sterilitas kosalkes
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Sterilitas Kosalkes
1/4
10/11/2015
PENGERTIAN KOSMETIK
Menurut BPOM
Kosmetik berasal dari kata Yunanikosmetikos yang berarti ketrampilan
menghias, mengatur. Defenisikosmetik dalam Peraturan KepalaBa dan Penga wa s Oba t danMakanan RI No. HK.00.05.42.1018adalah setiap bahan atausediaan dimaksudkan untukdigunakan pada bagian luar tubuhmanusia (epidermis, rambut, kuku,
bibir, dan organ genital bagian luar)atau gigi dan mukosa mulut terutamauntuk membersihkan, mewangikan,mengubah penampilan dan ataumemperbaiki bau badan a taumelindungi atau memelihara tubuh
pada kondisi baik (BPOM RI, 2008).
Menurut PerMenKes
Kosmetika adalah bahan atausediaan yang dimaksudkan untukdigunakan pada bagian luar tubuhmanusia (epidermis, rambut,kuku,bibir, dan organ genitalbagian luar), atau gigi danmembran mukosa mulut, terutamauntuk membersihkan,mewangikan, dan mengubahpenampilan, dan/ataumemperbaiki bau badan ataumelindungi atau memeliharatubuh pada kondisi baik(PerKBPOMNO.HK.03.1.23.08.11.07331,2011).
PENGERTIAN UJI STERILISASI
Menurut farmakope indonesia ed. IV :
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas darimikroba hidup, baik yang patogen maupun apatogen /non patogen, baik dalam bentuk vegetatif maupundalam bentuk spora.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang /
benda menjadi steril atau suatu proses untukmembunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jikaditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi
jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasiharus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan
panas yaitu spora bakteri.
Uji sterilitas secara umum : Pengujian sediaan
farmasi steril dan alat kesehatan ini merupakan
suatu cara pengujian untuk mengetahui suatu
sediaan/bahan Farmasi atau alat-alat kesehatan
yang dipersyaratkan harus dalam keadaan steril.
-
7/24/2019 Sterilitas Kosalkes
2/4
10/11/2015
TUJUAN UJI STERILISASI
Menurut Farmakope edisi IV (1995), uji sterilitas
digunakan untuk menetapkan apakah suatu
bahan/sediaan farmasi yang diharuskan sterilmemenuhi syarat sesuai dengan uji sterilitas seperti
yang tertera pada masing-masing monografi, diaman
untuk penggunaannya sesuai dengan prosedur
pengujian sterilitas sebagai bagian dari pengawasan
mutu pabrik, seperti yang tertera dalam sterilisasi dan
jaminan sterilitas bahan.
SUATU PRODUK DIKATAN STERIL
Bila memenuhi persyaratan uji sterilitas
Kemungkinan hasil pesitif pada sampel karena
teknik yang salah atau terkontaminasi
lingkungan pada waktu pengujian.
METODE PENGUJIAN KOSMETIK
Metode yang Angka Lempeng Total (ALT)
Uji Angka Lempeng Total (ALT) merupakan metodekuantitatif yang digunakan untuk mengetahui jumlahmikroba pada suatu sampel. Uji Angka LempengTotal (ALT) dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil
atau anaerob mesofil menggunakan media padatdengan hasil akhir berupa koloni yang dapat diamatisecara visual berupa angka dalam koloni(cfu) perml/g atau koloni/100ml. Cara yang digunakan antaralain dengan cara tuang, cara tetes dan cara sebar(BPOM, 2008).
Prinsip pengujian Angka Lempeng Total menurut
Metode Analisis Mikrobiologi (MA PPOM 61/MIK/06)
yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah
cuplikan diinokulasikan pada media lempeng agar
dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.
Pada pengujan Angka Lempeng Total digunakan PDF
(Pepton Dilution Fluid) sebagai pengencer sampel dan
menggunakan PCA (Plate Count Agar) sebagai mediapadatnya. Digunakan juga pereaksi khusus Tri Phenyl
tetrazalim Chlotide 0,5 % (TTC).
-
7/24/2019 Sterilitas Kosalkes
3/4
10/11/2015
Kelebihan dan kekurangan Keuntungan dari metode pertumbuhan
agar atau metode uji Angka Lempeng
Total adalah dapat mengetahui jumlah
mikroba yang dominan
Kekurangan :
a. Terjadinya koloni yang berasal
lebih dari satu sel mikroba,
b. Kemungkinan akan memperkecil
jumlah sel mikroba yang
sebenarnya. Kemungkinan adanya
jenis mikroba yang tidak dapat
tumbuh karena penggunaan jenis
media agar, suhu, pH, atau
kandungan oksigen selama masa
inkubasi.
c. Ada jenis mikroba tertentu yang
tumbuh menyebar di seluruh
permukaan media agar sehingga
menghalangi mikroba lain. Hal ini
akan mengakibatkan mikroba lain
tersebut tidak terhitung.
d. Penghitungan dilakukan pada
media agar yang jumlah populasi
mikrobanya antara 30 300 koloni.
Bila jumlah populasi kurang dari 30
koloni akan menghasilkanpenghitungan yang kurang teliti
secara statistik, namun bila lebih
dari 300 koloni akan menghasilkan
hal yang sama karena terjadi
persaingan diantara koloni.
e. Penghitungan populasi mikroba
dapat dilakukan setelah masa
i nkubas i yang umumnya
membutuhkan waktu 24 jam atau
lebih
METODOLOGI
MEDIA Alat
Lampu spiritus, Pipet ukur,Push ball, Korek api ,
Erlenmeyer, Tabung reaksi
Bahan/media
Sampel bedak tabur, Pengencer
(Letheen Broth), NAP, EMB
PARAMETER DAN PRINSIP Parameter
Parameter yang digunakanadalah ALT 10-3 Escherichiacoli0
Prinsip
Jika jasad renik yang masihhidup ditanam pada mediaagar, maka sel jasad reniktersebut akan berkembang biakdan membentuk koloni yangdapat dilihat dan dihitungdengan mata biasa.
prosedur
Sediaan bentuk padat, serbuk
Dengan cara aseptik ditimbang 10 g cuplikan dan
dimasukkan kedalam mortar steril, jika perlu cuplikan
padat dihancurkan terlebih dahulu menggunakan alat.
Dengan cara perlahan-lahan ditambahkan 10 ml tween 2
dan diaduk hingga terbentuk pasta. Ditambahkan
sejumlah pengencer FCDSLP atau CPLPB hingga
diperoleh pengenceran 1 : 10
Skema prosedur
-
7/24/2019 Sterilitas Kosalkes
4/4
10/11/2015
hasil
ANALISIS DATA DAN HASIL
NAP 10-1 = 36
NAP 10-2 =15
P1 =36P2 =15
C = 3
ALT =
=
=
= 330 3,3 x 102 CFU
kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan kosmetik sampel
bedak Marina metode ALT 10-3 ditemukan
kuman pada media NAPdan parameterEscherichia coli nol tidak ditemukan kuman
Escherichia coli pada media EMB.
SEKIAN, TERIMA KASIH