status lingkungan hidup daerah provinsi...

221
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT 2011 Diterbitkan Oleh : Bapedalda Provinsi Sumatera Barat Jalan Khatib Sulaiman No. 22 Padang Tel . 0751 7055231 Fax. 0751 70445232 Isi dan Materi yang ada dalam buku ini boleh diprodukSi dan disebarluaskan dengan tidak mengurangi isi dan ari dari dokumen ini. Diperbolehkan mengutip isi buku ini dengan menyebutkan sumbernya. Pelindung dan Pengarah: Drs. Asrizal Asnan, MM, Kepala Bapedalda Provinsi Sumatera Barat Penanggung Jawab : Ir. Siti Aisyah, MSi Penulis : Ir. Siti Aisyah, MSi, Mulyadi, SE, R. Rina Ariani, SE, Desi Widia Kusuma, SSi, Yuliastuti MSi, Desrizal, ST, Aulia Azhar, AMd, Riki Suardi, SKom, Adirla Wirmanista Harpenasti, ST, M. Arief Noviady, ST, Adrian, ST, Luce Dwinanda, SP, Aulia Ramadani, SSi, Prisilla Yumeri,SE Editor : DR. Ardinis Arbain, Dra. Gemala Ranti, MSi, Inzuddin, ST, MT, Syafril Daus, ST, MT, Sayogo, SHUt, MP, Ir, Yunimarlita, Resi Suriati, SPi , MSi, Ir. Jamalus. Design/Lay Out: Desrizal, ST , Aulia Azhar, AMd

Upload: hoangkhanh

Post on 09-Mar-2019

358 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT 2011 

 

Diterbitkan Oleh : 

Bapedalda Provinsi Sumatera Barat 

Jalan Khatib Sulaiman No. 22 Padang 

Tel . 0751 7055231 

Fax. 0751 70445232 

 

Isi dan Materi yang ada dalam buku ini boleh diprodukSi dan disebarluaskan dengan tidak mengurangi isi 

dan ari dari dokumen ini. Diperbolehkan mengutip isi buku ini dengan menyebutkan sumbernya. 

 

Pelindung dan Pengarah: 

Drs. Asrizal Asnan, MM, Kepala Bapedalda Provinsi Sumatera Barat 

 

Penanggung Jawab : 

Ir. Siti Aisyah, MSi 

 

Penulis : 

Ir. Siti Aisyah, MSi, Mulyadi, SE, R. Rina Ariani, SE, Desi Widia Kusuma, SSi, Yuliastuti MSi, Desrizal, ST, 

Aulia Azhar, AMd, Riki Suardi, SKom, Adirla Wirmanista Harpenasti, ST, M. Arief Noviady, ST, Adrian, ST, 

Luce Dwinanda, SP, Aulia Ramadani, SSi, Prisilla Yumeri,SE 

 

Editor : 

DR. Ardinis Arbain, Dra. Gemala Ranti, MSi, Inzuddin, ST, MT, Syafril Daus, ST, MT, Sayogo, SHUt, MP,  

Ir, Yunimarlita, Resi Suriati, SPi , MSi, Ir. Jamalus. 

 

Design/Lay Out: 

Desrizal, ST , Aulia Azhar, AMd 

 

Page 2: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat i

GUBERNUR SUMATERA BARAT

KATA PENGANTAR

Pertumbuhan penduduk secara langsung memberikan konsekuensi terhadap peningkatan kebutuhan masyarakat, kebutuhan akan ketersediaan ruang dan infrastruktur. Pembangunan sektor ekonomi dan sosial yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan tersebut sesungguhnya merupakan salah satu sumber tekanan bagi kualitas lingkungan hidup. Perubahan kualitas lingkungan hidup yang terjadi dapat dijadikan salah satu indikator untuk mengevaluasi dari ketepatan arah kebijakan, program-program pembangunan yang telah

dilaksanakan Pemerintah Daerah. Baik buruknya kualitas lingkungan hidup, pada akhirnya akan bermuara kepada kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu pertimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam setiap program pembangunan serta upaya pemulihan kualitas lingkungan merupakan hal penting dan mesti dilakukan.

Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, mengamanahkan bahwa setiap pembangunan yang dilaksanakan di daerah harus berada dalam koridor ”perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup”. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Hal ini akan tercermin dalam perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Sumatera Barat 2011 ini bertujuan untuk menyediakan data dan informasi tentang kondisi, tekanan dan upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan di daerah sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber evaluasi program dalam mendukung rencana pembangunan daerah maupun nasional. Buku ini juga mencoba merumuskan agenda pengelolaan lingkungan ke depannya guna mengatasi kecenderungan perubahan lingkungan sehingga tidak berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan.

Akhir kata, saya menghimbau agar Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah ini dipedomani oleh satuan perangkat kerja daerah provinsi maupun kabupaten/kota dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program kegiatan masing – masing dan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Padang, Maret 2012 GUBERNUR SUMATERA BARAT

IRWAN PRAYITNO

Page 3: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat ii

Provinsi Sumatera Barat memiliki luas wilayah 42.297,30 Km² yang tersebar di 19 kabupaten dan kota dengan jumlah penduduk sebanyak ± 4.941.789 jiwa. Luas tersebut setara dengan 2,17% dari luas Republik Indonesia terletak antara 00 54’ Lintang Utara (LU) sampai dengan 30 30’ Lintang Selatan (LS) dan dari 980 36’ sampai 1010 53’ Bujur Timur (BT). Luas perairan laut diperkirakan 186.500 Km² dengan panjang garis pantai 2.420.357 Km serta mempunyai 185 buah pulau besar dan kecil. Topografi wilyah seluas 39,08% lahan berada pada kemiringan lebih dari 40%. Dilintasi 606 sungai yang terbagi dalam 9 Wilayah Satuan Sungai (SWS) dan 81 buah sungai yang ada merupakan sungai lintas kabupaten/kota. Beberapa sungai merupakan hulu dari sungai di Propinsi Jambi, Bengkulu dan Riau. Isu lingkungan hidup di Sumatera Barat meliputi 3 (tiga) isu prioritas yaitu (1) Isu pertama berkaitan dengan hutan dan lahan, berupa alih fungsi lahan (okupasi) pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan non kehutanan yang cendrung meningkat, lahan kritis yang cukup luas di beberapa daerah (> 50.000 Ha) dan kerusakan hutan pada kabupaten/kota yang umumnya sedang diusulkan untuk perubahan fungsi/peruntukan kawasan hutan dalam kaitannya revisi RTRW Sumatera Bara 2009 – 2029. (2) Isu kedua berkaitan dengan air, berupa perbedaan debit air sungai yang signifikan antara musim kemarau dan musim hujan. Disamping itu terjadi penurunan kualitas air permukaan di beberapa sungai dan danau di Sumatera Barat. (3) Isu ketiga berkaitan dengan kebencanaan yaitu peningkatan sebaran daerah yang mengalami bencana banjir dan kebakaran hutan serta lahan, peningkatan kerugian akibat bencana banjir, kekeringan dan kebakaran hutan. Kejadian banjir secara rutin dengan areal genangan cukup luas berada pada daerah yang mengalami kerusakan hutan dan lahan kritis serta perubahan fungsi hutan yang juga cukup luas.

. Analisis status kondisi lingkungan hidup berdasarkan isu prioritas, menunjukkan (1) berkaitan dengan hutan dan

lahan : daerah yang mengalami konversi lahan pertanian ke non pertanian terluas adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok dan Kabupaten Pasaman. Daerah dengan Lahan kritis terluas berada di Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Sijunjung (2) Sungai dengan rasio debit maksimum/minumum melebihi batas normal 120 adalah Sungai Batang Arau. Sungai dan danau yang mengalami pencemaran adalah Sungai Batanghari, Batang Lembang dan Sungai Batang Agam. Beberapa sumur di Kota Padang mengandung logam berat sedang di Kota Padang Panjang beberapa sumur, airnya mengandung E-Coli dan Coliform di atas batas normal. (3) Banjir terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota, kerugian terbesar terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. Kabupaten Limapuluh Kota merupakan daerah yang mengalami hampir seluruh jenis bencana (Banjir, longsor, kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera Barat.

Analisis tekanan berdasarkan isu prioritas, menunjukkan seluruh tekanan bermula dari masalah kependudukan.

Penduduk yang banyak dengan lahan terbatas akan memberikan permasalahan terkait dengan limbah perkotaan seperti sampah dan limbah cair. Namun penduduk yang jarang dengan luasan willayah yang besar juga memberikan persoalan tersendiri pula pada perusakan hutan dan lahan. Berikut ini gambaran tekanan yang dikaitkan dengan isu prioritas. (1) Sumber tekanan terhadap lahan dan hutan terutama kebutuhan lahan untuk perkebunan dan pertanian serta pemukiman. Beberapa daerah tekanan utamanya bersumber dari kegiatan pertambangan dan aktifitas “ illegal logging”. (2) Sumber tekanan yang menyebabkan penurunan kualitas air permukaan perkotaan adalah pemukiman. Pada daerah tertentu persentase masyarakat yang tidak memiliki WC/jamban masih besar. Sumber pencemaran lain adalah kegiatan industri kecil yang rata-rata tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Untuk daerah perdesaan, pencemaran air terutama berasal dari pemakaian pupuk akibat aktifitas pertanian dan perkebunan. (3) Sumber tekanan terkait dengan kebencanaan adalah faktor alami Sumatera Barat. Curah hujan yang tinggi dan keberadaan Sumatera Barat pada pertemuan dua lempeng yaitu indoaustralia di bagian selatan dan euroasia bagian utara serta berada di sesar semangka merupakan faktor alami kebencanaan Sumatera Barat. Disamping itu faktor non alami juga berkontribusi terhadap kebencanaan di Sumatera Barat, terutama aktifitas perusakan pada lahan dan hutan.

Analisis upaya pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan isu lingkungan prioritas menunjukkan bahwa telah dilakukan

upaya untuk mengendalikan kerusakan dan pencemaran melalui penghijauan, reboisasi, perbaikan fisik kehutanan, pembinaan dan pengawasan AMDAL, UKL UPL serta penyelesaian kasus pengaduan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Agenda pengelolaan lingkungan hidup Sumatera Barat ke depannya akan diwujudkan melalui program-program yang

tujuan utamanya untuk memulihkan kualitas lingkungan dan mengurangi tekanan terhadap lingkungan. Program-program tersebut antara lain pemantapan kawasan, pengendalian hutan dan mitigasi bencana, rehabilitasi hutan dan lahan. Disamping itu program pengendalian pencemaran limbah cair perkotaan dan industri, pengendalian kerusakan pertambangan dan perkebunan serta penguatan kapasitas kelembagaan.

Page 4: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat iii

KATA PENGANTAR i ABSTRAK Ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Tujuan dan Sasaran I-2 1.3. Isu Prioritas Lingkungan dan Alasan Penetapan Isu Prioritas I-2 1.4. Analisis S-P-R I-4 BAB II KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGAN 2.1. Lahan & Hutan II-1 2.2. Keanekaragaman Hayati II-10 2.3. Air II-17 2.4. Udara II-41 2.5. Iklim II-51 2.6. Laut, Pesisir dan Pantai II-58 2.7. Bencana Alam II-66 BAB III TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN 3.1. Kependudukan III-1 3.2. Permukiman III-6 3.3 Kesehatan III-15 3.4 Pertanian III-24 3.5 Industri III-32 3.6 Pertambangan III-41 3.7 Energi III-45 3.8 Transportasi III-50 3.9 Pariwisata III-58 3.10 Limbah B3 III-66

Page 5: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat ix

BAB I BAB II Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 2.18 Gambar 2.19 Gambar 2.20 Gambar 2.21 Gambar 2.22 Gambar 2.23 Gambar 2.24 Gambar 2.25

PENDAHULUAN KONDISI LINGKUNGAN DAN KECENDRUNGANNYA Persentase Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan Sumatera Barat 2011 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Statusnya Perbandingan Lahan Kritis di Sumatera Barat Tahun 2010 dan 2011 di Lima Kabupaten Flora yang Dilindungi Fauna yang Dilindungi Lima Sungai dengan Debit Maksimum Terbesar menurut Segmen Kabupaten/Kota Lima Sungai dengan Debit Minimum Terbesar menurut Segmen Kabupaten/Kota Rasio Debit Maks/Min Beberapa Sungai di Sumbar Menurut Segmen Kab/Kota Rasio Debit Maks/Min Beberapa Sungai di Sumbar menurut segmen kab/kota Tahun 2009-2011 Gambar Danau Singkarak Elevasi Danau Singkarak Lokasi Empat Danau Terbesar di Sumbar Embung di Sumbar Parameter TDS Sungai Batang Hari Tahun 2011 Parameter BOD Sungai Batang Hari Tahun 2011 Parameter Total Phospat Sungai Batang Hari Tahun 2011 Parameter Raksa (Hg) Sungai Batang Hari Tahun 2011 Parameter Klorin (Cl2) Sungai Batang Hari Tahun 2011 Parameter Total Coliform Sungai Batang Hari Tahun 2011 Parameter BOD Sungai Batang Lembang Tahun 2011 Parameter COD Sungai Batang Lembang Tahun 2011 Parameter Phospat Sungai Batang Lembang Tahun 2011 Parameter Amonia Sungai Batang Lembang Tahun 2011 Parameter Sulfida Sungai Batang Lembang Tahun 2011 Parameter Coliform Sungai Batang Lembang Tahun 2011

II-3 II-4 II-6 II-12 II-15 II-21 II-21 II-22 II-22 II-23 II-23 II-26 II-26 II-26 II-28 II-28 II-29 II-30 II-30 II-31 II-32 II-32 II-33 II-33 II-34

Page 6: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat x

Gambar 2.26 Gambar 2.27 Gambar 2.28 Gambar 2.29 Gambar 2.30 Gambar 2.31 Gambar 2.32

Gambar 2.33 Gambar 2.34 Gambar 2.35 Gambar 2.36 Gambar 2.37 Gambar 2.38 Gambar 2.39 Gambar 2.40 Gambar 2.41 Gambar 2.42 Gambar 2.43 Gambar 2.44 Gambar 2.45 Gambar 2.46 Gambar 2.47 Gambar 2.48 Gambar 2.49 Gambar 2.50 Gambar 2.51 Gambar 2.52 Gambar 2.53 Gambar 2.54 Gambar 2.55

Kandungan BOD Danau Maninjau Tahun 2011 Kandungan COD Danau Maninjau Tahun 2011 Kandungan DO Danau Maninjau Tahun 2011 Kandungan BOD Danau Maninjau Antara Tahun 2010 dan 2011 Kandungan COD Danau Maninjau Antara Tahun 2010 dan 2011 Kandungan DO Danau Maninjau Antara Tahun 2010 dan 2011 Kualitas Udara Berdasarkan Parameter PM10 Kualitas Udara Berdasarkan Parameter TSP Kualitas Udara Berdasarkan Parameter CO Kualitas Udara Berdasarkan Parameter Ozon (O3) Kualitas Udara Berdasarkan Parameter Sulfur Dioksida (SO2) Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 Untuk Parameter PM10 Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 Untuk Parameter TSP Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 Untuk Parameter CO Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 Untuk Parameter O3 Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 Untuk Parameter CO Curah Hujan Rata-Rata di Prov. Sumatera Barat Suhu Rata-Rata di Prov. Sumatera Barat Perbandingan Curah Hujan Tahun 2010 dan 2011 di Kota Padang Perbandingan Curah Hujan Tahun 2010 dan 2011 di Kab. Agam Perbandingan Curah Hujan Tahun 2010 dan 2011 di Kab.Solok Selatan dan Pasaman Barat Kabupaten yang Mengalami Bencana Dikorelasikan Tingkat Lahan Kritis, Kerusakan Hutan dan Alih Fungsi Lahan 5 (Lima) Kabupaten yang Mengalami Gagal Panen Padi Akibat Bencana Kekeringan 5 (Lima) Kabupaten yang Mengalami Kerugian Finansial Akibat Bencana Kekeringan 8 (Delapan) Kab/Kota yang Mengalami Kerugian Akibat Bencana Tanah Longsor 8 (Delapan) Kab/Kota yang Mengalami Kerugian Akibat Kebakaran Hutan Perbandingan Bencana Banjir antara Tahun 2010 dan 2011 Perbandingan Bencana Kekeringan antara Tahun 2010 dan 2011 Perbandingan Bencana Tanah Longsor antara Tahun 2010 dan 2011 Perbandingan Bencana Kebakaran antara Tahun 2010 dan 2011

II-35 II-36 II-36 II-36 II-37 II-40 II-43 II-44 II-44 II-45 II-45 II-47 II-48 II-49 II-50 II-50 II-53 II-53 II-54 II-55 II-56 II-68 II-68 II-69 II-69 II-70 II-71 II-72 II-73 II-73

Page 7: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat xi

BAB III Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.15 Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19 Gambar 3.20 Gambar 3.21 Gambar 3.22 Gambar 3.23

TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Jumlah Penduduk Miskin di Sumatera Barat Tahun 2011 Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Lokasi Pemukiman Fasilitas Buang Air Besar Jumlah Anak Lahir Hidup dan Jumlah Anak Masih Hidup Jumlah Kematian dalam Setahun Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Limapuluh Kota Jumlah Kematian dalam Setahun Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Solok Jumlah Kematian dalam Setahun Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kota Padang Jumlah Kematian dalam Setahun Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pasaman Barat Jumlah Kematian dalam Setahun Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kota Payakumbuh Perbandingan Volume Limbah Padat dan Limbah Cair di Beberapa Rumah Sakit Perbandingan Jenis Penyakit Utama di Kota Padang Perbandingan Luas Sawah dan Frekuensi Penanaman Daerah Kabupaten/Kota dengan Areal Sawah Terluas Perbandingan Dominan Perubahan Luas Lahan Pertanian ke Non Pertanian Perkembangan Industri Kecil, Menengah dan Besar di Prov. Sumbar Tahun 2008-2010 Jenis dan Jumlah Industri Kecil di Prov. Sumbar Tahun 2011 Perkiraan Beban Pencemaran Limbah Cair dari Industri Skala Menengah dan Besar di Kota Padang Kadar Maksimum Limbah Cair, Debit dan Produk Industri Beberapa Industri di Kota Padang Rekapitulasi Realisasi Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) Wilayah Sumbar dan Emisi CO2 yang Dihasilkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Salah Satu Daerah Perbandingan Pemakaian Bahan Bakar Minyak Tahun 2010 dan 2011 Transportasi Menggunakan Kereta Api dan Bendi di Sumbar Jumlah Objek dan Kunjungan Wisatawan di Sumatera Barat Tahun 2011

III-8 III-10 III-13 III-16 III-17 III-17 III-17 III-18 III-18 III-21 III-23 III-25 III-25 III-29 III-32 III-36 III-37 III-38 III-47 III-48 III-50 III-54 III-59

Page 8: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat xii

Gambar 3.24 Gambar 3.25 Gambar 3.26 Gambar 3.27 Gambar 3.28 Gambar 3.29 Gambar 3.30 Gambar 3.31 BAB IV Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8

Banyaknya Hotel dan Persentase Tingkat Hunian di 6 Kabupaten/Kota Tahun 2011 Volume Limbah Padat dari Beberapa Objek Wisata di 4 Kabupaten/Kota Tahun 2011 Beban Pencemaran untuk Parameter BOD dan CODdi 5 Kabupaten/Kota Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisata di 4 Kabupaten/Kota Perkembangan Kunjungan Wisatawan Asing selama 5 Tahun Perbandingan Pertumbuhan Tingkat Hunian Hotel Tahun 2010 dan 2011 Perbandingan Jumlah Limbah Padat yang Dihasilkan dari Objek Wisata Tahun 2010 dan 2011 Perkembangan Jumlah Perizinan dari Tahun 2005-2011 UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Gerakan Menanam Pohon di Bantaran Sungai yang Dilakukan oleh Perusahaan Klasifikasi Jenis dan Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Difasilitasi oleh Bapedalda Prov. Sumbar Jumlah Pengaduan Kasus Lingkungan pada Beberapa Kabupaten/Kota di Sumbar Produk Hukum yang Dikeluarkan di Sumatera Barat Tahun 2011 Anggaran Bapedalda Prov. Sumbar Tahun 2010-2011 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tahun 2011 Jumlah Personil Institusi Lingkungan Hidup di Sumatera Barat Tahun 2011 Jumlah Personil Institusi Lingkungan Hidup Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Sumatera Barat Tahun 2011

III-61 III-62 III-63 III-64 III-64 III-65 III-66 III-70 IV-3 IV-22 V-23 IV-33 IV-36 IV-36 IV-37 IV-38

Page 9: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat v

BAB I BAB II Tabel Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12 Tabel 2.13 Tabel 2.14 Tabel 2.15 Tabel 2.16 Tabel 2.17 Tabel 2.18 Tabel 2.19 Tabel 2.20 Tabel 2.21 Tabel 2.22

PENDAHULUAN KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDRUNGANNYA Judul Perbandingan Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Pada Beberapa Kabupaten Perbandingan Luas Lahan Kritis Tahun 2010 dan 2011 Perbandingan Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air Perbandingan Luas Kerusakan Hutan pada 5 (Lima) Kabupaten Perbandingan Konversi Hutan dan Lahan Perbandingan Luas Hutan Tanaman Industri

Perubahan Luasan Hutan Sumatera Barat Berdasarkan RTRW Sumatera Barat 2009-2029 Perubahan Luasan Hutan Sumatera Barat Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. 304/Menhut-II/2011 Jumlah Spesies Flora dan Fauna Dilindungi per Kabupaten/Kota Kawasan Lindung Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Peruntukan Areal Hutan Kab. Solok Selatan Jumlah Sungai/Danau/Embung/Telaga dan Kewenangan Pengelola Danau di Sumatera Barat Beberapa Embung di Sumatera Barat Lokasi Pemantauan Kualitas Air Sungai Batang Hari 2011 Lokasi Sampling Pemantauan Kualitas Air Sungai Batang Lembang Parameter yang Melebihi Baku Mutu Kualitas Air Sungai Parameter Kualitas Air Danau yang Melebihi/Di atas Baku Mutu Parameter Kualitas Sumur di Kota Padang Parameter Kualitas Air Sumur yang Melebihi/Di atas Baku Mutu Kecenderungan/Trend Perubahan Debit Beberapa Sungai Kecenderungan/Trend Perubahan Kualitas Air Sungai

Hal II-5 II-6 II-7 II-8 II-9 II-10 II-10 II-10 II-14 II-15 II-16 II-19 II-24 II-26 II-28 II-31 II-34 II-37 II-38 II-39 II-39 II-40

Page 10: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat vi

Tabel 2.23 Tabel 2.24 Tabel 2.25 Tabel 2.26 Tabel 2.27 Tabel 2.28 Tabel 2.29 Tabel 2.30 Tabel 2.31 Tabel 2.32 Tabel 2.33 Tabel 2.34 Tabel 2.35 BAB III Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14

Kecenderungan Perubahan Kualitas Air Sungai Kualitas Air Hujan di Kota Padang dan Payakumbuh Tahun 2011 Perbandingan Kualitas Air Hujan Tahun 2010 dan 2011 Data Kegiatan Penggunaan Refrigerant di Prov. Sumbar Tahun 2011 Parameter Kualitas Air Laut yang Berada di Atas Ambang Batas di Sumatera Barat Tahun 2011 Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang di Provinsi Sumatera Barat Lokasi Terberat Kerusakan Terumbu Karang Pada Tiap Kabupaten/Kota Lokasi Terberat Kerusakan Padang Lamun di Provinsi Sumatera Barat Luas dan Kerapatan Hutan Mangrove Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Jenis Vegetasi Mangrove di Sumatera Barat Trend Perubahan Kualitas Air laut antara Tahun 2010-2011 Perbandingan Kerusakan Terumbu Karang pada Tahun 2010-2011 Perbandingan Luas Mangrove di Sumatera Barat Tahun 2010-2011 TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN Migrasi Penduduk Selama Tahun 2011 di Beberapa Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Bertempat Tinggal di Pesisir Laut Tahun 2011 Penduduk Miskin di Sumatera Barat Tahun 2011 Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Kawasan Permukiman Tahun 2011 Di Sumatera Barat Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal Tahun 2011 Sumber Air Minum di Provinsi Sumatera Barat Kabupaten/Kota dengan Jumlah Rumah Tangga Tanpa Fasilitas Buang Air Besar Terbanyak Jumlah Rumah Tangga dan Perkiraan Timbulan Sampah Terbanyak perhari Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk Beban Pencemaran Limbah Padat dan Limbah Cair dari Rumah Sakit Perbandingan Jumlah Anak LAhir Hidup dan Jumlah Anak Masih Hidup Menurut Golongan Umur Ibu Perbandingan Jumlah Kematian Menurut Golongan Umur Daerah Penghasil Produksi Padi perHektar Tertinggi Sentra Produksi sawit dan Coklat di Sumatera Barat

II-40 II-46 II-51 II-57 II-60 II-61 II-61 II-62 II-63 II-63 II-64 II-65 II-66 III-3 III-4 III-7 III-8 III-9 III-11 III-12 III-14 III-19 III-19 III-22 III-22 III-26 III-27

Page 11: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat vii

Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22 Tabel 3.23 Tabel 3.24 Tabel 3.25 Tabel 3.26 Tabel 3.27 Tabel 3.28 Tabel 3.29 BAB IV Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9

Jumlah Total Pemakaian Pupuk pada Tanaman Padi dan Palawwija di Sumbar Luas Perubahan Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non Pertanian’ Jumlah Industri/Kegiatan Usaha Menengah dan Besar di Sumatera Barat Tahun 2011 Perkiraan Beban Pencemaran Emisi dari Industri Skala Menengah dan Besar Jumlah Perusahaan yang Bergerak di Bidang Pertambangan Perusahaan Pertambangan dengan Peningkatan Produksi di Tahun 2010 Rekapitulasi Realisasi Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) Wilayah Sumatera Barat dan Emisi CO2 yang DIhasilkan Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Sektor Industri Menurut Jenis Bahan Bakar pada Beberapa Kabupaten/Kota Jumlah Rumah Tangga dan Penggunaan bahan Bakar untuk Memasak Perbandingan Panjang Jalan Menurut Kewenangan Tahun 2010 dan 2011 di Sumatera Barat Jumlah dan Tipe Terminal di Sumatera Barat Tahun 2011 Sarana Pelabuhan Laut, Sungai dan Danau Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Pelabuhan Udara di Prov. Sumatera Barat Tahun 2011 Kabupaten/Kota dengan Tingkat Kunjungan Wisata Tertinggi Tahun 2011 Jenis, Jumlah dan Sumber Limbah B3 yang Dikelola di Sumatera Barat UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Rencana dan Realisasi Kegiatan Penghijauan di Sumatera Barat Tahun 2011 Rencana dan Relialisasi Kegiatan Reboisasi di Sumatera Barat Tahun 2011 Kegiatan Fisik Kehutanan Lainnya Tahun 2011 Dokumen Lingkungan yang DIbahas pada Komisi Penilai AMDAL Daerah Provinsi Sumatera Barat Jumlah dan Jenis Dokumen Lingkungan yang Dibahas di Beberapa Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Hasil Pengawasan RKL/RPL Hasil Pengawasan UKL/UPL Pengaduan Masalah Lingkungan Status Pengaduan Masyarakat yang Difasilitasi Bapedalda Prov. Sumbar Selama Tahun 2011

III-28 III-31 III-35 III-39 III-43 III-44 III-47 III-48 III-49 III-53 III-53 III-55 III-57 III-60 III-68 IV-1 IV-2 IV-4 IV-10 IV-11 IV-17 IV-18 IV-29 IV-24

Page 12: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat viii

Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 BAB V Tabel 5.1. Tabel 5.2. Tabel 5.3.

Perbandingan Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan Di Beberapa Kabupaten/Kota Penerima Penghargaan Lingkungan Tingkat Perkembangan Perolehan Penghargaan Lingkungan Produk Hukum Bidang Pengelolaan Lingkungan Sumatera Barat Tahun 2011 Jumlah Jabatan Fungsional di Sumatera Barat Tahun 2011 AGENDA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Status Komponen Lingkungan , Isu dan Lokasi Terkritis Rekapitulasi Sumber dan Bentuk Tekanan dan Daerah Yang Menerima Beban Bentuk, Sasara Upaya serta Kab/kota yang Melaksanakan

IV-29 IV-30 IV-32 IV-33 IV-38 V-2 V-6 V-11

Page 13: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat iv

BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN 4.1. Rehabilitasi Lingkungan IV-1 4.2. Pengawasan AMDAL IV-7 4.3. Penegakan Hukum IV-20 4.4. Peran Serta Masyarakat IV-28 4.5. Kelembagan IV-32

BAB V ANALISIS KEBIJAKAN DAN AGENDA PENGELOLAAN LINGKUNGAN 5.1 Analisis Kebijakan V.1 5.2 Agenda Pengelolaan Lingkungan Hidup ke Depannya V-11

Page 14: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka urusan lingkungan hidup menjadi urusan

wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Terdapat minimal 3 (tiga) hak masyarakat yang harus diberikan

dan dilayani oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. Hak tersebut

adalah hak mendapatkan air yang bersih, udara yang bersih dan mendapatkan pelayanan penyelesaian kasus-kasus lingkungan

hidup serta informasi mengenai kualitas lingkungan hidup daerah.

Page 15: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pedahuluan

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat I -1

1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Barat yang luasnya 42.297,30 Km² dengan wilayah tersebar dalam 19 kabupaten/kota, memiliki sumber air yang melimpah. Terdapat 606 sungai besar dan kecil, 27 sungai lintas provinsi, 81 sungai lintas kabupaten/kota dan 238 danau/embung dan telaga. Satu sisi sumber air yang banyak merupakan potensi yang besar untuk dikembangkan, disisi lain mengandung tanggung jawab yang besar pula bagi daerah untuk melestarikannya. Apalagi sebagian sungai di Sumatera Barat merupakan hulu dari sungai provinsi tetangga. Keberadaan hutan sebagai penyedia jasa lingkungan terutama dalam kaitannya dengan fungsi hidrologi, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Hutan Sumatera Barat yang luasnya + 53.54 % dari luas wilayah Sumatera Barat, diharapkan dapat tetap lestari dari ancaman kerusakan. Tidak hanya dalam kaitannya dengan air, hutan harus dijaga karena daerah ini adalah daerah rawan longsor dan banjir . Topografi wilayah yang 39,08% lahannya berada pada kemiringan lebih dari 40% dan geomorfologi yang berada pada pertemuan 2 (dua) lempengan yakni Euroasia dan Australia serta patahan Semangka, membutuhkan hutan untuk menjaga kestabilan lahan. Pada kabupaten/kota tertentu, luas kawasan budidaya sangat terbatas. Keterbatasan tersebut menyebabkan munculnya

kasus-kasus alih fungsi hutan dan tumpang tindih pemanfaatan lahan. Hal ini telah menyebabkan kerusakan hutan dan konflik sosial cukup tinggi di daerah bersangkutan. Menyadari hal tersebut dan agar tidak mengabaikan aspek lingkungan hidup, telah dilakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam penyusunan RTRW Sumatera Barat 2009 s/d 2029. Pada tahun 2011, seluas 96.904 Ha kawasan hutan telah ditetapkan perubahan peruntukkannya menjadi Areal Penggunaan Lain (APL). Kawasan hutan tersebut merupakan kawasan tidak “berdampak penting cakupan luas dan bernilai strategis (DPCLS)”. Penetapannya diterbitkan melalui Keputusan Menteri No.304/Menhut-11/2011. Selain itu seluas 147.213 Ha kawasan beralih fungsi baik dari Hutan Lindung (HL) menjadi Hutan Produksi (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan Produksi Konversi (HPK) maupun sebaliknya. Terdapat 9.906 Ha areal bukan kawasan hutan ditunjuk menjadi kawasan hutan (HL. HP, HPT, HPK). Diluar penetapan tersebut seluas 29.382 Ha kawasan hutan dengan kategori DPCLS telah disetujui DPR RI untuk perubahan peruntukkannya menjadi Areal Penggunaan Lain (APL). Untuk selanjutnya perubahan penunjukkan kawasan hutan DPCLS menjadi APL ini akan diproses penetapannya dengan keputusan Menteri Kehutanan.

Page 16: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pedahuluan

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat I -2

Akibat belum finalnya proses penetapan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan maka mempengaruhi prose penetapan RTRW 2009 – 2029. Sampai saat ini RTRW tersebut belum disyahkan Diperlukan kehati-hatian dalam menentukan kebijakan yang sifatnya strategis dalam jangka panjang. Diperlukan juga sinkronisasi antara RTRW Provinsi dan Kab/kota. Disamping itu diperlukan evaluasi terhadap kebijakan penataan ruang dan wilayah . Buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) 2011 ini dapat dijadikan salah satu bahan untuk mengevaluasi ketepatan kebijakan pembangunan dan pemanfaatan ruang dan wilayah Sumatera Barat. Apalagi pada buku SLHD tahun ini ditambahkan informasi agenda pengelolaan lingkungan ke depannya yang didasari dari kondisi lingkungan hidup Sumatera Barat saat ini, bentuk dan sumber tekanan serta upaya yang telah dilakukan baik oleh Pemerintah, Swasta maupun masyarakat. Oleh karena itu tujuan dan sasaran penulisan SLHD tahun 2011 ini dapat dilihat di bawah ini

1.2. Tujuan dan Sasaran 1.2.1. Tujuan

Penulisan buku SLHD Sumatera Barat tahun 2011 bertujuan sebagai berikut : a. Mengumpulkan data, menganalisis dan

merumuskan isu prioritas 2011, status

kualitas lingkungan hidup kritis dan kecendrungan perubahan yang terjadi terhadap kondisi lingkungan Sumatera Barat

b. Mengumpulkan data, menganalisis, merumuskan sumber dan bentuk tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup serta kecendrungan perkembangan sumber dan tekanan

c. Mengumpulkan data, menganalisis dan merumuskan bentuk upaya pengelolaan lingkungan serta peningkatan upaya yang dilakukan guna perbaikan lingkungan hidup dan pengurangan beban tekanan dari sumber pencemaran/kerusakan lingkungan.

d. Menganalisis kebijakan dan merumuskan rekomendasi guna agenda pengelolaan lingkungan ke depannya.

1.2.2. Sasaran

Sasaran dalam penyusunan Buku Status Lingkungan Hidup (Daerah SLHD) Propinsi Sumatera Barat tahun 2011 ini adalah : a. Menjadi salah satu dasar dalam

perencanaan program dan kegiatan pembangunan oleh berbagai sektor di Sumatera Barat tahun 2012 dan tahun– tahun kedepannya.

b. Menjadi bahan evaluasi untuk revisi RTRW Provinsi Sumatera Barat 2009–2029 dan bahan masukan dalam penataan dan pemanfaatan ruang serta wilayah kedepannya.

Page 17: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pedahuluan

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat I -3

1.3. Isu Prioritas dan Alasan Penetapan Isu Prioritas

1.3.1. Isu Prioritas Isu Prioritas Sumatera Barat ada 3 (tiga) yaitu isu pertama terkait masalah hutan dan lahan; isu kedua terkait masalah air; isu ketiga terkait masalah kebencanaan. Detail masing-masing isu dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Lahan dan Hutan Berdasarkan kondisi yang berkembang dan data yang ada, isu terkait dengan lahan dan hutan dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Terjadi Alih fungsi lahan (okupasi)/

pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan non kehutanan yang cendrung meningkat.

b. Terdapat lahan kritis yang cukup luas di beberapa daerah (> 50.000 Ha).

c. Terjadinya kerusakan hutan pada kabupaten/kota yang sedang diusulkan untuk perubahan fungsi kawasan hutan ke Menteri Kehutanan. Usulan perubahan Kawasan hutan dalam revisi RTRW Sumatera Barat umumnya dilatarbelakangi oleh keberadaan perkampungan/ pemukiman masyarakat serta areal pertanian yang berada di kawasan hutan.

2. Air Isu lingkungan hidup terkait dengan

permasalahan sumber air di Sumatera Barat dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Permasalahan kuantitas sumber air, yaitu perbedaan debit yang signifikan antara musim kemarau dan musim hujan, yang menunjukkan telah terjadi degradasi pada sempadan, Daerah Aliran Sungai DAS) dan Daerah Tangkapan Air (DTA). Permasalahan ini terjadi pada sungai-sungai dan danau-danau di Sumatera Barat.

b. Permasalahan kualitas sumber air, yaitu : 1) Air Permukaan

Penurunan kualitas air permukaan sebagai dampak dari aktifitas pertanian, dan perikanan serta pertambangan. Khusus untuk daerah perkotaan cenderung disebabkan akibat aktifitas domestik dan industri, baik dari industri skala besar maupun dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 2) Air tanah (air sumur)

Telah terjadinya intrusi air laut pada daerah pinggir pantai dan tercemarnya beberapa sumur oleh E-coli dan coliform.

3. Kebencanaan isu yang diangkat dalam masalah

kebencanaan adalah a. Peningkatan sebaran daerah yang

mengalami bencana banjir dan kebakaran hutan dan lahan.

b. Peningkatan kerugian akibat bencana banjir, kekeringan dan kebakaran hutan

c. Kejadian banjir secara rutin dengan areal genangan cukup luas berada pada daerah

Page 18: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pedahuluan

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat I -4

yang mengamali kerusakan hutan dan lahan kritis serta perubahan fungsi hutan yang juga cukup luas.

1.3.2. Alasan Penetapan Isu Prioritas

Ketiga isu prioritas tersebut, yaitu lahan dan hutan, air dan kebencanaan juga merupakan isu prioritas dalam penyusunan RPJMD 2010-2015 dan RTRW 2009 -2029 Sumatera Barat. Dasar penetapan isu tersebut sebagai isu prioritas adalah sebagai berikut : 1. Lahan dan hutan serta air merupakan

adalah aset terbesar Sumatera Barat yang perlu dijaga kelestariannya.

2. Dari data SLHD tahun 2007 sampai saat ini menunjukkan tekanan terhadap hutan dan air cendrung semakin meningkat

3. Tekanan terhadap hutan meningkat sejalan dengan kebutuhan akan lahan budidaya, untuk perkembangan sektor perkebunan dan pertambangan. Disamping itu masih cukup maraknya tindakan-tindakan illegal

logging . Tekanan terhadap hutan akan semakin meningkat dengan kebijakan revisi RTRW Sumatera Barat 2009- 2029 dengan mengusulkan 126.286 Ha kawasan hutan beralih fungsi menjadi Areal Penggunaan Lain (APL)

4. Tekanan terhadap sumber air meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang menghasilkan limbah cair domestik. Sampai saat ini pola penanganan

limbah cair domestik baru pada tingkatan pengelolaan tinja dan belum masuk pada pengelolaan limbah cair terpadu yang berasal dari limbah perkotaan.

5. Kebencanaan juga merupakan isu prioritas, selain karena geomorfologi Sumatera Barat yang secara alami memang sudah rawan terhadap bencana, juga dikarenakan data menunjukkan bahwa sebaran dan frekwensi terjadinya bencana juga meningkat.

Ketiga isu prioritas tersebut setiap tahunnya akan muncul dalam pembahasan buku SLHD. Isu tersebut juga menjadi dasar dalam setiap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dari Kebijakan/ Rencana/ Program (K/R/P) Pembangunan di Sumatera Barat. Isu tersebut tidak akan berubah kecuali terjadi perubahan yang signifikan terhadap kualitas lingkungan hidup di Sumatera. Walaupun isu tersebut akan muncul setiap tahun namun penekanannya dan lokasinya akan berbeda sesuai dengan perkembangan data yang ada. Berikut ini akan digambarkan Status, Tekanan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan sebagai hasil dari analisis dari isu prioritas.

1.4. Analisis S-P-R

Analisis isu prioritas menggunakan analisis S-P-R (Statue/Status,

Pressure/Tekanan, Response/Upaya Pengelolaan Lingkungan). Analisis menggunakan pendekatan seperti analisis

Page 19: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pedahuluan

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat I -5

statisitik, analisis perbandingan antar lokasi, analisis perbadingan antar waktu dan analisis perbandingan dengan bakumutu pencemaran/kriteria kerusakan. Disamping itu juga dlakukan pendekatan-pendekatan dalam mengambil sampel/parameter/ lokasi yang akan dibahas secara detail. Dengan demikian diharapkan dapat menggambarkan kondisi lingkungan hidup dan kecendrungannya, tekanan serta upaya pengelolaan secara benar, mudah dimengerti, ringkas dan padat. Berikut ini ringkasan analisis status, tekanan dan upaya pengelolaan lingkungan yang didasarkan analisi SPR.

1.4.1. Status

Bahasan status diutamakan untuk menunjukkan kondisi lingkungan hidup terjelek dari isu prioritas, dengan langsung menunjukkan lokasi atau daerahnya. Idealnya kita juga harusnya dapat menunjukkan kondisi lingkungan hidup yang paling baik, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan lingkungan. Pada sebagian bahasan hal ini telah dilakukan, tetapi untuk kepentingan perbaikan dan pemulihan lingkungan maka status terkritis inilah yang lebih menjadi titik perhatian.

1. Lahan dan Hutan

• Daerah dimana terjadinya konversi lahan pertanian produktif (sawah) menjadi kawasan terbangun/non pertanian, terluas adalah Kab. Pesisir

Selatan, Kab. Solok Selatan dan Kab. Pasaman

• Daerah dengan lahan kritis yang cukup luas adalah. Kab. Limapuluh Kota, Kab. Sijunjung dan Kab Kep. Mentawai.

• Daerah dengan kerusakan hutan terluas berada pada daerah-daerah yang sedang diusulkan untuk perubahan fungsi kawasan hutan ke Menteri Kehutanan seperti Kab. Pasaman Barat, Kab. Padang Pariaman dan Kab. Pasaman

2. Air • Sungai dengan rasio debit

maksimum/debit minimum melebih batas normal 120 adalah Sungai Batang Arau yaitu 128,57 . Hal ini menunjukkan DAS Batang Arau telah rusak.

• Beberapa sumur di Kota Padang airnya mengandung logam berat Disamping itu beberapa sumur di Kota Padang Panjang airnya mengandung E-coli dan Coliform.

• Sungai di pedesaan dengan kualitas air tercemar cukup tinggi adalah Sungai Batanghari, Batang Lembang dan Batang Agam. Hampir seluruh sungai di daerah perkotaan mengalami kecendrungan penurunan kualitas dengan tingkatan pencemaran yang

Page 20: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pedahuluan

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat I -6

berbeda. Sungai-sungai tersebut antara lain Batang Arau, Batang Kandis, Batang Lembang pada segmen Kota Solok, dan Batang Agam pada segmen Kota Bukittinggi dan Payakumbuh

• Danau yang kondisi tercemar adalah Danau Maninjau. Dalam kondisi normal kualitas air Danau Maninjau sudah tercemar 27,08 %. Dalam kondisi up willing kualitas air danau lebih jelek lagi sehingga menyebabkan banyak ikan di keramba jaring apung mati.

3. Kebencanaan 

• Bencana banjir hampir terjadi di seluruh wilayah Sumatera Barat. Kasus terbesar di tahun 2011 yang menelan kerugian besar dan korban terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.

• Frekwensi dan sebaran bencana semakin meluas di wilayah Sumatera Barat. Kabupaten Limapuluh Kota. adalah daerah yang mengalami hampir seluruh jenis bencana yang terjadi di Sumatera Barat

1.4.2. Tekanan 

       Seluruh tekanan bermula dari masalah kependudukan. Penduduk yang banyak dengan lahan terbatas akan memberikan permasalahan terkait dengan limbah perkotaan seperti sampah dan limbah cair. Namun penduduk yang jarang

dengan luasan willayah yang besar juga memberikan persoalan tersendiri pula pada perusakan hutan dan lahan. Berikut ini gambaran tekanan yang dikaitkan dengan isu prioritas.

1. Lahan dan hutan Tekanan berupa alih fungsi lahan dan hutan utamanya berasal dari sektor perkebunan. Beberapa daerah mengalami begitu pesat perkembangan sektor perkebunan dibandingkan daerah lain. seperti Kabupaten Pasaman Barat ,Kabupaten Solok Selatan dan Pesisir Selatan. Sektor lain yang menyebabkan tekanan yang cukup intens kepada lahan dan hutan adalah sektor pertambangan. Beberapa daerah cukup pesat pertumbuhan tambang skala menengah dan kecil adalah Kabupaten Pasaman, Pesisir Selatan dan Solok Selatan serta Dharmasraya. Kerusakan hutan juga disebabkan oleh aktifitas illegal logging. Kontribusi tingkat kerusakan hutan dari aktifitas illegal ini belum dapat diidentifikasi karena datanya tidak tersedia lengkap di seluruh Kabupaten/kota Sumatera Barat. 2. Air Tekanan terhadap pencemaran air utamanya dari sektor permukiman. Beberapa bentuk tekanan yang menjadi penyebab dari pencemaran air adalah penggunaan sempadan

Page 21: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pedahuluan

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat I -7

sungai untuk pemukiman, tidak dilengkapinya sanitasi pemukiman berupa WC dengan septic tank. Terlebih lagi belum adanya pola pengembangan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) terpadu untuk mengelola limbah perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari kualitas air sungai. Walaupun di kota-kota besar masyarakat yang menggunakan jamban/ WC persentasinya besar, ternyata sungainya tetap tercemar. Sumber pencemaran air sungai perkotaan juga disebabkan oleh perkembangan industri kecil yang rata-rata tidak mempunyai IPAL. Tekanan terhadap pencemaran air sungai/danau di perdesaan utamanya disebabkan oleh pemakaian pupuk buatan. Ternyata pemakaian pupuk buatan untuk sawah merupakan jumlah terbesar dibandingkan dengan perkebunan dan palawija. Disisi lain sektor perikanan juga dominan terutama pada kasus-kasus tertentu seperti kasus Danau Maninjau. Tekanan terkait kuantitas air yaitu fluktuasi debit yang segnifikan antara musim kemarau dan hujan, sangat erat kaitannya dengan kondisi DAS dan cathment area. Hal ini juga sangat terkait dengan kerusak hutan dan lahan yang sudah di bahas di atas.

3. Kebencanaan Bencana berupa banjir utamanya disebabkan pembukaan dan alih fungsi lahan dan hutan. Sektor perkebunan dan pertambangan merupakan sektor yang paling

banyak membuka lahan dan hutan. Untuk bencana longsor selain juga terkait dengan pembukaan hutan, tetapi yang sering terjadi adalah akibat pemotongan tebing untuk keperluan pembuatan jalan. Kegiatan di Sektor Prasarana Jalan dan Pemukiman cukup berkontribusi dalam kejadian longsor di titik-titik longsor pada tebing tepi jalan. 1.4.3. Respon Berbagai upaya telah dilakukan. Upaya yang bersifat non fisik tujuannya untuk mengatasi segala persoalan yang muncul akibat status lingkungan yang buruk dan tekanan lingkungan hidup yng besar. Upaya tersebut seperti peningkatan kapasitas kelembagaan, penegakan hukum dan pengawasan AMDAL/UKL/UPL. Selain kegiatan non fisik, upaya kegiatan fisik juga dilakukan untuk mengatasi ketiga isu tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

1. Lahan dan hutan a. Kegiatan penghijauan di Sumatera

Barat seluas 1.360 ha dengan jumlah bibit sebanyak 544.000 pohon dan rencana ini terealisasikan seluruhnya (100 %)

b. Kegiatan reboisasi yang direncanakan seluas 3.922 Ha dengan jumlah bibit sebanyak 1.568.800 pohon. Namun yang dapat direalisasikan hanya seluas 3.687 Ha ( 94 % )

Page 22: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pedahuluan

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat I -8

c. Kegiatan penyediaan sarana prasarana seperti penyediaan tong sampah, mesin pencacah sampah, tong taman kota, TPA dan lain-lain

d. Kegiatan konservasi lahan lainnya.

2. Air a. Kegiatan kontruksi berupa normalisasi

sungai, pembuatan tanggul banjir. b. Pengawasan terhadap pelaksanaan

RKL/RPL dan UKL/UPL usaha/kegiatan.

c. Penyelesaian terhadap kasus-kasus Lingkungan Hidup

d. Pembuatan sumur resapan.

3. Kebencanaan Upaya pengelolaan kebencanaan saat ini

yang terlihat baru pada orientasinya terhadap peningkatan jalan evakuasi dan melanjutkan upaya rehabilitasi Mentawai pasca gempa serta penguatan kelembagaan masyarakat, Upaya fisik lainnya melekat pada upaya dan kebijakan sektoral.

Page 23: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Gambaran kondisi lingkungan hidup dan kecendrungannya bertujuan untuk mengetahui kondisi umum dan status

kualitas lingkungan hidup untuk masing-masing komponen lingkungan. Bahasan ini juga diharapkan dapat

merumuskan isu prioritas lingkungan hidup Sumatera Barat dan menunjukkan lokasi terkritis yang mengalami

kerusakan dan pencemaran lingkungan. Disamping itu juga diharapkan dapat menggambarkan kecendrungan

perubahan kualitas lingkungan yang terjadi guna melihat ketepatan kebijakan pembangunan selama ini dan guna

memberikan arahan pada kebijakan kedepannya.

Page 24: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-1

2.1. LAHAN DAN HUTAN

Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman. Sebagai fungsi ekosistem, hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna dan peran penyeimbang lingkungan serta mencegah pemanasan global.

Hutan Sumatera Barat merupakan kelompok hutan tropis yang memiliki fungsi utama sebagai paru-paru dunia serta dianggap signifikan mempengaruhi iklim. Selain itu, hutan tropis juga berfungsi sebagai sumber keanekaragaman hayati. Berdasarkan kenyataan tersebut, lahan dan hutan dijadikan isu utama dalam penyusunan revisi RPJMD dan RTRW Sumatera Barat yang saat ini masih dalam proses pengesahan/penetapan.

Isu utama terkait dengan lahan dan hutan Sumatera Barat pada tahun 2011 tidak berbeda jauh dengan tahun 2010 yaitu : 1. Alih fungsi lahan (okupasi)/

pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan non kehutanan.

2. Terdapatnya lahan kritis yang cukup luas di beberapa daerah yaitu Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Limapuluh Kota, Kab. Pasaman dan

Kabupaten Kepulauan Mentawai (> 50.000 Ha)

3. Terjadinya kerusakan hutan pada kabupaten/kota yang sedang diusulkan untuk perubahan fungsi kawasan hutan ke Menteri Kehutanan.

Isu ini akan dianalisis melalui pendekatan – pendekatan sebagai berikut: 1. Pada bagian ”Gambaran Umum”

menggunakan analisis statistik untuk menentukan kondisi maksimum, minimum dan rata-rata. Analisis dilakukan secara terintegrasi dengan analisis perbandingan antar waktu dan antar lokasi untuk seluruh parameter yang menunjukkan pemanfaatan lahan, penggunaan dan tutupan lahan, fungsi hutan serta kawasan lindung,.

2. Analisis terhadap obyek dan lokasi dilakukan dengan melihat keterwakilan masalah, bukan keseluruhan daerah kabupaten/kota

3. Pada bagian ”Kecendrungan Perubahan Kualitas Lahan dan Hutan” analisis dilakukan untuk semua parameter yang menunjukkan kerusakan lahan dan mililiki data series guna melihat trend terhadap perubahan kualitas lahan dan hutan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahasan ini meliputi lahan kritis, kerusakan tanah, kerusakan hutan, konversi hutan dan pengembangan HTI.

4. Analisis perbandingan dengan baku mutu hanya diterapkan terhadap

Page 25: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-2

bahasan kerusakan tanah. Baku mutu mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa.

5. Disamping kedua bagian tersebut di atas (Gambaran Umum dan Kecendrungan Perubahan Kualitas Hutan dan Lahan), terdapat bahasan ”Catatan Khusus” tentang perubahan lahan berdasarkan RTRW, fungsi dan statusnya.

Berikut akan digambarkan ”Kondisi Umum Lahan dan Hutan” yang analisisnya berdasarkan tabel SD 1 s/d SD 4 Buku Data SLHD 2011. Adapun ”Status dan Kecenderungannya”, analisisnya berdasarkan tabel SD 5 s/d SD 8 buku data SLHD 2011. 2. 1.1 Kondisi Umum

a. Luas Wilayah Menurut

Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan

Sumatera Barat memiliki kawasan hutan relatif cukup luas dibandingkan dengan total luas provinsi. Dari luas provinsi 4.229.730 Ha, tercatat 2,6 juta Ha telah ditunjuk sebagai kawasan hutan, sedangkan sisanya digunakan untuk kegiatan lainnya dalam bentuk Areal Pengguaan Lain (APL) seluas 1,6 juta Ha (Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 422/Kpts-II/1999).

Setelah terbitnya Peraturan Menteri Kehutanan No. 304/Menhut-II/2011 tanggal 9

Juni 2011, maka terjadi perubahan peruntukkan kawasan hutan menjadi kawasan bukan kawasan hutan seluas + 96.904 Ha. Perubahan antar fungsi kawasan hutan 147.213 Ha. Penunjukan bukan kawasan hutan (APL) menjadi kawasan hutan 9.906 Ha. Disamping itu terdapat + 29.382 Ha Kawasan hutan berdampak penting cakupan luas dan bernilai strategis (DPCLS) yang telah disetujui DPR. RI pada tanggal 23 November 2011, untuk seterusnya melalui keputusan Menteri Kehutanan akan ditetapkan perubahan peruntukkannya menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).

Topografi daerah Sumatera Barat yang didominasi oleh perbukitan mengakibatkan sebagian besar kawasan hutan di Sumatera Barat berstatus kawasan lindung, baik fungsi hutan lindung maupun hutan konservasi. Hutan terluas berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai seluas 454.317,47 Ha. Kota yang tidak mempunyai kawasan hutan adalah Kota Pariaman dan Kota Bukittinggi.

Distribusi penggunaan/pemanfaatan lahan lainnya di Sumatera Barat dapat digambarkan sebagai berikut : pemanfaatan lahan kedua paling luas adalah pertanian. Areal pertanian terbesar berada di Kabupaten Pasaman Barat yaitu 164.373 Ha dan terkecil di Kota Bukittinggi 598 Ha. (sumber : RTRW Sumatera Barat 2009-

2029). Khusus untuk pemanfaatan sawah, terluas berada di Kota Solok yaitu seluas

Page 26: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-3

88.948,00 Ha, sedangkan lahan sawah terkecil berada di Kabupaten Pesisir Selatan (sumber :Tabel SD-1, SLHD 2011). Badan Pertanahan Nasional (BPN) mencatat bahwa penggunaan lahan sawah kedepannya akan dikonversi secara terencana melalui rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten/kota untuk pemukiman, pusat usaha/ perdagangan, perkantoran, infrastruktur jalan dan keperluan lainnya.

Untuk kawasan perkebunan, terluas berada di Kabupaten Pasaman Barat yaitu 99.188,66 Ha, lahan perkebunan terkecil

berada di Kota Sawahlunto 1,33 Ha. Sedangkan daerah yang tidak memiliki kawasan perkebunan adalah Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang.

Secara presentase, penggunaan lahan terluas di Sumatera Barat adalah kawasan hutan yang berjumlah + 54 %. Sedangkan sisanya adalah penggunaan untuk lahan kering ± 10 %, perkebunan ± 11 %, sawah 11 %; dan penggunaan lainnya ± 14 %. Berikut ini. distribusi penggunaan lahan di Sumatera Barat dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut

: Sumber : Olahan Tabel SD.1, Buku Data SLHD Prov. Sumbar 2011

b. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Statusnya

Berdasarkan data sementara hasil

analisis GIS tahun 2011, hutan Sumatera Barat + 2.437.532 Ha . Kawasan Konservasi, Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata, Taman Buru, Taman Nasional dan Taman Hutan Raya merupakan kawasan suaka alam atau pelestarian alam dengan

luasan 806.879 Ha. Selanjutnya Hutan Lindung seluas 792.114 Ha, Hutan Produksi (HP) seluas 360.383 Ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) 233.157 Ha dan Hutan Produksi Konservasi (HPK) 188.258 Ha (sumber : Tabel SD-2, Buku Data SLHD

2011). Luas kawasan hutan menurut fungsi/statusnya dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Page 27: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-4

Sumber : Tabel SD.2 Buku Data SLHD Prov. Sumbar, 2011 c. Luas Kawasan Lindung

berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya

Dalam dokumen RTRW Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2009-2029, disampaikan bahwa luas lahan budidaya yang dapat dimaksimalkan penggunaannya hanya 55,2% atau seluas 2.463.358,62 Ha, sisanya adalah kawasan lindung. Data mengenai masing-masing kategori kawasan lindung dan tutupannya sangat terbatas (sumber : tabel SD-3, Buku Data SLHD 2011). Terdapat 6 kategori kawasan lindung, yaitu 1) kawasan perlindungan terhadap kawasan bawahannya 2) kawasan perlindungan setempat 3) kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya 4) Kawasan rawan bencana 5) kawasan lindung geologi dan 6) kawasan lindung lainnya

Dari total kawasan lindung terdapat hutan lindung dengan luasan 23,68% , hutan suaka alam dan pelestarian alam 57,56 %, dan 16,39% kawasan lindung berada di

hutan produksi, hutan produksi terbatas dan hutan konversi serta 0,52% kawasan lindung berada diluar hutan. (Sumber : RTRW Sumatera Barat 2009-2029) Kawasan lindung terluas berada di Kabupaten Limapuluh Kota yaitu 290.392,9 Ha. Diikuti Kabupaten Pesisir Selatan seluas 271.523,4 Ha berupa Taman Nasional (Taman Nasional Kerinci Seblat) dan Suaka Alam. Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan taman nasional lintas provinsi yaitu Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Barat. Untuk segmen Sumatera Barat meliputi Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok dan Kabupaten Sijunjung. (Sumber : RTRW Sumatera Barat 2009-2029 ).

d. Luas Penutupan Lahan dalam

Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan Perbandingan luas penutupan lahan

dalam dan non kawasan hutan dinyatakan dengan luas kawasan hutan tetap (HT =

Page 28: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-5

KSA-KPA + HL + HPT + HP) dan kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) serta Areal Penggunaan Lain (APL). Tabel 2.1 memperlihatkan kabupaten di Sumatera Barat yang memiliki luas penutupan lahan berupa hutan tetap terluas adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu

439.382 Ha. Hutan Produksi Konservasi (HPK) terluas juga di Kabupaten Kepulauan

Mentawai yaitu 53.582 Ha, sedangkan Areal Penggunaan Lain (APL) terluas berada di Kabupaten Pasaman Barat yaitu 266.855 Ha.

Tabel 2.1. Perbandingan Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Pada Beberapa Kabupaten

No. Kabupaten Hutan Tetap (Ha) HPK (Ha) APL (Ha) 1. Pasaman 267.329 8.664 115.947 2. Pasaman Barat 99.843 6.956 266.855 3. Limapuluh Kota 166.176 11.364 143.565 4. Agam 64.838 9.039 135.230 5. Tanah Datar 49.152 97,000 82.322 6. Solok 188.131 9.809 124.691 7. Solok Selatan 213.718 19.753 123.229 8. Sijunjung 169.046 15.539 120.160 9. Dharmasraya 74.258 16.340 200.962 10. Pesisir Selatan 305.119 31.278 215.071 11. Kepulauan Mentawai 439.382 53.582 104.959 12. Padang Pariaman 23.277 0 102.006

Sumber : Olahan Tabel SD.4 Buku Data SLHD Prov. Sumbar 2011

2.1.2. Kecendrungan Perubahan Kualitas Lahan dan Hutan

2.2.1. Lahan Kritis

Jumlah lahan kritis pada tahun 2011 adalah seluas 387.835,86 Ha. Lahan kritis terluas terdapat di Kabupaten Limapuluh Kota seluas 105.591 Ha, Kabupaten Sijunjung seluas 73.923 Ha dan Kabupaten Kep. Mentawai seluas 55.246,1 Ha. Sedangkan untuk tingkat kota lahan kritis terluas adalah Kota Sawahlunto yaitu 14.966 Ha.

Lahan kritis terkecil berada dan Kabupaten Agam seluas 1.224,50 Ha. Untuk tingkat kota lahan kritis terkecil berada di Kota Pariaman yaitu seluas 11,40 ha dan Kota Bukittinggi seluas 104 Ha.

Secara umum, terjadi penurunan luas lahan kritis pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 dimana pada tahun 2010 luas lahan kritis sebesar 429.025,3 Ha. Hal ini karena saat ini, di Sumatera Barat sangat gencar dilaksanakan Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi berupa Gerakan Menanam Pohon yang dilakukan oleh beberapa instansi pemerintah dan unsur perusahaan dalam bentuk Coorporate Social

Responsibility (CSR) bidang lingkungan di provinsi maupun beberapa kabupaten/kota. Adapun perbandingan luas lahan kritis pada tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Gambar 2.3. Perbandingan lahan kritis di 5 (lima ) kabupaten yang memilki lahan terkritis

Page 29: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-6

Tabel 2.2. Perbandingan Luas Lahan Kritis Tahun 2010 dan 2011

No. Kabupaten/Kota Luas (Ha) 2010 2011

A. KOTA 1 Padang 68,80 193,3 2 Bukittinggi 505,58 104 3 Padang Panjang 659,94 326 4 Payakumbuh 467,19 586 5 Sawahlunto 11.271,00 14.966 6 Pariaman 11,14 11,40 7 Solok 2.550,42 1829 B. KABUPATEN 8 Kepulauan Mentawai - 55.246,1 9 Solok Selatan 124.276,41 15.652,66 10 Padang Pariaman 30.562,20 1.741,50 11 Tanah Datar 55.447,36 27.216,30 12 Pesisir Selatan 32.978,20 4.023,10 13 Sijunjung 103.972,58 73.923,00 14 Solok 47.058,6 28.719,00 15 Dhamasraya 20.150,00 1.589,00 16 Pasaman Barat 99.092,72 2.220,10 17 Pasaman 74.786,38 52.685,50 18 Agam 87.314,00 1.224,30 19 Limapuluh Kota 167.812,02 105.591,00

Total

429.025,3

387.835,86

Sumber : Tabel SD 5.1, Buku Data SLHD Prov. Sumbar 2011

Gambar 2.3. Perbandingan Lahan Kritis di Sumatera Barat Tahun 2010 dan 2011

0,00

20.000,00

40.000,00

60.000,00

80.000,00

100.000,00

120.000,00

140.000,00

160.000,00

180.000,00

LimapuluhKota

Pasaman Solok Sijunjung

20102011

Sumber : Olahan Tabel SD.5.1, Buku Data SLHD Prov.Sumbar 2011

2.2.2. Kerusakan Tanah di Lahan Kering

Akibat Erosi Air

Kerusakatan tanah akibat erosi air, pada umumnya terjadi pada ketebalan tanah kurang dari 20 cm dan tebal tanah antara 20

Page 30: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-7

s/d 50 cm. Kerusakan tanah di 3 (tiga) kabupaten dapat digambarkan sebagai berikut : Kab.Solok Selatan yaitu ±1,5 mm/10 tahun untuk tebal tanah kurang dari 20 cm dan 4,4 m/10 untuk tebal tanah antara 20 s/d 50 cm. Kerusakan yang sama juga terjadi di daerah Pesisir Selatan, Kota Padang Panjang ±1,5 mm/10 tahun untuk tebal tanah kurang dari 20 cm dan 4,2 m/10 untuk tebal tanah antara 20 s/d 50 cm.

Kecenderungan kerusakan tanah akibat erosi air meningkat di tahun 2011 ini. Untuk Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang Panjang, di tahun 2010 belum terjadi kerusakan sama sekali, namun di tahun 2011 sudah menunjukkan tanda kerusakan tanah akibat erosi. Hal ini terjadi karena pembukaan hutan yang cukup luas menjadi daerah pemukiman dan perkebunan. Tabel 2.3. memperlihatkan perbandingan kerusakan tanah di 3 (tiga) kabupaten/kota.

Tabel 2.3. Perbandingan Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air

No.

Tebal Tanah

Besaran Erosi (mm/10 Tahun) Tahun 2010 Tahun 2011

1. Kab. Solok Selatan < 20 cm 1,5 ± 1,6 20 – < 50 cm 4,2 ± 4,4

2. Kab. Pesisir Selatan < 20 cm 1,2 (di bawah Baku Mutu) ± 1,6 20 – < 50 cm 3,3 (di bawah Baku Mutu) ± 1,4

3. Kota Padang Panjang < 20 cm -- ± 1,5 20 – < 50 cm -- ± 4,2

Sumber : Olahan Tabel SD.5-A Buku Data SLHD Prov. Sumbar 2011

2.2.3. Kerusakan Tanah di Lahan Kering

Dari 3 (tiga) kabupaten/kota, Kabupaten Solok Selatan, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Pesisir Selatan, tidak terjadi kerusakan tanah pada lahan kering. Hal ini dapat dilihat dari nilai kualitas tanahnya masih dibawah baku mutu PP 150 Tahun 2000. Kemasaman (pH) tanah yang melebihi baku mutu, terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 4,63, namun sifatnya sangat spesifik tergantung jenis tanah, sehingga belum dapat dikatakan telah terjadi kerusakan tanah. Curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan tidak ada tanah yang

benar-benar mengalami kekeringan di Sumatera Barat. Kecenderungan kerusakan tanah di lahan kering dapat digambarkan bahwa tidak terjadi perbedaan antara tahun 2010 dan tahun 2011. (Sumber : Tabel

SD.5B, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera

Barat, 2011)

2.2.4 Kerusakan Tanah di Lahan Basah

Pada lahan basah, juga tidak terjadi kerusakan tanah karena kualitas tanahnya yang masih memenuhi baku mutu PP 150 Tahun 2000. Kerusakan yang terjadi selama ini adalah alih fungsi lahan basah menjadi daerah. Kecenderungan Kecenderungan

Page 31: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-8

kerusakan tanah di lahan basah dapat digambarkan bahwa tidak terjadi perbedaan antara tahun 2010 dan tahun 2011 (Sumber :

Tabel SD.5C, Buku Data SLHD Provinsi

Sumatera Barat, 2011)

2.2.5. Kerusakan Hutan

Pada tahun 2011 ini, kerusakan hutan terbesar berasal dari perambahan hutan 8562,06 Ha. Selanjutnya kebakaran hutan 642,79 Ha dan terakhir akibat penebangan liar 150 Ha. Berdasarkan luas kerusakan hutan antar daerah, maka kerusakan hutan terbesar terdapat di Kabupaten Pasaman Barat (66.700 Ha) dan Kabupaten Padang Pariaman (40.690 Ha) yang disebabkan oleh perambahan hutan termasuk dan telah dimanfaatkannya

kawasan hutan untuk perkampungan dan pertanian

Kecenderungan kerusakan hutan dapat digambarkan bahwa pada tahun 2011 terjadi kerusakan hutan yang lebih berat dibandingkan tahun 2010. Salah satu isu pada lahan dan hutan sebagaimana yang telah disampaikan di awal adalah terjadinya kerusakan hutan pada daerah-daerah yang sedang diusulkan untuk perubahan fungsi kawasan hutan ke Menteri Kehutanan. Dengan adanya perubahan fungsi kawasan hutan tersebut, memungkinkan bagi daerah untuk mengembangan kawasan hutan tersebut menjadi kawasan budidaya (APL). Beberapa fakta ditemui bahwa keberadaan perkampungan dan pertanian yang sudah ada sejak lama pada lokasi tersebut.

Tabel 2.4. Perbandingan Luas Kerusakan Hutan pada 5 (Lima) Kabupaten No. Kabupaten Luas Kerusakan ( Ha ) 1. Solok Selatan 435 2. Padang Pariaman 40.690 3. Tanah Datar 6.700 4. Pasaman Barat 66.700 5. Pasaman 12.600

Sumber : Olahan Tabel SD6.1 Buku Data SLHD Prov. Sumbar 2011 2.2.6. Konversi Hutan

Salah satu permasalahan krusial pada hutan dan lahan adalah terjadinya kawasan budidaya. Konversi hutan terbesar terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu seluas 150.618 Ha. Selanjutnya Solok Selatan seluas 51.221,83 Ha dan di Pasaman seluas 61839,92 Ha. Konversi hutan yang paling banyak adalah untuk

kegiatan perkebunan (20%) dan pertanian (18,67 %). Kecenderungan konversi hutan pada tahun 2011 berbeda dengan tahun 2010 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.5. Pada tahun 2011, terjadi konversi lahan untuk kegiatan pertanian dan pertambangan dimana pada tahun 2010 tidak tergambar untuk kedua kegiatan tersebut.

Page 32: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-9

Tabel 2.5. Perbandingan Konversi Hutan dan Lahan

No.

Peruntukan

Luas ( Ha) 2010 2011

1 Permukiman 8.737,39 56.317,23 2 Pertanian - 99.774,32 3 Perkebunan 295.672,27 107.638,10 4 Industri 18.249,64 202,70 5 Pertambangan - 42.149,88 6 Lainnya 426,71 102.481,70 Total 323.122,01 534.336,90

Sumber : Tabel SD.7 Buku Data SLHD Prov. Sumbar 2010 dan 2011 2.2.7. Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-

HTI dan IUPHHK-HPH)

Pemanfaatan hutan dalam bentuk IUPHHK-HTI berada di Kabupaten Pasaman Barat, yaitu PT Rimba Swasembada Semesta seluas 6.675 ha dengan SK Menhut No.129/Kpts-II/2008. Sedangkan di Kabupaten Dharmasraya ada dua yaitu PT Bukit Raya Mudisa seluas 28.617 ha dengan SK Menhut No.257/Kpts-II/2000, dan PT Dhara Silva Lestari seluas 15.357 ha dengan SK Menhut No.621/Kpts-II/2009.

Sedangkan dalam bentuk IUPHHK-HPH dikelola oleh tiga perusahaan, yaitu PT. Andalas Merapi Timber seluas 28.840 ha dengan SK Menhut No.82/Kpts-II/2000, PT. Salaki Summa Sejahtera 48.420 ha dengan SK Menhut No.41/Menhut-II/2004 di Kab. Solok Selatan dan PT. Minas Pagai Lumbert 83.330 ha dengan SK Menhut No.550/Kpts-II/1995 di Kab. Kepulauan Mentawai. Perbandingan luas Hutan Tanaman Industri dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6 . Perbandingan Luas Hutan Tanaman Industri

No. Kabupaten/Kota Luas (Ha)

2010 2011

1 Pasaman Barat 6.675 6.675 2 Dharmasraya dan Solok Selatan 63.072 28.617 3 Dharmasraya 23.900 15.357 4 Pesisir Selatan 2.000 7.000

Total 94.747 57.649 Ket :Data HTI 2011 minus HTI di Kab. Sijunjung seluas 4.717 Ha Sumber : Olahan Tabel SD.8 Buku Data SLHD Prov. Sumbar 2011 2.3. Catatan Khusus

Dalam arahan RTRW Sumatera Barat tahun 2009-2029, luasan hutan lindung Sumatera Barat akan berkurang menjadi 17,02%. Pengurangan hutan lindung paling

besar terdapat pada Kabupaten Pasaman seluas 158.455 Ha dari 237.044 Ha atau 17,40% berkurangnya dari luasan hutan lindung total Sumatera Barat dan 66,85% dari hutan lindung Kabupaten Pasaman. Pengurangan luasan hutan lindung yang

Page 33: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-10

terbesar selanjutnya akan terjadi pada kabupaten Solok seluas 118.603 Ha, kabupaten Limapuluh Kota seluas 99.022 Ha dan Kabupaten Solok Selatan seluas 80.040 Ha. Luasan hutan lindung yang berkurang itu, terutama memiliki potensi pertambangan batu bara, emas, dan biji besi, dan lain-lain. Sehingga, apabila rencana pengurangan lahan hutan lindung ini dapat direalisir, maka potensi sumberdaya alam wilayah Sumatera Barat dapat diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat ke

depan, dengan tetap tidak mengabaikan pelestarian lingkungan dan ekosistem yang ada (sumber : Laporan RAD-MDGs Sumatera Barat, 2011) Tabel 2.7. memperlihatkan perubahan luasan hutan Sumatera Barat berdasarkan RTRW Sumatera Barat 2009 – 2029. Adapun rincian perubahan peruntukan dan fungsi hutan Sumatera Barat berdasarkan Permen. Kehutanan No. 304/Menhut-II/2011 dapat dilihat pada tabel 2.8

Tabel 2.7. Perubahan Luasan Hutan Sumatera Barat Berdasarkan RTRW 2009-2029

No Fungsi Kawasan

SK. No 422 tahun 1999 (Ha)

SK No.304/Menhut-II/2011 (Ha)

Usulan RTRW(2009-2029)

(Ha) 1 HSAW 846.175 757.993 798.631 2 HL 910.533 910.530 719.989 3 HPT 246.383 246.384 224.729 4 HP 407.849 407.849 287.563 5 HPK 189.346 189.348 239.123 7 APL 1.629.44 1.717.626 1.959.698

JUMLAH 4.229.730 4.229.730 4.229.730 Sumber : Tabel SD-2.3 Buku Data SLHD Prov. Sumbar, 2011

Tabel 2.8. Perubahan Luasan Hutan Sumatera Barat Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. 304/MENHUT-II/2011

No Fungsi Kawasan

Perubahan Peruntukan Menjadi APL (Ha)

Penunjukan APL Menjadi Kawasan Hutan (Ha) Perubahan Fungsi Hutan

1 HSAW - - HL ke HPT = + 52, 987 2 HL + 22.575 3.412 HL ke HP = + 5.035 3 HPT + 21.293 6.090 HL ke HPK = + 29.434 4 HP + 36.230 253 HP ke HL = + 1.358 5 HPK + 22.575 143 HP ke HPT = + 674 HP ke HPK = + 31.589 HPT ke HL = + 64 HPT ke HPK = + 21.437 HPT ke HL = + 64 HPT ke HPK = + 21.437

JUMLAH + 96.904 9.906 Sumber : Tabel SD-2.3 Buku Data SLHD Prov. Sumbar, 2011

2.2. KEANEKARAGAMAN

HAYATI

Pesatnya laju pertumbuhan penduduk dan kegiatan pembangunan akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan bahan hayati dan lahan untuk

pengembangan pertanian serta kegiatan pembangunan lainnya. Apabila hal tersebut tidak disertai dengan upaya konservasi yang memadai, maka menyebabkan kemerosotan keanekaragaman hayati. Faktor-faktor yang yang menyebabkan kemerosotan

Page 34: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-11

keanekaragaman hayati meliputi konversi lahan, eksploitasi yang berlebihan, praktik teknologi yang merusak pencemaran, introduksi jenis asing, dan perubahan iklim. Konversi hutan menjadi peruntukan lain dan pemanenan hasil hutan secara tidak berkelanjutan dan/atau kegiatan pembalakan hutan secara illegal merupakan ancaman bagi ekosistem hutan, yaitu akan mengakibatkan degradasi fungsi hutan, kemerosotan keanekaragaman hayati, dan fragmentasi habitat. Kekhawatiran banyak pihak sejak pencanangan program pembangunan di Indonesia terhadap kerusakan tatanan ekosistem telah terbukti, yaitu dengan meningkatnya frekuensi kejadian bencana alam yang melanda berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan kerusakan habitat serta ekosistem terutama terjadi pada daerah yang mengalami pengurangan dan perubahan fungsi hutan. Oleh karena itu isu terkait keanekaragaman hayati di Sumatera Barat adalah sebagai berikut : ‐ Perubahan peruntukan kawasan hutan

yang menjadi APL berpotensi terhadap ancaman keanekaragaman hayati. Daerah yang akan mengalami ancaman yang cukup intens adalah Kab. Pasaman dan Kab. Solok Selatan. Kedua daerah tersebut mengalami perubahan peruntukan kawasan hutan yang cukup luas.

‐ Ancaman efektipitas terhadap habitat dan ekosistim pada cagar alam yang dilintasi jalan utama seperti Lembah Anai.

Untuk analisis lebih lanjut mengenai kondisi keananekaragamaan hayati di Sumatera Barat maka dilakukan analisis pendekatan sebagai berikut: 1. Analisis kondisi umum keanekaragaman

hayati melalui pendekatan penentuan jumlah tersebar jenis flora dan fauna yang dilindungi terbanyak di Sumatera Barat (berdasarkan nilai statistik). Pendekatan juga dilakukan dengan perbandingan antara lokasi untuk melihat lebih jauh mengenai status flora dan fauna yang dilindungi.

2. Untuk analisis kencendrungan perubahan status keanekaragaman hayati maka dilakukan analisis perbandingan antar waktu pada lokasi tertentu. Terutama dalam kaitan keterancaman dan isu keanekaragaman hayati pada daerah Kabupaten Pasaman, Solok Selatan dan Lembah Anai. Untuk lebih jelasnya kondisi

keanekaragaman hayati di Sumatera Barat, di bawah ini akan diulas masing-masing komponen.

2. 2.1. Kondisi Umum

2.2.1. Jumlah Spesies Flora dan Fauna yang Diketahui dan Dilindungi

Di Provinsi Sumatera Barat, jumlah

fauna yang paling banyak diketahui dan dilindungi berada di Kabupaten Pesisir

Page 35: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-12

Selatan sedangkan jumlah flora yang dilindungi paling banyak berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Spesies yang dilindungi di Kab. Pesisir Selatan diantaranya Harimau Sumatera (Panthera

tigris sumatraensis), Tapir (Tapirus indicus), Rusa (Cervus unicolor), Beruang madu (Helarctos malayanus), kambing hutan (Capricornus sumatraensis), kancil, napu, ungko (Hylobates agilis), siamang (Hylobates syndactylus), owa, kuau (Argusianus argus), renggang , elang dan jenis satwa lainnya. Jenis flora yang dilindungi di daerah ini diantaranya Anggrek hutan (Ascocentrum miniatum), Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), Kantung semar ( Nepenthes,spp), dan Bermacam jenis Tengkawang (Shorea, sp.). Flora dan fauna ini sebarannya terdapat di kawasan Lindung, Cagar Alam, dan Hutan TNKS wilayah IV Kab. Pesisir Selatan yang termasuk hutan primer.

Dari data yang diketahui, kabupaten yang paling sedikit data hewan yang dilindungi yaitu Kab. Tanah Datar, spesies yang dilindungi sebagian besar besar dari mamalia diantaranya adalah kambing sumatera (Capricornis sumatraensis), Harimau sumatera (Panthera tigris

sumatraensis), Kijang (Muntiacus muntjak) dan Rusa (Cervus,sp.), sebaran fauna ini terdapat di suaka alam Merapi, suaka alam Singgalang Tandikat, dan suaka alam Gunung Sago Malintang. Sedangkan flora yang dilindungi diantaranya beringin (Ficus

benjamina), bunga padma (Rafflesia arnoldi) dan bunga bangkai (Amorphophalus

titanium). Sebaran flora ini terdapat di Cagar Alam Beringin Sakti, Cagar Alam Lembah Anai dan Suaka Alam Gunung Sago Malintang.

Tabel 2.9 dibawah merupakan gambaran jumlah flora dan fauna dilindungi di Sumatera Barat secara umum.

Gambar 2.4. Flora yang Dilindungi

Page 36: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-13

Tabel 2.9. Jumlah Spesies Flora dan Fauna Dilindungi per Kabupaten/Kota No Kabupaten/Kota Jenis Spesies Dilindungi

Hewan menyusui Burung Reptil Amphibi Ikan Keong Serangga Tumbuh-tumbuhan A. KOTA

1 Padang 28 6 6 1 4 0 3 10

2 Bukittinggi - - - - - - - -

3 Padang Panjang 10 4 0 0 0 0 0 0

4 Payakumbuh 0 1 0 0 0 0 0 0

5 Sawahlunto - - - - - - - -

6 Pariaman 0 2 0 1 0 0 0 0

7 Solok 4 2 1 0 0 0 0 1

B. KABUPATEN

8 Kepulauan Mentawai 11 1 11 1 1 0 2 126

9 Solok Selatan 16 28 0 0 0 0 0 0

10 Padang Pariaman 13 7 5 0 1 - - 5

11 Tanah Datar 4 4 1 1 0 0 0 4

12 Sijunjung - - - - - - - -

13 Solok 9 10 0 0 0 0 0 19

14 Dharmasraya 6 2 0 0 1 1 0 10

15 Pasaman Barat - - - - - - - -

16 Pasaman 10 2 1 1 0 0 0 13

17 Agam 23 2 5 0 2 0 0 3

18 Limapuluh Kota - - - - - - - -

19 Pesisir Selatan 28 6 9 2 3 0 3 19 Sumber : Tabel SD - 9.1 Buku SLHD Prov. Sumbar 2011.

Penyelamatan dan pengelolaan sumber keanekaragaman hayati tidak hanya berada di kawasan konservasi tetapi juga terdapat di kawasan produksi dan budidaya. Dimana dalam areal produksi dan budidaya juga telah dibebankan kewajiban untuk

melakukan upaya konservasi keanekaragaman hayati sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tabel 2.10 berikut merupakan keanekaragaman ekosistem menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.

Tabel 2.10. Kawasan Lindung Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

No. Jenis Kawasan Kabupaten/Kota Luas (Ha)

1 Taman Nasional Taman Nasional Siberut Taman Nasional Kerinci Sebelat

(wilayah Sumatera Barat)

Kep. Mentawai Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan

190.500,00 353.980,00

2 Taman Hutan Raya Tahura Dr. M. Hatta

Padang

240,00

3 Cagar Alam Rimbo Panti Lembah Harau

Pasaman Limapuluh Kota

2.550,00

270,50

Page 37: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-14

Batang Palupuh Lembah Anai Beringin Sakti Batang Pangian II

Agam Tanah Datar Tanah Datar Sijunjung

3,40 221,00

0,03 33.580

4 Taman Wisata Alam Mega Mendung Lembah Harau Rimbo Panti Bukit Batu Patah (usulan)

Tanah Datar Limapuluh Kota Pasaman Tanah Datar

12,50 27,50

570,00 500,00

5 Taman Wisata Laut Pulau Pieh Teluk Saibi Sarabua (usulan) Pulau Pagai Selatan

Pdg. Pariaman Kep. Mentawai Kep. Mentawai

39.900,00 21.200,00 24.592,00

6 Taman Wisata Buru Bukut Sidoali (usulan) Pulau Sipora (usulan)

Tanah Datar

Kep. Mentawai

2.354,00

84.500,00

7. Suaka Alam Malampah Alahan Panjang Maninjau Air Putih Sago Malintang Singgalang Tandikat Merapi Barisan I Batang Pangian I Selasih Talang Air Terusan Arau Hilir

Pasaman Pasaman Agam Limapuluh Kota Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Tanah Datar Sijunjung Solok Pesisir Selatan Padang

14.555,00 17.664,00 17.304,00 23.467,00 2.203,00 4.180,00 6.574,00

10.310,00 37.295,00 6.150,00

25.177,00 5.377,00

Sumber : Tabel SD.9-2Buku Data SLHD Prov. Sumbar

5.2.2. Kecendrungan Perubahan Status Keanekaragaman hayati

Kecendrungan perubahan status keanekaragaman akan terjadi pada daerah yang diusulkan perubahan fungsi hutan terbesar dalam penyusunan RTRW 2009 – 2029 diantaranya Kabupaten Pasaman, Solok Selatan . Di Kabupaten Pasaman kawasan hutan yang relatif masih sesuai dengan fungsi yang ditetapkan adalah kawasan cagar alam. Sedangkan fungsi kawasan lindung dalam kenyataannya banyak yang dirambah oleh masyarakat sehingga terjadi alih fungsi lahan dari hutan menjadi APL. Bahkan perambahan hutan terhadap kawasan hutan di wilayah Kab.

Pasaman sebagaimana yang ditetapkan melalui Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), tidak hanya dimanfaatkan untuk tujuan ekonomi semata, tetapi sudah bersifat permanen dalam bentuk pemukiman. Hal ini berdampak langsung terhadap ekosistem (sampai ke tingkat spesies) yang berada di kawasan Kabupaten Pasaman, misalnya status flora yang terancam punah akibat habitatnya yang mulai habis yaitu bunga bangkai raksasa (Amorphohalus titanium), dan tanaman anggrek tebu (Grammatohylum

speciosum) yang statusnya sekarang menjadi langka. Sedangkan dari Fauna yang jelas sekali dapat terlihat yaitu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumateraensis)

Page 38: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-15

yang habitatnya semakin terdesak dan seringkali masuk ke pemukiman sehingga

terjadi konflik satwa dan masyarakat.

Gambar 2.5. Flauna yang Dilindungi

Panthera tigris sumatraensis

Kawasan konservasi (in-Situ) Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagian wilayahnya di wilayah Kab. Solok Selatan seluas 69.118 Ha pada saa ini menghadapi beberapa kendala yaitu : 1) Perambahan disekitar/dalam kawasan, 2) Pembukaan jalan yang membelah kawasan, 3) Kegiatan illegal logging yang secara langsung/tidak langsung mengatasnamakan SKAU, 4) Perburuan satwa yang dilindungi dan pal batas banyak tidak dijumpai, sementara pal batas keberadaan banyak didalam ladang milik masyarakat. Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pengetahuan masyarakat

mengenai jenis tumbuhan langka yang dilindungi. Di Kab. Solok Selatan contohnya tanaman Andalas (Morus mocroura) yang menjadi mascot Sumatera Barat namun tidak banyak masyarakat yang mengenal tanaman ini karena jumlahnya yang terus menurun. Hal ini juga dialami oleh binturung (Arcticti

binturong) juga babi rusa (Babyrousa

babyrussa) dan burung kuau (Argusinus

argus) yang pada saat ini statusnya semakin langka karena perburuan liar dan pembukaan lahan untuk perkebunan rakyat sehingga mengurangi habitat satwa tersebut. Tabel berikut merupakan peruntukan areal hutan yang ada di Kab. Solok Selatan.

Page 39: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-16

Tabel 2.11. Peruntukan Areal Hutan Kab. Solok Selatan No. Peruntukan areal hutan Luas (Ha) Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Hutan PPA Hutan Lindung Hutan Produksi Terbatas Hutan produksi Hutan produksi yang dapat dikonversikan Areal penggunaan lain (APL)

67.579 90.515 42.994 25.783 8.572

99.177

20,20 27,05 12,85 7,71 2,56

29,64

Luas Total Hutan 334.620,00 100,00

Sumber : Laporan Menuju Indonesia Hijau (MIH), 2011. Permasalahan umum yang dihadapi

oleh kawasan hutan ini adalah : 1) tapal batas kawasan hutan banyak yang rusak, 2) tenaga polisi kehutanan belum mencukupi dibandingkan dengan wilayah hutan, 3) hasil hutan non kayu (HHNK) belum dimanfaatkan secara optimal, 4) penebangan liar (illegal logging) masih berlanjut dan 5) perambahan hutan untuk perladangan yang masih terus terjadi.

Kawasan Cagar Alam yang dilintasi jalan utama di Provinsi Sumatera Barat adalah Kawasan Cagar Alam/hutan konservasi Lembah Anai dengan luas 221 Ha dengan sumber daya hayati yang masih cukup beragam. Jenis flora yang terdapat di kawasan ini adalah Piper,sp.(Piperaceae),

Musa, sp.(pisang-pisangan), Baccaaurea

sumaterana , Myristica fragraus (pala) dan

Aglaia elliptica (duku-dukuan).

Diperkirakan lebih dari 100 jenis pohon per 0,5 Ha dapat ditemukan pada ketinggian 400-850 mdpl. Kondisi flora masih cukup baik dan utuh, baik dilihat dari keanekaragaman jenis maupun berdasarkan

kepadatan populasi masing-masing habitatnya. Saat ini telah tercatat hampir 400 jenis tumbuhan khusus dari kelompok tumbuhan tingkat tinggi dengan jenis yang telah tercatat yaitu 157 jenis pohon-pohonan, 38 jenis perdu dan semak, 40 jenis liana termasuk tumbuhan merambat, 17 jenis epifit, 7 jenis parasit, 7 jenis pencekik (strengler) dan 121 jenis tumbuhan herba.

Di kawasan Cagar Alam Lembah Anai juga ditemukan jenis-jenis tumbuhan endemik seperti Amorphophalus titanium. Jenis-jenis tumbuhan langka lainnya seperti Rizanthes ziplii (bintang tanah). Beberapa jenis Balanophora (jahe-jahe hutan) ditemukan secara terpencar baik di kawasan timur maupun kawasan barat dan beberapa jenis anggrek alam yang sangat unik dan jumlahnya melimpah juga terdapat di kawasan ini.

Jenis fauna yang terdapat di kawasan Cagar Alam Lembah Anai antara lain kera ekor panjang (Macaca fascicularis) , beruk (Macaca nemestrena), dan siamang (Hylobates sindactylus). Ada juga hewan

Page 40: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-17

yang hampir punah diantaranya harimau sumatera (Phantera tigris sumatraensis), rusa (Cervius timorensis), tapir (Tapirus

indicus) dan biawak. Secara umum, fauna di cagar alam Lembah Anai beranekaragam, ditemukan ± 98 jenis fauna yang terdiri dari ikan (10 jenis), amfibia (11 jenis, reptilia (9 jenis), burung (55 jenis) dan mamalia (13 jenis) dan kupu-kupu (Lepidoptera).

Degradasi habitat dan ekosistem di wilayah ini sangat mungkin terjadi akibat dari pengembangan wilayah yang merupakan perlintasan jalan utama, untuk itu diperlukan analisis fisik dan lingkungan dalam penyusunan rencana dan tata ruang agar pengembangan atau pengelolaan wilayah atau kawasan dapat dilaksanakan sesuai dengan kaidah penataan ruang.

2.3. AIR

Sumber air di Sumatera Barat merupakan salah satu isu didalam pembahasan SLHD. Isu lingkungan hidup terkait dengan permasalahan sumber air di Sumatera Barat dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Permasalahan kuantitas sumber air,

yaitu perbedaan debit yang signifikan antara musim kemarau dan musim hujan, yang menunjukkan telah terjadi degradasi pada sempadan, Daerah Aliran Sungai DAS) dan Daerah Tangkapan Air (DTA). Permasalahan ini terjadi pada sungai-sungai dan danau-danau di Sumatera Barat.

b. Permasalahan kualitas sumber air, yaitu: 1). Air Permukaan

Penurunan kualitas air permukaan sebagai dampak dari aktifitas pertanian, dan perikanan serta pertambangan. Khusus untuk daerah perkotaan cenderung disebabkan akibat aktifitas domestik dan industri, baik dari industri skala besar maupun dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 2). Air tanah (air sumur)

Telah terjadinya intrusi air laut pada daerah pinggir pantai dan tercemarnya beberapa sumur oleh E-coli dan coliform.

Dalam penyajian analisisnya dilakukan beberapa pendekatan-pendekatan. Hal ini dilakukan agar analisis lebih fokus dan untuk mengatasi keterbatasan data yang ada. Dengan pendekatan ini diharapkan informasi yang disajikan dapat mewakili kondisi sumber air di Sumatera Barat. Berikut ini pendekatan yang dimaksud: a. Perbandingan dengan Baku Mutu

Data yang dibandingkan dengan baku mutu tidak semua parameter, hanya parameter kunci dan cendrung mengalami perubahan atau cendrung mengalami degradasi, serta parameter yang berada di atas Baku Mutu. Perbandingan dengan baku mutu ini hanya dapat dilakukan untuk analisis kualitas air, sedangkan untuk kuantitas air tidak dilakukan, karena tidak ada

Page 41: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-18

batasan baku mutunya, tetapi dapat dilakukan melalui perbandingan dengan literatur atau kondisi umum yang telah disepakati. Perbandingan Baku Mutu dilakukan terhadap peraturan undang-undangan yang berlaku, yaitu : 1) PP No. 82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

2) Pergub. No. 5 Tahun 2004 tentang Penetapan Kriteria Mutu Air Sungai di Sumatera Barat. Didalam peraturan tersebut telah dimuat Kelas air Sungai Batang Lembang, yaitu dari hulu (Kab. Solok) hingga rentang (batas Kota Solok) termasuk kelas I. Kemudian dari rentang (batas Kota Solok) hingga hilir (inlet Danau Singkarak) termasuk Kelas II.

b. Perbandingan Nilai Antar Waktu dan Antar Lokasi Perbandingan dilakukan untuk 3 series tahun terakhir untuk sungai-sungai strategis dan sungai-sungai yang dilakukan pemantauannya guna memenuhi SPM.

c. Analisis Statistik Pembahasan dilakukan dengan penggunaan analisis statistik sederhana. Hal ini dilakukan untuk melihat kondisi kritis, kondisi terbaik dan kondisi rata-rata dari kuantitas dan kualitas melalui analisis frekuensi, nilai maksimum, minimum dan rata-rata.

Untuk analisis kecendrungan bertujuan untuk melihat kecendrungan perubahan kualitas dan kuantitas sumber ar melalui perbandingan antara waktu dan antara lokasi sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai kinerja pengelolaan air di Sumatera Barat.

2.3.1. Kondisi Umum Sumber Air Sumatera Barat.

Sumatera Barat memiliki sumberdaya air yang melimpah dengan kualitas yang relatif cukup baik, yakni mencapai lebih kurang 50.950 juta m3/tahun yang terdiri dari 36.393 juta m3/tahun air permukaan dan 14.557 m3/tahun air tanah.

Sumatera Barat memiliki 606 sungai besar dan kecil, serta 238 danau/embung/telaga. Secara ekotopografi, sungai-sungai di Sumatera Barat terbagi atas beberapa Satuan Wilayah Sungai (SWS). Berdasarkan Permen PU No. 11A Tahun 2006, Provinsi Sumatera Barat terdiri dari 9 (sembilan) Wilayah Sungai (WS) yang terdiri dari: 1) 1 (satu) WS yang berada utuh dalam

satu kabupaten, yaitu: WS Pulau Siberut-Pagai-Sipora (Kab. Kepulauan Mentawai).

2) 2 (dua) WS lintas kabupaten, yaitu: a. WS Silaut-Tarusan. b. WS Masang-Pasaman.

3) 1 (satu) WS Strategis Nasional, yaitu: WS Anai-Kuranji-Arau-Mangau-Antokan (Akuaman). Kewenangan pengelolaan WS ini berada di Pemerintah Pusat.

Page 42: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-19

4) 5 (lima) WS lintas provinsi, yaitu: a. WS Rokan (Sumatera Barat dan

Riau); b. WS Kampar (Sumatera Barat dan

Riau); c. WS Indragiri (Sumatera Barat dan

Riau); d. WS Batang Hari (Sumatera Barat

dan Jambi); dan e. WS Natal-Batahan (Sumatera

Barat dan Sumatera Utara). Dari 9 (sembilan) WS tersebut, WS

Batang Hari merupakan WS terbesar di Sumatera Barat, dengan luas WS adalah 8.264,54 km2. WS terkecil adalah WS Rokan, dengan luas 2.189,98 km2.

Potensi sumberdaya air yang paling besar berada pada WS Silaut-Tarusan

sebesar 18.136,89 juta m3/tahun yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan dan Anai Sualang sebesar lebih kurang 16.499,42 juta m3/tahun.

Kewenangan pengelolaan sumber air di Sumatera Barat terdiri dari kewenangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota. Terhadap sungai-sungai lintas provinsi merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Sungai-sungai lintas kabupaten/kota merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, sedangkan sungai-sungai yang berada dalam wilayah administrasi kabupaten/kota mejadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota. Kewenangan Pengelolaan sumber air tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.12.

Tabel 2.12. Jumlah Sungai/Danau/Embung/Telaga dan Kewenangan Pengelolaan

No Sumber Air Jumlah Keterangan

1 Sungai a. Wilayah Sungai 9 b. Sungai Lintas Provinsi 27 Sungai besar dan kecil (meliputi Prov.

Sumbar, Sumut, Riau, dan Jambi) c. Sungai Lintas Kab/Kota 81 Sungai besar dan kecil d. Total Sungai 606 Sungai besar dan kecil 2 Danau/Embung/Telaga a. Jumlah Danau/Embung/Telaga 238 Skala besar dan kecil b. Danau Lintas Provinsi 1 Danau Buatan Koto Panjang

(Prov. Sumbar dan Prov. Riau) c. Danau Lintas Kabupaten 1 Danau Singkarak

(Kab. Solok dan Kab. Tanah Datar) d. Danau/ Embung/Telaga Parsial

Kab/Kota 236

Sumber : Dinas PSDA Prov. Sumatera Barat, 2011.

Page 43: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-20

2.3.1.1. Inventarisasi Sungai di Sumatera Barat Sungai terpanjang di Sumatera

Barat adalah Batang Tapan, yaitu dengan panjang 337,93 km. Sungai ini berada dan melintasi Kabupaten Pesisir Selatan.

Sungai lintas provinsi di Sumatera Barat yang dijadikan sebagai sungai strategis nasional yaitu Batang Hari (Prov. Sumbar–Jambi) dan Batang Kampar (Prov. Sumbar–Riau). Hulu sungai kedua sungai strategis nasional tersebut berada di Sumatera Barat, yaitu: 1) Hulu Sungai Batang Hari berada di

Jorong Batang Hari, Nagari Alahan Panjang Kec. Lembah Gumanti, Kab. Solok.

2) Hulu Sungai Kampar berada di Jorong Muaro Nagari Muaro Sie Lalo Kec. Mapat Tunggul Selatan Kab. Pasaman dan Jorong Galugu dan Nagari Koto Tangah Kec.Kayu IX Kab. Lima Puluh Kota

Sungai Batang Hari segmen Sumatera Barat memiliki panjang 192 km, yang meliputi Kabupaten Solok, Solok Selatan dan Dharmasraya. Sedangkan Batang Kampar segmen Sumatera Barat meliputi Kabupaten Pasaman dan Limapuluh Kota.

Panjang dan lebar serta kedalaman sungai di Sumatera Barat cukup bervariasi. Bagian hulu relatif sempit yaitu sekitar 2–5 meter. Bagian rentang dan hillir melebar seiring bersatunya beberapa anak sungai ke

sungai utama. Demikian pula kedalaman sungai juga bervariasi. Perbedaan kedalaman (tinggi muka air) sungai sangat dipengaruhi oleh musim dan terjadi perubahan signifikan antara musim kemarau dengan musim hujan.

Sungai terlebar adalah Sungai Batang Hari (lebar permukaan mencapai 140 m). Sungai terdalam adalah Sungai Batang Tapan (mencapai 15 m). Berdasarkan data yang tersedia, sungai dengan debit terbesar adalah Batang Sumpur, mencapai 210,97 m3/dt (Sumber : Tabel SD-11, Buku Data

SLHD Sumatera Barat, 2011). Berdasarkan fakta yang ditemui di lapangan, sungai dengan debit yang besar berada di DAS Akuaman seperti Sungai Batanghari, Sungai Batang Antokan dan Sungai Batang Anai.

Lima sungai yang memiliki debit maksimum adalah Sungai Batang Hari, Sungai Batang Sangir, Sungai Batang Mangau, Sungai Batang Air Dingin dan Sungai Batang Gayo. Sedangkan lima sungai yang memiliki debit minimum adalah Sungai Batang Hari, Sungai Batang Sangir, Sungai Batang Silaut, Sungai Batang Kambang dan Sungai Batang Air Tunu. Nilai maksimum untuk debit maksimum adalah 1.554,24, nilai minimumnya adalah 1,63. Nilai maksimum debit minimum adalah 434,99, sedangkan nilai minimumnya adalah 0,32. Nilai debit maksimum dan minimum dari masing-masing sungai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 44: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-21

Gambar 2.6. Lima Sungai Dengan Debit Maksimum Terbesar Menurut Segmen Kabupaten/Kota

Sumber : Olahan Data Tabel SD-11 Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Gambar 2.7. Lima Sungai Dengan Debit Minimum Terbesar Menurut Segmen

Kabupaten/Kota

Sumber : Olahan Data Tabel SD-11 Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Rasio Q-max/Q-min yang diperbolehkan tergantung tipe/karakteritik sungai. Penentuan kerusakan DAS telah ditetapkan dengan peraturan menteri Pekerjaan Umum yaitu untuk Sumatera Barat batas normal rasio Q-max/Q-min adalah 120. Dengan demikian rasio Q max/Q-min sungai-sungai di Sumatera Barat masih dikatakan cukup baik kecuali Sungai Batang Arau yaitu 128,57. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan

pada DAS dan sempadan sungai di sungai Batang Arau.

Perbandingan nilai debit maksimum, minimum serta rasio debit antar sungai, menunjukan perbandingan kondisi lingkungan terutama pada DAS dan sempadan sungai dari masing-masing daerah tersebut. Pada Gambar 2.8 di bawah ini menunjukkan gambaran rasio debit (Q-max/Q-min) beberapa sungai segemen Kabupaten/Kota.

Page 45: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-22

Gambar 2.8. Rasio Debit Maks/Min Beberapa Sungai di Sumatera Barat Menurut Segmen Kabupaten/Kota

Sumber : Olahan Data Tabel SD-11 Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Perbandingan nilai antar waktu

dilakukan terhadap perbandingan rasio Q-max/Q-min pada sungai-sungai strategis dan lintas Kab/Kota sejauh ketersediaan data yang dimiliki. Sungai-sungai di Sumatera Barat kecendrungannya tahun ini debitnya

lebih kecil. Hal ini lebih disebabkan curah hujan yang relatif lebih rendah dari pada tahun sebelumnya. Berikut, ditampilkan perbandingan nilai rasio Q-max/Q-min untuk tahun 2009, 2010 dan 2011.

Gambar 2.9. Rasio Debit Maks/Min Beberapa Sungai di Sumatera Barat

Menurut Segmen Kabupaten/Kota Tahun 2009 – Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-11 Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Page 46: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-23

2.3.1.2. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung Di Sumatera Barat terdapat 4

(empat) buah danau besar, yaitu Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas dan Danau Dibawah. Danau Singkarak

merupakan danau terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba (Sumatera Utara). Secara administrasi Danau Singkarak berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.

Gambar 2.10. Danau Singkarak

Sumber : Bapedalda Provinsi Sumatera Barat., 2011

Danau Singkarak termasuk danau strategis nasional. Danau ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, baik dari segi ekonomi-sosial-budaya Minangkabau maupun didalam mendukung pembangunan nasional. Danau Singkarak dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cakupan distribusi listrik,

wilayah Sumbagsel (Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan)

Dengan fungsinya Danau Singkarak sebagai PLTA, kuantitas air danau akan sangat berpengaruh didalam menunjang operasional PLTA. Ketinggian muka air (elevasi) Danau Singkarak dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.11 . Elevasi Danau Singkarak

Sumber : Olahan Data Tabel SD-11 Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Page 47: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-24

Di Danau Singkarak terdapat 17 jenis ikan, satu diantaranya merupakan fauna air endemik, satu-satunya di dunia. Ikan tersebut adalah Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis). Ikan ini merupakan sebagai sumber protein bagi masyarakat sekitar danau, bahkan se-Sumatera Barat. Dengan frekuensi penangkapan ikan yang cukup tinggi serta cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan, keberadaan ikan ini semakin menurun, bahkan terancam punah.

Keberadaan Danau Maninjau, tidak kalah pentingnya di Sumatera Barat. Secara

administrasi, Danau Maninjau berada di Kabupaten Agam. Danau ini juga digunakan sebagai sumber energi listrik (PLTA). Beberapa tahun belakangan, masyarakat sekitar memanfaatkan danau untuk budidaya ikan melalui Keramba Jaring Apung (KJA). Keberadaan KJA sudah melebihi daya tampung danau. Danau telah tercemar dari sisa pakan ikan dalam jumlah yang cukup besar. Data umum kondisi danau-danau di Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.13. Danau di Sumatera Barat

No Nama Danau

Jenis Danau

Luas

Cat

chm

ent A

rea

(km

2 )

Luas

Dan

au (k

m2 )

Panj

ang

Mak

sim

al

(km

)

Leba

r Mak

sim

al (k

m)

Ked

alam

an R

ata-

rata

(m

)

Volu

me

Air

(km

3 )

Ket

ingg

ian

Perm

ukaa

n (m

dpl)

Koordinat Lokasi

1 Danau Singkarak

Danau Tektonik

1.078 130,0 20 6,5 268 16,1 363,5 LS : 0°36′44,17″

BT : 100°32′21,14″

Kab. Solok dan Kab. Tanah Datar

2 Danau Maninjau

Danau Vulkanik

248 99,5 16 7 105 10,4 459,0 LS : 0°19′

BT : 100°12′

Kab. Agam

3 Danau Diatas

Danau Tektonik

39 17,0 6,25 2,75 44 0,37 1.531,0

LS : 1°4′37″

BT : 100°45′17″

Kab. Solok

4 Danau Dibawah

Danau Tektonik

30 14,0 5,62 3 309 0,28 1.462,0

LS : 1°0′35″

BT : 100°43′51″

Kab. Solok

5 Danau Talang

Danau Vulkanik

1,31 5,0 15 0,264

1.660,0

LS : 1°0′45,71″

BT : 100°42′3,59″

Kab. Solok

6 Danau Tandikek

Danau Vulkanik

2 0,02 Kota Sawahlunto

7 Danau Kandi

Danau ex. Tambang Batu Bara

0,25 0,05 10 200,0 LS : 0°37′10,00″

BT : 100°45′30,00″

Kota Sawahlunto

Sumber : Olahan Data Tabel SD-12, SLHD Sumatera Barat, 2011.

Gambar 2.12. Lokasi Empat Danau Terbesar di Sumatera Barat

Page 48: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-25

Sumber : Google Earth.

Embung adalah salah satu

bangunan konservasi air yang berfungsi sebagai penampungan air yang dapat dimanfaatkan manusia, ternak dan ladang terutama pada musim kemarau untuk kelompok pemukiman yang dihuni sekitar 20 sampai dengan 350 kepala keluarga.

Di Provinsi Sumatera Barat terdapat sekitar 238 embung yang tersebar di 6 (enam) Kabupaten yang sebagian besar pemanfaatannya untuk keperluan air irigasi bagi masyarakat sekitarnya. Pengembangan dan pembangunan embung merupakan upaya di dalam konservasi air. Ketersediaan air pada embung diharapkan mampu mengatasi kekurangan air pada musim kemarau.

Di Sumatera Barat khususnya pada bagian Timur Bukit Barisan seperti Kabupaten Solok, Tanah Datar, Limapuluh Kota, Agam, Bukittinggi dan kawasan lainnya dimana topografi dan sumberdaya air yang terbatas, pengembangan embung sangat cocok untuk membantu pemecahan masalah kekurangan air di musim kemarau. Pada beberapa kenagarian di kabupaten-kabupaten tersebut dapat ditemui embung atau tabek yang sudah sejak lama masyarakat mengembangkannya untuk memenuhi kebutuhan air. Pemerintah sejak tahun 1965 hingga 2011 telah banyak memberikan bantuan dalam pengembangan embung. Beberapa embung dengan skala yang cukup besar di Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.14. Beberapa Embung di Sumatera Barat

Page 49: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-26

Sumber : Olahan Data Tabel SD-12, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Gambar 2.13. Embung di Sumatera Barat

Sumber : Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat.

2.3.1.3. Kualitas Air Sungai Kualitas sumber air (sungai dan

danau) di Sumatera Barat, umumnya tergolong cukup baik, kecuali sumber air tertentu yang mendapat tekanan cukup tinggi

baik oleh kegiatan domestik, industri, pertambangan, pertanian maupun aktifitas lainnya. Dampak yang berasal dari aktifitas manusia sangat dominan mempengaruhi

Limapuluh Kota

Embung Talago Rapuih

Limapuluh Kota

Limapuluh Kota

Page 50: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-27

kualitas sumber air di Sumatera Barat, jika dibandingkan dengan pengaruh alami.

Didalam menentukan status kualitas sumber air, perlu dilakukan uji laboratorium terhadap parameter pencemar, baik yang bersifat umum maupun parameter pencemar spesifik, misalnya kandungan Hg pada Sungai Batang Hari, yang diprediksi berasal dari aktifitas penambangan emas.

Secara visual sungai-sungai di Sumatera Barat kondisinya cukup baik, namun berdasarkan hasil pengujian laboratorium ditemukan beberapa parameter diatas ambang baku mutu kualitas air sungai. Penyebab kondisi ini dapat disebabkan pengaruh alami maupun kontribusi berbagai sumber pencemaran akibat aktifitas manusia.

Kualitas sumber air dapat dibandingkan dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perbandingan dilakukan terhadap beberapa parameter kunci dan parameter primer kualitas air. Pembahasan terhadap perbandingan kualitas air sungai dilakukan untuk sungai-sungai dengan ketersediaan data yang cukup lengkap, yaitu sungai lintas Kabupaten/Kota (Sungai Batang Lembang, dan Sungai Batang Agam) dan sungai strategis nasional (Sungai Batang Hari).

Untuk Sungai Batang Lembang, mengacu kepada Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 5 Tahun 2008 tentang Penetapan Kriteria Mutu Air Sungai di Sumatera Barat. Didalam peraturan tersebut telah dimuat Kelas air Sungai Batang Lembang, yaitu dari hulu (Kab. Solok) hingga rentang (batas Kota Solok) termasuk kelas I. Kemudian dari rentang (batas Kota Solok) hingga hilir (inlet Danau Singkarak) termasuk Kelas II. Sedangkan terhadap Sungai Batang Hari, berpedoman kepada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dengan kategori Kelas II.

Beberapa parameter yang melebihi baku mutu untuk terhadap sungai sebagaimana tersebut di atas, dapat dilihat pada ulasan berikut:

1. Sungai Batang Hari

Kualitas air Sungai Batang Hari cenderung mengalami penurunan terhadap beberapa parameter kualitas air. Beberapa parameter yang berada diatas Baku Mutu adalah TDS, BOD, DO, Pospat, Amonia, Hg, Klorin bebas, E. Coli dan Coliform.

Pemantauan kualitas air Sungai Batang Hari dilakukan terhadap 6 (enam) titik pemantauan. Lokasi pemantauan dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 51: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-28

Tabel 2.15 Lokasi Pemantauan Kualitas Air Sungai Batang Hari Tahun 2011

No. Kode Sampling Lokasi Sampling Kabupaten / Kota

1 BH 1 Jorong Batang Hari Nagari Alahan Panjang Kec. Lembah Gumanti Kabupaten Solok

2 BH 2 Jorong Gasing Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan Kec. Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan

3 BH 3 Jorong Muaro Sangir Nagari Kampung Baru Kec. Sangir Kabupaten Solok Selatan

4 BH 4 Jorong Sungai Sangkir Nagari Sungai Dareh Kec. Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

5 BH 5 Jorong Siguntur Nagari Siguntur Kec. Sitiung Kabupaten Dharmasraya

6 BH 6 Jorong Sungai Langkok Nagari Sungai Langkok Kec. Koto Baru Kabupaten Dharmasraya

Sumber : Bapedalda Prov. Sumbar, 2010.

Pembahasan mengenai kualitas air Sungai Batang Hari terhadap perbandingan dengan Baku Mutu di fokuskan terhadap parameter yang melebihi baku mutu air sungai Kelas II, secara lebih detail

digambarkan melalui grafik 2.14 menunjukan parameter fisika kualitas air sungai Batang Hari berada di atas baku mutu untuk semua titik dan waktu pemantauan.

Gambar 2.14. Parameter TDS Sungai Batang Hari Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.4, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Gambar 2.15. Parameter BOD Sungai Batang Hari Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.4, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Page 52: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-29

Hanya dua titik pemantauan (BH3 dan BH6) pada bulan September yang

melebihi baku mutu kualitas air sungai Kelas II.

Gambar 2.16. Parameter Total Phospat Sungai Batang Hari Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.4, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Parameter total phospat melebihi baku mutu pada pemantauan bulan April, Mei, Juli, dan September pada titik sampling

yang berbeda. Tetapi kecenderungannya berada di bawah baku mutu.

Gambar 2.17. Parameter Raksa (Hg) Sungai Batang Hari Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.4, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Secara umum, kandungan Hg berada di atas baku mutu, kondisi ini tidak terlepas dari aktifitas penambangan emas di

sempadan dan badan air Sungai Batang Hari.

Page 53: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-30

Gambar 2.18. Parameter Klorin (Cl2) Sungai Batang Hari Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.4, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Gambar 2.19. Parameter Total Coliform Sungai Batang Hari Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.4, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

2. Sungai Batang Lembang Pemantauan kualitas air Sungai

Batang Lembang dilakukan terhadap keterwakilan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pemantauan dimulai dari hulu, rentang dan hilir (inlet Danau Singkarak), sehingga didapatkan nilai secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Sungai Batang Lembang terbagi atas dua kelas air sungai. Kelas I mencakup hulu hingga rentang (pada batas wilayah administrasi Kabupaten Solok dengan Kota Solok). Kelas

II dari rentang hingga hilir (inlet Danau Singkarak).

Pemantauan kualitas air Sungai Batang Lembang dilakukan terhadap 15 titik pemantauan yang sekaligus sebagai titik sampling kualitas air sungai. Kelimabelas titik pemantauan tersebut diharapkan mampu mewakili kualitas air sungai secara keseluruhan dari hulu hingga hilir. Lokasi dari kelima belas titik sampling tersebut, yaitu:

Page 54: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-31

Tabel 2.16. Lokasi Sampling Pemantauan Kualitas Air Sungai Batang Lembang

No. Kode Sampling Lokasi Sampling Kabupaten /

Kota 1 BL 1 Jorong Bukit Subang Nagari Lubuk Selasih Kec. Gunung Talang Kab. Solok 2 BL 2 Kampung Batu Utara Nagari Kampung Batu Dalam Kec. Danau Kembar Kab. Solok 3 BL 3 Jorong Koto Kaciak Nagari Muaro Paneh Kec. Bukit Sundi Kab. Solok 4 BL 4 Jorong Subarang Batu Kudo Nagari Koto Baru Kec. Kubung Kab.Solok 5 BL 5 Jorong Kapalo Koto Nagari Gantung Ciri Kec. Kubung Kab. Solok 6 BL 6 Jorong Galanggang Tangah Nagari Salayo Kec. Kubung Kab. Solok 7 BL 7 Jorong Galanggang Tangah Nagari Salayo Kec. Kubung Kab. Solok 8 BL 8 Kel. KTK (Kampai Tabu Karambia) Kec. Lubuk Sikarah Kota Solok 9 BL 9 Kel. Koto Panjang Kec. Tanjung Harapan Kota Solok

10 BL 10 Kel. VI Suku Kec. Lubuk Sikarah Kota Solok 11 BL 12 Kel. Tanah Garam Kec. Lubuk Sikarah Kota Solok 12 BL 13 Kel. Tanah Garam Kec. Lubuk Kota Solok 13 BL 14 Kel. Tanah Garam Kec. Lubuk Kota Solok 14 BL 16 Jorong Koto Nagari Sumani Kec. X Koto Singkarak Ka. Solok 15 BL 17 Jorong Guci Nagari Sumani Kec. X Koto Singkarak Ka. Solok

Sumber : Bapedalda Sumatera Barat, 2011.

Untuk parameter fisika, tidak ada parameter yang melebihi baku mutu. Sedangkan untuk parameter kimia organik

kualitas air sungai terdapat beberapa yang melebihi baku mutu, sebagaimana digambarkan pada grafik berikut:

Gambar 2.20. Parameter BOD Sungai Batang Lembang Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.3, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Kandungan BOD relatif berubah dari hulu, rentang hingga hilir. Terdapat beberapa titik yang melebihi baku mutu baik

pada pemantauan Periode I (Maret-April) maupun pemantauan Periode II (Agustus-September).

Page 55: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-32

Gambar 2.21. Parameter COD Sungai Batang Lembang Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.3, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Kandungan COD cenderung mengalami penurunan dari hulu hingga hilir.

Pada baku mutu Kelas I, didominasi dengan kandungan yang melebihi baku mutu.

Gambar 2.22. Parameter Pospat Sungai Batang Lembang Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.3, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Kandungan Pospat mengalami kenaikan dari hulu hingga rentang, dan mengalami penurunan dari rentang hingga

hilir. Pada sampling di bagian rentang didominasi melebihi baku mutu.

Page 56: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-33

Gambar 2.23. Parameter Amonia Sungai Batang Lembang Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.3, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Amonia hanya dipersyaratkan terhadap Baku Mutu Kualitas Air Sungai Kelas I. Kandungan Amonia cenderung

mengalami peningkatan dari hulu hingga hilir.

Gambar 2.24. Parameter Sulfida Sungai Batang Lembang Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.3, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Kandungan Sulfida cenderung mengalami peningkatan dari hulu hingga hilir. Secara umum berada di atas baku

mutu, baik baku mutu Kelas I maupun Kelas II.

Page 57: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-34

Gambar 2.25. Parameter Coliform Sungai Batang Lembang Tahun 2011

Sumber : Olahan Data Tabel SD-13.3, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Kandungan bakteri di dominasi Coliform didominasi berada di atas baku mutu, baik pada pemantauan Periode I maupun Periode II.

Analisis statistik sederhana digunakan didalam perhitungan parameter

yang melebihi Baku Mutu kualitas air sungai. Dari parameter uji lapangan (pH, Suhu dan DO), parameter DO berada di atas Baku Mutu. Sedangkan parameter uji laboratorium terdapat beberapa parameter berada di atas Baku Mutu.

Tabel 2.17. Parameter Yang Melebihi Baku Mutu Kualitas Air Sungai

No. Sungai Parameter Yang Melebihi/Diatas Baku Mutu Persentase (%)

1 Sungai Batang Hari Fisika : TSS 19,75 Kimia Anorganik : BOD, COD, DO, Pospat, Amoniak,

Sulfida (H2S), dan Besi (Fe)

Kimia Organik : - Mikrobiologi : E. Coli dan Coliform 2 Sungai Batang

Lembang Fisika : TSS 20,50

Kimia Anorganik : BOD, COD, DO, Pospat, Amoniak, Sulfida (H2S), dan Besi (Fe)

Kimia Organik : - Mikrobiologi : E.Coli, Coliform 3 Sungai Batang

Agam Fisika : - 14,43

Kimia Anorganik : BOD, COD, DO, Total Pospat, Klorida, Nitrit, dan Sulfida (H2S)

Kimia Organik : - Mikrobiologi : E.Coli, Coliform

Sumber : Tabel SD-13.A, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2011.

Page 58: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-35

2.3.1.4. Kualitas Air Danau Dari 4 (empat) buah danau besar di

Sumatera Barat, danau yang memiliki permasalahan lingkungan hidup yang cukup dominan tiga tahun terakhir adalah Danau Maninjau. Sebagai danau vulkanik, Danau Maninjau masih dipengaruhi oleh aktifitas geologi dan pergerakan lempeng eurasia. Disamping itu, kualitas air Danau Maninjau juga sangat dipengaruhi perubahan iklim dan cuaca.

Pemanfaatan danau untuk budidaya ikan melalui Keramba Jaring Apung (KJA) menjadi pemicu segala permasalahan kualitas air Danau Maninjau. Keberadaan KJA sudah melebihi daya tampung danau. Danau telah tercemar sisa pakan ikan dalam jumlah yang cukup besar. Ketinggian lumpur danau akibat sisa pakan ikan telah lebih dari 50 cm.

Aktifitas geologi/pergerakan lempeng yang diiringi dengan cuaca yang ekstrem menyebabkan terjadinya upwelling air danau. Kondisi ini menjadikan kandungan Belerang, Pospat, Nitrat, Nitrit dan Amonia menjadi tinggi pada permukaan air, sehingga menyebabkan kematian ikan dalam jumlah yang banyak. Frekuensi kejadian menjadi lebih sering dalam tiga tahun terakhir

Kualitas air embung di Sumatera Barat cenderung lebih baik. Air embung berasal dari air hujan, mata air dan infiltrasi/perkolasi air hujan yang masuk pada cacthment area, dan tidak dipengaruhi oleh aktifitas manusia. Dengan demikian kualitas air embung/telaga terjaga dengan baik secara alami.

Dari pemantauan kualitas air Danau Maninjau, didapatkan beberapa pada meter yang berada di atas Baku Mutu yaitu BOD, COD dan DO. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 2.26. Kandungan BOD Danau Maninjau Tahun 2011

Sumber : Olahan Tabel SD-14, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Page 59: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-36

Gambar 2.27. Kandungan COD Danau Maninjau Tahun 2011

Sumber : Olahan Tabel SD-14, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Gambar 2.28. Kandungan DO Danau Maninjau Tahun 2011

Sumber : Olahan Tabel SD-14, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2010) terjadi peningkatan nilai beberapa parameter yang

melebihi baku mutu kualitas air Danau Maninjau yaitu BOD, COD dan DO.

Gambar 2.29. Kandungan BOD Danau Maninjau Antara Tahun 2010 dan 2011

Sumber : Olahan Tabel SD-14, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Page 60: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-37

Gambar 2.30. Kandungan COD Danau Maninjau Antara Tahun 2010 dan 2011

Sumber : Olahan Tabel SD-14, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Gambar 2.31. Kandungan DO Danau Maninjau Antara Tahun 2010 dan 2011

Sumber : Olahan Tabel SD-14, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Analisis statistik sederhana

digunakan didalam perhitungan parameter yang melebihi Baku Mutu kualitas air danau. Dari parameter uji lapangan (pH, Suhu dan

DO), parameter DO berada di atas Baku Mutu. Sedangkan parameter uji laboratorium terdapat beberapa parameter yang melebihi berada di atas Baku Mutu.

Tabel 2.18. Parameter Kualitas Air Danau Yang Melebihi/Diatas Baku Mutu

No. Danau Parameter Yang Melebihi Baku Mutu Persentase (%)

1 Danau Maninjau Fisika : - 27,08

Kimia Anorganik

: BOD, COD, dan DO

Kimia Organik

: -

Mikrobiologi : - Sumber : Tabel SD-14.A, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

2.3.1.5. Kualitas Air Sumur Kualitas air sumur yang menjadi

indikator adalah air sumur pada daerah

pemukiman di perkotaan, yaitu air sumur yang berada di Kota Padang. Aktifitas domestik sangat mempengaruhi kualitas air

Page 61: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-38

sumur. Disamping itu, aktifitas manusia lainnya seperti pertanian, peternakan, industri dan pertambangan, juga dapat mempengaruhi kualitas air sumur. Pertimbangan lainnya, kondisi alami seperti kandungan mineral bebatuan dan tanah,

juga turut andil mempengaruhi kualitas air sumur penduduk.

Sejauh tidak mengandung logam berat, air sumur penduduk masih dapat digunakan dengan terlebih dahulu dilakukan pengolahan fisik secara sederhana, seperti penyaringan, dan lain-lain.

Tabel 2.19. Kualitas Air Sumur di Kota Padang

Parameter Sat Lokasi Sampling

S1 S2 S3 S4 S5 Nama Lokasi SP1 SP2 SP1 SP2 SP1 SP2 SP1 SP2 SP1 SP2 Koordinat Waktu Pemantauan Juli 2011

FISIKA

Tempelatur oC 31,00 29,90 31,20 20,60 30,20 30,20 30,40 30,00 30,30 29,40

Kekeruhan TNU 35,00 18,20 11,10 40,00 9,00 44,00 6,10 9,40 4,30 11,00

Warna TCU 2,00 0,00 4,00 11,00 14,00 2,00 5,00 2,00 5,00 1,00 KIMIA ANORGANIK

pH 6-9 6,35 6,97 6,76 9,71 7,07 6,98 7,20 7,11 6,35 7,21

Nitrit (NO2) Mg/L 0,024 0,017 0,043 0,022 0,058 0,019 0,031 0,043 0,096 0,034

Nitrat (NO3) Mg/L 0,21 0,16 0,33 0,24 0,35 0,20 0,29 0,37 0,27 0,30 Mangan (Mn) Mg/L 0,67 0,26 1,92 1,14 1,35 0,41 0,19 0,54 1,40 0,30 Kesadahan (CO3) Mg/L 7,0 6,2 8,1 6,7 6,9 5,6 7,4 8,3 5,7 1,2

Sulfat (SO4) Mg/L 202 188,75 106,25 82,25 57,50 65,00 47,50 1,25 6,25 23,75

Zat Organik Mg/L 2,98 3,58 2,98 4,19 5,40 1,77 5,40 2,98 3,58 1,16 Besi (Fe) Mg/L 1,07 0,81 0,51 1,18 0,33 1,22 0,25 0,30 0,22 0,49 Florida (F) Mg/L Ttd Ttd Ttd Ttd ttd Ttd ttd ttd ttd ttd

Sumber : Tabel SD-15.A, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011. Keterangan : Lokasi Sampling; S1= PT. Zaziro;S2= PT. Hansivan;S3= PT. Tazar;S4= PT. Sitasa;S5= PT. DHI

Khusus untuk kualitas air sumur, keberagaman data kualitas air tidak bisa dianalisa secara parsial. Pembahasan kualitas air sumur harus mengakomodasi berbagai faktor yang mempengaruhinya. Ketersediaan data secara series akan dapat menyempurnakan analisa data.

Pada beberapa daerah di Kota Padang, infiltrasi air laut mempengaruhi kualitas air sumur penduduk. Berkurangnya area resapan air akibat aktifitas

pembangunan menjadikan air hujan tidak terserap ke dalam tanah berdampak terhadap penurunan kandungan air tanah.

Analisis statistik sederhana digunakan didalam perhitungan parameter yang melebihi Baku Mutu kualitas air sumur. Dari parameter uji lapangan (pH, Suhu dan DO), semua parameter berada di bawah Baku Mutu. Sedangkan parameter uji laboratorium terdapat beberapa parameter yang melebihi berada di atas Baku Mutu

Page 62: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-39

Tabel 2.20. Parameter Kualitas Air Sumur Yang Melebihi/Diatas Baku Mutu

No. Lokasi Sampling Parameter Yang Melebihi Baku Mutu Persentase (%)

1 10 buah sumur di Kota Padang

Fisika : Kekeruhan 17,50 Kimia Anorganik : Mangan (Mn) dan Besi (Fe) Kimia Organik : - Mikrobiologi : - 2 6 buah sumur di Kab.

Pasaman Barat Fisika : - 6,45

Kimia Anorganik : Natrium Kimia Organik : - Mikrobiologi : - 3 3 buah sumur di Kota

Padang Panjang Fisika : - 10,53

Kimia Anorganik : - Kimia Organik : - Mikrobiologi : E. Coli dan Coliform

Sumber : Tabel SD-14.A, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011 2.3.2. Kecendrungan Perubahan

Kuantitas dan Kualitas Sumber Air 2.3.2.1. Kuantitas Sumber Air

Perubahan kuantitas air sungai berbeda untuk masing-masing sungai, kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah topografi, kondisi DAS, dan pengaruh dari aktifitas manusia.

Perbedaaan debit beberapa sungai dengan perbandingan antar waktu dapat

dilihat pada tabel di bawah ini. Tidak ada perbedaan yang signifikan debit air pada sungai-sungai kecuali sungai Batang Hari. Selisih debit maksimum hingga 1.423,81 m3/detik tahun 2010 dan 2011 dan debit minimum 400.97 m3/detik hal ini mengidentifikasikan bahwa kerusakan DAS Batang Hari sudah sangat parah.

Tabel 2.21. Kecenderungan/Trend Perubahan Debit Beberapa Sungai

No. Nama Sungai

Debit (m3/dtk) Debit (m3/dtk) Tahun 2010 Tahun 2011

Maks Min Maks Min 1 Bt. Lembang 33,93 0,99 36,00 0,71 2 Bt. Agam 52,30 2,61 52,30 2,61 3 Bt. Anai 33,32 4,82 70,00 25,00 4 Bt. Arau 144,00 1,12 144,00 1,12 5 Bt. Masang 43,03 11,48 43,03 11,48 6 Bt. Hari 130,43 34,02 1554,24 434,99

Sumber : Olahan Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Page 63: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-40

2.3.2.2. Kualitas Sumber Air Untuk sungai, kecenderungannya

perubahan dari tahun sebelumnya mengalami pemulihan, baik secara alami maupun melalui pengelolaan serta peningkatan kesadaran masyarakat akan

sungai yang bersih. Dari tabel di bawah ini digambarkan terjadinya penurunan parameter yang berada di atas baku mutu, dengan tingkat penurunan 33,16% terhadap Sungai Batang Hari, dan 3,37% terhadap Sungai Batang Lembang.

Tabel 2.22. Kecenderungan/Trend Perubahan Kualitas Air Sungai

No. Sungai Perubahan Kualitas Air Sungai (Parameter Yang Melebihi Baku Mutu)

2010 Persentase (%) 2011 Persentase

(%) 1 Sungai

Batanghari Fisika : TSS 39,35 Fisika : TSS 19,75

Kimia Anorganik

: BOD, COD, DO, Pospat, Nitrit, Amoniak, Raksa (Hg), Sulfida (H2S), dan Klorin Bebas (Cl2)

Kimia Anorganik

: BOD, COD, DO, Pospat, Nitrit, Amoniak, Raksa (Hg), Sulfida (H2S), Besi (Fe), dan Klorin Bebas (Cl2)

Kimia Organik

: - Kimia Organik

: -

Mikrobiologi : E. Coli dan Coliform Mikrobiologi : E. Coli dan Coliform

2 Sungai Batang Lembang

Fisika : TSS 24,74 Fisika : TSS 20,50 Kimia

Anorganik : BOD, COD, DO,

Pospat, Amoniak, Sulfida, dan Besi Fe)

Kimia Anorganik

: BOD, COD, DO, Pospat, Amoniak, Sulfida, dan Besi (Fe)

Kimia Organik

: - Kimia Organik

: -

Mikrobiologi : E. Coli dan Coliform Mikrobiologi : E. Coli dan Coliform

Sumber : Tabel SD-13.B, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

Berbanding terbalik dengan kualitas

air danau di Sumatera Barat, terutama Danau Maninjau. Dari pemantauan tahun sebelumnya (2010) tidak ada parameter yang melebihi baku mutu. Tetapi pada tahun ini (2011) terdapat beberapa parameter yang

melebihi baku mutu. Dengan demikian perubahan kecenderungannya adalah terjadinya penurunan kualitas air danau, dengan tingkat penurunannya adalah sebesar 27,08 %. ...................... 27,08%.

Page 64: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-41

Tabel 2.23. Kecenderungan Perubahan Kualitas Air Danau

No. Danau Perubahan Kualitas Air Danau (Parameter Yang Melebihi Baku Mutu)

2010 Persentase (%) 2011 Persentase

(%) 1 Danau

Maninjau Fisika : - 0,00 Fisika :

- 27,08

Kimia Anorganik

: - Kimia Anorganik : BOD, COD, dan DO

Kimia Organik : - Kimia Organik : - Mikrobiologi : - Mikrobiologi : -

Sumber : Tabel SD-14.B, Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011.

2.4. UDARA Kualitas udara ambien sangat berhubungan dengan tingkat kesehatan masyarakat dan kegiatan pembangunan. Peningkatan penggunaan energi pada kegiatan pembangunan pada akhirnya akan meningkatkan pencemaran udara. Udara yang tercemar (tidak memenuhi baku mutu udara ambien) dapat meningkatkan berbagai jenis penyakit seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) bahkan dapat menyebabkan kematian apabila kadarnya di udara sudah berbahaya untuk jangka waktu yang panjang.

Sesuai dengan amanat UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, maka pemerintah wajib menginformasikan kualitas udara kepada masyarakat.

Sumatera Barat telah menyusun Rencana Pencapaian SPM (RP-SPM)

Bidang Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat 2010-2014 dengan menerbitkan Pergub. No. 25 tahun 2010 tentang Rencana Pencapaian dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera. Untuk itu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam hal ini Bapedalda Provinsi Sumatera Barat telah melakukan pemantauan kualitas udara ambien secara kontiniu (berkala), dengan penetapan obyek dan parameter mengacu kepada ketiga aturan dan petunjuk teknis tersebut.

Sesuai dengan target RP-SPM tahun 2011, maka pada tahun 2011 telah dilakukan pemantauan dan pengukuran kualitas udara ambien pada 10 (sepuluh) Kab/Kota di Provinsi Sumatera Barat yaitu Kota Padang, Kota Bukitinggi, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Solok, Kota Payakumbuh, Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kab. Limapuluh Kota dan Kab. Agam. Berdasarkan data yang ada maka isu lingkungan berkaitan dengan kualitas udara adalah sebagai berikut :

- Umumnya kualitas udara di Sumatera

Barat baik namun terjadi kecendrungan

Page 65: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-42

penurunan kualitas udara pada kota-kota besar seperti Padang dan Bukitiinggi

- Parameter yang cendrung diatas ambang batas adalah partikel debu. Dalam pembahasan kualitas udara

ambien kali ini, akan dilakukan pendekatan penulisan sebagai berikut :

Penulisan dibagi 2 kelompok yaitu : Kondisi umum dan kecendrungan perubahan.

Analisis dilakukan hanya untuk parameter yang ditetapkan pada Standar Pelayanan Minimal Bidang LH yang ditetapkan oleh Permen LH No. 19 tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Permen LH No. 20 tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Analisis lokasi dilakukan hanya pada lokasi yang ditetapkan dalam Rencana Pencapaian SPM (RP-SPM) Provinsi Sumatera Barat tahun 2011

KondIsi umum menggunakan pendekatan analisis statistik yang menunjukkan kondisi rata-rata dan kondisi ekstrim (maksimum atau minimum) kualitas udara ambien di Sumatera Barat dengan melakukan

perbandingan antar lokasi dan baku mutu

Kecendrungan perubahan menggunakan pendekatan analisis perbandingan antar waktu pada lokasi tertentu. Terutama dalam kaitannya isu perubahan kualitas udara

Berikut ini adalah hasil pemantauan kualitas udara yang dilakukan pada tahun 2010 dan 2011 untuk melihat kecendrungan perubahan kualitas udara yang terjadi.

2.4.1. Kondisi Umum

2.4.1.1. Kualitas Udara Ambien Menurut LokasI

Secara umum kondisi udara di Provinsi Sumatera Barat termasuk berkategori baik. Berdasarkan hasil analisa di laboratorium, untuk nilai parameter PM10, C0 dan SO2 pada masing-masing titik pantau masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan. Untuk parameter TSP, pada titik pantau Depan Kantor Lurah Lubeg, Kota Padang yaitu 235 µg/Nm3 dan Simp. Empat Padang Luar Kab. Agam 235 µg/Nm3 , nilainya telah melewati batas baku mutu yaitu 230 µg/Nm3. Untuk nilai O3 pada titik pantau di Perum Siteba Kota Padang juga telah melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan yaitu 274 µg/Nm3 dari nilai baku mutu yaitu 235 µg/Nm3. Gambar 2.32 sampai dengan Gambar 2.35 menggambarkan nilai konsentrasi per parameter yang dibandingkan antar lokasi.

Page 66: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-43

Parameter PM₁₀

Dari grafik 2.32, dapat dilihat bahwa nilai PM10 untuk masing-masing lokasi masih berada di bawah nilai baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan PP 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Namun terlihat bahwa Kota Padang terutama di titik pemantauan Pustu Ulu Gadut memiliki

nilai PM10 yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya. Sementara nilai PM10 terendah di jumpai pada titik pantau Nagari Sungai Antuan Muko, Kab. Limapuluh Kota. Tingginya nilai parameter PM10 di Pustu Ulu Gadut, Kota Padang dipengaruhi oleh aktivitas Pabrik PT Semen Padang.

Gambar 2.32. Kualitas Udara Berdasarkan Parameter PM10

0

50

100

150

Solok

Payakumbuh

Padang

Bukittinggi

Pessel

Padang Pariaman

Pariaman

Padang Panjang

Limapuluh Kota

Agam

Baku mutu

μg/N

Kab/Kota

Kualitas Udara Kab/Kota di Sumatera Barat Parameter PM₁₀

Perum. Siteba

Pustu Ulu Gadut

Kantor Lurah Pulai Anak Air

Nagari S. Antuan Muko

PP 41tahun  1999 

Sumber : Olahan Tabel SD-16, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2011

Parameter Debu (TSP)

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa nilai TSP tertinggi ditemui pada Kota Padang khususnya di Depan Kantor Lurah Lubeg diikuti oleh Kab. Agam (Simp. Padang Luar) dan telah berada di atas baku mutu yang telah ditetapkan. Sementara untuk Kab/Kota lainnya masih berada dibawah baku mutu yang telah

ditetapkan, dimana nilai TSP terendah terdapat di depan PDAM Painan, Kab. Pesisir Selatan.

Tingginya nilai TSP pada Kota Padang diakibatkan oleh aktifitas Pabrik Semen dan industri lainnya (pabrik CPO dan karet), sedangkan di Kab. Agam khususnya Simp. Empat Padang Luar sumber TSP adalah akibat aktifitas kendaraan bermotor

Page 67: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-44

yang padat karena lokasi pemantauan merupakan persimpangan jalan yang ramai

dan sering terjadi kemacetan.

Gambar 2.33. Kualitas Udara Berdasarkan Parameter TSP

0

50

100

150

200

250

Solok

Payakumb

uh

Padang

Bukittinggi

Pessel

Padang Pariam

an

Pariaman

Padang Panjang

Limapuluh Kota

Agam

Baku mutu

μg/N

Kab/Kota

Simp. Rumbio

Depan Kantor UKM

Depan Kantor Lurah Lubeg

Term. Aur Kuning

Depan PDAM Painan

Term. Lb. Alung

Lap. Merdeka

Simpang Pdg Panjang

Simp. Empat Padang Luar

PP 41tahun 1999 

Sumber : Olahan Tabel SD-16, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2011

Parameter Karbon Monoksida (CO)

Secara umum, kualitas udara masing-masing Kab/Kota yang dipantau untuk parameter CO masih berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan. Kandungan CO tertinggi ditemui pada Kab. Agam, terutama pada titik pantau Simpang

Empat Padang Luar, sedangkan nilai terendah diperoleh pada titik pantau di depan PDAM Painan, Kab. Pesisir Selatan. Tingginya nilai CO pada titik pantau Simpang Empat Padang Luar disebabkan karena titik pantau merupakan jalur padat kendaraan dan sering terjadi kemacetan.

Gambar 2.34. Kualitas Udara Berdasarkan Parameter CO

0500

1000150020002500300035004000450050005500

Solok

Payakumbuh

Padang

Bukittinggi

Pessel

Padang Pariaman

Pariaman

Padang Panjang

Limapuluh Kota

Agam

Baku mutu

μg/N

Kab/Kota

Simp. Rumbio

Depan Kantor UKM

Depan Kantor Lurah Lubeg

Perum. Siteba

Pustu Ulu Gadut

Term. Aur Kuning

Kantor Lurah Pulai Anak Air

Depan PDAM Painan

Term. Lb. Alung

Sumber : Olahan Tabel SD-16, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2011

Page 68: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-45

Gambar 2.35. Kualitas Udara Berdasarkan Parameter Ozon (O₃)

0

50

100

150

200

250

300

Solok

Payakumbuh

Padang

Bukittinggi

Pessel

Padang Pariam

an

Pariaman

Padang Panjang

Limapuluh Kota

Agam

Baku mutu

μg/N

Kab/Kota

Kualitas Udara Kab/Kota di Sumatera Barat Parameter O₃ Simp. Rumbio

Depan Kantor UKM

Depan Kantor Lurah Lubeg

Perum. Siteba

Pustu Ulu Gadut

Term. Aur Kuning

Kantor Lurah Pulai Anak Air

Depan PDAM Painan

Term. Lb. Alung

Lap. Merdeka

Simpang Pdg Panjang

Nagari S. Antuan Muko

Simp. Empat Padang Luar

PP 41tahun 1999

Sumber : Olahan Tabel SD-16, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2011

Parameter Ozon (O3)

Kualitas udara untuk parameter O3 tertinggi ditemui di Kota Padang, terutama untuk titik pantau di Perumahan Steba yang nilainya telah melewati baku mutu yang

ditetapkan. Nilai terendah ditemui pada titik pantau Nagari Sungai Antuan Muko, Kab. Limapuluh Kota. Sedangkan untuk titik pantau lainnya dimasing-masing Kab/Kota masih dibawah baku mutu.

Gambar 2.36. Kualitas Udara Berdasarkan Parameter Sulfur Dioksida (SO₂)

Sumber : Sumber : Olahan Tabel SD-16, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2011

Page 69: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-46

Parameter Sulfur Dioksida (SO₂)

Pemantauan terhadap kualitas udara untuk parameter SO2 hanya dilakukan di Kota Padang khususnya di Depan Kantor Lurah Tanjung Saba Pitameh dan di Puskesmas Pembantu Ulu Gadut, dengan pertimbangan kedua lokasi ini dekat dengan kawasan industri. Dari data yang diperoleh nilai SO2 untuk masing-masing lokasi masih berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan.

2.4.1.2. Kualitas Air Hujan

Kualitas udara Provinsi Sumatera Barat juga dipantau melalui kualitas air hujan pada 2 (dua) kota, yaitu Kota Padang dan Kota Payakumbuh. Dari hasil yang diperoleh, kualitas air hujan pada kedua kota tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai pH, SO4 dan Cr yang masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan.

Tabel 2.24. Kualitas Air Hujan Di Kota Padang dan Payakumbuh, 2011

No Parameter Satuan Baku Mutu

Hasil Analisa

Padang Payakumbuh

1 Kromium Valensi Vl (Cr) mg/L 0,05 <0.002 <0,002 2 pH - 5,5 – 9,0 7,26 6,1 3 Sulfat (SO₄) mg/L 400 2,861 1,010 4 DHL umhos/cm - 73,9 17,2 5 Kalsium sebagai Ca mg/L 0,005 13,22 0,252 6 Magnesium sebagai Mg mg/L - <0,1 0,042 7 Amoniak (NH₃-N) mg/L - 0,03 0,12 8 Natrium (Na) mg/L - Ttd 0,126 9 NO₂ mg/L - <0.002 0,0249

Keterangan: Baku mutu berdasarkan Permenkes No.416/MenKes/Per/IX/1990 tentang Syarat- syarat dan pengawasan kualitas air.

Sumber : Olahan Tabel SD 17, Buku Data SLHD,2011.

4.2. Kecendrungan Perubahan

4.2.1. Kualitas Udara Ambien

Untuk kecendrungan perubahan kualitas udara akan dibahas menggunakan pendekatan analisis perbandingan antar waktu pada 3 (tiga) lokasi, yaitu Kota Padang dan Kota Bukittinggi dimana kedua Kota tersebut menunjukkan terjadinya kecendrungan penurunan kualitas udara serta Kabupaten Pesisir Selatan yang

mewakili lokasi dengan kualitas udaranya yang cenderung stabil dan tergolong baik.

Parameter PM₁₀ Dari Grafik dibawah dapat dilihat

perubahan kualitas udara untuk parameter PM10 pada 3 (tiga) titik pantau (Perum Siteba, Padang; Pustu Ulu Gadut, Padang dan Pusk. Anak Air, Bukittinggi). Peningkatan nilai parameter PM10 terlihat pada 2 (dua) lokasi titik pantau yaitu di Perum Siteba dan Pustu ulu Gadut, Kota

Page 70: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-47

Padang masing-masing sebesar 58,1 µg/Nm³ dan 89,67 µg/Nm³. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kecendrungan penurunan kualitas udara pada kedua titik . Sementara pada lokasi Pusk. Anak Air Kota

Bukittinggi nilainya untuk tahun 2011 ini masih sama dengan tahun sebelumnya (2010). Secara umum nilai PM10 utnuk masing-masing lokasi masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan.

Gambar 2.37. Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 Untuk Parameter PM10

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

Parameter Debu (TSP)

Perubahanan kualitas udara pada 3 (tiga) titik pemantauan di Sumatera Barat (Simp. Lubeg Padang, Term. Aur Kuning Bukittinggi dan PDAM Painan Kab. Pesisir Selatan) untuk parameter TSP tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat pada grafik 2.38.

Pada titik pantau Simpang Lubuk Begalung Padang dan Terminal Aur Kuning Bukittinggi pada tahun 2011 nilai TSP mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010 masing-masing sebesar 179 µg/Nm³ dan 153,56 µg/Nm³. Meskipun demikian untuk tahun 2011, nilai TSP di Kota Padang masih berada di atas baku mutu yang telah ditetapkan.

Gambar 2.38. Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 untu Parameter TSP

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

Page 71: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-48

Sementara untuk titik PDAM Painan, Kab. Pesisir Selatan terjadi peningkatan nilai TSP yang tidak signifikan, yaitu sebesar 1,41 µg/Nm³, namun masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan.

Parameter CO

Dibandingkan dengan data yang diperoleh tahun 2010, pada tahun 2011 terjadi peningkatan nilai CO pada 5 (lima) titik pantau di Sumatera Barat (Simpang Lubuk Begalung, Padang; Puskesmas Pembantu Ulu Gadut, Padang; Perumahan Siteba, Padang; Terminal Aur Kuning dan Puskesmas Anak Air, Bukittinggi). Namun jika dibandingkan dengan data yang diperoleh pada tahun 2009, kualitas udara untuk parameter CO pada tahun 2010 di

Simp. Lubeg Padang dan PDAM Painan Kab. Pesisir Selatan, terjadi penurunan nilai CO yang cukup besar masing-masing 6.824,85 µg/Nm³ dan 1.043,325 µg/Nm³.

Peningkatan nilai CO terbesar diperoleh pada titik Perumahan Siteba, diikuti dengan Puskesmas Pembantu Ulu Gadut Padang dan Simpang Lubuk Begalung, Padang serta Puskesmas Anak Air; dan Terminal Aur Kuning Bukittinggi, yaitu masing-masing sebesar 669,9 µg/Nm³; 667,9 µg/Nm³; 221,85 µg/Nm³; 6,045 µg/Nm³ dan 3,83 µg/Nm³ . Sementara pada titik pantau depan PDAM Painan, Kab. Pesisir Selatan terjadi penurunan nilai CO yang tidak signifikan yaitu sebesar 0,285 µg/Nm³.

Gambar 2.39. Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 untu Parameter CO

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

Parameter O₃ 

Untuk titik pantau Simpang Lubuk Begalung Kota Padang, jika dibandingkan

tahun 2009, terjadi kenaikan nilai O3 yang cukup besar yaitu 151,3 µg/Nm³ pada tahun 2010 dan 156,8 µg/Nm³ pada tahun

Page 72: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-49

2011. Sementara pada titik pantau depan PDAM Painan Kab. Pesisir Selatan, dibandingkan dengan tahun 2009 nilai O3 mengalami penurunan sebesar 3,66 µg/Nm³ pada tahun 2010 dan 8,79 µg/Nm³ pada tahun 2011. Sementara berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2010, pada tahun 2011 terjadi peningkatan nilai O3 pada 5 (lima) titik pantau yaitu Simp. Lubeg, Perum

Siteba, Pustu Ulu Gadut Kota Padang, serta Terminal Aur Kuning dan Puskesmas Anak Air Bukittinggi masing-masing sebesar 5,5 µg/Nm³; 39,6 µg/Nm³; 120,63 µg/Nm³; 15,4 µg/Nm³ dan 7,75 µg/Nm³. Hal ini menunjukkan terjadinya kecendrungan penurunan kualitas udara terutama untuk parameter O3 pada 5 (lima) titik pantau tersebut.

Gambar 2.40. Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 untu Parameter O₃

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

Parameter SO2

Dibandingkan dengan data yang diperoleh pada tahun 2010, diketahui bahwa di tahun 2011 ini telah terjadi penurunan nilai SO3 pada kedua titik pemantauan di Lubuk Bagalung dan Puskesemas Pembantu Ulu

Gadut Padang, dengan penurunan nilai masing-masing sebesar 6,1 µg/Nm³ dan 10,7 µg/Nm³. Pada titik Simp. Lubeg, jika dibandingkan dengan tahun 2009 nilai SO3 juga mengalami perbaikan kualitas sebesar 136,94 µg/Nm³ pada tahun 2010 dan 143,04 µg/Nm³ pada tahun 2011.

Page 73: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-50

Gambar 2.41. Perbandingan Kualitas Udara Tahun 2010 dan 2011 untuk Parameter CO

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

4.2.2. Kualitas Air Hujan

Pemantauan terhadap Kualitas air hujan di Sumatera Barat dilakukan terhadap 2 (dua) kota yaitu Kota Padang dan Kota Payakumbuh. Pada Kota Payakumbuh, di tahun 2011 terjadi penurunan nilai pH sebesar 1,1 dibandingkan tahun 2010, sementara untuk parameter lainnya terjadi peningkatan nilai. Meskipun nilai untuk masing-masing parameter masih pada batas baku mutu, data yang diperoleh pada tahun 2011 ini menunjukkan adanya kecendrungan

penurunan kualitas air hujan di Kota Payakumbuh.

Di Kota Padang, pada tahun 2011 nilai pH air hujan naik sebesar 1,34 dibandingkan data tahun 2010. Sementara untuk parameter Na dari 0,472 mg/L menjadi tidak terdeteksi. Untuk parameter lainnya, pada kota Padang terjadi peningkatan nilai dibandingkan tahun yang lalu (2010). Namun nilai untuk masing-masing parameter masih pada batas baku mutu yang telah ditetapkan.

Tabel 2.25. Perbandingan Kualitas Air Hujan Tahun 2010 dan 2011

No. Parameter Satuan Baku Mutu

Payakumbuh Padang 2010 2011 2010 2011

1 pH 5,5 – 9,0 7.2 6,1 5,92 7,26

2 DHL mmhos/em - - 17,2 28,5 73,9

3 S04-2 mg/L 400 0.21 1,010 0,625 2,861

4 N03 mg/L 10 - - 0,248 -

5 Cr mg/L 0,05 ttd <0,002 <0,002 <0,002 6 NH4 mg/L - Ttd - - -

7 Na mg/L - Ttd 0,126 0,472 ttd 8 Ca2+ mg/L 0,005 Ttd 0,252 <0,5 13,22

9 Mg2+ mg/L - 0.02 0,042 <0,1 <0,1 Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

Page 74: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-51

2.5. IKLIM Letak geografis Sumatera Barat yang

berdekatan dengan garis lintang nol derajat, dibatasi oleh Samudera Hindia disebelah Barat dan bentuk permukaan yang tidak seragam (kombinasi antara dataran rendah dan dataran tinggi) menciptakan kondisi iklim yang cukup unik dan kompleks. Secara garis besar Provinsi Sumatera Barat mempunyai iklim tropis basah, dengan curah hujan tahunan yang relatif tinggi. Beberapa isu terkait Iklim Sumatera Barat tahun 2011 adalah sebagai berikut:

• Pada bulan November 2011, secara umum wilayah di Provinsi Sumatera Barat memiliki curah hujan yang tinggi. Hal ini patut diwaspadai karena curah hujan tersebut umumnya bersifat diatas normal.

• Pada beberapa wilayah di Prov. Sumatera Barat seperti Kab. Agam dan Kab Solok Selatan curah hujan rata-rata pada tahun 2011 lebih rendah dari tahun 2010 . Hal ini patut diwaspadai dalam kaitannya kerentanan terhadap kekeringan. Sementara pada Kota Padang dan Kab. Pasaman Barat curah hujan di tahun 2011 justru lebih tinggi dibandingkan tahun 2010.

Pembahasan dalam penulisan kali ini dibagi dalam 3 kelompok yaitu Kondisi Umum, Kecenderungan Perubahan dan Catatan Khusus yang membahas tentang hasil evaluasi penggunaan BPO di Sumatera

Barat. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut:

1. Kondisi umum menggunakan pendekatan:

• Analisis statistik yang menunjukkan kondisi rata-rata dan kondisi ekstrim (maksimum atau minimum)

• Analisis perbandingan antar lokasi di wilayah Prov. Sumatera Barat.

2. Kencendrungan perubahan, menggunakan pendekatan analisis perbandingan antar waktu, yaitu perbandingan antara tahun 2010 dengan 2011 pada beberapa lokasi yang mewakili yaitu Kota Padang, Kab. Agam, Kab. Solok Selatan dan Kab. Pasaman Barat.

3. Catatan khusus akan membahas kaitannya dengan pemanfaatan bahan perusak ozon terhadap perubahan iklim.

2. 5.1 Kondisi Umum

Secara garis besar Provinsi Sumatera Barat mempunyai iklim tropis basah, dengan curah hujan tahunan yang relatif tinggi. Suhu rata-rata di Wilayah Provinsi Sumatera Barat berkisar antara 19°C – 37°C, dengan curah hujan rata-rata bulanan berkisar 3,9 mm – 826 mm/bulan.

Sumatera Barat mengalami musim hujan sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan November dan akhir Maret/awal April. Pada bulan November ini

Page 75: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-52

seluruh wilayah Sumatera Barat memiliki curah hujan tinggi. Sementara itu pada akhir bulan Maret atau awal April hujan yang jatuh cukup banyak, namun tidak sebanyak pada bulan November.

2.5.1.1. Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Dan Sifat Hujan

Berdasarkan data yang diperoleh, pada tahun 2011 rata-rata wilayah di Provinsi Sumatera Barat mengalami curah hujan tertinggi di Bulan November yaitu berkisar 27 mm – 826 mm, dengan curah hujan tertinggi ditemui di Kota Padang yaitu sebesar 826 mm dan terendah di Kab. Sijunjung yaitu sebesar 27 mm. Sifat hujan pada bulan ini rata-rata bersifat di atas

normal, yang berarti pada bulan ini hal yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan terjadinya banjir.

Sementara itu, rata-rata curah hujan terendah ditemui pada bulan Mei – Juli yaitu berkisar 3,9 mm – 407,7 mm, dimana curah hujan terendah terdapat di Kota Padang Panjang yaitu pada bulan Juli sebesar 3,9 mm dan tertinggi di Kab. Padang Pariaman sebesar 407,7 mm juga pada bulan Juli, sehingga pada bulan-bulan ini juga perlu diwaspadai terjadinya kekeringan pada beberapa daerah.

Gambar 2.42. Curah Hujan Rata-rata di Provinsi Sumatera Barat

Sumber : Olahan Tabel SD-22, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2011

2.5.1.2. Suhu Rata-Rata Bulanan

Suhu rata-rata bulanan di wilayah Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat dari grafik berikut. Pada tahun 2011 ini suhu rata-rata terendah bulanan di wilayah Sumatera Barat

didapatkan pada Kota Padang Panjang yaitu berkisar 12˚C di bulan Februari, sementara suhu rata-rata bulanan tertinggi terdapat di Kota Solok pada bulan Agustus – Desember yaitu berkisar 37˚C. Untuk Kab/Kota lainnya, suhu rata-rata relatif stabil berkisar 20˚C - 31˚C.

Page 76: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-53

Gambar 2.43. Suhu Rata-rata di Provinsi Sumatera Barat

Sumber : Olahan Tabel SD-23, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2011

2.5.2. Kecenderungan Perubahan Iklim Mikro

Dalam sub bab ini akan dibahas kecenderungan perubahan iklim mikro pada 4 (empat) Kab/Kota di Wilayah Provinsi Sumatera Barat, yaitu Kota Padang, Kab. Agam, Kab. Solok Selatan dan Kab. Pasaman Barat. Dalam pembahasan kali ini juga akan dianalisis secara terintegrasi antara suhu dan curah hujan.

a. Kota Padang

Secara umum, rata-rata curah hujan pada tahun 2011 di Kota Padang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2010. Peningkatan curah hujan khususnya terjadi pada bulan Februari, Maret, April, Juni, September, November dan Desember, dimana peningkatan tertinggi terjadi pada

bulan November. Sementara itu pada bulan Januari, Mei, Juli, Agustus dan Oktober, curah hujan rata-rata di Kota Padang justru mengalami penurunan, dimana penurunan terbesar terjadi pada bulan Juli.

Curah hujan tertinggi pada tahun 2010 jatuh pada bulan November yaitu sebesar 561,09 mm dan terendah sebesar 133,09 mm pada bulan Juni. Pada tahun 2011 di bulan November, selain mengalami curah hujan tertinggi yaitu 826 mm dan bersifat diatas normal, suhu rata-rata Kota Padang pada bulan tersebut juga lebih rendah dibandingkan bulan lainnya yaitu 24,8˚C. Sedangkan curah hujan terendah di Kota Padang terjadi pada bulan Mei yaitu 118 mm dengan suhu rata-rata 27,3˚C, atau lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Page 77: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-54

Gambar 2.44. Perbandingan Curah Hujan Tahun 2010 dan 2011 di Kota Padang

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

b. Kab. Agam

Pada tahun 2011 curah hujan pada setiap bulannya di Kab. Agam lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2010. Curah hujan tertinggi di Kab. Agam pada tahun 2010 terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 446,85 mm dan terendah pada bulan Juli yaitu sebesar 211,75 mm. Sedangkan pada

tahun 2011 curah hujan tertinggi bergeser ke bulan April yaitu sebesar 311,8 mm dengan suhu 23,9˚C. Suhu rata-rata terendah terjadi di bulan Desember dimana sifat hujan pada bulan tersebut termasuk diatas normal. Curah hujan terendah pada tahun 2011 terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 88,5 mm dengan suhu 24,1˚C.

Gambar 2.45. Perbandingan Curah Hujan Tahun 2010 dan 2011 di Kab. Agam

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

Page 78: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-55

c. Kab. Solok Selatan

Curah hujan rata-rata di Kab. Solok Selatan pada tahun 2011 jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2010. Penurunan curah hujan tertinggi terjadi di bulan Desember dimana pada tahun 2010 curah hujan rata-rata sebesar 329,14 mm, namun pada 2011 menjadi hanya 25 mm dengan suhu rata-rata 27,5˚C.

Pada tahun 2010, curah hujan tertinggi terjadi di bulan Desember yaitu sebesar

329,14 mm dan terendah di bulan Juli yaitu sebesar 123,86 mm. Sedangkan pada tahun 2011, curah hujan tertinggi berada di bulan Februari yaitu sebesar 63,6 mm dengan suhu rata-rata 27˚C dan terendah di bulan Desember sebesar 25 mm dengan suhu 27,5˚C. Secara umum, jika dilihat dari curah hujan yang terjadi pada bulan September – Desember, sifat hujan di Kab. Solok Selatan masih termasuk normal.

Gambar 2.46. Perbandingan Curah Hujan Tahun 2010 dan 2011 di Kabupaten Solok Selatan

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

d. Kab. Pasaman Barat

Dibandingkan dengan tahun 2010, curah hujan rata-rata tahun 2011 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan tertinggi terjadi di bulan Maret dimana curah hujan rata-rata meningkat dari 89 mm pada tahun 2010 menjadi 750,5 mm pada tahun 2011. Curah hujan tertinggi di tahun 2010 terjadi pada bulan September

yaitu sebesar 347 mm , namun di tahun 2011 curah hujan tertinggi terjadi di bulan Maret yaitu sebesar 750,5 mm dengan suhu rata-rata 25,6˚C. Sementara curah hujan terendah pada tahun 2010 terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 55 mm dan pada tahun 2011 bergeser ke bulan November yaitu sebesar 195,4 mm dengan suhu rata sebesar 25˚C.

Gambar 2.46. Perbandingan Curah Hujan Tahun 2010 dan 2011

di Kabupaten Pasaman Barat

Page 79: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-56

Sumber : Buku Data SLHD 2011 dan SLHD 2010

2.5.3. Catatan Khusus Terjadinya pergeseran musim hujan

dan kemarau menunjukkan telah terjadinya perubahan iklim di Indonesia. Perubahan iklim bukan hanya disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) namun penggunaan bahan perusak ozon (BPO) dalam berbagai sektor kehidupan juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan iklim. Dalam sub bab Catatan Khusus ini akan dibahas tentang hasil evaluasi penggunaan BPO di Prov. Sumatera Barat pada tahun 2010 - 2011.

Bapedalda Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2010-2011 telah melakukan pengawasan serta monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan/usaha yang disinyalir menggunakan Bahan Perusak Ozon pada 82 bengkel servis peralatan pendingin, 5 (lima) distributor refrigeran dan 1 (satu) kegiatan industri busa pada 15 Kab/Kota di Prov. Sumatera Barat.

Dari beberapa kegiatan yang dipantau diperoleh data bahwa kurang dari 50% kegiatan yang menggunakan refrigerant murni dan ramah lingkungan. Sementara itu peralatan daur ulang CFC yang merupakan hibah dari Multilateral Fund (MLF) masih belum dimanfaatkan secara optimal disebabkan oleh kesulitan dalam perbaikan kerusakan alat, teknisi yang pindah serta kurangnya kesadaran pihak bengkel untuk memanfaatkan peralatan daur ulang sesuai fungsinya, serta belum semua pengelola bengkel servis peralatan pendingin rumah tangga dan AC kendaraan yang memperoleh pelatihan teknis tentang penggunaan refrigerant ramah lingkungan maupun sosialisasi berkaitan dengan dampak perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon. Berikut data hasil monitoring penggunaan refrigerant di Sumatera Barat tahun 2010 – 2011.

Tabel 2.26. Data Kegiatan Penggunaan Refrigerant di Provinsi Sumatera Barat 2011 No Kab/Kota Jumlah Penggunaan Refrigeran Keterangan

Page 80: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-57

Kegiatan yang

Dipantau Ramah

Lingkungan Ramah

Lingkungan dan Oplosan /Dilarang

Oplosan dan atau Dilarang

1 Padang 35 20 3 9 3 distributor tdk memiliki identifier refrigerant. 2 Bukittinggi 3 2 - 1 3 Kota Solok 6 3 1 2 4 Payakumbuh 11 4 5 2 5 Pariaman 5 3 2 - 6 Sawahlunto 1 1 - - 7 Pdg. Pariaman 3 - - 3 8 Agam 7 4 1 2 9 Tanah Datar 2 1 - 1 10 Pesisir Selatan 2 - - 2 11 Kab. Solok 2 1 - 1 12 Dharmasraya 5 1 2 2 13 Sijunjung 2 - - 2 14 Pasaman Barat 2 2 - - 15 Pasaman 2 1 - 1

TOTAL 88 43 14 28 Sumber : Bapedalda Sumatera Barat, 2011 2.6. LAUT, PESISIR DAN

PANTAI

Sumatera Barat merupakan provinsi yang memiliki wilayah laut dan pesisir cukup luas. Luas wilayah laut tersebut seluas 186.500 km2 atau 4 (empat) kali lipat dibandingkan luas daratan yang ada. Panjang garis pantai 1.973.24 Km serta mempunyai 185 buah pulau pulau kecil, terdiri dari 57.880.00 km2 laut teritorial dan perairan ZEE 128,700,00 km2. Wilayah laut Sumatera Barat terletak pada 7 (tujuh) kabupaten/kota yaitu : Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Ketujuh kabupaten/kota tersebut berhadapan langsung dengan Samudera Hindia (Samudera Indonesia).

Dilihat dari luasnya wilayah laut dan perairan yang ada, potensi kelautan dan

perikanan di Sumatera Barat cukup besar. Potensi kelautan yang mungkin dikembangkan perikanan tangkap (ikan tuna, cakalang, tongkol, ikan kerapu, , ikan, kepiting, udang, cumi-cumi dll), budidaya rumput laut, wisata bahari dan sumber energi gelombang. Potensi kelautan dan perikanan yang ada hingga sejauh ini belum sebanding dengan pemanfaatannya. Pemanfaatan yang belum optimal ini diakibatkan karena masih minimnya sumberdaya manusia dalam mengelola potensi yang ada. Selain potensi yang dimiliki, laut juga rentan terhadap ancaman baik yang berasal dari alam (gelombang pasang, gempa bumi dan gelombang tsunami) maupun akibat aktifitas manusia dalam menangkap ikan (berupa penangkapan ikan illegal, overfishing) sehingga menyebabkan kerusakan terumbu karang dan berkurangnya hasil tangkapan didaerah tertentu. Pencemaran juga telah menyebabkan rusaknya terumbu karang dan

Page 81: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-58

padang lamun di Sumatera Barat. Berkurangnya luasan mangrove disebabkan oleh pengalihan fungsi hutan mangrove menjadi areal perkebunan, pemukiman, dan pemanfaatan kayu untuk bahan bangunan. Hal ini disebabkan tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekosistim pesisir dan laut masih rendah dan penegakan hukum belum dilakukan secara optimal

Potensi perikanan dan kelautan yang sangat besar kalau tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Isu lingkungan kritis pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pantai Tahun 2011 adalah :

- Kekeruhan kualitas air laut di Sumatera Barat umumnya diatas baku mutu.

- Kerusakan Terumbu Karang terjadi sangat berat pada lokasi-lokasi tertentu. Persentase kerusakan tertinggi berada di Kabupaten Agam, sedangkan kerusakan terluas terjadi di Kab. Kepulauan Mentawai.

- Terjadi kerusakan padang lamun terberat berada di daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai;

- Umumnya tutupan mangrove di Sumatera Barat relatif kecil, terutama di Kota Padang.

- Perkembangan laju kerusakan terumbu karang, padang lamun dan mangrove sulit dianalsiis karena tidak adanya pemantauan/pengukuran yang rutin dan pengukuran laju kerusakan terumbu

karang dan padang lamun perlu penyelaman, sehingga muncul data yang sangat menyolok antara tahun 2010 dan 2011 Untuk menganalisis status dalam kajian

status, pressure dan respons (SPR), maka dilakukan pendekatan :

a. Analisis dibagi dalam dua kondisi yaitu kondisi umum dan kecenderungan perubahan kualitas lingkungan pesisir dan laut.

b. Analisis untuk mengambarkan kondisi umum dilakukan dengan analisis statistik yang menunjukkan kondisi ekstrim (terjelek) dan kondisi rata-rata kualitas lingkungan pesisir dan laut yang dibandingkan dengan baku mutu dan kriteria kerusakan lingkungan. Analisis dilakukan secara integrasi dengan perbandingan antar lokasi.

c. Analisis baku kerusakan berdasarkan kriteria umum yang berlaku pada sektor kerusakan daerah pesisir dan laut, sedangkan analisis baku mutu pencemaran adalah Keputusan Menteri LH No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Lampiran II.

d. Analisis untuk menggambarkan kecendrungan perubahan kualitas lingkungan pesisir dan laut dilakukan dengan perbandingan antar waktu terhadap isu di atas.

2. 6.1. Kondisi Umum Terdapat 4 (empat) indikator untuk melihat status kerusakan lingkungan pesisir

Page 82: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-59

dan laut yaitu kualitas air laut, penutupan dan kondisi terumbu karang, kerapatan hutan mangrove. Berikut ini ulasan mengenai kondisi pesisir dan laut di 7 (tujuh) kabupten dan kota di Sumatera Barat yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

2.6.1.1. Kualitas Air Laut Umumnya kualitas air laut di

Sumatera Barat sudah tercemar. Parameter yang berada diatas baku mutu adalah kekeruhan, DO, BOD5, Amonia Total, NO3-N, Phospat dan Coliform. Parameter Kualitas Air Laut yang berada di atas ambang batas di Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 2.27. berikut.

Tabel. 2.27. Parameter Kualitas Air Laut yang Berada di Atas Ambang Batas Di Sumatera Barat Tahun 2011

No Parameter Baku mutu

Satuan Lokasi

1 Lokasi 2

Lokasi 3

Lokasi 4

Lokasi 5

1 Kekeruhan <5 NTU 5,7 6 5,56

2 DO >5 Mg/l 3,19

3 BOD5 10 Mg/l 15,4 15,4

4 Amonia total Nihil Mg/l <0,05 12 0,216

5 NO3-N 0,008 Mg/l <0,1

6 Pospat 0,015 Mg/l 0,031

7 Coliform 1000 MPN/100ml >24000

Sumber : Olahan Tabel SD 18 Buku Data SLHD Sumatera Barat, 2011

Catatan : Lokasi 1 = Muaro Padang Lokasi 4 = Katiagan Pasaman Barat Lokasi 2 =Pantai Kata Kota Pariaman Lokasi 5 : Tempat Pelelangan Ikan Tiku Kab. Agam Lokasi 3 =Bt. Kapas

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi pesisir dan laut yang paling tercemar adalan Muaro Padang. Bila dilihat dari parameter yang frekwensi pencemaran paling mencemari diberbagai lokasi adalah parameter kekeruhan dan amonia total 2.6.1.2. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang Terumbu karang merupakan ekosistem yang mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis, dimana terdapatnya berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis penting.

Total terumbu karang yang ada di Sumatera Barat seluas 53.515,3 Ha, dengan kondisi 66,58 % dari luas wilayah terumbu karang telah mengalami kerusakan. Dari persentase kerusakan, persentase kerusakan terbesar terjadi pada Kabupaten Agam yaitu 100% (33Ha), sedangkan kerusakan terluas terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai sebesar 60 % (21.130,8Ha). Rusak/berkurangnya luas tutupan terumbu karang di wilayah laut Sumatera Barat terjadi akibat dampak bencana gempa bumi serta penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Page 83: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-60

Untuk lebih jauh mengetahui terberat kerusakan terumbu karang dapat dilihat pada Tabel 2.28 dan Tabel 2.29 dibawah ini,

kecamatan yang memiliki lokasi dengan persentasi terberat

2.28. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang Provinsi Sumatera Barat

No. Kabupaten/Kota Luas Tutupan

(Ha)

Persentase Luas Terumbu Karang (%)

Sangat Baik Baik Sedang Rusak

A. Kabupaten

1 Pesisir Selatan 1.065,37 5,38 16,17 4,12 80,33

2 Padang Pariaman 54,60 71,16 24,15 - 4,69

3 Agam 16,2 100

4 Pasaman Barat 244,5 33,57 29,53

5 Kepulauan Mentawai 35,218 5 1 25 60

B. Kota

6 Padang 83,65 21,53 4,42

7 Pariaman 10,95 15,64 30,98

Total 36.693,27 5,1 6,11 18,01 66,58

Sumber : Olahan data tabel SD-18, Buku Data SLHD Prov. Sumatera Barat, 2011

Tabel.2.29. Lokasi terberat kerusakan Terumbu Karang Pada Tiap Kabupaten/kota

No. Kab/kota Kecamatan Kerusakan %

1 Kab. Pesisir Selatan Sutera 1.213,96 Ha 85,25

2 Kab. Padang Pariaman Batang Anai 2,75 Ha 91,7

3 Kab. Agam Kec. Tanjung Mutiara 33 Ha 100

4 Kab. Pasaman Barat Kec. Sungai Beremas 72,19Ha 90,24

5 Kab. Kepulauan Mentawai Desa Saibi 14,81

6 Kota Padang Pulau Sirandah 0,19 Ha 21 Sumber : Tabel SD 9.1, Buku Data SLHD Prov. Sumatera Barat.,2011

2.6.1.3. Luas dan Kerusakan Padang Lamun

Padang lamun di Sumatera Barat hanya terdapat di 4 (empat) kabupaten/kota yaitu Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kota Padang. Luas wilayah tersebut 2.275,81 Ha yang tersebar di kota

Padang seluas 4,81 Ha, Kabupaten Pesisir Selatan seluas 271 Ha, Kabupaten Pasaman Barat seluas 67 Ha dan padang lamun terluas berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai seluas 2.000 Ha. Kerusakan Padang lamun terberat terjadi pada Kabupaten Mentawai yaitu sebesar 60% atau 1.200Ha (Tabel, SD.20, SLHD Prov.

Page 84: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-61

Sumbar, 2011). Lokasi padang lamun yang mengalami kerusakan terberat pada masig-

masing kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel 2.30 berikut :

Tabel.2.30. Lokasi terberat kerusakan Padang Lamun Provinsi Sumatera Barat No. Kab/kota Kecamatan Kerusakan %

1 Kab. Pesisir Selatan Kec. XI Koto Tarusan (Mandeh)

(28,59 Ha) 52,63

2 Kab. Pasaman Barat Kec. Sei Beremas (P. Panjang)

7,5 Ha

3 Kab. Kepulauan Mentawai Desa Labuan Bajau 29,1

4 Kota Padang P. Pasumpahan 0,05 Ha 5,08 Sumber : Tabel SD 20.1, Buku Data SLHD Provinsi , 2011

2.6.1.4. Luas dan Kerapatan Hutan Mangrove

Hutan mangrove (hutan bakau), merupakan ekosistem utama kehidupan yang penting diwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya hutan mangrove adalah mangrove merupakan tempat hidup berbagai jenis ikan dan udang, penghasil oksigen didaerah pesisir. Selain itu mangrove juga bisa mencegah terjadinya abrasi pantai, serta sebagai pertahanan pertama jika terjadi gelombang tsunami. Dari rekap data kabupaten/kota tahun 2011 Provinsi Sumatera Barat memiliki luas hutan manggrove 43.186,71 Ha. Lokasi terluas hutan mangrove berada pada Kabupaten Mentawai (32.600 Ha), Kabupaten Pasaman Barat (6.273,50 Ha) dan Kabupaten Pesisir Selatan (2.549,55 Ha). Sedangkan Kerapatan hutan mangrove tertinggi berada pada daerah Kabupaten Padang Pariaman (18.053 pohon/Ha) dan kerapatan terendah

pada Kota Padang (0,933 pohon/Ha). Adapun jenis tanaman mangrove yang dominan di Sumatera Barat, dapat dilihat pada tabel. 2.31

Page 85: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-62

Tabel. 2.31. Luas dan Kerapatan Hutan Mangrove Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011

No. Lokasi Luas Lokasi (ha)

Persentase tutupan (%)

Kerapatan (pohon/ha)

A Kabupaten 1 Pesisir Selatan 2.549,55 35,73 35,620 2 Padang Pariaman 190,00 Tak ada data 3 Agam 313,50 30,00 600,000 4 Pasaman Barat 6.273,50 Tak ada data 5 Kepulauan Mentawai 32.600,00 473,000 B Kota 6 Padang 1.250,16 100,00 0,933 7 Pariaman 10,00 7,67 18.058,000 Total 43.186,71 173,40 19.167,553

Sumber : Tabel SD.21, Buku Data SLHD Prov. Sumatera Barat, 2011.

Tabel. 2.32. Jenis Vegetasi Mangrove Di Sumatera Barat Mangrove Ekslusif Mangrove Non Ekslusif

• Izopora apiculata.

• Rhizopora mucronata.

• Rhizopora stylosa.

• Brugruiera gymnorrhiza.

• Brugruiera sexangula.

• Ceriops tagal.

• Sonneratia alba.

• Xylocarpus granatum.

• Aegiceras cornicullatum.

• Lumnitiera littorea.

• Lumnitiera racemosa.

• Scyphipora hydropillacea.

• Nypa fructican

• Hibiscus tilliaceaus.

• Morinda ciftifilia.

• Scaevola frustescens.

• Barringtonia asiatica.

• Vitex trifolia.

• Acanthus illicifolius.

• Achrostichum aereum.

• Cycass rumphi.

• Desmodium umbellatum.

• Pandanus adoratisimus.

• Pandanus tectorius.

• Ficus ulva.

• Ficus deltoideus.

• Melatostoma malabathricum.

• Wedelia biflora.

• Ipomea pes-caprae. Sumber: Bappeda Provinsi Sumatera Barat,2010.

Page 86: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-63

2.6.2 Kecenderungan Perubahan Analisis data tahun 2010 dan 2011, terlihat beberapa kecendrungan perubahan kualitas lingkungan pesisir dan laut. Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai beberapa komponen llingkungan pesisir dan laut yang dapat dipantau.

Tabel.2.33. meperlihatkan bahwa kecendurungan penurunan kualitas alir laut di Kota Padang. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya parameter yang diatas ambang batas baku mutu. Dari 4 (empat) parameter di tahun 2010 menjadi 7 (tujuh) parameter di tahun 2011.

Tabel. 2.33. Trend Perubahan Kualitas Air Laut antara Tahun 2010 dan Tahun 2011

No Kab/kota Parameter Diatas Ambang Batas

2010 2011

1 Kab. Pesisir Selatan NO3-N, PO4-P, Pb, Cd, Cu

2 Kab. Padang Pariaman E. Coli Temp,

3 Kab. Agam Kekeruhan, NO2-N Kekeruhan, PH, NO2-N

4 Kab. Pasaman Barat Kekeruhan, BOD-5, Amonia total

BOD-5, ammonia total, Cu, Pb, Zn,

5 Kota Padang (Muaro dan Pasia Jambak)

Kekeruhan, NO3-N, sulfide, detergen

Kekeruhan, TSS, BOD-5, (PO-4P), sulfide, fenol, krom,

Sumber : Olahan data SLHD Kab/kota 2011

Untuk kerusakan terumbu karang, terdapat perbedaan data mengenai luasan terumbu karang antara tahun 2011 dan dan 2010. Data yang sangat signifikan perbendaanya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. Kemungkinan perbedaan ini disebabkan oleh sumber data yang berbeda, sehingga tingkat akurasi dari data kurang baik. Dari

keseluruhan data yang diperlihatkan pada Tabel 2.34 yang memperhatinkan adalah kerusakan terumbu karang di Kabupaten Agam cendrung meningkat hingga 100 % di tahun 2011 dimana di tahun 2010 hanya 70.62%. Kerusakan terumbu karang juga meningkat di Kabupaten Pesisir Selatan.

Page 87: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-64

Tabel 2.34. Perbandingan Kerusakan Terumbu Karang Pada Tahun 2010 dan 2011

Kabupaten/kota 2010 2011

Luas (Ha) Kerusakan (%) Luas (Ha) Kerusakan (%)

Kota Padang 83,650 13,27 11,70 4,42

Kab. Pesisir Selatan 1.278,118 42,49 17.914,00 80,33

Kab. Pasaman Barat 16,650 0,00 224,50 29,53

Kab. Kepulauan Mentawai

35.218,000 60,00 35.218,00 60

Kab. Agam 16,000 70,62 33,00 100

Kota Pariaman 99,610 10,99 39,50

Total 36.712,028 53.440,70 Sumber : Olahan Data SLHD kab/kota tahun 2010 dan 2011

Komponen lain yang perlu dikaji adalah laju kerusakan padang lamun, namun faktanya laju kerusakan padang lamun sulit dilakukan pemantauan, mengingat data yang kurang akurat. Hanya satu catatan yang dapat dikemukakan dari perkembangan data tahun 2010 dan 2011, yaitu bahwa kerusakan terberat terjadi terjadi di daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kerusakan seluas 1.200 Ha atau 60% dari luas padang lamun yang ada di sana. Hal yang sama terjadi pada mangrove, sulit untuk melihat perkembangan kualitas mangrovre mengingat data yang berbeda jauh antara tahun 2010 dan 2011. Terdapat kabupaten dan kota yang mengalami perluasan mangrove yang signifikan padahal tidak ada upaya pemulihan yang signifikan

pula antara tahun 2010 dan 2011. Demikian pula terdapat pengurangan luasan mangrove yang signifikan, padahal tidak ada kegiatan yang menyebabkan degradasi mangrove yang signifikan, kecuali kejadian gempa dan tsunami di Mentawai. Berkurangnya jumlah hutan mangrove terbesar di Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu dari 32.600 Ha menjadi 26.605 Ha. Hal ini disebabkan abrasi di Sikabaluan, Muara Siberut, Sioban. dan kerusakan hutan mangrove terjadi akibat gempa bumi 25 Oktober 2010 serta pengalihan fungsi lahan untuk peruntukan kepentingan lainnya (bangunan, kayu bakar, perahu nelayan, dsb). Pada Kota Padang terjadi kenaikan luas hutan mangrove yaitu dari 1.250,16 Ha menjadi 14.281,04 Ha.

Tabel 2.35. Perbandingan Luas Mangrove Di Sumatera Barat Tahun 2010 dan 2011

Page 88: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-65

Kabupaten Tahun 2010 Luas (Ha)

Tahun 2011 Luas (Ha)

Kota Padang 1250,16 14.281,04

Kab. Padang Pariaman 121,10 190,00

Kota Pariaman 10,00 8,00

Kab. Agam 313,50 65,00

Kab. Pesisir Selatan 2.549,55 2.549,55

Kab. Pasaman Barat 6.276,50 4.520,00

Kab. Kep. Mentawai 32.600,00 3.811,21

Total 43.119,81 25.424,80 Sumber : Olahan Data SLHD kab/kota Sumatera Barat,Tahun 2010 dan 2011.

2.7. BENCANA Peristiwa bencana sepanjang tahun

2011 yang dialami masyarakat, baik di kawasan pesisir pantai maupun pada daerah pegunungan berdampak terhadap kerugian secara material dan korban jiwa akibat bencana banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan angin puting beliung.

Penigkatan daerah yang mengalami bencana banjir tahun 2011 melibih 50 % dari bencana yang dialami pada tahun 2010, begitupun peristiwa bencana kebakaran hutan, kekeringan sedangkan peristiwa tanah longsor terjadi penurunan jumlah daerah yang mangalami peristiwa tanah longsor. Peningkatan jumlah daerah yang mengalami bencana diiringi pula dengan peningkatan kerugian baik secara material maupun korban jiwa.

Peristiwa bencana banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan tak lepas dari kegiatan yang dilakukan terhadap

alam seperti mengeksploitasi sumber daya alam tanpa menjaga keseimbangan, pembukaan lahan dan hutan tanpa memperhatikan kaedah tata ruang. Daerah yang mengalami peristiwa bencana banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan yang disertai dengan tingkat kerugian cukup tinggi berada pada daerah yang mengalami kerusakan hutan, lahan kritis serta perubahan alih fungsi hutan yaitu Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pesisir Selatan. Oleh karena itu isu yang diangkat adalah : 1. Peningkatan daerah yang mengalami

bencana banjir dan kebakaran hutan dan lahan.

2. Peningkatan kerugian akibat bencana banjir, kekeringan dan kebakaran hutan

3. Daerah secara rutin mengalami banjir dengan luasan cukup besar berada pada

Page 89: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-66

daerah yang mengalami kerusakan hutan dan lahan kritis serta perubahan fungsi hutan.

Kerangka dan pendekatan penulisan dibagi 3 (tiga) kelompok yaitu : kondisi umum, kecendrungan perubahan dan catatan khusus, dengan analisis yang digunakan : 1. Kondisi umum menggunakan

pendekatan analisis a. Statistik yang menunjukkan kondisi

rata-rata dan kondisi ekstrim (maksimum atau minimum)

b. Analisis perbandingan antar lokasi 2. Kencendrungan perubahan

menggunakan pendekatan analisis. Analisis perbandingan antar waktu pada lokasi tertentu terutama dalam kaitannya keterancamannya dan isu.

2. 7.1 Kondisi Umum 2.7.1.1. Bencana Banjir. Korban. dan

Kerugian Peristiwa banjir hampir merata

terjadi di 19 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Sumatera Barat hanya 5 (lima) kabupaten/kota yang tidak mengalami bencana banjir yaitu Kota Bukittinggi, Kota Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Dari 15 kabupaten/kota yang mengalami tingkat kerugian dan korban jiwa baik mengungsi maupun meninggal tertinggi pada kabupaten Pesisir Selatan dengan jumlah korban yang mengusi sebanyak 52.041 jiwa, meninggal sebanyak 6 jiwa dengan total kerugian sebanyak Rp. 283.339.191.948.

Pada Gambar 2.47 dibawah ini

memperlihatkan 5 (lima) kabupaten yang mengalami bencana banjir yang dikorelasikan dengan tingkat lahan kritis, kerusakan hutan dan alih fungsi lahan yang cukup tinggi pula.

Sementara frekuensi bencana banjir yang sering terjadi di satu daerah berada pada Kota Padang dengan frekuensi sering terjadi sebanyak 8 kali peristiwa banjir dan hampir merata disetiap kecamatan yang ada di Kota Padang .

Page 90: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-67

Gambar. 2.47. Kabupaten Yang Mengalami Bencana Dikorelasikan Tingkat Lahan Kritis, Kerusakan Hutan dan Alih Fungsi Lahan

Sumber : Data olahan BA 1 Buku SLHD Propinsi Sumatera Barat, 2011

2.7.1.2. Bencana Kekeringan, Luas, dan Kerugian

Bencana kekeringan sepanjang tahun 2011 terjadi di 5 kabupaten yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Tanah Datar dengan total areal padi gagal panen seluas 1.448 ha dan kerugian secara material sebesar Rp. 16.351.080.000,-

Kabupaten yang mengalami tingkat kerugian dilihat dari areal padi gagal panen dan kerugian secara finansial berada pada Kabupaten Padang Pariaman dengan kerugian areal padi gagal panen seluas 986 ha dan kerugian finansial sejumlah Rp. 14.790.000.000,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana Gambar 2.48. berikut :

Gambar 2.48. 5 (lima) Kabupaten Yang Mengalami Gagal Panen Padi Akibat Bencana Kekeringan

Sumber : Data olahan BA 2 Buku SLHD Propinsi Sumatera Barat, 2011

Gambar 2.49. 5 (lima) Kabupaten Mengalami Kerugian Secara Finansial Akibat Bencana Kekeringan

Page 91: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-68

Sumber :

Data olahan BA 2. Buku SLHD Propinsi Sumatera Barat, 2011

2.7.1.3. Bencana Tanah Longsor, Korban,

dan Kerugian Bencana tanah longsor pada

tahun 2011 terjadi di 8 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok Selatan, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto dan Kota Padang.

Kabupaten yang mengalami

kerugian finansial cukup besar berada pada Kota Sawahlunto dengan jumlah Rp. 1.278.500.000 sedangkan korban jiwa tertinggi pada Kabupaten Padang Pariaman dengan korban sebanyak 4 orang meninggal dunia, untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana Gambar 2.50

Gambar 2.50. 8 (Delapan) Kabupaten/kota Mengalami Kerugian Akibat Bencana Tanah Longsor

Sumber : Data olahan BA 3. Buku SLHD Propinsi Sumatera Barat, 2011

Page 92: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-69

2.7.1.4. Bencana Kebakaran Hutan/Lahan, Luas, dan Kerugian

Luas areal kebakaran hutan sepanjang tahun 2011 seluas 974,65 Ha di 8 (delapan) Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir

Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Kota Solok, Kota Sawahlunto dan Kota Padang. Kabupaten terluas yang mengalami kebakaran hutan berada pada Kabupaten Pesisir Selatan dengan total luas 731,2 ha, untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana Gambar 2.51. dibawah ini

Gambar 2.51. 8 (delapan) Kabupaten/kota Yang Mengalami Kerugian Akibat Kebakaran Hutan

Sumber : Data olahan BA 4. Buku SLHD Propinsi Sumatera Barat, 2011

2.7.1.5. Bencana Alam Gempa Bumi, Korban, dan Kerugian

Selama tahun 2011 tidak terjadi bencana gempa bumi yang mengalami korban jiwa dan kerugian secara materi. 2.7.2 Kecendrungan Peristiwa Bencana 2.7.2.1. Bencana Banjir

Bencana bajir yang terjadi di Propinsi Sumatera Barat dalam kurun waktu 2 tahun (2010 - 2011) telah mengalami peningkatan jumlah kabupaten/kota dari 6

(enam) kabupaten/kota pada tahun 2010 menjadi 11 kabupaten/kota pada tahun 2011.

Peningkatan kabupaten/kota ini diiringi pula dengan tingkat kerugian baik secara finansial maupun korban jiwa maupun masyarakat yang mengungsi, total areal yang terendam pada tahun 2010 seluas 862, 931 ha dan tahun 2011 seluas 874, 26 ha, sedangkan kerugian tahun 2010 sebesar Rp 140.119.000.000,- dan tahun 2011 Rp 308.616.170.448,- dan korban yang mengungsi pada tahun 2010 sebanyak 1.798

Page 93: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-70

jiwa dan tahun 2011 57.229 jiwa. Sementara korban yang meningal terjadi penurunan dari 703 jiwa menjadi 9 jiwa.

Kabupaten/Kota yang mengalami bencana secara beruntun pada 2 tahun ini

adalah Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Gambar 2.52 Perbandingan Bencana Banjir Antara Tahun 2010 dengan 2011

Sumber : Olahan data BA 1 Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2010 dan 2011.

2.7.2.2. Bencana Kekeringan Peristiwa bencana kekeringan dalam kurun waktu 2 tahun yang terjadi di Propinsi Sumatera Barat terjadi peningkatan yang sangat signifikan antara tahun 2010 dengan tahun 2011, baik jumlah daerah yang mengalami bencana kekeringan, total areal gagal panen padi, dan total kerugian secara material/finansial pun meningkat.

Daerah-daraeh yang mengalami bencana kekeringan pada tahun 2010 adalah Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten

Padang Pariaman sedangkan tahun 2011 adalah Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Tanah Datar.

Disisi areal gagal panen padi tahun 2010 seluas 1.034 Ha sedangkan tahun 2011 seluas 1.448 ha, sementara total kerugian pada tahun 2010 sebesar Rp. 15.495.600.000 dan tahun 2011 sebesar Rp. 16.351.080.000.,untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana Gambar 2.53 berikut :

Page 94: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-71

Gambar 2.53. Perbandingan Bencana Kekeringan Tahun 2010 dengan Tahun 2011

Sumber : Olahan Data BA 2 Buku SLHD Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 dan Tahun 2011.

2.7.2.3. Bencana Tanah Longsor Bencana tanah longsor di Propinsi Sumatera Barat dalam kurun waktu tahun 2010 dan tahun 2011 penurunan jumlah daerah yang mengalami bencana tanah longsor pada tahun 2010 sebanyak 10 daerah dan tahun 2011 sebanyak 8 daerah.

Sedangkan dari segi korban jiwa terjadi penurunan dari 20 jiwa pada tahun 201 menjadi 5 jiwa pada tahun 2011 dan total kerugian pada tahun 2010 sebesar Rp 4.047.475.000 dan tahun 2011 sebesar Rp. 2.146.000.000,-, untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana Gambar 2.54. berikut :

Gambar 2.54. Perbandingan Tanah Longsor Tahun 2010 dan Tahun 2011

Sumber : Olahan Data BA 3 Buku SLHD Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 dan Tahun 2011

Page 95: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat II-72

2.7.2.4. Bencana Kebakaran Hutan Peristiwa kebakaran hutan

sepanjang tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi sebanyak 13 kali kebakaran hutan dengan daerah yang mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebanyak 5 daerah

kabupaten/kota dan tahun 2011 sebanyak 8 daerah kabupaten/kota,.Luas areal yang mengalami kebakaran hutan tahun 2010 seluas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana Gambar 2.55. berikut

Gambar 2.55 Perbandingan Kebakaran Hutan Tahun 2010 dan Tahun 2011

Sumber : Olahan Data BA 3 Buku SLHD Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 dan Tahun 2011

Page 96: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Pembangunan yang dilaksanakan oleh sektoral selain memberikan peningkatan pada kesejahteraan masyarakat juga memberikan tekanan terhadap lingkungan. Sumber

tekanan dilihat berdasarkan sektor-sektor yang berkontribusi terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan. Beberapa sektor selain sebagai sumber

tekanan juga merupakan dampak dari tekanan pembangunan sektor lain. Bahasan diharapkan dapat

mengidenifikasi sumber dan bentuk tekanan dan kecendrungan perkembangan tekanan di masa mendatang.

Page 97: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3

SptDpbkck ysldm-

-

-

-

-

stskp

3.1. KEP

PermaSumatera pertumbuhan tahun terakhirDisamping itpersentase pbeberapa kkemiskinan di cukup tinggi jukependudukan Tingkyang relatif cusemakin tinglingkungan hiditimbulkan damulti kompleks- Tekanan

yang menpembukaan

- Tekanan blimbah limb

- Tekanan limbah pad

- Tekanan akibat transportas

- Tekanan bdan budaya

Berbastrategis perlutekanan tersestrategis tersekawasan perkoperbatasan de

PENDUDUK

asalahan kepBarat terutpenduduk da

r yang relatifu masih cu

penduduk tidakabupaten beberapa dae

uga merupakann. at pertumbukup tinggi akagginya tekadup. Bentuk ari sektor kes diantaranya : berupa penngakibatkan kn lahan baru berupa pencembah cair domes berupa pencat domestik berupa penc

pemenuhan si berupa konflik a. agai upaya u diambil untuebut. Upaya ebut dapat beotaan dan penengan kota/pro

S

KAN

pendudukan tama adalaalam beberapf cukup tinggukup besarnyak sekolah serta tingk

erah yang masn permasalaha

han pendudun menyebabkanan terhada

tekanan yanpendudukan i ggunaan lahakerusakan da

maran air akibstik cemaran akib

cemaran udakebutuha

sosial, ekonom

dan langkauk mengimban dan langkaerupa penataanataan kawasaovinsi lain, ag

Status Lingkungan

di ah pa gi. ya di

kat sih an

uk an ap ng ini

an an

bat

bat

ra an

mi

ah ngi ah an an ar

seslimblebi

kepkomkepmigAnaDE-dila-

-

n Hidup Daerah Pr

suai dengan pebah serta peih jauh akan di

Untuk mpendudukan. amponen yaitu padatan pendugrasi pendudualisis ini didas-5 dan DS-1

akukan denganGambaran dianalisis srata-rata untumum Sumdilakukan delokasi yaituLimapuluh Sijunjung sperbandinganyang datanyatau terendaditinjau mengyaitu 105.591itu digunakansebagai inkomponen yaKecendrungasecara integrdiupayakan dseries sehingtrend perkesektor ini.

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

eruntukannya. pengelolaan kobahas pada Ba

menganalisa takan dilihat da laju pertumuduk. struktuk dan tingkat

sarkan atas da s/d DS-5. pendekatan asumber da

selain diperguuk memberikamatera Baraengan perband mengambil Kota dan

sebagai indikn bagi kabupaa cukup eksth). Kedua daegingat lahan

1 Ha dan 73.92n juga data Kndikator daang akan dievaan tekanan rasi setiap komdapat membangga dapat disi

embangan te

adap Lingkungan

Barat III -1

pengendalian onflik. Upaya ab IV. tekanan dari ari beberapa

mbuhan dan ur penduduk. t pendidikan. ata DE 1 s/d Pembahasan nalisis yaitu : an bentuk. unakan data an gambaran at. Analisis dingan antar Kabupaten

Kabupaten kator untuk aten/kota lain rim (tertinggi erah ini perlu kritis terluas

23 Ha. Selain Kota Padang ari seluruh aluasi. dianalisis mponen yang dingkan data mpulkan dari

ekanan dari

Page 98: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3.1.1. Tekana Sutamankepadayang tinserta berimbagambar

tekanan

a. LajPe

menggutahun persis dSLHD Pdisebabmasih dsedangdata Sfinal seSumateadalah dibandiSLHD 1.34% 115 ora

di Kota kepadalebih re4.410 o2.044 o1.453 o

Gambaran San Sumber tekannya akibat latan penduduknggi, tingkat p

struktur peang. Berikut iran sumber-s

n masing-masin

ju Pertumbunduduk

Data yangunakan data s2010, namun dengan data yaProvinsi Sumatbkan karena dadata sensus yakan data yangLHD 2011 suensus terseb

era Barat berd4.846 juta,

ngkan data ya2010. Laju p dan kepadat

ang/km2. Jumlah pend

Padang yaitu tan 1.199 ora

endah dibandiorang/km2 dan orang/km2 serorang/km2. Unt

Sumber dan

nan dari kepeaju pertumbuhk yang tinggi,endidikan yannduduk yangini bahasan msumber dan

ng komponen

han dan Ke

g digunakansensus kepen data ini tidaang tertuang patera Barat 201ata pada bukuang sifatnya seg tertuang didaudah merupakut. Jumlah pdasarkan sensdata ini lebih

ang terdapat paertumbuhan ptan penduduk

duduk terbesa 833.562 orang

ang/km2. Kepangkan Kota B Kota Padang rta Kota Payatuk wilayah ka

Status Lin

n Bentuk

edudukan han dan , migrasi g rendah g tidak mengenai

bentuk

.

epadatan

n tetap ndudukan ak sama ada buku 0. Hal ini

u tersebut ementara. lam buku kan hasil penduduk sus 2010 h rendah ada buku penduduk sebesar

ar berada g dengan datan ini

Bukittinggi Panjang akumbuh

abupaten,

ngkungan Hidup D

kepadatanorang/km2

penduduk Padang PKabupatenterendah Mentawai memiliki luBarat yakeseluruhaKota PadaSumatera paling kecjuga wilaya Dterhadap terjadi di Sijunjung, memiliki labawah la1,11% tetalaju pertumpertumbuhberkorelasberbeda dlaju pertuDhamasraBarat yaittinggi ini terutama awalaupun penelitian secara fasawit di dKabupaten

Tekana

Daerah Provinsi S

penduduk tid. Kabupaten

tertinggi aPariaman yain dengan keadalah Kabyaitu 13 orang/uas wilayah teitu 6.011.35 an wilayah Suang Panjang Barat yang juil yaitu 47.008ah terkecil yaituDalam kaitannylahan berupaKabupaten Lmaka Kabupa

aju pertumbuhaju pertumbuhapi Kabupatenmbuhan pendhan ini ksi dengan luasadengan Kabupumbuhan penya adalah tertu 3.09 %. Laju

diperkirakan alih fungsi hut

secara pemengenai h

akta perkembdaerah ini pan Pasaman Ba

an Terhadap Ling

umatera Barat

dak lebih dardengan kepa

adalah Kabutu 294 orang

epadatan penbupaten Kepu/km2. Pulau inerluas di Sum

Km2. Dari matera Barat. merupakan w

umlah pendud8 orang/km2 ku 23.00 Km2

ya dengan tea lahan kritis imapuluh Kota

aten Limapuluhhan yang mahan provinsi n Sijunjung meuduk 1,19 %

kelihatannya an lahan kritis.paten Dhamanduduk Kaburtinggi di Sumu pertumbuhan

menjadi anctan ke perkebersis belum hal tersebut, angan perkebaling pesat srat. (Sumber :

gkungan

III -2

ri 300 adatan upaten g/km2. duduk ulauan ni juga matera

total maka

wilayah uknya

karena

kanan yang a dan h Kota sih di

yaitu emiliki . Laju

tidak . Agak sraya.

upaten matera n yang caman bunan,

ada tetapi

bunan etelah Tabel

Page 99: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

D

S

b

bbyoj0l7ypylt2aD

S

c

DE-1 Buku Da

Sumatera Bara

b. Struktur

Jenis KelaPendu

berdasarkan jeberimbang antyaitu 2.442.5orang. Berdasjumlah golonga0-14 yaitu 1.5laki-laki 797.48749.568 orang

yaitu usia 20 –perempuan lebyaitu peremplaki-laki 1.125terbanyak ber220.083 perematau berselisihDE-2 dan DE-

Sumatera Bara

c. Migrasi PT

No. K

KOTA 1 Padang 2 Bukitting4 Payakum5 Pariama6 Solok KABUPA

7 Kepulaua8 Solok Se9 Padang

10 Sijunjung11 Pasaman

ata SLHD Pro

at. 2011)

Penduduk Mamin dan Produduk Sumenis kelamin ttara perempua32 perempuan

sarkan golongan umur terbes

547.051 orang 83 orang da

g. Dilihat dari– 54, angkatanbih banyak dapuan 1.902.705.582 orang. rada di Kota

mpuan dan 21h 2.753 orang -3. buku Data

at. 2011) enduduk

Tabel 3.1. Mig

Kabupaten/Kota

ggi mbuh n

ATEN an Mentawai elatan Pariaman g n Barat

S

ovinsi Sumate

Menurut Umuduktifitas

matera Barternyata hampan dan laki-lakn dan 2.404.37an umur maksar adalah us dengan jumlaan perempua

i angkatan kern kerja produkari pada laki-la09 orang da

Angkatan ker Padang yai

17.330 laki-lak(sumber : Tab

SLHD Provin

rasi Penduduk

a Lak

3. 6 4

Status Lingkungan

ra

ur.

rat pir ki. 77 ka sia ah an

rja ktif aki an rja tu ki.

bel

nsi

adacukpenKotAdabanpindPasWayanpindpermeryancukdataDipdardanberbebBar

k Selama TahDatang

i-Laki Per

106 646 935 0 484

112 0

471

n Hidup Daerah Pr

Kota Padalah kota yankup tinggi. Perbnduduk lebih ta Padang diapun di Kabupanyak yang dadah. Hal yang saman Baratlaupun jumlah

ng datang lebidah. Diperkkebunan parupakan daya

ng pindah di Kkup besar. di ang ke Kota Perkirakan kotai penduduk K

n Kota Pekaikut ini dapat d

berapa kota darat.

un 2011 di Be

rempuan

2.011 631 1.046 0 461

28 0

406

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

dang dan Kabung mingrasi pbedaannya di banyak yang bandingkan yaten Agam, peatang dibandi sama terjadi dt dan Solo

hnya tidak besih banyak darkirakan peada daerah tarik tersendiKabupaten Lim sisi lain penPayahkumbuh a ini mendapatKabupaten Limanbaru. Pada dilihat migrasi yan kabupaten

eberapa Kab/KPinda

Laki-Laki

4.276 643 598 0 368

46 700 568 36

adap Lingkungan

Barat III -3

upaten Agam penduduknya Kota Padang pindah dari yang datang. enduduk lebih ingkan yang di Kabupaten ok Selatan. sar,penduduk ri pada yang ngembangan h tersebut ri. Penduduk

mapuluh Kota nduduk yang cukup tinggi. t kepindahan

mapuluh Kota Tabel 3.1

yang terjadi di di Sumatera

Kota ah

Perempuan

3.526 525 504 300 321

38 629 458 35

Page 100: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

12 P13 A14 L

Sumber :

d. P Tyang berada dan KamenggabertempJumlah dan Kadisebabberawa

No.A. 1 2 3 4 5 B. 6 7

Sumbe e. P pendudusia 0-pendudpendidipendidi

Pasaman Agam Limapuluh Kota : Olahan Tabel DE

Penduduk di PTerdapat 7 (tmemiliki laut di Kabupatenabupaten Pesisambarkan jumpat tinggal di terbanyak beabupaten Pesbkan pusat pel dari daerah p

Tabel 3.2

KabuKabupaten Pesisir SelaPadang ParAgam Pasaman BKepulauan MKota Padang Pariaman

Jumler : Tabel DE-5. B

Pendidikan

Sesuai dengduk dimana pen-14 tahun, maduk terbankan adalah kan SD yaitu

E-4. Buku Data SL

Pesisir Laut tujuh) kabupa dan pesisir

n Kepulauan Msir Selatan. T

mlah pendudu daerah pesi

erada di Kota sisir Selatan. rkembangan ko

pesisir.

2. Jumlah Pend

paten/Kota

atan riaman

arat Mentawai

ah uku Data SLHD P

gan golonganduduk terbanyaka persentasnyak berd

penduduk 40.87 % laki

Status Lin

52 4.510 445

LHD Provinsi Sum

aten/kota r.,terluas

Mentawai abel 3.2

uk yang isir laut. Padang Hal ini

ota lama

uduk Bertempa

Jumlah

10 6 1 510

6 341

Provinsi Sumatera

n umur yak pada si jumlah dasarkan

dengan -laki dan

ngkungan Hidup D

57 4.263 324

matera Barat. 2011

Kawalaupun jumlah depaling baPesisir memang pendudukSumateraKabupatewilayah pe

at Tinggal di Pe

h Desa P

0 6 1 5 0

6 3 1 1. Barat. 2011

3,.21% peadalah peuniversitasdari pada 4.16 % pedan Tabel

Sumatera

Tekana

Daerah Provinsi S

1.053 3.802 1.310

1

abupaten Kep jumlah pendu

esa yang beradanyak, sebagSelatan. Perelatif lebih s

k Kabupate Barat tetapi n Kepulauan Mesisir laut.

esisir Laut Tah

Jumlah Penduduk

409.331 143.528 26.037 140.390 65.426

493.331 78.552 356.595

erempuan. enduduk dan s ternyata lebihlaki-laki yaitu

erempuan. (Su

l DS-2. Buku D

Barat. 2011)

an Terhadap Ling

umatera Barat

94 3.92 1.15

pulauan Menuduknya kecil da di wilayah paimana Kabu

enduduk Mensedikit dibandien/kota di w

pusat pendudMentawai bera

un 2011

Jumlah RumaTangga

87.127 31.056 65.059 31.620 18.476

120.764 3.652 357.754

Hal yang m status pendh banyak perem3.32 % laki-lak

umber : Tabel

Data SLHD Pr

gkungan

III -4

43 27 50

ntawai. tetapi

pesisir upaten ntawai ngkan

wilayah duk di ada di

ah

enarik didikan mpuan ki dan DS-1

rovinsi

Page 101: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

BmtSbi5o5o

S

f dbsbssmPjsJKSpsKAy

S

Bila dilihat bemaka jumlah terakhir terbaSekolah Dabanyaknya denini berlaku untu514.789 orangorang Tamat 507.853 orangorang tamat STabel DS-4.

Sumatera Bara

f. Fasilita Fasilitadi Kabupaten baru kemudiasekolah SD. Jubanyak di Ksekolah. Kotasetelah Kabumasing-masingPadang hanyajumlah sekolahsekolah terbanJumlah ini dKabupaten ASLTA. Kenyatpengadaan sasekolah lebiKabupaten AgApalagi bila dyang terbanyaTabel DS-3 d

SLHD Provinsi

rdasarkan penpenduduk denanyak hanyasar (SD) ngan yang tidauk penduduk p Tidak Tamat SSD, maupun

Tidak Tamat SD (Sumber :

Buku Data

at. 2011)

as Sekolah

as sekolah SD Agam yaitu 4

an Kota Padumlah sekolah

Kabupaten Aga Padang upaten Pesisir g 100 sekola 98 sekolah SLh SMA. Kota Pnyak yaitu 98diikuti urutan gam sebanyataan ini menuarana wajib h baik ter

gam dari padadilihat dari ju

ak di Kota Paddan Tabel DS

i Sumatera Bar

S

ndidikan terakhngan pendidikaa menamatkahampir sam

ak tamat SD. Hperempuan yaiSD dan 556.40n laki-laki yaiSD dan 553.48Tabel DS-3 da

SLHD Provin

justru terbanya455 sekolah Sang yaitu 41 SLTP pun leb

gam yaitu 12urutan keemp Selatan yan

ah SLTP. KoLTP. Baru untuPadang memil8 sekolah SMA

kedua adalaak 61 sekolaunjukkan bahw

belajar beruprselenggara a Kota Padanmlah pendududang (Sumber

S-4. Buku Da

rat. 2011)

Status Lingkungan

hir an an

ma Hal

tu 05 tu

83 an

nsi

ak SD 18 bih 20

pat ng ota uk iki A. ah ah wa pa di g. uk r :

ata

3.1.Ben berLajufaktkerulajujummenkom penperlimbini sebkoreketedenpensek lautterhPadterbsepSelkaraSelterbKerPadyan

n Hidup Daerah Pr

.1. Kecentuk Tekanan Sumber banding lurus u pertumbuhantor yang berpusakan lingkun

u pertumbuhamlah pendud

ngalami permampleks. Kota P

nduduk yang masalahan lingbah cair dan literbukti sung

bagian sudah elasi tekanan ersediaan sarangan Kabupatenduduknya lekolah di Kota Pa Pengembat untuk pemukhadap lingkungda dua daerah banyak yang perti Kota Padaatan terlihat bang terbesaratan (80.33%)besar di Kabrapatan mangdang 0.933 pong paling bany

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

endrungan S

tekanan dengan jumlan penduduk beengaruh saat ngan. Bagi daan penduduknduknya banasalahan lingk

Padang dengbesar akan

gkungan terutaimbah padat dai-sungai di ktercemar. Te

dengan penana sekolah. Den/Kota lain

ebih kecil madang tergolonangan wilyah iman juga bera

gan wilayah pes yang jumlah ptinggal di wil

ang dan Kabubahwa kerusar di Kabupa, kerusakan pabupaten Pesigrove terendaohon/Ha. Paramyak di atas am

adap Lingkungan

Barat III -5

umber dan

cendrung ah penduduk. elum menjadi

ini terhadap aerah dengan ya kecil tapi

nyak akan kungan yang

gan jumlah mengalami ama masalah domestik. Hal kota Padang erdapat juga ndidikan dan Dibandingkan yang jumlah

maka sarana ng sedikit.

pesisir dan akses negatif sisir dan laut. penduduknya layah pesisir paten Pesisir kan terumbu aten Pesisir adang lamun isir Selatan. ah di Kota meter air laut mbang batas

Page 102: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

baku mPadang kecendpendatajumlah yang mseperti ini selalahan pendud

3.2. P bertujuamanusimenimblingkung- Tek

pemdan

- Tekdan

- Tekterukaw

atas, “permukpermasUntuk ifaktor kumuh,keterseprasara

mutu yang ditetag. Dari uraian rungan bahwaang lebih bayang pindah

mempunyai dapembukaan ke

ain akan menimjuga kecem

duk asli.

PERMUKIMAN

Pengemban untuk menina. Tetapi sebulkan permagan seperti : anan terhadap

menuhan kebut listrik anan berupa p domestik kanan terhadatama deng

wasan kumuh. Berkenaan de

maka pkiman” diarah

salahan dan tetu akan ditinjakemiskinan

faktor lokasdiaan air

ana pembuang

apkan adalah

diatas. dapa migrasi denganyak terjadi berada pada

ya tarik ekonoebun kelapa smbulkan perm

mburuan sosi

N

angan perngkatkan kualitektor ini jugsalahan dan

p lahan dan atuhan rumah. a

pencemaran lim

ap lingkungaan bermun

engan hal terembahasan

hkan untuk mekanan dari sau lebih jauh m

terhadap pei tempat tingbersih. sara

gan sampah d

Status Lin

laut Kota

at dilihat an jumlah daripada

a wilayah omi baru

sawit. Hal asalahan ial bagi

rmukiman tas hidup a dapat tekanan

air untuk air bersih

mbah cair

n sosial culannya

rsebut di bagian

menjawab ektor ini.

mengenai erumahan ggal juga na dan dan tinja.

ngkungan Hidup D

Bahasan Tabel SE-Buku Data2011 yandengan adan minulokasi.

3.2.1 GTekanan a. Tingk

Pemu

Kdari komseperti lajtinggi, tinpendapatamerata srendah. Dakepadatandengan kependuduk tertentu unyang sebkegiatan-kmengakibakemudian datang berjuga kelohidup darpindah. Kpengrusakpembakaralainnya.

Ketermenimbulk

Tekana

Daerah Provinsi S

ini didasarka-1 s/d SE-3 da SLHD Provinng dianalisis nalisis statisti

umum) dan p

ambaran Sum

kat Kemiskiukiman

Kemiskinan tidamponen kepeju pertumbuha

ngkat penggaan dan pembaserta tingkat alam hubungan penduduk

emiskinan hidu di beberap

ntuk menggunenarnya haruegiatan perta

atkan kerusakdiikuti oleh b

rulang kali. Dismpok-kelompori pertanian

Keadaan ini kan-pengrusakaan dan berbag

rbelakangan kan akibat pula

an Terhadap Ling

umatera Barat

n atas data dan SP-1 s/d nsi Sumatera B

secara terintik (nilai maksperbandingan

mber dan B

inan dan

ak dapat dipisendudukan laan penduduk

angguran, disangunan yang

pendidikan n ini, akibat teyang berjalinp, telah mend

pa bagian dnakan daerah us dilindungi. nian. Hal ini kan-kerusakanbahaya banjir samping itu. terok penduduk

secara berpmenimbulkan

an hutan kgai tindakan s

pembanga terhadap kea

gkungan

III -6

pada SP-4 Barat,. egrasi simum

antar

entuk

Pola

ahkan ainnya

yang stribusi tidak yang

kanan erat

dorong daerah

hutan guna telah

dan yang rdapat

yang indah- pula karena serupa

gunan adaan

Page 103: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

ptppkblpt

Spsm4

pemukiman datercermin anperumahan ypedesaan makekurangan pbersih dan lingkungan pertumbuhan terkendalikan s

No

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10111213141516171819

Sumb

Salah satu fakpenyediaan psehat adalah miskin. Provin4.846.909 jiw

an lingkunganntara lain pyang tidak saupun di daepenyediaan ai mencukup

yang tidakota-kota bes

sehingga men

Tabel.3.3.

o Ka

Padang Bukittinggi Padang Pa Payakumb Sawahlunt Pariaman Solok Kepulauan Solok Sela. Padang Pa. Tanah Dat. Pesisir Sel. Sijunjung . Solok . Dhamasra. Pasaman B. Pasaman . Agam . Limapuluh

JUMLAH ber : Sumatera Ba

ktor yang turutpermukiman ya

realita keberansi Sumatera

wa penduduk

S

n hidup. Hal ipada keadaasehat. baik erah perkotaar minum yan

pi. kesehataak memadasar yang tidadorong tumbu

Penduduk M

abupaten/Kota

anjang buh to

n Mentawai atan ariaman tar latan

ya Barat

Kota

arat Dalam Angka

t mempengaruang layak da

adaan pendudu Barat denga

yang terdat

Status Lingkungan

ini an di

an. ng an ai. ak h-

nyaPermenyanpenberjumber

iskin di Suma

JuM

. 2011

uhi an uk an ta.

457penterbmenmer

n Hidup Daerah Pr

a daerah-daerrsoalan-persoanimbulkan pula

ng amat menngelolaan peruorientasi pada

mlahnya dapatikut.

atera Barat 201

umlah PenduduMiskin (000 jiwa)

5273

12143

15 16

46234321412035274436

457.56

7.560 (9,44%nduduk miskbanyak terdapncapai 52.700rupakan ibukot

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

rah miskin dalan tersebua berbagai mandesak. Oleh umahan yanga penduduk t dilihat pada

11

k ) Persen

2.70 7.60 3.60 2.40 1.40 4.70 3.76 5.10 6.10 6.30 3.30 3.90 1.10 1.00 0.30 5.10 7.80 4.90 6.50

%) diantaranykin. Pendud

pat di Kota P0 jiwa. Kota Pta Provinsi Su

adap Lingkungan

Barat III -7

i perkotaan. ut akhirnya asalah sosial karena itu bijak akan miskin yang

a Tabel 3.3

ntase

6.31 6.82

7.90 10.58

2.48 5.90 7.00

19.77 11.11 11.86 6.90 10.22 10.45 11.74 10.57 9.59 10.97 9.85 10.48

a tergolong duk miskin Padang yang Padang yang matera Barat

Page 104: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

denganpendudlingkungpendudmerupa

Sumber : b. Pe

Ti Sumatemenjaddan kSebaraterdapaPadang

Pend

uduk

(000

jiwa)

n kepadatanduk memiliki gan. Jika di

duk miskin Kabakan daerah

: Olahan Tabel SE

emukiman dnggal

Kawasan peera Barat di kawasan p

kawasan pern permukiman

at di Kota Pg yang merup

0

10

20

30

40

50

60 52.7

Pend

uduk

 (000

 jiwa)

n, keanekakompleksitas lihat dari pe

b. Kepulauan Myang terting

Gambar 3.1.

E-1. Buku Data SL

dan Lokasi

mukiman di dapat dikelopermukiman prmukiman pe perkotaan palPadang karenpakan ibukota

7.63.6

12.4

Jumlah

Status Lin

aragaman masalah

ersentase Mentawai ggi yaitu . Jumlah Pend

LHD Provinsi Sum

Tempat

Provinsi mpokkan

perkotaan erdesaan. ing tinggi na Kota Provinsi

1.44.7 3.76

h Pendud

ngkungan Hidup D

19,77% dSawahluntpenduduk Tahun 201

duduk Miskin

atera Barat. 2011

Sumatera persentasetinggal di wmerupakanmasyaraka(100%) Kepulauan(9.06%). UTabel 3.4 d

6

15.1 16.1

46.3

Kab/Kota

duk Mis

Tekana

Daerah Provinsi S

dan terendah to sebesar

miskin di Su1 dapat dilihat

Di Sumatera

Barat. sedange jumlah rumwiayah perkotan Kota atnya tinggal ddan terenda

n Mentawai danUntuk lebih jedi bawah ini.

3

23.3

43.9

21.

a

kin (000

an Terhadap Ling

umatera Barat

terdapat di 2.48%. J

umatera Barat t pada Gambar

Barat Tahun 2

gkan jika dilihamah tangga aan Kota Buki

yang sedi wilayah perkah adalah n Kota Payakulasnya dapat

1

41

20.3

35

0 jiwa)

gkungan

III -8

Kota umlah pada r 3.1.

2011

at dari yang

ttinggi eluruh kotaan

Kab. umbuh dilihat

.127.8

44.9

Page 105: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

tt3p5pp

No

1 Ke2 Pes3 So4 Siju5 Tan6 Pad7 Aga8 Lim9 Pas10 So11 Dh12 Pas13 Kot14 Kot15 Kot16 Kot17 Kot18 Kot19 Kot

Sumber : Sum

Berdatinggalnya. sebtinggal di d354.009 rumapemukiman 568.042 rumapemukiman sepemukiman/rum

Tabel

No. 1 2 3 4 5 6

Sumbe

Tabel.3.4.

Kab/Kot

pulauan Mentawsisir Selatan lok unjung nah Datar dang Pariaman am

mapuluh Kota saman lok Selatan armasraya saman Barat ta Padang ta Solok ta Sawah Lunto ta Padang Panjata Bukittinggi ta Payakumbuh ta Pariaman

Jumlah matera Barat Dalam

asarkan lobanyak 85.573

daerah pemukah tangga tinmenengah.

ah tangga tinederhana. Tidamah tangga y

.3.5. Jumlah Loka

PermukimanPermukimanPermukimanPermukimanBantaran SuPasang Suru

er : Tabel SE-3. Bu

S

Jumlah RumTahun 20

ta J

wai

ang

m Angka. 2011

kasi temp3 rumah tanggkiman mewanggal di lokadan sebanyanggal di lokaak terdapat dayang tinggal

Rumah Tanggsi Tempat Ting

n Mewah n Menengah n Sederhana n Kumuh ungai ut uku Data SLHD P

Status Lingkungan

ah Tangga Be011 di SumaterJumlah Rumah

Perkotaan 1.645 9.806 4.376 7.286

18.467 27.944 35.797

8.043 7.780 6.955

16.802 12.692

187.047 13.718 8.731 10.471 26.939 21.902 12.783

439.184

pat ga ah. asi ak asi ata

di

pemkawpaddisetidasebrum

ga Berdasarkaggal

Provinsi Sumatera

n Hidup Daerah Pr

erdasarkan Kara Barat Tangga Menuru

Pedesaa

4

22

713.306

mukiman kumwasan pasang da Tabel 3.5 ebabkan sebagak mengurus bagian sudah mah mewah. me

an Lokasi TemJumlah Ru

85354568

Barat. 2011

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

awasan Permu

ut Kawasan Pean J16.519 89.162 78.073 40.478 67.350 61.200 74.957 79.822 51.659 27.880 29.636 73.103 7.246

221 5.321

496 0 5.997 4.186

1.1

uh, bantaran surut seperti dan Gambar

gian dari mere izin bangutermasuk pad

enengah dan s

mpat Tinggal. 2umah Tangga 5.573 4.009 8.042 - - -

adap Lingkungan

Barat III -9

ukiman

rmukiman %umlah

18.164 98.968 82.449 47.764 85.817 89.144

110.754 87.865 59.439 34.835 46.438 85.795

194.293 13.939 14.052 10.967 26.939 27.899 16.969

152.490

sungai dan yang terlihat 3.2, hal ini eka memang unan tetapi da golongan sederhana.

2011

% Perkotaan

9.06 9.91 5.31

15.25 21.52 31.35 32.32 9.15 13.09 19.97 36.18 14.79 96.27 98.41

62.13 95.48

100.00 9.06 9.91

Page 106: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

DsebagiaSumatepemukiada mpemukiataupun

c. Ke

menggudi ProvKota PdenganSumatependudterlindu

56%

Gambar

Sumber : Tab

Dari grafik di aan besar maera Barat man sederhan

masyarakat (0man kumuhn di daerah pas

tersediaan Ai Jumlah ru

unakan sumbeinsi Sumatera Padang yang

n jumlah peera Barat. duknya meng sebagai su

r 3.2 Jumlah R

bel SE-3. Buku Da

atas dapat dilihasyarakat di

tinggal di na atau 56% d0%) yang tinh. bantaran sang surut.

r Minum

umah tanggaer air sebagai a Barat cukup bg merupakan enduduk terb

sebagian enggunakan umber air min

Status Lin

9%

0% 0%0%

Rumah Tangg

ata SLHD Provinsi

at bahwa Provinsi daerah

dan tidak nggal di

sungai

a yang air minum beragam. daerah

besar di besar

sumur um yaitu

ngkungan Hidup D

a Berdasarka

Sumatera Barat.

57.197 ru55.766 menggunaminum damenggunasebagai suminum pepada Tabe

Dminum, Ktertinggi pelayanan kepada perumah tasedangkanDharmasraatau 1,55%

Tekana

Daerah Provinsi S

35%

n Lokasi Pem

2011

mah tangga (rumah ta

akan air kemn 51.525 ruma

akan ledeng umber air minuer kabupaten/el 3.6. Dalam pelayanKota Solok m

yang berh air bersih (led

enduduknya deangga atau n yang tereaya sebesar %.

an Terhadap Ling

umatera Barat

Mewah

Menengah

Sederhana

Kumuh

Bantaran S

Pasang Sur

mukiman

(29,44%). sebangga (28

masan sebagaah tangga (26 sampai r

um. Jenis sumb/kota dapat

nan penyediaamerupakan dhasil membdeng sampai ruengan jumlah 1

sebesar 59ndah adalah 719 rumah ta

gkungan

III -10

Sungai

rut

banyak 8,70%) ai air

6,52%) rumah ber air dilihat

an air daerah erikan umah) 14.136 9,27% Kab angga

Page 107: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

No K

1 Padan2 Bukitti3 Padan4 Payak5 Sawah6 Pariam7 Solok 8 Kepula9 Solok 10 Padan11 Tanah12 Pesisi13 Sijunju14 Solok 15 Dham16 Pasam17 Pasam18 Agam 19 Limap

Sum

abupaten/Kota

ng inggi ng Panjang kumbuh hlunto man auan Mentawai Selatan ng Pariaman h Datar r Selatan ung asraya

man Barat man

puluh Kota mber : Badan P

Status Lingkung

Ledeng sampai rumah

LedengEceran

51.525 2.512 9.740 6036.418 142

14.342 3104.319 26

995 608.378 954

990 9466.897 4649.671 1.258

15.148 1.4113.721 1.5687.164 857

15.495 4.196719 133

5.312 2.46412.606 6.95715.295 2.2645.383 604

Pusat Statistik. 2011

an Hidup Daerah Provi

Tabel.3.6. Sumbe

Sumur terlindung

Sute

2 57.197 3 4.323 2 2.125 0 4.828 6 1.500 0 8.649 4 766 6 3.363 4 10.795 8 36.517 1 24.660 8 41.903 7 10.363 6 20.293 3 25.105 4 29.828 7 12.506 4 33.997 4 29.939

insi Sumatera Barat

er Air Minum di Pr

umur Tak erlindung Pompa

7.476 12.412 513 3.268 238 408

2.013 153 187 79

1.003 586 206 9

2.640 37 7.404 136

11.649 1.297 5.384 1.683

19.183 394 4.724 410

10.427 472 8.472 1.291

26.054 792 7.595 108 8.543 5.931

11.394 3.203

III -11

rovinsi Sumatera

Sungai Mataterind

988 9 7 0

112 23

5 4.136 2.594 3.778

976 23.444 7.160 2.087 11.725 3.163 6.814 2.420 12.013 1

Barat

a Air dung

Mata Air tak terlindung

3.922 1.614125 50

3.443 180273 125

3.689 966289 13199 148

1.108 1.7991.888 3.0573.100 4.810

21.414 8.0504.208 4.0294.208 2.936

14.067 10.717901 845

4.704 3.5064.019 5.194

14.425 8.58811.073 13.967

Hujan Kema

4 176 50 756 0 36 5 9 6 599 438

8 22 9 2.479 7 129 0 10.237 0 1.762 9 2.011 6 1.479 7 642 5 94 6 406 4 997 8 10.704 7 2.989

Tekanan Terhadap Lin

asan Lainnya

55.766 691 7.504 44 1.032 31 5.754 81 2.554 18 4.676 109 3.516 33

645 20 1.361 105 6.579 426 4.711 605 7.506 1000 9.781 83 3.516 535 7.050 93 9.053 511 1.998 644 7.857 718 6.631 665

ngkungan

Page 108: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

d. Fas

DSumatepersoalmemilik(BAB) KepulautertinggfasilitasSolok SPasamakawasayang mtertinggyang memiliksedangKota ytidak m

No.

1 2

3 4 5 6 7 8

9 Sumber

silitas Pembu

Dalam hal persera Barat masan dimana m

ki fasilitas temrelatif cuku

uan Mentawagi yang masyas BAB (56,19%Selatan (55.,1%an Barat (48,1

an perkotaan memiliki fasili

gi. Kota Bukittjumlah mas

ki fasilitas buakan Kota Saang jumlah r

memiliki fasilit

Tabel 3

Kabupaten/

KOTA Sawah Lunto Pariaman

KABUPATEN Kepulauan MentPesisir Selatan Solok Sijunjung Pasaman Solok Selatan Pasaman Barat

: Olahan Tabel

angan Air Bes

soalan sanitasi.sih dihadapkanmasyarakat yampat buang ap besar. Ka

ai merupakanrakatnya tidak

%) disusul deng%) dan selanjut15%). Hingga merupakan tas buang atinggi merupaksyarakatnya ang air besaawahlunto meumah tangga tas WC diba

3.7. KabupateFasilit

/Kota Jum

tawai

SP-2. Buku Data

Status Lin

sar

. Provinsi n dengan ang tidak air besar abupaten daerah memiliki gan Kab. tnya Kab. a saat ini

wilayah air besar kan Kota

tertinggi ar (84%). erupakan tertinggi ndingkan

en/Kota dengatas Buang Air

mlah RT Sen

14.049 16.959

18.163 98.967 82.447 47.758 59.438 34.830 85.793

SLHD Provinsi Su

ngkungan Hidup D

dengan kSumatera Bukittinggi tidak mem

JiPemerintaperhatian permasalapemerintahumum untufasilitas memberikamengenai Dengan sanitasi pderajat KabupatenTangga Tterbanyak

an Jumlah Rumr Besar Terban

Tempat B

ndiri Bersa

73,76 73,51

35,91 45,11 35,38 45,05 26,45 37,99 43,53

umatera Barat. 20

Tekana

Daerah Provinsi S

kawasan perkBarat (18.35% adalah kota yiliki fasilitas BAika dilihat dh Daerah

yang lebih han sanitasi inh dapat meuk masyarakatBAB dan

an pengarahapentingnya famemperhatika

pemerintah dakesehatan

n/Kota dengaTanpa Fasilitas

dapat dilihat

mah Tangga Tnyak

Buang Air Besar (

ama Umum

6,9 1

6,28 4

3,36 4 5,1 110,89 8

4,47 18,42 153,17 35,17 3

11

an Terhadap Ling

umatera Barat

kotaan lainny%). sedangkanyang terendahAB (1.25%). ari data terperlu membe serius terhni. Pada tahapembangun fat yang tidak meselanjutnya

an dan pembasilitas sanitaan permasaapat meningk

n masyan Jumlah Rs Buang Air t pada Tabe

Tanpa

( % )

m Tidak Ada

1,81 18,35 4,12 16,09

4,54 56,19 1,91 47,77 8,01 45,73 1,08 49,4 5,23 49,9 3,33 55,51 3,16 48,15

gkungan

III -12

ya di n Kota h yang

sebut. erikan hadap p awal asilitas emiliki dapat

binaan si ini.

alahan katkan arakat. Rumah

Besar l 3.7.

Page 109: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

S

mmay e

ptttktp

Sumber : Olahan

Dari Gambar Bukittinggi damerupakan Komemiliki fasilitaadalah Kab. Pyang memiliki f e. Cara Pe

Timbulan

Selain ppermukiman jtimbulan saterhadap samturut mempenkeberhasilan pterutama di penanganan

Kepulauan

Ta

Dha

Ko

Kota Sa

Kota 

Kota

G

Tabel SP-3. Buku

3.3 di atas daan Kota Paota yang lebihas BAB. Seda

Pasaman dengfasilitas BAB s

embuangan n Sampah

persoalan air bjuga sangat mpah. Cara

mpah oleh mangaruhi tingkapenerapan poperkotaan. Psampah de

0

n Mentawai

Solok

anah Datar

Agam

Pasaman

armas Raya

ota Padang

awah Lunto

Bukittinggi

a Pariaman

S

Gambar 3.3. F

u Data SLHD Prov

apat dilihat Koadang Panjanh dari 80% K

angkan terendagan 26,45% Kendiri.

Sampah da

bersih. persoalaterkait denga

a penanganaasyarakat akaat sanitasi daola hidup bersaradigma lam

engan metod

20

Status Lingkungan

asilitas Buang

vinsi Sumatera Bar

ota ng KK ah KK

an

an an an an an sih ma de

kummeSuddenyakpenyan samPadsudmasNamdenPesKabme

40

35.9145.

35.3845.

45

42.926.45

37.99

43.5

n Hidup Daerah Pr

g Air Besar

rat. 2011

mpul. angkut lekat di sebadah semestinngan metode pkni 3R (Reduce

ngomposan untng semakin bes Dilihat d

mpah oleh dang sebagiadah relatif lebsyarakat di mun belum cngan Kabusisir Selatan bupaten Sololayani angkuta

60 8

11

0554.74

.9262.97

9

67.7753

73

773

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

kemudian bagian besar nya metode pemilahan pade, Reuse dan R

tuk mengurangsar. dari metoda masyarakat,

an besar rumih baik diban

kabupaten/kocukup baik dpaten Solok, dan Kota P

ok yang tean sampah te

80 100

7

76.8978.57

3.7681.2384

75.953.51

adap Lingkungan

Barat III -13

buang masih masyarakat. ini diubah

a sumbernya Recycle) dan gi beban TPA

penanganan untuk Kota

mah tangga ding dengan ota lainnya. dibandingkan Kabupaten Payakumbuh. lah mampu ertinggi yaitu

tdk ada

umum

bersama

sendiri

Page 110: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

49.175 Kabupa24.766 mampuRT danPadangterbanyJumlah jumlah banyak Tabel S

Provins

masyarsebagaterlihat ke kali/ Tabe

No.

1 2 3 4 5

Sumber 3.2.2

membelahan jpencemKecendmasyarpedesaMentaw

rumah tangaten Pesisir Se

RT. Kabuu melayani angn Kota Payakug sendiri yak hanya mam ini sangat kectimbulan sam

setelah Kota SP-3 dan SP

si Sumatera Ba

Di Kabupaterakatnya kali/si tempat pdari dominannsungai diband

el 3.8. Jumlah

Kabupaten/Kot

Padang Bukittinggi Pesisir Selatan Sijunjung Pasaman Barat

: Olahan Tabel

KecendrungBentuk Teka

Pengembangerikan tekananjuga memberi

maran sungai drungan yanrakat yang teman seperti K

wai (90,04 %

gga (RT) atalatan mampu pten Limapulgkutan sampambuh 14.455 yang pend

mpu melayani 1cil dibandingkanmpahnya yan Bukittinggi (s

P-4, Buku Dat

arat. 2011). n Agam, bagi

sungai masih embuangan ya sistem pemingkan dengan Rumah Tangg

ta

t SP-4. Buku Data

gan Sumbeanan

an pemukiman terhadap kekan dampak dan masalah ng timbul mpat tinggalnyKabupaten Ke% di pedesaa

Status Lin

au 67%. melayani uh Kota h 16.696 RT. Kota

duduknya 1,753 RT. n dengan g paling sumber :

ta SLHD

sebagian dijadikan sampah,

mbuangan n metode ga dan Perkira

Jumlah R

191212 6 7

SLHD Provinsi Su

er dan

an selain ebutuhan terhadap sampah.

bahwa ya masih epulauan an) dan

ngkungan Hidup D

lainnya yaberkaitan masyarakakasus Kabketersediayang jumkabupatenpembinaanpenyebab sampah kpedesaan menyebabsering tidaJumlah RTimbulan Sdilihat pada

aan Timbulan

Rumah Tangga

2.201,0 2.779,0 5.606,0 0.712,0 6.960,0

umatera Barat. 20

Kabupatenpedesaan)55.51% fasilitas ppembuangtanah. dengan lamasyarakaberhubung

Tekana

Daerah Provinsi S

ang digunakandengan t

at yang relatif rbupaten Agam an sekolah d

mlahnya terba lain, maka n dan sosidari masih ting

ke sungai. Disyang

kan layanan ak mencapai loRumah TanggSampah Terbaa Tabel 3.8.

Sampah Terb

Ti

11

n Solok Sela), masing-ma

rumah tanggpembuangan agannya ke su

Pengelolaan ayanan yang at. Ternyatgan langsung

an Terhadap Ling

umatera Barat

n. Biasanya hingkat pendrendah. Tetapi berbeda. dilihai Kabupaten nyak dibandi faktor kuraalisasi merugginya pembuasamping itu k

sulit dijaangkutan sa

okasi-lokasi pega dan Peranyak per Hari

banyak per Ha

mbulan Sampa(m³/hari ) 44.767,9 491.116,0 10.738,0 36.427,0 14.674,1

atan (80,07 sing 56.19%

ga tidak meair besar, otoungai, laut ata

sampah t diberikan keta juga g dengan t

gkungan

III -14

hal ini didikan untuk at dari Agam ngkan ngnya pakan angan

kondisi ngkau

ampah elosok. kiraan dapat

ari

ah

% di dan emiliki omatis aupun

terkait epada

tidak tingkat

Page 111: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

pymtdsssdmmjdf 3

d

pusakkpamkmplst

pendidikan myang dalammempunyai jutingkatan SD daerah yang sampah ke susampah yangsosialiasi pengdibutuhkan upmengingat ke meningkat sejumlah penduddiimbangi denfasilitas dan ar 3.3. KES

Tingkatdipengaruhi mFaktor pertampengetahuan utamanya adasangat mempanak dan kelketersediaan kesehatan. prasarana kesaspek pelayamasing kabupkesehatan jugmedis yang pelayanan keslingkungan yasudah memilikterimbas oleh l

asyarakat. Kam analisa umlah fasilitass/d SMA terny paling banyungai. Jangkag diberikan pgelolaan samppaya ke depdepan, timbula

ejalan denganduk yang tidakgan penamba

rmada pengelo

SEHATAN

t kesehatanminimal oleh ma adalah p

masyarakat lah ibu. Kesiap

pengaruhi polluarga. Faktor

sarana daKetersediaan

sehatan sangatanan kesehataaten/kota. Pena meliputi ketehandal untu

sehatan. Faktoang sehat.

ki pola hidup slingkungan yan

S

abupaten Agakependudukka

s terbesar dayata merupakayak membuanauan pelayanapemerintah dapah 3 R mas

pannya. Hal ian sampah akan pertumbuhak mungkin dapahan pengadaalaan sampah.

n masyarak3 (tiga) fakto

pendidikan da itu sendipan seorang iba hidup sehr kedua adalaan prasaran

sarana dat mempengaruan di masinnyediaan saranersedian tenaguk memberikaor ketiga adalaKeluarga yan

sehat akan tetang tidak sehat.

Status Lingkungan

am an ari an ng an an sih ini an an

pat an

kat or. an iri. bu at ah na an uhi g-na ga an ah ng ap

sekkuasumlingyancairjugalingdamdiru-

-

-

tekapen-

n Hidup Daerah Pr

Sektor kesktor yang dapalitas lingkungmber tekanagkungan itu seng menghasilkar yang bersifata merupakan

gkungan. Berikmpak terhadapumuskan sebagKesehatan keSumatera Bargolongan ibu, 15-19 tahun kesehatan unmaupun anak kesehatan dipengaruhi hidup; Penyakit yakualitas lingkISPA, diare, p(lima) penymasyarakat diLimbah padat sakit belum baik.

Untuk menanan sektor kendekatan analisUntuk pembdan bentuk kesehatan dil

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

sehatan selainpat dijadikan igan, juga daan terhada

endiri. Aktifitas an limbah padat medis maupu

bentuk tekankut ini bentuk p sektor kesegai berikut : eluarga (terutaat sangat dipe dimana ibu y memberikan

ntuk anak kel masih hidup, d

masyarakatoleh kualtias

ang berkolerakungan hiup penyakit kulit yakit terbesa Sumatera Bar dan limbah ca seluruh terke

ngambarkan desehatan ini masis sebagai berahasan gamb tekanan akukan pende

adap Lingkungan

Barat III -15

n merupakan ndikator dari

apat menjadi p kualitas rumah sakit at dan limbah un non medis nan terhadap tekanan dan

ehatan dapat

ama anak) di ngaruhi umur

yang berumur n keretanan ahiran hidup disamping itu t sangat lingkungan

asi dengan diantaranya:

menduduki 5 ar diderita rat; air dari rumah elola dengan

dampak dan aka dilakukan rikut: aran sumber dari sektor

ekatan analis

Page 112: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

statdilak

- Untusumpenwak

3.3.1 GTe

Sesudah sumbermenerimlain. Beyang dahidup d

Sum

b. JMK

G

3.9 mmenuru

0

10,000

20,000

3

Jum

istik, perbandinkukan secara tuk pembah

mber dan bentdekatan analis

ktu

Gambaran Sekanan

ektor kesehatadisampaikan dr dan bentuk tema tekanan daerikut in ulasaapat menunjukari sektor kese

Gambar

mber : Olahan Tab

Jumlah KemaMenurut GoloKelamin

Gambar 3.5 samemperlihatkanut golongan um

3,997

6,961

3,940

mlah Anak La

ngan antar lokterintegrasi asan kecentuk tekanan dsis perbanding

umber dan

an sebagaimadi atas. selainekanan, sekto

ari pembangunan mengenai pkan kualitas lin

ehatan.

r 3.4. Jumlah A

bel SP-4. Buku Da

atian Dalam Seongan Umur da

ampai dengann jumlah

mur di beberap

Status Lin

2,260

6,931

2,260

ahir Hidup da

kasi yang

ndrungan dilakukan gan antar

Bentuk

ana yang sebagai r ini juga an sektor

parameter ngkungan

Anak Lahir Hid

ta SLHD Provinsi

etahun an Jenis

Gambar kematian a daerah

ngkungan Hidup D

16,713

2,032

16,647

n Jumlah Ana

a. JumlaAnak Umum

melahirkantahun. untujuga pada(dilihat paangka anmemperlihdan JumlaKabupatenuntuk anaPadang seKota Bukitmasih hidusebesar 1Bukittinggi

dup dan Juml

Sumatera Barat. 2

Kabupatenjumlah keklasifikasi rata-rata y>44 tahun

Tekana

Daerah Provinsi S

137

ak Masih Hid

JL

JM

ah Anak Lahir Masih Hidup

mnya ibu-ibun di Sumatera uk kesehatan aa anak yang ada angka annak masih hiatkan Jumlah

ah Anak Masihn/Kota. Dari ak lahir hidupebesar 16.713 jttinggi sebesarup yang tertin16.647 jiwa d sebesar 137 ji

lah Anak Masi

2011

n/kota di Sumematian dalamgolongan umu

yang banyak un. Jumlah laki-l

an Terhadap Ling

umatera Barat

dup  

Jumlah Anak Lahir Hidup

Jumlah Anak Masih Hidup

r Hidup dan Ju

u yang bbarat berusia

anak paling beibu berusia

ak lahir hidupdup). Gamba Anak Lahir h Hidup di 5

gambar terp tertinggi di jiwa dan terendr 2.032. Untukggi di Kota Padan terendah iwa.

ih Hidup

matera Barat. m setahun meur dan jenis kentuk kelompoklaki yang men

gkungan

III -16

umlah

anyak 15-19 resiko 15-19

p dan ar 3.4 Hidup (lima) sebut. Kota dah di

k anak adang Kota

Untuk enurut elamin k umur inggal

Page 113: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

pp

y

pada umur terperempuan. KKota Padang yaitu sebanya

Gamb

Sumbe

Gam

Sumbe

050

100150200250300

Laki‐laki

Perempuan

rsebut lebih baKematian terba dengan go

ak 10.281 jiwa

bar 3.5. Jumla

er : Olahan Tabe

mbar 3.6. Jum

er : Olahan Tabe

S

< 1 132

60

anyak dari padanyak adalah olongan laki-laa dan golonga

ah Kematian DJenis Kelamin

el SP-4. Buku Dat

mlah Kematian dan Jenis

el SP-4. Buku Dat

Status Lingkungan

1 ‐ 4 5 ‐5 9

7 21

da di

aki an

perpenkareSum

Dalam Setahunn di Kab. Lima

ta SLHD Provinsi

n Dalam Setah Kelamin di Ka

ta SLHD Provinsi

n Hidup Daerah Pr

14 15 ‐ 449 20

1 40

rempuan sebanduduk Kota ena jumlah pmatera Barat y

n Menurut Goapuluh Kota

Sumatera Barat. 2

hun Menurut Gab. Solok

Sumatera Barat. 2

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

4 > 44182

281

nyak 9.479. Padang yang

penduduknya aitu 833.562 o

olongan Umur

2011

Golongan Umu

2011

adap Lingkungan

Barat III -17

Banyaknya g meninggal terbanyak di rang.

dan

ur

Page 114: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Gamb

Gamb

2,4,6,8,

10,12,

Laki‐la

Perem

050100150200250300350

Laki‐laki

Perempua

0102030405060708090

Laki‐laki

Perempuan

Gambar 3

Sumber : Ola

ar 3.8. Jumla

Sumber : Ola

ar 3.9. Jumla

Sumber : Ola

0,000,000,000,000,000,000

< 1aki 35

mpuan 31

00000000

< 132

an 19

< 12

n 4

.7. Jumlah Kedan J

ahan Tabel SP-4. B

h Kematian D

ahan Tabel SP-4. B

h Kematian D

ahan Tabel SP-4. B

Status Lin

1 ‐ 40

4

1 ‐ 45

6

1 ‐ 4 56

3

ematian DalamJenis Kelamin

Buku Data SLHD

alam Setahundi Kab. Pasa

Buku Data SLHD

alam Setahundi Kota Pay

Buku Data SLHD

ngkungan Hidup D

5 ‐ 1494

89

5 ‐ 1417

8

5 ‐ 14 15 ‐1 7

0 5

m Setahun Men di Kota Pada

Provinsi Sumatera

n Menurut Golaman Barat

Provinsi Sumatera

n Menurut Golyakumbuh

Provinsi Sumatera

Tekan

Daerah Provinsi S

15 ‐ 44224 1

327 9

15 ‐ 4482

41

‐ 44 > 449 83

9 72

enurut Golongang

ra Barat. 2011

ongan Umur d

ra Barat. 2011

ongan Umur d

ra Barat. 2011

an Terhadap Ling

umatera Barat

> 4410,281

9,479

> 44306

264

gan Umur

dan Jenis Kel

dan Jenis Kel

gkungan

III -18

amin

amin

Page 115: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

c

mk

d

c. Jenis PDiderita

Dari 19Barat untuk Komenjadi salahkesehatan ma

No.

Ko1 ISP2 Pe3 Ga4 Pe5 Ra6 De

dik7 Infe

naf8 Pu

pe9 Dia10 Gin

pe Sumber : Ta d. Beban Tab

No.

1

A KOTA

1 RSB. L2 RS. Ibn3 RSB B4 RS. Kh5 RSU. B6 RS. Mit7 RS. Ais

Penyakit Utama Penduduk

9 kabupaten/koota Padang seb satu indikatoasyarakat. Di

Tabel 3.9

Jenis Penya

ota Padang PA enyakit Kulit Infekastritis enyakit Kulit Aleradang sendi emam yang tidakketahui sebabnyafeksi lain pada safas bagian atas

ulpa dan jaringanriapikal are nggivitis dan penridontal abel DS-8 Buku D

Pencemaran L

bel 3.10. Beban

Nama R

PADANG

Lengogeni nu Sina hakti Kesehatan

husus Mata SitawBMC Padang tra Medika syiyah-Muhamm

S

ma Yang

ota di Sumatebagai kota besor utama tingklihat dari jen

9. Jenis Penya

akit J

ksi

rgi

k a aluran

n

nyakit

Data SLHD Prov.Su

Limbah Padat

n Pencemaran

Rumah Sakit

2

n Masyarakat wa

madiyah

Status Lingkungan

ra ar

kat nis

penpenmasjiwaPad

akit Utama yan

Jumlah Pender

127.026 24.058 20.917 18.335 18.531 15.957

13.967

13.826

11.676 10.352

umbar 2011

t dan Limbah

n Limbah Pada

n Hidup Daerah Pr

nyakit utama nyakit ISPA syarakat Kota a. Distribusi dang dapat dili

ng Diderita Pe

rita %

Cair dari Rum

at dan Limbah

Tipe/ Kelas*) P

(kg3

B A B B B B B

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

yang dideritmasih terban Padang sebepenyakit utamhat pada Tabe

nduduk

% terhadap Tota

43 9 8 7 7 6

6

6

4 4

mah Sakit

h Cair dari RumVolume Limba

(m3/hari) Padat g/hari) Ca

4 5

2.25 25.63 18

2.79 2.65 3.12 2.97 4.67

adap Lingkungan

Barat III -19

ta penduduk nyak diderita esar 127.026 ma di Kota

el 3.9.

al Penderita

mah Sakit h Vo

air Pada(kg/ha

5 6

30.5 87.75 1

35 35.8

150.5 32.5 167.5

lume Limbah (m3/hari)

at ari) Cair

7

0.55 0.25 0.0

0.6 0.88 2.5 0.00.45

2.5 0.0

0 005

0 0

008 0

005

Page 116: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

1

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

B

1.

2.

C

1

D 1

E 1

F 1

Sumber :

RSB. An-Nisa RS. Pusat RehRS. Selaguri RS. Semen PaRS Siti Hawa RS. Tk. III Dr. RRSB Tiara AngRSU. M. DjamiRSUD Kota PaRSB. Bunda RSGMP BaiturRSU Marnaini RSU Bhakti KeRSIA Fitria RSJ. Puti BungRSIA Ani RSB Restu IbuRSI Siti RahmaRS Khusus MaRS Khusus BeRSIA Cicik PT.RS. Yos SudarRSGMP Fak. K

KABUPATEN

RSUD M. ZEIN

RS BERSALIN

KABUPATEN

RSUD Kab. So

KOTA BUKITT RS Achmad M

KOTA SOLOK RSUD Solok

KOTA PARIAM RSUD Pariam

: Tabel SP-5. Buku

2

habilitasi Jantung

adang

Reksodiwiryo ggrek il

adang

rrahmah – Asri

esehatan Masya

gsu (Revisi)

u (PT Restu Ibu Mah ata Padang Eye dah Ropanasuri. Fifa Medika rso Padang Kedokteran Una

PESISIR SELA

N PAINAN

N PERMATA HA

SOLOK

olok

TINGGI Mochtar Bukitting

K

MAN man

u Data SLHD Prov

Status Lin

g

rakat

Meditama)

Center i

nd

TAN

ATI

ggi

v. Sumbar 2011

ngkungan Hidup D

3

C B C C B B C A C C D C B D D

D B C D B B B C

C

C

B

C

C

Tekan

Daerah Provinsi S

4

2.121.983.96

2.175 4.775

3.43 2.075

1522.51.82.52.8

21.51.5

21.5

10.311.50.71.5

207.932.5

186.744

160

1

18

12

14

an Terhadap Ling

umatera Barat

5

2 58.2 8 31.75 6 120.7 5 100.5 5 50.5 3 89.75 5 30.82 2 208.83 5 130.45 8 35.75 5 65.5 8 100.5 2 45.5 5 20.2 5 35.8 2 45.5 5 40.8

150.6 5 30.25 7 35.3 5 30.67 3 150.8 5 50.45

4

24.333

0

23

0.25

8 235

2 88

4 93.5

gkungan

III -20

6

0.75 0.67

2.6 0.87 1.91

2.5 0.83

19.67 2.5 0.5

0.43 1.25 0.75

0.4 0.35 0.65

0.6 4.16 0.87 0.28 0.26

13.24 0.69

0.80

0.10

0.5

-

-

-

7

0 0

0.004 0.002

0 0.004

0 0.01

0.002 0 0 0 0 0 0 0 0

0.008 0 0 0

0.008 0

15

8

0.1

-

-

-

Page 117: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3

2dkcaiKkbltmk

llBpKcdI

smdbsl

3.3.2. KECENSEKTO

Pelayan

2009-2010 cendari persentaskesehatan kelcenderung meanak masih hitu. jumlah keKota Padang kelompok umberbeda denglainnya yang tahun 2011. Pmenurut golokab/kota dapat

Kecendlingkungan dlingkungan padBarat dapat dpenyakit lingkuKhusus di Kcenderung medan 2011 yanISPA.

Limbahsebuah rumamengandung bdan obat-obatabagi kesehatasakit tersebut.limbah di r

NDRUNGAN TEOR KESEHATA

nan kesehatanderung meninse kelahiran uarga antara ningkat, dilihatidup (Tabel 3

ematian pada cenderung

mur sampai 4gan beberapa

cendrung mPerbandingan jongan umur t dilihat pada T

derungan adadan peningkada daerah-daedilihat dari juungan tahun 2ota Padang,

enurun dilihat dng berdampak

h cair yang ah sakit umbakteri. virus. an yang dapat an masyarakat Dari sekian rumah sakit,

S

EKANAN DARAN

n untuk tahungkat, ini dilihhidup. Tingk

2009-2010 jugt dari persentas.11). Disampintahun 2011 menurun pad

44 tahun agakabupaten/ko

meningkat padumlah kematia

di beberapTabel 3.12. anya perbaikaatan pelayanarah di Sumate

umlah penderi2010 dan 201

kualitas udadari tahun 201

k pada penyak

dihasilkan daumnya banyasenyawa kimimembahayakat sekitar rumabanyak sumb limbah da

Status Lingkungan

RI

un at

kat ga se ng di

da ak

ota da an pa

an an ra ta 1. ra 10 kit

ari ak a. an ah er ari

laboBahprohanBahdanataumenrontmenbermempadpenProvolu(RS186limbPadlimb60 m

padVol(RSteresebcairm3/limb

n Hidup Daerah Pr

oratorium pahan-bahan kimses uji labor

nya dengan aehan-bahan itu n infeksius. seu dinormalkanjadi limbah ttgen misalnyangandung rbahaya. Aktimberikan dam

dat dan volumngelolaan. Dilihovinsi Sumaterume limbah pS. M.Djamil). V6 m3/hari (RSbah padat teredang sebesar bah cair terenm3/hari.

Pada tahudat tertinggi 15ume Limbah c

S. M.Djamil), uendah RSUD besar 12 m3/hr terendah Rhari. Perbandbah RS dapat

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

aling perlu mia yang digunratorium tidak erasi atau activ

mengandung ehingga harusan sebelum tak berbahaya. ada cairan tradioaktif yafitas rumah

mpak pada jume limbah cairhat dari 5 rumra Barat pada padat tertinggi Volume limbah S. M.Djamil). Undah RSUD So12 m3/hari. u

ndah RSJ Pad

un 2011, vol52 m3/hari (RS

cair tertinggi 20untuk volume

Solok dan Rari, untuk vo

RSJ Padang ingan beban dilihat pada G

adap Lingkungan

Barat III -21

diwaspadai. nakan dalam bisa diurai vated sludge. logam berat s disterilisasi "dilempar"

a. Untuk foto tertentu yang ang cukup

sakit juga mlah limbah r yang perlu mah sakit di tahun 2010. 144 m3/hari cair tertinggi Untuk volume olok dan RSJ untuk volume dang sebesar

lume limbah S. M.Djamil).

08.83 m3/hari limbah padat RSJ Padang olume limbah

sebesar 60 pencemaran

ambar 3.10

Page 118: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Ta

No.

1 2 3 4 5 6 7 Sumber

No.

1 A. 1.

2.

3. 4.

5.

B.

1.

2.

3.

4.

5.

Sumber : Olah

abel 3.11. Perb Kelompok Um

Ibu 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

: Tabel. DS 6-1

Tabel 3.1

Um

2Kota Padang< 1

1 - 4

5 – 14 15 – 44

> 44

Kota Pariama< 1

1 - 4

5 – 14

15 – 44

> 44

Gambar 3L

han Tabel SP-5 Bu

bandingan Jum

mur JTahu

0012234

Buku Data SLHD

12. Perbanding

mur

2 g

an

Status Lin

3.10. PerbandinLimbah Cair di B

uku Data SLHD P

mlah Anak La Menurut Goumlah Anak Laun 2009 0.03 0.41 1.27 2.14 2.91 3.61 4.15

D Prov. Sumbar. 20

gan Jumlah K

2

1

6

1010

19

ngkungan Hidup D

ngan Volume LBeberapa Rum

Prov. Sumbar 2010

hir Hidup. danolongan Umurahir Hidup

Tahun 2010 0.02 0.46 1.48 2.21 2.96 3.58 4.07

010 dan 2011

Kematian MenuJumlah K

2010 3

.122

.692

0.693 0.932

9.547

4

9

0

0

0

Tekan

Daerah Provinsi S

Limbah Padat damah Sakit

0 dan 2011

n Jumlah Anar Ibu

Jumlah ATahun 20

0.02 0.39 1.23 2.02 2.73 3.28 3.17

urut GolongaKematian (jiwa)

an Terhadap Ling

umatera Barat

an

k Masih Hidup

Anak Masih Hid009 Tahun

0.00.41.22.12.83.33.6

an Umur

2011 4

66

4

183 551

19.759

14

3

4

0

0

gkungan

III -22

p

dup n 2010 02 44 22 11 81 30 66

Page 119: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

S

dt

su

1 C. Kota 1. < 1

2. 1 - 4

3. 5 - 14

4. 15 – 4

5. > 44

D. Kota 1. < 1

2. 1 - 4

3. 5 - 14

4. 15 – 4

5. > 44

E. Kota 1. < 1

2. 1 - 4 3. 5 - 14

4. 15 – 4

5. > 44

F. Kab.P1. < 1

2. 1 - 4

3. 5 - 14

4. 15 – 4

5. > 44 Sumber : Tabel

Dari 3 dialami penduterbanyak Pernapasan Asatu kabupatuntuk Kota

2 Bukittinggi

4

44

Payakumbuh

4

44

Padang Panjan

4

44

Pesisir Selatan

4

44

l DS-7.1. Buku Da

(tiga) penyakuduk Sumateradalah Infe

Atas (ISPA) den/kota di S

Padang pe

S

ng

ata SLHD Prov. Su

kit yang banyara Barat. yaneksi Salurailihat dari sala

Sumatera Barenderita ISP

Status Lingkungan

3

191

15

12

502

630

6

3

3

0

1

1

19

36

2

5

4

0 umbar 2011

ak ng an ah rat PA

sebSed127yandilih

n Hidup Daerah Pr

banyak 106.5dangkan untu7.026 jiwa. Perng diderita penhat pada Gamb

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

4

191

15

12

502

630

6

9

1

138

155

5

2

1

1

24

40

8

4

109

2

541 jiwa (tauk tahun 201rbandingan penduduk Kota Pbar 3.11.

adap Lingkungan

Barat III -23

ahun 2010). 1 sebanyak

enyakit utama Padang dapat

Page 120: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Sum 3.4.

MBarat pdari peProvinsPertania2010). maka dimanfatekananperlu dbisa dsangat tekananumumn- Pe

palpenme

Gambar

mber : Olahan Ta

PERTANIAMata pencariapada umumnyaenduduk bekerjsi Sumatera Baan (SumateraBila dilihat da11.00% lah

aatkan untuk sn terhadap lingdiperhitungkan dibudidayakan terbatas. Dari

n yang diakibnya sebagai beningkatan prodlawija diikuti nggunaan p

emberikan kon

3.11. Perbandin

bel DS-8. Buku D

AN an penduduk Sa bertani yaiturja, 11.69% daarat berasal da Barat Dalamari pemanfaata

han Sumaterasawah. Oleh kgkungan dari s apalagi daer

di Sumater data yang adbatkan dari srikut : duksi tanaman

dengan penupuk buatanntribusi terbe

Status Lin

ngan Jenis Pen

ata SLHD Prov. S

Sumatera u 44.10% ari PDRB ari sektor

m Angka. an lahan a Barat

karena itu sektor ini rah yang ra Barat da bentuk sektor ini

padi dan ningkatan n yang

esar dari

ngkungan Hidup D

nyakit Utama di

Sumbar 2011

sektorgas m

- Peningakan gas m

- Pada perkebkerusaKabupkerusa6.1).

Untdan kecenwaktu. mapendekataa. Penul

GambKecendan C

Tekana

Daerah Provinsi Su

Kota Padang

r pertanian termethan dan karb

gkatan jumlahberkontribusi

methan daerah yan

bunan sawitnakan hutan yanpaten Pasamakan hutan 66

tuk menjelaskndrungan perubaka penulisan

an analisis sebaisan dibagi 3

baran Umnderungan Pe

Catatan Khusus

an Terhadap Ling

umatera Barat

rhadap peningbon dioksida. h produksi u

pada pening

ng pengembanya pesat ng paling besa

man Barat de.700 Ha. (Tabe

an bentuk tebahan tekanann dilakukan deagai berikut : 3 kelompok ymum Tekerubahan Tes

gkungan

III -24

gkatan

nggas gkatan

angan terjadi r yaitu engan el SD-

kanan n antar engan

yaitu : kanan. kanan

Page 121: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

b

sPPApi

b. Analisis yaa. Gamb

pende- St

koekmi

- Anlok

b. KencemengAnalispada

G

Su

Daera

sawah terbesPadang PariaPesisir SelataAgam 27.137produksi. daeintensifikasi pr

ang digunakan baran umum ekatan analisisatistik yang

ondisi rata-ratkstrim (makinimum) nalisis perbakasi endrungan gunakan pend

sis perbandingbentuk tekana

Gambar 3.12.

umber : Olahan Ta

ah yang mesar berada man 35.479 n 30.151 Ha 7 Ha. Berdrah yang telaroduksi denga

S

: menggunaka

s : menunjukkaa dan kondksimum ata

ndingan ant

perubahaekatan analisis

gan antar wakn

Perbandingan

abel SE4. buku d

empunyai aredi Kabupate

Ha. Kabupatedan Kabupate

dasarkan hasah menerapkan menghasilka

1

1 K

Status Lingkungan

an

an isi au

ar

an s ktu

3.43.4a.

242bervsetaluaspenBar143yan3 kadiba

n Luas Sawah

data SLHD Sumate

eal en en en sil an an

jumKotBukSoltentdap3.13

2

60%

19%

Kali 2 kali

n Hidup Daerah Pr

.1 Gambar

.1.1 Luas daSawah

Sawah di2.236 Ha dengvariasi 1 saahun. Dari kons tanam 4nanaman yang rat adalah 2 3.510 Ha. Peng ditanam 1 kali panen dapaawah ini.

h dan Frekuen

era Barat 2011

mlah produksi tta Solok sebeskittinggi 55.07 ok Selatan 55tang luas laha

pat dilihat pada3 di bawah ini.

21%

3 Kali

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

an Umum Pern Produksi Pe

Sumatera Bgan frekwensimpai 3 kali

ndisi ini akan m479.000 Ha. paling umum kali dalam srbandingan aali panen. 2 ka

at dilihat pada

nsi Penanaman

terbanyak justsar 60.79 ton/ton/hektar da

5.05 ton/hektaan dan produka Gambar 3.1

adap Lingkungan

Barat III -25

rtanaian ertanian

Barat seluas penanaman

penanaman menghasilkan Frekuensi di Sumatera

setahun yaitu ntara sawah ali panen dan Gambar 3.12

n

tru berada di /hektar. Kota n Kabupaten r. Gambaran ksi pertanian 3 dan Tabel

Page 122: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

 

b. Pa

Sterbesa354.231berada menghaton atajagung kedua tSelatanproduksbesar a

Gambar 3

Sumber : O

         Tabel 3

Kabup

Kota S

Kota B

Kab. S

Sumber :

lawija Selain padi. m

ar di Sumatera1.31 Ton. Se di Pasaasilkan produkau 56% persedi Sumatera

terbesar beradn yaitu 54.902 si. Jenis palaadalah ubi kay

K

.13. Daerah K

Olahan Data Tabe

3.13. Daerah P

paten/Kota 

Solok  

Bukittinggi  

Solok Selatan 

Olahan Tabel SE

maka produksi a Barat adalahentral produksaman Baratksi sebanyak en dari total Barat. Produks

da di Kabupateton atau 15%

awija lain yanyu 237.988 ton

Kab. Padang Pariaman

35,479

Status Lin

Kabupaten/Kot

el SE4. buku data

enghasil Produ

 

E4. Buku Data SLH

palawija h Jagung si jagung t yang

197.259 produksi

si jagung en Pesisir

dari total ng cukup n dengan

Kab. Pesis

ngkungan Hidup D

ta Dengan Are

SLHD Sumatera

uksi perhektar

Produ

60,79

55,07

55,05

HD Sumatera Bar

sentral propuluh Kota Perkebuna

Peumumnya besar seperkebunaha. Pada menghasilsedangkanproduksi 1

sir Selatan

30,151

Tekan

Daerah Provinsi S

eal Sawah Ter

Barat 2011

r Tertinggi 

uksi / Hektar

9  

7  

rat 2011

oduksi ubi kayua dan Kab. Pas

an rkebunan di di dominasi d

eluas 810.50an rakyat selua tahun 2011 kan produksi n perkebunan r.006.091 ton.

Kab. Agam 

27,1

an Terhadap Ling

umatera Barat

luas (dalam H

u di Kabupatensaman.

Sumatera dengan perke01 Ha. Adas adalah 292

perkebunan 1.892.457,02rakyat mengha

137

gkungan

III -26

Ha)

 

n Lima

Barat bunan dapun .711,9 besar

2 ton asilkan

Page 123: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

dy4tddssDa5s

yPbppiktb

S

Jenis pdi Sumatera Byaitu 287.564.582.898,84 terbanyak ada dengan luas 1dari seluruh lusebanyak 3.1seluruh produDaerah lain yadalah Kabup54.075,44 Ha dsawit dihasilka

Selain yang berkembPerkebunan bberalih ke perperkebunan perkebunan kaini adalah 136kebun karet seterdata lagi kberalih ke perk

No.

I. 1. 2. 3.

Sawit Kab. PKab. DKab. S

II. 1. 2. 3.

CoklatKab. PKab. PKab. L

Sumber : Olahan

perkebunan yaBarat umumny65,83 Ha

ton. Sentra di Kabupaten 150.784,59 Hauas kebun saw48.929,02 ton ksi sawit di S

yang merupakapaten Dharmadan 1.192.757n oleh perkebusawit. jenis pang adalah k

besar karet ukebunan sawit

karet rakyaret yang terd6.534 ton, sedecara persisnykarena sudah

kebunan lain.

Tabel 3.14 S

Kabupaten/

Pasaman BaratDharmasraya Sijunjung

t Padang PariamPasaman Limapuluh KotaTabel SE6. SE6.1

S

ang berkembanya kebun sawdan produk

a sawit yan Pasaman Bara atau 52,43 wit dam produk atau 69 % da

Sumatera Baraan sentra sawasraya. Selua,03 ton produk

unan besar. perkebunan lakaret dan coklamumnya sudat. demikian puyat. Produk

data tahun 201dangkan luasaya saat ini tidah banyak yan

entra Produks

/Kota

t.

man

a 1.SE6.2 Buku Data

Status Lingkungan

ng wit ksi ng rat %

ksi ari at. wit as ksi

ain at. ah ula ksi 11 an ak ng

sedolehcoksebHa denadadenterbPardantotaBarsenadaatau86,9proKabParadadi S

si Sawit Dan C

Luas

1

a SLHD Prov. Sum

n Hidup Daerah Pr

Coklat dang gencar-geh Pemerintah Dklat yang dbagai perkebu dengan prodngan sawit pera di Sumatera ngan produksibesar berada riaman seluas n produksi 11.al luasan dan prat. Selain Kabntra produksi alah Kabupatenu 27,79% dan93%. Dengduktifitas lahab.Pasaman diriaman. Padaalah 5 Sentral Sumatera Barat

Coklat di Sum

(Ha)

150.784,59 54.075,44 28.405,00

17.889,00 15.691,00 3.348,00 mbar 2011.

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

adalah tanaencarnya diproDaerah. Tahundibudidayakannan rakyat se

duksi 16.576 Hkebunan besaBarat hanya sei 123 ton. S di Kabupa 17.889 Ha a220 ton atau

produksi coklatbupaten Padancoklat di Sum

n Pasaman yain produksi 14.4gan demikiaan coklat lebbandingkan K Tabel 3.14 Produksi Sawt.

atera Barat

Produksi (To

3.148.921.192.75 20.55

11.22 14.40

2.61

adap Lingkungan

Barat III -27

aman yang opagandakan n 2011 kebun umumnya eluas 56.468 Ha. Berbeda r coklat yang eluas 225 Ha

Sentra coklat aten Padang atau 31,68% 67,72% dari

t di Sumatera ng Pariaman. matera Barat itu 15.691 Ha 409 ton atau an tingkat bih besar di Kab. Padang berikut ini

wit dan Coklat

on)

9,02

57,03 53,00

0,00

09,00 4,51

Page 124: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3.4.1.2 a. P

pP

Barat untuk eKelapa,cengkeperkebuadalah ton jenipaling burea jpengguton. Aduntuk pton, di dari peperkebumerupapadahadikemb

memerltanamasebanyanorgan(Sumbe

Prov. S

PenggunaanPenggunaan perkebunan Penggunaan hanya dapat

enam jenis kom, kelapa sawith. Total penggunan untuk 46.363 ton jenis organik. Jenbesar adalah pjenis 20.739

unaan pupuk dapun pengg

perkebunan masisi lain limbaherkebunan saunan besar di akan problem al limbah tersangkan menjad

Jenis tanamlukan jumlah

an kelapa saak 24.820 ton nik jenis ureaer : Tabel SE

Sumbar. 2011)

n Pupuk pupuk t

pupuk di Sdilakukan pe

moditi utama yat, kopi, coklat,gunaan pupuk kelima komo

nis anorganik dnis penggunaaenggunaan pu ton dikuti NPK sebesarunaan pupuk asih sangat keh padat tandanawit yang meSumatera Bar

terhadap linebut berpotendi pupuk organ

man perkebunpupuk terbesa

awit dan cok dan 12.798 to, SP.36, ZA d

E 6 Buku Da

Status Lin

tanaman

Sumatera endataan aitu karet. teh dan tanaman ditas itu

dan 2.915 an pupuk

upuk jenis dengan

r 12.317 organik

ecil 2.915 n kosong erupakan rat masih ngkungan nsi untuk nik. an yang

ar adalah lat yaitu on pupuk dan NPK ta SLHD

ngkungan Hidup D

b. Pengdan p

Pen

dibahas hajagung. kpemakaianorganik ysedangkansebesar pupuk anpupuk uredari total Adapaun anorganik Pemakaianjenis padianorganik jagung (su

SLHD. 20

yang diberdi satu produksi menggunaberlebihanbaik pepencemaratotal pengpalawija ddibawah in

Tekan

Daerah Provinsi S

ggunaan puppalawija

nggunaan puanya untuk tankacang tanah n pupuk terbeyaitu sebesarn pemakaian 46.767.703,09

norganik terbaa 24.601.901,3 penggunaan

untuk peterbesar

n pupuk terbei. Sedangkan yang terbanyaumber : Tabe

11). Berbagai rikan kepada ssisi dapat mpertanian, di

akan pupuk a akan menyebencemaran an udara. Peggunaan pupudapat dilihat

ni.

an Terhadap Ling

umatera Barat

puk tanaman

upuk yang naman palawija dan padi. esar adalah r 49.858.473 pupuk ano

9 ton. Pemaanyak adalah 33 ton atau 52 pupuk anor

enggunaan adalah S

esar adalah pemakaian

ak adalah untukel SE-8. Buku

macam jenis etiap jenis tanameningkatkan sisi lain aan organik s

babkan pencemtanah ma

erbandingan juk untuk tan

pada Tabel

gkungan

III -28

padi

akan a jenis

Jenis pupuk ton. rganik akaian jenis 2,60% rganik. pupuk

SP.36. untuk pupuk k jenis

u Data

pupuk aman.

hasil apabila secara maran. aupun umlah

naman 3.15

Page 125: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3

PsymPj

T

3.4.1.3 Luas Peruba

Provinsi Sumasampai tahun yaitu seluas 80menjadi 5.99Perubahan tejenis non perta

G

Sumbe

1,

1,

2,

2,

3,

3,

abel 3.15 Jum

No.

1 UR

2 SP

3 ZA

4 NP

5 OR

To Sumber : Olahan

Perubahan Peahan luas lahatera Barat d 2011 terjadi

02.391,95 ha p6.992,4 padarjadi hampir anian. PerubahGambar 3.14. P

er : Olahan Tabel S

0.00

500,000.00

,000,000.00

,500,000.00

,000,000.00

,500,000.00

,000,000.00

,500,000.00

S

mlah Total Pem di

Jenis Pu

REA

P 36

A

PK

RGANIK

tal n Tabel SE-8 Buk

ertanian an pertanian ari tahun 201cukup signifika

pada tahun 201a tahun 201kepada seluruhan yang cuku

Perbandingan D ke N

SE-9 Buku Data S

Status Lingkungan

makaian Pupui Provinsi Sum

upuk

ku Data SLHD Pro

di 10 an 10 1. uh up

signpert11.63.40disadomnon

Dominan PerubaNon Pertanian (H

SLHD Provinsi Sum

n Hidup Daerah Pr

k Pada Tanammatera Barat

Total Pem

24.60

14.65

5.76

1.74

49.85

96.62v. Sumbar. 2011

nifikan terjadi tanian menja630 ha pad08.987,20 ha ajikan diagraminan perubahn pertanian pad

ahan Luas LahaHa)

matera Barat Tahu

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

man Padi Dan

makaian (Ton)

1.901,33

6.143,16

0.362,00

9.296,60

8.473,00

6.176,09

pada perubadi semak bda tahun 20

pada tahun 2am perbandihan luas lahan da Gambar 3.1

an Pertanian

un 2010 dan 2011

2

2

adap Lingkungan

Barat III -29

Palawija

)

bahan lahan belukar dari 010 menjadi 2011. Berikut ngan yang pertanian ke 4.

1

2010

2011

Page 126: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Flahan disebabeksternpertumbfaktor indari siskebijakaterkait alain-lain

3.4.1.4

Syang tidSektor kaca dmetanapenyebpolusi aSumatejenis hyang c326.898kambinternak adalah pengemsangat terpusaTanah antara 76.047 Pariamapuluh

Faktor yang mpertanian ke

bkan 3 (tiga) faal yang dbuhan ekonomnternal merupasi sosio-ekonoan baik pusat alih fungsi objen.

Pertenakan

Sektor peternadak terpisah deini juga penyuiantarnya karb

a. Peternakanab utama darair. Pengembaera Barat dilahewan ternak cukup signifika8 ekor, kerbag 259.034 ekountuk ketiga

685.696 mbangan terna

kecil yaitu sat di Kota PadDatar. Beber

lain Kabupaekor dan

an 33.625 eKota 32.625

menyebabkan alahan non p

aktor utama yadisebabkan mi dan kependakan faktor yaomi petani da maupun dae

ek lahan konse

akan merupakaengan dunia p

umbang gas-gabon dioksida n juga telah i kerusakan taangan usaha kukan pada byang memilk

an yaitu sapau 100.299 eor. Total jumlaa komoditas

ekor. k dari sapi persekitar 489 eang Panjang d

rapa sentra teraten Pesisir

Kabupaten kor. Kabupateekor dan Ka

Status Lin

alih fungsi pertanian

aitu faktor dinamika dudukan. ng dilihat an faktor rah yang rvasi dan

an bagian pertanian. as rumah dan gas menjadi

anah dan ternak di beberapa ki jumlah i potong

ekor dan ah hewan

tersebut Adapun

ah masih ekor dan dan Kab. rnak sapi

Selatan Padang

en Lima abupaten

ngkungan Hidup D

Solok yaitu10, Buku D

AdSumatera ayam pedpedaging Kota yaitu 4.081.580 Kabupatenuntuk ayamPadang PaKabupaten(sumber :

Sumbar 20

3.4.2. K

S Besektor peberupa plahan. Ppencemarapestisida. timbul apuntuk penPencemarapencemaraberupa gaserta penpupuk dabentuk dapencemaraisu global y

Tekan

Daerah Provinsi S

u 2.377 ekor. Data SLHD Sum

dapun unggas Barat adalah aging. Sentra berada di Ka 4.858.940 eko ekor ayam n Limapuluh Km pedaging bariaman yaitu n Tanah Da Tabel SE-11

011)

KecendrunganSumber Tekana

entuk dan suertanian dan pencemaran mPertanian man akibat pemKerusakan lah

pabila terjadi ncetakan sawaan dari sektoan udara darias methan dacemaran air

an pestisida. an sumber tean udara dalamyaitu efek gas

an Terhadap Ling

umatera Barat

(Sumber: Tabe

mbar. 2011)

yang terbany ayam pertelu ayam pertelu

abupaten Limaor ayam petelu pedaging. SKota sentra uerada di Kabu3.924.123 eko

atar 703.600 . Buku Data

Bentuk an

mber tekananpeterkanan

maupun keruerupakan su

makaian pupuhan akibat per

pembukaan ah baru dan kor pertanian bi pemakaian an karbon dioakibat penggPada pembakanan hanya m kaitannya derumah kaca.

gkungan

III -30

el SE-

yak di ur dan ur dan apuluh ur dan Selain nggas

upaten or dan

ekor SLHD

dan

n dari dapat sakan umber k dan rtanian

hutan kebun. berupa pupuk oksida unaan hasan pada

engan

Page 127: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

sdPpm

salltmfmbP

Bentusektor peternadan pencemarPada pembahapada pencemmethan. 3.4.2.1. Alih

Perk

Kecesektor pertanialih fungsi lahlain. Artinya tlahan akibat tetapi berpindmengingat jarfungsi menjadmenjadi lahanbegitu saja Permasalahan

Tabe

Sumber : Tabe

No.

1. P2. In3. T4. P5. S6. T7. P

8. La

uk dan sumbeakan berupa pran udara dari asannya maka

maran udara

fungsi Lahankebunan

endrungan yanan adalah pe

han pertanian tekanan terhasektor perta

ah pada sektrang lahan pei lahan konse

n kedap air atmenjadi se

lain yang aka

l 3.16. Luas P

el SE-9. Buku Dat

Jenis Pengg

Permukiman ndustri anah kering

Perkebunan emak belukar anah kosong

Perairan/kolam

ainnya

S

er tekanan dapencemaran a kotoran ternaa penekananny

berupa ga

n Pertanian da

ng terjadi padengurangan dake penggunaa

adap kerusakanian berkurantor lain. Hal iertanian beralrvasi melainkataupun ditinggemak belukaan timbul akib

Perubahan Lah

ta SLHD Provinsi

gunaan Lahan

Total

Status Lingkungan

ari air ak. ya as

an

da an an an ng ini lih an gal ar. bat

alihketa

gamlahaini bdanlahafungperttahuyan802(SL

kaladanakaseri

han Pertanian

Sumatera Barat. 2

n Non Pertania

n Hidup Daerah Pr

h fungsi lahan ahanan pangan

Tabel 3.16 mbaran kecendan pertanian mberati bahwa sn tidak diolahan pertanian ygsi kepada tanian meningun 2010. Tah

ng mengalami 2.391,95 Ha mLHD 2010 dan

au tidak diann pengawasanan menimbulkius.

n menjadi Laha

2011

an

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

pertanian adan.

di bawah drungan perub

menjadi semaksebagian lahan. Jumlah per

yang mengalamlahan yang

gkat cukup jauhun 2010 laha alih fungsi menjadi 1.264n 2011). Kecentisipasi dengan terhadap lahkan masalah

an Non Pertan

Luas (Ha)

43

4442

3.40

1.26 5.99

adap Lingkungan

Barat III -31

alah masalah

ini adalah bahan fungsi

k belukar. Hal n ditinggalkan rubahan luas mi perubahan

bukan non uh dibanding an pertanian lahan Cuma

4.258,60 Ha. endrungan ini an kebijakan han produktif yang cukup

nian

32.519,66 187,85 49.309,79 28.929,20 08.987,20 5.714,85 7.085,18

64.258,60 96.992,40

Page 128: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Paradigperkebubesar bertamb2010 683.317tahun 2perkebu454.4931.475.8terhadaperkebuperkebulahan pSE-6.4.

Barat. 2

3.4.2.1

a. P Sgas meakibat jenis pmethan3.149.0luasnyapupuk kabond(sumbe

Provins

b P Dmenghabanyak

gma yang berbunan. Secara l

maupun bah dibandingkluas perkebu

7 Ha, meningk2011 menjadi 1unan rakyat 3 di ta880.14 Ha. Deap lahan teunan apalagi punan biasanyapertanian dan Buku Data SL

2011)

Emisi Gas Karbondioks

Pertanian Sektor pertaniaethan dan kar

peningkatan pemakaian pun yang dihasilk068 ton/tahuna 242.236 H54.219.62 tonioksida seb

er : Tabel SP

si Sumatera Ba

Peternakan ibandingkan tasilkan gas , tetapi jum

beda terjadi paduasan baik perperkebunan

kan tahun 201unan besar kat cukup sign149.985.69 Hameningkat da

ahun 2010 ngan demikian

erbesar beraspertambahan lua merupakan a

hutan (sumbe

LHD Provinsi S

Methan (CHsida (CO2)

an juga mengrbondioksida.

penggunakanupuk urea. Tkan pertanian n dari sawaHa. Dari penn maka dihasibesar 269.64P-6. Buku Dat

arat. 2011)

ternak. maka methan yan

mlahnya tidak

Status Lin

da sektor rkebunan

rakyat 0. Tahun

luasnya nifikan di

a. Untuk ari tahun

menjadi n tekanan sal dari uas lahan lih fungsi

er : Tabel

Sumatera

H4) dan

ghasilkan terutama

n pupuk otal gas adalah ah yang nggunaan lkan gas 42 ton ta SLHD

unggas ng lebih k terlalu

ngkungan Hidup D

berbeda menghasil714.95 tonprogram Gmaka progpeningkataterhadap gas methprogram lingkunganitu perlu ternak spermasalaSP-6. Buku

Bilajumlah peradalah terbertambahtahun 20menurun dekor di tahterbesar ddari ternak1. Buku

Barat. 201

3.5. IND Indukegiatan pbarang sebarang jadmendapatkatau asse

bagian da

Tekan

Daerah Provinsi S

secara sikan 833.04 ton/tahun. DalamGubernur ”satugram ini selaan ekonomi jupencemaran uan. Dapat diini berkemban

n juga akan mkebijakan pe

sehingga tidahan lingkungau Data SLHD S

a dibandingkanrtenakan yangnak unggas ya

h menjadi 28.011. Sedangdari 982.880 ekhun 2011. Artidan cendrung k unggas. (sum

Data SLHD

1).

DUSTRI

ustri adalah pengolahan b

etengah jadi mdi yang memilikkan keuntungambling dan juari industri. H

an Terhadap Ling

umatera Barat

ignifikan. Uon/tahun dan tm kaitannya deu petani satu ain bertujuan uga akan berudara berupa ibayangkan ang. maka pr

muncul. Oleh kengelolaan kodak menimb

an. (Sumber :

Sumbar. 2011)

n tahun 2010 g berkembang aitu 15.193.682554.857.96 ek

gkan ternak kor menjadi 78nya bahwa tebertambah b

mber : Tabel S

Provinsi Sum

suatu usaha bahan mentahmenjadi barangki nilai tambah an, usaha peruga reparasi aHasil industri

gkungan

III -32

nggas ternak engan sapi” untuk

rakses emisi

apabila roblem karena otoran bulkan Tabel

maka justru

2 ekor kor di

sapi 80.915 kanan erasal E .11-

matera

atau atau g jadi. untuk rakitan adalah

tidak

Page 129: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

hbabessm

a

tmk

Sut3mBgp

hanya berupabentuk jasa. adalah menberkembangnefisien dan sejauh mungsumber dayamanusia yang

a. Bentuk

Dalam tambah yang makin meningkesempatan k

Sum

Jumlah Sumatera Baraunit. hal ini metahun 2009 34.757 unitmeningkatnya Barat setelah gempa, induspeningkatan m

05000

100001500020000250003000035000400004500050000

2

43

a barang. tetaPembangunangupayakan ya industri-berdaya sain

gkin memanfaa alam dan g tersedia.

k Tekanan

rangka meni diperoleh magkatnya kebutkerja, hal ini

Gambar

ber : Dinas Koper

industri kecat tahun 2008engalami sedikdimana juml

. Dengan perekonom

mengalami pestri kecil kemmenjadi sebes

S

200820

3853

3475

312

api juga dalan sektor indus

tumbuh daindustri yang kuat dengaaatkan potensumber day

ngkatkan nilasyarakat serttuhan terhada

dapat menja

r 3.15. Perkem di Provin

rasi. Industri dan P

cil di Provin8 adalah 43.85kit penurunan ahnya menja

telah mulian Sumateemulihan pascbali mengalam

sar 35.860 un

Status Lingkungan

009201

57 35860

350

am stri an ng an nsi ya

ai ta ap adi

pemsepinduberlBarinduterd200pendapdapmelsanindu

mbangan Indusnsi Sumatera B

Perdagangan Prov

nsi 53 di

adi lai ra ca mi

nit.

Jenberjmenunitmenunitindutekasek

n Hidup Daerah Pr

0

0

220

micu berkembanperti industri keustri besar. Aklaku sepenuhnrat. ini dapat ustri kecil. medapat di Provins08 sampai dengnurunan dari tapat dilihat padapat terjadi kalanda Provinsi

ngat mempengustri-industri.

stri Kecil. MeneBarat Tahun 20

vinsi Sumatera Ba

nis industri menjumlah 312 ungalami sedikit. sedangkan ngalami penut. Dengan kemustri di Provinsanan yang pktor industri terh

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

Industri

ngnya berbagaecil, industri mekan tetapi keadnya di Provindilihat dari pe

enengah dan si Sumatera Bagan tahun 201

ahun ke tahun, a Gambar 3.15arena gempa Sumatera Bara

garuhi menuru

engah dan Bes008 -2010

arat Tahun 2011

nengah – besaunit, dimana t peningkatan di tahun 2runan yaitu s

mbali meningkasi Sumatera Baling utama hadap lingkung

adap Lingkungan

Barat III -33

Kecil

ai jenis industri enengah dan daan ini tidak nsi Sumatera erkembangan

besar yang arat dari tahun 0 mengalami seperti yang 5. Kondisi ini

bumi yang at tahun 2009 unnya jumlah

sar

ar tahun 2009 tahun 2009

menjadi 350 2010 sedikit sebesar 220

atnya industri-Barat, sumber

berasal dari gan adalah :

Page 130: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

a. Belugas

b. Penindu

b. PeDa

beberap- Pe

kontek

- Pe1.

2.

3.

4.

3.5.1 Ka. I IProvinsbeberapindustri semen.

um dikelolanya buang dari ind

ncemaran limbaustri skala besa

endekatan Penalam melakukpa pendekatannulisan dibagndisi tekanan kanan serta catndekatan anali

Kondsi menggunakanalisis : a. Statistik

kondisi ekstrim minimu

b. Analisislokasi

KecendrungmenggunakAnalisis permutu. antar Catatan khuTerkait denatau tentang

Kondisi UmumIndustri BesarIndustri besa

si Sumatera Bpa kelompok sawit. indus Industri ters

a limbah cair ddustri kecil. ah cair pada bar dan meneng

nulisan kan analisa dn penulisan yaiti 3 kelompokumum, kecendtatan khusus. isis yang digun

tekanan an pe

k yang men rata-rata dan (maksimumm)

s perbandinga

gan an pendekatanrbandingan an waktu terkait isusus ngan penilaiang industri kecil.

m Tekanan r dan Menengr dan mene

Barat terbagi kjenis industr

stri karet dansebut pada u

Status Lin

dan emisi

beberapa gah

dilakukan tu : k yaitu : derungan

nakan : umum

ndekatan

nunjukkan n kondisi m atau

an antar

tekanan n analisis ntar baku su

n proper

ah engah di ke dalam ri seperti n industri umumnya

ngkungan Hidup D

sudah taalingkunganpencemaralimbah B3beberapa Sumatera produksi yang dapumumnya tidak jauterpasangnkalau indyang baik.

Padyang memberbeda adalah PTmemiliki 525.600 tsenyata sTidar Kerterpasang dimana sebesar menunjukkTidar Kedibanding Incasi Rkapasitas kapasitas ston/tahun. terpasang Padang sedangkanyaitu 6.150

Tekan

Daerah Provinsi S

at terhadap an seperti an air, pence3. Industri te

kabupaten/kBarat. Dilih

masing–masinpat dilihat p

untuk kapasih berbeda nya, hal ini ustri tersebut da Tabel 3.17

miliki kapasitas dengan kap

. Gersindo Minkapasitas te

ton/tahun, sesebesar 508.0rinci Agung sebesar 6kapasitas s120.475 to

kan kapasitas erinci Agungdengan kapas

Raya Pangianterpasang ya

senyatanya ya Industri yang tertinggi ad

yaitu 5.24n kapasitas p0.000 ton/tahun

an Terhadap Ling

umatera Barat

aturan penge pengenemaran udaraersebut tersebkota di Prhat dari kapng industri. spada Tabel itas produksi dengan kapdapat diindika memiliki pro

dapat dilihat interpasang tida

pasitas senyanang Plantationerpasang se

edangkan kap080 ton/tahunmemiliki kap

657.000 ton/senyatanya on/tahun, hasenyatanya da

g sangat resitas terpasangn POM meang sama dekni sebesar 43

g memiliki kapdalah PT. S40.000 ton/tproduksi senyan.

gkungan

III -34

elolaan dalian

a dan bar di rovinsi pasitas seperti

3.17. nyata

pasitas asikan oduksi

ndustri k jauh

atanya n yang ebesar pasitas . PT.

pasitas /tahun hanya l ini

ari PT. endah g. PT. emiliki engan 38.000 pasitas Semen tahun, atanya

Page 131: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

S

No.

1 PT. Ger

2 PT. Bak

3 PT. Per

4 PT. Sar

5 PT. Agr

6 PT. And

7 PT. Tida

8 PT. Sum

9 PT. Sela

10 PT. Bim

11 PT. Inca

12 PT. AM

13 PT. Mut

14 PT. Pela

15 PT. Ken

16 PT. Inca

17 PT. Bat

18 PT. Fam

19 PT. Kila

20 PT. Lem

21 PT. Telu

22 PT. Sem

Sumber : Olahan

Tabel 3.17

Nama Industri

rsindo Minang Pla

krie Pasaman Plan

rkebunan Nusanta

ri Buah Sawit

rowiratama

dalas Agro Industr

ar Kerinci Agung

mber Andalas Ken

ago Makmur Plan

ma Plantation

asi Raya Pangian

P Plantation

tiara Agam

alu Raya

ncana Sawit Indon

asi Raya Pesisir S

tanghari Barisan

mily Raya

ang Lima Gunung

mbah Karet

uk Luas

men Padang

n Tabel SE-12 Buk

S

7. Jumlah Indu di Provinsi S

Jen

antation Min

ntation Min

ara VI Min

Min

Min

ri Min

Min

ncana Min

tation Min

Min

POM Min

Min

Min

Min

nesia Min

Selatan Min

ku Data SLHD Pro

Status Lingkungan

ustri/Kegiatan Sumatera Bara

nis Industri

nyak Sawit P

nyak Sawit P

nyak Sawit P

nyak Sawit P

nyak Sawit P

nyak Sawit P

nyak Sawit

nyak Sawit

nyak Sawit

nyak Sawit

nyak Sawit

nyak Sawit

nyak Sawit

nyak Sawit

nyak Sawit S

nyak Sawit P

Karet

Karet

Karet

Karet

Karet

Semen

ov. Sumbar 2011

n Hidup Daerah Pr

Usaha Menenat tahun 2011

Lokasi

Pasaman Barat

Pasaman Barat

Pasaman Barat

Pasaman Barat

Pasaman Barat

Pasaman Barat

Dharmasraya

Dharmasraya

Dharmasraya

Dharmasraya

Dharmasraya

Agam

Agam

Agam

Solok Selatan

Pesisir Selatan

Padang

Padang

Padang

Padang

Padang

Padang

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

ngah dan Bes

Kapasitas(Ton/T

Terpasang 525.600

525.600

350.400

394.200

394.200

525.600

657.000

525.600

700.800

700.800

438.000

700.800

262.800

525.600

394.200

700.800

36.000

40.000

42.000

36.000

42.000

5.240.000

adap Lingkungan

Barat III -35

ar

Produksi Tahun)

Senyatanya 508.080

367.920

332.880

289.080

376.680 394.200 438.000

120.475

481.800

657.000

657.000

438.000

525.600

219.000

481.800

367.920

657.000

22.000

20.000

20.000

36.000

30.000

6.150.000

Page 132: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

IndustriKabupaKabupadibandimemilikterdapaPT. SelPlantatikapasitaKabupaUntuk iKota Ppencempabrik dan limmemprimerupaIndustriproduksLuas. sproduksBarisan b. I

Imemilikantara kegiatauntuk perekonyang

sawit palingaten Pasamaaten Dharmasrangkan antar lo

ki kapasitas at di Kabupateago Makmur Pion. sedangas produksi paten Agam yaindustri karet

Padang apabilmaran yang dkaret seperti p

mbah B3, halihatinkan kaakan ibukota Pr karet yangsi paling bessedangkan yasi terkecil adan.

Industri Kecil Industri kecil ki jumlah kary

5-19 orang, mn ekonomi y

meningkatkanomian masy

ditandai de

g banyak bern Barat. seaya dan Agamokasi. kabupa

produksi ten Dharmasra

Plantation dan kan yang paling kecil teitu PT. Mutiarsemuanya bera dilihat dari

dapat ditimbulkpencemaran a ini menjadi rena Kota rovinsi Sumateg memiliki ksar adalah PTang memiliki kalah PT. Bata

adalah indus

yawan / tenamerupakan sayang cukup n pendapata

yarakat secarengan meni

Status Lin

lokasi di elanjutnya m. Apabila

ten yang erbanyak aya yaitu PT. Bima memiliki

erletak di ra Agam. rlokasi di sumber kan oleh air. udara

semakin Padang

era Barat. kapasitas T. Teluk kapasitas ang Hari

stri yang aga kerja alah satu

strategis an dan ra cepat ngkatnya

ngkungan Hidup D

penyerapadan menitetapi. sepositif. pememberikalimbah indbila tidak akan lingkunganberwawasatercapai.

JumSumatera pada saat pada umufasilitas Inshal ini dsekitar lomenjadi slimbah indkarena mamengkonsrumah tanSumatera industri. kepada bpangan. bangunan.kerajinan Gambar 3.

Tekan

Daerah Provinsi S

an tenaga kerjaingkatnya devlain memberi

erkembangan an dampak yadustri dan emi

dikelola dengmengganggu

n. sehingga pan lingkung

mlah industri Barat tahun 2 ini kondisi in

umnya belum stalasi Pengola

dapat mencemokasi pabrik sangat memp

dustri tersebut asih terdapatnyumsi air sungngga. IndustrBarat terdiri dimana dap

beberapa jensandang dan. logam danseperti yang

.16.

an Terhadap Ling

umatera Barat

a. transfer tekvisa negara. kan dampak industri kecil

ang negatif bisi gas buang

gan baik dan keseimbapembangunan an tidak

kecil di Pr2011 ± 35.860dustri kecil te dilengkapi deahan Limbah (mari lingkunga

beroperasi, prihatinkan adi buang ke s

ya masyarakatgai untuk kepei kecil di Prdari beragam

pat dikelompis seperti in

n kulit. kimian elektronika

dapat dilihat

gkungan

III -36

knologi Akan yang

juga berupa yang benar angan

yang dapat

rovinsi 0 unit. rsebut engan IPAL). an di

akan apabila sungai t yang erluan rovinsi jenis

pokkan ndustri a dan

serta pada

Page 133: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3 a

Bkpldpib

Gambar 3

Sum

3.5.2 Kecend a. Beban

IndustrKecil Industri

Barat yakni inkecil. mapenyumbang lingkungan. diwajibkan pengendalian ini disebabkanbaik dapat me

Sumbe

.16. Jenis dan

mber : Dinas Kope

derungan Teka

Pencemaran Lri Besar. Mene

yang terdapandustri besar. asing-masingnyutama terhadaSetiap keg

untuk selalpencemaran apabila tidak nimbulkan beb

Gambar 3.17

er : Tabel SP – 9 B

S

n Jumlah Indu

erasi. Industri dan

anan

Limbah Cair engah dan

at di Sumatemenengah da

ya menjaap pencemara

giatan indusu melakukalingkungan, hdikelola denga

ban pencemara

7. Perkiraan Be Skala Menen

Buku Data SLHD S

Status Lingkungan

stri Kecil di P

Perdagangan Pro

ra an adi an stri an hal an an

bagBebunsatau

dimakhdimpenperkegdilihbebbes

eban Pencemargah dan Besar

Sumatera Barat T

n Hidup Daerah Pr

rovinsi Sumat

ovinsi Sumatera Ba

gi kualitas sungban pencemarasur pencemar yu air limbah.

Seperti dikmanfaatkan sebhir dari limbahmana keadaan ncemaran sunhitungan beba

giatan industri. hat perkiraaberapa industsar yang berlok

ran Limbah Cair di Kota Padang

Tahun 2011

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

tera Barat Tah

arat Tahun 2011

gai dan udara dan merupakan yang terkandu

ketahui sungabagai tempat h hasil kegiaini dapat mena

ngai. Untuk itan pencemara Pada Gamba

an beban tri skala menkasi di Kota Pa

r dari Industri g

adap Lingkungan

Barat III -37

hun 2011

di sekitarnya. jumlah suatu

ung dalam air

ai sering kali pembuangan tan manusia ambah beban u diperlukan an di setiap ar 3.17 dapat

pencemaran nengah dan dang.

Page 134: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

PparameNitrogedilakukaparameBarisanton/tahutinggi dibandiIndustritinggi aindustri rendah

maksim

b. BBdI

beban pakan teyang be

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

mg/l

BOD

Parameter yaeter BOD. COn. Dari kelan pengujia

eter TSS padn mencapai un, paramet

yaitu 1ngkan denga lain yang me

adalah PT. Aba yang memi adalah PT. Te

Apabila dmum limbah ca

Gambar 3

Sumber : Tabel S

Beban PencemBuang Industdan Kecil Industri tidakpencemaran te

etapi juga memersumber dari

mg/l

mg/l /l

COD TSSAmo

ang dihitung D. TSS. Amolima parametennya dapat da PT. Bata jumlah ter COD juga8.556.56 tan industri

emiliki beban paisiat Raya. seiliki beban p

eluk Luas. dilihat dari air yang dihasil

3.18. Kadar Ma Bebe

SP – 9.1 Buku Dat

maran Emisi ri Besar. Mene

k hanya meerhadap kualita

miliki beban pen emisi gas bua

Status Lin

mg/l

mg/l

oniak N pH

adalah niak dan

er yang dilihat ang Hari 25.470.7

a sangat ton/tahun

lainnya. pencemar edangkan pencemar

kadar lkan oleh

aksimum Limberapa Industr

ta SLHD Prov. Sum

Gas engah

mberikan as airnya. ncemaran ang, baik

ngkungan Hidup D

mg/l

Ton/Tahu

n

DebitProduk

beberapa dilihat mamaksimumdibawah bdapat dilpenghasil 3.525 tonbeberapa COD, TSberada di Family RaKilang Limuntuk semberada di b

bah Cair. Debii di Kota Pada

mbar 2011

industri keproses prodikeluarkaemisi terseseperti cerinceneratodapat dilih

Tekan

Daerah Provinsi S

Baku Mutu

PT. Teluk

PT. Batang

PT. Kilang

PT. Abasia

PT. Family

industri di Kasing–masing

m limbah cabaku mutu. Pihat PT. Teproduksi terti

n/tahun kadar parameter yanS, Amoniak, bawah baku m

aya, PT. Batanma Gunung danmua parametebawah baku m

it dan Produk ang

cil. menengah oduksi diperolen oleh suatuebut berasal darobong boiler.

or dan gensethat perkiraan

an Terhadap Ling

umatera Barat

u

Luas

g Hari Barisan

Lima Gunung

at Raya

y Raya

Kota Padang perusahaan

air masih bPada Gambarluk Luas senggi yakni se

r maksimum ng diuji seperti

N, pH dan mutu. begitu jugng Hari Barisann PT. Abaisiat

er yang diuji utu.

Industri

maupun besaeh emisi yang u industri. Suari berbagai sudryer. tungku t. Pada Tabelbeban pencem

gkungan

III -38

dapat kadar

berada r 3.18 ebagai ebesar

untuk BOD,

debit ga PT. n, PT. Raya masih

r. Dari harus

umber umber bakar/ l 3.18 maran

Page 135: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

ed

spemedp

bpRe

emisi dari bebedan besar.

Pengelosalah satu asppengelolaan linemisi udaramelakukan pemenam bulan. Pdiuji adalah papartikulat.

Industri beban pencempartikulat adaRaya yakni seemisi bersu

Tabel 3

No.

1 1 2 3 4 5 6 7

8

9

10

erapa industri s

olaan emisi udpek yang sangangkungan. Dal

a. perusahaamantauan kualParameter kualarameter CO2.

yang membemaran tertinggi alah PT. Perkebesar 1.827.5umber dari

3.18. Perkiraan

Je

PT. Semen PaIndarung II Indarung III Indarung IV B Indarung IV C Indarung V PT. AMP Boiler I Boiler II Genset PT. BHB Drier I Drier II PT. Family RaDrier I Drier II PT. Abaisiat RPT.Agro WiratPT. Bakrie Pas(Boiler) PT. Incasi Ray

PT. Gersindo(Boiler) PT. Kencana SGenset I Genset III

S

skala menenga

dara merupakaat penting dalaam pengelolaaan diwajibkalitas emisi sekalitas udara yan. NO2. SO2 da

erikan kontribu dari jenis emkebunan Pela5 mg/m2 diman

pembakara

n Beban Penc

nis Industri

2 adang

aya

Raya tama (Boiler) saman Plantation

ya Pesisir (Boiler)

o Minang Plan

Sawit Indonesia

Status Lingkungan

ah

an am an an ali ng an

usi isi

alu na an

incebebpartIndodapmeldansumkepLing13/Emparumumut

cemaran Emis

CO2

3 - - - - - - - - - - - - - -

-

-

ntation -

- -

n Hidup Daerah Pr

enerator atau ban pencematikulat terdapaonesia yakni s

pat disebabklengkapi cerobn prasarana pmber tak berpada Keputugkungan HMENLH/III/199isi Sumber. ameter lain seumnya sudahtu.

i Industri Skal

Beban Em2 NO2

4 - - - - -

338,30 212,70 562,50

22,57 24,45

30,30 19,20 722,47 275,20

281,80

288,40

132,90

375,70 314,20

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

tungku bakararan terendahat di PT. Coca sebesar 4.7 mkan perusahbong boiler depemantauan krgerak yang usan MenteHidup Nom95 Tentang

Demikian juperti CO2, NO2

h berada di

la Menengah

misi(mg/m2) SO2 P

5 - - - - -

117,20 95,46

ttd

7,85 5,23

19,99 13,22

Ttd 88,30

156,40

121,70

120,50

34,35 30,80

adap Lingkungan

Barat III -39

r. sedangkan h dari jenis Cola Botling

mg/m2. hal ini haan telah engan sarana ualitas emisi berpedoman

eri Negara mor KEP-

Baku Mutu uga dengan

, SO2 dimana bawah baku

dan Besar

Partikulat 6 37,44 17,19 54,68

47,39 30,78

277,40 213,50 32,60

14,80 23,90

29,82 35,60 27,40

231,60 251,30

240,50

196,40

46,20 56,10

Page 136: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3.5.3.

Lingkunindustri untuk SaspirasdilakukaPenilaiadimanakebijakapengawketaatalingkungdalam meliputpengeloudara, bersih, dan tlingkung

dilaksanperusahagroindbidang bidang adalah terhada

1 11 PT. M Gens Gens

12 PT. P Insen Boiler

13 PT.Co Sumber : Tabe

Penilaian PR

Salah satu ngan Hidup di Indonesia Sumatera Bari di bidang an kegiatan Pan Peringkat merupakan an Pemerint

wasan yang n perusahaangan kegiatan

pengelolaani berbagai asolaan air limb

pengelolaan program co

transparansi gan.

Kegiatan nakan dari haan yang dustri (industri

manufaktur (ipelayanan keuntuk melih

ap pencemaran

2 Minang Agro/Mutiaset I set III Pelalu Raya nerator r oca cola Bottling I

el SP-10.1 Buku D

ROPERLIKE

program Kemyang ditujukaadalah Properrat untuk menpelayanan kROPERLIKE (t Kinerja Ksalah satu in

tah dalam dilakukan

n dalam penyang telah d lingkungan spek penilaianah, pengelolalimbah B3,

mmunity dev

dalam pen

PROPERLIKEtahun 2006

bergerak di sawit dan kindustri minumesehatan. Keghat ketaatan n air, ketaatan

Status Lin

ara Agam

ndonesia Data SLHD Prov.S

menterian an untuk r, khusus nampung esehatan (Program Kegiatan) nstrumen kegiatan terhadap

ngelolaan itentukan hidup. n seperti an emisi produksi

velopment ngelolaan

E telah 6 untuk bidang karet), di man) dan giatan ini

kegiatan kegiatan

ngkungan Hidup D

3 - - - - -

umbar 2011

terhadap kegiatan te

TaPROPERLterdiri dari agroindustdan 4 objSumber industri teyang dihaindustri obmemiliki Isawit ada (LA), dimauji laboratomutu sudakembali.

Pindustri adpada boipengeringa15 perusaagroindustdengan sapemantauaberdasarkaada bebemelengkappencemara

Tekan

Daerah Provinsi S

4 5

375,70 34314,20 30

618,40 1.302

- 105 19,63

pencemaran uerhadap penceahun 2011

LIKE berjumla 15 objek yangtri, 1 objek di jek bidang pepencemaran

ersebut berasaasilkan industbjek penilaian PPAL, bahkan yang melakukana limbah cairorium dan berah dapat diap

encemaran uddalah berupa ler. inceneratan pada pabri

ahaan/objek PRtri semuanyaarana pengenan pencemaran pemantauaerpa perusahpi saranaan udara (in

an Terhadap Ling

umatera Barat

6

4,35 46,20,80 56,1

2,50 1.827,55,30 217,2

ttd 4,7

udara dan ketemaran limbah

objek penah 20 objek g bergerak di b bidang manu

elayanan keseyang ditimb

al dari limbahri, pada umu

PROPERLIKE 5 diantara in

kan Land Apli

rnya setelah mrada di bawahplikasikan ke

dara yang diha hasil pembator dan cerok karet (dryer)ROPERLIKE b

a telah dilenndalian dan sran udara, nan lapangan haan yang a pemancenerator). H

gkungan

III -40

20 0

50 20 76

taatan B3. nilaian

yang bidang ufaktur hatan. bulkan h cair umnya sudah ndustri ication

melalui h baku

lahan

asilkan akaran obong ). Dari bidang ngkapi sarana namun masih belum

ntauan al ini

Page 137: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

dap

uskmdbbPsspsddsKKmdKplkd 3 ktBm

disebabkan aplikasi dokperusahaan.

Semuumumnya memsama kecualkesehatan. dimmedis dan nodihasilkan olebekas, aki bekbekas. Dari PROPERLIKE sawit. karet semuanya dpenyimpanan sehingga suddisamping itudilengkapi dsementara limKementerian Kantor Lingkumasing–masindikeluarkannyaKewenangan perolehan izilimbah B3kewenangannydimana lokasi 3.6. PERT Sektor eke -8 dari 9 seterbesar terhaBerdasarkan menunjukkan

karena belukumen lingk

ua objek miliki limbah Bli untuk ob

mana menghason medis. Limh industri ada

kas, kain majuhasil pelaksa terhadap 20

dan rumahdilengkapi de

sementara dah terkelola u industri indengan izin bah B3 yang dLingkungan

ungan Hidup g diman

a PP 38 TahuPemerintah

n penyimpan3 telah ya kepada industri tersebu

TAMBANGA

ekonomi ini meektor yang meadap PDRB S

harga bernilai tamba

S

um optimalnykungan pad

PROPERLIKB3 yang hampbjek pelayanasilkan limbah Bmbah B3 yanalah berupa on dan lampu T

anaan penilaia0 objek indus sakit sudaengan temp

limbah Bdengan bai

ni juga sudapenyimpana

dikeluarkan oleHidup maupuKabupaten/Ko

na setelaun 2007 tentan

Daerah. untunan sementa

dilimpahkaKabupaten/Kout berada.

AN

enduduki urutaemberi kontribuSumatera Bararlaku yanh bruto yan

Status Lingkungan

ya da

KE pir an B3 ng oli TL an stri ah

pat B3 ik, ah an eh un

ota ah ng uk ra an

ota

an usi at. ng ng

terbpertsekdiikpersebpenkonkeusebdansektriliu200daryaitseb bukmemSumyanKarpertcukditimling

n Hidup Daerah Pr

besar pada triwtanian sebesa

ktor perdagangkuti oleh sektosen. pengan

besar 3.72 ngolahan sebnstruksi sebeuangan, real esbesar 1.09 triln penggalian ktor listrik, gas un. Pada PDRB00, sektor ini jui pada sembilatu memberbesar 0.31 triliu Sektor p

kan merupakamberikan konmatera Barat, png diakibatkan rena sifat tambangan ya

kup luas makmbulkan oleh

gkungan hidup

Sebagian bberada di kalahan mevegetasi dan

Perkembangtidak terlalulahan daKabupaten/k

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

wulan I-2011 aar 5.67 triliungan sebesar or Jasa-jasa sngkutan dan

triliun. sekesar 2.79 trsar 1.60 tristate dan jasaliun. sektor psebesar 0.72

dan air bersih B atas dasar huga menempatan sektor unggikan nilai ta

un. pertambangan an sektor yantribusi terhapersoalan lingk sektor ini cuk

dari kegiang memerlukaka bentuk teh sektor inadalah sebaga

esar lahan pawasan hutan.enyebabkan n perubahan ko

gan tambang u terpantau ban produkskota juga m

adap Lingkungan

Barat III -41

adalah sektor n, kemudian

4.38 triliun. sebesar 3.87

komunikasi tor industri riliun, sektor iliun, sektor

a perusahaan ertambangan 2 triliun dan sebesar 0.24 arga konstan ti urutan ke-8 gulan di atas

ambah bruto

walaupun ng dominan

adap PDRB kungan hidup kup banyak.

atan usaha an lahan yang ekanan yang ni terhadap ai berikut :

ertambangan . Pembukaan

kehilangan ontur lahan.

rakyat yang baik bukaan

sinya oleh menimbulkan

Page 138: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

pepamerareKadasa

Untuk analisissebaga

• PekedemeyaBamepepemekeHamepe

• Petepemekalinmepeme

ermasalahan aska tambanenjadi persoalkyat, menginklamasi beraab/kota sedaana reklamasangat terbatas.

pembahasan s dilakukan i berikut :

embahasan egiatan pertaengan pendekaemperlihatkan

ang paling darat. Hal iendapatkan ertambangan ertambangan emberikan

erusakan lahaal ini sangenentukan prioemulihan lingku

embahasan pkanan akan endekatan anaelihat perkemb

aitannya dngkungan. Pengambil sertambangan enengah saja

dalam hal rg. Reklamasan bagi penam

ngat tanggungada di Peangkan pengai di APBD

lebih lanjutmelalui pe

gambaran ambangan datan nilai statis jenis pertam

dominan di Sni dilakukan

gambaran besar

rakyat yantekanan

n (pembukaangat penting oritas pengawaungan.

perkembangan dilakukan

alisis series wabangan produkdengan pPembahasan sampel per

skala besaa. Hal ini m

Status Lin

reklamasi si lahan mbangan g jawab emerintah anggaran Kab/Kota

t. maka ndekatan

umum dilakukan stik untuk mbangan Sumatera n untuk

apakah atau

g lebih terhadap

n lahan). dalam asan dan

bentuk dengan

aktu guna ksi dalam emulihan

dengan rusahaan ar dan

mengingat

ngkungan Hidup D

untukdata

Admengenai pertambantekanan diuraikan s 3.6.1. GamSumatera 3.6.1.1 L

PB

Tpertambanyang berpperusahaapertambaneksplorasi Produksi), pertambanEksplorasiProduksi). meneral lonon logamtahun ini produksi h9.386.581 terbesar yaitu 7.51berada dKabupatenSijunjung, produksi tpenamban

Tekan

Daerah Provinsi S

k industri perseries tidak terdapun uraia

gambaran ngan dan per

sektor pertsebagai berikut

mbaran Umum Barat uas Areal

Pertambangan Bahan Galian Terdapat 1ngan skala beproduksi di San bergengan batuba dan 45 48 perusahaangan bijih dan 27 Sisanya bogam. batu ka

m lainnya. Total adalah 10.5ingga bulan Ok ton/tahun. adalah perta

10,08 Ha yani Kabupaten

n Pesisir SKabupaten D

tambang terbengan batu kap

an Terhadap Ling

umatera Barat

rtambangan rrsedia. an lebih

umum kerkembangan btambangan, t :

m Pertambang

dan Pro menurut

152 perusaesar dan meneSumatera Baraerak dib

ara (19 tatahapan O

an bergerak dibbesi (21 Tahapan O

bergerak dibpur, silika, cla luasan yang d52,76 Ha dektober 2011 seLuas pemb

mbangan batng sebagian

Kota Sawahelatan, Kabu

Dharmasraya nesar adalah pur yaitu 6.44

gkungan

III -42

rakyat.

lanjut giatan bentuk dapat

gan di

oduksi Jenis

ahaan engah at. 64 bidang hapan perasi

bidang tahap perasi bidang ay dan dibuka engan

ebesar ukaan tubara besar

hlunto, upaten namun jenis 44.585

Page 139: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

tPS

appK

3

ba

ton/tahun yaPadang (Sumb

SLHD Provinsi

Jenis areal tambanpertambanganperusahaan inKabupaten So

Tab

No Ju

Peru

1 45 Per

19 Per

2 27 Per

21 Per3 21 Per

13 Per

4 5 Peru

1 Peru

6 1 Peru

1 Peru

7 1 Peru

8 175 Pe

Keterangan Sumber

3.6.1.2 Luas Menu

Fakta bahwa penamadalah jenis

ng dilakukanber : Tabel SE

i Sumatera Bar

pertambangang terbesar bijih besi. Si berada di Ka

olok Selatan el 3.19. Jumla

umlah usahaan

usahaan O

usahaan E

usahaan O

usahaan E

usahaan O

usahaan E

usahaan O

usahaan E

usahaan O

usahaan E

usahaan O

erusahaan E

TOTA

: Data hingga Okt : Tabel SE 14.1 B

Areal Pertamurut Jenis

di lapanganbangan rakyaSIRTUKIL (P

S

n PT. SemeE-14. Buku Da

rat. 2011)

an dengan luakedua adala

Sebagian besabupaten Solodan Kabupateah Perusahaa

Jenis Baha

Operasi Produks

Eksplorasi

Operasi Produks

Eksplorasi

Operasi Produks

Eksplorasi

Operasi Produks

Eksplorasi

Operasi Produks

Eksplorasi

Operasi Produks

Eksplorasi dan O

AL

tober 2011 Buku Data SLHD P

mbangan Raky

n menunjukkat paling banya

Pasir. Batu da

Status Lingkungan

en ata

as ah ar

ok, en

PasproTamton/membertotaOkt

an yang Berge

an Galian/Tahap

si Batu

si Biji B

si Logam

si Batu K

si Batu

si Cl

OP Logam

Provinsi Sumatera

at

an ak an

KerproberyanKab

n Hidup Daerah Pr

saman. Peruduksi terbesarmbang yang/tahun denganmperlihatkan gerak di bida

al luasan datober 2011.

rak di Bidang

pan L

ubara

Besi

Lainnya

Kapur

Silika

ay

Lainnya

a Barat. 2011

rikil), tetapi daduksi yang dasarkan izin

ng diterbitkabupan/Kota

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

sahaan bijih r adalah PT. Pg memprodu luasan 150 Hajumlah perus

ang pertambann produksi h

g Pertambang

Luas Areal (Ha)

30.100,15

17.705,05

3.802,09

38.993,11

8.701,85

154.696,05

718,99

10.000,00

107,20

13.386,80

88,91

146,20

278.446,40

ata mengenai ada hany

penambanganan oleh padahal k

adap Lingkungan

Barat III -43

besi dengan Persada Indo ksi 89.030 a. Tabel 3.19

sahaan yang ngan dengan hingga akhir

an

Produksi (Ton/Tahun) *

1.825.000,0

748.530,0

ratusan to

7.645.105,0

835.419,0

202.977,0

± 1 jut

11.257.031.0

luasan dan yalah data rakyat (IPR)

Pemerintah kenyataannya

*

0

-

0

-

n

0

0

-

0

a

0

Page 140: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

banyak beroperrakyat d3 jenis dan penambIPR ada perizinapertambdenganpertambpertambjumlah lokasi KabupaKabupaluasan SIRTUKterdapa 3.6.2. K

T

Ayang maktifitasyang d

TNo

1 2 3 4 5 6 7

Sumber

tambang Srasi tanpa izindi Sumatera Bayaitu pertambEmas. Tot

bangan rakyaalah 503 Ha. Bila dilihat dan IPR maka lbangan manga

n produksi 600bangan rakyat bangan emas s

produksi 3 pertambangan

aten Dhamasraaten Sijunjung.

paling kecil KIL. Pertamat di seluruh wil

KecendrunganTekanan

Aktifitas dari merupakan sus penambangitimbulkan ada

Tabel 3.20. PerJumlah

PT.SinamarindPT. Feral AnugPT. Multi MinePT. Suri HarsyPT. Feral AnugPT. Karbindo ACV. Minang Pa

r : Olahan Tabel S

SiIRTUKIL i. Jenis penamarat yang domangan Sirtukil,tal jumlah t terdata berd dari data berluasan terbesaan yaitu seluas0.000 ton/tahu kedua terbesaseluas 176 Hakg/tahun. Keb

n jenis ini baya. Solok Sel Pertambanganadalah pertam

bangan ini layah Sumater

n Sumber dan

sektor pertamumber tekanangan. Bentuk alah perubaha

rkembangan Ph Perusahaan

da Lintas Nusantgerah Alam ral Magnetic

ya Sejahtera gerah Alam Abesyapradhi angeran ResourcSP.14. Buku Data

Status Lin

ini yang mbangan

minan ada Mangan

luasan dasarkan

dasarkan ar adalah s 265 Ha n. Luas ar adalah a dengan banyakan berada di atan dan n dengan mbangan

hampir ra Barat.

n Bentuk

mbangan n adalah

tekanan an kontur

Produksi PertJenis

tara BatBijihBijihBijihBijihBat

ces BijihSLHD Prov. Sumb

ngkungan Hidup D

lahan danproses pencemarabahan galipada prose Sepertambanpertambanjumlah properusahaamenengah2010 daperusahaaperusahaaTabel SE

Tabel 3.2perusahaatahun 20diartikan kerusakan2011 lebihNamun pemulihanselama dilakukan tambang mpemulihan

tambangan Tas Bahan

Galian Ttubara h Besi h Besi h Besi h Besi tubara h Besi bar 2011

Tekan

Daerah Provinsi S

kerusakan lapengolahan

an limbah cair ian dan pengikes amalgamasbagian b

ngan dari ngan di Sumatoduksinya di taan pertambangh yang memilikn tahun 20

an produksinyaan produksinyaE-14.2 Buku D

20 berikut ian yang produ011. Denganbahwa daerah dan beban pe

h berkurang dibhal ini tidanya menurunpemulihan untuk mereha

maka akan terja di tahun-tahun

ahun 2010 danProduksi

Tahun 2010 391.971,33 150.000,00 186.000,00 200.000,00 150.000,00 395.473,44 150.000,00

an Terhadap Ling

umatera Barat

ahan. Selain it menyeb

terutama penckatan mineral i.

besar pro perusa

tera Barat meahun 2011. D

gan skala besaki data series 011, sejumlaha meningkat d

a menurun (Sum

Data SLHD 2

ni memperlihuksinya menur demikian h yang mengencemaran di banding tahun ak berarti juga meninlingkungan

abilitasi lahan adi akumulasi n yang akan da

n Tahun 2011 Produks

Tahun 20156447473

gkungan

III -44

u dari abkan cucian logam

oduksi ahaan

enurun ari 24

ar dan tahun

h 18 dan 6 mber :

2011). hatkan run di dapat

galami tahun

2010. beban gingat

tidak pasca beban atang.

i 11 60.000 42.000 42.000 70.000 42.000 70.000 35.000

Page 141: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3

SBm(mbp

2

3

Dtd

2

3.7. ENER

Sumber energBarat di masyarakat a(BBM) sepertminyak tanah.batu bara. perkembangan1. Meningkatn

bakar terumenurunnyterbarukan

2. Penurunandisebabkanmemakai e

3. Kontribusi mempenga

Dalam mengatekanan maka dalam pembah1. Untuk bagi

sektor eneruntuk mengbakar unturumah tanpenggunaaanalisis per

2. Untuk peperubahan analisis dpemakaian terhadap ptahun 2010

RGI

i yang digunakberbagai se

adalah Bahan i solar, prem Gas LPG, bTekanan ber

n energi adalahnya jumlah peutama yang ya sumber day. kualitas

n hasil pemnegi tersebut. gas buang ya

aruhi perubahaanalisis sumb dilakukan penhasan sebagai an gambaranrgi. digunakan ggambarkan peuk transportasngga. Untuan bahan barbandingan antembahasan jumlah pemdilakukan de bahan bakar

pemakaian bah dan 2011.

S

kan di Sumateektor kegiata Bakar Minya

muim, pertamariket, biomassrkaitan dengah: emakaian bahabersubsidi daa alam yang ta

udara yanmbakaran yan

ang diperkirakan iklim. er dan bentudekatan analisberikut:

n umum sumb analisis statistemakaian bahasi. industri dak pembahasaakar dilakukatar lokasi. kecenderunga

makaian energengan melihr antar wakhan bakar pad

Status Lingkungan

ra an ak

ax, sa, an

an an ak

ng ng

an

uk sis

er tik an an an an

an gi. at

ktu da

3.

3.7a.

dilihpadberminumudidakenbertKilodanPenterbterkterbPadjumdilepemSemSawmeryanseh

n Hidup Daerah Pr

Untuk bentuk oleh sektopembahasan terjadi akibat bakar berupa(CO2) .

.1. Sumber Te

KonsumsiBerdasarkBBM di S

Konsumsi hat dari realisada sejumlah Sdasarkan rea

nyak (BBM) unum (SPBU) apat data pemndaraan. Peturut-turut pre

oliter, solar sn pertamax njualan BBM besar terdapakecil di Kota Sbesar di Kota dang merupa

mlah kendaraaewati jalan makaian BBMmentara pemawahlunto disebrupakan kota

ng tidak dilahingga penjuala

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

tekanan yanr energi mengenai da

dari pembaka emisi gas

ekanan i Bahan kan Realisasi PBU bahan bakar m

asi penjualan ySPBU. Pada alisasi penyantuk stasiun powilayah Sum

makaian BBMnjualan BBM

emium sebesasebesar 30.30sebesar 147yang antar

at di Kota Pawahlunto. Pe Padang disekan kota be

an yang jugalintas provins

M menjadi sakaian BBM terbabkan karenakecil dan letalui jalan lintan BBM juga s

adap Lingkungan

Barat III -45

ng dihasilkan ditampilkan

ampak yang karan bahan rumah kaca

Bakar Penyaluran

minyak dapat yang terdapat

tahun 2011 luran bakar ompa bensin

matera Barat M dari sektor M terbesar ar 50.546,26 8,37 Kiloliter .02 Kiloliter. lokasi yang

Padang dan enjualan BBM babkan Kota

esar dengan a besar dan si sehingga angat besar. rkecil di Kota a Sawahlunto k wilayahnya tas provinsi. sedikit. Tabel

Page 142: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3.21 mempePenyalu

Tabe

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Sumber: O

dan Gambaerlihatkan Reuran Bakar

l 3.21. RekapBensin Um

Lo

Kota Padang Kota PariamanKabupaten PaKabupaten PeKota Solok Kabupaten SoKabupaten SoKota BukittinggKabupaten AgKota PayakumKabupaten LimKota Padang PKabupaten TaKabupaten PaKabupaten PaKabupaten DhKota SawahluKabupaten SijTOTAL

Olahan Tabel SE.

Gambar 3.19Pompa Be

02000400060008000

100001200014000

Kota

Padang

r 3.19 berekapitulasi Minyak (BBM

itulasi Realisamum (SPBU) W

okasi

n adang Pariamaesisir Selatan

olok olok Selatan gi

gam mbuh mapuluh Kota Panjang

anah Datar asaman asaman Barat harmasraya nto unjung

17 Buku Data SLH

9. Rekapitulasiensin Umum (S

Kota Padang

Kota Pariaman

Kab.Padang

 …

Kab.Pesisir …

Status Lin

rikut ini Realisasi

M) untuk

asi PenyaluranWilayah Sumb

Premi

13.641.55

n 3.123.691.392.111.192.723.262.382.581.111.6

1.743.893.36

572.87

50.54

HD Provinsi Suma

i Realisasi PeSPBU) Wilaya

Kota Solok

Kab.Solok

Kab.Solok Selatan

ngkungan Hidup D

Stasiun PWilayah SDihasilkan

n Bakar Minyabar dan Emisi

um So

47,75 5.50,62 27,25 1.97,75 1.99,00 14,00 2.93,50 21,25 67,25 1.87,00 81,25 1.18,25 673,5 43,00 92,75 1.69,25 4.70,50 77,00 3.46,26 30.

atera Barat Tahun

nyaluran Baka

ah Sumbar dan

Kota Bukittinggi

Kab. Agam

Kota Payakum

buh

KabLimaPu

luh

Tekan

Daerah Provinsi S

Pompa BensiSumbar dan .

ak (BBM) untui CO2 Yang Dih

olar Perta

973,25 1420,00 809,50 723,37 742,00 433,25 843,50 729,75 524,25 775,25 971,25 346,50 576,75 929,25 709,75 052,50

451,5 296,75 308,37 14

2011

ar Minyak (BBn Emisi CO2 Y

Kab. Lim

a Pu

luh …

Kota Padang …

Kab. Tanah

 Datar

Kab. Pasam

an

an Terhadap Ling

umatera Barat

in Umum (SEmisi CO2

uk Stasiun Pomhasilkan

amax Total

CO(ton/t

02,40 603. 59. 151. 166. 65.

1,75 142. 63.

6,12 104.18,38 147.

25.10,50 141.

44.1,75 68.

82. 171. 232. 31.

6,12 193.47,02 2.495.

BM) untuk StasYang Dihasilka

Kab. Pasam

an …

Kab. Dharm

asraya

Kota Saw

ahlunto

Prem

Solar

gkungan

III -46

SPBU) Yang

mpa

Emisi O2 tahun) .039,91 .659,82 .992,35 .022,87 .773,92 .616,94 .039,14 .639,42 .287,44 .582,10 .484,95 .459,61 .502,32 .105,01 .339,16 .957,76 .722,58 .717,18 .942,49

siun an

Kab.Sijunjun

g

mium

Page 143: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

b

Iyp

S

Gambar 3

b. KonsumsIndustri

Untuk Industri yang yang tersedia pada beberap

Tabel 3.22

No. IndustKota/K

1 Solok S2 Kota P3 Kab. P4 Kab. P

Barat 5 Kota P

Panjan6 Kab. A7 Kab. P

Selatan T

Sumber : Olahan

.20 Stasiun Pe

si Bahan B

pemakaian ada di Sumathanya beberaa kab/kota. P

. Konsumsi BBah

tri Pada Kabupaten

Selatan adang asaman asaman

adang ng Agam

esisir n TOTAL Tabel SE. 18 Buk

S

engisian Bahan

Bakar Sekto

BBM sekttera Barat. daapa industri saPemakaian BB

ahan Bakar Mhan Bakar Pad

LPG MinDie

(kg) (l

11.350

19

11.350 19ku Data SLHD Pro

Status Lingkungan

n Bakar Umum

or

or ata aja M

padbakPemsignber

Minyak (BBM) uda Beberapa K

nyak esel Solar

iter) (liter 24. 109. 9.

36.

1.350.97.000 143.

97.000 1.672.v. Sumbar 2011

n Hidup Daerah Pr

m di Salah Satu

da sektor ini yakar solar yakni makaian bahanifikan yang daikut.

untuk Sektor IKabupaten/Ko

Minyak Tanah

r) (liter) 000 000 500 222

940 79.000

000 000 171.000

662 250.000

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

u Daerah

ang terbesar a sebesar 1.672n bakar selainapat dilihat pad

Industri Menuota

Batubara

(Ton)

0 864

0

0 864

adap Lingkungan

Barat III -47

adalah bahan 2,66 Kiloliter. n solar tidak da Tabel 3.22

urut Jenis

Jumlah Emisi CO2 yang dihasilkan

65,82 298,91 26,05

0,61

498.715,79

3.702,09 392,15

503.201.42

Page 144: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

c. KRJ

dan ko842.651ada ju12,50%briket biomasKota Spemakayakni terbesa

No.

A K1 P2 B3 P4 P5 S6 P7 SB K8 K9 S

10 P11 T12 P13 S14 S15 D16 P17 P18 A19 L

Sumber :

Konsumsi BaRumah TanggJumah tangga ota yang did1 kepala keluaumlah pema

%, minyak tanasebesar 0sa. PemakaiaSolok yakni aian terendah 4,34%. Pema

ar di Kota BukTabel 3.23 J

Kabup

KOTA Padang Bukittinggi Padang PanjangPayakumbuh Sawahlunto Pariaman Solok KABUPATEN Kepulauan MentaSolok Selatan Padang PariamaTanah Datar Pesisir Selatan Sijunjung Solok Dharmasraya Pasaman Barat Pasaman Agam Limapuluh Kota

Tota: Tabel SE-19 Buk

han Bakar Sega dari seluruh kadata BPS barga. Dari dakaian LPG ah sebesar 3,12 % dan

an LPG terbes31,59 % sedi Kab. Pesisiakaian minya

kittinggi yakni 6umlah Rumah

aten/Kota

awai

an

al ku Data SLHD Pro

Status Lin

ktor

abupaten berjumlah ata yang

sebesar 30,05 %,

sisanya sar pada edangkan r Selatan

ak tanah 63.83 %. h Tangga dan

Jumlah RT

163.948

23.3359.690

23.97710.65915.44012.661

13.79710.66991.5727.226

88.45141.47573.39636.90710.56452.19789.90166.786

842.651 ov.Sumbar 2011

ngkungan Hidup D

terendah 12,55%. Psemua kabSolok Sebahan basecara ribahwa sistanah dan3.23 bepenggunaaTanah, Bridi kabupat

Penggunaan

LPG

8 19,75 5 27,02 0 27,93 7 24,64 9 22,19 0 16,51 1 31,59

7 1,77 9 9,09 2 5,41 6 9,42 1 4,34 5 9,19 6 8,92 7 17,48 4 4,60 7 6,30 1 16,79 6 12,38 12,50

Tekan

Daerah Provinsi S

di Kab. SoloPemakaian brikb/kota. pemakaelatan yaitu akar biomassnci, namun sa dari pemakn briket adalaerikut menjan bahan baket dan Bioma

ten/kota.

Bahan Bakar

Jenis BahanMinyak Tanah B

58,95 63,83 56,54 46,45 33,62 49,46 46,39

13,28 12,55 18,98 26,48 16,08 21,12 18,82 17,70 20,85 14,24 32,51 18,76 30,05

an Terhadap Ling

umatera Barat

ok Selatan seket tidak terdaaian tertinggi d0,59%. Pemaa tidak dijeldapat disimp

kaian LPG, mah biomassa. jelaskan teakar LPG, Massa untuk mem

untuk Memas

n Bakar

Briket Biom

0,00 0,00 0,00 0,14 0,00 0,21 0,00

0,08 0,59 0,00 0,20 0,06 0,00 0,00 0,33 0,61 0,00 0,19 0,00 0,12

gkungan

III -48

ebesar apat di di Kab. akaian askan

pulkan minyak

Tabel entang Minyak masak

sak

massa

Page 145: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

3

(miGpsp45

3

epymds

3.7.2. Kecen(Perb

Pema(BBM) menmeningkatnya industri serta Gambar 3.21 pemakaian bsemua jenis Bpremium men44.103 kilolite50.546,26 ki

Gambar

Sumber : Olahan

3.7.3. Dampa Dampa

energi ada bpencemaran uyang berasal menyebabkan dan jumlah gaserta menurun

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

nderungan Peandingan Ant

akaian bahan ningkat sei

jumlah kenda keluarga ya terlihat peni

bahan bakar BBM dan kegianingkat 12.6%

er pada tahunloliter pada

3.21 Perband

n Tabel SE.17 dan

k yang Ditimbak yang ditimbubeberapa diandara akibat pe dari bahan meningkatnys rumah kaca nya persediaa

Premium

50546.25745103

S

erubahan tar Waktu) bakar minyairing dengaaraan, kegiata

ang ada. Padngkatan jumla

minyak untuatan. Pemakaia% dari hanyn 2010 menja

tahun 201

dingan Pemaka

n SE 18 Buku Data

bulkan ulkan dari sektntaranya adalaemakaian ener

bakar minyaya pencemara (CO2) di udan Sumber Day

Solar SPBU

30308.37254

Status Lingkungan

ak an an da ah uk an ya

adi 1.

Pem38%30.3mendarKilomenmenberpemsumpad

aian Bahan Ba

a SLHD Prov. Sum

or ah rgi ak an ra a

Alaudaterjayanterbmenberene

U solar ind

1672.66

61

Solar Ind

n Hidup Daerah Pr

makaian Solar% dari 25.461 308,37 Kiloliteningkat 633% i 228,09 Kilo

oliter. Pemaningkat sebesnjadi 147,02 kikut dapat

makaian bahanmber SPBU dada tahun 2010

akar Minyak T

mbar 2010 dan 20

m (SDA) tak ara dan terbeadi karena p

ng tidak sempbarukan karenggunakan basal dari SD

ergi menyumba

dustri Per

6 14228.09

dustri

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

r di SPBU m pada tahun 2er pada tahu untuk sektor oliter menjadiakaian pertaar 17,6% dari

kiloliter. Pada Gdibandingka

n bakar minyakan pemakaian dan 2011.

Tahun 2010 da

011

terbarukan. entuknya gas pembakaran burna. Penurun

ena sumber bahan bakar mA tak terbaru

ang peningkata

rtamax

47.02 125

adap Lingkungan

Barat III -49

eningkat 19, 2010 menjadi n 2011 dan industri yaitu i 1.672,66 amax juga 125 kiloliter Gambar 3.21 an jumlah k (BBM) dari BBM industri

an 2011

Pencemaran rumah kaca

bahan bakar nan SDA tak

energi ini minyak yang ukan. Sektor an suhu bumi

Tahun 2011

Tahun 2010

Page 146: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

yang dkaca tminyak akan merusaBuku S(Tabel Syang sebesasegmenSedangrumah tuntuk memisinytidak dbakarny

Pmerencpemakayang dbahan mengalyang tidsebenanilai oktyang programkarena prasaramasyarsangat yang premium

disebabkan ketersebut. Pem apabila tidakmenurunkan

ak lapisan ozonSLHD Prov. SE 17 s/d SE 1berasal dari r 2.495.942,4n industri 503.2gkan data datangga dan pememasak tidakya karena meruisebutkan jumya. Pada tahun

canakan praian bahan badibuat untuk

bakar yaihkannya ke pdak bersubsidirnya sangat btan yang tinggterjadi lebih

m ini masih belum diduk

ana yang memrakat karena hmahal dan metinggi jika

m.

eberadaan gamakaian bahak dikelola den

kualitas udan. Dari perhitun

Sumbar tahu19) perkiraan e

segmen tra49 ton CO2

201,42 Ton COari BPS tentannggunaan bah

k dapat dihitunupakan persen

mlah pemakaia

2011 ini perogram pemakar minyak. P

mengurangi pang disubsidpenggunakan pi. Pemakaian pbagus karena i sehingga pem sempurna. belum bisa dung oleh sar

madai serta pharga pertamaemiliki perbedadibandingkan

Status Lin

s rumah an bakar gan baik ara dan ngan data un 2011 emisi CO2 nsportasi

2 /tahun. O2/tahun. g jumlah

han bakar ng jumlah ntase dan an bahan

emerintah mbatasan Peraturan pemakain di dan pertamax pertamax memiliki mbakaran

Namun dijalankan rana dan enolakan ax masih aan harga

dengan

ngkungan Hidup D

3.8. T

Tpenting Pengembamenunjangpembangusebagai pertumbuhwilayah. Jpublik, sistransportasmengembaskala doPengembadidasarkanberkelanjujauh ke djangka paberwawasasektor trantekanan ya- Pertam

pembabandarlahan d

- Sektor sektor kontribakibat cepat pertam

- Tidak mengabayangpencem

Tekan

Daerah Provinsi S

TRANSPOR

ransportasi dalam keh

angan trang dan mengunan karena tra

katalisator dhan ekonomi dika dilihat daristem transporsi darat. an fungsi pelaomestik mauangan trann pada pentan (sustainab

depan, berdasanjang yang an lingkungan

nsportasi makaang diakibatkan

mbahan pngunan termin

r udara menimdan akan meng transportasi

terbesar yusi terhadap

pertumbuhantidak se

mbahan jalan. berfungsinya

kibatkan timgan berdampmaran udara p

an Terhadap Ling

umatera Barat

RTASI

mempunyai hidupan mansportasi sgerakkan dinansportasi berdalam menddan pengemba aspek kepenrtasi yang mair dan

ayanan publik upun internasnsportasi ngembangan bility). yaitu msarkan perenca

komprehensifn. Terkait de

a sumber dan bn sektor ini adapanjang nal. pelabuhanmbulkan kebugubah fungsi hu juga meruyang membpencemaran

n kendaraan ebanding de

a terminal mbulnya tepak meningkpada lokasi te

gkungan

III -50

peran anusia. sangat amika

rfungsi ukung angan tingan

meliputi udara dalam sional. harus yang

melihat anaan f dan engan bentuk alah :

jalan. n dan utuhan utan. pakan erikan udara yang

engan

yang rminal katnya rminal

Page 147: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

ba-

-

3

a

mdj

bayangan. menggangg

Dalam bentuk tekanaanalisis dalam - Untuk bagi

transpotasiuntuk mengpada pembUntuk pemdilakukan waktu terhdan tahunsecara kesdilakukan padanya perbedaan tahun 201sehingga panjangnyabertambah

- Untuk pembentuk tekamengemukoperasionapelabuhan.

3.8.1. GamTranpo

a. PanjanKewena

Pada tmemiliki total dengan panjanjalan provinsi 13.963,94 km

kemacetagu ketertiban kmenganalisis

n maka dilaku pembahasan yian gambara. digunakan aggambarkan pbangunan jala

mbahasan pemanalisis perbadap panjang

n 2011 terhadaseluruhan. Perper tiap jenis jperubahan

kategori jal0 dengan daada jalan y

a dan ada panjangnya.

mbahasan bagianan. analisis

kakan fakta laal jalan,

mbaran Umortasi g Jalanangan tahun 2011 Spanjang jalan

ng jalan nasion1.153.83 km, j dan jalan kot

S

an sehinggkota. sumber dakan pendekatayaitu : n umum sektanalisis statist

pemakaian lahaan dan terminambangunan jala

andingan ant di tahun 201

ap panjang jalabandingan tidajalan menging

status ataan pada da

ata tahun 201yang berkurana jalan yan

an sumber da dilakukan lebapangan akibterminal da

mum Sekto

menur

Sumatera Bar ± 18.332,1 knal 1.238,41 kmjalan kabupateta 1.976,01 km

Status Lingkungan

ga

an an

or tik an al. an ar 10 an ak at au

ata 11 ng ng

an bih bat an

or

ut

rat km m, en m.

Jikapanterd6.003.24dalamerkecpadBuk

yanpermenaruPopbegangmenakibperdepkeccos

kebmaskenlayasegmenbua

n Hidup Daerah Pr

a dibandingkannjang jalannydapat pertam01,04 km yang4. Namun tidam kondisi brupakan salah

celakaan yangda tahun 2011ku Data SLHD

Pada sang terjadi adamintaan jumlaningkat, tanpas lalu lintas dapulasi pergerakgitu besar gkutan umum nimbulkan biaybat waktu cuma. pembor

presi kendaracelakaan lalu lst, meningkatbisingan. Selasih sangat

ndaraan umumak beroperasi gi lingkunganngganggu kareang yang tidak

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

n dengan tahunya 12.331,06 mbahan pang dapat dilihat

dak semua jabaik. Rusaknyh satu penyebg terjadi Sum. (Sumber : Ta

Sumbar 2011)at ini masalahlah bagaimanh perjalanan y

a menimbulkanan kecelakaan kan kendaraanditambah de yang masihya sosial yang tempuh yan

rosan bahan baan yang teintas hilangnyatnya polusi in itu, kualitarendah. dima

m yang sebe tetap diopern juga akena polusi ud memenuhi per

adap Lingkungan

Barat III -51

n 2010 yang km maka njang jalan t pada Tabel

alan tersebut ya jalan ini bab peristiwa matera Barat Tabel SE.20-1

). h transportasi a memenuhi

yang semakin n kemacetan di jalan raya.

n pribadi yang engan pola h tradisional, sangat besar g terbuang

bakar minyak, erlalu cepat. a opportunity

udara dan as pelayanan ana banyak narnya tidak rasikan. Dari kan sangat dara dari gas rsyaratan.

Page 148: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

No

1 2 3 4

Sumber b.

beberapangkutadanau. Sebagadaratansangat KabupaterminaC. Tetaterminamestiny

Tabe

. Je

Jalan NaJalan PrJalan KaJalan Ko

T : Tabel SE-20.1

Sarana TPenumpangTerminal d

pa kelompok tean umum. pepelabuhan lau

ai daerah yann cukup luas S

banyak termaten/Kota. Beal darat sepertiapi pada tahu

al yang ada difya. Beberapa

l 3.24 PerbandTahun 2010

nis Kewenang

asional rovinsi abupaten ota

Total Buku Data SLHD

erminal Keg Umum

apat dibagi erminal sepertelabuhan sun

ut dan pelabuhng mempunyaiSumatera Baratminal yang tererbagai maca tipe A. tipe Bun 2011 tidakfungsikan seba terminal ya

Tabel 3.25 J

No. 1 Tipe2 Tipe3 Tipe

Sumber : Olah

Status Lin

dingan Panjan0 dan Tahun 2

gan P

Prov. Sumbar 20

endaraan

kepada i terminal

ngai dan han udara i wilayah t memiliki rsebar di am tipe

B dan tipe k semua agaimana ng tidak

Jumlah dan Tip

Tahun

Jenis Terme A e B e C

Total han Tabel SE. 21.

ngkungan Hidup D

ng Jalan Menu2011 di Sumat

Panjang Jalan Tahun 201

1172

12010 dan 2011

berfungsi Pacah di KSolok di Ktipe A. Tberfungsi sBareh Solantar kotayang tidaterbentuknlokasi. Beterminal teTipe C, sedan Tipe pada daera

pe Terminal di Sn 2011

minal

Buku Data SLHD

Tekan

Daerah Provinsi S

urut Kewenantera Barat

(Km) 0

Pa

.242,16

.180,55

.531,71

.376,64

.331,06

tersebut diantKota Padang d

Kota Solok yanTerminal Air Psama sekali. slok hanya difu

a antar provinsak berfungsi nya teminal bayrdasarkan Tab

erbanyak di Sumedangkan TipeB hanya terd

ah.

Sumatera Barat

Jumlah 4 7 26 37

Prov. Sumbar 20

an Terhadap Ling

umatera Barat

gan

anjang Jalan (Tahun 2011

1.21.1

13.91.9

18.3

taranya termindan Terminal g tergolong tePacah sudah sedangkan Teungsikan untusi. Keadaan te

ini menyebyangan di bebbel 3.25 makamatera Barat ae A di Kota Padapat pada b

t

011

gkungan

III -52

Km)

238,41 153,83 963,94 976,01 332,19

nal Air Bareh rminal tidak rminal k bus eminal abkan

berapa a tipe adalah adang

berapa

Page 149: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

c

kktatttmtmdp

ibPBPsppPp

Gamb

c. SaranaDanau

Sebagakondisi alam kepulauan), jetersedia juga air di Sumatetransportasi latransportasi daterdapat pada memiliki wilaytransportasi laumempunyai diantaranya pelabuhan bara

Kota ibukota Provinbeberapa pePelabuhan TeBungus dan Pelabuhan Musebagai pelapenumpang pelabuhan nPelabuhan Tpelabugan lo

bar 3.22. Trans

Pelabuhan dan Udara

ai wilayah yang lengkap

enis sarana tracukup beraga

era Barat terdaut. transportaanau. Sarana beberapa kota

yah laut dan ut yang ada di

fungsi yapelabuhan

ang dan pelabPadang ya

nsi Sumatera elabuhan laueluk Bayur. P

pelabuhan uara. Pelabuhaabuhan laut

serta berfunasional dan Teluk Bungukal dan Pel

S

portasi Menggu

Laut, Sunga

yang memilp (daratan daansportasi yan

am. Transportadiri dari saranasi sungai datransportasi la

a. terutama yanpesisir. Saran Sumatera Bar

ang beragapenumpan

uhan perikanang merupakaBarat memil

ut, diantaranyelabuhan Teluregional yai

an Teluk Baybarang da

ungsi sebag internasionaus merupakalabuhan Mua

Status Lingkungan

unakan Kereta

ai,

iki an ng asi na an

aut ng na rat am ng. n. an iki ya uk itu

yur an gai al. an ra

sebpelapelaper

pelaMentranKepterdlautpelaperapensunseb

merterdberfJenDandilih

n Hidup Daerah Pr

Api dan Bendi

bagai pelabuhaabuhan tersebabuhan laut ikanan.

Daerah abuhan laut adntawai. Pelansportasi utapulauan Mentdiri dari pulau-ptan. Selain ituabuhan di daeairan. Pelabuh

nyeberangan ngai. yang mbagai alat trans

Danau dirupakan salah dapat dermagfungsi sebaga

nis Sarana Pelnau di Sumatehat pada Tabel

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

di Sumatera Ba

an regional, di but juga berfubarang, penu

lain yang dalah Kabupateabuhan laut ama bagi tawai karena pulau yang dip juga terdaparah yang memhan lain adalsungai atau

mempunyai jensportasi antar ni Sumatera Ba satu objek wga danau wai tempat penlabuhan Laut. era Barat Tahu 3.26 berikut.

adap Lingkungan

Barat III -53

arat

mana kedua ngsi sebagai umpang dan

mempunyai en Kepulauan

merupakan masyarakat

daerah ini pisahkan oleh at pelabuhan-miliki kawasan lah dermaga pelabuhan nis kegiatan

nagari. rat yang juga

wisata dimana wisata yang nyeberangan. Sungai. dan n 2011 dapat

Page 150: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Tabel 3

No.

1 A.

1.

B.

1.

2.

3.

C. 1. 2. 3. D. 1. E.

1.

2.

3.

4

5

6

7

3.26. Sarana P

Nama

Kab. Agam

Dermaga PenyBatang. Maninj

Kota Padang

Pelabuhan Tel

Pelabuhan Bun

Pelabuhan Mua

Kab. PasamanSasak Aia Bangih Teluk Tapang Kota PariamanMuara PariamaKab. Pesisir S

Pelabuhan Pa

Pelabuhan Ca

Pelabuhan Mua

Pelabuhan Mua

Pelabuhan Mua

Pelabuhan Mua

Dermaga TPI K

Pelabuhan Lau

Pelabuhan

2

yeberangan Sunjau

uk Bayur Padan

ngus Padang

ara Padang

n Barat

n an Selatan

anasahan Painan

arocok Tarusan

aro Gadang

aro Air Haji

aro Surantih

ara Sakai

Kambang

Status Lin

ut, Sungai dan

Jenis Ke

3

ngai Alat Tranantar nag

ng Pelabuha(barang)

Pelabuha(penumpabarang)

Pelabuha(penumpabarang)

Kapal NeSda Sda

Bongkar

n Bongkar barang. Lelang Mengisi nelayan Lelang Mengisi nelayan Lelang Mengisi nelayan Lelang Mengisi nelayan Lelang Mengisi nelayan Lelang Mengisi nelayan

ngkungan Hidup D

n Danau Provi

egiatan P

sportasi gari

Sebastratepariwperhumenddan yang

an laut PelabPelab

an laut ang dan Pelab

an laut ang dan Pelab

layan Kelua- Pelab

Muat Peda

muat Pelab

ika, bekal Peny

ikan, bekal Perik

ikan, bekal Perik

ikan, bekal Perik

ikan, bekal Peny

ikan, bekal Perik

Tekan

Daerah Provinsi S

insi Sumatera

Peran dan Fung

4

agai kawegis pengembawisata di bubungan dukungg keselammengawasi pe luas

buhan Nasionabuhan Internasio

buhan Lokal

buhan Regional

ar masuk

buhan Samuder

aman Ikan

buhan Regional

yeberangan

kanan

kanan

kanan

yeberangan

kanan

an Terhadap Ling

umatera Barat

a Barat Tahun

gsi Lua

Kawa(Ha

5

wasan angan bidang

untuk matan

erairan

l dan onal

Lokal

ra

gkungan

III -54

2011

as asan a)

0,025

40

25

8

1 2

20

2

100

10

9

15

8

15

5

Page 151: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

S

spdABiMpdk

d

bS

1 F Kab. S

1 Pelabu

G Kab. K

1 Pelabu

Sumber : Tabel SE Trans

satu alat trapentingnya dendidukung olehAdapun bandaBarat ada internasional Minangkabau penerbangan dengan luas 4khusus militer

Tab

No.

1 Bandar

2 Bandar

3 Bandar4 Bandar

Sumber : Tabel

d. PerkiraanSarana Tr

Aktifitberdampak nSalah satu da

2 Solok Selatan

uhan Lubuk Ulan

Kepulauan Ment

uhan Tua Pejat

E-22 Buku Data S

sportasi udara ansportasi yangan transporth 4 (empat) ar udara yang d

yang telayaitu Bandar

(BIM) yainternasional

427.766 ha. Pr juga terdapa

bel 3.27. Pelab

Nama Pelabu

ra Internasional

ra Tabing

ra Rokot ra Simpang Amp

l SE. 23 Buku Dat

n Jumlah Limransportasi as transpo

negatif terhadampak negatif

S

ng Aling D

tawai

TotSLHD Prov. Sumba

sebagai salaang tak kalaasi darat dan abandar udar

dimiliki Sumateah berstandra Internasionang melaya

dan domestPelabuhan udaat di Sumate

buhan Udara d

han Udara

Minangkabau

pek

TOT

ta SLHD Prov. Sum

bah Padat da

ortasi dapap lingkungatersebut adala

Status Lingkungan

3

Dermaga

tal ar 2011

ah ah air ra. ra ar

nal ani tik ra ra

BardimluasUdaMenAmberfkabPadSum3.27

di Provinsi Sum

Klasifik

Kela

TNI AKelasPerin

TAL

mbar 2011

ari

pat an. ah

limbkendanpad

n Hidup Daerah Pr

4 Melayani keluarnya KP

Penumpang.muat barang

rat yaitu pelabmiliki oleh TNI s 100 ha. Selaara Rokot yanntawai, serta pek di Kabfungsi seba

bupaten dendang. Adapun matera Barat 7 berikut.

matera Barat T

kasi*) Pens II

AU s V ntis

bah padat (samndaraan umum n pelabuhan udat dari saran

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

4

masuk-PL sungai

bongkar .

buhan udara Angkatan Ud

ain itu juga terdng terdapat d

Bandar Udabupaten Pasaagai penghungan Ibukota

nama pelabuhdapat dilihat

Tahun 2011

Status ggunaan**) Umum

Militer

Umum Umum

mpah) yang di di terminal, pe

udara. Data voa transportasi

adap Lingkungan

Barat III -55

5

4

264,025

Tabing yang dara dengan dapat Bandar di Kepulauan ara Simpang aman Barat ubung dari a Provinsi, han udara di pada Tabel

Luas Kawasan(Ha)

491,00

100,00

50,00 10,44

651,44

ihasilkan dari elabuhan laut olume limbah pada tahun

n

Page 152: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

2011 hdengan

3.8.2 T

Tbersumterminaterhadalahan dtranspopanjangpenambpernah difungs2011, 6.001,0jalan inpeningkkondisi intensitatersebukecelakkepadaini disebaru. Ujalan. pengatupeningkumum y dan akadalah dan polDari fak

anya tersedia n volume limbah

KecendrungaTekanan Terdapat dua

mber dari aktifitaal dan pelaban lahan berudan pencemaraortasi. Berdasag jalan. makabahan panjan jalan yang ikan. Pada re

pertambahan04 Km. Pada ni masih tidakatan jumlah k jalan sebagiaas pencemar

ut disamping kaan. Ada ha lingkungan ka

elesaikan dengUntuk itu perlu

perbaikan jaluran sistem katan kualitas dyang bersifat m Bentuk tekaktifitas termina

perubahan fuusi udara akib

kta yang ada d

dari pelabuhah 1,5 m³/hari.

n Sumber dan

bentuk tekanas pembangunbuhan yaitu upa perubahaan udara akibaakan analisis a akan selalg jalan. Hamsudah dibangentang tahun n jalan mfaktanya perta

ak sebanding kendaraan. Di

an rusak menyran tinggi patingkat kerawl yang tidak

alau solusi darigan penambah kebijakan penlan yang rus transportasdan kuantitas

massal. nan dari pemb

al terhadap linungsi lahan, at operasional i lapangan tida

Status Lin

an udara

n Bentuk

nan yang nan jalan,

tekanan an fungsi at aktifitas

terhadap u terjadi

mpir tidak gun tidak 2010 –

meningkat ambahan dengan sisi lain yebabkan ada titik

wan akan berpihak masalah han jalan ningkatan sak dan

si serta kendaran

bangunan ngkungan sampah terminal. ak semua

ngkungan Hidup D

terminal beBeberapa disini. tidapeletakan masyarakayang dibutidak didpengawasamuncul besangat mekemacetanmeningkattitik-titik jbayangan.

Benpelabuhanadalah timjumlah samsampah dim3/hari dtahun 201pelabuhantidak terseProv.Sumbyaitu 0,23 dan danauArtinya pencemaraTekanan akibat aktiflaut berupa

3.9. PA

LuaProvinsi S

Tekan

Daerah Provinsi S

erfungsi terutaalasan yang

ak berfungsinylokasi termina

at. tidak ditunjatuhkan oleh s

dukung oleh an sistem traneberapa terminengganggu ketn dan nnya intensitasjalan yang

ntuk tekana baik udara, mbulan sampmpah tahun 20 pelabuhan udi tahun 2010 1. Data timbu terminal dan

edia tetapi berdbar 2010 jum m3/hari untuk

u serta 8 m3/hatekanan lin

an sampah kecjustru berupa

fitas pelabuhana tumpahan oli

ARIWISATA

as kawasan humatera Barat

an Terhadap Ling

umatera Barat

ama terminal tg dapat dikemya terminal inil yang tidak dit

ang faktor penusuatu teminal

pengaturan nsportasi. Disisnal bayangan tertiban, keam

sampah s pencemaran

menjadi te

n dari aksungai dan

pah. Berdas010 dan 2011 dara ini kecil ya

dan 1,5 m3/hulan sampah laut/sungai tah

dasarkan data mlahnya relatif k pelabuhan sari untuk pelabngkungan bcil akibat pelaba pencemaran sungai. dana.

A

hutan konservt adalah 846.1

gkungan

III -56

ipe A. mukan yaitu terima unjang serta

dan si lain yang

manan, serta

n pada rminal

ktifitas udara

sarkan maka aitu 11 hari di untuk

hun ini SLHD

f kecil sungai buhan. berupa buhan. an air au dan

asi di 75 ha

Page 153: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

ysbsmnkwbpmLG

mSIsytkmswap

ktm

yang meliputi satwa, taman buru, taman naserta memiliki menjadi daya negara maupuke Sumatera Bwisata alam sabudaya dan wpula oleh wmaupun domLubang JapanGadang Pagar

Kunjumancanegera Sumatera Internasional Msebanyak 47.2yang sangat fatahun (2006 skunjungan ini dmengunjungi osejarah namuwisatawan makibat bencanpada 30 Septe

Di skunjungan witerhadap lingmeliputi : 1. Peningkata

memberikalingkungan sampah da

cagar alam,wisata alam dasional dan ta panjang pant tarik baik wisun domestik uBarat. Di sisi laaja yang dikun

wisata sejarah wisatawan bai

estik seperti ng, Tugu Diporuyung, Rumahungan

yang masuBarat melaMinangkabu pa263 jiwa merupantastis dalams/d 2010). Meldinilai wisatawobjek wisata alaun kunjunganengunjungi S

na gempa buember 2009.

isi lain tinisata akan tgkungan. Ad

an jumlah an tekana berupa penin

an limbah cair

S

, suaka margdan laut, tama

aman hutan raytai 1.973,24 Ksatawan mancntuk berkunjunain bukan hanynjung tapi wisa

sangat dimintik macanega

Jam Gadanonogoro. Rumah Bung Hatta d

wisatawak ke Provinalui Bandaada tahun 200

pakan kunjunga kurun waktu onjaknya angkan bukan hanyam, budaya da

n ini dipredikSumatera Barmi yang terja

ngginya tingkterjadi tekana

dapun tekana

kunjungan terhadangkatan volum

Status Lingkungan

ga an ya

Km ca ng ya

ata tai ra

ng, ah ll. an nsi ra 09 an 5 ka ya an ksi rat adi

kat an an

an ap me

2.

digudala1.

2.

3.

ben

3.9.

a.

Sum6.4merdiku

n Hidup Daerah Pr

Faktor kebencjumlah kunjungPendekatan p

unakan untuk am bentuk :

Penulisan digambaran uSumatera tekanan dari sPendekatan aa. Gambara

pendeka- Stati

kondekstrminim

- Analloka

b. KecendeAnalisis pada mempun

Catatan khusMemuat

ncana terhadap

.1. Gambaran

Lokasi OPengunjunTotal kunj

matera Barat p15.734.206 jiwrupakan objek unjungi ole

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

canaan juga mgan secara ter

penulisan dan a menyampaik

ibagi 3 kelomumum wisata

Barat, kesektor wisata. analisis yang dan umum mtan analisis : stik yang m

disi rata-rata rim (maksimmum) lisis perbandsi

erungan tekanaperbandingan bentuk tekayai data series

sus catatan khus

p pariwisata.

n Umum Tekan

Objek Wisatng. dan Luas jungan wisatapada tahun 20wa dimana w wisata yang p

eh wisata

adap Lingkungan

Barat III -57

empengaruhi balik. analisis yang an informasi

mpok yaitu : di Provinsi

cenderungan

igunakan : menggunakan

menunjukkan dan kondisi

mum atau

ingan antar

an analisis : antar waktu anan yang s.

sus dampak

nan

ta. Jumlah Kawasan

a di Provinsi 011 sebanyak wisata alam

paling banyak sebanyak

Page 154: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

5.697.3objek, 717.648wisata 496.529objek d

G

dikunjunKota BsebanyPadangsebanyPanjang

Ta

392.617 jiwa dewisata buda

8.000 jiwa d18 objek, wis

9 jiwa dengan dan wisata bah

Gambar 3.2.3 J

Sumber : Olaha

Kabupaten/kngi wisata pad

Bukittinggi denak 5.701.294

g Pariaman deak 522.000 g dengan jumla

bel 3.28 Kabu

No.

1.

2.

3.

4.

5.

6. Sumber

Banyak Obje

Pengunjung

1E

2E

3E

4E

5E

6E

engan jumlah aya/sejarah sdengan jumlasata buatan s jumlah objek hari sebanyak

Jumlah Objek

an Tabel SE 24 Bu

kota yang palida tahun 201gan jumlah k.300 jiwa. Kangan jumlah k

jiwa. Kota ah kunjungan s

upaten/kota D

Kabupate

Kota Bukittingg

Kabupaten Pariaman

Kota Padang P

Kota Sawahlun

Kabupaten Aga

Kota Padang : Olahan Tabel SE

Wisat

ek

 (Jiwa) 197

0

E+09

E+09

E+09

E+09

E+09

E+09

Status Lin

objek 45 sebanyak ah objek sebanyak wisata 3 197.600

dan Kunjung

uku Data SLHD Pr

ng tinggi 1 adalah unjungan abupaten unjungan

Padang sebanyak

engan Tingka

en/Kota J

gi

Padang

Panjang

nto

am

E 24 Buku Data SL

a Bahari W

11

7,060  5,6

ngkungan Hidup D

jiwa dengaUntuk lebkunjungan sebagaima

an Wisatawan

rov. Sumbar. 2011

351.513 jjumlah kuKabupatenPadang de120.018 jidilihat seba

at kunjungan W

umlah Kunjung

5.7

LHD Prov. Sumba

Wisata Alam

45

697,392,617 

Tekan

Daerah Provinsi S

an jumlah objebih jelasnya wisatawanana Gambar 3.

n di Sumatera

1

iwa. Kota Snjungan seba

n Agam 156.5engan jumlah kiwa. Untuk leagaimana Tabe

Wisata Terting

gan Wisata (jiw

701.294.300

522.000

351.513

326.900

156.591

120.018 ar.2011

Wisata Budaya/Sejara

18

717,648,000 

an Terhadap Ling

umatera Barat

ek wisata 11 jumlah objek

n dapat 23 dibawah ini

Barat Tahun

Sawahlunto deanyak 326.900591 jiwa dan kunjungan sebebih jelasnya el 3.28 berikut.

ggi Tahun 201

wa)

hWisata Bu

3

496,52

gkungan

III -58

objek. k dan dilihat i.

2011

engan 0 jiwa. Kota

banyak dapat

.

1

atan

Page 155: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

b

pssuwdd

c

dodomKwmKl

o

b. Sarana

Kenyampada suatu dsarana dan prsatu sarana upaya untuk wisata di satu disatu daerah dari tingkat hu

Sumbe

c. VolumeWisata

Salah sdengan tingkaobjek berasadihasilkan. Koobjek wisata menghasilkan Kota Padang wisata 6 damenghasilkan Kota Solok jumluas areal 14 h1 m³/hari. Kotaobjek wisata 4

Banyak H

Rata-rata

Hotel dan Ting

manan pengdaerah sangat rasarana yang adalah pengimemperlama

daerah. Waktsepanjang tah

unian berada p

Gambar 3

er : Olahan Tabel S

e Limbah Pada

satu dampak yt kunjungan wl dari limbaota Padang 14 dan luas limbah padat

Panjang dengaan luas arelimbah padat 6mlah objek wisha menghasilka Payakumbuh4 dan total lua

01020304050607080

K

Hotel

a Tingkat Hunian (%)

S

kat Hunian

unjung wisa ditunjang ole memadai salainapan sebag waktu tinggtu tinggal wisahun 2011 dilihpada Kabupate

.24. Banyaknydi 6 (enam

SE- 25 Buku Data

at dari Objek

yang ditimbulkawisata pada sa

h padat yandengan jumlaareal 618,5 h

t 107,5 m³/haan jumlah objeeal 21,03 h632.723 m³/hasata 2 dan totan limbah pad

h dengan jumlaas areal 14,5 h

Kab. Sijunjung Kot

9

73.89

Status Lingkungan

ata eh ah gai gal ata hat en

SijuPadPayBuktingpulujelaber

ya Hotel dan Pm) Kabupaten/

a SLHD Prov. Sum

an atu ng ah ha

ari. ek ha

ari. tal

dat ah ha

menPartotapadSelamenKabdanlimbPesdenmenUntseb

ta Padang KoPayaku

65 1

62.7 54.

n Hidup Daerah Pr

unjung tingkatdang tingkat yakumbuh tingkittinggi 52.94 gkat hunian 45,uh Kota tingka

asnya dapat dikut.

Persentase Tin/Kota Tahun 2

mbar. 2011

nghasilkan limbriaman denganal areal 67.89dat 10.075 matan dengan nghasilkan limbupaten Agamn total luas abah padat 1,05sisir Selatan ngan total nghasilkan limtuk lebih bagaimana Gam

ota umbuh

Kota Bukitti

0 17

.45 52.94

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

t hunian 73,8hunian 62,7

gkat hunian 54%. Kota Pad

,55 % dan Kabat hunian 30 %dilihat pada G

ngkat Huniann011

bah padat 4,5 n jumlah obje

9 ha menghasm³/hari. Kabup

jumlah objekmbah padat 54m jumlah objeareal 19.49 m516 m³/hari dadengan jumlaluas areal

mbah padat jelasnya da

mbar 3.25 diba

nggi Kota Padang Panjang

30

45.55

adap Lingkungan

Barat III -59

89 %. Kota 70 %. Kota 4,45 %. Kota ang Panjang bupaten Lima

%, untuk lebih Gambar 3.24

nya

m³/hari. Kota k wisata 13, silkan limbah paten Solok k wisata 59 4,25 m³/hari.

ek wisata 12 menghasilkan an Kabupaten ah objek 28

489,5 ha 883 m³/hari.

apat dilihat awah ini.

Kab. Lima Puluh Kota

2

30

Page 156: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Sumbe

d. PLP

Adaerah hunian pada a

Gam

Sumber :

Gamb

er : Olahan Tabel S

Perkiraan BebLimbah Cair dPadat dari HoApabila kunju tinggi secara akan mengal

akhirnya berda

mbar 3.26 Beba

: Olahan Tabel SP

Jumlah Objek

Luas Areal

Volume Limbah Pada

Jumlah Hotel Yang D

Limbah Padat

Beban Pencemaran

Beban Pencemaran

ar 3.25. Volumdi 4 (em

SP 13 Buku Data

ban Pencemardan Volume Litel ungan wisata tidak langsunami peningkatmpak terhada

an Pencemaran

P- 14 Buku Data S

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Kota

6at (m³/hari) 1

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Kota Paria

Dipantau 8

4.3Cair BOD 2.24Cair COD 4.56

Status Lin

me Limbah Pampat) Kabupate

SLHD Prov. Sumb

ran imbah

a suatu ng tingkat tan yang

ap limbah

untuk Paramet

SLHD Prov. Sumba

Padang Kot

14

18.5

07.5

aman Kota Payakumbuh

5

2.8

719

2.011

ngkungan Hidup D

dat dari Bebeen/Kota Tahu

bar. 2011

cair dan lihotel akabawah pencemaraantara katersedia dkabupaten

ter BOD dan CO

ar. 2011

ta Pariaman

13

67.89

10.075

hKota Padang

Panjang1

1.5

32.6

105.38

Tekan

Daerah Provinsi S

rapa Objek Wn 2011

mbah padat yn meningkat.ini mempe

an untuk paramabupaten/kota.dan dapat dip/kota.

OD di 5 (lima) K

Kota Padang Panjang

6

21.03

632.723

Kota Solok

1

0.2

50.16

205

an Terhadap Ling

umatera Barat

Wisata

yang dihasilkan Gambar 3.2erlihatkan meter BOD dan dari data

perbandingkan

Kabupaten/Kota

Kab. Pesisir Selatan

28

489.5

883

Kota Padang

4

11.4

454.05

13925

gkungan

III -60

n oleh 26 di beban

n COD yang antar

.

a

Page 157: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

pkPySppP

3

ta

p

Dari datpaling banyakualitas air limPadang Panjayang paling seSementara beparameter BODpada Kota PadPariaman.

3.9.2. Kecend

Dapat tekanan terhaantara tahun 2

Gam

Sumber : Ola

Dari gpeningkatan k

Jumlah

Jumlah

ta di atas Kotaak melakukanmbah cairnya sang dan Kota edikit melakukaeban pencemD dan COD yadang dan tere

derungan Tekadilihat dari

dap pariwisata010 dengan 20

bar 3.27. Perba

han Tabel SE-24.

gambar di ataskunjungan terj

-

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

4,000,000

h Kunjungan Tahun 201

h Kunjungan Tahun 201

S

a Pariaman yann pemantauasedangkan KoSolok termasuan pemantaua

maran air untuang tinggi terjandah pada Ko

anan perkembanga

a, dibandingka011

andingan Jumla

1 Buku Data SLH

s terlihat bahwjadi pada Ko

Kota Padang

10 60,607 11 120,018

Status Lingkungan

ng an

ota uk

an. uk adi ota

an an

seba.

dilkKabPayParke pen201201seb

ah Kunjungan W

D Prov. Sumbar. 2

wa ota

Padora

Kota Payakumb

75,339

53,292

n Hidup Daerah Pr

bagaimana uraiKunjungan Perbandinga

ukan terhadapbupaten Agamyakumbuh driaman. Jika di

4 (empatningkatan dari0 menjadi 3.81. Untuk leb

bagaimana Gam

Wisata di 4 (em

2011

dang pada tahng menjadi 1

buhKabup

Aga

118,6

156,5

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

ian di bawah inWisatawan

an antar waktu p 4 (empat) km, Kota Paan Kabupatelihat total kunjut) kab/kota i 3.817.578 o884.232 orangbih jelasnya dmbar 3.27 berik

mpat) Kabupate

hun 2010 seba20.018 orang

paten am

KaP

Pa632 3,5

591 5

adap Lingkungan

Barat III -61

ni.

hanya dapat ab/kota yaitu

adang, Kota en Padang ungan wisata

mengalami orang tahun

g pada tahun dapat dilihat kut :

n/Kota

anyak 60.607 pada tahun

abupaten Padang ariaman563,000

22,000

Page 158: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

2011 dasebanyorang mengalPayaku75.339 tahun Pariama

Jika dkunjungBandartinggi t47.263 sering bMalaysidan Aus

b. P Pyang m

an Kabupaten ak 118.632 opada tahun 2ami penuruna

umbuh pada torang menja2011 dan

an pada ta Gambar 3.28.

Sumber : Olaha

dilihat dari Ggan yang ma Internasionaterjadi pada torang dan wa

berkunjung ke ia selanjutnya stralia.

PertumbuhanPertumbuhan

mengalami pen

05000100001500020000250003000035000400004500050000

2

Agam pada tahorang menjadi 2011. Kunjungan terjadi patahun 2010 sdi 53.292 ora

Kabupaten hun 2010 s

Perkembanga

an Tabel SE 24.2.

Gambar 3.28masuk melalual Minangkabatahun 2009 srga negara yaSumatera Baradisusul oleh S

Tingkat Hunitingkat hunia

ningkatan anta

2006 2007

Status Lin

hun 2010 156.591 gan yang ada Kota sebanyak ang pada

Padang sebanyak

n Kunjungan W

Buku Data SLHD

8 tingkat ui pintu au paling sebanyak ng paling at adalah

Singapura

an Hotel an hotel

ara tahun

2008 2

ngkungan Hidup D

3.563.000 pada tahun

Dasing yaInternasionwaktu 5 Perkembandilihat seba

Wisatawan Asin

Prov.Sumbar. 20

2010 dandimana pa2011 62,7penurunanPariaman 22.90 % SawahluntPayakumbmengalamtingkat hudapat dilihberikut.

2009 2010

Tekan

Daerah Provinsi S

orang menjan 2011. i sisi lain ku

ang masuk nal Minangkatahun sebanyngan kunjungaagaimana Gam

g Selama 5 (lim

11

2011 beradaada tahun 20100 % sedangka

n terjadi Kdari 23,50 %

tahun 2011to, Kota Padabuh dan Kabui peningkatan nian hotel. Uhat sebagaim

Jumlah

an Terhadap Ling

umatera Barat

adi 522.000

unjungan wisamelalui Ba

abau dalam yak 164.746 oan tiap tahun

mbar 3.28 berik

ma) Tahun

a di Kota Pa0 54,95 % dan an yang meng

Kabupaten Patahun 2010 m sedangkan ang Panjang, upaten Agam maupun penu

Untuk lebih jelmana Gambar

h Kunjungan

gkungan

III -62

orang

atawan andara

kurun orang. dapat

kut :

adang tahun galami adang enjadi

Kota Kota tidak urunan asnya 3.29

Page 159: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

S

c

otsmldKpdt

Gamba

Sumber : Olahan

c. Perban

Objek W Limbah objek wisata tahun 2010 lisebanyak 94,7m³/hari pada limbah padatditampilkan haKota Padang mpadat yang dibandingkan tahun 2011 d

Hunian Hotel

Hunian Hotel

ar 3.29. Perband

Tabel SE 25.1 Bu

ndingan LimbWisata

padat yang terjadi penin

mbah padat 7475 m³/hari m

tahun 2011. t dari objek nya 4 (empat)

merupakan penpaling tinggi antara tahun

ari 90 m³/hari

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kota Pada

Tahun 2010 54.95

Tahun 2011 62.7

S

dingan Pertumb

uku Data SLHD Pr

bah Padat Da

dihasilkan dangkatan dimanyang dihasilka

menjadi 113,051Perkembanga

wisata dap kabupaten/kotningkatan limba

dihasilkan jikn 2010 dengai menjadi 107

ang Kota Payakumbuh

54.45

54.45

Status Lingkungan

buhan Tingkat

rov. Sumbar.2011

ari

ari na an 16 an

pat ta. ah ka an

7,5

m³/pen0,74m³/dapber

Kota Sawahlunto

KotaPa

14.28 4

14.28 4

n Hidup Daerah Pr

Hunian Hotel T

hari dan yangningkatan adal475 m³/hari tahari tahun 20

pat dilihat seikut.

a Padang anjang

Kab. Agam

45.55 15.28

45.55 15.28

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

Tahun 2010 dan

g paling kecilah Kabupatenahun 2010 me011. Untuk lebagaimana G

m Kab. Padang Pariaman

23.5

22.9

adap Lingkungan

Barat III -63

2011

l mengalami n Agam dari enjadi 1,0516 ebih jelasnya Gambar 3.30

Kab. Lima Puluh Kota

KSiju

30 73

30 73

Kab. njung

3.89

3.89

Page 160: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

9.3. CG

Sumatetanggalmeningmemiluseperti sebalikndi sismangalnegatif gempa masyarSumatepariwisakunjungSumateInternaspeningk

Gambar 3.3

Sumber : Olaha

atatan KhususGempa Bumi era Barat pada 30 Septegalkan kenakan bagi mayorang tua yannya anak yangi lain masyami kerugian myang bergitu ini terdapat

rakat maupun era Barat. Jikata pada tgan wisata aera Barat sional Minakatan yang s

Velume Limbah PaVelume Limbah Pa

30. PerbandinW

an Tabel SP 13.1 B

s yang melanda tahun 2009 te

ember 2009 angan yang arakat Sumate

ng kehilangan ag kehilangan oyarakat juga materi/finasial.besar akibat

dampak pos aparat pemeka dilihat datahun 2009 sing yang m

melalui ngkabau msangat menco

1

1

adat Tahun 2010 m³adat Tahun 2011 m³

Status Lin

ngan Jumlah Wisata Tahun

Buku Data SLHD

a Provinsi epat pada

banyak sangat

era Barat anak dan

orang tua, banyak

Dampak bencana

sitif bagi erintah di ri sektor

tingkat masuk ke

Bandara engalami

olok dari

0

20

40

60

80

00

20

Kota Pada

³/hari 90³/hari 107.5

ngkungan Hidup D

Limbah Pada 2010 dan 201

Prov. Sumbar. 20

tahun-tahuGambar bencana datau wisatauntuk dikeyang menwisata ben

3.10. L

L

karekteristgolongan Limbah BSumatera accu bekaash dan b

api serta diketahui

ang Kota Payakum

44.5

Tekan

Daerah Provinsi S

at Yang Diha11

11

un sebelumn3.28) sehing

dapat dijadikana bencana waledepankan nangatakan bah

ncana.

IMBAH B3

Limbah iknya terbagyaitu limbah

B3 yang dikBarat adalah

as, baterai bekbuttom ash da

bahan kadaberedar teta

mbuh

KabupaAgam

0.751.05

an Terhadap Ling

umatera Barat

asilkan Dari

nya (sebagagga timbul n suatu objek waupun ironis k

amun ternyatahwa memang

berdasgi atas 2

B3 dan Nonketahui bered

h limbah oli bkas, kain majun batu bekas rluarsa. Wala

api tidak dik

aten m

KabupPada

Pariam5 9.35 10.7

gkungan

III -64

Objek

imana istilah wisata

kata ini a ada g ada

sarkan (dua)

n B3. dar di bekas. un, fly

tahan aupun etahui

aten ang man37

Page 161: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

spjdbds-

-

mkpa

bb-

secara jelapengumpul jumlahnya. Hadiketahui perebentuk tekanadi Sumatertasebagai beriku- Belum optim

untuk kegiaindustri ska

- KeterbatasaLimbah B3belum dikejenis non ko

Untuk kmengenai kecendrungannpendekatan pea Penulisan d

Gambaran B3 dan Kec

b. Pendekataberikut : - Gambaran U

B3 Pendekatanuntuk menuB3 umumndiupayakan mana yangberizin yanlimbah yapendekatanrata-rata daperusahaan

s sistem dan pema

anya untuk jeniedarannya. On dari pengelo

a Barat dapt : malnya pengelatan limbah caala kecil dan ruan perusaaa3 yang berizlolanya limbahomersial. keperluan ana

bentuk tenya. maka

enulisan sebagdibagi 2 (dua) k Umum Pengcendrungan Tean analiss dig

Umum Pengelo

n analisis yaunjukkan pengnya di daera dapat menug telah memng paling bang paling b statistik (nilai an perbanding

n.

S

peredarannynfaatan. jugis tertentu dap

Oleh karena iolaan limbah Bpat dirumuska

olaan limbah Bir perbengkelamah tangga

an pengelolaain meyebabka

h B3 untuk jeni

lisis lebih lanjekanan daa dilakukaai berikut : kelompok yaitu

gelolaan Limbaekanan. unakan sebag

olaan Limbah

ang digunakagelolaan limbaah. Pendekatanjukkan daera

miliki usaha/unanyak, sumbbanyak melalmaksimum, nilgan antar jen

Status Lingkungan

ya. ga pat itu B3 an

B3 an.

an an is-

jut an an

u : ah

gai

an ah an ah nit er lui lai

nis

- KPupDali

3.10

B3 yanmempempendi ba. dikeyaitdartelalimbinduindulimbyanperTabjumden

n Hidup Daerah Pr

Kecendrungan Pendekatan auntuk menggperkembanganDiharapkan aapakah ada imbah B3 bezin yang diterb

0.1. Gambar

Limbah B Gambara

dapat dilihat dng telah dikelolmiliki izin, ba

manfaatan, ngangkutan. Ubawah ini. Perusahaan Jenis limbelola di Sumatetu 2.739,52 i pencatatan

ah memiliki izinbah B3. Umuustri sawit. Industri lain tersebah B3 yang ng mengikuti usahaan bel 3.29 berik

mlah limbah yangan peraturan

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

tekanan analisis yanggambarkan knan pengelolaaakan didapatkemajuannya erdasarkan pebitkan antar wa

ran Umum B3 n umum penge

dari jumlah dana. jumlah peru

aik izin penyimpengumpulan

raian tersebut

n Penghasil Libah B3 yangera Barat adalliter. Jumlah

kegiatan/perusn penyimpanaumya kegiatandustri sawit d

ebut melakukandihasilkan dprogram peni(PROPER/PR

kut ini adalaang telah dik penyimpanan

adap Lingkungan

Barat III -65

g digunakan kecendrungan an limbah B3. t gambaran pengelolaan

erkembangan aktu.

Pengelolaan

elolan limbah n jenis limbah usahaan yang mpanan, izin n maupun dapat dilihat

imbah B3 g terbanyak ah oli bekas ini diperoleh

sahaan yang an sementara n itu adalah an beberapa n pencatatan alam rangka ilaian kinerja

ROPERLIKE). h jenis dan

kelola sesuai limbah B3.

Page 162: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Ta

b. PI

PpenyimpengolaSetiap terseburangkaiizin kegiataadalah Kementterhadamaka 2penyimpemanfadalah bekas, serta aumumnindustri diajukan

abel 3.29 Jeni

Sumber :

Perusahaan YIzin Pengelola

Pengelolaan panan, pengaahan dan pem

usaha yangut baik secaan kegiatan hayang tela

n/perusahaan izin penyimpan Terdapat 30terian Lingku

ap 25 (dua pu26 (dua puluh panan dan 4 (faatan. Umumuntuk jenis lifilter oil, lamp

bsorben bekasnya diajukan o karet. Terdan perusahaan

No. 1

2

3

4

5.

6

is. Jumlah dan

Olahan Tabel SP

Yang Mendapaaan Limbah B3

limbah B3 ngkutan, pamamusnahan lim

g mengelola ara terpisah arus memiliki izh dipunyai

di Sumaternan dan peman0 izin yang dungan Hidupuluh lima) perenam) izin ad

(empat) izin admnya izin peny

imbah oli bekpu TL dan kas. Izin penyimpoleh industri sapat juga iz lain seperti P

Jenis Oli beka

Accu bek

Filter o

Lampu T

Kain maj

Absorben b

Status Lin

n Sumber Lim

-15. Buku Data S

atkan 3

meliputi anfaatan,

mbah B3. kegiatan maupun

zin. Jenis i oleh ra Barat nfaatan. iterbitkan

p (KLH) rusahaan, dalah izin dalah izin yimpanan kas, accu ain majun panan ini

sawit dan zin yang PT. PLN.

Juas 2.739

kas 5452

li 18

TL 81

jun 453

bekas 15

ngkungan Hidup D

mbah B3 Yang

SLHD Prov. Sumba

PT. Pertanamun tidapemanfaatcopper slu

pembakaraSedangkanuntuk pelujuga oleh P c. Per

Izin Penkegiatan karena kewdi Kementeizin penganWalaupun Perhubungditerbitkan Tediterbitkan yang ruanSumatera

umlah 9,52 liter

42 pc 24 kg

84 pc

89 pc 7,65

3,05 kg

55 kg

Tekan

Daerah Provinsi S

Dikelola di Su

ar 2011

amina dan PTak terlalu banytan adalah ug, drilling sean di killn PTn oli bekas pemmasan rantai m

PT. Semen Pad

rusahaan Yangn Pengangkutangangkutan tepengelolaan wenangan pemerian Perhubunngkutan dilaku izin ini beragan namun rek oleh KLH.

erdapat 3 terhadap 3 ng lingkup kBarat yaitu

Sumber 24 kegiata

15 kegiata

12 kegiata

8 kegiatan

4 kegiatan

2 kegiatan

an Terhadap Ling

umatera Barat

umatera Barat

T. Semen Payak. Sedangkapemanfaat lmen, fly ash T. Semen Pamanfatan digumesin dan perdang.

g Mendapatkaan Limbah B3rmasuk bagianlimbah B3,

mberian izin bngan maka bakan secara ter

ada di Kemenkomendasi izin

(tiga) izin (tiga) perusakerjanya berad PT. Lembah

n

n

n

n

n

n

gkungan

III -66

t

adang, an izin imbah untuk

adang. nakan

ralatan

an 3

n dari tetapi

berada hasan

rpisah. nterian n tetap

yang ahaan da di Krya

Page 163: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

ypyspblhSayDtytdP3

dtSa

b

yang bergerakpemanfaatan oyang bergerakserta CV. Arwpelaksana PT.bergerak dalamlimbah B3 tehanya 3 (tiga) Sumatera Barakan lebih banyang dilakukanDisamping itu ltersebut seluruyang jangkauterbatas dandaerah-daerahPadang. 3.10.2. Kecen

Limba Dari dapat diketahtekanan yang SP-15, SP-16 a. Hanya pe

menengahpengelolaamelakukanlimbah yaskala kecilain seperlain belum

b. Tidak adayang berSumatertatidak ada

k dalam pengaoli bekas. PT. k dalam pengawana yang be. Nirmala Tipam pengumpulaermasuk oli perusahaan peat dapat dibaynyak pengangkn oleh perusahlokasi perusahuhnya hanya duan operasio tidak dapa

h yang jauh d ndrungan Tah B3 data izin yhui tingkat pe

diakibatkan lim dan SP-17 merusahaan bers

h yang telahan limbah Bn pencatatan jang dihasilkanil. perbengkelarti rumah sakit

m terdata. a usaha pengurizin yang bea Barat. Hal perusahaan ya

S

angkutanan daBintang Cahay

angkutan fly as

ergerak sebagar Persada yanan/pengangkutabekas. Dengaengangkut izin yangkan bahwkutan limbah Bhaan tanpa iziaan pengangkdi Kota Padan

onalnya sangat menjangkadari pusat Ko

Tekanan da

yang diterbitkaengelolaan dambah B3. Tabenunjukan : skala besar dah memiliki izB3 dan telaumlah dan jen. Adapun untuan dan kegiata, hotel dan lai

umpul, pengolaeroperasional ini menunjuka

ang secara leg

Status Lingkungan

an ya sh gai ng an an di wa B3 in.

kut ng gat au

ota

ari

an an bel

an zin ah nis uk an n-

ah di

an gal

c.

padditedanPerdanperberapenberspemterhGamtekaSejadi dmenyaitPesPar

n Hidup Daerah Pr

melakukan utamanya unindustri besarlimbahnya lapengangkut. tersebut diserpengumpul lokasinya beBarat. Terjadi kelampenyelesaianpengelolaan Barat. Hal instagnannya dari tahun ke

Khususda tahun 2011erbitkan untuk n 2 (dua) izin rkembangan pn menunjukkizinan limbah ada di K

ngurusan izin skala kecil.

merintah daerhadap perizinambar 3.31 meanan yang dilihak tahun 2010

daerah tetapi bnerbitkan izin tu Kabupaten Psisir Selatanriaman da

Tekanan Terha

rovinsi Sumatera

pengumpulan ntuk industi kr kebanyakan mangsung ke Untuk selanju

rahkan kepadaatau peng

erada di lua

mbatan dalam plimbah B3 d

ni dapat dilihatperizinan yan tahun. s perkembang1 hanya 2 (du penyimpanan dalam proses

perizinan ini sakan bahwa B3 yang

KLH telah di daerah yanDisamping

rah juga maan pengelolaanenunjukkan kehat dari indika0 sebagian perbaru 4 (empat) pengelolalaanPasaman Baran, Kabupatean Kota

adap Lingkungan

Barat III -67

limbah B3 ecil. Adapun menyerahkan

perusahaan utnya limbah a perusahaan golah yang ar Sumatera

menfasilitasi permasalahan di Sumatera t dari hampir g diterbitkan

gan perizinan. ua) izin yang n limbah B3 s pengajuan. angat lambat

mekanisme kebanyakan mempersulit

ng umumnya pengawasan

asih kurang n limbah B3. cenderungan tor perizinan. rizinan sudah daerah yang n limbah B3 at, Kabupaten en Padang

Padang.

Page 164: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Gambar

Sumber : Olaha

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2005

3.31. Perkemb

an Tabel SP - 16.1

2006 2007

Status Lin

bangan Jumla

1 Buku Data SLHD

2008 200

ngkungan Hidup D

ah Perizinan d

D Prov. Sumbar 20

09 2010 2

Tekan

Daerah Provinsi S

dari Tahun 200

011

2011

an Terhadap Ling

umatera Barat

05-2011

Jumlah Izin

gkungan

III -68

Page 165: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Upaya pengelolaan lingkungan adalah upaya yang telah dilakukan baik oleh Instansi Pemerintah Daerah maupun oleh masyarakat dan swasta. Bentuk

pengelolaan dapat berupa fisik maupun non fisik seperti peningkatan kelembagaan, perizinan dan penerbitan

produk hukum ataupun pemanfaatan instrument insentif dan disinsentif melalui pemberian penghargaan. Upaya ini diharapkan minimal dapat mengurangi tekanan yang

terjadi dan memulihkan kualitas lingkungan yang tercemar ataupun rusak.

Page 166: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

4

tmsaptpallpkl oudmkd

4.1. Rehab Kondisi telah mengaramengkhawatirksemakin meniair, udara dapemerintah khterkadang lebpertumbuhan akan menimlingkungan alingkungan dapada bencanakebakaran hulain-lain. Beberapoleh Pemerintuntuk mengatadi Sumatera melakukan pkegiatan fisik kdijelaskan seba Tabel 4.1. R

No.

1 Pa

2 Ag 3 Pa 4 Pa 5 Li6 Pe

Sumber: T

ilitasi Lingk lingkungan dah kepada kkan. Hal ini dingkatnya kasn tanah. Berbhususnya pembih mengedeekonomi. Konbulkan dampatau menuruan bahkan sua seperti banjirutan, pemanas

pa upaya yangtah Provinsi Sasi permasala

Barat antarapenghijauan, kehutanan lainagai berikut :

Rencana dan RKabupaten/Kota

asaman Barat

gam adang Pariaman adang mapuluh Kota esisir Selatan

Total Tabel UP.1, Buku

Status

kungan daerah saat ikerusakan yanditandai dengaus pencemarabagai kebijaka

merintah daeraepankan aspendisi seperti ipak degradaunnya kualitaudah mengarar, tanah longsosan global da

g telah dilakukaSumatera Barahan lingkungaa lain dengareboisasi da

nnya yang dap

Realisasi Kegia

Luas (Ha

2

35

13 Data SLHD Prov.

s Lingkungan Hidu

ini ng an an an ah ek ini

asi as ah or, an

an rat an an an pat

a.

penha pohseludibakegkareberasedberakabterbSela200penberpadmak4.02diladendan201

atan PenghijaRencana

a) Jumlah Po80 32

260 104145 5850 20

325 130500 200360 544. Sumbar 2011

Up

up Daerah Provins

Penghijauan Pada tahun

nghijauan di Sudengan jumla

hon dan renuruhnya (10andingkan tahugiatan penghijaena data kegasal dari 6

dangkan padaasal dari

bupaten/kota. besar dilakukaatan seluas 50

0.000 pohon. nghijauan ini,hasil mengura

da tahun 2010ka pada tahun23,1 Ha. Keg

akukan di Kotngan jumlah bibn realisasi ke1 dapat dilihat

auan di Sumat

ohon Luas (H2.000

4.000 28.000 10.000 0.000 30.000 54.000 1.3

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

2011, rencaumatera Barat ah bibit sebanncana ini t00 %). Nun 2010, terjadauan pada tahgiatan penghij (enam) kaa Tahun 20

16 (enaKegiatan

an di Kabup00 Ha dengan Dengan adan, Kab. Pesangi lahan kr0 seluas 32,9n 2011 berkurgiatan penghijata Padang sebit 20.000 pohgiatan penght pada Tabel 4.

tera Barat TahRealisasi

Ha) Jumlah Po80 32

260 104145 5850 20

325 130500 200360 544

an Lingkungan

t IV -1

ana kegiatan seluas 1.360

nyak 544.000 terealisasikan

Namun jika di penurunan hun 2011 ini jauan hanya

abupaten/kota 010 datanya am belas)

penghijauan aten Pesisir

n jumlah bibit nya kegiatan isir Selatan ritisnya yang 978.20 Ha, rang menjadi auan terkecil eluas 50 Ha hon. Rencana ijauan tahun .1.

hun 2011

ohon 2.000

4.000 8.000 0.000 0.000 0.000 4.000

Page 167: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

b. ReIsu

adalah kegiatakerusaksedangkawasasebab kawasamempedan kmenjagpenyanberlang

Pedalam Milleniu

sekaranPemerinseluruhSalah MDGs

boisasi u utama kehu

pemanfaatan n non kehukan hutan pad diusulkan un

an hutan ke Meitu, ke depan

an hutan ertahankan ekskeanekaragama agar peranagga kehidu

gsung. ngelolaan hutatujuan ke 7 (

um Developme

ng sedang ntah Indones provinsi termsatu upaya utersebut adala

Tabel 4.2. R

No. Kab

1 Pasam 2 Agam 3 Padan 4 Padan 5 Limap6 Pesisi7 Tanah8 Pasam

To Sumber : Tabel U

utanan Sumate kawasan huttanan dan t

da daerah-daentuk perubahaenteri Kehutanperlindungan

diarahkan sistensi kawas

man hayatinyan hutan sebag

upan dapat

an dan lahan tujuh) dari pe

ent Goals (MD

dicanangkasia dan diik

masuk Sumateuntuk mencapaah dengan m

Rencana dan

upaten/Kota

man Barat ng Pariaman ng puluh Kota r Selatan

h Datar man otal UP.2, Buku Data S

Status Lingkun

era Barat an untuk terjadinya rah yang

an fungsi nan. Oleh terhadap

untuk an hutan a serta

gai sistem terus

termasuk ncapaian Gs) yang n oleh

kuti oleh ra Barat. ai tujuan

melakukan

Realisasi Keg

R

Luas (Ha)

1.200 1.405 50 82 0 400 550 235 3.922

SLHD Prov. Sumb

ngan Hidup Daera

kegiatan reforestatiosumberdaymelakukan

Pada direncanakjumlah biNamun yaseluas .368sebanyak reboisasi Agam yaknbibit 562.0Pasaman direalisasikoleh terlamSKPD terjuga terjadpada tahurealisasi kedapat diliha

giatan Reboisa

Rencana

Jumlah Poh

480.000562.000 20.000 32.800 0 160.000 220.000 94.000

1.568.800bar 2011

Upaya Pe

ah Provinsi Sumat

reboisasi. on adalah penya hutan yang n penanaman b

tahun 2011, kan seluas 3bit sebanyak ang dapat d87 Ha ( 94 % )1.474.800 Haterluas dilakuni seluas 1.405000 pohon. S

kegiatan rebkan, kemungmbatnya pencarkait. Dibandindi penurunan un 2011. Adaegiatan reboisaat pada Tabel 4

asi di Sumater

hon Luas

0 1.200 1.400 50 80 0 400 550 0 3.68

engelolaan Lingk

tera Barat IV

Reboisjasi ngembalian ke telah hilang debibit pohon kay

kegiatan reb3.922 Ha de

1.568.800 pirealisasikan dengan jumla

a (94 %). Keukan di Kabu5 Ha dengan jSedangkan di boisasi tidak gkinan disebairan anggaranngkan tahun kegiatan rebapun rencanaasi pada tahun4.2

ra Barat Tahun

Realisasi

(Ha) Jumla

00 4805 5650 282 3 0 00 1650 22 0 87 1.47

kungan

-2

atau embali engan

yu. boisasi engan

pohon. hanya h bibit giatan

upaten umlah Kab. dapat abkan

n pada 2010,

boisasi a dan n 2011

n 2011

ah Pohon

80.000 62.000 20.000 32.800 0

60.000 20.000 0

74.800

Page 168: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

c

kkkDbbpmkdmsdptp

c. Kegiatan Fi

Dari kabupaten/kotakabupaten/kotakegiatan fiDibandingkan banyak bersifabangunan konpengendali, Gmaka pada kehutanan laindan lebih terintmoral, penyedserta konstrudilakukan operguruan tintersebut antarapenghijauan,

Gambar 4.1.

isik Kehutanan L

19 (sema, hanya a yang sik kehutadengan tahun at konstruksi

nservasi tanahGully Plug, Su

tahun 2011 nnya dilaksantegrasi dalam diaan sarana uksi. Gerakanoleh instansnggi dan piha lain penanamaksi peduli li

Gerakan Menan

Status

Lainnya

mbilan bela7 (tuju

melaksanakaanan lainny2010 yang lebyaitu membu seperti : DAumur Resapa

kegiatan fisakan bervariabentuk gerakadan prasaran

n moral yani pemerintaak perusahaaman pohon, akingkungan, da

nam Pohon di B

s Lingkungan Hidu

as) h) an ya bih uat AM an, sik asi an na ng ah, an ksi an

lainKotmensudmen

seppenpenkonpemdankabParPayUntlain201Gam

Bantaran Sunga

Up

up Daerah Provins

-lain, yang leba Padang dan nunjukkan bah

dah muncul panjaga kelestari

Kegiatan penperti penyediancacah samngaman pantntruksi berupmbuatan tanggn lain-lain yangbupaten/kota riaman, Kota yakumbuh datuk lebih jelasnnya yang dil1, dapat dilih

mbar 4.1.

ai yang dilakuk

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

bih banyak dila Kab. Solok Sehwa pada daeartisipasi masyaan lingkungan nyediaan saran

aan tong sampah, tong ai. Sedangka

pa normalisagul banjir, tamag dilaksanakan

antara lain,Padang Pa

an Kab. Pesnya kegiatan fislakukan sepahat pada Tab

kan oleh pihak p

an Lingkungan

t IV -3

aksanakan di elatan. Hal ini erah tersebut arakat dalam hidup. na prasarana

mpah, mesin komposter,

an kegiatan asi sungai, an kota, TPA n di beberapa , di Kota

anjang, Kota isir Selatan.

sik kehutanan anjang tahun bel 4.3 dan

perusahaan

Page 169: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

No 1 A

1

2 B

1

2

3

4

5

6

C

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Ta

Nama

Kab. Solok Sela

Penanaman poh

Penanaman pohKab. Solok

Penanaman Poh

Pembangunan RSampah

Pengadaan PapLingkungan

Pengadaan Messampah

Penyerahan MesSampah

Pengadaan Ton

Kota Padang Penghijauan padLingkungan Hidutahun 2011 Penghijauan padperumahan objeKota Padang 20kerjasama deng(CSR) Penghijauan padRaden Saleh Papenyisipan pohojalur 2 Jl Raden dengan PT Jasa(CSR) Pembersihan pakelurahan (Pondkerjasama BudhPadang Sebaran bibit ikaPurus V

Penghijauan di KPengambiran

Penanaman pohSTIKES Ranah Msekitarnya Aksi Peduli LingBaru Akademi MSamudera

Penghijauan dantrembesi

abel 4.3. Kegia

Kegiatan

2 atan

hon pelindung

hon pelindung

hon

Rumah Atap

an Informasi

sin Pencacah

sin Pencacah

g Sampah

da Peringatan Harup Kota Padang

da lokasi ek pantau Adipura 11 -2012, an PT Semen Pdg

da Jalur 2 Bel Psr adang, dan on di sepanjang Saleh, kerjasama

a Raharja Padang

antai dan lokasi dok, Purus V). ha Tsuci dg Pemko

an di lokasi salter

Komplek

hon di lingkungan Minang dan

kungan MahasiswMaritim Sapta

n penanaman bibi

Status Lingkun

atan Fisik Keh

L

Sekolah-sek

Daerah/kaw

Sekitar Dana

Alahan PanjMuara Pana

Kabupaten S

Alahan PanjMuara Pana

Kabupaten S

Kabupaten S

ri Penanaman(enam) seko

g Kec. Pdg UtKec. Koto T

a g

Kelurahan RBarat dan Ke

o Kec. Padang

Kecamatan

Kecamatan

Kecamatan

wa Pasar LubukTangah

t Kampus STIwilayah Kec

ngan Hidup Daera

hutanan Lainny

Lokasi Kegiatan

3

kolah di Kab. Solo

asan rawan longs

au Singkarak

ang, Paninggahanas

Solok

ang, Paninggahanas

Solok

Solok

600 batang pohoolah Adiwiyata Kot

ara, Kec. Padang Tangah, Kec. Nang

Rimbo Kaluang Keecamatan Padang

g Barat

Padang Barat

Lubuk Begalung P

Padang Timur

k Buaya,Kecamata

IE Dharma Andala. Padang Timur

Upaya Pe

ah Provinsi Sumat

ya Tahun 201

I

k Selatan KerKLH

sor KLH

KanHidSol

n, Sumani KanHidSolKanHidSol

n, Sumani KanHidSolKanHidSolKanHidSol

on di 6 ta Padang

BapDis

Timur, ggalo

BapPaddan

ec, Padang g Timur

Bapkelu

DKcam

DP

Padang DisPadterk

Bap

an Koto CamMa

as dan di DinSTIFar

engelolaan Lingk

tera Barat IV

1

nstansi Penangg

4

rjasama Dinas PenH Kab. Solok SelaH Kab. Solok Sela

ntor Pengelolaan Lup dan Kebersihaok ntor Pengelolaan Lup dan Kebersihaok ntor Pengelolaan Lup dan Kebersihaok ntor Pengelolaan Lup dan Kebersihaok ntor Pengelolaan Lup dan Kebersihaok ntor Pengelolaan Lup dan Kebersihaok

pedalda, DKP danpernakhutbun Kot

pedalda, DKP,PT dang, Dispernakbun Lurah terkait

pedalda, DKP, Caurahan terkait

P,Bapedalda, Bagmat dan lurah terka

K, DPU. camat da

pernakhutbun, PKdang, DKP, camatkait

pedalda, DKK

mat Koto Tangah,ritim Sapta Samud

as Kebudayaan dIE Dharma Andalarmasi Ranah Mina

kungan

-4

gung Jawab

ndidikan dan atan atan

Lingkungan an Kabupaten

Lingkungan an Kabupaten

Lingkungan an Kabupaten

Lingkungan an Kabupaten

Lingkungan an Kabupaten

Lingkungan an Kabupaten

n ta Padang

Semen unhut , Camat,

mat,

g. Umum, DPK ait

an lurah terkait

KK Kota t dan lurah

Akademi dera

dan Pariwisata, as, Akademi ang

Page 170: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

1

10 Penanadarah oPerintis

11 Aksi PeBaru AKpelindun

12 Gerakapenana

13 Aksi PeBaru Ak(membe

14 Pember

15 Aksi MaTinggi I(Pembe

16 Aksi PePolitekn

17 Penghij

18 GerakaTrembe

19 HijaukaMenana

20 Geraka

21 Gotong Taman

22 Aksi Pesiswa b

23 Penana

24 Aksi PeAkadem

25 GerakaKota PaRoyongBatang

26

Hari Me(HMPI) NasionaMenanaPadang

27 Bakti Sodan Gepohon

28 Aksi PeBaru FaUNP

D Kota Pa1. Sumur R2. Taman 3. LPAS TE Kota Pa1 TPA Re2 Pembua3 Ruang T4 Program

2 aman pohon dan Doleh Mahasiswa Ba

eduli Lingkungan MKBP (Penanaman ng) n Penghijaun melaman bibit trembes

eduli Lingkungan Mkper Baiturrahmahersihkan Banda Be

rsihan Pantai Pad

ahasiswa Baru Selmu Hukum YPKM

ersihan Batang Araenghijauan di sekitnik Kesehatan Site

aun Malvinas

n Gemar Menanaesi

n Bumi melalui Geam

n Penghijauan Royong MembersKota

enanaman .2000 baru

aman 1.500 trembe

eduli Lingkungan Mmi Kebidanan Mitran Indonesia Bersiadang 2011, Gotog Massal members Arau enanam Pohon Ind 1 Miliar, Bulan Meal dan Kegiatan Wam Pohon Tingkatg osial "Bedah Rumrakan Penanaman

eduli Lingkungan Makultas Ilmu Keola

ariaman Resapan

Tungkal ayakumbuh egional atan Taman Kota Terbuka hijau m Penanaman Sej

Status

Donor aru STIFI Kam

Mahasiswa pohon Sun

Pen

alui si

JalaBer

Mahasiswa h ekali)

BanKec

ang Pan

kolah MI au)

Pem

tar kampus eba Kam

Hut

m Pohon Sek

erakan SMPau

Dansihkan Tam

Jalabibit pohon Sek

esi sep

Mahasiswa a Husada

Jalaling

h Tingkat ng sihkan Bat

donesia enanam

Wanita t Kota

Buk

mah" dan n 1.000 Are

Mahasiswa ahragaan Hut

KotParPar KelRuaIbuh

juta Pohon Ter

s Lingkungan Hidu

3

mpus STIFI Perint

ngai Batang Air Dinjalinan, Kecamata

an Belanti Raya, Bringin Ujung dan J

nda Bakali, Keluracamatan Padang B

ntai Padang

mbersihan Batang

mpus Politeknik Ke

tan Malvinas, Keca

kolah di Kota Pada

PN 36 Bungus, Luuh, Lubuk Begalun

nau Cimpago Padman Kota, Tugu Sean Hamka

kolah di Kota Pada

panjang jalan By P

an Pramuka, Jalankungan Kampus A

ang Arau

kit Gado-gado, Pa

ea kampus II Bung

tan Kota Malvinas

a Pariaman riaman Tengah riaman Utara

.Koto Tuo Kapalo as Jalan Utama h sebar di Kota Pay

Up

up Daerah Provins

tis

ngin, Muaro an Koto Tangah

Beringin Raya, alan Pramuka

ahan Ujung GurunBarat

g Arau

esehatan Siteba

amatan Nanggalo

ang

ubuk Kilangan, ng

ang elamat Datang di

ang

Pass

n Belanti Raya daAkbid Mitra Husad

dang Selatan

g Hatta Aia Pacah

Koto

yakumbuh

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

STIFI PerintPerhubunga

Dinas PekerAkademi KePerbankan. Akbid Mitra HPadang Utar

, Dinas TRTBBaiturrahma

DPKA dan USiswa, SekoAdministrasi

KP2T, Kec. Sekolah Ting

Kantor ArpuPoliteknik Ke

o FIK - UNP, UBaiturrahma

Bapedalda KSemen PadaKeluarga PaDKP Kota PDKP dan PeUniversitas (

Dinas Pendi

Polwan Pold(Bhayangka

n da

Akbid Mitra HPadang Utar

Pemko Pada

Dandim 031Dantamal II Muspida, TNMasyarakat

UBH, Pemko

FIK - UNP, BPadang

KLH Kota PaKLH Kota PaKLH Kota Pa Dinas Tata RDinas Tata RDinas PekerDinas Pertan

an Lingkungan

t IV -5

4

isa dan Dinas an

rjaan Umum dan uangan dan

Husada, Kecamatra

B dan Akper ah

Universitas Tamanolah Tinggi Ilmu i Adabiah

Padang Selatan, ggi Ilmu Hukum Y

s dan Dokumentaesehatan Siteba Universitas ah, Bapedalda.

Kota Padang, PT. ang serta Ikatan adang adang

ersekutuan Kristen(Perkantas)

dikan

da Sumbar ri) Husada, Kecamatra, Dispernakbunh

ang

2, Pemko PadangPadang, Unsur

NI/Polri, PNS,

o Padang

Bapedalda Kota

ariaman ariaman ariaman

Ruang dan KebersRuang dan Kebersrjaan Umum nian

tan

n

YPKMI

asi,

n

tan hut

g,

sihan sihan

Page 171: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

1 5

6

7

8

9 10 11

12

F 1.

2.

3.

4. 5. 6.

7.

8.

9.

10.

G 1 2 3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Sumber

Normalisasi Sun

Sanitasi Masyara

Pasar Sejahtera

Rumah Potong H

Pengembangan Stasiun TerminaPemanfaatan Bi

Refitalisasi Pasa

Kota Padang PaRehab instalasi Pembuatan Ton(kompos cair) Pembuatan Ton(kompos cair) Pembuatan tongPengadaan kontPenghijauan disPembuatan billbmenjada sungai/Pembuatan BalihHidup

Pemeliharaan R

Pengadaan Tan

Kab. Pesisir SeHutan Rakyat 50Rehabilitasi SemPenanaman KBR

Pemeliharaan ja

Pembuatan TanPengembangan Daerah Rawa DaBanjir Rehabilitasi dan bantaran sungaisungai Pembangunan PPengaman PantPengaman tebin

Optimasi lahan k

Optimasi lahan k

Optimasi lahan k

Rehabilitasi kebuha : Tabel UP.3, B

2 ngai

akat

Hewan Modern

Objek Wisata al Agribisnis o Gas

ar

anjang MSL g komposter

g komposter

g pemilah sampahtainer empadan sungai oard himbauan /sumber air ho Lingkungan

RTH

aman

elatan 00 ha mpadan Pantai 5 hR 550 ha

aringan irigasi rawa

ggul Banjir Pengelolaan alam Pengendalia

Pemeliharaan dan tanggul

Prasarana tai ng sungai

karet

karet

karet

un sawit rakyat 15

uku Data SLHD P

Status Lingkun

Batang Agam

Kota Payaku

Pasar Ibuh

Koto Panjan

Ngalau Lampasi Payobasung

Pasar Ibuh

Komplek SM16 KelurahaBt. Bakarek-

Sekolah dan

Sekolah danKota PadangKota Padang

10 titik lokas

6 titik lokasi

Kel. Silaing Kel Pasar UJl. SudirmanJl. St. Syahr Tersebar

ha Taluk LimpaTersebar

a Kec. BayangBasa IV BalaKab. Pessel

an Kab. Pessel

Kab. Pessel

Kec. IV Jura

Kab. Pessel

Palangai

Air Haji

Tapan

5 Lunang Sila

Prov. Sumbar 2011

ngan Hidup Daera

3 m dan Batang Lam

umbuh

ng

g

MA 1 Padang Panjan dan masyarakat-Karek

n perkantoran

n perkantoran g Panjang g Panjang (7 alira

si di Kota Padang

di Kota Padang P

Bawah sang

n (60 batang) rir (20 batang)

aso

g, Kec. Sutera danai Tapan

ai

ut

1

Upaya Pe

ah Provinsi Sumat

mpasi DinPekKesDinPerDinPerDinDinDinDinPer

ang Kant pinggir Kan

Din

KanKan

n sungai) Kan

Panjang Kan

Panjang Kan

Din

Din

DinDinDin

n Kec. PSD

PSD

PSD

PSD

PSD

PSDDinPetDinPetDinPetDinPet

engelolaan Lingk

tera Barat IV

4 as Pekerjaan Umkerjaan Umum Besehatan as Koperasi UMKrindustrian dan Peas Koperasi UMKrindustrian dan Peas Pariwisata danas Pertanian as Pertanian as Koperasi UMKrindustrian dan Pe

ntor Lingkungan H

ntor Lingkungan H

as Pekerjaan umu

ntor Lingkungan Hntor Lingkungan Hntor Lingkungan H

ntor Lingkungan H

ntor Lingkungan H

as Pekerjaan Um

as Pekerjaan Um

as Hut, ESDM as Hut, ESDM as Hut, ESDM

DA

DA

DA

DA

DA

DA as Pertanian, Holternakan dan Perkas Pertanian, Holternakan dan Perkas Pertanian, Holternakan dan Perkas Pertanian, Holternakan dan Perk

kungan

-6

um rsama Dinas

KM erdagangan KM erdagangan n Olahraga

KM erdagangan

Hidup

Hidup

um

Hidup Hidup Hidup

Hidup

Hidup

um

um

tukultura, kebunan tukultura,

kebunan tukultura,

kebunan tukultura,

kebunan

Page 172: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

plpmmbp(KdSul 4 Bmrdjpktmmaspmgdp

Dari Tapelaksanaan lainnya sudahpemerintah, pmasyarakat. Kmelakukan kegberupa gerakapartisipasi mas(28 kegiatan). Kota dan Kabdaerah yang mSumatera Barupaya-upaya rlahan kritisnya 4.2. Pen

PembaBangsa Indmeningkatkan rakyat. Prosesdi satu pihakjumlah pendudpertambahan yketersediaan terbatas. Kegmemenuhi kmeningkatkan alam, sehinggsumber dayapendayagunaameningkatkan generasi masdepan haruspelestarian fun

bel 4.3 di ataskegiatan fis

h melibatkan perguruan tingKota Padang giatan fisik kean moral densyarakat pada Di sisi lain, b. Sijunjung ymemiliki lahan rat, perlu lebihrehabilitasi un.

ngawasan A

angunan yang donesia berkesejahteraan

s pelaksanaank menghadapiduk yang besaryang tinggi, tetsumber daya

giatan pembakebutuhan pepermintaan at

ga timbul teka alam. Olean sumber dakesejahteraan

sa kini dan s disertai dngsi lingkungan

Status

s terlihat bahwsik kehutanabanyak instangi, swasta dapaling banya

hutanan lainnyngan melibatkaa tahun 2011 iKab. Limapuluang merupaka kritis terluas h meningkatkatuk menguran

AMDAL

dilakukan olertujuan untu dan mutu hidu

n pembangunai permasalahar dengan tingktapi di lain pihaa alam bersifangunan untuenduduk akaas sumber daykanan terhadaeh karena itaya alam untu dan mutu hidugenerasi mas

dengan upayn hidup. Denga

s Lingkungan Hidu

wa an nsi an ak ya an ini uh an di

an ngi

eh uk up an an kat ak fat uk an ya ap tu, uk up sa ya an

demmengendepyan hidudantumberperesudlingkonyanmerdisekeg memsenterphaskonsanmemupamacmela.

Up

up Daerah Provins

mikian, pningkatkan kesnerasi masa pan adalah peng berwawasan Terlestarikaup yang merun pengelolaan mpuan terlak

kelanjutan. Olencanaan us

dah harus dipkungan hidup

ndisi lingkungang mengunturugikan yangelenggarakanngiatan pembang Pada damiliki kemamp

ndiri (self-purfic

papar atau tercsil dari aktifitansentrasi dan rangat besar, makmperbaiki diri

aya pengelolaacam pendekatlakukan penge

Upaya berstingkatan melengkapi dokumen ling

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

pembangunan sejahteraan dakini dan gen

embangunan bn lingkungan hiannya fungsipakan tujuan lingkungan hi

ksananya peh karena itusaha dan/ataerkirakan peru akibat pembean hidup yangungkan mau

g timbul sebya usaha gunan. asarnya lingkuuan untuk memcation) dari sucemar limbah das manusia. agam limbah yka alam tidak mdan karenanyaan lingkungantan yang digun

elolaan lingkungsifat preventif

perencanaanusaha/kegiat

gkungan.

an Lingkungan

t IV -7

untuk n mutu hidup nerasi masa berkelanjutan dup. lingkungan perlindungan idup menjadi embangunan , sejak awal

au kegiatan ubahan rona ntukan suatu g baru, baik upun yang bagai akibat

dan/atau

ungan hidup mperbaiki diri uatu keadaan dan buangan Namun, jika

yang diterima mampu untuk a dibutuhkan

n. Ada dua nakan dalam gan yaitu : yaitu pada n dengan tan dengan

Page 173: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

b. UppapedaAM

UnAMDAL“Respo

a. UnpepemebamemeAnmean

b. Unpepeanya

4.2.1.

pencegpengatudasarnytindaka

paya bersifat rada tingkatan engawasan pan RKL/RPL MDAL)

ntuk mengaL, maka ns” dilakukan mntuk analisisengawasan endekatan anenunjukkan anyak membaengawal inveemperhatikan nalisis dembandingkanntar daerah. ntuk analisis engawasan endekatan ntar waktu padang mempunya

Dokumen LUKL/UPL, DPernyataan Lingkungan

Upaya prevahan, yang dituran pencegya merupakann yang hendak

refresif dan ku pelaksanaan

pelaksanaan (untuk dokum

analisis pen analisis p

melalui pendeks gambaranAMDAL, dalisis statiskomisi daera

ahas dan kstasi yang ma

aspek lindilakukan n kinerja komis

perkembangaAMDAL, d

analisis perbda bentuk penai data series

Lingkungan (DPLH/DELH) d Pen Hidup (SPP

entif adalah tuangkan dalamgahan yangn desain dak dilakukan ole

Status Lingkun

ratif yaitu n melalui UKL/UPL en wajib

ngawasan penulisan katan : umun igunakan

stik untuk ah paling kaitannya asuk agar gkungan.

dengan si AMDAL

an upaya dilakukan andingan ngelolaan

(AMDAL, an Surat gelolaan L)

upaya m bentuk

g pada ri setiap eh pelaku

ngan Hidup Daera

usaha, yanmanusia yarisiko danbentuk pepengelolaaawal seberencana uupayanya merupakanmendetail kegiatan yyang umlingkungandokumen usaha danDokumen Analisis M(AMDAL), dan UpayaUPL) daKesanggupLingkungalingkunganmasing-madan/atau skala/besadimaksud. PasTahun 20Pengelolaabahwa setberdampakhidup wajusaha d

Upaya Pe

ah Provinsi Sumat

ng meliputi seluang terlibat di n pengaturan enanggulanganan preventif leblum pembangu

usaha dan/atacenderung be

n bagian yang disesuaikyang akan dil

mum dari un preventif a

lingkungan b/atau kegiatan lingkungan yanMengenai DaUpaya Penge

a Pemantauanan juga Span Pengelolaan (SPPL).

n yang akanasing jenis kegiatan ber

aran usaha sal 22 Undang009 tentang an Lingkunganiap usaha dank penting tejib memiliki Aan/atau kegi

engelolaan Lingk

tera Barat IV

uruh aspek tindalamnya, term prediktif terhn risiko itu. Ubih ditekankanunan fisik dari u kegiatan. Brsifat 8egativedari perencakan dengan delaksanakan. B

upaya pengeadalah penyubagi suatu re yang direncanng dimaksud aampak Lingkuelolaan Lingkun Lingkungan Surat Pernyan dan Peman

Jenis dok diterapkan

rencana rvariasi dilihat

dan/atau ke

g-Undang NomPerlindungan

n Hidup menetn/atau kegiatanerhadap lingkuAMDAL dan iatan yang

kungan

-8

dakan masuk hadap Upaya

n pada suatu Bentuk e8 dan anaan ekripsi Bentuk lolaan sunan ncana nakan. adalah ungan ungan (UKL yataan ntauan kumen untuk

usaha t dari giatan

mor 32 dan apkan

n yang ungan setiap

tidak

Page 174: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

tmd k9yatddkd ukhldmhphddkd d

termasuk ke damemiliki UKL dengan kriteria AMDAL kajian mengen9egative dari syang dipakai papakah suatutidak layak lingdan 9egative dengan memkimia, biologi, dan kesehatan Sebaguntuk melaksakegiatan, Amdharus dipenulingkungan. Hadari kewajibmemelihara khidup serta mpencemaran hidup. Konsekdan kewajibadalam RKL RPketentuan dadan/atau kegia Dengadalam proses

alam kriteria wjUPL atau SP

a atau besaran/ sendiri me

nai dampak pesuatu rencana kpemerintah dala kegiatan/proy

gkungan. Kajian tersebut bia

mpertimbangkansosial-ekonom

n masyarakat. ai bagian dari

anakan suatu dal merupakahi untuk meal itu merupakban setiap kelestarian funmencegah dan

dan perusakuensinya adala

an sebagaimaPL harus dicanlam izin ling

atan yang bersaan dimasukkans perencanaan

Status

wjib AMDAL wajPL (disesuaika/skalanya).

erupakan suanting positif dakegiatan/proyeam memutuskayek layak atan dampak posiasanya disusun aspek fisi

mi, sosial buday

studi kelayakausaha dan/ata

an syarat yanendapatkan izkan konsekuen

orang untungsi lingkunga menanggulankan lingkungaah bahwa syarana ditentuka

ntumkan sebaggkungan usahangkutan. nnya AMDAL kn suatu usah

s Lingkungan Hidu

jib an

atu an ek, an au itif un ik, ya

an au ng zin nsi uk an ngi an rat an gai ha

ke ha

danakaluasaspsehdarAMpenmemditimkegmemmenmenyanling lingPenpersadaditaEvakegmempenProdiatLing

Up

up Daerah Provins

n/atau kegiataan memperoles dan mendapek usaha dahingga dapat di berbagai 9eDAL merupak

ngambil mpertimbangkambulkan olehgiatan terhadampersiapkan nanggulangi ngembangkan

ng sama jugakungan lainnya Pada tahukungan yang

nilai AMDAL Psetujuan dari

alah untuk 6 (ambah 1 (satu)aluasi Lingkungiatan yang tempunyai dok

ngesahannya ovinsi Sumatetur oleh Pegkungan Hidu

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

an, pengambieh pandanganalam mengen

an/atau kegiatdiambil keputuegative9ve yakan salah sa

keputusan an akibat ya

h suatu usahp lingkungan

langkah dampak 9e

dampak poa berlaku unta, terutama UKun 2011, juml diproses meProvinsi dan mGubernur Sumenam) paket k) buah dokum

ngan Hidup (Dlah berjalan n

kumen lingkuoleh Kepala

era Barat, seraturan Menp Nomor 14

an Lingkungan

t IV -9

l keputusan yang lebih

nai berbagai tan tersebut, usan optimal ang tersedia. tu alat bagi

untuk ang mungkin ha dan/atau

hidup guna untuk

egative dan ositif. Prinsip uk dokumen

KL UPL. ah dokumen

elalui Komisi mendapatkan matera Barat kegiatan dan en Dokumen

DELH) untuk namun belum ungan yang Bapedalda sebagaimana teri Negara Tahun 2010.

Page 175: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Ta

Sumber :

yang teGubernsemuankewenaKabupatesebutKomisi tersebumempusesuai LingkunTata kewenamenjadProvins Jalan S

No.

1

2

3

4

5

6

7

abel 4.4. Doku

: Tabel UP-4, Buk

Dari ke-enaelah mendapa

nur Sumaternya pada angan Komiaten/Kota dimat berlokasi, ha

Penilai AMut belum berliseunyai Komisi

dengan ngan Hidup NoKerja Komi

angan pemi kewenangan

si. Khusus untuSungai Pisang

Jenis Dokum

AMDAL

AMDAL

AMDAL

AMDAL

AMDAL

AMDAL

DELH

umen Lingkun P

ku Data SLHD Pro

am dokumen atkan persetujra Barat dasarnya mesi Penilai ana rencana anya saja dika

MDAL Kabupaensi atau bahkaPenilai AMDA

Peraturan o. 5 Tahun 2008si Penilai mbahasan/pen Komisi Penila

k DELH Pemb – Mandeh me

men UsahaKab. PPembapemerRencasawit dRencasawit dRencasawit dRencasawit dPembaMandeKota P

Status Lingkun

ngan Yang DibProvinsi Suma

v. Sumatera Bara

AMDAL juan dari tersebut, erupakan

AMDAL kegiatan

arenakan aten/Kota an belum

AL, maka Menteri

8 tentang AMDAL,

nilaiannya ai AMDAL

bangunan erupakan

Kegiata penambanganPesisir Selatan angunan kawasrintahan Kota Pana usaha perkdi Kab. Kepulauana usaha perkdi Kab. Kepulauana usaha perkdi Kab. Kepulauana usaha perkdi Kab. Kepulauangunan Jalaneh di Kab. PesiPadang

ngan Hidup Daerah

bahas Pada Koatera Barat

t, 2011

kewenangakegiatan kabupatendan Kota rencana udiproses drencana swasta daalam, yaipenambanPT. LUMPSelatan dakelapa sawMentawai, PT. MentaPT. SiberuRajawali AAmagra. H

tan n batubara di san pusat

Payakumbuh kebunan kelapauan Mentawai

kebunan kelapauan Mentawai

kebunan kelapauan Mentawai

kebunan kelapauan Mentawai Sungai Pisangisir Selatan dan

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

omisi Penilai A

an provinsi yang bera

/kota, yaitu KPadang. Dilihusaha dan/atdokumen AMDkegiatan me

alam pemanfaitu 1 rencangan batubara

PO yang berloan 4 rencana kwit yang berlo masing-masiawai Golden Put Golden PlanAnugrah Sakti dHingga akhir tah

PT. LUM

Dinas PePayakum

a PT. MentPratama

a PT. Siber

a PT. Swas

a PT. Rajaw

g- n Dinas Pra

Pemukim

engelolaan Lingk

era Barat IV -

Amdal Daerah

dikarenakan ada pada Kab. Pesisir Shat dari jenis/btau kegiatan DAL-nya terseberupakan invaatan sumber na kegiatan a, diprakarsai kasi di Kab. P

kegiatan perkebokasi di Kab.ng dipraarsai Plantation Pra

ntation Pratamadan PT. Swastihun 2011 mas

Pemraka

PO

ekerjaan Umummbuh tawai Golden P

rut Golden Pla

stisiddhi Anugr

wali Anugrah S

asarana Jalan man Provinsi Su

kungan

-10

h

lokasi lintas

elatan bidang

yang but, 5

vestasi daya untuk

oleh Pesisir bunan Kep. oleh

atama, a, PT. isiddhi ih ada

rsa

m Kota

Plantation

ntation Pratam

rah Sakti

Sakti

Tata Ruang daumatera Barat

ma

an

Page 176: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

bd

beberapa rendokumen AMD Ta

No Ka1 1 Padan

2 Kab. P

3. Kab. P

4 Kota P

5 Kota P

cana kegiatanDAL-nya masih

abel 4.5. Jumla

abupaten/Kota2

ng

Pasaman

Pasaman Barat

Payakumbuh

Padang Panjan

Status

n lainnya yanh dalam prose

ah dan Jenis Kabupa

a Jumla

76 UK

4 UK

2 DP

t 9 UK

14 SPP

4 DP 1 UK 5 DP

13 SPP

ng 6 UK

1 DP

s Lingkungan Hidu

ng es

pad

Dokumen Lingaten/Kota di S

ah dan Jenis D3

KL UPL

L UPL

LH

L UPL

PL

LH L UPL LH

PL

L UPL

LH

Up

up Daerah Provins

da Komisi Penil

gkungan yangumatera Bara

Dokumen

4 1 1 4 1 1 2 2 o3 pin3 1 3 1 2 p1

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

lai AMDAL Pro

g Dibahas di at

Ke

3 kegiatan R4 kegiatan SP5 kegiatan Sh7 kegiatan Ho5 Pembangun8 Gudang 5 Restauran/3 Penambang2 Stockfile 2 Pasar/plaza4 Pabrik/indu3 Taman rekr1 Laboratoriu1 Laundry 1 Karoeke 1 Sarana olah1 Usaha meu Labor, 1 pemb industri pengo SPBU, 1 Hote

Perkebunan, 4rganik, 1 RS, 1 perumahan, 1enambangan g

ndustri perkebunan s kegiatan perd hotel. 2 petern peternakan, 1 Komunal hotel, 1 penyimeternakan SPBU

an Lingkungan

IV -11

ovinsi.

Beberapa

eterangan 4

Rumah Sakit PBU/SPBN/SPhowroom dan botel nan Tower

rumah makan gan galian C

a stri reasi um klinik

h raga ubel bangunan PLTolahan, 1 pertael

4 perumahan, 1 ndustri showroom, 8

galian C, 1 SP

awit, 1 SPBU agangan nakan 12 septic tank

mpanan oli bek

PBE bengkel

TMH mbangan

1 pupuk

PDN, 1

kas, 3

Page 177: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

1

6

Sumber

8 (deladatanyaatas yaSolok SPasamaPanjangdokumediprosetahun 2yang ssangat sebagaaksesibpertumbKabupamemprotahun kegiatakegiata

lingkunglingkungmenunjkabupaPeningkpembah

Kab.Pesisir

r : Olahan Tabel U

Dari tabel di aapan) Kabupata sebagaimanaaitu Kota PadaSelatan, Kab. an, Kota Payag dan Kab. Pen lingkungas oleh kab/k2011 adalah ssemuanya ada

wajar meni ibu kota

bilitas yang tibuhan usahaaten/Kota yaoses dokume2011 adalah

n) dan Kota n).

Banyaknya gan yang dibahgan hidup ukkan tingginten/kota ykatan frekuhasan dan p

2

Selatan

UP-4, Buku Data S

atas terlihat baten/Kota yang a terlihat padaang, Kab. SolPasaman Ba

akumbuh, KotaPesisir Selatanan terbanyakkota tersebut sebanyak 76 alah UKL UPLgingat Kota a provinsi nggi sehingga

a juga relatiang paling

en lingkunganh Kab. Pasa Padang Pa

jumlah has pada suatukabupaten/ko

nya laju inveyang bersauensi dan pengesahan

Status Lingkun

11 UKL/UPL

4 DPLH/DE 5 SPPL

SLHD Provinsi Su

ahwa dari tersedia a tabel di lok, Kab. rat, Kab.

a Padang n, jumlah k yang selama kegiatan

L, hal ini Padang dengan

a tingkat f tinggi.

sedikit selama

aman (7 njang (7

dokumen u instansi ta juga

estasi di angkutan.

jumlah dokumen

ngan Hidup Daera

3

L

ELH

umatera Barat, 201

lingkunganmenuntut daya malingkunganKhusus berskala optimal Kabupatenserangkaiaketat sehinlisensi untdokumen kewenangadilihat bahyang bersKab. SolokKomisi Pbelum terlPenilai AMdikatakan Komisi Pedengan teltersebut KabupatendilimpahkaProvinsi.

Upaya Pe

ah Provinsi Sumat

6 pertaindustri2 indus5 perta

11

n pada kabupapeningkatan

nusia terutamn hidup kabupuntuk kegiatAMDAL akandari Komisi

n/Kota yang an proses danngga dapat dibuk dapat melaAMDAL sen

annya. Dari dhwa hanya adskala AMDAL k Selatan, seh

Penilai AMDAihat dengan je

MDAL Kab. Stelah mengop

enilai AMDAL-nlah diprosesnypada Komis

n Solok Selaan ke Komis

engelolaan Lingk

tera Barat IV

4 mbangan galia, 1 SPBU

stri, 1 KTM, 1 Smbangan galia

aten/kota jugakapasitas su

ma pada inpaten/kota tertan-kegiatan

n dituntut pePenilai AM

dibentuk mn persyaratan berikan rekomeakukan pembandiri yang mdata di atas a 1 (satu) ke yang berlokahingga peranaAL Kabupatenelas. Namun K

Solok Selatan timalkan fungsnya yang dibuya dokumen AMi Penilai Aatan sendiri, si Penilai A

kungan

-12

an C, 2 PLTM,

SPBU an C

akan umber

nstansi sebut.

yang eranan MDAL

melalui yang endasi hasan enjadi dapat giatan asi di n dari n/Kota Komisi dapat

si dari uktikan MDAL MDAL

tidak MDAL

2

Page 178: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

APKdkKbaMbAK(pnKkK

pdmpApAmkwspap

Jika dAMDAL yang aProvinsi kareKab./Kota beldikatakan bahwkabupaten/kotaKomisi Penilabelum menunadalah KomisMentawai. Habanyaknya jumAMDAL yangKomisi Penilai (yaitu sebanperkebunan danamun karenaKep. MentawkewenangannyKomisi Penilai

Ada pelimpahan dokumen AMDmemperpanjanpelimpahan wAMDAL Provipeningkatan bAMDAL, tidakmanusia di Kakalah penting wewenang di Ksehingga dapembahasan/patau dapat penilaian doku

dilihat dari keakhirnya menjana Komisi Plum berlisenswa selama taha di Provinsi Sai AMDAL Knjukkan perani Penilai AMD

al ini dapat dmlah rencana seharusnya AMDAL Kab.

nyak 4 (eman pengolahan

a Komisi Penilwai belum bya menjadi AMDAL Provinbeberapa efe

wewenang DAL seperti ing jalur wewenang ke nsi juga akanbiaya penyus

k maksimalnyaabupaten/Kota adalah penum

Komisi Penilai Apat memper

penilaian dokmenurunkan

umen AMDAL

Status

egiatan berskaadi kewenangaPenilai AMDAsi, maka dapun 2011, dari 1Sumatera BaraKab./Kota yann yang optimDAL Kab. Keditunjukkan ole kegiatan waj

diproses ole Kep. Mentaw

mpat) rencann kelapa sawiai AMDAL Ka

berlisensi makKewenanga

nsi. ek negatif da

pemrosesani. Selain aka

birokrasinyKomisi Penil

n menyebabkaunan dokumea sumber day dan yang tida

mpukan limpahaAMDAL Provinlambat prose

kumen AMDAkualitas da

itu sendiri ole

s Lingkungan Hidu

ala an AL pat 19 at, ng

mal ep. eh jib eh

wai na t),

ab. ka an

ari an an ya, lai an en ya ak an nsi es AL ari eh

Timdisedok

AMpadHal sedbersdoklingdokpemKomberspenPenkarekegkab

yanke kabadabidaeneusaperkawKotlingtahukeg

Up

up Daerah Provins

m Teknis daebabkan intenskumen AMDAL

Hanya DAL yang dis

da ke delapan ini dapat dis

dikit/tidak adanyskala wajib A

kumen KA kungan hidup

kumen AMDALmbahasan, tmisi Penilai AMsangkutan

nilaiannya mennilai AMDAL ena keterbata

giatan bersbupaten/kota te

Dilihat dng mengajukan

instansi penbupaten/kota tealah rencanang/berkaitan dergi. Sisanya aha lainnya dahotelan, pete

wasan transmiga Padang dkungan terbanun 2011, jenis

giatan yang te

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

an Tim Komsitas penilaian/ yang tinggi. ada 1 (satu

syahkan pada n kabupaten/kosebabkan antaya rencana us

AMDAL yang ANDAL-nya p setempat,

L yang masih didak/belum

MDAL Kabupatesehingga

njadi kewenanProvinsi atau

san ruang unskala AMDertentu. dari jenis usn dokumen linngelola lingkuersebut, yang pna usaha/kedengan pertamterdiri dari beri beberapa srnakan, perkegrasi. Namun kdengan jumlanyak yang disys rencana usaerbanyak ada

an Lingkungan

IV -13

misi Penilai /pembahasan

u) dokumen tahun 2011 ota tersebut.

ara lain tidak saha/kegiatan

mengajukan ke instansi masih ada

dalam proses berlisensinya en/Kota yang kewenangan

ngan Komisi u bisa juga ntuk rencana

DAL pada

saha/kegiatan ngkungannya ungan hidup paling banyak egiatan di mbangan dan erbagai jenis sektor seperti ebunan dan khusus untuk ah dokumen yahkan pada aha dan/atau alah rencana

Page 179: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

usaha penyedsakit, denganrata jkegiatapemanfmaupunpenambSPBU d

ketaatakewajibdapat jumlah dokumeUPL) datau UKkurun disampyang wkabupadilakukaAgam, Kab. Sada keUKL Udokumeyang wdidata Memanberoperlingkung

dan/atau keiaan jasa sepgudang dan

n 7 kabupaten/jenis rencannnya adalafaatan sumbern tidak bangan bahandan peternakan

Untuk mend

n pemrakarsban penyusuna

dilihat dari kegiatan ya

en lingkunganengan jumlah KL UPL di suawaktu terten

aikan dan haswajib AMDAL ten/kota di San selama taKab. Pasamanolok dapat dis

egiatan yang wPL yang dibiaen lingkungan.wajib AMDAL

oleh Kab/Kotng ada beberaprasi namun began, akan tet

egiatan yang perti perhotelan

showroom. /kota lainnya yna usaha ah yang r daya alam l

langsung n galian C, n.

dapatkan dataa kegiatan

an dokumen linperbandingan

ang telah mn (AMDAL atkegiatan wajibatu daerah pantu. Dari dail inventarisasi

dan UKL USumatera Bar

ahun 2011, yan, Kota Sawahsimpulkan bahwajib AMDAL arkan beropera. Semua jenis

atau UKL Ua yang bersapa kegiatan yaelum memiliki tapi terhadap

Status Lingkun

bersifat n, rumah Berbeda

ang rata-dan/atau

bersifat angsung,

seperti PLTMH,

a tingkat terhadap

ngkungan n antara menyusun tau UKL b AMDAL ada suatu ta yang kegiatan PL di 4 rat yang aitu Kab. lunto dan

hwa tidak ataupun asi tanpa kegiatan PL telah

angkutan. ng sudah dokumen kegiatan

ngan Hidup Daerah

dimaksud menyusun Hidup (DEDokumen (DPLH – se

Teberoperasilingkunganmaupun DbersangkuberkoordinLingkungapengajuanlainnya. 4.2.2. Pen Dalakerusakan upaya pedan pemuldan kura(pemulihanpelaksanaayang agapengelolaapenanggulbentuk pemulihan yang terjapengawasayang akpengelolaadibatasi cenderung

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

telah dip Dokumen EELH – seting

Pengelolaan etingkat UKL Uerhadap kegi dan tidak

n, tetapi tidak mDPLH, kepadtan telah asi dengan Hidup antar Audit lingkung

ngawasan UKLam hal lingkungan hngelolaan belihan atau dikeatif. Biasanyn lingkungan) annya serta k besar. Padan kuratif angan, yang penyelesaian terhadap kedi. Upaya refran. Pada pean dilakukan

an bersifat pada bentu mencegah

engelolaan Lingk

era Barat IV -

perintahkan valuasi Lingkugkat AMDAL)

Lingkungan UPL). iatan yang memiliki dok

masuk kriteria da Kab./Kota

diminta an Kemenra lain untuk pgan atau meka

L/UPL dan AMpencemaran

hidup sudah trsifat pengen

enal dengan reya upaya akan lebih memerlukan

da dasarnya merupakan

dituangkan sengketa

rusakan lingkuresif memiliki embahasan kn adalah refresif yang

uk yang byaitu pengaw

kungan

-14

untuk ungan atau Hidup

sudah kumen DELH yang untuk

nterian proses nisme

MDAL dan

erjadi, dalian

epresif kuratif rumit biaya

upaya fungsi dalam

atau ungan fungsi ali ini upaya akan

ersifat wasan

Page 180: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

pyp

AumRRkdIdSmm

pelaksanaan Ryang wajib pelaksanaan U

Pada PAMDAL diseusaha dan menyampaikanRencana PengRencana Pemkepada Instandan atau keInstansi yandampak lingSedangkan mengendalikanmelakukan :

1. PengawapenerapaundanganDampak L

2. Pengujianoleh pem

3. Penyamphasilnya berkala, dalam sakepada menerbitk

RKL dan RPLAMDAL) dan

UKL UPL. PP 27 Tahunbutkan bahw atau ken laporan gelolaan Lingkumantauan Linnsi yang memegiatan yang g ditugasi gkungan da

instansi yn dampak

asan dan an peraturann di bidang AnLingkungan Hidn laporan yanrakarsa dan at

paian laporan kepada M

sekurang-kuraatu tahun, de

Instansi yankan izin dan Gu

Status

L (bagi kegiatan pengawasa

n 1999 tentanwa pemrakarsegiatan waj

pelaksanaaungan hidup dagkungan hidu

mbidangi usah bersangkuta

mengendalikaan Gubernuyang dituga lingkunga

pengevaluasian perundannalisis Mengendup ng disampaikatau kegiatan dan evalua

Menteri secaangnya dua kangan tembusang berwenanubernur.

s Lingkungan Hidu

an an

ng sa jib an an up ha an, an ur. asi an

an g-

nai

an

asi ra ali an ng

a. AMbebangbahdarinstdanKenkonperasetepenmasAMyankeppemdaladamdanbero

keg201induPenLing(PRpad

Up

up Daerah Provins

Gambaran PengawasaDAL sangat p

berapa faktor ggapan sebaghwa dokumen i birokrasi ptrumen untuk n/atau kerusanyataan lain ndisi tersebut aan stakeholde

empat penerimngawasan syarakat dalaDAL yang dila

ng berlaku apada masyarakmrakarsa kegiam mengendampak sosial), mn kepentingaoperasi di wilay

Pengawasgiatan yang te

1 adalah pengustri yang mningkatan gkungan Per

ROPERLIKE) sda Tabel 4.6 be

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

Pengawasan an terhadap penting mengiantara lain m

gian pemrakar AMDAL hanyperizinan, buk mencegah akan lingkunyang turut m

adalah belum er terkait sertama dampak d

AMDAL. am sistem kukan dalam kakan membekat bersama-siatan untuk balikan dampamengidentifikan dari kegyahnya. an terhadaelah berjalan gawasan terhad

mengikuti progrKinerja

rusahaan daseperti yang erikut.

an Lingkungan

IV -15

AMDAL implementasi ngat adanya

masih adanya rsa kegiatan yalah bagian kan sebagai

pencemaran ngan hidup. memperburuk maksimalnya

a masyarakat dalam sistem

Keterlibatan pengawasan

koridor aturan rikan ruang

sama dengan berpartisipasi

ak (terutama si kebutuhan

giatan yang

p AMDAL pada tahun

dap 20 target ram Program

Pengelolaan an Kegiatan

dapat dilihat

Page 181: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

1

2

3

S

bahwapelakssudahlingkunpengedari kegiataPropeyang masih melakdalamlimbahyang artinyamelaksemua

No Perusa1 3 perusa

2 9 perusa

3 8 perusa

Sumber : Olahan T

Dari Tabel

a untuk 20 ksanaan RKL melakanngan, han

elolaannya berbperingkat Proan masih r merah, artindiawasi pelak belum baik aukan pengelola hal pem

hnya. Hanya 3 sudah memp

a kegiatan tersukan pengeloa aspek (air,

Jumlah ahaan/Industrahaan

ahaan

ahaan

Tabel 5.1 Buku SL

l 4.6 di atakegiatan yang

RPL-nya, snakan penya saja beda-beda yanoper-nya. 8 mempunyai

nya 40% dari ksanaan RKL atau belum taaan lingkunganenuhan bak dari 20 kegiatapunyai peringksebut sudah baolaan lingkunudara dan lim

Status Lingkun

Tabel 4.6

ri Peringka

Hijau

Biru

Merah

LHD Provinsi Sum

s terlihat g diawasi semuanya ngelolaan

tingkat ng terlihat

dari 20 peringkat

kegiatan RPL-nya

aat dalam n ataupun ku mutu an ( 15%) kat hijau, aik dalam gan dari

mbah B3),

ngan Hidup Daerah

6. Hasil Penga

at

Telah basemua amelaksaSML, 4 R

Telah mebeberapparamet

Telah mebeberappemenu

matera Barat, 2011

serta tependukunb. Peng

Kegi

dilihat babenar-benmengimpledan pematelah direUKL UPtersebut, hsudah bsesuai doupaya pebelum mlimbah & menyampkepada

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

awasan RKL R

Hasil Pen

aik melakukan paspek (air, udaranakan programR.

elakukan penga aspek dan limter yang berada

elakukan penga aspek dan limhan baku mutu

elah melaksg CSR, konser

gawasan Terhiatan yang Te

Dari Tabel 4.7ahwa tidak anar telaementasikan antauan lingkuekomendasikanL-nya. Dari hanya PTPN Verupaya men

okumen UKL Uemantauan lingelakukan pen emisi gas baikan laporan

instansi y

engelolaan Lingk

era Barat IV -

RPL

ngawasan RKL

pengelolaan linra dan limbah Bm pendukung C

elolaan lingkunmbah B3, nama di atas baku

elolaan lingkunmbah B3, beluu

sanakan prorvasi, SML, 4 R

hadap UKL UPlah Berjalan

7 di bawah ini ada kegiatan ah semupaya penge

ungan sebagan dalam doksembilan ke

VI di Kab. Solokngelola lingkuUPL, namun gkungan, PTP

ngujian kualitabuang serta n pengelolaanyang berwe

kungan

-16

L RPL

ngkungan dari B3), serta telahCSR, Konserva

ngan dari un masih ada mutu

ngan dari m taat dalam

ogram R. PL

dapat yang

mpurna elolaan imana kumen giatan k yang ungan dalam

PN VI as air belum n LH enang

h asi,

Page 182: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

No. Waktu

1 1. 17 s/d

2. 20 s/d

3. 25 s/d

4. 8 s/d 2011

5. 11 s/d2011

6. 11 s/d 2011

(tgl/bln/thn)

2 18 Juni 2011

21 Juni 2011

26 Mei 2011

9 Agustus

d 12 Agustus

12 Agustus

Status

Tabel 4

Nama PerusahPemrakars

3 RSUD PasaBarat

PT. PN VI (PTeh) di Kab. So

RSUD Suliki Limapuluh Kota

Hotel Gadang, Sijunjung

PT. KaLestari, Padang Pariam

PT. Japfa CooIndonesia TbkPadang, Padang Pariam

s Lingkungan Hidu

4.7. Hasil Pen

haan/ sa

aman - Telah dokume

- Sistem

Pabrik olok

Telah dokume

Kb. a

- Draingizi/dbercahujanlimba

- Tidak- Air lim

ke Ba- Pada

sampantarsamp

- Incenrusakmedis& incine

Bukik Kab.

- Tidak- Limba

pembdome

raling Kab.

man

- IPAL optimsudahsedim

- Limbaterkesebagke tanpabri

omfee k Unit

Kab. man

- Penabelumatura

- Terjadantarhujan

- Penyakibajagun

Up

up Daerah Provins

gawasan UKL

UKL 4

dilakukan en drainase tidak la

sesuai den

nase limbah caapur & l

ampur dg drainan & keluar sbg ah cair rumah sak memiliki IPAL mbah mengalir atang Sinamar a bak copah, masih bercra sampah medpah non medis nerator dalam k, sehingga ss bertumpuk di di luar ru

erator tanpa perl

k ada IPAL ah B3 ke buangan sestik tidak berfungsi

mal, sistem overh penuh d

men ah padat lola dengan gian sampah dnah kosong di sk.

anganan limbam sesuai dn di pencamra limbah dengn umbatan dr

at sedimentasi ng

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

L UPL

Hasil Penga

sesuai

ancar

- Belulimb

- Belu

dengan - Belulimb

- Belu

air unit aundry ase air outlet kit

masuk

ntainer campur dis dg

kondisi ampah dalam uangan lakuan

- Belulimb

- Belu- Belu

bua

tempat ampah

- Belulimb

- Belu

secara rflow & dengan

tidak baik,

ibuang sebelah

- Belulimb

- Belu

h B3 dengan

mpuran gan air

rainase tumpi

- Belulimb

- TelaLH

- Belu

an Lingkungan

IV -17

awasan UPL

5um ada pengbah & um dibuat lapora

um ada pengubah & emisi gas um ada laporan

um ada pengbah um ada laporan um ada uji ku

ang

um ada pengbah um ada laporan

um ada pengbah um ada laporan

um ada pengbah ah membuat lapper semester um ada uji emisi

L 5 ujian kualitas

an pengelolaan

ujian kualitasb buang pengelolaan LH

ujian kualitas

pengelolaan LHualitas emisi g

ujian kualitas

pengelolaan LH

ujian kualitas

pengelolaan LH

ujian kualitas

poran pengelola

i gas buang

air

LH

air

H

air

H gas

air

H

air

H

air

aan

Page 183: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

1 7.

8.

9.

Sumber : 4.3.3. P kalau pengelodilakukaketerbasehinggPROPEpengelomelaksa

2 11 s/d 14 Juli 2

23 s/d 24 Mei 2

5 s/d 6 Dese2011

: Tabel UP-5, Bu

Perkembanga

Perkembangaditinjau da

olaan lingkuan. Hal in

atasan dana ga tidak ERLIKE. Tapi olaan linanakan AMDA

2011 RSUD Kab. Mentaw

2011 PT. (Pengodi KaSelatan

ember RSUD Kab. So

uku Data SLHD Pro

n Upaya Peng

n upaya penri peringkat

ungan tidak ni juga m

pada tahudilakukan perkembanga

ngkungan AL dapat dil

Status Lingkun

3 Tua Pejat, Kepulauan

wai

Geominex olahan emas) ab. Solo k n

Aro Suka, olok

rovinsi Sumatera B

gawasan

ngawasan kinerja

dapat mengingat

n 2010 penilaian n tingkat

dalam ihat dari

ngan Hidup Daerah

- Belum memishg sampah medis bercampada tungku

- Sisa pembakke jurang pembakaran

- Belum meSeluruh limbaseptic tank.

- Tidak ada IPAdialirkan ke s

- Emisi dari emas dialiblower ke lusebelah Se(SD)

- Limbah padasisa pengoditumpuk di tanpa adanya

- IPAL ada, berfungsi. kebocoran limbah menuj

- Sampah meddi tanah incinerator

- Cerobong inrendah dasekitarnya

Barat , 2011

hasil penila2011 ini dilakukan openurunanperusahaadalam pesebelumny2010 menjatau 9 pe(dari 11 operingkat

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

4 iliki incinerator medis & non mpur & dibakar pembakaran karan dibuang dekat tungku

emiliki IPAL. ah dialirkan ke

AL, limbah cair septic tank

pembakaran rkan melalui

uar ruangan di ekolah Dasar

at, berupa pasir olahan emas suatu ruangan a pengolahan.

tapi tidak Terjadi

saluran air ju IPAL. dis berserakan dekat ruang

cinerator lebih ri bangunan

aian PROPERpengelolaan

oleh perusahaan dengan bean yang mendaenilaian PROPya, yaitu 3 pejadi 5 perusah

erolehan peringobyek) di tahuPROPER Biru

engelolaan Lingk

era Barat IV -

- Belum ada dair limbah

- Belum dilakutungku pemba

- Belum ada lap

- Belum dilakuk- Belum dilaku

pembakaran - Belum ada pe

- Belum ada dlimbah

- Belum dilakuincinerator

- Belum ada lap

R Pusat. Pada lingkungan an dinilai mengrtambahnya j

apat peringkat mPER dari erusahaan di haan di tahun gkat PROPERun 2010 menju (dari 12 oby

kungan

-18

5 ilakukan uji lab

ukan uji emisi akaran poran pengelola

kan uji kualitas aukan uji emisi emas

elaporan pengelo

dilakukan uji k

ukan uji emisi

poran pengelola

tahun yang

galami umlah merah tahun tahun 2011

R Biru jadi 7 yek di

bor kualitas

cerobong

an LH

air limbah cerobong

olaan LH

kualitas air

cerobong

an LH

Page 184: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

tP

plkbpNPH

44

ykbpkhdbmp

mmd

tahun 2011) (T

Provinsi Sum

pembinaan dalebih dibebakabupaten/kotaberlokasi sebapada PeraturaNo. 19 tahuPelayanan MHidup Provinsi

4.3. Peneg4.3.1. Gamba

Upaya yang konsistenkuat bagi tersbaik dibidang epertahanan kenyataan unhukum tersebudan waktu agbenar-benar menyeluruh pembangunan

Selamamemberikan merupakan sudikatakan seba

Tabel UP-91,

matera Barat,

an pengawasankan kepada dimana keagaimana yanan Menteri Linun 2008 te

Minimal Bidan dan Kabupate

gakan Hukuran Penegakanpenegakan hun akan membselenggaranya ekonomi, politikkeamanan.

ntuk mewujudut masih memgar supremasmemberikan

terhadap .

a ini pemsanksi adm

atu upaya hukagai upaya pre

Status

Buku Data SL

2011). Fungsan sebenarnyda pemerintaegiatan tersebng diamanatkangkungan Hiduentang Standng Lingkungaen/Kota.

um n Hukum

ukum lingkungaerikan landasa pembangunak, sosial budayNamun dala

dkan supremamerlukan prosesi hukum dap

implikasi yanperbaika

erintah haruministrasi yankum yang dapeventif dan ole

s Lingkungan Hidu

LH

gsi ya ah but an up ar an

an an an, ya, am asi es

pat ng an

us ng

pat eh

karedalalingyan

olehsesberdranglingini, merhuksanbarsebrem

lingditemaspenolehjeniterhmemjum

Up

up Daerah Provins

ena itu sanksi aam rangka mekungan. Disam

ng dapat diterapUpaya pen

h pemerintah ssuai dengan kedampak bagi gka menjagkungan hidupmaka peneg

rupakan garda kum lingkungannksi administrulah diperguna

bagai langkmedium).

Dalam upkungan terseb

empuh adalah syarakat tenncemaran atau h kegiatan indus kegiatan l

hadap lingkungmperlihatkan

mlah pengaduan

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

administrasi peelakukan penegmping sanksi-spkan seperti sa

negakan sankssecara ketat dewenangan yapenegakan h

ga kelestar. Sehubungangakan sanksi terdepan dalan (primum rem

rasi dinilai takan sarana sah terakhir

paya penegabut, salah satu memfasilitasitang dugaan perusakan lingustri, maupun olainnya yang

gan hidup. Tabmasalah pennnya selama Ta

an Lingkungan

IV -19

erlu ditempuh gakan hukum anksi lainnya anksi pidana. i administrasi

dan konsisten ang ada akan

ukum dalam ian fungsi

n dengan hal administrasi

an penegakan medium). Jika idak efektif,

sanksi pidana r (ultimum

akan hukum u upaya yang i pengaduan n terjadinya gkungan baik oleh berbagai berdampak el 4.8 berikut gaduan dan

Tahun 2011.

Page 185: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

No

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1.

2.

3.

1.

2.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

Sumber

Masalah Yang

Lembaga Kerapsebagai Ketua KTais yang melak

KAN, BanMus, terhadap H. BaidLembaga Pembeyang berlokasi dPerwakilan masyaktifitas PT. ChaMasyarakat Ped(Persero) Warga RT 4 danterhadap aktivitaSdri. Masni (warmilik Sdr. Zal Kab. Padang Pa

Pembalakan Lia

Penambangan G

Penambangan GKota Pariaman

Pembangunan T

LPAS Tungkal SKab. Agam

Ilegal Logging

Kebocoran tangk

Penambangan G

Ternak lele yan

Kab. Pesisir Se

Bau kurang sememelihara tesembarangan k

Pencemaran kua

Pencemaran kua

r : Tabel UP.6 Buk

Tabe

g Diadukan

patan Adat NagaKoperasi Malenggkukan pembukaan

Walinagari, Pemdir (UD. Sinar Moterdayaan Masyara

di Kelurahan Taratyarakat RT.01/ RW

andra Bratama (sto

duli Ulayat Gugua

n 5 /RW 1, RT.1/as PT. Zasiro Bastrga RT.001/RW.0

ariaman

r (Illegal Logging)

Galian C di Kecam

Galian C di Kecam

Tower Telekomuni

Selatan

ki penyimpanan B

Galian C

g mencemari air d

elatan

dap disekitar lingrnak sapi kura

kotoran sapi terseb

alitas air sungai B

alitas air sungai M

ku Data SLHD Pro

Status Lingkun

el 4.8. Pengad

ari (KAN) Muara gang Indah dan J lahan yang diang

uda Nagari dan tor) yang melakukakat Kelurahan Tatak W.02 Kel. Padangone crusher) ak Malalo terhada

RW.5 Kel Padangtara (stockpille Ba05 Kel. Ampang K

di Salibutan Keca

matan 2X11 Kayu T

matan Sei. Limau

ikasi

BBM SPBU Banuh

dan menimbulkan

gkungan permukang memperhatikbut

atang Lunang ole

Muaro Sakai oleh P

v. Sumbar 2011

ngan Hidup Daera

duan Masalah

Tais Kec. MapaJafrizal Hasan seggap lindung untuk

Forum Parik Pagan kegiatan galianaratak Kota Pariam

g Besi Kec. Lubuk

ap aktifitas intake

g Besi Hilalang Katubara) Kec. Kuranji Kota

amatan Lubuk Alu

Tanam

ampu

bau

iman masyarakatkan kebersihan

h perusahaan kela

PT. Incasi Raya

Upaya Pe

ah Provinsi Sumat

Lingkungan

at Tunggul terhadebagai Pucuk Adak perkebunan kela

ga Nagari Anak Nn C di Batang Anaman terhadap akti

k Kilangan Kota P

e PLTA Singkarak

ec. Lubuk Kilanga

Padang) terhada

ng

t karena ada sakandang deng

apa sawit

engelolaan Lingk

tera Barat IV

dap Jamaluddin at Nagari Muara apa sawit

Nagari Anduring ai ifitas RS. Aisyah

Padang terhadap

k oleh PT. PLN

an Kota Padang

ap aktivitas RPH

atu rumah yang an membuang

kungan

-20

Jumlah Pengaduan

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

3

1

1

1

1

2

3

2

Page 186: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Spkptdmlbmtyp

S

kslkjbfmP

Pada Sumbar telahpengaduan maklarifikasi pencemaran tersebut ke lapdengan masymasalah duglingkungan yaberagam, nammasyarakat terbanyak yanyang berkaitapertambangan

Sumber : Data Ola

Dari kabupaten/kotaselama tahun lainnya yang kabupaten/kotajumlah dari beragam, nafrekuensinya masyarakat tePembuangan

tahun 2011, Bh menindaklaasyarakat denterhadap dudan kerusak

pangan dan beyarakat terkaitgaan pencemang diadukan mun dari ketu

tersebut, jeng diadukan an dengan bah (3 peng

Gambar 4

ahan Tabel UP.6 B

data yang a lainnya di 2011 terdapat difasilitasi oa lainnya. Klas

19 pengadamun yang

adalah kasurhadap pemba

Akhir Sam

Status

Bapedalda Pronjuti 7 (tuju

ngan melakukagaan tindaka

kan lingkungaertemu langsunt/pelapor. Jen

maran/perusakapada dasarny

ujuh pengaduaenis masalaadalah kegiatahan galian da

gaduan), yai

4.2. Klasifikasi Yang Difasilita

Buku Data SLHD P

tersedia padProv. Sumba

t 19 pengaduaoleh beberapsifikasi jenis daduan tersebu

paling tinggus pengaduaangunan Lokasmpah Tungka

s Lingkungan Hidu

ov h) an an an ng nis an ya an ah an an itu

penAnacrus

pile

ked4 maspemrumSingPotJumdifadilih

i Jenis dan Jumasi oleh Bapeda

Prov. Sumbar 201

da ar, an pa an ut gi

an si al

SelaBatasawmaspengmassimePT. maspeng

Up

up Daerah Provins

nambangan baai (Kab. Padansher (pemecah

e (penimbunaduanya berloka

(empat) pengsing adalah mbukaan lahanmah sakit di Kogkarak di Kabong Hewan d

mlah Pengadasilitasi Bapedhat pada Gamb

mlah Pengaduanalda Prov. Sumb

1

atan dan penceang Lunang oit di Kabupat

sing-masing sgaduan. Dis

syarakat terhental dan pencIncasi Raya

sing-masing sgaduan serta

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

ahan galian Cg Pariaman), ah batu) dan a

an sementaraasi di Kota Padgaduan lainn

terkait dengn di Kab. Pasamota Pariaman, ab. Tanah Datari Kota Padang

duan Masyaalda Prov. Su

bar 4.2 berikut:

n Masyarakat bar

emaran kualitaoleh perusahaten Pesisir Sesebanyak 3 susul oleh adap peterncemaran air odi Kab. Pesis

sebanyak 2 a pembangu

an Lingkungan

IV -21

C di Batang aktifitas stone

aktifitas stock

a) batubara, dang. Adapun nya masing-gan aktifitas man, aktifitas aktifitas PLTA r dan Rumah g. Jenis dan rakat yang umbar dapat

as air sungai aan kelapa elatan yaitu

(tiga) kali pengaduan akan sapi

oleh aktifitas sir Selatan, (dua) kali

nan tower

Page 187: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

teleko2 (dukasus

Gamb

Sumber :

terbanyyaitu sedilihat dada 3 pengadhingga terjadi kedua pengadadalah pengadpengadsedikit adan Ka(satu) k

masyarsama dmekani

munikasi di Koua) pengadua lingkungan p

bar 4.3. Jumlah

: Data Olahan Tab

Secara kes

yak berasal daebanyak 7 pengdari jenis kasus kasus dan

duan terhadap2-3 kali. Demdi Kota Paria

Kabupaten/duan terbanya

berasal daduan) dan Kabduan). Jumlah padalah berasab. Pasaman, m

kasus selama taBerulangnya

rakat terhadapdapat menunjuksme penyeles

ota Pariaman n. Jumlah peada beberapa Pengaduan Ka

bel UP.6 Buku Data

seluruhan peari Kab. Pesisigaduan, hanyas yang diaduka terjadi penp kasus yanikian juga haln

aman. Sehingg/Kota ini, k selama tahari Kab. Ag

b. Padang Parpengaduan yal dari Kab. Tan

masing-masingahun 2011. pe persoalan/kaskkan indikasi lsaian terhada

Status Lingkun

sebanyak engaduan

a kab/kota asus Lingkunga

a SLHD Prov. Sum

engaduan r Selatan

a saja jika an, hanya gulangan

ng sama nya yang ga diluar

jumlah hun 2011 gam (4 riaman (4 ng paling

nah Datar g hanya 1

engaduan sus yang emahnya

ap kasus

ngan Hidup Daera

di Sumatedilihat pad

an Pada Bebera

mbar 2011

tersebut. tersebut pahidup dapalain yang SOP yang terhadap penangana

Tipengaduandaerah beberapa kecenderumelakukanpengelolaayang diirinterhadap oleh pihakurangnyaterkena dpengelolaa

Upaya Pe

ah Provinsi Sumat

era Barat selamda Gambar 4.3

apa Kab/Kota di

Lemahnya pada instansi pat disebabkan terutama ada

jelas dan kuraperkembangan

an kasus-kasusingginya jumn kasus lingkjuga dapat

hal, antangan pemraka

n pelanggaraan dan pemangi oleh lemapelaksanaan

ak-pihak yang komunikasi d

dampak, antaran dan pema

engelolaan Lingk

tera Barat IV

ma tahun 2011 .

i Sumatera Bara

penyelesaian engelola lingkubeberapa hal a

alah: belum aangnya pengetan peraturan s lingkungan. mlah dan kungan pada mengindika

ara lain aarsa kegiatan

an terhadap antauan lingkuahnya pengawRKL RPL ke

g berwenang dengan masyara lain dalam

antauan lingku

kungan

-22

dapat

at

kasus ungan antara danya ahuan dalam

jenis suatu

asikan danya untuk SOP

ungan wasan giatan dan arakat m hal ungan,

Page 188: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

dtm

S(PP2dsttdd

disamping hatanggung jawamasyarakat se

DikaitSPM dan krite(Pergub No. 25Pencapaian Pelayanan Min2013), khusuditangani olehsudah mencaptarget yang terselesaikanndari 5 kasudiselesaikan.

No 1

1. LembTunggIndahmelakkelap

2. KAN, Nagayang

3. LembPariaTarat

l-hal lain sepab sosial perusetempat. tkan dengan peeria kasus ya5 tahun 2010 tedan Penerapnimal Sumaters untuk kash Bapedalda pai target bahk telah diteya 7 kasus da

us yang dita

Tabel 4.9. Bap

baga Kerapatangul terhadap Ja

h dan Jafrizal Hakukan pembukaa

pa sawit

BanMus, Waliari Anak Nagari melakukan kegi

baga Pemberdman terhadap aak

Status

perti kurangnysahaan terhada

encapaian targng diselesaikaentang Rencanpan Standra Barat 2010 sus-kasus yan

Prov. Sumbakan melebih daetapkan, yaialam satu tahuargetkan untu

Status Pengapedalda Prov. S

Masalah Yang2

n Adat Nagari amaluddin sebaasan sebagai Puan lahan yang d

nagari, Pemuda Anduring terhaiatan galian C di

ayaan Masyaraktifitas RS. Ais

s Lingkungan Hidu

ya ap

get an na ar – ng ar, ari itu un uk

4.3.

Bappenseledaspenmas

lingadadanyanadayanpelapenBapdap

aduan MasyarSumbar Selam

g Diadukan

(KAN) Muara agai Ketua Kopucuk Adat Nagadianggap lindung

a Nagari, dan Fadap H. Baidir Batang Anai

rakat Kelurahasyah yang berlo

Up

up Daerah Provins

.2. Status PenDari 10 ka

pedalda Pnyelesaiannya, esai. Adapun usarnya sudah dnyelesaiannya, sih dalam pros

Terselesaikkungan yang

anya proses pn koordinatif ang terkait. Selaanya suatu polng baik dan daapor maupunngaduan maspedalda Prov. Spat dilihat pada

akat yang difama Tahun 201

Tais Kec. Maperasi Malenggari Muara Tais ya

g untuk perkebun

Forum Parik Pa(UD. Sinar Mo

an Taratak Kokasi di Kelurah

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

ngaduan Masyaasus yang difrov. Sumb 7 kasus sudauntuk 3 kasus ditangani, hany hingga akhir

ses. kannya g ditangani mpenyelesaian yantara semua ain itu hal ini mla penyelesaiapat memuaska

n pihak terlasyarakat yangSumbar selam

a Tabel 4.9.

asilitasi 1

Sta

apat ang ang nan

Selesai

aga tor)

Selesai

Kota han

Selesai

an Lingkungan

IV -23

arakat fasilitasi oleh bar untuk ah dinyatakan

lainnya pada ya saja untuk tahun 2011

kasus-kasus menunjukkan yang intensif stakeholder menunjukkan

an dan solusi an baik pihak apor. Status g difasilitasi a tahun 2011

atus 3

Page 189: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

1

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Sum

4.3.3.

Bapedamenuruyang di2010, hditerimaSumbar

Perwakilan Kilangan Kocrusher)

Masyarakat PLTA Singk

Warga RT 4Lubuk Kilan(stockpille B

Sdri. MasniPadang) ter

Kepala BLHlimbah kelapSuir di Kab.

Laporan dapengelolaanPenilaian Li

. Surat dari Pengaduan Eksekutif W

mber : Tabel UP.7 B

PerkembangJumlah kasu

alda Prov. Sumun dibandingkatangani pada thanya ada 5 ka dan ditanganr. Sementara p

masyarakat RTota Padang terh

Peduli Ulayat karak oleh PT. P

4 dan 5 /RW 1, ngan Kota PadaBatubara)

(warga RT.00rhadap aktivitas

H Kab. Dharmaspa sawit PT.SS Dharmasraya

ari bidang Wan limbah PT. ngkungan Kegia

Deputi V KL Lingkungan da

WALHI Sumbar Buku Data SLHD

an Penegakanus yang ditangmbar pada tahan dengan jumltahun 2010. Pakasus pengaduni oleh Bapedapada tahun 201

Status Lingkun

2

T.01/ RW.02 Kehadap aktifitas P

Guguak MalalLN (Persero)

RT.1/RW.5 Kelang terhadap a

1/RW.005 Kel. RPH milik Sdr. Z

sraya terhadap II di Solok Sela

sdal BapedaldaBumi Sarimas

atan (PROPELIK

LH RI tentang ari Setneg RI a

Prov. Sumbar, 20

n Hukum gani oleh hun 2011 ah kasus

ada tahun uan yang alda Prov. 11 ada 10

ngan Hidup Daera

el. Padang Besi PT. Chandra Bra

lo terhadap akt

l Padang Besi Haktivitas PT. Za

Ampang Kec. Zal

dugaan buangatan yang mence

a Prov. SumbIndonesia/ Ha

KE) 2008/2009

Penyerahan atas dasar lapo

011

(sepuluh) kjumlah kasoleh dua peningkataatau protalingkungankecnderunadanya jum

Upaya Pe

ah Provinsi Sumat

Kec. Lubuk atama (stone

tifitas intake vd

v

Hilalang Kec. siro Bastara

Kuranji Kota

an langsung emari Sungai

ar terhadap asil Program a

Penanganan oran Direktur

kasus yang ditasus yang ditanhal yaitu ada

an terjadinya ap pengelolaan oleh pemrakgannya tetapmlah peningka

engelolaan Lingk

tera Barat IV

3

Selesai

Dalam proverifikasi tditindaklanjuti, namun masyarpengadu bemau menerima verifikasi

Selesai

Masih berpromenunggu klarifikasi PeKota Padang

Selesai

Penerapan saadministrasi

Selesai

angani. Peningngani dimungknya kecenderu

pelanggaran n dan pemankarsa kegiatanp, namun katan usaha dan

kungan

-24

oses, telah

rakat elum hasil

oses, hasil

emda

anksi

gkatan kinkan ungan

SOP ntauan n atau karena n/atau

Page 190: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

kmR

tdSskkAdkamjkat4

tpMtocppghpsl

kegiatan yamenyebabkan RKL RPL juga

Dibanterdapat penindiselesaikan Sumatera Barsebanyak 3 (kasus pada takasus terseleAdapun perkeditangani olehkabupaten/kotaanalisis karenmencukupi. Ajumlah kasuskabupaten/kotaanalisis disebatahun 2011. 4.3.4. Catata

Salahtahun 2011 penyelesaian Masyarakat Pterhadap aktifoleh PT. PLN catatan khupenyelesaian ypeninjauan lgugatan masyhasilnya oleh penyelesaian ksemua pihak langkah-langka

ng terjadi angka ketidak meningkat. ndingkan dengngkatan jumla

oleh Bapedrat pada tahun(tiga) kasus, ahun 2010 mesaikan padaembangan jumh instansi lina tidak dana data yangAdapun untuk s yang disea belum daabkan tidak ada

an Khusus h satu kasus ya masih d

adalah kaPeduli Ulayat fitas intake P (Persero). Kausus disebayang sudah dlapangan/verifi

yarakat tersebumasyarakat pekasus ini diper yang terlibaah yang kom

Status

setiap tahuktaatan terhada

gan tahun lalah kasus yandalda Provinn 2011 ini yaidari 4 (empaenjadi 7 (tuju

a tahun 201lah kasus yan

ngkungan hiduapat dilakuka tersedia tidaperkembanga

elesaikan oleapat dilakukaanya data untu

ang hingga akhdalam proseasus gugataGuguak Mala

PLTA Singkaraasus ini menjaabkan upayilakukan berupkasi terhada

ut tidak diterimenggugat. Untulukan koordinaat dan melal

mprehensif gun

s Lingkungan Hidu

un ap

lu, ng nsi itu at) h) 1. ng up an ak an eh an uk

hir es an alo ak adi ya pa ap

ma uk asi lui na

memwin

MalPLN

dilaadaSumDatperw

beb1.

2.

3.

Up

up Daerah Provins

mperoleh sol solution) baik lalo sebagai pN sendiri sebag

Langkahakukan dalam malah rapat komatera Barat tar, PT. PLNwakilan masya

Dalam berapa kesepak. Kita semua

maupun sta

mau dirugikberdampak SeyogyanyaNagari Gmerupakan Singkarak), Nagari Guperhatian yselaku penge

. Kepada maMalalo yanrakyat Sumatidak melamelawan huPLTA Singka

. Kepada PT. Bukittinggi apendistribusiberkelanjutaberkeadilan

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

usi yang palin untuk masyar

pelapor maupugai terlapor. -langkah ymenyikapi permoordinasi anta

dengan PemN, instansi tarakat Guguak

rapat ini katan antara la, pemerintah, akeholder tenkan oleh ak

dari PLTA karena intak

Guguak Malnyawa dari akmaka sudah

guak Malaloang lebih daelola PLTA. asyarakat Nagng notabene atera Barat dihakukan tindaukum terkait parak ini. PLN Sektor P

agar segera mian CSR yangn secara bagi masyar

an Lingkungan

IV -25

ng baik (win-

rakat Guguak un untuk PT.

ang telah masalahan ini ra Gubernur mkab Tanah terkait serta Malalo. dihasilkan

ain : masyarakat ntunya tidak ktivitas yang Singkarak. ke berada di lalo (yang ktivitas PLTA h sepatutnya o mendapat ari PT. PLN

gari Guguak merupakan

himbau untuk akan-tindakan permasalahan

Pembangkitan erealisasikan g terencana,

ril dan rakat Nagari

Page 191: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Guda

4. BelinSipemeDadipPLkoha

5. SePLdilPLBudikSude

6. TePesemese

7. JikTaDimepe

Selanjutelah didalam antara

uguak Malalo anau. eberapa permngkungan sukangkarak akan

elaksanaannyaekanisme/ketean hasil audit pertanggungjawLN maupun onsekuensi daarus dilaksanaketiap keputusaLTA Singkaralaksanakan sLN (Persero) ukittinggi koordinasikan umatera Bagiengan PT. PLNerkait Pajak Aemerintah Proegera melakenelaah kem

esuai ketentuanka diperlukan anah Datar reksi PT. Pengupayakan ermasalahan Putnya pada tanilaksanakan ra

rangka memBapedalda P

dan nagari

mintaan, sepearela oleh pihn ditindaklanjua sesuai entuan yang nantinya harwabkan baik masyarakat.

ari hasil audit kan sebaik munan yang terkaik namun tida

sepenuhnya oSektor Pemb

hendaknya dengan P

an Selatan N Pusat. Air Permukaanovinsi Sumatekukan revie

bali Perda dn yang berlaku

Gubernur dasiap untuk

PLN di Pusapeny

PLTA Singkaraknggal 20 Februapat koordinasmbahas persoProv. Sumbar

Status Lingkun

salingka

erti audit ak PLTA uti untuk

dengan berlaku.

us dapat oleh PT.

Apapun tersebut ngkin. t dengan ak dapat oleh PT. bangkitan

segera T. PLN termasuk

n (PAP), era Barat w dan dimaksud .

an Bupati menemui at, guna yelesaian k. uari 2012 i lanjutan oalan ini dengan

ngan Hidup Daerah

instansi Kabupaten(Persero) kesepakata1. Terkait

(PAP), ditugaspenelaalambatnpada a

2. PelaksaPT. PLGuberndengan

3. Telah langkaholeh pmenindtanggadengantanggaBPKDSdanau Sedapatelah dtertulis.

4. Terkait 2012 pengelodikoordinstans

5. Untuk diserah

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

terkait tingkn Tanah Data

yang mengan antara lain: dengan Paj kepada 5skan agar segahan PAP nya dapat mkhir Februari 2anaan audit liLN akan dipernur dan juga n rapat khusus

ada beberaph-langkah lanju

pihak-pihak terdaklanjuti kel 31 Januari 20n masyarakatl 18 Februar

S dengan 13tanggal 2

atnya hasil dadilakukan agar. program/keg

yang berholaan Danau

dinasikan lebisi terkait.

permasalahanhkan kepada p

engelolaan Lingk

era Barat IV -

kat provinsi ar serta PT. hasilkan beb ak Air Perm5 instansi

gera menindakdan sela

melaporkan ha2012. ingkungan terhrtegas dengan akan ditindak. pa pertemuanutan yang dilarkait dalam resepakatan 012 (pertemuant Guguak M

ri 2012, perte3 nagari sel Februari 2ari pertemuan r dilaporkan s

giatan untuk hubungan deu Singkarak ih lanjut ber

n CSR sepenpihak PLN dan

kungan

-26

dan PLN

berapa

ukaan yang

klanjuti ambat-asilnya

hadap surat

klanjuti

n dan kukan angka rapat

n PLN Malalo emuan ingkar 2012). yang secara

tahun engan

akan rsama

uhnya n agar

Page 192: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

6

bts

2

dmmk

lebih optikoordinasi d

6. Akan dipeGubernur dan Bupabangunan-bSingkarak, tentang pedisebutkan

Terha

belumlah dapaterjadi sudahsengketa lingk1. Sudah

peninjauailmiah danamun dbahwa sedampak yaktifitas P

2. Adanya yang dimdengan mke ranabesaran tidak layaNamun

ditemukan solumaka dapat dimediasi oleh ketentuan yang

mal diharapkdengan BPKD

ersiapkan Surakepada Bupaati Solok tbangunan liar d disamping sulaksanaan aud di atas.

dap kasus PLTat dipastikan b masuk ke ungan, hal ini d

dilakukan an/verifikasi lan melibatkan p

dari hasil kajiaemua dugaan myang terjadi adPT. PLN.

indikasi latar munculkan olmengangkat peah hukum,

dana CSR ak.

demikian, jikusi tehadap petempuh jalur la

pihak lain g berlaku.

Status

kan juga adS. at Edaran da

ati Tanah Datterkait adanydi sekitar Danaurat penegasadit sebagaiman

TA Singkarak ibahwa apa yan dalam ranadisebabkan:

kajian daapangan secapara tenaga ahan tidak terbukmasyarat bahwdalah akibat da

belakang laeh masyarakermasalahan iyaitu masalayang diangga

ka belum jugermasalahan inain yaitu melalsesuai denga

s Lingkungan Hidu

da

ari tar ya au an na

ini ng ah

an ra

hli, kti wa ari

ain kat ini ah ap

ga ni, lui an

4.4 LingburBermermenenv

denlaw

part umumemfunginfomaskebpenoraperaBarpena.

b.

c.

d.

per

Up

up Daerah Provins

4. Peran Se Eksploitasi gkungan telauknya kualitrdasarkan harekomendasikanerapkan p

vironmental go

ngan menegakw, transparan

tisipasi masyar Dalam huum dilibatkampunyai kesagsi lingkung

ormasi yang salah yang d

berdayaan dalangambilan kepng banyak. Uanserta masyarat dilakukan ndekatan yaitu Pelibatan LSLingkungan Pendekatan Inbentuk pembePenyuluhan, seminar lingkuPerbaikan fmasyarakat Untuk menlibatan masya

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

erta Masyar

Uumber Dayah menyebabktas lingkungal tersebut an kebijakprinsip-prinsip vernance seca

kkan prinsip-prnsi, akuntabrakat. ubungan ini an untuk adaran pada

gan hidup, cukup tentan

dihadapi dan am peranserta putusan demi Upaya untuk marakat di provin

dalam berb: SM dalam

nsentif dan Stimerian Pengharg

pelatihan, woungan fisik dengan

njelaskan lebiharakat dalam

an Lingkungan

IV -27

rakat

ya Alam dan kan semakin gan hidup.

pemerintah an untuk

good

ara konsisten rinsip rule of

bilitas dan

masyarakat sadar dan kelestarian

mempunyai ng masalah- mempunyai pada proses kepentingan

meningkatkan nsi Sumatera agai bentuk

pengelolaan

mulasi dalam aan orkshop dan

perlibatan

h jauh upaya pengelolaan

Page 193: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

lingkungfisik yaanalisis1. Ba

maanankopeDidame

2. Bapepebeda

4.4.1. GM

a. L

( terhada

gan dan tren ang telah di

s dilakukan penahasan gamasyarakat mennalisis statistintar lokasi, ondisi LSenghargaan dharapkan aka

aerah mana yenggerakkan Lahasan peelibatan masyendekatan anaentuk pengeloata series.

Gambaran Masyarakat

Lembaga S(LSM) Lingkun Upaya sadar dap kondisi lingk

No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Sumber

perkembangalakukan maka

ndekatan sbb : baran umumnggunakan pek dan perb untuk men

SM dan pdi beberapa an didapat gyang paling LSM dan masyrkembangan yarakat mengalisis antar walaan yang me

Umum Pe

wadaya Mangan dari masyarakakungan membe

Tabel 4.10. PMasyarakat

Kota Padang Kabupaten AgKabupaten DhKota SawahluKota Padang PKabupaten PaKabupaten SijKota Pariaman

: Olahan Tabel U

Status Lingkun

an upaya a dalam

m peran ndekatan andingan

nunjukkan perolehan

daerah. gambaran mampu arakat

upaya ggunakan aktu pada empunyai

eranserta

asyarakat

at sendiri erikan arti

Perbandingan (LSM) Lingku

Kabupaten

gam harmasraya nto Panjang asaman junjung n

Total UP-8 Buku data SL

ngan Hidup Daerah

positif kelembagamasyarakalingkungankepeduliantindakan plingkungankonservasiyang bemenunjukkmasyarakaBerdasarkayang mlingkunganPadang Psebanyak jumlah LSMlagi, namupada tabKabupatenrelatif seintensitas beberapa d

Jumlah Lembngan di Beber/Kota

LHD Provinsi Sum

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

terhadap aan peduli lingkat dalam upayn ini juga n dan ketahanperusakan mn dan upi sumber daya

erkembang dkan tingkat dalam pengan Tabel 4.10 emfasilitasi

n yang paling bPanjang dan

29 dan 21 M yang tidak t

un yang aktif sbel tersebut

n/kota lain jumedikit, padaha

kebencanaan daerah tertentu

baga Swadayarapa Kab/Kota

Jum

matera Barat , 201

engelolaan Lingk

era Barat IV -

pengembakungan. Keterlya swadaya mengindikanan sosial terh

maupun pencempaya peninga alam. Jumlahdi suatu dkat keterlgelolaan lingkudi bawah ini, dketerlibatan banyak adalahKota Padang LSM. Diperk

terdata lebih bebagaimana tet. Untuk d

mlah LSM yangal persoalan lebih tinggi u.

a a mlah LSM

21 1 3 1 29 3 9 3 70

1

kungan

-28

angan ibatan peduli asikan hadap maran gkatan h LSM daerah ibatan

ungan. daerah

LSM h Kota yaitu irakan anyak erdata daerah g aktif dan pada

Page 194: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

b

pllpiwpptdkmkmppD

b. Pengha

Pertambpembangunan lingkungan. Ulingkungan yaperanserta seini tidak sepewarga, untuk penghargaan partisipasi baterhadap lingkudengan baik. kepada Pememampu membkepada mamenunjukkan peroleh Pempenyusunan bDaerah Terba

N

1

1

2

3

4

6

7

8

argaan Lingkubahan pen memberikan

Untuk mempertaang baik idealuruh masyaraenuhnya dimi

itu pemerintaterhadap pera

agi masyarakaungan dan yanPenghargaan

erintah Daeraberikan pelayaasyarakat. penghargaan

merintah Prouku Status Linaik 2010. Pe

Ta

o. Nama OO

1

1 Provinsi

2 Walikota

3 Kota Sol

4 Kota Par

6 Kab. Pes

7 Kota Pad

8 Kab. Aga

Status

ungan nduduk dan efek terhadaahankan kond

alnya diperlukaakat. Kesadaraliki oleh setiaah memberikanserta aktif daat yang pedung telah berhas juga diberikaah yang telaanan lingkunga

Tabel 4.1n lingkungan ovinsi berupngkungan Hiduenghargaan i

abel 4.11. Pen

Orang/KelompOrganisasi

2

i Sumbar

a Payakumbuh

lok

riaman

sisir Selatan

dang

am

Lingkungan Hidup

an ap isi an an ap an an uli sil an ah an 11 di

pa up ini

dibeHarJun

201(tujuAdiwpenbukTingpenPropadmempenpendenting

nerima Pengh

ok/ Nam

SLHD T

IGRA

AnugeraPiagam DAK AwSLHD N

SLHD N

SLHD N

Upa

p Daerah Provinsi

erikan oleh Pri Lingkungan ni 2011.

Pengharga1 diperoleh kouh) penghawiyata Tingka

nghargaan lingku Status Lingkgkat Nasionalnghargaan tingovinsi juga mda 6 sekolah Ampunyai kine

ngelolaan lingknghargaan, adngan peringkagkat Nasional.

argaan Lingku

ma Pengharga

3

erbaik Nasiona

ah Adipura Adipura

ward Nasional I

Naional II

Nasional IV

aya Pengelolaan

i Sumatera Barat

Presiden padaHidup Se-Dun

aan terbanyakota Padang dalargaan untuat Nasional dkungan dalam

kungan Hidup D, Peringkat II

gkat Nasional,memberikan Adiwiyata, peruerja yang kungan juga mda 7 (tujuh) at biru pada

ungan

an PPen

al KLH

MajalRadioJakarKLH

KLH

KLH

KLH

KLH

n Lingkungan

IV -29

a Peringatan nia tanggal 5

k pada tahun am bentuk 7 k Sekolah

dan 1 (satu) penyusunan Daerah 2010 I. Disamping , Pemerintah penghargaan sahaan yang baik dalam mendapatkan

perusahaan PROPER

Pemberi nghargaan

4

ah SWA & o 68 FM rta

Page 195: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

c. PeSe

Dkeberdalingkungpembermasyarpengelohidup. kegiataseminaterhadamaupuntahun 2Barat tworkshojenis ydan pelingkunginstansijenis laBuku D

1

9 MP

10 5

11 1P

12 3

13 9 Sumber : T

enyuluhan, Peeminar Lingkualam upaayaan magan hidup, diprdayaan dan rakat yang olaan dan pBentuk pemi

n penyuluhanr lingkungan

ap masyarakatn kepada apa2011, Bapedatelah melakukaop ataupun soang diarahkan

emahaman lingan hidup i sektoral, 1 jen

ansung ke maData SLHD Prov

2 Marmis Asid di Pasaman 5 Sekolah di Ko Sekolan di. Ka

Padang Pariam3 Perusahaan

9 Perusahaan Tabel UP-9 , Buku

elatihan, Workungan aya meniasyarakat perlukan adanykeberpihakan bersentuhan

pelestarian linhakan ini an, pelatihan, w

baik yang t, lembaga pearat pemerintalda Provinsi San 19 jenis posialisasi yangn kepada penngkungan pad

kabupaten/konis untuk sekolasyarakat (Tab

v. Sumbar, 201

Status Lingkun

Kab. K

ota Padang Aab. an

A

P

Pu Data SLHD Prov

kshop,

ngkatkan terhadap

ya upaya kepada dengan

ngkungan tara lain

workshop, langsung endidikan ah. Pada Sumatera pelatihan, g terdiri 8 ningkatan a aparat

ota dan lah dan 9

bel UP-9,

11)

ngan Hidup Daerah

3

KALPATARU

Adiwiyata Adiwiyata

PROPER-perin

PROPER-perinvinsi Sumatera Bar

d. KegiLingk

nyata ketekegiatan masyarakakelompok. PemerintahPadang, melakukanlingkunganperbaikan melibatkanseperti waorganisasi fisik yang bentuk dar11, Buku D

4.4.2. PM

UDaerah dadapat dilihlain peninlingkungan

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

ngkat hijau

ngkat biru rat 2011.

iatan Fisik Perkungan Oleh M

Wujud nyata erlibatan mas

fisik yang at baik secar Ataupun h Kabupatenmasyarakatny

n upaya pn. Terdapat 2

kualitas lin berbagai komarga perumaha massa. Sebadilakukan di K

ri pelaksanaan Data SLHD Pro

erkembanganMasyarakat

ntuk menilai alam upaya pehat dari berbagngkatan peroln dan peningka

engelolaan Lingk

era Barat IV -

4 KLH

KLH

KLH

KLH

KLH

rbaikan KualitMasyarakat

dari kegiatanyarakat diliha

dilakukan ra pribadi ma

dengan fan/Kota. Di ya paling bperbaikan ku29 bentuk kengkungan demponen masyaan, perusahaagian besar ke

Kota Padang a CSR-LH (Tabe

ov. Sumbar, 20

n Upaya Peli

kinerja Pemeerlibatan masyagai indikator, aehan pengha

atan upaya fisik

kungan

-30

tas

n fisik t dari

oleh aupun silitasi

kota anyak ualitas giatan engan arakat n dan giatan adalah el UP-

011)

batan

erintah arakat antara argaan k yang

Page 196: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

dmPicmSppWmbdpypdPpk22

s

dilakukan olememperlihatkaPemerintah informasi kepacukup baik olemeningkatnya SLHD di Sumapenghargaan peroleh pengWalaupun kinememfasilitasi besar pada tahditunjukkan depenghargaan yang dilakuperlibatan bedana CSR-LH Padang. Untukperbaikan lingkegiatan di tah2011 (Sumber

2010 dan 2011

Pendseperti sekola Ta

N

Su

eh masyarakaan bahwa upDaerah dalaada masyarakeh Pemerintah

perolehan atera Barat dadi Tahun 20

ghargaan di erja Pemerintamasyarakat sehun ini dinilai engan berkuraAdipura tetapkan masyaberapa perus meningkat, tek kota Padanggkungan menhun 2010 menjr :SLHD Prov

1) ekatan keloh dinilai cukup

abel 4.12. Ting

No. Jenis1 SLHD 2 Adipura 3 Adiwiyat4 Kalpatar5 IGRA 6 PROPER

umber : Tabel UP.

Status

at. Tabel 4.1paya pelayanaam menyajikaat sudah dinilh Pusat denga

penghargaaari 3 peroleha010 menjadi

Tahun 201h Daerah dalaecara kelompomenurun, yanangnya perole

pi kegiatan fisrakat dengasahaan melalerutama di Kog kegiatan fisningkat dari 1jadi 29 di tahuSumatera Bar

mpok tertenp berhasil pad

gkat Perkemb

s Penghargaan

ta ru

R 9.1, Buku Data S

s Lingkungan Hidu

12 an an lai an an an

4 1.

am ok ng eh sik an lui

ota sik 15 un rat

ntu da

tahuperomen201ini mPula dalamenbertmenPROperperpertahuBirumunkretperperodilih

bangan Perole

n Tahun344

9SLHD Provinsi Sum

Up

up Daerah Provins

un ini, hal olehan sekningkat di tahu0. Perolehan 6

merupakan perau Sumatera. Untuk pam pengelolaangalami tambahnya jundapat peringkOPER dari tusahaan di usahaan di tahingkat PROPEun 2010 menju (dari 12 objengkin disebateria dalambandingan olehan penghhat pada Tabel

han Pengharg

n 2010 3 4 4 - - 9 matera Barat, 201

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

ini dapat dilkolah Adiwiyun 2011 diband6 (enam) sekolrolehan terban pelibatan pihakan lingkungan

penurunan umlah perusakat merah dalahun sebelumtahun 2010

hun 2011 atauER Biru (dari jadi 7 peringkek di tahun 20abkan semakm penilaian

tingkat pehargaan lingku 4.12.

gaan Lingkung

Tahun 2011 4 2 6 1 1 7

1

an Lingkungan

IV -31

ihat dengan yata yang

dingkan tahun lah Adiwiyata yak di tingkat

k perusahaan n juga dinilai

dengan ahaan yang am penilaian

mnya, yaitu 3 menjadi 5

u 9 perolehan 11 obyek) di

kat PROPER 011). Hal ini kin ketatnya . Adapun

erkembangan ungan dapat

gan

Page 197: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

4.5. K

KHidup KBarat peningkKabupa(satu) serta berbentSumateBadan denganLingkunLingkunLingkunBidang KerusakDan Konserv

kelembperlindudilakukaa. Mela

diha

Kelembaga

Kelembagaan Kabupaten/Kotsebagian be

katan dimanaaten/Kota berb

Kabupaten/Ko12 (dua be

tuk Kantor. Unera Barat kelem

Pengendaliann 4 (empat) bidngan dan ngan, Bidang ngan Dan I Pengawakan dan PenBidang Pemvasi Sumber D

Adapun peagaan dalamungan dan pean melalui: ahirkan proarapkan

an

Instansi Linta di Provinsi Ssar telah m

a terdapat 6 bentuk Badanota berbentuelas) Kabupatuk Bapedaldambagaannya bn Dampak Lindang yaitu Bid

Penaatan Peningkatan Knformasi Lin

asan, Pengncemaran Lin

mbinaan, PenDaya Alam. eningkatan k

m upaya mengelolaan lin

oduk hukumberdampak

Status Lingkun

ngkungan Sumatera engalami (enam) n dan 1 k Dinas aten/Kota a Provinsi berbentuk ngkungan ang Tata

Hukum Kapasitas gkungan, gendalian ngkungan ningkatan

kapasitas melakukan ngkungan

m yang pada

ngan Hidup Daerah

perlinduSDA ya

b. Pendanmemad

c. Meningperson

4.5.1 Gama. Pro

Pen Pro

lingkungantahun 2011maupun sebanyak rincian 2 (16 Perda KBupati daBupati/Waproduk hPemerintahKabupatendilihat pada

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

ungan lingkungang berwawasanaan dan saradai. gkatkan kualitil lingkungan h

mbaran Umumoduk Hungelolaan Lingoduk hukum bn hidup yang d1 baik oleh Pe

Pemerintah 25 (dua puluh(dua) buah KeKab./Kota, 1 (san 6 (enam)likota. Untuk lehukum yang han Provinsi

n/Kota di Suma Gambar 4.4 d

engelolaan Lingk

era Barat IV -

gan dan pengan lingkungan.ana prasarana

tas dan kuaidup.

m Kelembagaaukum Bgkungan Hidubidang pengeiterbitkan sepa

emerintahan PrKabupaten

h lima) buah deeputusan Gub

satu) buah Pera) buah Kepuebih jelasnya j diterbitkan dan Pemerin

matera Barat dibawah ini:

kungan

-32

elolan

a yang

antitas

an idang

up lolaan

anjang rovinsi n/Kota engan

bernur, aturan utusan umlah

oleh ntahan dapat

Page 198: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

G

Sumber : Ola

Produ

No. Jenis

1 I Provin1 Keput

2 Keput

II Kab. P1 Perda

Barat 2 Perda

3 KeputPasam

4 KeputPasam

5 KeputPasam

6 KeputDaera

7 KeputPasam

Gambar 4.4. Pr

ahan Tabel UP 12

uk Hukum Bid

s Produk Hukum

2 nsi tusan Gubernur

tusan Gubernur

Pasaman a Kab. Pasaman

a Kab. Pasaman

tusan Bupati man

tusan Bupati man

tusan Bupati man

tusan Sekretaris ah Kab.Pasaman

tusan Bupati man

1

Status

roduk Hukum y

2 Buku Data Provin

ang Pengelola

m No

660-2

660-3

188.45/PAS

188.44/PAS

188.45/PAS

n 188.08/834

188.45/PAS

26

s Lingkungan Hidu

ang Dikeluarka

nsi Sumatera Bara

Tabel 4.13 aan Lingkung

omor

3

272-2011

398-2011

01

09

/541/BUP-S/2011

/668/BUP-S/2011

/786/BUP-S/2011

4/SEKDA/2011

/954/BUP-S/2011

16

Up

up Daerah Provins

an di Sumatera

at Tahun 2011

gan Sumatera

Tahun

4

2011

2011

2011

2011

2011

2011

2011

2011

2011

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

Barat Tahun 20

Barat Tahun 2

Penetapan PenKalpataru TingBarat Tahun 2Badan PengeloSingkarak Berb

Pajak Air Tana

Pengelolaan SPembentukan Penilaian Adip2011 Pembentukan Sekretariat UKTahun 2011

Pembentukan Kab.Pasaman

Pembentukan Sekretariat KomKab.Pasaman Pembentukan Sehat/Adipura 2011

Keputusan G

Perda Kab/K

Peraturan B

Keputusan B

an Lingkungan

IV -33

011

2011

Tentang

5

nerima Penghargkat Provinsi Sum2011 olaan Kawasan basis Nagari (BP

ah

Sampah dan TamTim Pemantau Kura Kab.Pasama

Tim Pengarah dKL/UPLKab.Pasa

Komisi Penilai A Tahun 2011

Tim Teknis dan misi Penilai AMD Tahun 2011 Tim Koordinasi Kab.Pasaman T

Gubernur

Kota

upati/Wako

Bupati/Wako

rgaan matera

Danau PKDS)

man Kesiapan an Tahun

dan aman

AMDAL

DAL

Kota Tahun

Page 199: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

1

8

III 1 IV 1

2 V 1

VI 1

2

3

4

5

VII 1

VIII 1 IX 1

2

3

X 1

Sumber

Dar

bahwa tahun 2SumatePeratur

2

Keputusan BuPasaman

Kab. LimapuPeraturan DaeKab. Tanah DPerda Kab. TaDatar Peraturan DaeKab. DharmaPerda Kab. Dharmasraya Kab.Pesisir SPerda Kab. PeSelatan Perda Kab. PeSelatan Perda Kab. PeSelatan Peraturan Bup

Perda Kab. PeSelatan

Kota PadangPerda Kota PaKota BukittinPerda Kota BuKota PayakuPerda Kota Payakumbuh Perda Kota Payakumbuh Perda Kota Payakumbuh Kota SawahluPerda Kota Sa

: Olahan Tabel UP

i Tabel 4.13 dtotal Perda

2011 oleh seluera Barat sebaran Daerah (P

upati

luh Kota erah

Datar anah

erah asraya

Selatan esisir

esisir

esisir

pati

esisir

adang

nggi ukittinggi mbuh

unto awahluto

P 12 Buku Data P

di atas dapat dyang diterbitk

uruh Kabupateanyak 16 (enaPerda). Kabupa

Status Lingkun

3

188.45/732/BUPAS/2011

09

03

4

03

04

2

3

19

7

02

02

06

14

15

6

Provinsi Sumatera

dijelaskan kan pada n/Kota di

am belas) aten/Kota

ngan Hidup Daerah

4

UP- 20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

Barat Tahun 2011

yang terbaKabupaten(empat) PeKabupatenKota Buk

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

4

011 PenunjLab.LinKab.Pa

011 Penge

011 Irigasi

011 Bangu

011 RetribuKebers

011 Pajak MBatuan

011 Pajak A

011 Bea PeBangu

011 RencaMenenSelatan

011 RencaPesisir

011 Pajak A

011 Pajak A

011 Pajak A

011 Pajak MBatuan

011 Kawas

011 Pengedan Ba

1

anyak menerbn Pesisir Selataerda. Kabupat

n Dharmasrayakittinggi serta

engelolaan Lingk

era Barat IV -

5

jukkan Personil ngkungan Kantoasaman Tahun 2

lolaan Air Tanah

nan Gedung

usi Pelayanan Psihan

Mineral bukan Ln Air Tanah

erolehan Hak Atnan na Pembanguna

ngah (RPJM) Dan Tahun 2010-2na Tata Ruang Wr Selatan Tahun

Air Tanah

Air Tanah

Air Tanah

Mineral bukan Ln san Tanpa Roko

lolaan Pertambaatu bara

bitkan Perda aan dengan jumten Limapuluh a, Kota Padang Kota Sawa

kungan

-34

Pengelola or LH 2011

h

ersamaan

ogam dan

tas Tanah dan

an Jangka aerah Kab. Pesis015 Wilayah Kab. 2010-2030

ogam dan

k

angan Mineral

adalah mlah 4 Kota, g, dan hlunto

sir

Page 200: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

mPPbd

b

sbPKmakddm

ku

masing-masingProduk hukuPemerintahan beragam dadidasarkan kon

b. Anggar

Pelaksaselama ini atabaik yang dProvinsi Kabupaten/Kotmasih belum anggaran. Kenkelembagaan daerah dan jikadidukung olehmemadai.

Dalamkegiatan, baik upaya mening

g menerbitkan um yang d

Kabupatenn tentunya ndisi dan kebu

ran Pengelolaanaan pengelou sampai dendilakukan ole

maupun ta disadari optimal karen

ndala lain belupengelola lingka sudah terben sumber daya

m menunjafisik maupun ngkatkan kuali

Status

1 (satu) Perditerbitkan olen/Kota, leb

hal tersebutuhan daerah.

an Lingkungaolaan lingkungagan tahun 201eh Pemerinta

Pemerintadan dirasaka

na keterbatasaum terbentuknykungan hidup ntuk, juga belua manusia yan

ang progranon fisik sebagitas lingkunga

s Lingkungan Hidu

a. eh bih but

an an 11 ah ah an an ya di

um ng

am gai an

yandandiduAPByanprogSum20.0Rp.

padsebdanDantahu2.89Rp.dantahupad

Up

up Daerah Provins

ng dilaksanakan Pemerintahukung oleh daBD dan APBNng digunakan ugram lingkunmatera Barat 045.338.053,- 14.547.989.25 Bapedalda

da tahun 20besar Rp. 4.86n dari APBN sna tersebut lun 2010 ya90.444.000,00 500.000.000,-

na Bapedalda un 2010 dan

da Gambar 4.5

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

n oleh Pemerih Kabupatenana yang ber

N. Pada tahununtuk menunjangan hidup untuk APBD dan dari AP

50,-. a Provinsi Sum11 didukung

63.326.900,00,sebesar Rp. 50lebih besar d

ang hanya s,- dari APBD - dari APBN. P Provinsi Sum tahun 2011 dibawah ini:

an Lingkungan

IV -35

ntah Provinsi /Kota telah rsumber dari n 2011 dana ang program-

di Provinsi sebesar Rp.

PBN sebesar

matera Barat pendanaan - dari APBD 00.000.000,-. dibandingkan sebesar Rp. dan sebesar

Perbandingan matera Barat dapat dilihat

Page 201: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Sum

Un

APBDLingku

Sum

Gambar 4.5. A

ber : Olahan Tab

ntuk lebih jelas dan dana APB

ungan Hidup KaGamb

mber : Olahan Ta

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

6,000,000,000

200,000,00400,000,00600,000,00800,000,00

1,000,000,001,200,000,001,400,000,001,600,000,001,800,000,002,000,000,00

Anggaran Bap

bel UP 13 Buku Da

snya perbandinBN Institusi Peabupaten/Kota

bar 4.6. Anggad

abel UP 13 Buku D

2,890,44

TAH

000000000000000000000

Padang

Bukittinggi

Padang

 Panjang

Status Lingkun

pedalda Provi

ata SLHD Provinsi

ngan dana ngelolaan

a di aran Pengeloladi Prov. Sumb

Data SLHD Provin

44,000 

500,000,000 

HUN 2010

Payakumbu

h

Sawah

lunto

Pariam

an

Kota Solok

Kepu

lauan Men

tawai

ngan Hidup Daerah

nsi Sumatera

i Sumatera Barat 2

Sumatera 4.6 sebag

aan Lingkungar Tahun 2011

nsi Sumatera Bara

4,863,32

TAHp

Solok Selatan

Padang

 Pariaman

Tanah Datar

Pesisir S

elatan

Sijunjun

g

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

Barat tahun 2

2011

Barat dapat dai berikut:

an Hidup Kab1

at 2011

26,900 

500,000,000 

UN 2011

Sijunjun

g

Solok

Dhamasraya

Pasaman

 Barat

Pasaman

engelolaan Lingk

era Barat IV -

2010 – 2011

dilihat pada Ga

b/Kota

APBD

APBN

Agam

Limapuluh

 Kota

kungan

-36

ambar

APBD

APBN

Page 202: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

yK

sAaRs

pePaad

Dari 19 (seyang mengaloKota Pariam1.844.812.500sebesar Rp. APBN sedanadalah KabupRp. 92.520.00sebesar Rp. 15

Gambar 4.7

Sumb

Dari grafik rsonil terba

ayakumbuh daalah Kabupa

246810121416

embilan belas) kasikan dana

man yaitu ,- dari dan

1.069.732.50gkan dana

paten Sijunjung00,- dari dan53.000.000,- da

. Jumlah Pers

er : Olahan Tab

diatas dapat danyak ada

an jumlah persaten Padang

81

4318

000000000

Provinsi

Padang

Padang

 Panjang

Status

Kabupaten/Koterbesar adalasebesar R

na APBD da00,- dari danyang terenda

g yaitu sebesna APBD daari dana APBN

sonil Institusi

bel UP 14 Buku

dilihat jumlah alah Kota sonil terkecil Pariaman.

147

29 20 16

Payakumbu

h

Paria

man

Kota Solok

Solok Selatan

s Lingkungan Hidu

ota ah

Rp. an na ah ar an

N

c.

Lingkungan H

Data SLHD Prov

Untpersberddilih

6 12 19 20 17

Padang

 Pariaman

Tanah Datar

Pesisir Selatan

Pasaman

Barat

Up

up Daerah Provins

Jumlah PersLingkunganPendidikan Selain dumenunjang kegiatan linoleh persoHidup yangpuluh satu)Lingkungan belas) InstKabupaten/Kdapat dilihatdibawah ini:

Hidup di Suma

vinsi Sumatera B

tuk lebih jelassonil Institusdasarkan tinghat pada Gamb

7 17 25 27

Pasaman

 Barat

Pasaman

Agam

Limapuluh

 Kota

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

sonil Institusin Hidup Menur ukungan dapelaksanaan p

ngkungan, didonil Institusi g berjumlah ) personil dHidup Provinstitusi LingkunKota. Untuk let sebagaimana

atera Barat Ta

Barat 2011

nya perbandinsi Lingkungkat pendidika

bar 4.8 berikut

Jumlah pe

an Lingkungan

IV -37

rut Tingkat

ana untuk program dan dukung pula

Lingkungan 81 (delapan

dari Institusi i dan 13 (tiga ngan Hidup ebih jelasnya a Gambar 4.7

hun 2011

ngan jumlah an Hidup nnya dapat ini:

rsonil

Page 203: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Dari GpersonProvintingkat(S1) personadalah pada daya mberaga9 ora

No

1 I 1 2 3

Gam

Sumber : Olah

Gambar 4.8 di anil Instansi nsi Sumaterat pendidikan te sebanyak 1nil terkecil denh Doktor (S3) s Bapedalda Ptahun 2011

manusia sebanam latar pendidng, S1 seban

Tabe

Nama Insta

2 Provinsi Bapedalda ProSatpol PP Bapedalda Pro

mbar 4.8. Jumla

han Tabel UP 14

atas dapat dilihLingkungan H

a Barat bererbanyak adala93 orang da

ngan tingkat psebanyak 1 orarovinsi Sumatdidukung oleh

nyak 81 persondikan yaitu S2 nyak 43 oran

el 4.14. Jumlah

ansi Na

ovinsi PPNS

PPNSov Pejab

SLTA

Status Lingkun

ah Personil Instdi Sumater

4 Buku Data SLH

hat jumlah Hidup di rdasarkan

ah Sarjana an jumlah pendidikan ang. era Barat h sumber nil dengan sebanyak

ng, DIII/IV

Jabatan Fungs

ma Jabatan F

3

S* S* bat Pengawas*

Do

Diplo(D3/D57 o

A, 189 org

ngan Hidup Daerah

tansi LH Berdara Barat tahun 2

HD Provinsi Sum

sebanyak orang.

d. Jab Da

lingkungandidukung disampingfungsionapengawasdijalankanjumlah jabTabel 4.14

sional di Sumat

Fungsional

oktor (S3),1 org

M(S2)

ma D4), rg

Upaya Pe

h Provinsi Sumate

sarkan tingkat 2011

matera Barat 201

2 orang dan

batan Fungsioalam upaya men di Provinsi Soleh dana da

g itu juga didukl sehinggsan terhadap n menurut fbatan fungsiona4 berikut ,

tera Barat Tahu

JuLaki-laki

4

2 1 3

Master ), 51 org

Sarjana (S1), 193 org

engelolaan Lingk

era Barat IV -

pendidikan

11

SLTA sebany

onal Lingkungeningkatkan ku

Sumatera Baratan jumlah pe

kung dengan jaga pening lingkungan fungsinya. Adal dapat dilihat

n 2011

mlah Staf Peremp

5

1 - -

kungan

-38

yak 27

gan ualitas t telah rsonil,

abatan gkatan dapat dapun t pada

puan

Page 204: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

S

Total 1 II Kota P1. UPTD 2. Bapeda Total

III Kota P Kantor

Hidup Total

Sumber : Olahan

2 Padang Laboratorium alda

Pariaman Lingkungan

n Tabel UP .15 B

Status

Analis LaborPPLH

Manajer PunManajer MutManajer TekManajer AdmPenyelia LabPenyelia Pen

Buku SLHD Prov

s Lingkungan Hidu

3

ratorium

ncak tu knis ministrasi bor ngambilan Sam

vinsi Sumatera B

Up

up Daerah Provins

mpel

Barat Tahun 201

paya Pengelolaa

si Sumatera Barat

6 4

3 1 4

1

1 1 3

1

an Lingkungan

IV -39

1 5

6 2 8

1 1 1 3

Page 205: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera
Page 206: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -1

 

 

5.1. Analisis Kebijakan

Salah satu kelemahan kita adalah dalam hal data. Beberapa kasus pencemaran lintas negara tidak dapat dituntut ganti rugi atau ganti ruginya lebih rendah dari negara tetangga, karena kita tidak dapat menyediakan data yang akurat mengenai potensi awal dan nilai sebuah kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terjadi. Padahal data sangat diperlukan dalam analisis ketepatan kebijakan yang telah diambil maupun arah kebijakan ke depannya. Pada bab ini akan dilakukan analisis terintegrasi antara status, pressure dan respon (S-P-R). Akan dicoba menarik benang merah antara isu lingkungan dan kondisi terkritis, isu lingkungan dan sumber serta bentuk tekanan, isu lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan. Pada akhirnya diharapkan bahasan ini dapat menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini : 1. Apa isu lingkungan prioritas dan dimana

lokasi terkritis. 2. Sektor mana yang mempengaruhi isu

lingkungan,apa bentuk tekanannya serta dimana lokasi tekanan itu paling dominan.

3. Apakah upaya yang dilakukan tepat dalam mengelola isu prioritas dan apakah upaya yang dilakukan juga sudah pada lokasi yaitu lokasi kritis. Dengan menjawab itu semua maka akan

terlihat apakah arah kebijakan pembangunan

sudah tepat dan apakah upaya yang telah dilakukan sudah cukup memadai mengelola dampak yang terjadi akibat pembangungan selama ini.

1. Status

Isu lingkungan Sumatera Barat adalah masalah lahan dan hutan, air serta kebencanaan. Isu tersebut ditetapkan berdasarkan analisis Bab 2 buku ini yaitu Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecendrungannya. Walaupun demikian, Tabel 5.1 dibawah ini mencoba memperlihatkan rekapitulasi keseluruhan isu dan lokasi kritis masing-masing komponen lingkungan. Dari kesemuanya itu maka untuk melihat tingkat kerusakan dan pencemaran lingkungan suatu daerah, muaranya dapat dilihat dari frekuensi dan jenis kebencanaannya.

Dapat dicermati bahwa bencana

lingkungan yang terjadi di Sumatera Barat erat hubungannya dengan ”Air”, ”Hutan dan Lahan”. Ada korelasinya antara bencana pada suatu lokasi dengan status kualitas lahan dan hutan pada lokasi tersebut. Dalam hal ini beberapa daerah yang kerap terjadi longsor dan banjir serta kekeringan adalah sama dengan lokasi yang memiliki status kualitas lingkungannya jelek (terkritis). Tabel 5.1. dibawah ini adalah informasi komponen lingkungan terkritis yaitu :

Page 207: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -2

 

 

1. Kabupaten/kota yang sering mengalami banjir sekaligus mengalami kekeringan dan gagal panen adalah Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman. Hal ini menunjukkan fungsi lahan sebagai penyimpan cadangan air telah berkurang

2. Hampir seluruh kab/kota kecuali 5 (lima) Kab/kota yaitu Kota Bukittinggi, Kota Pariaman, Kab. Tanah Datar, Kab. Dharmasraya dan Kab. Kep. Mentawai terjadi peningkatan kejadian banjir. Hal ini berarti mengindentifikasikan gejala pengrusakan DAS dan cathment area berlaku pada 14 Kab/kota lainnya di Sumatera Barat.

3. Kabupaten/kota yang sering mengalami longsor adalah kabupaten/kota yang mengalami kerusakan lahan yang cukup luas. Daerah tersebut adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini menunjukkan selain daerah tersebut secara topografi memang rentan terhadap bahaya longsor, tetapi aktifitas manusia juga memperparah kerusakan lahan dan hutan yang berakibat pada seringnya kejadian longsor.

4. Kabupaten/kota yang mengalami kerusakan lahan sekaligus yang mengalami kebakaran hutan yaitu Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok Selatan Kesimpulan yang dapat diambil yaitu "Kabupaten/Kota yang sering terjadi bencana alam (banjir, kekeringan, longsor dan kebakaran hutan) dan sekaligus memiliki status kerusakan lahan dan hutannya akibat lahan kritisnya yang cukup luas dibanding daerah lain di Sumatera Barat adalah Kabupaten Limapuluh Kota“

Page 208: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -3

 

 

Tabel 5.1. Komponen Lingkungan , Status/Isu dan Lokasi Terkritis

NO.

KOMPONEN

STATUS/ISU

LOKASI TERKRITIS 1 2 3 4

1. LAHAN DAN HUTAN 1. Konversi lahan pertanian produktif menjadi kawasan terbangun/non pertanian.

2. Terdapatnya lahan kritis di beberapa daerah

3. Terjadinya kerusakan hutan pada

daerah-daerah yang sedang diusulkan untuk perubahan fungsi kawasan hutan ke Menteri Kehutanan.

1. Kab. Pesisir Selatan, Kab. Solok Selatan dan Kab. Pasaman

2. Kab. Limapuluh Kota, Kab. Sijunjung dan Kab Kep. Mentawai

3. Kab. Pasaman Barat, Kab. Padang Pariaman dan Kab. Pasaman

2. KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Terdapat 281.754 Ha hutan berubah menjadi APL. Seluas 158.061 Ha berada di hutan lindung dan 40.269 Ha di HSAW.

2. Ancaman efek tepi terhadap habitat dan ekosistim pada cagar alam yang dilintasi jalan utama seperti Lembah Anai.

1. Kab. Pasaman dan Kab. Solok Selatan

2. Lembah Anai, Kota Bukittinggi

3. AIR a. Permasalahan kuantitas sumber air, yaitu : - Perbedaan debit yang signifikan

antara musim kemarau dan musim hujan, yang menunjukkan telah terjadi degradasi pada sempadan, Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Daerah Tangkapan Air (DTA). Permasalahan ini terjadi pada sungai-sungai dan danau-danau di Sumatera Barat.

- Perbedaan muka air sumur antara musim kemarau dan musim hujan. Disamping itu juga telah terjadinya intrusi air laut pada daerah pinggir pantai.

b. Permasalahan kualitas sumber air, yaitu penurunan kualitas air sebagai dampak dari aktifitas pertanian, khusus untuk daerah perkotaan cenderung disebabkan akibat

Rasio debit max/debit mini sungai Batang Arau yaitu 128,57 melebihi batas normal sungai-sungai di Sumatera Barat yaitu 120. Catatan : Sungai Batang Sumani Q max/ Q min = 120

Beberapa Sumur di Kota Padang airnya mengandung logam berat Beberapa sumur di Kota Padang Panjang mengandung E-coli dan Coliform Sungai Batanghari, Batang Lembang dan Batang Agam. Catatan : sungai perkotaan

Page 209: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -4

 

 

1 2 3 4 aktifitas domestik dan industri, baik

dari pabrik maupun dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

hampir seluruhnya tercemar seperti Batang Arau, Batang Agam dan Batang Lembang Danau Maninjau dalam kondisi normal sudah tercemar 27,08 %. Dalam kondisi up willing kualitas air danau lebih jelek lagi sehingga menyebabkan ikan di keramba jaring apung ribuan mati

4. UDARA 1. Terjadi kecendrungan penurunan kualitas udara pada kota-kota besar.

2. Parameter yang cendrung diatas ambang batas adalah partikel debu.

Kota Padang dan Kota Bukittinggi

5. IKLIM 1. Pada bulan November 2011, secara umum wilayah di Sumbar memiliki curah hujan yang tinggi.

2. Pada beberapa wilayah di Sumbar curah hujan rata-rata pada tahun 2011 lebih rendah dari tahun 2010 .

1. Hampir seluruh wilayah Sumatera Barat

2. Kab. Agam dan Kab

Solok Selatan

6. LAUT, PESISIR DAN PANTAI

1. Kekeruhan kualitas air laut di Sumatera Barat umumnya diatas baku mutu

2. Kerusakan Terumbu Karang terjadi sangat berat pada lokasi-lokasi tertentu.

3. Terjadi kerusakan padang lamun 4. Umumnya tutupan Mangrove di

Sumatera Barat relatif kecil, 5. Perkembangan laju kerusakan

terumbu karang, padang lamun dan mangrove sulit dianalsiis karena perbedaan data yang sangat menyolok antara tahun 2010 dan 2011

1. Wilayah Sumatera Barat 2. Kabupaten Agam,

sedangkan kerusakan terluas terjadi di Kab. Kepulauan Mentawai.

3. Terberat di Kabupaten Kep. Mentawai;

4. Terkecil di Kota Padang.

7. BENCANA 1. Bencana banjir hampir terjadi di seluruh wilayah Sumbar Kasus terbesar yang terjadi di tahun 2011 yang menelan korban dan kerugian adalah bencana banjir di Kabupaten Pesisir Selatan.

1. kecuali 5 Kab/kota yaitu Kota Bukittinggi, Kota Pariaman, Kab. Tanah Datar, Kab. Dharmasraya dan Kab. Kep. Mentawai.

Page 210: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -5

 

 

1 2 3 4 2. Bencana kekeringan terjadi di 5

Kabupaten/kota

3. Bencana Tanah Longsor pada tahun 2011 terjadi di 8 kabupaten/kota Bencana Tanah Longsor pada tahun 2011 terjadi di 8 kabupaten/kota

4. Bencana Kebakaran hutan dan lahan di 8 (delapan) Kabupaten/Kota

2. Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Tanah Datar

3. Kabupaten Limapuluh

Kota, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok Selatan, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto dan Kota Padang

4. Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Kota Solok, Kota Sawahlunto dan Kota Padang

3. Status -Tekanan Tabel 5.2. memperlihatkan sumber tekanan yang berasal dari masing-masing sektor beserta bentuk dan daerah yang menerima beban berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dari pembahasaan ini diharapkan dapat mengindentikasi sektor mana yang berkontribusi pada kerusakan dan pencemaran lingkungan terhadap 3 isu prioritas diatas yaitu :

1. Sektor yang menyebabkan tekanan terhadap hutan dan lahan adalah perkebunan dan pertambangan akibat pembukaan lahan untuk pertambangan dan perkebunan. Perambahan hutan secara ilegal juga penyebab tekanan terhadap hutan yang sulit dikendalikan.

2. Sektor yang menyebabkan tekanan terhadap air terutama, karena meningkatnya jumlah penduduk, aktifitas pemukiman dan

Page 211: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -6

 

 

limbah domestik perkotaan, aktifitas pariwisata dan kesehatan.

3. Sektor yang menyebabkan pencemaran udara adalah transportasi, energi dan perternakan unggas dan pertanian terutama pemakaian pupuk di sawah dan pertanian terutama pemakaian pupuk di sawah.

Bila dilihat dari daerah yang menerima

beban pencemaran dan tingkat kerusakan lingkungan maka berikut ini kab/kota yang mendapat beban pencemaran dan tingkat kerusakan terbesar : 1. Beban tekanan terhadap lahan terbesar

akibat pembukaan pertambangan dan perkebunan diterima oleh daerah Kota Sawahlunto, Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Dharmasraya dan Kab. Pasaman Barat.

2. Beban tekanan terhadap kualitas air terbesar akibat perkembangan kependudukan,pemukiman, industri kecil, rumah sakit dan pertanian oleh daerah Kota Padang, Kota Bukittinggi , Kabapaten Agam

3. Beban tekanan yang tertinggi terhadap udara akibat transportasi adalah Kota Padang, akibat Pertenakan adalah Kabupaten Limapuluh Kota dan akibat penggunaan pupuk anorganik adalah Kabupaten Padang Pariaman.

Untuk selanjutnya dapat dianalisis dengan membandingkan pembacaan Tabel 5.1 dan 5.2 sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Diperkirakan terdapat korelasi antara kerap

terjadinya bencana kebakaran hutan dan longsor serta banjir, di Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok Selatan dengan tekanan dari pembukaan sektor perkebunan dan pertambangan

2. Diperkirakan terdapat korelasi antara konversi lahan pertanian menjadi non pertanian pada daerah Kab. Pesisir Selatan, Kab. Solok Selatan dan Kab. Pasaman dengan perkembangan sektor pertambangan di daerah tersebut.

3. Diperkirakan terdapat korelasi antara luasnya lahan kristis di Kabupaten Sijunjung dengan pembukaan sektor perkebunan dan pertambangan.

4. Diperkirakan terjadinya longsor di Kota Sawahlunto disebabkan aktifitas pertambangan rakyat dan belum optimalnya reklamasi lahan.

5. Diperkirakan kerap terjadinya longsor pada daerah Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Payakumbuh, dan Kota Padang disebabkan faktor lain (bukan perkebunan dan pertambangan) tetapi dipengaruhi oleh

Page 212: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -7

 

 

tekanan dari sektor transportasi dan tata pemukiman serta sistem drainase yang kurang memperhitungkan daya tampung air permukaan (run off).

6. Diperkirakan fluktuasi debit yang signifikan antara musim kemarau dan musim hujan di Sungai Batang Arau disebabkan bukaan lahan pertambangan batu kapur PT. Semen Padang yang sangat luas di hulu sungai ini.

7. Diperkirakan tercemarnya sungai perkotaan di Kota Padang, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi , Kota Solok akibat belum terkelolanya limbah cair perkotaan yang berasal dari limbah cair domestik, perhotelan, industri kecil dan rumah sakit.

Jumlah penduduk yang padat menimbulkan kompleksitas permasalah limbah cair dan sampah perkotaan.

8. Diperkirakan tercemaranya udara pada beberapa titik di Kota Padang akibat sistim transportasi yang kurang tertata, timbulnya terminal bayangan dan kemacetan, serta pertumbuhan kendaraan yang tinggi dengan diiringi jumlah pemakaian premium dan solar yang tinggi pula.

9. Dipastikan permasalahan sampah adalah akibat dominannya akibat limbah padat domestik yang tidak terkola secara baik.

Tabel 5.2. Rekapitulasi Sumber dan Bentuk Tekanan dan Daerah Yang Menerima Beban

NO. SUMBER TEKANAN BENTUK TEKANAN LOKASI 1 2 3 4

1. KEPENDUDUKAN Jumlah dan Kepadatan penduduk tinggi, lebih dominan memberikan tekanan terhadap pencemaran air dan sampah dari pada laju pertumbuhan yang tinggi

Kota Padang

2. PERMUKIMAN - Pemukiman yang tidak ada sanitasi seperti jamban/WC /tanpa septictank memberikan tekanan yang tinggi pada pencemaran air

- Jumlah timbulan sampah yang tinggi tanpa fasilitas TPA memberikan tekanan kepada pencemaran tanah

- Pembuangan sampah ke sungai yang cukup besar akan mencemarai air sungai.

Kab. Pasaman Kota Bukittinggi Kab. Agam

1 2 3 4

Page 213: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -8

 

 

- Limbah cair perkotaan yang belum dikelola dengan IPAL terpadu memberikan tekanan pada sungai di pusat kota.

Kota Padang, Bukittingi, Padang Panjang, Solok, Payakumbuh.

3 KESEHATAN - Angka ibu melahirkan usia muda 15-19 tahun yang dominan mengakibatkan kematian anak yang dominan juga pada usia ibu

- Penyakit lingkungan ISPA, dominan pada daerah yang kualitas udaranya jelek

- Keberadaan rumah sakit yang cukup banyak dengan pengelolaan limbah cair RS belum optimal memberikan tekanan pada mutu air.

Bukittinggi

Padang Padang

4. PERTANIAN - Perkebunan besar dan rakyat, terutama sawit paling besar memberi tekanan terhadap lahan dan hutan pada daerah-daerah tertentu

- Kecendrungan pengurangan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian

- Ternak ayam lebih dominan sebagai sumber pencemaran udara daripada ternak sapi dan kerbau

Kab. Pasaman Barat, Kab. Dharmasraya dan Kab. Sijunjung Kabupaten Limapuluh Kota dan Kab. Padang Pariaman

5. INDUSTRI - Industri kecil lebih banyak jumlahnya dan pengelolaan lingkungannya belum baik

Kota Padang

6 PERTAMBANGAN - Pertambangan rakyat cendrung meningkat tapi pembukaan lahan yang dilakukan pertambangan besar jauh lebih luas terutama tambang Batu Kapur dan Batubara

- Pertambangan rakyat sirtukil tidak terdata padahal diperkirakan jumlah totalnya besar dan memberikan tekanan terhadap lahan dan air

Batukapur : Kota Padang Batubara : Kota Sawahlunto, Kab. Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir Selatan dan Kab. Dharmasraya Seluruh Kab/kota

1 2 3 4

Page 214: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -9

 

 

7. ENERGI Penjualan premium dan solar yang tinggi selain di daerah pusat kota juga pada daerah perbatasan. Untuk pusat kota distribusi polutannya tidak menyebar ke daerah lain karena konsumsinya sebagian besar untuk kebutuhan dalam kota sehingga memberikan tekanan pada udara

Kota Padang, Kab. Pasaman Barat, Kab. Dharmasraya dan Kab. Pesisir Selatan.

8. TRANSPORTASI Beberapa terminal tidak dimanfaatkan dan munculnya terminal bayangan yang menyebabkan kemacetan sehingga menimbulkan tekanan pada pencemaran udara di titik tersebut dan limbah padat berupa sampah Pembangunan jalan baru akan memberikan tekanan terhadap bahaya longsor tebing jalan.

Padang

9. PARIWISATA Peningkatan jumlah hunian, jumlah wisata belum diikuti pengelolaan limbah cair kegiatan perhotelan. Data pemantauan kualitas air dan IPAL hotel sangat terbatas

Kota Padang, Kota Bukittinggi

10. LIMBAH B3 Izin penyimpanan limbah B-3 mulai diterbitkan oleh pemerintah kab/kota sejak dilimpahkannya ke wenangan ke kab/kota tetapi izin pengumpulan masih belum ada sehingga mata rantai pengelolaan limbah B3 terputus. Diperkirakan pengelolaan selanjutnya sebagian besar dilakukan oleh pengumpul illegal

Kab/kota Sumatera Barat

4. Status – Tekanan – Upaya.

Page 215: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -10

 

 

Pada Tabel 5.3 memperlihatkan bentuk-bentuk upaya yang dilakukan baik oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota maupun swasta dan masyarakat. Bila dilihat dari jenis upaya yang dilakukan maka seluruh upaya telah menjawab isu dan permasalahan lingkungan di Sumatera Barat. Tetapi untuk menjawab lebih lanjut apakah upaya itu telah cukup dan berada pada lokasi yang tepat maka hal tersebut perlu dicermati. Berkenaan dengan hal tersebut maka berikut ini akan dilakukan pembacaan rekapitulasi data upaya yang dilakukan (Tabel 5.3) dengan dikaitkan pada isu prioritas (Tabel 5.1) dan sumber dan bentuk tekanan (Tabel 5.1). 1. Upaya pemulihan kerusakan lahan dan

hutan sudah berada pada daerah yang mempunyai isu kritis yaitu paling banyak di Kab. Pesisir Selatan, Kab. Pasaman Barat dan Kota Padang. Sebaliknya Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Limapuluh Kota yang termasuk mempunyai lahan kritis cukup luas tidak tampak melakukan upaya penghijauan dan reboisasi.

2. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi sumber tekanan terhadap lahan, sudah ada namun masih belum optimal. Upaya yang dilakukan melalui proses perizinan yaitu penyusunan AMDAL/UKL/UPL dan pengawasannya. Upaya kebijakan selain penerapan AMDAL/UKL/UPL belum banyak

dilakukan Kabupaten/Kota kecuali Kota Sawahlunto. Kota Sawahlunto telah menerbitkan produk hukum mengenai Pengelolaan Pertambangan Minieral dan Batubara

3. Upaya perlindungan terhadap air permukaan dilakukan dengan pengawasan AMDAL perusahan/kegiatan skala besar. Sedangkan kebijakan berupa pengaturan untuk mengurangi tekanan limbah cair perkotaan dan industri kecil belum ada. Untuk kegiatan fisik perlindungan sungai dilakukan oleh Kota Payakumbuh melalui normalisasi sungai.

4. Upaya perlindungan air tanah bersifat pengaturan telah dilakukan oleh seluruh kab/kota tetapi orientasinya pada PAD. Upaya fisik dilakukan dengan membuat sumur resapan di Kota Pariaman. Upaya ini seyogyanya diikuti oleh daerah-daerah yang rawan banjir.

5. Gerakan massa dilakukan paling banyak oleh Kota Padang demikian juga perlibatan pihak swasta namun kelihatannya belum effektif karena dilakukan sesaat dan belum terprogram.

6. Penganggaran dana yang relatif kecil (kurang 2 milyar) dan produk-produk hukum yang belum menjawab permasalahan lingkungan yang ada merupakan salah satu penyebab dari rendahnya kinerja

Page 216: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -11

 

 

pengelolaan lingkungan di Kabupaten/Kota. Anggaran terbesar berada di Kota Pariaman dan hal tersebut sepertinya berkorelasi dengan tidak adanya lokasi terkritis di Kota

Pariaman terhadap semua isu lingkungan yang ada di Sumatera Barat.

Tabel 5.3. Bentuk, Sasaran Upaya serta Kab/kota yang Melaksanakan

No. Bentuk Upaya Sasaran Upaya Pelaksana terbanyak melakukan upaya

1 2 3 4 1. Penghijauan Pemulihan pada media lingkungan

yaitu kerusakan lahan di areal non kawasan hutan

Kab. Pesisir Selatan, Kab.Limapuluh Kota, Kab. Agam, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Padang

2. Reboisasi Pengendalian pada media lingkungan yaitu kerusakan lahan dan hutan di areal kehutanan

Kabupaten Agam, Kab. Pasaman Barat, Kab. Pesisir Selatan, Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.

3. Gerakan fisik lainnya berupa : - Gerakan aksi penanaman

pohon yang melibatkan sekolah, perusahaan dan masyarakat pada momen tertentu

- Gerakan aksi pembersihan sampah

- Pengembangan komposter dan pengelolaan sampah.

- Pembuatan TPA - Pembuatan RTH dan taman

Pendidikan lingkungan dan penyadaran masyarakat Pendidikan lingkungan dan penyadaran masyarakat Stimulasi masyarakat Pengelolaan sampah perkotaan Pengendalian pencemaran udara perkotaan

Kota Padang

Kota Padang

Kota Padang Panjang, Kabupaten Solok

Kota Payakumbuh

Kota Padang Panjang,Kota Payakumbuh, Kab. Pesisir Selatan, Kota Pariaman

4 Proses Dokumen AMDAL dan dokumen lainnya

Pencegahan pada sumber Kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan

5 Pelaksanaan pengawasan limbah cair dan udara

Pengawasan pada skala besar dan menengah dengan peningkatan jumlah predikat merah

Provinsi

Page 217: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -12

 

 

1 2 3 4 Pengawasan kegiatan skala kecil

limbah cair Pengawasan kegiatan skala kecil pencemaran udara.

Data tidak tersedia

6. Peningkatan Peranserta Masyrakat

Pemberdayaan LSM lingkungan dan kelompok-kelompok masyarakt peduli lingkunga

Pemberdayaan pihak swasta

Kota Padang dan Kota Padang Panjang

Kota Padang dan beberapa lokasi industri sawit

7. Produk hukum Pengaturan dan perlindungan SDA Pajak air tanah, retrebusi pelayanan kebersihan Areal Bebas Rokok Pengelolaan sampah dan taman Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara

Umumnya kab/kota Kota Payakumbuh Kab. Pasaman Kota Sawahlunto

8. Anggaran LH Penguatan kelembagaan Seluruh Kab/kota

5.2. Agenda Pengelolaan Lingkungan Hidup ke Depannya

Visi dan misi serta agenda pengelolaan lingkungan sudah tercantum dan dirumuskan dalam RPJMD 2010 – 2025. Hasil analisis kebijakan yang diatas tidak akan merobah dari rumusan kebijakan makro yang ditetapkan dalam RPJMD, tetapi dapat dijadikan bahan dalam perumusan kebijakan mikro atau dalam tatanan pelaksanaan. Berikut ini gambaran visi dan misi pembangunan Sumatera Barat dan catatan agenda pengelolaan lingkungan ke depannya berbasis dari analalisi status, tekanan dan upaya pengelolaan lingkungan 2011 yang telah dibahas di atas.

1. Visi dan misi Visi : Terwujudnya masyarakat Sumatera Barat madani yang adil, sejahtera dan bermartabat. Misi : 1. Mewujudkan tata kehidupan yang

harmonis, agamai, beradat dan berbudaya berdasarkan falsafah ”Adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah”.

2. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan profesional.

3. Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi.

Page 218: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -13

 

 

4. Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh, produktif, berbasis berdaya saing regional dan global

5. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

2. Agenda 1. Peningkatan penerapan ajaran agama

dan budaya daerah. 2. Perbaikan tata kelola pemerintahan

daerah. 3. Peningkatan kualitas sumberdaya

manusia dan pengembangan IPTEK. 4. Pengembangan kegiatan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat. 5. Perbaikan kualitas lingkungan hidup. Beberapa catatan yang perlu menjadi bahan pertimbangan dalam aplikasi agenda pengelolaan lingkungan ke depannya, sebagai berikut :

1. Untuk mengatasi tekanan terhadap hutan dan lahan dan mengurangi dampak yang diakibatkan kerusakan hutan yang telah terjadi dan diprediksi akan terjadi akibat perubahan peruntukan dan fungsi hutan, maka diperlukan program-prrogram sebagai berikut : - Program pemantapan kawasan

hutan dalam kaitan kejelasan

tanggung jawab dalam pengawasan penggunaan hutan.

- Pengendalian hutan dan mitigasi perubahan iklim.

- Program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan jasa lingkungan.

- Program pengendalian kerusakan dan rehabilitasi hutan dan lahan.

2. Perlunya kebijakan untuk mempertahankan sawah melalui mekanisme perizinan dan pengawasan pemanfaatan lahan yang diatur agar sawah dapat semaksimalnya dipertahankan. Terutama pada kawasan yang infrakstuktur irigasinya sudah ada.

3. Perlu dicermati program pengendalian banjir mengingat kecendrungan banjir telah terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Barat. Program pembuatan sumur resapan, biopori dan perbaikan sistem drainase perlu juga menjadi program alternatif selain program penghijauan dan reboisasi untuk pemulihan DAS dan Cathment

Area. 4. Untuk mengetahui tingkat kerusakan

DAS, maka perlu dilakukan kajian kinerja DAS pada masing-masing daerah aliran sungai.

Page 219: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

Analisis Kebijakan Dan Agenda Pengelolaan Lingkungan

 

Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sumatera Barat V -14

 

 

5. Sudah perlu direncanakan program pengelolaan limbah cair perkotaan. Program ini akan terasa mahal apabila ditata pada lokasi yang terlanjur padat. Oleh karena itu bagi daerah pengembangan baru maka hendaknya sudah memulai master plan pemisahan drainase aliran limbah perkotaan yang menuju IPAL dan penyaluran air hujan.

6. Kebijakan pengembangan perkebunan skala besar perlu dicermati mengingat pembukaan lahan akibat sektor ini cukup besar.

7. Kebijakan pengembangan tambang rakyat juga perlu dicermati mengingat belum ada upaya yang nyata dari pemerintah daerah untuk melakukan reklamasi tambang rakyat.

8. Pengawasan tambang skala besar harus ditingkatkan terutama dalam kaitannya reklamasi dan kontrol sedimentasi karena pertambangan rakyat skala besarlah yang melakukan pembukaan lahan dalam skala besar yang juga berpengaruh pada kualitas air sungai.

9. Perlu program pengembangan teknologi sederhana untuk mengatasi limbah cair industri kecil dan rumah sakit tipe C serta hotel-hotel kelas melati.

10. Program pemberdayaan masyarakat tidak akan effektif kalau sifatnya sesaat tanpa pendampingan.

11. Perlu peningkatan penganggaran dana untuk institusi pengelolaan lingkungan agar ruang gerak dapat lebih luas dalam mengelolaan permasalahan lingkungan yang ada di daerahnya.

12. Program pengembangan produk hukum bidang lingkungan harusnya dicermati guna mengelola isu prioritas lingkungan daerah

Demikian garis besar dari penekanan agenda pengelolaan lingkungan ke depannya yang didasarkan dari keseluruhan data yang ada pada buku SLHD Provinsi Sumatera Barat 2011.

Page 220: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

__________.2004. Laporan Potensi Lingkungan Air Tanah di Indonesia, Direktorat Tata Lingkungan Geologi Dan Kawasan Tanbang Jakarta

_________. 2007. Laporan Pelaksanaan RKL/RPL berbagai kegiatan industri, rumah sakit, hotel dan sebagainya.

__________.2008. Laporan Data Rawa 2008 Tentang Pemanfaatan Lahan, Dinas PSDA , Padang.

_________. 2009. Laporan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat 2009-2029. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Padang.

_________. 2009. Buku Koperasi, Industri dan Perdagangan Sumatera Barat Dalam Angka. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Padang

_________. 2009. West Sumatera Cooperative, Industry and Trade in Figure. Regional Cooperative, Industry and Trade Service of West Sumatera. Padang

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Agam

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Padang Pariaman

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Limapuluh Kota

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kep. Mentawai

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Dharmasraya

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Solok

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Solok Selatan

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Padang Pariaman

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Pasaman

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Pasaman Barat

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Padang

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Pariaman

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Solok

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Bukittinggi

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Sawahlunto

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Payakumbuh

_________.2011. Buku Analisis dan Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Padang Panjang

Page 221: STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI …datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2011/SLHD-PROPINSI-SUMATERA... · ... kekeringan dan kebakaran/kerusakan hutan) yang terjadi di Sumatera

_________. 2010 Draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat (2010-2015)

_________. 2011. Sumatera Barat dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat 2010/2011. Padang

Hakim N, et al. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

Harsono Amir Harry & Djajadiningrat Surna T. 1993. Penilaian Secara Cepat Sumber-sumber Pencemaran Air, Tanah, dan Udara. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Ruchirawat M and Shank R.C. 1996. Environmental Toxicology, Chulabhorn Researsch Instirute. Vol 1-3

O’riordan Timothy, 1996. Environmental Scienc for Environmental Management, School of Environmental Sciences University of Eas Angia Norwich.

Sitorus RP. 1998. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Tarsito Bandung. Bandung.

Sumarwoto O. 1994. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada Unversity Press. Yogyakarta.

Mar’at, 1981. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

New Comb, T.M., R.H. Turner, P.E. Converse, 1978. Social Psychology. diterjemahkan oleh Tim Fakultas Psikologi UI. Psikologi Sosial. Bandung: CV Diponegoro.

Terry, G.R., 1986. Principles of Management. Alih bahasa Winardi Azaz-azaz Manajemen Bandung: Alumni.

Thoha, M., 1986. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali.