social investment indonesia_social investment planning

36
Perencanaan Program Investasi Sosial Fajar Kurniawan Social Investment Indonesia www.socialinvestment-id.com Pelatihan Pengembangan Investasi Sosial yang Strategis Surabaya, 16-17 Juli 2012

Upload: fajar-kurniawan

Post on 16-Apr-2017

638 views

Category:

Business


3 download

TRANSCRIPT

Perencanaan

Program Investasi Sosial

Fajar Kurniawan Social Investment Indonesia

www.socialinvestment-id.com Pelatihan Pengembangan Investasi Sosial yang Strategis

Surabaya, 16-17 Juli 2012

1.  Beberapa Pertimbangan 2.  Pemilihan Fokus Investasi Sosial 3.  Perencanaan Program CI 4.  Model Pengelolaan Program 5.  Budgeting Program CI

Agenda Sesi Ini

1. Beberapa Pertimbangan

•  Mempertimbangkan kaitan dengan bisnis perusahaan (tujuan bisnis dan faktor pendorong yang hendak dicapai)

•  Isu yang mendapat perhatian tinggi dari pemangku kepentingan

•  Persepsi pemangku kepentingan terhadap perusahaan

•  Prioritas permasalahan komunitas yang berpotensi diatasi melalui investasi sosial

•  Tingkat risiko dan peluang dan pengaruhnya terhadap perusahaan

•  Ketersediaan dan kapasitas dari kelembagaan lokal dan mitra kerja potensial

•  Inisiatif pembangunan atau program yang dilaksanakan pemangku kepentingan lainnya

•  Potensi kontribusi dari pemangku kepentingan untuk kerjasama kemitraan

2. Pemilihan Fokus Investasi Sosial

•  Fokus pada Bidang yang dapat menciptakan Shared Value • Gunakan “Alat Seleksi (Screen)” untuk

memilih prioritas program: –  Tingkatan prioritas pemangku kepentingan –  Tingkatan risiko dan peluang –  Sesuai dengan strategi, tujuan dan panduan

investasi sosial –  Sesuai dengan prioritas dan rencana

pembangunan pemerintah –  Kapasitas dan ketersediaan mitra kerja lokal –  Peluang perusahaan untuk menciptakan nilai

tambah –  Sesuai dengan tujuan MDG’s dan prioritas

perusahaan –  Mempertimbangkan cost-benefit (jumlah

pemetik manfaat vs budget)

•  Pilihlah alternatif program terbaik sebagai Fokus Investasi Sosial

Fokus pada Bidang yang dapat menciptakan Shared Value

•  Program yang dapat memberikan manfaat kepada para pihak memiliki peluang keberhasilan lebih tinggi

•  Pengkajian kebutuhan hendaknya dilakukan sebelum menetapkan prioritas program

No   Pemangku  Kepen.ngan  

Mempengaruhi   Dipengaruhi   Total  

Pwr   Leg   Urg   Prox   Vul   Magnitude  

Impact  

Pemerintahan  

1.   Bupa<   3   3   2   1   1   1   11  

2.  

Kelompok  Bisnis  

1.  

2.  

Masy.  Sipil  (LSM,  PT,  Media)  

1.  

2.  

Total  

Screen 1. Matrik Pemangku Kepentingan

!"#$%&'()

*+,&

#$(

!"#$%&!

! !!!!!

! ((

)-".-"'&/(!"#$$"(

!'#(%)*!

!

! ! !!!!!

((

)-".-"'&/(0*1&#$(

!+#,-.!

! !!!!!

! !!

"#$%#$&'(!)*+,'-!

!!

!+#,-.!!

'#(%)*! "#$%&!

! ! !"#$%&'(2"/"%.(

!

Screen 2. Matrik Risiko & Peluang

Isu Komunitas Deskripsi Risiko

Deskripsi Peluang

Tingkat Risiko (Tinggi, Sedang, Rendah)

Tingkat Peluang

(Tinggi, Sedang, Rendah)

Tingginya angka kemiskinan

Banyaknya pengangguran

Kesulitan akses air bersih

Rendahnya akses pasar produk pertanian

Rendahnya keterampilan komunitas

Tabulasi Matrik Risiko & Peluang

Tujuan Prinsip & Kriteria Fokus Bidang

Keberlanjutan & Exit

Strategy Anggaran

Screen 3. Selaras dengan Tujuan, Prinsip & Fokus Bidang Sasaran

Screen 4. Selaras dengan Rencana Pembangunan Pemerintah

•  Penting untuk menyesuaikan rencana program dengan RPJMD atau RPJP daerah, sehingga ada keselarasan

•  Penting untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah untuk memastikan program berjalan dengan baik

•  Penting untuk hadir dalam setiap rapat koordinasi termasuk musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat desa sampai kabupaten

Screen 5. Ketersediaan Mitra Kerja Lokal

•  Memilih mitra kerja yang kompeten, dengan mengidentifikasi beberapa hal berikut:

•  Jangkauan (nasional, regional, lokal)

•  Fokus kegiatan/program •  Kapasitas penyelesaian pekerjaan •  Jaringan kerja sama yang ada •  Wilayah operasi •  Nilai inti •  Reputasi

Contoh Proses Penentuan Prioritas Program

•  Local Community Investment Ditujukan untuk komunitas di sekitar wilayah operasi perusahaan yang terkena dampak langsung dari keberadaan perusahaan. Hendaknya daerah tersebut mendapatkan prioritas program yang lebih besar dibandingkan dengan lainnya. Karena hubungan dengan komunitas tersebut menentukan keberlanjutan operasional perusahaan.

•  Regional Development Khususnya untuk perusahaan dengan skala operasi yang besar dan memberikan dampak kepada komunitas yang lebih luas. Dan tentunya melibatkan pemangku kepentingan yang lebih luas.

•  Philanthropy/Charitable Contribution Merupakan hal yang tidak dapat dihilangkan sama sekali, namun demikian hendaknya tetap mendapatkan alokasi dana. Kontribusi seringkali tidak ada kaitannya dengan tujuan bisnis.

Kategori Cakupan Investasi

•  Fokus pada Program yang Berpotensi Memberikan Dampak Lebih Besar Sebaiknya perusahaan mengalokasikan sumberdaya-nya khususnya dana untuk melaksanakan program yang mempunyai potensi keberhasilan tinggi dan memberikan dampak yang lebih besar. Terutama jika sumberdaya perusahaan terbatas.

Fokus Bidang Investasi

•  Program dengan “Dampak Cepat” Perusahaan seringkali memerlukan hasil yang cepat atau segera dapat dilihat dari program yang dilakukannya. Program dengan “dampak cepat” atau “low hanging fruit” dimungkinkan dilakukan untuk menunjukkan keseriusan, komitmen dan membangun hubungan baik.

•  Dana Taktis untuk Kontribusi Ditujukan untuk mengantisipasi permohonan donasi dari komunitas yang bersifat ad-hoc. Sehingga sepenuhnya tergantung permohonan komunitas. Perusahaan perlu menujukkan sebagai perusahaan yang responsif.

•  Investasi Jangka Panjang Merupakan program yang didesain untuk menuju kemandirian komunitas, termasuk pengembangan kapasitas. Program ini akan mendukung tujuan perusahaan dalam jangka panjang seperti manajemen risiko, reputasi dan keberlanjutan.

Jangka Waktu Investasi

3. Perencanaan Program CI

•  Stakeholders engagement & stakeholder dialog

•  Pengkajian aset komunitas secara partisipatif (baseline study)

•  Fasilitasi untuk visioning komunitas

•  Prioritisasi dan perangkingan program

•  Rencana aksi

Community Needs Assessment

A way of gauging opinions, assumptions, needs, key issues, and/or assets within a defined community.

��� Charlie French,

Community & Economic Development Specialist

Tujuan CNA:

  Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, perhatian

dan isu-isu dari komunitas.

  Menentukan program-program yang bisa

dikerjakan bersama-sama (outreach).

  Empower grass-roots

  Action around needs

  Mengumpulkan data mengenai harapan/impinan

komunitas.

Community Assessment Tools

•  Focus Group Interview

•  Public Issues Forum

•  Secondary Data Analysis

•  Community Survey Questionnaire

•  Interviews

•  Asset Mapping

 Tujuan Assessment

 Tipe data yang dibutuhkan

 Kerangka waktu

 Biaya

 Skills yang dibutuhkan

 Target Audience

 Sumber-sumber Bias

Menentukan pilihan Community Assessment Tools

Perolehan Data ��� • Data harus jelas dan ringkas

• Kombinasikan angka, teks dan grafik

• Fokus pada temuan yang paling penting

•  Jangan sekali-kali untuk mencoba

meletakkan data terlalu banyak.

PRA: Belajar dari Pengalaman ���

Memosisikan Diri sebagai Fasilitator: Belajar dan Bekerja Bersama Masyarakat ���

Daur/Siklus Kegiatan PRA ���

Klasifikasi Data ���

• Time: Data Musim, Catatan Sejarah,

• Space: Hasil Pemetaan dan model

• Preferences I (pilihan): Buat Matrix

• Relationships: Buat diagram flow, venn

• Boundary: Hasil Transect

4. Model Pengelolaan Program Model   Deskripsi  

Sendiri  (Dept.  CSR/CD)  

Perusahaan  membentuk  departemen/divisi  tersendiri  untuk  melaksanakan  program  CI,  bekerja  bersama  komunitas  termasuk  merencanakan,  memantau  dan  mengevaluasinya.  

Yayasan  Perusahaan  

Perusahaan  membentuk  yayasan  perusahaan  yang  terpisah  en<tas  legalnya,  untuk  melaksanakan  program  CI.  Yayasan  dapat  ber<ndak  sebagai  grant  maker,  dimana  implementasi  dilaksanakan  oleh  pihak  ke<ga.  Atau  berperan  sebagai  pelaksana  program  di  <ngkat  lapangan.  

Mitra  Kerja/  Pihak  Ke<ga  

Perusahaan  bekerjasama  dengan  pihak  ke<ga,  baik  itu  LSM  lokal/internasional,  CSO,  dan  lembaga  lainnya,  untuk  menjalankan  program  SI-­‐nya.  Pihak  ke<ga  yang  kemudian  mendesain  dan  melaksanakan  program  berdasarkan  arahan  dari  perusahaan.  

Kemitraan  Mul<-­‐Pihak  

Perusahaan  mendirikan  atau  bergabung  atau  berkolaborasi  dengan  beberapa  pihak  lainnya  di  dalam  menjalankan  program  CI,  sehingga  ada  proses  pembagian  tanggung  jawab,  risiko,  sumberdaya,  dan  kompetensi  dengan  pihak  lain.  

Kombinasi   Perusahaan  memanfaatkan  kombinasi  antara  beberapa  pilihan  di  atas  sesuai  dengan  konteks  dan  kebutuhan  perusahaan.  

Pengelolaan Program - Perbandingan Antar Pilihan

Model Pros Cons

Sendiri (Dept. CSR/CD)

• Mudah dalam proses pemantauan dan kontrol, termasuk pola pendekatan • Mengembangkan kapasitas organisasi internal • Keterikatan secara emosional dengan pemangku kepentingan lebih baik • Kepemilikan dan tanggung jawab internal yang lebih baik, termasuk anggaran

• Kompetensi yang relatif rendah • Kadangkala menghadapi kendala dalam membina hubungan yang lebih baik dengan komunitas • Proses perencanaan dan pelaksanaan program seringkali lebih instant, karena keterbatasan waktu • Berpotensi untuk dipersalahkan oleh komunitas secara langsung

Yayasan Perusahaan

• Mengembangkan kapasitas organisasi internal • Kepemilikan dan tanggung jawab internal cukup baik, termasuk anggaran • Kompetensi yang lebih baik dan waktu leluasa

• Sebagai badan hukum independen, tidak sepenuhnya bisa dikontrol • Keterikatan secara emosional lebih rendah, karena dianggap berbeda dengan perusahaannya • Proses perencanaan dan pelaksanaan program lebih substansial • Dapat mengakses ke jejaring secara lebih baik

Model Pros Cons

Mitra Kerja/ Pihak Ketiga

• Mempunyai kompetensi yang lebih baik, serta waktu yang lebih leluasa • Potensi untuk membina hubungan yang lebih baik dengan komunitas, karena dianggap pihak yang netral • Proses perencanaan dan pelaksanaan program lebih substansial • Dapat mengakses ke jejaring secara lebih baik • Berpotensi menjadi “bantalan” yang efektif bagi perusahaan

• Tidak sepenuhnya bisa dikontrol dalam pelaksanaan program • Tidak mengembangkan kapasitas internal perusahaan • Keterikatan secara emosional antara perusahaan dengan pemangku kepentingan rendah • Potensi pembengkakan anggaran

Kemitraan Multi-Pihak

• Potensial untuk memanfaatkan keahlian dari berbagai pihak di dalam kemitraan • Potensi dampak yang ditimbulkan lebih besar • Dapat mengakses ke jejaring secara lebih baik • Berpotensi menjadi “bantalan” yang efektif bagi perusahaan

• Tidak sepenuhnya bisa dikontrol dalam pelaksanaan program, termasuk strategi & teknis • Tidak mengembangkan kapasitas internal perusahaan • Keterikatan secara emosional antara perusahaan dengan pemangku kepentingan lebih rendah • Potensi terjadinya pembengkakan anggaran

Pengelolaan Program - Perbandingan Antar Pilihan

}  Perusahaan memberikan dukungan finansial dan teknis untuk program pemberdayaan masyarakat

}  Perusahaan memberikan dukungan finansial dengan dukungan teknis dari lembaga mitra dan atau LSM

}  Perusahaan memberikan kontribusi kepada LSM dan atau lembaga mitra untuk menjalankan programnya

}  Perusahaan menyediaan fasilitas, program dijalankan oleh mitra kerja/LSM atau dinas/instansi terkait

}  Perusahaan memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat (charity)

Bentuk Skema ���Community Investment Program

Beberapa Pertanyaan Kunci untuk Perencanaan Program

•  Apakah model yang dipilih telah sesuai dengan rencana tujuan program ?

•  Bagaimana perusahaan akan mengelola “kepemilikan” dan “visibility” ?

•  Bagaimana pengambilan keputusan dan tata kelola akan dilakukan ?

•  Apakah perlu ada pilot projek dulu sebelum di-scale up?

•  Bagaimana mekanisme transparensi, akuntabilitas dan keberlanjutan dapat dipastikan ?

•  Apa exit atau handover strategy-nya?

5. Budgeting Program CI

•  Budget perusahaan untuk CI pada tahun sebelumnya (eksisting program)

•  Tujuan dari strategi CI •  Konteks sosial dimana perusahaan

beroperasi •  Tipe bisnis dan skala dampaknya •  Tahapan bisnis atau siklus projek

(eksplorasi, pra-operasi, operasi, scale down)

•  Benchmark dari perusahaan lain (budget CI dari perusahaan di daerah atau sektor yang sama)

Mempertimbangkan Konteks Sosial

•  Apakah perusahaan berada di wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi ?

•  Apa kapasitas yang dimiliki pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya, berkenaan dengan layanan publik maupun infrastruktur ?

•  Apakah ada risiko yang spesifik, seperti konflik di antara masyarakat, masyarakat dengan pemerintah atau ketidakpuasan kepada pemerintah ?

•  Apakah ada ekspektasi sosial yang tinggi dari masyarakat (dan pemerintah) kepada perusahaan untuk “memberi kembali” melalui program pengembangan masyarakat ? Bagaimana dengan perusahaan lainnya?

•  Apakah kesejahteraan yang diciptakan perusahaan mengalir ke daerah lainnya ?

•  Apakah manfaat bagi masyarakat lokal cukup menonjol ?

Mempertimbangkan Tipe dan Potensi Dampak Bisnis

•  Dalam tingkatan seperti apa perusahaan dan komunitas bersaing dalam masalah lahan dan akses ke sumberdaya lainnya ?

•  Apakah perusahaan mengembangkan bisnisnya atas sumberdaya yang diklaim komunitas sebagai miliknya ?

•  Apakah aktifitas perusahaan merepresentasikan bagian terbesar dari aktifitas ekonomi di daerah tersebut ?

•  Apakah perusahaan diperkirakan akan menghasilkan dampak sosial dan lingkungan yang signifikan kepada komunitas lokal ?

Beberapa Contoh Penetapan Budget

Jenis  Industri   Besaran  Budget  CI  

Tambang  Batubara   USD  8  sen  untuk  se<ap  batubara  yang  diproduksi  se<ap  tahunnya  

Perkebunan  Tebu  &  Pabrik  Gula  

Rp  20  ribu  <ap  kuintal  gula  yang  diproduksi  se<ap  tahunnya  

Perusahaan  Kehutanan   Rp  500  ribu  se<ap  hektar  lahan  yang  dikelola  

Perkebunan  Kelapa  Sawit  

1%  dari  pendapatan  tahunan  

Tambang  Emas   1%  dari  keuntungan  operasional  ditambah  Rp  10  ribu  untuk  se<ap  ons  emas  yang  diproduksi  

Tambang  Minyak   1-­‐3%  dari  biaya  operasional  tahunan  

Tambang  Mineral   2%  dari  Capex  se<ap  tahunnya  

Perusahaan  Energi   USD  0,01  se<ap  kWH  yang  terjual  

Tips untuk Merencanakan Budget CI

•  Melibatkan manajeman senior •  Merencanakan dalam tenggat

multi-years •  Menginformasikan budget

akhir dengan komunitas •  Kebutuhan untuk pendanaan

dari pihak lainnya (matching funds)

•  Mengelola komitmen budget •  Jangan remehkan kebutuhan

biaya untuk pengembangan staf

Terima Kasih !������������

Fajar Kurniawan Social Investment Indonesia www.socialinvestment-id.com [email protected] +62 811 379393