sop poliklinik

52
RSUD UMBU RARA MEHA WAINGAPU REFRAKSI No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit ......................... Ditetapkan, Direktur BLUD- RSUD Umbu Rara Meha Waingapu dr. Lely Harakai, M.Kes NIP : 19710901 200112 2 003 Pengertian Melakukan pemeriksaan visus pada mata Tujuan Untuk mengetahui kelainan refraksi,myopia, hypermetropia, agtismatisme, presbiopi Kebijakan Memenuhi kebutuhan penglihatan Prosedur Alat 1. Mencuci tangan 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur 3. Menyiapkan Trial Lens Set dan Skeler Cart untuk pemeriksaan visus 4. Mengukur jarak antara kedua pupil dengan RD.Meter 5. Memasang Trial Frame pada pasien dengan pemeriksaan mulai dari mata kanan, sementara mata kiri ditutup 6. Menganjurkanpasienuntuk membaca huruf Atau angka yang ada di Sceler Cart dengan jarak 6 meter 7. Memberikan lensa sesuai visus atau ukuran 8. Setelah pemeriksaan mata kanan selesai dilanjutkan dengan mata kiri, mata kanan ditutup 9. Kedua mata sudah diperiksa, pasiendipersilahkan untuk membaca di Skeler Cart dengan kedua mata tanpa lensa penutup 10. Pasien dipersilahkan berdiri untuk melihat jauh ata jalan disekitarnya untuk mengetahui pusing atau tidak 11. Setelah semua nyaman, Trial Frame yang dipasang di pasien dibuka 12. Memberikan resep kacamata untuk membeli kacamata di optikal Unit Terkait Rawat Jalan

Upload: siubelan

Post on 09-Oct-2015

400 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SOP POLIK

TRANSCRIPT

RSUD UMBU RARA MEHA WAINGAPUREFRAKSI

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman 1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal Terbit

.........................Ditetapkan,Direktur BLUD- RSUD Umbu Rara Meha Waingapu

dr. Lely Harakai, M.KesNIP : 19710901 200112 2 003

PengertianMelakukan pemeriksaan visus pada mata

TujuanUntuk mengetahui kelainan refraksi, myopia, hypermetropia, agtismatisme, presbiopi

KebijakanMemenuhi kebutuhan penglihatan

Prosedur Alat1. Mencuci tangan2. Menjelaskan tujuan dan prosedur3. Menyiapkan Trial Lens Set dan Skeler Cart untuk pemeriksaan visus4. Mengukur jarak antara kedua pupil dengan RD.Meter5. Memasang Trial Frame pada pasien dengan pemeriksaan mulai dari mata kanan, sementara mata kiri ditutup6. Menganjurkan pasien untuk membaca huruf Atau angka yang ada di Sceler Cart dengan jarak 6 meter7. Memberikan lensa sesuai visus atau ukuran8. Setelah pemeriksaan mata kanan selesai dilanjutkan dengan mata kiri, mata kanan ditutup9. Kedua mata sudah diperiksa, pasien dipersilahkan untuk membaca di Skeler Cart dengan kedua mata tanpa lensa penutup10. Pasien dipersilahkan berdiri untuk melihat jauh atau jalan disekitarnya untuk mengetahui pusing atau tidak11. Setelah semua nyaman, Trial Frame yang dipasang di pasien dibuka12. Memberikan resep kacamata untuk membeli kacamata di optikal

Unit TerkaitRawat Jalan

RSUD UMBU RARA MEHA WAINGAPUTEST BUTA WARNA

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman 1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal Terbit

.........................Ditetapkan,Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu

dr. Lely Harakai, M.KesNIP : 19710901 200112 2 003

PengertianMelakukan pemeriksaan angka dan warna yang ada dibuku Ishihard

TujuanUntuk mengetahui buta warna atau tidak

KebijakanMemenuhi kebutuhan penglihatan

Prosedur Alat1. Mencuci tangan2. Menjelaskan tujuan dan prosedur3. Menyiapkan buku Ishihard4. Mempersipakan pasien untuk melihat angka dan warna

Unit TerkaitRawat Jalan

ALUR PASIEN RAWAT JALAN RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

PASIEN DATANGPULANGSembuhRujukmeninggalPOLIKLINIKPENDAFTARANIGDRawat Inap/VK/OKFARMASILABORATORIUMRADIOLOGIREHAB MEDIKGIZIFARMASIKASIRRawat Inap/VK/OK

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN KEGAWAT DARURATANPSIKIATRI DI IGD

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianKegawatdaruratan psikiatri yang memerlukan intervensi/terapi segera dan intensif agar tidak mengancam keselamatan jiwa pasien, lingkungan/membuat lebih parah penyakit yang dideritanya.

TujuanMampu mengelola kegawatdaruratan psikiatri sesuai prosedur sehingga penderita dapat dihindarkan dari ancaaman atau kondisi yang lebih buruk mencegah orang lain terancam keselamatannya.

Prosedur

1. Gaduh Gelisaha. Pasien datang dari IGD dengan kasus Psikiatri sesuai prosedur sehingga penderita dapat meyakinkan dan petugas harus tenang, tetapi tetap waspada. Dicoba menentramkan pasien serta keluarganya dengan kata-katab. Jika pasien diikat, bila memungkinkan, lepas ikatan dan dipegangi oleh beberapa orang dan lakukan anamnesis serta pemeriksaan fisikc. Berikan suntkan Neuroleptikum dosis efektif tinggi I.M untuk mengendalikan psikomotor. Dapat menggunakan Chlorpromazine HCL 50 mg - 100 mg I.Md. Jika tidak tersedia Chlorpromazine HCL, dapat menggunakan Neuroleptik dosis efektif rendah (bisa menggunakan Haluperidol)Catatan :Efek samping Neuroleptik dosis efektif tinggi : Hipotensi Postural (hati-hati pada lansia). Jika pasien sudah tenang, jangan langsung berdiri,

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN KEGAWATDARURATANPSIKIATRI DI IGD

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

duduk dulu beberapa menit.e. Jika tidak ada Neuroleptik dapat menggunakan Anxiolitik seperti Diazepamf. Konsultasi dokter spesialis psikiatri/rujuk ke rumah sakit jiwa.2. Percobaan bunuh diri (Dentamen Suicidum)a. Pasien datang dengan percobaan bunuh diri, segera baringkan ketempat tidur tindakan/resusitasi, segera lakukan tindakan penyelamatan jiwa sesuai dengan kasus yang dihadapib. Lakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang lengkapc. Penanganan dari segi psikiatri :Usahakan seseorang untuk mengatasi masalah hidupnya, bukan pemusnahan diri tetapi untuk menyelesaikan frustasi/konfliknya. Hindarkan keadaan yang tidak menyenangkan atau pertanyaan marah dan gelisah dengan tujuan mendapatkan keadaan yang tenang dan damai.d. Konsultasi :1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Bedah2. Dokter Spesialis Psikiatri/Jiwa.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENGIRIMAN PASIEN DARI IGD/POLIKLINIK KE RUANGAN

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

.......Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianMengantarkan pasien dari IGD/Poliklinik ke ruangan.

TujuanMengirim pasien rawat inap yang datang ke IGD/Poliklinik dan dikirim ke ruangan merasa mendapatkan pelayanan yang memuaskan.

Kebijakan1. Petugas IGD/Poliklinik2. Petugas ruangan

Peralatan1. Brankar atau kursi roda2. Selimut dan kelengkapannya

Prosedur1. Petugas IGD menghubungi ruangan rawat inap, untuk memesan kamar lengkap menyebutkan umur, jenis kelamin, diagnose dan keperluuan KU pasien. Sambil menunggu ruangan siap, petugas IGD melengkapi data pasien pada status Rekam Medik2. Petugas Rawat Inap menyiapkan ruangan maksimal 15 menit3. Petugas Rawat Inap menginformsikan ke IGD bahwa ruangan sudah siap4. Petugas rawar inap menerima pasien yang dikirim dari IGD dan melakukan serah teriama pasien dan status Rekam Medis (termasuk tindakan yang sudah dilakukan di IGD) didepan pasien dan keluarga.

Petugas1. Instalasi IGD2. Poliklinik3. Ruangan Rawat Inap.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANRESUSITASI JANTUNG DAN PARU DIRUANG INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianRJP adalah suatu usaha bantuan hidup dasar yang terdiri dari air way, breathing, circulation melalui tindakan pemberian nafas buatan dan kompresi jantung luar dengan tujuan mengalirkan kembali darah beroksigedn kembali ke otak. RJP dilakukan pada keadaan yang mati klinis bukan matibiologis.

Tujuan 1. Mencedgah berhentinya sirkulasi atau berhentinya pernafasan2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru.

IndikasiHenti nafas, henti jantung

Kontra Indikasi1. DNAR (adanya penolakan dari keluarga pasien)2. Adanya tanda-tanda kematian biologis (rigormortis, dekapitasi)3. Sebelumnya dengan fungsi vital yang sudah sangat jelek dengan therapy maksimal4. Bila menolong korban akan membahayakan penolong.

Penghentian RJP1. Kembalinya ventilasi dan sirkulasi spontan2. Adanya bantuan yang lebih ahli datang menolong3. Penolong lelah atau sudah 30 menit tidak ada respon4. Adanya DNAR5. Tanda kematian yang irreversible.

Prosedur RJP1. DangerPastikan keamanan pasien dan penolong.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANRESUSITASI JANTUNG DAN PARU DIRUANG INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

2. ResponPanggil, tepuk, cubit, hati-hati kemungkinan trauma leher.3. Minta tolongMencari bantuan dan saksi.4. Air WayBuka jalan nafas (headtild, chin lift, jawthrust)Posisi penolong berada disamping pasien/diatas kepala5. BreathingPastikan ada nafas atau tidak (lihat, dengar, rasakan), beri bantuan pernafasan 2x dalam waktu 1 detik pernafasan (mouth to mouth, mouth to mask, mouth to nose, mouth to stoma), bila tidak berhasil perbaiki posisi buka jalan nafas ulangi nafas buatan.6. CirculationPastikan adanya denyut jantung. Dewasa pada arterti carotis 5-10 detik, bayi pada arteri brachialis. Tidak ada sirkulasi teruskan kompresi dan nafas buatan.Cara kompresi jantung :Lakukan kompresi pada bawah sternum diantara 2 puting susu dengan kedalaman 4-5 cm dengan perbandingan 30 kompresi : 2 ventilasi dilakukan 5x siklus, 1x siklus dalam waktu 2 menit, untuk pasien bayi perbandingan 5 : 1. Sirkulasi ada nafas tridsak ada beri nafas buatan 10-12x/menit. Sirkulasi ada nafas ada posisikan pasien miring mantap.7. EvaluasiSesudah 5x siklus daur kompresi dan ventilasi dievaluasi kembali. Jika tidak ada nadi dilakukan kembali kompresi dan ventilasi 30 : 2. Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakan pasien pada posisi mantap. Jika tidak ada nafas, nadi ada berikan bantuan nafas sebanyak 10-12x/menit dan monitor nadi 10 detik. Jika sudah ada nafas spontan dan adequat serta nadi teraba jaga agar jalan nafas tetap terbuka.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPEMBEBASAN JALAN NAFASDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

.......Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianSuatu usaha untuk memudahkan masuknya oksigen ke paru-paru melalui jalan pernafasan.Sebab sumbatan jalan nafas :1. Otot lidah dan otot leher yang lemas pada penderita tak sadar dengan posisi fleksi dapat mengakibatkan sumbatan jalan nafas2. Laringo spasme dan bronko spasme3. Benda asing (lendir, muntah, darah) disaluran nafas atas pada penderita tak sadar menyumbat karena tak dapat ditelan atau di batukkan.

Tujuan Agar pernafasan kembali atau dapat diberikan bantuan pernafasan secara efektif tanpa adanya hambatan di saluran pernafasan.

KebijakanIGD memberikan upaya bantuan pelayanan 24 jam pada penderita dengan masalah gawat darurat.

ProsedurKenali masalah penyebab sumbatan jalan nafas.1. Pembebasan jalan nafas dikarenakan benda asing pada penderita yang sadara. Perintahkan membatukkan benda asing yang menyumbatb. Sapu mulut dan faring penderita dengan jari yang dibengkokkan atau dengan alat penghisapc. Lakukan pukulan punggung 3 s/d 5x dengan pangkal telapak tangan diatas tulang belakang. Diantara tulang belikat dengan posisi kepala direndahkand. Bila masih gagal lakukan hentakan abdomen dengan cara berdiri dibelakang pasien lingkarkan kedua lengan dan tempatkan kedua lengan

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPEMBEBASAN JALAN NAFASDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

bertautan pada abdomen antara pusat dan prosesus xipoideus lakukan 3 s/d 5x hentakan cepat pada abdomen.2. Pembebasan sumbatan jalan nafas karena benda asing pada penderita tidak sadar.a. Gulingkan atau miringkan pasien sampai dengan menghadap penolong, waspadai untuk menghindarkan fleksi atau rotasi pada korban kecelakaan lalulintas atau kecelakaan lain yang menghadap kesamping.b. Sapu mulut atau faring penderita dengan jari tangan yang dibengkokkan untuk mengeluarkan benda asing atau cairan rongga mulut lakukan hisapan dengan alat penghisap.c. Bila masih gagal lakukan tepukan punggung 3 s/d 5x posisi pederita tetap miringd. Bila masih gagal lakukan hentakan abdomen dengan korban terlentang kemudian letakkan satu tangan diatas tangan yang lain dengan telapak berada di garistengah antara pusat dan prosesus xipoideus kearah diafragma arah kedalam dan keatas serbanyak 3 s/d 5x hentakan cepate. Bila semua tindakan masih gagal bila diperlukan lakukan tindakan krikotomi.3. Pembebasan jalan nafas pada penderita tidak sadar dengan masalah sumbatan jalan nafas yang diakibatkan dasar lidah yang lemas terkulai menutup dinding hipofaring.a. Terlentangkan pasien ekstensikan kepala dengan cara mengangkat leher penderita dengan satu tagan dan tangan yang lain mendorong dahi ke belakangb. Bukalah mulut dengan penopang dagu kedalam dengan tangan yang tadi digunakan untuk mengngkat leher kemudian bukalah mulutc. Bila tindakan belum berhasil doronglah mandibula ke depan atau jika masih diperlukan gunakan alat nasopharing tube atau oropharing tubed. Jika diperlukan lakukan tindakan intubasi.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN HENTI JANTUNGDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..........Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianSuatu keadaan dimana terjadi secara tiba-tiba jantung berhenti berdenyut/berkontraksi.1. Penyebab : Penyakit kadiovaskuler; iskemik/infark, embulus pain, fibrosus pada sistem konduksi Kekurangan oksigen akut, gangguan asam basa, elektrolit. Kelebihan dosis obat; digitalis, guinidin, anti deoresan, andrenalin Shock listrik Anestesi dan pembedahan serta theraphy dan tindakan diagnositik medik.2. Tanda klinis : Tiba-tiba kesadaran hilang Tak teraba denyut arteri besar Henti nafas atau dyspnuea Suara jantung tak terdengar Pupil dilatasi kurang lebih 45 detik EKP/monitor EKG mendadak flat/asistole.

TujuanBerusaha mengembalikan denyut jantung kembali normal dan menyelamatkan pasien dari kematian.

KebijakanIGD memberikan pelayanan gawat darurat selama 24 jam.

Prosedur1. Segera lakukan tindakan jangan lebih dari 3-5 menit sejak henti jantung2. Segera terlentangkan penderita3. Lakukan pijatan jantung eksternal bergantian bantuan pernafasan4. Jika henti jantung telah berhenti lebih darai 2 menit

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN HENTI JANTUNGDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

maka berikan bicnat meylon dengan dosis 1 Meg/kg BB dapat diulang 10-15 menit dengan dosis Meg/kg BB5. Berikan andrenalin 0,5-1 mg intra vena dapat diulang 3-5 menit6. CaCl 10% 1 ampul intra vena dapat juga glukonas calcicus7. Jika telah 15-30 menit tidak ada respon spontan atau pupil dilatasi maximum usaha penanganan dapat dihentikan.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPUKULAN PRE CORDIALDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianTindakan upaya dengan caraa pemukulan dinding dada daerah precordial pada keadaan dimana jantung mengalami aritmia yang maligna seperti ventrikel tachicardi atau ventrikelfibrilasi.

TujuanMengubah ritme jantung dari aritmia magina menjadi irama sinus.

KebijakanIGD memberikan pelayanan gawat darurat selama 24 jam.

ProsedurDengan tangan mengepal dengan jarak 20 s/d 30 cm dari dinding dada, bereikan satu pukulan tajam kedaerah precordial/mid sternum pada penderita yang terlentang datar.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANBANTUAN PERNAFASANDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianUsaha untuk membantu mengalirkan oksigen melalui pernafasan ke dalam paru-paru pada pasien dengan pernafasan lemah/henti nafas.

TujuanMemperbaiki/memberikan oksigenasi jaringan.

KebijakanIGD memberikan pelayanan kegawat daruratan selama 24 jam.

Prosedur1. Metode bantuan nafas dari mulut kemuluta. Ekstensikan kepala pasien untuk membuka jalan nafasb. Bersihkan sekitar mulut dan pencet lubang hidung pasienc. Tarik nafas dalam-dalam rapatkan bibir disekitar mulut penderitad. Tiupkan udara ke paru-paru melalui mulut pasiene. Lepaskan mulut penolong biarkan mengekspirasikan secara pasiff. Lakukan bantuan nafas frekuensi 12-16x/menit.2. Metode bantuan pernafasan dari mulut kehidunga. Tutup mulut pasien dengan menekan bibir bawah dengan ibu jari dan jari telunjukb. Tarik nafas dalam-dalam dan rapatkan bibir dengan lubang hidungc. Tiupkan oksigen ke paru-paru melalui hidung pasiend. Lepaskan mulut penolong biarkan mengekspirasikan secara pasife. Lakukan bantuan nafas frekuensi 12-16x/menit.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANBANTUAN PERNAFASANDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

3. Metode bantuan pernafasana. Masukan oropharing tube atau nasopharing tubeb. Letakkan sungkup muka menutupi mulut dan hidungc. Tiupkan udara pernafasan melalui kanal yang ada pada sungkupd. Biarkan pasien mengekspirasikan secara pasif melalui kanal masker.4. Ventilasi dengan kantong bag pernafasana. Masukan oropharing tube/nasopharing tubee. Letakkan sungkup muka menutupi mulut dan hidungb. Tiupkan udara dengan memompa bag pernafasan yang dapat dipakai dengan tambahan oksigen atau tanpa oksigenc. Lakukan pernafasan buatan dengan frekuensi 12-16x/menit atau sesuai kebutuhan.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN ASTHMA BRONCHEALEDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianKeadaan yang ditandai dengan kambuhnya serangan sesak nafas akibat penyempitan saluran nafas karena beberapa penyebab diluar serangan normal.

TujuanMenghilangkan sesak nafas dan membebaskan penderita dari kondisi yang lebih buruk atau ancaman kegawatan.

KebijakanPenanganan asma brokheale untuk meningkatkan mutu pelayanan dan tindakan.

Prosedur1. Pasien datang dengan sesak nafas, segera tidurkan ditempat tidur dengan posisi duduk. Berikan oksigen, maksimum 8 L/menit.2. Bronkodilator nebulizerBerikan inhalasi B2 agonis dosis tinggi. Salbutamol 2,5-5 mg atau terbulatin 5-10 mg dengan kebulizer bersama oksigen di IGD. Dapat menggunakan Berotec + NaCl (+Bisolvon) atau ventolin Nebulizer (+Bisolvon) sesuai dengan umur dan berat badan penderita dengan alat Berocare yang tersedia.3. Aminophylin 4 mg/kg BB.IV pelan (dapat ditambah dengan larutan Dextrose 5%) setiap 6-8 jam. Dapat dilanjutkan dengan pemberian Aminophylin untuk 10-12 tetes atau infus Aminophylin denga dosis 0,5-0,9 mg/kg BB/jam.Jika berat badan tak diketahui, maka dapat patokan :Kecil:600-1000 mg/24 jamSedang:900-1500 mg/24 jamBesar:1100-1900 mg/24 jamDosis rendah dibutuhkan pada pasien dengan gangguan liver, gangguan jantung, mendapat : cimetidin,

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN ASTHMA BRONCHEALEDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

Ciprofloxacin dan Erytromycin.Dosis tinggi diberikan pada perokok berat.4. Dapat juga menggunakan Andrenalin 0,3-0,5 cc dari larutan andrenalin 1/1000 cc, dapat diulang 10-15 menit. Kontra indikasi pada hipertensi, hipertiroid dan kelainan jantung.5. Kortikosteroid parental dapat mengguanakan Kalmetason atau oradexon 10 mg IV6. Pasien harus didampingi dokter atau perawat minimal 15 menit sampai timbul perbaikan nyata7. Pemberian oksigen dilanjutkan dengan 2-4 L/menit8. Obat-obatan peroral yang dapat diberikan : Aminophilyn Salbutamol, Terbutalin, Prednison, Dexametason9. Indikasi masuk ICU :a. Hipoksia PaO2 < 60 mmHg dengan pemberian O2 60%b. Hiperkapmia PaCO2 yang tidak menurun setelah 4-6 jam\terdapat tanda-tanda kelelahanc. Gelisahd. Penurunan kesadarane. Henti nafas.

PetugasPerawat dan dokter.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN GAGAL JANTUNGDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianGagal jantung adalah merupakan keadaan yang timbul sebagai akibat ketidakmampuan jantung memompa sejumlah darah untuk mencukupi kebutuhan metabolik jaringan.1. Penyebaba. Meningkatkan preload (beban awal) mis, regurgitasi mitralb. Penurunan pengisian ventrikel (Mitral Stenosis)c. Kelemahan otot jantung (infark miokard, kardiomiopati)d. Peningkatan afterload (hipertensi, coartatio aortae)e. Hilangkan peran sistatik atrium (febrilasi atrium, hipertropihebat atrium)f. Peningkatan beban metabolik (trotoksikosis, anemia)g. Penurunan kemampuan mengembangkan vertrikel (hipertropi vebtrikel, amiloidosis, kardiomiopati hipertropi)2. Tanda klinisa. Dyspnoe sampai ortopnoeb. Cynosis, takikardi, gallop ritme, ronchi basah paru-paru mungkin terdengar bising sesuai kelainan katupnyac. Kemungkinan ada hipertensi sistemik anemia berat, tiritiksikasis sebagai salah satu penyebabnyad. Bila terdapat bersama-sama payah jantung kanan akan didapatkan pula tekanan vena jugulris yang meninggi, hepatogali, asites dan oedema kaki.3. Klasifikasia. HYHA kelas I:gagal jantung tanpa gejala

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN GAGAL JANTUNGDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

b. HYHA kelas II:ringan (pada aktivitas berat)c. HYHA kelas III:sedang (pada aktivitas ringan)d. HYHA kelas IV:berat (saat istirahat tetap sesak)

TujuanPenanganan gagal jantung bertujuan untuk menghilangkan sesak nafas, bila mungkin menghilangkan penyebab gagal jantung dan berusahan menyelamatkan penderita dari ancaman kematian.

Prosedur1. Segera baringkan ketempat tidur dengan posisi duduk2. Berikan O2 3-6 Lt/menit3. Digitalis, misalnya dengan cedelamid, dogoxin, lanoxin, lanitop denhan dosisi sesuai dengan keadaan4. Pasang jalur infus Dextrose 5% atau NaCl 0,9% dapat ditambahkan : aminophilin 1-2 ampul. Aminophilyn dapat juga diberikan bolus 1 amp IV pelan5. Beri tablet kalium (Aspar K atau KRS)6. Untuk NYHA kelas III dan kelas IV : dirawat di ICU.

PetugasDokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN OEDEM PARUDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianOedem paru adalah suatu keadaan dimana di dalam jaringan ruang ekstravaskuler paru terdapat rembesan yang berlebihan.1. Penyebaba. Menghirup gas beracun atau uap panasb. Trauma kepalac. Cairan infus yang terlalu banyakd. Uremiae. Hipertensi, Dekonpensasio kordis, AMI, Aritmia kordisf. Latihan di daerah dinging. Komplikasi dari emboli paru-paru2. Tanda klinisa. Dapat terjadi mendadak (akut) atau berharapb. Dapat diawali dengan batuk-batukc. Sesak nafas, rasa berat didada, Ronchi basah, mungkin juga Wheezingd. Hiperventilasi/tachipenue, pusat (sianosis)e. Keringat banyakf. Sputum berwarna merah jambu dan berbuih.3. Deferensial diagnosisa. Asthma Bronchialeb. Asthma Cardiale

TujuanPenanganan oedem paru bertujuan untuk menghilangkan sesak nafas, mengurangi oedem paru dan membebaskan penderita dari ancaman kematian.

Prosedur1. Segera baringkan ketempat tidur dengan posisi setengah duduk

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN OEDEM PARUDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

2. Isap lendir dan beri oksigen 5-10 L/menit3. Berikan diuretika (Furosemid/lasix 2 amp.IV). ukur tekanan darah, hati-hati terhadap kemungkinan hipotensi4. Berikan aminophilyn 1 amp IV pelan, lanjutkan dengan Aminophilyn drip per infus5. Pemakaian morfin 2-5 mg/kg BB, titrasi dengan hati-hati tiap 5-30 menit sampai tercapai efek yang diinginkan dan waspadai kemungkinan depresi pernafasan hipotensi. Jika perlu pemberian morfin dapat diulang 4-6 jam6. Pemberian digitalis dapat dipertimbangkan jika penderita selama 2 minggu terakhir tidak mendapatkan digitalis7. Selanjutnya rawat di ICU.

PetugasDokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN ACUTE MYOCARDDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianInfarct Myocard adalah kerusakan sebagian awal otot jantung yang disebabkan iskhemik myokard yang biasanya diakibatkan sumbatan pada arteria coronaria.1. Tanda klinisa. Rasa tertekan/sakit didaerah subternal selama beberapa jam atau berhari-harib. Keluhan sesak nafasc. Keringat dingin, mual, muntah-muntah dan lemahd. Rasa cemas, takut akan matie. Rekaman EKG menunjukan tanda-tanda AMIf. Lab. Darah : CKMB dan LDH meninggi/diatas normal2. Deferensial diagnosisAngina Pectoris

Prosedur1. Baringkan pasien ditempat tidur2. Beri O2 2-4 lt/menit, tenangkan pasien3. Buat rekaman EKG 12 lead4. Kurangi rasa sakit dengana. Chest pain ringan sampai sedang diberikan ponstan 500 mg dan cedocard 5 mg sublingual. Jika belum menolong, berikan pethidin 50 mg IV/imb. Chest pain yang berat, berikan pethidin 50 mg dan cedocard 5 mg subblingual.

PetugasDokter dan perawat

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN ANGINA PECTORISDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianDikenal 2 macam angina pectoris yaitu :1. Angina Pectoris StabilAdalah nyeri dada iskemik yang timbul akibat kegiatan fisik,dan tidak terdapat perubahan dalam frekuensi, intensitas dan lamanya dalam 30 hari terakhir.2. Angina Pectoris tidak StabilAngina Pectoris tidak stabil adalah suatu sindroma klinik dengan nyeri iskemik dengan spectrum luas engan berbagai penampilan klinik yang umumnya memperlihatkan perburukan gejalanya, meski tanpa bukti adanya nekrosis miokard.

TujuanMampu membuat diagnosis kerja mengelola dan menyelamaykan pasien dengan kasus Angina Pectoris, sesuai dengan prosedur serta dapat mempersiapkan pengelolaan selanjutnya.

Prosedur1. Angina Pectoris Stabila. Non Farmakologik Kurangi beban jantung : instirahat Pengendalian faktor resiko dan faktor pencetus.b. Farmakologik Turunkan beban jantung : turunkan frekuensi denyut jantung, kontrol tekanan darah, control stress. Jika terdapat gagal jantung, segera atasi, dapat menggunakan diuretika Tingkatkan penyediaan oksigen untuk miokard, misalnya dengan obat vasodilator koroner (golongan nitrogliserin dan nitrat oral)

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN ANGINA PECTORISDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

c. Konsultasid. Dokter penyakit jantung.2. Angina Pectoris tidak Stabila. Atasi nyeri dadab. Nitrat sublingual dilanjutkan dengan oral. Jika belum berhasil, diberikan nitrogliserin IV dengan titrasi dosis : dimulai dengan 5 mg/menit, dinaikan tiap 5 menit dengan 5 mg sampai dengan nyeri hilang, rata-rata 100 mg/menit. Bisa juga digunakan Isosorbit Dinitrat drip dengan titrasi dosis. Jika nyeri hilang, teruskan dengan dosis 2 mg/jam. Jika nyeri berulang, titrasi lagi. Sesudah nyeri hilang, beri dosis pertahankan 4 mg/jam. Demikian seterusnya, dosis pemeliharaan maksimal 10 mg/jamc. Turunkan kebutuhan oksigen dengan menurunkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah atau rangsangan simpatik, antara lain dengan obat penyekat beta. Bila perlu tambahkan antagois kalsium.d. Antikoagulan dan antiagregasi platelet. Heparin bolus 5.000 U IV diteruskan drip sekitar 1.000 U/jam sampai INR 1,5-2Aspirin dosis 160 mg/hari.e. KonsultasiDokter penyakit jantung.

Petugas Petugas dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN PENDERITA DENGAN KESADARAN MENURUN/KOMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianPenderita dengan kesadaran yang menurun/koma adalah penderita yang dengan berbagai macam ramgsangan sakit tidak memberikan respon serta tidak dapat melakukan komunikasi dengan wajar.

TujuanMencegah ancaman kegawatdaruratan yang menyertai dengan memberikan bantuan hidup/resusitasi dan tindakan lain yang diperlukan.

Prosedur1. Pasien datang ke IGD, segera tidurkan ke tempat tidur dan lakukan pemeriksaan keadaan umum, ukur tensi, nadi, respirasi/suhu dan nilai pupil serta reflek pupil. Periksa juga kulit, otot skelet dan sistem kardiovaskuler. Periksa juga daerah kepala, dada, abdomen dan ekstremitas. Lakukan olloanamnesa dengan teliti dan lengkap.2. Bebaskan jalan nafas dan beri oksigen 3-5 menit3. Pasang NGT dan kateter4. Lakukan resusitasi kardiopulmoner jika diperlukan5. Buat rekaman EKG dan periksa Gula Darah Sewaktu6. Periksa laboratorium lengkap7. Lakukan koreksi cairan elektrolit, asam basa dan gula darah yang diperlukan8. Jika terdapat gangguan kardio respirasi/hemodinamik berat, rawat di ICU untuk penanggulangan selanjutnya.

Petugas Dokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN STROKEDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianAdalah gangguan fungsi syaraf akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah ke otak, terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala atau tanda yang sesuai dengan darah fokal otak yang terganggu.

TujuanDapat dilakukan ddiagnosis kerja dan melakukan therapi sementara pada pasien stroke di IGD serta mampu mempersiapkan therapy definisi selanjutnya.

Pembagian dan Tanda Klinis1. Stroke Infark (trombolitik, emboli, hemodinamik)a. Definisi neurologis dapat berupa : TIA:sembuh total dalam 24 jam RIND:sembuh total dalam 3 minggu Stroke Involution:defisit neurologi fokal masih berlangsung terus Complete strokeb. Tanda-tanda kenaikan TK jarang timbul pada masa awal (baru muncul pada hari III-V)c. Khususnya untuk kausa emboli, biasanya didapat kelainan jantungd. Kesadaran biasanya masih cukup baike. Skor siriraj diatas 0 atau positif.2. Stroke Hemoragik (pendarahan intra cerebral, pendarahan sub arachnoid)a. Klinis selalu merupakan completed strokeb. Biasanya diikuti dengan kesadaran menurun/koma, nyeri kepala, muntah, kejang

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN STROKEDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/4

c. Tanda-tanda kenaikan intra cranial timbul awal (tensi naik, bradikardi relatif, tanda herniasi)d. Skor siriraj diatas 0 atau positife. Pada PSA dan perdarahan ventrikel dapat ditemukan tanda kaku kuduk dan meninggal3. Stroke Usia MudaBiasanya ditemukan kelainan, berupa :a. Penyakit jantung (aritmia, ganguan katup jantung/infark, decomprensation cordis), kira-kira 8-35% kasusb. Gangguan hematologik (sindrome hiperkoagulasi, abnormalitas koagulasi, fibrinolisis, abnormal plateled dan gangguan rheologi darah), kira-kira 3-18% kasusc. Penggunaan kontrasepsi oral, kira-kira 4-16% kasusd. Migren, kira-kira 2-8% kasuse. Penggunaan 0bat-obatan seperti alcohol, kokain, heroin, simpatomimetikf. Kadang ditemukan adanya tumor otakg. Kelainan pembuluh darah (cavernous, malformation, dll) lebih banyak terjadi pada masa kehamilan.4. Diagnosis Diferensiala. Epilepsyb. Gangguan metabolik (gipoglikemi, uremia, ensepalopati, hepatic, dll)c. Syncoped. Tumor otake. Gangguan elektrilit (hipoglikemi, hiponatremia)f. Intoksidasi obat (alcohol, barbiturate, transquilizer)g. Migrenh. Infeksi (meningitis, ensefalitis)i. Ensefalo hipertensij. Kelainan psikiatri

Prosedur1. Pengobatan umum, sebagai berikut :a. Jalan nafas, oksigenasi, fungsi paru harus diperhatikan

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN STROKEDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman3/4

b. Tekanan darah jangan diturunkan pada fased akutc. Jika terjadi kejang harus segera diatasi, jika terjadi kenaikan tekanan darah intrakranial harus segera diturunkand. Jika terjadi retensi urine : pasang kateter intermitene. Jika terjadi inkontensia urine : pasang kondom kateter pada laki-laki dan kateter pada wanitaf. Jaga supaya defekasi teraturg. Jika tidak dapat makan pasang sonde.2. Pengobatan dan penyebabnyaFarmakotherapi disini akan berhasil baik jikadilakukan secara dini 6 jam sesudah awitan stroke :a. Preversi anti agregasi Obat utama:Aspirin, dosis 650-975 mg/hari Obat alternatif:Tiolopidin, dosis 500 mg/hari Antikoagulan Trombolisisb. - Memperbaiki aliran darah ke otak Memperbaiki faktor hemorheologi Hemodilusi Menaikan tekanan perfusi Vasodilusic. Neuroproteksi atau sitoproteksi3. Neuroproteksi atau Sitoproteksia. Tekanan darahDilakukan penurunan tekanan darah setelah fase akut, kecuali tekanan darah sistolik 220 mmHg, diiastolic 120 mmHg.Gunakan anti hipertensi yang bekerja cepat. Klonidin : dosis awal 75 mm gr i.m, monitoring tensi tiap 15 menit Jika tidak respon dengan IV dosis diastolic tetap 120 mmHg, berikan secara drip dengan dosis 0,9-1,05 mmHg 500 cc dalam larutan Ringer mulai dengan 12 tetes per menit Nifedipin sublingual dosis 5 mg

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN STROKEDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman4/4

b. Gula darah Reduksi ++++ (GD 300) = insulin 12 IU sc Reduksi +++ (GD 250-300) = insulin 8 IU sc Reduksi +/- (GD 200) = insulinc. Kelainan jantungTergantung jenis kelainannyad. Penurunan suhu tubuh Manitol 100 cc/12 jam (manitol 20% 500 cc) dalam 20 menit Pastikan tidak ada gagal jantung, gagal ginjal, dehidrasi.4. Stroke hemoragika. Konservatif umum:sb (sama dengan diatas)b. PIS:Asam trakneksamat, 6 x 1 grc. PSA: Kalsium dhanel blokers, dosis 60-90 mg oral tiap 4 jam selama 21 hari

Petugas Dokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN KEJANG PADA ANAKDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianKejang adalah merupakan danda adanya gangguan susunan saraf pusat yang disebabkan lepasnya muatan listrik secara berlebihan. Kejang pada anak biasanya merupakan kejang demam biasa.

Tujuan1. Menghentikan kejang secepatnya2. Mempertahankan fungsi vital3. Mencegah trauma saat kejang4. Menenangkan keluarganya

Prosedur1. Anak datang ke IGD dengan kejang, segera tidurkan di tempat tidur non bedah. Longgarkan pakaiaasn dan pasang tuonge spantel yang dibungkus perban diantara gigi anak untuk mencegah lidah tergigit2. Lakukan alloanamnesia dengan keluarga/pengantar, bersamaan dengan pemeriksaan3. Berikan Diazepam injeksi IV dosis : 0,3-0,5 mg/kg BB atau Diazepam perectal, dosis : 5 mg (BB:1-10 kg) 10 mg (BB:> 10 kg), kemudian tunggu 10 menit4. Jika anak panas, turunkan suhu dengan pemberian paracetamol atau kompres hangat5. Bila kejang tidak berkenti (tidak ada respon) berikan Phenobarbital IV atau IM dengan dosis 5 mg/kg BB6. Jika ada respon tetapi kejang berulang, ulangi pemberian Diazepam dengan dosis sama7. Jika kejang berhenti, maka diberikan Phenobarbital IV dengan dosis Neonatus 30 mg, umur 1 bulan-1 tahun = 75 mg8. Lengkapi catatan medis setelah kejang diatasi

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN KEJANG PADA ANAKDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

9. Jika diperlukan rawat inap, segera disiapkan tempat/ruangan dan konsultasi dengan dokter specialis anak10. Jika rawat jalan, beri resep sesuai kebutuhan, jelaskan mengenai apa yang harus dilakukan jika anak kejang lagi.

Petugas Dokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN COLICDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianColic adalah rasa mulas mendadak dan hebat yang terjadi di daerah rongga perut, bersifat periodik dengan berbagai kemungkinan sebab.

Tujuan1. Untuk mengurangi rasa sakit yang amat sangat dari penderita2. Untuk menghilangkan kemungkinan penyebab.

Prosedur1. Pasien datang dengan keluhan colic, untuk yang pertama kali diberikan terapi antispasmodic (Baralgin injeksi atau Buscopan injeksi) dan atau Analgetik2. Terapi diatas dapat ditambah dengan obat yang mempunyai efek muscle relaxan seperti Valium (injeksi atau tablet)3. Pasien diopnamekan untuk pemeriksaan lebih lanjut, bila keluhan tidak berkurang setelah diobati4. Pasien datang dengan keluhan berulang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya.

Petugas Tenaga medis dan paramedis

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN COLICDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

.......Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianStatus Epilepticus menurut The Internasional Classifikation Epileptic Seizures (1981) adalah kejang terjadi terus-menerus dalam kurun waktu yang cukup lama atau dengan frekuensi yang berulang dan tidak terjadi perbaikan diantara serangan kejang tersebut.Seseorang sudah dianggap masuk ke dalam keadaan Status Epilepticus apabila menunjukan 3 serangan tonik-klonik berturut-turut atau lebih dalam kurun waktu yang singkat atau dalam hal parsial episode serangan berlangsung 30 menit atau lebih.

TujuanDapat melakukan penanganan di IGD pada kasus Status Epilepticus sesuai dengan prosedur yang ada.

Prosedur1. Status Epilepticus Konvultif (Grand Mal)a. Pasien dengan kejang segera tidurkan ke tempat tidurb. Lakukan alloanamnesia dengan cepat dan teliti bersamaan dengan melakukan tindakanc. Bersihkan saluran nafas, berikan oksigen 3-5 L/menit melalui masker atau selang hidungd. Pasang infuse larutan NaCl 0,9% untuk memudahkan pemberian obat melalui intravenae. Oleh karena pasien epileptikus biasanya timbul hipoglikemi, berikan 50 cc Glukosa 40% dengan Tiamin 100 mg. Jika memungkinkan periksa dulu gula darah sewaktu dengan Glukometerf. Berikan Diazepam 5 mg IV dalam 1-2 menit. Maksimum pemberian Diazepam adalah 60-80 mg/hari

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN COLICDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

g. Beri suntikan Fenitoin IV dosis 1.000-2.000 mg (maksimal 20 mg/kg BB/hari) Diberikan bersamaan dengan pemberian Diazepam pertama atau bebas kejang Kecepatan pemberian tidak boleh melebihi 50 mg/menit Monitor EKG dan tekanan darah.h. Jika dengan pemberian Fenitoin 20 mg/kg BB/IV belum bisa menghentikan Status Epilepticus, maka perlu ditambahkan 5 mg/kg BB atau butuh konsentrasi yang tinggi (30-40 gr/ml) yang dibutuhkan untuk menghentikan Status Epileptikus.i. Jika dengan Fenitoin gagal, maka diberikan Fenobarbital 10 mg/kg BB IV, dengan kecepatan 100 mg, dalam 2 menitj. Jika kejang belum dapat diatasi, kirim ke ICU dan konsultasikan dengan dokter Anastesi untuk dilakukan anestesi umum dengan obat penghambat kejang obatk. Jika Status Epilepticus sudah dan pasien sadar : Penderita dirawat di ruang dan konsultasi dengan Dokter Spesialis Syaraf untuk penanganan selanjutnya. Untuk rawat inap ini diputuskan dengan melihat keadaan penderita Lengkapi catatan medis dan perdalam alloanamnesa untuk mencari pencetus serangan.2. Status Epilepticus dan Non Konvulsifa. Segera ditidurkan ditempat tidur, lakukan alloanamnesa untuk mencari pencetus beri oksigen melalui masker atau selang hidungb. Pasang infus dengan larutan NaCl 0,9% untuk memudahkan pemberian obat melalui intravenac. Beri Deazepam 5-10 mg dengan kecepatan 1-2 mg/menitd. Obat pemeliharaan dan profilaksis diberikan valproat 15-60 mg/kg BB/hari. Pemberian 3 x/hari atau Ethosuximide 20-40 mg/kg BB/hari, pemberian 3 kali.

Petugas Dokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN COLICDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianShock adalah keadaan dimana terjadinya kegagalan sirkulasi darah perifer/tepi yang menyeluruh, sehingga aliran darah kejaringan perifer tidak memadai untuk menunjang hidup.

TujuanMampu memperbaiki dan mempertahankan system sirkulasi sehingga penderita dapat dibebaskan dari ancaman kematian atau kerusakan organ/cacat lebih lanjut dengan melakukan usaha-usaha penanganan shock sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.

Macam shock1. Shock Hipovolemik2. Shock Kardiogenik3. Shock Vasomotor/Vasodilatasi4. Shock Kombinasi dari Ketiganya.

Sebab shock1. Shock Hipovolemika. Pendarahan Pendarahan eksternal yang banyak Pendarahan tukak lambung/rupture hepar/lien/ginjal Pendarahan varises esophagus Pendarahan kehamilan ektropik Pendarahan aneurisma aortab. Kehilangan cairan tubuh yang banyak Diare/vomitus Luka bakar Peritonitis/pankreastitis Paralitik ileusc. Pengeluaran cairan yang banyak melalui ginjal Diabetes mellitus

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN COLICDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/3

Diabetes Insipidus Diabetes dosis tinggid. Cairan intravaskuler masuk ke ekstravaskuler (permeabilitas kapiler meningkat) Anoreksia Cardiac arrest Reaksi hipersensitifitas/alergie. Kekurangan pemasukan cairan2. Shock Kardiogenik (volume darah cukup)a. Kegagalan ventrikulerb. Gangguan irama jantungc. Pneumothoraks, emboli parud. Tamponade jantung, rupture jantung interventrikel3. Vasomotor/vasodilatasi shock (relative hipovolemik)a. Trauma serebral, vasogal (neurogenik)b. Sepsis(septic shock)4. Intoksokasi obat/anafilatik (Anaphylactic Shock

Gejala umum1. Penurunan kesadaran/gelisah2. Hipotensi, tekanan darah sistolik < 90 mmHg3. Hipotensi perifer, kulit terasa dingin, lembab, nadi kesil dan cepat4. Perbedaan tekanan darah pada posisi telentang dengan posisi duduk > 15 kali/menit.

Tingkatan shock1. Rinagan (kehilangan volume darah dibawah 20%)Tanda-tanda klinis :a. Rasa dinginb. Hipotensi posteralc. Tachicardid. Kulit lembabe. Kolap vena leherf. Urine pekat, diuresi kurangg. Kesadaran masih normal2. Sedang (kehilangan cairan 20-40% darai volume darah total)Tanda-tanda klinis :a. Penurunan kesadaranb. Agitasi atau delirium

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN COLICDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman3/3

c. Hipotensid. Techicardie. Nafas cepat dan dalamf. Oligurig. Asidosis metabolic

Pedoman awal penangan shock1. Kenali mcam shock dan penyebabnya2. Lakukan tindakan awal penanganan shock secara umum dengan segera3. Koreksi penyebab bila mungkin

Tindakan penanganan shock pda umumnya1. Penderita ditelentangkan dengan kaki ditinggikan2. Bebaskan jalan nafas, beri oksigen 5-6 L/menit3. Pasang jalur infuse NaCl 0,9% atau Ringer Lactat : 50 tetes/menit4. Obat-obatan : Pemakaian morfin 2-5 mg/kg BB, titrasi dengan hati-hati tiap 5-30 menit sampai tercapai efek yang diinginkan dan waspada kemungkinan depresi pernafasan hipotensi. Jika perlu pemberian morfin dapat diulang 4-6 jam Pemberian digitalis dapat dipertimbangkan jika penderita selama 2 minggu terakhir tidak mendapatkan digitalis Selanjutnya rawat di ICU.

PetugasDokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN KASUS PENDARAHANDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianSuatu keadaan keluarnya darah yang disebabkan oleh jaringan sebagai akibat adanya suatu trauma.

Tujuan1. Dapat menggelola kasus pendarahan di IGD sesuai dengan prosedur yang ada2. Dapat mencegah pendarahan lebih lanjut serta mampu mengarahkan dan mempertimbangkan pengobatan/tindakan definitife selanjutnya.

Prosedur1. Segera baringkan penderita ditempat tidur tindakan. Pada kasus pendarahan lewat hidung posisi pasien jika memungkinkan adalah duduk atau setengah duduk2. Periksa tanda-tanda vital dengan teliti. Jiak ada tanda-tanda shock hipovolemik karena pendarahan, lakukan resusitasi seperti pada shock hipovolemik karena pendarahan3. Angkat bagian yang berdarah untuk mengurangi derasnya perndarahan4. Tekan dengan kasa steril didaerah luka untuk menghentikan atau menghambat pendarahan, 5. Singkirkan pakaian yang menghalangi luka6. Segera bersihkan luka dengan perban sterildan cari sumber pendarahan7. Jika pendarahan sudah dapat diatasi, jahit luka lapis demi lapis8. Jika pendarahan tidak dapat diatasi, lakukan jahit situasi pada luka yang ada, kirim ke kamar bedah9. Pada kasus yang diuriagai ada pendarahan intra abdominal, lakukan peritoneal lavage dan pemeriksaan radiologi serta USG. Pasien segera dikirim ke kamar

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENANGANAN KASUS PENDARAHANDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

bedah dan konsultasi dengan dokter ahli bedah untuk penanganan selanjutnya10. Pada kasus yang dicurigai ada pendarahan dalam rongga dada, lakukan pemeriksaan radiologiy dan segera kirim ke kamar bedah dan konsultasikan dengan dokter ahli bedah untuk penanganan lebih lanjut11. Pada kasus yng dicurigai ada pendarahan intra cranial, lakukan pemeriksaan CT-scan kepala jika memungkinkan, segera pasien di kirim ke kamar bedah dan konsultasi dengfan ahli bedah syaraf untuk penanganan selanjutnyaLakukan pemeriksaan darah rutin dan atau pemeriksaan darah metode Von Slany : pemeriksaaan Hb, Eritrosit dan Lekosit yang dilakukan setiap jam sekali.

PetugasDokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENGGUNAAN PERALATAN MONITORINGDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianPeralatan monitoring adalah untuk memonitoring keadaan pasien secara terus-menerus, memberikan peringatan jika terjadi hal yang kritis dan memberikan data-data yang diperlukan untuk mengevakuasi pasien.Seperti fungsinya maka parameter-parameter yang ada pada monitoring umumnya adalah sebagai berikut : ECG (Electrocardiograph) HR (Heart Rate) NIBP (Non Invansive Blood Presure) Temperature RR (Respiration Rate).

TujuanMemonitoring pasien secara terus-menerus jika terjadi hal yang kritis dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Prosedur1. Perawat mencuci tangan2. Memberitahu pasien tentang tujuan, prosedur pemasangan monitor3. Hidupkan monitor dengan menekan tombol power dan pastikan semua indikator berfungsi4. Mengatur posisi pasien terlentang5. Membuka pakaian atas pasien6. Menempelkan elektroda pada tiga tempat :a. Mid klavikula kanan sela iga 2 (lengan Kanan/RA)b. Mid klavikula kiri sela iga 2 (Tungkai Kiri/LA)c. Media costa terakhir sebelah kiri (N)7. Menghubungkan elektroda dengan kabel elektroda8. Memasang manset tensimeter pada lengan atas9. Memasang indikator thermometer10. Atur seting nama, waktu pengukuran11. Tutup dan rapikan kembali baju pasien.

PetugasPerawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANANAPHILACTIC SHOCK

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianAnaphilactic shock adalah suatu reaksi sistemik akut terhadap suatu zat pada seseorang yang peka.

TujuanUntuk mengatasi keadaan anaphilactic shock.

Prosedur 1. Buat pernafasan yang bebas, dengan cara sebagai berikut :a. Kepala ditolehkan ke kiri atau ke kananb. Lidah ditarik dan mulut dibersihkanc. Pakaian yang ketat dilonggarkan, segera disuntik dengan Andrenalin 0,3 ml (S.C) pada lengan atas dapat diulang 20-25 menitd. Beri oksigen 4-6 L/menite. Pasang infus emergency sesuai dengan tekanan darah.f. Dapat diberika : Kortikosteroid (hidrocortison 5 mgr/kg BB), dapat diulang 4-6 jam Anti histamin (Chlordiphenhydramin) 50 mgr, dapat diulang 2-7 kali sehari.Bila belum tertolong, selanjutnya dilakukan tindakan kedua:2. Buat pernafasan dari mulut ke mulut, dengan cara sebagai berikut :a. Tangan kiri penolung menutup hidung penderita, tangan kanan memegang dagu dan membuka mulut pasienb. Penolong menarik nafas panjang kemudian tahan nafas, lalu masukan ke mulut pasien sampai 2 (dua) kali

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANANAPHILACTIC SHOCK

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

Bila belum tertolong lanjutkan tindakan ketiga:3. Cardilac Resusitasi dengan cara sebagai berikut :a. Tentykan tempat jantung pasien ( 3 jari diatas prosesus xyposideus), letakkan tangan kanan dan tangan kiri penolong diatas jantung pasien tersebutb. Tekan dengan kekuatan yang cukup pada tempat tersebutc. Lakukan poin (2) secara teratur sampai 15 (lima balas) kalid. Berikan Na BikarbonatKonsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam.

PetugasDokter dan perawat.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENGGUNAAN BAG DI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianSuatu alat yang digunakan untuk memberikan nafas buatan secara manual pada pasien henti nafas.

Tujuan Untuk mengembalikan fungsi pernafasan yang terganggu guna kelangsungan hidup.

KebijakanUpaya peningkatan mutu pelayanan gawat darurat dengan menggunakan alat emergency.

Prosedur1. Pasien tidurkan terlentang2. Angkat leher pasien sampai kepala jatuh kebelakang/tengadah pertahanakan posisi ekstensi dengan mengganjal bahu3. Bebaskan jalan nafas dengan menghisap lendir4. Sambungkan selang oksigen dengan bag5. Alirkan oksigen 10 s/d 12 L6. Pasang masker menutup mulut dan hidung7. Gunakan 1 tangan untuk mempertahankan posisi masker8. Jika sudah terpasang ET maka penggunaan bag tanpa menggunakan masker9. Pompa bag dengan frekuensi 16 s/d 20/ menit10. Bila diperlukan ventilator pasien dikirim ke ICU untuk penggunaan ventilator selama perjalanan bag tetap di pasang dulu.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENGGUNAAN SUCTIONDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianMelaksanakan pembersihan jalan nafas lebih dalam dengan menggunakan alat penghisap lendir melalui mulut atau hidung.

TujuanPernafasan bebas dari kotoran sehingga dapat bernafas dengan normal.

KebijakanUpaya peningkatan mutu pelayanan gawat darurat dengan menggunakan alat emergency.

Prosedur1. Periksa dan yakinkan bahwa tegangan suply PLN adalah 2202. Kemudian masukan power card (stopcontact) kedalam tegangan3. Tekan swich on/off yang tertera di alat pada posisi on untuk menghidupkan alat suction dan dengan bunyi suction ketika dioperasikan4. Cara penghisapan adalah hisap angkat selang dengan posisi memutar lalu spoel dengan air dengan memasukan ujung kanula kedalam air dan bisa diulang ulang agar flowmeter tetap bekerja dengan baik botol jangan terlalu penuh5. Setelah selesai dioperasikan swich off dimatikan dan lakukan pembersihan pada botol atau bagian lainnya pada suction pump.6. Untuk membersikan bagian luar denganlap basah dan bagian dalam dendan di spoel7. Alat dikembalikan pada tempat semula dalam keadaan bersih.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENGOPERASIAN ALAT EKGDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianTindakan melakukan pemeriksaan kegiatan listrik otot-otot jantung dengan alat cardiogram sebagai pemeriksaan penunjang.

TujuanMembuat rekaman EKG sebagai pertimbangan pemeriksaan.

KebijakanKegunaan alat elektromedik untuk meningkatkan mutu pelayanan dan tindakan.

Prosedur1. Jelaskan pada pasien tentang maksud dilakukan tindakan2. Tidurkan penderita dengan posisi nyaman3. Siapkan alat EKG4. Lepaskan barang logfan yang melekat pada tubuh pasien5. Berikan jeli pada kulit yang akan dipasang elektrode6. Pasang elektrode ekstremitasa. Warna merah pada tangan kananb. Warna kuning pada tangan kiric. Warna hitam sebagai grond pada kaki kanand. Warna hijau pada kaki kiri7. Pasang elektrode dada:a. Warna merah (V1) pada IC4 sebelah kananb. Warna kuning (V2) pada IC4 sebelah kiri sejajar V1c. Warna hijau (V3) pada pertengahan antara V2 dan V4d. Warna coklat (V4) garis IC5 garis mid clavicular kirie. Warna hitam (V5) setinggi V4 pada garis aksilaris anterior kiri

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPENGOPERASIAN ALAT EKGDI INSTALASI GAWAT DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

f. Warna ungu (V6 setinggi elektrode V4 dari garis aksilaris media kiri8. Nyalakan dengan menekan tombol on.off tekan tombol filter9. Tekan tombol run lakukan sadapan dari lead I s/d V6 bila dalam perekaman grafik kurang tampak jelad ada fibrilasi atau flat ulangi lesd yang sedang direkam10. Setelah selesai matikan alat dengan menekan tombol off bereskan alat dan bersihkan jeli dari tubuh pasien.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPELAYANAN IGD BAGI PESERTA JAMSOSTEK

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianPelayanan peserta Jamsostek adalah perlindungan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja beserta keluarganya yang meliputi aspek-aspek promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif.

Tujuan Memberi pelayanan pasien gawat darurat dengan cepat dan tepat.

KebijakanBagi pasien Jamsostek yang tidak membawa kartu pemeliharaan kesehatan (KPK) dianggap pasien umum.

Prosedur1. Peserta datang dalam keadaan emergency2. Syarat : KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan)3. Resep asli dengan stempel IGD4. Peserta harus tanda tangan di resep (sebagai bukti terima)5. Seluruh obat yang diberikan sesuai daftar standar obat PT. Jamsostek, selisih biaya yang timbul menjadi tanggungan peserta6. Pasien yang pulang, mendapat resep (ambil di apotik ber-IKS) atau pasien mendapat perintah opname.

Unit terkait1. Rekam medik2. Farmasi

ReferensiJunlak pelayanan kesehatan bagi peserta Jamsostek.

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPROSEDUR PASIEN PULANG DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal terbit

..Ditetapkan,Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan

dr. Bambang Prasetijo,M.KesNIP. 195902271985121002

PengertianPasien pulang adaalah pasien yang sudah diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawat.

TujuanMempercepat dan memperlancar proses pasien untuk pulang.

Kebijakan1. Yang boleh memberi keputusan pulang adalah dokter yang merawat2. Administrasi segera diselesaikan3. Obat dan resep yang masih diperlukan segera disiapkan.

Prosedur1. Setelah pasien diperiksa dokter dan dinyaatakaan sembuh dan boleh pulang, dokter menulis diagnosa dan tanda tangan pada Rekam Medis bahwa pasien boleh pulang2. Perawat segeramempersiapkan obat-obat yang masih ada untukdibawa pulang dan meminta resep dokter apabila diperlukan3. Tenaga administrasi segera menghitung seluruh biaya pelayanan pasien tersebut.4. Apabila masih ada sisa obat/bahan habis pakai yang sudah tidak digunakan dikembalikan di Instalasi Farmasi untuk di retur.5. Setelah administrasi selesai tenaga administrasi membawa rekening tagihan ke kasir6. Petugas ruangan memberitahukan kepada keluarga pasien bahwa mereka dapat melakukan pembayaran ke kasir

RSUD BENDAN KOTA PEKALONGANPROSEDUR PASIEN PULANG DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman2/2

7. Tanda bukti dari kasir ditunjukan kepada petugas ruangan, setelah semua selesai, petugas memberi penjelasan kepada keluarga pasien dan keluarga tentang cara dan dosis meminum obat, pola makan/diet, kartu kontrol dan hari kontrol yang harus ditaati8. Pasien boleh pulang.

Unit terkait1. Ruang perawatan2. Dokter3. Kasir4. Bagian Rekam Medis

DENAH RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT

Ruang TungguTRIAGE

Pendaftaran, kasir, apotek IGDRUANG TINDAKAN NON BEDAH

Ruang Perawat

Ruang ObservasiRuang Tindakan Bedah

Ruang LinenRuangan RESUSITASI

Gudang IGDRuang OK IGD

Ruang Dokter

ALUR PELAYANAN INSTALSI GAWAT DARURATRSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

PENDAFTARANPASIEN DATANGTRIAGEPENUNJANG RADIOLOGITINDAKAN BEDAHTINDAKAN NON BEDAHOBSERVASIPENUNJANG LABRESUSITASIRawat JalanRawat InapOKRujukICUMeninggalKamar Jenazah

RESUSITASI

ALUR PELAYANAN ADMINISTRASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN INSTALASI GAWAT DARURAT

PULANGTRIAGEPENDAFTARANTINDAKAN IGDPENCATATAN TINDAKAN IGDPENCATATAN RESEPPNCATATN STATUS RMCATATAN TINDAKAN DAN HABIS PAKAIRESEPBAGIAN RMAPOTIK/KASIRLAPORAN SENSUS KUNJUNGANKE IGD BUKTI LUNAS