spm grand jean

2
Saya setuju jika 25 perusahaan manufaktur grand jean memakai pusat laba sebagai dasar pertanggung jawabannya, dibandingkan memakai pusat biaya sebagai pusat pertanggungjawabannya. Karena dengan memakai pusat laba ruang lingkup pertanggungnjawaban manajemen pelaksana akan lebih luas dan juga tujuan dari bagian produksi akan selaras dengan tujuan keseluruhan perusahaan. Jika menggunakan pusat laba, kinerja mereka dilihat berdasarkan laba yang diperoleh. Maka, untuk mendapatkan laba yang semaksimal mungkin mereka harus meminimumkan biaya sebisa mungkin. Dibandingkan dengan menggunakan pusat biaya, perusahaan manufaktur memiliki tujuan hanya untuk memenuhi angka anggaran dan memenuhi kuota yang dialokasikan untuk setiap perusahaan. Tidak ada insentif untuk pabrik melebihi produksi. Sebaliknya, itu membuat hal-hal sulit bagi mereka karena mereka harus memenuhi peningkatan kuota dan terpaksa melakukan penimbunan stok di akhir periode, untuk memenuhi dimana permintaan melebihi quota. Karena, para manajemen pelaksana tidak mempunyai kewenangan untuk mengubah quota sebagai pusat beban dan juga tidak ada hadiah uang atau reward lainnya untuk mengkompensasi kenaikan dalam tanggung jawab atau persyaratan, dengan kata lain mereka tidak termotivasi untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Maka dari itu, dengan memakai pusat laba para manajemen pelaksana akan memiliki wewenang dan juga terdorong untuk mengubah quota sesuai yang digunakan.

Upload: oscares-snow

Post on 08-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Ini adalah tugas sistem pengendalian manajemen Grand Jean Company profit center responsibility center govindarajan

TRANSCRIPT

Saya setuju jika 25 perusahaan manufaktur grand jean memakai pusat laba sebagai dasar pertanggung jawabannya, dibandingkan memakai pusat biaya sebagai pusat pertanggungjawabannya. Karena dengan memakai pusat laba ruang lingkup pertanggungnjawaban manajemen pelaksana akan lebih luas dan juga tujuan dari bagian produksi akan selaras dengan tujuan keseluruhan perusahaan. Jika menggunakan pusat laba, kinerja mereka dilihat berdasarkan laba yang diperoleh. Maka, untuk mendapatkan laba yang semaksimal mungkin mereka harus meminimumkan biaya sebisa mungkin. Dibandingkan dengan menggunakan pusat biaya, perusahaan manufaktur memiliki tujuan hanya untuk memenuhi angka anggaran dan memenuhi kuota yang dialokasikan untuk setiap perusahaan. Tidak ada insentif untuk pabrik melebihi produksi. Sebaliknya, itu membuat hal-hal sulit bagi mereka karena mereka harus memenuhi peningkatan kuota dan terpaksa melakukan penimbunan stok di akhir periode, untuk memenuhi dimana permintaan melebihi quota. Karena, para manajemen pelaksana tidak mempunyai kewenangan untuk mengubah quota sebagai pusat beban dan juga tidak ada hadiah uang atau reward lainnya untuk mengkompensasi kenaikan dalam tanggung jawab atau persyaratan, dengan kata lain mereka tidak termotivasi untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Maka dari itu, dengan memakai pusat laba para manajemen pelaksana akan memiliki wewenang dan juga terdorong untuk mengubah quota sesuai yang digunakan.

Dengan menggunakan pusat laba juga dapat diketahui sejauh mana total waktu produksi untuk masing-masing celana yang dibuat untuk dasar pelaksanaan anggaran biaya, mengetahui berapa lama produksi diperlukan pada celana untuk menentukan standar waktu yang biasa digunakan. Sehingga anggaran yang dibuat akan benar-benar sesuai dan tepat. Juga, dengan menggunakan pusat tanggung jawab laba dapat mengatasi masalah dengan perubahan perkiraan permintaan yang sering dilakukan oleh bagian pemasaran, karena manajemen dapat mengubah quota sesuai dengan yang seharusnya.