strategi integrasi sains dan agama dalam pendidikan …
TRANSCRIPT
STRATEGI INTEGRASI SAINS DAN AGAMA DALAM
PENDIDIKAN ISLAM DI ERA 4.0
(Studi Kasus Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas IX
Gunung Sindur – Bogor )
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
(M.Pd) Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Robiatul Adawiyah
NIM: 218430238
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2020 M / 1442 H
STRATEGI INTEGRASI SAINS DAN AGAMA DALAM
PENDIDIKAN ISLAM DI ERA 4.0
(Studi Kasus Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas IX
Gunung Sindur – Bogor)
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
(M.Pd) Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Robiatul Adawiyah
NIM: 218430237
Pembimbing:
Dr. Syahida Rena, M.Ed.
Dr. Pahrurraji, M.Ud.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2020 M / 1442 H
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul STRATEGI INTEGRASI SAINS DAN
AGAMA DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI ERA 4.0 (Studi Kasus
Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas IX Gunung Sindur –
Bogor ) yang disusun oleh Robiatul Adawiyah dengan Nomor Induk
Mahasiswa (NIM) 218430238 telah melalui proses bimbingan dengan baik
dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan di
sidang munaqasah.
Jakarta, Senin 01 Desember 2020
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Syahidah Rena, M.Ed Dr.Pahrurraji, M.Ud.
Senin, 01 Desember 2020 Senin, 01 Desember 2020
iv
MOTTO
Mengingat Pesan dari Al-Marhum Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi
dengan menyebukan firman Allah SWT;
خر واليوم اله اسوة حسنة لمه كان يرجوا اللهلقد كان لكم فى رسول الله
كثيرا وذكر الله
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (Qs. Al
Ahzab [33] ; 21).
Lalu beliau berkata ;
Tetaplah berjuang di bumi yang kau pijak demi menegakkan agama yang
kau genggam karena hidup mu di dunia tidak lama. Dan berdaganglah
dengan Allah karena dengan begitu kalian tidak akan rugi Sesungguhnya
Pendidikan itu pengajaran, pembentukkan, pembiasaan, pengarahan,
pengawalan, pelatihan, penugasan dan diikuti uswatun hasanah.
Tetapi beliau berkata “Bagi saya banyak orang bertitel tanpa kualitas dan
banyak orang berkualitas tanpa title.”
v
بسم الله الرحمن الرحيم
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Ilahi Robbi atas ‘inayah-Nya yang
senantiasa melimpahan rahman dan rohimnya kepada seluruh mahluk-
Nya di semesta Alam. Sholawat serta salam terlimpahkan kepada junjungan
agung Rasulullah SAW. Pembawa risalah panutan umat. Penulisan tesis ini
merupakan kewajiban bagi seluruh mahasiswa untuk memperoleh gelar
Magister. Alhamdulillah penulisan tesis ini dapat selesai dengan dukungan
dari berbagai pihak
Tesis ini membahas tentang “Strategi Integrasi Sains dan Agama Islam
dalam Pendidikan Islam di Era 4.0 (Studi Kasus yayasan Darul Qur’an Mulia
Putri SMPIT Kelas IX Gunung Sindur – Bogor). Kesalahan dan dan
kekurangan merupakan hal yang berasal dari penulis. Sedangkan
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang turut serta
membantu dalam penulisan tesis ini. Terima kasih penulis sampaikan
kepada:
1. Rektor Institut Imu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Prof. Dr. Hj. Huzaemah
Tahido Yanggo, M.A., yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menuntut ilmu di kampus Pascasarjana IIQ Jakarta.
2. Wakil Rektor Bidang Akademik IIQ Jakarta, Dr. Hj. Nadjematul
Faizah., S.H., M.Hum. dan sebagai dosen penguji I, Yang telah
membimbing penulis selama kuliah di Pascasarjana.
3. Direktur Pascasarjana IIQ Jakarta Bapak Dr. KH. Muhammad Azizan
Fitriana, M.A., yang telah meluangkan waktu dan tenaga kepada
penulis untuk memberikan surat keterangan dan dukungan selama
penelitian berlangsung.
4. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Dr. KH.
Abdul Halim Sholeh,M.M., yang telah memberi semangat serta
memberikan nasihat – nasihat dalam menyempurnakan tesis ini.
5. Dosen penguji II, Dr. Muh. Ubaidillah Alghifary S., Lc, M.P.I yang
telah meluangkan waktunya untuk menguji penelitian ini.
6. Dosen Pembimbing I, Dr. Syahida Rena, M.Ed., yang telah
meluangkan waktuya untuk bersedia membimbing penelitian ini
hingga akhir penulisan tesis ini.
vi
7. Dosen Pembimbing II, Dr. Pahrurraji, M.Ud, yang telah meluangkan
waktuya untuk bersedia membimbing penelitian ini hingga akhir
penulisan tesis ini.
8. Seluruh dosen prodi program Pendidian Agama Islam pascasarjana
IIQ Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama
proses perkuliahan. Semoga ilmu yang penulis dapatkan bermanfaat
dan menjadi amal jariyah.
9. Kepala Perpustakaan IIQ Jakarta yang telah memberikan berbagai
fasilitas seperti reverensi buku dan wifi.
10. Seluruh staf Pascasarjana IIQ Jakarta yang telah membantu penulis
dalam proses administrasi penyelesaian tesis ini.
11. Pimpinan yayasan Darul Qur’an Mulia Putri di Gunung Sindur –
Bogor Bapak Dr. KH. M. Abdul Hasib Lc, M.A. dan beserta jajaran
guru – guru dan para staff akademik yang sudah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
12. Peserta didik dan wali murid yayasan Darul Qur’an Mulia Putri di
Gunung Sindur – Bogor khusus kelas IX telah memberikan
kontribusi dalam pengumpulan data penelitian ini.
13. Prof, Dr. Euis Amalia M.Ag sebagai inspirasi untuk mendalami
berbagai macam Metode tolls dalam penelitian.
14. Yang tercinta Ibunda Kamijah Nst, dan Ayahanda Amir Husin
Lubis,begitu pun Ibu Parida dan Ayah Ahmad Sulkat, dan Suami
tercinta Dr. Dedy Irwansyah S.E.I., M.A. dan anak-anakku Aisar
Mahfudz Irwansyah dan Rumaisyah Asheeqah Irwansyah, keluarga
besar kami kakak, adik semua yang sudah mendukung selesainya
tesis ini. Sudah memotivasi hingga kuliah S2 dan tesis ini dapat
diselesaikan
15. Serta teman-teman seperjuangan yang telah membantu selama
Pendidikan S2 di IIQ Jakarta. Kepada mereka semua penulis
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga.
16. Seluruh pihak yang mendoakan dan mendukung peneliti dalam
menyelesaikan penelitian ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu
persatu, namun tidak mengurangi rasa syukur dan terimakasih penulis
kepada semua nya. Semoga Allah SWT, membalas kebaikan semua.
vii
Pada akhirnya, penulis menyadari keilmuan dan wawasan penulis
masih belum sempurna, sehingga penelitian ini ada kekurangan, namun
peneliti berusaha untuk menyelesaikan tesis ini.
Penulis berharap penelitian ini dapat membantu para peneliti
selanjutnya dalam teori maupun metode penelitian walaupun masih banyak
terdapat kekurangan. Sehingga memohon maaf atas kekurangan yang tedapat
dalam tulisan dan penulis menerima kritik dan saran. Semoga penelitian ini
menjadi amal jariyah penulis dan seluruh elemen yang berkontribusi dalan
penelitian. Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka dengan sebaik –
baik balasan.
Jakarta, 03 Desember 2020
Penulis
Robiatul Adawiyah
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan tesis
di Program Pascasarjana IIQ, transliterasi Arab-Latin mengacu pada
berikut ini:
A. Konsonan
B. Vokal
ix
C. Kata Sandang
a) Kata sandang yang diikuti alif lam ( ال) qamariyyah. Kata
sandang yang diikuti oleh alif lam ( لا ) qamariyyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contohnya:
al - Baqarah : انبقزة
al-Madînah : انمديىت
b) Kata sandang yang diikuti alif lam ( لا ) syamsiyyah. Kata
sandang yang diikuti oleh alif lam ( لا ) syamsiyyah ditransliterasi
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai bunyinya
Contoh:
as-Sayyidah : انسيدة ar-rajul : انزجم
ad-Dȃrimî : اندارمي asy-syams : انشمس
c) Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan dengan
lambang (_ _), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda
tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di
tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang
yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:
Âmannȃ billȃhi ; أمىب ببلله
Âmana as-Sufahȃ‟u : آمه انسفهبء
Innaal-ladzîn : إن انذيه
x
‟wa ar-rukka : وانزكع
d) Ta Marb𝑢 thah (ة)
Ta Marb𝑢 thah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
al-Af`idah : الأفئدة
al-Jȃmi‟ah al-Islȃmiyyah: انجبمعت الإسلاميت
Sedangkan ta marb𝑢 thah yang diikuti atau disambungkan (di-washal)
dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi huruf “t”.
Contoh:
Âmilatun N𝑎 shibah‟: عبمهت وبصبت
al-Âyat al-Kubrȃ : الآيت انكبزى
e) Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan
kata sandangnya. Contoh: „Ali H>asan al-A>ridh, Khusus untuk
penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan
huruf kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan
seterusnya.
xi
DAFTAR ISI
Persetujuan Pembimbing ................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ ii
Pernyataan Penulis ............................................................................................................. iii
Motto ................................................................................................................................. iv
Kata Pengantar .................................................................................................................... v
Pedoman Transliterasi Arab – Latin ................................................................................ viii
Daftar Isi ............................................................................................................................ xi
Daftar Tabel .................................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ................................................................................................................. xiv
Daftar Grafik ..................................................................................................................... xv
Abstrak ............................................................................................................................ xvi
BAB I: PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 2
B. Permasalahan ....................................................................................................... 19
1. Identifikasi Masalah......................................................................................... 20
2.Pembatasan Masalah ......................................................................................... 21
3. Perumusan Masalah ......................................................................................... 21
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 21
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................................ 22
E. Kajian Pustaka / Penelitian Terdahulu Relevan ................................................... 23
F. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 28
BAB II: DISKURSUS INTEGRASI SAINS DAN AGAMA
DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI ERA 4.0. ............................................................ 30
A. Perdebatan Integrasi Ilmu Sains Dan Agama ............................................... 30
1. Reposisi Sains Dalam Agama Islam ............................................................... 33
2. Model Pengintegrasian Dalam Pendidikan ...................................................... 39
3. Sains Dalam Konteks Pendidikan Islam .......................................................... 46
B. Konseptual Integrasi ......................................................................................... 50
1. Potret Digital ................................................................................................... 51
2. DampakPendidikan Di Era Digital .................................................................. 53
3. Integralitisme Pendidikan Islam ...................................................................... 55
C. Komponen Utama Dalam Sistem Pendidikan ............................................... 59
1. Pandangan Al –Kailani Dalam Proses Pendidikan ......................................... 62
2. Pandangan Sofyan Mauri Dalam Proses Komponen
Pendidikan ........................................................................................................ 63
3. Pandangan Pasi Sahlberg Komponen Pendidikan ........................................... 69
xii
BAB III: METODE PENELITIAN............................................................................... 71
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 71
B. Metode Penelitian ......................................................................................72
1. Konsep Dan Variabel Penelitian ...........................................................72
2. Sampel Dan Populasi .............................................................................74
3. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................75
4. Keabsahan Dan Kreadibilitas .................................................................76
5. Analisa Data ...........................................................................................77 C. Penataan Timing Forum Group Discussion ......................................................... 83
D. Kegiatan BDR Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri ............................................. 84
BAB IV: PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ............................................ 94
A. Integrasi Sains Dan Agama Dalam Pendidikan Agama Islam
di Era 4.0 Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas
IX ........................................................................................................................ 94
1. Sistem Pendidikan Pesantren Terpadu DQM .................................................. 95
2. Hambatan Dan Tantangan Integrasi Sains dan Agama.................................. 103
3. Identifikasi Faktor Integrasi Sains dan Agama ............................................. 116
4. Implikasi Intgerasi Sains dan Agama ........................................................... 120
5. Model Integrasi Sains dan Agama ................................................................. 124
B. Strategi Integrasi Sains dan Agama Dalam Pendidikan Agama
Islam di Era 4.0 Melalui 4 Indikator Aspek Kurikulum, Aspek
Model Pembelajaran, Aspek SDM, Aspek Sarana Prasarana
Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas IX ....................................... 140
1. Klasifikasi Cluster Melalui ANP ................................................................... 141
2. Identifikasi Strategi Integrasi Sains dan Agama ............................................ 142
3. Draft Perbandingan Berpasangan Pada Setiap Cluster ANP ......................... 164
4. Implikasi Strategi Integrasi Sains Dan Agama ............................................. 194
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 203
B. Saran ...................................................................................................................... 204
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 205
Lampiran ....................................................................................................................... 211
Biografi Penulis ............................................................................................................ 218
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Timing FGD Bersama Yayasan Darul Qur’an Mulia .............................................. 79
Tabel 4.1. Kuesioner Strategi ANP ........................................................................................ 161
Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Prioritas Aspek Kriteria ........................................................... 100
Tabel 4.3. Bobot Alternatif Strategi ........................................................................................ 101
Tabel 4.4 Nilai W Keseluruhan SWOT-ANP ......................................................................... 102
Tabel 4.5 Kinerja Penyaluran Dana FLPP Tahun 2010-2015 ................................................ 106
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model Integrasi ................................................................................................... 30
Gambar 2.2. Pengembangan Kurikulum ................................................................................. 58
Gambar 3.1. Definisi Skala Penilaian Dan Skala Numerik ..................................................... 69
Gambar 3.2. Tahapan Pada Metode ANP ................................................................................ 71
Gambar 3.3. Kegiatan BDR ..................................................................................................... 76
Gambar 3.4. Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh ...................................................................... 76
Gambar 3.5. Kegiatan Santri.................................................................................................... 77
Gambar 3.6. Agenda Kegiatan Santriwati ............................................................................... 77
Gambar 3.7. Kegiatan Sekolah ................................................................................................ 78
Gambar 3.8. Jadwal Pelajaran.................................................................................................. 79
Gambar 3.9. Guru Piket ........................................................................................................... 82
Gambar 3.10 Kegiatan Ekstrakulikuler .................................................................................... 83
Gambar 4.1. Kegiatan Halaqoh................................................................................................ 96
Gambar 4.2. Kegiatan Halaqoh Semasa Pandemi ................................................................... 96
Gambar 4.3. Tahap Penelitian ANP ......................................................................................... 97
Gambar 4.4. Model Konseptual ............................................................................................. 102
Gambar 4.5 Sketsa ANP. ...................................................................................................... 116
Gambar 4.6. Draft Perbandingan ......................................................................................... 158
Gambar 4.7. Model In Put dan Out Put ................................................................................ 163
Gambar 4.8. Konseptual ANP ............................................................................................... 166
Gambar 4.9 Kegiatan Upacara .............................................................................................. 189
Gambar 4.10 Barisan Para Guru saat Upacara 17 .................................................................. 190
Gambar 4.11. Ruang Bagian Pelayanan .................................................................................. 191
Gambar 4.12. DQ Mart ............................................................................................................ 192
Gambar 4.13. ATM Center ..................................................................................................... 193
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Prioritas Integritas ............................................................................................... 169
Grafik 4.2. Prioritas Permasalahan Menurut Akademisi ....................................................... 171
Grafik 4.3. Prioritas Permasalahan Menurut Regulator ......................................................... 174
Grafik 4.4 Prioritas Permasalahan Menurut Praktisi ............................................................ 175
Grafik 4.5. Prioritas Strategi ................................................................................................. 181
xvi
ABSTRAK
Nama Robiatul Adawiyah, NIM (218430238). Judul Tesis “Strategi
Integrasi Sains Dan Agama Dalam Pendidikan Islam Di Era 4.0 (Studi
Kasus Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas IX Gunung
Sindur – Bogor)”. Program Pendidikan Agama Islam (PAI),
Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, tahun 2020.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui integrasi sains dan
agama dalam pendidikan Islam di era 4.0 di Yayasan Darul Qur’an
Mulia Putri SMPIT Kelas IX Gunung Sindur – Bogor dan untuk
mengetahui strategi integrasi di dalamnya melalui empat indikator,
yaitu aspek kurikulum, aspek model pembelajaran, aspek SDM, dan
aspek sarana prasarana.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-kualitatif
berdasarkan pada literature-literatur yang bertujuan untuk menemukan
strategi-strategi untuk integrasi sain dan agama dalam pendidikan Islam
di era 4.0. Proses penggalian data menggunakan metode Analytic
Network Process (ANP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). integrasi sains dan
agama dalam pendidikan Islam di era 4.0 di Yayasan Darul Qur’an
Mulia Putri SMPIT Kelas IX Gunung Sindur – Bogor adalah terdiri dari
tiga integrasi, yaitu: a. integrasi Yayasan tersebut dengan sekolah
terpadu yang di dalamnya ada tiga aspek; jasadiyah, fikriyyah, dan
ruhiyyah, b. integrasi kurikulum yang terdiri dari kurikulum diknas,
kurikulum pesantren, kurikulum tarbiyah, dan kurikulum Al-Qur’an, c.
integrasi keterpaduan antara orang tua murid dan guru, kurikulum, dan
konsep pendidikan, dan 2). strategi integrasi di dalam Yayasan tersebut
melalui empat indikator, yaitu aspek kurikulum, aspek model
pembelajaran, aspek SDM, dan aspek sarana prasarana adalah dengan
tujuh strategi, yaitu: a. mendorong pengembangan integrasi antara
keduanya di era 4.0, b. memilih pendidikan integrasi antara keduanya,
c. inovasi pengembangan model pembelajaran, d. memberikan edukasi
kepada SDM, e. memperkuat teknologi dan jaringan kepada instansi
pendidikan Islam, f. inovasi integrasi keduanya melalui projectly time,
dan g. memperkuat kompetensi SDM.
Kata Kunci : Strategi Integrasi, Sains Dan Agama, Pendidikan Islam
Di Era 4.0
xvii
الملخص
استراتيجية توحيد العلوم المعرفة " عنوان البحث،(218430238: رقم الطالبة)اسم رابعة الأدوية رسة دراسة مؤسسة دار القرآن موليا للبنات المد) .04 في العصر التربية الإسلاميةوالعلوم الدينية في
دراسة برنامج ". فصل التاسع غونوغ سندور بوغور (SMPIT) الإسلامية المتحدةتوسطةالم. 2020برنامج الدراسات العليا جامعة علوم القرآن بجاكرتا، سنة .التربية الإسلامية
التربية الإسلامية توحيد العلوم المعرفة والعلوم الدينية في والغرض في هذا البحث هو معرفة فصل الإسلامية المتحدةتوسطةرسة الم في مؤسسة دار القرآن موليا للبنات المد.04في العصر
التاسع غونوغ سندور بوغور ومعرفة استراتيجية توحيد بينهما فيها تمر بأربع علامات، تعني ناحية .منهج التدريس، و طراز التعليم، والموارد البشرية، و ناحية البنية التحتية
بطريقة كمية و نوعية تستندان إلى الآداب التي تهدف إلى إيجاد يستخدم هذا البحثوعملية . .04 في العصر التربية الإسلاميةالاستراتيجيات لتوحيد العلوم المعرفة والعلوم الدينية في
. استخراج المعلومات باستخدام طريقة عملية الشبكة التحليلية
التربية الإسلاميةتوحيد العلوم المعرفة والعلوم الدينية في . (1دلت نتائج البحث على أن فصل الإسلامية المتحدةتوسطةرسة الم في مؤسسة دار القرآن موليا للبنات المد.04في العصر
توحيد تلك المؤسسة بالمدرسة . أ: التاسع غونوغ سندور بوغور هو يتكون من ثلاث توحيدات، منهاتوحيد مناهج التدريس التي . المتحدة وفيها ثلاث ناحيات وهي جسدية، وفكرية، وروحية، ب
وتوحيد . تتكون من منهج إدارة التربية الوطنية، منهج المعهد، ومنهج التربية، و منهج القرآن، و جاستراتيجية توحيد . (2اتحاد بين أولياء الطلاب و المدرسين، ومنهج التدريس ، وفكرة التربية، و
بينهما في تلك المؤسسة تمر بأربع علامات، تعني ناحية منهج التدريس، و طراز التعليم، والموارد تشجيع توحيد بيهما في العصر . أ:بسبع استراتيجيات، تعني البشرية، و ناحية البنية التحتية هي
إعطاء التربية إلى الموارد . تجديد تطوير وحدة التعليم، د. اختار تربية توحيد بينهما، ج. ، ب.04تجديد التوحيد من . لمؤسسات التربية الإسلامية، و تقوية توحيد التكنولوجيا والشبكات. البشرية، ه
. تقوية كفاءة الموارد البشرية.خلال الوقت المتوقع، و ز
.04 في العصر التربية الإسلاميةاستراتيجية التوحيد، المعرفة والدينية، :الكلمات الرئيسية
xviii
ABSTRACT
Name Robiatul Adawiyah, NIM (218430238). Title of Thesis
"Strategy for Integration of Science And Religion in Islamic
Education In Era 4.0 (Case Study of Yayasan Darul Qur'an Mulia
Putri SMPIT Class IX Gunung Sindur – Bogor)". Islamic Religious
Education Program (PAI), Postgraduate Institute of Qur'anIc Sciences
(IIQ) Jakarta, in 2020.
The purpose of this research is to find out the integration of
science and religion in Islamic education in the 4.0 era at yayasan Darul
Qur'an Mulia Putri SMPIT Class IX Gunung Sindur – Bogor and to
know the integration strategy in it through four indicators, namely
curriculum aspects, aspects of learning models, hr aspects, and
infrastructure aspects.
This research uses quantitative-qualitative methods based on
literatures aimed at finding strategies for the integration of design and
religion in Islamic education in the 4.0 era. Data mining process using
Analytic Network Process (ANP) method.
The results showed that 1). integration of science and religion
in Islamic education in era 4.0 at Yayasan Darul Qur'an Mulia Putri
SMPIT Class IX Gunung Sindur – Bogor consists of three integrations,
namely: a. integration of the Foundation with integrated schools in
which there are three aspects; bodiesiyah, fikriyyah, and ruhiyyah, b.
integration of curriculum consisting of diknas curriculum, pesantren
curriculum, tarbiyah curriculum, and Qur'an curriculum, c. integration
integration between parents and teachers, curriculum, and educational
concepts, and 2). integration strategy within the Foundation through
four indicators, namely curriculum aspects, aspects of learning models,
hr aspects, and infrastructure aspects are with seven strategies, namely:
a. encouraging the development of integration between the two in the
era of 4.0, b. choosing integration education between the two, c.
innovation in learning model development, d. providing education to
HR, e. strengthening technology and networks to Islamic educational
institutions, f. integration innovation of both through projectly time ,
and g. strengthen human resources competencies
Keyword ; Integration Strategies, Science and Islamic Science,
Islamic Education in era 4.0.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai keunggulan yang dimiliki Islam tersebut, tentu
saja juga melibatkan peran pendidikan sebagai media pewarisan
tradisi keilmuan. Pendidikan diposisikan sebagai satu-satunya
pintu bagi siapapun, termasuk penguasa, untuk tetap
melestarikan kebesaran agama agung ini. Peran penguasa
sebagai pemegang kebijakan politik, menjadi sangat berarti
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.1
Pada zaman modern ini, pembuktian terhadap
kebenaran Islam dan kitab suci Al-Qur'an terus dilakukan.
Banyak sekali penelitian yang pada kesimpulannya menyatakan
bahwa Islam dengan Al – Qur'annya telah nyata sebagai agama
yang paling sempurna. Kajian arkeologi zaman modern telah
membuktikan kebenaran pemberitaan zaman purba dalam Al-
Qur'an. Dalam hal ini dapat dicontohkan hasil penelitian Mc
Evedy yang dikutip Umar Anggara tentang penyebaran manusia
setelah peristiwa Nabi Nuh.2
Maka dalam Islam pada abad pertengahan dikenal istilah
sains mengenai waktu-waktu tertentu banyak ajaran agama yang
pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan teknologi,
seperti menunaikan ibadah haji, berdakwah, semua itu
1 Mohammad Thoha, “Potret Sejarah Periode Klasik Sampai Abad
Pertengahan”, TadrîsVolume 8 Nomor 1 Juni 2013, h. 21.
2
membutuhkan kendaraan sebagai alat transportasi. Allah telah
meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam
Alquran, manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan
konsep dan teori yang sudah ada, antara lain sebagaimana firman
Allah Swt :
مىت وش ان اصتطعتم ان تىفذوا مه اقطار الض يمعشز الجه وال
والر اوفذوا ل تىفذون ال ض طهن
“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah,
kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS.
Ar-Rahman [55] ; 33)
Ayat di atas pada masa empat belas abad yang silam telah
memberikan isyarat secara ilmiyah kepada bangsa Jin dan
Manusia, bahwasanya mereka telah dipersilakan oleh Allah untuk
mejelajah diangkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan
dan kekuatan (sulthan). Kekuatan yang dimaksud di sini
sebagaimana di tafsirkan para ulama adalah ilmu pengetahuan
atau sains dan teknologi, hal ini telah terbukti di era modern
sekarang ini, dengan di temukannya alat transportasi yang
mampu menembus luar angkasa, bangsa-bangsa yang telah
mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknologi telah
3
berulang kali melakukan pendaratan di Bulan, Pelanet Mars,
Jupiter dan planet-pelanet lainnya.3
Menurut DEPAG, dalam Al-Qur’an terdapat kurang lebih
750 ayat rujukan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
sementara tidak ada agama atau kebudayaan lain yang
menegaskan dengan begitu tegas akan kepentingan ilmu dalam
kehidupan manusia. Ini membuktikan bahwa betapa tingginya
kedudukan sains dan ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an dan
memerintahkan kepada manusia untuk mendayagunakan potensi
akal, pengamatan, pendengaran, semaksimal mungkin.
Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang sangat
(bahkan paling) empatik dalam mendorong umatnya untuk
menuntut ilmu, bahkan al – Qur’an itu sendiri merupakan sumber
ilmu dan sumber inspirasi berbagai disiplin ilmu pengetahuan
sains dan teknologi. Al – Qur’an sendiri mengandung banyak
konsep-konsep sains, ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pujian terhadap orang-orang yang berilmu.
Allah SWT berfirman:
ا اذا قيل لـكم تفضحىا ى المج ش ا ضحىا يفضح ايها الذيه امىى
الذيه امىىا مىكم لـكم واذا قيل اوشزوا اوشزوا يز ع الل الل
ما تعم ىن والذيه اوتىا الع م ر ن والل
3 Sayyid Qutub, “Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan Dalam Al
Qur’an Dan Hadits” , Humaniora.vol.2 No.2 Oktober 2011: 1339-1350. h.
1340.
4
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan
kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah,
niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Mujaadilah [58]; 11),
Seiring perkembangan zaman, tantangan dan hambatan
pendidikan Islam juga terus mengalami perkembangan dan
perubahan. Era revolusi industri 4.0.4 membawa dampak yang
tidak sederhana, ia berdampak pada seluruh aspek kehidupan
manusia. Termasuk dalam hal ini adalah pendidikan. Era ini
ditandai dengan semakin sentralnya peran teknologi cyber dalam
kehidupan manusia. Maka tak heran jika dalam pendidikan
muncul istilah “pendidikan 4.0”.5
Sigit Priatmoko dalam penelitiannya6 memberikan solutif
kepada pendidikan Islam dalam menghadapi Era Revolusi
4 Sigit Priatmoko, “Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam di Era
4.0”, Jurnal Studi Pendidikan Islam. Vol. 1. No. 2 Juli. 2018. h. 221. 5 Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum digunakan para
ahli pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasi
teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak kedalam pembelajaran . ini
adalah lompatan dari pendidikan 3.0 yang menurut Jeff Borden mencakup
pertemuan Ilmu saraf, psikologi, kognitif, dan teknologi pendidikan. Dilihat,
Sigit Priatmoko, Memperkuat eksistensi pendidikan Islam di Era 4.0. jurnal
Studi Pendidikan Islam, Vol. 1. No. 2 Juli 2018. 6 Sigit Priatmoko, “Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam di Era
4.0”, Jurnal Studi Pendidikan Islam. Vol. 1. No. 2 Juli. 2018. h. 232.
5
industri 4.0. bahwa di era ini memberikan dampak yang luas
dalam segala kehidupan, tak terkecuali dalam bidang pendidikan.
Era yang melahirkan fenomena distruption ini menuntut
pendidikan Islam untuk turut menyesuaikan diri. Lulusan
pendidikan Islam kini dihadapkan pada tantangan, tuntutan dan
kebutuhan baru yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga
perlu dilakukan pembaharuan dan inovasi terhadap sistem, tata
kelola, kurikulum, kompetensi sumber daya manusia, sarana
prasarana, budaya, etos kerja, dan lain-lain jika tidak demikian
pendidikan Islam akan tertinggal dan usang.
Pendidikan Islam akan tertinggal dan usang jika tidak
mengalami perubahan di era industri 4.0. melihat era pendidikan
Islam tradisional, guru menjadi figure sentral dalam kegiatan
pembelajaran. Guru merupakan sumber pengetahuan utama
didalam kelas, bahkan dapat dikatakan satu-satunya sentral imu.
Namun dalam konteks pendidikan Islam modern, hal demikian
tidak berlaku lagi peran guru hari ini telah mengalami pergeseran,
yakni sebagai fasilitator bagi peserta didik. Pembelajaran tidak
lagi berpusat pada guru (teacher center), namun berpusat pada
peserta didik (student center) pergesaran paradigma pendidikan
berubah dan berinovasi.
Yayasan Darul Qur’an Mulia mencoba untuk
mengembangkan integrasi antar kedua ilmu dengan mengikuti
perkembangan dari diknas maupun kemenag. Maka dari peneliti
6
tertarik untuk mengembangkan kedalam narasi penulisan.
Fenomena yang terus berkembang saat ini memiliki tiga sebab
diantaranya; Pertama, pendidikan mengalami proses pereduksian
makna, Kedua, pendidikan terjerumus kedalam komersialisasi
dimana pendidikan telah berubah menjadi komoditi yang
diperjual belikan atau diperdagangkan dan dikelola seperti dunia
industri yang cenderung berorientasi pada keuntungan (profit
oriented). Ketiga, pendidikan hanya melahirkan superiorisasi
sekolah, yakni sekolah menjadi semakin digaya, berjarak dan
menekan orang tua siswa, baik secara halus, maupun terang-
terangan.7
Fenomena-fenomena disruptive innovation juga
menyebabkan beberapa profesi hilang namun fenomena
disruptive innovation terjadi sejak di era 4.0 yang menghadirkan
digitalisasi dan otomatisasi perpaduan internet dengan
manufaktur.8 Sehingga dampak yang terjadi saat ini yayasan
darul Qur’an mulia juga memunculkan staff maupun karyawan
baru untuk lebih fokus pada pengembanga digitalisasi seperti;
Youtuber, Website Developer, Blogger, Game Developer.
7 Siti Irene Astuti Dwiningrum, Desentralisasi dan Partisipasi
Masyarakat dalam Pendidikan Suatu Kajian Teoritis dan Empirik,
(Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2011). h. 295. 8 Edy Suandi Hamid, Disruptive innovation : Manfaat dan
Kekurangan dalam konteks Pembangunan Ekonomi, uii.ac.id. accessed 2
Desember 2019.
7
Sehingga Revolusi industri 4.0 dengan disruptive
innovation-nya menempatkan pendidikan Islam di persimpangan
jalan. Persimpangan tersebut membawa implikasi masing-
masing. Pendidikan Islam bebas memilih. Jika ia memilih
persimpangan satu yakni bertahan dengan pola dan sistem lama.
Maka ia harus rela dan legowo bila semakin tertinggal.
Sebaliknya jika ia membuka diri, mau menerima era disrupsi
dengan segal konsekuensinya maka ia akan mampu turut bersaing
dengan yang lain.
Fenomena disruptive innovation merupakan buah dari
revolusi industri 4.0. fenomena ini telah berhasil menggeser gaya
hidup (life style) dan pola pikir (mindset) masyarakat dunia.
disruptive innovation secara sederhana dapat dimaknai sebagai
fenomena terganggunya para pelaku lama (incumbent) oleh para
pelaku industri baru akibat kemudahan teknologi informasi.
Mengutip Mckinsey9 bahwa dampak dari digital
technology menuju revolusi industri 4.0. dalam lima tahun
kedepan akan ada 52,6 juta jenis pekerjaan akan mengalami
pergeseran atau hilang dari muka bumi. berdasarkan pernyataan
tersebut maka perlu adanya perombakan atau reformasi di dalam
tubuh pendidikan Islam.
Pendidikan di era 4.0. perlu untuk turut mendisrupsi diri
jika ingin memperkuat eksistensinya. Perlu ada strategi
9 Hendra Suwardana, “Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi
Mental”, JATI UNIK. Vol. 1. No. 2, 2017. h. 102 – 110.
8
integrasi10
, mengutip Abdul Aziz11
yang mengungkapkan model
integrasi antara sains dengan agama dalam konsep Ontologi,
epistemology, maupun aksiologi. Integrasi yang kita kenal saat
itu masih sebatas mengislamisasikan ilmu-ilmu diluar Islam
menjadi Islam.
Namun di Era industri 4.0. konsep pendidikan sebagian
sudah mengintegrasikan disiplin ilmu, berdasarkan kenyataan
tersebut, pendidikan Islam di Era 4.0. perlu untuk turut
mendistrupsi diri jika ingin mengeksistensikannya. Mendisrupsi
diri berarti menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat serta berorientasi pada masa depan.
Eksisten pendidikan Islam di era 4.0 salah satu sekolah
yang sudah mengimplementasikan distruptive innovation melalui
10
Secara Harfiah dalam bahasa inggris, terdapat tiga jenis kata yang
merujuk pada kata integrasi. Pertama sebagai kata kerja, yakni to integrate,
yang berarti ; mengintegrasikan, menyatupadukan, menggabungkan,
mempersatukan (dua hal atau lebih menjadi satu). Kedua; sebagai kata benda,
yakni integration, yang berarti; Integrasi, Pengintegrasian atau Penggabungan,
atau integrity yang berarti ketulusan hati, kejujuran dan keutuhan. Jika
berkaitan dengan bilangan, integrasi merujuk pada kata integer yang berarti
bilangan bulat atau utuh. Dari kata ini dijumpai kata integrationist yang
bermakna penyokong integral, bulat dan utuh yang perlu untuk course
(membaca merupakan bagian pelengkap bagi kursus itu). Bentuk kata sifat
lainnya adalah integrated yang berarti yang digabungkan yang terbuka untuk
siapa saja seperti integrated school (sekolah terpadu), atau integrated society
(masyarakat yang utuh, masyarakat tanpa perbedaan warna kulit). Jhon M.
Echols dan Hassan Shadily, dilihat Abdul Aziz, “Paradigma Integrasi Sains
dan Agama Upaya Transformasi IAIN Lampung Kearah UIN ”, Jurnal Al-
adyan, Vol. VIII.No.2 Juli – Desember 2013. h. 223. 11
Abdul Aziz, “Paradigma Integrasi Sains dan Agama Upaya
Transformasi IAIN Lampung Kearah UIN ”, Jurnal Al-adyan, Vol. VIII.No.2
Juli – Desember 2013. h. 223.
9
model integrasi yang similarisasi, yaitu menyamakan begitu saja
konsep-konsep ilmu sains dengan konsep-konsep yang berasal
dari agama, meskipun belum tentu sama. Atau melalui model
yang Paralelisasi yang menganggap parallel konsep yang berasal
dari al-Qur’an dengan konsep yang berasal dari sains dikarnakan
kemiripan konotasinya tanpa menyamakan keduanya. Dan
melalui model komplementasi yaitu antara sains dan agama saling
mengisi.12
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
menjadi tantangan bagi pendidikan Islam. Dan yang paling utama
yaitu menghadapi era globalisasi yang dipenuhi dengan Era
Digital sehingga mampu mengsistematisasikan jarak dan
waktu antar berbagai negara dalam pertukaran informasi dan
pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan Islam.13
12
Muhammad Fajrul Bahri, Supahar, “Kemampuan Berfikir Kritis
MenggunakanTes Integrasi Agama dan Sains dalam Pembelajaran PAI di
SMA”. Edukasi Islam, Jurnal Pendidikan Islam, Vo; 08. No. 02. Agustus 2019.
10.30868/V8i2.402. P-ISSN; 2164-4018, E-ISSN; 2614-8846. 13
Terminologi pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya
mengacu kepada term altarbiyaha, al-ta’dib, dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah
tersebut term yang popular digunakan dalam praktik pendidikan Islam adalah
term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta’dib dan al-ta’lim jarang sekali
digunakan. Padahal kedua terminologi dimaksud telah digunakan sejak awal
pertumbuhan pendidikan Islam. (Omar Mohammad al-Thoumy al-Syaibany
dalam al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Fislsafat Pendidikan Islam: Pendekatan
Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Press, 2005, Cet.ke-2).
Meskipun dalam kondisi tertentu, ketiga terma tersebut memiliki kesamaan
makna. Namun secara substansial, setiap term memiliki perbedaan, baik secara
tekstual maupun kontekstual. Untuk itu, perlu diekspresikan paparan dan
analisis terhadap ketiga term pendidikan Islam itu dengan beberapa
argumentasi logis dari beberapa pemikiran para pakar pendidikan Islam.
10
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menjadi
tantangan bagi pendidikan Islam dengan menghadapi kondisi saat
ini yang dialami di Indonesia mengalami kemerosotan, terutama
dalam bidang pendidikan Islam.14
Dalam beberapa tahun terakhir ini, pendidikan Islam di
dunia melahirkan kebijakan-kebijakan baru tentang proses
pendidikan baik tentang kompetensi guru, inovasi kurikulum,
pendekatan, strategi pembelajaran dan lain sebagainya yang
mengacu pada bagaimana terciptanya dunia pendidikan dihambat
oleh konsep pendidikan yang mendikotomikan antara ilmu agama
dengan ilmu umum. Sebagian kebijakan baru dalam proses
pendidikan hanya berkutat kepada arah ilmu agama, atau
sebaliknya yang hanya ke ilmu umum yang lebih baik.15
Kebijakan-kebijakan tersebut seringkali dihambat oleh konsep
pendidikan yang mendikotomikan antara ilmu agama dengan
ilmu umum. Sebagian kebijakan baru dalam proses pendidikan
hanya berkutat kepada arah ilmu agama, atau sebaliknya yang
hanya ke ilmu umum.
14
Hafidz Abbas, “Seminar Pendidikan Nasional, Pendidikan
Indonesia terpuruk karna dianggap sebagai permasalahan hidup mati” 15
Perkembangan ilmu sangat pesat dan diwarnai oleh berbagai aliran,
corak dan pofil yang pada gilirannya akan mewarnai pola pikir, tindakan dan
perbuatan. Dewasa ini kita juga sudah terbiasa dengan menyebutkankan ilmu-
ilmu tersebut dengan sebutan ilmu umum dan ilmu agama
11
Menurut Akbarizan16
, Ilmu umum17
berbasiskan pada
penalaran akal dan data empirik yang secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, ilmu sains yang bercorak
naturalis dengan alam raya dan fisik sebagai objek kajiannya
seperti fisika, biologi, kedokteran, astronomi, geologi, botani dan
sebagainya. Kedua, ilmu sosial yang bercorak sosiologis
dengan perilaku sosial manusia sebagai objek kajiannya
seperti antropologi, sosiologi, politik, ekonomi, pendidikan,
komunikasi, psikologi dan lain sebagainya. Ketiga, ilmu logika
yang bercorak filosofis penalaran seperti filsafat, seni dan ilmu
humaniora lainnya. Ilmu agama Islam18
berbasiskan pada wahyu,
16
Akbarizan, “Integrasi Ilmu”, Suska Press, 2014, h. 22. 17
Inilah yang dimaksud oleh pengertian ilmu atau sains secara umum.
Dalam Ensiklopedia Indonesia, ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari
berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil
pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai
metode-metode tertentu. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
sistematis yang diperoleh dari observasi, pembelajaran, dan percobaan untuk
menentukan sifat alami dan prinpsip-prinsip dari apa yang dipelajari. Lihat
Imam Munandar, “Integrasi dalam Study Islam”, dalam Makalah, tidak
dipublikasikan. 18
Imam al-Ghaza>li membedakan ilmu menjadi dua; Pertama, ilmu
Agama yakni ilmu yang diperoleh dari ajaran Nabi SAW dan wahyu,
Kedua, ilmu nonAgama yang dikelompokkan kepada ilmu yang terpuji
(mahmud), dibolehkan (mubah), dan tercela (mudzmum). Al-Ghazali Dalam
konteks pengembangan ilmu ia membagi ilmu itu kepada dua bagian, pertama,
ilmu fardhu’ain, yang wajib di tuntut oleh setiap muslim seperti ilmu tauhid,
dan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah mahdhah
(syari’ah).Kedua, ilmu yang wajib dicari dan menjadi tanggung jawab
sekelompok umat Islam yang diistilahkan dengan fardhu kifayah,seperti
ilmu kesehatan, fisika, kimia, matematika dan lain-lain. Hanya sayangsekali
pengggolongan ilmu yang dibuat imam al-Ghazali ditangkap secara tidak
12
hadits nabi, penalaran dan fakta sejarah seperti ilmu kalam,
teologi, fiqh, ushul fiqh, fisafat, tafsir, ilmu tafsir, hadits, ilmu
hadits, sejarah dan peradaban Islam, pendidikan Islam dan
dakwah Islam.
Kedua macam ilmu tersebut hingga saat ini berjalan
sendiri-sendiri dan terkadang memperlihatkan kontradiktif. Ilmu
agama lebih berkonsentrasi mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia dan alam dari
perspektif agama. Sedangkan ilmu umum banyak mengatur
hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam
dalam perspektif kebutuhan manusia itu sendiri.
Problematika ilmu umum dan ilmu agama yaitu Ilmu
agama Islam dan ilmu umum (ilmu pengetahuan) adalah dua
komponen yang sangat diperlukan dan tidak dapat dipisahkan
dalam menjalani kehidupan di dunia dan kehidupan nanti di
akhirat. Ilmu agama Islam digunakan untuk mencapai jalan
kebahagian hidup di akhirat, sedangkan ilmu umum berfungsi
untuk dijadikan sebagai pegangan dalam menghadapi
tantangan dan memecahkan masalah (duniawi) yang ada dalam
kehidupan.
tepat oleh generasi penerusnya, sehingga perhatian mereka terhadap ilu fardhu
kifayah tersebut sangat kurang, bahkan diabaikan. Padahal AlGhazali sendiri
seorang figur ilmuan besar yang menguasai disiplin ilmu Agama, filsafat,
maupum yang selama ini dianggap ilmu “umum”, Lihat Imam Munandar,
“Integrasi dalam Study Islam”
13
Salah satu yayasan yang mengimplementasikan
interdisiplin ilmu sains dan agama yaitu Darul Qur’an Mulia
salah satu lembaga yang menerapkan kurikulum 2013 yang di
integrasikan dengan kurikulum pesantren dan memiliki kriteria
tersendiri yaitu memenuhi kewajiban untuk hafalan,19
santri kelas
IX merupakan populasi yang dijadikan sampel untuk dan
beberapa expert yang di minta untuk memberikan kontribusi nya
dalam menjabarkan tujuan strategi integrasi yang di sudah di
aplikasikan.
Persaingan dalam dunia pendidikan memberikan
Integrasi sains dan agama menjadi tawaran paling terdepan di
Indonesia khususnya. Sebagai contoh sekolah building yang
mengintegrasikan sains dan agama di dalam kurikulum, dengan
menginovasikan model pembelajaran, untuk mengetahui suatu
kebijakan strategi integrasi sains dan agama yang unggul perlu
menganalisis Implementasi Interdisiplin yayasan tersebut yaitu
yayasan Darul Qur’an Mulia. Mengintegrasi sains dan Agama
memiliki strategi tertentu baik secara kurikulum, model
pembelajaran, dan pemanfaatan sarana-prasana yang mendukung
berjalannya kegiatan belajar mengajar (KBM).
19
Wawancara Ustadzah Aisyah Abdul Hasib, Kepala Bidang
Akademik. 03Desember 2019.
14
Moch Fuad20
mengungkapkan integrasi sains dan agama
akan memberikan perubahan yang mencanangkan sebuah
paradigma baru untuk melihat dan melakukan studi ilmu-ilmu
Agama dan ilmu-ilmu sains dapat disebut paradigma integrasi
dan interkoneksi. Melalui paradigma integrasi dan interkoneksi
memberikan syarat upaya mendialogkan secara terbuka dan
intensif pengembangan pendidikan yang berperspektif Qur’ani,
yakni program dan proses pendidikan. Allah SWT berfirman:
مىت والر وما يىهما الض زوا ى اوفضهم ما ق الل اولم يتفك
ه الىاس قائ ر هم ا م ضمى و ان كثيز ال الحق وا لن م
لـكفزون
“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang
(kejadian) diri mereka? Allah tidak menciptakan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan)
yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan
sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar
mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.”(QS. Ar - rum [30] ;
8),
20
Moch. Fuad, Agama Dan Pendidikan Karakter: “Pengembangan
Keilmuan Dan Kompetensi Program Studi Pada Uin Sunan Kalijaga
Yogyakarta”, jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol, XI, No. 2, Desember 2014,
h. 33-34.
15
Integrasi sains dan agama21
berarti berupaya untuk
memadukan antara sains dan agama, tak harus berarti
menyatukan atau bahkan mencampuradukan, karena identitas
atau watak dari masing-masing kedua entitas itu tak mesti hilang
dan harus tetap dipertahankan. Dalam paradigma Islam, integrasi
antara sains dan agama adalah sesuatu yang mungkin adanya,
karena didasarkan pada gagasan ke-Esa-an (tauhid). Sudah
saatnya, sains dan agama harus menghadirkan kesadaran yang
muncul lewat pandangan-pandangan yang lebih harmonis,
holistik, dan komprehensif.
Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri kelas IX menawarkan
integrasi sains dan Agama. Namun sampai saat ini belum
sepenuhnya sekolah di Bogor maupun Jabodetabek menerapkan
integrasi sains dan agama. Khususnya sekolah setara SMP, SMA
namun kurikulum K – 13 memang mengintegrasikan antar ilmu
saja tanpa memperdalam integrasi dengan Ilmu Agama Islam
lebih mendalam baik dari segi kegiatan maupun model
pembelajaran yang digunakan, untuk perguruan tinggi banyak
sudah menerapkan.
Eksistensi yayasan Darul Qur’an Mulia Putri kelas IX
jelas memiliki arti penting bagi lulusan masing-masing yang
merasakan perubahan yang dialami para santri kategori bidang
sains dan agama. Permasalahan yang ada saat ini adalah banyak
21
Iis Arifudin, “Integrasi Sains dan Agama dalam Implikasinya
terhadap Pendidikan Islam”, Jurnal Edukasia Islamika: Volume I, Nomor 1,
Desember 2016/1438 - P-ISSN : 2548-723X; E-ISSN : 2548-5822, h. 163.
16
lembaga yang menawarkan yayasan pendidikan terintegrasi akan
tetapi banyak yang tidak memiliki strategi untuk pengintegrasian
sains dan agama agar tidak terjadi dikotomi pada masing-masing
ilmu.
Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti yayasan Darul
Qur’an Mulia Putri kelas IX, kelas ini adalah santri akhir untuk
SMPIT sehingga implementasi integrasi sudah di rasakan oleh
santri kelas IX dengan begitu mempermudah kepada penulis
untuk mengembangkan pengetahuan yang dihasil kan melalui
wawancara dengan sampel santri kelas IX.
Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri saat ini memiliki
eksistensi dalam pengembangan hafalan al - Qur’an dan
mendapatkan prestasi dari hasil kompetensi sains, sehingga
ketertarikan penulis untuk meneliti SMPIT putri kelas IX. dengan
perkembangan prestasi dari individual santri sehingga yayasan
mendapatkan apresiasi dari Gubenur Jawa Barat yaitu berbagai
fasilitas kendaraan diberikan untuk yayasan Darul Qur’an Mulia
Putri. Dengan hal ini menjadi insiatif penulis mengembangkan
hasil penelitian yang penulis dapatkan melalui Analytic Network
Process memberikan problem solving yang menjadi hambatan
pengembangan integrasi sains dan agama dalam pendidikan Islam
khusus para santri putri kelas IX di yayasan Darul Qur’an Mulia
Putri.
17
Pendidikan salah satu yang merupakan medium terbaik
untuk tujuan tersebut. Dengan integrasi sains dan agama
berimplikasi pada pendidikan Islam antara lain: pertama,
berimplikasi dalam hal kurikulum, mengantarkan peserta didik
agar memiliki hasrat dan kemampuan untuk melakukan penelitian
(riset) pada bidang-bidang sains untuk kemudian menemukan
“titik sambungnya” dengan realitas objektif yang terjadi pada
wilayah keagamaan. Kedua, implikasi dalam proses belajar
mengajar, guru mengembangkan imajinasi kreatif. Dan ketiga
implikasi dalam aspek pendidikan sosial keagamaan. Dengan
paradigma integratif, menumbuhkan sikap saling menghormati
dan menghargai perbedaan sebuah keyakinan dalam beragama.
Ketiga Pradigma diatas, memberikan pandangan menurut al-
Kailani
Kaitannya dengan integrasi agama dan sains, yang
dibutuhkan pendidikan Islam saat ini adalah sistem pendidikan
dengan sebutan Interdisplin Sains dalam Islam (Interdiscipline
Sciences in Islam). Darul Qur’an Mulia sudah mengembangkan
interdisplin ilmu antar dua ilmu sehingga Paradigma integratif
ini sudah waktunya dikembangkan dalam abad modern ini.
Dari kerangka dasar semacam itu, pendidikan Islam di
Darul Qur’an Mulia Putri kelas IX memiliki kedudukan sistem
klasifikasi keilmuan teoantroposentris integralistik22
yaitu sistem
22
Abdullah, M. Amin, “Pendidikan dan Upaya Mencerdaskan
Bangsa: Kebijakan Pendidikan Islam diIndonesia dari dakwah ke Akademik,
18
klasifikasi yang memadukan secara integral antara transmitted
knowledges dan acquired knowledges melalui penggunaan
pendekatan dan metodologi keilmuan interdisipliner (integrasi
dan interkoneksi). Dengan demikian Darul Qur’an Mulia Putri
Kelas IX menjadi sorotan masyarakat yaitu sekolah yang
berupaya mengembangakan integrasi ilmu dalam pendidikan
Islam dan tidak lagi menjadi disiplin ilmu yang eksklusif dan
terkucilkan (isolated entities), tetapi justru menjadi disiplin ilmu
yang responsif terhadap berbagai permasalahan yang aktual
(current issues).23
Berdasarkan ulasan diatas, peneliti bermaksud ingin
menganalisis Strategi Integrasi Sains dan Agama Dalam
Pendidikan Islam Di Era 4.0. ( Studi Kasus Yayasan Pondok
Pesantren SMPIT Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas
IX Gunung Sindur – Bogor). Karena di dalamnya ada beberapa
keistimewaan, antara lain yaitu adanya integrasi sains dan agama
di era 4.0, adanya kurikulum yang terpadu, tahdizh Al-Qur'an,
dan lainnnya. Sehingga peneliti ingin menganalisa hal tersebut
dan mendapatkan hasil yang valid serta bisa diaplikasikan dalam
interdisiplin ilmu yang akan datang.
dalam Kusmana, JM. Muslimin, (ed)., Paradigma Baru Pendidikan, (Jakarta:
IISEP dan Dirjen Pendis Departemen Agama RI, 2008).h. 21-24. 23
Arif, Mahmud, Pendidikan Islam Transformatif, (Yogyakarta:
LKiS, 2008), h 255.
19
B. Permasalahan
Untuk membahas pada subbab ini terdiri didalamnya
menjelaskan identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan
rumusan masalah diantaranya sebagai berikut;
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dipaparkan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang
timbul, diantaranya;
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
menjadi tantangan bagi pendidikan Islam yang dipenuhi
dengan Era 4.0.
b. Kondisi pembelajaran dan pengasuhan di terapkan di yayasan
Darul Qur’an Mulia putri SMPIT kelas IX menerapkan
integrasi antar ilmu.
c. Mengalami hambatan melalui konsep pendidikan yang
mendikotomikan sains dan agama untuk penentuan kebijakan-
kebijakan dalam dunia pendidikan baik tentang kompetensi
guru, inovasi kurikulum, pendekatan, strategi pembelajaran dll.
Sehingga para regulasi di dalam yayasan akan mengalami
hambatan.
d. Perkembangan ilmu sangat pesat dan diwarnai oleh berbagai
aliran, corak dan pofil yang pada gilirannya akan mewarnai
pola pikir, tindakan dan perbuatan.
20
e. Integrasi Sains dan Agama di yayasan Darul Qur’an Mulia
Putri SMPIT kelas IX Gunung Sindur Bogor dalam pendidikan
di era 4.0 .
f. Strategi Integrasi melalui empat aspek yaitu; aspek kurikulum,
aspek model pembelajaran, aspek sumber daya manusia, dan
aspek sarana prasarana terhadap SMPIT putri kelas IX Gunung
Sindur Bogor.
2. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menimbulkan pembahasan yang
terlalu luas, maka penulis membatasi masalah penelitian ini
hanya terhadap:
a. Integrasi Sains dan Agama di yayasan Darul Qur’an Mulia
Putri SMPIT kelas IX dalam pendidikan Islam di Era 4.0
Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas IX Gunung
Sindur Bogor.
b. Strategi Integrasi sains dan agama dalam pendidikan Islam di
Era 4.0, yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT kelas IX
Gunung Sindur Bogor melalui empat indikator yaitu; aspek
kurikulum, aspek model pembelajaran, aspek sumber daya
manusia, dan aspek sarana prasarana.
Melalui dua batasan masalah di atas penulis memilih
yayasan Darul Qur’an Mulia Putri menjadi populasi untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dikarnakan yayasan Darul
Qur’an Mulia Putri sudah menjadi salah saatu yayasan yang
dipandang mengintegrasikan sains dan agama di era 4.0 ,
21
sehingga sampel kelas IX merupakan kelas yang sudah
mengalami implementasi integrasi sains dan agama.
3. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang, identifikasi
masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini diantaranya;
a. Bagaimana Integrasi Sains dan Agama dalam pendidikan
Islam di era 4.0. Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT
Kelas IX Gunung Sindur Bogor ?
b. Bagaimana Strategi Integrasi sains dan agama dalam
pendidikan Islam di Era 4.0, yayasan Darul Qur’an Mulia
Putri SMPIT kelas IX Gunung Sindur Bogor melalui empat
indikator yaitu; aspek kurikulum, aspek model pembelajaran,
aspek sumber daya manusia, aspek sarana prasarana?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui
strategi integrasi sains dan agama dalam dunia pendidikan studi
kasus Pondok Pesantren SMPIT Darul Qur’an Mulia Putri
1. Untuk mengetahui Integrasi Sains dan Agama dalam
pendidikan Islam di era 4.0. Yayasan Darul Qur’an Mulia
Putri SMPIT Kelas IX Gunung Sindur Bogor
2. Untuk mengetahui Strategi Integrasi sains dan agama dalam
pendidikan Islam di Era 4.0, yayasan Darul Qur’an Mulia
Putri SMPIT kelas IX Gunung Sindur Bogor melalui empat
22
indikator yaitu; aspek kurikulum, aspek model pembelajaran,
aspek sumber daya manusia, dan aspek sarana prasarana.
D. Kegunaan Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian diatas, diharapkan
memberi manfaat dan signifikansi sebagai berikut:
1. Teoritis
a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam pemahaman Integrasi
sains dan agama dalam dunia pendidikan.
b. Sebagai bahan rujukkan dan bahan perbandingan bagi
peneliti selanjutnya.
2. Praktis
a. Dapat menjadi rujukan untuk pengambilan keputusan bagi
pendidik, wali murid, memahami penting integrasi sains
dan agama.
b. Sebagai bahan pertimbangan instansi lembaga pendidikan
membuat strategi integrasi sains dan agama menawarkan
program integrasi dalam kurikulum maupun kegiatan
bermiliu pendidikan.
23
E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Peneliti telah melakukan peninjauan terhadap hasil
penelitian terdahulu yang relevan. Tujuannya untuk menghindari
adanya pengulangan serta membuktikan keaslian penelitian,
sehingga tidak terjadi pembahasan yang sama dengan penelitian
lain. Beberapa kajian dan pembahasan yang telah peneliti tinjau
diantaranya ;
1. “Integrasi Ilmu dan Agama Perkembangan Konseptual di
Indonesia”,24
Jurnal ini membahas perkembangan konseptual
untuk mengintegrasi ilmu dan agama, bahwa pertumbuhan ilmu
semakin meningkat ditambah dengan perkembangan ilmu
teknologi yang mengintegrasikan dengan ilmu umum.
Mengidentifikasikan pada penilitian ini, bahwa dalam
dunia pendidikan terdapat fakta pembagian fakultas pada
perguruan tinggi agama, yang hanya meliputi fakultas tarbiyah,
ushuluddin, syari’ah, dan dakwah. Sedangkan fakultas ekonomi,
sosial-politik, sains, dan sebagainya tidak disebut sebagai fakultas
agama tapi fakultas umum. Di balik fenomena ini ada paradigma
dikotomis. Di dalam paradigma ini, aspek kehidupan dipandang
dengan dua sisi yang berlawanan, yang pada gilirannya
berkembang dalam memandang aspek kehidupan dunia dan
akhirat; sehingga pendidikan agama Islam hanya diletakkan pada
aspek kehidupan akhirat atau kehidupan rohani saja. Melalui
upaya analitis-kritis terhadap beberapa sumber, penulis
24Abu Darda, “Integrasi Ilmu dan Agama Perkembangan Konseptual
di Indonesia”, Jurnal Ta’dib, Vol. 10. No. 1. Juni 2015, h. 34-35.
24
menemukan bahwa ada perkembangan issue kaitan agama dan
sains di perguruan tinggi di Indonesia.
Paradigma dikotomi sudah ditinggalkan dari kalangan
akademisi saat ini. Perbedaan dengan penulis inginkan yaitu
mengetahui strategi Integrasi sains dan agama dalam dunia
pendidikan yang digunakan untuk siswa setara sma dan smp
melalui tiga aspek yaitu, kurikulum, model pembelajaran, sosial
keagamaan. Persamaan pada penilitian ini sama-sama membahas
integrasi sains dan agama dalam pengembangan konseptual.
Khususnya penelitian terdahulu ini memiliki pandangan kalangan
akademis tentang paradigma mekanis yang diikuti oleh UIN
SYAHID Jakarta, UIN SUKA Yogyakarta dan UINSA Surabaya.
Adapun paradigma organis tampaknya diikuti oleh UIN MALIKI
Malang dan UNIDA Gontor.
2. “Integrasi Sains dan Agama serta Implikasinya terhadap
Pendidikan Islam”,25
Membicarakan tentang integrasi sains dan
agama berarti berupaya untuk memadukan antara sains dan
agama, yang membentuk secara konseptual diaplikasikan
terhadap perndidikan Islam dan memberikan aspek-aspek yang
akan mengalami transmisi perubahan didalamnya, meskipun
menyatukan atau bahkan mencampuradukan keduanya, karena
identitas atau watak dari masing-masing ilmu tidak hilang dan
harus tetap dipertahankan. Pada jurnal ini berbeda dengan
25
Iis Arifuddin, “Integrasi Sains dan Agama serta Implikasinya
terhadap Pendidikan Islam”, Edukasia Islamika :Volume 1, Nomor 1,
Desember 2016/1438. h. 162-163.
25
penulis, mengungkapkan bahwa, aspek yang akan dijadikan
indikator pada variabel Anp (Analytic Network Process) yaitu
aspek kurikulum, aspek model pembelajaran, aspek sosial
keagamaan. Persamaan dalam hal ini memadukan kedua ilmu
untuk mengintegrasikan sains ada agama untuk dapat diaplikasi
dan penulis memberikan strategi implementasi.
3.“Integrasi Ilmu-ilmu Islam”26
dari penelitian yang dilakukan
pada tahun 2013 ini dapat dilihat bahwa Ilmu agama Islam adalah
ilmu yang berbasiskan wahyu, hadits Nabi dan ijtihad para
Ulama. Sedang sains (ilmu umum) adalah ilmu yang berbasiskan
penalaran manusia berdasarkan data yang empiris melalui
penelitian. Keduanya memiliki wilayah masing-masing, terpisah
antara satu dengan lainnya, baik dari segi objek formal-material,
metode penelitian, kriteria kebenaran dan juga peran yang
dimainkan. Itulah pola pikir “dikotomi ilmu” yang masih pola
pikir kebanyakan umat Islam dewasa ini.
Masih banyak umat Islam yang memandang bahwa sains
dan agama berdiri pada posisinya masing-masing, karena bidang
sains mengandalkan data secara empiris, sementara agama
mengandalkan dogma yang bersifat gaib dan tidak perlu
26
Muhammad Fajrul Bahri, Supahar, “Kemampuan Berfikir Kritis
MenggunakanTes Integrasi Agama dan Sains dalam Pembelajaran PAI di
SMA”. Edukasi Islam, Jurnal Pendidikan Islam, Vo; 08. No. 02. Agustus 2019.
10.30868/V8i2.402. P-ISSN; 2164-4018, E-ISSN; 2614-8846.
26
didasarkan pada data empiris, melainkan didasarkan kepada
“iman” atau kepercayaan.
4. “Pendidikan Agama Islam Dalam Revolusi Industri 4.0.”27
dalam hal ini Dimas Indianto menyampaikan di seminar bahwa
era revolusi industri 4.0 memiliki Tantangan yang harus di
selesaikan yaitu Berbagai macam tantangan tersebut menuntut
para penglola lembaga pendidikan,terutama lembaga
pendidikan Islam untuk melakukan nazhar atau perenungan
dan penelitian kembali apa yang harus diperbuat dalam
mengantisipasi tantangan tersebut, model-model pendidikan
Islam seperti apa yang perlu ditawarkan di masa depan,
Sementara itu, menurut Dimas Indianto, solusi pokoknya
adalah secularization, yaitu industrialisasi sebuah masyarakat
yang berarti diferensiasi fungsional dari struktur sosial dan
sistem keagamaannya. Tentu hal ini berfungsi untuk peneliti
untuk menambah wawasan dari yang promotor sampaikan
tentang Pendidikan Agama Islam dalam Revolusi Industri 4.0.
5. “Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam Di Era 4.0”, pada
penelitian ini memberikan hasil terdapat tiga hal yang harus
diupayakan oleh pendidikan yang memasuki Era disrupsi untuk
lebih peka terhadap gejala – gejala perubahan sosial masyarakat
diantaranya; mengubah mindset lama yang terkungkung aturan
27
Dimas Indianto, “Pendidikan Agama Islam Dalam Revolusi
Industri 4.0.”, Proceeding Seminar Nasional Prodi Pai Ump Tahun 2019
ISBN : 978-602-6697-31-8. h. 107 – 115.
27
birokratis, Pendidikan Islam juga harus melakukan self-driving
agar mampu melakukan inovasi-inovasi sesuai dengan tuntutan
era 4.0., pendidikan Islam juga harus melakukan reshape or
create terhadap segenap aspek di dalamnya agar selalu
kontekstual terhadap tuntutan dan perubahan. Penelitian ini
menggunakan metode Analisis SWOT memetakkan (Strengt,
Weakness, Opportunities, Threat). Penelitian ini berbeda dengan
penulis lakukan.
Dari kelima penelitian terdahulu yang relevan, tetapi
belum ada penelitian yang secara khusus melihat tentang
Integrasi sains dan agama, khususnya menunjukkan strategi-
strategi integrasi yang dapat diimplementasikan dalam
pendidikan Islam, khususnya lembaga instansi yang menawarkan
integrasi sains dan agama. Pada penelitian ini penulis akan
menawarkan strategi-strategi yang didapatkan dari metode ANP,
strategi yang dihasilkan dapat membantu pendidik, baik para
guru, maupun wali murid, maupun murid menggunakan strategi
untuk mengintegrasi sains dan agama didalam kurikulum, model
pembelajaran, maupun sosial keagamaan, sehingga penelitian ini
akan sangat berbeda dari penelitian sebelumnya.
28
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini berangkat adanya ketimpangan yang terjadi
antara fakta empirik yang terjadi dilapangan dengan teori yang
dikemukakan oleh regulasi pendidikan Islam yaitu Yayasan
Darul Qur’an Mulia Putri Studi Kasus Kelas IX yang merupakan
penentu kebijakan untuk mengintegrasikan sains dan agama
dalam tiga aspek.
Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, secara
keseluruhan penelitian ini terdiri dari lima bab. Data yang
dikumpulkan dan dianalisis dituangkan ke dalam beberapa bab
dan sub bab yang tersusun dalam sistematika penulisan.
Bab I Pendahuluan, Pada bab ini adalah mengupas
latarbelakang ketertarikan untuk meneliti terdiri dari latar
belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,
Perumusan Masalah, Tujuan Penelitan, Manfaat
Penelitian,Penelitian Terdahulu relevan, Sisematika Penulisan.
Bab II Landasan Teori, Pada bab ini adalah membahas
konseptual penelitian yang akan dijadikan teori diantaranya
terdiri dari; Perdebatan Integrasi Ilmu Sains dan Ilmu Agama
Islam didalamnya membahas (Reposisi sains dalam Agama
Islam, Model Pengintegrasian dalam pendidikan, Lintas Sejarah
dikotomi Ilmu, Dampak dikotomi ilmu dan Agama, Sains dalam
konteks Pendidikan Islam), Konseptual Integrasi di dalamnya
(Potret Digital, Dampak Pendidikan di Era digital, Integralitisme
Pendidikan Islam), Komponen Utama dalam Sistem Pendidikan
29
didalamnya membahas ( Pandangan Al – Kailani dalam proses
pendidikan dan Pandangan Sofyan Mauri dalam Proses
komponen pendidikan.
Bab III Metode Penelitian, Pada bab ini adalah tahapan
prosedur penelitian guna menganalisis menjawab rumusan
masalah di antara nya; Konsep dan Variabel Penelitian, Sampel
dan Populasi, Teknik Pengumpulan data, Keabsahan dan
Kreadibilitas Analisis data Gambaran Umum Anp, Landasan
Anp, Prinsip – Prinsip dasar Anp, Tahap Model Anp, Penataan
Timing Forum Group Discussion, Kegiatan BDR yayasan Darul
Qur’an Mulia Putri.
Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian, pada bab ini
akan menjawab rumusan masalah diantaranya; Strategi Integrasi
Sains dan Agama dalam Pendidikan Islam di Era 4.0. Kelas IX
putri , dan Strategi integrasi Sains dan Agama dalam 3 indikator
yaitu dalam Aspek kurikulum, aspek pembelajaran, aspek sosial
keagamaan dalam pendidikan Islam di Era 4.0.
Bab V Penutup yang menyampaikan tentang kesimpulan
dari hasil penelitian dan saran-saran yang direkomendasikan
penulis.
203
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tesis dengan judul “Strategi Integrasi Sains Dan
Agama Dalam Pendidikan Islam Di Era 4.0 (Studi Kasus
Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas IX Gunung
Sindur-Bogor)” yang peneliti telah membahasnya dalam
pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Integrasi sains dan agama dalam pendidikan Islam di era
4.0 di Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT Kelas IX
Gunung Sindur – Bogor adalah terdiri dari tiga integrasi,
yaitu: a. integrasi Yayasan tersebut dengan sekolah
terpadu yang di dalamnya ada tiga aspek; jasadiyah,
fikriyyah, dan ruhiyyah, b. integrasi kurikulum yang terdiri
dari kurikulum pendidikan nasional, kurikulum pesantren,
kurikulum tarbiyah, dan kurikulum Al-Qur’an, c. integrasi
keterpaduan antara orang tua dan guru, kurikulum, dan
konsep pendidikan.
2. Strategi integrasi sains dan agama dalam pendidikan Islam
di era 4.0 di Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri SMPIT
Kelas IX Gunung Sindur – Bogor melalui empat indikator,
yaitu aspek kurikulum, aspek model pembelajaran, aspek
SDM, dan aspek sarana prasarana adalah dengan tujuh
strategi, yaitu: a. mendorong pengembangan integrasi
antara keduanya di era 4.0, b. memilih pendidikan integrasi
204
antara keduanya, c. inovasi pengembangan model
pembelajaran, d. memberikan edukasi kepada SDM, e.
memperkuat teknologi dan jaringan kepada instansi
pendidikan Islam, f. inovasi integrasi keduanya melalui
projectly time, dan g. memperkuat kompetensi SDM.
B. Saran
1. Bagi Yayasan Darul Qur’an Mulia Putri di Gunung sindur
Bogor yang sudah mengimplementasikan sistem integrasi
sains dan agama menjadi pilihan bagi wali orang tua murid
menjadi menjadi sekolah terfavorit di Bogor dengan
meninggakatkan mutualisme dalam integrasi sains dan
agama agar tidak tertinggal di era 4.0.
2. Kepada Kementerian pendidikan dan budaya dan
Kementerian agama dengan hasil penelitian ini menjadi
bahan masukkan dari para instansi pendidikan Islam yang
mendistrupsikan diri dengan berinovasi di era 4.0. sebagai
salah satu penguat, rujukan, dan pelengkap dalam masalah
integrasi sains dan agama dalam pendidikan islam di era
4.0.
205
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Hafidz “Seminar Pendidikan Nasional, Pendidikan
Indonesia terpuruk karna dianggap sebagai permasalahan
hidup mati”.
Arifudin, Iis “Integrasi Sains dan Agama dalam Implikasinya
terhadap Pendidikan Islam”, Jurnal Edukasia Islamika:
Volume I, Nomor 1, Desember 2016/1438 - P-ISSN :
2548-723X; E-ISSN : 2548-5822.
Al-Kaila>ni, Maj>d Irsa>n, Falsafat at-Tarbiyah al-Islam>iyyah,
(Makkah: Maktabah al-Hadi, 1988).
Arif, Mahmud, Pendidikan Islam Transformatif, (Yogyakarta:
LKiS, 2008).
Ahmad Barizi, (Ed), Pendidikan Integratif Akar Tradisi &
Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam,(Malang: UIN-
Maliki Press, 2011).
Darda, Abu “Integrasi Ilmu dan Agama Perkembangan
Konseptual di Indonesia”, Jurnal Ta‟dib, Vol. 10. No. 1.
Juni 2015.
Devi, A. dan Tanjung, H. Metode Penelitian Ekonomi Islam.
Jakarta: Gramata Publishing 2013.
Djarwanto, Statistik Sosial Ekonomi, Bagian Pertama, Edisi
Kedua, Cetakan Ketiga. Yogyakarta : BPFE. 1998.
Departemen Pendidikan Nasional (Direktorat Jendral Pendidikan
Luar Sekolah dan Pendidikan Masyarakat) akses 2
Agustus 2020.
206
Fielnanda, Refky Analisis Kesiapan Penerapan Branchless
Banking Bank Syariah Dengan Pendekatan Analytic
Network Process Bocr (Anp Bocr). Master Thesis, Uin
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Hanitijo Soemitro, Ronny, Metodologi Penulisan Hukum dan
Jurumetri, (Semarang; Ghalia Indonesia, 1998).
Ikhwan, Afiful “Integrasi Pendidikan Islam (Nilai-nilai Islami
dalam Pembelajaran)”, Jurnal Ta‟alum, Volume 02,
Nomor 2, November, 2014.
Istiqomah, Integrasi Ilmu Sebuah Konsep Pendidikan Islam Ideal,
Journal Annual International Conference on Islamic
Studies (AICIS), 2020.
Ian G., Barbour, Isu dalam Sains dan Agama, terj. Damayanti dan
Ridwan, (Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga Press, 2015. Hal
223. Akses 3 Agustus 2020
Indianto, Dimas “Pendidikan Agama Islam Dalam Revolusi
Industri 4.0”, Prosiding Seminar Nasional Prodi Pai Ump
Tahun 2019 Isbn : 978-602-6697-31-8.
L Saaty, Thomas “Decision Making with AHP and ANP: Why is
the Principal Eigenvector Necessary,” European Journal
of Operational Researches, 145 (1), (2003): 87.
Mulyadhi, “Membangun Kerangka Ilmu Perspektif Filosofis”
dalam Komaruddin Hidayat dan Hendro Prasetyo (ed),
Problem dan Prospek IAIN, (Jakarta, Depag, 2000).
207
Moch. Fuad, Agama Dan Pendidikan Karakter: “Pengembangan
Keilmuan Dan Kompetensi Program Studi Pada Uin
Sunan Kalijaga Yogyakarta”, jurnal Pendidikan Agama
Islam, Vol, XI, No. 2, Desember 2014.
Muhaimin, (2010). Manajemen Pendidikan Aplikasinya dalam
Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah,
Jakarta:Prenada Media Group, cet.II. (20016). Nuansa
Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia
Pendidikan, Jakarta:Raja Grafindo Persada.
M. Amin, Abdullah, “Pendidikan dan Upaya Mencerdaskan
Bangsa: Kebijakan Pendidikan Islam diIndonesia dari
dakwah ke Akademik, dalam Kusmana, JM. Muslimin,
(ed)., Paradigma Baru Pendidikan, (Jakarta: IISEP dan
Dirjen Pendis Departemen Agama RI, 2008).
Mahmud, Arif, Pendidikan Islam Transformatif, (Yogyakarta:
LKiS, 2008).
Muhammad „Abd al-Kadir, Hukum dan Penelitian Hukum,
(Bandung; PT. Citra Aditya Bakti, 2004).
Muliawan, Jasa Ungguh Pendidikan Islam Integratif: Upaya
Mengintegrasikan Kembali Dikotomi Ilmu dan
Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005 ).
Muttaqien, Dadan “Sistem Pendidikan Pondok Pesantren, Sebuah
alternatif Mengatasi Kegagalan Sistem pendidikan Barat”,
Journal JPI FIAI, Jurusan Tarbiyah Volume V Tahun IV
Agustus 2015.
208
Mustaji Mustaji, Andi Kristanto, and Andi Mariono, “The
Development of Instructional Materials E-Learning Based
On Blended Learning,” International Education Studies 10,
no. 7 (June 27, 2017): 10,
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ies/article/view/6604
0.
Muslimin, dan Maswan Khoirul. Teknologi Pendidikan: Penerapan
Pembelajaran yang Sistematis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2017.
Muslimin, JM. Paradigma Baru Pendidikan, (Jakarta: IISEP dan Dirjen
Pendis Departemen Agama RI, 2008)
Novita, Mona “Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian
Ujung Tombak Keberhasilan Lembaga Pendidikan
Islam”, Nur El-Islam,Volume 4, Nomor 2, Oktober 2017,
Nurhattati Fuad dan Matin, Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2016),
Rahman, Fazlur, Islam dan Modernitas; Tentang Transformasi
Intelektual, terj. Ahsin Muhammad, (Bandung: Pustaka,
2000).
Rozak, Demmy Ahriyan “Tantangan Dan Penguatan Ideologi
Pancasila Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”,
TA‟DIB, Vol. XV No. 01. Edisi, Juni 2010.
Rosidin, “Problematika Pendidikan Islam Perspektif Maqasid
Syaria, Maraji‟”, Jurnal studi keislaman, Vol. 3, No. 1,
(September, 2016)
209
Sugono, Bambang Metode Penelitian Hukum, (Jakarta; Raja
Grafindo Persada, 2001).
Sugiyono, Bambang Metode Penelitian Hukum, (Jakarta; Raja Grafindo
Persada, 2001).
Setyo Susilo Utomo, “Guru Di Era Revolusi Industri 4.0,”,
Prosiding Seminar Nasional Prodi Pai Ump Tahun 2019
Isbn : 978-602-6697-31-8
Sukidin dan Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif
Perspektif Mikro.Surabaya. Insan Cendikia.
Soemitro, Hanitijo Metodologi Penulisan Hukum dan Jurumetri,
(Semarang; Ghalia Indonesia, 1998).
Slamet Aam Rusydiana, Lecturer at Matriculation Program,
Tazkia Islamic Business School for Introduction to
Economic subject. Seminar ANp, Bandung, 2017.
Syarifudin,Rachmat Desain Pendidikan Terpadu, Yogyakarta :UNY.
2014.
Syahri, Akhmad Spirit Islam dalam teknologi pendidikan di era
revolusi industri 4.0, Attarbiyah, Volume 28, 2018, pp.62-80.
Suwardana. Hendra Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi
Mental. Jurnal JATI UNIK, Vol.1, No.2. 2017.
Toni Suhendra, Deny Nusyirwan, M.Abyan Fadillah, Oskar Indra
Saputra, Tech for Kids sebagai pelatihan pengenalan
210
proses perancangan rekayasa, Jurnal Pemberdayaan:
Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat. Vol. 3,
No. 2, Agustus 2019,
Qudus Al- N. E. S. D. “Pengembangan IPTEK dalam Hukum
Islam”, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 02, No. 01,
144-166. (2014).
Yumanita, Ascarya dan Diana. Bank Syariah : Gambaran Umum.
Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK)
Bank Indonesia. Jakarta 2015.
218
BIODATA PENULIS
Robiatul Adawiyah Lahir di Depok 19, November
1992 dilahirkan dari Ibu Kamijah Nasution dan
Ayah Amir Husin Lubis Suami tercinta Dedy
Irwansyah, Putra Putri Aisar Mahfudz Irwansyah
dan Rumaisha Asheeqah Irwansyah. Memulai
pendidikan Sekolah Dasar di SDN
BAKTIJAYA 03 DEPOK (2004), melanjutkan
ke pendidikan tingkat Tsanawiyah dan Aliyah
di Pondok Pesantren Darussalam Gontor Putri
Mantingan Sambirejo Jawa Timur Indonesia,
selesai pendidikan di Kulliyatul Mu’allimin
Al-Islamiyah (KMI) Gontor (2010). Penulis melanjutkan
pendidikan strata 1 di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor dan
Mutasi 2 Tahun di Universitas Ibn Khaldun Bogor di Fakultas Pendidikan
Agama Islam.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 kemudian melanjutkan
Beraktifitas di Yayasan Pesantren Islam Al Azhar (YPIA) Jakarta sebagai Guru
Pendidikan Agama Islam, Sebagai Consultan Metodologi Analytic Network
Process, Anova dan SPP. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan S2 pada
Program Pascasarjana Institute Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta dengan mengambil
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam.