strategi pengumpulan dan pengelolaan zakat usaha …

105
1 STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA DAGANG OLEH BAZNAS KOTA PADANG PANJANG SKRIPSI Di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada jurusan S1 Perbankan Syariah Oleh: WATNI PUTRI NIM: 3314.348 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2019

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

1

STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA

DAGANG OLEH BAZNAS KOTA PADANG PANJANG

SKRIPSI

Di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

ekonomi pada jurusan S1 Perbankan Syariah

Oleh:

WATNI PUTRI

NIM: 3314.348

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2019

Page 2: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

2

ABSTRAK

Skripsi ini disusun oleh Watni Putri, NIM.3314.348 yang berjudul “Strategi

Pengumpulan dan Pengelolaan Zakat Usaha Dagang oleh BAZNAS Kota

Padang Panjang.” Jurusan Perbankan Syari‟ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

(FEBI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Yang menjadi rumusan masalah pada skripsi ini adalah bagaimana strategi

yang dilakukan BAZNAS Kota Padang Panjang dalam pengumpulan dan pengelolaan

zakat usaha dagang, serta mengetahui kendala yang dihadapi. Adapun yang menjadi

motivasi penulis dalam membahas masalah ini dilatarbelakangi oleh zakat yang

terhimpun dari muzakki berprofesi sebagai pedagang masih rendah persentasenya

dibandingkan zakat lainnya.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan penulis menggunakan

metode penelitian kualitatif deskriptif. Penulis menggunakan data yang bersumber

dari data primer dan data skunder, data primer yaitu sumber data yang penulis peroleh

secara langsung dari narasumber melalui wawancara (interview) serta dari observasi

lapangan dengan mengajukan beberapa pertanyaan wawancara berkaitan dengan

masalah yang penulis bahas yaitu mengenai pengumpulan dan pegelolaan zakat usaha

dagang. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secaratidak langsung

dari hasil studi perpustakaan sumbernya berupa buku-buku, catatan, dan dengan

mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada di BAZNAS Kota Padang Panjang

sedangkan informan dalam penelitian ini adalah Kepala dan Staf Kantor BAZNAS

Kota Padang Panjang.

Hasil penelitian strategi pengumpulan dan pengelolaan zakat usaha dagang

yang diterapkan oleh BAZNAS Kota Padang Panjang ini menyimpulkan bahwa(1)

Strategi pengumpulan zakat usaha dagang yaitu menghimbau para muzakki melalui

media elektronik (radio), kerjasama dengan ustad pada saat khutbah jum‟at untuk

memberikan tema khutbah mengenai pembayaran zakat usaha dagang melalui

BAZNAS Kota Padang Panjang dan himbauan langsung kepada muzakki dengan cara

mendatangi toko dari simuzakki. (2) Sedangkan dalam pengelolaan pihak BAZNAS

Kota Padang Panjang menerapkan strategi seperti perencanaan (Planning),

pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Directing), dan pengawasan

(Controlling). Dalam pengumpulan dan pengelolaan zakat usaha dagang ada

beberapa factor kendala internal dan eksternal yang dihadapi BAZNAS Kota Padang

Panjang antara lain: kendala internal yaitu masyarakat masih cendrung membayarkan

zakatnya secara langsung kemustahiq, masyarakat (pedagang) Kota Padang Panjang

tidak semua berasal dari Kota Padang Panjang. Sedangkan kendala eksternalnya yaitu

rendahnya potensi SDM yang dimiliki mustahiq, sebagian besarusaha yang ditekuni

oleh para mustahiq adalah usaha yang sulit untuk dikembangkan, serta dana zakat

yang disalurkan untuk modal usaha tidak bisa berkembang karena mustahiq yang

menerima zakat berstatus single parent yang mau tidak mauberusaha untuk

memenuhi kebutuhan keluarga.

Page 3: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

3

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirrabil‟alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT

USAHA DAGANG OLEH BAZNAS KOTA PADANG PANJANG”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana S1 Perbankan

Syariah pada Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Bukittinggi.

Salawat dan salam penulis mohon kepada Alah SWT supaya dilimpahkan

kepada junjungan umat yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan

ajaran Agama kepada umat manusia.

Dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis

hadapi namun pada akhirnya dapat melaui berkat adanya bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak baik secara moral maupun spitual, untuk itu pada kesempatan ini

penulis menyampaiakan ucapan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Ridha, M.Hum selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Bukittinggi, Bapak H. Harfandi, SE. M.Si Ketua Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam dan Ibu Sandra Dewi, SE. MM selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan

Page 4: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

4

Syariah yang telah memberikan izin dan fasilitas kepada penulis untuk menuntut

ilmu di IAIN Bukittinggi.

2. Bapak Yuwarman Mansur, SE. MM selaku Pembimbing I yang telah berkenan

meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dengan penuh kesabaran dan

ketelitian.

3. Ibu Novera Martilova, SE. MM selaku Pembimbing II yang telah berkenan

meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dengan penuh kesabaran dan

ketelitian.

4. Bapak (Aswir), Ibunda (Darlis), Abang (Jon Hendri), Abang (Osmen), Abang

(Roni Agus Ferdian), Kakak (Nilva Yeni), Kakak (Jaswira Yanti), Abang (Nofri

Hendrio), terimakasih telah memberikan semangat dan motivasi moral, serta

materil yang penulis terima demi keberhasilan penulis.

5. Ibu Era Sonita SE, M. Si selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan

nasehatnya demi kelancaran proses belajar penulis.

6. Bapak/Ibu dosen serta staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEB) Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang telah memberikan Ilmunya.

7. Bapak/Ibu pegawai pustaka yang telah menyediakan fasilitas (buku-buku) untuk

penulis sebagai sumber referensi dalam penyelesaian skripsi penulis.

8. Staf Neraca Wilayah dan Analisis Statistik/Fungsional Statistik (Masruqi Arrazy,

S.ST) yang telah membantu penulis menyediakan Data PDRB (Produk Domestik

Regional Bruto) Kota Padang Panjang menurut Lapangan Usaha 2012-2016.

Page 5: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

5

9. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu yang telah memberikan izin

terhadap penulis untuk bisa melakukan penelitian di Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kota Padang Panjang.

10. Pimpinan dan karyawan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Padang

Panjang yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian dalam

mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian.

11. Untuk sahabat-sahabat Linda Wati, Lara Fenta Tiwi, Rika Okta Pratiwi, Fetri

Ramadhani, Yulia Dwi Ulfah, Mira Wulan Sari, Widia Wati dan lainnya yang

tidak bisa penulis ucapkan satu persatu yang telah memberikan motivasi kepada

penulis dalam penyelesaian skripsi.

12. Dan seluruh teman-teman seperjuangan, khususnya Lokal S1 PS (i) angkatan

2014 yang telah memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian skripsi

ini.

Doa dan harapan semoga Allah SWT membalas semua kerendahan

hati, bantuan, motivasi dan bimbingan yang diberikan dan semoga dibalas

dengan pahala oleh Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bisa

memberikan manfaat untuk pembaca. Aamiin!

Bukittinggi, Januari 2019

Penulis,

Watni Putri

NIM. 3314.348

Page 6: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

6

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 7

1.3 Rumusan Masalah 7

1.4 Batasan Masalah 8

1.5 Tujuan Penelitian 8

1.6 Penjelasan Judul 8

1.7 Sistematika Penulisan 9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Zakat 11

2.2 Dasar HukumWajib Zakat 13

2.3 Hukum Orang Yang Meninggalkan Zakat 14

2.4 Hikmah Dan Keutamaan Zakat 17

2.5 Macam-Macam Zakat 20

2.6 Syarat-Syarat WajibZakat 27

2.7 Golongan Penerima Zakat 30

2.8 Zakat Perdagangan 35

1) Pengertian Zakat Perdagangan 35

2) Dasar Hukum 36

3) Kadar Zakat Dan Syarat Wajib Zakat Perdagangan 37

4) Cara Pedagang Mengeluarkan Zakatnya 38

Page 7: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

7

2.9 Strategi Pengumpulan Zakat Perdagangan 39

2.10 Strategi Pengelolaan Zakat Perdagangan 43

2.11 Kajian Terdahulu 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian 49

3.2 Lokasi Penelitian 49

3.3 Sumber Data 49

3.4 Teknik Pengumpulan Data 50

3.5 Analisis Data 52

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian 55

1) Sejarah Perkembangan BAZNAS Padang Panjang 55

2) Visi Dan Misi BAZNAS Padang Panjang 57

3) Dasar Hukum BAZNAS Kota Padang Panjang 58

4) Tujuan BAZNAS Kota Padang Panjang 59

5) Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas 60

6) Program BAZNAS Kota Padang Panjang 64

7) Strategi Pengumpulan Zakat Perdagangan 69

8) Strategi Pengelolaan Zakat Perdagangan 74

4.2 Anailis Penulis 76

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 80

5.2 Saran 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 8: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

8

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kontribusi Sektor Perdagangan Pada PDRB Kota Padang Panjang

( juta rupiah) Tahun 2012-2016

Tabel 1.2 Peneimaan Zakat Usaha Dagang Pada BAZNAS Kota Padang Panjang

(juta rupiah) Tahun 2012-2016

Page 9: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

9

Page 10: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

10

Page 11: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

11

Page 12: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sunnatullah yang sudah menjadi ketentuan Yang Maha Kuasa

adalah perbedaan yang terdapat pada setiap diri manusia.Setiap orang lahir dan hidup

di dunia memiliki kondisi tersendiri yang berbeda dengan orang lain. Perbedaan ini

mencakup semua aspek, mulai dari budaya, sosial, kultur, dan lain sebagainya. Salah

satu perbedaan yang mudah diidentifikasi adalah perbedaan kondisi

ekonomi.Sebagian manusia, ada yang dititipi oleh Allah SWT harta sehingga menjadi

orang kayadan berada, sebagian lagi dicoba dengan kekurangan dan hidup

miskin.Semua ini bukannya tanpa tujuan, ini adalah rahasia Allah SWT untuk

menyadarkan manusia menyadari bahwa dirinya bukanlah apa-apa.Selain itu, Allah

ingin menguji, apakah manusia itu mampu mengoptimalkan segala potensi kebaikan

yang diberikan kepadanya.

Salah satu ajaran dalam islam yang bertujuan mengatasi kesenjangan dan

gejolak sosial tersebut adalah zakat. Zakat yang menjadi salah satu rukun penyangga

tegaknya Islam serta kewajiban bagi pemeluknya membawa misi memperbaiki

hubungan horizontal antara sesama manusia yang pada akhirnya mampu mengurangi

gejolak akibat problematika kesenjangan dalam hidup mereka. Selain itu zakat juga

dapat memperkuat hubungan vertikal manusia dengan Allah SWT, karena Islam

Page 13: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

13

menyatakan bahwa zakat merupakan bentuk pengambdian (ibadah ) kepada Yang

Maha Kuasa.1

Zakat adalah satu rukun di antara rukun-rukun Islam. Zakat hukumnya wajib

berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah dan ijma‟ atau kesepakatan umat islam. Didalam

Al-Quran, zakat disebutkansetelah shalat dalam delapan puluh dua ayat yang

menunjukkan nilai penting shalat secara langsung. Zakat menempati tingkat ke tiga

dalam rukun Islam, yaitu setelah kalimat syahadat2 dan shalat dan ayat-ayat serta

hadist-hadist tentang hal itu amat banyak dan masyhur, Allah swt berfirman :

اكعيه كاة واركعىا مع الز لة وآتىا الز وأقيمىا الص

Yang artinya, “dan dirikanlah shalat dan tunaikanllah zakatdan rukuklah

bersama-sama orang yang rukuk.”(Q. S. Al-Baqarah: 43)

Salah satu zakat yang wajib dizakati adalah zakat usaha perdagangan.

Perdagangan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan harta, dengan cara

membeli barang dengan cara murah dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi,

dengan tujuan agar memperoleh keuntungan. 3 Dari Abu Dzar, bahwa Rasulullah saw

bersabda, “Pada unta ada zakatnya, pada lembu ada zakatnya, pada kambing ada

zakatnya dan pada pakaian yang dijualbelikan juga ada zakatnya.” Menurut Az-

Zaila‟I, pada barang dagangan yang telah mencapai nisab perak atau emas, wajib

1Akhmad Mujahidin, “Ekonomi Islam”, (Jakarta : RajaGrafindo Persada , 2007), hlm. 55

2Syaikh Hasan Ayyub, “Fikih Ibadah”, (Jakarta : Cakra Lintas Media, 2010), hlm. 345

3Hulwati, “ Ekonomi Islam” (Padang: Ciputat Press Group, 2006), hlm. 21

Page 14: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

14

dikeluarkan 1/40-nya atau sama dengan 2,5%.4 Zakat perdagangan dikeluarkan satu

tahun sekali dengan terlebih dahulu menetapkan awal perhitungan haul. Tahun

perniagaan dihitung mulai berniaga.Yang dihitung bukanlah labanya saja, tetapi

seluruh barang yang diperjualbelikan itu.Apabila sudah cukup nisab maka wajib

dikeluarkan zakat seperti emas.Dalam pengumpulan dan pengelolaan zakat Allah

SWT berfirman:Yang artinya, “Ambillah zakatdari sebagian harta mereka, dengan

zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo‟alah untuk

mereka.Sesungguhnya do‟a kamu itu (menjadi) ketentraman bagi jiwa mereka. Dan

Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(Q. S. At - Taubah: 103)

Ayat ini menjelaskan bahwa zakat itu diambil atau dipungut dari orang-orang

yang berkewajiban (muzakki) untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang berhak

menerimanya (mustahiq). Yang mengambil dan memungut zakat itu adalah para

petugas („amil). „Amil adalah orang-orang yang ditugaskan (diutus oleh

imam/pemerintah) untuk mengambil, menuliskan, menghitung dan mencatatkan zakat

yang diambilnya melalui muzakki untuk kemudian dibagikan kepada orang yang

berhak menerimanya.Karena itu, dalam sejarah syriat zakat disebutkan Rasurullah

Saw pernah mempekerjakan Ibnu Lutaibah untuk mengurus zakat Bani Sulaiman.

Pernah pula mengutus Ali bin Abi Thalib ke Yaman untuk menjadi „amil zakat.

Demikian juga era khulafaurrasyidin (para khalifah yang mulia), mereka memiliki

petugas khusus yang mengatur masalah zakat, pengambilan maupun

4Syauqi Ismail Sahhatih, “Penerapan Zakat Dalam Bisnis Modren,” (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2007), hlm. 171

Page 15: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

15

pendistribusiannya. Mengingat perkembangan zakat di Indonesia cukup signifikan

dalam pengetasan kemiskinan, maka pemerintah memperbaiki dan menerbitkan

Undang-Undang 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah

Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011

Tentang Pengelolaan Zakat, maka lembaga zakat telah ada mulai dari Tingkat

Nasional, Provinsi dan Tingkat Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia. Lembaga zakat

tersebut bernama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).5

Ada beberapa keuntungan positif bila zakat itu dibayarkan ke lembaga

pengelola zakat.Pertama, untuk menjamin kepastian dan disiplin pembayar

zakat.Kedua, untuk menjaga perasaan rendah diri para penerima zakat

(mustahiq).Ketiga, untuk efesiensi dan efektifitas, serta tepat sasaran dalam

penggunaan harta zakat.Keempat, untuk memperlihatkan syiar Islam ditengah-tengah

masyarakat.6

Setiap daerah pasti berpotensi besar dalam pengumpulan zakat perdagangan

tidak terkecuali kota Padang Panjang. Kota Padang Panjang terletak ditengah

Kabupaten ini, pada masa lalu adalah termasuk kedalam wilayah adminiftratif

Kabupaten Tanah Datar, karena mampu berkembang dan sangat strategis, Padang

Panjang menjadi kota saat ini terus berupaya untuk berkembang. Letak Kota Padang

5A. Rahman Ritonga, “ Memaknai Mustahik Zakat dalam Konteks Kekinian” (Padang: Hayfa

Press, 2013), hlm. 2 6 Misbahul Munir, “Ekonomi Qur‟ani” (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2014), hlm.121

Page 16: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

16

Panjang yang strategis, banyak masyarakat yang mencari rezeki dengan cara

berdagang.

Dari hasil observasi awal ke Dinas Pasar Kota Padang Panjang, bapak Adera

menyatakan bahwa jumlah pedagang kota Padang Panjang kurang lebih 1.277

pedagang.7 Dari jumlah pedagang Kota Padang Panjang yang begitu banyaknya,

potensi zakat usaha dagang kota Padang Panjang sangatlah tinggi. Akan tetapi setelah

ditelusuri ke BAZNAS kota Padang Panjang, zakat usaha dagang yang dibayarkan

oleh pedagang melalui BAZNAS kota Padang Panjang sangatlah sedikit. Menurut

pimpinan BAZNAS Kota Padang Panjang bapak H. Aswir Rasyidin Dt. Panjang,

Kalau dihitung persentasenya pedangang yang membayarkan zakat melalui BAZNAS

adalah sebesar 5% saja. 8

Tabel 1.1

Kontribusi Sektor Perdagangan Pada PDRB Kota Padang Panjang

( juta rupiah) Tahun 2012-2016

Tahun Total PDRB PDRB Sektor

Perdagangan

Kontribusi

%

Kenaikan / Penurunan

PDRB Sektor

Perdagangan

∑ %

2012 1.889.567,69 353.931,42 18,7 _ _

2013 2.095.243,68 381.069,27 18,1 27.137,85 7,67

2014 2.347.905,13 424.891,28 18 43.822,01 11,50

2015 2.532.930,45 465.352,95 18,3 40.467,67 9,52

2016 2.773.914,99 519.368,92 18,7 54.015,97 11,61

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Panjang

7 Adera, Kepala Dinas Pasar Kota Padang Panjang, Wawancara Pribadi, Padang Panjang,

tanggal 12 april 2018 8 H. Aswir Rasyidin Dt. Panjang, Pimpinan BAZNAS Kota Padang Panjang, Wawancara

Pribadi, Padang Panjang, tanggal 12 mai 2018

Page 17: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

17

Dari tabel 1.1 di atas jumlah Kontribusi Sektor Perdagangan pada PDRB

mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2013 kontribusi perdagangan

mengalami penurunan sejumlah 27.137,85 atau sebesar 7,67%. Pada tahun 2014

kontribusi perdagangan mengalami kenaikan sejumlah 43.882,01 atau sebesar

11,50%. Selanjutnya pada tahun 2015 kontribusi perdagangan mengalami penurunan

kembali sejumlah 40.461,67 atau sebesar 9,52%. Dan pada tahun 2016 kontribusi

perdagangan mengalami kenaikan kembali sejumlah 54.015,97 atau sebesar 11,61%.

Table 1.2

Penerimaan Zakat Usaha Dagang Pada BAZNAS Kota Padang Panjang

( juta rupiah) Tahun 2012-2016

Tahun PDRB Setor

Perdagangan

Zakat Yang

Diterima

BAZNAS

Kenaikan / Penurunan

Zakat Usaha Dagang pada

BAZNAS

∑ %

2012 353.931,42 63.550.000 _ _

2013 381.069,27 10.000.000 (53.550.000) (84,3)

2014 424.891,28 18.000.000 8.000.000 80

2015 465.352,95 88.400.000 70.400.000 391,1

2016 519.368,92 14.050.000 (74.350.000) (84,1)

Sumber : Data di Olah Sendiri

Dari tabel 1.2 di atas jumlah zakat usaha dagang yang diterima BAZNAS

mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2013 penerimaan zakat usaha

dagang mengalami penurunan sejumlah (53.550.000) atau sebesar (84,3)%. Pada

tahun 2014 penerimaan zakat usaha dagang mengalami kenaikan sejumlah 8.000.000

atau sebesar 80%. Selanjutnya pada tahun 2015 zakat usaha dagang yang diterima

mengalami kenaikan signifikan yaitu sejumlah 88.400.000 atau sebesar 391,1%. Dan

Page 18: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

18

pada tahun 2016 zakat yang diterima mengalami penurunan kembali sejumlah

(74.350.000) atau sebesar 84,1%.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih

lanjut dan menjadi latar belakang penulis tertarik mengambil tema dengan judul

“STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA

DAGANG OLEH BAZNAS KOTA PADANG PANJANG”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas,maka dikemukakan indentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman muzakki (pedagang) untuk membayarkan zakat

perdagangan melalui lembaga BAZNAS.

2. Kurangnya kesadaran muzakki (pedagang) akan kewajiban membayarkan zakat

perdagangan.

3. Diperlukan strategi yang tepat dalam pengumpulan dan pengelolaan zakat usaha

dagang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dideskripsikan diatas peneliti dapat

merumuskan tentang:

Page 19: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

19

1. Bagaimanakah strategi yang dilakukan BAZNAS dalam pengumpulan dan

Pengelolaan zakat usaha dagang Kota Padang Panjang?

2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh BAZNAS dalam pengumpulan zakat

usaha dagang?

1.4 Batasan Masalah

Agar tidak meluasnya pembahasan atau penjelasan diluar topik pembahasan,

maka penulis membatasi penelitian ini mengenai “Strategi pengumpulan dan

pengelolaan zakat usaha dagang oleh BAZNAS kota Padang Panjang”

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan ini adalah:

1) Untuk mengetahui bagaimanakahstrategi yang dilakukan BAZNAS kota

Padang Panjang dalam pengumpulan dan pengelolaan zakat uasaha

dagang.

2) Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi BAZNAS kota Padang

Panjang dalam pengumutan zakat usaha dagang.

1.6 Penjelasan Judul

Dalam pembahasan penelitian ini penulis tentu harus memberikan penjelasan

judul dimana judulnya“Strategi Pengumpulan dan Pengelolaan Zakat Usaha Dagang

Oleh BAZNAS Padang Panjang.”

Page 20: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

20

Strategi :Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah

aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Pengelolaan :Suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan

oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian

kerja dalam mencapai tujuan tertentu.

Pengumpulan :Melakukan kegiatan penerimaan berupa informasi,

dokumen-dokumen, uang, dan lain sebagainya.

Zakat Usaha Dagang :Zakat yang dkeluarkan atas kepemilikan harta yang

diperuntukkan untuk jual-beli.

BAZNAS P. Panjang :Badan Amil Zakat Nasional yang ditunjuk oleh

pemerintah dalam pengumpulan zakat di Kota Padang

Panjang.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk lebih jelasnya dan memudahan pemahaman pembaca dan agar lebih

terarahnya penulis skripsi maka dapat dilihat sistematika penulisan skripsi ini sebagai

berikut:

Page 21: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

21

BAB I : PENDAHULUAN

Didalam pendahuluan terdapat latar belakang masalah, identifikasi masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, penjelasan judul dan

sistematika penulisan.

BABII : LANDASAN TEORI

Di dalam landasan teori ini berisikan landasan teori-teori yang digunakan

sebagai pedoman atau landasan, dasar dar teori dan studi relevan yang

berkaitan dengan judul penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian terdapat tentang jenis penelitian, lokasi penelitian,

sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Pada bab ini terdapat uraian tentang hasil dan pembahasan penelitian yang

menguraikan gambaran umum mengenai Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kota Padang Panjang serta strategi pengumpulan dan

pengelolaan zakat usaha dagang.

BAB V :PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran terkait isi dari penelitian.

Page 22: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

22

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Zakat

Dalam bahasa arab, zakat bermakna suci, tumbuh dan berkah. Kata zakat

berarti suci, bertambah, berkembang dan menjadi berkah.Arti-arti ini terpelihara dan

dimaksutkan dalam agama Allah swt. Orang yang mengeluarkan zakat adalah orang

yang membersihkan diri dan hartanya sebagaimana pahalanya juga bertambah dan

hartanya diberkahi Allah swt, Allah swt berfirman dalam surat At-Taubah ayat 103 :

يهم بها وصل عليهم إن صلتك سكه لهم والل سميع عليمخذ مه أمىالهم صدقة تطهزهم وتزك

Artinya :“Ambillah zakat dari sebgian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya

doa kamu itu, (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha

Mendengarlagi MahaMengetahui.”(At-Taubah [9] : 103)

Allah swt berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 39, yang berbunyi :

ئ ومب آتيتم مه ربب لي فأول ومب آتيتم مه زكبة تريدون وجه الل ك ربو في أموال النبس فل يربو عند الل

هم المضعفون

Artinya :“dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertamabah

pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang

kamu berikan berupa zakat yang kamu maksutkan untuk mencapai keridhaan Allah,

maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan

(pahalanya).”(Ar-RUM [30] : 39)

Page 23: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

23

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Rasurullah saw bersabda, “Sedekah

tidaklah mengurangi harta, tidaklah Allah menambahkan ampunan kepada seorang

hamba melainkan (Ia menambahkan) kejayaan dan tidaklah seseorang merendahkan

diri Karen Allah kecuali Ia akan mengangkatnya.”(HR.Muslim)

Zakat dari istilah Fiqih berarti “sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah

dan diserahkan kepada orang-orang yang berhak” disamping berarti mengeluarkan

jumlah tertentu itu sendiri, jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat

karena yang dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti dan meindungi

kekayaan itu dari kebiasaan. 9

Dan menurut terminology fuqaha, zakat adalah memberikan harta yang telah

ditentukan Allah bagi yang berhak dengan memutuskan manfaat dari orang yang

memberi dari segala sisi. Defenisi lain mengungkapkan, zakat adalah hak wajib bagi

Allah dalam harta tertentu. 10

Syara‟ memaknai dengan dua pengertian.Pertama,

dinamakan pengeluaran harta ini dengan zakat adalah karena zakat itu merupakan

suatu sebab yang diharap kan mendatangkan kesuburan atau menyuburkan pahala.

Kedua, dinamakan harta yang dikeluarkan itu dengan zakat adalah zakat itu

merupakan suatu kenytaan dan kesucian jiwa dari kekikiran dan kedosaan.

Ditinjau dari ekonomi islam, zakat merupakan salah satu instrumen fiscal

untuk mencapai tujuan keadilan social ekonomi serta distribusi pendapatan dan

9Yusuf Qardhawi, “Fiqh al-Zakat, “ (JakartaPustaka Litera, 1983), hlm. 36

10 Hasan Ayub, “Fikih Ibadah; Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasulullah saw”,

(Jakarta : Cakra Lintas Media, 2010), hlm. 345

Page 24: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

24

kekayaan. Menurut pandangan Mustafa E. Nasution, zakat (termasuk infak, sedekah,

dan wakaf) yang merupakan salah satu kebijakan fiscal dimana zakat termasuk salah

satu sendi utama dalam sistem Ekonomi Islam yang jika mampu dilaksanakan dengan

baik akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Menurutnya kegiatan zakat

yang berdasarkan sudut pandang ekonomi pasar adalah suatu kegiatan menciptakan

distribusi pendapatan yang lebih merata.11

Zakat ibarat benteng yang melindungi harta benda dari sifat dengki dan iri

hati, dan zakat juga bisa dikatakan sebagai pupuk yang dapat menyuburkan harta

sesorang untuk dapat lebih berkembang (banyak).Hubungan dengan Allah swt terjalin

dengan ibadah shalat dan hubungan dengan manusia terjalin dan terkait dengan infak

dan zakat. Hubungan viskal dipelihara sebagai tanda bersyukur dan terimakasih atas

semua reski yang telah Allah berikan, hubungan sesama hamba Allah dijaga sebagai

tanda keistemewaan, berbagi rahmat dan nikmat yang telah Allah berikan.

2.2 Dasar Hukum Wajib Zakat

Kewahiban zakat sepadan dengan kewajiban shalat yaitu wajib „aini dalam

arti kewajiban zakat tidak mungkin dibebankan kepada orang lain, walaupun dalam

pelaksanaanya bisa diwakilkan kepada orang lain. Dalam Al-Quran banyak sekli

ayat-ayat yang membahas masalah zakat, masalah zakat juga dibicarakan tentang

antara lain sebagai berikut:

11

Umrotul Khasanah,”Manajemen Zakat Modren Instrumen Pemberdayaan Ekonomi

Umat”,(Malang : UIN-Maliki Press, 2010), hlm. 208

Page 25: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

25

1. Arinya: “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, dan rukuklah

bersama orang-orang yang rukuk‟.”(Q. S. Al-Baqarah ayat : 43)

2. Artinya :“ Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (dijalan Allah)

sebagian hasil dari ushamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami

keluarkan dari bumi untukkamu…”(Q. S. Al-Baqarah ayat : 267)

3. Perintah zakat juga disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 103 yang

berbungi:

Artinya : “ Pungutlah zakat dari harta benda mereka, yang akan

membersihkan mereka dan mensucikan mereka dan mendo‟akan untuk

mereka. Sesungguhnya do‟a kami menjadi ketentraman jiwa bagi mereka

dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.Sebagian harta mereka dengan

zakat itu kamu bersihkan dan mensucikan mereka.“(Q.S At-Taubah ayat :

103)12

Nabi saw menegaskan zakat itu wajib, serta menjelaskan kedudukannya

dalam islam. Yaitu bahwasanya zakat itu adalah salah satu rukun islam yang utama,

dipujina orang yang berzakat dan diancamnya orang yang tidak melaksanakan zakat

dengan berbagai upaya dan cara.

2.3 Hukum Orang yang Meninggalkan Zakat

Zakat merupakan kewajiban yang telah disepakati oleh umat islam.

Kewajiban zakat telah ditetapkan dalam Al-Quran dan sunnah baik secara umum

12

Al-Qur‟an (suarat At-Taubah ayat 103)

Page 26: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

26

ataupun khusus sehingga telah diketahuidengan pasti sebagai bagian dari kewajiban

agama. Jika seorang muslim mengingkari kewajibannya maka ia sama saja telah

mengingkari agama islam karena agma islam merupakan satu kesatuan yang utuh,

tidak terpisah antara kewajiban yang satu dngan kewajiban yang lain. Oleh karena itu,

jika serang musim mengingkari kewajiban zakat yang telah disepakati tersebut, ia

dianggap kafir. Apabila ia mengingkari zakat yang masih diperselisihkan tentang

wajibnya, seperti zakat harta rikaz (harta terpendam) dan perniagaan, maka ia tidak

dianggap kafir. Namun, jika ia tinggal diwilayah pemerintahan islam yang

mewajibkan zakat tersebut dan ia wajib zakat, tetapi ia mengingkarinya dan tidak

menjalankan perintah Allah swt, tentang zakat tersebut, maka ia danggap kafir dan

boleh diperangi serta diambil hartanya secara paksa oleh pemerintah.

Umat sepakat atas wajibnya zakat dan kewajiban zakat diketahui secara pasti

dari agama bagi yang hidup dikalangan kaum muslimin dan dalam lingkungan

Islam.Bagi yang mengingkari kewajiban zakat dari mereka berarti mereka telah kafir

dan dianggap sebagai orang murtad.Ia diminta untuk bertaubat selama tiga hari, bila

tidak juga bertobat ia berhak mendapatkan hukuman orang yang murtad dan kufur

terhadap agama, yaitu dibunuh. Sedangkan yang mengingkari kewajiban zakat karena

ketidaktahuan karena baru masuk Islam atau karena hidup jauh dari lingkungan Islam

dan ulama Islam, ia tidak dihukumi kafir karena uzurnya tapi ia diberitahukan dan

disebutkan dalil-dalilnya. Bila setelah itu yang bersangkutan bersikap takabbur dan

Page 27: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

27

menetang berarti ia kafir dan hukum sebelumnya berlaku baginya.13

Orang yang tidak

membayarkan zakat juga terdapat hukuman didunia. Hadish shahih menjelaskan

bahwa :

1. Orang yang tidak mengeluarkan zakat akan ditimpa kelaparan dan

kemarau panjang.

2. Bila zakat bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu akan

binasa.

3. Pembangkan zakat akan dapat dihukum dengan denda bahkan dapat

diperangi dan dibunuh. Hal ini dilakukan oleh Abu Bakar ketika setelah

Rasurullah wafat dimana banyak suku Arab yang membangkang tidak

mau membayar zakat dan hanya mau mengerjakan shalat.

Pernyataan Abu Bakar :“Demi Allah saya akan memerangi siapapunyang

membeda-bedakan zakat dari shalat…..”Berdasarkan pembahasan diatas dapat

dimengerti bahwa zakat adalah penting sekali dalam islam dan dapat dikatakan orang

yang mengingkari zakat itu wajib adalah kafir dan sudah keluar dari islam (murtad).14

Khalifah Abu Bakar pernah memerangi orang-orang yang menolak

mengeluarkan zakat.Beliau berkata yang kemudian terkenal sebagai statemen abadi,

“Demi Allah, seandainya mereka tidak memberikan kepadaku bagian zakat yang

13

Syaikh Hasan Ayyub, “Fikih Ibadah”, (Jakarta : Cakra Lintas Media, 2010), hlm. 346 14

Lukman Mohammad Baga, “Fiqh Zakat DR.Yusuf Al-Qaradhawy”, (Bogor, 1997), hlm. 5

Page 28: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

28

dahulu mereka tunaikan keada Rasulullah, niscaya aku akan perangi mereka

kareenanya.”

Diriwayatkanoleh Imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar, Rasulullah

bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka bersaksi

bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad rasukl utusan Allah, mendirikan

shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka melakukannya, maka darah dan harta

benda mereka terjaga dariku, kecuali dengan hak Islam dan pertanggungan mereka

diserahkan kepada Allah.

Hadist yang menerangkan ancaman bagi orang yang meninggalkan kewajiban

zakat cukup banyak, di antaranya hadis marfu‟ yang diriwayatkan oleh Imam Al-

Bukhari dan An-Nasa‟I dari Abu Hurairah, “Barang siapa yang diberi harta

kekayaan oleh Allah, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka harta tersebut akan

ditampilkan kelak dihari kiamat sebagai sosok lelaki yang pemberani berambutbotak

yang memiliki dua taring yang akan dikalungkannya kepada pemliknya pada hari

kiamat, kemudian ia akan mengambilnya (sang pemilik)dengan kedua sisi

pemiliknya, sambil berkata: Akulah hartamu. Akulah harta terpendammu!15

2.4 Hikmah dan Keutamaan Zakat

Zakat merupakan ibadah dalam bidang harta yang banyak memiliki arti dalam

keidupan masyarakat.Banyak hikmah dan keutamaan yang demikian besar dan mulia,

15

Abdul Aziz Muhammad Azzam, “Fiqh Ibadah”, (Jakarta: Amzah, 2009). hlm. 345

Page 29: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

29

baikyang berkaitan dengan orang yang berzakat (Muzakki), penerima (Mustahiq),

harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.16

Hikmah dan efek zakat pada masyarakat; zakat membenahi sisi penting

masyarakat khususnya bila kita mengetahui golongan-golongan penerima zakat dan

kita tahu bahwa Allah swt membenahi berbagai sisi dalam masyarakat islamdengan

zakat. Anak yatim yang tidak memiliki uang dan keluarga yang menafkahinya, orang

fakir yang tidak bisa mendapatkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan pribadi, istri

dan anak-anaknya, kreditur yang membebani hutang dan tidak memiliki dana untuk

membayarnya, mereka yang berjihad dan pergi haji, para penuntut ilmu yang

kehabisan bekal dan tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan. Mereka

memandang harta orang-orang kaya dengan pandangan dengki, hati yang memungkiri

dan keinginan-keinginan yang menghancurkan manakala orang-orang yang tidak

memberikan hak mereka yang diwajibkan Allah swt untuk mereka dan Allah swt

akan benar-benar mempersulit orang-orang yang berharta.17

Hikmah dan keutamaan tersebut antara lain :

1) Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah swt, mensyukuri nikmat-Nya,

menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,

16

Abdurrahman Qadir, “Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial”, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 1998), hlm. 82 17

Hasan Ayub, “Fikih Ibadah:Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasulullah

SAW”.(Cakra Lintas Media:Jakarta,2010)

Page 30: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

30

menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis, menmbuhkan ketenangan

hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki.

2) Karena zakat merupakan, hak mustahiq, maka zakat berfungsi untuk

menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir miskin, kearah

kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat

memenuhi kehidupan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah

swt, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghlangkan sifat iri,

dengki, hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka ketika melihat

orang kaya yang memilikiharta cukup banyak.

3) Sebagai pilar amal bersama antara orang-orang kaya yang berkecukupan

hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk

berjihad dijalan Allah.

4) Sebagai sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang

harus dimiliki umat islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan,

sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembang kualitas sumber daya

manusia muslim.

5) Untuk memasyarakatkan etika bisnis islam yang benar.

6) Sebagai salah satu instrument pemerataan pendapatan dari sisi

pembangunan.

7) Dorongan ajaran islam yang begitu kuat kepada orang yang beriman untuk

berzakat, brinfak dan bersedekah menunjukkan bahwa ajaran islam

Page 31: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

31

mendorong umatnya untuk senantiasa bekerja dan berusaha sehingga

mereka dapat berlomba-lomba menjadi Muzakki.18

2.5 Macam-Macam Zakat

Zakat secara umum terbagi kepada dua bagian, yaitu zakat fitrah dan zakat

maal. Dari zakat maal ini terbagi lagi kepada beberapa bagian diantara sebagai

berikut:

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah atau zakat badan adalah zakat yang wajib dikeluarkan satu kali

dalam setahun oleh setiap muslimmukallaf (orang yang dibebani oleh Allah)

untuk dirinya sendiri dan untuk jiwa atau orang yang menjadi

tanggungannya. Jumlah yang harus dikeluarkan adalah sebanyak satu sha‟

(1.k 3,5 liter/2,5 Kg) per jiwa, yang didistribusiakan pada tanggal 1 Syawal

stelah shalat subuh sebelum shalat iedul fitri. Yang harus diketahui mengenai

zakat fitrah adalah sebagai berikut:

1) Hukum Zakat Fitrah

Hukum zakat fitrah adalah wajib, setiap umat islam wajib menunaikan

zakat fitrah untuk membersihkan diri dan mensucikan diriserta

membantu jiwa-jiwa yang kelaparan karena dibelit kemiskinan.

Dalil yang menjelaskan kewajiban zakat fitrah yaitu terdapat pada surat

Al-A‟la ayat 14-15, yang artinya “ sungguh berbahagialah orang yang

18

T.M. Hasbih Ash Shiddieqy, “Pedoman Zakat “, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1991), hlm. 24

Page 32: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

32

mengeluarkan zakat (fitrahnya), menyebut nama tuhannya (mengucap

takbir) lalu ia mengerjakan shalat (iedul fitri). (Q.S Al-A’la ayat 14-15)

Menurut riwayat Ibnu Khuzaimah ayat diatas diturunkan berkaitan

dengan zakat fitrah. Menurut Alhafidh dalam “Fathul Baari”: Ditambah

dengan nama zakat ini dengan kata fitri karena diwajibkan setelah

selesai mengerjakan shaum Ramadhan.

2) Kadar (Prosentase /Ukuran) Zakat Fitrah

Ukuran zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap umat muslim

adalah sebanyak satu sha‟ dari makanan pokokhal ini sesuai dengan dua

hadis yang berikut ini, artinya “kami keluarkan (zakat fitrah) dizaman

Rasurullah saw pada iedul fitri sebanyak satu sha‟ dari makanan.” (H. R.

Bukhari)

“adalah kami (para sahabat) dimasa rasurullah, mengeluarkan zakat

fitrah satu sha‟tamar (kurma), atau satu sha‟ sya‟ir (padi belanda) atau

satu sha‟ aqith (susu yangtelah kering yang tidak diambil buihnya, atau

semacam makanan yang terbuat dari susu, dimasak, sesudah itu

dibiarkan lalu diletakkan dikain perca agar menetes kebawah). (H.K,

Bukhari).

Hadist diatas menyatakan bahwa kadar zakat fitah itu satu sha‟

makanan. Pada hadis diatas makanan yang dimaksut adalah tamar,

sya‟ir, zabib dan aqith. Itulah makanan yang dikelurkan pada zakat fitrah

pada Rasurullah saw.

Page 33: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

33

2. Zakat Maal

Zakat maal atau zakat harta benda, telah diwajibkan oleh Allah swt sejak

permulaan islam, sebelum nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Pada

awalnya, zakat diwajibkan tanpa ditentukan kadar dan jenis hartanya. Syara‟

hanya memerintahkan agar mengeluarkan zakat, banyak sedikitnya

diserahkan kepada kesadaran dan kemauan masing-masing.Hal itu

berlangsung hingga tahun ke-2 hijrah.Pada tahun itulah baru kemudian syara‟

menetapkan jenis harta yang wajib dizakati beserta kadarnya.Namun

mustahiq zakat pada saat itu hanya dua golongan saja, yaitu fakir dan

miskin.Adapun pembagian zakat kepada 8 ashnaf (golongan/kelompok) baru

terjadi pada tahun ke 9 hijriah. Namun demikian Nabi saw tidak sepenuh ya

membag rata kepada 8 golongan tersebut, beliau membagikannya kepada

golongan-golongan yang dipandang perlu dan mendesak untuk disantuni.

Zakat maal ini terdiri dari beberapa macam, yaitu zakat emas/perak/uang,

zakat ziro‟ah, zakat ma‟adin, zakat rikaz, dan zakat tijaroh.

1) Zakat Emas, Perak, dan Uang

Emas dan perak yang dimiliki oleh seseorang wajib dikeluarkan

zakatnya. Dalilnya terdapat pada surat At-Taubah ayat 34-35:

Artinya: “orang-orang yang menimbun emas dan perakdan tidak

menafkahkannya dijalan Allah, peringatkanlahmereka dengan azab

yang pedih. Pada hari emas dan perak dipanaskan dalam api neraka,

lalu dibakar dengan dahi-dahi mereka, rusuk-rusuk dan punggung,

Page 34: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

34

maka katakanlah kepada mereka, “inilah kekayaan yang kalian timbun

dahulu, rasakanlah bagi kalian kekayaan yang kalian simpan itu.”(Q.S.

At-Taubah ayat 34-35)

Dari keterangan diatas, jelaslah bagi pemilik emas dan perak, wajib

mengeluarkan zakat, karena jika tidak, ancaman dari Allah sudah

menantinya. Nisab emas sebesar 20 dinar (90 gram), dan nisab perak

sebesar 200 dirham (600 gram), dan nisab uang yaitu jika sudah senilai

dengan emas 20 gram atau perak 200 dirham. Sementara kadar zakatnya

sebanyak 2,5%. Zakat emas ini dikeluarkan jika sudah mencapai haul

(setahun sekali). “ Bila kau mempunyai 200 dirham dan sudah cukup

masanya setahun (haul), maka zakanya adalah 5 dirham (2,5%). Dan

emas dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar dan sudah mencapai

setahun dimiliki, maka zakatnya setengah dinar, dan yang lebih sesuai

perhitungannya. (H.R. Abu Daud)

Dari keterangan diatas jelas bahwa apabila seseorang menympan emas

dan perak (baik berupa emas batangan maupun perhiasan) maka wajib

dikeluarkan zakatnya jika sudah mencapai nisab dan haulnya.

2) Zakat Ziro’ah (Pertanian/segala hasil bumi)

Mengenai zakat tumbuh-tubuhan, Allah swt telah menetapkannya dalam

Al-Quran surat Al-An‟am ayat 141, yang berbungi:

Artinya: “Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung

dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang

Page 35: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

35

bermacam-macam buahnya, zaitun, dan delima yang serupa (bentuk

dan warnanya) dan yang tidak sama (rasanya). Makanlah buahnya

yang (bermacam-macam itu) bila berbuah, dan tunaikanlah haknya dari

hai memetik hasilnya (dengan dikeluarkannya zakat), dan jaganlah

kamu berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

orang yang berlebih-lebihan.“(Q.S. Al-An’am : 141)

Hasil bumi wajib dikeluarkan zakatnya jika sudah mencapai nisab yaitu

5 wasaq (650 Kg).adapun kadar zakatnya ada dua maca yaitu: pertama,

jika pengairannya alamiah (oleh hujan atau mata air) maka kadar

zakatnya adalah 10%. Kedua, jika pengairannya oleh tenaga manusia

atau binatang maka kadar zakatnya adalah 5%.

3) Zakat Ma’adin (Barang Galian)

Yang dimaksut dengan barang ma‟adin (barang galian) yaitu, segala

yang dikeluarkan dari bumi yang berharga seperti timah, besi, emas,

perak, dll.Adapula yang berpendapat bahwa yang dimaksut dengan

ma‟adin adalah segala sesuatu yang dikeluarkan (didapatkan) oleh

seseorang dari laut atau darat (bumi), selain tumbh-tumbuhan dan

makhluk bernyawa. Zakat ma‟adin dikeluarkan setiap mendapatkannya

tanpa nisab, kadar zakatnya adalah 2,5%.

Salah satu dalil menjelaskan bahwa “ Rasurullah telah meyerahkan

ma‟adin qabaliyah kepada Bilal bin Al-Hats Al-Muzanny, ma‟adin itu

Page 36: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

36

hingga kni tidak diambil darinya, melainkaan zakat saja.” (H. R. Abu

Daud daan Maliki).

4) Zakat Rikaz (Harta Temuan/Harta Karun)

Yang dimaksut rikaz adalah harta (barang temuan) yang sering dikenal

dengan istilah harta karun. Tidak ada nisab dan haul, besar zakatnya

20%. sebuah dalil mengatakan bahwa: “ Sesungguhnya Nabi saw

bersabda mengenai harta karun (simpanan lama) yang ditempatkan

seseorang ditempat yang tidak didiami orang. Jika engkau dapatkan

harta itu ditempat didiami orang, hendaklah engkau beritahukan, dan

jika engkau dapatkan harta itu ditempat yang tidak didiami orang, maka

disitulah wajib zakat, dan pada harta rikaz, (zakatnya) 1/5.” (H. R. Ibnu

Majah).

Maksut hadis diatas adalah barang siap yang mendapatkan dalam suatu

panggilan harta simpanan orang bahari atau mnemukannya disuatu desa

yang tidak didiami orang, maka ia wajib mengeluarkan zakatnya sebesar

1/5 atau 20%. Zakat rikaz dikeluarkan olh penemunya sekalinya saja,

ketika ia menemukan rikaz tersebut.

5) Zakat Binatang Ternak

Seseorang yang memelihara hewan ternak (bertenak) wajib

mengeluarkan zakatnya berdasarkan dalil berikut: “Tidak seorang laki-

laki yang mempunyai unta, lembu atau kambing yang tidak diberikan

zakatnya, melainkan datanglah binatang-binatang itu pada hari kiamat

Page 37: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

37

keadaanya lebih gemuk dan lebih besar dibandingkan ketika di dunia,

lalu mereka menginjak-injaknya dengan telapak-telapaknya dan

menanduknya dengan tanduk-tanduknya setlah binatang-binatang itu

berbuat demikian, diulanginya lagi dan demikianlah terus-menerus

hingga Allah selesai menghukum para manusia.” (H. R. Bukhari).

Yang dimaksut dengan binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya

adalah apa yang ada didalam bahasa arab disebut Al-An‟am, yakni

binatang yang diambil manfaatnya. Binatang-binatang tersebut adalah

unta, kambing/biri-biri, sapid an kerbau. “Setiap unta yang

digembalakan, zakatnya setiap 40 ekor adalah seekor anak unta betina

yang selesai menyusu.” (H. R. Ahmad, Nasa‟I, Abu Daud). “..Dan pada

kambing yang digembalakan, bila ada 40 ekor, zakatnya seekor

kambing.Jika hanya punya 39 ekor, maka tidak terkena kewajiban

zakat.” (H. R. Abu Daud). Zakat ternak ini dikeluarkan setiap tahun dan

apabila telah mencapai nisab.

6) Zakat Tijaroh (Zakat Perdagangan)

Ketentuan zakat ini adalah tidak ada nishab, diambil dari modal (harga

beli), dihitung dari barang yang terjual sbesar 2,5%. Adapun waktu

pembayaran zakatnya, bisa ditangguhkan hingaga satu tahun, atau

dibayarkan scara periodik (bulanan, triwulan atau semester) setiap

setelah belanja, atau setelah diketahui barang yang sudah laku

Page 38: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

38

terjual.Zakat yang dikeluarkan bisa berupa barang dagangan atau uang

seharga barang dagangan tersebut.

Rasurullah saw bersabda: “Wahai para pedagang, sesungguhnya jual

beli ituselalu dihadiri (disertai) kemaksiatan dan sumpah oleh karena

itu kamu wajib mengimbanginya dengan sedekah (zakat).” (H. R.

Ahmad).19

2.6 Syarat-Syarat Wajib Zakat

Zakat mempunyai beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurut kesepakatan

para ulama, syarat wajib zakat adalah merdeka, muslim, balig, berakal, kepemilikan

harta yang penuh, mencapai nisab dan mencapai haul. Dengan demikian, dapat

dipahami bahwa syarat wajib zakat dalah sebagai beriku:

1. Islam

Para ulama sepakat bahwa zakat tidak wajib abagi orang kafir, karena zakat

merupakan ibadah yang suci, sedangkan orang yang kafir bukanlah orang

yang suci. Berbeda dengan madzhab Syafi‟I, mereka mewajibkan orang

murtad untuk mengeluarkan zakat atas hartanya sebelum riddahnya terjadi,

yakni harta yang dimilikinya ketika ia menjadi seorang muslim. Riddah

menurut Syafi‟I tidak menggurkan kewajiban zakat. Sementara Abu

19

Tim Emir, “Panduan Zakat Terlengkap”, (Bondowoso: Erlanga, 2016), hlm. 33

Page 39: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

39

Hanafiah berpendapat Riddah menngurkan zakat sebab orang murtad sama

dengan yang kafir. 20

2. Merdeka

Menurut kesepakatan ulama, zakat tidak wajib atas hamba sahaya karena ia

tidak memilikihak milik, tuan dan majikannyalah yang memiliki apa yang

ada padanya. Madzhab Maliki berpendapat bahwa tidak ada kewajiban zakat

pada harta milik hamba sahaya itu sendiri maupun tuannya karena milik

hamba sahaya tidak sempurna.

3. Baligh dan Berakal

Menurut madzhab Hanafi keduanya dipandang sebagai syarat.Dengan

demikian zakat tidak wajib diambil dari harta anak kecil dan orang gila,

karena keduanya tidak wajib mengeluarkan ibadah.Menurut jumhur ulama

keduanya tidak termasuk syarat.Oleh karena itu, zakat wajib dikeluarkan dari

anak kecil dan orang gila, zakatnya dikeluarkan oleh walinya.

4. Harta yang dikelurakan adalah harta ang wajib dizakati

Harta yang dimaksut adalah harta yang memenuhi jenis kriteria yaitu:

1) Uang, emas, perak, baik yang berbentuk uang logam maupun uangkertas.

2) Barang tambang dan barang temuan.

3) Barang dagangan.

20

Wahbah al-Zuhaili, “ Zakat kajian berbagai madzhab”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1997), hlm. 99

Page 40: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

40

4) Binatang ternak yang mencari makan sendiri dan binatang ternak yang

diberi makan pemiliknya.

5. Harta yang dizakati sudah mencapai nisab

Nisab yang ditentukan oleh syara‟ sebagai tanda kayanya seseorang dan

kadar-kadar berikut yang mewajibkan zakat.Secara umum kesimpulannya

adalah nisab emas adalah 20 dinar.Nisab perak 200 dirham.Nisab biji-bijian,

buah-buahan setelah dikeringkan, menurut madzhab Hanafi ialah 5 watsaq

(653 Kg).nisab kambing adalah 40 ekor, dan nisab sapi adalah 30 ekor.

6. Milik sempurna

Madzhab Hanafi berpendapat bahwa yang dimaksut dengan harta yang

sempurna adalah harta yang dimiliki secara asli dan hak pengeluarannya

berada pada pemiliknya.

7. Kepemilikan harta sudah sampai setahun

Pandangan ulama mengenai maslah ini tidaklah jauh berbeda, dimana haul

dijadikan syarat dalam zakat selain zakat diwajibkan setiap minculnya buah-

buahan selama aman dari pembusukan dan bisa dimanfaatkan meski belum

panen.

8. Harta tersebut bukanlah dari hasil hutang

Uang yang menghabiskan jumlah nisab harta sehingga tidak ada lagi untuk

elunasi hutang kecuali dari nisab, mencegah kewajiban zakat, jumlah uang

tidak mencegah kewajiban zakat ketika harta bertambah melebihi jumlah

Page 41: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

41

utang tersebut sama dengan jumlah zakat atau kurang. Inilah yang mencegah

kewajiban untuk menegluarkan zakat.21

9. Harta yang dizakati melebihidarikebutuhan pokok

Harta yang dizakati terlepas dari utang dan kebutuhan pokok sebab orang

yang sibuk mencari harta untuk kedua ini sama dengan orang yang tidak

mempunyai harta. Kebutuhan pokok disini adalah harta yang secara pasti

mencegah seseorang dari kebinasaan.

2.7 Golongan Penerima Zakat

Zakat dibagikan untuk golongan-golongan yang disebut dalam surat At-

Taubah, yaitu firman Allah swt:

Artinya: “sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk oang-orang fakir, orang-

orang miskin pengurus-pengurus zaka, para Mu‟allaf yang dibujuk hatinya, untuk

(memerdekan) budak, orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-

orang yang sedang diperjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah,

dan Allah Maha Mengetahui lagi Bijaksana.” (At-Taubah [9] : 60)

Kedelapan golongan inilah para penerima zakat berdasarkan perintah Allah

swt, berikut penjelasan kedelapan orang yang berhak menerima zakat:

21

Ibid, h 107-110

Page 42: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

42

1. Fuqaraa’ (Orang-Orang Fkir dan Miskin)22

Keduanya digabungkan karena mereka sama-sma membutuhkan dan sama-

sama termasuk orang yang tak punya, meskipun orang-orang fakir lebih

membutuhkan dari pada orang-orang miskin. Predikat fakir dan miskin tidak

lenyap disebabkan ia memiliki apa-apa yang mereka butuhkan dalam

kehidupan, seperti rumah, kendaraan, perabot rumah tangga, senjata atau

buku-buku, jika ia termasuk ulama. Semua itu dengan syarat mereka tidak

termasuk sabda Rasurullah “ Dan fakir miksin yang sombong”.

Demikian pula, predikat fakir dan miskin tidak lenyab disebabkan mereka

dimiliki harta yang dimiliki secara sempurna dan mencapai nisab.Hal ini jika

harta sebanyak itu tidak mencukupi kebutuhan dasar mereka, sekalipun harta

mereka banyak. Deikian pula predikat fakir dan miskin tidak lenyab

disebabkan ia emiliki piutang yang ditangguhkan pembayannya. Kecuali jika

ia tidak mau menagihnya karena merasa malu, maka ketika itu ia tidak halal

meneerima zakat. Atau (untuk kasus fakir miskin yang memiliki harta yang

mencapai nishab), namun ia tidak mengeluarkan zakat, maka iatidak halal

menerima zakat. Dan dibolehkan memberikan zakat kepada orang yang

hendak menikah, akan tetapi ia tidak memiliki biaya untuk itu. Hal ini karena

menkah termasuk kebutuhan dasar, seperti halnya minum dan makan.

22

Abu Muhammad Ibnu Shalih bin Hasbullah, “Zakat & Cara Praktis Menghitungnya”,

(Bogor: Pustaka Ibnu Umar, 2010), hlm. 72

Page 43: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

43

2. Amil Zakat

Amil zakat adalah orang yang ditunjuk oleh seseorang pemimpin atau

wakilnya atau dijadikan sebagai petugas untuk mengumpulkan zakat.Semua

pihak yang melakukan pekerjaan tertentumengumpulkan zakat, membagi,

menjaga, mengembalakan, mencatat dan menyediakan pembukuan termasuk

amil zakat.Semua pihak mengerjakan tugastersebut berhak mendapatkan upah

pekerjaan mereka dari hasil zakat.Amil zakat diisyaratkan merdeka, lelaki,

muslim mukallaf karena memungut dan mengumpulkan zakat merupakan

kekuasaan sementara kekuasaan mensyaratkan hal-hal tersebut sebagaimana

diisyaratkan agar bukan dari kalangan kerabat Rasurullah saw dan harus

memiliki sifat amanah.

3. Mu’allaf

Muallaf merupakan kalangan yang berasal dari orang-orang kafir atau

muslim yang diberi zakat karena fakir, hanya saja yang agar yang kafir

masuk islam atau untuk menangkal kburukannya terhadap kaum muslimin

yang dia dan para pengiutnya lakukan atau untuk tujuan baik yang

diharapkan dengan memberikan zakat terhadap kalangan muslimin tertentu

atau untuk menangkal keburukan dari kaum muslimin dengan cara

memberikan mereka zakat.

Orang-orang kafir terbagi menjadi dua yaitu mereka yang diharapkan masuk

islam dan mereka yang dikhawatirkan membahayakan kaum muslimin.

Orang-orang kafir yang diharpkan masuk islam diberi zakat agar mereka kuat

Page 44: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

44

dan jiwanya condong kepada islam sebagaimana Rasurullah saw pernah

memberi Shafwan ibnu Umaiyah dalam perang Hunain berup unta bunting.

Setelah itu, Rasurullah saw adalah orang yang ia cintai dan iapun masuk

islam.

4. Budak

Artinya, menyisihkan sebagian zakat untuk membeli budak dan

dimerdekakan agar mereka menjadi oaring-orang yang merdeka. Begitupula

sebagian zakat diberikan pada budak yang membuat perjanjian dengan tuan

dan pemiliknya untuk mendapatkan status merdeka dengan membayar

sejumlah uang tertentu untuk tuannya dan disebut dengan budakmukatib.

Hal itu bila sibudak mukatib tidak memiliki uang yang cukup untuk melunasi

akat pembebasan dirinya. Dan budak mukatib tidak berhak menerima apapun

kecuali beragama islam.

Uang zakat juga boleh dipakai untuk membeli tawanan muslim karena hal itu

membebaskannya dari tawanan dan untuk mengukuhkan islam. Disamping

itu yang bersangkutan sama seperti orang yang mempunyai hutang. Sebagian

muqaha berpendapat, yang dibolehkan hanya memberi bantuan untuk budak

mukatib dari sebagian zakat, bukan untuk membeli budak untuk

dimerdekakan.

5. Gharim

Gharim adalah orang yang memiliki hutang yang terdesak mencari hutangan

untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi ataupun karena kebutuhan-kebutuhan

Page 45: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

45

social maupun agama.Golongan pertama seperti orang yang berhutang untuk

memenuhi keperluan peribadi atau untuk istri, anak dan orang-orang yang

menjadi tanggungannya.Golongan kedua seperti orang yang berhutang untuk

membiayai anak yatim.Golongan krtiga adalah orang yang berhutang untuk

kepentingan soosial atau agama.Ia boleh diberi zakat untuk melunasi hutang

tersebut meski ia adalah orang yang kaya. Inilah yang bisa dipahami dari

berbagai dalil.

6. Sabilillah

Sabilillah adalah salah satu golongan penerima zakat.Ada yang membatasi

sabilillah hanya untuk orang yang berjihaddi jalan Allah swt dan orang-orang

yang berjaga diperbatasan meski mereka kaya bila baitulmal tidak

mencukupi memberi mereka nafkah.Jatah sabilillah boleh dibagikan dalam

kegiatan apapun yang menghantarkan menuju Allah swt.Diantara jajaran

sabililah adalah memberi bbagian untuk ulama yang bekerja demi

kemaslahatan agama kaum muslimin.Mereka memiliki bagian dalam harta

Allah swt baik mereka yang kaya maupun yang miskin.Bahkan memberi

bagian jalur ini merupakan salah satu bagian hal yang penting karena ulama

adalah salah satu pewaris Nabi dan para pemikul agama.

7. Ibnu Sabil

Ibnu sabil adalah orang yang berpergian yang memerlukan uang untuk bekal

satt diperjalanannya. Penulis ar-nadiyyah menyebutkan bahwa, “Apabila

ibnu sabil kafir, tidak memiliki apapun ditempatnya, tidak ada perbedaan

Page 46: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

46

pendapat ia berhak diberi bantuan untuk perjalanannya dengan bagian yang

berbeda dengan bagian yang didapat karena factor kafir.” Maksutnya, ia

berhak mendapat salah satu bagian zakat untuk memenuhi keperluannya

sebagai musafir dan mendapatkan bagian lain untuk keperluan-keperluan

perjalanan untuk menutupi kekafirannya. Tapi bila yang bersangkutan

memiliki kecukupan di tempatnya atau ditempat yang ingin dituju, ia tidak

berhak mendapatkan apapun tanpa adanya perbedaan pendapat. 23

2.8 Zakat Perdagangan

1. Pengertian zakat perdagangan

Komoditas perdagangan adalah komoditas yang diperjual belikan.Sedangkan

perdagangan adalah aktivitas penukaran harta dengan tujuan untuk

memperoleh laba.Pengertian zakat komoditas perdagangan ini dikhususkan

untuk usaha dagang yang dilakukan oleh perorangan dan tidak untuk

perusahaan atau hasil industry sebuah perusahaan. Jenis asset hasil aktivitas

bisnis dan perdagangan yang dapat dikategorikan sebagai asset wajib zakat

adalah:

1) Usaha juall beli barang dan jasa, baik dalam bentuk usaha perorangan

(klontongan, restoran misalnya).

2) Uasaha mediasi dunia bisnis dan perdagangan.

3) Usaha franchise

23

Hasan Ayub, “Fikih Ibadah:Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasulullah

SAW”.(Cakra Lintas Media:Jakarta,2010)

Page 47: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

47

4) Dan lainnya

Zakat yang dikeluarkan bisa dikeluarkan bisa dalam bentuk barang maupun

uang. Dalam hal ini muzakki memiliki kele;uasaan untuk memilih sesuai

dengan kondisi yang dipandang lebih mudah, walaupun lebih dianjurkan

dalam membayarnya dalam bentuk barang.

2. Dasar Hukum

Dasar hukum kewajiban zakat pada harta perdagangan adalah keumuman

perintah Allah swt dalam firmannya: “Ambillah zakat dari sebagian harta

mereka.” (At-Taubah : 103)

Harta perdagangan adalah harta ang paling umum sifatnya, sehingga paling

utama dimasukkan dalam kewajiban zakat atas harta. Diriwayatkan oleh Abu

Dawud dari Samrah: “ Rasulullah saw memerintahkan kami untuk

menegluarkan zakat dari benda-benda yang kita persiapkan untuk

dijualbelikan.” Terkait dengan dasar hukum ijma‟ atas kewajiban zakat pada

komoditas perdagangan Ibnu Al-Mundzir mengatakan : “para ulama fiqh

telah menyepakati secara bulat kewjiban zakat pada harta perdagangan jika

telah mencapai nisabnya dan telah mencapai satu tahun (haul). Aneh jika ada

orang yang berpendapat tidak wajib zakat pada harta perdagangan. Tidak

masuk akal jika uang tunai yang tidak berkembang saja wajib dikeluarkan

zakatnya, sementara harta perdagangan yang berkembang biak dan

mendatangkan laba tidak wajib dikeluarkan zakatnya, pendapatnya sangatlah

Page 48: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

48

salah. Pendapat tersebut dapat merusak dan membuka celah-celah dihadapan

berbagai aliran atau faham mengenai zakat perdagangan.

3. Kadar Zakat dan Syarat-Syarat Wajib Zakat Perdagangan

Adapun kadar zakat perniagaan adalah 2,5%, merujuk pada hadis yang

diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, ia berkata: “Umar mengutusku sebagai

penarik zakat. Ia memerintahkanku untuk mengambil dari kaum muslimin

2,5% dari harta mereka jika mereka memutarnya untuk diperdagangkan.”

Berikut syarat-syarat zakat perdagangan yang wajib dikeluarkan zakatnya:

1) Ada niat untuk memperdagangkannya ketika membeli barang tersebut,

saat transaksi ditengah-tebgah majelis akad dan niat tersebut harus

diperbarui setiap kali melakukan transaksi hingga pembelian

menghabiskan modal.

2) Harta perdagangan diperoleh murni dengan transaksi jual beli, bukan

lewat warisan atau hibah (pemberian cuma-cuma). Jika demikian halnya,

maka harta tersebut bukan termasuk dalam komoditas perdagagan.

3) Harta perdagangan itu tidak diniatkan untuk dimiliki sendiri ditengah-

tengah tahun buku. Apabila ia meniatkan sesuatu hartanya itu walaupun

untuk dipergunakan yang haram, maka terputuslah hitungan tahun (haul)

perdagangan, dan ia perlu memperbarui niat perdagangannya.

4) Telah terpenuhi satu tahun, perhitungan tahun dimulai dari kepemilikan

uang yang digunakan untuk membeli barang dagangan jka uang tersebut

sudah cukup nisab. Jika belum cukup maka haulnya dihitung dari waktu

Page 49: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

49

pembelian barang. Keuntungan diakhir tahun inilah yang wajib

dikeluarkan zakatnya berdasarkan haul modal, bukan hitungan awal

tahun sebagimana hasil.

5) Harta ersebut tidak kurang dari batas satu nisab selama rentang satu

tahun. Jumlah telah mencapai nishab emas dan perak.

Pada umumnya seorang pedagang ketika mengadakan perhitungan harta pada

akhir tahun, ia akan menghitung termasuk hutang-hutangnya terhadap orang

lain dan utang-utang orang lain ada padanya. Setelah itu ia akan tahu nilai

harta yang dimilikinya dan digabungkan dengan harta simpananya jika ada,

dan dengan demikian ia wajib zakat. Hanya saja jika ia memiliki utang

terhadap pedagang yang bangkrut maka ia tidak dihitung wajib zakat.24

4. Cara Pedagang Mengeluarkan Zakatnya

Pedagang dalam mengeluarkan zakatnya tidaklah dengan takaran yang hanya

dikira-kira saja melainkan ada ketentuan dan langkah-langkahnya sebagai

beriku:

1) Menghitung nilai barang perdagangan yang dimilikinya berdasarkan

harga pasar.

2) Menanbahkan nilai barang di atas nilai uang yang dimilikinya, baik uang

itu digunakan untuk perdagangan atau tidak.

3) Ia menambahkan jumlah piutang yang pasti terbayar.

24

Abdul wahab, “Fiqh Ibadah”, (Jakarta: Pt Kalalo Printing, 2009), hlm. 347

Page 50: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

50

4) Kemudian mengurangi total jumlah harta diatas dengan hutang yang

harus dibayarkan.

5) Ia mengeluarkan zakat dari sisa hartanya setelah dikurangi hutang sebesar

2,5%.

Jadi zakat yang wajib dikeluarkan oleh pedagang adalah = (harga barang +

jumlah uang + hutang yang pasti dilunasi) x (persentase zakat yang wajib

dikeluarkan sejumlah 2,5%). Untuk menghitung besaran zakat perdagangan,

ditentukan dari nilai atau harga barang pada hari jatuhnya wajib zakat.Hal

tersebut dapat dilihat dengan bantuan Badan Keuangan dan Anggran. Tanpa

melihat laba atau rugi

2.9 Strategi Pengumpulan Zakat Perdagangan

Strategi bersasal dari kata Yunani yaitu strategos, yang berarti jendral.Para

ahli manajemen bisnis mengadopsi strategi ini untuk menjelaskan tindakanyang

dilakukan perusahaan atau lembaga untuk mencapai kinerja puncak dalam rangka

mengungguli pesaingnya.Glueck dan Jaunch mengatakan bahwa strategi adalah

sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir, tetapi strategi bukanlah sekedar

suatu renacana.Strategi merupakan pola tindakan utama yang dipilih untuk

mewujutkan visi organisasi, melalui misi. Strategi merupakan seperangkat tujuan dan

rencana yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan keunggulan kompetitif

Page 51: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

51

yang diharapkan. 25

Strategi menggambarkan tindakan-tindakan yang berlandaskan

tujuan yang akan diambil suatu perusahaan dalam mendapatkan keunggulan

kompetitif berkelanjutan. Strategi lebih berkaitan dengan memutuskan apa yang

dilakukan, juga berkaitan dengan memutuskan dengan apa yang dilakukan. 26

Menurut

Thomson dan Martin (2010), strategik adalah proses dengan mana sebuah organisasi

menentukan tingkat, tujuan, sasaran dan hasrat pencapaian, memutuskan tindakan

untuk mencapainya dalam skala waktu yang tepat dalam lingkungan yang senantiasa

berubah, mengimplementasikan tindakan dan menilai kemajuan dan hasil. Sedangkan

menurut Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2011) mendefenisikan proses strategik sebagai

seperangkat komitmen, keputusan, dan tindakan yang diperlukan oleh perusahaan

untuk mencapai daya saing yang strategis dan memperoleh tingkat pengembalian di

atas rata-rata.27

Wiludjeng (2007) strategi merupakan program umum untuk mencapai

sasaran organisasi dalam rangka melaksanakan misi. Strategi ini membentuk arah

yang terpadu dari seluruh sasaran organisasi dan menjadi pentunjuk dalam

penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang akan digunakan dalam rangka

mencapai sasaran.

Menurut Abu Bakar dan Muhammad ada empat strategiatau tahapan dalam

pengumpulan zakat yaitu:

25

Rudianto, “Akuntansi Manajemen”, (Jakarta: Erlangga, 2013), hlm. 5 26

Aji Prasetio, “Manajemen Strategi”, (Yogyakarta: Ekuilibria, 2015), hlm. 2 27

Susanto, “Manajemen Strategik” , (Jakarta: Erlangga, 2014), 3

Page 52: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

52

1. Penentuan segmen dan target Muzakki

Penentuan segmen dan muzakki dimaksutkan untuk memudahkan amil dalam

melaksanakan tugas pengumpulan zakat. Amil tidak langsung terlibat dalam

proses pengumpulan zakat tanpa mengetahui peta muzakki secara jelas.

Pemetaan potensi zakat dari kalangan muzakki mensyaratkan adanya data dan

informasi yang menyeluruh tentang umat islam dari aspek sosial,ekonomi,

pendidikan, budayadan geografis. Aspek tersebutdiperlukan karena

membanrtu proses pelaksanaan sosialisai pemahaman tentang kewajiban zakat

dan dampaknya terhadap proses tranformasi sosial konomi umat.

2. Penyiapan sumber daya dansistem operasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan sumber daya manusia dan

sistem operasi yaitu:

1) Menyusun dan membenahi sumber daya manusia yang memiliki moral

dan kopetensi yang tepat.

2) Memilih pengurus-pengurus organisasi zakat yang memiliki komitmen

dan kopetensi untuk mengembangkan organisasi zakat utamanya dalam

mengelola dan mensosialisasikan visi dan misi organisasi zakat.

3) Membangun sistem dan prosedur yang baik

4) Mengadakan pelatihan terhadap pengurus organisasi zakat.

3. Membangun sistem komunikasi

Hal yang perlu diperhatikan dalam membangun sistem komunikasi harus

menekankan pada pembangunan database, yaitu mereka yang memenuhi

Page 53: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

53

kriteria sebagai muzakki utama akan menjadi sasaran kegiatan komunikasi.

Membangun sistem komunikasi permanen yang memungkinkan masyarakat

mengetahui apa yang dilakukan organisasi zakat secara utuh dapat dilakukan

dengan cara:

1) Membuat atau memilih media yang tepat untuk mengkomunikasikan

secara efektif dan efesien

2) Melakukan proses komunikasi secara tepat dan teratur seperti komunikasi

mingguan dan bulanan.

3) Melakukan kerjasama dengan media massa, baik dengan Koran local

maupun nasional dengan RRI, TVswasta

4. Menyusun dan melakukan sistem pelayanan

Menyusun dan melakukan sistem pelayanan dilakukan dengan tetap mengacu

pada segmen dan target muzakki utama, sehingga dapat disusun bentuk

pelayanan yang lebih tepat untuk mereka. Pelayanan tersebut antara lain:

1) Pelayanan secara individu dimana individu yang bersangkutan membayar

zakat.

2) Pelayanan melalui layanan jemput bayar zakat.28

28

Skripsi, Fifin Kurniawan, “Strategi Pengumpulan Zakat, Infaq Dan Shadaqah Di Lembaga

Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat Darurat Tauhid Yogyakarta” (Yogyakarta:UIN Sunan

Kalijaga, 2014) hlm. 20-24

Page 54: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

54

2.12 Strategi Pengelolaan Zakat Perdagangan

Menurut kamus besar Indonesia pengelolaan dapat diartikan sebagai proses

membantu merumuskan kebijaksanaan dan tinjauan organisasi. Dan dapat juga

diartikan sebagai proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga

orang lain. Pengelolaan adalah proses penataan kegiatan yang akan dilaksanakan

melalui fungsi-fungsi manajemen tentu gunanya sebagai tolak ukur untuk

menentukan keberhasilan sebagai bentuk dari pencapaian tujuan bersama yang telah

disepakati. Hal ini didukung oleh pendapat Alam (2007), yang mengemukakan bahwa

“pengelolaan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimipinan, dan

pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses guna smber organisasi lainnya

untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.Sedangkan menurut Hamidi

dan Lutfi (2010), “pengelolaan didefenisikan sebagai bekerja dengan orang-orang

secara pribadi dan kelompok untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga”.Lebih

lanjut, Sudirman (2009), memandang bahwa “manajemen sebagai proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para

anggota”.Arikunto (1993), “kata pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen

yang berarti pula pengaturan dan pengurusan”.Banyak orang yang mengartikan

manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian.29

Adapun tujuan dari pelaksanaan pengelolaan zakat ini adalah sebagai berikut:

29

Suhairi, “Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Pengelolaan Wakaf Produktif di

Singapura”.Akademika, Vol. 20, No. 01 Januari-Juni 2015, hlm. 3

Page 55: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

55

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penunaian dan dalam

pelayanan ibadah zakat.

2. Meningkatnya fungsi dan peranan piñata keagamaan dalam upaya

mewujutkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.

3. Meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat. Setiap lembaga zakat

sebaiknya memiliki database tentang muzakki dam mustahiq. Profil

muzakki perlu didata untuk mengetahui potensi-potensi atau peluang

untuk melakukan sosialisasi maupun pembinaan kepada muzakki.30

Berdasarkan fungsi manajemen (pengelolaan) bersifat universal, dimana saja

dan dalam organisasi apa saja. Namun, semuanya tergantung pada tipe organisasi,

kebudayaan dan anggotanya.Dalam pengelolaan ada beberapa fungsi yang sangat

penting, diantarnya:

1. Perencanaan (Planning)

Dalam pelaksanaan setiap kegiatan perencanaan menduduki tempat yang

sangat penting dalam rangka meletakkan strategi yang akan ditempuh

selama melaksanakan kegiatan. Menurut Siswanto, perencanaan adalah

suatu aktifitas integrative yang berusaha memaksimumkan efektifitas

seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai.

30

Skripsi, Aji Maulana, “Implementasi Konsep Amanah Dan Fathanah Pada Pengelolaan

Zakat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2008), hlm.98

Page 56: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

56

2. Pengorganisasian (organizing)

Siswanto mendefenisikan pengorganisasian adalah pembagian kerja yang

direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan

pekerjaan.Penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara

mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang

wajarsehingga mereka bekerja secara efesien. Pengorganisasian juga dapat

didefenisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendeklegasikan

otoritas dan menetapkan aktifitas yang dilakukan oleh manajer pada semua

hirarki.

3. Pengarahan (Drecting)

Menurut siswanto dapat diberikan batasan sebagai proses pembimbingan,

pemberian petunjukdan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengarahan berarti

menentukan bagi bawahan tentang apa yang mere kerjakan atau tidak boleh

mereka kerjakan.

4. Pengendalian dan pengawasan (Controling)

Pengawasan merupakan suatu proses dalam menetapkan ukuran kinerj dan

pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang

diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.31

31

Suhairi, “Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Pengelolaan Wakaf Produktif di

Singapura”.Akademika, Vol. 20, No. 01 Januari-Juni 2015, hlm. 3

Page 57: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

57

2.13 KajianTerdahulu

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Resi Kurniawati (Mahasiswi IAIN

Bukittinggi), dengan judul skripsi “Eksistensi Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia

(IZI) dalamPengelolaan Zakat di Bukittinggi Agam”.Penelitian ini merupakan

penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan, IZI merupakan

lembaga pengelolaan zakat yang lahir dari spin offPKPU khususnya yang berkenaan

tentang pengelolaan dana zakat, IZI dalam pengelolaan zakat berupaya

memperkenalkan lembaganya ke masyarakat. Dalam mensosialisasikan lembaga dan

programnya IZI lebih mengutamakan sosialisasi tatap muka secara langsung,

selanjutnya dengan spanduk, spanduk, kotak infaq yang di sebar, share melalui media

WA dan Facebook. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan penulis adalah persamaannya terletak pada jenis metode penelitian yang

dilkukan yaitu sama-sama menggunakan metode deskriptif kualitatif, sama-sama

meneliti bagaimana pengelolaan dari zakat yang terkumpul di BAZ. Sedangkan

perbedaannya adalah perbedaan lokasi penelitian yang dilakukan.32

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Randi (Mahasiswa IAIN Bukittinggi),

dengan judul skripsi “Analisis Optimalisasi Penyaluran Zakat Oleh BAZNAS

kepada Mustahik di Kabupaten Agam”.Jenis penelitian yangdilakukan

menggunakan metode analisis deskriptis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan

32

Resi Kurniawati. “Eksistensi Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dalamPengelolaan

Zakat di Bukittinggi Agam”, Skripsi (Bukittinggi:Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Bukittinggi,2017)

Page 58: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

58

bahwa BAZNAS Kabupaten Agam telah melakukan tugasnya dengan baik, karena

sudah dikatan berhasil dalam melakukan pengumpulan zakat kepada mustahik,

BAZNAS Kabupaten Agam belum menyalurkannya secara optimal hal ini dapat

dilihat dari saldo kas yang sangat besar. Penyebannya adalah penumpukan zakat yang

disebabkan oleh kebijakan pemerintah Kabupaten Agam yaitu kenaikan tariff zakat

yang semula sebesar 1% menjadi 2,5% bagi PNS, kurangnya karyawan BAZNAS

dalam menjalankan operasional, dan yang terakhir disebabkan oleh luasnya wilayah

Kabupaten Agam meyebabkan pihak BAZNAS kewalahan dalam mensurvey

mustahik.Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

penulis yaitu persamaannya terletak pada metode penelitian sama-sama menggunakan

metode deskriptif kualitatif, sama-sama meneliti mengenai Lembaga

(BAZNAS).Sedangkan perbedaannya yaitu pokok pembahasannya (penyaluran zakat)

dengan (pengelolaan zakat).33

Ketiga, penelitian yang dilkukan oleh Ella Gusseptiani (Mahasiswi IAIN

Bukittinggi), dengan judul skripsi “Dampak Penyaluran Zakat Melalui BAZ

Terhadap Pemerataan Pendistribusian Kesejahteraan Masyarakat di Kota Padang

Panjang”.Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dampak yang dipengaruhi terhadap penyaluran yang dilakukan

secara langsung menimbulkan perekonomian masyarkat atau mustahik tidak

seimbang, karena masyarakat tidak memperhatikan bagaimana proses penyaluran

33

Randi. “Analisis Optimalisasi Penyaluran Zakat Oleh BAZNAS kepada Mustahik di

Kabupaten Agam”, Skripsi (Bukittinggi:2016)

Page 59: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

59

yang baik dan sesuai dengan ajaran Al-Quran yang lebih mendahulukan kepada

Asnaf yang Delapan. Dengan kejadian ini kejahteraan masyarkat akan

menurun.Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

penulis adalah pesamaannya menggunakan metode deskriptif kualitatif, lokasi

penelitian sama-sama di lembaga BAZNAS Kota Padang Panjang.Sedangkan

perbedaannya yaitu pokok pembahasannya (penyaluran zakat) dengan (pengelolaan

zakat).34

34

Ella Gusseptiani, “Dampak Penyaluran Zakat Melalui BAZ Terhadap Pemerataan

Pendistribusian Kesejahteraan Masyarakat di Kota Padang Panjang”, (Bukittinggi:2018)

Page 60: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

60

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang bersifat deskriptif,35

penelitian deskriptif yaitu penelitian deskriptif tidak

dimaksutkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa

adanya” tentang sesuatu variable, gejala atau keadaan. Yang umum adalah bahwa

penelitian deskripif tidak dimaksutkan untuk menguji hipotesis.36

Penelitian ini

dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi pengumpulan dan pengelolaan

zakat usha dagang oleh BAZNAS Kota Padang Panjang.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian Adalah di Kantor BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Kota Padang Panjang yang beralamat di Jl. Sultan Syahril, Balai-Balai Kota Padang

Panjang, Sumatra Barat 27118.

3.3 Sumber Data

Sumber data didalam penelitian ini meupakan faktor yang sangat penting,

karena sumber data akan menyangkut kualitas penelitian. Olehkarenya, sumber data

menjadi bahan pertimbangan dalam penetuan metode pengumpulan data.Suber data

terdiri dari data primer dan data skunder.

35

Neolaka Amos. “Metode Penelitian dan Statistik”.(Remaja Rosdakarya:Bandung,2014)

hlm. 181 36

Arikunto Suharsimi. “Manajemen Penelitian”. (Rneka Cipta:Jakarta,2013) hlm. 234

Page 61: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

61

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian,

dalam hal ini peneliti memperleh data atau informasi langsung dengan

menggunakan instrument-instrumen yang telah ditetapkan.Data primer

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

penelitian berupa wawancara peneiti dengan atau staf pihak BAZNAS Kota

Padang Panjang.

2. Data Skunder

Data skunder merupakan data atau informasi yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek penelitian yang bersifat public, yang terdiri atas: stuktur

organisasi data kearsipan,dokumen, laporan-laporan serta buku-buku dan

lainnya berkenaan dengan tema penelitian. Dengan kata lain data dkunder

peneliti peroleh secara tidak langsung, melalui perantara atau diperoleh dan

dicatat dari pihak lain. 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulandatayang dilakukan oleh penelitiadalah seabagai berikut:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu

37

Purhantara Wahyu. Metode Penelitian Kualitatif UntukBisnis.(GrahaIlmu:Yogyakarta,2010)

hlm.79

Page 62: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

62

topic tertentu. Dalam pengertian ini kegiatan wawancara melibatkan dua

pihak yakni interviewer atau orang yang melaksanakan kegiatan

wawancara dan juga interviewee atau pihak yang diwawancarai.

Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menetukan dalam

penelitian. Dengan wawancara data yang didapatkan akan lebih

mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara

detail. Wawancara juga dapat dikatakan alatre-cheking atau pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh.Metode ini digunakan

untuk mengumpulkan data melalui wawancara (Tanya jawab) secara

langsung kepada Kepala Kantor BAZNAS mengenai strategi

pengumpulan dan pengelolaan zakat usaha dagang oleh BAZNAS Kota

Padang Panjang.

2. Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik

secara langsung maupun secara tdak langsung untuk memperoleh data

yang harus dikumpulkan dalam penelitian.Pencatatan dapat dlakukan

dengan bantuan alat elektronik. Manfaat dari teknik observasi ini antara

lain peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam

keseluruhan situasi sosial. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan

data tentang strategi pengumpulan dan pengelolaan zakat usaha dagang

oleh BAZNAS Kota Padang Panjang.

Page 63: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

63

3. Dokumen (Arsip)

Dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh

informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada

pada responden. Studi dokumen dilakukan dengan banyak melakukan

telaah dan pengutipan berbagai teori yang relevan untuk menyusun konsep

penelitian.38

Dokumen ini diperoleh dari arsip-arsip yang ada di BAZNAS

Kota Padang Panjang, catatan-catatan, serta buku.

3.5 Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah analisa data ialah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa. Memilih

mana yang penting dan akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Jadi

dalam analisis data selama di lapangan peneliti memnggunakan model Spradley

yaitu, teknik analisa data yang disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian. Tahapan

penelitian kualitatif menggunakan menurut Spradley bahwa proses penelitian

kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seseorang

informan yang merupakan informan yang beribawa dan dipercaya mampu

38

Danu Eko Agustinova, “Memahami Metode Penelitian Kualitatif”, (Yogyakarta: calpulis,

2015), hlm. 33-39

Page 64: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

64

“membukakan pintu” kepada peneliti untuk memasuki objek penelitian. Setelah itu

peneliti melakukan wawancara terhadap informan tersebut dan mencatat hasil

wawancara.Selanjutnya perhatian peneliti terhadap objek peneliti dengan memulai

mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil

wawancara.39

Ada empat teknik analisis data menurut Miles & Huberman (1994), yaitu

tahapan pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap display data, dan tahap

penarikan kesimpulan.

1. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, pada saat

penelitian, bahkan diakhir penelitian. Idealnya proses pengumpulan data

sudah dilakukan ketika penelitian masih berupa konsep atau draf.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk

data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (scrip) yang akan dianalisis.

Hasil dari wawancara, observasi, dokumentasi dan lainnya diubah menjadi

bentuk tulisan sesuai dengan formatnya masing-masing.

39

Danu Eko Agustinova, “Memahami Metode Penelitian Kualitatif”.(Yogyakarta: calpulis,

2015), hlm. 69

Page 65: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

65

3. Display Data

Display data adalah mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam

bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas.

4. Kesimpulan atau Verifikasi

Verifikasi merupakan tahap terakhir dalam rangkaian analisis data kualitatif

dan bisa juga dikatakan verifikasi merupakan penarikan kesimpulan dari

penelitian yang dilakukan.40

40

Herdiansyah Haris.”Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi.”(Slemba

Humanika:Jakarta Selatan,2015) hlm.264-267

Page 66: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Sejarah Perkembangan BAZNAS Kota Padang Panjang

Lembaga Amil Zakat di Kota Padang Panjang, telah ada sejak tahun

1983.Waktu itu bernama Badan Amil Zakat, infak dan sedekah

(BAZIS).Lembaga Amil Zakat tersebut diketuai oleh Bapak Drs. Harzi Zen,

sedangkan sekretarisnya Bapak Drs. Rizal Hidayat.Kepengurusan BAZIS ini

berjalan sampai pada tahun 1993. Pada masa kepengurusan BAZIS dari tahun

1983-1993,tidak banyak berbuat untuk kepentingan orang miskin, karena

kepercayaan masyarakat untuk berzakat melalui BAZIS sangat rendah sekali.

Dari tahun 1993 sampai 2002 terjadi kevakuman pengurus. Selanjutnya

berdasarkan Undang-Undang nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat,

lembaga amil zakat dari BAZIS berubah nama menjadi (BAZ). Sehingga pada

tahun 2002, lembaga amil zakat kembali diaktifkan dengan diketuai oleh Drs.

Batius.

Masa kepengurusan Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Padang Panjang

dibawah kepemimpinan Drs. Batius hanya berjalan 3 tahun saja yaitu dari

tahun 2002 sampai 2004. Pada pengurusan ini juga tidak banyak dapat dibuat

karena tidak ada orang yang mau berzakat ke BAZ, kecuali hanya sebagian

kecil dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).Pada masa kepengurusan berikutnya,

Badan Amil Zakat di pimpin oleh Dr. H. Hamdi Djmail S.Pa.Masa

Page 67: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

67

kepengurusan ini berjalan dari tahun 2004 sampai tahun 2009.Pada

pengurusan ini Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Padang Panjang telah

menampakkan kiprahnya dalam usaha pengurusan zakat.Sekalipun usaha

pengumpulan itu berkisar pada sebagian kalangan pegawai negeri sipil

(PNS).Serta penyaluran zakat yang terkumpul tersebut, banyak di arahkan

kepada penambahan modal usaha dan bidang pendidikan. Untuk modal saha

pengurus banyak bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Pendistribusian dan

perdagangan (koperindag). Sedangkan untuk pndidikan, pengurus banyak

bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang.

BerikutnyaBadan Amil Zakat (BAZ) Kota Padang Panjang dilanjutkan

oleh Bapak Drs. H.Alizar Chan, M.Ag.yaitu dilakukan dengan keputusan

Wali Kota Padang Panjang Nomor 365tahun 2009, kepengurusan ini berjalan

dari tahun 2009 sampai 2015. Dibawah kendali bapak Drs. H.Alizar Chan.

Badan Amil Zakat Kota Padang Panjang semakin menampakkan

kiprahnya.Hal ini tentu tidak terlepas dari peran serta Pemerintah Kota Padang

Panjang dalam memajukan lembaga zakat ini.Salah satunya menjadikan

pengumpuan zakat di setiap unit kerja sebagai ukuran penilaian kinerja

pimpinan SKPD.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Zakat, maka lembaga zakat telah ada mulai dari tingkat Nasional, Provinsi dan

Page 68: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

68

Tingkat Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia. Lembaga zakat tersubut

bernama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).Khusus untuk tingkat Kota

Padang Panjang disebut dengan Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang

Panjang. Lembaga zakat ini telah dikukuhkan oleh Kementrian Agama

Republik Indonesia melalui Keputusan Direktur Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam Kementrian Agama Republik Indonesia Nomor Dj-II/568

Tahun 2014 Tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/

Kota se Indonesia, tanggal 05 Juni 2014.

Merujuk kepada Peraturan Perundang-Undangan tersebut, maka

Pemerintahan Kota Padang Panjang telah menyusun personil pimpinan

lembaga Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang Panjang dengan Keputusan

Walikota Padang Panjang Nomor 450/307/WAKO-PP/2015 tentang

Pengangkatan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang Panjang

periode 2015-2020, tanggal 05 Juni 2014.

2. Visi dan Misi BAZNAS Kota Padang Panjang

1) Visi BAZNAS Kota Padang Panjang:

“Terwujutnya Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang Panjang sebagai

lembaga pengelola zakat yang profesionalyang berlandaskan syara”.

2) Misi BAZNAS Kota Padang Panjang

Visi tersebut direlisasikan melalui misi Badan Amil Zakat Nasional Kota

Padang Panjang:

Page 69: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

69

1) Mewujutkan pengelolaan zakat yang professional yang berlandaskan

syara‟.

2) Meningkatkan kepercayaan muzakki menunaikan zakat melalui Badan

Amil Zakat Nasional Kota Padang Panjang.

3) Meningkatkan taraf hidup dan kehidupan orang-orang fakir dan miskin

di Kota Padang Panjang.

4) Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan

akuntabel yang berbasisteknologi informasi dan komunikasi terkini.

3) Moto BAZNAS Kota Padang Panjang:

“Mengayomi muzakki dan mustahiq dalam mengetaskan kemiskinan”.

3. Dasar Hukum BAZNAS Kota Padang Panjang

1) Undang-Undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat

2) Peraturan pemerintah nomor 14 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang-

undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.

3) Intruksi presidennomor 03 tahun2014 tentang optimalisasi pengumpulan

zakat di Kementrian/ lembaga, secretariat jendral lembaga Negara,

secretariat jendral komisi Negara, pemerintah daerah, badan usaha milik

Negara dan badan usaha milik daerah melalui badan amil zakat nasional.

4) Peraturan daerah Kota Padang Panjang nomor 7 tahun 2008 tentang

pengelolaan zakat.

Page 70: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

70

5) Peraturan Walikota Kota Padang Panjang nomor 36 tahun 2008 tentang

petunjuk pelaksanaan peraturan daerah Kota Padang Panjang nomor 7

Tahun 2008 tentang pengelolaan zakat.

6) Peraturan Walikota Kota Padang Panjang nomor 37 tahun 2008 tentang

pembentukan organisasi dan tatakerja Badan Amil Zakat (BAZ) Kota

Padang Panjang.

7) Surat keputusan Walikota Padang Panjang nomor 450/307/WAKO-

PP/2015 tentang pengangkatan pimpinan Badan Zakat Nasional Kota

Padang Panjang periode 2015-2020.

4. Tujuan BAZNAS Kota Padang Panjang

Setiap perusahaan atau lembaga memiliki tujuan atau target yang ingin

dicapai, tidak terkecuali BAZNAS Kota Padang Panjang yang memiliki

beberapa tujuan:

1) Untuk meningkatkan kepercayaan warga Kota Padang Panjang khususnya

para muzakki untuk menyalurkan zakatnya ke lembaga Badan Amil Zakat

Nasional Kota Padang Panjang (BAZNAS).

2) Untuk meningkatkan pengetasan kemiskinan sehingga semakin hari, bulan

dan tahun semakin berkurang.

3) Meningkatkan peran serta seluruh komponen baik pemerintah, swasta

maupun perorangan dalam mengawasi jalannya Badan Amil Zakat

Nasional Kota Padang Panjang sekaligus melakukan pembinaan mustahiq

yang menerima dana zakat untuk ekonomi prodektif.

Page 71: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

71

4) Untuk meningkatkan penerimaan dana zakat dari muzakki khususnya dari

pengusaha dan pedagang Kota Padang Panjang melalui Badan Amil Zakat

Nasional Kota Padang Panjang.

5. Struktur Organisasi dan Uraian TugasBAZNAS Kota Padang Panjang

1) Struktur OrganisasiBAZNAS

Drs.H.Aswir Raasyidin

Dt.Panjang

Ketua

Drs.H.Abdul

Latif.M.Pd

Pengumpulan Zakat

H. Fauzan

Pendistribsian

H.Ali Usman

Syuib, SE

Keuangan

Drs.H.Mastoti

SDM Dan

Administrasi

Drs.Rafles Sama

Ketua Sekretariat

WetritaYetni

Melayani

Surat-Surat

Masuk Dan

Keluar Serta

Aplikasi

Online

Yelsi Rahma

Yeni

Rekapitulasi

Data

Muzakki Dan

Mustahiq

Joni Aswan

Petugas

Survey

Mustahiq

Padang

Panjang

Barat

Rahmad Safar

Petugas

Survey

Mustahiq

PadangPanja

ng Timur

Dian

Ramadhani

Membantu

Bendahara

Page 72: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

72

2) Uraian Tugas BAZNAS

Berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan

zakat dan peraturan pemerintah nomor 14 tahun 2014 tentang pelaksanaan

undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat pasal 41

ayat (1) bberbunyi : BAZNAS Kabupaten/Kota terdiri atas unsure

pimpinan dan pelaksana. Jadi dengan demikian lembaga amil zakat

nasional Kota Padang Panjang terdiri dari dua unsur yaitu, unsur pimpinan

dan unsur sekretariat. Unsur piminan sebanyak 5 (lima) orang dengan

susunan dan tugas sebagai berikut:

a. Drs. H. Aswir Rasyidin Dt. Panjang selaku ketua sekaligus

coordinator. Rinciaan tugas sebagai berikut:

a) Melaksanakan garis kebijakan Badan Amil Zakaat dalam

pengumpulan, pendistribusian, pengelolaan, pendayagunaan zakat

dan lainnya.

b) Memimpin program-program Badan Amil Zakat.

c) Merencanakan pengumpulan, pendistribusian dan lainnya.

d) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas

b. Drs. H. Abdul Latif, M. Pd selaku Wakil Ketua I membidangi

pengumpulan zakat. Riancian tugas adalah sebagai berikut:

a) Membantu ketua umum dalam menjalankan tugas sehari-hari

b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 73: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

73

c) Mewakili ketua umumapabila ketua umum berhalangan dalam

menjalankan tugas.

d) Dalam menjalankan tugas bertanggung jawab terhadap ketua

umum

e) Melakukan pendataan muzakki, harta zakat lainnya.

f) Melakukan usaha penggalian zakat dan lainnya.

g) Melakukan pengumpulan zakat dan lainnya serta menyetorkan

hasilnya ke bank yang ditunjuk serta menyampaikan tanda bukti

penerimaan kepada bendahara.

h) Mencatat dan membukukan hasil pengumpulan zakat dan lainnya.

i) Mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan zakat dan lainnya.

c. H. Fauzan selaku Wakil Ketua II membidangi pendistribusian. Rincian

tugas sebagai berikut:

a) Membantu ketua umum dan ketua I dalam menjalankan tugas.

b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c) Mewakili ketua I dalam menjalankan tugas jika berhalangan hadir.

d) Dalam menjalankan tugas bertanggung jawab kepada ketua umum.

e) Menerima dan meyeleksi permohonan calon mustahiq.

f) Melaksanakan pendistribusian dana zakat dan lainnyasesuai

dengan keputusan yang telaah ditetapkan.

g) Mencatat pendistribusian dana zakat dan lainnya sertameyerahkan

tanda bukti kepada bendahara.

Page 74: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

74

h) Menyiapkan bahan laporan pendistribusian dana zakat dan lainnya.

i) Pertanggung jawaban hasil kerjanya kepada ketua umum.

d. H. Ali Usman Syuib, SE selaku Wakil III membidangi Keuangan.

Rincian tugasnya sebagai berikut:

a) Mengelola dana zakat dan lainnya.

b) Melaksanakan pembukuan dan laporan keuangan.

c) Menerima tanda bukti penerimaan pendistribusian dan

pendayagunaan dari bidang pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan.

d) Menyusun dan menyampaikan laporan berkala atas penerimaan

dan pentyaluran dana zakat.

e) Mempertanggung jawabkan dana zakat dan lainnya.

e. Drs. H. Mastoti selaku Wakil Ketua IV membidangi SDM dan

Administrasi.

Sedangkan sekretariat adalah orang yang membantu pimpinan dalam

melaksanakan tugas pengelolaan zakat. Anggota sekretariat berjumlah 6

(enam) orang terdiri dari :

a. Satu (1) orang mengkoordinir secara keseluruhan kegiatan di

secretariat (Drs. Rafles Sama).

b. Dua (2) orang bertugas administrasi surat-surat masuk dan melayani

muzakki dan mustahiq serta menyiapkan laporan (Wetrita Yetni).

Page 75: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

75

c. Satu (1) orang berugas merekap keuangan pengelolaan zakat setiap

bulan, semester dan tahunan

d. Dua (2) orang bertugas sebagai tenaga supervise mustahiq kelapangan

dan sekaligus sebagai tenaga monitoring yang telaah menerima zakat

untuk ekonomi produktif.

e. Satu (1) orang bertugas sebagai K3 kantor. 41

6. Program BAZNAS Kota Padang Panjang

1) Program Padang Panjang Makmur

Dana zakat untuk program padang panjang makmur, disalurkan

kepada mustahiq untuk dijadikan sebagai modal usaha. Jumlah zakat yang

oleh masing-masing mustahik untuk modal usaha ini disesuaikan dengan

besar kecilnya usaha yang mereka jalani.Zakat yang disalurkan tersebut

ada yang dalam bentuk barang, pimpinan hanya memberikan memo

tertulis kesuatu toko yang ada di Kota Padang Panjang dengan

mencantumkan nialai rupiahnya. Kemudian mustahik menukarkan memo

tadi dengan barang-barang yang akan mereka jual ke toko yang ditunjuk

senilai uang yang tercantum dalam memo. Setelah barang diambil oleh

mustahik, maka pihak toko akan berurusan dengan pihak Sekretariat

Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang Panjang untuk menyelesaikan

keuangannya.

41

Dokumen, “ Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Kota

Padang Panjang Tentang Pengelolaan Zakat”

Page 76: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

76

Dalam rangka percepatan pengetasan kemiskinan di kota Padang

Panjang, pimpinan Badan Amil Zakat Nasional kota Padang Panjang,

menggulirkan program Padang Panjang makmur percontohan. Dalam

program ini mustahik digiring mampu dalam mengelola keuangan dan

mengelola usaha secara baik.Sedangkan tujuan yang hendak dicapai

adalah bahwa mustahiq yang masuk kedalam program ini, bisa keluar

untuk melepaskan diri dari garis kemiskinan. Adapun para mustahiq yang

akan mendapatkan program padang panjang makmur percontohan ini

adalah mustahiq yang menjalankan serta menaati :

a. Taat mendirikan shalat

b. Ada minat/ bakat dari mustahiq

c. Telah pernah usaha sebelumnya

d. Punya tanggungan maksimal 5 (lima) orang (suami/istri + 3 orang

anak)

e. Punya lokasi / tempat usaha yang layak

f. Berprilaku baik dengan lingkungan

g. Tidak dalam keadaan beerhutang dengan orang / lembaga keuangan

h. Bersedia mengikuti aturan dari Badan Amil Zakat Nasional kota

padang panjang

Aturan yang harus diikuti oleh mustahiq yang mendapat program

padang panjang makur percontohan adalah :

Page 77: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

77

a. Membuat pembukuan setiap pembelian dan penjualan

b. Bersedia diperiksa oleh tim Pembina Badan Amil Zakat Nasional Kota

Padang Panjang

c. Tidak boleh diperhutangkan

d. Tidak boleh bermain judi dan sejenisnya dilokasi jualan tersebut

e. Hasil penjualan / keuntungan dapat dipergunakan untuk :

a) Konsutif rumah tangga 40%

b) Pengembangan usaha 60%

f. Apabila terjadi penyalahgunaan dana, maka yang bersangkutan

diharuskan menggatinya.

2) Program Padang Panjang Cerdas

Pendistribusian dana zakat untuk mewujutkan program padang

panjang Cerdas dimaksutkan untuk membantu warga miskin kota Padang

Panjang dalam menanggulangi biaya pendidikan bagi anak-anaknya. Baik

anak-anaknya tersebut sedang menjalankan proses belajar-mengajar

ditingkat SD, SLTA maupun tingkat perguruan Tinggi. Sementara bentuk

penyalurannya ada yang brsifat insidentil dan ada pula yang tetap setiap

bulan sampai yng bersangkutan menamatkan pendidikannya di sekolah

atau perguruan tinggi tersebut.

Maka berdasarkan keputusan Badan Amil Zakat Nasional Kota

Padang Panjang nomor 02/SK-BAZ-PP/I/2017 tentang menetapan Standar

aoaperasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan Program Kerja Badan Amil

Page 78: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

78

Zakat Nasional Kota Padang Panjang. Maka besaran dana zakat yang

disalurkan untuk membantu anak-anak warga miskin dalam

menyelesaikan pendidikannyadapat dirinci sebagai berikut:

a. Untuk pendidikan sekolah dasar Rp 750.000/siswa.

b. Untuk pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP) yang

sederajat Rp 1.000.000/siswa.

c. Untuk pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) atau yang

sederajat Rp 1.250.000/siswa.

d. Untuk pendidikan Perguruan Tinggi diberikan biaya semester sesuai

dengan situasi dan kondisinya.

e. Untuk biaya pendidikan yang bersifat tetaptetap hanya diberikan

kepada anak warga miskin yang sedang kuliah diperguruan tinggi Rp

1.000.000/bulan.

3) Program Padang Panjang Peduli

Pendistribusian dana zakat untuk program Padang Pnjang Peduli

dipergunakan untuk :

a. Membantu biaya hidup bagi warga miskin lanjut usia (lansia) terlantar.

Kepada mereka (lansia) diberikan dana zakat sebesar Rp

300.000/bulan.

b. Membantu biaya hidup (konsumtif) untuk tenaga honorer dan tenaga

harian lepas di lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang dan

instansi Vertikal. Dana zakat tersebut disalurkan + 7 hari sebelum

Page 79: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

79

datangnya Hari Raya Idul Fitri. Pada saat akan menghadapi Hari Raya

Idul Fitri dana zakat yang disalurkan kepada mereka tersebut dapat

dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok:

a) Tenaga honorer tersebut berkeluarga (suami/istri), maka yang

bersangkutan akan menerima Rp 500.000

b) Suami dan istri keduanya menjadi tenaga honorer, maka kepada

yang bersangkutan hanya diberikan dana zakat Rp 500.000

c) Tenaga honorer yang belum bekeluarga kepadanya diberikan dana

zakat sebesar Rp 300.000

c. Membantu biaya hidup dan biaya perjalanan bagi para Muallaf dan

Ibnu Sabil yang terlantar dalam perjalanan.

d. Membantu warga yang mendapat musibah, seperti bantuan dana

terhadap korban kebakaran, bencana alam di kota Padang Panjang.

4) Program Padang Panjang Sehat

Pemerintah melalui program pelayanan jaminan kesehatan masyarakat

(Jamkesmas) dan BPJS sangat membantu warga miskin dalam

menanggulangi biaya pengobatan di rumah sakit.Walaupun demikian

program Jamkesmas dan BPJS tersebut belum tuntas menyelesaikan biaya

pengobatan.Karena diluar tanggungan Jamkesmas/ BPJS, ada lagi biaya

tambahan seperti biaya beli obat diluar tanggungan, biaya keluarga pasien

yang menunggu dirumah sakit, dan biaya transportasi. Ironinya keluarga

pasien tidak pula memiliki dana. Kekurangan-kekurangan tersebut

Page 80: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

80

diselesaikan dengan dana zakat. Selain itu ada juga ditemui dilapangan,

bahwa pasien terhutang di rumah sakit, maka pihak rumah sakit

menghubungi pengurus Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang

Panjang, menyampaikan kasus pasien yang bermasalah di rumah sakit

tersebut. Maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

a. Jika pasien yang bermasalah tersebut warga kota padang panjang,

maka pengurus BAZNAS Kota Padang Panjang menyelesaikan

permaslahan sampai tuntas sehingga pasien bisa pulang.

b. Jika pasien yang bermasalah itu bukan warga Kota Padang Panjang

maka pengurus BAZNAS Kota Padang Panjang menghubungi

BAZNAS dimana pasien berdomisili, sehingga permasalahan tadi

dapat terselesaikan dengan baik. Tapi jika ditempat domilisili pasien

tidak ada BAZNAS atau sulit dihubungi, maka akhirnya persolan

pasien di bantu penyelesaiannya oleh pengurus BAZNAS kota Padang

Panjang.42

7. Strategi Pengumpulan Zakat Perdagangan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Drs. H. Aswir Rasyidin

Dt. Panjang selaku ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota

Padang Panjang di peroleh keterangan bahwa strategi yang dilakukan dalam

pengumpulan zakat perdagangan oleh BAZNAS Kota Padang Panjang yaitu:

42

“Buku Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan BAZNAS Kota Padang Panjang” tahun

2017, hlm. 7-11

Page 81: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

81

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Padang Panjang, maka pimpinan telah

melakukan berbagai upaya atau strategi untuk melakukan sosialisasi, antara

lain:

1) Melalui media cetak dan elektronik.

Pers dan media elektronik (Radio) merupakan media yang sangat

ampuh dalam merubah prilaku khususnya dalam menumbuhkan

kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Badan Amil Zakat

Nasional Kota Padang Panjang.Melalui radio BAZNAS melakukan

kontrak pertahununtuk sosialisasi mengenai himbauan kepada

masyarakat untuk membayarkan zakat.Oleh karena itu pimpinan selalu

memanfaatkan seluruh media yang ada untuk mempublikasikan segala

bentuk kegiatan pengelolaan zakat.Baik publikasi zakat tentang

pengumpulan dan pendistribusian serta kegiatan-kegiatan seremonial

lainnya.

2) Pertemuan tatap muka dengan mengunjungi orang perorangan.

Dalam rangka meningkatkan pengumpulan dana zakat terutama zakat

perdagangan, maka pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Kota

Padang Panjang mengunjungi para muzakki. Sehingga dengan

pertemuan telah terjadi dialog antara pimpinan dengan muzakki

tersebut. Dimana ditekankan bahwa berzakat melalui Badan Amil

Page 82: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

82

Zakat Nasional, jauh lebih bermanfaat ketimbang muzakki langsung

memberikan zakatnya kepada mustahiq.

3) Selain itu BAZNAS dalam pengumpulan dana zakat perdagangan

melakukan pemberian surat kepada muzakki untuk membayarkan

zakatnya melalui BAZNAS di bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan

BAZNAS karena muzakki pada bulan Ramadhan berasumsi jika

mengeluarkan zakat dibulan ramadhan pahalanya berlipat ganda, akan

tetapi dalam islam pandangan muzakki yang seperti itu adalah salah

karena, zakat wajib di bayarkan setiap sudah cukup nisab dan haulnya.

Apakah nisab dan haulnya bertepatan pada bulan ramadhan atau tidak,

zakat wajib dikeluarkan.

4) Strategi yang dilakukan BAZNAS Kota Padang Panjang selanjutnya

dengan menyuarakan atau menghimbau muzakki untuk mau

membayarkan zakatnya melalui BAZNAS dengan melakukan

kerjasama dengan ustad (pengisian ceramah agama) atau pada saat

khutbah juma‟t. Ustad tersebut diberikan bahan / materi dalam

ceramah agama maupun khutbah Juma‟t tentang wajibnya

membayarkan zakat,terkhusus zakat perdagangan.43

Dari pengumpulan zakat perdagangan dari muzakki tahapan yang

dilakukan BAZNAS salah satunya melakukan pemetaan potensi zakat

43

H. Aswir Rasyidin Dt. Panjang, Pimpinan Bdan Amil Zakat Nasional Kota Padaang

Panjang, Wawancara Pribadi, Padang Panjang, tanggal 6 Agustus 2018

Page 83: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

83

terhadap muzakki,yang akan sangat membantu dalam pengumpulan dana

zakat perdagangan. Akan tetapi menurutBapak Drs. Aswir, BAZNAS tidak

melakukan pemetaan terhadap potensi zakat perdagangan. Selanjutnya dalam

pengumpulan zakat perdagangan dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) dari

BAZNAS Kota Padang Panjang itu sendiri belum ada SDM yang khusus

melakukan pengumpulan dana zakat perdagangan. Akan tetapi Bapak Drs.

Aswir mangatakan bahwa untuk SDM dalam pengumpulan dana zakat

perdagangan baru sekarang akan diadakanSDM khusus pengumpulan dana

zakat perdagangan. Dalam hal ini BAZNAS melakukan kerjasama dengan

penyuluh agama atau kementrian agama yang ada 8 (delapan) orang

perkecamatan yang nantinya akan dilatih bagaimana cara melakukan

perhitungan zakat dan lain sebagainya yang terkait dalam pengumpulan dana

zakat perdagaangan.

Dalam pengumpulan dana zakat perdagangan BAZNAS Kota Padang

Panjang melakukan sistem pelayanan secara individu dan melalui pelayanan

jemput bayar zakat. Dalam hal ini Bapak Drs. Aswir mengatakan jika zakat

yang akan dibayarkan oleh muzakki melalui BAZNAS Kota Padang Panjang

di minta untuk menjemput maka pihak BAZNAS akan menjemput ke lokasi

atau tempat si muzakki berada. Untuk layanan melalui jemput bayar zakat ini

dari BAZNAS Kota Padang Panjang ada 2 (dua) orang tim survey. Untuk

daerah Kota Padang Panjang Barat jemput bayar zakat ini dilakukan oleh

Bapak Joni Aswan, sedangkan untuk daerah Kota Padang Panjang Timur di

Page 84: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

84

jemput bayar zakat dilakukan oleh Bapak Rahmad Safar. Untuk pelayanan

individu dilakukan dengan dua cara yaitu muzakki itu sendiri yang

mendatangi BAZNAS Kota Padang Panjang untuk pembayaran zakat

perdagangannya dan melalui via transfer (melaui Bank). Untuk via transfer

melalui bank, BAZNAS bekerjasama dengan pihak perbankan di antaranya :

a. Bank Nagari Syariah Nomor Rekening 7202-02-20-00500-1

b. Bank BRI Nomor Rekening 0231-01-007895-53-2

c. Bank Mandiri Syariah Nomor Rekening 3000-6000-98

Dari hasil wawancara dengan pimpinan BAZNAS Kota Padang

Panjang Bapak Drs. H. Aswir Rasyidin Dt. Panjang juga menyampaikan

kendala yang paling dominan ada saat pengumpulan dan pengelolaan zakat

perdagangan yaitu pada pedagang itu sendiri. Pertama, pedagang masih

condong untuk melakukan pembayaran zakat secara langsung ke mustahiq

tanpa melalui BAZNAS Kota Padang Panjang. Hal ini dilakukan muzakki

akan berakibat ketidak tepat sasaran penyaluran dana zakat, dan bisa saja

terjadi penumpukan penyaluran dana zakat pada individu tertentu saja (tidak

merata). Kedua, kebanyakan pedagang di Kota Padang Panjang hanya sebagai

pedagang di Kota Padang Panjang, hal ini termasuk kendala dari BAZNAS

Kota Padang Panjang dalam pengumpulan dan pengelolaan dana zakat

perdagangan. Pedagang yang hanya berdagang di Kota Padang Panjang tidak

membayarkan zakatnya melalui BAZNAS Kota Padang Panjang melainkan

Page 85: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

85

pedagang tersebut membayarkan zakat perdagangannya itu di tempat ia

berdomisili saja.

8. Strategi Pengelolaan Zakat Perdagangan

Pengelolaan dana zakat berupa pendistribusian kepada mustahiq

mengacu kepada 4 (empat) program pokok yaitu program Padang Panjang

makmur, program Padang Panjang cerdas, program Padang Panjang sehat,

dan program Padang Panjang peduli. Adapun persyaratan dan mekanisme

penyaluran dana zakat tersebut kepada mustahik, berpedoman kepada

keputusan pengurus Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang Panjang Nomor

02/SK-BAZ-PP/I/2017 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur

(SOP) Pelaksanaan Program Kerja Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang

Panjang tahun 2017. Yaitu para mustahiq mengajukan permohonan sesuai

dengan persyaratan dan rencana penggunaannya kepada Badan Amil Zakat

Nasional Kota Padang Panjang dengan melampirkan:

1) Surat keterangan miskin dari kelurahan

2) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

3) Fotocopy Kartu Keluarga (KK)

4) Rekomendasi dari pengurus masjid/mushala

5) Jika dana zakat akan digunakan untuk biaya pendidikan, maka harus

dilampirkan surat keterangan dari sekolah atau perguruan tinggi yang

bersangkutan. Selanjutnya jika dana zakat akan dipergunakan untuk biaya

Page 86: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

86

pengobatan, maka harus dilampirkan surat keterangan berobat/ dirawat

dirumah sakit.

Dalam mengelola zakat BAZNAS Kota Padang Panjang melakukan beberapa

strategi pengelolaan zakat, yaitu:

2) BAZNAS Kota Padang Panjang melakukan pendataan

terhadappengajuan permohonan mustahiq atau yang berhak menerima

zakat sesuai syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan sebagai

penerima zakat.

3) Setelah pendataan terhadap mustahiq yang berhak menerima zakat,

pihak BAZNAS melakukan survei terhadap pengajuan permohonan

yang diajukan oleh calon mustahiq. Apakah dana zakat tersebut layak

atau tidak diberikan kepada si pemohon.

4) Jika si pemohon mengajukan untuk rencana penggunaan sebagai modal

usaha, maka BAZNAS Kota Padang Panjang terlebih dahulu

memberikan pembinaan yaitu tentang „ubudiyah kepada Allah SWT

seperti mendirikan shalat dan pembinaan tentang pengelolaan usaha dan

manajemen keuangan.

5) Terakhir untuk modal usaha, BAZNAS Kota Padang Panjang

melakukan monitoring secara berkala 1 (satu) kali dalam sebulan. Jika

saat monitoring ditemukan penyalah gunaan dana zakat maka yang

bersangkutan diwajibkan untuk menggantinya.

Page 87: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

87

Dari strategi pengelolaan zakat perdagangan yang diterapkan oleh BAZNAS

Kota Padang Panjang, pimpinan BAZNAS Kota Padang Panjang mengatakan

bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi meski strategi pengelolaan zakat

sudah diterapkan dengan baik, kendala yang dihadapi yaitu:

a. Rendahnya potensi SDM yang dimiliki mustahiq. Sehingga mereka tidak

memiliki kemampuan dalam mengelola suatu usaha yang mereka tekuni.

Disamping itu mereka juga tidak memiliki kemampuan dalam mengatur

keuangan hasil usahanya. Alhasil hasil usahanya habis digunakan untuk

kebutuhan harian.

b. Sebagian besasar usaha yang ditekuni oleh para mustahiq adalah usaha

yang sulit untuk dikembangkan. Seperti usaha untuk gorengan pada sore

hari. Menjual lontong yang hanya dijual sampai jam 09:00 pagi.

c. Umumnya para mustahiq berstatus single parent (janda). Disamping itu

ada suami, tetapi suami tidak memilikipekerjaan. Maka mau tidak mau

istrilah yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga, baik itu biaya

hidup dan biaya pendidikan anak. Sehingga dana zakat yang disalurkan

untuk modal usaha tidak bisa berkembang.

4.2 Analisis Penulis

Berdasarkan teori zakat bahwa zakat wajib dibayarkan oleh setiap umat islam,

tidak terkecuali dalam kewajiban menunaikan zakat perdagangan. Zakat perdagangan

sudah jelas dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 103 yang artinya “ambillah zakat

Page 88: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

88

dari sebagian harta mereka”, setiap harta perdagangan jika sudah mencukupi haul

dan nisabnya maka muzakki (pedagang) wajib menunaikan zakat perdagangan.

Dalam hal pembayaran zakat perdagangan, muzakki alangkah baiknya menyalurkan

zakat perdagangan melalui lembaga yang telah ditunjuk untuk mengumpulkan dan

mengeloladana zakat perdagangan. Lembaga yang sudah ditunjuk sesuai Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2011 yaitunya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Kota Padang Panjang.

Untuk pengumpulan dan pengelolaan zakat usaha dagang membutuhkan

strategi yang tepat agar dana yang terkumpul dari muzakki dapat terkumpul

sebanyak-banyaknya dan dikelola/didistribusikan kemustahiq yang tepat sasaran.

Cara pengumpulan dana zakat memalaui sosialisasi terhadap muzakki (pedagang)

memang salah satu cara andalan dalam pengumpulan dana zakat perdagangan, yang

awalnya muzakki (pedagang) bisa saja kurang memahami arti penting dari

menunaikan kewajiban membayarkan zakat perdagangan bahkan bisa saja muzakki

yang sudah wajib zakat enggan membayarkan zakatnya karena menyepelekan

kewajiban disetiap umat yang beragama islam ini. Dari cara sosialisasi tersebut akan

memberikan ilmu atau pemahaman terhadap muzakki (pedagang) mengenai wajib

zakat jika sudah mencapai nisab dan haul dan pada akhirnya muzakki akan berlomba-

lomba menunaikan zakat perdagngan melalui Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kota Padang Panjang. Cara anadalan dalam pengumpulan zakat

perdagangan lainnya adalah dengan menentukan segmen dan target muzakki, cara

Page 89: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

89

atau upaya ini belum diterapkanoleh BAZNAS Kota Padang Panjang, alangkah

baiknya upaya atau strategi ini diterapkan, karena dengan membuat pemetaan

pedagang (muzakki) yang sudah wajib zakat akan dapat memudahkan pihak

BAZNAS Kota Padang Panjang dalam pengumpulan dana zakat perdagangan dari

muzakki (pedagang). Jika pemetaan muzakki (pedagang) diterapkan oleh pihak

BAZNAS Kota Padang Panjang muzakki (pedagang) yang tidak membayarkan zakat

tiap haulnyaakan terlihat dari data penentuan target muzakki tersebut. Dari hasil data

tersebutlah nanti pihak BAZNAS Kota Padang Panjang akan lebih mudah

mengumpulkan dana zakat perdagangan serta dana zakat perdagangan bisa saja

termasuk yang mendominasi dana yang terhimpun.

Sama halnya dengan cara pengelolaan zakat perdagangan, pengelolaan zakat

harus dilakukan dengan cara yang tepat agar nanti mustahiq yang mendapatkan dana

zakat adalah benar-benar muzhaiq yang berhak menerima atau yang termasuk ke

asnaf yang delapan. Penggelolaan yang dilakukan seperti perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controlling)

yang diterapkan oleh BAZNAS Kota Padang Panjang sudah berjalan dengan

semestinya, namun masih saja mengalami beberapa kendala setelah dana zakat

didistribusikan ke pihak mustahiq. Dalam hal ini pihak BAZNAS Kota Padang

Panjang harus gencar dalam melakukan pembinaan terhadap mustahiq yang telah

menerima dana zakat agar dana yang disalurkan memberikan manfaat terhadap

Page 90: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

90

mustahiq dan mensejahterakan masyarakat (mustahiq) yang kekurangan secara

ekonomi.

Dari penjelasan di atas, serta hasil dari penelitian penulis, strategi

pengumpulan dan pengelolaan zakat perdagangan haruslah tetap gencar dilaksanakan

upaya pentingnya menunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Padang Panjang dan

menerapkan strategi atau upaya yang masih belum diterapkan oleh BAZNAS Kota

Padang Panjang diharapkan bisa diterapkan secara maksimal agar dana zakat yang

terkumpul sesuai dengan target dari Lembaga BAZNAS Kota Padang Panjang. Hal

ini dapat menjadi solusi serta jawaban permasalahan yang menjadi latar belakang

penulis melakukan penelitian ini.

Page 91: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

91

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan mengenai strategi

pengumpulan dan pengelolaan zakat usaha dagang oleh BAZNAS Kota Padang

Panjang , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalammenerapkan strategi

pengumpulan zakat usaha dagang dengan cara: penentuan segmen atau target

muzakki, penyiapan sumber daya dan sistem operasi, membangun sistem komunikasi,

dan melakukan sistem pelayanan. Dan strategi pengelolaan zakat seperti perencanaan

(Planning), pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Directing), dan pengawasan

(Controlling).Dari beberapa strategi di atas, BAZNAS Kota Padang Panjang dalam

pengumpulan zakat usaha dagang belum menerapkan strategi pengumpulan secara

keseluran seperti penentuan segmen atau target muzakki. Sedangkan dalam

menerapkan strategi pengelolaan zakat usaha dagang pihak BAZNAS Kota Padang

Panjang sudah melaksnakan strategi sebagaimana mestinya.

5.2 Saran

Dari kesimpulan diatas dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan saran

kepada BAZNAS Kota Padang Panjang yaitu dari pengumpulan zakat usaha dagang

sebaiknya diterapkan upaya penentuan segmen atau target muzakki agar dana zakat

pedagangan lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan untuk upaya

pengelolaan zakat perdagangan agar tetap dapat dipertahankan.

Page 92: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

92

DAFTAR PUSTAKA

Adera. Kepala Dinas Pasar Kota Padang Panjang. Wawancara Pribadi . Tanggal 12

Mei 2018

Agustinova , Danu Eko. 2015. Memahami Metode Penlitian Kualitatif. Yogyakarta:

Calpulis

Al-Qur‟an

Al- Zuhaili, Wahbah. 1997. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung:Pt. Remaja

rosdakarya

Amos, Neolaka. 2014. Metode Penelitian Dan Statistic. Bandung:Remaja Rosdakarya

Aji, Prasetio. 2015. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Ekuilibria

Ayyub, Hasan. 2010. Fikih Ibadah:Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah

Rasulullah Saw. Jakarta : Cakra Lintas Media

Azzam, Abdul Aziz Mohammad. 2009. Fiqh Ibadah. Jakarta:Amzah

Baga, Lukman Mohammad. 1997. Fiqh Zakat Dr Yusuf Al-Quradhawi. Bogor

Dokumen. Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional

Kota Padang Panjang Tentang Pengelolaan Zakat

Dt. Panjang, H. Aswir Rasyidin. Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Kota

Padang Panjang. Wawancara Pribadi. Pada Tanggal 12 Mei 2018

Emir, Tim. 2016. Panduan Zakat Terlengkap. Bondowoso: Erlangga

Gusseptiana Ella. 2018. Dampak Penyaluran Zakat Melalui Baz Terhadap

Pemerataan Pendistribusian Kesejahteraan Masyarakat Di Kota Padang

Panjang. Iain Bukittinggi

Haris, Herdiansyah. 2015. Metode Penelitian Koalitatif Untuk Ilmupsikologi. Jakarta

Selatan:Salemba Humanika

Hasbullah, Abu Muhammad Ibnunshahih. 2010. Zakat & Cara Praktis

Menghitungnya. Bogor: Pustaka Ibnu Umar

Hulwati. 2006. Ekonomi Islam. Padang: Ciputatpress Group

Page 93: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

93

Khasanah, Umrotul. 2010. Manajemen Zakat Modren Intrumen Pemberdayaan

Ekonomi Umat. Malang: Maliki Press

Kurniawan, Fifin. 2014. Strategi Pengumpulan Zakat, Infaq Dan Shadaqah

Dilembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Umat Darurat Tauhid.

Yogyakarta. Skripsi:Uin Sunan Kalijaga

Kurniawati Resi. 2017. Eksistensi Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (Izi) Dalam

Pengelolaan Zakat Di Bukittinggi. Iain Bukittinggi

Maulana, Aji. 2008. Implementasi Konsep Amanah Dan Fhatanahpada Pengelolaan

Zakat BAZNAS. Jakarta. Skripsi Uin Syarif Hidayatullah

Mujahidin, Ahmad. 2007. Ekonomi Islam. Jakrta: Raja Grafinda

Munir, Bismahul. 2014. Ekonomi Qur‟ain. Malang: Uin-Maliki Press

Qadir, Abdurahman. 1998. Zakat Dalam Dimensi Mahdhah Dan Sosial. Jakarta: Pt

Raja Grafindo

Qardhawi. 1983. Fiqh Al-Zakat. Jakarta: Pustaka Litera

Randi. 2016. Analisis Optimalisasi Penyaluran Zakat Oleh Baznas Kepada Mustahik

Di Kabupaten Agam. Skripsi Iain Bukittinggi

Ritonga, Rahman. 2013. Memaknai Mustahik Zakat Dalam Konteks Kekinian.

Padang: Hayfa Press

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga

Sahhatih, Saugi Ismail. 2007. Penerapan Zakat Dalam Bisnis Modren. Bandung: Cv

Pustaka Setia

Shiddiegy, Hasbih Ash. 1991. Pedoman Zakat. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persoda

Suhairi. 2015. Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Wakaf

Produktif Di Singapura. Akademika, Vol.20. No 01

Suharsimi, Arikanto. 2013. Manajemen Penelitia. Jakarta:Rneka Cipta

Susanto. 2014. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga

Wahyu, Purhantara. 2010. Metode Enelitian Kualitatif Untuk Bisnis. Yogyakarta:

Grahailmu

Page 94: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

94

Page 95: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

95

Page 96: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

96

Page 97: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

97

Page 98: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

98

Page 99: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

99

Page 100: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

100

Page 101: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

101

Page 102: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

102

Page 103: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

103

Page 104: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

104

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Watni Putri

NIM : 3314.348

Tempat/Tanggal Lahir : Koto Baru/ 24 Januari 1995

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

(FEBI)

Jurusan : Perbankan Syariah

Alamat : Jorong Pagu-Pagu, Nagari Pandai

Sikek, Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar

Jenjang Pendidikan

1. Tahun 2002-2008 SDN 17 Pagu-Pagu Pandai Sikek

2. Tahun 2008-2011 SMPN 2 X Koto (Koto Laweh)

3. Tahun 2011-2014 SMAN 1 X Koto (Kayu Tanduak)

4. Tahun 2014- 2019 IAIN Bukittinggi

Page 105: STRATEGI PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT USAHA …

105