spesifikasi teknis

11
1 SPESIFIKASI TEKNIS SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN Pasal 1 JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN 1. JENIS PEKERJAAN a. REHABILITASI PUSKESMAS LOKA KAB. BANTAENG b. Pekerjaan – pekerjaan lain sesuai gambar & RAB yang belum disebut disini. 2. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni : PEKERJAAN PERSIAPAN/ PENDAHULUAN PEKERJAAN TANAH DAN PASIR URUG PEKERJAAN PASANGAN PEKERJAAN BETON DAN STRUKTUR PEKERJAAN LANTAI DINDING KERAMIK PEKERJAAN KOSEN PINTU & JENDELA PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK PEKERJAAN KAYU KAP, PENUTUP ATAP PEKERJAAN SANITASI PEKERJAAN PENGECATAN PEKERJAAN DECKER PLAT DAN RABAT JALAN MASUK Pasal 2 PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT INI 1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini degan Gambar-gambar, maka yang berlaku dan mengikat adalah Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini; 2. Jika terdapat perbedaan atau ketidak cocokan antara gambar-gambar rencana, RKS dengan gambar detail, maka yang berlaku dan mengikat adalah gambar-gambar detail. 3. Untuk hal-hal tersebut pada ayat 1 dan 2 pasal ini saling bertentangan, Kontraktor diwajibkan konsultasi dengan Direksi. Pasal 3 SYARAT–SYARAT DAN PERATURAN-PERATURAN 3.1 Semua Pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-peraturan nasional maupun peraturan setempat. Lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu : 1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971/NI-2) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum. 2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1912/NI-3) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum. 3. PUBP (Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan NI 1956) 4. Standarisasi Peraturan Perusahaan Listrik Negara tentang instalasi listrik dan 5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1961/NI-5) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum. 6. Peraturan Perencanaan Bangunan Indonesia (PPBBI 1913) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum. 7. Undang-Undang keselamatan kerja yang berlaku dalam wilayah RI. 8. Undang-undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya Tentang pedoman pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah 10. Keputusan Menteri pekerjaan Umum Nomor 441/KPTS/1991 tentang persyaratan Teknis Bangunan Gedung, 11. Peraturan Daerah setempat tentang Bangunan Gedung , serta Standar teknis lainnya yang berlaku 12. Peraturan-peraturan lain dari instansi yang berwenang.

Upload: nanank-nanank

Post on 07-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

spek

TRANSCRIPT

Page 1: SPESIFIKASI TEKNIS

1

SPESIFIKASI TEKNIS

SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 1JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN

1. JENIS PEKERJAANa. REHABILITASI PUSKESMAS LOKA KAB. BANTAENGb. Pekerjaan – pekerjaan lain sesuai gambar & RAB yang belum disebut disini.

2. LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni :

PEKERJAAN PERSIAPAN/ PENDAHULUAN PEKERJAAN TANAH DAN PASIR URUG PEKERJAAN PASANGAN PEKERJAAN BETON DAN STRUKTUR PEKERJAAN LANTAI DINDING KERAMIK PEKERJAAN KOSEN PINTU & JENDELA PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK PEKERJAAN KAYU KAP, PENUTUP ATAP PEKERJAAN SANITASI PEKERJAAN PENGECATAN PEKERJAAN DECKER PLAT DAN RABAT JALAN MASUK

Pasal 2PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT INI

1. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini degan Gambar-gambar, maka yangberlaku dan mengikat adalah Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini;

2. Jika terdapat perbedaan atau ketidak cocokan antara gambar-gambar rencana, RKS dengan gambar detail, makayang berlaku dan mengikat adalah gambar-gambar detail.

3. Untuk hal-hal tersebut pada ayat 1 dan 2 pasal ini saling bertentangan, Kontraktor diwajibkan konsultasi denganDireksi.

Pasal 3SYARAT–SYARAT DAN PERATURAN-PERATURAN

3.1 Semua Pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yangtertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-peraturan nasional maupun peraturansetempat. Lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971/NI-2) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum.2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1912/NI-3) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan

Umum.3. PUBP (Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan NI 1956)4. Standarisasi Peraturan Perusahaan Listrik Negara tentang instalasi listrik dan5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1961/NI-5) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum.6. Peraturan Perencanaan Bangunan Indonesia (PPBBI 1913) yang dikeluarkan oleh Dep. Pekerjaan Umum.7. Undang-Undang keselamatan kerja yang berlaku dalam wilayah RI.8. Undang-undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya Tentang pedoman

pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah10. Keputusan Menteri pekerjaan Umum Nomor 441/KPTS/1991 tentang persyaratan Teknis Bangunan

Gedung,11. Peraturan Daerah setempat tentang Bangunan Gedung , serta Standar teknis lainnya yang berlaku12. Peraturan-peraturan lain dari instansi yang berwenang.

Page 2: SPESIFIKASI TEKNIS

2

13. Risalah Aanwijzing dan petunjuk-petunjuk dari Direksi.Untuk pekerjaaan yang belum termasuk dalam standart-standart tersebut diatas, maupun standart-standartNasional lainnya, maka diberlakukan standart Internasional yang berlaku atas pekerjaan tersebut diatasatau berlaku standart teknis negara asal bahan yang bersangkutan.

3.2 Cara Pemeriksaan Bahan Bangunana. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.b. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan Kontraktor wajib memberitahukan.c. Semua contoh bahan bahan yang akan digunakan harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas untuk

mendapatkan persetujuan.d. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor dilapangan pekerjaan, tetapi ditolak

pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 3 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.

e. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Konsultan Pengawas berhakmengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian bahan-bahan (Laboratorium) yang terdekat untukditeliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan Kontraktor, apapun hasil penelitian bahantersebut.

3.3 Sarana BekerjaUntuk Kelancaran Pelaksanaan Pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan :a. Tenaga kerja / Tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.b. Alat-alat bantu seperti beton Molen, Vibrator, Pompa air, pengangkutan dan peralatan lain yang

dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan.c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat

pada waktunya.

Pasal 4PENJELASAN UMUM.

4.1. Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh Pemberi Proyek .4.2. Gudang atau Bangsal Kerja serta kotak P3K

Kontraktor Pelaksana harus memperhitungkan biaya-biaya pembuatan Gudang / bangsal kerja untukkeamanan bahan dan ketenangan kerja sampai berakhirnya pekerjaan dan diserahkan bersamaan denganfisik bangunan yang dikerjakan, selama pelaksanaan pekerjaan harus tetap menyediakan obat-obatan untukpertolongan pertama pada kecelakaan

4.3. Mobilisasi PeralatanKontraktor Pelaksana menyedikakan pengangkutan peralatan-peralatan, kendaraan / alat-alat berat yangmenunjang pelaksanaan pekerjaan, yang diperhitungkan dalam penawaran harga biaya, bahan dan upah

4.4. Foto-Foto dokumentasi BerkalaKontraktor Pelaksana harus mengadakan dokumentasi berupa foto-foto berwarna yang diambil secaraberkala dari seluruh pelaksanaan pekerjaaan, setiap tahap yang berfungsi sebagai pelengkap laporankemajuan pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana Kontraktor Pelaksana harus membuat laporanberupa :1. Buku Tamu

a) Membuat nama, tanggal kedatangan dan semua pesan tertulis dari direksi pekerjaan yang datangberkunjung, buku tamu ini harus berada setiap saat di lokasi kegiatan .

2. Laporan realisasi fisik (Laporan bulanan dan laporan akhir ) dan laporan harian dibuat laporanmingguan, dari laporan mingguan dibuat laporan bulanan. Laporan ini harus memuat :a) Jenis kegiatanb) Satuan dan volume pekerjaan relisasi.

3. Laporan akhir pekerjaan terdiri atas :a) Laporan harian.b) Laporan mingguan.c) Laporan bulanan.d) Laporan akhir kegiatan.

Pasal 5PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Pekerjaan Persiapana. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan pelaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum

melaksanakan pekerjaan.b. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta kelengkapan administrasi

lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.c. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan / material dan

lalu lintas.2. Situasi dan Ukuran-ukuran

Page 3: SPESIFIKASI TEKNIS

3

a. S i t u a s i Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi dan

dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor. Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan pekerjaan serta

hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran kontraktor. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk mengajukan

tuntutan.b. U k u r a n Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuran-ukuran dan

mutu yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ) pekerjaan ini. Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran- ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada

Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidakdiperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran/ gambar-gambar sebelum berkonsultasi danmendapat persetujuan dengan Direksi.

Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan. Letak titik duga ( titik nol ) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam

peninjauan lokasi. Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak

boleh bergeser / berubah. Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman. Untuk Bangunan Rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil Foto

Nol.3. Pekerjaan Pembersihan

a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan lapangan/ Lokasi pembangunandari hal- hal yang dapat merusak pelaksanaan Pembangunan

b. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak strukturtanah.

4. Memasang Papan Bouwplanka. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan kayu/papan kls. III yang diketam rata pada

sisi kerjanya.b. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan mendapat

persetujuan dengan Direksi.c. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum

pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.

Pasal 6PEKERJAAN TANAH & PASIR

6.1. Penjelasan UmumMeliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbunan (Fill).

6.2. Ruang LingkupPekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai bangunan,penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar rencana.

6.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :1. Galian Tanah

a. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudahdipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengawas lapangan

b. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-patok disetujuiDireksi / Pengawas lapangan.

c. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkanseluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.

d. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap segeradilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.

2. U r u g a na. Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks

tanah galian sesuai dengan gambar kerja.

Pasal 7PEKERJAAN PONDASI

7.1 Penjelasan UmumMeliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam gambar diikuti berdasarkantinggi peil dan dimensi ukuran dan berdasarkan petunjuk direksi / pengawas

7.2 Lingkup

Page 4: SPESIFIKASI TEKNIS

4

Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baik yang tidak mengandunglumpur, dan batu bata untuk pekerjaan roolag pada entrance

7.3 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimun 20 cm atau sesuai gambar rencana Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.

Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimun 10cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1 PC : 4 psr yang diadukmatang. Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.

Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu samalainnya dengan adukan. Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saturan air bersih, air hujankabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana. Tidak diperkenankan melakukanpelubangan pada sloef dan pondasi.

Pasal 8PEKERJAAN DINDING

8.1. Penjelasan UmumMeliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkanpetunjuk direksi / pengawas.

8.2. Ruang LingkupMeliputi Pekerjaan Dinding pada Lantai sesuai gambar rencanaPekerjaan Plesteran meliputi semua dinding pada lantai dan seluruh dinding secara detail yang disebutkan /ditunjuk dalam gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi. / pengawas

8.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Pasangan dinding harus mempergunakan batu bata kualitas baik, yang tidak mudah patah. Sebelum

batu bata direndam terlebih dahulu ke dalam air hingga jenuh. Siar-siar dinding batu harus dibersihkansedalam 1 cm.

Batu bata yang pecah-pecah tidak diperkenankan dipasang. Batu bata yang dapat digunakan dengantoleransi pecah pada waktu penerimaan maksimal sebesar 5%.

Ketentuan Pasangan dinding batu bataa. Pasangan Batu bata Transram setinggi 30 cm dari lantai dan 150 cm untuk KM. menggunakan

adukan 1 PC: 3 PSr.b. Pasangan Batu bata biasa setelah pasangan transram menggunakan adukan

1 PC: 4 PSr.

Pasal 9PEKERJAAN BETON

9.1. Penjelasan UmumMeliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untukmenghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu menyediakan tenaga kerja yang terampil, alat bantuyang memadai sesuai dengan fungsinya dan material / bahan berdasarkan standart peraturan betonbertulang PBI 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03.

9.2. Ruang LingkupLingkup Pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Kolom, kolom praktis dan semuakomponen-komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana.

9.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :9.3.1. Bahan

a. Portland Cemen- Portland cement yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-ketentuan

dalam NI-1 atau menurut standard portland cement yang digariskan oleh Asosiasi SemenIndonesia.

- Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalamkeadaan fresh (belum mula mengeras).

- Untuk menjaga mutu semen, cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syaratpenyimpangan bahan tersebut.

b. AirYang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. air tawar yang dipakai harus bersih,tidak mengandung minyak, asam Alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yangdapat menurunkan mutu beton.

c. Kerikil/Batu Pecah- Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.- Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat

kekerasannya.- Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering.

Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci.

Page 5: SPESIFIKASI TEKNIS

5

d. Pasir- Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.- Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-

alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras mempunyaigradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya.

- Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% ditentukan terhadap berat kering. Jikakadar lumpur lebih besar dari 5% maka pasir halus dicuci.

9.3.2. Keahlian dan PertukanganPanitia pelaksanaan pembangunanan/rehabilitasi gedung dan pengadaan sarana Pembangunanbertanggung jawab atas seluruh pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan-ketentuan yangdisyaratkan, termasuk mutu beton, kekuatan. Toleransi dan penyelesaiannya. Semua Pekerjaanyang dihasilkan harus sesuai dengan syarat-syarat Pekerjaan dan mutu yang sebanding denganstandard yang umum berlaku.9.3.2.1 Pengecoran Beton

9.3.2.1.1. Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ Rabat beton dibuat denganadukan. 1PC : 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alaskeramik untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabatbeton, ukuran disesuaikan dengan gambar.

9.2.2.1.2 Semua pekerjaan Konstruksi Beton pada bangunan dikerjakan denganmutu beton K 225 . semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhisyarat-syarat PBI 1971

9.2.2.1.3. Adukan beton harus benar-benar rata dan matang denganmenggunakan Ready Mix/Molen pada K-225

9.2.2.1.4. Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan caramanual.

9.2.2.1.5. Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasanganpembesian disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dantersedia cukup bahan, peralatan serta tenaga kerja.

9.3.2.2 Pekerjaan Besi Beton9.3.2.2.1. Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). Ukuran-ukurannya

diameter besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambarrencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus denganpersetujuan Direksi/Pengawas. Penggantian diameter tulangan tidakdiperkenankan.

9.3.2.2.2. Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakaidalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lainlapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton.

9.3.2.2.3. Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalahkawat beton dengan diameter minimum 1 mm.

9.3.2.2.4. Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikatdari laboratorium.

9.3.2.2.5 Besi HoloPasangan besi holo pada bangunan tertentu berukuran 40 X 40 mm dandiCat, dipasang untuk Realing Tangga dan Teras

9.3.2.3. Bekesting dan Acuan9.3.2.3.1. Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat

bekesting atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air sementidak bocor.

9.3.2.3.2. Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akandilaksanakan.

9.3.2.3.3. Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm ataumultiplex.

9.3.2.3.4. Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudahberumur minimal 14 (Empat Belas) hari.

Pasal 10PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

10.1 Penjelasan UmumMeliputi bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang terampil dan alat bantu yang dibutuhkan untukmendapatkan hasil yang baik.

10.2. Ruang Lingkup

Page 6: SPESIFIKASI TEKNIS

6

Lingkup Pekerjaan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalam gambar atau sesuai denganpetunjuk direksi/ pengawas.

10.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :10.3.1. Kusen untuk pintu dan jendela dibuat dari Kayu kelas II (Kayu Kalapi ), ukuran kusen setelah jadi 5/13

cm, sesuai gambar.Pemasangan kusen harus dikerjakan oleh tenaga ahli, sehingga menghasil Pekerjaan yang halus,tepat, lurus tanpa cacat. Kusen yang cacat, baik karena bengkok, pecah atau cacat-cacat lainnyaharus diganti, sehingga memuaskan Direksi dengan biaya ditanggung Kontraktor.

10.3.2. Kusen harus menggunakan Kayu kelas II (Kayu Kalapi ) kualitas baik. Sambungan-sambungan harusrapih dengan sistim sambungan pen. Pemasangan kusen harus siku dengan menggunakan sistimsambungan pen dan lubang. Bahan kayu untuk kusen tua, lurus, kering tidak terdapat cacat-cacatkayu. Kusen-kusen kayu difinishing dengan cat kayu dan permukaan kusen yang berhubungandengan tembok harus dicat meni. Bagian bawah kusen pintu diangker ke neut beton.

10.3.3 Apabila kusen dibuat diluar lokasi Pekerjaan, maka guna. pemeriksaan mutu kayu semua kusen kayutidak diperkenankan diberi meni kayu terlebih dahulu dan harus dalam keadaan utuh dan pemborongharus melaporkan kepada pengawas/direksi, agar dilakukan pemeriksaan dan mendapatkanpersetujuan sebelum diberi meni dan dilakukan penyetelan kusen. Kusen yang telah diberi meni padasaat dimasukkan ke lokasi harus ditolak dan tidak diperkenankan untuk dipasang.

10.3.4. Pengerjaan kusen harus rapih dan dilaksanakan oleh tukang yang ahli yang telah menguasai,berpengalaman dan mengetahui cara-cara dan syarat-syarat pembuatan kusen. Ukuran-ukuran yangterdapat dalam gambar merupakan ukuran setelah jadi.

10.3.5. Kontraktor pelaksana harus membuat semua type pintu/jendela seperti yang ditunjukkan dalamgambar rencana dengan mempertimbangkan kondisi pada saat pelaksanaan. Ukuran-ukuran kusenyang berselisih harus disampaikan kepada Direksi.

10.3.6. Pemasangan kusen-kusen pintu dan jendela harus dipasang tegak lurus (lot) dan sifat datar (waterpass) dilengkapi angker.

10.3.7. Kontraktor pelaksana harus mengukur ketinggian-ketinggian dan ukuran-ukuran kusen pintu/jendelayang akan dipasang dengan teliti guna menghindari pembongkaran.

Pasal 11PEKERJAAN LANGIT – LANGIT

12.1. Penjelasan UmumPekerjaan Langit-langit / Plafond harus dari bahan / material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasilyang baik.

12.2. Ruang LingkupPekerjaan pemasangan langit-langit / Plafond ini, meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalamgambar untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk direksi/ konsultan pengawas.

12.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :1. Rangka Plafond.

a. Rangka plafond dan penggantung menggunakan Besi Holo 40/40 dan 20/40 jarak gantungan Max.2 M atau sesuai dengan gambar kerja.

b. Permukaan rangka plafond yang akan dipasangi plafond harus rata dan ditimbang dengan waterpas

2. Bahan Plafonda. Bahan plafond untuk bagian dalam menggunakan bahan Gibsumboard ukuran 120/240 cm.dan

untuk bagian luar teras maupun opersteak menggunakan Plafond Calsiboardb. Sebelum pemasangan bahan plafond terlebih dahulu dicat dasar terlebih dahulu.c. Setelah pemasangan Plafond harus dicoppon hingga Nat pertemuannya tidak kelihatan.

3. Teknis Kelengkapan- Paku yang digunakan untuk pemasangan plafond adalah paku eternity/skrup dan anti karat.

- Pemasangan plafond harus rata / tidak terjadi lendutan, dan sebelum memasang penutup plafondharus sudah dipastikan semua bahan pekerjaan instalasi listrik yang seharusnya berada diatasplafond sudah selesai/rampung.

Pasal 12PEKERJAAN KUDA – KUDA DAN ATAP

.12.1. Penjelasan Umum

Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang terampildan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.

12.2. Ruang LingkupPekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh detail yang disebutkan /ditunjuk dalam gambar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas.

12.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

Page 7: SPESIFIKASI TEKNIS

7

12.3.1 Bahan atap yang dipakai adalah atap Seng Gelombang BJLS 20 ,Nok atap memakai AtapSeng Plat dengan kualitas Baik atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksanaan. Pemasangan atapharus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrikpembuatnya.

12.3.2. Untuk kuda-kuda kap memakai balok kayu kelas-II (Samarinda, Meranti, Kapur dan lain-lainyang setara) kualitas baik ukuran 6/12 atau sesuai gambar rencana, yang harus dikerjakansesuai dengan syarat-syarat Pekerjaan kayu. Sambungan-sambungan dilengkapi beugel /mur / baut / plat penyambung sesuai gambar rencana.

12.3.3. Untuk gording ukuran 5/10 digunakan kayu kelas-II (Samarinda, Meranti, Kapur dan lain-lainyang setara) ukuran dan Jarak dipasang sesuai gambar rencana.

12.3.4. Listplank kayu harus memakai bahan GRC dengan Lebar 30 cm.

Pasal 13PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

13.1 Penjelasan UmumMeliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik.

13.2 Ruang LingkupPekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat bantu lainnya untukmelaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

13.3 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :A.Bahan

1. Perlengkapan Pintu dan JendelaPekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu Semua pintu dan jendela aluminium menggunakan peralatankunci lengkap dengan assesorysnya sesui ketentuan pabriknya dan dari kualitas yang terbaik. Semuapintu kayu menggunakan peralatan kunci sebagai berikut :Lockcase merk SES (lokal) atau setaraCylender merk SES (lokal) atau setaraHandle & backplate merk SES (lokal) atau setaraEngsel (butt hinges) merk NYLO atau setaraBeberapa jenis pintu serta pekerjaan besi dan penggantung mengacu pada hal-hal berikut :a. Pada pintu masuk utama yang terdiri dari 2 (dua) pasang daun pintu dan pintu masuk kedua yang

terdiri dari 1 (satu) pasang daun pintu maka untuk setiap daun pintu dipasang kunci tersebut.b. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merk SES atau setara.c. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang setinggi 90

cm dari lantai, sesuai petunjuk pemberi tugas/pengawas lapangan.

2. Pekerjaan Engsela. Untuk pintu-pintu panel dan pintu KM/WC menggunakan engsel pintu merk NYLOW atau setara,

dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan menggunakan sekrupkembang dengan warna sama dengan warna engselnya. Jumlah engsel yang dipasang harusdiperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.

b. Untuk jendela digunakan engsel merk NYLON atau setara dengan kemampuan daya pikulmaksimul 15 kg.

B. Pelaksanaan1. Engsel diatas dipasang sekitar 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang

sekitar 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah keduaengsel tersebut.

2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang sekitar 28 cm dari permukaan pintu, engseltengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

3. Pemasangan lockcase handle dan back plate, serta door closer harus rapi, lurus sesuai denganletak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas Lapangan. Apabila tersebut tidak tercapai, makakontraktor wajib memperbaikinya atas tanggungan kontraktor sendiri.

Pasal 15PEKERJAAN PASANGAN KACA

1. Spesifikasi Bahana.Bahan kaca & cermin harus sesuai SII 0198/78 dan PBVI 1982b.Bahan harus bebas cacat dan noda bebas silfida, maupn bercak lainnya.c.Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan dari

Pengawas.d. Sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan harus digerinda/dihaluskan hingga

tidak tajam dan berbahaya.

Page 8: SPESIFIKASI TEKNIS

8

Bahana. Jenis Kacab. Type Finishing Permukaan On Linec. Produksi -d. Ketebalan 5 mme. Bahan pengisi siar disesuaikanf. Type Beningg. Ukuran gambar Shoping Drawingh. Posisi Daun jendela dan daun pintu (sesuai gambar kerja)

2. Fabrikasia.Kaca

Dimensi dalam gambar rencana harus diperiksa dan disesuaikan pada Shop Drawing berdasarkan hasilpengukuran di lapangan.

b.Cutting/PemotonganSesuai dengan peraturan pabrik pembuat dan tidak dilakukan di lapangan.

3. Pelaksanaan1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam

buku.2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh pengawas.4. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan diberi tanda untuk mudah

diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakanlembaga aci.

5. Pemotong kaca harus rapi dan halus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.6. Pemotong kaca harus disesuaikan dengan rangka/kusen, minimal 10 mm ke dalam alur kaca pada

kusen.7. Pembersihan akhir kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan

pembersih setara merk windex8. cermin dan kaca harus terpasang dengan rapi serta sisi tepi harus lurus dan rata, bebas dari noda dan

bekas goresan

Pasal 16PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK

16.1. Penjelasan UmumMeliputi pemasangan Lantai bangunan, Dinding bangunan Serta Teras bangunan (entrace) Titik peilmengikuti gambar rencana. Warna dan motif berdasarkan petunjuk direksi / konsultan pengawas.

16.2. Ruang LingkupLantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau petunjuk direksi / konsultanpengawas

16.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksanaan.

Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan. Sebelum pemasangan keramiklantai, harus direndam dalam dalam air sampah jenuh

Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak, gelombang-gelombang,berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi ubin keramik harus siku, penyimpangankesikuan ubin tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dan ke kiri.

Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm berwarna sedangkan pada Km/Wcmenggunakan keramik 20 x 20 cm berwarna / bermotif , Jenis Keramik setaraf merk Asia Tile atauPlatinum kualitas KW I, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk direksi.

Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harusmenghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus. Naad harus diisi dengan bahangrouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuaikan dengan warna ubin yang dipakai.Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambatmasuknya cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantaiharus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen.

Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya akibat daripemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti sehingga memuaskan Direksi.

Page 9: SPESIFIKASI TEKNIS

9

Pasal 17PEKERJAAN SANITASI

17.1. Penjelasan UmumMeliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik,

17.2. Ruang LingkupLingkup pekerjaan meliputi KM/WC Bila ada, Pembuangan air hujan, baik tenaga, bahan, peralatansehingga dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan untuk mendapatkan hasilyang baik sesuai dengan petunjuk direksi/ konsultan pengawas.

17.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Kloset jongkok dan Kloset duduk dengan produk Toto (American standart) atau setara Instalasi Air bersih memakai pipa paralon/ Maspion atau setara PVC ¾ “ Instalasi Air kotor Cair memakai pipa paralon PVC 3” Instalasi Air kotor Padat memakai pipa paralon PVC 3” Kemiringan Instalasi air minimum 7 derajat Kran air yang dipergunakan pada KM/WC adalah terbuat dari Stainlees steel

Floor drain terbuat dari bahan stainless-steel sekualitas produk SAN-El dipasang pada semua KM/WCditempatkan sesuai gambar rencana dan diupayakan kemiringan lantai tertuju pada Floor drain yangdimaksud.

Pasal 18PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

18.1. Penjelasan UmumMeliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil yang baik,

18.2. Ruang LingkupLingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material, perlengkapan/peralatan dan melaksanakanseluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara sempurna.Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur yang sudahberpengalaman serta terdaflar sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja-SIKA C yang masih berlaku. Scluruh Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrikyang berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL.Bidang Pekerjaan Yang Dikerjakan Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua komponen listrik termasuk

lampu, saklar, stop kontak, intalasi pengkabelan lengkap konduit, panel listrik dan pengetesannya. Hasil pekerjaan listrik sampai siap menyala.

18.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :a. Material Kontraktor harus memasang MCBMin. 2 Fase untuk instalasi Titik lampu menggunakan Kabel 2 x

1,5 sedangkan untuk instalasi Stop Kontak menggunakan Kabel 2 x 2,5 Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis DL 23 W Down light, dengan Lampu merk

Philips atau setara. Tipe armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu lainnyaseperti yang ditunjukkan dalam gambar. .

Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari merk Panasonic atau yang sekualitas. Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi merk 3 M, legrand atau yang sekualitas. Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau yang sekualitas.

Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama dengan jenis konduitnya. Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara penempatan yang benar

atau dari material bangunan lama yang masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihakDireksi/pengawas.Kontraktor Pelaksan harus menyerahkan contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik untukmendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biayaKontraktor pelaksana. Material yang harus diajukan contohnya antara lain :- Kabel,- Stop kontak,- Sakelar,- Lampu (setiap jenisnya),- Konduit, Ballast, dll

Pasal 19PEKERJAAN CAT

19.1. Penjelasan UmumMeliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil untuk mendapatkan hasil yang baik,

19.2. Ruang Lingkup

Page 10: SPESIFIKASI TEKNIS

10

Lingkup Pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan yang kelihatan seperti yang disebutkan / ditunjuk dalamgambar untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk direksi/ konsultan pengawas.

19.3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaan tembok harus diberi acian semen dan dibersihkan

dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan selesai, permukaan dinding harus digosok dengan amplaskemudian diplamur untuk menutupi bagian-bagian permukaan tembok yang berlubang dan yang terdapatcelah-celah kemudian digosok lagi hingga permukaan pekerjaan menjadi halus lalu dicat paling sedikittiga kali

Untuk Pekerjaan pengecetan dinding tembok dan plafond menggunakan cat tembok merk Metrolite atausetara, warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi/ pengawas.

listplank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat kayu/Besi sekualitas produk Avianatau yang setara

Pasal 20PEKERJAAN PEMBERSIHAN

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor Pelaksana wajib membersihkan semua bagianPekerjaan dari kotoran-kotoran, terutama pada atap, lantai dinding, Pintu/jendela, plafond dan lain-lain. KontraktorPelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang tidak diperlukan. Semua barang-barang bekasserta kotoran-kotoran harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih danrapih.

Pasal 21.MASA PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang tidak berfungsidengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari instansi yang telah dipasang.

Disetujui Oleh :PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

ABD. HARIS HASANI, SKMNIP. 19700929 199702 1 003

Bantaeng, Februari 2016Konsultan Perencana,

CV. ATIKA KONSULTAN

HERI ARDANI, STDirektur

Page 11: SPESIFIKASI TEKNIS

11

PAKET PEKERJAAN :REHABILITASI PUSKESMAS LOKA KAB. BANTAENG

TAHUN 2016