strategi perencanaan marketing public relations...
TRANSCRIPT
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi
2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini
3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah
4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah
Selamat membaca !!!
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
UPT PERPUSTAKAAN UNISBA
STRATEGI PERENCANAAN MARKETING PUBLIC
RELATIONS DALAM UPAYA MEMBENTUK POSITIONING
Studi Deskriptif Pada SKY FM Dalam Membentuk Positioning Sebagai Stasiun
Radio Wanita di Bandung
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandug
DISUSUN OLEH :
TRIA TRESNANIA
NPM : 10080000256
Bidang Kajian : Ilmu Hubungan Masyarakat
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2005
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : Strategi Perencanaan Marketing Public Relations Dalam
Upaya Membentuk Positioning
Sub Judul : Studi Deskriptif Pada SKY FM Dalam Membentuk Positioning
Sebagai Stasiun Radio Wanita di Bandung
NAMA : TRIA TRESNANIA
NPM : 10080000256
Bidang Kajian : Ilmu Hubungan Masyarakat
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
DR.Hj. Neni Yulianita, Dra.MS Maman Chatamallah, S. Sos
Mengetahui
Ketua Bidang Kajian Ilmu Hubungan Masyarakat
Hj.Sri Setiawati, Dra. MS
Abstrak
Radio merupakan salah satu alat komunikasi yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Persaingan dunia radio sangatlah ketat pada masa globalisasi
seperti sekarang ini. Banyak stasiun radio yang menerapkan berbagai strategi untuk
menjadi yang terbaik dalam menghadapi persaingan bisnis hiburan ini. Bagi SKY
FM penentuan strategi yang diterapkan oleh PR-nya tersebut sangat berpengaruh dan
berperan dalam kemajuan radio tersebut.
Identifikasi dalam penelitian ini adalah mengenai Strategi Marketing Public
Relations SKY FM dalam upaya membentuk positioning. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode deskriptif. Pemilihan metode tersebut dikarenakan
penulis ingin memberikan gambaran yang jelas mengenai strategi perencanaan
marketing public relations yang diterapkan oleh PR SKY FM dalam upaya
membentuk positioning sebagai salah satu stasiun radio wanita di Bandung. Teknik
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara baik secara lisan
maupun tulisan dengan PR SKY FM, studi kepustakaan dan penyebaran angket ke
responden yang berjumlah 29 orang.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Radio
SKY FM dari top manajemen sampai dengan seluruh staf karyawan dari berbagai
divisi yang berjumlah 29 orang tetapi tidak termasuk PR SKY FM.
Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa PR SKY FM telah melakukan
tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal dalam upaya membentuk positioning.
Hal ini dapat dilihat dari angket yang disebar kepada responden menyatakan bahwa
strategi perencanaan marketing public relations SKY FM dalam membentuk
positioning cukup tepat.
ii
KATA PENGANTAR
BismillahirrahmanirrahimAssalamualikum, wR., wB.
Puji dan Syukur hanya milik Allah yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada Penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat dirampungkan.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini begitu
banyak memiliki keterbatasan dan kekurangan. Hal ini sepenuhnya disebabkan
keterbatasan Penulis sebagai manusia. Karena hanya Allah SWT saja yang berhak
atas kesempurnaan.
Di dalam kesempatan yang diberikan ini, izinkan Penulis untuk
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida Nurlinda, S.H., M.H., selaku
pembimbing utama dan Bapak H. Amiruddin A. Dajaan Imami, S.H., M.H.,
selaku co-pembimbing, yang disela-sela kesibukannya berkenan waktu dan
pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pelajaran yang sangat berharga
kepada penulis guna menyelesaikan skripsi ini.
Penulis merasa dalam proses merampungkan skripsi ini, banyak pihak-
pihak yang turut membantu, mendorong semangat serta mendoakan penulis.
Untuk itu Penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yang terhormat Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Prof.
Dr. H. Man Suparman Sastrawidjaja, S.H., S.U.;
2. Yang terhormat Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran, Bapak Dr. Ahmad. M. Ramli, S.H., M.H.;
3. Yang terhormat Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran, Bapak Isis Ikhwansyah, S.H., ,M.H., C.N.;
4. Yang terhormat Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran, Bapak Sigid Suseno, S.H., M.H., ;
5. Yang terhormat Bapak Djanuardi, S.H., selaku Dosen Wali Penulis;
6. Seluruh staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran atas ilmu
dan wawasan yang luar biasa yang telah diberikan selama perkuliahan.
7. Seluruh staf karyawan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran atas
segala bantuan dalam memperlancar proses administrasi dan perkuliahan.
8. Teman-teman angkatan ‘99 Hukum Unpad mulai dari A1099001 s.d. A10
99237, terimakasih atas pertemanan yang indah ini;
9. Rekan-rekan di Program Kekhususan Hukum Lingkungan dan Penataan
Ruang, Nana, Cipta, Nadia, Yuli, Ismarini, Ndiyan, Ethien, Rivan,
terimakasih atas semuanya, demi hijaunya bumi, birunya langit dan
jernihnya air…
10. Kang Opieq, Kang Win, Kang Aris, Kang Anggi, Kang Arief, Kang
Farid, Kang Muslim, Kang Firman D, Kang Asenar, Kang Ujang, Ayah
Yudha dan Bunda Shinta serta si kecil Alif, Teh Indah, Kang Firmansah,
Teh Dewi, Teh Ida, Teh Uwie, Teh Upi, Kang Mustank, Kang Adi, Kang
Diki, Teh Ela, Teh Lia, Teh Ine, terima kasih telah memperlakukan
penulis menjadi adik sekaligus teman, kampus menjadi berwarna bersama
kalian.
11. Teman-teman seperjuangan di VONIS, Indra Maulana, Nurjaman, Asdian
SA, Agung Raharjo, Suryadi Wijaya, Riki, Cheta, Leo, Tanti,
Ranandini…Esprite de Corps and Justice for All!! Semangat…
Semangat…
12. Kang Bonny, Kang Ari `AQ`, Kang QQ Iqbal, Kang Amin, Kang Pandu,
Kang Ahmad, Kang Deni dan Kang Desman yang sudah memperkenalkan
VONIS pada penulis dan menjadikannya sebagai keluarga bagi penulis;
13. Mang Abul, Bu Omi, Sam, Nara, Mang Yaya, Sarni, Mang Ihin, dan
semua Pedagang di kampus tercinta, makasih atas makanan, minuman dan
koran selama kuliah dan dukungan serta doanya.
14. Teman-teman mantan penghuni Haurmekar C-13, Helfi, Ani, Tri, Teh
Diyah, Teh Maya, Teh Yanti dan Meizi, untuk suka duka semasa bersama.
15. Semua penghuni setia Haur Mekar D-17 Anggi, Ririn, Intan, Tika, Yuni,
Yessi, Tria, Teh Ari, Yosi, Linda, Lia, Ajie, Bobi, Bless, Dyna, Nandang,
Roni, Dede dan penghuni baru yang dilantai bawah.
16. Tika, Nana, Witry, Dewi, dan Listyana, terima kasih persahabatan yang
terjalin selama ini, kalian adalah teman terbaik yang membuat masa-masa
yang indah tak terlupakan.
17. Sahabat-sahabatku, Widya, Yanni, Kurni, Linda dan Irma, walaupun kita
saling berjauhan, tetapi tetap dekat di hati, I Miss You, Gals!
18. Keluarga Besar Papa dan Mama yang sudah memberi dukungan dan
kehangatan untuk penulis;
19. Kakak-kakakku Indra Irawan dan Arie Windu, terima kasih atas
dukungan dan doanya selama ini
20. Kedua orang tua penulis, Papa (alm) dan Mama tercinta, atas semua doa,
dukungan dan kasih sayang yang dicurahkan kepada penulis sejak bayi
sampai saat ini, terima kasih.
Penulis berharap bahwasanya hasil penelitian ini dapat menjadi
sumbangan berharga bagi semua pihak.
Billahitaufiq wal Hidayah Wassalamualaikum wR., wB.
Bandung, 2004
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Perumusan Masalah 7
1.3 Identifikasi Masalah 8
1.4 Tujuan Penelitian 8
1.5 Alasan Pemilihan Masalah 9
1.6 Kegunaan Penelitian 10
1.7 Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah 11
1.7.1 Pembatasan Masalah 11
1.7.2 Pengertian Istilah 11
1.8 Anggapan Dasar 13
1.9 Operasional Variabel 14
1.10 Metode dan Teknik Penelitian 16
1.10.1 Metode Penelitian 16
1.10.2 Teknik Penelitian 16
1.11 Populasi dan Sampel 17
1.11.1 Populasi 17
1.11.2 Sampel 17
vi
1.12 Organisasi Karangan 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 20
2.1. Pengertian Public Relations 20
2.1.1 Tujuan Public Relations 22
2.1.2 Fungsi Public Relations 23
2.1.3 Kegiatan Public Relations 24
2.2 Pengertian Publisitas 24
2.2.1 Tujuan Publisitas 26
2.3 Pengertian Iklan 27
2.3.1 Tujuan Iklan 28
2.4 Pengertian Spesial events 29
2.4.1 Tujuan Spesial Events 29
2.5 Model Komunikasi 30
2.6 Pengertian Marketing Public Relations 32
2.6.1 Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Konsep
Marketing Public Relations 35
2.6.2 Bentuk-bentuk Program Marketing Public
Relations 36
2.7 Hubungan Antara Positioning Dengan Marketing
Public Relations 37
2.7.1 Pengertian Positioning 38
2.7.2 Strategi atau Langkah-langkah Positioning 39
2.7.3 Positioning Perusahaan Sebagai Kegiatan
Marketing Public Relations 40
2.8 Strategi Perencanaan Marketing Public Relations
Membentuk Positioning
BAB III GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Sekilas Tentang Radio SKY 90,50 FM 44
3.2 Sejarah Singkat Berdirinya Radio SKY FM 44
vii
3.3 Tujuan Radio SKY FM 47
3.4 Visi dan Misi Perusahaan 47
3.4.1 Visi Perusahaan 47
3.4.2 Misi Perusahaan 48
3.5 Pembagian Kerja Radio SKY FM 49
3.6 Program Acara Radio SKY FM 52
3.6.1 Weekly Programme Radio SKY FM 2004 52
3.6.2 Regular Programme Radio SKY FM 2004 56
3.7 Tujuan dan Fungsi Public Relations Radio SKY FM 58
3.7.1 Tujuan Public Relations SKY FM 58
3.7.2 Fungsi Public Relations SKY FM 59
3.8 Strategi Marketing Public Relations SKY FM dalam
Membentuk Positioning 59
3.9 Hambatan yang Dihadapi SKY FM dalam
Melaksanakan Strateginya 61
BAB IV ANALISIS DATA 62
4.1 Analisis Deskriptif Data Responden 63
4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian 68
BAB V PENUTUP 102
5.1 Rangkuman 102
5.2 Kesimpulan 106
5.3 Saran 108
5.3.1 Saran Pengembangan Ilmu 108
5.3.2 Saran Pengembangan Praktis 109
DAFTAR PUSTAKA 110
LAMPIRAN
viii
ix
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Tabel Halaman
1. Tabel 1.1 Jenis Kelamin 63
2. Tabel 1.2 Usia Responden 64
3. Tabel 1.3 Status Kepegawaian 65
4. Tabel 1.4 Pendidikan Responden 66
5. Tabel 1.5 Ketepatan Strategi Perencanaan MPR 68
6. Tabel 1.6 Pelaksanaan Research Publikasi 70
7. Tabel 1.7 Kesesuaian Tema Publikasi 71
8. Tabel 1.8 Kredibilitas Komunikator Publikasi 72
9. Tabel 1.9 Daya Tarik Isi pesan Publikasi 74
10. Tabel 1.10 Ketepatan Sasaran Publikasi 75
11. Tabel 1.11 Kesesuaian Media Publikasi 76
12. Tabel 1.12 Pelaksanaan Research Iklan 78
13. Tabel 1.13 Kesesuaian Tema Iklan 79
14. Tabel 1.14 Kredibilitas Komunikator Iklan 81
15. Tabel 1.15 Daya Tarik Isi Pesan Iklan 82
16. Tabel 1.16 Ketepatan Sasaran Iklan 83
17. Tabel 1.17 Kesesuaian Media Iklan 85
18. Tabel 1.18 Pelaksanaan Research Road Show 86
19. Tabel 1.19 Kesesuaian Tema Road Show 88
20. Tabel 1.20 Kredibilitas Komunikator Road Show 89
21. Tabel 1.21 Daya Tarik Isi Pesan Road Show 90
22. Tabel 1.22 Ketepatan Sasaran Road Show 91
23. Tabel 1.23 Kesesuaian Media Road Show 92
24. Tabel 1.24 Pelaksanaan Research Spesial Events 93
x
25. Tabel 1.25 Kesesuaian Tema Spesial Events 95
26. Tabel 1.26 Kredibilitas Komunikator Spesial Events 96
27. Tabel 1.27 Daya Tarik Isi Pesan Spesial Events 98
28. Tabel 1.28 Ketepatan Sasaran Spesial Events 99
29. Tabel 1.29 Ketepatan Media Spesial Events 100
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Nama Lampiran Halaman
1. Angket 111
2. Cooding Book 118
3. Cooding Sheet 121
4. Naskah Wawancara 123
5. Surat Keterangan Menyusun Skripsi 125
6. Formulir Pengajuan Masalah untuk
Menyusun Skripsi 126
7. Surat Permohonan Ijin Pra Riset/Riset
Di Radio SKY FM Bandung 127
8. Daftar Riwayat Hidup 128
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang Masalah
Memasuki dasawarsa tahun 1990-an perkembangan media komunikasi
massa membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Hal ini
dikarenakan perkembangan teknologi dan komunikasi mampu menembus dimensi
waktu, ruang dan budaya. Aplikasi teknologi elektronika telah membuat dunia
semakin sempit bagai sebuah perkembangan global (global village) yang pada
akhirnya akan menggiring kita ke abad informasi yang membawa tiap negeri
terjerat dalam arus informasi.
Agar tidak tertinggal masyarakat berlomba-lomba mencari informasi
melalui media cetak maupun media elektronik. Media cetak terdiri dari surat
kabar, majalah, bulletin berita dll. Sedangkan media elektronik terdiri dari radio,
televise dan internet. Dari masing-masing media tersebut baik itu media cetak
maupun media elektronik mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Salah satu alat komunikasi yang paling memasyarakat di Indonesia adalah
radio karena selain murah penyebaran gelombang radio dapat merambah ke
daerah-daerah yang terpencil sekalipun sehingga, penyebaran informasi serta
komunikasi lewat media radio dapat dinikmati secara menyeluruh. Hal ini terbukti
pada saat proklamasi kemerdekaan RI dimana peranan radio saat itu sangat
penting karena dengan radio lah proklamasi kemerdekaan RI dapat
dikumandangkan ke seluruh nusantara dan dunia Internasional (Gatra, 1999:34).
1
2
Meskipun harus bersaing ketat dengan televisi swasta dan media cetak
yang kian marak belakangan ini bukan berarti posisi radio menjadi surut namun
sebaliknya, sebagai media yang berfungsi untuk menyebarkan informasi,
pendidikan dan hiburan radio mendapatkan tantangan baru dan terpacu untuk
tetap eksisi di hati pendengarnya.
Radio mulai dikenal pada tahun 1922, sebagai media baru yang menarik
perhatian dan merupakan media yang memiliki jangkauan selektif dengan segmen
pasar tertentu. Ada banyak kelebihan radio siaran dibandingkan media massa
lainnya yaitu pesan yang disiarkan oleh komunikator dapat ditata menjadi suatu
kisah yang dihiasi musik sebagai ilustrasi dan efek suara sebagi unsur dramatisasi.
Dan oleh khalayak radio dapat dinikmati dengan segala situasi sepeti sedang
makan, bekerja, berjalan bahkan sedang mengemudikan kendaraan.
Persaingan dunia radio sangatlah ketat tetapi masing-masing radio
mempunyai segmentasi pasarnya tersendiri. Segmentasi pasar radio khususnya di
kota Bandung terdiri dari beberapa macam diantaranya yaitu : radio yang
bersegmentasi pada anak muda seperti Radio Ardan, OZ, Ninetyniners dan
Paramuda. Radio yang bersegmentasi pada laki-laki dan wanita dewasa yang
berkarier seperti Radio Rase, Raka, MGT dan Hard Rock. Radio yang
bersegmentasi pada masyarakat menengah ke bawah yang berorientasi dangdut
seperti Radio Cosmo dan Dahlia. Radio yang bersegmentasi pada anak-anak
seperti Radio Kids. Dan radio yang bersegmentasi pada wanita dewasa yang
berkarier seperti Radio SKY, Mustika, Female dan Her.
3
SKY FM merupakan salah satu stasiun radio swasta di Bandung yang
segmentasi utama pasarnya adalah para wanita dewasa kelas menengah ke atas
yang bergaya, percaya diri dan dinamis.
Dengan melihat semakin maraknya stasiun radio yang ada membuat
semakin banyak cara dan usaha yang dilakukan oleh masing-masing radio dalam
menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada para penggemarnya.
Tak terkecuali bagi SKY FM dimana radio ini berusaha menyajikan ragam acara
dan hiburan yang menarik dengan tujuan agar SKY FM dapat memposisikan
menjadi salah satu stasiun radio wanita yang digemari dan mempunyai posisi
tersendiri di hati pendengarnya.
Segmentasi SKY FM yang lebih difokuskan pada wanita dikarenakan
wanita lebih sering mendengarkan radio dibandingkan dengan laki-laki, selain itu
wanita lebih tertarik untuk mengulas berbagai hal yang terkait dengan dunianya
seperti kecantikan, kesehatan, pendidikan dan hiburan sehingga wanita memang
sangat cocok untuk dijadikan pangsa pasar beberapa stasiun radio.
Perusahaan-perusahaan radio yang ada di Bandung pada khususnya ingin
menjadi yang terbaik bagi para pendengarnya. Banyak strategi-strategi jitu yang
diterapkan dalam menghadapi persaingan bisnis hiburan ini. Maka tugas dari
seorang PR-lah untuk menentukan strategi yang tepat dan cocok yang akan
digunakan dan ditempuh dalam menjaga dan mengembangkan perusahaannya
agar selalu baik. Maka kedudukan seorang PR sangat penting dalam suatu
perusahaan karena PR dapat menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Hal
ini seperti yang diungkapkan oleh Neni Yulianita bahwa :
4
PR adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik dengan menyatakan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publiknya (Yulianita, 1999 :25).
Strategi alternatif yang dibutuhkan dan dipandang cukup efektif dewasa ini
adalah pemasaran yang dikenal dengan Marketing Public Relations (MPR).
Kegiatan Marketing Public Relations pada prinsipnya merupakan suatu kegiatan
yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan
dan mengembangkan itikad baik (good will) dan saling pengertian antara suatu
organisasi dari masyarakat (Abadi, 1994:5).
Marketing Public Relations penekanannya bukan pada selling ( seperti
pada periklanan) namun pemberian informasi pendidikan dan upaya peningkatan
pengertian lewat penambahan pemahaman mengenai suatu produk atau jasa
perusahaan sehingga akan lebih kuat dampaknya dan akan lebih lama diingat oleh
pelanggan.
Munculnya konsep Marketing Public Relations dilatarbelakangi oleh
kuatnya permintaan untuk melakukan ekspansi maupun guna mengantisipasi
persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan harus memikirkan
kondisi intern yang menyangkut koordinasi dan komunikasi. Komunikasi sebagai
unsur absolut dalam meningkatkan koordinasi maupun semangat jaringan kerja
perlu terus dipelihara karena dengan komunikasi maka akan tercipta suatu iklim
kerja yang harmonis. Pubic Relations sebagai bentuk komunikasi yang tepat
dalam melakukan peranan dan fungsinya pertama kali dicetuskan oleh Thomas. L
Haris seorang pengamat komunikasi pemasaran berkebangsaan Amerika Serikat
5
dalam bukunya “The Marketers Guide to Public Relations” yang menyatakan
bahwa konsep Marketing Public Relation didefinisikan sebagai berikut :
Proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya melalui kesan-kesan yang menghubunngkan perusahaan dan produk atau jasa sesuai kebutuhan, perhatian dan kepentingan para konsumen (Haris 1991: 24)
Berdasarkan definisi tersebut menyatakan bahwa dalam berbagai
penerapannya konsep Marketing Public Relations terdapat beberapa proses yang
harus ditempuh diantaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian.
Dalam proses ini, tahapan perencanaan sangatlah penting dikarenakan pada
tahapan perencanaan kita akan menentukan langkah awal yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tertentu sehingga pada prinsipnya pada tahap perencanaan
seorang PR harus dapat menentukan bentuk komunikasi yang akan dilaksanakan,
penentuan komunikator, penentuan isi pesan komunikasi yang sesuai dengan
target sasaran, penentuan media yang akan digunakan, penentuan
komunikan/saran yang akan dijangkau, penentuan kontek komunikasi, penentuan
efek komunikasi dan penentuan schedule dan anggaran.
Dalam berbagai penerapannya konsep Marketing Public Relation (MPR)
banyak yang berhasil dalam meningkatkan penjualan, citra dan positioning
perusahaan dimata publik. Keberhasilan perusahaan-perusahaan tersebut tidak
akan terjadi bila tidak didukung oleh strategi marketing yang baik serta
kemampuan sumber daya yang profesional. Ada beberapa perusahaan yang
berhasil menerapkan fungsi MPR dalam meningkatkan penjualan diantaranya
yaitu : PT. Mustika Ratu Tbk, menurut Mooryati Soedibyo selaku Presdir
6
perusahaan tersebut mengatakan bahwa dahulu perusahaan ini adalah perusahaan
kosmetik tradisional yang kemudian berhasil menjadi suatu perusahaan kosmetik
produk industri dan telah mampu mengekspor jamu ke 20 negara lain yang telah
terjamin kualitasnya (www. bisnis indonesia.com).
Selain itu menurut Betty Setiastuti Alisyahbana selaku Presdir PT. IBM
Indonesia perusahaan ini telah berhasil meraih sukses karena penerapan
Marketing Public Relations yang benar dan tepat sehingga secara konsisten
perusahaan ini telah tumbuh di atas rata-rata industrinya dengan profitabilitas
yang terus meningkat dan perusahaan berada dalam posisi yang sehat ( Pikiran
rakyat, 12 Januari 2003). Dan menurut Eva Riyanti Hutapea selaku CEO PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk mengatakan bahwa penerapan strategi marketing
yang benar sangat membantu perusahaan ini keluar dari kebangkrutan, karena
selama krisis ekonomi PT. Indofood mengalami kerugian Rp. 1,2 trilyun pada
1997 namun, setahun kemudian Indofood mengalami keuntungan Rp. 150 milyar.
Dan dalam tiga tahun terakhir Indofood berhasil mendapat laba kotor perseroan
tumbuh stabil dari Rp. 4,1 trilyun (2002) menjadi Rp. 4,5 trilyun (2003) (Kompas,
25 Maret 2002).
Bagi SKY FM strategi marketing yang diterapkan oleh PR-nya itu
sangatlah berpengaruh dan berperan bagi kemajuan stasiun radio tersebut. Salah
satu tujuan strategi marketing yang diterapkan oleh PR SKY FM adalah untuk
membentuk positioning sebagai radio wanita di Bandung. Positioning sangatlah
penting, karena dengan positioning kita dapat menanamkan pengertian tersebut
mengenai produk atau jasa di benak konsumen. Seperti diungkapkan oleh Rhenald
7
Kasali dalam bukunya Manajemen Periklanan bahwa Positioning merupakan
suatu proses dan upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan,
individu atau apa saja dalam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau
konsumennya ( Kasali, 1992: 157).
Di tengah persaingan yang ketat antar stasiun radio, maka dipastikan
sangat sulit dalam meraih hati pendengarnya. Hal ini dikarenakan adanya
persaingan dengan banyaknya perbedaan kepentingan dan kebutuhan heterogen
diantara para pendengar radio. Hal ini dibuktikan dengan survey PRSNI yang
menyatakan bahwa posisi SKY FM berada di rating ke-3 diantara 6 stasiun radio
wanita lainnya yang ada di Bandung (Wawancara dengan staff PRSNI, senin 1
Agustus 2004).
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa adanya persaingan antara
berbagai stasiun radio dalam meraih hati pendengarnya. Hal ini tidak terkecuali
dengan SKY FM karena SKY FM sekali pun harus dapat bersaing dengan stasiun
radio wanita lainnya dalam meraih penggemarnya sehingga perusahaan ini dapat
tetap bertahan dan mampu membentuk positioning sebagai stasiun radio wanita.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti
pentingnya Strategi Marketing Public Relations Sky FM dalam membentuk
Positioning sebagai salah satu stasiun radio wanita di Bandung.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka permasalahan yang di rumuskan sebagai berikut:
8
“ Bagaimanakah strategi Marketing Public Relation SKY FM dalam upaya
membentuk Positioning sebagai stasiun radio wanita di Bandung “.
1.3 Identifikasi Masalah
Dari perumusan masalah di atas maka identifikasi masalahnya yaitu :
1. Bagaimana strategi perencanaan publikasi Radio SKY FM dalam upaya
membentuk positioning sebagai stasiun radio wanita di Bandung ?.
2. Bagaimana strategi perencanaan iklan Radio SKY FM dalam upaya
membentuk positioning sebagai stasiun radio wanita di Bandung ?.
3. Bagaimana strategi perencanaan road show SKY FM dalam upaya
membentuk positioning sebagai stasiun radio wanita di Bandung?.
4. Bagaimana strategi perencanaan special events SKY FM dalam upaya
membentuk positioning sebagai stasiun radio wanita di Bandung?.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi perencanan publikasi Radio SKY FM Bandung
dalam upaya membentuk positioning sebagai stasiun radio wanita di
Bandung.
2. Untuk mengetahui strategi perencanaan iklan Radio SKY FM Bandung
dalam upaya membentuk positioning Bandung sebagai stasiun radio
wanita di Bandung.
9
3. Untuk mengetahui strategi perencanaan road show Radio SKY FM
Bandung dalam upaya membentuk positioning sebagai sebagai stasiun
radio wanita di Bandung.
4. Untuk mengaetahui strategi perencanaan special events Radio SKY FM
Bandung dalam upaya membentuk positioning sebagai sebagai stasiun
radio wanita di Bandung
1.5 Alasan Pemilihan Masalah
Ada beberapa alasan mengapa peneliti mengambil masalah ini untuk dijadikan
penelitian, yaitu :
1. Maraknya radio swasta yang bermunculan di Bandung merupakan
fenomena yang sangat menarik. Masing-masing radio siaran memiliki ide-
ide yang sangat berbeda, dengan harapan dapat mencapai sasaran
segmentasi pendengar.
2. Pemasaran (marketing) sebagai ujung tombak perusahaan artinya dalam
melakukan upaya pencapaian tujuan yang optimal yang didasarkan pada
pengembangan usaha yang sehat dan kompetitif pada suatu pola yang
dinamis dan konseptual yang akan berakar pada keberhasilan perusahaan
yang diharapkan.
3. Pengintegrasian antara marketing dan public relations merupakan gejala
atau fenomena yang terjadi di dunia marketing, dalam upaya memberi
kepuasan optimal tersendiri yang ditujukan pada konsumen atau pemakai
10
barang/jasa yang pada kondisi tertentu searah dengan perkembangan arus
globalisasi.
4. Dalam melaksanakan konsep Marketing Public Relations merupakan hal
yang memiliki nilai urgensi yang tinggi terhadap eksistensi perusahaan,
apabila diterapkan secara cermat strategi dan segmentasi pasar yang akan
dijangkau dengan ruang lingkup pendidikan pasar serta penganalisian
perilaku konsumen sebagai sasaran perusahaan.
5. Seorang PR suatu perusahaan atau organisasi pada media komunikasi
massa seperti radio siaran keterlibatannya adalah dalam upaya
membangun image dari radio siaran yang bersangkutan. Karena itu
seorang PR harus memahami seluk beluk perusahaan dari radio tempat ia
bekerja.
1.6 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah Ilmu Komunikasi
khususnya untuk dapat mengembangkan Ilmu Public Relations dan
Marketing Public Relations untuk kemajuan di masa datang.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi kalangan
praktisi dalam bidang komunikasi agar dapat mengembangkan strategi
Marketing Public Relations dalam dunia radio.
11
1.7 Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah
1.7.1 Pembatasan Masalah
Agar dalam penulisan penelitian ini tidak terjadi salah pengertian dan
pembahasan yang terlalu luas, maka perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah
sehingga penulisan masalah lebih terarah kepada tujuan yang diharapkan.
Hal-hal yang penulis kemukakan dalam pembatasan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan di Radio SKY FM Jalan Diponegoro No. 21
Bandung.
2. Responden yang diteliti adalah seluruh karyawan Radio SKY FM
dari top manajemen sampai karyawan biasa.
3. Masalah yang diteliti tentang strategi publikasi, strategi iklan,
strategi road show dan strategi spesial events radio SKY FM
dalam membentuk positioning sebagai salah satu radio wanita di
Bandung.
4. Strategi Perencanaan Marketing Public Relations tersebut
dilaksanakan pada bulan September-Oktober.
1.7.2 Pengertian Istilah
Untuk mempermudah dalam penulisan dan pemahaman dalam
penelitian ini, penulis menganbil pengertian istilah sebagai berikut :
12
1. Strategi
Penerapan perencanaan (planning) dan manajemen. Tetapi untuk
mencapai suatu tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan
yang hanya menunjukan bagaimana teknik operasionalnya (Yulianita,
1999:57).
2. Marketing
Menyangkut perencanaan secara efisien penggunaan sumber-sumber dan
pendistribuan barang dan jasa produsen dan konsumen sehingga tujuan
kedua pihak (produsen dan konsumen) tercapai (Mc Carthy, 1975:59).
3. Public Relations
Suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukan
kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar
kepentingan publik dan melaksanakan kerja untuk memperoleh pengertian
dan pengakuan dari publik (Abdurrachman 2001;26).
4. Positioning
Suatu proses dan upaya menempatkan suatu produk, merek, perusahaan,
individu atau apa saja dalam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran
atau konsumennya (Kasali, 1992:157).
5. Radio
Keseluruhan gelombang radio yang dipancarkan oleh suatu stasiun dan yang
dapat diterima oleh pesawat penerima di rumah, kapal, dsb (Palapah dan
Syamsudin 1983 :107)
13
6. Iklan
Suatu bentuk spesialisasi publistik yang bertujuan untuk mempertemukan
sesuatu pihak yang menawarkan sesuatu dengan pihak lain yang
membutuhkannya (Palapah, MO & Syamsudin, Atang, 1993:35).
7. Promosi
Suatu kegiatan untuk memperluas informasi atau pemberitahuan tentang
barang produksi yang dijual dengan maksud untuk mengubah perilaku
konsumen (Zuhal RM, 1988:54).
1.8 Anggapan Dasar
Sebagai landasan pemikiran dan pengembangan penelitian ini maka penulis
menggunakan anggapan dasar sebagai berikut :
1. Strategi PR
Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan PR
dalam kerangka seutu rencana PR (Ahmad S Adnan Putra).
2. Marketing Public Relations
Proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang
dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi
mengenai informasi yang dapat dipercaya melalui kesan-kesan yang
menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan,
keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen ( Harris, 1991 :24).
14
3. Konsep Marketing Public Relations
Strategi Marketing Public Relations merupakan sarana untuk mencapai tujuan
dari perusahaan dalam mencapai marketing objective (Ruslan, 1999:252).
Strategi program kerja Marketing Public Relations terdiri dari :
a. Peluncuran dan publikasi produk atau program b. Iklan layanan Masyarakat c. Advertorial (artikel sponsor) d. Spesial Events : Promotion dan publication program e. Road Show and business presentations (Ruslan, 1999:249).
4. Model komunikasi Lasswell
Dalam penelitian ini penulis menggunakan model komunikasi Lasswell
sebagai bahan penunjang dan acuan. Menurut teori ini menyatakan bahwa cara
terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan “who says what in which channel to whom with what effect”
(Effendy, 1993:253).
1.9 Operasional Variabel
Indikator 1 : Strategi perencanaan publikasi
Alat ukur : Pelaksanaan research publikasi
Penentuan tema publikasi
Penentuan komunikator publikasi
Penentuan isi pesan publikasi
Penentuan sasaran publikasi
Penentuan media publikasi
15
Indikator 2 : Strategi Perencanaan iklan
Alat ukur : Pelaksanaan research iklan
Penentuan tema iklan
Penentuan komunikator iklan
Penentuan isi pesan iklan
Penentuan sasaran iklan
Penentuan media iklan
Indikator 3 : Strategi Perencanaan road show
Alat ukur : Pelaksanaan research road show
Penentuan tema road show
Penentuan komunikator road show
Penentuan isi pesan road show
Penentuan sasaran road show
Penentuan media road show
Indikator 4 ; Strategi Perencanaan special events
Alat ukur : Pelaksanaan research special events
Penentuan tema special events
Penentuan komunikator special events
Penentuan isi pesan spesial events
Penentuan sasaran special events
Penentuan media special events
16
1.10 Metode dan Teknik Penelitian
1.10.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
yaitu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
populasi tertentu atau bidang tertentu secara factual dan cermat.
Dengan metode ini peneliti ingin mendapatkan gambaran tentang strategi
Marketing Public Relations dalam upaya membentuk positioning sebagai salah
satu radio wanita di Bandung.
1.10.2 Teknik Penelitian
1. Wawancara
Cara pengumpulan data yang dihimpun melalui serangkaian kegiatan
tanya jawab secara lisan dengan humas, marketing dan pimpinan Radio
SKY FM Bandung. Metode ini digunakan dengan maksud untuk
memperoleh data tambahan yang merupakan program Marketing Public
Relations. Menurut Soehartono wawancara adalah :
Pengumpulan data yang mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkayasa dengan alat perekam (Soehartono, 1998:62).
2. Studi Kepustakaan
Pencarian data-data penunjang yang berhubungan dengan masyarakat yang
diteliti melalui buku, artikel serta laporan penelitian lain yang memiliki
kesesuaian dengan penelitian ini.
17
3. Angket
Alat penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh
keterangan dari sejumlah responden (Nasution, 1991:109). Jumlah angket
yang disebarkan kepada responden berjumlah 29 orang dan yang menjadi
respondennya adalah karyawan Radio SKY FM Bandung.
1.11 Populasi dan Sampel
1.11.1 Populasi
Populasi adalah kumpulan objek penelitian, populasi mengandung
sekumpulan unsur dan elemen yang menjadi objek penelitian (Wahyu, 1996:61).
Dalam hal ini, populasi yang akan diteliti adalah seluruh karyawan Radio SKY
FM dari top manajemen sampai dengan seluruh staf karyawan dari beberapa divisi
yang berjumlah sekitar 29 orang tidak termasuk PR SKY FM yang berjumlah 1
orang.
1.11.2 Sampel
Menurut Jalaluddin Rakhmat sampel adalah bagian yang diamati dari
kumpulan objek penelitian, dengan adanya sampel ini maka diharapkan populasi
dapat menunjukan dan menggambarkan karakteristik dari populasi tersebut
(Rakhmat, 1998:78).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik total sampling. Adapun
pengertian total sampling menurut Winarno adalah sampling yang jumlahnya
sebesar populasi (Winarno, 1980:86).
18
Penggunaan total sampling dalam penelitian ini dikarenakan jumlah
sampel yang dijadikan objek penelitian relatif kecil sebesar 30 orang. Jumlah
sampling tersebut merupakan keseluruhan dari jumlah karyawan radio SKY FM.
1.12 ORGANISASI KARANGAN
Secara keseluruhan penulis menyusun skripsi ini ke dalam lima bab dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab 1 penelitian ini, diuraikan beberapa sub bab sehingga dasar
penelitian yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, identifikasi
masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan pengertian istilah,
anggapan dasar, metodelogi penelitian yang terdiri dari populasi dan
sampel, metode dan teknik penelitian, operasional variabel serta kerangka
organisasi.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Mengemukakan pembahasan teoritis sebagai dasar penelitian yang
dilakukan, berisi teori-teori yang relevan dengan judul penelitian.
BAB III : TINJAUAN OBJEK PENELITIAN
Mengemukakan tentang sejarah Radio SKY FM Bandung, struktur
organisasi, tugas dan wewenang PR.
19
BAB IV : ANALISIS DATA PENELITIAN
Menganalisa data yang telah didapatkan yaitu analisa data responden dan
analisa data penelitian.
BAB V : PENUTUP
Berisi rangkuman dan kesimpulan mengenai masalah yang sudah dibahas
dan mencoba memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan
bagi keilmuan dan praktisi.dan saran-saran .
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Public Relations
Pengertian Public Relations secara harfiah adalah gabungan dari dua buah
kata yaitu Public dan Relations. Public diterjemahkan menjadi publik yaitu salah
satu kelompok dalam masyarakat dimana di dalam masyarakat yang sifatnya
heterogen terdapat sekelompok orang yang homogen. Relations diterjemahkan
adalah hubungan-hubungan dalam arti menyangkut banyak hubungan, jadi tidak
hanya dalam satu macam hubungan.
Public Relations tidak selalu didefinisikan secara tepat, walaupun dimensi
tentang kemantapan konsep tersebut sudah jelas, namun arti Public Relations
sudah mempunyai arti batasannya sendiri. Public Relations mempunyai fungsi
yang beraneka ragam dari organisasi ke organisasi, variasi yang bermacam-
macam dari sederet kegiatan sehingga masih banyak perbedaan yang fungsi
sebagai teori dan fungsi secara praktisnya. Untuk mengkaji lebih jauh definisi
Public Relations, maka dalam hal ini akan diambil beberapa definisi saja yang
sering dikutip oleh para ahli komunikasi, dan pada prinsipnya sering digunakan
dalam aplikasi Public Relations pada kehidupan organisasi. Di bawah ini penulis
mengutip beberapa definisi para ahli antara lain :
Definisi Public Relations dari PR News menurut Glenn dan Denny
Griswold, di dalam bukunya Your PublicRelations mengemukakan definisi
sebagai berikut :
20
21
PR is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or organization with the public interest and executes a program of an action to earn public understanding and acceptance ( PR adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik ( Abdurachman, 1995 25 :26).
Dari pengertian di atas dilakukan suatu analisis bahwa pada prinsipnya
Public Relations menekankan pada fungsi manajemen. Hal ini menunjukan bahwa
Public Relations sangat erat kaitannya dengan manajemen, dimana ia menunjukan
fungsi yang melekat dengan kegiatan manajemen sehingga jika ada suatu sistem
manajemen maka di dalamnya terkandung kegiatan Public Relations yang
memfungsikan manajemen tersebut.
Frank Jefkins mengemukakan definisi Public Relations yang menekankan
pada suatu bentuk komunikasi yaitu :
PR consist of all forms of planned communications outwards and inwards, between an organization and its public for the purfose of achieving specific objective concerning mutual understanding ( PR merupakan keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana baik itu keluar maupun ke dalam, yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan spesifik atas dasar adanya saling pengertian (Yulianita, 1999 :33).
Hal di atas memberikan pemahaman bahwa kegiatan Public Relations
adalah kegiatan komunikasi karena Public Relations merupakan bagian dari
komunikasi, dimana komunikasi ini tekanannya pada komunikasi organisasi yang
sasaran komunikasinya adalah untuk publik di dalam dan publik di luar
organisasi, dimana landasan utama dari aplikasi komunikasi organisasi ini adalah
adanya saluran pengertian diantara keseluruhan publik yang berkecimpungan
22
terhadap organisasi tersebut. Atas dasar landasan adanya saling pengertian
tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan yang spesifik.
Dari beberapa definisi yang telah dinyatakan di muka oleh berbagai ahli
komunikasi, maka dapat dilihat bahwa prinsipnya kegiatan Public Relations
adalah suatu hal harus menjamin adanya public image yang positif dan
melindungi nama baik perusahaan dengan mengupayakan terciptanya saluran
pengertian, percaya, kerjasama. Semua ini dilakukan dengan komunikasi Public
Relations yang pada umumnya komunikasi dilakukan adalah untuk melayani
kepentingan publik.
2.1.1 Tujuan Public Relations
Tujuan Public Relations menurut Charles S. Steinberg yaitu menciptakan
opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan
yang bersangkutan (Abdurachman, 1987 :26).
Secara umum tujuan Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Menciptakan citra yang baik 2. Memelihara citra yang baik 3. Meningkatkan citra yang baik 4. Memperbaiki citra jika organisasi menurun (Yulianita, 1999 4:43)
Selain itu tujuan Public Relations menurut Astrid Susanto dalam buku
Komunikasi Teori dan Praktek menjelaskan sebagai berikut :
The Change the public image an individual or corporation to after public attitude to ward company policies ( Tujuan PR adalah adalah merubah citra negatif ke positif terhadap suatu organisasi swasta/instansi pemerintah untuk merubah sikap publik agar menerima kebijakan-kebijakan yang diberikan perusahaan).
23
2.1.2 Fungsi Public Relations
Fungsi Public Relation pada dasarnya adalah untuk menghubungkan publik/
pihak yang berkepentingan di dalam atau di luar suatu instansi. Secara praktis,
diketahui bila berbicara mengenai fungsi dari Public Realations itu sendiri
tidaklah akan terlepas begitu saja kaitannya dengan Public Relations. Karena
melalui kegiatan itu dapat secara langsung diketahui mengenai fungsi apa saja
yang dilakukan oleh kegiatan Public Relations itu, baik kegiatannya dalam bentuk
eksternal maupun internal.
Menurut Betrand R Canfield dalam bukunya PR Principles and Problem.
Ada tiga fungasi Public Relations Yaitu :
1. it should serve the publics interest (mengabdi pada kepentingan publik) 2. Maintain good communications (memelihara komunikasi yang baik) 3. Strees good morals and manners (menitikberatkan moral dan tingkah
laku) (Yulianita, 1999 :49).
Dalam bukunya Hubungan Masyarakat Onong Uchyana Effendy
mengemukakan empat fungsi dari Public Relations yaitu :
1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik baik
publik eksternal maupun internal 3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik ke organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pemimpin demi kepentingan umum (Yulianita, 1999:50).
Dari fungsi-fungsi di atas dapat disimpulkan tentang fungsi Public
Relations secara universal sehingga mudah untuk dipahami dan dilaksanakan oleh
Public Relations Officer (PRO) yaitu ada dua fungsi Public Relations adalah :
24
1. Menyalurkan kebijakan manajemen
2. Menyampaikan opini publik kepada manajemen (Yulianita,1999:50).
2.1.3 Kegiatan Public Relations
Komunikasi yang dijalankan di dalam kegiatan Public Relations menurut
Allan H Center dan Scott Mcutlip dalam bukunya Effective Public Relations
terdiri dari :
1. Fact finding dan feed back Kegiatan dari Public Relations diarahkan kepada usaha mengumpulkan data terhadap sasaran komunikasi misalnya meneliti siapa komunikan, bagaimana situasi dan kondisi, serta mengetahui apa yang dibutuhkan oleh komunikan
1. Planning and ProgrammingKegiatan dari Public relations yang menitik beratkan kepada usaha perencanaan untuk memperoleh hasil maksimal melalui pengolahan dan selektivitas terhadap data yang diperoleh.
2. Action and Communicating Ditujukan kepada usaha untuk mengeluarkan serta menyebarkan pernyataan kepada publik
3. EvaluationMengarah pada usaha untuk menilai kembali sejauhmana pesan komunikasi yang disampaikan kepada publik dapat diterima (Djaja, 1985 :43).
2.2 Pengertian Publisitas
Pengertian publisitas adalah sebagai perkembangan dari Press Agentry,
orang yang melakukan press agentry ini disebut press agent. Pada dasarnya
publisitas adalah berita yang ditulis atau disiarkan melalui radio atau televisi yang
menarik perhatian public mengenai kegiatan-kegiatan atau pernyataan yang
dianggap penting oleh masyarakat.
25
Pengertian publisitas menurut Cutlip&Center adalah penyebaran informasi
yang membuat hal-hal menjadi umum dilihat dari pandangan pihak yang ingin
membentuk sesuatu kepada orang lain, penyebaran informasi secara sistematis
tentang lembang/perusahaan tersebut.
Publisitas pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan Public
Relations dalam memberikan informasi atau keterangan baik kepada publik
maupun masyarakat agar mereka mengerti tentang perusahaan yang bersangkutan.
Dalam kamus komunikasi Onong Uchyana Effendy (1989:393)
mengatakan bahwa publisitas adalah kegiatan menyebarkan iformasi kepada
khalayak melalui media massa mengenai seseorang/lembaga yang dilakukan
secara sistematis dengan bobot kepentingan pada pihak yang menyebarkan
informasi dan merupakan teknik memikat perhatian agar tercurah pada seseorang,
produk dll.
Dan menurut R. Roekamy publisitas adalah sebagai suatu berita tentang
peristiwa yang direncanakan terlebih dahulu dalam media massa tanpa membayar
untuk kepentingan seseorang atau suatu badan tertentu (Slamet, 1981 :3).
Jadi pengertian publisitas menurut scope publisistik sebagai berikut
publicity adalah bentuk spesialisasi ilmu komunikasi yang bertujuan hendak
membentuk pendapat umum dengan jalan menyiarkan berita terutama dengan
menciptakan peristiwa/kejadian (Palapah&Syamsudin,1983 :55).
Publisitas dilakukan tidak untuk mengelabui khalayak dengan berita-berita
yang disebarkan. Karena pada dasarnya informasi yang disampaikan itu mengenai
peristiwa yang betul-betul terjadi. Walaupun sebelumnya telah direncanakan atau
26
diatur terlebih dahulu, ini dilakukan sebagai suatu rangsangan agar tercipta opini
publik.
2.2.1 Tujuan Publisitas
Adapun tujuan publisitas yang hendak dicapai dari kegiatan publisitas
adalah untuk memperoleh popularitas perusahaan/pengertian masyarakat dan
mempengaruhi serta menggerakan masyarakat ke arah sikap dan tingkah laku
seperti yang diharapkan perusahaan dalam arti mengguntungkan perusahaan.
Menurut Nolte&Wilcox dalam bukunya Effective Publicity, tujuan
publisitas adalah :
To convery specific ideas to specific public. According, every publicity effort must focus on the ideas to be imparted. In the boadest sense, the publicist tries to creat favorable public opinion about the subject of the publicity (Nolte&Wilcox, 1984:10).
Artinya bahwa tujuan publisitas adalah upaya untuk menyampaikan gagasan
tertentu kepada publik tertentu pula. Dimana setiap usaha publisitas harus
difokuskan kepada gagasan untuk memberitahukan. Pada umumnya seorang
publicist selalu berusaha untuk menciptakan opini publik yang favorable
mengenai hal-hal yang disampaikan dalam publisitasnya. Publisitas merupakan
salah satu alat komunikasi pemasaran Marketing Public Relations. Publisitas ini
merupakan hasil hubungan media yang berfungsi membentuk positioning yang
positif terhadap suatu perusahaan/lembaga.
27
2.3 Pengertian Iklan
Pengertian iklan menurut M.O Palapah & Atang Syamsudin ( 1983: 50)
adalah suatu bentuk spesialisasi publisistik yang bertujuan untuk mempertemukan
sesuatu pihak yang menawarkan dengan suatu pihak yang membutuhkannya.
Dari penjabaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa iklan adalah
penggunaan media yang di bayar oleh penjual untuk mengkomunikasikan
informasi persuatif mengenai produk, jasa, organisasi yng merupakan suatu cara
promosi. Dengan demikian maka iklan mengandung unsure penyewaan ruang dan
waktu dalam suatu media massa demi penggunaannya, serta penyajiannya yang
non pribadi maksudnya bahwa bukan oleh seseorang secara berhadapan, tetapi
iklan juga merupakan sebuah komunikasi yang mempengaruhi masyarakat dan
membantu kita untuk mencapai tujuan komunikasi serta iklan merupakan alat
yang sangat ampuh untuk membangkitkan kesadaran orang lain.
Hubungan antara perusahaan dengan konsumen sering dilakukan dengan
menggunakan iklan seperti apa yang diungkapkan oleh Rhenald Kasali (2000:
145) secara tradisional bahwa iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan
suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Iklan
umumnya digunakan oleh produsen untuk merangsang penjualan padahal selain
untuk merangsang penjualan iklan juga dipakai untuk mengangkat citra
perusahaan, bahkan iklan dapat dipakai untuk menjelaskan perilaku perusahaan
kepada konsumen dan khalayak non konsumen.
28
2.3.1 Tujuan Iklan
Tujuan iklan dapat di kelompokkan menurut sifat atau bentuk pesan yang
disampaikan periklanan, tujuan iklan diantaranya yaitu:
1. Untuk menginformasikan 2. Untuk membujuk 3. Untuk mengingatkan (Kotler, 1997: 742).
Tujuan iklan informasi dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal
suatu jenis produk. Dimana tujuannya adalah untuk menginformasikan manfaat
atau faedah suatu produk. Sedangkan iklan yang tujuannya sebagai pembujuk
dilakukan pada tahap kompetitif, dimana dalam hal ini ditujukan untuk
membentuk permintaan yang selektif terhadap suatu merek tertentu. Dan iklan
sebagai pengingat dilakukan bagi produk yang sudah matang, disini iklan tidak
berguna sebagai informasi melainkan sebagai pengingat saja.
Sedangkan menurut Astrid Susanto (1977: 208) tujuan dari kegiatan
periklanan adalah menyadarkan komunikan dengan memberikan informasi
kepadanya tentang suatu barang atau jasa sehingga menimbulkan dalam diri
komunikan perasaan suka akan barang atau jasa tersebut. Hal tersebut
memberikan pemahaman bahwa setiap perusahaan akan memberikan preferensi
atau keyakinan kepada konsumen akan kebenaran tentang apa yang dijanjikan
dalam iklan tersebut sehingga akan menggugah konsumen untuk menggunakan
barang atau jasa yang dianjurkan.
29
2.4 Pengertian Spesial Events
Pengertian special events berdasarkan Soleh Soemirat dalam bukunya
Dasar-dasar Public Relations adalah :
Special events merupakan peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PublicRelations yang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik ( Soemirat, 2002 :129 ).
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa
special events adalah peringatan dari suatu peristiwa khusus baik itu peristiwa
yang menyangkut dengan dirinya atau pun suatu peristiwa yang biasa diperingati.
Contoh-contoh special events adalah perayaan ulang tahun, tahun baru dll. Selain
itu special events diadakan untuk dapat memuaskan banyak orang serta dapat
meningkatkan pengetahuan dari masyarakat dan yang terpenting adalah bahwa
special events yang diadakan harus dapat memenuhi selera publik.
2.4.1 Tujuan Spesial Events
Adapun tujuan special events yang ingin dicapai berdasarkan pernyataan
dari Rosadi Ruslan adalah :
Special events bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge),pengenalan (awareness) maupun upaya pemenuhan selera (pleasure) dan menarik simpati atau empati sehingga dapat menciptakan citra positif dari masyarakat (Ruslan, 1998 : 244-245).
Hal tersebut memberikan pemahaman bahwa special events yang diadakan
dapat meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat mengenai events yang sedang
dilaksanakan, pengenalan dan juga pemenuhan selera publik sehingga events yang
akan dilaksanakan dapat memenuhi kebutuhan dan selera publik selain itu special
30
events dapat menciptakan simpati dan empati dari masyarakat karena event yang
dilaksanakan sehingga citra positif dari yang diinginkan dari masyarakat dapat
tercapai.
2.5 Model Komunikasi
Model komunikasi yang mendukung strategi komunikasi ialah apa yang
dikemukakan Harold lasswell yang menyatakan bahwa cara terbaik untuk
menerangkan kegiatan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “who
says what ini which channel to whom with what effect” (Effendy, 93 :253). Hal ini
tak terkecuali dengan dalam pelaksanaan strategi PR dimana sebelum menentukan
strategi seorang PR harus menentukan faktor-fakator pendukung seperti
komunikator, isi pesan, media dan effect yang akan terjadi.
Lima unsure dalam paradigma Lasswell, menunjukan study ilmiah
mengenai komunikasi cenderung untuk berkonsentrasi pada satu atau beberapa
pertanyaan :
1. Who (siapa)
Komunikator yaitu orang yang menyampaikan, mengatakan, menyiarkan
pesan-pesan baik pesan secara lisan atau pun tulisan. Dalam hal ini
komunikator melihat dan menganalisa faktor yang memprakarsai dan
membimbing kegiatan komunikasi. Dalam penelitian ini yang dijadikan
komunikator adalah PR SKY FM atau pun orang-orang yang profesional
pada bidangnya masing-masing serta merupakan orang-orang yang sudah
terjamin kualitasnya untuk dijadikan komunikator karena latar belakang
31
pendidikan, profesi dan status yang lebih tinggi sehingga terpercaya untuk
menyampaikan pesan kepada komunikan.
2. Says what ( mengatakan apa)
Pesan itu harus ideal, informasi yang disampaikan serta opini yang
dinyatakan sebagai isi pesan harus menggunakan symbol/lambang yang
berarti. Dalam penelitian ini isi pesan yang dikemukakan oleh
komunikator harus dapat dimengerti dan dapat menarik komunikan
sehingga komunikan yang dituju dapat memahami isi pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
3. In which channel (melalui media apa)
Media adalah alat komunikasi yang digunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan pesan agar pesan lebih mudah untuk diterima dan
dipahami. Dalam penelitian ini untuk memperlancar strateginya seorang
PR harus memilih media yang tepat untuk digunakan sehingga tujuan yang
akan dicapai dalam strateginya tersebut dapat terlaksana.
4. To whom (kepada siapa)
Komunikan adalah orang yang akan dijadikan sasaran komunikator dalam
menyampaikan pesan untuk itu seorang komunikator harus mengetahui
betul sifat dan kondisi dari komunikan. Dalam penelitian ini setiap
komunikan yang ingin dituju oleh komunikator harus disesuaikan dengan
kepentingan dan kebutuhan dari komunikan.
32
5. With what effect (Efek yang dihasilkan)
Efek atau pengaruh adalah perubahan yang terjadi di dalam diri
komunikan. Dalam penelitian ini efek dari penerapan strategi MPR adalah
untuk membentuk positioning radio SKY sebagai stasiun radio wanita di
Bandung sehingga masyarakat akan menjadi tahu dan paham bahwa radio
SKY merupakan radio yang bersegmentasi wanita.
2.6 Pengertian Marketing Public Relation
Dengan melihat semakin kompleknya strategi promosi serta pertimbangan
ekonomis yang semakin tinggi sehingga mengharuskan adanya proses
pengembangan konsep organisasi yang cenderung pada single function, sehingga
memaksa perusahaan-perusahaan untuk dapat menciptakan bentuk konsep strategi
baru. Pemasaran sebagai suatu kegiatan pokok memiliki unsur falsafah bisnis
yang sangat intens dengan penjualan. Arti pemasaran menurut Philip Kotler
dijelaskan sebagai berikut:
Suatu proses sosial dan manajemen dimana individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk yang bernilai guna kotler (1993: 5).
Oleh Baru Suastha D.H dalam bukunya Asas-asas Marketing disinggung
definisi pemasaran yang dikemukakan oleh William J Starton, bahwa :
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan para pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Suastha D.H 1984: 10).
33
Pemasaran dalam dewasa ini diartikan sebagai upaya untuk menarik
pembeli yang memiliki minat dan persepsi terhadap publik. Pada sisi lain kegiatan
humas ternyata memiliki kegiatan yang sangat tercakup pada persepsi dan minat
publik. Dalam hal ini Public Relations memiliki peranan untuk membentuk
positioning serta menjaga keharmonisan hubungan dalam komunikasi perusahaan
dengan pihak internal maupun pihak eksternal. Oleh Frazier Moore dalam
bukunya Hubungan Masyarakat mengutip definisi Public Relations yang
dicetuskan oleh PR Assotiation News yang berbunyi :
Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan public dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan public (Moore, 1987 :65).
Keberadaan Public Relations sebagai unsur penunjang kegiatan pemasaran
tampak pada pengertian di atas dimana Public Relations terlibat dengan
pengamatan sikap publik secara intensif dan menjaga efektifitas hubungan dengan
media. Dalam bukunya Kustadi Suhandang, dapat terlihat dengan jelas adanya
fungsi komunikasi yang berkaitan dengan pentingnya penciptaan opini publik
sebagai aksi komunikasi Public Relations lebih jauh dalam bukunya, Kustadi
Suhandang mengutif definisi Public Relations oleh Cutlip&Center dengan
bukunya Effectivitas Public Relations dituliskan sebagai berikut :
Kegiatan komunikasi dan penafsiran serta komunikasi dan gagasan-gagasan dampak suatu lembaga kepada publiknya dan suatu kegiatan komunikasi, penerangan, gagasan-gagasan serta opini dari publiknya ke lembaga dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga terdapat suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga ke masyarakatnya (Suhandang, 1993 :20).
34
Tampak jelas konsep tersebut bertujuan untuk memuaskan konsumen dari
serangkaian tindakan pembelian. Dalam hal ini Public Relations bertujuan untuk
memberikan pelayanan dalam penjualan produk perusahaan termasuk layanan
purna jual kepada para pelanggan dari serangkaian kesuksesan upaya pemasaran.
Dengan kata lain upaya pemasaran harus selalu dikoordinasikan dengan program
Public Relations guna mengoptimalkan target penjualan yang ditetapkan.
Program Marketing Public Relations juga mencakup proses rangsangan
pembelian dan kepuasan konsumen serta mengandung unsur pemberian informasi
yang terpercaya melalui kesan-kesan yang ditampilkan. Menurut Edgardo T
Velasco dalam konsep Marketing Public Relations, pemasaran dan Public
Relations dijalin dan dipadukan untuk mencapai tujuan pemasaran produk melalui
penjabaran strategi pemasaran yang melingkupi rencana pemasaran.
Dari penjabaran dan analisa definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa konsep Marketing Public Relations pada dasarnya adalah integrasi dari
program maupun department pemasaran dengan Public Relations.
Melalui programnya, Marketing Public Relations tercakup dalam
merangsang pembelian dengan pemberian informasi yang detail kepada publik
serta merupakan alat evaluasi dan perencanaan dari program-program yang
berkaitan dengan komunikasi serta merupakan kombinasi program kerja yang
sangat serasi karena memiliki fungsi saling kooperatif yang dapat memberikan
hasil optimum dalam aplikasinya.
35
2.6.1 Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Konsep Marketing Public
Relations
Dengan semakin luas dan kompleksnya jaringan kerja pemasaran untuk
meningkatkan penjualan, positioning dan penyebaran produk yang berhasil, maka
Public Relations diperlukan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan
mengenai lembaga secara baik. Untuk itu perlu dicermati faktor-faktor yang
mendorong timbulnya konsep Marketing Public Relations. Saka Abadi dalam
suatu makalahnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya konsep
Marketing Public Relations antara lain :
1. Pecahnya pasar yang bersifat massal, konsumen dalam hal ini lebih menghendaki produk yang berkualitas sehingga menyebabkan adanya pergeseran perilaku dalam mencari objek pemuas kebutuhan sehingga menimbulkan pasar baru.
2. Peledakan teknologi dan informasi, adanya saluran media yang komplek telah menimbulkan arus informasi yang beragam
3. Peningkatan persaingan, tingginya tingkat persaingan dan kompetisi pasar maka perusahaan dituntut untuk lebih kompetitif.
4. Pergeseran unsur promosi, pergeseran disini meliputi - jaringan periklanan semakin berkurang - dampak dari Video Cassete Recorder- efektifitas televise - biaya iklan meningkat
5. Pengembangan marketing mix, maksudnya adanya orientasi promosi pada unsure-unsur lain dari penggunaan ikalan (Saka Abadi, 1994 :17).
Dengan mengamati kondisi di atas tampak jelas bahwa program
pemasaran Public Relations harus dapat dilakukan secara simultan dengan
landasan Public Relations. Pasar yang komplek dengan arus informasi yang luas
akan memberikan pilihan yang variatif bagi konsumen. Adanya persaingan akan
menuntut kerja Public Relations lebih optimum untuk memberikan pemahaman
serta meyakinkan khalayak sebagai konsumen potensial dari perusahaan. Hal
36
tersebut didorong oleh semakin berkurangnya program advertensi dalam
memberikan informasi.
2.6.2 Bentuk-bentuk Program Marketing Public Relations
Beberapa bentuk program Marketing Public Relations dapat dilihat dengan
semakin terlibatnya khalayak yang diharapkan dapat membantu penyebaran
informasi. Hal ini juga dimaksudkan untuk menciptakan kepedulian publik akan
keberadaan perusahaan. Adapun beberapa bentuk program Markerting Public
Relations menurut Velasco, antara lain :
1. Keterlibatan komunitas penting bagi perusahaan untuk terjun dan terlibat langsung dengan aktivitas sosial dan komunitas lainnya agar perusahaan dapat menjalin hubungan dengan masyarakat serta mendapat simpati dari publik.
2. Kegiatan-kegiatan lingkungan. Perusahaan dituntut untuk peka terhadap keadaan lingkungannya baik di sekitar lokasi perusahaan, pemukiman penduduk sekitar maupun dukungan terhadap pelestarian lingkungan global.
3. Kesempatan khusus. Kesempatan khusus yang mungkin mengguntungkan bagi perusahaan misal : pembukaan pameran.
4. Sponsor untuk tujuan tertentu. Kegiatan sponsorship atau bentuk dukungan material dari perusahaan juga perlu dilakukan khususnya pada kegiatan-kegiatan yang bersifat spektakuler missal : pertandingan olahraga, konser musik dll.
5. Pelayanan masyarakat, komitmen pelayanan pada masyarakat dapat diwujudkan dengan menyajikan hiburan khusus bagi masyarakat pada kesempatan tertentu dimana perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak lain.
6. Bantuan untuk kepentingan pihak minoritas, adanya kepedulian perusahaan bagi kalangan fakir miskin ini dapat menciptakan respek dari masyarakat dan dapat menaikan citra perusahaan.
Secara umum kegiatan Marketing Public Relations dapat diterapkan
beberapa aspek yang terkait dengan unsur pendidikan, kesehatan, olahraga
maupun pelayanan sosial.
37
Adanya wadah tempat penampungan keluhan serta pelayanan kepada
masyarakat merupakan suatu bagian dari konsep pengembangan Marketing Public
Relations. Segala kebijakan yang dibuat dengan penciptaan program-program
tersebut melalui pengelolaan yang akan memberikan konsekuensi yang sangat
prospektif bagi perusahaan. Keadaan ini dapat memberikan gambaran yang lebih
baik dari setiap produk perusahaan yang tersalur melalui pemberian informasi
dalam kemasan yang menarik.
2.7 Hubungan antara Positioning dengan Marketing Public Relations
Pada dasarnya kegiatan Marketing Public Relations diupayakan untuk
dapat mensukseskan pencapaian target perusahaan. Tujuan dari kegiatan
Marketing Public Relations adalah untuk dapat meningkatkan penjualan dari
produk/jasa perusahaan, membentuk citra positif perusahaan, membentuk value
perusahaan dan membentuk positioning perusahaan.
Salah satu dari tujuan dari kegiatan Marketing Public Relations adalah
membentuk positioning. Positioning pada suatu perusahaan sangat penting di era
kompetitif seperti sekarang ini, hal ini karena kondisi sosial masyarakat semakin
maju dan penuh persaingan, maka untuk mengatasi hal tersebut suatu
lembaga/perusahaan diharuskan memiliki suatu merek atau identitas sendiri yang
dapat digunakan sebagai ciri atau karakteristik untuk membedakan dengan
lembaga lain sehingga tidak menimbulkan kebingungan atau hilangnya peluang
bisnis dalam menciptakan dan mempertahankan identitas perusahaan.
38
2.7.1 Pengertian Positioning
Dalam bahasa Indonesia belum ada padanan kata yang tepat untuk
menterjemahkan positioning. Tetapi kalangan praktisi periklanan biasa menyebut
pernyataan rasio atau ada juga yang menyebutnya “tema”.
Dalam menghadapi era kompetisi seperti sekarang ini, dimana kondisi
sosial masyarakat semakin maju dan penuh persaingan maka suatu lembaga
diharuskan memiliki merek atau identitas yang digunakan sebagai ciri atau
karakteristik yang dapat membedakannya dengan lembaga lain, sehingga tidak
menimbulkan kebingungan atau hilangnya peluang bisnis dalam menciptakan dan
mempertahankan identitas perusahaan. Maka untuk memperkuat suatu identitas
perusahaan, suatu instansi harus memiliki kekhasan yang mudah dapat diingat
sasarannya.
Seperti definisi positioning yang diungkapkan oleh Prof Josh Eliashberg
dari sekolah bisnis Wharton Universitas Pennsylvania, mengatakan positioning
merupakan alasan keberadaan suatu produk. Jadi bila suatu produk tidak memiliki
ciri-ciri pembeda dengan produk lain maka tidak selayaknya ada di pasar (Swa
Mel, 1995:77).
Sedangkan menurut Rhenald Kasali dalam manajemen Periklanan
positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk,
merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang
diaanggap sebagai sasaran atau konsumennya (Kasali, 1992 : 157).
Sementara menurut Plilip Kotler dalam Manajemen Pemasaran, Analisis
Perencanaan & Pengendalian menyebutkan definisi positioning yaitu suatu
39
tindakan merangsang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen.
2.7.2 Strategi atau Langkah-langkah Positioning
Dalam buku terbarunya yang berjudul The New Positioning dari Jack
Traut dan Steve Rivkin mengemukakan bahwa unsure mental yang harus
diperhatikan dan diperkirakan dalam proses positioning yakni :
1. Pikiran itu terbatas
2. Pikiran itu membenci
3. Pikiran itu keruwetan
4. Pikiran itu labil
5. Pikiran itu berubah
6. Pikiran itu kehilangan focus (Jack, 1997).
Unsur pertama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang
diciptakan. Adapun tujuan pokok positioning :
1. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dari merek-merek pesaing.
2. Untuk memposisikan produk yaitu what you stand for, what you are dan how would you like customer to evaluate you.
Pada prinsipnya dalam melaksanakan kegiatan positioning diperlukan
suatu ketekunan dan kejernihan berpikir dalam memandang produk dan pasar
yang tengah diusahakan. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan sederhana, ada
beberapa langkah dalam menentukan strategi positioning yaitu :
40
1. Identifikasi para pesaing yaitu melakukan identifikasi atas sejumlah pesaing yang ada di pasar
2. Persepsi konsumen, adalah melakukan penelitian konsumen terhadap produk pesaing. Hal ini dilakukan dengan mencari berbagai atribut pembanding yang berkaitan dengan karakteristik produk, manfaat bagi konsumen dll. Tujuannya adalah untuk memperoleh sejumlah atribut yang dianggap penting oleh konsumen.
3. Menentukan posisi pesaing setelah mengetahui atribut-atribut penting seperti di atas perlu diketahui posisi yang diduduki oleh pesaing dilihat dari berbagai sudut pandang.
4. Menganalisa preferensi konsumen yaitu mengetahui posisi yang dikehendaki oleh konsumen terhadap suatu produk tertentu. Pada tahap ini produsen perlu mengkaji kembali apakah ada celah yang tersisa dalam pasar.
5. Menentukan posisi merek produk sendiri yang harus dipertimbangkan adalah :
a. analisa ekonomi terdiri dari analisa terhadap masyarakat dan potensi pasar serta kemungkinan untuk memasuki pasar tertentu.
b. Positioning adalah suatu komitmen terhadap segala segmen pasar ini berarti ada resiko tidak terjangkaunya suatu produk/pembeli merek/produk lain.
6. Ikuti perkembangan posisi secara berkala, posisi, merek atau produk harus ditujukan dan dinilai kembali apakah masih cocok dengan zamannya (Kasali, 1993 :165-170).
2.7.3 Positioning Perusahaan sebagai Kegiatan Marketing Public Relations
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan produk,
merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang
dianggap sebagai sasaran atau konsumen (Kasali, 1992 :157).
41
Kegiatan positioning dalam pemasaran dianggap perlu karena situasi
masyarakat atau pasar konsumen adalah over communicated. Persaingan yang
ketat memaksa perusahaan untuk mencari celah pada benak konsumen agar
produk/perusahaan nyalah yang dipilih atau diingat konsumen.
Ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam menentukan positioning
perusahaan dalam segmen pasar seperti di bawah ini :
1. Mengidentifikasikan keunggulan kompetitif, jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai perusahaan yang memberikan nilai yang lebih tinggi kepada sasaran yang dipilihnya, maka ia memperoleh keunggulan komperatif. Jadi positioning diawali dengan mengadakan perbandingan tawaran pemasaran perusahaan yang memberikan nilai lebih besar dari ada tawaran pesaing misal : perbandingan menurut produk, layanan, personil dan citra.
2. Memilih keunggulan kompetitif, jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif sebagai dasar kebijaksanaan penentuan posisinya. Ia harus menentukan banyaknya perbandingan sebaiknya posisi lebih besar dari suatu perbandingan tetapi juga tidak terlalu banyak dan perbandingan mana yang akan dipromosikan.
3. Mewujudkan dan mengkomunikasikan positioning, setelah penentuan mana yang akan dipilih, perusahaan harus mengambil langkah mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkan itu kepada konsumen sasarannya. Jika perusahaan memutuskan untuk membangun atas dasar citra dan karakteristik tertentu maka ia harus mewujudkan posisi itu.
2.8 Strategi Perencanaan Marketing Public Relations dalam Membentuk
Positioning
Persaingan yang ketat dalam meraih banyak penggemar dan upaya
menetapkan positioning di dunia radio sangatlah berat, banyak hambatan yang
42
dirasakan dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini dikarenakan penggemar
mempunyai karakteristik dan kepentingan yang heterogen sehingga menyebabkan
adanya perbedaan selera dan kebutuhan.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh seorang Public Relations
dalam menentukan strategi yang tepat yang akan diterapkan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sebelum melangkah untuk pelaksanaan, perlu adanya suatu
perencanaan yang terpadu (integrated) mulai dari awal (preprogram), dan selama
berlangsung atau mengimplementasi program (in during) hingga ke taraf
penyelesaian tugas secara step by step serta taraf pengawasan atau evaluasi (post
program) untuk meneliti hasil-hasil dan tujuan yang telah dicapai.
Perencanaan merupakan langkah pertama dalam manajemen dimana
perencanaan merupakan langkah fundamental dalam proses manajemen,
lancarnya implementasi fungsi-fungsi yang lain sangat tergantung dari
perencanaan yang dilakukan.
Dalam tahapan perencanaan perlu persiapan atas usaha atau kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan guna mencapai tujuan. Davis menggunakan perencanaan
sebagai perumusan tujuan dan penetapan kebijakan, produser, dan program-
program untuk mencapainya ( Davis, 1999 : 101).
Perencanaan strategi marketing public relations dalam penentuan positioning
sangatlah penting, hal ini dikarenakan positioning dapat menanamkan pengertian
mengenai produk atau jasa suatu perusahaan di benak konsumen.
Dalam berbagai penerapannya konsep Marketing Public Relations (MPR)
banyak yang berhasil dalam meningkatkan penjualan, citra, positioning
43
perusahaan dimata publik. Keberhasilan perusahaan-perusahaan tersebut tidak
akan terjadi apabila tidak didukung oleh strategi marketing yang baik serta
kemampuan sumber daya manusia yang proffesional. Strategi Marketing Public
Relations merupakan sarana untuk mencapai tujuan dari perusahaan dalam
mencapai marketing objective (Ruslan, 1999:252). Strategi kerja Marketing
Public Relations menurut Rosady Ruslan dalam bukunya Asas-asas Manajemen
diantaranya yaitu :
a. Peluncuran dan publikasi produk atau program
b. Iklan layanan masyarakat
c. Advertorial (artikel sponsor)
d. Spesial events : Promotion dan publication program
e. Road Show and business presentations (Ruslan, 1999 :249).
Konsep tersebut di atas telah memberikan penjelasan bahwa program kerja
marketing yang akan dilaksanakan oleh setiap PR dalam perusahaan mencakup
berbagai hal yang terdiri dari peluncuran dan publikasi, iklan, advertorial, spesial
events, dan road show. Program kerja tersebut dianggap efektif dan potensial
dalam melaksanakan program Marketing Public Relations sehingga dapat
membantu PR dalam mencapai tujuan perusahaan.
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
3.1 Sekilas Tentang Radio SKY 90,50 FM
PT. Radio Suara Buana Bandung berlokasi di Bandung, tepatnya di jalan
Diponegoro No. 21 Bandung 40115. Melihat keberadaan lokasi Radio Sky 90,50
FM ini terdapat beberapa keuntungan ditinjau dari segi ekonomi, yang mana
diantaranya:
Lokasi yang berada di pusat kota Bandung
Menjangkau daerah pemasaran
Mudah dijangkau oleh konsumen atau penyewa jasa
Kebutuhan akan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan mudah
didapat
Adapun Radio SKY 90,50 FM bergerak pada bidang jasa penyiaran yaitu
sebagai media promosi produk atau jasa dari perusahaan atau lembaga-lembaga
lainnya.
3.2 Sejarah Singkat Berdirinya Radio SKY
Radio Sky 90,50 FM Female Dreamland Station ini merupakan suatu unit
usaha penyiaran yang berada dibawah holding company TIMSCO Media
Indonesia. Radio female ini lahir diantara hutan belantara radio yang ada pada saat
itu, pada tanggal 1 November 2000 radio ini mulai merangkai kata dengan derap
44
45
nada di frekuwensi FM 93,55 MHz, uji coba jangkauan dan kualitas radio terus
dilakukan Radio Sky selama bulan November 2000 hingga Maret 2001.
Hal ini dilakukan untuk menarik minat pendengar dan untuk senantiasa
memberikan yang terbaik bagi mitra usaha dan pendengar (Sky Lover) sebagai
cerminan sosok wanita muda yang dinamis dan tampil percaya diri.
Radio Sky 90,50 FM merupakan radio female yang mengkhususkan diri
pada segmentasi wanita muda di Bandung lahir pada tanggal 1 November 2000.
Pada tanggal 1 Maret 2001, sebuah momen bersejarah bagi radio Sky, terjadi
perubahan gelombang siaran dari FM 93,55 Mhz menjadi FM 90,40 Mhz.
Momentum sejarah kedua yaitu pada tanggal 3 Mei 2004 berubah menjadi FM
90,50 MHz.
Sebagai radio female, Radio SKY 90,50 FM mencoba memenuhi
kebutuhan para wanita muda. Melalui musik, bahasa, gaya hidup, dan pola pikir
wanita muda yang maju, Radio SKY 90,50 FM berbicara dengan para
pendengarnya sehingga memposisikan diri sebagai Female Dreamland Station.
Radio SKY 90.50 FM memiliki segmentasi pendengar sebagai berikut :
Jenis Kelamin : wanita
Usia : 20-30 Tahun
SES : middle up A dan B class
Status : Mahasiswi, wanita karier dan ibu muda
46
Radio Sky 90,50 FM merupakan radio yang menggunakan dukungan
pemancar ribuan watt dengan dilengkapi berbagai perangkat siaran digital kualitas
nomor satu. Ini menjadikan daya siar Radio Sky 90,50 FM mampu menjangkau
rata seluruh kota Bandung dan banyak daerah potensial di Jawa Barat.
Seperti yang telah disinggungkan di atas, segmen pendengar Radio Sky
90,50 FM adalah seluruh wanita muda di Bandung dengan kategori-kategori yang
telah dijelaskan. Mereka ini disebut sebagai Skylover. Dengan segmen pendengar
tersebut, Radio Sky 90,50 FM memainkan musik dengan latar cerita positif
dengan ritme sweet, middle, smooth and light, majority, seperti R & B, Black
Music, Jazz Vocal, Pop Jazz, dan Acid Jazz. Dan mayoritas penyanyinya adalah
wanita.
Berkaitan dengan acara siaran, Radio Sky 90,50 FM memiliki jam siaran
dari jam 06.00 – 03.00 WIB dan yang dimanfaatkan sebagai jam komersial adalah
antara 07.00 – 21.00 WIB, dengan presentasi jenis siaran pada radio adalah
sebagai berikut:
(1) Promosi 20%
(2) Iklan 10%
(3) Pemberitaan 10%
(4) Komersial 60%
Jam komersial yang berjumlah 60% ini harus dimanfaatkan seefisien
mungkin agar penjualan yang telah ditargetkan dapat tercapai. Order iklan yang
masuk kebanyakkan jam komersial ini terdiri dari iklan dan order iklan yang
diperoleh dari biro iklan yang disebut iklan nasional.
47
Kegiatan off-air yang diselenggarakan Radio Sky 90, 50 FM bekerja sama
dengan sponsor baik yang berskala nasional maupun internasional. Kegiatan ini
melibatkan partisipasi dari para pendengar dengan mengcover mereka dalam suatu
hobi tertentu untuk membina suatu hubungan baik antara Radio Sky 90,50 FM
dengan para pendengarnya, Skylover.
3.3 Tujuan Radio Sky 90,50 FM
1. Menciptakan dan membangun image positif radio Sky FM sebagai satu-
satunya stasiun rsdio wanita di Indonesia yang dianggap dapat memenuhi
segala keinginan dan kebutuhan wanita sesuai dengan nilai-nilai budaya
timur Indonesia dan segmentasi yang telah ditentukan melalui program on
air dan off air.
2. Berupaya meraih target pendengar sebanyak-banyaknya secara umum dan
khususnya wanita yang sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
3. Berusaha meraih target marketing setiap tahunnya dalam penjualan jasa
media komunikasi radio
4. Berusaha meraih main share dan memenangkan marketing share
sebanyak-banyaknya pada setiap tahunnya.
3.4 Visi dan Misi Perusahaan
3.4.1 Visi Perusahaan
Dengan seiring melajunya tuntutan pemenuhan kebutuhan informasi
melalui perkembangan teknologi media komunikasi oleh masyarakat di Indonesia,
48
maka dengan tujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang
disesuaikan melalui pendekatan pola hidup dan kebiasaan masyarakat Indonesia
umumnya sebagai pendengar, maka perusahaan berinisiatif untuk turut serta
berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui media radio Sky FM
sebagai sebuah pengembangan usaha dengan menanamkan nilai-nilai normatif
yang sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia di lingkungan masyarakat
khususnya kaum wanita.
3.4.2 Misi Perusahaan
Sebagai media elektronik di Bandung, Radio Sky FM diharapkan
mampu menjadi embrio atau cikal bakal bisnis pengembangan radio di
berbagai kota di tanah air.
Sebagai sebuah badan usaha swasta Radio SKY dinilai sebagai suatu
investasi dibidang usaha yang dipersiapkan menjadi sumber income
atau pendapatan PT. TIMSCO Group.
Sebagai media elektronik, yang bersifat lokal di Bandung maka Radio
SKY FM diharapkan dapat menjadi media promosi pendukung bagi
group usaha media lainnya yang termasuk dalam TIMSCO Group
untuk menghadapi era persaingan pasar bebas.
Sebagai sebuah media komunikasi elektronik Radio Sky FM
diharapkan mampu membentuk karakter wanita Indonesia yang
modern dan sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya timur Indonesia.
49
3.5 Pembagian Kerja Radio Sky 90,50 FM
Pembagian kerja Radio Sky 90,50 FM adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Bertanggung jawab terhadap kelangsungan bisnis Radio Sky 90,50 FM
dan tercapai atau tidaknya target usaha yang telah ditetapkan
manajemen setiap periodenya.
2. Sekretaris Perusahaan
Bertanggung jawab sepenuhnya atas penerimaan, pemrosesan dan
pendistribusian surat atau proposal keluar atau masuk dan bertanggung
jawab atas semua jadwal pimpinan unit usaha maupun perusahaan.
3. Public Relations dan Promotion Manager Departement
Bertanggung jawab atas filling arsip-arsip Public Relations (PR) dan
promotion manager departement dan laporan pelaksanaan kehumasan
yang disampaikan kepada PR dan promotion manager.
4. Direktur Keuangan dan Sumber Umum (KSU)
Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kualitas dan kuantitas aset
kru dan staff dan bertanggung jawab sepenuhnya atas pengawasan
langsung maupun tidak langsung terhadap etos kerja kru dan staff
secara keseluruhan.
5. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum
Bertanggung jawab atas kesejahteraan dan penciptaan kondisi nyaman
diantara sesama kru dan staff serta permasalahan internal yang timbul
dalam tubuh organisasi Radio Sky 90,50 FM.
50
6. Keuangan dan Accounting
Bertanggung jawab dalam membuat laporan keuangan Radio Sky
90,50 FM mengenai masukan dan pengeluaran transaksi baik yang
dilakukan kepada klien maupun para karyawan radio Sky 90,50 FM.
7. Direktur Komersial
Bertanggung jawab atas pencapaian target raihan penjualan dan
pelaksanaan program pemasaran yang telah ditentukan dan disepakati
oleh Departemen Marketing Radio Sky 90,50 FM. Departemen
Marketing ini terdiri dari Traffic Administration dan beberapa Account
Executive.
8. Account Executive
Bertanggung jawab atas target raihan penagihan tiap bulannya dan
kelancaran perputaran uang perusahaan.
9. Traffic Administration
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan administrasi
Departemen Marketing Radio Sky 90,50 FM.
10. Direktur Produksi
Bertanggung jawab atas pencapaian target raihan pendengar sesuai
dengan segmentasi target yang telah ditentukan oleh corporate plan
Radio Sky 90,50 FM, serta kualitas pelaksanaan program yang telah
direncanakan Departemen Produksi.
51
11. Music Director
Bertanggung jawab atas pengadaan dan inventarisasi lagu-lagu yang
sesuai dengan format Radio Sky 90,50 FM, serta kualitas lagu-lagu
yang sesuai dengan format dan segmentasi pendengar Radio Sky 90,50
FM. Departemen ini terdiri dari satu orang Music Director dan satu
orang asisten Music Director.
12. News director
Bertanggung jawab atas pencarian berita-berita teraktual dan keaslian
pembuatan kreatif skrip iklan produk Radio Sky 90,50 FM.
Departemen ini terdiri dari satu orang News Director dan satu orang
Script Writer.
13. Produksi
Bertanggung jawab atas kualitas karya dan suara yang dihasilkan serta
inventarisasi jingle, bumper dan sound effect Radio Sky 90,50 FM.
Departemen ini terdiri dari seorang Kepala Produksi dan tiga orang
Operator Produksi.
14. Technic Support
Bertanggung jawab atas kualitas suara (output) siaran, pemeliharaan
dan perbaikan sarana dan parasarana teknis, serta seluruh aset teknis
operasional Radio Sky 90,50 FM.
15. Script Writter
Bertanggung jawab atas konsep dan isi skrip pembicaraan yang
disampaikan penyiar kepada pendengar dalam setiap kali penyiaran.
52
16. Announcer
Bertanggung jawab atas kualitas dan materi siaran, serta pencapaian
target raihan pendengar sesuai dengan segmentasi target Radio Sky
90,50 FM.
17. Operator
Bertanggung jawab atas pencatatan data-data pendengar Radio Sky
90,50 FM dan bertanggung jawab menjembatani penelepon dengan
penyiar di dalam ruang siar.
3.6 Program acara Radio Sky FM
Berdasarkan Data On Air Programme 2004 Radio Sky 90,50 FM, Weekly
Programme atau program acara mingguan ini disiarkan setiap seminggu sekali
dengan jumlah program acara 18. Sedangkan untuk Reguler Programme atau
program acara yang disiarkan setiap hari terdapat 8 program acara. Disini penulis
akan menjabarkan beberapa program acara beserta deskriptif-nya baik itu program
acara Weekly maupun Reguler Programme.
3.6.1 Weekly Programme Radio Sky 2004
a) Program Acara: Sky Place of Mine
Spesial program setiap sabtu, jam 06.00-09.00 yang membahas
masalah penataan tempat tinggal, baik sebuah rumah, apartemen,
maupun sebuah kamar.
53
b) Program Acara: Sky Women of The Week
Spesial program setiap sabtu, jam 09.00-10.00 yang menyuguhkan
profil dan kisah hidup perjuangan tokoh wanita yang bisa diambil sisi
baik dari kehidupannya. Tokoh yang diambil dari berbagai bidang baik
artis, pengusaha, olahragawati dll.
c) Program Acara: Sky Travellin on Weekend
Spesial program setiap minggu, jam 09.00-10.00 merupakan acara
feature 1 jam penuh yang mengajak pendengar melakukan virtual
travelling ke berbagai negara atau kota di belahan dunia.
d) Program Acara: Sky Bonapette
Spesial program setiap minggu, jam 10.00-11.00 yang membahas
penyajian menu masakan yang variatif ,atau berupa kunjungan ke
suatu tempat makan yang memiliki sajian khas.
e) Program Acara: Sky Movie
Spesial program setiap minggu, jam 15.00-17.00 yang berisikan
informasi tentang dunia film, mulai dari para aktrisnya, filmnya
bahkan sampai kejadian lucu dan juga penghargaan seputar dunia
perfilman.
f) Program Acara: Sky Top 20 Divas
Spesial program setiap sabtu, jam 16.00-17.00 yang menayangkan
perjalanan 20 tangga lagu mancanegara khas Sky FM, ditangga lagu
ini tidak ada penyanyi pria.
54
g) Program Acara: Sky 9 Indonesia Cantik
Spesial program setiap sabtu, jam 15.00-16.00, merupakan tangga lagu
berbahasa Indonesia. Kumpulan lagu-lagu tercantik versi Sky 90,50
FM.
h) Program Acara: Oriental Touch
Spesial program setiap sabtu, jam 17.00-19.00, acara yang bertujuan
memperkenalkan life style, culture dan dunia entertainment di Asia
secara global.
i) Program Acara: Sky Pret A Porter
Spesial program setiap sabtu, jam 19.00-21.00, membahas mengenai
dunia fashion termasuk perubahan mode dengan diiringi lagu-lagu
down tempo.
j) Program Acara: Sky Women’s Health
Spesial program setiap sabtu, jam 19.00-21.00, yang berisikan
informasi kesehatan wanita, perkembangan dari dunia kesehatan dan
tips-tips dalam menjaga kesehatan tubuh seorang wanita.
k) Program Acara: Pop Clusive
Spesial program setiap jum’at, jam 19.00-21.00 yang membahas hal-
hal yang ringan, tidak biasa dan unik namun tetap berisi, yang dapat
menambah wawasan kita akan segala hal yang terjadi di dunia ini.
55
l) Program Acara: Sky La Vie De L’Amor
Spesial program setiap kamis, jam 21.00-23.00 yang membahas
tentang cinta yang mencakup cinta pada sesama, rasa cinta pada Tuhan
dll.
m) Program Acara: Sky What Kind of People
Spesial program setiap rabu, jam 21.00-23.00 hadir untuk mengasah
wawasan dan kemampuan berpikir pendengar terutama wanita akan
fenomena yang terjadi di sekitar kita.
n) Program Acara: Sky Family Room
Spesial program setiap minggu, jam 19.00-21.00, merupakan spesial
program dengan materi acara pembahasan dan informasi mengenai
sebuah keluarga muda, pemberian solusi atas masalah-masalah,
diselingi informasi yang bersifat entertaining.
o) Program Acara: Sky Chamber
Spesial program setiap selasa, jam 22.00-24.00, adalah acara khusus
yang memberi informasi mengenai sex education for adult, termasuk
the art of love.
p) Program Acara: Sky Jazz Lounge
Spesial program setiap senin, jam 21.00-23.00 adalah sebuah acara
show yang memutarkan lagu-lagu jazz berikut informasi seputar dunia
jazz dengan tujuan untuk menyajikan hiburan bagi pencinta jazz dan
memperkenalkan bahwa jazz dapat dinikmati oleh siapa saja.
56
q) Program Acara: Sky Soul
Spesial program setiap sabtu, jam 21.00-23.00 yang memutarkan lagu-
lagu bernuansa R&B dan soul dengan tujuan menyegarkan kembali
pikiran setelah seminggu bekerja dengan musik yang menenangkan.
r) Program Acara: Sky Bodylicious
Spesial program setiap selasa, jam 22.00-24.00 merupakan acara
senam on air yang dibawakan oleh instruktur senam, gerakan yang
dilakukan berupa gerakan ringan dan gampang dilakukan dan lebih
kepada pembagian otot bagian tubuh tertentu.
3.6.2 Reguler Programme Radio Sky 2004
a) Program Acara: Sky Day Break
Program acara yang disiarkan setiap hari mulai jam 12.00-15.00,
merupakan waktu bagi Skylover untuk request lagu-lagu yang ingin
didengar. Segmen acaranya yaitu: Dapur Bunda yang menghadirkan
review buku-buku yang layak dibaca, serta light joke sebagai hiburan
di siang hari. Selain itu, acara ini sering diselingi interview artis, games
dan quiz.
b) Program Acara: Sky Music Jam
Program acara yang disiarkan setiap hari senin sampai jum’at, mulai
jam 11.00- 12.00, merupakan sebuah acara 1 jam yang hanya berisikan
racikan pemutaran musik dan lagu dengan format musik dan lagu
dalam posisi hit atau easy listening.
57
c) Program acara: Sky Indonesia Impian
Program acara yang disiarkan setiap senin hingga jumat mulai jam
09.00 - 11.00, merupakan acara harian dengan materi pembahasan
mengenai informasi, gosip dan berita-berita di Indonesia, terutama
pembahasan mengenai kejadian di kota Bandung. Dalam acara ini
hanya diputar lagu-lagu Indonesia sebagai salah satu item penguat dari
konteks yang dibahas.
d) Program Acara : Sky Fresh
Program acara yang disiarkan setiap senin hingga jumat mulai jam
06.00-09.00, merupakan acara harian pagi hari yang dibawakan oleh 2
orang penyiar sekaligus dengan tema pembahasan ringan yang
berubah-ubah setiap harinya.
e) Program acara: Sky Beat
Program acara yang disiarkan setiap senin hingga jumat mulai jam
15.00-17.00, merupakan materi acara yang menghadirkan berita
hiburan dari mancanegara dengan diiringi lagu-lagu yang bertempo
cepat dari mulai berita selebritis mancanegara, berita musik dan berita
film.
f) Program Acara: Sky Inner Charm
Program acara yang disiarkan setiap senin, selasa dan rabu pada jam
19.00 hingga 21.00 yang menghadirkan informasi mengenai sosok
serta pribadi seorang wanita dengan segala kelebihannya serta tata cara
sosialisasi yang baik.
58
g) Program acara: Sky In Between
Program acara yang disiarkan setiap senin hingga jumat mulai jam
17.00 - 19.00, merupakan materi acara pengantar pendengar saat
pulang dari kegiatannya. Materi berupa cerita-cerita yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, pendengar dapat ikut berpartisipasi dengan
menelefon dan SMS melalui handphone.
h) Program Acara : Sky R&B Soul
Program acara setiap sabtu pada pukul 21.00-22.00 yang merupakan
sebuah acara musik R&B Soul sebagai sebuah program acara khusus
untuk para pendengar dengan menghadirkan informasi mengenai dunia
hiburan (artis R&B) serta isi dari setiap lagu yang diputar.
3.7 Tujuan dan Fungsi Public Relations
3.7.1 Tujuan Public Relations Sky FM yaitu :
a. membentuk good will, yaitu upaya untuk memciptakan dan menjaga nama
baik perusahaan di mata publik
b. Memperoleh pengertian dan kepercayaan dari berbagai pihak
c. Memperoleh opini publik yang Favorable
d. Memperoleh image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang
harmonis, baik hubungan ke dalam (internal relations) maupun hubungan
ke luar (external relations).
59
3.7.2 Fungsi Public Relations Sky FM, yaitu :
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan
organisasi atau perusahaan yang diwakilinya
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan berbagai
pihak, dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama
c. Menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan
menyebarkan informasi dan publikasi dari organisasi kepada
publik dan sebaliknya menyalurkan opini publik kepada oganisasi
d. Menjadi jembatan fasilitator komunikasi antara berbagai pihak
untuk mencapai tujuan bersama
e. Membangun value brand perusahaan
f. Mengelola isu-isu yang terjadi
3.8 Strategi Marketing Public Relations Sky FM dalam Membentuk
Positioning
Perencanaan strategi marketing public relations dalam penentuan positioning
sangatlah penting, hal ini dikarenakan positioning dapat menanamkan pengertian
mengenai produk atau jasa suatu perusahaan di benak konsumen.
Banyak usaha dan upaya yang dilakukan oleh Radio Sky FM dalam
menghadapi persaingan yang ketat dan upaya dalam menentukan positioning antar
stasiun radio. Strategi yang tepat dan jitu harus dilakukan oleh pihak Sky FM
apabila tetap ingin bertahan dalam persaingan meraih hati penggemar. Strategi-
strategi yang dilakukan oleh pihak Sky FM diantaranya yaitu :
60
a. Melakukan publikasi ke berbagai media baik itu media cetak ataupun
media elektronik. Publikasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
lebih memperkenalkan radio Sky FM ke masyarakat.
b. Menentukan iklan yang tepat untuk disiarkan. Pemilihan iklan
tersebut haruslah dapat mendukung positioning Sky FM sebagai
radio wanita, hal ini dapat dilihat dari pemilihan isi pesan iklan dan
gaya bahasa iklan.
c. Melakukan road show ke berbagai tempat dalam upaya promosi.
Pengadaan road show tersebut dilakukan secara berkala dengan
pengambilan tema yang beragam. Road show ini dilakukan dengan
tujuan agar lebih mendekatkan antara penggemar dengan radio Sky
FM, sehingga loyalitas penggemar terhadap radio Sky FM dapat
terjaga.
d. Mengadakan special events yang berhubungan dengan Sky FM.
Spesial events ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga hubungan
baik antara penggemar dengan radio Sky FM.
Dengan melihat hal tersebut di atas, maka sangatlah jelas bahwa setiap
stasiun radio mempunyai strateginya masing-masing dalam usaha mencapai
tujuan perusahaan. Hal ini tak terkecuali bagi Sky FM, dimana bagi mereka
strategi yang tepat sangatlah penting dalam mencapai tujuan perusahaan, sehingga
apa yang akan dikerjakan di masa akan datang telah terencana dengan baik.
61
3.9 Hambatan yang Dihadapi Sky FM dalam Melaksanakan Strateginya
Dalam melaksanakan strateginya tersebut, ada banyak hambatan yang
dirasakan oleh Public Relations Sky FM. Hambatan-hambatan tersebut dapat
menjadi penghalang dari kesuksesan penerapan strategi Marketing Public
Relations tersebut. Hambatan tersebut diantaranya yaitu :
a. Kurangnya dana dan biaya yang dimiliki oleh pihak Sky FM, hal ini
dikarenakan pemasukan terhadap radio kurang besar karena penghasilan
terbesar perusahaan berasal dari para pemasang iklan
b. Kurangnya sarana dan pra sarana dalam menunjang pelaksanaan strategi
Marketing Public Relations
c. Adanya para pesaing yang semakin ketat, dimana pesaing ini menerapkan
berbagai strategi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan.
d. Kurangnya sumber daya manusia yang professional sehingga dapat
menghambat dari pelaksanaan strategi Marketing Public Relations.
Banyaknya hambatan yang ada bagi Sky FM akan senantiasa dijadikan acuan
dalam menentukan langkah yang akan diambil di masa yang akan datang. Untuk
itu hambatan-hambatan tersebut harus menjadi bahan evaluasi bagi Sky FM agar
di masa yang akan datang segala macam hambatan dapat diatasi.
BAB IV
ANALISIS DATA PENELITIAN
Pada Bab ini penulis berupaya untuk memberikan gambaran dari apa yang
telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya dan menghubungkannya dengan hasil
pengumpulan angket yang disebarkan kepada responden, kemudian data yang ada
tersebut akan disimpulkan secara deskriptif .
Penelitian ini mengenai “ Strategi Perencanaan Marketing Public
Relations SKY FM Dalam Upaya Membentuk Positioning”. Dalam penelitian ini
penulis menguraikan dan menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian
yang penulis lakukan. Cara yang dipergunakan dalam pengumpulan data yaitu
melalui angket yang meliputi daftar pertanyaan yang disertai bebrapa alternative
jawaban dan responden hanya diperkenankan memilih jawaban yang mereka
anggap paling benar. Selain itu pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, dalam penelitian ini yang dijadikan sumber wawancaraadalah PR
SKY FM Bandung.
Angket terdiri dari 29 pertanyaan yang terdiri dari 4 buah pertanyaan
mengenai data responden dan 25 pertanyaan yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Hasil pengolahan data diperoleh dari semua angket dan penulis akan
sajikan dalam bentuk tabel, yang setiap tabel akan memberikan gambaran
terhadap masalah yang akan diteliti. Berikut ini hasil uraian analisis dari data dan
tabel yang berasal dari penyebaran angket yang telah penulis lakukan.
62
63
4.1 Analisis Data Responden
Data responden berguna sebagai pendukung bagi peneliti dalam penelitian ini.
Dengan mengetahui data responden, peneliti dapat melihat sejauhmana data
responden ini mempengaruhi jawaban-jawaban yang responden berikan di dalam
data penelitian. Data responden yang penulis akan analisis meliputi : jenis
kelamin, usia responden, status pekerjaan dan pendidikan formal terakhir.
4.1.1 Jenis Kelamin Responden
Tabel 1.1
Jenis Kelamin.
No Pernyataan Satuan Persentase
1. Laki-laki 10 33,3
2. Perempuan 20 66,7
Jumlah 30 100
N = 30 ( sumber angket)
Tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas responden adalah perempuan
yaitu sebanyak 20 orang responden atau 66,7 % dan sisanya sebanyak 10 orang
responden atau 33,3 % adalah laki-laki. Hal ini menunjukan bahwa wanita pada
jaman sekarang sudah lebih maju karena dilihat dengan banyaknya wanita yang
berkarier dan mempunyai kehidupan yang mapan, selain itu hal ini disebabkan
radio SKY merupakan radio wanita sehingga wanita akan selalu menjadi inspirasi
bagi radio tersebut (Wawancara PR SKY FM, 25 November 2004).
Adanya responden yang berjenis kelami laki-laki dikarenakan laki-laki
menjadi kepala keluarga sehingga bekerja merupakan suatu kewajiban bagi
64
mereka untuk memberikan penghidupan yang layak di masa depan untuk dirinya
dan keluarganya.
4.1.2 Usia Responden
Tabel 1.2
Usia Responden
No Pernyataan Satuan Persentase
1. < 20 tahun __ __
2. 21-29 tahun 18 60
3. 30-39 tahun 10 33,3
4. 40-49 tahun 2 6,67
Jumlah 30 100
N= 30 (sumber angket)
Dari tabel di atas menunjukan bahwa jumlah responden yang paling
banyak adalah responden yang berusia 21-29 tahun yaitu sebanyak 18 orang
responden atau 60 %, menyusul responden yang beusia 30-39 tahun yang
berjumlah 10 orang responden atau 33,3 %, responden yang berusia 40 tahun ke
atas berjumlah 2 orang responden atau 6,67 %. Dan tidak ada responden yang
berusia kurang dari 20 tahun.
Dari data tersebut, penulis dapat mengasumsikan bahwa karyawan radio
SKY FM usianya bervariasi, usia dewasa dikategorikan ke dalam golongan
responden terbagi menjadi ke dalam dua bagian. Yaitu antara 21 – 29 tahun dan
antara 30 – 39 tahun. Sebanyak 20 responden atau 60 %. Responden yang berusia
antara 30 – 39 tahun sebanyak 20 responden atau 33,3 %.
65
Dalam usia ini merupakan usia produktif sehingga pada usia itu sangat
potensial untuk dikembangkan dan dipacu untuk dapat bekerja sebaik-baiknya
sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Dan selain itu pada usia tersebut
kreatifitas dapat dihasilkan semaksimal mungkin sehingga mendaptkan ide-ide
cemerlang demi kemajuan perusahaan. Selain itu ada pernyataan bahwa radio
menarik orang-orang yang sangat cemerlang dan berkemampuan tinggi, kadang-
kadang dengan temperamen yang berubah-ubah (Norm Feuer, Pikiran Rakyat 26
november 2004 ).
Usia tua dikategorikan ke dalam responden yang berusia lebih dari 40
tahun yang jumlahnya sebanyak 2 responden atau 6,67 %. Pada usia ini biasanya
orang mulai memasuki masa persiapan pensiun sehingga produktivitas umumnya
sudah mulai menurun. Selain tiu semangat kerja dan kreatifitas yang dihasilkan
tidak secemerlang pada usia yang produktif, sehingga karyawan yang berada pada
usia tersebut semakin dikurangi.
4.1.3 Status Kepegawaian
Tabel 1.3
Status kepegawaian
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Pegawai tetap 25 83,3
2. Pegawai honorer 5 16,7
Jumlah 30 100
N = 30 ( sumber angket)
66
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa responden yang
terbanyak adalah pegawai tetap sebanyak 25 responden atau 83,3 %. Hal ini
menunjukan bahwa bekerja di bidang radio cukup menjanjikan untuk menjadi
tempat mencari penghasilan karena usaha radio di masa depan mempunyai
kesempatan untuk berkembang pesat. Dan responden yang menjawab sebagai
pegawai honorer berjumlah 5 responden atau 16,7 %. Hal ini dikarenakan
responden tersebut adalah karyawan baru yang bekerja di perusahaan tersebut
sehingga masih dalam masa percobaan (Wawancara PR SKY FM, 25 November
2004).
4.1.4 Pendidikan Responden
Tabel 1.4
Pendidikan Responden
No. Pendidikan Responden Satuan Persentase
1. SMA ___ ____
2. Diploma-3 8 26,7
3. Strata – 1 20 66,7
4. Strata - 2 2 6,6
Jumlah 30 100
N = 30 ( sumber angket)
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden yang terbanyak
adalah responden yang berpendidikan S 1 sebanyak 20 orang responden atau 66,7
%. Hal ini menunjukan bahwa karyawan radio SKY FM cukup berpendidikan,
dan pendidikan S 1 merupakan standar pendidikan masyarakat untuk beberapa
tahun belakangan ini. Selain itu hal ini telah menunjukan bahwa dunia kerja pada
67
jaman globalisasi seperti sekarang ini semakin ketat sehingga pendidikan S-1
merupakan pendidikan yang dianggap paling menunjang dalam persaingan dunia
kerja seperti sekarang ini.
Hal ini tak terkecuali dengan SKY FM yang merekrut karyawan
terbanyaknya berpendidikan S-1 sehingga dengan latar pendidikan karyawannya
tersebut SKY FM dapat mengoptimalkan kemampuan bekerja karyawannya.
Lulusan D-3 berjumlah 8 orang responden atau 26,7 %, hal ini dikarenakan orang
lebih memilih mengambil pendidikan S-1 dari pada D-3 karena perbandingan
waktu pendidikan yang tidak begitu jauh.
Lulusan S-2 berjumlah 2 orang responden atau 6,6 %, hal ini
dikarenakan mereka menempati posisi penting di perusahaan sehingga mereka
hanya mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan internal perusahaan.
Sedangkan tidak ada responden yang lulusan SMA hal ini dikarenakan dalam
dunia kerja banyak perusahaan-perusahaan yang mensyaratkan agar karyawan-
karyawannya berpendidikan minimal setingkat diploma ke atas. Hal ini tak
terkecuali bagi SKY FM bahwa karyawan di perusahan tersebut harus memiliki
pendidikan minimal D-3 dikarenakan agar mereka dapat bekerja sesuai dengan
keahlian yang mereka miliki dan juga sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan
(Wawancara PR SKY, 25 November 2004).
Dengan melihat pernyataan di atas jelas dapat diketahui bahwa pendidikan
merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh karyawan dalam setiap perusahaan
karena dengan pendidikan yang menunjang dapat mendukung keberhasilan
perusahaan mencapai tujuannya.
68
4.2 Analisis Data penelitian
Dalam sub bab ini akan dibahas data yang berkenaan dengan data penelitian.
Untuk mengetahui “Strategi Perencanaan Marketing Public Relations SKY FM
dalam Membentuk Positioning”, maka penulis akan menguraikan dan
menganalisis data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada responden.
Data penelitian yang akan penulis analisis meliputi : strategi publikasi, strategi
iklan, strategi road show dan strategi special event.
4.2.1 Ketepatan Strategi Perencanaan Marketing Public Relation
Tabel 1.5
Ketepatan Strategi Perencanaan MPR
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Tepat 12 40
2. Cukup Tepat 8 60
3. Kurang tepat __ __
4. Tidak tepat __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebarkan kepada karyawan
SKY FM Bandung menunjukan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa
strategi perencanaan marketing public relations yang diterapkan oleh PR SKY
FM cukup tepat dalam membentuk positioning. Hal ini dapat dilihat dari
pernyataan responden yang menjawab cukup tepat berjumlah 18 responden atau
60 %. Dan responden yang menjawab tepat berjumlah 12 responden atau 40 %,
sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang tepat dan tidak tepat.
69
Pernyataan ini menunjukan kalau strategi perencanaan marketing public
relations yang diterapkan oleh PR nya tersebut sudah dapat merangsang (push)
dan memberikan nilai-nilai (added value) atau kepuasan bagi komunikannya. Hal
ini dikarenakan kiat-kiat marketing public relations yang terdiri dari tiga
komponen yang saling terkait erat satu sama lain, yaitu : pertama, “Marketing PR
Plan” merupakan inti dasar untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan
perencanaannya. Kedua, “Marketing PR Strategy”, yaitu sarana untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut, sedangkan yang ketiga “Marketing PR Tactics” adalah
sebagai pelaksana program untuk mencapai tujuan tersebut merupakan kiat-kiat
yang dilakukan oleh PR SKY FM dalam melaksanakan kegiatan marketing public
relations sehingga tujuan PR untuk membentuk positioning dapat tercapai.
(Wawancara PR SKY FM, 25 November 2004).
Dengan melihat pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa PR SKY FM
telah membuat langkah-langkah yang matang dalam menentukan strategi MPR
nya, sehingga langkah-langkah tersebut dapat dijadikan acuan oleh PR dalam
menjalankan strateginya.
Sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang tepat dan tidak
tepat dikarenakan sampai saat ini, kiat-kiat dan strategi yang dilaksanakan oleh
PR SKY FM dinilai cukup relevan dalam upaya memajukan perusahaan sehingga
target dan tujuan perusahaan sebagian dapat tercapai. Selain itu alas an responden
menyatakan bahwa perencanaan MPR SKY FM cukup tepat karena langkah-
langkah yang diambil dalam perencanaan dinilai cukup objektif oleh para
responden.
70
4.2.2 Pelaksanaan Research Publikasi
Tabel 1.6
Pelaksanaan Research Publikasi
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Baik 10 33,3
2. Cukup baik 20 66,7
3. Kurang baik __ __
4. Tidak baik __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel di atas dapat menunjukan bahwa responden yang menjawab
research publikasi yang telah dilaksanakan cukup baik berjumlah 20 atau 66,7 %.
Dan responden yang menjawab baik berjumlah 10 responden atau 33,3 %. Dan
tidak ada responden yang menjawab kurang baik dan tidak baik.
Hal ini dikarenakan reseach publikasi yang dilakukan oleh PR SKY FM
telah dilakukan secara cermat, dalam melakukan reseach publikasi tersebut PR
SKY FM telah mengadakan survey terlebih dahulu sehingga apa yang dibutuhkan
oleh pendengar dapat diberikan secara maksimal oleh SKY FM sehingga target
yang diinginkan dapat tercapai.
Publikasi adalah kegiatan menyebarkan informasi kepada khalayak melalui media massa mengenai seseorang / lembaga yang dilakukan secara sistematis dengan bobot kepentingan pada pihak yang menyebarkan informasi dan merupakan teknik memikat perhatian agar tercurah pada seseorang / produk dll (Onong U.E 89 :393).
Dengan melihat tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam research
publikasi seorang PR akan harus menentukan terlebih dahulu kegiatan atau
71
peristiwa apa yang akan dibuat untuk menarik perhatian khalayak dengan
mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kejadian atau peristiwa
tersebut sehingga dapat menarik perhatian khalayak sehingga tujuan dari kegiatan
publikasi tersebut dapat tercapai.
4.2.3 Kesesuaian Tema Publikasi
Tabel 1.7
Kesesuaian Tema Publikasi
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Sesuai 14 46,7
2. Cukup sesuai 16 53,3
3. Kurang sesuai __ __
4. Tidak sesuai __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebarkan kepada karyawan
SKY FM Bandung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa
tema publikasi yang dibuat oleh PR SKY FM cukup sesuai dengan kebutuhan
acara. Hal ini sesuai dengan penilaian responden yang menjawab cukup sesuai
berjumlah 16 responden atau 53,3 % dan respnden yang menjawab sesuai
berjumlah 14 responden atau 46,7 % sedangkan tidak ada responden yang
menjawab kurang sesuai dan tidak sesuai.
Berdasarkan data di atas peneliti mengasumsikan bahwa tema yang dibuat
oleh PR SKY FM senantiasa merupakan tema-tema mengenai suatu kejadian atau
peristiwa yang dapat menarik dan memikat perhatian khalayak sehinggga
72
perhatian dapat tercurah pada peristiwa atau kejadian yang dilaksanakan oleh
SKY FM.
Tema publikasi yang bagus adalah tema mengenai kejadian/peristiwa yang
dapat menarik perhatian orang untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Setiap
tema yang dipilih harus dapat mengangkat segala hal yang berhubungan dengan
pendengar sehingga pendengar merasa terpuaskan ( Wawancara PR SKY FM, 25
November 2004 ).
Dengan melihat pernyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa tema
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena tema dapat menunjang
keberhasilan dan kesuksesan perencanaan publikasi. Selain itu tema publikasi
yang dibuat darus dapat mewakili dari peristiwa/kejadian yang diangkat dalam
pelaksanaan publikasi sehingga dengan tema yang sesuai dengan kebutuhan maka
tujuan dari publikasi dapat tercapai.
4.2.4 Kredibilitas Komunikator Publikasi
Tabel 1.8
Kredibilitas komunikator publikasi
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Terjamin 9 30
2. Cukup terjamin 21 70
3. Kurang terjamin __ __
4. Tidak terjamin __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
73
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab komunikator publikasi yang dirancang oleh PR SKY FM cukup
terjamin kredibilitasnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang
menjawab cukup terjamin berjumlah 21 responden atau 73 % dan responden yang
menjawab terjamin berjumlah 9 responden atau 70 %. Dan tidak ada responden
yang menjawab kurang sesuai dan tidak sesuai.
Pernyataan responden yang menjawab cukup sesuai dan sesuai dapat
menunjukkan bahwa PR SKY FM telah menjadi komunikator yang tepat dalam
pelaksanaan publikasi karena PR SKY FM merupakan orang professional pada
bidangnya sehingga segala keahlian dan kemampuannya sudah tidak diragukan
lagi. Dan seorang komunikator harus berusaha mengkomunikasikan pesan yang
ingin disampaikan kepada komunikan dengan sebaik-baiknya agar pesan yang
ingin disampaikan dapat diterima oleh komunikan karena menurut Effendy :
Pesan yang ingin dikomunikasikan mempunyai daya pengaruh yang lebih besar apabila komunikator memiliki keahlian apakah keahlian itu khas atau bersifat umum seperti timbul dari pendidikan yang lebih baik, status social dan jabatan profesi yang lebih tinggi (Effendy ; 1981 39).
Maka dengan melihat pernyataan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa
seorang komunikator yang bagus adalah komunikator yang mempunyai keahlian
dan kemampuan khusus dalam meyampaikan pesan kepada komunikan sehingga
tujuan pesan dapat tercapai. Selain itu komunikator harus mempunyai latar
belakang pendidikan, status sosial dan jabatan yang lebih tinggi atau sama dengan
komunikannya sehingga kredibilitas dari komunikator tersebut dapat terjamin.
74
4.2.5 Daya Tarik Isi Pesan Publikasi
Tabel 1.9
Daya Tarik Isi Pesan Publikasi
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Menarik 10 33,3
2. Cukup menarik 15 50
3. Kurang menarik 5 16,7
4. Tidak menarik __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa daya tarik isi pesan publikasi
yang disampaikan oleh PR SKY FM cukup menarik, hal ini dapat dilihat dari
jumlah responden yang menjawab cukup menarik berjumlah 15 responden atau
50 %. Dan yang menjawab menarik berjumlah 10 responden atau 33.3 %.
Hal ini menunjukkan bahwa isi pesan publikasi yang dirancang oleh PR
SKY FM dibuat sebaik mungkin agar terlihat menarik dan dapat dimengerti oleh
komunikan. Selain itu isi pesan publikasi yang dibuat tidak untuk mengelabui
khalayak dengan berita-berita yang disebarkan karena pada dasarnya
berita/informasi yang disampaikan itu mengenai peristiwa yang betul-betul terjadi
walaupun sebelumnya telah direncanakan atau diatur terlebih dahulu, hal ini
dilakukan sebagai suatu rangsangan agar tercipta opini publik.
Sedangkan responden yang menjawab kurang menarik berjumlah 5
responden atau 16,7 %. Hal ini dikarenakan mereka mengganggap bahwa isi
pesan yang disampaikan dalam publikasi terlalu formil dan serius dan
75
menggunakan kalimat-kalimat yang singkat dan sederhana sehingga komunikan
sebagai penerimanya terkadang merasa bosan.
4.2.6 Ketepatan Sasaran Publikasi
Tabel 1.10
Ketepatan Sasaran Publikasi
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Tepat 13 43,3
2 Cukup tepat 17 56,7
3 Kurang tepat __ __
4 Tidak tepat __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebarkan kepada karyawan
SKY FM Bandung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa
sasaran publikasi yang dituju oleh PR SKY FM cukup tepat. Hal ini sesuai
dengan penilaian responden yaitu 17 responden atau 56,7 % menyatakan cukup
tepat dan 13 responden atau 43,3 % menyatakan tepat. Sedangkan tidak ada
responden yang menjawab kurang tepat dan tidak tepat.
Berdasarkan data di atas peneliti mengasumsikan bahwa PR SKY FM
telah mengadakan survey terlebih dahulu sebelum menentukan sasaran publikasi
yang akan dituju, hal ini dikarenakan sasaran segmentasi sangat penting untuk
mencapai hasil maksimal. Sasaran publikasi dirancang untuk mengalokasikan
sumber daya pemasaran kepada segmen yang telah ditentukan. Dalam hal ini
sasaran publikasi perlu dilakukan untuk memilah-milah konsumen ke dalam
76
kelompok-kelompok yang mempunyai kesamaan kebutuhan. Selain itu sasaran
publikasi yang ingin dicapai harus disesuaikan dengan tema publikasi yang akan
dibuat sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penentuan sasaran publikasi
(Wawancara PR SKY FM, 25 November 2004).
Dengan melihat pernyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa sasaran
komunikan yang dituju harus benar-benar tepat sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan komunikan sehingga dengan adanya ketepatan sasaran publikasi
dapat memperlancar dalam penyampaian pesan sehingga tujuan yang ingin
dicapai dapat terlaksana.
4.2.7 Kesesuaian Media Publikasi
Tabel 1.11
Kesesuaian Media Publikasi
NO Pernyataan Satuan Persentase
1 Sesuai 12 40
2. Cukup sesuai 14 46,7
3. Kurang sesuai __ __
4. Tidak sesuai __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada
karyawan radio SKY FM Bandung menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menjawab media publikasi yang dituju oleh PR SKY FM cukup sesuai. Hal ini
sesuai dengan penilaian responden yang menjawab cukup sesuai berjumlah 14
responden atau 46,7 % dan yang menjawab sesuai berjumlah 12 responden atau
77
40 %. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang sesuai dan tidak
sesuai.
Berdasarkan data di atas penulis mengasumsikan bahwa PR SKY FM
sebelum menentukan media publikasi yang akan dipakai telah mengadakan survey
terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan media publikasi yang akan dipilih harus
merupakan media yang efektif dalam menyebarkan informasi kepada komunikan
sehingga informasi atau yang akan disampaikan dapat sampai tepat pada
sasarannya.
Dalam hal ini informasi mengenai publikasi harus disebarkan melalui
media massa dan media publikasi yang dianggap paling tepat adalah radio karena
media ini dianggap cukup efektif dan efesien dalam penyebaran informasi dan
pesan, selain itu publikasi dapat meningkatkan kredibilitas dari pesan-pesan yang
disampaikan melalui jalur public relations, sehingga dapat menembus situasi yang
relative sulit dijangkau oleh media lain atau mampu menjembatani kesenjangan
informasi jika disampaikan melalui teknik yang serba terbatas itu sehingga pesan
dapat tersampaikan kepada komunikan (Wawancara PR SKY FM, 25 November
2004).
Dari data tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa pemilihan media
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Penggunaan media yang tepat
dapat menunjang keberhasilan strategi Marketing Public Relations. Selain itu
media yang dipakai harus dapat memenuhi kebutuhan khalayak karena tujuan dari
media adalah sebagai sarana untuk menyebarkan informasi atau pesan.
78
4.2.8 Pelaksanaan Research Iklan
Tabel 1.12
Pelaksanaan Research Iklan
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Baik 10 33,3
2. Cukup baik 20 66,7
3. Kurang baik __ __
4. Tidak baik __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebarkan kepada karyawan
SKY FM Bandung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa
pelaksanaan research iklan yang dilakukan oleh PR SKY FM cukup baik. Hal ini
sesuai dengan penilaian responden yaitu yang menjawab cukup baik berjumlah
20 responden atau 66,7 % dan yang menjawab baik berjumlah 10 atau 33,3 %.
.Sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang baik atau tidak baik.
Berdasarkan data di atas peneliti mengasumsikan bahwa dalam
melaksanakan research iklan PR SKY FM melakukan survey dan analisa terlebih
dahulu terhadap iklan yang akan disiarkan. Survey yang dilakukan tersebut
menyangkut beberapa hal diantaranya yaitu waktu penyiaran, frekuensi penyiaran
dan durasi penyiaran sehingga iklan yang disampaikan tersebut akan efektif untuk
disampaikan kepada komunikan.
79
Survey waktu penyiaran maksudnya yaitu PR SKY FM akan menentukan
waktu yang tepat untuk menyiarkan iklan tentang SKY FM di radio disesuaikan
dengan waktu yang paling sering komunikan mendengarkan radio.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Deddy Mulyana bahwa waktu juga
mempengaruhi makna suatu pesan :
Pesan yang dianggap dengan waktu yang memungkinkan akan menimbulkan makna yang mendalam ( lebih menonjol atau besar dibandingkan yang lain) akan lebih mendapat perubahan dari pada pesan yang ditangkap dalam waktu singkat (Mulyana, 2001 :104).
Survey frekuensi penyiaran maksudnya yaitu PR SKY FM akan
menentukan berapa kali iklan SKY FM tersebut disiarkan dalam sehari di radio
dengan menyesuaikan keadaan dan kondisi tersebut berupa waktu pada saat
sasaran sedang mendengarkan radio sehingga penyiaran iklan dapat ditingkatkan
frekuensinya. Dan survey durasi penyiaran maksudnya yaitu PR SKY FM akan
menentukan berapa lama iklan tersebut akan disiarkan di radio.
4.2.9 Kesesuaian Tema Iklan
Tabel 1.13
Kesesuaian Tema Iklan
NO. Pernyataan Satuan Persentase
1. Sesuai 7 23,3
2. Cukup sesuai 23 76,7
3. Kurang sesuai __ __
4. Tidak sesuai __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
80
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tema iklan yang dibuat oleh PR
SKY FM cukup sesuai. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang
menjawab tema iklan yang dibuat oleh PR SKY FM cukup sesuai berjumlah 23
responden atau 76,7 %. Dan responden yang menjawab tema iklan sesuai
berjumlah 7 responden atau 23,3 %. Dan tidak ada responden yang menjawab
kurang sesuai dan tidak sesuai.
Hal ini menunjukan bahwa PR SKY FM dalam menentukan tema iklan
yang akan dibuat senantiasa merancang dan merencanakan terlebih dahulu tema
apa yang sesuai dengan kebutuhan komunikan saat itu. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Marlin R. Taylor dalam bukunya Rusady Roslan Asas-Asas
Manajemen bahwa :
Kesuksesan sebuah stasiun tergantung pada kepuasan pendengar, sama seperti toko eceran jika anda tidak mempunyai barang yang diinginkan konsumen, atau kualitasnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, dia akan pergi ke tempat lain dan mungkin tidak akan kembali .
Selain itu perencanaan tema yang dibuat oleh PR SKY FM harus dapat
mencerminkan jati diri dan karakter dari radio SKY tersebut. Karakter dari radio
SKY FM adalah dinamis, bergaya dan percaya diri sehingga tema iklan yang
dibuat adalah iklan yang dapat menonjolkan suatu ciri khas dari radio tersebut
(Wawancara PR SKY FM, 25 November 2004).
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa
tema iklan yang dibuat harus benar-benar dapat memenuhi selera pendengar
karena pendengar merupakan kunci kesuksesan dari stasiun radio, dimana apabila
pendengar merasa puas dan terpenuhi seleranya maka suatu kesuksesan bagi radio
tersebut.
81
4.2.10 Kredibilitas Komunikator Iklan
Tabel 1.14
Kredibilitas Komunikator Iklan
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Terjamin 9 30
2. Cukup terjamin 21 70
3. Kurang terjamin __ __
4. Tidak terjamin __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kredibilitas komunikator iklan
yang diberikan oleh PR SKY FM cukup terjamin. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
responden yang menjawab cukup terjamin berjumlah 21 responden atau 70 %.
Dan yang menjawab terjamin berjumlah 9 responden atau 30 %. Sedangkan
responden yang menjawab kurang terjamin dan tidak terjamin tidak ada.
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas, hal ini menunjukkan bahwa
komunikator iklan merupakan orang yang mempunyai keahlian dan kemampuan
yang sudah terjamin. Kemampuan dan keahlian tersebut berupa kesempurnaan
dalam mengutarakan kata-kata dan bahasa yang disajikan sehingga adanya
kejelasan pesan yang disampaikan kepada komunikan. Hal ini dikarenakan
komunikator mempunyai peranan penting dalam menyukseskan suatu kegiatan,
seorang komunikator dituntut dapat menciptakan suasana yang komunikatif antara
lain dengan penyampaian secara verbal dalam arti pengucapan, pelapalan, vocal
dan intonasi yang mendukuing pemahaman atas pesan yang disampaikan kepada
komunikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Effendy bahwa :
82
Suatu pesan akan diterima oleh komunikan apabila (1) pesan yang disampaikan jelas maksudnya, mudah dimengerti dengan menggunakan istilah dan bahasa yang mudah dimengerti karena bahasa yang berbeda-beda mka pandangan tentang dunia pun berbeda-beda pula sehingga secara selektif kita menjaring data sensori yanga masuk seperti yang telah deprogram (2) kelengkapan isi pesan apakah pesan yang disampaikan sudah sesuai dengan kebutuhan komunikan (Effendy, 1986:39).
Dengan melihat pernyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa pesan
yang disampaikan harus jelas maksudnya sehingga komunikan dapat memahami
dan mengerti tujuan dari isi pesan tersebut. Dan pesan yang disampaikan harus
sesuai dengan kebutuhan komunikan agar dapat menjadi pengetahuan berguna
bagi komunikan tersebut.
4.2.11 Daya tarik Isi Pesan Iklan
Tabel 1.15
Daya Tarik Isi Pesan Iklan
No Pernyataan Satuan Persentase
1. Menarik 10 33,3
2. Cukup menarik 13 43,3
3. Kurang menarik 7 23,4
4. Tidak menarik __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa daya tarik isi pesan iklan yang
disampaikan oleh PR SKY FM cukup menarik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
responden yang menjawab cukup menarik berjumlah 13 responden atau 43,3 %.
Dan responden yang menjawab menarik berjumlah 10 responden atau 33,3 %.
Sedangkan tidak ada responden yeng menjawab tidak menarik.
83
Hal ini dapat menunjukkan bahwa isi pesan iklan yang dibuat oleh PR
SKY FM telah dipersiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat terlihat
menarik dan dapat dipahami oleh komunikan. Selain itu iklan juga harus
mempunyai daya tarik tersendiri atau ciri khas, baik itu dari daya tarik pesannya
maupun daya tarik dari segi bahasa, kata-kata atau pun slogan yang digunakan
dalam menarik sasaran atau komunikan yang dituju sehingga khalayak akan selalu
mengingat iklan tersebut dan mengikuti perintah atau anjuran komunikator
sehingga tujuan pesan komunikator dapat tercapai. (Wawancara PR SKY FM, 25
November 2004).
Dan responden yang menjawab kurang menarik berjumlah 7 responden
atau 23,4 %. Responden yang menjawab kurang menarik diduga karena iklan
tersebut sederhana dan kurang didukung dengan pesan-pesan persuatif serta tidak
menonjolkan ciri khas radio tersebut sehingga kurang mengikat emosi khalayak
dari segi kesatuan bahasa dan pesannya.
4.2.12 Ketepatan Sasaran Iklan
Tabel 1. 16
Ketepatan Sasaran Iklan
NO Pernyataan Satuan Persentase
1. Tepat 6 20
2. Cukup tepat 24 80
3. Kurang tepat __ __
4. Tidak tepat __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
84
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebar kepada karyawan
SKY FM Bandung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa
sasaran iklan dituju oleh PR SKY FM cukup tepat. Hal ini sesuai dengan penilaian
responden yaitu 24 responden atau 80 % menyatakan cukup tepat dan 6 responden
atau 20 % menyatakan tepat. Sedangkan tidak ada responden yang menyatakan
kurang tepat atau tidak tepat.
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas peneliti dapat mengasumsikan
bahwa PR SKY FM sebelum menentukan sasaran yang ingin dituju telah
melakukan analisa terlebih dahulu untuk mengetahui komunikan mana yang tepat
untuk dijadikan sasaran iklan. Berdasarkan slogan SKY FM yaitu “female
dreamland stasion “, maka PR SKY FM berusaha untuk menyajikan iklan
tersebut kepada wanita dewasa muda yang berkarier, dinamis dan penuh percaya
diri yang berusia antara 20-39 tahun (Wawancara PR SKY FM, 25 November
2004).
Penentuan sasaran iklan kepada wanita muda berusia antara 20-39 tahun
dikarenakan wanita pada usia tersebut sangat aktif dan penuh dengan gaya,
sehingga sangat efektif dan potensial untuk dijadikan pangsa pasar. Selain itu
wanita pada usia tersebut lebih sering mendengarkan radio dibandingkan dengan
laki-laki karena wanita lebih tertarik untuk mengulas berbagai hal yang terkait
dengan dunianya seperti kecantikan, kesehatan, pendidikan dan hiburan. Adanya
ketepatan sasaran iklan yang dituju dapat mempermudah dalam menyampaikan
pesan komunikator kepada komunikan sehingga tujuan dari iklan tersebut dapat
tercapai.
85
4.2.13 Kesesuaian Media Iklan
Tabel 1.17
Kesesuaian Media Iklan
No Pernyataan Satuan Persentase
1. Sesuai 12 40
2. Cukup sesuai 14 46,7
3 Kurang sesuai 4 13,3
4. Tidak sesuai __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa media iklan yang dipakai
untuk mempublikasikan informasi oleh PR SKY FM cukup sesuai. Hal ini dapat
kita lihat dari pernyataan responden yang menjawab cukup sesuai berjumlah 14
responden atau 46,7 %. Dan responden yang menjawab sesuai berjumlah 12
responden atau 40 %. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang
sesuai dan tidak sesuai.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa PR SKY FM berusaha untuk mencari
media mana yang paling tepat untuk dijadikan sarana penyebaran informasi. Iklan
merupakan salah satu media yang dianggap paling efektif dan potensial dalam
menyebarkan informasi kepada komunikan, hal ini dikarenakan iklan mempunyai
daya tarik tersendiri atau khas, baik itu daya tarik pesannya maupun daya tarik
fisiknya selain itu iklan mempunyai kemampuan dalam hal membujuk (persuative
approach) dan sekaligus mendidik (edecated) masyarakat atau publiknya,
kemudian ditambah lagi semakin canggihnya teknologi informasi yang
86
dipergunakan media elektronik sehingga menyebabkan iklan dapat mudah
diterima oleh komunikan (Wawancara PR SKY FM, 25 November 2004).
Sedangkan responden yang menjawab bahwa iklan kurang sesuai dalam
menyebarkan informasi karena iklan mempunyai keterbatasan pada ruang (space)
dan waktu (timely) yang tersedia di media elektronik dan media cetak, oleh karena
itu promosi iklan harus membeli ruang dan waktu siarnya agar informasi dan
pesan dapat dimuat atau ditayangkan pada media yang bersangkutan sehingga
biaya yang dibutuhkan sangatlah besar. Selain itu perhatian terhadap iklan
cenderung menurun karena pesan dalam iklan terlalu berlebihan dan
membosankan komunikannya.
4.2.14 Pelaksanaan Research Road Show
Tabel 1.18
Pelaksanaan Research Road Show
No Pernyataan Satuan Persentase
1. Baik 10 33,3
2. Cukup baik 20 66,7
3. Kurang baik __ __
4. Tidak baik __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebarkan kepada karyawan
SKY FM Bandung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai
pelaksanaan research road show yang dilakukan oleh PR SKY FM cukup baik,
hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menyatakan cukup baik
87
berjumlah 20 responden atau 66,7 %. Dan responden yang menyatakan baik
berjumlah 10 responden atau 33,3 %. Dan tidak ada responden yang menjawab
kurang baik dan tidak baik.
Berdasarkan data di atas peneliti mengasumsikan bahwa PR SKY FM
telah melakukan research road show dengan sebaik mungkin, hal ini dapat dilihat
dari adanya kematangan rencana yang disusun oleh PR SKY FM dalam
pelaksanaan road show tersebut. Perencanaan matang yang disusun meliputi
beberapa hal yaitu membuat prediksi mengenai segala manfaat dan resiko yang
akan terjadi pada pelaksanaan road show.
Prediksi mengenai manfaat dari pelaksanaan road show tersebut
diantarnya yaitu bahwa road show merupakan media promosi bagi radio SKY FM
dalam menyebarkan informasi kepada khalayak dan adanya kedekatan emosional
antara radio SKY FM dengan komunikan. Sedangkan prediksi mengenai resiko
dari pelaksanaan road show diantaranya yaitu dana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan road show sangat besar sehingga seorang PR harus bisa
melaksanakan road show tersebut dengan dana terbatas tetapi tidak mengurangi
makna dari acara road show tersebut (Wawancara PR SKY FM, 25 november
2004).
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa
research road show harus terlebih dahulu dilakukan secara matang agar kita dapat
mengetahhui segala data dan informasi yang dibutuhkan serta prediksi yang akan
terjadi, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar sesuai dengan
rencana dan tujuan road show yang ingin dicapai dapat terpenuhi.
88
4.2.15 Kesesuaian Tema Road Show
Tabel 1.19
Kesesuaian Tema Road Show
No Pernyataan Satuan Persentase
1. Sesuai 10 33,3
2. Cukup sesuai 20 66,7
3. Kurang sesuai __ __
4. Tidak sesuai __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa tema road show yang dibuat
oleh PR SKY FM sudah cukup sesuai dengan kebutuhan acara. Hal ini dapat
dilihat dari pernyataan responden yang menjawab cukup sesuai berjumlah 20
responden atau 66,7 % dan yang menjawab sesuai sesuai berjumlah 10 responden
atau 33,3 %. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang sesuai dan
tidak sesuai.
Hal tersebut di atas dapat menunjukkan bahwa PR SKY FM mempunyai
instuisi yang kuat dan pengalaman yang lama berkecimpung dalam dunia radio
sehingga walaupun road show yang diadakan senantiasa berubah tempat, sponsor
dan komunikan namun hal ini tidak menyebabkan tema yang diambil tidak sesuai
dengan kebutuhan acara sehingga tema yang diambil senantiasa baru dan pantas
untuk diangkat. Selain itu tema yang diangkat adalah tema yang dapat mewakili
apa yang akan dibahas pada road show tersebut sehingga komunikan bisa
mengetahui garis besar dari tema yang akan diangkat.
89
4.2.16 redibilitas Komunikator Road Show
Tabel 1.20
Kredibilitas Komunikator Road Show
No Pernyataan Satuan Persentase
1. Terjamin 8 26,7
2 Cukup terjamin 22 73,3
3. Kurang terjamin __ __
4. Tidak terjamin __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa komunikator road show
yang diberikan oleh PR SKY FM cukup terjamin. Hal ini dapt dilihat dari
pernyataan responden yang menjawab cukup terjamin berjumlah 22 responden
atau 73,3 % dan yang menjawab terjamin berjumlah 8 responden atau 26, 7 %.
Sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang terjamin dan tidak
terjamin.
Dari pernyataan tersebut di atas dapat menunjukkan bahwa komunikator
road show merupakan orang yang berkualitas baik itu dari keahliannya maupun
dari kemampuannya dalam menyampaikan pesan kepada komunikan. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Effendy bahwa :
Pesan yang dikomunikasikan mempunyai daya pengaruh yang lebih besar apabila komunikator memiliki keahlian apakah keahlian itu khas atau bersifat umum seperti yang timbul dari pendidikan yang lebih baik ststus sosial atau jabatan profesi yang lebih tinggi (Effendy, 1981 :39).
Dengan melihat pernyataan tesebut di atas maka sangatlah jelas bahwa
seorang komunikator harus merupakan orang-orang yang ahli dan profesional
90
dalam bidangnya. Kemampuan dan kualitas seorang komunikator tersebut dapat
dilihat dari latar belakang pendidikan, status sosial dan juga profesi yang lebih
tinggi atau sama dengan komunikannya sehingga penyampaian pesan kepada
komunikan dapat tercapai.
4.2.17 Daya Tarik Isi Pesan Road Show
Tabel 1. 21
Daya Tarik Isi Pesan Road Show
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Menarik 11 36,7
2 Cukup menarik 19 63,3
3. Kurang menarik __ __
4. Tidak menarik __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa isi pesan road show yang
disampaikan tersebut cukup menarik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden
yang menjawab cukup menarik berjumlah 19 responden atau 63,3 %. Dan
responden yang menjawab menarik berjumlah 11 responden atau 36,7 %.
Hal ini menunjukkan bahwa PR SKY FM senantiasa berusaha merancang
pesan sedemikian rupa agar terlihat menarik dan dapat dimengerti oleh
komunikan sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator dapat
diterima dengan baik. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Effendy
yaitu bahwa : pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehinga
dapat menarik perhatian komunikan (Effendy , 1993 : 41).
91
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa isi
pesan yang disampaikan oleh komunikator harus dirancang dan dibuat semenarik
mungkin sehingga mendapatkan perhatian komunikan. Apabila komunikan telah
memperhatikan isi pesan tersebut maka komunikan akan berusaha untuk
menyimak sehingga tujuan dari pesan tersebut dapat tersampaikan.
4.2.18 Ketepatan Sasaran Road Show
Tabel 1.22
Ketepatan Sasaran Road Show
No Pernyataan Satuan Persentase
1. Tepat 6 20
2. Cukup tepat 24 80
3. Kurang tepat __ __
4 Tidak tepat __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa saran road show yang
ingin dituju oleh PR SKY FM telah cukup tepat. Hal ini dapat kita lihat dari
pernyataan responden yang menjawab cukup tepat berjumlah 24 responden atau
80 %. Dan responden yang menjawab tepat berjumlah 6 responden atau 20 %.
Sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang tepat dan tidak tepat.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa PR SKY FM telah menentukan sasaran
komunikan yang ingin dicapai dengan menyesuaikan pada tema acara yang akan
diangkat, waktu dan tempat pelaksanaan serta sponsor yang yang ikut andil dalam
acara tersebut. Hal ini seperti pada acara road show SKY FM bekerja sama
92
dengan majalah Ayah Bunda mengadakan road show ke berbagai tempat di
Bandung seperti Bandung Super Mall dan Hotel Sheraton Bandung. Sasaran
komunikan dalam acara tersebut adalah wanita muda yang sudah berkeluarga
karena tema yang dingkat adalah mengenai anak dan sponsor yang
mendukungnya adalah majalah Ayah Bunda (Wawancara PR SKY FM, 15
Agustus 2004).
Dari pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa sasaran
adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Apabila sasaran komunikan
telah tepat dengan apa yang diinginkan maka pesan yang disampaikan akan
tercapai sehingga tujuan dari kegiatan road show tersebut dapat terlaksana.
4.2.19 Kesesuaian Media Road Show
Tabel 1.23
Kesesuaian Media Road Show
No. Pernyataan Satuan Persentase
1. Sesuai 13 43,3
2. Cukup sesuai 17 56,7
3. Kurang sesuai __ __
4. Tidak sesuai __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebar kepada karyawan
SKY FM Bandung menunjukan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa
media road show yang digunakan dalam menyebarkan informasi oleh PR SKY
FM cukup sesuai. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden yang menjawab
93
cukup sesuai berjumlah 17 responden atau 56,7 dan responden yang menjawab
sesuai berjumlah 13 responden atau 43,3 %.
Berdasarkan data diatas penulis dapat mengasumsikan bahwa pemilihan
media road show yang dilakukan oleh PR SKY FM dilakukan dengan berbagai
perhitungan yang matang dilihat dari segi keefektifan penyampaian pesan. Media
yang dianggap paling efektif dalam menyebarkan informasi road show adalah
spanduk dan pamflet, hal ini dikarenakan spanduk dan pamflet isi pesannya bisa
langsung ke komunikan yang dituju sehingga pesan tersebut bisa sampai pada
tujuannya (Wawancara PR SKY FM, 25 November 2004).
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa
media road show yang dipakai harus diperhitungkan keefektifannya. Hal ini
berkaitan dengan jangkauan media yang dituju harus seluas mungkin sehingga
pesan melalui media tersebut tersampaikan.
4.2.20 Pelaksanaan Research Spesial Events
Tabel 1.24
Pelaksanaan Research Spesial Events
NO Pernyataan Satuan Persentase
1. Baik 11 36,7
2. Cukup baik 19 63,3
3. Kurang baik __ __
4. Tidak baik __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
94
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pelaksanaan research yang
dilakukan oleh PR SKY FM telah terlaksana dengan cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari pernyataan responden yang menjawab cukup baik berjumlah 19
responden atau 63,3 %. Dan respoden yang menjawab baik berjumlah 11
responden atau 36,7 %.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa PR SKY FM telah merancang
bagaimana konsep acara special events yang akan dilakukan dengan disesuaikan
dengan events yang dirayakan. Penentuan konsep acara tersebut dapat dirancang
sedemikian rupa sehingga menarik komunikan untuk hadir dalan events tersebut,
salah satu cara menarik perhatian komunikan adalah dengan mengadakan door
price atau kuis berhadiah sehingga komunikan akan menikmati acara tersebut
(Wawancara PR SKY FM, 25 November 2004).
Selain itu pengertian research secara operasionalnya adalah upaya untuk
mencari data yang dapat diinterpretasikan menjadi informasi yang dibutuhkan.
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa research
adalah penting untuk dilaksanakan karena dengan research kita dapat mengetahui
segala kondisi dan situasi baik itu mengenai acara yang akan dilaksanakan
maupun sasaran yang ingin dicapai sehingga tujuan dari acara tersebut dapat
terlaksana.
Selain itu dengan research kita dapat mengetahui apa saja yang
dibutuhkan pada saat pelaksanaan spesial events baik itu berupa data atau
informasi yang dibutuhkan sehingga pada tahap pelaksanaan tidak akan terjadi
kesalahan dan hambatan yang akan menggangu kelancaran spesial events tersebut.
95
4.2.21 Kesesuaian Tema Spesial Events
Tabel 1.25
Kesesuaian Tema Spesial Events
No Pernyataan Satuan Persentase
1. Sesuai 7 23,3
2. Cukup sesuai 23 76,7
3. Kurang sesuai __ __
4. Tidak sesuai __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa tema special events yang
dipakai oleh PR SKY FM sesuai dengan kebutuhan acra. Hal ini dapat dilihat dari
pernyataan responden yang menjawab cukup sesuai berjumlah 23 responden atau
76,7 % dan yang menjawab sesuai berjumlah 7 responden atau 23,3 %.
Sedangkan tidak ada responden yang menjawab kurang sesuai dan tidak sesuai
Hal ini dapat menunjukkan bahwa tema yang dibuat oleh PR SKY FM senantiasa
berusaha disesuaikan dengan special events yang akan dilaksanakan karena
special events tersebut senantiasa berbeda-beda seperti perayaan ulang tahun SKY
FM, tahun baru dll.
Seperti kita ketahui tema dalam setiap acara merupakan faktor pendukung
dari keberhasilan acara tersebut, maka untuk mencapai keberhasilan tersebut PR
SKY FM harus memilih tema dengan baik dan menyesuaikan tema dengan selera
public. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soleh Soemirat bahwa :
96
Special events merupakan peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan Public Relations yang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam kegiatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera public (Soemirat, 2002 :129).
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa
tema dapat mewakili acara yang akan dilaksanakan karena setiap acara special
events senantiasa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan sehingga tema yang
dibuat pun berbeda-beda pula. Dan tema yang dibuat harus benar-benar dapat
memenuhi selera komunikan yang diinginkan karena tema yang dibuat harus
merupakan tema yang dapat meningkatkan pengetahuan dan hiburan kepada
komunikan sehingga selera komunikan dapat terpenuhi.
4.2.22 Kredibilitas Komunikator Spesial Events
Tabel 1.26
Komunikator Spesial Events
NO Pernyataan Satuan Persentase
1. Terjamin 5 16,7
2. Cukup terjamin 25 83,3
3. Kurang terjamin __ __
4. Tidak terjamin __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa komunikator special events
yang diberikan oleh PR SKY FM cukup terjamin kualitasnya. Hal ini dapat kita
ketahui dari jumlah responden yang menjawab bahwa komunikator special events
cukup terjamin berjumlah 25 responden atau 83,3 %. Dan yang menjawab
97
terjamin berjumlah responden 5 atau 16,7 %. Sedangkan tidak ada responden
yang menjawab kurang terjamin dan tidak terjamin.
Berdasarkan data tersebut di atas dapat kita ketahui bahwa komunikator
special events haruslah benar-benar orang yang bisa menarik perhatian
komunikan selain itu komunikator juga bertugas untuk menyampaikan pesan
sehingga seorang komunikator harus benar-benar dapat mengetahui dan
menguasai pesan yang akan disampaikan sehingga kejelasan informasi dapat
diterima oleh komunikan. Hal ini sesuai dengan penjelasan Barata mengenai
kejelasan informasi bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang
komunikator yaitu :
Komunikator harus memiliki kemampuan untuk mengekspresikan pesannya dengan tepat, singkat dan sederhana. Dan ia harus mampu memiliki kata-kata yang tepat, membuat gerakan yang sesuai ataupun memilih gambar yang mudah dipahami oleh penerima pesan atau komunikan (Barata, 2003:57).
Dari pernyataan tersebut di atas dapat kita ketahui bahwa komunikator
yang bagus dan terjamin kualitasnya adalah komunikator yang dapat
memancarkan kepastian dengan dapat menguasai diri dan situasi secara
sempurna. Selain itu komunikator juga harus memiliki sikap yang tenang dan
mampu mengekspresikan dirinya dalam penampilan, gerak tubuh dan dalam
mengutarakan kata-kata karena dengan ketenangan yang ditunjukan oleh
komunikator dapat meyakinkan bahwa orang tersebut merupakan orang yang
sudah berpengalaman di bidangnya sehingga dengan adanya komunikator yang
tepat dapat memperlancar dan mempermudah pemahaman pesan yang
disampaikan kepada komunikan.
98
4.2.23 Daya Tarik Isi Pesan Spesial Events
Tabel 1.27
Daya tarik Isi Pesan Spesial Events
NO Pernyataan Satuan Persentase
1. Menarik 7 23,3
2. Cukup menarik 23 76,7
3. Kurang menarik __ __
4. Tidak menarik __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebarkan kepada responden
karyawan Radio SKY FM Bandung menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menilai bahwa daya tarik isi pesan special events yang diberikan oleh
PR SKY FM cukup menarik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden yang
menjawab cukup menarik berjumlah 23 responden atau 76,7 %. Dan yang
menjawab menarik berjumlah 7 reponden atau 23,3 %. Dan tidak ada responden
yang menjawab kurang menarik dan tidak menarik.
Berdasarkan data tersebut di atas peneliti mengasumsikan bahwa isi pesan
special events cukup menarik dikarenakan pesan yang disampaikan kepada
komunikan menggunakan bahasa yang santai tidak terlalu formal, singkat dan
jelas. Selain itu special events dapat menarik karena adanya performance artis
ataupun door price yang disediakan oleh pelaksana acara sehingga hal ini dapat
menarik perhatian komunikan untuk hadir dalam events tersebut.
Selain itu orang yang datang pada sebuah events biasanya tertarik akan
hal-hal tertentu karena kebutuhan dalam kehidupannya sepeti yang diungkapkan
99
Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran yaitu “Orang lebih mungkin
memperhatikan rangsangan yang datangnya berhubungan dengan kebutuhannya
pada saat ini “( Kotler, 1997:165).
Dengan melihat pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa daya
tarik special events yang dilaksanakan harus dibuat semenarik mungkin untuk
dapat memikat komunikan dan harus memperhatikan pesan yang akan
disampaikan agar dapat menyentuh dan berhubungan dengan kebutuhan
komunikan saat itu sehingga dapat menarik komunikan untuk hadir pada events
tersebut.
4.2.24 Ketepatan Sasaran Spesial Events
Tabel 1.28
Ketepatan Sasaran Spesial Events
NO Pernyataan Satuan Persentase
1. Tepat 6 20
2. Cukup tepat 24 80
3. Kurang tepat __ __
4. Kurang tepat __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
Penilaian responden sesuai dengan hasil angket yang disebarkan kepada
karyawan SKY FM Bandung menunjukan bahwa sebagian besar responden
menilai bahwa sasaran special events yang dituju oleh PR SKY FM cukup tepat.
Hal ini sesuai dengan pernyataan responden yang menyatakan bahwa sasaran
special events cukup tepat berjumlah 24 responden atau 80 %. Dan yang
100
menjawab tepat berjumlah 6 responden atau 20 %. Sedangkan tidak ada
responden yang menjawab kurang tepat dan tidak tepat.
Hal ini menunjukkan bahwa sebelum menentukan sasaran special events,
PR telah mengadakan survey terlebih dulu komunikan mana yang akan dijadikan
sasaran special events. Sasaran special events dituju oleh PR SKY disesuaikan
dengan events yang akan dirayakan. Hal ini seperti events Dago Festival yang
akan dilaksanakan tanggal 18 Desember 2004, pada events tersebut SKY FM ikut
menjadi sponsor, maka sasaran komunikan yang ingin dicapai adalah remaja putri
yang berusia 17-25 tahun. Maka dengan demikian sasaran komunikan yang ingin
dicapai harus disesuaikan dengan events yang akan dilaksanakan (Wawancara PR
SKY FM, 25 November 2004).
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa
sasaran special events yang ingin dicapai harus ditentukan setepat mungkin karena
dengan sasaran yang tepat maka tujuan special events tersebut dapat tercapai
4.2.25 Kesesuaian Media Spesial Events
Tabel 1.29
Kesesuaian Media Spesial Events
NO. Pernyataan Satuan Persentase
1. Sesuai 11 36,7
2. Cukup sesuai 19 73,3
3. Kurang sesuai __ __
4. Tidak sesuai __ __
Jumlah 30 100
N = 30 (sumber angket)
101
Penilaian responden sesuai hasil angket yang disebarkan kepada responden
SKY FM Bandung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa
media special events yang digunakan oleh PR SKY FM dalam menyebarkan
informasi cukup sesuai. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang
menjawab cukup sesuai berjumlah 19 responden atau 73,3 %. Dan responden
yang menjawab sesuai berjumlah 11 responden atau 36,7 %. Sedangkan tidak ada
responden yang menjawab kurang sesuai dan tidak sesuai.
Hal ini menunjukan bahwa PR SKY FM berusaha menentukan media yang
paling efektif dan potensial dalam menyebarkan informasi tentang special events
kepada khalayak. Media yang dianggap paling efektif adalah brosur spanduk dan
pamflet. Pemilihan media tersebut dikarenakan media itu bisa langsung
berhubungan (Wawancara PR SKY FM, 25 November 2004).
Dengan melihat pernyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa
media special events yang dipakai harus dipilih dengan secermat mungkin dilihat
dari keefektifan media tersebut karena media merupakan sarana dari komunikator
untuk menyampaikan pesan kepada komunikan.
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis berusaha mengemukakan rangkuman berdasarkan
uraian-uraian bab terdahulu, kemudian mengambil satu kesimpulan apa yang telah
didapat sebelumnya atau yang menjadi tujuan penelitian. Berdasarkan kesimpulan
tersebut penulis juga berusaha mengemukakan saran-saran kongkrit yang
diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan Marketing Public
Relation SKY FM Bandung.
5.1 Rangkuman
Salah satu alat komunikasi yang paling memasyarakat di Indonesia adalah
radio karena selain murah, penyebaran gelombang radio dapat merambah ke
daerah-daerah terpencil sekalipun sehingga penyebaran informasi serta
komunikasi lewat media radio dapat dinikmati secara menyeluruh.
Persaingan dunia radio sangatlah ketat tetapi masing-masing radio
mempunyai segmentasi pasarnya tersendiri. SKY FM merupakan salah satu
stasiun radio swasta di Bandung yang segmentasi utama pasarnya adalah para
wanita dewasa kelas menengah ke atas yang bergaya, percaya diri dan dinamis.
Perusahaan- perusahaan radio yang ada di Bandung pada khususnya ingin menjadi
yang terbaik bagi para pendengarnya. Banyak strategi-strategi jitu yang terapkan
dalam menghadapi persaingan bisnis hiburan ini. Maka tugas dari seorang PR lah
untuk menentukan strategi yang tepat dan cocok yang akan digunakan dan di
102
103
tempuh dalam menjaga dan mengembangkan perusahaannya agar selalu baik.
Selain itu kedudukan seorang PR sangat penting dalam suatu perusahaan karena
PR dapat menentukan maju mundurnya perusahaan tersebut.
Strategi alternatif yang dibutuhkan dan dipandang cukup efektif dewasa
ini adalah pemasaran yang dikenal dengan Marketing Public Relation (MPR).
Kegiatan Marketing Public Relation pada prinsipnya merupakan suatu kegiatan
yang terencana dan satu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan
mengembangkan itikad baik (good will) dan saling pengertian antara suatu
organisasi dari masyarakat (Abadi, 1994:5).
Dalam berbagai penerapannya konsep Marketing Public Relation (MPR)
banyak yang berhasil dalam meningkatkan penjualan, citra, dan positioning
perusahaan di mata publik. Keberhasilan perusahaan-perusahaan tersebut tidak
akan terjadi bila tidak di dukung oleh strategi marketing yang baik serta
kemampuan sumber daya yang professional. Hal ini tak terkecuali bagi SKY FM
strategi yang diterapkan oleh PR-nya itu sangatlah berpengaruh dan berperan bagi
kemajuan stasiun radio tersebut. Salah satu tujuan strategi marketing yang
diterapkan oleh PR SKY FM adalah untuk membentuk positioning sebagai radio
wanita di Bandung.
Berdasarkan pernyataan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
Bagaimanakah strategi perencanaan marketing public relations SKY FM dalam
upaya membentuk positioning sebagai salah satu radio wanita di Bandung.
104
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode
deskriptif adalah suatu metode yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa,
tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi ( Rahmat, 1997 : 24).
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam pembahasan masalah
ini penulis menggunakan teknis pengumpulan data melalui wawancara, angket
dan studi kepustakaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
SKY FM Bandung yang berjumalah 30 orang dan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik total sampling.
Selanjutnya operasional variabel dari penelitian ini mengenai strategi
perencanaan publikasi, strategi perencanaan iklan, strategi perencanaan road
show dan strategi perencanaan special events.
Bab II memuat teori yang akan dijadikan landasan teoritis dalam penelitian
ini. Pada bab ini akan membahas mengenai : pengertian publis relations, tujuan
publis relations, fungsi Public Relations, kegiatan public relations, pengertian
publisitas, tujuan publisitas, pengertian iklan, tujuan iklan, pengertian special
events, tujuan special events, pengertian marketing public relations, faktor-faktor
pendorong timbulnya konsep MPR, bentuk-bentuk program MPR, hubungan
antara positioning dengan MPR tinjauan tentang positioning, pengertian
positioning, strategi positioning, positioning perusahaan sebagai kegiatan MPR,
strategi perencanaan MPR dalam membentuk positioning.
Pada Bab III diuraikan mengenai mengenai sejarah berdirinya Radio SKY
FM, tujuan radio SKY FM, visi dan misi perusahaan, pembagian kerja radio SKY
105
FM, program acara radio SKY FM, tujuan dan fungsi public relations SKY FM,
strategi marketing public relations SKY FM dalam membentuk positioning,
hambatan SKY FM dalam melaksanakan strategisnya.
Bab IV menjelaskan semua data yang diperoleh dari responden mengenai
jenis kelamin, usia responden, status kepegawaian dan tingkat pendidikan. Serta
menjelaskan data penelitian yang terdiri dari ketepatan strategi perencanaan MPR,
pelaksanaan research publikasi, kesesuaian tema publikasi, kredibilitas
komunikator publikasi, daya tarik isi pesan publikasi, ketepatan sasaran publikasi,
kesesuaian media publikasi, pelaksanaan research iklan, kesesuaian tema iklan,
kredibilitas komunikator iklan, daya tarik isi pesan iklan, ketepatan sasaran iklan,
kesesuaian media iklan, pelaksanaan research road show, kesesuaian tema road
show, kredibilitas komunikator road show, daya tarik isi pesan road show,
ketepatan sasaran road show, kesesuaian media road show, pelaksanaan reseach
special events, kesesuaian tema special events, kredibilitas komunikator special
events, daya tarik isi pesan special events, ketepatan sasaran special events,
kesesuaian media special events.
Pada Bab ini penulis membuat suatu rangkuman dan kesimpulan mengenai
masalah yang sudah dibahas dan mencoba memberikan beberapa saran yang dapat
dijadikan masukan bagi perusahaan.
5.2 Kesimpulan
1. Strategi perencanaan publikasi Radio SKY FM dalam upaya membentuk
positioning sebagai salah satu radio wanita di Bandung dilakukan melalui
106
tahapan-tahapan diantaranya sebagai berikut : melakukan research
publikasi, penentuan tema publikasi, penentuan komunikator publikasi,
penentuan isi pesan publikasi, penentuan sasaran publikasi dan penentuan
media publikasi.
2. Strategi perencanaan iklan dilakukan melalui beberapa tahapan
diantaranya yaitu melakukan research iklan, menentukan tema iklan,
menentukan komunikator iklan, menentukan isi pesan iklan, menentukan
sasaran iklan, menentukan media iklan.
3. Strategi perencanaan road show dilakukan melalui beberapa tahap
diantaranya yaitu melakukan research road show, menentukan tema road
show, menentukan komunikator road show, menentukan isi pesan road
show, menentukan sasaran road show dan menentukan media road show.
4. Strategi perencanaan special events dilakukan melalui beberapa tahapan
diantaranya yaitu melakukan research special events, menentukan tema
special events, menentukan komunikator special events, menentukan isi
pesan special events, menentukan sasaran special events, menentukan
media special events.
5.3 Saran-saran
Saran-saran penulis untuk Radio SKY FM Bandung dalam melaksanakan
kegiatan Marketing Public Relations dalam membentuk positioning sebagai
stasiun radio wanita di Bandung adalah :
107
5.2.1 Saran Pengembangan Ilmu
1. Dalam saran ini penulis menyarankan agar lebih dikaji peranan Public
Relations dalam perusahaan yang meliputi tugas dan tanggung jawabnya.
Hal ini dikarenakan berdasarkan pengamatan penulis, peranan Public
Relations dalam perusahaan kurang berfungsi secara optimal karena
peranan Public Relations terkadang disatukan fungsinya dengan jabatan
lain di suatu perusahaan.
2. Penulis menyarankan agar referensi buku penunjang menenai Marketing
Public Relations diharapkan dapat lebih ditingkatkan sehingga dapat
berguna dalam pengembangan keilmuan komunikasi pada umumnya dan
ilmu kehumasan pada khususnya sehingga referensi tersebut dapat menjadi
acuan bagi para peneliti yang membahas mengenai kegiatan Marketing
Public Relations
5.2.2 Saran Pengembangan Praktis
1. Penulis mengharapkan agar kegiatan publikasi yang dilaksanakan oleh
SKY FM dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga keberadaan Radio SKY
FM dapat lebih dikenal dan diterima masyarakat.
2. Penulis menyarankan agar iklan SKY FM dapat lebih bervariasi supaya
dapat lebih menerik dan intensitas penayangannya agar dapat ditingkatkan
lagi.
3. Penulis mengaharapkan agar SKY FM dapat lebih memperbanyak
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar kegiatan road show dapat
terus berlangsung.
108
4. Penulis menyarankan agar special eventas yang dilaksanakan oleh SKY
FM dapat lebih dirancang semenarik mungkin dalam pelaksanaannya agar
dapat menarik minat orang untuk mengikutinya.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Saka. 1994. Makalah Seminar Market Public Relations : ”Sinergi FungsiPemasaran dan Public Relations “. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta: Ikrar Mandiri.
Abdurrachman, Oemi. 1995. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
Effendy, Uchyana Onong. 1986. Humas Suatu Study Komunikologis. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Jefkins, Frank. 1988. Essensial Of Public Relations. Singapore : Heineman Asia.
____________1991. Advertising. London : Pitman Publishing.
____________1992. Public Relations. Jakarta : PT. Airlangga.
Khasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations. Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafik.
Kotler, Philip.1989. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Prenhalindo.
___________1994. Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Jakarta : PT. Prenhalindo.
___________1997. Manajemen Pemasaran Edisi Kesembilan, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Alih Bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny A. Rusly, Jilid 1. Jakarta : PT. Prenhalindo.
Manulang, M.Drs. 2004. Pedoman Teknis Menulis Skripsi. Yogyakarta : Andi Offset.
Mar’at. 1981. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta : PT. Ghalia Indonesia.
Moore, Frazier. 1994. Bandung : Hubungan Masyarakat Untuk Praktek Bisnis.
Mulyana, Dedy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Palapah, M.O. ; Atang Syamsudin. 1983. Studi Ilmu Komunikasi. Bandung : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran.
109
110
Rakhmat, Jalaluddin. 1995. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Ruslan, Rosady. 1998. Manajemen Humas dan Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Grafindo Persada.
Soemirat, Soleh. ; Elvinaro, Ardianto. 2002. Dasar-Dasar Public Relations.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Suastha DH, Basu. 1983. Asas-asas Marketing, Edisi 3. Yogyakarta : Liberty
Susanto, Astrid. 1974. Komunikasi Teori dan Perilaku. Bandung : CV. Bima Cipta.
Velasco, T. Edgardo. 1994. Makalah Seminar Marketing Public Relations ; “ Sinergi Fungsi Pemasaran dan Public Relations “. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia dan Indofood dan Buku Seri Manajemen Pemasaran. Jakarta : Ikrar Mandiri
Zuhal, R.M 1988. Menjual Promosi Dalam Pemasaran. Gresik : PT. Bintang Remaja,
123
NASKAH WAWANCARA
Sumber : Bapak Yayan Sofyan ( PR SKY FM Bandung )
Hari : Rabu dan Kamis, 25 & 26 November 2004
Tempat : Kantor Radio SKY FM Jl. Diponegoro No. Bandung
Naskah Wawancara :
1. Apakah latar belakang dari diterapkannya atau dilaksanakannya strategi
Marketing Public Relations
2. Apa saja yang dilakukan PR SKY FM dalam menentukan strategi
perencanaan Marketing Public Relations.
3. Apa hambatan yang dirasakan saat melakukan perencanaan Marketing
Public Relations
4. Apa saja yang dilakukan saat melaksanakan perencanaan iklan ?
5. Apa saja yang dilakukan saat melakukan perencanaan road show ?.
6. Apa saja yang dilakukan saat melakukan perencanaan special events ?.
7. Bagaimanakah posisi PR dalamsuatu perusahaan dan bagaimana pula
posisi PR di SKY FM ?.
8. Kenapa SKY FM memilih wanita sebagai pangsa pasar yang dituju ?.
9. Kenapa wanita lebih banyak yang bekerja di SKY FM ?.
10. Kenapa karyawan SKY FM banyak yang berusia 20-29 tahun ?.
11. Latar belakang pendidikan apa yang paling banyak dienyam oleh
karyawan SKY FM ?.
124
12. Untuk mencapai hasil maksimal apa saja yang dilakukan oleh PR SKY
FM dalam melaksanakan MPR ?.
13. Agar research publikasi maksimal apa saja yang dilakukan oleh PR SKY
FM ?.
14. Tema seperti apa yang diangkat saat publikasi ?.
15. Siapa sasaran yang ingin dicapai dalam publikasi ?.
16. Media apa yang dipakai oleh SKY FM dalam menyebarkan informasi
publikasi dan apa pula alasannya ?.
17. Tema iklan seperti apa yang diangkat oleh SKY FM ?.
18. Daya tarik iklan seperti apa yang ditonjolkan oleh SKY FM agar berbeda
dengan stasiun radio lainnya ?.
19. Siapa sasaran iklan yang ingin dituju oleh PR SKY FM ?.
20. Agar research road show maksimal apa saja yang dilakukan oleh PR SKY
FM agar tujuannya tercapai?.
21. Tema seperti apa yang biasa diangkar saat road show ?.
22. Media apa yang dianggap tepat untuk penyebaran informasi road show ?.
23. Agar research special events maksimal apa saja yang dilakukan oleh PR
SKY FM ?.
24. Siapa sasaran special events yang ingin dituju oleh SKY ?.
25. Media apa saja yang dipakai untuk menyebarkan informasi mengenai
special events ?.
CO
OD
ING
SH
EE
T
NO
.D
ata
Res
pond
enM
PRSt
arat
egi
Pere
ncan
aan
Publ
ikas
i
Stra
tegi
Per
enca
naan
Ik
lan
Stra
tegi
Per
enca
naan
R
oad
Show
St
rate
gi p
eren
cana
an
Spes
ial E
vent
s
1-2
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
1920
2122
2324
2526
2728
2930
301
12
13
33
33
33
34
43
34
33
34
33
34
33
34
402
22
23
44
44
33
43
33
34
33
43
44
44
33
33
031
31
34
44
33
33
44
44
44
44
44
44
44
43
33
042
31
24
43
33
33
33
44
44
43
34
44
44
33
33
052
21
34
44
43
33
44
43
43
43
43
43
43
33
44
061
22
24
33
34
43
34
43
34
44
33
44
43
44
34
071
32
23
44
44
44
43
33
44
43
33
44
43
34
44
082
41
23
33
44
43
33
44
43
34
44
33
34
44
33
091
21
34
33
44
33
44
44
43
33
33
44
44
33
33
101
31
33
44
33
34
44
44
33
44
43
33
44
433
33
111
31
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
34
44
44
122
22
24
34
44
44
44
43
33
34
44
44
44
43
33
132
21
34
44
44
33
33
33
44
43
33
34
44
43
33
142
41
43
44
43
33
44
44
33
33
44
44
33
33
44
152
22
34
44
43
33
44
43
33
44
33
33
44
44
33
161
31
23
44
33
44
33
44
33
44
33
44
33
44
33
172
31
24
44
43
33
44
43
33
43
33
33
33
33
33
182
21
24
33
34
44
33
34
43
34
43
34
43
34
43
191
21
34
33
44
33
44
43
34
43
33
33
33
33
33
201
31
23
33
34
44
33
43
33
33
34
44
44
33
33
212
31
23
44
44
33
44
34
33
34
44
44
44
43
33
222
31
43
44
43
33
44
43
33
44
43
33
33
33
33
232
21
23
44
43
33
33
34
44
43
33
33
34
44
44
242
21
23
44
33
33
33
33
33
33
44
44
44
44
44
252
21
23
44
43
44
44
33
33
44
44
43
33
33
44
262
21
23
44
44
33
33
33
34
44
44
44
44
33
33
272
21
23
33
34
44
43
33
33
33
34
44
44
44
44
282
21
23
43
33
33
44
44
33
33
44
44
33
33
33
292
21
23
33
33
33
33
33
33
33
34
44
44
44
44
302
21
23
33
44
44
44
33
33
44
44
43
33
33
33
COODING BOOK
Kolom No Variabel Kode/Skor Arti Kode 1-2 - No Responden - -
Data Responden
3 1 Jenis Kelamin 12
Laki-lakiPerempuan
4 2 Usia Responden 1234
< 20 Tahun 20 - 29 Tahun 30 – 39 Tahun 40 – 49 Tahun
5 3 Status Pekerjaan 12
Pegawai tetap Pegawai honorer
6 4 Pendidikan terakhir 1234
SLTADiploma S-1S- 2
Data Penelitian Strategi Perencanaan Publikasi
7 5 Ketepatan perencanaan MPR 1234
TepatCukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
8 6 Pelaksanaan research publikasi
1234
BaikCukup baik Kurang baik Tidak baik
9 7 Kesesuaian tema publikasi 1234
SesuaiCukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
10 8 Kredibilitas komunikator publikasi
1234
Terjamin Cukup terjamin Kurang terjamin Tidak terjamin
11 9 Daya tarik isi pesan publikasi 1234
MenarikCukup menarik Kurang menarik Tidal menarik
12 10 Ketepatan sasaran publikasi 1234
TepatCukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
13 11 Kesesuaian media publikasi 1234
SesuaiCukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
Strategi Perencanaan Iklan 14 12 Pelaksaaan research iklan 1
234
BaikCukup baik Kurang baik Tidak baik
15 13 Kesesuaian tema iklan 1234
SesuaiCukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
16 14 Kredibilitas komunikator iklan 1234
Terjamin Cukup terjamin Kurang terjamin Tidak terjamin
17 15 Daya tarik isi pesan iklan 1234
MenarikCukup menarik Kurang menarik Tidak menarik
18 16 Ketepatan sasaran iklan 1234
TepatCukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
19 17 Kesesuaian media iklan 1234
SesuaiCukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
Strategi Perencanaan Road Show 20 18 Pelaksanaan research road
show1234
BaikCukup baik Kurang baik Tidak baik
21 19 Kesesuaian tema road show 1234
SesuaiCukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
22 20 Kredibititas komunikator road show
1234
Terjamin Cukup terjamin Kurang terjamin Tidak terjamin
23 21 Daya tarik isi pesan road show 1234
MenarikCukup menarik Kurang menarik Tidak menarik
24 22 Ketepatan sasaran road show 1234
TepatCukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
25 23 Kesesuaian media road show 1234
SesuaiCukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
Strategi Perencanaan Special Events 26 24 Pelaksanaan research special
events1234
BaikCukup baik Kurang baik Tidak baik
27 25 Kesesuaian tema special events
1234
SesuaiCukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
28 26 Kredibititas komunikator special events
1234
Terjamin Cukup terjamin Kurang terjamin Tidak terjamin
29 27 Daya tarik isi pesan special events
1234
MenarikCukup menarik Kurang menarik Tidak menarik
30 28 Ketepatan sasaran special events
1234
TepatCukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
31 29 Kesesuaian media special events
1234
SesuaiCukup sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
111
ANGKET
Petunjuk Pengisisan Angket :
1. Mohon Bapak/Ibu, Saudara/I membaca setiap pertanyaan dengan seksama
sebelum menjawabnya.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu,
Saudara/I dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang
dianggap paling Sesuai.
3. Dimohon semua pertanyaan diisi dan tidak ada yang terlewatkan
4. Kejujuran Bapak/Ibu, Saudara/I sangat diharapkan agar dalam penelitian
ini diperoleh data yang akurat, serta dijamin kerahasiannya.
5. Terima kasih atas kesediaan dan partisipasinya dalam mengisi angket ini.
DATA RESPONDEN
1. Jenis kelamin anda
a. pria
b. wanita
2. Usia anda :
a. kurang dari 20 tahun
b. 20-29 tahun
112
c. 30-39 tahun d. 40-49 tahun
3. Status Pekerjaan anda:
a. Pegawai tetap
b. Pegawai honorer
4. Pendidikan terakhir anda :
a. SLTA c. S-1
b. Diploma d. S-2
DATA PENELITIAN
1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketepatan strategi perencanaan Marketing
Public Relations yang diterapkan oleh Public Relations SKY FM dalam
membentuk positioning ?.
a. tepat c. kurang tepat
b. cukup tepat d. tidak tepat
2. Menurut Bapak/Ibu apakah research publikasi yang dilakukan oleh PR
Sky FM telah terlaksana dengan baik ?
a. baik c. kurang baik
b. cukup baik d. tidak baik
3. Menurut Bapak/Ibu apakah tema publikasi yang dibuat oleh PR Sky FM
sesuai dengan kebutuhan acara?.
a. sesuai c. kurang sesuai
b. cukup sesuai d. tidak sesuai
113
4. Menurut Bapak/Ibu apakah komunikator dalam pelaksanaan publikasi
yang dirancang oleh PR Sky FM telah terjamin kredibilitasnya?
a. terjamin c. kurang terjamin
b. cukup terjamin d. tidak terjamin
5. Menurut Bapak/Ibu bagaimana daya tarik isi pesan publikasi yang
disampaikan oleh PR Sky FM ?.
a. menarik c. kurang menarik
b. cukup menarik d. tidak menarik
6. Menurut bapak/Ibu bagaimana ketepatan sasaran publikasi yang dituju
oleh PR Sky FM ?.
a. tepat c. kurang tepat
b cukup tepat d. tidak tepat
7. Menurut Bapak/Ibu apakah media publikasi yang dipakai oleh PR Sky FM
sesuai dengan apa yang diharapkan?
a. sesuai c. kurang sesuai
b. cukup sesuai d. tidak sesuai
8. Menurut Bapak/Ibu apakah research iklan yang dilakukan oleh PR Sky
FM telah terlaksana dengan baik ?
a. baik c kurang baik
b. cukup baik d. tidak baik
9. Menurut Bapak/Ibu apakah tema iklan yang dibuat oleh PR Sky FM
sesuai dengan kebutuhan acara?
114
a. sesuai c. kurang sesuai
b. cukup sesuai d. tidak sesuai
10. Menurut Bapak/Ibu apakah komunikator iklan yang diberikan oleh PR
Sky FM telah terjamin kualitasnya?
a. terjamin c. kurang terjamin
b. cukup terjamin d. tidak terjamin
11. Menurut Bapak/Ibu bagaimana daya tarik isi pesan iklan yang
disampaikan oleh PR Sky FM ?.
a. menarik c. kurang menarik
b. cukup menarik d. tidak menarik
12. Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketepatan sasaran iklan yang dituju oleh
PR Sky FM ?.
a. tepat c. kurang tepat
b. cukup tepat d. tidak tepat
13. Menurut Bapak/Ibu apakah media iklan yang dipakai oleh PR Sky FM
sesuai dengan apa yang diharapkan?
a. sesuai c, kurang sesuai
b. cukup sesuai d. tidak sesuai
14. Menurut Bapak/Ibu apakah road show research yang dilakukan oleh PR
Sky FM telah terlaksana dengan baik?
a. baik c. kurang baik
b. cukup baik d. tidak baik
115
15. Menurut Bapak/Ibu apakah tema road show yang dilakukan oleh PR Sky
FM sesuai dengan kebutuhan acara?
a. sesuai c. kurang sesuai
b. cukup sesuai d. tidak sesuai
16. Menurut Bapak/Ibu apakah komunikator road show yang diberikan oleh
PR Sky FM telah terjamin kredibilitasnya?
a terjamin c. kurang terjamin
b. cukup terjamin d. tidak terjamin
17. Menurut Bapak/Ibu bagaimana daya tarik isi pesan road show yang
disampaikan oleh PR Sky FM ?.
a. menarik c. kurang menarik
b cukup menarik d. tidak menarik
18. Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketepatan sasaran road show yang dituju
oleh PR Sky FM ?.
a. tepat c. kurang tepat
b. cukup tepat d. tidak tepat
19. Menurut Bapak/Ibu apakah media road show yang dipakai oleh PR Sky
FM sesuai dengan apa yang diharapkan?
a. sesuai c. kurang sesuai
b. cukup sesuai d. tidak sesuai
20. Menurut Bapak/Ibu apakah special events research yang dilakukan oleh
PR Sky FM telah terlaksana dengan baik ?
116
a. baik c. kurang baik
b. cukup baik d. tidak baik
21. Menurut Bapak/Ibu apakah tema special events yang dibuat oleh PR Sky
FM sesuai dengan kebutuhan acara?
a. sesuai c. kurang sesuai
b. cukup sesuai d. tidak sesuai
22. Menurut Bapak /Ibu apakah komunikator special events yang diberikan
oleh PR Sky FM telah terjamin kredibilitasnya ?
a. terjamin c. kurang terjamin
b. cukup terjamin d. tidak terjamin
23. Menurut Bapak/Ibu bagaimana daya tarik isi pesan special events yang
disampaikan oleh PR Sky FM ?.
a menarik c. kurang menarik
b. cukup menarik d. tidak menarik
24. Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketepatan sasaran special events yang
dituju oleh PR Sky FM tepat?
a tepat c. kurang tepat
b.cukup tepat d. tidak tepat
25. Menurut Bapak/Ibu apakah media special events yang dipakai oleh PR
Sky FM sesuai dengan kebutuhan?
a. sesuai c. kurang sesuai
b. cukup sesuai d. tidak sesuai
117
26. Mohon pendapat maupun saran-saran Bapak/Ibu untuk membantu
perancanaan strategi Marketing Public Relations (MPR) dalam
membentuk positioning adalah
125
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Tria Tresnania
Tempat/tgl lahir : Ciamis, 22 Februari 1981
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Alamat : Jl. R.E Martadinata Gang Mekar No. 20 Ciamis- Jabar
PENDIDIKAN :
1. TK Ade Irma Suryani Ciamis, Lulus tahun 1987
2. SD Negeri Janggala I Ciamis, Lulus tahun 1993
3. SMP Negeri 1 Ciamis, Lulus tahun 1996
4. SMU Negeri 2 Ciamis, Lulus tahun 1999
5. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (2000-2005)