soil sampling
DESCRIPTION
Teknik sampling TanahTRANSCRIPT
Sampling
Proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami sifat-sifat subyek dalam sampel, maka kita mampu menganalisir sifat-sifat tersebut ke dalam elemen-elemen populasi
Random dan non random sampling
Probability sampling (Random sampling)
Non Probability sampling(Non random sampling)
Tekniksampling
Random Dan Non Random Sampling
Non Random Sampling
Random SamplingTiap unit atau individu
populasi TIDAK memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel
Tidak dimaksudkan untuk generalisasi
Tiap unit atau individu populasi memiliki kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel
Dimaksudkan untuk generalisasi
Untuk uji statistik induktif atau inferensial
Macam Non Random SamplingAccidental sampling (convenience
sampling)Purposive samplingQuota samplingJudgment samplingSnow Ball sampling
Macam Random Sampling Simple random sampling (SRS) Systematic Random Sampling Stratified Random Sampling Cluster sampling Multi-stage sampling
Mengapa Menggunakan Sampel
1. Populasi terlalu besar
2. Observasi atau percobaan bersifat merusak unit sampel
3. Ada keterbatasan waktu dan biaya penelitian
4. Diperlukan adanya kontrol atau pengaturan terhadap variabel tertentu atas obyek penelitian
Prinsip Pengambilan Contoh Tanah
• Sebelum suatu analaisis tanah dilakukan sangatlah penting untuk memperoleh contoh tanah yang representatif.
• Contoh yang representatif sulit didapatkan.
• Kesalahan mengambil contoh tanah seringkali lebih besar dari kesalahan analisis.
Hasil analisis kimia tanah dapat membantu untuk menggambarkan sifat tanah dengan tepat hanya
jika ;
• Contoh besar (gross sample) benar-benar mewakili keseluruhan tanah darimana tanah tesebut diambil.
• Tidak terjadi perubahan dalam contoh besar dan sub-sampel sebelum analisis.
• Subsampel yang dianalisis benar-benar mewakili contoh besar
• Analisis tanah dilakukan secara teliti sehingga diperoleh nilai dari sifat yang benar.
Cara Pengambilan Contoh Tanah
• Pengambilan contoh tanah secara representatif dapat dibedakan menjadi 4 cara yaitu:1. Pengambilan contoh secara acak (simple random
sampling).2. Pengambilan contoh tanah secara sistimatis (systematic
sampling)3. Pengambilan contoh tanah secara stratifikasi (stratified
sampling).4. Contoh tanah secara komposit (composite)
Pengambilan contoh secara acak
• Dari keempat cara tersebut , pengambilan secara acak merupakan cara yang paling sederhana. Pemilihan contoh dilakukan tanpa melihat variasi dalam suatu populasi tanah --- semua contoh dalam suatu lahan mempunyai peluang yang sama untuk terambil tanpa melihat variasi yang ada.
• Cara ini merupakan cara yang baik jika tanah tidak terlalu heterogen.
Pengambilan contoh secara sistimatis
• Tanah diambil dengan cara sistimatis, seperti: Pengambilan contoh setial interval 5 m, atau diambil hanya pada kaki lereng dan puncak bukit. Atau merut topsequences.
• Pengambilan cara ini lebih akurat debandingkan dengan cara acak , karena contoh tanah yang diambil terdistribusi lebih merata dari suatu hamparan lahan.
Pengambilan contoh secara stratifikasi• Pengambilan contoh secara stratifikasi biasanya
dilakukan pada suatu lahan yang heterogen. • Jika kita dapat membuat sub-populasi sehingga
populasi yang heterogen dibagi-bagi bagian-bagian yang disebut starata.
• Masing strata menjadi homogen, sehingga pengambilan contoh yang lebih tepat dapat diperoleh.
• Areal dibagi menjadi strtata, dan contoh diambil darisetiap strata.
Pengambilan contoh secara komposit
• Merupakan pencampuran unit-unit contoh tanah untuk menjadikan contoh tunggal yang digunakan untuk analisis kimia.
• Cara ini memberikan keuntungan dengan akurasi yang meningkat melalui penggunaan jumlah unit-unit contoh (sampling unit) yang besar untuk tiap contoh.
• Dalam cara ini, asumsi yang mendasar adalah bahwa analisis contoh yang dikomposisikan menghasilkan suatu perkiraan nilai rata-rata yang baik.
Jenis-Jenis Sampel Tanah
• Undisturbed sample (Contoh tanah asli)• Disturbed sample (Contoh tanah tidak asli)• Contoh tanah Agregat
Jumlah Titik Sampel• 15 – 20 cores (subsampel) untuk satu sampel
komposit maks. Luas tanah 40 Ha (Colorado State University)
• 5 – 10 cores (subsampel) untuk satu sampel komposit untuk luas tanah 3 – 5 Ha (BPT Bogor)
• 5 – 10 cores untuk sampel tanah kebun dan taman.
Depth
(Kedala
man)
Titik Sampel
• 6 – 8 Inchi / 15 – 20 cm (Garden and Lanscaping Soil, lahan sawah)
• 24 – 36 Inchi / 60 – 90 cm (Residual Nitrate-Nitrogen)
• 4 cm maksimum (Microbiology test)
Prosedur Sampling• Tentukan cara pengambilan contoh tanah dengan salah satu dari 4
yaitu diagonal, zig zag, sistematik dan cara acak• Rumput-rumput, batu-batuan atau kerikil, sisa-sisa tanaman atau
bahan organik yang terdapat di permukaan tanah disisihkan.• Pada saat pengambilan contoh, sebaiknya tanah dalam kondisi lembab,
tidak terlalu basah atau terlalu kering.• Contoh tanah tunggal diambil menggunakan bor tanah, cangkul, atau
sekop dari tanah lapisan olah .• Contoh-contoh tanah dari masing-masing titik dicampur dan diaduk
sampai merata dalam ember plastik, jika ada sisa tanaman, akar, atau kerikil dibuang.
• Dari campuran contoh tanah tersebut lalu diambil kurang lebih ½ kg dan disimpan di plastik bening dan diberi keterangan lokasi, waktu dan pengambilan
• Contoh tanah uji siap dianalisa.