status ujian bedah minor
TRANSCRIPT
![Page 1: Status Ujian Bedah Minor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082317/55721046497959fc0b8cea70/html5/thumbnails/1.jpg)
STATUS UJIAN BEDAH MINOR
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RS HUSADA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Tanggal Ujian : 25 Agustus 2012
Nama Mahasiswa : NorHazirah Binti Mohd Rashid
No. Mahasiswa : 112011256
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. SJ Jenis Kelamin : Lelaki
Umur : 10 Tahun Suku Bangsa : Chinese
Pendidikan : Sekolah Dasar Agama : Kristen
Alamat : Diketahui Tanggal MRS : 25/8/2012, Jam 11.45
I. ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis dan autoanamnesis, Tanggal : 25 Agustus 2012, Jam :
12.10WIB
1. Keluhan Utama
Pasien datang ke poliklinik bedah RS Husada dibawa oleh ibunya dengan keluhan kulit ujung
penis anaknya kecil.
![Page 2: Status Ujian Bedah Minor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082317/55721046497959fc0b8cea70/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Keluhan Tambahan
Tidak ada.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan kulit ujung penis kecil sehingga lubang kencing
tidak kelihatan. Pasien mengatakan tidak dapat menarik kulit depan kemaluannya sewaktu
ingin BAK. Keluhan ini sudah dialaminya sejak kecil. Pancaran air kencing saat BAK lancar
dan kadang dirasakan nyeri. Sehari kencing sebanyak 2 kali dan warnanya kuning jernih.
Tidak pernah kencing warna kemerahan atau darah, tidak gatal-gatal, bengkak atau
kemerahan.
4. Riwayat Masa Lampau
Maag (+), trauma terdahulu (-), operasi (-), sistem saraf (-), sistem kardiovaskuler (-), sistem
urinarius (-), sistem genitalia (-), sistem muskuloskeletal (-)
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
II. STATUS PRAESENS
1. STATUS UMUM Tanggal : 25/8/2012 Jam : 12.10WIB
Keadaan umum : sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Keadaan gizi : piknikus TB : 134 cm BB : 49 kg IMT : 27,3 kg/m2 (obesitas)
Tanda vital
Frekuensi nafas : 20x/menit
![Page 3: Status Ujian Bedah Minor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082317/55721046497959fc0b8cea70/html5/thumbnails/3.jpg)
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,4 0 C
Kepala : Bentuk normocephali
Mata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Telinga : Bentuk normotia, sekret (-), pendengaran berkurang (-).
Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).
Mulut dan tenggorokan : Bibir pucat (-), bibir cianosis (-), gusi berdarah (-), tonsil membesar
(-), pharing hiperemis (-).
Leher : JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-).
Paru : Suara nafas vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-).
Jantung : Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-).
Abdomen : Perut tampak mendatar, tidak tampak adanya massa, nyeri tekan (-)
Kemaluan : pria, lihat status lokalis bedah
Ekstremitas : akral hangat + + edema - -
+ + - -
Status lokalis bedah :
Regio penis
Inspeksi : penis ukuran kecil, ujung preputium menyempit, letak orificium urethra eksternal
di ujung penis, warna kulit sama dengan sekitar, tidak tampak tanda-tanda radang, tidak
terdapat scar.
Palpasi : preputium tidak dapat ditarik ke arah proksimal hingga melewati glans penis.
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : tidak dilakukan
![Page 4: Status Ujian Bedah Minor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082317/55721046497959fc0b8cea70/html5/thumbnails/4.jpg)
III. PEMERIKSAAN KHUSUS LAIN
Tidak dilakukan
IV. LABORATORIUM
Tidak dilakukan
V. RESUME
Telah diperiksa seorang anak lelaki berusia 10 tahun dengan keluhan kulit ujung penis
kecil. Pasien tidak dapat menarik kulit depan kemaluannya sewaktu ingin BAK dan sudah
dialaminya sejak kecil. BAK lancar, pancaran kuat, kadang nyeri, warna kuning jernih,
frekuensi kencing 2x/hari, kencing darah (-), gatal (-), bengkak (-), kemerahan (-). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan penis ukuran kecil, ujung preputium menyempit dan tidak
dapat ditarik ke arah proksimal hingga melewati glans penis.
VI. DIAGNOSA KERJA
Phimosis kongenital
VII. DIAGNOSIS BANDING
Tidak ada
VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN
Tidak perlu.
IX. PENGOBATAN
![Page 5: Status Ujian Bedah Minor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082317/55721046497959fc0b8cea70/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Operatif : sirkumsisi dorsumsisi
2. Medikamentosa
Cefixime 3 x 500mg peroral
Asam mefenamat 3 x 500mg peroral
X. LAPORAN OPERASI
1. Pasien dalam keadaan terlentang.
2. Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada penis dan sekitar secara sentrifugal dengan
menggunakan betadine. Pasang doek bolong steril.
3. Lakukan tindakan anestesi blok pada pangkal penis di bagian dorsal. Tusukkan jarum pada
pangkal penis di sebelah dorsal tegak lurus terhadap batang penis, hingga terasa sensasi
seperti menembus kertas. Miringkan jarum ke sisi batang penis. Lakukan aspirasi. Bila jarum
tidak masuk ke pembuluh darah, suntikkan zat anestesi sebanyak 1-2cc, kemudian pindahkan
ke arah miring pada sisi yang lain, suntikan anestesi sama seperti semula. Tambahkan inflitrat
di daerah frenulum.
4. Yakinkan bahawa anestesi terjadi dengan menjepit prepusium.
5. Lepaskan perlekatan prepusium dari glans penis secara perlahan-lahan.
6. Pasang klem Kocher pada jam 6, 11 dan 1. Dengan gunting diseksi lurus, lakukan
pemotongan prepusium sejajar dengan sumbu panjang penis ke arah sulkus koronarius
glandis hingga 1/4 cm dari bagian distal sulkus koronarius glandis.
7. Jahitlah mukosa-kulit pada jam 12, tapi simpul jangan dipotong, melainkan dijepit dengan
arteri pean lurus. Ini berfungsi sebagai teugel (tali kendali) untuk memudahkan tindakan
selanjutnya.
8. Lanjutkan pemotongan prepusium kesamping sejajar sulkus koronarius glandis. Lakukan
teugel pada jam 6 (frenulum) dengan jahitan berbentuk 8. Perdarahan yang terjadi dirawat
dengan diatermi. Setelah yakin perdarahan terawat dengan baik, lakukan penjahitan mukosa-
kulit secara terputus dengan menggunakan plain catgut.
![Page 6: Status Ujian Bedah Minor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082317/55721046497959fc0b8cea70/html5/thumbnails/6.jpg)
9. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9%. Bubuhi luka dengan salep garamycin. Luka ditutup
dengan kasa steril, dirapikan dan diplester.
10. Pasien diberikan antibiotik, analgesik. Edukasi pasien dan ibunya supaya luka tidak
terkena air dan datang kontrol 3 hari selepasnya.
XI. PROGNOSIS
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad functionam : Ad bonam
3. Ad sanationam : Ad bonam