sptk

26
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM A. Kondisi klien - Klien menyatakan dirinya sebagai seorang besar mempunyai kekuatan, pendidikan atau kekayaan luar biasa. - Klien menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok orang. - Klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya. - Menarik diri dan isolasi - Sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain - Rasa curiga yang berlebihan - Kecemasan yang meningkat - Sulit tidur - Tampak apatis - Suara memelan - Ekspresi wajah datar - Kadang tertawa atau menangis sendiri - Rasa tidak percaya kepada orang lain - Gelisah B. Diagnosa Keperawatan Gangguan proses pikir : Waham C.Tujuan 1. Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap 2. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar 3. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan 4. Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

Upload: risyda-marifatul

Post on 17-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen kes jiwa

TRANSCRIPT

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANGANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

A. Kondisi klien Klien menyatakan dirinya sebagai seorang besar mempunyai kekuatan, pendidikan atau kekayaan luar biasa. Klien menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok orang. Klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya. Menarik diri dan isolasi Sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain Rasa curiga yang berlebihan Kecemasan yang meningkat Sulit tidur Tampak apatis Suara memelan Ekspresi wajah datar Kadang tertawa atau menangis sendiri Rasa tidak percaya kepada orang lain Gelisah

B. Diagnosa Keperawatan Gangguan proses pikir : Waham

C. Tujuan1. Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap2. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar3. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan4. Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

D. Tindakan Keperawatan1. Bina hubungan saling percaya Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, saudara harus membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah:a. Mengucapkan salam terapeutikb. Berjabat tanganc. Menjelaskan tujuan interaksid. Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien.2. Bantu orientasi realitaa. Tidak mendukung atau membantah waham pasienb. Yakinkan pasien berada dalam keadaan amanc. Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-harid. Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti membicarakannyae. Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan realitas.3. Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.4. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional pasien5. Berdikusi tentang kemampuan positif yang dimiliki6. Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki7. Berdiskusi tentang obat yang diminum8. Melatih minum obat yang benar

E. Strategi tindakan PelaksanaanSP 1 Klien: Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi.ORIENTASI:Assalamualaikum, Perkenalkan nama saya Yani, saya mahasiswa keperawattan UB yang sedang praktik diruangan ini. Nama abang siapa, senangnya dipanggil apa? Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bang B rasakan sekarang? Berapa lama bang B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?Dimana enaknya kita berbincang-bincang, bang?

KERJA:Saya mengerti bang B merasa bahwa bang B adalah seorang nabi, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setahu saya semua nabi sudah tidak adalagi, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus bang? Tampaknya bang B gelisah sekali, bisa abang ceritakan apa yang bang B rasakan? O... jadi bang B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri abang sendiri? Siapa menurut bang B yang sering mengatur-atur diri abang? Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya bang, juga kakak dan adik abang yang lain? Kalau abang sendiri inginnya seperti apa? O... bagus abang sudah punya rencana dan jadual untuk diri sendiri Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut bangWah..bagus sekali, jadi setiap harinya abang ingin ada kegiatan diluar rumah karena bosan kalau di rumah terus ya

TERMINASIBagaimana perasaan B setelah berbincang-bincang dengan saya? Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus Bagaimana kalau jadual ini abang coba lakukan, setuju bang? Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi? Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah Abang miliki? Mau di mana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANGANGGUAN PROSES PIKIR : DEFISIT PERAWATAN DIRI SP1 Pasien: Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diriOrientasiSelamat pagi, kenalkan saya AgungNamanya anda siapa, senang dipanggil siapa?Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit ini saya yang akan merawat T?Dari tadi suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya? Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya. KerjaBerapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ? Betul ada kudis, kutu...dsb.Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?(Contoh untuk pasien laki-laki)Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?. Iya... sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?. Nanti bisa minta ke perawat yaBerapa kali T makan sehari?Apa pula yang dilakukan setelah makan? Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.Di mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?. Iya... kita kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun.Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir. Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.TerminasiBagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba Tsebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?. Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke? Pagi-pagi sehabis makan.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANGANGGUAN PROSES PIKIR : RESIKO BUNUH DIRI

SP 1: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diriMelindungi pasien dari percobaan bunuh diri. 0. Orientasi:Selamat pagi Pak, kenalkan saya Agung Nugroho, biasa di pangil Agung, saya mahasiswa Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang bertugas di ruang ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi 2 siang .Bagaimana perasaan A hari ini? Bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana dan berapa lama kita bicara?0. Kerja Bagaimana perasaan A setelah ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A paling merasa menderita di dunia ini? Apakah A pernah kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A berniat unutuk menyakiti diri sendiri? Ingin bunuh diri atau berharap A mati? Apakah A pernah mencoba bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda benda yang membahayakan A)Karena A tampaknya mash memilikikeinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A, saya tidak akan membiarkan A sendiriApa yang A lakukan jika keinginan bunuh diri muncul?Kalau keninginan itu muncul, maka akan mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan kepada teman perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan. Saya percaya A dapat mengatasi masalah.0. Terminasi :Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri? Coba A sebutkan lagi cara tersebut!Saya akan menemani A terus sampapi keinginan bunuh diri hilang. (jangan meninggalkan pasien).

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANGANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

1. Kondisi klien1. Mengkritik diri sendiri.1. Perasaan tidak mampu.1. Pandangan hidup yang pesimis1. Penurunan produktifitas1. Penolakan terhadap kemampuan diri1. Terlihat dari kurang memperhatikan perawatan diri1. Berpakaian tidak rapih.1. Selera makan kurang1. Tidak berani menatap lawan bicara.1. Lebih banyak menunduk.

1. Diagnosa Keperawatan Gangguan konsep diri : harga diri rendah

1. Tujuan1. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki1. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan1. Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan1. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan1. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih

1. Tindakan Keperawatan1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasienUntuk membantu pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinya , perawat dapat :1. Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.1. Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan pasien penilaian yang negatif.1. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.Untuk tindakan tersebut, saudara dapat :1. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini.1. Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien. 1. Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif1. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatihTindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :1. Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.1. Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari pasien.1. Melatih kemampuan yang dipilih pasienUntuk tindakan keperawatan tersebut saudara dapat melakukan:1. Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih1. Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan1. Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien.1. Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatihUntuk mencapai tujuan tindakan keperawatan tersebut, saudara dapat melakukan hal-hal berikut :1. Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan1. Beri pujian atas kegiatan/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari 1. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan 1. Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih 1. Berikan kesempatan mengungkapkan perasaanya setelah pelaksanaan kegiatan

1. Strategi tindakan PelaksanaanSP 1 Klien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harianORIENTASI : Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Yani, saya mahasiswa keperawattan UB yang sedang praktik diruangan ini., Bagaimana keadaan ibu hari ini? Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latihDimana kita duduk? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit?KERJA :Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa ibu lakukan? Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu? Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki .ibu dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini. Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini. O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur ibu. Mari kita lihat tempat tidur ibu Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus!. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus!ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus Coba ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau ibu lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan ibu ibu (tidak) melakukan.

TERMINASI :Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat tidur? Yah, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah ibu praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu mau berapa kali sehari merapikan tempat tidur? Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa? Lalu sehabis istirahat, jam 16.00Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus, cuci piring.. kalu begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi Sampai jumpa ya

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANGANGGUAN KONSEP DIRI : HALUSINASI0. Diagnosa KeperawatanPerubahan persepsi sensori : halusinasi0. Tujuan1. Klien mengenali halusinasi1. Klien dapat mengontrol halusinasinya1. Klien mengetahui perawatan diri yang benar1. Klien dapat mendemonstrasikan perawatan diri yang benar1. Klien dapat meningkatkan perawatan diri1. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di di rumah sakit maupun di rumah1. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.0. Tindakan Keperawatan1. Bina hubungan saling percaya1. Membantu klien mengenali halusinasi1. Melatih pasien mengontrol halusinasi 1. Mendorong klien untuk beribadah sesuai agama yang dianutnya1. Fasilitasi klien penggunaan obat

STRATEGI PELAKSANAAN 1Tujuan1. Membantu pasien mengenal halusinasi1. Menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi1. Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama: menghardik halusinasi1. Orientasi1. Salam1. Mengucapkan salam1. Memperkenalkan diri1. Menanyakan nama1. Evaluasi/validasiMenyakan kabar dan suasana hati klien.1. Kontrak (topik, waktu, tempat)1. Menanyakan kesediaan untuk berdiskusi1. Menanyakan tempat yang dipilih untuk berdiskusi1. Mendiskusikan waktu untuk berdiskusi1. Kerja1. Meminta klien untuk menjelaskan apa yang dirasakan klien1. Menanyakan penyebab, kualitas, waktu dan frekuensi terjadinya klien melihat cahaya-cahaya aneh1. Menanyakan yang dirasakan klien saat melihat cahaya-cahaya aneh tersebut1. Menanyakan apa yang dilakukan klien saat melihat cahaya-cahaya aneh tersebut1. Menayakan apakah dengan cara yang dilakukan klien cahaya-cahaya tersebut hilang1. Mengajarkan cara-cara (menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan kegiaatan-kegiatan terjadwal)1. Mengajarkan cara menghardik halusinasi (saat cahaya-cahaya muncul, langsung tutup mata dan ucapkan dalam hati saya tidak mau lihat, kamu palsu lakukan berulang-ulang sampai cahaya itu hilang)1. Memperagakan cara menghardik halusinasi bersama dengan klien1. Meminta klien untuk menghardik halusinasi sendiri1. Beri pujian pada klien terhadap tindakan yang dilakukan1. Masukkan jadwal kegiatan1. Terminasi 1. Menyakan perasaan yang dialami setelah belajar menghardik halusinasi1. Menganjurkan klien untuk menghardik ketika halusinasi datang1. Merencanakan pertemuan selanjutnya untuk mengajarkan cara-cara lain untuk mencegah cahaya-cahaya itu muncul1. Mengucapkan salam

STRATEGI PELAKSANAAN 2Tujuan1. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga dan ke empat : bercakap-cakap dengan orang lain dan melakukan aktivitas terjadwal1. Orientasi1. Salam1. Mengucapkan salam1. Memperkenalkan diri kembali1. Evaluasi/validasiMenyakan kabar dan suasana hati klien1. Kontrak (topik, waktu, tempat)1. Menanyakan kesediaan untuk berdiskusi1. Menanyakan tempat yang dipilih untuk berdiskusi1. Mendiskusikan waktu untuk berdiskusi

1. Kerja1. Menjelaskan cara mengontrol halusinasinya yang kedua adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain1. Ajarkan saat halusinasi mulai muncul segera cari teman untuk mengobrol1. Beri kesempatan klien untuk memperagakan sendiri cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.1. Beri pujian tentang kegiatan yang dilakukan1. Ajarkan cara mengontrol halusinasi cara ketiga yaitu melaksanakan aktivitas terjadwal1. Membimbing klien untuk mendiskusikan aktivitas yang dilakukan sehari-hari mulai pagi sampai jam-jam berikutnya(mulai pagi sampai malam)1. Latih kembali kegiatan tersebut1. Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas tersebut secara teratur1. Berikan pujian1. Terminasi 1. Menyakan perasaan yang dialami setelah belajar mengahalau halusinasi dengan cara kedua dan ketiga1. Menganjurkan klien untuk menghalau halusinasi ketika halusinasi datang dengan menghardik halusinasi , mengajak bercakap-cakap dan melakukan aktivitas terjadwal1. Memberikan pujian pada klien karena telah bekerjasama dengan baik saat diajarkan cara-cara menghalau halusinasi1. Mengucapkan salam

STRATEGI PELAKSANAAN PADA KELUARGA KLIENSP 1 Keluarga: Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi.0. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien0. Diskusikan bersama keluarga tentang halusinasi (pengertian, jenis halusinasi, tanda dan gejala, cara-cara merawat pasien halusinasi)Orientasi0. Salam1. Mengucapkan salam1. memperkenalkan diri1. menanyakan nama0. Evaluasi menyakan kabar0. Kontrak1. Menanyakan kesediaan untuk berdiskusi1. Menanyakan tempat yang dipilih untuk berdiskusi1. Mendiskusikan waktu untuk berdiskusiKerja1. Menayakan masalah yang dihadapi dalam merawat ibu U1. Menjelaskan pengertian dari halusinasi1. Menjelaskan tanda gejala dari halusinasi1. Menjelaskan apa yang harus dilakukan saat ibu U mengalami halusinasi cahaya (jangan membantah halusinasi ketika ada, jangan membiarkan ibu U sendiri , memutus halusinasi)1. Mengajarkan cara menmutus halusinasi1. Latih cara memutus halusinasiTerminasi1. Menanyakan perassaan setelah latihan memutus halusinasi1. Suruh keluarga menyebutkan kembali tiga cara merawat ibu U1. Beri pujian1. Membuat rencana bertemu kembali (hari, tempat, waktu)1. Mengucapkan salam

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANGANGGUAN KONSEP DIRI : PERILAKU KEKERASAN

1. Kondisi klienKlien dating ke rumah sakit diantar oleh keluarganya karena marah-marah dan memecahkan jendela1. Diagnosa Keperawatan Perilaku Kekerasan1. Tujuan1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan1. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan1. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang bisa klien lakukan1. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan1. Klien dapat mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan1. Klien dapat memodifikasi perilaku yang terkontrol1. Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku1. Klien dapat menggunakan obat yang benar

1. Tindakan KeperawatanStrategi pelaksanaan 1 (SP1) untuk klien1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK1. Jelaskan cara mengontrol PK: Fisik, obat verbal, spiritual1. Latih cara mengontrol PK fisik 1 (tarik nafas dalam), 2 (pukul kasur atau batal)1. Masukkan pada jadwal untuk latihan fisik

Strategi pelaksanaan 2 (SP2) untuk klien1. Evaluasi kegiatan fisik 1 dan 2. Beri pujian1. Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)1. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat

1. Strategi tindakan PelaksanaanSP 1 Klien: Mendiskusikan penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK. membantu klien memilih/menetapkan cara mengontrol perilaku kekerasan, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harianORIENTASI : 1. Salam terapiotikSelamat pagi, Perkenalkan nama saya Ana (mengulurkan tangan), saya mahasiswa keperawattan UB yang sedang praktik diruangan ini, hari ini saya dinas pagi malai dari jam 7 sampai dengan jam 2 siang. Saya akan merawat bapak dirumah sakit ini. Nama bapak siapa?Bagaimana keadaan bapak hari ini? 1. Evaluasi/validasiKalau boleh saya tau, sudah berapa lama bapak rahman ada disini? Apakah bapak masih ingat siapa yang membawa bapak kesini? Bagaimana perasaan bapak saat ini?saya lihat, bapak sering tampak kesal atau marah?1. KontrakTopik Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan bapak hari ini? Kita bisa berbincanh-bincang tentang penyebab marah, tanda-tanda marah, akibat dari marah itu sendiri, lalu kita belajar mengontrol marah dengan cara pertama yaitu tarik nafas dalam. Bapak mau kan?WaktuBerapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagai mana kalau 20 menit? Atau 15 menit saja? Baiklah bapak, kita setuju 15 menit saja.Tempat Dimana kita akan berbincang-bincang bapak? Bapak suka dimana? Yang penting bapak merasa nyaman...TujuanDengan berbincang-bincang, bapak bisa mengurangi dan mengontrol rasa marah bapak. Jika bapak merasa marah datang, bapak bisa mengontrolnya dengan cara yang akan kita pelajari hari ini yaitu tarik nafas dalam dan pukul bantal.KERJA :Nah sekarang coba bapak ceritakan apa yang membuat bapak merasa marah? Apakah sebelumnya bapak pernah marah-marah? Lalu apa yang menyebabkan bapak marah? Apa sama dengan yang sekarang?Lalu saat bapak sedang marah, apa yang bapak rasakan? Apa bapak merasa kesal, nada suara tinggi, dada bapak berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup rapat, mengepalkan tangan dan ingin mengamuk atau memukul?Setelah itu apa yang bapak lalukan? Apakah dengan cara itu rasa marah atau kesal bapak hilang? Tentu tidak..., apa yang bapk alami?Menurut bapak, adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?Jadi ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan. Salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.Ada beberapa cara, bagaimana akalu kita belajar 1 cara dulu. Namanya tekhnik napas dalam.Begini bapak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapk rasakan, maka bapak berdiri atau dudk rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan melalui mulut.Ayo bapak, coba kita lakukan, tarik dari hidung,, bagus..., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali...Bagus sekali, bapak sudah bisa melakukannya. Nah, bapak rahman tadi sudaj melakukan tekhnik napas dalam, sebaiknya bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul, bapak sudah biasa melakukannya.

TERMINASI :Evaluasi Bagaimana perasaan bapa setelah kita bercakap-cakap dan latihan melakukan tekhnik napas dalam tadi? Yah betul.., dan bapak terlihat sudah lebih rileks.Evaluasi objektivcoba bapak sebutkan lagi apa yang membuat bapak marah, lalu apa yang bapak rasakan saat itu dan apa yang akan bapak lakukan? Kemudian apa akibatnya?Wah bagus... bapak masih ingat semuanya..Tindak lanjutBagaimana kalau latihan hari ini kita masukkan dalam jadwal kegiatan sehari-hari bapak/ kapan waktu yang bapak inginkan untuk melakuakn latihan ini? Bagaimana kalau setiap jam 9 pagi? Kontrak yang akan datangNah, bapak, cara yang kita praktikkan tadi baru salah satu dari tekhnik saja. Masih ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi marah bapak. Cara yang kedua yaitu dengan mengguanakan obat.Bagaimana kalau kita latihan cara kedua ini besok? Kita latihan dimana bapak? Disini saja ya bapak? Jamnya tetap jam 11. Oke kalau begitu saya pamit dulu bapak... assalmualaikum...

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANKLIEN DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL

1. Kondisi KlienKlien dengan isolasi sosial menarik diri jarang bahkan tidak mampu melakukan interaksi dengan orang lain. Klien sering menunjukan tanda dan gejala seperti kurang spontan, apatis, akspresi wajah kurang berseri, afek datar, kontak mata kurang, komunikasi verbal menurun, mengisolasi diri (menyendiri), posisi a(ceritakan kondisi klien , gambaraan pasienny seperti apa)1. Diagnosa keperawatan: Isolasi Sosial Tujuan 1. Mampu membina hubungan saling percaya dengan klien1. Klien mampu menyebutkan penyebab isolasi sosial menarik diri1. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. Klien mampu berkenalan dengan orang lain.1. Strategi pelaksanaan: Orientasi : Orientasi (Perkenalan):Selamat pagi Perkenalkan nama saya Novi saya adalah mahasiswa keperawatan Universitas Brawijaya, saya yang akan membantu merawat ibu dari sekarang sampai 2 minggu kedepanSiapa nama Ibu? Senang dipanggil siapa?Apa keluhan S... hari ini? Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman ibu S? Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di ruang tamu? Mau berapa lama S...? Bagaimana kalau 15 menitKerja:(Jika pasien baru)Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan S? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan S? Apa yang membuat S jarang bercakap-cakap dengannya?(Jika pasien sudah lama dirawat)Apa yang S rasakan selama S dirawat disini? Apakah S merasa sendirian? Siapa saja yang S kenal di ruangan ini Apa saja kegiatan yang biasa S lakukan dengan teman yang S kenal? Apa yang menghambat S dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien yang lain? Menurut S apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman? Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya S? Ya, apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah S belajar bergaul dengan orang lain?Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain Begini lho S, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh: Nama Saya S, senang dipanggil Si. Asal saya dari Bireun, hobi memasakSelanjutnya S menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini: Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana/ Hobinya apa?Ayo S dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan S. Coba berkenalan dengan saya!Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekaliSetelah S berkenalan dengan orang tersebut S bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan S bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya.

Terminasi:Bagaimana perasaan S setelah kita latihan berkenalan?S tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekaliSelanjutnya S dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga S lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. S mau praktekkan ke pasien lain. Mau jam berapa mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya.Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S berkenalan dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, S mau kan? Baiklah, sampai jumpa.