stasiun karantina pertanian kelas i cilacap
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PERTANIAN RI
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP
JALAN SELAT MADURA NO. 3 PELABUHAN TANJUNG INTAN
CILACAP
LaporanTahunanStasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe -i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan taufik dan
hidayahNya kita masih diberi kesempatan untuk berkarya menyelesaikan Laporan
Tahunan Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2016.
Laporan ini menyajikan data hasil kegiatan selama satu tahun anggaran
dengan segala keberhasilan dan kekurangannya, sehingga diharapkan dapat
memberikan gambaran hasil kerja yang telah dicapai dan dapat dijadikan sebagai
acuan dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk penyempurnaan kegiatan
operasional maupun non operasional baik karantina hewan maupun karantina
tumbuhkan, serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa
di masa yang akan datang.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran
pegawai SKP Kelas I Cilacap atas partisipan, kerja kerasnya dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi unit kerja SKP Kelas I Cilacap. Demikian juga kepada
masyarakat pengguna jasa karantina dan masyarakat lainnya yang peduli terhadap
perkarantinaan, yang telah memberikan andil yang sangat besar dalam rangka
mewujudkan karantina hewan dan tumbuhan yang profesional, modern dan
terpercaya. Harapan kami semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Cilacap, Maret 2017
LaporanTahunan 2016 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe - ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Keadaan Umum StasiunKarantinaPertanian Kelas I Cilacap
1. Keadaan Umum
2. Wilayah Kerja
1
1
6
BAB II KEGIATAN UMUM 9
A. Perencanaan dan Keuangan
1. Realisasi Anggaran
9
9
B. Kepegawaian dan Tata Usaha
1. Kondisi Umum Pegawai
a. KenaikanPangkat
b. KenaikanGajiBerkala
c. MutasiJabatan
d. DaftarPenilaianPelaksanaanPekerjaan (DP3)
e. Pegawai yang MelakukanCuti
f. CPNS 2016
2. Ketatausahaan
a. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku
b. BarangMilik Negara (BMN)
11
11
14
15
16
17
17
18
18
18
19
BAB III KEGIATAN OPERASIONAL 20
A. Karantina Hewan
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
Impor
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
Ekspor
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
yang diantarareakan
4. Kegiatan 8 P
5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan
6. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
7. Kegiatan Koleksi HPHK
20
20
23
23
23
27
28
32
LaporanTahunan 2016 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe - iii
B. Karantina Tumbuhan
1. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
keDalam Wilayah Negara Republik Indonesia
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
keLuar Wilayah Negara Republik Indonesia
3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
Antar-area
4. Kegiatan 8 P
5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK di Wilayah Kerja
StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap
6. Koleksi OPT/OPTK dan Media Pembawa
7. PenyidikanKasusTindakKarantina
8. PenggunaanFormulir
33
33
40
45
47
50
52
55
55
BAB IV KEGIATAN LAIN-LAIN 56
A. Koordinasi dan Kerjasama
1. Koordinasi / Kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian
2. Koordinasi / Kerjasama dengan instansi terkait di daerah
56
56
57
B. Kegiatan Public Awareness
1. StandarPelayananPublik
2. Wilayah Bebas Korupsi
3. Sistem Manajemen Mutu
4. Indeks Kepuasan Masyarakat
5. Bakti Sosial
61
61
62
63
63
68
C. Apresiasi/Sosialisasi/workshop/Seminar
1. SosialisasiTupoksiKarantinaPertanian
2. Seminar LokalPemantauan OPTK
3. KunjunganKerjaMahasiswaUnsud
D. Lain-lain
1. Skim Audit BadanKarantinaPertanian
2. PenilaianInstalasiKarantina
a. KarantinaHewan
b. KarantinaTumbuhan
3. Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap
69
69
71
74
75
75
75
75
77
79
BAB V. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 81
A. Permasalahan
1. Kegiatan umum
2. Kegiatan Operasional
81
81
81
LaporanTahunan 2016 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe - iv
B. SolusiUmum
84
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 86
A. Kesimpulan 86
B. Saran 87
C. Penutup 87
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe -v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2014 dan 2016 9
Tabel 2 Realisasi Anggaran Belanja tahun 2014 SKP Kelas I Cilacap 10
Tabel 3 Realisasi Anggaran Belanja tahun 2015 SKP Kelas I Cilacap 10
Tabel 4 Realisasi Anggaran Belanja tahun 2016 SKP Kelas I Cilacap 11
Tabel 5 Jumlah Pegawai Menurut JenisJabatan 11
Tabel 6 Jumlah Pegawai Menurut KlasifikasiPendidikan 12
Tabel 7 Jumlah Pegawai Menurut PangkatdanGolongan/Ruang 13
Tabel 8 Pegawai Naik Pangkat TA 2016 15
Tabel 9 Pegawai Naik Gaji Berkala TA 2016 15
Tabel 10 Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2016 15
Tabel 11 Kegiatan Importasi Sapi di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 21
Tabel 12 Kegiatan Importasi Sapi di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 21
Tabel 13 Kegiatan Importasi Sapi di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2016 21
Tabel 14 Jumlah Sapi yang dikarantina di IKH dan IKHS tahun 2015 22
Tabel 15 Jumlah Sapi yang dikarantina di IKH dan IKHS tahun 2016 22
Tabel 16 Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I
Cilacap tahun 2014 34
Tabel 17 Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I
Cilacap tahun 2015 34
Tabel 18 Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I
Cilacap tahun 2016 34
Tabel 19 Hasil Pengujian Kesehatan MP PSAT 36
Tabel 20 KegiatanPemasukan Media Pembawa ke dalam
Wilayah RI tahun 2015 38
Tabel 21 Kegiatan Pemasukan Media Pembawa ke dalam
Wilayah RI tahun 2016 39
Tabel 22 Frekuensi dan Jumlah Komoditas pada Pengeluaran MP
Dari wilayah Negara RI di SKP Kelas I Cilacap 2015 41
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamanKe -vi
Tabel 23 Frekuensi dan Jumlah Komoditas pada Pengeluaran MP
Dari wilayah Negara RI di SKP Kelas I Cilacap2016 42
Tabel 24 Kegiatan Domestik Keluar 45
Tabel 25 Kegiatan Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa 2014 47
Tabel 26 Kegiatan Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa 2015 48
Tabel 27 KegiatanPemasukandanPengeluaran Media Pembawa 2016 48
Tabel 28 KegiatanPembebasantahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap 49
Tabel 29 Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan
Tahun Anggaran 2015 55
Tabel30 Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan
Tahun Anggaran 2016 55
Halaman1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangLaporan Tahunan 2016menggambarkan laporan kegiatanhasil
pelaksanaan dari tugas pokok, dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap seperti yang diamanatkan dalam Peraturan MenteriPertanianRepublik
Indonesia Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008
tentangOrganisasidan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknisKarantinaPertanian.
Penyusunan Laporan Tahunan ini berdasarkan Pedoman Laporan
Tahunan Balai Besar/Balai/Stasiun Karantina Pertanian. Informasi yang
disajikan di dalamnya disusun sesuai ketentuan yang berlaku.
Laporan Tahunan ini menggambarkan keseluruhankegiatan
hasilkinerjayang telah dilaksanakan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap sepanjang tahun 2016, sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk menentukan kebijakan di tahun
mendatang.
B. TujuanTujuan penyusunan Laporan Tahunan 2016 Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap adalah :
1. Bahan informasi hasilpelaksanaan kegiatan tugas pokok, dan fungsi
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap selama kurun waktu tahun
2016
2. Bahan informasi terhadap tingkat pengukurancapaian kinerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sampai akhir tahun 2016
3. Sebagai bahan evaluasi dan monitoring untuk kebijakan penyelenggaraan
perkarantinaan di tahun-tahun mendatang.
Halaman2
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap1. Keadaan Umum
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana
teknis di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan
pangan hayati hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagaiberikut :STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAPTAHUN 2015
Gambar 1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang
Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan MenteriPertanianRepublik
Halaman2
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap1. Keadaan Umum
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana
teknis di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan
pangan hayati hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagaiberikut :STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAPTAHUN 2015
Gambar 1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang
Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan MenteriPertanianRepublik
Halaman2
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap1. Keadaan Umum
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana
teknis di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan
pangan hayati hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagaiberikut :STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAPTAHUN 2015
Gambar 1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang
Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan MenteriPertanianRepublik
Halaman3
IndonesiaNomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kementerian Pertanian.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah organisasi dengan
eselon IV a, dengan demikian Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap adalah pejabat eselon IV a yang membawahi KepalaUrusan Tata
Usaha (eselon Va), Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional (eselon Va),
serta kelompok Jabatan Fungsional, sebagaimana gambar 1 di atas.
Dasar Hukum penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah UU No.16
tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP No. 82 tahun
2000 tentang Karantina Hewan dan PP No.14 Tahun 2002 tentang Karantina
Tumbuhan dan sejumlah peraturan perundang-undangan turunannya, serta
peraturan-peraturan daerah yang terkait. Berdasarkan Permentan No. 22
Tahun 2008, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan
kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta
pengawasan keamanan hayatihewani dan nabati, dan dalam melaksanakan
tugas dimaksud, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;
2) Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media
pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan;
7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan
keamanan hayati hewani dan nabati;
8) Pelaksanaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik
karantina hewan dan tumbuhan;
Halaman4
9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, bidang karantina
tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;
10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Halaman5
Tugas TambahanSelain tugas pokok yang harus dilakukan, SKP Kelas I Cilacap juga
mempunyai tugas tambahan, yaitu :
1. Auditor Instalasi Karantina Hewan (IKH) berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Badan Karantina Pertanian nomor :
349/Kpts/PD.670.210/L/12/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Instalasi Karantina Hewan untuk Ruminansia Besar. Hal ini
dimaksudkan untuk menjadi acuan secara nasional akan
pembangunan/penetapan Instalasi Karantina Hewan baik milik negara
ataupun pihak ketiga sebagai tempat pelaksanaan tindak karantina
hewan.
2. Penilaian untuk Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT)
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
73/permentan/OT.140/12/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan Milik Peroranganatau Badan
Hukum, serta tempat lain berdasarkan permentan no 38 tahun 2014.
3. Koordinator Skim Audit Barantan sesuai Keputusan Kepala Barantan
No. 20/Kpts/PD.540.210/L.2/04 dalam pelaksanaan kegiatan skim audit
Fumigasi dan Ispm.
Sedangkan tugas masing-masing pejabat struktural dibawah Kepala
Stasiun adalah sebagai berikut :
a. Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) mempunyai tugas melakukan :
a.1. penyiapan bahan penyusunan rencanakerja,
a.2. sistimevaluasi dan pelaporan,
a.3. menjalankanurusan ketata usahaan dan rumah tangga.
b. Sub Seksi Pelayanan dan Operasional (Kasiyan-op) melakukan tugas:
b.1. pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan karantina
tumbuhan,
b.2. pengawasan keamanan hayati hewani,
b.3. dukungan sarana teknikperkarantinaan,
b.4. pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi,
Halaman6
b.5. melakukan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan dan tumbuhan,
serta keamanan hayati hewani dan nabati.
Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik
Veteriner mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media
pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK;
c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK;
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media
pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK;
c. Melakukan pembuatan koleksi OPTK;
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Masing- masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh
seorang tenaga fungsional yang kompeten dengan ketetapan oleh Kepala
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacapdengansuratkeputusan.
Koordinator Jabatan Fungsional KH dan POPT memiliki tugas dan fungsi
selaintugaspokoksesuaijenjangnyaantara lain :
Halaman7
Bimbingandanpengaturankegiatanoperasionalolehmasing-
masingjenjangjabatannya.
Penyiapan bahan penyusunan rencanakerja,sistimevaluasi dan pelaporan.
Penyelarasandukungansaranateknikdanmetodeoperasionalperkarantinaan
.
Sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh SKP Kelas I Cilacap
sampai saat ini berupa :
a. Gedung perkantoran utama yang cukup representatif pelaksanaan
kegiatan pelayanan operasional bertempat di Komplek Bandar Udara
Tunggul Wulung Cilacap
b. Gedung Fungsional KH dan KT dan Sarana Gudang Fumigasi
bertempat di Jl. Selat Madura no. 3 Pelabuhan Laut Tanjung Intan –
Cilacap;
c. Gedung Laboratorium, Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Gudang
yang berada di Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan – Cilacap;
d. Gedung tempat peristirahatan para supir truk yang ada di Instalasi
Karantina Hewan.
e. Rumah Dinas dan Sarana Gudang di Jl. Swadaya no. 45 – Cilacap;
f. Mess Pegawai dan Sarana Gudang di Jl. Kuntul no. 7 Tegalreja -
Cilacap;
Khusus untuk Gedung perkantoran utama, kini memiliki Gedung
Pelayanan terhadap pengguna jasa yang cukup representatif, untuk
meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas. Ditambah dengan gedung
fungsional untuk mendukung setiap kegiatan dari setiap jajaran fungsional
baik fungsional karantina hewan maupun fungsional karantina tumbuhan dan
Ruang Rapat.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap hingga saat ini (per 31
Desember 2016) memiliki 35 pegawai/staff yang terdiri dari 35 orang PNS.
2. Wilayah Kerja
Halaman8
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang tempat-tempat Pemasukan dan
Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap adalahsbb:
A. TEMPAT-TEMPAT PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA DANPENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENGGANGGUTUMBUHAN KARANTINA KE DALAM WILAYAH NEGARA RI (IMPOR)
1. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
B. TEMPAT-TEMPAT PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA HAMA DANPENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENGGANGGUTUMBUHAN KARANTINA DARI DALAM WILAYAH NEGARA RI(EKSPOR)
1. Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
C. TEMPAT-TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN MEDIAPEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT HEWAN KARANTINA DANORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA DI DALAMWILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA (ANTAR AREA)
1. Bandar Udara
Tunggul Wulung Cilacap
2. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
3. Kantor Pos
Halaman9
Kantor Pos Purwokerto
Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi
dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat,
yaitu di Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong
Wado KM 5 dan KM 6. Kedua IKHS milik swasta yang terletak di Provinsi
Jawa Barat tersebut berada di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.
Wilayah KerjaStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat
pada peta berikut ini :
Gambar 2 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kantor Pos Purwokerto
Halaman9
Kantor Pos Purwokerto
Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi
dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat,
yaitu di Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong
Wado KM 5 dan KM 6. Kedua IKHS milik swasta yang terletak di Provinsi
Jawa Barat tersebut berada di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.
Wilayah KerjaStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat
pada peta berikut ini :
Gambar 2 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kantor Pos Purwokerto
Halaman9
Kantor Pos Purwokerto
Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi
dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat,
yaitu di Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong
Wado KM 5 dan KM 6. Kedua IKHS milik swasta yang terletak di Provinsi
Jawa Barat tersebut berada di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.
Wilayah KerjaStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat
pada peta berikut ini :
Gambar 2 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kantor Pos Purwokerto
Halaman10
Gambar 3 : Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Bandara Tunggul Wulung
Pelabuhan Tanjung Intan
Halamam 9
BAB II
KEGIATAN UMUM
Salah satu fungsi dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sesuai
dengan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelayanan Teknis Karantina Pertanian adalah melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan
rumah tangga yang menjadi tanggung jawab urusan tata usaha.
A. Perencanaan dan Keuangan
1. Realisasi AnggaranPelaksanaan anggaran instansi pemerintah pada tahun 2016 tetap
mengacu pada sistem anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap.
Anggaran Belanja Negara yang digunakan untuk membiayai seluruh
kegiatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap sesuai dengan DIPA No. SP DIPA018-
12.2.237369/2016 tanggal 14Nopember 2015 sebesar Rp.
19.287.284.000,00dalam perjalanannya mendapatkan pengurangan anggaran
sehingga anggaran DIPA SKP Kelas I Cilacap sejumlah Rp. 7.313.884.000,-
terdiri dari Rupiah Murni Rp. 7.009.475.000,00 dan Pendapatan Negara Bukan
Pajak (PNBP) sebesar Rp. 304.409.000,00.
Tabel 1:Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2013 sd 2016
(dalam ribuan rupiah)
No. UraianBelanjaPegawai
BelanjaBarang
BelanjaModal
Jumlah
1. DIPA 2013 2.247.154.000 3.294.174.000 1.827.450.000 7.368.778.000
2. DIPA 2014 2.328.764.000 3.105.047.000 235.460.000 5.669.271.000
3 DIPA 2015 2.484.061.000 3.116.782.000 3.147.080.000 8.747.923.000
4 DIPA 2016 2.397.704.000 3.008.680.000 1.907.500.000 7.313.884.000
Halamam 10
Grafik Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2016
Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2016 mengalami
penurunan Rp 1.434.039.000,00 atau sebesar 83,60% dari tahun sebelumnya
yaitu Rp 8.747.923.000,00 menjadi Rp 7.313.884.000,00.
Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
tahun 2016, sebesar Rp.7.173.583.891,00 (98,08%) dengan realisasi anggaran
masing-masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal kurang
dari pagu yang tersedia.
Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja
pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis
belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
9,000,000,000
No Belanja Pegawai Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770
2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345
3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736171 99,89 2.324.829
4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
Halamam 10
Grafik Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2016
Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2016 mengalami
penurunan Rp 1.434.039.000,00 atau sebesar 83,60% dari tahun sebelumnya
yaitu Rp 8.747.923.000,00 menjadi Rp 7.313.884.000,00.
Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
tahun 2016, sebesar Rp.7.173.583.891,00 (98,08%) dengan realisasi anggaran
masing-masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal kurang
dari pagu yang tersedia.
Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja
pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis
belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
9,000,000,000
BELANJAPEGAWAI
BELANJABARANG
BELANJAMODAL
JUMLAH
No Belanja Pegawai Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770
2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345
3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736171 99,89 2.324.829
4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
Halamam 10
Grafik Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2016
Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2016 mengalami
penurunan Rp 1.434.039.000,00 atau sebesar 83,60% dari tahun sebelumnya
yaitu Rp 8.747.923.000,00 menjadi Rp 7.313.884.000,00.
Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
tahun 2016, sebesar Rp.7.173.583.891,00 (98,08%) dengan realisasi anggaran
masing-masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal kurang
dari pagu yang tersedia.
Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja
pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis
belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
DIPA 2013
DIPA 2014
DIPA 2015
DIPA 2016
No Belanja Pegawai Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770
2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345
3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736171 99,89 2.324.829
4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
Halamam 11
Grafik Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 3. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d
2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
0
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480
2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199
3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641
4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
Halamam 11
Grafik Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 3. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d
2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
0
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
pagu realisasi % Sisa Pagu
2 0 1 3
2 0 1 50
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480
2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199
3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641
4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
Halamam 11
Grafik Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 3. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d
2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
T. A. 2013
T. A. 2014
T. A. 2015
T. A. 2016
2 0 1 5
2 0 1 3
2 0 1 4
2 0 1 5
2 0 1 6
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480
2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199
3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641
4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
Halamam 12
Tabel 4. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
GGrafik Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 5. DIPATahunAnggaran 2013 s/d 2016Stasiun KarantinaPertanian Kelas I Cilacap
GrafikDIPATA 2013 s/d 2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000
2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120 97,44 6.028.880
3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300
4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
No T.A 2013 T.A 2014 T.A 2015 T.A 2016
1. 7.368.778.000 5.669.271.000 8.747.923.000 7.313.884.000
Halamam 12
Tabel 4. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
GGrafik Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 5. DIPATahunAnggaran 2013 s/d 2016Stasiun KarantinaPertanian Kelas I Cilacap
GrafikDIPATA 2013 s/d 2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2 0 1 3
2 0 1 50
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
PAGU DIPA
2 0 1 3
2 0 1 4
2 0 1 5
2 0 1 6
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000
2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120 97,44 6.028.880
3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300
4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
No T.A 2013 T.A 2014 T.A 2015 T.A 2016
1. 7.368.778.000 5.669.271.000 8.747.923.000 7.313.884.000
Halamam 12
Tabel 4. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
GGrafik Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 5. DIPATahunAnggaran 2013 s/d 2016Stasiun KarantinaPertanian Kelas I Cilacap
GrafikDIPATA 2013 s/d 2016Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2 0 1 5
2 0 1 3
2 0 1 4
2 0 1 5
2 0 1 6
2 0 1 3
2 0 1 4
2 0 1 5
2 0 1 6
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000
2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120 97,44 6.028.880
3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300
4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355
Jumlah 7.368.778.000 6.717.202.750 91,16 651.575.250
No T.A 2013 T.A 2014 T.A 2015 T.A 2016
1. 7.368.778.000 5.669.271.000 8.747.923.000 7.313.884.000
Halamam 13
B. Kepegawaian dan Tata Usaha
1. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) SKP Kelas I Cilacap per31
Desember 2016 berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang PNS. Jenis jabatan,latar
belakang pendidikan dan jenjang kepangkatan dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut ini.
Tabel 5. Jumlah pegawai menurut jenis jabatan.
No Jenis Jabatan Jumlah
1 Kepala SKP Kelas I Cilacap 1
2 Kepala Urusan Tata Usaha 1
3 Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional 1
4 Medik Veteriner Madya 1
5 Medik Veteriner Muda 2
6 Medik Veteriner Pertama 2
7 Paramedik Veteriner Penyelia 3
8 Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan 1
9 Paramedik Veteriner Pelaksana 1
10 Paramedik Veteriner Pemula 1
11 POPT Ahli Madya -
12 POPT Ahli Muda 1
13 POPT Ahli Pertama 2
14 POPT Terampil Penyelia 2
15 POPT Terampil Pelaksana Lanjutan 1
16 POPT Terampil Pelaksana 1
17 Calon Medik Veteriner -
18 Calon Paramedik Veteriner -
18 Calon POPT Ahli -
Halamam 14
19 Calon POPT Terampil 1
20 Tenaga Administrasi Umum *) 13
Total Jumlah : 35
Keterangan :
*) Pelaksana pada Subbag/Seksi.
Tabel 6. Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan.
No. Pendidikan Program Pend./ Jurusan Jumlah
1 SD - 1
2 SLTP -
3 SLTA/SPP/SPMA/SNAKMA - IPA
- IPS
- SMT Pertanian
- SPMA Peternakan
- SMEA Tata Niaga
- SPP Pertanian
- STM MESIN
4
6
-
1
5
2
4 DIPLOMA (D3) - Peternakan
- Kesehatan Hewan 4
5 Sarjana (S1) - Ekonomi Manajemen
- Pertanian
- Biologi
- Peternakan
1
4
1
6 Pasca Sarjana (S2) - Teknologi Hasil Pertanian
- Kedokteran Hewan
1
5
Total Jumlah : 35
Halamam 15
Tabel7. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang.
No. Jenis Pangkat Gol. Ruang Jumlah
1 Juru Muda I/a -
2 Juru Muda Tk. I I/b -
3 Juru I/c 1
4 Juru Tk. I I/d -
5 Pengatur Muda II/a 4
6 Pengatur Muda Tk.I II/b 2
7 Pengatur II/c 3
8 Pengatur Tk. I II/d 3
9 Penata Muda III/a 3
10 Penata Muda Tk. I III/b 8
11 Penata III/c 5
12 Penata Tk. I III/d 4
13 Pembina IV/a 2
14 Pembina Tk. I IV/b -
15 Pembina Utama Muda IV/c -
16 Pembina Utama Madya IV/d -
17 Pembina Utama IV/e -
Total Jumlah : 35
Halamam 16
Secara rinci dan detail uraian kepegawaian dari masing-masing
pegawai yang meliputi tempat tanggal lahir, pangkat terakhir dan lain-lain
dapat dilihat pada Lampiran 1.
Selain jumlah pegawai tersebut diatas, SKP Kelas I Cilacap masih
memiliki tenaga harian lepas (THL) sebanyak 16 (enambelas) orang, dengan
masa pengabdian dari 1 hingga 5 tahun. Data selengkapnya terdapat pada
Lampiran 2.
Untuk kelancaran tugas dan fungsi SKP Kelas I Cilacap dalam Tahun
Anggaran 2016Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha telah melakukan
tugas dan fungsi Kepegawaian dan Tata Usaha sebagai berikut :
a. Kenaikan PangkatDalam Tahun Anggaran 2016SKP Kelas I Cilacap telah mengusulkan
5(lima)orang yang memenuhi persyaratan untuk mendapat Kenaikan Pangkat
regular dan fungsional untuk periode April dan Oktober 2016 dengan rincian
sebagaimana Tabel berikut ini:
Tabel 8. Pegawai Naik Pangkat TA. 2016
No N a m a SebelumKenaikan
SetelahKenaikan Jabatan Tmt
1 Karyono III/c III/dParamedikVeterinerPenyelia
01 April 2016
2 Istiqomah, S.Pt III/b III/cParamedikVeterinerPenyelia
01 April 2016
3 Arindra Bayu W, A.Md II/d III/a
ParamedikVeterinerPelaksanaLanjutan
01 April 2016
4 Purwanto III/a III/b FungsionalUmum 01 April 2016
5 Sakum II/a II/b FungsionalUmum 01 April 2016
Halamam 17
b. Kenaikan Gaji Berkala
Dalam Tahun Anggaran 2016 pegawai SKP Kelas I Cilacap yang
mendapatkan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) sebanyak19 (sembilan belas)orang
pegawai, seperti terlihat pada Tabel berikut :
Tabel 9. Pegawai Naik Gaji Berkala TA. 2016
No N a m a DalamGol/Pkt
Jabatan Tmt
1 HARDIYANTO II/b Fungsional Umum01
Januari2016
2 EDI WURYANTO II/a Fungsional Umum
3 DANI ANDAYONO II/ a Fungsional Umum
4 DADANG ABDULLAH, SP III/d Kasubsi Yan-op
01Maret2016
5 drh. TRIFERA MELANINGRUM, M.Si IV/a Medik Veteriner Madya
6 drh, AGUS WASANA III/d Medik Veteriner Muda
7 drh. MEI WARDHANISETYANINGRUM, A III/b Medik Veteriner Pertama
8 YUNUS III/d Paramedik VeterinerPenyelia
9 ARSANUDIN III/c POPT Penyelia
10 SALUD SISWADI III/b Fungsional Umum
11 IDHATIN SUKANDARI, A.Md II/c Calon ParamedikVeteriner Pelaksana
12 HOM HOM, SP. MP IV/a Kepala SKP Cilacap 01 April201613 RESPATI PUJIANTO II/c Fungsional Umum
14 JUWAKIR, SE III/b Kepala Urusan TataUsaha
01 Juli201615 KARYONO III/d Paramedik Veteriner
Penyelia
16 SUTIANAH II/c POPT Pelaksana
c. Masa Purna Tugas
Halamam 18
Dalam Tahun Anggaran 2016 terdapat 2 (dua) pegawai SKP Kelas I
Cilacap yang mendapatkan Kenaikan Pangkat 1 (satu) tingkat diatasnya
sebagai pangkat pengabdian selama berkarir di Badan Karantina Pertanian.
Atas nama institusi Badan Karantina Pertanian kami mengucapkan selamat
menjalankan masa purna tugas (pensiun) dan terimakasih atas dedikasinya
selama melaksanakan tugas kepada yth :
Tabel 9. Pegawai Purna Tugas (Pensiun) TA. 2016
No N a m aPangkatPengab
dianT M T Jabatan Ket
1 Marsimin III/c 01 April 2016 Fungsional Umum
2 Bambang Wahyudi IV/a 01 Oktober 2016 Paramedik VeterinerPenyelia
d. Mutasi Jabatan/ Alih tugas
Selama tahun 2016dilingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 3
kalimutasi alih tugas pegawai yaitu :
d.1. Mutasi Kesatu yang mendapatkan adalah pegawai bernama Mujahidin
selaku fungsional umum (pelaksana kepegawaian) yang dimutasi alih
tugas ke Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta,
d.2. Mutasi Kedua yang mendapatkan adalah pegawai sebagaimana tersebut
dibawah ini :
d.2.1. Cevi Wahyudi, A.Md selaku fungsional umum (pelaksana
perencanaan) yang dimutasi ke Badan Karantina Pertanian,
d.2.2. Nuning Lestari, A.Md selaku paramedik Pelaksana yang dimutasi
alih tugas ke Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya.
d.3. Mutasi Ketiga yang mendapatkan pegawai mutasi alih tugas bernama drh.
Agus Wasana selaku fungsional Medik Veteriner Muda yang dimutasi alih
tugas dariBalai Karantina Pertanian Kelas I Kupang ke SKP Kelas I
Cilacap.
e. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).
Halamam 19
Jumlah pegawai kurun waktu Januari s/d Desember 2016
sebanyak40 (empat puluh) orang, maka Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan (DP3) tahun 2016 yang diproses SKP Kelas I Cilacap
sebanyak 35 berkas, dengan rincian sebagai berikut :
No Uraian Jml Ket
1 Diproses hingga tingkat Menteri Pertanian 0 berkas
2 Diproses hingga tingkat Barantan 21 berkas
3 Diproses di SKP Kelas I Cilacap 14 berkas
4Diproses/diterbitkan di Instansi baru, karena alih
tugas3 berkas
5Diproses/diterbitkan di Instansi lama, karena alih
tugas1 berkas
6Tidak diproses/tidak diterbitkan oleh Instansi,
karena purna tugas2 berkas
f. Pegawai yang Melakukan Cuti tahun 2015 pada StasiunKarantinaPertanian Kelas I Cilacap
Pegawai yang melakukan cuti di Stasiun Karantina Pertanian Kelas
I Cilacap sepanjang tahun 2014 sebanyak 31 pegawai, dengan rincian
Cuti tahunan = 23 orang
Cuti alasan penting = 0 orang
Cuti melahirkan = 1 orang
Cuti besar = 0 orang
Cuti dalam tanggungan Negara = 0 orang
g. CPNS 2016
SKP Kelas I Cilacap belum mendapatkan tambahan pegawai baik
dari CPNS maupun PNS selama kurun waktu 2016 sementara PNS yang
alih tugas ada beberapa pegawai. Hal ini akan menambah berat beban
kinerja buat pegawai maupun SKP Kelas I Cilacap, utamanya beban
pekerjaan fungsional POPT Terampil dan Fungsional Umum.
Halamam 20
2. KetatausahaanKegiatan ketatausahaan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacapsuatu kegiatan yang cukup vital dalam menunjang semua kegiatan
operasionalnya. Hal ini harus didukung dengan tenaga yang mampu menangani
salah satunya adalah urusan surat menyurat. Kegiatan ini meliputi penanganan
surat keluar masuk, penggandaan surat, pendistribusian, dan pengarsipan.
Indikator keberhasilan unit kerja dalam sistim pelayanan publik adalah kecepatan
dan kemudahan dalam pencarian arsip surat yang masih dibutuhkan.
Dengan kusus kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
menunjuk 2 (dua) pegawai untuk penata usahaan persuratan, yaitu untuk Pramu
Publikasi dan Penatausahaan dokumen, agar kedepan kegiatan tersebut semakin
baik. Khususnya surat menyurat dalam tahun 2016 telah memproses surat masuk
maupun surat keluar dengan rekapitulasi sebagai mana tercantum pada tabel di
bawah ini:
Tabel 10. Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2016
No. Jenis Surat Jumlah
1 Surat Masuk SKP Kelas I Cilacap 696 surat
2 Surat Keluar SKP Kelas I Cilacap 3.371 surat
a. Kondisi Kearsipan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacaptelah memfungsikan
gudang untuk kegiatan kearsipan surat masuk dan surat keluar serta dokumen
lainnya. Hal ini dimaksudkan agar capaian kinerja Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap lebih efisien dan mampu bersaing dengan upt lainnya. Tata
kearsipan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
Kategori arsip aktif
Halamam 21
Arsip kategori ini merupakan persuratan yang setiap saat masih
dibutuhkan baik dalam monitoring maupun untuk evaluasi. Pada umumnya
kategori ini persuratan/kearsipan maksimal waktunya 1 (satu) tahun, dan
tata kelola kearsipan ini berada dalam kantor.
Kategori arsip tidak aktif
Arsip kategori ini merupakan persuratan yang kebutuhannya tidak setiap
saat, dan lebih cenderung sebagai dokumen/bukti dari suatu kegiatan.
Pada umumnya kategori persuratan/kearsipan ini di arsipkan dengan kurun
waktu minimal 5 (lima) tahun, sebelum dialihkan kedalam kategori purna
(pemusnahan) dan tata kelola kearsipan ini berada dalam gudang
kearsipan. Untuk penempatan arsip tersebut berada dan menyatu
denngan rumah dinas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap di Jalan
Swadaya, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan.
Kategori arsip purna
Arsip kategori tersebut merupakan persuratan yang tidak dibutuhkan dan
lebih cenderung sebagai dokumen/bukti yang bersifat purna
(dimusnahkan) agar tidak menjadi beban operasional. Kegiatan
pemusnahan arsip dan/atau dokumen lain yang akan dimusnahkan pada
umumnya sudah lebih dari 5 (lima) tahun, dalam kategori arsip tidak
aktif,dantata kelola kearsipan ini berada dalam gudang kearsipan dalam
lingkungan instalasi karantina hewan, untuk persiapan pemusnahan
menggunakan metode pembakaran di incenerator. Lokasi incenerator
sebagai peralatan pemusnahan berada di jalan jawa komplek pelabuhan
tanjung intan Cilacap yang masuk dalam wilayah Kelurahan Tambakreja,
Kecamatan Cilacap Selatan.
b. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna
Halamam 22
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
Hingga saat ini koleksi bahan pustaka hanya didapat dari sumber-
sumber berupa Peraturan Peraturan baru baik dari Kementerian pertanian
maupun beberapa kementerian lain yang menunjang tugas pokok dan fungsi
SKP, Laporan Tahunan, karya tulis ilmiah pegawai Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap, materi-materi pelatihan seperti TC, diklat, leaflet-
leaflet seputar Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan dsb dalam bentuk
soft dan hard copy.
c. Barang Milik Negara (BMN)
Mutasi transaksi terkait Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :
c.1. Penambahan Asset Peralatan dan Mesin
Penambahan Asset terdiri dari belanja modal peralatan dan mesin senilai
Rp. 463.430.245,-. Terdiri dari :
c.1.1. Pengadaan/pembelian senilai Rp. 107.231.245,=
c.1.2. Reklasifikasi masuk senilai Rp. 356.199.000,-
c.2. Penambahan Asset Gedung dan Bangunan
Belanja Modal pengembangan gedung dan bangunan senilai Rp.
1.740.157.400,- terdiri dari :
c.2.1. Penyelesaian pembangunan dengan KDP senilai Rp. 1.588.830.400,-
c.2.2. Pengembangan melalui KDP senilai Rp. 151.327.000,-
c.3. Pengurangan Asset
Penghentian asset (proses penghapusan) peralatan dan mesin dalam
kurun waktu tahun 2016 senilai Rp. 433.827.386,- terdiri dari :
c.3.1. Reklasifikasi keluar senilai Rp. 356.199.000,-
c.3.2. Penghentian asset dari penggunaan senilai Rp. 77.628.386,-
Halamam 23
Halaman 20
BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan operasional pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
merupakan kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK dan OPTK.
Kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK seluruhnya merupakan
kegiatan import selama tahun 2016. Sedangkan kegiatan tindakan karantina
terhadap media pembawa OPTK adalah kegiatan antar area, importdan eksport.
Pelabuhan Laut Cilacap, yang lebih dikenal dengan nama Pelabuhan Laut
Tanjung Intan, mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi pelabuhan
samudera atau pelabuhan internasional. Saat ini pelabuhan mempunyai fasilitas 23
buoy, dan kedalaman efektif antara 11 s.d. 12 meter mLWS dengan panjang
dermaga 742,2 meter, yaitu meliputi:
Dermaga I s.d. dermaga III;
Dermaga Multi Purpose;
Dermaga IV;
Dermaga VI.
Dermaga Multi Purpose sepanjang 150 meter diperuntukkan untuk dermaga
peti kemas dengan kapasitas ruang penumpukan seluas 30.055,5 m2.
BandarUdara Cilacap, dikenal dengan Bandar Udara Tunggul Wulung.
Bandar Udara Tunggul Wulung sampai saat ini hanya melayani penerbangan antar
area dengan rute Jakarta - Cilacap. Lalu lintas komoditas hewan maupun tumbuhan
nihil sampai akhir tahun 2016.
A. Karantina Hewan
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHKImport
Kegiatan impor untuk karantina hewan didominasi pemasukan sapi
impor oleh PT. Citra Agro Buana Semesta, dengan negara pemasok sapi
jenis pedaging Australia dengan jumlah 18.892 ekor sapi potong pada
tahun 2016. Untuk lebih jelas mengenai kegiatan importasi sapi dapat
dilihat pada tabel.
Halaman 21
Tabel 11. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke
SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016
NoNegara
AsalFrekuensi
Jumlah(Ekor)
Rerata Ket
1 2013 14 20.727 1.481 Sapi Bakalan
2 2014 14 27.197 1.942 Sapi Bakalan
3 2015 11 21.707 1.808 Sapi Bakalan
4 2016 8 18.892 2.361 Sapi Bakalan
Grafik Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke SKP
Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
1
Halaman 21
Tabel 11. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke
SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016
NoNegara
AsalFrekuensi
Jumlah(Ekor)
Rerata Ket
1 2013 14 20.727 1.481 Sapi Bakalan
2 2014 14 27.197 1.942 Sapi Bakalan
3 2015 11 21.707 1.808 Sapi Bakalan
4 2016 8 18.892 2.361 Sapi Bakalan
Grafik Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke SKP
Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016
TAHUNFREK
JUMLAHRATA-RATA
1 2 3 4
Halaman 21
Tabel 11. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke
SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016
NoNegara
AsalFrekuensi
Jumlah(Ekor)
Rerata Ket
1 2013 14 20.727 1.481 Sapi Bakalan
2 2014 14 27.197 1.942 Sapi Bakalan
3 2015 11 21.707 1.808 Sapi Bakalan
4 2016 8 18.892 2.361 Sapi Bakalan
Grafik Kegiatan Importasi Sapi Bakalan dari Negara Asal Australia ke SKP
Kelas I Cilacap tahun 2013 S/D 2016
JUMLAHRATA-RATA
TAHUN
FREK
JUMLAH
RATA-RATA
Halaman 22
Tabel 11. Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016 negara asal Australia
No T a h u n Frekuensi Jumlah (Ekor) Rerata
1 2013 0 0 0
2 2014 0 0 0
3 2015 1 211 17
4 2016 0 0 0
Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016
0
500
1000
1500
2000
2500
Halaman 22
Tabel 11. Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016 negara asal Australia
No T a h u n Frekuensi Jumlah (Ekor) Rerata
1 2013 0 0 0
2 2014 0 0 0
3 2015 1 211 17
4 2016 0 0 0
Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016
2016 Media Kambing Perah
2015 Media Kambing Perah
2014 Media Kambing Perah
2013 Media Kambing Perah
Halaman 22
Tabel 11. Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016 negara asal Australia
No T a h u n Frekuensi Jumlah (Ekor) Rerata
1 2013 0 0 0
2 2014 0 0 0
3 2015 1 211 17
4 2016 0 0 0
Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016
2016 Media Kambing Perah
2015 Media Kambing Perah
2014 Media Kambing Perah
2013 Media Kambing Perah
Halaman 23
Tabel 11. Kegiatan Importasi di SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 s/d 2016
negara asal Australia
No Tahun
Frek Jumlah (Ekor) Rerata
SapiKambing
SapiKambi
ngSapi
Kambing
1 2013 14 0 20.727 0 1.481 0
2 2014 14 0 27.197 0 1.942 0
3 2015 11 1 21.707 211 1.808 17
4 2016 8 0 18.892 0 2.361 0
Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016
05000
10000150002000025000
30000
Halaman 23
Tabel 11. Kegiatan Importasi di SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 s/d 2016
negara asal Australia
No Tahun
Frek Jumlah (Ekor) Rerata
SapiKambing
SapiKambi
ngSapi
Kambing
1 2013 14 0 20.727 0 1.481 0
2 2014 14 0 27.197 0 1.942 0
3 2015 11 1 21.707 211 1.808 17
4 2016 8 0 18.892 0 2.361 0
Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016
Halaman 23
Tabel 11. Kegiatan Importasi di SKP Kelas I Cilacap tahun 2013 s/d 2016
negara asal Australia
No Tahun
Frek Jumlah (Ekor) Rerata
SapiKambing
SapiKambi
ngSapi
Kambing
1 2013 14 0 20.727 0 1.481 0
2 2014 14 0 27.197 0 1.942 0
3 2015 11 1 21.707 211 1.808 17
4 2016 8 0 18.892 0 2.361 0
Grafik Kegiatan Importasi Kambing Perah di SKP Kelas I Cilacap tahun
2013 s/d 2016
2013
2014
2015
2016
Halaman 24
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa tahun 2016 terjadi
penurunan importasi sapi.Hal ini dikarenakan kuota sapi impor yang
dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan diperkecil untuk menstabilkan harga
pasar dan mendorong petani peternak lebih bergairah dalam usahanya.
Tindakan karantina untuk semua sapi bakalan impor dilakukan di
Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik SKP Kelas I Cilacap yang beralamat
di Jalan laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dan Instalasi Karantina
Hewan (IKH) milik swasta yaitu PT. Citra Agro Buana Semesta yang
beralamat di Jl. Raya Malangbong KM 5 dan KM 6 Kabupaten Garut Jawa
Barat.
Jumlah sapi impor yang dikarantina di Instalasi Karantina Hewan
(IKH) maupun Instalasi Karantina Hewan milik swasta (IKHS) selama tahun
2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 14. Jumlah sapi dikarantina di IKH dan IKHS tahun 2014 - 2016
No. IKH / IKHSJumlah (ekor) pada Tahun
2013 2014 2015 2016
1. IKH SKP Kelas I Cilacap 8.727 12.170 6.686
2. IKH PT. CABS 12.000 15.027 15.021
Jumlah 20.727 27.197 21.707 21.711
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHKEkspor
Selama tahun 2016, komoditi wajib periksa karantina hewan
pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah nihil
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHKyang diantarareakan
a. Kegiatan Domestik MasukKegiatan domestik masuk pada Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap tahun 2016 terhadap komoditi wajib periksa
karantina hewan adalah nihil.
Halaman 25
b. Kegiatan Domestik KeluarSelama tahun 2016, pada Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap komoditi wajib periksa karantina hewan untuk
domestik keluar adalah nihil.
4. Kegiatan 8PPelaksanaan tindakan karantina hewan pada Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap meliputi 8P yang terdiri dari pemeriksaan,
pengasingan, pengamatan,perlakuan, penahanan,penolakan,
pemusnahan dan pembebasan.
Persiapan kandang dilakukan sebelum digunakan yaitu
didesinfektasi menggunakan larutan desinfektan.Alat angkut (truck)
diberi pengaman agar sapi tidak melompat. Lantai bak truck diberi
pengaman alas dari serbuk gergaji agar tidak licin dan mencegah urine
dan kotoran tercecer di jalan. Kemudian didesinfektan / disemprot di
ruangan carwash (bersamaan dengan sapi) agar semuanya bebas dari
hama penyakit.
Gambar 4. Kegiatan desinfektasi kandang
a. Pemeriksaan
Pelaksanaan tindak karantina berupa pemeriksaan yaitu
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan klinis dan hasil
pemeriksaan laboratorium. Pada tahun 2016 terdapat 8
(delapan) kali permohonan sehingga dilakukan pemeriksaan
sebanyak 8 (delapan) kali. Semua dokumen yang diperiksa sah
dan lengkap sesuai dengan fisik media pembawa.Pada tahun
2016 tidak ditemukan adanya ketidak lengkapan dokumen.Hal ini
menunjukkan bahwa pengguna jasa telah mengetahui semua
dokumen yang dipersyaratkan.
Pelaksanaan tindak karantina berupa pemeriksaan klinis
terhadap Kambing Bibit dan Sapi Bibit dilakukan di IKH SKP
Halaman 26
Cilacap, namun untuk pemeriksaan dokumen dilakukan oleh
masing-masing UPT pada pintu pemasukan bibit tersebut.
Gambar 5. Kegiatan Pemeriksaan Administrasi & Fisik
b. Pengasingan
Pengasingan dilakukan untuk memastikan media
pembawa terbebas dari HPHK, sehingga diperlukan tindakan
karantina lebih lanjut dengan lebih intensif di Instalasi Karantina
Hewan baik milik pemerintah maupun pihak ketiga yang telah
ditetapkan.Lamanya pengasingan untuk sapi bakalan sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh) hari.Selama masa pengasingan
pelaksana Medik dan Paramedik Veteriner secara bergantian
melakukan tindakan karantina baik di IKH maupun di IKHS.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh Medik dan Paramedik selama
masa pengasingan dan didokumentasikan dalam catatan harian
tindak karantina mengenai kondisi kesehatan sapi impor.
Pemberian pakan dan minum, serta catatan pemeriksaan
laboratorium selama tahun 2016 sebanyak 1305 (seribu tiga
ratus lima) sampel.Kegiatan importasi sapi dari Australia
Halaman 27
berdasarkan hasil pengamatan dan pemeriksaan laboratorium
tidak ditemukan adanya gejala HPHK.
d. Perlakuan
Perlakuan berupa pengobatan diberikan kepada sapi-sapi
impor jika ditemukan dan dicurigai adanya penyakit.Pemeriksaan
laboratorium dibutuhkan untuk mengetahui apakah sapi-sapi
yang dikarantina terjangkit Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) atau tidak.Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan
adalah pemeriksaan mikroskopis terhadap parasit darah dan
pemeriksaan serologis terhadap penyakit
brucellosis.Pemeriksaan mikroskopis menggunakan metode
PUD (Preparat Ulas Darah).Pemeriksaan serum menggunakan
metode uji RBT (Rose Bengal Test).
Gambar 6. Kegiatan Perlakuan, Pengobatan terhadap sapi sakit.
Halaman 28
e. Penahanan
Pada tahun 2016 tidak ada kegiatan penahanan.
f. Penolakan
Pada tahun 2016 tidak ada kegiatan penolakan.
g. Pemusnahan
Pada tahun 2016 tidak ada kegiatan pemusnahan.
h. Pembebasan
Pembebasan dilaksanakan setelah masa karantina
selesai dan mendapatkan sertifikat pembebasan.Pada tahun
2016 telah membebaskan sapi impor sebanyak 21.711 ekor.
Penggunaan Formulir Karantina HewanSelama tahun 2016, total penggunaan sertifikat karantina hewan
sebanyak 8 sertifikat berupa 8 sertifikat KH-12.
Tabel 30. Penggunaan & Persediaan formulir karantina Hewan tahun 2016
No Jenis Formulir Saldo awal tahun(set)
Penambahan(set)
Pemakaian(set)
Saldo(set)
1 KH -9 10 250 0 260
2 KH -12 166 250 8 408
3 KH -10 0 250 0 250
4 KH -11 0 250 0 250
5. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
Pembuatan peta status dan situasi HPHK merupakan salah satu
tugas dan fungsi karantina dalam memberikan gambaran situasi
penyakit hewan khususnya Hama Penyakit Hewan Karantina golongan I
dan seluruh HPHK golongan II yang terjadi di wilayah SKP Kelas I
Cilacap.
Halaman 29
Berdasarkan pasal 76 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82
tahun 2000 tentang karantina hewan, bahwa kebijakan karantina dan
pembatasan lalu lintas media pembawa diatur berdasarkan
penggolongan hama penyakit hewan karantina dan pemetaan hama
penyakit hewan karantina. Pemetaan tersebut akan menggambarkan
status suatu Negara, area, atau tempat yang diperoleh melalui kegiatan
pengamatan. Adapun pengamatan adalah merupakan bagian dari
tindakan karantina 8 P.
Berdasarkan pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2000 bahwa selain pengamatan dilakukan di tempat pemasukan
selama media pembawa diasingkan untuk mengamati timbulnya gejala
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), pengamatan juga memiliki
makna mengamati situasi Hama Penyakit Hewan Karantina pada suatu
negara, area, atau tempat. Pengamatan terhadap situasi HPHK dapat
dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu secara langsung dan/ atau secara
tidak langsung.Pengamatan secara langsung dilakukan di tempat
pemasukan, tempat pengeluaran, instalasi karantina, tempat transit,
dan diatas alat angkut.Pengamatan secara tidak langsung dilakukan di
tempat lainnya dengan melibatkan atau memperoleh informasi dari
pihak yang berwewenang dalam kegiatan tersebut.
SKP Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana teknis dari
Badan Karantina Pertanian juga berperan aktif dalam upaya mencegah
masuk, tersebar, dan keluarnya hama penyakit hewan karantina
(HPHK).
Pemantauan daerah sebar HPHK yang dilakukan melalui
kegiatan pengamatan status dan situasi HPHK tahun 2016 di fokuskan
pada HPHK Golongan II, sebagaimana diatur dalam Kepmentan Nomor
: 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-jenis Hama
Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan Dan Klasifikasi Media
Pembawa.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Halaman 30
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, maka UPTKP
menyelenggarakan fungsi yaitu pelaksanaan pemantauan daerah sebar
HPHK.Fungsi pemantauan UPTKP tersebut selanjutnya dilaksanakan
dengan melakukan pengamatan status dan situasi HPHK pada area
dimana UPTKP berada. Pengamatan status dan situasi HPHK
dilakukan secara tidak langsung, dengan memperoleh informasi dari
instansi berwenang yaitu Balai Besar Veteriner / Balai Veteriner, dan
dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di Propinsi, Kabupaten
dan/ atau kota.
Dalam peta status dan situasi HPHK di wilayah SKP Kelas I
Cilacap ini analisis data disajikan secara kualitatif atau kuantitatif sesuai
dengan jenis data yang diperoleh.Data diekspresikan dalam bentuk
table dan grafik serta dalam bentuk peta status dan situasi HPHK yang
memuat keterangan lokasi keberadaan penyakit.
Pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) tahun 2016bertujuan untuk mendapatkan data status dan
situasi penyakit HPHK di wilayah Pemantauan Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap.Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya
informasi kejadian penyakit HPHK di sembilan (9) kabupaten antara lain
Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purbalingga, Banjarnegara, Brebes,
Purworejo, Wonosobo dan Temanggung, dengan tujuan kegiatan
pemantauan ini sebagai berikut :
1. Setiap UPT Karantina Pertanian mengetahui status dan situasi
kejadian penyakit di sekitar wilayahnya masing-masing
2. Kebijakan yang dihasilkan untuk pencegahan penyebaran HPHK
diharapkan akan menjadi lebih optimal
Pemantauan Status dan Situasi Hama Penyakit Hewan
Karantina tahun 2016 dilingkup Badan Karantina Pertanian dilakukan
dengan cara pengambilan data sekunder hasil pengumpulan informasi
penyakit yang dibuat oleh dinas peternakan kabupaten/ kota, dan Bvet
melalui kunjungan ke dinas kabupaten/kota dan Balai Besar Veteriner
Wates
Halaman 31
Secara umum gambaran HPHK dari daerah pemantauan SKP
Kelas I Cilacap berasal dari data gejala klinis, uji lab. pasif dan
surveilans dari dinas yang membidangi fungsi teknis kesehatan hewan
di 9 Kabupaten/Kota dan bersumber dari hasil surveilans Balai Besar
Veteriner Wates dan tersaji dalam peta status dan situasi HPHK
sebagai berikut:
Gambar 8. Peta Status dan Situasi HPHK Untuk Hewan Besar di
Daerah Pemantauan SKP Kelas I Cilacap tahun 2011-2013
Gambar 9. Peta Status dan Situasi HPHK Hewan Ternak Kecil dan
Kesayangan di Daerah Pemantauan SKP Kelas I Cilacap tahun 2011-
2013
Halaman 32
Gambar 10. Peta Status dan Situasi HPHK Hewan Ternak Unggas
Daerah Pemantauan SKP Kelas I Cilacap tahun 2011-2013
Secara umum gambaran HPHK dari daerah pemantauan SKP
Kelas I Cilacap berasal dari data gejala klinis, uji lab. pasif dan
surveilans dari dinas yang membidangi fungsi teknis kesehatan hewan
di 9 Kabupaten/ Provinsi, Balai Besar Veteriner Wates dan hasil
penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan UGM yang tersaji dalam peta
status dan situasi HPHK sebagai berikut:
Gambar 11. Peta Status dan Situasi HPHK Hewan dari Data Gejala
Klinis, Uji Laboratorium Tahun 2015
Halaman 33
Gambar 11. Peta Status dan Situasi HPHK Hewan dari Data Gejala
Klinis, Uji Laboratorium Tahun 2016
6. Kegiatan Koleksi HPHK
Kegiatan koleksi HPHK sampai dengan tahun 2016 belum
dilaksanakan pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap karena
belum ditemukan adanya media pembawa karantina hewan yang
dilalulintaskan yang tertular HPHK.
Halaman 34
B. KARANTINA TUMBUHAN
1. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media PembawaKe Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
Pemasukan Media Pembawa ke dalam wilayah negara Republik
Indonesia harus memenuhi persayaratan administrasi seperti yang tertuang
dalam Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 antara lain :
a. Melalui pintu pemasukan yang telah ditetapkan
b. Dilaporkan kepada petugas karantina
c. Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari negara asal
Pelabuhan Tanjung Intan yang berada di wilayah kerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan salah satu pintu pemasukan
Media Pembawa PSAT khususnya biji gandum. Biji gandum masuk ke wilayah
SKP Kelas I Cilacap guna memenuhi bahan baku tepung pada PT Panganmas
Inti Persada. PT. Pangan Inti Persada merupakan satu satunya perusahaan
tepung di wilayah cilacap, tepatnya di komplek pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap.
Pengawasan keamanan pangan biji gandum ke wilayah SKP Kelas I
Cilacap mengacu pada Permentan Nomor 88/Permentan/PP.340/12/2011
tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan
Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan. Dalam Permentan ini diatur
mengenai persyaratan dan tata cara pemasukan MP PSAT serta cara
pengawasan terhadap MP PSAT, di mana gandum merupakan salah satu MP
PSAT yang termasuk dalam permentan tersebut. Permentan tersebut dirubah
dengan nomor 04 tahun 2015 tentang Pengawasan Keamanan Pangan
Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan, yang
berlaku efektif bulan Pebruari 2016.
Pada tahun 2016 SKP Kelas I Cilacap telah menerima pemasukan biji
Kedelai dari negara Amerika Serikat sejumlah 20.250.000 Kg dan Biji gandum
sejumlah 240.127.000 kg dari negara Australia, Kanada, dan Ukraina. Dari
keempat negara tersebut hanya ada tiga negara yang memiliki perjanjian
ekuivalen dengan negara kita yaitu Amerika Serikat, Australia dan
Halaman 35
Kanada,sedangkan untuk negara Ukraina belum memiliki perjanjian tersebut.
Jumlah MP PSAT yang masuk ke wilayah SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel16. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap
Tahun 2013 sd 2016
No Jenis Media Jumlah MP-PSAT pada Tahun dalam satuan Kgs2013 2014 2015 2016
1 Biji Gandum 170.365.680 171.513.827 128.596.130 240.127.000
2 Biji Kedelai 0 0 0 20.250.000
Total 170.365.680 171.513.827 128.596.130 260.377.000
Grafik Importasi MP-PSAT pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2013 – 2016
Tabel16. Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap
Tahun 2013– 2016 berdasarkan Negara Asal
No Negara AsalImportasi Pada Tahun
2013 2014 2015 2016
1 Australia 61.490.000 76.463.310 97.343.140 143.077.000
2 Kanada 11.000.000 13.500.000 10.800.000 23.050.000
3 Rusia 32.858.280 71.750.000 20.452.990
4 India 27.123.000 0 0
200,000,000
400,000,000
IMPORTASI MP-PSAT DI SKP CILACAP
Halaman 35
Kanada,sedangkan untuk negara Ukraina belum memiliki perjanjian tersebut.
Jumlah MP PSAT yang masuk ke wilayah SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel16. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap
Tahun 2013 sd 2016
No Jenis Media Jumlah MP-PSAT pada Tahun dalam satuan Kgs2013 2014 2015 2016
1 Biji Gandum 170.365.680 171.513.827 128.596.130 240.127.000
2 Biji Kedelai 0 0 0 20.250.000
Total 170.365.680 171.513.827 128.596.130 260.377.000
Grafik Importasi MP-PSAT pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2013 – 2016
Tabel16. Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap
Tahun 2013– 2016 berdasarkan Negara Asal
No Negara AsalImportasi Pada Tahun
2013 2014 2015 2016
1 Australia 61.490.000 76.463.310 97.343.140 143.077.000
2 Kanada 11.000.000 13.500.000 10.800.000 23.050.000
3 Rusia 32.858.280 71.750.000 20.452.990
4 India 27.123.000 0 0
0
200,000,000
400,000,000
20132014
20152016
IMPORTASI MP-PSAT DI SKP CILACAP
Biji Kedelai Biji Gandum
Halaman 35
Kanada,sedangkan untuk negara Ukraina belum memiliki perjanjian tersebut.
Jumlah MP PSAT yang masuk ke wilayah SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel16. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap
Tahun 2013 sd 2016
No Jenis Media Jumlah MP-PSAT pada Tahun dalam satuan Kgs2013 2014 2015 2016
1 Biji Gandum 170.365.680 171.513.827 128.596.130 240.127.000
2 Biji Kedelai 0 0 0 20.250.000
Total 170.365.680 171.513.827 128.596.130 260.377.000
Grafik Importasi MP-PSAT pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2013 – 2016
Tabel16. Kegiatan Pemasukan Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap
Tahun 2013– 2016 berdasarkan Negara Asal
No Negara AsalImportasi Pada Tahun
2013 2014 2015 2016
1 Australia 61.490.000 76.463.310 97.343.140 143.077.000
2 Kanada 11.000.000 13.500.000 10.800.000 23.050.000
3 Rusia 32.858.280 71.750.000 20.452.990
4 India 27.123.000 0 0
2016
IMPORTASI MP-PSAT DI SKP CILACAP
Halaman 36
5 Ukraina 37.894.400 0 0 74.000.000
6 Amerika Serikat 9.800.517 0
Total 170.365.680 171.513.827 128.596.130 240.127.000
Grafik Importasi Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2013 -
2016berdasarkan Negara Asal
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasukan
biji gandum tahun 2016 mengalami kenaikan.Hal ini disebabkan oleh kondisi
pasar dan permintaan dalam negeri yang kecenderungan mengalami
peningkatan tiap tahunnya.
Pada setiap pemasukan MP PSAT yang berupa biji gandum selalu
dilakukan pengambilan sampel oleh petugas pengambil contoh (PPC).
Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau random agar dapat mewakili.
Pengambilan sampel dilakukan pada palka di atas kapal. Sampelyang diambil
digunakan untuk pengujian PSAT dan pengujian kesehatan (ada/tidaknya
OPTK). Pengujian PSAT dilakukan oleh laboratorium swasta dengan
Australia Kanada Rusia India Ukraina USA
2016 143,077,00 23,050,000 0 0 74,000,000 0
2015 97,343,140 10,800,000 20,452,990 0 0 0
2014 76,463,310 13,500,000 71,750,000 0 0 9,800,517
2013 61,490,000 11,000,000 32,858,280 27,123,000 37,894,400 0
0
50,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
350,000,000
400,000,000
NEGARA ASAL MP-PSAT
Halaman 37
parameter pengujian seperti yang tertera pada lampiran Permentan Nomor
88/Permentan/PP.340/12/2011, sedangkan pengujian kesehatan dilakukan
oleh petugas karantina tumbuhan diLlaboratorium SKP Kelas I Cilacap.
Gambar 12. Pengambilan sampel di palka kapal
Berdasar Permentan Nomor 88/Permentan/PP.340/12/2011 maka untuk
negara-negara yang belum memiliki perjanjian ekuivalen dengan negara kita
sehingga perlu dilakukan pengujian PSAT sebelum dilakukan pelepasan.
Pengujian PSAT juga dilakukan terhadap MP PSAT yang berasal dari negara
yang sudah memiliki perjanjian (Australia dan Kanada) dalam rangka
monitoring. Hasil pengujian PSAT dari ketiga negara tersebut menunjukkan
bahwa dari sejumlah parameter yang diuji menunjukkan hasil pengujian di
Bawah BMR (Batas Minimum Residu) sehinggaMP PSAT tersebut dinyatakan
aman dikonsumsi oleh manusia. Pengujian PSAT tersebut dilakukan oleh
Laboratorium swasta yang telah terakreditasi dan ditunjuk oleh pemerintah
seperti yang tertuang dalam Permentan Nomor
88/Permentan/PP.340/12/2011.
Selain pengujian PSAT juga dilakukan pengujian kesehatan terhadap
MP PSAT tersebut untuk mengetahui ada/tidaknya OPTK. Pengujian tersebut
dilakukan di laboratorium SKP Kelas I Cilacap, apabila dari hasil pengujian
ditemukan indikasi adanya OPTK maka dilakukan pengujian lanjutan/rujukan
di Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) untuk
mengetahuispecies OPTK temuan.
Tabel 19. Rangkuman Hasil Pengujian Kesehatan MP PSAT (OPT/K) Media
Pembawa Gandum dan Kedelai sebagai berikut :
No. Negara Asal Hasil Pengujian Golongan Status
1. AUSTRALIA
- Alphitobius diaperinus SERANGGA --- Alternaria alternate CENDAWAN OPT- Brassica juncea- Brassica kaber- Avena fatua- Ipomoea purpuseae- Vicia angustifolia- Chromolaena odorata
GULMA OPT
2. UKRAINA - Sitophilus oryzae SERANGGA --
Halaman 38
- Alternaria alternate- Alternaria brassicae- Alternaria triticina CENDAWAN OPT
- Brassica juncea- Avena fatua- Chromolaena odorata- Vicia angustifolia- Convolvulus sepium- Convolvulus arversis- Setaria viridis- Tholspi arvense- Saponaria vaccaria
GULMA OPT
3. KANADA
Tidak ditemukan baik yang hidupmaupun mati SERANGGA --
- Alternaria alternata CENDAWAN OPT- Polygonum convolvus- Vicia angustifolia- Avena fatua
GULMA OPT
MEDIA PEMBAWA KEDELAI
4 USA
Tidak ditemukan baik yang hidupmaupun mati SERANGGA --
- Peronospora manshurita CENDAWAN OPT- Ambrasia trifida- Ambrasia artemisiifolia GULMA OPT
Berdasarkan tabel di atas bahwa pada pemasukan MP PSAT yang
berasal dari ketiga negara tidak ditemukan adanya OPTK golongan A1
maupun OPTK A2 baik dari golongan Serangga, Cendawan maupun Gulma.
2. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pengeluaran Media PembawaOPTK Ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia
Berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 1992 pasal 6 bahwa setiap media
pembawa HPHK dan media pembawa OPTK akan dikeluarkan dari wilayah
negara Republik Indonesia wajib :
a. Dilengkapi sertifikat kesehatan
b. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan
c. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat tempat
pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina
Persyaratan tersebut harus dipenuhi oleh pemilik barang/media
pembawa apabila akan mengeluarkan MP tersebut dari wilayah negara RI,
sehingga beberapa pemilik barang yang berada di wilayah Layanan SKP
Halaman 39
Kelas I Cilacap selalu melaporkan apabila akan mengeluarkan MP tersebut
meskipun pelabuhan pengeluarannya melalui Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang maupun Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Media pembawa yang
sering dilaporkan pengeluarannya di wilayah SKP Kelas I Cilacap yaitu kayu
albasia yang telah diolah, Gula Semut dan Tanaman Hias (Bibit).
Berdasarkan lampiran Permentan Nomor 38/Permentan/OT.140/3/2014
tentang Tindakan Karantina Tumbuhan di luar Tempat Pemasukan dan
Pengeluaran bahwa wilayah layanan SKP Kelas I Cilacap meliputi kabupaten
Cilacap, Kebumen, Banyumas, dan Purworejo. Pemilik barang yang berada di
wilayah tersebut antara lain :
a. PT. Waroeng Batok Industry (Perusahaan kayu olahan)
b. PT. Mitra Cimalati Indonesia (Perusahaan kayu olahan)
c. PT. Sabda Alam Prima Nusa (Perusahaan kayu olahan)
d. CV. Hikmat Jaya (Perusahaan kayu olahan)
e. PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)
f. UD. Hasil Saw Mill (Perusahaan kayu olahan)
g. PT. Rama Gombong Sejahtera (Perusahaan kayu olahan)
h. PT. Indotama Omicron Kahar (Perusahaan kayu olahan)
i. PT. Kemilau Anugrah Sejati (Perusahaan kayu olahan)
j. PT. Cebong Kayuindo (Perusahaan kayu olahan)
k. PT. Muara Kayu Sengon (Perusahaan kayu olahan)
l. PT. Rich Harvest Hasil Timber (Perusahaan kayu olahan)
m. PT. Arumbai Kasembadan (Perusahaan kayu olahan)
n. CV. Cocos Sugar Indonesia (Perusahaan Gula Semut)
o. CV. Balai Tani (Pengusaha Tanaman Hias)
p. PT. Girisantosa Adiraya (Perusahaan kayu olahan)
q. CV. Inagro Jinawi (Perusahaan Gula Semut)
r. CV. Karya Purabaya (Perusahaan kayu olahan)
Sebagian perusahaan yang berada di wilayah SKP Kelas I Cilacap
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu
sehingga komoditas unggulan berupa kayu olahan. Jumlah komoditas ekspor
Halaman 40
yang telah disertifikasi oleh SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 22. Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari wilayah
negara RI di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2016 Golongan Bibit/BenihNo. Nama Komoditas Negara Tujuan Jumlah Frekuensi (kali)
1. Mahkota Dewa Taiwan 5 Kgs 1
Tabel 22. Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari wilayah
negara RI di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2016
No. Nama Komoditas Negara Tujuan Jumlah Frekuensi(kali)
1. Akar Pasak Bumi China 2 Kgs 1
2. Kayu Albasia AustraliaChinaHonkongItaliaJepangLibanonMalaysiaMeksikoMesirTaiwanVietnam
644,2860147,3630749,2081158,2016408,4160128,4906
7.667, 53003.246,80002.449,3200715,8296382,1235
M3M3M3M3M3M3M3M3M3M3M3
25382
8341
6016636
3. Kayu Durian Australia 8,0945 M3 6
4. Kayu Meranti AustraliaTaiwan
79,487940,6350
M3M3
61
5. Kayu Nyatoh Australia 2,1448 M3 1
6. Kayu Mahoni ChinaPrancisTaiwan
105,034435,0089
192,1416
M3M3M3
315
7. Kayu Tamarind Malaysia 0,0030 M3 1
8. Bahan Jamu CinaTaiwanRumania
0.50,61
KgsKgsKgs
111
9. Batang Kelapa Belanda 0,5 Kgs 1
10 Bawang Merah Jepang 0,3 Kgs 1
11 Buah Kemukus Taiwan 500 Grams 1
12 Bubuk Jahe Malaysia 560 Grams 1
13 Bubuk Kunyit Taiwan 11,5 Kgs 2
Halaman 41
14 Cabe Kering Jepang 0,25 Kgs 1
15 Cengkeh Taiwan 500 Grams 1
16 Daun Salam Jepang 0,1 Kgs 1
17 Daun Sirsak Kering Singapura 0,1 Kgs 1
18 Jahe Jepang 0,1 Kgs 1
19 Jenetri China 2 Kgs 1
20 Kacang Tanah Jepang 0,5 Kgs 1
21 Kakao Biji Taiwan 1 Kgs 1
22 Kapulaga Taiwan 300 Grams 1
23 Kemiri Jepang 0,2 Kgs 1
24 Kencur Jepang 0,1 Kgs 1
25 Ketumbar TaiwanJepang
5000,1
GramsKgs
11
26 Kopi Biji Taiwan 500,25 Kgs 2
27 Kopi Bubuk Taiwan 0,25 Kgs 1
28 Kunyit Jepang 0,1 Kgs 1
29 Lada Biji TaiwanJepang
5000,1
GramsKgs
21
30 Daun Kelapa &Gula Merah
Netherland 0,5 Kgs 1
31 Lidi Belanda 718,7 Grams 1
32 Pala Biji Taiwan 500 Grams 1
33 Sereh Wangi Jepang 0,1 Kgs 1
34 Teh Taiwan 400 Grams 1
35 Gula Merah (GulaSemut)
Afrika SelatanUSAAustraliaBelandaBrasilBulgariaEkuador
2.2401.120
19.99033.61078.4004.4802.240
KgsKgsKgsKgsKgsKgsKgs
1123611
Halaman 42
IndiaInggrisJepangJermanLibanonMalaysiaMeksikoNetherlandNorwegiaPolandiaRepublik CekoSerbia & MontenegroSrilanka
4.00011.20011.21011.200
7507.8402.240
22.401,12.000
29.1202.2402.240
35.500
KgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgsKgs
1121121312212
Komoditas tersebut dikeluarkan dari wilayah negara RI memiliki tujuan
pemakaian yang berbeda-beda antara lain sebagian kayu olahan yang
diekspor dipergunakan untuk bahan baku furniture, Gula semut dikonsumsi
pengganti gula dari tebu, dan biji, daun, umbi-umbian digunakan untuk pengobatan
herbal dan kecantikan.
Pada proses pemeriksaan MP tersebut mengacu pada peraturan yang
ada, seperti pemeriksaan kayu olahan, selain pemeriksaan fisik dan kesehatan
pada media pembawa juga dilakukan pengawasan marking pada kemasan
kayu oleh pihak ke tiga /provider (ISPM 15). Provider yang berada di wilayah
SKP Kelas I Cilacap yaitu :
PT. Kemasan Jaya Indah dengan ID-062,
CV. Arjuna Sekuritas Abadi dengan ID-008
PT. Equaliti Indonesia dengan ID-097, berganti menjadi PT. Ekualiti
Jaya dengan ID-0127
Berdasarkan Permentan 73/permentan/OT.140/12/2012, maka SKP
Kelas I Cilacap menghimbau kepada perusahaan-perusahaan yang berada di
wilayah layanan untuk mengajukan permohonan penetapan IKT atau tempat
lain untuk memperlancar tindakan karantina tumbuhan. Ada 9 (sembilan)
perusahaan yang ditetapkan sebagai IKT oleh Badan Karantina Pertanian. IKT
yang telah ditetapkan sebagaimana dibawah ini :
a. PT. Sabda Alam Prima Nusa – Majenang, Cilacap
b. UD. Hasil Saw Mill – Kawasan Industri Cilacap
Halaman 43
c. PT. Indotama Omicron Kahar – Purworejo
d. PT. Rama Gombong Sejahtera – Gombong, Kebumen
e. PT. Panganmas Inti Persada – Komplek Pelabuhan Tanjung Intan
f. CV. Hikmah Jaya – Wanareja, Cilacap
g. PT. Mitra Cimalati Indonesia- Wanareja, Cilacap
h. PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera – Kawasan Industri Cilacap
i. PT. Waroeng Batok Industri – Dayeuhluhur, Cilacap
Selain IKT terdapat Tempat Lain yang ditetapkan sebagai tempat lain
dengan SK Persetujuan sesuai dengan Permentan nomor :
38/Permentan/OT.140/3/2014. Daftar Persetujuan Tempat Lain sebagaimana
dibawah ini :
a. PT. Rich Harvest Hasil Timber – Purwokerto, Banyumas
b. PT. Muara Kau Sengon – Jatilawang, Banyumas
c. PT. Cebong Kayuindo – Ajibarang, Banyumas
d. PT. Arumbai Kasembadan – Somagede, Banyumas
e. PT. Anugrah Tri Sakti – Purworejo
f. CV. Balai Tani – Kebumen
g. PT. Kemilau Anugrah Sejati – Cilongok, Banyumas
h. PT. Coco Sugar Indonesia – Purwokerto, Banyumas
i. PT. Muara Kau Sengon – Ajibarang, Banyumas
j. PT. Girisantosa Adiraya – Sokaraja, Banyumas
k. CV. Inagro Jinawi – Ajibarang, Banyumas
l. CV. Karya Purabaya – Banyumas
Penetapan IKT dan Tempat Lain tersebut sebagai tempat pemeriksaan
secara visual dalam pelaksanakan tindakan karantina untuk kegiatan ekspor.
Selain itu terdapat salah satu IKT yang mendapatkan peningkatan/
penambahan yang ditetapkan sebagai tempat lain untuk kegiatan perlakuan
karantina (fumigasi). SKP Cilacap telah membina dan mengusulkan 1 (satu)
perusahaan fumigasi MB untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY pada umumnya
dan wilayah Cilacap pada khususnya yaitu CV. Jasprim Putra Cabang Cilacap
yang telah dikukuhkan oleh Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan
Halaman 44
Keamanan Hayati Nabati sebagai perusahaan/pihak ketiga pelaksana
perlakuan (fumigasi) dengan ketetapan No.
3. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Antar Area DiDalam Wilayah Negara Republik Indonesia
Kegiatan Tindak Karantina Tumbuhan untuk antar area secara jelas
diatur dalam Permentan Nomor 11/Permentan/OT.140/2/2009 mengenai
Persyaratan dan Tata Cara Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap
Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa OPTK dari suatu area ke area
lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Pada Permentan ini
dijelaskan bahwa tindakan karantina dilakukan apabila Media pembawa
tersebut berasal dari area yang tidak bebas OPTK ke area yang bebas OPTK.
Hal tersebut diatas yang mendasari tindakan karantina antar area di
wilayah SKP Kelas I Cilacap,di mana apabila ada pemeriksaan terhadap
komoditas tumbuhan yang akan di antar areakan maka terlebih dahulu dilihat
target pest yang ada pada komoditas tersebut. Target pest tersebut dapat
dilihat di lampiran Permentan Nomor 93/Permentan/OT.140/12/2011
mengenai jenis-jenis Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina, yang
disempurnakan oleh permentan no 51 tahun 2015.
Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat beberapa komoditas
benih/bibit tanaman yang di antarareakan. Komoditas tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 24.Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar Area
2016 Golongan Bibit Tanaman
No Nama Komoditas Jumlah Satuan Frek Daerah TujuanTANAMAN HIDUP (BIBIT)
1. Bibit Durian 51 Btg 1 Papua
2. Bibit Lada 5 Btg 1 Kalimantan Timur
3. Tanaman Hias 6 Btg 1 Kepulauan Riau
4. Bonsai Arsia 1 Btg 1 Kalimantan Selatan
5. Bonsai Cemara Udang 3 Btg 2 Kalimantan Selatan
6. Bonsai Hokiantea 2 Btg 1 Kalimantan Timur
7. Bonsai Jeruk Kingkit 1 Btg 1 Kalimantan Selatan
Halaman 45
8. Bonsai Kimeng 2 Btg 2 Kalimantan Selatan
Bonsai Mirten
1 Btg1 Btg1 Btg1 Btg
1111
Kalimantan TimurKalimantan SelatanBaliLampung
9 Bonsai Sakura 1 Btg 1 Kalimantan Selatan
10 Bonsai Serut 2 Btg1 Btg
21
Kalimantan SelatanSumatera Selatan
11 Bonsai Soka 1 Btg 1 Kalimantan Selatan
12 Bonsai Ulmus 1 Btg 1 LampungTabel 24.Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar Area
2016 Golongan Hasil Tanaman
No Nama Komoditas Jumlah Satuan Frek Daerah TujuanHASIL TANAMAN BUKAN BIBIT
1. Temulawak 17 Kg 3 Kep Bangka Belitung
2. Sambiloto 1 Kg 1 Kep Bangka Belitung
3. Kunyit 4,7 Kg 2 Kep Bangka Belitung
4. Jintan 0,2 Kg 1 Kep Bangka Belitung
5. Kulit Kayu Manis 0,7 Kg 2 Kep Bangka Belitung
6. Jenetri 13 Btg 1 Kep Riau
7. Kapulaga 0,35 Kg 2 Kep Bangka Belitung
8. Adas pedas 0,15 Kg 1 Kep Bangka Belitung
9. Bahan Jamu 5,1 Kg0,5 Kg
71
Kep Bangka BelitungPapua
10. Cengkeh 0,05 Kg 1 Kep Bangka Belitung
11. Buah Kemukus 0,5 Kg 1 Kep Bangka Belitung
Rata-rata komoditas antar area (pengeluaran) hanya berasal dari
wilayah Cilacap, dan jumlah komoditas ini lebih kecil dibandingkan tahun
sebelumnya.Pada SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat komoditas dari domestik
masuk, sehingga kegiatan antar area hanya didominasi domestik keluar yang
sebagian besar komoditasnya adalah bonsai/tanaman hias.
Halaman 46
Gambar 13. salah satu komoditas unggulan antar area
4. Kegiatan 8PSesuai dengan Undang Undang nomor 16 tahun 1992 bahwa Tindakan
Karantina Pertanian meliputi kegiatan 8P yaitu :
a. Pemeriksaan
Pada kurun waktu tahun 2013 hingga tahun 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap telah melakukan pemeriksaan
terhadap media pembawa antara lain:
Tabel 25. Kegiatan Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa 2013
sd 2016
No NamaKomoditas
2013 2014 2015 2016
1 Biji Gandum 128.596.130Kg
171.513.827Kg
128.596.130Kgs
240.127.000
Biji Kedelai 0 0 0 20.250.000Kg
2 KayuOlahan
234.739,6191M3
209.283,37M3
234.739,6191M3
808.000.000M3
9.966,8568Kg
0 9.966,8568Kgs
0
3 Bahan Jamu 30,25 kg 0 30,25 Kgs 80.955 Kg
4 Gula Merah(semut) 86.827 kg 0 86.827,69
Kgs284.021 Kg
5 Buah Segar 3 Kg 0 3 Kgs 0
6 Bibit 0 92 batang 29.426 Btg
Halaman 47
Tanaman 0 60,43Kg 1.192.545Kgs
7 KemasanKayu
482 koli 23 Kemasan
8 Biji Jenetri 61.363 KG
9 SerabutKelapa
65.085 Kg
b. Pengasingan
Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
pengasingan
c. Pengamatan
Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
pengamatan
d. Penahanan
Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat kegiatan
penahanan berupa penahanan benih tanaman, yang dilalulintaskan
melalui Kantor Pos dan Giro maupun Biro Titipan Kilat lainnya.
Penahanan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
No KomoditasBulan
PenahananNegara Asal
Jumlah Keterangan
Koli vol sat Gol Bentuk
GOLONGAN BENIH TANAMAN (BIBIT)
1 Padi April --- 1 1,5 Kgs A Biji
2
Bawang Daun
April --- 1
1 Bks A Biji
Kapri 1 Bks A Biji
Seledri 1 Bks A Biji
Beet 1 Bks A Biji
Tomat 3 Bks A Biji
Ketimun 3 Bks A Biji
Terong 6 Bks A Biji
Sayuran Lainnya 2 Bks A Biji
3
Mawar
April Hong Kong 1
1 Bks A Biji
Paprika 1 Bks A Biji
Peony 1 Bks A Biji
Wolfberry 1 Bks A Biji
Halaman 48
4 Wild Dagga April China 1 2 Bks A Biji
5
Kangkung
April China 1
3 Bks A Biji
Sawi 10 Bks A Biji
Kailan 20 Bks A Biji
6
Tomat
April China 1
1 Bks A Biji
Bunga Kupu-
kupu1 Bks A Biji
7 Bunga Matahari April Jerman 1 15 Bks A Biji
8 Tanaman Hias April China 1 17 Bks A Biji
9 Tanaman Hias April China 1 1 Bks A Biji
10 Cabe Kering April --- 1 0,5 Kgs A Buah
JUMLAH10 2 Kgs
92 Bks
Komoditas tersebut diatas berasal dari Negara asal China, Hongkong,
dan Jerman, dengan frekuensi pemasukan sejumlah 10 kali.Media
Pembawa yang dilakukan penahanan dari kegiatan pemasukan melalui
Kantor Pos Purwokerto tanpa dilengkapi adanya dokumen persyaratan
karantina dan tidak dilaporkan kepada petugas karantina sehingga
dilakukan penahanan.
e. Perlakuan
Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat kegiatan
Perlakuan untuk komoditas Barecore milik PT Rama Gombong
Sejahtera Kebumen. Perlakuan fumigasi menggunakan fumigan Methyl
Bromide (CH3BR) dengan dosis 48 Grams/M3 dilokasi Depo Pelindo
Semarang sebanyak 3 (tiga) kali pelaksanaan. Pelaksana fumigasi oleh
Astri Pancanaka Nariswara ID – 0149 MB yang beralamatkan di Griya
Harmoni Pratama 3 A2 Ngipik, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
dengan hasil pelaksanaan sebagai berikut :no No kontener Dosis Waktu
Paparan
TLV Fumigator Pengawas Tgl
Fumigasi
1
PONU.8108743
MSKU.1499538
MSKU.4381043
MSKU.1573023
MSKU.1303497
48
GRAMS/M324 Jam 3ppm Didik S Nuro’is, SP
31
Agustus-1
September
2016
2MSKU.8726799
MSKU.9328784
48
GRAMS/M324 Jam 2 ppm Didik S Nuro’is, SP
14-15
Oktober
Halaman 49
PONU.7644891
MSKU.1244202
MSKU.1783689
2016
3
PONU.7159303
MVIU.0015460
MSKU.9523008
MSKU.9267040
AMFU.8624781
48
GRAMS/M324 Jam 3 ppm Didik S Nuro’is, SP
14-15
Oktober
2016
f. Penolakan
Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat kegiatan
penolakan terhadap benih tanaman, yang dilalulintaskan melalui
Kantor Pos dan Giro maupun Biro Titipan Kilat lainnya.Benih – benih
tanaman hias, tanaman sayuran dan benih lainnya berasal dari Negara
asal China, Hongkong, dan Jerman, dengan frekuensi pemasukan
sejumlah 10 kali. Media Pembawa yang dilakukan penahanan dari
kegiatan pemasukan melalui Kantor Pos Purwokerto tanpa dilengkapi
adanya dokumen persyaratan karantina dan tidak dilaporkan kepada
petugas karantina sehingga dilakukan penolakan.Penolakan ini
dilakukan karena pemilik barang tidak dapat melengkapi dokumen
persyaratan dalam jangka waktu 14 hari.
g. Pembebasan
Selama tahun 2016 SKP kelas I Cilacap telah membebaskan
media pembawa pada tabel dibawah ini :
Tabel 28, Pembebasan Media Pembawa Tahun 2016
No Nama Komoditas Jumlah
1 Bibit Tanaman 29.392 Btg
2 Bahan Jamu Herbal 30,25 Kgs
3 Kayu Olahan234.739,6191 M3
9.966,8568 Kgs
4 Gula Merah (Gula Semut) 86.827,69 Kgs
5 Gandum Biji 128.596.130 Kgs
Halaman 50
6 Biji Kedelai 20.250.000 Kgs
Data tersebut diatas merupakan komoditas unggulan dan
merupakan media pembawa yang selalu dilalu dilayani pada SKP Kelas
I Cilacap.Masih banyak komoditas yang dibebaskan namun frekwensi
dan jumlahnya sangat kecil tidak kami laporkan secara mendetail.
Pada tahun 2016 pembebasan media pembawa yang
dilaporkan terbatas pada komoditas yang frekwensinya cukup tinggi,
selain itu pembebasan yang dilakukan seringkali bukan termasuk media
pembawa OPTK.
h. Pemusnahan
Pada tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap terdapat kegiatan
pemusnahan terhadap benih tanaman, yang dilalulintaskan melalui
Kantor Pos dan Giro maupun Biro Titipan Kilat lainnya.Benih – benih
tanaman hias, tanaman sayuran dan benih lainnya berasal dari Negara
asal China, Hongkong, dan Jerman, dengan frekuensi pemasukan
sejumlah 10 kali.Media Pembawa yang dilakukan penolakan yaitu
Benih/Bibit Tanaman sejumlah 10 koli, 2 Kgs, 92 bungkus/saset.
Pemusnahan dilakukan karena pemilik barang tidak dapat melengkapi
dokumen persyaratan karantina dan tidak dapat mengembalikan barang
tersebut ke negara asal sehingga benih tersebut dimusnahkan.
5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/K Di Wilayah Kerja SKP Kelas I Cilacap
Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2016 dari
persiapan sampai dengan pembuatan laporan dilaksanakan pada bulan
Februari sampai dengan September 2016. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para
pejabat fungsional baik POPT ahli maupun terampil.
Halaman 51
Lokasi Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK dilaksanakan di
5 (lima) kabupaten dalam wilayah pemantauan SKP Cilacap, yaitu Kabupaten
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen dan Purworejo.
Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2016tidak ditemukan
OPTK A1 hanya OPTK A2 yaitu : Ephelis oryzae dan Burkholderia glumae
menginfeksi pada tanaman inang Padi, Peronosclerospora sorghi menginfeksi
pada tanaman inang Jagung dan Uromycladium tepperianum menginfeksi pada
tanaman inang Albasia. Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2016
ditemukan OPTK A2 seperti dibawah ini yaitu :
Kabupaten Cilacap :
Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi
1 Burkholderia glumae Padi
Desa KarangrejaKec. Maos
S 07037.463E109008.969Elev. 25 M
Desa BuntonKec. Adipala
S 07040.501E109009.007Elev. 17 M
Desa BulaksariKec. Bantarsari
S 07032.075E108053.174Elev. 17 M
Desa CilibangKec. Jeruklegi
S 07034.512E109001.340Elev. 44 M
Kabupaten Banyumas :
Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi
1 Peronosclerosporasorghi Jagung
Desa. Banteran,Kec. Sumbang
S 07021.531E109015.619Elev. 239 M
Desa. Purwokerto UtaraKec. Purwanegara
S 07024.585E109013.972Elev. 120 M
2 Burkholderia glumae Padi
Desa Kedung RanduKec. Patikraja
S 07028.360E109014.087Elev. 83 M
Desa Tambaksari KidulKec. Kembaran
S 07023.683E109015.889Elev. 147 M
Desa KaranggintungKec. Sumbang
S 07022.841E109015.055Elev. 189 M
Desa Kemutug KidulKec. Baturaden
S 07020.232E109014.172Elev. 438 M
Halaman 52
3 Ephelis oryzae Desa Kemutug KidulKec. Baturaden
S 07020.232E109014.172Elev. 438 M
4 Uromycladiumtepperianum Albasia Desa Dukuh Waluh
Kec. Kembaran
S 07024.466E109016.244Elev. 118 M
Kabupaten Purbalingga :
Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi
1 Burkholderia glumae Padi
Desa Kalitinggar KidulKec. Padamara
S 07024.956E109019.953Elev. 118 M
Desa ToyarekaKec. Kemangkon
S 07022.985E109018.690Elev. 46 M
2 Peronosclerosporasorghi Jagung
Desa Karang KlesemKec. Kutasari
S 07027.793E109023.920Elev. 144 M
Desa Karang ArenKec. Kutasari
S 07021.856E109019.210Elev. 227 M
3 Uromycladiumtepperianum Albasia
Desa TelogoyosoKec. Bobotsari
S 07025.900E109029.274Elev. 270 M
Desa KarangrejaKec. Tlahap Lor
S 07016.658E109020.955Elev. 572 M
Desa KarangrejaKec. Tlahap Lor
S 07013.601E109019.919Elev. 751 M
Desa SerangKec. Karangreja
S 07013.446E109017.418Elev. 819 M
Kabupaten Kebumen :
Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi
1 Burkholderia glumae Padi
Desa KabekelenKec. Prembun
S 07043.280E109049.208Elev. 9 M
Desa WinongKec. Mirit
S 07044.561E109046.985Elev. 3 M
2 Peronosclerosporasorghi Jagung Desa Kenoyo Jayan
Kec. Ambal
S 07047.120E109042.984Elev. 3 M
Halaman 53
Kabupaten Purworejo :
Temuan OPTK A2 Th 2016No Temuan Inang Wilayah Lokasi
1 Burkholderia glumae Padi
Desa ButuhKec. Butuh
S 07042.857E109050.594
Desa KerepKec. Kemiri
S 07040.999E109053.900
Desa DoplangKec. Purworejo
S 07043.503E110010.452
2 Peronosclerosporasorghi Jagung
Desa WonosariKec. Ngombol
S 07051.452E109057.806Elev. 46 M
Desa KumpulsariKec. Ngombol
S 07050.267E109054.470Elev. M
Desa HarjobinangunKec. Grabag
S 07050.279E109054.465Elev. M
Hasil Pemantauan ini telah dikoordinasikan dengan BPTPH masing
masing wilayah pemantauan dan dipublikasikan dalam kegiatan Seminar Lokal
Hasil Pemantauan OPTK Tahun 2016, di Ruang Rapat Stasiun Karnatina
Pertanian Kelas I Cilacap.
Halaman 54
Dari hasil seminar diadakan perbaikan sistim pengambilan data
sekunder maupun primer termasuk didalamnya sistim pemetaannya. Hasil
rangkuman seminar lokal dan pelaksanaan pemantauan dan atas bimbingan
dekan vakultas jendral sudirman, penyempurnaan pelaporan hasil
pemantauan ditindak lanjuti dengan Seminar Nasional.
6. Koleksi dan Pemetaan OPT/OPTK dan Media PembawaKoleksi OPT/OPTK di laboratorium SKP Kelas I cilacap berasal dari
hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK dan hasil intersepsioperasional
seperti pada pemasukan biji gandum, koleksi tersebut antara lain seperti
koleksi biji gulma yang terbawa media pembawa gandum. Selain koleksi
OPT/OPTK juga terdapat koleksi media pembawa dari hasil pemeriksaan di
lapangan seperti koleksi biji gandum, kayu olahan albasia. Koleksi-koleksi
tersebut disimpan di laboratorium tumbuhan SKP Kelas I Cilacap.
Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2015 dapat dipetakan sesuai
lokasi temuan OPTK seperti di uraikan pada tabel 23. Dibawah ini yaitu :
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN BANYUMAS
Halaman 55
Gambar 14 & 15.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2
Spiroplasma citri(OPTK A1)
PSTW(OPTK A2)
Uromycladiumtepperianum (OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURWOREJO
PSTW
(OPTK A2)
Bulkhoderia glumae
(OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURBALINGGA
Halaman 55
Gambar 14 & 15.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2
Spiroplasma citri(OPTK A1)
PSTW(OPTK A2)
Uromycladiumtepperianum (OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURWOREJO
PSTW
(OPTK A2)
Bulkhoderia glumae
(OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURBALINGGA
Halaman 55
Gambar 14 & 15.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2
Spiroplasma citri(OPTK A1)
PSTW(OPTK A2)
Uromycladiumtepperianum (OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURWOREJO
PSTW
(OPTK A2)
Bulkhoderia glumae
(OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN PURBALINGGA
Halaman 56
Gambar 16 & 17.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2
PSTW
(OPTK A2) Bulkhoderiaglumae
(OPTK A2)
Uromycladiumtepperianum
(OPTK A2)
PSTW
(OPTK A2)
Peronosclerosporasorghi
(OPTK A2)
Bulkhoderiaglumae
(OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN KEBUMEN
Halaman 56
Gambar 16 & 17.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2
PSTW
(OPTK A2) Bulkhoderiaglumae
(OPTK A2)
Uromycladiumtepperianum
(OPTK A2)
PSTW
(OPTK A2)
Peronosclerosporasorghi
(OPTK A2)
Bulkhoderiaglumae
(OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN KEBUMEN
Halaman 56
Gambar 16 & 17.Peta Penyebaran OPTK A1 dan A2
PSTW
(OPTK A2) Bulkhoderiaglumae
(OPTK A2)
Uromycladiumtepperianum
(OPTK A2)
PSTW
(OPTK A2)
Peronosclerosporasorghi
(OPTK A2)
Bulkhoderiaglumae
(OPTK A2)
PETA DAERAH SEBAR OPTK A1 DAN A2 KABUPATEN KEBUMEN
Halaman 57
Berdasarkan hasil pemantauan OPTK tahun 2016dapat dipetakan sesuai lokasi
temuan OPTK seperti di uraikan pada tabel 23. Dibawah ini yaitu :
Gambar 16 Peta Penyebaran OPTK A2 pada Kabupaten Cilacap.
Gambar 17.Peta Penyebaran OPTK A2 pada Kabupaten Banyumas.
Burkholderia glumae
Peronosclerospora sorghi,
Uromycladium tepperianum
Ephelis oryzae
Burkholderia glumae
Halaman 58
Gambar 16 Peta Penyebaran OPTK A2 pada Kabupaten Purbalingga.
Gambar 17.Peta Penyebaran OPTK A2 pada Kabupaten Kebumen.
Burkholderia glumae
Peronosclerospora sorghi
Peronosclerospora sorghi
Burkholderia glumae
Uromycladiumtepperianum
Halaman 59
Gambar 16 Peta Penyebaran OPTK pada Kabupaten Purworejo.
7. Penyidikan Kasus Tindak KarantinaFrekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas I Cilacap yang
relative sedikit atau tidak terlalu banyak menyebabkan sedikitnya kasus
penyimpangan yang terjadi sehingga tidak perlu tindakan penyidikan.Tidak
adanya kasus penyidikan disebabkan karena para pemilik barang telah
memahami tentang aturan karantina tumbuhan.
Penggunaan Formulir
Beberapa jenis formulir karantina tumbuhan mempunyai mempunyai
kegunaan masing masing terkait dengan sertifikasi komoditas tumbuhan baik
ekspor, impor dan antar area. Jumlah dokumen formulir karantina yang
digunakan menjadi indikator banyaknya frekuensi sertifikasi yang dilakukan di
SKP Kelas I Cilacap. Pada tahun 2014, 2015 dan 2016 penggunaan formulir
karantina tumbuhan dapat dilihat pada tabel 24.berikut :
Burkholderia glumae
Burkholderia glumae
Halaman 60
Tabel 29. Penggunaan formulir karantina tumbuhan tahun 2014 - 2016
UraianDokumen
2014 2015 2016
KT-9 KT-10 KT-12 KT-9 KT-10 KT-12 KT-9 KT-10 KT-12
Saldo awaltahun (set) 428 314 216 408 1.127 216 394 374 211
Penambahan(set) 0 1.500 0 0 0 0 500 1.000 500
Pemakaian(set) 19 687 0 14 753 5 412 564 215
Saldo (set) 408 1.127 216 394 374 211 482 810 496
8. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan PajakFrekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas I Cilacap yang
cukup kecil, sehingga upt belum bisa mentargetkan penerimaan Negara
khususnya dari tindakan karantina baik karantina hewan dan karantina
tumbuhan.Meskipun demikian SKP Cilacap telah berupaya semaksimal
mungkin mencari kemungkinan penambahan cakupan dan realisasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disetorkan langsung ke kas
Negara oleh mitra kerja. Target PNBP SKP Kelas I Cilacap Tahun 2016
sebesar Rp. 608.000.000, dengan Realisasi PNBP sebesar Rp. 756.077.133
sehingga PNBP SKP Kelas I Cilacap telah melampaui target sebesar Rp.
148.077.133,- ( 148% )
Realisasi penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) SKP Cilacap
kurun waktu tahun 2016 dapat di uraikan dibawah ini :
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2016 di SKP Kelas I Cilacap
BULA
N PEN
YETORA
NPN
BP TAH
UN
AN
GG
ARA
N 2016
423951 423215 423141 423921 423129
Penerimaan
kembali belanja
pegawai (TA
YL)
Sensor KarantinaPertanian
Pendapatansew
a gedung,tanah, bangunan
Pendapatanpelunasan
Piutang Non
Bendahara
Pendapatanpenjualan A
setLainnya yang
berlebih / Rusak/ D
ihapus
Halaman 61
JANUARI 425,200 9,162,000 0 0 0PEBRUARI 0 80,639,740 0 0 0MARET 740,000 74,401,006 0 0 0APRIL 0 1,978,793 0 0 0MEI 0 22,612,307 0 0 0JUNI 0 12,670,468 244,400 27,291,000 0JULI 0 77,557,864 244,400 12,770,000 0AGUSTUS 0 80,007,902 244,400 0 3,298,987SEPTEMBER 0 42,266,956 244,400 0 0OKTOBER 0 73,764,085 244,400 0 0NOPEMBER 13 51,573,000 244,400 0 0DESEMBER 0 183,207,012 244,400 0 0
JUMLAH 1,165,213 709,841,133 1,710,800 40,061,000 3,298,987
Grafik PNBP tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap
Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) pada SKP Cilacap memiliki
beberapa akun sebagai pos pemasukan, namun hal ini hanya sebagai penerimaan
saja.Namun akun yang pokok untuk PNBP pada SKP Cilacap hanya kegiatan
Sensor Karantina Pertanian karena kegiatan tersebut yang mendapatkan
pengembalian belanja dan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan
upt.Pembiayaan dari pos PNBP masih mutlak pada kegiatan Sensor KarantinaPertanian belum kepada realisasi PNBP secara umum.
0100,000,000200,000,000300,000,000400,000,000500,000,000600,000,000700,000,000800,000,000
Halaman 61
JANUARI 425,200 9,162,000 0 0 0PEBRUARI 0 80,639,740 0 0 0MARET 740,000 74,401,006 0 0 0APRIL 0 1,978,793 0 0 0MEI 0 22,612,307 0 0 0JUNI 0 12,670,468 244,400 27,291,000 0JULI 0 77,557,864 244,400 12,770,000 0AGUSTUS 0 80,007,902 244,400 0 3,298,987SEPTEMBER 0 42,266,956 244,400 0 0OKTOBER 0 73,764,085 244,400 0 0NOPEMBER 13 51,573,000 244,400 0 0DESEMBER 0 183,207,012 244,400 0 0
JUMLAH 1,165,213 709,841,133 1,710,800 40,061,000 3,298,987
Grafik PNBP tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap
Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) pada SKP Cilacap memiliki
beberapa akun sebagai pos pemasukan, namun hal ini hanya sebagai penerimaan
saja.Namun akun yang pokok untuk PNBP pada SKP Cilacap hanya kegiatan
Sensor Karantina Pertanian karena kegiatan tersebut yang mendapatkan
pengembalian belanja dan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan
upt.Pembiayaan dari pos PNBP masih mutlak pada kegiatan Sensor KarantinaPertanian belum kepada realisasi PNBP secara umum.
423951 Penerimaan kembalibelanja pegawai (TAYL)
423215 Sensor KarantinaPertanian
423141 Pendapatan sewagedung, tanah, bangunan
423921 Pendapatanpelunasan Piutang NonBendahara
423129 Pendapatan penjualanAset Lainnya yang berlebih /Rusak / Dihapus
Halaman 61
JANUARI 425,200 9,162,000 0 0 0PEBRUARI 0 80,639,740 0 0 0MARET 740,000 74,401,006 0 0 0APRIL 0 1,978,793 0 0 0MEI 0 22,612,307 0 0 0JUNI 0 12,670,468 244,400 27,291,000 0JULI 0 77,557,864 244,400 12,770,000 0AGUSTUS 0 80,007,902 244,400 0 3,298,987SEPTEMBER 0 42,266,956 244,400 0 0OKTOBER 0 73,764,085 244,400 0 0NOPEMBER 13 51,573,000 244,400 0 0DESEMBER 0 183,207,012 244,400 0 0
JUMLAH 1,165,213 709,841,133 1,710,800 40,061,000 3,298,987
Grafik PNBP tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap
Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) pada SKP Cilacap memiliki
beberapa akun sebagai pos pemasukan, namun hal ini hanya sebagai penerimaan
saja.Namun akun yang pokok untuk PNBP pada SKP Cilacap hanya kegiatan
Sensor Karantina Pertanian karena kegiatan tersebut yang mendapatkan
pengembalian belanja dan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan
upt.Pembiayaan dari pos PNBP masih mutlak pada kegiatan Sensor KarantinaPertanian belum kepada realisasi PNBP secara umum.
423951 Penerimaan kembalibelanja pegawai (TAYL)
423215 Sensor KarantinaPertanian
423141 Pendapatan sewagedung, tanah, bangunan
423921 Pendapatanpelunasan Piutang NonBendahara
423129 Pendapatan penjualanAset Lainnya yang berlebih /Rusak / Dihapus
Halaman 62
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak pada SKP Cilacap dapat di
uraikan pada tabel dibawah ini untuk kurun waktu 6 tahun terakhir. Data tersebut
hasil pelaporan petugas Sistim Akuntansi Instansi (SAI) sebagai berikut :
Tabel Realisasi PNBP Tahun 2011 hingga Tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap.
AKUNPNBP
URAIAN AKUN
REALISASI PADA TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015 2016KET
423122
Pendapatan daripenjualanPeralatan danMesin
0 0 0 0 0 0
423129Pendapatan daripemindahtangananBMN lainnya
0 0 64,600,000 15,180,000 0 3,298,987
423141Pendapatan SewaTanah, Gedung danBangunan
288,000 288,000 288,000 0 0 1,710,800
423142Pendapatan SewaPeralatan danMesin
0 0 0 0 0 0
423215
Pendapatansensor/Karantina,Pengawasan/Pemeriksaan
381,357,885 538,941,938 438,596,105 701,649,531 567,505,332 709,841,133
423951
Pendapatan danPenerimaankembalitahunanggaran yang lalu(Bel. Pegawai)
441,450 36 1,460,170 1,460,850 3,551,181 1,165,213
423952
Pendapatan danPenerimaankembalitahunanggaran yang lalu(Bel. Barang)
864,700
423752
Pendapatan DendaKeterlambatanPenyelesaianPekerjaanPemerintah
7,315,720
423921PendapatanPelunasan PiutangNon Bendahara
40,061,000
423922
PendapatanPelunasan GantiRugi atas Kerugianyang diderita olehNegara (TP/TGR)Bendahara
4,250,000
JUMLAH TOTAL 382,087,335 543,479,974 512,259,995 718,290,381 571,921,213 756,077,133
Halaman 63
Grafik Realisasi PNBP 6 Tahun terakhir pada SKP Cilacap
Berdasarkan data tersebut diatas dapat di analisa bahwa realisasi PNBP Tahun
2016 telah melebihi target hal ini disebabkan oleh :
a. Terbitnya Peraturan penentuan Tarif Baru dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2016.
b. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 yang terjadi
kenaikan pada tariff Impor, Ekspor dan transport Petugas Karantina
dibebankan kepada pemakai jasa karantina.
c. Selain pemasukan (Impor) komoditas Biji Gandum diwilayah kerja SKP
Cilacap terdapat pemasukan (Impor) Biji Kedele dari Negara Amerika
Serikat sebesar 20.250.000 Kg.
01000000020000000300000004000000050000000600000007000000080000000
4231
22
4231
29
4231
41
Axi
s Ti
tle
Halaman 63
Grafik Realisasi PNBP 6 Tahun terakhir pada SKP Cilacap
Berdasarkan data tersebut diatas dapat di analisa bahwa realisasi PNBP Tahun
2016 telah melebihi target hal ini disebabkan oleh :
a. Terbitnya Peraturan penentuan Tarif Baru dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2016.
b. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 yang terjadi
kenaikan pada tariff Impor, Ekspor dan transport Petugas Karantina
dibebankan kepada pemakai jasa karantina.
c. Selain pemasukan (Impor) komoditas Biji Gandum diwilayah kerja SKP
Cilacap terdapat pemasukan (Impor) Biji Kedele dari Negara Amerika
Serikat sebesar 20.250.000 Kg.
4231
41
4231
42
4232
15
4239
51
4239
52
4237
52
4239
21
4239
22
JUM
LAH
TO
TAL
REALISASI PNBP
URAIAN AKUN
REALISASI PADA TAHUN 2011
REALISASI PADA TAHUN 2012
REALISASI PADA TAHUN 2013
REALISASI PADA TAHUN 2014
REALISASI PADA TAHUN 2015
REALISASI PADA TAHUN 2016
Halaman 63
Grafik Realisasi PNBP 6 Tahun terakhir pada SKP Cilacap
Berdasarkan data tersebut diatas dapat di analisa bahwa realisasi PNBP Tahun
2016 telah melebihi target hal ini disebabkan oleh :
a. Terbitnya Peraturan penentuan Tarif Baru dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2016.
b. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 yang terjadi
kenaikan pada tariff Impor, Ekspor dan transport Petugas Karantina
dibebankan kepada pemakai jasa karantina.
c. Selain pemasukan (Impor) komoditas Biji Gandum diwilayah kerja SKP
Cilacap terdapat pemasukan (Impor) Biji Kedele dari Negara Amerika
Serikat sebesar 20.250.000 Kg.
URAIAN AKUN
REALISASI PADA TAHUN 2011
REALISASI PADA TAHUN 2012
REALISASI PADA TAHUN 2013
REALISASI PADA TAHUN 2014
REALISASI PADA TAHUN 2015
REALISASI PADA TAHUN 2016
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 56
BAB IV
KEGIATAN LAIN-LAIN
A. Koordinasi / Kerjasama
1. Koordinasi / kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian
Koordinasi / kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian pada tahun
2016telah dilakukan antara lain :
a. BKP Yogyakarta, kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemantapan dan
evaluasi program Nasional Barantan dan Tarif PNBP yang berlaku dibadan
Karantina Pertanian.
b. BKP Ternate dan Lombok dalam rangka Rapat Koordinasi Wilayah Barat
tentang evaluasi dan kontrak kinerja kegiatan operasional.
c. BKP Cilegon dalam rangka Uji Konsep Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan
Petunjuk Teknis (Juknis) Kepolisian Khusus (Polsus) Badan Karantina
Pertanian.
d. BKP Semarang dan Yogyakarta dalam rangka penyatuan persepsi
langkah-langkah akselerasi Ekspor dan kesepahaman kewenangan
kegiatan operasional dalam wilayah layanan Jawa Tengah dan DI
Yagyakarta
Kegiatan ini dilakukan untuk pemantapan program, menuju sistim
ketahanan pangan nasional. SKP Kelas I Cilacap melaksanakan koordinasi
tersebut untuk memperkuat kerjasama, pengawasan bertukar informasi, dan
evaluasiserta deteksi dini dalam lalu lintas media pembawa impor khususnya
galongan benih/bibit, peredaran dan hasil analisis OPTK yang kemungkinan
area penyebarannya hingga kewilayah kerja SKP Kelas I Cilacap.Tujuan lain
dari kegiatan koordinasi / kerjasama dengan UPT lingkup Badan Karantina
Pertanian adalah untuk penguatan kelembagaan melalui kerjasama,
pengawasan bertukar informasi, dan evaluasisertakegiatan karantina antar
UPT agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bisa lebih lancar
dan tertib.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 57
Kegiatan koordinasi lingkup Barantan dilakukan dalam rangka
pertemuan koordinator pejabat fungsional medik/paramedik veteriner dan
POPT, untuk penyusunan analisa jabatan dan analisa beban kerja.
Dalam bidang anggaran, koordinasi dilakukan dengan melakukan
rapat regional evaluasi kegiatan tahun lalu, tahun berjalan dan penyusunan
rencana kegiatan tahun 2018, rapat penyusunan dan pengesahan DIPA 2017,
rekonsiliasi data SAK dan SIMAKBMN tahun 2016.
2. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di daerah
a. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di bidang Penindakan
dan Penegakan Hukum
Koordinasi / kerjasama dilakukan dengan Kepolisian Daerah
Jawa Tengah dalam rangka pemantapan kinerja Penyidik Pegawai
Negeri Sipil Badan Karantina Pertanian (PPNS BARANTAN) dalam
teknis penyidikan pelanggaran peraturan perkarantinaan pertanian .
Koordinasi juga dilakukan dengan Kejaksaan Negeri Cilacap dalam
rangka konsultasi sistim penindakan pelanggaran dan sistim
pemberkasan perkara, termasuk sistim pemusnahan barang bukti
sesuai kaidah KUHP yang berlaku.
Gambar 18. Sesi dialog bersama Polda Jateng
Mengingat Frekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas
I Cilacap yang cukup kecil menyebabkan sedikitnya kasus
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 58
penyimpangan yang terjadi sehingga tidak perlu tindakan penyidikan.
Tidak adanya kasus penyidikan disebabkan karena para pemilik barang
telah memahami tentang aturan karantina tumbuhan.
Gambar 18. Sesi dialog bersama kejaksaan Negeri Cilacap
Capaian koordinasi dibidang penindakan dan penegakan hukum
juga dilakukan dalam rangka kerjasama pemusnahan barang
bukti/sitaan dari Kepolisian dan Kejaksaan, mengingat fasilitas
pemusnahan di SKP Kelas I Cilacap cukup respentatif dan sangat
memadai baik dari segi volume maupun sistim pemusnahannya.
b. Koordinasi / kerjasama dengan instansi terkait di bidang Karantina
Pertanian
Koordinasi / kerjasama dilakukan dengan Dinas Peternakan dan
Perikanan di 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota, antara lain
Kabupaten/KotaBrebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga,
Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo dan
Temanggungdalam rangka kegiatan Pemantauan HPHK, dan 5 (lima)
Kabupaten/Kota anatara lain Kabupaten Cilacap, Banyumas,
Purbalingga, Kebumen dan Purworejo dalam rangka kegiatan
Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPT/OPTK.
SKP Kelas I Cilacap juga melakukan koordinasi dengan Instansi
Bea dan Cukai Purwokerto, Kantor Pos Indonesia
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 59
Purwokerto.Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan
kerjasama antara Instansisertarencana Pengalihan kewenangan Bea
dan Cukai di kantor pos purwokerto ke Bea dan Cukai Yogyakarta,
serta para stakeholder di Kantor Pos Indonesia Purwokerto dalam
operasional kedepan.
c. Koordinasi / kerjasama dengan instansi Kementerian Keuangan
Koordinasi / kerjasama dengan instansi Kementerian Keuangan
di daerah terkait konsolidasi penyusunan laporan keuangan semester I,
maupun tahunan, kegiatan rekonsiliasi SIMAK-BMN semester maupun
tahunan, sosialisasi peraturan keuangan yang baru, kegiatan ini
melibatkan KPPN Cilacap, Kantor Dirjen dan Perbendaharaan Negara
Semarang, KPKNL Purwokerto.
d. Koordinasi / kerjasama dengan instansi lingkup kepabeanan
Koordinasi / kerjasama dengan instansi lingkup kepabeanan di
daerah terkait konsolidasi dan Pemantapan Program Kelayakan
Pelabuhan Tanjung Intan Sebagai Pelabuhan Pemasukan Sapi Impor
dan Antar Area. Program ini merupakan penjabaran dari kementerian
pertanian dalam rangka pemusatan pelabuhan pemasukan komoditas
hewan ruminansia besar kewilayah Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap. Koordinasi dalam rangka penyusunan kesiapan aparatur
kepabeanan dalam menyongsong program pemusatan pemasukan
sapi impor tersebut.
Gambar 19. Sesi dialog Penyediaan IKH Permanen
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 60
Koordinasi melibatkan instansi kepabeanan dan mitra kerjanya
antara lain dari PT. Pelindo, Agen/Ekspedisi Pelayaran, Instansi unsur
kemaritiman, Instansi terkait dalam pemerintah propinsi Jawa Tengah
dan kabupaten Cilacap.
Koordinasi ditindaklanjuti dengan koordinasi lingkup pelabuhan
Tanjung Intan Cilacap dan unsur maritim yang dikemas dalam kegiatan
Coffe Morning yang dilaksanakan di Aula Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap. Dengan agenda kajian Kelayakan Pelabuhan Tanjung
Intan Sebagai Pelabuhan Pemasukan komoditas hewan ruminansia
besar (Sapi) Impor dan Antar Area. Kesepahaman dengan seluruh
unsur untuk mempersiapkan diri sesuai tugas dan fungsinya tanpa
intervensi kegiatan operasional masing masing instansi yang
diselaraskan pihak adpel dan PT Pelindo.
Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan
kerjasama antar instansi kepabeanan, kegiatan ini melibatkanPT.
Pelindo, Adpel, Polsek Pelabuhan, Kesehatan Pelabuhan, Bea dan
Cukai, Imigrasi, Navigasi, Agen/Ekspedisi Pelayaran, Instansi unsur
kemaritiman, Instansi terkait dalam pemerintah propinsi Jawa Tengah
dan kabupaten Cilacap.
e. Koordinasi / kerjasama dengan Kantor Perhubungan Udara – Cilacap
Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan
kerjasama antara Kantor Perhubungan Udara bandara Tunggul
Wulung, instansi terkait dan stakeholder di bandara. Koordinasi juga
untuk pemantapan dalam rangka Operasional Perkantoran Utama SKP
Kelas I Cilacap dikomplek Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap.
B. Kegiatan Public Awareness
1. Standar Pelayanan Publik
Dalam upaya monitoring dan evaluasi penerapan sistim aplikasi
standar pelayanan publik (public hearing) yang telah dicanangkan pada
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 61
tanggal 11 November 2014, di Hotel Dafam Cilacap dengan
narasumber dari SKP Kelas I Cilacap dan Ombudsman RI Yogyakarta
dengan kesepakatan kesanggupan untuk masing-masing memahami,
mematuhi dan mentaati serta melaksanakan Standar Pelayanan Publik.
Gambar 21. Peserta Evaluasi Standar Public Hearing
Maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sebagai
instansi pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih,
transparan dan akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,
mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi sistim standar pelayanan
publik (public hearing).
Kegiatan Evaluasi Standar Pelayanan Publik public hearing ini
selain penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari
para peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemenuhan
janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.
Gambar 17. Sesi diskusi dan ramah tamah dalam Sosialisasi
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 61
tanggal 11 November 2014, di Hotel Dafam Cilacap dengan
narasumber dari SKP Kelas I Cilacap dan Ombudsman RI Yogyakarta
dengan kesepakatan kesanggupan untuk masing-masing memahami,
mematuhi dan mentaati serta melaksanakan Standar Pelayanan Publik.
Gambar 21. Peserta Evaluasi Standar Public Hearing
Maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sebagai
instansi pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih,
transparan dan akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,
mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi sistim standar pelayanan
publik (public hearing).
Kegiatan Evaluasi Standar Pelayanan Publik public hearing ini
selain penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari
para peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemenuhan
janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.
Gambar 17. Sesi diskusi dan ramah tamah dalam Sosialisasi
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 61
tanggal 11 November 2014, di Hotel Dafam Cilacap dengan
narasumber dari SKP Kelas I Cilacap dan Ombudsman RI Yogyakarta
dengan kesepakatan kesanggupan untuk masing-masing memahami,
mematuhi dan mentaati serta melaksanakan Standar Pelayanan Publik.
Gambar 21. Peserta Evaluasi Standar Public Hearing
Maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sebagai
instansi pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih,
transparan dan akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,
mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi sistim standar pelayanan
publik (public hearing).
Kegiatan Evaluasi Standar Pelayanan Publik public hearing ini
selain penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari
para peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemenuhan
janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.
Gambar 17. Sesi diskusi dan ramah tamah dalam Sosialisasi
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 62
Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama
dengan pengguna jasa karantina tumbuhan, pengguna jasa karantina
hewan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat instansi terkait lainnya
menyepakati beberapa perbaikan dalam Standar Pelayanan Publik
public hearing.
2. Wilayah Bebas Korupsi
Pada tahun 2016 ini Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
mengupayakan dalam mempertahankan dan meningkatkan
pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel, sesuai yang
diamanahkan dalam sertifikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) oleh
Menteri Pertanian Republik Indonesia yang dicapai pada tahun 2014.
Upaya tersebut masih dilakukan secara kontinyu berkesinambungan
dalam predikat sebagai Unit Kerja yang Bebas dari Korupsi.
Hal ini sejalan dengan beberapa penghargaan yang telah
diperoleh baik dari institusi keuangan Negara maupun audit eksternal
serta tingkat kepuasan pengguna jasa karantina pertanian, salah
satunya bebas pungli dan lainnya.
Penghargaan Terbaik Kedua dari KPPN Cilacap
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 63
3. Sistem Manajemen Mutu (SMM), ISO 9001-2008, dan ISO 17025-2008
Stasiun Karantina Pertanian kelas I Cilacap telah berupaya untuk
mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 dan 17025-2008.Yang
dicanangkan pada tanggal 5 September 2014 dengan diterbitkannya
Surat Keputusan (SK) dari Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap tentang penetapan tim penyempurnaan Sistem Manajemen
Mutu (SMM), ISO 9001-2008, dan 17025-2008. Sehingga tim yang
telah dibentuk segera melakukan penyusunan dokumen pada tanggal 8
s/d 16 September 2014. Sosialisasi kepada seluruh pegawai Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap mengenai Sistem Manajemen Mutu
(SMM) dilaksanakan pada tanggal 17 September 2014.Pada
kesempatan ini sekaligus dijadikan momentum untuk launching Sistem
Manajemen Mutu (SMM) yang disusun oleh Stasiun Karantina Kelas I
Cilacap.
Salah satu upaya Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dalam mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 dan 17025-2008 adalah
menerapkannya dalam semua kegiatan yang dimulai pada bulan
Oktober 2014. Stasiun Karantina Pertanian kelas I Cilacap telah
dilaksanakan audit sertifikasi eksternal pada tanggal 10 Desember
2015 dan tim auditor merekomendasikan Sertifikat TUV Rheinland
Indonesia No 824 100 15085 diterbitkan.
4. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, artinya pada
tahun 2016 saat ini sudah menginjak tahun yang ke-6 dalam kasanah
Reformasi Birokrasi. Sejauh mana capaian yang telah diraih sampai
saat ini ? Sebagaimana tujuan dari reformasi birokrasi tersebut adalah
untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang professional dengan
karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih, dan bebas
KKN, serta mampu melayani public dengan netral, sejahtera,
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 64
berdedikasi dan berpegang pada nilai dasar dank ode etik aparatur
Negara.
Upaya untuk menata ulang birokrasi dan aparatur
pemerintah dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah melalui
paradigma atau pemikiran baru seharusnya sudah dirasakan oleh
masyarakat pada umumnya dan para birokrat pada khususnya.
Perubahan yang paling mendasar adalah perubahan pola piker dan
budaya kerja yang merupakan satu dari 8 area perubahan/reformasi
yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur termasuk Aparatur Sipil
Negara pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, hal ini dapat
dijelaskan dibawah ini :
No Komponen Pertanyaan Nilai Konversi
1 Komitmen 1.1 – 1.8 3,62 90.58
2 Keteladanan 2.1 – 2.6 3,54 88.43
3 Profesionalisme 3.1 – 3.6 3,64 91.09
4 Integritas 4.1 – 4.5 3,63 90.80
5 Disiplin 5.1 – 5.4 3,63 90.63
Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,61 90.30
Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja A (SANGAT BAIK)
Hasil Diagram Laba-laba capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja
(IPNBK) tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap.
DIAGRAM CAPAIAN IPNBK
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 64
berdedikasi dan berpegang pada nilai dasar dank ode etik aparatur
Negara.
Upaya untuk menata ulang birokrasi dan aparatur
pemerintah dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah melalui
paradigma atau pemikiran baru seharusnya sudah dirasakan oleh
masyarakat pada umumnya dan para birokrat pada khususnya.
Perubahan yang paling mendasar adalah perubahan pola piker dan
budaya kerja yang merupakan satu dari 8 area perubahan/reformasi
yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur termasuk Aparatur Sipil
Negara pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, hal ini dapat
dijelaskan dibawah ini :
No Komponen Pertanyaan Nilai Konversi
1 Komitmen 1.1 – 1.8 3,62 90.58
2 Keteladanan 2.1 – 2.6 3,54 88.43
3 Profesionalisme 3.1 – 3.6 3,64 91.09
4 Integritas 4.1 – 4.5 3,63 90.80
5 Disiplin 5.1 – 5.4 3,63 90.63
Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,61 90.30
Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja A (SANGAT BAIK)
Hasil Diagram Laba-laba capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja
(IPNBK) tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap.
3.453.503.553.603.65KOMITMEN
KETELADANAN
PROFESIONALISMEINTEGRITAS
DISIPLIN
DIAGRAM CAPAIAN IPNBK
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 64
berdedikasi dan berpegang pada nilai dasar dank ode etik aparatur
Negara.
Upaya untuk menata ulang birokrasi dan aparatur
pemerintah dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah melalui
paradigma atau pemikiran baru seharusnya sudah dirasakan oleh
masyarakat pada umumnya dan para birokrat pada khususnya.
Perubahan yang paling mendasar adalah perubahan pola piker dan
budaya kerja yang merupakan satu dari 8 area perubahan/reformasi
yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur termasuk Aparatur Sipil
Negara pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, hal ini dapat
dijelaskan dibawah ini :
No Komponen Pertanyaan Nilai Konversi
1 Komitmen 1.1 – 1.8 3,62 90.58
2 Keteladanan 2.1 – 2.6 3,54 88.43
3 Profesionalisme 3.1 – 3.6 3,64 91.09
4 Integritas 4.1 – 4.5 3,63 90.80
5 Disiplin 5.1 – 5.4 3,63 90.63
Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,61 90.30
Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja A (SANGAT BAIK)
Hasil Diagram Laba-laba capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja
(IPNBK) tahun 2016 pada SKP Kelas I Cilacap.
KETELADANAN
PROFESIONALISME
DIAGRAM CAPAIAN IPNBK
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 65
Analisis hasil pengolahan data dengan responden pimpinan dan
pegawai SKP Kelas I Cilacap berdasarkan GENDER adalah :
1. Nilai IPNBK berdasarkan gender di SKP Kelas I Cilacap, dari tabel
diatas menunjukkan klasifikasi 88.61 (Sangat Baik) baik laki-laki
maupun perempuan meskipun nominal nilai berbeda yaitu 93.06
pada laki-laki dan 84.17 pada perempuan.
2. Diagram sarang laba-labamenunjukkan bahwa yang memberikan
nilai tinggi adalahIntegritas (laki-laki), Profesionalisme (Perempuan)
dan terendah adalah Keteladanan (laki-laki dan perempuan)
5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Berdasarkan pada perubahan paradigm pemerintahan dari
semula sebagai pemegang kekuasaan sehingga minta dilayani menjadi
fungsi pelayanan, atau yang melayani. Pemerintah berkeinginan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan public kepada masyarakat, maka
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memahami dengan sunguh-
sungguh akan arti pelayanan public. ASN merupakan jajaran terdepan
instansi pemberi pelayanan public (public service), yang memiliki
kualitas kinerja yang memiliki dampak (impact) dalam pencapaian
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Upaya penyempurnaan pelayanan public (public service) harus
dilakukan berkesinambungan, secara bersama, terpadu, terprogram,
terarah dan selalu konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan dasar masyarakat, sehingga tepat sasaran, cepat, murah,
terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif.
Untuk mengukur kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan
Karantina Pertanian khususnya Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus
mendengarkan dan menyerap aspirasi masyarakat (stakeholder)
perihal kebutuhan dan harapan maka diadakanlah “Survey Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 66
Kepuasan Masyarakat” di Unit Pelayanan Stasiun karantina Pertanian
Kelas I Cilacap. Hasil pengukuran IKM dapat diuraikan dibawah ini :
No
Pelaksanaan JumlahNilai
JumlahResponden
Ket
1 tahun 2013 83.32 23 Sangat Baik
2Semester I, Januari – Juni 2014 83.37 23 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2014 80.59 23 Sangat Baik
3Semester I, Januari – Juni 2015 80,67 23 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2015 84,81 27 Sangat Baik
4Semester I, Januari – Juni 2016 82,45 20 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2016 82,72 20 Sangat Baik@) Jumlah Responden adalah Jumlah Pengguna Jasa
Pada tahun 2016 semester pertama maupun semester kedua
hasilnya menunjukkan bahwa nilai IKM Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap sangat baik. Semester kedua tahun 2016 Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melakukan hal yang sama dengan
membagikan kuisioner ke pengguna jasa karantina sebanyak 20 lembar
yang pelaksanannya di bulan Oktober sd Nopember 2016. Kegiatan ini
untuk mengetahui apakah responden masih memberikan penilaian
yang sama atau bahkan menjadi penilaian yang lain.
Jumlah Responden yang menjadi sasaran kuesioner IKM
ditetapkan sebanyak 20 responden untuk semester I dan 20 responden
78.0079.0080.0081.0082.0083.0084.0085.0086.00
INDEK KEPUASAN MASYARAKAT 2013 - 2016
NILAI RATA-RATA
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 67
untuk semester II, yang ditentukan secara acak sesuai dengan cakupan
unit pelayanan dan wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap, dengan komposisi penetapan jumlah sasaran responden
sebagai berikut :
No JumlahKuisioner Nama Pelanggan Jumlah Ket
1 1 CV. Hikmat Jaya 1 √2 1 PT Mitra Cimalati Indonesia 1 √3 1 PT. Citra Agro Buana Semesta 1 √4 1 PT. Indotama Omicron Kahar 1 √5 1 PT. Rama Gombong Sejahtera 1 √6 1 CV. Coco Sugar Indonesia 1 √7 1 PT . Waroeng Batok Industry 1 √8 1 PT. Sabda Alam Prima Nusa 1 √9 1 UD. Hasil Saw Mill 1 √
10 1 PT. Varuna Tirta Perkasya 1 √11 1 PT. Lunar Chemplast 1 √12 1 PT. Cebong Kayuindo 1 √13 1 PT. Panganmas Inti Persada 1 √14 1 PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera 1 √15 1 PT. Muara Kayu Sengon Jatilawang 1 √16 1 PT. Muara Kayu Sengon Ajibarang 1 √17 1 PT. Rich Harvest Hasil Timber 1 √18 1 PT. Kemilau Anugerah Sejati 1 √19 1 PT. Anugerah Karya Trisakti 1 √20 1 PT. Arumbai Kasembadan 1 √
Jumlah 20 Lembar
#) Responden Semester I Tahun 2016
No Jumlah Kuisi-oner Nama Pelanggan Jumlah Ket
1 1 CV. Hikmat Jaya 1 √2 1 PT Mitra Cimalati Indonesia 1 √3 1 PT. Citra Agro Buana Semesta 1 √4 1 PT. Indotama Omicron Kahar 1 √5 1 PT. Rama Gombong Sejahtera 1 √6 1 CV. Coco Sugar Indonesia 1 √7 1 PT . Waroeng Batok Industry 1 √8 1 PT. Sabda Alam Prima Nusa 1 √
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 68
9 1 UD. Hasil Saw Mill 1 √10 1 PT. Varuna Tirta Perkasya 1 √11 1 PT. Lunar Chemplast 1 √12 1 PT. Cebong Kayuindo 1 √13 1 PT. Panganmas Inti Persada 1 √14 1 PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera 1 √15 1 PT. Muara Kayu Sengon Jatilawang 1 √16 1 PT. Muara Kayu Sengon Ajibarang 1 √17 1 PT. Rich Harvest Hasil Timber 1 √18 1 PT. Kemilau Anugerah Sejati 1 √19 1 PT. Anugerah Karya Trisakti 1 √20 1 PT. Girisantosa Adiraya 1 √
Jumlah 20 Lembar
#) Responden Semester II Tahun 2016
Survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja Pegawai Negeri Sipil
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai sarana penyerap
aspirasi masyarakat baik yang berupa saran, harapan, sekaligus
komplain terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk
dijadikan pedoman kebijakan, program dan guna peningkatan
pelayanan.
No Unsur Pelayanan
2 0 1 5 2 0 1 6
SemesterI
SemesterII
SemesterI
SemesterII
Nilai rata-rata Nilai rata-rata
U1 Prosedur Pelayanan 3,15 3,00 3,15 3,15
U2 Persyaratan Pelayanan 3,10 3,20 3,15 3,15
U3 Kejelasan PetugasPelayanan 3,50 3,30 3,30 3,30
U4 Kedisiplinan PetugasPelayanan 3,00 3,30 3,15 3,20
U5 TanggungjawabPetugas Pelayanan 3,30 3,50 3,40 3,40
U6 Kemampuan PetugasPelayanan 3,15 3,20 3,25 3,25
U7 Kecepatan Pelayanan 3,20 3,10 3,10 3,15
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 69
U8 Keadilan MendapatkanPelayanan 3,05 3,40 3,25 3,25
U9 Kesopanan DanKeramahan Petugas 3,45 3,60 3,50 3,50
U10 Kewajaran BiayaKegiatan Operasional 3,25 3,60 3,40 3,40
U11 Kesesuaian AntaraBiaya Yang Dibayarkan 3,50 3,70 3,70 3,70
U12 Ketepatan Pelaksanaan 3,25 3,60 3,55 3,60
U13 KenyamananDilingkungan 3,20 3,60 3,25 3,25
U14 Keamanan Pelayanan 3,35 3,50 3,30 3,30*) Unsur Pelayanan Semester I & II Tahun 2015 dan 2016
Hasil penyusunan IKMDari 20 responden yang diharapkandapat memberikan penilaian yangsejujur-jujurnya telah dimintapendapat mengenai pengalamannya dalammemperoleh pelayanan dariaparatur, nilai rata-rata per unsur pelayanan seperti pada table diatas.
6. Refleksi Budaya Kerja
Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Harian Lepas dan Satpam lingkup
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan apel dalam
bentuk upacara bendera yang dilaksanakan setiap tanggal 17 bulan
bersangkutan. Hal ini merupakan salah satu budaya kerja yang perlu
dikembangkan menuju tertib dan disiplin diri yang baik.
Refleksi upacara bendera adalah memantapkan kedisiplinan
pegawai dan tenaga harian lepas agar senantiasa sadar akan tugas
dan tanggung jawabnya kepada institusi dimana mengabdikan dirinya.
Selain itu juga sebagai media penyampaian informasi terbaru dan
selalu mawas diri dengan ucapan janji selaku pegawai dalam Korp
Pegawai Republik Indonesia yang professional sesuai tuntutan
Reformasi Birokrasi yang dijalankan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 70
Karantina Peduli terhadap pembinaan mental pegawai
LingkunganSKP Cilacap sekaligus menjadi sarana sosialisasi tupoksi
Karantina Pertanian dan penyampaian informasi kedinasan dalam
rangka bersama melindungi negeri.
7. Bakti Sosial
Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
melaksanakan bakti sosial untuk Karantina Peduli terhadap Lingkungan
sekaligus menjadi sarana sosialisasi tupoksi Karantina Pertanian dalam
rangka bersama melindungi negeri.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 71
Gambar 24. Sesi senam kebugaran seluruh instansi terkait
Hal ini diwujudkan melalui media donor darah, pengecekan
kesehatan yang didahului dengan olah raga senam bersama.
Gambar 25. Sesi Pengecekan kesehatan dan donor darah
Implementasi dari kerjasama dengan UPT lingkup Badan Karantina
Pertanian pada tahun 2016telah dilakukan dengan pertandingan olah
raga persahabatan antara SKP Kelas I Cilacap bersama BKP Kelas I
Semarang, dan BKP Kelas II Yogyakarta.
Tujuan dari kegiatan ini untukmemperkuat kerjasama, pengawasan
bertukar informasi, dan evaluasisertakegiatan karantina antar UPT agar
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bisa lebih lancar dan
tertib.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 72
Hasil akhir dari kegiatan bulan bakti adalah peningkatan sistim
pelayanan dengan dukungan petugas yang handal, sopan penuh
keceriaan. Kegiatan bulan bakti diparipurnakan dengan hiburan musik
agar langkah kedepan termotifasi dengan baik.
C. Apresiasi / Sosialisasi / Workshop / Seminar
1. Sosialisasi Tupoksi Karantina PertanianPelaksanaan Apresiasi/Sosialisasi/seminar merupakan program
yang berkelanjutan setiap tahunnya, dengan tujuan menyuarakan suatu
program dalam tupoksi karantina pertanian pada SKP Kelas I Cilacap.Hal
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 73
ini dimaksudkan bagi para pejabat structural maupun pejabat fungsional
dilingkup SKP Kelas I Cilacap agar mandiri menyampaikan pelaksanaan
tupoksinya kepada masyarakat, terlebih kepada para akademisi. Dengan
harapan untuk jangka panjang target pemahaman tentang perkarantinaan
pertanian dapat dipahami secara luas ditiap lapisan masyarakat nantinya.
Karena para akademisi akan kembali bermasyarakat kembali setelah
mendapatkan keilmuan yang memadai dipendidikan formal maupun non
formal.
Gambar 27. Sesi diskusi Kuliah Lapang mahasiswa Unsud Purwokerto
Penyampaian kegiatan ini dirangkum dalam suatu kegiatan kuliah
lapangan dihadapan para akademisi dari Universitas Jendral Soedirman
Purwokerto.Kegiatan ini disampaikan dalam sesi kegiatan lapang sesungguhnya
agar kegiatan ini dapat dimaksimalkan dengan landasan teori yang mereka
dapatkan dalam perkulihan formal.Materi disampaikan secara diskusi agar
pemahaman lebih lengkap dan penyerapan keilmuan semakin signifikan.
Gambar 28. Sesi diskusi Kuliah Lapang mahasiswa Unsud Purwokerto
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 74
Diskusi dan penyampaian secara umum yang ditindaklanjuti kegiatan
secara khusus yang dipandu oleh para pejabat fungsional tertentu dilingkup SKP
Kelas I Cilacap.
Gambar 29. Sesi diskusi operasional perkarantinaan hewan dalam Kuliah Lapang
mahasiswa Unsud Purwokerto
2. Seminar Lokal Pemantauan OPTKHasil pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi SKP Kelas I Cilacap
antara lain pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 75
OPTK. Hasil pelaksanaan kegiatan akan dikonfirmasi antar dinas pertanian
yang wilayahnya ditetapkan sebagai lokasi kegiatan tersebut. Hasil
konfirmasi dan hasil pengujian baik tingkat lapangan maupun tingkat
laboratorium akan dikaji bersama dengan melibatkan narasumber dari para
akademisi, dalam sesi seminar sebelum dilaporkan ketingkat pusat.
Gambar 30. Sesi diskusi dalam Evaluasi hasil Pemantauan OPTK
Seminar dilaksanakan di Ruang Rapat Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap, dihadiri oleh PHP Kabupaten Cilacap,
Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Pejabat struktural dan
seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap. Narasumber seminar dari
Dosen Fakultas Pertanian UNSOED bidang cendawan, virus dan
Koordinartor Laboratorium PHPT Banyumas.
Kegiatan seminar hasil evaluasi dan pemantauan OPTK ini selain
penyampaian materi juga diadakan diskusi.Banyak masukan dari para
peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan pemberdayaan sistim
koordinasi yang tangguh dan terpercaya sesuai janji layanan yang telah
diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 76
Gambar 31. Sesi diskusi dalam Evaluasi hasil Pemantauan OPTK
Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan
PHP Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo,
dan seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap menyepakati perbaikan
sistim koordinasi, dan pertukaran informasi dalam rangka pemantapan
Upsus Pajale kearah swasembada pangan.
3. Kunjungan MahasiswaSKP Kelas I Cilacap mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi
study tour mahasiswa dari Universitas Jendral Sudirman, untuk
mengetahui secara mendalam baik teknis maupun non teknis pada
kegiatan operasional perkarantinaan hewan. Hal ini sejalan dengan bidang
studi yang mereka jalani.Untuk menambah wawasan penunjang dalam
sistim pembelajaran yang diriil dalam pelaksanaan kegiatan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 76
Gambar 31. Sesi diskusi dalam Evaluasi hasil Pemantauan OPTK
Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan
PHP Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo,
dan seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap menyepakati perbaikan
sistim koordinasi, dan pertukaran informasi dalam rangka pemantapan
Upsus Pajale kearah swasembada pangan.
3. Kunjungan MahasiswaSKP Kelas I Cilacap mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi
study tour mahasiswa dari Universitas Jendral Sudirman, untuk
mengetahui secara mendalam baik teknis maupun non teknis pada
kegiatan operasional perkarantinaan hewan. Hal ini sejalan dengan bidang
studi yang mereka jalani.Untuk menambah wawasan penunjang dalam
sistim pembelajaran yang diriil dalam pelaksanaan kegiatan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 76
Gambar 31. Sesi diskusi dalam Evaluasi hasil Pemantauan OPTK
Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan
PHP Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo,
dan seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap menyepakati perbaikan
sistim koordinasi, dan pertukaran informasi dalam rangka pemantapan
Upsus Pajale kearah swasembada pangan.
3. Kunjungan MahasiswaSKP Kelas I Cilacap mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi
study tour mahasiswa dari Universitas Jendral Sudirman, untuk
mengetahui secara mendalam baik teknis maupun non teknis pada
kegiatan operasional perkarantinaan hewan. Hal ini sejalan dengan bidang
studi yang mereka jalani.Untuk menambah wawasan penunjang dalam
sistim pembelajaran yang diriil dalam pelaksanaan kegiatan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 77
Gambar 32. Sesi Fotobersama mahasiswa dan pegawai SKP
Mahasiswa begitu antusias menyimak pembelajaran dari petugas
maupun pegawai SKP Kelas I Cilacap khususnya oleh Paramedik dan
Medik Veteriner. Pembelajaran tingkat lapangan memberikan nuansa baru
dalam penerapan metodologi sistim pembelajaran, hingga permasalahan
sistim metodologi yang tidak dapat diaplikasikan tingkat lapangan.
Kunjungan ini memberikan kasanah baru dalam sistim
pembelajaran, sehingga sistim pembekalan yang nantinya dapat
diselaraskan dalam aplikasi keilmuan ditingkat lapang, setelah kembali
kepada masyarakat.
Gambar 33. Sesi Kunjungan mahasiswa Unsud
D. Lain-lain
1. Skim Audit Badan Karantina Pertanian
Kegiatan skim audit Badan Karantina Pertanian (SAB) di SKP
Kelas I Cilacap masih terbatas pada kegiatan karantina tumbuhan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 78
Kedepan kegiatan SAB tersebut akan dilakukan penyatuan dari komponen
kegiatan karantina hewan dan tumbuhan, sambil menunggu keputusan
dan atau rekomendasi dari Badan Karantina Pertanian.
Kegiatan SAB lingkup SKP Kelas I Cilacap pada umumnya
berupa kegiatan karantina tumbuhan dengan bidang kegiatan antara lain :
1.1 Tata operasional kegiatan ISPM #15
Badan Karantina Pertanian, sesuai dengan kompetensinya
sebagai National Plant Protection Indonesia sebagaimanadiatur dalam
pasal IV IPPC, telah melaksanakan program registrasi terhadap
perusahaan yang akan ditunjuk untuk melaksanakan sertifikasi
terhadap kemasan kayu sesuai dengan persyaratan ISPM # 15. Agar
program registrasi tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya, diperlukan suatu pedoman bagi Badan Karantina Pertanian
sebagai instansi pelaksana serta perusahaan kemasan kayu yang
berminat untuk mengikuti program registrasi tersebut.
International Standards For Phytosanitary Measures No.15 (ISPM 15) adalah Standar Internasional Untuk Phytosanitary
Measures Nomor 15 (ISPM 15) merupakan alatukur internasional
Phytosanitary yang dikembangkan oleh Perlindungan Tanaman
Konvensi Internasional (IPPC) yang secara langsung membahas
kebutuhan untuk mengobati bahan kayu dengan ketebalan lebih besar
dari 6mm, yang digunakan untuk produk kapal antar negara. Tujuan
utamanya adalah untuk mencegah transportasi internasional dan
penyebaran penyakit dan serangga penggerek yang negatif dapat
mempengaruhi tanaman atau ekosistemnya. ISPM 15 mempengaruhi
semua kemasan kayu (pallet, peti, dunnages, dll) yang mengharuskan
mereka harus debarked dan kemudian dipanaskan atau difumigasi
dengan metil bromida dan dicap atau bermerek, sebagai tanda
kepatuhan. Tanda ini adalah bahasa sehari-hari yang dikenal sebagai
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 79
"marking", untuk produk terbuat dari bahan alternatif, seperti produk
kertas, plastik atau kayu panel (yaitu OSB, hardboard, dan kayu lapis).
bahan kemasan kayu harus debarked sebelum diadakan
perlakukan panas atau difumigasi untuk memenuhi peraturan ISPM 15.
Komponen tersebut diharuskan bebas dari kulit kayu untuk mencegah
re-infestasi serangga pada saat akan diproduksi, atau bahkan setelah
diproduksi. Perusahaan pelaksana kegiatan ISPM#15 yang teregistrasi
dalam wilayah kerja SKP Kelas I Cilacap adalah:
PT. Kemasan Jaya Indah ID – 062
PT. Arjuna Scuritas Abadi ID – 008
PT. Ekualiti Jaya S ID – 0127
1.2 Tata operasional IKT dan Tempat Lain
Ruang lingkup pengakuan untuk IKT dan/atau tempat lain yaitu
mencakup aspek administrasi, komitmen top manager, sarana
penunjang, dan SDM. Cakupan aspek tersebut diperuntukkan audit
kecukupan, audit awal, audit ulang, audit insvestigasi. Hal ini dapat di
uraikan sebagai berikut :
Aspek audit kecukupan
Cakupan aspek audit kecukupan adalah pemeriksaan
semua persyaratan administrasi berupa semua administrasi
perusahaan yang terdiri dari surat perijinan dan perjanjian, profil
perusahaan dan kelengkapanya. Dalam pengajuan hanya soft copy
yang telah dilegalisir oleh pimpinan perusahaan. Dari dokumen
persyaratan yang ada akan dilakukan pemeriksaan administratip
oleh petugas SAB SKP Kelas I Cilacap, hal ini untuk mengetahui
lengkap tidaknya pengajuan tersebut. Dalam hal belum lengkapnya
persyaratan administrasi Koordinator Lapangan (korlap) SAB SKP
Kelas I Cilacapakan menugaskan personil SAB ke tempat pengusul
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 80
untuk memenuhi unsur persyaratan yang belum ada, sebelum
dilakukannya Audit awal/audit ulang/audit insvestigasi.
Aspek audit awal
Cakupan aspek audit awal adalah tindak lanjut
pengajuan untuk penetapan dan/atau pengakuan awal setelah
semua administrasi terpenuhi. Audit tersebut bertujuan untuk
mengetahui kesiapan dan komitmen perusahaan apabila nantinya
ditetapkan.Audit ini untuk memotret secara langsung kesiapan
teknis operasional sebagai pendukung kegiatan sesuai
peruntukannya, juga verifikasi keabsahan dokumen perijinan dan
perjanjiannya.
Pelaksana audit awal oleh seorang Auditor dan dibantu
oleh seorang petugas yang sudah kompeten dibidangnya, setelah
diberikan surat penugasan oleh Kepala SKP Kelas I Cilacap selaku
korlap SAB SKP Kelas I Cilacap. Output dari audit awal adalah
rekomendasi untuk penetapan dan/atau pengakuan sesuai
peruntukkanya diwaktu pengajuan awal. Penetapan dan/atau
pengakuan awal untuk IKT berlaku dalam 1 (satu) tahun semenjak
surat penetapan ditetapkan, dan dapat diperpanjang kembali.
Dalam kurun waktu 1 (satu) tahun semenjak surat penetapan
ditetapkan akan dilakukan monitoring/sureveylens serendah
rendahnya 1 (satu) kali pelaksanaan oleh petugas Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) SKP Kelas I Cilacap.
sedangkan untuk Tempat lain masa berlakunya untuk 3 (tiga) bulan
semenjak surat penetapan ditetapkan dan dapat diperpanjang
kembali.
Aspek audit ulang
Cakupan aspek audit ulang adalah tindak lanjut
pengajuan untuk perpanjangan penetapan dan/atau pengakuan
yang sudah berjalan 1 (satu) tahun, setelah semua administrasi
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 81
untuk audit ulang terpenuhi. Apabila persyaratan belum dapat
dipenuhi maka akan berlaku audit kecukupan. Audit tersebut
bertujuan untuk memotret atau mengetahui hasil capaian prestasi
dan kekurangan yang telah dijalani dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun penetapan/pengakuan.
Pelaksana audit ulang oleh seorang Auditor dan
dibantu oleh seorang petugas yang sudah kompeten dibidangnya,
setelah diberikan surat penugasan oleh Kepala SKP Kelas I
Cilacap selaku korlap SAB SKP Kelas I Cilacap. Output dari audit
awal adalah rekomendasi untuk perpanjangan penetapan dan/atau
pengakuan sesuai peruntukkanya diwaktu pengajuan dan berlaku
untuk 2 (dua) tahun semenjak surat penetapan ditetapkan dan
dapat diperpanjang kembali, sedangkan untuk Tempat lain masa
berlakunya untuk 3 (tiga) bulan semenjak surat penetapan
ditetapkan dan dapat diperpanjang kembali.
Aspek audit insvestigasi
Cakupan aspek audit insvestigasi adalah tindak lanjut
dari laporan dalam pelaksanaan monitoring/surveilens, yang
menyatakan adanya penyimpangan dari kesepakatan yang ada.
Penyimpangan tersebut dilakukan tidak sepengetahuan/ seizin
pemangku ketetapan.Hal ini dilakukan dengan sengaja dalam
waktu berkesinambungan. Pelaksanaan audit ini untuk
mengetahui kebenaran dari laporan yang ada. Apabila Auditor
dalam audit ini menyatakan benar-benar terjadi dengan didukung
oleh data yang sesungguhnya terjadi.
Berdasarkan hasil laporan pelaksana audit insvestigasi
oleh seorang Auditor dibidangnya untuk kegiatan IKT, maka Kepala
SKP Kelas I Cilacap selaku korlap SAB SKP Cilacap akan
merekomendasikan pencabutan dan/atau pembekuan penetapan
dan/atau pengakuan kepada SAB pusat. Pencabutan dan/atau
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 82
pembekuan tersebut dapat digugurkan setelah ada kesepakatan
dan pernyataan diatas kertas bermaterai sesuai peraturan yang
berlaku dan jaminan tidak akan mengulangi kesalahan yang ada.
Pemberlakuan masa operasional sesuai surat keputusan yang
lama bukan dari peryataan hasil audit investigasi, hal ini berlaku
juga untuk Tempat Lain.
Tujuan
Kegiatan penetapan dan/atau pengakuan untuk IKT
dan Tempat Lain yaitu untuk menjamin adanya :
1. Kemudahan dalam pemeriksaan kebenaran jenis, jumlah media
pembawa yang akan dilalulintaskan oleh pemilik.
2. Kemudahan dalam pendeteksian awal adanya instroduksi
OPT/K yang dimungkinkan terbawa/menyerang media pembawa
yang akan dilalulintaskan oleh pemilik.
3. Kemudahan pemeriksaan alat angkut dan persyaratannya yang
disediakan oleh agen/ekspedsi dalam mengangkut media
pembawa yang akan dilalulintaskan oleh pemilik.
4. Mengurangi hambatan lalulintas/penumpukan barang di area
kepabeanan ditempat pengeluaran dan/atau pemasukkan
5. Jaminan keamanan manakala adanya instroduksi OPT/K tidak
menyebar ke area lain yang akan menimbulkan kerugian yang
lebih besar.
6. Kemudahan dalam kegiatan perlakuan media pembawa yang
akan dilalulintaskan manakala ada persyaratan tambahan dari
importer, maupun dalam kegiatan eradikasi OPT/K.
7. Wujudnyata implementasi sistem manajemen mutu, sesuai
dengan Standar Badan Karantina Pertanian yang dijalankan oleh
pihak ketiga/importer/eksportir yang telah ditetapkan sebagai IKT
dan/atau Tempat Lain sesuai dengan Standar Badan Karantina
Pertanian untuk tindakan karantina tumbuhan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 83
Perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan untuk IKT
dan/atau tempat lain dapat dilihat pada Bab III
1.3 Tata operasional Audit Perlakuan Pihak Ketiga
Standard Internasional untuk Tindakan Fitosanitari,
Terbitan No. 15 (ISPM) merupakan pedoman yang mengatur
treatment Wood Packaging Material (WPM) pada perdagangan
internasional.Daftar ini menentukan tindakan fitosanitari yang
dibutuhkan untuk meminimalisir penyebaran hama-hama
karantina.WPM (Wood Packaging Material) mengacu pada material
kemasan kayu mentah, baik kayu lunak maupun kayu keras dan tidak
termasuk kayu olahan seperti kayu lapis, papan untai, chipboard, dan
lain-lain.Ini adalah layanan fumigasi paling umum yanng diperlukan
oleh mereka yang berkecimpung dalam perdagangan
internasional.Selama WPM terdapat di dalam kargo atau dalam
kontainer yang dikirim ke luar negeri, Anda harus mematuhi standar
ISPM 15.Treatment meliputi fumigasi yang menggunakan Metil
Bromida, yang mana semua WPM harus bertanda ISPM 15.
Dalam hal ini dibutuhkan jasa layanan fumigator yang
profesional, yang telah terakreditasi oleh Skema Akreditasi Fumigasi
Indonesia (MAFAS) dibawah Departemen Pertanian. Sertifikat
Fumigasi harus ada selama proses pengiriman. Pada saat kedatangan
di pintu masuk pelabuhan di negara lain, aparat Karantina akan
memeriksa kesesuaian ISPM 15. Pengiriman yang tidak sesuai dapat
membuat kargo dipulangkan kembali, atau dirusak.ISPM 15 sedang
diimplementasikan secara progresif di seluruh dunia.Dampaknya telah
dapat dirasakan dan dilihat pada barang-barang yang dikirim menuju
Kanada dan Amerika dimana para aparat karantina sangat waspada.
Seperti misalnya, Amerika Utara menekankan perlunya untuk memilih
perusahaan fumigasi yang sesuai, yang internalnya mengendalikan
kepastian dari hasil fumigasi yang mana tidak akan menyebabkan
penundaan pengiriman.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 84
Perlakuan menggunakan fumigasi dengan fumigant
methyl bromide (CH3Br) harus sesuai standar yang telah ditetapkan
secara internasional. Standar minimum fumigasi dengan methyl
bromide adalah sebagai berikut:
Temperatur Dosisgr/m3
Minimum konsentrasi (g/m3) pada CT2 Jam 4 Jam 12 Jam 24 jam
21o C atau lebih 48 36 31 28 2416o C atau lebih 56 42 36 32 2811o C atau lebih 64 48 42 36 32
Dosis standar 48 gr/m3/min, temperatur 21o C / 24 jam, dan minimum
temperatur tidak boleh kurang dari 10 o C dan waktu paparan fumigasi
tidak boleh kurang dari 24 Jam.
Daftar OPT yang dapat dibebaskan berdasarkan
Perlakuan panas dan fumigasi methyl bromide sesuai perlakuan di
atas adalah untuk serangga: Anobiidae, Bostrichidae, Buprestidae,
Cerambycidae, Curculionidae, Isoptera, Lyctidae (dengan beberapa
pengecualian perlakuan panas), Oedemeridae, Scolytidae, Siricidae.
Golongan Nematoda adalah Bursaphelenchus xylophilus.
Kegiatan Tata operasional Perlakuan Pihak Ketiga SKP Cilacap
telah membina perusahaan pelaksana perlakuan
karantina.Perusahaan/pihak ketiga sebagai pelaksana perlakuan karantina
(fumigasi) yang dibina langsung adalah CV. Jasprim Putra Cabang Cilacap
yang beralamat di Jalan Perkutut Barat No 10 Cilacap.Pihak ketiga
tersebut telah mendapatkan nomor registrasi ID-0156-MB dari Badan
Karantina Pertanian dengan wilayah layanan Propinsi Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta.
2. Penilaian Instalasi Karantina
a. Karantina HewanPenilaian IKH SKP Kelas I Cilacap tahun 2016 dilakukan oleh
medik dan paramedik SKP Kelas I Cilacap. Ditinjau dari hasil Evaluasi
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 85
pemeriksaan fisik prasarana dan sarana lokasi milik Stasiun Karantina
Pertanian ( SKP ) Kelas I Cilacap pada prinsipnya layak (dengan
system all in all out ) dijadikan Instalasi Karantina Hewan Permanen
(IKH) Milik Pemerintah untuk Hewan Besar.
Gambar 34. IKH SKP Cilacap Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan
IKHS PT. Citra Buana Alam Semesta
Penilaian terhadap IKHS milik pihak ketiga di wilayah Kerja SKP Kelas I
Cilacap yaitu dilakukan terhadap IKHS milik PT. Citra Agro Buana Semesta
yang terletak di Garut. Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam setahun yaitu di
PT. Citra Agro Buana Semesta Jl. Raya malangbong KM 5 dan di Jl. Raya
Malangbong KM 6.
Gambar 35. Timbangan IndividuGangway dan kandang Isolasi
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 86
b. Karantina Tumbuhan
b.1. Instalasi Karantina Tumbuhan
Pada tahun 2015, SKP Kelas I Cilacap melakukan
penilaian dan penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan sebagai
lokasi pengasingan dan pengamatan. Dalam tahun 2016
monitoring dan penilaian kelayakan teknis administrasi dan
operasional selalu menunjukan pengembangan yang cukup
memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan dan
telah mengalami perpanjangan IKT adalah9 perusahaanyaitu:
CV Mitra Cimalati Indonesia
UD. Hasil Saw MillPT. Rama Gombong Sejahtera
CV. Hikmat Jaya
PT. Indotama Omicron Kahar
PT. Mitra Karya Usaha Sejahtera
PT Panganmas Inti Persada PT Sabda Alam Prima Nusa
PT Waroeng Batok Industry
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 87
b.2. Tempat Lain
Di tahun 2016, SKP Kelas I Cilacapmelakukan penilaian
dan penetapanTempat Lain sebagai lokasi pengasingan dan
pengamatan. Dalam penetapan tersebut setiap 3 (tiga) bulan
harus di adakan perpanjangan penetapannya. Perpanjangan
dapat dilakukan sepanjang penilaian kelayakan teknis administrasi
dan operasional selalu menunjukan pengembangan yang cukup
memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan dan
telah mengalami perpanjangan penetapan Tempat Lainyaitu:
PT Cebong KayuindoPT Anugrah Karya Trisakti
PT Coco Sugar IndonesiaPT Giri Sentosa Adiraya
PT Inagro Jinawi PT Karya Purabaya
PT PT Muara Kayu Sengon Aj PT Muara Kayu Sengon Jt
PT Kemilau Anugrah Sejati PT Arumbai Kasembadan
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 87
b.2. Tempat Lain
Di tahun 2016, SKP Kelas I Cilacapmelakukan penilaian
dan penetapanTempat Lain sebagai lokasi pengasingan dan
pengamatan. Dalam penetapan tersebut setiap 3 (tiga) bulan
harus di adakan perpanjangan penetapannya. Perpanjangan
dapat dilakukan sepanjang penilaian kelayakan teknis administrasi
dan operasional selalu menunjukan pengembangan yang cukup
memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan dan
telah mengalami perpanjangan penetapan Tempat Lainyaitu:
PT Cebong KayuindoPT Anugrah Karya Trisakti
PT Coco Sugar IndonesiaPT Giri Sentosa Adiraya
PT Inagro Jinawi PT Karya Purabaya
PT PT Muara Kayu Sengon Aj PT Muara Kayu Sengon Jt
PT Kemilau Anugrah Sejati PT Arumbai Kasembadan
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 87
b.2. Tempat Lain
Di tahun 2016, SKP Kelas I Cilacapmelakukan penilaian
dan penetapanTempat Lain sebagai lokasi pengasingan dan
pengamatan. Dalam penetapan tersebut setiap 3 (tiga) bulan
harus di adakan perpanjangan penetapannya. Perpanjangan
dapat dilakukan sepanjang penilaian kelayakan teknis administrasi
dan operasional selalu menunjukan pengembangan yang cukup
memuaskan. Hal ini pengguna jasa yang telah ditetapkan dan
telah mengalami perpanjangan penetapan Tempat Lainyaitu:
PT Cebong KayuindoPT Anugrah Karya Trisakti
PT Coco Sugar IndonesiaPT Giri Sentosa Adiraya
PT Inagro Jinawi PT Karya Purabaya
PT PT Muara Kayu Sengon Aj PT Muara Kayu Sengon Jt
PT Kemilau Anugrah Sejati PT Arumbai Kasembadan
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 88
c. Pembinaan Mental & Spiritual
Konsolidasi dan pembinaan pada tahun 2016 ini Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap mengedepankan upaya
peningkatan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel, sesuai
yang diamanahkan dalam sertifikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi)
oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, sesuai standar ISO 9001-
2008 dan 17025-2008 yang penerapannya di semua kegiatan yang
dimulai pada bulan Oktober 2014. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan
Ceramah Pengajian untuk pembinaan mental dan spiritual pegawai
SKP Cilacap.
Gambar 42. Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap
Agenda ini dilaksanakan secara berkesinambungan dengan
harapan mental pegawai kearah yang lebih baik, sehingga upaya
peningkatan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel dapat
terpenuhi. Kegiatan ini merupakan agenda khusus yang
mengedepankan rasa sosial, kepedulian kepada sesama dan
terbangunnya sistim kepercayaan yang tangguh.
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 89
Gambar 43. Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap
Norma norma yang terkandung dalam pembinaan mental
spiritual sangat dimungkinkan dalam mendukung sistim budaya kerja
yang bersih penuh rasa keimanan yang teguh. Insan manusia yang
bertakwa pada hakikatnya selalu menuju kearah yang lebih baik
dengan memperkecil kesalahan yang tidak sesuai dengan norma
keyakinan yang selama ini anut dan imani.
Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap diharapkan
pelaksanaan Tupoksi yang telah dilakukan akan mendapatkan
LAPORAN TAHUNAN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I CILACAP Halaman Ke - 90
keberhasilan yang cukup baik, dengan mengedepankan pelayanan
yang prima, tangguh dan terpercaya.
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 81
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
A. Permasalahan
1. Kegiatanumum
a. Kepegawaian dan Tata Usaha
1. Jumlah pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap belum
memadaiapabila dibandingkan dengan beban kerja yang ada.
2. SOP belum maksimal dalam implementasinya.
2. KegiatanOperasionalPermasalahan yang dihadapi pada kegiatan operasional di SKP Kelas I
Cilacap pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
a. KarantinaHewan
Permasalahan Instalasi Karantina Hewan berupa rusaknya atas
kandang akibatterjangan angina kencangdan kurangnya luasan kandang
sehingga proses tindak karantina dalam hal ini kedatangan sapi import juga
masih dilakukan di dua instalasi karantina hewan swasta milik PT CABS di
Malangbong Garut.
StasiunKarantinaPertanianKelas I
CilacaptelahmerealisasikanakreditasipelayanandengandiperolehnyaISO
17025-2008dariBadanAkreditasi TUV, namun belum optimalnya kegiatan
operasionaldanlaboratorium karantina hewan karena sarana pendukung
operasional laboratorium, peralatan dan bahan laboratorium belum memadai
serta jumlah personil yang terbatas.
b. KarantinaTumbuhan
BIDANG KEGIATAN IMPORT :
Dalamkegiatanimportasi media
pembawadalamsatualatangkutdenganjenisdannegaraasal yang
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 82
samanamuntempatpemasukanlebihdari 1 (satu) tempat, di
salahsatutempatpemasukan/uptdidugaadanyatemuan OPTK/OPTP.
Diharapkan Badan Karantina Pertanian dapat menerbitkan/membuat
peraturan sistim tindakan karantina (8 P) dan sistim pelaporan termasuk
didalamnya manual, bila salah satu tempat pemasukan/upt menduga
adanya temuan introduksi OPTK/OPTP. Agar tidak menimbulkan
perbedaan/pertentangan dikalangan mitra kerja dan popt sendiri.
Menyikapi hal tersebut diatas, bagi tempat pemasukan/upt yang menduga
adanya temuan OPTK dapat mengirimkan NNC dan disarankan untuk
pemeriksaan dinegara asal untuk pengujian konfirmasi. Pelaksanaan
tersebut bertujuan agar pelaksanaan pemeriksaan media pembawa OPTK
di area asal sebelum dikirim kenegara tujuan agar media pembawa OPTK
yang di importasikan bebas dari OPTK.
Importasi PSAT dari area yang telah diakui sistim keamanan pangannya
dan dilakukan surveilens dinegara tujuan agar biaya pengujian
laboratorium tetap menjadi beban pihak ketiga/mitra kerja.
Badan Karantina Pertanian dapat membuat pengaturan tentang teknik dan
metoda perlakuan untuk membebaskan/eradikasi dari introduksi OPTK
yang terbawa media pembawa pada saat pemasukan maupun yang telah
ada di area/wilayah Negara RI agar selaras dengan peraturan yang
berlaku, antara lain Sesuai Permentan nomor
09/Permentan/PP.340/5/2009 dan Dokumen Phytosanitary Certificate
Badan Karantina Pertanian menerangkan bahwa Pemasukan Media
Pembawa/Kemasan Kayu/PSAT dikatakan telah dimasukan apabila telah
diturunkan dari alat angkut. Juga telah memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan bagi pemasukan media pembawa/kemasan kayu/PSAT dan
bebas/dapat dibebaskan*) dari Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan penting serta
memenuhi semua persyaratan keamanan PSAT yang ditetapkan sehingga
dapat dimasukkan ke/di area tujuan dalam wilayah Negara RI
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 83
BIDANG KEGIATAN EKSPORT :
Masihadanyakomplenataunotifikasidarinegaratujuanekspor Indonesia yang
belumditetapkansebagaipersyarataneksporsehinggasulitnyamendapatkanp
eraturanimportasinegaratujuanekspordari Indonesia (Impor permit/LC),
diharapkanBadanKarantinaPertaniandapatmenginstruksikankepadanegara
tujuanekspor Indonesia wajibmemberikanperaturannya agar notification
Non Compliance dapatdiminimalkanataudapatdihindarisedinimungkin .
Kwantitashasilpelaksanaankegiatan ISPM #15
belumadakeseimbanganantarakuotaproduksisendiridenganpembelian
yang disediakaneksportirsehinggakwalitasnyatidakstandar,
diharapkanBadanKarantinaPertanianmelalui Skim Audit
Barantandapatmenyempurnakanperaturanbagiperusahaanpelaksanakegiat
an ISPM #15 agar
kwantitasdankwalitasproduknyadapatmemenuhistandarinternasionaldanme
nciptakankemandirianperusahaanpelaksana ISPM #15.
SesuaiPermentannomor : 94/Permentan/OT.140/12/2011 Kantor Pos
Indonesia
PurwokertoberkedudukandikabupatenBanyumasditetapkansebagaitempat
pemasukan/pengeluaranantar area
belumuntukimpordaneksporwalaupunsudahmenjadikantorposlalubea.Nam
undalamwaktuinipelayanan bead an cukai di kantorpos Indonesia
purwokertoditanganikantorbeadancukai Yogyakarta
sehinggaperaturantersebutmasihrelevan
Sinkronisasi area tujuan media pembawa yang di
antarareakandengansistim E-
PlaqmasihterbatastingkatpusatbelumdapatdimonitortingkatUPT,
sehinggarekapitulasiantarUPTdanpusatmasihbelumsinkron yang
menimbulkan data kwalitatifnyatidakbaik, kedepandapatdioptimalkan agar
data antarUPTdanpusatdapatdisinkronkandenganbaik.
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 84
c. PengawasandanPenindakan
Permasalahan yang dihadapiolehSub
SeksiPelayanandanOperasionaladalah : sumberdayamanusiakhususnya
PPNS, Intelejen, danPolsuspadafungsipengawasandanpenindakanSKPKelas I
Cilacapmasihkurang;
selainitumasihperludilakukanpeningkatankompetensidanpelatihandalambidan
gpenyelidikandanpenyidikan;
saranadanprasaranadibidangfungsipengawasandanpenindakanbelumtertata,
dalamhalinimisalnyakeuangan, danperlengkapan ATK;
koordinasidenganinstansiterkaitdalamhalpengawasanlalulintaskomoditaswajib
periksakarantinamasihkurang; koordinasidalampencegahanmasuknya HPHK
dan OPTK untukmempertahankan status bebassuatuwilayah / area
daripenyakitkarantinabelum optimal;
informasiperaturandalambentukpetunjukpelaksanaan (juklak)
danpetunjukteknis (juknis) daripusatke UPT di daerahmasihkurang;
juklakdanjuknisuntukkomoditastertentubaik di
bidangkarantinahewanmaupunkarantinatumbuhanbelumada,
misalnyajuklakdanjuknisterhadaphewankesayangan,
danjuklakdanjuknistentangimporbenihkelapasawitdariluarnegeri, antar area,
danjuklakdanjuknistentang PSAT;
koordinasidenganKoodinatordanPengawasan (Korwas) PPNS masihkurang;
koordinasiantara UPT Pengeluarandan UPT
Pemasukandalamlalulintaspengawasankomoditaswajibperiksakarantinamasih
kurang; masihbanyakpintupemasukandanpintupengeluaran yang
belumdiawasiolehpetugaskarantina;
wilkerkantorpostelahditetapkandenganPeraturanMenteriPertanianNomor
22/Permentan/OT.210/4/2008, namunbelum dapat dioperasionalkansecara
penuh karena kurangnya personel dan belum tersedianya sarana dan
prasarana di sana.; koordinasi dengan instansi CIQS, Administrator
Pelabuhan Laut / Udara, Pelindo, Angkasa Pura, perusahaan
pelayaran/penerbangan, EMKL/EMKU di bandar udara / pelabuhan laut, dan
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 85
instansi terkait lain seperti Pemerintah Daerah, Kepolisian daerah dan TNI
belum maksimal.
B. Solusi UmumSolusi yang diupayakanolehSKP Kelas I
Cilacapuntukmengatasipermasalahanbaikpadaaspek 3 M
maupunkegiatanoperasionalperkarantinaantersebut di atasadalah :
1. Secara terus menerus mengupayakanpeningkatankompetensi dalam bidang
perencanaan, dan memenuhi kelengkapannya sehingga kegiatan
perencanaan dapat menghasilkan terobosan dalam hal rencana-rencana yang
dapat mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi baik petugas administrasi dan teknis
dengan mengirim wakil untuk mengikuti workshop, pelatihan , bimbingan
teknis yang ada.
3. Sosialisasi terhadap ketentuan karantina pertanian maupun ketentuan daerah
dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga kesadaran dan partisipasi
aktif instansi terkait dan masyarakat akan meningkat dalam penyelenggaraan
kegiatan perkarantinaan di wilayah kerja SKP Kelas I Cilacap.
4. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk
mendapatkan dukungan baik moril maupun materiil dalam melaksanakan
kegiatan perkarantinaan pertanian di lapangan.
5. Koordinasi dan kerjasama yang lebih intensif dengan perusahaan
pelayaran/penerbangan, EMKL/EMKU dalam penyampaian informasi dini
terhadap kedatangan kapal/pesawat udara dan adanya media pembawa
HPHK/OPTK yang dilalulintaskan serta cargo manifest, sehingga
pengawasan terhadap bongkar muat di pelabuhan dapat lebih efektif dan
efisien.
6. Mengusulkan penambahan pegawai teknis dan administrasi agar dapat
segera dipenuhi sesuai kebutuhan.
7. Mengusulkan pembangunan kandang yang representatif.
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 86
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan1. Anggaran Belanja Negara yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap sesuai dengan DIPA No. SP DIPA018-12.2.237369/2016
tanggal 14Nopember 2015 sebesar Rp. 19.287.284.000,00dalam
perjalanannya mendapatkan pengurangan anggaran sehingga anggaran DIPA
SKP Kelas I Cilacap sejumlah Rp. 7.313.884.000,- terdiri dari Rupiah Murni
Rp. 7.009.475.000,00 dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar
Rp. 304.409.000,00. Realisasi anggaran belanja tahun 2016, sebesar
Rp.7.173.583.891,00 (98,08%).
2. RealisasiPenerimaan Negara Bukan Pajak Stasiun Karantina Kelasi I Cilacap
pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 756.077.133 sehingga PNBP SKP Kelas
I Cilacaptelahmelampaui target sebesarRp. 148.077.133,- ( 148% ).
3. Penambahan danpenguranganassetselama 2016yaitu:
3.1. Belanja Modal peralatanmesinsenilaiRp. 463.430.245,-. Terdiridari :
3.1.1. Pengadaan/pembeliansenilaiRp. 107.231.245,
3.1.2. ReklasifikasimasuksenilaiRp. 356.199.000,-dan
3.2. Belanja Modal pengembangangedungdanbangunansenilaiRp.
1.740.157.400,- terdiridari :
3.2.1. Penyelesaianpembangunandengan KDP senilaiRp.
1.588.830.400,-
3.2.2. Pengembanganmelalui KDP senilaiRp. 151.327.000,-
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 87
3.3. Penghentian asset (proses penghapusan)
peralatandanmesindalamkurunwaktutahun 2016 senilaiRp. 433.827.386,-
terdiridari :
3.3.1. ReklasifikasikeluarsenilaiRp. 356.199.000,-
3.3.2. Penghentian asset daripenggunaansenilaiRp. 77.628.386,-
4. Selama tahun 2016 dilingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 3 pegawai
mutasi ke BBKP Soekarno-Hatta dan Surabaya serta Badan Karantina
Pertanian, dan 1 pegawai mutasi dari BKP Kupang ke SKP Cilacap.
5. Selama tahun 2016 dilingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 2 pegawai
menjalani masa purna tugas (pensiun) terdiri dari 1 orang tenaga Paramedik
Veteriner Penyelia dan 1 orang tenaga fungsional Umum selaku Bendahara
Penerimaan.
6. Dalam rangka menjalankan tupoksinya, SKP Kelas I Cilacap melakukan
tindakan pemeriksaan terhadap komoditas hewan dan produknya dengan
frekuensi : impor 8 kali, ekspor nihil, domestik masuk nihil, dan domestik
keluar nihil.
7. Kegiatanpemasukanhewan (impor) sapidari Australia
mengalamipenurunandikarenakanadanyakebijakanpemerintahuntukpembatas
ankuotasapiimpordanmenggairahkanpeternak.
8. Kegiatanpemasukanbijigandummengalamisedikitkenaikankarenadisesuaikand
engankondisipasardanpermintaandalamnegeri.
B. Saran1. Peningkatkan kompetensi dan disiplin pegawai yang berujung pada
peningkatan kinerja organisasi perlu senantiasa dilakukan. Maka perlu
senantiasa diadakan pendidikan dan pelatihan teknis serta administrasi,
workshop, apresiasi, intelejen, PPNS, maupun pembinaan mental pegawai.
2. Analisis terhadap beban kerja terkait adanya perubahan peraturan dan Peta
Jabatan yang ada perlu segera dilakukan agar dapat menambah jumlah
pegawai sesuai dengan beban kerja yang ada.
3. Fasilitasi terhadap semua kebutuhan dalam mendukung pelayanan jasa
karantina pertanian kepada masyarakat dalam hal ini adalah dukungan
LaporanTahunan 2015 StasiunKarantinaPertanianKelas I Cilacap HalamamKe - 88
anggaran, dukungan aturan, dukungan sumber daya manusia yang bertitik
tolak dari 6 pilar pembangunan karantina pertanian.
4. Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan tunjangan kinerja pegawaiatau
mekanisme lainnya agar segera dapat terealisir.
C. PenutupLaporan Tahunan ini sebagai gambaran kinerja Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap selama tahun 2016. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pengambil kebijakan dan semua yang memerlukannya.