strategi mempertahankan hidup secara ekonomi · strategi mempertahankan hidup secara ekonomi ......

28
1 STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI (Studi tentang Livelihood Rumah Tangga Pekerja yang Diberhentikan dari Industri Pengolahan Tahu di Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Jawa Tengah) PENDAHULUAN Harga kedelai di Indonesia mengalami kenaikan secara terus-menerus. Hal ini karena kuota impor kedelai di Indonesia mengalami penurunan akibat dari nilai mata uang dolar yang meningkat dan permintaan mata uang dolar semakin tinggi. Gejolak harga kedelai, di antaranya disebabkan harga kedelai yang naik hampir tiap hari yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan masalah stok di pasaran (Berita Satu, 2013). Hal ini mengakibatkan harga kedelai di dunia mengalami kenaikan, karena transaksi perdagangaan antar negara menggunakan alat tukar yaitu mata uang dolar Amerika Serikat. Kenaikan harga kedelai ini membuat para pengusaha tahu mengalami kerugian, karena harga bahan baku untuk pembutan tahu meningkat dan pada akhirnya para pengusaha industri pengolahan tahu memilih berhenti untuk beroperasi dalam pembutan tahu. Akibatnya para pengusaha industri pengolahan tahu juga memberhentikan para pegawainya karena mengalami kerugian. Di sektor pertanian di Indonesia khususnya kedelai, hasil pertanian kedelai lokal hanya mampu mencukupi kebutuhan kedelai nasional 30%, dan 70% dicukupi dengan kedelai impor (Kedaulatan Rakyat, 2013). Pada awal Bulan September 2013 para produsen tahu di Desa Poncoruso Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang mengalami masa yang sulit, karena para produsen tahu merugi akibat naiknya harga kedelai yang mencapai Rp 9.950,00 per kilogram, dari yang semula Rp 6.500,00 sampai Rp 7.500,00 per kilogram, sehingga para produsen tahu memberhentikan para pegawainya. Salah satu dari industriindustri pengolahan yang ada di Kabupaten Semarang adalah industri pengolahan tahu yang ada di Desa Poncoruso Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Industri tersebut yang cukup banyak menyerap tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian di Desa Poncoruso Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah masing-masing, khususnya di Kabupaten Semarang pada tahun 2009 2011. Struktur ekonomi Kabupaten Semarang masih bertumpu pada sektor industri pengolahan. Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Semarang selama tiga tahun terakhir merupakan sektor terbesar

Upload: others

Post on 01-Aug-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

1

STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI

(Studi tentang Livelihood Rumah Tangga Pekerja yang Diberhentikan dari Industri

Pengolahan Tahu di Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Jawa Tengah)

PENDAHULUAN

Harga kedelai di Indonesia mengalami kenaikan secara terus-menerus. Hal ini karena

kuota impor kedelai di Indonesia mengalami penurunan akibat dari nilai mata uang dolar

yang meningkat dan permintaan mata uang dolar semakin tinggi. Gejolak harga kedelai, di

antaranya disebabkan harga kedelai yang naik hampir tiap hari yang disebabkan oleh

pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan masalah stok di pasaran (Berita Satu,

2013). Hal ini mengakibatkan harga kedelai di dunia mengalami kenaikan, karena transaksi

perdagangaan antar negara menggunakan alat tukar yaitu mata uang dolar Amerika Serikat.

Kenaikan harga kedelai ini membuat para pengusaha tahu mengalami kerugian, karena harga

bahan baku untuk pembutan tahu meningkat dan pada akhirnya para pengusaha industri

pengolahan tahu memilih berhenti untuk beroperasi dalam pembutan tahu. Akibatnya para

pengusaha industri pengolahan tahu juga memberhentikan para pegawainya karena

mengalami kerugian. Di sektor pertanian di Indonesia khususnya kedelai, hasil pertanian

kedelai lokal hanya mampu mencukupi kebutuhan kedelai nasional 30%, dan 70% dicukupi

dengan kedelai impor (Kedaulatan Rakyat, 2013). Pada awal Bulan September 2013 para

produsen tahu di Desa Poncoruso Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang mengalami masa

yang sulit, karena para produsen tahu merugi akibat naiknya harga kedelai yang mencapai Rp

9.950,00 per kilogram, dari yang semula Rp 6.500,00 sampai Rp 7.500,00 per kilogram,

sehingga para produsen tahu memberhentikan para pegawainya.

Salah satu dari industri–industri pengolahan yang ada di Kabupaten Semarang adalah

industri pengolahan tahu yang ada di Desa Poncoruso Kecamatan Bawen, Kabupaten

Semarang. Industri tersebut yang cukup banyak menyerap tenaga kerja dan menggerakkan

perekonomian di Desa Poncoruso Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang berdasarkan data

Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

Bruto (PDRB) daerah masing-masing, khususnya di Kabupaten Semarang pada tahun 2009 –

2011. Struktur ekonomi Kabupaten Semarang masih bertumpu pada sektor industri

pengolahan. Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap Pendapatan Domestik Regional

Bruto (PDRB) Kabupaten Semarang selama tiga tahun terakhir merupakan sektor terbesar

Page 2: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

2

dalam penyumbang Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Semarang. Hal

ini mengidentifikasikan bahwa penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Semarang masih

didominasi oleh sektor industri pengolahan, sedangkan sektor-sektor yang lain masih minim

dalam menyediakan dan menyerap tenaga kerja ini dilihat dari PDRB Kabupten Semarang

dari tahun 2009-2011 (Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang).

Di Desa Poncoruso banyak pelaku usaha industri pengolahan khususnya industri

pengolahan tahu. Industri-industri pengolahan tahu ini banyak menyerap tenaga kerja

khususnya warga yang berdomisili di Desa Poncoruso. Titik puncak dari masa sulit yang

dialami para produsen tahu yaitu awal Bulan September 2013. Mereka melakukan protes

dengan menyepakati perjanjian sesama pengusaha industri pengolahan tahu di Desa

Poncoruso untuk tidak beroperasi dalam pembuatan tahu. Hal ini berdampak pada kerugian

para pengusaha industri pengolahan tahu. Industri tahu di Indonesian akan menghentikan

produksi, sebagai protes terhadap kenaikan harga (Radio Australia, 2012). Begitu juga

dengan para pengusaha tahu di Desa Poncoruso. Mereka akan melakukan aksi mogok

produksi sebagai protes kepedulian mereka terhadap sesama industri pengolahan tahu agar

pemerintah menurunkan harga kedelai yang dirasa sangat menyulitkan mereka. Mereka

memilih untuk memberhentikan para pekerjanya, karena kerugian yang mereka dapatkan

semakin besar.

Kenaikan harga bahan bakar minyak, kenaikan permintaan dolar, dan inflasi yang

berkepanjangaan merupakan efek domino dari pemangkasan subsidi bahan bakar minyak di

Indonesia. Kebijakan pemerintah mengenai pemangkasan dan pengurangan subsidi Bahan

Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar di Indonesia pada Bulan Juni 2013,

menimbulkan gejolak di masyarakat. Sebagian masyarakat berpendapat tentang kenaikan

harga BBM. Mereka mengharapkan kenaikan harga BBM dapat menyelamatkan penggunaan

subsidi yang tidak tepat sasaran, karena selama ini subsidi BBM hanya dinikmati masyarakat

menengah ke atas (masyarakat yang mempunyai pendapatan perkapita yang tinggi),

sedangkan masyarakat kalangan bawah hanya dapat merasakan sebagian kecil dari adanya

subsidi Bahan Bakar Minyak. Sebaliknya pendapat masyarakat yang tidak mendukung

(kontra) kebijakan pemerintah dengan menaikan harga BBM adalah hal tersebut akan

memicu inflasi yang tinggi, akan menyengsarakan rakyat miskin, melahirkan orang miskin

yang baru, akan mendorong pemutusan hubungan kerja (PHK), dan dapat mengganggu

stabilitas ekonomi.

Page 3: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

3

Kenaikan harga BBM ini turut memberikan dampak negatif bagi masyarakat yaitu

kenaikan semua harga barang dan jasa dan menurunnya daya beli masyarakat. UKM (Usaha

Kecil dan Menengah) merupakan usaha yang sangat rawan terkena dampak negatif tersebut

karena UKM memiliki struktur modal yang kecil dan mempunyai kesulitan dalam mengakses

pinjaman perbankan. Sehingga, apabila tejadi penurunan daya beli masyarakat, UKM ini

akan menjadi titik yang sangat rawan mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut.

Pada Bulan Juli tahun 2013, kenaikan harga-harga barang dan jasa, khususnya kedelai, tidak

dapat dihindari.

Tahu merupakan makanan tradisional yang tidak kalah dengan makanan modern

seperti roti. Selain itu, tahu memiliki gizi yang bagus karena berbahan dasar kedelai. Tahu

produksi Desa Poncoruso terkenal dengan nama tahu serasi. Tahu serasi merupakan tahu

unggulan, bahkan merupakan tahu khas yang ada di Kabupaten Semarang. Peneliti tertarik

pada permasalahan kenaikan harga kedelai yang berdampak pada pemberhentian para pekerja

industri pengolahan tahu, karena adanya kenaikan harga kedelai, tingginya tingkat pemintaan

mata uang dolar Amerika yang mengakibatkan dolar menjadi langka dan mahal, dan

pemangkasan subsidi BBM yang memicu adanya inflasi.

Pengolahan industri tahu menggunakan bahan dasar kedelai, sehingga para pengusaha

industri pengolahan tahu merasakan dampak kenaikan harga BBM secara langsung. Jika

harga kedelai mahal, maka akan membuat para pengusaha industri pengolahan tahu

mengalami kerugian. Pendistribusian juga akan mengalami peningkatan dalam biaya

transportasi, yaitu biaya untuk membeli bahan bakar yang lebih besar. Pasca kenaikan harga

kedelai, para konsumen tahu kesulitan dalam mendapatkan tahu di pasaran karena aksi

banyaknya para pengusaha tahu yang gulung tikar dan adanya aksi mogok kerja dari

pengusaha-pengusaha tersebut.

Aksi pemogokan yang dilakukan para perajin sebagai bentuk protes terhadap

tingginya harga kedelai, akan membuat produksi tahu dan tempe dalam negeri tidak akan

terpenuhi (Okezone, 2013). Jika harga kedelai semakin mahal, para pengusaha industri

pengolahan tahu ini sepakat untuk tidak berproduksi. Namun jika harga kedelai kembali ke

harga semula, maka para pengusaha industri pengolahan tahu ini akan kembali beroperasi

lagi. Kenaikan harga kedelai saat ini merupakan akibat dari kuota impor kedelai di Indonesia

yang mengalami penurunan. Penurunan kuota impor kedelai juga menyebabkan adanya

Page 4: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

4

kelangkaan mata uang dolar Amerika Serikat dan meningkatnya nilai tukar dolar. Para

pengusaha yang mengalami kerugian terpaksa memberhentikan para tenaga kerjanya.

Pemberhentian tersebut berpengaruh pada perekonomian rumah tangga di Desa Poncoruso.

Pendapatan rumah tangga para pekerja yang diberhentikan menjadi berkurang dan

pemberhentian itu akan menambah jumlah pengangguran di Desa Poncoruso. Jika para

pekerja yang diberhentikan dari industri pengolahan tahu ini tidak mendapatkan pekerjaan,

maka perekonomian rumah tangga mereka akan terganggu.

Rumah tangga merupakan suatu unit dalam sistem ekonomi yang dipengaruhi oleh

sistem yang lebih besar didalamnya. Rumah tangga para pekerja yang diberhentikan bekerja

dari industri pengolahan tahu di Desa Poncoruso, bagaimana mereka mencukupi kebutuhan

sehari-hari setelah kehilangan pekerjaan dan matapencahariannya. Kebutuhan hidup mereka

tidak dapat terpenuhi karena kehilangan matapencahiran. Para mantan pekerja industri

pengolahan tahu ini, baik dalam jumlah maupun macam kebutuhannya relatif tidak banyak

dan tidak dapat mencukupi kebutuhan, bila dibandingkan dengan kebutuhan sebelumnya saat

mereka masih mempunyai pekerjaan dan mempunyai pendapatan yang tetap. Kebutuhan

mereka tidak dapat terpenuhi hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasana

untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan

mereka sangat kecil, sehingga banyak kebutuhan mereka yang tidak dapat terpenuhi.

Menghadapi kenyataan tidak dapat terpenuhinya semua kebutuhan rumah tangga,

maka dengan sadar atau tidak rumah tangga harus membuat pilihan, mereka akan memilih

pilihan yang mendatangkan manfaat sebesar-besarnya dengan penggunaan alat pemuas

kebutuhan tertentu, atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan

pengorbanan paling kecil di antara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan

tertentu (Bayu, 2012). Artinya para pekerja yang diberhentikan mulai menyadari bahwa

mereka harus mempertahankan kehidupan mereka dan melihat sebuah peluang usaha setelah

diberhentikan bekerja di industri pengolahan tahu. Berdagang dan menawarkan jasa-jasa

merupakan salah satu pilihan bagi sebagian masyarakat untuk memperoleh penghasilan

dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Salah satu pendekatan dalam memahami kehidupan

ekonomi rumah tangga para pekerja yang diberhentikan di Desa Poncoruso adalah dengan

menggunakan strategi nafkah (livelihood strategies). Pendekatan ini tidak hanya berbicara

mengenai pendapatan dan pekerjaan tetapi lebih memahami bagaimana kehidupan

Page 5: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

5

rumahtangga, apa prioritas hidup mereka dan apa yang dapat membantu mereka sehingga

dapat bertahan hidup.

Penelitian ini difokuskan pada pilihan untuk bertahan hidup yang menggunakan

strategi nafkah ekonomi rumah tangga bagi para pekerja yang diberhentikan di Desa

Poncoruso. Bagaimana dan apa saja yang mempengaruhi terbentuknya strategi nafkah

ekonomi rumah tangga yang merupakan pertanyaan yang mendasari penelitian ini. Selain itu

ada beberapa pertanyaan lain yang harus dijawab dalam penelitian ini, yaitu:

1. Jenis pekerjaan apa yang dipilih sebagai sumber mata pencaharian segera setelah

diberhentikan sebagai pekerja di pabrik tahu?

2. Berapa lama waktu yang diperlukan para pekerja pabrik tahu yang diberhentikan

untuk mendapatkan pekerjaan pengganti?

3. Bagaimana gambaran penghasilan yang diperoleh para pekerja yang diberhentikan

dari pabrik tahu dengan pekerjaan mereka yang baru?

Penelitian ini merupakan sebagian dari studi kemiskinan yang bertujuan untuk

mengetahui strategi dalam mengatasi masalah ekonomi rumah tangga setelah keluar dari

pekerjaan. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk

studi-studi tentang kemiskinan dan menjadi dasar masukan untuk pemerintah atau Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) untuk melakukan pemberdayaan ekonomi.

TINJAUAN PUSTAKA

Livelihood Startegies

Strategi nafkah (livelihood startegies) secara sederhana diartikan sebagai cara dimana

orang memenuhi kebutuhan mereka atau peningkatan hidup (Robert Chambers 2004). Pada

penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa strategi nafkah mencakup pendapatan cash atau

berupa uang dan pembayaran dengan barang atau hasil bumi maupun dalam bentuk lainnya

seperti institusi (saudara, kerabat, tetangga, desa), relasi gender, dan hak milik yang

dibutuhkan untuk mendukung dan untuk keberlangsungan hidup yang sudah ada (Ellis 2000).

Sumberdaya yang dimiliki atau yang dapat diakses oleh rumahtangga digunakan untuk

bertahan hidup dalam kondisi kemiskinan atau dalam kondisi normal untuk meningkatkan

Page 6: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

6

kesejahteraan ekonomi rumahtangga (Ellis, 2000). Studi tentang strategi nafkah ini dilakukan

untuk lebih memahami pilihan strategi yang dilakukan yang diambil oleh rumahtangga

sebagai hubungan antara akses sumberdaya, dan aktivitas yang dipengaruhi oleh sistem

ekologi dan sistem sosial kemasyarakatan (Ashley dan Carney 2000).

Penelitian sebelumnya mengenai strategi nafkah yang dilakukan Purnomo (2006)

menunjukan bahwa strategi nafkah dikelompokan menjadi dua kelompok, strategi nafkah

berbasis modal alami dan strategi nafkah berbasis bukan modal alami. Strategi nafkah ganda

juga menjadi perilaku atau tindakan ekonomi yang cukup menonjol digunakan oleh petani

perkebunan miskin. Strategi nafkah ganda tersebut dianggap mampu untuk menambah

penghasilan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga (Sumarti, 2007). Penelitian lain

dilakukan oleh (Widodo 2010) mengimplikasikan bahwa petani di pedesaan mengalami

mixed ethic, pada satu sisi berorientasi pada etika sosial-kolektif dan pada sisi lain harus

berorientasi pada keuntungan material. Dalam strategi nafkah, pemanfaatan tenaga kerja

rumah tangga dan migrasi menjadi strategi yang dipilih oleh rumah tangga miskin (Widodo,

2011). Livelihood (strategi nafkah) adalah istilah yang menggambarkan bagaimana

masyarakat memiliki kekuatan dan sumber daya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Pendekatan ini tidak hanya berbicara mengenai pendapatan dan pekerjaan saja, tetapi lebih

memahami tentang bagaimana kehidupan rumah tangga, apa prioritas hidup mereka dan apa

saja yang dapat membantu mereka bertahan hidup.

Setiap orang memiliki strategi nafkah yang berguna untuk memperbaiki kualitas

hidupnya, seperti mengunakan aset yang dimanfaatkan sedemikian rupa, misalnya sepeda

motor dan tanah (sumber daya) digunakan untuk menunjang kualitas hidup mereka dan

digunakan sebagai sumber kekuatan dalam meningkatan kualitas hidup, ekonomi, sosial, dan

budaya. Tanah dan sepeda motor dapat digunakan sebagai modal awal untuk merubah nasib

mereka. Cara lain untuk meningkatkan kualitas hidupnya, yaitu dengan menggabungkan

kemampuan, keahlian, dan pengetahuan dengan sumber daya yang berbeda-beda yang

dimiliki untuk membuat kegiatan yang memungkinkan orang tersebut mencapai kehidupan

yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Segala sesuatu yang digunakan untuk menciptakan

mata pencaharian yang baru dapat dikatakan sebagai aset mata pencaharian. Strategi nafkah

yang digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup juga dapat digunakan untuk memperbaiki

taraf hidup serta kebutuhan ekonomi rumah tangga dengan menggunakan sumber daya yang

Page 7: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

7

ada dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin, seperti karakter dalam

bersosialisasi dengan masyarakat.

Page 8: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

8

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Desa Poncoruso Kecamatan Bawen, Kabupaten

Semarang, Jawa Tengah. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja karena Desa Poncoruso

merupakan salah satu desa yang masyarakatnya notabene bermata pencaharian sebagai

pengusaha dan pekerja industri pengolahan tahu. Selain itu letak desa yang strategis dalam

penyaluran atau distribusi barang dan jasa, karena dekat dengan daerah wisata, seperti

Bandungan, Gedong Songo, Umbul Sidomukti dan Curug Tujuh Bidadari, dan memiliki

akses-akses ekonomi/sosial seperti pasar, sekolah, rumah sakit/puskesmas, dan lain-lain.

Kondisi jalan yang agak rusak juga menjadi salah satu faktor yang menghambat masyarakat

Desa Poncoruso untuk berinteraksi dengan orang-orang di luar desa. Agar informasi yang

didapat sesuai dengan tujuan penelitian, peneliti memilih ekonomi rumah tangga para pekerja

industri pengolahan tahu yang diberhentikan.

Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang berdasarkan data primer. Data primer adalah data

yang diperoleh langsung dari lapangan. Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil

wawancara mendalam dengan pekerja yang diberhentikan dari industri pengolahan tahu di

Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Jawa Tengah.

Penelitian berupa studi kasus ini bertujuan untuk mengungkapkan kekhasan atau

keunikan dari karakteristik yang terdapat di dalam kasus yang diteliti (Stake, 2005). Dalam

studi kasus, peneliti hanya mengambil beberapa kasus saja dan mendalami kasus tersebut.

Objek dalam penelitian ini adalah para pekerja yang diberhentikan dari industri pengolahan

tahu yang berjumlah enam orang. Pemilihan informan secara kebetulan, karena salah satu

dari informan ini adalah pedagang sayur-sayuran yang berjualan di Ungaran. Informan ini

merupakan mantan pekerja industri pengolahan tahu yang diberhentikan dari Desa

Poncoruso. Pemilihan enam informan ini dengan alasan yang bekerja sebagai wiraswata dan

yang menawarkan jasa-jasanya yang digunakan sebagai matapencaharian untuk mencukupi

kebutuhan sehari-hari. Wawancara terhadap para informan yang berprofesi sebagai wiraswata

dan yang menawarkan jasa-jasanya bertujuan untuk menggali informasi yang mendalam

mengenai strategi pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangga mereka pasca diberhentikan

dari tempatnya bekerja.

Page 9: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

9

Karena di Desa Poncoruso kaya akan sumber daya alam, seperti di hasil pertaniannya

dan di daerah tersebut merupakan salah satu jalan menuju tempat pariwisata, yang berpotensi

dan mendapatkan pendapatan jika bekerja sebagai orang yang menawarkan jasa-jasanya dan

berwiraswasta. Pertama peneliti mengenal dan mengetahui seorang informan yang dijadikan

informan khusus. Informan pertama adalah Budi yang dijadikan informan khusus. Kemudian

peneliti mendapatkan informasi dari informan khusus tersebut beberapa rekannya yang

bernasib serupa dengan dirinya. Pada akhirnya, peneliti menentukan enam informan yang di

teliti untuk mengetahui informasi dari informan selanjutnya menggunakan teknik yang sama

dengan pertanyaan dan cara yang sama dengan informan sebelumnya. Peneliti hanya

mengambil enam informan dari sepuluh pekerja yang diberhentikan dari satu perusahaan

karena hanya enam informan yang dapat dihubungi untuk diwawancarai secara mendalam.

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diharapkan, Pengumpulan data dilakukan dengan cara

wawancara. Wawancara dilakukan dengan cara wawancara mendalam pada informan kunci

yaitu pedagang sayur-sayuran yang merupakan mantan pekerja dari industri pengolahan tahu.

Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak enam orang. Peneliti menggunakan

metode pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam. Teknik pengumpulan data

primer ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan dan memperoleh jawaban

dari informan secara langsung. Teknik wawancara mendalam yang digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah wawancara dengan para pekerja yang diberhentikan dari industri

pengolahan tahu. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, karena sesuai dengan permasalahan

yang menuntut gambaran realitas ekonomi dan sosial. Informasi didapatkan melalui

wawancara mendalam selama penelitian dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal

empat belas hingga dua puluh Juli 2014 dengan cara mendatangi rumah para informan-

informan. Wawancara yang dilakukan dengan acuan beberapa pertanyaan lapangan.

Pertanyaan tersebut disusun agar informasi yang didapatkan dapat menjawab masalah

penelitian. Pencarian informasi tidak sulit karena Desa Poncoruso merupakan akses atau desa

penghubung menuju daerah wisata seperti Candi Gedong Songo, Umbul Sidomukti, Blater

Page 10: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

10

dan Curug Tujuh Bidadari, sehingga mayoritas penduduk Desa Poncoruso memiliki sifat

ramah terhadap orang baru yang berkunjung ke desa mereka.

Agar informasi yang didapat sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti

mengambil rumah tangga pekerja yang diberhentikan ini berdasar pada informan pertama

sekaligus pelaku dari industri pengolahan tahu yang diberhentikan. Informan pertama

tersebut adalah informan khusus, lalu mempertanyakan siapa saja teman atau rekan kerjanya

yang juga diberhentikan sebagai rumah tangga kasus. Pemilihan untuk rumah tangga kasus

didasari oleh perbedaan karakter nafkah rumah tangga yang berprofesi di sektor pertanian,

sektor jasa-jasa, dan di sektor industri pengolahan. Rumah tangga kasus sebagai informan

awal dijadikan sebagai objek penelitian pertama untuk mengetahui hal apa yang pertama

dilakukan setelah diberhentikan dari pekerjaanya. Kemudian peneliti mempertanyakan siapa

saja rekan-rekan yang mengalami kejadian serupa. Pada informan selanjutnya akan dilakukan

hal yang sama apa yang seperti dilakukan kepada informan-informan yang diwawancarai

sebelumnya. Pemilihan rumah tangga kasus pada penelitian ini dilakukan berdasarkan

wawancara mendalam kepada pekerja yang diberhentikan dari informan yang memberikan

informasi sebelumnya.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan apa yang telah dibuat yang akan

digunakan untuk bahan interpretasi dan analisis ekonomi, untuk para pekerja yang

diberhentikan di Desa Poncoruso. Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis bagaimana

keadaan ekonomi-sosial masyarakat di pedesaan serta strategi-strategi apa yang dilakukan

untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Pertama, peneliti akan

mendeskripsikan profil ekonomi-sosial rumah tangga para pekerja yang diberhentikan di

Desa Poncoruso. Kedua, peneliti akan menganalisis aktivitas nafkah dan pilihan strategi

nafkah rumah tangga para pekerja yang diberhentikan di Desa Poncoruso, dan kemudian akan

membuat kesimpulan.

Page 11: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

11

Pembahasan & Analisis

1. Jenis Pekerjaan

Tabel 1

Jenis Pekerjaan, Tempat Menabung dan Modal Mendapatkan Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Tempat Menabung Modal Awal

1 Penjual Sayur Keliling Di Rumah Kendaraan/Sepeda Motor

2 Tukang Bongkar Kayu Di Rumah Fisik yang Prima

3 Buruh Pabrik Di BRI Kendaraan/Sepeda Motor

4 Buruh Bangunan Di Rumah Fisik yang Prima

5 Penjual sayur-sayuran di rumah Di Rumah Lahan/Tanah

6 Buruh Bangunan Di Rumah Fisik yang Prima

Sumber : Data Lapangan, 2014

Tabel 1 menunjukkan semua informan mampu menabung (sebagian besar menabung

di rumah) setelah mendapatkan pekerjaan baru saat penelitian dilakukan, sekalipun hampir

semuanya tidak memanfaatkan jasa perbankan. Jenis pekerjaan baru setelah di PHK

bervariasi antara sebagai buruh (jual jasa tenaga kerja di bangunan dan pabrik) dengan

wiraswasta (penjual sayur keliling) menjelaskan bahwa kemampuan menyesuaikan diri

dengan peluang kerja dan peluang usaha yang mereka peroleh relative cepat sehingga

memampukan mereka keluar dari status penganggur pantas di apreasiasi mengingat

keberanian mereka untuk masuk di jenis pekerjaan dan usaha yang berpenghasilan tidak tetap

dari jenis pekerjaan sebelumnya yang berpenghasilan tetap; dengan modal kemauan dan

modal tenaga.

Page 12: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

12

Tabel 2

Cara Memenuhi Kebutuhan Jika Pendapatan Tidak Mencukupi

No Jenis Pekerjaan Cara Menutup Kebutuhan

1 Penjual Sayur Keliling Kredit ke Bank BRI

2 Tukang Bongkar Kayu Mencari Pinjaman Ketempat Tetangga

3 Buruh Pabrik Mencari Pinjaman Ketempat Saudara

4 Buruh Bangunan Mencari Pinjaman Ketempat Saudara

5 Penjual sayur-sayuran di rumah Mencari Pinjaman Ketempat Saudara

6 Buruh Bangunan Mencari Pinjaman Ketempat Saudara

Sumber : Hasil penelitian (diolah), 2014

Tabel 2 menjelaskan hampir semua informan (buruh dan usaha rumahan)

menggunakan pinjaman ke tetangga sebagai cara menutup kebutuhan daripada kredit ke

lembaga keuangan formal maupun non formal. Hal ini menunjukkan rendahnya akses

informan ke lembaga pelepas uang formal dan berisiko tinggi pinjam ke rentenir berbunga

tinggi namun hal ini bisa diredam karena tingginya semangat saling tolong menolong diantara

informan dengan rukun tetangga disamping adanya semangat gotong royong (syarat pinjam

hanya kepercayaan, tanpa bunga mudah dan cepat) dalam menghadapi kesulitan; sangat

membantu mereka yang terkena PHK untuk segera bangkit memperjuangkan sumber

penghasilan keluarga.

Page 13: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

13

Tabel 3

Umur, Jenis Pekerjaan, dan Status Pernikahan

No Nama

Informan Umur Jenis Pekerjaan Status Pernikahan

1 Budi 41 Tahun Penjual sayur keliling Sudah Berkeluarga

2 Agus 25 Tahun Tukang bongkar kayu Sudah Berkeluarga

3 Rian 18 Tahun Buruh pabrik Belum Berkeluarga

4 Tukul 42 Tahun Buruh bangunan Sudah Berkeluarga

5 Surito 37 Tahun Berjualan sayuran di

rumah Sudah Berkeluarga

6 Nuryasin 29 Tahun Buruh bangunan Sudah Berkeluarga

Sumber : Hasil penelitian (diolah), 2014

Tabel 3 menunjukkan sebagian besar informan sudah memiliki keluarga (ada salah

satu dari mereka yang belum bekeluarga). Informan Rian adalah informan yang belum

berkeluarga. Biasanya informan yang belum berkeluarga memilih jenis pekerjaan yang

mendapatkan pendapatan tetap, karena pekerjaan dengan pendapatan tetap memiliki waktu

kerja yang teratur. Informan yang memiliki pekerjaan dengan pendapatan tidak tetap biasanya

sudah berkeluarga. Mereka memilih jenis pekerjaan tersebut karena ingin mencoba pekerjaan

yang berbeda dari pekerjaan sebelumnya.

Page 14: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

14

2. Waktu Pencarian Pekerjaan Baru

Tabel 4

Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan Pekerjaan Penganti sesuai Modal Awal

yang Dimanfaatkan

No Jenis Pekerjaan Sumber Daya yang

Dimiliki

Lama Waktu yang

Dibutuhkan

1 Penjual sayur keliling Kendaraan/Sepeda Motor 14 hari

2 Tukang bongkar kayu Fisik yang Prima 17 hari

3 Buruh pabrik Kendaraan/Sepeda Motor 60 hari

4 Buruh bangunan Fisik yang Prima 30 hari

5 Berjualan sayuran di rumah Lahan/Tanah 7 hari

6 Buruh bangunan Fisik yang Prima 30 hari

Sumber : Data Lapangan, 2014

Tabel 4 menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan para informan dalam

mencari pekerjaan baru dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki atau yang dapat

diakses para informan. Semua informan membutuhkan waktu lebih dari enam hari setelah

dikeluarkan dari industri pengolahan tahu. Informan yang memiliki sumber daya seperti,

lahan dan kendaraan membutuhkan waktu yang lebih cepat karena mereka dapat

menggunakan lahan dan kendaraan sebagai faktor pendorong untuk mendapatkan pekerjaan

baru dengan cepat, seperti wiraswasta (usaha rumahan penjual sayuran di rumah dan penjual

sayuran keliling). Sementara sebagian besar dari informan, memiliki sumber daya seperti

fisik yang prima. Modal fisik saja sebenarnya tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan

yang baru. Sehingga informan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

medapatkan pekerjaan itu. Modal fisik biasanya hanya dibutuhkan jika terdapat proyek

pembangunan dan bongar muat kayu. Lama waktu mendapatkan pekerjaan dengan modal

awal fisik yaitu selama tujuh belas hari.

Page 15: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

15

3. Perbandingan Penghasilan

Tabel 5

Pendapatan Selama Sebulan

No Jenis Pekerjaan <Rp 500.000 Rp 500.000 -

Rp1.000.000 >Rp 1.000.000

1 Penjual sayur keliling

2 Tukang bongkar kayu

3 Buruh pabrik

4 Buruh bangunan

5 Penjual sayur-sayuran di rumah

6 Buruh bangunan

Sumber : Data Lapangan, 2014

Tabel 5 menunjukkan sebagian besar pendapatan informan mencapai atau lebih dari

Rp 1.000.000,00. Gambaran pendapatan buruh pabrik, buruh bangunan, penjual sayur-

sayuran keliling dan penjual sayur di rumah yang didapatkan dari jenis pekerjaan baru dalam

satu bulan mendapatkan pendapatan lebih dari Rp 1.000.000,00. Sementara untuk jenis

pekerjaan sebagai tukang bongkar kayu hanya mendapatkan upah sebesar kurang dari Rp

500.000,00 selama lima belas hari kerja. Namun, untuk mencukupi kebutuhannya, informan

yang bekerja sebagai tukang bongkar kayu ini bekerja serabutan sebagai juru parkir dan juru

penyeberangan jalan selama lima belas hari berikutnya.

Page 16: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

16

Tabel 6

Perbandingan Penghasilan antara Pekerjaan Lama dengan Pekerjaan Baru

No Nama

Informan

Pendapatan di

Pabrik Tahu

Pendapatan di

Pekerjaan Baru Jenis Pekerjaan

1 Budi Rp 900.000,00 Rp 1.500.000,00 Penjual sayur keliling

2 Agus Rp 900.000,00 Rp 1.060.000,00 Tukang bongkar kayu

3 Rian Rp 900.000,00 Rp 1.600.000,00 Buruh pabrik

4 Tukul Rp 900.000,00 Rp 1.030.000,00 Buruh bangunan

5 Surito Rp 900.000,00 Rp 990.000,00 Berjualan sayuran di

rumah

6 Nuryasin Rp 900.000,00 Rp 1.440.000,00 Buruh bangunan

Sumber : Data Lapangan, 2014

Tabel 6 menunjukkan perbandingan pendapatan dari pekerjaan sebagai tenaga di

industri pengolahan tahu dengan pekerjaan yang baru setelah dikeluarkan. Semua pendapatan

perbulan informan lebih tinggi dari pendapatan di industri pengolahan tahu. Jenis pekerjaan

seperti buruh bangunan, cenderung memerlukan pekerjaan tambahan. Biasanya mereka juga

bekerja sebagai tukang juru parkir, juru penyeberangan, atau menggarap lahan milik orang

lain karena pekerjaan sebagai buruh bangunan kurang mencukupi kebutuhan.

Page 17: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

17

Gamabaran Umum

Poncoruso berasal dari dua kata, yaitu “ponco” dan “ruso”. Ponco artinya lima, dan

ruso artinya kuat. Poncoruso berarti lima orang yang kuat dalam membangun desa itu. Desa

Poncoruso merupakan desa yang penduduknya sebagian besar bermatapencaharian sebagai

petani dan wiraswasta (dagang). Penduduk Desa Poncoruso sangat terbuka dan ramah dengan

orang-orang baru yang berkunjung ke desa mereka karena Desa Poncoruso merupakan salah

satu akses menuju ke beberapa tempat wisata, seperti Curug Tujuh Bidadari, Umbul

Sidomukti, Candi Gedong Songo, dan Pasar Bandungan. Selain itu, Desa Poncoruso juga

merupakan akses menuju ke tempat pemancingan. Pada batas wilayah sebelah timur

merupakan desa yang sebagian besar memiliki usaha pemancingan, yaitu Desa Blater.

Sebelah utara Desa Poncoruso berbatasan dengan Desa Karang Joho dan Desa Prampelan,

sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kali Pakopen. Terdapat Desa Sorogenen dan

Desa Srumbung merupakan batas barat dari Desa Poncoruso.

Page 18: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

18

Analisis Penelitian

Strategi nafkah para pekerja industri pengolahan tahu, setelah diberhentikan di Desa

Poncoruso Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang terbentuk dari ketersediaan sumber daya

yang dijadikan sumber nafkah oleh para pekerja yang diberhentikan ini. Tipologi strategi

nafkah dari para pekerja ini adalah strategi nafkah yang berbasis pada sumber daya alam dan

sumber keuangan. Para pekerja yang diberhentikan dari tempatnya bekerja mempunyai

strategi bertahan hidup yang dapat dilihat secara ekonomi untuk mempertahankan hidup

mereka dan keluarganya, karena sudah tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan penghasilan

yang tetap pula.

Setelah diberhentikan, para pekerja ini menggunakan strategi bertahan hidup dengan

mencari pekerjaan baru untuk mendapatkan kehidupan yang layak, menyambung hidup, dan

meningkatkan kualitas hidup mereka. Terdapat beberapa dari informan yang berhasil

meningkatkan kualitas hidupnya, yaitu yang bekerja sebagai wiraswasta atau buruh pabrik.

Mantan pekerja yang beralih menjadi wiraswastawan memiliki sumber daya dari pinjaman

bank atau pinjaman dari saudara. Selain itu, mereka mempunyai kemampuan dalam melihat

peluang dan merealisasikan kesempatan tersebut. Mantan pekerja yang bekerja sebagai buruh

pabrik cukup lama untuk mendapatkan pekerjaan ini. Namun, jenis pekerjaan ini juga dapat

meningkatkan kualitas hidupnya. Penghasilan yang didapat dari wiraswasta dan buruh pabrik

ini rata-rata lebih dari Rp 1.000.000,00 perbulan. Angka ini lebih besar daripada mereka

bekerja sebagai pekerja di industri pengolahan tahu, yang penghasilannya kurang dari Rp

1.000.000,00.

Wiraswasta di Desa Poncoruso memiliki potensi yang baik. Hal ini karena letak Desa

Poncoruso yang dekat dengan Pasar Bandungan dan Pasar Ambarawa. Jika mereka

melakukan pembelian stok dagangan akses menuju pasar tidak jauh. Lalu stok dagangan

dapat dijual di daerah pusat pemerintahan dengan harga yang lebih murah dari harga yang

ada di pusat pemerintahan, seperti Ungaran. Para wiraswastawan ini akan mendapatkan

keuntungan dan mereka dapat meningkatkan kualitas dan taraf hidup mereka.

Dari enam informan, hanya Rian yang mempunyai tabungan di bank. Lima informan

lain memilih untuk menyimpan uang mereka di rumah, dengan alasan menabung di bank

rumit dan sulit syaratnya. Selain itu uangnya tidak dapat digunakan sewaktu-waktu. Informan

Rian memilih menabung di BRI karena terdapat fasilitas BRI unit desa yang dekat dengan

Page 19: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

19

letak rumahnya. Sebagian besar para informan memiliki modal awal sebagai penunjang

dalam menutup kebutuhan sehari-hari. Bentuk sumber daya tersebut berupa, kendaraan

bermotor dan tanah/lahan yang digunakan untuk berjualan.

Para informan cenderung menghindar dari masalah dengan bank. Mereka merasa

semua urusan dengan bank selalu berbelit-belit prosesnya. Jika akan melakukan pinjaman,

mereka harus melalui proses peninjauan atau survei dari pihak bank. Namun, lain hal jika

meminjam uang kepada para tetangga atau sanak saudara, tidak perlu melalui proses survei

dan pembayarannya juga tidak dikenai bunga, serta waktu pembayaran lebih fleksibel.

Pinjaman dari bank biasanya menggunakan jaminan. Sehingga informan cenderung tidak

memilih mencari pinjaman dari bank. Pinjaman dari saudara dan tetangga lebih cepat dan

mudah.

Penghasilan menjadi pekerja di idustri pengolahan tahu yaitu sebesar Rp 30.000,00

per hari. Setiap hari mereka bekerja selama delapan jam dimulai jam delapan pagi sampai

dengan jam empat sore. Penghasilan tersebut lebih besar daripada penghasilan dari pekerjaan

yang baru. Hal ini karena sebagian besar para informan bekerja lepas (tidak terikat waktu),

sehingga kadangkala pada waktu tertentu tidak ada pekerjaan untuk mereka. Saat masih

bekerja di industri pengolahan tahu, para informan dapat menutup kekurangan biaya

kebutuhan sehari-hari dengan melakukan pinjaman kepada pemilik industri dan

pembayarannya akan dipotong dari upah bulan berikutnya. Saat bekerja lepas seperti ini, para

informan menutup kekurangan biaya kebutuhan dengan mencari pekerjaan lain sebagai

pekerjaan tambahan.

Walaupun pekerjaan yang baru tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan sehari-

hari, mantan pekerja tahu tersebut mencari pekerjaan tambahan sebagai. Mantan pekerja yang

mencari pekerjaan tambahan ini adalah informan Agus, Tukul dan Nuryasin, yang masing-

masing memiliki pekerjaan utama sebagai buruh bangunan dan tukang bongkar kayu. Untuk

mendapatkan pekerjaan sebagai buruh bangunan dan tukang bongkar kayu ini memerlukan

waktu yang cukup lama.

livelihood startegies pada kehidupan para mantan pekerja industri pengolahan tahu

dapat meningkatkan kualitas hidup. Kehidupan para mantan pekerja tahu yang di PHK,

Page 20: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

20

sekarang jauh lebih meningkat dan sejahtera dengan bekerja pada jenis pekerjaan yang

berpendapatan tidak tetap dan waktu kerjanya tidak terikat.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa mantan pekerja

industri pengolahan tahu mencari pekerjaan baru untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan

keluarganya. Jenis pekerjaan yang dipilih dan yang dijadikan sebagai strategi nafkah oleh

para mantan pekerja ini adalah di bidang jasa dan sebagaian dari mereka menggunakan

strategi nafkah pada bidang wiraswasta. Pekerjaan baru mereka mempunyai pendapatan yang

tidak tetap. Lama waktu yang di perlukan oleh para informan ini dilandasi dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada seperti ada atau tidak adanya sumber daya yang

dijadikan alat/sarana untuk mencari dan mendapatkan matapencaharian yang lain. Jika

memiliki modal awal dan sumber daya yang digunakan ini mempengaruhi cepat dan

lambatnya waktu dalam memiliki pekerjaan penggantinya.

Pekerjaan sebagai mantan tenaga di industri pengolahan tahu memiliki pendapatan

dalam satu bulan Rp 900.000,00 per bulan dan para pekerja yang diberhentikan ini dengan

pekerjaan yang barunya lebih tinggi pendapatannya, jika dibandingkan dengan pendapatan di

pekerjaan lama. Mantan pekerja yang belum dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan

pekerjaan yang dipilihnya, yang berprofesi dibidang jasa, ini biasanya mencari pekerjaan

tambahan untuk dapat menutup kekurangan kebutuhannya. Pekerjaan tambahan yang

biasanya dipilih oleh para mantan pekerja itu antara lain, sebagai buruh tani, tenaga

penyeberang jalan, dan juru parkir di warung bakso dan mie ayam.

Keterbatasan Penelitian

Dalam pengumpulan data, peneliti juga mengalami kesulitan untuk melakukan

wawancara dengan informan yang direkomendasikan dari informan sebelumnya. Para

informan tersebut sulit ditemui karena para informan melakukan pekerjaan serabutan tidak

terikat oleh waktu. Selain itu, ada juga informan yang bekerja di luar kota. Peneliti hanya

mendapatkan enam informan, yang berprofesi sebagai wiraswasta dan yang menawarkan di

bidang jasa yang ada di Desa Poncoruso Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Page 21: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

21

Saran

Pemerintah Kabupaten Semarang berserta birokasinya, sebaiknya mengatasi masalah

mengenai pemberhentian para pekerja ini dengan membantu memberikan pembukaan

lapangan pekerjaan yang baru dan permodalan untuk dijadikan modal awal untuk

mendapatkan pekerjaan yang baru demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menjadi

pedangan sayur-sayuran agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Page 22: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

22

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2008. Harga Kedelai Melonjak, Pemerintah Terkejut.

http://barifin.multiply.com/blog\multiply-2008-02-06-harga-kedelai-melonjak-

pemerintah-terkejut.sthml. diakses 15 Maret 2014.

Berita Satu. 2013. Menjaga Stabilisasi Harga dan Stok Kedelai.

http://www.beritasatu.com/blog/ekonomi/2816-menjaga-stabilisasi-harga-dan-stok-

kedelai.html. diakses 5 September 2014.

Chambers, Robert. 2004. Ideas for development: reflecting forwards. England: Institute of

Development Studies.

Dharmawan, Arya H dan Manig, Winfried. 2000. Livelihood Strategies and Rural Changes in

Indonesia; Studies on Small Farm Communities, Session: Assessment of Poverty and

Livelihood Strategies, Institut of Rural Development the University of Germany,

Waldweg 26, 37073 Gottingen.

Dharmawan, Arya H; Tulak, Paulina, P dan Juanda, Bambang, Struktur Nafkah Rumah

tangga Petani Transmigran: Studi Sosio-Ekonomi di Tiga Kampung di Distrik Masno

Kabupaten Manokwari. Sodality. Jurnal Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi

Manusia. ISSN: 1978-4333. Vol. 3 No. 2: 203-220.

Dharmawan, Arya H. 2007. Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan Sosiologi

Nafkah (Livelihood Sociology) Mazhab Barat dan Mazhab Bogor. Sodality. Vol. 1 No.

2: 169-192.

Ellis, Frank. 1999. Rural Livelihood Diversity In Developing Countries: Evidence And Policy

Implications. Natural Resource Perspectives.

_________. 2000. Rural Livelihoods and Diversityin Developing. New York: Oxford

University Press.

Http://www.darwinsaleh.com/Kompetisi Blog _ Darwin Zahedy Saleh Official.html, Tim

Studi CSIS . 2011. Penyesuaian Subsidi BBM Pilihan Rasional Penyelamatan

Ekonomi. Naskah Kebijakan. diakses 8 April 2014.

Page 23: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

23

Kedaulatan Rakyat. 2013. Industri Tahu dan Tempe Temanggung Terancam Bangkrut.

http://krjogja.com/read/190441/industri-tahu-dan-tempe-temanggung-terancam-

bangkrut.kr. diakses 2 April 2014.

Okezone. 2013. Kenapa Harga Kedelai Melambung?.

http://economy.okezone.com/read/2013/09/11/320/864282/kenapa-harga-kedelai-

melambung. diakses 4 April 2014.

Pramutoko, Bayu. 2012. Ekonomi Mikro: PengantarIlmuEkonomi 1. Surabaya: Jendela

Pustaka Utama.

Purnomo, Agustina, M. 2006. Strategi Nafkah Rumah Tangga Desa Sekitar Hutan: Studi

Kasus Desa Peserta PHBM. Thesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor.

Purwanto, Niken Paramita. 2013. Subsidi BBM Sebagai Penyebab Defisit Neraca

Perdagangan. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik.

Radio Australia. 2012. Industri Tahu dan Tempe akan Hentikan Produksi.

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-07-25/industri-tahu-dan-tempe-

akan-hentikan-produksi/985996. diakses 2 April 2014.

Sriyadi. 2011. Respon Konsumen Tempe Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Di Kabupaten

Bantul (Tempe Consumer’s Response Toward Price Increase Soybean In Bantul).

Sumarti, Titik. 2007. Kemiskinan Petani dan Strategi Nafkah Ganda Rumahtangga Pedesaan.

Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. p. 217-

232.

Widodo, Slamet. 2011, Strategi Nafkah Berkelanjutan Bagi Rumah Tangga Miskin di Daerah

Pesisir, Makara Sosial Humaniora. Vol.15,No.1:10-20, Bangkalan-Indonesia.

Widiyanto; Dharmawan, Hadi, H dan Prasodjo, Nuraini, W. 2010. Strategi Nafkah Rumah

tangga Petani Tembakau di Lereng Gunung Sumbing: Studi Kasus Desa Wonotirto

dan Desa Campursari Kec. Bulu Kab. Temanggung. Sodality: Jurnal Sosiologi,

Komunikasi, dan Ekologi Manusia. ISSN: 1978-4333. Vol. 4. No. 1. Hal. 91-114.

Page 24: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

24

Wikarya, Uka. 2012. Kajian Kebijakan BBM Bersubsidi; Lembaga Penyelidikan Ekonomi

dan Masyarakat. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia Yayasan Institut Indonesia

untuk Ekonomi Energi.

www.bappeda.posokab.go.id

Yuliandani R. 2011. Analisis Struktur Nafkah dan Penghidupan Rumah Tangga Pekerja Batik

Tulis Tradisional (Studi Sosio-Ekonomi Dua Tipe Industri Batik di Kota Pekalongan

Provinsi Jawa Tengah). Skripsi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Yusuf Azis. 2012. Adaptasi Ekonomi Pengusaha Agribisnis Tahu dalam Menghadapi

Kenaikan Harga Kedelai di Kabupaten Banjar. Jurnal Agribisnis Perdesaan. Vol. 2

No. 4 (Desember).

Page 25: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

25

Lampiran-1

Daftar Pertanyaan

STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI

(Studi tentang Lifelihood Rumah Tangga Pekerja yang diberhentikan dari Industri

Pengolahan Tahu di Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen Jawa Tengah)

Bapak/Ibu yang terhormat,

Demi mempertahankan dan memperoleh kehidupan yang lebih baik dan layak, serta

meningkatkan kualitas hidup paska diberhentikan dari industri pengolahan tahu, kami mohon

bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan informasi dibawah ini. Semua keterangan dan jawaban

yang diperoleh semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya.

Oleh sebab itu, jawaban yang Bapak/Ibu berikan besar sekali artinya bagi kelancaran

penelitian ini. Peneliti mengucapkan terimakasih atas bantuan Bapak/Ibu.

Peneliti

Eko Adi Setiawan

Page 26: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

26

IDENTITAS INFORMAN

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Alamat :

5. Pendidikan terakhir :

Tidak sekolah

SD

SMP

SMA

Diploma

Sarjana

6. Apa yang dilakukan segera setelah diberhentikan?

7. Apakah mendapatkan pesangon/tunjangan dari tempat kerja setelah diberhentikan?

8. Apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sebelum mendapatkan

pekerjaan yang baru?

9. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru?

10. Pekerjaan sekarang

Tidak bekerja

Wiraswasta

Petani

Lainnya …………………...… (sebutkan!)

11. Mengapa memilih pekerjaan itu? Apa alasannya?

12. Berapa jumlah tanggungan di dalam rumah?

tidak ada

satu orang

dua orang

lainnya ………………………. (sebutkan!)

13. Berapa pendapatan dalam satu bulan?

< Rp 500.000

RP 500.000 – Rp 1.000.000

Page 27: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

27

> Rp 1.000.000

14. Dimana anda menyimpan sisa penghasilan setelah digunakan untuk kebutuhan ?

Di rumah

Arisan

Di Bank ………….……… (sebutkan!)

15. Apakah memiliki modal awal?

Tanah/lahan

Keahlian khusus/keterampilan

Kendaraan

Lainnya …………………….. (sebutkan!)

16. Bagaimana cara untuk menutup kebutuhan jika pendapatan tidak mencukupi?

Pinjam Bank ……………………. (sebutkan!)

Pinjam di arisan

Lainnya …………………………. (sebutkan!)

17. Kenapa memilih itu, apa alasannya?

18. Penghasilan sekarang berdasarkan pekerjaan yang baru ini, apakah lebih besar atau lebih

kecil dari pekerjaan yang lama?

Page 28: STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI · STRATEGI MEMPERTAHANKAN HIDUP SECARA EKONOMI ... Badan Pusat Statistik (BPS). Dapat dilihat pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional

28

Lampiran-2

Data Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan Informan

No Nama

Informan Jenis Pekerjaan

Tidak

Sekolah SD SMP SMA

1 Budi Penjual sayur keliling

2 Agus Tukang bongkar kayu

3 Rian Buruh pabrik

4 Tukul Buruh bangunan

5 Surito Berjualan sayuran di rumah

6 Nuryasin Buruh bangunan

Sumber : Data Lapangan, 2014