strategi branding perpustakaan umum kota...
TRANSCRIPT
STRATEGI BRANDING PERPUSTAKAAN UMUM
KOTA DEPOK
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
KARTIKA PUSPITA SARI
NIM. 1113025100092
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAMA NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2020M / 1440H
STRATEGI BRANDING PERPUSTAKAAN UMUM
KOTA DEPOK
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
KARTIKA PUSPITA SARI
NIM. 1113025100092
Di bawah bimbingan
Parhan Hidayat, M.Hum
NIP. 197806212011011004
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAMA NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2020M / 1440H
ii
iii
ABSTRAK
Kartika Puspita Sari NIM. 1113025100092. Strategi Branding Perpustakaan
Umum Kota Depok. Di bawah bimbingan Parhan Hidayat, M.Hum.
Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi branding yang
dilakukan oleh Perpustakaan Umum Kota Depok. Jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang dilakukan
dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menjelaskan
bahwa Perpustakaan Umum Kota Depok melakukan strategi branding dengan 3
metode yaitu tujuan, konsistensi, emosional, fleksibelitas, keterlibatan staff,
loyalitas dan kesadaran kompetitif. Adapun hasil dari pembahasannya adalah (1)
Branding melalui komponen evolusi merek sudah mereka lakukan dengan
pemfokusan pada kenyamanan pemustaka dengan fasilitas dan layanan yang
diberikan. (2) Hambatan Perpustakaan Umum Kota Depok dalam melakukan
branding adalah keterbatasan akses dan kurangnya SDM dalam
pengoperasionalan bus perpustakaan keliling.
Kata kunci: Branding Perpustakaan, Ekuitas merek, strategi merek
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam,
sehat, rezeki dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Salawat dan salam selalu tercurah pada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, Tabi’in/at, serta para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Pada skripsi yang berjudul ―Strategi Branding Perpustakaan Umum Kota
Depok‖ ini penulis menyadari dan meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila
terdapat kesalahan dan kekurangan pada karya tulis ilmiah ini. Pada akhirnya
karya tulis dapat selesai, dan penulis mengucapkan rasa terimakasi dan hormat
yang sebesar-sebasarnya kepada,
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D selaku dekan fakultas Adab dan
Humaniora.
3. Ibu Siti Maryam, S.Ag., S.S., M.Hum selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan.
4. Bapak Amir Faadhilah, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Perpustakaan .
5. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah sabar dan bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam
membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini.
v
6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan beserta staff Fakultas Adab dan
Humaniora yang telah membantu dan memberikan ilmunya mulai dari awal
masuk kuliah hingga sekarang.
7. Ibu Irmasari S.SOS., dan Ibu Sri Noviningsih S.Pd., serta jajaran staff
kepegawaian Perpustakaan Umum Kota Depok yang telah membantu
dalam penelitian ini.
8. Bapak Abur dan Ibu Imah selaku orang tua, kakak-adik beserta keluarga
tercinta yang telah mensupport penulis dengan penuh kasih sayang.
9. Teman-teman LDK KomdaFAH, LDK Syahid Forkat Al Anfaal, Halaqoh
with Bu Najwa yang telah menyemangati saya dalam membuat skripsi.
10. Nurbaiti Rahayu beserta keluarga, Erni, Lina, Fathan selaku kerabat dekat
yang telah mendoakan saya untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidup.
11. Teman-temen Ilmu Perpustakaan seperti Dhiafah Rahmawati, Fadli
Muhammad, S. Humairoh Awalia M., Ratu Karima F.A., Melpi Nuryanti,
Larasati A., Nurul Amalia yang telah membersamai penulis hingga
terselesainya skripsi ini.
Kepada seluruh pihak yang telah membantu semoga Allah SWT membalas
kebaikan kalian semua dan memberikan keberkahan atas segala aktivitas yang
dijalani. kritik dan saran sangat diperlukan untuk penulis di masa yang akan
datang. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Jakarta, Januari 2020
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6
D. Definisi Istilah .......................................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................................... 8
A. Brand ........................................................................................................ 8
B. Strategi Branding .................................................................................... 14
C. Perpustakaan Umum ............................................................................... 16
BAB III.................................................................................................................. 25
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................. 25
B. Kriteria Informan .................................................................................... 26
C. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data ................................................. 27
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 29
BAB IV ................................................................................................................. 30
A. Gambaran Umum ................................................................................... 30
1. Profil Perpustakaan Umum Kota Depok ............................................ 30
2. Visi dan Misi ....................................................................................... 31
3. SDM dan Struktur Organisasi ............................................................. 32
4. Layanan Perpustakaan ........................................................................ 33
5. Tata Tertib........................................................................................... 38
6. Koleksi Pustaka dan Fasilitas Perpustakaan ....................................... 40
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 41
BAB V ................................................................................................................... 70
A. Kesimpulan ............................................................................................. 70
vii
B. Saran ....................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 72
Lampiran ............................................................................................................... 77
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1: Perpustakaan Keliling Kota Depok ketika CFD .............................. 49
Gambar 4.2: Stand Perpustakaan Umum kota Depok di Pameran Festival Literasi
Jawa Barat ............................................................................................................. 50
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Jam Layanan Perpustakaan ..................................................................... 34
Tabel 2: Best Reader 2019 .................................................................................... 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat
berpengaruh pada segala lini bidang kehidupan termasuk bidang perpustakaan.
Hal ini sesuai dengan tuntutan masyarakat akan kebutuhan informasi yang
semakin besar. Perpustakaan sekarang tak hanya identik dengan sebuah
ruangan yang berisi buku-buku saja, namun sudah berkembang ke arah yang
lebih maju baik dari segi teknologi yang berbasis digital dan terkomputerisasi
maupun fasilitas-fasilitas modern lainnya seperti ruangan ber-ac, wifi dan lain
sebagainya. Perkembangan perpustakaan tersebut bertujuan untuk menarik
minat pemustaka agar tetap memanfaatkan perpustakaan sebagai salah satu
media informasi yang diunggulkan.
Menurut RUU BAB 1 pasal 1 menyatakan bahwa perpustakaan
merupakan institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam,
lalu mengelolanya dengan cara tententu demi memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui cara interaksi pengetahuan1. Sebagai
lembaga non-profit yang bergerak pada bidang layanan dan jasa perpustakaan
tetap perlu melakukan berbagai kegiatan yang bersifat memasarkan dan
mempromosikan produk ataupun layanannya kepada masyarakat.
Perpustakaan melakukan kegiatan branding untuk memberikan citra
positif sebuah perpustakaan agar mereka terus memanfaatkan perpustakaan
bahkan mencintai dan menyenangi dunia yang berhubungan dengan
1 Anwar, Sudirman, Said Maskur, dan Muhammad Jailani, Manajemen Perpustakaan
(Riau: Indragiri Dot Com, 2019), 7.
2
perpustakaan. Hal tersebut bersamaan dengan perpustakaan yang turut andil
dalam memegang peran dalam meningkatkan kualitas individu masyarakat
guna kemajuan dalam kehidupan bangsa dan bernegara.
Masing-masing perpustakaan memiliki peran dan fungsi yang berbeda-
beda tergantung dari jenisnya. Ada berbagai macam perpustakaan, salah
satunya yaitu perpustakaan umum yang memiliki peran dalam pemenuhan
kebutuhan pemustaka yang mencakup seluruh elemen masyarakat.
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang betugas untuk mengumpulkan
menyimpan, mengatur, dan menyajikan bahan pustaka untuk masyarakat
umum.2 Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan
oleh masyarakat. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan
dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai
tanda keanggotaan dari perpustakaan. Mengenai hal tersebut, berarti
pemustaka dari perpustakaan umum merupakan masyarakat umum dari
berbagai elemen tanpa membedakaan umur, pekerjaan, status dan budaya.
Perpustakaan umum perlu melihat seberapa besar pemustaka
memanfaatkan produk-produk informasi di perpustakaan tersebut, hal ini
dilakukan agar tujuan perpustakaan dapat tercapai. Maka dari itu perpustakaan
melakukan strategi branding dengan melakukan kegiatan promosi,
mengiklankan instiusinya, memasarkan produk-produknya untuk mengenalkan
dan pemaksimalan pemanfaatan produk perpustakaan.
Perpustakaan umum melakukan branding agar masyarakat lebih
mengenal, mengetahui, memanfaatkan dan mencintai perpustakaan. Branding
2 Zahara, Zurni, ―Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan,‖ USU Digitzed Library, 2004, 7,
repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1798/perpus-zurni3.pdf?sequence=1.
3
merupakan proses penciptaan merek. Branding berasal dari kata brand yaitu
merek yang berarti sebuah nama, simbol ataupun inisial lainnya yang memiliki
ciri khas khusus untuk membedakannya dari pesaing lain. Membangun
organisasi yang sukses harus dilakukan dengan proses penciptaan merek
secara terus menerus. Penc iptaan merek dikhususkan meningkatkan kualitas
merek dengan melihat berbagai hal seperti sifat khas dari kepribadian merek,
daya tarik dan relevansi citranya, konsistensi komunikasi, integritas identitas,
dan fakta-fakta yang telah tertanam dalam waktu yang lama 3 (Paul Stobart,
Interbrand Group PLC)3.
Tuntutan perkembangan zaman membuat setiap organisasi begitu juga
perpustakaan untuk berlomba-lomba memasarkan brandnya yang kemudian
mengajak semua pihak yang terkait bersama-sama mensukseskan tujuan dari
organisasi tersebut. Merek adalah aset, mereka harus diciptakan,
dikembangkan, dan dikelola dengan penuh perhatian dan due diligence.
memiliki proses keseluruhan untuk menciptakan strategi yang sukses untuk
sebuah merek sangat penting untuk mencapai kinerja positif jangka panjang.4
Perpustakaan harus bersaing dengan banyaknya platform digital seperti
google, amazon dan lainnya. Perpustakaan perlu memiliki brand yang melekat
pada hati pemustaka dalam upaya memiliki ciri khas tertentu. Seperti
contohnya kosmetik wardah dengan branding kosmetik halal maka
perpustakaan perlu memiliki setidaknya satu branding untuk menguatkan
brand perpustakaan tersebut.
3Stiff, Dan, Sell The Brand First: How to Sell Your Brand and Create Lasting Customer
Loyalty (USA: McGraw-Hill., 2006), 5. 4 Knapp, Duane E, The Brand Promise (USA: McGraw-Hill., 2008), 1.
4
Branding perpustakaan harus diciptakan, dikembangkan, dan dikelola
dengan benar dalam menyukseskan keterkenalan brand tersebut. Perlu
memiliki strategi dalam melakukan branding. Strategi branding terdiri dari
tiga hal yaitu pemasaran, periklanan, dan promosi. Dari ketiga hal ini,
branding perpustakaan bisa dilakukan dari sisi nama dan logo, koleksi,
layanan, teknologi dan sebagainya. Nantinya semua hal tersebut akan
dipasarkan, diiklankan dan dipromosikan kepada masyarakat lewat berbagai
media. Branding perpustakaan perlu dilakukan secara terus menerus untuk
menunjukkan pentingnya identitas sebuah perpustakaan dan eksistensinya
dalam mencapai tujuan perpustakaan. Citra sebuah perpustakaan juga perlu
dibangun untuk memberitahukan kepada masyarakat yang dijadikan objek
―pasar‖ bahwa perpustakaan tersebut memiliki citra positif serta keberadaan
perpustakaan mempunyai nilai tersendiri di mata masyarakat.
Depok adalah salah satu kota yang telah memiliki gedung perpustakaan
setelah dibuka sejak Desember 2014 lalu. Kehadirannya pun menjadi angin
segar bagi masyarakat Kota Depok terlebih bagi para pelajar dan mahasiswa.
Sejak diresmikan usai upacara HUT Kota Depok ke-16 pada 27 April 2015,
Perpustakaan Umum Kota Depok ini sering dikunjungi oleh masyarakat
terutama pelajar dan mahasiswa.5 Perpustakaan Umum Kota Depok ini berada
di bawah naungan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pemerintah Depok.
Perpustakaan dengan total lima lantai ini menyajikan tujuh layanan yaitu
layanan balita, layanan anak, layanan koleksi buku umum, layanan referensi,
layanan teater, layanan kartu anggota, dan layanan perpustakaan keliling.
5 Aulia, Garnis, ―Ada Apa di Perpustakaan Umum Kota Depok?,‖ Depok Pos, Juli 2017,
http://www.depokpos.com/arsip/2017/07/ada-apa-di-perpustakaan-umum-kota-depok/.
5
Berdasarkan observasi, Perpustakaan Umum Kota Depok melakukan
branding dengan berbagai kegiatan di lapangan, seperti perpustakaan keliling
kunjungan kunjungan ke berbagai sekolah, pasar, puskesmas, dan tempat-
tempat lainnya baik untuk melakukan penyuluhan perihal minat baca
masyarakat maupun promosi perpustakaan lainnya. Atas dasar tersebut penulis
ingin melakukan penelitian lebih mendalam mengenai strategi branding yang
dilakukan Perpustakaan Umum Kota Depok sebagai upaya dalam menguatkan
brand perpustakaan.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis membatasi permasalahan agar tidak
meluas dan tetap fokus terhadap pembahasan yang akan dibahas. Adapun
pembatasan masalah tersebut yaitu,
1. Pemaparan tentang strategi apa yang dipakai Perpustakaan Umum
Kota Depok dalam melakukan branding.
2. Mengetahui hambatan dalam melakukan branding.
Setelah mengetahui pembatasan masalah, maka didapatkan perumusan
masalah yang menjadi topik permasalahan yang akan dibahas, rumusan
masalah tersebut adalah
1. Bagaimana strategi branding yang dilakukan Perpustakaan Umum Kota
Depok?
2. Apa saja hambatan Perpustakaan Umum Kota Depok dalam melakukan
branding?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari perumusan masalah di atas maka akan terlihat tujuan dari penelitian
ini yaitu mengetahui sejauh mana upaya yang sudah dilakukan Perpustakaan
Umum Kota Depok dalam membranding perpustakaannya.
Adapun manfaat yang akan diperoleh adalah sebagai berikut
1. Mengetahui strategi branding yang dilakukan Perpustakaan Umum
Kota Depok.
2. Mengetahui hambatan Perpustakaan Umum Kota Depok dalam
melakukan branding.
D. Definisi Istilah
1. Brand adalah nama, logo, identitas yang memiliki keunikan tersendiri
dan digunakan untuk membedakan dengan yang lainnya.
2. Strategi Branding merupakan manajemen merek yang bertujuan untuk
mengatur kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses
penciptaan merek.
3. Perpustakaan Umum merupakan lembaga yang menyediakan berbagai
informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi
seluruh lapisan masyarakat.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan suatu sistem yang digunakan untuk
menyusun dan merangkai sebuah penulisan agar tertata rapi dan sesuai dengan
sistematis yang ada. Dalam hal ini peneliti menjabarkan sistematika penulisan
ini, diantaranya
7
Bab I Pendahuluan
Bab pertama ini berisi latar belakang yang menjadikan alasan untuk
mengambil judul, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori dari para ahli mengenai
definisi definisi istilah tertentu yang membahas tentang brand, strategi
branding, ekuitas merek, pengertian perpustakaan umum, tujuan perpustakaan
umum, fugsi perpustakaan umum, jenis dan layanan perpustakaan serta fasilitas
perpustakaan.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian yang dilakukan,
kriteria informan yang akan diwawancara, teknik pengumpulan dan sumber
data dari penelitian, serta teknik pengolahan dan analisis data yang dilakukan
oleh peneliti.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi profil dan objek Perpustakaan Umum Kota Depok,
dilanjutkan point point pembahasan dari analisis.
Bab V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitiannya serta saran yang
diungkapkan oleh peneliti.
8
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Brand
a. Pengertian Brand
Brand dalam Bahasa Indonesia disebut dengan merek. Menurut
American Marketing Association dalam buku Strategic Brand
Management menyebutkan brand adalah “A name, term, sign, symbol, or
design, or a combination of them, intended to identify the goods or
services of one seller or group of sellers and to differentiate them from
those of competitions.˝6 yang berarti nama, istilah, simbol, desain, ataupun
kombinasi dari keseluruhannya untuk mengidentifikasi barang dan jasa
dari satu atau kelompok penjual dan memberikan ciri khas dan perbedaan
dari barang atau jasa lainnya yang saling berkompetisi.
Merek digunakan sebagai identitas sebuah organisasi untuk
mengenalkan dan menyebarluaskan produk yang ingin dipasarkannya.
Praticia F. Nicolo mengartikan merek sebagai entitas yang mudah dikenali
dan juga menjanjikan nilai-nilai tertentu, adapun penjabarannya sebagai
berikut,7
Dapat dikenali, dimaksudkan sebagai sebuah produk yang dapat
membedakan dari produk lainnya. Biasanya berupa simbol (logo),
nama atau sepatah kata, atau warna yang terlihat
6 Keller, Kevin Lane, Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing
Brand Equity, third (New York: Pearson Education, 2008). 7 Nicolino, Praticia F., The Complete Ideal’s Guide Brand Management (Jakarta: Prenada
Media, 2004).
9
Entitas, yaitu sesuatu yang memiliki eksistensi yang khas dan
berbeda.
Janji-janji tertentu, yaitu mengenai sesuatu yang dijanjikan atau
diberikan kepada konsumen.
Nilai, sesuatu yang dapat diukur dengan kadar kesesuaian dan
kualitas dari apa yang telah diberikan kepada konsumen.
Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa brand
merupakan nama, logo, atau identitas lainnya yang memiliki ciri khusus
dan nilai tertentu untuk membedakan dari yang lainnya.
Pemberian sebuah nama atau merek harus diperhatikan secara
menyeluruh dari berbagai aspek, karena merek menjadi perwajahan utama
sebuah organisasi yang menaunginya. Merek juga memiliki enam
tingkatan merek, diantaranya yaitu,8
1. Atribut
Jika berbicara tentang sebuah merek, maka yang pertama
teringat adalah mengenai atribut dari merek tersebut. Atribut di
sini merupakan suatu kandungan ataupun barang yang terdapat
pada merek tersebut. Setiap atribut harus dikelola dengan baik
agar pelanggan dapat mengetahui atribut-atribut apa saja yang ada
pada merek tersebut. Sebuah merek dengan kualitas dan nilai yang
yang tinggi tidak terlepas dari penciptaan atribut yang memiliki
kelas lebih baik dari produk lain.
8 Rangkuti, Freddy, The Power of Brands (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), 119.
10
2. Manfaat
Sebuah merek merupakan sekumpulan dari atribut. Secara
tidak langsung pelanggan tidak membeli sebuah barang, akan
tetapi mereka membeli fungsi atau manfaat dari poduk tersebut.
Hal ini berarti atribut merek yang dimaksud dapat diartikan dalam
bentuk funsional dan atau emosional.
3. Nilai
Nilai sebuah merek juga menyatakan nilai bagi produsen.
Merek dengan kualitas dan nilai yang tinggi akan lebih dihargai
dan menggambarkan pengguna dengan kualitas yang tinggi pula.
4. Budaya
Merek dapat mewakili dari budaya tertentu.
5. Kepribadian
Merek juga dapat memproyeksikan sebuah kepribadian,
yaitu kepribadian bagi para penggunanya.
6. Pemakai
Merek menunjukan pada jenis pengguna yang akan
memanfaatkan produk tersebut. Para pengguna juga
menggambarkan seberapa tinggi nilai produknya. Oleh karenanya,
banyak produk yang diiklankan dengan menggunakan orang-orang
dengan kredibilitas tinggi.
Merek menggambarkan semua perspektif konsumen terhadap nama
atau identitas, layanan, dan nilai produk yang terdapat pada merek
tersebut. Merek memiliki kaitan erat dengan alam pikir manusia yang
11
meliputi segala yang eksis pada pikiran konsumen terhadap brand tersebut
seperti citra, persepsi, pengalaman, perasaan, keyakinan, dan sikap
sehingga brand bisa dikatakan sesuatu yang bersifat imaterial. Dengan
demikian penciptaan merek sangat berpengaruh pada kesuksesan dan
pencapaian tujuan dari sebuah sistem yang dijalankan organisasi tersebut.9
b. Unsur Branding.
Dalam membranding sesuatu diperlukan unsur-unsur untuk
melengkapi kekuatannya. Unsur-unsur branding berfungsi dalam segala
hal yang berkaitan dengan identitas dari merek tersebut, dan nantinya
akan memiliki dampak yang signifikan dalam kestabilitas kekuatan
merek.
Adapun unsur-unsur branding adalah sebagai berikut,
- Merek atau nama itu sendiri.
- Logo.
- Desain Visual: Desain kemasan, desain produk, desain
seragam, desain komputer, desain kendaraan, desain rumah.
- Tokoh penting yang berperan sebagai jubir, pendiri ataupun
maskot perusahaan.
- Kata-kata seperti slogan atau visi organisasi.
- Suara seperti lagu ikon perushaan dan sejenisnya.
c. Fungsi Branding
9 Dewi, Erna Ferrina, Merek dan Psikologi Konsumen (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),
138.
12
Fungsi branding terbagi menjadi empat hal antara lain,10
1. Pembeda
Pada umumnya sebuah produk akan mempunyai
perbedaan dengan pesaingnya jika mempunyai brand yang kuat,
menjadikan suatu barang bisa dengan mudah dibedakan dengan
brand lain.
2. Promosi dan Daya Tarik
Produk yang mempunyai brand akan dengan cepat
dipromosikan dan memiliki daya tarik. Promosi suatu brand
akan dengan cepat mempromosikan produk dengan cara
memperlihatkan dan menampilkan logo brand tersebut.
3. Pembangunan Citra, Pemberi Keyakinan, Jaminan Kualitas dan
Prestise
Suatu brand pasti memiliki fungsi yaitu sebagai
pembentuk citra dengan memberi alat pengenalan pertama
terhadap masyarakat. Keyakinan, kualitas dengan prestise suatu
produk akan diingat dalam suatu brand dari pengalaman dan
informasi dari produk itu sendiri.
4. Pengendali Pasar
Brand yang kuat akan lebih mudah mengendaliikan pasar
karena mereka sudah mengetahui, percaya, dan mengenal brand
tersebut.
d. Ekuitas Merek
10
Yudhanto, Yudho, Informations Technology Buisness Start-Up (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2018), 150.
13
Dalam proses penciptaan sebuah merek, salah satu yang perlu
diperhatikan adalah ekuitas merek. Ekuitas merek merupakan serangkaian
aset dan liabilitas merek, nama, dan simbolnya yang menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada
perusahaan, dan atau pelanggan perusahaan tersebut.11
Memiliki ekuitas
merek yang besar ditambah dengan sistem manajemen pengelolaan aset
yang baik dapat membangun kepercayaan konsumen terhadap sebuah
perusahaan atau organisasi. Kepercayaan tersebut akan meninggalkan
kesan yang baik dari konsumen dan meningkatkan kesadaran akan merek
serta keloyalitasan yang tinggi.
David. A. Aaker menyatakan dalam buku Strategi Menaklukkan
Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek bahwa ekuitas merek
diklassifikasikan menjadi 5 kelompok yaitu,12
1. Kesadaran merek, menunjukkan kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa
suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tersebut.
Terdapat empat tingkat kesadaran merek yaitu: top of mind,
brand recall, brand recognition, dan brand unaware.
2. Assosiasi merek, mencerminkan pencitraan suatu merek
terhadap kesan tertentu dalam kaitannya dengan
kebiasaan,gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis,
harga, pesaing, selebritis , dan lain-lain.
11
Susanto, A.B. dan Himawan Wijarnoko, Power Branding: Membangun Merek Unggul
dan Organisasi Pendukungnya, ed. oleh Abdul Rosyid dan Irma Adriani R. (Bandung: Quantum
Bisnis dan manajemen, 2004), 127. 12
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, Strategi Menaklukkan Pasar melaluo
Riset Equitas dan Perilaku Merek (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), 4.
14
3. Persepsi kualitas, persepsi kualitas terhadap merek
menggambarkan respons keseluruhan pelanggan terhadap
kualitas dan keunggulan yang ditawarkan merek.
4. Loyalitas merek, mencerminkan tingkat keterikatan
konsumen dengan suatu merek produk. Terdapat lima
tingkatan brand loyalty yaitu: switcher, habitual buyer,
satisfied buyer, likes the brand, dan committed buyer.
5. Aset-aset lainnya.
Penilaian pengguna serta kesetiaan mereka terhadap penggunaan
suatu brand merupakan hal yang sangat berkaitan dengan brand equity.
Karena kekuatan brand equity terletak pada kepuasan konsumen dalam
menggunakan produk-produk dari brand tersebut.
B. Strategi Branding
Strategi branding merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
menciptakan dan menguatkan sebuah merek. Dalam artikel Brand Strategy
101: Essensial for Strong Company Branding menjelaskan bahwa strategy
branding adalah rencana yang mencakup tujuan spesifik jangka panjang dan
dapat dicapai dengan evolusi merek yang sukses dan komponen gabungan dari
karakter perusahaan yang membuatnya dapat diidentifikasi
Adapun 7 komponen untuk strategi branding yang komprehensif
menurut Carly Stac adalah,13
1. Tujuan
13
Stag, Carly, ―Brand Strategy 101: 7 Essential for Strong Company Brading,‖ Hub Spot
CRM, Oktober 2017, https://blog.hubspot.com/blog/tabid/6307/bid/31739/7-components-that-
comprise-a-comprehensive-brand-strategy.aspx.
15
Setiap merek membuat janji dan tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan dibuat dengan lebih spesifik sebagai pembeda dengan merek
lainnya. Pentingnya memiliki tujuan perusahaan adalah untuk
mendefinisikan positioning sebuah merek dan mengetahui sebab
utama penciptaan sebuah merek. Business Strategy Insider,
menyatakan bahwa tujuan dapat dilihat dalam dua cara yaitu,
Fungsional, konsep ini berfokus pada evaluasi keberhasilan
dalam hal tujuan langsung perusahaan.
Intensional (disengaja), konsep ini berfokus pada
kesuksesan karena berkaitan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan sesuatu.
2. Konsistensi
Kunci konsistensi adalah untuk menghindari hal-hal yang
yang tidak berkaitan dengan peningkatan nilai merek. Setiap
elemen-elemen merek harus bekerja secara harmonis untuk lebih
dikenal dan mampu dalam menjaga konsistensi sebuah merek.
3. Emosi
Pelanggan memiliki emosi yang tidak selalu rasional. Ada
banyak dari konsumen yang rela mengeluarkan uang dan tenaganya
untuk suatu merek yang mereka percaya. Penguasaan emosional
konsumen sangat penting untuk menghubungkan relasi yang kuat
antara merek dan konsumennya.
4. Fleksibilitas
16
Dalam dunia yang cepat berubah ini, perusahaan harus tetap
fleksibel agar tetap relevan. Artinya perusahaan harus mengikuti
perkembangan dan cenderung melakukan perubahan perihal
kampanye terhadap konsumen. Jika konsistensi diperlukan dalam
hal kualitas merek maka fleksibel di sini dalam hal penyesuaian
dalam hal hal yang berhubungan terhadap pendekatan konsumen.
5. Keterlibatan Staff
Keterlibatan karyawan sangat penting dalam proses strategi
branding. Karyawan akan turun langsung berkomunikasi dengan
para konsumen yang akan mewakili merek. Jika karyawan memiliki
kesan baik di mata konsumen maka nilai dari merek tersebut juga
akan baik.
6. Loyalitas
Menumbuhkan loyalitas konsumen akan menguntungkan
perusahaan. Jika mereka sudah memiliki loyalitas tinggi maka
secara otomatis konsumen akan terus-menerus menggunakan merek
tersebut.
7. Kesadaran kompetitif
Kesadaran kompetitif diperlukan dalam meningkatkan strategi
dan menciptakan nilai yang lebih besar dalam sebuaah merek.
C. Perpustakaan Umum
a. Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum merupakan lembaga yang bergerak dalam
pendidikan nonformal dan menjadi salah satu sarana penambah wawasan
17
bagi para penggunanya. Lembaga yang menghimpun, mendayagunakan
dan memelihara bahan koleksi ini diperuntukkan untuk kepentingan
bersama dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa
membedakan umur, ras, agama, dsb.
Pengertian perpustakaan umum menurut Pedoman Umum
Penyelenggaraan Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang
diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan
bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman
tersebut untuk melayani kebutuhan akan informasi dari bahan bacaan. 14
Sedangkan Hermawan dan Zulfikar menyatakan bahwa
perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang melayani seluruh
lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial,
agama, suku, pendidikan dan sebagainya. Konsep dasar perpustakaan
umum adalah didirikan oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan didanai
dengan dana masyarakat.15
Sutarno menyatakan dalam buku Perpustakaan dan Masyarakat
bahwa perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai Universitas Rakyat
atau Universitas Masyarakat, maksudnya adalah bahwa perpustakaan
umum merupakan lembaga pendidikan yang demokratis karena
menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan
melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis
14
Perpustakaan Nasional RI, ―Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum‖
(Perpustakaan Nasional RI, 1999), 4. 15
Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu pendekatan
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), 30.
18
kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta
perbedaan lainnya.16
Dari pernyataan di atas maka perpustakaan umum adalah
perpustakaan yang bergerak pada cakupan yang lebih luas yaitu seluruh
lapisan masyarakat tanpa membedakan suatu golongan tertentu.
b. Tujuan Perpustakaan Umum
Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO menyatakan bahwa
perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu,17
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan
pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah
kehidupan yang lebih baik
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah
bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang
berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan
masyarakat
3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat
dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka
4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum
merupakan pusat utama kehidupan sosial budaya bagi
masyarakat sekitarnya. Perpustkaan umum bertugas
16
Sutarno NS., Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
32. 17
Sulistyo basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1993), 46.
19
menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan
cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran
film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan
keikutsertaan, kegemaran, dan apresiasi masyarakat terhadap
segala bentuk seni budaya.
Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa tujuan perpustakaan
umum adalah18
1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk
menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan, dan kesejahteraan
2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat
yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari –
hari
3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas
melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi
4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pustaka
utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar
5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
perpustakaan umum adalah sebagai sarana peyediaan informasi untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan masyarakan umum.
c. Fungsi Perpustakaan Umum
18
Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu pendekatan
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, 31.
20
Untuk mencapai tujuan tersebut perpustakaan umum, fungsi
perpustakaan juga harus berjalan dengan baik. Secara Adapun fungsi
perpustakaan umum adalah19
1. Fungsi Edukatif
Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan
bacaan berupa karya cetak dan karya rekam untuk dapat
dijadikan sumber belajar dan menambah pengetahuan secara
mandiri. Budaya mandiri dapat membentuk masyarakat yang
belajar seumur hidup dan gemar membaca.
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis
perpustakaan lainnya, yaitu menyediakan buku - buku
referensi, bacaan ilmiah populer berupa buku dan majalah
ilmiah serta data - data penting lainnya yang diperlukan
pembaca.
3. Fungsi Kultural
Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan
pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam
bentuk tercetak/terekam. Perpustakaan merupakan tempat
penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya
manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya
melalui koleksi perpustakaan.
4. Fungsi Rekreasi
19
Yusuf, Taslimah, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),
21.
21
Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan -
bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa
buku - buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak - anak,
remaja dan dewasa. Bacaan fiksi dapat menambah
pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan
banyak digemari oleh anak - anak dan dewasa.
Sutarno, menjelaskan bahwa perpustakaan umum memiliki fungsi
sebagai berikut,20
1. Pengadaan, pengumpulan, pengolahan, perawatan, deposit,
penyimpanan, pelestarian dan penyajian bahan pustaka dari
dalam dan luar negeri serta karya rekam pemerintah.
2. Bimbingan dan pemasyarakatan pemustaka..
3. Pengendalian, pengembangan dan pembinaanserta kondisi
layanan oleh perpustakaan umum di wilayah lingkungan
pemerintah daerah
4. Penyusunan dan penerbitan bahan rujukan berupa bibliografi
daerah, bibliografi subjek, katalog induk daerah, abstrak,
indeks, kumpulan karya ilmiah dan makalah.
5. Pengendalian dan penngembbangan sistem dan kerjasama sitem
jaringann informasi antar badan atau lembaga di dalam dan luar
negeri.
6. Pelayanan rujukan dan penelusuran informasi bahan pustaka.
7. Pengembangan profesi jabatan pustakawan.
20
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,
2006), 97.
22
8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga perpustakaan.
Dari pernyataan tersebut maka perpustakaan umum memiliki fungsi
yang tidak jauh berbeda dari fungsi perpustakaan jenis lain namun lebih
berfokus pada fungsi kemayarakatan dan pemerintah kota atau daerahnya
serta setidaknya memiliki empat fungsi utama yaitu penyedia informasi,
sarana presevasi kebudayaan, penunjang pendidikan dan sarana rekreasi
masyarakat.
d. Jenis Layanan
Layanan perpustakaan umum akan menentukan kesan dan nilai
dari perpustakaan umum. Hal ini dikarenakan kepuasan pelanggan
terhadap perpustakaan umum sebagian besar dilihat dari layanan
perpustakaan tersebut. Adapun dalam Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Umum Jenis layanan perpustakaan umum minimal terdiri
dari,21
1. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi merupakan layanan yang melayani segala
aktifitas yang berkaitan dengan peminjaman dan
pengembalian bahan pustaka.
2. Layanan Rujukan
Layanan rujukan merupakan layanan yang secara langsung
berhubungan dengan pemustaka yang ingin mencari informasi
mengenai data-data yang mereka inginkan. Dalam layanan ini
pustakawan akan memberitahukan berbagai informasi yang
21
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum.
23
saling berkaitan dan berhubungan mengenai informasi yang
pemustaka butuhkan.
3. Penelusuran Literatur
Layanan penelusuran literatur merupakan layanan yang
diberikan pustakawan untuk pemustaka agar menemukan
literatur-literatur mengenai subjek yang mereka butuhkan.
4. Informasi Terbaru
Layanan informasi terbaru merupakan layanan yang
dikhususkan untuk memberikan nformasi informasi terbaru
yang ada di perpustakaan.
5. Bercerita kepada Anak-anak
Layanan bercerita kepada anak-anak merupakan layanan yang
diberikan oleh perpustakaan kepada anak-anak dalam bentuk
bercerita atau mendongeng dengan sumber-sumber bacaan
anak.
6. Layanan Perpustakaan Keliling
Layanan perpustakaan keliling merupakan layanan
perpustakaan yang terdapat di dalam media kendaraan dan di
dalamnya terdapat perpustakaan mini. Perpustakaan keliling
rutin mengunjungi wilayah-wilayah tertentu seperti sekolah,
pasar, puskesmas dan tempat tempat lainnya.
e. Fasilitas Perpustakaan Umum
24
Fasilitas perpustakaan Umum akan menentukan kenyaman
pengguna perpustakaan, adapun fasilitas yang terdapat pada perpustakaan
umum adalah sebagai berikut,
1. Ruang Koleksi
2. Ruang referensi
3. Ruang baca
4. Ruang audio visual
5. Ruang pengolahan koleksi
6. Ruang pengembangan koleksi
7. Ruang Tata Usaha
8. Ruang Kepala Perpustakaan
9. Ruang Auditorium
10. Ruang Loker, dsb.
Tentunya ruangan perpustakaan harus di desain dan di tata dengan
rapi serta dilengkapi dengan fasilitas lain seperti ac, komputer dsb untuk
kemudahan dan kenyaman pengguna perpustakaan.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan sarana pengembangan dan peningkatan yang sangat
penting dalam sistem ilmu pengetahuan sehinggga informasi dalam ilmu
pengetahuan tersebut dapat lebih aplikatif, akurat dan terbaharui. Sebagaimana
sebuah penelitian dalam karya tulis ilmiah yang menghasilkan banyak penemuan
yang bersifat rasional guna mendukung dan memperdalam ilmu pengetahuan.
Adapun pengertian dari metode penelitian adalah suatu teknik tertentu yang
digunakan dalam melakukan penelitian. Metode penelitian ini teridiri dari empat
unsur yaitu jenis dan pendekatan penelitian, kriteria informan, teknik
pengumpulan dan sumber data, serta teknik pengolahan dan analisis data.
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu
suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-
fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu
dengan fenomena lainnya.22
Sedangkan untuk pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif.
Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller23
adalah tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
22
Sukmadinata, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Graha Aksara, 2006), 72. 23
Pupu Saeful Rahmat, ―Penelitian Kualitatif, Jurnal Equilibrium‖ Vol. 5, No. 9 (1 Juni
2009).
26
pengamatan pada manusia dalam kuasannya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam peristilahannya.24
Penelitian kualitatif sebagian besar dilakukan oleh peneleti dalam
bidang ilmu sosial dan perilaku dan juga juga peneliti dibidang yang
berfokus pada perilaku dan peranan manusia. Sebagai contoh penelitian
kualitatif berupa penelitian mengenai kehidupan manusia, riwayat, perilaku
seseorang, peranan organisasi, pergerakan sosial dan sejenisnya.25
Pada
penelitian kali ini peneliti akan meneliti perihal strategi yang dilakukan
organisasi non profit dalam menguatkan brand organisasi yang tertuang
pada judul skripsi Strategi Branding Perpustakaan Umum Kota Depok.
B. Kriteria Informan
Informan merupakan orang yang memberikan informasi.Informan
juga bisa disebut responden yang nantinya memiliki pengaruh besar
terhadap tersedianya informasi mengenai penelitian ini. Sedangkan Kriteria
informan adalah kriteria-kriteria orang-orang yang akan memberikan
informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan seperti kondisi tempat
atau lapangan, situasi dan kondisi kegiatan serta hal-hal yang terkait
lainnya.
Penulis mewawancarai 4 informan yang terdiri dari dua pustakaawan
dan dua pengunjung Perpustakaan Umum Kota Depok. Informan dari pihak
pustakawan yaitu mereka yang mengetahui kegiatan dan aktifitas yang
24
Nasution, S., Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif (Bandung: Tarsito, 1988), 72. 25
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan
Teknik-tenik Teoritisasi Data (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 4.
27
berkaitan dengan branding Perpustakaan Umum Kota Depok. Sedangkan
dari pemustaka adalah 2 orang.
Adapun informan tersebut diantaranya,
1. Irmasari, S.Sos. selaku Pustakawan Perpustakaan Umum Kota
Depok yang bertanggung jawab atas bagian perpustakaan keliling
Penulis memilih beliau karena perpustakaan keliling merupakan
salah satu bagian dalam branding.
2. Sri Noviningsih, S.Pd. selaku pustakawan yang bertanggung
jawab atas bagian layanan di Perpustakaan Umum Kota Depok.
Penulis memilih beliau karena bagian layanan merupakan bagian
yang turut berinteraksi langsung dengan pemustaka.
3. Nesya Mega Pertiwi selaku penerima best reward dari kategori
mahasiswa.
4. Sifa Kamilah selaku pemustaka Perpustakaan Umum Kota Depok.
C. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data
Teknik ini merupakan cara atau prosedur yang digunakan dalam
mengambil dan mengumpulkan data-data untuk penelitian tersebut. Proses
ini dilakukan dengan sistematis dan harus jelas karena berpengaruh pada
kelengkapan data.
Adapun sumber data ialah data yang diperoleh peneliti dengan cara
tangan pertama atau kedua . Ini sangat penting agar data yang ada sesuai
atau tidak tehadap tempat tujuan yang ingin dicapai. Sumber data terbagi
menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Adapun penjelasannya adalah
sebagai berikut
28
a. Primer
Data primer adalah data yang di dapat langsung dari subjek
penelitiannya atau biasa disebut dengan data dari tangan pertama. Data
tersebut terdiri dari
1. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan oleh
peneliti kepada pihak-pihak tertentu seperti informan. Dalam hal
ini yang menjadi informan adalah dua pustakawan dan dua
penerima best reader 2019 dan satu emustaka non best reader
Perpustakaan Umum Kota Depok
2. Observasi langsung
Observasi langsung merupakan kegiatan dengan datang
atau melihat kegiatannya langsung ke tempat kejadian. Observasi
ini dilakukan sebanyak 3 kali pada bulan Juni 2019 dengan
mengunjungi Perpustakaan Umum Kota Depok. Observasi
dilakukan untuk melihat fasilitas beserta layanan Perpustakaan
umum Kota Depok.
b. Sekunder
Data sekunder merupakan data yang di dapat peneliti dengan
cara tidak langsung. Dalam hal ini peneliti menggunakan dua sumber
data sekunder antara lain.
1. Dokumentasi Laporan
29
Dokumentasi laporan merupakan dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan penelitian seperti otobiografi perpustakaan,
laporan kegiatan perpustakaan, data tersimpan di website, dsb.
2. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan data yang diambil dari sumber
tertulis berupa karangan ilmiah dan sumber-sumber penelitian
lainnya.
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik ini merupakan cara yang dilakukan untuk mengolah data agar
lebih benar dalam menganalis. Dalam mengolah data diperlukan ketajaman
berfikir yang cukup kuat agar pembahasan yang ada lebih bagus.
Analisis data merupakan proses menyusun data yang ada dan sudah
diperoleh dari pengumpulan data di atas menjadi sebuah data yang tersusun
rapi secara sistematisnya. Adapun tiga teknik dalam menganilisis data adalah
sebagai berikut
a. Reduksi, ini merupakan cara menganalisis dengan
menggabungkan, mengkelompokkan ataupun memilah-milah
informasi dari data-data yang dikumpulkan sesuai dengan fokus
dan pembahasan tertentu.
b. Penyajian data, dalam hal ini peneliti menyajikan data uraian atau
narasi serta grafik dalam penelitiannya.
c. Kesimpulan, dari semua data yang ada peneliti membuat sebuah
kesimpulan yang ringkas namun kompleks mengenai pembahasan
permasalah yang ada.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Profil Perpustakaan Umum Kota Depok26
Perpustakaan Umum Kota Depok berdiri sejak tahun 2008. Pada saat
itu perpustakaan yang terletak di Jalan Margonda Raya Depok No.54 masih
bergabung dengan gedung kantor arsip yang berada di samping Masjid Baitul
Kamal Kota Depok. Pada saat itu fasilitas gedung masih belum memadai.
Lalu, sejak tahun 2015 Perpustakaan Umum Kota Depok resmi berpindah ke
gedung baru yang berada di depan dekat pintu gerbang Balai kota Depok
dengan ruangan dan fasilitas yang lebih baik.
Peresmian gedung Perpustakaan Kota Depok bertepatan dengan HUT
Kota Depok yang ke-16 tahun yang diresmikan langsung oleh Bapak
Nurmahmudi Ismail selaku Walikota Depok. Perpustakaan yang beroperasi
dengan sistem perpustakaan terbuka ini memiliki luas tanah kurang lebih
sekitar 4.472,72 m dan luas gedung kurang lebih 3.824,42 m. Perpustakaan
Umum Kota Depok memiliki tiga lantai utama yang dioperasikan untuk
fungsi sebagai berikut
a. Lantai 1
- Loby Utama
- Gedung Teater
- Ruaang bermain balita
26
Junita, Winda, ―Sejarah Singkat Perpustakaan umum Kota Depok,‖ Depok Corner,
Perpustakaan Umum Kota Depok, 2015, http://kap.depok.go.id/depokcorner/pojok_depok.
31
- Ruangan Lansia
b. Lantai 2
- Ruang sirkulasi
- Ruang loker
- Ruang baca Umum
- Ruang baca anak
- BI Corner
- Ruang referensi
- Ruang layanan pembuatan kartu anggota
c. Lantai 3
- Kantor pegawai
- Ruang audio visual
- Ruang teater
- Ruang penyimpanan arsip
2. Visi dan Misi
Visi
Terwujudnya pelayanan di bidang kearsipan dan perpustakaan
yang edukatif, rekreatif dan prospektif.
Misi
1. Mewujudkan sistem tatakelola kearsipan sebagai sumber
informasi, bukti sejarah, bukti hukum, bukti penyelenggaraan
pemerintahan serta sumber penelitian.
32
2. Mewujudkan pelayanan bidang perpustakaan yang edukatif,
rekreatif dan entertainment berbasis teknologi informasi.
3. Mewujudkan kemampuan pengelolaan dan pengolahan data
penyelenggaraan pemerintahan yang baik melalui e-government.
3. SDM dan Struktur Organisasi
Pustakawan dan staff yang bekerja di Perpustakaan Umum Kota
Depok merupakan bagian dari kantor arsip dan perpustakaan kota Depok.
Secara keseluruhan, jumlah sumber daya manusia Perpustakaan Umum
Kota Depok adalah 22 orang. Dari total tersebut terdiri dari 9 PNS dan 13
non PNS dengan 2 orang berlatar pendidikan S2, 7 orang S1 perpustakaan, 5
orang S1 non perpustakaan, 2 orang lulusan D3, dan 6 orang lulusan
SMA/K sederajat.
33
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN
4. Layanan Perpustakaan
a. Jam Pelayanan27
27
Putra, Rizky Dewa, ―Mengintip Koleksi 21.325 Judul Buku di Perpustakaan Umum kota
Depok,‖ Depok24Jam, September 2019, https://www.depok24jam.com/2019/09/19/perpustakaan-
umum-kota-depok/.
KEPALA DINAS
HJ. SITI CHAERIJAH AURIJAH, S.PD, MM
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
HANI HAMIDAH S.SOS, MM
SUB BAG
KEUANGAN
BIDANG PEMBINAAN,
LAYANAN,
PEMANFAATAN DAN
JASA ARSIPARIS
BIDANG
PERPUSTAKAAN
BIDANG
PENGELOLAAN
ARSIP
SEKSI
PENGOLAHAN
ARSIP DINAMIS
SUB BAG
UMUM DAN PEP
SEKSI
PENGOLAHAN
ARSIP STATIS
SEKSI LAYANAN,
PELESTARIAN, DAN
KERJASAMA
PERPUSTAKAAN
SEKSI DEPOSIT,
AKUISISI DAN
PENGOLAHAN
BAHAN PUSTAKA
SEKSI LAYANAN,
PEMANFAATAN
DAN JASA
KEARSIPAN
SEKSI
PEMBINAAN
34
Tabel 1: Jam Layanan Perpustakaan
Hari Buka Tutup
Senin 08.00 1.00
Selasa 08.00 15.00
Rabu 08.00 15.00
Kamis 08.00 15.00
Jumat 08.00 16.00
Sabtu 08.00 19.30
Minggu 08.00 15.00
Hari Libur
Nasional
Tutup Tutup
b. Layanan Keanggotaan
1) Syarat-syarat menjadi anggota
Kartu anggota perpustakaan dibedakan menjadi 4 kategori
a) Kategori Karyawan (PNS Kota Depok)
- Foto Copy KTP/SIM
- Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan
dengan benar dan lengkap sesuai dengan identitas yang
ada.
b) Kategori Umum
- Warga Kota Depok
35
- Foto Copy KTP/SIM
- Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan
dengan benar dan lengkap sesuai dengan identitas yang
ada.
c) Kategori Mahasiswa
- Foto Copy KTP/SIM
- Foto Copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
- Surat Keterangan Aktif Kuliah dari Kampus
- Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan
dengan benar dan lengkap sesuai dengan identitas yang
ada.
d) Kategori Pelajar
- Foto Copy Kartu Tanda Pelajar/ Kartu NISN/ Biodata
Raport/ Kartu Keluarga/ Kartu Identitas Anak
- Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan
dengan benar dan lengkap sesuai dengan identitas yang
ada.
2) Tahapan menjadi anggota perpustakaan
- Mengisi Formulir Pendaftaran yang telah disediakan
- Menyerahkan kepada petugas dan pengunjung menunggu di
ruangan hingga namanya dipanggil oleh petugas.
- Menunjukkan kartu identitasnya yang asli (KTP, Kartu
Pelajar, atau KTM—disesuaikan dengan data yang telah diisi
pada formulir oleh pengunjung).
36
- Kemudian, setelah proses verifikasi data selesai, pengunjung
akan diambil gambarnya (difoto) untuk dicantumkan di kartu
anggotanya.
- Selesai difoto, pengunjung kembali menunggu di luar
ruangan untuk menunggu pencetakan kartu anggotanya.
- Jika kartu anggota sudah selesai dicetak, petugas akan
memanggil nama pengunjung untuk menyerahkan kartu
anggota Perpustakaan Umum Kota Depok.
c. Layanan Sirkulasi
Sirkulasi merupakan salah satu layanan perpustakaan yang
memungkinkan pemustaka melakukan peminjaman dan pengembalian
buku. Layanan sirkulasi merupakan layanan utama di Perpustakaan
Umum Kota Depok. Layanan ini meliputi:
d. Layanan peminjaman buku
Pemustaka dapat meminjam buku setelah terdaftar menjadi
anggota Perpustakaan Umum Kota Depok. Pemustaka dapat memilih
dan mengambil sendiri buku yang diinginkan. Pemustaka dapat
meminjam maksimal buku 2 (dua) eksemplar buku dengan jangka
waktu 7 hari dengan membawa kartu anggota. Peminjaman koleksi
tidak dapat diwakilkan, hanya orang yang bersangkutanlah yang dapat
meminjam buku di perpustakaan dengan membawa kartu tanda
anggota Perpustakaan Umum Kota Depok.
e. Layanan pengembalian buku
Pemustaka menyerahkan buku yang akan dikembalikan kepada
petugas sebelum atau sesuai tanggal buku harus kembali. Untuk
37
pengembalian koleksi yang dipinjam dapat diwakilkan oleh orang lain
jika yang bersangkutan tidak dapat mengembalikannya langsung. Dan
untuk menjaga kedisiplinan, keterlambatan pengembalian buku akan
dikenakan sanksi yaitu berupa skorsing (suspend) peminjaman.
f. Layanan perpanjangan peminjaman buku
Perpanjangan peminjaman buku maksimal satu kali dengan
jangka waktu satu minggu (7 hari) dengan ketentuan buku tersebut
belum melebihi batas waktu peminjaman.
Adapun sanksi keterlambatan pengembalian bahan pustaka:
- Terlambat 1 hari tidak dapat meminjam selama 1
minggu;
- Terlambat 2 hari tidak dapat meminjam selama 2
minggu;
- Terlambat 3 hari tidak dapat meminjam selama 3
minggu;
- Terlambat lebih dari 3 hari dinon-aktifkan
keanggotaannya sementara selama 1 bulan;
Pemustaka yang terlambat mengembalikan bahan pustaka/buku
lebih dari 3 kali dicabut keanggotaannya. Pemustaka yang dicabut
keanggotaannya, dapat mendaftar ulang kembali setelah yang
bersangkutan mengembalikan seluruh bahan pustaka/buku, membuat
surat pernyataan tidak mengulangi pelanggaran lagi, dan telah habis
masa berlakunya kartu pinjam. Jika buku yang dipinjamkan rusak
38
ringan akibat pemakaian, maka pemustaka harus memperbaiki buku
tersebut.
Pemustaka yang melakukan pelanggaran ringan yang dilakukan
lebih dari 2 kali akan dikenakan sanksi berupa pencabutan status
keanggotaan selama 1 bulan. Setiap pemustaka yang menghilangkan
buku atau merusak buku (rusak berat) baik disengaja maupun tidak,
pemustaka wajib mengganti buku dengan judul yang sama atau subjek
yang sama. Masa tenggang penggantian buku 7 hari dari tanggal
pengembalian. Apabila buku tidak diganti hingga masa tenggang
habis, maka status keanggotaan pemustaka dicabut.
5. Tata Tertib
a. Pengguna fasilitas Perpustakaan Umum Kota Depok adalah
seluruh masyarakat
b. Pemustaka (pengguna perpustakaan) wajib mengisi buku
kunjungan;
c. Pemustaka wajib menitipkan tas, jaket, jas dan semua barang yang
tidak diperlukan di tempat penitipan kecuali barang-barang
berharga wajib dibawa dan dijaga sendiri;
d. Pemustaka wajib menjaga kesopanan, ketertiban, dan ketenangan;
e. Pemustaka tidak diperkenankan merokok di dalam gedung
perpustakaan;
f. Pemustaka tidak diperkenankan makan dan minum di dalam
gedung perpustakaan;
39
g. Pemustaka tidak diperkenankan mengambil, mencuri, membawa
buku atau barang-barang yang ada di Perpustakaan Umum Kota
Depok tanpa izin pengelola perpustakaan.
h. Pemustaka tidak diperkenankan mengambil gambar tanpa seizin
petugas perpustakaan
i. Pemustaka wajib berpakaian rapi, dan sopan;
j. Pemustaka dapat memanfaatkan fasilitas Hotspot sesuai dengan
waktu layanan perpustakaan dan ditempat yang disediakan;
k. Pemustaka dapat mengambil sendiri bahan pustaka yang
dibutuhkan dan setelah selesai menggunakan bahan pustaka
diletakkan di atas meja buku (drop box) yang telah disediakan;
l. Koleksi referensi, koleksi khusus (Depok Corner) maupun terbitan
berkala hanya dapat dibaca ditempat (tidak dipinjamkan dan atau/
dibawa pulang);
m. Setiap peminjaman bahan pustaka wajib memiliki dan
menunjukkan Kartu Tanda Anggota Perpustakaan yang masih
berlaku dan dilarang menggunakan Kartu Anggota Perpustakaan
orang lain;
n. Kartu Tanda Anggota Perpustakaan berlaku selama 5 (lima) tahun
dan dapat diperpanjang kembali;
o. Pemustaka yang menghilangkan kartu perpustakaan akan
dikenakan skorsing pembuatan kartu anggota selama 2 bulan;
p. Pemustaka yang menghilangkan kartu perpustakaan lebih dari 2
(dua) kali, dicabut keanggotaannya;
40
q. Dicabutnya keanggotaan di Perpustakaan tidak menggugurkan
kewajiban mengembalikan pinjaman buku;
r. Peminjaman Bahan Pustaka/Buku maksimal 2 (dua) eksemplar
setiap kali pinjam selama 7 hari dan dapat diperpanjang maksimal
1 (satu) kali.
6. Koleksi Pustaka dan Fasilitas Perpustakaan
Koleksi pada perpustakaan umum kota Depok awalnya terdapat
12.000 buku dengan 4.500 judul buku yang dikoleksi. Kemudian pada
tahun 2016 ada penambahan koleksi buku, dan kini ada sekitar 39.000
eksemplar buku. Selain koleksi umum, tersedia juga koleksi media lainnya
seperti:
- Surat kabar
- Majalah
- Buletin
- Tabloid
- Buku cerita anak-anak
- Komik, novel
- dan lainnya.
Dan selain itu, Perpustakaan Umum Kota Depok mempunyai koleksi
non tercetak seperti CD film edukasi. Yang nantinya akan ada 500 judul
film edukasi yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Fasilitas perpustakaan diantaranya :
- Gedung perpustakaan
- Ruang baca ber- AC (untuk umum: anak-anak, pelajar dan dewasa)
41
- Katalog (OPAC)
- Koleksi bahan bacaan
- Ruang baca berkapasitas 50 orang
- Hot Spot Area (Internet Online) gratis
B. Hasil Penelitian
Peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang didapat dari observasi,
wawancara dan tinjauan literatur mengenai ―Strategi Branding Perpustakaan
Umum Kota Depok‖. Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan keseluruhan
strategi branding dari setiap elemen-elemen yang ada di Perpustakaan Umum
Kota Depok. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut,
1. Strategi Branding Perpustakaan Umum Kota Depok
Berdasarkan teori dari Carly Stagg mengenai strategi branding
berdasarkan 7 komponen evolusi merek, maka hasil penelitian yang
didapat adalah sebagai berikut,
a. Memiliki Tujuan yang Terarah
Memiliki tujuan yang tepat akan menghasilkan strategi
branding yang terarah. Bu Novi dalam wawancaranya
menyampaikan bahwa tujuan fungsional Perpustakaan Umum
Kota Depok adalah memberikan pelayanan yang rekreatif,
edukatif dan prospektif, sedangkan tujuan intensionalnya adalah
untuk mendukung wacana walikota depok untuk menjadi
smartcity.
42
“Perpustakaan ini memiliki tujuan untuk mewujudkan visi
dari Perpustakaan, jadi tujuan perpustakaan umum ini
memberikan layanan yang rekretif, edukatif dan prospektif.
Sedangkan tujuan lain dalam tolak ukur keberhasilan
adalah menjadi salah satu sarana mewujudkan Kota
Depok menjadi smartcity seperti yang diungkapkan
Walikota Depok”.28
Program smartcity atau kota cerdas sedang digencarkan
oleh Kota Depok dan konsepnya masih disusun. Radar
Depok.com menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Depok sedang
menyusun rencana induk pembangunan ―Kota Cerdas‖ untuk
mematangkan dan mengimplementasikan programnya.29
Dari
tujuan Perpustakaan Umum ini maka proses pelaksanaan tujuan
terus berlangsung dengan brand identity yaitu mengenalkan
identitas perpustakaan ini beserta tujuannya.
Bagian layanan dan fasilitas dikembangkan untuk
menjadikan Perpustakaan Umum Kota Depok sebagai sarana
rekreatif dan edukatif serta memiliki prospek yang bagus
kedepannya. Hal ini selaras dengan pernyataan Bu Irma perihal
pencapaian tujuan perpustakaan. Berikut hasil wawancara dengan
Bu Irma,
“Kita mengenalkan tentang perpustakaan ini termasuk
tujuannya dan manfaatnya. Pengenalannya bisa dari mulut
28
Sri Noviningsih, Wawancara Pribadi, 18 Juni 2019 29
―Masterplan depok Smart City Mulai Disusun,‖ Radar Depok, November 2019,
https://radardepok.com/2019/07/masterplan-depok-smart-city-mulai-disusun/.
43
ke mulut lalu dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan perpustakaan dan minat baca. Kami diuntungkan
pula dengan keberadaan tempat di lingkungan yang
strategis. Setelah mengetahui keberadaannya lalu mereka
bisa menikmati layanan-layanan perpustakaan. Barulah
masuk kepada strategi kedua yaitu memperbaiki dan
menambah layanan yang ada, memperbanyak koleksi dan
terus meningkatkan fasilitas yang ada.”30
Pernyataan strategi untuk mencapai tujuan juga
disampaikan oleh Bu Novi dengan kesaksian sebagai berikut
“Kami terus berusaha dalam pelasksanaan tujuan, bisa
dilihat dari perpustakaan yang memiliki fasilitas-fasilitas
yang rekreatif, edukatif dan prospektif seperti ruang
bermain balita, ruang lansia, lalu layanan ruang baca
anak-anak, layanan ruang koleksi dengan buku yang
semakin banyak, depok corner dan BI corner, layanan
sirkulasi dan serta layanan perpustakaan keliling.”31
b. Konsistensi
Konsistensi menjadi kunci keberhasilan suatu organisasi.
Nilai suatu merek akan dilihat dari bagaimana kekuatan
konsistensi mereka di mata masyarakat. Strategi Perpustakaan
Umum Kota Depok dalam menjaga konsistensi di masyarakat
yaitu dengan bekerja maksimal dalam segala lini. Saat ini
30
Irmasari, Wawancara Pribadi, 02 Juli 2019 31
Sri Noviningsih, Wawancara Pribadi, 18 Juni 2019
44
perpustakaan menjaga konsistensi dengan pendisiplinan para
staff dalam waktu, perbanyak koleksi setiap tahunnya, dan terus
memberikan layanan yang bersifat turun ke lapangan.
Berikut hasil yang disampaikan Bu Irma sebagai
pendukung pernyataan tersebut,
“Pertama harus disiplin, jika perpus mulai buka jam 8
maka staff dan pustakawanya harus juga tepat waktu.
Perbanyak juga dari buku-bukunya, datang ke masyarakat
untuk memberikan bantuan ke kelurahan berupa buku dan
lemari untuk taman baca masyarakat serta bisa juga
bantuan untuk fasilitator mendongeng”32
Hal serupa juga disampaikan oleh Bu Novi dalam
pernyataannya sebagai berikut,
“Yang pertama kerja yang simultan, continue atau tidak
putus, kerja cerdas dan kerja tuntas. Artinya kerja
maksimal di semua bidang dan tidak bisa menunggu bola
namun juga menjeput bola untuk
membranding/mempromosikan perpustakaan sehingga
tidak hanya menunggu pengunjung datang namun juga
mengajak pengunjung untuk datang”33
c. Menguasai Emosional Pemustaka
Pemahaman emosional pemustaka sangat penting guna
memberikan kepuasan kepada pemustaka ketika berada di
32
Irmasari, Wawancara Pribadi, 02 Juli 2019 33
Sri Noviningsih, Wawancara Pribadi, 18 Juni 2019
45
perpustakaan. Strategi yang dipakai oleh Perpustakaan Umum
Kota Depok yaitu dengan branding penguatan ekuitas merek.
Branding yang digunakan Perpustakaan Umum Kota Depok
dalam menguatkan ekuitas merek terbagi menjadi tiga bagian
yaitu,
a. Tempat yang strategis dan memiliki fasilitas yang yang
memadai
Perpustakaan Umum Kota Depok berlokasi di tengah
Kota Depok dan satu lingkungan dengan Pemerintahan Kota
Depok. Hal ini memudahkan bagi masyarakat yang ingin
berkunjung karena memiliki akses yang sama serta lebih
familiar. Lokasi di wilayah pemerintahan juga menjadikan
staff dan PNS sebagai target ―pasar‖ yang berpeluang besar
mengunjungi perpustakaan di sela-sela waktu istirahat.
Lokasi yang berada di tengah kota, membuat jalur
transportasi menjadi mudah. Selaras dengan yang
dilontarkan Sifa salah satu pelajar yang menjadi pengunjung
perpustakaan.
“Salah satu kelebihan dari perpustakaan ini, lokasinya
mudah, banyak angkot yang lewat jadi lebih enak dan
terjangkau. Kekurangannya dari wifinya kadang susah
diaksses”.34
34
Sifa Kamilah, Wawancara Pribadi, 17 Juli 2019
46
Fasilitas merupakan salah satu daya tarik yang
membuat sebuah brand menjadi terkenal. Seperti contohnya,
jika seseorang ingin membeli sebuah mobil maka mereka
akan melihat fasilitas-fasilitas apa saja yang terdapat di
dalam mobil tersebut. Begitupula pada perpustakaan, salah
satu daya tarik pemustaka untuk mengunjungi perpustakaan
adalah fasilitasnya. Salah satu best reader 2019 Nesya Mega
Pertiwi menjelaskan bahwa kelebihan yang membuatnya
senang berada di Perpustakaan adalah fasilitas Perpustakaan
Umum Kota Depok. Berikut penjelasannya
“Ruangan yang cukup nyaman dan mumpuni untuk
dijadikan perpustakaan umum dan cukup sejuk untuk
membuat orang yg gemar membaca singgah lebih
lama, meja dan kursi di dalamnya juga cukup
nyaman ditempati. Layanan internetnya kurang
memadai untuk ukuran perpustakaan milik
pemerintahan kota dan pc/komputer juga sangat
dibatasi fungsinya, berbeda jika dibandingkan
dengan perpusat UI, bagian arsipnya saya rasa
masih kurang banyak terutama arsip tentang rumpun
Kota Depok”35
Gedung Perpustakaan Umum Kota Depok ini memiliki
3 lantai di dalamnya terdapat berbagai fasilitas ruangan
35
Nesya Mega Pertiwi, Wawancara Pribadi, 26 Mei 2020
47
seperti ruang baca dan koleksi, ruang referensi, ruang baca
anak, depok corner, BI corner, ruang bermain balita,ruang
lansia, ruang auditorium, ruang sirkulasi, dan ruang staff
serta pustakawan. Fasilitas yang lengkap merupakan nilai
lebih bagi perpustakaan terutama pada kebermanfaatan dan
kenyaman dalam memanfaatkan perpustakaan.
Adapun fasilitas lain di Perpustakaan Umum Kota
Depok yang dapat menunjang kredibilitas perpustakaan adalah
sebagai berikut
b. Datang ke masyarakat dengan promosi langsung
Promosi merupakan salah satu cara untuk menguatkan
branding. Turun langsung ke masyarakat akan membuat
No. Data yang
dibutuhkan Keterangan
1 Jumlah Buku 39.130 eksemplar
2 Judul Buku 18.938 eksemplar
3 Koleksi CD 110 judul
4 Majalah 19 judul
5 Surat Kabar 16 judul
6 Fasilitas Ruangan Ber-AC
Free Wifi
Ruang Koleksi Referensi
Ruang Baca dan Sirkulasi
Ruang Teater
Perpustakaan Keliling
OPAC
Ruang Balita dan Lansia
Ruang Baca anak
Depok Corner
48
pemustaka atau calon pemustaka merasa senang.
Perpustakaan Umum Kota Depok melakukan kegiatan
promosi langsung dengan empat cara yaitu pameran,
perpustakaan keliling, lomba-lomba, dan merapikan
perpustakaan sekolah. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Bu
Irma perihal kegiatan promosi langsung yang dilakukan
Perpustakaan Umum Kota Depok.
“Kegiatan promosi kita pertama ada pameran baik
di dalam maupun di luar, lalu perpustakaan keliling,
lomba-lomba dan kegiatan membantu merapikan
perpustakaan sekolah”. 36
Adapun penjelasan rinci mengenai kegiatan promosi
yang dilakukan oleh perpustakaan umum kota depok adalah
1. Perpustakaan Keliling37
Perpustakaan keliling merupakan kegiatan
promosi untuk memperkenalkan perpustakaan kepada
masyarakat Depok yang domisilinya jauh dari lokasi
perpustakaan. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang
wilayahnya belum bisa menjangkau perpustakaan dapat
membaca dan merasakan adanya perpustakaan.
Perpustakaan Umum Kota Depok secara umum
memiliki 4 bus untuk perpustakaan keliling, namun yang
beroperasi baru 3 bus karena keterbatasan petugas dalam
36
Irmasari, Wawancara Pribadi, 02 Juli 2019 37
Irmasari, Wawancara Pribadi, 02 Juli 2019
49
operasionalnya. Perpustakaan keliling dilakukan
seminggu dua kali yaitu pada hari senin dan kamis.
Petugas yang melayani perpustakaan keliling dalam 1
bus yaitu 2 orang yang terdiri dari 1 driver non ASN dan
1 ASN.
Perpustakaan keliling dapat menjangkau seluruh
tempat seperti sekolah, puskesmas, pasar, dan
lingkungan lainnya. Pemustaka dari perpustakaan
keliling ini tersebar ke seluruh lapisan masyarakat.
Gambar 4.1: Perpustakaan Keliling Kota Depok
ketika CFD38
2. Pameran39
Perpustakaan Umum Kota Depok mengikuti
pameran yang diadakan baik di dalam maupun di luar
lingkungan Pemerintahan Kota Depok. Secara khusus
38
Depok.com. Perpustakaan Keliling Depok. https://depokita.com/events/perpustakaan-
keliling-depok-2-2019-12-08/ 39
Irmasari, Wawancara Pribadi, 02 Juli 2019
50
pameran dilakukan dua kali dalam setahun, namun tidak
menutup kemungkinan Perpustakaan Umum Kota
Depok mengadakan pameran pada acara-acara tertentu
lainnya. Pameran secara khusus dilakukan di dalam
lingkungan Pemerintahan Kota Depok seperti pameran
buku ketika berlangsungnya kegiatan Perayaan HUT
Depok dan hari kunjung perpustakaan. Sedangkan untuk
pameran lain biasanya berlangsung di luar perpustakaan
tergantung pada undangan event-event tertentu seperti
event e-literasi dan diskusi buku se-Jawa Barat.
Pameran diadakan dengan maksud seruan agar
lebih menguatkan budaya membaca serta
memberitahukan dan menyebarluaskan informasi
mengenai Perpustakaan Umum Kota Depok.
Gambar 4.2: Stand Perpustakaan Umum kota Depok di
Pameran Festival Literasi Jawa Barat40
3. Lomba-Lomba
40
Radar Depok.com. Diskarpus Terus Dorong Minat Baca.
https://www.radardepok.com/2019/04/diskarpus-terus-dorong-minat-baca/
51
Lomba yang diadakan Perpustakaan Umum Kota
Depok dikhususkan untuk pelajar SMP, SD, dan PAUD.
Kegiatan yang dilakukan di Perpustakaan Umum Kota
Depok ini tujuannya tak hanya untuk berkompetisi,
namun partisipan dan penonton yang hadir dapat
mengenal dan mencintai perpustakaan sejak dini.
4. Bantuan Merapikan Perpustakaan Sekolah
Bantuan merapikan perpustakaan sekolah
dikhususkan untuk Sekolah Menengah Atas dan
setaranya. Kegiatan ini berupa bantuan untuk melakukan
diklat untuk pustakawan sekolah serta bersama-sama
melakukan perbaikan baik dibidang klasifikasi buku
maupun bantuan koleksi dan rak buku.
c. Promosi melalui Media elektronik
Branding Perpustakaan umum lewat media elektronik
yaitu dengan e-book dalam website e-pusda dan website
depok corner. Keduanya merupakan website yang disediakan
untuk masyarakat yang ingin mengetahui koleksi
Perpustakaan Umum Kota Depok dan juga informasi dasar
mulai dari sejarah, visi-misi, struktur organisasi, hingga
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum
Kota Depok.
Perpustakaan Umum melakukan branding dengan
media elektronik guna memiliki kedekatan dengan para
52
pembaca agar dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan
masyarakat akan kemajuan teknologi. Kebutuhan dan
kepuasan masyarakat akan promosi media sosial tersebut
akan mempengaruhi nilai perpustakaan menjadi lebih baik.
Gambar 3.2: website Depok.go.id/Depok Corner
Tak hanya berfokus pada branding penguat ekuitas
merek, pustakawan secara khusus mengutamakan etos kerja
3S yaitu senyum, sapa dan salam. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari informan,
“Selalu menjaga etos kerja 3s senyum sapa salam
jadi kalau ada yang lupa selalu diingatkan”41
41
Sri Noviningsih, Wawancara Pribadi, 18 Juni 2019
53
Kenyamanan menjadi nilai utama yang menentukan
emosional pemustaka. Kenyaman dari fasilitas Perpustakaan
Umum Kota Depok memberikan efek bagus kepada para
pemustaka dalam penguasaan emosinya. Hal ini didukung
oleh pernyataan dari Sifa sebagai salah satu pemustaka di
Perpustakaan Umum Kota Depok perihal kenyaman yang
merupakan dampak dari fasilitas memadai.
“Nyaman aja, ya enak gitu dari perpustakaannya, ac
nya dingin, bangkunya juga bagus, dan situasinya juga
gak bising”42
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Nesya Mega
Pertiwi selaku best reader kategori mahasiswa.
“Ruangannya cukup nyaman dan mempuni untuk
dijadikan Perpustakaan Umum dan juga sejuk
sehingga membuat pembaca menjadi singgah lebih
lama, meja dan kursi juga nyaman ditempati”43
d. Fleksibelitas dan Perkembangan Zaman
Melakukan perubahan kearah yang lebih baik untuk
mengikuti perkembangan zaman perlu dilakukan. Perubahan
tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang
semakin besar. Pasalnya jika perubahan tidak dilakukan maka
perpustakaan semakin ditinggalkan karena sudah tidak relevan
lagi.
42
Sifa Kamilah, Wawancara Pribadi, 02 Juni 2019 43
Nesya Mega Pertiwi, Wawancara Online, 12 Mei 2020
54
Perpustakaan Umum Kota Depok dalam melakukan
perubahan yaitu dengan meningkatkan fasilitas dengan promosi
digital, dengan e-book dan memperbanyak konten online seperti
artikel dan sebagainya. Perpustakaan Umum Kota Depok juga
memperbaharui sistem dari inlist 2 ke inlist 3, seperti yang
disampaikan Bu Irma dalam wawancaranya,
“Perbaikan fasilitas bukan hanya sekedar fisik tapi juga
bentuk promosi digital yang memang masih kita usahakan
yang memang masih dipegang oleh pihak ketiga untuk e-
book dengan e-pusda. Jadi kita berusaha berhubungan baik
dengan pihak vendor. Berlangganan lebih dari 1 website,
kan baru ada e-pusda dan baru 5000 buku. Kedepannya
akan terus diperbanyak digitalisasinya serta perpustakaan
dibuat lebih menarik jadi bisa jadi tempat hiburan bukan
hanya tempat baca saja jadi selain tempat pendidikan huga
untuk rekreasi”44
e. Keterlibata Staff
Keterlibatan staff dan pustakawan akan menentukan citra
pustakawan. Hal ini bersamaan dengan sikap yang ditunjukan
pustakawan akan memberikan kesan mendalam bagi pemustaka.
Perpustakaan Umum Kota Depok juga sangat memperhatikan hal
ini seperti yang disampaikan oleh para informan.
44
Irmasari, Wawancara Pribadi, 02 Juli 2019
55
Perpustakaan Umum Kota Depok dalam perannya
melakukan turun langsung ke lapangan tak hanya dalam kegiatan
di dalam perpustakaan mereka juga turun langsung dalam
kegiatan-kegiatan yang bersifat lapangan seperti penyuluhan,
perpustakaan keliling, pameran dan sebagainya. Bu Novi
menyampaikan dalam wawancaranya,
“kami melakukan secara langsung seperti di sirkulasi,
puslink, survey minat baca, pameran-pameran itu kita
langsung keep and taoch dengan pemustaka. Lalu
Minimal sebulan sekali rapat bulanan global untuk
evaluasi keseluruhan, kedua apel tiap hari di pagi hari
ada briefing per divisinya”45
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Bu Irma,
“Dalam memberikan informasi dan pelayanan,
menunjukan sikap kita dulu tidak boleh cemberut dan
jutek, memberikan informasi yang benar serta
bodylanguage yang baik secara keseluruhan serta
melakukan promosi yang baik”46
Kedua pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa
Perpustakaan Umum Kota Depok berusaha turun langsung untuk
memberikan citra yang baik kepada pemustaka dan masyarakat
untuk kenyamanan dan kepuasan mereka.
f. Loyalitas
45
Sri Noviningsih, Wawancara Pribadi, 18 Juni 2019 46
Irmasari, Wawancara Pribadi, 02 Juli 2019
56
Loyalitas pemustaka diperlukan untuk memanjangkan daur
hidup perpustakaan. Strategi yang dilakukan Perpustakaan umum
Kota Depok adalah service yang baik dalam pelayanan.
Perpustakaan Umum kota Depok juga memberikan reward
kepada pemustaka untuk mereka yang paling rutin mengunjungi
perpustakaan. Selaras dengan pernyataan Bu Irma mengatakan
dalam wawancaranya dalam menumbuhkan loyalitas
Perpustakaan Umum Kota Depok berfokus pada service
pelayanan yang maksimal.
“Menjaga image kalau perpustakaan adalah tempat yang
nyaman untuk mencari inspirasi belajar, nyaman untuk
orang belajar. Memberikan service yang memuaskan
sesuai dengan kebutuhan mereka”
Bu Irma juga menyampaikan beberapa hal dalam
melakukan strategi branding agar pemustaka memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap perpustakaan.
“Setahun sekali kita ada penghargaan bagi yang sering
mengunjungi perpustakaan pada ulang tahun Kota Depok
baik dari ASN dan pengunjung umum”
Dari kedua pernyataan tersebut Perpustakaan Umum Kota
Depok berupaya menumbuhkan dengan memberikan service
yang baik serta memberikan reward kepada masyarakat dengan 5
kategori berbeda. Adapun best reader tahun 2019 diberikan
dalam 5 kategori dengan pemenang sebagai berikut,
57
Tabel 2: Best Reader 2019
Kategori Pemenang
PNS Riana Choiriyatul Janah
Pelajar Laki-Laki Muhammad Jihad Insanulkarim
Pelajar Wanita Qhurun Lulu Um’Manun
Umum Ires Yulanda
Mahasiswa Nesya Mega Pertiwi
g. Kesadaran Kompetitif
Perpustakaan berkompetitif bukan pada perpustakaan lain
namun pada media lain yang membuat masyarakat lebih tertarik
pada hal-hal lain. Salah satu kompetitor terkuat perpustakaan
adalah media sosial dan internet. Senada dengan yang
disampaikan oleh Sifa yaitu,
“Sekarang semua informasi ada di internet kak, jadi
memang ketertarikan kami sebagi pelajar untuk
mengunjungi perpustakaan juga sangat kecil namun
memang saya suka ke perpus karena lebih efektif dan
nyaman untuk membaca buku”47
Strategi yang dilancarkan Perpustakaan umum kota Depok
untuk tetap bersaing yaitu dengan banyak mengupgrade fasilitas
47
Sifa Kamilah, Wawancara Pribadi 02 Juni 2019
58
dan sistem serta mengevaluasi pustakwan. Perpustakaan Umum
Kota Depok juga harus unik dan memiliki ciri khas sendiri untuk
mencirikan identitasnya. Adapun ciri khas yangsedang dibangun
Perpustakaan Umum Kota Depok yaitu kualitas layanan
perpustakaan keliling serta fasilitas layanan yang dijadikan
tempat rekreasi. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan dari Bu
Novi selaku pustakawan di Perpustakaan umum Kota Depok
“Mengupgrade dan mengevaluasi diri sendiri untuk tidak
ketinggalan zaman dan tidak tertinggal informasi dan
merubah aplikasi yang ada untuk menjadi yang lebih
baru, membuat inovasi baru dan itu kita sudah ke arah
sana seperti dari inlist 2 ke inlist 3. Dan juga dari
fasilitas salah satunya dari koleksi dari 25.000 judul ke
32.000 judul. Untuk hasilnya bisa dilihat dari Nilai
indeks kinerja kota depok mendapatkan nilai terbaik ke 2
se jawa barat jadi merupakan kebanggan bahwasanya
dalam kinerja Kota Depok di atas kota-kota lain, mungkin
itu juga termasuk dalam perpustakaan karena
perpustakaan merupakan salah satu yang mendukung di
dalamnya, dan nilainya keseluruhan kinerja dinas sudah
mencapai 78,80% jadi dikatakan sudah baik ”48
48
Sri Noviningsih, Wawancara Pribadi, 18 Juni 2019
59
Bu Irma juga menambahkan bahwa Perpustakaan umum
Kota Depok harus memiliki keunikan dan keunggulan yang bisa
menjadi daya tarik masyarakat. Berikut hasil wawancaranya,
“Selain dari informasi di websitenya diperbanyak dan
juga pelayanan dari pustakawan yang ditingkatkan, kita
harus memiliki keunkan sendiri. Kalau Perpustakaan
Umum Kota Depok sangat menonjolkan Perpustakaan
Keliling yang kegiatannya aktif dua kali dalam seminggu.
Lalu Kita memiliki gedung sendiri dan tempatnya
strategis. Se jawa barat menurut orang provinsi gedung
yang paling menonjol ini, mendapat peringkat ke 3 se
jawa barat dalam pemberian informasinya.”49
2. Hambatan melakukan branding
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan kepada
beberapa informan, maka hambatan dalam melakukan terbagi
menjadi dua hal yaitu keterbatasan akses dan kurangnya SDM.
1. Keterbatasan Akses
Kebebasan mengakses sistem dalam publikasi menjadi
salah satu kendala di Perpustakaan Umum Kota Depok. Tidak
semua akses internet dalam publikasi bisa diakses karena hanya
operator yang ditunjuk saja yang bisa mengaksesnya. Bu Novi
mengatakan dalam wawancaranya,
49
Irmasari, Wawancara Pribadi, 02 Juli 2019
60
“Dari segi fasilitas untuk mengakses internet dalam
publikasi data media online tidak semua pustakawan bisa
mengaksesnya, hanya operator saja yang sudah ditunjuk
baru bisa mengaksesnya”50
Keterbatasan akses internet menjadi sedikit kendala dalam
fleksibelitas memasukan dan pengaksesan data. Namun hal ini
akan dibicarakan lebih lanjut. Internal pustakawan berusaha
untuk membicarakan perihal kebebasan akses kepada pihak
terkait yang berhubungan dengan perizininan untuk lebih
membebaskan semua pustakawan di Perpustakaan Umum Kota
Depok bisa mengaksesnya.
2. Kurangnya SDM
Salah satu kegiatan branding Perpustakaan Umum Kota
Depok yaitu perpustakaan keliling. Namun terdapat sedikit
kendala dalam pengperasionalan perpustakaan keliling. Kendala
tersebut berupa keterbatasan operasional bus karena kurangnya
SDM untuk layanan perpustakaan keliling. Hal ini disampaikan
oleh Bu Irma dalam wawancaranya yaitu,
“Bus perpustakaan ada empat, sedangkan yang beroperasi
ada tiga bus karena kita masih kekurangan ASN”
Kurangnya SDM menjadi kendala dalam operasional bus
perpustakaan yang harusnya empat bus namun saat ini baru tiga
bus yang bisa dioperasikan.
50
Sri Noviningsih, Wawancara Pribadi, 18 Juni 2019
61
C. Hasil Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah didapatkan, maka hasil
pembahasannya adalah sebagai berikut,
1. Strategi Branding Perpustakaan Umum Kota Depok
Strategi branding yang dilakukan Perpustakaan Umum Kota
Depok berdasarkan hasil analisis dan teori dari Carly Stag yang
berjudul Brand Strategy 101: 7 Essential for Strong Company
Brading adalah sebagai berikut,
a. Tujuan
Memiliki tujuan perpustakaan adalah untuk mendefinisikan
positioning merek dan mengetahui sebab penciptaan merek.
Tujuan Perpustakaan Umum Kota Depok secara fungsional yaitu
memberikan pelayanan yang rekreatif, edukatif dan prospektif
yang selaras dengan visi dari Perpustakaan Umum Kota Depok.
Sedangkan tujuan intensionalnya adalah untuk mendukung
wacana Walikota Depok untuk menjadi smartcity.
Hasil dari memiliki tujuan yaitu memberikan gambaran
positioning. Potitioning yang didapat adalah keberhasilan dalam
menciptakan fokus pada benak pemustaka serta alasan yang kuat
mengapa pemustaka harus memanfaatkan produk perpustakaan.
Hal tersebut menjadikan positioning yang dilakukan
Perpustakaan Umum Kota Depok yaitu pada layanan yang
bersifat edukatif, rekreatif, dan prospektif. Hal ini memiliki ruang
62
lingkup pada keberhasilan visi dan misi perpustakaan. Secara
keseluruhan Perpustakaan Umum Kota Depok sudah memiliki
tujuan fungsional dan itensional yang sesuai dan terarah.
b. Konsistensi
Kunci eksistensi adalah menghindari hal-hal yang tidak
berkaitan dengan peningkatan nilai merek. Setiap elemen-elemen
perpustakaan harus bekerja secara harmonis dalam menjaga
konsistensinya. Strategi Perpustakaan Umum Kota Depok dalam
menjalankan konsistensinya yaitu dengan 3 hal yaitu
pendisiplinan para staff dalam waktu, perbanyak koleksi setiap
tahunnya, dan terus memberikan layanan yang bersifat turun ke
lapangan.
Konsistensi kerja para staff dengan cara pendisiplinan kerja
dalam hal waktu. Pendisiplinan staff perihal waktu merupakan
hal yang diperhatikan oleh Perpustakaan Umum dalam
menghindari pengenduran kualitas para staff. Perpustakaan
Umum Kota Depok buka pada pukul delapan pagi maka staff dan
pustakawannya harus tepat waktu juga agar ja buka perpustakaan
sebagaimana mestinya.
Perpustakaan Umum Kota Depok juga menambahkan
koleksi tiap tahunnya serta melakukan rapat mingguan tiap
minggunya untuk mengevaluasi dan membahas berbagai hal
mengenai perpustakaan guna terus menjaga dan menguatkan
konsistensinya.
63
Cara ketiga Pepustakaan Umum Kota Depok yaitu dengan
melakukan branding dengan kegiatan yang bersifat turun
langsung ke masyarakat. Kegiatan yang bersifat turun langsung
ke masyarakat juga merupakan salah satu menjaga kualitas
perpustakaan untuk terus mengenalkan dan mempromosikan
perpustakaan. Pustakawan dan staff ikut turun langsung ke
masyarakat seperti pameran dan perpustakaan keliling. Tak
hanya itu Perpustakaan Umum Kota Depok juga memberikan
bantuan berupa buku dan lemari serta fasilitator untuk
mendongeng ke taman baca di sekitaran Depok. Berdasarkan
ketiga hal tersebut Perpustakaan Umum tetap melakukan
konsistensi untuk memaksimalkan kegiatan branding
c. Menguasai Emosional Pemustaka
Penguasaan emosional pemustaka sangat penting dalam
menumbuhkan relasi yang kuat antara perpustakaan dan
pemustaka. Pustakawan harus memiliki sifat ramah, berpikiran
terbuka dan senang menolong sehingga akan tercipta kedekatan
emosional antara pemustaka dan pustakawan. Sedangkan
penampilan fisik yang dimaksud adalah bagaimana konsep
manajemen perpustakaan dalam memberikan layanan
perpustakaan dalam membangun emosional yang baik antara
pemustaka dan perpustakaan.
Strategi Perpustakaan Umum Kota Depok dalam
menguasai emosional pemustaka dengan dua cara yaitu etos kerja
64
3S pustakawan dan memaksimalkan penampilan fisik
perpustakaan dengan menguatkan ekuitas merek. Etos kerja 3S
yaitu dengan senyum, sapa dan salam. Etos kerja 3S ini dipakai
untuk memberikan kesan yang baik serta memberikan rasa
nyaman antara pemustaka dan pustakawan.
Penguatan ekuitas merek adalah penguatan dalam
mempengaruhi citra perpustakaan dari berbagai elemen atau
aspek. Strategi yang dilakukan Perpustakaan Umum Kota Depok
dalam menguatkan ekuitas merek terbagi menjadi tiga bagian
antara lain,
i. Tempat yang strategis dan memiliki fasilitas yang yang
memadai
Perpustakaan Umum Kota Depok memiliki akses
lokasi yang mudah karena berada di tengah Kota Depok
dan berada di lingkungan Pemerintahan Kota Depok.
Perpustakaan umum ini juga memiliki fasilitas-fasilitas
yang memiliki daya tarik dalam menguatkan brand.
Fasilitas tersebut antara lain,
No. Data yang
dibutuhkan Keterangan
1 Jumlah Buku 39.130 eksemplar
2 Judul Buku 18.938 eksemplar
3 Koleksi CD 110 judul
4 Majalah 19 judul
5 Surat Kabar 16 judul
6 Fasilitas Ruangan Ber-AC
Free Wifi
65
ii. D
a
t
a
n
g
ke masyarakat dengan promosi langsung
Kegiatan promosi langsung yang dilakukan
Perpustakaan Umum Kota Depok antara lain perpustakaan
keliling, pameran, lomba-lomba dan bantuan merapikan
perpustakaan sekolah.
iii. Promosi melalui Media elektronik
Branding Perpustakaan umum lewat media elektronik
yaitu dengan e-book dalam website e-pusda depok dan
website depok corner. Keduanya merupakan website yang
disediakan untuk masyarakat yang ingin mengetahui
koleksi Perpustakaan Umum Kota Depok dan juga
informasi dasar mulai dari sejarah, visi-misi, struktur
organisasi, hingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
Perpustakaan Umum Kota Depok.
Jika berdasarkan teori Carly Stagg, bahwa salah satu
komponen strategi branding adalah menguasai emosional
pemustaka, maka Perpustakaan Umum Kota Depok sudah
menguasai emosional pemustaka dengan kenyamanan yang
Ruang Koleksi Referensi
Ruang Baca dan Sirkulasi
Ruang Teater
Perpustakaan Keliling
OPAC
Ruang Balita dan Lansia
Ruang Baca anak
Depok Corner
66
dirasakan oleh pemustaka serta terdapat layanan perpustakaan
promosi langsung dan media sosial yang menjadi nilai lebih bagi
perpustakaan dalam mendapatkan kesan yang baik ke pemustaka,
namun juga masih belum sempurna karena bagi pemustaka yang
ingin menggunakan internet akses wifinya masih terhambat.
d. Fleksibilitas dan Perkembangan Zaman
Fleksibelitas merupakan penyesuaian terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan pemustaka. Perpustakaan harus mengikuti
perkembangan zaman dan melakukan perubahan agar tetap
relevan. Strategi Perpustakaan Umum Kota Depok dalam hal
fleksibilitas adalah dengan meningkatkan fasilitas promosi
digital. Perpustakaan Umum Kota Depok memperbaharui sistem
dari inlist 2 ke inlist 3 serta terus memperbanyak e-book yang
saat ini di e-pusda baru berjumlah 5.000 dan akan terus
bertambah.
e. Keterlibatan Staff/Pustakawan
Keterlibatan staff/pustakawan sangat penting dalam proses
branding. Staff yang turun langsung dan terlibat dengan
pemustaka akan mewakili kesan dari perpustakaan. Perpustakaan
Umum Kota Depok dalam perannya melakukan komunikasi
langsung kepada pemustaka dengan berbagai cara yaitu pada
layanan sirkulasi, perpustakaan keliling, pameran, lomba-loma
dan bantuan merapikan perpustakaan sekolah. Keterlibatan
staff/pustakawan dalam memberikan pelayanan juga harus
67
memiliki bahasa tubuh yang baik serta sikap yang menyenangkan
dan wajah yang tersenyum.
f. Loyalitas
Loyalitas pemustaka yang tinggi dapat menguntungkan
perpustakaan karena pemustaka akan memanfaatkan
perpustakaan secara terus menerus. Loyalitas pelanggan dapat
terjadi apabila pelanggan merasa puas karena harapannya sudah
terpenuhi melalui sebuah pengalaman, artinya pelanggan yang
merasa puas berpotensi untuk menjadi loyal.
Perpustakaan Umum Kota Depok sudah berusaha
melakukan strategi branding dalam segi menumbuhkan loyalitas
pemustaka. Perpustakaan Umum Kota Depok memakai tiga cara.
Cara pertama dengan menjaga image perpustakaan dengan
memberikan tempat membaca yang nyaman dengan fasilitas
koleksi, wifi, dan ac. Lalu yang kedua dengan memberikan
service yang baik dalam pelayanan dengan cara membantu
pemustaka yang ingin mendapatkan informasi dan memberikan
peminjaman gedung teater secara gratis. Cara menumbuhkan
loyalitas yang terakhir yaitu dengan cara memberikan reward
kepada 5 pemustaka yang paling sering mengunjungi
perpustakaan dengan kategori yang berbeda-beda.
g. Kesadaran Kompetitif
Peningkatan strategi dan menciptakan nilai yang lebih
besar diperlukan kesadaran kompetitif. Bidang perpustakaan juga
68
perlu bersaing agar terus berjalan sebagaimana mestinya. Strategi
yang dilakukan Perpustakaan Umum Kota Depok yaitu dengan
mengupgrade fasilitas dan sistem perpustakaan serta
menunjukkan keunikan dan keunggulan perpustakaan.
Fasilitas perpustakaan yang ditambah secara rutin yaitu
koleksinya dari 25.000 judul sekarang sudah 35.000 dan sistem
yang diperbaharui dari inlist 2 ke inlist 3. Keunikan dan
keunggulan yang dijadikan branding ialah perpustakaan
kelilingnya yang berjalan dua kali seminggu.
2. Hambatan Branding
Hambatan Perpustakaan Umum Kota Depok dalam melakukan
branding terbagi menjadi dua hal yaitu terbatasnya akses dan
kurangnya Sumber Daya Manusia
1. Keterbatasan Akses
Pustakawan di Perpustakaan Umum Kota Depok belum
semua bisa untuk mengakses internet untuk publikasi data
perpustakaan, karena hanya operator yang ditunjuk saja yang
dapat mengaksesnya. Namun hal ini akan dibicarakan lebih lanjut
oleh perihal kebebasan akses publikasi kepada pihak terkait yang
berhubungan dengan perizininan untuk lebih membebaskan
pustakawan di Perpustakaan Umum Kota Depok agar bisa
mengaksesnya.
2. Kurangnya SDM
69
Branding Perpustakaan Umum Kota Depok salah satunya
ialah perpustakaan keliling. Namun terdapat sedikit kendala
dalam pengoperasionalan perpustakaan keliling. Kendala tersebut
berupa keterbatasan operasional bus karena kurangnya SDM
untuk layanan perpustakaan keliling. Kurangnya SDM menjadi
kendala dalam operasional bus perpustakaan yang harusnya
empat bus namun saat ini baru 3 yang bisa dioperasikan.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil analisis dari penelitian Strategi Branding Perpustakaan
Umum Kota Depok ini terbai menjadi dua hal antara lain,
1. Strategi Perpustakaan Umum Kota Depok melalui komponen evolusi merek
dengan 7 hal yaitu tujuan, konsistensi, emosional pemustaka, fleksibelitas
dan perkembangan zaman, keterlibatan staff, loyalitas, dan kesadaran
kompetitif. Secara keseluruhan Perpustakaan sudah menerapkan strategi ini
dengan berfokus pada fasilitas dan layanan perpustakaan untuk memberikan
kenyaman kepada pemustaka walaupun belum maksimal karena akses wifi
yang terdapat di Perpustakaan Umum Kota Depok aksesnya masih belum
stabil.
2. Hambatan Perpustakaan Umum Kota Depok dalam melakukan branding
adalah keterbatasan pustakawan dalam akses internet untuk publikasi dan
kurangnya SDM dalam pengoperasionalan perpustakaan keliling.
B. Saran
Berdasarkasn haasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dari skripsi
yang berjudul Strategi Branding Perpustakaan Umum Kota Depok ini penulis
memberikan 2 saran antara lain,
1) Strategi branding Perpustakaan Umum Kota Depok harus terus
dipertahankan konsistensi kinerja pustakawan dan layanan
perpustakaannya. Fasilitas akses internet untuk pemustaka juga
71
distabilkan lagi jaringannya untuk membuat pemustaka lebih nyaman
sehingga strategi penguasaan emosional pemustakanya bisa berhasil.
2) Mengenai hambatan branding mengenai keterbatasan akses internet
bagi pustakawan bisa dibicarakan lebih lanjut kepada pihak yang
berkaitan dengan akses internet dan publikasi. Dari komunikasi
tersebut nantinya bisa dicarikan solusi terbaik agar pustakawan bisa
lebih mudah dalam mengakses internet. Perihal SDM yang ada bisa
dimaksimalkan dan lebih diperbanyak lagi untuk pemaksimalan
operasional bus purpustakaan keliling, sehingga pihak perpustakaan
bisa lebih merutinkan kembali kegiatan tersebut serta memberikan
pengarahan kepada pemustaka yang hadir dalam kegiatan lapangan
untuk datang ke Perpustakaan Umum Kota depok serta menjual sisi
baik dari perpustakaan terutama dari segi fasilitas dan layanan yang
bisa dijadikan referensi untuk rekreasi yang bersifat edukasi.
72
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, Nova, dan Renaldi. ―Peranan Promosi Perpustakaan terhadap Kunjungan
Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solok.‖ Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan dan kearsipan, Seri A, Vol.1, No.1 (2012).
Afriyani, Nova, dan Renaldi. ―Peran Promosi Perpustakaan terhadap Kunjungan
Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solo.‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan
dan Kearsipan, Seri A, Vol. 1, Nomor 1 (September 2012).
Ratna, Anisa Ayu, Muh. Bahruddin, dan Thomas Hanandry Dewanto.
―Perancangan Corporate Identity Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya
Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness.‖ Jurnal Desain
Komunikasi Visual Vol.4, No.2 (2015).
Anwar, Sudirman, Said Maskur, dan Muhammad Jailani. Manajemen
Perpustakaan. Riau: Indragiri Dot Com, 2019.
Aulia, Garnis. ―Ada Apa di Perpustakaan Umum Kota Depok?‖ Depok Pos, Juli
2017. http://www.depokpos.com/arsip/2017/07/ada-apa-di-perpustakaan-
umum-kota-depok/.
Cahyaningtyas, June, dan Sri Issundari. Place Branding dalam Hubungan
Internasional. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
Center for History and New Media. ―Panduan Cepat Memulai Zotero,‖ n.d.
http://zotero.org/support/quick_start_guide.
Depok Corner. ―Profile Perpustakaan umum Kota Depok.‖ Perpustakaan Umum
Kota Depok. Diakses 5 November 2017.
http://kap.depok.go.id/depokcorner/profil.
73
Dewi, Erna Ferrina. Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2008.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. Strategi Menaklukkan Pasar
melaluo Riset Equitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004.
Gunawan, Arie Indra. ―Pengaruh Brand Positioning terhadap Loyalitas Pelanggan
Surat Kabar Pikiran Rakyat.‖ Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi
Vol. 1, No. 2 (September 2013).
Hermawan, Rachman, dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan: Suatu
pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung
Seto, 2006.
Junita, Winda. ―Sejarah Singkat Perpustakaan umum Kota Depok.‖ Depok
Corner, Perpustakaan Umum Kota Depok, 2015.
http://kap.depok.go.id/depokcorner/pojok_depok.
Keller, Kevin Lane. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and
Managing Brand Equity. Third. New York: Pearson Education, 2008.
Knapp, Duane E. The Brand Promise. USA: McGraw-Hill., 2008.
Komariah, Neneng, Saleha Rodiah, dan Encang Saepudin. ―Emotional Branding
sebagai Upaya Pengembangan Kualitas Layanan Perpustakaan untuk
Meningkatkan Penggunaan Perpustakaan.‖ Department of Library and
Information Science, faculty of Communication Science, Universitas
Padjadjaran Vol. 2, No .2 (Juli 2016).
74
―Masterplan depok Smart City Mulai Disusun.‖ Radar Depok. November 2019.
https://radardepok.com/2019/07/masterplan-depok-smart-city-mulai-
disusun/.
Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito, 1988.
Nicolino, Praticia F. The Complete Ideal’s Guide Brand Management. Jakarta:
Prenada Media, 2004.
―peran promosi perpustakaan.pdf,‖ n.d.
Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Umum. Perpustakaan Nasional RI, 1999.
Rahmat, Pupu Saeful. ―Penelitian Kualitatif, Jurnal Equilibrium‖ Vol. 5, No. 9 (1
Juni 2009).
Purba, Yeriko Naektua. ―Perancangan Branding Lokananta Sebagai Digital
Library Pertama Museum di Indonesia.‖ Fakultas Seni Rupa Institut Seni
Indonesia Yogyakarta, 2015.
Putra, Rizky Dewa. ―Mengintip Koleksi 21.325 Judul Buku di Perpustakaan
Umum kota Depok.‖ Depok24Jam, September 2019.
https://www.depok24jam.com/2019/09/19/perpustakaan-umum-kota-
depok/.
Rangkuti, Freddy. Mengukur Efektifitas Program Promosi dan Analisis Kasus
Menggunakan SPSS. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.
———. The Power of Brands. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Santoso, Hari. ―Promosi sebagai Media Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah.‖
Perpustakaan Universitas Negeri Malang Vol. 1, No. 1 (April 2007).
75
Sri, Dewi Setiawati, Maya Retnasari, dan Diny Fitriawati. ―Strategi Membangun
Branding Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah.‖ Jurnal Abdimas
BSI Vol. 2, No. 1 (Februari 2019).
http://ejournal.bsi.aac.id/index.php/abdimas.
Stag, Carly. ―Brand Strategy 101: 7 Essential for Strong Company Brading.‖ Hub
Spot CRM, Oktober 2017.
https://blog.hubspot.com/blog/tabid/6307/bid/31739/7-components-that-
comprise-a-comprehensive-brand-strategy.aspx.
Stiff, Dan. Sell The Brand First: How to Sell Your Brand and Create Lasting
Customer Loyalty. USA: McGraw-Hill., 2006.
Strauss, Anselm, dan Juliet Corbin. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif:
Tatalangkah dan Teknik-tenik Teoritisasi Data. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sukmadinata. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Graha Aksara, 2006.
Sulistyo basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1993.
Susanto, A.B., dan Himawan Wijarnoko. Power Branding: Membangun Merek
Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Diedit oleh Abdul Rosyid dan
Irma Adriani R. Bandung: Quantum Bisnis dan manajemen, 2004.
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Sagung Seto, 2006.
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
76
Yudhanto, Yudho. Informations Technology Buisness Start-Up. Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2018.
Yusuf, Taslimah. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka,
1996.
Zahara, Zurni. ―Konsep Dasar Ilmu Perpustakaan.‖ USU Digitzed Library, 2004.
repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1798/perpus-
zurni3.pdf?sequence=1.
Lampiran
Foto-foto
Dokumentasi bersama salah satu Narasumber yaitu Sri Noviningsih S.Pd
Ruang layanan anak
78
Ruang layanan anggota
Koleksi koran
79
Layanan sirkulasi
Ruang baca perpustakaan
Transkip Wawancara
Informan: Sifa Kamilah Pengunjung Rutin Perpustakaan Umum Kota Depok
1. Tujuan utama kamu mengunjungi perpustakaan umum kota depok ini apa?
―Untuk meminjam buku untuk dibaca di rumah‖
2. Seberapa sering kamu mengunjungi perpustakaan umum ini?
―Bisa dua sampai empat kali perbulan‖
3. Kesan pertama kamu mengunjungi perpustakaan ini apa?
―Bagus sekali, dari situasinya, gak rame.. karena aku sukanya yang sepi-
sepi gitu‖
4. Pertama kali kamu mengetahui informasi mengenai perpustakaan umum
ini dari mana?
―Dari temen kak‖
5. Kamu tau layanan apa aja?
―Pinjem buku, ada layanan komputernya minjem internet‖
6. Tingkat layanan perpustakaan umum ini dari angka 1-100 mau dikasih
angka berapa?
―80 deh, baik-baik kaka-kakanya yang untuk minjem buku‖
7. Seberapa efektifnya branding di sini?
―Kayanya kurang deh kak, kurang promosinya‖
8. Kamu merasa nyaman gak sih kalau memanfaatkan perpustakaan umum
ini secara keseluruhan?
―Nyaman aja, ya enak aja gitu deket.. dari perpustakaannya ac nya gak
gerah, bangkunya juga bagus dah‖
81
9. Apakah kamu sudah merasa tercukupi terhadap kebutuhan informasi di
perpustakaan ini?
―Kayanya masih kurang lengkap‖
10. Kelebihan dan kekurangannya perpustakaan umum ini?
―Salah satu kelebihan dari perpustakaan ini lokasinya mudah, banyak
angkot yang lewat jadi lebih enak dan terjangkau. Kekurangannya dari
wifinya kadang susah diakses‖
Transkip Wawancara
Informan: Nesya Mega Pertiwi Informan dari Best Reader 2019 kategori
mahasiswa
1. Apakah kelebihan dari Perpustakaan Umum Kota Depok?
―Ruangannya cukup nyaman dan mempuni untuk dijadikan perpustakaan
umum, sejuk juga sehingga membuat pembaca singgah lebbih lama, meja
dan kursi juga nyaman ditempati‖
2. Apakah kelemahan dari Perpustakaan Umum Kota Depok?
―Kelemahannya, layanan internetnya kurang memadai untuk ukuran
perpustakaan milik pemerintahan kota dan pc/komputer juga sangat
dibatasi fungsinya, berbeda jika dibandingkan dengan perpusat UI, bagian
arsipnya saya rasa masih kurang banyak terutama arsip tentang rumpun
Kota Depok‖
Transkip Wawancara
82
Informan: Sri Noviningsih Pustakawan bagian layanan di Perpustakaan Umum
Kota Depok
1. Apakah tujuan umum dan tujuan khusus didirikannya Perpustakaan Umum
Kota Depok?
―Menurut saya kalau untuk tujuan umum Perpustakaan ini memiliki tujuan
untuk mewujudkan visi dari perpustakaan, jadi tujuan perpustakaan umum
ini memberikan layanan yang rekreatif, edukatif, dan prospektif.
Sedangkan tujuan lain dalam tolak ukur keberhasilan adalah menjadi salah
satu sarana mewujudkan Kota Depok menjadi smartcity seperti yang
diungkapkan Walikota Depok.‖
2. Apakah tujuan dari perpustakaan ini sudah berjalan dengan baik?
―Kami terus berusaha dalam pelasksanaan tujuan, bisa dilihat dari
perpustakaan yang memiliki fasilitas-fasilitas yang rekreatif, edukatif dan
prospektif seperti ruang bermain balita, ruang lansia, lalu layanan ruang
baca anak-anak, layanan ruang koleksi dengan buku yang semakin banyak,
depok corner dan BI corner, layanan sirkulasi dan serta layanan
perpustakaan keliling.‖
3. Apakah perpustakaan ini memiliki logo khusus?
―Dinas Perpustakaan Kota Depok tidak memiliki logo khusus, kita masih
sama satu logo pemerintah Kota Depok, hanya nama saja yang berbeda
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok‖
4. Apa hal yang paling ditonjolkan dan tergambarkan dari perpustakaan
umum ini?
83
―Fasilitasnya, gedung kita sendiri berpisah dengan layanan pemerintah
kotanya, kemudian fasilitasnya. kebetulan kita punya fasilitas terbaru dari
layanan umumnya ada ruang baca dari Bank Indonesia dan itu memang
koleksinya khusus dari hibah bank indonesia untuk perpustakaan umum
Kota Depok‖
5. Apa saja strategi perpustakaan umum kota depok dalam melakukan
branding perpustakaan?
―Branding di sini termasuk dalam pemasaran, periklanan maupun
promosi? Yang pertama mungkin promosinya dari e-book, kita punya link
e-pusda Kota Depok itu sendiri, kemudian pameran mau yang di dalam
atau di luar, kemarin kita ikut yang di jawa barat e-literasi sama diskusi
jawa barat, kalau yang di dalem ada pameran buku bersamaan dengan
HUT Kota Depok, lain juga ada lomba mewarnai tingkat TK, bercerita
tingkat sd, puisi untuk smp dan sma jd memang banyak kegiatan untuk
promosi selain website maupun langsung. Penggabungan antar dinas, kita
juga bekerjasama dengan dinas diskominfo perihal penggunaan mobil
mcap, mobile community acces public berbarengan dengan puslink itu
sendiri, dalam satu lokasi kita ada dua mobil, berarti kita sinergitas antara
dinas perpustakaan dengan dinas kominfo, kemudian dengan dukcapil
kemarin kita sudah buat mou untuk penggunaan data kependudukan secara
online, jadi ketika orang mendaftar sebagai anggota berarti kita bisa
mengambil data dari dukcapil berarti itu juga termasuk dalam sinergitas.
Fasilitas, kita ada ruang referensi ada beberapa buku ensiklopedi, jurnal,
majalah dan semuanya tidak bisa dipinjam kalau referensi, ada depok
84
corner, tentang sejarah kota depok, mba bisa lihat data-data dari dinas
yang dititipkan ke kita untuk koleksi.. di sebelah ada ruang baca umum
dan bi corner, sebelah sini ada ruang sirkulasi untuk peminjaman dan
pengembalian, kemudian di sebelah kiri ruang baca anak khusus untuk
anak-anak‖
6. Apa hambatan yang terjadi dalam melakukan branding?
―Yang pertama mungkin fasilitas ini yah pra sarana untuk internet tiak
semua pustakaan bisa mengakses hanya operator sendiri yang sudah
ditunjuk yang bisa mengakses‖
7. Upaya apasaja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut?
―Bernegosiasi dengan diskominfo untuk meminta akses agar pustakawan
bisa langsung promosi sendiri untuk langsung bisa mengakses perihal
publikasi‖
8. Bagaimana cara perpustakaan umum kota depok dalam menjaga
konsistensi di masyarakat?
―Yang pertama kerja yang simultan, continue atau tidak putus, kerja cerdas
dan kerja tuntas. Artinya kerja maksimal di semua bidang dan tidak bisa
menunggu bola namun juga menjeput bola untuk
membranding/mempromosikan perpustakaan sehingga tidak hanya
menunggu pengunjung datang namun juga mengajak pengunjung untuk
datang‖
9. Manfaat apasaja yang diberikan Perpustakan Umum Kota Depok kepada
masyarakat?
85
―Pertama adalah kecepatan menerima akses informasi, kedua meratakan
ketidakmampuan masyarakat dalam membaca atau kurang sumber baca
ketika kita datang dengan mobil pushlink kita amat terobati terutama ujung
cinere yang jauh dari pusat kota depok dan sambutannya ―wah ada mobil
perpustakaan ya wah asik nih bisa baca gratis nih‖ bisa menjadi
pengalaman unik nih meskipun hanya 1 tahun sekali karena jauhnya dan
banyaknya tempat yang harus dikunjungi. Biasanya mobil perpustakaan
akan menyambanginya pertama ada puskesmas, rumah tahanan Cilodong,
sekolah, FTBM, pasar, kelurahan, kecamatan, CFD di Grand Depok City
jadi kesemua aspek‖
10. Hasil apa yang diharapkan dari masyarakat yang memanfaatkan
perpustakaan umum ini?
―Diharapkan masyarakat lebih mengenal adanya perpustakaan Kota Depok
yang memang lokasinya bersamaan dengan Pemerintah Kota Depok itu
sendiri. Membatu masyarakat untuk lebih dapat gemar membaca demi
terciptanya Indonesia cerdas untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia itu
sendiri‖
11. Adakah data2 dari hasil tersebut?
―Saya bisa baca dari survey minat baca Kota Depok itu sudah mencapai 65
lebih yang dikatakan baik sebelumnya di bawah 65 sekitar 58 jadi naik dan
sudah cukup baik‖
12. Bagaimana upaya perpustakaan umum Kota Depok dalam memberikan
kenyamanan kepada para pemustaka?
―Pertama perbaikan fasilitas, kedua perbanyak koleksi‖
86
13. Bagaimana hasil dari upaya dari membuat nyaman tersebut?
- ―Pengunjung jadi lebih banyak‖
- ―Memberikan hiburan buat masyarakat, dan memberikan informasi
yang bermanfaat rasanya lebih dari sekedar materi karena happy
banget bisa membantu seseorang dalam menemukan dan memecahkan
sebuah masalah itu happy banget‖
14. Usaha apa saja yang dilakukan Perpustakaan Umum Kota Depok dalam
mengikuti perkembangan zaman?
―Perbaikan fasilitas bukan hanya sekedar fisik tapi juga bentuk promosi
digital yang memang masih kita usahakan yang memang masih dipegang
oleh pihak ketiga untuk e-book dengan e-pusda. Jadi kita berusaha
berhubungan baik dengan pihak vendor. Berlangganan lebih dari 1
website, kan baru ada e-pusda dan baru 5000 buku pengennya lebih dari
itu. Sarananya juga dibuat lebih menarik jadi bisa jadi tempat hiburan
bukan hanya tempat baca saja.. jadi selain tempat pendidikan uga untuk
rekreasi‖
15. Apakah staff perpustakaan turun langsung dalam komunikasi dengan
pemustaka?
―Hampir dilakukan secara langsung seperti di sirkulasi, puslink, survey
minat baca, pameran2 itu kita langsung keep and taoch dengan
pemustaka‖
16. Apa saja langkah perpustakaan dalam membimbing para staff agar
memiliki komunikasi yang baik dengan pemustaka?
87
―Minimal sebulan sekali rapat bulanan evaluasi untuk global keseluruhan,
kedua apel tiap hari di morning briefing yang urgent singkat per
divisinya‖
17. Langkah apa saja yang dilakukan staff perpustakaan agar memberikan
citra positif kepada pemustaka?
―Mungkin selalu menjaga etos kerja 3s senyum sapa salam jadi kalau ada
yang lupa selalu diingatkan‖
18. Bagaimana cara perpustakaan dalam menumbuhkan loyalitas pemustaka?
―Menjaga image kalau perpustakaan adalah tempat yang nyaman untuk
mencari inspirasi belajar, nyaman untuk orang belajar. Memberikan
service yang memuaskan sesuai dengan kebutuhan mereka‖
19. Adakah hambatan dalam menjaga dan meningkatkan loyalitas pemustaka?
―Banyaknya orang pasti ada tidak puasnya jika mereka memberikan
komplain jadi kita memberikan kertas, dan silahkan memberikan
komplainnya untuk evaluasi dan diberikan ke kepala bidang‖
20. Apa saja yang membedakan perpustakaan umum kota depok dengan
perpustakaan lainnya?
―Nilai indeks kinerja kota depok mendapatkan nilai terbaik ke 2 se jawa
barat jd merupakan kebanggan bahwasanya dalam kinerja kota deok di
atas kota-kota lain, mungkin itu juga termasuk dalam perpustakaan karena
perpustakaan merupakan salah satu yang mendukung di dalamnya, dan
nilainya keseluruhan kinerja dinas sudah mencapai 78,80% jadi dikatakan
sudah baik‖
88
21. Bagaimana strategi perpustakaan dalam meningkatkan nilai perpustakaan
agar tidak kalah bersaing dengan kompetitor lainnya seperti perpustakaan
laindan sumber informasi lain?
―Mengupgrade dan mengevaluasi diri sendiri untuk tidak ketinggalan
zaman dan tidak tertinggal informasi dan merubah aplikasi yang ada
untuk menjadi yang lebih baru, membuat inovasi baru dan itu kita sudah
ke arah sana, sudah dari inlist 2 ke inlist 3. Dan juga dari fasilitas salah
satunya dari koleksi dari 25.000 judul ke 32.000 judul‖
Transkip Wawancara
Informan: Irmasari Pustakawan Perpustakaan Keliling Kota Depok
1. Apakah tujuan umum dan tujuan khusus didirikannya Perpustakaan Umum
Kota Depok?
―Di Pemda harus ada perpustakaan yang mana perpustakaan didirikan
untuk masyarakat depok selain itu juga Kota Depok penyangga ibu kota
dimana harus memiliki perpustakaan karna depok masyarakatnya
heterogen banyak bukan dari satu suku karna masyarakatnya banyak yang
pendatang terutama dari jakarta, khususnya untuk pnsnya jadi kalau setiap
dinas mempunyai perpustakaan jadi kalau mencari data- data tentang Kota
Depok ya ada di sini‖
2. Bagaimanakah pelaksanaan tujuannya?
Apakah tujuan dari perpustakaan ini sudah berjalan dengan baik?
―Kita mengenalkan tentang perpustakaan ini termasuk tujuannya dan
manfaatnya. Pengenalannya bisa dari mulut ke mulut lalu dengan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perpustakaan dan minat
89
baca. Kami diuntungkan pula dengan keberadaan tempat di lingkungan
yang strategis. Setelah mengetahui keberadaannya lalu mereka bisa
menikmati layanan-layanan perpustakaan. Barulah masuk kepada strategi
kedua yaitu memperbaiki dan menambah layanan yang ada,
memperbanyak koleksi dan terus meningkatkan fasilitas yang ada.‖
3. Apakah perpustakaan ini memiliki logo khusus?
―Perpustakaan ini tidak ada logo khusus karena kita di bawah Pemda jadi
lamdanya Pemda Kota Depok‖
4. Apa hal yang paling ditonjolkan dan tergambarkan dari perpustakaan
umum ini?
―Yang paling ditonjolkan pertama ya gedungnya untuk masyarakat supaya
tau, mereka tau ini perpustakaan tapi mereka gatau dalamnya ini
perpustakaan apa, dan dari depok corneryang menunjang dan dari
koleksinya. Karena mereka tau kita dari promosi maka terlihat dari jumlah
pengunjung‖
5. Apa saja strategi perpustakaan umum Kota Depok dalam melakukan
branding perpustakaan? Branding di sini termasuk dalam pemasaran,
periklanan maupun promosi?
―Selain kita bikin leaflet untuk anak anak tk secara tercetak gurunya juga
kasiin dan kita ada perpustakaan keliling dari perpustakaan keliling ini
kita promosiin ini adalah kota depok punya perpustakaan dimana
perpustakaan itu milik masyarakat kota depok supaya mereka tau kalau
leaflet dan pamflet itu mereka akan berkunjung, kalau anak tk dan sd
kelas 1-2 dapat kita bimbing. Selain itu kegiatan promosi kita pertama ada
90
pameran baik di dalam maupun di luar, lalu perpustakaan keliling, lomba-
lomba dan kegiatan membantu merapikan sekolah. Nah kalo perpustakaan
keliling setiap hari senin sampai kamis ke sekolah bergantian jadwalnya,
petugasnya 1 orang dari ASN dan 1 lagi driver non ASN. Bus
perpustakaan keliling ada 4 dan yang beroperasi 3 karena masih kurang
SDM. Ditambah juga motor baca yang dioperasikan setiap hari ke taman
lembah gurame dan taman beji depok. Sedangkan pameran setahun dua
kali setiap HUT Depok dan hari kunjung perpustakaan‖
6. Apa hambatan yang terjadi dalam melakukan branding?
―Banyak, terkadang pesan kita tidak sampai, karena kita di perpustakaan
itu ke sekolah, lalu puskesmas dan pasar kita sudah promosiin menurut
kita sudah masuk namun tetap saja banyak pesan yang tidak sampai dan
ada yang cuek, karena baca banyak yang tidak disenangi orang, kita
datang saja belum tentu banyak yang baca apalagi jika harus ke
perpustakaannya. Lalu ada bedah buku baik tingkat sd mewarnai, lalu sd
bercerita, dan anak smp dan sma kita membantu menata karena mereka
naungannya di bawah provinsi. Lalu ada diklat untuk smp tiap tahun ada
untuk pengelola perpustakaan salah satunya untuk mengklasifikasikan,
SD untuk yang mengirimi surat ke kita maka bisa untuk dilakukan diklat‖
7. Upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut?
―Promosinya harus turun ke lapangan, pendekatan juga ke guru-guru
untuk memberitahu bahwa ada perpustakaan umum dan mengajak mereka
dan para murid untuk mengunjung dan juga bagi kita para pns juga bisa
memberikan informasi secara personal ke masyarakat, tetangga salah
91
satunya. Lebih efektif dari mulut ke mulut. kita sudah pernah mencoba
mempromosikan secara besar-besaran di lapangan kurang, yang dateng
hanya murid-murid smp, masyarakan hanya jalan saja padahal acara
bagus‖
8. Bagaimana cara perpustakaan umum Kota Depok dalam menjaga
konsistensi di masyarakat?
―Pertama harus disiplin, jika perpus mulai buka jam 8 maka staff dan
pustakawanya harus juga tepat waktu. Perbanyak juga dari buku-bukunya,
datang ke masyarakat untuk memberikan bantuan ke kelurahan berupa
buku dan lemari untuk taman baca masyarakat serta bisa juga bantuan
untuk fasilitator mendongeng‖
9. Manfaat apasaja yang diberikan perpustakan umum kota depok kepada
masyarakat?
―Banyak, salah satunya jika ada yang ingin mencari data-data tentang
depok maka di sini ada, dari statistik, wilayah, mata pencaharian, sejarah,
cerita yang terkenal dari depok, dan kita ada arsip bersejarah, jadi jika ada
yang menulusuri sejarah tentang kota depok maka harus menyerahkan
juga buku-bukunya. Mereka di sini bisa memakai gedung ini secara gratis
aulanya, untuk masyarakat sabtu-minggu, kalau senin-jumat khususnya
upd, organisasi perangkat daerah dan dinas-dinas. Selain koleksi buku,
depok corner dan bi corner, ada juga websitenya‖
10. Hasil apa yang diharapkan dari masyarakat yang memanfaatkan
perpustakaan umum ini?
―Ya sesuai dengan yang mereka butuhkan‖
92
11. Bagaimana upaya perpustakaan umum kota depok dalam memberikan
kenyamanan kepada para pemustaka?
―Pertama koleksi, lalu fasilitas, ruangannya, ac, dan wifinya dan beberapa
yang nanya. Pokoknya dari fasilitas, kita ada ruang anak, lansia, dan ada
ruang teater yang bisa kita lihat vidio edukasi anak-anak‖
12. Bagaimana hasil dari upaya dari membuat nyaman tersebut?
―Pengunjung bertambah setiap harinya mereka merasa betah, dengan
rekapan tiap bulan‖
13. Usaha apa saja yang dilakukan perpustakaan umum kota depok dalam
mengikuti perkembangan zaman?
―IT nya yah, kalau buku tercetak kadang-kadang malas baca jadi kita
berusaha untuk mendigitalisasi buku dan perbaikan website‖
14. Apakah staff perpustakaan turun langsung dalam komunikasi dengan
pemustaka?
―Turun langsung teritama dalam pelayanan sirkulasi, mereka yang suka
nanya kita bisa arahkan dan bisa dijawab langsung oleh kita‖
15. Apa saja langkah perpustakaan dalam membimbing para staff agar
memiliki komunikasi yang baik dengan pemustaka?
―Ada diklat, yang berbayar dan tidak berbayar, jadi dinas mempersilahkan
kita untuk pergi dengan surat tugas dari atasan jadi mereka bisa belajar
salah satunya perihal komunikasi. Kita juga ada apel setiap hari kalau ada
kekurangan disampaikan dan bisa dievaluasi juga sama briefing sebulan
sekali, ASN senin dan jumat apel‖
93
16. Langkah apa saja yang dilakukan staff perpustakaan agar memberikan
citra positif kepada pemustaka?
―Dalam hal memberikan informasi dan pelayanan, menunjukan sikap kita
dulu tidak boleh cemberut dan jutek, memberikan informasi yang benar
serta body language yang baik secara keseluruhan dan juga promosinya
yang baik‖
17. Bagaimana cara perpustakaan dalam menumbuhkan loyalitas pemustaka?
Setahun sekali kita ada penghargaan bagi yang sering mengunjungi
perpustakaan pada ulang tahun Kota Depok baik dari ASN dan
pengunjung umum‖
18. Adakah hambatan dalam menjaga dan meningkatkan loyalitas pemustaka?
―Kurangnya promosi dan daya tariknya, sulit sekali mengajak orang baca
dan berkunjung dibandingkan dengan melihat handphone‖
19. Apa saja yang membedakan perpustakaan umum kota depok dengan
perpustakaan lainnya?
―Gedungnya beda, tempatnya strategis.. se jawa barat menurut orang
provinsi gedung yang paling menonjol ini, perihal informasinya ke 3 se
Jawa Barat‖
20. Bagaimana strategi perpustakaan dalam meningkatkan nilai perpustakaan
agar tidak kalah bersaing dengan kompetitor lainnya seperti perpustakaan
laindan sumber informasi lain?
―Selain dari buku, dari informasi-informasi di websitenya diperbanyak
dan juga pelayanan dari SDM nya. Kalau SDM nya baik-baik kan enak‖