status lokalis tht trisna.ppt

Upload: nila-hermawati

Post on 08-Mar-2016

268 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

STATUS LOKALIS THT

TRANSCRIPT

  • KANANKIRIDAUN TELINGAN/-N/-LIANG TELINGASEMPIT(EDEMA)/-SEMPIT(EDEMA)/-DISCHARGE+/-+/-MEMBRAN TIMPANISULIT DINILAISULIT DINILAITUMOR+/-+/-MASTOIDN/-N/-

  • RINNEWEBERTDK DILAKUKANSCHWABACH

  • KANANKIRIHIDUNG LUARN/TDKN/TDKKAVUM NASILAPANGLAPANGSEPTUMDEVIASI/TDKDEVIASI/TDKDISCHARGE+/-+/-MUKOSAMERAH MUDAMERAH MUDATUMOR+/-+/-KONKADEKONGESTI/-DEKONGESTI/-SINUSNORMAL/-NORMAL/-KOANAN/-N/-

  • KANANKIRITONSILMUKOSAMERAH MUDAMERAH MUDASTENOSISSTRIDORSUARAN/-N/-DINDING BELAKANGMUKOSA FARING MERAH MUDA

  • EPIGLOTIStdePLIKAVOKALIStdeARITENOIDtdePLIKA VENTRIKULARIStdeRIMAGLOTIStde

  • HIDUNG:SEKRET, TUMOR, PILEK, CORPUS ALINEUM, BERSIN

    TELINGA:SEKRET, TULI, KORPUS ALINEUM, VERTIGO

    TENGGOROKAN:RIAK, GANGGUAN, SUARA, TUMOR, BATUK, KORPUS ALINEUM, SESAK NAPAS

  • Meliputi : Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

    Anamnesis Keluhan utama meliputi:Sumbatan hidung: terus menerus/ hilang timbulpada satu sisi/kedua lobang hidungriwayat kontak dg bahan alergenriwayat pemakaian obat tetes hidung

  • Bersinrasa gatal +/-sesekali atau frekuent riwayat kontak dg alergen

    Sekret hidungkeluar ke nares anterior/nasofaring (PND) konsistensi : serous,mukus,purulen atau bercampur darah waktu keluar: pagi atau musim tertentukeluar dari satu sisi atau kedua sisi

  • Nyeri daerah muka dan kepala >> vacuum headache ok tekanan pada sinus turun, ex sinusitisPressure headache organ satu menekan organ lain, ex deviasi septi

    Epistaksisperdarahan dapat keluar dari bagian depan hidung atau belakang hidung kemudian keluar melalui mulutsatu sisi atau kedua sisiberhenti spontan atau profuse

  • Gangguan penghidu anosmia: hilangnya penciumanhiposmia: berkurangnya penciumanperlu ditanyakan riwayat infeksi hidung, sinus dan riwayat trauma kepalalama keluhan

  • Pemeriksaan fisik hidung

    Pemeriksaan hidung luar Inspeksi: apakah ada kelainan bentuk hidung; deviasi, depresi, pembengkakan hidung, kelainan kongenitalPalpasi: adakah nyeri tekan daerah hidung dan sinus apakah ada krepitasi tulang: fraktur hidung

  • Pemeriksaan kavum nasi:Rinoskopi anterior :Alat: lampu kepala/head lamp, spekulum hidung

    Evaluasi hidung dari depan ke belakang: vestibulum, septum nasi, konka inferior, konka media, meatus nasi inferior, meatus nasi media, atap kavum nasi, mukosa kavum nasi, koana Bila terjadi kongesti hidung shg tidak semua bagian dapat dievaluasi: pasang tampon kapas adrenalin lidokain (1:100000) 5 menit

  • Pemeriksaan bagian belakang hidung dan nasofaring(Rinoskopi posterior) Alat: lampu kepala, spatel lidah, kaca laring ukuran kecil lampu spritus/air hangat

    Cara: kaca laring dipegang dg tangan kanan, panaskan, tangan kiri memegang spatel lidah dan menekan lidah, kaca laring dimasukkan ke daerah orofaring, dibelakang bawah uvula arahkan ke atas, akan tampak atap nasofaring, koana, ostium tuba eustachius

  • Nasoendoskopi: alat: endoskop cara: pasang tampon adrenalin lidokain di KN alat endoskop dimasukkan ke rongga hidung secara perlahan lalu evaluasi bagian hidung alat tersebut juga dapat dimasukkan sampai ke nasofaring kelemahan: alat mahal

  • Evaluasi: - bagian nasofaring mis atap nasofaring, ostium tuba dll - bagian belakang hidung: koana, ujung belakang konka inferior ujung belakang konka media - jaringan patologis dari hidung maupun nasofaring

  • Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan yang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnostik

    Transiluminasi: pencahayaan pada sinus dalam ruang gelap. Berguna pada daerah yang memiliki sarana terbatas. cara: senter khusus dimasukkan ke rongga mulut/dibawah alis, evaluasi sinar yg keluar pada rongga pipi/dahi normal: terang abnormal/pipi tebal: suram

  • X- ray: foto polos, posisi: Waters, Caldwell, lateral view CT scan posisi koronal MRI

  • BATASANSuatu massa berwarna putih mengkilat atau keabu-abuan, bertangkai atau tidak, soliter atau multiple yang berasal dari mukosa kavum nasi atau sinus paranasalis (Ethmoid atau Maksilaris), tumbuhnya bisa bilateral/unilateral

    ETIOLOGIPenjelasan yang pasti bagaimana polip tebentuk masih dalam perdebatanTeori-teori timbulnya polip oleh karena :Faktor alergi.Faktor radang kronis.Kombinasi keduanya.

  • PATOFISIOLOGI Faktor alergi/radang yang berulang-ulang dan lama akan menimbulkan degenerasi mukosa, pembuluh darah vena (peri plebitis) dan pembuluh limfe (peri limfangitis) dengan akibat aliran kembali cairan interstitil terhambat, selanjutnya timbul kongesti pasif, terjadi udema yang berlangsung lama mengakibatkan timbulnya penonjolan mukosa yang makin lama makin panjang dan bertangkai polip

    Menurut bentuknya, dibagi :Multiple : paling sering dijumpai, berasal dari selule ethmoidalis yang melalui ostiumnya kemudian keluar memenuhi kavum nasi.Soliter (single) : biasanya berasal dari sinus maksilaris, melalui ostium maksilaris keluar kearah khoanae (antro-choanal polyp).

  • ANGKA KEJADIANJenis kelamin : > Umur: dewasa muda (20 30 th) jarang pada anak-anak

    GEJALA & TANDA KLINISK. U. dapat berupa :Hidung tersumbat : paartial/total tergantung besarnya polip.Rinore/pilek yang terus menerus.Gejala-gejala lain akibat obstruksi nasi seperti suara bindeng, batuk, dll.Gejala-gejala diatas bertambah secara lambat tapi progresif

  • PEMERIKSAAN & DIAGNOSAInfeksi : dorsum nasi tampak melebar sehingga hidung tampak gepeng (frog face deformity) terutama pada polip yang berasal dari selule ethmoidRinoskopi anteriorTampak polip multiple atau selulerWarna putih mengkilat/keabu-abuan, lunak3. Rinoskopi posterior : polip tampak di khoana

    Polip yang kemerahan harus dibedakan dengan konka nasi. Caranya : masukkan kapas berisi lar. vaso konstriktor adrenalin 0,1 % atau epedrin HCL 1 %. Bila polip IA tak mengecil, sedang konka nasi yang mengandung pembuluh darah akan mengecil.

  • DIAGNOSA BANDINGAngiofibroma : mudah berdarah.Inverted papilloma : multiple, biasanya pada orang usia lanjut.Meningocele : pada anak-anak/bayi.

    PENYULITBila ada biasanya akibat adanya obstruksi nasi seperti sinusitis paranasalis

  • PENATALAKSANAAN

    Ekstraksi polip (polipektomi) dengan Nasal Snare atau dengan poliptang. Dibawah anestesi lokal/umum.Ethmoidektomi : untuk polip yang berasal dari selule ethmoidalis.Operasi Cald Well Luc bila polip berasal dari sinus maksilaris.

  • RA penyakit atopi yg sering dijumpaiManifestasi reaksi hipersensitifitas tipe I Gell & Comb yg diperantarai IgE mukosa hidung sbg organ sasaranMenyerang semua usia, terutama anak2, remaja dan dewasa muda (usia produktif)

  • Kumat-kumatan, mengganggu aktivitas penderita dan keluarga.Penderita sulit konsentrasi, sakit kepala, gangguan tidur, emosi, buang ingus berkali-kali.Menurunkan produktivitas pd pekerja, menambah pengeluaran biaya dokter dan obat-obatan.

  • Rinitis alergi adalah reaksi inflamasi mukosahidung yang diperantarai oleh IgE.Reaksi ini timbul akibat reaksi abnormal / hipersensifitas mukosa hidung terhadap suatualergen spesifik; yang mana pada orang normal tidak akan menyebabkan reaksi apapun

  • Sebagai alergen dapat berupa :Inhalan : debu rumah, tepung sari, bulu binatang dll.2. Ingestan : susu, udang, telur, kacang- kacangan.3. Injektan.4. Kontaktan.

  • Seseorang kemasukan [ oral, inhalasi ] atau disuntikkan benda asing / alergen, selang beberapa lama akan mengadakan respon Imun dengan jalan membentuk zat anti atauImunoglobulin. Imunoglobulin ini kemudian dapat bereaksi dengan alergen tersebut sehingga menimbulkan imunitas [ kekebalan ]atau alergi [ hipersensitifitas ].

  • Pada imunitas, imunoglobulin memberi per-lindungan terhadap penyakit. Sedangkan pada alergi, imunoglobulin malahan akanmenimbulkan penyakit.Didalam jaringan mukosa maupun sirkulasi darah penderita terdapat Ig yang bersifat sangat spesifik dan hanya dapat bereaksi dgnalergen yang sesuai

  • Akibat reaksi alergi ini terjadi degranulasi sel mastosit dan atau sel basofil sehingga menge luarkan zat vasoaktif amin seperti : histamin, bradikinin, serotonin dll. Histamin & serotonin : - dilatasi & peningkatan permea- bilitas pembuluh darah kapiler. - kontraksi otot polos. - meningkatkan sekresi kelenjar : mata, bronkhus, sal. Cerna.

  • Bradikinin menyebabkan : - kontraksi otot polos. - peningkatan permeabilitas pembu luh darah kapiler. - vasodepresan tekanan darah turun. - meningkatkan sekresi kelenjar lu dah dan keringat.

  • Proses ini akan berhenti kalau kontak dengan alergen spesifiknya juga ber henti.

  • Berdasarkan waktu paparan & jenis alergen 1. Musiman / seasonal: Timbulnya sesuai dengan datangnya musim tertentu. 2. Sepanjang tahun / perenial: Timbulnya sepanjang tahun dan tidak tergantung musim.

  • Klasifikasi RA yang baru menurut WHO ARIA( Allergic Rhinitis and Impact on Asthma ) 2001Berdasar atas lamanya gejala : 1. Intermiten bila gejala * kurang dari 4 hari perminggu * atau bila kurang dari 4 minggu 2. Persisten bila gejala : * lebih dari 4 hari perminggu * dan bila lebih dari 4 minggu

  • Berdasar beratnya gejala : 1. Ringan bila tidak terdapat hal-hal sbb. * gangguan tidur * gangguan aktifitas sehari-hari * gangguan pekerjaan atau sekolah * simptom dirasakan tak mengganggu 2. Sedang Berat bila didapatkan * gangguan tidur * gangguan aktifitas sehari-hari * gangguan pekerjaan atau sekolah * simptom dirasakan mengganggu

  • Rasa gatal pada hidung, mata dan palatum mole.Bersin-bersin yang amat mengganggu dan paroksismal.Hidung tersumbat.Rinore yang encer dan bening.Mukosa hidung udem, pucat atau sedikit kebiruan.

  • Allergic shiner adanya bayangan gelap di- bawah mata yang terjadi karena stasis ve- na sekunder akibat obstruksi hidung.Allergic salute, karena rasa gatal penderitamenggosok-gosok hidung dengan pung- gung tangan.Allergic crease, timbulnya garis melintang didorsum nasi sepertiga bagian bawah aki bat digosok-gosok tadi.

  • 1. Uji kulit : Intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri [ Skin End-point Titration ] , uji cukut [ Prick Test ] dan uji gores [ Scratch Test ].2. Pemeriksaan sitologi hidung terhadap adanya sel-sel eosinofil.3. Pemeriksaan IgE spesifik [ RAST ].4. Foto sinus paranasalis [ posisi Water`s ].5. Diet eliminasi dan tes provokasi [ untuk alergi makanan]

  • Penatalaksanaan :1. Menghindari kontak dengan alergen penyebab [ avoidance ].2. Medikamentosa - antihistamin - decongestan - antihistamin+decongestan - kortikosteroid3. Imunoterapi.4. Meningkatkan kondisi tubuh dengan : olahraga, makanan bergizi dan cukup istirahat

  • Diagnosa Banding :Rinitis akut.Rinitis medikamentosa.Rinitis vasomotor.

  • BATASANSuatu sindroma dari hidung yang terdiri dari gejala- gejala hidung tersumbat disertai dengan ingus encer dan bersin-bersin

  • PATOFISIOLOGIPenyebab yang pasti belum diketahui.Diperkirakan ada ketidak seimbangan sistem syaraf otonom, yaitu antara aktivitas (parasimpatis dengan simpatis).Ada beberapa faktor yang diduga sebagai pencetus, yaitu :Pengaruh keadaan fisis lingkungan seperti : kelembaban udara dan suhu udara yang dingin.Faktor psikis.Sindroma ini banyak diderita oleh penderita yang mempunyai kejiwaan yang labil.HormonalObat-obatan, khususnya yang melumpuhkan saraf simpatis (anti hipertensi

  • Mukosa hidung beserta struktur yang ada didalam-nya mempunyai fungsi untuk mempersiapkan udara yang masuk kedalam paru-paru antara lain menyaring udara, melembabkan dan memanaskan udara, dan semua ini dikontrol oleh serat-serat saraf parasimpatis dan simpatis.Dominasi serat saraf parasimpatis terhadap saraf simpatis oleh faktor-faktor tersebut diatas, akanMenimbulkan keluhan-keluhan klinis sebagai suatu sindroma yang disebut dengan RINITIS VASOMOTOR

  • GEJALA KLINISHidung tersumbat.Bersin-bersin disertai pilek encer.Gejala-gejala ini biasanya kambuh waktu pagi (dingin), minum air es, mandi dengan air dingin atau pada waktuWaktu mendung (kelembaban tinggi).PEMERIKSAAN & DIAGNOSAAnamnesa yang cermat & lengkap.Rinoskopi anterior (saat serangan) konka udem agak kemerahan, sekret encer dan Px tidak banyak ada sel eosinofil.Skin test -

  • DIAGNOSA BANDINGRinitis akutRinitis alergiRinitis medikamentosaPENYULITSinusitis paranasalis, polipnasi, otitis media.PENATALAKSANAANTerapi kausal tak ada.Hindari faktor pencetus.Terapi simptomatik- Kombinasi dekongestan & anti histamin (oral).- Olahraga untuk ME kondisi badan.

  • Bila hidung masih terasa tersumbat, dapat diberi : tetes hidung, kaustik, konkotomi.

    Pada kasus yang sangat berat dan Tx simptomatik tak berhasil, dapat dilakukan Vidian Neurektomi (Vidian Neurectomy), bisa dengan metode trans antral, trans nasal atau trans palatal.