strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada...
TRANSCRIPT
-
STRATEGI PELAYANAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA PT.
SAFAROH ZIARAH HARAMAIN DEPOK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh :
Risa Amelia
11160530000052
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
-
i
ABSTRAK
Risa Amelia (11160530000052) “Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik
PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok”, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019. Dibimbing oleh Dra.
Hj. Mastanah, M.Si
Setiap tahun pelaksanaan manasik selalu dilaksanakan untuk membekali
jamaah Indonesia dalam melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi saat musim
haji tiba nanti. Disinilah peran para penyelenggara ibadah haji, baik
pemerintah ataupun swasta. Mereka berkewajiban memberikan manasik yang
baik dan benar.
Manasik yang merupakan kegiatan belajar non-formal tetap harus
diperhatikan, selain karena pelaksanaannya merupakan pelaksanaan ibadah
yang mengeluarkan banyak biaya dan tenaga fisik saat pelaksanaannya, ibadah
haji juga merupakan ibadah umat islam yang dilakukan di satu negara yang
jauh yakni Arab Saudi. Tentunya dengan semua biaya yang telah dikeluarkan
untuk pelaksanaan ibadah ini, kita ingin melaksanakan ibadah haji dengan
baik dan benar. Maka, sudah kewajiban para penyelenggara ibadah haji untuk
memperhatikan kegiatan bimbingan manasik ini. Termasuk didalamnya
mengenai pelayanan yang akan diberikan kepada calon jamaah haji.
Manasik yang merupakan salah satu jenis pelayanan publik, membutuhkan
sebuah strategi agar pelaksanaan dan pelayanan yang diberikan kepada jamaah
dapat diberikan dengan maksimal. Dengan demikian, diharapkan jamaah
dapat mendapatkan pemahaman yang baik dan benar mengenai perhajian itu
sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
strategi pelayanan bimbingan manasik
-
ii
haji oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain pada tahun 2019 yaitu dengan tiga
perumusan masalah yaitu (1) Bagaimana pelaksanaan manasik yang diberikan
PT. Safaroh Ziaroh Haromain kepada para jamaah? (2) Bagaimana strategi
pelayanan bimbingan manasik haji pada PT. Safaroh Ziaroh Haramain? (3)
Bagaimana hasil srategi yang telah dilaksanakan ?. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (deskriptif) yang
mengorganisir semua data melalui observasi dan wawancara langsung oleh
salah satu pihak penyelenggara bimbingan manasik haji yang dipilih oleh PT.
Safaroh Ziarah Haramain, yang kemudian data tersebut menjadi data
sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan bimbingan manasik
haji yang diselenggarakan oleh PT.Safaroh Ziarah Haramain 2019 telah
dilakukan dengan maksimal. Hal tersebut diukur dari segi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi hingga hasil yang baik yang telah dilakukan oleh
PT. Safaroh Ziarah Haramain. ditambah lagi dengan adanya penambahan
jumlah jamaah haji yang bergabung dengan PT. Safaroh Ziarah Haramain
membuat penulis yakin bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT. Safaro
Ziarah Haramain sudah sangat baik.
Kata kunci : Strategi, Pelayanan, Bimbingan Manasik Haji, PT. Safaroh
Ziarah Haramain.
-
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamiin, segala puji dan syukur senantiasa kami
panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami. Sholawat beriring salam semoga tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, tabi’in,
dan umat muslim diseluruh dunia. Syukur Alhamdulillah, berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang
berjudul “Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT. Safaroh Ziarah
Haramain 2019”
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sosial pada program studi Manajemen Dakwah Konsentrasi Haji dan
Umroh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Peneliti menyadari, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan baik yang
bersifat moril dan materil dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan
ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Suparto M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Dr. Siti Napsiyah S.Ag, BSW., MSW. Sebagai wakil dekan
bidang akademik, Bapak Dr. Sihabudin Noor, M.ag sebagai wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Cecep Castrawijaya,
MA sebagai Wakil Dekan Bdiang Kemahasiswaan, serta Alumni dan
Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
-
iv
3. Drs. Sugiharto, MA dan Amirudin M.Si selaku ketua dan sekertaris
Jurusan Manajemen Dakwah yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan studi di Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh
4. Dra. Hj. Mastanah, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan banyak masukan kepada penulis dan telah ikhlas
meluangkan banyak waktu untuk membimbing serta memberikan
arahan dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam
penyusunan skripsi ini
5. Tim Penguji Sidang Munaqosah, sehingga penulis mendapat masukan
dan saran agar menghasilkan penulisan skripsi yang lebih baik dan
benar
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
selama ini telah memberikan ilmu pengetahuannya, semoga ilmu yang
telah diberikan bermanfaat bagi penulis dan penulis bisa
mengamalkan dan membagikan ilmu tersebut kembali agar terus
mengalir setiap kebaikan dari ilmu yang telah diberikan.
7. Seluruh Staf Tata Usaha serta Karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah membantu dan mempermudah syarat
administrasi, dll.
8. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang banyak membantu penulis dalam memberikan
referensi buku-buku dalam menyelesaikan skripsi ini
9. Bapak Rusli Ridwan dan Bapak Sukatno selaku staff PT. Safaroh
Ziarah Haramain yang telah mengizinkan sekaligus menjadi
narasumber sehingga membantu penulis dalam meneliti dan
memberikan banyak bantuan.
-
v
10. Ayahanda H. Hosnan dan Ibu Hj. Nuridah, juga Siti Khodijah adikku
yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa. Yang dengan
hal itu saya menjadi optimis, kuat, dan sabar untuk sukses. Semoga
Allah SWT membalas setiap limpahan kasih saying, keridhoan, dan
kebaikan dan kebahagiaan hidup untuk mereka didunia dan juga di
akhirat.
11. Tidak lupa juga sahabat fillah : Zeniedinia, Reynita Cindy, Hanifah
Afriani, dan Maulida Utami yang telah memberikan semangat dan
doa. Dan Alhamdulillah pada Akhirnya saya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Dan teman seperjuangan MD 2016 dan anak-anak
kontrakan khususnya yang selama masa perkuliahan telah
memberikan masukan, ilmu, dan moment kebersamaan sampai
penulis menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua
kebaikan kalian dengan balasan yang berlipat ganda, dan semoga ilmu
yang selama ini kita dapatkan bermanfaat bagi kita dan orang lain.
Sudah sepatutnya saya berdoa jazakumullah bi khiril jaza’,
semoga amal baik yang telah diberikan menjadi sesuatu yang
memberatkan amal baik kita nanti di yaumil mizan. Semoga kita
semua bisa sukses dan hidup penuh berkah di dunia, serta
mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan Akhirat. Aamiin
Jakarta, 30 Juni 2020
Penulis
-
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 6
D. Metodologi Penelitian ................................................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 14
A. Strategi ........................................................................................................ 14
B. Pelayanan .................................................................................................... 18
C. Bimbingan Manasik Haji.......................................................................... 24
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ....................... 33
A. Latar Belakang Berdirinya PT. Safaroh Ziarah Haramain ................... 33
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain ............. 35
C. Struktur Organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain ............................... 36
D. Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain ............................................... 39
-
vii
E. Ruang Lingkup Tugas PT. Safaroh Ziarah Haramain .......................... 39
F. Sistem Manajemen Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain ............. 41
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITTIAN ................................... 44
A. Pendaftaran ................................................................................................. 44
B. Klasifikasi Jamaah..................................................................................... 45
C. Klasifikasi Pembimbing Manasik Haji ................................................... 48
D. Waktu, tempat, dan jumlah pemberian bimbingan manasik haji ........ 49
E. Bimbingan Manasik Haji.......................................................................... 49
F. Metode Bimbingan Manasik .................................................................... 52
G. Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT. Safaroh .......................... 54
BAB V ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 60
A. Analisis Strategi Pelayanan Bimbingan Manasik PT.Safaroh ............ 60
B. Hasil Penerapan strategi Pelayanan Bimbingan Manasik bagi PT.
Safaroh Ziarah Haramain ................................................................................. 77
BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 79
A. Kesimpulan ................................................................................................ 79
B. Saran ............................................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 85
-
viii
DAFTAR TABEL
1. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan
pekerjaan
2. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan
usia
3. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan
jenis kelamin
4. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan
Pendidikan
5. Tabel klasifikasi jamaah PT. Safaroh Ziarah Haramain berdasarkan
asal kecamatan
-
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Jumlah jamaah haji PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok
Gambar 2.1 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok
Gambar 2.2 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok
Gambar 2.3 Jadwal Kegiatan Manasik PT. Safaroh Ziarah Haramain Depok
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menunaikan ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima, yang
merupakan ibadah yang didamba-dambakan oleh seluruh umat muslim di
Indonesia dan dunia. Ibadah haji dilakukan hanya satu tahun sekali dan
dilakukan secara serentak oleh seluruh umat muslim dunia. Oleh karena
itu, sudah seharusnya kita melakukan pembinaan manasik kepada jamaah
dengan sebaik-baiknya. Demi terwujudnya jamaah haji indonesia yang
mabrur.
Menyempurnakan ibadah haji merupakan kewajiban setiap muslim.
Hal ini juga selaras dengan firmam Allah dalam surat Al-Baqarah ayat
196 :
ِّ وا اْلَحجِ َواْلعُْمَرةَِ لِّلٰ َواَتّمُّ
Artinya :
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah”. (Q.S.
Al-Baqarah (2) : 196)1
Dalam ayat di atas, seseorang diharuskan untuk menyempurnakan semua
rangkaian haji dan umroh. Penyempurnaan-penyempurnaan tersebut bisa
dilakukan dengan adanya bimbingan manasik yang sesuai dengan syariat.
Jamaah haji mandiri hanya dapat dicapai melalui efektivitas
pelaksanaan bimbingan jamaah haji yang dilakukan oleh pemerintah dan
1 Al-qur’an, suarh Al-Baqarah ayat 196. Semua terjemah ayat al-qur’an di skripsi ini
diambil dari Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan terjemah. (Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 2012)
-
2
Kelompok Bimbingan/ KBIH2. Pada saat manasik, para jamaah akan
diberikan pemahaman berupa teori dan juga praktek pelaksanaan kegiatan
ibadah haji seperti tawaf, sai,wukuf, mabit, dan lain-lain. Manasik
bertujuan memudahkan para jamaah untuk bisa meresapi semua rangkaian
yang akan dijalankan saat ibadah haji dilaksanakan nanti.
Manasik yang berisi pembekalan tata cara ibadah haji penting
diberikan kepada para jamaah untuk menjamin pelaksanaan kegiatan
ibadah haji yang sesuai syarat dan rukun haji. Latar belakang pendidikan
yang berbeda-beda dikalangan jamaah menjadi alasan utama mengapa
manasik haji sangat perlu diperhatikan untuk disampaikan kepada para
jamaah.
Selain itu, manasik juga sangat diperlukan untuk meminimalisir
tingkat kesalahan yang mungkin akan dilakukan oleh jamaah. seperti,
kurang jumlah putaran saat tawaf atau melewati miqot tanpa berihrom.
Kesalahan-kesalahan seperti ini pernah terjadi dibeberapa jamaah haji
indonesia. Maka dari itu, untuk mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut
diperlukan manasik yang sesuai syariat dan rukun, juga diperlukan strategi
yang tepat untuk membuat manasik menjadi mudah dipahami oleh para
jamaah.
Semua jamaah menginginkan mampu melaksanakan ibadah haji
dengan sempurna. Dan untuk mencapai kesempurnaan dalam pelaksanaan
ibadah haji seorang jamaah perlu mempelajari ilmu perhajian itu sendiri.
Untuk bisa menjadikan suatu manasik yang maksimal, kita perlu
mengetahui dan meninjau faktor-faktor apa saja yang harus dilakukan
untuk bisa meningkatkan kegiatan bimbingan manasik tersebut.
2 Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta
-
3
Faktor-faktor tersebut seperti adanya kurikulum atau materi manasik,
pengajar (pembimbing manasik) yang mumpuni dalam bidangnya, dan
juga adanya sarana dan prasarana yang memadai.3 Jamaah haji mandiri
hanya dapat dicapai melalui efektivitas pelaksanaan bimbingan jamaah
haji yang dilakukan oleh pemerintah dan kelompok bimbingan ibadah haji/
KBIH.4
Selama ini bimbingan manasik masih kurang baik, karena tingkat
kehadiran jamaah masih rendah, pelaksanaan manasik yang singkat, dan
juga kurang adanya pemberitahuan waktu manasik kepada jamaah.
Bimbingan manasik juga merupakan bagian dari pelayanan yang
bersifat publik. Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada calon
jamaah haji. Dengan itu diperlukan strategi dalam pelaksanaannya, yang
nantinya diharapkan akan memudahkan jamaah untuk bisa memahami
setiap materi manasik.
إذاِوسدِاألمرِإلىِغيرِأهلهِفانتظرِالساعةِ)البخاري(
“jika sesuatu urusan diserahkan bukan kepada Ahlinya, maka
tunggulah waktu kehancurannya” (H.R al-Bukhory)
Dalam hadist ini dijelaskan bahwa sesuatu apabila diserahkan kepada
yang bukan ahlinya maka pasti akan terjadi kehancurannya. Sudah
seharusnya suatu tanggung jawab diserahkan kepada orang-orang yang
memang ahli pada bidangnya. Sehingga, apapun yang dikerjakan akan
3 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: 2010) hlm, 229 4 Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta
-
4
menjadi pekerjaan yang hasilnya maksimal karena diserahkan kepada
orang yang mumpuni dalam bidangnya.
Begitupun terhadap pelayanan bimbingan manasik haji. Pelayanan ini
harus diserahkan kepada orang-orang yang mampu dalam bidang haji.
Jadi, pelayanan yang akan diberikan pun pastinya akan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh calon jamaah haji.
Pelayanan tidak bisa hanya dikaitkan terhadap hal-hal yang
bersinggungan dengan harta atau materi. Lebih dari itu, pelayanan
harusnya bersinggungan dengan sikap dan perilaku yang kita hadirkan
kepada para konsumen. Sikap dan perilaku yang baik akan mengindahkan
suasana hati konsumen dan juga akan memberikan kesan yang baik
terhadap perusahaan. Sehingga secara tidak langsung akan ada unsur
marketing yang terjadi didalam pelayanan yang baik.
Untuk itu, pelayanan manasik yang baik menjadi tanggung jawab
sepenuhnya pihak PT. Safaroh Ziarah Haramain selaku penyelenggara
bimbingan manasik haji tersebut. Selain pelayanan, ada juga yang perlu
diperhatikan oleh pihak pemberi layanan yaitu etika komunikasi saat
pemberian manasik tersebut.
Selain itu, berdasarkan UU No.13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan
ibadah haji, pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan ibadah haji
dan umroh. Pembinaan diarahkan pada terwujudnya jamaah haji mandiri,
yaitu kemampuan jamaah dalam memahami dan melaksanakan tata cara
ibadah sesuai ketentusn syariat islam. 5
5 Kementrian Agama RI. 2017. Manajemen Perhajian Indonesia. Jakarta
-
5
Dengan itu, sudah seharusnya seluruh penyelenggara haji pemerintah
ataupun penyelenggara haji swasta memikirkan dengan matang mengenai
bimbingan manasik ini. Memikirkan dengan baik agar kegiatan manasik
ini mampu mencapai tujuan-tujuannya.
Biro perjalanan haji dan umroh PT. Safaroh Ziarah Haramain
merupakan salah satu biro perjalanan yang menyediakan perjalanan haji
dan umroh disetiap tahunnya. Adapun latar belakang dari penelitian ini
adalah untuk meneliti mengenai strategi pelayanan bimbingan manasik
yang diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain.
Maka berdasarkan paparan diatas, penulis ingin melakukan penelitian
dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan pada bidang haji dan umroh yang berjudul “STRATEGI
PELAYANAN BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA PT.
SAFAROH ZIARAH HARAMAIN DEPOK TAHUN 1440H/2019M“
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis memberikan batasan permasalahan yang
akan dipaparkan, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya perluasan
materi yang akan dibahas, batasan masalah yang akan dibahas hanya
strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada PT Safaroh Ziarah
Haramain Depok tahun 2019.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka pokok masalah yang
diangkat dalam skripsi ini adalah
-
6
a. Bagaimana pelaksanaan manasik yang diberikan PT. Safaroh Ziaroh
Haromain kepada para jamaah?
b. Bagaimana strategi pelayanan bimbingan manasik haji pada PT.
Safaroh Ziaroh Haramain?
c. Bagaimana hasil srategi yang telah dilaksanakan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, diantaranya :
a. Untuk mengetahui pelaksanaan manasik yang diberikan PT.
Safaroh Ziaroh Haromain kepada para jamaah
b. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh PT. Safaroh
Ziarah Haramain dalam memberikan pelayanan bimbingan
manasik haji.
c. untuk mengetahui hasil dari strtegi pelayanan bimbingan
manasik yang telah dilaksanakan oleh PT. Safaroh Ziarah
Haramain
2. Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian, tentunya terdapat manfaat-manfaat yang
bisa kita peroleh. Terdapat dua manfaat dalam penlitian ini, yaitu
a. Manfaat Akdemik
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bentuk ibroh atau
pengambilan khasanah keilmuan manajemen dakwah dalam
lingkup manajemen haji dan umroh, serta dapat digunakan
sebagai acuan tulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
b. Manfaat Praktisi
Penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan yang
khususnya bergerak di bidang jasa dan pelayanan pada sektor
-
7
pariwisata, sebagai bahan evaluasi kinerja serta peningkatan
sumber daya manusia terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan dalam usaha memenuhi kepuasan pelanggan.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data-data
yang diperoleh dari orang-orang yang menjadi objek penelitian
baik berupa perilaku, kata-kata, ataupun tulisan yang dapat
diamati. Untuk memahami istilah penilitian, sekiranya perlu
dikemukakan teori menurut Prof. Dr. Sugiyono mendefinisikan
bahwa metodologi penilitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.6
Metode kualitatif adalah metode penilitian yang
berlandaskan pada filsafat enterpretif7, yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
gabungan dan analisis data bersifat induktif/kualitatif sehingga
hasil penilitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah PT.
Safaroh Ziarah Haramain. Sedangkan yang menjadi objeknya
6 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Yogyakarta: ALFABETA CV,
2013) 7 Proses komunikasi melalui lisan atau gerekan antara dua pembicara atau lebih
yang tidak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama.
-
8
adalah metode bimbingan manasik calon jamaah haji pada PT.
Safaroh Ziarah Haramain.
3. Lokasi Penelitian
Penilitian ini dilaksanakan di PT. Safaroh Ziarah Haramain Jl.
Kembang Lio No.1 RT.06/13, Pancoran Mas kota Depok sebagai
tempat acuan penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan
teknik pengump ulan data sebagai berikut :
1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana
pewawancara (peniliti) dalam mengumpulkan data
mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peniliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal daru responden
yang lebih mendalam8.
2. Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek
(orang), objek (benda), atau kejadian yang sistematis tanpa
adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-
individu yang diteliti. 9
8 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Yogyakarta: ALFABETA CV,
2013) h- 224 9 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: 2010, hal-171
-
9
Dalam hal ini peneliti mengamati langsung dan
mencatat hal-hal yang diperlukan dalam penelitian agar
data yang diperoleh lebih jelas dan akurat. Hal tersebut
bertujuan agar peneliti mampu mengetahui keadaan yang
sebenarnya dalam Bimbingan Manasik Haji di PT. Safaroh
Ziarah Haramian Tour and Travel kota Depok.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data pendukung yang memperkuat
data primer yang didapat dari sumber data yang berupa
dokumentasi dan laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dibahas.
b. Sumber Data
1. Data Primer adalah data atau informasi yang diterima
langsung dari responden terpilih baik dalam lisan ataupun
tulisan dan belum diolah yang menyangkut tentang suatu
kenyataan atau fenomena, data primer dalam penelitian ini
yaitu informasi yang datang dari hasil wawancara baik
berupa dokumentasi atau informasi tertulis yang dibuat
oleh peneliti.
2. Data Sekunder adalah data atau informasi yang sudah
tersedia atau sudah tertulis melalui publikasi, seperti jurnal,
catatan keuangan, dan majalah. Dalam hal ini, penulis akan
menggunakan informasi melalui sumber-sumber buku
yang terkait dengann judul penelitian10.
10 Wardi bachtiar, metodologi penelitian ilmu dakwah, (Jakarta : Logos 1997). H-24
-
10
5. Teknik Analisis Data
Dalam hal ini penulis menggunakan analisis metode deskriptif
adalah langkah-langkah dalam melakukan representasi objektif
tentang gejala-gejala yang terdapat dalam masalah yang diselidiki.
Dengan kata lain, metode ini tidak terbatas sampai pada
pengumpulan data tetapi meliputi juga analisis dan interprestasi
tentang arti data itu 11.
Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk membuat
pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-
fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu12.
6. Teknik Penulisan
Untuk teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada
buku pedoman penulisan karya ilmiah (Sripsi, Tesis, Disertasi),
yang disusun oleh tim penulis UIN JAKARTA dan diterbitkan oleh
CEQDA UIN Jakarta pada tahun 2010/2011.
E. Tinjauan Pustaka
Didalam menyusun skripsi ini, penulis telah melakukan
tinjauan pustaka. Diantaranya :
1. “Strategi peningkatan kualitas pelayanan haji dan umroh pada PT.
Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat” oleh Dipo Khoirul Islami
1110053000027 (2014) Jurusan manajemen Dakwah Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Penelitian ini merupakan penelitian
deksriptif kualitatif. Pada penelitian ini Saudara Dipo memfokuskan
11 Soejono dan Abdurrahman, Metodel Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan,
(Jakarta: Rineka Cipta,2005), h-24 12 Suryabrata Sumaidi, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Rajawali Press:2012) h-75
-
11
kepada upaya peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan di biro
perjalanan tersebut. Terdapat kemiripan judul pada skripsi yang akan
peneliti lakukan, namun jika sebelumnya saudara Dipo memfokuskan
pada peningkatan kualitas pelayanan, kali ini saya akan lebih menjuru
pada pelayanan bimbingan manasik.
2. Anies Kurniasih 1113053000093 (2017) jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan judul “Strategi
Bimbingan Manasik Haji di Kementrian Agama Kota Tanggerang
Selatan”. Penelitian ini membahas mengenai apa saja strategi program
pelatihan yang telah di berikan oleh kementrian Agama Tanggerang
Selatan agar tercapainya tujuan dan esensi penyelenggaraan daripada
manasik itu sendiri. Meski ada kemiripan judul, namun kali ini peneliti
akan lebih memfokuskan pada hal-hal yang tidak hanya terpaku pada
proses penyampaian materi kepada para jamaah, tetapi juga terkait
pada hal yang mendukung proses peningkatan bimbingan dalam
pembinaan manasik haji dan umroh. Seperti, meneliti bagaimana
strategi pelayanan bimbingan manasik yang diberikan oleh PT.
Safaroh Ziaroh Haramain.
3. Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji dan Umroh di Kantor
Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan tahun
2014 oleh Nurfadhilah mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta,
pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Manajemen
Dakwah dengan NIM 1110053100005. Skripsi ini membahas tentang
Evaluasi Program Haji dan Umroh. Karena dalam setiap kegiatan
tentunya kita akan sangat membutuhkan evaluasi, begitupun dengan
kegiatan ibadah Haji maupun Umroh, hal demikian bertujuan agar
-
12
selalu ada perbaikan yang lebih baik lagi dalam pelaksanaan Haji dan
Umroh baik secara teknis maupun operasionalnya.
Penelitian yang saya lakukan sangatlah berbeda dengan saudari
Nurfadhilah. Namun, penelitian ini saya jadikan salah satu tinjauan
pustaka agar terjadi proses evaluasi yang perlu diperbaiki dalam proses
bimbingan manasik. Untuk itu, saya berharap penelitian saya kali ini
mampu memberikan perbaikan dalam proses pelaksanaan bimbingan
manasik pada seluruh travel haji yang ada di Indonesia, dan khusunya
terhadap di PT. Safaroh Ziarah Haramain.
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini dituliskan dalam lima bagian yang terdiri dari
bagian awal hingga akhir. Diantaranya adalah sebagai berikut :
BAB 1 Bab ini merupakan bagian yang memuat latar belakang
permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka
serta sistematika penulisan.
BAB II Bab ini merupakan bab awal pembahasan yang meliputi
pengertian strategi dan pengertian pelayanan.
Pengertian Bimbingan Manasik, Materi Manasik Haji,
Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji.
BAB III Bab ini merupakan bab lanjutan yang berisi mengenai
obyek penelitian yang akan diteliti, di bagian ini
memuat unsur-unsur karakteristik yang dimiliki oleh
obyek penelitian.
-
13
BAB IV Bab ini merupakan bagian yang memuat tentang data
dan temuan penelitian yang penulis dapat dari lokasi
penelitian.
BAB V Bab ini merupakan bagian yang memuat pembahasan
dari rumusan masalah yang ada. Pada bagian ini juga
memuat analisis dari setiap variabel-variabel yang
diteliti yaitu pelaksanaan manasik, strategi pelayanan,
dan hal-hal yang ingin dicapai dalam bimbingan
manasik.
BAB VI Bab ini merupakan bagian akhir dalam lembar
penelitian yang memuat kesimpulan akhir untuk
menjawab permasalahan yang dibahas dalam bab
sebelumnya, serta memuat kritik dan saran yang dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
-
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi adalah kata yang berasal dari bahasa latin. Yaitu
strategos, stratos, yang artinya militer dan ago yang artinya memimpin.
Sehingga secara bahasa strategi diartikan sebagai kegiatan militer
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Menurut Abd. Rosyad Shaleh strategi juga bisa disebut dengan
cara, jalan, atau thariqat, yaitu suatu upaya dan usaha yang dilakukan
dengan lebih terarah dan efisien, untuk mencapai suatu tujuan yang
akan ingin dicapai atau telah ditentukan.13 Dan menurut Sondang,
strategi ialah rencana dengan skala besar yang bertujuan untuk
menjangkau harapan dimasa depan dan ditetapkan dengan penuh
pertimbangan.14
Strategi juga didefinisikan sebagai penetapan jangka panjang
yang dasar dari suatu organisasi dan pemilihan alternatif tindakan serta
alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.15
Lebih operasional Mintzberg, Quinn, dan Chosal (1999:13)
menyatakan bahwa ada 5P untuk mendefinisikan strategi, yaitu plan, play,
13 Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976),
hal. 11 14 Sondang P Siagian, Manajemen stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 17 15 Mamdu M. Hanafi, ,Manajemen Edisi Revisi, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003)
, hal. 136
-
15
pattern, position, dan perspective. Kelima hal tersebut diuraikan sebagai
berikut16
1. Plan (rencana). Strategi adalah rencana, bagaimana untuk
mencapai dari sini ke sana.
2. Play, sebagai suatu rencana dapat bersifat umum atau spesifik.
Oleh karena itu, strategi dapat juga merupakan suatu cara spesifik
yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau competitor dengan
cerdas. Yakni dengan melakukan tindakan yang membedakan
strategi yang kita miliki dengan strategi yang dimiliki orang lain.
3. Pattern (Pola), startegi merupakan pola dalam bertindak.
4. Position (Posisi), merupakan suatu posisi, khususnya menjadi
mediasi kekuatan antara organisasi dengan lingkungannya. Posisi
ini lebih dikaitkan terhadap sesuatu kekuatan yang terdapat dalam
suatu organisaisi.
5. Perspektif, strategi merupakan suatu perspektif yang bukan hanya
pada posisi yang ia pilih, tetapi juga melihat dunia dari unsur-unsur
lain. Perspektif dimaksudkan untuk suatu organisasi melihat dan
meninjau faktor-faktor pendukung yang dapat menunjang
keberhasilan dari suatu strategi.
Sedangkan menurut KBBI, strategi adalah ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan
kebijakan tertentu dalam perang dan damai. Dalam konteks pengajaran
(bimbingan manasik) strategi adalah kemampuan internal seseorang
untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis haluan
16 Firdos mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. (Bandung:PT.
Remaja Rosdakarya,2017) hal.5
-
16
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan.17
Strategi seringkali dihadapkan pada hal-hal yang berkaitan
dengan pelayanan publik, termasuk bimbingan manasik. Pelayanan
seperti ini diperlukan strategi yang matang, untuk membuat bimbingan
manasik mampu mencapai tujuannya yaitu memudahkan para jamaah
untuk bisa meresapi setiap ibadahnya dan juga mengurangi tingkat
kesalahan jamaah saat pelaksanaan ibadah haji nanti.
Disinilah diperlukan penerapan strategi pelayanan bimbingan
manasik tersebut, agar semua komponen penyelenggara haji di
Indonesia bisa memberikan bimbingan manasik yang sesuai dengan
syariat dan tentunya dapat dengan mudah dipahami oleh jamaah.
2. Tahapan strategi
Tahapan pengimplementasian strategi dapat dijabarkan sebagai
berikut 18
- Perencanaan
Pada dasarnya adalah langkah untuk menetapkan lebih dahulu
seperangkat kegiatan demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
- Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan orang-
orang yang tepat pada fungsi yang tepat, sehingga mereka
17 Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu, (Yogyakarta: Familia, 2015) hal.
12 18 Agus B. Lay, Manajemen pelayanan, (Yogyakarta:ANDI,2006) hal. 7
-
17
dapat melakukan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
- Pelaksanaan
Adalah langkah untuk membuat orang berperan secara efektif
dalam melakukan perangkat kegiatan yang ada
- Pengendalian
Merupakan langkah untuk memastikan bahwa kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan rencana.
3. Implementasi Strategi
implementasi strategi berarti rangkaian aktivitas dan
pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan
strategi. artinya, apa yang kita rumuskan pada strategi dan
kebijakan kita terapkan dalam berbagai program kerja, anggaran,
dan prosedur-prosedur.19
Pada saat pengimpelementasian inilah beberapa kekurangan
pada perencanaan strategi dapat dilihat. Untuk itu, biasanya setelah
pengimplementasian masih diperlukan adanya evaluasi strategi
untuk memperbaharui setiap strategi yang kurang relevan dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
4. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahapan final, manajer sangat ingin
mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk
mendapatkan informasi ini, di mana semua strategi dapat di
19 Taufiq Amir, Manajemen Strategik, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011)
-
18
modifikasi di masa mendatang karena factor internal dan eksternal
secara konstan berubah. 20
Setelah pelaksanaan strategi, pengevaluasian perlu
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari
strategi yang telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi juga
diperlukan untuk menilai dan menimbang mengenai perlukah
adanya perubahan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah dilakukan. Dengan adanya evaluasi, diharapkan setiap
strategi yang tidak sesuai dengan harapan saat pelaksanaan, dapat
diperbaharui menjadi strategi baru guna mencapai tujuan yang baik
kedepannya.
B. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, pelayanan memiliki
tiga makna, yaitu 1) perihal atau cara melayani; 2) usaha melayani
kebutuhan orang lain dengan harapan memperoleh imbalan (uang);
3) kemudahan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli
sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. 21
Pelayanan (service) menurut Amerika Marketing Association,
seperti dikutip oleh Cowell (1988) bahwa pelayanan pada dasarnya
adalah merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain dan pada hakikatnya tidak berwujud
20 Anies Kurniasih, Strategi Bimbingan Manasik Haji Di Kementerian Agama Kota
Tanggerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balaipustaka, 1998)
-
19
serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya
mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. 22
Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam
suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan
meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. 23
Sedangkan, menurut Lovelock (2011) service adalah produk
yang tidak berwujud, berlangsung sebentar dan dirasakan atau
dialami. Itu artinya “service merupakan produk yang tidak ada
wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat
dimiliki dan berlangsung sesaat, dan dapat dirasakan oleh
penerima layanan. 24
Menurut (Al Alif, 2010) ada enam faktor pelayanan, yaitu25
a. Ability (Kemampuan) yaitu suatu pengetahuan dan
keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk
menunjang program pelayanan prima, yang meliputi
kemampuan pengetahuan tentang bidang kerja yang
ditekuni.
b. Attitude (Sikap) yaitu perilaku, sikap, dan tingkah laku
yang harus ditonjolkan oleh pegaai ketika menghadapi
pelanggan.
c. Appearance (Penampilan) penampilan seorang pegawai
yang baik akan mampu merefleksikan kepercayaan diri dan
kredibilitas perusahaan dihadapan konsumen.
22 Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Gava media, 2018) hlm. 13 23 Agus Hiplunudin, Kebijakan, Birokrasi, dan Pelayanan Publik; Tinjauan Kritis Ilmu
Administrasi Negara, (Yogyakarta: Calpulis, 2017) hlm. 106. 24 Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Gava media, 2018) hlm. 14 25 Agus Hiplunudin, Kebijakan, Birokrasi, dan Pelayanan Publik; Tinjauan Kritis Ilmu
Administrasi Negara, (Yogyakarta: Calpulis, 2017) hlm. 109.
-
20
d. Attention (Perhatian) karyawan harus mampu memberikan
kepedulian penuh terhadap pelanggan. Baik terhadap
kebutuhan, keinginan, maupun saran dan kritiknya.
e. Action (Tindakan) karyawan juga harus memberikan
kegiatan pelayanan yang nyata.
f. Accountability (Pertanggung jawaban) suatu sikap
keberpihakan kepada pelanggan sebagai sikap kepedulian
untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau
ketidakpuasan pelanggan.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dijabarkan di
atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pelayanan adalah sesuatu
produk yang tidak terlihat secara fisik tetapi pelayanan tersebut
dapat dirasakan oleh penerima. Pelayanan perlu selalu diberikan
dengan baik kepada para pembeli atau para penerima layanan,
terlebih dalam perusahaan dibidang jasa seperti travel perjalanan
haji dan umroh. Karena pelayanan jasa adalah jenis pelayanan yang
dirasakan langsung oleh penerimanya, serta memiliki manfaat bagi
penerimanya.
Pelayanan akan selalu dihadapkan kepada kepentingan dan
kebutuhan konsumen, dengan itu pelayanan harus bisa menjawab
segala kepentingan dan kebutuhan konsumen. Pelayanan yang
diberikan juga harus diberikan dengan penuh perhatian dan
tanggung jawab sehingga mampu meminimalisir semua
ketidakpuasan pelanggan.
Dalam konteks bimbingan manasik, tentunya juga banyak yang
harus diperhatikan, seperti tingkat kehadiran jamaah, pembimbing
-
21
manasik yang mahir di bidang haji, dan juga sarana prasarana yang
digunakan saat pelaksanaan manasik itu sendiri.
2. Konsep Pelayanan
Dalam menjalankan pelayanan ada banyak poin yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan, salah satu diantaranya adalah
menjalankan konsepA4, yang terdiri dari26 :
a. Attitude (sikap)
Dalam melaksanakan pelayanan, kita perlu memperhatikan
sikap atau attitude kita terhadap pelanggan. Sikap ramah
dan sabar harus selalu diutamakan, terlepas dari bagaimana
sikap yang ditunjukkan oleh konsumen kepada kepada kita
sebagai pihak pemberi layanan. Untuk menciptakan kesan
sikap yang baik dihadapan para konsumen, maka setiap
pegawai dianjurkan untuk menggunakan bahasa yang
sopan dan santun saat berinteraksi langsung, dan juga cepat
tanggap dalam setiap keluhan pelanggan dan menjadikan
pelanggan sebagai raja.
b. Attention (Perhatian)
Attention atau perhatian adalah tindakan untuk
memperhatikan keingan pelanggan serta fokus dalam
menciptakan kepuasan pelanggan. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan banyak cara, seperti mampu membantu
konsumen memecahkan masalah konsumen dalam mencari
produk yang sedang dibutuhkannya.
26 Daryanto & Ismanto Setyobudi, konsumen dan pelayanan prima, (Yogyakarta:
Gava Media, 2014) hlm.117-118
-
22
c. Action (Aksi)
Setelah memulai pelayanan ke konsumen dengan attitude
yang baik, dan juga perhatian yang maksimal. Maka
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan action
atau aksi. Aksi ini adalah poin terpenting, yaitu
mewujudkan apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh
konsumen.
d. Anticipation (Antisipasi)
Sebagai back up terakhir dari usaha melakukan pelayanan
prima kepada para konsumen adalah menyiapkan solusi
dari segala kemungkinan yang terjadi dalam bisnis.
Konsep A4 dalam pelayanan ini tidak hanya berlaku pada
proses transaksi jual-beli, tetapi juga terhadap semua jenis
pelayanan publik, termasuk pelayanan dalam manasik haji. Dalam
manasik haji, konsep A4 ini perlu diterapkan agar membuat
manasik haji menjadi lebih terorganisir dan akan lebih
memungkinkan pencapaian tujuan manasik
3. Jenis-jenis Pelayanan Public
Menurut Widodo Pelayanan public dapat diartikan sebagai
pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat
yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Adapun
jenis-jenis pelayanan publik berdasarkan Kepmen PAN No.63
Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan
Publik yaitu27
27 UU No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
-
23
- pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang diberikan oleh
unit pelayanan berupa pencatatan, penulisan, pengambilan
keputusan, dokumentasi, dan kegiatan tata usaha lainnya yang
secara keseluruhan menghasilkan prosduk akhir berupa
dokumen.
- Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan atau pengelolaan
bahan berwujud fosol termasuk distribusi dan penyampaianna
kepada konsumen langsung (sebagai unit atau individual)
dalam suatu system
- Pelayanan jasa yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan berupa sarana dan prasarana dan penunjangnya.
Pengoperasiannya berdasarkan suatu system pengoperasian
tertentu dan pasti. Produk akhirnya berupa jasa yang
mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan
habis terpakai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya
Pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan
transportasi, pos, dan lain sebagainya.
Bimbingan manasik haji termasuk kepada pelayanan
publik di bidang pelayanan jasa. Pelayanan yang diberikan
kepada konsumen yang produknya tidak dapat dilihat oleh
mata, namun manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh
konsumen. Untuk itu, dalam bimbingan manasik haji ini sudah
seharusnya pelayanan yang diberikan kepada jamaah diberikan
dengan sebaik-baiknya.
4. Standar Pelayanan
-
24
Idealnya dalam suatu standar pelayanan dapat terlihat jelas
dari dasar hukum, persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan,
waktu pelayanan, biaya, produk dan program pelayanan serta
proses pengaduan, saran, masukan dan jaminan pelayanan.
Sehingga petugas pelayanan memahami apa yang seharusnya
mereka lakukan dalam standar pelayanan.28
Standar pelayanan bisa kita dapatkan dalam SOP (Standar
Operating Procedures) perusahaan. Karena SOP merupakan
sebuah acuan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan dan harus
diikuti oleh petugas pelayanan.
C. Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti petunjuk,
penjelasan, atau tuntunan mengerjakan sesuatu. 29 Menurut M. Luthfi
adalah usaha untuk membantu orang lain dengan mengungkapkan dan
membangkitkan potensi yang dimilikinya. 30
Pengertian bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
agar potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal
dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan
guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. 31
28 Sutopo dan Adi Suryanto, pelayanan prima dan pelatihan prajabatan golongan
III. (Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2006), hal.13 29 Departemen Pendidikan dan Kebudayaa, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka 1994) Hal.117
30 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam (Konseling) islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008) hal. 6
31 Umar & Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV. Pustaka SETIA, 2001), hal.9
-
25
Sedangkan, menurut Dr. Moh Surya definisi bimbingan adalah “Suatu
proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari
pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri
dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian
diri”. 32
Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses memberikan
pemahaman kepada orang lain baik dalam Pendidikan formal ataupun non-
formal, baik dilakukan secara individu atau secara kelompok. Bimbingan
ini dimaksudkan agar seseorang yang dibimbing menjadi lebih paham
akan sesuatu hal.
1. Definisi Manasik Haji
pengertian manasik, menurut kamus istilah Haji dan Umrah, manasik
adalah hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji:
melaksanakan ihram dari miqot yang telah ditentukan, thawaf, sa’i, wukuf
di arafah, mabit di Muzdalifah, melempat jumrah dan lain sebagainya.33
Manasik adalah tata cara pelaksanaan ibadah haji. Kata manasik
merupakan bentuk jamak dari kata nasak yang memiliki makna perbuatan
dan syiar dalam ibadah haji.34
Lalu untuk pengertian haji, haji secara etimologi “sengaja berkunjung
kesuatu tempat”. Sedangkan menurut istilah fiqih, haji berarti “berkunjung
32 Dewa Ketut Sukardi, Tes Dalam Konseling Karir., (Surabaya: Usaha Nasional,
1994), hal. 7 33 DR. H. Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra Abadi
Press, 2008) hal.362 34 Nurfadhilah, 2014, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi
-
26
ke Baitullah ka’bah untuk melaksanakan dengan syarat dan rukun tertentu
yang dilaksanakan pada sembilan hari pertama bulan dzulhijjah sampai
terbit fajar hari kesepuluh dalam waktu dan tempat tertentu”. 35
Haji merupaan perjalanan spiritual yang diperintahkan oleh Allah
SWT. Kewajiban tersebut ditujukan bagi umat islam yang mampu secara
fisik dan mental. Di samping itu, dalam pelakasanaannya jamaah haji
harus memahami ilmu manasik itu sendiri. Dengan pemahaman tersebut
diharapkan jamaah dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketentuan
syariat islam dan memperoleh haji mabrur.36
Bimbingan manasik haji dapat dimaknai sebagai usaha dan ikhtiar
manusia dalam mewujudkan pelaksanaan ibadah haji ke Baitullah sesuai
dengan ketentuan ajaran agama Islam.37
Manasik haji merupakan kegiatan pendidikan non-formal yang akan
membantu para calon jamaah haji untuk bisa memahami lebih jelas baik
dalam teori ataupun praktik mengenai semua hal yang berkaitan dengan
ibadah haji. Kegiatan manasik haji merupakan bentuk ikhtiar jamaah untuk
memperoleh haji yang mabrur.
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Manasik Haji
Manasik haji tentu memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Adapun
fungsi bimbingan manasik haji yaitu
35 Zurinal dan Aminuddin, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008) Cet-1. Hal. 185 36 Nurfadhilah, 2014, Evaluasi Program Bimbingan Manasik Haji di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi 37 Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah,
Character Building Pembimbing Manasik Haji, (Jakarta: Kemenag RI, 2016) Cet.1
-
27
a. Agar semua calon jamaah mampu memahami semua informasi
tentang pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk
kesehatan dan mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan
ibadah haji di tanah suci
b. Agar jamaah haji dapat mandiri dalam melaksanakan ibadah haji,
baik secara mandiri regu atau rombongan
c. Agar para jamaah haji mempunyai kesiapan menunaikan ibadah
haji baik mental, fisik, kesehatan maupun petunjuk ibadah haji
yang lain38
Adapun tujuan bimbingan manasik haji yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan para jamaah dan dapat meksanakan tata cara ibadah haji
dengan benar sesuai tuntunan ajaran agama islam. Selain itu,untuk
membentuk sosok calon jamaah haji yang memiliki pengetahuan
manasik haji dan tata cara pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui
hak dan kewajiban sehingga dapat menunaikan ibadah haji dengan
ketentuan ajaran agama islam.39
Tujuan akhir bimbingan manasik adalah supaya jamaah yang niat
berangkat menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah. Aman
dalam arti jamaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta
bendanya. Tertib dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat,
rukun, dan wajib sesuai dengan tuntunan agama. Sah dalam arti tidak
ada kekurangan dalam menjalankan ibadah dan manasik.40
38 A. Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim,
2003) Cet. Ke-2, hal.17 39 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Jakarta, Desain Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2007), hal.26 40 Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003)
Cet ke-2, hal. 19
-
28
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
manasik haji adalah proses membantu orang lain dalam memberikan
pemahaman berupa teori dan praktek kepada calon jamaah haji mengenai
hal-hal yang akan berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji.
3. Unsur-unsur Bimbingan Manasik
Untuk mencapai tujuan bimbingan manasik, maka kita perlu
memperhatikan setiap unsur-unsurnya. Yang dimana setiap unsur
tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Adapun unsur-
unsur bimbingan manasik yaitu
a) Narasumber atau pembimbing manasik
Narasumber yang berperan sebagai subjek dalam
kegiatan manasik merupakan orang yang bertugas
memberikan bimbingan kepada peserta manasik. Selain
untuk memberikan bimbingan, narasumber juga bertugas
untuk mengarahkan dan memberi petunjuk kepada para
peserta haji. Selain itu, pembimbing manasik juga
bertanggung jawab atas orang yang ia bimbing.
Seorang pembimbing perlu memiliki sifat yang
bertanggung jawab dan juga ramah. Karena, dengan adanya
sifat tanggung jawab maka seorang pembimbing akan
memberikan arahan yang sesuai dan diperlukan oleh
jamaah. Selain itu, dengan adanya sifat ramah setiap
pembimbing bisa memberikan bimbingan kepada jamaah
dengan Bahasa yang santun dan sopan.
b) Peserta manasik
Peserta manasik berperan sebagai objek dalam
kegiatan bimbingan manasik. Peserta manasik yang
merupakan objek manasik di berikan materi mengenai
-
29
perhajian. Dalam perhajian Indonesia, yang dimaksud
peserta manasik adalah masyarakat Indonesia yang akan
melaksanakan ibadah haji pada tahun berjalan.
4. Aktivitas Bimbingan Manasik
Aktivitas bimbingan manasik merupakan serangkaian kegiatan
bimbingan manasik yang diselenggarakan oleh pihak PT. Safaroh
Ziarah Haramain, adapun aktivitas bimbingan manasik di PT. Safaroh
Ziarah Haramain adalah41
a) Materi Bimbingan
Secara garis besar materi bimbingan manasik yang
diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain merupakan materi
bimbingan yang hanya berkaitan dengan kegiatan ibadah haji.
Namun, di PT. Safaroh ini materi bimbingan manasik juga
merupakan materi yang berkaitan dengan ilmu keagamaan,
sehingga di perusahaan beberapa materi keagamaan seperti
fiqh haji, akidah akhlak, dan tauhid juga diajarkan kepada
peserta manasik haji.
b) Peserta bimbingan manasik
Peserta bimbingan manasik adalah semua jamaah yang
bergabung melaksanakan ibadah haji di PT. Safaroh Ziarah
Haramain, ataupun jamaah yang hanya melakukan kegiatan
manasik di PT. Safaroh.
c) Pemateri bimbingan
Pemateri yang disediakan untuk memberikan materi
manasik haji kepada jamaah adalah para pembimbing dengan
kualifikasi sebagai berikut :
41 Buku laporan kegiatan haji tahun 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain
-
30
a. Merupakan orang yang memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi’
b. Memiliki pengetahuan yang kompeten mengenai
ilmuan keagamaan dan tentang perhajian
c. Memiliki budi pekerti yang baik
d. Merupakan orang yang berpengalaman dalam bidang
haji
e. Diutamakan orang yang sudah lulus sertifikasi
d) Sarana dan Prasarana
PT. Safaroh Ziarah Haramain dalam menyampaikan bimbingan
manasik selalu menggunakan beberapa alat guna membantu kegiatan
manasik agar berjalan dengan efektif dan efisien. Beberapa alat peraga,
proyektor, papan tulis juga disediakan selama bimbingan manasik.
Selama bimbingan juga disediakan beberapa tayangan video yang
menggambarkan kegiatan perhajian selama di Makkah dengan tujuan
memberikan gambaran kepada peserta manasik tentang kegiatan
ibadah yang akan dilakukan saat musim haji nanti.
e) Metode Bimbingan
Adapun metode yang digunakan oleh PT. Safaroh Ziarah
Haramain adalah metode ceramah, tanya jawab, dan praktek.
f) Biaya Operasional Manasik Haji
Biaya penyelenggaraan manasik haji PT. Safaroh Ziarah
Haramain meliputi :
- Konsumsi
-
31
Biaya konsumsi ini dimaksudkan untuk memberikan asupan
berupa makanan dan minuman kepada para jamaah selama
kegiatan manasik berlangsung. Sehingga, pada saat pemberian
materi jamaah tidak merasakan lapar ataupun kehausan
- Persiapan alat manasik
Ketika kegiatan manasik berlangsung. Tentunya dibutuhkan
alat pembantu untuk mendukung suksesnya kegiatan manasik.
Adapun alat peraga yang dimaksud adalah proyektor, alat tulis,
papan tulis, dan juga kain ihrom untuk simulasi penggunaan.
- Transportasi
Biaya transportasi diperuntukkan untuk kegiatan praktek
manasik yang akan dilangsungkan di embarkasi pondok gede,
Jakarta. Sehingga, memerlukan biaya transportasi untuk
menggangkut jamaah ke tempat tujuan.
- Biaya untuk pemateri manasik
Bagian dari biaya operasional manasik adalah memberikan
upah kepada para pemberi materi manasik.
g) Evaluasi bimbingan manasik
Untuk pengevaluasian bimbingan manasik di PT. Safaroh
Ziarah Haramain dilakukan diakhir, biasanya setelah kegiatan
haji selesai. Pada saat itu evaluasi bimbingan manasik ini akan
disampaikan oleh seluruh staf PT. Safaroh yang merasa melihat
kekurangan pada saat bimbingan manasik. Jamaah manasik
juga diperkenankan memberikan evaluasi kepada pihak PT.
-
32
Safaroh, dan biasanya akan dilakukan ketika diadakan acara
perkumpulan atau pelepasan jamaah setelah kegiatan haji
selesai.
Berdasarakan teori-teori di atas, mengenai strategi,
pelayanan, dan juga bimbingan manasik. Penulis setuju dengan
pendapat yang dikemukakan dengan jekas oleh Mintzberg, Quinn,
dan Chosal bahwa untuk mendefinisikan strategi terdapat 5P, yaitu
Plan, Play, Pattern, Position, dan Perspective. Dengan 5P tersebut,
penulis menyimpulkan bahwa strategi adalah rencana yang
dimainkan dengan cara yang cerdas untuk mengecoh competitor
dengan mempertimbangkan segala factor yang terkait untuk dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
Termasuk dalam teori pelayanan, penulis setuju dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Lovelock, bahwa pelayanan
adalah produk yang tidak berwujud, berlangsung sebentar, dan
dapat dirasakan atau dialami. Berangkat dari teori tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu produk yang
tidak berbentuk, namun efek dari pelayanannya bisa dirasakan oleh
konsumen.
Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa strategi
pelayanan adalah suatu rencana yang cerdas untuk mengecohkan
competitor dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
konsumen, dengan mempertimbangkan segala aspek yang
berkaitan dengan pelayanan tersebut.
-
33
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Latar Belakang Berdirinya PT. Safaroh Ziarah Haramain
PT. Safaroh Ziarah Haramain merupakan sebuah biro perjalanan
penyelenggara haji dan umroh di Depok yang cukup terkenal
dikalangan masyarakat. PT. Safaroh Ziarah Haramain di pimpin oleh
Al-Habib Idrus Al-Gadrie. PT. Safaroh Ziarah Haramain ini mulai
menyelenggarakan perjalanan ibadah haji sejak tahun 1998.
Sedangkan, perjalanan umrohnya mulai diselenggarakan sejak tahun
2002. PT. Safaroh terkenal dengan bimbingan manasiknya yang bagus
dan tertata. Tersebab pelayanan manasiknya yang baik, setiap
tahunnya jumlah jamaah hajinya selalu meningkat.
PT. Safaroh Ziarah Haramain merupak biro perjalanan ibadah haji
dan umroh yang awalnya diberi nama KBIHU Ibnu Hasan dengan SK
Nomor 3303/kw.10/V.2/Hj.02/4/2018. Awalnya perusahaan ini hanya
menyelenggarakan perjalanan ibadah haji saja. Namun, seiring dengan
banyaknya permintaan jamaah yang menginginkan berangkat umroh
dengan perusahaan ini, maka KBIHU ini pun menyelenggerakan
ibadah umroh. Sejak akhir tahun 2019 dimana sudah banyak jamaah
yang mempercayai kredibilitas pihak travel, maka sejak itulah
perusahaan ini mengajukan pembuatan Perseroan Terbatas, sehingga
berubah nama menjadi PT. Safaroh Ziarah Haramain.
PT. Safaroh Ziarah Haramain berdiri dilatarbelakangi karena
maraknya permasalahan yang terjadi yang dihadapi oleh jamaah haji
Indonesia dari tahun ke tahun. Seperti, banyaknya jamaah yang tidak
tau mengenai manasik kesehatan yang perlu diterapksan selama berada
di Saudi, karena berbedanya cuaca antara Indonesia dan Arab Saudi.
Atau juga seperti banyaknya jamaah yang hilang dan sulit ditemukan.
-
34
Hal ini menjadi latar belakang berdirinya PT. Safaroh Ziarah
Haramain.
Tersebab permasalahan-permasalahan tersebut, Al-Habib Idrus
Al-Gadrie mendirikan sebuah biro perjalanan haji yang diberi nama
PT. Safaroh Ziarah Haramain. Sebagai salah satu biro perjalanan haji
yang ternama di daerah Depok. PT. Safaroh Ziarah Haramain
dikeatahui sebagai biro perjalanan haji yang tidak memiliki marketing
didalamnya. Hal ini dikarenakan pimpinan KBIHUnya begitu
mempercayai bahwa pelayanan yang baik akan mendatangkan jamaah
dengan sendirinya. Karena ada unsur Marketing Mouth To Mouth yang
terkandung di dalam pelayanan yang baik. Maka, pelayanan manasik
ini menjadi salah satu pelayanan yang begitu diperhatikan oleh PT.
Safaroh Ziarah Haramain.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang menggunakan konsep
amal provit sebagai dasarnya. Sehingga meski dengan pelayanan
manasiknya yang cukup terkenal perusahaan ini tetap tidak
mengeluarkan biaya administrasi untuk manasik, kecuali untuk
konsumsi selama manasiknya. Perusahaan ini juga menggunakan
konsep bimbingan manasik seperti konsep pengajaran di pesantren.
Sehingga, ada kalanya kegiatan manasik juga disuguhkan dengan
materi keisalaman seperti tauhid, akidah akhlak, dan juga fiqh.
Al-habib Idruss Al-Gadrie mendirikan perushaan ini dengan
maksud agar para peserta manasik yang juga merupakan calon jamaah
ibadah haji dapat melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan ajaran islam. Habib juga berharap agar setelah hajinya
dilaksanakan para jamaah mampu mendapatkan haji yang mabrur. Haji
yang bias bermanfaat, haji yang berjiwa social tinggi, sehingga ibadah
hajinya tersebut tidak sia-sia.
-
35
1. Profile Lembaga
Nama : PT. Safaroh Ziarah Haramain
Alamat : Jl. Baru lio RT.08/19
Provinsi : Jawa Barat
Kecamatan : Pancoran Mas
Kabupaten : Depok
Kode Pos : 16431
Telp : 021-22725712
Tahun Berdiri : 1998
Lokasi Manasik : Yayasan Ibnu Hasan, Lio Depok
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain
a) Visi
Terbentuknya jamaah haji Indonesia yang mandiri, memiliki budi
pekerti yang baik terhadap orang lain.
b) Misi
1. Membimbing jamaah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya
pelayanan
2. Melayani jamaah haji Indonesia sepenuh hati dengan tujuan
dan maksud ibadah
3. Memberikan pemahaman mengenai haji dan maknanya kepada
para calon jamaa haji Indonesia
c) Tujuan
1. Membantu pemerintah dalam menjadi mitra penyelenggara
ibadah haji
2. Membantu jamaah menjadi haji yang mabrur
d) Motto
-
36
Adapun Motto PT. Safaroh Ziarah Haramain adalah “ Melayani
dengan senyum, menanggapi dengan sabar, dan menjawab dengan
santun”.
C. Struktur Organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain
Setiap perusahaan pasti memilki karyawan untuk menjadi
mitra kerja yang membantunya dalam melayani konsumen.
Begitupun dengan PT. Safaroh Ziarah Haramain yang memiliki
mitra kerja atau karyawan yang bertugas untuk membantunya
dalam melayani jamaah yang ingin melaksanakan ibadah haji
maupun umroh.
Untuk menetapkan tugas dan kewajiban serta tanggung
jawabnya maka PT. Safaroh Ziarah Haramain juga memiliki
organisasi perusahaan, yang demikian setiap dari karyawannya
memiliki fungsi dan tanggung jawab tertentu dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya.
Adapun struktur organisasi PT. Safaroh Ziarah Haramain yaitu
1. Susunan pengurus PT. Safaroh Ziarah Haramain
Pengawas : 1. Ust. H. Abdul Aziz Ami
2. Uts. Agus Rahmat
3. Ust. Vino Hasyim
Penasehat : 1. K.H. Muhammad Yusuf
2. K.H. Tb. Tin Ahmad Diyauddin S.H
-
37
Pengurus Harian
Ketua : H. Habib Idurs Algadrie
Sekretaris : Sukatno
Bendahara : Hj. Noni Fatimah Al-Haddad
Staf bendahara : Syarifah Zahra
Seksi-seksi
Humas : Djumaih
Angga Irawan
Perlengkapan : Rusli Ridwan
Ucup Supriadi
Transportasi : Deni Ramdani
2. Pembagian Tugas
• Pengawas
- Bertugas mengawasi jalannya kegiatan kerja yang ada di PT.
Safaroh Ziarah Haramain.
- Menjadi coordinator, pengambil keputusan dalam di PT.
Safaroh Ziarah Haramain
• Penasehat
- Memberikan arahakan kepada para pegawai PT. Safaroh
Ziarah Haramain
- Menyampaikan kepada para pegawai atas usulan ataupun
keputusan yang diambil oleh pengawas
• Pengurus Harian
❖ Ketua
- Mengecek jalannya kegiatan perusahaan setiap harinya
- Menyampaikan evaluasi-evaluasi yang didapati dari
karyawan kepada penasehat
-
38
❖ Sekertaris
- Mencatat dan mengurus semua hal yang berkaitan
dengan arsip perusahaan ataupun arsip data jamaah
❖ Bendahara
- Mencatat keuangan perusahaan baik masuk ataupun
keluar
- Mencatat kegiatan-kegiatan perusahaan yang
menggunakan keuangan perusahaan
❖ Staff Bendahara
- Membantu meringankan tugas bendahara utama
• Seksi-seksi
❖ Humas
- Bertugas menghubungi jamaah untuk pemberian info
manasik
- Bertugas menghubungi jamaah terkait info pelunasan
❖ Perlengkapan
- Bertugas mengurusi perlengkapan jamaah saat kegiatan
manasik
- Bertugas mengurusi perlengakapan dan kebutuhan
jamaah saat keberangkatan haji, seperti seragam, kaos,
dan lain-lain
❖ Transportasi
- Bertugas menyiapkan dan mengatur terkait kendaraan
yang akan digunakan jamah untuk berangkat praktek
manasik ke embarkasi pondok gede.
-
39
D. Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain
Pelayanan merupakan sesuatu yang produknya tidak kasat
mata, namun dampaknya bisa dirasakan dengan jelas oleh para
penerima layanan. Begitupun dengan pelayanan yang diberikan
oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain, yang mememiliki produk
berupa pelayanan publik. Adapun pelayanan yang disediakan oleh
PT. Safaroh Ziarah Haramain ini adalah
1. Pelayanan pemberangkatan umroh dan haji
Program pelayanan umroh dan haji merupakan pelayanan
yang menjadi iconic di PT. Safaroh ini. Karena memang pada
dasarnya perusahaan ini bergerak pada biro perjalanan umroh
dan haji. Adapun program umroh bias dilaksanakan kapan saja,
kecuali di waktu musim haji. Sedangkan, untuk
pemberangkatan haji diadakan pada musim haji, yakni pada
bulan syawal hingga dzulhijjah.
2. Pelayanan bimbingan manasik haji
Di perusahaan ini, juga tersedia pelayanan bimbingan
manasik. Pelayanan bimbingan manasik ini diberikan bebas
kepada jamaah haji dari semua kalangan, baik yang berangkat
haji menggunakan travel safaroh, ataupun yang tidak.
E. Ruang Lingkup Tugas PT. Safaroh Ziarah Haramain
PT. Safaroh sebagai bidang yang bergerak dalam meberikan
pelayanan bimbingan manasik ibadah haji kepada masyarakat
khususnya calon jamaah haji Indonesia berusaha memberikan
pelayanan bimbingan ibadah haji dengan benar dan sebaik-baiknya,
-
40
sehingga dapat memahami setiap persoalan yang berhubungan dengan
pelaksanaan ibadah haji.
berbekal pengalaman bimbingan yang telah dilakukan oleh PT.
Safaroh Ziarah Haramain pada tahun tahun sebelumnya. PT. Safaroh
Ziarah Haramain senantiasa melakukan evaluasi, perbaikan, dan
penyempurnaan bimbingan secara terus menerus agar dapat lebih
matang mempersiapkan segala sesuatunya sehingga diharapkan dapat
memberikan pelayanan bimbingan dengan lebih baik lagi.
Adapun secara garis besar PT. Safaroh Ziarah Haramain
memberikan pelayanan bimbingan manasik haji dan menyiapkan
sarana-sarana yang diperlukan oleh calon jamaah haji, diantaranya
sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan persiapan administrasi sampai
menerima passport
Disini, PT. safaroh juga berkewajiban membantu setiap
calon jamaah haji untuk mengurus semua keperluan
administrasi jamaah. Dengan ditemani jamaah itu sendiri
ataupun diperbolehkan dengan menggunakan surat kuasa
apabila jamaah memiliki keterbatasan satu dan lain hal.
2. Memberikan bimbingan manasik haji secara lengkap
PT. Safaroh juga memiliki kewajiban untuk memberikan
bimbingan manasik kepada calon jamaah haji. Karena manasik
ini juga sudah termasuk kedalam rincian administrasi PT.
Safaroh itu sendiri.
3. Memberikan bimbingan secara langsung kepada jamaah di
tanah suci yang dipimpin langsung oleh Habib Idurs selaku
pimpinan PT. Safaroh Ziarah Haramain
-
41
Bimbingan manasik tidak hanya diterima jamaah ketika
berada di Tanah Air, tetapi juga ketika jamaah berada di
Makkah ataupun Madinah. Oleh karena itu, bimbingan
manasik jamaah haji PT. Safaroh sudah sangat terbantu dengan
adanya bimbingan sebelum keberangkatan dan ketika
pelaksanaan haji itu berlangsung.
4. Menyediakan perlatan yang dibutuhkan dalam manasik haji
Dalam kegiatan bimbingan manasik yang diadakan oleh pihak
PT. Safaroh ini, pihak penyelenggara juga akan menyediakan
setiap perlatan yang dibutuhkan jamaah untuk bisa memahami
manasik. Seperti contoh, untuk kegiatan praktek mansasik
yang akan diselenggarakan di embarkasi Pondok Gede, maka
PT. Safarohlah yang akan menyediakan media transportasi
untuk membawa jamaah ke tempat tujuan tersebut.
5. Menyediakan pembimbing manasik haji yang kompeten dan
menguasai dalam bidangnya
Termasuk dalam ruang lingkup tugas PT. Safaroh, yakni
menyediakan pembimbing manasik yang prosefional dan
kompeten dalam bidang haji.
F. Sistem Manajemen Pelayanan PT. Safaroh Ziarah Haramain
Manajemen yang diterapkan oleh PT. Safaroh Ziarah
Haramainmerupakan manajemen yang terjadi seperti pada umumnya.
Seperti adanya unsur perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan juga
evaluasi. Manajemen pelaksanaan yang ditekankan adalah manajemen
yang berkaitan dengan pelayanan, karena sebagai bagian dari
penyelenggara haji maka pelayanan yang diberikan kepada jamaah
harus lebih baik daripada yang diberikan oleh pemerintah.
-
42
Tidak hanya pelayanan mengenai fasilitas seperti hotel,
akomodasi, transportasi, tetapi pelayanan mengenai manasik juga
sangat matang direncanakan serta diawasi dan dievaluasi setiap tahun
setelah pelaksanaan haji berlangsung. Manasik yang merupakan
bagian dari pelayanan public memerlukan perencanaan yang matang
guna mencapai setiap tujuan dari pelayanan itu sendiri. Maka system
manajemen terhadap pelayanan manasik dibagi kepada unsur POAC
yaitu
- Planning, yakni perencanaan kegiatan manasik mengenai
pelaksanaan manasik nantinya. Seperti dimana tempat pelaksanaan
manasik, materi dan pemateri, juga waktu manasik akan
diselenggarakan. Bagian dari perencanaan memerlukan strategi
untuk mencapai tujuan manasik. Oleh karena itu, strategi juga
direncanakan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain
- Organizing, setelah perencanaan sudah selesai dan ditetapkan.
Maka tahap selanjutnya yaitu organizing atau membentuk
organisasi manasik. Hal ini difokuskan agar manasik memiliki
penanggung jawabnya tersendiri. Dan lebih mudah mengkoordinir
setiap kegiatan yang berkaitan dengan manasik karena memiliki
organisasinya tersendiri.
- Actuating, pelaksanaan manasik dijalankan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Setiap sumber daya yang bertanggung jawab
terhadap kegiatan manasik juga ikut andil untuk mensukseskan
kegiatan manasik tersebut. Pada saat pelaksanaan akan ada
beberapa hal yang terjadi diluar kendali, seperti adanya jamaah
yang tidak hadir dalam manasik, maka hal itu menjadi bagian yang
akan dievaluasi kedepannya.
-
43
- Controlling, pengawasan sangat perlu dilakukan dalam kegiatan
manasik untuk mengetahui sejauh mana rencana yang telah
ditetapkan dapat berjalan saat pelaksanaan manasik itu tiba.
Controlling juga memerlukan evaluasi, sehingga antara controlling
dan evaluasi akan saling berkesinambungan dalam menciptakan
kegiatan manasik yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pelayanan bimbingan manasik menjadi focus utama pelayanan
yang diberikan oleh PT. Safaroh Ziarah Haramain. Dan sepertinya
pelayanan tersebut membuahkan hasil. Karena, PT. Safaroh Ziarah
Haramain terkenal dengan pelayanan manasiknya yang mumpuni.
Pelayanan manasik yang prima ini merupakan hasil dari
matangnya perencanaan dan strategi yang dibuat oleh pihak PT.
Safaroh Ziarah Haramaindemi menciptakan jamaah haji Indonesia
yang mandiri dan mabrur.
-
44
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITTIAN
Setelah melakukan penelitian di PT. Safaroh Ziarah Haramain, berikut
adalah beberapa data temuan yang berkaitan dengan pendaftaran jamaah,
klasifikasi, waktu dan tempat pemberian manasik, kegiatan bimbingan
manasik haji dan lain-lain. Berikut adalah data dan temuan penelitian di PT.
Safaroh Ziarah Haramain :
A. Pendaftaran
Setiap calon jamaah haji yang bergabung dengan PT. Safaroh
Ziarah Haramain, seluruh pengurusan, pendaftaran, dan administrasi
dilakukan oleh staf PT. Safaroh Ziarah Haramain dengan surat kuasa
atau di damping langsung oleh jamaah yang bersangkutan untuk
memberikan kemudahan kepada calon jamaah haji dalam memenuhi
persyaratan-persyaratan administrasi yang di perlukan sehingga
jamaah dapat lebih berkonsentrasi pada pelaksanaan ibadah haji yang
akan dilakukan. Hal ini dilakukan karena banyaknya jamaah PT.
Safaroh Ziarah Haramain yang kurang dalam pendidikannya,
sehingga PT. Safaroh berkenan untuk membantu memudahkan para
jamaah yang mendaftar dengan membantu dalam pengurusan setiap
dokumen yang diperlukan tersebut .
Selain itu, jamaah yang mendaftar di PT. Safaroh juga akan
mendapatkan full pelayanan bimbingan manasik yang akan diterima
jamaah sebelum keberangkatan ke Saudi, dan juga mendapatkan
bimbingan selama berada di Saudi nantinya. Jamaah juga akan
difasilitasi untuk trasportasi dan konsumsi oleh pihak PT. Safaroh
ketika akan melaksanakan bimbingan manasik di embarkasi nantinya.
Lebih daripada itu, kegiatan bimbingan manasik yang dijalankan oleh
-
45
PT. Safaroh pun juga dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan, dengan
13 kali teori dan juga 1 kali praktek di embarkasi.
Selain mendapatkan pelayanan bimbingan manasik, keistimewaan
mendaftar di PT. Safaroh adalah sebagai calon jamaah haji, maka
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan haji akan diurus oleh PT.
Safaroh tersebut. Seperti keperluan alat-alat untuk pelaksanaan
manasik, transportasi untuk kegiatan manasik, konsumsi selama
manasik, dan lain-lain.
B. Klasifikasi Jamaah
Jamaah haji yang tergabung dalam PT. Safaroh Ziarah Haramain
tahun 2019 sebanyak 150 orang. Adapun klasifikasi jamaah hajinya
dapat di kelompokkan dalam beberapa kelompok dengan berdasarkan
jenis pekerjaan, usia, jenis kelamin, Pendidikan, dan daerah asal
jamaah. Dengan rincian sebagai berikut :
a. Klasifikasi Jamaah Haji menurut pekerjaan
42 Table 1.1 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah
1. PNS 23 orang
2. Pegawai Swasta 42 orang
3. Wiraswasta 23 orang
4. Guru/ Dosen 4 orang
5. Pelajar/ Mahasiswa -
6. TNI/ Polri 2 orang
42 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain
-
46
7. Ibu Rumah Tangga 56 orang
Total 150 orang
b. Klasifikasi jamaah haji menurut Usia
43 Tabel 1.2 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan usia
No. Pekerjaan Jumlah
1. 25 – 35 - orang
2. 36 – 45 10 orang
3. 46 – 55 37 orang
4. 56 – 65 50 orang
5. 66 – 74 40 orang
6. 75 – 90 13 orang
Total 150 orang
c. Klasifikasi jamaah haji menurut Jenis Kelamin
44 Tabel 1.3 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan jenis kelamin
No. Pekerjaan Jumlah
1. Laki- laki 58 orang
2. Perempuan 92 orang
Total 150 orang
43 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain 44 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain
-
47
d. Klasifikasi jamaah haji menurut Pendidikan
45 Tabel 1.4 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan Pendidikan
No. Pekerjaan Jumlah
1. SD 45 orang
2. SMP 20 orang
3. SMA/ Se-derajat 61 orang
4. Strata 1 (S1) 20 orang
5. Strata 2 (S2) 4 orang
Total 150 orang
e. Klasifikasi Jamaah Menurut asal Kecamatan Kota Depok
46 Tabel 1.5 Klasifikasi data jamaah PT. Safaroh
berdasarkan kecamatan asal
No. Pekerjaan Jumlah
1. Kecamatan Pancoran Mas 39 orang
2. Kecamatan Cipayung 14 orang
3. Kecamatan Beji 25 orang
4. Kecamatan Cinere 4 orang
5. Kecamatan Sukmajaya 36 orang
6. Kecamatan Cimanggis 10 orang
7. Kecamatan Cilodong 10 orang
8. Kecamatan Tapos 2 orang
9. Kecamatan Bojongsari 2 orang
10. Kecamatan Sawangan 2 orang
45 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain 46 Arsip data jamaah haji 2019 PT. Safaroh Ziarah Haramain
-
48
11. Kecamatan Limo 5 orang
12. Mutasi 1 orang
Total 150 orang
C. Klasifikasi Pembimbing Manasik Haji
Pembimbing manasik juga merupakan bagian terpenting dari
berlangsungnya kegiatan mansik haji. Pembimbing manasik juga
merupakan orang yang akan memberikan arahan dan ilmu kepada
calon jamaah haji ditahun berjalan. Adapun kualifikasi pembimbing
manasik yang ditetapkan oleh Kementrian Agama, yaitu47
1. Pendidikan minimal S-1 atau sederajat/ pesantren
2. Memiliki pemahaman mengenai fikh haji
3. Pengalaman melakukan ibadah haji
4. Memiliki kemampuan leadership (kepemimpinan)
5. Memiliki akhlakul karimah
6. Diutamakan mampu berkomunikasi dengan Bahasa Arab, dan
7. Diutamakan lulus sertifikasi
Berkaitan dengan kualifikasi pembimbing manasik yang telah
ditetapkan ole Kementrian Agama, maka PT. Safaroh juga merincikan
kualifikasi wajib bagi pembimbing mansasik di PT. Safaroh, sebagai
berikut48 :
47 Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/ 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan bimbingan manasik Haji oleh Kementrian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan BAB IV tentang pembimbing manasik 48 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Rusli Ridwan, Depok, 18 Maret 2020
-
49
1. Pembimbing manasik haji minimal merupakan orang yang
pernah melaksanakan ibadah haji minimal 2 kali
2. Merupakan seorang sarjana atau minimal merupakan seorang
dengan lulusan pendidikan dibidang keagamaan
3. Usia minimal 25 Tahun
D. Waktu, tempat, dan jumlah pemberian bimbingan manasik haji
No. Waktu Tempat Keterangan
1. Setiap hari Minggu
Jam 09.00 – 12.00
WIB
Majelis taklim
Darussyarief
13x pertemuan
2. Minggu, 22 mei 2019
Praktek manasik haji
Asrama haji
Pondokgede - Jakarta
1x pertemuan
3. Ketika melaksanakan
ibadah haji
Madinah dan Makkah
al-Mukarromah
Bimbingan sekaligus
praktek langsung
setiap hari
E. Bimbingan Manasik Haji
Pengetahuan tentang manasik haji dan pemahamannya merupakan
hal penting yang harus di ketahui oleh setiap jamaah yang akan
melaksanakan ibadah haji ditahun berjalan. Oleh karena itu, PT.
Safaroh Ziarah Haramain yang dipimpin oleh habib Idrus memberikan
pelayanan bimbingan manasik haji secara lengkap dan menyeluruh
kepada setiap calon jamaah haji yang tujuannya adalah agar seluruh
-
50
jamaah mengikuti manasik haji akan mendapat pemahaman dengan
baik dan benar mengenai permasalahan yang berkenaan dengan
pelaksanaan ibadah haji.
Sebagaimana yang kita ketahui dalam Peraturan Mentri Agama
(PMA) No.14 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ibadah haji regular
bahwa pelaksanaan bimbingan ibadah haji telah diatur dengan jelas di
dalamnya. Seperti yang terdapat dalam BAB IV pasal 16 bahwa
bimbingan manasik haji dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Oleh sebab itu, PT. Safaro Ziarah Haramain memberikan
bimbingan secara langsung kepada jamaah dengan bimbingan
sebanyak 14 kali tatap muka. Dengan 13 kali pertemuan membahas
materi dan tanya jawab, dan 1 kali tatap muka dimaksudkan untuk
melakukan praktek ibadah haji di embarkasi.
Adapun materi bimbingan ibadah haji tersebut akan disampaikan
oleh para pembimbing yang berkompeten dan menguasai disiplin ilmu
sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Materi bimbingan
manasik haji sesuai dengan pedoman pelaksanaan bimbingan manasik
haji yang telah ditetapkan oleh Kementrian Agama49, yaitu
a) Akidah akhlak
Materi akidah akhlak merupakan materi yang akan
dibahas dalam kegiatan manasik haji di PT. Safaroh Ziarah
Haramain. Materinya akan membahas tentang hikmah ibadah
haji, edukasi kebijakan penyelenggaraan ibadah haji di Tanah
Air, dan Taklimatul Hajj.
49 Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/222/ 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan bimbingan manasik Haji oleh Kementrian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama Kecamatan
-
51
b) Fiqh
Fiqh juga termasuk dalam materi yang akan dibahas
dalam kegiatan manasik haji tersebut. Fiqh disini akan
membahas mengenai tata cara ibada haji (manasik ibadah),
manasik perjalanan dan keselamatan penerbangan.
c) Bimbingan ibadah haji, umrah, dan ziarah
Ketika selesai pelaksanaan haji, terdapat kegiatan
ziarah yang akan dilakukan oleh jamaah. Di dalam kegiatan
manasik, materi ini juga termasuk dalam bahasan materi
manasik. Hal tersebut dianggap perlu agar jamaah dapat
mengenal tempat-tempat yang berada di Makkah dan Madinah,
termasuk juga sejarah-sejarahnya. Materi yang akan dibahas
yaitu mengenai ‘arbain dan juga ziarah,
d) Tanya jawab manasik haji
Metode manasik haji merupakan salah satu dari
metode pemberian materi manasik haji yang dianjurkan
kementrian agama dalam pedoman pelaksanaan bimbingan
manasik haji50. Dan di PT. Safaroh, tanya jawab tidak hanya
dijadikan sebagai metode, tetapi juga sebagai sesi materi. Yang
dalam kegiatan manasiknya, disediakan sesi tanya jawab
terhadap materi-materi yang telah disampaikan sebelumnya.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar PT. Safaroh bisa melihat
dan mengetahui dimana letak pemberian materi yang masih
kurang di