spsifikasi pasar aek gambir

Upload: joel-sibolga

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    1/16

    1

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Pekerjaan : Renovasi Bangunan Balairung Pasar Aek Gambir Kec.Lumut

    Kabupaten Tapanuli Tengah

    Lokasi Kegiatan : Pasar Aek Gambir, Kecamatan Lumut, Kab. Tapanuli Tengah

    Sumber Dana : Dana Alokasi Khusus (DAK)Tahun Anggaran : Tahun 2015

    LINGKUP PEKERJAAN

    PASAL 1

    JENIS PEKERJAAN

    Ruang lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Renovasi Bangunan Balairung Pasar Aek Gambir terdiridari beberapa item pekerjaan antara lain :

      Pekerjaan Pendahuluan

      Pekerjaan Galian Tanah / Timbunan

      Pekerjaan Beton Bertulang  Pekerjaan Rangka Atap / Atap

      Pekerjaan Pasangan Bata dan Plesteran  Pekerjaan Lantai Semen Acian

      Pekerjaan Gantungan Barang Dagangan

      Pekerjaan Listrik

      Pekerjaan Pengecatan  Pekerjaan MCK

      Pekrjaan Plat Dwiker 2 (dua) unit

     

    Pekerjaan Bak Sampah 2m x 1.50 m  Pekerjaan Lain-lain

    PASAL 2

    PEKERJAAN PENDAHULUAN

    1.  Uraian

    Pekerjaan ini mencakup penggalian lokasi, galian struktur, penimbunan, dan pembuangan tanah atau bahanlain dari lokasi pertapakan bagunan yang akan dibangun yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan

    dalam Kontrak ini. 

    2.  Pembersihan Halaman

    a.  Sebelum pengukuran / dimulainya Pekerjaan, terlebih dahulu tapak lokasi Pekerjaan harus dibersihkan

    dari sisa-sisa bangunan lama, rumput, semak, Lumpur, akar pohon, tanah humus, puing-puing dan segalasesuatu yang tidak diperlukan atau yang dapat mengganggu jalannya Pekerjaan.

     b.  Segala macam dan bentuk barang bekas bongkaran harus dikeluarkan dari tapak lokasi Pekerjaan,selambat-lambatnya sebelum Pekerjaan galian tanah dimulai, dan tidak diperkenankan untuk menimbunnya

    diluar pagar sementara, harus segera dibuang jauh dari lokasi Pekerjaan.

    3.  Pengukuran dan Pembuatan Bouwplank

    a.  Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap tapak lokasi Pekerjaan dengan teliti

    disaksikan oleh Pengawas untuk mengetahui batas-batas tapak, peil ketinggian tanah, letak pohon- pohon,letak tiang-tiang telephon, tiang listrik dan bangunan yang tidak akan dibongkar, dengan

    menggunakan alat-alat waterpass dan theodolith. b.  Jika terdapat perbedaan antara Gambar Rencana dengan keadaan lapangan sebenarnya, maka

    Pengawas akan mengeluarkkan keputusannya tentang hal tersebut. Dan Kontraktor wajib melakukan

     penggambaran kembali (construction drawing beserta shop drawing) tapak lokasi Pekerjaan, lengkapdengan keterangan mengenai peil / ketinggian tanah, batas-batas, serta detail-detail khusus yang diperlukandalam pelaksanaan dan sebagainya.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    2/16

    2

    c.  Ukuran-ukuran tapak dari lokasi Pekerjaan dapat dilihat dalam Gambar Kerja. Ukuran-ukuran yang

    tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda, harus segera diberitahukan kepada Pengawas. Apabila

    dianggap perlu, Pengawas berhak memberihukan kepada Kontraktor untuk merubah ketinggian, letak atau

    ukuran suatu bagian Pekerjaan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan Perencana.

    4.  Pembuatan Patokan Dasara.  Letak patokan dasar (Bench Mark) ditentukan oleh Pengawas dan dibuat oleh Kontraktor dengan

     bagian yang muncul diatas muka tanah minimal setinggi permukaan lantai dasar rencana gedung dan dicat

    warna merah sehingga elevasi dapat dipastikan tidak berubah (minimal tiga buah).

     b.  Pada patokan dasar ditentukan letak peil + 0,00 sesuai rencana permukaan lantai dasar bangunan yang

    telah ditentukan dalam gambar. Kontraktor bertanggung jawab atas keutuhan patokan dasar tertentu beserta

    seluruh tanda-tandanya, sampai semua Pekerjaan telah selesai dikerjakan.

    5.  Pembagian Halaman Kerjaa.  Kontraktor harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Pengawas mengenai pembagian halaman

    Kerja untuk tempat penimbunan barang-barang, dan ruangan Pengawas.

     b.  Kontraktor harus menyediakan jalan masuk sementara dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan

    untuk kelancaran pelaksanaan Pekerjaan.

    c.  Dalam melaksanakan Pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan Pekerjaan,

    Kontraktor harus berhati-hati sedemikian rupa sehingga tidak menunggu kelancaran lalu-lintas atau

    menimbulkan kerusakan, Kontraktor berkewajiban untuk memperbaiki / mengganti.

    6.  Direksikeet

    a.  Direksikeet, berupa pembuatan Kantor / Los Kerja dilokasi pekerjaan yang berfungsi sebagai tempat

    kegiatan dilapangan bagi Pengawas dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan letaknya strategis,sehingga Pengawas mudah menjangkau / memantau setiap unsur kegiatan dilapangan. Pembuatan

    Direksikeet ini minimal terdiri dari ruang-ruang :1.  Kantor / ruang Kerja, lengkap dengan meubelair sistim perkantoran.

    2.  Gudang, terdiri dari gudang halus dan gudang kasar.3.  Kamar mandi dan WC (bila perlu) termasuk perlengkapan toilet.

     b.  Kontraktor harus mengadakan sumber air bersih baik didapat dari luar, tadah hujan dan atau sekaligus

    untuk seterusnya. Air harus selalu bersih, bebas dari Lumpur, minyak dan bahan kimia lain yang sifatnya

    merusak.c.  Kontraktor harus membuat saluran air hujan, septictank sementara dan lampu-lampu penerangan dilokasi

     pekerjaan.Semua biaya pengadaan utilitas termasuk pemasangan telepon (jika perlu) dan lain-lain hal menjadi

    tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

    PASAL 3

    PEKERJAAN GALIAN TANAH / TIMBUNAN

    1.  Uraian Pekerjaan

    a.  Penyediaan tenaga kerja, peralatan termasuk alat berat, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan lainnya yangdiperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah yang sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi.

     b.  Pekerjaan galian tanah meliputi pekerjaan penggalian tanah pada lokasi, pembuangan tanah, batuan-batuan

    atau material lain yang tidak berguna dari tempat proyek, pembuangan lapisan tanah atas, pembuangan bekas-bekas longsoran, yang ke-semuanya disesuaikan dengan spesifikasi ini

    c.  Pekerjaan penimbunan kembali sesuai lingkup pekerjaan sampai permukaan yang dikehendaki (Elevasi), di

     penuhi sesuai dengan gambar kerja.

    2.  Persyaratan Pekerjaan

    a.  Tata LetakKontraktor bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum

     penataan, Kontraktor harus menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari Pengawas.

    Bench Mark yang bersifat tetap maupun sementara harus dijaga dari kemungkinan gangguan atau

     pemindahan.

    b.  Keadaan Tapak / Tanah

    1. 

    Sebelum memulai Pekerjaan, Kontraktor harus yakin bahwa semua permukaan tanah, baik secarakenyataan maupun berdasarkan garis transis / axis dalam Gambar Kerja adalah betul.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    3/16

    3

    2.  Jika tidak merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah, Kontraktor harus melaporkan secara

    tertulis kepada Pengawas yang selanjutnya akan dipertimbangkan dan diselesaikan bersama.

    c.  Pengawasan

    Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, Kontraktor harus diwakili oleh seorang pengawas ahli dari pihakKontraktor yang sudah berpengalaman dalam bidang pekerjaan penggalian, yang mengetahui semua aspek

     pekerjaan yang harus dilaksakan sesuai kontrak.

    d. 

    Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran

    1.  Semua benda-benda yang terdapat dipermukaan tampak bangunan seperti pohon, akar dan tonjolan,

    tanah, batuan serta rintangan-rintangan dan lain-lain yang berada didalam batas daerah pembangunan

    dan yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan atau dibongkar kecuali untuk hal-hal dibawah ini:

    a.  Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar pohon serta benda-benda yang t idak mudahrusak, yang letaknya minimal 1 meter luar tapak bangunan.

     b.  Pembongkaran tiang-tiang pagar, saluran-saluran dan selokan-selokan hanya sebatas yang

    dibutuhkan ditempat penggalian tersebut.

    c.  Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali, lubang-lubang bekas pepohonan dan lubang-lubang

    lain, harus ditimbun kembali dengan bahan-bahan yang baik dan dipadatkan.

    d.  Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang semua benda-benda yang tidak berguna pada

    tapak bangunan.e.  Obstacle1.  Kriteria obstacle adalah berupa kontruksi beton, pasangan batu kali, pasangan dinding tembok, besi-

     besi tua dan lain-lain, baik bekas perlindungan maupun bekas kontruksi bangunan lama, yang cara

     pembongkarannya memerlukan metode khusus yang menggunakan perlatan khusus pula (misalnya

     beton breaker, kompresor, mesin potong) dibanding dengan peralatan yang digunakan pada pekerjaangalian tanah.

    2.  Semua brankal dan kotoran dari bekas pembongkaran, kontruksi existing, galian dan lain-lain harusdikeluarkan dari tapak bangunan dan dibuang ketempat yang ditentukan oleh Pengawas.

    f.  Pembuangan Humus1.  Sebelum memulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput harus dibersihkan, harus bebas

    dari sisa-sisa tanah bawah (subsoil), bekas-bekas pohon, akar-akar, batuan-batuan, semak-semak atau

     bahan-bahan lainnya.

    2. 

    Humas yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ketempat yang sudah ditentukan olehPengawas atau di tempat-tempat yang diusulkan oleh Kontraktor.

    g.  Pekerjaan Galian

    1.  Pekerjan galian ini mencakup perataan lokasi pasar, galian pondasi, galian darinase dan pekejaan galian

    lainnya. Khusus untuk perataan lokasi harus menggunakan alat berat (excator), material hasil

     penggalian tidak boleh ditumpuk dilapangan, harus segera diangkut ke luar lokasi dengan menggunakandump truck. Pelaksanaan galian tanah harus selalu dijaga agar selama proses penggalian kondisi

    lapangan selalu dalam keadaan bersih dan tidak becek. ,. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perludilakukan prosedur seperti berikut :

    a.  Setiap selesai penggalian dimana volume material hasil penggalian diperkirakan cukup untuk daya

    muat 1 (satu) kendaraan pembuang (dump truck), maka material hasil penggalian tersebut haruslangsung dibuang keluar lokasi.

     b.  Melakukan pembuatan sistem drainase yang baik sehingga dapat dihindarkan terjadinya becek.

    c.  Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan untuk sistem penggalian dan pembuang an sehinggakondisi bersih dan keamanan pekerjaan dilapangan dapat tercapai. Metode ini harus disetujui oleh

    Pengawas.2.  Penggunan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat-tempat di mana penggunaan

    mesin-mesin tersebut dapat merusak benda-benda yang terdapat di dekatnya, atau pekerjaan yangtelah rampung, maka pekerjaan dengan tangan harus dilaksanakan.

    3.  Kontraktor harus membuat turap sementara yang cukup kuat untuk menahan lereng-lereng tanah galian

    sehingga lereng-lereng tanah galian tersebut tidak ambruk, dan agar tidak mengganggu pekerjaan.

    Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan-bangunan yang berada didekat lereng galianagar tetap stabil. Apabila terjadi kerusakan bangunan (roboh) yang di akibatkan oleh pekerjaan galian,

    maka Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harusmenggantinya atas biaya Kontraktor.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    4/16

    4

    3. Macam Galian

    a.  Penggalian dibagi dalam macam-macam jenis yaitu :

    (1).  Galian tanah biasa

    (2).  Galian batu(3).  Galian konstruksi / obstacle

     b.  Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai dengan spesifikasi untuk ketiga macam galian tersebutdiatas. Syarat-syarat kerja yang menyangkut bidang lain akan mengikuti ketentuan-ketentuan letak, peil

    dan dimensi seperti yang tercantum dalam Gambar Pelaksanaan atau petunjuk Pengawas.

    (1).  Galian Tanah Biasa

    a.  Galian tanah biasa mencangkup semua galian yang bukan merupakan galian batu, galian

    konstruksi atau galian material dan bahan baku lainnya. b.  Bila Pengawas menghendaki, Kontraktor harus membongkar / membuang material-material

    yang tidak diinginkan dalam pekerjaan galian ketempat lain yang sudah ditentukan. Bilamaterial-material yang tidak diinginkan itu harus dibuang, maka tanah yang digunakan untuk

    menutup lubang bekas galian sebagai gantinya. Bila tanah bekas galian tidak diinginkan, maka

    tanah material penggantinya harus di datangkan.

    (2).  Galian Batu

    Galian batu terdiri dari pekerjaan penggalian atau membongkar batu-batuan pada daerah galian

    termasuk batu-batuan bekas pagar yang menurut pendapat Pengawas harus dilakukan pembongkaran.

    (3).  Galian Konstruksi / Obstacle

    a.  Galian Konstruksi adalah semua galian, selain dari galian tanah yang disebut dalam Spesifikasi

    ini atau tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang disebut sebagai galian

    Konstruksi terdiri dari galian lantai bangunan, galian pondasi bangunan existing, galian perkerasan jalan atau halaman, galian pipa atau kabel listrik, pipa gas,saluran-saluran serta

    konstruksi-konstruksi lainnya. b.  Pekerjaan ini juga termasuk pekerjaan untuk mengisi kembali lubang-lubang bekas galian

    dengan material-material yang baik dan dari jenis yang disetujui Pengawas, membuangkelebihan material, pengeringan, pemompaan, pembongkaran yang diperlukan sehubungan

    dengan pekerjaan tersebut diatas.

    4. Pekerjaan Urugan1.  Bahan Urugan

    a.  Bahan urugan yang dipakai adalah pasir urug untuk ± 30 cm di bawh lantai bangunan dan tanah merahuntuk timbunan setinggi ± 1 m di timbun seluruhnya pada tapak bangunan yang ada. Bahan urugan ini

    harus memenuhi persyaratan, dan harus didatangkan dari luar proyek. Lokasi sumber jenis bahanurugan tersebut di atas, harus mendapat persetujuan dari Pengawas.

     b.  Tanah bekas galian umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan urugan, kecuali apabila tanah

    tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan dan mendapat persetujuan dari Pengawas.

    2.  Pelaksanaan Pengurugan

    a.  Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangakan dan dikeruk sebelum pekerjaan pengurugan

    dimulai. Pada saat pengurugan tapak bangunan harus dikeringkan. b.  Pemampaatan dalam pengurugan dan pemadatan harus dilakukan sesuai dengan pelaksanaan yang

    dipersyaratkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau

     pemadatan selama hujan deras. Jika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air makaKontraktor harus membuat alur-alur air pada bagian teratas untuk mengeringkannya sampai mencapai

    kadar air yang benar kemudian dipadatkan kembali.

    c.  Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi sesuai dengan yang dibutuhkan atauyang tercantum dalam gambar kerja.

    3.  Pekerjaan Urugan

    a.  Urugan Pasir

    1.  Urugan pasir dipergunakan jenis pasir urug atau pasir pasang dan disesuaikan dengan kebutuhan.Pasir urug harus bersih dari kotoran-kotoran atau biji-bijian yang dapat tumbuh dikemudian hari.

    2.  Urugan pasir dipakai untuk mengurung / menguatkan lapisan tanah dibawah pondasi, dibawah

    lantai Kerja selasar, dan lain-lain. Untuk pemadatan harus menggunakan alat pemadat berupa

    handpress atau stamper dan selanjutnya pemadatan dengan penyiraman air secukupnya. Alat penimbris yang digunakan dari besi Roller yang cukup berat untuk memadatkan urugan tersebut.

    b. 

    Urugan Tanah Kembali1.  Pekerjaan mengurug kembali adalah Pekerjaan mengurug bekas / sisa galian pondasi atau saluran-

    saluran. Semua dapat dilaksanakan sesudah mendapat persetujuan dari Pengawas.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    5/16

    5

    2.  Pemadatan pengurugan harus menggunakan alat pemadat, cara pelaksanaannya harus lapis demi

    lapis. Tanah yang dipakai mengurug adalah tanah luar yang bersih dari kotoran / humus atau dapat

     juga tanah bekas / sisa galian dengan seijin Pengawas. Untuk peninggian atau urugan tanah

    dibawah lantai (sebelum urugan pasir) pelaksanaannya sebagaimana dijelaskan pada uraian diatas.

    4.  P e m a d a t a n

    a.  Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketepatan ukuran ketinggian yang di inginkan untuk pemadatan bahan-bahan urugan yang masih kurang agar segera memperbaiki kekurangan-

    kekurangannya sampai pemadatan dinyatakan cukup padat.

     b. 

    Kontraktor harus menentukan jenis ukuran dan berat dari alat yang paling sesuai untuk pemadatan

     bahan urugan tersebut. Alat-alat pemadatan ini harus mendapat persetujuan Pengawas.

    c.  Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimum 30 cm

    dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit 90% (modified protector) dari kepadatan keringmaksimum seperti yang di tentukan dalam Persyaratan Pemadatan.

    5.  Perataan Terakhira.  Daerah yang diurug atau digali harus diratakan, sehingga betul-betul rata tidak ada

     permukaan yang bergelombang.

     b.  Tanah disekitar bangunan dan ditempat-tempat lain yang ditentukan, harus dibuat suatu

    kemiringan yang tidak kurang dari 2% (dua persen) kearah daerah pembuangan air.

    c.  Jika tidak dijelaskan dalam Gambar Kerja, maka semua permukaan tanah pada daerah dimana

     bangunan akan didirikan harus rata dan meliputi jarak 2 meter diluar garis terluar bangunan.

    PASAL 4

    PEKERJAAN BETON BERTULANG

    1.  UraianPenggunaan beton dilaksanakan untuk :

    a.  Beton Bertulang  Pondasi setempat (Tapak)

      Tiang-tiang (Kolom)  Balok sloof dinding

     Ring Balok

      Balok lantai

      Lantai (untuk MCK sebagai dudukan bak penyimpan air)  Kolom praktis

      Dan yang lainnya sesuai dengan yang direncanakan 

    b.  Beton tidak Bertulang

      Rabat / lantai Kerja

      Batu pinggir emplacement (kansteen) atau curb  Dan yang lainnya sesuai dengan yang direncanakan.

    2.  Bahan dan Persyaratan

    a.  Semen

    1. 

    Semen yang dipakai harus Portland Cement Type-I merk yang disyahkan / disetujui yang berwenang,dan memenuhi syarat sebagaimana diuraikan dalam PBI 1971 (NI-2).

    2.  Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterima dalam kantong asli dari

     pabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat. Kantongan-kantongan semen yang rusak jahitannya danrobek-robek, tidak diperkenankan dipergunakan, kecuali untuk Pekerjaan bukan beton.

    b.  Pasir1.  Pasir harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran, baik bahan organis maupun Lumpur, tanah,

    karang, garam dan sebagainya sesuai dengan syarat didalam PBI 1971 (NI-2).2.  Pasir yang digunakan untuk Pekerjaan ini adalah pasir alam, Pasir laut sama sekali tidak

    diperkenankan untuk dipergunakan. Modulus Kehalusan 2-3, 2 ASTM C33-78 atau dengan ketentuan

    sebagai berikut :

    Ukuran Ayakan

     No Diameter(mm)

    % Lolos

    3/8”  9,50 100

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    6/16

    6

    4 4,75 95 –  100

    8 2,36 80 –  100

    16 1,18 50 –  85

    30 0,60 25 –  60

    50 0,30 10 –  30

    100 0,15 3 - 12

    c. 

    Agregat Kasar1.  Agregat kasar harus diperoleh dari sumber yang telah disetujui oleh Pihak Pengawas. Agregat kasar

    ini harus terdiri dari kerikil atau batu pecah atau bahan-bahan pengisi lainnya yang sejenis.

    2.  Agregat kasar harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran, baik bahan organis maupunLumpur, tanah, karang, garam dan sebagainya sesuai dengan syarat didalam PBI 1971 (Ni-2).

    3.  Kontraktor harus melakukan pengujian agregat secara teratur dengan mengambil contoh dari agregat

    yang akan digunakan dan memberikan kepada Pihak Pengawas salinan dari setiap pengujian.

    Ukuran Ayakan

     No Diameter

    (mm)

    % Lolos

    1 ½”  38,1 95 - 100

    3/4 19,1 35 –  70

    3/8”  9,50 10 –  304 4,75 0 –  5

    8 2,36

    16 1,18

    30 0,60

    50 0,30

    100 0,15

    d.  Penyimpanan Pasir dan Agregat Kasar1.  Semua cara / metoda yang digunakan Kontraktor untuk membongkar, memuat, menangani dan

    menumpuk pasir dan agregat kasar harus mendapat persetujuan dari Pengawas. Tempat yangdiperuntukkan untuk penimbunan pasir dan agregat kasar harus dibersihkan dan diratakan agar aliran

    air menjadi lancar, sehingga bahan yang ditumpuk tidak tercemar oleh tanah atau bahan lain karena

    aliran air permukaan atau air tanah.

    2.  Kontraktor harus menanggung sendiri semua biaya yang diperlukan untuk mengelola kembali pasirdan atau agregat kasar yang tercemar karena penimbunan yang tidak baik dan kurangnya pencegahan

     perlindungan yang cukup.

    e.  Air.

    1.  Air untuk adukan atau untuk merawat beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak

    atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Air harus bebas dari hidrokarbon

    dan dari bahan organik yang merusak. Batas jumlah bahan anorganik yang larut tidak boleh melebihi

    dari 500/106 berat dan endapan tidak boleh melebihi 30/10

    6 berat.

    2.  Kontraktor harus mengadakan pengujian secara teratur terhadap air yang diambil dari sumber air

    tersebut dalam pola dan kekerapan harus menyerahkan catatan hasil setiap pengujian air tersebut

    kepada Pengawas.3. 

    Kontraktor harus menanggung semua biaya dalam upaya mendapatkan air yang memenuhi kualitas

    yang ditentukan. Kontraktor harus menyediakan air kerja di bak penampungan air di lapangan untuk

    menjamin kelancaran kerja.

    f.  Besi Beton

    1.  Besi beton adalah baja lunak dengan ketegangan leleh minimal 2.100 kg / m2. Besi beton ini dalamsegala hal harus memenuhi ketentuan PBI 1971 (NI-2). Membengkok dan meluruskan besi beton

    harus dilakukan dalam keadaan dingin, besi beton dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan GambarRencana.

    2.  Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu dan bebas dari

    lumpur atau zat-zat asing seperti karat, minyak, cat, kulit serta bahan lain yang mengurangi daya

    lekat semen.

    3. 

    Cetakan Beton (Bekisting)(a).  Bahan

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    7/16

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    8/16

    8

    Toleransi pada beton halus 0,6 cm untuk posisi masing-masing bagian. Lagi pula penggantian papan

     penutup pada sambungan-sambungan tidak boleh lebih besar dari 0,1 cm, dan penggantian dari kelurusan

    masing-masing bagian harus dalam 1% (satu persen), tetapi toleransi ini tidak boleh bertambah.

    8.  Pipa-Pipa

    a.  Pipa listrik dan lain-lain serta bagian-bagiannya yang tertanam didalam ataupun bersinggungandengan beton harus dari bahan-bahan yang tidak merusak beton. Pipa dan bagian-bagiannya yang terbuat

    dari aluminium tidak boleh tertanam dalam beton, kecuali bila ditutup dengan lapisan yang efektif yang

    dapat mencegah reaksi kimia antara aluminium dengan beton dan atau dapat mencegah proses elektronika

    aluminium dengan baja.

     b.  Pipa yang ditanam dalam beton tidak boleh mempunyai diameter yang lebih besar dari pada sepertiga

    tebal beton tempat pipa tersebut tertanam. Pipa yang menembus beton harus mempunyai ukuran danletak yang tidak mengurangi kekuatan konstruksi.

    9.  Perlindungan Beton

    Untuk melindungi beton yang dicor dari cahaya matahari, angin dan hujan, sampai beton ini mengeras dengan

     baik agar mencegah pengeringan terlalu cepat harus diambil tindakan :

    Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibasahi terus sebelum cetakan dibongkar.

    Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama 4 (empat) hari berturut-turut.

    10. 

    Pembongkaran Cetakan Betona.  Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan yang cukup untuk memikul 2kali beban sendiri. Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian-bagian konstruksi akan bekerja

     beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama

    keadaan tersebut tetap berlangsung.

     b.  Perlu ditekankan, bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya terletak pada

    Kontraktor dan perhatian Kontraktor mengenai pembongkaran cetakan ditujukan ke PBI 1971 (NI-2)dalam pasal yang bersangkutan.

    11.  Cacat Pada Beton

    Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat sebagai berikut :

    a.  Konstruksi beton yang sangat keropos. Konstruksi beton tidak sesuai dengan bentuk yang

    direncanakan atau posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana. b.  Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang direncanakan. Konstruksi beton yang

     berisikan kayu atau benda lainnya.

    PASAL 5

    PEKERJAAN BESI TULANGAN DAN ANKER

    1.  Bahan dan Peralatan

    a.  Semua bagian bahan besi tulangan yang dipergunakan harus baru dengan jenis sama kualitasnya,dalam hal ini dipakai jenis besi baja BJ-34 atau setara dengan tegangan leleh besi baja minimum 2100 kg /

    cm2 dan tegangan izin perencanaan sesuai dengan PPBBI 1983 sebesar 1400 kg / cm2. b.  Diameter-diameter besi beton harus sama seperti yang di persyaratkan dalam gambar Kerja dan jika

    diameter tersebut harus diganti, maka jumlah luas penampang persatuan lebar beton harus minimal sama

    dengan luas penampang rencana, sebelum melakukan perubahan-perubahan harus mendapat persetujuandari Pengawas.

    c.  Semua perlengkapan atau barang-barang Pekerjaan lain yang diperlukan demi

    kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam Gambar Rencana ataudipersyaratkan disini, harus diadakan atau disediakan, kecuali jika diperlihatkan atau dipersyaratkan lain.

    2.  Macam Pekerjaan

    a.  Tulangan Pondasi tapak, Tiang kolom, Sloof, Ring balok dan Beton bertulang lainnya. b.  Anker pondasi tiang-tiang pagar beton bertulang.

    c.  Dan Pekerjaan besi baja lainnya sesuai dengan gambar rencana.

    3.  Syarat-Syarat Pelaksanaan

    a.  Gambar rencana Kerja untuk besi baja tulangan yang meliputi rencana pemotongan, pembengkokan

    sambungan, penghentian yang dibuat oleh kontraktor agar diajukan kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    9/16

    9

     b.  Semua detail pembengkokan, sambungan dan pemotongan harus memenuhi persyaratan seperti

    dicantumkan dalam gambar Kerja dan Syarat yang diikuti menurut PBI 1971.

    c.  Kontraktor diharuskan mengambil ukuran-ukuran yang sesungguhnya ditempat Pekerjaan dan tidak

    hanya berpedoman dari dalam Gambar-gambar Kerja saja untuk melakukan pemasangan item Pekerjaan pada tempatnya, terutama pada bagian-bagian yang terhalang oleh benda lain.

    PASAL 6

    PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

    1.  Lingkup PekerjaanPekerjaan pasangan batu bata meliputi :

    a.  Pasangan batu bata.

     b.  Saluran terbuka pasangan batu bata.

    c.  Atau seperti yang tercantum dalam gambar pelaksanaan.

    2.  Persyaratan Bahan

    a. 

    Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang terbaik, dengan pembakaran sempurna danmerata serta memenuhi persyaratan bahan. b.  Batu bata harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam.

    c.  Persyaratan bahan yang diperlukan adalah : semen, pasir dan air sesuai dengan persyaratan bahan beton

     pada Persyaratan Teknis Pekerjaan Beton.

    3.  Persyaratan Pelaksanaan

    Sebelum pelaksanaan pemasangan batu bata telebih dahulu batu bata tersebut harus direndam dalam air bersihhingga jenuh dan pada saat dipasang atau diletakkakn tidak boleh ada genangan air diatas permukaan batu bata

    tersebut.

    4.  Adukan Perekat atau Spesi

    a.  Adukan perekat atau spesi pasangan batu bata yang kedap air digunakan dengan komposisi campuran 1

    PC : 3 Ps dipergunakan untuk :1.  Pondasi pasangan batu bata yang berhubungan langsung dengan tanah. Dinding pasangan batu bata

    dari permukaan sloof hingga ke peil lantai dasar dan dari peil lantai dasar hingga setinggi 40 cm.2.  Dinding pasangan batu bata dari peil lantai dasar hingga setinggi 200 cm pada ruang-ruang atau

    daerah basah dan semua dinding pasangan batu bata yang disyaratkan kedap air seperti yangtercantum dalam gambar pelaksanaan. Dinding pasangan batu bata yang langsung berhubunga

    dengan luar.

     b.  Untuk semua pasangan batu bata terhitung mulai + 40 cm dari permukaan lantai dasar keatas, dipakai

    adukan perekat atau spesi dengan komposisi campuran 1 PC : 4 Ps terkecuali yang disyaratkan kedap airseperti yang tercantum dalam gambar pelaksanaan.

    5.  Pekerjaan Kolom Praktis

    a.  Dimensi atau ukuran dan penulangan beton kolom praktis sesuai dengan yang tercantum dalam gambar

     pelaksanaan, (umumnya kolom praktis berukuran 13 cm x 13 cm dengan tulangan memanjang 4 Ø 10 dansengkang Ø 7 –  20). Pemasangan kolom praktis dilaksanakan pada :

    1.  Setiap pertemuan dinding pasangan batu bata ½ batu.

    2.  Dinding pasangan batu bata ½ batu pada bagian dalam bangunan setiap luas 12 m2.3.  Dinding pasangan batu bata ½ batu pada bagian luar tepi bangunan setiap luas 8 m2.

    4.  Dan atau seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan.5.  Pada setiap tepi kosen pintu.

     b.  Diatas setiap lobang pintu dan jendela atau lubang lainnya harus dipasang ring balok beton, terlepasapakah ring balok beton tersebut tergambar atau tidak dalam gambar pelaksanaan.

    Jenis adukan yang dipergunakan pada Pekerjaan pasangan batu bata diklasifikasikan sebagai berikut :

    Jenis Adukan Penggunaan Komposisi Adukan

    A.1A.2

    Daerah yang sering terkena air (trasraam)Pasangan dinding batu bata dan lainnya

    1 Pc : 2 Ps1 Pc : 4 Ps

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    10/16

    10

    6.  Pasangan Batu Bata

    a.  Uraian

    Pekerjaan pasangan batu bata meliputi :

    1.  Pekerjaan peninggian peil bangunan.2.  Pekerjaan saluran terbuka.

    3.  Dan Pekerjaan lainnya seperti yang telah direncanakan

    b.  Bahan dan Persyaratan

    1.  Batu bata yang digunakan harus bermutu baik,tidak mudah patah dan sesuai dengan ukuran yang

    ada di pasaran.

    2.  Semua batu bata harus dari mutu yang baik, padat, keras dan tidak melengkung.

    3.  Dimensinya harus sama besar dan berasal dari satu pabrik yang sama.

    c.  Pelaksanaan Pekerjaan

    1.  Batu bata yang patah melintang atau memanjang dengan besaran patahannya lebih besar dari

    setengah panjang batu bata tersebut, tidak diperkenankan untuk dipergunakan. Semua batu batasebelum dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu untuk mencapai daya rekat yang lebih

     baik.

    2.  Pemasangan batu bata harus membentuk bidang tegak, rata mendatar dengan alat Bantu

    secukupnya. Siar yang terbentuk pada pasangan batu bata harus seragam setebal 0,3 (nol koma tiga)

    cm. Siar tegak lurus tidak boleh saling menyambung dan membentuk garis lurus.

    3.  Setiap tahap pemasangan diperlukan hanya 24 (dua puluh empat) lapis (maksimum) setiap harinya

    dan tinggi bagian tahapan tidak boleh berbeda lebih dari 1 (satu meter) m dari bagian lainnya.

    PASAL 7

    PEKERJAAN PLESTERAN

    1.  Uraian

    Jenis plesteran untuk pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) adalah sebagai berikut :

    Jenis Pekerjaan Komposisi Dengan Adukan Plesteran

    P.1

    P.2

    Daerah yang sering terkena air (Trasraam) 1 Pc : 2 Ps

    Daerah yang tidak terkena air 1 Pc : 4 Ps

    2.  Bahan dan Persyaratan

    a.  Untuk adukan plesteran, menggunakan semen jenis Portland Cement (PC) air dan pasir juga harus

    memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan. Kualitas semen harus memenuhi persyaratan sesuai dengan

    (NI-8) serta untuk air dan pasir mengikuti persyaratan tertulis dari (NI-3). b.  Pasir yang dipergunakan dalam Pekerjaan ini harus halus dengan berwarna jernih dan harus sesuai

    seperti yang tersebut dalam (NI-3). Khusus pasir yang digunakan untuk pasir pasangan di syaratkan harusdengan gradasi tidak lebih dari diameter 0,35 mm, bersih dan bebas dari segala macam kotoran, baik

    kotoran organis maupun Lumpur, tanah, garam dan sebagainya.c.  Dalam hal adukan diharuskan dicampur didalam alat pencampur (Mollen) atau dicampur dengan

    adukan kacoan tangan dengan menggunakan skop atau cangkul diatas permukaan yang keras.Tidak

    diperbolehkan mencampur adukan yang sudah mulai mengeras dengan cara membubuhkan semen baru.

    3.  Penggunaan Jenis Plesteran

    a.  Plesteran Kasar (Brafen)Permukaan pasangan batu bata yang terendam didalam tanah harus kedap air (Trasraam) dan campuran

     plesteran dengan menggunakan jenis plesteran P.1, demikian pula halnya dengan pasangan batu bata

    tersebut juga menggunakan adukan A.1(Trasraam).

    b.  Plesteran Halus

    1.  Untuk menyelesaikan atau menutup permukaan pasangan batu bata yang tidak ditutupi dengan bahan

    lain, harus diplester secara halus, rapi, rata dan tebalnya tidak boleh lebih dari 2 (dua) cm.2.  Plesteran dengan adukan P.1 adalah untuk daerah yang terkena air, atau pasangan tersebut

    menggunakan adukan A.1. Plesteran dengan adukan P.2 adalah untuk menutupi permukaan pasangan batu bata yang menggunakan adukan A.2.

    3.  Untuk dapat diperhatikan, bahwa Pekerjaan plesteran dinding dapat dilaksanakan sesudah semua

     bahan / alat yang harus tertanam dalam dinding, misalnya pipa-pipa listrik dan pipa air telah selesaidikerjakan sebelumnya. Permukaan pasangan yang akan diplester harus bebas dari segala kotoran,

    kemudian disiram air.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    11/16

    11

    c.  Plesteran Lebih Halus (Acian)

    Setelah diplester dengan jenis plesteran seperti diuraikan diatas, selanjutnya permukaan plesteran tersebut

    diperhalus lagi dengan plesteran halus (acian) yang menggunakan jenis plesteran yang sejenis dengan plesteran sebelumnya, hanya pasir pasang yang digunakan, disaring / diayak agar menghasilkan butiran

    yang lebih halus dari pasir pasang untuk plesteran tersebut.

    d.  Plesteran Siar

    Bila ada plesteran siar untuk penyelesaian permukaan pasangan batu bata atau bahan-bahan penutup

    lainnya digunakan jenis plesteran P.2.

    e.  Plesteran Beton

    Plesteran beton adalah semua permukaan beton yang terlihat misalnya kolom-kolom, balok, luifel, plat

     beton, pantasi beton dan sebagainya harus diplester dengan adukan P.2.

    4.  Pelaksanaan Pekerjaana.  Untuk mengerjakan plesteran dinding, batu bata dan permukaan beton lantainya terlebih dahulu harus

    diberikan cukup waktu. Agar tembok yang masih basah (baru dikerjakan) cukup kering, untuk itu tidak

    diperkenankan memulai Pekerjaan plesteran sampai dinding tembok yang akan diplester betul-betul

    kering.

     b.  Permukaan beton bertulang yang akan di plester harus dikasarkan dengan jalan dipahat atau dipalu,

    kemudian lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan sebelum diplester. Semua permukaan atau

     bidang dinding tembok, dan bidang beton yang akan diplester harus disikat dengan sikat kasar (besi)terutama pada bidang-bidang yang berlumut, kemudian dibasahi atau disiram dengan air.

    5.  Perbaikan dan Pembersihan

    a.  Apabila terjadi perbaikan maka dalam membetulkan semua Pekerjaan yang cacat harus dilaksanakan

    dengan membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar. b.  Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada yang retak-retak, noda dan cacat lainnya Sewaktu-waktu

    secara teratur, atau selama pelaksanaan dalam masa pemeliharaan. Penyelesaian Pekerjaan, semua permukaan yang menjadi kotor harus dibersihkan.

    c. 

    PASAL 8

    PEKERJAAN KAYU NON STRUKTURAL

    Pekerjaan Listplank dan Papan Tutup Ari Dengan Rangka Kayu:

    1.  Lingkup Pekerjaan

    a.  Menyediakan tenaga kerja, untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, denganhasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan dan alat-alat

     bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang

     bermutu baik.

     b.  Pekerjaan ini meliputi pembuatan seperti yang dinyatakan atau ditunjukkan dalam gambar. Meliputiseluruh pekerjaan plafond dengan rangka kayu sesuai yang ditunjukkan dalam gambar detail.

    Pekerjaan ini meliputi antara lain :  Pekerjaan Kayu Kasar :

      Rangka papan tutup ari dan lisplank

     

    Klos dan Pekerjaan Kayu Kasar pada umumnya  Pekerjaan Kayu Halus

      Papan tutup ari dan lisplank

      Pekerjaan Gantungan Barang Dagangan  Pekerjaan Kayu Halus pada umumnya.

    2.  Persyaratan Bahan

    a.  Jenis Kayu yang dipakai :1.  Kayu yang digunakan untuk seluruh pekerjaan kayu tersebut adalah kayu keras seperti yang

    disebutkan diatas, terkecuali dinyatakan lain dalam Buku Syarat-syarat Teknis dan yang dinyatakan

    dalam gambar.

    2.  Kayu keras, digunakan untuk rangka daun jendela dan bagian lain yang termasuk pekerjaan KayuHalus dan yang dinyatakan dalam Buku Syarat-syarat Teknis serta yang dinyatakan dalam gambar.

    Kayu Keras setempat tersebut harus benar-benar dengan mutu yang terbaik dari jenisnya masing-masing.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    12/16

    12

    3.  Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu, antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu,

    melintang, basah dan lapuk. Semua kayu yang dipasang atau yang dipakai ialah yang disetujui oleh

    Perencana atau Pengawas.

    4.  Bahan yang digunakan untuk bidang papan tutup ari, kecuali ditentukan lain adalah papan KayuKeras setempat dengan muka yang berkualitas untuk bidang tampak. Tiap lembar panel papan Kayu

    Keras setempat yang dipakai harus mempunyai serat yang padat tidak berlubang.5.  Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus diletakkan di satu tempat atau

    ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus

    dilindungi dari kerusakan.

    6.  Kelembaban bahan papan tutup ari disyaratkan 12 % - 14 %.

    7.  Tebal papan tutup ari minimum 2,00 cm.

    8.  Tebal papan listpalnk minimum 2,50 cm dari jenis kayu keras.9.  Kayu untuk gantungan barang dagangan ukuran 5/15 dari jenis kayu keras.

    3.  Cara Pemasangan

    a.  Gantungan Barang Dagangan

    Memakai balok kayu ukuran 8/15. Dipasang antara tiang kolom dengan tiang kolom dengan menggunakan

    angker baut besi. Angker baut besi telah dipasang pada tiang kolom pada saat pengecoran. Ukuran angker

    tersebut disesuaikan dengan ukuran yang tercantum dalam gambar rencana.

    PASAL 9

    PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN

    1.  Lingkup Pekerjaan

    a.  Pekerjaan Rangka Kuda-kuda Baja Ringan Steel Truss (Zincalume).

     b.  Meliputi penyediaan Kontruksi rangka Kuda-kuda Steel Truss (Zincalume) dan bahan atap metal, pemasangan disesuaikan pada tempat-tempat sesuai yang tercantum pada gambar rencana.

    2.  Persyaratan Bahan Kuda-Kuda Baja Ringan Steel Truss

    a.  Rangka Kuda-kuda yang digunakan adalah baja ringan Steel Truss (Zincalume) Profil Kanal.

    1.  Rangka kuda-kuda yang digunakan adalah Baja Ringan

    2. 

    Rangka Kuda-kuda Steel Truss (Zincalume) harus disesuaikan dengan ASTM-G 550 dengan kuat tarikmencapai 5500 kg cm2 Zincalume dilapis oleh 55% Alumunium 43,5% Seng dan 1,5% Silikon.

    3.  Mutu dan kualitas rangka kuda-kuda steel truss harus memenuhi syarat dan dapat dipakai pada produkyang dipilih. Kecuali pada gambar tertulis lain, rangka kuda-kuda (steel truss) dibuat dari batang baja

    Zincalume ukuran 75. 35. 33. 8 tebal 0,75 untuk rangka pokok, dan 75. 26. 24. 8 tebal 0,65 untukrangka lainnya.

    4.  Jarak antara kaki kuda-kuda maksimum 1600 mm.

     b.  Gording Rangka Atap Steel Truss yang digunakan adalah baja ringan Steel Truss (Zincalume)

    Profil PRT (Purlin Roof Truss) 1.  Gording rangka yang digunakan adalah ukuran sedang yakni 45. 25. 75. Tebal 0.55, dilengkapi

    dengan self drilling screw pada tiap-tiap pemasangannya.

    2.  Jarak antara gording maksimum 800 mm.

    c.  Pemasangan Kuda-kuda baja ringan Steel Truss (Zincalume)

    1.  Pemasangan kuda-kuda steel truss (Zincalume) adalah dengan di pabrikasi terlebih dahulu dan di

    sesuaikan dengan desain atau ukuran yang sesuai dengan gambar rencana.2.  Steel Truss yang akan diguanakan adalah merk yang setara dan akan di tentukan oleh Perencana.

    3.  Setiap pertemuan masing-masing profil baja ringan harus diikat dengan self drilling screw.4. 

    PASAL 10

    PEKERJAAN PENUTUP ATAP

    1.  Bahan

    Bahan yang digunakan untuk penutup atap dan bubungan adalah atap metal dengan spesifikasi:

    Tebal atap 0,35 mm-  Baja lapis 55 % aluminium

    .

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    13/16

    13

    2.  Pemasangan

    a.  Pemasangan lembaran atap metal disusun sedemikian rupa, lurus dan sejajar dengan garis-garis bangunan.

    Pemasangan Gording disesuaikan dengan kebutuhan genteng metal, sebagai penutup atap yang dipakai

    untuk tempat pemakuan atap metal. b.  Pemasangan atap harus dimulai dari bagian bawah keatas sampai kebubungan. Khusus untuk bahan

     penutup atap ini harus dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak terjadi kebocoran.c.  Warna atap yang digunakan akan ditentukan kemudian dengan ukuran atap yang ada dipasaran, dalam hal

    ini kontraktor harus mengajukan contohnya kepada Pengawas untuk di setujui sebelum dimasukkan ke

    lapangan dan setelah bahan di masukkan harus diperiksa oleh Pengawas apakah telah sesuai dengan contoh.

    PASAL 11

    PEKERJAAN PENGECATAN

    Yang dimaksud dengan Pekerjaan Pengecatan ini meliputi :a.  Pengecatan Tiang Kolom, Listplank, Papan tutup ari atau Finishing lainnya.

     b.  Pengecatan Tiang Kolom, Lisplank, Papan tutup ari harus terlebih dahulu dibersihkan dan diamplas dengan kain

     pasir.

    1.  Lingkup Pekerjaan

    a.  Pekerjaan pengecatan meliputi :

    1. 

    Pekerjaan pengecatan Tiang Kolom atau permukaan balok beton.2.  Pekerjaan pengecatan Kayu, Listplank seperti tercantum dalam Gambar Kerja. b.  Persiapan permukaan yang akan diberi cat. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah

    ditentukan. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada didalam gambar dan tidak disebutkan secara

    khusus dengan warna dan bahannya akan disesuaikan dengan petunjuk Perencanaan atau Pengawas.

    c.  Pekerjaan pengecatan kayu.Semua kayu yang terpasang baik yang termasuk pekerjaan kayu halus maupun kayu kasar seperti

    tercantum dalam gambar kerja dengan ketentuan sebagai berikut:1.  Semua, bagian atau permukaan yang tampak atau exposed dicat sampai cat finish, dengan

    ketentuan cat finishing, memakai warna untuk permukaan yang tidak di tonjolkan serat kayunya.2.  Semua bagian atau permukaan yang tidak ditampakkan atau un-exposed dicat hanya sampai dengan cat

    dasar. Pengecatan papan tutup ari menggunakan cat minyak setara Cat Danapaint (Ici) dengan

    menggunakan alat kuas atau semprot (Spray Gun).

    (1). 

    Bahan dan Persyaratannya1.  Semua cat harus diaduk dan dipulaskan betul-betul sesuai dengan perincian atau aturan pakai dari

     pabriknya, juga bila dikehendaki harus menggunakan plamur atau cat dasar. Cat harus diaduk benar-benar sebelum digunakan agar warna cat merata.

    2.  Untuk bidang kayu seperti, Listplank, papan tutp ari, cat yang digunakan adalah cat minyak setaradengan cat danapaint (Ici) harus yang bermutu baik, warna ditentukan oleh Pengawas dan Pemilik

    Proyek.

    (2).  Persiapan Pelaksanaan

    1.  Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, seluruh pekerjaan plesteran tiang beton dan plesteranlainnya sudah selesai dilaksanakan serta sudah kering.

    2.  Bidang-bidang atau permukaan yang akan dicat harus dibersihkan agar cat tidak bercampurdengan debu. Permukaan yang akan dicat harus bersih dan kering. Semua bekas oli, lemak,

    karat dan kotoran lainnya harus dibuang dari permukaan dengan alat pembersih yang cocok dan

    kertas amplas.3.  Alat pembersih (cleaner) apabila hendak digunakan harus disetujui oleh Pengawas. Pekerjaan

     pengecatan harus dilakukan oleh tukang cat yang ahli dan berpengalaman. Pengecatan dapat

    dilakukan dengan kwas, roll atau penyemprotan sesuai dengan petunjuk Pengawas. Pengecatan besi tidak boleh dilakukan ditempat yang kena panas matahari langsung.

    (3).  Pelaksanaan PekerjaanPekerjaan Finishing Cat, untuk tiang kolom dan lain-lain

    1.  Setelah Pekerjaan Finishing Cat tiang kolom selesai dikerjakan dengan rapi dan sempurna maka

    harus diberi waktu yang cukup antara selesainya lapisan pertama Pekerjaan Finishing Cat agar

    terjadi pengeringan dengan sempurna. Setelah pengeringan sempurna bagian lapisan ke dua dipolesdengan merata.

    2. 

    Pekerjaan finishing Cat dianggap selesai apabila sudah didapatkan bidang yang utuh rata, mengkilatdan licin tidak ada bagian yang terlewatkan dan bidang yang telah di finishing tersebut kemudian

    dijaga dari kotoran-kotoran yang menempel.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    14/16

    14

    a.  Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Pengawas & Perencana harus diulang dan diganti.

    Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atu cat finish yang kurang

    menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Pengawas & Perencana. Biaya untuk hal ini

    ditanggung kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah. b.  Sebelum pelaksanaan pengecatan terlebih dahulu seluruh permukaan harus dibersihkan dari

    debu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah di cat harus di cat kembali dan dalam kondisi kering.

    c.  Pelaksanaan pekerjaan dengan roller atau pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak

    mungkin menggunakan roller atau pemakaian kuas.

      Lapisan pertama

      Cat jenis Acrylic Wall Filler.

      Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.  Ketebalan lapisan 25-150 micron atau daya sebar 10 m2 / liter.

      Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.  Lapisan kedua

      Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer.

      Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.

      Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar 13-15 m2 / liter.

      Tunggu selama 24 jam sebelu pelaksanaan pelapisan berikutnya.

      Lapisan ketiga dan keempat 

    Cat jenis Finyl Acrilic Emulsion. Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.  Ketebalan setiap lapis 25-40 micron atau daya sebar 11-17 m2 / liter lapis.  Tenggang waktu pelapisan minimum 12 jam. Warna ditentukan kemudian.

    (4).  Persyaratan Umum Pengecatan

    1.  Persyaratan pada pasal ini melengkapi persyaratan yang diuraikan pada pasal lain yang berkaitan

    dengan pengecatan dan berlaku untuk pengecatan bidang yang sudah diberi cat meni dan pengecatanlain yang belum diberi cat meni atau cat lainnya.

    2.  Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan standar atau sesuai dengan spesifikasi pabrik. Pabrik dankontraktor harus memberi jaminan minimal selama lima tahun terhitung dari waktu penyerahan atas

    semua pekerjaan ini, terhadap kemungkinan cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya.

    2  Standard Pengerjaan (Mock Up)

    a.  Sebelum pengecatan dimulai, pemborong harus melakukan pengecatan pada satu bidang

    untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. b.  Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas lapangan dan perencana, maka bidang-

     bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

    3.  Contoh Bahan dan Contoh untuk Perawatana.  Pemborong harus menyiapkan contoh tiap warna dan jenis cat pada bidang-bidang trasparan ukuran 30 x 30

    cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan

    dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).

     b.  Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pengawas lapangan dan perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Pengawas lapangan, barulah pemborong

    melanjutkan dengan pembuatan mock up.

    4.  Pekerjaan Cat Kayu

    a.  Pelaksanaan Pekerjaan

    1. 

    Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah bagian-bagian yang ditentukan didalam gambar. Catyang digunakan merk Dana Paint (Ici) jenis Shyntetic Enamel warnanya ditentukan oleh Perencana

    dan Pengawas setelah terlebih dahulu melakukan percobaan pengecatan.

    2.  Bidang yang akan dicat diberi diplamur dengan plamur sampai lubang-lubang atau pori-pori terisisempurna. Setelah 3 (tiga) hari, bidang plamur diampelas halus dan dibersihkan dari debu kemudian

    dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan menggunakan semprot (Spray Gun).

    5.  Persyaratan Teknisa.  Sebelum pelaksanaan pengecatan, kontraktor wajib melakukan percobaan mutu cat yang akan

    dilaksanakan. Biaya percobaan ini ditanggung kontraktor. Hasil percobaan tersebut harus diserahkan pada

    Pengawas & Perencana untuk mendapatkan persetujuan bagi pelaksanaan pekerjaan.

     b.  Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan tanda-tandasapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (finished) minimum sama dengan

    syarat yang dispesifikasikan pabrik.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    15/16

    15

    c.  Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan keselamatan

    manusia, maka kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya masker, sarung tanggan dan

    sebagainya, dan harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

    6.  Pekerjaan Pengecatan Kayu

    a.  Sebelum pelaksanaan seluruh bagian / komponen bangunan yang terbuat dari kayu harus sudah diberilapisan anti rayap.

     b.  Pekerjaan persiapan kayu sebelum pengecatan.

    1. 

    Kayu harus dalam keadaan kering. Gosok dengan batu kambang kemudian dengan ampelas No. 10.

    Beri wood filler yang dikerjakan dengan sparay gun untuk menutupi pori-pori dan celah kayu.

    2.  Setelah kering, gosok dengan ampelas halus No. 360 sampai dengan No. 400. Bila wood filler terlalu

    kental, dapat diencerkan dengan thinner super.3.  Pekerjaan wood filler ini harus dilaksanakan dengan baik agar tidak terjadi pemborosan dalam

     pengecatan. Lap hingga permukaan kayu lebih bersih dari bekas ampelas, debu, minyak, lemak nodaatau kotoran lainnya. Tunggu hingga kayu dalam keadaan kering betul untuk pekerjaan pengecatan.

    PASAL 12

    PEKERJAAN LANTAI ADUKAN (SPESI)

    1.  Lingkup PekerjaanPekerjaan lantai adukan (spesi) adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan untuk

     pemasangan lantai lengkap hingga pekerjaan finishing atau seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan.

    2.  Persyaratan Bahan

    a.  Bahan material pekerjaan lantai adukan (spesi) ini sesuai dengan yang diuraikan dalam Pasal Pekerjaan

     plesteran . b.  Persyaratan bahan untuk pekerjaan lantai adukan (spesi) ini adalah semen, pasir dan air sesuai dengan

     persyaratan bahan beton pada Persyaratan Teknis Pekerjaan Struktur.

    3.  Persyaratan Pelaksanaan

    a.  Sebelum di mulai pekerjaan lantai adukan (spesi) ini terlebih dahulu dihamparkan lapisan pasir. Dalam hal

    ini lapisan pasir harus padat tidak berongga serta rata water pass. Ketebalan lapisan pasir minimum 5 cm.

     b.  Kemudian Lapisan beton tumbuk dengan campuran 1 PC : 3 PS : 5 KRL (lihat gambar pelaksanaan).Lapisan terakhir adalah adukan (spesi) dan bahan finishing sesuai dengan yang tercantum dalam gambar

     pelaksanaan. Adukan (spesi) digunakan dengan campuran 1 PC : 5 PS terkecuali untuk daerah basah,adukan (spesi) di gunakan untuk kedap air yaitu 1 PC : 3 PS. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua

     pipa-pipa sparing atau jaringan pipa sudah harus terpasang pada tempatnya.

    PASAL 13

    PEKERJAAN LANTAI SEMEN ACIAN

    1.  Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan lantai semen acian meliputi pengecoran dan permukaan coran diaci dengan merata.

    2. Persyaratan Bahan

    Bahan yang digunakan adalah campuran dari batu pecah dan pasir yang diaduk dengan bahan perekat semen ,

    dengan campuran 1 semen : 3 pair : 5 agregat kasar/batu pecah.

    3. Persyaratan Pelaksanaan

    a.  Sebelum pengecoran dilakukan, harus diperhatikan, al. :-  Lapisan urugan tanah dibawah lantai harus sudah benar-benarpadat dan rata.

    -  Ditentukan titik duga (elevasi lantai yang akan dicor).-  Pasir urug bawah lantai harus benar-benar rata dan padat dengan ketebalan 5 cm.

     b.  Selanjutnya dlakukan pengecoran dengan tebal 6 cm, lapisan cor harus benar-benar padat dan rata sesuai

    elevasi yang ditentukan dalam gambar rencana.

    c.  Permukaan cor diaci dengan adukan semen dan dipoles dengan rata dengan tebal maksimum 5 mm.d.  Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, lantai harus dihindarkan dari injakan atau pemberian beban.

  • 8/17/2019 Spsifikasi Pasar Aek Gambir

    16/16

    16

    PASAL 14

    PEKERJAAN SALURAN

    1.  Lingkup Pekerjaan

    a.  Termasuk dalam pekerjaan saluran (sanitasi) ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan

    alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu

    dengan sempurna dalam pemakaiannya dan operasionalnya.

     b.  Pekerjaan saluran (sanitasi) ini sesuai dengan yang dinyatakan atau ditunjukkan dalam detail gambar dan

    uraian Rencana Kerja dan syarat-syarat dalam buku ini.

    2.  Persyaratan Bahana.  Saluran terbuka atau tertanam menggunakan pasangan batu belah untuk dinding, dan beton rabat untuk

    lantai seperti yang ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan.

    3.  Persyaratan Pelaksanaan

    a.  Semua peil, ukuran, kemiringan dan jalur harus disesuaikan dengan gambar-gambar rencana. Bentuk,

    ukuran, bahan atau material, dan finishing penutup saluran harus sesuai dengan gambar-gambar rencana.

     b. 

    Hal-hal yang harus diperhatikan oleh kontraktor :(1).  Detail hubungan saluran dengan bahan material lain.(2).  Detail pertemuan, persilangan, belokan saluran.

    PASAL 15

    PEKERJAAN TALANG JURAI PADA ATAP

    Yang termasuk dalam pekerjaan talang Jurai pada atap ini adalah :

    Talang jurai dalam mengikuti kemiringan atap

    1.  Persyaratan Bahan

    a.  Bahan Talang Datar

     Seng Plat BJLS. 32 K

      Cat meni (anti karat)

    b.  Syarat-syarat Pekerjaan

    1.  Talang terbuat dari bahan seng plat datar harus ditempah harus dicat meni anti karat sesuai denganstandard cat anti karat. Sebelum talang dicat terlebih dahulu harus dibersihkan dari kotoran-kotoran

    minyak dan debu agar mendapat hasil yang terbaik.

    2.  Apabila talang hendak dipasangkan ketempatnya, agar terlebih dahulu harus disesuaikan tata letaknya

    dengan posisi listplank supaya penggantungan talang tersebut dapat sejajar dengan garis listplankdengan kemiringan ± 2 %, untuk menjaga agar talang tidak melengkung dan menjaga air tidak

    menggenang dan cepat mengalir ketalang tegak sehingga jalannya air tetap lancar dan mengarah padalubang buangan yang direncanakan.

    3.  Untuk pemasangan sambungan talang, tidak diperbolehkan dengan cara dipukul, karena hal tersebut

    dapat mengakibatkan kebocoran pada talang melainkan dengan cara diclam (dipress) dan dipatri.

    PASAL 16

    PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN

    SERTA PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN

    a.  Pembersihan lokasi pembangunan dan pemeliharaan serta pengamanan bangunan dari semua pekerjaan yang

    termasuk dalam lingkup pekerjaan seperti tercantum di dalam gambar pelaksanaan dan yang telah diuraikandalam buku Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan ini, baik dari semua barang atau semua bahan bangunan lainnya

    yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan selesai akan menjadi tanggung jawab kontraktor

     bersangkutan sampai selesainya serah terima pekerjaan dengan pihak pemberi kerja.

     b.  Semua bekas bongkaran dan sebagainya harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. Selama pembangunan berlangsung, kontraktor harus menjaga keamanan bahan atau material, serta barang-barang yang ada di dalam

     bangunan maupun barang-barang bangunan yang telah dilaksanakannya sampai tahap serah terima.