step 1-5
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
2.1 SKENARIO
Dinda sangat takut ke dokter gigi namun dia juga sangat ingin tau
mengapa gusinya sering berdarah dan bagaimana menghilangkan bau mulutnya yang
menurutnya semakin lama semakin tajam. Dengan berat hati dia memberanikan diri
ke dokter gigi. Saat menunggu antrian, Dinda berkenalan dengan Nana yang
mengeluh rasa sakit tiba-tiba setelah makan jagung sore tadi dan terasa sakit sampai
saat ini, gusinya terasa bengkak padahal di gigi tersebut tidak terdapat karies gigi.
Dinda tiba-tiba teringat hasil browsingnya tentang keadaan darurat periodontal, apa
mungkin kondisi itu yang dialami Nana?
Saat nama Dinda disebut untuk masuk ruangan praktek rasa cemasnya
muncul, tetapi begitu melihat wajah dokter gigi yang ramah dan bersahabat
perlahan-lahan ketakutannya hilang. Dokter gigi mendiagnosa dinda menderita
gingivitis kronik dan mengajarkan Dinda bagaimana teknik melakukan kontrol plak
yang menjadi pencetus penyakit yang diderita Dinda. Selanjutnya dokter gigi
melakukan skeling dan root planning pada gigi-geligi Dinda.
2.2 STEP 2
TERMINOLOGI
- Skeling : Tindakan untuk membersihkan plak dan kalkulus atau karang
gigi baik di bagian koronal (supra gingiva) maupun di permukaan akar
(sub gingiva).
- Gingivitis kronis : inflamasi yang menetap dan berkepanjangan karena
akumulasi plak, bakteri maupun karena penyakit sistemik.
- Root planing : atau disebut juga detoksifikasi akar yakni merupakan
prosedur untuk membuat permukaan akar yang berpenyakit menjadi bebas
plak, sementum, dentin permukaan,dan toksin atau mikroorganisme.
- Keaadaan darurat periodontal : merupakan keadaan atau gabungan
berbagai kondisi yang melibatkan jaringan periodontal dan memerlukan
tindakan segera.
- Kontrol plak : suatu tindakan pengandalian plak yang bertujuan untuk
mencegah akumulasi plak dipermukaan gigi dan gusi secara rutin.
- Karies : Suatu proses demineralisasi pada jaringan keras gigi yang
diakibatkan oleh aktivitas bakteri (mikroorganisme) dalam rongga mulut.
- Gingiva : jaringan ikat fibrosa yang ditutupi epitel, yang mengelilingi dan
melekat pada gigi dan tulang alveolar.
- Diagnosa : menentukan suatu penyakit bedasarkan hasil dari pemeriksaan
yang telah dilakukan oleh dokter terhadap pasien.
2.3 STEP 2
RUMUSAN MASALAH
1) Apa indikasi dan kontraindikasi dari skeling dan root planing?
2) Apa tujuan dari tindakan skeling dan root planing?
3) Instrumen apa yang digunakan untuk skeling dan root planing?
4) Apa yang menyebabkan gusi Dinda berdarah dan bau mulut pada
Dinda?
5) Apakah pada Nana dapat dilakukan skeling dan root planing juga?
6) Bagaimana tahap perawatan pada kasus diskenario?
7) Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat periodontal?
8) Bagaimana cara mengontrol plak?
9) Mengapa setelah makan jagung, gigi nana merasa sakit dan gusinya
terasa bengkak padahal tidak ada karies?
10) Bagaimana teknik skeling dan root planing?
11) Pemeriksaan apa yang dilakukan dokteer gigi pada Dinda sehingga
dapat mendiagnosis Dinda menderita gingivitis?
12) Apakah ada faktor lain selain plak yang menjadi pencetus
gingivitis kronis pada Dinda?
13) Apa gambaran klinis dari gingivitis kronis?
14) Apakah ada hubungannya bau mulut dengan gusi yang sering
berdarah pada Dinda?
15) Bagaimana prognosis setelah perawatan yang dilakukan pada
Dinda dan Nana?
2.4 STEP 3
ANALISA MASALAH
1. Indikasi dan kontraindikasi skeling dan root planing
Indikasi Kontraindikasi
Skeling - Pasien malas/ jarang
membersihkan gigi.
- Karang gigi yang berada di
supragingiva.
- Pasien dengan
dentin yang
terbuka
Root
planing
Pada gigi dengan poket >4
mm.
Gigi yang mengalami
kelainan pda sementum.
Adanya abses dan
kalkulus yang
melua hingga
apex.
2. Tujuan skeling dan root planing
Untuk menghilangkan atau memulihkan kesehatan gingiva secara
menyeluruh dan menghilangkan agen penyebab inflamasi serta faktor –
faktor penyebab inflamasi pada gingiva berupa plak dan kalkulus.
3. Instrumen skeling dan root planing
- Periodontal probe : untuk mengukur kedalaman poket gingiva.
- Eksplorer : mendeteksi ada atau tidaknya kalkulus dan mengecek hasil
perawatan root planing.
- Sickle scaler : untuk menghilangkan kalkulus di supragingiva.
- Kuret : berbrntuk seperti sendok, berfungsi untuk mengambil jaringan
nekrotik dan kalkulus subgingiva.
- Hoe skaler : berbentuk seperti cangkul, berfungsi untuk meratakan
atau menghaluskan permukaan akar , sisa kalkulus, dan sementum.
- Chisel scaler : berbentuk seperti pahat, biasanya digunakan untuk
menghilangkan kalkulus dibagian proksimal.
- Scaler ultrasolik : unutk menghilangkan stain, kalkulus, kuretase.
4. Penyebab gusi berdarah pada Dinda
Yaitu disebabkan oleh karena adanya akumulasi penumpukan plak dan
kalkulus yang berada di poket gingiva dan sudah berlangsung lama.
Adanya koloni bakteri yang berada di kalkulus menghasilkan substrat
tertentu sehingga menyebabkan terjadinya inflamasi dan pendarahan pada
gusi Dinda.
5. Iya, pada kasus Nina juga dapat dilakukan skeling dan root planing.
6. Tahap perawatan pada kasus diskenario adalah : setelah melakukan
anamnesa, dokter gigi kemudian melakukan pemeriksaan ekstra oral dan
intra oral, lalu mencari regio dan gigi penyebab masalah tersebut,
selanjutnya dengan probe periodontal dokter gigi mengukur kedalaman
poket pada gingiva, setelah itu dilanjutkan dengan melakukan skeling pada
supra gingiva. Bila dilanjutkan dengan prosedur root planing hendaknya
pasien terlebih dahulu di anastesi lokal.
7. Tindakan kedaruratan periodontal adalah
- Bila terdapat abses maka terlebih dahulu dihilangkan dengan cara
drainase serta pemberian antibiotik pada kunjungan pertama.
- Lalu pada kunjungan kedua dapat dilakukan prosedur skeling dan root
planing.
8. Cara mengontrol plak adalah
- Mengedukasi pada pasien untuk selalu menggosok gigi dengan cara
yang baik dan benar. Menggosok gigi hendaknya dilakukan minimal 2
kali sehari.
- Menggunakan obar kumur dan dental floss.
- Mengkonsumsi buah dan sayur untuk menjaga kestabilan OH rongga
mulut.
- Hindari mengkonsumsi alkohol dan rokok.
- Melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi.
9. Hal tersebut dikarenakan adanya sisa-sisa makanan (jagung) di poket
gingiva yang kemungkinan berada di bagian subgingiva sehingga
memberikan tekanan pada gingiva tersebut dan menyebabkan terjadinya
inflamasi (bengkak) pada gusi Nana.
10. Teknik skeling dan root planning
Alat dipegang dengan cara modifikasi pen grasp dengan membentuk sudut
angulasi sebesar 45-90o kemudian kalkulus diungkit kearah vertikal
maupun lateral.
11. Yaitu pada saat memeriksa keedaan dalam rongga mulut (intra oral)
Dinda, dokter gigi tersebut melihat gambaran klinis yang parah dari
kondisi gingiva Dinda yang mengalami pendarahan serta terasa nyeri jika
di druk serta melihat warna gingiva Dinda yang bewarna merah tua atau
kehitaman.
12. Faktor pencetus lain, yakni dapat pula disebabkan oleh karena kondisi
hormon. Misalnya saja pada ibu hamil dan wanita yang mengalami
menstruasi. Dapat pula disebabkan oleh faktor usia, semakin tua umur
seseorang maka kondisi jaringan fisiologi tubuhnya akan berkurang
fungsinya sehingga lebir rentan terhadap berbagai macam penyakit
(infeksi).
13. Gambaran klinis gingivitis kronis adalah, gingiva bewarna merah tua,
stipping pada gingiva sudah hilang sehingga permukaan gingiva menjadi
lebih licin dan mengkilap,.
14. Tentu saja ada. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa adanya
substrat atau produksi gas yang dikeluarkan oleh bakteri serta kondis Ph
mulut yang asam menyebabkan mulut seseorang menjadi bau.
15. Bila prognosis setelah perawatan baik, pasien harus rajin mengontrol plak,
serta melakukan kunjungan rutin kedokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Selain itu, kontrol plak juga dapat dilakukan dengan cara menggosok gigi
dengan cara yang baik dan benar minimal 2 kali sehari, membersihkan
sela-sela gigi (interdental) dengan dental floss, serta menggunakan obat
kumur.
Rencana Perawatan
Scaling Root Planing
Indikasi & kontraindikasi
Instrumen Teknik Prognosis Kontrol Plak
Gingivitis KronisGingivitis Akut
Kelainan Periodontal
Plak
Kalkulus
Diagnosis
2.5 STEP 4
KERANGKA KONSEP
2.6 STEP 5
LEARNING OBJECTIVE
1. Pemeriksaan klinis dan diagnosa ginigvitis serta diagnosa bandingnya.
2. Patomekanisme
3. Rencana Perawatan
Scaling :
a. Indikasi & kontraindikasi
b. Instrumen
c. Teknik
d. Prognosis
Root Planing :
a. Indikasi & kontraindikasi
b. Instrumen
c. Teknik
d. Prognosis
4. Kontrol Plak