stasiun karantina pertanian kelas i cilacap

119
KEMENTERIAN PERTANIAN RI STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP JALAN SELAT MADURA NO. 3 PELABUHAN TANJUNG INTAN CILACAP

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

KEMENTERIAN PERTANIAN RI

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

JALAN SELAT MADURA NO. 3 PELABUHAN TANJUNG INTAN

CILACAP

Page 2: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunanStasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe -i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan taufik dan

hidayahNya kita masih diberi kesempatan untuk berkarya menyelesaikan Laporan

Tahunan Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2016.

Laporan ini menyajikan data hasil kegiatan selama satu tahun anggaran

dengan segala keberhasilan dan kekurangannya, sehingga diharapkan dapat

memberikan gambaran hasil kerja yang telah dicapai dan dapat dijadikan sebagai

acuan dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk penyempurnaan kegiatan

operasional maupun non operasional baik karantina hewan maupun karantina

tumbuhkan, serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa

di masa yang akan datang.

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran

pegawai SKP Kelas I Cilacap atas partisipan, kerja kerasnya dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi unit kerja SKP Kelas I Cilacap. Demikian juga kepada

masyarakat pengguna jasa karantina dan masyarakat lainnya yang peduli terhadap

perkarantinaan, yang telah memberikan andil yang sangat besar dalam rangka

mewujudkan karantina hewan dan tumbuhan yang profesional, modern dan

terpercaya. Harapan kami semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Cilacap, Maret 2017

Page 3: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2016 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe - ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 1

C. Keadaan Umum StasiunKarantinaPertanian Kelas I Cilacap

1. Keadaan Umum

2. Wilayah Kerja

1

1

6

BAB II KEGIATAN UMUM 9

A. Perencanaan dan Keuangan

1. Realisasi Anggaran

9

9

B. Kepegawaian dan Tata Usaha

1. Kondisi Umum Pegawai

a. KenaikanPangkat

b. KenaikanGajiBerkala

c. MutasiJabatan

d. DaftarPenilaianPelaksanaanPekerjaan (DP3)

e. Pegawai yang MelakukanCuti

f. CPNS 2016

2. Ketatausahaan

a. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku

b. BarangMilik Negara (BMN)

11

11

14

15

16

17

17

18

18

18

19

BAB III KEGIATAN OPERASIONAL 20

A. Karantina Hewan

1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK

Impor

2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK

Ekspor

3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK

yang diantarareakan

4. Kegiatan 8 P

5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan

6. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK

7. Kegiatan Koleksi HPHK

20

20

23

23

23

27

28

32

Page 4: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2016 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe - iii

B. Karantina Tumbuhan

1. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK

keDalam Wilayah Negara Republik Indonesia

2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK

keLuar Wilayah Negara Republik Indonesia

3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK

Antar-area

4. Kegiatan 8 P

5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK di Wilayah Kerja

StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap

6. Koleksi OPT/OPTK dan Media Pembawa

7. PenyidikanKasusTindakKarantina

8. PenggunaanFormulir

33

33

40

45

47

50

52

55

55

BAB IV KEGIATAN LAIN-LAIN 56

A. Koordinasi dan Kerjasama

1. Koordinasi / Kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian

2. Koordinasi / Kerjasama dengan instansi terkait di daerah

56

56

57

B. Kegiatan Public Awareness

1. StandarPelayananPublik

2. Wilayah Bebas Korupsi

3. Sistem Manajemen Mutu

4. Indeks Kepuasan Masyarakat

5. Bakti Sosial

61

61

62

63

63

68

C. Apresiasi/Sosialisasi/workshop/Seminar

1. SosialisasiTupoksiKarantinaPertanian

2. Seminar LokalPemantauan OPTK

3. KunjunganKerjaMahasiswaUnsud

D. Lain-lain

1. Skim Audit BadanKarantinaPertanian

2. PenilaianInstalasiKarantina

a. KarantinaHewan

b. KarantinaTumbuhan

3. Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap

69

69

71

74

75

75

75

75

77

79

BAB V. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 81

A. Permasalahan

1. Kegiatan umum

2. Kegiatan Operasional

81

81

81

Page 5: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2016 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe - iv

B. SolusiUmum

84

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 86

A. Kesimpulan 86

B. Saran 87

C. Penutup 87

Page 6: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe -v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2014 dan 2016 9

Tabel 2 Realisasi Anggaran Belanja tahun 2014 SKP Kelas I Cilacap 10

Tabel 3 Realisasi Anggaran Belanja tahun 2015 SKP Kelas I Cilacap 10

Tabel 4 Realisasi Anggaran Belanja tahun 2016 SKP Kelas I Cilacap 11

Tabel 5 Jumlah Pegawai Menurut JenisJabatan 11

Tabel 6 Jumlah Pegawai Menurut KlasifikasiPendidikan 12

Tabel 7 Jumlah Pegawai Menurut PangkatdanGolongan/Ruang 13

Tabel 8 Pegawai Naik Pangkat TA 2016 15

Tabel 9 Pegawai Naik Gaji Berkala TA 2016 15

Tabel 10 Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2016 15

Tabel 11 Kegiatan Importasi Sapi di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 21

Tabel 12 Kegiatan Importasi Sapi di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 21

Tabel 13 Kegiatan Importasi Sapi di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2016 21

Tabel 14 Jumlah Sapi yang dikarantina di IKH dan IKHS tahun 2015 22

Tabel 15 Jumlah Sapi yang dikarantina di IKH dan IKHS tahun 2016 22

Tabel 16 Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I

Cilacap tahun 2014 34

Tabel 17 Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I

Cilacap tahun 2015 34

Tabel 18 Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I

Cilacap tahun 2016 34

Tabel 19 Hasil Pengujian Kesehatan MP PSAT 36

Tabel 20 KegiatanPemasukan Media Pembawa ke dalam

Wilayah RI tahun 2015 38

Tabel 21 Kegiatan Pemasukan Media Pembawa ke dalam

Wilayah RI tahun 2016 39

Tabel 22 Frekuensi dan Jumlah Komoditas pada Pengeluaran MP

Dari wilayah Negara RI di SKP Kelas I Cilacap 2015 41

Page 7: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe -vi

Tabel 23 Frekuensi dan Jumlah Komoditas pada Pengeluaran MP

Dari wilayah Negara RI di SKP Kelas I Cilacap2016 42

Tabel 24 Kegiatan Domestik Keluar 45

Tabel 25 Kegiatan Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa 2014 47

Tabel 26 Kegiatan Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa 2015 48

Tabel 27 KegiatanPemasukandanPengeluaran Media Pembawa 2016 48

Tabel 28 KegiatanPembebasantahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap 49

Tabel 29 Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan

Tahun Anggaran 2015 55

Tabel30 Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan

Tahun Anggaran 2016 55

Page 8: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangLaporan Tahunan 2016menggambarkan laporan kegiatanhasil

pelaksanaan dari tugas pokok, dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Cilacap seperti yang diamanatkan dalam Peraturan MenteriPertanianRepublik

Indonesia Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008

tentangOrganisasidan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknisKarantinaPertanian.

Penyusunan Laporan Tahunan ini berdasarkan Pedoman Laporan

Tahunan Balai Besar/Balai/Stasiun Karantina Pertanian. Informasi yang

disajikan di dalamnya disusun sesuai ketentuan yang berlaku.

Laporan Tahunan ini menggambarkan keseluruhankegiatan

hasilkinerjayang telah dilaksanakan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Cilacap sepanjang tahun 2016, sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk menentukan kebijakan di tahun

mendatang.

B. TujuanTujuan penyusunan Laporan Tahunan 2016 Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap adalah :

1. Bahan informasi hasilpelaksanaan kegiatan tugas pokok, dan fungsi

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap selama kurun waktu tahun

2016

2. Bahan informasi terhadap tingkat pengukurancapaian kinerja Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sampai akhir tahun 2016

3. Sebagai bahan evaluasi dan monitoring untuk kebijakan penyelenggaraan

perkarantinaan di tahun-tahun mendatang.

Page 9: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman2

C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap1. Keadaan Umum

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana

teknis di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan

pangan hayati hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagaiberikut :STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAPTAHUN 2015

Gambar 1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang

Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan MenteriPertanianRepublik

Halaman2

C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap1. Keadaan Umum

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana

teknis di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan

pangan hayati hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagaiberikut :STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAPTAHUN 2015

Gambar 1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang

Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan MenteriPertanianRepublik

Halaman2

C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap1. Keadaan Umum

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana

teknis di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan

pangan hayati hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagaiberikut :STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAPTAHUN 2015

Gambar 1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang

Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan MenteriPertanianRepublik

Page 10: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman3

IndonesiaNomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata

Kementerian Pertanian.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah organisasi dengan

eselon IV a, dengan demikian Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Cilacap adalah pejabat eselon IV a yang membawahi KepalaUrusan Tata

Usaha (eselon Va), Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional (eselon Va),

serta kelompok Jabatan Fungsional, sebagaimana gambar 1 di atas.

Dasar Hukum penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah UU No.16

tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP No. 82 tahun

2000 tentang Karantina Hewan dan PP No.14 Tahun 2002 tentang Karantina

Tumbuhan dan sejumlah peraturan perundang-undangan turunannya, serta

peraturan-peraturan daerah yang terkait. Berdasarkan Permentan No. 22

Tahun 2008, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan

kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta

pengawasan keamanan hayatihewani dan nabati, dan dalam melaksanakan

tugas dimaksud, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;

2) Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media

pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme

pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan;

7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan

keamanan hayati hewani dan nabati;

8) Pelaksanaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik

karantina hewan dan tumbuhan;

Page 11: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman4

9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan, bidang karantina

tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;

10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Page 12: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman5

Tugas TambahanSelain tugas pokok yang harus dilakukan, SKP Kelas I Cilacap juga

mempunyai tugas tambahan, yaitu :

1. Auditor Instalasi Karantina Hewan (IKH) berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Badan Karantina Pertanian nomor :

349/Kpts/PD.670.210/L/12/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis

Instalasi Karantina Hewan untuk Ruminansia Besar. Hal ini

dimaksudkan untuk menjadi acuan secara nasional akan

pembangunan/penetapan Instalasi Karantina Hewan baik milik negara

ataupun pihak ketiga sebagai tempat pelaksanaan tindak karantina

hewan.

2. Penilaian untuk Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT)

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

73/permentan/OT.140/12/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan Milik Peroranganatau Badan

Hukum, serta tempat lain berdasarkan permentan no 38 tahun 2014.

3. Koordinator Skim Audit Barantan sesuai Keputusan Kepala Barantan

No. 20/Kpts/PD.540.210/L.2/04 dalam pelaksanaan kegiatan skim audit

Fumigasi dan Ispm.

Sedangkan tugas masing-masing pejabat struktural dibawah Kepala

Stasiun adalah sebagai berikut :

a. Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) mempunyai tugas melakukan :

a.1. penyiapan bahan penyusunan rencanakerja,

a.2. sistimevaluasi dan pelaporan,

a.3. menjalankanurusan ketata usahaan dan rumah tangga.

b. Sub Seksi Pelayanan dan Operasional (Kasiyan-op) melakukan tugas:

b.1. pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan karantina

tumbuhan,

b.2. pengawasan keamanan hayati hewani,

b.3. dukungan sarana teknikperkarantinaan,

b.4. pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi,

Page 13: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman6

b.5. melakukan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan dan tumbuhan,

serta keamanan hayati hewani dan nabati.

Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik

Veteriner mempunyai tugas :

a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media

pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK);

b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK;

c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK;

d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani;

e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan mempunyai tugas :

a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media

pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

b. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK;

c. Melakukan pembuatan koleksi OPTK;

d. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;

e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Masing- masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh

seorang tenaga fungsional yang kompeten dengan ketetapan oleh Kepala

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacapdengansuratkeputusan.

Koordinator Jabatan Fungsional KH dan POPT memiliki tugas dan fungsi

selaintugaspokoksesuaijenjangnyaantara lain :

Page 14: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman7

Bimbingandanpengaturankegiatanoperasionalolehmasing-

masingjenjangjabatannya.

Penyiapan bahan penyusunan rencanakerja,sistimevaluasi dan pelaporan.

Penyelarasandukungansaranateknikdanmetodeoperasionalperkarantinaan

.

Sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh SKP Kelas I Cilacap

sampai saat ini berupa :

a. Gedung perkantoran utama yang cukup representatif pelaksanaan

kegiatan pelayanan operasional bertempat di Komplek Bandar Udara

Tunggul Wulung Cilacap

b. Gedung Fungsional KH dan KT dan Sarana Gudang Fumigasi

bertempat di Jl. Selat Madura no. 3 Pelabuhan Laut Tanjung Intan –

Cilacap;

c. Gedung Laboratorium, Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Gudang

yang berada di Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan – Cilacap;

d. Gedung tempat peristirahatan para supir truk yang ada di Instalasi

Karantina Hewan.

e. Rumah Dinas dan Sarana Gudang di Jl. Swadaya no. 45 – Cilacap;

f. Mess Pegawai dan Sarana Gudang di Jl. Kuntul no. 7 Tegalreja -

Cilacap;

Khusus untuk Gedung perkantoran utama, kini memiliki Gedung

Pelayanan terhadap pengguna jasa yang cukup representatif, untuk

meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas. Ditambah dengan gedung

fungsional untuk mendukung setiap kegiatan dari setiap jajaran fungsional

baik fungsional karantina hewan maupun fungsional karantina tumbuhan dan

Ruang Rapat.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap hingga saat ini (per 31

Desember 2016) memiliki 35 pegawai/staff yang terdiri dari 35 orang PNS.

2. Wilayah Kerja

Page 15: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman8

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang tempat-tempat Pemasukan dan

Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap adalahsbb:

A. TEMPAT-TEMPAT PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA DANPENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENGGANGGUTUMBUHAN KARANTINA KE DALAM WILAYAH NEGARA RI (IMPOR)

1. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai

Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap

B. TEMPAT-TEMPAT PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA HAMA DANPENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENGGANGGUTUMBUHAN KARANTINA DARI DALAM WILAYAH NEGARA RI(EKSPOR)

1. Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Sungai

Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap

C. TEMPAT-TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN MEDIAPEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT HEWAN KARANTINA DANORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA DI DALAMWILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA (ANTAR AREA)

1. Bandar Udara

Tunggul Wulung Cilacap

2. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai

Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap

3. Kantor Pos

Page 16: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman9

Kantor Pos Purwokerto

Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi

dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat,

yaitu di Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong

Wado KM 5 dan KM 6. Kedua IKHS milik swasta yang terletak di Provinsi

Jawa Barat tersebut berada di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.

Wilayah KerjaStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat

pada peta berikut ini :

Gambar 2 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Kantor Pos Purwokerto

Halaman9

Kantor Pos Purwokerto

Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi

dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat,

yaitu di Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong

Wado KM 5 dan KM 6. Kedua IKHS milik swasta yang terletak di Provinsi

Jawa Barat tersebut berada di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.

Wilayah KerjaStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat

pada peta berikut ini :

Gambar 2 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Kantor Pos Purwokerto

Halaman9

Kantor Pos Purwokerto

Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi

dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat,

yaitu di Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong

Wado KM 5 dan KM 6. Kedua IKHS milik swasta yang terletak di Provinsi

Jawa Barat tersebut berada di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.

Wilayah KerjaStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat

pada peta berikut ini :

Gambar 2 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Kantor Pos Purwokerto

Page 17: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman10

Gambar 3 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Bandara Tunggul Wulung

Pelabuhan Tanjung Intan

Page 18: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 9

BAB II

KEGIATAN UMUM

Salah satu fungsi dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sesuai

dengan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelayanan Teknis Karantina Pertanian adalah melakukan penyiapan

bahan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan

rumah tangga yang menjadi tanggung jawab urusan tata usaha.

A. Perencanaan dan Keuangan

1. Realisasi AnggaranPelaksanaan anggaran instansi pemerintah pada tahun 2016 tetap

mengacu pada sistem anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap.

Anggaran Belanja Negara yang digunakan untuk membiayai seluruh

kegiatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Cilacap sesuai dengan DIPA No. SP DIPA018-

12.2.237369/2016 tanggal 14Nopember 2015 sebesar Rp.

19.287.284.000,00dalam perjalanannya mendapatkan pengurangan anggaran

sehingga anggaran DIPA SKP Kelas I Cilacap sejumlah Rp. 7.313.884.000,-

terdiri dari Rupiah Murni Rp. 7.009.475.000,00 dan Pendapatan Negara Bukan

Pajak (PNBP) sebesar Rp. 304.409.000,00.

Tabel 1:Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2013 sd 2016

(dalam ribuan rupiah)

No. UraianBelanjaPegawai

BelanjaBarang

BelanjaModal

Jumlah

1. DIPA 2013 2.247.154.000 3.294.174.000 1.827.450.000 7.368.778.000

2. DIPA 2014 2.328.764.000 3.105.047.000 235.460.000 5.669.271.000

3 DIPA 2015 2.484.061.000 3.116.782.000 3.147.080.000 8.747.923.000

4 DIPA 2016 2.397.704.000 3.008.680.000 1.907.500.000 7.313.884.000

Page 19: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 10

Grafik Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2016

Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2016 mengalami

penurunan Rp 1.434.039.000,00 atau sebesar 83,60% dari tahun sebelumnya

yaitu Rp 8.747.923.000,00 menjadi Rp 7.313.884.000,00.

Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

tahun 2016, sebesar Rp.7.173.583.891,00 (98,08%) dengan realisasi anggaran

masing-masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal kurang

dari pagu yang tersedia.

Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja

pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis

belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

0

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

6,000,000,000

7,000,000,000

8,000,000,000

9,000,000,000

No Belanja Pegawai Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770

2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345

3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736171 99,89 2.324.829

4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

Halamam 10

Grafik Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2016

Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2016 mengalami

penurunan Rp 1.434.039.000,00 atau sebesar 83,60% dari tahun sebelumnya

yaitu Rp 8.747.923.000,00 menjadi Rp 7.313.884.000,00.

Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

tahun 2016, sebesar Rp.7.173.583.891,00 (98,08%) dengan realisasi anggaran

masing-masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal kurang

dari pagu yang tersedia.

Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja

pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis

belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

0

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

6,000,000,000

7,000,000,000

8,000,000,000

9,000,000,000

BELANJAPEGAWAI

BELANJABARANG

BELANJAMODAL

JUMLAH

No Belanja Pegawai Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770

2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345

3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736171 99,89 2.324.829

4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

Halamam 10

Grafik Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2016

Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2016 mengalami

penurunan Rp 1.434.039.000,00 atau sebesar 83,60% dari tahun sebelumnya

yaitu Rp 8.747.923.000,00 menjadi Rp 7.313.884.000,00.

Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

tahun 2016, sebesar Rp.7.173.583.891,00 (98,08%) dengan realisasi anggaran

masing-masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal kurang

dari pagu yang tersedia.

Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja

pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis

belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

DIPA 2013

DIPA 2014

DIPA 2015

DIPA 2016

No Belanja Pegawai Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770

2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345

3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736171 99,89 2.324.829

4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

Page 20: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 11

Grafik Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Tabel 3. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d

2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Grafik Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480

2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199

3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641

4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

Halamam 11

Grafik Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Tabel 3. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d

2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Grafik Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

pagu realisasi % Sisa Pagu

2 0 1 3

2 0 1 50

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480

2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199

3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641

4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

Halamam 11

Grafik Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Tabel 3. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d

2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Grafik Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

T. A. 2013

T. A. 2014

T. A. 2015

T. A. 2016

2 0 1 5

2 0 1 3

2 0 1 4

2 0 1 5

2 0 1 6

No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480

2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199

3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641

4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

Page 21: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 12

Tabel 4. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

GGrafik Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Tabel 5. DIPATahunAnggaran 2013 s/d 2016Stasiun KarantinaPertanian Kelas I Cilacap

GrafikDIPATA 2013 s/d 2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000

2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120 97,44 6.028.880

3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300

4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

No T.A 2013 T.A 2014 T.A 2015 T.A 2016

1. 7.368.778.000 5.669.271.000 8.747.923.000 7.313.884.000

Halamam 12

Tabel 4. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

GGrafik Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Tabel 5. DIPATahunAnggaran 2013 s/d 2016Stasiun KarantinaPertanian Kelas I Cilacap

GrafikDIPATA 2013 s/d 2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

2 0 1 3

2 0 1 50

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

PAGU DIPA

2 0 1 3

2 0 1 4

2 0 1 5

2 0 1 6

No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000

2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120 97,44 6.028.880

3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300

4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

No T.A 2013 T.A 2014 T.A 2015 T.A 2016

1. 7.368.778.000 5.669.271.000 8.747.923.000 7.313.884.000

Halamam 12

Tabel 4. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

GGrafik Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Tabel 5. DIPATahunAnggaran 2013 s/d 2016Stasiun KarantinaPertanian Kelas I Cilacap

GrafikDIPATA 2013 s/d 2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

2 0 1 5

2 0 1 3

2 0 1 4

2 0 1 5

2 0 1 6

2 0 1 3

2 0 1 4

2 0 1 5

2 0 1 6

No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo

1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000

2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120 97,44 6.028.880

3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300

4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355

Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250

No T.A 2013 T.A 2014 T.A 2015 T.A 2016

1. 7.368.778.000 5.669.271.000 8.747.923.000 7.313.884.000

Page 22: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 13

B. Kepegawaian dan Tata Usaha

1. Kondisi Umum Pegawai

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) SKP Kelas I Cilacap per31

Desember 2016 berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang PNS. Jenis jabatan,latar

belakang pendidikan dan jenjang kepangkatan dapat dilihat pada tabel-tabel

berikut ini.

Tabel 5. Jumlah pegawai menurut jenis jabatan.

No Jenis Jabatan Jumlah

1 Kepala SKP Kelas I Cilacap 1

2 Kepala Urusan Tata Usaha 1

3 Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional 1

4 Medik Veteriner Madya 1

5 Medik Veteriner Muda 2

6 Medik Veteriner Pertama 2

7 Paramedik Veteriner Penyelia 3

8 Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan 1

9 Paramedik Veteriner Pelaksana 1

10 Paramedik Veteriner Pemula 1

11 POPT Ahli Madya -

12 POPT Ahli Muda 1

13 POPT Ahli Pertama 2

14 POPT Terampil Penyelia 2

15 POPT Terampil Pelaksana Lanjutan 1

16 POPT Terampil Pelaksana 1

17 Calon Medik Veteriner -

18 Calon Paramedik Veteriner -

18 Calon POPT Ahli -

Page 23: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 14

19 Calon POPT Terampil 1

20 Tenaga Administrasi Umum *) 13

Total Jumlah : 35

Keterangan :

*) Pelaksana pada Subbag/Seksi.

Tabel 6. Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan.

No. Pendidikan Program Pend./ Jurusan Jumlah

1 SD - 1

2 SLTP -

3 SLTA/SPP/SPMA/SNAKMA - IPA

- IPS

- SMT Pertanian

- SPMA Peternakan

- SMEA Tata Niaga

- SPP Pertanian

- STM MESIN

4

6

-

1

5

2

4 DIPLOMA (D3) - Peternakan

- Kesehatan Hewan 4

5 Sarjana (S1) - Ekonomi Manajemen

- Pertanian

- Biologi

- Peternakan

1

4

1

6 Pasca Sarjana (S2) - Teknologi Hasil Pertanian

- Kedokteran Hewan

1

5

Total Jumlah : 35

Page 24: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 15

Tabel7. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang.

No. Jenis Pangkat Gol. Ruang Jumlah

1 Juru Muda I/a -

2 Juru Muda Tk. I I/b -

3 Juru I/c 1

4 Juru Tk. I I/d -

5 Pengatur Muda II/a 4

6 Pengatur Muda Tk.I II/b 2

7 Pengatur II/c 3

8 Pengatur Tk. I II/d 3

9 Penata Muda III/a 3

10 Penata Muda Tk. I III/b 8

11 Penata III/c 5

12 Penata Tk. I III/d 4

13 Pembina IV/a 2

14 Pembina Tk. I IV/b -

15 Pembina Utama Muda IV/c -

16 Pembina Utama Madya IV/d -

17 Pembina Utama IV/e -

Total Jumlah : 35

Page 25: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 16

Secara rinci dan detail uraian kepegawaian dari masing-masing

pegawai yang meliputi tempat tanggal lahir, pangkat terakhir dan lain-lain

dapat dilihat pada Lampiran 1.

Selain jumlah pegawai tersebut diatas, SKP Kelas I Cilacap masih

memiliki tenaga harian lepas (THL) sebanyak 16 (enambelas) orang, dengan

masa pengabdian dari 1 hingga 5 tahun. Data selengkapnya terdapat pada

Lampiran 2.

Untuk kelancaran tugas dan fungsi SKP Kelas I Cilacap dalam Tahun

Anggaran 2016Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha telah melakukan

tugas dan fungsi Kepegawaian dan Tata Usaha sebagai berikut :

a. Kenaikan PangkatDalam Tahun Anggaran 2016SKP Kelas I Cilacap telah mengusulkan

5(lima)orang yang memenuhi persyaratan untuk mendapat Kenaikan Pangkat

regular dan fungsional untuk periode April dan Oktober 2016 dengan rincian

sebagaimana Tabel berikut ini:

Tabel 8. Pegawai Naik Pangkat TA. 2016

No N a m a SebelumKenaikan

SetelahKenaikan Jabatan Tmt

1 Karyono III/c III/dParamedikVeterinerPenyelia

01 April 2016

2 Istiqomah, S.Pt III/b III/cParamedikVeterinerPenyelia

01 April 2016

3 Arindra Bayu W, A.Md II/d III/a

ParamedikVeterinerPelaksanaLanjutan

01 April 2016

4 Purwanto III/a III/b FungsionalUmum 01 April 2016

5 Sakum II/a II/b FungsionalUmum 01 April 2016

Page 26: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 17

b. Kenaikan Gaji Berkala

Dalam Tahun Anggaran 2016 pegawai SKP Kelas I Cilacap yang

mendapatkan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) sebanyak19 (sembilan belas)orang

pegawai, seperti terlihat pada Tabel berikut :

Tabel 9. Pegawai Naik Gaji Berkala TA. 2016

No N a m a DalamGol/Pkt

Jabatan Tmt

1 HARDIYANTO II/b Fungsional Umum01

Januari2016

2 EDI WURYANTO II/a Fungsional Umum

3 DANI ANDAYONO II/ a Fungsional Umum

4 DADANG ABDULLAH, SP III/d Kasubsi Yan-op

01Maret2016

5 drh. TRIFERA MELANINGRUM, M.Si IV/a Medik Veteriner Madya

6 drh, AGUS WASANA III/d Medik Veteriner Muda

7 drh. MEI WARDHANISETYANINGRUM, A III/b Medik Veteriner Pertama

8 YUNUS III/d Paramedik VeterinerPenyelia

9 ARSANUDIN III/c POPT Penyelia

10 SALUD SISWADI III/b Fungsional Umum

11 IDHATIN SUKANDARI, A.Md II/c Calon ParamedikVeteriner Pelaksana

12 HOM HOM, SP. MP IV/a Kepala SKP Cilacap 01 April201613 RESPATI PUJIANTO II/c Fungsional Umum

14 JUWAKIR, SE III/b Kepala Urusan TataUsaha

01 Juli201615 KARYONO III/d Paramedik Veteriner

Penyelia

16 SUTIANAH II/c POPT Pelaksana

c. Masa Purna Tugas

Page 27: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 18

Dalam Tahun Anggaran 2016 terdapat 2 (dua) pegawai SKP Kelas I

Cilacap yang mendapatkan Kenaikan Pangkat 1 (satu) tingkat diatasnya

sebagai pangkat pengabdian selama berkarir di Badan Karantina Pertanian.

Atas nama institusi Badan Karantina Pertanian kami mengucapkan selamat

menjalankan masa purna tugas (pensiun) dan terimakasih atas dedikasinya

selama melaksanakan tugas kepada yth :

Tabel 9. Pegawai Purna Tugas (Pensiun) TA. 2016

No N a m aPangkatPengab

dianT M T Jabatan Ket

1 Marsimin III/c 01 April 2016 Fungsional Umum

2 Bambang Wahyudi IV/a 01 Oktober 2016 Paramedik VeterinerPenyelia

d. Mutasi Jabatan/ Alih tugas

Selama tahun 2016dilingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 3

kalimutasi alih tugas pegawai yaitu :

d.1. Mutasi Kesatu yang mendapatkan adalah pegawai bernama Mujahidin

selaku fungsional umum (pelaksana kepegawaian) yang dimutasi alih

tugas ke Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta,

d.2. Mutasi Kedua yang mendapatkan adalah pegawai sebagaimana tersebut

dibawah ini :

d.2.1. Cevi Wahyudi, A.Md selaku fungsional umum (pelaksana

perencanaan) yang dimutasi ke Badan Karantina Pertanian,

d.2.2. Nuning Lestari, A.Md selaku paramedik Pelaksana yang dimutasi

alih tugas ke Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya.

d.3. Mutasi Ketiga yang mendapatkan pegawai mutasi alih tugas bernama drh.

Agus Wasana selaku fungsional Medik Veteriner Muda yang dimutasi alih

tugas dariBalai Karantina Pertanian Kelas I Kupang ke SKP Kelas I

Cilacap.

e. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).

Page 28: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 19

Jumlah pegawai kurun waktu Januari s/d Desember 2016

sebanyak40 (empat puluh) orang, maka Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP3) tahun 2016 yang diproses SKP Kelas I Cilacap

sebanyak 35 berkas, dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian Jml Ket

1 Diproses hingga tingkat Menteri Pertanian 0 berkas

2 Diproses hingga tingkat Barantan 21 berkas

3 Diproses di SKP Kelas I Cilacap 14 berkas

4Diproses/diterbitkan di Instansi baru, karena alih

tugas3 berkas

5Diproses/diterbitkan di Instansi lama, karena alih

tugas1 berkas

6Tidak diproses/tidak diterbitkan oleh Instansi,

karena purna tugas2 berkas

f. Pegawai yang Melakukan Cuti tahun 2015 pada StasiunKarantinaPertanian Kelas I Cilacap

Pegawai yang melakukan cuti di Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Cilacap sepanjang tahun 2014 sebanyak 31 pegawai, dengan rincian

Cuti tahunan = 23 orang

Cuti alasan penting = 0 orang

Cuti melahirkan = 1 orang

Cuti besar = 0 orang

Cuti dalam tanggungan Negara = 0 orang

g. CPNS 2016

SKP Kelas I Cilacap belum mendapatkan tambahan pegawai baik

dari CPNS maupun PNS selama kurun waktu 2016 sementara PNS yang

alih tugas ada beberapa pegawai. Hal ini akan menambah berat beban

kinerja buat pegawai maupun SKP Kelas I Cilacap, utamanya beban

pekerjaan fungsional POPT Terampil dan Fungsional Umum.

Page 29: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 20

2. KetatausahaanKegiatan ketatausahaan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Cilacapsuatu kegiatan yang cukup vital dalam menunjang semua kegiatan

operasionalnya. Hal ini harus didukung dengan tenaga yang mampu menangani

salah satunya adalah urusan surat menyurat. Kegiatan ini meliputi penanganan

surat keluar masuk, penggandaan surat, pendistribusian, dan pengarsipan.

Indikator keberhasilan unit kerja dalam sistim pelayanan publik adalah kecepatan

dan kemudahan dalam pencarian arsip surat yang masih dibutuhkan.

Dengan kusus kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

menunjuk 2 (dua) pegawai untuk penata usahaan persuratan, yaitu untuk Pramu

Publikasi dan Penatausahaan dokumen, agar kedepan kegiatan tersebut semakin

baik. Khususnya surat menyurat dalam tahun 2016 telah memproses surat masuk

maupun surat keluar dengan rekapitulasi sebagai mana tercantum pada tabel di

bawah ini:

Tabel 10. Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2016

No. Jenis Surat Jumlah

1 Surat Masuk SKP Kelas I Cilacap 696 surat

2 Surat Keluar SKP Kelas I Cilacap 3.371 surat

a. Kondisi Kearsipan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacaptelah memfungsikan

gudang untuk kegiatan kearsipan surat masuk dan surat keluar serta dokumen

lainnya. Hal ini dimaksudkan agar capaian kinerja Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap lebih efisien dan mampu bersaing dengan upt lainnya. Tata

kearsipan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :

Kategori arsip aktif

Page 30: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 21

Arsip kategori ini merupakan persuratan yang setiap saat masih

dibutuhkan baik dalam monitoring maupun untuk evaluasi. Pada umumnya

kategori ini persuratan/kearsipan maksimal waktunya 1 (satu) tahun, dan

tata kelola kearsipan ini berada dalam kantor.

Kategori arsip tidak aktif

Arsip kategori ini merupakan persuratan yang kebutuhannya tidak setiap

saat, dan lebih cenderung sebagai dokumen/bukti dari suatu kegiatan.

Pada umumnya kategori persuratan/kearsipan ini di arsipkan dengan kurun

waktu minimal 5 (lima) tahun, sebelum dialihkan kedalam kategori purna

(pemusnahan) dan tata kelola kearsipan ini berada dalam gudang

kearsipan. Untuk penempatan arsip tersebut berada dan menyatu

denngan rumah dinas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap di Jalan

Swadaya, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan.

Kategori arsip purna

Arsip kategori tersebut merupakan persuratan yang tidak dibutuhkan dan

lebih cenderung sebagai dokumen/bukti yang bersifat purna

(dimusnahkan) agar tidak menjadi beban operasional. Kegiatan

pemusnahan arsip dan/atau dokumen lain yang akan dimusnahkan pada

umumnya sudah lebih dari 5 (lima) tahun, dalam kategori arsip tidak

aktif,dantata kelola kearsipan ini berada dalam gudang kearsipan dalam

lingkungan instalasi karantina hewan, untuk persiapan pemusnahan

menggunakan metode pembakaran di incenerator. Lokasi incenerator

sebagai peralatan pemusnahan berada di jalan jawa komplek pelabuhan

tanjung intan Cilacap yang masuk dalam wilayah Kelurahan Tambakreja,

Kecamatan Cilacap Selatan.

b. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,

dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

Page 31: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 22

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

rekreasi para pemustaka.

Hingga saat ini koleksi bahan pustaka hanya didapat dari sumber-

sumber berupa Peraturan Peraturan baru baik dari Kementerian pertanian

maupun beberapa kementerian lain yang menunjang tugas pokok dan fungsi

SKP, Laporan Tahunan, karya tulis ilmiah pegawai Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Cilacap, materi-materi pelatihan seperti TC, diklat, leaflet-

leaflet seputar Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan dsb dalam bentuk

soft dan hard copy.

c. Barang Milik Negara (BMN)

Mutasi transaksi terkait Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :

c.1. Penambahan Asset Peralatan dan Mesin

Penambahan Asset terdiri dari belanja modal peralatan dan mesin senilai

Rp. 463.430.245,-. Terdiri dari :

c.1.1. Pengadaan/pembelian senilai Rp. 107.231.245,=

c.1.2. Reklasifikasi masuk senilai Rp. 356.199.000,-

c.2. Penambahan Asset Gedung dan Bangunan

Belanja Modal pengembangan gedung dan bangunan senilai Rp.

1.740.157.400,- terdiri dari :

c.2.1. Penyelesaian pembangunan dengan KDP senilai Rp. 1.588.830.400,-

c.2.2. Pengembangan melalui KDP senilai Rp. 151.327.000,-

c.3. Pengurangan Asset

Penghentian asset (proses penghapusan) peralatan dan mesin dalam

kurun waktu tahun 2016 senilai Rp. 433.827.386,- terdiri dari :

c.3.1. Reklasifikasi keluar senilai Rp. 356.199.000,-

c.3.2. Penghentian asset dari penggunaan senilai Rp. 77.628.386,-

Page 32: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halamam 23

Page 33: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 20

BAB III

KEGIATAN OPERASIONAL

Kegiatan operasional pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

merupakan kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK dan OPTK.

Kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK seluruhnya merupakan

kegiatan import selama tahun 2016. Sedangkan kegiatan tindakan karantina

terhadap media pembawa OPTK adalah kegiatan antar area, importdan eksport.

Pelabuhan Laut Cilacap, yang lebih dikenal dengan nama Pelabuhan Laut

Tanjung Intan, mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi pelabuhan

samudera atau pelabuhan internasional. Saat ini pelabuhan mempunyai fasilitas 23

buoy, dan kedalaman efektif antara 11 s.d. 12 meter mLWS dengan panjang

dermaga 742,2 meter, yaitu meliputi:

Dermaga I s.d. dermaga III;

Dermaga Multi Purpose;

Dermaga IV;

Dermaga VI.

Dermaga Multi Purpose sepanjang 150 meter diperuntukkan untuk dermaga

peti kemas dengan kapasitas ruang penumpukan seluas 30.055,5 m2.

BandarUdara Cilacap, dikenal dengan Bandar Udara Tunggul Wulung.

Bandar Udara Tunggul Wulung sampai saat ini hanya melayani penerbangan antar

area dengan rute Jakarta - Cilacap. Lalu lintas komoditas hewan maupun tumbuhan

nihil sampai akhir tahun 2016.

A. Karantina Hewan

1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHKImport

Kegiatan impor untuk karantina hewan didominasi pemasukan sapi

impor oleh PT. Citra Agro Buana Semesta, dengan negara pemasok sapi

jenis pedaging Australia dengan jumlah 18.892 ekor sapi potong pada

tahun 2016. Untuk lebih jelas mengenai kegiatan importasi sapi dapat

dilihat pada tabel.

Page 34: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 21

Tabel 11. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke

SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016

NoNegara

AsalFrekuensi

Jumlah(Ekor)

Rerata Ket

1 2013 14 20.727 1.481 Sapi Bakalan

2 2014 14 27.197 1.942 Sapi Bakalan

3 2015 11 21.707 1.808 Sapi Bakalan

4 2016 8 18.892 2.361 Sapi Bakalan

Grafik Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke SKP

Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

1

Halaman 21

Tabel 11. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke

SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016

NoNegara

AsalFrekuensi

Jumlah(Ekor)

Rerata Ket

1 2013 14 20.727 1.481 Sapi Bakalan

2 2014 14 27.197 1.942 Sapi Bakalan

3 2015 11 21.707 1.808 Sapi Bakalan

4 2016 8 18.892 2.361 Sapi Bakalan

Grafik Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke SKP

Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016

TAHUNFREK

JUMLAHRATA-RATA

1 2 3 4

Halaman 21

Tabel 11. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke

SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016

NoNegara

AsalFrekuensi

Jumlah(Ekor)

Rerata Ket

1 2013 14 20.727 1.481 Sapi Bakalan

2 2014 14 27.197 1.942 Sapi Bakalan

3 2015 11 21.707 1.808 Sapi Bakalan

4 2016 8 18.892 2.361 Sapi Bakalan

Grafik Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke SKP

Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016

JUMLAHRATA-RATA

TAHUN

FREK

JUMLAH

RATA-RATA

Page 35: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 22

Tabel 11. Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016 negara asal Australia

No T a h u n Frekuensi Jumlah (Ekor) Rerata

1 2013 0 0 0

2 2014 0 0 0

3 2015 1 211 17

4 2016 0 0 0

Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016

0

500

1000

1500

2000

2500

Halaman 22

Tabel 11. Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016 negara asal Australia

No T a h u n Frekuensi Jumlah (Ekor) Rerata

1 2013 0 0 0

2 2014 0 0 0

3 2015 1 211 17

4 2016 0 0 0

Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016

2016 Media Kambing Perah

2015 Media Kambing Perah

2014 Media Kambing Perah

2013 Media Kambing Perah

Halaman 22

Tabel 11. Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016 negara asal Australia

No T a h u n Frekuensi Jumlah (Ekor) Rerata

1 2013 0 0 0

2 2014 0 0 0

3 2015 1 211 17

4 2016 0 0 0

Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016

2016 Media Kambing Perah

2015 Media Kambing Perah

2014 Media Kambing Perah

2013 Media Kambing Perah

Page 36: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 23

Tabel 11. Kegiatan Importasi di SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 s/d 2016

negara asal Australia

No Tahun

Frek Jumlah (Ekor) Rerata

SapiKambing

SapiKambi

ngSapi

Kambing

1 2013 14 0 20.727 0 1.481 0

2 2014 14 0 27.197 0 1.942 0

3 2015 11 1 21.707 211 1.808 17

4 2016 8 0 18.892 0 2.361 0

Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016

05000

10000150002000025000

30000

Halaman 23

Tabel 11. Kegiatan Importasi di SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 s/d 2016

negara asal Australia

No Tahun

Frek Jumlah (Ekor) Rerata

SapiKambing

SapiKambi

ngSapi

Kambing

1 2013 14 0 20.727 0 1.481 0

2 2014 14 0 27.197 0 1.942 0

3 2015 11 1 21.707 211 1.808 17

4 2016 8 0 18.892 0 2.361 0

Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016

Halaman 23

Tabel 11. Kegiatan Importasi di SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 s/d 2016

negara asal Australia

No Tahun

Frek Jumlah (Ekor) Rerata

SapiKambing

SapiKambi

ngSapi

Kambing

1 2013 14 0 20.727 0 1.481 0

2 2014 14 0 27.197 0 1.942 0

3 2015 11 1 21.707 211 1.808 17

4 2016 8 0 18.892 0 2.361 0

Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun

2013 s/d 2016

2013

2014

2015

2016

Page 37: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 24

Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa tahun 2016 terjadi

penurunan importasi sapi.Hal ini dikarenakan kuota sapi impor yang

dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan diperkecil untuk menstabilkan harga

pasar dan mendorong petani peternak lebih bergairah dalam usahanya.

Tindakan karantina untuk semua sapi bakalan impor dilakukan di

Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik SKP Kelas I Cilacap yang beralamat

di Jalan laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dan Instalasi Karantina

Hewan (IKH) milik swasta yaitu PT. Citra Agro Buana Semesta yang

beralamat di Jl. Raya Malangbong KM 5 dan KM 6 Kabupaten Garut Jawa

Barat.

Jumlah sapi impor yang dikarantina di Instalasi Karantina Hewan

(IKH) maupun Instalasi Karantina Hewan milik swasta (IKHS) selama tahun

2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 14. Jumlah sapi dikarantina di IKH dan IKHS tahun 2014 - 2016

No. IKH / IKHSJumlah (ekor) pada Tahun

2013 2014 2015 2016

1. IKH SKP Kelas I Cilacap 8.727 12.170 6.686

2. IKH PT. CABS 12.000 15.027 15.021

Jumlah 20.727 27.197 21.707 21.711

2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHKEkspor

Selama tahun 2016, komoditi wajib periksa karantina hewan

pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah nihil

3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHKyang diantarareakan

a. Kegiatan Domestik MasukKegiatan domestik masuk pada Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap tahun 2016 terhadap komoditi wajib periksa

karantina hewan adalah nihil.

Page 38: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 25

b. Kegiatan Domestik KeluarSelama tahun 2016, pada Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap komoditi wajib periksa karantina hewan untuk

domestik keluar adalah nihil.

4. Kegiatan 8PPelaksanaan tindakan karantina hewan pada Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Cilacap meliputi 8P yang terdiri dari pemeriksaan,

pengasingan, pengamatan,perlakuan, penahanan,penolakan,

pemusnahan dan pembebasan.

Persiapan kandang dilakukan sebelum digunakan yaitu

didesinfektasi menggunakan larutan desinfektan.Alat angkut (truck)

diberi pengaman agar sapi tidak melompat. Lantai bak truck diberi

pengaman alas dari serbuk gergaji agar tidak licin dan mencegah urine

dan kotoran tercecer di jalan. Kemudian didesinfektan / disemprot di

ruangan carwash (bersamaan dengan sapi) agar semuanya bebas dari

hama penyakit.

Gambar 4. Kegiatan desinfektasi kandang

a. Pemeriksaan

Pelaksanaan tindak karantina berupa pemeriksaan yaitu

pemeriksaan dokumen, pemeriksaan klinis dan hasil

pemeriksaan laboratorium. Pada tahun 2016 terdapat 8

(delapan) kali permohonan sehingga dilakukan pemeriksaan

sebanyak 8 (delapan) kali. Semua dokumen yang diperiksa sah

dan lengkap sesuai dengan fisik media pembawa.Pada tahun

2016 tidak ditemukan adanya ketidak lengkapan dokumen.Hal ini

menunjukkan bahwa pengguna jasa telah mengetahui semua

dokumen yang dipersyaratkan.

Pelaksanaan tindak karantina berupa pemeriksaan klinis

terhadap Kambing Bibit dan Sapi Bibit dilakukan di IKH SKP

Page 39: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 26

Cilacap, namun untuk pemeriksaan dokumen dilakukan oleh

masing-masing UPT pada pintu pemasukan bibit tersebut.

Gambar 5. Kegiatan Pemeriksaan Administrasi & Fisik

b. Pengasingan

Pengasingan dilakukan untuk memastikan media

pembawa terbebas dari HPHK, sehingga diperlukan tindakan

karantina lebih lanjut dengan lebih intensif di Instalasi Karantina

Hewan baik milik pemerintah maupun pihak ketiga yang telah

ditetapkan.Lamanya pengasingan untuk sapi bakalan sekurang-

kurangnya 10 (sepuluh) hari.Selama masa pengasingan

pelaksana Medik dan Paramedik Veteriner secara bergantian

melakukan tindakan karantina baik di IKH maupun di IKHS.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh Medik dan Paramedik selama

masa pengasingan dan didokumentasikan dalam catatan harian

tindak karantina mengenai kondisi kesehatan sapi impor.

Pemberian pakan dan minum, serta catatan pemeriksaan

laboratorium selama tahun 2016 sebanyak 1305 (seribu tiga

ratus lima) sampel.Kegiatan importasi sapi dari Australia

Page 40: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 27

berdasarkan hasil pengamatan dan pemeriksaan laboratorium

tidak ditemukan adanya gejala HPHK.

d. Perlakuan

Perlakuan berupa pengobatan diberikan kepada sapi-sapi

impor jika ditemukan dan dicurigai adanya penyakit.Pemeriksaan

laboratorium dibutuhkan untuk mengetahui apakah sapi-sapi

yang dikarantina terjangkit Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) atau tidak.Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan

adalah pemeriksaan mikroskopis terhadap parasit darah dan

pemeriksaan serologis terhadap penyakit

brucellosis.Pemeriksaan mikroskopis menggunakan metode

PUD (Preparat Ulas Darah).Pemeriksaan serum menggunakan

metode uji RBT (Rose Bengal Test).

Gambar 6. Kegiatan Perlakuan, Pengobatan terhadap sapi sakit.

Page 41: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 28

e. Penahanan

Pada tahun 2016 tidak ada kegiatan penahanan.

f. Penolakan

Pada tahun 2016 tidak ada kegiatan penolakan.

g. Pemusnahan

Pada tahun 2016 tidak ada kegiatan pemusnahan.

h. Pembebasan

Pembebasan dilaksanakan setelah masa karantina

selesai dan mendapatkan sertifikat pembebasan.Pada tahun

2016 telah membebaskan sapi impor sebanyak 21.711 ekor.

Penggunaan Formulir Karantina HewanSelama tahun 2016, total penggunaan sertifikat karantina hewan

sebanyak 8 sertifikat berupa 8 sertifikat KH-12.

Tabel 30. Penggunaan & Persediaan formulir karantina Hewan tahun 2016

No Jenis Formulir Saldo awal tahun(set)

Penambahan(set)

Pemakaian(set)

Saldo(set)

1 KH -9 10 250 0 260

2 KH -12 166 250 8 408

3 KH -10 0 250 0 250

4 KH -11 0 250 0 250

5. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK

Pembuatan peta status dan situasi HPHK merupakan salah satu

tugas dan fungsi karantina dalam memberikan gambaran situasi

penyakit hewan khususnya Hama Penyakit Hewan Karantina golongan I

dan seluruh HPHK golongan II yang terjadi di wilayah SKP Kelas I

Cilacap.

Page 42: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 29

Berdasarkan pasal 76 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82

tahun 2000 tentang karantina hewan, bahwa kebijakan karantina dan

pembatasan lalu lintas media pembawa diatur berdasarkan

penggolongan hama penyakit hewan karantina dan pemetaan hama

penyakit hewan karantina. Pemetaan tersebut akan menggambarkan

status suatu Negara, area, atau tempat yang diperoleh melalui kegiatan

pengamatan. Adapun pengamatan adalah merupakan bagian dari

tindakan karantina 8 P.

Berdasarkan pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun

2000 bahwa selain pengamatan dilakukan di tempat pemasukan

selama media pembawa diasingkan untuk mengamati timbulnya gejala

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), pengamatan juga memiliki

makna mengamati situasi Hama Penyakit Hewan Karantina pada suatu

negara, area, atau tempat. Pengamatan terhadap situasi HPHK dapat

dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu secara langsung dan/ atau secara

tidak langsung.Pengamatan secara langsung dilakukan di tempat

pemasukan, tempat pengeluaran, instalasi karantina, tempat transit,

dan diatas alat angkut.Pengamatan secara tidak langsung dilakukan di

tempat lainnya dengan melibatkan atau memperoleh informasi dari

pihak yang berwewenang dalam kegiatan tersebut.

SKP Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana teknis dari

Badan Karantina Pertanian juga berperan aktif dalam upaya mencegah

masuk, tersebar, dan keluarnya hama penyakit hewan karantina

(HPHK).

Pemantauan daerah sebar HPHK yang dilakukan melalui

kegiatan pengamatan status dan situasi HPHK tahun 2016 di fokuskan

pada HPHK Golongan II, sebagaimana diatur dalam Kepmentan Nomor

: 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-jenis Hama

Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan Dan Klasifikasi Media

Pembawa.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit

Page 43: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 30

Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, maka UPTKP

menyelenggarakan fungsi yaitu pelaksanaan pemantauan daerah sebar

HPHK.Fungsi pemantauan UPTKP tersebut selanjutnya dilaksanakan

dengan melakukan pengamatan status dan situasi HPHK pada area

dimana UPTKP berada. Pengamatan status dan situasi HPHK

dilakukan secara tidak langsung, dengan memperoleh informasi dari

instansi berwenang yaitu Balai Besar Veteriner / Balai Veteriner, dan

dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di Propinsi, Kabupaten

dan/ atau kota.

Dalam peta status dan situasi HPHK di wilayah SKP Kelas I

Cilacap ini analisis data disajikan secara kualitatif atau kuantitatif sesuai

dengan jenis data yang diperoleh.Data diekspresikan dalam bentuk

table dan grafik serta dalam bentuk peta status dan situasi HPHK yang

memuat keterangan lokasi keberadaan penyakit.

Pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) tahun 2016bertujuan untuk mendapatkan data status dan

situasi penyakit HPHK di wilayah Pemantauan Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Cilacap.Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya

informasi kejadian penyakit HPHK di sembilan (9) kabupaten antara lain

Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purbalingga, Banjarnegara, Brebes,

Purworejo, Wonosobo dan Temanggung, dengan tujuan kegiatan

pemantauan ini sebagai berikut :

1. Setiap UPT Karantina Pertanian mengetahui status dan situasi

kejadian penyakit di sekitar wilayahnya masing-masing

2. Kebijakan yang dihasilkan untuk pencegahan penyebaran HPHK

diharapkan akan menjadi lebih optimal

Pemantauan Status dan Situasi Hama Penyakit Hewan

Karantina tahun 2016 dilingkup Badan Karantina Pertanian dilakukan

dengan cara pengambilan data sekunder hasil pengumpulan informasi

penyakit yang dibuat oleh dinas peternakan kabupaten/ kota, dan Bvet

melalui kunjungan ke dinas kabupaten/kota dan Balai Besar Veteriner

Wates

Page 44: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 31

Secara umum gambaran HPHK dari daerah pemantauan SKP

Kelas I Cilacap berasal dari data gejala klinis, uji lab. pasif dan

surveilans dari dinas yang membidangi fungsi teknis kesehatan hewan

di 9 Kabupaten/Kota dan bersumber dari hasil surveilans Balai Besar

Veteriner Wates dan tersaji dalam peta status dan situasi HPHK

sebagai berikut:

Gambar 8. Peta Status dan Situasi HPHK Untuk Hewan Besar di

Daerah Pemantauan SKP Kelas I Cilacap tahun 2011-2013

Gambar 9. Peta Status dan Situasi HPHK Hewan Ternak Kecil dan

Kesayangan di Daerah Pemantauan SKP Kelas I Cilacap tahun 2011-

2013

Page 45: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 32

Gambar 10. Peta Status dan Situasi HPHK Hewan Ternak Unggas

Daerah Pemantauan SKP Kelas I Cilacap tahun 2011-2013

Secara umum gambaran HPHK dari daerah pemantauan SKP

Kelas I Cilacap berasal dari data gejala klinis, uji lab. pasif dan

surveilans dari dinas yang membidangi fungsi teknis kesehatan hewan

di 9 Kabupaten/ Provinsi, Balai Besar Veteriner Wates dan hasil

penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan UGM yang tersaji dalam peta

status dan situasi HPHK sebagai berikut:

Gambar 11. Peta Status dan Situasi HPHK Hewan dari Data Gejala

Klinis, Uji Laboratorium Tahun 2015

Page 46: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 33

Gambar 11. Peta Status dan Situasi HPHK Hewan dari Data Gejala

Klinis, Uji Laboratorium Tahun 2016

6. Kegiatan Koleksi HPHK

Kegiatan koleksi HPHK sampai dengan tahun 2016 belum

dilaksanakan pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap karena

belum ditemukan adanya media pembawa karantina hewan yang

dilalulintaskan yang tertular HPHK.

Page 47: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 34

B. KARANTINA TUMBUHAN

1. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media PembawaKe Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia

Pemasukan Media Pembawa ke dalam wilayah negara Republik

Indonesia harus memenuhi persayaratan administrasi seperti yang tertuang

dalam Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 antara lain :

a. Melalui pintu pemasukan yang telah ditetapkan

b. Dilaporkan kepada petugas karantina

c. Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari negara asal

Pelabuhan Tanjung Intan yang berada di wilayah kerja Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan salah satu pintu pemasukan

Media Pembawa PSAT khususnya biji gandum. Biji gandum masuk ke wilayah

SKP Kelas I Cilacap guna memenuhi bahan baku tepung pada PT Panganmas

Inti Persada. PT. Pangan Inti Persada merupakan satu satunya perusahaan

tepung di wilayah cilacap, tepatnya di komplek pelabuhan Tanjung Intan

Cilacap.

Pengawasan keamanan pangan biji gandum ke wilayah SKP Kelas I

Cilacap mengacu pada Permentan Nomor 88/Permentan/PP.340/12/2011

tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan

Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan. Dalam Permentan ini diatur

mengenai persyaratan dan tata cara pemasukan MP PSAT serta cara

pengawasan terhadap MP PSAT, di mana gandum merupakan salah satu MP

PSAT yang termasuk dalam permentan tersebut. Permentan tersebut dirubah

dengan nomor 04 tahun 2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan

Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan, yang

berlaku efektif bulan Pebruari 2016.

Pada tahun 2016 SKP Kelas I Cilacap telah menerima pemasukan biji

Kedelai dari negara Amerika Serikat sejumlah 20.250.000 Kg dan Biji gandum

sejumlah 240.127.000 kg dari negara Australia, Kanada, dan Ukraina. Dari

keempat negara tersebut hanya ada tiga negara yang memiliki perjanjian

ekuivalen dengan negara kita yaitu Amerika Serikat, Australia dan

Page 48: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 35

Kanada,sedangkan untuk negara Ukraina belum memiliki perjanjian tersebut.

Jumlah MP PSAT yang masuk ke wilayah SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel16. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap

Tahun 2013 sd 2016

No Jenis Media Jumlah MP-PSAT pada Tahun dalam satuan Kgs2013 2014 2015 2016

1 Biji Gandum 170.365.680 171.513.827 128.596.130 240.127.000

2 Biji Kedelai 0 0 0 20.250.000

Total 170.365.680 171.513.827 128.596.130 260.377.000

Grafik Importasi MP-PSAT pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2013 – 2016

Tabel16. Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap

Tahun 2013– 2016 berdasarkan Negara Asal

No Negara AsalImportasi Pada Tahun

2013 2014 2015 2016

1 Australia 61.490.000 76.463.310 97.343.140 143.077.000

2 Kanada 11.000.000 13.500.000 10.800.000 23.050.000

3 Rusia 32.858.280 71.750.000 20.452.990

4 India 27.123.000 0 0

200,000,000

400,000,000

IMPORTASI MP-PSAT DI SKP CILACAP

Halaman 35

Kanada,sedangkan untuk negara Ukraina belum memiliki perjanjian tersebut.

Jumlah MP PSAT yang masuk ke wilayah SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel16. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap

Tahun 2013 sd 2016

No Jenis Media Jumlah MP-PSAT pada Tahun dalam satuan Kgs2013 2014 2015 2016

1 Biji Gandum 170.365.680 171.513.827 128.596.130 240.127.000

2 Biji Kedelai 0 0 0 20.250.000

Total 170.365.680 171.513.827 128.596.130 260.377.000

Grafik Importasi MP-PSAT pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2013 – 2016

Tabel16. Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap

Tahun 2013– 2016 berdasarkan Negara Asal

No Negara AsalImportasi Pada Tahun

2013 2014 2015 2016

1 Australia 61.490.000 76.463.310 97.343.140 143.077.000

2 Kanada 11.000.000 13.500.000 10.800.000 23.050.000

3 Rusia 32.858.280 71.750.000 20.452.990

4 India 27.123.000 0 0

0

200,000,000

400,000,000

20132014

20152016

IMPORTASI MP-PSAT DI SKP CILACAP

Biji Kedelai Biji Gandum

Halaman 35

Kanada,sedangkan untuk negara Ukraina belum memiliki perjanjian tersebut.

Jumlah MP PSAT yang masuk ke wilayah SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel16. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap

Tahun 2013 sd 2016

No Jenis Media Jumlah MP-PSAT pada Tahun dalam satuan Kgs2013 2014 2015 2016

1 Biji Gandum 170.365.680 171.513.827 128.596.130 240.127.000

2 Biji Kedelai 0 0 0 20.250.000

Total 170.365.680 171.513.827 128.596.130 260.377.000

Grafik Importasi MP-PSAT pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2013 – 2016

Tabel16. Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap

Tahun 2013– 2016 berdasarkan Negara Asal

No Negara AsalImportasi Pada Tahun

2013 2014 2015 2016

1 Australia 61.490.000 76.463.310 97.343.140 143.077.000

2 Kanada 11.000.000 13.500.000 10.800.000 23.050.000

3 Rusia 32.858.280 71.750.000 20.452.990

4 India 27.123.000 0 0

2016

IMPORTASI MP-PSAT DI SKP CILACAP

Page 49: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 36

5 Ukraina 37.894.400 0 0 74.000.000

6 Amerika Serikat 9.800.517 0

Total 170.365.680 171.513.827 128.596.130 240.127.000

Grafik Importasi Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2013 -

2016berdasarkan Negara Asal

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasukan

biji gandum tahun 2016 mengalami kenaikan.Hal ini disebabkan oleh kondisi

pasar dan permintaan dalam negeri yang kecenderungan mengalami

peningkatan tiap tahunnya.

Pada setiap pemasukan MP PSAT yang berupa biji gandum selalu

dilakukan pengambilan sampel oleh petugas pengambil contoh (PPC).

Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau random agar dapat mewakili.

Pengambilan sampel dilakukan pada palka di atas kapal. Sampelyang diambil

digunakan untuk pengujian PSAT dan pengujian kesehatan (ada/tidaknya

OPTK). Pengujian PSAT dilakukan oleh laboratorium swasta dengan

Australia Kanada Rusia India Ukraina USA

2016 143,077,00 23,050,000 0 0 74,000,000 0

2015 97,343,140 10,800,000 20,452,990 0 0 0

2014 76,463,310 13,500,000 71,750,000 0 0 9,800,517

2013 61,490,000 11,000,000 32,858,280 27,123,000 37,894,400 0

0

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

350,000,000

400,000,000

NEGARA ASAL MP-PSAT

Page 50: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 37

parameter pengujian seperti yang tertera pada lampiran Permentan Nomor

88/Permentan/PP.340/12/2011, sedangkan pengujian kesehatan dilakukan

oleh petugas karantina tumbuhan diLlaboratorium SKP Kelas I Cilacap.

Gambar 12. Pengambilan sampel di palka kapal

Berdasar Permentan Nomor 88/Permentan/PP.340/12/2011 maka untuk

negara-negara yang belum memiliki perjanjian ekuivalen dengan negara kita

sehingga perlu dilakukan pengujian PSAT sebelum dilakukan pelepasan.

Pengujian PSAT juga dilakukan terhadap MP PSAT yang berasal dari negara

yang sudah memiliki perjanjian (Australia dan Kanada) dalam rangka

monitoring. Hasil pengujian PSAT dari ketiga negara tersebut menunjukkan

bahwa dari sejumlah parameter yang diuji menunjukkan hasil pengujian di

Bawah BMR (Batas Minimum Residu) sehinggaMP PSAT tersebut dinyatakan

aman dikonsumsi oleh manusia. Pengujian PSAT tersebut dilakukan oleh

Laboratorium swasta yang telah terakreditasi dan ditunjuk oleh pemerintah

seperti yang tertuang dalam Permentan Nomor

88/Permentan/PP.340/12/2011.

Selain pengujian PSAT juga dilakukan pengujian kesehatan terhadap

MP PSAT tersebut untuk mengetahui ada/tidaknya OPTK. Pengujian tersebut

dilakukan di laboratorium SKP Kelas I Cilacap, apabila dari hasil pengujian

ditemukan indikasi adanya OPTK maka dilakukan pengujian lanjutan/rujukan

di Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) untuk

mengetahuispecies OPTK temuan.

Tabel 19. Rangkuman Hasil Pengujian Kesehatan MP PSAT (OPT/K) Media

Pembawa Gandum dan Kedelai sebagai berikut :

No. Negara Asal Hasil Pengujian Golongan Status

1. AUSTRALIA

- Alphitobius diaperinus SERANGGA --- Alternaria alternate CENDAWAN OPT- Brassica juncea- Brassica kaber- Avena fatua- Ipomoea purpuseae- Vicia angustifolia- Chromolaena odorata

GULMA OPT

2. UKRAINA - Sitophilus oryzae SERANGGA --

Page 51: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 38

- Alternaria alternate- Alternaria brassicae- Alternaria triticina CENDAWAN OPT

- Brassica juncea- Avena fatua- Chromolaena odorata- Vicia angustifolia- Convolvulus sepium- Convolvulus arversis- Setaria viridis- Tholspi arvense- Saponaria vaccaria

GULMA OPT

3. KANADA

Tidak ditemukan baik yang hidupmaupun mati SERANGGA --

- Alternaria alternata CENDAWAN OPT- Polygonum convolvus- Vicia angustifolia- Avena fatua

GULMA OPT

MEDIA PEMBAWA KEDELAI

4 USA

Tidak ditemukan baik yang hidupmaupun mati SERANGGA --

- Peronospora manshurita CENDAWAN OPT- Ambrasia trifida- Ambrasia artemisiifolia GULMA OPT

Berdasarkan tabel di atas bahwa pada pemasukan MP PSAT yang

berasal dari ketiga negara tidak ditemukan adanya OPTK golongan A1

maupun OPTK A2 baik dari golongan Serangga, Cendawan maupun Gulma.

2. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pengeluaran Media PembawaOPTK Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia

Berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 1992 pasal 6 bahwa setiap media

pembawa HPHK dan media pembawa OPTK akan dikeluarkan dari wilayah

negara Republik Indonesia wajib :

a. Dilengkapi sertifikat kesehatan

b. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan

c. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat tempat

pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina

Persyaratan tersebut harus dipenuhi oleh pemilik barang/media

pembawa apabila akan mengeluarkan MP tersebut dari wilayah negara RI,

sehingga beberapa pemilik barang yang berada di wilayah Layanan SKP

Page 52: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 39

Kelas I Cilacap selalu melaporkan apabila akan mengeluarkan MP tersebut

meskipun pelabuhan pengeluarannya melalui Pelabuhan Tanjung Emas

Semarang maupun Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Media pembawa yang

sering dilaporkan pengeluarannya di wilayah SKP Kelas I Cilacap yaitu kayu

albasia yang telah diolah, Gula Semut dan Tanaman Hias (Bibit).

Berdasarkan lampiran Permentan Nomor 38/Permentan/OT.140/3/2014

tentang Tindakan Karantina Tumbuhan di luar Tempat Pemasukan dan

Pengeluaran bahwa wilayah layanan SKP Kelas I Cilacap meliputi kabupaten

Cilacap, Kebumen, Banyumas, dan Purworejo. Pemilik barang yang berada di

wilayah tersebut antara lain :

a. PT. Waroeng Batok Industry (Perusahaan kayu olahan)

b. PT. Mitra Cimalati Indonesia (Perusahaan kayu olahan)

c. PT. Sabda Alam Prima Nusa (Perusahaan kayu olahan)

d. CV. Hikmat Jaya (Perusahaan kayu olahan)

e. PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)

f. UD. Hasil Saw Mill (Perusahaan kayu olahan)

g. PT. Rama Gombong Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)

h. PT. Indotama Omicron Kahar (Perusahaan kayu olahan)

i. PT. Kemilau Anugrah Sejati (Perusahaan kayu olahan)

j. PT. Cebong Kayuindo (Perusahaan kayu olahan)

k. PT. Muara Kayu Sengon (Perusahaan kayu olahan)

l. PT. Rich Harvest Hasil Timber (Perusahaan kayu olahan)

m. PT. Arumbai Kasembadan (Perusahaan kayu olahan)

n. CV. Cocos Sugar Indonesia (Perusahaan Gula Semut)

o. CV. Balai Tani (Pengusaha Tanaman Hias)

p. PT. Girisantosa Adiraya (Perusahaan kayu olahan)

q. CV. Inagro Jinawi (Perusahaan Gula Semut)

r. CV. Karya Purabaya (Perusahaan kayu olahan)

Sebagian perusahaan yang berada di wilayah SKP Kelas I Cilacap

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu

sehingga komoditas unggulan berupa kayu olahan. Jumlah komoditas ekspor

Page 53: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 40

yang telah disertifikasi oleh SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 22. Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari wilayah

negara RI di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2016 Golongan Bibit/BenihNo. Nama Komoditas Negara Tujuan Jumlah Frekuensi (kali)

1. Mahkota Dewa Taiwan 5 Kgs 1

Tabel 22. Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari wilayah

negara RI di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2016

No. Nama Komoditas Negara Tujuan Jumlah Frekuensi(kali)

1. Akar Pasak Bumi China 2 Kgs 1

2. Kayu Albasia AustraliaChinaHonkongItaliaJepangLibanonMalaysiaMeksikoMesirTaiwanVietnam

644,2860147,3630749,2081158,2016408,4160128,4906

7.667, 53003.246,80002.449,3200715,8296382,1235

M3M3M3M3M3M3M3M3M3M3M3

25382

8341

6016636

3. Kayu Durian Australia 8,0945 M3 6

4. Kayu Meranti AustraliaTaiwan

79,487940,6350

M3M3

61

5. Kayu Nyatoh Australia 2,1448 M3 1

6. Kayu Mahoni ChinaPrancisTaiwan

105,034435,0089

192,1416

M3M3M3

315

7. Kayu Tamarind Malaysia 0,0030 M3 1

8. Bahan Jamu CinaTaiwanRumania

0.50,61

KgsKgsKgs

111

9. Batang Kelapa Belanda 0,5 Kgs 1

10 Bawang Merah Jepang 0,3 Kgs 1

11 Buah Kemukus Taiwan 500 Grams 1

12 Bubuk Jahe Malaysia 560 Grams 1

13 Bubuk Kunyit Taiwan 11,5 Kgs 2

Page 54: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 41

14 Cabe Kering Jepang 0,25 Kgs 1

15 Cengkeh Taiwan 500 Grams 1

16 Daun Salam Jepang 0,1 Kgs 1

17 Daun Sirsak Kering Singapura 0,1 Kgs 1

18 Jahe Jepang 0,1 Kgs 1

19 Jenetri China 2 Kgs 1

20 Kacang Tanah Jepang 0,5 Kgs 1

21 Kakao Biji Taiwan 1 Kgs 1

22 Kapulaga Taiwan 300 Grams 1

23 Kemiri Jepang 0,2 Kgs 1

24 Kencur Jepang 0,1 Kgs 1

25 Ketumbar TaiwanJepang

5000,1

GramsKgs

11

26 Kopi Biji Taiwan 500,25 Kgs 2

27 Kopi Bubuk Taiwan 0,25 Kgs 1

28 Kunyit Jepang 0,1 Kgs 1

29 Lada Biji TaiwanJepang

5000,1

GramsKgs

21

30 Daun Kelapa &Gula Merah

Netherland 0,5 Kgs 1

31 Lidi Belanda 718,7 Grams 1

32 Pala Biji Taiwan 500 Grams 1

33 Sereh Wangi Jepang 0,1 Kgs 1

34 Teh Taiwan 400 Grams 1

35 Gula Merah (GulaSemut)

Afrika SelatanUSAAustraliaBelandaBrasilBulgariaEkuador

2.2401.120

19.99033.61078.4004.4802.240

KgsKgsKgsKgsKgsKgsKgs

1123611

Page 55: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 42

IndiaInggrisJepangJermanLibanonMalaysiaMeksikoNetherlandNorwegiaPolandiaRepublik CekoSerbia & MontenegroSrilanka

4.00011.20011.21011.200

7507.8402.240

22.401,12.000

29.1202.2402.240

35.500

KgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgs

1121121312212

Komoditas tersebut dikeluarkan dari wilayah negara RI memiliki tujuan

pemakaian yang berbeda-beda antara lain sebagian kayu olahan yang

diekspor dipergunakan untuk bahan baku furniture, Gula semut dikonsumsi

pengganti gula dari tebu, dan biji, daun, umbi-umbian digunakan untuk pengobatan

herbal dan kecantikan.

Pada proses pemeriksaan MP tersebut mengacu pada peraturan yang

ada, seperti pemeriksaan kayu olahan, selain pemeriksaan fisik dan kesehatan

pada media pembawa juga dilakukan pengawasan marking pada kemasan

kayu oleh pihak ke tiga /provider (ISPM 15). Provider yang berada di wilayah

SKP Kelas I Cilacap yaitu :

PT. Kemasan Jaya Indah dengan ID-062,

CV. Arjuna Sekuritas Abadi dengan ID-008

PT. Equaliti Indonesia dengan ID-097, berganti menjadi PT. Ekualiti

Jaya dengan ID-0127

Berdasarkan Permentan 73/permentan/OT.140/12/2012, maka SKP

Kelas I Cilacap menghimbau kepada perusahaan-perusahaan yang berada di

wilayah layanan untuk mengajukan permohonan penetapan IKT atau tempat

lain untuk memperlancar tindakan karantina tumbuhan. Ada 9 (sembilan)

perusahaan yang ditetapkan sebagai IKT oleh Badan Karantina Pertanian. IKT

yang telah ditetapkan sebagaimana dibawah ini :

a. PT. Sabda Alam Prima Nusa – Majenang, Cilacap

b. UD. Hasil Saw Mill – Kawasan Industri Cilacap

Page 56: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 43

c. PT. Indotama Omicron Kahar – Purworejo

d. PT. Rama Gombong Sejahtera – Gombong, Kebumen

e. PT. Panganmas Inti Persada – Komplek Pelabuhan Tanjung Intan

f. CV. Hikmah Jaya – Wanareja, Cilacap

g. PT. Mitra Cimalati Indonesia- Wanareja, Cilacap

h. PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera – Kawasan Industri Cilacap

i. PT. Waroeng Batok Industri – Dayeuhluhur, Cilacap

Selain IKT terdapat Tempat Lain yang ditetapkan sebagai tempat lain

dengan SK Persetujuan sesuai dengan Permentan nomor :

38/Permentan/OT.140/3/2014. Daftar Persetujuan Tempat Lain sebagaimana

dibawah ini :

a. PT. Rich Harvest Hasil Timber – Purwokerto, Banyumas

b. PT. Muara Kau Sengon – Jatilawang, Banyumas

c. PT. Cebong Kayuindo – Ajibarang, Banyumas

d. PT. Arumbai Kasembadan – Somagede, Banyumas

e. PT. Anugrah Tri Sakti – Purworejo

f. CV. Balai Tani – Kebumen

g. PT. Kemilau Anugrah Sejati – Cilongok, Banyumas

h. PT. Coco Sugar Indonesia – Purwokerto, Banyumas

i. PT. Muara Kau Sengon – Ajibarang, Banyumas

j. PT. Girisantosa Adiraya – Sokaraja, Banyumas

k. CV. Inagro Jinawi – Ajibarang, Banyumas

l. CV. Karya Purabaya – Banyumas

Penetapan IKT dan Tempat Lain tersebut sebagai tempat pemeriksaan

secara visual dalam pelaksanakan tindakan karantina untuk kegiatan ekspor.

Selain itu terdapat salah satu IKT yang mendapatkan peningkatan/

penambahan yang ditetapkan sebagai tempat lain untuk kegiatan perlakuan

karantina (fumigasi). SKP Cilacap telah membina dan mengusulkan 1 (satu)

perusahaan fumigasi MB untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY pada umumnya

dan wilayah Cilacap pada khususnya yaitu CV. Jasprim Putra Cabang Cilacap

yang telah dikukuhkan oleh Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan

Page 57: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 44

Keamanan Hayati Nabati sebagai perusahaan/pihak ketiga pelaksana

perlakuan (fumigasi) dengan ketetapan No.

3. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Antar Area DiDalam Wilayah Negara Republik Indonesia

Kegiatan Tindak Karantina Tumbuhan untuk antar area secara jelas

diatur dalam Permentan Nomor 11/Permentan/OT.140/2/2009 mengenai

Persyaratan dan Tata Cara Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap

Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa OPTK dari suatu area ke area

lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Pada Permentan ini

dijelaskan bahwa tindakan karantina dilakukan apabila Media pembawa

tersebut berasal dari area yang tidak bebas OPTK ke area yang bebas OPTK.

Hal tersebut diatas yang mendasari tindakan karantina antar area di

wilayah SKP Kelas I Cilacap,di mana apabila ada pemeriksaan terhadap

komoditas tumbuhan yang akan di antar areakan maka terlebih dahulu dilihat

target pest yang ada pada komoditas tersebut. Target pest tersebut dapat

dilihat di lampiran Permentan Nomor 93/Permentan/OT.140/12/2011

mengenai jenis-jenis Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina, yang

disempurnakan oleh permentan no 51 tahun 2015.

Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat beberapa komoditas

benih/bibit tanaman yang di antarareakan. Komoditas tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 24.Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar Area

2016 Golongan Bibit Tanaman

No Nama Komoditas Jumlah Satuan Frek Daerah TujuanTANAMAN HIDUP (BIBIT)

1. Bibit Durian 51 Btg 1 Papua

2. Bibit Lada 5 Btg 1 Kalimantan Timur

3. Tanaman Hias 6 Btg 1 Kepulauan Riau

4. Bonsai Arsia 1 Btg 1 Kalimantan Selatan

5. Bonsai Cemara Udang 3 Btg 2 Kalimantan Selatan

6. Bonsai Hokiantea 2 Btg 1 Kalimantan Timur

7. Bonsai Jeruk Kingkit 1 Btg 1 Kalimantan Selatan

Page 58: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 45

8. Bonsai Kimeng 2 Btg 2 Kalimantan Selatan

Bonsai Mirten

1 Btg1 Btg1 Btg1 Btg

1111

Kalimantan TimurKalimantan SelatanBaliLampung

9 Bonsai Sakura 1 Btg 1 Kalimantan Selatan

10 Bonsai Serut 2 Btg1 Btg

21

Kalimantan SelatanSumatera Selatan

11 Bonsai Soka 1 Btg 1 Kalimantan Selatan

12 Bonsai Ulmus 1 Btg 1 LampungTabel 24.Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar Area

2016 Golongan Hasil Tanaman

No Nama Komoditas Jumlah Satuan Frek Daerah TujuanHASIL TANAMAN BUKAN BIBIT

1. Temulawak 17 Kg 3 Kep Bangka Belitung

2. Sambiloto 1 Kg 1 Kep Bangka Belitung

3. Kunyit 4,7 Kg 2 Kep Bangka Belitung

4. Jintan 0,2 Kg 1 Kep Bangka Belitung

5. Kulit Kayu Manis 0,7 Kg 2 Kep Bangka Belitung

6. Jenetri 13 Btg 1 Kep Riau

7. Kapulaga 0,35 Kg 2 Kep Bangka Belitung

8. Adas pedas 0,15 Kg 1 Kep Bangka Belitung

9. Bahan Jamu 5,1 Kg0,5 Kg

71

Kep Bangka BelitungPapua

10. Cengkeh 0,05 Kg 1 Kep Bangka Belitung

11. Buah Kemukus 0,5 Kg 1 Kep Bangka Belitung

Rata-rata komoditas antar area (pengeluaran) hanya berasal dari

wilayah Cilacap, dan jumlah komoditas ini lebih kecil dibandingkan tahun

sebelumnya.Pada SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat komoditas dari domestik

masuk, sehingga kegiatan antar area hanya didominasi domestik keluar yang

sebagian besar komoditasnya adalah bonsai/tanaman hias.

Page 59: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 46

Gambar 13. salah satu komoditas unggulan antar area

4. Kegiatan 8PSesuai dengan Undang Undang nomor 16 tahun 1992 bahwa Tindakan

Karantina Pertanian meliputi kegiatan 8P yaitu :

a. Pemeriksaan

Pada kurun waktu tahun 2013 hingga tahun 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap telah melakukan pemeriksaan

terhadap media pembawa antara lain:

Tabel 25. Kegiatan Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa 2013

sd 2016

No NamaKomoditas

2013 2014 2015 2016

1 Biji Gandum 128.596.130Kg

171.513.827Kg

128.596.130Kgs

240.127.000

Biji Kedelai 0 0 0 20.250.000Kg

2 KayuOlahan

234.739,6191M3

209.283,37M3

234.739,6191M3

808.000.000M3

9.966,8568Kg

0 9.966,8568Kgs

0

3 Bahan Jamu 30,25 kg 0 30,25 Kgs 80.955 Kg

4 Gula Merah(semut) 86.827 kg 0 86.827,69

Kgs284.021 Kg

5 Buah Segar 3 Kg 0 3 Kgs 0

6 Bibit 0 92 batang 29.426 Btg

Page 60: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 47

Tanaman 0 60,43Kg 1.192.545Kgs

7 KemasanKayu

482 koli 23 Kemasan

8 Biji Jenetri 61.363 KG

9 SerabutKelapa

65.085 Kg

b. Pengasingan

Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan

pengasingan

c. Pengamatan

Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan

pengamatan

d. Penahanan

Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat kegiatan

penahanan berupa penahanan benih tanaman, yang dilalulintaskan

melalui Kantor Pos dan Giro maupun Biro Titipan Kilat lainnya.

Penahanan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

No KomoditasBulan

PenahananNegara Asal

Jumlah Keterangan

Koli vol sat Gol Bentuk

GOLONGAN BENIH TANAMAN (BIBIT)

1 Padi April --- 1 1,5 Kgs A Biji

2

Bawang Daun

April --- 1

1 Bks A Biji

Kapri 1 Bks A Biji

Seledri 1 Bks A Biji

Beet 1 Bks A Biji

Tomat 3 Bks A Biji

Ketimun 3 Bks A Biji

Terong 6 Bks A Biji

Sayuran Lainnya 2 Bks A Biji

3

Mawar

April Hong Kong 1

1 Bks A Biji

Paprika 1 Bks A Biji

Peony 1 Bks A Biji

Wolfberry 1 Bks A Biji

Page 61: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 48

4 Wild Dagga April China 1 2 Bks A Biji

5

Kangkung

April China 1

3 Bks A Biji

Sawi 10 Bks A Biji

Kailan 20 Bks A Biji

6

Tomat

April China 1

1 Bks A Biji

Bunga Kupu-

kupu1 Bks A Biji

7 Bunga Matahari April Jerman 1 15 Bks A Biji

8 Tanaman Hias April China 1 17 Bks A Biji

9 Tanaman Hias April China 1 1 Bks A Biji

10 Cabe Kering April --- 1 0,5 Kgs A Buah

JUMLAH10 2 Kgs

92 Bks

Komoditas tersebut diatas berasal dari Negara asal China, Hongkong,

dan Jerman, dengan frekuensi pemasukan sejumlah 10 kali.Media

Pembawa yang dilakukan penahanan dari kegiatan pemasukan melalui

Kantor Pos Purwokerto tanpa dilengkapi adanya dokumen persyaratan

karantina dan tidak dilaporkan kepada petugas karantina sehingga

dilakukan penahanan.

e. Perlakuan

Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat kegiatan

Perlakuan untuk komoditas Barecore milik PT Rama Gombong

Sejahtera Kebumen. Perlakuan fumigasi menggunakan fumigan Methyl

Bromide (CH3BR) dengan dosis 48 Grams/M3 dilokasi Depo Pelindo

Semarang sebanyak 3 (tiga) kali pelaksanaan. Pelaksana fumigasi oleh

Astri Pancanaka Nariswara ID – 0149 MB yang beralamatkan di Griya

Harmoni Pratama 3 A2 Ngipik, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

dengan hasil pelaksanaan sebagai berikut :no No kontener Dosis Waktu

Paparan

TLV Fumigator Pengawas Tgl

Fumigasi

1

PONU.8108743

MSKU.1499538

MSKU.4381043

MSKU.1573023

MSKU.1303497

48

GRAMS/M324 Jam 3ppm Didik S Nuro’is, SP

31

Agustus-1

September

2016

2MSKU.8726799

MSKU.9328784

48

GRAMS/M324 Jam 2 ppm Didik S Nuro’is, SP

14-15

Oktober

Page 62: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 49

PONU.7644891

MSKU.1244202

MSKU.1783689

2016

3

PONU.7159303

MVIU.0015460

MSKU.9523008

MSKU.9267040

AMFU.8624781

48

GRAMS/M324 Jam 3 ppm Didik S Nuro’is, SP

14-15

Oktober

2016

f. Penolakan

Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat kegiatan

penolakan terhadap benih tanaman, yang dilalulintaskan melalui

Kantor Pos dan Giro maupun Biro Titipan Kilat lainnya.Benih – benih

tanaman hias, tanaman sayuran dan benih lainnya berasal dari Negara

asal China, Hongkong, dan Jerman, dengan frekuensi pemasukan

sejumlah 10 kali. Media Pembawa yang dilakukan penahanan dari

kegiatan pemasukan melalui Kantor Pos Purwokerto tanpa dilengkapi

adanya dokumen persyaratan karantina dan tidak dilaporkan kepada

petugas karantina sehingga dilakukan penolakan.Penolakan ini

dilakukan karena pemilik barang tidak dapat melengkapi dokumen

persyaratan dalam jangka waktu 14 hari.

g. Pembebasan

Selama tahun 2016 SKP kelas I Cilacap telah membebaskan

media pembawa pada tabel dibawah ini :

Tabel 28, Pembebasan Media Pembawa Tahun 2016

No Nama Komoditas Jumlah

1 Bibit Tanaman 29.392 Btg

2 Bahan Jamu Herbal 30,25 Kgs

3 Kayu Olahan234.739,6191 M3

9.966,8568 Kgs

4 Gula Merah (Gula Semut) 86.827,69 Kgs

5 Gandum Biji 128.596.130 Kgs

Page 63: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 50

6 Biji Kedelai 20.250.000 Kgs

Data tersebut diatas merupakan komoditas unggulan dan

merupakan media pembawa yang selalu dilalu dilayani pada SKP Kelas

I Cilacap.Masih banyak komoditas yang dibebaskan namun frekwensi

dan jumlahnya sangat kecil tidak kami laporkan secara mendetail.

Pada tahun 2016 pembebasan media pembawa yang

dilaporkan terbatas pada komoditas yang frekwensinya cukup tinggi,

selain itu pembebasan yang dilakukan seringkali bukan termasuk media

pembawa OPTK.

h. Pemusnahan

Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat kegiatan

pemusnahan terhadap benih tanaman, yang dilalulintaskan melalui

Kantor Pos dan Giro maupun Biro Titipan Kilat lainnya.Benih – benih

tanaman hias, tanaman sayuran dan benih lainnya berasal dari Negara

asal China, Hongkong, dan Jerman, dengan frekuensi pemasukan

sejumlah 10 kali.Media Pembawa yang dilakukan penolakan yaitu

Benih/Bibit Tanaman sejumlah 10 koli, 2 Kgs, 92 bungkus/saset.

Pemusnahan dilakukan karena pemilik barang tidak dapat melengkapi

dokumen persyaratan karantina dan tidak dapat mengembalikan barang

tersebut ke negara asal sehingga benih tersebut dimusnahkan.

5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/K Di Wilayah Kerja SKP Kelas I Cilacap

Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2016 dari

persiapan sampai dengan pembuatan laporan dilaksanakan pada bulan

Februari sampai dengan September 2016. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para

pejabat fungsional baik POPT ahli maupun terampil.

Page 64: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 51

Lokasi Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK dilaksanakan di

5 (lima) kabupaten dalam wilayah pemantauan SKP Cilacap, yaitu Kabupaten

Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen dan Purworejo.

Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2016tidak ditemukan

OPTK A1 hanya OPTK A2 yaitu : Ephelis oryzae dan Burkholderia glumae

menginfeksi pada tanaman inang Padi, Peronosclerospora sorghi menginfeksi

pada tanaman inang Jagung dan Uromycladium tepperianum menginfeksi pada

tanaman inang Albasia. Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2016

ditemukan OPTK A2 seperti dibawah ini yaitu :

Kabupaten Cilacap :

Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi

1 Burkholderia glumae Padi

Desa KarangrejaKec. Maos

S 07037.463E109008.969Elev. 25 M

Desa BuntonKec. Adipala

S 07040.501E109009.007Elev. 17 M

Desa BulaksariKec. Bantarsari

S 07032.075E108053.174Elev. 17 M

Desa CilibangKec. Jeruklegi

S 07034.512E109001.340Elev. 44 M

Kabupaten Banyumas :

Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi

1 Peronosclerosporasorghi Jagung

Desa. Banteran,Kec. Sumbang

S 07021.531E109015.619Elev. 239 M

Desa. Purwokerto UtaraKec. Purwanegara

S 07024.585E109013.972Elev. 120 M

2 Burkholderia glumae Padi

Desa Kedung RanduKec. Patikraja

S 07028.360E109014.087Elev. 83 M

Desa Tambaksari KidulKec. Kembaran

S 07023.683E109015.889Elev. 147 M

Desa KaranggintungKec. Sumbang

S 07022.841E109015.055Elev. 189 M

Desa Kemutug KidulKec. Baturaden

S 07020.232E109014.172Elev. 438 M

Page 65: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 52

3 Ephelis oryzae Desa Kemutug KidulKec. Baturaden

S 07020.232E109014.172Elev. 438 M

4 Uromycladiumtepperianum Albasia Desa Dukuh Waluh

Kec. Kembaran

S 07024.466E109016.244Elev. 118 M

Kabupaten Purbalingga :

Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi

1 Burkholderia glumae Padi

Desa Kalitinggar KidulKec. Padamara

S 07024.956E109019.953Elev. 118 M

Desa ToyarekaKec. Kemangkon

S 07022.985E109018.690Elev. 46 M

2 Peronosclerosporasorghi Jagung

Desa Karang KlesemKec. Kutasari

S 07027.793E109023.920Elev. 144 M

Desa Karang ArenKec. Kutasari

S 07021.856E109019.210Elev. 227 M

3 Uromycladiumtepperianum Albasia

Desa TelogoyosoKec. Bobotsari

S 07025.900E109029.274Elev. 270 M

Desa KarangrejaKec. Tlahap Lor

S 07016.658E109020.955Elev. 572 M

Desa KarangrejaKec. Tlahap Lor

S 07013.601E109019.919Elev. 751 M

Desa SerangKec. Karangreja

S 07013.446E109017.418Elev. 819 M

Kabupaten Kebumen :

Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi

1 Burkholderia glumae Padi

Desa KabekelenKec. Prembun

S 07043.280E109049.208Elev. 9 M

Desa WinongKec. Mirit

S 07044.561E109046.985Elev. 3 M

2 Peronosclerosporasorghi Jagung Desa Kenoyo Jayan

Kec. Ambal

S 07047.120E109042.984Elev. 3 M

Page 66: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 53

Kabupaten Purworejo :

Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi

1 Burkholderia glumae Padi

Desa ButuhKec. Butuh

S 07042.857E109050.594

Desa KerepKec. Kemiri

S 07040.999E109053.900

Desa DoplangKec. Purworejo

S 07043.503E110010.452

2 Peronosclerosporasorghi Jagung

Desa WonosariKec. Ngombol

S 07051.452E109057.806Elev. 46 M

Desa KumpulsariKec. Ngombol

S 07050.267E109054.470Elev. M

Desa HarjobinangunKec. Grabag

S 07050.279E109054.465Elev. M

Hasil Pemantauan ini telah dikoordinasikan dengan BPTPH masing

masing wilayah pemantauan dan dipublikasikan dalam kegiatan Seminar Lokal

Hasil Pemantauan OPTK Tahun 2016, di Ruang Rapat Stasiun Karnatina

Pertanian Kelas I Cilacap.

Page 67: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 54

Dari hasil seminar diadakan perbaikan sistim pengambilan data

sekunder maupun primer termasuk didalamnya sistim pemetaannya. Hasil

rangkuman seminar lokal dan pelaksanaan pemantauan dan atas bimbingan

dekan vakultas jendral sudirman, penyempurnaan pelaporan hasil

pemantauan ditindak lanjuti dengan Seminar Nasional.

6. Koleksi dan Pemetaan OPT/OPTK dan Media PembawaKoleksi OPT/OPTK di laboratorium SKP Kelas I cilacap berasal dari

hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK dan hasil intersepsioperasional

seperti pada pemasukan biji gandum, koleksi tersebut antara lain seperti

koleksi biji gulma yang terbawa media pembawa gandum. Selain koleksi

OPT/OPTK juga terdapat koleksi media pembawa dari hasil pemeriksaan di

lapangan seperti koleksi biji gandum, kayu olahan albasia. Koleksi-koleksi

tersebut disimpan di laboratorium tumbuhan SKP Kelas I Cilacap.

Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2015 dapat dipetakan sesuai

lokasi temuan OPTK seperti di uraikan pada tabel 23. Dibawah ini yaitu :

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN BANYUMAS

Page 68: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 55

Gambar 14 & 15.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2

Spiroplasma citri(OPTK A1)

PSTW(OPTK A2)

Uromycladiumtepperianum (OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURWOREJO

PSTW

(OPTK A2)

Bulkhoderia glumae

(OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURBALINGGA

Halaman 55

Gambar 14 & 15.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2

Spiroplasma citri(OPTK A1)

PSTW(OPTK A2)

Uromycladiumtepperianum (OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURWOREJO

PSTW

(OPTK A2)

Bulkhoderia glumae

(OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURBALINGGA

Halaman 55

Gambar 14 & 15.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2

Spiroplasma citri(OPTK A1)

PSTW(OPTK A2)

Uromycladiumtepperianum (OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURWOREJO

PSTW

(OPTK A2)

Bulkhoderia glumae

(OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURBALINGGA

Page 69: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 56

Gambar 16 & 17.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2

PSTW

(OPTK A2) Bulkhoderiaglumae

(OPTK A2)

Uromycladiumtepperianum

(OPTK A2)

PSTW

(OPTK A2)

Peronosclerosporasorghi

(OPTK A2)

Bulkhoderiaglumae

(OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN KEBUMEN

Halaman 56

Gambar 16 & 17.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2

PSTW

(OPTK A2) Bulkhoderiaglumae

(OPTK A2)

Uromycladiumtepperianum

(OPTK A2)

PSTW

(OPTK A2)

Peronosclerosporasorghi

(OPTK A2)

Bulkhoderiaglumae

(OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN KEBUMEN

Halaman 56

Gambar 16 & 17.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2

PSTW

(OPTK A2) Bulkhoderiaglumae

(OPTK A2)

Uromycladiumtepperianum

(OPTK A2)

PSTW

(OPTK A2)

Peronosclerosporasorghi

(OPTK A2)

Bulkhoderiaglumae

(OPTK A2)

PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN KEBUMEN

Page 70: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 57

Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2016dapat dipetakan sesuai lokasi

temuan OPTK seperti di uraikan pada tabel 23. Dibawah ini yaitu :

Gambar 16 Peta Penyebaran OPTK A2 pada Kabupaten Cilacap.

Gambar 17.Peta Penyebaran OPTK A2 pada Kabupaten Banyumas.

Burkholderia glumae

Peronosclerospora sorghi,

Uromycladium tepperianum

Ephelis oryzae

Burkholderia glumae

Page 71: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 58

Gambar 16 Peta Penyebaran OPTK A2 pada Kabupaten Purbalingga.

Gambar 17.Peta Penyebaran OPTK A2 pada Kabupaten Kebumen.

Burkholderia glumae

Peronosclerospora sorghi

Peronosclerospora sorghi

Burkholderia glumae

Uromycladiumtepperianum

Page 72: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 59

Gambar 16 Peta Penyebaran OPTK pada Kabupaten Purworejo.

7. Penyidikan Kasus Tindak KarantinaFrekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas I Cilacap yang

relative sedikit atau tidak terlalu banyak menyebabkan sedikitnya kasus

penyimpangan yang terjadi sehingga tidak perlu tindakan penyidikan.Tidak

adanya kasus penyidikan disebabkan karena para pemilik barang telah

memahami tentang aturan karantina tumbuhan.

Penggunaan Formulir

Beberapa jenis formulir karantina tumbuhan mempunyai mempunyai

kegunaan masing masing terkait dengan sertifikasi komoditas tumbuhan baik

ekspor, impor dan antar area. Jumlah dokumen formulir karantina yang

digunakan menjadi indikator banyaknya frekuensi sertifikasi yang dilakukan di

SKP Kelas I Cilacap. Pada tahun 2014, 2015 dan 2016 penggunaan formulir

karantina tumbuhan dapat dilihat pada tabel 24.berikut :

Burkholderia glumae

Burkholderia glumae

Page 73: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 60

Tabel 29. Penggunaan formulir karantina tumbuhan tahun 2014 - 2016

UraianDokumen

2014 2015 2016

KT-9 KT-10 KT-12 KT-9 KT-10 KT-12 KT-9 KT-10 KT-12

Saldo awaltahun (set) 428 314 216 408 1.127 216 394 374 211

Penambahan(set) 0 1.500 0 0 0 0 500 1.000 500

Pemakaian(set) 19 687 0 14 753 5 412 564 215

Saldo (set) 408 1.127 216 394 374 211 482 810 496

8. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan PajakFrekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas I Cilacap yang

cukup kecil, sehingga upt belum bisa mentargetkan penerimaan Negara

khususnya dari tindakan karantina baik karantina hewan dan karantina

tumbuhan.Meskipun demikian SKP Cilacap telah berupaya semaksimal

mungkin mencari kemungkinan penambahan cakupan dan realisasi

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disetorkan langsung ke kas

Negara oleh mitra kerja. Target PNBP SKP Kelas I Cilacap Tahun 2016

sebesar Rp. 608.000.000, dengan Realisasi PNBP sebesar Rp. 756.077.133

sehingga PNBP SKP Kelas I Cilacap telah melampaui target sebesar Rp.

148.077.133,- ( 148% )

Realisasi penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) SKP Cilacap

kurun waktu tahun 2016 dapat di uraikan dibawah ini :

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap

BULA

N PEN

YETORA

NPN

BP TAH

UN

AN

GG

ARA

N 2016

423951 423215 423141 423921 423129

Penerimaan

kembali belanja

pegawai (TA

YL)

Sensor KarantinaPertanian

Pendapatansew

a gedung,tanah, bangunan

Pendapatanpelunasan

Piutang Non

Bendahara

Pendapatanpenjualan A

setLainnya yang

berlebih / Rusak/ D

ihapus

Page 74: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 61

JANUARI 425,200 9,162,000 0 0 0PEBRUARI 0 80,639,740 0 0 0MARET 740,000 74,401,006 0 0 0APRIL 0 1,978,793 0 0 0MEI 0 22,612,307 0 0 0JUNI 0 12,670,468 244,400 27,291,000 0JULI 0 77,557,864 244,400 12,770,000 0AGUSTUS 0 80,007,902 244,400 0 3,298,987SEPTEMBER 0 42,266,956 244,400 0 0OKTOBER 0 73,764,085 244,400 0 0NOPEMBER 13 51,573,000 244,400 0 0DESEMBER 0 183,207,012 244,400 0 0

JUMLAH 1,165,213 709,841,133 1,710,800 40,061,000 3,298,987

Grafik PNBP tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap

Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) pada SKP Cilacap memiliki

beberapa akun sebagai pos pemasukan, namun hal ini hanya sebagai penerimaan

saja.Namun akun yang pokok untuk PNBP pada SKP Cilacap hanya kegiatan

Sensor Karantina Pertanian karena kegiatan tersebut yang mendapatkan

pengembalian belanja dan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan

upt.Pembiayaan dari pos PNBP masih mutlak pada kegiatan Sensor KarantinaPertanian belum kepada realisasi PNBP secara umum.

0100,000,000200,000,000300,000,000400,000,000500,000,000600,000,000700,000,000800,000,000

Halaman 61

JANUARI 425,200 9,162,000 0 0 0PEBRUARI 0 80,639,740 0 0 0MARET 740,000 74,401,006 0 0 0APRIL 0 1,978,793 0 0 0MEI 0 22,612,307 0 0 0JUNI 0 12,670,468 244,400 27,291,000 0JULI 0 77,557,864 244,400 12,770,000 0AGUSTUS 0 80,007,902 244,400 0 3,298,987SEPTEMBER 0 42,266,956 244,400 0 0OKTOBER 0 73,764,085 244,400 0 0NOPEMBER 13 51,573,000 244,400 0 0DESEMBER 0 183,207,012 244,400 0 0

JUMLAH 1,165,213 709,841,133 1,710,800 40,061,000 3,298,987

Grafik PNBP tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap

Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) pada SKP Cilacap memiliki

beberapa akun sebagai pos pemasukan, namun hal ini hanya sebagai penerimaan

saja.Namun akun yang pokok untuk PNBP pada SKP Cilacap hanya kegiatan

Sensor Karantina Pertanian karena kegiatan tersebut yang mendapatkan

pengembalian belanja dan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan

upt.Pembiayaan dari pos PNBP masih mutlak pada kegiatan Sensor KarantinaPertanian belum kepada realisasi PNBP secara umum.

423951 Penerimaan kembalibelanja pegawai (TAYL)

423215 Sensor KarantinaPertanian

423141 Pendapatan sewagedung, tanah, bangunan

423921 Pendapatanpelunasan Piutang NonBendahara

423129 Pendapatan penjualanAset Lainnya yang berlebih /Rusak / Dihapus

Halaman 61

JANUARI 425,200 9,162,000 0 0 0PEBRUARI 0 80,639,740 0 0 0MARET 740,000 74,401,006 0 0 0APRIL 0 1,978,793 0 0 0MEI 0 22,612,307 0 0 0JUNI 0 12,670,468 244,400 27,291,000 0JULI 0 77,557,864 244,400 12,770,000 0AGUSTUS 0 80,007,902 244,400 0 3,298,987SEPTEMBER 0 42,266,956 244,400 0 0OKTOBER 0 73,764,085 244,400 0 0NOPEMBER 13 51,573,000 244,400 0 0DESEMBER 0 183,207,012 244,400 0 0

JUMLAH 1,165,213 709,841,133 1,710,800 40,061,000 3,298,987

Grafik PNBP tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap

Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) pada SKP Cilacap memiliki

beberapa akun sebagai pos pemasukan, namun hal ini hanya sebagai penerimaan

saja.Namun akun yang pokok untuk PNBP pada SKP Cilacap hanya kegiatan

Sensor Karantina Pertanian karena kegiatan tersebut yang mendapatkan

pengembalian belanja dan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan

upt.Pembiayaan dari pos PNBP masih mutlak pada kegiatan Sensor KarantinaPertanian belum kepada realisasi PNBP secara umum.

423951 Penerimaan kembalibelanja pegawai (TAYL)

423215 Sensor KarantinaPertanian

423141 Pendapatan sewagedung, tanah, bangunan

423921 Pendapatanpelunasan Piutang NonBendahara

423129 Pendapatan penjualanAset Lainnya yang berlebih /Rusak / Dihapus

Page 75: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 62

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak pada SKP Cilacap dapat di

uraikan pada tabel dibawah ini untuk kurun waktu 6 tahun terakhir. Data tersebut

hasil pelaporan petugas Sistim Akuntansi Instansi (SAI) sebagai berikut :

Tabel Realisasi PNBP Tahun 2011 hingga Tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap.

AKUNPNBP

URAIAN AKUN

REALISASI PADA TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015 2016KET

423122

Pendapatan daripenjualanPeralatan danMesin

0 0 0 0 0 0

423129Pendapatan daripemindahtangananBMN lainnya

0 0 64,600,000 15,180,000 0 3,298,987

423141Pendapatan SewaTanah, Gedung danBangunan

288,000 288,000 288,000 0 0 1,710,800

423142Pendapatan SewaPeralatan danMesin

0 0 0 0 0 0

423215

Pendapatansensor/Karantina,Pengawasan/Pemeriksaan

381,357,885 538,941,938 438,596,105 701,649,531 567,505,332 709,841,133

423951

Pendapatan danPenerimaankembalitahunanggaran yang lalu(Bel. Pegawai)

441,450 36 1,460,170 1,460,850 3,551,181 1,165,213

423952

Pendapatan danPenerimaankembalitahunanggaran yang lalu(Bel. Barang)

864,700

423752

Pendapatan DendaKeterlambatanPenyelesaianPekerjaanPemerintah

7,315,720

423921PendapatanPelunasan PiutangNon Bendahara

40,061,000

423922

PendapatanPelunasan GantiRugi atas Kerugianyang diderita olehNegara (TP/TGR)Bendahara

4,250,000

JUMLAH TOTAL 382,087,335 543,479,974 512,259,995 718,290,381 571,921,213 756,077,133

Page 76: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

Halaman 63

Grafik Realisasi PNBP 6 Tahun terakhir pada SKP Cilacap

Berdasarkan data tersebut diatas dapat di analisa bahwa realisasi PNBP Tahun

2016 telah melebihi target hal ini disebabkan oleh :

a. Terbitnya Peraturan penentuan Tarif Baru dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 35 Tahun 2016.

b. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 yang terjadi

kenaikan pada tariff Impor, Ekspor dan transport Petugas Karantina

dibebankan kepada pemakai jasa karantina.

c. Selain pemasukan (Impor) komoditas Biji Gandum diwilayah kerja SKP

Cilacap terdapat pemasukan (Impor) Biji Kedele dari Negara Amerika

Serikat sebesar 20.250.000 Kg.

01000000020000000300000004000000050000000600000007000000080000000

4231

22

4231

29

4231

41

Axi

s Ti

tle

Halaman 63

Grafik Realisasi PNBP 6 Tahun terakhir pada SKP Cilacap

Berdasarkan data tersebut diatas dapat di analisa bahwa realisasi PNBP Tahun

2016 telah melebihi target hal ini disebabkan oleh :

a. Terbitnya Peraturan penentuan Tarif Baru dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 35 Tahun 2016.

b. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 yang terjadi

kenaikan pada tariff Impor, Ekspor dan transport Petugas Karantina

dibebankan kepada pemakai jasa karantina.

c. Selain pemasukan (Impor) komoditas Biji Gandum diwilayah kerja SKP

Cilacap terdapat pemasukan (Impor) Biji Kedele dari Negara Amerika

Serikat sebesar 20.250.000 Kg.

4231

41

4231

42

4232

15

4239

51

4239

52

4237

52

4239

21

4239

22

JUM

LAH

TO

TAL

REALISASI PNBP

URAIAN AKUN

REALISASI PADA TAHUN 2011

REALISASI PADA TAHUN 2012

REALISASI PADA TAHUN 2013

REALISASI PADA TAHUN 2014

REALISASI PADA TAHUN 2015

REALISASI PADA TAHUN 2016

Halaman 63

Grafik Realisasi PNBP 6 Tahun terakhir pada SKP Cilacap

Berdasarkan data tersebut diatas dapat di analisa bahwa realisasi PNBP Tahun

2016 telah melebihi target hal ini disebabkan oleh :

a. Terbitnya Peraturan penentuan Tarif Baru dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 35 Tahun 2016.

b. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 yang terjadi

kenaikan pada tariff Impor, Ekspor dan transport Petugas Karantina

dibebankan kepada pemakai jasa karantina.

c. Selain pemasukan (Impor) komoditas Biji Gandum diwilayah kerja SKP

Cilacap terdapat pemasukan (Impor) Biji Kedele dari Negara Amerika

Serikat sebesar 20.250.000 Kg.

URAIAN AKUN

REALISASI PADA TAHUN 2011

REALISASI PADA TAHUN 2012

REALISASI PADA TAHUN 2013

REALISASI PADA TAHUN 2014

REALISASI PADA TAHUN 2015

REALISASI PADA TAHUN 2016

Page 77: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 56

BAB IV

KEGIATAN LAIN-LAIN

A. Koordinasi / Kerjasama

1. Koordinasi / kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian

Koordinasi / kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian pada tahun

2016telah dilakukan antara lain :

a. BKP Yogyakarta, kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemantapan dan

evaluasi program Nasional Barantan dan Tarif PNBP yang berlaku dibadan

Karantina Pertanian.

b. BKP Ternate dan Lombok dalam rangka Rapat Koordinasi Wilayah Barat

tentang evaluasi dan kontrak kinerja kegiatan operasional.

c. BKP Cilegon dalam rangka Uji Konsep Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan

Petunjuk Teknis (Juknis) Kepolisian Khusus (Polsus) Badan Karantina

Pertanian.

d. BKP Semarang dan Yogyakarta dalam rangka penyatuan persepsi

langkah-langkah akselerasi Ekspor dan kesepahaman kewenangan

kegiatan operasional dalam wilayah layanan Jawa Tengah dan DI

Yagyakarta

Kegiatan ini dilakukan untuk pemantapan program, menuju sistim

ketahanan pangan nasional. SKP Kelas I Cilacap melaksanakan koordinasi

tersebut untuk memperkuat kerjasama, pengawasan bertukar informasi, dan

evaluasiserta deteksi dini dalam lalu lintas media pembawa impor khususnya

galongan benih/bibit, peredaran dan hasil analisis OPTK yang kemungkinan

area penyebarannya hingga kewilayah kerja SKP Kelas I Cilacap.Tujuan lain

dari kegiatan koordinasi / kerjasama dengan UPT lingkup Badan Karantina

Pertanian adalah untuk penguatan kelembagaan melalui kerjasama,

pengawasan bertukar informasi, dan evaluasisertakegiatan karantina antar

UPT agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bisa lebih lancar

dan tertib.

Page 78: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 57

Kegiatan koordinasi lingkup Barantan dilakukan dalam rangka

pertemuan koordinator pejabat fungsional medik/paramedik veteriner dan

POPT, untuk penyusunan analisa jabatan dan analisa beban kerja.

Dalam bidang anggaran, koordinasi dilakukan dengan melakukan

rapat regional evaluasi kegiatan tahun lalu, tahun berjalan dan penyusunan

rencana kegiatan tahun 2018, rapat penyusunan dan pengesahan DIPA 2017,

rekonsiliasi data SAK dan SIMAKBMN tahun 2016.

2. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di daerah

a. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di bidang Penindakan

dan Penegakan Hukum

Koordinasi / kerjasama dilakukan dengan Kepolisian Daerah

Jawa Tengah dalam rangka pemantapan kinerja Penyidik Pegawai

Negeri Sipil Badan Karantina Pertanian (PPNS BARANTAN) dalam

teknis penyidikan pelanggaran peraturan perkarantinaan pertanian .

Koordinasi juga dilakukan dengan Kejaksaan Negeri Cilacap dalam

rangka konsultasi sistim penindakan pelanggaran dan sistim

pemberkasan perkara, termasuk sistim pemusnahan barang bukti

sesuai kaidah KUHP yang berlaku.

Gambar 18. Sesi dialog bersama Polda Jateng

Mengingat Frekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas

I Cilacap yang cukup kecil menyebabkan sedikitnya kasus

Page 79: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 58

penyimpangan yang terjadi sehingga tidak perlu tindakan penyidikan.

Tidak adanya kasus penyidikan disebabkan karena para pemilik barang

telah memahami tentang aturan karantina tumbuhan.

Gambar 18. Sesi dialog bersama kejaksaan Negeri Cilacap

Capaian koordinasi dibidang penindakan dan penegakan hukum

juga dilakukan dalam rangka kerjasama pemusnahan barang

bukti/sitaan dari Kepolisian dan Kejaksaan, mengingat fasilitas

pemusnahan di SKP Kelas I Cilacap cukup respentatif dan sangat

memadai baik dari segi volume maupun sistim pemusnahannya.

b. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di bidang Karantina

Pertanian

Koordinasi / kerjasama dilakukan dengan Dinas Peternakan dan

Perikanan di 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota, antara lain

Kabupaten/KotaBrebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga,

Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo dan

Temanggungdalam rangka kegiatan Pemantauan HPHK, dan 5 (lima)

Kabupaten/Kota anatara lain Kabupaten Cilacap, Banyumas,

Purbalingga, Kebumen dan Purworejo dalam rangka kegiatan

Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPT/OPTK.

SKP Kelas I Cilacap juga melakukan koordinasi dengan Instansi

Bea dan Cukai Purwokerto, Kantor Pos Indonesia

Page 80: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 59

Purwokerto.Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan

kerjasama antara Instansisertarencana Pengalihan kewenangan Bea

dan Cukai di kantor pos purwokerto ke Bea dan Cukai Yogyakarta,

serta para stakeholder di Kantor Pos Indonesia Purwokerto dalam

operasional kedepan.

c. Koordinasi / kerjasama dengan instansi Kementerian Keuangan

Koordinasi / kerjasama dengan instansi Kementerian Keuangan

di daerah terkait konsolidasi penyusunan laporan keuangan semester I,

maupun tahunan, kegiatan rekonsiliasi SIMAK-BMN semester maupun

tahunan, sosialisasi peraturan keuangan yang baru, kegiatan ini

melibatkan KPPN Cilacap, Kantor Dirjen dan Perbendaharaan Negara

Semarang, KPKNL Purwokerto.

d. Koordinasi / kerjasama dengan instansi lingkup kepabeanan

Koordinasi / kerjasama dengan instansi lingkup kepabeanan di

daerah terkait konsolidasi dan Pemantapan Program Kelayakan

Pelabuhan Tanjung Intan Sebagai Pelabuhan Pemasukan Sapi Impor

dan Antar Area. Program ini merupakan penjabaran dari kementerian

pertanian dalam rangka pemusatan pelabuhan pemasukan komoditas

hewan ruminansia besar kewilayah Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Cilacap. Koordinasi dalam rangka penyusunan kesiapan aparatur

kepabeanan dalam menyongsong program pemusatan pemasukan

sapi impor tersebut.

Gambar 19. Sesi dialog Penyediaan IKH Permanen

Page 81: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 60

Koordinasi melibatkan instansi kepabeanan dan mitra kerjanya

antara lain dari PT. Pelindo, Agen/Ekspedisi Pelayaran, Instansi unsur

kemaritiman, Instansi terkait dalam pemerintah propinsi Jawa Tengah

dan kabupaten Cilacap.

Koordinasi ditindaklanjuti dengan koordinasi lingkup pelabuhan

Tanjung Intan Cilacap dan unsur maritim yang dikemas dalam kegiatan

Coffe Morning yang dilaksanakan di Aula Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap. Dengan agenda kajian Kelayakan Pelabuhan Tanjung

Intan Sebagai Pelabuhan Pemasukan komoditas hewan ruminansia

besar (Sapi) Impor dan Antar Area. Kesepahaman dengan seluruh

unsur untuk mempersiapkan diri sesuai tugas dan fungsinya tanpa

intervensi kegiatan operasional masing masing instansi yang

diselaraskan pihak adpel dan PT Pelindo.

Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan

kerjasama antar instansi kepabeanan, kegiatan ini melibatkanPT.

Pelindo, Adpel, Polsek Pelabuhan, Kesehatan Pelabuhan, Bea dan

Cukai, Imigrasi, Navigasi, Agen/Ekspedisi Pelayaran, Instansi unsur

kemaritiman, Instansi terkait dalam pemerintah propinsi Jawa Tengah

dan kabupaten Cilacap.

e. Koordinasi / kerjasama dengan Kantor Perhubungan Udara – Cilacap

Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan

kerjasama antara Kantor Perhubungan Udara bandara Tunggul

Wulung, instansi terkait dan stakeholder di bandara. Koordinasi juga

untuk pemantapan dalam rangka Operasional Perkantoran Utama SKP

Kelas I Cilacap dikomplek Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap.

B. Kegiatan Public Awareness

1. Standar Pelayanan Publik

Dalam upaya monitoring dan evaluasi penerapan sistim aplikasi

standar pelayanan publik (public hearing) yang telah dicanangkan pada

Page 82: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 61

tanggal 11 November 2014, di Hotel Dafam Cilacap dengan

narasumber dari SKP Kelas I Cilacap dan Ombudsman RI Yogyakarta

dengan kesepakatan kesanggupan untuk masing-masing memahami,

mematuhi dan mentaati serta melaksanakan Standar Pelayanan Publik.

Gambar 21. Peserta Evaluasi Standar Public Hearing

Maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sebagai

instansi pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih,

transparan dan akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,

mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi sistim standar pelayanan

publik (public hearing).

Kegiatan Evaluasi Standar Pelayanan Publik public hearing ini

selain penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari

para peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemenuhan

janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.

Gambar 17. Sesi diskusi dan ramah tamah dalam Sosialisasi

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 61

tanggal 11 November 2014, di Hotel Dafam Cilacap dengan

narasumber dari SKP Kelas I Cilacap dan Ombudsman RI Yogyakarta

dengan kesepakatan kesanggupan untuk masing-masing memahami,

mematuhi dan mentaati serta melaksanakan Standar Pelayanan Publik.

Gambar 21. Peserta Evaluasi Standar Public Hearing

Maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sebagai

instansi pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih,

transparan dan akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,

mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi sistim standar pelayanan

publik (public hearing).

Kegiatan Evaluasi Standar Pelayanan Publik public hearing ini

selain penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari

para peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemenuhan

janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.

Gambar 17. Sesi diskusi dan ramah tamah dalam Sosialisasi

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 61

tanggal 11 November 2014, di Hotel Dafam Cilacap dengan

narasumber dari SKP Kelas I Cilacap dan Ombudsman RI Yogyakarta

dengan kesepakatan kesanggupan untuk masing-masing memahami,

mematuhi dan mentaati serta melaksanakan Standar Pelayanan Publik.

Gambar 21. Peserta Evaluasi Standar Public Hearing

Maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sebagai

instansi pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih,

transparan dan akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,

mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi sistim standar pelayanan

publik (public hearing).

Kegiatan Evaluasi Standar Pelayanan Publik public hearing ini

selain penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari

para peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemenuhan

janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.

Gambar 17. Sesi diskusi dan ramah tamah dalam Sosialisasi

Page 83: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 62

Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama

dengan pengguna jasa karantina tumbuhan, pengguna jasa karantina

hewan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat instansi terkait lainnya

menyepakati beberapa perbaikan dalam Standar Pelayanan Publik

public hearing.

2. Wilayah Bebas Korupsi

Pada tahun 2016 ini Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

mengupayakan dalam mempertahankan dan meningkatkan

pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel, sesuai yang

diamanahkan dalam sertifikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) oleh

Menteri Pertanian Republik Indonesia yang dicapai pada tahun 2014.

Upaya tersebut masih dilakukan secara kontinyu berkesinambungan

dalam predikat sebagai Unit Kerja yang Bebas dari Korupsi.

Hal ini sejalan dengan beberapa penghargaan yang telah

diperoleh baik dari institusi keuangan Negara maupun audit eksternal

serta tingkat kepuasan pengguna jasa karantina pertanian, salah

satunya bebas pungli dan lainnya.

Penghargaan Terbaik Kedua dari KPPN Cilacap

Page 84: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 63

3. Sistem Manajemen Mutu (SMM), ISO 9001-2008, dan ISO 17025-2008

Stasiun Karantina Pertanian kelas I Cilacap telah berupaya untuk

mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 dan 17025-2008.Yang

dicanangkan pada tanggal 5 September 2014 dengan diterbitkannya

Surat Keputusan (SK) dari Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Cilacap tentang penetapan tim penyempurnaan Sistem Manajemen

Mutu (SMM), ISO 9001-2008, dan 17025-2008. Sehingga tim yang

telah dibentuk segera melakukan penyusunan dokumen pada tanggal 8

s/d 16 September 2014. Sosialisasi kepada seluruh pegawai Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap mengenai Sistem Manajemen Mutu

(SMM) dilaksanakan pada tanggal 17 September 2014.Pada

kesempatan ini sekaligus dijadikan momentum untuk launching Sistem

Manajemen Mutu (SMM) yang disusun oleh Stasiun Karantina Kelas I

Cilacap.

Salah satu upaya Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

dalam mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 dan 17025-2008 adalah

menerapkannya dalam semua kegiatan yang dimulai pada bulan

Oktober 2014. Stasiun Karantina Pertanian kelas I Cilacap telah

dilaksanakan audit sertifikasi eksternal pada tanggal 10 Desember

2015 dan tim auditor merekomendasikan Sertifikat TUV Rheinland

Indonesia No 824 100 15085 diterbitkan.

4. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, artinya pada

tahun 2016 saat ini sudah menginjak tahun yang ke-6 dalam kasanah

Reformasi Birokrasi. Sejauh mana capaian yang telah diraih sampai

saat ini ? Sebagaimana tujuan dari reformasi birokrasi tersebut adalah

untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang professional dengan

karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih, dan bebas

KKN, serta mampu melayani public dengan netral, sejahtera,

Page 85: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 64

berdedikasi dan berpegang pada nilai dasar dank ode etik aparatur

Negara.

Upaya untuk menata ulang birokrasi dan aparatur

pemerintah dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah melalui

paradigma atau pemikiran baru seharusnya sudah dirasakan oleh

masyarakat pada umumnya dan para birokrat pada khususnya.

Perubahan yang paling mendasar adalah perubahan pola piker dan

budaya kerja yang merupakan satu dari 8 area perubahan/reformasi

yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur termasuk Aparatur Sipil

Negara pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, hal ini dapat

dijelaskan dibawah ini :

No Komponen Pertanyaan Nilai Konversi

1 Komitmen 1.1 – 1.8 3,62 90.58

2 Keteladanan 2.1 – 2.6 3,54 88.43

3 Profesionalisme 3.1 – 3.6 3,64 91.09

4 Integritas 4.1 – 4.5 3,63 90.80

5 Disiplin 5.1 – 5.4 3,63 90.63

Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,61 90.30

Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja A (SANGAT BAIK)

Hasil Diagram Laba-laba capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja

(IPNBK) tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap.

DIAGRAM CAPAIAN IPNBK

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 64

berdedikasi dan berpegang pada nilai dasar dank ode etik aparatur

Negara.

Upaya untuk menata ulang birokrasi dan aparatur

pemerintah dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah melalui

paradigma atau pemikiran baru seharusnya sudah dirasakan oleh

masyarakat pada umumnya dan para birokrat pada khususnya.

Perubahan yang paling mendasar adalah perubahan pola piker dan

budaya kerja yang merupakan satu dari 8 area perubahan/reformasi

yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur termasuk Aparatur Sipil

Negara pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, hal ini dapat

dijelaskan dibawah ini :

No Komponen Pertanyaan Nilai Konversi

1 Komitmen 1.1 – 1.8 3,62 90.58

2 Keteladanan 2.1 – 2.6 3,54 88.43

3 Profesionalisme 3.1 – 3.6 3,64 91.09

4 Integritas 4.1 – 4.5 3,63 90.80

5 Disiplin 5.1 – 5.4 3,63 90.63

Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,61 90.30

Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja A (SANGAT BAIK)

Hasil Diagram Laba-laba capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja

(IPNBK) tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap.

3.453.503.553.603.65KOMITMEN

KETELADANAN

PROFESIONALISMEINTEGRITAS

DISIPLIN

DIAGRAM CAPAIAN IPNBK

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 64

berdedikasi dan berpegang pada nilai dasar dank ode etik aparatur

Negara.

Upaya untuk menata ulang birokrasi dan aparatur

pemerintah dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah melalui

paradigma atau pemikiran baru seharusnya sudah dirasakan oleh

masyarakat pada umumnya dan para birokrat pada khususnya.

Perubahan yang paling mendasar adalah perubahan pola piker dan

budaya kerja yang merupakan satu dari 8 area perubahan/reformasi

yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur termasuk Aparatur Sipil

Negara pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, hal ini dapat

dijelaskan dibawah ini :

No Komponen Pertanyaan Nilai Konversi

1 Komitmen 1.1 – 1.8 3,62 90.58

2 Keteladanan 2.1 – 2.6 3,54 88.43

3 Profesionalisme 3.1 – 3.6 3,64 91.09

4 Integritas 4.1 – 4.5 3,63 90.80

5 Disiplin 5.1 – 5.4 3,63 90.63

Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,61 90.30

Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja A (SANGAT BAIK)

Hasil Diagram Laba-laba capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja

(IPNBK) tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap.

KETELADANAN

PROFESIONALISME

DIAGRAM CAPAIAN IPNBK

Page 86: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 65

Analisis hasil pengolahan data dengan responden pimpinan dan

pegawai SKP Kelas I Cilacap berdasarkan GENDER adalah :

1. Nilai IPNBK berdasarkan gender di SKP Kelas I Cilacap, dari tabel

diatas menunjukkan klasifikasi 88.61 (Sangat Baik) baik laki-laki

maupun perempuan meskipun nominal nilai berbeda yaitu 93.06

pada laki-laki dan 84.17 pada perempuan.

2. Diagram sarang laba-labamenunjukkan bahwa yang memberikan

nilai tinggi adalahIntegritas (laki-laki), Profesionalisme (Perempuan)

dan terendah adalah Keteladanan (laki-laki dan perempuan)

5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Berdasarkan pada perubahan paradigm pemerintahan dari

semula sebagai pemegang kekuasaan sehingga minta dilayani menjadi

fungsi pelayanan, atau yang melayani. Pemerintah berkeinginan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan public kepada masyarakat, maka

Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memahami dengan sunguh-

sungguh akan arti pelayanan public. ASN merupakan jajaran terdepan

instansi pemberi pelayanan public (public service), yang memiliki

kualitas kinerja yang memiliki dampak (impact) dalam pencapaian

tingkat kesejahteraan masyarakat.

Upaya penyempurnaan pelayanan public (public service) harus

dilakukan berkesinambungan, secara bersama, terpadu, terprogram,

terarah dan selalu konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan

harapan dasar masyarakat, sehingga tepat sasaran, cepat, murah,

terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif.

Untuk mengukur kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan

Karantina Pertanian khususnya Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Cilacap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus

mendengarkan dan menyerap aspirasi masyarakat (stakeholder)

perihal kebutuhan dan harapan maka diadakanlah “Survey Indeks

Page 87: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 66

Kepuasan Masyarakat” di Unit Pelayanan Stasiun karantina Pertanian

Kelas I Cilacap. Hasil pengukuran IKM dapat diuraikan dibawah ini :

No

Pelaksanaan JumlahNilai

JumlahResponden

Ket

1 tahun 2013 83.32 23 Sangat Baik

2Semester I, Januari – Juni 2014 83.37 23 Sangat Baik

Semester II, Juli – Desember 2014 80.59 23 Sangat Baik

3Semester I, Januari – Juni 2015 80,67 23 Sangat Baik

Semester II, Juli – Desember 2015 84,81 27 Sangat Baik

4Semester I, Januari – Juni 2016 82,45 20 Sangat Baik

Semester II, Juli – Desember 2016 82,72 20 Sangat Baik@) Jumlah Responden adalah Jumlah Pengguna Jasa

Pada tahun 2016 semester pertama maupun semester kedua

hasilnya menunjukkan bahwa nilai IKM Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap sangat baik. Semester kedua tahun 2016 Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melakukan hal yang sama dengan

membagikan kuisioner ke pengguna jasa karantina sebanyak 20 lembar

yang pelaksanannya di bulan Oktober sd Nopember 2016. Kegiatan ini

untuk mengetahui apakah responden masih memberikan penilaian

yang sama atau bahkan menjadi penilaian yang lain.

Jumlah Responden yang menjadi sasaran kuesioner IKM

ditetapkan sebanyak 20 responden untuk semester I dan 20 responden

78.0079.0080.0081.0082.0083.0084.0085.0086.00

INDEK KEPUASAN MASYARAKAT 2013 - 2016

NILAI RATA-RATA

Page 88: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 67

untuk semester II, yang ditentukan secara acak sesuai dengan cakupan

unit pelayanan dan wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Cilacap, dengan komposisi penetapan jumlah sasaran responden

sebagai berikut :

No JumlahKuisioner Nama Pelanggan Jumlah Ket

1 1 CV. Hikmat Jaya 1 √2 1 PT Mitra Cimalati Indonesia 1 √3 1 PT. Citra Agro Buana Semesta 1 √4 1 PT. Indotama Omicron Kahar 1 √5 1 PT. Rama Gombong Sejahtera 1 √6 1 CV. Coco Sugar Indonesia 1 √7 1 PT . Waroeng Batok Industry 1 √8 1 PT. Sabda Alam Prima Nusa 1 √9 1 UD. Hasil Saw Mill 1 √

10 1 PT. Varuna Tirta Perkasya 1 √11 1 PT. Lunar Chemplast 1 √12 1 PT. Cebong Kayuindo 1 √13 1 PT. Panganmas Inti Persada 1 √14 1 PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera 1 √15 1 PT. Muara Kayu Sengon Jatilawang 1 √16 1 PT. Muara Kayu Sengon Ajibarang 1 √17 1 PT. Rich Harvest Hasil Timber 1 √18 1 PT. Kemilau Anugerah Sejati 1 √19 1 PT. Anugerah Karya Trisakti 1 √20 1 PT. Arumbai Kasembadan 1 √

Jumlah 20 Lembar

#) Responden Semester I Tahun 2016

No Jumlah Kuisi-oner Nama Pelanggan Jumlah Ket

1 1 CV. Hikmat Jaya 1 √2 1 PT Mitra Cimalati Indonesia 1 √3 1 PT. Citra Agro Buana Semesta 1 √4 1 PT. Indotama Omicron Kahar 1 √5 1 PT. Rama Gombong Sejahtera 1 √6 1 CV. Coco Sugar Indonesia 1 √7 1 PT . Waroeng Batok Industry 1 √8 1 PT. Sabda Alam Prima Nusa 1 √

Page 89: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 68

9 1 UD. Hasil Saw Mill 1 √10 1 PT. Varuna Tirta Perkasya 1 √11 1 PT. Lunar Chemplast 1 √12 1 PT. Cebong Kayuindo 1 √13 1 PT. Panganmas Inti Persada 1 √14 1 PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera 1 √15 1 PT. Muara Kayu Sengon Jatilawang 1 √16 1 PT. Muara Kayu Sengon Ajibarang 1 √17 1 PT. Rich Harvest Hasil Timber 1 √18 1 PT. Kemilau Anugerah Sejati 1 √19 1 PT. Anugerah Karya Trisakti 1 √20 1 PT. Girisantosa Adiraya 1 √

Jumlah 20 Lembar

#) Responden Semester II Tahun 2016

Survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja Pegawai Negeri Sipil

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai sarana penyerap

aspirasi masyarakat baik yang berupa saran, harapan, sekaligus

komplain terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk

dijadikan pedoman kebijakan, program dan guna peningkatan

pelayanan.

No Unsur Pelayanan

2 0 1 5 2 0 1 6

SemesterI

SemesterII

SemesterI

SemesterII

Nilai rata-rata Nilai rata-rata

U1 Prosedur Pelayanan 3,15 3,00 3,15 3,15

U2 Persyaratan Pelayanan 3,10 3,20 3,15 3,15

U3 Kejelasan PetugasPelayanan 3,50 3,30 3,30 3,30

U4 Kedisiplinan PetugasPelayanan 3,00 3,30 3,15 3,20

U5 TanggungjawabPetugas Pelayanan 3,30 3,50 3,40 3,40

U6 Kemampuan PetugasPelayanan 3,15 3,20 3,25 3,25

U7 Kecepatan Pelayanan 3,20 3,10 3,10 3,15

Page 90: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 69

U8 Keadilan MendapatkanPelayanan 3,05 3,40 3,25 3,25

U9 Kesopanan DanKeramahan Petugas 3,45 3,60 3,50 3,50

U10 Kewajaran BiayaKegiatan Operasional 3,25 3,60 3,40 3,40

U11 Kesesuaian AntaraBiaya Yang Dibayarkan 3,50 3,70 3,70 3,70

U12 Ketepatan Pelaksanaan 3,25 3,60 3,55 3,60

U13 KenyamananDilingkungan 3,20 3,60 3,25 3,25

U14 Keamanan Pelayanan 3,35 3,50 3,30 3,30*) Unsur Pelayanan Semester I & II Tahun 2015 dan 2016

Hasil penyusunan IKMDari 20 responden yang diharapkandapat memberikan penilaian yangsejujur-jujurnya telah dimintapendapat mengenai pengalamannya dalammemperoleh pelayanan dariaparatur, nilai rata-rata per unsur pelayanan seperti pada table diatas.

6. Refleksi Budaya Kerja

Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Harian Lepas dan Satpam lingkup

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan apel dalam

bentuk upacara bendera yang dilaksanakan setiap tanggal 17 bulan

bersangkutan. Hal ini merupakan salah satu budaya kerja yang perlu

dikembangkan menuju tertib dan disiplin diri yang baik.

Refleksi upacara bendera adalah memantapkan kedisiplinan

pegawai dan tenaga harian lepas agar senantiasa sadar akan tugas

dan tanggung jawabnya kepada institusi dimana mengabdikan dirinya.

Selain itu juga sebagai media penyampaian informasi terbaru dan

selalu mawas diri dengan ucapan janji selaku pegawai dalam Korp

Pegawai Republik Indonesia yang professional sesuai tuntutan

Reformasi Birokrasi yang dijalankan.

Page 91: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 70

Karantina Peduli terhadap pembinaan mental pegawai

LingkunganSKP Cilacap sekaligus menjadi sarana sosialisasi tupoksi

Karantina Pertanian dan penyampaian informasi kedinasan dalam

rangka bersama melindungi negeri.

7. Bakti Sosial

Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

melaksanakan bakti sosial untuk Karantina Peduli terhadap Lingkungan

sekaligus menjadi sarana sosialisasi tupoksi Karantina Pertanian dalam

rangka bersama melindungi negeri.

Page 92: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 71

Gambar 24. Sesi senam kebugaran seluruh instansi terkait

Hal ini diwujudkan melalui media donor darah, pengecekan

kesehatan yang didahului dengan olah raga senam bersama.

Gambar 25. Sesi Pengecekan kesehatan dan donor darah

Implementasi dari kerjasama dengan UPT lingkup Badan Karantina

Pertanian pada tahun 2016telah dilakukan dengan pertandingan olah

raga persahabatan antara SKP Kelas I Cilacap bersama BKP Kelas I

Semarang, dan BKP Kelas II Yogyakarta.

Tujuan dari kegiatan ini untukmemperkuat kerjasama, pengawasan

bertukar informasi, dan evaluasisertakegiatan karantina antar UPT agar

dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bisa lebih lancar dan

tertib.

Page 93: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 72

Hasil akhir dari kegiatan bulan bakti adalah peningkatan sistim

pelayanan dengan dukungan petugas yang handal, sopan penuh

keceriaan. Kegiatan bulan bakti diparipurnakan dengan hiburan musik

agar langkah kedepan termotifasi dengan baik.

C. Apresiasi / Sosialisasi / Workshop / Seminar

1. Sosialisasi Tupoksi Karantina PertanianPelaksanaan Apresiasi/Sosialisasi/seminar merupakan program

yang berkelanjutan setiap tahunnya, dengan tujuan menyuarakan suatu

program dalam tupoksi karantina pertanian pada SKP Kelas I Cilacap.Hal

Page 94: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 73

ini dimaksudkan bagi para pejabat structural maupun pejabat fungsional

dilingkup SKP Kelas I Cilacap agar mandiri menyampaikan pelaksanaan

tupoksinya kepada masyarakat, terlebih kepada para akademisi. Dengan

harapan untuk jangka panjang target pemahaman tentang perkarantinaan

pertanian dapat dipahami secara luas ditiap lapisan masyarakat nantinya.

Karena para akademisi akan kembali bermasyarakat kembali setelah

mendapatkan keilmuan yang memadai dipendidikan formal maupun non

formal.

Gambar 27. Sesi diskusi Kuliah Lapang mahasiswa Unsud Purwokerto

Penyampaian kegiatan ini dirangkum dalam suatu kegiatan kuliah

lapangan dihadapan para akademisi dari Universitas Jendral Soedirman

Purwokerto.Kegiatan ini disampaikan dalam sesi kegiatan lapang sesungguhnya

agar kegiatan ini dapat dimaksimalkan dengan landasan teori yang mereka

dapatkan dalam perkulihan formal.Materi disampaikan secara diskusi agar

pemahaman lebih lengkap dan penyerapan keilmuan semakin signifikan.

Gambar 28. Sesi diskusi Kuliah Lapang mahasiswa Unsud Purwokerto

Page 95: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 74

Diskusi dan penyampaian secara umum yang ditindaklanjuti kegiatan

secara khusus yang dipandu oleh para pejabat fungsional tertentu dilingkup SKP

Kelas I Cilacap.

Gambar 29. Sesi diskusi operasional perkarantinaan hewan dalam Kuliah Lapang

mahasiswa Unsud Purwokerto

2. Seminar Lokal Pemantauan OPTKHasil pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi SKP Kelas I Cilacap

antara lain pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar

Page 96: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 75

OPTK. Hasil pelaksanaan kegiatan akan dikonfirmasi antar dinas pertanian

yang wilayahnya ditetapkan sebagai lokasi kegiatan tersebut. Hasil

konfirmasi dan hasil pengujian baik tingkat lapangan maupun tingkat

laboratorium akan dikaji bersama dengan melibatkan narasumber dari para

akademisi, dalam sesi seminar sebelum dilaporkan ketingkat pusat.

Gambar 30. Sesi diskusi dalam Evaluasi hasil Pemantauan OPTK

Seminar dilaksanakan di Ruang Rapat Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Cilacap, dihadiri oleh PHP Kabupaten Cilacap,

Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Pejabat struktural dan

seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap. Narasumber seminar dari

Dosen Fakultas Pertanian UNSOED bidang cendawan, virus dan

Koordinartor Laboratorium PHPT Banyumas.

Kegiatan seminar hasil evaluasi dan pemantauan OPTK ini selain

penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari para

peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemberdayaan sistim

koordinasi yang tangguh dan terpercaya sesuai janji layanan yang telah

diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.

Page 97: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 76

Gambar 31. Sesi diskusi dalam Evaluasi hasil Pemantauan OPTK

Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan

PHP Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo,

dan seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap menyepakati perbaikan

sistim koordinasi, dan pertukaran informasi dalam rangka pemantapan

Upsus Pajale kearah swasembada pangan.

3. Kunjungan MahasiswaSKP Kelas I Cilacap mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi

study tour mahasiswa dari Universitas Jendral Sudirman, untuk

mengetahui secara mendalam baik teknis maupun non teknis pada

kegiatan operasional perkarantinaan hewan. Hal ini sejalan dengan bidang

studi yang mereka jalani.Untuk menambah wawasan penunjang dalam

sistim pembelajaran yang diriil dalam pelaksanaan kegiatan.

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 76

Gambar 31. Sesi diskusi dalam Evaluasi hasil Pemantauan OPTK

Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan

PHP Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo,

dan seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap menyepakati perbaikan

sistim koordinasi, dan pertukaran informasi dalam rangka pemantapan

Upsus Pajale kearah swasembada pangan.

3. Kunjungan MahasiswaSKP Kelas I Cilacap mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi

study tour mahasiswa dari Universitas Jendral Sudirman, untuk

mengetahui secara mendalam baik teknis maupun non teknis pada

kegiatan operasional perkarantinaan hewan. Hal ini sejalan dengan bidang

studi yang mereka jalani.Untuk menambah wawasan penunjang dalam

sistim pembelajaran yang diriil dalam pelaksanaan kegiatan.

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 76

Gambar 31. Sesi diskusi dalam Evaluasi hasil Pemantauan OPTK

Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan

PHP Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo,

dan seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap menyepakati perbaikan

sistim koordinasi, dan pertukaran informasi dalam rangka pemantapan

Upsus Pajale kearah swasembada pangan.

3. Kunjungan MahasiswaSKP Kelas I Cilacap mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi

study tour mahasiswa dari Universitas Jendral Sudirman, untuk

mengetahui secara mendalam baik teknis maupun non teknis pada

kegiatan operasional perkarantinaan hewan. Hal ini sejalan dengan bidang

studi yang mereka jalani.Untuk menambah wawasan penunjang dalam

sistim pembelajaran yang diriil dalam pelaksanaan kegiatan.

Page 98: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 77

Gambar 32. Sesi Fotobersama mahasiswa dan pegawai SKP

Mahasiswa begitu antusias menyimak pembelajaran dari petugas

maupun pegawai SKP Kelas I Cilacap khususnya oleh Paramedik dan

Medik Veteriner. Pembelajaran tingkat lapangan memberikan nuansa baru

dalam penerapan metodologi sistim pembelajaran, hingga permasalahan

sistim metodologi yang tidak dapat diaplikasikan tingkat lapangan.

Kunjungan ini memberikan kasanah baru dalam sistim

pembelajaran, sehingga sistim pembekalan yang nantinya dapat

diselaraskan dalam aplikasi keilmuan ditingkat lapang, setelah kembali

kepada masyarakat.

Gambar 33. Sesi Kunjungan mahasiswa Unsud

D. Lain-lain

1. Skim Audit Badan Karantina Pertanian

Kegiatan skim audit Badan Karantina Pertanian (SAB) di SKP

Kelas I Cilacap masih terbatas pada kegiatan karantina tumbuhan.

Page 99: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 78

Kedepan kegiatan SAB tersebut akan dilakukan penyatuan dari komponen

kegiatan karantina hewan dan tumbuhan, sambil menunggu keputusan

dan atau rekomendasi dari Badan Karantina Pertanian.

Kegiatan SAB lingkup SKP Kelas I Cilacap pada umumnya

berupa kegiatan karantina tumbuhan dengan bidang kegiatan antara lain :

1.1 Tata operasional kegiatan ISPM #15

Badan Karantina Pertanian, sesuai dengan kompetensinya

sebagai National Plant Protection Indonesia sebagaimanadiatur dalam

pasal IV IPPC, telah melaksanakan program registrasi terhadap

perusahaan yang akan ditunjuk untuk melaksanakan sertifikasi

terhadap kemasan kayu sesuai dengan persyaratan ISPM # 15. Agar

program registrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya, diperlukan suatu pedoman bagi Badan Karantina Pertanian

sebagai instansi pelaksana serta perusahaan kemasan kayu yang

berminat untuk mengikuti program registrasi tersebut.

International Standards For Phytosanitary Measures No.15 (ISPM 15) adalah Standar Internasional Untuk Phytosanitary

Measures Nomor 15 (ISPM 15) merupakan alatukur internasional

Phytosanitary yang dikembangkan oleh Perlindungan Tanaman

Konvensi Internasional (IPPC) yang secara langsung membahas

kebutuhan untuk mengobati bahan kayu dengan ketebalan lebih besar

dari 6mm, yang digunakan untuk produk kapal antar negara. Tujuan

utamanya adalah untuk mencegah transportasi internasional dan

penyebaran penyakit dan serangga penggerek yang negatif dapat

mempengaruhi tanaman atau ekosistemnya. ISPM 15 mempengaruhi

semua kemasan kayu (pallet, peti, dunnages, dll) yang mengharuskan

mereka harus debarked dan kemudian dipanaskan atau difumigasi

dengan metil bromida dan dicap atau bermerek, sebagai tanda

kepatuhan. Tanda ini adalah bahasa sehari-hari yang dikenal sebagai

Page 100: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 79

"marking", untuk produk terbuat dari bahan alternatif, seperti produk

kertas, plastik atau kayu panel (yaitu OSB, hardboard, dan kayu lapis).

bahan kemasan kayu harus debarked sebelum diadakan

perlakukan panas atau difumigasi untuk memenuhi peraturan ISPM 15.

Komponen tersebut diharuskan bebas dari kulit kayu untuk mencegah

re-infestasi serangga pada saat akan diproduksi, atau bahkan setelah

diproduksi. Perusahaan pelaksana kegiatan ISPM#15 yang teregistrasi

dalam wilayah kerja SKP Kelas I Cilacap adalah:

PT. Kemasan Jaya Indah ID – 062

PT. Arjuna Scuritas Abadi ID – 008

PT. Ekualiti Jaya S ID – 0127

1.2 Tata operasional IKT dan Tempat Lain

Ruang lingkup pengakuan untuk IKT dan/atau tempat lain yaitu

mencakup aspek administrasi, komitmen top manager, sarana

penunjang, dan SDM. Cakupan aspek tersebut diperuntukkan audit

kecukupan, audit awal, audit ulang, audit insvestigasi. Hal ini dapat di

uraikan sebagai berikut :

Aspek audit kecukupan

Cakupan aspek audit kecukupan adalah pemeriksaan

semua persyaratan administrasi berupa semua administrasi

perusahaan yang terdiri dari surat perijinan dan perjanjian, profil

perusahaan dan kelengkapanya. Dalam pengajuan hanya soft copy

yang telah dilegalisir oleh pimpinan perusahaan. Dari dokumen

persyaratan yang ada akan dilakukan pemeriksaan administratip

oleh petugas SAB SKP Kelas I Cilacap, hal ini untuk mengetahui

lengkap tidaknya pengajuan tersebut. Dalam hal belum lengkapnya

persyaratan administrasi Koordinator Lapangan (korlap) SAB SKP

Kelas I Cilacapakan menugaskan personil SAB ke tempat pengusul

Page 101: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 80

untuk memenuhi unsur persyaratan yang belum ada, sebelum

dilakukannya Audit awal/audit ulang/audit insvestigasi.

Aspek audit awal

Cakupan aspek audit awal adalah tindak lanjut

pengajuan untuk penetapan dan/atau pengakuan awal setelah

semua administrasi terpenuhi. Audit tersebut bertujuan untuk

mengetahui kesiapan dan komitmen perusahaan apabila nantinya

ditetapkan.Audit ini untuk memotret secara langsung kesiapan

teknis operasional sebagai pendukung kegiatan sesuai

peruntukannya, juga verifikasi keabsahan dokumen perijinan dan

perjanjiannya.

Pelaksana audit awal oleh seorang Auditor dan dibantu

oleh seorang petugas yang sudah kompeten dibidangnya, setelah

diberikan surat penugasan oleh Kepala SKP Kelas I Cilacap selaku

korlap SAB SKP Kelas I Cilacap. Output dari audit awal adalah

rekomendasi untuk penetapan dan/atau pengakuan sesuai

peruntukkanya diwaktu pengajuan awal. Penetapan dan/atau

pengakuan awal untuk IKT berlaku dalam 1 (satu) tahun semenjak

surat penetapan ditetapkan, dan dapat diperpanjang kembali.

Dalam kurun waktu 1 (satu) tahun semenjak surat penetapan

ditetapkan akan dilakukan monitoring/sureveylens serendah

rendahnya 1 (satu) kali pelaksanaan oleh petugas Pengendali

Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) SKP Kelas I Cilacap.

sedangkan untuk Tempat lain masa berlakunya untuk 3 (tiga) bulan

semenjak surat penetapan ditetapkan dan dapat diperpanjang

kembali.

Aspek audit ulang

Cakupan aspek audit ulang adalah tindak lanjut

pengajuan untuk perpanjangan penetapan dan/atau pengakuan

yang sudah berjalan 1 (satu) tahun, setelah semua administrasi

Page 102: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 81

untuk audit ulang terpenuhi. Apabila persyaratan belum dapat

dipenuhi maka akan berlaku audit kecukupan. Audit tersebut

bertujuan untuk memotret atau mengetahui hasil capaian prestasi

dan kekurangan yang telah dijalani dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun penetapan/pengakuan.

Pelaksana audit ulang oleh seorang Auditor dan

dibantu oleh seorang petugas yang sudah kompeten dibidangnya,

setelah diberikan surat penugasan oleh Kepala SKP Kelas I

Cilacap selaku korlap SAB SKP Kelas I Cilacap. Output dari audit

awal adalah rekomendasi untuk perpanjangan penetapan dan/atau

pengakuan sesuai peruntukkanya diwaktu pengajuan dan berlaku

untuk 2 (dua) tahun semenjak surat penetapan ditetapkan dan

dapat diperpanjang kembali, sedangkan untuk Tempat lain masa

berlakunya untuk 3 (tiga) bulan semenjak surat penetapan

ditetapkan dan dapat diperpanjang kembali.

Aspek audit insvestigasi

Cakupan aspek audit insvestigasi adalah tindak lanjut

dari laporan dalam pelaksanaan monitoring/surveilens, yang

menyatakan adanya penyimpangan dari kesepakatan yang ada.

Penyimpangan tersebut dilakukan tidak sepengetahuan/ seizin

pemangku ketetapan.Hal ini dilakukan dengan sengaja dalam

waktu berkesinambungan. Pelaksanaan audit ini untuk

mengetahui kebenaran dari laporan yang ada. Apabila Auditor

dalam audit ini menyatakan benar-benar terjadi dengan didukung

oleh data yang sesungguhnya terjadi.

Berdasarkan hasil laporan pelaksana audit insvestigasi

oleh seorang Auditor dibidangnya untuk kegiatan IKT, maka Kepala

SKP Kelas I Cilacap selaku korlap SAB SKP Cilacap akan

merekomendasikan pencabutan dan/atau pembekuan penetapan

dan/atau pengakuan kepada SAB pusat. Pencabutan dan/atau

Page 103: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 82

pembekuan tersebut dapat digugurkan setelah ada kesepakatan

dan pernyataan diatas kertas bermaterai sesuai peraturan yang

berlaku dan jaminan tidak akan mengulangi kesalahan yang ada.

Pemberlakuan masa operasional sesuai surat keputusan yang

lama bukan dari peryataan hasil audit investigasi, hal ini berlaku

juga untuk Tempat Lain.

Tujuan

Kegiatan penetapan dan/atau pengakuan untuk IKT

dan Tempat Lain yaitu untuk menjamin adanya :

1. Kemudahan dalam pemeriksaan kebenaran jenis, jumlah media

pembawa yang akan dilalulintaskan oleh pemilik.

2. Kemudahan dalam pendeteksian awal adanya instroduksi

OPT/K yang dimungkinkan terbawa/menyerang media pembawa

yang akan dilalulintaskan oleh pemilik.

3. Kemudahan pemeriksaan alat angkut dan persyaratannya yang

disediakan oleh agen/ekspedsi dalam mengangkut media

pembawa yang akan dilalulintaskan oleh pemilik.

4. Mengurangi hambatan lalulintas/penumpukan barang di area

kepabeanan ditempat pengeluaran dan/atau pemasukkan

5. Jaminan keamanan manakala adanya instroduksi OPT/K tidak

menyebar ke area lain yang akan menimbulkan kerugian yang

lebih besar.

6. Kemudahan dalam kegiatan perlakuan media pembawa yang

akan dilalulintaskan manakala ada persyaratan tambahan dari

importer, maupun dalam kegiatan eradikasi OPT/K.

7. Wujudnyata implementasi sistem manajemen mutu, sesuai

dengan Standar Badan Karantina Pertanian yang dijalankan oleh

pihak ketiga/importer/eksportir yang telah ditetapkan sebagai IKT

dan/atau Tempat Lain sesuai dengan Standar Badan Karantina

Pertanian untuk tindakan karantina tumbuhan.

Page 104: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 83

Perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan untuk IKT

dan/atau tempat lain dapat dilihat pada Bab III

1.3 Tata operasional Audit Perlakuan Pihak Ketiga

Standard Internasional untuk Tindakan Fitosanitari,

Terbitan No. 15 (ISPM) merupakan pedoman yang mengatur

treatment Wood Packaging Material (WPM) pada perdagangan

internasional.Daftar ini menentukan tindakan fitosanitari yang

dibutuhkan untuk meminimalisir penyebaran hama-hama

karantina.WPM (Wood Packaging Material) mengacu pada material

kemasan kayu mentah, baik kayu lunak maupun kayu keras dan tidak

termasuk kayu olahan seperti kayu lapis, papan untai, chipboard, dan

lain-lain.Ini adalah layanan fumigasi paling umum yanng diperlukan

oleh mereka yang berkecimpung dalam perdagangan

internasional.Selama WPM terdapat di dalam kargo atau dalam

kontainer yang dikirim ke luar negeri, Anda harus mematuhi standar

ISPM 15.Treatment meliputi fumigasi yang menggunakan Metil

Bromida, yang mana semua WPM harus bertanda ISPM 15.

Dalam hal ini dibutuhkan jasa layanan fumigator yang

profesional, yang telah terakreditasi oleh Skema Akreditasi Fumigasi

Indonesia (MAFAS) dibawah Departemen Pertanian. Sertifikat

Fumigasi harus ada selama proses pengiriman. Pada saat kedatangan

di pintu masuk pelabuhan di negara lain, aparat Karantina akan

memeriksa kesesuaian ISPM 15. Pengiriman yang tidak sesuai dapat

membuat kargo dipulangkan kembali, atau dirusak.ISPM 15 sedang

diimplementasikan secara progresif di seluruh dunia.Dampaknya telah

dapat dirasakan dan dilihat pada barang-barang yang dikirim menuju

Kanada dan Amerika dimana para aparat karantina sangat waspada.

Seperti misalnya, Amerika Utara menekankan perlunya untuk memilih

perusahaan fumigasi yang sesuai, yang internalnya mengendalikan

kepastian dari hasil fumigasi yang mana tidak akan menyebabkan

penundaan pengiriman.

Page 105: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 84

Perlakuan menggunakan fumigasi dengan fumigant

methyl bromide (CH3Br) harus sesuai standar yang telah ditetapkan

secara internasional. Standar minimum fumigasi dengan methyl

bromide adalah sebagai berikut:

Temperatur Dosisgr/m3

Minimum konsentrasi (g/m3) pada CT2 Jam 4 Jam 12 Jam 24 jam

21o C atau lebih 48 36 31 28 2416o C atau lebih 56 42 36 32 2811o C atau lebih 64 48 42 36 32

Dosis standar 48 gr/m3/min, temperatur 21o C / 24 jam, dan minimum

temperatur tidak boleh kurang dari 10 o C dan waktu paparan fumigasi

tidak boleh kurang dari 24 Jam.

Daftar OPT yang dapat dibebaskan berdasarkan

Perlakuan panas dan fumigasi methyl bromide sesuai perlakuan di

atas adalah untuk serangga: Anobiidae, Bostrichidae, Buprestidae,

Cerambycidae, Curculionidae, Isoptera, Lyctidae (dengan beberapa

pengecualian perlakuan panas), Oedemeridae, Scolytidae, Siricidae.

Golongan Nematoda adalah Bursaphelenchus xylophilus.

Kegiatan Tata operasional Perlakuan Pihak Ketiga SKP Cilacap

telah membina perusahaan pelaksana perlakuan

karantina.Perusahaan/pihak ketiga sebagai pelaksana perlakuan karantina

(fumigasi) yang dibina langsung adalah CV. Jasprim Putra Cabang Cilacap

yang beralamat di Jalan Perkutut Barat No 10 Cilacap.Pihak ketiga

tersebut telah mendapatkan nomor registrasi ID-0156-MB dari Badan

Karantina Pertanian dengan wilayah layanan Propinsi Jawa Tengah dan DI

Yogyakarta.

2. Penilaian Instalasi Karantina

a. Karantina HewanPenilaian IKH SKP Kelas I Cilacap tahun 2016 dilakukan oleh

medik dan paramedik SKP Kelas I Cilacap. Ditinjau dari hasil Evaluasi

Page 106: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 85

pemeriksaan fisik prasarana dan sarana lokasi milik Stasiun Karantina

Pertanian ( SKP ) Kelas I Cilacap pada prinsipnya layak (dengan

system all in all out ) dijadikan Instalasi Karantina Hewan Permanen

(IKH) Milik Pemerintah untuk Hewan Besar.

Gambar 34. IKH SKP Cilacap Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan

IKHS PT. Citra Buana Alam Semesta

Penilaian terhadap IKHS milik pihak ketiga di wilayah Kerja SKP Kelas I

Cilacap yaitu dilakukan terhadap IKHS milik PT. Citra Agro Buana Semesta

yang terletak di Garut. Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam setahun yaitu di

PT. Citra Agro Buana Semesta Jl. Raya malangbong KM 5 dan di Jl. Raya

Malangbong KM 6.

Gambar 35. Timbangan IndividuGangway dan kandang Isolasi

Page 107: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 86

b. Karantina Tumbuhan

b.1. Instalasi Karantina Tumbuhan

Pada tahun 2015, SKP Kelas I Cilacap melakukan

penilaian dan penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan sebagai

lokasi pengasingan dan pengamatan. Dalam tahun 2016

monitoring dan penilaian kelayakan teknis administrasi dan

operasional selalu menunjukan pengembangan yang cukup

memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan dan

telah mengalami perpanjangan IKT adalah9 perusahaanyaitu:

CV Mitra Cimalati Indonesia

UD. Hasil Saw MillPT. Rama Gombong Sejahtera

CV. Hikmat Jaya

PT. Indotama Omicron Kahar

PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera

PT Panganmas Inti Persada PT Sabda Alam Prima Nusa

PT Waroeng Batok Industry

Page 108: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 87

b.2. Tempat Lain

Di tahun 2016, SKP Kelas I Cilacapmelakukan penilaian

dan penetapanTempat Lain sebagai lokasi pengasingan dan

pengamatan. Dalam penetapan tersebut setiap 3 (tiga) bulan

harus di adakan perpanjangan penetapannya. Perpanjangan

dapat dilakukan sepanjang penilaian kelayakan teknis administrasi

dan operasional selalu menunjukan pengembangan yang cukup

memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan dan

telah mengalami perpanjangan penetapan Tempat Lainyaitu:

PT Cebong KayuindoPT Anugrah Karya Trisakti

PT Coco Sugar IndonesiaPT Giri Sentosa Adiraya

PT Inagro Jinawi PT Karya Purabaya

PT PT Muara Kayu Sengon Aj PT Muara Kayu Sengon Jt

PT Kemilau Anugrah Sejati PT Arumbai Kasembadan

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 87

b.2. Tempat Lain

Di tahun 2016, SKP Kelas I Cilacapmelakukan penilaian

dan penetapanTempat Lain sebagai lokasi pengasingan dan

pengamatan. Dalam penetapan tersebut setiap 3 (tiga) bulan

harus di adakan perpanjangan penetapannya. Perpanjangan

dapat dilakukan sepanjang penilaian kelayakan teknis administrasi

dan operasional selalu menunjukan pengembangan yang cukup

memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan dan

telah mengalami perpanjangan penetapan Tempat Lainyaitu:

PT Cebong KayuindoPT Anugrah Karya Trisakti

PT Coco Sugar IndonesiaPT Giri Sentosa Adiraya

PT Inagro Jinawi PT Karya Purabaya

PT PT Muara Kayu Sengon Aj PT Muara Kayu Sengon Jt

PT Kemilau Anugrah Sejati PT Arumbai Kasembadan

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 87

b.2. Tempat Lain

Di tahun 2016, SKP Kelas I Cilacapmelakukan penilaian

dan penetapanTempat Lain sebagai lokasi pengasingan dan

pengamatan. Dalam penetapan tersebut setiap 3 (tiga) bulan

harus di adakan perpanjangan penetapannya. Perpanjangan

dapat dilakukan sepanjang penilaian kelayakan teknis administrasi

dan operasional selalu menunjukan pengembangan yang cukup

memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan dan

telah mengalami perpanjangan penetapan Tempat Lainyaitu:

PT Cebong KayuindoPT Anugrah Karya Trisakti

PT Coco Sugar IndonesiaPT Giri Sentosa Adiraya

PT Inagro Jinawi PT Karya Purabaya

PT PT Muara Kayu Sengon Aj PT Muara Kayu Sengon Jt

PT Kemilau Anugrah Sejati PT Arumbai Kasembadan

Page 109: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 88

c. Pembinaan Mental & Spiritual

Konsolidasi dan pembinaan pada tahun 2016 ini Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Cilacap mengedepankan upaya

peningkatan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel, sesuai

yang diamanahkan dalam sertifikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi)

oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, sesuai standar ISO 9001-

2008 dan 17025-2008 yang penerapannya di semua kegiatan yang

dimulai pada bulan Oktober 2014. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan

Ceramah Pengajian untuk pembinaan mental dan spiritual pegawai

SKP Cilacap.

Gambar 42. Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap

Agenda ini dilaksanakan secara berkesinambungan dengan

harapan mental pegawai kearah yang lebih baik, sehingga upaya

peningkatan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel dapat

terpenuhi. Kegiatan ini merupakan agenda khusus yang

mengedepankan rasa sosial, kepedulian kepada sesama dan

terbangunnya sistim kepercayaan yang tangguh.

Page 110: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 89

Gambar 43. Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap

Norma norma yang terkandung dalam pembinaan mental

spiritual sangat dimungkinkan dalam mendukung sistim budaya kerja

yang bersih penuh rasa keimanan yang teguh. Insan manusia yang

bertakwa pada hakikatnya selalu menuju kearah yang lebih baik

dengan memperkecil kesalahan yang tidak sesuai dengan norma

keyakinan yang selama ini anut dan imani.

Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap diharapkan

pelaksanaan Tupoksi yang telah dilakukan akan mendapatkan

Page 111: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 90

keberhasilan yang cukup baik, dengan mengedepankan pelayanan

yang prima, tangguh dan terpercaya.

Page 112: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 81

BAB V

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

A. Permasalahan

1. Kegiatanumum

a. Kepegawaian dan Tata Usaha

1. Jumlah pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap belum

memadaiapabila dibandingkan dengan beban kerja yang ada.

2. SOP belum maksimal dalam implementasinya.

2. KegiatanOperasionalPermasalahan yang dihadapi pada kegiatan operasional di SKP Kelas I

Cilacap pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

a. KarantinaHewan

Permasalahan Instalasi Karantina Hewan berupa rusaknya atas

kandang akibatterjangan angina kencangdan kurangnya luasan kandang

sehingga proses tindak karantina dalam hal ini kedatangan sapi import juga

masih dilakukan di dua instalasi karantina hewan swasta milik PT CABS di

Malangbong Garut.

StasiunKarantinaPertanianKelas I

CilacaptelahmerealisasikanakreditasipelayanandengandiperolehnyaISO

17025-2008dariBadanAkreditasi TUV, namun belum optimalnya kegiatan

operasionaldanlaboratorium karantina hewan karena sarana pendukung

operasional laboratorium, peralatan dan bahan laboratorium belum memadai

serta jumlah personil yang terbatas.

b. KarantinaTumbuhan

BIDANG KEGIATAN IMPORT :

Dalamkegiatanimportasi media

pembawadalamsatualatangkutdenganjenisdannegaraasal yang

Page 113: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 82

samanamuntempatpemasukanlebihdari 1 (satu) tempat, di

salahsatutempatpemasukan/uptdidugaadanyatemuan OPTK/OPTP.

Diharapkan Badan Karantina Pertanian dapat menerbitkan/membuat

peraturan sistim tindakan karantina (8 P) dan sistim pelaporan termasuk

didalamnya manual, bila salah satu tempat pemasukan/upt menduga

adanya temuan introduksi OPTK/OPTP. Agar tidak menimbulkan

perbedaan/pertentangan dikalangan mitra kerja dan popt sendiri.

Menyikapi hal tersebut diatas, bagi tempat pemasukan/upt yang menduga

adanya temuan OPTK dapat mengirimkan NNC dan disarankan untuk

pemeriksaan dinegara asal untuk pengujian konfirmasi. Pelaksanaan

tersebut bertujuan agar pelaksanaan pemeriksaan media pembawa OPTK

di area asal sebelum dikirim kenegara tujuan agar media pembawa OPTK

yang di importasikan bebas dari OPTK.

Importasi PSAT dari area yang telah diakui sistim keamanan pangannya

dan dilakukan surveilens dinegara tujuan agar biaya pengujian

laboratorium tetap menjadi beban pihak ketiga/mitra kerja.

Badan Karantina Pertanian dapat membuat pengaturan tentang teknik dan

metoda perlakuan untuk membebaskan/eradikasi dari introduksi OPTK

yang terbawa media pembawa pada saat pemasukan maupun yang telah

ada di area/wilayah Negara RI agar selaras dengan peraturan yang

berlaku, antara lain Sesuai Permentan nomor

09/Permentan/PP.340/5/2009 dan Dokumen Phytosanitary Certificate

Badan Karantina Pertanian menerangkan bahwa Pemasukan Media

Pembawa/Kemasan Kayu/PSAT dikatakan telah dimasukan apabila telah

diturunkan dari alat angkut. Juga telah memenuhi semua persyaratan yang

ditetapkan bagi pemasukan media pembawa/kemasan kayu/PSAT dan

bebas/dapat dibebaskan*) dari Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan penting serta

memenuhi semua persyaratan keamanan PSAT yang ditetapkan sehingga

dapat dimasukkan ke/di area tujuan dalam wilayah Negara RI

Page 114: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 83

BIDANG KEGIATAN EKSPORT :

Masihadanyakomplenataunotifikasidarinegaratujuanekspor Indonesia yang

belumditetapkansebagaipersyarataneksporsehinggasulitnyamendapatkanp

eraturanimportasinegaratujuanekspordari Indonesia (Impor permit/LC),

diharapkanBadanKarantinaPertaniandapatmenginstruksikankepadanegara

tujuanekspor Indonesia wajibmemberikanperaturannya agar notification

Non Compliance dapatdiminimalkanataudapatdihindarisedinimungkin .

Kwantitashasilpelaksanaankegiatan ISPM #15

belumadakeseimbanganantarakuotaproduksisendiridenganpembelian

yang disediakaneksportirsehinggakwalitasnyatidakstandar,

diharapkanBadanKarantinaPertanianmelalui Skim Audit

Barantandapatmenyempurnakanperaturanbagiperusahaanpelaksanakegiat

an ISPM #15 agar

kwantitasdankwalitasproduknyadapatmemenuhistandarinternasionaldanme

nciptakankemandirianperusahaanpelaksana ISPM #15.

SesuaiPermentannomor : 94/Permentan/OT.140/12/2011 Kantor Pos

Indonesia

PurwokertoberkedudukandikabupatenBanyumasditetapkansebagaitempat

pemasukan/pengeluaranantar area

belumuntukimpordaneksporwalaupunsudahmenjadikantorposlalubea.Nam

undalamwaktuinipelayanan bead an cukai di kantorpos Indonesia

purwokertoditanganikantorbeadancukai Yogyakarta

sehinggaperaturantersebutmasihrelevan

Sinkronisasi area tujuan media pembawa yang di

antarareakandengansistim E-

PlaqmasihterbatastingkatpusatbelumdapatdimonitortingkatUPT,

sehinggarekapitulasiantarUPTdanpusatmasihbelumsinkron yang

menimbulkan data kwalitatifnyatidakbaik, kedepandapatdioptimalkan agar

data antarUPTdanpusatdapatdisinkronkandenganbaik.

Page 115: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 84

c. PengawasandanPenindakan

Permasalahan yang dihadapiolehSub

SeksiPelayanandanOperasionaladalah : sumberdayamanusiakhususnya

PPNS, Intelejen, danPolsuspadafungsipengawasandanpenindakanSKPKelas I

Cilacapmasihkurang;

selainitumasihperludilakukanpeningkatankompetensidanpelatihandalambidan

gpenyelidikandanpenyidikan;

saranadanprasaranadibidangfungsipengawasandanpenindakanbelumtertata,

dalamhalinimisalnyakeuangan, danperlengkapan ATK;

koordinasidenganinstansiterkaitdalamhalpengawasanlalulintaskomoditaswajib

periksakarantinamasihkurang; koordinasidalampencegahanmasuknya HPHK

dan OPTK untukmempertahankan status bebassuatuwilayah / area

daripenyakitkarantinabelum optimal;

informasiperaturandalambentukpetunjukpelaksanaan (juklak)

danpetunjukteknis (juknis) daripusatke UPT di daerahmasihkurang;

juklakdanjuknisuntukkomoditastertentubaik di

bidangkarantinahewanmaupunkarantinatumbuhanbelumada,

misalnyajuklakdanjuknisterhadaphewankesayangan,

danjuklakdanjuknistentangimporbenihkelapasawitdariluarnegeri, antar area,

danjuklakdanjuknistentang PSAT;

koordinasidenganKoodinatordanPengawasan (Korwas) PPNS masihkurang;

koordinasiantara UPT Pengeluarandan UPT

Pemasukandalamlalulintaspengawasankomoditaswajibperiksakarantinamasih

kurang; masihbanyakpintupemasukandanpintupengeluaran yang

belumdiawasiolehpetugaskarantina;

wilkerkantorpostelahditetapkandenganPeraturanMenteriPertanianNomor

22/Permentan/OT.210/4/2008, namunbelum dapat dioperasionalkansecara

penuh karena kurangnya personel dan belum tersedianya sarana dan

prasarana di sana.; koordinasi dengan instansi CIQS, Administrator

Pelabuhan Laut / Udara, Pelindo, Angkasa Pura, perusahaan

pelayaran/penerbangan, EMKL/EMKU di bandar udara / pelabuhan laut, dan

Page 116: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 85

instansi terkait lain seperti Pemerintah Daerah, Kepolisian daerah dan TNI

belum maksimal.

B. Solusi UmumSolusi yang diupayakanolehSKP Kelas I

Cilacapuntukmengatasipermasalahanbaikpadaaspek 3 M

maupunkegiatanoperasionalperkarantinaantersebut di atasadalah :

1. Secara terus menerus mengupayakanpeningkatankompetensi dalam bidang

perencanaan, dan memenuhi kelengkapannya sehingga kegiatan

perencanaan dapat menghasilkan terobosan dalam hal rencana-rencana yang

dapat mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.

2. Senantiasa meningkatkan kompetensi baik petugas administrasi dan teknis

dengan mengirim wakil untuk mengikuti workshop, pelatihan , bimbingan

teknis yang ada.

3. Sosialisasi terhadap ketentuan karantina pertanian maupun ketentuan daerah

dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga kesadaran dan partisipasi

aktif instansi terkait dan masyarakat akan meningkat dalam penyelenggaraan

kegiatan perkarantinaan di wilayah kerja SKP Kelas I Cilacap.

4. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk

mendapatkan dukungan baik moril maupun materiil dalam melaksanakan

kegiatan perkarantinaan pertanian di lapangan.

5. Koordinasi dan kerjasama yang lebih intensif dengan perusahaan

pelayaran/penerbangan, EMKL/EMKU dalam penyampaian informasi dini

terhadap kedatangan kapal/pesawat udara dan adanya media pembawa

HPHK/OPTK yang dilalulintaskan serta cargo manifest, sehingga

pengawasan terhadap bongkar muat di pelabuhan dapat lebih efektif dan

efisien.

6. Mengusulkan penambahan pegawai teknis dan administrasi agar dapat

segera dipenuhi sesuai kebutuhan.

7. Mengusulkan pembangunan kandang yang representatif.

Page 117: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 86

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan1. Anggaran Belanja Negara yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap sesuai dengan DIPA No. SP DIPA018-12.2.237369/2016

tanggal 14Nopember 2015 sebesar Rp. 19.287.284.000,00dalam

perjalanannya mendapatkan pengurangan anggaran sehingga anggaran DIPA

SKP Kelas I Cilacap sejumlah Rp. 7.313.884.000,- terdiri dari Rupiah Murni

Rp. 7.009.475.000,00 dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar

Rp. 304.409.000,00. Realisasi anggaran belanja tahun 2016, sebesar

Rp.7.173.583.891,00 (98,08%).

2. RealisasiPenerimaan Negara Bukan Pajak Stasiun Karantina Kelasi I Cilacap

pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 756.077.133 sehingga PNBP SKP Kelas

I Cilacaptelahmelampaui target sebesarRp. 148.077.133,- ( 148% ).

3. Penambahan danpenguranganassetselama 2016yaitu:

3.1. Belanja Modal peralatanmesinsenilaiRp. 463.430.245,-. Terdiridari :

3.1.1. Pengadaan/pembeliansenilaiRp. 107.231.245,

3.1.2. ReklasifikasimasuksenilaiRp. 356.199.000,-dan

3.2. Belanja Modal pengembangangedungdanbangunansenilaiRp.

1.740.157.400,- terdiridari :

3.2.1. Penyelesaianpembangunandengan KDP senilaiRp.

1.588.830.400,-

3.2.2. Pengembanganmelalui KDP senilaiRp. 151.327.000,-

Page 118: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 87

3.3. Penghentian asset (proses penghapusan)

peralatandanmesindalamkurunwaktutahun 2016 senilaiRp. 433.827.386,-

terdiridari :

3.3.1. ReklasifikasikeluarsenilaiRp. 356.199.000,-

3.3.2. Penghentian asset daripenggunaansenilaiRp. 77.628.386,-

4. Selama tahun 2016 dilingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 3 pegawai

mutasi ke BBKP Soekarno-Hatta dan Surabaya serta Badan Karantina

Pertanian, dan 1 pegawai mutasi dari BKP Kupang ke SKP Cilacap.

5. Selama tahun 2016 dilingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 2 pegawai

menjalani masa purna tugas (pensiun) terdiri dari 1 orang tenaga Paramedik

Veteriner Penyelia dan 1 orang tenaga fungsional Umum selaku Bendahara

Penerimaan.

6. Dalam rangka menjalankan tupoksinya, SKP Kelas I Cilacap melakukan

tindakan pemeriksaan terhadap komoditas hewan dan produknya dengan

frekuensi : impor 8 kali, ekspor nihil, domestik masuk nihil, dan domestik

keluar nihil.

7. Kegiatanpemasukanhewan (impor) sapidari Australia

mengalamipenurunandikarenakanadanyakebijakanpemerintahuntukpembatas

ankuotasapiimpordanmenggairahkanpeternak.

8. Kegiatanpemasukanbijigandummengalamisedikitkenaikankarenadisesuaikand

engankondisipasardanpermintaandalamnegeri.

B. Saran1. Peningkatkan kompetensi dan disiplin pegawai yang berujung pada

peningkatan kinerja organisasi perlu senantiasa dilakukan. Maka perlu

senantiasa diadakan pendidikan dan pelatihan teknis serta administrasi,

workshop, apresiasi, intelejen, PPNS, maupun pembinaan mental pegawai.

2. Analisis terhadap beban kerja terkait adanya perubahan peraturan dan Peta

Jabatan yang ada perlu segera dilakukan agar dapat menambah jumlah

pegawai sesuai dengan beban kerja yang ada.

3. Fasilitasi terhadap semua kebutuhan dalam mendukung pelayanan jasa

karantina pertanian kepada masyarakat dalam hal ini adalah dukungan

Page 119: STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP

LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 88

anggaran, dukungan aturan, dukungan sumber daya manusia yang bertitik

tolak dari 6 pilar pembangunan karantina pertanian.

4. Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan tunjangan kinerja pegawaiatau

mekanisme lainnya agar segera dapat terealisir.

C. PenutupLaporan Tahunan ini sebagai gambaran kinerja Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Cilacap selama tahun 2016. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para

pengambil kebijakan dan semua yang memerlukannya.