soal fcp fkui
DESCRIPTION
soal fcp fkuiTRANSCRIPT
SOAL SUMATIF II FCP
Kasus No 1-5
Pria 25 th, masuk IGD. KU: penurunan kesadaran sejak 1 hr sblmnya.
Demam sejak 1 mg, turun jika minum antipiretik, namun naik kembali. Sakit kepala spt ditusuk-tusuk, memburuk sejak 3 hari. Sejak 2 hari mulai muntah menyemprot, bicara tdk nyambung, ekstremitas kanan kurang aktif dibanding kiri.
Sejak 6 bulan sering batuk berdahak, malam berkeringat, berat badan menurun.
Di IGD, pasien tidak merespon saat dipanggil, dengan rangsang nyeri membuka mata + mengerang + tangan kiri menjauhi badan. Pupil bulat isokor, refleks cahaya positif, diameter 3 mm, Laseque (+) bilateral, Kernig (+) bilateral. Pemeriksaan motorik: ekstremitas kanan tidak aktif, refleks fisiologis kanan meningkat, refleks patologis kanan (+).
1. Diagnosis paling mungkin?a. stroke iskemikb. meningitis TBc. epidural hematomad. stroke hemoragike. tumor intrakranial
2. Glasgow Coma Scale?a. E4 M6 V5b.c. E2 M4 V2d. E1 M1 V1e. E2 M5 V3
3. Kesadaran kualitatif:a. CMb. deliriumc. stupord. apatise. somnolen
4. Pemeriksaan penunjang yang sangat dianjurkan untuk menegakkan diagnosis:a. MRI kepala + kontrasb. pungsi lumbalc. PET scand. foto Schaedele. EEG
5. Di bawah ini yang merupakan refleks patologis:a. babinskib. patella
Persiapan ujian FCP|FKUI|1
c. archillesd. bisepse. triseps
Kasus No. 6-10
Pria 28 tahun, sejak 2 minggu kemerahan gatal di perut sekitar umbilikus yang makin meluas. Diobati dengan minyak gosok cap kaki tiga. Sering menggunakan celana jeans berhari-hari, ikat pinggang dengan kepala dari logam. Lesi eritematosa, ukuran plakat dengan papul milier dan skuama di tepinya, tepi polisiklik, batas tegas.
6. Diagnosis paling mungkin:a. dermatitis kontak iritanb. kandidosisc. tinea korporisd. pitiriasis roseae. dermatitis seboroik
7. Diagnosis banding paling mungkin:a. dermatitis kontak iritan karena bahan jeansb. dermatitis kontak alergik karena logamc. dermatitis numularisd. tinea kronise.
8. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis:a. penyinaran dengan lampu Woodb. kerokan kulit + KOH 20%c. kerokan kulit + pewarna Gramd. uji tempele. uji tusuk
9. Penyebab yang sesuai dengan diagnosis no 6:a. iritasi minyak gosokb. Candida albicansc. dermatofitad. viruse.
10. Skuama pada kasus adalah:a. cairan tubuh yang mengering di kulitb. stratum korneum terlepasc. terjadi karena keratinisasid. kerusakan lapisan epidermise. proses akut
Persiapan ujian FCP|FKUI|2
Kasus No. 11-12
Wanita 36 th, kehamilan pertama, dari haid terakhir terhitung usia 11 minggu. Tidak ada masalah kesehatan. Tinggi fundus uteri ½ pusat-simfisis, tidak terdengar denyut jantung janin dgn stetoskop Dopler.
11. Diagnosis paling mungkin:a. kehamilan molab. kehamilan kembarc. salah hitung haid terakhird. mioma uterie. IUFD
12. Penanganan paling tepat:a. Menerangkan bahwa bunyi jantung janin belum terdengar dengan stetoskop Dopler pada usia
kehamilan ini.b. Memberi tahu pasien besar rahim sesuai usia kehamilan dan menjadwalkan pasien untuk USG saat
usia 20 minggu.c. Menjadwalkan pemeriksaan genetik melalui amniosentesis karena usia pasien >35 th.d. Menjadwalkan kuretase karena kehamilan pasien adalah mola berdasarkan uterus yang lebih besar
dan bunyi jantung janin tidak terdengar.e. Menjadwalkan USG secepatnya untuk menentukan usia kehamilan dan memastikan janin
hidup.
13. Pasien hamil datang dengan nyeri, bengkak gusi, dan berdarah di sekitar beberapa gigi yang mulai mengganggu makan. Belum pernah berobat. Tidak ada masalah kehamilan. Diagnosis:a. abses gigib. desidualisasic. epulis pada kehamilan (granuloma piogenik yg berkembg pd gusi selama kehamilan)d. melasmae. spider hemangioma
14. Pasien 29 th, G1, 36 minggu, pusing dan mual jika berbaring terlentang saat membaca sblm tidur. Jika gejalanya adalah fisiologis normal kehamilan, saran Anda:a. meninggikan kedua kaki ketika berbaringb. menerangkan lampuc. olahraga ringan sblm tidurd. berputar menghadap kanan/kiri saat membacae. sedikit cemilan sblm tidur
15. Pasien 18 th, obese, G1, pertama datang, hamil 16 minggu. Anamnesis normal dan mengaku sehat. Pola makan tinggi karbohidrat tanpa sayuran segar. PF dalam batas normal namun tampak pucat. Konseling nutrisi:a. diet ketat untuk mempertahankan berat badanb. diet (sekian) gram proteinc. intake 1200 kalori per harid. suplemen asam folate. olahraga aerobik 1 jam per hari
Persiapan ujian FCP|FKUI|3
Kasus No. 16-19
Pria 45 tahun, KU: perdarahan yang mengalir ke tenggorok. 2 hari sblmnya datang ke IGD dan diagnosis epistaksis anterior, lalu dipasang tampon kanan-kiri dan pasien dipulangkan. Di rumah pasien merasa masih ada darah mengalir ke tenggorok. Pasien muntah darah merah terang 1x. 2 jam sblm ke IGD, merasa pusing dan lemas. Pada PF: nadi 120x, napas 28x, TD 90/60. Hidung terpasang tampon anterior kanan kiri, tidak terdapat rembesan dari nares anterior. Tenggorok: tampak darah mengalir pada dinding posterior.
16. Diagnosis:a. epistaksis anterior dengan tampon inadekuatb. epistaksis anteriorc. epistaksis posteriord. epistaksis anterior+posteriore. perdarahan nasofaring
17. Tindakan selanjutnya:a. anamnesis, periksa THT, pasang infus, angkat tampon anterior, pasang tampon anterior.b. anamnesis, periksa THT, pasang infus, angkat tampon anterior, pasang tampon posterior,
pasang tampon anterior.c. anamnesis, pasang infus, angkat tampon anterior, pasang tampon anterior.d. anamnesis, pasang infus, angkat tampon anterior, pasang tampon posterior.e. anamnesis, pasang infus, angkat tampon anterior, pasang tampon posterior, pasang tampon anterior.
18. Terapi selanjutnya:a. observasi 2 jam, dipulangkan + antibiotik oralb. observasi 6 jam, dipulangkan + antibiotik oralc. dirawat + antibiotik orald. dirawat + antibiotik sistemike. dirawat + antibiotik sistemik + anti perdarahan sistemik
19. Pemeriksaan penunjang yang dikerjakan pertama untuk mengetahui etiologi:a. pemeriksaan darah tepi anemiab. pemeriksaan hemostasis kelainan koagulasic. pemeriksaan nasoendoskopi mengetahui sumber perdarahand. pemeriksaan nasoendoskopi tumore. pemeriksaan CT tumor nasofaring
20. Berapa lama tampon hidung dipertahankan untuk menekan sumber perdarahan pada epistaksis?a. 1x24 jam, jika masih berdarah dipasang tampon anterior+posterior kembalib. 2x24 jam, jika masih berdarah dipasang tampon anterior+posterior kembalic. 3x24 jam, jika masih berdarah dipasang tampon anterior+posterior kembalid. kapanpun boleh diangkat, jika masih berdarah dipasang tampon anterior+posterior kembalie. kapanpun boleh diangkat, sumber perdarahan bisa diligasi secara endoskopik
Kasus No 21-25Ny. Ani, 42 th, batuk sejak 1 bulan, kadang berdahak putih kental dan jika dahak keluar batuk mereda. Jika batuk berkepanjangan, muncul sesak napas. Sebelumnya tidak pernah mengalami seperti ini, keluhan lain disangkal.
Persiapan ujian FCP|FKUI|4
21. Yang harus digali pada anamnesisa. riwayat rokokb. alergic. riwayat gangguan saluran napas atasd. riwayat polutane. semua benar
PF: sesak (-), alat bantu napas (-), TD 130/80, nadi 92x, napas 18x, suhu 36,5 °C. Tenggorok tidak ada kelainan. PF paru: ronki kering dan wheezing di kedua lapang paru.
22. Karakteristik ronki kering:a. discontinuous, nada tinggi, tidak berubah dengan batukb. continuous, nada tinggi, tidak berubah dengan batukc. continuous, nada rendah, berubah dengan batukd. continuous, nada tinggi, berubah dengan batuke. discontinuous, nada rendah, berubah dengan batuk
23. Mekanisme terjadinya ronki kering:a. edema jalan napas yang menimbulkan hambatan aliran udarab. obstruksi jalan napas sehingga udara keluar melalui saluran sempit bunyi peluit c. terdapat flap mukus pada jalan napas saluran napas menyempit, udara yang lewat
menggetarkan flap mukusd. obstruksi jalan napas sehingga udara keluar menggetarkan dinding jalan napase. peradangan + hipersekresi mukus penyempitan saluran napas + menghambat keluar masuk udara
24. Diagnosis kerja:a. asmab. bronkitis kronikc. bronkitis akutd. PPOKe. pneumonia
25. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan saat itu:a. spirometri + uji bronkodilatorb. sputum BTA 3x + foto toraksc. uji alergi + sputum eosinofiliad. darah perifer lengkap + sputum BTAe. foto toraks + darah perifer lengkap
Kasus No. 26-29
Pria 45 th dengan keluhan berdebar-debar dan perasaan tidak enak sejak 5 bulan, disertai keringat dingin, kadang dada terasa nyeri. Pernah ke dokter karena khawatir sakit jantung. Dokter mengatakan jantungnya sehat dan pasien lega. Diberi obat dan merasa lebih tenang, nyeri dada hilang, berdebar kurang, namun perasaan tidak enak masih dirasakan tiap saat.
Pasien khawatir krn sulit konsentrasi, tidak dapat bekerja dgn baik, shg pimpinan tidak puas dan bisa diPHK. Jika tidak bekerja, siapa yg menghidupi keluarga. Pasien tidak mau istrinya bekerja krn tdk ada yg menjaga rumah, cuaca tak menentu, mudah terjadi kebakaran. Kalau istri bekerja, siapa yg mengantar anak
Persiapan ujian FCP|FKUI|5
ke sekolah, apalagi zaman penculikan. Keluar rumah pun pasien was-was karena sering ada perampokan. “Saya pusing dan gelisah karena banyak hal yang membuat saya merasa was-was.”
26. Gejala paling menonjol:a. gagasan berulang untuk melakukan sesuatub. kecemasan terhadap masa depan dan kekhawatiran terjadi sesuatu yg buruk, berlangsung
terus menerus.c. keluhan fisik + tak mau menerima penjelasan dokter bahwa tak ada kelainand. takut berada di tempat umume. serangan cemas mendadak, berlangsung beberapa saat dan kemudian hilang.
27. Diagnosis:a. gangguan ansietas fobikb. gangguan panikc. gangguan obsesif kompulsifd. gangguan cemas menyeluruhe. gangguan somatisasi
28. Farmakoterapi:a. anticemasb. antidepresanc. antipsikotikd. antimanike. semua salah
29. Selain psikofarmaka, tatalaksana lain:a. psikoedukasib. psikoterapi suportifc. terapi relaksasid. konselinge. semua benar
Kasus No 30-32
Wanita 16 th, sepulang dari Ragunan mengeluh demam mendadak, batuk (-), keringat (-), nyeri sendi/pinggang, rasa lesu, anoreksia. Diperiksa dokter keesokannya namun tidak ada sumber infeksi di tenggorok, paru, hati, limpa, ginjal, kandung kemih. Pada pemeriksaan berikut ditemukan penurunan leukosit, muka pasien kemerahan dan sembab, konjungtiva dan sklera juga kemerahan.
30. Diagnosis:a. demam tifoidb. demam denguec. malariad. yellow fevere.
Persiapan ujian FCP|FKUI|6
31. Pemeriksaan:a. Widal + serologi dengueb. serologi dengue + biakanc. Widal + biakand. serologi dengue + antiHIVe. Widal + antiHIV
32. Pada hari ke-5, pasien gelisah dan sesak napas, takikardi, kulit dingin. Dugaan renjatan hemoragik didukung oleh:a. Hb turun, leukosit turunb. Hb turun, Ht turunc. Hb turun, Ht meningkat perlahand. Leukosit meningkat, Ht normale. semua salah
Kasus No. 33-36Pria 47 tahun dirawat selama 1 minggu. KU: demam 10 hari, dirasa terus menerus, kepala berat. Sudah ke mantri, mendapat suntik dan pil, namun panas tidak menurun. Riwayat daerah endemik malaria (-). PF: KU lemah, gizi cukup, TD 110/80, nadi 79x, napas 20x, suhu 40°C.
33. Pemeriksaan yang perlu, kecuali:a. darah tepi lengkapb. fungsi hatic. kultur darah + resistensid. Widale. serologi dengue
34. Hb 12, Leu 3200, Tro 400.000, albumin 4.5, globulin 2.0, SGOT 68, SGPT 98. Diagnosis:a. anemia aplastikb. hipersplenismec. demam tifoidd. sirosise. malaria
35. Perkembangan: suhu badan turun namun tampak kesakitan, takikardi, nyeri tekan, perut meteorismus, gelisah. Kemungkinan:a. perdarahanb. perforasic. toksik tifoidd. ileus obstruksie. usus buntu
36. Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis di atas:a. rectal toucheb. foto thoraxc. foto polos abdomen 3 posisid. semua di atase. bssd
Kasus No 37-39Pria 21 tahun, bengkak seluruh tubuh sejak 1 minggu. Awal di kaki, kemudian ke perut, baru seluruh tubuh dalam 3 hari. Mengeluh lemah, perut mules, tidak nafsu makan, cepat kenyang, sempoyongan bila bergerak
Persiapan ujian FCP|FKUI|7
dari jongkok lalu berdiri. 10 tahun lalu pernah bengkak namun tidak spt sekarang, saat itu dirawat 1 bulan, diberi obat selama 3 bulan. Tidak ada penyakit khusus kecuali sakit telinga bernanah yang kadang masih keluar. PF: edem palpebra, edema tungkai, shifting dullness (+), auskultasi redup paru, perforasi membran timpani. Lab: Hb 10, protein urin +3.
37. Yang masih harus ditanyakan:a. apa sering makan garam, banyak minum, sering makan obatb. apa sebelumnya makan jengkol, sering alergi, kurang dagingc. apa kencing merah spt air cucian daging, sering sakit tenggorok, volume kencingd. apa sering sakit tenggorok, keluarga ada yg spt ini, kencing sedikite. bssd
38. Pemeriksaan yang perlu, kecuali:a. protein urin 24 jam, ureum darah, kreatinin darahb. asam urat, ureum, kreatininc. ureum darah, kreatinin, albumind. kolesterol, albumine. bssd
39. Diagnosis selain otitis media perforata:a. sindrom nefrotik + gagal ginjal kronikb. sindrom nefrotik + anemiac. glomerulonefritis + gagal ginjal kronikd. pielonefritis kronik + anemiae. bssd
Kasus No 40-44Bayi laki-laki 5 bln, berat 6 kg, menderita diare+muntah+demam sejak 5 hari. Diare 7-8x sehari, cair asam. Darah/lendir (-). Berat badan sblm sakit 7.5 kg. PF: lemas, palpebra cekung, turgor kurang.
40. Diagnosis:a. diare kronik dehidrasi beratb. disentri akutc. diare akut tanpa dehidrasid. diare akut dehidrasi berate. diare persisten
41. Persen kehilangan cairan pada bayi ini:a.b.c.d. 20%e.
42. Kemungkinan penyebab:a. E. colib. Shigellac.d. Rotaviruse. Giardia lambdia
Persiapan ujian FCP|FKUI|8
43. Tatalaksana diare cair akut:a. Rehidrasi, nutrisi, antibiotik, edukasib. Rehidrasi, nutrisi, zinc, edukasic.d.e. Rehidrasi, nutrisi, probiotik, edukasi
44. Mengapa tinja berbau asam?a. asam produksi virusb. laktosa difermentasi HClc. asam lambung dalam tinjad. fermentasi bakteri asam lemak rantai pendeke. protein difermentasi virus asam
Kasus No. 45-49
Pria 40 th, mata kanan sakit sejak 3 hari. Penglihatan buram, sakit kepala, mual, muntah. Riwayat trauma mata kanan (kena bola tenis 5 hari lalu). Oleh dokter umum diberi obat tetes dan analgetik sistemik, namun keluhan tidak berkurang. PF: mata kanan visus 1/60, tekanan intra okular 2/75, konjungtiva bulbi hiperemis, palpebra edem+spasme, bilik mata depan terlihat cairan merah setinggi 2 mm, pupil bulat, refleks cahaya menurun, kornea keruh, funduskopi tidak dapat dinilai.
45. Diagnosis:a. hifema ODb. endoftalmitis ODc. glaukoma akut ODd. perdarahan vitreus ODe. bssd
46. Pengobatan:a. rawat jalan, tetes antibiotik, antibiotik+analgesik sistemikb. rawat inap, parasintesa hifema bila ada tanda imbibisi kornea, obat antiglaukomac. rawat jalan + obat antiglaukomad. rawat inap, tetes antibiotik, antibiotik+analgesik sistemike. bssd
47. Pemeriksaan penunjang untuk melengkapi diagnosis:a. kampimetrib. foto fundusc. tes florosensd. USGe. semua benar
48. Penurunan visus karena:a. kornea keruhb. perdarahan bilik mata depan
Persiapan ujian FCP|FKUI|9
c. perdarahan subkonjungtivad.e. semua benar
49. Obat-obatan yang dapat diberikan:a. asetazolamid, parasimpatolitik, beta blockerb. asetazolamid, parasimpatolitik, beta blocker, cairan hiperosmolaritasc. parasimpatomimetik, alfa blocker, cairan hiperosmolaritasd. parasimpatolitik, alfa blocker, asetazolamide. bssd
Utk No 50-54, pilihan:
A. a, b, c benarB. a,c benarC. b,d benarD. d benarE. semua benar
Kasus No. 50-54
Pria 65 tahun, nyeri dada seperti ditekan, terasa menembus punggung dan tercekik.
50. Anamnesis tambahan:a. pencetusb. yang menghilangkan nyeric. keluhan laind. durasi
51. Riwayat yang ditanyakan:a. pengobatan hipertensib. pemeriksaan ekokardiografic. pengobatan DMd. demam rematik
52. Bila keluhan timbul saat istirahat dan menghilang dalam <15 menit, tanpa disertai keluhan lain, maka penyebab yang paling mungkin:a. infark miokardb. nyeri dada iskemikc. angina pektoris stabild. angina pektoris tdk stabil
53. Pemeriksaan awal yang sangat membantu pada pasien nyeri dada/sesak napas:a. EKGb. lab enzim jantungc. ekokardiografid. MRI jantung
Persiapan ujian FCP|FKUI|10
54. Penyebab orang datang dengan sesak napas akut:a. gagal jantung akutb. infark miokard akutc. emboli parud. asma bronkial
55. Pria 45 th, guru SD, berobat dengan diagnosis kusta pausibasilar. Pihak sekolah dituntut orang tua murid untuk memPHK pasien. Kepala sekolah mengabulkan karena penyakit tersebut diketahui masyarakat.Pernyataan yang tidak sesuai:a. penyakit tidak menular karena sudah diobatib. murid sekolah dianjurkan vaksinasi BCGc. pihak sekolah tidak berhak PHK sebelum mendapat keterangan dokterd. pihak sekolah harus memPHK pasien karena sangat menulare. orang tua murid tidak berempati kpd pasien
Persiapan ujian FCP|FKUI|11