spm ukuran kinerja
DESCRIPTION
SPMTRANSCRIPT
Rangkuman Materi Kuliah (RMK)
CHAPTER 11 – PERFORMANCE MEASUREMENT
CASE 11.4 – ENAGER INDUSTRIES, INC
Disusun guna melengkapi tugas individu
Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
Dosen Pengampu: Dr. Muthmainah, M.Si., Ak
Disusun Oleh:
NAMA : MILA PURANI S.
NIM : S431402020
NO. ABSEN : 9
TANDA TANGAN :
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) SURAKARTA
2014
CHAPTER 11 – PERFORMANCE MEASUREMENT
Sistem Ukuran Kinerja untuk membantu menerapkan strategi, manajemen senior memilih ukuran-
ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan.
Keterbatasan Sistem Pengendalian Keuangan. Hanya mengandalkan pada ukuran keuangan saja
tidaklah cukup, dapat menjadi disfungsional karena alasan: mendorong tindakan jangka pendek
yang tidak sesuai dengan kepentingan jangka panjang perusahaan, manager unit bisnis mungkin
tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang, dan menggunakan laba jangka
pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat mendistori komunikasi antara manager unit bisnis dengan
manajemen senior, pengendalian keuangan ketat dapat memotivasi manager memanipulasi data.
Balanced Scorecard. Unit bisnis diukur dari empat perspektif berikut ini :
1. Keuangan (contohnya : margin laba, tingkat pengembalian atas aktiva, arus kas)
2. Pelanggan (contohnya: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan)
3. Bisnis internal (contohnya: retensi karyawan, pengurangan waktu siklus)
4. Inovasi dan pembelajaran (contohnya: presentasi penjualan dari produk baru)
Sistem Penilaian Kinerja: Pertimbangan Tambahan
Ukuran Hasil dan Pemicu mengindikasikan hasil dari suatu strategi.
Ukuran Keuangan dan Nonkeuangan banyak industri yang dipicu oleh perubahan dalam bidang
nonkeuangan yang pada akhirnya memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Ukuran Internal dan Eksternal. Perusahaan harus mencapai keseimbangan antara ukuran-ukuran
eksternal dengan ukuran-ukuran dari proses bisnis internal.
Pengukuran Memicu Perubahan. Kemampuan untuk mengukur hasil dan pemicu sedemikian rupa
sehingga menyebabkan organisasi bertindak sesuai dengan strateginya.
Faktor Kunci Keberhasilan
Variabel Kunci yang Berfokus pada Pelanggan: pemesanan, pesanan tertunda, pangsa pasar,
pesanan dari pelanggan kunci, kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan loyalitas pelanggan.
Variabel Kunci yang Berkaitan dengan Proses Bisnis Internal: utilitas kapasitas, pengiriman tepat
waktu, perputaran persediaan, kualitas,dan waktu siklus.
Waktu siklus = waktu pemrosesan + waktu penyimpanan + waktu pemindahan + waktu inspeksi
Implemetasi Sistem Pengukuran Kinerja
Mendefinisikan strategi. Scorecard membangun kaitan antara strategi dengan tindakan operasional.
Mendefinisikan Ukuran dari Strategi. Organisasi tersebut harus focus pada sedikit ukuran-ukuran
penting pada titik ini atau manajemen akan dibanjiri dengan ukuraan.
Mengintegrasikan Ukuran ke Dalam Sistem Manajemen. Scorecard diintegrasikan dengan struktur
formal dan informal dari organisasi, budaya, serta praktik sumber dayaa manusia.
Meninjau Ukuran dan Hasilnya secara Berkala
Kesulitan dalam Mengimplementasikan Sistem Pengukuran Kinerja: korelasi yang buruk
antara ukuran non keuangan dengan hasilnya, terpaku pada hasil keuangan, ukuran-ukuran tidak
dipengaruhi, terlalu banyak pengukuran, dan kesulitan dalam menetapkan trade-off
Pengendalian Interaktif. Tujuan utamanya untuk memfasilitasi terciptanya organisasi
pembelajaran. Pengendalian interaktif memiliki karakteristik-karakteristik: sekelompok informasi
pengendalian manajemen mengenai ketidakpastian strategis yang dihadapi oleh bisnis tersebut
menjadi titik pusat, eksekutif senior menerima informasi semacam itu dengan serius, manajer pada
semua tingkatan organisasi tersebut memfokuskan perhatiannya pada informasi yang dihasilkan
oleh sistem itu, atasan, bawahan, dan rekan sekerja bertemu untuk menginterpretasikan dan
membahas implikasi dan informasi untuk inisiatif strategis masa depan, dan rapat dilaksanakan
dalam bentuk debat serta tantangan terhadap data dan asumsi yang mendasari.
Suatu subsitem seharusnya memenuhi kondisi-kondisi berikut ini sebelum dapat digunakan sebagai
sistem pengendalian interaktif: data dalam subsistem harus tidak ambigu serta mudah dipahami dan
diinterpretasikan, memuat data mengenai ketidakpastian strategis, dan data seharusnya membantu
perusahaan untuk mengembangkan strategi baru.
Problem Solving : Enager Industries, Inc
1. Proposal produk baru oleh McNeil ditolak karena ROA proyeksian atas proyek tersebut hanya
sebesar 13%, atau kurang dari ketentuan sebesar 15%. Seharusnya Enager tidak memberlakukan
target flat untuk ketiga divisi, karena kondisi industri masing-masing divisi yang berbeda.
2. Berdasarlan laporan aliran kas tahun 1993 dari setiap divisi, dapat simpulkan bahwa penggunaan
tarif ROA yang sama untuk menilai ketiga divisi adalah tidak tepat. Sales pada tahun tersebut untuk
setiap divisi hampir sama yaitu sebesar $74 tetapi kos dan biaya yang ditanggung tiap divisi
berbeda karena jenis dan kebutuhan industri yang berbeda.
3. Berdasarkan Income Statement tahun 1992 dan 1993, diketahui bahwa laba bersih dan Earning per
Share mengalami kenaikan. Meskipun demikian, berdasarkan Balance Sheet tahun 1992 dan 1993
diketahui bahwa aset tetap Enager mengalami peningkatan. Besar kemungkinan bahwa penurunan
ROA perusahaan disebabkan oleh aset perusahaan yang meningkat cukup banyak.
4. Alasan kebijakan untuk menggunakan ROA sebagai pengukur kinerja divisi dinilai kurang tepat:
aktivitas dan kebutuhan industri masing masing divisi adalah berbeda dan tidak menggunakan nilai
aset bersih sebagai acuan menghitung ROA karena merugikan divisi yang dengan aset-aset baru.
5. Randall perlu mengevaluasi keefektifan penetapan ketiga divisi sebagai investment center.
sebaiknya Professional Service diposisikan sebagai revenue center. Selain itu, akan lebih baik bagi
Enager mengukur kinerja tiap divisi berdasar pada Balanced Scorecard tiap divisi.
6. Balanced Scorecard divisi Consuner Product
Perspektif Sasaran Strategik Ukuran Hasil Ukuran Pemacu Kinerja Target
Keuangan Sustainable Outstanding
Financial Returns
EVA Pangsa Pasar
Cost Effectiveness
Process
Pangsa pangsar meningkat 10% dalam
3 tahun.
Bertumbuhnya Pendapatan Tingkat pertumbuhan pendapatan Penjualan meningkat $3,000,000 /th
Berkurangnya Biaya Tingkat pengurangan biaya Biaya operasi berkurang 20% dlm 3 th.
Pelanggan Meningkatkan Kualitas
Produk
Meningkatnya jumlah konsumen
baru, Kesetiaan Konsumen
Jumlah pelanggan yang
menjadi pelanggan setia
Jumlah pelanggan meningkat 1500/th
Proses Terintegrasinya proses
manufaktur produk dan
pemasaran
Waktu dan biaya produksi yang
berkurang atau kapasitas produksi
meningkat
Pengurangan dan
penghapusan aktivitas
yang non value added
Kapasitas produksi meningkat 25% dlm
3 th
Balanced Scorecard Divisi Industrial Product
Perspektif Sasaran Strategik Ukuran Hasil Ukuran Pemacu Kinerja Target
Keuangan Sustainable Outstanding
Financial Returns
Economic Value Added Pangsa Pasar
Cost Effectiveness Process
Pangsa pangsar meningkat
10% dalam 2 tahun.
Bertumbuhnya Pendapatan Tingkat pertumbuhan pendapatan Penjualan meningkat
$3,500,000 per tahun
Berkurangnya Biaya Tingkat pengurangan biaya Biaya operasi berkurang 30%
dalam 3 tahun.
Pelanggan Meningkatkan Kualitas
Produk
Meningkatnya jumlah konsumen
baru, Kesetiaan Konsumen
Jumlah pelanggan yang
menjadi pelanggan setia
Jumlah pelanggan meningkat
100 dalam 3 tahun
Proses Terintegrasinya proses
manufaktur produk dan
pemasaran
Waktu dan biaya produksi yang
berkurang atau kapasitas produksi
meningkat
Pengurangan dan penghapusan
aktivitas yang non value added
Kapasitas produksi meningkat
25% dalam 3 tahun.
Balanced Scorecard Divisi Professional Service
Perspekti
f
Sasaran Strategik Ukuran Hasil Ukuran Pemacu Kinerja Target
Keuangan Sustainable Outstanding
Financial Returns
Economic Value
Added
Pangsa Pasar
Cost Effectiveness Process
Pangsa pangsar meningkat 10% dalam
3 tahun.
Bertumbuhnya Pendapatan Tingkat pertumbuhan
pendapatan
Penjualan meningkat $3,000,000 per
tahun
Berkurangnya Biaya Tingkat pengurangan
biaya
Biaya operasi berkurang 20% dalam 3
tahun.
Pelanggan Meningkatkan Kualitas Jasa Meningkatnya jumlah
konsumen baru
Tingkat Kesalahan Layanan Jumlah pelanggan meningkat 1500 per
tahun. Kualitas layanan meningkat
Meningkatnya Kualitas
Hubungan dengan Pelanggan
Kesetiaan Konsumen Jumlah pelanggan yang menjadi
pelanggan setia
Kualitas hubungan dengan pelanggan
meningkat.
Proses Terintegrasinya proses
layanan pelanggan
Waktu dan biaya
layanan berkurang
Pengurangan dan penghapusan
aktivitas yang non value added
Waktu layanan per pelanggan
berkurang 30% dalam 2 tahun.
7. Balanced Scorecard yang telah disusun ini merupakan rencana jangka panjang yang dapat ditindak
lanjuti dengan penyusunan target tahunan sampai dengan anggaran masing-masing divisi. Bisa saja
perusahaan melakukan revisi terhadap rencana strategik bila hal tersebut memang diperlukan.