studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
DESCRIPTION
FILSAFAT DAN ERGONOMITRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Filsafat
Filsafat adalah awal dari disiplin yang sangat terkait dengan kebijaksanaan yang
dapat diambil dari kehidupan manusia untuk bersikap,bertindak sesuai dengan norma-
norma yang ada untuk mencapai tujuan/maksud dalam memecahkan masalah atau mencari
suatu kebenaran,prinsip dan penyebab realita yang ada. Selanjutnya bahan tersebut menjadi
bahan renungan,ditafsirkan agar dapat dicapai untuk menafsirkan masalah kehidupan
manusia.
Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bias membedakan antara benar
dan salah,baik dan buruk serta indah dan jelek. Pengetahuan yang bersumber pada ilmu
tidak bisa dinilai dengan ilmu itu sendiri. Harus dilakukan oleh pihak lain. Pihak lain yang
mampu memberikan penilaian sejara obyektif dan tuntas,dan pihak lain yang melakukan
penilaian sekaligus memberikan arti adalah pengetahuan yang disebut filsafat.
Pengertian dan defenisi filsafat sangat beragam sesuai dengan perkembangan para
filsuf itu sendiri.Secara etimologis (arti kata),kata filsafat berasal dari kata Yunani
“philosophia” yang dapat diterjemahkan sebagai Cinta Kearifan. Akar katanya adalah
philos (philia :cinta,kekasih,sahabat,kecendrungan pada sesuatu) dan sophia
(kearifan,kebijaksanaan,pengetahuan).Jadi secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan
atau pengetahuan (Pythagoras,572-497 SM)
Philosophia merupakan padanan kata episteme yang artinya kumpulan teratur
pengetahuan rasional (mencakup filsafat dan ilmu) mengenai sesuatu objek yang sesuai
(Aristoteles,384-322 SM).
Tatkala filsafat lahir dan tumbuh,ilmu pengetahuan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan filsafat. Pada saat itu pemikir yang dikenal sebagai filsuf juga
sebagai ilmuwan. Filsafat meletakkan dasar-dasar suatu ilmu pengetahuan. Karena itu
filsafat dikenal sebagai mater scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan.Francois
2
Bacon (1561-1626) filsuf inggris menyebabkan bahwa filsafat adalah ilmu agung dari
ilmu-ilmu (the great mother of science).
Dalam Al-Quranul karim sebetulnya ilmu filsafat dapat diketemukan sesuai
dengan ayat ( Q.S Al Baqarah (2): 30 “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi, mereka
berkata : mengapa engkau hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji engkau dan mensucikan engkau? Allah SWT berfirman : aku mengetahui
apa yang kamu tidak ketahui. ( Q.S Al Baqarah (2): 30 jika kita melihat dan memaknai
ayat al-Quran diatas maka jelas filosofi manusia diciptakan yaitu mengenal penciptanya
Allah SWT,atau dikenal ma’rifatullah sehingga lahir khalifah-khalifah atau pemimpin
umat yang jati dirinya menuju siratal mustaqim atau jalan yang lurus (DW1 dan DW3).
B. Filsafat Ilmu dan perilaku kerja dalam tinjauan Islam
Filsafat ilmu adalah sebagai bagian integral dari filsafat secara keseluruhan dimana
perkembangannya tidak bias dilepaskan dari sejarah perkembangan filsafat itu sendiri
secara keseluruhan. Pada hakekatnya filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat
yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu dimana filsafat ilmu itu
sendiri berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti apa dan bagaimana
konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut
dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam
melalui teknologi serta penggunaan metode ilmiah dengan berbagai macam penalaran yang
dapat digunakan untuk mendapatkan suatu kesimpulan serta implementasi metode dan
model ilmiah tersebut terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Dari Imran r.a katanya, saya bertanya:”Ya Rasulullah, apa dasar kerja orang yang
bekerja?” Baginda menjawab;”Setiap orang dimudahkan mengerjakan apa yang dia telah
diciptakan untuk itu.” (HR-Bukhari)
3
Gambar 1: Pekerjaan dan manusia
Manusia adalah makhluk yang bekerja. Bahkan manusia tidak akan mendapatkan
suatu apa pun kecuali apa yang diusahakannya sendiri. Oleh itu tidaklah mengherankan
jika kita juga sering mendengar bahwa masuk surga atau neraka itu sangat ditentukan oleh
amal atau perbuatan seseorang, pekerjaannya atau usahanya ketika di dunia. Aspek-aspek
kerja dalam Islam sesungguhnya terkandung dalam bentuk yang sangat luas mencakupi
seluruh kehidupan itu sendiri, ia bersifat fisikal, intelektual dan juga spiritual. Apa yang
ditekankan oleh Islam ialah supaya kita bekerja atau berusaha untuk kebaikan dan dengan
cara yang baik kerana orang yang beriman dan bekerja dengan baik, Allah S.W.T akan
memberinya kehidupan yang baik. Sesungguhnya kerja dengan amal mempunyai
terjemahan yang sama di dalam Islam meskipun masyarakat mengenalinya dari sudut yang
berbeda. Amal seringkali diberi makna pada tindakan atau kerja kebajikan sedangkan kerja
dikategorikan pada tindakan manusia yang menghasilkan upah atau gaji dalam bentuk
uang maupun material dan sebagainya yang bersifat ekonomi untuk menjaga kelangsungan
hidup bagi diri sendiri atau orang-orang yang di bawah tanggungjawabnya. Dalam Islam,
dasar kerja atau amal adalah niat yang akan membedakan sesuatu tindakan itu berupa
kebajikan atau tidak dan Allah menegaskan bahwa menjadi satu kewajiban kepada kita
4
untuk melakukan yang terbaik dalam memikul amanah dan tanggungjawab kerana Allah
tidak akan memberatkan seseorang dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukannya.
Oleh sebab itu seseorang atau setiap individu itu dikurniakan Allah kelebihan atau
karakterisik yang tersendiri dan untuk itu dia akan dimudahkan mengerjakan apa yang dia
telah mahir (tahu) tentang sesuatu. Hal ini sesuai dengan ergonomi (ilmu kerja) yang
berprinsip fitting the job to the man. Pekerjaan yang sesuai (fit) dengan kelebihan atau
karakteristik individu akan memberikan hasil yang lebih baik.
C. Gambaran umum LG Electronics Indonesia
LG Electronics, Inc. didirikan pada tahun 1985 sebagai pelopor di pasar elektronik
di Korea. Perusahaan ini menghasilkan produk-produk elektronik serta produk informasi
dan komunikasi dengan penjualan konsolidasi tahunan untuk tahun 2004 sebesar 38 milliar
dollar. Dengan lebih dari 66,000 karyawan (31,614 di Korea / 35,000 diluar Korea) yang
ada di 76 cabang di 39 negara di dunia, LG Electronics terdiri dari 4 bisnis utama
perusahaan termasuk Mobile Communications, Digital Appliance, Digital Display, dan
Digital Media. LG Electronics memiliki 46 institusi teknologi dan pusat penelitian di
seluruh dunia.
Gambar 2 : Proses kerja Di LG Electronics Indonesia
5
PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. PT. LG
Electronics Indonesia merupakan salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea
pada tahun 1985. Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik ini pada awalnya
merupakan kesepakatan antara Goldstar Korea dengan Astra Indonesia untuk membentuk
perusahaan elektronik di Indonesia, yang bernama PT. Goldstar Astra Indonesia.
Pada awalnya PT LG Electronics Indonesia menggunakan merek Goldstar untuk
pasar domestik di Indonesia. Merek Goldstar ini kemudian dikenal dengan baik oleh
masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada tahun 1996, PT. Goldstar Astra mengalami
perubahan nama menjadi PT LG Astra Electronics, dan merek yang digunakan berubah
menjadi LG, yang merupakan singkatan dari Lucky Goldstar.
Setelah berjalan selama 2 tahun, tepatnya pada tahun 1998 kepemilikan saham PT
LG Astra Electronics mengalami perubahan dengan dimilikinya seluruh saham Astra
Indonesia oleh pihak LG Korea dan menyebabkan perubahan nama menjadi PT LG
Electronics Indonesia (LGEIN) yang merupakan 100% perusahaan Penanaman Modal
Asing (PMA). LG Group tidak hanya memiliki PT LG Electronics Indonesia saja di
Indonesia. LG Group sebagai perusahaan PMA juga memiliki beberapa perusahaan yang
masing – masing berdiri sendiri, yaitu :
1. PT. LG Innotek
2. PT. LG Philips
Selain mengembangkan usaha di bidang home appliance, LG Group di Indonesia
juga mengembangkan usaha di bidang lain dan memiliki beberapa perusahaan sebagai
berikut :
• LG Insurance Indonesia
• Sinar LG
• LG E&C
• LG International Corp
6
LG merangkul filosofi “Perusahaan Yang Hebat dengan Sumber Daya Manusia
Yang Hebat” dimana hanya orang-orang besar dapat membuat perusahaan besar, dan
mengejar dua strategi pertumbuhan yang melibatkan “inovasi cepat” dan “pertumbuhan
cepat.” Demikian juga, kita berusaha untuk mengamankan tiga kemampuan inti :
kepemimpinan produk, kepemimpinan pasar, dan orang-orang yang berpusat pada
kepemimpinan.
Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
1. GLOBAL TOP 1 ELECTRONICS COMPANY (Global Top 1 Pada Perusahaan
Elektronika / Telekomunikasi)
2. STRATEGI PERTUMBUHAN ( Inovasi Tercepat / Tingkat Pertumbuhan
Tercepat)
3. INTI KOMPETENSI ( Kepemimpinan Produk, Kepemimpinan Pasar, Sumber
Daya Manusia Yang mempunyai kualitas kepemimpinan )
4. BUDAYA KERJASAMA ( Tidak ada alasan, “kami” bukan “saya”, Tempat Kerja
yang menyenangkan)
D. Tujuan dan Sasaran LG Elektronik
LG Electronic Indonesia terus fokus untuk membidik pasar di segmen high-end
dengan menggelontorkan produk-produk mewah atau pada khususnya produk home
appliances dengan desain mewah dan harga tinggi. Tujuan LG adalah mengembangkan
teknologi yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar baru, memperkaya
hidup semua orang, dan terus menjadikan LG sebagai pemimpin pasar electronik yang
terpercaya.
7
Profil company LGEIN
Gambar 3 : LG Electronics Fact 1 MM2100 Cibitung
8
Gambar 4 : LG Innotek Indonesia
Gambar 5 : LG REF Fact 2 Tangerang Indonesia
9
BAB II
KAJIAN FILSAFAT
A. Kajian Axiology proses kerja di LG electronics Indonesia
Aspek bagaimana manusia mempergunakan ilmunya. Di LG Electronics Indonesia
banyak karyawan dengan latar belakang ilmu yang berbeda seperti Sarjana Hukum,Sarjana
Ekonomi,Sarjana Teknik,akuntan ataupun dalam ilmu lainya,namun kegunaan dari
masing-masing ilmu tersebut disesuaikan terhadap pemberdayaan sumber daya
manusianya,demi terjalinya kerja sama individu karyawan tersebut dalam mencapai tujuan
perusahaan. Dalam bekerja penilaian kerja dengan budaya Makassar seperti etika untuk
saling menghargai dan saling membantu tetap menjadi prioritas,sesuai lingkup budaya dan
aturan yang telah disepakati oleh karyawan.
Kegunaan aspek axiology khususnya dalam Perusahaan LG electronic Indonesia ini yaitu :
1. Untuk menyatukan ide,pemikiran masing-masing karyawan dalam mencapai
visi,misi perusahaan.
2. Petunjuk dalam menjalangkan tugas atau kewajiban sebagai karyawan
3. Digunakan untuk bermusyawarah,dialog,pengungkapan masalah dan pengambilan
kesimpulan dari setiap masalah yang terjadi.
Perilaku kerja setiap karyawan di LG berbeda-beda sesuai tanggung jawab yang
diberikan dan divisi yang ditempatinya. Perilaku kerja yang sehat dan iklim kerja yang
baik dapat memepengaruhi produktifitas atau capaian target yang diberikan oleh
management,hal ini sangatlah sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Allah SWT
dalam Al-Quranul karim “dan bekerjalah kamu,maka Allah dan Rasul-nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan dikembalikan kepada Allah
yang mengetahui yang gaib dan yang nyata,lalu diberitakanya kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan.”(Q.S At Taubah :105) sejalan dengan ayat tersebut diatas Ibnu umar
pernah berkata : jika kamu berada di sore hari,jangan menunggu pagi hari,dan jika kamu
10
berada di pagi hari jangan tunggu waktu sampai sore hari,gunakanlah masa sehatmu
sebelum masa sakitmu,dan kehidupanmu sebelum kematianmu” (HR Bukhari).
Jadi perilaku kerja yang dilaksanakan hendaknya sesuai dengan tuntunan ayat dan
hadist diatas bahwa bekerja adalah ibadah,nilai dari pekerjaan itu dinilai dari apa yang
telah kita lakukan,menggunakan waktu sebaik mungkin,dan bekerja dengan kondisi sehat
baik jasmani maupun rohani,sehingga produktifitas pekerjaan dapat dicapai.
B. Kajian Epistemology perilaku kerja di LG Electronics Indonesia
Aspek yang berhubungan dengan hakikat ilmu pengetahuan. Di LG Electronics
Indonesia,pembagian spesifikasi pekerjaan biasanya didasarkan kepada penguasaan
disiplin ilmu yang dimiliki oleh setiap individu,ataupun terkadang mengacu kepada
pengalaman kerja yang kompetitif yang dimiliki oleh setiap karyawan,dan terakhir
biasanya mengacu kepada aspek psikologi kerja.
Aspek epistemology biasanya dilihat dari kecakapan seseorang dalam melakukan
pekerjaan atau kemampuan tanggap dalam menjalangkan tugas dengan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya,biasanya kecepatan berpikir,analisa masalah,dan aktualisasi diri dalam
kerja berkelompok atau tim.
Setiap karyawan pun memiliki kemampuan yang berbeda namun tetap harus
menjadi diri sendiri yaitu pribadi yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW:
Memiliki hati yang bersih (salimul aqidah). Inilah modal utama dari seorang
manusia.
Dapat mampu beribadah dengan baik dan benar (shahihul ibadah) sebagai rasa
syukur dan membuka pintu-pintu kebaikan dan kebahagiaan yang lebih besar.
Memiliki penghasilan yang cukup sehingga menghindarkan diri dan kehinaan.
Terjaga kesehatan (qowiyul jism) sehingga merasakan kenikmatan hidup.
Memiliki ketenangan jiwa,keteguhan hati dan kepercayaan diri (matinul khuluq)
Dapat diterima dalam pergaulan (akseptabilitas) dan pribadi yang baik ( ukhuwah)
Dapat mengembangkan diri (taqwimudz dzat) dan pendidikan diri (tarbiyah dzat)
Menentukan sasaran hidup,serta disiplin diri (munadzhoman fi syu’nihi)
11
Dapat menguasai diri dari pengaruh luar (mujahiduna linafsih)
Mengenali diri dan potensi diri hendaknya sejalan dengan menemukan filosofi diri.
Didalam islam air memiliki banyak pelajaran,seperti air sebagai thahuurun dan
muthahharun. Suci dan mensucikan artinya seorang muslim harus memiliki jiwa yang
bersih sebagai syarat diterimanya ibadah,mensucikan artinya memberikan kemampuan
membersihkan jiwa.
C. Kajian Ontology perilaku kerja di LG Electronics Indonesia
Aspek yang menganalisa,mempelajari realitas kenyataan secara konkret dari satu
sudut pandang ilmu. Dalam perilaku kerja untuk aspek ontology lebih kami lakukan besar.
Apabila seseorang berjiwa besar maka raganya akan tenang melayaninya meski kelelahan
akrab menghampirinya.
Jadi selain terhadap kedisiplinan kita juga perlu untuk mengetahui bahwa ada
nikmat kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT yaitu keutamaan menggunakan waktu
seperti hadist berikut : “ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu di
dalamnya,kesehatan dan kesempatan.”(HR bukhari dan ibnu Abbas Ra).Tujuan dari aspek
ontology ini untuk membentuk pribadi karyawan LG yang :
Atsbatuhum mauqiifan : paling baik dan kokoh sikapnya
Arhabuhum shadran : paling lapang dadanya
A’maquhum fikram : paling dalam pemikiranya
Ausa’uhum nazharan : paling luas cara pandangnya
Ansyatuhum’amalan : paling rajin amal-amalnya
Aslabuhum tanzhiman :paling solid manajemen dan pengorganisasianya
Aksaruhum naf’an : paling banyak manfaatnya
12
BAB III
ANALISIS PERILAKU KERJA
A. Jenis Pekerjaan Di LGEIN cabang Makassar
Jenis pekerjaan Di LG electronics Makassar tergantung sunber daya manusia dan
kapabilitas seseorang dalam mnegetahui pekerjaan tersebut. Berikut jenis pekerjaan Di LG
electronics cabang Makassar :
1. Demand Planner
Demand planner adalah seorang karyawan di LG electronics yang tugas utamanya
menganalisa permintaan dan peramalan alokasi barang ke cabang,serta melakukan
kordinasi dengan beberapa dealer dan marketing untuk penentuan alokasi barang yang
dibutuhkan.
Gambar 6 : Proses kerja demand planner
2 Marketing atau Sales team
Marketing atau sales team merupakan karyawan di LG electronics yang
mempunyai kepetingan utama terhadap penjualan ke dealer atau pecapaian target
13
cabang,biasanya marketing team bekerja sama dengan demand planner untuk alokasi
barang yang dibutuhkan untuk dealer,dan WH team untuk pengiriman barangnya.
Gambar 7 :Penguasaaan Pasar electronic LG di Indonesia PTV
14
3.Logistik dan WH Distribution
Logistic dan distribution adalah kumpulan karyawan dalam departemen supply
chain yang berfungsi megkordinir pengiriman dan penyimpanan barang sehingga proses
pengiriman dari factory sampai kepada end user.
Gambar 8 : Proses penyimpanan barang Di WH cabang LG Makassar
4.Admin Sales
Beberapa karyawan di LG Electronics yang bertanggung jawab terhadap pelaporan
administrasi penjualan.tugasnya antara lain program klaim promo dealer dan pengimputan
data sales penjualan.
15
Gambar 9 : Proses kerja admin sales
5.Promotion staff
Bertanggung jawab terhadap aktifitas promosi produk LG kepada end user.
Mengkordinir SPG dan SPM dalam penjualan dimasing –masing dealer.
Gambar 10 :Promotion Activities
6.IT support
Beberapa karyawan yang bertanggung jawab terhadap mintanence dan support
system dimasing –masing cabang,memperbaiki dan bertanggung jawab terhadap sisitem
informasi data.
16
Gambar 11: SIM LG IT support
7.Service center dan call centre
Beberapa karyawan yang bekerja untuk layanan perbaikan produk LG electronics
di beberapa cabang dan call centre14041 sebagai pusat informasi atas pelaporan customer
untuk layanan perbaikan barang electronic LG.
Gambar 12 : LG service centre cabang Makassar
17
B. Ergonomi dalam perilaku kerja di LGEIN Makassar
Analisa Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas
maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun
mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik.
Gambar 13. Ergonomic Framework, ruang lingkup analisa Ergonomi
Faktor-faktor Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam menganalisa pekerjaan
adalah:
1. Postur dari segmen tubuh yang penting: punggung belakang, leher-bahu, tungkai
bawah, siku-pergelangan-dan tangan.
2. Durasi dan frekwensi tugas: apakah pekerjaan tersebut dilakukan dalam rentang
waktu yang lama atau dilakukan secara berulang-ulang
18
3. Tenaga/kekuatan: tenaga yang dibutuhkan saat awal pekerjaan (untuk membuat
suatu benda bergerak), tenaga yang dipertahankan selama pekerjaan (untuk
mempertahankan gerakan benda), dan arah dari penggunaan tenaga (e.g. apakah
benda diangkat atau didorong).
4. Karakteristik beban: perangkai (apakah beban basah, licin, atau memiliki
bentuk/ukuran yang tidak biasa), apakah ada paparan vibrasi dari beban pada
lengan dan tangan.
5. Sistem Kerja: tingkat kontrol dalam pekerjaan, tuntutan kerja tinggi atau
berfluktuasi, membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi secara terus-menerus.
6. Faktor lingkungan: suhu dan kelembaban, kebutuhan pakaian pelindung diri,
pencahayaan yang tidak adekuat dalam tugas, paparan vibrasi pada seluruh tubuh.
Analisa dari faktor-faktor ini dapat dilakukan dengan mengamati secara langsung
prosedur pada saat pekerjaan berlangsung atau dengan menilai simulasi pekerjaan pada
keadaaan yang tidak bisa diamati secara langsung.
19
BAB IV
SALUTOGENESIS
A Pengertian Salutogenesis
Konsep Salutogenesis diciptakan oleh Aaron Antonovsky (1979) ahli sosiologi
medis.Salutogenesis berasal dari kata salus (latin) :kesehatan dan genesis (Yunani) :asal
Konsep Salutogenesis adalah :
Mengeksplorasi asal mula kesehatan daripada menjelaskan penyebab penyakit.
Seseorang mempunyai akses ke sejumlah variasi sumber daya yang dapat
membantu memahami dunia sebagai suatu realitas yang teratur dan terstruktur
Sumber daya ini disebut Generalized Resistence Resources (GRR)
Kemampuan untuk menggunakan GRR berbeda tiap orang
Orientasi salutogenetic adalah faktor penyebab keselamatan seperti diuraikan oleh gambar
berikut:
Gambar 14 : Perspektif Salutogenesis
B.Aplikasi Salutogenesis Di LGEIN
Salutogenesis adalah kegiatan menyeluruh terhadap apa yang dilakukan oleh
LGEIN dalam mendukung keselamatan pekerjanya. Agar para pekerja bekerja dengan
sehat dan selamat maka manajemen P2K3 LGEIN memberikan perhatian yang serius
kepada semua pekerjanya.
20
A. Untuk tindakan Pencegahan kecelakaan kerja maka LGEIN menerapkan system
pengendalian 3 tahap yaitu :
1. Pengendalian sebelum kontak kerja.
Ditujukan untuk menghindari terjadinya accident/incident atau dapat dijelaskan
sebagai cara untuk mengelak dari suatu resiko,pencegahan kerugian dan tindakan untuk
menekan kerugian jika suatu accident terjadi .
2. Pengendalian Saat kontak kerja
Ditujukan pada pengurangan jumlah energi yang ada atau setiap interaksi yang
berbahaya.
3) Pengendalian sesudah kontak kerja
Hal ini ditujukan untuk membatasi kerugian lebih jauh setelah peristiwa
sebelumnya. Meluasnya kerugian yang terjadi pada saat terjadinya peristiwa kecelakaan
dapat dikendalikan dengan melakukanprosedur dan standar tanggap darurat yang sesuai.
B. Untuk tindakan perlindungan langkah-langkah yang oleh manajemen P2K3 LGEIN
ditempuh :
1. Peraturan perundangan
2. Stadarisasi
3. Pengawasan
4 .Penggunaan APD yang baik dan benar
C.Untuk tindakan promotion dan education langkah-langkah yang oleh manajemen P2K3
LGEIN ditempuh :
1. Pemasangan rambu K3 di tempat kerja
2. Pemberian pelatihan pencegahan kecelakaan
3. Pemberian hukuman dan pemberian penghargaan kepada karyawan untuk mematuhi K3
perusahaan.
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dari faktor-faktor ergonomi dan proses kerja di LG Electronics
Dimana beban kerja dan waktu kerja dapat meninbulkan penyakit kerja maka kami
melakukan kesimpulan sebagai berikut :
Pada posisi berdiri, pekerjaan yang teliti dataran kerja 10 – 20 cm di atas tinggi
siku dan pekerjaan berat dataran kerja 10 – 20 cm di bawah tinggi siku.
Untuk pekerjaan rakitan, material ditempatkan di posisi otot pekerja terkuat
berkontraksi.
Peralatan yang menggunakan tangan yang tidak enak harus dimodifikasi / diganti.
Tenaga tidak perlu dikeluarkan pada posisi canggung.
Pekerja perlu mendapat pendidikan teknik mangangkat
yang benar.
Bekerja sambil berdiri hendaknya dihindari.
Rotasi pekerjaan untuk menghindari pengulangan
yang tinggi.
Alat – alat ditempatkan didaerah jangkauan tangan.
Identifikasi faktor risiko
1. Tempat Kerja ( untuk Seluruh karyawan LG)
Masalah :
Nyeri punggung
Cedera karena peregangan otot berulang
Peredaran darah di kaki
Sebab :
Desain tempat duduk yang salah
Berdiri sepanjang hari
22
Jangkauan yang terlalu jauh
Cahaya yang tidak memadai
2. Desain tempat duduk (untuk Admin,Demand planner,Service centre)
Pekerja harus dapat menjangkau pekerjaan
Posisi duduk di depan pekerjaan
Punggung tegak dan bahu rileks
Perlu pemahaman pada siku, lengan atau tangan
3. Tempat Kerja Berdiri (untuk WH,SPG,SPM,Teknisi LG)
Masalah :
Nyeri pinggang
Kakai bengkak
Permasalahan peredaran darah
Kelelahan otot kaki
B. Saran
Pekerjaan karyawan LG disesuaikan dengan prinsip ergonomi :
Penyediaan kursi
Alas kaki yang sesuai
Pekerja dapat mempertahankan lengan dan
siku dekat dengan badan
Pekerjaan berat disesuaikan dengan kapasitas kerja pekerja
Variasi kerja berat dan ringan dalam satu hari
Pengaturan waktu istirahat yang tepat
Pengaturan beban angkat, frekuensi, jarak dan waktu
Melakukan senam ergonomic
Melakukan pemilihan ruangan yang sesuai pekerjaan
Melakukan rotasi pekerjaan untuk beberapa karyawan yg pekerjaan tidak
membutuhkan ketelitian tinggi
Mendengarkan music yang sesuai dengan iklim kerja
23
C. Manfaat
Manfaat penerapan Ergonomi untuk karyawan LGEIN adalah mengurangi beberapa
masalah berikut:
1. Produksi berlebih (overproduction). Overproduction adalah produksi produk
dengan jumlah lebih banyak dari permintaan konsumen atau melebihi jumlah yang
dibutuhkan. Overproduction merupakan jenis waste yang paling parah
dibandingkan yang lain, karena diperlukan tambahan usaha penanganan bahan,
tempat tambahan untuk menyimpan persediaan, dan tenaga tambahan untuk
memantau persediaan, dokumen tambahan, dan lain-lain. Overproduction juga bisa
disebabkan oleh produksi yang dikerjakan sebelum waktunya. Jika hal ini terjadi,
maka biaya material dan upah pekerja bertambah sedangkan nilai hasil kerja tidak
bertambah.
2. Waktu tunggu (waiting). Waiting meliputi seluruh waktu yang membuat proses
produksi terhenti. Beberapa referensi menyebutkan bawah waiting waste juga
terjadi pada operator yang hanya mengamati jalannya mesin otomatis. Pemborosan
ini terjadi karena pekerjaan dilakukan sepenuhnya oleh mesin dan operator tidak
melakukan pekerjaan apapun.
3. Transportasi berlebih (inefficient transportation). Transportation atau transportasi
merupakan pergerakan barang, baik material, work in progress (WIP), atau barang
jadi yang memiliki resiko kerusakan, kehilangan, penundaan, dan lain sebagainya,
serta menambah biaya tanpa memberikian nilai lebih. Transportasi pasti ada di
setiap produksi, namun jika transportasi tersebut berlebihan atau tidak efisien maka
harus diminimalkan.
4. Proses yang tidak sesuai (inappropriate processing). Inappropriate processing
meliputi semua aktivitas dalam proses produksi yang seharusnya tidak perlu ada.
Inappropriate processing umumnya terjadi jika peralatan produksi tidak terawat,
kurang siap pakai, atau kurang sempurna baik tingkat akurasi, fleksibilitas,
24
integrasi otomatisasi dan sebagainya, sehingga operator harus mengeluarkan usaha
lebih banyak.
5. Persediaan yang tidak perlu / berlebih (unnecessary inventory). Bentuk waste ini
bisa berupa persediaan material, barang work in progress (WIP), maupun barang
jadi yang menambah pengeluaran dan belum menghasilkan pemasukan, baik oleh
produsen maupun untuk konsumen. Ketiga jenis bentuk inventory di atas tidak
diproses dengan segera hingga menghasilkan nilai tambah.
6. Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion). Bentuk unnecessary motion
berupa gerakan manusia / individu (operator, foreman dan orang-orang yang
berhubungan langsung dengan produksi) atau peralatan yang berlebihan, tidak
efektif, dan tidak memberikan nilai tambah bagi jalannya proses produksi.
7. Produk cacat (defects). Defects merupakan kecacatan kualitas yang terjadi dalam
proses maupun produk akhir akan menghambat pengiriman produk. Selain itu,
dibutuhkan usaha dan biaya tambahan untuk penangan produk cacat seperti rework
dan pembuangan. Diperlukan proses tambahan dalam usaha untuk memperoleh
kembali nilai dari produk yang cacat tersebut.
8. Underutilized people. Underutilized people merupakan waste karena pekerja yang
tidak mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimilikinya baik mental, kreativitas,
ketrampilan, dan kemampuan fisik.
9. Danger. Danger merupakan ketidakamanan (unsafe) area kerja. Danger berkaitan
dengan resiko kecelakaan kerja akibat hazard. Setiap pekerjaan pasti memiliki
resiko bahaya dan resiko tersebut harus diminimalkan.
10. Poor information. Poor information merupakan wujud dari buruknya aliran
informasi dalam proses produksi.
11. Loss of materials. Loss of materials merupakan ketidaksesuain jumlah material
yang digunakan dengan output produksi yang diharapkan.
12. Breakdown. Breakdown merupakan kerusakan pada mesin atau alat produksi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Qarim dan terjemahan
An,Nawawi,Riyadhus Shalihin,Al Maarif,Bandung
Solikhin abu izuddin.2012,Zero to Hero.Yogyakarta
Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung
Seto.
Suriasumantri, Jujun S. 2009. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Depnaker. 1996. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5/1996. Jakarta
Sugandi, D. 2003. Bunga rampai hiperkes dan KK: Higiene perusahaan, Ergonomi,
Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja. Edisi Kedua (revisi). Semarang: Universitas
Diponegoro
http://aryawiguna10.blogspot.com/2011/11/senam-ergonomi.html
http://biecantik.blogspot.com/2013/01/makalah-pt- lg- indonesia.html
http://megulopyu.wordpress.com/2011/07/04/studi-kasus- lg-elektronik/