sosiologi kelas x "perilaku menyimpang"
TRANSCRIPT
PERILAKU MENYIMPANG
Oleh:Isrochul Afifah.
Kiki Renyta.Lelly Dyah Anggraini.
Lestari Dwi Rosita.Listya Putri Angreni.M.Ardian Syahruddin.
Perilaku Menyimpa
ng
Pengertian
Macam
Penyebab
Proses Pembentu
kan
Teori
Bentuk
Sifat
Media
Pengertian:
• Menurut MZ Lawang:Tindakan yang menyimpang
dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang abnormal tersebut.
• Menurut James Vander Zanden
Perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
• Menurut Lewis CoserPerilaku menyimpang
merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
Jadi, Kesimpulannya:
Perilaku Menyimpang adalah Bentuk dari suatu perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai/norma-norma, kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu masyarakat tersebut.
MACAM-MACAMPERILAKU
MENYIMPANGMenurut M.Z. Lawang,
perilaku menyimpang dapat digolongkan sebagai berikut...
Tindakan kriminal atau kejahatan merupakan tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, norma sosial dan norma agama. Adapun tindakan kriminal meliputi:
1. Kejahatan tanpa korban seperti berjudi, bermabuk-mabukan, dll.
2. Kejahatan terorganisasi seperti korupsi, kolusi,dll.3. Kejahatan terorganisasi transnasional seperti
penyelundupan senjata. Perdagangan perempuan, dll.4. Kejahatan kerah putih (White Colar Crime) seperti
penggelapan uang perusahaan, penipuan, dll.5. Kejahatan atas nama organisasi formal seperti
kontraktor yang tak melindungi pekerjanya, karyawan tidak diberi alat pelindung gas sehingga menghirup gas beracun, dll.
1.Tindakan Kriminal dan Kejahatan
2. Kenakalan Anak
Menurut Prof.Dr Fuad Hasan
adalah perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh anak/remaja yang bila dilakukan oleh orang dewasa dikualifikasikan sebagai tindak kejahatan.
Contoh: mengkonsumsi narkoba, judi, tawuran, melakukan hubungan seksual
diluar nikah dll.
3. Penyimpangan Seksual Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak semestinya, misalnya :
• Homoseksual (laki-laki suka laki-laki)• Lesbianisme (perempuan suka perempuan)• Transesksual (perempuan ingin jadi laki-laki
atau sebaliknya)• Sodomi (hubungan seks lewat anus)• Necrophill (berhubungan seksual dengan
mayat)• Incest (berhubungan seksual dengan anggota
keluarga sedarah)• Transvestito (seseorang yang suka memakai
pakaian seperti lawan jenisnya) dll.
3.Penyalahgunaan Narkotika.
Secara medis, narkotika berfungsi di rumah sakit bagi orang yang menderita sakit berat dengan rekomendasi dokter. Misalnya untuk
penderita kanker atau orang yang akan menjalani operasi sebagai obat bius. Efek dari
narkotika selain sebagai obat adalah timbulnya efek halusinasi (khayalan), impian
yang indah-indah, atau rasa nyaman.
Tetapi, pada masa sekarang narkotika digunakan untuk menghilangkan stres dan
untuk bersenang-senang, sehingga pemakainya menjadi kecanduan. Jika
narkotika dikonsumsi terus menerus akan merusak sistem tubuh juga bisa
menimbulkan kematian.Penyalahgunaan narkotika juga bertentangan
dengan norma hukum, norma agama, dan norma sosial.
4.Hubungan Seksual di Luar Nikah
Hubungan seks diluar nikah termasuk perilaku menyimpang yang sangat ditentang oleh
masyarakat. Macam seks di luar nikah antara lain adalah pelacuran dan pemerkosaan. Selain mendapatkan hubungan bagi para pelakunya, hubungan seksual di luar nikah juga dianggap
dapat mendatangkan bencana bagi daerah tempat tinggal mereka sehingga masyarakat
mengutuk perbuatan tersebut. Hubungan seksual diluar nikah juga dapat menyebabkan
penyakit yang berbahaya dan bahkan mematikan seperti AIDS dan PSM (penyakit seks
menular).
5. Kekerasan/sadisme terhadap anak
• Rejecting (perilaku orang tua yang menunjukkan penolakan terhadap anak/anak seperti tidak diharapkan)
• Ignoring (sikap orang tua yang tidak menunjukkan kedekatan dengan anakknya/hanya hadir secara fisik, tetapi tidak ada kasih sayang)
• Terozing (orang tua yang sering kali mengkritik secara tidak proporsional/ mengharapkan anak seperti kemampuan orang tuanya)
• Isolating (sikap orang tua mengekang anak)• Coruupting (perilaku orang tua yang
emngajarkan hal yang salah/melanggar norma)
6. Perkelahian Antarpelajar
Perkelahian antarpelajar merupakan masalah sosial yang berkaitan dengan krisis moral. Tingkat emosi yang
belum stabil serta kerterbatasan pengetahuan akan kaidah-kaidah masyarakat dan agama mengakibatkan remaja cenderung bertindak tanpa memikirkan resiko
karena mereka hanya mementingkan ego semata. Perkelahian antarpelajar bisa disebabkan oleh anggapan dari sebagian pelajar bahwa dengan perkelahian bisa menunjukkan kejantanan dan
sportivitas. Perkelahian tersebut umumnya diawali dari hal-hal yang sepele atau kecil, bahkan hanya
menyangkut dua orang saja dari sekolah yang berbeda. Tetapi karena alasan solidaritas kelompok, maka konflik
bisa meluas dan menjadi konflik antarsekolah.
FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG
- Sikap mental yang tidak sehat- Keluarga yang broken home- Pelampiasan rasa kecewa
- Dorongan kebutuhan ekonomi- Pengaruh lingkungan dan
media masa- Keinginan untuk di puji atau
gaya-gayaan- Sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan menyimpang
- Sosialisasi yang tidak sempurna
PROSES PEMBENTUKAN
1. PENYIMPANGAN DARI HASIL SOSIALISASI NILAI-NILAI SUB-KEBUDAYAAN MENYIMPANG
Akibat pergaulan yang kurang baik, melegalkan perbuatan menyimpang/berbuat menyimpang dianggap sudah biasa.
Contoh :a. Seorang anak menjadi WTS karena hidup di lingkunga WTS.
2. PENYIMPANGAN SEBAGAI HASIL SOSIALISASI TIDAK SEMPURNAProses sosialisasi yang tidak sempurna timbul karena nilai-nilai atau
norma-norma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses sosialisasi sehingga seseorang tidak memperhitungkan
resiko yang akan terjadi. Contoh :
karena orang tuanya pemabuk, maka anaknya jadi pemabuk.
TEORI PENYIMPANGAN SOSIAL
Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland dan menurut teori ini penyimpangan bersumber dari proses alih budaya (cultural transmission)
Contoh: Perilaku homo seksual, proses menghisap ganja
1. TEORI DIFFERENTIAL ASSOCIATION(TEORI PERGULAN BEBAS)
2. TEORI LABELING
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, Pada awalnya seseorang melakukan
“penyimpangan primer” karena itu sang pelaku penyimpangan mendapatkan cap (labeling) dari
masyarakat. Karena adanya label tersebut, maka sang pelaku mengidentifikasikan dirinya
sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan itupun menjadi suatu kebiasaan
bagi pelakunya.
TEORI FUGSI
Teori yang di kemukakan oleh Emile Durkheim ini mengatakan bahwa kejahatan itu perlu,
agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara moral.
TEORI ADAPTASI
Teori ini diungkapkan oleh Merton. Teori ini mengatakan bahwa perilaku penyimpangan merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu.
Menurut Merton ada lima tipe cara adaptasi, yaitu sebagai berikut :
a. Konformitas yaitu sikap mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan.Contoh : seseorang yang ingin masuk perguruan tinggi, maka ia berusaha untuk belajar lebih giat dan berdoa.
b. Inovasi yaitu sika mengikuti tujuan yang di tentukan masyarakat, tetapi memakai cara yang di larang masyarakat.Contoh : seseorang yang ingin masuk perguruan tinggi, tidak diterima setelah menjalani tes, karena malu dengan teman-temannya, akhirnya ia menyogok.
c. Ritualisme yaitu perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang teguh pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat, dalam arti ritual dan keperayaan masih diselenggarakan tetapi maknanya telah hilang.Contoh : Bersih Desa.
d. Retreatisme (Pengasingan diri) yaitu sikap menolak tujuan-tujuan ataupun cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah menjadi bagian kehidupan masyarakat ataupun lingkungan sosialnya.Contoh : para pemabuk dan pemakai narkoba
e. Rebeliion (Pemberontakan ) yaitu sikap menolak sarana ataupun tujuan budaya masyarakat sekitarnya dan menggantikan dengan cara yang baru.Contoh : kaum pemberontak yang memperjuangkan ideologinya melalui perlawanan bersenjata. Dari kelima tipe diatas, tipe cara adaptasi konformitaslah yang merupakan bentuk perilaku yang tidak menyimpang, sedangkan ke-empat tipe adaptasi lainnya termasuk dalam bentuk perilaku yang menyimpang.
Bentuk Penyimpangan Sosial1. Penyimpangan Primer
Penyimpangan primer adalah suatu pelanggaran atau penyimpangan yang bersifat sementara (temporer), sehingga individu yang melakukan penyimpangan tersebut masih dapat diterima oleh kelompok sosialnya, sebab pelanggaran terhadap norma-norma umum tidak berlangsung secara terus-menerus. Contoh penyimpangan primer adalah : terlambat membayar pajak listrik, mencontek saat ulangan, melanggar rambu-rambu lalu lintas.
2. Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan sosial yang nyata dan sering dilakukan sehingga menimbulkan akibat yang cukup parah dan mengganggu orang lain. Contoh penyimpangan sekunder adalah : berjudi, mencuri, mabuk-mabukan, bahkan pembunhan.
3. Penyimpangan Individu Penyimpangan individu merupakan
pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang atau individu tertentu terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakatnya.
4, Penyimpangan kelompok penyimpangan ini dilakukan secara
bersama-sama oleh sekelompok orang yang bergabung dalam suatu kelompok tertentu. Contoh: geng motor, kelompok teroris dll.
5. Penyimpangan Situasional Penyimpangan individu merupakan pelanggaran yang dilakukan karena situasi dan kondisi yang
mendesak.
Contoh: Seseorang mencuri uang untuk membayar perawatan saudaranya di Rumah
Sakit.
6. Penyimpangan SistematikPenyimpangan yang dilakukan secara tersusun
atau terencana.Contoh: Korupsi dll
SIFAT PENYIMPANGAN
Penyimpangan yang bersifat positifPenyimpangan yang mempunyai dampak positif, karena
mengandung unsur inovatif dan kreatif.
Contoh: seorang ibu rumah tangga jadi sopir.
Penyimpangan yang bersifat negatifPenyimpangan yang cenderung bertindak kearah nilai-nilai
sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk bagi masyarakat.
Contoh: perampok, pembunuhan, pelacur dll.
MEDIA PEMBENTUKAN
1. KELUARGA Pembentukan kepribadian seseorang
untuk pertama kalinya akan berawal dari keluarga karena proses sosialisasi yang di alami individu untuk membentuk kepribadiannya adalah keluarga yang merupakan faktor penentu bagi perkembangan atau pembentukan kepribadian terhadap anak hingga ia dewasa.
2. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALLingkungan tempat tinggal juga dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang individu dalam proses pembentukannya.
Contoh perbedaan seorang individu yang tinggal di wilayah orang-orang beriman
dengan yang tinggal di wilayah orang-orang yang pemabuk.
3. KELOMPOK BERMAIN
Lingkungan tempat tinggal dan kelompok bermain merupakan dua media sosialisasi yang sangat berkaitan, karena seorang individu akan memiliki kelompok bermain atau pergaulan dalam lingkungan
tempat tinggalnya tersebut. Namun ada juga seorang individu memiliki kelompok bermain
diluar lingkungan tempat tinggalnya yang bisa ia peroleh dari lingkungan sekolah atau
luar sekolah. Dengan demikian kelompok bermain dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian seseorang.
4. MEDIA MASSAMedia massa seperti surat kabar,
televisi, atau internet dapat mempengaruhi kepribadian seseorang karena disebut media sosialisasi. Media massa juga dapat memicu terjadinya
perilaku menyimpang seperti tayangan yang berbau pornografi maupun
pornoaksi, kekerasan dll.
CONTOH-CONTOH PENYIMPANGAN SOSIAL
DEMIKIANLAH KARYADARI
KELOMPOK TIGA.
TIADA YANG SEMPURNADI DUNIA INI.
MAKA,APABILA ADA KESALAHAN
DAN KEKURANGANDALAM KARYA KAMI.
MOHON MAAFYANG SEBESAR-BESARNYA.
TERIMA KASIH . . .