian dari upaya meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk mendukung
peningkatan efisiensi dan produktivitas seluruh jajaran
Salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional
adalah adanya insiden kecelakaan kerja yang dapat
mengakibatkan hilangnya hari kerja dan tingginya
tingkat absensi karena sakit. Oleh karenanya,
Perseroan berupaya menurunkan tingkat insiden
kecelakaan kerja dan tingkat absensi melalui
pengelolaan aspek keselamatan dan kesehatan kerja
(K3). Pengelolaan K3 juga dilakukan sebagai salah
satu wujud komitmen Perseroan untuk menjamin
terciptanya kondisi kerja yang kondusif, aman dan
sehat.
Sertifikasi dan Program Rutin
Pengelolaan K3 merupakan upaya Perseroan untuk
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja para
karyawan Perseroan dan anak usaha yang bertugas
di lingkungan perusahaan, termasuk kesehatan
masyarakat sekitar secara berkesinambungan.
Perseroan menerapkan sistim operasional
terakreditasi,yakniSistimManajemenKeselamatan&
KesehatanKerja(SMK3),OHSAS18001:2007yang
keduanya disertifikasi oleh Sucofindo (2011) dan
SistemManajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004.
Perseroan juga menerapkan program 5R dan Sistem
Saran.
Program rutin yang dilaksanakan meliputi:
• Program Identifikasi & Penilaian Dampak Kegiatan
(IPDK) sebagai bagian dari penerapan manajemen
resiko di bidang K3;
• Program pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja;
• Program pengukuran lingkungan kerja dan
lingkungan Perusahaan;
• Program pelayanan kesehatan kerja;
• Program pemantauan 10 besar penyakit di
puskesmas sekitar perusahaan dan
• Program asuransi tenaga kerja (BPJS
Ketenagakerjaan).
Perseroan melaksanakan Program IPDK untuk
menetapkan acuan dan skala prioritas dalam
mengelola aspek K3, dilaksanakan secara rutin untuk
merancang dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
K3.
Berdasarkan evaluasi atas data kecelakaan kerja dan
rencana pengembangan di tahun-tahun mendatang
termasuk dalam rangka menyiapkan seluruh jajaran
sehubungan dengan semakin dekatnya tahap operasi
komersial unit pabrik baru, Perseroan menekankan
pencegahan kejadian kecelakaan kerja melalui
pelaksanaan berbagai kegiatan mencakup:
•Program penilaian 5R setiap bulan.
•Program audit internal yang dilakukan olen
Internal Audit, setahun sekali.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level362
•Program audit eksternal yang di lakukan oleh
Sucofindo dan SGS, setahun sekali.
•Melakukan kegiatan safety patrol, pengawasan
terhadap unsafe action dan unsafe condition
serta pengawasan pekerjaan di dalam proses
produksi.
•MelakukankegiatanSafety talk 1 minggu sekali
dalam unit kerja.
•Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD).
•Pembuatan dan perawatan rambu norma K3
(safety promotion).
•Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (fire
system alarm, APAR, hydrant danmobilPMK).
• Investigasi menyeluruh pada setiap kejadian
kecelakaan kerja disertai penanganan dengan
cepat dan tepat.
•Melakukan pelatihan mengenai K3 terhadap
semua karyawan: yakni training fire ground
sebulan sekali, simulasi kegiatan tanggap darurat
dan sertifikasi ahli K3 dan ahli kebakaran.
•Membuat papan informasi K3 dimasing-masing
unit kerja
•Penegakan aturan kecepatan kendaraan di area
pabrik.
•MeningkatkankegiatanP2K3unitkerja.
•Sertifikasi peralatan angkat angkut di dalam
pabrik.
Selain itu, Perseroan meningkatkan koordinasi antar
unit kerja terkait untuk melengkapi dan melakukan
pelatihan penggunaan safety device peralatan coal
mill untuk mengantisipasi pemakaian batubara
low calorie yang semakin meningkat dan mudah
terbakar. Perseroan melaksanakan training safety
awarenesssecararutindenganpeserta+/-25sampai
30 orang untuk meningkatkan kesadaran pentingnya
menerapkan K3 dengan baik. Beberapa kegiatan
pelatihan lain yang dilaksanakan mencakup:
• Latihan pemadaman kebakaran gedung
bertingkat.
• Latihan pemadaman fireground.
• Latihan pemadaman bersama perusahaan lain.
• Lomba firefighting antar departemen.
• Benchmark dan studi banding K3 ke perusahaan
lain.
Perseroan menambah fasilitas APAR dan Hydrant di
area yang rawan kebakaran, menambah Bag Filter
di area Finish Mill untuk mengurangi terjadinya
emisi debu dan menambah jalur evakuasi di area
yang rawan terjadi kebakaran. Perseroan juga
menyediakan perlengkapan Alat Pelindung Diri
(APD) yang memadai kepada seluruh karyawan yang
bertugas di lapangan.
Perseroan menambah Fasilitas APAR dan Hydrant, meningkatkan pelatihan K3 dan menegakkan aturan K3 dengan tegas untuk meminimalisir insiden kecelakaan kerja
Program K3 di Tahun 2014
Untuk tahun 2014, Perseroan merealisasikan
berbagai program terkait K3, meliputi:
• Pelatihan BBS (Behaviour Base Safety) di Tretes
• Pembuatan ruang safety induction di dekat pos
3/pintumasukPabrikTuban
• Perberlakuan ID Card Kontraktor untuk masuk
Pabrik Tuban. (Sebelum mendapat ID Card
harus mengikuti Safety Induction di kantor K3)
• Pembuatan fasilitas tangki dan instalasi Hydrant
di Glondong
• Pemasangan pagar paranet di Central Coal
Tuban untuk mengurangi tekanan angin dan
penyebaran debu batubara
Tinjauan KinerjaKetenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 363
• Rekondisi sistem hydrant di area Pabrik Tuban 3
• Pencanangan program kebugaran dan
monitoringnya, diawali dari peningkatan
frekuensi tes kebugaran bagi karyawan
sebanyak 2x dalam setahun.
• Workshop pengolahan diet sehat bagi karyawan
dan istri karyawan
Dalam rangka mencegah terjadinya insiden
kecelakaan kerja, pada tahun 2014, Perseroan juga
merealisasikan beragam program, meliputi:
• Identifikasi Penilaian Dampak Kegiatan (IPDK)
IPDK merupakan identifikasi aspek dan penilaian
dampak kegiatan terhadap lingkungan dan
keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait
dengan kegiatan, produk dan jasa perusahaan.
Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi,
menilai dan mengendalikan bahaya serta risiko
dari setiap kegiatan operasional dan produksi
perusahaan, baik kegiatan rutin maupun non
rutin.
• Inspeksi terhadap Unsafe Action dan Unsafe
Condition
Kegiatan inspeksi terhadap unsafe action dan
unsafe condition dilakukan secara berkala
meliputi seluruh area Pabrik Tuban. Hasil
dari inspeksi yaitu temuan unsafe action
dan atau unsafe condition dicatat kemudian
dikoordinasikan dengan Unit Kerja atau
kontraktor untuk segera menindaklanjuti
/ memperbaiki temuan tersebut sehingga
diharapkan kecelakaan kerja dapat ditekan.
• Safety Induction
Safety Induction adalah kegiatan K3 yang
bertujuan untuk memberikan informasi
penting terkait K3 yang meliputi kondisi,
risiko, dan bahaya lingkungan kerja serta cara
menyelamatkan diri jika terjadi keadaan darurat
kepada setiap tamu atau pekerja yang baru
pertama kali memasuki area Pabrik.
• Pemeliharaan Fire Equipment (APAR, Hydrant,
Fire Alarm), berupa kegiatan pengecekan
APAR, pengecekan hydrant dan pengecekan
fire alarm.
Untuk meningkatkan kualitas penerapan aspek
K3, Perseroan merealisasikan beberapa sarana fisik
terkait K3, sebagai berikut.
• Pembangunan paranet di Central Coal Storage.
• Pembuatan fasilitas tangki dan instalasi Hydrant
di Glondong
• Pengadaan vacum cleaner kapasitas besar
untuk pembersihan material di area produksi
Pabrik Tuban
• Pengadaan mobil penyapu jalan di Pabrik Tuban
• Penambahan1buahmobilPMKdiPabrikTuban
Pada tahun 2014 Perseroan merealisasikan 27
pelatihan dan program terkait K3 lain dengan total
peserta 302 orang.
Statistik K3
Seluruh upaya pencegahan kecelakaan kerja tersebut
terus ditingkatkan baik dalam frekuensi maupun
kualitas pelaksanaannya dengan sasaran tumbuhnya
budaya sadar risiko K3 beserta dampak negatif dari
risiko tersebut. Dengan tumbuhnya budaya sadar
risiko K3, maka target zero accident akan dicapai.
Sementara itu pada tahun 2014 masih terjadi
beberapa insiden kecelakaan kerja, yang umumnya
merupakan kecelakaan kerja ringan, dan sedang
yang tidak menimbulkan hilangnya hari kerja,
sehingga jika diukur dari grafik FR dan SR, maka
Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level364
semakin mendekati garis zero, seperti ditunjukkan
pada dua grafik berikut.
Kesehatan Kerja
Selain meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan
1,32
0.51
1.041.36
2010 2011 2012 2013 2014
Laporan Frequency Rate (FR)
7.57
21,572.0515.71
2750.28
2010 2011 2012 2013 2014
Laporan Severity Rate (SR)
71.96
kerja, Perseroan terus berupaya untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan kerja. Perseroan
melakukan pemantauan kondisi lingkungan kerja,
terutama tingkat kebisingan dan kualitas udara (debu), dengan hasil sebagai berikut:
Kondisi Lingkungan Kerja Pabrik Tuban
Data Lingkungan Kerja Tuban, Gresik 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
Debu lingkungan kerja 10 mg/m3 4.34
kebisingan lingkungan kerja 85 dB 78.30
Kondisi Lingkungan Kerja Pabrik Indarung, Padang
Data Lingkungan Kerja, Indarung, Padang 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
Debu lingkungan kerja 10 mg/m3 0.093
kebisingan lingkungan kerja 85 dB 76.93
Kondisi Lingkungan Kerja Pabrik Pangkep, Tonasa.
Data Lingkungan Kerja, Pangkep, Tonasa, 2014 :
Parameter lingkungan Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran
Debu lingkungan kerja 10 mg/m3 1.08
kebisingan lingkungan kerja 85 dB 71.25
Tinjauan KinerjaKetenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 365
Kondisi Lingkungan Kerja Pabrik TLCC
Data Lingkungan Kerja, TLCC, Vietnam 2014 : Working Environment 2014
Parameter lingkungan Baku MutuQD No. 3733/2002/QD-BYT
Satuan Hasil Pengukuran
Debu lingkungan kerjaDust of working environment
≤4 mg/m3 1,25
kebisingan lingkungan kerjaNoise of woorking environment
≤85 dBA 67
Perseroan berkomitmen untuk menjaga kesehatan
para pekerjanya. Selain melibatkan tenaga medis
profesional untuk memonitor dampak positif
kesehatan kerja terhadap tingkat produktifitas,
Perseroan juga melakukan inisiatif pemeliharaan
kesehatan kerja melalui pelaksanaan berbagai
program, mencakup:
• Program pemeriksaan kesehatan pekerja, berkala
maupun khusus
• Kegiatan Rabu bersih di Departemen Produksi
terak 2 dan Jumat bersih di Seksi Keselamatan
Kerja.
• Senam bersama hari Jumat Pagi dengan fokus
senam jantung, pernapasan (porpi) dan aerobik
• Pelaksanan pelayanan kesehatan kerja.
• Program monitoring kesehatan dan kebugaran
karyawan: evaluasi dan konsultasi hasil medical
check-up, evaluasi riwayat perawatan medis
maupun surveillance kesehatan kerja.
• Promotive dan preventif: penyelenggaraan
seminar kesehatan, penyediaan informasi
kesehatan intranet dan training kegawat
daruratan.
• Kuratif; pengobatan dan pemeliharaan kesehatan
melalui sistem pembiayaan Asuransi Kesehatan.
• Rehabilitatif; pengobatan medis di RS dan
penyesuaian pekerjaan (okupansi) terhadap
kondisi kesehatan di tempat kerja.
• Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja
dan sanitasi
• Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
umum dan penyakit akibat tenaga kerja
• Pembinaan dan pengawasan gizi serta
penyelenggara makanan
• Melakukanrehabilitasimedisdanokupasional
Perseroan melaksanakan pemantauan 10 besar
penyakit terbanyak di puskesmas sekitar Perusahaan,
serta pengobatan gratis untuk turut meningkatkan
aspek kesehatan masyarakat sekitar.
Dampak Keuangan dan Penghargaan
Tujuan dari penerapan prosedur operasi berbasis
K3 dengan baik dan benar oleh Perseroan adalah
menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat
dan nyaman. Untuk mendukung pencapaiannya,
pada tahun 2014, Perseroan menginvestasikan dana
senilai Rp12,4miliar.
Upaya di bidang K3 tersebut membuat Perseroan
pada tahun 2014 mendapatkan: • Penghargaan Bendera Emas atas pencapaian
90,9%auditpenerapanSMK3sesuaiPermanaker
05/1996
Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level366
No.25/2007tentangPenanamanModal.Sebagai
sebuahBUMN,kamijugamelaksanaanPeraturan
Menteri BadanUsahaMilikNegaraNo.PER-08/
MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan.
Agar realisasi seluruh kegiatan memberi dampak
optimal sesuai dengan ketersediaan dana, Perseroan
membagi wilayah kegiatan ke dalam tiga kelompok
besar, yakni Ring 1, Ring 2 dan Ring 3.
Sasarandaripelaksanaanprogram/kegiatanadalah
pengembangan lingkungan sosial dan ekonomi,
sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka
sesuaiIndeksPembangunanManusia(IPM)sesuai
sasaran dalam Millenium Development Goals
(MDGs).
Direalisasikan melalui implemantasi program
pemberian bantuan dan pengembangan komunitas
(community development), yakni Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan serta progam CSR yang
dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai
wahana bagi munculnya rasa saling percaya
antara Perseroan dengan masyarakat. Program
pengembangan komunitas sekitar kegiatan
operasional Perseroan difokuskan pada tiga bidang
utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Realisasi program ini merupakan wujud dari Pilar SI
Peduli.
Perseroan mewujudkan program peningkatan
kesejahteraan masyarakat dengan mengacu pada
Undang-Undang No.40/2007 serta Peraturan
Pemerintah No. 47/2012, serta Undang-Undang
Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan
Perseroan merealisasikan tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan melalui pelaksanaan beragam program yang ditujukan untuk
mengembangkan komunitas, seperti Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta progam CSR lainnya, sebagai wujud dari Pilar SI Peduli. Sasarannya adalah meningkatnya berkembangnya kesejahteraan sesuai dengan tujuan Millenium Development Goals, yang diantaranya ditandai
dengan naiknya Indeks Pembangunan Manusia masyarakat di Ring 1, Ring 2 maupun Ring 3 dari area operasional Perseroan
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 367
Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
Sebagai salah satu BUMN terkemuka, Perseroan
merealisasikan program PKBL sebagai salah
satu program yang ditujukan untuk membantu
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat sekitar melalui kegiatan pengembangan
kompetensi ekonomi dan kegiatan pengembangan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Melalui Program
Kemitraan Perseroan memberikan bantuan pinjaman
modal usaha dan ditujukan untuk pemberdayaan
pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi
(UMKMK). Sedangkan melalui kegiatan Bina
Lingkungan, Perseroan memberi bantuan dalam
bidang-bidang meliputi bantuan peningkatan
Kegiatan CSR Semen IndonesiaSemen Indonesia CSR Activities
SEMEN INDONESIA
Community Services(PelayanankepadaMasyarakat)
IPM MDGsKESEJAHTERAAN
Community Empowerment(PemberdayaanMasyarakat)
Community Relation(HubunganMasyarakat)
Pembinaan hubungan masyarakat yang saling menguntungkan pada upaya preventif dan proaktif untuk mencegah dan mengantisipasi ter-jadinya gejolak sosial.
Pencapaian Pencapaian
Pemberdayaan potensi usaha masyarakat untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan• Pertumbuhan Sektor rill• Income perkapita daerah
meningkat• Timbul pelaku ekonomi lokal• Lembaga-lembaga keuangan• Penyertaan tenaga kerja
Pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui pemberian bantuan Sarana Umum, Keagamaan, Pendidikan, Kesejahteraan Sosial, Kesehatan dan Bantuan lainnya untuk Infrastruktur
Pengembangan Lingkungan Sosial dan
Ekonomi
kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan
sarana/prasarana publik dan infrastruktur, serta
bantuan sosial kepada korban bencana alam.
Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan program
PKBL, pada tahun 2014 Perseroan meluncurkan
programSistemInformasiManajement(SIM)PKBL.
Program ini berbasis web, menawarkan kerjasama
pembangunan sistem informasi manajemen dan
akuntansiPKBLyanglebihbaik.SIMPKBLdapat
meningkatkan kualitas pengolahan program melalui
pencatatan transaksi keuangan dan akuntansi yang
akurat, akuntabel, efisiensi, dan bisa diakses publik.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level368
Program Kemitraan
Sampai akhir tahun 2013, Semen Indonesia Group
telah membina 27.730 mitra binaan, dengan area
kegiatan terutama berlokasi di Padang, Pangkep
Gresik dan Tuban. Bidang usaha para mitra binaan
meliputi perdagangan, kuliner, agribisnis, industri
kreatif, hingga berbagai sektor industri kecil lainnya.
Sementara untuk tahun 2014, dengan memanfaatkan
dana bergulir, Perseroan merealisasikan penyaluran
program pinjaman modal kerja dengan syarat
yang lunak kepada 2.337 mitra binaan. Sehingga
akumulatif mitra binaan PT Semen Indonesia Group
menjadi 30.067 mitra binaan.
Tabel Jumlah Mitra Binaan
Realisasi sampai Tahun 2013 RealiasiMitraBinaanTahun2014 AkumulasiMitraBinaanSampaiAkhirTahun2014
27.730 2.337 30.067
Realisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan (Rp Juta)
Realisasi sampai Tahun 2013 Realiasi Penyaluran Dana Tahun 2014 AkumulasiMitraBinaanSampaiAkhirTahun2014
480.293,70 76.785,50 557.079,20
Selain menyalurkan dana Program Kemitraan kepada
masyarakat di sekitar lokasi pabrik eksisting di Tuban,
Semen Indonesia, sejak tahun 2013, Perseroan telah
menyalurkan dana pinjaman Program Kemitraan
kepada pelaku UKM di Rembang. Total dana
disalurkan hingga akhir tahun 2014 mencapai
Rp2,14 miliar dan diberikan kepada 107 pelaku
UKM pada sektor industri, jasa, perdagangan dan
peternakan.
Perseroan juga meneruskan komitmen
pengembangan kemampuan wirausaha melalui
Program Wirausaha Muda Kokoh (WMK), suatu
program yang ditujukan untuk mendorong generasi
muda di sekitar pabrik di Tuban dan Gresik, agar
menjadi wirausahawan yang tangguh sehingga
dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di
tempat mereka berusaha. Pada tahun 2014 sejumlah
40wira-usahawanmengikutiprorgamWMK.
Program Bina Lingkungan
Beberapa realisasi kegiatan Bina Lingkungan yang
dilaksanakan Perseroan sepanjang tahun 2014,
meliputi:
• Bantuan Bencana Alam
Perseroan telah memberikan bantuan Semen
Indonesia Peduli pada korban bencana alam
senilai Rp3.798.065.000,-. Bantuan diberikan
dalam bentuk perlengkapan, bahan makanan
maupun obat obatan. Bantuan lainnya adalah
Tinjauan KinerjaTanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan
10 unit kendaraan, dan lima unit di antaranya
telah dimodifikasi dengan penambahan
peralatan scaper untuk membersihkan abu
vulkanik di jalanan Kota Kediri sebagai dampak
dari erupsi Gunung Kelud.
Bantuan terbesar diberikan pada daerah
bencana erupsi Gunung Kelud di Kab. Kediri,
Kab.Batu,Kab.BlitardanKab.Malang,di
Jawa Timur.
• BantuanPendidikan/Pelatihan
Total bantuan bidang pendidikan dalam bentuk
beasiswa adalah senilai Rp1,9 miliar untuk
2.653 pelajar mulai SD, SMP, SMA dan
mahasiswa. Penerima beasiswa tersebut
berasal dari Kabupaten Tuban dan Kabupaten
Gresik di Jawa Timur, serta Kota Padang di
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 369
Sumatra Barat, dan Kabupaten Pangkep di
Sulawesi Selatan.
Selain berupa beasiswa, Perseroan juga
merealisasikan program terintegrasi untuk
membangun kualitas generasi muda yang
memadukan program berdimensi keilmuan,
kewirausahaan, kesenian, dan kebudayaan.
Program ini adalah Program kreasi seni-
budaya, di antaranya Program Kirana, yang
merupakan ajang cipta lagu dan menyanyi
untuk anak-anak di 28 kota seluruh Indonesia.
• Bantuan Peningkatan Kesehatan
Kegiatan bantuan kesehatan yang rutin
dilakukan adalah pengobatan masal, pembinaan
posyandu dan operasi katarak. Selain itu,
kami juga melakukan pembangunan rumah
layak huni.
Selain program rutin tersebut, Perseroan
melaksanakan program bedah rumah bagi
warga sekitar Pabrik Tuban. Besaran dana
bedah rumah tahun 2014 mencapai Rp810 juta,
dan dialokasikan untuk membedah 3.027
unit rumah pada kawasan Ring 1 Pabrik
Tuban. Program bedah rumah ditujukan bagi
warga kurang mampu dan proses pendataan
penerima bantuan dilakukan bekerjasama
dengan aparat desa sehingga tepat sasaran.
Total nilai program peningkatan kesehatan
tahun 2014 adalah Rp1.291.080.650.
• PengembanganSarana/PrasaranaUmum.
Realisasi di tahun 2014 diantaranya
pembangunan gapura desa, pelebaran
jalan, pembangunan tanggul kolam
penampung air hujan, perbaikan ruang
kantor desa, pembangunan gedung TPA,
perbaikan poskamling dan bantuan sumur
bor. Pembangunan gapura desa dipilih untuk
memperjelas identitas desa, masyarakat
dalam maupun luar dapat mengetahui batas
wilayah desa.
Total nilai bantuan sarana umum tahun 2014
adalah Rp11.325.500.000,-.
• Bantuan Sarana Ibadah
Berbagai kegiatan keagamaan yang
direalisasikan meliputi: bantuan dana
untuk peringatan hari besar keagamaan
dan kegiatan keagamaan; bantuan dana
untuk pembangunan sarana ibadah dan
organisasi keagamaan; bantuan semen
untuk pembangunan sarana ibadah; bantuan
sarung, mukena dan sembako peduli
Ramadhan; bantuan sapi qurban Hari Raya Idul
Adha; santunan yatim piatu dan zakat fitrah,
serta bimbingan manasik haji.
Totalanggaranuntukseluruhprogram/kegiatan
tersebut adalah Rp6.227.849.000.
• Bantuan Pelestarian Alam
Perseroan melaksanakan sembilan program/
kegiatan pelestarian alam dengan total
47.923 pohon tertanam. Program ditargetkan
pada berbagai pencegahan dan perbaikan
kerusakan alam dan dilaksanakan tepat
waktu.
Total nilai penghijauan sebesar Rp915.245.000,-
. Program pelestarian alam yang dijalankan
diantaranya adalah penghijauan turus jalan,
penghijauan area pantai, penghijauan lahan
kritis, bantuan tanaman produktif dan
tanaman dalam pot, pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat petani Green Belt,
dan; bantuan pembuatan resapan biopori.
Selain dilakukan di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
di fasilitas Tuban, Gresik dan Rembang, Perseroan,
melalui anak-anak usaha di bidang semen, juga
melakukan kegiatan tanggung jawab sosial dalam
bidang pengembangan Sosial Kemasyarakatan di
masing-masing area operasional, yakni PT Semen
Padang di area Indarung, Palembang dan sekitarnya
serta PT Semen Tonasa di sekitar Tonasa.
Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level370
Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN /
PELANGGAN
Selain pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap komunitas, ekonomi skala
kecil maupun sosial sebagaimana diuraikan di
atas, Perseroan merealisasikan berbagai kegiatan
sebagai wujud tanggung jawab sosial kepada para
konsumen/pelangganpenggunaprodukPerseroan.
Pelaksanaan program tanggung-jawab sosial
terhadap konsumen produk Perseroan, dalam hal ini
pengguna perorangan maupun konsumen korporasi
yakni kontraktor proyek konstruksi dan perumahan,
dilakukan dengan menyediakan ragam produk
semen yang sesuai dengan kebutuhan spesifik para
pelanggan.
Untuk membantu pelanggan agar dapat
menggunakan produk yang sesuai dengan
kebutuhan spesifik dalam kegiatan konstruksinya,
Perseroan menyebarkan booklet berisi penjelasan
fitur produk secara ringkas, padat dan jelas.
Perseroan juga mencantumkan fitur produk pada
kemasan yang digunakan untuk memenuhi pasar
ritel. Disamping itu, untuk menjaga keselamatan
pengguna ritel, Perseroan menyediakan produk
eceran dalam kemasan ukuran 50 kg, terbuat dari
bahanwovenpilihanyangtidakmudahrobek/pecah
saat dipindahkan.
Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab terhadap
konsumen melalui penjagaan mutu produk, baik
saat proses maupun dalam proses transportasi
merupakan wujud Pilar SI Prima.
Uraian mengenai seluruh program dimaksud
ada pada bagian “Produk dan Jasa”, “Tinjauan
Operasional-Pemasaran”, dan “Diskusi dan Analisa
Manajemen-TinjauanBisnis”.(Lihaturaian“Strategi
Pemasaran”, di halaman 183)
Adapun kegiatan tanggung jawab terhadap
konsumen lainnya, yaitu yang menyangkut pelayanan
terhadap pelanggan diuraikan sebagai berikut.
KEBIJAKAN
Konsumen baik distributor maupun pengguna akhir,
merupakan pemangku kepentingan, yang secara
langsung ikut mempengaruhi keberlangsungan
Perseroan. Untuk itu Perseroan terus berusaha
meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada
konsumen, sekaligus menjadi bentuk terhadap
Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
KEGIATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Sebagai wujud dari implementasi tanggung jawab
terhadap konsumen, Perseroan merealisasikan
berbagai kegiatan menyangkut konsumen, yakni:
• Pelayanan Pelanggan
• Perlindungan Kesehatan dan Keamanan
Konsumen
• Survei Kepuasan Pelanggan
Tanggung-jawab sosial terhadap konsumen dilakukan dengan menyediakan ragam produk semen berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan spesifik para pelanggan, menyediakan informasi yang jelas tentang produk dan
kualitas produk dan menyediakan layanan pelanggan yang mudah diakses oleh konsumen. Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab konsumen melalui
penjagaan mutu produk, baik saat proses maupun dalam proses transportasi dan penyediaan layanan pelanggan tersebut merupakan wujud Pilar SI Prima.
“
“
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 371
Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan
Pelayanan Pelanggan
Untuk membangun komunikasi dua arah dengan
pelanggan dan sekaligus untuk meningkatkan mutu
layanan kepada konsumen, Perseroan melakukan
berbagai hal, mecakup:
• Membuka layanan pengaduan pelanggan
melalui beberapa saluran, yakni melalui telepon
bebaspulsa,surat,emaildanSMSbaikdari end
user, toko maupun Distributor.
• Penerbitkan bulletin sebagai media komunikasi
dengan Saluran Distribusi Semen Gresik.
• Pemberian cinderamata kepada pimpinan
distributor yang sedang merayakan ulang
tahun.
Perseroan menyelesaikan seluruh keluhan pelanggan dan berkomitmen untuk memperbaiki kualitas layanan maupun mutu produk.
Perseroan menyelesaikan seluruh 30 (tiga puluh)
keluhan pelanggan yang disampaikan sepanjang
tahun 2014, dengan menerapkan berbagai tindakan,
mencakup:
• Semua keluhan pelanggan yang masuk diterima
dengan baik, dicatat dan segera direspon.
• Berkoordinasi dengan Tim Pelayanan teknis
untuk melakukan kunjungan dan klarifikasi ke
Pelanggan yang menyampaikan keluhan.
• Apabila diperlukan, tim Pelayanan teknis,
dengan Fasilitas Mobile Laboratory, melakukan
Uji sample yang dikeluhkan di lapangan.
Semen Gresik Semen Padang Semen Tonasa Semen Indonesia
• KUALITAS QUALITY 3 9 2 14
Warna Color 1 - 1 2
Lambat kering Long Setting 2 1 - 3
Cepat kering Quick Setting - 1 - 1
Kuat tekan Compressive Strenght - 5 1 6
Gagal Produk Product Failure - 2 - 2
• KEMASAN PACKAGING
Pecah Split - - 5 5
• BERAT WEIGHT
Selisih berat Weight Inconsistency 1 1 3 5
• DISTRIBUSI DISTRIBUTION
Keterlambatan/SalahkirimLate Distribution - - - -
Semen mengeras Hardened Cement - - - -
TOTAL 4 10 10 24
Perseroan juga melakukan evaluasi secara tuntas
terhadap setiap keluhan yang disampaikan dan
berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah
terjadinya keluhan serupa. Selain itu perseroan
menyelenggarakan program kunjungan secara rutin
oleh Tim Pelayanan Teknis ke pelanggan Pabrikan,
Readymix dan proyek guna memberikan Presentasi
Product Knowledge, pendampingan dalam proses
semen menjadi produk lanjutan.
Perlindungan Kesehatan dan Keamanan
Konsumen
Untuk memastikan keselamatan konsumen,
Perseroan dan entitas usaha anak memproduksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level372
semen kemasan zak dengan berat 40 kilogram dan
50 kilogram sesuai dengan maksimum berat beban
ergonomi yang dapat diangkat manusia tanpa alat
bantu.
Perseroan melengkapi setiap produk yang dihasilkan
dan dijual kepada pelanggan, dengan informasi
mengenai kualitas maupun spesifikasi lainnya, yang
tercantum di bagian luar kemasan dan memuat
tentang:
1. Lambang/logo dari perusahaan yang
memproduksi.
2. Nama produk.
3. Nomor Standar Nasional Industri (SNI).
4. Berat dalam kemasan.
5. Jenis semen.
6. Petunjuk penggunaan.
7. Nomor layanan konsumen bila ada keluhan/
pengaduan.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 373
Survey Kepuasan Pelanggan
Perseroan juga memastikan pelaksanaan survei untuk
mengetahui kepuasan pelanggan atas pelayanan
yang telah diberikan. Adapun index survei kepuasan
pelanggan (customer satisfaction index atau CSI)
untuk saluran distribusi dan pelanggan pada tahun
2014, adalah:
1. CSI Saluran Distribusi 4,44 (dengan skala
maksimum 5,00)
2. CSI Pelanggan 4,42 (dengan skala maksimum
5,00)
Akses Untuk Pelanggan
Untuk menginformasikan ragam produk dan
kegunaannya, Perseroan juga menyediakan:
• Pengembangan website Perseroan,
Di dalam website Perseroan tersebut, para
pelanggan/konsumen dapat menemukan
informasi mengenai produk dan kegunaan tiap
produk secara lengkap.
• Contact Center Semen Indonesia.
• Layanan Pengaduan Konsumen.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level374
Data Perusahaan347 Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
354Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bidang Lingkungan
355Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
360 Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan364 Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 375
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level376
Profil Dewan Komisaris
Mahendra Siregar, 52 tahun
Diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan melalui RUPSLB
yang diselenggarakan pada 26 Juni 2012. Masa jabatan yang
sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada 2017.
Pernah menjabat sebagai Kepala BKPM sejak Oktober 2013-
2014 setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri
Keuangan RI 2011-2013 dan Wakil Menteri Perdagangan RI
2009-2011. Bergabung dengan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian pada akhir 2001 sebagai Staf Khusus
Menteri Koordinator Perekonomian. Mulai Mei 2005 sampai
dengan 2009 menjadi Deputi Menteri Bidang Koordinasi
Kerjasama Internasional. Selain itu, menjadi anggota Adaption
Fund Board dari The United Nations Framework Convention on
Climate Change (UNFCCC) mewakili Asia pada tahun 2007-
2009.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia tahun 1986 dan S-2 Ekonomi dari Monash
University, Australia tahun 1991.
Hadi Waluyo, 65 tahun
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada 2011. Untuk
selanjutnya sebagai Komisaris Independen sejak tahun
2013. Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Independen
Perseroan akan berakhir pada tahun 2016. Pernah menjabat
sebagai Komisaris Utama PT Mandala Airlines (2004 – 2006). Di
bidang militer dengan pangkat terakhir Letjen TNI. Menduduki
beberapa jabatan antara lain sebagai Pangkostrad (2004 –
2006), Komandan Kodiklat TNI AD, Asisten Operasi KASAD
(2003), Pangdam VI / TPR( 2000-2002), Dan Puster TNI AD
(1999), dan berbagai jabatan lainnya
Mendapat gelar kesarjanaan di bidang ilmu politik dari Universitas
Terbuka (1994) dan Master of Science dari program pendidikan
yang dilaksanakan pada kerjasama antara LEMHANAS dan
sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat (1998).
MAHenDrA SIregAr Komisaris Utama
HADI WALUyOKomisaris Independen
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 377
AcHMAD JAzIDIeKomisaris
MUcHAMMAD zAIDUnKomisaris Independen
Profil Dewan Komisaris
Data Perusahaan
Muchammad zaidun, 62 tahun
Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada
2014. Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan
akan berakhir pada 2019. Dekan Fakultas Hukum Universitas
Airlangga, Surabaya (2007-sekarang), Anggota Dewan Etik
Mahkamah Konstitusi (2013-Sekarang) dan Pengurus Asosiasi
Mediator Indonesia (AMINDO) (2011-Sekarang).
Meraih Profesor pada bidang Hukum Investasi di Universitas
Airlangga tahun 2007. Mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hukum
Bidang Hukum Investasi dari Universitas Airlangga tahun 2005,
dan Master Sains Ilmu Sosial tahun 1996 serta Sarjana Hukum
tahun 1981 dari Universitas yang sama.
Achmad Jazidie, 55 tahun
Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada 2007.
Selanjutnya menjadi Komisaris Perseroan pada tahun 2013. Masa
jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir
pada 2017. Profesor pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya (2006-sekarang), Kepala Project implementation
Board untuk PREDICT – ITS (Project for Research andEducation
Development on ICT in ITS), kerjasama JICA – ITS (2006-2010)
Sebelumnya menjadi Pembantu Rektor III ITS (2003-2007),
Komisaris PT ITS Kemitraan (2006-2007), Profesor Tamudi Saga
University, Jepang (2004) dan Kepala Program Public University
Link System – Jawa Timur (2003-2007), Direktur Kelembagaan
dan Kerjasama, Dikti, Kemdiknas (2010-sekarang).
Meraih gelar Doktor Rekayasa Industri dan Sistem dari Hiroshima
University, Jepang dan Master bidang Rekayasa Informasi dari
universitas yang sama, serta Sarjana Teknik Elektro dari ITS.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level378
Marwanto Harjowiryono, 55 tahun.
Diangkat sebagai komisaris Perseroan pada 2014. Masa jabatan
sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada
tahun 2019. Saat ini menjabat sebagai Dirjen Perbendaharaan,
Kementerian Keuangan (2013-sekarang) setelah sebelumnya
menjabat sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian
Keuangan (2011-2013). Selain itu pernah menjabat sebagai
Executive Director, Asian Development Bank (2009-2011).
Meraih gelar Doktor (S3) dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta pada tahun 2009 dan Master bidang Administrasi
dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, USA pada tahun
1991, serta Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta pada tahun 1983.
Wahyu Hidayat, 60 tahun.
Diangkat sebagai komisaris Perseroan pada 25 Maret 2014.
Masa jabatan sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan
berakhir pada tahun 2019. Menjabat sebagai Deputi Bidang
Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis, Kementerian BUMN
(2013-2014) setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris
Kementerian BUMN (2012-2013). Selain itu pernah menjabat
sebagai Direktur Utama dan Komisaris di beberapa BUMN
diantaranya sebagai Komisaris pada PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (2012-2014).
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta tahun 1979.
MArWAnTO HArJOWIryOnOKomisaris
WAHyU HIDAyATKomisaris
Tinjauan KinerjaProfil Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 379
Suparni, 57 tahun
Diangkat sebagai Direktur Produksi & Litbang pada 2007.
Bertanggung jawab untuk kegiatan pemeliharaan dan
produksi Perseroan. Masa jabatan sebagai Direktur Perseroan
telah diperpanjang dan akan berakhir pada 2017. Bergabung
dengan Perseroan pada 1986. Sebelumnya menjadi Kepala
Kompartemen Produksi Pabrik Tuban (2007), Kepala Departemen
Pengembangan Perusahaan (2006-2007) dan Kepala Produksi II
Pabrik Tuban (2002-2006).
Menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama mulai
tanggal 28 November 2014 menggantikan Sdr Dwi Soetjipto
yang mengundurkan diri. Diangkat sebagai Direktur Utama
melalui RUPSLB pada tanggal 23 Januari 2015, dengan masa
jabatan sampai dengan tahun 2017.
Lulusan Insinyur Listrik dari ITS SurabayaSUPArnI
Direktur Utama
KomisarisSOny SUBrATA
Sony Subrata, 49 tahun.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan melalui forum RUPSLB
pada tanggal 23 Januari 2015. Saat ini juga menjabat sebagai
CEO PT Arwuda Indonesia, PT Tridaya Nusantara Internasional
dan PT Brata Nusa Pratama. Pernah menjabat sebagai Komisaris
PT Ciputra Surya Tbk (1999-2003), Ketua Umum Asosiasi
Yayasan Untuk Bangsa (1997-1999), Direktur Eksekutif Asosiasi
Yayasan Untuk Bangsa dan Managing Director – AdOne
Advertising (1991-1996).
Menyelesaikan pendidikan di University of New South Wales,
Sidney Australia. Selain pendidikan formal, aktif sebagai
pembicara pada berbagai seminar dan konferensi pada berbagai
forum.
Profil Dewan Komisaris
Profil Direksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level380
Suharto, 64 tahun.
Sebagai Direktur Litbang dan Operasional pada 2005.
Bertanggung jawab atas kegiatan litbang, rancang bangun,
penjaminan kualitas dan pengadaan dari Perseroan. Masa
jabatan sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir
pada 2015. Bergabung dengan Semen Gresik pada 1979.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Produksi
III Pabrik Tuban (2000-2002) dan Kepala Kompartemen
Pabrik Tuban (2002-2005). Menjabat Kepala Departemen
Pengembangan Perusahaan/ Wakil Manajemen (2000).
Lulus Magister Manajemen dari Universitas Airlangga. Sarjana
Teknik Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Surabaya.
SUHArTODirektur Litbang dan Operasional
Ahyanizzaman, 49 tahun.
Diangkat menjadi Direktur Keuangan Perseroan pada 2011.
Bertanggung jawab atas kegiatan bidang keuangan, akuntansi
dan IT. Masa jabatan sekarang sebagai Direktur Perseroan akan
berakhir pada 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala
Divisi Keuangan dan Akuntansi (2010-2011), Keuangan (2007-
2010), Kepala Bagian Akuntansi Keuangan (2006-2007), Kepala
Bagian Akuntansi (2004-2006), PJS Kepala Bagian Akuntansi
(2002). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1991.
Meraih gelar Sarjana bidang Akuntansi dari Universitas
Airlangga, Surabaya. Selain itu telah mengikuti berbagai training
di dalam maupun di luar negeri di bidang yang relevan, meliputi
“Overcome deceptive accounting & earnings manipulation”
(2005), “Strategic Cost Management” (2004), “Cutting Edge
Cost Strategies” (2005), Pelatihan Internal Control “Complying
with Sarbanes-Oxley” (2006), “Beyond Budgeting” (2005) dan
Pelatihan “Middle Management Course” (2004).
AHyAnIzzAMAnDirektur Keuangan
Tinjauan KinerjaProfil Direksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 381
Data Perusahaan
Amat Pria Darma, 54 tahun.
Diangkat sebagai Direktur melalui RUPSLB yang diselenggarakan
pada 26 Juni 2012. Bertanggung jawab terhadap seluruh
aspek Pemasaran produk-produk Perseroan. Masa jabatan
yang sekarang sebagai Direktur Komersial akan berakhir
pada 2017. Bertanggung jawab untuk kegiatan pemasaran
Perseroan. Sebelumnya menjabat sebagai GM Distribusi dan
Transportasi (2011-2012), setelah sebelumnya menjabat
sebagai Kepala Divisi Distribusi dan Transportasi (2006-2010).
Staf Kompartemen Produksi (2004-2006). Bergabung dengan
perseroan sejak tahun 1986.
Mendapatkan gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1985. Selain itu,
pernah mengikuti berbagai program pelatihan dan seminar,
mencakup: Frontier Marketing Club (2011), Holding Company
Management (2010), The 33rd AFCM Council Meeting & 16th
Conference & The 11th Acf (2009), Profesional Public Speaking
(2009).
AMAT PrIA DArMADirektur Komersial
gatot Kustyadji, 52 tahun.
Diangkat sebagai Direktur mulai bulan Maret 2014.
Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi SDM
dan mengelola seluruh aspek ketenagakerjaan Perseroan. Masa
jabatan sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada 2019.
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Litbang PT Semen
Tonasa (2005-2010), Direktur Litbang dan Operasional PT
Semen Tonasa (2011-2012), Direktur Produksi & Litbang PT
Semen Tonasa (2012-2014) dan sebagai Direktur Utama PT.
Semen Gresik.
Menyelesaikan Pendidikan S-1 Teknik Kimia dari Institut
Teknologi 10 November dan S1 Manajemen di Universitas
Indonesia. Menempuh pendidikan S-2 Ekonomi Perencanaan
Pembangunan, Universitas Andalas. Meraih gelar Doktor pada
bidang sumber daya manusia dari Universitas Brawijaya.gATOT KUSTyADJI
Direktur SDM
Profil Direksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level382
Johan Samudra, 59 tahun.
Diangkat sebagai Direktur mulai bulan Maret 2014, masa
jabatannya yang sekarang akan berakhir pada tahun 2019.
Bertanggung jawab untuk kegiatan Pemeliharaan dan Produksi
Perseroan. Sebelumnya beliau menjabat sebagai CEO Thang
Long Cement Vietnam, Direktur Litbang PT Semen Padang
(2003-2005) dan sebagai GM Capex Management Group PT
Semen Gresik.
Menempuh pendidikan S2 Manajemen Keuangan Universitas
Andalas.
rizkan chandra, 46 tahun.
Diangkat sebagai Direktur melalui RUPSLB pada bulan Januari
2015. Masa jabatan sebagai Direktur akan berakhir pada 2020.
Bertanggung jawab pada bidang Strategic Business & Enterprise
Development Perseroan. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Network, IT & Solution PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk, Komisaris PT Telkomsel dan Direktur Utama PT Sigma Cipta
Caraka.
Menempuh pendidikan S1 di Teknik Informatika ITB dan
pendidikan S2 (MSc in Management of Technology) National
University of Singapore.
JOHAn SAMUDrADirektur
rIzKAn cHAnDrADirektur Strategic Business
& enterprise Development
Profil Direksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 383
Komisaris IndependenFArID PrAWIrAnegArA (ALM)
Mantan Direktur UtamaDWI SOeTJIPTO
Farid Prawiranegara, 66 tahun
Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada 2014
hingga meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2014.
Menjabat sebagai Wakil Ketua Indonesian Institute of
Management Accountants (IAMI) (2006-2014). Direktur Utama
PT. Indoconsult (2001-2005) dan Wakil ketua Yayasan CPA
Australia (2001-2004).
Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas
Indonesia.
Dwi Soetjipto, 59 tahun
Sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2005 hingga
mengundurkan diri sebagai Direktur Utama pada tanggal
28 November 2014 sehubungan dengan penugasan oleh
Pemerintah RI sebagai Direktur Utama PT Pertamina. Dikukuhkan
pengunduran dirinya melalui RUPSLB pada tanggal 23 Januari
2015. Bergabung dengan Semen Padang pada 1981 dan
memiliki pengalaman luas dalam industri semen. Sebelumnya
menjabat sebagai Kepala Departemen Litbang Semen Padang
(1990-1995), Direktur Litbang Semen Padang (1995-2003), dan
Direktur Utama Semen Padang (2003-2005).
Meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia dan Magister
Manajemen dari Universitas Andalas, Padang serta Sarjana
Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya.
Profil Dewan DireksiInformasi Tambahan – Pergantian Komisaris dan Direksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level384
Profil Komite Audit
Sahat Pardede
Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juli 2008. Saat ini juga
menjabat sebagai Staf Ahli Komisi Pengawas Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas). Sebagai anggota dari Ikatan Akuntan Publik
Indonesia dan berpraktik sebagai Akuntan Publik di Indonesia.
Memperoleh diploma akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara, Jakarta dan mendapatkan gelar master dalam bidang
business administration dari Saint Mary’s University, Canada.t
elok Tresnaningsih
Anggota Komite Audit Perseroan sejak 1 Oktober 2013.
Saat ini aktif sebagai dosen pada Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dan Manajer
Ventura FEUI. Berpengalaman sebagai Wakil Kepala Pusat
Pengembangan Akuntansi FEUI, konsultan manajemen pada
beberapa perusahaan dan Komite Audit pada Badan Usaha
Milik Negara.
Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia dan meraih Master Sains Akuntansi dari
Universitas Indonesia tahun 2007.
SAHAT PArDeDeAnggota Komite Audit
eLOK TreSnAnIngSIHAnggota Komite Audit
Komite Audit
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 385
Data Perusahaan
Komite Nominasi & Remunerasi
Irham Dilmy
Menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak 1 Desember 2014.
Berpengalaman di bidang Manajemen Sumberdaya Manusia selama lebih dari
30 tahun di lingkungan perusahaan multinasional, organisasi internasional
dan BUMN, saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua dan Komisioner pada
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), lembaga non-struktural independen di
bawah Presiden RI, untuk masa jabatan 2014-2019.
Sebelumnya menjabat sebagai Country Manager Indonesia, Pedersen &
Partners Global Executive Search (2013-2014); General Manager, Human
Capital Master Plan, PT Semen Gresik, Tbk. (2011-2012); Managing
Partner, AMROP Indonesia Executive Search (1996-2010); Principal, TASA
International (1995-1996); Human Resources Director, Chiquita Brands Int’l
(1991-1993); Country Manager Human Resources, PT Coca-Cola Indonesia
(1990-1991); Policy Analyst, The World Bank, Washington, DC (1989-1990);
Manager, Organization, Compensation & Benefits, ARCO Indonesia (1982-
1989).
Menyelesaikan S-1 dalam Ilmu Politik/Hubungan Internasional di FISIP
Universitas Indonesia (1981) dan memperoleh gelar MBA (Master of
Business Administration) dari Kogod School of Business di American
University, Washington DC melalui beasiswa Fulbright (1993-1995). Kini
sedang menyelesaikan disertasi Doktor dalam bidang Administrasi Bisnis di
Universitas Indonesia. Disamping itu juga memiliki Diploma dalam Human
Resources Management dari University of California, Los Angeles.
Anggota Komite nominasi dan remunerasi
IrHAM DILMy
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level386
Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
Syafrizal
Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
Perseroan sejak Oktober 2010. Berpengalaman dalam
melakukan penelitian dan memberikan jasa konsultasi
pada bidang eksplorasi dan pertambangan sejak tahun
1998. Saat ini aktif sebagai Staf Pengajar di Program Studi
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan (FTTM), Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Pertambangan
ITB dan lulus sebagai Sarjana Teknik pada tahun 1996.
Menempuh pendidikan magister di Program Studi Rekayasa
Pertambangan, Fakultas Paska Sarjana ITB dan lulus sebagai
Magister Teknik pada tahun 2000. Menempuh pendidikan
doktoral di Department of Earth Resources Engineering,
Graduate School of Engineering, Kyushu University, Japan, dan
lulus sebagai Doctor of Engineering pada tahun 2006.
yuki Indrayadi
Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
Perseroan sejak November 2013. Berpengalaman di bidang
perencanaan korporasi, pasar modal, dan administrasi
pengawasan Dewan Komisaris. Selain memiliki pengalaman
sebagai kepala riset di perusahaan sekuritas, yang bersangkutan
pernah menjabat sebagai anggota Komite Pengkajian
Perencanaan dan Risiko, dan Sekretaris Dewan Komisaris di
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Saat ini juga aktif sebagai
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Swiss German University, BSD-
Serpong.
Menempuh pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Industri
ITB (lulus tahun 1996) yang dilanjutkan dengan pendidikan
Master of Engineering, bidang simulasi sistem manufaktur
(lulus tahun 1998), dan pendidikan Doctor of Applied Sciences,
bidang pengendalian sistem manufaktur (lulus tahun 2002)
dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia.
SyAFrIzAL
yUKI InDrAyADIAnggota Komite Strategi, Manajemen
risiko dan Investasi Perseroan
Anggota Komite Strategi, Manajemen risiko dan Investasi Perseroan
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 387
Sekretaris Dewan Komisaris
ninda e. Djohaeri
Sebagai Kepala Sekretariat Dewan Komisaris (Sekdekom) PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk., sejak 15 Nopember 2010 sampai sekarang.
Sebelumnya bekerja untuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.,
sebagai Sekretaris Dewan Komisaris (tahun 2004 sd 2008), dan
sebagai Country Rep. dari Drive Robotic Inc., IT company berbasis di
Palo Alto, SFO, USA (2009 sd 2010).
Awal karir bermula di ARCO Indonesia Oil & Gas Comp., (tahun
1986 sd 1999) antara lain di Human Capital dan Training,
Project Support & Control, Contracts Administration., Production
Engineering. Setelah itu bekerja sebagai Team Leader Hubungan
Institusi Internasional dengan BPPN (IBRA) pada periode tahun 2004
sd 2004, bertanggung jawab atas LOI Reporting dengan IMF/WB.
Berpendidikan BSc dari Richland College, Dallas, USA, serta
berbagai pelatihan dalam bidang Petroleum Engineering, Petroleum
Contracts, Leadership, Directorship and Oversight Management,
Regulatory/Compliances.
nInDA e. DJOHAerIKepala Sekretariat Dewan
Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level388
Tinjauan KinerjaKomite Nominasi dan RemunerasiAlamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
entitas Anak Penghasil Semen (cement Producer)
PT SeMen greSIKKantor Pusat : Gedung Utama Semen IndonesiaJl. Veteran, Gresik 61122 IndonesiaTelp : (62-31) 398-1732 Faks : (62-31) 398-3209
PT SeMen PADAngKantor Pusat : Indarung – Padang, Sumatera Barat 25237Telp : (0751) 815250 Faks : (0751) 815590Kantor Perwakilan Jakarta : Graha Irama Lt.XIJl. HR Rasuna Said, Kuningan – Jakarta 12950Telp : (021) 5261272, Faks : (021) 5261414Email : [email protected], http : //www.semenpadang.co.id
PT SeMen TOnASAKantor Pusat : DS.Bantoa, Kec.Minasate’ne, Kab.Pangkep,Sulawesi Selatan 90651Telp : (0410) 312345 Faks : (0410) 310113, 310006-8Kantor Perwakilan Jakarta : Graha Irama Lt.XIJl. HR Rasuna Said, Kuningan – Jakarta 12950Telp : (021) 5261161, Faks : 5261160Email : [email protected], http : //www.sementonasa.co.id
THAng LOng JOInT STOcK cOMPAnyKantor Pusat : No. 3 Ln., 191 Lac Long St., Cau Giay DistrictHanoi,Vietnam
Telp : 84 (04) 3753-4862 Faks : 84 (04) 3836-1898 Email : www.thanglongcement.com.vn
PT THAng LOng JOInT STOcK cOMPAny 2Kantor Pusat : No. 3 Ln., 191 Lac Long St., Cau Giay DistrictHanoi,Vietnam
Telp : 84 (04) 3753-4862 Faks : 84 (04) 3836-1898
An PHU ceMenT JOInT STOcK cOMPAnyKantor Pusat : No. 3 Ln., 191 Lac Long St., Cau Giay DistrictHanoi,Vietnam
Telp : 84 (04) 3753-4862 Faks : 84 (04) 3836-1898
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 389
Alamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
Data Perusahaan
entitas Anak Bukan Penghasil Semen (non cement Producer)
PT UnITeD TrAcTOrS SeMen greSIKKantor Penambangan : Desa Sumberarum, Kec. Kerek – TubanTelp : (0356) 711800 (hunting), Faks : (0356) 711600Email : [email protected]. http://www.utsg.co.id
PT InDUSTrI KeMASAn SeMen greSIKKantor Pusat/Pabrik : Desa Socorejo, Kec.Jenu, Kab.Tuban, Jawa Timur 62352Telp : (0356) 491200 (hunting), Faks : (0356) 491234Email : [email protected], http://www.iksg.co.id
PT KAWASAn InDUSTrI greSIKKantor : Jl. Tridharma No.3, Gresik 61121Telp : (031) 3984271, 3984272, Faks : (031) 3982117Email : [email protected], [email protected], http : //www.kig.co.id
PT SWADAyA grAHAThe Plant Builder SpecialistKantor : Jl.R.A.Kartini No.25, Gresik 61122Telp. : (62-31) 39884477 (hunting), Faks. : (62-31) 3982253Email : [email protected], http : //www.swadayagraha.com
PT VArIA USAHAKantor Pusat : Jl.Veteran No.129, Gresik – 61122Telp. : (031) 3981463, Faks.: (031) 3982304Email : [email protected], [email protected] : //www.variausaha.com
PT eTernIT greSIKKantor Pusat dan Pabrik : Jl. Indro No.1, Gresik 61124 – Jawa TimurTelp. : (62-31) 3981091 Hotline : (62-31) 3973104 Faks.: (62-31) 3982647Email : [email protected], http://www.
eternitgresik.com
PT SePATIM BATAMTAMAAlamat Kantor: Jln Lumba-lumba No.1 Pulau Batam – 29432Telp. 0778-412980, 412978, 412979Fax. 0778-412978
PT BIMA SePAJA ABADIAlamat : Packing plant Jln Alas No.1 Depan Gudang 114Pelabuhan Tj. Priok Jakarta UtaraTelp. 021- 4372337, 4309688, 4372338Fax. 021-4358223
PT KrAKATAU SeMen InDOneSIAAlamat : Graha Sucofindo Lt. 3 Jl. Jend. A. Yani No. 106, Cilegon - BantenTelp. 0254 - 378336Fax. 0254 - 378337
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level390
Tinjauan KinerjaAlamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
Afiliasi
PT VArIA USAHA BeTOnKantor PusatJl. Letjen S.Parman No. 38 Waru SidoarjoTelp. : 031-8535049 (hunting) Faks.031-8531396Email : [email protected], http://www.
variabeton.com
PT WArU ABADIJl.Tauchid Kompleks Semen Gresik TubananKel.Sidomoro, Kec. Kebomas Kab.Gresik 61122Telp. : (062-31) 3977218, 3977219 Faks. : (062-31) 3977219Email : [email protected]
PT SWABInA gATrAKantor Pusat : Jl.R.A Kartini No.21 A, Gresik 61122Telp. : (031) 3984719 (hunting);Travel : (031) 3985888;AMDK : (031) 3985830,3981732 psw.3642-3644 Faks. : (031) 3985794Kantor Perwakilan : Desa Sumberarum, Kec.Kerek, Tuban 62356Telp. : (0356) 71192, 325001-3 psw.7820-7821 Faks. : (0356) 711966http : //www.swabinagatra.co.id
Lembaga Penunjang
KOPerASI WArgA SeMen greSIKKantor Pusat : Jl. Tauchid Perum PTSG Tubanan – Gresik 61122Telp. : (031) 3985761, 3989018, 3971811, 3974674 Faks.: (031) 3983262Email : [email protected]
SeMen greSIK FOUnDATIOn (yAyASAn SeMen greSIK),Jl. Awikoen B-1 GresikTelp.(031) 3981732 psw.3600, (031) 3970935, Faks.(031) 3970935Email: [email protected]
PT cIPTA nIrMALAAlamat : Jl.R.A Kartini No. 280, Gresik 61111Telp.: (031) 3987840, 3987841 Faks : (031) 3987842Email: [email protected]
DAnA PenSIUn SeMen greSIKKantor : Jl.R.A. Kartini No. 23 Gresik 61122Telp.: (031) 3984492, 3981732 psw 3619-3621, Faks.: (031) 3981371
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 391
LAPOrAn TAHUnAn 2014
Laporan Tahunan 2014 Perseroan memuat sebagian besar informasi keuangan Perseroan yang di sajikan dalam
bentuk buku Laporan Tahunan Perseroan tahun 2014. Salinan dalam bentuk buku Laporan Tahunan 2014 dapat
diperoleh tanpa biaya dengan mengirimkan surat permohonan tertulis kepada:
Sekretaris Perusahaan
PT Semen Gresik (persero) Tbk
Gedung Utama Semen Gresik
Jl. Veteran Gresik 61122
Tel. (62-31) 3981732
Fax. (62-31) 3983209
Atau Or
Kantor Perwakilan Jakarta
Gedung The East Tower Lt. 18
Jl. Lingkar Mega Kuningan, Kuningan, Jakarta 12950
Tel. (62-21) 5261174-5
Fax. (62-21) 5261176
Data Perusahaan
Informasi bagi Pemegang Saham
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level392
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN
TAHUNAN 2014 PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2014 ini telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Laporan Tahunan Perseroan ini juga memuat Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Jakarta, 23 Maret 2015
MAHenDrA SIregArKomisaris Utama
HADI WALUyOKomisaris Independen
AcHMAD JAzIDIeKomisaris
MUcHAMMAD zAIDUn Komisaris Independen
WAHyU HIDAyATKomisaris
MArWAnTO HArJOWIryOnOKomisaris
SOny SUBrATAKomisaris
Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 393
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
SUPArnIDirektur Utama
AHyAnIzzAMAn Direktur
SUHArTODirektur
rIzKAn cHAnDrADirektur
JOHAn SAMUDrADirektur
gATOT KUSTyADJIDirektur
AMAT PrIA DArMADirektur
Direksi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level394
I. Umum Halaman
1 Laporan tahunan disajikan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. a
2 Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf mudah dibaca. a
3 Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas
Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di:1. Sampul muka;2. Samping;3. Sampul belakang; dan4. Setiap halaman
a
4 Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya a
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Halaman
1 Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan usaha2. Laba (rugi)3. Total laba (rugi) komprehensif4. Laba (rugi) per saham
12,13,1412,15
12,191,19712, 191
2 Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat antara lain:1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi
2. Jumlah aset3. Jumlah liabilitas, dan4. Jumlah ekuitas
12, 98, 202, 424, 47512, 20214, 203
205 3 Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan 12, 14, 15
4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:a. Jumlah saham yang beredar;b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah,
dan penutupan; dand. Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
13012
102, 110, 111102102
Tinjauan KinerjaKomite Nominasi dan RemunerasiReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 395
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Halaman
5 Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
Informasi memuat:1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi
konversi yang beredar (outstanding)2. Tingkat bunga/imbalan3. Tanggal jatuh tempo4. Peringkat obligasi/sukuk
-
III Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Halaman
1 Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai
pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya;
3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada)
28
31
30
32
2 Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisa atas kinerja perusahaan, yang
mencakup antara lain kebujakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
2. Analisis tentang prospek usaha3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi
dan alasan perubahannya (jika ada)
38, 39, 40, 41
434143
3 Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada
lembaran tersendiri2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan
Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
392, 393
Alamat Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level396
IV Profil Perusahaan Halaman
1 Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
80
2 Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
Catatan : apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan
84, 85
3 Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut
anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan
80
4 Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi
90
5 Visi dan Misi Perusahaan Mencakup: 1. Visi Perusahaan;2. Misi Perusahaan; dan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut
telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris
82, 83
6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
Informasi memuat antara lain: 1. Nama2. Jabatan (termasuk jabatan pada
perusahaan atau lembaga lain)3. Umur4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga
Pendidikan5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan
periode menjabat)6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota
Dewan Komisaris di perusahaan
376, 377, 378, 379
7 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
Informasi memuat antara lain: 1. Nama2. Jabatan (termasuk jabatan pada
perusahaan atau lembaga lain)3. Umur4. Pendidikan (bidang Studi dan Lembaga
Pendidikan5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan
periode menjabat)6. Penunjukkan sebagai anggota Direksi.
379, 380, 381, 382
Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 397
IV Profil Perusahaan Halaman
8 Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Informasi memuat antara lain:1. Jumlah karyawan untuk masing-masing
level organisasi2. Jumlah karyawan untuk masing-masing
tingkat pendidikan3. Jumlah karyawan berdasarkan status
kepegawaian4. Deskripsi dan data pengembangan
kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi.
5. Biaya Pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan
126
126
126
121
121
9 Komposisi Pemegang Saham Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang meliputi
20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi :a. Nama pemegang saham yang
memiliki 5% atau lebih sahamb. Nama Komisaris dan Direktur yang
memiliki saham, danc. Kelompok pemegang saham
masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.
3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya
106, 107
106
109
106
106
10 Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi Informasi memuat antara lain : 1. Nama Entitas Anak dan/atau Asosiasi2. Persentase kepemilikan saham3. Keterangan tentang bidang usaha
Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi4. Keterangan status operasi Entitas, dan
Anak dan/atau Entitas Asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
98, 99, 10898, 99, 424
98, 99
-
11 Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV)
108
Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level398
IV Profil Perusahaan Halaman
12 Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham2. Jenis tindakan korporasi (corporate
action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, dan
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
103103
103
103
13 Kronologis pencatatan Efek lainnya Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan efek lainnya2. Jenis tindakan korporasi (corporate
action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku
4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan
5. Peringkat efek
104104
104
104
10414 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi
penunjang pasar modalInformasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang
mengadministrasikan saham perusahaan2. Nama dan alamat Kantor Akuntan
Publik3. Nama dan alamat perusahaan
pemeringkat efek
112
112
112
15 Penghargaan yang diterima dalam tahun terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku baik yang berskala nasional maupun internasional
Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan dan atau sertifikat2. Tahun perolehan3. Badan pemberi penghargaan dan atau
sertifikat4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
20, 21
16 Nama dan alamat Entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan dalam tahun buku terakhir (jika ada)
Memuat informasi antara lain :1. nama dan alamat entitas anak; dan2. nama dan alamat kantor cabang/
perwakilan.
9899, 388, 389, 390
V Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Halaman
1 Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen
usaha2. Kinerja per segmen usaha, antara lain :
a. Produksib. Peningkatan/penurunan kapasitas
produksi
180, 181, 182, 183183, 184,
185
Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 399
V Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Halaman
2 Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total
aset;2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka
panjang dan total liabilitas3. Ekuitas4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan
laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan Total laba (Rugi) Komprehensif
5. Arus Kas
198
203
205197
2073 Bahasan dan analisis tentang kemampuan
membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan.
Penjelasan tentang :1. Kemampuan membayar hutang, baik
jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
208
209
4 Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
Penjelasan atas:1. Struktur modal (capital structure),2. Kebijakan manajemen atas struktur
modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.
205205
5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut2. Sumber dana yang diharapkan untuk
memenuhi ikatan-ikatan tersebut3. Mata uang yang menjadi denominasi4. Langkah-langkah yang direncanakan
perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
226227
233228
6 Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir
Penjelasan mengenai:1. Jenis investasi barang modal;2. Tujuan investasi barang modal; dan3. Nilai investasi barang modal yang
dikeluarkan pada tahun buku terakhir.Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal agar diungkapkan.
211210211
7 Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan
Informasi memuat antara lain:1. Perbandingan antara target pada awal
tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi)
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang
213
213, 214
Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level400
V Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Halaman
8 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
233
9 Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
182, 214
10 Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
181, 182, 183
11 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai:1. Kebijakan pembagian dividen;2. Total dividen yang dibagikan;3. Jumlah dividen kas per saham4. Payout ratio; dan5. Tanggal pengumuman dan pembayaran
dividen kas untuk masing-masing tahun
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen agar diungkapkan alasannya.
207
12 Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP)
1. Jumlah saham ESOP/MSOP memuat uraian mengenai dan realisasinya;
2. Jangka waktu;3. Persyaratan karyawan dan/atau
manajemen yang berhak; dan4. Harga exercise.
233
13 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana,2. Rencana penggunaan dana,3. Rincian penggunaan dana,4. Harga exercise.5. Saldo dana, dan6. Tanggal persetujuan RUPS atas
perubahan penggunaan dana (jika ada)
233
14 Informasi material mengenai investasi, ekspansi,divestasi,akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal.
Memuat uraian mengenai:1. Tujuan dilakukannya transaksi;2. Nilai transaksi atau jumlah yg
direstrukturisasi;3. Sumber dana.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
210211
212
Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 401
V Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Halaman
15 Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat
hubungan afiliasi;2. Penjelasan mengenai kewajaran
transaksi;3. Alasan dilakukannya transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode tahun
buku terakhir;5. Kebijakan perusahaan terkait dengan
mekanisme review atas transaksi; dan6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan
terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
231
230, 231
230232
230, 231
230
16 Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaanCatatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
230
17 Uraian mengenai perubahankebijakan akuntansi yangditerapkan perusahaan padatahun buku terakhir.
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi agar diungkapkan.
228
VI Tata Kelola Perusahaan Halaman
1 Uraian Dewan Komisaris: Uraian memuat antara lain:1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris2. Pengungkapan prosedur penetapan
remunerasi3. Struktur remunerasi yang menunjukkan
komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris
4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan
5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan
6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris)
264, 265
272
273
269, 270, 271, 272
274
263
Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level402
VI Tata Kelola Perusahaan Halaman
2 Informasi mengenai Komisaris Independen Meliputi antara lain:1. Kriteria penentuan Komisaris
Independen; dan2. Pernyataan tentang independensi
masing-masing Komisaris Independen.
266
266
3 Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung
jawab masing-masing anggota Direksi.2. Frekuensi pertemuan dan Tingkat
kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan Direksi;
3. Frekuensi pertemuan dan Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris;
4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru;
5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi)
176, 277, 278, 279281, 282
-
284, 285
275
4 Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas
kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
3. Pihak yang melakukan assessment
272, 285
286, 287, 288
2875 Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi
DireksiMencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan
remunerasi2. Struktur remunerasi yang menunjukkan
jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi
3. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi
289
290
289
6 Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah
108
Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 403
VI Tata Kelola Perusahaan Halaman
7 Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi
dengan anggota Direksi lainnya2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi
dengan anggota Dewan Komisaris3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi
dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan.
261, 262, 263
8 Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman
kerja anggota komite audit3. Independensi anggota komite audit4. Uraian tugas dan tanggung jawab5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan
komite audit6. Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran komite audit
295295
297295296
296
9 Komite Fungsi Nominasi dan Remunerasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup
singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi
2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi
3. Uraian tugas dan tanggung jawab4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite
nominasi dan/atau remunerasi5. Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi
6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi
298
298
297298
298
27610 Komite-komite lain di bawah Dewan
Komisaris yang dimiliki oleh perusahaanMencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup
singkat anggota komite lain2. Independensi anggota komite lain3. Uraian tugas dan tanggung jawab.4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain5. Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran komite lain
299, 300, 301, 302, 303, 304,
305
Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level404
VI Tata Kelola Perusahaan Halaman
11 Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat
sekretaris perusahaan2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris
perusahaan3. Program pelatihan dalam rangka
mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan.
308
306, 308
307, 308
12 Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya
Mencakup antara lain:1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku;
dan3. Alasan dalam hal terdapat keputusan
RUPS yang belum direalisasikan.
257, 258, 259, 260
13 Uraian mengenai unit Audit Internal Mencakup antara lain:1. Nama ketua unit audit internal2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada
unit audit internal3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal4. Kedudukan unit audit internal dalam
struktur perusahaan5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan
unit audit internal6. Pihak yang mengangkat/
memberhentikan ketua unit audit internal
324, 325326
326, 327323
329, 330
324
14 Akuntan Publik Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah
melakukan audit laporan keuangan tahunan
2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan
331
331
331
332
15 Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen
risiko yang ditetapkan perusahaan2. Penjelasan mengenai evaluasi yang
dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
158, 159, 160
166, 167
168, 169
168
Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 405
VI Tata Kelola Perusahaan Halaman
16 Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem
pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (Control Environment, Risk Assessment, Control Activities, Information and Communication, and Monitoring Activities)
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern.
320
321
321
17 Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
Mencakup antara lain informasi tentang:1. kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. kegiatan yang dilakukan; terkait program lingkungan hidup
yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengelolaan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah dan lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
340, 351
18 Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang berlaku;terkait praktek ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
355, 356, 357, 358,
359
19 Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Mencakup antara lain informasi tentang ;1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang dilakukan; dan3. Biaya yang dikeluarkanterkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
360361362
Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level406
VI Tata Kelola Perusahaan Halaman
20 Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
Mencakup antara lain informasi tentang:1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;2. Kegiatan yang berlaku;terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
354, 355355, 356,
357
21 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Entitas anak Direksi dan anggota dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
Mencakup antara lain:1. Pokok perkara/gugatan2. Status penyelesaian perkara/gugatan3. Pengaruhnya terhadap kondisi
perusahaan4. Sanksi administrasi yang dikenakan
kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
347, 348, 349
22 Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indoneisa dan bahasa inggris), media massa, mailing list, buletin pertemuan dengan analis dan sebagainya
97, 310
23 Bahasan mengenai kode etik perusahan Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku
bagi seluruh level organisasi3. Penyebarluasan kode etik;4. Upaya penegakan dan sanksi
pelanggaran kode etik5. Pernyataan mengenai budaya
perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
336337
338337, 338,
339340
24 Pengungkapan mengenai whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:1. Penyampaian laporan pelanggaran2. Perlindungan bagi whistleblower3. Penanganan pengaduan4. Pihak yang mengelola pengaduan5. Jumlah pengaduan yang masuk dan
diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.
340342343341343
Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 407
VI Tata Kelola Perusahaan Halaman
25 Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
Uraian kebijakan perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin
Catatan : apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya
121, 264
VII Informasi Keuangan Halaman
1 Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
414
2 Opini Auditor Independen atas laporan keuangan
415, 416
3 Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan2. Tanggal Laporan Audit3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
416
4 Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca)
2. Laporan laba rugi komprehensif3. Laporan perubahan ekuitas4. Laporan arus kas5. Catatan atas laporan keuangan6. Laporan posisi keuangan pada awal periode
komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)
417, 416, 418419420421422
-
5 Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
12, 416, 534, 535
Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level408
VII Informasi Keuangan Halaman
6 Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori
aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
417, 421, 428
432
421, 432
563
7 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap PSAK2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan
keuangan3. Pengakuan pendapatan dan beban4. Imbalan kerja5. Instrumen keuangan
431432
453454
547, 5548 Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
527, 528
529
529, 530, 531, 532, 533, 534, 535, 536,
5379 Pengungkapan yang berhubungan dengan
PerpajakanHal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban
pajak kini;2. Penjelasan hubungan antara beban
(penghasilan) pajak dan laba akuntansi;3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP)
hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
515
515
519
517, 518
-
Tinjauan KinerjaReferensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 409
VII Informasi Keuangan Halaman
10 Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap
Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Metode penyusutan yang digunakan;2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang
dipilih antara model revaluasi dan model biaya;
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
446446, 447
446, 557
478
11 Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi
Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor
yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
460
538
538, 539, 540
539
12 Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki
berdasarkan klasifikasinya2. Nilai wajar tiap kelompok instrumen
keuangan3. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko
instrumen keuangan;4. Penjelasan risiko yang terkait dengan
instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
547
554
548
550, 551, 552
550, 551, 552
13 Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk
terbit; dan2. Pihak yang bertanggung jawab
mengotorisasi laporan keuangan.
564
564
Referensi Peraturan Ojk-Kriteria ARA 2014
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pengembangan UsahaLaporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional
Assuring the Move Into Next Level410
Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Tahunan 2014
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Data Perusahaan
Pembahasan Dan Analisis Manajemen Laporan Keuangan
Assuring the Move Into Next Level 411
Kantor PusatGedung Utama SG
Jl. Veteran
Gresik 61122
Jawa Timur, Indonesia
P. + 62-31-398-1732
F. + 62-31-398-3209
Kantor JakartaThe East Tower lantai 18
Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung
Kav.E.3.2 No.1 Jakarta-12950
P. + 62-21-5261174-5
F. + 62-21-5261176
Laporan Tahunan Annual Report2014