strategi pengolahan dana p2kp untuk kesejahteraan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
STRATEGI PENGOLAHAN DANA P2KP UNTUK
KESEJAHTERAAN MASYRAKAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
NANDA MILASARI
NIM. 12401173344
Dosen Pembimbing Lapangan :
Dr. Agus Eko Sujianto,S.E.,M.M.
NIP.197108072005011003
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 09 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Strategi Pengelolaan Dana P2KP Untuk Kesejahteraan
Masyarakat.
Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Agus Eko Sujianto,S.E.,M.M.
NIP. 197108072005011003
Mengesahkan
a.n Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(Siswahyudianto, M.M.)
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya sehingg sampai saat ini kita masih
diberikan kesehatan dan ketapan Iman dan Islam.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafaatnya. Tidak lepas dari
pertolongan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktik Pengalaman.
Praktik pengalaman Lapanagan (PPL) dengan judul “Strategi Pengelolaan
Dana P2KP Untuk Kesejahteraan Masyarakat”
Penulisan laporan ini didasarkan pada Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) yang sudh penulis lakukan di BKM “Makmur Sejahtera”. Tujuan dari
Praktik Pengalaman Lapangan adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana ekonomi jurusan perbankan syariah.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung beserta staffnya yang telah memberi
kesempatan kepada penyusun mempraktikkan hasil studi di bangku
perkuliahan.
3. Bapak M. Aqim Adlan S.Ag., S.Pd., M.E.I., selaku Kepala Jurusan
Perbankan Syariah yang telah memberikan kesempatan kesempatan kepada
penyusun mempraktikkan hasil studi selama di bangku perkuliahan.
4. Bapak Siswahyudianto, M.M., selaku kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Dr. Agus Eko Sujianto,S.E.,M.M. selaku Dosen Pembimbing Laporan kami
yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan.
iv
6. Ibu Anjarwati, selaku salah satu pengurus BKM “Makmur Sejahtera” yang
telah menyediakan tempat untuk digunakan Praktik Pengalaman Lapangan
kepada kami.
7. Kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dalam bentuk material
maupun spiritual.
8. Nenek dan Kakek yang selalu memberikan motivas dalam bentuk material
maupun spiritual.
9. Seluruh pengurus BKM “Makmur Sejahtera” yang telah memberikan kami
berbagai pengalaman baru kepada kami selama PPL berlangsung.
10. Serta, teman-teman seperjuangan yang menuntut ilmu di kampus IAIN
Tulungagung khususnya Perbankan Syariah.
Penulis menyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak sekali
kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata
sempurna. Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
apabla dalam pelaksanaan progam maupun penyusunan laporan banyak terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum wr.wb
Tulungagung, November 2020
Nanda Milasari
NIM. 12401173344
v
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ........................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................. 1
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................. 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................. 3
B. Pelaksanaan Pratik ....................................................................................... 5
C. Permasalahan di Lapangan ........................................................................... 6
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga .................................................................. 7
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ................................................................................................. 8
B. Analisa Temuan Studi ................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 21
B. Saran ........................................................................................................... 21
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 23
Lampiran-Lampiran ........................................................................................... 24
Berita Acara Harian ........................................................................................... 25
Berita Acara Konsultasi ..................................................................................... 28
Foto-Foto Kegiatan ............................................................................................ 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk di
tangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi
fisik masyarakat miskin adalah tidak memiliki akses keprasarana dan sarana
dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan pemukiman
yang jauh di bawah standar kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak
menentu. Disadari bahwa selama ini banyak pihak yang lebih melihat
persoalan kemiskinan hanya pada tataran gejala-gejala yang tampak terlihat
dari luar atau di tataran permukaan saja, yang mencangkup multidimensi,
baik dimensi politik, sosial, ekonomi, aset dan lain-lain.
Karakteristik kemiskinan dan krisis ekonomi yang terjadi telah
menyadarkan semua pihak bahwa pendekatan dan cara yang dipilih dan
penanggulangan kemiskinan selama ini perlu diperbaiki, yaitu ke arah
pengokohan kelembagaan masyarakat. Keberdayaan kelembagaan
masyarakat ini dibutuhkan dalam rangka membangun organisasi masyarakat
warga yang benar-benar mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin,
yang mandiri dan berkelanjutan dalam menyuarakan aspirasi serta kebutuhan
mereka dan mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang
berkaittan dengan kebijakan public di tingkat local, baik aspek sosial,
ekonomi maupun lingkungan, termasuk perubahan dan pemukiman.1
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa maksimalnya kerja PNPM terhadap
menanggulangi kemiskinan yang ada pada masyarakat.
2. Kegunaan
Kegunaan secara akademik
1 Muhammad,Manajemen Bank Syariah,(Yogyakarta:Ekonesia,2005), hal.
2
Diharapkan dengan adanya kejian ini sebagai bahan belajar baik di
bidang perkuliahan maupun bermasyarakat. Sebagai penambah
wawasan dan referensi mahasiswa di bidang perekonomian.
Kegunaan bagi Mahasiswa
Bagi peneiliti selanjutnya, diharapkan dapat membantu sebagai
referensi dan dapat menyempurnakan pembahasan tentang peran
penting PNPM dalam mengurangi kemiskinan di suatu daerah.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan
pada tanggal 5 Oktober 2020 sampai 6 November 2020 oleh mahasiswa
Perbankan Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
Tempat yang menjadi lokasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
di Desa Purworejo Kec Ngunut Kab Tulungagung.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Lembaga
1. Sejarah PNPM BKM “Makmur Sejahtera” Desa Purworejo
P2KP adalah kapanjangan dari program Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan/Pedesaan. P2KP lahir pada tahun 1999
merupakan wujud komitmen pemerintah untuk mengakhiri kemiskinan.
Krisis moneter yang menimpa bangsa Indonesia berakibat negatif pada
tatanan kehidupan masyarakat, di mana jumalah kemiskinan yang kia
bertambah efek dari krisis moneter. Baik pemerintah NGO dan LSM dan
penggiat sosial untuk bersama-sama melakukan ikhtiar kolektif dalam
menuntaskan masalah krisis moneter yang tak kunjung usai. Dan pada
tahun 2006 desa Purworejo kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung
berdirilah sebuah lembaga yang membantu menanggulangi kemiskinan
yang bernama PNPM BKM”Makmur Sejahtera”.
PNPM adalah sebuah akronim dari program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat. PNPM sendiri muncul pada tahun 2006
bulan Agustus, presiden memutuskan bahwa pemberdayaan masyarakat
harus menjadi program nasional. PNPM diluncurkan oleh presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 April 2007 di kota Palu, Sulawesi
Tengah.2
2. Pelaksanaan Praktik Pada PNPM BKM “Makmur Sejahtera”
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan salah
satu program yang ada di IAIN Tulungagung yang bekerjasama dengan
instansi atau lembaga sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa. PPL
kali ini sedikit berbeda dengan biasanya karena adanya pandemi Covid –
19, jadi sistem dalam kegiatan PPL sedikit berubah yaitu menggunakan
2 Wawancara dengan Ibu Anjarwati selaku anggota BKM “Makmur Sejahtera pada
tanggal 20 Oktober 2020,pukul 16.00 WIB
4
sistem virtual daring (PPL dari rumah saja) dengan melakukan
wawancara terhadap narasumber dan observasi tidak mengadakan
kegiatan demi pemutus rantai penularan Covid-19. PPL ini dilaksanakan
dilembaga BKM”Makmur Sejahtera” yang berlokasi di Ds.Purworejo
Kec. Ngunut Kab.Tulungagung.
1. Pada awal pelaksanaan PPL saya meminta waktu luang dari salah
satu anggota BKM “Makmur Sejahtera” untuk memberi saya
penjelasan tentang pengelolaan dana yang ada dalam lembaga
tersebut.
2. Membuat daftar pertanyaan dan melakukan wawancara dari mulai
tahun pertama berdiri dan perkembangan yang ada yang dilakukan
sebanyak 3 kali.
3. Membuat kesimpulan dari hasil wawancara.
4. Mecari referensi teori yang ada dan dapat digunakan menganalisa
hasil wawancara.
5. Membuat input laporan hasil dari wawancara dan kemudian
menganalisanya.
6. Mengedit dokumen PPL dalam bentuk video.
3. Visi dan Misi
a. Visi : menurunkan angka kemiskinan di desa Puworejo.
b. Misi :
1. Meningkatkan perekonomian di desa Puworejo.
2. Mengembangkan modal usaha masyarakat.
3. Pembangungan sarana dan prasarana masyarakat miskin.
4. Meningkatkan Sumber Daya Ekonomi masyarakat desa Purworejo.
5. Membangun kapital sosial deangan menumbuhkan nilai-nilai
sosial.
5
4. Struktur Organisasi
BKM “ Makmur Sejahtera”
M. ANSORI, M.Pd Imam Rifa’i
Drs. Zaenal Fanani Imam Malik
Nur Istikomah Muhadi
Parti Romelan
M. Yusup Nurhadi
M. Yani Sumari
Yusup Wibisono
B. Pelaksanaan Pratik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang III yang
diselenggarakan IAIN Tulungagung untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam berlangsung mulai hari Senin, tanggal 05 Oktober 2020 sampai tanggal
06 November 2020. Diawali dengan menghubungi pemilik UMKM untuk
Sekretariat
Rohmah
Pengawas Keuangan
Aris Yuwono
Saifudin
Sri Utami
UPS
Puji Astuti,S.Pd
Jariyah
UPL
Makrus Ali,S.Ag
Komarodin
BPK
Nurul Aminin
Anjarwati
KSM Ekonomi KSM Sosial KSM LINGKUNGAN
6
meminta jadwal agar dapat melakukan kegiatan PPL, adapun kegiatan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat dokumentasi, letak P2KP, lingkungan sekitar P2KP, serta
tempat P2KP sendiri.
2. Membuat daftar pertanyaan untuk proses wawancara. Proses ini
bertujuan agar penelitian dalam pelaksaan penelitian PPL sesuai
dengan tema.
3. Melakukan wawancara dari mulai sejarah hingga fokus penelitian.
Perlu beberapa kali melakukan wawancara untuk mendapatkan
informasi yang lengkap.
4. Merekap data wawancara kedalam laporan. Dalam tahap ini tidak
semua informasi dapat diinputkan dalam laporan sehingga perlu
memilah – milah informasi yang didapatkan yang sesuai dengan
fokus penelitian atau tema penelitian.
5. Mencari referensi teori studi untuk menganalisis permasalahan di
lapangan. Hal ini bertujuan agar penelitian jeas arahnya yang
didukung oleh beberapa pernyataan dalam buku maupun hasil
penelitian terdahulu.
6. Membuat laporan dengan menginput hasil temuan dilapangan dan
teori studi, kemudian menganalisisnya.
7. Mengedit dokumentasi PPL dalam bentuk video.
C. Permasalahan di Lapangan
Dari pelaksanaan PPL yang sudah dilakukan,penulis menemukan
beberapa permaslahan yang dihadapi oleh BKM “Makmur
Sejahtera”,beberapa permaslahan yaitu :
1. Apakah dengan adaanya BKM ini masyarakat di desa mampu memulihkan
perekonomiannya?
2. Apakah masyarakat menyambut dengan baik adanya BKM yang
diadakan?
3. Bagaimana sistem pembiayaan yang ada di BKM “Makmur Sejahtera”?
7
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga
Dari pertanyaan permasalahan ada tanggapan dari pihak pengelola
BKM “Makmur Sejahtera” mengenai perekonomian dengan adanya BKM
tersebut. Menurut narasumber dengan adanya BKM tersebut perrkonomian
masyarakat terbantu dengan baik dan dapat mengembangkan usaha yang
mereka miliki. Masyarakat sangat antusias adanya BKM yang dapat
membantu masyarakat dari kesulitannya meminjam uang untuk modal usaha
yang ingin mereka dirikan. Sebagai pengahasilan sehari-hari untuk terus
hidup lebih baik. Pembiayaan yang ada memudahkan masyarakat dan untuk
persyaratan yang ada tidak menyulitkan masyrakat.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah lembaga
kepemimpinan masyarakat yang bertugas untuk memimpin gerakan
penanggulangan kemiskinan. BKM sebenarnya bukan sebuah organisasi
akan tetapi kesepakatan bersama dari masyarakat untuk bersatu sebagai
sesama masyarakat di suatu desa/keluharan.
BKM merupakan lembaga pimpinan kolektif organisasi masyarakat
warga yang terdiri atas pribadi yang dipercaya warga berdasarka kriteria
nilai-nilai kemanusiaan yang disepakati bersama dan dapat mewakili
himpunan warga dalam berbagai kepentingan. Keputusan dalam lembaga
ini dilakukan secara kolektif melalui mekanisme rapat anggota
BKM,dengan musyawarah menjadi norma utama dalam seluruh proses
pengambilan keputusan.
Modal sosial BKM adalah :
• Yang pertama, menumbuhkan kerjasama dengan kepercayaan antara
anggota BKM sendiri.
• Kedua,menumbuhkan kerjasama dengan kepercayaan antara BKM
dengan warga masyarakat,pemda,dan kelompok peduli.
• Ketiga, menumbuhkan kerja sama dan kepercayaan antar kelompok
masyarakat.
• Keempat, menumbuhkan kerja sama dan kepercayaan antara
BKM,masyarakat,dan pihak luar.3
2. Unit Pengelolaan Keuangan (UPK)
3 Kementrian Pekerjaan Umum, Pedoman Standar Pelayanan Minimal, (Jakarta:
Direktorat Jendral Cipta Karya, 2001), hal 40
9
Kegiatan yang dilakukan oleh UPK adalah kegiatan ekonomi yang
dapat meningkatkan pendapatan warga miskin. Dalam hal ini warga
miskin dianggap kurang memiliki akses untuk mendapat pinjaman, oleh
karena itu kegiatan yang dilakukan oleh UPK untuk meningkatkan taraf
ekonomi warga miskin adalah pemberian pinjaman bergulir yang
khususnya digunakan untuk mengembangkan usaha kecil.4
Pinjaman bergulir adalah pemberian pinjaman dalam skala mikro
kepada masyarakat miskin diwilayah desa/kelurahan dimana UPK berada
dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Kegiatan
pinjaman bergulir PNPM Mandiri perkotaan bertujuan untuk
menyediakan akses masyarakat miskin terhadap lembaga keuangan agar
dapat meningkatkan pendapatannya. Pinjaman tersebut dapat digunakan
untuk mengembangkan usaha mikro sehingga dapat memperbaiki kondisi
ekonomi masyarakat miskin. Selain itu, tujuan lainnya adalah
mengajarkan masyarakat dalam mengelola keuangan khususnya
pinjaman dalam penggunaanya secara benar.
Sasaran dari pelaksanaan progam pinjaman bergulir adalah rumah
tangga miskin dengan pendapatan rendah yang berada diwilayah
desa./kelurahan. Agar dalam pelaksanaanya kegiatan tersebut didapat
hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan secara efektif dapat
mengurangi tingkat kemiskinan, maka ditetapkan ketentuan dalam
pelaksanaan pinjaman bergulir. Ketentuan dasar yang ditetapkan tersebut
berkaitan dengan kriteria kelayakan lembaga pengelola, kelayakan
peminjaman, ketentuan umum, sumber dana pinjaman bergulir dan
kelektibilitas pinjaman.
Tahapan pelaksanaan pinjaman bergulir adalah sebagai berikut:
1) Tahap pengajuan pinjaman
Dalam tahapan ini dilakukan KSM didampingi petugas UPK.
Kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan berkas-berkas
4 Kementrian Pekerjaan Umum, Modul Tugas dan Fungsi Unit Pengelola, (Jakarta:
Direktorat Jendral Cipta Karya,2012), hal 1
10
pengajuan pinjaman. Seperti berita acara pembentukan KSM, aturan
main KSM fotocopy KTP, blangko pengajuan pinjaman, dan surat
kuasa pencairan tabungan tanggung renteng.
2) Tahap pemeriksaan pinjaman
Petugas menerima dan memeriksa kelengkapan dan kebenaran
pengisian blangko permohonan dan keputusan pemberian pinjaman
beserta lampirannya yang diterima dari ketua KSM. Apabila berkas
tersebut telah lengkap terisi petugas menjelaskan ketentuan mengenai
pinjaman bergulir. Petugas UPK selanjutnya melakukan pemeriksaan
lakangan. Pemeriksaan lakangan digunakan untuk mengetahui
kelayakan anggota KSM.
3) Tahapan putusan pinjaman
Pada tahap ini menejer UPK melakukan penelitian pengajuan
pinjaman beserta ususlan tersebut putusan dari petugas UPK tidak
terdapat masalah maka usulan tersebut disetujui oleh menejer UPK.
4) Tahapan Realisasi/Pencarian pinjaman
Setelah disetujui diberitahu mengenai perjanjian pinjaman dan
angsuran maka UPK menyiapakan dokumen yang berisi perjanjian
pinjaman dengan materai Rp, 6.000,00 dan bukti kas keluar UPK
sebagai tanda penerimaan uang. Setelah menyetujui pinjaman akan
menandatangani berkas tersebut lalu petugas kasir UPK menyerahkan
uang kepada peminjam.
5) Tahapan pembinaan pasca realisasi
Bentuk pinjaman dilakukan dengan kunjungan silaturahmi
menjaga hubungan baik kepada peminjam satu bulan setelah realisasi
peminjaman.5
3. Pengelolaan Dana BKM
Unit pengelolaan keuangan adalah unit pelakasaan BKM yang
bertugas menjalankan keputusan serta kebijakan yang ditetapkan BKM
yang bertugas menjalankan keputusan serta kebijakan yang ditetapkan
5 Kementrian Pekerjaan Umum, Pedoman Pelaksanaan Pinjaman Bergulir, (Jakarta:
Direktorat Jendral Cipta Karya,2012), hal 2
11
BKM dalam mengelola dana bergulir masyarakat dan dana lainnya.
Disini UPK melakukan semua pembukuan yang sesuai dengan setandar
atau petunjuk P2KP, maksudnya disni adalah melakukan administrasi
seluruh transaksi keuangan berbasis sistem akutansi UPK, laporan
bulanan, rekapitulasi laporan bulanan, dan laporan dipertanggung
jawabkan kepada BKM, serta hasil laporan ditempel di papan
pengumuman.6
Cara Pengelolaan Dana di BKM “Makmur Sejahtera”
BKM “Makmur Sejahtera” desa Purworejo mengelola dana dengan
cara TRIDAYA. Pada dasarnya pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang tidak menimbulkan persoalan baru, bersifat adil intra
generasi dan inter generasi. Oleh sebab itu prinsip-prinsip universal
pembangunan berkelanjutan harus merupakan prinsip keseimbangan
pembanguan, yang dalam kasus PNPM Mandiri Perkotaan diterjemahkan
sebagai sosial, ekonomi dan lingkungan yang tercakup dalam konsep
TRIDAYA.
Jadi prinsip pembangunan berkelanjutan yang harus dijunjung
tinggi, ditumbuh kembangkan dan dilestarikan oleh semua pelaku
PNPM, dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan adalah melalui
penerapan konsep TRIDAYA sebagai berikut:
1. Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection); dalam
pengambilan keputusan maupun pelakasanaan kegiatan yang
menyangkut kepentingan masyarakat banyak, terutama kepentingan
masyarakat miskin, maka didorong agar keputusan dan pelaksanaan
kegiatan tersebut beorientasi pada upaya perlindungan/pemeliharaan
lingkungan dari lingkungan alami maupun buatan termasuk
perumahan dan permukiman, yang harus layak, terjangkau, sehat,
aman, teratur, serasi dan produktif. Termasuk didalamnya adalah
penyediaan prasarana dan sarana dasar perumahan yang kondusif
6 Kementrian Pekerjaan Umum, Pedoman Teknis Kegiatan Tridaya, (Jakarta: Direktorat Jendral
Cipta Karya), hal 2
12
dalam membangun solidaritas sosial dan meningkatkan
kesejahteraan penduduknya.
2. Pengembangan Masyarakat (Sosial Development); tiap langkah
P2KP harus selalu berorientasi pada upaya membangun solidaritas
sosial dan keswadayaan masyarakat sehingga dapat tercipta
masyarakat efektif secara sosial sebagai pondasi yang kokoh dalam
upaya menanggulangi kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan.
Pengembangan masyarakat juga berati uapaya meningkatkan potensi
segenap unsur msyarakat,terutama kelompok masyarakat yang
rentan (vulnerable groups) dan marginal yang selama ini tidak
memiliki peluang/akses dalam progam atau kegiatan setempat.
3. Pengembangan Ekonomi (Economic Development); dalam upaya
menyerasikan kesejahteraan material, maka upaya-upaya ke arah
peningkatan kapasitas dan keterampilan masyarakat miskin
dan/pengangguran perlu mendapatkan porsi khusus termasuk upaya
untuk mengembangkan peluang usaha dan akses ke sumber daya
kunci untuk peningkatan pendapatan, dengan tetap memperhatikan
dampak lingkungan fisik dan sosial.
4. Sasaran dan Strategi
Kegiatan Lingkungan
Sasaran Utama pelaksanaan kegiatan infrastruktur adalah rumah
tangga miskin (berpendapatan rendah) di wilayah desa/keluharan
sasaran program, khususnya masyarakat miskin yang sudah ditetapkan
bersama oleh warga dalam daftar nasyarakat miskin PS-2. Sedangakan
hasil yang diharapkan dari pembangunan infrastruktur adalah:
1. UPL terlatih dan berfungsi efektif dalam mengelola pembangunan
infrastruktur di wilayahnya;
2. Mingkatnya kuwantitas/kualitas pelayanan sarana & prasarana
yang dibutuhkan warga miskin;
3. Infrakstruktur yang dibangun dengan dana bantuan langsung
masyarakat (BLM) dapat diselesaikan, berkualitas baik dan
13
dioperasikan & dipelihara bersama secara swadaya oleh
masyarakat;
4. Adanya kontribusi masyarakat, pemda, swasta dan pihak lainnya
dalam pembangunan infrastruktur;
5. Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat, khususnya
selama pelaksanaan pembangunan infrakstruktur;
Kegiatan pembangunan infrakstruktur PNPM-MP secara
substansi bermakna sebagai media pemebalajaran untuk menumbuh
kembangkan kemampuan serta proses bekerja dan belajar masyarakat
dalam pembangunan lingkungan pemukiman, khususnya dalam
pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan sarana & prasarana(fisik).
Namun demikian, seluruh kegiatan infrakstruktur yang dibangun harus
dapat memberikan manfaat secara langsung dan sebesar-besarnya bagi
warga miskin(PS-2) serta harus memenuhi persyaratan kelayakan atau
standar teknis bangunan & peraturan yang berlaku.
Adapaun strategi operasional pembangunan infrakstruktur
adalah:
1. Mendorong partisipasi masyarakat pada semua tahapan kegiatan
(termasuk kontribusi swadaya dan keterliban perempuan). Pada
tataran ini masyarakat (individu dan kelembagaannya)
ditempatkan sebagai sasaran (obyek) sekaligus sebagai subyek
kegiatan (pelaku utama).
2. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi atau
kapasitas masyarakat berkembang, diantaranya dengan
mendorong, memberikan motivasi dan membangkitkan kesadaran
akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk
mengembangkannya;
3. Mendorong perbaikan kualitas pengelolaan pembangunan
infrakstruktur yang menerus (Continuous Quality Improvement)
baik ditingkat masyarakat selaku pelaksana langsung kegiatan
14
maupaun ditingkatkan fasilitator teknik kelurahan selaku
pendampingan masyarakat.
4. Pengendalian yang fokus pada pengembangan kapasitas
masyarakat dan fasilitator teknik selaku pendampingan terdepan
di masyarakat. Pengembangan kapasitas diarahkan untuk
menumbuhkan kemauan
5. mengembangkan Kemampuan (Paham, Terampil) serta menggali
pengalaman mereka sendiri. Dengan cara demikian diharapkan
kemampuan dan pengalaman masyarakat berangsur‐angsur
berkembang sehingga keterlibatan orang luar semakin berkurang
dan akhirnya masyarakat dapat mandiri.
6. Pendampingan kepada masyarakat dilakukan secara bertahap
sesuai mekanisme tahapan proses pelaksanaan kegiatan
dilapangan dan dilakukan secara menerus, termasuk melakukan
pelatihan/coaching secara periodic sesuai mekanisme tahapan
proses kegiatan dilapangan, memberikan pengarahan/bimbingan,
memberikan dukungan mendorong/memotivasi, melakukan
pengawasan, membantu penyelesaiaan masalah,
mengkoordinasikan untuk sinkronisasi kegiatan,
evaluasi/penilaian;
7. Penjaminan kualitas infrastruktur oleh seluruh pendamping
infrastruktur pada seluruh rangkaian siklus kegiatan program
PNPM‐MP, dimulai sejak dari tahapan RK, PS dan PJM
Pronangkis sebelum pelaksanaan pembangunan fisik serta
pengendalian pada tahap proses perencanaan teknis usulan
kegiatan, pelaksanaan pembangunan dan tahap pasca konstruksi;
8. Mendorong pelaksanaan supervisi/pengawasan (membimbing,
mengarahkan) diseluruh pelaku terhadap pelaksanaan kegiatan
konstruksi dilakukan sejak awal kegiatan, dengan sasaran utama
adalah meningkatkan kemampuan personil pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teliti. Dengan
pengawasan/pengendalian yang baik sejak awal pelaksanaan
15
konstruksi maka diharapkan suatu pekerjaan dilaksanakan dengan
benar atau tidak terjadi kesalahan pekerjaan sejak awal
pelaksanaannya sampai selesai (Zero defect/kesalahan nol).
9. Penyediaan Pedoman/Petunjuk Teknis, Media Sosialisasi kegiatan
infrastruktur diseluruh jajaran personil pendamping infrastruktur
dan masyarakat;
10. Peningkatan kualitas praktek kerja konstruksi dan
pelatihan/Coaching bagi KSM;
11. Mendorong pengembangan kapasitas KSM Pelaksana Kegiatan
Infrastruktur yang dapat menjadi wadah group kerja “usaha
alternatif” disektor Jasa Konstruksi;
12. Mendorong Revitalisasi lembaga keswadayaan masyarakat yang
sudah ada atau membentuk organisasi baru sebagai Organisasi
Pengelola O&P berikut aturan mainnya yang disepakati bersama
oleh warga;
13. Integrasi proses pengembangan Organisasi Pengelola O&P
dengan proses perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan
Infrastruktur sejak awal;
Kegiatan Sosial
a) Memperkuat ikatan sosial dengan menggalang
kepedulian/solidaritas, kebersamaan, dan menumbuhkan
kepercayaan dengan menggerakkan kapasitas sosial untuk
penanggulangan kemiskinan di masyarakat.
b) Menumbuhkan kebiasaan dalam mengelola kegiatan sosial yang
berbasis pada program yang telah direncanakan, fokus pada
kelompok sasaran, dan memberdayakan.
c) Meningkatkan pendapatan dan/atau mengurangi pengeluaran
warga miskin melalui peningkatan pelayanan sosial langsung
seperti: memberikan pelatihan keterampilan yang dapat
mendorong terciptanya kegiatan usaha produktif.
16
d) Meningkatkan akses warga miskin terhadap pelayanan kesehatan
yang mudah, mudah, dan berkualitas tidak terkecuali kesehatan
balita, kesehatan ibu, terbebas dari penyakit HIV/AIDS, malaria
dan penyakit menular lainnya.
e) Meningkatkan akses warga miskin terhadap pelayanan pendidikan
(wajib belajar 9 tahun).
Sasaran Kegiatan Sosial adalah KK Miskin yang telah
teridentifikasi dalam data PS 2 hasil Pemetaan Swadaya. Data‐data PS
2 tersebut harus dipastikan telah diupdate secara periodik minimal
setahun sekali. Data PS 2 yang telah diperoleh harus dipetakan, baik
secara geografis, mata pencaharian maupun tingkat kemiskinannya.
Sehingga akan diperoleh tiga kategori KK miskin yang berhak
mendapatkan intervensi pelayanan/kegiatan social dalam PNPM
Mandiri Perkotaan. Tiga kelompok warga PS 2 tersebut antara lain:
a. Anak‐anak KK Miskin (keluarga PS2), usia sekolah yang tidak
memiliki kecukupan dana untuk mendapatkan pendidikan dan
jaminan kesehatan yang layak.
b. KK Miskin yang masih berusia produktif tetapi tidak memiliki
pendapatan tetap, tidak memiliki akses terhadap pekerjaan yang
layak, aset, pendidikan maupun kesehatan.
c. KK Miskin yang telah melewati usia produktif (tidak produktif),
tidak memiliki pendapatan tetap/tidak memiliki sumber
pendapatan, tidak memiliki akses kesehatan, tidak memiliki
jaminan hari tua.
Kegiatan Ekonomi
Sasaran utama pelaksanaan Kegiatan Ekonomi (pinjaman
bergulir) adalah rumah tangga miskin (berpendapatan rendah) di
wilayah kelurahan/desa LKM/UPK berada, khususnya masyarakat
miskin yang sudah diidenti fi kasi dalam daft ar masyarakat miskin
PS2.
17
Kelanjutan pelaksanaan Kegiatan Ekonomi (Pinjaman Bergulir)
dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan dengan strategi di tiap‐tiap
tataran antara lain:
1. Memprioritaskan pada meningkatkan kemampuan institusi yang
sudah ada berkelanjutan, daripada memperbanyak institusi ke
seluruh kelurahan.
2. Menunda pembentukan UPK baru hingga kebijakan dan prosedur
lengkap dan fasilitator telah siap.
3. Membuat sistem penjenjangan sederhana terhadap UPK
berdasarkan kinerja keuangan, manajemen, kejujuran, dan kinerja
sosial untuk membedakan UPK yang kinerjanya bagus dan yang
buruk.
4. Menetapkan kriteria untuk kinerja memuaskan dan kinerja minimal
yang transparan dan mudah diukur oleh UPK, PMU dan PNPM
Mandiri Perkotaan Indikator utama untuk melihat kinerja pinjaman
bergulir adalah LAR, PAR, RoI dan CCr.
5. Bagi Desa/Kelurahan baru Modal BLM untuk kegiatan pinjaman
bergulir sebesar 30%.
6. Bagi Desa/Kelurahan lanjutan:
a) Penambahan modal BLM sebesar 20% untuk kegiatan bergulir
apabila kinerja pinjaman beresiko (PAR) > 3 bulan klasifikasi
memuaskan (<10%) dan apabila 6 bulan berturut‐turut
mencapai kinerja PAR memuskan dapat mengusulkan
tambahan modal >20%.
b) Menunda penambahan dana apabila kinerja pinjaman beresiko
(PAR) > 10%, namun tetap menggulirkan dana yang ada
kepada KSM lama maupun baru.
c) Apabila kinerja pinjaman beresiko (PAR) di bawah miinimal
(> 20%), hanya dapat menggulirkan kepada KSM lama yang
pengembaliannya lancar.
d) .BKM/UPK wajib memperbaiki kinerja pinjaman bergulir dan
melaksanakan strategi untuk secara agresif menagih peminjam
18
yang menunggak. Apabila kriteria kinerja PAR mencapai
minimal bagi UPK atau hasil penagihan mencapai 60% bagi
UPK yang pinjamannya telah kembali bagi KSM lama maupun
KSM baru yang layak.
7. Mengubah orientasi Manajemen Keuangan ke pengelolaan Kredit
Mikro dan menyesuaikan struktur tim agar mampu mendisain
pinjaman mikro, menyusun dan melaksanakan program
pelatihannya, meningkatkan kemampuan dan monitoring fasilitator
dalam bidang pinjaman bergulir.
8. Struktur organisasi UPK secara jelas dan tegas terpisah baik
operasional maupun keuangannya dari LKM, dan beroperasi
menurut prinsip usaha yang seimbang dengan misi sosialnya.
9. LKM membentuk Pengawas yang bertugas mengawasi dan
mendukung UPK dalam promosi dan penagihan tunggakan
pinjaman serta memasti kan bahwa semua ketentuan telah dipatuhi
UPK. Pengawas terdiri dari 2‐3 orang yang mengandung unsur
laki‐laki dan perempuan.
10. LKM harus membuat/mengubah Anggaran Dasarnya yang secara
jelas mengatur tentang tujuan, tugas, tanggung jawab serta hasil
yang diharapkan dari Pengawas dan UPK.
11. LKM membuat pernyataan khusus bahwa BLM yang dialokasikan
untuk Pinjaman Bergulir adalah menjadi modal lembaga UPK dan
digunakan hanya untuk mendanai kegiatan yang berkaitan dengan
Pinjaman Bergulir saja. Penggunaan diluar kegiatan Pinjaman
Bergulir harus dengan persetujuan dari KMP.
12. Pendapatan UPK tidak boleh untuk membiayai kegiatan‐kegiatan
diluar Pinjaman Bergulir. Pendapatan UPK hanya untuk membayar
insentif pegawai dan biaya operasional UPK.
13. Unit Pengelola Keuangan (UPK) perlu diti ngkatkan kualitas dan
kuantitas pelatihannya. Fasilitator di bidang kredit mikro perlu
mengubah fokus pelatihan dari pembukuan ke pelatihan dasar
perkreditan, antara lain: pengenalan nasabah, analisis pinjaman,
19
teknik penagihan, cash flow sederhana, laporan kinerja keuangan
dan pembinaan. Modul pelatihan perlu ditambah sesuai dengan
penambahan materi baru dan revisi materi yang sudah ada.
14. LKM harus menetapkan besarnya jasa pinjaman yang berfokus
pada keberlanjutan. Jasa pinjaman harus dapat menutup semua
biaya, yang antara lain terdiri dari: Cost of Fund (biaya dana),
Biaya operasional, Cadangan Risiko Pinjaman, Inflasi serta untuk
Laba yang diinginkan.
15. Secara khusus strategi Peningkatan penghidupan masyarakat
berbasis Komnitas (PPMK) sbb:
a) Meningkatkan kapasitas "Kelembagaan KSM"
b) Meningkatkan kapasitas "kelompok masyarakat miskin" dalam
kegiatan peningkatan penghidupan masyarakat.
c) Meningkatkan pelayanan BKM melalui Unit‐unit Pelaksana
untuk masyarakat miskin.7
B. Analisa Temuan Studi
Dalam praktinya dana yang diterima oleh pihak BKM di salurankan
dengan baik oleh lembaga tersebut. Dana yang diperoleh dibagi menjadi 3
bagian yaitu :
1. Sosial
2. Lingkungan
3. Ekonomi
Dalam kegiatan sosial dana BKM “Makmur Sejahtera” menyalurkan
dana yang ada dalam kegiatan pembangunan Rumah yang memiliki motto
“Desa Purworejo Bebas dari Rumah Bambu” dan BKM menyediakan 2 ekor
sapi untuk dikelola oleh warga yang meminta sebagai ladang usaha. Dan
untuk penyaluran sapi ini tidak dikhususkan untuk kaum miskin saja, namun
bagi siapa saja yang ingin mengelola sebuah usaha. Dan setiap tahunnya
7 Kementrian Pekerjaan Umum, Pedoman Teknis Kegiatan Tridaya, (Jakarta: Direktorat
Jendral Cipta Karya), hal 5
20
BKM juga membagikan sembako kepada orang kurang mampu, jompo, dan
lansia.
Dalam kegiatan lingkungan BKM “Makmur Sejahtera” menggunakan
dana dalam bentuk pembangunan paving jalan sempit ataupun gang-gang
sempit, untuk memudahkan transportasi masyarakat yang ada.
Dalam kegiatan ekonomi BKM “Makmur Sejahtera” menyalurkan dana
peminjaman untuk modal usaha bagi masyarakat yang membutuhkan.
Persyaratan untuk peminjaman dana sangatlah mudah yaitu membentuk
kelompok paling sedikit 5 orang dan maksimal 7 orang. Pada tahun 2020 ini
anggota lama dapat meminjam dana 4 juta per orang dan bagi anggota baru
hanya bisa meminjam dana sebesar 2 juta per orang. Persyaratan untuk setiap
anggota per orang harus memfoto copy KTP dan KK. Dalam pengangsuran
hutang BKM sistem angsuran perbulan dengan membayar 1,5 % dari hutang
yang dipinjam.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pengelolaan dana yang dilakukan BKM “Makmur Sejahtera”
menggunakan konsep TRIDAYA dimana BKM “Makmur Sejahtera”
memperhatikan tentang Lingkungan, Sosial dan Ekonomi. Dimana dalam
pengelolaan dana dalam perkonomian dengan cara meminjamnkan dana
kepada masyarakat yang ingin meminjam modal. Dalam sistem ini bagi
anggota lama dapat diberikan pinjaman uang sebesar 4 juta per orang dan di
dalam satu kelompok peminjam terdapat minimal ada 5 anggota dan
maksimal 7 anggota. Dan untuk kelompok peminjam baru BKM akan
meminjamkan uang sebesar 2 juta per orang untuk modal usaha yang
dimiliki. Selain itu BKM telah meminjamkan usaha kepada warga beruba 2
ekor sapi untuk diternakan dan dikelola.
Dalam lingkungan BKM membangun rumah warga yang kurang
layak,desa Purworejo bebas dari rumah bambu dan pembangunan paving di
jalan-jalan kecil agar akses masyarakat lebih nyaman. Dalam kegiatan sosial
pertahunnya BKM membagikan sembako bagi rakyat kurang mampu seperti
lansia,jompo dan janda tua yang tidak bisa bekerja. Dengan adanya BKM ini
masyarakat desa Purworejo mampu mengembangkan usaha dan sejauh ini
rumah-rumah di desa sudah layak dan perekonomian masyarakat mampu
berkembang.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola praktik,
diharapkan selalu menjaga baik hubungan dengan instansi/lembaga
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Sehingga dapat terjalin hubungan
kerjasama yang berkelanjutan, memberikan pengarahan yang lebih jelas
22
dan terstruktur kepada Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
yang selanjutnya.
2. Untuk BKM “Makmur Sejahtera”
Semoga kedepannya BKM dapat meluaskan perkembangan kegiatan
yang telah dilakukan dan mampu memberikan contoh baik dalam
pengelolaan dana. Dan terus berkembang pesat dalam pengelolaan dana
yang ada.
3. Untuk Mahasiswa
Untuk mahasiswa Praktik Lapangan Kerja (PPL) kedepannya mampu
meneruskan dan melengkapi laporan yang masih memiliki banyak
kekurangan ini dan mampu lebih baik lagi untuk mempersiapkan Praktik
Lapangan Kerja (PPL).
23
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonesia.
Kementrian Pekerjaan Umum. 2001. Pedoman Pelayanan Minimal. Jakarta:
Direktorat Jendral Cipta Karya.
Kementrian Pekerjaan Umum. 2012. Modul Tugas dan Fungsi Unit Pengelola.
Jakarta: Direktorat Jendral Cipta Karya.
Kementrian Pekerjaan Umum. Pedoman Teknis Kegiatan Tridaya. Jakarta:
Direktorat Jendral Cipta Karya.
Wawancara dengan Ibu Anjarwati selaku anggota BKM “Makmur Sejahtera”
pada tanggal 20 Oktober 2020, pukul 16.00
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
25
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III
TAHUN 2020
Pada tanggal 05 Oktober sampai 06 November 2020, bertempat di BKM
“Makmur Sejahtera” telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Gelombang III Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan indentitas sebagai berikut:
Nama : Nanda Milasari
NIM : 12401173344
Jurusan : Perbankan Syariah
No Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Senin, 05 Oktober 2020 10.00 Membuat judul laporan PPL yang
akan diangkat.
2 Selasa, 06 Oktober 2020 09.00 Mendatangi salah satu anggota
untuk meminta waktu wawancara.
3 Rabu, 07 Oktober 2020
4 Kamis, 08 Oktober 2020
5 Jum’at, 09 Oktober 2020 Menyusu daftar pertanyaan
6 Sabtu, 10 Oktober 2020
7 Minggu, 11 Oktober 2020 12.00 Meriview kembali pendalaman
materi PPL di Youtube
8 Senin, 12 Oktober 2020 Mengetik riview pendalaman PPL
yang ada di youtube
9 Selasa, 13 Oktober 2020
10 Rabu, 14 Oktober 2020
26
11 Kamis, 15 Oktober 2020 16.00 Datang ke rumah salah satu
anggota BKM untuk mewawacara
tentang sejarah BKM berdiri di
desa Purworejo
12 Jum’at, 16 Oktober 2020
13 Sabtu, 17 Oktober 2020 19.00 Melihat kerja BKM di Kantor
desa Purworejo
14 Minggu, 18 Oktober 2020 13.00 Meriview jawaban dari
narasumber
15 Senin, 19 Oktober 2020 10.00 Mengidentifikasi isi materi
16 Selasa, 20 Oktober 2020 09.00 Menanyakan kembali tentang cara
pengolahan dana yang ada dalam
BKM
17 Rabu, 21 Oktober 2020
18 Kamis, 22 Oktober 2020 13.00 Membuat cover dan kata
pengantar
19 Jum’at, 23 Oktober 2020 14.00 Melihat foto-foto dokumen BKM
20 Sabtu, 24 Oktober 2020 09.00 Mulai mengerjakan Bab I
21 Minggu, 25 Oktober 2020 11.00 Mengerjakan Bab II
22 Senin, 26 Oktober 2020 19.00 Mencari referensi untuk kajian
teori
23 Selasa, 27 Oktober 2020
24 Rabu, 28 Oktober 2020 13.00 Mulai mengerjakan Bab III
25 Kamis, 29 Oktober 2020 14.00 Melanjutkan mengerjakan Bab III
26 Jum’at, 30 Oktober 2020 20.00 Melengkapi berita acara
27 Sabtu, 31 Oktober 2020 Mengerjakan BAB IV
28 Minggu, 01 November 2020 Meresume pendalaman materi
PPL di youtube
29 Senin, 02 November 2020 Membuat lampiran-lampiran
30 Selasa,03 November 2020 Membuat jadwal harian
31 Rabu, 04 November 2020
27
32 Kamis,05 November 2020
33 Jum’at,06 November 2020 Penyelseian lporan PPL
Tulungagung, 06 November 2020
NANDA MILASARI
NIM. 12401173344
28
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Nanda milasari
NIM : 12401173344
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Dr. Agus Eko Sujianto,S.E.,M.M.
Tempat PPL : BKM “Makmur Sejahtera”
Judul Laporan : Strategi Pengolahan Dana P2KP Untuk Kesejahteraan
Masyarakat.
No Hal yang dikonsultasikan Bimbingan DPL Tanggal
1 Judul Laporan 08 Oktober 2020
2 Teknik Penulisan Laporan 11 Oktober 2020
Tulungagung, 06 November 2020
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Agus Eko Sujianto,S.E.,M.M.
NIP. 197108072005011003
29
FOTO-FOTO KEGIATAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG III
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
30