spm jantung

23
PENANGANAN DECOMPENSATIO CORDIS (GAGAL JANTUNG) Suatu sindrom klinik sebagai akibat kegagalan jantung untuk memompakan darah sesuai kebutuhan metabolisme jaringan tubuh dari waktu ke waktu. Klasifikasi decompensatio cordis : Gagal jantung kanan Gagal jantung kiri Gagal jantung karena curah jantung menurun Gagal jantung karena curah jantung meningkat Anamnesa Dispneu d’effort/dyspneu nocturnal paroksismal/orthopnoe Sesak, batuk Fatiq, anoreksia kadang kembung Pemeriksaan Fisik Pembesaran jantung Irama derap/mur-mur Tanda-tanda penyakit paru kronik JVP meningkat ≥ 16 cm H2O Oedem pitting pada ekstremitas interior Ronkhi basah tidak nyaring Refluks hepatojugular Takikardi ≥ 120 x / menit

Upload: putiasri85

Post on 05-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENANGANAN DECOMPENSATIO CORDIS

(GAGAL JANTUNG) Suatu sindrom klinik sebagai akibat kegagalan jantung untuk memompakan darah sesuai kebutuhan metabolisme jaringan tubuh dari waktu ke waktu.

Klasifikasi decompensatio cordis :

Gagal jantung kanan

Gagal jantung kiri

Gagal jantung karena curah jantung menurun

Gagal jantung karena curah jantung meningkat

Anamnesa Dispneu deffort/dyspneu nocturnal paroksismal/orthopnoe

Sesak, batuk

Fatiq, anoreksia kadang kembung

Pemeriksaan Fisik

Pembesaran jantung

Irama derap/mur-mur

Tanda-tanda penyakit paru kronik

JVP meningkat 16 cm H2O

Oedem pitting pada ekstremitas interior

Ronkhi basah tidak nyaring

Refluks hepatojugular

Takikardi 120 x / menit

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : darah rutin

Radiology (roentgen thoraks PA) : Cardiomegali, corak vaskularisasi paru menggambarkan kranialisasi

EKG

Therapi

Farmakologis bila ditemukan tanda-tanda gagal jantung, aritmia atau reaktivasi reumatik

Non farmakologis atas indikasi intervensi bedah dan non bedah untuk pasien kelas fungsional III ke atas

Pencegahan terhadap endokarditis infektif dengan antibiotika

Therapi

Penatalaksanaan factor penyebab

Penatalaksanaan factor pencetus

Penatalaksanaan gagal jantung

Meningkatkan oksigenasi : Pemberian O2

Istirahat / pembatasan aktivitas

Memperbaiki kontraktilitas otot jantung

Mengatasi keadaan reversible

Digitalisasi

Menurunkan beban jantung

Menuruntkan beban awal dengan diet rendah garam, diuretic dan vasodilator

Menurunkan beban akhir dengan dilator arteriol

Lama Perawatan

1 minggu 2 bulan tergantung ringan beratnya penyakit

PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI

Bila terdapat deteksi hipertrofi vertikel kiri akibat langsung dari peningkatan bertahap tahapan pembuluh perifer dan beban aktif ventrikel kiri (derajat dan lamanya peningkatan diastolik)

Anamnesa Jantung berdenyut cepat dan kuat

Sesak nafas

Pemeriksaan Fisik

Palpasi : ictus cordis bertambah

Auskultasi : S4

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : fungsi ginjal, hematokrit, elektrolit, urinalisis

Radiology (roentgen thoraks PA)

EKG

Therapi

Menurunkan tekanan darah

Mengobati payah jantung karena hipertensi

Olahraga, diet hipertensi

Medikamentosa : diuretic, penghambat, adrenergic, penghambat alfa & beta, ace inhibitor, calsium antagonis.

Menurunkan factor resiko terhadap penyakit kardiovaskuler semaksimal

Lama Perawatan

Beberapa hari setelah tekanan darah terkendali

PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

(AKUT MIOCARD INFARK)

Penyakit jantung koroner adalah Oklusi koroner akut dengan iskemik miokard yang berkepanjangan yang menyebabkan kerusakan sel dan infark miokard (Nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung)

Anamnesa Nyeri dada khas infark

Nausea, berkeringat

Sesuatu yang menakutkan pasien

Pemeriksaan Fisik

Muka pucat

Takikardi 120 x /menit

Bunyi jantung III (bila disertai gagal jantung kogestif)

Distensi vena jugularis ditemukan pada infark ventrikel kanan

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : CK-CKMB

Radiology (roentgen thoraks PA) : Bendungan paru, corak vaskularisasi paru menggambarkan kranialisasi

EKG : Elevasi ST, inverse gelombang T peningkatan gelombang Q minimal di dua sandapan

Monitoring EKG

Therapi

Istirahat total

Diet lunak serta rendah garam

Infuse atasi nyeri :

Morfin 2,5 5 mg Petidine 25 50 mg i.m bisa diulang

Nitrat, kalsium antagonis, beta bloker

Oksigenasi 2 4/menit

Sedative

Anti koagulan atas indikasi

Streptokinase/trombolisis atas indikasi

Lama Perawatan

1 2 minggu tergantung ringan beratnya penyakit

PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG ANGINA UNSTABLE

Angina pectoris tidak stabil (APTS) adalah sakit dada iskemik yang mencakup spectrum luas dari berbagai prestasi klinik dimana ada penurunan pada angina tanpa ada bukti adanya nekrosis miokard

Anamnesa Nyeri dada khas infark

Nausea, berkeringat

Sesuatu yang menakutkan pasien

Pemeriksaan Fisik

Muka pucat

Takikardi 120 x /menit

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : CK-CKMB

Radiology (roentgen thoraks PA)

EKG

Monitoring EKG

Therapi

Istirahat total

Diet lunak serta rendah garam

Infuse atasi nyeri :

Morfin 2,5 5 mg Petidine 25 50 mg i.m bisa diulang

Nitrat, kalsium antagonis, beta bloker

Oksigenasi 2 4/menit

Sedative

Anti koagulan atas indikasi

Streptokinase/trombolisis atas indikasi

Lama Perawatan

4 hari - 1 minggu tergantung ringan beratnya penyakit

PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG PEKTORIS

Angina pectoris adalah Sindrom klinik sakit dada yang khas yaitu seperti di tekan terasa berat, yang dijalarkan kelengan kiri. Hal ini biasa timbul saat pasien melakukan aktivitas dan segera hilang pada saat aktivitas dihentikan

Anamnesa Nyeri dada seperti diikat, ditekan di jepit, terasa panas berawal dari tengah dada sampai dijalarkan

Ciri khas tanda dan gejala dilihat dari letak kualitas sakit hubungan timbulnya sakit dengan aktivitas dengan lama serangan 1 5 menit.

Pemeriksaan Fisik

Muka pucat

Takikardi 120 x / menit

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : CK-CKMB

Radiology (roentgen thoraks PA) : Bendungan paru, corak vaskularisasi paru menggambarkan kranialisasi

EKG : Evaluasi segmen ST 1 mm pada waktu melakukan aktivitas

Monitoring EKG

Therapi

Istirahat total

Diet lunak serta rendah garam

Serangan akut : Nitrogliserin sublingual 5 mm bias di ulang dengan interval 3 5 menit

Serangan lanjutan : Long acting nitrat : ISDN 3 x 10 40 mg oral, beta bloker, kalsium antagonis

Tindakan invasif

Oksigenasi 2 4/menit

Olahraga disesuaikan

Lama Perawatan

3 hari 1 minggu tergantung ringan beratnya penyakit

PENANGANAN ARITMIA JANTUNG

Suatu gangguan irama jantung yang terpenting adalah takiaritmia dan bradiaritmia

Anamnesa Berdebar-debar

Sesak

Lemah pusing

Pandangan gelap sampai pingsan

Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah menurun atau meningkat

Perfusi berkurang atau bertambah

Bradiaritmia : 60 x/menit dan bias tidak teratur

Takiaritmia 100 x/menit dan bias tidak diatur

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : HB, eletrolit, analisa gas darah

Radiology (roentgen thoraks PA)

EKG

Monitoring EKG

Diagnosis Banding

Bradiaritmia

Blok AV

Aritmia antrial dengan blok AV derajat tinggi

Penyakit nodus sinus

Takiaritmia

Takikardi supraventrikel

Fibrilasi atrium respon cepat

Takikardiventrikel

Therapi

Oksigenasi 2 4/menit

Bradiartimia

Nin-farmakologik : tirah baring, hentikan obat yang mungkin menyebabkan aritmia

Farmakologik : sulfat atropine, orsprenalin, isoprenalin

Pembedahan : pemasangan alat pacu jantung temporer/permanent

Takiaritmia

Non-farmakologik : tirah baring, hentikan obat yang mungkin menyebabkan aritmia

Farmakologik :

Takikradi supraventrikel : digitalis, verapamil

Fibrilasi atrium respon cepat : digitalis

Takikrdi ventrikuler : xylocard, disopiramid, miksiletin

Defibrilasi (DC Shock) bila hemodinamik terganggu atau dengan obat-obatan gagal

Penyulit

3 henti jantung

Syok

Payah jantung

Lama Perawatan

4 hari 1 minggu tergantung ringan beratnya penyakit

PROSEDUR : PENANGANAN PERICARDITIS

Pericarditis adalah peradangan pericardium parietal, pericardium visceral, atau keduanya

Klasifikasi perikarditis

Perikarditis akut

Pericarditis kronis : terjadi penebalan di dua pericardium akibat inflamasi yang terjadi sebelumnya sehingga luas ruangan jantung berkurang akibatnya curah jantung berkurang dan tekanan pengisian meningkat

Etiologi Perikarditis

Infeksi : virus, bakteri spesifik atau non spesifik

Uremia

Trauma

Sindroma pasca infark miokard

Sindroma pasca perikardiotomi

Neoplasma

Idiopatik

Anamnesa

Akut : nyeri dada substernal/para sternal yang kadang-kadang menjalar ke bahu

Kronik : rasa lelah, lemah, dyspnoe saat kerja, orthopnoe

Pemeriksaan Fisik

Akut :

Pembesaran jantung

Pericardial friction rub

Peningkatan tekanan vena jugularis

Hepatomegali

Oedem kaki

Kronik :

Peningkatan tekanan vena jugularis

Bunyi jantung melemah

Perkardial knock

Pulsus paradoksus

Hepatosplenomegali

Ikterus

Ascites dan oedem

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : LED, darah rutin

Radiology (roentgen thoraks PA) : Klasifikasi peikardium

EKG : Elevasi segmen ST, Depresi segemen PR dna sinus takikardi, penurunan voltase pada led ekstremitas

Therapi

Tergantung penyebab

Kortikosteroid

Antibiotic

Bias sembuh sendiri

Perikardiotomi (kronis)

Lama Perawatan

4 hari 1 minggu tergantung ringan beratnya penyakit

PENANGANAN REUMATIK AKUT DAN PENYAKIT JANTUNG REUMATIK

Demam reumatik akut adalah suatu penyakit sistemik akut atau kronik yang menimbulkan kecacatan pada katub jantung secara lambat yang disebabkan oleh infeksi streptokokus beta hemolitikus A, dan bisa smbuh sendiri

Penyakit jantung reumatik adalah jantung yang ditandai dengan kerusakan pada katub jantung akibat serangan karditis reumatik akut yang berulang kali

Klasifikasi diagnostik : (menurut DUCKET JONES)

Kriteria Mayor :

Karditis

Poliarthritis migrant

Khore

Eritema marginatum

Nodul subkutan

Kriteria Minor

Demam

Poliartralgia

Riwayat demam reumatik / penyakit jantung sebelumnya

EKG : Interval memanjang reversible

Anemia

Lekositosis

LED meningkat

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : ASTO positive, LED, protein, C creative

EKG

Echocardiografi

Therapi

Tirah baring dan mobilisasi bertahap

Eradikasi : penicillin benzatin

Anti inflamasi : salsilat, koortikosteroid

Tindakan bedah bila diperlukan

Lama Perawatan

Kurang lebih 4 minggu tergantung tingat beratnya penyakit

PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG KATUB

Penyakit jantung katub adalah penyakit-penyakit jantung yang disebabkan kelainan katub jantung berupa kelainan membuka/menutupnya katub jantung

Klasifikasi penyakit jantung katub terdiri dari :

Mitral insufisiensi

Mitral stenosis

Aorta stenosis

Aorta insufisiensi

Etiologi penyakit jantung katub :

Reumatik (90%

Non reumatik : degeneratif, endokarditis, penyakit jantung koroner, peyakit jantung bawaan, trauma

Anamnesa

Mitral Insufsiensi

sesak nafas

lekas lelah sampai orthopnoe

dyspnoe nokturnal paroksisimal

oedem perifer

Mitral Stenosis

Takikardi

Dyspnoe

Orthopnoe

Denyut jantung tidak teratur

Sering terjadi gagal jantung, batuk darah, tromboeboli serebral maupun perifer

Aorta Insufisiensi

Pulsasi arteri karotis yang nyata

Dyspnoe deffort

Orthopnoe

Dyspnoe paroksikmal noktural

oedem paru dan kelelahan

Aorta Stenosis

Angina pectoris

Arterosklerosis koroner

Iskemia miokard pada dewasa

Dyspnoe yang menonjol

Pemeriksaan Fisik

Mitral insufisiensi

Palpasi : peningkatan aktivitas jantung kiri

Auskultasi : bising pansistolik di apeks, menjalar ke aksila dan mengeras saat ekspirasi

Mitral stenosis

Auskultasi : bising mid diastole yang kasar, rumble dan aksentuasi presistolik mengeras bunyi jantung 1

Aorta insufisiensi

Denyut arteri karotis yang cepat

Pulsus bisperiens

Bising diastolik di apeks

Bising diastolik trikuspid

Aorta stenosis

Penyempitan tekanan nadi dan perlonjakan denyut arteri

Getaran sistolik dapat didengar pada ics 2 dekat sternum dan dekat leher

Murmur sistolik diamond shape

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : darah rutin

Radiologi (roentgen PA) :

EKG

Therapi

farmakologis bila di temukan tanda-tanda gagal jantung, artimia atau reaktivasi reumatik

non farmakologis atas indikasdi intervensi bedah dan non bedah untuk pasien kelas fungsional III ke atas

pencegahan terhadap endokarditis infektif dengan antibiotika

Lama Perawatan

4 hari 1 minggu tergantung ringat beratnya penyakit