studi fenomenologi tentang …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii lembar...
TRANSCRIPT
![Page 1: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/1.jpg)
i
STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENGALAMAN
AKSEPTOR KB TERHADAP PEMAKAIAN
KB SUNTIK 3 BULAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
Ary Sussendha Cakrawati
NIM. ST13007
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
![Page 2: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENGALAMAN AKSEPTOR KBTERHADAP PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN
Oleh :Ary Sussendha Cakrawati
NIM. ST13007
Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 11 Agustus 2015 dandinyatakan telah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.KepNIK. 200680021 NIK. 201189097
Penguji,
S. Dwi Sulisetyawati, S.Kep., Ns., M.KepNIK.200984041
Surakarta, 11 Agustus 2015Ketua Program Studi S-1 Keperawatan,
Wahyu Rima Agustin, S. Kep., Ns., M.KepNIK.201279102
![Page 3: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ary Sussendha Cakrawati
NIM : ST13007
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada
Surakarta maupun perguruan tinggi lain.
2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan dari
Tim Penguji.
3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi.
Surakarta, 11 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,
Ary Sussendha Cakrawati
NIM. ST13007
![Page 4: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/4.jpg)
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah serta
karuniaNya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi
Fenomenologi Tentang Pengalaman Akseptor KB Terhadap Pemakaian KB
Suntik 3 Bulan”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan
dukungan maka kurang sempurna penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, MSi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi
S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing utama yang
telah memberikan banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing
pendamping yang telah memberikan banyak masukan, bimbingan serta
arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu S. Dwi Sulisetyawati, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penguji yang telah
memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Ibu bc. Yeti Nurhayati M.Kes selaku koordinator skripsi.
![Page 5: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/5.jpg)
v
7. Seluruh dosen dan staf akademik S1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
8. Kepala Desa Pucangan Kecamatan Kartasura yang telah memberikan izin
kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Ketua RW VI Desa Tanggul, Pucangan Kecamatan Kartasura yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
10. Kader-kader posyandu RW VI Desa Pucangan Kecamatan Kartasura yang
telah banyak membantu dalam penelitian ini.
11. Seluruh partisipan yang telah ikut serta berpartisipasi dalam penelitian ini
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
12. Orang tua tercinta, yaitu Bapak Subiyanto dan Ibu Sumaryati dan adik
tersayang Rifky Susseto V. C. yang selalu mendoakan dan selalu memberikan
motivasi serta dukungan terbesar kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan maksimal.
13. Saudara-saudara yang terkasih atas doa dan motivasi yang diberikan kepada
penulis.
14. Teman-teman seperjuangan dan seangkatan program S-1 Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta yang tak pernah berhenti memberikan
dukungan kepada penulis dan telah berjuang bersama dalam penyelesaian
skripsi.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu dalam penyusunan
skripsi ini.
![Page 6: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/6.jpg)
vi
Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal yang akan mendapat balasan
yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
terlepas dari kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan
masukan dari berbagai pihak. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.
Surakarta, 11 Agustus 2015
Penulis
![Page 7: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/7.jpg)
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR .. ............................................................................... iv
DAFTAR ISI . ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN . ............................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN . ............................................................................ xiii
ABSTRAK . .................................................................................................. xiv
ABSTRACT ................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang . ..................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah . ................................................................ 6
1.3 Tujuan penelitian ................................................................. 7
1.4 Manfaat penelitian ................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan teori ........................................................................ 9
2.1.1 Konsep keluarga berencana ....................................... 9
2.1.1.1 Pengertian ................................................ 9
2.1.1.2 Akseptor keluarga berencana .................. 11
![Page 8: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/8.jpg)
viii
2.1.2 Konsep alat kontrasepsi ........................................... 12
2.1.2.1 Pengertian ................................................ 12
2.1.2.2 Jenis-jenis kontrasepsi ............................. 14
2.1.2.3 Pemilihan jenis kontrasepsi ..................... 15
2.1.3 Konsep alat kontrasepsi suntik 3 bulan .................... 19
2.1.3.1 Pengertian ................................................ 19
2.1.3.2 Kandungan kontrasepsi suntik 3 bulan ...... 20
2.1.3.3 Cara pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan 20
2.1.4 Dampak kontrasepsi suntik 3 bulan ......................... 21
2.1.4.1 Pengertian ................................................ 21
2.1.4.2 Dampak baik kontrasepsi suntik 3 bulan ... 22
2.1.4.3 Dampak buruk kontrasepsi suntik 3 bulan 24
2.1.4.3 Tindakan untuk mengatasi dampak
kontrasepsi suntik 3 bulan ....................... 29
2.1.5 Konsep pengalaman.................................................... 30
2.1.6 Konseppersepsi ........................................................... 30
2.1.6.1 Pengertian ................................................ 30
2.1.6.2 Syarat terjadinya persepsi ....................... 31
2.1.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi .................................................... 31
2.2 Keaslian penelitian ............................................................... 33
2.3 Kerangka teori ...................................................................... 35
2.4 Fokus penelitian .................................................................... 36
![Page 9: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/9.jpg)
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan rancangan penelitian . ........................................... 37
3.2 Tempat dan waktu penelitian ............................................... 38
3.3 Populasi dan Sampel............................................................... 38
3.3.1 Populasi . .................................................................... 38
3.3.2 Sampel ........................................................................ 39
3.4 Instrumen dan prosedur pengumpulan data .......................... 40
3.4.1 Instrumen penelitian ................................................. 40
3.4.2 Prosedur pengumpulan data ...................................... 41
3.5 Analisa data ............................................................................ 46
3.6 Keabsahan data ....................................................................... 48
3.7 Etika penelitian....................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran lokasi penelitian ................................................... 55
4.2 Gambaran karakteristik partisipan ......................................... 56
4.3 Analisis tema ......................................................................... 57
4.4 Skema tematik ....................................................................... 69
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan hasil penelitian ................................................. 70
5.1.1 Persepsi tentang kontrasepsi KB suntik 3 bulan......... 70
5.1.2 Alasan memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan ........ 72
5.1.3 Dampak pemakaian kontrasepsi KB suntik 3 bulan .. 77
![Page 10: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/10.jpg)
x
5.1.4 Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak
kontrasepsi KB suntik 3 bulan Alasan memakai
kontrasepsi KB suntik 3 bulan.................................... 82
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .......................................................................... 85
6.2 Saran ..................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
![Page 11: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/11.jpg)
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Judul Tabel Halaman
2.1 Keaslian Penelitian 29
![Page 12: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/12.jpg)
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Judul Gambar Halaman
2.1 Kerangka teori 33
2.2 Fokus penelitian 35
3.1 Teknik analisa data 44
4.1 Tema perencanaan keluarga sejahtera 53
4.2 Tema kebutuhan pasangan usia subur 55
4.3 Tema dampak fisik KB suntik 3 bulan 57
4.4 Tema dampak psikologis KB suntik 3 bulan 58
4.5 Tema upaya mencari informasi 59
4.6 Skema tematik 59
![Page 13: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/13.jpg)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengajuan surat ijin studi pendahuluan ketua RW Dusun
Tanggul, Pucangan Kecamatan Kartasura
Lampiran 2 Surat ijin studi pendahuluan dari Kepala Desa Pucangan
Kecamatan Kartasura
Lampiran 3 Pengajuan surat ijin penelitian ketua RW Dusun Tanggul,
Pucangan Kecamatan Kartasura
Lampiran 4 Surat Ijin penelitian dari Kepala Desa Pucangan Kecamatan
Kartasura
Lampiran 5 Permohonan menjadi partisipan
Lampiran 6 Surat pernyataan persetujuan informed consent
Lampiran 7 Pedoman wawancara
Lampiran 8 Biodata partisipan dan transkrip wawancara
Lampiran 9 Format catatan lapangan
Lampiran 10 Lembar analisis tematik
Lampiran 11 Lembar dokumentasi gambar
Lampiran 12 Lembar konsultasi pembimbing I
Lampiran 13 Lembar konsultasi pembimbing II
Lampiran 15 Jadwal penelitian
![Page 14: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/14.jpg)
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AKDR : Alat kontrasepsi dalam rahim
ASI : Air susu ibu
BKKBN : Badan kependudukan dan keluarga berencana
DMPA : Depo medroksi progesteron asetat
KB : Keluarga berencana
MKJP : Metode kontrasepsi jangka panjang
NKKBS : Norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera
PUS : Pasangan usia subur
WHO : World health organization
![Page 15: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/15.jpg)
xv
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATANSTIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Ary Sussendha Cakrawati
Studi Fenomenologi tentang Pengalaman Akseptor KBterhadap Pemakaian KB Suntik 3 Bulan
Abstrak
Metode kontrasepsi suntik 3 bulan merupakan salah satu KB yang efektif,terpilih dan banyak jumlah pengguna, namun efek samping yang ditimbulkan daripengguna metode kontrasepsi suntik 3 bulan seringkali menimbulkan kecemasandalam diri akseptor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman akseptorKB terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studifenomenologi. Penelitian di lakukan di Dusun Tanggul Desa PucanganKecamatan Kartasura. Proses pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2015.Jumlah partisipan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang.Data diambil denganmetode wawancara indepth interview dengan alat perekam smartphone(voicenotes recorder). Analisa data pada penelitian ini menggunakan teknik Collaizi.
Penelitian ini menghasilkan lima tema yaitu, perencanaan kehamilan,kebutuhan pasangan usia subur, dampak fisik KB suntik 3 bulan, dampakpsikologis KB suntik 3 bulan, dan upaya mencari informasi kesehatan.
Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi akseptorbaru maupun lama untuk bisa mengatasi dampak yang ditimbulkan darikontrasepsi KB suntik 3 bulan karena akseptor bisa berkonsultasi ke tenagakesehatan atau orang lain yang lebih berpengalaman
Kata kunci : Pengalaman, akseptor KB, KB suntik 3 bulanDaftar Pustaka : 69 (2002-2015)
![Page 16: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/16.jpg)
xvi
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE KUSUMAHUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015
Ary Sussendha Cakrawati
Phenomenological Study of Family Planning Acceptors’ Experience on theUse of 3-Monthly Contraceptive Injection
Abstract
Three monthly contraceptive injection is one of the effective familyplanning methods. It is the choice and has a large number of users, but the sideeffects of the three monthly contraceptive injection often cause anxiety to theacceptors. The objective of this research is to investigate the acceptors’experience on the use of 33-monthly contraceptive injection.
This research used qualitative method with phenomenological approach.This research was conducted at Tanggul Village of Pucangan, Kartasura Sub-district. The samples of research were 4 respondents. The data of research werecollected through indepth interview with the voice note recorder of Smartphone.The data were analyzed by using the Collaizi’s technique.
The result of this research shows that there were 5 themes, namely:pregnancy plan, need of fertile couples, physical impact of three monthlycontraceptive injection, psychological impact of three monthly contraceptiveinjection, and searching for health information.
Thus, the result of this research was expected to become inputs for old andnew acceptors of family planning to overcome the impact of the three monthlycontraceptive injection of family planning because the acceptors could consult tothe health professionals or others who are more experienced.
Keywords : Experience, family planning acceptors, three monthly contraceptiveinjection
References : 69 (2002-2015)
![Page 17: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/17.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Menurut World Population Data Sheet(2013) Indonesia merupakan negara
kelima didunia dengan estiminasi jumlah penduduk terbanyak yaitu 249 juta.
Pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana untuk mengatasi hal
itu. Keluarga Berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang paling dasar dan utama bagi wanita (Abdul Bari Saifuddin, 2006). Hal
ini dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Menurut UU no
52 tahun 2009 keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk
berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung
jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pemerintah saat ini memberikan kemudahan bagi pasangan usia subur (PUS)
untuk memilih metode kontrasepsi sesuai kebutuhan mereka. Telah dijelaskan
bahwa ketersediaan alat kontrasepsi menjadi salah satu prioritas dalam
perencanaan dan penganggaran program tahun 2015 (BKKBN,2014). Metode
kontrasepsi dibagi menjadi dua yaitu metode nonoperatif dan metode operasi.
Metode nonoperatif sendiri antara lain metode hormonal yang terdiri dari pil
kombinasi, pil progestin, suntik, dan susuk, dan juga Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR). Metode operasi yaitu dengan tubektomi bagi wanita
![Page 18: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/18.jpg)
2
dan vasektomi bagi laki-laki. Banyaknya pilihan dalam metode kontrasepsi,
metode suntik yang masih menjadi primadona dikalangan akseptor KB
sampai saat ini. (Abdul Bari Saifuddin, 2006)
Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ada 8.500.247
PUS (Pasangan Usia Subur) yang merupakan peserta KB baru, dan hampir
separuhnya (48,56%) menggunakan metode kontrasepsi suntikan. Data
laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan (RISKESDAS) (2013) juga menyebutkan terjadi peningkatan
prevalensi untuk pelayanan kesehatan ibu antara lain penggunaan KB saat ini
cara modern maupun cara tradisional, dimana untuk angka nasional
meningkat dari 55,8% pada tahun 2010 menjadi 59,7% pada tahun 2013,
dengan variasi antar provinsi mulai dari yang terendah di Papua 19,8%
sampai yang tertinggi di Lampung 70,5%. Data menunjukkan dari 59,7%
yang menggunakan KB saat ini, 59,3% menggunakan cara modern. Menurut
metodenya 10,2% penggunaan kontrasepsi jangka panjang (MKJP), dan
49,1% non-MKJP. Data dari BKKBN menunjukkan bahwa pada tahun 2013
ada 8.500.247 Pasangan Usia Subur (PUS) yang merupakan peserta KB baru,
dan hampir separuhnya (48,56%) menggunakan metode kontrasepsi suntik.
Di Jawa Tengah metode kontrasepsi suntik juga menjadi pilihan terbanyak
sebesar 49,82% (BKKBN, 2014)
Kontrasepsi suntik adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena
kegagalan penggunaannya lebih kecil. Hal ini karena wanita tidak perlu
![Page 19: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/19.jpg)
3
mengingat untuk meminum pil dan tidak ada penurunan efektivitas yang
disebabkan oleh diare atau muntah. Keefektivitasanya antara 99% dan 100%
(Suzanne Everett, 2008). Menurut Anna Glasier dan Allisa Gabbie (2006)
angka yang pernah dilaporkan diberbagai komunitas yaitu dibawah 0,5 per
100 wanita-tahun.
Semua alat kontrasepsi pasti ada keuntungan dan ada kerugiannya, begitu
juga kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik juga memiliki dampak baik dan
dampak buruk bagi pengguna. Menurut Saifuddin (2006) dampak baiknya
antara lain kontrasepsi suntik memiliki tingkat efektivitas tinggi dalam
pencegahan kehamilan jangka panjang. Kontrasepsi suntik juga tidak
berpengaruh pada hubungan suami-istri. Kontrasepsi suntik tidak
mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung, gangguan pembekuan darah, mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik, menurunkan kejadian penyakit kanker payudara,
mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul, menurunkan krisis
anemia bulan sabit, dan tidak berpengaruh terhadap ASI karena kontrasepsi 3
bulan hanya mengandung progestin, sedikit efek samping. Klien tidak perlu
menyimpan obat suntik dan juga dapat digunakan oleh perempuan usia lebih
35 tahun sampai perimenopause.
Dampak buruk dari KB suntik 3 bulan diantaranya adalah perdarahan tidak
teratur atau perdarahan bercak atau amenorhea, keterlambatan kembali subur
sampai satu tahun, emosi sering tidak stabil, sakit kepala, kembung, depresi
dan peningkatan berat badan (Suzanne Everett, 2008). Menurut hasil
![Page 20: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/20.jpg)
4
penelitian Dayu Yunita Putri, Nurullita, dan Pujiati (2012) menunjukkan
bahwa mayoritas akseptor kontrasepsi 3 bulan mengalami amenorrhea
sebanyak 35 responden (81,4%), sisanya 8 responden (18,6%) mengalami
olighomenorrhea, hipomenorrhea dan perdarahan bukan haid atau perdarahan
sela dengan bentuk gambaran darah berupa flek (spotting). Akseptor yang
menggunakan kontrasepsi 1 bulan mengalami menstruasi secara teratur tiap
bulannya, dengan rincian 23 responden (62,2%) mengalami lama siklus, lama
hari, gambaran darah dan banyaknya darah yang keluar dalam kategori
normal. Sisanya sebanyak 23 responden (21,6%) mengalami perdarahan
bukan haid/perdarahan sela, olighoamenorrhea, hipomenorrhea dengan
bentuk gambaran darah berupa flek (spotting) serta kejadian amenorrhea 6
responden (16,2%). Pendapat tersebut juga sama dengan penelitian dari
Suryati (2013) menunjukkan bahwa ada pengaruhpemakaian alat kontrasepsi
suntikan terhadap siklus menstruasi pada PUS yangmenggunakan alat
kontrasepsi suntikan.
Salah satu efek samping kenaikan berat badan yang disebabkan oleh
kelebihan KB suntik 3 bulan yaitu retensi cairan disebabkan oleh kurangnya
pengeluaran air dan natrium, ini dapat meningkatkan bertambahnya berat
badan, bertambahnya berat badan disebabkan oleh bertambahnya nafsu
makan dan efek metabolik hormon(Wiknjosastro, 2006). Menurut Hartanto
(2004) pada beberapa wanita, pertambahan berat badan memang disebabkan
oleh kontrasepsi suntik dapat menaikkan berat badan dari 5-10 kg atau lebih.
Efek samping berupa kenaikan berat badan dengan gejala dan keluhan
![Page 21: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/21.jpg)
5
beratbadan bertambah atau berkurang beberapakilogram dalam beberapa
bulan setelah pemakaian KB suntik (Maryani, 2008)
Menurut penelitian Nirwana (2012) didapatkan hasil dari 27 akseptor
(100%) memakai lebih 6 bulan, 26 responden (96,3%) yang berat badannya
meningkat dan sisanya 1 akseptor (3,7%) yang berat badannya menurun.
Sedangkan tidak terdapat akseptor yang memakai kurang 6 bulan. Hasil
diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan kontrasepsi suntik berpengaruh
terhadap perubahan berat badan akseptor yang menggunakan lebih 6 bulan.
Penelitian diatas sejalan dengan penelitian Adriana Palimbo (2013)
menggunakan metode survey analitik dengan rancangan pendekatan cross
sectional. Hasil yang didapat menunjukkan lebih dari satu tahun sebanyak
73% pada wanita akseptor KB suntik 3 bulan dan 55,8% mengalami kenaikan
berat badan. Perubahan berat badan menyebabkan gangguan citra tubuh yang
menyebabkan akseptor KB kurang percaya diri. Seperti hasil analisa akseptor
KB suntik terhadap citra tubuh oleh Nurfika, Siswoyo, Anis (2012) dapat
diketahui bahwa akseptor kontrasepsi suntik yang memiliki citra tubuh
negatif sebanyak 22 responden dengan persentase 73,3%, dan memiliki citra
tubuh positif 8 responden dengan persentase 26,7%.
Menurut studi pendahuluan di desa Tanggul, Pucangan, Kecamatan
Kartasura akseptor yang memakai KB suntik mengatakan kontrasepsi tersebut
sangat efektif karena ada yang berpendapat tidak harus setiap hari minum pil
KB, dan tidak takut lupa, dan juga jarak suntik selanjutnya intervalnya juga
panjang sekitar 3 bulan. Menurut akepstor suntik KB 3 bulan cukup untuk
![Page 22: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/22.jpg)
6
mengurangi kehamilan. Keuntungan kontrasepsi suntik bertahan sampai 8-12
minggu. (Suzzane Everett, 2008). Biaya KB suntik 3 bulan lebih murah
daripada kontrasepsi jangka panjang, hal ini yang menyebabkan akseptor KB
memilih kontrasepsi suntik 3 bulan. Meskipun terdapat keuntungan dalam
pemakaian kontrasepsi suntik, kerugian dari suntik 3 bulan juga harus
diperhatikan. Akseptor KB suntik 3 bulan mengeluhkan menstruasi menjadi
tidak lancar atau menstruasi hanya berupa flek. Peningkatan berat badan
merupakan salah satu kerugian yang dikeluhkan akseptor KB suntik 3 bulan,
hal ini menyebabkan akseptor merasa kurang percaya diri terhadap perubahan
bentuk badan. Perasaan tidak puas dengan bentuk tubuh menyebabkan
perempuan memiliki pemikiran dan perasaan negatif dalam menilai tubuhnya
sendiri. Menurut akseptor pertambahan berat, emosi menjadi tidak stabil dan
badan cepat lelah. Terkadang dari masalah akibat efek samping yang muncul,
hal ini membuat akseptor kadang ingin mengganti dengan kontrasepsi yang
lebih menguntungkan.
Hasil yang peneliti peroleh ternyata banyak fenomena yang muncul
dimasyarakat. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin meneliti tentang
pengalaman wanita akseptor KB dalam memakai kontrasepsi KB suntik 3
bulan di desa Tanggul, Pucangan, Kecamatan Kartasura.
1.2 Rumusan masalah
Hasil dari pendahuluan yang peneliti lakukan di dusun Tanggul desa
Pucangan Kecamatan Kartasura dari seluruh wanita akseptor KB, hasil survey
![Page 23: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/23.jpg)
7
didapat banyak yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan. Hasil
wawancara yang peneliti lakukan ternyata banyak menemukan fenomena
yang muncul setelah pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan. Diantaranya
mengeluhkan haid menjadi tidak teratur. Keluhan yang terbanyak dari hasil
survey adalah peningkatan berat badan yang mengurangi kepercayaan diri
mereka, dalam hal ini terjadi gangguan citra diri akibat perubahan bentuk
tubuh.
Survey pendahuluan dan wawancara sekilas tentang pemakaian
kontrasepsi suntik yang mereka pakai, peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimanakah pengalaman akseptor KB semenjak memakai kontrasepsi
suntik 3 bulan di dusun Tanggul desa Pucangan Kecamatan Kartasura?
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan peneliti melakukan peneitian ini adalah mengetahui tentang
pengalaman akseptor KB terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan.
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mendeskripsikan persepsi tentang kontrasepsi suntik 3 bulan
1.3.2.2 Mendeskripsikan alasan memakai kontrasepsi suntik 3 bulan
1.3.2.3 Mendeskripsikan dampak dari pemakaian kontrasepsi suntik 3
bulan
1.3.2.4 Mendeskripsikan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi
dampak kontrasepsi suntik 3 bulan
![Page 24: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/24.jpg)
8
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat bagi rumah sakit
Manfaat khususnya tenaga kesehatan di rumah sakit yaitu bidan atau
perawat harus mampu memberikan konseling kepada akseptor atau
calon akseptor tentang cara menggunakan alat KB dan efek
sampingnya terutama KB suntik 3 bulan.
1.4.2 Manfaat bagi masyarakat.
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan kepada
masyarakat khususnya akseptor KB, baik yang merupakan akseptor
baru maupun lama di dalam memilih alat kontrasepsi yang tepat.
1.4.3 Manfaat bagi institusi pendidikan
Institusi Pendidikan berguna untuk menambah referensi dan sumber
bahan bacaan tentang fenomenologi pengalaman wanita akseptor KB
terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan.
1.4.4 Manfaat bagi peneliti lain
Penelitian selanjutnya peneliti lain dapat mengembangkan penelitian
eksperimental tentang penyuluhan kesehatan bagaimana cara
mengatasi masalah yang timbul dari kontrasepsi suntik 3 bulan.
1.4.5 Manfaat bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan
penelitian tentang fenomenologi pengalaman wanita akseptor KB
terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan.
![Page 25: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/25.jpg)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan teori
2.1.1 Konsep keluarga berencana
2.1.1.1 Pengertian
Keluarga berencana menurut World Health
Organization (WHO) Expert Commite adalah tindakan
yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri serta menentukan
jumlah anak dalam keluarga. (Dewi Mariatila, 2012)
Keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran
anak, jarak, dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai hak reprodusi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas (UU no 52 tahun 2009). Hal ini dimaksudkan
untuk mewujudkan visi dari Keluarga Berencana Nasional
yang semula NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan
Keluarga Berkualitas tahun 2015. Keluarga yang
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju,
![Page 26: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/26.jpg)
10
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan
kedepan, bertanggungjawab, harmonis, dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keluarga berencana bukan
hanya sebagai upaya/strategi kependudukan dalam
menekan pertumbuhan penduduk agar sesuai dengan daya
dukung lingkungan tetapi juga merupakan strategi bidang
kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan ibu melalui
pengaturan jarak dan jumlah kelahiran.
Pelayanan yang berkualitas juga perlu ditingkatkan dengan
lebih memperhatikan pandangan klien atau penggunaan
pelayanan (Taufan Nugroho, 2012). Intinya keluarga
berencana (KB) atau juga disebut Family
Planning/parenthood) adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi sehingga dapat
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Dewi
Mariatila, 2012).
Tujuan keluarga berencana menurut Wahyu
Purwaningsih dan Siti Fatmawati, 2010)
1. Merencanakan kelengkapan keluarga
2. Menghentikan kehamilan
3. Menghilangkan kehamilan
4. Mewujudkan NKKBS
![Page 27: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/27.jpg)
11
2.1.1.2 Akseptor keluarga berencana
Akseptor KB adalah proses yang disadari oleh pasangan
untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu
kelahiran (Barbara R. Stright, 2004). Menurut Arif
Setiawan dan Saryono (2010) akseptor KB adalah orang
yang menerima serta mengikuti dan melaksanakan program
keluarga berencana. Akseptor KB dikelompokkan menjadi
4 kategori, antara lain : (Sri Handayani, 2010)
a. Akseptor KB baru
Akseptor KB baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah
mengalami kehamilan yang berakhir dengan keguguran
atau kelahiran.
b. Akseptor KB lama
Akseptor KB lama adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang melakukan kunjungan ulang termasuk pasangan
usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi
kemudian pindah atau ganti ke cara atau alat yang lain
atau mereka pindah klinik baik menggunakan cara yang
sama atau cara (alat) yang berbeda.
c. Akseptor KB aktif
![Page 28: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/28.jpg)
12
Akseptor KB aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang pada saat ini masih menggunakan salah satu cara
atau alat kontrasepsi
d. Akseptor KB aktif kembali
Akseptor KB aktif kembali adalah Pasangan Usia
Subur (PUS) yang telah berhenti menggunakan selama
tiga bulan atau lebih yang tidak diselingi oleh suatu
kehamilan dan kembali menggunakan alat kontrasepsi
baik dengan cara yang sama maupun berganti cara
setelah berhenti atau istirahatpaling kurang tiga bulan
berturut-turut dan bukan karena hamil.
2.1.2 Konsep alat kontrasepsi
2.1.2.1 Pengertian
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’
atau ‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara
sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. (Dewi Mariatila, 2012). Kontrasepsi adalah
upaya untuk mencegah kehamilan, upaya ini dapat bersifat
sementara, dapat pula bersifat permanen, penggunaan
kontrasepsi merupakan salah satu variable yang
mempengaruhi fertilitas.(Wahyu Purwanigsih dan Siti
Fatmawati, 2010).Metode kontrasepsi pada dasarnya
bekerja mencegah sel sperma laki-laki mencapai dan
![Page 29: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/29.jpg)
13
membuahi sel telur wanita (fertilitasi) atau mencegah sel
telur yang sudah dibuahi (zygot) untuk berimplantasi
(melekat) dan berkembang di dalam rahim. Untuk dapat
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa caraatau
alternatif yang disebut metode kontrasepsi. (Dewi
Mariatila, 2012).
Alat kontrasepsi menurut Diane M. Fraser, dan Margaret
A. Cooper (2009) merupakan faktor yang penting dalam
kehidupan seorang wanita, dengan tingkatan kebutuhan
yang bervariasi sesuai dengan tahapan dalam rangkaian
kehidupan tertentu, dan sebaiknya dipandang dalam
konteks seksual dan kesehatan reproduksi yang lebih luas.
Berdasarkan cara kerjanya, metode kontrasepsi dapat
digolongkan menjadi metode penghalang (barier), mekanik,
hormonal dan fisiologis atau metode kontrasepsi alami.
(Dewi Mariatila, 2012). Pilihan metode kontrasepsi yang
beragam tersedia bagi klien melalui suatu program keluarga
berencana adalah suatu penentu penting bagi keberhasilan
program.Penyediaan suatu ragam metode yang sesuai untuk
klien disertai dengan kualitas konseling yang baik dalam
membantu klien memilih metode dapat membantu program
memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan reproduksi klien
mereka.(Pita Wulansari dan Huriawati Hartanto, 2007).
![Page 30: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/30.jpg)
14
2.1.2.2 Jenis-jenis kontrasepsi
Menurut Mochamad Anwar (2011) Jenis-jenis
kontrasepsi banyak macamnya, antara lain :
a. Kontrasepsi non hormonal (keluarga berencana
alamiah)
1) Kontrasepsi terputus (koitus interupstus)
2) Pembilasan pascasanggama (Postcoital Douche).
3) Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged
Lactation)
4) Pantang berkala (rhythm method)
5) Kontrasepsi sederhana untuk laki-laki (kondom)
6) Simple methode untuk perempuan (diafragma
vaginal)
b. Kontrasepsi hormonal
1) Pil kontrasepsi
a) Pil progestin (Minipil)
b) Pil kombinasi. (Abdul Bari Saifuddin, 2006)
2) Kontrasepsi suntikan
a) Suntikan setiap 3 bulan (Depo Provera atau
Depo Medroksi Progesteron Asetat)
b) Suntikan setiap bulan (monthly injectable)
c) Suntikan kombinasi. (Abdul Bari Saifuddin,
2006)
![Page 31: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/31.jpg)
15
3) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
4) Kontrasepsi mantap
a) Sterilisasi pada perempuan (tubektomi)
b) Sterilisasi Pada laki-laki (vasektomi)
2.1.2.3 Pemilihan Jenis Kontrasepsi
Pengaruh kontrasepsi terhadap pasutri sangat baik terutama
jika motivasinya baik dan cara penggunaan kontrasepsi
sesuai dengan pandangan hidup dan kepercayaannya.
Gejala psikosomatik misalnya takut hamil, ketegangan
mental, sukar tidur akan hilang setelah memakai
kontasepsi. (Mochamad Anwar, 2011)
Penggunaan alat kontrasepsi suntik masih dikatakan cukup
peminatnya dengan alasan berbagai faktor. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pilihan kontrasepsi dibagi menjadi tiga
kategori utama, yakni : faktor fisiologis, sosial, budaya :
(Christine Henderson dan Kathleen Jones, 2006)
a. Fisiologis
Pilihan kontrasepsi yang dialami banyak wanita sangat
dipengaruhi oleh riwayat medis yang pernah
dialami.Misalnya pada pasien yang pernah mengalami
trombosis diharapkan tidak memakai pil kombinasi,
metode diafragma tidak sesuai untuk wanita yang alergi
terhadap spermisida atau lateks.AKDR sangat tidak
![Page 32: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/32.jpg)
16
dianjurkan untuk wanita yang memiliki kelainan yang
jinak pada serviks uteri.Kontrasepsi hormonal
dikontraindikasikan untuk wanita yang diketahui
mengalami keganasan pada payudara. (Christine
Henderson dan Kathleen Jones, 2006)
b. Sosial
Menurut Christine Henderson dan Kathleen (2006) ada
banyak faktor sosial yang perlu dipertimbangkan saat
memilih suatu metode kontrasepsi.Usia merupakan
faktor penting karena fertilitas menurun setelah usia 31
tahun. Metode permanen adalah yang lebih cocok untuk
mereka.
Lingkungan rumah juga menjadi pertimbangan, apabila
lingkungan dia tinggal ditempat yang sempit tidak
dianjurkan memakai metode barier seperti
diafragma.Jika tempat layanan KB jauh dari
pemukiman sebaiknya kontrasepsi jangka panjang
seperti AKDR atau Implan subdermal menjadi metode
pilihan. Motivasi untuk menggunakan suatu metode
akan meningkatkan efektivitas metode tersebut. Oleh
karena itu, pilihan wanita harus selalu dihargai dan
didukung, terlepas dari adanya kesulitan-kesulitan,
seperti hambatan bahasa atau tingkat pendidikan yang
![Page 33: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/33.jpg)
17
rendah. (Christine Henderson dan Kathleen Jones,
2006)
c. Budaya
Budaya dan agama secara umum mempengaruhi pilihan
kontrasepsi.Supaya dapat memberi nasihat dan
dukungan yang paling efektif, profesional kesehatan
perlu memiliki pengetahuan tentang batasan dan
rekomendasi budaya dan agama, dan juga harus
mengakui dan menghormati pilihan individu tersebut.
(Christine Henderson dan Kathleen Jones, 2006)
Menurut hasil penelitian Dwi Mardiantari (2011)
menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu tentang KB suntik dengan sikap dalam
memilih KB suntik 3 bulanan yang tergolong cukup
baik dan sikap cukup mendukung. Hasil penelitian Cut
Nurfajarlia (2011) menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi akseptor dalam pemilihan alat
kontrasepsi adalah pengetahuan akseptor tentang semua
alat kontraepsi, sikap juga mempengaruhinya, dan juga
dukungan suami juga sangat berpengaruh dalam
pemilihan KB.
Hasil Penelitian serupa juga memberikan respon
sama, menurut Etik Sulistyorini dan Tuti Hartanti
![Page 34: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/34.jpg)
18
(2012) menerangkan bahwa tingkat pengetahuan dan
motivasi akseptor KB suntik 3 bulan untuk kunjungan
ulang tergolong cukup dan terdapat hubungan
pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan dengan
motivasi kunjungan ulang. Hal serupa juga dilakukan
oleh Musdalifah (2013) dalam penelitianya hasil yang
diperoleh bahwa umur menetukan pemilihan alat
kontrasepsi hormonal, begitu juga dengan efek samping
dan dukungan suami berperan penting dalam
mendukung akseptor mampu menjalankan tugasnya
untuk terus menerus melakukan penyuluhan secara
berkala dan berkelanjutan kepada pasangan suami istri
untuk tertarik dan tetap menggunakan alat kontrasepsi
hormonal.
Hasil penelitian Novi Kartika Wulandari (2014)
menyatakan bahwa akseptor kontrasepsi yang
berpengetahuan baik akan cenderung memilih metode
kontrasepsi yang rasional. Melalui tingkat pengetahuan
tentang kontrasepsi maka dapat diketahui bagaimana
sikap akseptor terhadap keberlangsungan penggunaan
metode suntik, dan hasil penelitian mereka
menunjukkan terdapat perbedaan sikap tentang
![Page 35: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/35.jpg)
19
kontrasepsi suntik menurut tingkat pengetahuan
akseptor keluarga berencana dengan metode suntik.
2.1.3 Konsep alat kontrasepsi suntik 3 bulan
2.1.3.1 Pengertian
Sejak diperkenalkan pertama kali pada pertengahan
tahun 1960 dibeberapa negara termasuk Indonesia,
kontrasepsi suntik 3 bulan atau disebut Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA) menjadi metode kontrasepsi
yang paling luas digunakan. (Nanang, Permadi, Madjid,
et.al, 2011). Di Indonesia penggunaan kontrasepsi suntik 3
bulan (DMPA) terus meningkat diantara wanita usia 15-49
tahun dari 15% pada tahun 1994 menjadi 28% pada tahun
2002, dan saat ini hampir setengah wanita menikah di
Indonesia menggunakan kontrasepsi ini. (Nanang, Permadi,
Madjid, et.al, 2011)
Kontrasepsi suntik 3 bulan sama seperti pil yang hanya
berisi progesteron, kontrasepsi suntik mencegah kehamilan
dengan berbagai cara. Kontrasepsi ini menyebabkan lendir
serviks mengental sehingga menghentikan daya tembus
sperma, mengubah endometrium menjadi tidak cocok untuk
implantasi, dan mengurangi fungsi tuba falopii.Namun,
fungsi utama kontrasepsi suntik dalam mencegah
![Page 36: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/36.jpg)
20
kehamilan adalah menekan ovulasi. (Suzanne Everett,
2008)
2.1.3.2 Kandungan kontrasepsi suntik 3 bulan
Kontrasepsi suntik 3 bulan atau disebut juga Depo
Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mengandung 150
mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik intramuskular (daerang pantat). (Abdul Bari
Saifuddin, 2006). Menurut Ali Baziad (2008) penyuntikan
daerah intragluteal (di pantat) lebih disukai dari pada di
daerah intradeltoid (di tangan), karena di tangan
menimbulkan kesan seolah-olah wanita tersebut
mendapatkan suntikan vaksinasi dan juga cara ini
menimbulkan rasa sakit. Injeksi pertama diberikan pada
hari kelima siklus haid dengan tujuan untuk menyingkirkan
bahwa wanita tersebut sedan tidak hamil.Suntikan
berikutnya diberikan setiap 90 hari, tidak perduli, apakah
wanita tersebut haid atau tidak.
2.1.3.3 Cara pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan
Cara pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan samadengan
kontrasepsi suntik yang lain. Sebelum melakukan suntikan,
bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol
yang dibasahi oleh etil/isoprofil alkohol 60-90%. Tunggu
sampai kulit kering dari alkohol tadi sebelum memulai
![Page 37: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/37.jpg)
21
suntikan. Obat yang akan disuntikan ke pasien jangan lupa
kocok dahulu dengan baik. Hindari terjadinya gelembung-
gelembung udara.Kontrasepsi suntik tidak perlu
didinginkan.Bila terjadi endapan putih pada dasar ampul,
upayaan menghilangkannya dengan menghangatkannya.
(Abdul Bari Saifuddin, 2006)
2.1.4 Dampak memakai kontrasepsi suntik 3 bulan
2.1.4.1 Pengertian
Setiap akseptor KB harus mengetahui bahwa semua
metode kontrasepsi memiliki efek samping (dampak baik
amaupun buruk setelah pemakaian kontrasepsi) sebelum
memakainya. Menurut Diane M. Fraser dan Margaret A.
Cooper (2009) suntikan progesteron merupakan bentuk
kontrasepsi reversibel yang paling umum digunakan dan
merupakan metode pilihan bagi sebagian besar
wanita.Menurut Diane M. Fraser dan Margaret A. Cooper
(2009) lebih dari 6 juta wanita diseluruh dunia
menggunakan metode ini dan dibeberapa negara ini dipakai
sebagai metode reversibel yang paling sering
digunakan.Dari dua kontrasepsi suntik yang ada,
Depoprovera adalah yang paling banyak digunakan.
(Suzanne Everett, 2008). Hal ini juga sama bahwa menurut
data di Indonesia dari keseluruhan akseptor KB sebagian
![Page 38: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/38.jpg)
22
besar para pasangan usia subur di Indonesia menggunakan
kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik yang paling diminati
adalah Depo Medroksi Progresteron Asetat (DMPA) atau
sering dikenal masayarakat kontrasepsi suntik 3
bulan.(BKKBN, 2014).
2.1.4.2 Dampak baik kontrasepsi suntik 3 bulan
Kontrasepsi yang mengandung progestin saja terbukti
efektivitasnya antara 99% dan 100% dalam mencegah
kehamilan dan sangat efektif karena angka kegagalan
penggunaannya lebih kecil. Hal ini karena wanita tidak
perlu mengingat untuk minum pil dan tidak ada penurunan
efektivitas yang disebabkan oleh diare atau muntah.
(Suzanne Everett, 2008). Dalam menekan ovulasi DMPA
efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi.
Kehandalan kontrasepsinya melebihi minipil maupun
AKDR.Kegagalan dari kontrasepsi ini hanyalah jika
ketidakpatuhan untuk datang pada jadwal suntikan yang
telah ditetapkan, atau teknik penyuntikan yang salah. (Ali
Baziad, 2008)
Menurut F Gary Cunningham, Gant, Loveno, et.al,
(2006) keganasan serviks dan hati tampaknya tidak
meningkat, dan risiko kanker ovarium dan dan
endometrium menurun pada wanita yang menggunakan
![Page 39: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/39.jpg)
23
kontrasepsi ini. Tetapi risiko karsinoma in situ serviks
mungkin meningkat.(F Gary Cunningham, Gant, Loveno,
et.al, 2006). Pendapat tersebut juga sepadan dengan Abdul
Bari Saifuddin (2006) karena kontrasepsi DMPA tidak
mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung, gangguan pembekuan
darah/anemia bulan sabit (sikle cell) dan juga membantu
mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
Keuntungan lain yang membuat ibu setelah melahirkan
memilih kontrasepsi tersebut adalah tidak mempengaruhi
produksi ASI, bahkan dapat meningkatkan produksi ASI.
Oleh karena itu, sangat baik diberikan pada ibu-ibu yang
menyusui. (Ali Baziad, 2008). Hal ini dikarenakan KB
suntik 3 bulan hanya mengandung satu hormon (hormon
progestin) yang tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas
maupun produktivitas ASI, dikarenakan progesteron
mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.Tingkat
progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah
melahirkan.Hal ini menstimulasi produksi ASI secara
besar-besaran.Sebaliknya kontrasepsi yang mengandung
kombinasi hormon dapat membuat ASI menjadi kering,
karena estrogen dalam kontrasepsi kombinasi dapat
mengurangi jumlah produksi ASI. Menurut hasil penelitian
![Page 40: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/40.jpg)
24
Seno Adjie (2010) menunjukkan bahwa penggunaan
progestin injeksi / DMPA pada minggu pertama (7 hari
pascapersalinan) dan minggu keenam (42 hari
pascapersalinan) pascapersalinan terbukti tidak
menimbulkan efek negatif terhadap menyusui maupun
perkembangan bayi.
Kontrasepsi suntik 3 bulan menurut Abdul Bari
Saifuddin (2006) ibu yang mendekati usia menopause dan
belum mau melakukan tubektomi juga aman menggunakan
kontrasepsi suntik ini. Tetapi jangan berikan kontrasepsi
suntik ini bila ada perdarahan pervaginan yang diketahui
jelas penyebabnya, dan tidak diindikasikan untuk mereka
yang mempunyai riwayat kanker payudara dan mempunyai
penyakit diabetes disetai komplikasinya.Pendapat tersebut
juga diperkuat oleh penelitian Eva Virdi Mariahadi (2012)
dengan hasil analisa bahwa kontrasepsi hormonal
merupakan faktor risiko terjadinya kanker payudara.
2.1.4.3 Dampak buruk kontraspsi suntik 3 bulan
Kontrasepsi suntik 3 bulan jika ada keuntungan pastilah ada
kerugian dari pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan.
Dampak buruk yang dapat muncul pada penggunaan
kontrasepsi suntik 3 bulan sering ditemukan keluhan, antara
lain : (Ali Baziad, 2008)
![Page 41: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/41.jpg)
25
a. Siklus haid yang memendek dan memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak
d. Tidak haid sama sekali (amenorea)
Hasil penelitian yang dilakukan Miftahul Munir (2007)
menunjukkan bahwa 86,34% akseptor menggunakan
kontrasepsi suntik dopo provera dan 79,23% dari akseptor
kontrasepsi suntik mengalami amenorhea, dan dari analisis
data uji chi square terdapat hubungan kontrsepsi suntik
dengan efek samping amenorhoe. Penelitian tersebut serupa
dengan penelitian Dayu Yanita Putri (2012) memberikan
hasil bahwa Sebagian besar akseptor kontrasepsi suntik 1
bulan yaitu 62,2% dapat mengalami menstruasi yang teratur
tiap bulanya dengan lama siklus, lama hari, gambaran darah
dan banyaknya darah yang keluar dikatakan normal. 21,6%
mengalami perdarahan bukan haid/perdarahan sela,
olighomenorhea dan hipomenorhea dengan bentuk
perdarahan flek (spoting). 16,2% akseptor mengalami
amenorhea. Mayoritas akseptor kontrasepsi 3 bulan
mengalami amenorhea yaitu 81,4%. Sisanya sebesar 18,6%
mengalami perdarahan bukan haid/perdarahan sela,
olighomenorhea dan hipomenorhea dengan bentuk
perdarahan flek (spotting).
![Page 42: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/42.jpg)
26
Penelitian di atas juga sama seperti penelitian yang
dilakukan Suryati dan Nasruna Basyah (2014) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh pemakaian alat
kontrasepsi suntikan terhadap siklus menstruasi pada PUS
yang menggunakan alat kontrasepsi suntikan dengan hasil
dari 25 responden yang memakai alat kontrasepsi suntik
mayoritas mengalami siklus haid yang tidak normal yaitu
sebanyak 21 responden (84%) dan hanya 4 responden
(16%) siklus haidnya normal.
Perdarahan yang tidak teratur ataupun perdarahan
bercak merupakan hal yang paling banyak ditemukan
selama penggunaan DMPA. Hal ini merupakan alasan yang
digunakan akseptor menghentikan penggunaannya. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang penanganan gangguan haid
sangatlah penting. (Ali Baziad, 2008)
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya
peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi
status yang bersifat dinamis artinya dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang ada. (Hidayat, 2007). Pada
akseptor yang memakai kontrasepsi suntik 3 bulan (DMPA)
bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sangat
signifikan. Menurut WHO (1990) dalam F Gary
Cunningham, Gant, Loveno, et.al (2006) terjadi
![Page 43: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/43.jpg)
27
peningkatan berat badan sebesar rata-rata 5,4 pon (2,7 kg)
untuk tahun pertama, 8,1 pon (4 kg) setelah 2 tahun, dan
13,8 pon (7 kg) setelah 4 tahun pemakaian. Pada akseptor
KB tersebut, perubahan citra tubuh sangat mungkin terjadi.
Citra tubuh adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik
secara sadar maupun tidak sadar, meliputi performance,
potensi tubuh, fungsi tubuh serta persepsi dan perasaan
tentang ukuran tubuh dan bentuk tubuh. (Sunaryo, 2004)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukanWinarsih
Nur Ambarwati dan Neni Sukarsi (2012) menunjukkan
bahwa lama pemakaian DMPA beresiko terhadap
peningkatan berat badan yang semakin banyak. Proporsi
akseptor KB DMPA yang mengalami peningkatan berat
badan di wilayah kerja Polindeskes Desa Mengger
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi sebagian besar
adalah 93%, dan ada perbedaan yang signifikan rata-rata
berat badan sebelum dan sesudah pemakaian DMPA.
Pendapat tersebut serupa dengan Adriana Palimbo dan
Hariadi Widodo (2013) menyebutkan bahwa sebanyak
55,8% mengalami kenaikan berat badan pada wanita
akseptor KB suntik 3 bulan. Oleh karena itu didapatkan
hasil terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan
KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan.
![Page 44: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/44.jpg)
28
Kembalinya kesuburan setelah penghentian DMPA
memerlukan waktu rata-rata 10 bulan. Hal ini dikarenakan
masih saja terjadi pelepasan hormon yang terus
menerusdari DMPA yang terbentuk di tempat suntikan.
Jadi, tak perlu ditakuti karena hal ini bukan kelainan atau
kerusakan pada organ genetalia, melainkan karena masih
saja terjadi pelepasan gestasen yang terus menerus dari
depo yang terbentuk di tempat suntikan. (Ali Baziad,2008)
Penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dalam jangka
panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang.
(Abdul Bari Saifuddin, 2006). Menurut Ali Baziad (2008)
menemukan penurunan massa tulang peda femur 7%.
Namun, ada penelitian yang lain tidak menemukan massa
tulang. Masalah ini mungkin lebih besar pada remaja
karena kepadatan tulang meningkat paling pesat dari usia
10 sampai 30 tahun, tetapi kerapuhan tulang tampaknya
akan pulih setelah terapi dihentikan. (F Gary Cunningham,
Gant, Loveno, et.al, 2006)
2.1.4.4 Tindakan mengatasi dampak KB suntik 3 bulan
![Page 45: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/45.jpg)
29
Menurut Ali Baziad (2008) hal-hal yang harus diketahui
tentang efek samping KB suntik 3 bulan, yaitu :
a. KB suntik seringkali menimbulkan gangguan haid.
Gangguan haid ini biasanya bersifat sementara dan
jarang sekali mengganggu kesehatan. Penanganannya
beri pil KB hari I – II masing-masing 3 tablet,
selanjutnya hari ke IV 1 x 1 selama 4 – 5 hari
(amenorea). Jika perdarahan berikan Lynocar 2 x 1
sehari sampai perdarahan berhenti.
b. Efek samping seperti peningkatan berat badan anjurkan
diet dan olahraga teratur, sakit kepala berikan
paracetamol 3 x 1 sehari sehabis makan, dan nyeri
payudara. KB suntik 3 bulan tidak mengandung unsur
estrogen, efek samping yang terjadi lebih sedikit
dibandingkan dengan penggunaan pil yang
mengandung estrogen.
c. Karena kembalinya kesuburan terjadi lambat, maka
sebelum penggunaan berkonsultasilah terlebih dahulu
jika ingin merencanakan kehamilan dalam waktu dekat.
d. Ketika suntikan dihentikan, menstruasi tidak segera
datang. Umumnya haid datang setelah 10 bulan. Selama
tidak haid itu, bisa saja terjadi kehamilan. Oleh karena
![Page 46: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/46.jpg)
30
itu, jika setelah 10 bulan tidak haid juga, maka harus
kembali ke dokter untuk mencari penyababnya.
2.1.5 Konsep pengalaman
Pengalaman kata dasarnya “alami” yang artiya mengalami,
melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menghadapi,
menyeberangi, menanggung, mendapat, meyelami, mengenyam,
menikmati, dan merasakan. (Endarmoko, 2006)
Menurut Dewa Ayu Nida Gustikawati (2014) mengatakan bahwa
pengalaman memiliki sifat yang sangat berharga bagi setiap individu
serta pengalaman dapat diberikan kepada siapa saja agar digunakan
dan menjadi acuan serta pembelajaran seseorang. Pengalaman
akseptor KB dalam memakai alat kontrasepsi merupakan hal yang
tidak bisa diabaikan hanya sebagai sesuatu yang biasa, karena
sebagian besar dari keseluruhan akseptor KB yang menggunakan
alat kontrasepsi suntik 3 bulan menginginkan hal yang terbaik dan
tanpa ada efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi yang
mereka pergunakan.
2.1.6 Konsep persepsi
2.1.6.1 Pengertian
Persepsi merupakan suatu prosesmenginterpretasikan
atau menafsir informasi yang diperoleh melalui sistem alat
indera manusia. Menurutnya ada tiga aspek di dalam
persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia,
![Page 47: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/47.jpg)
31
yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan
perhatian.(Suharman, 2005). Persepsi dapat diartikan
sebagai suatu cara pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap respon yang ditangkap oleh individu hingga
menjadi suatu yang bermakna dan merupakan aktivitas
yang menjadi satu di dalam diri individu tersebut
(Sugiharto, 2007).
2.1.6.2 Syarat terjadinya persepsi
Menurut Sunaryo (2004) syarat-syarat terjadinya persepsi
adalahsebagai berikut:
a. Adanya objek yang dipersepsi
b. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama
sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.
c. Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima
stimulus
d. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus
ke otak, yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan
respon.
2.1.6.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Menurut Bimo Walgito (2004) faktor-faktor yang berperan
dalampersepsi ada beberapa faktor, yaitu:
a. Objek yang dipersepsi
![Page 48: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/48.jpg)
32
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat
indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar
individu yang mempersepsi, tetapi jugadapat datang
dari dalam diri individu yang bersangkutan yang
langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja
sebagai reseptor.
b. Alat indera, syaraf dan susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk
menerima stimulus, disamping itu juga harus ada syaraf
sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang
diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak
sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk
mengadakan respon diperlukan motoris yang dapat
membentuk persepsi seseorang.
c. Perhatian
Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi
diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah
utama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan persepsi.Perhatian merupakan pemusatan
atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang
ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek.
![Page 49: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/49.jpg)
33
2.2 Keaslian penelitian
Tabel 2.1 Keaslian Penelitian
Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian &HasilPenelitian
ImaKharimaturrohmah& Mufdlilah
GambaranKarakteristikakseptorkontrasepsi suntikdepo medroksiprogesteron asetat(DMPA) di RBAmalia BantulYogyakarta tahun2010
Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif denganpendekatan waktu crosssectional.Hasil penelitian ini didapatkanbahwa karakteristik akseptorberdasarkan usia 60% berusia20-35 tahun, berdasarkanpendidikan 60% memilikipendidikan SMA, berdasarkanpengetahuan 80% memilikipengetahuan sedang danberdasarkan pendapatan 63 %memiliki pendapatan tinggi.
Suryati Pengaruh AlatKontrasepsi SuntikTerhadap SiklusMenstruasi padaPasangan UsiaSubur (PUS) diBidan PraktekSwasta (BPS)HeramuliatiKecamatan PadangTiji KabupatenPidie Tahun 2013
Penelitian ini bersifat analitikdengan pendekatan crosssectional. Pengambilan sampelpada penelitian adalah denganteknikaccidental samplingHasil penelitian :Mayoritas responden memakaialat kontrasepsi suntikansebanyak 25 respoden (69,4%).mayoritas respondenmengalami siklus haid tidaknormal yaitu sebanyak 26responden(72,2%). Dari 25responden yang memakai alatkontrasepsi suntik mayoritasmengalami siklushaid yangtidak normal yaitu sebanyak 21responden (84%) dan hanya 4
![Page 50: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/50.jpg)
34
responden (16%) siklushaidnyanormal. Dari 11 responden yangtidak memakai kontrasepsisuntikan terdapat 5responden (45,5%) yangmengalami siklus haid tidaknormal dan 6 responden(54,5%) yang siklushaidnyanormal. Setelah dilakukan ujistatistik dengan menggunakanuji chi-square , didapat nilaip-value 0,039, yang berarti lebihkecil dari α-value (0,05).Ada pengaruh pemakaian alatkontrasepsi suntikan terhadapsiklusmenstruasi pada PUSyang menggunakan alatkontrasepsi suntikan.
![Page 51: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/51.jpg)
35
2.2 Kerangka teori
Akseptor KB
Faktorberpengaruh Fisiologis Sosial Budaya
Alat kontrasepsi
Kontrasepsi Mantap
Alat KontrasepsiDalam Rahim(AKDR)
KB non hormonal
KB hormonal
Dampak baik Sangat efektif Pencegahan kehamlan jangka panjang Tidak mengan dung estrogen Tidak mempengaruhi produksi ASI Aman untuk usia 35 lebih Sedikit efek samping Mencegah kanker endometrium, penyakit
radang panggul, penyakit jinak payudara Menurunkan anemia bulan sabit
(Abdul Bari Saifuddin, 2006)
Dampak buruk Gangguan haid Tidak dapat dihentikan sewaktu-
waktu sebelum suntikan suntikan Berat badan merupakan efek
samping tersering Terlambatnya kembali kesuburan
setelah penghentian pemakaian Menurunkan kepadatan tulang
(Abdul Bari Saifuddin, 2006)
Suntikan KB 3bulan
Suntikan KB 1bulan
pil kombinasiKontrasepsi
suntik
Suntikankombinasi
Caramengatasidampak
![Page 52: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/52.jpg)
36
Gambar 2.1 Kerangka teori
Sumber : Abdul Bari Saifuddin, 20062.4 Fokus penelitian
Gambar 2.2 Fokus penelitian
Pengalaman memakaiKB suntik 3 bulan
Dampak Baik Dampak Buruk
Akseptor KBpersepsi
AlasanmemakaiKB suntik
Caramengatasidampak
![Page 53: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/53.jpg)
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologis. Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan
paradigma dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala. (Sugiyono,
2005). Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) penelitian kualitatif
adalah penelitian yang pada umumnya menjelaskan dan memberi
pemahaman dan interpretasi tentang berbagai perilaku dan pengalaman
manusia (individu) dalam berbagai bentuk. Salah satu cara memahami
perilaku dan pengalaman tersebut adalah memberikan intisari (essence) dari
pengalaman hidup atau fenomena yang dialami individu atau sekelompok
individu dengan lebih menekankan pada hubungan sebab akibat dalam
menjelaskan perilaku individu tersebut.
Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) fenomenologi
menggunakan penjelasan-penjelasan secara rinci sehingga menghasilkan
deskripsi padat (thick description) dan analisa yang rinci tentang berbagai
pengalaman (seperti apa) yang dialami individu dalam kehidupannya dan
suatu situasi atau peristiwa (bagaimana) yang dialami seorang individu
sehingga dapat memperoleh intisari (essence) dari pengalaman tersebut
dengan menambahkan berbagai persepsi.
![Page 54: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/54.jpg)
38
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi
dampak yang terjadi setelah pemakaian kontasepsi suntik 3 bulan di Dusun
Tanggul, Desa Pucangan Kecamatan Kartasura sesuai dengan pengalaman
akseptor KB yang memakai kontasepsi suntik 3 bulan. Pendekatan ini juga
memberikan kesempatan akseptor KB untuk mengungkapakan pengalaman
mereka dalam mengatasi dampak dari pemakaian kontrasepsi suntik 3
bulan.
3.2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Tanggul, Desa Pucangan Kecamatan
Kartasura terhadap akseptor KB dan telah memenuhi kriteria penelitian
yang telah ditetapkan oleh peneliti. Alasan dilakukan penelitian ini
dikarenakan terdapat banyak keluhan-keluhan dari akseptor KB dan
masalah yang timbul selama akseptor KB tersebut memakai kontrasepsi
suntik 3 bulan. Penelitianinidilakukandalamrentang waktu 1 bulan pada
bulan Juli2015. (jadwal terlampir)
3.3 Populasi dan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3
bulan yang telah memenuhi kriteria di Desa Tanggul, Pucangan
Kecamatan Kartasura dengan jumlah populasi sebanyak 52 orang.
![Page 55: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/55.jpg)
39
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil secara purposive
sampling serta disesuaikan dengan tujuan dan jenis penelitian. (Yati
Afiyanti &Rachmawati, 2014). Pada studi fenomenologi pengambilan
sampel individu diseleksi atau dipilih secara sengaja karena memiliki
pengalaman yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Sampel ini
menetapkan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Partisipan yang terpilih untuk mengikuti penelitian adalah individu
yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Akseptor KB suntik 3 bulan di Dusun Tanggul Desa Pucangan
Kecamatan Kartasura
b. Telah memakai KB suntik 3 bulan minimal 3 tahun
c. Akseptor KB yang bersedia menjadi partisipan selama penelitian
ini berlangsung sampai selesai.
Sampel penelitian bisa kecil atau besar, tergantung pertanyaan
penelitian, bahan dan waktu, termasuk jumlah peneliti. Jumlah
partisipan dalam penelitian ini tidak bisa ditentukan karena besarnya
jumlah sampel ditentukan oleh saturasi data penelitian, dengan kata
lain peneliti akan mengakhiri pengumpulan data ketika telah tercapai
saturasi data. (Yati Afiyanti & Rachmawati, 2014)
Faktor yang mempengaruhi saturasi data dalam memperkirakan
ukuran sampel antara lain kualitas data yang akan dihasilkan,
![Page 56: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/56.jpg)
40
lingkup penelitian, sifat alami fenomena yang akan diteliti,
kompleksitas data atau informasi yang diperoleh dari tiap-tiap
partisipan, jumlah wawancara yang dilakukan untuk setiap
partisipan, ada tidaknya persamaan dan perbedaan pengalamannya
dengan pengalaman orang lain untuk setiap partisipan. (Yati
Afiayanti & Rachmawati, 2014).
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak empat
partisipan. Selain itu jumlah penentuan partisipan sebanyak empat
orang ini juga ditentukan atau dibatasi karena data yang peneliti
dapatkan telah mencapai saturasi pada partisipan keempat
3.4 Instrumen dan prosedur pengumpulan data
3.4.1 Instrument penelitian
Instrumen dalam penelitian ini dibagi 2 kategori, yaitu :
a. Instrumen Inti
Pada penelitian ini yang bertindak sebagai inti dari instrumen
penelitian ini adalah peneliti sendiri.Oleh karena itu peneliti
sebagai instrumen langsung dalam penelitian ini, sebelumnya
peneliti telah melakukan uji instrumen agar dapat memenuhi
validitas instrumen saat melakukan pengumpulan data melalui
wawancara. Proses uji validitas instrumen yang peneliti lakukan
sebelum proses pengumpulan data pada penelitian ini, terlebih
dahulu peneliti melakukan uji coba wawancara pada seorang
![Page 57: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/57.jpg)
41
akseptor KB tetapi diluar sampel penelitian dan selanjutnya
peneliti konsultasikan, dinilai serta dievaluasi oleh pembimbing
skripsi.
b. Instrumen penunjang
Pada penelitian ini yang menjadi instrumen penunjang dalam
penelitian ini adalah dengan pedoman wawancara.Peneliti dalam
melakukan wawancara menggunakan alat rekam berupa
handphone yang bisa merekam suara. Alat bantu lainnya yang
peneliti gunakan adalah buku catatan dan bolpoint untuk
mencatat hal-hal penting terkait kata-kata kunci penting dan
kejadian yang penting.
3.4.2 Prosedur pengumpulan data
Tahap pengumpulan data terdiri dari :
a. Tahap orientasi
Peneliti melakukan pengumpulan data segera dilakukan setelah
peneliti memperoleh izin dari ketua RW Dusun Tanggul, Desa
Pucangan Kecamatan Kartasura dan selanjutnya peneliti
mendata warga Dusun Tanggul Desa Pucangan yang memakai
kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Setelah menentukan calon
partisipan yang sesuai dengan kriteria penelitian, kemudian
peneliti bertemu lagi dengan partisipan sesuai dengan jadwal
wawancara yang telah disepakati.Sebelum melakukan
wawancara peneliti menjelaskan tujuan penelitian, manfaat
![Page 58: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/58.jpg)
42
penelitian, prosedur penelitian, hak-hakpartisipan serta
peranpartisipan dalam penelitian. Selanjutnya peneliti
memberikan lembar informed consent, dan setelah partisipan
membaca lembar informed consent dan memberikan persetujuan
maka peneliti membuat kontrak waktu dan tempat pelaksanaan
wawancara dengan partisipan.
b. Tahap pelaksanaan
Setelah partisipan setuju dan siap untuk menjadi informan dalam
penelitian, peneliti melakukan kontrak waktu yang tepat dan
yang dapat partisipan sanggupi untuk dilakukan proses
wawancara. Teknik pengumpulan data dari penelitian kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi ini adalah dengan
menggunakan proses wawancara mendalam (indepht interview)
untuk menggali pengalaman akseptor KB selama memakai KB
suntik 3 bulan.Wawancara mendalam (Indepht interview) adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai.(Moleong,
2007).
Untuk memudahkan partisipan menceritakan pengalaman
memakai KB suntik 3 bulan, maka peneliti menggunakan
pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam membuat
pertanyaan wawancara yang disesuaikan dengan tema-tema
![Page 59: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/59.jpg)
43
yang telah dibuat.Isi pedoman wawancara berupa tema-tema
pembicaraan saja. (Moleong, 2007)
Wawancara yang dilakukan dengan teknik wawancara semi
terstruktur.Jenis wawancara ini didalam pelaksanaannya lebih
bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur dan juga
dapat menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana
pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh partisipan. (Sugiyono, 2005)
Peneliti berusaha untuk tidak mengarahkan jawaban partisipan,
maupun memberikan penilaian berdasarkan pemahaman atau
pengalaman yang dimiliki sebelumnya oleh peneliti. Selama
proses wawancara peneliti menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh partisipan dan melakukan klarifikasi terhadap
jawaban partisipan bila dirasakan ada jawaban yang
menyimpang dari pertanyaan atau jawaban yang belum jelas.
Jawaban partisipan yang sesuai dengan konteks pertanyaan
peneliti, merupakan suatu indikator bahwa partisipan mengerti
maksud dari pertanyaan peneliti.Peneliti langsung menanyakan
pertanyaan kepartisipan diluar catatan pertanyaan sampai data
yang diperlukan cukup untuk dijadikan bahan penelitian.
![Page 60: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/60.jpg)
44
Selama proses wawancara berlangsung, percakapan peneliti
direkam secara keseluruhan. Wawancara rata-rata berlangsung
selama 20 menit.
1) Partisipan pertama (P 1)
Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal 13 Juni 2015
dilakukan di teras rumah partisipan. Wawancara dilakukan
selama 20 menit. Partisipan pertama (P 1) bernama Ny. Y
yang berumur 30 tahun.Pendidikan terakhir SMA.Pekerjaan
partisipan sebagai karyawan swasta. Lamanya partisipan
memakai KB suntik sudah 5 tahun dan memiliki anak satu
2) Partisipan kedua (P 2)
Wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal 13 Juni 2015
dilakukan diruang tamu milik rumah partisipan. Wawncara
dilakukan selama 20 menit. Partisipan kedua (P 2) bernama
Ny. M berumur 43 tahun.Pendidikan terakhir
SMA.Pekerjaan partisipan sebagai karyawan swasta.
Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 12 tahun dan
memiliki dua anak
3) Partisipan ketiga (P 3)
Wawancara dilakukan pada hari minggu tanggal 14 Juni
2015 dilakukan di ruang tamu rumah partisipan.
Wawancara dilakukan sekitar 20 menit. Partisipan ketiga (P
3) bernama Ny. S berumur 40 tahun.Pendidikan terakhir
![Page 61: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/61.jpg)
45
SMA.Pekerjaan Partisipan sebagai karyawan swasta.
Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 15 tahun dan
memiliki dua anak
4) Partisipan keempat (P 4)
Wawancara dilakukan pada hari minggu tanggal 14 Juni
2015 dilakukan teras rumah partisipan. Wawancara
dilakukan sekitar 15 menit. Partisipan keempat (P 4)
bernama Ny. S berumur 29 tahun.Pendidikan terakhir
SMA.Pekerjaan partisipan sebagai ibu rumah tangga.
Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 5 tahun dan
memiliki satu anak
Wawancara diakhiri dengan menyimpulkan hasil wawancara
yang telah dilakukan.Setelah semua topik terjawab, peneliti
mengucapkan terimakasih kepada partisipan atas partisipasinya.
c. Tahap terminasi
Pada tahap terminasi peneliti melakukan validasi pada semua
partisipan. Setelah melakukan validasi, peneliti menyatakan
pada partisipan bahwa proses penelitian telah berakhir dan
peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan
kerjasamanya selama proses wawancara penelitian ini.
3.5 Analisa data
![Page 62: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/62.jpg)
46
Proses analisa data dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan
data. Adapun tahapan proses analisa data menggunakan langkah-langkah
dari Colaizzi adalah sebagai berikut : (Saryono, 2013)
a. Memiliki gambaran yang jelas tentang fenomena yang diteliti, yaitu
pengalaman akseptor KB yang memakai KB suntik 3 bulan
b. Mencatat data yang diperoleh yaitu hasil wawancara partisipan
mengenai pengalaman akseptor KB yang memakai KB suntik 3 bulan,
transkip dilakukan dengan cara merubah rekaman suara menjadi bentuk
tertulis secara verbatim dan hasil catatan lapangan yang dibuat selama
proses wawancara terhadap partisipan sebagai tambahan untuk analisis
selanjutnya. Proses transkripsi dibuat dan sebelum wawancara dengan
partisipan yang lain
c. Membaca hasil transkrip secara berulang-ulang sebanyak 4 – 5 kali dari
semua partisipan agar peneliti lebih memahami pernyataan-pernyataan
partisipan tentang pengalaman akseptor KB yang memakai KB suntik 3
bulan
d. Membaca transkrip untuk memperoleh ide yang dimaksud partisipan
yaitu berupa kata kunci dari setiap pernyataan yang penting agar bisa
dikelompokkan.
e. Menentukan arti setiap pernyataan yang penting dari semua partisipan
dan pernyataan yang berhubungan dengan pengalaman akseptor KB
yang memakai KB suntik 3 bulan.
![Page 63: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/63.jpg)
47
f. Melakukan pengelompokkan data ke dalam berbagai kategori untuk
selanjutnya dipahami secara utuh dan menentukan tema-tema utama
yang muncul
g. Peneliti mengintegrasikan hasil keseluruhan kedalam bentuk deskriptif
naratif mendalam tentang pengalaman akseptor KB yang memakai KB
suntik 3 bulan
h. Peneliti kembali kepartisipan untuk klasirifikasi data hasil wawancara
berupa transkrip yang telah dibuat kepada partisipan, untuk memberikan
kesempatan kepada partisipan menambahkan informasi yang belum
diberikan pada saat wawancara pertama atau ada informasi yang tidak
ingin dipublikasikan dalam penelitian
i. Data baru yang diperoleh saat dilakukan validasi kepada partisipan
digabungkan ke dalam transkrip yang telah disusun peneliti berdasarkan
persepsi partisipan, pada langkah ini peneliti mendapatkan data baru
yang digabungkan pada data hasil wawancara yang pertama.
![Page 64: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/64.jpg)
48
Proses analisa data yang akan dilakukan digambarkan dalam skema berikut
ini :
Gambar 3.1 Teknik analisa data
3.6 Keabsahan data
Kualitas dataatau hasil temuan suatu penelitian kualitatif ditentukan dari
keabsahan data yang dihasilkan atau lebih tepatnya keterpercayaan,
keautentikan, dan kebenaran terhadap data, informasi, atau temuan yang
dihasilkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. (Yati Afiyanti &
Rachmawati, 2014). Terdapat empat istilah yang pada umumnya digunakan
untuk menyatakan keabsahan data hasil temuan penelitian kualitatif yaitu
kredibilitas (validitas internal), transferabilitas (validitas eksternal),
dependabilitas (reliabilitas), dan konfirmabilitas (objektifitas/kenetralan)
1. Kredibilitas
Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) kredibilitas data atau
ketepatan dan keakurasian suatu data yang dihasilkan dari suatu studi
Membaca transkripsecara berulang-ulang
Mengelompokkan kata-kata kunci
Merumuskan tema
Membuat kategori- kategori
Mengintegrasikan hasil analisa kedalam bentuk deskriptif
![Page 65: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/65.jpg)
49
kualitatif menjelaskan derajad atau nilai kebenaran dari data yang
dihasilkan termasuk proses analisis data tersebut dari penelitian yang
dilakukan. Suatu hasil penelitian dikatakan memiliki kredibilitas yang
tinggi ketika hasil- hasil temuan pada penelitian tersebut dapat dikenali
dengan baik oleh para partisipannya dalam konteks sosial mereka dalam
hal ini adalah akseptor KB.
Bermacam-macam cara pengujian kredibilitas data. Uji kredibilitas data
atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualtatif antara lain dilakukan
dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejahwat, analisa kasus
negatif, dan member check. (Sugiyono, 2009). Upaya pencapaian
kredibilitas dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan membina
hubungan yang baik dan mengenal baik dampak dari akseptor KB
selama memakai KB suntik 3 bulan, serta melakukan triangulasi data
yaitu triangulasi sumber,triangulasi metode, triangulasi penelitidan
triangulasi teori.Triangulasi menurut Yati Afiyanti & Rachmawati
(2014) adalah melakukan pendekatan berbeda atau menggunakan
beberapa metode pengumpulan data, misalnya menggunakan wawancara
sekaligus observasi partisipan.
Setelah pengumpulan data terkumpul dan telah memenuhi kredibilitas
peneliti melakukanmember check.Pasrtisipan dalam hal ini akseptor KB
dilibatkan dan berpartisipasi dalam penelitian, dalam memeriksa
penemuan untuk memastikan bahwa temuan tersebut sesuai dengan
![Page 66: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/66.jpg)
50
pengalaman akseptor KB selama memakai KB suntik 3 bulan. (Yati
Afiyanti & Rachmawati 2014)
2. Trasnsferabilitas
Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) transferabilitas
dimaksudkan untuk menilai kualitas dan seberapa mampu suatu hasil
penelitian kualitatif dapat diaplikasikan dan dialihkan pada keadaan atau
konteks lain atau kelompok atau partisipan lainnya. Penilaian
keteralihan suatu hasil penelitian kualitatif ditentukan oleh pembaca.
Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian
kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian
tersebut, maka peneliti dalam membuat laporan memberikan uraian yang
rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Pembaca menjadi jelas atas
hasil penelitian tersebut, sehingga dapat atau tidaknya untuk
mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. (Sugiyono,
2009).
Menurut Sugiyono (2005) apabila pembaca mendapat gambaran dan
mampu memahami secara jelas hasil penelitian yang dilakukan, maka
dapat dikatakan hasil penelitian tersebut memenuhi standart
transfertabilitas.Setelah data yang terkumpul dari wawancara keempat
partisipan, hasil penelitian ini didiskusikan dengan akseptor KB di luar
penelitian ini. Transferabilitas penelitian ini tercapai karena hasil
penelitian ini disepakati oleh akseptor KB lain diluar penelitian ini.
![Page 67: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/67.jpg)
51
3. Dependabilitas
Menurut Sugiyono (2005) dalam penelitian kualitatif, uji
dependabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian dengan cara orang lain yang berkompeten
mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Menurut Yati
Afiyanti & Rachmawati (2014) untuk mencapai dependabilitas yang
tinggi perlu dilakukan analisis data yang terstruktur dan mengupayakan
untuk menginterpretasikan hasil studinya dengan benar. Pada penelitian
ini, pengujian dependabilitas dilakukan dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor
yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan
aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian pada akseptor KB yang
memakai KB suntik 3 bulan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
audit dari penelitiannya dengan pembimbing 1 dan pembimbing 2.
4. Komfirmabilitas
Kriteria yang terakhir dari keabsahan data yaitu
komfirmabilitas.Konfimabilitas sendiri dalam penelitian kuantitatif
disebut dengan uji obyektifitas penelitian. Aspek objektifitas dalam
konfirmabilitas sendiri adalah ketersediaan peneliti untuk
mengungkapkan secara terbuka proses dan elemen-elemen
penelitiannya. (Yati Afiyanti & Rachmawati, 2014).Dalam penelitian ini
peneliti dalam melakukan komfirmabilitas sesuai dengan yang
diungkapkan Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) yaitu dalam
![Page 68: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/68.jpg)
52
melakukan konfirmasi hasil temuannya tidak menggandung bias,
peneliti kualitatif umumnya melakukan proses refleksi hasil pada jurnal
terkait, konsultasi dengan peneliti ahli dalam hal ini yaitu pembimbing 1
dan pembimbing 2, dan melakukan konfirmasi informasi dengan
partisipan KB suntik 3 bulan. Konfirmabilitas diperoleh dalam
penelitian ini, karena terdapat hubungan data yang dihasilkan dengan
sumbernya akurat, dan juga saat dikonsultasikan pada pembimbing 1
dan pembimbing 2.Setelah itu mempresentasikan hasil penelitian pada
saat sidang penelitian. Sehingga ditemukan kesamaan pandangan dan
pendapat mengenai hasil penelitian tersebut dari peneliti ahli.
3.7 Etika penelitian
Pertimbangan yang penting dilakukan sebelum proses penelitian
dilaksanakan adalah memperhatikan etika penelitian karena peneliti sebagai
instrumen pengumpul data akan berhubungan langsung dengan partisipan.
Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) peneliti perlu sensitif terhadap
isu etis yang dapat terjadi sebelum dan selama proses penelitin, terutama
pada penelitian kualitatif dapat terjadi kedekatan hubungan sosial yang erat
antara peneliti dengan partisipan selam proses pengambilan data.
Permasalahan etika dalam penelitiankualitatif juga terjadi akibat bertemunya
dua atau lebih kepentingan yang berbeda pada saat bersamaan, yaitu
kepentingan peneliti untuk memperoleh hasil penelitian ilmiah dan
![Page 69: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/69.jpg)
53
penghormatan terhadap hak partisipan atau pihak lain yang terkait dengan
hasil penelitian yang dilakukan.
Menurut Yati Afiyanti & Rachmawati (2014) peneliti perlu melakukan
langkah antisipasi dengan memenuhi beberapa prinsip etika penelitian untuk
meminimalkan atau mengatasi berbagai risiko atau ketidaknyamanan yang
dapat terjadi pada partisipan selam mengikuti studi yang dilakukan peneliti,
antara lain :
a. Konsekuensi beneficience/ manfaat penelitian
Saat melakukan penelitian, peneliti memberikan penjelasan kepada
setiap partisipanmengenaitujuandanmanfaatpenelitianyang dilakukan.
Penelitijugamenjelaskanbahwapartisipanyang mengikuti penelitian tidak
dipungut biayaapapun, seluruh biayasudah ditanggungpeneliti.
b. Informed consent dari partisipan
Untuk menghormati hak akseptor KB yang memakai kontrasepsi KB
suntik sebagai partisipan dalam penelitian ini dan agar keikutsertaan
akseptor dalam penelitian bukan merupakan sebuah keterpaksaan, maka
peneliti terlebih dulu telah menjelaskan beberapa informasi yang relevan
terkait penelitian yang dilakukan pada akseptor tersebut sebelum
mendapatkan persetujuan mereka (informed consent).
c. Kerahasiaan dan anonimitas
Peneliti menjamin kerahasiaan informasi dan anonimitas akseptor KB
sebagai partisipan dalam penelitian ini.Prinsip ini wajib ditegakkan
untuk menghormati dan melindungi hak akseptor KB sebagai
![Page 70: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/70.jpg)
54
partisipan.Nama partisipan selama penelitian tidak digunakan melainkan
diganti dengan kode dan inisial penelitian.kode dan inisial dari
partisipan ini digunakan dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan
partisipan dan mencegah kekeliruan peneliti dalam memasukkan data.
Berikut kode partisipan yang digunakan dalam penelitian ini : Partisipan
1 (P1), Partisipan 2(P2), Partisipan 3 (P3), Partisipan 4 (P 4)
d. Konsekuensi bahaya/risiko tidak kenyamanan partisipan
Selama pengambilan data penelitian, peneliti memberi kenyamanan
pada partisipan dengan mengambil tempat wawancara sesuai dengan
keinginan partisipan.Sehingga partisipan dapat leluasa tanpa ada
pengaruh lingkungan untuk mengungkapkan masalah yang alami.Pada
penelitian ini, penelitian dilakukan dirumah masing-masing partisipan.
![Page 71: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/71.jpg)
55
![Page 72: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/72.jpg)
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bab empat dijelaskan mengenai hasil penelitian yang didapatkan terkait
fenomenologi tentang pengalaman akseptor KB terhadap pemakaian KB suntik 3
bulan. Pada bab ini dibagi 3 bahasan, yaitu : deskriptif tempat penelitian,
karakteristik partisipan dan hasil penelitian. tema-tema yang didapatkan dari
penelitan ini diperoleh berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan pada
empat akseptor KB suntik yang tinggal di Dusun Tanggul Desa Pucangan
Kecamatan Kartasura. Tema yang didapat meliputi lima tema yaitu : perencanaan
keluarga sejahtera, kebutuhan akseptor KB suntik 3 bulan, dampak fisik KB
suntik 3 bulan, dampak psikologis KB suntik 3 bulan, upaya mencari pelayanan
kesehatan.Hasil penelitian akan dibagi menjadi 3 bagian, bagian pertama akan
menjelaskan tentang gambaran lokasi penelitian, kedua menjelaskan tentang
karakteristik partisipan yang terlibat secara langsung dalam penelitian dengan
singkat dan bagian ketiga menguraikan hasil penelitian tentang pengalaman
partisipan.
4.1 Gambaranlokasi penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Dusun Tanggul Desa Pucangan Kecamatan
Kartasura. Wawancara dilakukan di rumah partisipan masing-masing.
Kondisi rumah mereka sudah layak huni dan tingkat pendidikan seluruh
partisan lulusan SMA
![Page 73: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/73.jpg)
57
4.2 Gambaran karakteristik partisipan
Penelitian ini dilakukan terhadap empat partisipan berpartisipasi dalam
penelitian ini yang bertempat tinggal di Dusun Tanggul Desa Pucangan
Kecamatan Kartasura
4.2.1 Partisipan pertama (P 1)
Partisipan pertama (P 1) bernama Ny. Y yang berumur 30 tahun.
Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan partisipan sebagai karyawan
swasta. Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 5 tahun dan
memiliki anak satu. Selama wawancara, ekspresi wajah partisipan
terlihat senang dan terbuka dalam menjawab pertanyaan
4.2.2 Partisipan kedua (P 2)
Partisipan kedua (P 2) bernama Ny.M berumur 43 tahun.
Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan partisipan sebagai karyawan
swasta. Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 12 tahun
dan memiliki dua anak. Ekspresi wajah partisipan sangat senang
saat dilakukan wawancara. Partisipan sering tersenyum bahkan
tertawa saat menceritakan pengalamannya. Partisipan sangat
kooperatif saat menjawab pertanyaan dari interviewer
4.2.3 Partisipan ketiga (P 3)
Partisipan ketiga (P 3) bernama Ny. S berumur 40 tahun.
Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan Partisipan sebagai karyawan
swasta. Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 15 tahun
dan memiliki dua anak. Ekspresi wajah partisipan sangat senang
![Page 74: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/74.jpg)
58
saat dilakukan wawancara. Partisipan sering tersenyum bahkan
tertawa saat menceritakan pengalamannya. Partisipan sangat
kooperatif.
4.2.4 Partisipan keempat (P 4)
Partisipan keempat (P 4) bernama Ny. S berumur 29 tahun.
Pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan partisipan sebagai ibu rumah
tangga. Lamanya partisipan memakai KB suntik sudah 5 tahun dan
memiliki satu anak. Partisipan sangat kooperatif saat dilakukan
wawancara. Ekspresi wajah partisipan sangat senang saat dilakukan
wawancara.
4.3 Analisa tema
Hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisa. Hasil penelitian
tersebut diolah secara tematik. Dalam analisa tematik akan dijelaskan
mengenai tema yang telah didapat dan telah teridentifikasi dari hasil
wawancara. Tema-tema yang telah teridentifikasi dari hasil wawancara
tersebut akan secara rinci dibahas untuk mengungkapkan makna-makna atau
arti dari berbagai pengalaman akseptor menggunakan KB suntik 3 bulan,
tema-tema yang telah dihasilkan akan saling berhubungan.
Pada analisa data peneliti menggunakan metode Collaizi untuk mengolah
data hasil wawancara.Analisa data menghasilkan 12 tema hasil penelitian.
Proses analisa data dimulai dari membaca transkrip berulang-ulang,
mengidentifikasi pernyataan-pernyataan yang bermakna, menentukan kata
![Page 75: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/75.jpg)
59
kunci, kategori, selanjutnya mengidentifikasi sub tema menjadi tema utama.
Selanjutnya tema-tema akan diuraikan menurut tujuan khusus berikut ini :
4.3.1 Persepsi tentang kontrasepsi KB suntik 3 bulan
Tujuan ini terjawab dalam satu tema yaitu perencanaan keluarga
sejahtera
a. Perencanaan keluarga sejahtera
Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi tiga sub tema
yaitu : 1) mencegah kehamilan, 2) mengatur jarak kehamilan, 3)
menyejahterakan keluarga.
Seperti pernyataan partisipan berikut :
1) Sub tema mencegah kehamilanteridentifikasi dua kategori
yaitu mencegah kelahiran dan mengalangi kehamilan.
Kategori mencegah kelahiran tergambar pada pernyataan
partisipan seperti yang terlihat dalam pernyataan partisipan
berikut ini :
“Mencegah angka kelahiran...” (P 1)“...alat kontrasepsi sing gunane nggo ben mencegahkehamilan...”(P 2)“...untuk mencegah anak...” (P 4)
Kategori menghalangi kehamilan tergambar pada pernyataan
partisipan seperti yang terlihat dalam pernyataan partisipan
berikut ini :
“yo anu to mbak menghalangi kehamilan to...” (P 3)
2) Sub tema mengatur jarak kehamilan teridentifikasi satu
kategori yaitu mengatur kehamilan atau mengatur jarak anak.
![Page 76: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/76.jpg)
60
Kategori tersebut tergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...mengatur kita untuk jarak kehamilan...” (P 1)“...mengatur jarak anak...”(P 3)“...KB digunakan untuk mengatur jarak anak. (P2)
3) Sub tema menyejahterakan keluarga teridentifikasi dua
kategori yaitu keluarga sejahtera dan perhatian orang tua
tercurahkan
Kategori keluarga sejahtera tergambar pada pernyataan
partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut
ini :
“...terus yoben menyejahterakan keluarga, kokehan anakmalah ra kopen malah rekoso.” (P 3)“...oh iya menyejahterakan keluarga.”(P 2)
Kategori perhatian orang tua tercurahkan tergambar pada
pernyataan partisipan seperti terlihat dalam pernyataan
partisipan berikut ini :
“...lebih bisa menerima kui lho, jenenge opo? Perhatianorang tua. Orang tua ki selama dia balita ki bisatercurahkan...” (P 3)
![Page 77: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/77.jpg)
61
Gambar 4.1 Skema tema perencanaan keluarga sejahtera
4.3.2 Alasan memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan
Tujuan ini terjawab dalam satu tema yaitu kebutuhan akseptor KB
suntik 3 bulan
a. Kebutuhan akseptor KB suntik 3 bulan
Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi empat sub tema
yaitu : 1) pentingnya KB suntik 3 bulan, 2) dukungan
pengambilan keputusan KB, 3) pengambilan keputusan jumlah
anak, 4) manfaat praktis KB suntik 3 bulan
1) Sub tema pentingnya KB suntik 3 bulan teridentifikasi satu
kategori yaitu penting sekali KB suntik
Perencanaankeluargasejahtera
Mencegahkehamilan
Mengatur jarakkehamilan
Menyejahterakankeluarga
1. Mencegah kelahiran2. Menghalangi
kehamilan
1. Mengatur kehamilan2. Mengatur jarak anak
1. Menyejahterakankeluarga
2. Perhatian orang tuatercurahkan
![Page 78: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/78.jpg)
62
Kategori penting sekali KB suntik tergambar pada pernyataan
partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut
ini :
“...nek ra penting susah mbak, nek ra KB ndadak ngiro-ngiro kapan aku masa subure ben ora iso meteng.” (P 1)“jane yo penting, hehehe penting sekali KB suntik ki.” (P2)“lha pentinge lak ngene ki to mbak, nek ra anu kan jekusia subur corone, otomatis ada kemungkinan bisa hamillagi.” (P 3)“ KB yo penting to mbak.” (P 4)
2) Sub tema dukungan pengambilan keputusan KB
teridentifikasi dua kategori yaitu dukungan suami dan saran
bidan.
Kategori dukungan suami tergambar pada pernyataan
partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut
ini :
“ya berdua to mbak, sama suami saya...” (P 1)“ya atas izin suami juga...” (P 3)“suami mendukung juga kok...(P 4)
Kategori saran bidantergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“..langsung disaranke Bu Maya suntik wae...” (P 2)
3) Sub tema pengambilan keputusan jumlah anak teridentifikasi
dua kategori yaitu tidak ingin punya anak lagi dan ingin
punya anak lagi.
![Page 79: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/79.jpg)
63
Kategori tidak ingin punya anak lagitergambar pada
pernyataan partisipan seperti terlihat dalam pernyataan
partisipan berikut ini :
“tidak, sudah cukup, 2 anak cukup” (P 3)“wes gak pengin punya anak lagi” (P 2)
Kategori ingin punya anak lagi tergambar pada pernyataan
partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut
ini :
“...nggeh pengin ndue neh mbak.” (P 1)“yo jelas masih pengin ndue anak, wong lagi siji iki.” (P4)
4) Sub tema manfaat praktis KB suntik 3 bulan teridentifikasi
tiga kategori yaitu bagus, praktis dan murah
Kategori bagus tergambar pada pernyataan partisipan seperti
terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...menurutku ini udah bagus, males kalau gonta ganti,repot juga.” (P 4)
Kategori praktis tergambar pada pernyataan partisipan seperti
terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...suntik kan praktis mbak tinggal suntik bokong...” (P 1)“...aku milih suntik 3 sasi, ora rekoso ning awak, kan lemoro suntik menek 3 sasi pisan” (P 2)
Kategori murahtergambar pada pernyataan partisipan seperti
terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...biayanya kan juga murah, gak terlalu terbebani soalbiaya.” (P 4)“...mending suntik 3 bulan.Kacek sitik tapi yo tetep ngiritdan praktis.”(P 3)
![Page 80: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/80.jpg)
64
“ ...menurutku juga murah dari pada spiral...” (P 1)
Gambar 4.2 Skema tema kebutuhan pasangan usia subur
4.3.3 Dampak memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan
Tujuan ini terjawab dua tema yaitu tema dampak fisik KB suntik 3
bulan dan dampak psikologis KB suntik 3 bulan
a. Dampak fisik KB suntik 3 bulan
Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi tiga sub tema
yaitu : 1) mengalami perubahan menstruasi, 2) mengalami
perubahan BB, 3) perut membesar/membuncit
Kebutuhanakseptor KBsuntik 3 bulan
1. Tidak ingin punyaanak lagi
2. Ingin punya anak
1. Bagus2. Praktis3. Murah
Dukunganpengambilankeputusan KB
Pentingnya KBsuntik 3 bulan
Manfaat praktisKB suntik 3bulan
Pengambilankeputusan jumlahanak
Penting sekali KBsuntik
1. Dukungan suami2. Saran bidan
![Page 81: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/81.jpg)
65
1) Sub tema mengalami perubahan menstruasi teridentifikasi
dua kategori yaitu menstruasi tidak keluar dan hanya flek-
flek
Kategori menstruasi tidak keluartergambar pada pernyataan
partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut
ini :
“ndak, blas ra haid. Ngeflek yo ora.”(P 3)“Anu bar nglahirke niko, haid langsung suntik, terus rahaid.” (P2)
Kategori hanya flek-flektergambar pada pernyataan
partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut
ini :
“...mens keluar tapi gak banyak...kadang juga kalau menscuma flek-flek saja.” (P 4)“Oh nek haid saya mbak gur ngeflek mbak.”(P 1)
2) Sub tema mengalami perubahan BB teridentifikasi tiga
kategori yaitu naik turun, cenderung turun dan kegemukan
Kategori naik turuntergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“naik turun naik turun” (P 3)“nek awake sehat yo nafsu makanku okeh...” (P 3)
Kategori cenderung turuntergambar pada pernyataan
partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut
ini :
“Kalau BB saya malah cenderung turun.” (P 4)
![Page 82: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/82.jpg)
66
Kategori kegemukan tergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...nganggo suntik aku dadi kegemukan mbak,..” (P 2)“...mbiyen BB 45 kg...terus nganggo KB mundak dadi 52kg mbak...” (P 1)
3) Sub tema perut membesar/membuncit teridentifikasi dua
kategori yaitu susah jongkok dan perut membesar
Kategori susah jongkok tergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...paling parah yo kui mau perute njebebeg, gedhe tenanki mbak, nganti raiso ndodok” (P 2)
Kategori perut membesar tergambar pada pernyataan
partisipan seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut
ini :
“iyo mbak, maem okeh banget, po meneh ngemil, singparah yo kui mbak aku seneng es, dadine yo nambahigedhe wetengku.” (P 2)“...masalahnya ki gur perutku dadi njebembeng. Wetengkudadi gedhi...” (P 3)
![Page 83: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/83.jpg)
67
Gambar 4.3 Skema tema dampak fisik KB suntik 3 bulan
b. Dampak psikologis KB suntik 3 bulan
Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi dua sub tema
yaitu bosan dan terbiasa
Kategori capek suntik terustergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“Nggeh ada, kesel kui palingo, kesel disuntiki terus...” (P 3)“...Yo rekane ben ra bosen mbak.” (P 2)
Kategori tak dihiraukan tergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...gak terlalu saya rasakan, apalagi sudah 5 tahun, jadi sudahterbiasa.” (P 4)“...ketoke biasa wae ki...”( P 1)
Dampak fisikKB suntik 3bulan
Mengalamiperubahanmenstruasi
Mengalamiperubahan BB
Perut membesaratau membuncit
1. Menstruasi tidakkeluar
2. Hanya flek-flek
1. Susah jongkok2. Perut membesar
1. Kegemukan2. Cenderung turun3. Naik turun
![Page 84: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/84.jpg)
68
Gambar 4.4 Skema tema dampak psikologis KB suntik 3 bulan
4.3.4 Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak kontrasepsi KB
suntik 3 bulan.
Tujuan ini teridentifikasi satu tema yaitu upaya mencari informasi
kesehatan
a. Upaya mencari informasi kesehatan
Hasil wawancara empat partisipan teridentifikasi dua sub tema
yaitu konsultasi tenaga kesehatan dan informasi teman
Kategori periksa ke bidantergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...nggeh niku kulo tangletke bu bidan nggeh ngomong nekniku juga bisa karena stres atau kecapekan.” (P 1)“kulo tangletke mbak...” (P 2)“...terus aku periksa ke bidan...” (P 4)“Yo genah tak takoke mbak...” (P 3)
Kategori informasi teman tergambar pada pernyataan partisipan
seperti terlihat dalam pernyataan partisipan berikut ini :
“...tapi aku yowes dicritani konco sing nganggo, nek nggosuntik ora mens.” (P 3)
BosanCapek suntikterus
Dampakpsikologis KBsuntik 3 bulan
TerbiasaTak dihiraukan
![Page 85: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/85.jpg)
69
“yo podo uwong-uwong nek ngomong jare hormone dewe kibedo-bedo, ono sing cocok opo ora, karo tergatung kondisiawake dewe ki.” (P 3)
Gambar 4.5 Skema tema upaya mencari informasi kesehatan
Upaya mencariinformasikesehatan
Konsultasitenagakesehatan
Informasiteman
periksa kebidan
Bertanya keteman
![Page 86: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/86.jpg)
70
4.4 Skema tematik
Gambar 4.6 Skema tematik
Mengikuti program KB dan memilih KB suntik 3 bulan merupakan
kebutuhan pasangan usia subur. Perencanaan keluarga sejahtera yang
mendasari pengambilan keputusan memilih KB suntik 3 bulan. Meskipun
begitu suntik KB 3 bulan menimbulkan dampak psikologis dan dampak fisik
setelah pemakaian. Upaya mencari informasi kesehatan merupakan tindakan
yang dilakukan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari KB suntik 3
bulan.
Upaya mencariinformasikesehatan
Dampakpsikologis KBsuntik 3 bulan
Dampak fisikKB suntik 3bulan
Kebutuhanpasangan usiasubur
Perencanaankeluargasejahtera
Suntik KB 3bulan
![Page 87: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/87.jpg)
71
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang uraian hasil peneliian dan keselarasan hasil
penelitian dengan teori. Penelitian ini berfokus pada fenomenologi tentang
pengalaman akseptor KB terhadap pemakaian KB suntik 3 bulan di Dusun
Tanggul Desa Pucangan Kecamatan Kartasura.Berdasarkan hasil
penelitian.peneliti mengidentifikasi enam tema. Selanjutnya peneliti membahas
masing-masing tema yang teridentifikasi berdasarkan tujuan khusus yang
diharapkan. Berikut ini dipaparkan pembahasan dari hasil penelitian dan analisis
data penelitian
5.1 Pembahasan hasil penelitian
5.1.2 Persepsi tentang kontrasepsi KB suntik 3 bulan
Hasil wawancara tentang persepsi akseptor tentang kb suntik 3 bulan
didapatkan data penelitian yang ditemukan yaitu perencanaan
kesejahteraan keluarga yaitu sub temanya adalah mencegah
kehamilan, mengatur jarak kehamilan, dan menyejahterakan
keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa kontrasepsi suntik 3
bulanadalah untuk mencegah kehamilan.Mereka menganggap bahwa
usia mereka masih tergolong subur, otomatis ada kemungkinan bisa
hamil lagi jika tidak mengikuti program KB.Menurut Prawirohardjo
(2006) kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
![Page 88: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/88.jpg)
72
kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat
permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel
yang mempengaruhi fertilitas. Pencegahan kehamilan ini dilakukan
partisipan untuk mengatur jarak kehamilan.
Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau
memberi batasan sela antara kehamilan yang lalu dengan kehamilan
yang lalu dengan kehamilan yang akan datang. (Alwi, 2005).
Penentuan jarak kehamilan merupakan salah satu cara untuk
menentukan berapa jarak yang akan direncanakan diantara
kehamilan satu dengan yang lain. (Dwijayanti, 2005). Pengaturan
jarak kehamilan merupakan salah satu usaha agar pasangan dapat
lebih menerima dan siap untuk memiliki anak. Perencanaan
pasangan kapan untuk memiliki anak kembali, menjadi hal penting
untuk dikomunikasikan. (Mansyhuri, 2007)
Dalam merencanakan dan mengatur jarak kehamilan, perencanaan
pasangan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari segi
kematangan ekonomi, umur pasangan, pengaruh sosial budaya,
lingkungan, pekerjaan maupun status kesehatan pasangan. (Susan,
2006). Cara yang paling mudah untuk mengatur jarak kehamilan
adalah dengan memilih kontrasepsi.
Pernyataan tersebut senada dengan UU No. 10 tahun 1992 yang
berisi pengertian keluarga berencana adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
![Page 89: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/89.jpg)
73
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera. (Sulistyawati, 2013)
Pada prinsipnya dengan ber-KB maka keluarga yang bersangkutan
memiliki kesempatan lebih luas untuk bermasyarakat. Disamping itu,
KB terbukti mampu meningkatkan peran ibu dalam pengambilan
keputusan keluarga. Dengan demikian mengikuti program KB itu
tidak ada ruginya karena selain dianjurkan oleh pemerintah, agama
apapun juga mendorong terwujudnya keluarga yang sejahtera yang
menjadi tujuan akhir dari program KB itu sendiri. Artinya, KB tidak
hanya memberikan solusi untuk membangun keluarga kecil mandiri,
tetapi juga keluarga yang memiliki ketahanan yang tinggi sehingga
keharmonisan serta kesejahteraannya dapat lebih terjaga.
5.1.3 Alasan memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan
Hasil wawancara tentang alasan akseptor memakai kontrasepsi
suntik 3 bulan didapatkan data penelitian yaitu merupakan
kebutuhan akseptor KB suntik 3 bulan. Tema kebutuhan akseptor
KB suntik 3 bulan dibentuk dari empat sub temayaitu : pentingnya
KB suntik, dukungan pengambilan keputusan KB, pengambilan
keputusan jumlah anak, manfaat praktis KB suntik 3 bulan. Semua
partisipan mengungkapakan bahwa alasan mereka ikut program KB,
karena KB sangat penting untuk mereka. Mereka menyikapi hal
tersebut karena jika tidak memakai KB suntik mereka sulit untuk
![Page 90: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/90.jpg)
74
menerka kapan mereka dalam masa subur.Sikap takut yang
ditunjukkan karena tidak ingin terjadi kehamilan yang tidak
direncanakan.Menurut Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa
sikap mempunyai beberapa komponen yaitu, kepercayaan
(keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan
emosional, atau evaluasi terhadap suatu objek dan yang terakhir
kecenderungan untuk bertindak (trend to behave). Beberapa
komponendiatas secara bersama-sama membentuksikap yang utuh
(total attitude).Berdasarkan teori tersebut makatingkat pengetahuan
tentang KB suntikmemiliki peranan penting terhadap sikap
partisipan dalam memilih alat kontrasepsikhususnya KB suntik 3
bulanan.
Pentingnya KB suntik dibentuk melalui dukungan suami dan peran
bidan atau tenaga kesehatan lain seperti perawat, hal ini merupakan
alasan mereka memilih dan memakai kontrasepsi KB suntik.
Dukungan suami pada akseptor KB suntik dalam penggunaan KB
suntik untuk mengambil sebuah keputusan mencari pelayanan
kesehatan merupakan hasil jaringan interaksi yang kompleks.
Menemukan proses pengambilan keputusan dan pola komunaikasi
yang relevan bukanlah masalah sederhana. Pemilihan alat
kontrasepsi yang sesuai dengan pilihan pasangan suami istri dapat
memenuhi kepuasan klien sehingga pemakaian alat kontrasepsi
diharapkan lebih konsisten.(Farida, 2008). Tapi juga perlu diketahui
![Page 91: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/91.jpg)
75
saran tenaga kesehatan akan lebih terarahkan kontrasepsi apa yang
cocok buat partisipan pakai. Bidan dan perawat melakukan itu sesuai
dengan perannya.Peran adalah suatu tingkah laku maupun tindakan
yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
posisinya dalam suatu sistem tertentu. (Bastable, 2002). Tenaga
kesehatan mempunyai peran sebagai konselor dan edukator.
Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua
aspek pelayanan Keluarga Berencana dan bukan hanya informasi
yang diberikan dan dibicarakan pada satu kesempatan yakni pad saat
pemberian pelayanan. Konseling merupakan aspek yang sangat
penting dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan
Reproduksi (KR). Dengan melakukan konseling berarti petugas
membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi
yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya, di samping itu dapat
membuat klien merasa lebih puas (Sarwono, 2006).Seorang konselor
melakukan konseling kepada wanita PUS agar perilaku wanita usia
subur dapat berubah yaitu wanita PUS mengetahui tentang KB dan
menggunakan alat kontrasepsi. (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan
fungsi edukator untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dan
kemampuan seseorang mengatasi kesehatannya dan memberi
informasi serta meningkatkan perubahan seseorang. (Suliha, 2002).
Pengambilan keputusan jumlah anak juga didasari dukungan suami
dan tenaga kesehatan. Hasil wawancara yang didapatkan bahwa dua
![Page 92: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/92.jpg)
76
partisipan yang menginginkan partisipan memiliki anak. Hal ini
dikarenakan jumalah anak yang masih memiliki satu anak, dan juga
usia mereka masih ideal untuk memiliki anak lagi. Sedangkan dua
partisipan lainnya tidak menginginkan anak lagi. Kemauan untuk
tidak punya anak lagi juga dipicu oleh adanya trauma melahirkan,
bertambahnya usia, dan jumlah anak/variasi jenis kelamin anak.
Salah satu partisapan pernah mengalami masalah saat melahirkan
yang menimbulkan trauma bagi ibu untuk hamil dan melahirkan
kembali. Kemauan untuk tidak hamil dan melahirkan lagi merupakan
perhatian utama yang menjadi titik awal pengambilan keputusan
memakai kontrasepsi.Menurut Herartri (2004) menyatakan bahwa
keputusan untuk menggunakan kontrasepsi muncul untuk mencegah
terjadinya kehamilan.Kecukupan anak tidak hanya dilihat dari
jumlahnya tetapi juga dari variasi jenis kelamin anak yang
dimiliki.Salah satu partisipan menyatakan bahwa anak dua sudah
cukup dan juga anak mereka tidak menginginkan punya adek lagi.
Seperti visi dan misi pemerintah dalam KB yang mewujudkan
keluarga kecil berkualitas dengan slogan : 2 anak lebih baik. (Safitri,
2011). Umumnya setelah keluarga mempunyai dua anak dan umur
istri sudah melebihi 35 tahun disarankan untuk tidak hamil lagi,
makin tua umur istri dan makin banyak anak yang dilahirkannya
maka semakin besar kemungkinan terjadinya bahaya bagi ibu dalam
![Page 93: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/93.jpg)
77
melahirkan maupun resiko kelainan bawaan bagi bayi yang
dilahirkan. (Siswosudarmo, 2007).
Alasan akseptor untuk memilih kontrasepsi KB suntik 3 bulan adalah
kepraktisannya. Empat partisipan mengungkapkan bahwa pemilihan
partisipan untuk memilih KB suntik dikarenakan alasan kepraktisan.
Partisipan berpendapat bahwa KB suntik tidak perlu repot seperti pil,
yang tiap hari harus minum pil yang terkadang sering keluapaan.
Partisipan menyatakan bahwadalam penggunaan kontrasepsi
KBsuntik 3 bulan itu sangatlah mudahdan terasa nyaman, sehingga
merekatidak merasa kesulitan dalam ber KB.Alasan partisipan lebih
sukamenggunakan kontrasepsi KB suntikitu diantaranya karena tidak
merasakesulitan dalam hal biaya, karenakontrasepsi suntik KB 3
bulan denganharga murah atau terjangkau.
Memilih metode atau alat kontrasepsi bukan merupakan hal yang
mudah karena efek yang berdampak terhadap tubuh tidak akan
diketahui selama belum menggunakannya. Bagi setiap pasangan
harus mempertimbangkan penggunaan metode atau alat kontrasepsi
secara rasional, efisien dan efektif.Penggunaan metode atau alat
kontrasepsi secara rasional berarti penggunaan metode atau alat
kontrasepsi hendaknya dilakukan secara sukarela tanpa adanya unsur
paksaan, yang didasarkan pada pertimbangan secara rasional dari
sudut tujuan atau teknis penggunaan, kondisi kesehatan medis, dan
kondisi sosial ekonomis dari setiap pasangan (Trisnawarman,
![Page 94: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/94.jpg)
78
2008).Kontrasepsi KB suntik 3 bulan di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakainnya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman. Teori yang dikemukakan
olehHartanto (2005) bahwa salah satu jeniskontrasepsi yang menjadi
pilihankaum ibu adalah KB suntik, inidisebabkan karena aman,
efektif,sederhana, murah.
5.1.3 Dampak dari pemakaian kontrasepsi KB suntik 3 bulan
Hasil wawancara tentang dampak dari pemakaian kontrasepsi suntik
3 bulan didapatkan data penelitian yang ditemukan dua tema yaitu
dampak fisik KB suntik 3 bulan dan dampak psikologis KB suntik 3
bulan.Tema dampak fisik KB suntik 3 bulan dikategorikan
mengalami perubahan menstruasi, mengalami perubahan BB, perut
membuncit atau membesar.Untuk tema dampak psikologis KB
suntik 3 bulan didapatkan dua kategori yaitu bosan dan terbiasa.
Kontrasepsi suntik 3 bulan diberikan setiap 3 bulan sekali dengan
cara disuntik intramuskular (daerah pantat). (Saifuddin,
2006).Rutinitas suntik yang dilakukan di area pantatsecara berulang-
ulang menimbulkan perilaku bosan dan ada yang menganggap
rutinitas itu sebagai hal yang biasa.Perilaku dalam bentuk sikap yaitu
tanggapan batin terhadap keadaan atau rangsangan dari luar. Dalam
hal ini lingkungan berperan dalam membentuk perilaku manusia
yang ada di dalamnya. Sementara itu lingkungan terdiri dari,
lingkungan pertama adalah lingkungan alam yang bersifat fisik dan
![Page 95: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/95.jpg)
79
akan mencetak perilaku manusia sesuai dengan sifat dan keadaaan
alam tersebut. Sedangkan lingkungan yang kedua adalah lingkungan
sosial budaya yang bersifat non fisik tetapi mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap pembentukan perilaku manusia. (Notoatmodjo,
2010).
Perilaku bosan yang ditunjukkan juga bisa disebabkan karena
munculnya perubahan fisik yang terjadi pada akseptor seperti tidak
haid dan juga penambahan berat badan serta perut yang membesar
atau membuncit. Sedangkan perilaku terbiasa yang ditunjukkan
karena adanya motivasi.Motivasi merupakan penggerak perilaku,
hubungan antara kedua konstruksi ini cukup kompleks.Motivasi
mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu dan juga Penguatan
positif(positive reinforcement) menyebabkan satu perilaku tertentu
cenderung untuk diulang kembali. (Notoatmodjo, 2010)
Mengalami perubahan menstruasi adalah salah satu dampak fisik
yang dikeluhkan setiap akseptor yang memakai KB suntik 3 bulan.
Hasil wawancara yang didapatkan siklus haid dari empat partisipan
cenderung menurun. Dua partisipan mengungkapkan tidak
mengalami haid sama sekali setelah memakai KB suntik 3 bulan,
sedangkan dua partisipan lainnya mengungkapakan haid keluar
hanya berupa flek-flek.Hasil penelitian Dayu Yunita Putri (2012)
didapatkan mayoritas akseptor kontrasepsi 3 bulan mengalami
amenorrhea yaitu 81,4%. Sisanya sebesar 18,6%akseptor mengalami
![Page 96: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/96.jpg)
80
perdarahan bukan haid/perdarahan sela, olighomenorrhea dan
hipomenorrhea dengan bentukperdarahan flek (spotting).
Kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi organ seks wanita, organ
yangpaling banyak mendapat pengaruh adalah endometrium,
miometrium,serviks dan payudara.Perubahan hormon dapat
menimbulkan pengaruhterhadap siklus menstruasi.Pengaruh yang
dapat di timbulkan dari penggunaan kontrasepsi hormonal adalah
siklus menstruasi terhadap jumlah darah menstruasi dan lamanya
perdarahan.Pemberian progesteron secara sistemik dan untuk jangka
waktu lama menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat
dan atropi. (Hartanto, 2004). Pemberian progesteron eksogenosus
dapat mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun
terjadi ovulasi, produksi progesteronyang kurang dari korpus luteum
menyebabkan penghambatan dari implantasi. (Costance, 2009).
Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir
serviks yang kental, sehingga mortilitas dan daya penetrasi dari
spermatozoa sangat terhambat. (Hartanto, 2004).
Pola menstruasi yang tidak lancar juga dipengaruhi berat badan.
Berat badan yang kurang atau lebih dapat mempengaruhi kerja
hormon, karena dibutuhkan 22% lemak tubuh untuk reproduksi,
sehingga kerja hormon menjadi stabil. Hormon-hormon reproduksi
berperan penting dalam pematangan dan pelepasan sel, jika kadar
hormon di dalam hormon tidak seimbang maka sel telur yang
![Page 97: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/97.jpg)
81
matang tidak ada, maka seorang perempuan tidak mengalami
menstruasi. (Saiffudin, 2006).
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran
massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-
perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang infeksi,
menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. (Supariasa, 2002).
Perubahan yang menonjol yang banyak dikeluhkan akseptor KB
suntik selain penambahan berat badan adalah perut yang cenderung
membesar atau membuncit yang dikarenakan banyaknya timbunan
lemak yang tersimpan.Perubahan merupakan suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis)
menjadi status yang bersifat dinamis artinya dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup
keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat
menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan
ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu (Hidayat,
2007).
Hasil wawancara yang diperoleh dua dari empat partisipan
menyatakan mengalami kenaikan berat badan dan mengeluhkan
perut yang membesar atau membuncit yang menyebabkan mereka
sulit untuk berjongkok, sedangkan yang lainnya tidak mengalami
perubahan badan yang signifikan. Kenaikan berat badan yang
berlebihan merupakan salah satu efek samping dari penggunaan
![Page 98: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/98.jpg)
82
kontrasepsi suntik.Menurut Hartanto (2004) pada beberapawanita,
pertambahan berat badan memangdisebabkan oleh kontrasepsi suntik
dapatmenaikkan berat badan dari 5-10 kg ataulebih.
Masalah berat badan merupakan masalah yang sangat banyak dan
sering dipertanyakan oleh pasien jika mengalami kegemukan.Nafsu
makan partisipan juga cenderung meningkat setelah memakai KB
suntik.Faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan ada
bermacam-macam, salah satunya adalah karena pengaruh hormon
progesteron menyebabkan meningkatnya waktu pengosongan
lambung dan peristaltik sehingga nafsu makan meningkat (Ratih,
2009).Menurut Hartanto (2004) kemungkinan disebabkan karena
hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula
menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit bertambah dan
menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat
menyebabkan berat badan bertambah.Menurut Purwati (2005) juga
menyebutkan kenaikan berat badan yang berlebihan merupakan
salah satu bentuk dari gizi berlebih yang secara umum diartikan
sebagai peningkatan rasio lemak baik yang terlokalisir ataupun yang
merata di seluruh tubuh.Hasil penelitian Adriana Palimbo, Hariadi
Widodo (2013) ternyatasebagian besar mengalami kenaikanberat
badan yaitu sebanyak 29 orang(55,8%).
Namun tidak semua akseptor KB akan mengalami kenaikan berat
badan, karena efek dari obat tersebut tidak selalu sama pada masing-
![Page 99: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/99.jpg)
83
masing individu. (Purwati,2005).Penambahan berat badan tidak
terjadi pada semua pemakai KB suntik 3 bulan, tergantung reaksi
tubuh akseptor itu terhadap metabolisme progesteron. Sebagian
partisipan malah menganggap hal ini sebagai keuntungan.
5.1.4 Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak kontrasepsi KB
suntik 3 bulan
Hasil wawancara yang dilakukan untuk mengetahui tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi dampak kontrasepsi suntik 3 bulan
didapatkan tema upaya mencari informasi kesehatan dengan dua
kategori yaitu konsultasi ke bidan dan informasi teman.Informasi
menurut Cahyo (2011), sumber informasi adalah segala hal yang
dapat digunakan oleh seseorang sehingga mengetahui tentang hal
yang baru dan mempunyai ciri-ciri antara dapat dilihat, dibaca dan
dipelajari, diteliti dikaji dan dianalisis, dimanfaatkan dan
dikembangkan, dalam hal ini adalah menyikapi dampak dari KB
suntik.
Tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam memberikan
informasi tentang metode KB. Pemberian informasi dilakukan
melalui konseling. Tenaga kesehatan yang membantu pelayanan
kontrasepsi yaitu bidan dan perawat.Hasil penelitian yang dilakukan
Zuhriyah, Lailatuz (2012) bahwa ada hubungan yang signifikan
antara peran tenaga kesehatan dalam memberikan konseling KB
dengan penggunaan alat kontrasepsi. Peran bidan dalam hal ini
![Page 100: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/100.jpg)
84
sebagai konselor KB. Konseling merupakan aspek yang sangat
penting dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Dengan
demikian konseling berarti bidan membantu klien dalam memilih
dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai
dengan pilihannya, di samping itu dapat membuat klien merasa lebih
puas (Saifudin, 2006). Konseling KB dapat membantu responden
keluar dari berbagai pilihan dan alternatif masalah kesehatan
reproduksi dan Keluarga Berencana (KB). Konseling yang baik
membuat responden puas (satisfied), juga membantunya dalam
menggunakan metode KB secara konsisten dan sukses (Siswandi,
2007).
Perawat juga merupakan tenaga kesehatan yang bisa memberikan
informasi kesehatan. Dalam hal ini perawat berperan sebagai
edukator.Peran edukator dimana pembelajaran merupakan dasar dari
Health Education yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan
dan tingkat pencegahan. Perawat harus mampu memberikan
pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga dalam hal
pencegahan penyakit, pemulihan dari penyakit, menyusun program
Health Education sertamemberikan informasi yang tepat tentang
kesehatan. (Retno, 2015). Perawat dianggap sebagai perantara
informasi/pendidik yang dapat membuat perbedaan penting pada
cara akseptor mengatasi dampak KB suntik dan keluarga mendapat
manfaat dari pendidikan yang ditujukan untuk pencegahan dan
![Page 101: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/101.jpg)
85
promosi kesehatan. Tanggung jawab perawat untuk memberikan
perawatan kepada konsumen dapat dipenuhi sebagian melalui
pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pengajaran dan
pembelajaran yang kuat. Kunci untuk memberikan pendidikan yang
efektif pada pasien dan keluargaadalah perhatian dan komitmen
perawat yang konsisten dengan perannya sebagai educator/pendidik.
Pemberian informasi untuk mengatasi dampak suntik KB 3 bulan
tidak hanya melalui tenaga kesehatan, bisa juga informasi tersebut
akseptor dapatkan dari teman. Teman disini adalah mereka yang juga
menjadi akseptor KB suntik 3 bulan. Berarti mereka bisa disebut
dengan teman sebaya (peer group) karena dalam peer group individu
merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lainnyadalam hal ini
peer group sama-sama memakai KB suntik 3 bulan dan juga pernah
mengalami dampak fisik dan psikologis yang sama. Peer group bisa
sebagai sumber informasi bagi akseptor yang belum bisa mengatasi
masalah dari dampak fisik dan psikis yang terjadi. Secara umum
memiliki teman adalah positif sebab teman dapat mendorong self-
esteem dan menolong dalam mengatasi stres. (Baron dan Byrne,
2003).
![Page 102: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/102.jpg)
86
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Tanggul Desa Pucangan
Kecamatan Kartasura didapatkan
a. Persepsi tentang alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan adalah perencanaan
keluarga sejahtera
b. Alasan akseptor memakai kontrasepsi KB suntik 3 bulan merupakan
kebutuhan akseptor KB suntik 3 bulan
c. Dampak yang ditimbulkan dari kontrasepsi suntik 3 bulan dibagi
menjadi dua yaitu dampak fisik dan dampak psikologis
d. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak kontrasepsi suntik 3
bulan yaitu mencari informasi kesehatan
6.2 Saran
6.2.1 Bagi tenaga kesehatan
Hasil penelitian menyarankan kepada petugas KB untuk memberikan
informasi mengenai alat kontrasepsi hormonal dan efek samping yang baik
digunakan sesuai dengan umur para peserta KB, serta petugas KB
diharapkan mampu menjalankan tugasnya untuk terus menerus melakukan
penyuluhan secara berkala dan berkelanjutan kepada pasangan suami istri
untuk tertarik dan tetap menggunakan alat kontrasepsi hormonal.
![Page 103: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/103.jpg)
87
6.2.2 Institusi pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat menambah literatur atau bahan bacaan
bagiperpustakaan STIKes Kusum Husada khususnya tentang pengalaman
akseptor terhadap pemakaian KB suntik3 bulan
6.2.3 Bagi akseptor KB
Bagi pengguna kontrasepsi KB suntik 3 bulan dalam mengatasi masalah
penambahan berat badan dan juga perut yang membuncit, diharapkan
akseptor melakukan diet dengan mengurangi asupan karbohidrat dan
lemak. Rutin melakukan olahraga minimal seminggu dua kali guna
menmbakar timbunan lemak di dalam tubuh.
6.2.5 Bagi tempat penelitian
Disarankan kepada masyarakat atau kader-kader posyandu agar lebih
berperan dan aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan dan
menyediakan banyak leaflet, brosur, poster atau media informasi lainnya
tentang perubahan berat badan dan juga perubahan siklus menstruasi yang
cenderung menurun pada peserta kontrasepsi suntik 3 bulan.
6.2.4 Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini peneliti dapat lebih meningkatkan
konselingkepada akseptor KB tentang manfaat, kelebihan dan kekurangan
serta efek
samping dari masing-masing alat kontrasepsi yang akan digunakan
olehakseptor KB.
![Page 104: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/104.jpg)
88
6.2.5 Bagi penelitian selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai hal ini
dengan metode penelitian yang berbeda, misalnya dengan metode
penelitian kuantitatif tentang pendidikan kesehatan cara mengatasi dampak
yang timbul akibat pemakaian KB suntik 3. Serta melakukan penelitian
dengan metode kualitatif faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
tingginya jumlah akseptor KB meskipun efek samping yang ditimbulkan
banyak.
![Page 105: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/105.jpg)
89
![Page 106: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/106.jpg)
90
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Yati & Rachmawati, Imam Nur. (2014). Metodologi PenelitianKualitatif dalam Riset Keperawatan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : DepartemenPendidikan Nasional Balai Pustaka
Ambarwati, Winarsih Nur & Sukarsi, Neni. (2012).Pengaruh KontrasepsiHormonal terhadap Berat Badan dan Lapisan Lemak pada AkseptorKontrasepsi Suntik DMPA di Polindes Mengger Karanganyar Ngawi.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Diakses 13 Desember2014
Anwar, Mochamad. (2011). Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT BinaPustaka Sarwono Prawiro
Asmaningrum, Nurfika. Siswoyo. Farida, Anis Nur. (2012). Perbedaan MetodePemakaian Kontrasepsi Hormonal dengan Citra Tubuh Aksepor di DesaKarangharjo Wilayah Kerja Puskesmas Silo II Kabupaten Jember.Universitas Jember. Jember. Diakses 18 November 2014
Astarto W., N. Djuwantono, T. Permadi, W., et.al. (2011). Kupas Tuntas KelainanHaid. Jakarta: CV Sagung Seto
Baron, R A dan Donn Byrne. (2003). Psikologi Sosial. Jakarta : Erlangga
Bastable, Susan B. (2002). Perawat Sebagai Pendidik : Prinsip Pengajaran.Jakarta : EGC
Baziad, Ali. (2008). Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: PT Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo
BKKBN. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan MKJP dienamWilayah Indonesia. Jakarta
BKKBN. (2014). Pedoman Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) BidangKeluarga Berencana. Jakarta
Cahyo, Agus N. (2011). Gudang Permainan Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak.Jogjakarta : Flashbooks
Costance. (2009). Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC
![Page 107: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/107.jpg)
91
Cunningham, F. Gary. Gant, N.F. Laveno, K.J., et.al. (2006). Obstetri WilliamsEdisi 21. Jakarta: EGC
Dwijayanti. (2005). Jarak Kehamilan yang Aman bagi Ibu. Jakarta : Pustaka Setia
Endarmoko, E. (2006). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : EGC
Everett, Suzanne. (2008). Buku Saku Kontrasepsi & KesehatanSeksualReproduksi. Jakarta : EGC
Farida, Umi. (2008). Hubungan Antara Dukungan Suami dengan PemilihanMetode Kontrasepsi Pasca Persalinan. STIKES Aisyiyah. Jogjakarta.Diakses tanggal 11 November 2014
Fatmawati, Siti. & Wahyu Purwaningsih. (2010). Asuhan KeperawatanMaternitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Fraser, Diane M., & Cooper, Margaret A., (2009). Buku Ajaran Bidan edisi 14.Jakarta: EGC
Glasier, Anna & Gebbie, Alisa. (2006). Keluarga Berencana & KesehatanReproduksi. Jakarta : EGC
Handayani, Sri. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.Yogyakarta: PustakaRihanna.
Hartanto, H.(2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka SinarHarapan
Hartanto, Hanafi. (2005). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : PustakaSinar Harapan.
Henderson, Christine & Kathleen Jones. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan.Jakarta : EGC
Herartri, R. (2004) Family Planning Decision-Making: Case Studies in West Java,Indonesia. 12th Biennial Conference of the Australian PopulationAssociation. Australia
Hidayat, A A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta : Salemba Medika
Indarwati, Retno. (2015). Peran dan Fungsi Perawat. Diakses 30 Juli 2015darihttp://ners.unair.ac.id/materikuliah/peran%20&%20fungsi%20perawat.pdf
Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas 2013). Jakarta
![Page 108: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/108.jpg)
92
Kemenkes. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasidan Analisis Keluarga Berencana. Jakarta
Mardiantari, Dwi. (2007).Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu TentangKB Suntik dengan Sikap dalam Memilih KB Suntik 3 Bulanan di DesaBesole, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Purworejo.
Maritalia, Dewi. (2012). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jogjakarta:Pustaka Pelajar
Maryani, S.,Suratun, Hartini, T., Rusmiati, &Pinem, S.(2008). PelayananKeluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: TIM.
Masyhuri. (2007). Be A Real Man. Jakarta. Diakses 30 Juli 2015 darihttp://www.yahoo.com
Mochtar, Rustam. (2007). Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Munir, Miftahul. (2007). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Dengan EfekSamping Amenorhoe Di Polindes Kemuning Kecamatan Palang KabupatenTuban. STIKES NU Tuban. Tuban. Diakses 13 Desember 2014
Musdalifah. Sarake, Mukhsen. Rahma. (2013). Faktor yang Berhubungan denganPemilihan Kontrasepsi Hormonal Pasutri di Wilayah Kerja PuskesmasLampa Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang 2013.. UniversitasHasanudin. Makassar. Diakses 12 November 2014
Nirwana. Hasyifah. Magdalena. (2012). Pengaruh Penggunaan KontrasepsiHormonal Terhadap Perubahan Berat Badan Akseptor KB di RSIA PertiwiMakassar. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. Makassar. Diakses 13Desember 2014
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, Sukidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :Rineka Cipta
Nugroho, Taufan. (2012). Obsgyn : Obstetri dan Ginekologi untuk MahasiswaKebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
![Page 109: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/109.jpg)
93
Nurfajarlia, Cut. (2011). Fakor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan AlatKontrasepsi Oleh Aseptor Keluarga Berencana di Pemukiman BusuKecamatan Mutiara Kabupaten Pidie. STIKES U’Budiyah. Banda Aceh.Diakses 24 November 2014
Palimbo, Adriana. Widodo, Hariadi. (2013). Hubungan Penggunaan KB Suntik 3Bulan dengan Kenaikan Berat Badan pada Wanita Akseptor KB di WilayahKerja Puskesmas Lok Baintan.Jurnal Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12.17Desember 2013. STIKES Sari Mulia. Banjar. Diakses tanggal 11 November2014
Pendit, Brahm U. (2007). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, S. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternaldan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, S. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo
Purwati, S. (2005). Perencanaan Menu untuk Penderita Kegemukan. Jakarta :Penebar Swadaya
Putri, Dayu Yunita. Nurullita, Ulfa. Pujiati,Ninik. (2012). Gambaran PolaMenstruasi Akseptor Suntik 1 Bulan Dan 3 Bulan (Studi di BPMT TlogosariKota Semarang Tahun 2012. Universitas Muhammadiyah Semarang.Semarang. Diakses 12 Desember 2014
Ratih, S (2009). Kontrasepsi Suntikan Menyebabkan Peningkatan BeratBadan.Diambil tanggal 30 Juli 2015. http://semaratih.wordpress.com.
Safitri, Ria Irwina. (2011). Masa Depan yang Cerah Bagi Program KB di JawaBarat 10 Tahun Lagi!. Diakses 30 Juli 2015 dari http://jabar.bkkbn.go.id
Saifuddin, Abdul Bari. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsiedisi 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Saryono. (2013). Metodologi penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam BidangKesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Setiawan, A. Dan Saryono. (2010). Metodelogi penilitian kebidanan. Jakarta:Nuha Medika
Siswosudarmo. (2007). Teknologi Kontrasepsi. Gajah Mada University Press.Jogjakarta
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta
![Page 110: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/110.jpg)
94
Suharman.(2005). Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi
Suliha, dkk. (2002). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta : EGC
Sulistyawati. (2013). Pelayanan keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika
Sulistyorini, Etik dan Hartanti, Tutik. (2012). Hubungan Pengetahuan AkseptorKB Suntik dengan Motivasi Kunjungan Ulang di Pos Kesehatan DesaKarangkepoh Karanggede Boyolali Tahun 2012. Akademi KebidananMamba’ul ’Ulum Surakarta. Surakarta. Diakses 13 Desember 2014
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Susan. (2006). Birth Right. Jakarta. Trans Media
Trisnawarman, Erlysa. (2008). Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Metodeatau Alat Kontrasepsi. Jurnal. Jakarta : Universitas Tarumanegara
Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: AndiYogyakarta
Winknjosastro. (2006). Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawioharjo
Wulandari, Novi Kartika. Wiwin Lismidiati. Wahyu Ikka Setyarini. (2014).Perbadaan Sikap Tentang Kontrrasepsi Suntik Menurut TingkatPengetahuan Akseptor Keluarga Berencana dengan Metode Suntik.Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Diakses 12 Desember 2014
Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto. (2007). Ragam Metode Kontrasepsi.Jakarta: EGC
Zuhriyah, Lailatuz. (2012). Revitalitas Peran Petugas Lapangan KeluargaBerencana (PLKB) dalam Meningkatkan Peran Keluarga Berencana (KB),Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomer 2. Yogyakarta. Diakses 28Juli 2015
![Page 111: STUDI FENOMENOLOGI TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl...ii LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022021723/5c83230709d3f27e788d3a82/html5/thumbnails/111.jpg)
95