standar operasional dan prosedurbpkad.natunakab.go.id/uploads/sop/01._sk_sop_bupati...standar...
TRANSCRIPT
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR
(SOP)
KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, dapat disusun Standar Operasional dan Prosedur (SOP)
Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Natuna. Penyusunan SOP ini dilandasi suatu
pemikiran bahwa tantangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Natuna dalam
mengimplementasikan reformasi birokrasi dalam pelaksanaan tata usaha keuangan
daerah (TUKD) masih cukup berat.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi tata usaha
keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna, telah melakukan
penataan organisasi dan ketatalaksanaan untuk memodernisasi organisasi melalui
pemisahan, penggabungan, dan penajaman tugas dan fungsi organisasi. Untuk itu
perlu memperhatikan analisis dan evaluasi jabatan, analisis beban kerja melalui job
descriptions dan dengan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) guna
peningkatan pelayanan publik.
Pemerintah Kabupaten Natuna juga telah menyusun SOP Keuangan melalui
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah. Diharapkan SOP Keuangan yang telah
disusun ini menjadi pedoman atau acuan kerja bagi pejabat dan pelaksana pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan
daerah sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar, efektif, dan efisien, serta dapat
dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan dalam pelaksanaannya.
Semoga SOP Keuangan ini bermanfaat dalam rangka percepatan reformasi birokrasi
guna mewujudkan akuntabilitas kinerja keuangan di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Natuna.
Ranai, 10 Desember 2012
BUPATI NATUNA,
dto
Drs. H. ILYAS SABLI, M.Si
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
SURAT KEPUTUSAN BUPATI NOMOR 371 TAHUN 2012 TENTANG
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN NATUNA ................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................. 2
C. Ruang Lingkup ......................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................... 3
E. Sistematika .............................................................................. 3
BAB II PENJELASAN DAN PRINSIP PELAKSANAAN SOP ...................... 5
A. Isi Form SOP ............................................................................ 5
B. Prinsip Pelaksanaan SOP ........................................................... 6
BAB III SOP KEUANGAN .......................................................................... 8
A. SOP Penyusunan Rancangan Anggaran Kas SKPD ....................... 9
B. SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah ...................... 14
C. SOP Penerbitan Perubahan Anggaran Kas Pemerintah Daerah ..... 18
D. SOP Penerbitan Dokumen SPD .................................................. 23
E. SOP Penerbitan SPP-UP ............................................................. 27
F. SOP Panjar ............................................................................... 31
G. SOP Penyusunan SPJ-GU ........................................................... 35
H. SOP Penerbitan SPP-GU ............................................................ 42
I. SOP Penerbitan SPP-TU ............................................................ 47
J. SOP Penyusunan SPJ-TU ........................................................... 53
K. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU ........................................ 60
L. SOP Penerbitan SPP-LS GT ........................................................ 65
M. SOP Penerbitan SPP-LS BJ ......................................................... 68
N. SOP Penerbitan SPM ................................................................ 74
O. SOP Penerbitan SP2D ............................................................. 80
iii
P. SOP Verifikasi SPJ Fungsional .................................................... 86
Q. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas UP ......................................... 91
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 94
mam
iv
BUPATI NATUNA
KEPUTUSAN BUPATI NATUNA NOMOR 371 TAHUN 2012
TENTANG
STÁNDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
BUPATI NATUNA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga konsistensi dan kinerja bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna, dalam pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dipandang perlu menetapkan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Keuangan Pemerintah Kabupaten Natuna sebagai pedoman dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah;
b. bahwa berdasarkan huruf a di atas perlu ditetapkan dengan surat
keputusan Bupati Natuna.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
v
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Bupati Natuna Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2011 Nomor 150).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KESATU : Standar Operasional dan Prosedur Keuangan Pemerintah Kabupaten
Natuna sebagaimana tersebut dalam Keputusan ini. KEDUA : Standar Operasional dan Prosedur Keuangan Pemerintah Kabupaten
Natuna sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU di atas merupakan pedoman pelaksanaan tugas bagi para pejabat pelaksana penatausahaan keuangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna dan merupakan satu kesatuan dengan surat keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimanamestinya.
Ditetapkan di Ranai pada tanggal 10 Desember 2012
BUPATI NATUNA,
dto
ILYAS SABLI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi Birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah dalam rangka
mewujudkan pemerintahan bersih sudah merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak. Sehingga semua Pemerintah Daerah dituntut untuk melakukan
pembenahan birokrasi di jajarannya. Salah satu langkah dari reformasi birokrasi
adalah penataan organisasi dan ketatalaksanaan untuk memodernisasi organisasi
melalui pemisahan, penggabungan, dan penajaman tugas dan fungsi organisasi.
Untuk itu perlu memperhatikan analisis dan evaluasi jabatan, analisis beban kerja
melalui penyusunan standar operasional dan prosedur (SOP) guna peningkatan
pelayanan publik.
Reformasi birokrasi dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah,
Pemerintah Kabupaten Natuna mempunyai tugas untuk melakukan pengaturan
terhadap pelaksanaan tugas dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna. Kegiatan tersebut dilakukan agar
mampu menjamin bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh satuan
organisasi/kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna berjalan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan, dan kebijakan yang telah digariskan dapat
menjadi alat kendali dan alat ukur terhadap proses dan hasil kerja yang ingin
dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Natuna.
Upaya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Natuna untuk
melaksanakan pengaturan terhadap pelaksanaan tugas dalam pelaksanaan
pengelolaan keuangan daerah adalah dengan menyusun standar operasional dan
prosedur (SOP) keuangan dalam tata usaha keuangan daerah (TUKD), dalam
rangka membangun logika berfikir yang komprehensif terhadap sistem dan
prosedur pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah, diperlukan media untuk mempermudah memahami lingkup
pengelolaan dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah. Dalam kaitan
itu disusun standar operasional dan prosedur keuangan yang berupa bagan alir
(flowchart) yang pada prinsipnya memuat serangkaian proses dengan
menggunakan simbol-simbol yang lazim digunakan dalam menyusun bagan alir
dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun
2
2011 tentan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Setiap simbol memiliki arti yang mengambarkan sebuah
makna, alur proses, dokumen, data base, pihak-pihak terkait atau unsur lainnya
yang kesemuanya merupakan satu kesatuan system yang saling berhubungan
untuk mencapai suatu tujuan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud:
Tujuan dari penyusunan SOP Keuangan ini adalah untuk memberikan pedoman
bagi pejabat keuangan daerah dalam mengidentifikasi, merumuskan, menyusun,
mengembangkan, memonitor dan mengevalusi SOP Keuangan sesuai dengan
tugas dan fungsinya serta tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP)
dimaksudkan sebagai tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja.
Tujuan:
Tujuan dari SOP Keuangan ini adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya pedoman dan standar kerja dalam pelaksanaan tata usaha
keuangan daerah (TUKD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna;
2. Terwujudnya persamaan persepsi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi;
3. Terwujudnya alur tugas, wewenang, dan tanggungjawab dari pelaksanaaan
tugas secara jelas;
4. Terwujudnya pelaksanaan tugas secara cermat dan tepat waktu;
5. Penyempurnaan prosese penyelenggaraan tata usaha keuangan daerah;
6. Ketertiban dalam penyelenggaraan tata usaha keuangan daerah;
7. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP Keuangan ini mencakup seluruh kegiatan dalam pengelolaan
keuangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna.
D. Manfaat
Manfaat SOP Keuangan meliputi:
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pejabat dan pelaksana dalam
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
3
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh
seorang dalam menyelesaikan tugas.
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab individual pejabat dan pelaksana dan organisasi secara keseluruhan.
4. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
5. Menciptakan ukuran standar kinerja pejabat dan pelaksana dalam
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi kinerja yang telah
dilakukan.
6. Memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi dapat berlangsung dalam berbagai
situasi, secara efektif, efisien, dan akuntabel.
7. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai
oleh pejabat dan pelaksana dalam melaksanakan tugasnya.
8. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang
pejabat dan pelaksana dalam melaksanakan tugasnya.
9. Sebagai instrumen yang dapat melindungi pejabat dan pelaksana dari
kemungkinan tuntutan hukum karena tuduhan melakukan penyimpangan.
10. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas dan fungsi.
E. Sistematika
Sistematika buku Standar Operasonal Prosedur (SOP) ini terdiri dari empat bab.
Pada Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup, manfaat dan sistematika penulisan. Pada bab ini membahas
tentang latar belakang penulisan buku SOP ini, maksud dan tujuan yang hendak
dicapai, manfaat yang akan diperoleh, ruang lingkup permasalahan apa yang
dikemukakan dalam buku ini serta sistematika penulisan.
Bab II berisi tentang penjelasan dan prinsip pelaksanaan SOP yang meliputi isi
form SOP dan prinsip pelaksanaan SOP. Pada bab ini akan di bahas tentang Isi
form SOP yang memuat informasi, istilah-istilah dan singkatan-singkatan dalam
SOP dan beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam penyusunan SOP.
Bab III berisi SOP Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Natuna. Bab ini akan
membahas tentang uraian Standar Operasioanal dan Prosedur Keuangan yang
berhubungan dengan penatausahaan keuangan meliputi, yaitu: SOP Penyusunan
Anggaran Kas; SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah; SOP
Penerbitan Perubahan Anggaran Kas Pemerintah Daerah; SOP Penerbitan
Dokumen SPD; SOP Penerbitan SPP-UP; SOP Panjar; SOP Penyusunan SPJ-GU;
4
SOP Penerbitan SPP-GU; SOP Penerbitan SPP-TU; SOP Penyusunan SPJ-TU; SOP
Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU; SOP Penerbitan SPP-LS GT; SOP Penerbitan
SPP-LS BJ; SOP Penerbitan SPM; SOP Penerbitan SP2D; SOP Verifikasi Dokumen
SPJ Fungsional dan SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas UP. Bab IV Penutup, berisi
kata akhir.
5
BAB II
PENJELASAN FORM DAN PRINSIP PELAKSANAAN SOP
A. ISI FORM SOP
Dokumen SOP merupakan dokumen yang berisi prosedur-prosedur yang
distandarkan, yang secara keseluruhan prosedur-prosedur tersebut membentuk
satu kesatuan proses. Adapun informasi yang dimuat dalam dokumen SOP
antara lain sebagai berikut:
1. Nama SOP: nama prosedur yang di-SOP-kan;
2. Satuan Kerja/Unit Kerja: Pemerintah Kabupaten Natuna;
3. Nomor SOP: nomor prosedur yang di-SOP-kan;
4. Tanggal Pembuatan: tanggal pertama kali SOP dibuat;
5. Tanggal Revisi: tanggal SOP direvisi;
6. Tanggal Pengesahan: tanggal disahkannya/mulai diberlakukan;
7. Disahkan Oleh: Pengesahan oleh pejabat yang berkompeten pada tingkat
satuan kerja;
8. Dasar Hukum: peraturan perundang-undangan yang mendasari prosedur;
9. Keterkaitan: memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur yang
distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan.
10. Peringatan: memberikan penjelasan mengenai kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi ketika prosedur dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.
Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan yang mungkin
muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur dilaksanakan,
serta berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula
bagaimana cara mengatasinya.
11. Kualifikasi Pelaksana: memberikan penjelasan mengenai kualifikasi pegawai
yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur yang
distandarkan.
12. Peralatan dan Perlengkapan: memberikan penjelasan mengenai daftar
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
13. Pencatatan: memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh setiap
pejabat dan pelaksana yang berperan dalam pelaksanaan prosedur yang
telah distandarkan. Dalam kaitan ini, perlu dibuat formulir-formulir tertentu
yang akan diisi oleh setiap pejabat dan pelaksana yang terlibat dalam proses
(Misalnya formulir yang menunjukkan perjalanan sebuah proses pengolahan
6
dokumen pelayanan perijinan. Atas formulir dasar ini akan diketahui apakah
prosedur sudah sesuai dengan mutu baku yang ditetapkan dalam SOP).
Setiap pegawai yang ikut berperan dalam proses, diwajibkan untuk mencatat
dan mendata apa yang sudah dilakukannya, dan memberikan pengesahan
bahwa langkah yang ditanganinya dapat dilanjutkan pada langkah
selanjutnya. Pendataan dan pencatatan akan menjadi dokumen yang
memberikan informasi penting mengenai “apakah prosedur telah dijalankan
dengan benar”.
14. Uraian SOP: menjelaskan langkah-langkah kegiatan secara terinci dan
sistematis dari prosedur yang distandarkan. Agar SOP ini terkait dengan
kinerja, maka setiap aktivitas hendaknya mengidentifikasikan mutu baku
tertentu, seperti: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
persyaratan/kelengkapan yang diperlukan (standar input) dan outputnya.
Mutu baku ini akan menjadi alat kendali mutu sehingga produk akhirnya (end
product) dari sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas yang
diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam standar pelayanan.
B. Prinsip pelaksanaan SOP
Pelaksanaan SOP harus memenuhi prinsip sebagai berikut:
1. Konsisten
SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapa
pun dan dalam kondisi apa pun oleh seluruh pejabat dan pelaksana di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna.
2. Komitmen
SOP harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dari seluruh jajaran
organisasi, dari level yang paling rendah sampai yang tertinggi.
3. Perbaikan berkelanjutan
Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap segala penyempurnaan untuk
memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif.
4. Mengikat
SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
prosedur standar yang telah ditetapkan.
5. Seluruh unsur memiliki peran penting
Seluruh pegawai berperan dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika
ada pegawai yang tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan
7
mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada
proses penyelenggaraan pemerintahan.
6. Didokumentasikan dengan baik
Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan
baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi.
8
BAB III
S O P K E U A N G A N
SOP Keuangan merupakan standar operasional prosedur dalam
penatausahaan keuangan daerah. SOP Keuangan ini terdiri beberapa nama SOP
yang merupakan alur dan proses yang harus dilalui dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi penatausahaan keuangan daerah pada pemerintah Kabupaten Natuna.
SOP Keuangan ini meliputi 17 SOP tentang Tata Usaha Keuangan Daerah
(TUKD) yaitu sebagai berikut :
1. SOP Penyusunan Anggaran Kas SKPD
2. SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah
3. SOP Penerbitan Perubahan Anggaran Kas Pemerintah Daerah
4. SOP Penerbitan Dokumen SPD
5. SOP Penerbitan SPP-UP
6. SOP Panjar
7. SOP Penyusunan SPJ-GU
8. SOP Penerbitan SPP-GU
9. SOP Penerbitan SPP-TU
10. SOP Penyusunan SPJ-TU
11. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU
12. SOP Penerbitan SPP-LS GT
13. SOP Penerbitan SPP-LS Barang/Jasa
14. SOP Penerbitan SPM
15. SOP Penerbitan SP2D
16. SOP Verifikasi SPJ Fungsional
17. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas UP
Masing-masing SOP tersebut diatas, diuraikan berdasarkan tugas dan fungsi
dan diberi nama dan kode serta dibuat dalam bentuk tabel, tertulis dan diagram alur
(flowchart) sebagai berikut :
9
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 01
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN KAS SKPD
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007; 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah; 6. Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
1. Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran 2. Sekretaris 3. Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan atau nama lain yang dipersamakan. 4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. Dokumen untuk perencanaan rancangan DPA 2. SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Rancangan Anggaran Kas SKPD harus disetujui oleh Pengguna Anggaran; 2. Penyusunan Rancangan Anggaran Kas SKPD harus sudah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
1. Rancangan DPA; 2. Disposisi; 3. SK. PPTK; 4. Surat Pemberitahuan dari PPKD.
10
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3
Persyaratan/ Perlengkapan
Ouput Waktu
1. PA menugaskan Sekretaris untuk menyusun rancangan anggaran kas SKPD dengan menyertakan Rancangan DPA, SK PPTK, dan Disopsisi. Sekretaris meneruskan dan membuat disposisi menugaskan kasubag perencanaan dan pelaporan dan PPTK.
Ka. SPKD selaku
Pengguna Anggaran
- Rancangan DPA - SK. PPTK
- Surat Pemberitahuan PPKD
Disposisi 15 Menit
2. Sekretaris menugaskan PPTK dan Kasubbag. Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan) untuk mempersiapkan rancangan anggaran kas kegiatan dan BTL.
Sekretaris - Rancangan DPA - Disposisi - SK. PPTK
Disposisi 15 Menit
3. PPTK dan Kasubag Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan) menyusun draft rancangan anggaran kas kegiatan dan BTL untuk kemudian diserahkan ke sekretaris guna analisa.
PPTK Kasubbag. Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan
Staf - Rancangan DPA
Draf rancangan anggaran kas SKPD
2 Hari
4. Sekretaris memeriksa draft rancangan anggaran kas SKPD dan memberikan paraf tanda persetujuan untuk diserahkan kepada Pengguna Anggaran.
Sekretaris - Draf rancangan anggaran kas SKPD
- Rancangan DPA
Draft rancangan anggaran kas SKPD yang telah diparaf Sekretaris
1 Jam
11
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3
Persyaratan/ Perlengkapan
Ouput Waktu
5. PA memeriksa draft rancangan anggaran kas SKPD dan memberikan persetujuan untuk menjadi rancangan anggaran kas skpd. Untuk draft rancangan yang tidak disetujui dikembalikan ke sekretaris untuk dilakukan perbaikan dan analisa kembali
Ka. SPKD selaku
Pengguna Anggaran
- Draft rancangan anggaran kas SKPD
yang telah diparaf Sekretaris
- Rancangan DPA
Rancangan anggaran kas SKPD
15 Menit
6. Menandatangani rancangan anggaran kas SKPD (dibuat 2 rangkap : 1 untuk dikirim ke PPKD dan 1 untuk arsip).
Ka. SPKD selaku Pengguna
Anggaran
Rancangan anggaran kas SKPD
Rancangan anggaran kas SKPD yang telah ditandatangani Kepala
SKPD.
15 Menit
12
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN KAS SKPD
No. Aktivitas
Pelaksana (Aktor)
PPTK Kasubbag. Perencanaan dan
Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan)
Sekretaris Pengguna Anggaran
1. PA menugaskan Sekretaris untuk menyusun rancangan anggaran kas SKPD dengan menyertakan : 1. Rancangan DPA; 2. SK PPTK, dan Disposisi.
Sekretaris meneruskan dan membuat disposisi menugaskan kasubag perencanaan dan pelaporan dan PPTK.
2. Sekretaris menugaskan PPTK dan Kasubbag. Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan) untuk mempersiapkan rancangan anggaran kas kegiatan dan BTL.
3. PPTK dan Kasubag Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan) menyusun draft rancangan anggaran kas kegiatan dan BTL untuk kemudian diserahkan ke sekretaris guna analisa.
Menyusun draft
Menyusun draft
Menugaskan PPTK dan Kasubag.
Perencanaan dan Pelaporan untuk
menyusun rancangan anggaran
kas
Rancangan DPA
Rancangan DPA
SK. PPTK
Disposisi Rancangan DPA
Disposisi
Draf rancangan anggaran kas kegiatan
Draft Rancangan
Anggaran Kas SKPD
Mulai
SK. PPTK
Disposisi
Menerima dan membuat
disposisi
a b
13
No. Aktivitas
Pelaksana (Aktor)
PPTK Kasubbag. Perencanaan dan
Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan)
Sekretaris Pengguna Anggaran
4. Sekretaris memeriksa draft rancangan anggaran kas SKPD dan memberikan paraf tanda persetujuan untuk diserahkan kepada Pengguna Anggaran.
5. PA memeriksa draft rancangan anggaran kas SKPD dan memberikan persetujuan untuk menjadi rancangan anggaran kas skpd. Untuk draft rancangan yang tidak disetujui dikembalikan ke sekretaris untuk dilakukan perbaikan dan analisa kembali
6. Menandatangani rancangan anggaran kas SKPD (dibuat 2 rangkap : 1 untuk dikirim ke PPKD dan 1 untuk arsip).
Hasil Analisa
Setuju
Tidak Ya
Tidak
Ya
Selesai
Rancangan Anggaran
Kas SKPD
Draft Rancangan
Anggaran Kas SKPD
b a
14
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 02
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN ANGGARAN KAS PEMERINTAH DAERAH
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Bendahara Umum Daerah 2. Kuasa Bendahara Umum Daerah 3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah 4. Kepala dan staf Bidang Pembukuan dan Pelaporan BPKAD
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penyusunan Anggaran Kas SKPD 2. SOP Penerbitan Dokumen SPD
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Rancangan Anggaran Kas SKPD harus disetujui oleh Kepala SKPD; 2. Penyusunan Rancangan Anggaran Kas SKPD harus sudah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku; 3. Penyusunan Anggaran Kas BUD merupakan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas
daerah selama 1 (satu) Tahun Anggaran.
1. DPA SKPD dan PPKD 2. Dokumen Anggaran Kas SKPD dan PPKD
15
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. Kuasa BUD melimpahkan kepada Bid. Pembukuan dan Pelaporan membuat Register Penerimaan Anggaran Kas SKPD
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
Anggaran Kas SKPD - Disposisi
- Register Anggaran Kas SKPD
1 hari
2. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan melakukan Analisis Anggaran Kas SKPD dan melakukan estimasi penerimaan dan pengeluaran.
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
- Anggaran Kas SKPD
- Register Anggaran Kas SKPD
Estimasi Penerimaan dan Pengeluaran
2 hari
3. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun Anggaran Kas Pemerintah Daerah dan menyampaikan rancangan anggaran kas pemda beserta dokumen estimasi penerimaan dan pengeluaran kepada BUD melalui Kabid. Pembukuan dan Pelaporan untuk mendapat pengesahan.
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
Kabid. Pembukuan dan Pelaporan
PPKD Selaku BUD
- Estimasi Penerimaan
- Estimasi Pengerluaran
Rancangan Anggaran Kas Pemerintah Daerah
1 hari
4. BUD menganalisa dan memverifikasi Rancangan anggaran kas pemda dan mengesahkan Anggaran Kas Pemerintah Daerah. Jika tidak setuju dengan rancangan anggaran kas pemda, dokumen diserahkan kembali ke staf Bid. Pembukan dan pelaporan untuk diperbaiki.
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
Kabid. Pembukuan dan Pelaporan
PPKD Selaku BUD
Rancangan Anggaran Kas Pemerintah Daerah
Anggaran Kas Pemerintah Daerah
1 hari
16
FLOW CHART SOP PENERBITAN ANGGARAN KAS PEMERINTAH DAERAH
No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)
Staf Bid. Pembukuan & Pelaporan Kabid. Pembukan dan Pelaporan BUD
1. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan membuat Daftar Penerimaan Anggaran Kas SKPD
2. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan melakukan Analisis Anggaran Kas SKPD dan estimasi penerimaan dan pengeluaran.
Mulai
Melakukan analisa dan estimasi
penerimaan dan pengeluaran
Anggaran Kas SKPD
Disposisi
Register Anggaran
Kas SKPD
Anggaran Kas SKPD
Register Anggaran
Kas SKPD
Estimasi Penerimaan
dan Pengeluaran
a
17
No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)
Staf Bid. Pembukuan & Pelaporan Kabid. Pembukuan dan Pelaporan BUD
3. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun Anggaran Kas Pemerintah Daerah dan menyampaikan rancangan anggaran kas pemda beserta dokumen estimasi penerimaan dan pengeluaran kepada BUD melalui Kabid. Pembukuan dan Pelaporan untuk mendapat pengesahan.
4. BUD menganalisa dan memverifikasi Rancangan anggaran kas pemda dan mengesahkan Anggaran Kas Pemerintah Daerah. Jika tidak setuju dengan rancangan anggaran kas pemda, dokumen diserahkan kembali ke Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.
Menyusun Anggaran Kas
Pemda
Rancangan Anggaran Kas
Pemda Analisa
Anggaran Kas
Pemda
a
Estimasi Penerimaan dan
Pengeluaran
Tidak
Ya
Selesai
18
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 03
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN PERUBAHAN ANGGARAN KAS PEMERINTAH DAERAH
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Bendahara Umum Daerah 2. Kuasa Bendahara Umum Daerah 3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah 4. Kepala dan staf Bidang Pembukuan dan Pelaporan BPKAD
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penyusunan Rancangan Anggaran Kas SKPD 2. SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah 3. SOP Penerbitan Dokumen SPD
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Rancangan Perubahan Anggaran Kas SKPD harus disetujui oleh Kepala SKPD; 2. Perubahan Anggaran Kas tidak mempengaruhi Dokumen SPD yang telah diterbitkan. 3. Perubahan Anggaran Kas LS-BJ tidak dapat dilaksanakan apabila proses pengadaan
terhadap Barang/Jasa tersebut telah dimulai.
1. Surat Pengantar dari Kepala SKPD 2. Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD dan PPKD 3. Dokumen Anggaran Kas Pemerintah Daerah
19
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. Staf Bid Pembukuan dan Pelaporan menerima dan mengarsipkan dokumen perubahan Anggaran Kas SKPD dari SKPD melalui staff BUD. Dokumen yang dihasilkan berupa disposisi dan register perubahan Anggaran.
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD
Disposisi
Register Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD
1 Hari
2. Staf Bid Pembukuan dan Pelaporan melakukan Analisis terhadap Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD dan memberikan persetujuan untuk dilakukan perubahan.
Jika tidak setuju, maka dokumen diserahkan kembali ke SKPD melalui staff kuasa BUD.
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD
Dokumen Analisis perubahan anggaran Kas dan nota persetujuan atau penolakan atas dokumen perubahan yang diajukan SKPD
1 Hari
3. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun rancangan perubahan anggaran kas Pemda dan menyampaikan rancangan tersebut kepada BUD untuk mendapat pengesahan.
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
Dokumen Analisis Kas
Rancangan Dokumen Perubahan Anggaran Kas Pemerintah Daerah
1 Hari
4. BUD menganalisa dan memverifikasi Rancangan perubahan anggaran kas pemda dan mengesahkan menjadi Anggaran Kas Pemerintah Daerah.Jika tidak setuju dengan rancangan anggaran kas pemda, dokumen diserahkan kembali ke Staf Bid.
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
BUD Rancangan Anggaran Kas Pemerintah Daerah
Anggaran Kas Pemerintah Daerah
1 Hari
20
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.
21
FLOW CHART SOP PENERBITAN PERUBAHAN ANGGARAN KAS PEMERINTAH DAERAH
No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan BUD SKPD
1. Staf Bid Pembukuan dan Pelaporan menerima dan mengarsipkan dokumen perubahan Anggaran Kas SKPD dari SKPD melalui staff BUD. Dokumen yang dihasilkan berupa disposisi dan register perubahan Anggaran.
2. Staf Bid Pembukuan dan Pelaporan melakukan Analisis terhadap Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD dan memberikan persetujuan untuk dilakukan perubahan. Jika tidak setuju, maka dokumen diserahkan kembali ke SKPD.
3. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun rancangan perubahan anggaran kas Pemda dan menyampaikan rancangan tersebut kepada BUD untuk mendapat pengesahan.
analisa
Setuju
Ya
Tidak
Dokumen Perubahan
Anggaran Kas SKPD
Mulai
Dokumen Perubahan
Anggaran Kas SKPD
Disposisi
Register Dokumen
Perubahan AK
SKPD
Menyampaikan dok
perubahan anggaran
kas SKPD
Menerima dan
mengarsipkan
Menyusun perubahan
anggaran Kas Pemda
a b
22
Tidak
No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan BUD SKPD
4. BUD menganalisa dan memverifikasi Rancangan perubahan anggaran kas pemda dan mengesahkan menjadi Anggaran Kas Pemerintah Daerah. Jika tidak setuju dengan rancangan anggaran kas pemda, dokumen diserahkan kembali ke Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.
a
Rancangan Perubahan
Anggaran Kas Pemda Analisa
Anggaran Kas
Pemda
Setuju
Ya
Selesai
b
23
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 04
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN DOKUMEN SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Bendahara Umum Daerah 2. Kuasa Bendahara Umum Daerah 3. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran 4. Kepala dan staf Bidang Pembukuan dan Pelaporan
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Rancangan Anggaran Kas SKPD 2. SOP Penerbitan SPP-UP/GU/TU 3. SOP Penerbitan SPP-LS GT 4. SOP Penerbitan SPP-LS BJ
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Dokumen SPD berisi informasi ketersediaan dana dalam jangka waktu tertentu; 2. Dokumen SPD diterbitkan dengan memperhatikan posisi Kas Daerah dan berdasarkan
skala prioritas.
1. DPA SKPD dan PPKD 2. Dokumen Anggaran Kas SKPD dan PPKD 3. Dokumen Anggaran Kas Pemerintah Daerah
24
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. BUD menyerahkan dokumen anggaran kas dan DPA-SKPD kepada staf bid. Pembukuan dan Pelaporan.
PPKD Selaku BUD
- Anggaran Kas Pemerintah Daerah
- DPA-SKPD
Disposisi 5 menit
2. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan membuat analisis penerimaan dan pengeluaran kas bulanan berdasarkan DPA-SKPD dan anggaran kas pemda
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
- Anggaran Kas Pemerintah Daerah
- DPA-SKPD - Estimasi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bulanan
Dokumen analisis kas
1 hari Kuasa BUD melimpahkan tugas kepada Bidang Pembukuan dan Pelaporan
3. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun rancangan SPD SKPD bulanan.
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
- Anggaran Kas SKPD - Anggaran Kas
Pemrintah Derah - Dokumen Analisis
Kas
Rancangan SPD 2hari
4. BUD meneliti rancangan SPD yang diajukan staf bid. Pembukuan dan Pelaporan kemudian mengesahkan SPD tersebut Jika tidak setuju dengan rancangan SPD, dokumen diserahkan kembali ke kuasa BUD melalui staf bid. Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.
PPKD Selaku BUD
- Rancangan SPD Dokumen SPD 1hari
5. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan menerima kembali SPD yang telah disahkan kemudian mendistribusikan SPD tersebut kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan
PA/KPA - Dokumen SPD Daftar penerimaan SPD
1 hari
25
FLOW CHART SOP PENERBITAN DOKUMEN SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD)
No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)
BUD Staf Bid. Pembukuan & Pelaporan PA/KPA
1. BUD menyerahkan dokumen anggaran kas dan DPA-SKPD kepada staf bid. Pembukuan dan Pelaporan.
2. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan membuat analisis penerimaan dan pengeluaran kas bulanan berdasarkan DPA-SKPD dan anggaran kas pemda
3. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun rancangan SPD SKPD bulanan.
Menyerahkan
dokumen
Menyusun
rancangan SKPD
DPA-SKPD
Anggaran Kas
Pemda
Mulai DPA-SKPD
Anggaran kas
Pemda
Disposisi
Dokumen
analisis kas
a
Membuat
analisis kas
26
No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)
BUD Staf Bid. Pembukuan & Pelaporan PA/KPA
4. BUD meneliti rancangan SPD yang diajukan staf bid. Pembukuan dan Pelaporan kemudian mengesahkan SPD tersebut Jika tidak setuju dengan rancangan SPD, dokumen diserahkan kembali ke kuasa BUD melalui staf bid. Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.
5. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan menerima kembali SPD yang telah disahkan kemudian mendistribusikan SPD tersebut kepada Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran
a
Meneliti dan
mengesahkan Rancangan SPD
Pengesahan Tidak
Ya Dokumen SPD Selesai
27
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 05
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN SPP UP (UANG PERSEDIAAN)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/PA 2. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SK Bupati tentang besaran UP 2. SOP Penerbitan SPD 3. SOP SPM UP
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Perhitungan Besaran UP harus sesuai dengan SK Bupati tentang besaran UP
1. Surat Pencairan Dana (SPD); 2. Anggaran Kas 3. SK Besaran UP
28
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. Memerintahkan penerbitan SPP Pengguna Anggaran
SK Bupati tentang besaran UP
Disposisi 15 Menit Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap
2. Menerbitkan Dokumen SPP UP dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana.
Bendahara pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
- SPD - SK Bupati tentang
besaran UP - Disposisi
- Surat Pengantar SPP UP
- Ringkasan SPP UP
- Rincian SPP UP - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana
1 Jam
3. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan
Bendahara Pengeluaran
Pengguna Anggaran
- Surat Pengantar SPP UP
- Ringkasan SPP UP
- Rincian SPP UP - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana
- SPD - SK Bupati tentang
besaran UP
Telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Ka. SKPD dan menjadi berkas SPP
1 Jam
29
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
4. Menerima dan mencatat ke buku register SPP
Bendahara Pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
- Surat Pengantar SPP UP
- Ringkasan SPP UP
- Rincian SPP UP - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana
- SPD - SK Bupati tentang
besaran UP
Diterima oleh PPK SKPD / Staf PPK SKPD
15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM
30
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP-UP
No. Aktivitas Pelaksana
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
1. PA membuat dan memberikan disposisi memerintahkan bendahara untuk penerbitan SPP
2. Bendahara memproses dan menerbitkan Dokumen SPP UP dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana dan dokumen kelengkapannya. Dokumen yang dihasilkan berupa : 1. Surat Pengantar SPP UP 2. Ringkasan SPP UP 3. Rincian SPP UP 4. Surat Penyataan tentang Penggunaan Dana
3. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan
4. Menerima dan mencatat ke buku register SPP
Mulai
Memproses dan
menerbitkan SPP UP
Persetujuan
SPD
Berkas SPP yang
telah disetujui
Menerima dan
mencatat SPP
Buku Register
SPP Selesai
Tidak
Ya
Membuat disposisi
untuk bendahara
Disposisi
SK Bupati tentang
besaran UP
1
2
3
4
31
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 06
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PANJAR
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah. 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah 2. Bendahara Pengeluaran 3. Pembantu Bendahara Pengeluaran 4. PPTK 5. Pihak Ketiga
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penyusunan SPJ-GU 2. SOP Penyusunan SPJ-TU
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Panjar diberikan kepada PPTK dengan ketentuan bendahara pengeluaran tidak bisa membayar secara langsung kepada pihak ketiga
2. Panjar diberikan kepada PPTK untuk kegiatan yang berada di luar pulau Bunguran yang mana bendahara pengeluaran tidak ikut sehingga tidak bisa membayar secara langsung.
3. Panjar harus dipertanggungjawabkan oleh PPTK paling lama 15 hari kerja
1. NPD 2. Kwitansi panjar 3. Buku Pembantu Panjar 4.
32
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. Menyiapkan Nota Pencairan Dana (NPD)
PPTK Rincian kebutuhan panjar
NPD 15 Menit
2. Meminta persetujuan pengguna anggaran
Pengguna Anggran
NPD
- NPD yang sudah ditandatangi oleh PA
- Disposisi
15 Menit
3. Menerbitkan kuitansi panjar keluar dan menyerahkan uang panjar kepada PPTK
Bendahara Pengeluaran
NPD
- Kuitansi panjar keluar
- Buku pembantu panjar
- Uang tunai/ Cek
2 Jam
4. Melakukan pembayaran kepihak ketiga dan menyiapkan pertanggungjawaban panjar
PPTK Nota /Faktur/ Invoice
- Kwitansi - Rekap
pengeluaran panjar
Maksimal 15 Hari
5 Menerima pertanggungjawaban panjar dan menyiapkan kwitansi panjar kembali
Bendahara pengeluaran
- Kwitansi - Rekap
pengeluaran panjar - Nota /Faktur/
Invoice
Kuitansi panjar kembali Kwitansi PPTK Buku pembatu panjar
2 Jam
33
FLOW CHART SOP PANJAR
No Aktivitas Pelaku ( Aktor )
PPTK Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
1. PPTK Menyiapkan Nota Pencairan Dana (NPD) dengan membuat dokumen rincian kebutuhan panjar.
2. PA melakukan verifikasi dan persetujuan atas pengajuan panjar (rincian kebutuhan panjar dan NPD). Dalam hal NPD tidak disetujui oleh PA, dokumen dikembalikan ke PPTK untuk Dilakukan perbaikan.
3. Bendahara Pengeluaran menerbitkan kuitansi panjar keluar dan menyerahkan uang panjar kepada PPTK dengan dokumen berupa : 1. Kuitansi panjar 2. Buku pembantu panjar
Setelah NPD disetujui PA
Tidak
Ya
Setuju
Mulai
Rincian Kebutuhan
Panjar NPD
NPD
Penerbitan kuitansi dan
penyerahan uang
1
2
Buku Pembantu
Panjar
a
Membuat rincian
kebutuhan panjar
34
No Aktivitas Pelaku ( Aktor )
PPTK Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
4. PPTK melakukan pembayaran kepihak ketiga dan menyiapkan pertanggung-jawaban panjar Dokumen yang diperlukan nota/ faktur/ invoce dan dokumen yang diperlukan untuk rekapitulasi pengeluaran panjar
5. Bendahara menerima pertanggung-jawaban panjar dan menyiapkan kwitansi panjar kembali Dokumen yang dihasilkan : 1. Kuitansi panjar kembali 2. Kuitansi untuk ditandatangani PPTK
Pembayaran Nota/ Faktur/
Invoice
1
Rekapitulasi
Pengeluaran Panjar
Menerima spj dan menyiapkan
kwitansi panjar kembali
2
Uang Tunai/ Cek
a
Selesai
35
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 07
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENYUSUNAN SPJ GU (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. PermendagriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Pengguna Anggaran 2. PPK SKPD 3. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran 4. PPTK 5. Pihak Ketiga
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP SPP-GU 2. SOP Penerbitan SP2D
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Pembebanan pengeluaran tidak melampaui pagu anggaran dalam DPA-SKPD 2. Pembebanan pengeluaran sesuai mata anggaran kegiatan dalam DPA-SKPD
1. Nota/ Faktur/ Invoice 2. Kwitansi 3. Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas Tunai, Buku Pembantu Bank, Buku Pembantu
Pajak, Buku Pembantu Panjar, Buku Rekap Pengeluaran Per Objek, dan Buku penerimaan dan pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)
4. Kartu Kendali Kegiatan 5. Register Penutupan Kas, Register Penolakan SPJ, Register Penerimaan SPJ, Register
Pengesahan SPJ
42
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 08
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN SPP GU (GANTI UANG PERSEDIAAN)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran 2. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penyusunan SPJ UP 2. SOP Penerbitan SPM UP/GU
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. SPP GU diterbitkan setelah SPJ atas belanja UP/GU sebelumnya disahkan oleh Pengguna Anggaran
2. SPP GU diterbitkan jika pengesahan atas belanja UP/GU sebelumnya minimal 75% dari nilai UP.
1. Surat Pencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. Anggaran Kas
43
No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan OGUut Waktu
1. Menerbitkan Dokumen SPP GUdan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana.
Bendahara pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
- SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja
UP/GU
- Surat Pengantar SPP GU
- Ringkasan SPP GU - Rincian SPP GU - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana
- Laporan Pertanggungjawaban UP
- Laporan saldo kas UP/GU
- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)
- Laporan penyerapan anggaran
1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap
2. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan
Bendahara Pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
Pengguna Anggaran
- Surat Pengantar SPP GU - Ringkasan SPP GU - Rincian SPP GU - Surat Pernyataan tentang
penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban
UP - Laporan saldo kas UP/GU - Surat Pertanggungjawaban
Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan
anggaran - SPD - DPA
- Surat Pengesahan Belanja
Telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP GU beserta kelengkapannya
1 Jam
44
No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan OGUut Waktu
UP/GU
3. Menerima dan mencatat ke buku register SPP
Bendahara Pengeluaran
- Surat Pengantar SPP GU - Ringkasan SPP GU - Rincian SPP GU - Surat Pernyataan tentang
penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban
UP - Laporan saldo kas UP/GU - Surat Pertanggungjawaban
Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan
anggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja
UP/GU
Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM
45
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP GU
No. Aktivitas Pelaksana
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
1. Bendahara membuat SPP GU dengan mempertimbangkan dokumen SPD, DPA dan Surat pengesahan belanja dan menerbitkan Dokumen SPP GU jika telah memenuhi criteria dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang dihasilkan berupa :
1. Surat pengantar SPP GU 2. Ringkasan SPP LS GU 3. Rincian SPP LS GU 4. Surat Penyataan tentang Penggunaan Dana 5. Laporan Pertanggungjawaban UP 6. Laporan saldo kas UP/GU 7. Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB) 8. Laporan Penyerapan Anggaran Yang disampaikan kepada PA untuk mendapat persetujuan
2.
Pengguna Anggaran menganalisa dan memberikan persetujuan. Berkas SPP yang telah disetujui diserahkan ke bendahara untuk di catat dalam register dan diproses Tahap berikutnya. Sedangkan berkas SPP yang tidak disetujui diserahkan ke Bendahara untuk diperbaiki.
Setuju
Berkas SPP yang telah
disetujui
Tidak
Ya
Mulai Memproses SPP GU SPD
DPA
Surat Pengesahan
Belanja
1 2
3 4
5 6
7 8
a
46
No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
3.
Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP atas berkas SPP yang telah disetujui.
a
Catat di register
Buku Register SPP
Selesai
36
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 4 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. Menerima Tagihan pembayaran dari pihak ketiga/PPTK dan menyiapkan bukti pembayaran/kwitansi
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran
Nota / Faktur/ Invoice
10 Menit
2. Melakukan Pengujian dan persetujuan bayar dari pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran
- Nota/ Faktur/ Invoice,
- Kwitansi
Kwitansi yang telah diuji dan ditandatangani oleh PA/KPA
15 Menit
3. Menerima kembali bukti pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna anggaran dan menyerahkan uang dan bukti pembayaran tersebut kepada Pihak Ketiga
Setelah menerima uang dan bukti pembayaran, pihak ketiga menandatangani bukti pembayaran kemudian mengembalikan bukti pembayaran kepada bendahara pengeluaran
Pihak Ketiga
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran
- Nota/ Faktur, Invoice,
- Kwitansi
Kwitansi yang ditandatangani oleh pihak ketiga
10 Menit
4. Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan bukti-bukti pengeluaran. Dari proses pencatatan dihasilkan dokumen sbb : 1. Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Kas Tunai 3. Buku Pembantu Bank 4. Buku Pembantu Pajak 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Rekap Penggeluaran Per
Obyek 7. Buku Penerimaan dan
Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)
8. Kartu Kendali Kegiatan
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran
- Nota/ Faktur, Invoice,
- Kwitansi
1. Buku Kas Umum 2. Buku Bank 3. Buku Pajak 4. Buku Panjar 5. Buku Rekap
Penggeluaran Per Obyek
6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)
7. Kartu Kendali Kegiatan
1 Jam
37
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 4 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
5. Berdasarkan dokumen diatas tersebut ditambah dokumen SPJ pengeluaran Pembantu, Bendahara Pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. Dokumen SPJ terdiri dari : 1. Buku Kas Umum 2. Ringkasan pengeluaran per rincian
obyek disertai bukti-bukti yang sah 3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh. 4. Register penutupan kas. Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ pengeluaran kepada PPK-SKPD.
Bendahara Pengeluaran
1. Buku Kas Umum 2. Buku Bank 3. Buku Pajak 4. Buku Panjar 5. Buku Rekap
Penggeluaran Per Obyek
6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)
7. Kartu Kendali Kegiatan
SPJ Pengeluaran 1 Jam
6.
PPK-SKPD melakukan verifikasi SPJ Pengeluaran dan membuat surat pengesahan SPJ atau surat penolakan SPJ, setelah diparaf/verifikasi kemudian diserahkan ke pada PA untuk ditandatangani/disahkan.
PPK-SKPD 1. SPJ setiap kegiatan
2. Buku Kas Umum 3. Ringkasan
pengeluaran per rincian obyek disertai bukti-bukti yang sah
4. Bukti atas penyetoran PPN/PPh.
5. Register penutupan kas.
6. Register Penolakan SPJ
7. Register Penerimaan SPJ
SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi
1 Jam
38
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 4 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
7. PA mengesahkan SPJ Pengeluaran dan menyampaikan surat pengesahan SPJ kepada bendahara pengeluaran melalui PPK. SPJ Pengeluaran dan Surat Pengesahan SPJ dicatat dalam Register Pengesahan SPJ yang ada pada PPK. Jika ditolak, PA mengesahkan surat penolakan untuk SPJ kemudian melalui PPK-SKPD, surat penolakan tersebut diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran agar dilakukan perbaikan atas SPJ yang telah diajukan.
Pengguna Anggaran
Pengguna Anggaran
- SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi
- Register Pengesahan SPJ
- Register Penolakan SPJ
- Surat Pengesahan SPJ
- Surat Penolakan SPJ
30 Menit
8 Bendahara menerima Surat Pengesahan SPJ atau surat penolakan dari PA melalui PPK setelah register dicatat PPK. Kemudian Bendahara pengeluaran menggandakan surat pengesahan tersebut dan dokumen SPJ Pengeluaran untuk dijadikan dasar pengajuan SPP-GU
Bendahara Pengeluaran
- SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi
- Surat Pengesahan SPJ
Dokumen SPJ yang siap diajukan menjadi SPP-GU
1 Jam
39
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN SPJ GU (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN)
No Aktivitas
Pelaku ( Aktor )
PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran
1 Menerima Tagihan pembayaran dari pihak ketiga/PPTK dan menyiapkan bukti pembayaran/kwitansi
2 Melakukan Pengujian dan persetujuan bayar dari pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran
3 Menerima kembali bukti pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna anggaran dan menyerahkan uang dan bukti pembayaran tersebut kepada Pihak Ketiga
Setelah menerima uang dan bukti pembayaran, pihak ketiga menandatangani bukti pembayaran kemudian mengembalikan bukti pembayaran kepada bendahara pengeluaran
Bukti
pembayaran
/kwitansi
Setuju
Ya
Uang
Bukti
pembayaran
uang
a
Menerima kembali
dan menyerahkan
Mulai
Nota/Faktur
/Invoice
Menerima tagihan dan menyiapkan kwitansi
Nota/Faktur /Invoice
Bukti pembayaran/
Kwitansi
Tidak
40
No Aktivitas
Pelaku ( Aktor )
PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran
4. Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan bukti-bukti pengeluaran. Dari proses pencatatan dihasilkan dokumen sbb : 1. Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Kas Tunai 3. Buku Pembantu Bank 4. Buku Pembantu Pajak 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Rekap Penggeluaran Per
Obyek 7. Buku Penerimaan dan Pengeluaran
berdasarkan rekening (Bend-24) 8. Kartu Kendali Kegiatan
5. Berdasarkan dokumen diatas tersebut ditambah dokumen SPJ pengeluaran Pembantu, Bendahara Pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. Dokumen SPJ terdiri dari : 1. Buku Kas Umum 2. Ringkasan pengeluaran per rincian
obyek disertai bukti-bukti yang sah 3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh. 4. Register penutupan kas.
Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ pengeluaran kepada PPK-SKPD.
6. PPK-SKPD melakukan verifikasi SPJ Pengeluaran dan membuat surat pengesahan SPJ atau surat penolakan SPJ, setelah diparaf/verifikasi kemudian diserahkan ke pada PA untuk ditandatangani/disahkan.
Melakukan
pencatatan
SPJ Pengeluaran
a
1 2
3 4
5 6
7
Membuat SPJ
pengeluaran SPJ Pengeluaran Pembantu
SPJ Pengeluaran
Verifikasi Draft surat
pengesahan SPJ Ya
Tidak
a b c
8
41
No Aktivitas
Pelaku ( Aktor )
PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran
7. PA mengesahkan SPJ Pengeluaran dan menyampaikan surat pengesahan SPJ kepada bendahara pengeluaran melalui PPK. SPJ Pengeluaran dan Surat Pengesahan SPJ dicatat dalam Register Pengesahan SPJ yang ada pada PPK. Jika ditolak, PA mengesahkan surat penolakan untuk SPJ kemudian melalui PPK-SKPD, surat penolakan tersebut diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran agar dilakukan perbaikan atas SPJ yang telah diajukan.
8. Bendahara menerima Surat Pengesahan SPJ dari PA melalui PPK setelah register dicatat PPK. Kemudian Bendahara pengeluaran menggandakan surat pengesahan tersebut dan dokumen SPJ Pengeluaran untuk dijadikan dasar pengajuan SPP-GU.
b
Surat penolakan SPJ
Mengesahkan/
Menolakan SPJ
Surat Pengesahan SPJ
Register Pengesahan SPJ
Menerima dan
menggandakan
Selesai
Register Penolakan SPJ
Draft surat
penolakan SPJ
Mencatat register surat
pengesahan/ penolakan
a
Surat Pengesahan SPJ
Menggandakan
Surat Pengesaha dan
SPJ Pengeluaran
c
Surat penolakan SPJ
47
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 09
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN SPP TU (TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
5. Peraturan BTUati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran 2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 3. Bendahara Pengeluaran 4. Pembantu Bendahara Pengeluaran
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1.
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Bendahara mengajukan SPP TU dengan ketentuan bahwa dana yang tersedia pada bendahara pengeluaran tidak mencukupi untuk membiayai suatu kegiatan yang mendesak.
2. Penggunaan Dana TU harus dipertanggungjawabkan paling lambat 30 hari kerja 3. Saldo kas yang tersisa dari dana TU harus disetor ke kas daerah.
1. Surat Pencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. Rincian Kebutuhan TU 4. Buku register SPP
48
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
1. PPTK menyiapkan rincian kebutuhan TU dan menyampaikan kepada pengguna anggaran untuk mendapat persetujuan.
PPTK - SPD - DPA
Rincian kebutuhan TU
1 hari
2. Setelah mendapatkan persetujuan PA untuk pengajuan TU dan PA memerintahkan bendahara pengeluaran untuk menerbitkan SPP TU.
Pengguna Anggaran
- SPD - DPA - Rincian Kebutuhan
TU
Disposisi 1 Jam
3. Bendahara pengeluaran menerbitkan Dokumen SPP TU beserta kelengkapannya dan menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana berdasarkan dokumen kelengkapan sbb: - SPD - DPA - Rincian Kebutuhan TU Kelengkapan dokumen SPP-TU terdiri dari : - Surat pengantar SPP TU - Ringkasa SPP TU - Rincian SPP TU - Surat Keterangan Pengajuan SPP TU - Surat Pernyataan Penggunaan dana - Kartu kendali kegiatan - Laporan penyerapan anggaran - Laporan saldo kas UP/GU
Bendahara Pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
- SPD - DPA - Rincian Kebutuhan
TU - Disposisi
- Dokumen SPP-TU beserta kelengkapannya
- Surat Pernyataan Pengguna Anggaran tentang Penggunaan Dana
1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap
49
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
4. Bendahara pengeluaran menyampaikan SPP-TU dan kelengkapannya yang telah dibuat kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan
Bendahara Pengeluaran
- Surat Pengantar SPP TU
- Ringkasan SPP TU - Rincian SPP TU - Surat Keterangan
Pengajuan SPP TU - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana
- Kartu kendali Kegiatan
- Laporan penyerapan Anggaran
- Laporan saldo kas UP/GU
- SPD - DPA - Rincian Kebutuhan
TU
Dokumen SPP-TU dan Surat Pernyataan Pengguna Anggaran tentang Penggunaan Dana yang telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP-TU
15 Menit
5. Bendahara pengeluaran menerima SPP-TU yang telah mendapat persetujuan PA dan mencatatnya ke buku register SPP.
Bendahara Pengeluaran
- Surat Pengantar SPP TU
- Ringkasan SPP TU - Rincian SPP TU - Surat Keterangan
Pengajuan SPP TU - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana
- Kartu kendali Kegiatan
- Laporan penyerapan Anggaran
Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM.
50
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
- Laporan saldo kas UP/GU
- SPD - DPA - Rincian Kebutuhan
TU
51
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP TU (TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN)
No. Aktivitas
Pelaksana (Aktor)
PPTK Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
1. PPTK menyiapkan rincian kebutuhan TU dan menyampaikan kepada pengguna anggaran untuk mendapat persetujuan
2. Setelah mendapatkan persetujuan PA untuk pengajuan TU dan PA memerintahkan bendahara pengeluaran untuk menerbitkan SPP TU.
3. Bendahara pengeluaran menerbitkan Dokumen SPP TU beserta kelengkapannya dan menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana berdasarkan dokumen kelengkapan sbb: - SPD - DPA - Rincian Kebutuhan TU
Mulai Rincian Kebutuhan TU
Penerbitan SPP SPD
DPA
Dok kelengkapan
penerbitan SPP
Setuju
Tidak
Disposisi
Ya
a b
1 1 1
52
No. Aktivitas
Pelaksana (Aktor)
PPTK Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
Kelengkapan dokumen SPP-TU terdiri dari : - Surat pengantar SPP TU - Ringkasa SPP TU - Rincian SPP TU - Surat Keterangan Pengajuan SPP TU - Surat Pernyataan Penggunaan dana - Kartu kendali kegiatan - Laporan penyerapan anggaran - Laporan saldo kas UP/GU
4. Bendahara pengeluaran menyampaikan SPP-TU dan kelengkapannya yang telah dibuat kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan
5. Bendahara pengeluaran menerima SPP-TU yang telah mendapat persetujuan PA dan mencatatnya ke buku register SPP.
Setuju
Tidak
Ya
Terima dan catat SPP Buku Register
SPP Selesai
a
1 2
3 4
5 6
7 8 Dokumen SPP-TU
b
53
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 010
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENYUSUNAN SPJ TU (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. PermendagriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Pengguna Anggaran 2. PPK SKPD 3. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran 4. PPTK 5. PihakKetiga
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penerbitan SP2D 2. SOP SPP-GU Nihil atas TU
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Pembebanan pengeluaran tidak melampaui pagu anggaran dalam DPA-SKPD 2. Pembebanan pengeluaran sesuai mata anggaran kegiatan dalam DPA-SKPD 3. Dana Tambahan UP tersebut akan digunakan untuk keperluan mendesak dan tidak dapat
digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan serta akan habis digunakan dalam waktu 30 hari terhitung sejak tanggal diterbitkan SP2D.
4. Sisa Dana TU disetor kembali ke Kas Daerah.
1. Nota/ Faktur/ Invoice 2. Kwitansi 3. Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas Tunai, Buku Pembantu Bank, Buku Pembantu
Pajak, Buku Pembantu Panjar, Buku Rekap Pengeluaran Per Objek, Buku penerimaan dan pengeluaran berdasarkan rekening (bend-24).
4. Kartu Kendali Kegiatan 5. Register Penutupan Kas, Register Penerimaan SPJ dan Penolakan SPJ dan Register
Pengesahan SPJ.
54
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 4 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
1. Menerima Tagihan pembayaran dari pihak ketiga/PPTK dan menyiapkan bukti pembayaran/kwitansi
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran
Nota / Faktur/ Invoice
15 Menit
2. Melakukan Pengujian dan persetujuan bayar dari pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran
- Nota/ Faktur/ Invoice,
- Kwitansi
Kwitansi yang telah diuji dan ditandatangani oleh PA/KPA
15 Menit
3. Menerima kembali bukti pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna anggaran dan menyerahkan uang dan bukti pembayaran tersebut kepada Pihak Ketiga
Setelah menerima uang dan bukti pembayaran, pihak ketiga menandatangani bukti pembayaran kemudian mengembalikan bukti pembayaran kepada bendahara pengeluaran
Pihak Ketiga
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran
- Nota/ Faktur, Invoice,
- Kwitansi
Kwitansi yang ditandatangani oleh pihak ketiga
15 Menit
4. Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan bukti-bukti pengeluaran. Dari proses pencatatan dihasilkan dokumen sbb : 1. Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Kas Tunai 3. Buku Pembantu Bank 4. Buku Pembantu Pajak 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Rekap Penggeluaran Per
Obyek 7. Buku Penerimaan dan
Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)
8. Kartu Kendali Kegiatan
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran
- Nota/ Faktur, Invoice,
- Kwitansi
1. Buku Kas Umum 2. Buku Bank 3. Buku Pajak 4. Buku Panjar 5. Buku Rekap
Penggeluaran Per Obyek
6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)
7. Kartu Kendali Kegiatan
1 Jam
55
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 4 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
5 Berdasarkan dokumen diatas tersebut ditambah dokumen SPJ pengeluaran Pembantu, Bendahara Pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. Dokumen SPJ terdiri dari : 1. Buku Kas Umum 2. Ringkasan pengeluaran per rincian
obyek disertai bukti-bukti yang sah 3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh. 4. Register penutupan kas. Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ pengeluaran kepada PPK-SKPD.
Bendahara Pengeluaran
- 1. Buku Kas Umum 2. Buku Bank 3. Buku Pajak 4. Buku Panjar 5. Buku Rekap
Penggeluaran Per Obyek
6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)
7. Kartu Kendali Kegiatan
SPJ Pengeluaran 1 Jam
6 PPK-SKPD melakukan verifikasi SPJ Pengeluaran dan membuat surat pengesahan SPJ atau surat penolakan SPJ, setelah diparaf/verifikasi kemudian diserahkan ke pada PA untuk ditandatangani/disahkan.
PPK-SKPD 1. SPJ setiap kegiatan
2. Buku Kas Umum 3. Ringkasan
pengeluaran per rincian obyek disertai bukti-bukti yang sah
4. Bukti atas penyetoran PPN/PPh.
5. Register penutupan kas.
6. Register Penolakan SPJ
7. Register Penerimaan SPJ
SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi
1 Jam
7 PA mengesahkan SPJ Pengeluaran dan menyampaikan surat pengesahan SPJ kepada bendahara pengeluaran melalui PPK. SPJ Pengeluaran dan Surat
Pengguna Anggaran
Pengguna Anggaran
- SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi
- Register
- Surat Pengesahan SPJ
- Surat Penolakan SPJ
30 Menit
56
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 4 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
Pengesahan SPJ dicatat dalam Register Pengesahan SPJ yang ada pada PPK. Jika ditolak, PA mengesahkan surat penolakan untuk SPJ kemudian melalui PPK-SKPD, surat penolakan tersebut diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran agar dilakukan perbaikan atas SPJ yang telah diajukan.
Pengesahan SPJ
- Register Penolakan SPJ
8 Bendahara menerima Surat Pengesahan SPJ dari PA melalui PPK setelah register dicatat PPK. Kemudian Bendahara pengeluaran menggandakan surat pengesahan tersebut dan dokumen SPJ Pengeluaran untuk dijadikan dasar pengajuan SPP-TU
Bendahara Pengeluaran
- SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi
- Surat Pengesahan SPJ
Dokumen SPJ yang siap diajukan menjadi SPP-TU
1 Jam
57
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN SPJ TU (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN-TU)
No Aktivitas
Pelaku ( Aktor )
PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran
1. Menerima Tagihan pembayaran dari pihak ketiga/PPTK dan menyiapkan bukti pembayaran/kwitansi
2. Melakukan Pengujian dan persetujuan bayar dari pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran
3. Menerima kembali bukti pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna anggaran dan menyerahkan uang dan bukti pembayaran tersebut kepada Pihak Ketiga
Setelah menerima uang dan bukti pembayaran, pihak ketiga menandatangani bukti pembayaran kemudian mengembalikan bukti pembayaran kepada bendahara pengeluaran.
Mulai
Nota/Faktur
/Invoice
Menerima tagihan dan menyiapkan kwitansi
Nota/Faktur /Invoice
Bukti pembayaran/
Kwitansi
Setuju
Tidak
Menerima kembali
dan menyerahkan
Ya
Bukti
pembayaran
/kwitansi
Uang
Bukti
pembayaran
Uang
a
58
No Aktivitas
Pelaku ( Aktor )
PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran
4. Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan bukti-bukti pengeluaran. Dari proses pencatatan dihasilkan dokumen sbb : 1. Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Kas Tunai 3. Buku Pembantu Bank 4. Buku Pembantu Pajak 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Rekap Penggeluaran Per
Obyek 7. Buku Penerimaan dan Pengeluaran
berdasarkan rekening (Bend-24) 8. Kartu Kendali Kegiatan.
5. Berdasarkan dokumen diatas tersebut ditambah dokumen SPJ pengeluaran Pembantu, Bendahara Pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. Dokumen SPJ terdiri dari : 1. Buku Kas Umum 2. Ringkasan pengeluaran per rincian
obyek disertai bukti-bukti yang sah 3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh. 4. Register penutupan kas.
Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ pengeluaran kepada PPK-SKPD.
6. PPK-SKPD melakukan verifikasi SPJ Pengeluaran dan membuat surat pengesahan SPJ atau surat penolakan SPJ, setelah diparaf/verifikasi kemudian diserahkan ke pada PA untuk ditandatangani/disahkan.
Melakukan
pencatatan
1
Membuat SPJ
pengeluaran
SPJ Pengeluaran
Verifikasi Draft surat
pengesahan SPJ Ya
a
Tidak
2 3
4 5
6 7
SPJ Pengeluaran Pembantu
SPJ Pengeluaran
a b c
8
59
No Aktivitas
Pelaku ( Aktor )
PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran
7. PA mengesahkan SPJ Pengeluaran dan menyampaikan surat pengesahan SPJ kepada bendahara pengeluaran melalui PPK. SPJ Pengeluaran dan Surat Pengesahan SPJ dicatat dalam Register Pengesahan SPJ yang ada pada PPK. Jika ditolak, PA mengesahkan surat penolakan untuk SPJ kemudian melalui PPK-SKPD, surat penolakan dengan SPJ Pengeluaran tersebut diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran agar dilakukan perbaikan atas SPJ yang telah diajukan.
8. Bendahara menerima Surat Pengesahan SPJ dari PA melalui PPK setelah register dicatat PPK. Kemudian Bendahara pengeluaran menggandakan surat pengesahan tersebut dan dokumen SPJ Pengeluaran untuk dijadikan dasar pengajuan SPP-TU
b
Surat penolakan SPJ
Mengesahkan/
Menolakan SPJ
Surat Pengesahan SPJ
Register Pengesahan SPJ
Menerima dan
menggandakan
Selesai
Register Penolakan SPJ
Draft surat
penolakan SPJ
Mencatat register surat
pengesahan/ penolakan
a
Surat Pengesahan SPJ
Menggandakan
Surat Pengesaha dan
SPJ Pengeluaran
c
Surat penolakan SPJ
60
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 011
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN SPP GU NIHIL ATAS TU (GANTI UANG PERSEDIAAN)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. PermendagriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. DokumenPelaksanaanAnggaran (DPA)
1. KepalaSatuanKerjaPerangkat Daerah/ PenggunaAnggaran 2. BendaharaPengeluaran/PembantuBendaharaPengeluaran
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penyusunan SPJ UP 2. SOP Penerbitan SPM
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. SPP GU TU Nihil atas TU diterbitkan setelah SPJ atas belanja TU telah disahkan oleh Pengguna Anggaran
2. SPP GU nihil atas TU diterbitkan jika pengesahan atas belanja TU telah dilakukan dan bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana TU ke pada BUD.
3. SPP GU nihil atas TU diterbitkan oleh bendahara pengeluaran setelah sisa kas atas dana TU yang ada dibendahara pengeluaran telah disetor ke kas daerah.
4. SPP GU nihil atas TU diterbitkan oleh bendahara pengeluaran paling lambat 30 Hari kerja terhitung sejak tanggal SP2D atas TU diterbitkan oleh Kuasa BUD.
1. SuratPencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. AnggaranKas
61
No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan Output Waktu
1. Menerbitkan Dokumen SPP GU nihil atas TU dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana.
Bendahara pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
- SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja
TU - SSPB dan Bukti Setor atas
dana TU ke Kas Daerah
- Surat Pengantar SPP GU nihil atas TU
- Ringkasan SPP GU nihil atas TU
- Rincian SPP GU nihil atas TU
- Surat Pernyataan tentang penggunaan dana
- Laporan Pertanggungjawaban TU
- Laporan saldo kas TU
- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)
- Laporan penyerapan anggaran
- Kartu Kendali Kegiatan
1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap
2. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan
Bendahara Pengeluaran
Pembantu BendaharaPengeluaran
Pengguna Anggaran
- Surat Pengantar SPP GU nihil atas TU
- Ringkasan SPP GU nihil atas TU
- Rincian SPP GU nihil atas TU - Surat Pernyataan tentang
penggunaan dana - Laporan
Pertanggungjawaban UP - Laporan saldo kas TU - Surat Pertanggungjawaban
Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan
Telahdiverifikasidanditandatangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP GU nihil atas TU beserta kelengkapannya
1 Jam
62
No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan Output Waktu
anggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja TU - Kartu Kendali Kegiatan
3. Menerima dan mencatat ke buku register SPP
Bendahara Pengeluaran
- Surat Pengantar SPP GU nihil atas TU
- Ringkasan SPP GU nihil atas TU
- Rincian SPP GU nihil atas TU - Surat Pernyataan tentang
penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban
TU - Laporan saldo kasTU - Surat Pertanggungjawaban
Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan
anggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja
TU - Kartu Kendali Kegiatan
Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM
63
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP GU NIHIL ATAS TU
No. Aktivitas Pelaksana ( Aktor )
BendaharaPengeluaran/ PembantuBendaharaPengeluaran PenggunaAnggaran
1. Bendahara membuat SPP GU nihil atas TU dengan mempertimbangkan dokumen SPD, DPA, Surat pengesahan belanja, SSPB dan bukti setor pengembalian dana UP dan menerbitkan Dokumen SPP GU nihil atas TU jika telah memenuhi kriteria dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang dihasilkan berupa :
1. Suratpengantar SPP GU nihil atas TU 2. Ringkasan SPP LS GU nihil atas TU 3. Rincian SPP LS GU nihil atas TU 4. Surat Penyataantentang Penggunaan Dana 5. Laporan Pertanggungjawaban TU 6. Laporan saldo kas TU 7. Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB) 8. Laporan Penyerapan Anggaran Yang
disampaikan kepada PA untuk mendapat persetujuan
9. Karu Kendali Kegiatan
2.
Pengguna Anggaran menganalisa dan memberikan persetujuan. Berkas SPP yang telah disetujui diserahkan kebendahara untuk di catat dalam register dan diproses Tahap berikutnya. Sedangkan berkas SPP yang tidak disetujui diserahkan ke Bendahara untuk diperbaiki.
Setuju
Berkas SPP yang
telahdisetujui
Tidak
Ya
Mulai Memproses SPP
NIHIL ATAS UP
SPD
DPA
Surat Pengesahan
Belanja
1 2
3 4
5 6
7 8
a
SSPB dan Bukti setor
atas dana TU
9
64
No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)
BendaharaPengeluaran/ PembantuBendaharaPengeluaran PenggunaAnggaran
3.
Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP atas berkas SPP yang telah disetujui.
a
Pencatatan Buku Register
SPP Selesai
65
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 012
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN SPP LS-GT (GAJI DAN TUNJANGAN)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran 2. Bendahara Pengeluaran 3. Pembantu Bendahara Pengeluaran
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penerbitan Dokumen SPD 2. SOP Penerbitan SPM
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Perhitungan Gaji dan Tunjangan harus sesuai dengan amprah yang telah diterbitkan 2. Perhatikan kembali pembenanan pada kode rekening.
1. Surat Penyediaan Dana (SPD); 2. DPA 3. Anggaran Kas 4. Amprah Gaji dan Tunjangan
66
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan OLS-GTut Waktu
1. Bendahara membuat dan menerbitkan dokumen SPP LS-GT dan menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang diperlukan (a): 1a. SPD 2a. DPA 3a. Amprah gaji dan tunjangan
Dokumen yang dihasilkan : 1. Surat pengantar SPP LS GT 2. Ringkasan SPP LS GT 3. Rincian SPP LS GT 4. Surat pernyataan tentang
penggunaan dana 5. SPTJB
Bendahara pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
- SPD - DPA - Amprah gaji dan
tunjangan
- Surat Pengantar SPP LS-GT
- Ringkasan SPP LS-GT
- Rincian SPP LS
- Surat Pernyataan tentang penggunaan dana
- SPTJB
1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap
2. Bendahara menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan. Setelah mendapat persetujuan PA, PA menyerahkan ke bendahara untuk dicatat dalam buku register, untuk dokumen yang tidak disetujui PA menyerahkan kepada bendahara untuk diperbaiki.
Bendahara Pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
Pengguna Anggaran
- Surat Pengantar SPP LS-GT
- Ringkasan SPP LS-GT - Rincian SPP LS-GT - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana.
- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)
- SPD - DPA - Amprah Gaji dan
Tunjangan
Telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP
1 Jam
3. Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP
Bendahara Pengeluaran
- Surat Pengantar SPP LS-GT
- Ringkasan SPP LS-GT - Rincian SPP LS-GT
Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke
67
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan OLS-GTut Waktu
- Surat Pernyataan tentang penggunaan dana
- SPTJB - SPD - DPA - Amprah gaji dan
tunjangan
PPK SKPD untuk penerbitan SPM
68
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP LS-GT
No. Aktivitas Pelaksana
Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
1. Bendahara membuat dan menerbitkan dokumen SPP LS-GT dan menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang diperlukan (a): 1a. SPD 2a. DPA 3a. Amprah gaji dan tunjangan Dokumen yang dihasilkan : 1. Surat pengantar SPP LS GT 2. Ringkasan SPP LS GT 3. Rincian SPP LS GT 4. Surat pernyataan tentang penggunaan dana 5. SPTJB
2.
Bendahara menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan. Setelah mendapat persetujuan PA, PA menyerahkan ke bendahara untuk dicatat dalam buku register, untuk dokumen yang tidak disetujui PA menyerahkan kepada bendahara untuk diperbaiki.
3. Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP
Setuju
Pencatatan di buku
register
Berkas SPP yang
telah disetujui
Tidak
Ya
Mulai
Buku Register
SPP Selesai
Penyiapan dokumen SPP 1a
2a
3a
1 2
3 4
5
69
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 013
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN SPP LS-BJ (LANGSUNG-BARANG JASA)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
5. Peraturan BTUati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran 2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 3. Bendahara Pengeluaran 4. Pembantu Bendahara Pengeluaran
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penerbitan Dokumen SPD 2. SOP Penerbitan SPM
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Pencairan dana harus sesuai dengan perjanjian/kontrak yang telah ditandatangani. 2. Untuk pembayaran pekerjaan 100% harus memperhatikan kelengkapan, seperti Berita
Acara Penerimaan Hasil Pekerjaan, Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, Berita Acara Selesai Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran.
1. Surat Pencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. Invoice 4. Kwitansi, Berita Acara sesuai dengan ketentuan pencairan LS 5. Buku register SPP 6. SPP dan Faktur Pajak Standar
70
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
1. PPTK Menyiapkan tagihan dari pihak ke tiga, menyiapkan dokumen administrasi sesuai dengan ketentuan pencairan LS BJ dan meminta persetujuan Pengguna Anggaran terdiri dari :
1. Invoice/fraktur 2. Faktur pajak standar 3. Kuitansi 4. Berita acara sesuai
persyaratan LS BJ (BA) 5. SSP 6. Resume kontrak (RK) 7. Kartu Pengawas Kontrak 8. SPD 9. DPA Dan diserahkan ke PA untuk mendapat persetujuan
PPTK - Invois/faktur, - Faktur Pajak Standar
- Kuitansi - Berita Acara - SSP - Resume Kontrak - Kartu pengawas
kontrak
1 Hari
2 PA menganalisa dan membuat persetujuan serta disposisi dari pengguna anggaran kepada bendahara untuk melakukan proses pembuatan SPP, jika tidak disetujui PA menyerahkan kembali berkas ke PPTK untuk perbaikan
Pengguna Anggaran
- kwitansi, - berita acara sesuai
dengan persyaratan pencairan LS-BJ
- SSP dan Faktur Pajak Standar
- Resume Kontrak - Kartu pengawas
kontrak
Disposisi 1 Hari
71
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
3 Bendahara membuat dan menyampaikan SPPBJ kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan. Dokumen yang dihasilkan berupa:
1. Surat pengantar SPP LS BJ
2. Ringkasan SPP LS BJ 3. Rincian SPP LS BJ 4. Surat Pernyataan tentang
penggunaan dana 5. Surat pertanggungjawaban
belanja (SPTJB)
Bendahara pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
- Invois/faktur, - kwitansi, - berita acara sesuai
dengan persyaratan pencairan LS-BJ
- SSP dan Faktur Pajak Standar
- Resume Kontrak - Kartu pengawas
kontrak - SPD - DPA
Dokumen SPP LS-BJ beserta kelengkapannya
1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap
4 PA membuat analisa dan memberikan persetujuan atas dok SPP LS-BJ dan menyerahkan ke bendahara untuk dicatat dalam buku register, jika tidak disetujui maka berkas SPP LS BJ di kembalikan kepada bendahara untuk diperbaiki
Bendahara Pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
Pengguna Anggaran
- Surat Pengantar SPP LS-BJ
- Ringkasan SPP LS-BJ - Rincian SPP LS-BJ - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana
- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)
- nvois/faktur, - kwitansi, - berita acara sesuai
dengan persyaratan pencairan LS-BJ
- SSP dan Faktur Pajak Standar
- Resume Kontrak - Kartu pengawas
kontrak - SPD - DPA
Dokumen SPP LS-BJ yang telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP LS-BJ
1 Jam
72
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Output Waktu
5 Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP
Bendahara Pengeluaran
- Surat Pengantar SPP LS-BJ
- Ringkasan SPP LS-BJ - Rincian SPP LS-BJ - Surat Pernyataan
tentang penggunaan dana
- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)
- nvois/faktur, - kwitansi, - berita acara sesuai
dengan persyaratan pencairan LS-BJ
- SSP dan Faktur Pajak Standar
- Resume Kontrak - Kartu pengawas
kontrak - SPD - DPA
Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM
73
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP LS-BJ
No. Aktivitas
Pelaksana (Aktor)
PPTK Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
1. PPTK Menyiapkan tagihan dari pihak ke tiga, menyiapkan dokumen administrasi sesuai dengan ketentuan pencairan LS BJ dan meminta persetujuan Pengguna Anggaran terdiri dari : 1. Invoice/fraktur 2. Faktur pajak standar 3. Kuitansi 4. Berita acara sesuai persyaratan LS BJ (BA) 5. SSP 6. Resume kontrak (RK) 7. Kartu Pengawas Kontrak 8. SPD 9. DPA Dan diserahkan ke PA untuk mendapat persetujuan
2. PA menganalisa dan membuat persetujuan serta disposisi dari pengguna anggaran kepada bendahara untuk melakukan proses pembuatan SPP, jika tidak disetujui PA menyerahkan kembali berkas ke PPTK untuk perbaikan
Mulai
Setuju
Tidak
Disposisi
Ya
Menyiapkan tagihan
a
1 2
3 4
5 6
7 8
9
74
No. Aktivitas
Pelaksana (Aktor)
PPTK Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran
3. Bendahara membuat dan menyampaikan SPPBJ kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan. Dokumen yang dihasilkan berupa: 1. Surat pengantar SPP LS BJ 2. Ringkasan SPP LS BJ 3. Rincian SPP LS BJ 4. Surat Pernyataan tentang penggunaan dana 5. Surat pertanggungjawaban belanja (SPTJB)
4. PA membuat analisa dan memberikan persetujuan atas dok SPP LS-BJ dan menyerahkan ke bendahara untuk dicatat dalam buku register, jika tidak disetujui maka berkas SPP LS BJ di kembalikan kepada bendahara untuk diperbaiki
5. Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP
Pembuatan SPP LS BJ
Setuju
Tidak
Ya
Menerima dan
mencatat
Buku Register
SPP Selesai
1
a
2 3
4 5
75
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 014
TanggalPembuatan 1Oktober2012
TanggalRevisi 26 November 2012
TanggalPengesahan 10Desember 2012
DisusunOleh BadanPengelolaKeuangandanAset Daerah
DisahkanOleh BupatiNatuna
SOP PENERBITAN SPM
DasarHukum: KualifikasiPelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. PermendagriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah.
1. PenggunaAnggaran 2. Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK) 3. Bendahara Pengeluaran 4. Staf PPK
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP PenerbitanDokumen SPD 2. SOP Penerbitan SPP 3. SOP Penerbitan SP2D
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, USB, Notebook danSistemAplikasiiNFIS
Peringatan: PencatatandanPendataan:
1. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia 2. Dokumen SPM harus telah melalui proses verifikasi Pejabat Penatausahaan Keuangan
Daerah (PPK); 3. PenerbitanDokumen SPM harus didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
1. SPP-UP/GU/TU, SPP-LS GT dan SPP-LS BJ; 2. SPJ yang telah disahkan untuk SPP-GU dan SPP-TU 3. SPD dan Register Pencatatan BMD
76
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. MenerimadanatauMenyampaikan SPP UP/GU/TU, SPP-LS GT, dan SPP-LS BJ kepadaPejabatPenatausahaanKeuangan (PPK)
BendaharaPengeluaran
- SPP-UP/GU/TU - SPP-LS (GT/BJ/PPKD) - Dokumenpendukung
(SPJ yang telahdisahkanuntuk SPP-GU dan SPP-TU
SPP diterimaoleh PPK 15 Menit
2. Melakukanpengujianatas SPP-UP/GU, SPP-TU, SPP-LS GT dan LS-BJbesertakelengkapan
PPK Staf PPK - SPP-UP/GU/TU - SPP-LS (GT/BJ/PPKD) - Dokumenpendukung
(SPJ yang telahdisahkanuntuk SPP-GU dan SPP-TU
- Rancangan SPM - SuratPenolakanPenerb
itan SPM - Routing Slip
1 Hari
3. Menyampaikanrancangan SPM/SuratPenolakanPenerbitan SPMkepadaPenggunaAnggaranuntukdiotorisasidanditerbitkan
PPK - Rancangan SPM - SPP-UP/GU/TU - SPP-LS (GJ/BJ/PPKD)
- Rancangan SPMyang telahdiparafoleh PPK dibuat 2 rangkap (1 rangkapdiparaf)
- SuratPenolakanPenerbitan SPM yang telahdiparafoleh PPK dibuat 2 rangkap (1 rangkapdiparaf)
- Routing Slip
5 Menit
4. Melaksanakanotorisasidanpenerbitan SPM atauSuratPenolakanPenerbitan SPM
PenggunaAnggaran
- Rancangan SPM - SPM (2 rangkap) yang telahditandatanganiolehPenggunaAnggaran.
- SuratPenolakanPenerbitan SPM( yangtelahditandatanganiolehPenggunaAnggaran.
5Menit - SPM diterbitkanselambat-lambatnya 2 (dua) harisejak SPP diterima.
- SuratPenolakanPenerbitan SPM diterbitkanselambat-
lambatnya 1 (satu) harisejak SPP diterima.
77
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
5. Membuat Register SPM atau Register SuratPenolakanPenerbitan SPM
PPK Staf PPK - SPM - SuratPenolakanPenerb
itan SPM
- Register SPM - Register
SuratPenolakanPenerbitan
10Menit
6. Melaksanakanpenggandaandokumen SPM
BendaharaPengeluaran
PembantuBendaharaPengeluaran
- SPM SPM yang akandisampaikankepada BUD denganperinciansebagaiberikut : - SPM-UP/GU/TU (3
rangkap) - SPM-LS (4 rangkap)
15 Menit
78
FLOW CHART SOP PENERBITAN SPM
No. Aktivitas
Pelaksana
PenggunaAnggaran PejabatPenatausahaanKeuangan (PPK) Aplikasi Infis Perbendaharaan BendaharaPengeluaran
1. BendaharamenyampaikandokumenSPP UP/GU/TU, SPP-LS GT, dan SPP-LS BJ kepadaPejabatPenatausahaanKeuangan (PPK)lengkapdengandokumenpendukungnya
2. PPK melakukanpengujianatas SPP-UP/GU, SPP-TU, SPP-LS GT dan LS-BJ besertakelengkapan
3. Menyampaikanrancangan SPM/SuratPenolakanPenerbitan SPM kepadaPenggunaAnggaranuntukdiotorisasidanditerbitkan
4. Melaksanakanotorisasidanpenerbitan SPM atauSuratPenolakanPenerbitan SPM
Mulai SPP-UP/GU/TU/LS
Verifikasi Ya Tidak
Otorisasi
SPM atau penolakan SPM
Rancangan SPM
SuratPenolakanPenerbitan SPM
a
DokumenPendukung
Rancangan SPM SuratPenolakanPenerbitan SPM
Input SPM atau
Penolakan SPM
79
No. Aktivitas
Pelaksana
PenggunaAnggaran PejabatPenatausahaanKeuangan (PPK) Aplikasi Infis Perbendaharaan BendaharaPengeluaran
5. Membuat Register SPM atau Register SuratPenolakanPenerbitan SPM
6. Melaksanakanpenggandaandokumen SPM Denganrinciansebagaiberikut : - SPM-UP/GU/TU sebanyak 3 rangkap - SPM LS sebanyak 4 rangkap
Selesai
SPM-UP/GU/TU 3 rangkap SPM-LS 4 rangkap
a
Membuat register
SPM
SuratPenolakanPenerbitan SPM
Register SPM
Register SuratPenolakanPenerbitan SPM
SPM
SuratPenolakanPenerbitan SPM
80
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 015
Tanggal Pembuatan 1Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN SP2D
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah. 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
1. Bendahara Pengeluaran 2. Kuasa BUD 3. Pejabat Penandatangan SP2D 4. Kepala Sub Bidang Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran I 5. Kepala Sub Bidang Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran II 6. Staf PPA I dan Staf PPA II 7. Penyedia/Pihak Ketiga
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penerbitan SPP-UP/GU/TU dan LS 2. SOP Penerbitan SPM 3. SOP Penerbitan SPD
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, USB, Notebook dan Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia 2. Dokumen SP2D harus telah melalui proses verifikasi BUD; 3. Penerbitan Dokumen SPM harus didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
1. SPP-UP/GU/TU, SPP-LS GT dan SPP-LS BJ; 2. SPJ yang telah disahkan untuk SPP-GU dan SPP-TU 3. SPD
81
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. Bendahara menyampaikan SPM-UP/GU/TU dan SPM-LS dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukungnya kepada Kuasa BUD melalui staff PPA
Bendahara Pengeluaran
Untuk SPM-UP dilengkapi: - Surat Pernyataan
Tanggung Jawab PA/KPA
Untuk SPM-GU dilengkapi: - Surat Pernyataan
Tanggung Jawab PA/KPA
- Surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode sebelumnya
- Ringkasan pengeluaran per rincian objek;
- Bukti atas penyetoran PPN/PPh
Untuk SPM-TU dilengkapi: - Surat Pernyataan
Tanggung Jawab PA/KPA
Untuk SPM-LS dilengkapi: - Surat Pernyataan
Tanggung Jawab PA/KPA
- Bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
SPM diterima oleh Kuasa BUD
10 Menit
82
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
2. Mencatat dan membuat register penerimaan SPM
Staf PPA I - SPM-UP/GU/TU/LS - Kelengkapan dokumen
untuk SPM - Buku register
penerimaan SPM
- SPM yang sudah tercatat pada buku register penerimaan SPM
- Routing Slip
5Menit
3. Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM
Staf PPA I Kepala Sub Bidang PPA I
- SPM-UP/GU/TU/LS - Kelengkapan dokumen
untuk SPM - Routing Slip
- Routing Slip yang telah diparaf oleh Staf PPA I dan Kepala Sub Bidang PPA I
- SPM dan kelengkapan yang telah diverifikasi
10 Menit
4. Melaksanakan pembuatan SP2D dan Bilyet Giro (BG) atau Surat Penolakan Penerbitan SP2D
Kepala Sub Bidang PPA II
Staf PPA II - SPM dan kelengkapan yang telah diverifikasi
- Routing Slip
- Routing Slip yang telah diparaf oleh Staf PPA II dan Kasubbid. PPA II
- SP2D yang telah diparaf oleh Kasubbid. PPA II
- Surat Penolakan Penerbitan SP2D yang telah diparaf oleh Kasubbid. PPA II
5 Menit
5. Menyampaikan SP2D dan Bilyet Giro (BG) /Surat Penolakan Penerbitan SP2D kepada Kuasa BUD/Pejabat
Penandatangan SP2D untuk diotorisasi dan diterbitkan
Kepala Sub Bidang PPA II
- SP2D - Surat Penolakan
Penerbitan SP2D - Bilyet Giro (BG)
- SP2D - Surat Penolakan
Penerbitan SP2D - Bilyet Giro
5Menit
83
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
6. Melaksanakan otorisasi dan penerbitan SP2D dan Bilyet Giro (BG) atau Surat Penolakan Penerbitan SPM
Kuasa BUD/Pejabat Penandatangan SP2D
- SP2D dan BG - Surat Penolakan
Penerbitan SPM
SP2D dan BG atau Surat Penolakan Penerbitan SP2D yang telah ditandatangani
15 Menit - SP2D diterbitkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sejak SPP diterima.
- Surat Penolakan Penerbitan SP2D diterbitkan selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak SPM diterima.
7. Membuat registrasi SP2D dan BG atau Surat Penolakan Penerbitan SP2D dan menyerahkannya Bendahara Pengeluaran dan Pihak Ketiga dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk SP2D UP/GU/TU
dan LS-GT diserahkan ke Pengguna Anggaran melalui Bendahara Pengeluaran.
b. SP2D-LS BJ dan PPKD diserahkan langsung kepada Pihak Ketiga
Staf PPA II Staf PPA I - SP2D dan BG Surat Penolakan Penerbitan SPM
- Register SP2D dan BG
- Register Surat Penolakan Penerbitan SP2D
84
FLOW CHART SOP PENERBITAN SP2D
No. Aktivitas
Pelaksana
Kuasa BUD/Pejabat Penandatangan
SP2D Kasubbid. PPA II Staf PPA II Kasubbid. PPA I Staf PPA I
Bendahara Pengeluaran/Pihak
Ketiga
1. Staff PPA I menerima dokumenSPM-UP/GU/TU dan SPM-LS dari bendahara pengeluaran/skpd dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukungnya
2. Staff PPA I mencatat dan membuat register penerimaan 1 SPMUP/GU/TU, LS, 2 dokumen pendukung, 3 routing slip, 4 register penerimaan spm
3. Staff melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM yang dituangkan dalam routing slip untuk diserahkan ke kasubid PPA I untuk mendapatkan verifikasi.
Jika sudah mendapat verifikasi dan memenuhi kriteria, PPA I menyerahkan berkas SPM dan Routing slip kepada Kasubid PPA II untuk mendapatkan verifikasi kembali. Jika tidak memenuhi kriteria, dibuat draft surat penolakan.
Berkas SPM
SPM
Dokumen Pendukung Mulai
Catat dan register
1 2
Pengujian
Verifikasi I
3
Ya
Berkas SPM
Routing Slip
Tidak
a
Berkas SPM
Routing Slip
4
b Routing Slip
85
No. Aktivitas
Pelaksana
Kuasa BUD/Pejabat Penandatangan
SP2D Kasubbid. PPA II Staf PPA II Kasubbid. PPA I Staf PPA I
Bendahara Pengeluaran/Pihak
Ketiga
4. Melaksanakan pembuatan SP2D dan Bilyet Giro (BG)/Surat Penolakan Penerbitan SP2D
5. Menyampaikan SP2D dan Bilyet Giro (BG) /Surat Penolakan Penerbitan SP2D kepada Kuasa BUD/Pejabat Penandatangan SP2D untuk diotorisasi dan diterbitkan
6. Melaksanakan otorisasi dan penerbitan SP2D dan Bilyet Giro (BG) atau Surat Penolakan Penerbitan SPM
7 Membuat registrasi SP2D dan BG atau Surat Penolakan Penerbitan SP2D dan menyerahkannya Bendahara Pengeluaran dan Pihak Ketiga dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk SP2D UP/GU/TU dan LS-GT
diserahkan ke Pengguna Anggaran melalui Bendahara Pengeluaran.
b. SP2D-LS BJ dan PPKD diserahkan langsung kepada Pihak Ketiga
Pembuatan Verfikasi 2
a
SP2D Paraf
Otorisasi
Selesai
(Penyerahan)
SP2D
Register SP2D
b
Surat Penolakan
Penerbitan SP2D
SP2D
Surat Penolakan
Penerbitan SP2D
Buat register SP2D
Surat Penolakan
Penerbitan SP2D
Register Surat
Penolakan SP2D
ter
Surat Penolakan
Penerbitan SP2D
86
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 016
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP VERIFIKASI DOKUMEN SPJ FUNGSIONAL
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah. 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA/DPPA)
1. Bendahara Umum Daerah 2. Pengguna Anggaran 3. Bendahara Pengeluaran
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penyusunan SPJ-GU 2. SOP Penyusunan SPJ-TU 3. SOP Penerbitan SP2D 4. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. SPJ Fungsional disampaikan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; 2. SPJ Fungsional harus melalui persetujuan Pengguna Anggaran.
1. Register Penerimaan SPJ Fungsional 2.
87
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
1. Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ fungsional beserta kelengkapannya ke bidang pembukuan dan pelaporan yang terdiri dari : 1. Spj fungsional 2. Surat pernyataan BP 3. Lap penutupan kas bulanan 4. R/K bulanan 5. Register pengesahan SPJ 6. Laporan Penyerapan Anggaran 7. SSPB, register SSPBD dan
STS dan kemudian Staff menerima, memeriksa kelengkaapan serta mencatat ke : 1.a. Register penerimaan SPJ
Fungsional dan meneruskan dokumen spj fungsional kepada kasubid pelaporan. Kasubid membuat disposisi kepada staf untuk diverifikasi
Bendahara Pengeluaran
Staff Bidang Pelaporan
Kasubbid Pelaporan
- Spj Fungsional - Surat Pernyataan
Bendahara Pengeluaran
- Laporan Penutupan Kas bulanan
- Rekening Koran Bulanan
- Register Pengesahan SPJ
- Laporan Penyerapan Anggaran
- SSPB, Register SSPB dan STS
- Register Penerimaan SPJ Fungsional
- Disposisi
15 Menit
2. Staf bidang pelaporan melakukan verifikasi SPJ fungsional dengan data yang ada di BUD. Setelah data SPJ fungsional sama dengan data yang ada di BUD, staf menerbitkan : 2.a. Draf persetujuan SPJ
fungsional
Staff Bidang Pelaporan
- Dokumen SPJ Fungsional dan kelengkapannya
- Register Penerimaan SPJ Fungsional
- Draf Persetujuan SPJ Fungsional
30 Menit
88
No. Aktivitas
Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/
Perlengkapan Ouput Waktu
dan untuk ditandatangi oleh Kabid Pembukuan dan Pelaporan.
3. Kabid Pembukuan dan Pelaporan Menandatangi Persetujuan SPJ fungsional dan kemudian memerintahkan staf untuk mengarsifkan SPJ fungsional tersebut
Staf Bidang Pelaporan
Kabid Pembukuan dan Pelaporan
Dokumen SPJ Fungsional dan kelengkapannya yang sudah disetujui
Arsif SPJ fungsional
5 Menit
89
FLOW CHART SOP VERIFIKASI DOKUMEN SPJ FUNGSIONAL
No. Aktivitas
Pelaksana (Aktor)
Bendahara Pengeluaran Staff Bidang Pelaporan Kasub Bid. Pelaporan Kepala Bidang Pelaporan dan Pembukuan
1. Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ fungsional beserta kelengkapannya ke bidang pembukuan dan pelaporan yang terdiri dari : 1. Spj fungsional 2. Surat pernyataan BP 3. Lap penutupan kas bulanan 4. R/K bulanan 5. Register pengesahan SPJ 6. Laporan Penyerapan Anggaran 7. SSPB, register SSPBD dan STS dan kemudian Staff menerima, memeriksa kelengkaapan serta mencatat ke : 1.a. Register penerimaan SPJ Fungsional dan meneruskan dokumen spj fungsional kepada kasubid pelaporan. Kasubid membuat disposisi kepada staf untuk diverifikasi
2. Staf bidang pelaporan melakukan verifikasi SPJ fungsional dengan data yang ada di BUD. Setelah data SPJ fungsional sama dengan data yang ada di BUD, staf menerbitkan : 2.a draf persetujuan SPJ fungsional dan untuk ditandatangi oleh Kabid Pembukuan dan Pelaporan.
Ya
Tidak Sesuai
Mulai
1
1.a.
Menerima dan Mencatatat Menerima dan membuat
disposisi
Disposisi
2
3
4
5
6
7
a
90
No. Aktivitas
Pelaksana (Aktor)
Bendahara Pengeluaran Staff Bidang Pelaporan Kasub Bid. Pelaporan Kepala Bidang Pelaporan dan Pembukuan
3. Kabid Pembukuan dan Pelaporan Menandatangi Persetujuan SPJ fungsional dan kemudian memerintahkan staf untuk mengarsifkan SPJ fungsional tersebut
2.a Menandatangani
Mengarsipkan
Arsif SPJ
fungsional per
SKPD
Selesai
a
91
BADAN PENGELOLA
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
Nomor SOP 017
Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012
Tanggal Revisi 26 November 2012
Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012
Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Disahkan Oleh Bupati Natuna
SOP PENERBITAN SPP GU NIHIL ATAS UP(GANTI UANG PERSEDIAAN)
Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;
5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA)
1. KepalaSatuanKerjaPerangkat Daerah/ PenggunaAnggaran 2. BendaharaPengeluaran/PembantuBendaharaPengeluaran
Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:
1. SOP Penyusunan SPJ-GU 2. SOP Penyusunan SPJ-TU 3. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU
Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS
Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:
1. SPP GU NIHIL ATAS UP Nihil atas UP diterbitkan setelah SPJ atas belanja GU terakhir telah disahkan oleh Pengguna Anggaran
1. SuratPencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. AnggaranKas
92
Peringatan : Pencatatan dan Pendataan:
2. SPP GU NIHIL ATAS UP nihil atas UP diterbitkan jika pengesahan atas belanja UP/GU untuk GU paling akhir telah dilakukan dan bertujuan untuk menutup uang persediaan yang ada di kas bendahara pengeluaran
3. SPP GU NIHIL ATAS UP nihil atas UP diterbitkan oleh bendahara pengeluaran setelah sisa kas atas uang persediaan yang ada dibendahara pengeluaran telah disetor ke kas daerah.
No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan Output Waktu
1. Menerbitkan Dokumen SPP GU NIHIL ATAS UP nihil atas UP dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana.
Bendahara pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
- SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja
UP/GU terakhir - SSPB dan Bukti Setor atas
dana UP ke Kas Daerah
- Surat Pengantar SPP GU NIHIL ATAS UP
- Ringkasan SPP GU NIHIL ATAS UP
- Rincian SPP GU NIHIL ATAS UP
- Surat Pernyataan tentang penggunaan dana
- Laporan Pertanggungjawaban UP
- Laporan saldo kas UP/GU
- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)
- Laporan penyerapan anggaran
1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap
93
No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku
Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan Output Waktu
2. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan
Bendahara Pengeluaran
Pembantu Bendahara Pengeluaran
PenggunaAnggaran
- Surat Pengantar SPP GU nihil atas UP
- Ringkasan SPP GU nihil atas UP
- Rincian SPP GU nihil atas UP - Surat Pernyataan tentang
penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban
UP - Laporan saldo kas UP/GU - Surat Pertanggungjawaban
Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapananggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja
UP/GU
Telahdiverifikasidanditanda-tanganiolehPenggunaAnggarandanmenjadiberkas SPP GU nihil atas UP besertakelengkapannya
1 Jam
3. Menerima dan mencatat ke buku register SPP
Bendahara Pengeluaran
- Surat Pengantar SPP GU nihil atas UP
- Ringkasan SPP GU nihil atas UP
- Rincian SPP GU nihil atas UP - Surat Pernyataan tentang
penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban
UP - Laporan saldo kas UP/GU - Surat Pertanggungjawaban
Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan
anggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja
UP/GU
Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluarandan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM
94
FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP GU NIHIL ATAS UP
No. Aktivitas Pelaksana
BendaharaPengeluaran/ PembantuBendaharaPengeluaran PenggunaAnggaran
1. Bendahara membuat SPP GU nihil atas UP dengan mempertimbangkan dokumen SPD, DPA, Surat pengesahan belanja, SSPB dan bukti setor pengembalian dana UP dan menerbitkan Dokumen SPP GU nihil atas UP jika telah memenuhi kriteria dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang dihasilkan berupa : 1. Suratpengantar SPP GU nihil atas UP 2. Ringkasan SPP LS GU nihil atas UP 3. Rincian SPP LS GU nihil atas UP 4. SuratPenyataantentangPenggunaan Dana 5. LaporanPertanggungjawaban UP 6. Laporansaldokas UP/GU 7. SuratPertanggungjawabanBelanja (SPTJB) 8. Laporan Penyerapan Anggaran Yang
disampaikan kepada PA untuk mendapat persetujuan
2.
Pengguna Anggaran menganalisa dan memberikan persetujuan. Berkas SPP yang telah disetujui diserahkan kebendahara untuk di catat dalam register dan diproses Tahap berikutnya. Sedangkan berkas SPP yang tidak disetujui diserahkan ke Bendahara untuk diperbaiki.
3.
Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP atas berkas SPP yang telah disetujui.
Persetujuan
Berkas SPP yang
telahdisetujui
Tidak
Ya
Mulai Memproses SPP
NIHIL ATAS UP
SPD
DPA/DPPA
Surat Pengesahan
Belanja
Catat di register Buku Register
SPP Selesai
SSPB dan Bukti setor
atas dana UP
1 2
3 4
5 6
7 8
95
BAB IV
P E N U T U P
Meskipun SOP Keuangan merupakan bagian kecil dari aspek penyelenggaraan
administrasi pemerintahan, SOP Keuangan sebagai pedoman tentang langkah-
langkah/proses pekerjaan yang harus dilakukan dalam melakukan penatausahaan
keuangan daerah, memiliki peran penting dalam menciptakan pelaksanaan yang
efisien, efektif dan konsisten dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.
Karena pentingnya SOP Keuangan setiap jenis kegiatan memiliki SOP untuk
menghindari kemungkinan terjadi penyimpangan dalam prosedur dan tumpang tindih
aktivitas antara bagian yang satu dengan yang lain.
Oleh karena itu, SOP Keuangan ini dapat menjadi instrumen yang penting
untuk mendorong setiap pejabat dan pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan
dengan efisien, memudahkan mereka dalam memantau hasil pekerjaan, bekerja
makin terarah.
Ranai, 10 Desember 2012
BUPATI NATUNA,
dto
Drs. H. ILYAS SABLI, M.Si
96