struktur dan fungsi sel

22
STRUKTUR dan FUNGSI BAGIAN SEL, KOMPONEN PROTOPLASMIK dan NON-PROTOPLASMIK KELOMPOK X - Syaeful Bahri - Irma Aviani M - Nur F Elfrita

Upload: dwihandayani1994

Post on 17-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Dan Fungsi Sel

STRUKTUR dan FUNGSI BAGIAN SEL, KOMPONEN

PROTOPLASMIK dan NON-PROTOPLASMIK

KELOMPOK X

- Syaeful Bahri

- Irma Aviani M

- Nur F Elfrita

FAKULTAS MIPA

Page 2: Struktur Dan Fungsi Sel

UNIVERSITAS GADJAH MADA

A.STRUKTUR dan FUNGSI BAGIAN-BAGIAN SEL

1. Persamaan Sel Hewan dan Tumbuhan

1) Membran Plasma

2) Inti Sel

3) Sitoplasma

4) Sitoskeleton

5) Ribosom

6) Retikulum Endoplasma

7) Badan Golgi

8) Lisosom

9) Peroksisom

10) Mitokondria

1. Membran Sel

Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran sel merupakan

bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan,

bagian luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall).

Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya. Tebalnya kira-kira 8 nm.

Dibutuhkan 8000 membran sel untuk menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai untuk

menulis.

Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran, meskipun

karbohidrat juga merupakan unsur penting. Gabungan lipid dan protein dinamakan

lipoprotein. Saat ini model yang dapat diterima untuk penyusunan molekul-molekul

tersebut dalam membran ialah model mosaik fluida.

Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan bahwa membran terbuat dari lipid,

berdasarkan pengamatannya bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki sel jauh lebih

cepat dari pada zat yang tidak larut dalam lipid. 20 tahun kemudian, membran yang

diisolasi dari sel darah merah dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun atas lipid dan

protein, yang sekaligus membenarkan postulat dari Overton.

Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian

besar membran. Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh

struktur molekularnya. Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik, yang berarti bahwa

molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menykai air) maupun daerah hidrofobik (takut

dengan air).

Berdasar struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable atau

selektif permeable yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.

Page 3: Struktur Dan Fungsi Sel

2. Inti Sel (Nukleus)

Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya

5 µm. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau

selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma.

Membran atau selubung inti merupakan membran ganda. Kedua selubung ini

masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait, dipisahkan oleh

ruangan sekitar 20-40 nm. Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter

sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam dan membran luar selubung

nukleus menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dengan

sitoplasma.

Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan susunan mirip

jaring yang terdiri dari filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus.

(1). Nukleolus (anak inti), 

Berfungsi mensintesis berbagai macam molekul  RNA (asam ribonukleat)

yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan

melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk

ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus

ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat

yang menempel pada bagian kromatin.

(2). Nukleoplasma (cairan inti) 

Merupakan zat yang tersusun dari protein.

(3).Butiran Kromatin,

Terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak

membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur

seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam

dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis

protein.

3. Sitoplasma

Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan

metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma

terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid,

namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organellah yang menjalankan banyak

Page 4: Struktur Dan Fungsi Sel

fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi

terhadap rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti

dan organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel

dinamakannukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair.

Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia

serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.

Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:

> Retikulum endplasma

> Ribosom

> Mitokondria

> Badan golgi

> Lososom, dll.

Selain organel, terdapat pula vakuola, butir-butir tepung, butir silikat dan berbagai

produk sekunder lain. Vakuola memiliki peran penting sebagai tempat penampungan

produk sekunder yang berbentuk cair, sehingga disebut pula ‘cairan sel’. Cairan yang

mengisi vakuola berbeda-beda, tergantung letak dan fungsi sel.

4. Sitoskeleton

Sitoskeleton atau yang disebut dengan kerangka sel adalah jaringan berkas-

berkas protein yang menyusun sitoplasma eukariota. Jaringan ini terdiri atas tiga tipe

dasar yaitu mikrofilamen (filamen aktin), mikrotubulus (jamak dari mikrotubuli serta

intermediat filamen. Filamen-filamen ini terhubung antara satu sama lain dan saling

bekerjasama (koordinasi).

Dengan adanya tiga tipe filamen tersebut, struktur sel bisa bervariasi antara satu

sel dengan beberapa sel yang lainnya. Dalam efektivitas kerjanya, ketiga filamen protein

tersebut tergantung dari pada jumlah protein asesori yang telah menghubungkan filamen

ke komponen sel lain.

Protein asesori sangat penting untuk mengontrol perakitan filamen sitoskeleton

dalam posisi tertentu, termasuk didalamnya protein motorik yang berfungsi untuk

menggerakkan organel dalam filamen atau filamen itu sendiri.

Susunan struktur dari filamen sendiri sangat mirip dengan barisan semut.

Tersusun sangat rapi dan jika ada yang meninggalkan rombongan, maka barisan

tersebut dapat kembali tersusun dalam kecepatan tinggi.

Page 5: Struktur Dan Fungsi Sel

5. Ribosom

Ribosom merupakan struktur atau kelompok multimolekular yang berperan

sebagai pabrik penghasil protein dan partiekl nucleoprotein yang tersusun oleh

ribonukleat ribosom (r-RNA).

Fungsi Ribosom

1. Sebagai tempat sintesis protein

2. Mesin yang mengatur dan memilih komponen-komponen yang terlibat dalam

sintesis protein.

3. Untuk mengikat asam-asam amino yang ada dalam sitoplasma.

Bentuk Ribosom

Ribosom berbentuk bulat atau lonjong, diameter 15-25 nm. Terdiri dari dua

subunit dapat dipisahkan dengan cara menurunkan konsentrasi ion Mg medium. Pada

eukaryote subunit yang lebih kecil mengendap pada 40s, sedang subunit yang besar

mengendap pada 60s.

Ribosom ada dua macam bentuk yaitu;

1. Ribosom bebas dalam matrik sitoplasma dan terdapat menempel pada

dinding/membrane gelembung-gelembung terutama reticulum endoplasma.

Ribosom ini berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan digunakan

sendiri oleh sel yang nantinya akan digunkan untuk pertumbuhan sel dan

pembelahan sel.

2. Ribosom yang menempel pada reticulum endoplasma berfungsi untuk

mengadakan sintesis protein yang akan dikeluarkan dari sel melalui organel

yang mempunyai fungsi sekresi.

Mekanisme sintesis protein

Ada 3 proses dalam mekanisme sintesis protein yaitu:

1. Pemrakarsaan (Initiation)

Menempelnya ribosom sub unit kecil pada mRNA tidak pada sembarang

tempat, melainkan pada pada tempat khusus sebelum kodon pemrakarsaan dari

gen yang akan di salin, tempat khusus ini disebut tempat pengikat ribosom. Pada

mRNA eukariotik tidak memiliki tempat pengikat ribosom, sebagai gantinya

mereka memiliki struktur tudung.

2. Perpanjangan (Elongation)

EF-Tu dan EF-Ts. GTP diperlujkan sebagai penghasil tenaga. dua buah

tempat tRNA terisi oleh tRNA yang bermuatan asam amino, dan kedua asam

Page 6: Struktur Dan Fungsi Sel

amino inio berada sangat berdekatan, terjadilah ikatan peptida antara gugus

karboksil dari Fmet dan gugus amin dari asam amino yang kedua.

Reaksi ini menggunakan katalisator enzim transferase peptidil, yang kemungkinan

merupakan kombinasi beberapa jenis protein ribosomal.

3. Pemberhentian (Terminator)

Pemberhentian terjadi apabila kodon berhenti (UAA, UAG, atau UGA)

masuk ke tempat A. Tidak ada molekul tRNA satu pun yang memiliki anti kodon

yang dapat berpasangan basa dengan kodon-kodon penghenti. Sebagai ganti

molekuil tRNA, masuklah factor pembebas RF ke tempat A.

6. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma (RE) yaitu lembaran utuh yang sangat berlipat-lipat, yang

mengelilingi suatu ruangan yang disebut lumen RE atau sisterna RE. Pengertian lain

menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang

membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.

Fungsi Retikulum Endoplasma

1. Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks

golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.

2. Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan

dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol

Bentuk Reticulum Endoplasma

1. Sisterna : berbentuk ruangan gepeng yang kadang-kadang tersusun berlapis-lapis

dan saling berhubungan.

2. Tubuler: ruangan berbentuk tabung atau saluran.

3. Vesikuler: ruangan berbentuk seperti gelembung yang lepas satu sama lain.

Reticulum endoplasma dibagi dua yaitu

1. Retikulum endoplasma kasar : tampak kasar melalui mikroskop elektron karena

ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom juga dilekatkan

pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus yang bertemu dengan RE

kasar. Fungsi Retikulum Endoplasma kasar yaitu : Mensintesis lemak dan

kolesterol, Karbohidrat rantai panjang, Fosfolipida

2. Retikulum endoplasma halus : diberi nama demikian karena permukaan

sitoplasmiknya tidak mempunyai ribosom. RE halus berfungsi dalam bermacam-

macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan

menawarkan obat dan racun.

Page 7: Struktur Dan Fungsi Sel

7. Badan Golgi

Aparatus Golgi Merupakan organel yang terdapat dalam sitoplasma dengan letak,

ukuran dan jumlah yang berbeda-beda antara sel yang satu dengan sel yang lainnya.

pada mulanya sel ini ditemukan oleh Camillo Golgi pada tahun 1898 di dalam jaringan

saraf otak yang difikasi dengan larutan bikromat dan diwarnai dengan garam perak.

Fungsi Aparatus Golgi

Adapun fungsi badan golgi yaitu sebagai berikut:

1. Penambah karbohidrat (glikosilasi)

2. Sebagai sinyal (reseptor)

3. Sebagai sintesis protein.

4. Meneruskan proses RE yang akan akan dikemas.

5. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti

membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari

membran plasma.

6. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel

kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.

7. Membentuk dinding sel tumbuhan.

8. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel

9. Untuk membentuk lisosom.

10. Tempat untuk memodifikasi protein.

11. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi

enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.

Struktur Apartus Golgi

Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang

menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Badan Golgi terdiri dari

berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2

bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang

pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke

ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses

sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut

akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan

tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke

bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.

Menurut kekutubannya Aparatus Golgi dibagi dua yaitu :

Page 8: Struktur Dan Fungsi Sel

1. Forming face merupakan kutub bawah, yang dekat dengan inti(reticulum

endoplasma). disebut forming face karena dibagian ini bahan yang akan

disekresi diproses, dibentuk atau dirakit.

2. Maturing face merupakan kutub atas, yang dekat ke PL (membrane sel).

Disebut maturing face karena dibagian ini bahan yang akan disekresi

mengalami pematangan, dipadatkan, kemudian dibungkus di daloam

gelembung atau vakuola.

8. Lisosom

Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Lisosom

merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang

digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Lisosom berisi enzim yang dapat

memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Enzim

itu dinamakan lisozim. Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada

protozoa atau sel darah putih, juga dalam autofagus.

Pada amoeba dan banyak protista lain makan dengan jalan menelan organisme

atau partikel makanan lain yang lebih kecil, suatu proses yang disebut fagositosis(berasal

dari bahasa Yunani, phagein yang berarti “memakan” dan kytos yang berarti wadah.

Wadah disini yang dimaksud adalah sel). Sebagian sel manusia juga melakukan

fagositosis, diantaranya adalah makrofage, sel membantu mempertahankan tubuh

dengan merusak bakteri dan penyerang lainnya.

Perusakan sel terprogram oleh enzim lisosomnya sendiri penting dalam

perkembangan organisme. Misal, pada waktu kecebong berubah menjadi katak, ekornya

diserap secara bertahap. Sel-sel ekor yang kaya akan lisosom mati dan hasil

penghancuran digunakan di dalam pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang. Pada

perkembangan tangan embrio manusia yang semula berselaput hingga lisosom

mencerna jaringan diantara jari-jari tangan tersebut sehingga terbentuk jari yang terpisah

seperti yang kita punyai sekarang.

Berbagai kelainan turunan yang disebut sebagai penyakit penyimpangan lisosom

(lysosomal storage disease) mempengaruhi metabolism lisosom. Seseorang yang

ditimpa penyakit penyimpangan ini kekurangan salah satu enzim hidrilitik aktif yang

secara normal ada dalam lisosom. Lisosom melahap substat yang tidak tercerna yang

mulai mengganggu fungsi seluler lainnya. Pada penyakit Pompe misalnya, hati dirusak

oleh akumulasi glikogenakibat ketiadaan enzil lisosomyang dibutuhkan untuk memecah

polisakarida. Pada penyakit Tay-Sachs, enzim pencerna lipid hilang atau inaktif, dan otak

dirusak oleh akumulasi lipid dalam sel. Untunglah penyakit penyimpangan ini jarang ada

pada populasi umum. Pada masa mendatang mungkin kita dapat mengobati penyakit

Page 9: Struktur Dan Fungsi Sel

penyimpangan ini dengan menyuntikkan enzim yang hilang bersama dengan molekul

adaptor yang menargetkan enzim-enzim untuk penelanan oleh sel dan penggabungan

dengan lisosom.

Pembentukan Lisosom

Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian

masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian

dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan

terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian

dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam,

pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.

9. Peroksisom

Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi

berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi

mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan

produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan

dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan

dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada

tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji

padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam

vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang

berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses

perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan.

10. Mitokondria

Mitokondria adalah badan energi sel yang berisi protein dan benar-benar

merupakan "gardu tenaga". "Gardu tenaga" ini mengoksidasi makanan dan mengubah

energi menjadi adenosin trifosfat atau ATP. ATP menjadi agen dalam berbagai reaksi

termasuk sistesis enzim. Mitokondria penuh selaput dalam yang tersusun seperti

akordion dan meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi. (Sumber: Time Life, 1984)

Mitokondria merupakan penghasil (ATP) karena berfungsi untuk respirasi. Bentuk

mitokondria beraneka ragam, ada yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket

dan ada pula yang tidak beraturan. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa

mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai sifat plastis, artinya

bentuknya mudah berubah. Ukuran seperti bakteri dengan diameter 0,5 – 1 µm.

Page 10: Struktur Dan Fungsi Sel

Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah

ada sebelumnya (seperti pembelahan bakteri).

2. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan

No Nama Organel Hewan Tumbuhan

1 Sentriol Ada Tiada

2 Dinding Sel Tiada Ada

3 Vakuola Kecil Besar

4 Plastida Tiada Ada

1. Sentriol

Sel hewan, mikroorganisme, dan tumbuhan tingkat rendah memiliki dua sentriol

pada sitoplasma. Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu pusat sel,

daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan

mikrotubulus strukturnya berbentuk bintang yang berperan sebagai kutub-kutub

pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan

menggunakan mikroskop elektron.

Dari sentriol memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga

kromosom akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya

tiap-tiap kromosomberjalan menuju kutub masing-masing.

Sentriol terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung yang saling tegak lurus

dan merupakan suatu kesatuan yang disebut sentrosom. Organel ini aktif saat sel

sedang mengadakan pembelahan yaitu dengan menghasilkan benang-benang spindel

atau gelendong yang merupakan protein kontraktil yaitu tubulin. Fungsi tubulin adalah

menarik kromatid menuju kutub pembelahan. Sebelum sel membelah, sentrosom

berduplikasi menghasilkan dua sentriol dan masing-masing berpindah ke sisi berlawanan

pada nukleus, kemudian gelendong terbentuk .

Mikrotubulus adalah tabung-tabung halus dari protein tubulin, yang terdapat pada

kebanyakan sel hewan dan tumbuhan. Diameternya kurang lebih 25 nm, sedangkan

panjanrnya bervariasi.

Mikrotubulus menentukan bentuk struktur (sitoskleton = kerangka sel) pada

sitoplasma, pembentukan sentriol, silia, flagela dan juga memainkan peranan yang amat

penting dalam pembentukan sel.

Page 11: Struktur Dan Fungsi Sel

2. Dinding Sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel itu tipis, berlapis-lapis,

dan pada tahap awalnya lentur. Lapisan dasar yang terbentuk pada saat pembelahan sel

terutama adalah pektin, zat yang membuat agar-agar mengental. Lapisan inilah yang

merekatkan sel-sel yang berdekatan. Setelah pembelahan sel, tiap belahan baru

membentuk dinding dalam dari serat selulosa. Dinding ini terentang selama sel tumbuh

serta menjadi tebal dan kaku setelah tumbuhan dewasa. (Sumber: Time Life, 1984).

Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut

noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma satu dengan yang

lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang

berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.

Sebagian besar isi dari sel berupa air. Tekanan air atau isi sel terhadap dinding

sel disebut tekanan turgor. Dinding sel dan vakuola berperan dalam turgiditas sel.

3. Vakuola

Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu

membran atau selaput. Selaput itu menjadi pembatas antara vakuola dengan sitoplasma,

disebut tonoplas.

Vakuola berisi :Gas, Asam Amino, Garam-garam Organik, Glokosida, Minyak

Eteris, Alkaloid, Enzim, Butir-butir Pati.

Vakuola besar sel tumbuhan berkembang dengan adanya penggabungan dari

vakuola-vakuola yang lebih kecil, yang diambil dari retikulum endoplasma dan aparatus

golgi. Melalui hubungan ini, vakuola merupakan bagian terpadu dari sistem

endomembran.

Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola non

kontraktil. Protista mirip hewan (protozoa), memiliki vakuola kontraktil atau vakuola

berdenyut yang menetap. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu

pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola non kontraktil atau vakuola makanan

berfungsi mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan.

4. Plastida

Page 12: Struktur Dan Fungsi Sel

Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida

dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Organel ini hanya terdapat pada sel

tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:

1.  Leukoplas

Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri

dari:

• Amiloplas (untuk menyimpan amilum)

• Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).

• Proteoplas (untuk menyimpan protein).

2. Kloroplas

Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang

dalam batangdan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis

menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni

sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri

dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini

berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

3. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :

• Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.

• Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.

• Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.

• Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.

• Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.

Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam

melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan

yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk

gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun

dalam tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid

terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil b,

karoten, xantofil.

Page 13: Struktur Dan Fungsi Sel

B. KOMOPONEN PROTOPLASMIK dan NON-PROTOPLASMIK

1. Komponen Protoplasmik

Kompnen protoplasmik adalah komponen-komponen dari sel yang hidup, dan

protoplasmik ini aktif dalam metabolisme. Contohnya adalah inti sel, sitoplasma,

membran sel, badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, ribosom, mitokondria.

2. Komponen non-protoplasmik

Komponen non-protoplasmik adalah komponen dari sel yang tak hidup.

Bagian tak hidup ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu :

Berbentuk padat: amilum, aleuron, cristal ca-oksalat, kristal kersik, sitoli.

Berbentuk cair/lendir: asam organik, karbohidrat, protein, lemak, gum, lateks

tanin, antosianin,alkaloid, minyak ateris/etsiri.

A. Bentuk Padat

1. Amilum

Amilum mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n, berupa karbohidrat yang

berbntuk tepung disebut amilopas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas

yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan dan

kloroamiloplas berwarna hijau menghasilkan tepung asimilasi.

Ada beberapa jenis amilum, yaitu :

Menurut letak:

Konsentris (jika hilus terletak di tengah)

Eksentris (jika hilus berada di tepi)

Menurut jumlahnya :

Mono adelph (yaitu jika terdapat hanya satu hilus)

Diadelph (jika terdapat dua hilus)

Poli adelph (jika terdapat banyak hilus)

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus, adanya

lamela-lamela inidisebabkan pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan

mempunyai kadar air yang berbeda, sehingga memengaruhi indeks bias.

Page 14: Struktur Dan Fungsi Sel

Lamela-lamela akan hilang apabila ditetesi alkohol, karena air akan terserap

alkohol.

Dibagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung tapioca. Di

tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan butir amilum pada

biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya pada biji kacang

merah yang berkecambah.

2. Aleuron

Ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji,

yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga

konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak

akan makin besar, kemudian vakuola pecah  hal ini akan terus berlangsung

hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang

mengkristal yang disebut aleuron.

Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau

beberapa guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg

dari asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar

dari endosperm padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras

terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran

lebih besar dari aleuron padi.

3. Kristal Ca-Oksalat

Bentuk-bentuk kristal Ca-Oksalat :

1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun

amaranthus hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.

2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun

Citrus sp.

3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun mirabilis

jalapa, batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta ananas commosus,

lapisan epidermis batang Pleomele sp.

4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat

pada tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, ricinus

communis dan daun  datura metel.

5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier.

terdapat pada batang Phyllocactus sp.

Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit,

acanthaceae, Curcubiotaceae dan Uricaceae.

Silica merupakan endapan silicon antara lain:

1. Pada tanaman palmae berbentuk kopi

Page 15: Struktur Dan Fungsi Sel

2. Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar

3. Zingiberaceae berbentuk pasir

4. Cyperaceae berbentuk kerucut

5. Poaceae berbentuk amorf

Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya meruncing seperti bilah,

didapatka sebagai kristal tunggal, Pada iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.

B. Bentuk Cair 

1. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang

kadang-kadang dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam organic

yang tinggi banyak dijumpai pada vakuola-vakuola muda

2. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara

lain ,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa)

bentuk gula didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp.

3. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana

4. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, antara lain :

asam palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging

buah kelapa.

5. Zat penyamak(tannin)

6. Antosianin

7. Alkaloid,

cafein : cofea arabica

papain : carica papaya

Khirin : cinchonia sp

Atrophin : athropha balladona

Morfin : Canabis sp

Kokain : Erytocyclon coca

8. Minyak Atsiri,

Mempunyai daya bias dan menguap contoh pada kulit citrus sp, daun kayu

putih, bunga mawar dan melati.

9. Terpentin, termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus jefreyyi dan Pinus

sabiniana

Page 16: Struktur Dan Fungsi Sel

Referensi

Biologi Campbel (Reece – Mitchel) edisi kelima – Jilid 1

www.biologi.blogsome.com