studi fenomenologi tentang …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii lembar...

111
i STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENGALAMAN AKSEPTOR KB TERHADAP PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan Oleh : Ary Sussendha Cakrawati NIM. ST13007 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: dodien

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

i

STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENGALAMAN

AKSEPTOR KB TERHADAP PEMAKAIAN

KB SUNTIK 3 BULAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Ary Sussendha Cakrawati

NIM. ST13007

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENGALAMAN AKSEPTOR KBTERHADAP PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN

Oleh :Ary Sussendha Cakrawati

NIM. ST13007

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 11 Agustus 2015 dandinyatakan telah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.KepNIK. 200680021 NIK. 201189097

Penguji,

S. Dwi Sulisetyawati, S.Kep., Ns., M.KepNIK.200984041

Surakarta, 11 Agustus 2015Ketua Program Studi S-1 Keperawatan,

Wahyu Rima Agustin, S. Kep., Ns., M.KepNIK.201279102

Page 3: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ary Sussendha Cakrawati

NIM : ST13007

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada

Surakarta maupun perguruan tinggi lain.

2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan dari

Tim Penguji.

3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di

perguruan tinggi.

Surakarta, 11 Agustus 2015

Yang membuat pernyataan,

Ary Sussendha Cakrawati

NIM. ST13007

Page 4: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah serta

karuniaNya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi

Fenomenologi Tentang Pengalaman Akseptor KB Terhadap Pemakaian KB

Suntik 3 Bulan”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan serta

dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan

dukungan maka kurang sempurna penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, MSi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi

S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing utama yang

telah memberikan banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing

pendamping yang telah memberikan banyak masukan, bimbingan serta

arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu S. Dwi Sulisetyawati, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penguji yang telah

memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Ibu bc. Yeti Nurhayati M.Kes selaku koordinator skripsi.

Page 5: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

v

7. Seluruh dosen dan staf akademik S1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

8. Kepala Desa Pucangan Kecamatan Kartasura yang telah memberikan izin

kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

9. Ketua RW VI Desa Tanggul, Pucangan Kecamatan Kartasura yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

10. Kader-kader posyandu RW VI Desa Pucangan Kecamatan Kartasura yang

telah banyak membantu dalam penelitian ini.

11. Seluruh partisipan yang telah ikut serta berpartisipasi dalam penelitian ini

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

12. Orang tua tercinta, yaitu Bapak Subiyanto dan Ibu Sumaryati dan adik

tersayang Rifky Susseto V. C. yang selalu mendoakan dan selalu memberikan

motivasi serta dukungan terbesar kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan maksimal.

13. Saudara-saudara yang terkasih atas doa dan motivasi yang diberikan kepada

penulis.

14. Teman-teman seperjuangan dan seangkatan program S-1 Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta yang tak pernah berhenti memberikan

dukungan kepada penulis dan telah berjuang bersama dalam penyelesaian

skripsi.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 6: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

vi

Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal yang akan mendapat balasan

yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak

terlepas dari kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan

masukan dari berbagai pihak. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Surakarta, 11 Agustus 2015

Penulis

Page 7: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iii

KATA PENGANTAR .. ............................................................................... iv

DAFTAR ISI . ............................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN . ............................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN . ............................................................................ xiii

ABSTRAK . .................................................................................................. xiv

ABSTRACT ................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang . ..................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah . ................................................................ 6

1.3 Tujuan penelitian ................................................................. 7

1.4 Manfaat penelitian ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan teori ........................................................................ 9

2.1.1 Konsep keluarga berencana ....................................... 9

2.1.1.1 Pengertian ................................................ 9

2.1.1.2 Akseptor keluarga berencana .................. 11

Page 8: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

viii

2.1.2 Konsep alat kontrasepsi ........................................... 12

2.1.2.1 Pengertian ................................................ 12

2.1.2.2 Jenis-jenis kontrasepsi ............................. 14

2.1.2.3 Pemilihan jenis kontrasepsi ..................... 15

2.1.3 Konsep alat kontrasepsi suntik 3 bulan .................... 19

2.1.3.1 Pengertian ................................................ 19

2.1.3.2 Kandungan kontrasepsi suntik 3 bulan ...... 20

2.1.3.3 Cara pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan 20

2.1.4 Dampak kontrasepsi suntik 3 bulan ......................... 21

2.1.4.1 Pengertian ................................................ 21

2.1.4.2 Dampak baik kontrasepsi suntik 3 bulan ... 22

2.1.4.3 Dampak buruk kontrasepsi suntik 3 bulan 24

2.1.4.3 Tindakan untuk mengatasi dampak

kontrasepsi suntik 3 bulan ....................... 29

2.1.5 Konsep pengalaman.................................................... 30

2.1.6 Konseppersepsi ........................................................... 30

2.1.6.1 Pengertian ................................................ 30

2.1.6.2 Syarat terjadinya persepsi ....................... 31

2.1.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi .................................................... 31

2.2 Keaslian penelitian ............................................................... 33

2.3 Kerangka teori ...................................................................... 35

2.4 Fokus penelitian .................................................................... 36

Page 9: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan rancangan penelitian . ........................................... 37

3.2 Tempat dan waktu penelitian ............................................... 38

3.3 Populasi dan Sampel............................................................... 38

3.3.1 Populasi . .................................................................... 38

3.3.2 Sampel ........................................................................ 39

3.4 Instrumen dan prosedur pengumpulan data .......................... 40

3.4.1 Instrumen penelitian ................................................. 40

3.4.2 Prosedur pengumpulan data ...................................... 41

3.5 Analisa data ............................................................................ 46

3.6 Keabsahan data ....................................................................... 48

3.7 Etika penelitian....................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran lokasi penelitian ................................................... 55

4.2 Gambaran karakteristik partisipan ......................................... 56

4.3 Analisis tema ......................................................................... 57

4.4 Skema tematik ....................................................................... 69

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan hasil penelitian ................................................. 70

5.1.1 Persepsi tentang kontrasepsi KB suntik 3 bulan......... 70

5.1.2 Alasan memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan ........ 72

5.1.3 Dampak pemakaian kontrasepsi KB suntik 3 bulan .. 77

Page 10: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

x

5.1.4 Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak

kontrasepsi KB suntik 3 bulan Alasan memakai

kontrasepsi KB suntik 3 bulan.................................... 82

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan .......................................................................... 85

6.2 Saran ..................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

2.1 Keaslian Penelitian 29

Page 12: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Kerangka teori 33

2.2 Fokus penelitian 35

3.1 Teknik analisa data 44

4.1 Tema perencanaan keluarga sejahtera 53

4.2 Tema kebutuhan pasangan usia subur 55

4.3 Tema dampak fisik KB suntik 3 bulan 57

4.4 Tema dampak psikologis KB suntik 3 bulan 58

4.5 Tema upaya mencari informasi 59

4.6 Skema tematik 59

Page 13: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengajuan surat ijin studi pendahuluan ketua RW Dusun

Tanggul, Pucangan Kecamatan Kartasura

Lampiran 2 Surat ijin studi pendahuluan dari Kepala Desa Pucangan

Kecamatan Kartasura

Lampiran 3 Pengajuan surat ijin penelitian ketua RW Dusun Tanggul,

Pucangan Kecamatan Kartasura

Lampiran 4 Surat Ijin penelitian dari Kepala Desa Pucangan Kecamatan

Kartasura

Lampiran 5 Permohonan menjadi partisipan

Lampiran 6 Surat pernyataan persetujuan informed consent

Lampiran 7 Pedoman wawancara

Lampiran 8 Biodata partisipan dan transkrip wawancara

Lampiran 9 Format catatan lapangan

Lampiran 10 Lembar analisis tematik

Lampiran 11 Lembar dokumentasi gambar

Lampiran 12 Lembar konsultasi pembimbing I

Lampiran 13 Lembar konsultasi pembimbing II

Lampiran 15 Jadwal penelitian

Page 14: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AKDR : Alat kontrasepsi dalam rahim

ASI : Air susu ibu

BKKBN : Badan kependudukan dan keluarga berencana

DMPA : Depo medroksi progesteron asetat

KB : Keluarga berencana

MKJP : Metode kontrasepsi jangka panjang

NKKBS : Norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera

PUS : Pasangan usia subur

WHO : World health organization

Page 15: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

xv

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATANSTIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2015

Ary Sussendha Cakrawati

Studi Fenomenologi tentang Pengalaman Akseptor KBterhadap Pemakaian KB Suntik 3 Bulan

Abstrak

Metode kontrasepsi suntik 3 bulan merupakan salah satu KB yang efektif,terpilih dan banyak jumlah pengguna, namun efek samping yang ditimbulkan daripengguna metode kontrasepsi suntik 3 bulan seringkali menimbulkan kecemasandalam diri akseptor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman akseptorKB terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studifenomenologi. Penelitian di lakukan di Dusun Tanggul Desa PucanganKecamatan Kartasura. Proses pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2015.Jumlah partisipan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang.Data diambil denganmetode wawancara indepth interview dengan alat perekam smartphone(voicenotes recorder). Analisa data pada penelitian ini menggunakan teknik Collaizi.

Penelitian ini menghasilkan lima tema yaitu, perencanaan kehamilan,kebutuhan pasangan usia subur, dampak fisik KB suntik 3 bulan, dampakpsikologis KB suntik 3 bulan, dan upaya mencari informasi kesehatan.

Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi akseptorbaru maupun lama untuk bisa mengatasi dampak yang ditimbulkan darikontrasepsi KB suntik 3 bulan karena akseptor bisa berkonsultasi ke tenagakesehatan atau orang lain yang lebih berpengalaman

Kata kunci : Pengalaman, akseptor KB, KB suntik 3 bulanDaftar Pustaka : 69 (2002-2015)

Page 16: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

xvi

BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE KUSUMAHUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA

2015

Ary Sussendha Cakrawati

Phenomenological Study of Family Planning Acceptors’ Experience on theUse of 3-Monthly Contraceptive Injection

Abstract

Three monthly contraceptive injection is one of the effective familyplanning methods. It is the choice and has a large number of users, but the sideeffects of the three monthly contraceptive injection often cause anxiety to theacceptors. The objective of this research is to investigate the acceptors’experience on the use of 33-monthly contraceptive injection.

This research used qualitative method with phenomenological approach.This research was conducted at Tanggul Village of Pucangan, Kartasura Sub-district. The samples of research were 4 respondents. The data of research werecollected through indepth interview with the voice note recorder of Smartphone.The data were analyzed by using the Collaizi’s technique.

The result of this research shows that there were 5 themes, namely:pregnancy plan, need of fertile couples, physical impact of three monthlycontraceptive injection, psychological impact of three monthly contraceptiveinjection, and searching for health information.

Thus, the result of this research was expected to become inputs for old andnew acceptors of family planning to overcome the impact of the three monthlycontraceptive injection of family planning because the acceptors could consult tothe health professionals or others who are more experienced.

Keywords : Experience, family planning acceptors, three monthly contraceptiveinjection

References : 69 (2002-2015)

Page 17: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Menurut World Population Data Sheet(2013) Indonesia merupakan negara

kelima didunia dengan estiminasi jumlah penduduk terbanyak yaitu 249 juta.

Pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana untuk mengatasi hal

itu. Keluarga Berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif

yang paling dasar dan utama bagi wanita (Abdul Bari Saifuddin, 2006). Hal

ini dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Menurut UU no

52 tahun 2009 keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk

berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju,

mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung

jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pemerintah saat ini memberikan kemudahan bagi pasangan usia subur (PUS)

untuk memilih metode kontrasepsi sesuai kebutuhan mereka. Telah dijelaskan

bahwa ketersediaan alat kontrasepsi menjadi salah satu prioritas dalam

perencanaan dan penganggaran program tahun 2015 (BKKBN,2014). Metode

kontrasepsi dibagi menjadi dua yaitu metode nonoperatif dan metode operasi.

Metode nonoperatif sendiri antara lain metode hormonal yang terdiri dari pil

kombinasi, pil progestin, suntik, dan susuk, dan juga Alat Kontrasepsi Dalam

Rahim (AKDR). Metode operasi yaitu dengan tubektomi bagi wanita

Page 18: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

2

dan vasektomi bagi laki-laki. Banyaknya pilihan dalam metode kontrasepsi,

metode suntik yang masih menjadi primadona dikalangan akseptor KB

sampai saat ini. (Abdul Bari Saifuddin, 2006)

Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ada 8.500.247

PUS (Pasangan Usia Subur) yang merupakan peserta KB baru, dan hampir

separuhnya (48,56%) menggunakan metode kontrasepsi suntikan. Data

laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian

Kesehatan (RISKESDAS) (2013) juga menyebutkan terjadi peningkatan

prevalensi untuk pelayanan kesehatan ibu antara lain penggunaan KB saat ini

cara modern maupun cara tradisional, dimana untuk angka nasional

meningkat dari 55,8% pada tahun 2010 menjadi 59,7% pada tahun 2013,

dengan variasi antar provinsi mulai dari yang terendah di Papua 19,8%

sampai yang tertinggi di Lampung 70,5%. Data menunjukkan dari 59,7%

yang menggunakan KB saat ini, 59,3% menggunakan cara modern. Menurut

metodenya 10,2% penggunaan kontrasepsi jangka panjang (MKJP), dan

49,1% non-MKJP. Data dari BKKBN menunjukkan bahwa pada tahun 2013

ada 8.500.247 Pasangan Usia Subur (PUS) yang merupakan peserta KB baru,

dan hampir separuhnya (48,56%) menggunakan metode kontrasepsi suntik.

Di Jawa Tengah metode kontrasepsi suntik juga menjadi pilihan terbanyak

sebesar 49,82% (BKKBN, 2014)

Kontrasepsi suntik adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena

kegagalan penggunaannya lebih kecil. Hal ini karena wanita tidak perlu

Page 19: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

3

mengingat untuk meminum pil dan tidak ada penurunan efektivitas yang

disebabkan oleh diare atau muntah. Keefektivitasanya antara 99% dan 100%

(Suzanne Everett, 2008). Menurut Anna Glasier dan Allisa Gabbie (2006)

angka yang pernah dilaporkan diberbagai komunitas yaitu dibawah 0,5 per

100 wanita-tahun.

Semua alat kontrasepsi pasti ada keuntungan dan ada kerugiannya, begitu

juga kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik juga memiliki dampak baik dan

dampak buruk bagi pengguna. Menurut Saifuddin (2006) dampak baiknya

antara lain kontrasepsi suntik memiliki tingkat efektivitas tinggi dalam

pencegahan kehamilan jangka panjang. Kontrasepsi suntik juga tidak

berpengaruh pada hubungan suami-istri. Kontrasepsi suntik tidak

mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit

jantung, gangguan pembekuan darah, mencegah kanker endometrium dan

kehamilan ektopik, menurunkan kejadian penyakit kanker payudara,

mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul, menurunkan krisis

anemia bulan sabit, dan tidak berpengaruh terhadap ASI karena kontrasepsi 3

bulan hanya mengandung progestin, sedikit efek samping. Klien tidak perlu

menyimpan obat suntik dan juga dapat digunakan oleh perempuan usia lebih

35 tahun sampai perimenopause.

Dampak buruk dari KB suntik 3 bulan diantaranya adalah perdarahan tidak

teratur atau perdarahan bercak atau amenorhea, keterlambatan kembali subur

sampai satu tahun, emosi sering tidak stabil, sakit kepala, kembung, depresi

dan peningkatan berat badan (Suzanne Everett, 2008). Menurut hasil

Page 20: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

4

penelitian Dayu Yunita Putri, Nurullita, dan Pujiati (2012) menunjukkan

bahwa mayoritas akseptor kontrasepsi 3 bulan mengalami amenorrhea

sebanyak 35 responden (81,4%), sisanya 8 responden (18,6%) mengalami

olighomenorrhea, hipomenorrhea dan perdarahan bukan haid atau perdarahan

sela dengan bentuk gambaran darah berupa flek (spotting). Akseptor yang

menggunakan kontrasepsi 1 bulan mengalami menstruasi secara teratur tiap

bulannya, dengan rincian 23 responden (62,2%) mengalami lama siklus, lama

hari, gambaran darah dan banyaknya darah yang keluar dalam kategori

normal. Sisanya sebanyak 23 responden (21,6%) mengalami perdarahan

bukan haid/perdarahan sela, olighoamenorrhea, hipomenorrhea dengan

bentuk gambaran darah berupa flek (spotting) serta kejadian amenorrhea 6

responden (16,2%). Pendapat tersebut juga sama dengan penelitian dari

Suryati (2013) menunjukkan bahwa ada pengaruhpemakaian alat kontrasepsi

suntikan terhadap siklus menstruasi pada PUS yangmenggunakan alat

kontrasepsi suntikan.

Salah satu efek samping kenaikan berat badan yang disebabkan oleh

kelebihan KB suntik 3 bulan yaitu retensi cairan disebabkan oleh kurangnya

pengeluaran air dan natrium, ini dapat meningkatkan bertambahnya berat

badan, bertambahnya berat badan disebabkan oleh bertambahnya nafsu

makan dan efek metabolik hormon(Wiknjosastro, 2006). Menurut Hartanto

(2004) pada beberapa wanita, pertambahan berat badan memang disebabkan

oleh kontrasepsi suntik dapat menaikkan berat badan dari 5-10 kg atau lebih.

Efek samping berupa kenaikan berat badan dengan gejala dan keluhan

Page 21: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

5

beratbadan bertambah atau berkurang beberapakilogram dalam beberapa

bulan setelah pemakaian KB suntik (Maryani, 2008)

Menurut penelitian Nirwana (2012) didapatkan hasil dari 27 akseptor

(100%) memakai lebih 6 bulan, 26 responden (96,3%) yang berat badannya

meningkat dan sisanya 1 akseptor (3,7%) yang berat badannya menurun.

Sedangkan tidak terdapat akseptor yang memakai kurang 6 bulan. Hasil

diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan kontrasepsi suntik berpengaruh

terhadap perubahan berat badan akseptor yang menggunakan lebih 6 bulan.

Penelitian diatas sejalan dengan penelitian Adriana Palimbo (2013)

menggunakan metode survey analitik dengan rancangan pendekatan cross

sectional. Hasil yang didapat menunjukkan lebih dari satu tahun sebanyak

73% pada wanita akseptor KB suntik 3 bulan dan 55,8% mengalami kenaikan

berat badan. Perubahan berat badan menyebabkan gangguan citra tubuh yang

menyebabkan akseptor KB kurang percaya diri. Seperti hasil analisa akseptor

KB suntik terhadap citra tubuh oleh Nurfika, Siswoyo, Anis (2012) dapat

diketahui bahwa akseptor kontrasepsi suntik yang memiliki citra tubuh

negatif sebanyak 22 responden dengan persentase 73,3%, dan memiliki citra

tubuh positif 8 responden dengan persentase 26,7%.

Menurut studi pendahuluan di desa Tanggul, Pucangan, Kecamatan

Kartasura akseptor yang memakai KB suntik mengatakan kontrasepsi tersebut

sangat efektif karena ada yang berpendapat tidak harus setiap hari minum pil

KB, dan tidak takut lupa, dan juga jarak suntik selanjutnya intervalnya juga

panjang sekitar 3 bulan. Menurut akepstor suntik KB 3 bulan cukup untuk

Page 22: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

6

mengurangi kehamilan. Keuntungan kontrasepsi suntik bertahan sampai 8-12

minggu. (Suzzane Everett, 2008). Biaya KB suntik 3 bulan lebih murah

daripada kontrasepsi jangka panjang, hal ini yang menyebabkan akseptor KB

memilih kontrasepsi suntik 3 bulan. Meskipun terdapat keuntungan dalam

pemakaian kontrasepsi suntik, kerugian dari suntik 3 bulan juga harus

diperhatikan. Akseptor KB suntik 3 bulan mengeluhkan menstruasi menjadi

tidak lancar atau menstruasi hanya berupa flek. Peningkatan berat badan

merupakan salah satu kerugian yang dikeluhkan akseptor KB suntik 3 bulan,

hal ini menyebabkan akseptor merasa kurang percaya diri terhadap perubahan

bentuk badan. Perasaan tidak puas dengan bentuk tubuh menyebabkan

perempuan memiliki pemikiran dan perasaan negatif dalam menilai tubuhnya

sendiri. Menurut akseptor pertambahan berat, emosi menjadi tidak stabil dan

badan cepat lelah. Terkadang dari masalah akibat efek samping yang muncul,

hal ini membuat akseptor kadang ingin mengganti dengan kontrasepsi yang

lebih menguntungkan.

Hasil yang peneliti peroleh ternyata banyak fenomena yang muncul

dimasyarakat. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin meneliti tentang

pengalaman wanita akseptor KB dalam memakai kontrasepsi KB suntik 3

bulan di desa Tanggul, Pucangan, Kecamatan Kartasura.

1.2 Rumusan masalah

Hasil dari pendahuluan yang peneliti lakukan di dusun Tanggul desa

Pucangan Kecamatan Kartasura dari seluruh wanita akseptor KB, hasil survey

Page 23: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

7

didapat banyak yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan. Hasil

wawancara yang peneliti lakukan ternyata banyak menemukan fenomena

yang muncul setelah pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan. Diantaranya

mengeluhkan haid menjadi tidak teratur. Keluhan yang terbanyak dari hasil

survey adalah peningkatan berat badan yang mengurangi kepercayaan diri

mereka, dalam hal ini terjadi gangguan citra diri akibat perubahan bentuk

tubuh.

Survey pendahuluan dan wawancara sekilas tentang pemakaian

kontrasepsi suntik yang mereka pakai, peneliti tertarik untuk meneliti

bagaimanakah pengalaman akseptor KB semenjak memakai kontrasepsi

suntik 3 bulan di dusun Tanggul desa Pucangan Kecamatan Kartasura?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan peneliti melakukan peneitian ini adalah mengetahui tentang

pengalaman akseptor KB terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan.

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1 Mendeskripsikan persepsi tentang kontrasepsi suntik 3 bulan

1.3.2.2 Mendeskripsikan alasan memakai kontrasepsi suntik 3 bulan

1.3.2.3 Mendeskripsikan dampak dari pemakaian kontrasepsi suntik 3

bulan

1.3.2.4 Mendeskripsikan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi

dampak kontrasepsi suntik 3 bulan

Page 24: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

8

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat bagi rumah sakit

Manfaat khususnya tenaga kesehatan di rumah sakit yaitu bidan atau

perawat harus mampu memberikan konseling kepada akseptor atau

calon akseptor tentang cara menggunakan alat KB dan efek

sampingnya terutama KB suntik 3 bulan.

1.4.2 Manfaat bagi masyarakat.

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan kepada

masyarakat khususnya akseptor KB, baik yang merupakan akseptor

baru maupun lama di dalam memilih alat kontrasepsi yang tepat.

1.4.3 Manfaat bagi institusi pendidikan

Institusi Pendidikan berguna untuk menambah referensi dan sumber

bahan bacaan tentang fenomenologi pengalaman wanita akseptor KB

terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan.

1.4.4 Manfaat bagi peneliti lain

Penelitian selanjutnya peneliti lain dapat mengembangkan penelitian

eksperimental tentang penyuluhan kesehatan bagaimana cara

mengatasi masalah yang timbul dari kontrasepsi suntik 3 bulan.

1.4.5 Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan

penelitian tentang fenomenologi pengalaman wanita akseptor KB

terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan.

Page 25: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan teori

2.1.1 Konsep keluarga berencana

2.1.1.1 Pengertian

Keluarga berencana menurut World Health

Organization (WHO) Expert Commite adalah tindakan

yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari

kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran

yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara

kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam

hubungan dengan umur suami istri serta menentukan

jumlah anak dalam keluarga. (Dewi Mariatila, 2012)

Keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran

anak, jarak, dan usia ideal melahirkan, mengatur

kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan

sesuai hak reprodusi untuk mewujudkan keluarga yang

berkualitas (UU no 52 tahun 2009). Hal ini dimaksudkan

untuk mewujudkan visi dari Keluarga Berencana Nasional

yang semula NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan

Keluarga Berkualitas tahun 2015. Keluarga yang

berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju,

Page 26: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

10

mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan

kedepan, bertanggungjawab, harmonis, dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keluarga berencana bukan

hanya sebagai upaya/strategi kependudukan dalam

menekan pertumbuhan penduduk agar sesuai dengan daya

dukung lingkungan tetapi juga merupakan strategi bidang

kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan ibu melalui

pengaturan jarak dan jumlah kelahiran.

Pelayanan yang berkualitas juga perlu ditingkatkan dengan

lebih memperhatikan pandangan klien atau penggunaan

pelayanan (Taufan Nugroho, 2012). Intinya keluarga

berencana (KB) atau juga disebut Family

Planning/parenthood) adalah suatu usaha untuk

menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak

kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi sehingga dapat

mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Dewi

Mariatila, 2012).

Tujuan keluarga berencana menurut Wahyu

Purwaningsih dan Siti Fatmawati, 2010)

1. Merencanakan kelengkapan keluarga

2. Menghentikan kehamilan

3. Menghilangkan kehamilan

4. Mewujudkan NKKBS

Page 27: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

11

2.1.1.2 Akseptor keluarga berencana

Akseptor KB adalah proses yang disadari oleh pasangan

untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu

kelahiran (Barbara R. Stright, 2004). Menurut Arif

Setiawan dan Saryono (2010) akseptor KB adalah orang

yang menerima serta mengikuti dan melaksanakan program

keluarga berencana. Akseptor KB dikelompokkan menjadi

4 kategori, antara lain : (Sri Handayani, 2010)

a. Akseptor KB baru

Akseptor KB baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS)

yang pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah

mengalami kehamilan yang berakhir dengan keguguran

atau kelahiran.

b. Akseptor KB lama

Akseptor KB lama adalah Pasangan Usia Subur (PUS)

yang melakukan kunjungan ulang termasuk pasangan

usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi

kemudian pindah atau ganti ke cara atau alat yang lain

atau mereka pindah klinik baik menggunakan cara yang

sama atau cara (alat) yang berbeda.

c. Akseptor KB aktif

Page 28: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

12

Akseptor KB aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS)

yang pada saat ini masih menggunakan salah satu cara

atau alat kontrasepsi

d. Akseptor KB aktif kembali

Akseptor KB aktif kembali adalah Pasangan Usia

Subur (PUS) yang telah berhenti menggunakan selama

tiga bulan atau lebih yang tidak diselingi oleh suatu

kehamilan dan kembali menggunakan alat kontrasepsi

baik dengan cara yang sama maupun berganti cara

setelah berhenti atau istirahatpaling kurang tiga bulan

berturut-turut dan bukan karena hamil.

2.1.2 Konsep alat kontrasepsi

2.1.2.1 Pengertian

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’

atau ‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara

sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan

kehamilan. (Dewi Mariatila, 2012). Kontrasepsi adalah

upaya untuk mencegah kehamilan, upaya ini dapat bersifat

sementara, dapat pula bersifat permanen, penggunaan

kontrasepsi merupakan salah satu variable yang

mempengaruhi fertilitas.(Wahyu Purwanigsih dan Siti

Fatmawati, 2010).Metode kontrasepsi pada dasarnya

bekerja mencegah sel sperma laki-laki mencapai dan

Page 29: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

13

membuahi sel telur wanita (fertilitasi) atau mencegah sel

telur yang sudah dibuahi (zygot) untuk berimplantasi

(melekat) dan berkembang di dalam rahim. Untuk dapat

mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa caraatau

alternatif yang disebut metode kontrasepsi. (Dewi

Mariatila, 2012).

Alat kontrasepsi menurut Diane M. Fraser, dan Margaret

A. Cooper (2009) merupakan faktor yang penting dalam

kehidupan seorang wanita, dengan tingkatan kebutuhan

yang bervariasi sesuai dengan tahapan dalam rangkaian

kehidupan tertentu, dan sebaiknya dipandang dalam

konteks seksual dan kesehatan reproduksi yang lebih luas.

Berdasarkan cara kerjanya, metode kontrasepsi dapat

digolongkan menjadi metode penghalang (barier), mekanik,

hormonal dan fisiologis atau metode kontrasepsi alami.

(Dewi Mariatila, 2012). Pilihan metode kontrasepsi yang

beragam tersedia bagi klien melalui suatu program keluarga

berencana adalah suatu penentu penting bagi keberhasilan

program.Penyediaan suatu ragam metode yang sesuai untuk

klien disertai dengan kualitas konseling yang baik dalam

membantu klien memilih metode dapat membantu program

memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan reproduksi klien

mereka.(Pita Wulansari dan Huriawati Hartanto, 2007).

Page 30: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

14

2.1.2.2 Jenis-jenis kontrasepsi

Menurut Mochamad Anwar (2011) Jenis-jenis

kontrasepsi banyak macamnya, antara lain :

a. Kontrasepsi non hormonal (keluarga berencana

alamiah)

1) Kontrasepsi terputus (koitus interupstus)

2) Pembilasan pascasanggama (Postcoital Douche).

3) Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged

Lactation)

4) Pantang berkala (rhythm method)

5) Kontrasepsi sederhana untuk laki-laki (kondom)

6) Simple methode untuk perempuan (diafragma

vaginal)

b. Kontrasepsi hormonal

1) Pil kontrasepsi

a) Pil progestin (Minipil)

b) Pil kombinasi. (Abdul Bari Saifuddin, 2006)

2) Kontrasepsi suntikan

a) Suntikan setiap 3 bulan (Depo Provera atau

Depo Medroksi Progesteron Asetat)

b) Suntikan setiap bulan (monthly injectable)

c) Suntikan kombinasi. (Abdul Bari Saifuddin,

2006)

Page 31: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

15

3) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

4) Kontrasepsi mantap

a) Sterilisasi pada perempuan (tubektomi)

b) Sterilisasi Pada laki-laki (vasektomi)

2.1.2.3 Pemilihan Jenis Kontrasepsi

Pengaruh kontrasepsi terhadap pasutri sangat baik terutama

jika motivasinya baik dan cara penggunaan kontrasepsi

sesuai dengan pandangan hidup dan kepercayaannya.

Gejala psikosomatik misalnya takut hamil, ketegangan

mental, sukar tidur akan hilang setelah memakai

kontasepsi. (Mochamad Anwar, 2011)

Penggunaan alat kontrasepsi suntik masih dikatakan cukup

peminatnya dengan alasan berbagai faktor. Faktor-faktor

yang mempengaruhi pilihan kontrasepsi dibagi menjadi tiga

kategori utama, yakni : faktor fisiologis, sosial, budaya :

(Christine Henderson dan Kathleen Jones, 2006)

a. Fisiologis

Pilihan kontrasepsi yang dialami banyak wanita sangat

dipengaruhi oleh riwayat medis yang pernah

dialami.Misalnya pada pasien yang pernah mengalami

trombosis diharapkan tidak memakai pil kombinasi,

metode diafragma tidak sesuai untuk wanita yang alergi

terhadap spermisida atau lateks.AKDR sangat tidak

Page 32: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

16

dianjurkan untuk wanita yang memiliki kelainan yang

jinak pada serviks uteri.Kontrasepsi hormonal

dikontraindikasikan untuk wanita yang diketahui

mengalami keganasan pada payudara. (Christine

Henderson dan Kathleen Jones, 2006)

b. Sosial

Menurut Christine Henderson dan Kathleen (2006) ada

banyak faktor sosial yang perlu dipertimbangkan saat

memilih suatu metode kontrasepsi.Usia merupakan

faktor penting karena fertilitas menurun setelah usia 31

tahun. Metode permanen adalah yang lebih cocok untuk

mereka.

Lingkungan rumah juga menjadi pertimbangan, apabila

lingkungan dia tinggal ditempat yang sempit tidak

dianjurkan memakai metode barier seperti

diafragma.Jika tempat layanan KB jauh dari

pemukiman sebaiknya kontrasepsi jangka panjang

seperti AKDR atau Implan subdermal menjadi metode

pilihan. Motivasi untuk menggunakan suatu metode

akan meningkatkan efektivitas metode tersebut. Oleh

karena itu, pilihan wanita harus selalu dihargai dan

didukung, terlepas dari adanya kesulitan-kesulitan,

seperti hambatan bahasa atau tingkat pendidikan yang

Page 33: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

17

rendah. (Christine Henderson dan Kathleen Jones,

2006)

c. Budaya

Budaya dan agama secara umum mempengaruhi pilihan

kontrasepsi.Supaya dapat memberi nasihat dan

dukungan yang paling efektif, profesional kesehatan

perlu memiliki pengetahuan tentang batasan dan

rekomendasi budaya dan agama, dan juga harus

mengakui dan menghormati pilihan individu tersebut.

(Christine Henderson dan Kathleen Jones, 2006)

Menurut hasil penelitian Dwi Mardiantari (2011)

menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu tentang KB suntik dengan sikap dalam

memilih KB suntik 3 bulanan yang tergolong cukup

baik dan sikap cukup mendukung. Hasil penelitian Cut

Nurfajarlia (2011) menunjukkan bahwa faktor yang

mempengaruhi akseptor dalam pemilihan alat

kontrasepsi adalah pengetahuan akseptor tentang semua

alat kontraepsi, sikap juga mempengaruhinya, dan juga

dukungan suami juga sangat berpengaruh dalam

pemilihan KB.

Hasil Penelitian serupa juga memberikan respon

sama, menurut Etik Sulistyorini dan Tuti Hartanti

Page 34: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

18

(2012) menerangkan bahwa tingkat pengetahuan dan

motivasi akseptor KB suntik 3 bulan untuk kunjungan

ulang tergolong cukup dan terdapat hubungan

pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan dengan

motivasi kunjungan ulang. Hal serupa juga dilakukan

oleh Musdalifah (2013) dalam penelitianya hasil yang

diperoleh bahwa umur menetukan pemilihan alat

kontrasepsi hormonal, begitu juga dengan efek samping

dan dukungan suami berperan penting dalam

mendukung akseptor mampu menjalankan tugasnya

untuk terus menerus melakukan penyuluhan secara

berkala dan berkelanjutan kepada pasangan suami istri

untuk tertarik dan tetap menggunakan alat kontrasepsi

hormonal.

Hasil penelitian Novi Kartika Wulandari (2014)

menyatakan bahwa akseptor kontrasepsi yang

berpengetahuan baik akan cenderung memilih metode

kontrasepsi yang rasional. Melalui tingkat pengetahuan

tentang kontrasepsi maka dapat diketahui bagaimana

sikap akseptor terhadap keberlangsungan penggunaan

metode suntik, dan hasil penelitian mereka

menunjukkan terdapat perbedaan sikap tentang

Page 35: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

19

kontrasepsi suntik menurut tingkat pengetahuan

akseptor keluarga berencana dengan metode suntik.

2.1.3 Konsep alat kontrasepsi suntik 3 bulan

2.1.3.1 Pengertian

Sejak diperkenalkan pertama kali pada pertengahan

tahun 1960 dibeberapa negara termasuk Indonesia,

kontrasepsi suntik 3 bulan atau disebut Depo Medroksi

Progesteron Asetat (DMPA) menjadi metode kontrasepsi

yang paling luas digunakan. (Nanang, Permadi, Madjid,

et.al, 2011). Di Indonesia penggunaan kontrasepsi suntik 3

bulan (DMPA) terus meningkat diantara wanita usia 15-49

tahun dari 15% pada tahun 1994 menjadi 28% pada tahun

2002, dan saat ini hampir setengah wanita menikah di

Indonesia menggunakan kontrasepsi ini. (Nanang, Permadi,

Madjid, et.al, 2011)

Kontrasepsi suntik 3 bulan sama seperti pil yang hanya

berisi progesteron, kontrasepsi suntik mencegah kehamilan

dengan berbagai cara. Kontrasepsi ini menyebabkan lendir

serviks mengental sehingga menghentikan daya tembus

sperma, mengubah endometrium menjadi tidak cocok untuk

implantasi, dan mengurangi fungsi tuba falopii.Namun,

fungsi utama kontrasepsi suntik dalam mencegah

Page 36: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

20

kehamilan adalah menekan ovulasi. (Suzanne Everett,

2008)

2.1.3.2 Kandungan kontrasepsi suntik 3 bulan

Kontrasepsi suntik 3 bulan atau disebut juga Depo

Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mengandung 150

mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara

disuntik intramuskular (daerang pantat). (Abdul Bari

Saifuddin, 2006). Menurut Ali Baziad (2008) penyuntikan

daerah intragluteal (di pantat) lebih disukai dari pada di

daerah intradeltoid (di tangan), karena di tangan

menimbulkan kesan seolah-olah wanita tersebut

mendapatkan suntikan vaksinasi dan juga cara ini

menimbulkan rasa sakit. Injeksi pertama diberikan pada

hari kelima siklus haid dengan tujuan untuk menyingkirkan

bahwa wanita tersebut sedan tidak hamil.Suntikan

berikutnya diberikan setiap 90 hari, tidak perduli, apakah

wanita tersebut haid atau tidak.

2.1.3.3 Cara pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan

Cara pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan samadengan

kontrasepsi suntik yang lain. Sebelum melakukan suntikan,

bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol

yang dibasahi oleh etil/isoprofil alkohol 60-90%. Tunggu

sampai kulit kering dari alkohol tadi sebelum memulai

Page 37: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

21

suntikan. Obat yang akan disuntikan ke pasien jangan lupa

kocok dahulu dengan baik. Hindari terjadinya gelembung-

gelembung udara.Kontrasepsi suntik tidak perlu

didinginkan.Bila terjadi endapan putih pada dasar ampul,

upayaan menghilangkannya dengan menghangatkannya.

(Abdul Bari Saifuddin, 2006)

2.1.4 Dampak memakai kontrasepsi suntik 3 bulan

2.1.4.1 Pengertian

Setiap akseptor KB harus mengetahui bahwa semua

metode kontrasepsi memiliki efek samping (dampak baik

amaupun buruk setelah pemakaian kontrasepsi) sebelum

memakainya. Menurut Diane M. Fraser dan Margaret A.

Cooper (2009) suntikan progesteron merupakan bentuk

kontrasepsi reversibel yang paling umum digunakan dan

merupakan metode pilihan bagi sebagian besar

wanita.Menurut Diane M. Fraser dan Margaret A. Cooper

(2009) lebih dari 6 juta wanita diseluruh dunia

menggunakan metode ini dan dibeberapa negara ini dipakai

sebagai metode reversibel yang paling sering

digunakan.Dari dua kontrasepsi suntik yang ada,

Depoprovera adalah yang paling banyak digunakan.

(Suzanne Everett, 2008). Hal ini juga sama bahwa menurut

data di Indonesia dari keseluruhan akseptor KB sebagian

Page 38: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

22

besar para pasangan usia subur di Indonesia menggunakan

kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik yang paling diminati

adalah Depo Medroksi Progresteron Asetat (DMPA) atau

sering dikenal masayarakat kontrasepsi suntik 3

bulan.(BKKBN, 2014).

2.1.4.2 Dampak baik kontrasepsi suntik 3 bulan

Kontrasepsi yang mengandung progestin saja terbukti

efektivitasnya antara 99% dan 100% dalam mencegah

kehamilan dan sangat efektif karena angka kegagalan

penggunaannya lebih kecil. Hal ini karena wanita tidak

perlu mengingat untuk minum pil dan tidak ada penurunan

efektivitas yang disebabkan oleh diare atau muntah.

(Suzanne Everett, 2008). Dalam menekan ovulasi DMPA

efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi.

Kehandalan kontrasepsinya melebihi minipil maupun

AKDR.Kegagalan dari kontrasepsi ini hanyalah jika

ketidakpatuhan untuk datang pada jadwal suntikan yang

telah ditetapkan, atau teknik penyuntikan yang salah. (Ali

Baziad, 2008)

Menurut F Gary Cunningham, Gant, Loveno, et.al,

(2006) keganasan serviks dan hati tampaknya tidak

meningkat, dan risiko kanker ovarium dan dan

endometrium menurun pada wanita yang menggunakan

Page 39: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

23

kontrasepsi ini. Tetapi risiko karsinoma in situ serviks

mungkin meningkat.(F Gary Cunningham, Gant, Loveno,

et.al, 2006). Pendapat tersebut juga sepadan dengan Abdul

Bari Saifuddin (2006) karena kontrasepsi DMPA tidak

mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung, gangguan pembekuan

darah/anemia bulan sabit (sikle cell) dan juga membantu

mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.

Keuntungan lain yang membuat ibu setelah melahirkan

memilih kontrasepsi tersebut adalah tidak mempengaruhi

produksi ASI, bahkan dapat meningkatkan produksi ASI.

Oleh karena itu, sangat baik diberikan pada ibu-ibu yang

menyusui. (Ali Baziad, 2008). Hal ini dikarenakan KB

suntik 3 bulan hanya mengandung satu hormon (hormon

progestin) yang tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas

maupun produktivitas ASI, dikarenakan progesteron

mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.Tingkat

progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah

melahirkan.Hal ini menstimulasi produksi ASI secara

besar-besaran.Sebaliknya kontrasepsi yang mengandung

kombinasi hormon dapat membuat ASI menjadi kering,

karena estrogen dalam kontrasepsi kombinasi dapat

mengurangi jumlah produksi ASI. Menurut hasil penelitian

Page 40: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

24

Seno Adjie (2010) menunjukkan bahwa penggunaan

progestin injeksi / DMPA pada minggu pertama (7 hari

pascapersalinan) dan minggu keenam (42 hari

pascapersalinan) pascapersalinan terbukti tidak

menimbulkan efek negatif terhadap menyusui maupun

perkembangan bayi.

Kontrasepsi suntik 3 bulan menurut Abdul Bari

Saifuddin (2006) ibu yang mendekati usia menopause dan

belum mau melakukan tubektomi juga aman menggunakan

kontrasepsi suntik ini. Tetapi jangan berikan kontrasepsi

suntik ini bila ada perdarahan pervaginan yang diketahui

jelas penyebabnya, dan tidak diindikasikan untuk mereka

yang mempunyai riwayat kanker payudara dan mempunyai

penyakit diabetes disetai komplikasinya.Pendapat tersebut

juga diperkuat oleh penelitian Eva Virdi Mariahadi (2012)

dengan hasil analisa bahwa kontrasepsi hormonal

merupakan faktor risiko terjadinya kanker payudara.

2.1.4.3 Dampak buruk kontraspsi suntik 3 bulan

Kontrasepsi suntik 3 bulan jika ada keuntungan pastilah ada

kerugian dari pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan.

Dampak buruk yang dapat muncul pada penggunaan

kontrasepsi suntik 3 bulan sering ditemukan keluhan, antara

lain : (Ali Baziad, 2008)

Page 41: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

25

a. Siklus haid yang memendek dan memanjang

b. Perdarahan yang banyak atau sedikit

c. Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak

d. Tidak haid sama sekali (amenorea)

Hasil penelitian yang dilakukan Miftahul Munir (2007)

menunjukkan bahwa 86,34% akseptor menggunakan

kontrasepsi suntik dopo provera dan 79,23% dari akseptor

kontrasepsi suntik mengalami amenorhea, dan dari analisis

data uji chi square terdapat hubungan kontrsepsi suntik

dengan efek samping amenorhoe. Penelitian tersebut serupa

dengan penelitian Dayu Yanita Putri (2012) memberikan

hasil bahwa Sebagian besar akseptor kontrasepsi suntik 1

bulan yaitu 62,2% dapat mengalami menstruasi yang teratur

tiap bulanya dengan lama siklus, lama hari, gambaran darah

dan banyaknya darah yang keluar dikatakan normal. 21,6%

mengalami perdarahan bukan haid/perdarahan sela,

olighomenorhea dan hipomenorhea dengan bentuk

perdarahan flek (spoting). 16,2% akseptor mengalami

amenorhea. Mayoritas akseptor kontrasepsi 3 bulan

mengalami amenorhea yaitu 81,4%. Sisanya sebesar 18,6%

mengalami perdarahan bukan haid/perdarahan sela,

olighomenorhea dan hipomenorhea dengan bentuk

perdarahan flek (spotting).

Page 42: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

26

Penelitian di atas juga sama seperti penelitian yang

dilakukan Suryati dan Nasruna Basyah (2014) yang

menyatakan bahwa ada pengaruh pemakaian alat

kontrasepsi suntikan terhadap siklus menstruasi pada PUS

yang menggunakan alat kontrasepsi suntikan dengan hasil

dari 25 responden yang memakai alat kontrasepsi suntik

mayoritas mengalami siklus haid yang tidak normal yaitu

sebanyak 21 responden (84%) dan hanya 4 responden

(16%) siklus haidnya normal.

Perdarahan yang tidak teratur ataupun perdarahan

bercak merupakan hal yang paling banyak ditemukan

selama penggunaan DMPA. Hal ini merupakan alasan yang

digunakan akseptor menghentikan penggunaannya. Oleh

karena itu, pengetahuan tentang penanganan gangguan haid

sangatlah penting. (Ali Baziad, 2008)

Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya

peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi

status yang bersifat dinamis artinya dapat menyesuaikan

diri dengan lingkungan yang ada. (Hidayat, 2007). Pada

akseptor yang memakai kontrasepsi suntik 3 bulan (DMPA)

bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sangat

signifikan. Menurut WHO (1990) dalam F Gary

Cunningham, Gant, Loveno, et.al (2006) terjadi

Page 43: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

27

peningkatan berat badan sebesar rata-rata 5,4 pon (2,7 kg)

untuk tahun pertama, 8,1 pon (4 kg) setelah 2 tahun, dan

13,8 pon (7 kg) setelah 4 tahun pemakaian. Pada akseptor

KB tersebut, perubahan citra tubuh sangat mungkin terjadi.

Citra tubuh adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik

secara sadar maupun tidak sadar, meliputi performance,

potensi tubuh, fungsi tubuh serta persepsi dan perasaan

tentang ukuran tubuh dan bentuk tubuh. (Sunaryo, 2004)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukanWinarsih

Nur Ambarwati dan Neni Sukarsi (2012) menunjukkan

bahwa lama pemakaian DMPA beresiko terhadap

peningkatan berat badan yang semakin banyak. Proporsi

akseptor KB DMPA yang mengalami peningkatan berat

badan di wilayah kerja Polindeskes Desa Mengger

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi sebagian besar

adalah 93%, dan ada perbedaan yang signifikan rata-rata

berat badan sebelum dan sesudah pemakaian DMPA.

Pendapat tersebut serupa dengan Adriana Palimbo dan

Hariadi Widodo (2013) menyebutkan bahwa sebanyak

55,8% mengalami kenaikan berat badan pada wanita

akseptor KB suntik 3 bulan. Oleh karena itu didapatkan

hasil terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan

KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan.

Page 44: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

28

Kembalinya kesuburan setelah penghentian DMPA

memerlukan waktu rata-rata 10 bulan. Hal ini dikarenakan

masih saja terjadi pelepasan hormon yang terus

menerusdari DMPA yang terbentuk di tempat suntikan.

Jadi, tak perlu ditakuti karena hal ini bukan kelainan atau

kerusakan pada organ genetalia, melainkan karena masih

saja terjadi pelepasan gestasen yang terus menerus dari

depo yang terbentuk di tempat suntikan. (Ali Baziad,2008)

Penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dalam jangka

panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang.

(Abdul Bari Saifuddin, 2006). Menurut Ali Baziad (2008)

menemukan penurunan massa tulang peda femur 7%.

Namun, ada penelitian yang lain tidak menemukan massa

tulang. Masalah ini mungkin lebih besar pada remaja

karena kepadatan tulang meningkat paling pesat dari usia

10 sampai 30 tahun, tetapi kerapuhan tulang tampaknya

akan pulih setelah terapi dihentikan. (F Gary Cunningham,

Gant, Loveno, et.al, 2006)

2.1.4.4 Tindakan mengatasi dampak KB suntik 3 bulan

Page 45: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

29

Menurut Ali Baziad (2008) hal-hal yang harus diketahui

tentang efek samping KB suntik 3 bulan, yaitu :

a. KB suntik seringkali menimbulkan gangguan haid.

Gangguan haid ini biasanya bersifat sementara dan

jarang sekali mengganggu kesehatan. Penanganannya

beri pil KB hari I – II masing-masing 3 tablet,

selanjutnya hari ke IV 1 x 1 selama 4 – 5 hari

(amenorea). Jika perdarahan berikan Lynocar 2 x 1

sehari sampai perdarahan berhenti.

b. Efek samping seperti peningkatan berat badan anjurkan

diet dan olahraga teratur, sakit kepala berikan

paracetamol 3 x 1 sehari sehabis makan, dan nyeri

payudara. KB suntik 3 bulan tidak mengandung unsur

estrogen, efek samping yang terjadi lebih sedikit

dibandingkan dengan penggunaan pil yang

mengandung estrogen.

c. Karena kembalinya kesuburan terjadi lambat, maka

sebelum penggunaan berkonsultasilah terlebih dahulu

jika ingin merencanakan kehamilan dalam waktu dekat.

d. Ketika suntikan dihentikan, menstruasi tidak segera

datang. Umumnya haid datang setelah 10 bulan. Selama

tidak haid itu, bisa saja terjadi kehamilan. Oleh karena

Page 46: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

30

itu, jika setelah 10 bulan tidak haid juga, maka harus

kembali ke dokter untuk mencari penyababnya.

2.1.5 Konsep pengalaman

Pengalaman kata dasarnya “alami” yang artiya mengalami,

melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menghadapi,

menyeberangi, menanggung, mendapat, meyelami, mengenyam,

menikmati, dan merasakan. (Endarmoko, 2006)

Menurut Dewa Ayu Nida Gustikawati (2014) mengatakan bahwa

pengalaman memiliki sifat yang sangat berharga bagi setiap individu

serta pengalaman dapat diberikan kepada siapa saja agar digunakan

dan menjadi acuan serta pembelajaran seseorang. Pengalaman

akseptor KB dalam memakai alat kontrasepsi merupakan hal yang

tidak bisa diabaikan hanya sebagai sesuatu yang biasa, karena

sebagian besar dari keseluruhan akseptor KB yang menggunakan

alat kontrasepsi suntik 3 bulan menginginkan hal yang terbaik dan

tanpa ada efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi yang

mereka pergunakan.

2.1.6 Konsep persepsi

2.1.6.1 Pengertian

Persepsi merupakan suatu prosesmenginterpretasikan

atau menafsir informasi yang diperoleh melalui sistem alat

indera manusia. Menurutnya ada tiga aspek di dalam

persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia,

Page 47: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

31

yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan

perhatian.(Suharman, 2005). Persepsi dapat diartikan

sebagai suatu cara pengorganisasian, penginterpretasian

terhadap respon yang ditangkap oleh individu hingga

menjadi suatu yang bermakna dan merupakan aktivitas

yang menjadi satu di dalam diri individu tersebut

(Sugiharto, 2007).

2.1.6.2 Syarat terjadinya persepsi

Menurut Sunaryo (2004) syarat-syarat terjadinya persepsi

adalahsebagai berikut:

a. Adanya objek yang dipersepsi

b. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama

sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.

c. Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima

stimulus

d. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus

ke otak, yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan

respon.

2.1.6.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Menurut Bimo Walgito (2004) faktor-faktor yang berperan

dalampersepsi ada beberapa faktor, yaitu:

a. Objek yang dipersepsi

Page 48: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

32

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat

indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar

individu yang mempersepsi, tetapi jugadapat datang

dari dalam diri individu yang bersangkutan yang

langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja

sebagai reseptor.

b. Alat indera, syaraf dan susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk

menerima stimulus, disamping itu juga harus ada syaraf

sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang

diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak

sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk

mengadakan respon diperlukan motoris yang dapat

membentuk persepsi seseorang.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi

diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah

utama sebagai suatu persiapan dalam rangka

mengadakan persepsi.Perhatian merupakan pemusatan

atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang

ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek.

Page 49: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

33

2.2 Keaslian penelitian

Tabel 2.1 Keaslian Penelitian

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian &HasilPenelitian

ImaKharimaturrohmah& Mufdlilah

GambaranKarakteristikakseptorkontrasepsi suntikdepo medroksiprogesteron asetat(DMPA) di RBAmalia BantulYogyakarta tahun2010

Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif denganpendekatan waktu crosssectional.Hasil penelitian ini didapatkanbahwa karakteristik akseptorberdasarkan usia 60% berusia20-35 tahun, berdasarkanpendidikan 60% memilikipendidikan SMA, berdasarkanpengetahuan 80% memilikipengetahuan sedang danberdasarkan pendapatan 63 %memiliki pendapatan tinggi.

Suryati Pengaruh AlatKontrasepsi SuntikTerhadap SiklusMenstruasi padaPasangan UsiaSubur (PUS) diBidan PraktekSwasta (BPS)HeramuliatiKecamatan PadangTiji KabupatenPidie Tahun 2013

Penelitian ini bersifat analitikdengan pendekatan crosssectional. Pengambilan sampelpada penelitian adalah denganteknikaccidental samplingHasil penelitian :Mayoritas responden memakaialat kontrasepsi suntikansebanyak 25 respoden (69,4%).mayoritas respondenmengalami siklus haid tidaknormal yaitu sebanyak 26responden(72,2%). Dari 25responden yang memakai alatkontrasepsi suntik mayoritasmengalami siklushaid yangtidak normal yaitu sebanyak 21responden (84%) dan hanya 4

Page 50: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

34

responden (16%) siklushaidnyanormal. Dari 11 responden yangtidak memakai kontrasepsisuntikan terdapat 5responden (45,5%) yangmengalami siklus haid tidaknormal dan 6 responden(54,5%) yang siklushaidnyanormal. Setelah dilakukan ujistatistik dengan menggunakanuji chi-square , didapat nilaip-value 0,039, yang berarti lebihkecil dari α-value (0,05).Ada pengaruh pemakaian alatkontrasepsi suntikan terhadapsiklusmenstruasi pada PUSyang menggunakan alatkontrasepsi suntikan.

Page 51: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

35

2.2 Kerangka teori

Akseptor KB

Faktorberpengaruh Fisiologis Sosial Budaya

Alat kontrasepsi

Kontrasepsi Mantap

Alat KontrasepsiDalam Rahim(AKDR)

KB non hormonal

KB hormonal

Dampak baik Sangat efektif Pencegahan kehamlan jangka panjang Tidak mengan dung estrogen Tidak mempengaruhi produksi ASI Aman untuk usia 35 lebih Sedikit efek samping Mencegah kanker endometrium, penyakit

radang panggul, penyakit jinak payudara Menurunkan anemia bulan sabit

(Abdul Bari Saifuddin, 2006)

Dampak buruk Gangguan haid Tidak dapat dihentikan sewaktu-

waktu sebelum suntikan suntikan Berat badan merupakan efek

samping tersering Terlambatnya kembali kesuburan

setelah penghentian pemakaian Menurunkan kepadatan tulang

(Abdul Bari Saifuddin, 2006)

Suntikan KB 3bulan

Suntikan KB 1bulan

pil kombinasiKontrasepsi

suntik

Suntikankombinasi

Caramengatasidampak

Page 52: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

36

Gambar 2.1 Kerangka teori

Sumber : Abdul Bari Saifuddin, 20062.4 Fokus penelitian

Gambar 2.2 Fokus penelitian

Pengalaman memakaiKB suntik 3 bulan

Dampak Baik Dampak Buruk

Akseptor KBpersepsi

AlasanmemakaiKB suntik

Caramengatasidampak

Page 53: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenologis. Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan

paradigma dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala. (Sugiyono,

2005). Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) penelitian kualitatif

adalah penelitian yang pada umumnya menjelaskan dan memberi

pemahaman dan interpretasi tentang berbagai perilaku dan pengalaman

manusia (individu) dalam berbagai bentuk. Salah satu cara memahami

perilaku dan pengalaman tersebut adalah memberikan intisari (essence) dari

pengalaman hidup atau fenomena yang dialami individu atau sekelompok

individu dengan lebih menekankan pada hubungan sebab akibat dalam

menjelaskan perilaku individu tersebut.

Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) fenomenologi

menggunakan penjelasan-penjelasan secara rinci sehingga menghasilkan

deskripsi padat (thick description) dan analisa yang rinci tentang berbagai

pengalaman (seperti apa) yang dialami individu dalam kehidupannya dan

suatu situasi atau peristiwa (bagaimana) yang dialami seorang individu

sehingga dapat memperoleh intisari (essence) dari pengalaman tersebut

dengan menambahkan berbagai persepsi.

Page 54: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

38

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi

dampak yang terjadi setelah pemakaian kontasepsi suntik 3 bulan di Dusun

Tanggul, Desa Pucangan Kecamatan Kartasura sesuai dengan pengalaman

akseptor KB yang memakai kontasepsi suntik 3 bulan. Pendekatan ini juga

memberikan kesempatan akseptor KB untuk mengungkapakan pengalaman

mereka dalam mengatasi dampak dari pemakaian kontrasepsi suntik 3

bulan.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Tanggul, Desa Pucangan Kecamatan

Kartasura terhadap akseptor KB dan telah memenuhi kriteria penelitian

yang telah ditetapkan oleh peneliti. Alasan dilakukan penelitian ini

dikarenakan terdapat banyak keluhan-keluhan dari akseptor KB dan

masalah yang timbul selama akseptor KB tersebut memakai kontrasepsi

suntik 3 bulan. Penelitianinidilakukandalamrentang waktu 1 bulan pada

bulan Juli2015. (jadwal terlampir)

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3

bulan yang telah memenuhi kriteria di Desa Tanggul, Pucangan

Kecamatan Kartasura dengan jumlah populasi sebanyak 52 orang.

Page 55: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

39

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil secara purposive

sampling serta disesuaikan dengan tujuan dan jenis penelitian. (Yati

Afiyanti &Rachmawati, 2014). Pada studi fenomenologi pengambilan

sampel individu diseleksi atau dipilih secara sengaja karena memiliki

pengalaman yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Sampel ini

menetapkan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Partisipan yang terpilih untuk mengikuti penelitian adalah individu

yang memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Akseptor KB suntik 3 bulan di Dusun Tanggul Desa Pucangan

Kecamatan Kartasura

b. Telah memakai KB suntik 3 bulan minimal 3 tahun

c. Akseptor KB yang bersedia menjadi partisipan selama penelitian

ini berlangsung sampai selesai.

Sampel penelitian bisa kecil atau besar, tergantung pertanyaan

penelitian, bahan dan waktu, termasuk jumlah peneliti. Jumlah

partisipan dalam penelitian ini tidak bisa ditentukan karena besarnya

jumlah sampel ditentukan oleh saturasi data penelitian, dengan kata

lain peneliti akan mengakhiri pengumpulan data ketika telah tercapai

saturasi data. (Yati Afiyanti & Rachmawati, 2014)

Faktor yang mempengaruhi saturasi data dalam memperkirakan

ukuran sampel antara lain kualitas data yang akan dihasilkan,

Page 56: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

40

lingkup penelitian, sifat alami fenomena yang akan diteliti,

kompleksitas data atau informasi yang diperoleh dari tiap-tiap

partisipan, jumlah wawancara yang dilakukan untuk setiap

partisipan, ada tidaknya persamaan dan perbedaan pengalamannya

dengan pengalaman orang lain untuk setiap partisipan. (Yati

Afiayanti & Rachmawati, 2014).

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak empat

partisipan. Selain itu jumlah penentuan partisipan sebanyak empat

orang ini juga ditentukan atau dibatasi karena data yang peneliti

dapatkan telah mencapai saturasi pada partisipan keempat

3.4 Instrumen dan prosedur pengumpulan data

3.4.1 Instrument penelitian

Instrumen dalam penelitian ini dibagi 2 kategori, yaitu :

a. Instrumen Inti

Pada penelitian ini yang bertindak sebagai inti dari instrumen

penelitian ini adalah peneliti sendiri.Oleh karena itu peneliti

sebagai instrumen langsung dalam penelitian ini, sebelumnya

peneliti telah melakukan uji instrumen agar dapat memenuhi

validitas instrumen saat melakukan pengumpulan data melalui

wawancara. Proses uji validitas instrumen yang peneliti lakukan

sebelum proses pengumpulan data pada penelitian ini, terlebih

dahulu peneliti melakukan uji coba wawancara pada seorang

Page 57: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

41

akseptor KB tetapi diluar sampel penelitian dan selanjutnya

peneliti konsultasikan, dinilai serta dievaluasi oleh pembimbing

skripsi.

b. Instrumen penunjang

Pada penelitian ini yang menjadi instrumen penunjang dalam

penelitian ini adalah dengan pedoman wawancara.Peneliti dalam

melakukan wawancara menggunakan alat rekam berupa

handphone yang bisa merekam suara. Alat bantu lainnya yang

peneliti gunakan adalah buku catatan dan bolpoint untuk

mencatat hal-hal penting terkait kata-kata kunci penting dan

kejadian yang penting.

3.4.2 Prosedur pengumpulan data

Tahap pengumpulan data terdiri dari :

a. Tahap orientasi

Peneliti melakukan pengumpulan data segera dilakukan setelah

peneliti memperoleh izin dari ketua RW Dusun Tanggul, Desa

Pucangan Kecamatan Kartasura dan selanjutnya peneliti

mendata warga Dusun Tanggul Desa Pucangan yang memakai

kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Setelah menentukan calon

partisipan yang sesuai dengan kriteria penelitian, kemudian

peneliti bertemu lagi dengan partisipan sesuai dengan jadwal

wawancara yang telah disepakati.Sebelum melakukan

wawancara peneliti menjelaskan tujuan penelitian, manfaat

Page 58: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

42

penelitian, prosedur penelitian, hak-hakpartisipan serta

peranpartisipan dalam penelitian. Selanjutnya peneliti

memberikan lembar informed consent, dan setelah partisipan

membaca lembar informed consent dan memberikan persetujuan

maka peneliti membuat kontrak waktu dan tempat pelaksanaan

wawancara dengan partisipan.

b. Tahap pelaksanaan

Setelah partisipan setuju dan siap untuk menjadi informan dalam

penelitian, peneliti melakukan kontrak waktu yang tepat dan

yang dapat partisipan sanggupi untuk dilakukan proses

wawancara. Teknik pengumpulan data dari penelitian kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi ini adalah dengan

menggunakan proses wawancara mendalam (indepht interview)

untuk menggali pengalaman akseptor KB selama memakai KB

suntik 3 bulan.Wawancara mendalam (Indepht interview) adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan informan atau orang yang diwawancarai.(Moleong,

2007).

Untuk memudahkan partisipan menceritakan pengalaman

memakai KB suntik 3 bulan, maka peneliti menggunakan

pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam membuat

pertanyaan wawancara yang disesuaikan dengan tema-tema

Page 59: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

43

yang telah dibuat.Isi pedoman wawancara berupa tema-tema

pembicaraan saja. (Moleong, 2007)

Wawancara yang dilakukan dengan teknik wawancara semi

terstruktur.Jenis wawancara ini didalam pelaksanaannya lebih

bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur dan juga

dapat menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana

pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

Peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang

dikemukakan oleh partisipan. (Sugiyono, 2005)

Peneliti berusaha untuk tidak mengarahkan jawaban partisipan,

maupun memberikan penilaian berdasarkan pemahaman atau

pengalaman yang dimiliki sebelumnya oleh peneliti. Selama

proses wawancara peneliti menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti oleh partisipan dan melakukan klarifikasi terhadap

jawaban partisipan bila dirasakan ada jawaban yang

menyimpang dari pertanyaan atau jawaban yang belum jelas.

Jawaban partisipan yang sesuai dengan konteks pertanyaan

peneliti, merupakan suatu indikator bahwa partisipan mengerti

maksud dari pertanyaan peneliti.Peneliti langsung menanyakan

pertanyaan kepartisipan diluar catatan pertanyaan sampai data

yang diperlukan cukup untuk dijadikan bahan penelitian.

Page 60: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

44

Selama proses wawancara berlangsung, percakapan peneliti

direkam secara keseluruhan. Wawancara rata-rata berlangsung

selama 20 menit.

1) Partisipan pertama (P 1)

Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal 13 Juni 2015

dilakukan di teras rumah partisipan. Wawancara dilakukan

selama 20 menit. Partisipan pertama (P 1) bernama Ny. Y

yang berumur 30 tahun.Pendidikan terakhir SMA.Pekerjaan

partisipan sebagai karyawan swasta. Lamanya partisipan

memakai KB suntik sudah 5 tahun dan memiliki anak satu

2) Partisipan kedua (P 2)

Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal 13 Juni 2015

dilakukan diruang tamu milik rumah partisipan. Wawncara

dilakukan selama 20 menit. Partisipan kedua (P 2) bernama

Ny. M berumur 43 tahun.Pendidikan terakhir

SMA.Pekerjaan partisipan sebagai karyawan swasta.

Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 12 tahun dan

memiliki dua anak

3) Partisipan ketiga (P 3)

Wawancara dilakukan pada hari minggu tanggal 14 Juni

2015 dilakukan di ruang tamu rumah partisipan.

Wawancara dilakukan sekitar 20 menit. Partisipan ketiga (P

3) bernama Ny. S berumur 40 tahun.Pendidikan terakhir

Page 61: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

45

SMA.Pekerjaan Partisipan sebagai karyawan swasta.

Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 15 tahun dan

memiliki dua anak

4) Partisipan keempat (P 4)

Wawancara dilakukan pada hari minggu tanggal 14 Juni

2015 dilakukan teras rumah partisipan. Wawancara

dilakukan sekitar 15 menit. Partisipan keempat (P 4)

bernama Ny. S berumur 29 tahun.Pendidikan terakhir

SMA.Pekerjaan partisipan sebagai ibu rumah tangga.

Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 5 tahun dan

memiliki satu anak

Wawancara diakhiri dengan menyimpulkan hasil wawancara

yang telah dilakukan.Setelah semua topik terjawab, peneliti

mengucapkan terimakasih kepada partisipan atas partisipasinya.

c. Tahap terminasi

Pada tahap terminasi peneliti melakukan validasi pada semua

partisipan. Setelah melakukan validasi, peneliti menyatakan

pada partisipan bahwa proses penelitian telah berakhir dan

peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan

kerjasamanya selama proses wawancara penelitian ini.

3.5 Analisa data

Page 62: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

46

Proses analisa data dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan

data. Adapun tahapan proses analisa data menggunakan langkah-langkah

dari Colaizzi adalah sebagai berikut : (Saryono, 2013)

a. Memiliki gambaran yang jelas tentang fenomena yang diteliti, yaitu

pengalaman akseptor KB yang memakai KB suntik 3 bulan

b. Mencatat data yang diperoleh yaitu hasil wawancara partisipan

mengenai pengalaman akseptor KB yang memakai KB suntik 3 bulan,

transkip dilakukan dengan cara merubah rekaman suara menjadi bentuk

tertulis secara verbatim dan hasil catatan lapangan yang dibuat selama

proses wawancara terhadap partisipan sebagai tambahan untuk analisis

selanjutnya. Proses transkripsi dibuat dan sebelum wawancara dengan

partisipan yang lain

c. Membaca hasil transkrip secara berulang-ulang sebanyak 4 – 5 kali dari

semua partisipan agar peneliti lebih memahami pernyataan-pernyataan

partisipan tentang pengalaman akseptor KB yang memakai KB suntik 3

bulan

d. Membaca transkrip untuk memperoleh ide yang dimaksud partisipan

yaitu berupa kata kunci dari setiap pernyataan yang penting agar bisa

dikelompokkan.

e. Menentukan arti setiap pernyataan yang penting dari semua partisipan

dan pernyataan yang berhubungan dengan pengalaman akseptor KB

yang memakai KB suntik 3 bulan.

Page 63: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

47

f. Melakukan pengelompokkan data ke dalam berbagai kategori untuk

selanjutnya dipahami secara utuh dan menentukan tema-tema utama

yang muncul

g. Peneliti mengintegrasikan hasil keseluruhan kedalam bentuk deskriptif

naratif mendalam tentang pengalaman akseptor KB yang memakai KB

suntik 3 bulan

h. Peneliti kembali kepartisipan untuk klasirifikasi data hasil wawancara

berupa transkrip yang telah dibuat kepada partisipan, untuk memberikan

kesempatan kepada partisipan menambahkan informasi yang belum

diberikan pada saat wawancara pertama atau ada informasi yang tidak

ingin dipublikasikan dalam penelitian

i. Data baru yang diperoleh saat dilakukan validasi kepada partisipan

digabungkan ke dalam transkrip yang telah disusun peneliti berdasarkan

persepsi partisipan, pada langkah ini peneliti mendapatkan data baru

yang digabungkan pada data hasil wawancara yang pertama.

Page 64: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

48

Proses analisa data yang akan dilakukan digambarkan dalam skema berikut

ini :

Gambar 3.1 Teknik analisa data

3.6 Keabsahan data

Kualitas dataatau hasil temuan suatu penelitian kualitatif ditentukan dari

keabsahan data yang dihasilkan atau lebih tepatnya keterpercayaan,

keautentikan, dan kebenaran terhadap data, informasi, atau temuan yang

dihasilkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. (Yati Afiyanti &

Rachmawati, 2014). Terdapat empat istilah yang pada umumnya digunakan

untuk menyatakan keabsahan data hasil temuan penelitian kualitatif yaitu

kredibilitas (validitas internal), transferabilitas (validitas eksternal),

dependabilitas (reliabilitas), dan konfirmabilitas (objektifitas/kenetralan)

1. Kredibilitas

Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) kredibilitas data atau

ketepatan dan keakurasian suatu data yang dihasilkan dari suatu studi

Membaca transkripsecara berulang-ulang

Mengelompokkan kata-kata kunci

Merumuskan tema

Membuat kategori- kategori

Mengintegrasikan hasil analisa kedalam bentuk deskriptif

Page 65: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

49

kualitatif menjelaskan derajad atau nilai kebenaran dari data yang

dihasilkan termasuk proses analisis data tersebut dari penelitian yang

dilakukan. Suatu hasil penelitian dikatakan memiliki kredibilitas yang

tinggi ketika hasil- hasil temuan pada penelitian tersebut dapat dikenali

dengan baik oleh para partisipannya dalam konteks sosial mereka dalam

hal ini adalah akseptor KB.

Bermacam-macam cara pengujian kredibilitas data. Uji kredibilitas data

atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualtatif antara lain dilakukan

dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam

penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejahwat, analisa kasus

negatif, dan member check. (Sugiyono, 2009). Upaya pencapaian

kredibilitas dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan membina

hubungan yang baik dan mengenal baik dampak dari akseptor KB

selama memakai KB suntik 3 bulan, serta melakukan triangulasi data

yaitu triangulasi sumber,triangulasi metode, triangulasi penelitidan

triangulasi teori.Triangulasi menurut Yati Afiyanti & Rachmawati

(2014) adalah melakukan pendekatan berbeda atau menggunakan

beberapa metode pengumpulan data, misalnya menggunakan wawancara

sekaligus observasi partisipan.

Setelah pengumpulan data terkumpul dan telah memenuhi kredibilitas

peneliti melakukanmember check.Pasrtisipan dalam hal ini akseptor KB

dilibatkan dan berpartisipasi dalam penelitian, dalam memeriksa

penemuan untuk memastikan bahwa temuan tersebut sesuai dengan

Page 66: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

50

pengalaman akseptor KB selama memakai KB suntik 3 bulan. (Yati

Afiyanti & Rachmawati 2014)

2. Trasnsferabilitas

Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) transferabilitas

dimaksudkan untuk menilai kualitas dan seberapa mampu suatu hasil

penelitian kualitatif dapat diaplikasikan dan dialihkan pada keadaan atau

konteks lain atau kelompok atau partisipan lainnya. Penilaian

keteralihan suatu hasil penelitian kualitatif ditentukan oleh pembaca.

Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian

kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian

tersebut, maka peneliti dalam membuat laporan memberikan uraian yang

rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Pembaca menjadi jelas atas

hasil penelitian tersebut, sehingga dapat atau tidaknya untuk

mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. (Sugiyono,

2009).

Menurut Sugiyono (2005) apabila pembaca mendapat gambaran dan

mampu memahami secara jelas hasil penelitian yang dilakukan, maka

dapat dikatakan hasil penelitian tersebut memenuhi standart

transfertabilitas.Setelah data yang terkumpul dari wawancara keempat

partisipan, hasil penelitian ini didiskusikan dengan akseptor KB di luar

penelitian ini. Transferabilitas penelitian ini tercapai karena hasil

penelitian ini disepakati oleh akseptor KB lain diluar penelitian ini.

Page 67: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

51

3. Dependabilitas

Menurut Sugiyono (2005) dalam penelitian kualitatif, uji

dependabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan

proses penelitian dengan cara orang lain yang berkompeten

mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Menurut Yati

Afiyanti & Rachmawati (2014) untuk mencapai dependabilitas yang

tinggi perlu dilakukan analisis data yang terstruktur dan mengupayakan

untuk menginterpretasikan hasil studinya dengan benar. Pada penelitian

ini, pengujian dependabilitas dilakukan dengan cara melakukan audit

terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor

yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan

aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian pada akseptor KB yang

memakai KB suntik 3 bulan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

audit dari penelitiannya dengan pembimbing 1 dan pembimbing 2.

4. Komfirmabilitas

Kriteria yang terakhir dari keabsahan data yaitu

komfirmabilitas.Konfimabilitas sendiri dalam penelitian kuantitatif

disebut dengan uji obyektifitas penelitian. Aspek objektifitas dalam

konfirmabilitas sendiri adalah ketersediaan peneliti untuk

mengungkapkan secara terbuka proses dan elemen-elemen

penelitiannya. (Yati Afiyanti & Rachmawati, 2014).Dalam penelitian ini

peneliti dalam melakukan komfirmabilitas sesuai dengan yang

diungkapkan Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) yaitu dalam

Page 68: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

52

melakukan konfirmasi hasil temuannya tidak menggandung bias,

peneliti kualitatif umumnya melakukan proses refleksi hasil pada jurnal

terkait, konsultasi dengan peneliti ahli dalam hal ini yaitu pembimbing 1

dan pembimbing 2, dan melakukan konfirmasi informasi dengan

partisipan KB suntik 3 bulan. Konfirmabilitas diperoleh dalam

penelitian ini, karena terdapat hubungan data yang dihasilkan dengan

sumbernya akurat, dan juga saat dikonsultasikan pada pembimbing 1

dan pembimbing 2.Setelah itu mempresentasikan hasil penelitian pada

saat sidang penelitian. Sehingga ditemukan kesamaan pandangan dan

pendapat mengenai hasil penelitian tersebut dari peneliti ahli.

3.7 Etika penelitian

Pertimbangan yang penting dilakukan sebelum proses penelitian

dilaksanakan adalah memperhatikan etika penelitian karena peneliti sebagai

instrumen pengumpul data akan berhubungan langsung dengan partisipan.

Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) peneliti perlu sensitif terhadap

isu etis yang dapat terjadi sebelum dan selama proses penelitin, terutama

pada penelitian kualitatif dapat terjadi kedekatan hubungan sosial yang erat

antara peneliti dengan partisipan selam proses pengambilan data.

Permasalahan etika dalam penelitiankualitatif juga terjadi akibat bertemunya

dua atau lebih kepentingan yang berbeda pada saat bersamaan, yaitu

kepentingan peneliti untuk memperoleh hasil penelitian ilmiah dan

Page 69: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

53

penghormatan terhadap hak partisipan atau pihak lain yang terkait dengan

hasil penelitian yang dilakukan.

Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) peneliti perlu melakukan

langkah antisipasi dengan memenuhi beberapa prinsip etika penelitian untuk

meminimalkan atau mengatasi berbagai risiko atau ketidaknyamanan yang

dapat terjadi pada partisipan selam mengikuti studi yang dilakukan peneliti,

antara lain :

a. Konsekuensi beneficience/ manfaat penelitian

Saat melakukan penelitian, peneliti memberikan penjelasan kepada

setiap partisipanmengenaitujuandanmanfaatpenelitianyang dilakukan.

Penelitijugamenjelaskanbahwapartisipanyang mengikuti penelitian tidak

dipungut biayaapapun, seluruh biayasudah ditanggungpeneliti.

b. Informed consent dari partisipan

Untuk menghormati hak akseptor KB yang memakai kontrasepsi KB

suntik sebagai partisipan dalam penelitian ini dan agar keikutsertaan

akseptor dalam penelitian bukan merupakan sebuah keterpaksaan, maka

peneliti terlebih dulu telah menjelaskan beberapa informasi yang relevan

terkait penelitian yang dilakukan pada akseptor tersebut sebelum

mendapatkan persetujuan mereka (informed consent).

c. Kerahasiaan dan anonimitas

Peneliti menjamin kerahasiaan informasi dan anonimitas akseptor KB

sebagai partisipan dalam penelitian ini.Prinsip ini wajib ditegakkan

untuk menghormati dan melindungi hak akseptor KB sebagai

Page 70: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

54

partisipan.Nama partisipan selama penelitian tidak digunakan melainkan

diganti dengan kode dan inisial penelitian.kode dan inisial dari

partisipan ini digunakan dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan

partisipan dan mencegah kekeliruan peneliti dalam memasukkan data.

Berikut kode partisipan yang digunakan dalam penelitian ini : Partisipan

1 (P1), Partisipan 2(P2), Partisipan 3 (P3), Partisipan 4 (P 4)

d. Konsekuensi bahaya/risiko tidak kenyamanan partisipan

Selama pengambilan data penelitian, peneliti memberi kenyamanan

pada partisipan dengan mengambil tempat wawancara sesuai dengan

keinginan partisipan.Sehingga partisipan dapat leluasa tanpa ada

pengaruh lingkungan untuk mengungkapkan masalah yang alami.Pada

penelitian ini, penelitian dilakukan dirumah masing-masing partisipan.

Page 71: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

55

Page 72: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab empat dijelaskan mengenai hasil penelitian yang didapatkan terkait

fenomenologi tentang pengalaman akseptor KB terhadap pemakaian KB suntik 3

bulan. Pada bab ini dibagi 3 bahasan, yaitu : deskriptif tempat penelitian,

karakteristik partisipan dan hasil penelitian. tema-tema yang didapatkan dari

penelitan ini diperoleh berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan pada

empat akseptor KB suntik yang tinggal di Dusun Tanggul Desa Pucangan

Kecamatan Kartasura. Tema yang didapat meliputi lima tema yaitu : perencanaan

keluarga sejahtera, kebutuhan akseptor KB suntik 3 bulan, dampak fisik KB

suntik 3 bulan, dampak psikologis KB suntik 3 bulan, upaya mencari pelayanan

kesehatan.Hasil penelitian akan dibagi menjadi 3 bagian, bagian pertama akan

menjelaskan tentang gambaran lokasi penelitian, kedua menjelaskan tentang

karakteristik partisipan yang terlibat secara langsung dalam penelitian dengan

singkat dan bagian ketiga menguraikan hasil penelitian tentang pengalaman

partisipan.

4.1 Gambaranlokasi penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Dusun Tanggul Desa Pucangan Kecamatan

Kartasura. Wawancara dilakukan di rumah partisipan masing-masing.

Kondisi rumah mereka sudah layak huni dan tingkat pendidikan seluruh

partisan lulusan SMA

Page 73: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

57

4.2 Gambaran karakteristik partisipan

Penelitian ini dilakukan terhadap empat partisipan berpartisipasi dalam

penelitian ini yang bertempat tinggal di Dusun Tanggul Desa Pucangan

Kecamatan Kartasura

4.2.1 Partisipan pertama (P 1)

Partisipan pertama (P 1) bernama Ny. Y yang berumur 30 tahun.

Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan partisipan sebagai karyawan

swasta. Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 5 tahun dan

memiliki anak satu. Selama wawancara, ekspresi wajah partisipan

terlihat senang dan terbuka dalam menjawab pertanyaan

4.2.2 Partisipan kedua (P 2)

Partisipan kedua (P 2) bernama Ny.M berumur 43 tahun.

Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan partisipan sebagai karyawan

swasta. Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 12 tahun

dan memiliki dua anak. Ekspresi wajah partisipan sangat senang

saat dilakukan wawancara. Partisipan sering tersenyum bahkan

tertawa saat menceritakan pengalamannya. Partisipan sangat

kooperatif saat menjawab pertanyaan dari interviewer

4.2.3 Partisipan ketiga (P 3)

Partisipan ketiga (P 3) bernama Ny. S berumur 40 tahun.

Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan Partisipan sebagai karyawan

swasta. Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 15 tahun

dan memiliki dua anak. Ekspresi wajah partisipan sangat senang

Page 74: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

58

saat dilakukan wawancara. Partisipan sering tersenyum bahkan

tertawa saat menceritakan pengalamannya. Partisipan sangat

kooperatif.

4.2.4 Partisipan keempat (P 4)

Partisipan keempat (P 4) bernama Ny. S berumur 29 tahun.

Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan partisipan sebagai ibu rumah

tangga. Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 5 tahun dan

memiliki satu anak. Partisipan sangat kooperatif saat dilakukan

wawancara. Ekspresi wajah partisipan sangat senang saat dilakukan

wawancara.

4.3 Analisa tema

Hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisa. Hasil penelitian

tersebut diolah secara tematik. Dalam analisa tematik akan dijelaskan

mengenai tema yang telah didapat dan telah teridentifikasi dari hasil

wawancara. Tema-tema yang telah teridentifikasi dari hasil wawancara

tersebut akan secara rinci dibahas untuk mengungkapkan makna-makna atau

arti dari berbagai pengalaman akseptor menggunakan KB suntik 3 bulan,

tema-tema yang telah dihasilkan akan saling berhubungan.

Pada analisa data peneliti menggunakan metode Collaizi untuk mengolah

data hasil wawancara.Analisa data menghasilkan 12 tema hasil penelitian.

Proses analisa data dimulai dari membaca transkrip berulang-ulang,

mengidentifikasi pernyataan-pernyataan yang bermakna, menentukan kata

Page 75: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

59

kunci, kategori, selanjutnya mengidentifikasi sub tema menjadi tema utama.

Selanjutnya tema-tema akan diuraikan menurut tujuan khusus berikut ini :

4.3.1 Persepsi tentang kontrasepsi KB suntik 3 bulan

Tujuan ini terjawab dalam satu tema yaitu perencanaan keluarga

sejahtera

a. Perencanaan keluarga sejahtera

Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi tiga sub tema

yaitu : 1) mencegah kehamilan, 2) mengatur jarak kehamilan, 3)

menyejahterakan keluarga.

Seperti pernyataan partisipan berikut :

1) Sub tema mencegah kehamilanteridentifikasi dua kategori

yaitu mencegah kelahiran dan mengalangi kehamilan.

Kategori mencegah kelahiran tergambar pada pernyataan

partisipan seperti yang terlihat dalam pernyataan partisipan

berikut ini :

“Mencegah angka kelahiran...” (P 1)“...alat kontrasepsi sing gunane nggo ben mencegahkehamilan...”(P 2)“...untuk mencegah anak...” (P 4)

Kategori menghalangi kehamilan tergambar pada pernyataan

partisipan seperti yang terlihat dalam pernyataan partisipan

berikut ini :

“yo anu to mbak menghalangi kehamilan to...” (P 3)

2) Sub tema mengatur jarak kehamilan teridentifikasi satu

kategori yaitu mengatur kehamilan atau mengatur jarak anak.

Page 76: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

60

Kategori tersebut tergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...mengatur kita untuk jarak kehamilan...” (P 1)“...mengatur jarak anak...”(P 3)“...KB digunakan untuk mengatur jarak anak. (P2)

3) Sub tema menyejahterakan keluarga teridentifikasi dua

kategori yaitu keluarga sejahtera dan perhatian orang tua

tercurahkan

Kategori keluarga sejahtera tergambar pada pernyataan

partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut

ini :

“...terus yoben menyejahterakan keluarga, kokehan anakmalah ra kopen malah rekoso.” (P 3)“...oh iya menyejahterakan keluarga.”(P 2)

Kategori perhatian orang tua tercurahkan tergambar pada

pernyataan partisipan seperti terlihat dalam pernyataan

partisipan berikut ini :

“...lebih bisa menerima kui lho, jenenge opo? Perhatianorang tua. Orang tua ki selama dia balita ki bisatercurahkan...” (P 3)

Page 77: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

61

Gambar 4.1 Skema tema perencanaan keluarga sejahtera

4.3.2 Alasan memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan

Tujuan ini terjawab dalam satu tema yaitu kebutuhan akseptor KB

suntik 3 bulan

a. Kebutuhan akseptor KB suntik 3 bulan

Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi empat sub tema

yaitu : 1) pentingnya KB suntik 3 bulan, 2) dukungan

pengambilan keputusan KB, 3) pengambilan keputusan jumlah

anak, 4) manfaat praktis KB suntik 3 bulan

1) Sub tema pentingnya KB suntik 3 bulan teridentifikasi satu

kategori yaitu penting sekali KB suntik

Perencanaankeluargasejahtera

Mencegahkehamilan

Mengatur jarakkehamilan

Menyejahterakankeluarga

1. Mencegah kelahiran2. Menghalangi

kehamilan

1. Mengatur kehamilan2. Mengatur jarak anak

1. Menyejahterakankeluarga

2. Perhatian orang tuatercurahkan

Page 78: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

62

Kategori penting sekali KB suntik tergambar pada pernyataan

partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut

ini :

“...nek ra penting susah mbak, nek ra KB ndadak ngiro-ngiro kapan aku masa subure ben ora iso meteng.” (P 1)“jane yo penting, hehehe penting sekali KB suntik ki.” (P2)“lha pentinge lak ngene ki to mbak, nek ra anu kan jekusia subur corone, otomatis ada kemungkinan bisa hamillagi.” (P 3)“ KB yo penting to mbak.” (P 4)

2) Sub tema dukungan pengambilan keputusan KB

teridentifikasi dua kategori yaitu dukungan suami dan saran

bidan.

Kategori dukungan suami tergambar pada pernyataan

partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut

ini :

“ya berdua to mbak, sama suami saya...” (P 1)“ya atas izin suami juga...” (P 3)“suami mendukung juga kok...(P 4)

Kategori saran bidantergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“..langsung disaranke Bu Maya suntik wae...” (P 2)

3) Sub tema pengambilan keputusan jumlah anak teridentifikasi

dua kategori yaitu tidak ingin punya anak lagi dan ingin

punya anak lagi.

Page 79: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

63

Kategori tidak ingin punya anak lagitergambar pada

pernyataan partisipan seperti terlihat dalam pernyataan

partisipan berikut ini :

“tidak, sudah cukup, 2 anak cukup” (P 3)“wes gak pengin punya anak lagi” (P 2)

Kategori ingin punya anak lagi tergambar pada pernyataan

partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut

ini :

“...nggeh pengin ndue neh mbak.” (P 1)“yo jelas masih pengin ndue anak, wong lagi siji iki.” (P4)

4) Sub tema manfaat praktis KB suntik 3 bulan teridentifikasi

tiga kategori yaitu bagus, praktis dan murah

Kategori bagus tergambar pada pernyataan partisipan seperti

terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...menurutku ini udah bagus, males kalau gonta ganti,repot juga.” (P 4)

Kategori praktis tergambar pada pernyataan partisipan seperti

terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...suntik kan praktis mbak tinggal suntik bokong...” (P 1)“...aku milih suntik 3 sasi, ora rekoso ning awak, kan lemoro suntik menek 3 sasi pisan” (P 2)

Kategori murahtergambar pada pernyataan partisipan seperti

terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...biayanya kan juga murah, gak terlalu terbebani soalbiaya.” (P 4)“...mending suntik 3 bulan.Kacek sitik tapi yo tetep ngiritdan praktis.”(P 3)

Page 80: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

64

“ ...menurutku juga murah dari pada spiral...” (P 1)

Gambar 4.2 Skema tema kebutuhan pasangan usia subur

4.3.3 Dampak memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan

Tujuan ini terjawab dua tema yaitu tema dampak fisik KB suntik 3

bulan dan dampak psikologis KB suntik 3 bulan

a. Dampak fisik KB suntik 3 bulan

Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi tiga sub tema

yaitu : 1) mengalami perubahan menstruasi, 2) mengalami

perubahan BB, 3) perut membesar/membuncit

Kebutuhanakseptor KBsuntik 3 bulan

1. Tidak ingin punyaanak lagi

2. Ingin punya anak

1. Bagus2. Praktis3. Murah

Dukunganpengambilankeputusan KB

Pentingnya KBsuntik 3 bulan

Manfaat praktisKB suntik 3bulan

Pengambilankeputusan jumlahanak

Penting sekali KBsuntik

1. Dukungan suami2. Saran bidan

Page 81: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

65

1) Sub tema mengalami perubahan menstruasi teridentifikasi

dua kategori yaitu menstruasi tidak keluar dan hanya flek-

flek

Kategori menstruasi tidak keluartergambar pada pernyataan

partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut

ini :

“ndak, blas ra haid. Ngeflek yo ora.”(P 3)“Anu bar nglahirke niko, haid langsung suntik, terus rahaid.” (P2)

Kategori hanya flek-flektergambar pada pernyataan

partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut

ini :

“...mens keluar tapi gak banyak...kadang juga kalau menscuma flek-flek saja.” (P 4)“Oh nek haid saya mbak gur ngeflek mbak.”(P 1)

2) Sub tema mengalami perubahan BB teridentifikasi tiga

kategori yaitu naik turun, cenderung turun dan kegemukan

Kategori naik turuntergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“naik turun naik turun” (P 3)“nek awake sehat yo nafsu makanku okeh...” (P 3)

Kategori cenderung turuntergambar pada pernyataan

partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut

ini :

“Kalau BB saya malah cenderung turun.” (P 4)

Page 82: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

66

Kategori kegemukan tergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...nganggo suntik aku dadi kegemukan mbak,..” (P 2)“...mbiyen BB 45 kg...terus nganggo KB mundak dadi 52kg mbak...” (P 1)

3) Sub tema perut membesar/membuncit teridentifikasi dua

kategori yaitu susah jongkok dan perut membesar

Kategori susah jongkok tergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...paling parah yo kui mau perute njebebeg, gedhe tenanki mbak, nganti raiso ndodok” (P 2)

Kategori perut membesar tergambar pada pernyataan

partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut

ini :

“iyo mbak, maem okeh banget, po meneh ngemil, singparah yo kui mbak aku seneng es, dadine yo nambahigedhe wetengku.” (P 2)“...masalahnya ki gur perutku dadi njebembeng. Wetengkudadi gedhi...” (P 3)

Page 83: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

67

Gambar 4.3 Skema tema dampak fisik KB suntik 3 bulan

b. Dampak psikologis KB suntik 3 bulan

Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi dua sub tema

yaitu bosan dan terbiasa

Kategori capek suntik terustergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“Nggeh ada, kesel kui palingo, kesel disuntiki terus...” (P 3)“...Yo rekane ben ra bosen mbak.” (P 2)

Kategori tak dihiraukan tergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...gak terlalu saya rasakan, apalagi sudah 5 tahun, jadi sudahterbiasa.” (P 4)“...ketoke biasa wae ki...”( P 1)

Dampak fisikKB suntik 3bulan

Mengalamiperubahanmenstruasi

Mengalamiperubahan BB

Perut membesaratau membuncit

1. Menstruasi tidakkeluar

2. Hanya flek-flek

1. Susah jongkok2. Perut membesar

1. Kegemukan2. Cenderung turun3. Naik turun

Page 84: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

68

Gambar 4.4 Skema tema dampak psikologis KB suntik 3 bulan

4.3.4 Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak kontrasepsi KB

suntik 3 bulan.

Tujuan ini teridentifikasi satu tema yaitu upaya mencari informasi

kesehatan

a. Upaya mencari informasi kesehatan

Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi dua sub tema

yaitu konsultasi tenaga kesehatan dan informasi teman

Kategori periksa ke bidantergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...nggeh niku kulo tangletke bu bidan nggeh ngomong nekniku juga bisa karena stres atau kecapekan.” (P 1)“kulo tangletke mbak...” (P 2)“...terus aku periksa ke bidan...” (P 4)“Yo genah tak takoke mbak...” (P 3)

Kategori informasi teman tergambar pada pernyataan partisipan

seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :

“...tapi aku yowes dicritani konco sing nganggo, nek nggosuntik ora mens.” (P 3)

BosanCapek suntikterus

Dampakpsikologis KBsuntik 3 bulan

TerbiasaTak dihiraukan

Page 85: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

69

“yo podo uwong-uwong nek ngomong jare hormone dewe kibedo-bedo, ono sing cocok opo ora, karo tergatung kondisiawake dewe ki.” (P 3)

Gambar 4.5 Skema tema upaya mencari informasi kesehatan

Upaya mencariinformasikesehatan

Konsultasitenagakesehatan

Informasiteman

periksa kebidan

Bertanya keteman

Page 86: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

70

4.4 Skema tematik

Gambar 4.6 Skema tematik

Mengikuti program KB dan memilih KB suntik 3 bulan merupakan

kebutuhan pasangan usia subur. Perencanaan keluarga sejahtera yang

mendasari pengambilan keputusan memilih KB suntik 3 bulan. Meskipun

begitu suntik KB 3 bulan menimbulkan dampak psikologis dan dampak fisik

setelah pemakaian. Upaya mencari informasi kesehatan merupakan tindakan

yang dilakukan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari KB suntik 3

bulan.

Upaya mencariinformasikesehatan

Dampakpsikologis KBsuntik 3 bulan

Dampak fisikKB suntik 3bulan

Kebutuhanpasangan usiasubur

Perencanaankeluargasejahtera

Suntik KB 3bulan

Page 87: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

71

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang uraian hasil peneliian dan keselarasan hasil

penelitian dengan teori. Penelitian ini berfokus pada fenomenologi tentang

pengalaman akseptor KB terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan di Dusun

Tanggul Desa Pucangan Kecamatan Kartasura.Berdasarkan hasil

penelitian.peneliti mengidentifikasi enam tema. Selanjutnya peneliti membahas

masing-masing tema yang teridentifikasi berdasarkan tujuan khusus yang

diharapkan. Berikut ini dipaparkan pembahasan dari hasil penelitian dan analisis

data penelitian

5.1 Pembahasan hasil penelitian

5.1.2 Persepsi tentang kontrasepsi KB suntik 3 bulan

Hasil wawancara tentang persepsi akseptor tentang kb suntik 3 bulan

didapatkan data penelitian yang ditemukan yaitu perencanaan

kesejahteraan keluarga yaitu sub temanya adalah mencegah

kehamilan, mengatur jarak kehamilan, dan menyejahterakan

keluarga

Semua partisipan mengungkapkan bahwa kontrasepsi suntik 3

bulanadalah untuk mencegah kehamilan.Mereka menganggap bahwa

usia mereka masih tergolong subur, otomatis ada kemungkinan bisa

hamil lagi jika tidak mengikuti program KB.Menurut Prawirohardjo

(2006) kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya

Page 88: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

72

kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat

permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel

yang mempengaruhi fertilitas. Pencegahan kehamilan ini dilakukan

partisipan untuk mengatur jarak kehamilan.

Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau

memberi batasan sela antara kehamilan yang lalu dengan kehamilan

yang lalu dengan kehamilan yang akan datang. (Alwi, 2005).

Penentuan jarak kehamilan merupakan salah satu cara untuk

menentukan berapa jarak yang akan direncanakan diantara

kehamilan satu dengan yang lain. (Dwijayanti, 2005). Pengaturan

jarak kehamilan merupakan salah satu usaha agar pasangan dapat

lebih menerima dan siap untuk memiliki anak. Perencanaan

pasangan kapan untuk memiliki anak kembali, menjadi hal penting

untuk dikomunikasikan. (Mansyhuri, 2007)

Dalam merencanakan dan mengatur jarak kehamilan, perencanaan

pasangan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari segi

kematangan ekonomi, umur pasangan, pengaruh sosial budaya,

lingkungan, pekerjaan maupun status kesehatan pasangan. (Susan,

2006). Cara yang paling mudah untuk mengatur jarak kehamilan

adalah dengan memilih kontrasepsi.

Pernyataan tersebut senada dengan UU No. 10 tahun 1992 yang

berisi pengertian keluarga berencana adalah upaya peningkatan

kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

Page 89: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

73

perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan

keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan

sejahtera. (Sulistyawati, 2013)

Pada prinsipnya dengan ber-KB maka keluarga yang bersangkutan

memiliki kesempatan lebih luas untuk bermasyarakat. Disamping itu,

KB terbukti mampu meningkatkan peran ibu dalam pengambilan

keputusan keluarga. Dengan demikian mengikuti program KB itu

tidak ada ruginya karena selain dianjurkan oleh pemerintah, agama

apapun juga mendorong terwujudnya keluarga yang sejahtera yang

menjadi tujuan akhir dari program KB itu sendiri. Artinya, KB tidak

hanya memberikan solusi untuk membangun keluarga kecil mandiri,

tetapi juga keluarga yang memiliki ketahanan yang tinggi sehingga

keharmonisan serta kesejahteraannya dapat lebih terjaga.

5.1.3 Alasan memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan

Hasil wawancara tentang alasan akseptor memakai kontrasepsi

suntik 3 bulan didapatkan data penelitian yaitu merupakan

kebutuhan akseptor KB suntik 3 bulan. Tema kebutuhan akseptor

KB suntik 3 bulan dibentuk dari empat sub temayaitu : pentingnya

KB suntik, dukungan pengambilan keputusan KB, pengambilan

keputusan jumlah anak, manfaat praktis KB suntik 3 bulan. Semua

partisipan mengungkapakan bahwa alasan mereka ikut program KB,

karena KB sangat penting untuk mereka. Mereka menyikapi hal

tersebut karena jika tidak memakai KB suntik mereka sulit untuk

Page 90: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

74

menerka kapan mereka dalam masa subur.Sikap takut yang

ditunjukkan karena tidak ingin terjadi kehamilan yang tidak

direncanakan.Menurut Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa

sikap mempunyai beberapa komponen yaitu, kepercayaan

(keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan

emosional, atau evaluasi terhadap suatu objek dan yang terakhir

kecenderungan untuk bertindak (trend to behave). Beberapa

komponendiatas secara bersama-sama membentuksikap yang utuh

(total attitude).Berdasarkan teori tersebut makatingkat pengetahuan

tentang KB suntikmemiliki peranan penting terhadap sikap

partisipan dalam memilih alat kontrasepsikhususnya KB suntik 3

bulanan.

Pentingnya KB suntik dibentuk melalui dukungan suami dan peran

bidan atau tenaga kesehatan lain seperti perawat, hal ini merupakan

alasan mereka memilih dan memakai kontrasepsi KB suntik.

Dukungan suami pada akseptor KB suntik dalam penggunaan KB

suntik untuk mengambil sebuah keputusan mencari pelayanan

kesehatan merupakan hasil jaringan interaksi yang kompleks.

Menemukan proses pengambilan keputusan dan pola komunaikasi

yang relevan bukanlah masalah sederhana. Pemilihan alat

kontrasepsi yang sesuai dengan pilihan pasangan suami istri dapat

memenuhi kepuasan klien sehingga pemakaian alat kontrasepsi

diharapkan lebih konsisten.(Farida, 2008). Tapi juga perlu diketahui

Page 91: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

75

saran tenaga kesehatan akan lebih terarahkan kontrasepsi apa yang

cocok buat partisipan pakai. Bidan dan perawat melakukan itu sesuai

dengan perannya.Peran adalah suatu tingkah laku maupun tindakan

yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan

posisinya dalam suatu sistem tertentu. (Bastable, 2002). Tenaga

kesehatan mempunyai peran sebagai konselor dan edukator.

Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua

aspek pelayanan Keluarga Berencana dan bukan hanya informasi

yang diberikan dan dibicarakan pada satu kesempatan yakni pad saat

pemberian pelayanan. Konseling merupakan aspek yang sangat

penting dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan

Reproduksi (KR). Dengan melakukan konseling berarti petugas

membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi

yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya, di samping itu dapat

membuat klien merasa lebih puas (Sarwono, 2006).Seorang konselor

melakukan konseling kepada wanita PUS agar perilaku wanita usia

subur dapat berubah yaitu wanita PUS mengetahui tentang KB dan

menggunakan alat kontrasepsi. (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan

fungsi edukator untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dan

kemampuan seseorang mengatasi kesehatannya dan memberi

informasi serta meningkatkan perubahan seseorang. (Suliha, 2002).

Pengambilan keputusan jumlah anak juga didasari dukungan suami

dan tenaga kesehatan. Hasil wawancara yang didapatkan bahwa dua

Page 92: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

76

partisipan yang menginginkan partisipan memiliki anak. Hal ini

dikarenakan jumalah anak yang masih memiliki satu anak, dan juga

usia mereka masih ideal untuk memiliki anak lagi. Sedangkan dua

partisipan lainnya tidak menginginkan anak lagi. Kemauan untuk

tidak punya anak lagi juga dipicu oleh adanya trauma melahirkan,

bertambahnya usia, dan jumlah anak/variasi jenis kelamin anak.

Salah satu partisapan pernah mengalami masalah saat melahirkan

yang menimbulkan trauma bagi ibu untuk hamil dan melahirkan

kembali. Kemauan untuk tidak hamil dan melahirkan lagi merupakan

perhatian utama yang menjadi titik awal pengambilan keputusan

memakai kontrasepsi.Menurut Herartri (2004) menyatakan bahwa

keputusan untuk menggunakan kontrasepsi muncul untuk mencegah

terjadinya kehamilan.Kecukupan anak tidak hanya dilihat dari

jumlahnya tetapi juga dari variasi jenis kelamin anak yang

dimiliki.Salah satu partisipan menyatakan bahwa anak dua sudah

cukup dan juga anak mereka tidak menginginkan punya adek lagi.

Seperti visi dan misi pemerintah dalam KB yang mewujudkan

keluarga kecil berkualitas dengan slogan : 2 anak lebih baik. (Safitri,

2011). Umumnya setelah keluarga mempunyai dua anak dan umur

istri sudah melebihi 35 tahun disarankan untuk tidak hamil lagi,

makin tua umur istri dan makin banyak anak yang dilahirkannya

maka semakin besar kemungkinan terjadinya bahaya bagi ibu dalam

Page 93: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

77

melahirkan maupun resiko kelainan bawaan bagi bayi yang

dilahirkan. (Siswosudarmo, 2007).

Alasan akseptor untuk memilih kontrasepsi KB suntik 3 bulan adalah

kepraktisannya. Empat partisipan mengungkapkan bahwa pemilihan

partisipan untuk memilih KB suntik dikarenakan alasan kepraktisan.

Partisipan berpendapat bahwa KB suntik tidak perlu repot seperti pil,

yang tiap hari harus minum pil yang terkadang sering keluapaan.

Partisipan menyatakan bahwadalam penggunaan kontrasepsi

KBsuntik 3 bulan itu sangatlah mudahdan terasa nyaman, sehingga

merekatidak merasa kesulitan dalam ber KB.Alasan partisipan lebih

sukamenggunakan kontrasepsi KB suntikitu diantaranya karena tidak

merasakesulitan dalam hal biaya, karenakontrasepsi suntik KB 3

bulan denganharga murah atau terjangkau.

Memilih metode atau alat kontrasepsi bukan merupakan hal yang

mudah karena efek yang berdampak terhadap tubuh tidak akan

diketahui selama belum menggunakannya. Bagi setiap pasangan

harus mempertimbangkan penggunaan metode atau alat kontrasepsi

secara rasional, efisien dan efektif.Penggunaan metode atau alat

kontrasepsi secara rasional berarti penggunaan metode atau alat

kontrasepsi hendaknya dilakukan secara sukarela tanpa adanya unsur

paksaan, yang didasarkan pada pertimbangan secara rasional dari

sudut tujuan atau teknis penggunaan, kondisi kesehatan medis, dan

kondisi sosial ekonomis dari setiap pasangan (Trisnawarman,

Page 94: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

78

2008).Kontrasepsi KB suntik 3 bulan di Indonesia semakin banyak

dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakainnya yang praktis,

harganya relatif murah dan aman. Teori yang dikemukakan

olehHartanto (2005) bahwa salah satu jeniskontrasepsi yang menjadi

pilihankaum ibu adalah KB suntik, inidisebabkan karena aman,

efektif,sederhana, murah.

5.1.3 Dampak dari pemakaian kontrasepsi KB suntik 3 bulan

Hasil wawancara tentang dampak dari pemakaian kontrasepsi suntik

3 bulan didapatkan data penelitian yang ditemukan dua tema yaitu

dampak fisik KB suntik 3 bulan dan dampak psikologis KB suntik 3

bulan.Tema dampak fisik KB suntik 3 bulan dikategorikan

mengalami perubahan menstruasi, mengalami perubahan BB, perut

membuncit atau membesar.Untuk tema dampak psikologis KB

suntik 3 bulan didapatkan dua kategori yaitu bosan dan terbiasa.

Kontrasepsi suntik 3 bulan diberikan setiap 3 bulan sekali dengan

cara disuntik intramuskular (daerah pantat). (Saifuddin,

2006).Rutinitas suntik yang dilakukan di area pantatsecara berulang-

ulang menimbulkan perilaku bosan dan ada yang menganggap

rutinitas itu sebagai hal yang biasa.Perilaku dalam bentuk sikap yaitu

tanggapan batin terhadap keadaan atau rangsangan dari luar. Dalam

hal ini lingkungan berperan dalam membentuk perilaku manusia

yang ada di dalamnya. Sementara itu lingkungan terdiri dari,

lingkungan pertama adalah lingkungan alam yang bersifat fisik dan

Page 95: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

79

akan mencetak perilaku manusia sesuai dengan sifat dan keadaaan

alam tersebut. Sedangkan lingkungan yang kedua adalah lingkungan

sosial budaya yang bersifat non fisik tetapi mempunyai pengaruh

yang kuat terhadap pembentukan perilaku manusia. (Notoatmodjo,

2010).

Perilaku bosan yang ditunjukkan juga bisa disebabkan karena

munculnya perubahan fisik yang terjadi pada akseptor seperti tidak

haid dan juga penambahan berat badan serta perut yang membesar

atau membuncit. Sedangkan perilaku terbiasa yang ditunjukkan

karena adanya motivasi.Motivasi merupakan penggerak perilaku,

hubungan antara kedua konstruksi ini cukup kompleks.Motivasi

mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu dan juga Penguatan

positif(positive reinforcement) menyebabkan satu perilaku tertentu

cenderung untuk diulang kembali. (Notoatmodjo, 2010)

Mengalami perubahan menstruasi adalah salah satu dampak fisik

yang dikeluhkan setiap akseptor yang memakai KB suntik 3 bulan.

Hasil wawancara yang didapatkan siklus haid dari empat partisipan

cenderung menurun. Dua partisipan mengungkapkan tidak

mengalami haid sama sekali setelah memakai KB suntik 3 bulan,

sedangkan dua partisipan lainnya mengungkapakan haid keluar

hanya berupa flek-flek.Hasil penelitian Dayu Yunita Putri (2012)

didapatkan mayoritas akseptor kontrasepsi 3 bulan mengalami

amenorrhea yaitu 81,4%. Sisanya sebesar 18,6%akseptor mengalami

Page 96: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

80

perdarahan bukan haid/perdarahan sela, olighomenorrhea dan

hipomenorrhea dengan bentukperdarahan flek (spotting).

Kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi organ seks wanita, organ

yangpaling banyak mendapat pengaruh adalah endometrium,

miometrium,serviks dan payudara.Perubahan hormon dapat

menimbulkan pengaruhterhadap siklus menstruasi.Pengaruh yang

dapat di timbulkan dari penggunaan kontrasepsi hormonal adalah

siklus menstruasi terhadap jumlah darah menstruasi dan lamanya

perdarahan.Pemberian progesteron secara sistemik dan untuk jangka

waktu lama menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat

dan atropi. (Hartanto, 2004). Pemberian progesteron eksogenosus

dapat mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun

terjadi ovulasi, produksi progesteronyang kurang dari korpus luteum

menyebabkan penghambatan dari implantasi. (Costance, 2009).

Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir

serviks yang kental, sehingga mortilitas dan daya penetrasi dari

spermatozoa sangat terhambat. (Hartanto, 2004).

Pola menstruasi yang tidak lancar juga dipengaruhi berat badan.

Berat badan yang kurang atau lebih dapat mempengaruhi kerja

hormon, karena dibutuhkan 22% lemak tubuh untuk reproduksi,

sehingga kerja hormon menjadi stabil. Hormon-hormon reproduksi

berperan penting dalam pematangan dan pelepasan sel, jika kadar

hormon di dalam hormon tidak seimbang maka sel telur yang

Page 97: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

81

matang tidak ada, maka seorang perempuan tidak mengalami

menstruasi. (Saiffudin, 2006).

Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran

massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-

perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang infeksi,

menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. (Supariasa, 2002).

Perubahan yang menonjol yang banyak dikeluhkan akseptor KB

suntik selain penambahan berat badan adalah perut yang cenderung

membesar atau membuncit yang dikarenakan banyaknya timbunan

lemak yang tersimpan.Perubahan merupakan suatu proses dimana

terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis)

menjadi status yang bersifat dinamis artinya dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup

keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat

menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan

ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu (Hidayat,

2007).

Hasil wawancara yang diperoleh dua dari empat partisipan

menyatakan mengalami kenaikan berat badan dan mengeluhkan

perut yang membesar atau membuncit yang menyebabkan mereka

sulit untuk berjongkok, sedangkan yang lainnya tidak mengalami

perubahan badan yang signifikan. Kenaikan berat badan yang

berlebihan merupakan salah satu efek samping dari penggunaan

Page 98: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

82

kontrasepsi suntik.Menurut Hartanto (2004) pada beberapawanita,

pertambahan berat badan memangdisebabkan oleh kontrasepsi suntik

dapatmenaikkan berat badan dari 5-10 kg ataulebih.

Masalah berat badan merupakan masalah yang sangat banyak dan

sering dipertanyakan oleh pasien jika mengalami kegemukan.Nafsu

makan partisipan juga cenderung meningkat setelah memakai KB

suntik.Faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan ada

bermacam-macam, salah satunya adalah karena pengaruh hormon

progesteron menyebabkan meningkatnya waktu pengosongan

lambung dan peristaltik sehingga nafsu makan meningkat (Ratih,

2009).Menurut Hartanto (2004) kemungkinan disebabkan karena

hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula

menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit bertambah dan

menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat

menyebabkan berat badan bertambah.Menurut Purwati (2005) juga

menyebutkan kenaikan berat badan yang berlebihan merupakan

salah satu bentuk dari gizi berlebih yang secara umum diartikan

sebagai peningkatan rasio lemak baik yang terlokalisir ataupun yang

merata di seluruh tubuh.Hasil penelitian Adriana Palimbo, Hariadi

Widodo (2013) ternyatasebagian besar mengalami kenaikanberat

badan yaitu sebanyak 29 orang(55,8%).

Namun tidak semua akseptor KB akan mengalami kenaikan berat

badan, karena efek dari obat tersebut tidak selalu sama pada masing-

Page 99: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

83

masing individu. (Purwati,2005).Penambahan berat badan tidak

terjadi pada semua pemakai KB suntik 3 bulan, tergantung reaksi

tubuh akseptor itu terhadap metabolisme progesteron. Sebagian

partisipan malah menganggap hal ini sebagai keuntungan.

5.1.4 Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak kontrasepsi KB

suntik 3 bulan

Hasil wawancara yang dilakukan untuk mengetahui tindakan yang

dilakukan untuk mengatasi dampak kontrasepsi suntik 3 bulan

didapatkan tema upaya mencari informasi kesehatan dengan dua

kategori yaitu konsultasi ke bidan dan informasi teman.Informasi

menurut Cahyo (2011), sumber informasi adalah segala hal yang

dapat digunakan oleh seseorang sehingga mengetahui tentang hal

yang baru dan mempunyai ciri-ciri antara dapat dilihat, dibaca dan

dipelajari, diteliti dikaji dan dianalisis, dimanfaatkan dan

dikembangkan, dalam hal ini adalah menyikapi dampak dari KB

suntik.

Tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam memberikan

informasi tentang metode KB. Pemberian informasi dilakukan

melalui konseling. Tenaga kesehatan yang membantu pelayanan

kontrasepsi yaitu bidan dan perawat.Hasil penelitian yang dilakukan

Zuhriyah, Lailatuz (2012) bahwa ada hubungan yang signifikan

antara peran tenaga kesehatan dalam memberikan konseling KB

dengan penggunaan alat kontrasepsi. Peran bidan dalam hal ini

Page 100: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

84

sebagai konselor KB. Konseling merupakan aspek yang sangat

penting dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Dengan

demikian konseling berarti bidan membantu klien dalam memilih

dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai

dengan pilihannya, di samping itu dapat membuat klien merasa lebih

puas (Saifudin, 2006). Konseling KB dapat membantu responden

keluar dari berbagai pilihan dan alternatif masalah kesehatan

reproduksi dan Keluarga Berencana (KB). Konseling yang baik

membuat responden puas (satisfied), juga membantunya dalam

menggunakan metode KB secara konsisten dan sukses (Siswandi,

2007).

Perawat juga merupakan tenaga kesehatan yang bisa memberikan

informasi kesehatan. Dalam hal ini perawat berperan sebagai

edukator.Peran edukator dimana pembelajaran merupakan dasar dari

Health Education yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan

dan tingkat pencegahan. Perawat harus mampu memberikan

pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga dalam hal

pencegahan penyakit, pemulihan dari penyakit, menyusun program

Health Education sertamemberikan informasi yang tepat tentang

kesehatan. (Retno, 2015). Perawat dianggap sebagai perantara

informasi/pendidik yang dapat membuat perbedaan penting pada

cara akseptor mengatasi dampak KB suntik dan keluarga mendapat

manfaat dari pendidikan yang ditujukan untuk pencegahan dan

Page 101: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

85

promosi kesehatan. Tanggung jawab perawat untuk memberikan

perawatan kepada konsumen dapat dipenuhi sebagian melalui

pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pengajaran dan

pembelajaran yang kuat. Kunci untuk memberikan pendidikan yang

efektif pada pasien dan keluargaadalah perhatian dan komitmen

perawat yang konsisten dengan perannya sebagai educator/pendidik.

Pemberian informasi untuk mengatasi dampak suntik KB 3 bulan

tidak hanya melalui tenaga kesehatan, bisa juga informasi tersebut

akseptor dapatkan dari teman. Teman disini adalah mereka yang juga

menjadi akseptor KB suntik 3 bulan. Berarti mereka bisa disebut

dengan teman sebaya (peer group) karena dalam peer group individu

merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lainnyadalam hal ini

peer group sama-sama memakai KB suntik 3 bulan dan juga pernah

mengalami dampak fisik dan psikologis yang sama. Peer group bisa

sebagai sumber informasi bagi akseptor yang belum bisa mengatasi

masalah dari dampak fisik dan psikis yang terjadi. Secara umum

memiliki teman adalah positif sebab teman dapat mendorong self-

esteem dan menolong dalam mengatasi stres. (Baron dan Byrne,

2003).

Page 102: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

86

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Tanggul Desa Pucangan

Kecamatan Kartasura didapatkan

a. Persepsi tentang alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan adalah perencanaan

keluarga sejahtera

b. Alasan akseptor memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan merupakan

kebutuhan akseptor KB suntik 3 bulan

c. Dampak yang ditimbulkan dari kontrasepsi suntik 3 bulan dibagi

menjadi dua yaitu dampak fisik dan dampak psikologis

d. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak kontrasepsi suntik 3

bulan yaitu mencari informasi kesehatan

6.2 Saran

6.2.1 Bagi tenaga kesehatan

Hasil penelitian menyarankan kepada petugas KB untuk memberikan

informasi mengenai alat kontrasepsi hormonal dan efek samping yang baik

digunakan sesuai dengan umur para peserta KB, serta petugas KB

diharapkan mampu menjalankan tugasnya untuk terus menerus melakukan

penyuluhan secara berkala dan berkelanjutan kepada pasangan suami istri

untuk tertarik dan tetap menggunakan alat kontrasepsi hormonal.

Page 103: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

87

6.2.2 Institusi pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat menambah literatur atau bahan bacaan

bagiperpustakaan STIKes Kusum Husada khususnya tentang pengalaman

akseptor terhadap pemakaian KB suntik3 bulan

6.2.3 Bagi akseptor KB

Bagi pengguna kontrasepsi KB suntik 3 bulan dalam mengatasi masalah

penambahan berat badan dan juga perut yang membuncit, diharapkan

akseptor melakukan diet dengan mengurangi asupan karbohidrat dan

lemak. Rutin melakukan olahraga minimal seminggu dua kali guna

menmbakar timbunan lemak di dalam tubuh.

6.2.5 Bagi tempat penelitian

Disarankan kepada masyarakat atau kader-kader posyandu agar lebih

berperan dan aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan dan

menyediakan banyak leaflet, brosur, poster atau media informasi lainnya

tentang perubahan berat badan dan juga perubahan siklus menstruasi yang

cenderung menurun pada peserta kontrasepsi suntik 3 bulan.

6.2.4 Bagi peneliti

Dengan adanya penelitian ini peneliti dapat lebih meningkatkan

konselingkepada akseptor KB tentang manfaat, kelebihan dan kekurangan

serta efek

samping dari masing-masing alat kontrasepsi yang akan digunakan

olehakseptor KB.

Page 104: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

88

6.2.5 Bagi penelitian selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai hal ini

dengan metode penelitian yang berbeda, misalnya dengan metode

penelitian kuantitatif tentang pendidikan kesehatan cara mengatasi dampak

yang timbul akibat pemakaian KB suntik 3. Serta melakukan penelitian

dengan metode kualitatif faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

tingginya jumlah akseptor KB meskipun efek samping yang ditimbulkan

banyak.

Page 105: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

89

Page 106: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

90

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati & Rachmawati, Imam Nur. (2014). Metodologi PenelitianKualitatif dalam Riset Keperawatan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : DepartemenPendidikan Nasional Balai Pustaka

Ambarwati, Winarsih Nur & Sukarsi, Neni. (2012).Pengaruh KontrasepsiHormonal terhadap Berat Badan dan Lapisan Lemak pada AkseptorKontrasepsi Suntik DMPA di Polindes Mengger Karanganyar Ngawi.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Diakses 13 Desember2014

Anwar, Mochamad. (2011). Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT BinaPustaka Sarwono Prawiro

Asmaningrum, Nurfika. Siswoyo. Farida, Anis Nur. (2012). Perbedaan MetodePemakaian Kontrasepsi Hormonal dengan Citra Tubuh Aksepor di DesaKarangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Silo II Kabupaten Jember.Universitas Jember. Jember. Diakses 18 November 2014

Astarto W., N. Djuwantono, T. Permadi, W., et.al. (2011). Kupas Tuntas KelainanHaid. Jakarta: CV Sagung Seto

Baron, R A dan Donn Byrne. (2003). Psikologi Sosial. Jakarta : Erlangga

Bastable, Susan B. (2002). Perawat Sebagai Pendidik : Prinsip Pengajaran.Jakarta : EGC

Baziad, Ali. (2008). Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: PT Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo

BKKBN. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan MKJP dienamWilayah Indonesia. Jakarta

BKKBN. (2014). Pedoman Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) BidangKeluarga Berencana. Jakarta

Cahyo, Agus N. (2011). Gudang Permainan Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak.Jogjakarta : Flashbooks

Costance. (2009). Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC

Page 107: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

91

Cunningham, F. Gary. Gant, N.F. Laveno, K.J., et.al. (2006). Obstetri WilliamsEdisi 21. Jakarta: EGC

Dwijayanti. (2005). Jarak Kehamilan yang Aman bagi Ibu. Jakarta : Pustaka Setia

Endarmoko, E. (2006). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : EGC

Everett, Suzanne. (2008). Buku Saku Kontrasepsi & KesehatanSeksualReproduksi. Jakarta : EGC

Farida, Umi. (2008). Hubungan Antara Dukungan Suami dengan PemilihanMetode Kontrasepsi Pasca Persalinan. STIKES Aisyiyah. Jogjakarta.Diakses tanggal 11 November 2014

Fatmawati, Siti. & Wahyu Purwaningsih. (2010). Asuhan KeperawatanMaternitas. Yogyakarta: Nuha Medika

Fraser, Diane M., & Cooper, Margaret A., (2009). Buku Ajaran Bidan edisi 14.Jakarta: EGC

Glasier, Anna & Gebbie, Alisa. (2006). Keluarga Berencana & KesehatanReproduksi. Jakarta : EGC

Handayani, Sri. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.Yogyakarta: PustakaRihanna.

Hartanto, H.(2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka SinarHarapan

Hartanto, Hanafi. (2005). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : PustakaSinar Harapan.

Henderson, Christine & Kathleen Jones. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan.Jakarta : EGC

Herartri, R. (2004) Family Planning Decision-Making: Case Studies in West Java,Indonesia. 12th Biennial Conference of the Australian PopulationAssociation. Australia

Hidayat, A A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta : Salemba Medika

Indarwati, Retno. (2015). Peran dan Fungsi Perawat. Diakses 30 Juli 2015darihttp://ners.unair.ac.id/materikuliah/peran%20&%20fungsi%20perawat.pdf

Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas 2013). Jakarta

Page 108: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

92

Kemenkes. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasidan Analisis Keluarga Berencana. Jakarta

Mardiantari, Dwi. (2007).Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu TentangKB Suntik dengan Sikap dalam Memilih KB Suntik 3 Bulanan di DesaBesole, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Purworejo.

Maritalia, Dewi. (2012). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jogjakarta:Pustaka Pelajar

Maryani, S.,Suratun, Hartini, T., Rusmiati, &Pinem, S.(2008). PelayananKeluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: TIM.

Masyhuri. (2007). Be A Real Man. Jakarta. Diakses 30 Juli 2015 darihttp://www.yahoo.com

Mochtar, Rustam. (2007). Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Munir, Miftahul. (2007). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Dengan EfekSamping Amenorhoe Di Polindes Kemuning Kecamatan Palang KabupatenTuban. STIKES NU Tuban. Tuban. Diakses 13 Desember 2014

Musdalifah. Sarake, Mukhsen. Rahma. (2013). Faktor yang Berhubungan denganPemilihan Kontrasepsi Hormonal Pasutri di Wilayah Kerja PuskesmasLampa Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang 2013.. UniversitasHasanudin. Makassar. Diakses 12 November 2014

Nirwana. Hasyifah. Magdalena. (2012). Pengaruh Penggunaan KontrasepsiHormonal Terhadap Perubahan Berat Badan Akseptor KB di RSIA PertiwiMakassar. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. Makassar. Diakses 13Desember 2014

Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, Sukidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :Rineka Cipta

Nugroho, Taufan. (2012). Obsgyn : Obstetri dan Ginekologi untuk MahasiswaKebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Page 109: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

93

Nurfajarlia, Cut. (2011). Fakor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan AlatKontrasepsi Oleh Aseptor Keluarga Berencana di Pemukiman BusuKecamatan Mutiara Kabupaten Pidie. STIKES U’Budiyah. Banda Aceh.Diakses 24 November 2014

Palimbo, Adriana. Widodo, Hariadi. (2013). Hubungan Penggunaan KB Suntik 3Bulan dengan Kenaikan Berat Badan pada Wanita Akseptor KB di WilayahKerja Puskesmas Lok Baintan.Jurnal Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12.17Desember 2013. STIKES Sari Mulia. Banjar. Diakses tanggal 11 November2014

Pendit, Brahm U. (2007). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, S. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternaldan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Prawirohardjo, S. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo

Purwati, S. (2005). Perencanaan Menu untuk Penderita Kegemukan. Jakarta :Penebar Swadaya

Putri, Dayu Yunita. Nurullita, Ulfa. Pujiati,Ninik. (2012). Gambaran PolaMenstruasi Akseptor Suntik 1 Bulan Dan 3 Bulan (Studi di BPMT TlogosariKota Semarang Tahun 2012. Universitas Muhammadiyah Semarang.Semarang. Diakses 12 Desember 2014

Ratih, S (2009). Kontrasepsi Suntikan Menyebabkan Peningkatan BeratBadan.Diambil tanggal 30 Juli 2015. http://semaratih.wordpress.com.

Safitri, Ria Irwina. (2011). Masa Depan yang Cerah Bagi Program KB di JawaBarat 10 Tahun Lagi!. Diakses 30 Juli 2015 dari http://jabar.bkkbn.go.id

Saifuddin, Abdul Bari. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsiedisi 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Saryono. (2013). Metodologi penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam BidangKesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Setiawan, A. Dan Saryono. (2010). Metodelogi penilitian kebidanan. Jakarta:Nuha Medika

Siswosudarmo. (2007). Teknologi Kontrasepsi. Gajah Mada University Press.Jogjakarta

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta

Page 110: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

94

Suharman.(2005). Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi

Suliha, dkk. (2002). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta : EGC

Sulistyawati. (2013). Pelayanan keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika

Sulistyorini, Etik dan Hartanti, Tutik. (2012). Hubungan Pengetahuan AkseptorKB Suntik dengan Motivasi Kunjungan Ulang di Pos Kesehatan DesaKarangkepoh Karanggede Boyolali Tahun 2012. Akademi KebidananMamba’ul ’Ulum Surakarta. Surakarta. Diakses 13 Desember 2014

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Susan. (2006). Birth Right. Jakarta. Trans Media

Trisnawarman, Erlysa. (2008). Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Metodeatau Alat Kontrasepsi. Jurnal. Jakarta : Universitas Tarumanegara

Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: AndiYogyakarta

Winknjosastro. (2006). Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawioharjo

Wulandari, Novi Kartika. Wiwin Lismidiati. Wahyu Ikka Setyarini. (2014).Perbadaan Sikap Tentang Kontrrasepsi Suntik Menurut TingkatPengetahuan Akseptor Keluarga Berencana dengan Metode Suntik.Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Diakses 12 Desember 2014

Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto. (2007). Ragam Metode Kontrasepsi.Jakarta: EGC

Zuhriyah, Lailatuz. (2012). Revitalitas Peran Petugas Lapangan KeluargaBerencana (PLKB) dalam Meningkatkan Peran Keluarga Berencana (KB),Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomer 2. Yogyakarta. Diakses 28Juli 2015

Page 111: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul

95