strategi kepala sekolah dalam rekrutmen penerimaan peserta …
TRANSCRIPT
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM REKRUTMEN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5
MERANGIN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam
OLEH: JONI NUR JUNAIDI
NIM:15.2259
PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019/1440H
vi
MOTTO
ل يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم إن الل
Artinya: " Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri. (Q.S Ar-Ra’: 11)
من و د
Artinya: Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil
vii
PERSEMBAHAN
Dengan Selalu Mengharap Ridho Allah SWT Kupersembahkan teruntuk:
Armahum Ayahanda Wiryo Sumarto
Ibunda tersayang Rebiyati
Kakak-kakakku tercinta:
Sri Sumarni
Margono
Rudi Haryanto
Daryanti
Seluruh keluarga tercinta
Dan Guru Besar Almukarom Abah Syarif Hidayatullah, Yang Selalu
Menginspirasi dan motivasi Penulis Untuk Selalu Berjuang, Berkarya
Meraih Yang Terbaik.
viii
ABSTRAK
Joni Nurjunaidi. Strategi Kepala Sekolah Dalam Rekrutmen
Penerimaan Peserta Didik Baru Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin. Tesis. Pascasarjana UIN STS Jambi, 2019
Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui rekrutmen Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin (2) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi kepala sekolah dalam rekrutmen Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 5 Merangin(3) Mengetahui strategi kepala sekolah dalam rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) oleh kepala sekolah SMAN 5 Merangin
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin. Subjek dari penelitian ini adalah Kepala Sekolah. Informan dari penelitian ini adalah Kepala TU, Bagian Humas, dan bagian Kesiswaan. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Pemeriksa keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) rekrutmen penerimaan peserta didik baru dilakukan dengan pembentukan panitia, penyusunan prosedur persyaratan siswa, pengumuman, penerimaan berkas, verivikasi, seleksi dan penempatan kelas(2). faktor pendukung antara lain; tenaga pendidik,eksistensi sekolah, letak geografis dan prestasi sekolah sedangkan faktor penghambat sarana komputer dan website yang belum lengkap, dan jarak jangkauan 3) Strategi rekrutmen peserta didik baru yang dilakukan pihak SMAN 5 Merangin:(a). Strategi Intern, yaitu dengan pemanfaatan Sumber Daya Manusia untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah. (b). Strategi Ekstern yaitu dengan memanfaatkan media rekrutmen Spanduk, Brosur, dan kelengkapannya, Website kunjungan ke sekolah, serta koordinasi dengan instansi terkait. Kata Kunci: Strategi, Kepala Sekolah, Penerimaan Peserta Didik Baru.
ix
ABSTRACT
Joni Nurjunaidi. School Head Strategy In Recruitment For Admission
Of New Students In Middle School Of State 5 Merangin. Thesis.
Postgraduate UIN STS Jambi, 20
This study aims (1) Knowing the recruitment of New Student
Admissions (PPDB) at State High School 5 Merangin (2) Knowing the
supporting and inhibiting factors of the principal's strategy in recruiting
New Students (PPDB) SMAN 5 Merangin (3) Knowing the chief's strategy
school in recruiting New Student Admissions (PPDB) by the principal of
SMAN 5 Merangin
This research use desciptive qualitative approach. This research
was conducted at the Merangin Negeri 5 Senior High School. The subject
of this study was the Principal. The informants from this study were the
Head of the TU, the Public Relations Section, and the Student Section.
Techniques for collecting data using observation, interviews and
documentation.
Validity check data using source and method triangulation. The
data analysis technique uses an interactive analysis model, which consists
of data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results
of the study show that: 1) recruitment of new student admissions is done
by the formation of a committee, preparation of procedures for student
requirements, announcements, receipt of files, verification, selection and
placement of classes (2). supporting factors include; teaching staff, the
existence of schools, geographical location and school achievements
while inhibiting computer facilities and websites that are incomplete, and
distance range 3) Strategies for recruiting new students conducted by
SMAN 5 Merangin: (a). Intern Strategy, namely by utilizing Human
Resources to improve school facilities and infrastructure. (b). External
strategies, namely by utilizing the media for recruitment of banners,
brochures, and completeness, website visits to schools, and coordination
with relevant agencies.
Keywords: Strategy, Principals, New Student Admissions.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanturkan kepada Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan peneltian ini kedalam sebuah bentuk laporan berbentuk
tesis yang berjudul “Strategi Kepala Sekolah Dalam Rekrutmen
Penerimaan Peserta Didik Baru Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin.” Namun hanya ini yang dapat penulis lakukan dalam proses
penelitian sampai penulisan telah dilakukan secara maksimal.
Penulis menyadari bahawa selama ini perjalanan studi maupun
penyelesaian tesis ini banyak mendapat pengalaman baru karena
mendapatkan motivasi dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa syukur dan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Uin Sultan Thaha
Saifuddin Jambi, Wakil Direktur Dr. Risnita, M.Pd dan seluruh
dosen pengampu di Pascasarjana UIN STS Jambi atas segala
motivasi dan layanan fasilitas yang telah diberikan selama peneliti
menjalani proses penelitian hingga selesai.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Husein Ritonga, MA selaku direktur
Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Seluruh Ketua
Kosentrasi dan seluruh staf atas bantuan fasilitas dan kemudahan
yang diberikan selama peneliti berurusan dengannya.
3. Ibu Prof. Dr Maisah, M,Pd dan Ibu Dr. Minah Elwiddah, M. Ag,
selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah
memberikan bimbingan yang berharga, petunjuk dan motivasi
yang berkelanjutan hingga selesainya tesis.
4. Seluruh teman-teman mahasiswa pasca sarjana khusus
konsentrasi manajemen pendidkan islam, atas perhatian dan
kritiknya selama ini penulis merasa terbantu dalam membangun
kepercayaan
x
1. Seluruh pihak yang telah membantu selama perencanaan,
pelaksanaan dan penulisan hasil penelitian ini penulis tidak
dapat memberi bantuan dalam bentuk materi, kecuali hanya
memanjatkan doa semoga Allah SWT memberikan pahala
yang setimpal dan amal yang sangat berguna, dimurahkan
rezeki dan diangkat derajat hidupnya olehnya.
Dalam penulisan tesis ini masih banyak sekali kekeliruan dan
kelemahan yang terdapat di dalam isi, metode penelitian dan
sistematika penulisan sehingga kepada pembaca yang berminat
kíranya dapat memberikan kritikan dan masukan yang berharga untuk
kesempurnaan kemudian Semoga bermanfaat bagi masyarakat,
bangsa, Negara dan Agama.
Jambi, Juli 2019
Penulis
Joni Nurjunaidi NIM: 15.2259
xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................... i GAMBAR LOGO ...................................................................... ii NOTA DINAS .......................................................................... iii LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................... iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS ...................... v HALAMAN PENGESAHAN .................................................... vi HALAMAN MOTTO ................................................................ vii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................ viii ABSTRAK ............................................................................... ix ABSTRACT .............................................................................. x KATA PENGANTAR ............................................................... xi DAFTAR ISI ........................................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .............................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian ...................................................... 7
E. Fokus Penelitian ............................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori .............................................................. 8
1. Pengertian Strategi .................................................... 8
2. Pengertian dan Fungsi kepala Sekolah ................... 19
3. Pengertian rekrutmen dan Penerimaan
Peserta Didik Baru ................................................... 23
B. Penelitian Yang Relevan .............................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan jenis Penelitian ........................... 41
B. Situasi Sosial dan Subyek Penelitian .................... 42
C. Jenis dan Sumber Data ......................................... 43
D. Tehnik Pengumpulan Data ..................................... 44
E. Tehnik Analisis Data .............................................. 47
F. Uji Keterpercayaan Data ....................................... 48
G. Rencana dan Jadwal Penbelitian .......................... 51
BAB IV DESKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN DAN
xiii
ANALISIS HASIL
A. Deskripsi Lokasi Penelitian (Situasi Sosial) .................. 53
1. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah
Atas Negeri 5 Merangin .......................................... 53
2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangi ..................................................... 55
3. Profil Kepala Sekolah SMAN 5 Merangin ................ 56
4. Kedaan Guru di SMAN 5 Merangin ......................... 56
5. Keadaan Siswa di SMAN 5 Merangin ...................... 59
6. Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
di SMAN 5 Merangin ................................................ 59
7. Struktur Organisasi SMAN 5 Merangin .................... 61
8. Kurikulum Pendidikan .............................................. 65
9. Kerja Sama dengan Instansi Lain Terkait ................ 66
B. Temuan Penelitian ........................................................ 67
1. Rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru
di SMAN 5 Merangin ................................................ 67
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi
Kepala Sekolah dalam Rekrutmen Peserta Didik
Baru Di SMAN 5 Merangin ....................................... 83
3. Strategi Kepala Sekolah Dalam Rekrutmen
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin ....... 86
C. Analisis Hasil temuan .................................................. 105
1. Penafsiran Terhadap Rekrutmen Peneriman
Peserta Didik Baru di SMAN 5 Merangin ............... 103
2. Penafsiran faktor Pendukung dan Penghambat
Kepala Sekolah Dalam Rekrutmen Peserta Didik
Baru di SMAN 5 Merangin .....................................122
3. Penafsiran Strategi Kepala Sekolah
dalam rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru
xiv
di SMAN 5 Merangin ........................................... 131
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 139
B. Implikasi ......................................................................... 140
C. Rekomendasi ................................................................. 141
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xv
DAFTAR TABEL Tabel 01. Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................... 51 Tabel 02. Keadaan guru Sekolah Menengah
Atas Negeri 5 Merangin ............................................... 57 Tabel 03. Keadaan Rumbel SMAN 5 Merangin .......................... 59 Tabel 04. Sarana Dan Prasarana Yang Ada
Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin .......... 59 Tabel.05. Pembentukan Panitia Penerimaan Siswa Baru ........... 76 Tabel 06. Pembuatan Dan Pemasangan Pengumuman
Penerimaan Peserta Didik Baru Yang Dilakukan Secara Terbuka ............................................................77
Tabel 07. Rekapitulasi Hasil Observasi Tentang Strategi Kepala Sekolah Dalam Rekrutmen Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin 03/12/2018 ........................ 80 Tabel 08. Melaksanakan Strategi Intern Yaitu di Dalam
Sekolah ........................................................................ 94 Tabel 09. Melaksanakan Strategi Eksteren Yaitu Di Luar
Sekolah ........................................................................ 95 Tabel 10. Jumlah Penambahan Siswa Baru SMAN 5 Merangin
Setiap tahun ............................................................... 102
Tabel 11. Prestasi Yang Diraih SMAN 5 Merangin ................... 113
Tabel 12 . Tenaga Pendidikan SMAN 5 Merangin .................... 123
Tabel. 13 Tenaga Non Kependidikan SMAN 5 Merangin ......... 124
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 01. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin .................................................. 61
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan penting dalam
menentukan kemuajuan bangsa dan Negara. Peran pendidikan yaitu
sebagai salah satu landasan dan ujung tombak dalam mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan. Pada akhirnya dengan pendidikan tersebut
akan dapat membawa perubahan yang lebih baik terhadap perubahan
zaman. Perintah Allah dalam Surah Surat Al-a’alq:
Surat Al-a’alq ayat 1-5:
علم (()الذي علم ابالقلم ()اقرأ وربك الأكرم ()خلق الإنسان من علق ()اقرأ باسم ربك الذي خلق
()الإنسان مالم ي لم
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan
tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.
(QS Al-a’alq ayat 1-5).1
Menurut Tim Dosen FIP IKIP Malang yang dikutip dalam Heryati,
Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang menghasilkan
perubahan tingkah laku yang diharapkan Hasil pendidikan yang berupa
tingkah laku meliputi bentuk kemampuan, yang menurut taksonomi Bloom
dan kawan-kawan diklasifikasikan dalam tiga domain yaitu kognitif
(cognitive domain), afektif (affectife domain) dan psikomotor (psychomotor
domain).2
Menurut Dedi Mulyasa, dalam pengertian dasar pendidikan adalah
proses menjadi, yakni menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri yang
1 Kemenag, Alqur’an dan terjemahannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) hlm. 596 Surah
Al-a’alq ayat 1-5 2 Yeti Heryati dkk, Managemen Sumber Daya Pendidikan (Bandung:Pustaka Setia,
2010), hlm. 55
1
2
tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan, dan hati nurani yang
tumbuh utuh.3
Menurut Redja Mudyaharjo, “pendidikan adalah sekolah”.
Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal. Seperti pendidikan di Sekolah Dasar (SD)
atau sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat
dan sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat.4
Bedasarkan beberapa teori tersebut diatas maka dapat diartikan
bahwa penidikan merupakan proses belajar mengajar untuk menghasilkan
kemampuan yang lebih baik. Melalui pendidikan maka peserta didik akan
dapat menggali potensi diri yang dimilikinya.
Sementara itu proses belajar mengajar dapat meliputi beberapa
lembaga pendidikan yang sudah di resmikan oleh pemerintah. Seperti
sekolah formal, maupun nonformal, lembaga kursus dan lembaga-
lembaga pendidikan lain yang memiliki payung hukum.
Pendidikan formal yang dimaksud menurut UU republik Indonesia
no 20 tahun 2003 jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.5 Sementara itu yang
dimaksud Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.6
Pendidikan nonformal dapat dicontohkan seperti lembaga kursus
dan pelatihan, kelompok belajar, Pusat kegiatan Belajar Masyarakat dan
lainnya. Tujuan utama pendidikan nonformal merupakan guna memenuhi
kebutuhan belajar tingkat dasar. Misalnya pengetahuan tentang alam,
pendidikan keaksaraan, pengetahuan kesehatan dan gizi, pengetahuan
umum dan kewarganegaraan, dan sebagainya. selain itu juga
dimaksudkan untuk keperluan pendidikan lanjutan melengkapi pendidikan
3 Dedi Mulyasa, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing (Bandung: Rosda Karya, 2012)
hlm. 2 4 Redja Mudyaharjo, pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2012)
hal 6 5 Undang-Undang Reublik Indonesia No 20 Tahun 2003 pasal 14
6 Ibid, Pasal 1
3
tingkat dasar dan pendidikan nilai-nilai hidup. Misalnya meditasi,
pendidikan kesenian, pengajian, sekolah minggu, dan lain-lain.
Saat ini dunia tengah memasuki zaman globalisasi, yaitu zaman
dimana iklim kompetitif sudah masuk disemua aspek kehidupan.
Globalisasi merupakan kekuatan pemicu (driver forces) pada semua
aspek kehidupan. Kemajuan berbagai teknologi dan informasi serta
berbagai aspek kehidupan lain terus berkembang pesat dan kemudian
membawa perubahan zaman.
Konsep tersebut menimbulkan paradigma borderless world, yaitu
dunia yang tidak mengenal batas-batas teritorial kedaulatan sebuah
negara/bangsa. Sehingga menimbulkan persaingan tinggi di berbagai
aspek dalam kehidupan, termasuk salah satunya aspek pendidikan.
Menghadapi persaingan yang begitu tinggi dalam era saat ini,
sebuah organisasi harus memiliki kemampuan mengubah diri dengan
cepat dan mampu mengubah diri dengan berbagai tuntutan Steakholder.
Hal ini dibutuhkan baik terhadap lembaga profit maupun non profit,
seperti contoh dalam lembaga pendidikan.
Lembaga pendidikan tidak termasuk lembaga profit, namun
pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara tradisional atau dengan
cara-cara yang lama, tetapi membutuhkan kemampuan khusus, sehingga
output pendidikan memiliki daya saing tinggi di tingkat global. Terlebih
lagi saat ini paradigma dalam memandang pendidikan mulai bergeser,
yang awalnya pendidikan dilihat dan dikaji dari aspek sosial, sekarang
orang melihat pendidikan lebih pada sebuah corporate.
Artinya lembaga pendidikan dipahami sebagai suatu organisasi
yang mampu memberikan layanan pendidikan kepadamasyarakat dan
dalam pengelolaannya harus mampu bersaing dengan lembaga
pendidikan lain untuk dapat menghasilkan output yang berkualitas.
Dalam mewujudkan hasil output yang berkualitas tersebut, Kepala
sekolah sebagai pemimpin harus memiliki pengalaman dalam mengelola
4
dan memanajemen lembaga pendidikan, serta bersifat selalu berusaha
memajukan lembaga pendidikan. Hal ini sebagaimana yang disampaikan
oleh Nanang Fatah yang ditulis dalam Kudrianto bahwa ciri-ciri pemimpin
yang baik adalah sehat, cerdas, setia, jujur, berpendidikan dan
berpengalaman.7
Sementara itu dalam meningkatkan kemajuan sekolah, kepala
sekolah bersama semua tenaga pendidik dituntut untuk selalu berinovasi
dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Oleh karenanya
mereka harus memiliki strategi-strategi dalam menjalankan lembaga
sekolah yang di pimpin dan dijalankannya.
Hal itu dimulai dari strategi awal mula Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB), proses belajar mengajar, hingga menuju ke hasil output
atau lulusan yang berprestasi. Strategi Penerimaan Peserta Didik Baru
dianggap penting karena akan memicu tercapainya visi dan misi sekolah.
Untuk itu dalam melaksanakan kepemimpinannya di sekolah,
kepala sekolah perlu memperhatikan pelaksanaan rekruitmen siswa.
Sebab dengan rekrutmen yang baik akan mendapatkan secara maksimal
peserta didik baru yang bukan hanya terpenuhi secara kuantitas, akan
tetapi juga kualitas sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dan
kemampuan sekolah. Hal ini yang nantinya mempengaruhi keberhasilan
dalam proses belajar mengajar dalam sebuah sekolah atau lembaga
pendidikan. Sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas.
Pemaparan diatas menunjukkan dan memberikan pengertian
terhadap pihak sekolah, bahwa keberadaan siswa bukanlah mencukupi
kebutuhan secara kuantitas saja, namun juga mencukupi kriteria untuk
mencapai sekolah yang bermutu. Di sinilah peran manajemen rekruitmen
kepala sekolah dalam sebuah lembaga pendidikan menjadi penting dan
perlu diperhatikan.
7 Kudrianto, Strategi Kepala Sekolah dalam Rekrutmen siswa di Madrasah Tsanawiyah
Pondok Pesantren Modren Al-Kautsar Pekan Baru, (Riau, UIN Syarif Kasim Riau, 2011), hlm. 1
5
Dari hasil observasi dan wawancara SMA Negeri 5 merangin tidak
semua siswa lulusan Sekolah Menengah Atas Pertama atau Sederajat di
sekitar wilayah yang terdekat dengan SMA N 5 Merangin, sebagian
siswa dari lulusan Sekolah Menengah Atas Pertama (SMP) Sederajat
tidak mendaftarkan diri Saat Penerimaan Peserta Didik Baru di sekolah
tersebut, tetapi lebih memilih mendaftarkan diri ke Sekolah Menengah
Atas Kejuruan Negeri 5 Merangin atau ke sekolah yang berada di luar
kecamatan.
Pada proses rekrutmen penerimaan peserta didik baru pihak
sekolah hanya menggunakan empat jalur penerimaan peserta didik baru.
Empat jalur yang digunakan adalah, jalur berprestasi untuk memfasilitasi
calon siswa yang memiliki kemampuan prestas akademik maupun
nonakademik, jalur beasiswa memberikesempatan kepada calon siswa
yang mendapatkan berbagai program beasiswa, jalur siswa miskin
memberi kesempatan kepada para siswa yang memiliki ekonomi lemah
untuk dapat mendaftarkan diri ke SMAN 5 Mearangin dan jalur tes
merupakan jalur tes secara umum bagi calon siswa yang tidak memnuhi
kriteria, jalur siswa miskin, jalur berprestasi dan jalur beasiswa.
Sementara itu jalur lingkungan tidak digunakan dalam sekolah ini.
Dari permasalahan tersebut terlihat belum sepenuhnya strategi
rekrutmen yang dijalankan oleh Kepala Sekolah Negeri 5 Merangin
Berjalan Dengan Baik. Minat Siswa dari lulusan Sekolah Menengah Atas
Pertama (SMP) belum semuanya terfokus pada Visi dan Misi Sekolah
Negeri 5 Merangin Tersebut.
Visi dan Misi sekolah serta strategi yang dilakukan oleh kepala
sekolah dalam melaksanakan rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB), belum dapat memberikan daya tarik terhadap sebagian siswa
yang berada di beberapa wilayah terdekat. Sehingga beberapa siswa
menentukan pilihannya untuk memilih sekolah lain. Berbagai kelebihan
sekolah lain dengan visi dan misinya lebih mampu menarik perhatian
6
siswa untuk memilih sekolah tersebut. Seperti halnya Sekolah Menengah
Atas Kejuruan atau Sekolah lain yang sederajat. Selain itu dengan tidak
adanya jalur lingkungan dalam proses rekrutmen siswa baru membuat
peluang siswa dalam kesempatan mendaftarkan sebagai calon siswa
berkurang.
Dari masalah tersebut dipahami bahwa proses rekrutmen peserta
didik di SMA Negeri 5 Merangin belum maksimal. Masih didapati
berbagai kekurangan-kekurangan dalam rekrutmen siswa baru yang
berdampak mengakibatkan hasil dari pelaksanaan proses pembelajaran
tidak maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru Baru (PPDB) di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
2. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah
dalam rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru Baru (PPDB) di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
3. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam rekrutmen Penerimaan
Peserta Didik Baru Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru Baru (PPDB)
di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
2. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah
dalam rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru Baru (PPDB) di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
3. Menjelaskan strategi kepala sekolah dalam rekrutmen Penerimaan
Peserta Didik Baru Baru (PPDB) oleh kepala sekolah di Sekolah
7
Menengah Atas Negeri 5 merangin?
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan yang signifikan, baik
secara teoritis maupun secara praktis yaitu:
a. Secara teoritis; untuk pengembangan ilmu pengetahuan; lebih jauh
diharapkan dapat memberikan sumbangan akademik tentang
manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan rekrutmen
Penerimaan Peserta DIdik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangin.
b. Secara praktis; diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan
evaluasi bagi segenap keluarga besar sekolah Sekolah Menengah
Atas Negeri 5 Merangin agar dapat digunakan sebagai pertimbangan
dalam meningkatkan kualitas layanan jasa pendidikannya
E. Fokus Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas maka dalam penelitian
ini difokuskan pada strategi kepala sekolah dalam rekrutmen Penerimaan
Peserta Didik Baru pada tahun ajaran baru pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin.
8
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Strategi
Syaiful Sagala dalam Fauzan mendefinisikan strategi sebagai
rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat
dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna
memenangkan kompetensi.8 Dalam hal ini adalah strategi rekrutmen
peserta didik, bagaimana sekolah mempunyai strategi yang dapat
merekrut peserta didik baru. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Strategi Adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
tujuan jangka papanjang.9
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan exsekusi aktivitas dalam kurun
waktu tertentu.10 Pelaksanaan gagasan, perencanaan adan eksekusi
dalam lembaga sekolah yang dimaksud yaitu dari kepala sekolah
terhadap seluruh sember daya di sekolah.
Strategy is the discipline that seeks to explain why organisations di
what they do and how can be changed to acieve a purpose (such as make
profits of survive). Strategi adalah disiplin yang berupaya menjelaskan
mengapa organisasi melakukan apa yang mereka lakukan dan bagaimana
dapat diubah untuk mencapai tujuan (seperti membuat untung bertahan
hidup).11 Strategy Is The means be which a commander my defend his
own lands and defeat this enemies.12 Strategy Is The sarana yang mana
8Fauzan, Strategi Rekrutmen Peserta Didik Baru Di Mts Satu Atap Hidayatul Mubtadi’in
Purwojati Dan Mts Satu Atap Biroyatul Huda Cilongok Kabupaten Banyumas, (pascasarjana iain purwokerto, 2017) hlm. 11 9Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat
(Jakarta: Garamedia Pustaka Utama Group, 2008) hlm. 1340 10
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2010) hlm. 287 11
Neil Thomson and Charles Baden Fuller. Basic Strategy In Context. (Jhond Willey and Sons: West Sussex, 2010) hlm. 1 12
Edward N. Luttwak. The Grand Strategy Of Rhe Byzantine Empire. (President and Follows Of Hervard College: United States Of America, 2009) hlm. 259
8
9
komandan saya mempertahankan tanahnya sendiri dan mengalahkan
musuh-musuhnya.
Kepala sekolah yang memegang peranan penting dalam
pengambilan kebijakan untuk melaksanakan Rekrutmen Penerimaaan
Peserta Didik Baru (PPDB), memiliki pegangan cara yang komprehensif
dan integratif tersebut. Pelaksanaannya dilakukan oleh Panitia
Penerimaan peserta didik Baru (PSB).
Rahmat, 2004 dalam Arif mengungkapkan Kata “Strategi” berasal
dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” (Stratus=militer dan ag=memimpin),
yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh jendral
perang dsalam membuat rencana untuk memenangkan perang.13 Makna
yabf terkandung di dalam strategi adalah sekumpulan tindakan yang
dirancang untuk menyesuaikan antara kempetensi perusahaan dan
tuntutan eksternal pada suatu industri.14
Dalam hal ini perusahaan dan industri diasumsikan sebagai
organisasi sekolah yang dalam pelaksanaannya melakukan proses
pembelajaran, untuk meningkatkan hasil output siswa. Kepala sekolah
sebagai pemimpin harus dapat membuat strategi yang dapat
menghasilkan kemajuan bagi sekolah.15 Customer need are fundamental
to ech stage of the strategic process because withhout customers the
coorporation cannot survive.
Chadle dalam David Campbell mengungkapkan, Strategy Can Be
defined as the determination of the basic long term goals and objectives
an enterprise, and the adaptio of courses of action and the allocation of
reseources necessary for carryng out these goals.16
13
Arif Yusuf Hamail, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2016) hlm. 16 14
Iid, hlm .17 15
Peter McManners. Coorporate Strategy In The Age Of Responsibility. (Gower: United States Of America, 2014) 16
David Campbell, Bussines Strategy An Introduction (New York: Palgrave Macmillan, 2011) hlm. 6
10
Ciri-ciri strategi menurut Storner dan Sirait dalam hamdani yaitu yang
dikutip kembali oleh Nikmatul Maulana Maksumah:
1. Wawasaan waktu, melipiti cakrawal dan waktu yang jauh ke depan,
yaitu waktu yang diperlukan untukmelaksanakan kegiatan tersebut dan
waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya.
2. Dampak, walaupun hasil akhir dengan mengikuti strategi tertentu tidak
langsung terlihat untuk jangka waktu lama, dampak akhir akan sangat
berarti
3. Pemusatan upaya, sebuah energi yang efektif biasanya mengharuskan
pemusatan kegiatan, upaya atau perhatian terhadap rentang saran
yang sempit.
4. Pola keputusan, kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan
keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu. Keputusan-
keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu
pola yang konsisten.
5. Persiapan, sebuah strategi mencakup suatu spectrum kegiatan yang
luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan
operasi harian. Selain itu adanya konsistensi sepanjang waktu dalam
kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasi
bertindak secara naluri dengan cara-cara yang akan memperkuat
strategi.17
Good strategy requires leader who are willingand unable to say no
to a wide variety of actions and interest. strategy is at least as much about
what an organization does not do as it about was it does.18
strategi yang baik membutuhkan pemimpin yang mau dan tidak mampu
mengatakan tidak pada berbagai tindakan dan minat.
Menurut Hammel dan Prahallad dalam Husain umar mendefinisikan
strategi yang terjemahannya seperti berikut: 17
Nikmatul Maulana Maksumah, Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Bahasa Asing Di Sekolah, (Program Magister Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana, Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017) hlm 22-23. 18
Richard P. Rumelt, Good Strategy Bad Strategy (United States Of America: Fores Stewwardship Counel, 2011) hlm. 20
11
Banyak sektor perusahaan yang melakukan berbagai macam strategi
untuk perkembangannya. Salah satunya seperti yang dijelaskan oleh Fred
Luthans, nevertheles pharmeceutical companies have adopted different
strategies which the companies hope will enable them to thrive in spite of
the current callanges.19 Perusahaan farmasi telah mengadopsi strategi
yang berbeda yang diharapkan perusahaan akan memungkinkan mereka
untuk berkembang terlepas dari perubahan saat ini. Artinya bidang lain
seperti kesehatanpun juga mengadopsi berbagai maacam strategy untuk
kemajuannya. Maka hal ini tidak menutup kemungkinan juga di bidang
pendidikan.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat increwmental
(senantiasa meningkat) dan terus menerus,serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa
depan.Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetisi inti (core competition). Perusahaan perlalu mencari
kompetisi inti dalam bisnis yang dilakukan.20
Strategi menurut kamus bahasa Indonesia berarti cara.21 Strategi
adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan dan ekskusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat
koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung
yang sesuai dengan prinsip-perinsip pelaksanaan gagasan secara
rasional, efisiensi dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk
mencapai tujuan secara efektif.22
19
Fred Luthans nad Jonatan P. Doh. International Management, Culture, Strategy nad Behavoir. (new York: MC Graw Hill, 2012) hlm. 269 20
Husein Umar, Trategic Management in Action (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018) hlm. 31 21
YS. Marjo, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Surabaya: Beringin Jaya Surabaya, 1997), h. 214 22
http://id. wikeipedia.org/wiki/strategi. Diunduh pada hari jumaat, tanggal 16 Novemver 2018
12
Menurut Bittel, strategi adalah suatu rencana yang fundamental
untuk mencapai tujuan perusahaan.23 Sedangkan dalam KBBI, diartikan
sebagai suatu rencana cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus.24Strategi dipandang sebagai sebuah program yang
meliputi tujuan yang ingin dicapai, disertai dengan tindakan atau
langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan tersebut sebagai usaha
merespon lingkungannya.
Sesuai firman Allah dalam suroh Annisa ayat 29
كان يا أيها الذين آمنوا ل تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إل أن تكون ت ارة عن تراض منكم ول تقتلوا أنفسكم إن الل
. بكم رحيما
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian “.(QS. Annisa: 29)25
Secara histori kata strategi dipakai untuk istilah dunia militer.
Strategi sendiri berasal dari bahasa yunani “stratagos‟, yang berarti
jendral atau komandan militer. Maksutnya adalah strategi berarti seni para
jendral, yaitu cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan
tentara di medan perang agar musuh dapat dikalahkan. Dalam pemasaran
juga menggunakan strategi,agar pemasaran bisa tercapai sesuai dengan
keinginan. Namun istilah ini tidak hanya digunakan dalam konteks militer
saja, bisnis juga memiliki istilah strategi ini. Dalam konteks bisnis, strategi
adalah rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategi pemasaran dengan tantangan
lingkungan dan yang direncanakan untuk memastikan bahwa tujuan
utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan.
23
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 199 24
Tim Redaksi KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 1092. 25
7Anonim Al-qurandanTerjemahannya, (Jakarta: Bumi Aksara,2009) hl.83 ayat 29
13
Dalam hal ini kepala sekolah sebagai pengatur strategi dalam
rekrutmen peserta didik baru (PPDB) harus dapat memprediksi apa-apa
yang nantinya akan diharapkan para peserta didik kedepannya, dari hasil
peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar-mengajar di sekolah
tersebut. Visi dan misi sekolah dimasa mendatang harus memperhatikan
aspek-aspek kebutuhan para calon peserta didik. Sehingga akan timbul
ketertarikan terhadap sekolah tersebut, serta dapat menghasilkan output
yang diinginkan.
Pada umumnya suatu satuan pendidikan memiliki tujuan dan untuk
mencapainya memerlukan strategi. Strategi merupakan kesatuan rencana
yang luas dan terintgrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal
organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya.
Strategi dirancang untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai
melalui implementasi yang tepat. Substansi strategi pada dasarnya
merupakan rencana. Oleh karena itu stratgi berkaitan dengan evaluasi
dan pemilihan alternatif yang tersedia bagi suatu manajemen dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 26
Konsep strategi merupakan sebuah konsep yang perlu dipahami
dan diterapkan oleh setiap pengusaha dalam segala macam bidang
usaha. Pimpinan suatu organisasi setiap hari berusaha mencari
kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan
kekuatankekuatan eksternal (peluang dan ancaman) suatu pasar.
Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan,
peraturaan, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen serta faktor-
faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman.27
Srategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan.28 Tujuan sekolah dalam setiap
26
Buchari Alma, Manajemen dan Coorporate Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Fokus Pada Mutu dan Layanan Prima, (Bandung: Alfabeta, 2019) Hlm. 64 27
Winardi, Entrepreneur Dan Enterpreneurship, (Jakarta:Kencana. 2003), hal. 106 28
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, (Jakarta: Prenada, 2010) hlm. 126
14
lembaga pendidikan ditentukan masing-masing, namun tetap mengacu
pada peraturan pemerintah, dalam hal ini pada dinas pendidikan.
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk
mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada.Strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam perkembangannya konsep
mengenai strategi terus berkembang. Konsep strategi menurut beberapa
ahli adalah sebagai berikut:
1. Chandler mengemukakan strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,
program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.29
2. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth mengemukakan strategi
merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan
demikian salah satu fokus stratgei adalah memutuskan apakah bisnis
tersebut harus ada atau tidak ada.
3. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner mengemukakan strategi
merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap
peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal
yang dapat mempengaruhi organisasi.
4. Strategi menurut Andrews adalah pola sasaran, tujuan, dan
kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan,
yang dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan
oleh perusahaan, atau yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan.30
5. Strategi menurut Griffin adalah rencana komprehensif untuk mencapai
tujuan organisasi. Tidak hanya mencapai, akan tetapi strategi juga
dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi di
lingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya.31
29
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: Erlangga, 2005) Hal 21 30
Ibid 31
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 132
15
6. Strategi menurut Porter adalah alat yang sangat penting untuk
mencapai keunggulan bersaing.32
7. Menurut Gaffar (2004) dalam Syaiful Sagala pengertian strategi adalah
rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang
dapat dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna
memenangkan kompetensi.33
Management strategy has become a much much capacious
umbrella, including a range of approaches34. Strategi menjangkau lebih
luas kedalam berbagai pendekatan. Strategi digunakan untuk
menciptakan kompetensi agar lembaga pendidikan dapat bersaing
dengan lembaga pendidikan lainnya.
Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai
berikut:
a. Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing baik
internal maupun ekstersnal baik lingkungan mikro maupun lingkungan
makro.
b. Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini
harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka
panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan
pernyataan (visi secara pandang jauh ke depan dari masa depan yang
dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap
lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial
maupun strategis) tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun
strategis) dan tujuan taktis.
Hunger (2009) juga menuliskan bahwa seiring dengan berjalannya
waktu manajemen strategis berevolusi sebagai berikut:
32
Reddy Rangkuti, Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 4 33
Syaiful Sagala. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 135 34
Lawrence Freedman, Strategy (United States Of America: Ozford University Press, 2013)
16
Tahap 1: yaitu perencanaan perusahaan yang didasarkan pada
perencanaan keuangan. Secara umum disebut sebagai sistem
manajemen bedasarkan budget. Sistem ini merupakan sistem yang paling
tradisional dan sangat beroriantasi pada jangka pendik yaitu satu tahun.
Tahap 2: Forecast-Based, yaitu pengembangan dari sistem diatas
karena digunakan untuk perencanaan jangka panjang, akibat kelemahan
sistem budget yang terbatas pada jangka pendek. Di sini mulai
diperhitungkan kondisi eksternal dengan porsi lebih besar, Basisnya
adalah proyeksi perusahaan di masa akan mendatang.
Tahap ke 3; Strategic Planing, yaitu pengembangan dari forecast-
based planning, dengan mempertimbangkan pasar persaingan. Disini
perusahaan sudah mempertimbangkan bagaimana caranya (strateginya)
untuk memenangkan pasar. Proses formulasi strategi dilakukan pada
jajaran manajemen, sementara implementa dan pelaksanaan dilakukan
oleh jajaran pelaksana. Prosesnya dilakukan secara Top Down.
Tahap ke 4; Strategic Management, yang merupakan
pengembangan dari strategic planning. Di sini masukan dari level
bawah juga dipertimbangkan. Prosesnya tidak hanya berkonsentrasi
pada formulasi strategi, namun juga diperhatikan secara seksama
proses implementasinya. Karena berdasarkan pengalaman dengan
menggunakan strategic planning, perusahaan sering kali tidak
mencapai tujuannya karena ternyata strategi yang diformulasikan
tersebut tidak diimplementasikan secara efektif.35
Menurut Crown dalam Agustinus bahwa pada prinsipnya strategi
dibagi dalam tiga tahapan yaitu:36
a. Formulasi Strategi
Formulasi strategi merupakan penentuan aktifitas-aktifitas yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan. Dimana pada tahapan ini
35
Anonim. Strategic Management. https://noblegrey.net/strategic-management/ . Diunduh Pada 19.09 WIB tanggal 09/01/2019 36
Op.Cit, Nikmatul Maulana Maksumah, hlm. 23-24
17
penekanan lebih difokuska pada aktifitas-aktifitas yang utama, antara lain:
menyiapkan strategternative, pemilihan strategi dan menetapkan strategi
yang akan digunakan.
Untuk dapat menetapkan formulasi strategi dengan baik, maka ada
ketergantungan yang erat dengananalisa lingkungan dimanaformulasi
memerlukan data dan informasi yang jelas dari analisa lngkungan.
b. Implementasi Strategi
Implementasi strategi merupakan perwujudan dari program-
program yang telah ditetapkan dalam perusmusan strategi. Menurut
Hunger dan Whelen Implementasi Strategi adalah proses dimana
menejemenmewujudka strategi dan kebijakannya dalam tindakan melelui
pengembangan program, anggaran dan prosedur. Implementasi strategi
merupakan perwujudan dari pemahakan personal organisasi tehadap
berbagai kebijakan kebijakan yang telah ditetapkan dalam perumusan
strategi.37
Tahap Implementasi strategi merupakan tahap dimana dari semua
strategi yang telah diformalisakan.
c. Pengendalian Strategi
Dalam Rangka mengetahui atau melihat seberapa jauh efektifitas dari
implementasi strategi, maka diperlukan tahapan selanjutnya yakni
evaluasi. Dalam evaluasi terdiri dari beberapa tahap yaitu: meriview faktor
internal dan eksternal yang merupakan dasar strategi yang telah ada,
menilai preformance strategi, melakukan langkah koreksi.
Klasifikasi Strategi menurut menurut teori manajemen strategi
strategi, strategi perusahaan anatara lain dapat diklasisfikasikan
berdasarkan jenis perusahaan. Misalnya adalah strategi perusahaan pada
perusahaan konglomerasi yang memeliki beberapa SBU dan perusahaan
yang hanya memiliki satu SBU yang biasanya adalah perusahaan kecil.
Selain itu juga dikenal strategi perusahaan yang diklasifikasikan atas
37
Murniati dan Nasir Usman, Implementasi Manajemen Stratejik (Bandung: Cipta Pustaka Medi perintis, 2019) hlm. 50
18
dasar tingkatan tugas. Strategi-strategi yang dimaksud adalah strategi
generik (Generic sStrategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi
utama/indu (Grand Strategy). Strategi induk ini selanjutnya dijabarkan
menjadi strategi di tingkat fungsional perusahaan, yang sering disebut
dengan strategi fungsional.38
Dalam mananajemen Berbasis Sekolah (MBS) manajemen strategik
yang diterapkan pada manajemen sekolah secara umum memiliki
karakteristik:39
a. Keputusan yang diambil bersifat strategik
b. Penggunaan sumber daya sekolah seefektif mungkin
c. Berorientasi ke masa depan (jangka panjang) yaitu orientasi mutu
secara berkelanjutan
d. Sangat peduli, tanggap, dan respon degan lingkungan eksternal
e. Cenderung bersifat multidimensional
Terdapat lima langkah formulasi strategi yaitu:
a. Perumusan misi (mission determination) yaitu pencitraan
bagaimana seharusnya sekolah bereksistensi
b. Asesmen ligkungan eksternal (Enviromental External Assesment)
yaitu mengakomodasi lingkungan akan mutu pendidikan yang
dapat disediakan oleh sekolah
c. Asesmen Organisasi (Organization Assesment) yaitu merumuskan
dan mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal
d. Perumusan tujuan khusus (Objective Setting) yaitu penjabaran dari
pencapaian misis sekolah yang ditampakkan dalam tujuan sekolah
dan tujuan tiap-tiap mata pelajaran
e. Penentuan strategi (Strategy Setting) yaitu memenuhi strategi yang
paling tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan
38
Op.cit, Husain Umar, hlm 31 39
Syaiful Sagala, Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2013) hlm. 133
19
menyediakan anggaran, sarana dan parsarana maupun fasilitas
yang dibutuhkan untuk itu.40
2. Pengertian dan Fungsi Kepala Sekolah
a. Definisi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah terdiri dari dua kata yaiitu “kepala dan sekolah”.
Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi
atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah menurut kamus Bahasa
Indonesia berarti: Bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar
serta tempat menerima dan member pelajaran (menurut tingkatannya)
seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun
Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Helmawati, kepala sekolah atau
kepala madrasah ialah salah satu personel sekolah/madrasah yang
mebimbing dan memiliki tanggungjawab bersama anggota lain untuk
mencapai tujuan.41
Fungsi kepala sekolah menurut para pakar mencakup tiga elemen
yaitu fungsi penyadaran, fungsi progresif serta fungsi mediasi pendidikan.
Fuad Hasan dalam Ketut jelantik.42
Suryo Subroto dalam Amradi mendefinisikan kepala sekolah adalah
seorang pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab di dalam
menciptakan situasi belajar mengajar sehingga, guru-guru dapat mengajar
dan murid dapat belajar dengan baik.43 Manager get things done by
coordinating and motivating other people.44 Manajer menyelesaikan
sesuatu dengan mengoordinasi dan memotivasi orang lain.
40
Loc. Cit 41
Helmawati, Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah Madrasah Melalui Managerial Skills (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hlm. 17 42
Ketut Jelantik. Menjadi kepala sekolah Yang Profesional Panduan Menuju PKKS. (Deepublish: Yogyakarta, 2015) hlm. 3 43
Amradi, Strategi Kepala Madrasah Dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MAN Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi (Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang, 2016) hlm. 17 44
Richard L. Daft and Doroty Marchic. Understanding Management. (Canada: Cengage Lerning, 2015) hlm. 7
20
Kualifikasi dan kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI No 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah, diantaranya:45
1. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV)
kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang
terakreditasi.
b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-
tingginya 56 tahun.
c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-
kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA, dan
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
2. Kualifikasi Khusus Kepala SD/ MI meliputi:
a. Berstatus sebagai guru SD/MI.
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI, dan
c. Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang
ditetapkan Pemerintah.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah diantaranya
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Dengan kompetensi tersebut kepala sekolah akan dapat bekerja secara
maksimal dalam melakukan pengelolaan lembaga pendidikan yang
dipimpinnya. Heading a school succesfully requires leadership and
management knowledge, interpersonal skills, experience and other
qualities.46 Menuju sekolah dengan sukses membutuhkan kepemimpinan
45
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah hlm. 1 46
Liong Kam Chong. Improving Schools. (Xlibris LLC: 2015) hlm. 32
21
dan pengetahuan manajemen, keterampilan interpersonal, pengalaman
dan kualitas lainnya.
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
kepala sekolah merupakan seorang guru yang diangkat secara formal
menjadi pemimpin dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah, yang
bertugas memimpin dan memberdayakan sumber daya sekolah dalam
rangka meningkatkan mutu sekolah serta mempengaruhi pembentukan
SDM yang lebih baik.47
b. Fungsi Kepala Sekolah
Sesuai dengan peranannya, kepala sekolah dalam menjalankan
tugasnya di sekolah sebagai pimpinan, Saifudun menjelaskan seorang
Kepala Sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Nurkholis menyebutkan fungsi kepala sekolah sebagai evaluator di
sekolah, baik evaluasi terhadap guru staf tata usaha paupun siswa. Hal
yang dievaluasi oleh kepala sekolah diantaranya program-program
tersebut seperti ukiam tengah smester ataupun akhir smester,
penerimaan siswa baru, dan lain-lain.
2. Sebagai pemimpin. Kepemimpinannya di sekolah tidak hanya sebagai
pemimpin bagi guru-gurunya saja, namun juga bagi para staf dan para
siswanya.
3. Sebagai supervisor yang melakukan pembinaan kepada guru, staf dan
karyawan yang sebelumnya seorang kepala sekolah mampu membina
dirinya sendiri.
4. Fungsi sebagai manajer, ini tak lepas dari tujuan yang akan dicapai
oleh seorang kepala sekolah itu sendiri.
5. Sebagai administrator. Sebagai seorang administrator maka seorang
kepala sekolah haruslah dapat mengendalikan organisasi.
47
Kemdiknas. Standar Kepala Sekolah Madrasah (Jakarta:Kemdiknas, 2007)
22
6. Sebagai motivator. Motivasi ini dilakukan gara pegawai-pegawainya
bersemangat dalam menjalankan tugasnya yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu dari pendidikan tersebut.48
Berjalannya fungsi kepala sekolah dengan baik, akan meningkatkan
mutu pendidikan di sebuah lembaga pendidikan. Mutu pendidikan di
sebuah lembaga sekolah itu lah salah satu faktor yang akan
mempengaruhi minat calon siswa terhadap sekolah tersebut. Mutu
menurut Gravin salam S Thomas Foster, kebanyakan Mutu mencakup
lima hal, yaitu: Trancendent, Product Based, Manufacturing Based and
Value Based.49
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin formal suatu
lembaga pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu berfungsi
sebaga educator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator
dan motivator.50 The management and leadeship role in school is
increasing spread over a number of people in the institution and number of
new roles are emerging.51 Peran manajemen dan kepemimpinan di
sekolah meningkat tersebar di sejumlah orang di lembaga dan jumlah
peran baru muncul.
Kepala sekolah sebaik mampu melakukan pemberdayaan semua
sumber daya manusia yang ada dilembaganya. Pemberdayaan itu sendiri
merupakan memanfaakan pegawai/karyawan untuk dipekerjakan sesuai
dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing.52 Dalam hal ini
terhadap tugas-tugasnya di sekolah. Management and manager are the
spesific need of all institutions, from the smallest to the largest.53
48
Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis (Yogyakarta: Deepublish Publiser, 2012), hlm. 7-9 49
Thomas Foster, Managing Quality, Integrating The Supply Chain, Third Edition (Pearson Education, 2007) 50
Imam, Wahyudi. 2012. Pengemabngan Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka 51
Raimond Moorcroft and Geoff Caton. School Management and Multi-Professional Pertnerships. (New York: Continuum International Publishing Group, 2009) hlm. 1 52
Maisah, Manajemen Strategik dalam Perspektif Pendidikan Islam (Jambi: Salimmedia, 2016), hlm. 92 53
Peter F. Drucker. Management Tasks, Responsibilities Practices. Routledge: New York, 2011) hlm. 2
23
Manajemen dan manajer adalah kebutuhan spesifik semua lembaga, dari
yang terkecil hingga yang terbesar.
3. Pengertian Rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru
a. Rekrutmen
Pengertian lain tentang rekrutmen peserta didik adalah suatu
proses untuk mendorong para calon peserta didik atau para calon
peserta didik yang potensial untuk masuk atau mendaftar pada program,
kursus, kelas, atau sekolah tertentu.
A major goald of any recruitment campaign should be to improve
the chance of makinggood fit between candidates and organization.54
Salah satu tujuan utama dari setiap kampanye rekrutmen adalah untuk
meningkatkan peluang menciptakan kandidat dan organisasi yang lebih
baik.
Definisi ini tidak mempersepsi bahwa rekrutmen peserta didik
adalah proses yang tidak aktif, yaitu proses sekolah menunggu calon
peserta didik datang ke sekolah untuk melamar menjadi peserta didik
pada sekolah yang bersangkutan. Lebih dari itu, definisi di atas
mengungkapkan bahwa proses rekrutmen merupakan proses yang
mencari dan bahkan mendorong calon-calon peserta didik untuk menjadi
peserta didik pada suatu sekolah.
Rekrutmen didefinisikan sebagai aktifitas-aktifitas penentuan
karakteristik-karakteristik yang diinginkan dar pelamar, yang nantiya
akan menjadi subyek aplikasi prosedur-prosedur seleksi. Rekrutmen
merupakan fungsi tenaga kerja yang berarti pengusahaan tenaga kerja,
pengerahan tenaga kerja, dan pencaharian tenaga kerja.55
Bersamaan rekrutmen sering dikenal adanya istilah selekso.
Seleksi yaotu menyaring para pelamar kerja untuk mencapai kesesuaian
54
Victor M. Catano dkk, Recruitment And Selection In Canada ( Unted States of America: Nelson Education, 2010), hlm. 243 55
Arsyad. Rekrutmen dan penempatan tenaga Kerja Guru di SMAN Negeri I Sarolangun, (Program Studi Pendidikan Islam Program Pasca Sarjana Institut Agama Islam negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi, 2010 hlm. 17
24
antara orang dan pekerjaan, ono berarti menyesuaikan pengetahuan
(knowlesdge) keterampilan (skill) kemampuan (abilities) dan kompetenso
(competencies) yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut
(berdasarkan pada analisisdengan KSAC pelamar). Robin Coulter dalam
Saihudin.56
Menurut Hanry Simamora dalam Arsyad (2010) menjelaskan
tujuan rekrutmen memiliki beberapa tujuan antara lain:
1. Untuk memikat skumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi
akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan
pemilihan terhdap calon-calon pekerja yang dianggap memnuhi
standar kualifikasi organisasi.
2. Tujuan Pasca pengangkatan (post-hiringa goals) adalah penghasilan
karyawan-karyawan yan merupakan pelaksana-pelaksana yang baik
dan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang
masuk akal,
3. Uapya-upaya rekrutmen hendaknya mempunyai efek luberan
(spillover effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan
bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-
kesan positif terhadap perusahaan.57
Pada pengertian tujuan rekrutmen di atas, perusahaan dalam
dunia pendidikan dapat diasumsikan sebagai sekolah, sementara
pelamar dalam proses penerimaan peserta didik baru adalah calon siswa
itu sendiri. Sementara standar kualifikasi yang disebutkan dapat
diasumsikan dalam PPDB adalah standar kualifikasi atau kriteria calon
siswa.
Sumber-Sumber rekrutmen
1. Internal
Calon pengisi posisi tertentu dicari dan diselekso dari tenaga
kerja yang ada dalam organisasi saat ini. Cara ini memiliki keuntungan
56
Saihudin. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. 2019. Hlm. 51 57
Ibid. Hlm 13
25
pertama tenaga kerja yang direkrut sudah mememahami organisasi
dengan baik, sehingga proses penyesuaian menjadi lebih mudah dan
kemungkinan berhasil akan semakin tinggi. Kedua cara ini akan
mendorong semangat kerja, loyalitas dan komitmen kerja yang semakin
tinggi. Ketiga, biasanya cara rekrutmen internal lebih murah
dibandingkan dengan cara eksternal.
Dalam rekrutmen internal dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu: 1) Job Postings merupakan salah satu tehnik rtekrutmen dari
dalam dengan mengumumkan posisi jabatan yang kosong dalam
organisasi, sehingga memberikan peluang kepada semua pegawai
untuk bersaing secara sehat dan mengajukan lamaran secara formal.
2) Referensi manajemen yaitu perekrutan dilakukan melalui referensi
dari karyawan lain dalam organisasi karena telah mengetahui potensi
dan keahlian karyawan yang direkomendasikan pada manajemen untuk
pekerjaan yang dimaksud. 3) Serikat buruh yaitu organisasi serikat
buruh memiliki kekuatan yang solid dan mempunyai hak serta
kedudukan yang sama dengan manajemen.
2. Eksternal
Merupakan merekrut tenaga kerja yang berasal dari luar
organisasi. Dapat dilakukan melalui iklan posisi kerjaan melalui surat
kabar atau majalah atau melalui universitas yang akan menghasilkan
lulusan yang dikehendaki. Perekrutan eksternal ini meliputi: 1) Pelamar
langsung dan rederensi yaitu pelamar datang langsung pada organisasi
meskipun organisasi tidak membuat publikasi adanya lowongan
pekerjaan. Klebihannya, organisasi lebih menghemat biaya periklanan
dan dapt lebih fokus pada kualifikasi pelamar yang datang. 2) Iklan
surat kabar dan majalah penggunaan media ini membutuhkan dua
publikasi yaitu penggunaan sarana medoa dan konstruksi iklan. 3)
Agen tenaga kerja pemerintah 4) Agen tenaga kerja swasta 5) sewa
(leasing) tehnik ini dilakukan untuk menghemat biaya atau anggaran. 6)
Open Hoise yaitu membuka kesempatan pada orang luar di sekitar
26
organisasi untuk mengunjungi dan melihat fasilitas yang ada.7)
Nepotisme 8). Lembaga pndidikan dan universitas 9) Perekrutan
elektronik yang memungkinkan meningkatkan kefesiensian dalam
proses rekrytmen.58
Sumber rejrutmen eksternal berupa media elektronik, oklan surat
kabar dan majalah serta open house merupakan sumber rekrutmen
yang digalakkan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin.
Sosialisasi promosi dan peserta datang langsung ke sekolah
merupakan bentuk-bentuk simber rekrutmen yang ada.
Recruitment and selection within an organization is an integral part
of that organization’s overall human resources management and
planning process. Recruitmen programs are affected by internal and
exterternal factors such as economic conditions and the nature of the
organization.59
Perekrutan dan pemilihan dalam organisasi merupakan bagian
integral dari keseluruhan proses manajemen dan perencanaan
organisasi sumber daya manusia. Program rekrutmen dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksterternal seperti kondisi ekonomi dan sifat
organisasi.
Proses rekrutmen akan menentukan bagaimana sekolah
mendapatkan calon peserta didik baru, untuk kemudian di didik menjadi
output yang dapat menunjang keberhasilan visi dan misi sekolah. Dalah
hal ini ekruitmen merupakan salah satu terapi mental bagi peserta didik.
Pengertian rekrutmen adalah sebuah proses pencarian,
menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta
didik di lembaga (sekolah) yang bersangkutan.60 Rekrutmen diperlukan
oleh sekolah dalam pencarian peserta didik maupun tenaga pengajar.
58
Gusti Ketut Purnaya, Manajemen Simber Daya Manusia, Yogyakarta: Andi Ofset, 2016. Hlm 59-63 59
Robert Comton, dkk, Effective Recruitment and Selection Practices (Australia: McPherson'sPrinting Group, 2010), hlm. 1 60
Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajenem, Jakarta: Kencana, 2005, h. 132
27
Kesalahan dalam penerimaan siswa bukanlah hal yang ringan.
Untuk itu dilakukan penunjukkan panitia penerimaan siswa baru yang
sebagaimana telah ditentukan dan ditunjuk oleh kepala sekolah. Adapun
tugas panitia dalam rekrutmen siswa yaitu:
a. Menentukan banyaknya siswa yang diteriman
Biasanya siswa baru yang diterima hanya untuk kelas I, tetapi apabila
masih ada tempat untuk kelas-kelas lain atau karena perluasan,
dapat juga diterima untuk siswa baru dikelas II dan III.
b. Menentukan syarat-syarat penerimaan
Menentukan syarat-syarat penerimaan siswa baru ada dua macam,
yaitu syarat umum dan syarat khusus.
c. Melaksanakan penyaringan
Menentukan target yang akan diterima dan melakukan penyaringan
atas pertimbangan nilai atau tingkat kemampuan yang ditetapkan.
d. Mengadakan pengumuman penerimaan
Panitia penerimaan siswa harus mengadakan pengumuman bagi
calon siswa yang memenuhi syarat bahwa dirinya mempunyai hal
untuk mengikuti pelajaran disekolah.
e. Mendaftarkan kembali calon yang sudah diterima
Untuk memproleh kepastian siswa yang benar-benar akan mengikuti
pelajaran di sekolahnya, maka panitia penerimaan meminta kepada
calon yang diterima harus mendaftarkan kembali.
f. Melaporkan hasil pekerjaan kepada pemimpin sekolah
Setelah selesai panitian penerimaan siswa baru harus melaporkan
kembali kepada atasannya. Setelah ada laporan dari panitia maka
tanggungjawab panitian penerimaan siswa baru tersebut sepenuhnya
dikembalikan kepada kepala sekolah.61 Adapun lingkup tindakan
pemimpin dalam melaksanakan strategi dalam lembaga pendidikan
secara keseluruhan, tidak hanya terfokus kepada satu program
khusus saja.
61
Ibid, h. 60
28
Rekrutmen peserta didik dalam tinjauan manajemen
penyelenggaran pendidikan formal (persekolahan) merupakan kegiatan
rutin yang dilakukan oleh sekolah untuk menghimpun, menyeleksi, dan
menempatkan calon peserta didik menjadi peserta didik pada jenjang
dan jalur pendidikan tertentu.
Kerutinan ini tidak mengurangi potensi masalah yang menyertai
dalam proses rekrutmen. Karena itu, kebijakan rekrutmen perlu
mendasarkan pada konsep dan aturan yang ajeg dan berlaku dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Secara menyeluruh, manajemen peserta didik diawali oleh proses
rekrutmen peserta didik. Management is the primary force whitin any
organization which coordinates the activities of its various systems in
relation to its objectives.62 Manajemen adalah kekuatan utama dalam
suatu organisasi yang mengoordinasikan kegiatan berbagai sistemnya
sehubungan dengan tujuannya. Keberhasilan atau ketidakberhasilan
proses awal ini akan mempengaruhi pada proses manajemen peserta
didik selanjutnya.
b. Pengertian Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik baru merupakan salah satu kegiatan
yang pertama yang dilakukan yang biasanya dengan mengadakan
seleksi calon murid. Pengelolaan penerimaan murid baru ini harus
dilakukan sedimikian rupa, sehingga kegiatan mengajar-belajar sudah
dapat dimulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru.63
Penerimaa siswa baru merupakan salah satu kegiatan rekrutmen
siswa baru untuk menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang
besangkutan. Penerimaan siswa baru adalah peristiwa yang sangat
62
M. Dash and Neena Dash. School Manaement (Atlantic Publisher and Distributors: India, 2008) hlm. 1 63
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Luar Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hlm. 74
29
penting dilakukan bagi sekolah, karena peristiwa ini merupakan titik awal
yang menentukan kelancaran tugas sesuatu sekolah.64
Pelaksanaan peserta didik dilakukan dengan terlebih dahulu
membentuk panita PPDB. Oleh karena itu Kepala Sekolah sekolah harus
melakukan pembentukan panitia penerimaan siswa baru dan melakukan
pembuatan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru
yang dilakukan secara terbuka.65
Dari pengertian rekrutmen dan penerimaan peserta didik baru di
aatas maka dapat disimpulkan rekrutmen penerimaan peserta didik baru
merupakan kegiatan atau proses yang dilakukan untuk untuk mendorong
para calon peserta didik atau para calon peserta didik yang potensial
untuk mendapatkan peserta didik yang akan diberikan pembelajaran di
sebuah lembaga pendidikan, kegatan ini dilakukan sebelum hari pertama
tahun pembelajaran baru dimulai.
1. Tujuan Rekrutmen Peserta Didik
Tujuan rekrutmen peserta didik adalah untuk mendapatkan
peserta didik yang memiliki karakteristik sesuai dengan kemampuan
sekolah dalam membina dan mengembangkan peserta didik. Hal ini
berarti bahwa peserta didik akan mendapatkan layanan tidak tepat jika
diterima pada sekolah tersebut, sehingga sekolah harus tidak
menerimanya.
Proses calon peserta didik tidak diterima di suatu sekolah terjadi
berdasarkan hasil seleksi terhadap sejumah kriteria/persyaratan yang
ditetapkan oleh sekolah berdasarkan rambu-rambu/standar yang
dikeluarkan oleh pemerintah Kab./Kota, provinsi, dan pemerintah pusat.
Tujuan khusus rekrutmen peserta didik adalah:
1. Mendapatkan siswa yang memiliki karakteristik sebagaimana
ditetapkan dalam syarat-syarat penerimaan siswa baru.
64
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008, h. 58 65
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Manajemen Pendidikan, Bandung: Al-Fabeta, 2010, hal. 208
30
2. Memberikan keadilan kepada masyarakat dan calon peserta didik
untuk mendapatkan pendidikan yang tepat.
3. Meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi anak dan orang tua
siswa.
Perkembangan teknologi saat ini telah memunculkan berbagai
inovasi dalam proses rekrutmen calon peserta didik. Diantaranya
diberlakukannya penerimaan siswa baru secara online. Pernyatan
pentingnya informasi tekhnologi dalam berbagai menejemn ini juga
diungkapkan oleh Kenneth C. Ludon. Jane P. Ludon, an it insfratsurcture
consists of a set of physical device and software aplications that are
required to operate the entire enterprise.66 Infrastruktur informasi
teknologi terdiri dari seperangkat perangkat fisik dan aplikasi perangkat
lunak yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh enterprise seluruh
dunia. PPDB online merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan-
tujuan berikut:
A. Meningkatkan mutu layanan pendidikan
Menciptakan sistem penerimaan siswa baru yang terintegrasi,
akurat dan transparan
Melaksanakan penerimaan siswa baru dengan lebih praktis dan
efisien.
Menyediakan basis data sekolah yang akurat.
Memberi fasilitas akses informasi bagi masyarakat dengan cepat,
mudah dan akurat
2. Tahapan Rekrutmen Peserta Didik
Rekrutmen peserta didik memiliki sejumlah tahapan yang harus
diikuti oleh semua peserta yang akan mengikuti proses seleksi. Tahapan
ini ditujukan untuk mendapatkan peserta didik yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
66
Knneth C. Laudon and Jane P. Ludon. Management Information System Pearson Education Limited: England, 2014) hlm. 195
31
Tahapan rekrutmen peserta didik dapat dilihat dari tahapan yang
harus dilakukan oleh sekolah dan tahapan/prosedur yang harus diikuti
oleh anak dan/atau orangtua anak. Tahapan rekrutmen peserta didik
berdasarkan apa yang harus dilakukan oleh sekolah adalah :
1. Pembentukan tim Penerimaan siswa baru di SMAN 5 Merangin
dengan musyawarah.
2. Penyusunan prosedur dan persyaratan bagi calon peserta didik.
3. Pengumuman/sosialiasi sejumlah pesyaratan dan mekanisme yang
harus ditempuh oleh anak calon peserta didik dan orang tua dalam
proses seleksi/rekrutmen.
4. Selanjutnya adalah proses penerimaan berkas dari anak/orang
tua/yang mewakili kepada tim PSB.
5. Verifikasi berkas oleh tim PSB
6. Rapat tim PSB untuk penentuan siapa-siapa saja yang dapat diterima
atau tidak dapat diterima.
7. Pengumuman hasil penerimaan siswa baru
8. Penempatan peserta didik pada kelas-kelas,
9. orientasi peserta didik baru.
3. Prinsip-prinsip Rekrutmen Peserta Didik
Prinsip-prinsip dalam rekrutmen peserta didik adalah suatu hal atau
kebenaran yang dianggap penting untuk pelaksanaan rekrutmen
peserta didik. Beberapa prinsip dalam rekrutmen peserta didik adalah
obyektif, transparansi, akuntabilitas dan tidak diskriminatif.
a. Obyektif
Dalam rekrutmen peserta didik, objektif memiliki makna bahwa
proses pembuatan keputusan dalam penerimaan siswa baru tidak
dipengaruhi oleh pendapat atau pandangan pribadi terhadap calon
peserta didik atau orang tua peserta didik.
Dalam pandangan yang lebih luas, pembuatan keputusan
diterima atau tidak diterimanya siswa baru didasarkan pada kondisi
nyata calon peserta didik, tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur diluar
32
kondisi yang terlihat secara nyata, seperti kesenangan atau
kebencian terhadap peserta didik, orang tua, atau pihak-pihak yang
terkait dengan peserta didik.
Prinsip obyektif telah menjadi tuntutan sejak sekian lama,
dimana keputusan yang objektif dalam penerimaan siswa baru
diharapkan memberikan keadilan kepada calon peserta didik dan
orang tua dalam menerima pendidikan baik bagi anak tersebut
maupun bagi orang tua yang memiliki anak sebagai calon peserta
didik.
b. Transparansi
Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan suatu lembaga/perorangan, seperti keuangan,
program, penerima manfaat, dan lain sebagainya.
Transparansi dalam rekrutmen peserta didik adalah adanya
kebebasan masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai
tahapan, mekanisme, syarat, dan pelaksanaan proses rekrutmen
peserta didik termasuk mengapa seorang anak diterima atau tidak
diterima pada suatu proses rekrutmen.
Lebih jauh, transparansi dalam rekrutmen peserta didik
memberikan efek yang luar biasa kepada panitia seleksi dalam
melaksanakan setiap tahapannya. Kehati-hatian dan kecermatan
merupakan efek yang akan muncul dari prinsip ini.
Disamping itu, keterlibatan masyarakat untuk dapat
berkontribusi secara lebih positif ketika mengetahui proses dan
tahapan seleksi secara lebih jelas akan memberikan informasi yang
tepat sehingga meminimalisir munculnya prasangka yang tidak tepat
terhadap sekolah dan tim Penerimaaan Siswa Baru (PSB) ini.
Wujud transparansi dalam rekrutmen peserta didik dapat
berupa: (1) ketersediaan informasi yang lengkap dalam berbagai
bentuk media bagi semua pihak yang berkepentingan untuk
33
mengakses informasi terkait dengan rekrutmen peserta didik, (2)
pertemuan-pertemuan langsung antara pihak yang berkepentingan
dengan tim PSB jika ada hal-hal yang perlu diklarifikasi atau
didalami, (3) penyebarluasan informasi melalui surat resmi sekolah
terkait dengan rekrutmen peserta didik, dan (4) adanya mekanisme
masyarakat untuk mengadukan berbagai persoalan terkait dengan
keluhan terhadap proses rekrutmen.
c. Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam rekrutmen peserta didik adalah
pertanggungjawab tim Penerimaan Siswa Baru (PSB) dan sekolah
terhadap proses dan hasil rekrutmen peserta didik yang
dilaksanakan. Rekrutmen peserta didik yang akuntabel dilakukan
melalui kejujuran dalam melaksanakan rekrutmen peserta didik,
ketepatan dalam manajerial pelaksanaan rekrutmen peserta didik,
dan ketepatan serta kesesuaian finansial yang ada atau diadakan
untuk kepentingan rekrutmen peserta didik.
d. Tidak diskriminatif atau berkeadilan
Pelaksanaan rekrutmen calon peserta didik baru merupakan
kegiatan untuk mencari dan menemukan anak-anak yang dianggap
layak untuk menjadi peserta didik berdasarkan kriteria tertentu pada
suatu jenjang dan jenis pendidikan. Proses ini akan melalui tahapan
pembuatan keputusan diterima atau tidak diterimanya anak sebagai
calon peserta didik di suatu sekolah. Pembuatan keputusan
merupakan upaya untuk menentukan suatu keputusan berdasarkan
pertimbangan kondisi aktual dan standar acuan penerimaan siswa
baru.
Dalam hal ini keadilan atau prinsip tidak diskriminatif adalah
prinsip yang memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak
calon peserta didik untuk menempuh tahapan sebagaimana
mestinya dan jika ada anak yang tidak dapat mengikuti prosedur
34
umum dikarenakan ada kondisi khusus yang menyertai anak
tersebut.
Seperti anak dengan karakteristik IQ very superior, anak dengan
karakteristik autis, anak dengan kondisi fisik berkekurangan, maka
sekolah harus memberikan fasilitasi yang paling memungkinkan
untuk anak tersebut mengikuti kegiatan rekrutmen. Mekanisme
perwujudan keadilan dalam rekrutmen peserta didik memerlukan
keterlibatan orang tua/wali anak dan anak itu sendiri untuk
memutuskan visibilitas dalam mengikuti semua proses rekrutmen.
4. Jenis-Jenis Kegagalan rekrutmen
Berikut berbagai jenis kegagalan rekrutmen:
a. Tidak ada hubungan yang jelas strategi Sumber Daya Manusia
(SDM) dengan sasaran bisnis dan organisasi secara keseluruhan
b. Ketidaksesuaian antara uraian pekerjaan dengan kriteria pribadi
yang digunakan
c. Tidak adanya butir-butir penting dalam iklan rekrutmen
d. Penggunaan referensi untuk membuat daftar nama pendek calon
yang akan diwawancarai
e. Wawancara terstruktur yang tidak memadai
f. Tidak memadainya tenaga psikolog
g. Tidak memadainya uji coba dan validasi alat uji
h. Penggunaan metode prediksi yang tidak valid
i. Tidak ada pemantauan hasil67.
5. Pengertian Siswa (Peserta Didik)
Siswa atau peserta didik merupakan salah satu komponen utama
dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru melakukan transfer
pengetahuan pada siswa, dan sebagai individu siswa menerima
transfer untuk kemudian dipahami serta dikembangkan.
67
Donni Juni Priansa, Perencanaan Dan Pengembangan SDM, (Bandung: Alfabeta, 2014), Hal. 99-100.
35
Peserta didik menurut UU RI No. 2 tahun 1989 adalah Peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.68 Sementara itu pengertian peserta didik menurut
Oemar Malik dalam Eka Prihatin (2014) adalah peserta didik
merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pesndidikan yang
selanjutnya diproses dalam proses pendidikan sehingga menjadi
manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.69
Menurut kamus besar bahasa Indonesia siswa berarti, orang,
anak yang sedang berguru (Belajar, Bersekolah). Sedangkan menurut
pasal 1 ayat 4 Undang-Undag republik Indonesia Nomor 20 tahun
2013. Mengenai sistem pendidikan Nasional, peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri mereka
melalui proses pendidikan pada jalur dan jenjang jenis pendidikan
tertentu. 70
Siswa atau sering disebut juga dengan murid adalah salah satu
komponen dalam pengajaran. Sebagai salah satu komponen maka
dapat dikatakan bahwa murid adalah komponen yang terpenting
diantara komponen lainnya. Pada dasarnya “ia” adalah unsur penentu
dalam proses belajar mengajar.71
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, siswa adalah
anak yang bersekolah untuk mengembangkan diri mereka, melalui
proses belajar mengajar. Siswa merupakan sebuah komponen penting
dalam proses pembelajaran.
Untuk menjalankan sebuah lembaga sekolah, agar visi dan misi
sekolah tercapai ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan terhadap
murid, salah satunya yaitu mengenali murid. Pengenalan terhadap
68
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional 69
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2014) hlm. 3 70
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat 4 71
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 99-100
36
murid maka akan sangat penting untuk melakukan proses transfer ilmu
pengetahuan dan juga mendidik secara karakter.
Pada proses pelaksaan rekrutmen peserta didik baru, maka
pengenalan terhadap calon peserta didik juga diperlukan. Hal itu akan
menentukan kriteria peserta didik mana yang sesuai dan dimungkinkan
dapat dididik dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah
tersebut.
Banyak aspekdari pribadi murid yang perlu dikenal, aspek
tersebut menurut Oemar hamalik diantaranya:
1. Latar belakang masyarakat
2. Latar belakang keluarga
3. Tingkat intelegensi
4. Hasil belajar, yaitu dari sekolah atau tempat pendidikan sebelumnya
5. Kesehatan badan
6. Kebutuhan-kebutuhan emosional sifat-sifat kepribadian
7. Bermacam-macam minat belajar.72
B. Penelitian Yang Relevan
a. Penelitian yang dilakukan oleh Kudrianto tentang Strategi Kepala
Sekolah Dalam Rekrutmen Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Pondok
Modren Al-Kautsar Pekanbaru, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau Pekanbaru.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat strategi kepala sekolah
dalam rekrutmen Siswa di Madrasah Tsanawiyah Pondok Modren Al-
Kautsar Pekanbaru dan untuk melihat Faktor-faktor yang
mempengaruhi strategi kepala sekolah dalam rekrutmen siswa di
Madrasah Tsanawiyah Pondok Modren Al-Kautsar Pekanbaru.
Dalam penelitian ini penulis melihat strategi kepala sekolah dalam
rekrutmen siswa kurang baik. Kemudian terlihatnya penurunan jumlah
siswa di Madrasah Tsanawiyah Pondok Modren Al-Kautsar Pekanbaru.
Dalam penelitian ini berisikan deskripsi-deskripsi perencanaan dan
72
Ibid, hlm. 101-105
37
implementasi pemasaran, teknik pemasaran, evaluasi pemasaran,
pihak-pihak yang berperan dalam pemasaran, faktor pendukung
kegiatan pemasaran, kendala dalam kegiatan pemasaran dan cara
mengatasi kendala pemasaran.
Persamaannya peneliti mendeskripsikan perencanaan rekrutmen
dalam penerimaan siswa baru, untuk memperoleh Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas. Perbedannya pada penelitian
tersebut meneliti tentang strategi dalam rekrutmen peserta didik baru
dengan sasaran yang lebih sempit yaitu, dalam kalangan masyarakat
islam. Planning is the process of setting objectives and determining
what should be done to accomplish them73. Perencanaan adalah
proses menetapkan tujuan dan menentukan apa yang harus dilakukan
untuk mencapainya. Planning is probably the most imprtant activity in
the manager’s life.74 Perencanaan mungkin adalah aktivitas paling
penting dalam kehidupan manajer. Dalam hal ini merupakan kepalas
sekolah.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Jusmarni tentang Rekrutmen Siswa
Baru Pada madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cendikia, Universitas Negeri
Suthan Taha Syaifuddin Jambi
Hasil penelitian tersebut penulis melihat adanya penyususnan
rekrutmen yang telah dijalankan dengan baik, namun pada tahap
implementasi masih terdapat beberapa kelemahan yaitu pada proses
sosialisasi dan promosi, serta verifikasi bahan pada calon siswa baru.
Persamaannya pebeliti mendeskripsikan tentang proses
penyususnan perencanaan rekrutmen pada calon peserta didik baru.
Perbedannya pada penelitian tersebut lebih membahas pada sistem
penerimaan siswa baru, yang tidak hanya memfokuskan pada
manajemen kepala sekolah.
73
John R. Schermerhorn, Jr. Introduction Management (John Wilay and Sons: Asia, 2011) 74
Patrick J. Montana, Ph. D and Bruce H. Charnov, Ph. D. JD. Bussiness Review Books Managemen (Barrons Educational Series: United States Of America, 2008) hlm. 2
38
c. Penelitian Oleh Nurul Azmi Puspita Sari Tentang Manajemen
Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang Sma Negeri Berbasis Online
Di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Hasil penelitian tersebut adalah
pertama perencanaan dilakukan setiap menjelang tahun ajaran baru,
hal yang direncanakan meliputi pembentukan panitia, menyusun
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan, merancang alamat blog
website, dan menentukan daya tampung setiap sekolah.
Hasil penelitian berikutnya yaitu yang kedua pengorganisasian
penerimaan peserta didik baru berkaitan dengan pembentukan panitia
PPDB pihak dinas dan pihak sekolah beserta tugas pokok dan fungsi
masing-masing panitia.
Hasil penelitian berikutnya yang ke tiga pelaksanaan PPDB
berbasis online mengikuti arahan petunjuk alur pendaftaran yang
ditetapkan oleh pihak dinas, serta Evaluasi dilakukan pihak dinas
setelah pelaporan hasil PPDB dari pihak sekolah memuat rencana
siswa yang diterima/ daya tampung tiap sekolah, jumlah pendaftar, dan
siswa yang diterima. Berdasarkan hasil laporan terkait kekurangan
siswa maka dinas memberi kewenangan pihak sekolah melakukan
PPDB secara offline.
Persamaannya membahas perencanaan penerimaan peserta didik
baru dalam tahun ajaran baru. Perbedannya penelitian oleh Nurul Azmi
ini membahas rekrutmen berbasis online yang telah ada dalam
lembaga sekolah tersebut.
d. Jurnal Strategi Penerimaan Peserta Didik Baru Di SD
Muhammadiyah Program Khusus Boyolali oleh Destyana Ratih
Pramachintya dan Budi Sutrisno.
Hasil dari peneltian tersebut adalah a) Kepanitiaan PPDB di SD
Muhammadiyah Program Khusus Boyolali merupakan SDM yang
terlatih, b) Alur pelaksanaan PPDB di SD Muhammadiyah Program
Khusus Boyolali adalah pengambilan formulir pendaftaran, pengisian
formulir, tes observasi siswa (lisan, tertulis, mewarnai), tes wawancara
39
orangtua/walimurid dan pengumuman hasil PPDB, c) SD
Muhammadiyah Program Khusus Boyolali memberikan kemudahan
masyarakat dan beasiswa, d) Kepala Sekolah SD Muhammadiyah
Program Khusus Boyolali memperketat tata tertib dan mengakomodir
pelaksanaan PPDB, e) Rincian anggaran untuk pelaksanaan PPDB
sudah dianggarkan sebelumnya dalam program kerja sekolah, f)
Pengumuman hasil seleksi PPDB dilakukan secara langsung, g) SD
Muhammadiyah Program Khusus Boyolali melakukan tindak lanjut
pengumuna seleksi PPDB dengan menyelenggarakan kegiatan daftar
ulang.
Persamaannya dalam jurnal tersebut dengan penelitian yang
dilakukan penulis adalah membahas tentang strategi penerimaan
peserta didik baru. Perbedaannya penelitian jurnal tersebut dilakukan
pada lembaga pada tingkat pendidikan dasar.
e. Jurnal Manajemen Penerimaan Siswa Baru oleh Nizarman, hasil
penelitian jurnal yaitu, Dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru,
sekolah melakukan perencanaan program sekolah untuk penerimaan
siswa baru tersebut. Dalam menetapkan penerimaan siswa baru harus
melakukan analisa kondisi sekolah agar PSB yang dilaksanakan sesuai
dengan kondisi sekolah khususnya terkait dengan kuata siswa yang
akan diterima.
Penyusunan program kerja sekolah termasuk program PSB
haruslah berdasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan sekolah yang telah ditetapkan. Proses
penerimaan siswa baru dilakukan dengan datangnya siswa ke sekolah
untuk mendaftar masuk ke SMA Ngeri 3 Seluma.
Berdasarkan tahapan dalam penerimaan calon siswa baru,
proses seleksi dimulai dari penerimaan persyaratan pendaftaran dan
berakhir dengan keputusan terhadap diterimanya siswa di sekolah
tersebut, Pada SMA Negeri 3 Seluma juga dilakukan kegiatan Masa
Orientasi Siswa (MOS) siswa setiap tahunnya. Laporan
40
penyelenggaraan PSB merupakan upaya pengumpulan, pengolahan,
penyusunan dan penyampaian hasil penyelenggaraan kegiatan PSB
kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan,
sebagai bahan informasi pengambilan keputusan lebih lanjut.
Persamaan dari penelitian dalam jurnal oleh Nizarman ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu, meneliti tentang
penerimaaan pesertadidik atau siswa baru. Sementara perbedaannya
dalam jurnal ini lebih membahas pada manajemen penerimaan peserta
didik baru.
f. Jurnal Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis
Android Menggunakan Metode Agile oleh Rizqi Muharom Zaef , Novim
Cici Herbaviana Dan Ahmad Chusyairi.
hasil yang didapatkan dalam penelitian sistem informasi
penerimaan peserta didik baru berbasis andoid menggunakan metode
agile adalah kemudahan peserta didik baru dalam melakukan
pendaftaran di SMK 17 agustus genteng banyuwangi dan metode agile
dapat menyesuaikan terhadap perubahan yang ada pada penerimaan
peserta didik baru dengan fitur layanan home, jadwal pendaftaran, data
pendaftar, formulir pendaftaran dan persyaratan pendaftaran, sehingga
dapat mempermudah panitia dalam mengelola data peserta didik baru
yang mendaftar dari smp/mts dan informasi pengumuman penerimaan
peserta didik baru.
Persamaan pembahasan dalam jurnal ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis meneliti penerimaan peserta didik baru.
Sementara perbedaannya dalam penelitian Rizki Muharom Zaef
tersebut meneliti penerimaan peserta didik baru berbasis android.
Sementara dalam penelitian dilakukan pada penerimaan peserta didik
secara langsung.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Disebut kualtatif
karena sifat data yang dikumpulkan berbentuk kualitatif bukan kuantitatif
dakam bentuk angka-angka. Melalui pendekatan ini diharapkan ditemukan
gambaran mengenai kualitas dan realitas sosial. Pendekatan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif, yaitu
penelitian tentang data yang dinyatakan dalam bentuk gambar atau kata-
kata yang disusun dalam kalimat.
Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiry yang
menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala,
symbol maupun deskripsi tentang suatu fenomena; focus dan
multimetode, bersifat alami dan holistic; mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif.75
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menkankan pada quality
atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal yang terpenting
dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial
adalah nakna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran
berharga bagi pengembangan suatu konsep teori.76
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu memaparkan dan
menggambarkan sejumlah variabel yangberkenaan dengan masalah,
namun dapat juga bermaksud sebagai upaya eksplorasi dan klarifikasi
mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial. Dalam hal ini peneliti
berupaya mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai
strategi kepala sekolah dalam rekrutmen penerimaan peserta didik baru di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin berdasarkan ke. Data dari
kondisi di SMAN 5, kemudian dianalisis dan disajikan secara naratif.
75
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 329 76
Djam’an Satori dkk, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), hal.22
41
42
B. Situasi Sosial dan Subyek Penelitian
1. Situasi
Pada penelitian kualitatif peneliti memasuki situasi sosial tertentu,
yang dapat berupa bisnis tertentu, melakukan observasi dan wawancara
kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial
tersebut.77 Dalam hal ini peneliti melakukan di SMAN 5 Merangin.
Menurut Muhtar yang dikutip dari Abdullah, Situasi sosial adalah
lokasi atau tempat yang ditetapkan untuk melakukan penelitian, Karena
penelitiannya adalah riset sosial atau lingkungan manusia atau budaya
maka dinamakan situasi sosial (Social Setting).78 Setting penelitian ini
adalah di Sekolah Menangah Atas Negeri (Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangin), seluruh data dalam penelitian diambil dari lokasi
tersebut. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena :
1. Letak geografis yang sangat strategis, lokasi Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangin terletak di Perkampungan Desa Meranti Kecamatan
Renah Pamenang, Kabupaten Merangin. Desa Meranti diapit oleh
empat desa terdekat, jika dibandingkan dengan Desa lainnya di
Kecamatan Renah Pamenang, Desa Meranti berada di tengah dan di
pusat ibukota kecamatan.
2. Dalam kegiatan penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa
peneliti sebelumnya Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin,
sepengetahuan peneliti belum terdapat adanya peneliti lain yang
membahas permasalahan ini.
3. Banyak masyarakat yang menaruh perhatian di sekolah ini, mulai dari
latar belakang prestasi sekolah hingga usia sekolah yang sudah
cukup lama berdiri, sehingga masyarakat menaruh kepercayaan yang
sangat tinggi terhadap kualitas pembelajaran di sekolah tersebut.
77
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif (R & D) ( Bandung: Alfa Beta, 2012), hlm. 391 78
Abdullah, Manajemen Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Profesional Guru di Madrasah Aliyah Nurul Huda Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (Pasca Sarjana Institut Agama Islam Negeri Sultha Thaha Saifuddin Jambi, 2016). hal. 73
43
2. Subyek Penelitian
Penemuan subyek penelitian dalam penelitian ini menggunakan
tehnik purposive sampling. Menurut Muhtar yang dikutip dari Abdullah
Purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan tujuan atau
kepentingan.79
Subyek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangin, dan guru yang mengajar di sekolah tersebut atau
semua tenaga kependidikan di sekolah tersebut, serta unsur lainnya yang
dianggap perlu terlibat secara langsung maupun tidak langsung di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin. Sementara yang menjadi
informasi kunci (Key Informaton) adalah kepala sekolah yang menjabat di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin itu sendiri.
C. Jenis dan Sumber data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang dapat
dimaknai untuk diinterprestasi dalam rangka menggambarkan lebih rinci
tentang strattegi rekrutmen oleh kepala sekolah dan tenaga kependidikan
di SMAN 5 Merangin, baik dalam proses kegiata maupun efek yang
ditampilkan terhadap proses dan hasil pembelajaran di Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin, Kabupaten Merangin.
Data tersebut dapat berupa pendapat-pendapat dan pernyataan
dari informan yang direkam dan kemudian dijabarkan lebih lanjut. Seta
temuan-temuan dalam melaksanakan pengamatan dan dokumen-
dokumen dari sumber-sumber yang terpercaya.
1. Jenis Data
Sugiyono dalam Suwandi mengungkapkan bahwa data menurut
sumbernya adalah data primer dan skunder.80 Penilitian kualitatif ini
bersifat deskriptif dan prosedur penelitian kualitatif yang yang
79
Muhtar loc.cit 80
Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya terhadap pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja Kemiskinan dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Papua (Yogyakarta: Deepublish Puliser, 2015), hlm. 212
44
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata seseorang baik tertulis atau
diucapkan maupun perilaku yang dapat diamati. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder.
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung melalui wawancara
dan observasi. Data primer diperoleh peneliti melalui wawancara
terhadap informan
b. Data skunder yaitu data yang diperoleh dengan tekhnik dokumentasi,
rekaman arsip dan perangkat fisik.
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitia ini yaitu:
a) Kepala sekolah, guru dan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin
b) Dokumen, yaitu semua dokumen yang berkaitan dengan penelitian
dan diperoleh dari berbagai lokasi di Sekolah Menengah Atas Negeri
5 Merangin.
c) Suasana yaitu situasi Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
D. Tehnik Pengumpulan Data
1. Observasi
Suharsimi Arikunto menyebutkan, di dalam pengertian psikologik,
observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan
pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indra.81
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi partisipan, yakni pengamat tidak terlibat
langsung dalam situasi yang ada. Akan tetapi mengamati dan melihat dari
dekat peristiwa yang sedang berlangsung. Peneliti mengamati langsung
bagaimana proses manajemen kepala sekolah dalam rekrutmen
81
Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneletian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka CIpta, 2010), hal. 199
45
penerimaan peserta didik baru di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin.
Dalam mencapai tujuan dari penelitian ini, penulis memerlukan
data tentang strategi kepala sekolah dalam rekrutmen siswa di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin. Untuk itu penulis
menggunakan data yang berasal dari observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Teknik pengambilan data cara observasi yaitu pengamatan
secara langsung di tempat penelitian untuk keperluan memproleh data
tentang Strategi Kepala Sekolah dalam Rekrutmen Siswa di Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin. Kemudian dilakukan dengan
teknik wawancara yaitu mengajukan sejumlah pertanyaan secara
langsung kepada kepala sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin. Dalam hal ini penulis akan menyajikan data observasi, yang
sebagaimana penulis proleh dari pengamatan di lapangan secara
langsung.
Data utama bersumber dari lembaga Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangin itu sendiri dan didukung dari sumber-sumber lain
dari luar atau selain dari lembaga SMA Negeri 5 Merangin. Peneliti
mencari berbagai sumber-sumber data yang relevan dengan tujuan
penelitian.
2. Wawancara
Interview yang sering disebut dengan wawan cara atau kuisioner
lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(interviewere).82 Wawancara merupakan pertemun dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu data tertentu.83
82
Ibid. 198 83
Beni Ahmad Saebani. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 190
46
Wawancara dimaksudakan untuk mendapatkan informasi dari
informan dengan penuh kesadaran. Lebih dari itu wawancara dilakukan
untuk mengetahui sesuatu apa yang tampak dari hasil observasi yang
telah dilakukan. Wawancara yang dilakukan ini bersifat snow ball artinya
menggelinding seperti halnya bola salju, dan akan berhenti ketika
mencapai titik kejenuhan.
Wawancara pada penelitian ini dilakukan terhadap kepala sekolah,
guru dan perangkat kerja di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin.
Sebelum melakukan wawancara peneliti menemui secara langsing
kepada informan dan mengutarakan tentang tujuan kedatangan peneliti,
dan kemudian peneliti bersama informan membuat kesepakatan
mengenai kesediaan waktu dan tempat untuk melakukan wawancara
terkait dengan focus dan tujuan peneliti.
Data wawancara adalah data yang secara langsung diproleh dari
kepala sekolah dengan cara menanyakan tentang strateginya merekrut
siswa di SMAN 5 Merangin. Dalam hal ini ada 42 pertanyaan tentang
strategi yang dilakukan dalam rekrutmen siswa yang akan ditanyakan
secara langsung kepada kepala sekolah SMAN 5 Merangin, hal ini
dilakukan untuk mendapatkan data tentang strategi dalam rekrutmen
siswa.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatn transkrip, buku, surat kabar, prasati, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.84
Data yang diperolah dari dokumentasi digunakan untuk menguji,
menfsirkan bahklan meramalkan.85 Metode dokumentasi yang
dimaksudkan dalam proses pengumpulan data penelitian ini adakah suatu
metode atau cara untuk mencari data dari dokumen resmi internal yang 84
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Medi Publishing, 2015),hlm. 77-78 85
Lexi J.Moleong, Suatu Kajian Penelitian Kualitatif (Bandung. Remaja Rosda Karya, 1995) hal 77
47
berupa, memo, kwitansi, nota, pengumuman, instruksi, disposisi, aturan
organisasi, termasuk risalah atau laporan rapat dan keputusan,86 dan
program kepala sekolah.
Teknik pengumpulan data secara dokumentasi dalam penelitian ini
berupa profil Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin, keadaan tenaga
pendidik dan Sumber Daya Manusia di sekolah tersebut, kualifikasi,
kompetensi dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan
oleh kepala sekolah.
E. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Biklen analisis data mencakup kegiatan
pengumpulan data menata data, membaginya menjadi satuan-satuan
yang dapat dikelola disintesis, dicarin pola yang tepat ditemukan apa yang
penting dan apa yang akan dipelajari serta memutuskan apa yang penting
dan apa yang akan dipelajari serta memutuskan apa yang akan
dilaporkan.87
Hal ini sama dengan pendapat Miles dan Huberman yang dalam A
Muri Yusuf, menyatakan bahwa proses analisis data dilakukan bersaman
dengan pengumpulan data melalui beberapa tahapan mulai proses
pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan verivikasi atau penarikan
kesimpulan.88
Data yang dianalisa dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis mengalir, dan dilakukan melalui dua tahapan panganalisisan.
Pada tahap pertama analisis data dilakukan sewaktu berlangsungnya
pengumpulan data dan tahapan ke dua dilakukan setelah selesainya
proses pengumpulan data.
Dalam menganlisis data Miles dan Huberman tersebut ada beberapa
tahapan yang harus dilakukan, yaitu: 86
Ibid. hal 163 87
Bogdan, Robert C dan Biklen, Sari K.1982. Qualitative research Education An Introduction to Theory and Methods (Boston: Allyn and Bacon.Inc,1982) hlm. 19 88
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 407
48
1. Reduksi data
Data yang dikumpulkan melalui metode pengamatan, wawancara
dan dokumentasi oleh peneliti dilakukan penganalisisan dengan cara
dibaca, dipelajari dan ditelaah. Hal ini dilakukan selama penelitian
berlangsung.
2. Penyajian data/Display Data
Bentuk penyajian data yang umum dilakukan dalam penelitian
kualitatif adalah teks naratif, yaitu menceritakan semua temuan yang
diproleh dalam penelitian. Dengan demikian data menjadi lebih jelas dan
terperinci.
3. Pemeriksaan Kesimpulan
Data yang terkumpul direduksi dan selanjutnya disajikan,
dikategorikan dan ditafsirkan. Stelahnya maka penelitia melakukan
penarikan kesimpuln dalam bentuk laporan penelitian.
F. Uji Keterpercayaan Data
Pemeriksaan keabsahan data oleh peneliti dilakukan secara
berkelanjutan melalui uji kredibilitas (credibility), untuk menentukan hasil
penelitian dapat ditransfer ke wilayah lain maka diperlukan uji
transferbilitas (transferability), untuk mengetahui reabilitas dapat dilakukan
melalui uji dependebilitas (dependability) dan untuk mengetahui apakah
hasil produk melalui uji komformitas (comformity).
Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan
teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaaan didasarkan atas
sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu derajat
kepercayaaan (credibelity), keteralihan (transferability), kebergantungan
(dependability) dan kepastian (confirmability).89
a. Kredibilitas
Kriterium ini berfungsi: pertama , melaksanakan inkuiri sedemikian
rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuanya dapat tercapai.Kedua,
89
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hal. 324
49
mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan
pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
Di lokasi pemelitian peneeliti dapat menyelami budaya setting
penelitian, mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin
mengotori data.
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci. Lebih jelasnya bila perpanjangan keikutsertaan menyediakan
lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.
Dapat dikatakan peneliti melakukan dengan cermat terhadap
perosalam yang menonjol dalam penelitian seta ditelaah secara rinci
sehingga pada pemeriksaan data sudah dapat dipahami khususnya
menyangkut peran serta kepala sekolah dalam meningkatkan
profesionalitas dan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin.
Melalui cara ini peneliti dituntut agar mampu menguraikan secara
rinci bagaimana proses penemuan tentatif dan penelaahan secara rinci.
Kekurangan ketekunan pengamatan terletak pada pengamatan terhadap
pokok persoalan yang dilakukan terlalu awal.
b. Transferbilitas
Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan
antara konteks pengirim dan penerima, untuk melakukan pengalihan
tersebut seorang peneliti mencari dan menggumpulkan kejadian empiris
tentang kesamaan konteks. Hal tersebut mengharuskan peneliti
bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika ia
ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Guna keperluan
itu peneliti harus melakukan penelitian kecil untuk memastikan usaha
verifikasi tersebut.
c. Dependabilitas
50
Konsep kebergantungan lebih luas dari pada realibilitas . hal
tersebut disebabkan peninjauan yang dari segi bahwa konsep itu
diperthitungkan segala-galanya yaitu yang ada pada realibilitas itu sendiri
ditambah faktor-faktor lainya yang tersangkut.
d. Konfirmabilitas
Objektivitas-subjektivitasnya sesuatu hal bergantung pada orang
seorang, menurut Scriven (1971). Selain itu masih ada unsur kualitas
yang melekat pada konsep objektivitas itu. Hal itu digali dari pengertian
bahwa jika sesuatu itu objek , berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat
dipastikan. Subjektif berarti tidak dapat dipercaya, atau menceng.
Pengertian terakhir inilah yang dijadikan tumpuan pengalihan pengertian
objektivitas-subjektivitas menjadi kepastian.
e. Triangulasi
Teknik triangulasi merupakan suatu pemeriksaan keabsahan data
dengan memanfaatkan sesuuatu yang berada di luar itu, triangulasi
melakukan perbandingan terhadap sesuatu yang berada di luar data
tersebut.
Ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Lexy Moleong bahwa
trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
trianggulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui
sumber lainya.90
G. Rencana dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin. Waktu pelaksanaan penelelitian mulai dari pembuatan proposal
hinga penyempurnaan laporan dituliskan dalam tabel berikut:
90
Lexy Moleong.Op.cit. hlm.320- 330
51
Tabel 01. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Jadwal Kegiatan
Ju
li
Ag
ustu
s
Dese
mb
er
Ja
nua
ri
Feb
rua
ri
Ma
ret
Ap
ril
Me
i
Ju
ni
Ju
li
1. Penulisan draf proposal
2. Konsultasi dengan ketua prodi/
lainnya untuk fokus penelitian
3. Revisi draf proposal
4. Proses ujian proposal
5. Revisi draf proposal setelah ujian
6. Konsultasi dengan pembimbing
7. Analisa dan penulisan draf awal
8. Revisi draf awal
9. Draf dua dibaca pembimbing
10. Revisi draf dua
11. Draf dua revisi dibaca
pembimbing
51
51
12. Penulisan draf akhir
13. Draf akhir dibaca pembimbing
14. Ujian Munaqasyah
15. Revisi Tesisi setelah ujian
munaqasyah
16. Mengikuti wisuda
52
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI, TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dalam
kehidupan, sehingga berdasarkan musyawarah perangkat Desa
menghibahkan sebidang tanah seluas 30.600 M2 untuk didirikannya
sebuah fasilitas pendidikan.
Pada tahun 1985, berdirilah sebuah bangunan SMA PN
Pamenang yang diprakarsai oleh Bapak Nasution, BA. Selama SMA
Negeri 5 Merangin telah berganti lima kali perubahan nama SMA yaitu :
1. SMA Persiapan Negeri Pamenang
2. SMA Negeri Pamenang
3. SMU Negeri 1 Pamenang
4. SMA Negeri 1 Pamenang
5. SMA Negeri 5 Merangin
Selama SMA tersebut berdiri sudah tujuh tokoh yang pernah
memimpin sekolah tersebut . Pada tahun 1996 SMA Negeri 5 Merngin
meraih sekolah berprestasi pilihan masyarakat dalam bidang akademik
atau non akademik dalam Kabupaten maupun Provinsi.
Adapun profil sekolah SMAN 5 Merangin tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin
2. Nama Kepala Sekolah : Risman Saragih, S.Pd
3. Status Madrasah : Negeri
4. NPSN : 10505055
5. Bentuk Pendidikan : SMA
6. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
7. SK Pendirian Sekolah : 060101985
53
54
8. Tanggal SK Pendirian : 1985-11-22
9. SK Izin Operasional : 312212008
10. Tanggal SK Izin
Operasional : 2008-06-05
11. Alamat
Jalan : Pahlawan N0. 1
Desa : Meranti B3
Kecamatan : Pamenang
Kabupaten : Merangin
Propinsi : Jambi
Kode Pos : 37352
12. Kontak
Telepon : 0274844408
Email : [email protected]
13. Nomor Rekening
Nomor Rekening : 0274844408
Nama Bank : BNI Cabang Bangko
Kantor : Bangko
Pemegang Rekening : Kepala dan Bendahara Sekolah
14. Kurikulum yang
digunakan : KTSP
15. Luas Tanah : 21.851 m2
Identitas Kepala Sekolah
a. Nama : Risman Saragih,S.Pd.
c. Pendidikan Terakhir : S-I / A-IV
d. Jurusan Ijazah : Bimbing Konsling ( BK )
e. Nomor SK Kepala Sekolah : 62/BKD/2015
f. Dilantik di sekolah ini : 2 Februari 2015
55
g. Masa kerja Kepala Sekolah : 01 tahun 06 Bulan
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin terletak berada di
Desa Meranti, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin.
Sekolah tersebut berada di ibu Kota Kecamatan Renah Pamenang, yang
diapit oleh batas beberapa desa di sekelilingnya.
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
Visi dan misi sekolah merupakan tujuan yang hendak dicapai
disuatu lembaga pendidikan. Adapun visi dan misi Sekolah
Menengah Atas negeri 5 Merangin yaitu:
Visi :
Mewujudkan Insan Yang Berakhalak Mulia Berprestasi dan
Berwawasan Lingkungan
Misi :
1. Melaksanakan do’a bersama sebelum dan sesudah belajar
2. Melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah
3. Menyelenggarakan infaq, kultum, dan yasisnan setiap hari jum’at
pagi
4. Mengucapkan salam kepada setiap warga sekolah
5. Menlaksanakan kegiatan rohani islam (rohis) setiap jum’at sore
6. Menyelenggarakan pendidikan secara efektif sehingga siswa
berkembang secara maksimal
7. Menyelenggarakan pembinaan prestasi akademik melalui
bimbingan belajar dan bimbingan olimpiade sains
8. Melaksanakan kegiatan pegembangan diri melalui Pramuka, Olah
raga dan Seni
9. Melaksanakan kegiatan Sabtu Bersih
10. Melaksanakan kegiatan penghijauan lingkungan dan penanaman
pohon buah-buahan
11. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya
56
Tujuan
Dari adanya Visi, Misi Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
tersebut maka tujuan SMAN 5 Merangi adalah mempersiapkan
Peserta Didik Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Jemjang Lebih
Tinggi, Serta Menjadi Anggota Masyarakat Yang Berdaya Guna.
3. Profil Kepala Sekolah SMAN 5 Merangin
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin yang dikelola oleh
kepala sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten
merangin. Adapun kepala sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin adalah Risman Saragih, S.Pd. Meski tidak tinggal di
Rumah Dinas dari pemerintah namun tempat tinggal Risman Saragih
cukup dekat dengan lokasi kerja, berjarak kurang lebih tujuh meter
dari SMAN 5 Merangin.
Dengan Jarak tersebut memungkinkan Kepala Sekolah dapat
cepat menjangkau sekaligus memantau kondisi sekolah setiap
harinya. Sehingga kondisi sekolah dapat terpantau dengan baik,
serta lebih banyak memiliki kesempatan waktu untuk melakukan
manajerial disekolah.
4. Keadaan Guru di SMAN 5 Merangin
Dalam lembaga pendidikan guru sangat dibutuhkan untuk
kelancaran dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya guru,
maka kegiatan proses belajar akan menjadi terhambat dan bisa juga
mengakibatkan gagal. Karena Guru adalah salah seorang yang
mentransferkan ilmu pengetahuannya kepada peserta didik,
kemudian sebagai contoh tauladan bagi siswa. Oleh sebab itu guru
haruslah diperhatikan, baik dari segi materil maupun non materil.
Adapun keadaan guru Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin adalah lihat tabel di bawah ini:
57
Tabel 02. keadaan guru Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin91
No. Nama Guru Jabatan Bidang Study
1. Risman Saragih,
S.Pd
Kepala
Sekolah
2. Drs.Kartuni Guru Pendk. Agama/
Sosioligi
3. Sabar Sihotang Guru Bhs. Inggris w/ b. Ing
Lintas m
4. Agustam,S.Pd Guru Matematika wajib
5. Dra. Dwi Lily H Guru PKN
6. Dra. Elinarti Guru Bhs. Indonesia
7. Nelita,S.Pd Guru Bhs. Indonesia
8. Masrokhim, S.Pd,
MM
Guru Bhs. Inggris/Lnts minat
(3 jp)
9. Asmaneli,S.Pd Guru Kimia
10. Wiji,S.Pd Guru Kimia/ KIMIA LINTAS
MINAT
11. Henang Priyanto,
M.Si
Guru Matematika Peminatan
12. Tri Yahudi,S.Pd Guru Ekonomi Pem /
ekonomi LM
13. Nanik Utarini, S.Pd Guru Sosiologi
14. Prihatin, S.Pd.I Guru Pendk. Agama
15. Yeniati, S.Kom Guru Konselor TIK/Sejarah
Indonesia
16. Sri Handayani,
S.Pd
Guru Matematika Wajib
17. Wagiyanti, S.Si Guru Fisika Pem / Fisika LM
91
Data Observasi SMAN 5 Merangin
58
18. Ery Isnaini, S.Pd Guru Biologi Pem / Seni
Budaya (2 jp)
19 Neldarisasmita,
S.Pd
Guru Biologi Pem / Seni
Budaya (2 jp)
20. Haris Triyanto,
S.Pd
Guru Prakarya
21. Novia Endarti,
S.Pd
Guru Fisika Pem/ Fisika LM
/ Seni budaya
22. Yulianto R, S.Pd Guru PJOK
23. Andi Wibowo,
S.Pd
Guru PJOK / Prakarya
24. Budi Hartati, S.Pd Guru Sejarah Peminatan
25. Aprileni, S.Pd Guru Geografi/ PRAKARYA
26. Syahidah Rohmah,
S.Pd
Guru Ekonomi Pem/
Ekonomi LM
27. Rubini, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
28. Musafikin, S.Pd I Guru PAI
29. Roma Uli G, S.Pd Guru Matematika
P/matematika wajib
30. Abdul Rohman,
S.Pd
Guru PKN/ Sejarah
Indonesia/ Prakarya
31. Siti Homsah, S.Pd Guru Matematika
Peminatan/ wajib
32. Sri Yani, S.Pd Guru Bimbingan Konseling
33. Devita Setya A
S.Psi
Guru Bimbingan Konseling
34. Hastina Pasaribu Guru PAK
59
5. Keadaan Siswa di SMAN 5 Merangin
Dalam proses belajar mengajar di lembaga pendidikan yang
sangat terpenting adalah siswa, karena siswa adalah salah satu
komponen yang sangat mendukung dalam proses belajar mengajar,
materi yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik di
sekolah. Oleh sebab itu faktor yang sangat mendukung dalam sekolah
tersebut adalah salah satunya siswa. Adapun jumlah murid yang ada di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin yakni:
Tabel 03. Keadaan Rumbel SMAN 5 Merangin92
Kelas Jumlah Lokal Jumlah Siswa
Sepuluh 5 176
Sebelas 5 156
Dua belas 5 155
6. Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMAN 5 Merangin
Sarana merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk
penunjang proses pembelajaran, kurangnya sarana dan prasarana yang
digunakan oleg guru dalam proses pembelajaran maka akan menjadi
terhambatnya proses belajar mengajar. Oleh sebab itu sarana dan
prasarana sangat mendukung untuk penunjang proses belajar
mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang ada di Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin adalah:
Tabel 04. Sarana Dan Prasarana Yang Ada Di Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin93
No Nama Ruangan Jumlah
1. Ruang Teori/ Kelas 15 Ruang
2. Ruangan Kantor TU 1 Ruang
3. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang
4. Ruang Tamu 1 Ruang
92
Data Observasi Kantor Tata Usaha SMAN 5 Merangin 93
Data Observasi Kantor Tata Usaha SMAN 5 Merangin
60
5. Ruang Guru 1 Ruang
6. Ruang Perpustakaan 1 Ruang
7. Ruang Reproduksi Tidak Ada
8. Ruang Labor Bahasa Tidak Ada
9. Ruang Serba Guna Tidak Ada
10. Ruang Keterampilan 1 Ruang
11. Ruang UKS 1 Ruang
12. Ruang BP 1 Ruang
13. Ruang Osis 1 Ruang
14. Ruang Kantin 5 Ruang
15. Ruang Koperasi 1 Ruang
16. Mushalla 1 Ruang
Masjid 1 Ruang
17. Bangsal Kenderaan Tidak Ada
18. Menara/ Pompa Air 1 Buah
19 Rumah Penjaga Tidak Ada
20. Rumah Kepala Tidak Ada
21. WC. Guru 1 Buah
22. WC Siswa 4 Buah
23. Parkir 3 Tempat
24. Gudang 1 Ruang
25. Al-Mari Guru 2 Buah
26. Meja Guru 33 Buah
27. Kursi Guru 33 Buah
28. Kursi Siswa 488 Buah
29. Meja Siswa 488 Buah
30. Peralatan Keterampilan dan Kesenian 1 Buah
31. Peralatan labor Bahasa Tidak Ada
32. Peralatan Perpustakaan 5 Buah
33. Peralatan KM/WC 3 Buah
61
34. Telepon 2 Tidak Ada
Komputer 20 Buah
35. Lapangan Olah Raga 3 Buah
36. Taman Sekolah 250 M2
7. Struktur Organisasi SMAN 5 Merangin
Struktur organisasi adalah susunan tugas-tugas yang harus
dilakukan, sesuai dengan jabatan yang dimilikinya. Struktur organisasi
lembaga pendidikan merupakan pembagian tugas pekerjaan yang
dikelompkkan dan dikoordinasikan secara formal pada lembaga
pendidikan. 94
Penentuan struktur berkaitan dengan spesialisasi kerja agar
pelasana pekerjaan dilakukan dengan profesional, tepat guna, efektif
dan efisien. Dengan memperhatikan spesialisasi kerja, struktur
lembaga pendidikan dapat dibuat sesederhana mungkinsesuai
dengan target yang ingin dicapai.95
Adapun struktur organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin adalah :
Gambar 01. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri
5 Merangin96
94
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2014) hlm. 109 95
Ibid 96
Data Observasi di SMAN 5 Merangin
62
Kepala Sekolah Risman Saragih, S.Pd
Ketua Komite Supono, SE
Wakil Kesiswaan Wahyudi
Wakil Kepala Bidang Kurikulum
Henang Priyanto, M.Si
Kepala Bidang Sapras dan Humas
Prihtain, S.PdI
Wakil kepala Bidang
Kesiswaan Agustam, S.Pd
Kepal Labor IPA Amaneli, S.Pd
Ketua Koperasi Guru
Sabar Sihotang, S.Pd
Pembina Osis Andi Wibowo, SE
Pembina Pramuka, PA Abdul Rahman, S.Pd
Kepala Pustaka Wiji, S.Pd
Koordinator OSN Wagiyanti, S.Si
Pembina UKS Budi Hartati, SE
Pembina Pramuka, PA Neldarisasmita, S.Pd
Kepala Labor TIK
Yeniati, S.Kom
Pembina Koperasi Siswa Novia Enrati, SE
Pembina Rohis Drs. Kartuni
Pembina Paskibra .Andi Wibowa, S,
Sekretaris Komite Komite, ahyudi, SE
Bendahara Komite Wahyudi, SE
Kepala Tata Usaha Lilies Waliyati S
Staf Tata Usaha Gunawan Setyoko, A.Md
Staf Tata Usaha Saryati, S.Pd
Wali Kelas X IPA 1 Novia Endarti, S.Pd
Wali Kelas X IPA 2 Neldarisasmita, S.Pd
Wali Kelas X IPS 1 Haris Triyanto, S.Pd
Wali Kelas X IPS 2 Musafikin, S.PdI
Wali Kelas XI IPA 1
Yeniati, S.Kom
Wali Kelas XI IPA 2 Ery Isnaini, S.PdI
Wali Kelas XI IPS 1 Musrokim, S.Pd. MM
Wali Kelas XI IPS 2 Nanik Utarini, S.Sos
Wali Kelas XII IPA 1 Asmaneli, S.Pd
Wali Kelas XII IPA 1 Wagiyanti, S.Si
Wali Kelas XI IPA 3 Siti Homsah, S.Pd
Wali Kelas XII IPS I Sabar Sihotang, S.Pd
Wali Kelas X IPS 3 Sri Handayani, S.Pd
Wali Kelas XI IIS 3 Triyahudi, S.Pd
Wali Kelas XI IPS 2 Sriyani, S.Pd
SISWA SMAN %5Merangin
63
Beberapa penjabaran tugas dan fungsi pdalam struktur organisasi
SMAN 5 Merangin adalahsebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
Tugas dari kepala sekolah disini adalah menyusun
perencanaan kegiatan di Sekolah, mengarahkan kegiatan,
melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi setiap
kegiatan, melakukan pembaharuan di bidang kurikulum dan
ekstrakulikuler maupun intrarekuler, mengambil keputusan,
mensuperpervisi semua kegiatan-kegiatan yang telah
ditetapkan bersama dll. Dalam mengemban tugasnya kepala
SMAn 5 Merangin diharuskan memiliki karakter sebagai berikut:
a. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab
b. Mampu memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
c. Memiliki dan memahami visi Sekolah
d. Mengambil keputusan urusan internal dan eksternal
e. Membuat, mencari dan memilik gagasan baru
2. Ketua Komite
Bertanggung jawab tentang opengelolaan komite sekolah.
Komite difungsikan untuk menunjang peningkatan mutu sarana
dan parasarana sekolah serta kemajuan sekolah.
3. Bendahara Komite
Bertugas dalam membantu pengelolan keuangan di SMAN
5 Merangin. Bendahara komite bersama ketua Komite berjalan
bersama untuk membantu menunjang kualitas sekolah. Hal itu
dapat dilakukan dalam berbagai peningkatan sarana dan
prasarana sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah
tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan
permasalahan tenknis, tetapi mencakup berbagai permasalahan
yang rumit dan kompleks, baik yang menyangkut perencanaan,
64
pendanaan maupun efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
sistem sikolah.97
4. Kepala Tata Usaha
Bertanggungjawab dalam pelaksanaan tata usaha di SMAN
5 Merangin. Tata usaha berfungsi menunjang terlaksananya
berbagai kegiatan dan berjalannya lembaga pendidikan,
sehingga pelaksanaan KBM dan hubungan sekolah dengan
berbagai instansi berjalan dengan baik.
5. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan
Waka kesiswaan adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kepala
Madrasah yang bertanggung jawab kepada tugas-tugasnya yang
berhubungan langsung dengan kegiatan dan pembinaan siswa.
6. Wakil Kepala Bidang Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini, meliputi tujuan pendidikan nasional
yang sesuai dengan kekhasan.
Kondisi, dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik.Oleh sebab itu program kurikulum disusun oleh waka
kurikulum.
7. Waka Bidang Sapras dan Humas
Bertanggungjawab dalam memfasilitasi siswa atau keluarga
besar sekolah dalam hal sarana dan prasarana di sekolah
untuk berbagai keperluan tertentu.
Pembentukan struktur di SMAN 5 Merangin diupayakan oleh
kepala sekolah agar sesuai dengan kemampuan masing-masing SDM,
serta sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan profesinya. Sehingga
97
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah (Remaja Rosdakarya: Bandung, 2012) hlm. 21
65
dapat menjalankan pelaksanaan manajemen sekolah yang bai. Akan
tetapi dalam pelaksanaannya masih dapat kendala-kendala di
dalamnya. Kepala sekolah terus berupaya mengevaluasi dan
memperbaiki SDM agar dapat bekerja sesuai dengan profesi dan
kemampuannya masing-masing.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Syaiful Sagala
dalam tulisannya bahwa struktur organisasi berpengaruh pada
perilaku individu dan kelompok yang menjadi bagian dari suatu
organisasi. Sebagian besar tantangan organisasi pendidikan yang ada
di Indonesia saat ini dilihat dari strukturnya berasal dari dua
permasalahan fundamental yaitu:
1. Kurangnya kejelasan dan efisiensi penetapan fungsi-fungsi
tugas;
2. Kurangnya keterampilan manajemen umum dan keterampilan
manajemen khusus bagi para personelnya yang diperlukan
organisasi untukk menjalankan berbagai sistem menejemen
terdesentralisasi. 98
8. Kurikulum Pendidikan
Adapun kurikulum yang digunakan dalam pendidikan Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin yaitu sebagai berikut:
A. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata pelajaran:
1. Pendidikan Agama
2. Bahasa Indonesia
3. Bahasa Inggris
4. Matematika
5. Fisika
6. Biologi
7. Kimia
98
Syaiful Sagala, Memahami Organisasi Pendidikan Budaya dan Reiventing Organissi Pendidikan,(Bandung: Alfaveta, 2017) Hlm. 74
66
8. Sejarah
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan
10. Seni Budaya dan Prakarya
11. Teknologi, Komunikasi dan Informasi
Muartan Lokal:
1. Bahasa daerah
2. Bahasa Asing
B. Program Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran:
1. Pendidikan Agama
2. Bahasa Indonesia
3. Bahasa Inggris
4. Matematika
5. Sejarah
6. Ekonomi
7. Geografi
8. Sosiologi
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan
10. Seni Budaya dan Prakarya
11. Teknologi, Komunikasi dan Informasi
Muatan Lokal:
1. Bahasa daerah
2. Bahasa Asing
9. Kerjasama dengan instansi lain yang terkait
Dari tahun pelajaran 1989/1990 sampai tahun pelajaran
20015/2016 SMA Negeri 5 Merangin telah menjalin kerjasama
dengan Dinas atau Instansi dalam meningkatkan kemampuan
akademik dan non akademik siswa. Adapun bentuk kerjasama yang
dijalin tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan Puskesmas
Meranti B 3
67
b. Sadar Lingkungan dengan Dinas Kehutanan Kab. Merangin
c. Penyuluhan Narkoba dengan Polres Kab. Merangin
d. Pertanian dengan PT. Kresna Duta Agroindo
e. Penyuluhan KB dengan Dinas BKKBN99
B. Temuan Penelitian
1. Rekrutmen Penerimaan Siswa Baru di SMAN 5 Merangin
Rekrutmen PPDB SMAN 5 Merangin dalam penerimaan
peserta didik baru di SMAN 5 Merangin yaitu pembentukan panitia
PPDB, pembentukan program kerja kepanitiaan PPDB, persiapan
berkas/dokumen administrasi, presiapan media promosi dan
penentuan media yang digunakan, penentuan lokasi atau wilayah
sasaran rekrutmen, persiapan pelaksanaan PPDB dan persiapan
sarana prasarana PPDB.
Alur dalam prosedur PPDB SMAN 5 Merangin yaitu:
pendaftaran, seleksi berkas, tes seleksi, pengumuman, daftar
ulang, Masa Orientasi Siswa hingga mulai dilaksanakannya awal
tahun pembelajaran atau KBM. Beberapa tahap rekrutmen
penerimaan peserta didik Baru di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin yaitu diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan Rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru
Menurut data observasi terdapat beberapa perencanaan
kepala sekolah dalam rekrutmen penerimaan peserta didik baru di
Sekolah Menengah Atas Pertama Negeri 5 Merangin yaitu:
1. Pembentukan Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Pembentukan panitia peserta didik baru meliputi langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Pertemuan Rapat Majelis Guru beserta Staf TU
Dalam musyawarah ini terdiri teridiri dari semua unsur guru,
tenaga tata usaha dan dewan sekolah (komite sekolah).
99
Dokumentasi Observasi di SMAN 5 Merangin
68
Palam Rapat pertemuan tersebut menunjuk Pengurus
kepanitiaan berdasarkan musyawarah mufakat (Ketua,
Bendahara, Sekretaris, Anggota, dan Tim Sosialisasi).
Setelah dilakukannya penunjukan pengurus kemudian
dilakukan penyusunan tugas-tugas panitia dalam
mengadakan penerimaan siswa baru.
b) Menyusun Surat Keputusan Kepala Sekolah Tentang
Kepanitiaan PPDB.
Surat keputusan ini memuat ketentuan-ketentuan dan
keputusan-keputusan serta nama-nama panitia peserta didik
baru yang disetujui oleh Kepala Sekolah Negeri 5 Merangin.
b. Sosialisasi Rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru
a) Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan
peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka.
Pengumuman penerimaan siswa baru ini berisi hal-hal
sebagai berikut:
1. Gambaran singkat lembaga pendidikan sekolah yang
meliputi sejarah sekolah, visi dan misi sekolah,
kelengkapan sekolah, tenaga kependidikan yang dimiliki.
2. Persyaratan pendaftaran siswa baru minimal meliputi: surat
sehat dari dokter, ada batasan usia yang ditunjukkan.
a. Waktu pendaftaran yang membuat kapan dan dimana
dimulai pendaftaran dan kapan diakhiri pendaftaran
tersebut
b. Tempat pendaftaran siswa baru
c. Berapa uang pendaftaran dan kepada siapa uang
tersebut diserahkan.
d. Waktu dan tempat seleksi yang meliputi hari, tanggal,
dan waktu tempat seleksi.
69
e. Pengumuman hasil seleksi yang meliputi waktu
pengumuman hasil seleksi dan dimana calon peserta
didik dapat memprolehnya.
f. Berapa uang pendaftaran dan kepada siapa uang
tersebut diserahkan.
g. Waktu dan tempat seleksi yang meliputi hari, tanggal,
dan waktu tempat seleksi.
h. Pengumuman hasil seleksi yang meliputi waktu
pengumuman hasil seleksi dan dimana calon peserta
didik dapat memprolehnya.100
b) Kunjungan ke Sekolah
Kunjungan kesekolah Sekolah Menengah Atas Pertama
(SMP) atau sederajat dilakukan untuk sebagai salah satu cara
atau metode sosialisasi SMAN 5 Merangin dalam rekrutmen
PPDB.
Kunjungan tersebut dilaksanakan leh salah satu panitia
diikuti oleh lima orang siswa kelas tiga dengan sasaran tiap-
tiap sekolah SMP atau sederajat di sekitar lingkungan terdekat
dengan SMAN 5 Merangin kemudian ke sekolah-sekolah yang
lebih jauh.
Jumlah tim untuk melaksanakan kunjungan yaitu
sebanyak enam tim, sementara jumlah sasaran sekolah yang
akan dituju sebanyak 12 sekolah SMP/sederajat. Tujuan
kunjungan sekolah dimaksudkan untuk mengenalkan profil
sekolah visi, misi dan persyaratan mendaftar ke SMAN 5
Merangin.
c) Penyebaran Brosur
Penyebaran brosur dilaksanakan pada saat melakan kunjungan
ke sekolah. Selain itu juga dilakukan pada hari-hari lain di luar
100
Suharsimi Arikunto, Manajemen pendidikan, Op-cit, h. 209
70
jam belajar maupun pada saat jam belajar dengan izin
penggunaan waktu terhadap kepala sekolah.
d) Pemasangan Spanduk
Pemasangan spanduk dilaksanakan bersamaan dengan
kunjungan ke sekolah di tempatkan pada tempat-tempat umum
sekitar lingkungan sekolah dan pemasangan di tempat-tempat
umum seperti di pinggir jalan, tempat-tempat pemasangan iklan
yang jauh dari lingkungan sekolah.
e) Penggunaan Media Internet(website, media sosial)
Sosilisasi dilaksanakan melalui berbagai media sosial
diantaranya media sosial facebook, whatsaap dan website dan
lainya. Disamping melalui jaringan internet sosialisasi juga
dilakukan dengan sambungan telepon.
f) Bakat dan Minat
Sosialisasi melalui jalur bakat dan minat siswa dilakukan dengan
cara memperkenalkan kepada calon siswa bahwa siswa
mendapatkan beasiswa pada saat semester lima kelas sembilan,
bagi siswa juara satu perorangan kategori eksull tingkat
kabupaten.
Hal ini berlaku juga bagi siswa yang pernah menjadi
perwakilan ke tingkat Provinsi dan beasiswa bagi siswa yang
mendapat peringkat 3 besar. Sementara untuk siswa yang
pernah mewakili kompetisi baik kompetisi akademik maupun
kompetisi ekstrakurikuler ke tingkat nasional mendapatkan
beasiswa secara penuh.
c. Pelaksanaan Rekrutmen Rekrutmen Penerimaan Peserta
Didik Baru
Pelaksanaan PPDB sesuai dengan petunjuk teknis
pemerintah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:
1. Pendaftaran Administrasi
71
Pada tahap pelaksanaan ini calon peserta didik baru
mendatangi secara langsung ke sekretariat PPDB untuk
melaksanakan regristrasi kepada panitia PPDB.
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jambi Nomor : KPTS-312/DISDIK/V/2017 pelaksanaan PPDB
Secara Offline dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Calon Peserta Didik mendaftar secara langsung ke sekolah
yang akan dituju dan menerima Tanda Bukti pendaftaran;
b. Calon Peserta Didik meyerahkan berkas persyaratan untuk
diverifikasi;
c. Tim Layanan PPDB mencetak dan menyerahkan tanda bukti
verifikasi;
d. Calon Peserta Didik yang tidak menyerahkan bukti
pendaftaran untuk dilakukan verifikasi sampai batas waktu
yang ditentukan dianggap mengundurkan diri;” Hasil PPDB
offline dapat dilihat pada satuan pendidikan tempat calon
peserta didik mendaftarkan diri.101
Sementara Persyaratan Umum dalam pelaksanaan PPDB
sesuai dengan Petunjuk teknis PPDB Pemerintah Dinas
Pendidikan Provinsi Jambi, calon peserta didik baru SMA, SMK
wajib :
1. Melakukan pendaftaran secara langsung ke sekolah
yang akan dituju;
2. Memiliki ijazah SMP/MTs/Program Paket B;
3. Terdaftar dalam kartu keluarga (KK) minimal 6 (enam) bulan
sebelum PPDB;
101
Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas,
Sekolah Mengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat Tahun Pelajaran
2017/2018 hal. 33
72
4. Memiliki SKHU/SKHUN atau Surat Keterangan Pengganti
SKHUN;
5. Usia Calon Peserta Didik setinggi-tingginya 21 (dua puluh
satu) tahun pada tanggal 17 Juli 2017.
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jambi Nomor: KPTS-312/DISDIK/V/2017 pelaksanaan
persyarat khusus calon peserta didik smk yang dapat diterima
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Tidak bertato baik sementara maupun permanen.
b. Tidak bertindik (untuk calon siswa laki-laki).
c. Tidak butawarna (kecuali Program keahlian: Bisnis
manajemen dan Rekayasa perangkat Lunak).
d. Tidak cacat tubuh yang dapat menggangu kegiatan belajar
mengajar.
e. Tidak terlibat penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan
terlarang lainnya;
f. Tidak terlibat dalam tindakanKriminal/melawan hukum;
g. Tidak terlibat pelanggaran norma-norma sosial lainnya;
Persyaratan untuk peserta didik yang lulus di bawah tahun
pelajaran 2016/2017 (dibawah usia 21 tahun) dapat
melakukan pendaftaran secara langsung ke Dinas Pendidikan
Provinsi Jambi, mengikuti jadwal yang tertera pada juknis.
Persyaratan Lain: Setiap pendaftar yang telah memenuhi
persyaratan mendapat tanda bukti pendaftaran dan Setiap
pendaftar yang mengundurkan diri, tidak dapat melakukan
pendaftaran lagi di SMA, SMK atau bentuk lain yang
sederajat.102
2. Ujian Tertulis (Tes Potensi Akademik)
102
Ibid hal 32
73
Tahap berikutnya setelah pendaftaran adalah seleksi Potensi
Akademik yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal dari dinas
pendidikan Provinsi Jambi.
3. Ujian Lisan
Ujian lisan dimaksudkan untuk melakukan pemetaan jurusan
berdasarkan kemampuan dan minat siswa.
Wawancara berisikan beberapa pertanyaan seputar:
1. Kepribadian,
2. Minat siswa terhadap SMAN 5 Merangin
4. Ujian Praktek
Ujian praktek yang dilakukan oleh SMAN 5 Merangin dalam
proses penerimaan peserta didik baru meliputi, ujian praktek
membaca Al-ur’an dan ujian praktek Sholat. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan
praktis siswa dalam bidang agama sehingga dapat menentukan
jenis dan tingkat pembinaaan agama melalui organisasi Rohani
Islam (Rohis).
5. Pencapaian
a. Berdasarkan Kebutuhan Perkelas
Pencapaian kebutuhan kelas sesuai dengan
permendiknas pihak sekolah dalam satu rombel dengan
jumlah maksimal 36 dan minimal 20. Oleh karena pihak
sekolah mentargetkan pencapaian hingga 32 anak per kelas.
b. Peringkingan Nilai Lulus
Peringkingan nilai lulus ditentukan berdasarkan
penjumlahan presentase antara hasil Tes Potensi Akademik
(TPA) dan SKHUN (Nilai Ujian Nasional Siswa Semasa Di
SMP), presentase yang dimaksud sejumlah 60 persen dari
nilai TPA dan 40 % dari jumlah nilai SKHUN.
Perangkingan dan penilaian ditujukan untuk
menentukan lulus dan tidaknya siswa tersebut menjadi
74
peserta didik di SMAN 5 Merangin. Disamping itu
peringkingan juga ditujukan untuk melakukan pemerataan
siswa dalam kelas sesuai dengan kemampuan akademik dan
IQ siswa.
Dari hasil wawancara bersama kepala sekolah konsep rekrutmen
PPDB yang dilakukan sekolah dirumuskan oleh kepala sekolah dan
wakil, untuk kemudian dibahas dalam rapat panitia PPDB.
Musyawarah yang dimaksud adalah musyawarah panita PPDB yang
sudah diberi surat kerja atau SK dari kepala sekolah untuk
menjalankan proses PPDB. Tugas masing-masing panitia ditentukan
dalam rapat panitia, mulai dari tim pembuatan brosur, spanduk, dan
yang uatama adalah tim sosialisasi ke sekolah-sekolah SMP
sederajat.
Sosialisasi ke Sekolah menengah Pertama (SMP) dilakukan di
berbagai Desa bahkan diluar kecamatan, yang berada di kabupaten
Merangin. Hal itu dilakukan dengan mendatangkan beberapa orang
tim PPDB untuk mensosialisasikan kepada para calon siswa untuk
mengetahui visi, misi, tujuan, kelebihan dan semua tentang kualitas
sekolah.
Diharapkan melalui soialisasi langsung tersebut, para calon
siswa lebih dapat mengetahui secara langsung dari individu atau
orang-orang yang sudah berada di sekolah tersebut sebelumnya.
Kedekatan emosional dalam hal ini lebih dijaga, sikap keramahan dan
menjaga wibawa lebih diutamakan, sebab hal itu akan mempengaruhi
kepercayaan calon siswa terhadap SDM di sekolah tersebut.
Kepala sekolah SMAN 5 Merangin selalu melakukan koordinasi
bersama kepala sekolah SMP sederajat di sekitar wilayah setempat,
Seperti melakukan koordinasi dengan kepala Sekolah SMPN 33
Merangin Desa Meranti, MTS Sulthon Fattah Desa Tambang Emas,
MTS Alqoiriyah Desa Bukit Bungkul dan beberapa sekolah lainnya
75
Selain itu pihak sekolah juga selalu melakukan koordinasi
bersama kepala sekolah di luar wilayah kecamatan setempat. Hal ini
dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi dan hubungan baik antar
unsur pimpinan sekolah. Sehingga koordinasi antara lembaga sekolah
selalu terjalin, dan memungkinkan untuk kelancara proses
pelaksanaan rekrutmen PPDB.
Sabagai calon siswa yang akan mendaftar di SMAN 5 Merangin,
kebijakan sekolah sudah menetapkan beberapa syarat kepada calon
siswa untuk dapat mendaftar di sekolah tersebut, semua syarat yang
di tetapkan mengacu pada kebijakan dinas pendidikan dan
kebudayaan setempat. Beberapa syarat diantaranya seperti: lulus
Sekolah Menengah Atas Pertama Sederajat (SMP), berusia maksimal
21 tahun, dan bukan siswa diasabilitas. Sekolah tersebut tidak
menampung siswa yang memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas.
Pernyataan tersebut sesuai yang terdapat dalam transkrip
wawancara kepada kepala sekolah sebagai berikut:
Apakah bapak menentukan syarat-syarat penerimaan peserta didik
baru?
Jawab: “Iya, contohnya usia maksimal 21 tahun, lulus SMP dan atran
lainnya yang sudah ditetapkan kemendikbud.”
Cara pendaftaran untuk menjadi calon siswa di SMAN 5 sudah
ditetapkan, langkahnya yaitu siswa mengisi formulir pendaftaran yang
sudah disediakan oleh panitia PPDB kemudian diserahkan kembali ke
panitia, siswa juga dimintai sejumlah persyaratan seperti legalisir
ijazah dan phas foto. Setelah panitia memberikan jadwal atau waktu
penyelenggaraan tes seleksi dan kemudian hasilnya akan diumumkan
sesuai waktu yang telah ditentukan. Penentuan waktu tersebut
diinformasikan terlebih dahulu ke peserta calon PPDB.
Tempat pendaftaran di SMAN 5 Merangin berada di gedung
sekolah SMAN 5 merangin itu sendiri. Dilakukannya cara tersebut
dengan alasan pendaftaran di lokasi atau tempat lain belum
76
memungkinkan karena biaya dan sarana dan prasarana. Siswa harus
mendatangi sekolah untuk melakukan proses regrestasi atau
pengisian formulir PPDB.
Pendaftaran sebagai calon siswa di SMAN 5 Merangin sendiri
tidak dikenakan biaya, hal ini sesuai sebagaimana diungkapkan dalam
Permendikbud bagian ke 6 pasal 18103. Semua biaya ditanggung oleh
pihak sekolah, melalui panitia PPDB segala proses pembiayaan dan
administrasi dalam PPDB di SMAN 5 merangin di bebaskan. Ini
merupakan salah satu faktor yang membuat para siswa tertarik pada
pendaftaran di SMAN 5 Merangin. Terlepas diterima atau tidaknya
menjadi siswa di Sekolah tersebut, setidaknya calon siswa tidak
merasa dirugikan karena biaya.
Pembentukan panitia PPDB untuk mempersiapkan proses
rekrutmen siswa di SMAN 5 Merangin dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 05. Pembentukan Panitia Penerimaan Siswa Baru104
No Aspek Yang Diobservasi Keterangan
Ada Tidak Ada
1 Musyawarah dan teridiri dari semua
unsur guru, tenaga tata usaha dan
dewan sekolah/ komite sekolah
1 0
2 Menyusun tugas-tugas panitia
dalam mengadakan penerimaan
siswa baru
1 0
Jumlah 1 1
Data observasi diatas menunjukkan pembentukan panitia
penerimaan siswa baru dilakukan dengan baik melalui musyawarah dan
terdapat pembagian tugas-tugasnya di masing-masing panitia.
103
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat, pasal 18 hal. 11 104
Hasil Observasi Penelitian di SMAN 5 Merangin
77
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembentukan
penerimaan siswa baru adalah:
1. Musyawarah dan teridiri dari semua unsur guru, tenaga tata
usaha dan dewan sekolah/ komite sekolah. Hal ini dilaksanakan
oleh kepala sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
dalam penerimaan siswa baru. Karena tanpa adanya
musyawarah dengan para guru-guru, mengakibatkan pekerjaan
yang dilaksanakan tidak sesuai dengan apa yang telah
ditentukan.
2. Menyusun tugas-tugas panitia dalam mengadakan penerimaan
siswa baru. Hal ini tidak dilaksanakan oleh pihak sekolah Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin dalam penyusunan tugas-
tugas panitia dalam penerimaan siswa baru. Sebab setelah
ditunjuk ketua pantia penerimaan siswa baru, maka ketua panitia
yang menyusun semua tugas-tugas kepanitian tersebut.
Sementara temuan peneliti lainnya berkaitan dengan pembuatan
dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru di
SMAN 5 Merangin yaitu ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 06. Pembuatan Dan Pemasangan Pengumuman Penerimaan
Peserta Didik Baru Yang Dilakukan Secara Terbuka105
NO. Aspek Yang di Observasi KETERANGA
N
Ada Tidak
1.
2.
Gambaran singkat lembaga pendidikan
sekolah yang meliputi sejarah sekolah, visi
dan misi sekolah, kelengkapan sekolah,
tenaga kependidikan yang dimiliki
Persyaratan pendaftaran siswa baru minimal
meliputi: surat sehat dari dokter, ada batasan
1
1
0
0
105
Hasil Observasi Penelitian di SMAN 5 Merangin
78
3.
4.
5.
usia yang ditunjukkan
Waktu pendaftaran yang membuat kapan dan
dimana dimulai pendaftaran dan kapan
diakhiri pendaftaran tersebut
Tempat pendaftaran siswa baru Hal ini
menentukan dimana saja calon peserta didik
dapat mendaftarkan diri
Penetapan uang pendaftaran dan kepada
siapa uang tersebut diserahkan
Waktu dan tempat seleksi yang meliputi hari,
tanggal, dan waktu tempat seleksi
Pengumuman hasil seleksi yang meliputi
waktu pengumuman hasil seleksi dan dimana
calon peserta didik dapat memprolehnya.
1
1
0
0
0
0
5 2
Data observasi diatas menunjukkan pemasangan pengumuman
hasil seleksi calon peserta didik baru dilakukan secara terbuka. Ini
menunjukkan proses pengumuman sudah dilakukan sesuai dengan yang
ditentukan.
Langkah kedua pembuatan dan pemasangan pengumuman peserta
diidik baru yang dilakukan secara terbuka adalah sebagai berikut:
1. Gambaran singkat lembaga pendidikan sekolah yang meliputi sejarah
sekolah, visi dan misi sekolah, kelengkapan sekolah, tenaga
kependidikan yang dimiliki. Hal ini dilakukan oleh pihak sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin untuk membuat sejarah
sekolah, profil sekolah dan visi dan misi yang hendak dicapai oleh
sekolah. Karena adanya profil dan visi sekolah, maka tenaga pengajar
dan masyarakat akan tahu tentang tujuan dari sekolah tersebut.
79
2. Persyaratan pendaftaran siswa baru. Hal ini dilakukan oleh kepala
sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin dalam memberi
persyaratan penerimaan siswa baru. Karena tanpa adanya
persyaratan yang diberikan, tujuan dari sekolah tersebut tidak akan
mudah untuk mencapainya. Oleh sebab itu pihak sekolah memberikan
persyaratan khusus untuk penerimaan siswa baru.
3. Waktu pendaftaran yang membuat kapan dan dimana dimulai
pendaftaran dan kapan diakhiri pendaftaran tersebut. Hal ini tidak
dilakukan oleh pihak sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin dalam merekrut siswa baru. Sebab ini sudah dilakukan oleh
panitian penerimaan siswa baru dalam penentuan waktu pendaftaran.
4. Tempat pendaftaran siswa baru. Hal ini menentukan dimana saja
calon peserta didik dapat mendaftarkan diri. Tempat pendaftaran
sudah disedia oleh kepala sekolah. Jadi ini sudah dilaksanakan oleh
pihak sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin dalam
penyediaan tempat penerimaan siswa baru.
5. Berapa uang pendaftaran dan kepada siapa uang tersebut
diserahkan. Hal ini dilaksanakan oleh pihak sekolah Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin dengan cara melakukan
musyawarah dengan sejumlah guru dan pihak-pihak yang terkait
dengan sekolah untuk menentukan jumlah uang pendaftaran calon
siswa baru dan dimana uang tersebut diserahkan.
6. Waktu dan tempat seleksi yang meliputi hari, tanggal, dan waktu
tempat seleksi. Hal ini tidak dilaksanakan oleh pihak sekolah Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin, karena panitia penerimaan siswa
barulah yang menentukan waktu dan tempat seleksi penerimaan
siswa baru.
7. Pengumuman hasil seleksi yang meliputi waktu pengumuman hasil
seleksi dan dimana calon peserta didik dapat memprolehnya.
Pengumuman hasil seleksi tidak dilaksanakan oleh pihak sekolah
80
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin, karena pengumuman itu
dibuat dan ditentukan oleh panitia penerimaan siswa baru.
Tabel 07. Rekapitulasi Hasil Observasi Tentang Pelaksanaan
Rekrutmen Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
03/12/2018106
No Aspek Yang Diobservasi Keterangan
Ada Tidak Ada
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Musyawarah terdiri dari semua unsur
guru, tenaga tata usaha dan dewan
sekolah/ komite sekolah
Menyusun tugas-tugas panitia dalam
mengadakan penerimaan siswa baru
Gambaran singkat lembaga
pendidikan sekolah yang meliputi
sejarah sekolah, visi dan misi
sekolah, kelengkapan sekolah,
tenaga kependidikan yang dimiliki
Persyaratan pendaftaran siswa baru
Waktu pendaftaran yang membuat
kapan dan dimana dimulai
pendaftaran dan kapan diakhiri
pendaftaran tersebut.
Tempat pendaftaran siswa baru.
Berapa uang pendaftaran dan
kepada siapa uang tersebut
diserahkan.
Waktu dan tempat seleksi yang
meliputi hari, tanggal, dan waktu
tempat seleksi.
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
106
Hasil Observasi Penelitian di SMAN 5 Merangin
81
10.
11.
Pengumuman hasil seleksi yang
meliputi waktu pengumuman hasil
seleksi dan dimana calon peserta
didik dapat memprolehnya.
Pembuatan brosur. Brosur berisi
profil sekolah secara ringkas, padat
dan jelas.
Menginformasikan profil sekolah
lewat radio, koran, majalah atau
media masa lainnya
1
1
0
0
0
1
Jumlah 10 1
Data tabel diatas menunjukkan sebelas belas poin pelaksanaan
pada saat proses rekrutmen penerimaan peserta didik baru oleh
Sekolah Rekrutmen Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin sudah dilaksanakan. Sebagian poin dalam publikasi media
masa belum dilakukan secara keseluruhan.
Temuan penelitian selain dari hasil observasi di SMAN 5
Merangin juga berasal dari wawan cara yang dilakukan oleh sejumlah
SDM di lembaga tersebut. Nara sumber utama dalam wawancara
adalah kepala sekolah SMAN 5 Merangin itu sendiri. Sebab dalam
penelitian ini meneliti tentang strategi yang dilakukan oleh kepala
sekolah dalam mengelola lembaganya untuk tujuan rekrutmen
peserta didik baru.
Salah satu data yang mendukung dilaksanakannya
pelaksanaan proses penerimaan peserta didik baru dilakukan sesuai
dengan Surat Keputusan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yaitu di
adakannya penunjukkan oleh kepala sekolah tentang panitia PPDB
untuk tingkat satuan pendidikan SMA/SMK . Hal itu diungkapkan
sebagaimana dalam wawancara berikut:
82
Pertanyaan: “Apakah setiap tahun Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin membentuk tim khusus rekrutmen penerimaan peserta
didik baru?”
Jawab: “Iya ada dibuat tim khusus PPDB”.
Sementara itu dalam kepanitiaannya sudah dilakukan
pembagian tugas-tugas kepanitiaan. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan dalam pelaksanaan PPDB terutama pelaksanaan
sosialisasi menjelang pendaftaran siswa baru dimulai.
Ini sebagai mana disampaikan oleh kepala sekolah pada
jawaban dari pertanyaan wawancara yang ke 5 dalam rumusan
masalah Bagaimana Manajemen Perencanaan Kepala Sekolah
dalam rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
Pertanyaan: “Jika iya, apakah bapak menyusun tugas-tugas panitia
dalam mengadakan penerimaan siswa baru?”
Jawab: “iya disusun dan ada, karena sudah dibagi job
discriptionannya, tim sosialisasi, tim PPDB”
Untuk menunjang proses rekrutmen kepala sekolah juga
melakukan koordinasi bersama lembaga pendidikan SMP, baik
sekolah yang berada di sekitar kawasan desa tersebut, maupun ke
daerah-daerah lain di luar desa Meranti.
Dalam rekrutmen di sekolah Menengah atas Negeri 5
merangin terdapat beberapa kekurangan yang mempengaruhi faktor
rekrutmen tidak maksimal dan efisien. Salah satunya yaitu media
website sekolah yang belum dimanfaatkan secara maksimal, website
masih hanya berfungsi sebagai media sosialisasi untuk
menyampaikan informasi atau pengumuman. Akan tetapi belum dapat
digunakan untuk melakukan pendaftaran siswa PPDB secara online.
Hal ini dikarenakan.
sejauh mana teknologi yang dimanfaatkan untuk menunjang PPDB?
83
Jawab: “kita belum manfaatkan semua karena kita masih online belum
bisa menggunakan website meski kita belum punya”.
Akses pendaftaran calon siswa baru melalui website akan lebih
memudahkan para siswa dalam melakukan pendaftaran. Hal ini
sangat mendukung apabila lokasi calon peserta didik sangat jauh dari
lokasi sekolah-sekolah.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Kepala Sekolah
dalam Rekrutmen Siswa Baru Di SMAN 5 Merangin
Dalam melaksanakan strategi rekrutmen dalam
meningkatkan minat calon siswa tentunya terdapat faktor
pendukung dan penghambat didalamnya. Faktor pendukung yang
ada di SMAN 5 Merangin adalah:
a. Tenaga pendidik yang mengajar sesuai bidang dan kemampuan
masing-masing termasuk juga tenaga lain yang menunjang
berlangsungnya proses pendidikan, seperti Operator.
b. Mempunyai website yang dapat digunakan untuk
mempromosikan sekolah sekaligus sarana rekrutmen untuk
menjangkau wilayah yang lebih luas dan jauh.
c. Adanya strategi dalam menarik minat masyarakat untuk
mengenal sekolah tersebut melalui berbagai kegiatan
perlombaan atau pertandinga yang diselenggarakan di sekolah.
d. Meningkatnya pelayanan pendidikan yang diberikan sekolah.
e. Eksistensi sekolah yang sudah diketahui oleh masyarakat luas.
SMAN 5 Merangin merupakan sekolah negeri yang sudah sejak
lama diakui keberadaannya oleh pemerintah dan diketahui
masyarakat luas, sehingga ini lebih memudahkan kepala sekolah
dalam menjalankan strategi rekrutmen yang dilakukannya. Usia
sekolah yang cukup lama berdiri dan keberadaannya yang cukup
diketahui oleh masyarakat, membuat pelaksanaan rekrutmen lebih
mudah dilaksanakan.
84
f. Letak yang sangat geografis sehingga bisa dijangkau dengan
mudah.
SMAN 5 Merangin merupakan sekolah yang terletak di Desa Meranti
Kecamatan renah Pamenang, Kabupaten Merangin. Desa meranti
merupakan desa dimana kantor camat renah Pamenang didirikan,
artinya sekolah tersebut berada di pusat kecamatan Renah
Pamenang. Dilihat dari sisi letak antar desa satu dengan desa yang
lain, Desa meranti diapit oleh beberapa desa dikecamatan yang
berbeda, yaitu dikelilingi oleh desa desa terdekat, seperti Bukit
Bungkul Kecamatan renah Pamenang, Desa Tambang emas
Kecamatan Pamenang Selatan, Desa Mampun Baru Kecamatan
Pamenang Barat, Desa rasau Kecamatan Renah Pamenang.
g. Kualitas yang semakin bagus dengan biaya yang relative.
SMAN 5 Merangin merupakan sekolah Negeri yang mendapatkan
pembiayaan dari pemerintah. Hal ini akan menjadi daya tarik
tersendiri terhadap calon siswa, serta dalam pelaksanaan PPDB pun
pembiayaan lebih dapat ditekan.
h. Adanya nilai agamis yang kental
i. Keberhasilan sekolah dalam bergbagai prestasi, baik dari tingkat
daerah maupun ke tingkat nasional. Dikenalnya sekolah dalam
mengukir berbagai prestasi baik dari peserta didik, guru maupun
bagian lain dari sekolah tersebut, membuat sekolah menjadi lebih
dikenal, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat menjadi lebih
tinggi terhadap kualitas dan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
Sedangkan faktor penghambat yang terjadi dalam menerapkan
strategi rekrutmen penerimaan peserta didik baru di SMAN 5
Merangin dilihat sebagai berikut :
a. Sarana-prasarana, sarana-prasarana di SMAN 5 Merangin pada
dasarnya sudah sudah mencukupi, namun didalamnya terdapat
kekurangan-kekurangan yang harus di lengkapi. Kekurangan-
kekurangan dari sarana-prasarana di di sekolah tersebut seperti
85
yang dikatakan oleh kepala Sekolah Risman Saragih adalah
jumlah unit komputer yang belum mencukupi untuk melakukan tes
seleksi dengan menggunakan sistim real time dengan
menggunakan komputer. Sistem seleksi ini sudah direncanakan
oleh kepala sekolah tengah mengupayakan penambahan
Personal Kompurer (PC) untuk keperluan pendaftaran sistem real
time, yang akan dilakukan tahun depan.
“Pemanfaatkan komputer untuk pendaftaran secara online atau
real time sekarang lagi proses usaha untuk penambahan PC” kata
RismanSaragih.
b. Jarak jangkauan di beberapa desa yang terlalu jauh Sebagian
Desa di daerah terpencil seperti yang terdapat di kecamatan
Pamenang Selatan, Desa Pulau Bayur harus melalui beberapa
jalan yang sulit.
c. Sarana website yang belum temanfaatkan secara maksimal.
Website SMAN 5 Merangin sudah dimiliki akan tetapi dalam
pengelolaannya pendaftaran secara online belum dapat dilakuka.
Sehingga siswa harus berbondong-bondong secara mandiri
mendaftar dan mengisi langsung formulir pendaftaran di sekolah
tersebut.
d. Promosi melalui media elektronik dan cetak belum maksimal,
seperti halnya penyebaran brosur, surat kabar, televisi, radio dan
spanduk yang yang masih kurang pada lokasi-lokasi atau daerah
tertentu. Hal ini terlihat dari minimnya masyarakat sekitar yang
tahu akan kelebihan-kelebihan, kekurangan atau pelaksanaan
PPDB pada sekolah tersebut erutama di daerah-darah tertentu
dengan akses transportasi yang sulit
e. Sumber Daya Manusia dalam Teknologi Komputer di sekolah
tersebut masih belum memadai, terutama di bidang media
internet untuk pengelolahan website. Hal ini disayangkan
86
karena fasilitas hostpot internet di sekolah tersebut telah
disediakan sudah sejak lama.
Informasi pengumuman, melalui cara sosialisasi langsung
secara lisan, kunjungan atau dengan cara lainnya, tentang
penerimaan siswa baru masih belum dapat diakses secara
cepat oleh calon siswa, terutama siswa di desa yang lebih
jauh jaraknya dengan sekolah. Hal ini disebabkan manajemen
rekrutmen di sekolah terseebut masih kurang
f. Pengelolaan SDM sekolah untuk pelaksanaan rekrutmen yang
belum maksimal dan kurangnya berbagai fasilitas informasi
lainnya, serta sistim rekrutmen yang tidak diperbarui, maka
menyebabkan tidak tepatnya sasaran dalam rekrutmen calon
peserta didik. Sehingga tercapainya visi dan misi sekolah
terkendala.
3. Strategi Kepala Sekolah Dalam Siswa Baru Di Sekolah Menengah
Atas Negeri 5 Merangin
Jalur yang digunakan dalam melaksanakan rekrutmen dan
seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah Menengah Atas
Negero 5 Merangin secara garis besar menggunakan 4 jalur yaitu:
1. Jalur Beprestasi
Jalur berprerstasi diungkapkan Oleh Kepala Sekolah
dengan cara berikut ini harus menyertai sertifikat juara, dengan
legalitas dari organisasi seperti Pramuka, Olahraga, akademik dan
lain-lainnya. Kuota atau jumlah siswa yang dialokasikan pada jalur
prestasi akademik ini sebanyak 15 persen.
Jalur beasiswa akademik dibuktikan dengan hasil-hasil
prestasi siswa yaitu peringkat tiga besar dari kelas tuju hingga
kelas sembilan sekolah menengah atas pertama. Kemudian siswa
mengikuti tes yang hasilnya digunakan untuk pemetaan
penempatan siswa.
87
Jalur prestasi nonakademik para calon siswa disyaratkan
melampirkan bukti piagam atau jeneisnya atas hasil prestasi yang
diraihnya paling rendah pada tingkat kabupaten. Julah prestasi
nonakademik pada tingkat kabupaten minimal satu prestasi.
Kuota untuk jalur berprestasi non akademik adalah sebanyak 15
persen.
2. Jalur Beasiswa
Beasiswa diperuntukkan bagi masyarakat yang memiliki
hambatan atau keterbatasan berdasarkan kondisi sosial ekonomi,
Rawan Melanjutkan Pendidikan dan beasisa untuk siswa
berprestasi dengan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud yakni
bagi siswa yang mendapat program beasiswa dari pemerintah
seperti salah satunya program Indonesia Pintas (PIP) maka siswa
teresebut dapat mendaftarkan diri di SMAN 5 Merangin.
Kuota pada jalur beasiswa ini sendiri sebanyak 20 persen.
Dari jumlah itu biasanya semua siswa yang mendaftarkan melalui
jalur beasiswa dapat terakomodir terdaftar di SMAN 5 Merangin.
Untuk dapat melalui jalur beasiswa ini para peserta harus
mengikuti serangkaian prosedur pendaftaran dan seleksi tes.
Seleksi tes dimaksudkan untuk melakukan pemetaan kelas.
3. Jalur Siswa Miskin
Jalur siswa miskin diperuntukkan siswa yang tidak mampu
untuk kemudian mendapatkan kesempatan mendaftarkan di
sekolah tersebut. Pada jalur ini terdapat kuota sebesar 10 persen
dari total keseluruhan siswa yang akan diterima.
Pada penggunaan jalur siswa miskin, kriterianya
berdasarkan kondisi ekonomi keluarga calon siswa. Kondisi
ekonomi ini dibuktikan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu
(SKTM) atau bukti lainnya yang diterbitkan pihak berwenang
terkait sesuai ketentuan. Selain itu keterangan-keterangan tentang
kondisi ekonomi keluarga juga menjadi syarat dalam jalur ini.
88
4. Jalur Tes
Sementara jalur tes dilakukan dengan menggunakan tes
sesuai prosedur yang sudah ditentukan. Siswa melaksanakan ter
dengan dan harus memenuhi skor tertentu untuk dapat
mendaftarkan diri ke sekolah tersebut.
Jalur tes diperuntukkan bagi siswa yang tidak masuk dalam
kriteria ke tiga jalur, jalur berprestasi, jalur beasiswa dan jalur
siswa miskin. Tes dilakukan dengan menggunakan instrrumen
soal sebanyak 100 soal. Dengan bobot nilai 55 atau lebih besar
akan dapat dikatakan lulus sebagai calon peserta didik di SMAN 5
Merangin.
Menjelang tahun ajaran baru, saat sekolah mulai
mempersiapkan rekrutmen calon murid baru, maka kepala sekolah
memanfaatkan seluruh stakeholder agar semuanya berusaha untuk
mendapatkan peserta didik baru lebih dahulu, termasuk memasang
spanduk ditempat-tempat strategis dan menyebarkan brosur ke SMP,
MTS terdekat. Sebelum sekolah ini menjadi pilihan masyarakat,
sebelumnya masyarakat harus mengenal lebih jauh tentang sekolah
tersebut.
Spanduk penerimaan poserta didik baru memuat tanggal
pendaftaran, dan hal-hal yang menarik dari sekolah. Melalui spanduk
orang dapat mengetahui informasi mengenai kapan pendaftaran
tersebut dibuka. Kelebihan spanduk dapat menginformasikan kepada
masyarakat terutama pengguna sarana umum baik jalan, sekolah atau
yang lainnya secara langsung, namun berbagai informasi detail
sekolah tidak dapat dimuatkan semua dalam sepanduk. Sebab
spanduk hanya dapat memuat isi atau konten-konten yang bersifat
jelas padat dan menarik perhatian.
SMAN 5 Merangin selalu berusaha memberikan pelayanan yang
terbaik kepada siswa-siswinya dalam proses belajar-mengajar. Di
Madrasa Tsanawiyah Diniyah Al-Azhar Muara Bungo. Sebelum
89
melakukan strategi rekrutmen selalu memperhatikan unsur-unsur
strategi atau perumusan strategi rekrutmen dengan cara
mengidentifikasi segmentasi pasar dan melihat persaingan pasar yang
ada.
Strategi yang digunakan oleh Kepala Sekolah dalam
meningkatkan rekrutmen PPDB di SMAN 5 Merangin yaitu
menggunakan strategi intern dan ekstern. Strategi Intern dilakukan
dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim
panitia PPDB atas kebijakan kepala sekolah untuk menarik minat
siswa agar nyaman, mudah dan termotivasi untuuk menempuh
pendidikan di dalam sekolah tersebut.
Setelah beberapa pertanyaan yang penulis tanyakan kepada
kepala sekolah SMAN 5 Merangin, maka beberapa kesimpulan dari
jawaban-jawaban kepala sekolah tersebut adalah:
Kepala sekolah sudah memiliki strategi khusus dalam
melaksanakan PPDB di sekolah SMAN 5 Merangin. Strategi khusus
yang digunakan oleh kepala sekolah yaitu, menurutnya sekolah harus
memiliki nilai jual, beberapa hal yang dilakukan untuk menarik
perhatian minat siswa yaitu, program beasiswa, bebas komite dan
program lainnya, serta program kemudahan bagi siswa perlombaan-
perlombaan olah raga dan seni dengan mengundang sekolah
menengah atas pertama (smp) terdekat agar menarik perhatian
masyarakat dan calon siswa itu sendiri.
Pertanyaan: “Apakah Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
memiliki strategi rekrutmen yang sudah ditetapkan, untuk melakukan
penerimaan peserta didik baru?
Jawab :”Iya Sudah”
Pertanyaan: “Jika memiliki, seperti apa strategi rekrutmen dalam
penerimaan peserta didik baru tersebut?”
Jawab: “Sekolah harus memiliki nilai jual, beberapa hal yang saya
buat untuk menarik perhatian minat siswa yaitu, program beasiswa,
90
bebas komite dan program lainnya, serta program kemudahan bagi
siswa perlombaan-perlombaan olah raga dan seni dengan
mengundang sekolah menengah atas pertama (smp) terdekat agar
menarik perhatian masyarakat dan calon siswa itu sendiri.”
Sebelum dilakukan penerimaan siswa baru kepala sekolah
terlebih dahulu melakukan pembentukan panitia PPDB Ini seperti
jawaban kepala sekolah pada pertanyaan wawancara ke 4 dalam
rumusan masalah Bagaimana Manajemen Perencanaan Kepala
Sekolah dalam rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
Beberapa hal yang menjadikan Sekolah Menengah Atas Negeri
5 Merangin menjadi daya tarik wali murid untuk mempercayakan
kepada pihak sekolah dalam mendidik anak-anaknya, diantaranya
yaitu sebagai berikut:
a. Akreditasi A yang dimiliki oleh Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin menjadikan masyarakat semakin percaya, karena
sekolah ini telah memiliki nilai yang bagus. Sebelumnya akreditasi
di bawah nilai tersebut, membuat masyarakat dan para calon
peserta didik masih menganggap biasa atas kredibilitas dan sistem
pendidikan di sekolah tersebut.
b. Misi dan program kegiatan yang ditawarkan oleh Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin, di bidang keagamaan meliputi
ekstra menyelenggarakan sholat dzhuhur berjama’ah, doa
bersama, kultum, infaq, yasinan setiap hari juma’at pagi,
melaksanakan kegiatan Rohis, Menyelenggarakan pendidikan
secara efektif sehingga siswa berkembang secara maksimal,
Menyelenggarakan pembinaan prestasi akademik melalui
bimbingan belajar dan bimbingan olimpiade sains, Melaksanakan
kegiatan pegembangan diri melalui Pramuka, Olah raga dan Seni,
Melaksanakan kegiatan Sabtu Bersih, Melaksanakan kegiatan
91
penghijauan lingkungan dan penanaman pohon buah-buahan,
Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
c. Ekstrakulikuler, di Sekolah Menengah Atas Begeri 5 Merangin
memiliki ekstrakulikuler yang bermacam-macam, diantaranya ekstra
Organisasi Siswa Intra Sekolah, Pramuka, Palang Merah Remaja
(PMR) dan lainnya. Ekstrakulikuler ini bertujuan untuk membekali
siswa lebih mandiri, dan menjadikan siswa mempunyai kreatifitas
yang tinggi yang bisa dibuat bekal kelak nanti lulus dari sekolah.
d. Prestasi yang ada di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
juga dapat menjadi sarana untuk menarik masyarakat untuk
mempercayakan anaknya untuk memberikan pendidikan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin. Karena masyarakat
terutama orang tua murid berharap agar anaknya dapat menggali
bakat dan prestasinya, baik di bidang akademik maupun non
akademik.
Prestasi yang dimiliki oleh Sekolah Menengah Atas Negeri
5 Merangin yang cukup menarik perhartian masyarakat adalah
diraihnya juara dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
cabang lomba atletik se Provinsi Jambi dan menyingkirkan 11
Kabupaten/kota tahun 2018. Dalam kegiatan lomba O2SN dan
FLS2N yang diadakan dinas pendidikan kabupaten Merangin 2015
juara satu untuk vokal putra tingkat kabupaten Merangin selain itu
juga juara satu pada bulu tangkis putri, lari 100 meter putra dan
putri juga dapat juara satu”.
e. Sarana-prasarana, sarana prasarana disini menunjang untuk
segala aktivitas yang dilakukan oleh sekolah dan digunakan
sebagai fasilitas belajar-mengajar agar kondusif. Jurus keempat
yang harus diperhatikan dalam mensukseskan pendidikan karakter
di sekolah berkaitan dengan fasilitas dan sumber belajar yang perlu
dikembangkan secara optimal.107 Sarana meliputi gedung, alat-alat
107
Mulyasa. Manajemen Karakter. (Bumi Kasara: Jakarta, 2012) hlm. 22
92
pembelajaran dan lainnya. Beberapa sarana yang ada di sekolah
SMAN 5 Merangin adalah Ruang Kelas, Laboratorium IPA, Bahasa,
Biologi, Kimia, Fisika, IPS, Komputer, Perpustakaan, Ruang
Sanitasi, Masjid, Gudanhg, Ruang Kepala, Ruang Konseling,
Ruang Majelis Guru, Ruang Osis dan Koperasi, Ruang Tata Usaha,
Ruang UKS. Selain itu beberapa sarana olah ragfa, Lapangan
Basket, Volly, dan lainnya.
f. Berprestasi dalam Predikat Sekolah Sehat
Bukan dalam hal akademik atau ekstrakulikuler lain, Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin juga pernah membawa nama
harum tingkat nasional. Sekolah tersebut meraih predikat sekolah
Sehat tingkat Nasional tahun 2016. Sebelumnya sekolah ini juga
meraih predikat Sekolah Sehat Tingkat Kabupaten pada tahun
2016 dan berikutnya meraih kembali Predikat Sekolah sehat pada
tahun 2017.
Berdasarkan penjabaran diatas beberapa yang menarik
minat masyarakat dan calon peserta didik dalam memilih
pendidikan di SMAN 5 Merangin tersebut adalah prestasi-prestasi
dalam segi olah raga, akademik, fasilitas atau mutu sarana-dan
prasarana sekolah serta segikeagamaan. Prestasi yang dimiliki
oleh SMAN 5 Merangin bukan hanya sebatas prestasi yang tingkat
daerah atau tingkat kabupaten yang dibawa oleh siswa saja,
melainkan prestasi dari sekolah sendiri seperti predikat Sekolah
Sehat Tingkat Nasional, juga memberikan dampak yang signifikan
terhadap daya tarik para calon peserta didik terhadap kualitas
sekolah tersebut.
Sementara bagi siswa yang berminat dalam
mengembangkan bakatnya mereka lebih melirik pada prestasi
ekstrakulikuler seperti olimpiade-olimpiade yang sudah
dimenangkannya, salah satunya yaitu athletik tingkat nasional
dalam O2SN seperti yang sudah disebutkan di atas. Kemenangan-
93
kemenangan dalam berbagai perlombaan olah raga tersebut
membawa daya tersebut diinformasikan oleh kepala sekolah
kepada khalayak agar diketahui para calon peserta didik, sehingga
mereka lebih berminat dalam menempuh pendidikan di sekolah
tersebut.
Kepala sekolah SMAN 5 merangin menyampaikan bahwa
dalam strategi promosi rekrutmen itu nakan dipengaruhi oleh
kualitas sekolah. Sehingga sekolah dituntut untuk memberikan
produk atau layanan pendidikan yang memiliki nilai julan tinggi,
lebih lagi setiap apa yang dihasilkannya memiliki inovasi yang
dapat membedakan antara sekolah tersebut dengan sekolah
lainnya.,
Bagi siswa yang lebih menginginkan nuansa religius atau
keagamaan, sekolah menyediakan program-program kegiatan
keagamaan, seperti yasinan, do’a bersama, sholat berjama’ah dan
lainnya. Tak hanya itu sarana ibadah yang yang cukup memadai
membuat nuansa sekolah ini menarik dan bernuansa religius.
Sekolah menyediakan masjid yang berdiri kokoh lengkap dengan
fasilitas untuk beribadah. Ini tentunya secara tidak langsung
merupakan salah satu strategi kepala sekolah secara sarana dan
prasarana untuk menarik perhatian calon siswa.
Fungsi penanaman nilai kegamaan bagi anak di madrasah
bukan hanya skedar dari segi kognitif saja akan tetapi lebih
merupakan penanaman spriritual yang bermuara pada
pembentukan aklak mulia. Sarana peribadatan menunjukkan
tentang kepedulian pihak sekolah terhadap sebuah nilai-nilai
religius.
Sementara strategi ekstern dilakukan dengan melakukan
kegiatan yangberada di luar sekolah. Hal ini dilakukan agar dapat
menarik minat masyarakat luas terhadap sekolah tersebut.
A. Melaksanakan Strategi Intern Yaitu di Dalam Sekolah:
94
1. Memperbaiki ruang kelas, kantor dan sarana pra sarana
sekolah.
2. Menampilkan pengelola sekolah yang menarik
B. Melaksanakan Strategi Ekstern yaitu di Luar Sekolah
1) Pembuatan brosur. Brosur berisi profil sekolah secara ringkas,
padat dan jelas
2) Bantuan komite sekolah. menyampaikan permasalahan sekolah,
selanjutnya
3) Mengadakan berbagai jenis perlombaan yang diminati siswa
4) Mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar
sekolah
5) Menginformasikan profil sekolah lewat radio, koran ,majalah atau
media masa lainnya.
Temuan penelitian dalam strategi intern yang digunakan oleh kepala
sekolah SMAN 5 Merangin diuaraikan dalam tabel berikut:
Tabel 08. Melaksanakan Strategi Intern Yaitu di Dalam Sekolah108
No Aspek Yang Diobservasi Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Memperbaiki ruang kelas, kantor
dan sarana pra sarana sekolah.
1 0
2 Menampilkan pengelola sekolah
yang menarik.
1 0
Jumlah 2 0
Langkah ketiga melaksanakan strategi interen yang ada didalam
sekolah
adalah :
108
Hasil Observasi Penelitian di SMAN 5 Merangin
95
1. Memperbaiki ruang kelas, kantor dan sarana pra sarana sekolah. Hal
ini dilaksanakan oleh pihak sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin dalam strategi rekrutmen siswa. Karena tidak dilakukan
perbaikan-perbaikan sarana dan prasarana sekolah akan
mengakibatkan penampilan sekolah tidak menarik.
2. Menampilkan pengelola sekolah yang menarik. Hal ini dilakukan oleh
pihak sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin dalam
strategi rekrutmen siswa, dengan adanya penampilan sekolah yang
bagus dan pengelolaan mutu siswa yang berkualitas akan menambah
daya tarik dan tanggapan masyarakat untuk memasukkan anaknya
kesekolah.
Temuan penelitian dalam strategi Ekstern yang digunakan oleh
kepala sekolah SMAN 5 Merangin diuaraikan dalam tabel berikut:
Tabel 09. Melaksanakan Strategi Eksteren Yaitu Di Luar Sekolah109
No Aspek Yang Diobservasi Keterangan
Ada Tidak
Ada
1.
2.
3.
4.
5.
Pembuatan brosur. Brosur berisi
profil sekolah secara ringkas,
padat dan jelas. Bantuan komite
sekolah. menyampaikan
permasalahan sekolah,
selanjutnya Mengadakan
berbagai jenis perlombaan yang
diminati siswa.
Mengadakan kegiatan yang
Melibatkan masyarakat sekitar
sekolah untuk enginformasikan
profil sekolah lewat radio, koran,
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
109
Hasil Observasi Penelitian di SMAN 5 Merangin
96
majalah atau media masa
lainnya.
Jumlah 4 1
Tabel tersebut menunjukkan beberapa strategi ekstern oleh
pihak SMAN 5 Merangin sebagian sudah terpenuhi dan sebagian lagi
belum terpenuhi.
Langkah selanjutnya melaksanakan strategi eksteren yang dilakukan
diluar sekolahadalah
1. Pembuatan brosur. Brosur berisi profil sekolah secara ringkas, padat
dan jelas. Hal ini dilaksanakan oleh pihak Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangin dalam strategi rekrutmen siswa baru. Karena
brosur yang telah disebarkan kepada masyarakat akan
mempermudah masyakat untuk mengenal tentang lembaga
pendidikan tersebut.
2. Bantuan komite sekolah. menyampaikan permasalahan sekolah
selanjutnya. Hal ini dilaksanakan oleh pihak sekolah Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin dalam strateginya rekrutmen siswa
baru. Adanya bantuan dari komite sekolah akan mempermudah
kelancaran dari kepala sekolah dalam rekrutmen siswa baru.
3. Mengadakan berbagai jenis perlombaan yang diminati siswa. Hal ini
dilaksanakan oleh pihak sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin dalam merekrutmen siswa baru, dengan adanya
perlombaan yang dilakukan akan mempermudah untuk mengenalkan
lembaga pendidikan kepada masyarakat dan akan menjadi daya tarik
kepada masyarakat apabila dalam perlombaan tersebut dimenangkan.
4. Mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar sekolah.
Hal ini juga dilaksanakan oleh pihak Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin dalam strateginya merekrut siswa baru. Dengan adanya
kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat, misalnya pemberian
binaan terhadap masyarakat dan membuat perkebunan dengan
masyakat. Ini akan mempermudah untuk menarik siswa baru.
97
5. Menginformasikan profil sekolah lewat radio, koran ,majalah atau
media masa lainnya. hal ini dilaksanakan oleh pihak Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin dalam strateginya merekrut siswa
baru, dengan ada informasi lewat radio, Koran dan majalah akan
mempermudah untuk mengenalkan kepada masyarakat luar sekolah
untuk menarik peserta didik.
Kepala SMAN 5 Merangin dalam meningkatkan peminat
masyarakat melakukan kerja sama semaksimal mungkin antar guru
setempat beserta jajaran masyarakat untuk meningkatkan daya
saing dengan sekolah lainnya baik itu dibidang manajemen
kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen sarana dan
prasarana, manajemen keuangan, manajemen hubungan sekolah
dan masyarakat dan manajemen layanan khusus.
Keberhasilan SMAN 5 Merangin dalam strategi rekutmen
penerimaan peserta didik baru pendidikan untuk meningkatkan
peminat masyarakat dapat dilihat tercukupinya jumlah siswa pada
masing masing Rumbel. Jumlah siswa di Madrasa SMAN 5 Merangin
pada tahun 2017 adalah 391 siswa dengan rumbel sejumlah 14
ruangan, dan pada tahun 2018 jumlah siswa hasil rekrutmen
mencapai 406 sesuai dengan jumlah ruang belajar sebanyak 15
ruangan.110
Sebagaimana penulis kemukakan pada BAB I bahwa tujuan
dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana Manajemen
Perencanaan Kepala Sekolah dalam rekrutmen penerimaan peserta
didik baru (ppdb) di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin dan
apa faktor-faktor yang mempengaruhi strategi dalam rekrutmen siswa
yang dilakukan oleh kepala sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri
5 Merangin. Serta Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
110
Anonim. Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. diunduh pada 17.10 05 Januari 2019 http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/89C569DC12E3E2C6E046
98
strategi kepala sekolah dalam rekrutmen Peserta Didik Baru (PPDB)
di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa yg
mendaftar di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin telah
mengalami peningkatan yg cukup signifikan. Semua itu karena adanya
manajemen rekrutmen pendidkan yang baik oleh kepala sekolah.
Meskipun demikian pihak kepala sekolah mengakui terdapat beberapa
kelemahan dalam sistem rekrutmen peserta didik yang perlu diperbaiki
kembali, sehingga tidak semua peserta didik di daerah terdekat
meminati pendidikan di sekolah tersebut, diantara mereka justru lebih
memilih ke sekolah lain di luar daerah atau sekolah kejuruan seperti
SMK misalnya.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh H.A.R Tilaar dalam Nana
Rukmana (2006) bahwa efektifitas penyelenggaraan pendidikan
seharusnya pendidikan diperlakukan sebagai “industri” dalam arti
bahwa pendidikan memerlukan penyelenggaraan yang profesional
agar rate of return dari investasi industri pendidikan ini sama atau
setidak-tidaknya lebih baik dari investasi sektor-sektor ekonomi
lainnya.111
Program beasiswa diasumsikan oleh pihak sekolah merupakan
strategi yang sering dilakukan oleh sekolah-sekolah lain. Namun
pengemasan program tersebut dapat dilakukan dengan berbagai
macam. Salah satu kemasan yang menarik dan dilakukan oleh SMAN
5 Merangin adalah dikeluarkannya KBS (Kartu Bijak Siswa) yang
mana dengan kartu-kartu tersebu para siswa terpilih dapat
mendapatkan fasilitas bebas biaya tertentu. Kartu itu dikeluarkan
kepada siswa yang memiliki prestasi akademik maupun nonakademik.
Calon Siswa yang memililiki prestasi pada pendidikan sebelumnya
111
Nana Rukmana, Trategic Oartnering For Educational Management Model Manajemen Pendidikan Berbasis Kemitraan, (Bandung: Alfabeta:2006) hlm. 102
99
juga berhak mendapatkan kartu tersebut, untuk dapat digunakan
setelah menjadi siswa di SMAN 5 Merangin nantinya.
Pembentukan tim panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
menjelang penerimaan peserta didik baru, juga merupakan salah satu
strategi sekolah dalam memaksimalkan rekrutmen siswa. Dengan
adanya panita PPDB maka tugas dalam melaksanakan rekrutmen
mulai dari sosialisasi hingga pelaksanaan seleksi calon siswa lebih
terstruktur dan teroganisir, dengan demikian para guru dan dapat
seimbang dalam mengemban tugas pelaksanaan rekrutmen PPDB.
Dalam wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5 Merangin,
mengungkapkan bahwa SMAN 5 Merangin telah melakukan
perumusan unsur strategi dulu sebelum melaksanakan strategi
rekrutmen, agar kendala yang ada dalam melaksanakan strategi bisa
teratasi dan pelaksanaan rekrutmen berjalan lancar. Terdapat
beberapa unsur penting yang dilakukan di SMAN 5 Merangin dalam
perumusan strategi, antara lain yaitu:
a. Strategi penentuan sasaran rekrutmen peserta didik. Strategi ini
bertujuan untuk mengidentifikasi sasaran rekrutmen peserta didik.
Hal ini bukan dilakukan di tahun sebelumnya tapi juga akan
dilakukan pada tahun ajaran berikutnya dan terus diulang. “Kita ada
melakukan koordinasi bersama SMP terdekat, dan tahun ini kita
juga akan melakukan dengan kepala kepala sekolah SMP
nantinya”112
b. Melakukan sosialisasi atau kunjungan ke SMP dan
MTS baik Negeri maupun swasta yang bertujuan untuk
mempromosikan sekolah kepada siswa SMP sederajat agar ingin
melanjutkan sekolahnya ke SMAN 5 Merangin. Promosi ini
dilakukan dengan cara melakukan presentasi tentang keunggulan
yangdimiliki oleh SMAN 5 Merangin, dan beberapa fasilitas serta
prestasi yang sudah di raih oleh siswa-siswa di SMAN 5 Merangin.
112
Data Hasil Wawancara bersama kepala Sekolah Negeri 5 Merangin
100
c. Menarik perhatian masyarakat dengan menggelar perlombaan yang
diadakan oleh SMAN 5 Merangin, menjelang jadwal rekrutmen
dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengenalan
kepada masyarakat tentang suasana lingkungan secara langsung
di SMAN 5 tersebut sekaligus menarik perhatian masyarakat
melalui tontonan yang dikemas dalam perlombaan.
d. Menggunakan berbagai media cetak spanduk dan brosur
Dlam media cetak spanduk tidak dapat memuat secara detail
tentang informasi sekolah maka dari itu pihak sekolah mendukung
dengan pembuatan brosur, yang dapat memuat secara rinci
tentang informasi, sarana dan prasarana sekolah.
e. Peggunaan media Online
Dalam rekrutmen peserta didik baru website SMAN 5 Merangi
digunakan untuk sarana memberikan informasi meneganai waktu
dan cara pendaftaran di sekolah tersebut dan juga mengumumkan
kapan, siapa saja yang lulus pada seleksi penerimaan siswa baru.
Meskipun beum dapat digunakan untuk melakukan pendaftaran
secara online, sejumlah informasi penting tentang penerimaan
peserta didik baru sudah dapat terwakilkan melalui website itu.
Pentingnya informasu website menjadi alasan utama sekolah
untuk mengembangkan dan memanfaatkan penggunaan website
guna mendukung proses rekrutmen PPDB. Sebab melalui website
informasi sekolah dapat diakses dalam jarak yang begitu jauh dan
luas. Kapanpun, dimanapun informasi sekolah akan tetap diakses,
dengan ketentuan tertentu.
6. Strategi penitipan berkas pendaftaran
Sebelum jadwal pendaftaran diumumkan oleh Pemerintah
Provinsi melalui instansi terkait, pihak Sekolah SMAN 5 Merangin
memanfaatkan waktu lebih awal dalam hal penitipan berkas
pendaftaran. Bagi siswa yang ignin mendaftar secara resmi belum
101
diperbolehkan akan tetapi pihak sekolah melayani penitipan
berkas siswa yang ingin mendaftar terlebih dahulu
Ketentuan tersebut diantaranya selama website masih aktif dan
pengguna menggunakan sarana yang mendukung untuk
mengakses web tersebut, maka informasi sekolah akan tetap dapat
diaksses sampai waktu yang diinginkan. Dari data yang diperoleh
melalui data pokok pendidikan dasar dan menengah direktorat
jendarl pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan
dan kebudayaan yang disingkronisasi tanggal 15 Desember 2018,
tertulis website SMAN 5 Merangin dengan alamat,
http://sman5mrg.sch.id. Akan tetapi terdapat beberapa website-
website lain yang digunakann oleh SMAN 5 Merangin untuk
mendukung sarana informasi tambahan.
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin memprioritaskan
beberapa aspek berikut:
1) Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat
dalam hal ini siswa SMAN 5 Merangin untuk dapat
mengembangkan kecerdasannya bak kecerdasan intelektual,
emosional, maupun kecerdasan spiritual.
2) Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam
hal ini adalah siswa madrasah untuk memiliki keyakinan yang
kuat dan menjadikan agama sebagai landasan moral etika
dalam kehidupan selanjutnya.
Pembentukan panitia PPDB dilakukan sebelum pelaksanaan
rekrutmen peserta didik baru dilakukan. Tim panitia di rekrut dari
guru atau petugas di sekolah tersebut. Untuk kemudian dilakukan
musyawarah penerimaan peserta didik baru. Dalam rapat
musyawarah panitia PPDB pihak sekolah mebagi tugas kepada
masing-masing anggota, diantaranya:
102
1. Panitia atau bagian yang melaksanakan sosialisasi dan
kunjungan ke sekolah SMP atau MTS sederajat.
2. Panitia yang bertugas melakukan sosialisasi melalui website
3. Panitia yang bertugas saat dilaksanakannya pendaftaran siswa
baru di sekolah (mulai dari pengisian formulir hingga tes seleksi
dilakukan).
Kepala sekolah melakukan evaluasi setiap tahunnya. Indikator
yang digunakan untuk menentukan keberhasilan rekrutmen yaitu
jumlah siswa, kualitas dan kriteria siswa yang didapat serta hasil
rekrutmen berdasarkan jangkauauan sosialisasi PPDB.
Berdasarkan jumlah hasil penerimaan peserta didik baru dari
beberapa tahun sebelumnya yaitu sebagai berikut:
Tabel 10. Jumlah Penambahan Siswa Baru SMAN 5 Merangin
Setiap tahun113
No Tahun Ajaran Jumlah Siswa Yang Mendaftar
1 2009/2010 125
2 2010/2011 111
3 2011/2012 127
4 2012/2013 128
5 2013/2014 89
6 2014/2015 149
7 2015/2016 123
8 2016/2017 171
9 2017/2018 199
10 2018/2019 Belum dilakukan
Dari jumlah penambahan siswa diatas mengalami penambahan
angka yang berbeda-beda setiap tahunnya. Kepala sekolah SMAN 5
Merangin selalumelakukan evaluasi dan menargetkan bagaimana upaya
pemenuhan rasio ruang belajar dapat dipenuhi. Melalui penambahan
113
Data Hasil Observasi Penelitian di SMAN 5 Merangin
103
jumlah peserta didik tersebut jumlah siswa di SMAN 5 Merangin
mengalami pemenuhan rasio rumbel hampir setiap tahunnya.
Ruang belajar sejumlah 15 ruangan, dan pada tahun 2019 ini
jumlah siswa mencapai 206. Evaluasi kepala sekolah secara kuantitas
pemenuhan rasio Rumbel menganggap strategi rekrutmen yang
dilakukan oleh lembaga sekolahnya berjalan dengan baik dan memenuhi
target. Hal ini seperti apa yang disampaikan Kepala Sekolah saat
diwawancarai peneliti
Apakah Target kuantitas apakah sudah sesuai? Risman Saragih
menjawab: “Sudah, dan ditahun pada tahun 2018 juga memenuhi target
kita target 5 lokal 178 orang, selama saya disini sepertinya target selalu
terpenuhi”.114 Dari jawaban kepala sekolah tersebut dapat disimpulkan
bahwa strategi rekrutmen untuk memnuhi kuantitas siswa di SMAN 5
Merangin sudah baik.
Evaluasi yang dilakukan kepala sekolah hanya ditinjau dari hasil
rekrutmen secara kuantitas saja, akan tetapi juga secara kualitas dari
peserta didik yang diperoleh. Sebab kualitas peserta didik di sekolah
tersebut sangat dibutuhkan terutama yang sesuai dengan kriteria apa
yang dibutuhkan sekolah.
Pemenuhan rumbel secara kuantitas saja tidak dapat menjadi
acuan dalam keberhasilan rekrutmen, berbagai proses rekrutmen, dan
hasil kualitas dari rekrutmen juga perlu dipertimbangkan. Oleh karenanya
kepala sekolah mengadakan evaluasi setiap selesai diadakannya
penerimaan peserta didik baru.
Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana tim atau panitia
PPDB dapat menjalankan tugasnya sesuai apa yang ditugaskan dalam
musyawarah panitia PPDB. Tanggung jawab panitia terhadap tugasnya
114
Data Hasil Wawancara bersama kepala Sekolah Negeri 5 Merangin
104
masing-masing juga perlu dibuktikan dengan adanya hasil rekrutmen
yang berkualitas.
Diakuinya oleh kepala sekolah SMAN 5 Merangin, meski dapat
memnuhi rasio rumbel sesuai apa yang ditentukan oleh kementrian
pendidikan dan kebudayaan, pihak sekolah belum dapat memperoleh
dan juga belum menentukan kriteria siswa secara khusus yang
dibutuhkan oleh pihak sekolah. Sehingga keberhasilan dalam sebuah
pemebelajaran akan dipengaruhi oleh kualitas dan kriteria siswa yang
dibutuhkan oleh pihak lembaga pendidikan tersebut.
Dalam wawancara Kepala Sekolah Risman Saragih
menyampaikan”115 Akan tetapi secara kualitas target kita tidak ada
penjaringan kusus. Kita tidak bisa menjamin akan keberhasilan siswa,
karena faktor penentu keberhasilan dan kualitas siswa tersebut ini
dipengaruhi juga sejak dari awal dia smp, secara presentase 25 tahun ini
sebanyak 50 secara presentase masih dibawah 50 persen yang
mendaftar di perguruan tinggi negeri”
Evaluasi juga dilakukan sejauh mana keberhasilan rekrutmen
siswa pada jangkauan wilayah-wilayah tertentu. Dalam keterangannya
sejumlah siswa di lulusan SMP atau MTS Sederajat, di beberapa daerah
yang jauh dari SMAN 5 Merangin, masih belum semuanya mendaftarkan
diri ke SMAN 5 Merangin. Hal ini membuktikan proses rekrutmen dani
hasil strategi rekrutmen yang dilakukan oleh kepala sekolah SMAN 5
Merangin kepada masyarakat belum bisa dikatakan sepenuhnya
maksimal.
Minat siswa lulusan SMP atau MTS sederajat di beberapa sekolah
masih tertarik dengan sekolah lain. Hal itu tentunya didasarkan pada
beberapa pertimbangan masing-masing siswa untuk memilih mana
sekolah yang diyakininya bai, terjangkau dan cocok untuk dirinya.
115
Data Hasil Wawancara bersama kepala Sekolah Negeri 5 Merangin
105
Berdasarkan beberapa target strategi rekrutmen PPDB yang
dilaksanakan oleh kepala SMAN 5 Merangin tersbut merupakan alasan
dilakukannya evaluasi rekrutmen secara terus menerus. Hal ini
ditujuakan untuk meningkatkan proses rekrutmen, peningkatan
kemampuan tim PPDB, dan memperbaiki strategi yang dilakukan oleh
Kepala Sekolah dalam proses rekrutmen penerimaan peserta didik baru.
Sebagai konskuensi kegagalan rekrutmen yang diakibatkan oleh
tidak maksimalnya panitia PPDB, maka kepala sekolah mengambil
kebijakan untuk memberhentikan dan mengganti panitia PPDB dengan
tenaga lain yang masih berasal dari tenaga pendidik atau petugas di
SMAN 5 Merangin tersebut.
C. Analisis Hasil Temuan
1. Rekrutmen Penerimaan Siswa Baru di SMAN 5 Merangin
Jalur yang digunakan dalam melaksanakan rekrutmen dan
seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah Menengah Atas
Negero 5 Merangin secara garis besar menggunakan 4 jalur yaitu:
1. Jalur Beprestasi
2. Jalur Beasiswa
3. Jalur Siswa Miskin
4. Jalur Tes
Dari wawancara kepada pihak sekolah, Sekolah Menengah
Atas Negeri 5 Merangin ini tidak menggunakan satu jalur penerimaan
siswa baru, yaitu jalur lingkungan. Hal ini menjadi salah satu faktor
berkurangnya peluang siswa dalam mengikuti proses rekrutmen
peserta didik di sekoah itu.
Penerimaan siswa baru melalui jalur lingkungan akan dapat
memfasilitasi da memberikan peluang kepada para calon siswa
terutama yang berada di sekitar lokasi sekolah atau yang berdekatan.
Ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada para calon
siswa untu mendaftar ke sekolah.
106
Pada lembaga pendidikan semua proses rekrutmen
penerimaan peserta didik baru harus dilakukan secara transparan
dan obyektif. Begitu pula yang dilakukan oleh kepala sekolah
SMAN 5 Merangin dalam melakukan berbagai strategi rekrutme
tetap harus mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, dan
mengacu pada permendikbud.
Tujuan pelaksanaan proses penerimaan peserta didik baru
menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta
Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,Sekolah Menengah
Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat yaitu: PPDB bertujuan
untuk menjamin penerimaan peserta didik baru berjalan secara
objektif, transparan, akuntabel, nondiskriminatif, dan berkeadilan
dalam rangka mendorong peningkatan akses layanan
pendidikan.116
Sebelum melakukan strategi rekrutmen, Sekolah Menengah
Atas Negeri 5 Merangin melakukan musyawarah agar pelaksanaan
strategi rekrutmen berjalan lancar dan optimal, musyawarah ini
meliputi musyaawarah pemebentukan tim rekrutmen penerimaan
peserta didik baru dan musyawarah yang dilakukan oleh tim
penerimaan peserta didik baru itu sendiri.
Kepala sekolah SMAN 5 merangin melakukan manajemen
strategis berupa pengamatan lingkungan, perumusan strategi yang
akan digunakan dalam rekrutmen penerimaan peserta didik baru,
pengimplementasian strategi serta evaluasi dari strategi itu sendiri.
Hal ini seperti yang oleh David Hunger dan Thomas L. Wheelen
meliputi empat elemen dasar:
116
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat, pasal 1
107
1. Pengamatan Lingkungan
2. Perumusan Strategi
3. Implementasi Strategi
4. Evaluasi dan Penegndalian117
Secara garis besar proses rekrutmen peserta didik baru yang
dilakukan di SMAN 5 Merangin adalah:
A. Perencanaan
1. Pembentukan Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Pembentukan panitia peserta didik baru meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Rapat Maejlis Guru beserta Staf TU
b. Menyusun Surat Keputusan Kepala Sekolah Tentang Kepanitiaan
PPDB.
B. Sosialisasi
a. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta
didik baru yang dilakukan secara terbuka. Pengumuman
penerimaan siswa baru ini berisi hal-hal sebagai berikut:
b. Kunjungan Ke Sekolah
c. Penyebaran Brosur
d. Pemasangan Spanduk
e. Penggunaan Media Internet (website, dan media sosial)
f. Melalui jalur bakat dan minat
Tahap ini dilakukan oleh tim atau panitia PPDB dengan dibantu
oleh Strategi kepala sekolah SMAN 5 Merangin dalam melaksanakan
rekrutmen yaitu sekolah harus memiliki nilai jual, beberapa hal yang
dibuat untuk menarik perhatian minat siswa yaitu, program beasiswa,
bebas komite dan program lainnya, serta program kemudahan bagi
siswa perlombaan-perlombaan olah raga dan seni dengan mengundang
117
David Hunger dan Thomas L. Wheelen. Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi, 20013) hlm. 9
108
sekolah menengah atas pertama (smp) terdekat agar menarik perhatian
masyarakat dan calon siswa itu sendiri.
C. Pelaksanaan Rekrutmen Rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru
1. Pendaftaran Administrasi
2. Ujian Tertulis (Tes Potensi Akademik)
3. Ujian Lisan
4. Ujian Praktik
5. Pencapaian
Prestasi sekolah yang cukup banyak baik akademik-maupun
nonakademik menjadi sasaran utama untuk dijadikan sarana penarik
perhatian dan minat masyarakat. Keberhasilan sekolah dalam meraih
beberapa prestasi hingga ke tingkat nasional baik akademik,
ekstrakulikuler, maupun nominasi sekolah sehat digunakan dalam
strategi rekrutmen untuk menarik minat calon peserta didik baru.
Secara keseluruhan Strategi yang digunakan kepala sekolah
SMAN 5 Merangin meliputi strategi Intern dan Strategi Ekstern. Strategi
intern dilakukan berada di ruang lingkup kelembagaan sekolah itu sendiri
sementara strategi ekstern dilakukan di luar atau ke masyarakat
langsung.
Strategi intern dilakukan melalui, perbaikan sarana dan prasarana
sekolah, menampilkan lingkungan sekolah yang menarik. Strategi
ekstern dilakukan melalui sosialisasi, pemasangan spanduk, penyebaran
brosur. Selain itu juga dilakukan kunjungan serta koordinasi ke sekolah-
sekolah sasaran PPDB.
Dalam melakukan strategi rekrutmen peserta didik hal yang
pertama dilakukan Sekolah yaitu melakukan perencanaan (dengan cara
menentukan sasaran yang ingin dituju. Sasaran di sekolah ini adalah
SMP dan MTS sederajat yang ada di kabupaten Merangin maupun di
luar kabupaten merangin, baik yang berstatus Negeri mapun swasta,
baik dari kalangan kota maupun dari pelosok.
109
Musyawarah dalam pembentukan tim penerimaan peserta didik
baru dilakukan dengan tujuan untuk membentuk tim yang akan
mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan proses rekrutmen
peserta didik baru itu sendiri termasuk juga tim yang bertanggung jawab
atas jalannya rekrutmen PPDB di sekolah tersebut.
Beberapa unsur penting dalam panitia PPDB adalah tim yang
bertugas untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, yaitu SMP
atau MTS sederajat. Tim dibagi kedalam beberapa tugas untuk di
isntruksikan melakukan sosialisasi dibeberapa wilayah baik daera
tersekat maupun wilayah luar kecamatan. Berikutnya ditentukan pula
penanggung jawab sosialisasi melalui media cetak sepanduk, brosur dan
juga media elektronik atau website selanjutnya pebagian tugas dalam
pelaksanaan pendaftaran siswa baru di sekolah. Setelah
ditentukannya tim panitia PPDB Maka selanjutnya dilakukannya
musyawarah panitia PPDB. Musyawarah ini bertujuan untuk menentukan
tugas-tugas para tim panitia PPDB. Sehingga dalam pelaksanaannya
nanti dapat dilaksanakan tugas panitia secara tertstruktur dan berjalan
sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pada temuan penelitian strategi dalam penerimaan peserta didik
baru di SMAN 5 Merangin mengutamakan nilai jual mutu pendidikan di
sekolah tersebut. Nilai jual tersebut diwujudkan dalam bentuk prestasi-
prestasi, sarana Sumber Daya Manusia (SDM) serta layanan pendidikan
yang berkualitas di sekolah.
Nilai jual prestasi yang digadang oleh SMAN 5 Merangin yaitu
prestasi yang diperoleh oleh siswa dari tingkat daerah maupun prestasi
yang telah diraih hingga tingkat nasional. Prestasi tersebut dapat berupa
prestasi akademik maupun nonakademik.
Beberapa prestasi yang telah membawa harum SMAN 5 Merangin
diantaranya seperti yang dituliskan berikut:
Prestasi Sekolah
1. Juara I Pawai Pembangunan Tingkat Kabupaten Tahun 1989
110
2. Juara I Pawai Pembangunan Tingkat Kabupaten Tahun 1995
3. Juara III Giat Prestasi Pertiwana Tingakat Propinsi tahun 1995
4. Juara III Giat Prestasi Pertiwana Tingakat Propinsi tahun 1996
5. Juara I LCC tingkat kecamatan tahun 2000
6. Juara I Wiyata Mandala tingkat kabupaten tahun 2002
7. Juara I Lomba MIPA HARDIKNAS tingkat kabupaten tahun 2002
8. Juara II Poster Lingkungan tahun 2002
9. Juara I Lomba Pra Olimpiade MIPA tingkat kabupaten tahun 2002
10. Juara III Lomba Pra Olimpiade MIPA tingkat kabupaten tahun 2002
11. Juara I Lomba Olimpiade MIPA tingkat kabupaten tahun 2002
12. Juara I Lomba Pra Olimpiade Fisika tingkat kabupaten tahun 2002
13. Juara I Tenis Meja SLTA tahun 2003
14. Juara I Lomba Penyuluhan NAPZA tahun 2003
15. Juara I Lomba UKS tingkat kabupaten tahun 2003
16. Juara III Lomba Siswa Teladan SLTA tingkat Nasional tahun 2003
17. Juara II Tenis Meja Putri SLTA tingkat kabupaten tahun 2003
18. Juara II Kejurda Pencak Silat tingkat propinsi tahun 2003
19. Juara III CC tingkat propinsi tahun 2004
20. Juara II KARATE Porda ke-16 tingkat Propinsi tahun 2004
21. Juara III Lari Estafet Putri Porda tingkat Propinsi tahun 2004
22. Juara III Lari Estafet Putra Porda tingkat Propinsi tahun 2004
23. Juara II Pawai Pembangunan tingkat kabupaten tahun 2004
24. Juara III Lomba Olimpiade MIPA tingkat kabupaten tahun 2005
25. Juara I Lomba Olimpiade Fisika tingkat kabupaten tahun 2005
26. Juara I Turnamen Bola Kaki SLTA tingkat kabupaten tahun 2005
27. Juara II Tenis Meja Putra tingkat kabupaten tahun 2005
28. Juara I Volly Ball Putri SLTA tingkat kabupaten tahun 2005
29. Juara I Sepak Takraw Putra SLTA tingkat kabupaten tahun 2005
30. Juara I Turnamen Bola Kaki SLTA tingkat kabupaten tahun 2005
31. Juara I Lomba UKS tingkat kabupaten tahun 2005
32. Juara III LCC tingkat Propinsi tahun 2005
111
33. Juara I Bulu Tangkis Putri Kadiskab tahun 2005
34. Juara II Sepak Bola antar Guru tingkat kabupaten tahun 2006
35. Juara I Tenis Meja Putri Popda tingkat kabupaten tahun 2007
36. Juara I Bola Volly Putri Popda tingkat kabupaten tahun 2007
37. Juara III Bola Volly Putra Popda tingkat kabupaten tahun 2007
38. Juara II Lomba Kebersihan tingkat kabupaten tahun 2008
39. Juara II Bulu Tangkis Putri Popda tahun 2008
40. Juara III Karate Putra OOSN tingkat Propinsi tahun 2008
41. Juara III Karate Putri OOSN tingkat Propinsi tahun 2008
42. Juara III Karate Putra Porprov tingkat propinsi tahun 2008
43. Juara III Pencak Silat Putra Porprov tingkat propinsi tahun 2008
44. Juara I Bulu Tangkis Putri tingkat Kabupaten tahun 2013
45. Juara I Silat kelas F tingkat Kabupaten tahun 2013
46. Juara I Tenis Meja Putra tingkat Kabupaten tahun 2013
47. Juara I Karate Kata tingkat Kabupaten tahun 2013
48. Juara II Altletik 100 Meter Putra Tingkat Kabupaten tahun 2013
49. Juara II Kriya Putra Tingkat Kabupaten tahun 2013
50. Juara II Karate Kata Putri Tingkat Kabupaten tahun 2013
51. Juara II Karate Kumite Putri Tingkat Kabupaten tahun 2013
52. Juara III Silat Tanding Kelas B Tingkat Kabupaten tahun 2013
53. Juara III Desain Poster Tingkat Kabupaten tahun 2013
54. Juara III Kriya Putri Tingkat Kabupaten tahun 2013
55. Juara III Lompat Tinggi Putri Tingkat Kabupaten tahun 2013
56. Juara II Pinto Cup Tingkat Kabupaten tahun 2013
57. Juara Umum Persami Bhakti Wira Kartika Tingkat Kabupaten tahun
2013
58. Juar I Pionering Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten tahun 2013
59. Juara I Pengembangan Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten tahun
2013
60. Juara I Karya Tulis Ilmiah Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten
tahun 2013
112
61. Juara II Festival Simapure Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten
tahun 2013
62. Juara II Pembuatan APE Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten
tahun 2013
63. Juara III Pionering Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten tahun 2013
64. Juara III Senam Pramuka Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten
tahun 2013
65. Juara III Camp Standart Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten tahun
2013
66. Juara III Karikatur Saka Wira Kartika Tingkat Kabupaten tahun 2013
67. 2 Peserta Pakibra Tingkat Kabupaten tahun 2013
68. 1 Peserta Pakibra Tingkat Provinsi tahun 2013
69. Juara I Karate Putri Tingkat Kabupaten tahun 2014
70. Juara I Atletik lari 100 M Tingkat Kabupaten tahun 2014
71. Juara I Karate kata Putra Tingkat Kabupaten tahun 2014
72. Juara I Tenis Meja Putra Tingkat Kabupaten tahun 2014
73. Juara I Film Pendek Tingkat Kabupaten tahun 2014
74. Juara II Atletik Lari 100 M Tingkat Kabupaten tahun 2014
75. Juara II Karate Kumite Tingkat Kabupaten tahun 2014
76. Juara II Atletik lompat Jauh Putra Tingkat Kabupaten tahun 2014
77. Juara II Tenis Meja Putri Tingkat Kabupaten tahun 2014
78. Juara II Catur Putri Tingkat Kabupaten tahun 2014
79. Juara III Solo song Putri Tingkat Kabupaten tahun 2014
80. Juara III Lompat Jauh Putri Tingkat Kabupaten tahun 2014
81. Juara III Teather Drama Tingkat Kabupaten tahun 2014
82. Juara I Karnaval Tingkat Kecamatan 2014
83. 2 Peserta Paskibra Tingkar Provinsi
84. Juara I Bulu Tangkis Putri Tingkat Kabupaten tahun 2015
85. Juara I Solo song putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
86. Juara I Kriya Putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
87. Juara I Lari 100 M Putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
113
88. Juara I LaRI 100 M Putri Tingkat Kabupaten tahun 2015
89. Juara II Silat Tunggal Putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
90. Juara II Silat Tunggal Putri Tingkat Kabupaten tahun 2015
91. Juara II Karate Kata Putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
92. Juara II Lompat Jauh Putri Tingkat Kabupaten tahun 2015
93. Juara II Catur Putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
94. Juara II Catur Putri Putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
95. Juara III Lompat Jauh Putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
96. Juara III Desain poster Tingkat Kabupaten tahun 2015
97. Juara III Film Pendek Tingkat Kabupaten tahun 2015
98. Juara III Karate Kata Putra Tingkat Kabupaten tahun 2015
99. Juara III Karate Kumite Tingkat Kabupaten tahun 2015
100. Juara I Olimpiade sain Tingkat Kabupaten tahun 2015
101. Juara I Bulu tangkis putri Tingkat Provinsi tahun 2015
102. Juara I Lari 100 M Putri Tingkat Provinsi tahun 2015
103. 1 Peserta Olimpiade Sain Tingkat Provinsi tahun 2015
104. 5 Peserta O2SN Tingkat Provinsi tahun 2015
105. 2 Peserta O2SN Tingkat Nasional di Makasar tahun 2015
106. 16 Besar Bulutangkis Putri Tingkat Nasional tahun 2015
Tabel 11. Prestasi Yang Diraih SMAN 5 Merangin118
No Juara Kegiatan Penyelenggara Tahun
107 2 Siswa Duta Olimpiade Sain Provinsi 2016
108 I Bulu Tangkis Putri O2SN Kabupaten 2016
109 I Pencak Silat Kelas C Putra O2SN Kabupaten 2016
110 I Pencak Silat Kelas C Putri O2SN Kabupaten 2016
111 I Pencak Silat Kelas F Putri O2SN Kabupaten 2016
112 I Karate Kata Putri O2SN Kabupaten 2016
113 I Catur Putra O2SN Kabupaten 2016
118
Data Hasil Observasi Penelitian di SMAN 5 Merangin
114
114 I Lompat Jauh O2SN Kabupaten 2016
115 I Lari 100 M Putri O2SN Kabupaten 2016
116 I Solo Vocal FLS2N
Kabupaten 2016
117 II Volly Putra O2SN Kabupaten 2016
118 II Bulu Tangkis Putra O2SN Kabupaten 2016
119 II Lari 100 M Putra O2SN Kabupaten 2016
120 II Sprint 100 Meter O2SN Kabupaten 2016
121 II Karate Kata Putra O2SN Kabupaten 2016
122 II Gitar Solo O2SN Kabupaten 2016
123 III Tenis Meja Putri O2SN Kabupaten 2016
124 III Tenis Meja Putra O2SN Kabupaten 2016
125 III Cipta Puisi FLS2N
Kabupaten 2016
126 III Volly Putri O2SN Kabupaten 2016
127 1 Siswa Paskibra Provinsi 2017
128 Lomba Sekolah Sehat (LSS) Nasional 2017
129 3 Siswa Duta Olimpiade Sain Provinsi 2017
130 I Renang 100 M Putra O2SN Kab 2017
131 I Pencak Silat Kelas C Putri O2SN Kab 2017
132 I Lari 100 M Putra O2SN Kab 2017
133 I Kriya Putri FLS2N 2017
134 II Silat Seni Putri O2SN Kab 2017
135 II Silat Laga Putra O2SN Kab 2017
136 II Karate Kata Putra O2SN Kab 2017
137 II Karate Kata Putri O2SN Kab 2017
138 III Silat Seni Putra O2SN Kab 2017
Banyaknya prestasi yang telah diraih oleh SMAN 5 Merangin
seperti data yang diuraikan dia atas membuat meningkatkan potensi
keberhasilan strategi kepala sekolah. Prestasi tersebut dapat
115
dimanfaatkan untuk meningkitkan kepercayaan masyarakat akan kualitas
sekolah tersebut.
Jika dikategorikan strategi kepala sekolah SMAN 5 Merangin
dalam rekrutmen penerimaan peserta didik abru terbagi menjadi dua.
Strategi ekstern dan strategi intern. Strategi intern yaitu upaya kepala
sekolah dalam melaksanakan strategi rekrutmennya denga berasal dari
dalam sekolah. Kepala sekolah harus memperbaiki dan meningkatkan
kualitas Sekolah yang ada. Strategi Intern yaitu melalui pemperbaikan
ruang kelas, kantor dan sarana pra sarana sekolah.
Perbaikan sarana yang dimaksud adalah untuk meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana sekolah. Terjaminnya kualitas sarana
sekolah akan membuat daya tarik tersebdiri bagi para calon siswa. Bagi
siswa kenyamanan adalah salah satu faktor yang mendukung dalam
kenyamanan belajar.
Perbaikan gedung atau sarana yang dilakukan dapat dalam
sekala besar atau kecil, hal itu tentunya dipengaruhi oleh anggaran biaya
dan waktu. Menjelang PPDB biasanya sekolah memberikan penampilan
yang menarik terhadap masyarakat, sebab masa-masa ini adalah masa
pentingnya dala menarik perhatian calon siswa sehingga minat untuk
mendaftar di sekolah tersebut semakin tinggi.
Perbaikan sarana dan prasarana yang dilakukan adalah,
perbaikan beberapa gedung, pembersihan dan perbaikan beberapa
fasilitas yang berada di halaman sekolah dan terutama penampilan
sekolah dari mluar. Seperti pengecatan dan lainnya. Sementara fasilitas
yang mendukung dalam pembelajaran biasanya lebih ditampakkan.
Strategi intern berikutnya yaitu dengan menampilkan pengelola
sekolah yang menarik. Hal ini berkaitan dengan perbaikan sarana dan
prasanaran di atas. Menampilkan pengelolaan sekolah yang baik disertai
dengan perbaikan sarana dan perbaikan beberapa fasilitas.
Selain itu strategi intern juga dilakukan dengan meningkatkan
mutu pendidikan melalui pencapaian prestasi siswa. Pencapaian prestasi
116
siswa tersebut dapat menggunakan strategi jangka panjang. Sebab
sekolah perlu bekerja keras dalam menciptakan siswa-siswa yang
berprestasi.
Setelah dilakukannya strategi intern maka langkah selanjutnya
sekolah melakukan strategi ekstern. Atau kedua strategi ini dapat
dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Sebab untuk pelaksanan
strategi intern lebih mudah dilakukan dan dikerjakan bersama-sama
antara tim panitia PPDB dengan keluarga besar sekolah SMAN 5
Merangin.
Strategi ekstern yang dilakukan SMAN 5 merangin berupa:
1. Pembuatan Brosur
Isi dari brosur berisi profil sekolah secara ringkas, padat dan jelas.
Meskipun demikian harus dapat memuat berbagai fasilitas atau profil
penting sekolah yang dapat menarik peminat pembaca.
Berikut penjelasan pada brosur yang digunakan oleh SMAN 5 Merangin:
Pada brosur SMAN 5 Merangin bagian depan memuat informasi
sepintas mengenai sekolah yang meliputi: alamat sekolah, logo sekolah,
foto unggulan dan sejarah berdirinya sekolah singkat sekolah. Logo
bagian depan ini dikemas sedemikian rupa sehingga agar para pembaca
menarik melalui kata-kata, gambar dan tampilan pada brosur. Bagian
desai brosur ini idesain agar menarik dan menambah kepercayaan
terhadap SMAN 5 Merangin melalui tampilannya.
Pada brosur halaman ke dua ini memuat visi, misi dan alasan
memilih SMAN 5 Merangin. Pada bagian ini memberikan informasi
tentang visi dan misi dari SMAN 5 Merangin. Hal ini akan memberikan
informasi kepada calon siswa yang akan mendaftar tentang bagaimana
sekolah SMAN 5 Merangin akan dijalankan ke depannya. Sebab
pengelolaan sekolahbiasanya akan mengacu pada visi dan misi tersebut
dan tidak lepas dari unsur-unsurnya.
Sementara bagian alasan memilih SMAN 5 Merangin, ini
merupakan bagian untuk memperkuat calon pendaftar agar SMAN 5
117
Merangin. Pada bagian ini diinformasikan tentang apa-apa kelebihan dari
SMAN 5 Merangin sehingga mereka menetukan pilihannya ke sekolah
ini.
Pada halaman ke tiga brosur SMAN 5 Merangin
menginformasikan fasilitas SMAN 5 Merangin. Melalui deskripsi singkat
di brosur tersebut calon peserta didik dapat mengetahui gambaran
singkat mengenai apa-apa yang bisa digunakannya dari fasilitas di
SMAN 5 Merangin.
Pengaruh informasi fasilitas sangat besar, dengan diketahuinya
fasilitas yang ada calon sisa akan tahu seberapa jauh pelayanan dan
kenyamanan yang akan dia dapatkan saat belajar disekolah tersebut.
Selain itu jua dapat menentukan seberapa jauh mutu pendidikan yang
akan diperolehnya dari sekolah tersebut.
Pada halman ke tiga juga dicantumkan kemudahan yang akan
diperoleh calon peserta didik di sekolah tersebut. Hal ini akan menjadi
pembeda yang positif pelayanan di SMAN 5 Merangin dibandingan
dengan sekolah lain.
Pada bagian ini SMAN 5 Merangin memberikan informasi kepada
calon peserta didik bagaimana kemudahan bagi siswa-siswa yang
memiliki prestasi baik akademi maupun nonoakademi terutama dalam
hal pembiayaan. Sekolah memeberikan bebas biaya tertentu pada
siswa-siswa yang memiliki prestasi tertentu.
Bukan hanya itu, kemudahan juga diberikan kepada siswa yang
kurang mampu. Bentuk bantuan yang diberikan kepada siswa yang tidak
mampu tersebut dikenal dengan Bantuan Siswa Miskin (BSM), dengan
demikian siswa yang berasal dari kalangan keluarga ekonomi lemahpun
juga dapat mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Pada halaman ke tuga juga terdapat bagian deskripsi
pengembangan diri atau ekstra. Hal ini dimaksudkan oleh kepala sekolah
diketahui tentang apa saja kegiatan pengembangan diri atau ekstra yang
dapat diikuti oleh peserta didik di sekolah tersebut. Sebagian siswa yang
118
sangat gemar dalam beberapa kegiatan ekstra tentunya ini akan menjadi
pemicu yang baik untuk meningkatkan minatnya terhadapp sekolah
tersebut.
Halaman ke empat pada brosur ini dicantumkan gambar foto
bersama, ebebrapa fasilitas sekolah dan suasana kegiatan siswa di
sekolah. Serta memuat profil sekolah yang berisi informasi guru
pengampu mata pelajaran lengkap beserta pendidikannya serta
perguruan tinggi dimana guru tersebut belajar.
Trategi pembuatan brosur dengan mencantumkan nama guru
beserta pendidikan ini merupakan strategi penulisan pada brosur
penerimaan peserta didik baru yang cukup baik. Sebab melaluiinformasi
guru pengampu dengan pendidikannya maka diketahui kompetensi serta
kualitas tenaga pendidik di sekolah tersebut. Pada kolom perguruan
tinggi itu menggambarkan begitu besar pihak kepala sekolah
memberikan penekanan untuk menonjolkan kualitas tenaga pendidik
tersebut.
Dilakukannya hal tersebut kepala sekolah menganggap
pendidikan dan kemampuan guru sangat penting untuk meningkatkan
kepercayaan dan kredibilitas sekolah terhadap masyarakat. Sehingga
pendidikan guru yang tinggi dan berkualitas perlu dicantumkan pada
brosur PPDB.
Pada brosur halaman ke lima ini dicantumkan prestasi sekolah atau
siswa yang diketahu merupakan prestasi paling tinggi. Prestasi yang
diraih siswa atau SMAN 5 Merangin yang dicantumkan adalah prestasi
tingkat wilayah Kabupaten, Provinsi hingga tingkat Nasional.
Prestasi tingkat nasional merupakan prestasi tertinggi, sehingga
dalam penulisan brosur perlu ditampakkan kepada pembaca. Ini akan
memicu ketertarikan dan penilaian pembaca terhadap sekolah tersebut.
Melalui strategi intern ini sekolah berusa menampilkan hal-hal yang
paling dianggap baik dan berkualitas di lembaganya.
119
Pada brosur halaman ke enam panita PPDB mencantumkan syarat
pendaftaran bagi calon siswa SMAN 5 Merangin. Dicantumkannya pada
syarat tersebut yaiitu:
1. Telah Lulus SMP/MTS/ Sederajat
2. Mengisi Formulir yang telah disediakan
3. Surat kelakuan Baik dari Sekolah
4. Phas Photo 3x4 sebanyak lima lembar
5. Foto Copy KK, Akte Kelahiran dan KTP Orang Tua
6. Piagam Bagi siswa yang berprestasi dalam bidang akademik
maupun nonakademik.
Dari beberapa informasi pada brosur yang telah dibuat oleh tim
PPDB SMAN 5 Merangin dapat diketahui bahwa strategi intern yang
dilakukan kepala sekolah melalui pembuatan brosur dilakukan dengan
memuncukan kelebihan dan kemudahan calon siswa saat akan
mendaftar maupun ketika menjadi siswa di sekolah tersebut.
Strategi promosi yang dilakukan untuk merekrut siswa baru cukup
baik. Hanya saja dalam brosur tidak mencantumkan waktu dantempat
secara jelas dimana pendaftaran tersebut dilakukan. Sehingga brosur
tersebut belum dapat mewakili semua pertanyaan atau hal penting yang
menyangkut proses PPDB.
Seperti pada contoh halaman ke enam pada syarat pendaftaran,
dituliskannya “Pendaftaran Mulai Dari Sekarang” Sementara batas atrau
rentang waktu sejak dimulainya pendaftaran hngga selesai tidak
dicantumkan. Termasuk juga tempat lokasi pendaftaran dilakukan. Selain
itu seleksi atau tes yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada siswa juga
tidak dicantumkan dalam brosur tersebut.
Kekurangan informasi pada brosur dapat menjadi faktor
terkendalanya calon siswa dalam memperoleh data atau keterangan
tentang proses PPDB. Sehingga dapat juga membingungkan calon siswa
yang akan mendaftar.
120
2. Bantuan komite sekolah. menyampaikan permasalahan sekolah,
selanjutnya
Komite sekolah dapat berperan aktif dalam membantu
pelaksanaan sosialisasi dan pengenalan seolah kemsyarakat.
Selain itu dalam hal pembiayaan komite juga sangat membantu
terhadap pihak SMAN 5 Merangin
3. Mengadakan berbagai jenis perlombaan yang diminati siswa
Berbagai kegiatan perlombaan olah raga yang digelar di SMAN
5 Merangin sebelum dilaksanakannya pennerimaan peserta didik
baru. Datangnya masyarakat untuk menonton perlombaa yang
digelar di SMAN 5 Merangin, secara tidak langsung mengenalkan
masyarakat terhadap kondisi suasana lingkungan SMAN 5 Merangin.
Setelah masyarakat menegenal, diharapkan timbul rasa
kedekatan emosional dengan keluarga besar SMAN 5 Merangin,
kedekatan sosial serta kedetakan lingkungan. Hal ini akan
menimbulkan minat masyarakat terhadap sekolah tersbeut.
4. Mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar sekolah
Bukan hanya perlombaan, kegiatan lain yang bersifat
kebudayaan, keagamaan yang digelar oleh SMAN 5 Merangin,
sebagian dapat bermanfaat mengenalkan masyarakat terhadap
sekolah. Ini sama sperti halnya pada pengadaan perlombaan hanya
saja kemasannya berbeda.
5. Menginformasikan profil sekolah lewat radio, koran, majalah atau
media masa lainnya.
Penginformasian profil sekolah melalui media masa belum
dilakukan sepenuhnya. Sekolah masih terfokus menggunakan
brosur, spanduk, website dan sosialisasi secara langsung. Untuk
strategi informasi media massa kepala sekolah belum memanfaatkan
sepenuhnya, hal ini mempengaruhi jangkauan sosilalisasi dan
promosi serta informasi penerimaan peserta didikbaru di
lembaganya.
121
Alur prosedur PPDB SMAN 5 Merangin yaitu
mulaipendaftaran, seleksi berkas, tes seleksi calon peserta,
pengumuman, daftar ulang, Masa Orientasi SIswa hingga mulai awal
tahun pelajaran/KBM.
Menjelang tahun ajaran baru, saat sekolah mulai
mempersiapkan rekrutmen calon murid baru, kepala sekolah
memanfaatkan seluruh stakeholder agar semuanya berusaha
untuk mendapatkan peserta didik baru lebih dahulu, termasuk
memasang spanduk ditempat-tempat strategis dan menyebarkan
brosur ke SMP, MTS terdekat. Sebelum sekolah ini menjadi pilihan
masyarakat, sebelumnya masyarakat harus mengenal lebih jauh
tentang sekolah tersebut.
Spanduk penerimaan pserta didik baru memuat tanggal
pendaftaran, dan hal-hal yang menarik dari sekolah. Melalui
spanduk orang dapat mengetahui informasi mengenai kapan
pendaftaran tersebut dibuka. Kelebihan spanduk dapat
menginformasikan kepada masyarakat terutama pengguna sarana
umum baik jalan, sekolah atau yang lainnya secara langsung,
namun berbagai informasi detail sekolah tidak dapat dimuatkan
semua dalam sepanduk. Sebab spanduk hanya dapat memuat isi
atau konten-konten yang bersifat jelas padat dan menarik
perhatian.
SMAN 5 Merangin selalu berusaha memberikan pelayanan
yang terbaik kepada siswa-siswinya dalam proses belajar-
mengajar. Di lembaga sekolah ini, sebelum melakukan strategi
rekrutmen selalu memperhatikan unsur-unsur strategi atau
perumusan strategi rekrutmen dengan cara mengidentifikasi
segmentasi pasar dan melihat persaingan rekrutmen yang ada.
Dalam wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 5
Merangin, mengungkapkan bahwa SMAN 5 Merangin telah
melakukan perumusan unsur strategi dulu sebelum melaksanakan
122
strategi rekrutmen, agar kendala yang ada dalam melaksanakan
strategi bisa teratasi dan pelaksanaan rekrutmen berjalan lancar.
Terdapat beberapa unsur penting yang dilakukan SMAN Merangin
dalam perumusan strategi rekrutmen, antara lain yaitu:
1. Strategi penentuan sasaran rekrutmen peserta didik. Strategi ini
bertujuan untuk mengidentifikasi sasaran rekrutmen peserta
didik.
Hal ini bukan dilakukan di tahun sebelumnya tapi juga
akan dilakukan pada tahun ajaran berikutnya dan terus diulang.
“Kita ada melakukan koordinasi bersama SMP terdekat, dan
tahun ini kita juga akan melakukan dengan kepala kepala
sekolah SMP nantinya”
2. Melakukan sosialisasi atau kunjungan ke SMP dan
MTS baik Negeri maupun swasta yang bertujuan untuk
mempromosikan sekolah kepada siswa SMP sederajat agar
ingin melanjutkan sekolahnya ke SMAN 5 Merangin. Promosi ini
dilakukan dengan cara melakukan presentasi tentang
keunggulan yangdimiliki oleh SMAN 5 Merangin, dan beberapa
fasilitas serta prestasi yang sudah di raih oleh siswa-siswa di
SMAN 5 Merangin.
3. Menyebar luaskan keunggulan Sekolah melalui berbagai cara
Pada brosur, web site atau lainnya.
Keunggulan SMAN 5 Merangin salah satunya dalam
bidang prestasi baik akademik maupun nonakademi.
Keunggulan tersebut menjadi alat utama dalam menarik
perhatian calon peserta didik baru.
2. Faktor faktor yang Pendukung dan Penghambat Kepala Sekolah
dalam Rekrutmen Peserta Didik Baru Di SMAN 5 Merangin
a. Faktor Pendukung
Dalam melaksanakan strategi rekrutmen dalam meningkatkan
minat calon siswa tentunya terdapat faktor pendukung dan
123
penghambat di dalamnya. Faktor pendukung yang ada di SMAN 5
Merangin adalah:
1. Tenaga pendidik yang mengajar sesuai bidang dan kemampuan
masing-masing termasuk juga tenaga lain yang menunjang
berlangsungnya proses pendidikan, seperti Operator.
Tenaga pendidik dan semua SDM di SMAN 5 Merangin
sebagian besar sudah memiliki kualifikasi dalam bidang
profesinya.
Berikut tabel tenaga pendidik di SMAN 5 Merangin beserta
kualifikasi pendidilan, pangkat dan golongannya.
a. Tenaga Pendidikan
Tabel 12 . Tenaga Pendidikan SMAN 5 Merangin119
No Nama / NIP Pangkat / Gol Jabatan Pendidikan
1. Risman Saragih, S.Pd.
19650810 198811 1 001 Pmbina/IV.a
Kepala
Sekolah S.I/ A.IV
2. Drs. Kartuni 19580
0711 198703 1 008
Pembina /
IV.a Wakil Kepala S.I / A. IV
3. Agustam, S.Pd 1963
0816 1986 01 1 004
Pembina /
IV.a Guru S.I / A. IV
4. Dra. Elinarti 1960
1201 199303 2 001
Pembina /
IV.a Guru S.I / A. IV
5. Dra. Dwi Lily Hernawati
1964 1009 199702 2 001
Pembina /
IV.a Guru S.I / A. IV
6. Nelita, S.Pd 1961
0911 198703 2 004
Pembina /
IV.a Guru S.I / A. IV
7. Sabar Sihotang, S.Pd 1959
0421 1988 03 1 004
Pembina /
IV.a Guru S.I / A. IV
8. Asmaneli, S.Pd 1972
0730 200012 2 002
Penata
Tingkat I/ III.d Guru S.I / A. IV
9. Wiji, S.Pd 1974
0911 200501 1 008 Penata / III.c Guru S.I / A. IV
10. Tri Yahudi, S.Pd 1979
0307 200501 2 007 Penata / III.c Guru S.I / A. IV
11. Henang Priyanto, S.Pd
1983 0210 200501 1 005 Penata / III.c Wakil Kepala S.I / A. IV
119
Data Kantor tata Usaha SMAN 5 Merangin
124
12. Nanik Utarini, S.Sos. 1979
0302 200604 2 006
Penata Muda
Tk. I / III.b Guru S.I / A. IV
13. Prihatin, S.PdI 1976
0425 200604 1 004
Penata Muda
Tk. I / III.b Guru S.I / A. IV
14. Sriyani, S.Pd 1971
0304 200604 2 014
Penata Muda
Tk. I / III.b Guru S.I / A. IV
15. Masrokhin, S.Pd.MM
19741118 199903 1 002
Pembina /
IV.a Guru S.1 / A. IV
16. Sri Handayani
19820302 200904 2 014
Penata Muda
/ III.a Guru S.1./ A. IV
17. Wagiyanti, S.Si
19820614 201001 2 017
Penata Muda
/ III.a Guru S.1./ A. IV
18. Yeniati, S.Kom
19820614 201001 2 017
Penata Muda
/ III.a Guru S.1./ A. IV
19. Haris Triyanto, S.Pd Honorer Guru S.I / A. IV
20 Novia Endarti, S.Pd Honorer Guru S.I/ A.IV
21 Eri Isnaini, S.P.d.I Honorer Guru S.I/ A. IV
22 Yulianto RK, S.Pd Honorer Guru S.1/ A. IV
23 Andi Wibowo, S.Pd Honorer Guru S.I / A.IV
24 Budi Hartati S, S.Pd Honorer Guru S.I / A.IV
25 Neldarisasmita, S.Pd Honorer Guru S.I / A.IV
26 Musafikin, S.Pd.I Honorer Guru S.I / A.IV
27 Roma Uli Gultom, S.Pd Honorer Guru S.I / A.IV
28 Syahidah Rohmah, S.Pd Honorer Guru S.I / A.IV
29 Fauty Lidya Putri, S.Pd Honorer Guru S.I / A.IV
30 Aprileni, S.Pd Honorer Guru S.I / A.IV
b. Tenaga Nonkependidikan
Tabel 13. Tenaga Non Kependidikan SMAN 5 Merangin120
No Nama / NIP Pangkat / Gol Jabatan Pendidikan
1. Lilies Waliyati S. 131902959
Penata Muda Tk.I / III.b
Ka. TU SMA
2. Gunawan Setyoko, A.Md Honorer Tata Usaha D 3
3. Endang Mariana Honorer Bend. Komite SMA
4. Rizki Savitri Honorer Tata Usaha SMA
5. Rubini, S.Pd Honorer Pustakawan
S.I/ A.IV
6. Parulian R. Saragih Honorer Satpam SMA
120
Data Kantor tata Usaha SMAN 5 Merangin
125
7. Supangat Honorer T. Kebun SMP
Dari data diatas menunjukkan tenaga kependidikan dan
Nonkependidikan di SMAN 5 Merangin sebagian besar sudah
memiliki kualifikkasi pendidikan sarjana dan pada tenaga pengajar
sudah disesuaikan dengan studi masing-masing. Selain itu banyak
tenaga yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (ASN). Hal ini
tentunya memberi nilai yang cukup tinggi pada kualitas SDM yang
ada.
2. Mempunyai website yang dapat digunakan untuk
mempromosikan sekolah sekaligus sarana rekrutmen untuk
menjangkau wilayah yang lebih luas dan jauh.
Website SMAN 5 Merangin yaitu http://sman5mrg.sch.id
sementara wbsen-website pendukung lain juga dimiliki oleh
sekolah. Website utama SMAN 5 Merangin merupakan website
premium, sehingga memiliki layanan yang cukup bagus untuk
sebuah lembag. Selain itu domain yang digunakan adalah
sch.id domain tersebut sangat sesuai untuk website sebuah
lembaga pendidikan
3. Adanya strategi dalam menarik minat masyarakat untuk
mengenal sekolah tersebut melalui berbagai kegiatan
perlombaan atau pertandinga yang diselenggarakan di sekolah.
Banyak cara yang dilakukan oleh Kepala sekolah SMAN
Merangin dalam menarik perhatian calon sisa dan masyarakat
agar proses rekrutmen di lembaganya berjalan dengan
maksimal. Berbagai daya tarik bentuk bangunan, sarana dan
prestasi menurut kepala sekolah SMAN 5 Merangin sangat
efektif untuk melakukan rekrutmen.
4. Meningkatnya pelayanan pendidikan yang diberikan sekolah.
Pelayanan pendidikan di dalam sekolah terus dilakukan
peningkatan. Pembenahan sarana dan prasarana serta perbaikan
strategi pembelajaran dimaksudkan untuk mengahsilkan kualitas
126
pembelajaran yang baik sehingga menimbulkan siwa-siswa
berprestasi.
5. Eksistensi sekolah yang sudah diketahui oleh masyarakat luas.
SMAN 5 Merangin merupakan sekolah negeri yang sudah
sejak lama diakui keberadaannya oleh pemerintah dan diketahui
masyarakat luas, sehingga ini lebih memudahkan kepala sekolah
dalam menjalankan strategi rekrutmen yang dilakukannya. Usia
sekolah yang cukup lama berdiri dan keberadaannya yang cukup
diketahui oleh masyarakat, membuat pelaksanaan rekrutmen lebih
mudah dilaksanakan.
Usia sekolah dan status sekolah sebagai sekolah negeri,
menjadikan SMAN 5 Merangin lebih dikenal moleh masyarakat
luas. Lebih lagi letak geografis sekolah yang berada di pusat
kecamatan Pamenang, menjadikan sekolah tersebut banyak
diketahui oleh masyarakat luas.
Keberadan sekolah yang sudah baik tersebut menjadi
faktor yang sangat mendukung dalam proses rekrutmen peserta
didik baru. Hal itu dapat menarik perhatian peserta didik sekaligus
mempermudah akses calon peserta didik yang akan mendaftar
untuk mengetahui keberadaan sekolah.
Masyarakat dan calon peserta didik tidak kesulitan dalam
menemukan keberadaan sekolah tersebut. Kondisi insfrastruktur
di wilayah setempat sebagian cukup baik. Salah satunya Jalan
yang berada di sekitar SMAN 5 Merangin sudah berbentuk jalan
aspal, meskipun tidak sepenuhnya. Kemudahan inilah yang
mendukung segala proses perencanaan rekrutmen hingga
pelaksanaannya menjadi lebih mudah. Kenyamanan dalam
pelaksanaan rekrutmen juga semakin membaik.
6. Letak yang sangat geografis sehingga bisa dijangkau dengan
mudah.
127
SMAN 5 Merangin merupakan sekolah yang terletak di
Desa Meranti Kecamatan renah Pamenang, Kabupaten Merangin.
Desa meranti merupakan desa dimana kantor camat renah
Pamenang didirikan, artinya sekolah tersebut berada di pusat
kecamatan Renah Pamenang.
Dilihat dari sisi letak antar desa satu dengan desa yang
lain, Desa meranti diapit oleh beberapa desa dikecamatan yang
berbeda, yaitu dikelilingi oleh desa desa terdekat, seperti Bukit
Bungkul Kecamatan renah Pamenang, Desa Tambang emas
Kecamatan Pamenang Selatan, Desa Mampun Baru Kecamatan
Pamenang Barat, Desa rasau Kecamatan Renah Pamenang.
Sekolah ini merupakan sekolah yang berada di lokasi
pedesaan, akan tetapi mengenai jangkaun sarana transportasi
dan fasilitas umum tidak begitu jauh. Akses ke wilayah pasar Desa
berkisar lebih dari 600 meter. Tidak jauh dari sekolah juga sudah
terdapat toko atau penjual alat-alat tulis, foto Copy dan
sebagainya yang dapat digunakan untuk memnuhi kebutuhan
administrasi dan perkantoran.
Jarak dengan kantor kecamatan, Kantor Desa, Masjid dan
Kantor Pos berjarak lebih dari 600 meter dari sekolah, termasuk
jarak dengan lapangan bola kaki dan lapangan Vollly. Sementara
tidak jauh dari sekolah terdapat pula sarana lapangan bulu
tangkis, meskipun bukan milik umum , hal ini akan menjadi
petrtimbangan sendiri bagi para calon siswa untuk menggali bakat
yang dimilikinya.
7. Kualitas yang semakin bagus dengan biaya yang relative murah.
SMAN 5 Merangin merupakan sekolah Negeri yang
mendapatkan pembiayaan dari pemerintah. Hal ini akan menjadi
daya tarik tersendiri terhadap calon siswa, serta dalam
pelaksanaan PPDB pun pembiayaan lebih dapat ditekan.
8. Adanya nilai-nilai agama yang kental
128
9. Keberhasilan sekolah dalam bergbagai prestasi, baik dari tingkat
daerah maupun ke tingkat nasional. Dikenalnya sekolah dalam
mengukir berbagai prestasi baik dari peserta didik, guru maupun
bagian lain dari sekolah tersebut, membuat sekolah menjadi lebih
dikenal, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat menjadi lebih
tinggi terhadap kualitas dan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
b. Faktor Penghambat
Menurut Pangabean dalam Ubaidilah, kendala-kendala yang
dihadapi dalam proses seleksi antara lain: tolak ukur, penyeleksi,
dan pelamar.121
1. Tolak Ukur
Tolak ukur adalah kesulitan untuk menetukan standar atau tolak
ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur kualifikasi-
kualifikasi seleksi secara objektif.
2. Penyeleksi
Pemilihan penyeleksi sebagai orang yang melakukan penilaian
terhadap calon pelamar harus didasarkan pada kompetensi yang
dimiliki bukan berdasarkan kedudukan pada sebuah lembaga.
Kesulitan untuk mendapatkan penyeleksi yang benar-benar
qualified, jujur dan objektif penilaiannya, merupakan salah satu
faktor kendala yang sering kali dihadapi dalam pelaksanaan
seleksi.
3. Pelamar
Untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar bukanlah
parkara yang mudah, karena mereka selalu berusaha memberikan
jawaban mengenai hal-hal yang baik saja tentang dirinya
sedangkan hal-hal yang kurang baik disembunyikan. Hal ini terjadi
karena pelamar adalah manusia.
121
A. Ubaidilah. 2017. Rekrutmen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Mutu Lembaga Pendidikan. Rogram Magister Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim hlm. 43
129
Sementara menurut Ali Imron dalam A. Ubaidilah problema
penerimaan peserta didik baru yang harus dipecahkan, yaitu
Pertama, adanya peserta didik yang hasil nilai tesnya, jumlah
DANEM dan kecakapannya sama, dan mereka sama-sama
berada pada batas bawah penerimaan. Guna menentukan peserta
didik mana yang diterima, hal demikian tidaklah mudah.
Kedua, adanya calon peserta didik yang dari segi
kemampuan masih kalah dibandingkan dengan yang lainnya,
sementara yang bersangkutan mendapatkan nota dari pejabat
tertentu yang mempunyai kekuasaan tinggi di daerah dimana
sekolah tersebut berada. Ketiga, terbatasnya daya tampung dan
prasaran saran sekolah, sementara di daerah tersebut sangat
banyak calon peserta didik yang mempunyai kecakapan tinggi.
Faktor penghambat yang terjadi dalam menerapkan
strategi rekrutmen penerimaan peserta didik baru di SMAN 5
Merangin dilihat sebagai berikut:
1. Sarana-prasarana,
Hal ini sam dengan kendala yang diungkapkan dalam
rekrutmen penerimaan peserta didik baru oleh ali Imrion.
Sarana-prasarana di SMAN 5 Merangin pada dasarnya sudah
sudah mencukupi, namun didalamnya terdapat kekurangan-
kekurangan yang harus di lengkapi. Kekurangan-kekurangan
dari sarana-prasarana di di sekolah tersebut seperti yang
dikatakan oleh kepala Sekolah Risman Saragih adalah jumlah
unit komputer yang belum mencukupi untuk melakukan tes
seleksi dengan menggunakan sistim real time dengan
menggunakan komputer. Sistem seleksi ini sudah
direncanakan oleh kepala sekolah tengah mengupayakan
penambahan Personal Kompurer (PC) untuk keperluan
pendaftaran sistem real time, yang akan dilakukan tahun
depan.
130
“Pemanfaatkan komputer untuk pendaftaran secara online
atau real time sekarang lagi proses usaha untuk penambahan
PC” kata Risman Saragih.122
2. Jarak jangkauan di beberapa desa yang terlalu jauh Sebagian
Desa di daerah terpencil seperti yang terdapat di kecamatan
Pamenang Selatan, Desa Pulau Bayur harus melalui beberapa
jalan yang sulit.
3. Sarana website yang belum temanfaatkan secara maksimal.
Website SMAN 5 Merangin sudah dimiliki akan tetapi dalam
pengelolaannya pendaftaran secara online belum dapat
dilakuka. Sehingga siswa harus berbondong-bondong secara
mandiri mendaftar dan mengisi langsung formulir pendaftaran
di sekolah tersebut.
Berikut adalah format formulif pendaftaran yang harus diidi
oleh calon siswa
Dalam formulir pendaftaran penerimaan peserta didik
baru tersebut dicantumkan:
4. kolom nomor registrasi yang diidi oleh panitia, nama
5. Nama calon siswa
6. NISN
7. Tanggal Lahir
8. Jenis kelamin
9. Alamat
10. Asal sekolah
11. Nama orang tua
12. Kontak telepon
13. Prestasi yang diraih dan tanda tangan pendaftar
122
Data Wawancara Kepala Sekolah SMAN 5 Merangin
131
3. Penafsiran Strategi Kepala Sekolah dalam Rekrutmen
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah
Atas Negeri 5 Merangin
Berkenaan dengan manajemen strategik, Wheelen and
Hungler dalam Mulyasa, mengemukakan konsep-konsep dasar
manajemen strategi sebagai berikut:123 Pertama manajemen
strategik merupakan serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka
panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan,
perumusan strategi, implementasi strategi, menekan pada
pengamatan serta evaluasi dan pengendalian.
Perumusan strategi penerimaan peserta didik baru di SMAN
5 Merangin dilaksanakan bersamaan dengan rapat guru bersama
staf TU di sekolah. Hal ini akan dijadikan sebagai landasan kepala
sekolah dalam mengambil keputusan dan perencanaan strategi
yang akan digunakan dalam penerimaan peserta didik baru.
Kedua Manajemen strategik menekan pada pengamatan dan
evaluasi kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat)
lingkungan dipandang dari sudut kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness). Ancaman dalam SMAN 5 merangin adalah
berbagai faktor penghambat maupun kelemahan-kelemahan
slembaga sekolah sehingga dapat mempengaruhi minat siswa
untuk mendaftar.
Ketiga Keputusan strategik berhubungan dengan masa
yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara
keseluruhan dan memiliki tiga keputusan-keputusan strategik yang
tidak biasa dan khusus, serta tidak dapat ditiru; consequential
merupakan keputusan-keputusan strategis yang memasukan
sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen; directive
123
Moh Amin, “Impelemntasi Manajemen Strategis Kepala Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Serang”. Dalam Jurnal Tarbawi No. 02, Vol. 02 (Banten:Tarbawi, 2016) hlm. 1
132
merupakan keputusan-keputusan strategis yang menetapkan
keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan
tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara
keseluruhan.
Keempat Manajemen strategik pada banyak organisasi
cenderung dikembangkan dalam empat tahap, meliputi
perencanaan strategis, implementasi, evaluasi, dan pengendalian.
Srategi rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru di SMAN 5
Merangin secara garis besar dibagi dalam dua kategori yaitu:
1. Melaksanakan Strategi Intern Yaitu di Dalam Sekolah:
a. Memperbaiki ruang kelas, kantor dan sarana pra sarana
sekolah.
b. Menampilkan pengelola sekolah yang menarik
c. Meningkatkan kemampuan akademik dan ekstrakulikuler bagi
siswa yang memiliki kemampuan lebih.
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat menilai sekolah tersebut
merupakan sekolah yang memiliki hasil dan kualitas
pendidikan yang baik.
2. Melaksanakan Strategi Ekstern yaitu di Luar Sekolah
a. Pembuatan brosur
Brosur berisi profil sekolah secara ringkas, padat dan jelas
b. Bantuan komite
Komite memberikan informasi kepada wali murid untuk
diteruskan kepada masyarakat.
c. Mengadakan berbagai jenis perlombaan yang diminati siswa
Perlombaan ini dilakukan sebelum penerimaan peserta didik
baru dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan
masyarakat terhadap lingkungan sekolah.
d. Mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar
sekolah
133
e. Menginformasikan profil sekolah lewat melalui sosialisasi ke
sekolah maupun ke amsyarakat .
f. Informasi melalui berbagai media sosial seperti Faceboo,
Website, dan lainnya.
Strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam penerimaan
peserta didik baru di SMAN 5 Merangin sesuai dengan hasil penelitian
embentukan panitia PPDB, pembentukan program kerja kepanitiaan
PPDB, persiapan berkas/dokumen administrasi, presiapan media
promosi dan penentuan media yang digunakan, penentuan lokasi atau
wilayah sasaran rekrutmen, persiapan pelaksanaan PPDB dan
persiapan sarana prasarana PPDB.
Pelaksanaan persiapan dilakukan untuk mengantisipasi
gagalnya proses rekrutmen, selain itu untuk menghindari-hal-hal yang
menghambat nantinya saat proses pelaksanaan peserta diik bari
dilakukan.
Sedangkan alur prosedur PPDB SMAN 5 Merangin brdasarkan
temuan penelitian yaitu mulai dari pendaftaran, seleksi berkas, tes
seleksi, pengumuman, daftar ulang, Masa Orientasi SIswa hingga
mulai awal tahun pelajaran/KBM. Alur pendaftaran dikonsep
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh pemerintah atau dinas pendidikan.
Kepala sekolah memanfaatkan seluruh stakeholder agar
semuanya berusaha untuk mendapatkan peserta didik baru lebih
dahulu, termasuk memasang spanduk ditempat-tempat strategis dan
menyebarkan brosur ke SMP, MTS terdekat. Sebelum sekolah ini
menjadi pilihan masyarakat, sebelumnya masyarakat harus mengenal
lebih jauh tentang sekolah tersebut.
Hal ini dimaksudkan memuncakkan minat masyarakat terhadap
kelebihan atau keunggulan SMAN 5 Merangin. Selain itu juga
memberi informasi masyarakat akan jadwal dan pelaksanaan
penerimaan peserta didik baru dilakukan. Bagi masyarakat atau calon
134
pendaftar yang sudah mengetahui, informasi ini untuk memperkuat
dan mengingatkan bahwa adanya pelaksanaan penerimaan peserta
didik baru di SMAN 5 Merangin.
Pada spanduk penerimaan peserta didik yang ditemukan dalam
uraian temuan penelitian mememuat tanggal pendaftaran, dan hal-hal
yang menarik dari sekolah. Melalui spanduk orang dapat mengetahui
informasi mengenai kapan pendaftaran tersebut dibuka.
Spanduk oleh kepala sekolah dianggap memiliki keunggulan
dapat menginformasikan kepada masyarakat terutama pengguna
sarana umum baik jalan, sekolah atau yang lainnya secara langsung,
namun berbagai informasi detail sekolah tidak dapat dimuatkan semua
dalam sepanduk.
Oleh karenanya didukung dengan penggunaan media brosur
penerimaan peserta didik baru. Dalam brosur penerimaan peserta
didik baru lebih detail memuat informasi sekolah dan informasi PPDB
yang dibutuhkan calon pendaftar. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan calon pendaftar saat akan mengikuti pendaftaran.
Sebelum melakukan strategi rekrutmen selalu memperhatikan
unsur-unsur strategi atau perumusan strategi rekrutmen dengan cara
mengidentifikasi segmentasi pasar dan melihat persaingan pasar yang
ada.
Unsur-Unsur yang diperhatikan oleh kepala sekolah dalam
perumusan strategi rekrutmen ini antara lain, antara lain yaitu:
1. Strategi penentuan sasaran rekrutmen peserta didik.
Strategi ini bertujuan untuk mengidentifikasi sasaran rekrutmen
peserta didik. Hal ini bukan dilakukan di tahun sebelumnya tapi
juga akan dilakukan pada tahun ajaran berikutnya dan terus
diulang.
“Kita ada melakukan koordinasi bersama SMP terdekat, dan
tahun ini kita juga akan melakukan dengan kepala kepala
sekolah SMP nantinya”
135
2. Melakukan sosialisasi atau kunjungan ke SMP
dan MTS baik Negeri maupun swasta yang bertujuan untuk
mempromosikan sekolah kepada siswa SMP sederajat agar
ingin melanjutkan sekolahnya ke SMAN 5 Merangin. Promosi
ini dilakukan dengan cara melakukan presentasi tentang
keunggulan yangdimiliki oleh SMAN 5 Merangin, dan beberapa
fasilitas serta prestasi yang sudah di raih oleh siswa-siswa di
SMAN 5 Merangin.
3. Menarik perhatian masyarakat dengan menggelar perlombaan
yang diadakan oleh SMAN 5 Merangin, menjelang jadwal
rekrutmen dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan pengenalan kepada masyarakat tentang suasana
lingkungan secara langsung di SMAN 5 tersebut sekaligus
menarik perhatian masyarakat melalui tontonan yang dikemas
dalam perlombaan.
4. Menarik minat masyarakat melalui berbagai program beasiswa
Program beasiswa atau keringanan biaya bagi calon siswa
yang berprestasi merupakan daya tarik tersendiri bagi siswa-
siswa yang memiliki kemampuan akademik unggul. Hal ini akan
membuat rekrutmen tarhadap siswa berprestasi lebih
maksimal, termasuk bagi siswa yang tidak berprestasi akan
lebih termotivasi terhadap kualitas seolah tersebut.
5. Menggunakan berbagai media cetak spanduk dan brosur
Dlam media cetak spanduk tidak dapat memuat secara detail
tentang informasi sekolah maka dari itu pihak sekolah
mendukung dengan pembuatan brosur, yang dapat memuat
secara rinci tentang informasi, sarana dan prasarana sekolah.
6. Peggunaan media Online
Dalam rekrutmen peserta didik baru website SMAN 5
Merangi digunakan untuk sarana memberikan informasi
meneganai waktu dan cara pendaftaran di sekolah tersebut dan
136
juga mengumumkan kapan, siapa saja yang lulus pada seleksi
penerimaan siswa baru. Meskipun beum dapat digunakan
untuk melakukan pendaftaran secara online, sejumlah informasi
penting tentang penerimaan peserta didik baru sudah dapat
terwakilkan melalui website itu.
Pentingnya informasi website menjadi alasan utama
sekolah untuk mengembangkan dan memanfaatkan
penggunaan website guna mendukung proses rekrutmen
PPDB. Sebab melalui website informasi sekolah dapat diakses
dalam jarak yang begitu jauh dan luas. Kapanpun, dimanapun
informasi sekolah akan tetap diakses, dengan ketentuan
tertentu.
Pembentukan panitia PPDB dilakukan sebelum pelaksanaan
rekrutmen peserta didik baru dilakukan. Tim panitia di rekrut
dari guru atau petugas di sekolah tersebut. Untuk kemudian
dilakukan musyawarah penerimaan peserta didik baru. Dalam
rapat musyawarah panitia PPDB pihak sekolah mebagi tugas
kepada masing-masing anggota, diantaranya:
4. Panitia atau bagian yang melaksanakan sosialisasi dan
kunjungan ke sekolah SMP atau MTS sederajat.
5. Panitia yang bertugas melakukan sosialisasi melalui website
6. Panitia yang bertugas saat dilaksanakannya pendaftaran siswa
baru di sekolah (mulai dari pengisian formulir hingga tes seleksi
dilakukan).
Secara keseluruhan stratgegi yang dilakukan kepala
sekolah meliputi strategi intern yaitu strategi yang dilakukan di
dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Ini dilakukan terhadap para
guru dan seluruh SDM dalam mengelola sekolah. Strategi yang
ke dua adalah strategi ekstern, yaitu strategi yang dilakukan di
luar sekolah, sebagaimana di sebutkan dalam contoh-contoh
137
kasus diatas seperti pemasangan spanduk, penyebaran brosur,
website, dan lainnya.
Pada implementasinya setrategi yang diwujudkan melalui
penggunaan berbagai media informasi, kepala sekolah berusaha
memberi kebijakan untuk memuat semaksimal mungkin kondisi
positif sekolah yang sudah dimiliki. Baik kondisi prestasi, sarana
dan prasarana, kondisi lingkungan dan sosial sekolah.
Berbagai aspek yang telah disebutkan di atas adalah yang
menjadi sorotan utama kepala sekolah dalam meningkatkan nilai
jual sekolah sehingga mampu menarik perhatian calon pendaftar.
Setelehnya calon pendaftar menguatkan niatnya untuk dapat
menjadi siswa di sekolah tersebut.
Setiap tahunnya SMAN 5 Merangin selalu melakukan
evaluasi dan menargetkan bagaimana upaya pemenuhan rasio
ruang belajar dapat dipenuhi. Melalui penambahan jumlah peserta
didik tersebut jumlah siswa di SMAN 5 Merangin mengalami
pemenuhan rasio rumbel hampir setiap tahunnya.
Perbedaan peningkatan atau penurunan peserta didik dalam
beberapa kurun waktu terakhir yaitu selama lebih dari lima tahun,
akan tetapi di SMAN 5 Merangin masih dapat memenuhi rasio
rumbel sesuai dengan yang ditentukan oleh peraturan Dinas
Pendidikan atau pemerintah. Hal ini menjadi salah satu indikator
evaluasi akan berhasilnya strategi rekrutmen yang
Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana tim atau
panitia PPDB dapat menjalankan tugasnya sesuai apa yang
ditugaskan dalam musyawarah panitia PPDB. Tanggung jawab
panitia terhadap tugasnya masing-masing juga perlu dibuktikan
dengan adanya hasil rekrutmen yang berkualitas. Selain itu
evaluasi yang dilakukan bukan oleh kepala sekolah terhadap
panitia PPDBnya saja, akan tetapi juga sistem atau konsep
strategi rekrutmen yang dimilakukannya. Pembahasan dilakukan
138
bersama panitia PPDB untuk kemudian dilakukan perbaikan
kedepannya.
Pada temuan penelitian sebagai konskuensi kegagalan
rekrutmen yang diakibatkan oleh tidak maksimalnya panitia PPDB,
maka kepala sekolah mengambil kebijakan untuk memberhentikan
dan mengganti panitia PPDB dengan tenaga lain yang masih
berasal dari tenaga pendidik atau petugas di SMAN 5 Merangin
tersebut. Selain itu dalam ketidak tepatan konsep atau sistem
strategi rekrutmen yang dilakukannya ia juga melakukan
perbaikan bahkan pergantian strategi rekrutmen untuk tahun
depan.
Kepala Sekolah Negeri 5 Merangin Belum menerapkan
sistem penerimaan peserta didik baru melalui media website.
Sementara dalam petunjuk teknis PPDB secara online sudah
disebutkan ketentuan-ketentuan dalam penggunaan sistem PPDB
Online petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru pada
sekolah menengah atas (sma), sekolah menengah kejuruan
(smk), atau bentuk lain yang sederajat tahun pelajaran
2017/2018.
Penerimaan siswa baru secara online dapat menambah
peluang rekrutmen siswa baru bagi pihak sekolah. Karena siswa
calon siswa dapat dengan mudah melakukan pendaftaran terlebih
dahulu seblum mendatangi sekolah. Namun dari pihak SMAN 5
Merangin tidak melakukan penerimaan siswa secara online. Hal
ini tentunya akan mempengaruhi keberhasilan strategi yang
dilakukan oleh kepala sekolah.
139
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah disajikan dan dianalisa penulis
menyimpulkan penelitian ini sebagai berikut:
1. Rekrutmen siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin,
adalah baik. Hal ini berdasarkan indikator jumlah siswa secara
kuantitas memenuhi ruang belajar sesuai dengan ketentuan
permendikbud tentang penerimaan peserta didik baru yang telah
ditetapkan. Rasio rumbel yang terpenuhi setiap tahunnya
menunjukkan keberhasilan dalam strategi rekrutmen yang
dilakukan oleh kepala sekolah, terutama keberhasilan dalam
pencapaian kuantitas
140
Secara garis besar proses rekrutmen peserta didik di
SMAN 5 merangin meliputi beberapa tahap berikut: Pembentukan
tim Penerimaan siswa baru (PPDB), Penyusunan prosedur dan
persyaratan-persyaratan bagi calon peserta didik, Hal ini dilakukan
oleh panitia PPDB di SMAN 5 Merangin dengan melalui
persetujuan kepala sekolah, Pengumuman/sosialiasi sejumlah
pesyaratan dan mekanisme yang harus ditempuh oleh anak calon
calon peserta didik dan orang tua dalam proses seleksi/rekrutmen.
Setelah itu dilaksanakan seleksi sesuai dengan perencanaan yang
sudah dilakukan.
2. Faktor-faktor yang memperngaruhi strategi kepala sekolah dalam
rekrutmen siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
dapat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu: Tenaga pendidik, sarana
prasarana, prestasi sekolah, letak geografis sekolah, kinerja tin
penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan sasaran sekolah yang
akan direkrut lulusan siswanya.
3. Strategi kepala sekolah SMAN 5 Merangin dalam
melaksanakan rekrutmen yaitu sekolah menggali nilai jual yang
dapat meningkatkan kepercayaan dan kualitas sekolah,
beberapa hal yang dibuat untuk menarik perhatian minat siswa
yaitu, program beasiswa, strategi memalui minat dan bakat
siswa, melalui berbagai kegiata perlombaan dan kegiatan yang
melibatkan masyarakat, memberikan informasi menegnai
kemajuan dan fasilitas sekolah, menampilkan pengelolaan
sekolah yang menarik, bebas biaya sekolah dan program
lainnya.
Prestasi sekolah yang cukup banyak baik akademik-
maupun nonakademik menjadi sasaran utama untuk dijadikan
sarana penarik perhatian dan minat masyarakat. Keberhasilan
sekolah dalam meraih beberapa prestasi hingga ke tingkat
nasional baik akademik, ekstrakulikuler, maupun nominasi sekolah
141
sehat digunakan dalam strategi rekrutmen untuk menarik minat
calon peserta didik baru.
Secara keseluruhan Strategi yang digunakan kepala
sekolah SMAN 5 Merangin meliputi strategi Intern dan Strategi
Ekstern. Strategi intern dilakukan berada di ruang lingkup
kelembagaan sekolah itu sendiri sementara strategi ekstern
dilakukan di luar atau ke masyarakat langsung.
Strategi intern dilakukan melalui, perbaikan sarana dan
prasarana sekolah, menampilkan lingkungan sekolah yang
menarik. Strategi ekstern dilakukan melalui sosialisasi,
pemasangan spanduk, penyebaran brosur. Selain itu juga
dilakukan kunjungan serta koordinasi ke sekolah-sekolah sasaran
PPDB.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diketahui implikasi
strategi kepala sekolah dalam rekrutmen siswa di Sekolah Menengah
Atas Negeri 5 Merangin adalah: Kepala sekolah melibatkan semua
guru dan SDM lembaga sekolah serta masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan strategi rekrutmen yang akan dilakukan.
Strategi dilakukan melalui perencanaan pembentukan tim
penerimaan peserta didik baru. Setelah terbentuknya tim atau panitia
PPDB kepala sekolah bersama panitia PPDB melakukan rapat
musyawarah panitia, dan hingga pelaksanaan rekrutmen.
Sebelum dibentuknya panitia PPDB pihak sekolah lebih awal
melakukan berbagai persiapan dan pendekatan terhadap
masyarakat untuk untuk melancarkan strategi rekrutmen, menjelang
jadwal rekrutmen dilaksanakan. Pengumpulan data dan berkas
sebagai media dan bahan rekrutmen disiapkan.
Strategi intern dengan menata lingkungan sekolah,
memperbaik sarana dan gdung-gedung yang rusak juga dilakukan
142
oleh pihak sekolah. Penyusunan dan penataan ruangan mulai
dirapikan kembali sehingga menampakkan estetika yang baik.
Strategi ekstern yang dilakukan oleh kepala sekolah SMAN 5
Merangin adalah dengan memasang spanduk PPDB dijalan,
mengirim brosur ke sekolah SMP, MTs/sederajat, penggunakan
rekrutmen melalui media online website sekolah, kunjungan ke
sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi kepada calon peserta
didik baru serta koordinasi bersama pihak terkait, seperti komite
dan para kepala sekolah.
C. Rekomendasi
Setelah penelitian penulis lakukan Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangin, tentang implementasi fungsi perencanaan dalam
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan. Ada beberapa saran
yang penulis sampaikan yakni :
1. Kepala sekolah harus meningkatkan lagi kinerja panitia PPDB
yang lebih baik.
2. Kepala sekolah sebaiknya memperhatikan sarana dan
prasarana atau fasilitas sekolah menjadi lebih baik bukan
hanya saat menjelang rekrutmen PPDB saja.
3. Dalam rekrutmen claon siswa kepala sekolah harus menjaga
hubungan yang lebih baik dengan masyarakat.
4. kepala sekolah seharusnya meningkatkan lagi kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat dengan masyarakat, dan
disesuaikan dengan kebudayaan setempat agar terjadi
kedekatan emosional dan mengenal lebih jauh masyarakat
sekitar.
5. Kepala sekolah seharusnya melakukan rekrutmen siswa
dengan lebih dulu menentukan secara spesifik kriteria siswa
yang akan diterima. Kriteria ini dirumuskan berdasarkan visi-
misi dan tujuan sekolah.
143
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2016. Manajemen Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Profesional Guru di Madrasah Aliyah Nurul Huda Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Thesis. Tiak diterbitkan. Pasca Sarjana Institut Agama Islam Negeri Sultha Thaha Saifuddin: Jambi
Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta
Amin, Moh. 2016. “Implementasi Manajemen Strategis Kepala Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Serang”. Jurnal Tarbawi Volume 02 (hlm 2) Banten: IAIN SMH Banten
Amradi. 2016. Strategi kepala Madrasah Dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MAN Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Program Pascasarjaba Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang
_____. 2018. Strategi. https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi. Diunduh pada 6 November 2018
_____. 2019. Strategic Management. https://noblegrey.net/strategic-management/. Diunduh pada 19. 09 WIB tanggal 09/01/2019
Arikunto, Suharsimi. 2008. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media
_____. 2010. Prosedur Peneletian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka CIpta
Arsyad. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Campbell, David dkk. 20122. Bussines Strategy An Introduction. New York: Palgrave Macmillah
Catano, Victor M dkk. 2010. Recruitment And Selection In Canada. Unted States of America: Nelson Education
Comton, Robert dkk. 2010. Effective Recruitment and Selection Practices. Australia: McPherson'sPrinting Group
Chong, Liong Kam. 2015. Improving Schools. Xlibris LL
Daft, Richard L and Marchic, Doroty. 2015. Understanding Management. Canada: Cengage Lerning
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahan. Jakarta: Departemen Agama RI. 2015
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007. Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah. Jakarta: Depdiknas
Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Group
Drucker, Peter F. 2011. Management Tasks, Responsibilities Practices. Routledge: New York
Fauzan. 2017. Strategy Rekrutmen Peserta Didik Baru di Mts Satu Atap Hidayatul Mubtado’on Purwojati dan Mts Satu Atap Biroyatul Huda Cilongok Kabupaten Banyumas. Pascasarjana OAON Purwokerto
Foster, Thomas. 2007. Managing Quality, Integrating The Suplly Chain, Thord Edition. Pearson Education
Freedman, Lauwrence. 2013. Strategy. United States Of America: Ozford Third Rdition. Pearson Education
Hamail, Arof Yusuf. 2014. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Jakarta: Prenada Media Group
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Helmawatii. 2014. Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah Madrasah Melalui Managerial Skills. Jakarta: Rineka CIpta
Heryati, Yeti dkk. 2010. Managemen Sumber Daya Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Hunger, David dan L. Wheelen, Thomas. 2013. Manajemen Strategis. Yigyakarta: Andi
Jelantik, Ketut. 2015. Menjadi Kepala Sekolah Yang Profesional Panduan Menuju PKKS. Yogyakarta: Deepublish Publisher
Kemdiknas. 2007. Standar kepala Sekolah Madrasah. Jakarta: Kemdiknas
Kemenag. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Bumi Aksara
Kudrianto. 2011. Strategi Kepala Sekolah dalam Rekrutmen siswa di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Modren Al-Kautsar Pekan Baru. Skripsi. Tidak diterbitkan. Uversitas Islam Negeri Syarif Kasim: Riau
Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga
Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P. 2014. Management Information Sytem. England: Pearso Education Limited
Luthans Fred and P. Doh Jonatan. 2012. International Management, Culture, Strategy Nad Behavoir. New York: MC Graw Hill
Luttwak, Edward N 2009. TheGrand Strategy Of Rhe Vyzantine Empire. President and Follows Of Hervad Colegge: United States Of America
Maksumah, Nikmatul Maulana. 2017. Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Bahasa Asing Di Sekolah. Program Magister Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana, Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim: Malang
Marjo, YS. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer: Beringin Jaya: Surabaya
McManners. Peter. 2014. Coorporate Strategy In The Age Of Responsibility. Gower: United States Of America
M. Dash and Neena Dash. 2008. School Manaement. Atlantic Publisher and Distributors: India
Mudyaharjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT raja Grafindo Persada
Mulyasa, Dedi. 2012. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: Rosda Karya
______. 2012. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
______. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara
Murniati dan Usman, Nasir. 2019. Implementasi Manajemen Stratejik. Bandung: Cipta Pustaka Medi Perintis
Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexi J. 1995. Suatu Kajian Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Montana, Patrick J. dan Cranov. Bruce H. 2008. Management. United States Of America: Barrons
Moorcroft, Raimond and Caton, Geoff. 2009. School management and multi professional partnerships. London: Continumm International Publising Group
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain yang Sederajat
Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan Dan Pengembangan SDM, Bandung: Alfabeta
Prihatin, Eka. 2014. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Purnaya, Gusti Ketut. 2016. Manajemen Sumber daya Manusia. Yogyakarta: Andi Ofset
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20. Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Rangkuti, Reddy. 2013. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Richard P dan Rumelt. 2011. Good Strategy Bad Strategy. United States Of America: Fores Stewwardship Couner
Robert, Bogdan C dan Biklen. 1982. Qualitative Research Education AN Introduction To Theory and Methods. Boston. Allyn And Bacon. Inc
Rukmana, Nana. 2006. Strategic Oartbering For Educational Management Model Manajemen Berbasis Kemitraaan. Bandung: Alfabeta
Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia
Saefullah. 2014. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia
Saifuddin. 2012. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta: Deepublish
Sagala, Syaiful. 2017. Memahami Organisasi Pendidikan Budaya dan Reiventing Oraganisasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
_____. 2009. Manajemen Strategik Dalam peningkatan Mutu Pendidikan, bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Prenada
Satori, Djam’an dkk. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Schermerhorn, Jr. John R. 2011. Introduction Management. Asia: John Wilay and Sons
Siyoto, Sandu dan Sodik, M. Ali. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Medi Publising
Sugiyon. 2012. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif (R&D). Bandung: Alfabeta
Sule, Ernie Tisnawati. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana
_____. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana
Suryosubroto. 2014. Manajemen Pendidikan di Luar Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Suwandi. 2015. Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonmi, Penyebaran tenaga Kerja kemiskinan dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Papua. Yogyakarta: Deepublish Puliser
Thomson, Neil and Fuller, Charles Baden. 2010. Basic Strategy In Context. Jhond Willey and Sons: west Sussex
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung: Al-fabeta
Tim Prima Pena. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Tim Redaksi KBBI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustakka
Ubaidillah, A. 2017. Rekrutmen Peserta Didik Dalam Meningkatkan Mutu Lembaga Pendidikan. Program Magister manajemen Pendidikan Islam. Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Umar, Husein. 2018. Strategic Management In Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wahyudi, Imam. 2012. Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Yusuf, Muri. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA JUDUL : Strategi Kepala Kepala Sekolah Dalam Rekrutmen
Penerimaan Peserta Didik Baru Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
A. Pedoman Wawancara
NO RUMUSAN MASLAH INSTRUMEN WAWANCARA
4.
Bagaimana Manajemen Perencanaan Kepala Sekolah dalam rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
1. Apakah Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin memiliki strategi rekrutmen yang sudah ditetapkan, untuk melakukan penerimaan peserta didik baru?
2. Jika memiliki, seperti apa strategi rekrutmen dalam penerimaan peserta didik baru tersebut?
3. Apakah dilakukan sosialisasi terhadap guru, staf atau SDM sekolah lain di setiap akan melakukan perencanaan rekrutmen penerimaan peserta didik baru?
4. Apakah setiap tahun Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin membentuk tim khusus rekrutmen penerimaan peserta didik baru?
5. Jika iya, apakah bapak menyusun tugas-tugas panitia dalam mengadakan penerimaan siswa baru?
6. Siapa saja yang merumuskan konsep strategi rekrutmen penerimaan peserta didik baru di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
7. Apakah perumusan konsep strategi rekrutmen tersebut, sudah disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan mengacu pada visi/misi sekolah?
8. Bagaimana tahap persiapan yang dilakukan pihak sekolah dalam rekrutmen penerimaan peserta didik baru?
9. Bagaimana kepala sekolah melakukan musyawarah dengan sejumlah pihak berwenang dalam melakukan rekrutmen siswa?
10. Apakah bapak pernah membuat
gambaran singkat lembaga pendidikan sekolah yang meliputi sejarah sekolah, visi dan misi sekolah, kelengkapanj sekolah, tenaga kependidikan yang dimiliki ketika melaksanakan rekrutmen penerimaan peserta didik baru?
11. Apakah Bapak menentukan persyaratan pendaftaran siswa baru?
12. Jika iya, apakah bapak menyesuaikan penyusunan syarat pendaftaran tersebut sesuai dengan kriteria siswa yang dibutuhkan sekolah?
13. Apakah bapak menentukan cara pendaftaran yang akan dilakukan oleh siswa baru?
14. Apakah bapak menentukan waktu pendaftaran yang memuat, kapan dimulainya pendaftaran dan sampai kapan pendaftaran siswa baru berakhir?
15. Apakah bapak menentukan tempat pendaftaran?
16. Apakah Bapak menentukan jumlah biaya pendaftaran dan kepada siapa peyerahan uang pendaftaran diberikan?
17. Apakah bapak menentukan waktu dan tempat seleksi yang meliputi hari, tanggal, waktu dan tempat seleksi?
18. Seperti apakah target calon siswa dalam rekrutmen Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin? Kenapa memilih target tersebut?
19. Apakah pihak sekolah membuat pengumuman hasil seleksi yang memuat waktu dan bagaimana cara calon peserta didik dapat memperoleh informasi dari pengumuman tersebut?
20. Media apa saja yang akan gunakan untuk menginformasikan kepada masyarakat sehingga, perhatian masyarakat dan calon siswa tertarik untuk mendaftarkan diri di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin ini?
21. Apakah pihak sekolah memiliki SDM yang mampu mengelola berbagai
teknologi informasi, seperti komputer, website atau lainnya untuk menunjang proses rekrutmen siswa?
22. Sejauh mana kelengkapan teknologi yang bisa digunakan untuk menunjang pelaksanaan rekrutmen siswa baru?
5. Bagaimana pelaksanaan rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
1. Bagaimana bapak menjalankan tahap-tahap pelaksanaan rekrutmen penerimaan peserta didik baru di sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin yang sudah direncanakan?
2. Bagaimana cara tim/panitia rekrutmen penerimaan peserta didik bari menjalan tugas-tugasnya, sebagaimana yang sudah ditentukan dalam perencaan rekrutmen penerimaan peserta didik baru?
3. Apakah panitia atau pelaksana seleksi melakukan identifikasi dan penyesuaian kriteria siswa dengan kebutuhan sekolah?
4. Apakah semua tim atau panitia pelaksana rekrutmen siswa baru, bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan dalam musyawarah perencanaan rekrutmen penerimaan peserta didik baru?
5. Apa yang bapak lakukan dalam menjalankan fungsi manajer bapak, saat pelaksanaan rekrutmen peserta didik baru dilaksanakan?
6. Bagaimana pengelolaan dan penggunaan media informasi dan teknologi oleh SDM sekolah untuk mendukung pelaksanaan rekrutmen penerimaan peserta didik baru tersebut?
7. Apakah fasilitas dan teknologi informasi di sekolah sudah di fungsikan secara maksimal untuk menunjang pelaksanaan rekrutmen peserta didik baru?
8. Apakah ada diferensiasi konsep rekrutmen di bidang lembaga pendidikan yang semisal?
9. Bagaimana proses implementasi
manajemen rekrutmen penerimaan peserta didik baru tersebut?
10. Apa langkah bapak bersama pelaksana rekrutmen, untuk menarik atau mendorong calon siswa yang sesuai dengan kebutuhan sekolah?
11. Apakah semua elemen yang ada di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin juga terlibat dalam pelaksanaan rekrutmen peserta didik baru?
12. Bagaimana cara tim rekrutmen peserta didik baru dalam menyesuaikan kriteria siswa berupa kemampuan dan bakat siswa, dengan kriteria siswa yang dibutuhkan oleh sekolah?
13. Bagaimana perlakuan pihak sekolah terhadap calon peserta didik baru yang memiliki kemampuan lebih atau prestasi dari sekolah asal sebelumnya?
1.
Bagaimana evaluasi rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) oleh kepala sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 merangin?
1. Apakah tugas panitia atau pelaksana rekrutmen PPDB dapat berjalan sesuai target yang ditentukan?
2. Apakah waktu rekrutmen penerimaan peserta didik baru berjalan sesuai jadwal yang ditentukan?
3. Berapa banyak siswa yang ikut mendaftar ke sekolah tersebut?
4. Fasilitas dan teknologi apa saja di sekolah yang belum dimanfaatkan untuk menunjang proses rekrutmen penerimaan peserta didik baru.
5. Berapa banyak jumlah siswa berprestasi dan memiliki kriteria yang sesuai dan dibutuhkan oleh sekolah?
6. Berapa persen tujuan rekrutmen penerimaan peserta didik baru terlaksana?
7. Dimana kendala saat melaksanakan rekrutmen penerimaan peserta didik baru di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin?
B. Pedoman Observasi
1. Bentuk pelaksanaan rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru SMAN Merangin
2. Sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru di SMAN 5 Merangin
3. Strategi Kepala Sekolah dalam PPDB di SMAN 5 Merangin C. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah Singkat SMAN 5 Merangin 2. Letak dan keadaan geografis SMAN 5 Merangin 3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 4. Struktur Organisasi SMAN 5 Merangin 5. Data Guru dan Karyawan SMAN 5 Merangin 6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 5 Merangin 7. Data Siswa SMAN 5 Merangin
DAFTAR INFORMAN
NO INISIAL NAMA JABATAN
1 RS Risman Saragih, S.Pd Kepala Sekolah
2 PR Prohatin, S.Pdi Waka Bidang Saparas dan Humas
3 Henang Priyanto, M.Si Waka Bidang Kurikulum
4 April Leni, S,Pd Guru Mata Pelajaran
CATATAN LAPANGAN A. Observasi
`1. Bentuk Pelaksanaan Rekrutmen PPDB di SMAN 5 Merangin Cara pendaftaran untuk menjadi calon siswa di SMAN 5
sudah ditetapkan, langkahnya yaitu siswa mengisi formulir
pendaftaran yang sudah disediakan oleh panitia PPDB
kemudian diserahkan kembali ke panitia, siswa juga dimintai
sejumlah persyaratan seperti legalisir ijazah dan phas foto.
Setelah panitia memberikan jadwal atau waktu
penyelenggaraan tes seleksi dan kemudian hasilnya akan
diumumkan sesuai waktu yang telah ditentukan. Penentuan
waktu tersebut diinformasikan terlebih dahulu ke peserta calon
PPDB.
Tempat pendaftaran di SMAN 5 Merangin bverada di
gedung sekolah SMAN 5 merangin itu sendiri. Dilakukannya
cara tersebut dengan alasan pendaftaran di lokasi atau tempat
lain belum memungkinkan karena biaya dan sarana dan
prasarana. Siswa harus mendatangi sekolah untuk melakukan
proses regrestasi atau pengisian formulir PPDB.
Biaya yang diperlukan untuk melakukan pendaftaran di
SMAN 5 Merangin tidak dikanakan biaya. Semua biaya
ditanggung oleh pihak sekolah, melalui panitia PPDB segala
proses pembiayaan dan administrasi dalam PPDB di SMAN 5
merangin di bebaskan. Ini merupakan salah satu faktor yang
membuat para siswa tertarik pada pendaftaran di SMAN 5
Merangin. Terlepas diterima atau tidaknya menjadi siswa di
Sekolah tersebut, setidaknya calon siswa tidak merasa
dirugikan karena biaya.
Beberapa hal yang menjadikan Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangin menjadi daya tarik wali murid untuk
mempercayakan kepada pihak sekolah dalam mendidik anak-
anaknya, diantaranya yaitu sebagai berikut:
g. Akreditasi A yang dimiliki oleh Sekolah Menengah Atas Negeri
5 Merangin menjadikan masyarakat semakin percaya, karena
sekolah ini telah memiliki nilai yang bagus. Sebelumnya
akreditasi di bawah nilai tersebut, membuat masyarakat dan
para calon peserta didik masih menganggap biasa atas
kredibilitas dan sistem pendidikan di sekolah tersebut.
h. Misi dan program kegiatan yang ditawarkan oleh Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin, di bidang keagamaan
meliputi ekstra menyelenggarakan sholat dzhuhur berjama’ah,
doa bersama, kultum, infaq, yasinan setiap hari juma’at pagi,
melaksanakan kegiatan Rohis, Menyelenggarakan pendidikan
secara efektif sehingga siswa berkembang secara maksimal,
Menyelenggarakan pembinaan prestasi akademik melalui
bimbingan belajar dan bimbingan olimpiade sains, Melaksanakan
kegiatan pegembangan diri melalui Pramuka, Olah raga dan
Seni, Melaksanakan kegiatan Sabtu Bersih, Melaksanakan
kegiatan penghijauan lingkungan dan penanaman pohon buah-
buahan, Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
i. Ekstrakulikuler, di Sekolah Menengah Atas Begeri 5 Merangin
memiliki ekstrakulikuler yang bermacam-macam, diantaranya
ekstra Organisasi Siswa Intra Sekolah, Pramuka, Palang Merah
Remaja (PMR) dan lainnya. Ekstrakulikuler ini bertujuan untuk
membekali siswa lebih mandiri, dan menjadikan siswa
mempunyai kreatifitas yang tinggi yang bisa dibuat bekal kelak
nanti lulus dari sekolah.
j. Prestasi yang ada di Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin juga dapat menjadi sarana untuk menarik masyarakat
untuk mempercayakan anaknya untuk memberikan pendidikan
di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin. Karena
masyarakat terutama orang tua murid berharap agar anaknya
dapat menggali bakat dan prestasinya, baik di bidang akademik
maupun non akademik. Prestasi yang dimiliki oleh Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Merangin yang cukup menarik
perhartian masyarakat adalah diraihnya juara dalam Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang lomba atletik se
Provinsi Jambi dan menyingkirkan 11 Kabupaten/kota tahun
2018. Dalam kegiatan lomba O2SN dan FLS2N yang diadakan
dinas pendidikan kabupaten Merangin 2015 juara satu untuk
vokal putra tingkat kabupaten Merangin selain itu juga juara
satu pada bulu tangkis putri, lari 100 meter putra dan putri juga
dapat juara satu”.
k. Sarana-prasarana, sarana prasarana disini menunjang untuk
segala aktivitas yang dilakukan oleh sekolah dan digunakan
sebagai fasilitas belajar-mengajar agar kondusif. Sarana
meliputi gedung, alat-alat pembelajaran dan lainnya. Beberapa
sarana yang ada di sekolah SMAN 5 Merangin adalah Ruang
Kelas, Laboratorium IPA, Bahasa, Biologi, Kimia, Fisika, IPS,
Komputer, Perpustakaan, Ruang Sanitasi, Masjid, Gudanhg,
Ruang Kepala, Ruang Konseling, Ruang Majelis Guru, Ruang
Osis dan Koperasi, Ruang Tata Usaha, Ruang UKS. Selain itu
beberapa sarana olah ragfa, Lapangan Basket, Volly, dan
lainnya.
l. Berprestasi dalam Predikat Sekolah Sehat
Bukan dalam hal akademik atau ekstrakulikuler lain, Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin juga pernah membawa nama harum tingkat nasional. Sekolah tersebut meraih predikat sekolah Sehat tingkat Nasional tahun 2016. Sebelumnya sekolah ini juga meraih predikat Sekolah Sehat Tingkat Kabupaten pada tahun 2016 dan berikutnya meraih kembali Predikat Sekolah sehat pada tahun 2017.
2. Sosialisasi penerimaan Peserta didik Baru di SMAN 5 Merangin
Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam data observasi beberapa unsur penting dalam pe nerimaan peserta didik baru di SMAN 5 Merangin lakukan sosialisasi atau kunjungan ke SMP dan MTS baik Negeri maupun swasta yang bertujuan untuk mempromosikan sekolah kepada siswa SMP sederajat agar ingin melanjutkan sekolahnya ke SMAN 5 Merangin. Promosi ini dilakukan dengan cara melakukan presentasi tentang keunggulan yangdimiliki oleh SMAN 5 Merangin, dan beberapa fasilitas serta prestasi yang sudah di raih oleh siswa-siswa di SMAN 5 Merangin.
Menarik perhatian masyarakat dengan menggelar perlombaan yang diadakan oleh SMAN 5 Merangin, menjelang jadwal rekrutmen dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengenalan kepada masyarakat tentang suasana lingkungan secara langsung di SMAN 5 tersebut sekaligus menarik perhatian masyarakat
3. Strategi Kepala Sekolah dalam Rekrutmen penerimaan Peserta
Didik Baru
Strategi kepala sekolah SMAN 5 Merangin dalam
melaksanakan rekrutmen yaitu sekolah harus memiliki nilai jual,
beberapa hal yang dibuat untuk menarik perhatian minat siswa
yaitu, program beasiswa, bebas komite dan program lainnya,
serta program kemudahan bagi siswa perlombaan-perlombaan
olah raga dan seni dengan mengundang sekolah menengah
atas pertama (smp) terdekat agar menarik perhatian
masyarakat dan calon siswa itu sendiri.
Secara keseluruhan Strategi yang digunakan kepala sekolah SMAN 5 Merangin meliputi strategi Intern dan Strategi Ekstern. Strategi intern dilakukan berada di ruang lingkup kelembagaan sekolah itu sendiri sementara strategi ekstern dilakukan di luar atau ke masyarakat langsung.
Strategi intern dilakukan melalui, perbaikan sarana dan prasarana sekolah, menampilkan lingkungan sekolah yang menarik. Strategi ekstern dilakukan melalui sosialisasi, pemasangan spanduk, penyebaran brosur. Selain itu juga dilakukan kunjungan serta koordinasi ke sekolah-sekolah sasaran PPDB.
A. Wawancara
Hasil/Transkrip Percakapan Wawancara Bersama Kepala Sekolah SMAN 5 Merangin
1. Apakah Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin memiliki
strategi rekrutmen yang sudah ditetapkan, untuk melakukan
penerimaan peserta didik baru?Jika memiliki, seperti apa strategi
rekrutmen dalam penerimaan peserta didik baru tersebut?
Kepala sekolah SR mengatakan bahwa, sekolah harus memiliki nilai jual, beberapa hal yang ia buat untuk menarik perhatian minat siswa yaitu, program beasiswa, bebas komite dan program lainnya, serta program kemudahan bagi siswa perlombaan-perlombaan olah raga dan seni dengan mengundang sekolah menengah atas pertama (smp) terdekat agar menarik perhatian masyarakat dan calon siswa itu sendiri.
2. Apakah dilakukan sosialisasi terhadap guru, staf atau SDM
sekolah lain di setiap akan melakukan perencanaan rekrutmen
penerimaan peserta didik baru?
Kepala sekolah SR sosialisasi terhadap guru, staf atau SDM sekolah lain di setiap akan melakukan perencanaan rekrutmen penerimaan peserta didik baru, dilakukan. tim sosialisasi, biasanya dibuat dengan melibatkan siswa dan OSIS serta dibuat juga panitia PPDB”
3. Apakah kepala Sekolah membuat tim kusus ppdb?
SR menyampaikan kepala sekolah membuat tim khusus POPDB yang akan digunakan saat akan melakukan penerimaan siswa baru.
4. Apakah kepala sekolah menyusun tugas panitia ppdb?
Kepala sekolah SR menjawab menyusun tugas panitia ppdb dan disusun pembagian tugasnyan yaitu tim sosialisasidan tim PPDB”
5. Siapa yang merumuskan konsep ppdb ?
SR mengatakan, yaitu kepala sekolah sendiri” 6. Apakah perumusan konsep tersebut sudah disesuaikan dengan
visi misi sekolah?
Dijawab SR dan dibenarkan oleh HN Iya sudah dirumuskan, karena tidak dapat lari dari visi misi sekolah.
7. Bagaimana tahap persiapan pihak sekolah ?
SR menjawab Sosialisasi, menjual aapa yang ada dan memiliki nilai jual, mempersiapkan administrasi, dengan melakukan bebas pendaftaran.
8. Bagaimana kepala sekolah melakukan musyawarah dengan
sejumlah pihak berwenang?
SR menyampaikan pihaknya menjalin komunikasi dan koordinasi bersama atau dengan kepala kepala sekolah SMP atau sederajat termasuk juga untuk PPDB berikutnya.
9. Apakah bapak membuat profil sejarah dan trentang sekolah saat
pendaftaran?
Kepala sekolah menjawab dibuat dan disosialisasikan profil tentang sekolah saat PPDB berlangsung
10. Apakah bapak menentukan syarat-syarat penerimaan peserta
didik baru?
Kepala sekolah dibenarkan oleh LN iya dilakukan penentuan syarat-syatrat peneriaan peserta didik baru contohnya usia maksimal 21 tahun, lulus SMP dan ataran lainnya yang sudah ditetapkan kemendikbud.
11. Apakah syarat pendaftaran sudah disesuaikan dengan kriteria
siswa yang akan mendaftar?
SR mengambil kriteria umum saja tapi setelah itu si khususkan atau dispesifikkan setelah masuk maka kepala sekolah mengambil kebijakan
12. Apakah menentukan cara pendaftaran peserta didik baru ?
SR menjawan Iya, cara nya mulai dari pengisian formulir, sampai membuat surat pernyataan pengumpulan pas poto, kita umumkan melalui selebara.
13. Apakah bapak menentukan waktu pendaftaran?
SR menjawab iya dengan mengacu pada jadwal yang ditetapkan pemerintah Kabupaten atau Provinsi.
14. Apakah bapak menentukan tempat pendaftaran?
Jawab SR: “Iya karena kita masih ofline kita lakukan di sekolah pada jam sekolah juga”
15. Apakah bapak menentukan jumlah biaya dan kepada bapak uang
itu diberikan?
Jawab SR: “kita gratiskan” 16. apakah bapak menentukan waktu dan tempat seleksinya?
Jawab SR: “Ada kita adakan jadwal” 17. Seperti apakah target calon sisiwa dalam rekrutmen PPDB?
Jawab SR: “Memenuhi target dan kita bisa ada sedikit analisis kepada sisswa agar nanti akan kita tempatkan ke tempat yang pas, yaitu ada sistem kelas agar terjadi keheterogenan siswa dan kemampuan siswa sehingga pembagian kelas sesuai kemampuan siswanya merata”
18. Target kuantitas apakah sudah sesuai?
Jawab SR: “Sudah, pada tahun 2018 memenuhi target kita target 5 lokal 178 orang, selama saya disini sepertinya target selalu terpenuhi. Akan tetapi secara kualitas target kita tidak ada penjaringan kusus. Kita tidak bisa menjamin akan keberhasilan siswa, karena faktor penentu keberhasilan dan kualitas siswa tersebut ini dipengaruhi juga sejak dari awal dia smp, secara presentase 25 tahun ini sebanyak 50 secara presentase masih dibawah 50 persen yang mendaftar di perguruan tinggi negeri”
19. Apakah pihak sekolah membuat pengumuman waktu seleksi dan
tempat? Jawab SR: “ Iya, ada yaitu di website, mading sekolah
dan pamflet
20. apakah pihak sekolah memiliki SDM yang menguasai teknologi
komputer dan lainnya?
Jawab SR: Ada, yaitu satu orang yang tersertifikasi”
21. Sejauh mana teknologi yang dimanfaatkan untuk menunjang
PPSDB?
Jawab SR: “Kita belum manfaatkan semua karena kita sistem pendaftaran masih online dan belum bisa menggunakan website meski kita sudah memilikinya.
22. Bagaimana tahap-tahap PPDB?
Jawab SR: “Mulai bulan februari dilakukan sosialisasi dengan membuat perlombaan disekolah kita, Bulan April sosialisasi ke sekolah-sekolah SMP atau sederajat dilakukan masing2 oleh panitia. Pada Bulan Juli tahap informasi penerimaan, penjadwala sampai hingga ke tahap penjerangin dan pengumumannya sudah kita jadwalkan jugas dengan mengacu pada ketetapan pemerintah Provinsi, kemudian dari pemerintah Provinsi dijadwalkan pendaftarannya hingga ke pelaksanaan pembelajaran atau hari pertama belajar efektif yang dilakukan kurang lebih selama satu bulan.
23. Bagaimana kinerja panitia PPDB selama ini? Jawab SR: “Selama
ini sudah bagus hasilnya atau indikatornya banyak SMP
pendukung ada yang mendaftar ke sekolah kita sehingga target
terpenuhi. Apakah masih banyak siswa yang mendaftarkan diri ke
sekolah lain dan apa upaya untuk menarik mereka? Jawab : “Kita
harus memiliki nilai jual dan apa saja kemudahan2 dalam sekolah
kita/ kita memiliki daya tampung”
24. Apakah panitia melakukan identifikasi sesuai kriteria siswa?
Jawab SR: “Belum kita masih berlakukan semua sama atau masih secara umum”
25. Apa semua panitia bekerja sesuai dengan tugas masing masing?
Jawab SR dibenarkan HN: “Sudah sedikit bagus, tapi masih ada penyampaian oleh panitia di sekolahsekolah belum maksimal. Evaluasinya kita lihat bagaimana hasil siswa dari sekolah tsb, apakah akan meningkat minatnya untuk mendaftar.
26. Apa fungsi kemegerialan bapak dalam PPDB?
Jaswab SR: “Kita melakukan evaluasi dengan memanggil satu persatu apa kendala para panitia”
27. Bagaimana pengelolan media informasi dalam PPDB? Jawab SR:
untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penggunaan
perekrutan ini belum maksimal karena kita masih menggunakan
prekrutan ofline.
28. Apakah fasilitas komputer sudah difunsikan sekolah sudah
maksimal?
Jawsab SR: “Sudah secukupnya akan tetapi untuk website belum rencana tahun ini akan melakukan pendaftaran melalui website ini kita rencanakan 2019/2020”
29. Apakah ada referensi terhadap instansi tertentu?
Jawab SR: “Tidak ada karena harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah”
30. Bagaimana proses implementasitasi menajemen proses
rekrutmen terhadap ppdb ini pak?
Jawab: perencanaan dan pelaksanaan kita lakukan dengan semaksimal mungkin sehingga menghasilkan indikator bahwa kuota setiap penerimaaan ppdb setiap tahun terpenuhi/
31. A pakah semua petugas atau tenaga di sekolah ini terlibat dalam
ppdb? SR menjawab tidak semuanya terlibat hanya tim khusus
yang tertunjuuk
32. Bagaimana cara tim rekruitmen dalam menyusaikan kriteria siswa
dengan kriteria ppdb? SR mengatakan kita tidak memiliki kriteria
khusus / tetapi bagi mereka yang memiliki kemampuan akademik
maupun non akademik kita berikan kemudahan biaya kepada
mereka.
33. Bagaimana perlakuan pihak sekolah terhadap calon siswa yang
memiliki prestasi?
Jawab SR: “Memberikan kbs (kartu bijak siswa) diberikan kepada siswa baru yang memiliki prestasi akademik maupun non akademik dimasa smp nya
34. Apakah tugas panitia PPDB berjalan berjalan sesui target?
Jawab SR: “iya” 35. Apakah waktu ppdb sesuai dengan jadwal yang ditentukan?
Jawab SR: “Iya” 36. Berapa siswa yang biasanya mendaftara ke sekolah bapak?
Jawab SR: “182 37. Fasilitas teknologi apa saja yang belum dimanfaatkan?
Jawab SR: “ Pemanfaatkan komputer untuk pendaftaran secara online atau real time sekarang lagi proses usaha untuk penambahan PC”
38. Berapa banyak jumlah siswa prestasi di sekolah bapak?
Jawab SR: “Ada prestasi akademik 20 orang dan prestasi nonakademik 10 orang mereka diringankan bebas komite”
39. Berapa persen tujuan rekrutmen tercapai?
Jawab SR: “Saya katakan sesuai indikator kami mampu mencapai 70 persen”
40. Bagaimana kendala saat melaksanakan rekrutmen?
Jawab SR: “Tidak begitu ada kendala hanya beberapa salah satunya jadwak ke sekolah karena ketidak siapan pihak sekolah untuk didatangi pihak sekolah”
B. Dokumentasi
2. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sehingga berdasarkan musyawarah perangkat Desa menghibahkan sebidang tanah seluas 30.600 M2 untuk didirikannya sebuah fasilitas pendidikan.
Pada tahun 1985, berdirilah sebuah bangunan SMA PN Pamenang yang diprakarsai oleh Bapak Nasution, BA. Selama SMA Negeri 5 Merangin telah berganti lima kali perubahan nama SMA yaitu : 1. SMA Persiapan Negeri Pamenang 2. SMA Negeri Pamenang 3. SMU Negeri 1 Pamenang 4. SMA Negeri 1 Pamenang 5. SMA Negeri 5 Merangin
Selama SMA tersebut berdiri sudah tujuh tokoh yang pernah memimpin sekolah tersebut . Pada tahun 1996 SMA Negeri 5 Merngin meraih sekolah berprestasi pilihan masyarakat dalam bidang akademik atau non akademik dalam Kabupaten maupun Provinsi. Adapun profil sekolah SMAN 5 Merangin tersebut yaitu sebagai berikut:
16. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin
17. Nama Kepala Sekolah : Risman Saragih, S.Pd
18. Status Madrasah : Negeri
19. NPSN : 10505055
20. Bentuk Pendidikan : SMA
21. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
22. SK Pendirian Sekolah : 060101985
23. Tanggal SK Pendirian : 1985-11-22
24. SK Izin Operasional : 312212008
25. Tanggal SK Izin
Operasional : 2008-06-05
26. Alamat :
Jalan : Pahlawan N0. 1 Desa : Meranti B3 Kecamatan : Pamenang Kabupaten : Merangin Propinsi : Jambi Kode Pos : 37352 27. Kontak
Telepon : 0274844408 Email : [email protected] 28. Nomor Rekening
Nomor Rekening : 0274844408
Nama Bank : BNI Cabang Bangko
Kantor : Bangko
Pemegang Rekening : Kepala dan Bendahara Sekolah
29. Kurikulum yang
digunakan : KTSP 30. Luas Tanah : 21.851 m2
Identitas Kepala Sekolah a. Nama : Risman Saragih,S.Pd.
c. Pendidikan Terakhir : S-I / A-IV
d. Jurusan Ijazah : Bimbing Konsling ( BK )
e. Nomor SK Kepala Sekolah : 62/BKD/2015
f. Dilantik di sekolah ini : 2 Februari 2015
g. Masa kerja Kepala Sekolah : 01 tahun 06 Bulan
3. Letak Geografis
Letak geografis yang sangat strategis, lokasi Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin terletak di Perkampungan Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin. Desa Meranti diapit oleh empat desa terdekat, jika dibandingkan dengan Desa lainnya di Kecamatan Renah Pamenang, Desa Meranti berada di tengah dan di pusat ibukota kecamatan.
4. Visi Misi dan Tujuan Sekolah
Visi dan misi sekolah merupakan tujuan yang hendak dicapai disuatu lembaga pendidikan. Adapun visi dan misi Sekolah Menengah Atas negeri 5 Merangin yaitu:
Visi : Mewujudkan Insan Yang Berakhalk Mulia Berprestasi dan Berwawasan Lingkungan
Misi : 12. Melaksanakan do’a bersama sebelum dan sesudah belajar
13. Melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah
14. Menyelenggarakan infaq, kultum, dan yasisnan setiap hari jum’at
pagi
15. Mengucapkan salam kepada setiap warga sekolah
16. Menlaksanakan kegiatan rohani islam (rohis) setiap jum’at sore
17. Menyelenggarakan pendidikan secara efektif sehingga siswa
berkembang secara maksimal
18. Menyelenggarakan pembinaan prestasi akademik melalui
bimbingan belajar dan bimbingan olimpiade sains
19. Melaksanakan kegiatan pegembangan diri melalui Pramuka,
Olah raga dan Seni
20. Melaksanakan kegiatan Sabtu Bersih
21. Melaksanakan kegiatan penghijauan lingkungan dan penanaman
pohon buah-buahan
Tujuan Dari adanya Visi, Misi Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Merangin tersebut maka tujuan SMAN 5 Merangi adalah mempersiapkan Peserta Didik Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Jemjang Lebih Tinggi, Serta Menjadi Anggota Masyarakat Yang Berdaya Guna.
STRUKTUR ORGANISSI SMAN 5 MERANGIN TAHUN 2018
Kepala Sekolah Risman Saragih, S.Pd
Ketua Komite Supono, SE
Wakil Kesiswaan Wahyudi
Kepala Bidang Sapras dan Humas
Prihtain, S.PdI
Wakil Kepala Bidang Kurikulum
Henang Priyanto, M.Si
Wakil kepala Bidang
Kesiswaan Agustam, S.Pd
Kepal Labor IPA Amaneli, S.Pd
Ketua Koperasi Guru Sabar Sihotang, S.Pd
Pembina Osis Andi Wibowo, SE
Pembina Pramuka, PA Abdul Rahman, S.Pd
Kepala Pustaka Wiji, S.Pd
Koordinator OSN Wagiyanti, S.Si
Pembina UKS Budi Hartati, SE
Pembina Pramuka, PA Neldarisasmita, S.Pd
Kepala Labor TIK Yeniati, S.Kom
Pembina Koperasi Siswa Novia Enrati, SE
Pembina Rohis Drs. Kartuni
Pembina Paskibra .Andi Wibowa, S,
Sekretaris Komite Komite, ahyudi, SE
Bendahara Komite Wahyudi, SE
Kepala Tata Usaha Lilies Waliyati S
Staf Tata Usaha Gunawan Setyoko, A.Md
Staf Tata Usaha Saryati, S.Pd
Wali Kelas X IPA 1 Novia Endarti, S.Pd
Wali Kelas X IPA 2 Neldarisasmita, S.Pd
Wali Kelas X IPS 1 Haris Triyanto, S.Pd
Wali Kelas X IPS 2 Musafikin, S.PdI
Wali Kelas XI IPA 1 Yeniati, S.Kom
Wali Kelas XI IPA 2 Ery Isnaini, S.PdI
Wali Kelas XI IPS 1 Musrokim, S.Pd. MM
Wali Kelas XI IPS 2 Nanik Utarini, S.Sos
Wali Kelas XII IPA 1
Asmaneli, S.Pd
Wali Kelas XII IPA 1 Wagiyanti, S.Si
Wali Kelas XI IPA 3 Siti Homsah, S.Pd
Wali Kelas XII IPS I Sabar Sihotang, S.Pd
5. Keadaan Guru di SMAN 5 Merangin
Tabel keadaan guru Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin
No. Nama Guru Jabatan Bidang Study
1. Risman Saragih,
S.Pd Kepala Sekolah
2. Drs.Kartuni Guru Pendk. Agama/
Sosioligi
3. Sabar Sihotang Guru Bhs. Inggris w/ b. Ing
Lintas m
4. Agustam,S.Pd Guru Matematika wajib
5. Dra. Dwi Lily H Guru PKN
6. Dra. Elinarti Guru Bhs. Indonesia
7. Nelita,S.Pd Guru Bhs. Indonesia
8. Masrokhim, S.Pd,
MM
Guru Bhs. Inggris/Lnts minat
(3 jp)
9. Asmaneli,S.Pd Guru Kimia
10. Wiji,S.Pd Guru Kimia/ KIMIA LINTAS
MINAT
11. Henang Priyanto,
M.Si
Guru Matematika Peminatan
12. Tri Yahudi,S.Pd Guru Ekonomi Pem /
ekonomi LM
13. Nanik Utarini,
S.Pd
Guru Sosiologi
Wali Kelas X IPS 3 Sri Handayani, S.Pd
Wali Kelas XI IIS 3 Triyahudi, S.Pd
Wali Kelas XI IPS 2 Sriyani, S.Pd
SISWA SMAN 5 Merangin
14. Prihatin, S.Pd.I Guru Pendk. Agama
15. Yeniati, S.Kom Guru Konselor TIK/Sejarah
Indonesia
16. Sri Handayani,
S.Pd
Guru Matematika Wajib
17. Wagiyanti, S.Si Guru Fisika Pem / Fisika LM
18. Ery Isnaini, S.Pd Guru Biologi Pem / Seni
Budaya (2 jp)
19 Neldarisasmita,
S.Pd
Guru Biologi Pem / Seni
Budaya (2 jp)
20. Haris Triyanto,
S.Pd
Guru Prakarya
21. Novia Endarti,
S.Pd
Guru Fisika Pem/ Fisika LM
/ Seni budaya
22. Yulianto R, S.Pd Guru PJOK
23. Andi Wibowo,
S.Pd
Guru PJOK / Prakarya
24. Budi Hartati, S.Pd Guru Sejarah Peminatan
25. Aprileni, S.Pd Guru Geografi/ PRAKARYA
26. Syahidah
Rohmah, S.Pd
Guru Ekonomi Pem/
Ekonomi LM
27. Rubini, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
28. Musafikin, S.Pd I Guru PAI
29. Roma Uli G, S.Pd Guru Matematika
P/matematika wajib
30. Abdul Rohman,
S.Pd
Guru PKN/ Sejarah
Indonesia/ Prakarya
31. Siti Homsah,
S.Pd
Guru Matematika
Peminatan/ wajib
32. Sri Yani, S.Pd Guru Bimbingan Konseling
33. Devita Setya A
S.Psi
Guru Bimbingan Konseling
34. Hastina Pasaribu Guru PAK
6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 5 Merangin Atas Negeri 5
Merangin
No Nama Ruangan Jumlah
1. Ruang Teori/ Kelas 15 Ruang
2. Ruangan Kantor TU 1 Ruang
3. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang
4. Ruang Tamu 1 Ruang
5. Ruang Guru 1 Ruang
6. Ruang Perpustakaan 1 Ruang
7. Ruang Reproduksi Tidak Ada
8. Ruang Labor Bahasa Tidak Ada
9. Ruang Serba Guna Tidak Ada
10. Ruang Keterampilan 1 Ruang
11. Ruang UKS 1 Ruang
12. Ruang BP 1 Ruang
13. Ruang Osis 1 Ruang
14. Ruang Kantin 5 Ruang
15. Ruang Koperasi 1 Ruang
16. Mushalla 1 Ruang
Masjid 1 Ruang
17. Bangsal Kenderaan Tidak Ada
18. Menara/ Pompa Air 1 Buah
19 Rumah Penjaga Tidak Ada
20. Rumah Kepala Tidak Ada
21. WC. Guru 1 Buah
22. WC Siswa 4 Buah
23. Parkir 3 Tempat
24. Gudang 1 Ruang
25. Al-Mari Guru 2 Buah
26. Meja Guru 33 Buah
27. Kursi Guru 33 Buah
28. Kursi Siswa 488 Buah
29. Meja Siswa 488 Buah
30. Peralatan Keterampilan dan Kesenian 1 Buah
31. Peralatan labor Bahasa Tidak Ada
32. Peralatan Perpustakaan 5 Buah
33. Peralatan KM/WC 3 Buah
34. Telepon 2 Tidak Ada
Komputer 20 Buah
35. Lapangan Olah Raga 3 Buah
36. Taman Sekolah 250 M2
4. Data Siswa SMAN 5 Merangin tahun 2018
Kelas Jumlah Lokal Jumlah Siswa
Sepuluh 5 176
Sebelas 5 156
Dua belas 5 155
FOTO SARANA DAN PRASARANA SMAN 5 MERANGIN
RANA DAN PRASARANA
FOTO LINGKUNGAN SEKOLAH
FOTO KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH
FOTO PIALA HASIL PRESTASI SEKOLAH
FOTO BROSUR PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
FOTO FORMULIR PENDAFTARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
CURRICULUM VITAE
Informasi Diri
Joni Nurjunaidi dilahirkan di Desa Meranti
Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin
pada 10 Januari 1992, Putra dari bapak JunitWiryo
Sumarto dan Ibu Rubiyati dan merupakan anak ke
lima.
Memperoleh gelar Sarajana Pendidikan (S.Pd) dari Isekolah Tinggi Ilmu
Pendidikan dan Keguruan Yayasan pendidikan Merangin (STKIP YPM)
Bangko pada tahun 2014, Ijazah Madrasah Aliyah Swasta (MA) Pondok
Pesantren Nurul Huda Kec. Gondang Kab. Sragen pada Tahun 2010,
Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Pamenang (SMPN 9 Pamenang)
kabupaten Merangin pada Tahun 2007 dan memperoleh ijazah Sekolah
Dasar Negeri (SDN) 191/VI Merangin.
Karya Ilmiah
Karya Ilmiah yang pernah ditulis adalah skripsi dengan judul Tindak
Tutur Ekspresif Pada Film Baik-Baik Sayang.
Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja yaitu sebagai Kepala Sekolah di MTS Balqice
Desa jelatang, Jurnalis di Merangin Ekspres, Bungo TV, Karyawan di
Radar Bute, dan Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan.