strategi implementasi akuntansi berbasis · pdf filepp nomor 71 tahun 2010 tentang sap...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
IMPLEMENTASI AKUNTANSI DAN PELAPORAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH PUSAT
________________, __Juni 2014 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Pengertian Akuntansi dan Akuntansi di Sektor Pemerintahan
Suatu ketrampilan dalam mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau perusahaan serta melaporkan hasil-hasilnya di dalam suatu laporan yang disebut sebagai laporan keuangan.
Suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau perusahaan yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi di antara berbagai alternatif tindakan.
Membantu manusia dengan informasi keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu dalam menggunakan benda-benda ekonomi yang langka dan yang memiliki alternatif penggunaan
Fungsi Akuntansi
Siklus Akuntansi
Bukti
Transaksi Jurnal
Buku
Besar
Neraca
Saldo
Jurnal
Penutup
Jurnal
Penyesuaian
Laporan
Keuangan
1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara:
Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa “Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan
dan belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16 Undang-
Undang ini dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas.”
2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara:
Pasal 70 ayat (2) menyatakan bahwa “Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan
dan belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 Undang-Undang ini
dilaksanakan selambat-lambatnya pada tahun anggaran 2008 dan selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran
berbasis kas.”
3. Kesepakatan DPR RI dan Pemerintah pada Rapat Konsultasi tanggal 25 September 2008, antara lain:
Pemerintah dan DPR menyepakati untuk memulai pelaksanaan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual, kemudian Pemerintah akan menyusun tahapan-tahapan dan persiapan-persiapan
akuntansi berbasis akrual
Dalam UU APBN TA 2009, informasi pos-pos akrual sudah harus disajikan meskipun dalam bentuk
lampiran (suplementary document)
4. PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP (Pengganti PP 24 Tahun 2005) mempertegas bahwa akuntansi
berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya untuk pelaporan keuangan tahun anggaran 2015.
4
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS
AKRUAL
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
• Pendapatan negara/daerah adalah hak pemerintah pusat/ daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
• Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih
Pasal 1
UU 17/2003
• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun
Pasal 36 ayat (1) UU 17/2003
• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya tahun anggaran 2008
Pasal 70 ayat (2) UU 1/2004
•Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan PP 24 Tahun 2005
• Mempertegas bahwa akuntansi berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya untuk pelaporan keuangan tahun anggaran 2015
PP 71 Tahun 2010
BASIS AKRUAL adalah suatu basis akuntansi di mana TRANSAKSI
EKONOMI ATAU PERISTIWA AKUNTANSI DIAKUI, DICATAT, DAN
DISAJIKAN dalam laporan keuangan PADA SAAT TERJADINYA
TRANSAKSI tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau
dibayarkan.
PENDAPATAN DIAKUI/DICATAT PADA SAAT TIMBULNYA HAK dan
tidak semata-mata pada saat kas masuk ke kas negara.
BELANJA DIAKUI/DICATAT PADA SAAT TIMBULNYA KEWAJIBAN
atau tidak selalu pada saat kas keluar dari kas negara.
Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan
mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat
kewajiban timbul.
6
DEFINISI DAN URGENSI AKUNTANSI BASIS AKRUAL
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
7
Basis Kas (Cash Basis of Accounting)
Basis Akrual (Accrual Basis Of Accounting)
Pencatatan pendapatan dan atau biaya dilakukan pada saat kas diterima oleh kas pemerintah (Kas Umum Negara) atau dibayarkan dari kas pemerintah (Kas Umum Negara).
Suatu transaksi ekonomi dan peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan saat kas/setara kas diterima atau dibayarkan.
Basis Akuntansi
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Keunggulan dan Kekurangan Basis Akrual
Kekurangan Keunggulan
Relatif lebih kompleks dibanding basis akuntansi kas maupun basis kas menuju akrual sehingga membutuhkan SDM dengan kompetensi akuntansi yang memadai
• Menghasilkan Laporan Keuangan yang lebih baik untuk pengambilan keputusan • Pengalokasian sumber daya dapat diketahui lebih akurat; • Penilaian kinerja yang lebih akurat dalam satu tahun pelaporan karena penilaian
kesehatan keuangan dikaitkan pada kinerja organisasi pemerintah; • Dapat menghasilkan nilai aset, kewajiban dan ekuitas yang lebih baik; • Pengukuran penilaian biaya suatu program/kegiatan yang lebih baik; • Sesuai Reformasi Manajemen Keuangan pemerintah yang diamanatkan UU; • Sesuai dengan international best practices, termasuk untuk kebutuhan Government
Finance Statistics-2001 (GFS 2001) yang berbasis akrual; • Mengakumulasi kewajiban pembayaran pensiun; • Menyelaraskan/Meratakan belanja modal dengan akuntansi penyusutan; • Mewaspadai risiko default hutang yang akan jatuh tempo bersanksi denda; • Memungkinkan perundingan dan penjadwalan utang yang mungkin tak mampu
dibayar di masa depan yang masih jauh, tanpa tergesa-gesa; • Permintaan hair cut apabila posisi keuangan terlihat tidak tertolong lagi menjadi masuk
akal di mata negara/lembaga donor; • Memberi gambaran keuangan lebih menyeluruh tentang keuangan negara dari sekadar
gambaran kas; • Mengubah perilaku keuangan para penggunanya menjadi lebih transparan dan
akuntabel.
PRAKTEK AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI DUNIA INTERNASIONAL
DAFTAR NEGARA-NEGARA YANG TELAH MENERAPKAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL:
No. Negara Catatan
1 Australia Akuntansi Akrual penuh, penyusunan Lap. Keu Konsolidasi sejak 1997
2 Kanada Akuntansi Akrual penuh, penyusunan Lap. Keu Konsolidasi sejak 2002
3 Selandia Baru Akuntansi Akrual penuh, penyusunan Lap. Keu Konsolidasi sejak 1992
4 Inggris Akuntansi Akrual penuh, penyusunan Lap. Keu Konsolidasi sejak 2006
5 Amerika Serikat Akuntansi Akrual penuh, penyusunan Lap. Keu Konsolidasi sejak 1998
6 Prancis Berpindah ke Akrual. Standar yang berlaku dalam proses pengembangan mengacu
pada IFRS, IPSAS
7 Yunani Menerapkan akuntansi akrual pada penyusunan laporan keuangan konsolidasian
8 Swiss Adopsi IPSAS efektif sejak tahun 2007
9 Swedia Menerapkan akuntansi akrual pada penyusunan laporan keuangan konsolidasian
10 Finlandia Menerapkan akuntansi akrual pada penyusunan laporan keuangan konsolidasian
11 Islandia Menerapkan akuntansi akrual pada penyusunan laporan keuangan konsolidasian
dengan beberapa elemen dalam basis kas
12 Italia Menerapkan akuntansi akrual pada penyusunan laporan keuangan konsolidasian
dengan beberapa elemen dalam basis kas
10
LRA
vs
LO
Penerimaan oleh BUN/BUD atau oleh entitas pemerintah
lainnya yang menambah SAL
dalam periode TA yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah
Hak pemerintah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih. Kekayaan Bersih
adalah Selisih Aset dengan Kewajiban
atau disebut dengan Ekuitas.
Pendapatan-LRA Pendapatan-LO
PERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASIS AKRUAL (PENDAPATAN)
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
11
LRA
vs
LO
Semua pengeluaran oleh BUN/BUD yang mengurangi SAL dalam periode TA
bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah
Kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.
Belanja-LRA Beban-LO
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
PERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASIS AKRUAL (BELANJA/BEBAN)
12 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
• Laporan Realisasi Anggaran
• Laporan Perubahan SAL (BUN) Laporan Pelaksanaan Anggaran
• Neraca
• Laporan Operasional
• Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas (BUN)
Laporan Finansial
• Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
UNSUR LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL
Laporan Keuangan Akuntansi Berbasis Akrual
PENTAHAPAN IMPLEMENTASI BASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH PUSAT
Akrual: Menggunakan Aplikasi SPAN
dan SAKTI
13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
2016
Akrual: Menggunakan Aplikasi SPAN
dan SAIBA
Implementasi
Akuntansi Berbasis Akrual Tahun 2015
14 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Tahun 2015
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Akuntansi Akrual
Komitmen pimpinan
K/L
Peningkatan kualitas
SDM
Penyiapan prasarana
dan regulasi
Sistem informasi
Komitmen Pimpinan
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Komunikasi aktif dengan pihak internal dan eksternal
terkait pelaksanaan Akuntansi berbasis akrual
Memotivasi staf dan lingkungannya untuk
implementasi SAP berbasis akrual
Fokus pada perbaikan berkelanjutan
Sarana Prasarana
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Penyediaan anggaran yang memadai
Menyediakan komputer, ruangan
dan prasarana lainnya
Menyediakan helpdesk untuk melayani pertanyaan satker
Sistem Informasi Akuntansi
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Inventarisasi proses bisnis dan jenis transaksi
termasuk PNBP
Menyusunan Kebijakan
Akuntansi K/L
Pembuatan Pedoman Penyusunan Laporan keuangan dan regulasi
akuntansi Lainnya.
19
19
PMK 213/PMK.05/2013
PMK 215/PMK.05/2013
PMK 219/PMK.05/2013
SAPP
Jurnal Standar
Kebijakan Akuntansi
PMK 214/PMK.05/2013 KepDirjen 224/PB/2014
Bagan Akun Standar
Perumusan regulasi/kebijakan
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Perangkat Hukum SAIBA
• Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual: Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-42/PB/2014 (pengganti Per 57/PB/2013)
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Kementerian Negara/Lembaga
20 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Penyiapan Informasi Teknologi
• Pembangunan SPAN dan SAKTI sebagai sistem yang terintegrasi
• Pengembangan SAI Eksisting menjadi SAI berbasis Akrual yang sesuai dengan SAP
• Penyediaan Penyuluh Trainer pada Kantor Pusat, Kantor Wilayah, BPPK, dan KPPN
• Penyediaan Helpdesk
21 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Latar belakang Pengembangan SAIBA
• Pada tahun 2014 SPAN sudah mulai diimplementasikan pada beberapa KPPN, sesuai tahapannya
• SAKTI belum diimplementasikan Tahun 2014,
• TA 2014 Kementerian Negara/Lembaga masih menggunakan SAI (SAKPA)
• Direktorat Jenderal Perbendaharaan diminta mengembangkan SAI yang menghasilkan Laporan keuangan berbasis Akrual.
22 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Pembangunan Aplikasi SAIBA
Aplikasi yang dibangun direncanakan:
1. SAIBA –Satker Menggantikan SAKPA
2. SAIBA – Wilayah menggantikan SAPPA-W
3. SAIBA – Eselon I Menggantikan SAPPA- E1
4. SAIBA – KL Menggantikan SAPA
23
Penyusunan Bisnis Proses
Pembuatan Program
Direktorat APK Direktorat SP
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Aplikasi akan terus dikembangkan agar:
1. Mudah diaplikasikan
2. Mampu menghasilkan semua laporan keuangan yang dibutuhkan
3. Sesuai dengan peraturan di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan
4. Terintegrasi dengan aplikasi yang lain (misalnya SIMAK-BMN).
5. Konsekuensinya Aplikasi SIMAK-BMN akan disesuaikan.
24
Pembangunan Aplikasi SAIBA
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Uji Coba dan Implementasi
• SAIBA telah diuji Coba mulai Awal Triwulan IV pada seluruh K/L
• Sehingga TA 2014 bisa menghasilkan Laporan CTA (menggunakan SAI) dan juga menghasilkan Laporan Akrual (menggunakan SAIBA).
• Laporan Akrual SAIBA belum diwajibkan (masih bersifat opsional) TA 2014.
• Laporan Akrual diwajibkan TA 2015.
25
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Sumber Daya Manusia
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Sosialisasi/bimtek/ pelatihan internal akuntansi berbasis
akrual
Sistem reward and punishment
sebagai dorongan untuk berprestasi
Bekerja keras, disiplin, loyalitas, profesionalisme
untuk mendukung keberhasilan
Duta Akrual: diprogramkan untuk menjadi agen perubahan untuk
akuntansi berbasis akrual.
KANTOR PUSAT DJPB
KONSEP SINERGI&INTEGRASI PROGRAM TRAINING AKRUAL
Upgrading
Dit. APK
Dit. TP
Setditjen
KANTOR VERTIKAL DJPB
(KANWIL/KPPN)
PPAKP
PENGAJAR PPAKP
SATKER K/L DAN SKPD
Sinergi dan Integrasi modul dan kegiatan
PUSDIKLAT/ KANTOR PUSAT K/L / AKADEMISI
Dit. APK:2013
BPPK 2014 >>
Training Training/ Pembinaan
Sosialisasi/ Training
Training/ Pembinaan
Tujuan: Pencapaian Standardisasi mutu modul dan kompetensi pegawai
Sosialisasi/ Training
Sinergi dan Koordinasi modul Sinergi dan Koordinasi modul
Stakeholders lain (a.l.
KSAP, IAI, Perguruan
Tinggi)
27
CAPACITY BUILDING
Duta Akrual
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Pegawai yang bertugas mensosialisasikan/ mempromosikan regulasi, kebijakan-kebijakan, meningkatkan kesadaran, manfaat terkait implementasi akuntansi akrual. Duta Akrual diharapkan mampu mempengaruhi karyawan untuk menciptakan dan meningkatkan kesadaran mensukseskan implementasi akuntansi akrual.
Kebutuhan Pengetahuan Akuntansi Akrual
• Pada Satker Satker hrs Paham Konsep Akrual
• Pada KPPN Seksi Vera harus mampu
membimbing Satker mitra kerja.
• Pada Kanwil DJPBN Kanwil membina KPPN, UAW, dan Pemda
• Pada Eselon I
• Pada K/L Membina Unit Vertikalnya masing-
masing
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (Konsolidasi)
LRA
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Neraca
Catatan atas Laporan keuangan
LRA
LPSAL
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Neraca
Laporan Arus Kas
Catatan Atas laporan Keuangan
29
Kementerian Negara/Lembaga LKPP
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
• Laporan Realisasi Anggaran
• Laporan Perubahan SAL Laporan Pelaksanaan Anggaran
• Neraca
• Laporan Operasional
• Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
Laporan Finansial
• Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
UNSUR LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL
Gambaran Umum Pelaporan Keuangan Berbasis Akrual
Laporan Realisasi Anggaran
Pengertian dan Tujuan
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode tertentu.
Manfaat Menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit- LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya Menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif
Struktur dan Isi
1. Pendapatan-LRA 2. Belanja 3. Transfer 4. Surplus/defisit-LRA 5. Penerimaan pembiayaan 6. Pengeluaran pembiayaan 7. Pembiayaan neto 8. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA /
SiKPA)
Illustrasi Format LRA
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Pengertian dan Tujuan
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan SAL hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Manfaat Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Struktur dan Isi
1. Saldo Anggaran Lebih awal 2. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih 3. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan 4. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
Sebelumnya 5. Lain-lain 6. Saldo Anggaran Lebih Akhir
Ilustrasi Format Laporan Perubahan SAL
NERACA
Pengertian dan Tujuan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu
Manfaat Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah pada tanggal tertentu.
Struktur dan Isi
1. Kas dan setara kas 2. Investasi jangka pendek 3. Piutang pajak dan bukan pajak 4. Persediaan 5. Investasi jangka panjang 6. Aset tetap 7. Kewajiban jangka pendek 8. Kewajiban jangka panjang 9. Ekuitas.
Illustrasi Format NERACA
Laporan Operasional
Pengertian dan Tujuan
disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle) sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat Menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
Struktur dan Isi
1. Pendapatan-LO 2. Beban 3. Surplus/Defisit dari operasi 4. Kegiatan non operasional 5. Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa 6. Pos Luar Biasa 7. Surplus/Defisit-LO
Illustrasi Format Laporan
Operasional
Laporan Arus Kas
Pengertian
• bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris
Tujuan
• memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan.
Manfaat
•Sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang.
•Alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
•Memberikan informasi dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).
Laporan Arus Kas
Aktivitas Operasi
Arus masuk kas
Arus keluar kas
Aktivitas Investasi
Arus masuk kas
Arus keluar kas
Aktivitas Pendanaan
Arus masuk kas
Arus keluar kas Aktivitas Transitoris
Penerimaan Perpajakan, PNBP, Hibah, Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi
Lainnya, Lain-lain, penerimaan dari pendapatan Luar Biasa, Transfer
Pembayaran Pegawai, Barang, Bunga, Subsidi, Hibah Bantuan Sosial, Lain-lain
dan Transfer
Penjualan Aset Tetap, Aset Lainnya, Pencairan Dana Cadangan, Penerimaan dari Divestasi dan Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas
Struktur dan Isi Laporan Arus Kas
Perolehan Aset Tetap, Aset Lainnya, Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan
Modal Pemerintah, Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas
Penerimaan utang luar negeri, utang obligasi, Penerimaan kembali pinjaman kepada
pemerintah daerah, Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara
Pembayaran pokok utang luar negeri, utang obligasi, Pengeluaran kas untuk
dipinjamkan kepada pemerintah daerah, Pengeluaran kas untuk dipinjamkan
kepada perusahaan negara
Illustrasi Format Laporan Arus Kas
(LAK)
Laporan Perubahan Ekuitas
Pengertian dan Tujuan menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Manfaat Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Struktur dan Isi
1. Ekuitas awal 2. Surplus/defisit-LO pada periode
bersangkutan 3. Koreksi-koreksi yang langsung
menambah/mengurangi ekuitas. 4. Ekuitas akhir
Ilustrasi Format Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan Atas Laporan Keuangan
Pengertian CaLK merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan dan oleh karenanya setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan. Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas
Manfaat Memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan
Tujuan Untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi keuangan pemerintah
Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatannya
Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih
Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan
Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan
Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
Struktur dan Isi pada CaLK
Kerangka Umum SAPP
SAPP
SAI (Kementerian/Lembaga)
SA-BUN (Kementerian Keuangan)
Kerangaka Umum SAPP………… (lanjutan)
SA-BUN
SiAP
SAUP
SIKUBAH
SAIP
SAPPP
SATD
SABS
SABL
SATK
SAPBL
Sistem Akt. Pusat
Sistem Akt. Utang Pemerintah
Sistem Akt. Hibah
Sistem Akt. Investasi Pemerintah
Sistem Akt. Penerusan Pinjaman Pemerintah
Sistem Akt. Transaksi ke Daerah
Sistem Akt. Belanja Subsidi
Sistem Akt. Belanja Lain-Lain
Sistem Akt. Transaksi Khusus
Sistem Akt. & Pelaporan Badan Lainnya
Kerangaka Umum SAPP………… (lanjutan)
SA
I Unit Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Unit Akuntansi dan Pelaporan Barang
Pembentukan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan /
Barang dibuat secara berjenjang dengan unsur vertikal
dan dapat disesuaikan dengan karakteristik entitas
Aplikasi
SAIBA
Aplikasi SAS
Aplikasi SIMAK
SPAN
OVERVIEW APLIKASI
Aplikasi
SAIBAW/ SAIBA E1 Apl. Persediaan
Rekonsiliasi
DIPA,SSBP,
SPM,SP2D
Da
ta P
ers
ed
iaan
Persediaan, Aset Tetap,
Aset Lainnya,Beban Persediaan.
Beban Penyusutan,
Koreksi Ekuitas
Penggabungan
Aplikasi Satker Aplikasi di KPPN
Aplikasi di Wilayah
Rekon Internal
JENJANG PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
• Penyusunan LK Secara Berjenjang
UAPPA-W
UAPPA-E1
UAPPA
UAKPA UAKPA UAKPA UAKPA UAKPA UAKPA UAKPA UAKPA UAKPA UAKPA
UAPPA-W UAPPA-W UAPPA-W UAPPA-W
UAPPA-E1 UAPPA-E1
Unit Organisasi Terima Proses Kirim Waktu Pengiriman
UAKPA - 12 April 2XX1
UAPPA-W 14 April 2XX1 6 hari 20 April 2XX1
UAPPA-E1 22 April 2XX1 4 hari 26 April 2XX1
UAPA 28 April 2XX1 8 hari 07 Mei 2XX1
Kemenkeu 07 Mei 2XX1
JADWAL PENYUSUNAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TRIWULAN I
2
Hari
2 Hari
2 Hari
JADWAL PENYUSUNAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Unit Organisasi Terima Proses Kirim Waktu Pengiriman
UAKPA - 12 Juli 2XX1
UAPPA-W 14 Juli 2XX1 6 hari 20 Juli 2XX1
UAPPA-E1 22 Juli 2XX1 3 hari 25 Juli 2XX1
UAPA 27 Juli 2XX1 4 hari 31Juli 2XX1
Kemenkeu 31 Juli 2XX1
JADWAL PENYUSUNAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SEMESTER I
2
Hari
2 Hari
2 Hari
JADWAL PENYUSUNAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Unit Organisasi Terima Proses Kirim Waktu Pengiriman
UAKPA - 12 Okt 2XX1
UAPPA-W 14 Oktober 2XX1 6 hari 20 Okt 2XX1
UAPPA-E1 22 Oktober 2XX1 5 hari 27 Okt 2XX1
UAPA 29 Oktober 2XX1 9 hari 07 Nop 2XX1
Kemenkeu 07 Nopember 2XX1
JADWAL PENYUSUNAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TRIWULAN III
2
Hari
2 Hari
2 Hari
JADWAL PENYUSUNAN DAN PENGIRIMAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
LAPORAN PSEUDO TAHUN 2015
DASAR HUKUM
S-9180/PB/2015 TENTANG PENYUSUNAN PSEUDO LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015
LATAR BELAKANG:
• Pemahaman Penyusun Laporan Keuangan atas Akuntansi Berbasis Akrual
• Pengunaan Aplikasi Baru (Persediaan, SIMAK-BMN dan SAIBA)
• Perbedaan Rekonsiliasi
No Hasil Telaah Pseudo LKKL
1. Perbedaan nilai Jumlah Aset dengan Jumlah Kewajiban dan Ekuitas pad Neraca beberapa KL /Neraca tidak balance
2. Beberapa akun pada Neraca dan Neraca Percobaan memiliki posisi saldo akun yang tidak normal debet/kreditnya
3. Ketidaksesuaian nilai akun Ekuitas Akhir pada LPE dan Neraca di beberapa KL
4. Masih terdapat akun Pendapatan yang Ditangguhkan pada Neraca
5. Terdapat realisasi beban pada LO yang tidak ada realisasi belanjanya pada LRA
6. Realisasi belanja tanpa pagu anggaran LRA
7. Terdapat akun pendapatan pajak dan hibah yang seharusnya tidak ad di KL
8. Akun “belum diregister” pada neraca tidak diungkapkan secara memadai di CALK
9. Terdapat uraian “null” pada Laporan Operasional
10. Terdapat akun “Selisih Revaluasi Aset Tetap” pada LPE tidak diungkapkan secara memadai di CALK
RANGKUMAN HASIL TELAAH PENYUSUNAN PSEUDO LKKL OKTOBER 2015
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Gedung Prijadi Praptosuhardjo I
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat Helpdesk : www.perbendaharaan.go.id
56
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN