strategi pemasaran break cafe semarang
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN BREAK CAFE SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun oleh :
Angga Aji Nursahid
NIM B.111.15.0035
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2019
ii
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Angga Aji Nursahid
Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0035
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Judul Skripsi : STRATEGI PEMASARAN BREAK CAFE
SEMARANG
Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM.
Semarang, Februari 2019
Dosen Pembimbing
(Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM)
iii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Angga Aji Nursahid
Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0035
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Judul Skripsi : STRATEGI PEMASARAN BREAK CAFE
SEMARANG
Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM.
Semarang, Februari 2019
Dosen Pembimbing
(Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM)
iv
PENGESAHAN KELULUSAN MAHASISWA
Nama Penyusun : Angga Aji Nursahid
Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0035
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Judul Skripsi : Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang
Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM
Telah dinyatakan lulus ujian
Pada tanggal 20 Februari 2019
Susunan Dewan Penguji
Penguji 1
Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM (…………………….………)
Penguji II
Dr. Dra. Endang Rusdianti, MM (…………………….………)
Penguji III
Dr. Drs.Djoko Santoso, MSi (…………………….………)
v
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI
Nama Penyusun : Angga Aji Nursahid
Nomor Induk Mahasiswa : B.111.15.0035
Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen
Judul Skripsi : Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang
Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM
Telah dinyatakan lulus ujian
Pada tanggal 20 Februari 2019
Susunan Dewan Penguji
Penguji 1
Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM (…………………….………)
Penguji II
Dr. Dra. Endang Rusdianti, MM (…………………….………)
Penguji III
Dr. Drs.Djoko Santoso, MSi (…………………….………)
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Angga Aji Nursahid, menyatakan
bahwa skripsi dengan judul:“ Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang”, adalah hasil
tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam
skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di
atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas
batal saya terima.
Semarang, Februari 2019
Yang membuat pernyataan,
(Angga Aji Nursahid)
NIM: B.111.15.0035
vii
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine marketing strategies in
coffee shop business named Break Cafe Semarang by SWOT analysis. In
determining the marketing strategy, the researcher found about the strengths,
weaknesses, opportunities and threats.
The design used the research is descriptive qualitative. The subject of this
research was the operational manager, employees and consumers. The sample of
this research was the manager, employees and consumers in Semarang and the
quantity of the sample was five people. The sampling techniques used in this
research was purposive sampling. The research instrument was done by depth
interview, observation and documentation. Data analysis was used with the
reduction of the data, the presentation of data, and the conclusion.
The results showed that the strenght are the strategic location, the
superior quality of products, the product variety, the affordable prices, and the
friendly service. While, the weakness are some of the employees coming late and
the lack of promotion. On the other hand, the opportunities of the cafe are the
rising of consumer demand, the vast market opportunities,the marketing
improvement through digital marketing, and the product quality recognized by the
consumer. The threats are the same competitors namely, the margin to
competitors prices, and the new competitor. Further, the strategies that can be
applied are opening new branches, intensifying promotion on the market,
maintaining the quality of products offered, leveraging digital marketing as a
means to conduct promotions, and providing facilities in the form of small mosque
and a non-smoking area so that consumers feel comfortable and easy in worship.
Keywords: marketing strategy, opportunity, strenght, threat, weakness.
viii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menentukan strategi pemasaran usaha coffee
shop yang bernama Break Cafe Semarang melalui analisis SWOT. Dalam
menentukan strategi pemasaran perlu diketahui dari kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman.
Desain yang digunakan Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah manajer perusahaan, karyawan dan konsumen. Sampel
penelitian ini adalah manajer, karyawan dan konsumen di Break Cafe Semarang
dengan jumlah lima orang.Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah purposive sampling. Instrumen penelitian dilakukan dengan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kekuatan antara lain yaitu
lokasi yang strategis, produk berkualitas unggulan, produk beragam, harga yang
terjangkau, dan pelayanan yang ramah. Sedangkan kelemahannya karyawan
datang terlambat, dan minimnya pemasaran. Pada peluang yang dimiliki
meningkatnya permintaan konsumen, peluang pasar yang luas, meningkatkan
pemasaran melalui digital marketing, dan kualitas produk diakui konsumen.
Ancaman yang dihadapi yaitu adanya pesaing yang sama, pesaing memberikan
harga miring, dan mulai tumbuh pesaing yang baru. Strategi yang dapat
diterapkan yaitu dengan membuka cabang baru, mengintensifkan promosi pada
pasar, menjaga kualitas produk yang ditawarkan, memanfaatkan digital marketing
sebagai sarana untuk melakukan promosi, dan memberikan fasilitas berupa
musholla dan non-smoking area agar konsumen merasa nyaman dan mudah dalam
beribadah.
Kata Kunci : ancaman, kekuatan, kelemahan, kesempatan, strategi pemasaran.
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Perbedaan orang bodoh dan jenius adalah orang jenius punya batasnya.
Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu akan
kegagalan.
Aku tak gagal dalam ujian. Aku hanya telah menemukan 100 cara yang salah.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini adalah sebagian dari tugas yang telah saya selesaikan , kupersembahkan
skripsi ini kepada:
Ayah dan ibuku yang selalu mendukung dan memotivasiku selama ini.
Saudara, Teman, sahabat dan amggota tim pendukung yang selalu menemaniku
dalam pembuatan skripsi ini.
Universitas Semarang merupakan almamaterku.
Break Cafe Semarang merupakan tempat yang menyediakan sarana pembuatan
skripsi.
Terima kasih untuk kalian semua, dengan dukungan kalian akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program
strata satu pada Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Penulis menyadari
terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
saran dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Andy Kridasusila, SE, MM, selaku Rektor Universitas Semarang.
2. Bapak Yohanes Suhardjo, SE, Msi, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
3. Bapak Teguh Ariefiantoro, SE, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
4. Bapak Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM selaku dosen pembimbing atas waktu,
perhatian, saran, dan segala bimbingannya selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak Edy Mulyantomo, SE, MM selaku dosen wali atas bimbingan yang
telah diberikan.
6. Segenap dosen dan staf Fakultas Ekonomi untuk ilmu bermanfaat yang telah
diajarkan.
7. Bapak, Ibu, Adik, Nenek, Tante serta seluruh keluarga besarku yang telah
memberi dukungan, perhatian, dan doa sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
8. Yesa, Lina, Lenny, Dewi, Anisa, Ma’arif, Rikza, Dicky, Hendro, Yufelin,
Fajar, Sulis atas saran, dukungan, dan doa yang telah diberikan selama
penulisan skripsi serta kebersamaannya selama kuliah.
xi
9. Yasmin yang selalu mendoakan, menyayangi dan memberikan dukungan
sebesar-besarya. Terimakasih.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan pada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka, penuls
mohon maaf apabila ada kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, Februari 2019
Penulis,
Angga Aji Nursahid
NIM. B.111.15.0035
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN REVISI SKRIPSI ...................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN MAHASISWA ................................. v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................................ vi
ABSTRACT ................................................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..xvii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
xiii
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 10
2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran .................................................... 10
2.1.2 Analisis SWOT ............................................................................ 20
2.1.3 Matriks SWOT ............................................................................ 24
2.1.4 Manfaat Analisis SWOT ............................................................. 27
2.2 Telaah Penelitian Sebelum ....................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 31
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 31
3.2 Setting Penelitian ..................................................................................... 32
3.3 Pemilihan Informan .................................................................................. 32
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 34
3.4.1 Wawancara mendalam ( in depth interview ) ............................... 34
3.4.2 Observasi ...................................................................................... 35
3.4.3 Arsip / Data Sekunder .................................................................. 36
3.4.4 Alat-alat Penunjang ...................................................................... 36
3.5 Kredibilitas Data Penelitian ...................................................................... 37
xiv
3.5.1 Triangulation ............................................................................... 37
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 40
4.1 Deskripsi Data .......................................................................................... 40
4.1.1 Gambaran Umum Break Cafe Semarang ........................................ 40
4.1.2 Lokasi Break Cafe Semarang .......................................................... 41
4.1.3 Struktur Organisasi ......................................................................... 42
4.1.4 Karyawan dan Pengunjung Break Cafe Semarang ......................... 43
4.2 Profil Informan ......................................................................................... 44
4.3 Hasil Temuan ........................................................................................... 50
4.3.1 Hasil Wawancara ............................................................................ 50
4.3.1.1 Kekuatan (Strenght) Break Cafe Semarang .............................. 50
4.3.1.2 Kelemahan (Weakness) Break Cafe Semarang ......................... 53
4.3.1.3 Peluang (Opportunities) Break Cafe Semarang ........................ 55
4.3.1.4 Ancaman (Threat) Break Cafe Semarang ................................. 57
4.3.2 Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang Berdasarkan Analisis
Matriks SWOT ......................................................................................... 60
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 62
4.4.1 Analisis Kekuatan (Strenght) .......................................................... 62
4.4.2 Analisis Kelemahan (Weakness) ..................................................... 64
4.4.3 Analisa Peluang (Opportunity) ....................................................... 66
xv
4.4.4 Analisa Ancaman (Threat) .............................................................. 67
4.5 Strategi Pemasaran yang Dapat Diterapkan oleh
Break Cafe Semarang ..................................................................................... 69
BAB V SARAN DAN SIMPULAN .......................................................................... 74
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 74
5.2 Saran ......................................................................................................... 75
5.3 Agenda Penelitian Selanjutnya ................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pendapatan Omset Bulan Januari-Desember Tahun 2017 (BREAK
CAFE SEMARANG). ........................................................................ 5
Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT ...................................................................... 27
Tabel 3.1 Data Informan ..................................................................................... 34
Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola Persoalan
Strenght............................................................................................... 50
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola Persoalan
Weakness ............................................................................................ 53
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola Persoalan
Opportunity......................................................................................... 56
Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola Persoalan
Threat ................................................................................................. 58
Tabel 4.5 Matriks SWOT Break Cafe Semarang ................................................ 61
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Pemilik Break Cafe Semarang ............................................................ 45
Gambar 4.2 Manajer Break Café ............................................................................ 46
Gambar 4.3 Pelayan Cafe Break Semarang ............................................................ 47
Gambar 4.4 Koki Break Café .................................................................................. 48
Gambar 4.5 Pengunjung Kafe 1 .............................................................................. 49
Gambar 4.6 Pengunjung Kafe 2 .............................................................................. 49
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 2 HASIL WAWANCARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk menjalankan sebuah kegiatan
bisnis untuk mendapatkan royalty maupun keuntungan dengan cara strategi yang
telah ditetapkan. Kesempatan usaha yang terbuka lebar ini tidak boleh dilewatkan
oleh mereka yang memiliki jiwa berwirausaha. Seorang pengusaha baik
pengusaha muda ataupun pengusaha yang sudah lama berkecimpung dalam dunia
bisnis ketika ia akan memanfaatkan peluang usaha yang ada pada waktu tertentu
seorang pengusaha itu harus memiliki sikap dan mental yang percaya diri. Perlu
pemikiran yang matang bagi seorang mengusaha agar usahanya dapat berjalan
dengan tetap sasaran. Dalam menilai sebuah peluang usaha, apakah cocok dengan
keadaan kita atau tidak, tentu kita harus memperhatikan faktor internal dan juga
eksternal.
Faktor internal ini bersumber dari individu itu sendiri misalnya bakat dan
minat yang dimiliki oleh seseorang. Ketika memanfaatkan peluang usaha maka
harus memperhatikan faktor internal yang dimiliki. Apakah pelaku usaha
memiliki bakat dan minat untuk menjalankan kegiatan usaha yang telah dipilih.
Disisi lain, faktor eksternal ini datang dari luar diri misalnya lingkungan sekitar.
Ketika akan memanfaatkan peluang usaha maka pelaku usaha harus memiliki
daya analisa yang tinggi dalam memanfaatkan peluang usaha. Seorang pengusaha
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk menjalankan sebuah kegiatan
bisnis untuk mendapatkan royalty maupun keuntungan dengan cara strategi yang
telah ditetapkan. Kesempatan usaha yang terbuka lebar ini tidak boleh dilewatkan
oleh mereka yang memiliki jiwa berwirausaha. Seorang pengusaha baik
pengusaha muda ataupun pengusaha yang sudah lama berkecimpung dalam dunia
bisnis ketika ia akan memanfaatkan peluang usaha yang ada pada waktu tertentu
seorang pengusaha itu harus memiliki sikap dan mental yang percaya diri. Perlu
pemikiran yang matang bagi seorang mengusaha agar usahanya dapat berjalan
dengan tetap sasaran. Dalam menilai sebuah peluang usaha, apakah cocok dengan
keadaan kita atau tidak, tentu kita harus memperhatikan faktor internal dan juga
eksternal.
Faktor internal ini bersumber dari individu itu sendiri misalnya bakat dan
minat yang dimiliki oleh seseorang. Ketika memanfaatkan peluang usaha maka
harus memperhatikan faktor internal yang dimiliki. Apakah pelaku usaha
memiliki bakat dan minat untuk menjalankan kegiatan usaha yang telah dipilih.
Disisi lain, faktor eksternal ini datang dari luar diri misalnya lingkungan sekitar.
Ketika akan memanfaatkan peluang usaha maka pelaku usaha harus memiliki
daya analisa yang tinggi dalam memanfaatkan peluang usaha. Seorang pengusaha
2
yang cerdas adalah ia mampu melakukan inovasi dan kreativitas untuk kegiatan
usahanya.
Jika kita melihat peluang bisnis yang ada pada tahun-tahun ini memang masih
dapat dikatakan peluang usaha yang masih sangat terbuka lebar. Mungkin ada
sebagian dari pelaku usaha yang ingin memanfaatkan peluang ini. Pada dasarnya
kegiatan usaha yang menguntungkan adalah berdasarkan atas peluang yang besar,
artinya jika usaha tidak mempunyai peluang yang besar, dengan sendirinya usaha
atau bisnis tersebut akan menjadi sia-sia. Hal tersebut terjadi karena potensi pasar
nya tidak terlalu besar. Seorang pengusaha yang akan menjalankan kegiatan usaha
maka ia harus pandai dalam menganalisa peluang pasar. Peluang pasar merupakan
suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara
menguntungkan. Membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial yang
wajib hukumnya bagi seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya
dilakukan untuk bagi seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun
sebagai pondasi saat kita bergelut di dunia bisnis. Sebelum memulai kegiatan
usaha yang akan dijalankan ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan contohnya:
Jenis usaha, Jenis produk, Target konsumen, Lingkungan, Legalitas, Beresiko
kecil, Modal.
Dari dorongan faktor tersebut,salah satu peluang usaha yang berkembang
sangat pesat disemarang yaitu bisnis kuliner. Salah satu jenis restoran yang
berkembang adalah jenis Coffee shop atau warung kopi. Perubahan gaya hidup
masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, yang cenderung konsumtif dan
menyenangi produk instan mengakibatkan bertambahnya jumlah pengusaha yang
3
menciptakan produk instan atau praktis guna memenuhi keinginan konsumen.
Meningkatnya konsumsi kopi dan perubahan gaya hidup masyarakat
menyebabkan mulai berkembangnya industri Coffee shop di Indonesia.
Perkembangan warung kopi modern ini dapat terlihat di pusat-pusat perkotaan
karena penduduk perkotaan memiliki sikap konsumtif yang lebih tinggi
dibandingkan dengan penduduk pedesaan (Ivan Stenley, 2009).
Pada saat ini bisnis café coffee sudah banyak ditemui diberbagai daerah, oleh
karena itu dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat dan kondisi
sosisal yang terus berubah, menuntut setiap pemilik usaha café coffee selalu
tanggap dan menyesuaikan diri dalam menghadapi persaingan. Mereka saling
bersaing untuk menjadi yang terbaik, mereka berusaha memberikan pelayanan
yang terbaik agar selalu mendapatkan kepercayaan konsumen dan selalu
menghasilkan produk yang sesuai selera dan kebutuhan konsumen serta dengan
kualitas yang terbaik.
Dewasa ini usaha yang bergerak dalam bentuk café khususnya yang
menyediakan Coffee berkembang sangat marak di kota Semarang. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah coffee shop yang terus bertambah, baik dalam skala kecil
(depot), maupun skala besar (cafe). Bahkan sering kali dijumpai dalam satu lokasi
yang berdekatan, terdapat dua atau lebih café dengan skala usaha yang sama
besar, dengan daftar menu yang kurang lebih sama, misalnya Anak Panah Kopi
Antarakata, Above dan Break Cafe dalam wilayah sekitar kecamatan Banyumanik
Akibatnya terjadi persaingan usaha antar café yang ketat, karena masyarakat
4
sebagai konsumen mempunyai pilihan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan
akan penyediaan dan pelayanan coffee.
Dengan adanya situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat antar cafe,
pemilik/ pengelola usaha tidak saja harus mampu menjual produk dan jasanya,
tetapi juga harus mempunyai kemampuan untuk memasarkan usahanya, sehingga
jumlah konsumen tidak menurun tetapi semakin meningkat. Pemilik/pengelola
café harus dapat memahami selera dan perilaku masyarakat yang menjadi
konsumen, selain itu mengetahui situasi dan kondisi internal perusahaannya,
sehingga dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk tetap
mempertahankan tingkat permintaan konsumen pada tingkat yang dapat
memaksimalkan keuntungan.
Break Cafe merupakan kedai kopi yang didirikan oleh Ibu Siti Halimah
sebagai pemilik sekaligus pengelola. Berdasarkan wawancara kepada pemilik dan
pengamatan, usaha ini didirikan pada tanggal 30 juni 2016 di JL.Klenteng sari III
No.5 Pedalangan Banyumanik Semarang. Kedai Kopi ini buka setiap hari senin
sampai dengan hari sabtu, mulai dari pukul 11.00 WIB dan tutup pada pukul
23.00 WIB. Setiap minggunya, intensitas konsumen yang berkunjung ke Break
Cafe ramai. Pengunjung sebagian besar merupakan remaja dan mahasiswa. Selain
remaja dan mahasiswa ada pula pekerja dan orang dewasa yang sudah mempunyai
keluarga. Break Cafe sendiri juga mempunyai tantangan dibisnsi ini. Kendala
yang pertama banyakanya pesaing di wilayah usaha seperti Antara Kata, Anak
Panah, Jendela Coffee, Syndicate Coffee Shop dan lainnya. Kendala yang kedua
letak wilayah yang kurang strategis. Dan kendala yang ketiga loyalitas
5
pelanggan,untuk mengatasi kendala tersebut dibutuhkan strategi pemasaran yang
sesuai guna mempertahankan bisnis yang ada.
Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian Strategi Pemasaran adalah logika
pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan memperoleh
keuntungan dari hubungannya dengan konsumen Kotler dan Amstrong (2008:45).
Sedangkan menurut Wibiono dalam Le, Oroh dan Moniharapon (2015:651).
Mendefinisikan bahwa strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang
mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan
dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Dengan kata lain strategi pemasaran
adalah strategi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan dalam bisnis
dengan memperhatikan hubungan usaha dengan konsumenya. Jadi semua pelaku
usaha harus mempunyai strategi pemasaran yang baik guna bertahan dalam
sebuah bisnis. Penulis mengambil strategi pemasaran pada Coffee shop sebagai
data karena ingin mengetahui cara -cara pemilik Break Cafe untuk tetap bersaing
dan bertahan di bisnins kuliner. Selain itu strategi pemasaran dapat digunakan
untuk menganalisa kelebihan kekurangan peluang dan solusi dari setiap masalah
pemasaran. Break Cafe memiliki tingkat penjualan naik-turun disetiap
bulanya,terlihat jelas dalam grafik yang ditampilkan mulai dari bulan Januari
2017 sampai dengan Desember 2017. Penurunan yang dialami Coffe Break
dibulan Februari dan Juni cukup tidak signifikan pendapatan omset yang
diperoleh cukup rendah.
6
Pendapatan Omset Bulan Januari-Desember Tahun 2017
(BREAK CAFE SEMARANG)
BULAN OMSET PERSENTASE
%
MARGIN
JANUARI Rp 23.722.000,00 12% -
FEBRUARI Rp 20.525.000,00 14% Naik 2%
MARET Rp 24.558.000,00 11% Turun 3%
APRIL Rp 23.139.000,00 12% Naik 1%
MEI Rp 21.765.000,00 13% Naik 1%
JUNI Rp 21.761.000,00 13% -
JULI Rp 23.296.000,00 12% Turun 1%
AGUSTUS Rp 24.705.000,00 11% Turun 1%
SEPTEMBER Rp 23.481.000,00 12% Naik 1%
OKTOBER Rp 23.315.000,00 12% -
NOVEMBER Rp 24.256.000,00 12% -
DESEMBER Rp 25.084.000,00 11% Turun 1%
TOTAL Rp.279.607.000,00 100%
RATA-RATA Rp.23.300.583,000 12%
Sumber: BREAK CAFE SEMARANG
Dari data diatas dapat dilihat bahwa omset tertinggi dari Break Cafe Semarang,
terdapat pada bulan Desember dengan jumlah sebesar Rp.25.084.000,00.
Sedangkan untuk omset terendah terdapat dibulan Februari sebesar
Rp0.00
Rp5,000,000.00
Rp10,000,000.00
Rp15,000,000.00
Rp20,000,000.00
Rp25,000,000.00
Rp30,000,000.00
OMSET
OMSET
7
Rp.20.525.000,00. Total omset pada tahun 2017 sebesar Rp.279.607.000,00. Dan
untuk rata-rata perbulan pada 2017 yaitu Rp.23.300.583,000. Omset pada Break
Cafe cenderung Fluktuatif berkisar antara 11%-14% untuk kenaikan maupun
penurunan perbulanya, atau dengan kata lain omset akan mengalami kenaikan
atauapun penurunan sebanyak 1%-3%. Jadi dapat dikatakn peluang usaha Coffe
Shop memiliki omset yang stabil dan rendah resiko. Dalam situasi persaingan
bisnis antar wirausaha dibidang kuliner, tidak dipungkiri lagi persaingan semakin
ketat seperti yang terjadi saat ini terlebih lagi dalam usaha bidang kuliner
dibuktikan dengan menjamunya cafe dan tempat makan yang ada di Semarang
khususnya didaerah Tembalang tentunya pihak-pihak yang bersaing akan selalu
berusaha untuk dapat menjadi yang lebih unggul dengan selalu memberikan
pelayanan terbaik dan fasilitias yang memadai bagi pengunjung.
Strategi Pemasaran yang sangat dituju pemilik kafe adalah kalangan
mahasiswa dan mahasiswi yang berdomisili atau yang berada didaerah
Tembalang, Semarang. Berdasarkan grafik yang tersedia diatas menunjukan
bahwa Break Cafe mengalami fluktuatif kondisi yang naik-turun disetiap bulanya
pada tahun 2017. Kondisi Pendapatan omset Break Cafe di bulan Februari dan
Juli mengalami penuruan yang cukup rendah dikarenakan di bulan tersebut
sebagian mahasiswa dan mahasiswi banyak yang sedang menikmati liburan
panjang atau liburan semesteran disetiap 6 bulan sekali di masa perkuliahan.
Maka dari itu tidak heran jika di bulan-bulan tersebut Break Cafe selalu
mengalami penurunan pendapatan omset disetiap bulanya.
8
Dari grafik diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa disetiap bulan rata-rata
semua kafe yang berada di Tembalang, Semarang pasti mengalami fase penurunan
pendapatan omset perbulannya. Berdasarkan alasan terebut diatas maka penulis
mengadakan penilitian dengan judul “Strategi Pemasaran Break Cafe
Semarang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, maka dalam
penilitian perumusan masalahnya adalah : “Bagaimanakah Strategi Pemasaran
yang diterapkan pada Break Cafe Semarang ?”
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan dari penilitian yang dilakukan adalah untuk menganalisa Strategi
pemasaran yang diterapkan pada Break Cafe Semarang.
2. Tujuan Khusus
1. Menerapkan ilmu manajemen yang didapatkan dari perkuliahan selama
melakukan penelitian.
b. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dibuat untuk memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.
Adapun manfaat tersebut adalah :
9
1. Manfaat teoritis
Dari hasil penilitan ini diharapakan dapat memberikan masukan bagi ilmu
pengetahuan agar mengetahui mengenai strategi pemasaran apa saja yang
digunakan guna mempertahankan bisnis dimasyarakat.
2. Manfaat praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta dampak
positif terhadap Break Cafe untuk meningkatkan Strategi Pemasaran yang
digunakan. Selain itu,juga memberikan support kepada pengelola Break Cafe
untuk lebih memperbaiki kualitas kepada pelanggan atau publik.
2
yang cerdas adalah ia mampu melakukan inovasi dan kreativitas untuk kegiatan
usahanya.
Jika kita melihat peluang bisnis yang ada pada tahun-tahun ini memang masih
dapat dikatakan peluang usaha yang masih sangat terbuka lebar. Mungkin ada
sebagian dari pelaku usaha yang ingin memanfaatkan peluang ini. Pada dasarnya
kegiatan usaha yang menguntungkan adalah berdasarkan atas peluang yang besar,
artinya jika usaha tidak mempunyai peluang yang besar, dengan sendirinya usaha
atau bisnis tersebut akan menjadi sia-sia. Hal tersebut terjadi karena potensi pasar
nya tidak terlalu besar. Seorang pengusaha yang akan menjalankan kegiatan usaha
maka ia harus pandai dalam menganalisa peluang pasar. Peluang pasar merupakan
suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara
menguntungkan. Membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial yang
wajib hukumnya bagi seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya
dilakukan untuk bagi seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun
sebagai pondasi saat kita bergelut di dunia bisnis. Sebelum memulai kegiatan
usaha yang akan dijalankan ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan contohnya:
Jenis usaha, Jenis produk, Target konsumen, Lingkungan, Legalitas, Beresiko
kecil, Modal.
Dari dorongan faktor tersebut,salah satu peluang usaha yang berkembang
sangat pesat disemarang yaitu bisnis kuliner. Salah satu jenis restoran yang
berkembang adalah jenis Coffee shop atau warung kopi. Perubahan gaya hidup
masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, yang cenderung konsumtif dan
menyenangi produk instan mengakibatkan bertambahnya jumlah pengusaha yang
3
menciptakan produk instan atau praktis guna memenuhi keinginan konsumen.
Meningkatnya konsumsi kopi dan perubahan gaya hidup masyarakat
menyebabkan mulai berkembangnya industri Coffee shop di Indonesia.
Perkembangan warung kopi modern ini dapat terlihat di pusat-pusat perkotaan
karena penduduk perkotaan memiliki sikap konsumtif yang lebih tinggi
dibandingkan dengan penduduk pedesaan (Ivan Stenley, 2009).
Pada saat ini bisnis café coffee sudah banyak ditemui diberbagai daerah, oleh
karena itu dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat dan kondisi
sosisal yang terus berubah, menuntut setiap pemilik usaha café coffee selalu
tanggap dan menyesuaikan diri dalam menghadapi persaingan. Mereka saling
bersaing untuk menjadi yang terbaik, mereka berusaha memberikan pelayanan
yang terbaik agar selalu mendapatkan kepercayaan konsumen dan selalu
menghasilkan produk yang sesuai selera dan kebutuhan konsumen serta dengan
kualitas yang terbaik.
Dewasa ini usaha yang bergerak dalam bentuk café khususnya yang
menyediakan Coffee berkembang sangat marak di kota Semarang. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah coffee shop yang terus bertambah, baik dalam skala kecil
(depot), maupun skala besar (cafe). Bahkan sering kali dijumpai dalam satu lokasi
yang berdekatan, terdapat dua atau lebih café dengan skala usaha yang sama
besar, dengan daftar menu yang kurang lebih sama, misalnya Anak Panah Kopi
Antarakata, Above dan Break Cafe dalam wilayah sekitar kecamatan Banyumanik
Akibatnya terjadi persaingan usaha antar café yang ketat, karena masyarakat
4
sebagai konsumen mempunyai pilihan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan
akan penyediaan dan pelayanan coffee.
Dengan adanya situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat antar cafe,
pemilik/ pengelola usaha tidak saja harus mampu menjual produk dan jasanya,
tetapi juga harus mempunyai kemampuan untuk memasarkan usahanya, sehingga
jumlah konsumen tidak menurun tetapi semakin meningkat. Pemilik/pengelola
café harus dapat memahami selera dan perilaku masyarakat yang menjadi
konsumen, selain itu mengetahui situasi dan kondisi internal perusahaannya,
sehingga dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk tetap
mempertahankan tingkat permintaan konsumen pada tingkat yang dapat
memaksimalkan keuntungan.
Break Cafe merupakan kedai kopi yang didirikan oleh Ibu Siti Halimah
sebagai pemilik sekaligus pengelola. Berdasarkan wawancara kepada pemilik dan
pengamatan, usaha ini didirikan pada tanggal 30 juni 2016 di JL.Klenteng sari III
No.5 Pedalangan Banyumanik Semarang. Kedai Kopi ini buka setiap hari senin
sampai dengan hari sabtu, mulai dari pukul 11.00 WIB dan tutup pada pukul
23.00 WIB. Setiap minggunya, intensitas konsumen yang berkunjung ke Break
Cafe ramai. Pengunjung sebagian besar merupakan remaja dan mahasiswa. Selain
remaja dan mahasiswa ada pula pekerja dan orang dewasa yang sudah mempunyai
keluarga. Break Cafe sendiri juga mempunyai tantangan dibisnsi ini. Kendala
yang pertama banyakanya pesaing di wilayah usaha seperti Antara Kata, Anak
Panah, Jendela Coffee, Syndicate Coffee Shop dan lainnya. Kendala yang kedua
letak wilayah yang kurang strategis. Dan kendala yang ketiga loyalitas
5
pelanggan,untuk mengatasi kendala tersebut dibutuhkan strategi pemasaran yang
sesuai guna mempertahankan bisnis yang ada.
Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian Strategi Pemasaran adalah logika
pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan memperoleh
keuntungan dari hubungannya dengan konsumen Kotler dan Amstrong (2008:45).
Sedangkan menurut Wibiono dalam Le, Oroh dan Moniharapon (2015:651).
Mendefinisikan bahwa strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang
mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan
dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Dengan kata lain strategi pemasaran
adalah strategi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan dalam bisnis
dengan memperhatikan hubungan usaha dengan konsumenya. Jadi semua pelaku
usaha harus mempunyai strategi pemasaran yang baik guna bertahan dalam
sebuah bisnis. Penulis mengambil strategi pemasaran pada Coffee shop sebagai
data karena ingin mengetahui cara -cara pemilik Break Cafe untuk tetap bersaing
dan bertahan di bisnins kuliner. Selain itu strategi pemasaran dapat digunakan
untuk menganalisa kelebihan kekurangan peluang dan solusi dari setiap masalah
pemasaran. Break Cafe memiliki tingkat penjualan naik-turun disetiap
bulanya,terlihat jelas dalam grafik yang ditampilkan mulai dari bulan Januari
2017 sampai dengan Desember 2017. Penurunan yang dialami Coffe Break
dibulan Februari dan Juni cukup tidak signifikan pendapatan omset yang
diperoleh cukup rendah.
6
Pendapatan Omset Bulan Januari-Desember Tahun 2017
(BREAK CAFE SEMARANG)
BULAN OMSET PERSENTASE
%
MARGIN
JANUARI Rp 23.722.000,00 12% -
FEBRUARI Rp 20.525.000,00 14% Naik 2%
MARET Rp 24.558.000,00 11% Turun 3%
APRIL Rp 23.139.000,00 12% Naik 1%
MEI Rp 21.765.000,00 13% Naik 1%
JUNI Rp 21.761.000,00 13% -
JULI Rp 23.296.000,00 12% Turun 1%
AGUSTUS Rp 24.705.000,00 11% Turun 1%
SEPTEMBER Rp 23.481.000,00 12% Naik 1%
OKTOBER Rp 23.315.000,00 12% -
NOVEMBER Rp 24.256.000,00 12% -
DESEMBER Rp 25.084.000,00 11% Turun 1%
TOTAL Rp.279.607.000,00 100%
RATA-RATA Rp.23.300.583,000 12%
Sumber: BREAK CAFE SEMARANG
Dari data diatas dapat dilihat bahwa omset tertinggi dari Break Cafe Semarang,
terdapat pada bulan Desember dengan jumlah sebesar Rp.25.084.000,00.
Sedangkan untuk omset terendah terdapat dibulan Februari sebesar
Rp0.00
Rp5,000,000.00
Rp10,000,000.00
Rp15,000,000.00
Rp20,000,000.00
Rp25,000,000.00
Rp30,000,000.00
OMSET
OMSET
7
Rp.20.525.000,00. Total omset pada tahun 2017 sebesar Rp.279.607.000,00. Dan
untuk rata-rata perbulan pada 2017 yaitu Rp.23.300.583,000. Omset pada Break
Cafe cenderung Fluktuatif berkisar antara 11%-14% untuk kenaikan maupun
penurunan perbulanya, atau dengan kata lain omset akan mengalami kenaikan
atauapun penurunan sebanyak 1%-3%. Jadi dapat dikatakn peluang usaha Coffe
Shop memiliki omset yang stabil dan rendah resiko. Dalam situasi persaingan
bisnis antar wirausaha dibidang kuliner, tidak dipungkiri lagi persaingan semakin
ketat seperti yang terjadi saat ini terlebih lagi dalam usaha bidang kuliner
dibuktikan dengan menjamunya cafe dan tempat makan yang ada di Semarang
khususnya didaerah Tembalang tentunya pihak-pihak yang bersaing akan selalu
berusaha untuk dapat menjadi yang lebih unggul dengan selalu memberikan
pelayanan terbaik dan fasilitias yang memadai bagi pengunjung.
Strategi Pemasaran yang sangat dituju pemilik kafe adalah kalangan
mahasiswa dan mahasiswi yang berdomisili atau yang berada didaerah
Tembalang, Semarang. Berdasarkan grafik yang tersedia diatas menunjukan
bahwa Break Cafe mengalami fluktuatif kondisi yang naik-turun disetiap bulanya
pada tahun 2017. Kondisi Pendapatan omset Break Cafe di bulan Februari dan
Juli mengalami penuruan yang cukup rendah dikarenakan di bulan tersebut
sebagian mahasiswa dan mahasiswi banyak yang sedang menikmati liburan
panjang atau liburan semesteran disetiap 6 bulan sekali di masa perkuliahan.
Maka dari itu tidak heran jika di bulan-bulan tersebut Break Cafe selalu
mengalami penurunan pendapatan omset disetiap bulanya.
8
Dari grafik diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa disetiap bulan rata-rata
semua kafe yang berada di Tembalang, Semarang pasti mengalami fase penurunan
pendapatan omset perbulannya. Berdasarkan alasan terebut diatas maka penulis
mengadakan penilitian dengan judul “Strategi Pemasaran Break Cafe
Semarang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, maka dalam
penilitian perumusan masalahnya adalah : “Bagaimanakah Strategi Pemasaran
yang diterapkan pada Break Cafe Semarang ?”
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan dari penilitian yang dilakukan adalah untuk menganalisa Strategi
pemasaran yang diterapkan pada Break Cafe Semarang.
2. Tujuan Khusus
1. Menerapkan ilmu manajemen yang didapatkan dari perkuliahan selama
melakukan penelitian.
b. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dibuat untuk memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.
Adapun manfaat tersebut adalah :
9
1. Manfaat teoritis
Dari hasil penilitan ini diharapakan dapat memberikan masukan bagi ilmu
pengetahuan agar mengetahui mengenai strategi pemasaran apa saja yang
digunakan guna mempertahankan bisnis dimasyarakat.
2. Manfaat praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta dampak
positif terhadap Break Cafe untuk meningkatkan Strategi Pemasaran yang
digunakan. Selain itu,juga memberikan support kepada pengelola Break Cafe
untuk lebih memperbaiki kualitas kepada pelanggan atau publik.
10
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran
Tjiptono (2011:43), menyatakan bahwa Strategi pemasaran adalah rencana
yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan
atas analisa situasi dan tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk
pencapaian tujuan tersebut.
Menurut Kotler (2012:57) menyatakan bahwa perencanaan strategis yang
berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga
agar tujuan, keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar
yang terus berubah dengan tujuan membentuk dan menyempurnakan usaha dan
produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Dalam
pengertian strategi seringkali terkandung perencanaan merupakan proses yang
berlangsung secara terus-menerus dalam suatu perusahaan merupakan rencana
yang menyeluruh dimana perusahaan berharap mencapai sasaran yang telah
ditentukan, yang pada akhirnya untuk merealisasikan tujuan dari peusahaan yang
bersangkutann.
Menurut Hendry Hartono , Karyana Hutomo, Marshelia Mayangsari
(2012:889) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pemasaran
Terhadap Peningkatan Penjualan pada Perusahaan “ Dengan Menetepkan Alumni
dan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Sebagai Objek Penelitian.”strategi
11
pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang
memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-
masing tingkatan serta lokasinya.
Menurut Joseph P. Cannon, William D. Perreault, Jr.,dan E. Jerome
McCarthy (2008), strategi pemasaran (marketing strategy) adalah menentukan
pasar target dan bauran pemasaran yang terkait.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
strategi pemasaran adalah rencana menentukan pasar target dengan menganalisa
situasi peluang pasar yang terus berubah.
Strategi pemasaran mempunyai manfaat dan peranan yang sangat penting
dalam melakukan sebuah usaha. Secara garis besar ada 4 fungsi strategi
pemasaran, diantaranya:
1. Meningkatkan Motivasi untuk Melihat Masa Depan
Strategi pemasaran berupaya untuk memotivasi manajemen perusahaan
agar berpikir dan melihat masa depan dengan cara yang berbeda. Hal ini
sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan perusahaan di masa
mendatang. Penting bagi perusahaan untuk mengikuti ritme pasar, namun
terkadang perusahaan juga harus memiliki gebrakan dengan sesuatu yang
baru.
12
2. Koordinasi Pemasaran yang Lebih Efektif
Setiap perusahaan pasti memiliki strategi pemasarannya sendiri. Strategi
pemasaran ini berfungsi untuk mengatur arah jalannya perusahaan sehingga
membentuk tim koordinasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.
3. Merumuskan Tujuan Perusahaan
Para pelaku usaha tentunya ingin melihat dengan jelas apa tujuan
perusahaan mereka. Dengan adanya strategi pemasaran maka pelaku usaha
akan terbantu untuk membuat detail tujuan yang akan dicapai, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
4. Pengawasan Kegiatan Pemasaran
Dengan adanya strategi pemasaran maka perusahaan akan memiliki
standar prestasi kerja para anggotanya. Dengan begitu, pengawasan kegiatan
para anggota akan lebih mudah dipantau untuk mendapatkan mutu dan
kualitas kerja yang efektif Kurtz (2008).
Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan,
namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh.
Di perusahaan yang besar dan terdivesifikasi, strategi kombinasi biasanya
digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang
berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin
menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi,
likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah
sebagai berikut :
13
1. Strategi Intergasi ke depan, intergasi kebelakang, intergasi horizontal
kadang semuanya disebut sebagai intergasi vertikal. Strategi intergasi
vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para
distributor, pemasok atau pesaing.
2. Strategi intensif penetrasi pasar dan pengembangan produk kadang
disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-
usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang
ada hendak ditingkatkan.
3. Strategi Diversifikasi terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu
diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah
produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut
diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa yang tidak terkait
untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal.
Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi
konglomerat.
4. Strategi defensif disamping strategi intergative, intensif, dan
diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi
biaya, divestasi atau likuidasi. Rasionalisasi biaya, terjadi ketika suatu
organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dana
untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang
menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau
reorganisasi, rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan
sumber daya terbatas dan menghadapi tekana dari para pemegang
14
saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi
atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk
meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi
atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari
strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi
dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu
besar, atau tidak cocok dengan aktivitas linya dalam perusahaan.
Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara
bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan
pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang
secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik
berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah
besar.
5. Strategi umum menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat
membantu organisasi memperoleh keuggulan kompetitif, yaitu
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan
ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada
pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk
konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah
strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang
dianggap untuk diseluruh industri dan ditujukan kepada konsumen
yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus
15
berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi
keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen (David, 2004 ; 231).
Strategi pemasaran dapat disimpulkan serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi arah yang lebih baik kepada usaha pemasaran
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu
berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas
analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan
kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi
perusahaan dari lingkungannya. Dalam penetapan strategi pemasaran yang akan
dilakukan perusahaan harus terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar serta
menilai posisinya di pasar, dengan mengetahui keadaan dan situasi serta posisi
perusahaan maka dapat ditentukan kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan.
3. Distribusi
Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang
dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga melayani pasar
sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk mengirim dan
perniagaan produk secara fisik.
4. Promosi
Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan
dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada
perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
maupun publikasi.
16
5. Sarana Fisik
Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi kepuasan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain
lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna
dan barang-barang lainnya.
6. Orang
Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting
dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi
pembeli, elemen dari orang adalah pegawai perusahaan,
konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan
karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan
memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa
7. Proses
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki
arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan
faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan
senang merasakan sistem penyerahan jasa itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran,
maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
17
memiliki elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam
penjualan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Menurut
Kotler dam Amstrong (2012:62)
2.1.2 Segmentasi Pemasaran
Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan para pembeli berbeda dalam satu
atau beberapa hal. Misalnya berbeda dalam keinginan, lokasi, sikap
bembelian, dan praktek pembelian yg dilakukan. Tidak dapat dipunkiri
bahwa setiap individu adalah unik, setiap individu tetap memiliki kemauan,
kebutuhan, motivasi yang beraneka ragam atau unik. Selera konsumen
selau berubah begitupun dengan struktur harga yang ditetapkan.
Sementara pada saat yang sama terobosan baru di bidang teknologi
informasi bermunculan. Persaingan semakin tajam,tida hanya produk dari
dalam negeri saja tetapi juga produk dari luar negeri, bahkan yang lebih
rumit lagi adalah semakin banyaknya konsumen yang membeli barang.
Jelaslah bahwa strategi menjadi faktor utama untuk mengantisipasi
dalam menghadapi perilaku konsumen yang beraneka ragam. Strategi
pemasaran harus sesuai dengan dinamika pasar, dengan visi dan realitas
yang tengah berlangsung Di samping itu, strategi harus mudah dipahami,
sehingga memacu para personil untuk melakukannya. Untuk memahami
perilaku konsumen, terlebih dahulu pemasaran harus dapat membuat
strategi pemasaran pasar.
18
Segmentasi berarti memilah-milah konsumen ke dalam kelompok-
kelompok mempunyai kesamaan kebutuhan. Segmentasi pasar merupakan
strategi yang sangat penting dalam pengembangan program pemasaran
pemasaran. Dengan adanya segmentasi pasar diharapkan usaha pemasaran
yang dilakukan dapat.
Strategi yang sangat penting dalam mengembangkan program
pemasaran. Dengan adanya segmentasi pasar diharapkan usaha pemasaran
yang dilakukan dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan
efesien. Segmentasi pasar dikembankan memilih salah satu pasar sasaran
yang bisa diidentifikasikan dari berbagai sudut pandang seperti, demografi,
perilaku dan psikografi.
Strategi segmentasi yang tepat, dapat mengurangi tekanan persaingan
ketika persaingan tidak dapat memenuhi produk yang sesuai dengan
kebutuhan keinginan segmen yang khusus. Pesaing yang hanya memiliki
satu produk untuk memenuhi kebutuhan umum akan kalah dengan
perusahaan yang memiliki banyak produk dan dapat memenuhi kebutuhan
segmen khusus.
Pada hakikatnya perusahaan tidak dapat melayani seluruh pelanggan,
apalagi terdapat pesaing yang memiliki posisi lebih baik si pasar tertentu.
Oleh karena itu, perusahaan biasanya memilih bagian pasar yang paling
efektif untuk dimasuki. Ada perusahaan yang mempunyai pola pikir
melalui 3 tahap, yaitu :
19
1. Pemasaran massal
Pada tahap ini perusahan memproduksi, mendistribusikan, dan
mempromosikan secara besar-besaran. Akan tetapi hanya satu jenis
produk untuk seluruh pembeli.
2. Pemasaran Aneka produksi
Pada tahap ini perusahaan memproduksi dua atau lebih jenis produk
yang masing-masing berlainan dalam mode, ukuran, dan kualitas dari
produk tersebut.
3. Pemasaran sasaran
Pada tahap ini pasar mulai dipisahkan secara jelas ke dalam
banyak segmen pasar, kemmudian memilih satu atau lebih
segmen, memproduksi dan mengembangkannya dengan bauran
pemasaran yang dirancang secara khusus untuk masing-masing
segmen.
20
Gambar 1 Model STP
S
(Market
Segmentation)
T
(Martket
Tergeting)
P
(Product
Positioning)
1. Mengidentifikasi
variabel
segmentasi dan
segmen pasar
2. Mengembangkan
bentuk segmen
yang
menguntungkan
1. mengevaluasi
daya tarik masing-
masing segmen
2. memilih segmen
segmen sasaran
1. Mengidentifikasi
dan mengelompokan
untuk masing masing
segmen pasar
2. Memilih
mengembangkan dan
mengkomunikasikan
konsep positioning
yang dipilih.
20
2.1.2 Analisis SWOT
Menurut Wardoyo (2011:1) Analisis SWOT adalah proses pengambilan
keputusan strategis dan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, sebagai strategic
planner dalam melakukan analisis perlu memperhatikan berbagai aspek yang
terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian (tahun dan halaman)
merupakan salah satu instrument analisi yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk
kata- kata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang)
dan htreats (ancaman).
Sedangkan menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT
adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya
dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan
eksternal (peluang dan ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut
berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau
memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang inginkan. Jadi secara singkat
menurut ketiga teori diatas analisis SWOT digunakan untuk menentukan
keputusan secara sistematik sehingga didapat strategi yang sesuai dan terbaik bagi
perusahaan.
21
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memkasimalkan kekutan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threat).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, dan strategis, serta kebijakan dari perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, keleahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk
analisis situasi adalah analisis SWOT. Sedangngkan menurut sondang p sinagian
ada pembagian faktor-faktor strategis dalam analisis SWOT yaitu :
1. Faktor berupa kekuatan
Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh
suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah
antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang
berakibat pada pemilikan keunggulan komporatif oleh unit usaha
dipasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki
sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang
membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan
kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh
satuan usaha yang bersangkuan.
22
2. Faktor kelemahan
Yang dimaksud dengan kelemahan adalah keterbatasan atau
kekurangan dalam hal sumber,keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi
yang memuaskan.
3. Faktor peluang
Definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.
4. Faktor ancaman
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan
bisnis jika tidak dibatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan
bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun
dimasa depan.
Dengan menggunakan cara penilitian dengan metode analisis SWOT ini
ingin menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi
faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam
analisis SWOT. Cara membuat analisis SWOT penilitian menunjukkan bahwa
kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.
Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT
adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta
lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi didunia bisnis.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunies)
23
dan Ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghs) dan kelemahan
(weaknesses).
Diagram 2.1 Analisis SWOT
3.Mendukung strategi 1.Mendukung Strategi
Turn around agresif
4.Mendukung strategi 2.Mendukung strategi
Devensif Diversifikasi
Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth oriented strategy).
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan
ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah yang menggunakan kekuatan untuk
Berbagai Peluang
Berbagai ancaman
Kelemahan
internal
Kekuatan
internal
24
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat
besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini
mirip dengan Question mark pada BCG matrik. Focus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat sehingga dapat merebut peluang pasar
yang baik. Misalnya, Aple menggunakan strategi peninjauan
kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan
produk-produk baru dalam industry microcomputer.
Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan,perusahaan tersebut menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal.
2.1.4 Matriks SWOT
Maenurut Rangkuti (1997), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Melalui analisis
ini, perusahaan diharapkan dapat menyusun berbagai alternatif strategi
berdasarkan kombinasi antara faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Matriks SWOT adalah alat yang penting bagi seorang manajer dalam
mengembangkan empat ide strategi, yaitu SO (Strenghts-Opportunities), WO
(Weaknesses-Threats), ST (Strenghts-Threats), dan WT (Weaknesses-Threats).
25
SWOT adalah alat untuk mengidentifikasi ancaman, peluang, kelemahan,
dan kekuatan dalam lingkungan suatu organisasi. Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan juga meminimalkan kelemahan
dan ancaman yang ada. Analisis SWOT dilaksanakan dengan memfokuskan pada
dua hal, yaitu:
a) Fokus mendasar pertama adalah peluang yakni situasi penting yang
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan, serta ancaman yaitu situasi
penting yang tidak menguntungkan dalam perusahaan.
b) Fokus mendasar kedua adalah identifikasi terhadap kekuatan internal yaitu
sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan atau dingin
dilayani perusahaan, serta kelemahan internal yaitu keterbatasan atau
kekurangan dalam sumberdaya.
Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang penting membantu manajer
dalam mengembangkan empat tipe strategis, yaitu:
a) Strategis S-O (kekuatan-peluang, strengths-opportunities), strategi ini
menggunakan kekuatan internal untuk mengambil peluang-peluang yang
ada diluar perusahaan.
b) Strategis W-O (kelemahan-peluang, weakness-opportunities), strategis ini
bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
26
c) Strategis S-T (kekuatan-ancaman, strengths-threats), melalui strategi ini
perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan yang
dimilikinya.
d) Strategis W-T (kelemahan-ancaman, weakness-threats), strategi ini
merupakan teknik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan
internal serta menghindari ancaman.
Analisis SWOT menghasilkan empat kombinasi strategis yaitu: strategis
Strengths Oppurtunities (SO) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang, strategi Strengths Threaths (ST) adalah strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, strategi Weaknesses
Oppurtunities (WO) adalah strategis yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang dan strategi Weaknesses Threaths (WT) adalah strategi
yang meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman yang dimilikinya dan
memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan (S) yang dimilikinya dan
memanfaatkan berbagai peluang (O) yang ada.
Strategis ST adalah strategis yang digunakan dengan seoptimal mungkin
memaksimalkan kekuatan kekuatan (S) yang ada untuk mengurangi berbagai
ancaman (T) yang mungkin terjadi. Strategis W-T adalah srategi yang digunakan
untuk mengurangi kelemahan (W) dalam rangka meminimalisasi atau
menghindari ancaman. Strategis W-O adalah strategis yang digunakan untuk
meminimalkan masalah internal, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih
baik.
27
Tabel 2.2 Matriks Analisis SWOT
Matriks Analisis
SWOT
STRENGTH (S)
Daftar semua kekuatan
yang dimiliki
WEAKNESS (W)
Daftar semua kelemahan
yang dimiliki
OPORTUNITTIES (O)
Gunakan semua
kekuatan yang dimiliki
untuk memanfaatkan
semua peluang yang ada
STRATEGI (S-O)
Gunakan semua
kekuatan yang dimiliki
untuk memanfaatkan
semua peluang yang ada
STRATEGI (W-O)
Atasi semua kelemahan
dengan memanfaatkan
semua peluang yang ada
THREATHS (T)
Daftar semua ancaman
yang dapat diidentifiksi
STRATEGI (S-T)
Gunakan semua
kekuatan untuk
menghindar dari semua
ancaman
STRATEGI (W-T)
Tekan semua kelemahan
dan semua ancaman
Sumber : Rangkuti (1997)
2.1.3 Manfaat Analisis SWOT
Tujuan akhir dari analisis SWOT adalah menghasilkan berbagai alternatif
strategi yang lebih bersifat fungsional, sehingga strategi tersebut akan lebih
mudah diaplikasikan dan diimplementasikan pada masing-masing Strategic
Business Unit. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari analisis SWOT adalah
sebagai berikut :
28
1. Secara jelas dapat dipakai untuk mengetahui posisi perusahaan dalam
kancah persaingan dalam mencapai tujuan perusahaan sejenis.
2. Sebagai pijakan dalam mencapai tujuan perusahaan
3. Sebagai upaya untuk menyempurnakan strategi yang telah ada,
sehingga strategi perusahaan senantiasa bisa mengakomodir setiap
perubahan kondisi bisnis yang terjadi.
Sedangkan menurut Suryatama (2014:33) mengemukakan tujuan dari
analisis SWOT adalah membantu mengembangkan kesadaran penuh dari
semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategis dan pengambilan
keputusan, tujuan yang diterapkan pada hampir semua aspek industri SWOT
dimaksukdkan terutama untuk penilaian.
Manfaat yang diperoleh dari analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan
strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa yang akan datang. Dengan
adanya analisa ini maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan
dan rencana terbaik untuk perkembangan bisnis di masa yang akan dating.
2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan
sebuah perusahaan. Analisis SWOT akan membantu perusahaan dalam
memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan mana
yang menguntungkan.
3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui
informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan
29
maupun perancang kebijakan untuk melakukan berbagai kebijakan baru sebagai
solusi atas hasil analisa yang ada.
4. Memberikan tantangan ide – ide baru bagi pihak manajemen perusahaan,
Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan yang
kecil ataupun ancaman dari pihak luar yang mendorong
bagian manajemen perusahaan untuk menemukan berbagai ide kebijakan yang
lebih baru.
2.2 Telaah Penelitian Sebelumnya
Rujukan pertama dalam penilitian ini adalah penilitian dari Nur Faedah
(2016) yang berjudul : “Pengaruh produk dan harga terhadap strategi pemasaran
pakaian Lea pada showroom Lea di Samarinda”
Rujukan kedua dalam penilitian ini adalah penilitian dari Afiani Nurul
Hidayah (2016) yang berjudul : “Pengaruh strategi harga, kualitas, produk dan
brade image terhadap strategi pemasaran pada produk di toko hardware clothing
di paragon mall Semarang” hasil penilitian membuktikan bahwa strategi harga,
kualitas produk dan promosi berpengaruh positif terhadap strategi pemasaran.
Rujukan ketiga dalam penilitian ini adalah penilitian dari Heffi Cristya
Rahayu (2016) yang berjudul : “Strategi yang mendorong keberhasilan usaha baru
(Study kasus usaha-usaha disekitar Universitas Pengaraian)” hasil ini menunjukan
bahwa harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi
pemasaran untuk usaha-usaha baru.
30
Rujukan keempat dalam penilitian ini dari Mangisi Lincee Elfrida Siburian
(2016) yang berjudul : “Pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap strategi
pemasaran pada PT. Singalift Internasional” Ha:Variabel-variabel bebas yaitu
kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya yaitu strategi pemasaran.
Rujukan kelima dalam penilian ini dari Winda Sulistyaningsih (2014)
yang berjudul: “Mengungkap keberhasilan srategi pemasaran Queen’s Boutique
Semarang dalam penjualan busana muslim” hasil penilitian membuktikan bahwa
strategi harga, kualitas produk dan promosi berpengaruh positif terhadap strategi
pemasaran.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penilitian kualitatif. Menurut Bodgan dan
Taylor (2012:4) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penilitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Penilitian yang bermaksud untuk memahami
kondisi dipasar penjualan pakaian busana muslim mengenai strategi pemasaran
yang digunakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Penilitian yang dipakai adalah jenis deskriptif kualitatif. Salah satu jenis
penilitian kualitatif deskriptif adalah berupa penilitian dengan metode atau
pendekatan studi kasus (Case Study), Studi kasus termasuk dalam penilitian
analisis deskriptif, yaitu penilitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus
tertentu untuk diamati dan dinalisis secara cermat sampai tuntas.
Kasus yang dimaksud bisa berupa tunggal atau jamak, misalnya berupa
individu atau kelompok. Di sini perlu dilakukan analisi secara tajam terhadap
berbagai faktor yang terkait dengan kasus tersebut sehingga akhirnya akan
diperoleh kesimpulan yang akurat (Sutedi, 2009). Tujuan dari penilitian deksriptif
ini adalah untuk membuat deskripsi, gamabaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubugan antar fenomena
yang diselidiki (Nazir, 2009).
32
Penilitian ini menggunakan fenomenologi yaitu berusaha untuk
mengungkapkan dan mempelajari serta memahami suatu fenomena beserta
konteknya yang khas dan unik yang dialami oleh individu higga tataran
“keyakinan” individu yang bersangkutan. Dengan demikian, dalam mempelajari
dan memahami, haruslah berdasarkan sudut pandang, paradigma dan keyakinan
langsung (Herdiansyah, 2010: 66-67). Dalam penilitian ini peneliti ingin berusaha
mengungkapkan secara mendalam tentang strategi pemasaran Coffee Break
Semarang.
3.2 Setting Penelitian
Obyek dalam penilitian ini adalah Coffee Break Semarang yang berlokasi
JL.Klenteng sari III No.5 Pedalangan Banyumanik Semarang. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 11 November 2018. Alasan memilih obyek penilitian
tersebut adalah dikarenakan peniliti ingin mengungkap keberhasilan strategi
pemasaran Coffee Break Semarang.
3.3 Penilitian Informan
Informan menurut Moleong (2006) adalah informan sebagai orang yang
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penilitian. Orang yang
dijadikan informan haruslah mereka yang jujur, taat pada janji, patuh pada
peraturan, suka berbicara, tidak termasuk anggota salah satu kelompok yang
bertentangan dengan latar penilitian, dan mempunyai pandangan tertentu tentang
sesuatu hal atau tentang peristiwa yang terjadi. Informan yang dipilih adalah
orang-orang yang memiliki kriteria sebagai berikut:
33
a. Memiliki pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan fenomena yang
diteliti.
b. Mampu bercanda dengan baik dan benar.
c. Mampu membantu peniliti dalam proses pengumpulan data.
Berdasarkan pengertian diatas, maka peneliti memilih informan yang
memiliki kriteria tersendiri yaitu individu yang mengetahui dan memahami
sistem kerja di Break Cafe Semarang. Peneliti mengambil enam informan
sebagai narasumber,. Informan pertama adalah pemilik cafe, karena sebagai
pendiri,pelaku bisnis dan pemodal.Informan yang kedua manajer cafe . karena
beliau yang melakukan operasional dan mengawasi cafe sehari-hari. Informan
ketiga adalah pelayan, karena dia yang melakukan interaksi dengan pelanggan
dan melaksanakan tugas operasional dari cafe.
Informan yang keempat adalah koki, karena posisi ini sudah pernah
berganti sebanyak dua kali dan penyajian produk tergantung oleh orang
tersebut. Informan kelima adalah pelanggan lama, karena dia sudah
berlangganan cafe tersebut cukup lama dan mengetahui produk-produk dan
harga dengan baik. Informan yang terakhir adalah pelanggan baru karena dia
baru-baru ini berlangganan di cafe tersebut dan sebelumnya berlangganan di
cafe competitor, sehingga informan ini dapat memberikan informasi yang
menyebabkan dia berpindah referensi. Informasi mengenai informan dapat
dilihat pada table di bawah ini :
34
No NAMA
POSISI/
JABATAN
LAMA BEKERJA/
BERLANGGANAN
1 Siti Halimah(40 tahun) Pemilik 18 Bulan
2 Zaenal Arifin (35 Tahun) Manajer Cafe 18 Bulan
3 Erik Crystiawan (28 Tahun) Pelayan 12 Bulan
4 Muttakim (32 Tahun) Koki 10 Bulan
5 Adelia Dwi P (21 Tahun) Pelanggan 10 Bulan
6 Andra Putra (23 Tahun) Pelanggan 4 Bulan
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Wawancara mendalam ( in depth interview )
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2006). Maka penulis menyimpulkan
bahwa wawancara merupakan cara memperoleh data dari narasumber dengan
melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung. Adapun wawancara yang
dilakukan adalah wawancara tidak berstruktur, dimana didalam metode ini
memungkinkan pertanyaan berlangsung luwes, arah pertanyaan lebih terbuka,
tetap fokus, sehingga diperoleh informasi yang kaya dan pembicaraan tidak kaku.
Dalam melakukan wawancara peneliti akan merekam setiap pertanyaan yang
diajukan dan jawaban yang diberikan oleh informan. Sebelum melakukan
wawancara peneliti meminta izin kepada pihak informan bahwa hasil rekaman
35
akan digunakan untuk kepentingan peneliti dan digunakan hanya untuk peneliti.
Wawancara yang direkam akan memberi ilai tambah, yakni dengan rekaman
peneliti akan mendapatkan bukti asli suara dan gambar dari pihak informan serta
menjadi bukti otentik apabila nantinya terdapat kesalahan penafsiran.
Data yang telah direkam kemudian ditulis kembali dan diringkas. Setelah
diringkas maka akan dianalisis dan dicari tema serta polanya.
3.4.2 Observasi
Disamping wawancaram, penelitian ini juga melakukan metode observasi.
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau
gejala-gejala dalam objek penilitian. Dalam hal ini peneliti dengan berpedoman
kepada desain penelitiannya telah melakukan observasi dilakukan observasi
kelokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada
dilapangan. Dalam pelaksanan observasi dilakukan dengan cara observasi
partisipan. Observasi partisipan menurut Emzir (2010) Observasi partisipan
adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai anggota yang
berperan serta dalam kehidupan masyarakat dalam topik penelitian. Topik
penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai aktivitas,
perilaku dan peristiwa yang terjadi di Coffe Break Semarang.
36
3.4.3 Arsip / Data Sekunder
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati,
dicatat, untuk pertama kali. Data ini berasal dari Key informan (informan
kunci) dan Informan. Moleong (2006) mengemukakan data primer adalah
kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai yang
didapat melalui catatan tertulis atau melalui rekaman video atau audio tape,
pengambilan foto atau film. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh
langsung dari Pemilik dan Karyawan Coffee Break melalui metode observasi
dan wawancara mendalam.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpulan data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen-
dokumen yang ada (Sugiyono, 2008). Data ini diperoleh dengan menggunakan
studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan
catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian, selain itu peneliti
mempergunakan data yang diperoleh dari internet.
3.4 Alat-alat Penunjang
Alat-alat bantu pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah kamera
digunakan peneliti saat melakukan wawancara, dalam penggunaan kamera ini
dilakukan dengan persetujuan dari informan terlebih dahulu saat wawancara
37
berlangsung. Pencatatan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan field note (catatan lapangan) langsung dilokasi wawancara.
3.5 Kredebilitas Data Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, validitas dan reliabilitas sering dinamakan
kredibilitas. Peneliti kualitatif harus mampu menjelaskan bagaimana caranya
meningkatkan kredebilitas penelitian. Creswell dan Miller (2000) menawarkan
sembilan posedur untuk meningkatkan kredebilitas penelitian kualitatif.
3.6.1. Triangulation
Triangulation artinya menggunakan berbagai pendekatan dalam melakukan
penelitian. Peneliti dapat menggunakan berbagai sumber data, teori, metode dan
investigator agar informasi yang disajikan konsisten. Oleh karena itu, untuk
memahami dan mencari jawaban atas pertanyaan penelitian, peneliti dapat
menggunakan lebih dari satu teori, lebih dari satu metode pengumpulan data
(interview, observasi dan analisis dokumen). Disamping itu, peneliti dapat
menginterprestasikan temuan dengan pihak lain.
3.7 Teknik Analisis
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pendekatan tunggal dalam analisis
data. Pemilihan metode sangat bergantung pada research questions (Baxter and
Chua 1998); research strategies dan theoretical framework (Glaser and Strauss
1967). Untuk melakukan analisis, peneliti perlu menangkap, mencatat,
menginterprestasikan dan menyajikan informasi. Satu hal yang perlu diperhatikan
oleh peneliti adalah dalam penelitian kualitatif, analisis data tidak dapat
dipisahkan dari data collection. Oleh karena itu, ketika data mulai terkumpul dari
38
interview, observation dan archival sources, analisis data harus segera dilakukan
untuk menentukan pengumpulan data berikutnya. Peneliti harus dengan jelas
menunjukkan langkah-langkah operasional dalam menganalisis data digunakan
(semiotik, ethnopgraphy, studi kasus, grounded theory, fenomenologi, atau
pendekatan lainya). Misalnya untuk grounded theory, analisis data dilakukan
dengan teknik sebagai berikut:
Data Reduction
Data reduction intinya mengurangi data yang tidak penting sehingga data
yang terpilih dapat diproses kelangkah selanjutnya. Data reduction yang
mencakup kegiatan beikut ini:
1) Organisasi Data – Menentukan Kategori, Konsep, Tema dan Pola
(Pattern)
Data dari interview dan observasi ditulis lengkap dan dikelompokkan meurut
format tertentu (missal menurut jabatan structual, diberi warna, dll). Transkip
hasil interview kemudian dapat dianalisis dan key points dapat ditandai untuk
memudahkan coding dan pengklasifikasikan. Field note selama observasi
diorganisir ke dalam form dengan judul tertentu, misalnya: tanggal, jam,
peristiwa, partisipan, deskripsi peristiwa, dimana terjadinya, bagaimana terjadi,
apa yang dikatakan, serta opini dan perasaan peneliti. Sementara itu, data dari
analisis catatan organisasi (arsip) dapat diorganisir ke dalam format tertentu untuk
mendukung data dari observasi dan intervew.
39
2) Coding Data
Data kemudian dikelompokkan ke dalam tema tertentu dan diberi kode untuk
melihat kesamaan pola temuan. Langkah pertama, peneliti melakukan Open
Coding yang dilakukan untuk menganalisis keterkaitan satu tema dengan tema
lainya (cause & consequence, condition & iteractions, strategy & process) dan
membuat “cluster” tertentu. Langkah ketiga adalah Selective Coding, yang
menunjukkan proses scanning data dan coding yang dilakukan sebelumnya
setelah semua data lengkap sehingga tema utama muncul dan memudahkan
peneliti untuk melakukan interprestasi dan analisis.
3) Pemahaman (understanding) dan Mengujinya
Atas dasar coding, peneliti dapat memulai memahami data secara detail dan
rinci. Proses ini dapat berupa “pemotongan” data hasil interview dan dimasukkan
ke dalam folder yang sama untuk mendukung pemahaman atas data hasil
interview. Data kemudian dicoba dicari maknanya/diinterpretasi. Dalam
melakukan interpretasi, peneliti harus berpegang pada koherensi antara temuan
interview, observasi dan analisis dokumen.
4) Interpretasi
Perlu diinget bahwa dalam melakukan interpretasi, peneliti tidak boleh lepas
dari kejadian yang ada pada setting penelitian. Di samping itu, peneliti harus
mampu mengaitkan temuan penelitian dengan berbagai teori karena penelitian
kualitatif berpegang pada konsep triangulation.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Gambaran Umum Break Cafe Semarang
Break Cafe merupakan sebuah usaha yang bergerak pada usaha kuliner
khususnya pada Coffee Shop. Produk yang ditawarkan di Break Cafe meliputi
minuman baik kopi maupuin non-kopi, makanan dan juga pesanan nasi box.
Break Cafe merupakan usaha kuliner yang didirikan di daerah Banyumanik
Semarang. Ide untuk mendirikan Break Cafe pertama kali muncul ketika pemilik
dan temannya sedang berkumpul. Pemilik melihat tempat dan juga usaha Coffee
Shop sedang banyak dijalankan di Semarang. Melihat peluang itu pemilik
mencoba untuk berwirausaha dengan membuka bisnis Coffee Shop. Break Cafe
didirikan oleh Ibu Halimah menggunakan dana pribadi dengan investasi modal
awal kurang lebih dua puluh juta rupiah. Untuk tanah atau lokasi Ibu Halimah
mendapatkan hibah dari teman beliau, sehingga beliau tidak mengeluarkan biaya
sewa.
Pada awal berdiri Break Cafe hanya melayani minuman kopi dan makanan
ringan. Selain itu, jumlah karyawan hanya berjumlah empat orang yang terdiri
dari satu manajer pelaksana, satu orang koki dan dua orang pelayan yang
sekaligus menjadi kasir. Dalam jangka satu tahun Break Cafe sudah mampu untuk
menambah karyawan sebanyak empat orang dan juga menyediakan menu baru
yang merupakan makanan berat dan menerima pesanan nasi box.
41
Penamaan Break Cafe dikatakan oleh pemilik, Ibu Halimah terinspirasi
dari banyaknya mahasiswa dan juga pegawai kantor yang sering berkumpul
ataupun mengerjakan tugas kuliah dan kantor. Awalnya, beliau ingin menamai
usaha Coffee Shop tersebut dengan nama ‘Smart Cafe’. Namun, beliau kemudian
berpikir bahwa nama tersebut terlalu kaku. Kemudian, beliau mengganti nama
‘Smart Cafe’ menjadi ‘Break Cafe’. Nama tersebut sesuai dengan kenyataan
bahwa pengunjung kafe tersebut sebagian besar untuk beristirahat maupun
mengerjakan pekerjaan dan tugas diluar jam kerja. Selain itu, nama tersebut sesuai
dengan harapan Ibu Halimah kedepannya makin banyak orang yang dapat
mengunjungi kafenya untuk melepas penat dengan teman maupun sendiri dengan
minuman, makanan dan pelayanan yang prima sehingga pengunjung puas dan
dapat melepaskan stress dan meyelesaikan pekerjaan dengan baik. Semua hal
tersebut didasarkan pada pernyataan manajer dan karyawan Break Cafe.
4.1.2 Lokasi Break Cafe Semarang
Lokasi sebuah usaha merupakan salah satu faktor penting dalam
mempengaruhi jalannya sebuah usaha. Oleh karena itu dalam menentukan lokasi
perusahaan harus didasarkan pada pertimbangkan yang sangat cermat, sehingga
diharapkan dapat memenuhi seluruh kebutuhan pengunjung. Sehubungan dengan
uraian tersebut, lokasi Break Cafe yang beralamat di Jl. Klentengsari III No. 5
Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Lokasi tersebut sangat
strategis berada ditengah daerah Banyumanik yang merupakan daerah kampus dan
kantor sehingga akan lebih memudahkan dalam melakukan kegiatan usaha. Kafe
ini terdiri dari dua lantai bangunan dan terletak tidak jauh dari jalan raya utama.
42
4.1.3 Struktur Organisasi
Tujuan dari adanya struktur organisasi adalah agar pekerjaan dapat diatur
dan disampaikan kepada karyawan perusahaan, sehingga dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Struktur organisasi setiap perusahaan berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta faktor yang mempengaruhinya. Faktor
yang mempengaruhinya adalah tenaga kerja, manajemen dan kegiatan yang
dilakukan perusahaan. Struktur organisasi yang diterapkan di Break Cafe adalah
struktur organisasi garis yaitu organisasi yang pelimpahan wewenang dalam
organisasi berlangsung secara vertikal dari seorang pemilik perusahaan hingga
manajer di bawahnya. Deskripsi jabatan, tugas, dan wewenang masing-masing
bagian dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Pemilik Usaha
Pemilik usaha memiliki hak penuh terhadap kelangsungan usaha agar
mencapai target usaha. Pemilik juga dalam kegiatan Break Cafe yang
menarik langsung pekerja.
b) Manajer Pelaksana
Manajer pelaksana bertugas untuk mengatur kegiatan usaha dan juga
memberikan pikiran atau saran kepada pemilik. Selain itu, manajer
mengurus administrasi, event, promosi dan mengawasi jalannya usaha
setiap harinya.
c) Karyawan
Karyawan bertugas untuk melayani pengunjung seperti pemesanan dan
pembayaran. Karyawan juga bertanggung jawab atas laporan keuangan
43
dari kafe setiap hari. Karyawan di Break Cafe terdiri dari koki yang
bertugas membuat makanan dan minuman yang dipesan oleh pelanggan
dan pelayan yang bertugas mencatat pesanan, melayani kebutuhan
pelanggan, menjaga kebersihan display kafe dan juga menjadi kasir.
Susunan dari struktur organisasi Break Cafe dapat dilihat pada diagram
dibawah ini.
Diagram 4.1 Struktur Organisasi Break Cafe Semarang
4.1.4 Karyawan dan Pengunjung Break Cafe Semarang
Karyawan di Break Cafe berjumlah 8 orang dengan umur antara 24 tahun
sampai dengan 32 tahun. Karyawan Break Cafebekerja selama delapan jam
perhari selama 26 hari dalam sebulan. Penghasilan perbulan karyawan di Scudetto
Futsal berkisar antara Rp. 1.500.000 – Rp. 3.000.000 bergantung pada jumlah
pengunjung dalam sebulan. Satu tahun sekali seluruh karyawan dan manajer juga
difasilitasi bonus tahunan apabila dapat mencapai target omset. Pelanggan di
Break Cafe cukup banyak mulai dari siswa sekolah menengah atas sampai
karyawan kantor yang setidaknya setiap satu minggu sekali mengunjungi Break
PEMILIK BREAK CAFE
MANAJER BREAK CAFE
KARYAWAN (PELAYAN DAN
KOKI) BREAK CAFE
44
Cafe. Pengunjung dapat datang ke kafe tersebut pada hari Senin – Jum’at dari jam
11.00 – 21.00. Pada hari Minggu, kafe tidak beroperasi.
4.2 Profil Informan
Dalam penelitian ini peneliti mengambil enam orang informan sengaja
dipilih secara purposive untuk mengetahui strategi pemasaran pada Break Cafe
Semarang. Adapun informan tersebut antara lain:
a) Ibu Halimah (Pemilik Kafe)
Ibu Halimah merupakan pemilik dari Break Cafe. Beliau mendirikan
usaha tersebut pada tahun 2016. Ibu Halimah yang berumur 40 tahun ini
merupakan lulusan S1 Sastra Inggris dari Universitas 17 Agustus (UNTAG)
Semarang. Beliau sudah tujuh tahun menggeluti bisnis kuliner. Diawali
dengan bisnis katering sendiri yang bernama Halimah Catering. Tempat
usaha ini berlokasi di depan lapangan Kedung Pane, Jl. Jambu Raya No. 1
Semarang. Selama menjalankan bisnis katering tersebut, Ibu Halimah
menjalankan bisnis kuliner yang lain sebagai pengembangan pasarnya. Bisnis
tersebut adalah Rumah Makan Bandeng Presto BBJ di tahun 2014. Namun,
bisnis tersebut mengalami kebangkrutan pada tahun 2016 dikarenakan
sepinya pelanggan dan lokasi yang tidak terlihat. Untuk mengurangi
kerugian, akhirnya beliau memutuskan untuk menutup rumah makan tersebut.
Di tahun yang sama dengan kebangkrutan Rumah Makan BBJ,
ternyata Ibu Halimah, memutuskan untuk membuka bisnis Coffee Shop yang
dinamai Break Cafe. Kafe ini sudah berdiri selama dua tahun dan mempunyai
45
prospek dan omset yang cukup bagus, sehingga kafe tersebut dapat bertahan
dan diminati sampai saat ini.
Foto 4.1 Pemilik Break Cafe Semarang
b) Bapak Zaenal Arifin (Manajer Kafe)
Informan kedua merupakan manajer kafe yang bernama Bapak Zaenal
Arifin. Beliau berusia 35 tahun dan merupakan adik dari Ibu Halimah. Beliau
merupakan sarjana ekonomi manajemen dari Universitas Sultan Agung
Semarang. Beliau telah mengurus kafe tersebut dari awal dibuka. Semua
kegiatan operasional kafe merupakan tanggung jawab dari beliau. Setiap bulan
beliau harus melaporkan keuangan dan kinerja karyawan kepada pemilik.
46
Foto 4.2 Manajer Break Cafe
c) Erick Cristyawan (Pelayan)
Informan ketiga adalah Erick Cristyawan yang merupakan pelayan dari
kafe. Dia berusia 28 tahun dan merupakan lulusan dari Sekolah Menengah
Atas (SMA). Dia berasal dari Semarang. Sehari-hari, dia bertugas mencatat
pesanan, membersihkan area display dan juga menjadi kasir.
47
Foto 4.4 Pelayan Cafe Break Semarang
d) Mutakim (Koki)
Informan keempat adalah Mutakim yang bertugas sebagai koki di kafe.
Dia berusia 32 tahun dan berasal dari Semarang. Pendidikan terakhirnya yaitu
Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia sudah menjadi koki selama 8 tahun dan
bekerja di restoran sebelum bekerja di Break Cafe. Dia bertugas untuk
menyiapkan makanan dan bahan-bahan yang digunakan. Dia juga bertugas
untuk menganggarkan kebutuhan dapur setiap bulan.
48
Foto 4.4 Koki Break Cafe
e) Adelia Dwi P. (Pengunjung Kafe)
Informan kelima adalah Adelia Dwi P. Dia berusia 21 tahun dan
merupakan mahasiswi. Saat ini, dia merupakan masih semester 5 di salah satu
universitas di Semarang. Dia sudah menjadi pelanggan kafe tersebut selama 8
bulan. Dia tinggal di sekitar Tembalang. Dia sering datang ke kafe sebanyak
3-4 kali dalam seminggu.
49
Foto 4.5 Pengunjung Kafe 1
f) Andra Putra (Pengunjung Kafe)
Informan terakhir adalah Andra Putra. Dia berusia 27 tahun dan
merupakan seorang karyawan. Pendidikan terakhir dari Andra adalah S1
Ekonomi. Andra sudah menjadi pelanggan dari kafe selama 1 tahun. Dia
sering datang ke kafe sebanyak 2-3 minggu sekali.
Foto 4.6 Pengunjung Break Cafe Semarang
50
4.3 Hasil Temuan
4.3.1 Hasil Wawancara
Analisis lingkungan internal terdiri dari kekuatan dan kekuatan Break Cafe
Semarang. Peneliti menemukan lima poin dalam setiap faktor. Berikut merupakan
faktor-faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki Break
Cafe Semarang.
4.3.1.1 Kekuatan (Strenght) Break Cafe Semarang
Kekuatan dapat digunakan perusahaan agar tetap terus mampu untuk bersaing
dalam sebuah usaha. Break Cafe memiliki beberapa poin kekuatan yang
menjadikannya tetap mampu bersaing. Kekuatan yang dimiliki Break Cafe
Semarang yaitu:
Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola
Persoalan Strenght
N
o Masalah Pertanyaan
Jawaban
Kategori Pola Rizal
(Manajer
Kafe)
Erik
(Karyawan)
Adelia
(konsumen)
1 Lokasi
yang
strategis
Bagaimana
lokasi
Break Cafe
Semarang?
Menurut saya
lokasi Break
Cafe Semarang
yang terletak
di Banyumanik
juga
merupakan
sebuah
kekuatan mas.
Banyumanik
kan istilahnya
pusatnya
Semarang atas
ya. Disini juga
deket sama
kantor-kantor
dan kampus ya
mas kayak
Menurut saya
kelebihan
yang dimiliki
itu dari segi
lokasi
kafenya mas.
Karena
terletak di
dekat kampus
sama
perkantoran.
Terus
Banyumanik
kan ya
pusatnya
Semarang
atas ya mas
jadi ya pas.
Menurut saya
lokasi Break
Cafe
Semarang
strategis
untuk
menjalankan
usaha ini.
Dekat dengan
jalan besar
sehingga
mudah untuk
mencarinya.
Meskipun ga
dijalan utama
ya mas. Tapi
gampang kok
kesininya dan
1. Lokasi
mudah
di-
jangkau
2. Dekat
dengan
kampus
3. strategis
Lokasi yang
baik adalah
yang mudah
dijangkau
dari
berbagai
arah dan
dekat
dengan
market/
pasarnya.
Konsep:
1. Strategi
2. Dekat
dengan
pasar
yang
51
Undip. Jadi
lokasinya juga
salah satu
kekuatannya
mas.
Ngga jauh
dari
Tembalang
sama
Ungaran juga
mas. Soalnya
banyak juga
orang
Ungaran
kesini.
lebar gitu
jalannya
dituju/
market.
2 Produk
yang
beragam
Apa yang
menjadi
kelebihan
dari Break
Cafe
Semarang?
Menurut saya
kekuatan
Break Cafe
Semarang
adalah dari
segi variasi
produk yang
ditawarkan
mas. Kita
mempunyai
variasi menu
makanan dan
minuman yang
cukup banyak.
Kami juga
menyediakan
dari snack,
makanan
tradisional
yang kekinian
kayak geprek,
juga makanan
international
seperti steak.
Minuman juga
kami dari kopi
karena
memang
konsep
awalnya kan
coffee shop.
Tapi kami juga
menyediakan
non kopi dan
juga jus
sebagai
Menurut saya
produk yang
bervariasi ini
juga
merupakan
sebuah
kekuatan
mas. Masih
jarang sekali
usaha sejenis
yang menu
lengkap
seperti Break
Cafe.
Kebanyakan
coffee shop
kan pasangan
kopi ya
jajanan ya
mas. Tapi
kita juga
sediain
makanan
berat mas.
Soalnya
banyak
mahasiswa
juga yang
kesini sambil
bikin tugas
lama banget.
Jadi kalau
laper ya kita
ada mas.
Di tempat ini
produk yang
ditawarkan
cukup
bervariasi
mas. Saya
sebagai
pengunjung
jadi mudah
jika lapar ada
makanan
beratnya.
Kalau Cuma
mau
nongkrong
cantik ya
pesennya
snack.
Kadang
sambil bikin
tugas sih
mas, jadinya
kan pasti
lama jadi bisa
sekalian
lunch atau
dinner.
Makanannya
juga enak-
enak mas.
Minumannya
juga ngga
kopi semua
jadi ngga
sebah di
perut dan
1. Menu
makanan
ber-
variasi
2. Menu
minum-
an tidak
hanya
kopi.
3. Bisa
diguna-
kan
untuk
men-
gerjakan
tugas.
4. Kebanya
kan
maha-
siswa
5. Makan-
an enak
Produk
yang
beragam
adalah yang
mempunyai
menu
bervariasi
dan enak.
Konsep:
1. Varian
lengkap.
2. Rasa enak
3. Untuk
maha-
siswa.
52
alternatif
pilihan dari
pengunjung.
bosan bisa
ganti
pesananan.
3 Harga
terjangkau
Apa yang
menjadi
kelebihan
dari Break
Cafe
Semarang?
Dari segi harga
saya rasa lebih
murah
dibandingkan
dengan usaha
sejenis.
Dengan
adanya macam
produk dan
kualitas yang
ditawarkan
saya rasa harga
segitu sudah
terjangkau.
Harga kami
untuk
minuman
mulai dari 7
ribu sampai 25
ribu rupiah dan
untuk makanan
dari 9 ribu
sampai 40 ribu
rupiah.
Kalau saya
ya mas
variasi dan
kualitas
produknya
juga bagus,
harganya
sudah murah
dan
terjangkau.
Menurut saya
dari segi
harga dengan
dengan
produk yang
ditawarkan
sudah murah
mas.
Harganya
juga
terjangkau
dan porsinya
besar.
Maklum mas
saya kan
mahasiswa
jadi kalau
tempatnya
bagus,
makanan dan
minumannya
enak pasti
dateng terus
(tertawa).
1. Sesuai
dengan
kantong
maha-
siswa.
2. Makan-
anannya
enak.
3. Porsi
besar.
Harga yang
terjangkau
adalah yang
sesuai
dengan
kantong
mahasiswa
dan juga
rasanya
enak.
Konsep:
1. Murah
2. Enak
3. Banyak
4 Produk
yang
ditawar-
kan
berkualitas
dan
unggulan
Apa yang
menjadi
kelebihan
dari Break
Cafe
Semarang?
Menurut saya
kekuatan di
Break Cafe
Semarang
adalah dari
segi produk
yang
ditawarkan
mas. Bahan
makanan yang
kami tawarkan
segar dan
dimasak
langsung, tidak
dihangatkan.
Jadi sudah
berkualitas dan
unggulan.
Kekuatan
yang lain
adalah
produknya
mas. Di
Semarang
sendiri masih
sedikit usaha
dalam bidang
sejenis
menyediakan
banyak
variasi
makanan dan
minuman.
Menurut saya
kualitas
produk yang
ditawarkan
bagus mas.
Produknya
sampai saat
ini rasanya
selalu tidak
berubah.
1. Bahan
makanan
segar
2. Langsun
g
dimasak
3. Rasa
tidak
berubah
Kualitas
produk
adalah yang
memiliki
kesegaran
dan
langsung
dimasak.
Konsep:
1. Fresh
food.
2. Langsung
dimasak.
3. Rasanya
tidak
berubah.
5 Pelayanan Bagaimana Satu lagi mas, Menurut saya Menurut saya 1. Sopan Pelayanan
53
yang
sopan dan
ramah
pelayanan
di Break
Cafe
Semarang?
saya
menekankan
kepada
karyawan agar
pelayanan
yang diberikan
harus tetap
sopan dan
ramah
supaya
konsumen juga
merasa
nyaman saat
berbicara
kepada
karyawan.
kelebihan
yang dimiliki
itu dari segi
pelayanannya
mas. Jadi,
kita
semaksimal
mungkin
melakukan
pelayanan
yang terbaik
buat
konsumen.
karyawan
disini sopan
dan ramah
dalam
melayani
konsumen
mas.
2. ramah yang sopan
dan ramah
unruk
menjaga
kenyaman-
an
konsumen.
Konsep:
1. sopan
2. ramah
4.3.1.2 Kelemahan (Weakness) Break Cafe Semarang
Selain memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk tetap bertahan
menghadapi pesaing, Break Cafe Semarang juga memiliki beberapa kelemahan
dalam menghadapi pesaingnya. Kelemahan yang dimiliki Break Cafe Semarang
adalah:
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola
Persoalan Weakness
N
o Masalah Pertanyaan
Jawaban
Kategori Pola Rizal
(Manajer
Kafe)
Mustakim
(Karyawan)
Andra
(konsumen)
1 Adanya
karyawan
yang
datang
terlambat
Apa yang
menjadi
kekurang-
an di Break
Cafe
Semarang?
Terkadang ada
kayawan yang
telat untuk
datang sesuai
dengan
jadwalnya
mas. Terutama
saat pagi yang
harusnya
karyawan
sudah datang
tetapi ada yang
Pelayan mas
yang kadang
suka telat
soalnya kan
dia laju gitu
jadi mungkin
ya telat
bisnya apa
gimana. Tapi
ya itu mas
ganggu juga
soalnya kita
Saya pernah
kesini hari
Sabtu pagi-
pagi sekalian
sarapan.
Udah buka
mas tapi
pelayannya
belum
dateng.
Akhirnya
dulu kan,
1. Ke-
terlamba
tan
pegawai.
2. Operasio
nal
menjadi
lambat
3. Pengunj
ung
tidak
langsung
Keterlambat
an pegawai
mengakibat
kan
operasional
menjadi
lambat dan
pengunjung
tidak bisa
memesan.
Konsep:
54
belum hadir.
Padahal
konsumen juga
ada yang sudah
sakit pagi.
koki udah
siap eh yang
ngambilin
pesanan
belom ada.
akhirnya ya
15 menit
kemudian
baru order.
dilayani. 1. Pegawai
terlambat.
2. Operasio-
nal lambat
3. Pengunju
ng me-
nunggu.
2 Promosi
yang
kurang
maksimal
Apa yang
menjadi
kekurang-
an di Break
Cafe
Semarang?
Kelemahan
mungkin dari
segi promosi
mas. Kami
hanya
mempunyai
promo diskon
untuk
konsumen pas
event-event
tertentu aja
kayak
Valentine,
Tahun Baru,
Hari Ibu
tergantung ada
perayaan apa
gitu mas.
Promosi itu
kayak apa ya
mas? Diskon
gitu? Wah
disini jarang
mas. Saat-
saat tertentu
saja kayak
tahun baru
gitu.
Mungkin
perlu
ditambah
promo ya
mas. Bisa
diskon atau
yang lainnya
biar bisa
tambah
ramai.
1. Kurang
promo.
2. Diskon
hanya
waktu
tertentu.
Promosi
kurang
maksimal
dilakukan
karena
hanya ada
diskon di
waktu
tertentu.
Konsep:
1. Diskon
pada
event
tertentu.
3 Kurang-
nya
fasilitas
penunjang
Bagaimana
fasilitas di
Break Cafe
Semarang?
Disini masih
belum ada
untuk tempat
ibadah sama
non-smoking
area mas.
Kalau mau
ibadah ya jauh
harus naik
kendaraan
dulu. Kalau
jalan lumayan
jauh.
Musholla
mas yang
ngga ada
kalau mau
sholat jauh
mas.
Makanya
yang kesini
ngga bisa
lama-lama
soalnya kalau
mau sholat ya
jauh.
Menurut saya
ya musholla
sama non-
smoking area
yang ga ada.
Aku kan
ngga ngrokok
ya mas
kadang
terganggu
sama
asapnya. Jadi
suka bau juga
kena asap
rokoknya.
Kalau mau
ibadah juga
jauh mas.
Jadi suka
skip malah
hehehehe.
1. Tidak
ada-nya
musholla
/tempat
ibadah.
2. Tidak
ada non-
smoking
area.
Fasilitas
penunjang
dikatakan
kurang
karena tidak
adanya
musholla
dan non-
smoking
area.
Konsep:
1. Tidak ada
musholla.
2. Tidak ada
non-
smoking
area.
55
4 Karyawan
yang tidak
menguasai
penanga-
nan
keluhan
pelanggan
Apa yang
menjadi
kekurangan
di Break
Cafe
Semarang?
Ini juga salah
satu
kelemahan
kami mas.
Dalam
handling
complaint
kami
mengalami
kesulitan
karena
karyawan
terkadang
cenderung
tidak sabar
atau iya iya
saja ke
pelanggan.
Kadang juga
keluhan tidak
disampaikan
ke saya mask
arena mereka
takut dimarahi
mungkin ya.
Menurut saya
kami ini
kurang bias
menanggapi
keluhan mas.
Pelayan
disini
cenderung
diam saja
atau iya iya
saja mas.
Malah
kadang lebih
tidak peduli
soalnya
kurang sabar
begitu mas.
Karena capek
juga jadi
kurang
tanggap
keluhan.
Jarang juga
sih lapor ke
atasan takut
dimarahin
mas.
Mungkin
perlu
ditambah lagi
ketanggapan
terhadap
keluhan
pelanggan.
Saya pernah
complaint
sekali mas
karena meja
saya ngga
dibersih-
bersihkan
tapi
pelayannya
cuma diem
aja.
1. Pelayan
diam
saja saat
ada
keluhan.
2. Pelayan
tidak
me-
nyampai
kan
keluhan
ke
manajer.
3. Pekerja-
an
karya-
wan
lambat.
Karyawan
yang tidak
menguasai
penanganan
keluhan dan
pekerjaan
yang lambat
merupakan
kekurangan
dalam usaha
kafe.
Konsep:
1. Pelayan
diam saja
saat ada
keluhan.
2. Pelayan
bekerja
dengan
lambat.
4.3.1.3 Peluang (Opportunities) Break Cafe Semarang
Sebuah usaha harus mengetahui kesempatan atau peluang apasaja yang
dimiliki agar hal-hal yang mendukung strategi pemasaran dapat diterapkan.
Peluang merupakan salah satu aspek yang mencakup lingkungan yang dapat
dimanfaatkan oleh kafe untuk mengembangkan atau memajukan usaha. Adapun
peluang yang dimiliki Break Cafe Semarang adalah:
56
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola
Persoalan Opportunity
N
o Masalah Pertanyaan
Jawaban
Kategori Pola Rizal
(Manajer
Kafe)
Mustakim
(Karyawan)
Andra
(konsumen)
1 Pangsa
pasar luas
Peluang apa
yang
sedang
dihadapi
Break Café
Semarang?
Peluangnya
adalah saat ini
mulai banyak
orang yang
sudah tua dan
anak-anak
yang juga
gemar ikut
kafe bersama
orang tuanya.
Awalnya
konsep kami
adalah untuk
usia muda
tetapi banyak
juga keluarga
yang kesini
mas.
Saat ini
konsumen di
Break Cafe
Semarang
cukup
beragam mas.
Ada bapak-
bapak dan
anak-anak.
Tidak hanya
anak muda
yang
sekarang
suka ke kafe
tapi juga
keluarga.
Ke kafe
sekarang
sudah banyak
dilakukan
semua orang
mas. Tidak
hanya anak
muda tapi
juga para
orang tua
bahkan anak-
anaknya ikut.
Saya sering
ketemu tuh
mas
sekeluarga
kesini.
Apalagi ada
wifi kan ya
jadi anak-
anaknya bisa
nge game.
1. Konsu-
men
keluarga
2. Ada wi-
fi.
Pangsa
pasar yang
luas adalah
konsumen
yang tidak
hanya anak
muda tapi
juga
keluarga.
Konsep:
1. Konsu-
men
merambah
keluarga.
2. Ada wi-fi.
2 Perminta-
an
konsumen
yang
tinggi
Peluang apa
yang
sedang
dihadapi
Break Café
Semarang?
Kalau kafe ini
mas banyakn
ojol yang
pesen mas.
Dan itu kita
bisa menerima
sampai 50 ojol
yang pesan
dalam sehari
dengan
minimal
pemesanan itu
4 items.
Darimana-
mana yang
pesen mas ada
dari Semarang
bawah sampai
Ojol yang
banyak beli
mas. Yang ke
kafe juga ada
tapi banyakan
yang pesen
dari ojol mas.
Kalau selama
saya kesini
ya mas
kafenya ngga
pernah penuh
banget sih
malah
nyaman tapi
antrian ojol
nya mas luar
biasa.
Banyak juga
yang beli
kalau ojol
dihitung mas.
1. Banyak
pesanan
dari ojol.
2. Kafe
tidak
terlalu
penuh.
3. Suasana
kafe
nyaman.
Permintaan
konsumen
yang tinggi
karena
banyaknya
pesanan
dari ojol
namun kafe
tidak terlalu
penuh.
Konsep:
1. Penjualan
melalui
ojol.
2. Kafe
nyaman
tidak
57
daerah
Banyumanik
sini.
penuh.
3 Me-
maksimal-
kan pasar
Peluang apa
yang sedang
dihadapi
Break Café
Semarang?
Kemungkinan
besar kita akan
perbanyak
promo mas
baik untuk
pengunjung
kafe maupun
dengan ojol.
Belum
dibicarakan
lebih lanjut
tapi mungkin
seperti voucher
diskon atau
diskon spesial
bekerjasama
dengan
provider
tertentu.
Denger-
denger mau
ada promosi
lebih banyak.
Saya juga
belum tahu
mas apa ya.
Nambahin
promo kali ya
biar orang
juga banyak
yang datang.
Soalnya
promonya
dikit banget.
Bentuk apa
aja asal
potongan
harga seneng
aku tuh
hehehehe.
1. Penamba
han
promo.
2. Ada
potong-
an harga
Memaksima
lkan pasar
dengan cara
menambah
promo dan
potongan
harga.
Konsep:
1. Me-
nambah
promo.
2. Memberi-
kan
potongan
harga.
4 Kualitas
produk
diakui
konsumen
Apa yang
menjadi
kelebihan
dari Break
Cafe
Semarang?
Menurut saya
produk kami
sudah diakui
konsumen
mas. Karena
banyak
konsumen
yang memesan
ulang untuk
memakai
makanan dan
minuman
kami.
Kalau
menurut saya
kualitas
produknya
baik mas.
Kondisi
lapangan juga
masih baik.
Kalau
menurut saya
kualitas
produknya
baik mas.
Semua
makanan
produknya
fresh.
Minuman
juga pas
rasanya ga
bau dan
sebagainya.
Rasanya enak
banget.
1. Produk
segar.
2. Rasa
minum-
an pas.
3. Makan-
an tidak
bau.
4. Rasanya
enak.
Kualitas
produk
diakui
karena
produk
segar, rasa
pas, tidak
bau dan
enak.
Konsep:
1. Fresh
food.
2. Rasa pas.
3. Makanan
tidak bau.
4. Enak.
4.2.1.4 Ancaman (Threat) Break Cafe Semarang
Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah dari lingkungan
eksternal perusahaan yaitu ancaman yang dihadapi Break Cafe Semarang.
58
Ancaman tersebut dapat berasal dari apa saja termasuk kegiatan yang dijalankan
perusahaan pesaing. Ancaman yang dihadapi oleh Break Cafe Semarang adalah:
Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori dan Pola
Persoalan Threat
N
o Masalah Pertanyaan
Jawaban
Kategori Pola Rizal
(Manajer
Kafe)
Mustakim
(Karyawan)
Andra
(konsumen)
1 Pesaing
dibidang
yang sama
Bagaimana
pesaing dari
Break Cafe
Semarang?
Menurut saya
dengan
sekarang
muncul
banyaknya
usaha yang
bergerak pada
bidang ini
menjadikan hal
tersebut
sebuah
ancaman mas.
Mulai banyak
kafe baru.
Kafe lama juga
sekarang jam
bukanya
banyak yang
24 jam. Jadi
ancaman juga
buat kami mas.
Ancamannya
saat ini
adalah kafe
sejenis yang
sudah mulai
banyak buka
ya mas.
Sekarang
kalau pulang
ke kos
Tembalang
lihat banyak
kafe yang
coffee shop
konsepnya.
Saingan mas?
Ya banyak
kalau disini
saya juga
kadang ke
pesaing
mereka lebih
sering malah
kayak Anak
Panah,
Antara Kata
trus Brew
Cafe. Disana
nongkrong
sama temen-
temen mas
dan
tempatnya
lebih
instagramabl
e.
1. Banyak
usaha
sama.
2. Tempat
lain
lebih
instagra
mable.
Pesaing di
bidang yang
sama
banyak
bermuncula
n dan juga
lebih
instagrama
ble.
Konsep:
1. Pesaing
banyak.
2. Tempat
lebih
able.
2 Konsumen
yang
beralih ke
kafe lain
Apa yang
dikhawatir-
kan Break
Café
Semarang
dengan
kehadiran
pesaing
tersebut?
Konsumen
yang biasanya
ke kafe kita
lalu berpindah
ke tempat lain
menurut saya
itu juga sebuah
ancaman mas.
Karena dengan
pindahnya
konsumen
maka bisa
dikatakan
pesaing kita
lebih baik dari
Banyak
langganan
yang jarang
keliatan
sekarang
mas. Pernah
sekali dateng
tak tanya
katanya lebih
sering ke
Anak Panah
Tembalang
padahal lebih
jauh.
- 1. Konsum
en
pindah
ke kafe
lain.
2. Pesaing
lebih
baik.
3. Pesaing
lebih
jauh
lokasi-
nya.
Konsumen
beralih ke
kafe lain
karena
pesaing
lebih baik
meskipun
lebih jauh.
Konsep:
1. Konsume
n pindah.
2. Pesaing
lebih jauh
lokasinya.
59
kami. Kita
selalu
mengantisipasi
itu agar
konsumen
dapat terus
datang ke kafe
kita.
3 Pesaing
yang
memberi-
kan harga
miring
Apa yang
menjadi
ancaman di
Break Cafe
Semarang?
Yang menjadi
ancaman lain
mungkin kafe
lain yang
memberikan
harga miring
mas dibawah
harga normal.
Hargane mas
kadang kalah
sama kafe-
kafe sebelah.
Wah
dibandingin
pesaingnya
kayak Anak
Panah ya
mas, Anak
Panah lebih
murah mas
menurutku
dan bayak
promo mas.
Kayak
kemarin ada
family
package. Ada
diskon buy 1
get 1. Diskon
dari ojol juga
banyak mas.
1. Pesaing
harganya
dibawah
harga
normal.
2. Pesaing
banyak
promo.
3. Pesaing
memberi
kan
diskon
dari
pembeli-
an ojol.
Pesaing
memberikan
harga
miring
dibawah
normal,
memberikan
promo dan
diskon ke
ojol adalah
ancaman.
Konsep:
1. Harga
dibawah
harga
pasar.
2. Banyak
promo.
3. Diskon
pembelian
lewat ojol.
4 Tumbuh-
nya usaha
dalam
bidang
yang sama
Apa yang
menjadi
ancaman di
Break Cafe
Semarang?
Sekarang
banyak yang
bikin coffee
shop baru mas.
Yang lama aja
udah saingan
berat ini
banyak yang
baru dan
konsep
kafenya beda-
beda. Jadi
ancaman juga
sih mas.
Banyak mas
usaha kafe
kayak gini.
Koki yang
dulu keluar
juga gara-
gara pindah
ke kafe lain.
- 1. Banyak
pesaing
baru
sebagai
ancam-
an.
2. Kafe
punya
konsep
berbeda
-beda.
Tumbuhnya
usaha dalam
bidang yang
sama
dengan
konsep
yang
bermacam-
macam juga
ancaman
bagi usaha.
Konsep:
1. Kafe baru
muncul.
2. Kafe
60
dengan
konsep
berbeda-
beda.
5 Pesaing
yang lebih
dulu me-
manfaat-
kan
teknologi
informasi
dalam
memasar-
kan
produknya
.
Apa yang
dikhawatir-
kan Break
Café
Semarang
dengan
kehadiran
pesaing
tersebut?
Kafe lain
sudah
kerjasama
dengan ojol
lebih dulu mas
bahkan dua
perusahaan
sekaligus Grab
dan Gojek.
Bisa juga
bayarnya pakai
Gopay atau
OVO.
Sementara
kami masih
kerjasama
sama Gojek
saja. Ada
instagramnya
juga mas, suka
repost dari
konsumen
juga.
- - 1. Aliansi
dengan
ojol.
2. Meng-
gunakan
digital market-ing.
3. Melaku-
kan
repost dari
konsum-
en.
Pesaing
lebih dulu
memanfaatk
an teknologi
dengan
menggunak
an ojol dan
sosial
media.
Konsep:
1. Bekerjasa
ma
dengan
ojol.
2. Meng-
gunakan
sosial
media.
4.3.2 Strategi Pemasaran Break Cafe Semarang Berdasarkan Analisis
Matriks SWOT
Pada tahap selanjutnya adalah perumusan strategi pemasaran berdasarkan
matrik SWOT berdasarkan data dari perusahaan Break Cafe Semarang dari hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis strategi pemasaran berdasarkan
matrik SWOT mempunyai empat alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh
perusahaan yang diperoleh dari analisis faktor SWOT. Hasil pada tabel 5 Matrik
SWOT Break Cafe Semarang berikut:
61
Table 4.5 Matriks SWOT Break Cafe Semarang
Berdasarkan Rangkuti (1997)
Strength Weakness
Opportunity Treatment
Strength (S)
Lokasi yang strategis
Pilihan produk yang
beragam
Harga yang terjangkau
Produk yang
ditawarkan berkualitas
dan unggulan
Pelayanan yang sopan
dan ramah
Weakness (W)
Adanya karyawan yang
terlambat
Kurang dalam
memaksimalkan
pemasaran
Kurangnya fasilitas
penunjang
Karyawan yang tidak
menguasai penanganan
keluhan
Opportunities (O)
Pangsa pasar yang
luas
Permintaan
konsumen yang
tinggi
Keamanan barang
konsumen
Memaksimalkan
pemasaran
Kualitas produk
diakui konsumen
Strength Opportunity
Mengintensifkan
promosi pada pasar
konsumen yang dituju
Selalu berinovasi pada
fasilitas yang
ditawarkan
Memberikan jaminan
kualitas terhadap
produk yang
ditawarkan
Memperluas
pemasaran melalui
media sosial
Membuka cabang baru
Weakness Opportunity
Memberikan
peringatan kepada
karyawan yang
terlambat
Menggunakan media
promosi yang menarik
minat konsumen
Menyediakan fasilitas
penunjang yang lebih
Mengajarkan tentang
penanganan keluhan
Threat (T)
Pesaing yang
bergerak pada bidang
yang sama
Konsumen yang
beralih ke perusahan
lain
Pesaing yang
memberikan harga
miring
Pesaing yang
memanfaatkan
teknologi informasi
dalam memasarkan
produknya
Strength Threat
Menerapkan harga
yang bersaing pada
produk yang
ditawarkan
Menggunakan media
sosial sebagai sarana
promosi
Memberikan
pelayanan dengan
semaksimal mungkin
Menjaga kualitas menu
yang ditawarkan
Weakness Threat
Menerapkan harga
yang kompetitif namun
tidak merugikan
Pelatihan karyawan
tentang penanganan
keluhan
Merubah salah satu
ruangan atau space
menjadi fasilitas
tambahan seperti
mushola.
(Sumber: diolah peneliti, 2019)
62
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Ferrel dan Harline (2005: 56) menyatakan bahwa fungsi dari Analisis
SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan
memisahkannya dalam pokok persoalan kekuatan dan kelemahan dan pokok
persoalan peluang dan ancaman. Hasil dari analisis data SWOT pada Break Cafe
Semarang maka dapat dijabarkan berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut:
4.4.1 Analisis Kekuatan (Strenght)
Jatmiko (2004: 68) menyatakan bahwa analisis lingkungan internal disebut
juga analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, analisis kapabilitas dan budaya
organisasi, atau kadang juga disebut analisis jati diri organisasi/ perusahaan
merupakan analisis mengenai sumberdaya perusahaan, dan peluang-peluang
industri. Rangkuti (2006: 47) menyatakan bahwa kekuatan adalah sumber daya,
keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para
pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan
yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
Kekuatan yang dimiliki Break Cafe Semarang setelah dilakukan penelitian
antara lain:
a. Lokasi yang strategis
Kotler dan Amstrong (2012: 62) menyatakan bahwa place/ tempat
adalah memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai
menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran.
63
Lokasi Break Cafe Semarang berdasarkan hasil penelitian sangat strategis
karena terletak di pusat kota Semarang atas dengan akses jalan yang besar
sehingga mudah untuk dikenali.
b. Pilihan produk yang beragam
Kotler dan Amstrong (2001: 346) menyatakan bahwa produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Produk yang terdapat pada Break Cafe
Semarang adalah menu minuman dari kopi sampai jus buah dan menu
makanan dari kudapan, tradisional dan western food.
c. Harga yang terjangkau
Alma (2002: 47) menyatakan bahwa harga merupakan sebuah nilai
yang ditentukan untuk suatu barang maupun jasa yang ditentukan dengan
uang. Harga yang ditentukan oleh Break Cafe Semarang saat ini
terjangkau bagi konsumen dengan rentan harga Rp. 9.000 – Rp. 45.000
tergantung jenis makanan atau minuman yang dipesan.
d. Produk yang ditawarkan berkualitas
Produk yang ditawarkan di Break Cafe Semarang saat ini sudah
berkualitas dengan bahan makanan sesuai standar menjadikan produknya
unggul dibandingkan pesaing dalam usaha sejenis. Makanan dibuat
langsung setelah pengunjung memesan bukan dihangatkan sehingga
membuat menu dari Break Cafe lebih unggul daripada kafe yang lain.
64
e. Pelayanan yang sopan dan ramah
Pelayanan merupakan faktor penting bagi kelangsungan usaha.
Pelayanan yang ramah akan menjadikan konsumen nyaman ketika
menggunakan berkunjung ke kafe. Break Cafe Semarang sendiri menurut
hasil wawancara dengan konsumen mempunyai karyawan yang ramah
dalam melakukan tugas-tugasnya.
4.4.2 Analisis Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.
Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan
manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan
perusahaan (Rangkuti, 2006: 47). Kelemahan yang dimiliki Break Cafe Semarang
setelah dilakukan penelitian antara lain:
a. Adanya karyawan yang terlambat
Mangkunegara (2009: 67) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Terdapat karyawan Break Cafe Semarang yang
masih datang terlambat sesuai dengan tanggung jawabnya menjadikan
deskripsi kerja yang telah dibuat tidak berjalan dengan optimal.
b. Kurang dalam memaksimalkan pemasaran
65
Tjiptono (2007: 86) menyatakan bahwa promosi merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Kegiatan
promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan
dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi
konsumen dalam penggunaan jasa sesuai kebutuhannya. Strategi promosi
yang dilakukan Break Cafe Semarang masih kurang. Promosi hanya
dilakukan melalui mulut ke mulut.
c. Kurangnya fasilitas penunjang
Nongkrong di kafe merupakan gaya hidup masyarakat sekarang
ini. Fasilitas penunjang di Break Cafe Semarang seperti tempat ibadah
masih belum ada. Saat ini fasilitas tersebut sudah menjadi hal utama dalam
bisnis kuliner karena orang-orang tidak perlu khawatir jika ingin beribadah
tapi tetap masih berada di kafe untuk bertemu dengan teman maupun
mengerjakan tugas. Peneliti melakukan observasi pada usaha ditempat lain
sudah menyediakan fasilitas ibadah.
d. Karyawan yang tidak menguasai penanganan keluhan
Pelayanan di kafe sangat rentan terhadap keluhan dari pelanggan.
Untuk itu diperlukan karyawan yang menguasai penanganan keluhan
tersebut untuk mencegah terjadinya kualitas pelayanan yang buruk. Di
Break Cafe Semarang saat peneliti melakukan penelitian pada karyawan
menyatakan mereka tidak tahu cara penanganan keluhan dan enggan
menyampaikan keluhan kepada atasan. Break Cafe Semarang akan
66
memiliki kekuatan lebih jika karyawannya mengetahui tentang
penanganan keluhan.
4.3.3 Analisa Peluang (Opportunity)
Rangkuti (2006: 47) menyatakan bahwa peluang adalah situasi penting
yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-
kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan
teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau
pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.Peluang yang dimiliki
oleh Break Cafe Semarang setelah dilakukan penelitian antara lain:
a. Pangsa pasar yang luas
Saat ini nongkrong di kafe banyak digemari masyarakat mulai dari
anak-anak hingga para orangtua yang menjadikan pasar coffee shop
menjadi luas karena tidak hanya para remaja saja. Di Break Cafe
Semarang peneliti melihat beberapa keluarga yang datang untuk makan
bersama.
b. Permintaan konsumen yang tinggi
Tjiptono (2008: 73) menyatakan bahwa kualitas merupakan
kebutuhan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana
keluaran dapat memenuhu prasyarat kebutuhan pelanggan untuk
memenuhi kebutuhannya. Break Cafe Semarang mempunyai produk
dengan kualitas unggulan dan diakui oleh konsumen. Hal tersebut
menjadikan permintaan konsumen menjadi tinggi. Hal itu juga
67
menguntungkan bagi kafe untuk mendapatkan laba yang tinggi dan untuk
memaksimalkan biaya produksi dan perawatan tempat.
c. Memaksimalkan pemasaran
Tjiptono (2008: 229) menyatakan bahwa promosi penjualan adalah
bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan. Break Cafe
Semarang dapat memaksimalkan pemasaran agar usaha dapat terus
berkembang melalui tekhnologi dengan bekerjasama dengan ojek online
maupun diskon.
d. Kualitas produk diakui konsumen
Selain memiliki pangsa pasar yang luas, salah satu peluang yang
bisa dimanfaatkan Break Cafe Semarang adalah produk yang ditawarkan
Break Cafe Semarang terbukti berkualitas. Hal ini dilihat dari banyaknya
konsumen yang memesan ulang bahkan menjadi langganan Break Cafe
Semarang dengan menjadi customer loyal atau pengunjung rutin
4.4.4 Analisa Ancaman (Threat)
Rangkuti (2006: 47) menyatakan bahwa Ancaman adalah situasi penting
yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan
pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya
peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan
68
ancaman bagi kesuksesan perusahaan. Ancaman yang dimiliki Break Cafe
Semarang berdasarkan hasil penelitian antara lain:
a. Pesaing yang bergerak pada bidang yang sama
Scuddetto Futsal Banyuwangi merupakan perusahan bisnis yang
bergerak pada usaha coffee shop. Saat ini terdapat beberapa kafe yang
bergerak pada bisnis ini. Persaingan antar usaha menuntut pengusaha
untuk memperhatikan keadaan sekitar. Dengan adanya persaingan
menjadikan kafe lebih kompetitif dalam menjalankan usahanya.
b. Konsumen yang beralih ke perusahaan lain
Konsumen merupakan aset penting dalam berjalannya sebuah
kegiatan usaha. Dengan adanya konsumen perusahaan akan mendapat
pemasukan dan akan tetap terus beroprasi. Menjaga konsumen agar tetap
mengunakan produk tidak mudah meskipun melakukan pelayanan yang
terbaik.
c. Pesaing yang memberikan harga miring
Dalam dunia bisnis persaingan harga merupakan hal yang wajar
dilakukan. Banyak cara yang dilakukan pemilik usaha agar bisnis yang
dijalani diminati oleh konsumen. Salah satu cara yang dilakukan adalah
dengan memberikan harga miring. Hal tersebut menjadikan ancaman bagi
Break Cafe Semarang untuk tetap mempertahankan konsumen.
d. Tumbuhnya usaha dalam bidang yang sama
Usaha bisnis penyewaan lapangan futsal saat ini khususnya di Kota
Semarang masih cukup menjanjikan. Terdapat sekitar enam perusahaan
69
yang sudah ada dan dua perusahaan yang masih dalam tahap
pembangunan di kota Semarang. Dengan akan munculnya usaha baru pada
bidang yang sama akan menjadikan ancaman baru bagi Break Cafe
Semarang.
e. Pesaing yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
memasarkan produknya
Pemasaran saat ini tidak hanya mengenai menyebarkan brosur.
Seseorang yang bergerak dalam bidang pemasaran harus pintar mengambil
kesempatan yang ada. Saat ini teknologi informasi sudah semakin maju.
Teknologi informasi saat ini sangat berguna bagi perusahaan untuk
menjaring pasar yang lebih luas. Break Cafe Semarang saat ini berada
dibelakang perusahaan yang lain dalam hal pemasarannya yang dapat
berakibat buruk buat kedepannya. Kafe pesaing menggunakan media
sosial untuk meningkatkan pemasaran dan juga layanan aplikasi ojek
online. Sedangkan Break Cafe hanya menggunakan aplikasi ojek online
saja.
4.5 Strategi Pemasaran yang Dapat Diterapkan oleh Break Cafe
Semarang
Menggunakan analisis faktor SWOT seperti yang sudah dijelaskan, maka
dapat diketahui empat strategi yang terangkum dalam matrik SWOT yang dapat
dijadikan pertimbangan perusahaan untuk diterapkan. Strategi tersebut adalah
70
strengths opoortunities (SO), strengths theats (ST), weakness opportunities (WO)
dan strategi weakness threats (WT).
Berdasarkan keterangan pada tabel matrik SWOT diketahui strategi yang
tepat untuk dilaksanakan oleh Break Cafe Semarang adalah sebagai berikut:
a. Strategi strength opportunities (SO)
Sesuai yang dikemukakan Rangkuti (2006: 35), Strategi SO
merupakan strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk memanfaatkan dan merebut peluang sebesar-besarnya. Dalam hal
ini Break Cafe Semarang berusaha menggunakan kekuatan yang
dimilikinya untuk memanfaatkan peluangnya. Berikut ini rekomendasi
strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan oleh Break
Cafe Semarang, antara lain:
1) Membuka cabang baru
Break Cafe Semarang saat ini mempunyai konsumen yang banyak.
Hal itu berdasarkan pernyataan manajer dan karyawan bahwa terkadang
banyak konsumen yang tidak dapat menggunakan produk dari Break Cafe
Semarang dikarenakan semua produk yang ada telah dipesan oleh
konsumen lain dari aplikasi ojek online atau alasan lokasi yang jauh. Hal
itu dikarenakan kurangnya jumlah produk yang ada di Break Cafe
Semarang. Oleh karena itu peneliti menyarankan agar pengelola Break
Cafe Semarang dapat membuka cabang baru dengan fasilitas yang sama
atau lebih baik agar dapat selalu memenuhi permintaan konsumen.
2) Mengintensifkan promosi pada pasar
71
Promosi merupakan hal yang sangat diminati oleh konsumen
manapun, tanpa terkecuali konsumen usaha Break Cafe Semarang.
Promosi diskon bisa diberikan bagi pengunjung yang berulang tahun dan
merayakan di Break Cafe Semarang. Dengan adanya diskon yang
diberikan dapat menarik konsumen untuk datang ke tempat itu dan hal
tersebut dapat membuat usaha Break Cafe Semarang lebih unggul
dibandingkan para pesaing.
b. Strategi Strength Threat
Rangkuti (2006: 35) menyatakan bahwa strategi dalam
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman. Dalam hal ini Break Cafe Semarang berusaha memanfaatkan
kekuatan untuk mengatasi ancaman. Berikut ini rekomendasi strategi yang
dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan oleh Break Cafe Semarang,
antara lain:
1) Memperluas pemasaran melalui media sosial.
Banyak cara yang bisa dilakukan pemilik usaha untuk
membuat usaha yang dijalani semakin berkembang dan dapat
dikenal oleh banyak orang. Salah satu cara yang bisa dilakukan
yaitu dengan promosi di media sosial. Media sosial nantinya akan
memperlihatkan keunggulan dan kualitas yang dimiliki Break Cafe
Semarang. Dengan melakukan promosi di media sosial maka usaha
Break Cafe Semarang dapat diketahui banyak orang khususnya
72
kalangan remaja yang sering menggunakan media sosial
dikehidupan sehari-hari.
2) Menjaga kualitas produk yang ditawarkan
Produk yang berkualitas tentu disukai oleh konsumen.
Break Cafe Semarang memiliki kualitas produk unggulan. Hal itu
juga harus diimbangi dengan perawatan yang baik agar kualitas
produk tidak menurun. Perawatan juga harus dilakukan secara
rutin.
c. Strategi Weakness Opportunity
Rangkuti (2006: 35) menyatakan bahwa strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada. Break Cafe Semarang harus
memanfaatkan peluang untuk menutupi kelemahan yang dimiliki.
Berikut ini rekomendasi strategi yang dapat menjadi pertimbangan
untuk diterapkan oleh Break Cafe Semarang, antara lain:
1) Menggunakan media promosi yang menarik minat
konsumen
Promosi merupakan hal yang sangat diminati oleh
konsumen manapun, tanpa terkecuali konsumen usaha
Break Cafe Semarang. Promosi diskon bisa diberikan bagi
pengunjung baru ataupun lama yang berkunjung ke Break
Cafe Semarang pada saat berulang tahun. Dengan adanya
73
diskon yang diberikan dapat menarik konsumen untuk
datang ke tempat itu dan hal tersebut dapat membuat usaha
Break Cafe Semarang lebih unggul dibandingkan para
pesaing.
d. Strategi Weakness Threat
Rangkuti (2006: 35) menyatakan bahwa strategi ini berdasarkan
kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan
yang ada serta menghindari ancaman. Strategi yang dapat digunakan
adalah dengan menerapkan harga yang kompetitif namun tidak merugikan
kafe. Kafe dapat memberikan harga semurah mungkin agar konsumen
tertarik menggunakan produk kita namun tidak merugikan bagi usaha itu
sendiri.
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat simpulkan
sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran yang digunakan oleh Break Cafe adalah memberikan
diskon di event tertentu; menggunakan digital marketing; beraliansi
dengan ojol; menyediakan wifi, meja dan stop kontak sehingga pelanggan
bisa mengerjakan tugas di kafe; dan menyediakan menu yang variatif.
2. Analisis SWOT Break Cafe terdiri dari strength (kekuatan) yaitu lokasi
yang strategis, produk yang berkualitas dan unggulan, produk yang
beragam, harga yang terjangkau konsumen, dan pelayanan yang ramah.
Sedangkan weakness (kelemahan) yang dimiliki adalah adanya karyawan
yang datang terlambat, masih minimnya pemasaran. Kemudian,
opportunity (peluang) yaitu meningkatnya permintaan konsumen, peluang
pasar yang luas, meningkatkan pemasaran melalui media sosial, kualitas
produk diakui konsumen. Sedangkan, threat (ancaman) adalah pesaing
yang bergerak pada bidang yang sama, pesaing yang memberikan harga
miring, dan mulai tumbuhnya kafe yang baru.
3. Strategi yang dapat digunakan Break Cafe Semarang berdasarkan matriks
SWOT yaitu dengan membuka cabang baru, mengintensifkan promosi
pada pasar, menjaga kualitas produkyang ditawarkan,memanfaatkan media
75
sosial sebagai sarana untuk melakukan promosi, dan memberikan fasilitas
berupa musholla dan non-smoking area agar konsumen merasa lebih
nyaman saat berada di kafe.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam perkembangan Break Cafe Semarang. Peneliti memberi
saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan.
Saran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Break Cafe Semarang harus meningkatkan pemasaran mereka melalui
media sosial atau websiteyang saat ini sering digunakan banyak orang.
b. Break Cafe Semarang diharapkan memperhatikan karyawan agar setiap
hari selalu tepat waktu karena hal tersebut sudah sesuai jam kerja yang
diatur kafe.
c. Break Cafe Semarang diharapkan dapat terus memenuhi permintaan
konsumen agar tidak beralih ke kafe lain.
d. Break Cafe Semarang diharapkan memunculkan inovasi baru dalam
kafenya agar tetap memiliki daya tarik bagi konsumen.
5.3 Agenda Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian yang akan datang, saran yang dapat digunakan adalah
menambah populasi dari coffee shop supaya sampel yang didapat lebih banyak
dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Selain itu dapat digunakan metode
penelitian yang lain seperti kuantitatif sehingga dapat meneliti lebih banyak
76
variabel dan hubungan antar variabel tersebut. Diharapkan juga peneliti yang akan
datang dapat menggunakan teknik analisa yang lain dan membandingkan dengan
penelitian ini sehingga dapat terlihat mana metode yang memberikan hasil yang
terbaik.
77
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2002). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.
Alfabeta.
________. (2008). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.
Alfabeta.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
_________. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Assauri, S. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Bastian, I. (2006). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.
Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Boone, Louis E. Kurtz, David L. 2008. Pengantar Bisnis Kontemporer, buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Cannon, Joseph P., Perreault, Jr.William D., McCarthy, E.Jerome. (2008).
Pemasaran Dasar : Pendekatan Manajerial Global. Edisi Keenam Belas.
Salemba Empat. Jakarta.
David, F.R. 2004. Manajemen Strategis: Konsep. Edisi ketujuh. PT. Prenhallindo,
Jakarta.
Ferrel, O and Harline. (2005). Marketing Strategy. South Western: Thomson.
Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan
Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM.
Hartono H. , Karyana Hutomo, Marshelia Mayangsari. (2012). Pengaruh Strategi
PemasaranTerhadap Peningkatan Penjualan pada Perusahaan. Bina
Nusantara Jurnal hal. 881-992.
Irawan, N. (2009). Strategi Pemasaran dengan analisis SWOT di Perusahaan CV.
Langit Aksara Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
Jatmiko. (2004). Pengantar Bisnis. Malang: UMM Press.
78
Kertajaya, H. (2005). Positioning Diferensiasi Brand: Memenangkan Persaingan
dengan Segitiga Positioning –Deferensiasi –Brand. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Kotler,P dan Amstrong. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan, Edisi 1.
Jakarta: Erlangga.
___________________. (2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan, Edisi 13.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. (2002). Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan, Edisi 9. Jakarta:
Erlangga.
________. (2009). Manajemen Pemasaran terjemahan, Edisi 13. Jakarta:
Erlangga
Mangkunegara, A. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Rosdakarya.
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pearcce, J dan Robinson. (2008). Manajemen Strategis Edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.
Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia.
__________. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia.
__________. (2009). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia.
Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alphabeta.
_______. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Susiani. (2005). Strategi Pemasaran Dengan Analisis SWOT Studi kasus pada
PT.Pramita Tours dan Travels. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
Swastha, B dan Handoko. (2002). Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Swastha, B. (2002). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. Jakarta:
Salemba Empat.
79
Tjiptono, F. (2007). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
________. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Usman, H. (2011). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wardoyo, Paulus. (2011). Enam Alat Analisis Manajemen. Semarang: Semarang
University Press.
Williams, C. (2001). Manajemen, Edisi 1.Jakarta: Salemba Empat.
Yuliono, D. (2012). Analisis SWOT Sebagai Landasan Merumuskan Strategi
Pemasaran Pada PT. Asli Motor Klaten. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Manajer
1 Kapan bisnis Break Cafe Semarang ini dirintis?
2 Bagaimana asal mulanya bisnis Break Cafe Semarang ini dimulai?
3 Dimana lokasi Break Café Semarang?
4 Fasilitas apa saja yang ditawarkan Break Café Semarang?
Futsal Banyuwangi?
5 Berapa total tenaga kerja?
6 Apa saja yang menjadi kekuatan dari Break
Café Semarang?
7 Bagaimana promosi yang dilakukan oleh
Break Café Semarang?
8 Apa saja yang perlu diperbaiki dalam
Break Café Semarang?
9 Peluang apa yang sedang dihadapi Break Café
Semarang?
10 Apa yang menjadi kelemahan di Break Café
Semarang?
11 Ada berapa banyak pesaing di bisnis
Break Café Semarang?
12 Bagaimana Break Café Semarang
menghadapi pesaing tersebut?
13 Apa yang dikhawatirkan Break Café
Semarang dengan kehadiran pesaing
tersebut?
14 Apakah ada ancaman yang lain selain pesaing
pada usaha yang sama?
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Karyawan
1 Sejak kapan Anda bekerja di Break Café
Semarang?
2 Bagaimana suasana kerja di Break Cafe
Semarang?
3 Apa yang anda sukai dari pemilik
Break Cafe Semarang?
4 Apa yang menjadi kelebihan dari
Break Cafe Semarang?
5 Bagaimana perkembangan Break Cafe
Semarang? Selama anda bekerja?
6 Bagaimana fasilitas di Break Cafe
Semarang?
7 Apa yang membedakan Break Cafe
Semarang? dengan bisnis Cafe yang
lain?
8 Apa saja kendala yang anda hadapi
selama berkerja di Break Cafe Semarang?
9 Apa yang perlu dibenahi Break Cafe
Semarang?
10 Apa yang menjadi ancaman dari Break
Cafe Semarang?
11 Bagaimana pesaing dari Break Cafe
Semarang?
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Konsumen
1 Anda mengetahui Break Cafe
Semarang? dari mana?
2 Bagaimana lokasi Break Cafe
Semarang?
3 Bagaimana perkembangan Break Cafe
Semarang?
4 Apa alasan anda memilih di Break Cafe
Semarang?
5 Bagaimana pelayanan di Break Cafe
Semarang?
6 Apa yang menjadi kekurangan di
Break Cafe Semarang?
7 Apakah anda puas berkunjung di
Break Cafe Semarang?
LAMPIRAN 2
HASIL WAWANCARA
1. Hasil Wawancara dengan Manajer Operasional (Bapak Zaenal)
PEDOMAN WAWANCARA
No. DaftarPertanyaan Manajer
1 Kapan bisnis Break Cafe Semarang
inidirintis?
Break Café Semarang dibangun pada
akhir-akhir tahun 2016 dan beroperasi
di bulan dan tahun yang sama.
2 Bagaimana asal mulanya bisnis
Break Cafe Semarang ini dimulai?
Sebenarnya usaha ini punya kaka saya.
Sebenarnya buka resto di 2014 tetapi
mengalami kebangkrutan. Di akhir
akhir tahun 2016 kakak saya
memutuskan untuk membuka kafe.
3 Dimana lokasi Break Café
Semarang?
Di Jalan Klenteng Sari III
Banyumanik. Itu untuk saya sendiri
mengapa saya milih lokasi itu karena
lokasinya itu merupakan sebuah
kekuatan. Banyumanik istilahnya pusat
semarang atas ya, disini juga dekat
dengan kantor-kantor dan kampus ya
mas kayak Undip. Jadi lokasinya juga
salah satu kekuatannya mas.
4 Fasilitas apa saja yang ditawarkan
Break Café Semarang?
Kalau fasilitas sendiri dari kami itu
kami menawarkan smoking area itu
kami ada 2 lantai, trus juga kami
menawarkan free wi-fi dan juga ada
banyak colokan jadi cocok buat orang
yang mau nongkrong.
5 Berapa total tenaga kerja? Kalau di Break Cafe sendiri itu total
ada 6. Yang pertama itu 1 orang
sebagai koki. Ada 1 lagi membantu
koki yang empat itu pelayan. Nah tapi
kesemua 6 orang itu bisa menjadi kasir
karena disini kasirnya gantian.
6 Apa saja yang menjadi kekuatan
dari Break Café Semarang?
Kalau menurut saya sih ada beberapa
hal ya mas yang menjadi kekuatan.
Yang pertama itu adalah lokasi dari
Break Cafe sendiri strategis seperti tadi
yang sudah saya jelaskan mengapa
menurut saya strategis. Kemudian,
yang alasan lainnya itu produk yang
beragam. Menurut saya kekuatan Break
Cafe Semarang adalah dari segi variasi
produk yang ditawarkan mas. Kita
mempunyai variasi menu makanan dan
minuman yang cukup banyak. Kami
juga menyediakan dari snack, makanan
tradisional yang kekinian kayak
geprek, juga makanan international
seperti steak. Minuman juga kami dari
kopi karena memang konsep awalnya
kan coffee shop. Tapi kami juga
menyediakan non kopi dan juga jus
sebagai alternatif pilihan dari
pengunjung. Trus alasan yang
selanjutnya itu harga yang kami
tawarkan terjangkau. Dari segi harga
saya rasa lebih murah dibandingkan
dengan usaha sejenis. Dengan adanya
macam produk dan kualitas yang
ditawarkan saya rasa harga segitu
sudah terjangkau. Harga kami untuk
minuman mulai dari 7 ribu sampai 25
ribu rupiah dan untuk makanan dari 9
ribu sampai 40 ribu rupiah. Kalau
menurut saya produk-produk yang
ditawarkan Break Cafe itu sudah
berkualitas dan unggulan. Menurut
saya kekuatan di Break Cafe Semarang
adalah dari segi produk yang
ditawarkan mas. Bahan makanan yang
kami tawarkan segar dan dimasak
langsung, tidak dihangatkan. Jadi
sudah berkualitas dan unggulan. Trus
keuggulan kami disegi pelayanannya
mas. Pelayanan yang ditawarkan itu
sopan dan ramah. Karena saya
menekankan kepada karyawan agar
pelayanan yang diberikan harus tetap
sopan dan ramah mas
supaya konsumen juga merasa nyaman
saat berbicara
kepada karyawan.
7 Bagaimana promosi yang dilakukan
oleh Break Café Semarang?
Kalau promosi kami hanya
memberikan saat event-event tertentu
saja mas seperti Tahun Baru, Hari
Valentine, Hari Ibu dan perayaan
lainnya. Selebihnya kami belum ada
promosi lainnya.
8 Apa saja yang perlu diperbaiki Yang dimaksud masnya itu
dalam Break Café Semarang? kelemahan? Masih ada bebeapa
kelemahan sih mas yang harus
diperbaiki oleh Break Cafe.
9 Peluang apa yang sedang dihadapi
Break Café Semarang?
Peluang kami itu pangsa pasar kami
yang luas. Peluangnya adalah saat ini
mulai banyak orang yang sudah tua dan
anak-anak yang juga gemar ikut kafe
bersama orang tuanya. Awalnya
konsep kami adalah untuk usia muda
tetapi banyak juga keluarga yang kesini
mas. Lalu, permintaan konsumen yang
tinggi mas juga peluang kami. Kalau
kafe ini mas banyakan ojol yang pesen
mas. Dan itu kita bisa menerima
sampai 50 ojol yang pesan dalam
sehari dengan minimal pemesanan itu 4
items. Darimana-mana yang pesen mas
ada dari Semarang bawah sampai
daerah Banyumanik sini. Peluang juga
bisa kami dapatkan kalau
memaksimalkan pasar ya mas.
Kemungkinan besar kita akan
perbanyak promo mas baik untuk
pengunjung kafe maupun dengan ojol.
Belum dibicarakan lebih lanjut tapi
mungkin seperti voucher diskon atau
diskon spesial bekerjasama dengan
provider tertentu. Trus kualitas dari
produk kami diakui konsumen mas.
Menurut saya produk kami sudah
diakui konsumen mas. Karena banyak
konsumen yang memesan ulang untuk
memakai makanan dan minuman kami.
10 Apa yang menjadi kelemahan di
Break Café Semarang?
Masih banyak mas kelemahan Break
Cafe. Itu yang pertama itu adanya
karyawan yang terlambat. Terkadang
ada kayawan yang telat untuk datang
sesuai dengan jadwalnya mas.
Terutama saat pagi yang harusnya
karyawan sudah datang tetapi ada yang
belum hadir. Padahal konsumen juga
ada yang sudah sakit pagi. Yang kedua
itu kelemahan mungkin dari segi
promosi mas. Kami hanya mempunyai
promo diskon untuk konsumen pas
event-event tertentu aja kayak
Valentine, Tahun Baru, Hari Ibu
tergantung ada perayaan apa gitu mas.
Ketiga itu kurangnya fasilitas
penunjang mas. Disini masih belum
ada untuk tempat ibadah sama non-
smoking area mas. Kalau mau ibadah
ya jauh harus naik kendaraan dulu.
Kalau jalan lumayan jauh. Dari segi
pelayanan, karyawan tidak menguasai
penanganan keluhan pelanggan. Ini
juga salah satu kelemahan kami mas.
Dalam handling complaint kami
mengalami kesulitan karena karyawan
terkadang cenderung tidak sabar atau
iya iya saja ke pelanggan. Kadang juga
keluhan tidak disampaikan ke saya
mask arena mereka takut dimarahi
mungkin ya.
11 Ada berapa banyak pesaing di
bisnis Break Café Semarang?
Cukup banyak ya mas seperti Anak
Panah, Antarakata, Above Coffee dan
lainnya ya mas. Ada juga banyak yang
baru mas.
12 Bagaimana Break Café Semarang
menghadapi pesaing tersebut?
Ya kami jaga kualitas aja mas. Mau
gimana lagi namanya usaha selalu ada
persaingan. Kami mulai memikirkan
promosi dan menambahkan fasilitas
agar pengunjung tetap setia kepada
kami.
13 Apa yang dikhawatirkan Break
Café Semarang dengan kehadiran
pesaing tersebut?
Menurut saya dengan sekarang muncul
banyaknya usaha yang bergerak pada
bidang ini menjadikan hal tersebut
sebuah ancaman mas. Mulai banyak
kafe baru. Kafe lama juga sekarang jam
bukanya banyak yang 24 jam. Jadi
ancaman juga buat kami mas. Trus
konsumen yang biasanya ke kafe kita
lalu berpindah ke tempat lain menurut
saya itu juga sebuah ancaman mas.
Karena dengan pindahnya konsumen
maka bisa dikatakan pesaing kita lebih
baik dari kami. Kita selalu
mengantisipasi itu agar konsumen
dapat terus datang ke kafe kita.
Kekhawatiran yang lain atau yang
menjadi ancaman lain mungkin kafe
lain yang memberikan harga miring
mas dibawah harga normal. Sekarang
banyak yang bikin coffee shop baru
mas. Yang lama aja udah saingan berat
ini banyak yang baru dan konsep
kafenya beda-beda. Jadi ancaman juga
sih mas. Kafe lain sudah kerjasama
dengan ojol lebih dulu mas bahkan dua
perusahaan sekaligus Grab dan Gojek.
Bisa juga bayarnya pakai Gopay atau
OVO. Sementara kami masih
kerjasama sama Gojek saja. Ada
instagramnya juga mas, suka repost
dari konsumen juga.
14 Apakah ada ancaman yang lain
selain pesaing pada usaha yang
sama?
Itu aja sih mas tidak ada lagi.
2. Hasil Wawancara dengan Pelayan (Erick)
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Pelayan
1 Sejak kapan Anda bekerja di
Break Café Semarang?
Satu tahun mas.
2 Bagaimana suasana kerja di Break
Cafe Semarang?
Suasana kerjanya enak mas.
Seneng juga kerja disini. Temen-
temen baik. Manajer juga baik.
3 Apa yang anda sukai dari pemilik
Break Cafe Semarang?
Kalau ibu ga pernah kesini ya mas.
Kalau Pak Zaenal baik mas. Tapi
kadang ya galak soalnya orange
disiplin mas. Gaji ngga pernah
telat, kalau target ya dapet bonus
mas.
4 Apa yang menjadi kelebihan dari
Break Cafe Semarang?
Menurut saya kelebihan yang
dimiliki itu dari segi lokasi
kafenya mas. Karena terletak di
dekat kampus sama perkantoran.
Terus Banyumanik kan ya
pusatnya Semarang atas ya mas
jadi ya pas. Ngga jauh dari
Tembalang sama Ungaran juga
mas. Soalnya banyak juga orang
Ungaran kesini. Trus menurut saya
produk yang bervariasi ini juga
merupakan sebuah kekuatan mas.
Masih jarang sekali usaha sejenis
yang menu lengkap seperti Break
Cafe. Kebanyakan coffee shop kan
pasangan kopi ya jajanan ya mas.
Tapi kita juga sediain makanan
berat mas. Soalnya banyak
mahasiswa juga yang kesini sambil
bikin tugas lama banget. Jadi kalau
laper ya kita ada mas. Kalau saya
ya mas variasi dan kualitas
produknya juga bagus, harganya
sudah murah dan terjangkau.
Kekuatan yang lain adalah
produknya mas. Di Semarang
sendiri masih sedikit usaha dalam
bidang sejenis
menyediakan banyak variasi
makanan dan minuman. Kalau
lainnya, menurut saya kelebihan
yang dimiliki itu dari segi
pelayanannya mas. Jadi, kita
semaksimal mungkin melakukan
pelayanan yang terbaik buat
konsumen.
5 Bagaimana perkembangan Break
Cafe Semarang Selama anda
bekerja?
Perkembangannya bagus sih mas.
Dulu saya kerja disini masih sepi
mas. Trus mulai Bapak kerjasama
sama Gojek wah mulai rame mas.
Orang mulai pada tahu mungkin
ya mas. Sekarang mulai banyak
yang tahu mas.
6 Bagaimana fasilitas di Break Cafe
Semarang?
Fasilitasnya disini 2 lantai mas
bisa ngrokok semua. Ada colokan
juga banyak mas sama wi-fi.
7 Apa yang membedakan Break
Cafe Semarang dengan bisnis
kafe yang lain?
Yang membedakan ya kalau disini
itu mas makanannya macem-
macem. Dari makanan tradisional
sampai yang modern mas. Sama
suasananya mas. Kalau kafe lain
kayak Anak Panah rame banget
mas, temen saya kerja disana
katanya sampai teriak-teriak kalau
ngobrol keramaian. Kalau disini
rame tapi ga banget-banget mas
jadi kalo ngobrol masih bisa
santai.
8 Apa saja kendala yang anda
hadapi selama berkerja di Break
Cafe Semarang?
Kendalanya komunikasi sama
atasan ya mas. Kebanyakan
karyawan disini termasuk saya
segan gitu kalau mau ngomong ke
Bapak kalau pas ada keluhan.
Takut saya mas dimarahi. Padahal
jane Bapak ya ngga galak orange.
Tapi ga tau takut aja mas. Sama
kendala lainnya itu kalo pas ada
yang telat mas wis itu kerjaan kaco
mas. Soalnya kurang orang
padahal udah ada yang dateng apa
Gojek nunggu.
9 Apa yang perlu dibenahi Break
Cafe Semarang?
Fasilitasnya mas. Ditambah
musholla mas. Saya liat
pengunjung kadang bingung kalau
pas waktu shalat mau kemana.
Sama promosinya mas. Kurang
banget mas. Cuma pas tahun baru,
valentine sama perayaan lainnya
mas. Pengunjung suka nanya ada
promo apa. Saya jawab ga ada
terus-terusan ngga enak juga to
mas.
10 Apa yang menjadi ancaman dari
Break Cafe Semarang?
Ancamannya kefe baru mas.
Banyak yang baru. Trus yang lama
juga ancaman mas. Soale yang
lama ada yang 24 jam juga.
Hargane juga ada yang dibawah
kita. Tempat e juga bagus mas,
banyak anak muda kesana foto-
foto juga. Sama berani promo mas
kafe lainnya itu kerjasama sama
Gojek mas. Lha disini ga ada mas.
11 Bagaimana pesaing dari Break
Cafe Semarang?
Pesaingnya lebih menarik kayak e
mas. Ada juga beberapa bekas
karyawan sini pindah kafe lain.
Saya kalau mau kesini pas masuk
siang lewat Anak Panah mas rame
banget mas. Kalo dibandingin sini
ya jauh ramean sana.
3. Hasil Wawancara dengan Koki (Mustakim)
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Koki
1 Sejak kapan Anda bekerja di
Break Café Semarang?
Sepuluh bulan mas.
2 Bagaimana suasana kerja di Break
Cafe Semarang?
Suasana kerjanya santai ya mas.
Saya suka kerja disini ngga
kemrungsung.
3 Apa yang anda sukai dari pemilik
Break Cafe Semarang?
Bapak Zaenal itu tegas mas
orangnya. Percaya sama karyawan.
4 Apa yang menjadi kelebihan dari
Break Cafe Semarang?
Kelebihannya yam as itu
tempatnya strategis. Trus menunya
banyak mas, harganya juga murah
termasuknya. Selain itu apalagi ya
mas, oh ya bahan makanannya dan
produknya berkualitas mas.
Pelayananya juga kata pengunjung
sopan dan ramah mas.
5 Bagaimana perkembangan Break
Cafe Semarang Selama anda
bekerja?
Saya kan disini itungannya belum
setahun ya mas, tapi menurut saya
bagus sih mas perkembangannya.
Bisa bersaing sama yang ada
disekitar.
6 Bagaimana fasilitas di Break Cafe
Semarang?
Fasilitasnya disini 2 lantai mas
bisa ngrokok semua. Ada colokan
juga sama wi-fi.
7 Apa yang membedakan Break
Cafe Semarang dengan bisnis
kafe yang lain?
Yang membedakan ya kalau disini
itu makanannya jenisnya banyak
ada tradisional, Chinese food sama
steak gitu mas. Jajanan juga ada.
Minumannya juga macem-macem
ngga kopi saja mas.
8 Apa saja kendala yang anda
hadapi selama berkerja di Break
Cafe Semarang?
Pelayan mas yang kadang suka
telat soalnya kan dia laju gitu jadi
mungkin ya telat bisnya apa
gimana. Tapi ya itu mas ganggu
juga soalnya kita koki udah siap eh
yang ngambilin pesanan belom
ada.da yang dateng apa Gojek
nunggu.
9 Apa yang perlu dibenahi Break
Cafe Semarang?
Promosi mungkin ya mas. Eh
promosi itu kayak apa ya mas?
Diskon gitu? Wah disini jarang
mas. Saat-saat tertentu saja kayak
tahun baru gitu. Musholla mas
yang ngga ada juga kalau mau
sholat jauh mas. Makanya yang
kesini ngga bisa lama-lama
soalnya kalau mau sholat ya jauh.
Oh ada lagi mas. Menurut saya
kami ini kurang bisa menanggapi
keluhan mas. Pelayan disini
cenderung diam saja atau iya iya
saja mas. Malah kadang lebih tidak
peduli soalnya kurang sabar begitu
mas. Karena capek juga jadi
kurang tanggap keluhan. Jarang
juga sih lapor ke atasan takut
dimarahin mas.
10 Apa yang menjadi ancaman dari
Break Cafe Semarang?
Ancamannya kefe baru mas.
Banyak yang baru. Trus yang lama
juga ancaman mas. Soale yang
lama ada yang 24 jam juga.
Hargane juga ada yang dibawah
kita. Tempat e juga bagus mas,
banyak anak muda kesana foto-
foto juga. Sama berani promo mas
kafe lainnya itu kerjasama sama
Gojek mas. Lha disini ga ada mas.
11 Bagaimana pesaing dari Break
Cafe Semarang?
Ancamannya saat ini adalah kafe
sejenis yang sudah mulai banyak
buka ya mas. Sekarang kalau
pulang ke kos Tembalang lihat
banyak kafe yang coffee shop
konsepnya. Banyak langganan
yang jarang keliatan sekarang mas.
Pernah sekali dateng tak tanya
katanya lebih sering ke Anak
Panah Tembalang padahal lebih
jauh. Hargane mas kadang kalah
sama kafe-kafe sebelah. Trus juga
banyak mas usaha kafe kayak gini.
Koki yang dulu keluar juga gara-
gara pindah ke kafe lain.
4. Hasil Wawancara dengan Konsumen 1 (Adelia)
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Konsumen
1 Anda mengetahui Break Cafe
Semarang darimana?
Dari Instagram mas. Kan ada
itu akun nya. Trus saya coba
mas sama temen-temen.
2 Bagaimana lokasi Break Cafe
Semarang?
Lokasinya gampang dicari mas.
Menurut saya lokasi Break Cafe
Semarang strategis untuk
menjalankan usaha ini. Dekat
dengan jalan besar sehingga
mudah untuk mencarinya.
Meskipun ga dijalan utama ya
mas. Tapi gampang kok
kesininya dan lebar gitu
jalannya.
3 Bagaimana perkembangan Break Cafe
Semarang?
Bagus sih mas. Semakin banyak
yang dateng.
4 Apa alasan anda memilih di Break
Cafe Semarang?
Di tempat ini produk yang
ditawarkan cukup bervariasi
mas. Saya sebagai pengunjung
jadi mudah jika lapar ada
makanan beratnya. Kalau Cuma
mau nongkrong cantik ya
pesennya snack. Kadang sambil
bikin tugas sih mas, jadinya kan
pasti lama jadi bisa sekalian
lunch atau dinner. Makanannya
juga enak-enak mas.
Minumannya juga ngga kopi
semua jadi ngga sebah di perut
dan bosan bisa ganti pesananan.
Menurut saya dari segi harga
dengan dengan produk yang
ditawarkan sudah murah mas.
Harganya juga terjangkau dan
porsinya besar. Maklum mas
saya kan mahasiswa jadi kalau
tempatnya bagus, makanan dan
minumannya enak pasti dateng
terus (tertawa). Produk yang
ditawarkan bagus mas.
Produknya sampai saat ini
rasanya selalu tidak berubah.
5 Bagaimana pelayanan di Break Cafe
Semarang?
Menurut saya karyawan disini
sopan dan ramah dalam
melayani konsumen mas.
6 Apa yang menjadi kekurangan di
Break Cafe Semarang?
Kekurangannya apa ya mas. Oh
ya, semua ruangannya smoking
mas jadinya saya kadang
terganggu juga. Sama ngga ada
musholla mas, kalau mau sholat
jauh mas. Kadang males bolak-
balik. Sama ini mas promonya
kurang banget mas.
7 Apakah anda puas berkunjung di
Break Cafe Semarang?
Puas sih mas overall. Karena
saya liat harga ya mas sama wi-
fi nya kenceng. Kalo lain-
lainnya bisa diperbaiki ya saya
tambah seneng lagi dan mau
rekomendasiin sama temen-
temen lainnya.
5. Hasil Wawancara dengan Konsumen 2 (Andra Putra)
PEDOMAN WAWANCARA
No. Daftar Pertanyaan Konsumen
1 Anda mengetahui Break Cafe
Semarang darimana?
Saya sering lewat sini mas kalo
berangkat sama pulang kerja.
Trus liat ada kafe ini.
2 Bagaimana lokasi Break Cafe
Semarang?
Lokasinya gampang mas
dilihat. Meskipun digang tapi
yang lewat banyak. Banyak
dicari juga.
3 Bagaimana perkembangan Break Cafe
Semarang?
Perkembangannya tambah rame
mas. Banyak pesan lwat Gojek
juga.
4 Apa alasan anda memilih di Break
Cafe Semarang?
Alasan saya deket sama kantor
mas. Harganya murah, rasanya
enak, banyak pilihan makanan
dan minuman. Jadi kalo
nongkrong stress pulang kerja
cocok mas kesini. Nggak
ngabisin gaji hehehe.
5 Bagaimana pelayanan di Break Cafe
Semarang?
Menurut saya pelayanannya
bagus mas. Sopan kok, ramah
juga. Bisa ngobrol juga mas jadi
kayak temen gitu. Bikin betah
kesini soalnya udah kenal.
6 Apa yang menjadi kekurangan di
Break Cafe Semarang?
Saya pernah kesini hari Sabtu
pagi-pagi sekalian sarapan.
Udah buka mas tapi pelayannya
belum dateng. Akhirnya dulu
kan, akhirnya ya 15 menit
kemudian baru order. Mungkin
perlu ditambah promo ya mas.
Bisa diskon atau yang lainnya
biar bisa tambah ramai. Yang
lainnya, menurut saya ya
musholla sama non-smoking
area yang ga ada. Aku kan ngga
ngrokok ya mas kadang
terganggu sama asapnya. Jadi
suka bau juga kena asap
rokoknya. Kalau mau ibadah
juga jauh mas. Jadi suka skip
malah hehehehe. Mungkin perlu
ditambah lagi ketanggapan
terhadap keluhan pelanggan.
Saya pernah complaint sekali
mas karena meja saya ngga
dibersih-bersihkan tapi
pelayannya cuma diem aja.
7 Apakah anda puas berkunjung di
Break Cafe Semarang?
Lumayan sih mas. Tapi
sekarang aku mulai jarang
kesini mas. Paling seminggun
sekali kalo dulu kan bisa
seminggu 3 kali. Ngikut temen-
temen ke kafe lain ada yang
lebih murah sama lebih
instagramable.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
N.I.M : B.111.15.0035
Nama Lengkap : Angga Aji Nursahid
Tempat & Tanggal Lahir : Klaten,20 Agustus 1997
Alamat Lengkap : Perumahan Griya Indopermai Blok
C.39/Tambak Aji,Ngaliyan Semarang
B. Riwayat Pendidikan Formal & Non – Formal
1. SD Negeri Tambak Aji 01 Semarang, lulus tahun 2009
2. SMP Kesatrian 2 Semarang, lulus tahun 2012
3. SMAN 6 Semarang, lulus tahun 2015
C. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan
1. Anggota OSIS SMAN 6 Semarang tahun 2012 s.d 2015
Semarang, 07 Februari 2019
Angga Aji Nursahid