strategi peningkatan kualitas kinerja dosen di...
TRANSCRIPT
i
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KINERJA DOSEN
DI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
Oleh:
Laimak
NIM: 1420411073
TESIS
Diajukan Kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Dalam Ilmu Agama Islam
Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Manajemen Dan Kebijakan Pendidikan Islam
YOGYAKARTA
2016
ii
iii
BAB I
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
LAIMAK. NIM: 1420411073. Strategi Peningkatan Kualitas Kinerja Dosen
Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. Tesis. Yogyakarta:
Program Studi Pendidikan Islam, Prodi Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2016.
Penelitian ini adalah menjawab rumusan masalah; Pertama, untuk mengetahui
strategi peningkatan kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Kedua, untuk mengetahui apa saja faktor
faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Ketiga, untuk
mengetahui dampak dari strategi peningkatan kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field reseach ) yang bersifat
kualitatif yang data dan informasinya didapatkan dan dikumpulkan melalui studi
secara mendalam tentang strategi peningkatan kualitas kinerja dosen. Untuk
mengumpulkan data tersebut teknik yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Penentuan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah mereduksi data, penyajian data, verifikasi dan menyimpulkan data.
Hasil penelitian yang peneliti temukan di lapangan adalah (1) strategi
pimpinan: mendorong para dosen untuk melanjutkan studi S3, promosi dosen,
melakukan penelitian integratif-interkonektif terhadap studi keislaman dan keilmuan,
menyelenggarakan forum forum ilmiah (diskusi, seminar dan lokakarya),
memberikan reward kepada dosen yang penelitian ilmiahnya diterbitkan di jurnal
ilmiah nasional maupun internasional, menyelenggarakan pelatihan pelatihan
(pelatihan teknologi informasi, pelatihan bahasa inggris dan bahasa arab),
menyelenggarakan workshop (workshop active learnig, evaluasi pembelajaran,
penyusunan SAP dan Hand Out), pembinaan terus menerus. (2) strategi dari individu
dosen sendiri: menguasai teknologi, studi lanjut, memperkaya wawasan, peningkatan
karir atau kepangkatan, meningkatkan kompetensi yang dimiliki, team teaching.
Adapun faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja dosen adalah keinginan
untuk berkembang, kedisiplinan, komitmen terhadap tugas, motivasi, tanggung
jawab, lingkungan kerja yang nyaman, keluarga, kebijakan pimpinan, sarana dan
prasarana, reward, pelatihan yang kontinu, saling suport, budaya kerjasama, tuntutan
mahasiswa, kepemimpinan dekan. Penghambat kinerja dosen adalah kurangnya
intensif, tidak tersedianya ruang baca atau perpustakaan di Fakultas Tarbiyah, Tidak
ada pembinaan dosen senior terhadap dosen muda, kurangnya komunikasi antar
dosen, kurangnya dana untuk melanjutkan studi. Implikasinya adalah meningkatnya
produktifitas dan kualitas dosen, meningkatnya kepercayaan diri dosen,
meningkatnya lulusan yang berkualitas, kepuasan stakeholder
Kata kunci: strategi, kualitas dosen dan kinerja dosen.
viii
MOTTO
Karya besar di dunia ini
umumnya dihasilkan oleh orang yang tetap melakukan
ketika harapannya nyaris putus
( Dynasty A Lestari )
ix
PERSEMBAHAN
Dengan Setulus Hati
Tesis ini Peneliti Persembahkan Kepada :
Almamater Tercinta Pascasarjana
Prodi Manajemen dan Kebijakan PendidikanIslam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
x
KATA PENGANTAR
بسم هللا الر حمن الر حيم
سىل هللا والصا دارا هللا واشهدانا محما اةال لى الحمد لل رب العالميه , أشهد ان لاله إلا ةال وال
د ول سيدواأشرف الوبياءوالمرسىيه ابعد محما ى اله وآصحابه أجمعيه , أما
Puji syukur penulis aturkan atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT,
serta limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis ini bisa selesai. Semoga Allah
SWT melimpahkan rahmat yang kekal kepada pemimpin kami Muhammad,
hambaNya, penutup para Nabi dan RasulNya. Penulis pasrahkan semua kepadaNya
segala daya dan upaya. Penulis memohon pertolongan dan lindungan kepadaNya dari
segala malapetaka dan penyakit dunia ini. Semoga Allah menyelamatkan penulis dari
kesensaraan dan penderitaan di dunia dan akhirat.
Selanjutnya, hari demi hari, bulan demi bulan penulis sisihkan waktu dalam
mengerjakannya sehingga penulis himpun di dalam tesis ini sejumlah pemikiran
penulis tentang Strategi Peningkatan Kualitas Kinerja Dosen, berkat akal yang
diberikan Zat Yang Maha Pencipta, do’a dan ikhtiar sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini dengan baik dan penulis dapat mengambil manfaat darinya.
Ketika berbagai keadaan datang silih berganti, penulis pun memahami keragaman
takdir dan penulis dapat mengendalikan pasang surutnya kehidupan sehingga dengan
demikian penulis dapat mengabdikan sebagian besar hidupku untuk Nya. Amiin.
Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi peningkatan
xi
kualtas kinerja dosen tentunya banyak pihak yang bersangkutan penulis libatkan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan motivasi dari semua pihak
tersebut, tesis ini tidak akan bisa terwujud. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Prof. Dr. H. Hamruni, M. Si Selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan bimbingan, arahan dan juga support sehingga peneliti bisa
menyelesaikan tesis ini.
5. Guru besar dan para dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
yang sudah memberikan banyak ilmu dan wawasan yang banyak sehingga
peneliti dapat menyelesaikan tesis ini.
6. Kepada Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga..
7. Kepada civitas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
baik dari dekan, para dosen dan bapak/ibu tata usaha yang telah membantu
peneliti mendapatkan informasi dan dokumentasi.
8. Orang tua dan keluarga tercinta H. Mantik dan Hj. Yangge’ yang selalu
xii
mendoakan dan mendidik, serta abang abangku dan adikku tercinta yaitu
abang Cemang, abang Sakke’, abang Napik, abang Gendak dan adikku
Agusman yang selalu memberikan do’a dan motivasinya kepada peneliti.
9. Sahabat MKPI B Mandiri (Hudan, Hana, Kurin, Ngudi, Davit, Binti, Ifa, Tria,
Rahmat, Nadhiroh dan Roni) yang selalu membantu dan juga memberi saran.
10. Kepada para sahabat dari Jambi yang berada di Yogyakarta yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas masukan dan semangatnya.
11. Semua pihak yang telah membantu dan berbuat baik dengan peneliti di
manapun berada.
Tak ada kata-kata terindah kecuali ucapan banyak terima kasih semoga Allah
selalu melimpahkan rizqi yang cukup dan selalu diberi kesehatan. Demikian kata
pengantar dari peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih
banyak kekurangan baik dari sisi teori maupun dari kelemahan interpretasi. Namun
demikian, peneliti berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi orang banyak dan
bisa dijadikan referensi atau sekedar wacana. Akhirnya, dengan mengharap ridho
Allah SWT, peneliti ucapkan banyak terimakasih.
Yogyakarta, 9 Juni 2016
Laimak
NIM. 1420411073
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................... iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI .......................................................................... iv
PENGESAHAN DIREKTUR ................................................................................ v
NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
MOTTO ................................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 13
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 13
D. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 14
E. Telaah Pustaka .............................................................................. 15
F. Metode Penelitian ......................................................................... 21
G. Sistematika Pembahasan ............................................................... 28
xiv
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Strategi Peningkatan Kinerja Dosen ........................................... 29
1. Strategi .................................................................................. 29
2. Kinerja ................................................................................... 30
3. Dosen .................................................................................... 32
4. Tugas Dosen .......................................................................... 33
5. Kinerja Dosen........................................................................ 39
6. Peningkatan Kualitas Kinerja Dosen .................................... 50
7. Strategi Peningkatan Kualitas Kinerja Dosen ....................... 51
BAB III :STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KINERJA
DOSEN DI FITK UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
A. Perilaku Kinerja Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga .................... 54
B. Strategi Peningkatan Kualitas Kinerja Dosen FITK
UIN Sunan Kalijaga ................................................................... 75
1. Strategi Pimpinan FITK UIN Sunan Kalijaga ...................... 75
2. Strategi Individu Dosen ........................................................ 101
BAB IV :FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN
KUALITAS KINERJA DOSEN DI FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
A. Apa Saja Yang Mempengaruhi Peningkatan Kualitas
Kinerja Dosen Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan .......... 107
1. Faktor Internal ...................................................................... 107
2. Faktor Eksternal ................................................................... 112
3. Faktor Penghambat ............................................................... 118
B. Implikasi strategi peningkatan kualitas kinerja dosen di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ...................................................... 125
xv
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 131
B. Saran ........................................................................................... 133
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 134
LAMPIRAN ............................................................................................................ 138
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Indikator Kinerja Dosen Sesuai Tridharma .......................................... 67
Tabel 2. Dimensi dan Indikator Kinerja .............................................................. 69
Tabel 3. Data Dosen Program Studi FITK UIN Sunan Kalijaga 2016 ............... 85
Tabel 4. Data Dosen FITK Berdasarkan Tingkat Jabatan 2016.......................... 86
Tabel 5. Nama Nama Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga .................................... 88
Tabel 6. Kualifikasi Pendidikan Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga .................. 114
Tabel 7. Daftar Penelitian Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga 2015 .................... 116
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kegiatan FITK Tahun 2015 dan 2016
Lampiran 2 IKD Dosen
Lampiran 3 Data dosen FITK UIN Sunan Kalijaga
Lampiran 4 Izin penelitian dari FITK UIN Sunan Kalijaga
Lampiran 5 Surat permohonan izin penelitian
Lampiran 6 Daftar riwayat hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang
berkualitas sesuai dengan disiplin keilmuan yang digeluti. Dalam mewujudkan
tujuan tersebut, tentu ada komponen yang sangat penting dalam menghasilkan
lulusan tersebut, salah satunya adalah dosen. Dosen di sini memiliki peran yang
sangat strategis di suatu perguruan tinggi. Tulang punggung suatu perguruan
tinggi terletak pada kualitas keilmuan dosen.
Dosen adalah seseorang yang berprofesi sebagai pendidik yang memiliki
keahlian khusus dengan tugas utama adalah mendidik, serta mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, yang diangkat oleh perguruan tinggi melalui
proses seleksi, dan yang melaksanakan tugas berdasarkan tridarma perguruan
tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian di masyarakat).
Pernyataan ini sesuai dengan isi Undang-Undang Republik Indonesia No.
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1, yang menyatakan bahwa dosen
adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan,
2
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat1.
Profesi dosen sangat berbeda dengan profesi karyawan yang ada di sebuah
perusahaan. Dosen berperan sebagai penunjang dan bertugas dalam menciptakan
sistem pembelajaran yang efektif dan efisien serta membentuk sumber daya
manusia yang tangguh yang ada dalam diri setiap mahasiswa sebagai persiapan
dalam menghadapi persaingan secara global. Oleh karena itu, dosen adalah salah
satu faktor yang sangat penting yang menentukan maju tidaknya sebuah
universitas/perguruan tinggi. Selain dosen, tentu ada faktor lain yang juga penting
dan tidak bisa dilupakan seperti sistem pembelajaran, fasilitas penunjang
pembelajaran, dan peran mahasiswa dalam perkuliahan.
Dewasa ini, citra dosen relatif kurang mendapatkan pujian dari masyarakat
khususnya di mata mahasiswa dibandingkan dengan citra profesi lain seperti
pegawai kantor. Betapa sulitnya menperoleh dosen yang berkualitas dikeluhkan
tidak hanya oleh perguruan tinggi negeri, tetapi juga lebih-lebih oleh perguruan
tinggi swasta2. Dalam kehidupan masyarakat modern yang serba terbuka ini,
melihat dari pernyataan di atas, pimpinan dan para dosen harus selalu
meningkatkan perbaikan mutunya3. Dengan demikian citra dosen akan
1Undang Undang RI tentang guru dan dosen, Bandung: Citra Utama, 2005
2Rochmat Mulyono, Strategi Peningkatan Mutu Dosen PTAI (Jakarta: PPAK dan
BLADK, 2005), hlm. hlm. 17 3mutu dosen disini adalah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai dosen sesuai
dengan Tridharma perguruan tinggi. Tanggung jawab disini yaitu rasa tanggung jawab pada
kemandirian dalam bentuk kemampuan mengambil keputusan yang mengandung wibawa
pendidikan baik secara akademis maupun praktis. Selain dari itu, menekankan mutu dosen pada
3
meningkatkan. Dan yang terpenting adalah selektif dalam pengadaan dosen,
sehingga mekanisme perekrutan dosen akan dapat menjaring tenaga-tenaga yang
kompeten.
Di samping itu, kinerja dosen terkait kompetensi yang dimiliki juga
banyak dikeluhkan oleh masyarakat, termasuk mahasiswa itu sendiri, mulai dari
kedisiplinan dosen sampai kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran yang
kurang memuaskan, dan dari penguasaan materi ajar yang tidak berubah sampai
lemahnya budaya menulis. Dampaknya, gambaran umum profesi dosen lebih
banyak diposisikan sebagai individu yang melakukan transfer of knowledge
semata-mata, bukan sebagai penghasil ilmu pengetahuan. Dosen pun lebih banyak
mentransfer ilmu pengetahuan yang terkadang sudah kadaluwarsa baik dari segi
perkembangan ilmu maupun strata pemikiran. Bahkan, dosen tidak mengadakan
pembaharuan dalam metode pembelajaran. Keadaan ini sudah barang tentu
berimplikasi terhadap mutu proses pembelajaran dan menurunnya kualitas kinerja
dosen yang terkait dengan kualitas kompetensi dosen hingga pada akhirnya
bermuara pada rendahnya mutu perguruan tinggi secara menyeluruh4.
Adapun untuk melihat keberhasilan dosen sebagai pendidik dalam proses
pembelajaran adalah dengan mempertimbangkan kualitas kinerja dosen secara
individual yang terkait dengan kompetensi dosen atau secara kelembagaan dan
sikap dan kepribadian dalam melaksanakan Tridharma serta penguasaan keahlian teknis yakni
kemampuan membelajarkan mahasiswa, memiliki penguasaan IPTEK dan lain sebagainya. 4Rochmat Mulyono, Strategi Peningkatan Mutu Dosen PTAI (Jakarta: PPAK dan
BLADK, 2005), hlm. 2-3
4
dengan mempertimbangkan keberhasilan mahasiswa dalam menguasai materi.
Secara umum, indikator yang dipakai dalam menentukan baik tidaknya kinerja
dosen adalah ijazah dan Tridharma perguruan tinggi (pengalaman mengajar,
penelitian, dan pengabdiannya kepada masyarakat).
Fakta di lapangan, peneliti mencatat bahwa ada 1-2 kinerja dosen yang
terkait dengan kompetensi yang dimiliki dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga kurang baik. Hal itu dilihat dari kompetensi dosen
yaitu dari segi kegiatan pembelajaran di kelas seperti dosen menggunakan metode
mengajar yang membosankan sehingga mahasiswa tidak bergairah untuk
mendengarkan karena metode yang digunakan itu itu saja tidak ada inovasi. Selain
itu, dosen yang mengajar terkadang tidak sesuai dengan yang ada di Satuan Acara
Perkuliahan (SAP), dan tidak sesuai dengan kontrak belajar yang ditawarkan oleh
dosen itu sendiri. Ini seperti pernyataan dekan FITK yang mengungkapkan bahwa
sebenarnya ada dosen yang memiliki kinerja yang kurang baik yang terkait dengan
kompetensi dan kedisiplinan dosen sehingga dekan memberikan teguran sampai
memberikan surat kepada mereka untuk dapat memperbaiki kinerjanya5.
Kemudian mengenai kedisiplinan dosen, buktinya masih ada dosen yang
sering datang terlambat sehingga mahasiswa kadang harus menunggu cukup lama
tanpa kepastian dalam menanti kedatangan dosen. Ini merupakan suatu hal yang
dapat dikatakan menyia-nyiakan waktu dari mahasiswa sendiri. Hal ini akan
5Wawancara bersama Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan bapak Tasman,
kamis, tgl 21 April 2016. Pukul 10.00 wib
5
berpengaruh dengan keberhasilan mahasiswa. Karena kompetensi yang dimiliki
oleh dosen tentu akan mempengaruhi tingkat kinerja dosen. Jika kompetensi dosen
baik maka otomatis kinerjanya menjadi baik. Sebaliknya, kompetensi yang
dimiliki dosen kurang baik maka bisa jadi kinerja dosen akan menjadi kurang baik
pula. Apabila hal ini dibiarkan berlarut larut tanpa ada solusi dari pimpinan dan
kesadaran dari dosen itu sendiri bisa jadi akan berpengaruh pada penurunan citra
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga ada
beberapa hal yang mungkin dapat menyebabkan penurunan kualitas kinerja dosen
tersebut misalnya, dosen belum bisa sepenuhnya memperhatikan seratus persen
pada tugas dan tanggungjawabnya sebagai dosen karena berbagai alasan sehingga
pelayanan terhadap mahasiswa kurang maksimal. Menurut peneliti, hal ini
disebabkan dosen memiliki pekerjaan sampingan di luar kampus selain sebagai
dosen dan mengajar di kampus lain dengan waktu yang sangat dikit dan beban
kerja yang banyak, beratnya tuntutan dosen untuk selalu dapat bekerja lebih baik
setiap harinya, dan keharusan untuk meningkatkan kapasitas kerja dengan
menambah jam kerja untuk mengajar lebih lama daripada biasanya yang dapat
memberikan tekanan bagi dosen. Beban kerja mengajar yang berlebihan dalam
sehari, walaupun hal ini dapat menjadi suatu yang menantang, kadang-kadang
juga bisa menakutkan. Dosen menjadi cemas dan khawatir tidak dapat mengajar
dengan baik. Keadaan seperti ini mengakibatkan dosen sering mengalami rasa
bosan, jenuh, dan lelah sehingga menjadi tertekan dengan pekerjaannya.
6
Konsekuensinya adalah penurunan kualitas kinerja dosen yang nantinya akan
berpengaruh pada kualitas fakultas atau pun universitas.
Ini sesuai dengan hasil Wawancara bersama Ketua Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam (MPI) mengatakan bahwa ada 1-2 dosen tidak mematuhi arahan
ketua jurusan karena mereka menganggap bahwa ketua jurusan sama dengan
mereka, yakni bekerja sebagai dosen juga. Ketika ketua jurusan mengadakan rapat
dengan memberikan surat edaran, ada beberapa dosen yang tidak hadir. Selain itu,
ada juga dosen tidak melakukan tugasnya untuk membuat silabus atau Satuan
Acara Perkuliahan (SAP) sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh
fakultas6.
Ketua Jurusan PAI mengungkapkan kegelisahannya mengenai kedisiplinan
dosen dalam mengajar yang diinformasikan dari mahasiswa. Di samping itu,
masih ada dosen yang kinerjanya kurang memuaskan. Sejumlah dosen juga
kurang memiliki kesadaran untuk membuat SAP. Padahal, SAP merupakan
pedoman yang sangat penting dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran7.
Selanjutnya, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
mengemukakan masalah yang hampir sama dengan kajur lain, yaitu masih
terdapat dosen yang tidak membuat SAP. Selain itu, pengajaran beberapa dosen
6Wawancara dengan bapak Subiyantoro sebagai Kaprodi Jurusan Manajemen Pendidikan
Islam, 3 Desember 2015, jam 14.00 wib. 7Wawancara dengan bapak Suwadi sebagai Kaprodi Jurusan Pendidikan Agama Islam,
25 Januari 2016 jam 11. 00 wib.
7
masih belum sesuai dengan silabus. Ketika dosen dituntut untuk mengumpulkan
Beban Kerja Dosen (BKD) pada akhir semester, ada salah satu dosen yang
mengumpulkannya terlambat karena belum diselesaikan sehingga dosen
membuatnya dengan terburu-buru8. Dari penjelasan kajur itu semua tentunya akan
berdampak pada mutu lulusan dan kinerja dosen. Dosen yang bersangkutan akan
mengalami penurunan kualitas kinerja yang pada gilirannya mempengaruhi
kualitas perguruan tinggi ditempatnya mengajar.
Di samping itu, persepsi mahasiswa terhadap dosennya berbeda beda. Ada
yang berpandangan pada posisi yang positif dan ada juga yang berpandangan pada
posisi yang negatif terhadap dosennya. Persepsi atau pemikiran mahasiswa
mengenai dosennya. Dalam perolehan data atau informasi yang peneliti dapatkan
dari hasil wawancara kepada beberapa mahasiswa di FITK UIN Sunan Kalijaga
ada beberapa kriteria persepsi yang diangkat oleh beberapa mahasiswa tersebut
yakni mengenai kedisiplinan dosen, metode mengajar, penguasaan materi dan cara
penilaian terhadap mahasiswa.
Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam mengatakan bahwa ada salah
satu dosen yang kurang penguasaan materinya sehingga penyampaian materi
kuliah kurang memberikan penjelasan yang maksimal. Diskusi kelas yang tidak
kunjung selesai hanya dibiarkan begitu saja dengan maksud untuk melatih
mahasiswa dalam berdebat. Bahkan, dosen tersebut tidak meluruskan dan tidak
8Wawancara dengan bapak Suyadi sebagai Kaprodi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, 25 Januari 2016 jam 14. 00 wib
8
memberikan penjelasan yang tuntas. Dosen selalu menyampaikan teori klasik
padahal ilmu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Ada juga dosen
yang tidak mampu mengatasi dialog kritis dengan mahasiswa karena tidak
menguasai materi sehingga penjelasan yang diberikan dosen lari dari topik utama
perkuliahan dengan maksud untuk menghabiskan waktu. Dosen tersebut juga
memberikan tugas tambahan kepada mahasiswa dengan maksud yang sama.
Mahasiswa juga mengeluhkan ketidakdisiplinan dosen mengajar di kelas9.
Selain itu, penilaian dosen melalui Indeks Kerja Dosen (IKD) mahasiswa
memberikan nilai angka yang tinggi karena mahasiswa merasa takut jika
memberikan nilai yang rendah akan berdampak kepada nilai mahasiswa yang
bersangkutan. Dalam penilain dosen terhadap mahasiswa selain dari standar
penilaian yang biasanya digunakan dosen dan terkadang ada juga unsur kedekatan
mahasiswa terhadap dosen sehingga mahasiswa tersebut diberi nilai yang
memuaskan dibandingkan dengan mahasiswa kurang dekat dengan dosennya
apalagi mahasiswa yang bermasalah dengan dosennya10
.
Dari data dokumentasi FITK UIN Sunan Kalijaga yang peneliti temukan
ada 13 dosen yang memiliki IKD di bawah tiga dan banyak juga IKD dosen yang
sangat memuaskan. Ini menunjukkan bahwa sebagian dosen di FITK UIN Sunan
Kalijaga masih ada yang memiliki kinerja yang kurang memuaskan sehingga
9Safiur Rohman dan kk, Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, selasa, 19
Januari 2016. Jam 9.00 wib 10
Syahroni, Mahasiswa PAI semester 4 FITK, kamis, 21 Januari 2016. Jam 14.00 wib
9
dosen yang memiliki kinerja yang kurang tersebut dituntut untuk dapat
memperbaikinya.
Seharusnya, dosen harus mampu memilih dan memilah strategi, metode
dan membuat inovasi baru mengenai pembelajaran. Dengan menerapkan metode
dan inovasi baru yang demikian itu diharapkan agar tidak terjadi pemborosan
waktu dan tenaga. Selain itu juga, kedisiplinan dan kualitas dosen sebagai profesi
harus terus ditingkatkan dengan menuntut dedikasi dan pengorbanan yang besar
dari dosen.
Kemudian, dosen harus memiliki keahlian dan kemampuan yang sesuai
dengan lulusan yang dicapainya dan kemampuan itu harus selalu diasah dan
dikembangkan setiap hari agar dosen sebagai tulang punggung perguruan tinggi
memiliki keunggulan kompetitif dan menjadi berkualitas, demi tercapainya tujuan
perguruan tinggi. Peningkatan kualitas kinerja dosen di perguruan tinggi dapat
dilakukan dengan berbagai metode dan strategi di antaranya dengan memberikan
program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan. Di samping itu,
dengan memperbaiki metode dan strategi pengembangan dosen melalui
pemenuhan kompetensi sesuai dengan bidangnya yang dilandasi pengetahuan,
keterampilan, dan budaya kerja yang positif. Dengan demikian, selain dosen itu
sendiri pimpinan FITK sangat berperan penting dalam meningkatkan kompetensi
dosen yang bersangkutan terkait peningkatan kualitas kinerja dosen di FITK UIN
Sunan Kalijaga.
10
Jika melihat perkembangan dan kemajuan pendidikan saat ini, banyak
pakar pendidikan yang menyumbangkan teorinya untuk pengembangan
knowledge. Akan tetapi, sumbangan teoretis itu sangat kecil pengaruhnya
terhadap proses pembelajaran sehari-hari di perguruan tinggi. Hal itu terjadi antara
lain karena para dosen terlalu sibuk dengan tugas-tugasnya, memberikan kuliah,
sehingga mereka kurang memperhatikan penemuan-penemuan baru dalam teori
pendidikan, prinsip-prinsip baru, dan metode pembelajaran baru yang sudah
banyak diterangkan dalam buku dan jurnal pendidikan. Kalau pun mereka
mengenal teori dan prinsip baru (yang dihasilkan para peneliti pendidikan
tradisional), dalam praktik pembelajaran teori dan prinsip baru tersebut digunakan
secara superfisial belaka. Akibatnya, berlangsunglah model pembelajaran klasik.
Ilmu pengetahuan direproduksi dalam kelas. Mahasiswa menghafalkan teori dan
menyebutkan kembali pengetahuan yang mereka peroleh dari dosen, buku, atau
pun jurnal11
.
Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
sebagaimana di perguruan tinggi mana pun, terdapat beban tugas akademik bagi
dosen yang harus dilaksanakan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di
lingkungan perguruan tinggi maupun di masyarakat sesuai dengan tujuan tridarma
perguruan tinggi. Berdasarkan kualifikasi tugas institutional, dosen UIN Sunan
Kalijaga bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran yang
11
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas; Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 222
11
meliputi a) melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji, b) menyelenggarakan
kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, dan teknologi pengajaran,
c) membimbing seminar mahasiswa, d) membimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN),
e) membimbing tugas akhir mahasiswa, f) menguji tugas akhir mahasiswa, g)
mengembangkan bahan pengajaran, h) membina kegiatan mahasiswa dan
kemahasiswaan, i) membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya, dan j)
melaksanakan kegiatan datasering dan pencangkokan dosen. Dalam bidang
penelitian tugas dosen meliputi a) menghasilkan karya penelitian, b)
menerjemahkan atau menyadur buku ilmiah, c) mengedit atau menyunting karya
ilmiah, d) membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni, dan e)
menyampaikan orasi ilmiah dan menjadi pembicara seminar.
Adapun dalam bidang pengabdian kepada masyarakat tugas dosen meliputi
a) menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan sehingga harus
dibebaskan dari jabatan organiknya, b) melaksanakan pengembangan hasil
pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, c)
memberikan pelatihan dan penataran serta penyuluhan atau ceramah kepada
masyarakat, d) memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan, dan e)
membuat atau menulis karya pengabdian kepada masyarakat12
.
12
Team Dosen, Profil Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta (Yogyakarta: FITK UIN SUKA, 2013), hlm. 80
12
Dosen harus memenuhi ekuivalensi waktu mengajar penuh (EWMP)
dengan ketetapan minimal 12 Satuan Kredit Semester (SKS) dan maksimal 16
SKS dihitung untuk setiap semester. Jumlah SKS tersebut termasuk penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kualifikasi akademik masing-
masing dosen13
. Satu SKS setara dengan tiga jam kerja per minggu selama satu
semester atau satu SKS setara dengan 50 jam kerja per semester14
.
Dari tugas Tridharma yang diemban dosen di atas merujuk pada
Keputusan Rektor UIN Sunan Kalijaga No.85 Tahun 2011 pasal 2 yang membagi
tugas dosen ke dalam dua kategori, yaitu tugas utama dan tugas penunjang. Untuk
para guru besar, terdapat kewajiban tambahan, yaitu kewajiban khusus profesor15
.
UIN Sunan Kalijaga khususnya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menuntut
agar para dosen mampu menampilkan kinerja yang optimal. Baik buruknya
kinerja yang dicapai dosen akan mempengaruhi kinerja dan keberhasilan lembaga
pendidikan secara menyeluruh.
Ada pembagian tugas sesuai dengan job description masing masing.
Ditinjau dari aspek kepemimpinan, seluruh program dikoordinasikan berdasarkan
mekanisme yang berlaku. Ada monitoring dan evaluasi program dengan kontrol
lembaga lembaga internal dan eksternal secara rutin, terjadwal, dan berjenjang16
.
13
Team Dosen, Profil Fakultas..., hlm. 79 14
UIN Sunan Kalijaga, Kesetaraan Gender di Perguruan Tinggi Islam (Baseline
Institutional Analysis For Gender Maenstreaming In IAIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta: McGill
IAIN, 2004), hlm. 106-107 15
Team Dosen, Profil Fakultas...,hlm. 79 16
Pengembangan Fakultas..., hlm. 30
13
Sebenarnya, meningkatkan kualitas kinerja dosen bukanlah suatu program
yang mudah untuk dilaksanakan. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja dosen baik faktor individu dosen itu sendiri, internal lembaga, maupun
faktor sosial budaya di lingkungan fakultas yang bersangkutan. Namun, melihat
realitas di lapangan, perkembangan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga hingga 2015 ini sangat signifikan. Fakultas ini berhasil
meningkatkan kinerja dosen baik dalam arti kualitas maupun kuantitas.
Keberhasilan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
sesungguhnya tidak terlepas dari kepemimpinan dekan, ketua jurusan, dan dosen
itu sendiri. Hal ini ditandai dengan semakin banyak dan bertambahnya masyarakat
yang ingin masuk di UIN Sunan Kalijaga khususnya di Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan hingga pihak FITK selalu membatasi kuota dalam pertahunnya.
Oleh karena itu, penilitian ini ingin menjelaskan tentang strategi
peningkatan kualitas kinerja dosen di FITK UIN Sunan Kalijaga dengan fokus
pembahasan mengenai proses pembelajaran dan kedisiplinan dosen.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa kinerja sebagian dosen di FITK UIN Sunan Kalijaga terkait
kompetensi dosen kurang memuaskan ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan kualitas kinerja dosen di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga?
14
3. Apa implikasi dari strategi peningkatan kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui strategi peningkatan kompetensi dosen terkait peningkatan
kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas kinerja
dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui implikasi dari strategi peningkatan kualitas kinerja dosen di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang manajemen, dan
bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut.
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian ini memberikan informasi tambahan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam dunia pendidikan, khususnya informasi
15
tentang strategi peningkatan kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan sehingga dapat dilakukan usaha-usaha untuk
mempertahankan peningkatan kinerja dosen.
b. Untuk menjadi bahan pertimbangan dan daya pendorong bagi dosen di
perguruan tinggi negeri dan swasta, khususnya bagi dosen Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga yang berkaitan dengan
pekerjaan sebagai dosen dalam rangka memperbaiki kinerja dosen.
Selain itu, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan
tambahan wawasan bagi peneliti lain.
c. Bagi Jurusan Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga,
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dalam
aktivitas kependidikan sebagai sarana publikasi serta pengembangan
peran dan prospeknya dalam berpartisipasi untuk menyelesaikan
permasalahan manajemen.
E. Telaah Pustaka
Setelah peneliti melakukan kajian pustaka, ditemukan beberapa penelitian
sebelumnya yang relevan dengan topik strategi peningkatan kualitas kinerja
dosen. Karya-karya tersebut peneliti jadikan sebagai bahan pustaka. Di antara
beberapa penelitian tersebut adalah:
1. Buku berjudul “Strategi Peningkatan Mutu Dosen PTAI” yang disusun
Rochmat Mulyono menjelaskan bahwa dosen memiliki peran strategis
dalam mengembangkan kultur akademik kampus. Dengan kinerja yang
16
didasarkan pada keilmuan yang tinggi, dosen dapat mengangkat citra
kampus di masyarakat. Namun sebaliknya, jika dosen tidak dapat
menampilkan semangat keilmuan untuk mengangkat mutu perkuliahan,
citra kampus dengan sendirinya akan merosot di masyarakat. Untuk
mengatasi hal itu, dosen dituntut untuk senantiasa mengembangkan
kualitas mutu sumber dayanya baik yang berkenaan dengan profesionalitas
sebagai dosen maupun yang bersifat personal17
. Perbedaan kajian ini
dengan kajan peneliti adalah kajian ini belum menerangkan secara jelas
bagaimana strategi dosen dalam peningkatan kualitas kinerja tersebut
sehingga kinerja yang sebelumnya kurang memuaskan menjadi sangat
memuaskan yang secara tidak langsung semakin meningkatkan citra
kampus.
2. Hasil penelitian yang ditulis oleh Siti Rabiah S. Rauf (tesis), berjudul
“Peran Kepemimpinan Dekan dalam Peningkatan Kinerja Dosen Di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo”. Rauf
menjelaskan bahwa (1) peran kepemimpinan dekan dalam peningkatan
kinerja dosen terkait tridarma perguruan tinggi di Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan sangat penting. Hal ini ditunjukan dengan bagaimana dekan
menjadi konseptor, motivator, pembuat keputusan, dinamisator,
katalisator, dan supervisor. Ia juga menjelaskan bahwa (2) hasil kinerja
17
Rochmat Mulyono, Strategi Peningkatan Mutu Dosen PTAI (Jakarta: PPAK dan
BLADK, 2005)
17
dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan terdiri atas dua konteks,
yaitu kinerja sebagai perilaku kerja dan kinerja sebagai hasil kerja. Kinerja
dosen sebagai perilaku kerja dosen terdiri atas tiga indikator, yaitu tepat
waktu, kreativitas dan kerjasama dan kebutuhan untuk diawasi. Kinerja
dosen sebagai hasil kerja dosen terdiri atas tiga indikator pula, yaitu
kualitas, kuantitas, dan efektivitas biaya. Rauf selanjutnya menjelaskan
bahwa (3) faktor pendukung kepemimpinan dekan dalam meningkatkan
kinerja dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah adanya
tunjangan-tunjangan sertifikasi dosen, komitmen dosen dalam
melaksanakan tridarma perguruan tinggi, budaya kerja sama dosen,
dukungan pemerintah, pembinaan dan evaluasi internal oleh Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM), dan tersedianya perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Faktor penghambat dalam upaya meningkatkan
kinerja dosen adalah kurangnya kedisplinan dosen dalam kehadiran
mengajar di kelas, kurangnya motivasi dosen dalam menulis karya ilmiah
dan melakukan penelitian, belum terpenuhinya sarana dan prasarana
pendidikan, kurangnya supervisi dan monitoring dalam proses
pembelajaran di kelas, beban mengajar dosen melebihi SKS yang menjadi
kewajibannya, dan kurangnya honor intensif mengajar18
. Penelitian Rauf
menekankan peran kepemimpinan dekan dalam meningkatkan kinerja
18
Siti Rabiah, Peran kepemimpinan Dekan dalam peningkatan Kinerja Dosen Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Tesis (Yogyakarta: Program Magister UIN Sunan Kalijaga, 2015)
18
dosen, sedangkan fokus penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada
strategi dalam peningkatan kualitas kinerja dosen.
3. Tesis berjudul “Manajemen Mutu Pembelajaran di STAIN Sultan
Qaimuddin Kendari” yang ditulis oleh Rasmi. Jenis penelitian Rasmi
merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif
deskriptif, dengan pendekatan ilmu manajemen. Temuan lapangan
menunjukkan bahwa dalam manajemen mutu pembelajaran terdapat
beberapa tahapan, yaitu a) perencanaan pembelajaran, b) pengorganisasian
pembelajaran, c) pelaksanaan pembelajaran, dan d) evaluasi pembelajaran.
Manajemen mutu pembelajaran di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) tersebut belum terlaksana secara maksimal karena terdapat
sedikit kendala. Namun, lembaga tersebut selalu berusaha untuk
menampilkan mutu pembelajaran tersebut dengan baik atau
memaksimalkannya. Rasmi juga mengatakan, berkaitan dengan
manajemen mutu pembalajaran, lembaga yang ditelitinya memiliki faktor
pendukung, yakni pemimpin yang memiliki kualitas keilmuan dan
komitmen yang tinggi, luwes, dan demokratis, serta dosen yang
berkualifikasi rata-rata S-2 dan beberapa berpendidikan S-3. Dalam
meningkatkan mutu pembelajaran disediakan beasiswa dari Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) STAIN Sultan Qaimuddin untuk
melanjutkan pendidikan dalam rangka meningkatkan profesionalitas
dosen. Selain itu, para dosen diikutsertakan dalam pelatihan, workshop,
19
dan seminar untuk menunjang peningkatan mutu pembelajaran. Mereka
juga difasilitasi dengan pemberian laptop kepada semua dosen sebagai
sarana penunjang proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran19
. Perbedaan
penelitian Rasmi dari penilitian yang peneliti lakukan saat ini adalah jika
penelitian Rasmi lebih spesifik dalam mutu pembelajaran, kajian yang
dilakukan peneliti lebih menekankan strategi peningkatan kualitas kinerja
dosen, termasuk kinerja dalam pembelajaran yang merupakan salah satu
hal yang mempengaruhi peningkatan kinerja dosen.
4. Tesis berjudul ”Manajemen Mutu PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” yang ditulis oleh Syamsiah Z. Hasil
penelitiannya adalah bahwa manajemen mutu Program Studi PGMI
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
kepemimpinan, pengaruh manajemen mutu terhadap kualitas mahasiswa,
dan hasil analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats
(SWOT) di program studi tersebut menunjukkan gambaran yang cukup
baik. Hal ini dibuktikan dari olah data peneliti dengan beberapa skor yang
cukup baik walaupun tidak signifikan. Adapun hasil olah data yang
ditemukan adalah 2,754, Kualitas kepemimpinan dalam kategori cukup
dengan skor 2,944, kualitas dosen PGMI kategori cukup dengan skor
2,667, kualitas fasilitas cukup dengan skor 2,65, kualitas mahasiswa cukup
19
Rasmi, Manajemen Mutu Pembelajaran Di STAIN Sultan Qaimuddin Kendari. Tesis (
Yogyakarta: Program Magister UIN Sunan Kalijaga, 2010)
20
dengan skor 2,329. Selanjutnya ada pengaruh manajemen mutu terhadap
kualitas mahasiswa sebesar 0,594 (59,5%). Ini artinya bahwa kualitas
mahasiswa yang sudah terbentuk merupakan hasil dari manajemen mutu
PGMI walaupun tidak signifikan. Karena mahasiswa PGMI ada
kecendrungan memiliki mental mandiri dalam meningkatkan kualitas hasil
belajarnya. Jika melihat hasil analisis SWOT, diketahui bahwa Program
Studi PGMI memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan
kelemahannya. sehingga dapat menerapkan strategi yang baik untuk
mengembangkan program studi, peluang/kesempatan bagi Program Studi
PGMI untuk maju akan semakin besar. Adapun jenis penelitian dalam tesis
ini adalah penelitian kombinasi model/desain sequential explanatory
(urutan pembuktian), yaitu metode penelitian yang menggabungkan
metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, dimana pada
tahap pertama dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan
pada tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif. Metode kuantitatif
berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang terukur yang bersifat
deskriptif, komparatif dan asosiatif. Metode kualitatif berperan untuk
membuktikan, memperdalam, memperluas, memperlemah dan
menggugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan manajemen pendidikan.
Jumlah sampel dalam penelitian ini tujuh orang yang diambil secara
purposive, dengan rincian tiga dosen senior, dua dosen menengah, dan dua
21
dosen junior. Teknik pengumpulan data yang utama dengan cara
memberikan angket kepada sampel. Untuk mengkonfirmasikan atau
mengklarifikasi data angket, diadakan wawancara dan observasi.
Pengumpulan data kedua (kualitatif) menggunakan wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif
asosiatif, sedangkan data kualitatif dianalisis secara kualitatif20
. Perbedaan
dengan penelitian ini adalah terletak kepada strategi dalam peningkatan
kualitas kinerja yang terfokus kepada dosen sedangkan penelitian yang
diteliti oleh Syamsiah lebih kepada pengembangan manajemen mutu
pendidikan yang ada di PGMI FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
dengan pengembangan yang dilakukan oleh PGMI tersebut yang tentunya
akan memiliki pengaruh terhadap kualitas mahasiswanya.
F. Metode Penelitian
Dalam suatu proses penelitian, diperlukan metode yang tepat dengan
sistematika tertentu agar suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan. Yang dimaksud dengan metode penelitian ini adalah
prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan
atau menjawab masalah dalam penelitian.
Ada beberapa metode penelitian yang harus dijelaskan, yaitu:
20
Syamsiah Z, Manajemen Mutu PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Tesis (Yogyakarta: Program Magister UIN Sunan Kalijaga, 2012)
22
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field studies), yaitu
penelitian yang bertujuan melakukan studi yang mendalam mengenai
fenomena yang terjadi atau suatu unit sosial dengan sedemikian rupa,
sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan
lengkap mengenai fenomena atau unit sosial tersebut21
.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian dalam hal ini adalah sumber data yang mana
peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian22
.
Secara umum, peneliti menentukan objek penelitian pada strategi
peningkatan kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Adapun penentuan sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Petimbangan tertentu ini antara lain bahwa
orang yang diteliti itu dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan
atau ia sebagai pemimpin sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
objek atau situasi sosial yang diteliti23
.
21
Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hal. 8 22
Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 14 23
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Cet. Ke-16 (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 203
23
Dalam penelitian ini terdapat 16 informan, yakni Dekan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua
Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Kaprodi
Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab
(PBA), Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Kaprodi
Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA), dan 10 dosen yang terdiri
dari 2 orang dosen dari setiap program studi yang mengalami, mengetahui
dan melaksanakan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:
a) Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yaitu
percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang
mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai (yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu) 24
. Dengan kata lain, wawancara
merupakan pertemuan dua orang yang bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. Jadi, dengan wawancara peneliti akan mengetahui
24
Lexy J. Moleong, Metode Penelitiann Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
hal. 135
24
hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipasi dalam situasi dan
fenomena yang terjadi25
.
Kegiatan wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan
beberapa pihak di antaranya pimpinan FITK( dekan dan 5 kaprodi ),
pegawai bagian pengelolaan dan pengembangan dosen, dan 10 dosen
pengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang mengerti,
merasakan, dan melaksanakan kerja-kerja keprofesiannya.
b) Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya26
. Metode
dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa dokumen-
dokumen data yang variabel seperti yang terdapat dalam surat, catatan
harian (jurnal), laporan-laporan, dan sebagainya. Keutamaan data
variabel adalah bahwa data itu mengatasi ruang lingkup dan waktu
sehingga membuka kemungkinan bagi peneliti untuk memperoleh
pengetahuan tentang gejala-gejala sosial yang telah musnah27
.
4. Metode Analisis Data
25
Sugiyono, Metode Penelitian Penidikan, kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2008), hal. 317-318 26
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hal. 202 27
Koenjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta; PT Gramedia, 1986),
hal. 63
25
Metode analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensistensiskan, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
diceritakan kepada orang lain28
. Jadi, inti dari analisis data tersebut adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami orang lain dan peneliti sendiri. Adapun langkahnya
sebagai berikut:
a) Mereduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal hal yang penting, mencari tema dan
polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
28
Lexy J. Moleong, Metode Penelitiann Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
hal. 248
26
b) Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah men-display
data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antarkategori, flowchart, tabel, dan sejenisnya.
c) Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi29
.
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian,
peneliti menggunakan metode kualitatif. Adapun langkah langkahnya
adalah pertama, melakukan persiapan terlebih dahulu, mulai dari
mengecek nama dan identitas pengisi, kelengkapan data, mengecek macam
isian data. Yang dilakukan dalam persiapan ini adalah memilih dan
menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja
yang ditinggal, kemudian mengadakan pengelolaan atau analisis. Kedua,
tabulasi atau memberikan skor atau kode terhadap item-item yang perlu
diberi skor atau kode. Ketiga, penerapan data sesuai dengan pendekatan
penelitian. Maksudnya adalah pengelolaan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumusan-rumusan atau aturan-aturan yang ada yang sesuai
dengan pendekatan atau desain penelitian yang diambil30
.
Metode kualitatif adalah metode yang digunakan untuk
menganalisis data yang sifatnya nonstatistik. Dengan kata lain, analisis
29
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, cet. Ke-2 (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.
402-412 30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 1993), hlm. 205-208
27
kualitatif adalah menganalisis data dengan menggambarkan data melalui
kata-kata atau kalimat yang berupa pembahasan untuk diambil kesimpulan.
5. Uji Keabsahan
Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap suatu data31
. Triangulasi adalah
teknik pengecekan data dari berbagai sumber dan menggunakan berbagai
cara serta berbagai waktu. Ada tiga macam teknik triangulasi, yakni32
:
a) Triangulasi sumber, yaitu untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber.
b) Triangulasi teknik, yaitu untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda.
c) Triangulasi waktu, yaitu pengujian kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara pengecekan dengan wawancara atau teknik lain dalam
waktu dan situasi yang berbeda.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan dua triangulasi, yakni
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Untuk mengetahui kredibilitas
31
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung; Remaja Rosdakarya,
2005 ), hlm. 83 32
Sugioyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
( Bandung; Alfabeta, 2010 ), hlm. 372
28
data yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber,
dimana peneliti mengecek hasil wawancara dengan melalui beberapa
sumber dan triangulasi teknik dimana peneliti menguji kredibilitas data
yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, sistematika
pembahasan penelitian ini disusun sebagai berikut.
Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi penegasan istilah, latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah
pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua berisi tentang teori yang menjadi landasan teori penelitian yang
berkaitan dengan strategi peningkatan kualitas kinerja dosen.
Bab ketiga berisi hasil penelitian yang meliputi strategi peningkatan
kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Bab keempat berisi tentang faktor fakor yang mempengaruhi peningkatan
kualitas kinerja dosen dan implikasinya.
Bab kelima berisi penutup yang berupa kesimpulan dan saran.
131
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai strategi peningkatan
kualitas kinerja dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Maka peneliti dapat menyimpulkan jawaban atas pertanyaan
yang menjadi rumusan masalah dalam tesis ini, yaitu :
1. Dalam meningkat kualitas kinerja dosen di FITK UIN Sunan Kalijaga ada dua
yang sangat berperan aktif, yaitu : Pertama, Pimpinan FITK UIN Sunan
Kalijaga. Dalam meningkatkan kualitas kinerja dosen strategi yang dilakukan
oleh Pimpinan FITK UIN Sunan Kalijaga adalah latihan prajabatan, studi
lanjut, promosi dosen, diskusi ilmiah, lokakarya, pelatihan pelatihan yang
menunjang peningkatan kompetensi, penelitian. Kedua, Individu dosen itu
sendiri. Strategi yang dilakukan dosen FITK UIN Sunan Kalijaga untuk
meningkatkan kualitas kinerjannya adalah menguasai teknologi, studi lanjut
baik itu biaya sendiri ataupun pemerintah, memperkaya wawasan dengan
membaca buku, jurnal, mengisi seminar dan lain sebagainya, peningkatan
karir atau kepangkatan, meningkatkan kompetensi yang dimiliki yakni
pedagogis, kepribadian, professional dan sosial, team teaching.
2. Faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja dosen. Pertama, faktor
internal individu dosen, yaitu keinginan untuk berkembang, kurangnya
132
komunikasi antar dosen junior dan senior, komitmen dosen terhadap tugasnya,
motivasi, tanggung jawab terhadap tugas. Kedua, faktor eksternal dosen, yaitui
lingkungan kerja yang nyaman, keluarga, kebijakan pimpinan, sarana dan
prasarana, reward, pelatihan yang berkesinambungan, saling support antara
dosen satu dengan yang lainnya, budaya kerja sama, tuntutan mahasiswa,
kepemimpinan dekan. Ketiga, faktor penghambat, yaitu kurangnya intensif
dalam melakukan Tridharma perguruan tinggi, tidak tersedianya ruang baca
ataupun perpustakaan di FITK UIN Sunan Kalijaga, kurangnya pembinaan
dosen senior terhadap dosen junior, melanjutkan studi akan tetapi terbatas
dengan dana.
3. Implikasi dari strategi peningkatan kualitas kinerja dosen adalah
meningkatnya produktivitas dan kualitas kinerja dosen, meningkatnya
kepercayaan diri dosen dalam hal ini ada empat implikasi positif yang
berpengaruh terhadap tumbuhnya rasa pencaya diri dosen, yaitu pertama,
memahami kapasitas dan batas kemampuan diri, kedua, sadar bahwa tingkat
kemampuan individu memungkinkan individu mencapai kesuksesan, ketiga,
kesadaran akan pengalaman keberhasilan dan kegagalan yang pernah dilalui,
keempat, kesadaran akan status sosial dalam kelompoknya, meningkatnya
lulusan yang berkualitas berdampak kepada semakin puasnya stakeholder atau
pengguna jasa, kepuasan stakeholder sebagai pengguna jasa ini otomatis
terlaksananya visi, misi dan tujuan fakultas.
133
B. Saran
Setelah melihat dari analisis dan hasil yang ditemukan oleh peneliti, maka
peneliti perlu memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dan
dikembangkan oleh FITK UIN Sunan Kalijaga yang ingin selalu berusaha untuk
meningkatkan kinerja dosennya. Walaupun tidak digunakan untuk sekarang
mungkin dikemudian hari dapat dimanfaatkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
1. Kepada Dekan FITK UIN Sunan Kalijaga, wakil wakil dekan dan ketua
jurusan untuk melakukan evaluasi terus menerus.
2. Fakultas dan jurusan agar selalu meningkatkan pengawasan dan monitoring
yang rutin terhadap proses pembelajaran atau perkuliahan di kelas, sehingga
dosen dapat disiplin dalam kehadiran mengajarnya di kelas.
3. Dekan FITK UIN Sunan Kalijaga harus memperhatikan reward dan
punishmet yang tegas kepada dosen yang memiliki kinerja yang rendah.
4. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan harus memperhatikan atau mengadakan
ruang baca atau perpustakaan untuk para dosen, civitas akademik dan
mahasiswa.
5. Kepada para dosen FITK UIN Sunan Kalijaga agar selalu dapat meningkatkan
kreatifitas dan inovasi inovasi dalam proses pembelajaran.
6. Kepada peneliti yang lain, diharapkan dapat mengembangkan dan
melanjutkan penelitian ini yang berkaitan dengan kinerja dosen dalam
melaksanakan Tridharma perguruan tinggi.
134
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Amin. Kesetaraan Gender di Perguruan Tinggi Islam (Baseline
Institutional Analysis For Gender Maenstreaming In IAIN Sunan
Kalijaga). Yogyakarta: McGill IAIN, 2004.
Agus Zaenul F, Manajemen Mutu dan Organisasi Perguruan Tinggi. Tulungagung:
STAIN Tulungagung Press, 2013.
Amirul Hadi dan H. Haryono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka
Setia, 1998)
Anissatul Mufarokah, Strategi dan Model Model Pembelajaran. Tulungagung :
STAIN Tulungagung Press, 2013
Anonim. Undang Undang RI tentang Guru dan Dosen. Bandung: Citra Utama, 2005.
Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Kaukaba,
2012
Arwildayanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Perguruan tinggi: Pendekatan
Budaya Kerja Dosen Profesional. Bandung: Alfabeta, 2013.
Azwar, Saifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
Badudu Zein, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001
Bafadal, Ibrahim. Peningkatan Profesional Guru dalam Kerangka Manajemen
Peningkatan Mutu Sekolah Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2013
Barnawi dkk, Kinerja Guru Profesional . Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2012
Buchari Alma dan Ratih Huriyyati, Manajemen Corporate Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan: Fokus Pada Mutu dan Layanan Prima. Bandung: Alfabeta, 2008
Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja; Konsep, Disain dan Teknik Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan. Bandung: Erlangga, 2006
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam RI, Pedoman Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi
Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Bagi Dosen Di Lingkungan
135
Perguruan Tinggi Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Islam
Kementerian Agama RI, 2011
Departemen Pendidikan Nasional RI, Pedoman Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi
Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal
Perguruan Tinggi, 2010
Edwar Sallis, Total Quality Manajement In Education: Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD, 2011.
Hadi, Amirul dan H. Haryono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia, 1998.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research II. Yogyakarta: Andi Offset, 2004
Hidayat, Ara dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Kaukaba,
2012
Jhon Suprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:
BPFE, 1996
Koenjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia, 1986
Maharsi, Petrus. 2011. Upaya Peningkatan Kinerja Dosen di Inonesia Masih
Terkendala Minimnya Kompensasi. Jurnal Pengembangan Humaniora (Vol
11. No. 2). 2011.
Moleong, Lexy J, Metode Penelitiann Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002.
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005.
Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi . Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004
Mulyono, Rochmat. Strategi Peningkatan Mutu Dosen PTAI. Jakarta: PPAK dan
BLADK, 2005.
Murip yahya, Profesi Tenaga kependidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2013
136
Putra Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik
dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Rauf, Siti Rabiah S. Peran kepemimpinan Dekan dalam peningkatan Kinerja Dosen
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Tesis, tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Program Magister UIN Sunan Kalijaga, 2015.
Rivai dan Salaga, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan; Dari Teori
ke Aplikasi. Jakarta: Grafindo persada, 2009.
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas; Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Saifudin Azwar, Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
Sanusi Uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen. Jakarta: Wacana Ilmu, 1999.
Siagian, Sondang P, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
1998.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 1993.
Sukiman, dkk. Profil Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga, 2013.
Sugioyono. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D. Bandung: Alfabeta, 2010.
Suprihanto, Jhon. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:
BPFE, 1996.
Surya, Desayu Eka. Kompetensi Dosen Terhadap Standarisasi Layanan Mahasiswa.
Majalah Ilmiah UNIKOM (Bidang Humaniora) (Vol. 6 No. 2).
Surya Dharma, Manajemen Kinerja ; Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013.
Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo, Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta:
Bumi Aksara, 2012.
Wibowo, Manajemen Kinerja. Jakarta: Grafindo Persada, 2010
137
Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Teori, Aplikasi dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Empat, 2009.
138
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Laimak
Tempat/Tgl Lahir : Mendahara Tengah, 06 Agustus 1988
NIM : 1420411073
Alamat Rumah : Jl. Makmur Rt/Rw 07 Kp. Lama Mendahara Tengah.
Kec. Mendahara. Kab. Tanjab Timur, Jambi
HP : 085292463434
Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
SD/MI lulus : SD Gusus Lilia /X Mendahara Tengah
Kec. Mendahara. Kab. Tanjab Timur. Provinsi Jambi,
1999.
MTs/SMP Lulus : MTs. Subulussalam Mendahara Tengah. Kec.
Mandahara. Kab. Tanjab Timur. Provinsi Jambi, 2006.
MAN lulus : MAN Model Kota Jambi, 2009.
S1 lulus : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013
C. Pengamalan Organisasi
1. Di UIN Sunan Kalijaga : Aktif di Kopma UIN Sunan Kalijaga fokus di
Lembaga LPKM (Pers), aktif di BEM J KI sekarang MPI, aktif di PMII,
Organisasi Daerah sampai sekarang,
139
2. Kemasyarakatan : Sebagai Takmir masjid tahun 2010-2013
3. Mengajar TKA dan TPQ/TPA tahun 2010-2014
4. Pernah mengajar di MIN NU di Prambanan tahun 2014
5. Mengajar di MAN Pakem pada tahun 2013
D. Karya Ilmiah
Skripsi S1 dengan Judul “Etika Belajar Perspektif Syekh Az Zarnuji (Kajian
Kitab Ta’lim Al Muta’allim )