spec. teknis gerbang
DESCRIPTION
Spesifikasi TeknisTRANSCRIPT
-
Pembangunan Pintu Gerbang Bandara Iskandar Pangkalan Bun - Dinas PU, Kab. Kotawaringin Barat
SPESIFIKASI TEKNIS
A. KETENTUAN TEKNIS UMUM
Pasal 1
Penjelasan Umum
Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang tercantum pada Lembar Data Kualifikasi, sesuai dengan
gambar :
1. Gambar Bestek dan detail terlampir. 2. Uraian kerja dan syarat-syaratnya dalam pasal-pasal berikut. 3. Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing). 4. Petunjuk-petunjuk dari direksi.
Pasal 2
Bahan-Bahan Alat Alat
1. Untuk kelancaran pekerjaan, pemborong diwajibkan :
a. Mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut tepat pada waktunya
dengan kualitas yang dapat diterima direksi.
b. Menyediakan tenaga kerja/pembantu lengkap dengan alat-alat yang diperlukan.
2. Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengikuti segala peraturan dan ketentuan persyaratan bahan-
bahan bangunan dan pelaksanaan umum yang berlaku di Indonesia, yaitu : P.U.B.B.N.I 3 tahun
1965, PBI (N.I.2 tahun 1971), A.V.W.I.A.V.E, P.K.K.I tahun 1971, peraturan pembangunan daerah
setempat dan lain-lain.
3. Syarat-syarat bahan dan pelaksanaan pekerjaan beton memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
PBI-71 dan NI-2.
4. Syarat-syarat tulangan memenuhi persyaratan sesuai PBI-71 dan NI-2.
5. Peraturan-peraturan lain yang berlaku di Indonesia tetapi belum dimasukkan dalam bestek ini.
Pasal 3
Lokasi Bangunan
Bangunan ini akan dibangun di lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan rencana, yaitu lahan yang
tersedia untuk pelaksanaan pekerjaan seperti tersebut dalam Pasal 1 pada Penjelasan Umum, dengan
memperhatikan Master Plan keseluruhan & Site Plan areal Jalan menuju Bandara Iskandar Kabupaten
Kotawaringin Barat, sehingga sesuai dengan tata letak terhadap bangunan lainnya.
Pasal 4
Papan Nama Kegiatan
Sebelum memulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan pemborong harus membuat dan memasang papan
nama kegiatan dari pekerjaan ini, ukuran dan ketentuan lainnya sesuai petunjuk direksi. Isi dari papan
nama kegiatan ini harus mencakup inti dari identitas keseluruhan pekerjaan, antara lain : Nama
Program/Nama Kegiatan, Nama Pekerjaan, Lokasi, Nilai Borongan, Nomor Kontrak, Tanggal dimulai dan
berakhirnya pekerjaan. Standar untuk ukuran menyesuaikan petunjuk dari Direksi.
Pasal 5
Pekerjaan Pendahuluan
1. Sebagai peil acuan (0,00) diambil dari permukaan atas lantai paving halaman dan peil ini tingginya
disesuaikan dengan gambar atau sesuai dengan petunjuk direksi atau menyesuaikan kondisi di
lapangan.
-
Pembangunan Pintu Gerbang Bandara Iskandar Pangkalan Bun - Dinas PU, Kab. Kotawaringin Barat
2. Tanah/lokasi bangunan diserahkan kepada pemborong pada waktu pelelangan/penunjukan
pemborongan. Pemborong harus menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan mendapat persetujuan
direksi, dalam masa termasuk pembetulan kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada lokasi
pekerjaan, seperti saluran, jalan dan halaman. Penyingkiran bahan-bahan yang tersisa dan lain
sebagainya atas persetujuan direksi.
3. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah seperti tersebut dalam lembar data kualifikasi.
4. Bahan untuk pekerjaan beton harus dimintakan tes mutu beton sesuai yang tertera spesifikasi bahan.
5. Untuk pengukuran dan pemasangan bouwplank/patok/pagar/sign keamanan adalah menjadi
tanggung jawab pemborong.
6. Dalam pekerjaan ini tata laksana kerja diatur dengan sebaik-baiknya agar tidak mengganggu dan
menghambat kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan.
B. KETENTUAN TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN
Pasal 1
Pekerjaan Tanah
1. Umum.
a. Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau
batu ataupun bahan-bahan lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam
kontrak ini. Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuangan bahan-bahan yang tidak cocok
dan tanah selimut (bagian atas) dan untuk pembentukan profil dan penampang yang sesuai
dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan penampang melintang yang ditunjukan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahakan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Kontraktor harus bertanggungjawab untuk memperoleh informasi tentang keberadaan dan lokasi
utilitas bawah tanah dan untuk memperoleh dan membayar setiap ijin atau wewenang lainnya
yang diperlukan dalam melaksanakan galian yang diperlukan dalam melaksanakan galian yang
diperlukan dalam Kontrak.
c. Kontraktor harus bertanggungjawab untuk menjaga dan melindungi setiap utilitas bawah tanah
yang masih berfungsi seperti pipa, kabel, atau saluran bawah tanah lainnya atau struktur yang
mungkin dijumpai dan untuk memperbaiki setiap kerusakan yang timbul akibat operasi
kegiatannya.
2. Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Penggalian harus dilaksanakan menurut dimensi, kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar atau ditunjukan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua
bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai.
b. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap bahan-
bahan di bawah dan di luar batas galian yang ditentukan sebelumnya.
c. Jika bahan yang terdapat pada permukaan garis formasi atau tanah dasar atau pondasi adalah
lepas-lepas atau lunak atau secara lain tidak cocok menurut pendapat Direksi, bahan itu secara
keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan urugan yang cocok
seperti diperintahkan oleh Direksi.
d. Pada bagian bawah pondai di pasang pasir urug setebal 10 cm. Dan untuk tanah urug dipasang
dibawah lantai untuk peninggian peil lantai agar sesuai dengan peil yang ditentukan. Tanah dan
pasir urug harus dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang diinginkan.
-
Pembangunan Pintu Gerbang Bandara Iskandar Pangkalan Bun - Dinas PU, Kab. Kotawaringin Barat
e. Pekerjaan tanah ini meliputi : pekerjaan gelian tanah untuk pondasi, pekerjaan urugan tanah
kembali, pekerjaan urugan pasir, pekerjaan urugan tanah.
Pasal 2
Pekerjaan Pondasi
1. Umum.
a. Pekerjaan ini terdiri dari pemasangan susunan pondasi menerus, dan pondasi setempat/footplat,
beserta segala sesuatu yang menyangkut alat ataupun bahan-bahan yang diperlukan untuk
penyelesaian dari pekerjaan dalam kontrak ini. Pekerjaan ini merupakan tolak ukur bangunan baik
dari segi luasan bangunan maupun kekuatan dari bangunan tersebut, karena semua beban
bangunan akan tertumpu pada pondasi.
b. Kontraktor harus bertanggungjawab untuk memperoleh informasi tentang kedalaman tanah keras
yang menentukan kedalaman untuk pondasi, disesuaikan juga dengan hasil perencanaan.
2. Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Dimensi pondasi disesuaikan dengan gambar rencana. Pondasi yang digunakan untuk bangunan
ini adalah : Pondasi Menerus berupa Pondasi Batu Belah dan Rollag Bata.
b. Pondasi menerus yang menggunakan bahan batu belah, komposisi campurannya adalah 1 pc : 4
ps. Sedangkan yang menggunakan bata merah, komposisi campurannya adalah 1 pc : 2 ps.
Dimensi dari pondasi menerus sesuai dengan gambar kerja.
c. Pekerjaan pondasi ini, dilaksanakan diawal kegiatan setelah dilakukan pemasangan bowplank
dan galian pondasi.
Pasal 3
Pekerjaan Beton
1. Lingkup pekerjaan :
a. Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanakan pekerjaan beton sesuai dengan
gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian dan peralatan pembantu.
b. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian - bagian dari
pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
c. Campuran adukan beton menggunakan perbandingan 1 pc : 2 ps : 3 kr.
2. Bahan-bahan
a. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen Portland yang memenuhi
syarat-syarat standar. Terkecuali yang diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan
(aditif) yang dapat menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak boleh digunakan.
Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk semen Portland yang
digunakan di dalam proyek.
b. Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih,
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik.
c. Agregat
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang diperoleh
dengan pemecahan batu (rock) atau berangkal (boulder), atau dari pengayakan dan pencucian
(jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.
-
Pembangunan Pintu Gerbang Bandara Iskandar Pangkalan Bun - Dinas PU, Kab. Kotawaringin Barat
Agregat harus bebas dari bahan organic seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-
1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya, bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan
prosedur SNI.
3. Campuran
a. Rancangan Campuran
Proporsi bahan dan berat penakaran harus ditentukan dengan menggunakan metode yang
disyaratkan dalam PBI dan sesuai dengan batas-batas.
b. Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan dengan membuat
dan menguji campuran percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang
menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk
pekerjaan.
c. Ketentuan Sifat-sifat Campuran
Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat tekan dan slump yang
dibutuhkan seperti yang disyaratkan atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, bila pengambilan
contoh, perawatan dan pengujian sesuai dengan SNI 03-1974-1990, SNI 03-2493-1991, SNI 03-
2458-1991.
Catatan : bila menggunakan concrete pump slump bias berkisar antara 75 25 mm.
4. Baja Tulangan
a. Baja tulangan yang dipakai adalah tulangan besi polos.
Semua baja tulangan harus bersih dari kotoran, karat, minyak, cat, dan lain-lain yang dapat
merusak mutu beton. Baja tulangan yang digunakan harus yang masuk spesifikasi SNI.
b. Pelaksanaan pemotongan, penyambungan, pembengkokan, dan pemasangan harus sesuai
dengan persyaratan dalam PBI NI 2 Bab 5.
c. Diameter baja tulangan yang dipakai adalah 12 mm dan 10 mm.
5. Pelaksanaan pengecoran
a. Pelaksanaan Pengecoran harus sepengetahuan/ seijin Direksi.
b. Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak
di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
c. Perbandingan adukan harus sesuai dengan campuran percobaan (JMF).
d. Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor sampai posisi akhir
dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau dalam waktu yang lebih pendek
sebagaimana yang dapat diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan
karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan
tambah (aditif) untuk memperlambat proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi.
e. Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segredasi partikel kasar dan halus dari
campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan yang dapat dicapai pada
posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat
awal pengecoran.
f. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. beton tidak
boleh dicor langsung dalam air atau selama turun hujan atau bila udara penuh debu atau
tercemar.
-
Pembangunan Pintu Gerbang Bandara Iskandar Pangkalan Bun - Dinas PU, Kab. Kotawaringin Barat
g. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton yang telah
dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
h. Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikan ke permukaan pekerjaan beton dalam waktu 24 jam
setelah pengecoran.
Pasal 4
Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Lingkup pekerjaan :
a. Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanakan pekerjaan dinding dan lantai
sesuai dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian dan peralatan
pembantu.
b. Pasangan Bata meliputi : pekerjaan dinding bata dan pekerjaan rollag 1 bata.
c. Pekerjaan lantai meliputi : Pasangan paving dengan ukuran 10.5x21x8cm.
d. Pekerjaan penutup dinding meliputi : Plesteran, Pasangan batu alam andesit (batu sisir),
plin/sekonengan plesteran, atau list beton profile.
2. Bahan-bahan
a. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen Portland yang memenuhi
syarat-syarat standar. Terkecuali yang diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan
(aditif) yang dapat menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak boleh digunakan.
Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk semen Portland yang
digunakan di dalam proyek.
b. Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih,
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik.
c. Agregat
Agregat untuk pekerjaan pasangan ini harus halus. Agregat harus bebas dari bahan organic
seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat
lainnya, bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur SNI. Tidak diperkenankan
menggunakan pasir laut.
3. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah
a. Lingkup Pekerjaan : Pasangan bata untuk dinding, Pasangan bata untuk pondasi rollag dan untuk
pot tanaman/plangson jalan raya.
b. Pelaksanaan Pekerjaan dan Bahan :
Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik dan bahan
yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat
lobang sebesar 10 mm.
Bata Merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan retak, maksimal belah
menjadi 2 bagian, produk lokal dan memenuhi persyaratan PUBBI 70.
Adukan pekerjaan pasangan dinding bata merah adalah : 1 pc : 2 ps untuk transram dan 1 pc :
4 ps untuk pasangan yang bukan transram.
Pekerjaan pasangan dinding bata merah harus terkontrol waterpass baik arah vertikal maupun
horizontal.
-
Pembangunan Pintu Gerbang Bandara Iskandar Pangkalan Bun - Dinas PU, Kab. Kotawaringin Barat
Pekerjaan pasangan dinding bata merah yang tidak lurus, berombak dan retak - retak harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor Pelaksana.
4. Pekerjaan Plesteran Dinding
a. Lingkup Pekerjaan : Plesteran dan acian dinding campuran spesi 1 pc : 2 ps, plesteran dan acian
dinding campuran spesi 1 pc : 4 ps, plesteran dinding septictank campuran spesi 1 pc : 2 ps.
b. Pelaksanaan pekerjaan dan bahan :
Sebelum dinding diplester harus dikamprot dahulu dengan campuran 1 PC : 3 PS dengan
ketebalan 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik, kelembaban plesteran harus
dijaga sehingga pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperluas dengan acian
semen.
Pasangan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya Kontraktor Pelaksana.
Hasil pekerjaan profilan harus rapih dan sesuai dengan gambar kerja.
Pasal 5
Pekerjaan Baja, dan Besi
1. Lingkup pekerjaan :
a. Rangka/portal bentang utama pintu gerbang.
b. Penutup portal/rangka gerbang.
c. Tulisan pada portal besi utama pintu gerbang.
2. Bahan-bahan
a. Besi pipa galvanis 4
b. Besi pipa-pipa suai.
c. Baut-baut pengunci
d. Lembaran Aluminium Composite Panel dan asessories.
e. Tulisan timbul stainless steel
3. Pemasangan/cara kerja
a. Aluminium Composite Panel :
Dipotong dan dipasang secara rapi dan presisi.
Menggunakan peralatan mesin untuk memotong, punching, drilling dan lain-lain.
Hubungan antar rangka alumunium composite pada sambungan harus ditutup serapi mungkin.
Permukaan alumunium composite harus bebas cacat die marks dan kotoran-kotoran yang
melekat.
Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat-syarat
pekerjaan dalam buku ini.
Pekerjaan semua aksesoris yang terdapat pada pekerjaan ini harus sesuai dengan gambar
kerja.
b. Besi bentangan utama:
Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai
gambar dan desain yang telah dihitung.
Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja atau sesuai kaidah-
kaidah pemasangan normal.
Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air
(watrpass level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka bentangan
utama.
Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai untuk
tumpuan kuda-kuda bentangan. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan, direksi ataupun
-
Pembangunan Pintu Gerbang Bandara Iskandar Pangkalan Bun - Dinas PU, Kab. Kotawaringin Barat
tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda rangka
bentangan.
Jaminan struktural.
Jaminan yang dimaksud disini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka bentangan pintu gerbang, meliputi kuda-kuda,
pengaku-pengaku, suai-suai dan konsol.
Pasal 6
Pekerjaan Penutup Atap
Atap yang ada/tersedia pada bangunan ini menggunakan konstruksi plat beton bertulang dengan finishing
acian halus dan penutup cat exterior kelas I.
Pasal 7
Pekerjaan Instalasi Listrik
Lingkup pekerjaan : Pemasangan kWH Meter baru setidaknya memerlukan daya 3500 VA, Pemasangan
Panel block MCB lengkap dengan pembagian menjadi beberapa group untuk menghindari konsleting
keseluruhan, Pemasangan titik lampu diupayakan menggunkan lampu hemat energy antara lain Spot
Light, Lampu TL, Pijar, pemasangan kabel jaringan listrik menggunakan kabel NYM dan kabel NYY yang
ditanam di tanah sehingga tahan terhadap cuaca.
Pasal 8
Pekerjaan Sanitasi
Jaringan sanitasi pada bangunan ini bersifat seperlunya saja, yakni untuk drainase buangan pada pot-pot
tanaman menggunakan pipa PVC atau lobang-lobang resapan. Dan sebagai penutup lobang control
untuk parit yang ada pada lokasi menggunakan/dipasang grill besi mix/perpaduan antara besi dia 16mm
dengan besi dia. 12mm dan bahan penunjang konstruksi lain jika diperlukan.
Pasal 9
Pekerjaan Pengecatan
Lingkup pekerjaan :
1. Untuk permukaan bidang tembok Pengecatan menggunakan cat tembok khusus exterior kualitas no.1
dan penutup atap beton. (hanya sebagai contoh menggunakan cat merk Dulux/Jotun/Setaranya, yang
deperuntukan pengecatan exterior)
2. Pengecatan kilap untuk besi menggunakan cat yang tahan cuaca dan diperuntukan untuk exterior,
dengan proses pengecatan spray/semprot berlapis hingga hasil maksimal dan tidak mengelupas.
3. Dan cat kilap bening/coating juga menggunakan kualitas no. 1 untuk permukaan bidang permukaan
batu alam. Sehingga texture asli batu alam masih terlihat. Pengecatan harus secara detail pada sela-
sela batu alam baik menggunakan kuas atau semprot.
Standart Pengerjaan (MOCK-UP) :
Sebelum pengecatan dimulai, Pelaksana harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap
warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture,
material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan, bidang-bidang ini akan dipakai
sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
Contoh dan Bahan Untuk Perawatan :
-
Pembangunan Pintu Gerbang Bandara Iskandar Pangkalan Bun - Dinas PU, Kab. Kotawaringin Barat
Pelaksana harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-bidang transparan
ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula
cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
Semua bidang contoh tersebut diperlihatkan kepada Direksi lapangan. Jika contoh-contoh tersebut telah
disetujui secara tertulis oleh Direksi Lapangan, barulah Pelaksana melanjutkan dengan pembuatan mock-
up seperti tercantum diatas.
Pelaksana harus menyerahkan kapada Direksi Lapangan, untuk kemudian akan diteruskan kepada
Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus
tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang pada didalamnya. Cat ini akan dipakai
sebagai cadangan untuk perawatan, oleh Pemberi Tugas.
Pasal 10
Pekerjaan Pembersihan Akhir
Pemborong bertanggung jawab atas kebersihan lokasi bangunan dari segala sisa-sisa pekerjaan di dalam
maupun disekeliling bangunan pada serah terima pekerjaan, serta mengembalikan kendisi setempat yang
menjadi tanggungan kontraktor.
Pasal 11
Penutup
1. Meskipun pada Syarat-syarat Teknis ini pada uraian pekerjaan dan bahan-bahan yang tidak
disebutkan/dinyatakan kata-kata yang disediakan pemborong, atau yang harus dipasang oleh
pemborong, perkataan-perkataan tersebut dianggap ada dan dimuat dalam syarat-syarat teknis ini.
2. Pekerjaan yang nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan tetapi tidak diuraikan atau dimuat
dalam Syarat-syarat Teknis ini harus dianggap pekerjaan ini ada. Oleh karena itu harus tetap
diselenggarakan dan diselesaikan oleh pemborong, demi untuk kelengkapan selesainya pekerjaan
pada saat penyerahan pekerjaan sehingga dianggap lengkap dan sempurna menurut pertimbangan
direksi.
Pangkalan Bun, Mei 2013
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pengembangan/Peningkatan Infrastrukutr
Tahun Anggaran 2013
Ir. ALYONO NIP. 19610624 199503 1 001