status hadits hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah beruntung

3
Status Hadits "Hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah beruntung"..? Sebuah hadits yang sangat populer, sering kita dengar "Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka" Ada yang tahu derajat hadits tersebut apa..? Karena baca postingan berikut, katanya itu hadits dhaif... Sebuah perkataan yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam; Hari ini lebih baik dari kemarin = beruntung Hari ini sama dengan kemarin = rugi Hari ini lebih buruk dari kemarin = celaka Pertanyaan saya: siapakah diantara kita yang mampu mengamalkan pernyataan yang diklaim sebagai hadits tersebut? Aljawab; tak seorangpun diantara kita mampu. Apa sebabnya? tak lain tak bukan, pernyataan tersebut tidaklah bisa disandarkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam, karena bertentangan dengan hadits yang lebih shahih bahwasanya iman tersebut dapat naik dan dapat juga turun. Iman naik karena sebab mengerjakan amal taat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan turun karena sebab mengerjakan maksiat kepadaNya. Maka karena iman itu naik dan turun, jika mengikuti perkataan yang diatas, kebanyakan kita menjadi manusia yang merugi, karena bisa jadi kadar keimanan kita turun atau sama dengan hari kemarin. Hanya malaikatlah yang imannya tetap sepanjang waktu alias tidak berkurang dan bertambah. Apa dengan demikian kita katakan bahwa iman para malaikat dalam keadaan merugi karena sama dengan hari sebelumnya?

Upload: abdulrohman-yahya

Post on 20-Jun-2015

4.345 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Status Hadits Hari Ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin Adalah Beruntung

Status Hadits "Hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah beruntung"..?

Sebuah hadits yang sangat populer, sering kita dengar

"Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka" Ada yang tahu derajat hadits tersebut apa..?Karena baca postingan berikut, katanya itu hadits dhaif...

Sebuah perkataan yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam;

Hari ini lebih baik dari kemarin = beruntungHari ini sama dengan kemarin = rugiHari ini lebih buruk dari kemarin = celaka

Pertanyaan saya: siapakah diantara kita yang mampu mengamalkan pernyataan yang diklaim sebagai hadits tersebut?

Aljawab; tak seorangpun diantara kita mampu. Apa sebabnya? tak lain tak bukan, pernyataan tersebut tidaklah bisa disandarkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam, karena bertentangan dengan hadits yang lebih shahih bahwasanya iman tersebut dapat naik dan dapat juga turun. Iman naik karena sebab mengerjakan amal taat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan turun karena sebab mengerjakan maksiat kepadaNya.

Maka karena iman itu naik dan turun, jika mengikuti perkataan yang diatas, kebanyakan kita menjadi manusia yang merugi, karena bisa jadi kadar keimanan kita turun atau sama dengan hari kemarin. Hanya malaikatlah yang imannya tetap sepanjang waktu alias tidak berkurang dan bertambah. Apa dengan demikian kita katakan bahwa iman para malaikat dalam keadaan merugi karena sama dengan hari sebelumnya?

Maka ketahuilah, bahwa setiap syariat yang dibawa oleh Islam, pada hakikatnya BISA dilakukan alias tidak mustahil untuk dilakukan. Berselibat (tidak menikah) atau berpantang daging (menjadi vegetarian) bukanlah tuntunan dari agama ini, walaupun ada aspek positifnya. Namun contoh berselibat dan menjadi vegetarian ini meski bisa dilakukan tetapi tidak menjadi fithrah manusia, yang pada hakikatnya ingin menikah dan memakan daging.

Kita pasti ingat, diantara sahabat-sahabat Nabi ada yang berpantang tidak akan menikah, ada lagi yang ingin berpuasa terus menerus (atau ngebleng) atau juga yang ingin shalat malam terus menerus (dengan tidak tidur). Maka ketika itu Nabi mengingatkan mereka untuk tidak demikian, karena ia sebagai Nabi dan Rasul, juga menikah, tidur dan makan, sebagaimana keterangan dibawah ini:

Page 2: Status Hadits Hari Ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin Adalah Beruntung

Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain berkata: Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya .... Ketika hal itu didengar oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda, yang artinya: "Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku". (HR: Bukhari dan Muslim).

Begitulah, kita harus berhati-hati dalam menisbatkan sesuatu, yang disandarkan kepada perkataan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, atau kalau tidak kita akan terjebak pada qala dan qila, tanpa tahu mana kebenaran yang sesungguhnya!

Wallahu a'lam