struktur dan fungsi sel
TRANSCRIPT
![Page 1: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/1.jpg)
STRUKTUR dan FUNGSI BAGIAN SEL, KOMPONEN
PROTOPLASMIK dan NON-PROTOPLASMIK
KELOMPOK X
- Syaeful Bahri
- Irma Aviani M
- Nur F Elfrita
FAKULTAS MIPA
![Page 2: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/2.jpg)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
A.STRUKTUR dan FUNGSI BAGIAN-BAGIAN SEL
1. Persamaan Sel Hewan dan Tumbuhan
1) Membran Plasma
2) Inti Sel
3) Sitoplasma
4) Sitoskeleton
5) Ribosom
6) Retikulum Endoplasma
7) Badan Golgi
8) Lisosom
9) Peroksisom
10) Mitokondria
1. Membran Sel
Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran sel merupakan
bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan,
bagian luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall).
Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya. Tebalnya kira-kira 8 nm.
Dibutuhkan 8000 membran sel untuk menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai untuk
menulis.
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran, meskipun
karbohidrat juga merupakan unsur penting. Gabungan lipid dan protein dinamakan
lipoprotein. Saat ini model yang dapat diterima untuk penyusunan molekul-molekul
tersebut dalam membran ialah model mosaik fluida.
Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan bahwa membran terbuat dari lipid,
berdasarkan pengamatannya bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki sel jauh lebih
cepat dari pada zat yang tidak larut dalam lipid. 20 tahun kemudian, membran yang
diisolasi dari sel darah merah dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun atas lipid dan
protein, yang sekaligus membenarkan postulat dari Overton.
Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian
besar membran. Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh
struktur molekularnya. Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik, yang berarti bahwa
molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menykai air) maupun daerah hidrofobik (takut
dengan air).
Berdasar struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable atau
selektif permeable yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.
![Page 3: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/3.jpg)
2. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya
5 µm. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau
selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma.
Membran atau selubung inti merupakan membran ganda. Kedua selubung ini
masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait, dipisahkan oleh
ruangan sekitar 20-40 nm. Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter
sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam dan membran luar selubung
nukleus menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dengan
sitoplasma.
Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan susunan mirip
jaring yang terdiri dari filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus.
(1). Nukleolus (anak inti),
Berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat)
yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan
melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk
ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus
ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat
yang menempel pada bagian kromatin.
(2). Nukleoplasma (cairan inti)
Merupakan zat yang tersusun dari protein.
(3).Butiran Kromatin,
Terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak
membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur
seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam
dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis
protein.
3. Sitoplasma
Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan
metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma
terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid,
namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organellah yang menjalankan banyak
![Page 4: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/4.jpg)
fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi
terhadap rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti
dan organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel
dinamakannukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia
serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.
Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
> Retikulum endplasma
> Ribosom
> Mitokondria
> Badan golgi
> Lososom, dll.
Selain organel, terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan berbagai
produk sekunder lain. Vakuola memiliki peran penting sebagai tempat penampungan
produk sekunder yang berbentuk cair, sehingga disebut pula ‘cairan sel’. Cairan yang
mengisi vakuola berbeda-beda, tergantung letak dan fungsi sel.
4. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau yang disebut dengan kerangka sel adalah jaringan berkas-
berkas protein yang menyusun sitoplasma eukariota. Jaringan ini terdiri atas tiga tipe
dasar yaitu mikrofilamen (filamen aktin), mikrotubulus (jamak dari mikrotubuli serta
intermediat filamen. Filamen-filamen ini terhubung antara satu sama lain dan saling
bekerjasama (koordinasi).
Dengan adanya tiga tipe filamen tersebut, struktur sel bisa bervariasi antara satu
sel dengan beberapa sel yang lainnya. Dalam efektivitas kerjanya, ketiga filamen protein
tersebut tergantung dari pada jumlah protein asesori yang telah menghubungkan filamen
ke komponen sel lain.
Protein asesori sangat penting untuk mengontrol perakitan filamen sitoskeleton
dalam posisi tertentu, termasuk didalamnya protein motorik yang berfungsi untuk
menggerakkan organel dalam filamen atau filamen itu sendiri.
Susunan struktur dari filamen sendiri sangat mirip dengan barisan semut.
Tersusun sangat rapi dan jika ada yang meninggalkan rombongan, maka barisan
tersebut dapat kembali tersusun dalam kecepatan tinggi.
![Page 5: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/5.jpg)
5. Ribosom
Ribosom merupakan struktur atau kelompok multimolekular yang berperan
sebagai pabrik penghasil protein dan partiekl nucleoprotein yang tersusun oleh
ribonukleat ribosom (r-RNA).
Fungsi Ribosom
1. Sebagai tempat sintesis protein
2. Mesin yang mengatur dan memilih komponen-komponen yang terlibat dalam
sintesis protein.
3. Untuk mengikat asam-asam amino yang ada dalam sitoplasma.
Bentuk Ribosom
Ribosom berbentuk bulat atau lonjong, diameter 15-25 nm. Terdiri dari dua
subunit dapat dipisahkan dengan cara menurunkan konsentrasi ion Mg medium. Pada
eukaryote subunit yang lebih kecil mengendap pada 40s, sedang subunit yang besar
mengendap pada 60s.
Ribosom ada dua macam bentuk yaitu;
1. Ribosom bebas dalam matrik sitoplasma dan terdapat menempel pada
dinding/membrane gelembung-gelembung terutama reticulum endoplasma.
Ribosom ini berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan digunakan
sendiri oleh sel yang nantinya akan digunkan untuk pertumbuhan sel dan
pembelahan sel.
2. Ribosom yang menempel pada reticulum endoplasma berfungsi untuk
mengadakan sintesis protein yang akan dikeluarkan dari sel melalui organel
yang mempunyai fungsi sekresi.
Mekanisme sintesis protein
Ada 3 proses dalam mekanisme sintesis protein yaitu:
1. Pemrakarsaan (Initiation)
Menempelnya ribosom sub unit kecil pada mRNA tidak pada sembarang
tempat, melainkan pada pada tempat khusus sebelum kodon pemrakarsaan dari
gen yang akan di salin, tempat khusus ini disebut tempat pengikat ribosom. Pada
mRNA eukariotik tidak memiliki tempat pengikat ribosom, sebagai gantinya
mereka memiliki struktur tudung.
2. Perpanjangan (Elongation)
EF-Tu dan EF-Ts. GTP diperlujkan sebagai penghasil tenaga. dua buah
tempat tRNA terisi oleh tRNA yang bermuatan asam amino, dan kedua asam
![Page 6: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/6.jpg)
amino inio berada sangat berdekatan, terjadilah ikatan peptida antara gugus
karboksil dari Fmet dan gugus amin dari asam amino yang kedua.
Reaksi ini menggunakan katalisator enzim transferase peptidil, yang kemungkinan
merupakan kombinasi beberapa jenis protein ribosomal.
3. Pemberhentian (Terminator)
Pemberhentian terjadi apabila kodon berhenti (UAA, UAG, atau UGA)
masuk ke tempat A. Tidak ada molekul tRNA satu pun yang memiliki anti kodon
yang dapat berpasangan basa dengan kodon-kodon penghenti. Sebagai ganti
molekuil tRNA, masuklah factor pembebas RF ke tempat A.
6. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) yaitu lembaran utuh yang sangat berlipat-lipat, yang
mengelilingi suatu ruangan yang disebut lumen RE atau sisterna RE. Pengertian lain
menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang
membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.
Fungsi Retikulum Endoplasma
1. Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks
golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.
2. Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan
dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
Bentuk Reticulum Endoplasma
1. Sisterna : berbentuk ruangan gepeng yang kadang-kadang tersusun berlapis-lapis
dan saling berhubungan.
2. Tubuler: ruangan berbentuk tabung atau saluran.
3. Vesikuler: ruangan berbentuk seperti gelembung yang lepas satu sama lain.
Reticulum endoplasma dibagi dua yaitu
1. Retikulum endoplasma kasar : tampak kasar melalui mikroskop elektron karena
ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom juga dilekatkan
pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus yang bertemu dengan RE
kasar. Fungsi Retikulum Endoplasma kasar yaitu : Mensintesis lemak dan
kolesterol, Karbohidrat rantai panjang, Fosfolipida
2. Retikulum endoplasma halus : diberi nama demikian karena permukaan
sitoplasmiknya tidak mempunyai ribosom. RE halus berfungsi dalam bermacam-
macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan
menawarkan obat dan racun.
![Page 7: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/7.jpg)
7. Badan Golgi
Aparatus Golgi Merupakan organel yang terdapat dalam sitoplasma dengan letak,
ukuran dan jumlah yang berbeda-beda antara sel yang satu dengan sel yang lainnya.
pada mulanya sel ini ditemukan oleh Camillo Golgi pada tahun 1898 di dalam jaringan
saraf otak yang difikasi dengan larutan bikromat dan diwarnai dengan garam perak.
Fungsi Aparatus Golgi
Adapun fungsi badan golgi yaitu sebagai berikut:
1. Penambah karbohidrat (glikosilasi)
2. Sebagai sinyal (reseptor)
3. Sebagai sintesis protein.
4. Meneruskan proses RE yang akan akan dikemas.
5. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti
membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari
membran plasma.
6. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel
kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
7. Membentuk dinding sel tumbuhan.
8. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
9. Untuk membentuk lisosom.
10. Tempat untuk memodifikasi protein.
11. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi
enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
Struktur Apartus Golgi
Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang
menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Badan Golgi terdiri dari
berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2
bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang
pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke
ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses
sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut
akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan
tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke
bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.
Menurut kekutubannya Aparatus Golgi dibagi dua yaitu :
![Page 8: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Forming face merupakan kutub bawah, yang dekat dengan inti(reticulum
endoplasma). disebut forming face karena dibagian ini bahan yang akan
disekresi diproses, dibentuk atau dirakit.
2. Maturing face merupakan kutub atas, yang dekat ke PL (membrane sel).
Disebut maturing face karena dibagian ini bahan yang akan disekresi
mengalami pematangan, dipadatkan, kemudian dibungkus di daloam
gelembung atau vakuola.
8. Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Lisosom
merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang
digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Lisosom berisi enzim yang dapat
memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Enzim
itu dinamakan lisozim. Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada
protozoa atau sel darah putih, juga dalam autofagus.
Pada amoeba dan banyak protista lain makan dengan jalan menelan organisme
atau partikel makanan lain yang lebih kecil, suatu proses yang disebut fagositosis(berasal
dari bahasa Yunani, phagein yang berarti “memakan” dan kytos yang berarti wadah.
Wadah disini yang dimaksud adalah sel). Sebagian sel manusia juga melakukan
fagositosis, diantaranya adalah makrofage, sel membantu mempertahankan tubuh
dengan merusak bakteri dan penyerang lainnya.
Perusakan sel terprogram oleh enzim lisosomnya sendiri penting dalam
perkembangan organisme. Misal, pada waktu kecebong berubah menjadi katak, ekornya
diserap secara bertahap. Sel-sel ekor yang kaya akan lisosom mati dan hasil
penghancuran digunakan di dalam pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang. Pada
perkembangan tangan embrio manusia yang semula berselaput hingga lisosom
mencerna jaringan diantara jari-jari tangan tersebut sehingga terbentuk jari yang terpisah
seperti yang kita punyai sekarang.
Berbagai kelainan turunan yang disebut sebagai penyakit penyimpangan lisosom
(lysosomal storage disease) mempengaruhi metabolism lisosom. Seseorang yang
ditimpa penyakit penyimpangan ini kekurangan salah satu enzim hidrilitik aktif yang
secara normal ada dalam lisosom. Lisosom melahap substat yang tidak tercerna yang
mulai mengganggu fungsi seluler lainnya. Pada penyakit Pompe misalnya, hati dirusak
oleh akumulasi glikogenakibat ketiadaan enzil lisosomyang dibutuhkan untuk memecah
polisakarida. Pada penyakit Tay-Sachs, enzim pencerna lipid hilang atau inaktif, dan otak
dirusak oleh akumulasi lipid dalam sel. Untunglah penyakit penyimpangan ini jarang ada
pada populasi umum. Pada masa mendatang mungkin kita dapat mengobati penyakit
![Page 9: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/9.jpg)
penyimpangan ini dengan menyuntikkan enzim yang hilang bersama dengan molekul
adaptor yang menargetkan enzim-enzim untuk penelanan oleh sel dan penggabungan
dengan lisosom.
Pembentukan Lisosom
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian
masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian
dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan
terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian
dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam,
pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.
9. Peroksisom
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi
berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi
mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan
produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan
dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan
dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada
tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji
padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam
vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang
berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses
perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan.
10. Mitokondria
Mitokondria adalah badan energi sel yang berisi protein dan benar-benar
merupakan "gardu tenaga". "Gardu tenaga" ini mengoksidasi makanan dan mengubah
energi menjadi adenosin trifosfat atau ATP. ATP menjadi agen dalam berbagai reaksi
termasuk sistesis enzim. Mitokondria penuh selaput dalam yang tersusun seperti
akordion dan meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi. (Sumber: Time Life, 1984)
Mitokondria merupakan penghasil (ATP) karena berfungsi untuk respirasi. Bentuk
mitokondria beraneka ragam, ada yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket
dan ada pula yang tidak beraturan. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa
mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai sifat plastis, artinya
bentuknya mudah berubah. Ukuran seperti bakteri dengan diameter 0,5 – 1 µm.
![Page 10: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/10.jpg)
Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah
ada sebelumnya (seperti pembelahan bakteri).
2. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
No Nama Organel Hewan Tumbuhan
1 Sentriol Ada Tiada
2 Dinding Sel Tiada Ada
3 Vakuola Kecil Besar
4 Plastida Tiada Ada
1. Sentriol
Sel hewan, mikroorganisme, dan tumbuhan tingkat rendah memiliki dua sentriol
pada sitoplasma. Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu pusat sel,
daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan
mikrotubulus strukturnya berbentuk bintang yang berperan sebagai kutub-kutub
pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron.
Dari sentriol memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga
kromosom akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya
tiap-tiap kromosomberjalan menuju kutub masing-masing.
Sentriol terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung yang saling tegak lurus
dan merupakan suatu kesatuan yang disebut sentrosom. Organel ini aktif saat sel
sedang mengadakan pembelahan yaitu dengan menghasilkan benang-benang spindel
atau gelendong yang merupakan protein kontraktil yaitu tubulin. Fungsi tubulin adalah
menarik kromatid menuju kutub pembelahan. Sebelum sel membelah, sentrosom
berduplikasi menghasilkan dua sentriol dan masing-masing berpindah ke sisi berlawanan
pada nukleus, kemudian gelendong terbentuk .
Mikrotubulus adalah tabung-tabung halus dari protein tubulin, yang terdapat pada
kebanyakan sel hewan dan tumbuhan. Diameternya kurang lebih 25 nm, sedangkan
panjanrnya bervariasi.
Mikrotubulus menentukan bentuk struktur (sitoskleton = kerangka sel) pada
sitoplasma, pembentukan sentriol, silia, flagela dan juga memainkan peranan yang amat
penting dalam pembentukan sel.
![Page 11: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/11.jpg)
2. Dinding Sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel itu tipis, berlapis-lapis,
dan pada tahap awalnya lentur. Lapisan dasar yang terbentuk pada saat pembelahan sel
terutama adalah pektin, zat yang membuat agar-agar mengental. Lapisan inilah yang
merekatkan sel-sel yang berdekatan. Setelah pembelahan sel, tiap belahan baru
membentuk dinding dalam dari serat selulosa. Dinding ini terentang selama sel tumbuh
serta menjadi tebal dan kaku setelah tumbuhan dewasa. (Sumber: Time Life, 1984).
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut
noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma satu dengan yang
lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang
berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Sebagian besar isi dari sel berupa air. Tekanan air atau isi sel terhadap dinding
sel disebut tekanan turgor. Dinding sel dan vakuola berperan dalam turgiditas sel.
3. Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu
membran atau selaput. Selaput itu menjadi pembatas antara vakuola dengan sitoplasma,
disebut tonoplas.
Vakuola berisi :Gas, Asam Amino, Garam-garam Organik, Glokosida, Minyak
Eteris, Alkaloid, Enzim, Butir-butir Pati.
Vakuola besar sel tumbuhan berkembang dengan adanya penggabungan dari
vakuola-vakuola yang lebih kecil, yang diambil dari retikulum endoplasma dan aparatus
golgi. Melalui hubungan ini, vakuola merupakan bagian terpadu dari sistem
endomembran.
Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola non
kontraktil. Protista mirip hewan (protozoa), memiliki vakuola kontraktil atau vakuola
berdenyut yang menetap. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu
pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola non kontraktil atau vakuola makanan
berfungsi mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan.
4. Plastida
![Page 12: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/12.jpg)
Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida
dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Organel ini hanya terdapat pada sel
tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
1. Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri
dari:
• Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
• Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang
dalam batangdan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis
menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni
sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri
dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini
berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
• Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
• Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
• Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
• Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
• Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam
melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan
yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk
gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun
dalam tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid
terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil b,
karoten, xantofil.
![Page 13: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/13.jpg)
B. KOMOPONEN PROTOPLASMIK dan NON-PROTOPLASMIK
1. Komponen Protoplasmik
Kompnen protoplasmik adalah komponen-komponen dari sel yang hidup, dan
protoplasmik ini aktif dalam metabolisme. Contohnya adalah inti sel, sitoplasma,
membran sel, badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, ribosom, mitokondria.
2. Komponen non-protoplasmik
Komponen non-protoplasmik adalah komponen dari sel yang tak hidup.
Bagian tak hidup ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu :
Berbentuk padat: amilum, aleuron, cristal ca-oksalat, kristal kersik, sitoli.
Berbentuk cair/lendir: asam organik, karbohidrat, protein, lemak, gum, lateks
tanin, antosianin,alkaloid, minyak ateris/etsiri.
A. Bentuk Padat
1. Amilum
Amilum mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n, berupa karbohidrat yang
berbntuk tepung disebut amilopas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas
yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan
kloroamiloplas berwarna hijau menghasilkan tepung asimilasi.
Ada beberapa jenis amilum, yaitu :
Menurut letak:
Konsentris (jika hilus terletak di tengah)
Eksentris (jika hilus berada di tepi)
Menurut jumlahnya :
Mono adelph (yaitu jika terdapat hanya satu hilus)
Diadelph (jika terdapat dua hilus)
Poli adelph (jika terdapat banyak hilus)
Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus, adanya
lamela-lamela inidisebabkan pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan
mempunyai kadar air yang berbeda, sehingga memengaruhi indeks bias.
![Page 14: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/14.jpg)
Lamela-lamela akan hilang apabila ditetesi alkohol, karena air akan terserap
alkohol.
Dibagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung tapioca. Di
tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan butir amilum pada
biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya pada biji kacang
merah yang berkecambah.
2. Aleuron
Ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji,
yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga
konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak
akan makin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan terus berlangsung
hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang
mengkristal yang disebut aleuron.
Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau
beberapa guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg
dari asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar
dari endosperm padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras
terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran
lebih besar dari aleuron padi.
3. Kristal Ca-Oksalat
Bentuk-bentuk kristal Ca-Oksalat :
1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun
amaranthus hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.
2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun
Citrus sp.
3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun mirabilis
jalapa, batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta ananas commosus,
lapisan epidermis batang Pleomele sp.
4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat
pada tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, ricinus
communis dan daun datura metel.
5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier.
terdapat pada batang Phyllocactus sp.
Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit,
acanthaceae, Curcubiotaceae dan Uricaceae.
Silica merupakan endapan silicon antara lain:
1. Pada tanaman palmae berbentuk kopi
![Page 15: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/15.jpg)
2. Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar
3. Zingiberaceae berbentuk pasir
4. Cyperaceae berbentuk kerucut
5. Poaceae berbentuk amorf
Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya meruncing seperti bilah,
didapatka sebagai kristal tunggal, Pada iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.
B. Bentuk Cair
1. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang
kadang-kadang dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam organic
yang tinggi banyak dijumpai pada vakuola-vakuola muda
2. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara
lain ,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa)
bentuk gula didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp.
3. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana
4. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, antara lain :
asam palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging
buah kelapa.
5. Zat penyamak(tannin)
6. Antosianin
7. Alkaloid,
cafein : cofea arabica
papain : carica papaya
Khirin : cinchonia sp
Atrophin : athropha balladona
Morfin : Canabis sp
Kokain : Erytocyclon coca
8. Minyak Atsiri,
Mempunyai daya bias dan menguap contoh pada kulit citrus sp, daun kayu
putih, bunga mawar dan melati.
9. Terpentin, termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus jefreyyi dan Pinus
sabiniana
![Page 16: Struktur Dan Fungsi Sel](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072108/55cf9266550346f57b9627e9/html5/thumbnails/16.jpg)
Referensi
Biologi Campbel (Reece – Mitchel) edisi kelima – Jilid 1
www.biologi.blogsome.com