sni 04-2702-1992

11
)*\it ,v r.t Lt * *t: ?- - tl-t-. i -{" uDc.621.317.723 STANDAR INDUSTRI INDONESIA v KETETTUAI{ UiTUTI TETER TWh ARUS BOIAK BALIK sll. l046. g4 REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTR IAN t

Upload: sul-sandy-ak

Post on 21-Oct-2015

126 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: SNI 04-2702-1992

)*\it ,v r.t Lt * *t: ?- - tl-t-.i -{"

uDc.621.317.723

STANDAR INDUSTRI INDONESIA

v

KETETTUAI{ UiTUTITETER TWh ARUS BOIAK BALIK

sll. l046. g4

REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN PERINDUSTR IANt

Page 2: SNI 04-2702-1992

sII.1046-84

KETENTUAN UMUMMETER KWh ARUS BOLAK BALIK

1. RUANG LINGKUP

Standar ini meliputi definisi,dan cara pengemasan untuksistim induksi,

klasifikasi, konstruksi, pen gujian, syarat penandaanmeter kWh arus bolak balik, yang bekerja dengan

2. DEFINISI

2.1. Meter kWh adalah alat ukur listrik yang berfungsi mencatat jumlah pemakaianenersi listrik.

2.2. Meter kwh biasa adalah meter kwh yang pengoperasiannya dipasangkan lang-sung pada jala-jala listrik (tanpa melalui transformator).

2.3. Meter kWh dengan sambungan dari belakang adalah meter kWh dengan terminaldibagian belakang yang menyerupai tipe bayonet yang dapat diikatkan lang-sung pada pengikat tetap (pengikat yang dapat dipasang dan dilepas tanpamenggunakan mur dan baud).

2'4. Meter kWh dengan transformator ukur adalah meter kWh yang beroperasi me-lalui transformator ukur yang dipasangkan pada jala-jala listrik.

2'5' Meter kWh terpisah adalah meter kWh dimana rotor sama sekali terpisah darialat pencatat eirersi listrik, dan keduanya dihubungkan secara elektris.

2.6. Meter kwh pulsa adalah meter kwh yang dilengkapi peralatan pembangkitpulsa.

2.7. Elemen penggerak adalah seperangkat mekanisme operasi untuk memberikanmomen putar bergerak kepada poros motor.

2.8. Rotor (driving part) adalah seperangkat mekanisme untuk menggerakkan alatpencatat enersi listrik, juga termasuk alat pembangkit pulsa pada meter kWh.

2.9. Arus dasar I48 adalah nilai arus yang dijadikan patokan untuk menetapkanunjuk kerja dari meter kWh dimaksud.

2.10. Arus maksimum (I.rrukr)* adalah nilai arus tertinggi yang masih cliizinkan di-mana persyaratan ketelitian masih dipenuhi.

2.1-1' Rangkaian tegangan adalah rangkaian dimana sumber tegangan atau teganganyang sesuai dipasang melalui terminal tegangan meter kWh.

ic ) Jika tidak ditentukan lain, penunjukan tegangan dan arus dinyatakan dalam nilai r. m. s,

1

;'\'\.i'

Page 3: SNI 04-2702-1992

sII.1046-84

r*&:

..;i

,,:l

rJ

f

lt

t

2.12" Rangkaian arus adalah rangka'ian dimana arus beban atau arus yang sesual

dialikan pada terminal arus meter kWh'

2.ls.Rasiotransformasigabunganadalahhasiikalidarirasio'transforll:t-T"tnominal dari transformator *rx iun rasio transformasi tegangan nominal

daritransformatorteganganpadasuatupengukuran'

2.l4.Rasiotransformasinominaldaritransformatorarusadalahnilaidariarusno.minalprimerdibagidenganu,,',.'o*i''alsekunderdarisuatutransformatorAIUS'

2.ls.Rasiotransformasinominaldaritransformatorteganganadalahnilaitegangankerja primer dibagi dengan t"g*gil t"iiu ."t""a]"r dari suatu transformator

tegangan'

2.16'Bebantotaladaiahbeban(bebanyangseimban.gdalamsistemkawatbanyak)pada tegane; G; arus'kerja, ir"tir"rr.l r<erja aan faktor daya = 1 (satu)

pada meter t<wtr vang tetap untJ;;;; *"t"t kwh tanpa transformator

ukurdansamapadasisi-sisip,i*",daritransformatorukuruntukmeterkWhdengan transformator ukur'

2.1?'Kesa]ahantransformatorukuradalahkesalahandalampencatatanmeterkWhyang disebafr.* .r"n trunrtor-ll* ukur. Kesalahan tersebut adalah dari ke-

tufuft* rasio dan kesalahan sudut fasa'

2.lS.Kesalahantotalada]ahjumlahaljabarkesalahantotaldalampencatatanmeterkWh yang aL"UuUtt* oietr meter kWh dan transformator ukur'

2.19'KonstantameterkWhadalahkorrstantayangmenyatakanhubunganantarapencatatan """r.i

iirtr'. dan jumlah putaran iotor yang bersesuaian, dinyata-

kan dalam j;i;;;;;* per kilowatt iam (putaran/kwh')'

2.20.PersentasekesalahanadalahpersentasekesalahanpadameterkWhyangdi.hitung dengan rumus sebagai berikut :

Persentase kesalahan =

enersi yang tercatat pada meter-enersi yang sebenarnya x LOOV,

enersi Yang sebenarnYa

3. KLASIFIKASI

PembagiankelasmeterkWhiniberdasarkanpersentasekesalahanyangdiizinkanuntuk (0,1 Id s/d I-u15) pada faktor daya sama dengan satu dan beban seimbang

diukurpadakondisiacuan,diklasifikasikansesuaiTabellberikut:

Page 4: SNI 04-2702-1992

srr.1046-84

3i *-

2

1

0,5

Tabel IKlasifikasi Meter kWh

Persentase Kesalahan

2,0

1,0

0,5

+

+

Catatan :

Kondisi acuan yang dimaksu,l adalah sesuai dengan Tabel II berikut.

Tabel IIKondisi.kondisi Acuan

*) Jika pengujian dilakukan tidak pada suhu acuan, di samping toleransi yang diizinkan, hasil.nya harus dikoreksi memakai perhitungan koefisien suhu yang sesuai dari meter yang ber.sangkutan.

*{') Bila ; a. Dasar meter dipasang pada dinding vertikal, danb. Sisi acuan (seperti sisi bawah dari blok terminal atau garis

horizontal.

maka konstruksi dan .pemasangan meter harus benar-benar tegakke belakang ataupun dari samping kanan ke samping kiri).

tanda acuan pada meter)

lurus (dilihat dari depan

Jumlah pengaruh Nilai acuan

Toleransi yang diizinkan untukmeter pada kelas

0,5 1 2

Suhu sekitarnyaSuhu acuan atau bila tidakditentukan lain adalaht 230C *)

t1"c + 2 "C t2 oc

Posisi kerja Posisi keria vertikal **) +0,5 0 10,5 0 +0,5 "Tegangan Tegangan acuan +o,5 % ! 1,0 70 x7,o%Frequensi Frequensi acuan + 0,2 Vo ! 0,3 70 L O,b 7o

Bentuk gelombang Tegangan dan arus sinusoidaFaktor distorsi tidaklebih dari

2 2 7o

roleh

Induksi magnit dari pe-ngaruh luar pada fre-quensi acuan.

Induksi magnit sama dengannol.

Nilai induksi yang disebabkanoleh variasi kesalahan tidakboleh lebih dari

0,1 0,2 Vo 0.3

3;u

Page 5: SNI 04-2702-1992

SII,1O46-84

4. KONSTRUKSI

4.1. Bahan-bahanlkomponen yang dipakai dalam meter kWh harus cocok untuk di-pakai pada suhu Can kelembaban udara yang tinggi sesuai dengan ketentuan.

4.2. Komponen-komponen yang penting baik secara sendiri-sendiri maupun dalambentuk rakitan harus dapat dilepas dari rangkanya dan dapat diganti denganmudah tanpa mengganggu bagian lainnya.

4.3. Jumlah Elemen Penggerak

4.3.7. Untuk meter klVh fasa tunggal 2 kawat, dibutuhkan l buah elemen peng-gera k

4.3.2. Untuk meter kWh fasa tiga 3 kawat dan meter kWh fasa tunggal 3 kawat, di-butuhkan 2 buah elemen penggerak

4.3.3. Untuk meter kWh fasa Liga 4 kawat, dibutuhkan 3 buah elemen penggerak

4.4. Alat Pencatat Enersi ListrikAlat pencatat enersi listrik yang dipergunakan adalah seperti di bawah ini :

4.4.1. Alat pencatat enersi listrik dari meter kWh adalah tipe drum.Catatan : Untuk keperluan khusus, boleh menggunakan tipe jarum.

4.4.2. Papan nama pencatat enersi listrik dibuat sedemikian rupa agar mudah untukdibaca penunjukkannya. Kilo watt jam (kwh) dan mega watt jam (MWh) di-pakai sebagai satuan alat pencatat enersi listrik.

4.4.g. Angka-angka penunjuk alat pencatat enersi listrik harus dapat terbaca denganjelas.Pada tipe drum, ukuran angka-angka penunjuknya tidak boleh lebih kecildari 2,5 mrn untuk lebar dan 5 mm untuk tinggi dicetak dengan warna putihdan dasar warna drum hitam. Kecuali untuk drum terakhir (untuk angka pe-

cahan desimal) warna dasar putih, dan wama angkalgatis-garis skala adalahhitam atau merah.

4.4.4. Alat pencatat enersi listrik harus terdiri paling sedikit 6 angka dengan angkapecahan desimal.Alat pencatat enersi listrik tipe drum, pada drum angka terakhir, diantaradua angka harus dilengkapi dengan garis-garis skala sebanyak L0 garis yangberjarak sama.Alat pencatat enersi listrik tipe jarum, penunjukkan garis-garis skala padajarum terakhir harus dapat dibaca 1/100 bagian.

4.4.5. Meter kWh yang memakai faktor pengali untuk penunjukkannya, faktortersebut harus bilangan bulat dan dicantumkan dengan jelas.

4.4.6. Pada papan nama alat pencatat enersi listrik, tempat bilangan bulat dan bi-langan pecahan desimal harus dapat dibedakan.

4.5. Peralatan Penyetelan

Semua peralatan penyetelan pada meter kWh harus mudah untuk distel dandikonstruksi sedemikian rupa sehingga tidak akan berubah posisinya setelah

{l

\

I

Page 6: SNI 04-2702-1992

lr**

penyeteian pertama.Penyetelan-penyetelan berikutnya juga harus mudah dan.posisinya tidak akanberubah seteiah penyetelan selesai dilaksanakan. Semua peralatan penyetelanharus diberi tanda jenis penyetelan, tanda panah, disertai simbul +, dan simbul-dalam arah mempercepat"dan memperlambat putaran rotor.

4.6' Kotak Dasar Meter kWh, Tutup Kotak Meter kWh, Pentanahan, Blok Terminaldan Rotor.

4.6.'J,. Kotak dasar meter kWh dan tutup kotak meter kWhKotbk dasar meter kWh dan tutup kotak meter kWh harus memenuhi ketentu-an sebagai berikut :

4.6.!.L. Terbuat dari bahan dengan konstruksi mekanik yang kuat, tahan debu,tahan benturan dari iuar, tak dapat menyala aan tanan terhadap iklimtropis' Bentuk kotak dasar meter kurang tebih segi empat siku-siku danterminal terletak pada bagian bawah meter.Semua bagian dari meter terpasang pada kotaktutup kotak meter. Antara hotak meter danpaking.Jika digunakan juga perekat (adhesive agent) keadaannya sedemikian rupa,setelah kering tidak boleh timbul celah atau mengelupas.

dan ke kiri dan 30" dari bawah,dapat dibaca dan putaran rotor

srr.1046-84

meter dan dilindungi olehtutup meter harus diberi

L**

4.6.1.2. Bila dibaca pada jarak 2 m, B0o ke kananpenunjukkan alat pencatat enersi listrikdapat diamati.Apabila tutup kotak meter terbuat dari metal atau bahan lain tidak tembuspandang harus mempunyai jendera dengan ukuran sedemikian rupa se-hingga, alat pencatat enersi listrik dan papan nama dapat dibaca, dan pu-taran rotor dapat diamati. Jendela harus ditutup oleh bahan tembus pan-dang.Mengenai syarat-syarat yang lain sesuai dengan keadaan di atas (butir4.6.7.7.).

4'6'1.3- Sekrup untuk mengencangkan tutup meter ke kotak meter 6ibuat dengankonstruksi yang tidak boleh terlepas pada saat tutup meter dibuka.

4'6-1.4' Meter dilengkapi dengan lubang segel pada tempat yang baik antara kotakmeter dan tutupnya. Jadi tanpa merusak segel tidak dapat membukatutupnya. untuk meter dengan sambungan dari belakang, lubang segel di-tempatkan pada tempat yang nyata, yang dapat terlihai dari muka padasaat bekerja.

4.6.2. Pentanahan

Kotak meter yang terbuat dari bahan logam harus dilengkapi dengan sebuahterminal pentanahan pada bagian dasar kotak meter. Bagian dasar kotak dantutup meter harus terhubung secara listrik.

4.6.3. Blok terminal dan tutup terminalBlok terminal dan tutupnya yang diperkenankan adalah sebagai berikut :

4'6-3.1. Meter harus dilengkapi oleh blok terminal pada bagian bawah kotak meteryang diberi tutup dan harus disegel tersendiri. Konstruksi mekanik dari

L -.._)

Page 7: SNI 04-2702-1992

sIL1046-84

tutup tersebut sesuai butir 4'6"1'1'Demikianpuiauntukmeterdengansarnbungandaribelakang.

4.6.g.2. Meter dikonstruksi agar setelah meter dipasang dan disegel, tidak mungkin

Iagi untuk mur*Uaft p*enyarntrungan kabel tanpa merusak segel'

4.6.3'S.Sekrupuntukmengencangkantutupblokterminalmempunyaikonstruksiyang tidak;i"h l";ut pada saat mernbuka tutup tersebut'

4.6.3'4.Terminalterbuatdaritembagaatarrpaduanternbagadankonstruksime-kanisnYa harus kuat'Sekrupterbuatdarikuningair,tembagaatauiogarntahankaratdankon.struksi mekanisnYa harus kttat'

4.6. 4.Diagram rangkaian dan pengaturan untuk terminal-terminalnya

DiagramrangkaiandarirneterharussesuaidenganGambarldanharusditempelidicetak pada t':tup nfofo l"rtolnal sebe-iah dalam atau tempat lain

yang sesuai'

Pengaturanuntukterminal-terminaidarirneterharussesuaidengangambartersebut'

4'6.5'Terminaluntukpengujian,isolasidarrjarakudarakomponenlogamyangterbuka'

ketentuan di bawah ini'Hal-hal di atas harus sesuai dengan

4.6.5'l.DidalamalatmeterkWhsebuahterminaluntukpengujianharusdisedia.kan di dalam blok terminur, r"rti"cgu mudah untuk memisahkan rangkaian

tegangan aenga,t rangkaian arus pada waktu proses pengujian'

4.6.5'2'Isolasiantaraterrninalarusdanterminalteganganharusbaik,danisolasiantara t"#;i;""g"jian dengan pentanahan juga harus baik'

4.6.5.3. Jarak udara komponen logam bertegangan yang terbuka dengan polaritas

yang berneda dan antara r."*p**ti tolam -bertegangan

yang terbuka de-

,rgu., ko*jlr,"r, iogu* tidak birte gungin yang terbuka tidak boleh kurang

dari 4 mm. Jarak ini dapat teuih "kec;i

dari 4 mm, tetapi harus memakai

PenYekat isolasi Yang baik'Catatan:PeralatanpemlrangkitpulsapadarneterkWhpulsatidakperlu

rnemenuhi ketentuan ini'

4.6.6'ArahputaranrotordanpenandaairuntukpengujianArahputaranrototdarimeterkWhharusberlawanandenganarahjarumjamjika dilihat Juri utu.. Meter kwh harus mempunyai tanda panah pada papan

nama untuk;;h;;;"t^n rotor dibagian dLepan yang. mudah dilihat'

Seluruh pinggiran atas dari pid;; r"t"t t arus JiUeri tanda skala 100 garis

yang berjar;;;" serta diberi "iJt" setiap sepuluh bagian dan sebuah tanda

iritu* pada sisi piringan rotor untuk pengujian" ,LebardaritandahitaminiialahantaraA-atauSbagian(lbagian=]'/100)kearah sebelatr kiri atau sebelah kanan dari garis skala nol'

I)alam hal meter kwh denga' r."iuriiiurriinggi, pembagian 1/l'00 initidakdi

lffitfT"er yang mempunyai iebih saru piringan tanda-tanda tersebut di atas

;;il Jit"ruLun puau t*lri piringan yang muriah dilihat'

{

Page 8: SNI 04-2702-1992

FsII.l,046-84

A, Meter Kwh Tanpa Tlansformator Ukur

a. Sistim fasa tunggal

dua kawatb. Sistim tiga fasa tiga

kawat (angka 1.2 dan 3

menunjukkan urutan fasa)

c. Sistim tiga fasa empat kawat( angka 1.2 dan 3 menunjuk-

kan urutan fasa, dan 0 me-nunjukkan kawat netral)

Koil tegangan

(d

B. Meter Kwh Dengan Tlansformator fuus

!

a

(a)

I]"'

l!tl_q}=__.--

!c _o,d d)

!

^a

d-o0)

_c

C. Meter Kwh Dengan Tlansformator Tegangan Dan Transformator fuus(a)

(b)

op qJ

-dtsi

Gambar 1Diagram Rangkaian

It

7

ll

Page 9: SNI 04-2702-1992

srr.1,046-84

4.6.7. Lubang-lubang untuk koppel penahan

Pada piringan rotor dari meter kWh harus disediakan lubang-lubang untukkoppel penahan pada posisi-posisi yang tepat.

4.7. Papan Nama

Papan nama harus dipasang pada bagian depan di dalam kotak meter sedemi-kian rupa sehingga mudah dilihat, dan dipasang kuat.Ukuran tebal papan nama, tidak boleh kurang dari 0,4 mm, dibuat dari bahanaluminium dengan warna dasar aslinya.

Semua huruf dan tanda-tanda dicetak dengan warna hitam, tidak mudah ter-hapus, dan mudah dibaca dengan jelas.

5. PENGUJIAN

5.1. Pengujian jenis adalah pengujian lengkap yang dilakukan terhadap contohmeter kWh yang dipilih oleh pabrik pembuat untuk membuktikan apakah se-

luruh persyaratan minimum yang diharuskan telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pengujian jenis ini dilaksanakan oleh Badan/LembagaPenguji yang berwenang.

5.2. Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan oleh pabrik terhadap seluruhhasil produksinya satu pef satu meliputi pengujian yang mata ujinya sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

5.3. Pengujian contoh adalah pengujian yang dilakukan terhadap sejumlah contohyang diambil secara acak dari sejumlah kelompok meter kWh pada saat serahterima barang.Pengujian contoh dilakukan oleh lembaga penguji yang ditunjuk Pemerintah.

6. SYARAT PENANDAAN

6.1. Papan Nama

Meter kWh harus dilengkapi dengan papan nama yang mengandung butt 1

sampai 1?, dan dalam meter kWh dengan transformator ukur harus ditulis,"DENGAN TRANSFORMATOR UKUR" ditambah butir 18 dan 19.Adapun butir-butir 1 sampai 19 dimaksud seperti di bawah ini :

1. Nama Pabrik dan tulis "Buatan Indonesia"

2. Tipe meter dan disediakan ruangan untuk tanda persetujuan (approval)

3. Jumlah fasa dan jumlah kawat untuk rnana meter kWh ini digunakan

4. Satuan enersi dalam kWh atau MWh

5. Faktor pengali hila ada

6. Nomor seri dan tahun Pembuatan

7. Tegangan pengenal dari meter kWh dalam volt

8. Arus dasar dan arus maksimum, misalnya 5(20) A'

9. Frekuensi Pengenal dalam Hz'

8

I

t.

I

'.J

Page 10: SNI 04-2702-1992

srl1046-34\_

,

10. Konstanta meter dalam putaran/kWh11. Indeks kelas dari meter dalam bentuk ,,Kelas x,,(x = 2;l;O,b).12. Suhu acuan, bila lain dari 28 .

C.13' Pada bagian rotor atau bagian pencatat enersi listrik pada meter kwh ter-pisah, ditulis tegangan penenal, arus pengenar dan frekuensi pengenar yangmenghubungkan kedua bagian tersebut.14' Jika dilengkapi dengan terminal-terminar sumber bantu ditulis teganganpenenal dan frekuensi pengenal.

15. Dalam meter kWh pulsa dinyatakan dengan simbol tipe impulsi.16' Dalam meter kwh pulsa, konstanta meter juga dinyatikan dalam jumlahpulsa per 1 kwh pada sisi sekunder. JEbq uurr@!.

17. Nama pemilik atau tanda dan nomor registrasi (bila diminta oleh pemberi).18' Kelas, Jenis, Nomor seri dan Jumlah transformator yang disertakan.19. Perbandingan transformasi dinyatakan dalam nilai pengenal perbandingansisi primer dan sisi sekunder.

catatan : 1. Tegangan yang dinyatakan dalam meter B fasa 4 kawat ha-ruslah tegangan fasa dan tegangan antara fasa.HT5- dinyatakan tegangan fasaitegangan antar fasa (con-toh 220lS8o).

2. Simbol pulsa harus mempunyai perbandingan ukuran se-bagai berikut :

3. Untuk penandaan padadapat dipergunakan.

papan nama, simbol berikut ini

Uraian1.

2.

Dd.

4.

Transformator tegangan

Transformator arus

Kornbinasi transformator tegangan danarus

Konstanta meter kWh

Beban rendah

Beban penuh

PT atau PD

CT.

PCT

Putaran/kWhPulsa/kWhLL

FL

9

-

.\

Page 11: SNI 04-2702-1992

srl.1046-84

I6.2. Kotak Kemas

Salah satu sisi luar kotak kemas (boleh lebih) harus diberi tulisan.tulisan pa.ling sedikit sama dengan 6.1. butir-butir: 1, 2,9,7,8, 9, dan 1l; nama barang;tanda gelas pecah dan tanda bagian atas.

1. CARA PENGEMASAN

7.1. Setiap meter kWh harus dikemas dalam kantong plastik atau bahan sejenisyang tidak mudah bocor/robek, dilengkapi bahan pengering dan ditutup rapatsedemikian rupa sehingga kedap air.

?.2. Setiap tWfr yang telah dikemas dalam kantong plastik, atau bahan sejenis di-masukkan ke dalam kotak kemas yang diberi bahan perendam goncangan se.demikian rupa sehingga meter kwh ini terhindar dari kerusakan-kerusakanakibat bantingan dlan benturan.

7.3. Kotak pengemasan ditutup dengan pita perekat.

10 I