strategi pengembangan usaha jamur tiram pada …

92
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) CELEBES MUSHROOM DI KABUPATEN GOWA VINI ALFIONITA ANDRYANI 105960096211 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM

PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) CELEBES

MUSHROOM DI KABUPATEN GOWA

VINI ALFIONITA ANDRYANI

105960096211

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

DAFTAR PUSTAKA

Ambarawati dan Sri Astiti, 2014. Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram

Pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Spora Bali. Jurnal Managemen

Agribisnis Vol. 2 No. 2 Thn. 2014.

Djarijah, Nunung Marlina dan Abbas Siregar Djarijah., 2001. Budidaya Jamur

Tiram. Kanisius. Yogyakarta.

Djarwanto dan Sihati Suprapti, 2010. Pengaruh Sumbar Bibit Terhadap

Pertumbuhan Jamur Tiram. Jurnal Penelitian. 2010. Pusat Penelitian Dan

Pengembangan Hasil Hutan, Jln Gunung Batu No. 5, Bogor.

Fitri, Meta., Harlistaria Wigyanto, dan Dhita M, 2012. Analisis Kelayakan Teknis

Dan Finansial Produksi Sosis Jamur Pada Skala Industri Kecil (Studi Kasus

Di Budidaya Jamur Tiram ‘Wahyu’ Kota Mojokerto). Jurnal Industria Vol. 1

No. 2 Thn. 2012. Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP Universitas

Brawijaya.

Istikarini, DwiGuna., 2011. Ketersediaan Bahan Baku Dan Prospek

Pengembangan Usaha Pembuatan Baglog Jamur Tiram (Pleurotus sp.) Di

Danny’s Mushroom. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Jember, Jember.

Nurmiati dan Periadnadi, 2013. Pengaruh Pengaturan Media Serbuk Gergaji

Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Coklat (pleurotus

cystidiosus). Junal Biologi Universitas Andalas Vol.31 No. 36 Thn. 2013.

Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas.

Rangkuti Freddy, 2006. Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Vivandri Okla., 2010. Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih Pada

Trisno Insan Mandiri Mushroom (TIMMUSH) desa Cibuntu Kecamatan

Cianpea Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Managemen,

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widyastuti Netty dan Tjokrokusumo Donowati, 2008. Aspek Lingkungan Sebagai

faktor Penentu Keberhasilan Budidaya Jamur Tiram. Jurnal Penelitian

Hortikultura Vol.9 No.3 Thn. 2008. Peneliti di Pusat Teknologi Bioindustri

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Indonesia.

Zulfahmi, Muhammad,. 2011. Analisis Biaya Dan Pendapatan Usaha Jamur

Tiram Putih Model Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa

Indah. Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayahtullah, Jakarta.

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

i

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA USAHA

KECIL MENENGAH (UKM) CELEBES MUSHROOM DI KABUPATEN

GOWA

VINI ALFIONITA ANDRYANI

105960096211

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Prospek Pengembangan Usaha Jamur Tiram Pada

UKM Celebes Mushroom Di Kabupaten Gowa

Nama : Vini Alfionita Andryani

Stambuk : 105960096211

Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Hj.Siti Wardah, M.Si Reni Fatmasari, S.P, M.Si

Diketahui

Dekan Fakuktas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis

Ir. Saleh Molla, M.M. Amruddin, S.Pt, M.Si.

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

iii

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : STRATEGI

PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA UKM CELEBES

MUSHROOM DI KABUPATEN GOWA adalah benar merupakan hasil karya

yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir

skripsi ini.

Makassar, Juli 2015

Vini Alfionita Andryani

105960096211

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

v

ABSTRAK

VINI ALFIONITA ANDRYANI. 105960096211. Strategi Pengembangan Usaha

Jamur Tiram Pada UKM Celebes Mushroom Di Kabupaten Gowa. Dibimbing

oleh SITI WARDAH dan RENI FATMASARI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengembangan Usaha

Jamur Tiram Pada UKM Celebes Mushroom Di Kabupaten Gowa.

Pengambilan populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara metode

sensus yakni menjadikan semua populasi menjadi responden pada UKM Celebes

Mushroom dengan jumlah sampel sebanyak 5 orang terdiri dari pemilik sekaligus

pengelolah dan karyawan. Sementara analisis data yang digunakan yakni Analisis

SWOT dengan mengkobinasikan matriks IFAS dan EFAS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari hasil analisis SWOT diperoleh 4

alternatif strategi kemudian berdasarkan diagram cartesius SWOT menunjukkan

bahwa startegi yang tepat di lakukan yakni terletak pada kuadran 2, ini merupakan

situasi dimana UKM Celebes Mushroom meskipun menghadapi berbagai

ancaman dari luar tetapi dengan kondisi seperti itu UKM Celebes Mushroom

masih memiliki kekuatan dari segi internal dimana strategi yang dapat usaha ini

terapkan yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang dengan strategi difersifikasi yakni dari segi peningkatan produk dan

pemasaran.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah milik Allah SWT, mengingat akan keanggungan dan

kemulian-Nya yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada

seluruh hambanya khususnya bagi penulis yang telah di beri kemampuan dan

kekuatan serta kesehatan jasmani dan rohani, sehingga penulis skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik meskipun masih dalam bentuk yang sederhana.

Terwujudnya skripsi ini tak lepas dari keterlibatan dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Ir. Hj. Siti Wardah, M.Si selaku

pembimbing I dan ibu Reni Fatmasari, S.P., M.Si selaku pembimbing II yang

telah menyempatkan diri dan meluangkan waktunya disertai dengan keikhlasan

dan ketulusan hati dalam memotivasi, membimbing dan mengarahkan penulis

sehingga hal-hal yang berupa kendala dan penghalang pada tahap proses

pembuatan dan penyusunan skripsi dapat dilalui.

Manusia adalah mahkluk yang sering lupa dan khilaf, tak ada yang

sempurna selain Allah SWT pencipta langit dan bumi. Oleh karena itu, demi

kesempurnaan skripsi ini maka penulis dengan penuh rasa rendah dan ketulusan

hati menerima segala tanggapan positif dan saran-saran serta kritikan-kritikan

yang sifatnya membangun dengan harapan skripsi ini dapat lebih bermanfaat bagi

para pembacanya terutama pada diri pribadi demi pengembangan dan kemajuan

ilmu pengetahuan.

Makassar, Juli 2015

Penulis

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ............................................... iii

HALAMAN PERNYATAN .................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

1.3 Tujuan dan Kegunaan .................................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Jamur Tiram ..................................................................................... 5

2.2 Sarana Produksi Dalam Usaha Jamur Tiram .............................................. 8

2.3 Strategi Pengembangan ............................................................................. 10

2.4 Analisis SWOT.......................................................................................... 11

2.5 Matriks EFAS ............................................................................................ 15

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

viii

2.6 Matriks IFAS ............................................................................................. 16

2.7 Kerangka Pikir ........................................................................................... 19

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 20

3.2 Teknik Penentuan Sampel .......................................................................... 20

3.3 Jenis dan sumber Data ................................................................................ 20

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 21

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................... 22

3.6 Defenisi Operasional ................................................................................... 23

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Bedirinya UKM Celebes Mushroom ............................................ 24

4.2 Visi dan Misi UKM Celebes Mushroom ................................................... 26

4.3 Struktur Organisasi UKM Celebes Mushroom ......................................... 27

4.4 Tugas dan Tanggungjawab ........................................................................ 28

V. HASIL DANPEMBAHASAN

5.1 Potensi UKM Celebes Mushroom ............................................................. 29

5.2 Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Dan Ancaman

UKM Celebes Mushroom ......................................................................... 31

5.3. Matriks IFAS UKM Celebes Mushroom .................................................. 35

5.3 Matriks EFAS UKM Celebes Mushroom ................................................. 37

5.4 Analisis SWOT Pada UKM Celebes Mushroom ...................................... 39

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

ix

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 50

6.2 Saran . ........................................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. EFAS (Eksternal factor Analysis Summary) ............................................ 16

2. IFAS (internal Factor Analysis Summary) ............................................... 18

3. Analisis SWOT Pada UKM Celebes Mushroom ...................................... 39

4. Identitas Responden .................................................................................. 58

5. Matriks IFAS Usaha Jamur Tiram UKM Celebes Mushroom.................. 69

6. Matriks IFAS Usaha Jamur Tiram UKM Celebes Mushroom.................. 70

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Matriks Analisis SWOT ............................................................................ 12

2. Diagram Cartesius Analisis SWOT .......................................................... 13

3. Skema Kerangka Pikir............................................................................... 19

4. Struktur Organisasi UKM Celebes Mushroom ......................................... 27

5. Diagram Cartesius Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal UKM

Celebes Mushroom.................................................................................... 48

6. Bagian Depan UKM Celebes Mushroom Serta Ruangan Inkubasi Dan

Inokulasi (Kumbung jamur ) ..................................................................... 71

7. Kegiatan Observasi Dan Wawancara Langsung Bersama Pemilik Dan

Karyawan UKM Celebes Mushroom ........................................................ 72

8. Kegiatan Observasi Dan Pengamatan Pada Ruangan Inkubasi, Inokulasi,

Proses Strelisasi Dan Proses Pembuatan Baglog ...................................... 73

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuisioner Penelitian .................................................................................. 53

2. Identitas Responden .................................................................................. 58

3. Hasil Penentuan Bobot dan Rating IFAS Dan EFAS................................59

4. Hasil Penentuan Rata – Rata Bobot Dan Rating........................................69

5. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 71

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

i

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

ii

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Prospek usaha yang jelas merupakan faktor pendukung untuk mewujudkan

tujuan. Dengan berlandaskan dengan prospek, semua pelaku usaha di harapkan

dapat bersemangat dalam menjalankan fungsinya. Selama manusia masih

membutuhkan sandang, pangan, dan perumahan dalam kebutuhan minimum

kehidupannya, tentu kegiatan agribisnis masih mempunyai prospek yang cukup

menjanjikan. Hanya saja pemilihan terhadap kegiatan usaha atau jenis komoditas

yang akan di produksi memang membutuhkan kiat-kiat persiapan yang lebih

detail (Widyastuti dan Donowati, 2008).

Total produksi jamur dunia yang banyak dibudidayakan seperti Agaricus,

Lentinus dan Pleurotus meningkat lebih dari 14 kali lipat pada 30 tahun terakhir

yaitu sekitar 350.000 ton pada tahun 1965 menjadi 4.909.000 ton pada tahun

1994. Peningkatan besar terjadi pada 10 tahun terakhir. Cina sebagai produsen

utama menghasilkan 2.641.000 ton atau 54% dari total produksi dunia sedangkan

Indonesia pada tahun 1990, jamur Merang yang berhasil diekspor sebanyak

35.000 ton, jamur Champignon sebanyak 20.000 ton dan jamur Tiram sekitar

25.000 ton. Pada tahun 1994 hingga 1995 Amerika memproduksi 358.636 ton

atau 7,3% total produksi dunia (Ambarawati dan Astiti,2014).

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Jamur tiram memiliki berbagai manfaat selain untuk bahan makanan dapat

pula digunakan sebagai obat-obatan karena memiliki khasiat yang baik dan telah

dibuktikan dengan berbagai penelitian baik bertaraf nasional dan internasional

maka semakin banyak kalangan yang terbiasa mengkonsumsi jamur khususnya

jamur tiram yang dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan olahan

dan jenis lainnya. Fakta tersebut merupakan hal yang positif, baik bagi upaya

diversifikasi sumber pangan alternatif maupun peluang bisnis bagi petani

pembudidaya jamur tiram. Banyaknya muncul pertanyaan mengenai bagaimana

peluang pasar jamur tiram.Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan

salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena

memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi

(Nurmiati dan periadnadi, 2013).

Jamur Tiram memiliki kadar protein yang tinggi dengan asam amino yang

lengkap, termasuk asam amino essensial yang dibutuhkan manusia. Selain itu,

jamur ini mengandung vitamin B1, vitamin B2 dan beberapa garam mineral dari

unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 -

35 % dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 - 81,8 %. Selain itu

jamur tiram mengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin,

biotin. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2

gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan

gizi jamur masih lebih komplit sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur

merupakan bahan pangan masa depan. Budidaya jamur tiram memiliki prospek

ekonomi yang baik. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi

masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlak

diperlukan dalam skala besar (Djarijah dan Siregar, 2001).

Dasarnya permintaan terhadap seluruh jamur konsumsi mengalami

peningkatan permintaan. Namun kebanyakan negara di dunia hanya terfokus

untuk memenuhi permintaan terhadap jamur champiognon, shiitake, dan merang.

Pelaku usaha di indonesia mampu memanfaatkan celah tersebut sebagai peluang

usaha. Indonesia lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan dunia terhadap jamur

tiram. Bersama Jepang, China, dan Thaiwan, indonesia merupakan negara

penghasil jamur tiram dengan tingkat produksi terbanyak dunia (Vivandri, 2010).

Peningkatan usaha jamur tiram tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi

saja tetapi jamur juga merupakan komoditas yang dapat di manfaatkan sebagai

bahan baku dalam pembuatan kosmetik dan produk olahan lainnya seperti keripik

jamur, jamur kaleng, sosis jamur dan lain sebagainya (Vivandri, 2010).

Salah satu UKM yang melakukan budidaya jamur tiram di Kabupaten Gowa

adalah UKM Celebes Mushroom Di Desa Taeng. UKM Celebes Mushroom

memerlukan strategi yang tepat dalam mengembangkan usahanya agar mampu

bertahan dalam industri jamur dan prospek pengembangannya dapat di tingkatkan.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa

masalah yang dapat di uraikan yakni :

1. Potensi apa yang dimiliki usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom?

2. Bagaimana strategi pengembangan usaha jamur tiram di UKM Celebes

Mushroom di masa yang akan datang ?

1.3.Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat di simpulkan tujuan

penelitian:

1. Untuk mengetahui potensi yang dimiliki usaha jamur tiram UKM Celebes

Mushroom.

2. Untuk mengetahui strategi pengembangan usaha jamur tiram UKM Celebes

Mushroom di masa yang akan datang.

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi tentang strategi pengembangan usaha jamur tiram dan

referensi bagi pihak yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

mengambil keputusan untuk pengembangan usaha jamur tiram.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

` II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Jamur Tiram

Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga jamur

tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti

tanaman yang memiliki klorofil. Oleh karena itu jamur mengambil zat-zat

makanan yang telah di hasilkan oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya.

Akiabat ketergantungannya terhadap organisme lain ini lah maka jamur

digolongkan sebagai tanaman heterotrofik (Djarwanto dan suprapti, 2010).

Jamur merupakan tumbuhan sederhana. Tubuhnya hanya terdiri dari dua

bagian, yaitu tudung dan batang. Tumbuhan ini tidak mempunyai klorofil

sehingga tidak mampu mengolah sendiri makanannya. Tudung merupakan bagian

yang selama ini di konsumsi adalah tubuh buah, salah satu fase dalam siklus

hidup. Tubuh buah akan menghasilkan spora yang merupakan alat

perkembangbiakan. Tudung pada jamur merupakan penciri kelas Basidiomycetes

(jamur tingkat tinggi). Jamur merupakan sumber bahan pangan nabati yang sangat

potensial untuk di budidayakan. Jamur sangat mudah di jumpai pada alam bebas

seprti hutan, kebun, pekarangan rumah dan tanaman kayu yang sudah lapuk.

Jamur tumbuh subur pada saat musim hujan. Secara umum jamur memiliki bentuk

menyerupai payung walaupun ada juga yang tampak seperti piringan (Istikarini,

2011).

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Faktor dasar yang menjadi masalah dalam penanaman dan pemeliharaan

jamur adalah bahan baku media sebagai sumber nutrisi. Hal ini berhubungan

dengan nilai perbandingan C dan N yang sangat penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan jamur. Sumber nutrisi penting bagi pertumbuhan jamur khususnya

perkembangan miselium, karena nutrisinya diperoleh langsung dari media

(Widyastuti dan Donowati, 2008).

Lebih Lanjut Widyastuti dan Donowati (2008), menjelaskan bahwa terdapat

tiga faktor lingkungan yang perlu menjadi pertimbangan bila membudidayakan

jamur tiram, yaitu kelembaban, suhu, dan cahaya. Di samping itu, pertumbuhan

jamur tiram memerlukan beberapa parameter persyaratan, terutama mencakup

temparatur, kelembaban relatif, waktu, kandungan, CO2, dan cahaya. Parameter

tersebut memiliki pengaruh berbeda terhadap setiap stadium atau tingkatan

pertumbuhannya, misalnya:

1. Terhadap pertumbuhan miselia pada substrat tanam

2. Terhadap pembentukan bakal kuncup jamur

3. Terhadap pembentukan tubuh buah

4. Terhadap siklus panen

5. Terhadap rasio antara berat hasil jamur dengan berat substrat log tanam jamur.

Budidaya jamur tiram putih, selain hasilnya memuaskan dilihat dari

produktivitas dan peluang pasarnya, juga masih mempunyai nilai tambah dari

baglognya. Baglog jamur tiram dapat di jual kepada petani untuk dibudidayakan,

hal ini karena hal tersulit dan beresiko tinggi dalam usaha budidaya jamur tiram

adalah dalam pembuatan baglog (Permana Fitra dkk, 2005).

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Berdasarkan penelitian Widyastuti dan Donowati di tahun 2008, usaha jamur

tiram adalah organisasi dari alam, kerja dan modal yang ditunjukan pada produksi

tanaman jamur tiram. Organisasi ini ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan

sengaja diusahakan oleh seorang atau sekumpulan orang segolongan sosial, baik

yang terikat geneologis, politis maupun teritorial sebagai pengelolanya.

Usaha jamur tiram yang dilaksanakan dengan tujuan komersil dan bukan

untuk keperluan petaninya sendirimengandung beberapa unsur, seperti unsur

lahan, tenaga kerja, modal dan pengelolaan. Keempat unsur tersebut digunakan

untuk menghasilkan produk berupa jamur tiram yang dipasarkan.

Secara umum pemilihan lokasi lahan untuk kepentingan budidaya jamur

tiram didasarkan pada sifat-sifat hidup jamur, kelembaban, dan temperatur. Unsur

yang kedua adalah tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja tetap diperlukan

untuk pekerjaan-pekerjaan yang menuntut kemampuan khusus, misalnya

pemeliharaan, inokulasi dan penangkaran bibit. Tenaga kerja tetap harus diberi

bekal kemampuan khusus yang ditutut dalam tugasnya.

Unsur usaha jamur tiram yang ketiga adalah modal. Modal yang dibutuhkan

dalam budidaya jamur tiram terdiri dari modal tetap (investasi) dan modal kerja.

Unsur yang keempat adalah pengelolaan. Pengelolaan usaha jamur tiram

mensyaratkan kemampuan petani untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan

usaha dengan mengorganisir dan mengkordinasikan faktor-faktor produksi yang

dikuasai dengan baik untuk menghasilkan produksi yang diharapkan dan

memberikan keuntungan bagi usahanya.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

2.2. Sarana Produksi Dalam Usaha Jamur Tiram

Berdasarkan tulisan Djarijah dan Siregar (2001) menyatakan bahwa, sarana

produksi yang diperlukan dalam usaha budidaya jamur tiram antara lain

bangunan, peralatan dan bahan-bahan. Budidaya jamur tiram secara komersial

memerlukan beberapa bangunan yang diperlukan dalam kegiatan usahanya.

Bangunan jamur sederhana dapat dibuat dari kerangka kayu (bambu) teratap daun

rumbia, anyaman bambu atau anyaman jerami padi. Ukuran kumbung yang ideal

adalah 84 (12 m x 7 m) dan tinggi 3,5 m. Pada umumnya kumbung atau

bangunan jamur terdiri atas beberapa ruangan, yaitu ruang persiapan, ruang

inokulasi, ruang inkubasi, ruang penanaman dan ruang pembibitan .

Ruang atau bangunan persiapan digunakan untuk persiapan pembuatan media

tanam. Kegiatan yang dilakukan pada ruang persiapan antara lain kegiatan

pengayakan, pencampuran, pewadahan, dan sterilisasi. Ruang persiapan dapat

dugunakan pula sebagai tempat untuk penyimpanan bahan-bahan seperti bekatul

dan kapur apabila skala produksi usaha itu tidak terlalu besar. Namun bila skala

produksi sudah besar maka bahan-bahan itu sebaiknya ditempatkan pada ruang

terpisah (gudang bahan).

Ruang inokulasi adalah ruang yang digunakan untuk kegiatan menanam bibit

pada media tanam. Ruang inokulasi harus mudah di bersihkandan disterilkan

untuk menghindari terjadinya kontaminasi oleh mikroba lain. Pada ruang

inokulasi diusahakan tidak banyak terdapat fentilasi yang terbuka lebar. Fentilasi

sebaiknya di pasang filter atau saringan dari kawat kassa atau kassa plastik. Hal

ini untuk menghindari serangga dan debu yang terlalu banyak yang dapat

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

meningkatkan kontaminan atau adanya mikroba lain. Pada perusahaan-perusahaan

budidaya jamur tiram skala besar, biasanya ruang inokulasi dilengkapi dengan alat

pendingin udara. Sterilisasi ruang inokulasi dapat dilakukan dengan

menyemprotkan larutan formalin 2% ke dalam ruangan.

Ruang inkubasi adalah ruang yang digunakan untuk menumbuhkan miserium

jamur tiram pada media tanam yang sudah diinokulasi. Ruang inkubasi biasa

disebut dengan ruang spawning. Ruang ini tidak boleh terlalu lembab, kondisi

ruang sebaiknya di atur pada suhu 22 – C dengan kelembaban 60-80%. Ruang

ini dilengkapi dengan rak-rak inkubasi untuk menempatkan media tanam dalam

kantong plastik yang sudah di inokulasi.

Ruang penanaman atau sering disebut juga dengan ruang growing digunakan

untuk menumbuhkan jamur tiram. Ruang ini dilengkapi dengan rak-rak

penanaman dengan alat penyemprot/pengabutan yang dipasang apada rak

penanaman ataupun pengabutan yang terpisah dari rak. Pengabutan tersebut

berfungsi untuk menyemprotkan air sehingga ruangan dapat diatur dalam kondisi

yang optimal (suhu 16-26˚C dengan kelembaban 80-90%).

Ruang pembibitan adalah ruang yang khusus digunakan untuk proses

produksi bibit. Ruang ini di perlukan bila produksi sudah besar. Namun, bila yang

digunakan masih sedikit maka lebih efektif bibit dibeli dari produsen bibit

sehingga ruang pembibitan tidak diperlukan lagi.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

2.3. Strategi Pengembangan

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang dari suatu

perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sember daya yang penting

untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi

dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menetukan suksesnya strategi yang

disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut :

a. Distinctive Competence, tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat

melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

b. Competitive Advantage, kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh

perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnnya (Rangkuti,

2006).

Strategi pembangunan yang berwawasan agribisnis (dan agroindustri) pada

dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu

upaya yang sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : (1) Menarik

dan mendorong munculnya industri baru di sektor pertanian, (2) Menciptakan

struktur perekonomian yang tangguh, efisien dan fleksibel, (3) Menciptakan niali

tambah, (4) Meningkatkan penerimaan devisa, (5) Menciptakan lapangan kerja,

(6) Memperbaiki pembagian pendapatan (Ambarawati dan Astiti, 2014).

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Pengembangan agribisnis mengimplikasikan perubahan kebijakan di sektor

pertanian yaitu produksi sektor pertanian harus lebih berorientasi kepada

permintaan pasar, tidak saja pasar domestik, tetapi juga pasar internasional. Selain

itu pola pertanian harus mengalami transformasi dari sistem pertanian subsisten

yang berskala kecil dan pemenuhan kebutuhan keluarga ke usahatani dalam skala

yang lebih ekonomis. Kedua hal tersebut merupakan keharusan, jika produk

pertanian harus di jual ke pasar dan jika sektor pertanian harus menyediakan

bahan baku bagi sektor industri (Fitri, dkk 2012).

2.4. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana

strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut

dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah

Analisis SWOT.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang di hadapi perusahaan dapat di sesuiakan

dengan kekuatan dan kelemahan yang di milikinya. Matrik ini dapat

menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.

DIAGRAM MATRIK SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan internal

OPPORTUNIES (O)

Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

TREATHS (T)

Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Gambar 1. Diagram matriks SWOT

1. Strategi SO, Strategi ini di buat berdasarkan jalan pemikiran perusahaan, yaitu

dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang yang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST, Merupakan strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO, Strategi ini di terapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang

ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

4. Strategi WT, Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan

Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan Eksternal Oportunities dan

Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal Peluang (Oportunities) dan Ancaman (Threat ) dengan faktor

internal Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).

DIAGRAM ANALISIS SWOT

3. Mendukung strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif

4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi

Gambar 2. Diagram Cartesius Analisis SWOT

BERBAGAI PELUANG

KEKUATAN

INTERNAL

KELEMAHAN

INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question mark

pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga

dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut meghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal (Rangkuti, 2006).

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

2.5. Matriks Faktor Strategi Eksternal

Faktor Strategi Eksternal atau yang biasa disebut Eksternal Factors Analysis

Summary (EFAS) dibuat terlebih dahulu sebelum memuat matrik faktor strategi

internal. Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal:

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak pada faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif

(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,

diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

Misalnya, jika nilai ancamanya sedikit ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya sberupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari

4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-

faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan

perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompokindustri yang sama.

Tabel 1. EFAS(Eksternal Factors Analysis Summary)

Faktor-faktor strategi

eksternal

Bobot Rating Bobot X

Rating

Komentar

Peluang :

1.

2.

3.

4.

5.

Ancaman :

1.

2.

3.

4.

5.

Total

Sumber : Rangkuti, (2006)

2.6.Matris Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategi internal perusahanaan didefenisikan, suatu tabel

IFAS (Internal Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-

faktor-faktor strategi tersebut dalam kerangka Strategi and Weakness perusahaan.

Berikut ini adalah cara-cara penemuan Faktor Strategi Internal:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan

dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

tersebut terhadap posisi strategi perusahaan.. (Semua bobot tersebut jumlahnya

tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberi

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang

bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai +1

sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan rata industri atau

dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif

kebalikannya.contohnya jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya

adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai 4,0 (outstanding) sampai

0,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa fakto-

faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan

perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompokindustri yang sama.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Tabel 2. IFAS(Internal Factors Analysis Summary)

Faktor-faktor strategi

internal

Bobot Rating Bobot X

Rating

Komentar

Kekuatan:

1.

2.

3.

4.

5.

Kelemahan:

1.

2.

3.

4.

5.

Total

Sumber : Rangkuti, (2006)

Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaann dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatandari lingkungan

intern Strengths dan Weakness serta lingkungan ekstern Opportunies danTheats

yang dihadapi dunia bisnis. Anaslisis SWOT membandingkan antara faktor

ekternal peluang (opportunities) dan ancaman (theats) dengan faktor Kekuatan

(strengths) dan Kelemahan (weaknesses) (Rangkuti,2006).

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

2.7.Kerangka Pikir

Dengan melihat potensi yang dimiliki UKM Celebes Mushroom dari dalam

maupun dari luar, dibutuhkan strategi pengembangan usaha jamur tiram sehingga

dapat diketahui usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom Prospektif

dikembangkan dan pengembangan usaha jamur tiram pada UKM Celebes

Mushroom dapat ditingkatkan.

Secara skematis kerangka pemikiran dapat di lihat pada Gambar 1 berikut:

Keterangan : mempengaruhi

Gambar 3. Skema Kerangka Pikir

USAHA JAMUR TIRAM

UKM CELEBES

MUSHROOM

Potensi UKM

Celebes Mushroom

PROSPEKTIF UNTUK DI

KEMBANGKAN

STRATEGI

PENGEMBANGAN

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UKM Celebes Mushroom Kabupaten Gowa,

pada bulan Mei sampai Juni 2015.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan metode sensus yakni teknik penentuan

sampel dengan cara menjadikan semua responden menjadi sampel, dengan jumlah

responden sebanyak 5 orang terdiri atas, penanggung jawab, pengelolah,dan

karyawan yang mengetahui dengan baik tentang perkembangan usaha jamur tiram

pada UKM Celebes Mushroom.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data kuantitatif, yaitu data yang dapat di hitung dan berbentuk angka-angka,

seperti jumlah produksi pertahun.

2. Data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan-keterangan yang

berhubungan dengan masalah dengan penelitian ini.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam dua

kelompok yakni :

1. Data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang di peroleh

dari wawancara dan observasi yang di lakukan secara langsung dengan pihak-

pihak yang terkait langsung memberikan informasi. Jenis data primer yang

dikumpulkan antara lain indentifikasi faktor internal, faktor eksternal, nilai

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

rating, sejarah berdirinya UKM Celebes Mushroom, struktur dan jumlah

anggota, fasilitas dan peralatan, kegiatan produksi dan operasi.

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari

sumbernya yang mampu memberikan informasi seperti publikasi yang

berhubungan dengan penelitian.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di lakukan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Observasi

Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian

mengenai kegiatan UKM Celebes Mushroom dan mencatat hal-hal yang

diperlukan untuk penelitian.

2. Wawancara

Wawancara yaitu berupa tanya jawab langsung dengan responden dengan

menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan. Wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur yaitu wawancara dengan menggunakan instrumen

penelitian yaitu kuesioner sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu

wawancara yang tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun

secara sistematis.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan melihat data langsung UKM Celebes

Mushroom seperti, laporan perusahaan, foto-foto, dan data-data lainnya yang

relevan dengan penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data

Untuk identifikasi kedua masalah, digunakan matriks IFAS, EFAS dan

analisis SWOT dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi suatu usaha (strategi SO, ST, WO, dan WT). Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Kekuatan (Strenght) dan

Peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

Kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threat).

3.6. Defenisi Operasional

Defenisi operasional digunakan untuk memperjelas pengertian dan kesamaan

dalam penafsiran data variabel yang di ajukan dalam penelitian ini digunakan

pengukuran dalam penggunaan istilah – istilah sebagai berikut :

1. UKM Celebes Mushroom adalah produsen jamur tiram yang merupakan

tempat penelitian.

2. Usaha jamur tiram adalah sistem budidaya yang mengusahakan jamur tiram

mulai dari proses Inokulasi sampai panen dengan berupaya untuk

memanfaatkan sumberdaya seoptimal mungkin.

3. Potensi UKM Celebes Mushroom adalah kemampuan yang dimiliki Celebes

Mushroom dalam mengembangkan usaha jamur tiram.

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

4. Prospek usaha jamur tiram adalah peluang – peluang dari pengembangan usaha

jamur tiram di masa yang akan datang.

5. Kekuatan UKM Celebes Mushroom adalah faktor-faktor berperan penting

dalam pengembangan usaha jamur tiram.

6. Kelemahan UKM Celebes Mushroom adalah faktor-faktor yang menghambat

produksi dan pengembangan usaha jamur tiram.

7. Peluang UKM Celebes Mushroom adalah faktor-faktor yang memicu produksi

dan pengembangan usaha jamur tiram.

8. Ancaman UKM Celebes Mushroom adalah faktor-faktor yang menjadi kendala

dalam pengembangan.

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah berdirinya UKM Celebes Mushroom

Celebes Mushroom yang didirikan pada bulan Oktober 2010 merupakan

upaya budidaya jamur yang diprakarsai oleh Mardiana, ST. Sebelum memulai

usaha jamur tiram ini, ibu Mardiana pernah bekerja di LAPAN (lembaga

penerbangan dan antristiksa Nasional), namun Beliau rela meninggalkan

pekerjaan tetapnya tersebut untuk menekuni wirausaha jamur tiram ini. Dari demi

kenekatannya itu terang mengundang cibiran dari orang-orang sekitarnya, bahkan

keputusan tersebut sempat di tentang oleh orang tuanya. Bahkan ibu Mardiana

sempat dianggap gila karena meninggalkan pekerjaan tetapnya dan memilih

berwirausaha yang dianggapnya berpenghasilan belum pasti.

Keprihatinanin akan kondisi desanya yang banyak ditinggalkan penduduknya

untuk merantau meski tak banyak membuahkan hasil yang mendorong ibu

Mardiana berwirausaha dan berupaya menciptakan lapangan kerja. Ibu Mardiana

memilih usaha budidaya jamur katena prospek pasar yang masih sangat luas di

Sulawesi. Jamur tiram, jamur merang, maupun jamur kuping, sebagai komuditas

pangan, belum dikenal akrab masyarakat dan belum ada pengusaha yang

mengembangkan usaha jamur disana. Dari hal tersebut Ibu Mardiana menangkap

sebuah potensi usaha meski ternyata merintis budi daya jamur tak semudah yang

dibayangkan. Pada awal memulai usahanya, alumnus Universitas Hasanuddin ini

memulai usahanya dengan modal awal 25 juta rupiah.

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Usaha jamur tiram yang didirikan pun tidak luput dari munculnya hambatan

demi hambatan. Namun tekad yang kuat dimiliki ibu Mardiana, semuanya

dihadapi dengan tenang. Misalnya, saat tidak mendapatkan dukungan dari

keluarga. Disamping itu, Ibu Mardiana harus belajar secara autodidak tentang cara

membudidayakan jamur. Dia mempelajari cara budi daya jamur dari internet dan

buku. Sayangnya, literatur yang didapat kebanyakan adalah cara budidaya jamur

pulau jawa, sehingga ketika diterapkan dilingkungan alam di Sulawesi selatan

sehingga potensi gagal sangat tinggi dan untuk menemukan formula pas itu

memerlukan waktu yang tidak singkat yaitu membutuhkan waktu sampai butuh 2

tahun. Kegagalan pernah terjadi pada sterilisasi, kontaminasi pupuk, dan kadar air.

Selama enam bulan pertama, usaha itu hanya dikerjakan oleh Ibu Mardiana

bersama suaminya. Tiga bulan pertama, usaha belum membuahkan hasil,

kemudian bulan keempat hingga setahun pertama omzet hasil penjualan jamurnya

hanya berkisar Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000. Ibu Mardiana pun terpaksa

kembali bekerja untuk menopang kehidupan keluarganya sehari-hari. Meski

begitu, semangatnya untuk mengelolah usaha sendiri tidak surut. Menurut Ibu

Mardiana, tak ada pilihan lain kecuali untuk terus mengembangkan usahanya.

Pasalnya, kini dia telah memiliki karyawan yang umumnya adalah ibu-ibu rumah

tanggal yang menjadi tulang punggung keluarga. Ibu-ibu tersebut ada yang janda,

ada juga yang suaminya tidak bisa bekerja lagi, jadi mereka sudah

menggantungkan harapanya pada UKM Celebes Mushroom ini sehingga tidak ada

kata lain selain UKM Celebes Mushroom ini harus tetap tumbuh.

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Setelah tiga tahun, usaha budidaya jamur yang ditekuni oleh Ibu Mardiana

mulai membuahkan hasil. Apalagi, setelah mendapat pendamping dan fasilitas

dari Bank Indonesia (BI). Jika sebelumnya harus mengambil bibit dari Pulau

Jawa, saat ini Ibu Mardiana bisa mengembangkan bibit sendiri berkat alat

pembibitan bantuan dari BI. Sehingga, biaya operasional pun turun. Pendapingan

BI juga mampu meningkatkan kepercayaan dan pesanan mulai mengalir. Namun

disaat pesanan mulai berdatangan, sayangnya Ibu Mardiana belum memiliki

kapasitas untuk memenuhi semua pesanan. Oleh karena itu, Beliau kemudian

menggandeng 22 mitra petani yang terbesar dikota/kabupaten di Sulawesi Selatan.

Kini ditahun kelimanya, UKM Celebes Mushroom telah memiliki beberapa orang

karyawan dan menghasilkan omzet Rp. 15.000.000 – Rp. 25.000.000/bulan.

Meski demikian, UKM Celebes Mushroom masih merasakan hambatan

permodalan untuk mengembangkan usahanya.

4.2. Visi dan Misi UKM Celebes Mushroom

Sebagaimana UKM lain, Celebes Musrhoom juga memiliki visi dan misi

UKM. Visi dan misi tersebut adalah:

Visi:

Menjadi produsen jamur komsumsi yang terbesar, berkualitas dan profesional di

Sulawesi Selatan pada tahun 2017.

Misi:

1. Memproduksi jamur dan bibit jamur konsumsi yang berkualitas.

2. Menstimulus pertumbuhan usaha budidaya jamur konsumsi di Sulawesi

Selatan.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

3. Menjadi salah satu mata pencaharian bagi masyarakat sekitar lokasi budidaya.

4. Mengembangkan ragam olahan jamur komsumsi.

5. Melakukan kampanye hidup sehat dengan mengonsumsi jamur.

6. Memberikan jasa konsultasi seputar pembibitan, pembudidayaan, dan

pengelolahan jamur konsumsi.

4.3. Struktur Organisasi UKM Celebes Mushroom

Struktur organisasi pada UKM Celebes Mushroom dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Struktur Organisasi usaha Jamur Tiram UKM Celebes Mushroom

Kabupaten Gowa.

Pimpinan / Direktur

Bendahara

Distribusi / Pemasaran

Produksi

Pemeliharaan & Panen

anen

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

4.4. Tugas dan Tanggungjawab

Usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom dimana kedudukan tertinggi

adalah pemimpin UKM atau direktur. Mardiana sebagai pemegang saham terbesar

UKM juga berperan sebagai direktur atau pemilik UKM yang bertugas untuk

mengatur dan menjalankan UKM sebagaimana mestinya. Posisi bendahara

dipegang Elis Strianti yang mempunyai saham ke dua terbesar pada UKM

tersebut. Elis bertugas atau mengatur seberapa besar pemasukan dan pengeluaran

UKM Celebes Mushroom. Pada bagian distribusi atau pemasaran terdapat 1 orang

pekerja yang bertugas untuk memasarkan atau mendistribusikan produk berupa

jamur tiram, bibit jamur F2 dan baglog jamur.

Kegiatan pendistribusian ini terbilang cukup rumit karena pekerja/karyawan

biasanya langsung mengantar produk yang masih segar ke pelanggan atau suplier

yang berada didaerah sekitar Makassar. Namun biasa juga pelanggan langsung

datang ke UKM Celebes Mushroom untuk mengambil produk-produk yang di

pasarkan. Pada bagian produksi terdapat 2 orang pekerja yang bertugas untuk

membuat baglog sebagai media tumbuh jamur. Kedua pekerja tersebut bertugas

mulai dari pengayakan bahan baku, penimbangan, pencampuran, fermentasi,

pengisisan baglog dengan media tumbuh hingga pengisian baglog yang sudah

disterilisasi dengan bibit jamur tiram. Selanjutnya pada pemeliharaan dan panen

terdapat 1 orang pekerja yang bertugas untuk memelihara jamur tiram yang

dimulai dengan penyiraman, penyiangan, hingga pada saat panen.

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Potensi UKM Celebes Mushroom

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung yang dilakukan dengan

pemilik sekaligus pengelolah dan beberapa karyawan yang ada di UKM Celebes

Mushroom, tahap yang pertama yang dilakukan yakni tahap masukan merupakan

tahap penjabaran dari faktor-faktor kunci yang diperoleh dari data-data yang telah

dikumpulkan dan dianalisis kemudian dibedakan menjadi faktor eksternal dan

internal. Faktor internal dikelompokkan menjadi kekuatan dan kelemahan,

sedangkan faktor eksternal dikelompokkan menjadi peluang dan ancaman.

Kemudian faktor internal dan eksternal diberikan bobot dan rating untuk setiap

faktor-faktor kunci yang telah dirumuskan. Sehingga diketahui apa saja yang

menjadi potensi dan strategi pengembangan yang cocok untuk di terapkan UKM

Celebes Mushroom.

UKM Celebes Mushroom pada saat ini di lihat dari luas lahan yang dimiliki

untuk membudidayakan jamur tiram khususnya jamur tiram putih hanya 20 x 25m

dan dengan status lahan yang dimiliki masih dalam keadaan kontrak, saat ini

UKM Celebes Mushroom mampu memperkerjakan 5 orang karyawan. Dengan

keahlian ibu Mardiana mengembangkan usaha jamur tiram pada UKM Celebes

Mushroom yang dimilkinya, ibu Mardiana mampu memperadakan sarana

produksi yang diperlukan dalam membudidayakan jamur tiram tersebut.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Sehingga produksi jamur tiram yang di hasilkan memiliki kualitas yang baik

dan merupakan potensi penting yang harus dipertahankan oleh UKM Celebes

Mushroom. Selain itu UKM Celebes Mushroom juga mempunyai ruang inokulasi,

ruang inkubasi jamur tiram yang cukup untuk menampung produksi jamur tiram.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan terdapat

beberapa kekuatan, kelemahan, peluamg dan ancaman yang dimilki UKM

Celebes Mushroom. Kekuatan yang paling besar dimiliki UKM Celebes

Mushroom yakni jamur tiram yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik ini

terlihat UKM Celebes Mushroom membudidayakan jamur tiram tanpa bahan atau

zat kimia. Adapun kelemahan UKM Celebes Mushroom yakni kesulitan

menemukan cara penanganan penyakit jamur tiran sehingga untuk dapat

memenuhi permintaan produk jamur tiram itu sangat terbatas. Dapat dilihat pada

saran produksi yang dimiliki masih menggunakan alat manual seperti scop yang

dimiliki UKM Celebes Mushroom hanya ada 2 unit, alat strerilisasi 3 unit, auto

clave 1 unit, dan 1 unit mini laboratorium. Sedangkan peluang yang dimiliki

UKM Celebes Mushroom yakni permintaan memiliki kemitraan yang baik dengan

pemasok bahan baku. Dengan kelemahan diatas secara umum juga menimbulkan

ancaman terhadap tingkat pertumbuhan dan perkembangan jenis penyakit jamur

tiram akan semakin meningkat.

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

5.2. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang dimiliki UKM

Celebes Mushroom.

Usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom memiliki kekuatan yang

sangat menguntungkan dan berpotensi dimana UKM Celebes Mushroom memiliki

tenaga kerja yang cukup terampil pada proses produksi dapat dilihat dari segi

kualitas produk jamur tiram yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Jamur

tiram yang dihasilkan UKM Celebes Mushroom memilki kualitas baik, tidak

luput juga dari komunikasi dan lingkungan kerja yang bersifat kekeluargaan,

sehingga menghasilkan produk yang memuaskan. Dan dengan mempunyai

kendaraan sendiri atau pribadi UKM Celebes Mushroom pun tidak lagi

mengeluarkan biaya lebih untuk menyewa kendaraan dalam proses pengantaran

produk dan bahan baku. Dengan adanya kerjasama, komunikasi, lingkungan yang

baik, dan sarana prasarana yang dimiliki usaha jamur tiram UKM Celebes

Mushroom sehingga usaha ini mampu memenuhi seluruh kebutuhan produksi

mulai dari bibit, media tanam, sampai proses budidaya dan penanganan limbah

dengan baik.

Disamping usaha jamur tiram UKM celebes Mushroom mampu memenuhi

seluruh kebutuhan produksinya, tetapi usaha ini belum dapat memaksimalkan

kapasitas produksi jamur tiram dilihat dari hasil produksi hanya 10 -30 Kg/ 3

minggu, karena UKM Celebes Mushroom mengalami keterbatasan modal dan

lahan yang digunakan untuk membudidayakan jamur tiram itu sangat terbatas

yakni hanya 20 x 25 meter, akibatnya seiring besarnya permintaan akan produk

jamur tiram tidak dapat dipenuhi, selain mengalami keterbatasan modal UKM

Celebes Mushroom pun kesulitan menemukan cara menanganan penyakit pada

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

jamur tiram. Selain itu UKM kelemahan yang paling berpengaruh yakni daya

tahan jamur tiram segar sangat singkat dan cepat rusak. Selain itu UKM Celebes

Mushroom pun hanya menggunakan alat-alat yang manual belum menggunakan

teknologi dan tenaga mesin dalam memproduksi jamur tiram.

Usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom juga sangat memperhatikan

berbagai peluang yang ada seperti saat sekarang ini tingkat kesadaran masyarakat

akan kesehatan dan kandungan gizi jamur tiram lebih tinggi dari sayur lain pada

umumnya dan jamur tiram juga dapat diolah menjadi produk yang bernilai jual

tinggi, teknologi budidaya jamur tiram juga semakin berkembang. Peluang yang

juga dimiliki oleh UKM Celebes Mushroom yakni memiliki pelanggan yang tetap

dalam memasarkan hasil produksinya. Selain itu UKM Celebes mushroom juga

memiliki peluang yang sangat berpengaruh yakni memiliki kemitraan yang baik

dengan pemasok bahan baku.

Hasil pembahasan diatas maka perlu juga diperhatikan ancaman yang akan

dihadapi usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom seperti, kondisi iklim dan

cuaca yang tidak menentu hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil produksi

jamur tiram, kemungkinan munculnya pesaing dengan modal besar, tingkat

pertumbuhan dan perkembangan jenis penyakit jamur tiram semakin berkembang,

masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara mengolah jamur tiram

agar menjadi masakan yang kaya manfaat, dan munculnya pesaing penggunaan

bahan baku semakin meningkat.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Setelah diketahui beberapa kekuatan, kelemehan, peluang, dan ancaman

yang dimiliki pada usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom maka dapat

dirincikan sebagai berikut :

Kekuatan :

1. UKM Celebes Mushroom memiliki tenaga kerja yang cukup terampil dalam

proses produksi

2. Jamur tiram yang dihasilkan memiliki kualitas baik

3. Komunikasi antara pekerja berjalan dengan baik dan lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

4. Mempunyai angkutan pribadi

5. UKM Celebes Mushroom mampu memenuhi seluruh kebutuhan produksi

mulai dari bibit, media tanam, sampai proses budidaya dan penanganan limbah

dengan baik.

Kelemahan :

1. UKM Celebes Mushroom belum dapat memaksimalkan kapasitas produksi

2. UKM Celebes Mushroom mengalami keterbatasan modal

3. UKM Celebes Mushroom kesulitan menemukan cara penanganan penyakit

jamur tiram

4. Daya tahan jamur tiram segar sangat singkat dan cepat rusak

5. UKM Celebes Mushroom belum menggunakan teknologi dan tenaga mesin

dalam proses produksi.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Peluang :

1. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kandungan gizi jamur

tiram semakin meningkat

2. Memiliki kemitraan yang baik dengan dengan pemasok bahan baku

3. Teknologi budidaya jamur tiram semakin berkembang

4. Jamur tiram dapat diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi

5. Memiliki pelanggan tetap.

Ancaman :

1. Kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu

2. Kemungkinan munculnya pesaing yang mempunyai modal besar

3. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan jenis penyakit jamur tiram semakin

meningkat

4. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan jamur

tiram agar menjadi masakan yang kaya manfaat

5. Persaingan penggunaan bahan baku semakin meningkat.

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

5.3. Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary)UKM Celebes

Mushroom

Penyusunan matriks IFAS dilakukan setelah identifikasi lingkungan UKM

Celebes Mushroom yang meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Langkah berikutnya adalah melakukan kuantifikasi matriks IFAS dengan cara

pemberian rating dan pembobotan.

Pemberian rating didasarkan pada pengaruh faktor UKM Celebes Mushroom

terhadap kondisi UKM Celebes Mushroom yang bersangkutan. Responden

berjumlah lima orang, masing-masing responden adalah pemilik sekaligus

pengelolah, dan karyawan yang berada pada UKM Celebes Mushroom. Dari hasil

penentuan rating dan pembobotan maka dapat diperoleh nilai IFAS yang

tercantum pada (Lampiran 4, Tabel 5) .

Total skor faktor strategis internal UKM Celebes Mushroom adalah 3,515.

Hasil akhir analisis matriks IFAS tersebut diperoleh dari elemen kekuatan yang

memiliki skor total, 2,52 dan elemen kelemahan memiliki skor total 0,995. Nilai

akhir matriks IFAS tersebut menunjukkan bahwa UKM Celebes Mushroom

berada pada rata-rata kekuatan internal secara keseluruhan.

Nilai akhir skor total elemen kekuatan yang lebih besar dibandingkan elemen

kelemahan menunjukkan bahwa dalam mengembangkan usaha budidaya jamur

tiram, UKM Celebes Mushroom mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki

dan dapat mengatasi kelemahan yang ada.

Dilihat pada (Lampiran 4, Tabel 5) bahwa faktor kekuatan terbesar usaha

jamur tiram UKM Celebes Mushroom adalah jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik dengan skor sebesar 1,76. Keberhasilan UKM Celebes

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Mushroom dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan sangat ditentukan oleh

faktor kemampuan UKM Celebes Mushroom dalam memproduksi seluruh

kebutuhan produksi mulai dari bibit, media tanam sampai proses produksi dan

penanganan limbah dengan baik selain itu UKM Celebes Mushroom juga

memiliki tenaga kerja yang cukup terampil dalam proses produksi jamur tiram .

Faktor tersebut sangat membantu UKM Celebes Mushroom peningkatan terhadap

produk, UKM Celebes Mushroom dapat mengetahui bagian mana yang

mengalami masalah dan dapat mengatasi dengan cepat jika terjadi penurunan

kualitas jamur tiram segar yang dihasilkan.

Jamur tiram yang memiliki kualitas baik menjadi kekuatan terpenting bagi

UKM Celebes Mushroom dalam memanfaatkan peluang yang tersedia dan

mengembangkan usaha ditengah persaingan industri yang semakin ketat. Dengan

kekuatan yang dimiliki UKM Celebes Mushroom dapat memperluas pangsa pasar

dengan cara memasuki pasar modern seperti Carrefour, Giant, Hypermarket.

Kelemahan utama usaha budidaya jamur tiram UKM Celebes Mushroom adalah

UKM Celebes Mushroom kesulitan dalam menemukan cara mengatasi penyakit

jamur tiram, dengan skor total 0,392. Penyakit jamur tiram yang sulit diatasi

merupakan salah satu faktor yang menghambat UKM Celebes Mushroom untuk

memanfaatkan peluang yang semakin berkembang yang ditandai dengan tingkat

kesadaran masyarakat terhadapkesehatan dan kandungan gizi jamur meningkat.

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

5.4. Matriks EFAS (Eksternal Strategi Faktor Analysis Summary) UKM

Celebes Mushroom

Penyusunan matriks EFAS dilakukan setelah identifikasi lingkungan UKM

Celebes Mushroom yang meliputi peluang dan ancaman bagi usaha jamur tiram

UKM Celebes Mushroom. Langkah berikutnya adalah melakukan kuantifikasi

matriks EFAS dengan cara pemberian rating dan pembobotan.

Pemberian rating dan pembobotan sama halnya pada matriks IFAS, dimana

pemberian rating didasarkan pada pengaruh faktor UKM Celebes Mushroom

terhadap kondisi UKM Celebes Mushroom yang bersangkutan. Responden

berjumlah lima orang, masing-masing responden adalah pemilik sekaligus

pengelolah, dan karyawan yang berada pada UKM Celebes Mushroom. Dari hasil

penentuan rating dan pembobotan maka dapat diperoleh nilai EFAS yang dapat

dilihat pada (Lampiran 4, Tabel 6).

Total skor faktor strategis eksternal UKM Celebes Mushroom adalah 3,018.

Hasil akhir analisis matriks EFAS tersebut diperoleh dari elemen peluang yang

memiliki skor total 0,48 dan elemen ancaman memiliki skor total 2,538. Nilai

akhir matriks EFAS berada pada posisi diatas rata-rata menunjukkan bahwa UKM

Celebes Mushroom mampu memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman

dengan baik. Nilai total skor ancaman yang lebih besar dibandingkan dengan total

skor peluang menunjukkan bahwa responden memberikan respon yang lebih besar

terhadap faktor ancaman.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Dilihat pada (Lampiran 4, Tabel 6) bahwa peluang utama yang dapat

dimanfaatkan oleh UKM Celebes Mushroom adalah tingkat kesadaran masyarakat

terhadapa kesehatan dan kendungan gizi jamur tiram meningkat, dengan skor total

0,125. Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang meningkat merupakan indikasi

bagi UKM Celebes Mushroom dalam upaya pencapaian misi dan visi UKM

Celebes Mushroom dalam pengembangan usaha.

Ancaman utama usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom adalah tingkat

pertumbuhan dan perkembangan jenis penyakit jamur tiram yang semakin

meningkat, dengan skor total 0,76. Berkembangnya jumlah penyakit sangat

mengganggu kelancaran proses produksi jamur tiram. Kondisi tersebut dapat

mengancam kelangsungan usaha budidaya jamur tiram UKM Celebes Mushroom

terhadap upaya menjaga kualitas jamur tiram yang dihasilkan.

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

5.5. Analisis SWOT Pada UKM Celebes Mushroom

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh

melalui observasi dan wawancara langsung maka dapat dianalisis dengan analisis

SWOT sebagai berikut :

Tabel 3 Analisis SWOT pada UKM Celebes Mushroom Kabupaten Gowa.

S

W

O

T

SWOT

Internal Strengths (Kekuatan)

1. UKM Celebes Mushroom memiliki

tenaga kerja yang cukup terampil

dalam proses produksi

2. Komunikasi antara pekerja berjalan

dengan baik dan lingkungan kerja

bersifat kekeluargaan

3. Jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik

4. Mempunyai angkutan pribadi

5. UKM Celebes Mushroom mampu

memenuhi seluruh kebutuhan

produksi mulai dari bibit, media

tanam, sampai proses budidaya dan

penanganan limbah dengan baik.

Eksternal Opportunies (Peluang)

1. Memiliki kemitraan yang baik

dengan dengan pemasok bahan

baku

2. Teknologi budidaya jamur tiram

semakin berkembang

3. Jamur tiram dapat diolah menjadi

produk yang bernilai jual tinggi

4. Tingkat kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan kandungan

gizi jamur tiram semakin

meningkat

5. Memiliki pelanggan tetap.

Internal Weaknesses (Kelemahan)

1. UKM Celebes Mushroom belum

dapat memaksimalkan kapasitas

produksi

2. UKM Celebes Mushroom kesulitan

menemukan cara penanganan

penyakit jamur tiram

3. UKM Celebes Mushroom

mengalami keterbatasan modal

4. Daya tahan jamur tiram segar

sangat singkat dan cepat rusak

5. UKM Celebes Mushroom belum

menggunakan teknologi dan tenaga

mesin dalam proses produksi

Eksternal Treaths (Ancaman)

1. Kondisi iklim dan cuaca yang tidak

menentu

2. Tingkat pertumbuhan dan

perkembangan jenis penyakit jamur

tiram semakin meningkat

3. Kemungkinan munculnya pesaing

yang mempunyai modal besar

4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara

pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya

manfaat

5. Persaingan penggunaan bahan baku

semakin meningkat.

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Setelah dilakukan tahap masukan melalui matriks IFAS dan EFAS, kemudian

dilanjutkan pada tahap pencocokan pada analisis SWOT maka dapat dirumuskan

beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh UKM Celebes Mushroom

dalam upaya pengembangan usaha. Beberapa alternatif strategi yang dapat

diterapkan adalah :

1. Strategi SO (Strengths- Opportunies)

Strategi SO merupakan strategi yang dapat diterapkan oleh UKM Celebes

Mushroom yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi SO yang dapat diterapkan pada UKM Celebes Mushroom

yaitu:

a. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

Jamur tiram yang dihasilkan UKM Celebes Mushroom merupakan kualitas

baik. Untuk menghasilkan jamur tiram dengan kualitas baik, UKM Celebes

Mushroom telah melakukan beberapa langkah penting seperti memenuhi

seluruh kebutuhan produksi secara mandiri mulai dari bibit, media tanam, dan

melakukan proses produksi(budidaya) dengan baik, dan menerapkan sistem

kekeluargaan antara pimpinan dengan karyawan guna menjaga harmonisasi

dalam bekerja. Dalam usaha budidaya jamur tiram, kualitas dan kontiuitas

pasokan bahan baku sangat berperan dalam menentukan kualitas jamur tiram

yang akan dihasilkan. Untuk menjaga kualitas dan pasokan bahan baku yang

bagus, UKM Celebes Mushroom telah menjalin kemitraan dengan pemasok

bahan baku (serbuk gergaji). Kemitraan tersebut sangat membantu kelancaran

proses produksi, menjaga kontinuitas pasokan bahan baku disaat terjadi

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

kelangkaan, dan kualitas bahan baku pun tetap terjaga. Kemampuan UKM

Celebes Mushroom dalam memproduksi seluruh kebutuhan produksi mulai

dari bibit, media tanam, dan proses budidaya secara mandiri merupakan

kekuatan yang dimiliki UKM Celebes Mushroom untuk mempertahankan

bahkan meningkatkan kualitas jamur tiram yang dihasilkan. UKM Celebes

Mushroom harus melakukan kontrol dan pengawasan yang lebih baik guna

mengetahui penyebab utama jika terjadi penurunan kualitas jamur yang

dihasilkan. Dengan demikian UKM Celebes Mushroom dapat menelusuri

apakah bibit, media tanam, atau kah proses budidaya yang mengalami masalah

sehingga dapat dilakukan penanganan dengan cepat. Upaya UKM Celebes

Mushroom juga dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas

produk jamur tiram yang dihasilkan.

2. Strategi WO (Weaknesses-opportunities)

Strategi WO adalah strategi yang ditunjukkan untuk mengatasi kelemahan

dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat diterapkan oleh

UKM Celebes Mushroom adalah :

a. Memaksimalkan kapasitas produksi guna meningkatkan pangsa pasar

Pergeseran pola hidup masyarakat yang lebih memilih untuk menerapkan

kembali ke alam dan tingkat kesadaran yang semakin tinggi akan kesehatan

diduga merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya peningkatan permintaan

terhadap produk-produk alami untuk memenuhi seluruh kebutuhannya,

termasuk juga terhadap permintaan jamur tiram. Jika dilihat dari proses

budidayanya, jamur tiram merupakan sayuran organik yang memiliki

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

kandungan gizi yang tinggi dan lebih menyehatkan dibandingkan dengan

sumber nutrisi dari protein hewani. Permintaan terhadap jamur tiram yang

semakin meningkat belum mampu diimbangi oleh tingkat penawaran dari

produsen jamur tiram. Oleh karena itu, UKM Celebes Mushroom dapat

memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan pemasaran UKM Celebes

Mushroom. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan UKM Celebes Mushroom

dengan cara meningkatkan jumlah produksi dan memaksimalkan kapasitas

produksi UKM Celebes Mushroom.

b. Memperbaiki managemen produksi, managemen keuangan, dan pemasaran

serta SDM untuk meningkatkan pasang pasar UKM Celebes Mushroom

Agar UKM Celebes Mushroom berada pada kondisi yang stabil maka

pimpinan perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk perbaikan usaha

jamur tiram UKM Celebes Mushroom dalam hal managemen produksi,

keuangan, SDM, serta pemasaran. Pada aspek managemen produksi perlu

melakukan perencanaan yang lebih matang, memaksimalkan kapasitas

produksi dan menyelaraskan antara kebutuhan produksi dengan aspek

keuangan dan pemasaran. Pada aspek keuangan UKM Celebes Mushroom

sebaiknya menerapkan sistem yang lebih profesional yang mampu mengelola

keuangan UKM Celebes Mushroom dengan baik, sedangkan pada aspek

pemasaran UKM Celebes Mushroom diharapkan mampu memperluas jaringan

distribusi produknya untuk memperluas pangsa pasar produk ke pasar modern

seperti supermarket, giant, hero, dan carrefour. Dari aspek SDM, managemen

UKM Celebes Mushroom bertanggung jawab untuk meningkatkan

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

keterampilan dan kualitas karyawan, perusahaan dapat menerapkan aturan-

aturan penting terkait pola rekrutmen. Selain itu UKM Celebes Mushroom juga

harus mampu mengelola dan meminimalisir intensitas pergantian karyawan

karena hal tersebut sangat berdampak pada kualitas SDM UKM Celebes

Mushroom. Pengelolaan SDM dengan baik dapat memperbaiki dan

meningkatkan kualitas SDM UKM Celebes Mushroom sehingga dapat

menjalankan aspek-aspek fungsional secara efektif. Dengan dibenahinya

kelemahan-kelemahan internal UKM Celebes Mushroom maka diharapkan

mampu memanfaatkan jumlah permintaan yang semakin meningkat untuk

meningkatkan pangsa pasar UKM Celebes Mushroom.

c. Memanfaatkan program-program pemerintah untuk meningkatkan modal dan

kinerja UKM Celebes Mushroom

Saat ini banyak terdapat program-program pemerintah yang bertujuan

untuk membantu permodalan usaha masyarakat yang berskala mikro, kecil, dan

menengah. Program tersebut dirancang sedemikian rupa agar masyarakat

mudah dalam mengaksesnya dan tidak kesulitan saat mengembalikan cicilan

karena tingkat bunga yang diberikan sangat rendah. Program permodalan

tersebut cukup banyak jenisnya. UKM Celebes Mushroom dapat

memenfaatkan peluang tersebut untuk mengatasi keterbatasan modal yang

selama ini menghambat kelancaran dan kinerja UKM Celebes Mushroom.

Salah satu program yang dapat dimanfaatkan UKM Celebes Mushroom untuk

meningkatkan modal dan performa usaha adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kredit Usaha Rakyat merupakan program yang diluncurkan pemerintah untuk

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

membantu permodalan/pembiayaan dengan ketentuan persyaratan yang ringan,

birokrasi yang lebih sederhana, dan dapat memperoleh pinjaman tanpa agunan.

UKM Celebes Mushroom dapat mengakses pinjaman maksimal 500 juta.

Dengan adanya KUR diharapkan UKM Celebes mushroomdapat keluar dari

permasalahan yang sedang dihadapi.

3. Strategi ST (Strengths-Treaths)

Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan UKM Celebes

Mushroom untuk menghidari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

Strategi yang dapat diterapkan UKM Celebes Mushroom adalah menjaga dan

meningkatkan hubungan baik dan kemitraan dengan pemasok bahan baku, dan

seluruh karyawan guna memperkuat solidaritas UKM Celebes Mushroom.

Hubungan baik yang telah dijalin dengan pemasok sangat penting dijaga untuk

menghadapi ancaman dari kompetitor baru dan lama yang semakin menigkat

jumlahnya.

Hambatan masuk yang rendah pada usaha jamur tiram akan memicu

persaingan dalam penggunaan bahan baku dan pemasaran. Selain itu, UKM

Celebes Mushroom harus membenahi sistem karyawan seperti aturan-aturan

dalam bekerja, insentif saat lembur,dan pola rekrutmen yang lebih baik serta

pemberian saksi jika melanggar aturan yang ditetapkan. Meskipun telah

menerapkan prinsip kekeluargaan dalam bekerja namun hal tersebut tidak

dapat menghambat intensitas pergantian karyawan yang cukup tinggi yang

berdampak kepada kualitas SDM karyawan UKM Celebes Mushroom. Kondisi

tersebut sangat mengganggu kelancaran proses produksi UKM Celebes

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Mushroom, terutama pada saat ancaman eksternal semakin meningkat seperti

tingkat persaingan, penyakit jamur tiram, dan kondisi cuaca yang semakin

tidak menentu. Oleh sebab itu, untuk dapat mengatasi ancaman tersebut UKM

Celebes Mushroom perlu membenahi dan meningkatkan hubungan yang lebih

baik dengan pemasok, dan seluruh karyawan serta elemen lainnya yang dapat

memperkuat solidaritas UKM Celebes Mushroom. Dengan demikian, UKM

Celebes Mushroom akan dapat dengan mudah menghadapi segala ancaman

eksternal dengan mudah.

4. Strategi WT (Weaknesses-Treaths)

Strategi WT adalah strategi yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan

internal yang dimiliki dan menhindari ancaman eksternal yang ada. Strategi

yang dapat diterapkan oleh UKM Celebes Mushroom adalah menjalin

kerjasama dengan pemerintah (Dinas Pertanian dan kehutanan). Jalinan

kerjasama yang dilakukan dengan pemerintah diharapkan mampu menambah

pengetahuan UKM Celebes Mushroom mengenai budidaya jamur tiram, cara

mengatasi penyakit, bantuan permodalan, dan informasi lain yang menunjang

kelangsungan usaha jamur tiram UKM Celes Mushroom.

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

UKM Celebes Mushroom memberikan pelatihan dan mengizinkan bagi

mahasiswa yang ingin magang di UKM Celebes Mushroom, sedangkan dari

pihak pemerintahan dapat membarikan pengetahuan dan ilmu managerial yang

baik, sistem pencatatan, perencanaan, dan pengetahuan seperti teknologi, akses

permodalan, penanganan pasca panen serta informasi penting lainnya yang

dapat mengatasi segala ancaman yang mungkin datang setiap saat dan

mengembangkan usaha yang dijalankan oleh UKM Celebes Mushroom.

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Kekuatan (Strenghts):

1. UKM Celebes Mushroom memiliki tenaga kerja

yang cukup terampil dalam proses produksi

2. Komunikasi antara pekerja berjalan dengan baik dan

lingkungan kerja bersifat kekeluargaan

3. Jamur tiram yang dihasilkan memiliki kualitas baik

4. Mempunyai angkutan pribadi

5. UKM Celebes Mushroom mampu memenuhi seluruh

kebutuhan produksi mulai dari bibit, media tanam,

sampai proses budidaya dan penanganan limbah

dengan baik.

Kelemahan (Weaknesses) :

1. UKM Celebes Mushroom belum dapat

memaksimalkan kapasitas produksi

2. UKM Celebes Mushroom kesulitan menemukan

cara penanganan penyakit jamur tiram

3. UKM Celebes Mushroom mengalami keterbatasan

modal

4. Daya tahan jamur tiram segar sangat singkat dan

cepat rusak

5. UKM Celebes Mushroom belum menggunakan

teknologi dan tenaga mesin dalam proses produksi

Peluang (Opportunities):

1. Memiliki kemitraan yang baik dengan dengan

pemasok bahan baku

2. Teknologi budidaya jamur tiram semakin

berkembang

3. Jamur tiram dapat diolah menjadi produk yang

bernilai jual tinggi

4. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

dan kandungan gizi jamur tiram semakin meningkat

5. Memiliki pelanggan tetap.

Strenghts – Opportunities(SO):

1. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang

dihasilkan

(S1,S2,S3,S5,O1,O4)

Weaknesses-Opportunities(WO):

1. Memperbaiki managemen keuangan, produksi, dan

pemasaran serta SDM untuk meningkatkan pangsa

pasar (W2,W3,W4,W5,O1,O2,O3,O4,O5)

2. Memanfaatkan program pemerintah untuk

meningkatkan modal dan kinerja UKM Celebes

Mushroom(W3,W2,W4,W5,O2,O3)

3. Memaksimalkan kapasitas guna meningkatkan

pangsa pasar(W1,O1,O2,O3)

Ancaman (Threats):

1. Kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu

2. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan jenis

penyakit jamur tiram semakin meningkat

3. Kemungkinan munculnya pesaing yang mempunyai

modal besar

4. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

cara pengolahan jamur tiram agar menjadi masakan

yang kaya manfaat

5. Persaingan penggunaan bahan baku semakin

meningkat.

Strenghts-Threats(ST):

1. Meningkatkan kemitraan dan hubungan baik dengan

pemasok dan seluruh karyawan serta merekrut

tenaga pemasar profesional guna memperkuat dan

meningkatkan kinerja UKM Celebes Mushroom

(S1,S3,T5)

Weaknesses-Threats(WT):

1. Menjalin kerjasama dengan pemerintah(Distanhut)

(W2,W3,W5,T1,T2,T3)

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Berdasarkan hasil analisis IFAS (Internal Factor Analysis Summary) pada

(Lampiran 4, Tabel 5) menunjukkan bahwa faktor kekuatan (Strength) total skor

yang dihasilkan 2,52, sedangkan faktor kelemahan (Weaknesses) memiliki total

skor 0,9945. Hal ini menunjukkan bahwa nilai skor yang dimiliki faktor kekuatan

internal lebih kuat dibandingkan kelemahan intenal. Sedangkan hasil analisis

EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) pada (Lampiran 4, Tabel 6)

menunjukkan bahwa faktor peluang (Opportunities) memiliki total skor 0,48,

sedangkan faktor ancaman(Threat) memiliki total skor 2,538. Hal ini

menunjukkan bahwa responden masih sangat memperhatikan atau lebih

mengutamakan ancaman yang akan muncul sehingga kekuatan dan peluang yang

dimiliki UKM Celebes Mushroom dapat mengendalikan ancaman yang akan

datang. Dengan demikian nilai total skor masing-masing dapat dirincikan sebagai

berikut:

1. Kekuatan : 2,52

2. Kelemahan : 0,995

3. Peluang : 0,48

4. Ancaman : 2,538

Hasil dari analisis IFAS dan EFAS diatas menunjukkan bahwa nilai selisih

yang dimiliki faktor kekuatan dan kelemahan yaitu (+) 1,525, sedangkan nilai

Opportunities dan Threat yaitu (-) 2,058. Dilihat dari hasil identifikasi faktor-

faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam diagram SWOT. Berikut diagram

cartesius UKM Celebes Mushroom.

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Peluang (0,48)

III. Strategi Turn-aroun I.Strategi Agresif

1,525(+)

Kelemahan (0.995) Kekuatan (2,52)

IV.Strategi Defensif

2,058(-)

II. Strategi

Diversifikasi

Ancaman (2,538)

Gambar 5 : Diagram Cartesius Hasil Pengolahan Data Internal dan Data

Eksternal UKM Celebes Mushroom Kabupaten Gowa, 2015.

Berdasarkan gambar diagram cartesius diatas, menunjukkan bahwa letak

daerah yang diarsir terletak pada kuadran II. Dimana ini merupakan situasi

meskipun UKM Celebes Mushroom menghadapi berbagai macam ancaman dari

luar, UKM Celebes Mushroom masih memiliki kekuatan dari segi internal.

Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi yakni

dari segi peningkatan produk dan pemasaran (produk/pasar).

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Dalam hal ini peningkatan produk jamur tiram yang di budidayakan lebih

beragam sehingga dapat menunjang peluang jangka panjang yang dimiliki,

sedangkan dari segi pemasaran UKM Celebes Mushroom diharapkan mampu

memperluas jaringan distribusi produknya untuk memperluas pangsa pasar produk

kepasar modern seperti supermarket, giant, hero, dan carrefour. Sehingga usaha

jamur tiram UKM Celebes Mushroom dapat mengembangkan usahanya dengan

memanfaatkan peluang jangka panjang yang dimiliki.

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung yang dilakukan dengan

pemilik dan karyawan yang bekerja pada UKM Celebes Mushroom dilihat dari

luas lahan yang dimiliki dan kemapuan pemilik usaha jamur tiram UKM

Celebes Mushroom dalam mengembangkan usahanya potensi yang paling

menguntungkan untuk lebih dikembangkan UKM Celebes Mushroom yakni

menjaga dan mempertahankan kualitas produksi jamur tiram yang dihasilkan.

2. Dari hasil analisis SWOT diperoleh 4 alternatif strategi kemudian dan

berdasarkan diagram cartesius SWOT menunjukkan bahwa startegi yang tepat

di lakukan yakni terletak pada kuadran 2 dimana ini merupakan situasi UKM

Celebes Mushroom meskipun menghadapi berbagai ancaman dari luar tetapi

dengan kondisi seperti itu UKM Celebes Mushroom masih memiliki kekuatan

dari segi internal dimana strategi yang dapat usaha ini terapkan yaitu

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan

strategi diversifikasi yakni dari segi peningkatan produk dan pemasaran.

6.2. Saran

1. UKM Celebes Mushroom sebaiknya dapat mengimplementasikan prioritas

strategi utama yaitu memanfaatkan program pemerintah untuk meningkatkan

modal dan kinerja usahanya.

2. UKM Celebes Mushroom sebaiknya terus mempertahankan dan meningkatkan

kualitas produk yang dihasilkan. Dengan memanfaatkan program pemerintah

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

dan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan, UKM Celebes

Mushroom diharap dapat meningkatkan kapasitas produksi sehingga dapat

meningkatkan pangsa pasar.

3. Usaha jamur tiram UKM Celebes Mushroom perlu menjalin kerja sama untuk

mengatasi kelemahan-kelemahan dalam hal managemen produksi, keuangan,

SDM, dan pemasaran sehingga usaha ini dapat meningkatkan kapasitas

produksi secara efisien dan efektif.

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Lampiaran 1. Kuisoner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA UKM

CELEBES MUSHROOM DI KABUPATEN GOWA

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : Mardiana

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 35 tahun

Pendidikan : S1

Pengalaman Berusaha Tani : -

Jabatan : Pemilik sekaligus pengelolah

B. DAFTAR PERTANYAAN

a. Tanah / Lahan

1. Berapa luas lahan yang di gunakan dalam budidaya jamur tiram ?

Jawab : 20 x 25 meter

2. Bagaimana status kepemilikan lahan yang anda gunakan dalam budidaya

jamur tiram ?

Jawab : Kontrak / sewa

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

b. Tenaga Kerja dan Sarana Produksi

1. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada di UKM Celebes Mushroom ?

Jawab : 5 orang

2. Saran Produksi apa yang di perlukan dalam usaha jamur tiram ?

Jawab :

Alat strerilisasi

Scop

Auto Clave

Mini Laboratorium

3. Dari mana anda memperoleh masing-masing sarana produksi jamur tiram ?

Jawab :

Alat strerilisasi didapat atau dibuat dari bengkel

Scop dibeli daro toko bahan bangunan

Auto clave dibeli dari toko bahan bangunan

Mini laboratorium dibeli dari toko kimia

4. Berapa jumlah masing-masing sarana produksi yang anda gunakan dalam

satu kali produksi jamur tiram ?

Jawab :

3 unit

2 unit

1 unit

1 unit

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

5. Kendala apa yang sering di hadapi dalam pengadaan sarana produksi jamur

tiram ?

Jawab : Harganya yang mahal

c. Produksi

1. Berapa jumlah hasil produksi jamur tiram per satu kali produksi ?

Jawab : 10 – 30 Kg / 3 minggu

2. Berapa jumlah biaya produksi dalam satu kali produksi jamur tiram ?

Jawab : Rp. 5.25.000 / 3 minggu

3. Berapa harga jual produk jamur tiram per Kg ?

Jawab :

Bibit / botol Rp. 15.000 / botol

Baglog Rp. 3500 / baglog

Jamur Tiram Rp. 25.000 / Kg

4. Kendala apa yang sering di hadapi dalam proses produksi ?

Jawab :

Terjadinya kontaminasi pada bahan baku

Permodalan

5. Berapa pendapatan usaha jamur tiram/ periode panen ?

Jawab : Rp. 3.000.000 / 4 bulan

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

d. Apa sajakah yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

dalam pengembangan usaha jamur tiram di UKM Celebes Mushroom ?

SWOT

Internal Strengths (Kekuatan)

1. UKM Celebes Mushroom

memiliki tenaga kerja yang cukup

terampil dalam proses produksi

2. Komunikasi antara pekerja

berjalan dengan baik dan

lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

3. Jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik

4. Mempunyai angkutan pribadi

5. UKM Celebes Mushroom mampu

memenuhi seluruh kebutuhan

produksi mulai dari bibit, media

tanam, sampai proses budidaya

dan penanganan limbah dengan

baik.

Eksternal Opportunies (Peluang)

1. Memiliki kemitraan yang baik

dengan dengan pemasok bahan

baku

2. Teknologi budidaya jamur tiram

semakin berkembang

3. Jamur tiram dapat diolah menjadi

produk yang bernilai jual tinggi

4. Tingkat kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan kandungan

gizi jamur tiram meningkat

5. Memiliki pelanggan tetap.

Internal Weaknesses (Kelemahan)

1. UKM Celebes Mushroom belum

dapat memaksimalkan kapasitas

produksi

2. UKM Celebes Mushroom

kesulitan menemukan cara

penanganan penyakit jamur tiram

3. UKM Celebes Mushroom

mengalami keterbatasan modal

4. Daya tahan jamur tiram segar

sangat singkat dan cepat rusak

5. UKM Celebes Mushroom belum

menggunakan teknologi dan

tenaga mesin dalam proses

produksi

Eksternal Treaths (Ancaman)

1. Kondisi iklim dan cuaca yang tidak

menentu

2. Tingkat pertumbuhan dan

perkembangan jenis penyakit jamur

tiram semakin meningkat

3. Kemungkinan munculnya pesaing

yang mempunyai modal besar

4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara

pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya

manfaat

5. Persaingan penggunaan bahan baku

semakin meningkat.

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

e. Pilih dan lingkarilah salah satu jawaban yang sesuai menurut besar kecilnya

pengaruh kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di Celebes

Mushroom.

No Internal

Kekuatan

1. UKM Celebes Mushroom memiliki tenaga

kerja yang cukup terampil dalam proses

produksi

SB / B / K / SK

2. Komunikasi antara pekerja berjalan dengan

baik dan lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

SB / B / K / SK

3. Jamur tiram yang dihasilkan memiliki

kualitas baik

SB / B / K / SK

4. Mempunyai angkutan pribadi SB / B / K / SK

5. UKM Celebes Mushroom mampu memenuhi

seluruh kebutuhan produksi mulai dari bibit,

media tanam, sampai proses budidaya dan

penanganan limbah dengan baik.

SB / B / K / SK

Kelemahan

1. UKM Celebes Mushroom belum dapat

memaksimalkan kapasitas produksi

SB / B / K / SK

2. UKM Celebes Mushroom kesulitan

menemukan cara penanganan penyakit jamur

tiram

SB / B / K / SK

3. UKM Celebes Mushroom mengalami

keterbatasan modal

SB / B / K / SK

4. Daya tahan jamur tiram segar sangat singkat

dan cepat rusak

SB / B / K / SK

5. UKM Celebes Mushroom belum

menggunakan teknologi dan tenaga mesin

dalam proses produksi

SB / B / K / SK

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

No Eksternal

Peluang

1. Memiliki kemitraan yang baik dengan

dengan pemasok bahan baku SB / B / K / SK

2. Teknologi budidaya jamur tiram semakin

berkembang SB / B / K / SK

3. Jamur tiram dapat diolah menjadi produk

yang bernilai jual tinggi SB / B / K / SK

4. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap

kesehatan dan kandungan gizi jamur tiram

meningkat

SB / B / K / SK

5. Memiliki pelanggan tetap. SB / B / K / SK

Ancaman

1. Kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu SB / B / K / SK

2. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan

jenis penyakit jamur tiram semakin

meningkat

SB / B / K / SK

3. Kemungkinan munculnya pesaing yang

mempunyai modal besar

SB / B / K / SK

4. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang cara pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya manfaat

SB / B / K / SK

5. Persaingan penggunaan bahan baku semakin

meningkat.

SB / B / K / SK

Keterangan :

SB = Sangat Besar B = Besar K = Kecil SK = Sangat Kecil

Kategori Pemberian Bobot :

SB – SK = 0,20 – 0,02

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

REKAPITULASI DATA

Lampiran 2. Identitas responden

Tabel 4. Identitas responden

No Nama Jenis

kelamin

Umur

(Tahun)

Pendidikan

Terakhir

Pengala

man

Berusa

ha Tani

Jabatan

1. Mardiana Perempuan 35 S1 - Pemilik

Sekaligus

Pengelolah

2. Elistrianti Perempuan 20 SMA - Bendahara

3. Muh. Zakir Laki-laki 31 SMA - Pengantar

dan

pemasar

4. Suriani dg.cora Perempuan 38 SMP - Pembuat

baglog

5. Subaedah dg.

Ati

Perempuan 52 SD - Pembuat

baglog

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Lampiran 3. Hasil Penentuan Bobot dan Rating IFAS Dan EFAS

Responden 1

No Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x

Rating

Kekuatan

1. UKM Celebes Mushroom

memiliki tenaga kerja yang cukup

terampil dalam proses produksi

0,15 4 0,6

2. Komunikasi antara pekerja

berjalan dengan baik dan

lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

0,5 3 0,15

3. Jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik

0,15 4 0,6

4. Mempunyai angkutan pribadi 0,10 4 0,4

5. UKM Celebes Mushroom mampu

memenuhi seluruh kebutuhan

produksi mulai dari bibit, media

tanam, sampai proses budidaya

dan penanganan limbah dengan

baik.

0,15 4 0,6

Kelemahan

1. UKM Celebes Mushroom belum

dapat memaksimalkan kapasitas

produksi

0,05 2 0,1

2. UKM Celebes Mushroom

kesulitan menemukan cara

penanganan penyakit jamur tiram

0,05 2 0,1

3. UKM Celebes Mushroom

mengalami keterbatasan modal

0,15 1 0,15

4. Daya tahan jamur tiram segar

sangat singkat dan cepat rusak

0,10 1 0,1

5. UKM Celebes Mushroom belum

menggunakan teknologi dan

tenaga mesin dalam proses

produksi

0,05 2 0,1

Jumlah 1,00 2,9

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

No Faktor-faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x

Rating

Peluang

1. Memiliki kemitraan yang baik

dengan dengan pemasok bahan

baku

0,15 3 0,45

2. Teknologi budidaya jamur

tiram semakin berkembang

0,20 4 0,8

3. Jamur tiram dapat diolah

menjadi produk yang bernilai

jual tinggi

0,20 4 0,8

4. Tingkat kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan

kandungan gizi jamur tiram

meningkat

0,15 3 0,45

5. Memiliki pelanggan tetap. 0,10 3 0,3

Ancaman

1. Kondisi iklim dan cuaca yang

tidak menentu

0,05 1 0,05

2. Tingkat pertumbuhan dan

perkembangan jenis penyakit

jamur tiram semakin

meningkat

0,05 1 0,05

3. Kemungkinan munculnya

pesaing yang mempunyai

modal besar

0,05 1 0,05

4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara

pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya

manfaat

0,02 2 0,04

5. Persaingan penggunaan bahan

baku semakin meningkat.

0,03 2 0,06

Jumlah 1,00 3,05

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Responden 2

No Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x

Rating

Kekuatan

1. UKM Celebes Mushroom

memiliki tenaga kerja yang

cukup terampil dalam proses

produksi

0,15 4 0,6

2. Komunikasi antara pekerja

berjalan dengan baik dan

lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

0,10 4 0,4

3. Jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik

0,10 4 0,4

4. Mempunyai angkutan pribadi 0,10 3 0,3

5. UKM Celebes Mushroom

mampu memenuhi seluruh

kebutuhan produksi mulai dari

bibit, media tanam, sampai

proses budidaya dan

penanganan limbah dengan

baik.

0,10 3 0,3

Kelemahan

1. UKM Celebes Mushroom

belum dapat memaksimalkan

kapasitas produksi

0,05 2 0,1

2. UKM Celebes Mushroom

kesulitan menemukan cara

penanganan penyakit jamur

tiram

0,15 4 0,6

3. UKM Celebes Mushroom

mengalami keterbatasan modal

0,15 3 1,45

4. Daya tahan jamur tiram segar

sangat singkat dan cepat rusak

0,05 2 0,1

5. UKM Celebes Mushroom

belum menggunakan teknologi

dan tenaga mesin dalam proses

produksi

0,05 2 0,1

Jumlah 1,00 3,35

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

No Faktor-faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x

Rating

Peluang

1. Memiliki kemitraan yang baik

dengan dengan pemasok bahan

baku

0,15 4 0,6

2. Teknologi budidaya jamur

tiram semakin berkembang

0,15 4 0,6

3. Jamur tiram dapat diolah

menjadi produk yang bernilai

jual tinggi

0,15 3 0,45

4. Tingkat kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan

kandungan gizi jamur tiram

meningkat

0,10 3 3,1

5. Memiliki pelanggan tetap. 0,05 2 0,1

Ancaman

1. Kondisi iklim dan cuaca yang

tidak menentu

0,10 1 0,1

2. Tingkat pertumbuhan dan

perkembangan jenis penyakit

jamur tiram semakin

meningkat

0,05 2 0,1

3. Kemungkinan munculnya

pesaing yang mempunyai

modal besar

0,05 2 0,1

4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara

pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya

manfaat

0,10 1 0,1

5. Persaingan penggunaan bahan

baku semakin meningkat.

0,10 1 0,1

Jumlah 1,00 5,35

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Responden 3

No Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x

Rating

Kekuatan

1. UKM Celebes Mushroom

memiliki tenaga kerja yang cukup

terampil dalam proses produksi

0,15 4 0,6

2. Komunikasi antara pekerja

berjalan dengan baik dan

lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

0,5 3 0,15

3. Jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik

0,15 4 0,6

4. Mempunyai angkutan pribadi 0,10 4 0,4

5. UKM Celebes Mushroom mampu

memenuhi seluruh kebutuhan

produksi mulai dari bibit, media

tanam, sampai proses budidaya

dan penanganan limbah dengan

baik.

0,15 4 0,6

Kelemahan

1. UKM Celebes Mushroom belum

dapat memaksimalkan kapasitas

produksi

0,05 2 0,1

2. UKM Celebes Mushroom

kesulitan menemukan cara

penanganan penyakit jamur tiram

0,05 2 0,1

3. UKM Celebes Mushroom

mengalami keterbatasan modal

0,15 1 0,15

4. Daya tahan jamur tiram segar

sangat singkat dan cepat rusak

0,10 1 0,1

5. UKM Celebes Mushroom belum

menggunakan teknologi dan

tenaga mesin dalam proses

produksi

0,05 2 0,1

Jumlah 1,00 2,9

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

No Faktor-faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x

Rating

Peluang

1. Memiliki kemitraan yang baik

dengan dengan pemasok bahan

baku

0,15 3 0,45

2. Teknologi budidaya jamur

tiram semakin berkembang

0,20 4 0,8

3. Jamur tiram dapat diolah

menjadi produk yang bernilai

jual tinggi

0,20 4 0,8

4. Tingkat kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan

kandungan gizi jamur tiram

meningkat

0,15 3 0,45

5. Memiliki pelanggan tetap. 0,10 3 0,3

Ancaman

1. Kondisi iklim dan cuaca yang

tidak menentu

0,05 1 0,05

2. Tingkat pertumbuhan dan

perkembangan jenis penyakit

jamur tiram semakin

meningkat

0,05 1 0,05

3. Kemungkinan munculnya

pesaing yang mempunyai

modal besar

0,05 1 0,05

4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara

pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya

manfaat

0,02 2 0,04

5. Persaingan penggunaan bahan

baku semakin meningkat.

0,03 2 0,06

Jumlah 1,00 3,05

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Responden 4

No Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x

Rating

Kekuatan

1. UKM Celebes Mushroom

memiliki tenaga kerja yang cukup

terampil dalam proses produksi

0,10 4 0,4

2. Komunikasi antara pekerja

berjalan dengan baik dan

lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

0,15 4 0,6

3. Jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik

0,20 4 0,8

4. Mempunyai angkutan pribadi 0,20 4 0,8

5. UKM Celebes Mushroom mampu

memenuhi seluruh kebutuhan

produksi mulai dari bibit, media

tanam, sampai proses budidaya

dan penanganan limbah dengan

baik.

0,10 4 0,4

Kelemahan

1. UKM Celebes Mushroom belum

dapat memaksimalkan kapasitas

produksi

0,10 1 0,1

2. UKM Celebes Mushroom

kesulitan menemukan cara

penanganan penyakit jamur tiram

0,05 3 0,15

3. UKM Celebes Mushroom

mengalami keterbatasan modal

0,05 3 0,15

4. Daya tahan jamur tiram segar

sangat singkat dan cepat rusak

0,02 4 0,8

5. UKM Celebes Mushroom belum

menggunakan teknologi dan

tenaga mesin dalam proses

produksi

0,03 3 0,09

Jumlah 1,00 4,29

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

No Faktor-faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x

Rating

Peluang

1. Memiliki kemitraan yang baik

dengan dengan pemasok bahan

baku

0,10 4 0,4

2. Teknologi budidaya jamur

tiram semakin berkembang

0,20 4 0,8

3. Jamur tiram dapat diolah

menjadi produk yang bernilai

jual tinggi

0,15 3 0,45

4. Tingkat kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan

kandungan gizi jamur tiram

meningkat

0,15 3 0,45

5. Memiliki pelanggan tetap. 0,15 3 0,45

Ancaman

1. Kondisi iklim dan cuaca yang

tidak menentu

0,05 1 0,05

2. Tingkat pertumbuhan dan

perkembangan jenis penyakit

jamur tiram semakin

meningkat

0,05 1 0,05

3. Kemungkinan munculnya

pesaing yang mempunyai

modal besar

0,05 4 0,2

4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara

pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya

manfaat

0,02 4 0,2

5. Persaingan penggunaan bahan

baku semakin meningkat.

0,03 4 0,2

Jumlah 1,00 3,25

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Responden 5

No Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x

Rating

Kekuatan

1. UKM Celebes Mushroom

memiliki tenaga kerja yang cukup

terampil dalam proses produksi

0,10 4 0,4

2. Komunikasi antara pekerja

berjalan dengan baik dan

lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

0,15 4 0,6

3. Jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik

0,20 4 0,8

4. Mempunyai angkutan pribadi 0,20 4 0,8

5. UKM Celebes Mushroom mampu

memenuhi seluruh kebutuhan

produksi mulai dari bibit, media

tanam, sampai proses budidaya

dan penanganan limbah dengan

baik.

0,10 4 0,4

Kelemahan

1. UKM Celebes Mushroom belum

dapat memaksimalkan kapasitas

produksi

0,10 1 0,1

2. UKM Celebes Mushroom

kesulitan menemukan cara

penanganan penyakit jamur tiram

0,05 3 0,15

3. UKM Celebes Mushroom

mengalami keterbatasan modal

0,05 3 0,15

4. Daya tahan jamur tiram segar

sangat singkat dan cepat rusak

0,02 4 0,8

5. UKM Celebes Mushroom belum

menggunakan teknologi dan

tenaga mesin dalam proses

produksi

0,03 3 0,09

Jumlah 1,00 4,29

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

No Faktor-faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x

Rating

Peluang

1. Memiliki kemitraan yang baik

dengan dengan pemasok bahan

baku

0,10 4 0,4

2. Teknologi budidaya jamur

tiram semakin berkembang

0,20 4 0,8

3. Jamur tiram dapat diolah

menjadi produk yang bernilai

jual tinggi

0,15 3 0,45

4. Tingkat kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan

kandungan gizi jamur tiram

meningkat

0,15 3 0,45

5. Memiliki pelanggan tetap. 0,15 3 0,45

Ancaman

1. Kondisi iklim dan cuaca yang

tidak menentu

0,05 1 0,05

2. Tingkat pertumbuhan dan

perkembangan jenis penyakit

jamur tiram semakin

meningkat

0,05 1 0,05

3. Kemungkinan munculnya

pesaing yang mempunyai

modal besar

0,05 4 0,2

4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara

pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya

manfaat

0,02 4 0,2

5. Persaingan penggunaan bahan

baku semakin meningkat.

0,03 4 0,2

Jumlah 1,00 3,25

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Lampiran 4. Hasil Penentuan Rata – Rata Bobot Dan Rating Matriks IFAS

Dan EFAS

Matriks IFAS

Tabel 5. Matriks IFAS Usaha Jamur Tiram UKM Celebes Mushroom

No Faktor-faktor Strategi Internal Bobot

Rata-rata

Rating Rata-

rata

Skor Total

Kekuatan

1. UKM Celebes Mushroom

memiliki tenaga kerja yang cukup

terampil dalam proses produksi

0,13 4 0,52

2. Komunikasi antara pekerja

berjalan dengan baik dan

lingkungan kerja bersifat

kekeluargaan

0,1 3,6 0,36

3. Jamur tiram yang dihasilkan

memiliki kualitas baik

0,16 4 0,64

4. Mempunyai angkutan pribadi 0,14 3,8 0,54

5. UKM Celebes Mushroom mampu

memenuhi seluruh kebutuhan

produksi mulai dari bibit, media

tanam, sampai proses budidaya

dan penanganan limbah dengan

baik.

0,12 3,8 0,46

Total Kekuatan 2,52

Kelemahan

1. UKM Celebes Mushroom belum

dapat memaksimalkan kapasitas

produksi

0,07 1,6 0,112

2. UKM Celebes Mushroom

kesulitan menemukan cara

penanganan penyakit jamur tiram

0,14 2,8 0,392

3. UKM Celebes Mushroom

mengalami keterbatasan modal

0,11 2,2 0,25

4. Daya tahan jamur tiram segar

sangat singkat dan cepat rusak

0,058 2,4 0,14

5. UKM Celebes Mushroom belum

menggunakan teknologi dan

tenaga mesin dalam proses

produksi

0,042 2,4 0,1008

Total Kelemahan 0,995

Jumlah 3,5148

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Matriks EFAS

Tabel 6. Matriks EFAS Usaha Jamur Tiram UKM Celebes Mushroom

No Faktor-faktor Strategi

Eksternal

Bobot

Rata-rata

Rating

Rata-rata

Skor Total

Peluang

1. Memiliki kemitraan yang baik

dengan dengan pemasok bahan

baku

0,06 1 0,06

2. Teknologi budidaya jamur

tiram semakin berkembang

0,05 1,2 0,06

3. Jamur tiram dapat diolah

menjadi produk yang bernilai

jual tinggi

0,05 2,4 0,12

4. Tingkat kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan

kandungan gizi jamur tiram

meningkat

0,048 2,6 0,125

5. Memiliki pelanggan tetap. 0,044 2,6 0,115

Total Peluang 0,48

Ancaman

1. Kondisi iklim dan cuaca yang

tidak menentu

0,13 3,6 0,47

2. Tingkat pertumbuhan dan

perkembangan jenis penyakit

jamur tiram semakin

meningkat

0,19 4 0,76

3. Kemungkinan munculnya

pesaing yang mempunyai

modal besar

0,17 3,4 0,58

4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara

pengolahan jamur tiram agar

menjadi masakan yang kaya

manfaat

0,14 3 0,42

5. Persaingan penggunaan bahan

baku semakin meningkat.

0,11 2,8 0,308

Total Ancaman 2,538

Jumlah 3,018

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 6. Bagian depan UKM Celebes Mushroom serta Ruangan Inkubasi dan

inokulasi (Kumbung Jamur).

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Gambar 7. Kegiatan observasi dan wawancara langsung bersama pemilik dan

karyawan UKM Celebes Mushroom.

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

Gambar 8. Kegiatan observasi dan pengamatan pada ruangan inkubasi, inokulasi,

proses sterilisasi dan proses pembuatan baglog.

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM PADA …

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 7

September 1992 yang merupakan anak pertama dari

dua bersaudara, dari pasangan Tasno Efendy dan Sri

Mariati. Pendidikan formal yang dilalui penulis tidak

menetap pada satu sekolah SD berhubung karena

usaha orangtua penulis yang berpindah-pindah pada

tahun 1999 sampai 2004 penulis bersekolah di

beberapa sekolah yaitu pada kelas 1 sampai 2 di SD Centre Malino, kelas 3 di SD

Impres Tamarunang, kelas 4 sampai 5 di SD Impres Malino, dan yang terakhir

penulis menamatkan SD kelas 6 di SDN 2 Sungguminasa. Kemudian pada tahun

pertenganhan 2004 penulis melanjutkan studinya di jenjang berikutnya di SMP

Yapip Makassar sampai pada tahun 2007. Ditahun yang sama penulis kembali

melanjutkan studinya di SMA Negeri 1 Bontomarannu dan lulus pada tahun 2010.

Kemudian pada tahun 2011 penulis lulus seleksi masuk perguruan tinggi

Swasta program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian yaitu di Universitas

Muhammadyah Makassar. Selama mengikuti perkuliahan penulis jarang

mengikuti organisasi dalam kampus dan luar kampus. Melainkan penulis sangat

aktif mengikuti perkuliahan. Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan

dengan menulis skripsi yang berjudul ‘’ Strategi Pengembangan Usaha Jamur

Tiram Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Celebes Mushroom di Kabupaten

Gowa ‘’.