studi analisis vegetasi

Upload: ana-isnawati

Post on 19-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

studi vegetasi

TRANSCRIPT

31

IV. STUDI PENDAHULUAN ANALISIS VEGETASI (RECONNAISSANCE STUDY)A. Pendahuluan1. Latar BelakangKomunitas tumbuhan adalah suatu kumpulan tumbuhan yang tumbuh dan menempati suatu lingkungan tertentu. Mempelajari komunitas tumbuhan berarti harus mempelajari pula hubungan timbal balik yang terjadi antara tumbuhan dan lingkungan tempat tinggalnya. Peran lingkungan terhadap tumbuhan secara umum adalah sebagai penyedia tempat tumbuhan untuk hidup atau sebagai media tumbuh, untuk itulah kelestarian lingkungan harus selalu terjaga agar kelangsungan hidup tumbuhan di muka bumi ini tetap terjaga.Komunitas tumbuhan dikatakan sebagai indikator suatu lingkungan, karena keberadaan suatu komunitas tumbuhan menandakan tingkat kelestarian lingkungan. Hal ini terjadi karena komunitas tumbuhan sering kali sangat sensitif terhadap perubahan yang mayoritas disebabkan oleh tangan manusia. Apabila suatu lingkungan telah rusak atau tercemar maka komunitas tumbuhan perlahan juga akan rusak dan hilang. Rusak dan hilangnya komunitas tumbuhan ini terjadi karena rusaknya pola hidup komunitas tumbuhan akibat ulah kegiatan manusia.Gangguan keseimbangan lingkungan biasanya disebabkan oleh intervensi spesies baru atau karena aktifitas manusia, sehingga menyebabakan perubahan sistem vegetasi, struktur dan komposisi spesies yang terdapat disuatu komunitas. Kegiatan manusia seringkali menimbulkan gangguan terhadap keseimbangan lingkungan tersebut adalah dengan kehadiran beberapa proyek yang mengubah rona lingkungan, termasuk komunitas tumbuhan. Untuk melihat lebih jauh seberapa besar pengaruh suatu kegiatan terhadap keseimbangan lingkungan, maka dilakukan suatu peramalan/penaksiran suatu vegetasi. Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Hutan merupakan komponen habitat terpenting bagi kehidupan oleh karenanya kondisi masyarakat tumbuhan di dalam hutan baik komposisi jenis tumbuhan, dominansi spesies, kerapatan nmaupun keadaan penutupan tajuknya perlu diukur.2. Tujuan PraktikumTujuan praktikum agroekologi acara ke-4 ini yaitu:a. Untuk mengetahui kondisi lingkungan secara umum.b. Untuk mengetahui komposisi vegetasi dan pola sebarannya. B. Tinjauan pustakaBeberapa komunitas terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa spesies yang jarang semenetara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang di dalam komunitas mempunyai dampak yang sangat besar pada ciri umumnya, konsep ini memiliki suatu komunitas yang berbeda kekayaan spesies yang sama tetapi jumlahnya lebih terbagi secara beranekaragam. Istilah keragaman spesies seprti yang digunakan oleh para ahli ekologi. Mepertimbangkan kedua komponen keanekaragaman yaitu kekayaan spesies dan kelimpahan relatif (Campbell 2004)Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tetumbuhan yang menempati suatu habitat. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu wilayah yang dipelajari (Tjitrosoepomo 2002)Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat. Interaksi tersebut terjadi baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Achmad dkk 2007)Makhluk hidup dari berbagai jenis yang hidup secara alami di suatu tempat membentuk kumpulan yang di dalamnya setiap individu menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kelompok yang hidup secara bersama telah menyesuaikan diri dan menghuni suatu tempat alami disebut komunitas. Karakteristik komunitas pada suatu lingkungan adalah keanekaragaman. Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi keanekaragaman. Sebaliknya makin kurang beranekaragaman maka dikatakan keanekaragaman rendah (Riberu 2002)Macam-macam vegetasi dan ciri-cirinya sebagai berikut:1. Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada.2. Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia.3. Hutan meranggas (4 musim), memiliki ciri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. Terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian Asia dan Amerika.4. Padang rumput, memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput (Graminae). Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara, Argentina dan Rusia Selatan.5. Vegetasi gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer). Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan)6. Sabana, memiliki ciri-ciri vegetasi padang rumput dan pepohonan. Terdapat pada daerah Asia, Australia dan Indonesia.7. Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). Terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan.8. Hutan bakau, memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api (Avicinea) dan Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). Terdapat di daerah tropik dan subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.9. Hutan lumut, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di daerah pegunungan (Anshori 2009)Kehadiran vegetasi pada suatu landskap akan memberikan dampak positif bagi ekosistem. Dampak positif tersebut berupa keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara umum peranan vegetasi dalam suatu ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain (Arijani et all 2006)C. Metode Praktikum1. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum acara 4 Agroekologi tentang studi pendahuluan analisis vegetasi (reconnaissance study) dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 April 2013 di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.2. Alat dan Bahana. Alat1) Alat tulis2) Kertas grafik millimeter3) Roll mater4) Kantong plastic5) Patokb. Bahan1) Vegetasi di lokasi perkebunan / hutan / pekarangan

3. Cara kerjaa. Mengamati kondisi lingkungan secara umum.b. Membuat peta lokasi secara sederhana.c. Membuat daftar komposisis tumbuhan yang ada dilokasi.d. Mencatat tabel 1.e. Menentukan secara visual, komposisi tumbuhan (homogeny / heterogen) dan tipe sebaran. D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1. Hasil PengamatanTabel 4.4.1 Studi Analisis VegetasiPetakNama tumbuhanTipeDiameter (cm)

TahunanPerdu

5 x 5AkasiaKelengkeng Rumput-rumputan -1305,6

5 x 10Jati (Tectona grandis)Mangga (Mangivera indica)Rumput-rumputan

8,58

10 x 10Jati (Tectona grandis)Akasia Rumput-rumputan

1080

Jumlah 8242,1

Sumber: Logbook2. PembahasanAnalisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan langsung. Dilakukan dengan membuat plot dan mengamati morfologi serta identifikasi vegetasi yang ada. Kehadiran vegetasi pada suatu landscape akan memberikan dampak positif bagi keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara umum peranan vegetasi dalam suatu ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain. Meskipun secara umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan dampak positif, tetapi pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi yang tumbuh pada daerah itu.Tujuan serta manfaat dari menganalisis vegetasi ini adalah untuk mengontrol dan mengupayakan pencegahan untuk meanngani berbagai masalah lingkungan sekitar demi terciptanya keseimbangan yang harmonis dialam. Selaiin itu dari analisis vegetasi kita dapat mengetahui sebaran komposisi vegetasi tumbuhan di berbagai tampat beserta pola sebarannya. Berdasarkan tujuan pendugaan kuantitatif komunitas vegetasi dikelompokkan kedalam 3 kategori yaitu 1) pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal lain atau areal yang sama namun waktu pengamatan berbeda; 2) menduga tentang keragaman jenis dalam suatu areal; dan 3) melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan faktor lingkungan tertentu atau beberapa faktor lingkungan (Greig-Smith 2003)Berdasarkan data yang telah diperoleh tersebut dapat diketahui bahwa pada luas petakan lahan 5cm x 5cm diperoleh 3 spesies yaitu Pohon Akasia dengan diameter batang 130 cm dan kelengkeng dengan diameter batatang 5,6 cm dan rerumputan sebagai tutupan lahan. Sedangkan pada luas petakan lahan 5cm x 10cm diperoleh 3 spesies yaitu Pohon Jati dengan diameter batang 8 cm, mangga dengan diameter batang 8,5 cm. Pada luas petakan lahan 10cm x 10cm diperoleh 3 spesies yaitu Jati dengan diameter batang 10 cm, akasia dengan diameter batang 80 cm serta rerumputan sebagai tutupan lahan. Pohon adalah sebutan untuk tanaman yang tinggi dan kebanyakan berkulit kayu. Sedangkan Peredu seperti jenis pohon yang tidak terlalu tinggi. Seperti semak-semak. Berdasarkan hasil pengamatan pada masing-masing petakan terdapat 2 jenis pohon, dan 1 jenis perdu. Hal ini membuktikan adanya persebaran vegetasi yang relative sama setiap petakannya. Manfaat dari praktikum analisis vegertasi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area dan juga dapat mengetahui kondisi lingkungan secara umum dan untuk mengetahui komposisi vegetasi dan pola sederhana.E. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanBerdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:a. Manfaat dari praktikum analisis vegertasi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area dan juga dapat mengetahui kondisi lingkungan secara umum dan untuk mengetahui komposisi vegetasi dan pola sederhana.b. Berdasarkan hasil pengamatan pada ketiga petakan mempunyai vegetasi yang relative sama.2. SaranBerdasarkan pengamatan dan analisis data berikut kami sampaikan beberapa saran yang dapat membangun kegiatan praktikum:a. Diharapkan seluruh praktikan dalam mengikuti praktikum bisa serius sehingga data-data yang dihasilkan akurat yang nantinya akan memudahkan dalam pembahasan.b. Diharapkan Coass lebih mengerti dan memahami kondisi praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, NA. 2004. Biologi jilid III. Jakata: Erlangga.Tjitrosoepomo, G. 2002. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.Achmad, Arwin dan Pramudiyanti.2007.Penuntun Praktikum Biologi Umum. Bandar Lampung : UnilaRiberu, Paskalis. 2002. Pembelajaran Ekologi. Jurnal Pendidkan Penabur : 7. Jakarta.Anshori, Moch. 2009.Biologi. Penerbit Acarya Media Utama. Jakarta.Arijani et all. 2006. Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Biodiersitas Vol. 7, No. 2 hal. 147-153.Greig-Smith, P. 2003.Quantitative Plant Ecology,Studies in Ecology. Volume 9. Oxford: Blackwell Scientific Publications.