standar dan etika profesi
DESCRIPTION
STANDAR DAN ETIKA PROFESI. dr Sri Rachmani MKes., MH.Kes. PROFESI : ( profesio = pengakuan ) YANG DIMAKSUD DENGAN PEKERJAAN PROFESI ADALAH PEKERJAAN DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT, WARTAWAN, HAKIM, PENGACARA, DAN AKUNTAN. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
STANDAR DAN ETIKA PROFESI
dr Sri Rachmani MKes., MH.Kes
PROFESI : ( profesio = pengakuan ) YANG DIMAKSUD DENGAN PEKERJAAN PROFESI ADALAH PEKERJAAN DOKTER, DOKTER GIGI, APOTEKER, SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT, WARTAWAN, HAKIM, PENGACARA, DAN AKUNTAN
ETIKA : ( ethos = yang baik, yang layak ) MERUPAKAN NORMA, NILAI-NILAI ATAU POLA TINGKAH LAKU ORANG ATAU KELOMPOK TERTENTU DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN JASA KEPADA MASYARAKAT
CIRI PEKERJAAN PROFESI :1.MENGIKUTI PENDIDIKAN SESUAI STANDAR NASIONAL2.PEKERJAANNYA BERLANDASKAN ETIK PROFESI3.MENGUTAMAKAN PANGGILAN KEMANUSIAAN DARI PADA KEUNTUNGAN4.PEKERJAANNYA LEGAL MELALUI PERIJINAN5.BELAJAR SEPANJANG HAYAT6.BERGABUNG DALAM SUATU ORGANISASI PROFESI
STANDAR PROFESI
TERDIRI DARI 3 BAGIAN :
A.STANDAR KOMPETENSI, SEBAGAI BAGIAN DARI PERSYARATAN PROFESIB.STANDAR PRILAKU YANG SEBAGIANNYA DIATUR DALAM KODE ETIK.C.STANDAR PELAYANAN, YANG DALAM UU KESEHATAN DISEBUT SEBAGAI STANDAR PROFESI, DIARTIKAN SEBAGAI PEDOMAN YANG HARUS DIPERGUNAKAN DALAM MENJALANKAN PROFESI YANG BAIK
Untuk menetapkan standar profesi Kedokteran diperlukan syarat : 1. Sesuai ukuran ilmu kedokteran. 2. Kemampuan rata-rata sesuai kategori keahlian kedokteran yang sama. 3. Situasi dan kondisi yang sama. 4. Sarana dan upaya yang sebanding/proporsional (azas proporsionalitas).
Pengertian standar profesi menurut IDI (wujud pelaksanaan amanat UUPK):
IDI menyimpulkan bahwa standar profesi tidak mempunyai substansi, tetapi ia merupakan nilai-nilai profesi kedokteran yang dibatasi oleh kisi-kisi yang merupakan kumpulan standar-standar (ukuran-ukuran), yang terdiri atas: 1) Standar Pendidikan Profesi; 2) Etika Profesi; 3) Standar kompetensi Profesi; 4) Standar Pelayanan Profesi (Kedokteran)
Penjelasan :
a. Standar Pendidikan Profesi
Standar pendidikan profesi mengacu pada World Federation for Medical Education yang merupakan standar global dan didalamnya tercakup Global Minimal Essential Requirement (GMER). Di Indonesia standar ini kemudian ditetapkan dan diterapkan oleh kolegium masing-masing profesi. Upaya pendidikan perlu dilakukan dengan seksama untuk mendukung peningkatan pendidikan profesi di Indonesia dalam rangka pembangunan kesehatan secara menyeluruh.
b. Etika Profesi
Merupakan norma yang telah di rangkum dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) Dalam praktek di masyarakat apabila terjadi dugaan pelanggaran disiplin maupun pelanggaran etika diselesaikan melalui MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran).
Untuk memberikan kepercayaan publik terhadap indikasi peningkatan dugaan medical malpractice, sebaiknya proses pemeriksaan pada tingkat peradilan disiplin yang dilakukan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI), dilakukan secara terbuka, namun dalam kondisi tertentu dengan sifat kerahasiaan yang tetap diperlukan melalui acara tertutup, meski hasil pemeriksaan melalui putusan yang dilakukan secara terbuka. Langkah ini untuk mengantisipasi sikap pesimis publik dan meminimalisasi kesan eksklusivitas profesi medis sekaligus mengintrodusir pendekatan transparatif dari kalangan medis kepada publik bahwa dunia medis adalah tidak ‘beyond the law”.
c. Standar Kompetensi profesi
Suatu kemampuan tentang keterampilan, pengetahuan, dan perilaku (behavior) yang harus dimiliki oleh seorang individu untuk melakukan pekerjaan secara efektif, di bidang tertentu, dalam melakukan pelayanan kesehatan. Dalam melakukan pelayanan ini sudah mendapat kewenangan oleh badan yang berwenang yang dibentuk oleh Asosiasi Profesi (Perhimpunan Profesi).
d. Standar Pelayanan Profesi (Kedokteran)
Standar pelayanan kedokteran adalah standar/ukuran yang harus di ikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam penyelenggaraan praktek kedokteran.
Standar pelayanan tersebut dibedakan menurut jenis dan strata pelayanan kesehatan. Rumusan tingkat kinerja yang disepakati bersama dan yang mampu dicapai, meliputi parameter terjangkau, terukur, efisien, efektif, berdasarkan bukti, terarah dan terfokus pada pasien (patient centered care). Prinsip dasar pelayanan kedokteran yang baik adalah terstruktur, berkeadilan, merata, terjangkau, aman dan bermutu.
PERAN ORGANISASI PROFESI (Ketentuan Umum UUPK: Organisasi Profesi Dokter adalah IDI)
• PEMBINAAN ETIK BERSAMA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA (KKI)• MELAPORKAN DOKTER YANG MELANGGAR ETIKA KE KKI (UNTUK DICATAT OLEH KKI)• MEMBERIKAN MASUKAN (KOORDINASI) DALAM PENYUSUNAN STANDAR
PENDIDIKAN DOKTER/DOKTER SPESIALIS• MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN KEDOKTERAN BERKELANJUTAN (PKB/CPD) DAN
MENGAKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARA PKB• MENERBITKAN STANDAR PKB• MENERBITKAN REKOMENDASI IZIN PRAKTIK• PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERSELENGGARANYA KENDALI MUTU DAN KENDALI
BIAYA DOKTER YANG BERPRAKTIK• MEMBUAT STANDAR PROFESI • MENERIMA TERUSAN PENGADUAN DARI MKDKI YANG MENYANGKUT SOAL
PELANGGARAN ETIKA
UUPK (Undang-Undang Praktik Kedokteran)
PERAN KOLEGIUM (Ketentuan Umum UUPK: Kolegium
adalah badan yang dibentuk oleh IDI untuk masing-masing cabang disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut)
• MENYUSUN STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS• MENYUSUN STANDAR KOMPETENSI DOKTER• MENETAPKAN PENERAPAN CABANG ILMU KEDOKTERAN• MENERBITKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI• MEMBERIKAN MASUKAN (KOORDINASI) DALAM
PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN DOKTER
UUPK (Undang-Undang Praktik Kedokteran)
UUPK
Paragraf 1Standar Pelayanan
Pasal 44
1) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
2) Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan menurut jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.
3) Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
UUPK
Paragraf 6
Hak dan Kewajiban Dokter atau Dokter Gigi
Pasal 50Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai hak :1) memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional; 2) memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar
prosedur operasional;
Pasal 51 Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban :memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
ETIKA PROFESI ETIKA PROFESI DIBUAT OLEH ORGANISASI
PROFESI ATAU TEPATNYA MASYARAKAT PROFESI UNTUK MENGATUR SIKAP DAN TINGKAH LAKU PARA ANGGOTANYA, TERUTAMA BERKAITAN DENGAN MORALITAS
ETIKA PROFESI DIBIDANG KESEHATAN MENDASARKAN KETENTUAN-KETENTUAN DIDALAMNYA KEPADA ETIKA UMUM DAN SIFAT-SIFAT KHUSUS MORALITAS PROFESI PENGOBAT PADA UMUMNYA. SEPERTI patient autonomy, beneficence, non-malficence, justice, truth telling, privacy, confidentially, loyalty.
Etika profesi bertujuan untuk mempertahankan keluhuran profesi dan melindungi masyarakat yang berhubungan dengan profesi tersebut.
LANDASAN ETIK KEDOKTERAN :1.SUMPAH HIPOCRATES (460-377M)2.DEKLARASI GENEWA (1948)3.INTERNATIONAL CODE OF MEDICAL ETHICS (1949)4.LAFAL SUMPAH DOKTER INDONESIA (1960)5.KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (1983)6.PERNYATAAN-PERNYATAAN (DEKLARASI) IKATAN DOKTER SEDUNIA ( WORLD MEDICAL ASSOCIATION WMA), YAITU ANTARA LAIN :
a. Deklarasi Genewa (1948) ttg Lafal Sumpah Dokter
b. Deklarasi Helsinki (1964) ttg Riset Klinikc. Deklarasi Sydney (1968) ttg Saat Kematiand. Deklarasi Oslo (1970) ttg Pengguguran
Kandungan e. Deklarasi Tokyo (1975) ttg Penggunaan obat
terlarang.
ETIKA
DISIPLIN
HUKUMPENGADU
Moral~Tuntunan
Cabut Registrasi
Tuntutan~Pidana/Perdata
Era UUPK
• ETIK:– BAGIAN DARI ILMU FALSAFAH YANG MENGKAJI TTG MORAL DAN
MORALITAS (BAGI PARA FILSUF)– PEDOMAN DAN ATURAN YANG DISEPAKATI BERSAMA TTG
BAGAIMANA SEHARUSNYA BERPRILAKU DALAM MENJALANKAN PROFESI (BAGI PARA PRAKTISI)
ETIKA PROFESI MEDIS ADALAH ETIKA TERAPAN YG MERUPAKAN PEDOMAN DAN RAMBU-RAMBU SISTEMATIS BAGI PRILAKU ETIS SEORANG DOKTER, SECARA KHUSUS DALAM HUBUNGAN PROFESIONAL DAN HUBUNGAN KEMANUSIAAN DENGAN PASIEN, AGAR TIDAK MELAKUKAKN HAL-HAL YG BERTENTANGAN DENGAN MORAL TERKAIT DENGAN HIDUP, KESEHATAN DAN KEMATIAN PASIEN
• HUKUM:– BERKAITAN DENGAN PENGATURAN HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU
DENGAN MASYARAKAT (PUBLIK) ATAU DENGAN PERATURAN ATAU DENGAN INDIVIDU LAIN, DAN MEMBERIKAN KEPUTUSAN BENAR ATAU SALAH JIKA ADA KONFLIK
Jacobalis, S. Sampurna, B & Moeloek, F.A.
SUMPAH HIPPOCRATES
KODEETIK
HUKUM DISIPLIN
HUKUM PIDANA
“ManifestoPhytagorean”
KejahatanPerang” kode nuremberg”
(Jerman)
“ConflictPeer group:
Sosiologis; Konsumerisme; Industrio-medico-complex; dll”
?Defensive Medicine
TERIMA KASIH